Skip to main content

Full text of "Terjemah Shahih Muslim"

See other formats


Terjemah 

Shaheeh 

Muslim 

(Malay) 







SHAHIH 

MUSLIM 


(d) da'wahrights 2010 1 http://abinyazahid.multiply.com 
izin terbuka untuk menyebarluaskan dalam rangka da'wah 
Sumber konten dari: httoV/tel kom-hadits9imam.com 



1. KITAB: MUKADIMAH 


Bab: Wajibnya meriwayatkan dari tsiqat j^j) 


j&i.y o>5J' 

^ / / ^ ^ **/ / ^ ^ ^ 



1. Dan ia merupakan atsar yang masyhur dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
"Barangsiapa menceritakan hadits dariku, yang mana riwayat itu diduga adalah kebohongan, 
maka dia (perawi) adalah salah satu dari para pembohong tersebut." Telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah 
dari al Hakam dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Samurah bin Jundab. (dalam riwayat lain 
disebutkan) dan juga telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dan Sufyan dari Habib dari Maimun bin Abu 
Syabib dari al-Mughirah bin Syu'bah keduanya berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda tentang hal tersebut." 


Bab: Terguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ( JkJuo 




V 9 


j^s jfc £. J 





2. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Manshurdari Rib'i bin Hirasy bahwasanya dia mendengar Ali berkhuthbah, dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian berdusta atas namaku, 
karena siapa yang berdusta atas namaku niscaya dia masuk neraka." 




3. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail - 
yaitu Ibnu 'Ulayyah- dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas bin Malik bahwasanya dia berkata, 
'Sesungguhnya sesuatu yang menghalangiku untuk menceritakan hadits yang banyak kepada 
kalian adalah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang 
sengaja melakukan kedustaan atas namaku, maka hendaklah dia menempati tempat 
duduknya dari neraka'." 


3^5 (j 1 (3 ' ci ' \ - 


4. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid al-Ghubari telah menceritakan 
kepada kami Abu Awanah dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berdusta atas namaku maka 
hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka." 


5\<j 


5. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ubaid telah 
menceritakan kepada kami Ali bin Rabi'ah dia berkata, "Aku mendatangi masjid sedangkan 
al-Mughirah, gubernur Kufah. la berkata, "Lalu al-Mughirah berkata, 'Saya mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya berdusta atas namaku 
tidaklah sama dengan berdusta atas nama seseorang, barangsiapa berdusta atas namaku 
secara sengaja maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka." Dan telah 
menceritakan kepadaku Ali bin Hujr as Sa'di telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir 
telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Qais al Asdi dari Ali bin Rabi'ah al Asdi dari 
al-Mughirah bin Syu'bah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits 
tersebut, hanya saja dia tidak menyebut, "Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah 
sama dengan berdusta atas nama seseorang." 


Bab: Larangan menceritakan semua yang 


didengar, 



'*.<> vX'\' 

J 'c^- 







lilfe < JjLa- > <CLLc- 


6. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al Anbari telah menceritakan 
kepada kami Bapakku (dalam riwayat lain disebutkan). Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khubaib bin Abdurrahman 
dari Hafsh bin Ashim dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Cukuplah seseorang (dianggap) berbohong apabila dia menceritakan semua yang dia 
dengarkan." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 
Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin 'Ashim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dengan seperti hadits tersebut." 


Bab: Larangan untuk meriwayatkan dari orang-orang lemah dan berhati-hati dalam 
menyampaikannya 




7. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Zuhair bin 
Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid dia berkata, 
telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Ayyub dia berkata, telah menceritakan kepadaku 
Abu Hani' dari Abu Utsman Muslim bin Yasar dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda: "Akan ada orang-orang pada akhir umatku 
menceritakan sebuah hadits kepada kalian yang mana kalian belum pernah mendengarnya 
dan tidak pula bapak kalian. Maka kalian jauhilah dan mereka jauhilah." 



P^=6 j~k'ij^==6 j^\^y^>\\ j.i/i^LL» 


8. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya bin Abdullah bin Harmalah bin Imran 
at-T uji bi dia telah berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata, telah 
menceritakan kepada kami Abu Syuraih bahwa dia mendengar Syarahil bin Yazid berkata, 
telah mengabarkan kepadaku Muslim bin Yasar bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan ada di akhir zaman para Dajjal 
Pendusta membawa hadits-hadits kepada kalian yang mana kalian tidak pernah 
mendengarnya dan bapak-bapak kalian juga belum pernah mendengarnya. Maka kalian 
jauhilah dan mereka jauhilah. Mereka tidak bisa menyesatkan kalian dan tidak bisa 
memfitnah kalian." 



2. KITAB: IMAN 


Bab: Penjelasan tentang Iman, Islam dan Ihsan ( j jLa-^jLo) 



ji ji jjil\ 

iT '. j ffijp 'J&h&iih. ^y ,^\ J 
Jiii\ j v lkj\y ^ jjiiw 


Aj AinS , 


J 


✓ > 




s' s * 


3 V 5 oL^^^^l^tS 3 V 5 l 3 j^J^lj^^VS 4 L^ 3 V 5 ^J^ 3 l 5 ^L^^^^^\o^cS 44 \ 

cj i>ii5\u3ii 
^ jjil j3ii^i£^dJ^^\^3iio^ jo Jj\L%*\i}\tu/sS[2\s\t2\s[&3\ 


'y}\ J a y c ££? 0 & l\jzi 

^ ^ / ** y ■? -yy 

3VivluSUj^1^^\ot^cl^ ( 4^V^l^ ( 4^3V^J3Vi jj£ 

>1 ^4>j^i\ J^liA^o j JbUjjjifll^li 

>*'.'> *\* ' . ' *' * S* ' * 

*£■ %-a-C-/pi/vC- \AJO.;*i,j^i^j ... w ^ 


9. Telah menceritakan kepadaku Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Kahmas dari Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar. (dalam 
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al- 
'Anbari dan ini haditsnya, telah menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan 
kepada kami Kahmas dari Ibnu Buraidah dari Yahya bin Ya'mar dia berkata, "Orang yang 
pertama kali membahas takdir di Bashrah adalah Ma'bad al-Juhani, maka aku dan Humaid 
bin Abdurrahman al-Himyari bertolak haji atau umrah, maka kami berkata, 'Seandainya kami 
bertemu dengan salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka kami 
akan bertanya kepadanya tentang sesuatu yang mereka katakan berkaitan dengan takdir.' 
Maka Abdullah bin Umar diberikan taufik (oleh Allah) untuk kami, sedangkan dia masuk 
masjid. Lalu aku dan temanku menghadangnya. Salah seorang dari kami di sebelah kanannya 
dan yang lain di sebelah kirinya. Lalu aku mengira bahwa temanku akan mewakilkan 
pembicaraan kepadaku, maka aku berkata, 'Wahai Abu Abdurrahman, sesungguhnya 
nampak di hadapan kami suatu kaum membaca al-Qur'an dan mencari ilmu lalu mengklaim 
bahwa tidak ada takdir, dan perkaranya adalah baru (tidak didahului oleh takdir dan ilmu 
Allah).' Maka Abdullah bin Umar menjawab, 'Apabila kamu bertemu orang-orang tersebut, 
maka kabarkanlah kepada mereka bahwa saya berlepas diri dari mereka, dan bahwa mereka 
berlepas diri dariku. Dan demi Dzat yang mana hamba Allah bersumpah dengan-Nya, kalau 
seandainya salah seorang dari kalian menafkahkan emas seperti gunung Uhud, niscaya 
sedekahnya tidak akan diterima hingga dia beriman kepada takdir baik dan buruk.' Dia 
berkata, 'Kemudian dia mulai menceritakan hadits seraya berkata, 'Umar bin al-Khaththab 
berkata, 'Dahulu kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu 
datanglah seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak 
tampak padanya bekas-bekas perjalanan. Tidak seorang pun dari kami mengenalnya, hingga 
dia mendatangi Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam lalu menyandarkan lututnya pada lutut 
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam, kemudian ia berkata, 'Wahai Muhammad, kabarkanlah 
kepadaku tentang Islam? ' Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasalam menjawab: "Kesaksian 
bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah 
hamba dan utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan puasa Ramadlan, serta 



haji ke Baitullah jika kamu mampu bepergian kepadanya.' Dia berkata, 'Kamu benar.' Umar 
berkata, 'Maka kami kaget terhadapnya karena dia menanyakannya dan membenarkannya.' 
Dia bertanya lagi, 'Kabarkanlah kepadaku tentang iman itu? ' Beliau menjawab: "Kamu 
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, 
dan takdir baik dan buruk." Dia berkata, 'Kamu benar.' Dia bertanya, 'Kabarkanlah kepadaku 
tentang ihsan itu? ' Beliau menjawab: "Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat- 
Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." Dia bertanya 
lagi, 'Kapankah hari akhir itu? ' Beliau menjawab: "Tidaklah orang yang ditanya itu lebih 
mengetahui daripada orang yang bertanya." Dia bertanya, 'Lalu kabarkanlah kepadaku 
tentang tanda-tandanya? ' Beliau menjawab: "Apabila seorang budak melahirkan (anak) 
tuan-Nya, dan kamu melihat orang yang tidak beralas kaki, telanjang, miskin, penggembala 
kambing, namun bermegah-megahan dalam membangun bangunan." Kemudian dia bertolak 
pergi. Maka aku tetap saja heran kemudian beliau berkata; "Wahai Umar, apakah kamu tahu 
siapa penanya tersebut?" Aku menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Beliau bersabda: 
"Itulah jibril, dia mendatangi kalian untuk mengajarkan kepada kalian tentang pengetahuan 
agama kalian 1 ." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid al-Ghubari dan Abu 
Kamil al-Jahdari serta Ahmad bin Abdah mereka berkata, telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Yazid dari Mathar al Warraq dari Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar 
dia berkata, 'Ketika Ma'bad berkata dengan sesuatu yang dia bicarakan tentang masalah 
takdir, maka kami mengingkari hal tersebut.' Dia berkata lagi, 'Lalu aku melakukan haji 
bersama Humaid bin Abdurrahman al-Himyari.' Lalu mereka menyebutkan hadits dengan 
makna hadits Kahmas. Di dalamnya terdapat sebagian tambahan dan kekurangan huruf." 
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id al Qaththan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Ghiyats telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar dan Humaid bin 
Abdurrahman keduanya berkata, "Kami bertemu Abdullah bin Umar, lalu kami menyebutkan 
tentang takdir dan pendapat mereka tentangnya, lalu dia mengisahkan hadits tersebut 
sebagaimana hadits mereka dari Umar radlialllahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, dan di dalamnya terdapat suatu tambahan dan pengurangan." Dan telah 
menceritakan kepada kami Hajjaj bin asy-Sya'ir telah menceritakan kepada kami Yunus bin 
Muhammad telah menceritakan kepada kami al-Mu'tamir dari Bapaknya dari Yahya bin 
Ya'mar dari Ibnu Umar dari Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits 
mereka." 





fajfa. >;s^3ii (!^^\S\i .jis 

!i}\ Jji-S 





10. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
semuanya dari Ibnu Ulayyah, Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin 
Ibrahim dari Abu Hayyan dari Abu Zur'ah bin Amru bin Jarir dari Abu Hurairah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari berada di hadapan manusia, lalu 
seorang laki-laki mendatanginya seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah iman itu? ' Beliau 
menjawab, 'Kamu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, beriman kepada kejadian 
pertemuan dengan-Nya, beriman kepada para Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari 
kebangkitan yang akhir'. Dia bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? ' Beliau 
menjawab, 'Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan 
sesuatu apa pun, mendirikan shalat yang wajib, membayar zakat yang difardlukan, dan 
berpuasa Ramadlan.' Dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ' Beliau 
menjawab, 'Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak 
melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.' Dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, 
kapankah hari kiamat itu? ' Beliau menjawab, 'Tidaklah orang yang ditanya tentangnya lebih 
mengetahui jawaban-Nya daripada orang yang bertanya, akan tetapi aku akan menceritakan 
kepadamu tentang tanda-tandanya; yaitu bila hamba wanita melahirkan tuan-Nya. Itulah 
salah satu tanda-tandanya. (Kedua) bila orang yang telanjang tanpa alas kaki menjadi 
pemimpin manusia. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Ketiga) apabila penggembala 
kambing saling berlomba tinggi-tinggian dalam (mendirikan) bangunan. Itulah salah satu 
tanda-tandanya dalam lima tanda-tanda, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, " 
kemudian beliau shallallahu 'alaihi wasallam membaca: '(Sesungguhnya Allah, hanya pada 
sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan 
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui 
(dengan pasti) apa yang akan diusahakan-Nya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat 
mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha 
Mengenal) ' (Qs. Luqman: 34). Kemudian laki-laki tersebut kembali pergi. Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Panggil kembali laki-laki tersebut menghadapku'. 
Maka mereka mulai memanggilnya lagi, namun mereka tidak melihat sesuatu pun. Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ini Jibril, dia datang untuk mengajarkan 
manusia tentang agama mereka'." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah 
menceritakan kepada kami Abu Hayyan at-Taimi dengan sanad ini hadits semisalnya, hanya 



saja dalam riwayatnya ada kalimat, 'Apabila hamba wanita melahirkan suaminya, yaitu para 
gundik'. 


9 j V . 


« . » . t » I .< ^ C. y\ ' * » 

cil^3is6Uiy r j^j 

1 _ ? L^j\u3isi^L£j\ > r .j6jz&\3 _^jL:3isdil^3isii\ ^&\ 


11. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Umarah -yaitu Ibnu al-Qa'qa'- dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kalian bertanyalah kepadaku'. Namun mereka takut 
dan segan untuk bertanya kepada beliau. Maka seorang laki-laki datang lalu duduk di 
hadapan kedua lutut beliau, laki-laki itu bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? ' 
Beliau menjawab, 'Islam adalah kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, 
mendirikan shalat, membayar zakat, dan berpuasa Ramadlan.' Dia berkata, 'Kamu benar.' 
Lalu dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah iman itu? ' Beliau menjawab, 'Kamu 
beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, beriman kepada kejadian pertemuan 
dengan-Nya, beriman kepada para Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari kebangkitan 
serta beriman kepada takdir semuanya'. Dia berkata, 'Kamu benar'. Lalu dia bertanya lagi, 
'Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ' Beliau menjawab, 'Kamu takut (khasyyah) kepada 
Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya 
Dia melihatmu.' Dia berkata, 'Kamu benar'. Lalu dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, 
kapankah hari kiamat itu? ' Beliau menjawab, 'Tidaklah orang yang ditanya tentangnya lebih 
mengetahui jawaban-Nya daripada orang yang bertanya, akan tetapi aku akan menceritakan 
kepadamu tentang tanda-tandanya; yaitu bila kamu melihat hamba wanita melahirkan tuan- 
Nya. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Kedua) bila kamu melihat orang yang tanpa alas kaki 
telanjang, tuli, bisu menjadi pemimpin (manusia) di bumi. Itulah salah satu tanda-tandanya. 
(Ketiga) apabila kamu melihat penggembala kambing saling berlomba tinggi-tinggian dalam 



(mendirikan) bangunan. Itulah salah satu tanda-tandanya dalam lima tanda-tanda dari 
kegaiban, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, " kemudian beliau membaca: 
'(Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan 
Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada 
seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakan-Nya besok. 
Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya 
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal) " (Qs. Luqman: 34). Kemudian laki-laki 
tersebut bangun (mengundurkan diri), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Panggillah dia menghadapku! ' Maka dia dicari, namun mereka tidak 
mendapatkan-Nya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Laki-laki ini 
adalah Jibril yang berkeinginan agar kalian mempelajari (agama) karena kalian tidak 
bertanya'." 

Bab: Penjelasan tentang shalat-shalat yang ia merupakan salah satu dari rukun-rukun 
Islam 





Jo4j>- 




12. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif bin Abdullah ats- 
Tsaqafi dari Malik bin Anas dalam riwayat yang dibacakan atasnya, dari Abu Suhail dari 
bapaknya bahwa dia mendengar Thalhah bin Ubaidullah berkata, "Seorang laki-laki dari 
penduduk Nejd yang rambutnya berdiri datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, kami mendengar gumaman suaranya, namun kami tidak dapat memahami 
sesuatu yang dia ucapkan hingga dia dekat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
ternyata dia bertanya tentang Islam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 
'Islam adalah shalat lima waktu siang dan malam.' Dia bertanya lagi, 'Apakah saya masih 
mempunyai kewajiban selain-Nya? ' Beliau menjawab: 'Tidak, kecuali kamu melakukan 
shalat sunnah dan puasa Ramadlan.' Dia bertanya, 'Apakah saya masih mempunyai 



kewajiban selain-Nya? ' Beliau menjawab: 'Tidak, kecuali kamu melakukan puasa sunnah, 
dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan (kewajiban) zakat kepadanya.' Dia 
bertanya lagi, 'Apakah saya masih mempunyai kewajiban selain-Nya? ' Beliau menjawab: 
'Tidak, kecuali kamu melakukan sedekah sunnah'." Perawi berkata, "Lalu laki-laki tersebut 
mengundurkan diri pamit sedangkan dia berkata, 'Demi Allah, aku tidak akan menambahkan 
lebih dari ini dan tidak pula mengurangi darinya'. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Dia akan bahagia jika benar (melakukan-Nya) '." Telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id semuanya dari Ismail bin Ja'far dari 
Abu Suhail dari bapaknya dari Thalhah bin Ubaidullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dengan hadits ini seperti hadits Malik, hanya saja dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Dia akan bahagia, -demi bapaknya- jika dia benar', atau dia akan masuk 
surga, -demi bapaknya- jika dia benar'." 


Bab: Pertanyaan tentang rukun-rukun Islam j\^ J\ j,- J\) 




JoX- 


* 






^ S % 9 a < 

••• i M'. / •», 

Aft I ♦ » — A*. 


■> t 

j' 


oT a, Vir 3Vi 3Vs ^ v£ o 


13. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Muhammad bin Bukair an-Naqid telah 
menceritakan kepada kami Hasyim bin al-Qasim Abu an-Nadlr telah menceritakan kepada 
kami Sulaiman bin al-Mughirah dari Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata, "Kami terhalangi 
untuk bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang sesuatu, yaitu 
kekaguman kami terhadap kedatangan seorang laki-laki dari penduduk gurun yang berakal 



(cerdas), lalu dia bertanya, sedangkan kami mendengarnya, lalu seorang laki-laki dari 
penduduk gurun datang seraya berkata, 'Wahai Muhammad, utusanmu mendatangi kami, 
lalu mengklaim untuk kami bahwa kamu mengklaim bahwa Allah mengutusmu.' Rasulullah 
menjawab: 'Benar'. Dia bertanya, 'Siapakah yang menciptakan langit? ' Rasulullah menjawab: 
'Allah.' Dia bertanya, 'Siapakah yang menciptakan bumi? ' Rasulullah menjawab: 'Allah.' Dia 
bertanya, 'Siapakah yang memancangkan gunung-gunung ini dan menjadikan isinya segala 
sesuatu yang Dia ciptakan? ' Beliau menjawab: 'Allah.' Dia bertanya, 'Maka demi Dzat yang 
menciptakan langit, menciptakan bumi, dan memancangkan gunung-gunung ini, apakah 
Allah yang mengutusmu? ' Beliau menjawab: 'Ya.' Dia bertanya, 'Utusanmu mengklaim 
bahwa kami wajib melakukan shalat lima waktu sehari semalam, (apakah ini benar)? ' Beliau 
menjawab: 'Benar'. Dia bertanya, 'Demi Dzat yang mengutusmu, apakah Allah menyuruhmu 
untuk melakukan ini? ' Beliau menjawab: 'Ya'. Dia bertanya, 'Utusanmu mengklaim bahwa 
kitab wajib melakukan puasa Ramadlan pada setiap tahun kita, (apakah ini benar)? ' Beliau 
menjawab: 'Ya'. Dia bertanya, 'Demi Dzat yang mengutusmu, apakah Allah menyuruhmu 
untuk melakukan ini? ' Beliau menjawab: 'Ya'. Dia bertanya, 'Utusanmu mengklaim bahwa 
kami wajib melakukan haji bagi siapa di antara kami yang mampu menempuh jalan-Nya, 
(apakah ini benar)? ' Beliau menjawab, 'Ya benar'. Kemudian dia berpaling dan berkata, 
'Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan menambah atas kewajiban 
tersebut dan tidak akan mengurangi darinya'. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Jika benar (yang dikatakannya), sungguh dia akan masuk surga'." Telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Hasyim al-Abdi telah menceritakan kepada kami 
Bahz telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin al-Mughirah dari Tsabit dia berkata, 
Anas berkata, "Kami terhalangi untuk bertanya tentang sesuatu dari al-Qur'an kepada 
Rasulullah." Lalu dia membawakan hadits dengan semisalnya. 

Bab: Penjelasan tentang iman yang dengannya bisa memasukkan ke dalam surga, dan 
bahwa orang yang berpegang teguh dengan oW 

L_>) 


\ \ * * > \'J-\ ' < 1 y9 u > > » ^ y > 

'Uo-X>- _X_aj>L/a UoJc»- 

**/ ^ ^ 

Nfl s l s> ’.'Li U A * X 1 s\zJ •* '* " > 









14. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Amru bin Utsman 
telah menceritakan kepada kami Musa bin Thalhah dia berkata, telah menceritakan 
kepadaku Abu Ayyub, bahwa seorang Badui menghalangi Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam sedangkan beliau dalam suatu perjalanan, lalu dia mengambil tali kendali untanya 
atau tali kekangnya, kemudian dia berkata, 'Wahai Rasulullah, atau wahai Muhammad, 
kabarkanlah kepadaku tentang sesuatu yang mendekatkanku dari surga dan sesuatu yang 
menjauhkanku dari neraka? ' Perawi berkata, 'Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berhenti 
kemudian melihat para sahabat-sahabatnya, kemudian bersabda: "Dia telah diberi taufik 
atau telah diberi hidayah.' Dia bertanya, 'Apa yang kamu katakan? ' Perawi berkata, 'Lalu dia 
mengulanginya'. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu menyembah Allah, 
tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan 
menyambung tali silaturrahim, lalu tinggalkanlah unta tersebut'." Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Hatim dan Abdurrahman bin Bisyr keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Utsman bin Abdullah bin Mauhab dan bapaknya 
Utsman bahwa keduanya mendengar Musa bin Thalhah menceritakan dari Abu Ayyub dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits ini." 




15. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi telah mengabarkan kepada 
kami Abu al-Ahwash. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dari Abu lshaq 
dari Musa bin Thalhah dari Abu Ayyub dia berkata, "Seorang laki-laki mendatangi Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, seraya bertanya, 'Tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang 
mendekatkanku dari surga dan menjauhkanku dari neraka? ' Beliau menjawab: 'Kamu 
menyembah Allah, tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat, 
menunaikan zakat, menyambung silaturrahim dengan keluarga." Ketika dia pamit maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika dia berpegang teguh pada sesuatu 
yang diperintahkan kepadanya niscaya dia masuk surga'." Dan dalam suatu riwayat Ibnu Abu 
Syaibah, "Jika dia berpegang teguh dengannya." 


' . '> » $ » 'L* \'X\' -f 1 1 ' 





16. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah menceritakan kepada kami 
Affan telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Sa'id dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah bahwa seorang Badui mendatangi Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
tunjukkanlah kepadaku pada suatu amalan yang mana jika aku mengamalkannya niscaya aku 
masuk surga? ' Beliau menjawab: 'Kamu menyembah Allah, tidak mensyirikkan-Nya dengan 
sesuatu apa pun, mendirikan shalat yang wajib, menunaikan zakat yang fardlu, dan berpuasa 
Ramadlan.' Dia berkata, 'Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, aku tidak akan 
menambah atas ini sedikit pun selamanya dan tidak pula mengurangi darinya.' Ketika dia 
pamit pergi, maka Rasulullah bersabda: "Barangsiapa ingin melihat seorang laki-laki dari 
penduduk surga maka hendaklah dia melihat kepadanya'." 


/ / ^ •*/ X ^ **> / 

4^3 \$\ J 4jj\ J Jls JlS 1 

/ / // /// --s *♦> **> x 


17. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan 
lafazhnya milik Abu Kuraib, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah dari al-A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dia berkata, "An-Nu'man bin Qauqal 
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa 
pendapatmu apabila aku mengerjakan shalat wajib, mengharamkan sesuatu yang haram dan 
menghalalkan sesuatu yang halal, apakah aku akan masuk surga? ' Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: 'Ya'." Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin asy-Sya'ir dan al- 
Qasim bin Zakariya' keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa 
dari Syaiban dari al-A'masy dari Abu Shalih dan Abu Sufyan dari Jabir dia berkata, 'An- 
Nu'man bin Qauqal berkata, 'Wahai Rasulullah', dengan semisal riwayat tersebut, hanya saja 
dia menambahkan, 'Dan aku tidak akan menambahkan sedikit pun atas hal tersebut.' 








3Vs^3Vs^J\ \ 


18. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami al- 
Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil -yaitu Ibnu Ubaidullah- dari Abu az- 
Zubair dari Jabir bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, "Apa pendapatmu bila saya melaksanakan shalat-shalat wajib, berpuasa 
Ramadlan, menghalalkan sesuatu yang halal, dan mengharamkan sesuatu yang haram, 
namun aku tidak menambahkan suatu amalan pun atas hal tersebut, apakah aku akan 
masuk surga?" Rasulullah menjawab: "Ya." Dia berkata, "Demi Allah, aku tidak akan 
menambahkan atas amalan tersebut sedikit pun." 


Bab: Penjelasan tentang rukun-rukun Islam dan tiang-tiangnya yang agung (o^j'oW 









19. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair al-Hamdani telah 
menceritakan kepada kami Abu Khalid -yaitu Sulaiman bin Hayyan al-Ahmar- dari Abu Malik 
al-Asyja'i dari Sa'ad bin Ubaidah dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda: "Islam dibangun di atas lima dasar: Yaitu agar Allah diesakan, mendirikan shalat, 
menunaikan zakat, berpuasa Ramadlan, dan haji." Seorang laki-laki bertanya, 'Apakah haji 
dan (lalu) puasa Ramadlan'. Beliau menjawab: 'Tidak, puasa Ramadlan dan (lalu) haji.' 
Demikianlah aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 




♦* 0 ^ ' 


20. Telah menceritakan kepada kami Sahi bin Utsman al-Askari telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Zakariya telah menceritakan kepada kami Sa'ad bin Thariq dia berkata, telah 
menceritakan kepadaku Sa'ad bin Ubaidah as-Sulami dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, beliau berkata: "Islam didirikan di atas lima dasar: Yaitu agar Allah 
disembah dan agar selainnya dikufurkan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji di 
Baitullah, dan berpuasa Ramadlan." 



5^^j£3^3 < -‘4-^ ^>-3 slS”” 3 ^ |3 #3U^ ^Isl 34 ) _?^ 33 ®-^ c- o ^3 


21. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami 
bapakku telah menceritakan kepada kami Ashim -yaitu Ibnu Muhammad bin Zaid bin 
Abdullah bin Umar- dari bapaknya dia berkata; Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Islam dibangun atas lima dasar: Yaitu persaksian bahwa tidak 
ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah, bahwa Muhammad adalah hamba dan 
Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa 
Ramadlan." 







22. Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
bapakku telah menceritakan kepada kami Hanzhalah dia berkata, "Saya mendengar Ikrimah 
bin Khalid menceritakan hadits kepada Thawus bahwa seorang laki-laki berkata kepada 
Abdullah bin Umar, 'Mengapa kamu tidak berperang? ' Dia menjawab, 'Sesungguhnya aku 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Sesungguhnya Islam didirikan di 
atas lima dasar: Persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah selain Allah, 
mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadlan, dan berhaji ke Baitullah'." 


Bab: Perintah untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa Sallam 







23. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari Abu Jamrah dia berkata. Saya mendengar Ibnu Abbas. (dalam riwayat 
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lafazh ini adalah 
miliknya, telah mengabarkan kepada kami Abbad bin Abbad dari Abu Jamrah dari Ibnu Abbas 
dia berkata, "Utusan Abdul Qais menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya 
mereka berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya desa ini adalah termasuk kabilah Rabi'ah, 
dan sungguh para kafir Mudlar telah menghalangi antara kami dan kamu, sehingga kita tidak 
bisa selamat menujumu kecuali pada bulan Haram, maka perintahkanlah kepada kami untuk 
mengamalkan suatu perintah dan kami akan mendakwahkannya kepada orang-orang yang 
ada di belakang kami.' Beliau bersabda: "Saya memerintahkan kepada kalian dengan empat 
perkara dan melarang kalian dari empat perkara: Yaitu iman kepada Allah, " kemudian beliau 
menafsirkannya untuk mereka seraya bersabda: "Persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang 
berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan 
shalat, menunaikan zakat, dan mengeluarkan seperlima dari harta rampasan perang. Dan 
aku melarang kamu agar tidak membuat arak perasan dalam ad-Duba', al-Hantam, an Naqir 
dan al-Muqayyar." Khalaf menambahkan dalam riwayatnya, "Persaksian bahwa tidak ada 
tuhan (yang berhak disembah) selain Allah. Dan mengikatkan sekali." 


ii&pppK&i. p-’j, iiiiViils-oV ■phft 

'V ^ ^ 


CO \ \ 3 \ o * 


» 1 » «- .< ' 





24. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin al- 
Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar dan lafazh mereka saling berdekatan. Abu Bakar 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu'bah sedangkan dua orang 
lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah dari Abu Jamrah dia berkata, "Aku menjadi penerjemah antara Ibnu 
Abbas dan orang-orang, lalu seorang wanita datang bertanya tentang perasan nabidz 
(semacam arak) yang disimpan dalam bejana dari tembikar, maka dia menjawab, 
'Sesungguhnya utusan Abd al-Qais mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka 
Rasulullah bersabda: "Siapakah utusan itu -atau siapakah kaum itu? - mereka menjawab, 
'Rabi'ah'. Beliau bersabda: "Selamat datang kaum itu -atau utusan itu- tanpa perlu sungkan 
dan menyesal.' Perawi berkata, 'Meraka berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami 
mendatangimu dari tempat yang jauh. Di antara kita dan Anda ada kaum kafir Mudlar 
sehingga kita tidak bisa mendatangimu kecuali pada bulan haram, maka perintahkanlah 
kepada kami suatu perkara pemutus agar kami beritahukan kepada kaum yang kami pimpin 
yang dengannya kita bisa masuk surga.' Perawi berkata, 'Maka Rasulullah memerintahkan 
mereka empat perkara dan melarang mereka empat perkara.' Perawi berkata lagi, 
'Rasulullah memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah semata seraya berkata, 
'Apakah kalian tahu apa itu iman kepada Allah? ' Mereka menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya 
lebih tahu.' Beliau bersabda: "Persaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan bahwa 
Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, membayarkan zakat, berpuasa Ramadlan, dan 
membayarkan seperlima ghanimah, dan melarang kalian dari ad-Duba', al-Hantam dan al- 
Muzaffat." Syu'bah berkata, "boleh jadi beliau bersabda 'an-Naqir' dan boleh jadi 'a I- 
Muqayyar', beliau bersabda: "Jagalah ia dan kabarkanlah kepada kaummu.' Abu Bakar 
menyebutkan dalam riwayatnya, 'Orang yang kamu pimpin di belakangmu' tanpa 
menyebutkan 'al-Muqayyar'." Dan telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Mu'adz 
telah menceritakan kepada kami bapakku, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Nashr bin Ali al-Jahdlami dia berkata, telah mengabarkan 
kepadaku bapakku keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ourrah bin Khalid 
dari Abu Jamrah dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini 
semisal dengan hadits Syu'bah, seraya bersabda: "Aku melarang kalian dari sesuatu yang 
diperas dalam ad-Duba', an-Naqir, al-Hantam dan al-Muzaffat." Dan Ibnu Mu'adz 
menambahkan dalam haditsnya dari bapaknya, dia berkata, 'Dan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda kepada al-Asyyaj Asyajj Abd al-Qais: 'Sesungguhnya dalam dirimu 
ada dua karakter yang disukai oleh Allah, yaitu sabar dan berhati-hati'." 





^^syy^yy^ay^y y\ 

31 sJul?L\ y-&l^&j C j£\jj3[ iuullW^6#\ v. 
fi\y^\\y^J$Hy^y^ - 00 ^%\ J\ i\^\?\fciL'& ( J\p i i\ 
siiV\ j^Vi\ t^£>4 




,ui\j y&\yyy *»• 


3^ 3^ 3^Ja? ^ j 


?t-’ < "ii > 


25. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Ulayyah telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Arubah dari Oatadah dia berkata, 
"Orang yang bertemu utusan dari kalangan Abdul Qais yang menghadap Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan kepada kami, Sa'id berkata, Oatadah menyebutkan 
Abu Dlamrah dari Abu Sa'id al-Khudri dalam haditsnya ini, bahwa orang-orang dari kalangan 
Abdul Qais menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 'Wahai Nabi 
Allah, sesungguhnya kami penduduk desa dari kabilah Rabi'ah, dan sungguh para (kafir) 
Mudlar telah menghalangi antara kami dan kamu, sehingga kita tidak bisa (selamat) 
menujumu kecuali pada bulan Haram, maka perintahkanlah kepada kami untuk 
mengamalkan suatu perintah agar kami dapat mendakwahkannya kepada orang-orang yang 
ada di belakang kami sehingga dengannya kami masuk surga apabila kami berpegang teguh 
padanya.' Beliau bersabda: "Saya memerintahkan kepada kalian dengan empat perkara dan 
melarang kalian dari empat perkara: Yaitu sembahlah Allah, dan janganlah kamu 
mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun, dirikankan shalat, tunaikanlah zakat, 
berpuasalah Ramadlan, dan berikanlah seperlima dari harga ghanimah, dan aku melarang 
kalian membuat perasan arak dalam ad-Duba', al-Hantam, al-Muzaffat dan an-Naqir." 
Mereka bertanya, 'Wahai Nabi Allah, apa pengetahuanmu tentang an-Naqir? ' Beliau 
bersabda: "Batang pohon yang diukir (dilubangi) lalu kamu memasukkan ke dalamnya 
kurma." Sa'id berkata, "Atau beliau bersabda: "dari pohon kurma. Kemudian kamu 



memasukkan air ke dalamnya hingga apabila air didihnya telah tenang, maka kalian 
meminumnya hingga salah seorang dari kalian -atau salah seorang dari mereka- sungguh 
akan memukul pamannya dengan pedang', dia berkata, 'Dan pada kaum tersebut terdapat 
seorang laki-laki yang terkena luka juga.' Dia berkata lagi, 'Aku menyembunyikannya karena 
malu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku bertanya, 'Maka pada wadah 
apa kita boleh minum wahai Rasululah? ' Beliau menjawab, 'Pada wadah kulit (yang sudah 
disamak) yang sudah ditutup pada mulutnya.' Mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah, 
sesungguhnya tanah kami banyak tikus, sehingga tidak tersisa padanya minuman pada 
wadah kulit (yang sudah disamak), ' maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan 
walaupun dimakan tikus, dan walaupun dimakan tikus, dan walaupun dimakan tikus." Perawi 
berkata, "Dan Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Asyajj Abdul Qais: 
'Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua sifat yang disukai Allah, yaitu; sabar dan berhati- 
hati'." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id dari Qatadah dia 
berkata, telah menceritakan kepada kami bukan hanya satu perawi bertemu dengan utusan 
tersebut. Dan Abu Nadlrah menyebutkan dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa utusan Abdul Qais 
ketika menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits Ibnu 
Ulayyah, hanya saja di dalamnya disebutkan, "Dan di dalamnya kalian campurkan dengan 
kurma, atau kurma dan air, " dan dia tidak mengatakan, "Said berkata, 'atau berkata, 
'dengan kurma'." 


• \ y} 9^. » ' } ."K' 9 y ^ 9 \ 9 ' \ ^ T. 9 y\\ \<^ y}- \ y 

jis j?&\ 

M 


26. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Bakkar al-Bashri telah menceritakan 
kepada kami Abu Ashim dari Ibnu Juraij. (dalam riwayat lain disebutkan). Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan lafazh tersebut miliknya. Telah 
menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Qaza'ah bahwa Abu Nadlrah 
mengabarkannya, dan al-Hasan mengabarkan kepada keduanya, bahwa Abu Sa'id al-Khudri 
mengabarkan kepadanya, bahwa utusan Abdul Qais ketika mendatangi Nabi Allah shallallahu 
'alaihi wasallam berkata, "Wahai Nabi Allah, semoga Allah menjadikan kami sebagai 
tebusanmu, minuman apa yang baik bagi kami?" Beliau menjawab: "Janganlah kalian minum 
pada an-Naqir." Mereka bertanya, "Wahai Nabi Allah, semoga Allah menjadikan kami 
sebagai tebusanmu, apakah kamu tahu apakah an-Naqir itu?" Beliau menjawab: "Ya, batang 
pohon yang diukir bagian tengahnya, dan janganlah kamu minum dalam ad-Duba' atau 
dalam al-Hantam, dan hendaklah kalian (minum minuman yang disimpan pada) wadah yang 
kepalanya ditutup." 



Bab: Seruan kepada dua kalimat syahadat dan syariat-syariat Islam 

y* j) 


.^U j]\ ^jiT J r'j\ 4il\ j ^ rt ^ C-I 3 .lU jl \ _j£-Us\ 

iiljli'iUjll .."i ( ’l r. r.U 


27. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib, dan lshaq 
bin Ibrahim semuanya dari Waki', Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' 
dari Zakariya bin lshaq dia berkata, telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abdullah bin 
Shaifi dari Abu Ma'bad dari Ibnu Abbas dari Mu'adz bin Jabal, Abu Bakar berkata, 
"Barangkali, " Waki' berkata, dari Ibnu Abbas, bahwa Mu'adz berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam mengutusku. Beliau bersabda: "Sesungguhnya kamu akan mendatangi suatu 
kaum dari Ahli Kitab, maka ajaklah mereka kepada persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang 
berhak disembah) selain Allah, dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika mereka mentaatimu 
untuk hal tersebut, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan 
kepada mereka shalat lima waktu pada setiap siang dan malam. Jika mereka mentaatimu 
untuk hal tersebut maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan 
kepada mereka sedekah yang diambil dari orang kaya mereka lalu dibagikan kepada orang- 
orang fakir di antara mereka. Jika mereka mentaatimu untuk hal tersebut maka kamu 
jauhilah harta mulia mereka. Takutlah kamu terhadap doa orang yang terzhalimi, karena 
tidak ada penghalang antara dia dan Allah'." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 
Umar telah menceritakan kepada kami Bisyr bin as-Sari telah menceritakan kepada kami 
Zakariya' bin lshaq. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami 
Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Abu Ashim dari Zakariya' bin lshaq dari 
Yahya bin Abdullah bin Shaifi dari Abu Ma'bad dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam mengutus Mu'adz ke Yaman, maka beliau bersabda: "Sesungguhnya kamu akan 
mendatangi suatu kaum." Sebagaimana hadits Waki'. 



/ ^ 


^ > / . 
; > 7 » * f s 




28. Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham al-Aisyi telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Zura'i' telah menceritakan kepada kami Rauh -yaitu Ibnu al-Qasim- 
dari Ismail bin Umayyah dari Yahya bin Abdullah bin Shaifi dari Abu Ma'bad dari Ibnu Abbas 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika mengutus Mu'adz ke Yaman, beliau 
bersabda: "Sesungguhnya kamu menghadapi suatu kaum Ahli Kitab, maka hendakah 
pertama kali yang kalian dakwahkan kepada mereka adalah penyembahan kepada Allah azza 
wa jalla, apabila mereka mengenal Allah, maka beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan 
kepada mereka shalat lima waktu pada siang dan malam mereka, apabila mereka 
melakukannya maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan zakat 
atas mereka yang diambil dari orang kaya mereka lalu dibagikan kepada orang fakir mereka. 
Jika mereka menaatimu dengan hal tersebut, maka ambillah zakat dari mereka dan takutlah 
dari harta mulia mereka." 


Bab: Perintah untuk memerangi manusia hingga manusia mengucapkan 'tidak ada tuhan 
yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad, JluiL» 


^ y ^ 


i'l \>'A > T 

\ <L> \ 



29. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits bin Sa'ad dari Uqail dari az-Zuhri dia berkata, telah mengabarkan kepada kami 
Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud dari Abu Hurairah dia berkata, "Ketika 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, dan Abu Bakar diangkat sebagai 
khalifah setelahnya, serta orang-orang kafir dari kalangan Arab melakukan kekufuran, maka 
Umar bin al-Khaththab berkata kepada Abu Bakar, 'Bagaimana mungkin kamu akan 
memerangi manusia, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Aku 
diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, 'Tidak ada tuhan 
(yang berhak disembah) melainkan Allah', maka barangsiapa yang mengucapkan, 'Tidak ada 
tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah', maka sungguh dia telah menjaga harta dan 
jiwanya dari (seranganku) kecuali dengan hak Islam, dan hisabnya diserahkan kepada Allah.' 
Maka Abu Bakar berkata, 'Demi Allah, sungguh aku akan memerangi orang yang 
membedakan antara shalat dan zakat, karena zakat adalah (tuntuan) hak terhadap harta. 
Demi Allah, kalau mereka menghalangiku karena keengganan mereka sedangkan mereka 
pernah membayarnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku tetap akan 
memerangi mereka karena keengganan mereka.' Maka Umar bin al-Khaththab berkata, 
'Demi Allah tidaklah dia melainkan bahwa aku melihat Allah telah melapangkan dada Abu 
Bakar untuk memerangi (mereka) lalu aku mengetahui bahwa ia adalah kebenaran'." 


* / ^ / / *v ^ 


30. Dan telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah bin Yahya serta Ahmad 
bin Isa, Ahmad berkata, 'Telah menceritakan kepada kami'. Sedangkan dua orang lainnya 
berkata, 'Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata, telah mengabarkan 
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, telah menceritakan kepadaku Sa'id bin al- 
Musayyab bahwa Abu Hurairah mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka 
mengucapkan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah', maka barangsiapa 
yang mengucapkan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah', maka 
sungguh dia telah menjaga harta dan jiwanya dari (seranganku) kecuali dengan hak Islam, 
dan hisabnya diserahkan kepada Allah." 





ii\ 


31. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah adl-Dlabbi telah mengabarkan 
kepada kami Abdul Aziz -yaitu ad-Darawardi- dari al-Ala 1 . (dalam riwayat lain disebutkan) 
Dan telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham dan lafazh tersebut miliknya, 
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zura'i telah menceritakan kepada kami Rauh dari 
al-Ala' bin Abdurrahman bin Ya'qub dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia 
hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan 
beriman kepadaku serta dengan al-Qur'an yang aku bawa, maka apabila mereka 
mengucapkan hal tersebut maka sungguh dia telah menjaga harta dan jiwanya dari 
(seranganku) kecuali disebabkan hak Islam. Dan hisab mereka diserahkan kepada Allah." 


9 \ / 9 ' 'Z \ 9 ' KU 9 ' *. 1 X ♦ > 9 > * / Kj "! / ** /9 \ 9 ^ / J t I ' U \ ' 

**> / **/ ^ 

%\4\A\y\ y^%\4\y\y\ y ii\ 



32. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari al-A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dari Abu Shalih dari 
Abu Hurairah keduanya berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku 
diperintahkan untuk memerangi manusia' sebagaimana hadits Ibnu al-Musayyab dari Abu 
Hurairah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin 
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan 
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman -yaitu bin Mahdi- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan 
dari Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah bersabda: "Aku diperintahkan untuk 
memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) 
melainkan Allah', maka mereka mengucapkan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) 
melainkan Allah', maka sungguh mereka telah menjaga harta dan jiwanya dari (seranganku) 
kecuali disebabkan hak Islam. Dan hisab mereka diserahkan kepada Allah. Kemudian beliau 
membaca: '(Sesungguhnya kamu (hanyalah) pemberi peringatan. Kamu sekali-kali tidak 
mempunyai kekuasaan atas mereka) ' (Qs. Al Ghaasyiyah: 21-22). 






sSUjw i_a^ ji\i j^\ii\ jsis^l 

jL^\ ^4'^'^W j>%j 


33. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i Malik bin Abdul Wahid telah 
menceritakan kepada kami Abdul Malik bin ash-Shabbah dari Syu'bah dari Waqid bin 
Muhammad bin Zaid bin Abdullah bin Umar dari bapaknya dari Abdullah bin Umar beliau 
bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa 
tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan bahwa Muhammad utusan 
Allah, mereka mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Maka apabila mereka melakukan 
hal tersebut, maka sungguh mereka telah menjaga harta dan jiwanya dari (seranganku), 
kecuali disebabkan hak Islam. Dan hisab mereka diserahkan kepada Allah." 





34. Dan telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id dan Ibnu Abu Umar keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan keduanya memaksudkan Marwan al- 
Fazari, dari Abu Malik dari bapaknya dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan tidak ada tuhan (yang berhak 
disembah) melainkan Allah, dan mengkufuri sesuatu yang disembah selain Allah, maka telah 
haram harta dan darahnya, dan pahalanya di sisi Allah." Dan telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Khalid al-Ahmar. 
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah mengabarkan kepadaku tentangnya Zuhair bin 
Harb telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun keduanya dari Abu Malik dari 
bapaknya bahwasanya dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa yang mentauhidkan Allah, " kemudian menyebutkan semisalnya." 


Bab: Dalil atas sahnya Islam seseorang yang saat datang kematian kepadanya, 



/ / ^ x 's/ / *V 


• »..> ^ > 


.r? it >*' 


j 


■> ' > 


V\ 


5i^u } j*. j j^ > ii\3^i\i^^ ( uuius /j^H^\ jul^ ^ j 

J>ij^Vi»^vL <s ^ s j > JU^\3 <Sljj < (C5^' 

*^lS Al>~ oj <3^*1 J {(>> -Vil^aJL) ) ^jAj^jJa <£-^% M jji===^ J 

<3 j\Sjjo jx-^\ Jjjt^jsAL&^^\^\^cuj.^ 


35. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya at-Tujibi telah mengabarkan 
kepadaku Abdullah bin Wahb dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu 
Syihab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Said bin al-Musayyab dari bapaknya dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menziarahi Abu Thalib di saat-saat dirinya 
tengah menghadapi sakaratul maut. Beliau mendapati Abu Jahal dan Abdullah bin Abu 
Umaiyyah bin al-Mughirah turut berada di sana. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Paman! Ucaplah Dua Kalimah Syahadat, aku akan menjadi saksi kamu di hadapan 
Allah." Lalu Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah mencelah, 'Wahai Abu Thalib 
sanggupkah kamu meninggalkan agama Abdul Muththalib? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam tidak berputus asa malah tetap mengajarnya mengucap Dua Kalimah Syahadat 
serta berkali-kali mengulanginya. Sehingga Abu Thalib menjawab sebagai ucapan terakhir 
kepada mereka, bahwa dia tetap bersama dengan agama Abdul MuThalib, dan enggan 
mengucapkan Kalimah Syahadat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: 
"Demi Allah, aku akan mohonkan ampunan dari Allah untukmu, " sehingga Allah 
menurunkan ayat: '(Tidak dibenarkan bagi Nabi dan orang-orang yang beriman meminta 
ampun bagi orang-orang yang syirik sekalipun orang itu kaum kerabat sendiri setelah nyata 
bagi mereka bahwa orang-orang syirik itu adalah ahli Neraka) ' (Qs. AtTaubah: 113). Lalu 
Allah menurunkan firman-Nya berkenaan dengan peristiwa Abu Thalib: '(Sesungguhnya 
kamu wahai Muhammad tidak berkuasa memberi hidayat petunjuk kepada siapa yang kamu 



kasihi supaya dia menerima Islam tetapi Allah jualah yang berkuasa memberi petunjuk 
kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Dia jualah yang lebih mengetahui siapakah orang- 
orang yang (bersedia) untuk mendapat petunjuk memeluk Islam) (Qs. Al Qashash: 56). Dan 
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya berkata, 
telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar. 
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Hasan al-Hulwani dan 
Abd bin Humaid keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu 
Ibrahim bin Sa'ad- dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih 
keduanya dari az-Zuhri dengan sanad ini semisalnya. Hanya saja hadits Shalih selesai pada 
perkataannya, 'lalu Allah menurunkan firman-Nya tentangnya, ' dan dia tidak menyebutkan 
dua ayat tersebut. Dan dia menyebutkan di dalam haditsnya, 'Dan keduanya kembali 
mengucapkan perkataan tersebut, ' pada hadits Ma'mar adalah sebagai pengganti kalimat 
ini. Dan mereka berdua tetap berpedoman padanya." 


» A' ' *<?> ’t s* ' < ^ VM ' \i ' 

Is^lss 


36. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad dan Ibnu Abu Umar keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan dari Yazid -yaitu Ibnu Kaisan- dari Abu 
Hazim dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda 
kepada pamannya ketika dia menjelang wafat: 'Katakanlah, 'Tidak ada tuhan (yang berhak 
disembah selian Allah' niscaya aku akan bersaksi untukmu dengan kalimat tersebut pada hari 
kiamat." Namun dia menolaknya, lalu Allah menurunkan: '(Sesungguhnya kamu tidak akan 
dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi) 1 (Qs. Al Qashash: 56). 


A' t’ v * '* ' > \'.C\ ' 

iL } 


37. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin Maimun telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Yazid bin Kaisan dari Abu 
Hazim al-Asyja'i dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda kepada pamannya ketika dia menjelang wafat: 'Katakanlah, 'Tidak ada tuhan (yang 
berhak disembah selian Allah' niscaya aku akan bersaksi untukmu dengan kalimat tersebut 
pada hari kiamat.' Dia menjawab, 'Kalau seandainya bukan karena kaum Quraisy mencelaku 
dengan perkataan mereka, 'Dia melakukan hal tersebut karena cemas', niscaya aku 
menyetujui kalimat tersebut dengan matamu.' Lalu Allah menurunkan: '(Sesungguhnya 
kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi akan tetapi aku 
memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki) ' (Qs. Al Qashash: 56). 



Bab: Dalil bahwa barangsiapa meninggal di atas tauhid akan masuk surga 


ISS 4 \J^p£\ 'hs > J oU J 


£\ 


>. > 


38. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya dari Ismail bin Ibrahim, Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Ulayyah dari Khalid dia berkata, telah menceritakan kepada kami al-Walid bin Muslim dari 
Humran dari Utsman dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa meningggal sedangkan dia mengetahui bahwa tidak ada tuhan (yang berhak 
disembah) selain Allah, niscaya dia masuk surga." Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Abu Bakar al-Muqaddami telah menceritakan kepada kami Bisyr bin al- 
Mufadldlal telah menceritakan kepada kami Khalid al-Hadzdza' dari al-Walid Abu Bisyr dia 
berkata, aku mendengar Humran berkata, aku mendengar Utsman berkata, aku mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sama seperti itu." 


't* ^ ^ ^ J* ^ < -$. *»J1j Ij£. J J* dUU 

3lfeu5\£i£S . J 

%z& '&A\ 


39. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin an-Nadlar bin Abu an-Nadlar dia berkata, 
telah menceritakan kepada kami Abu an-Nadlar Hasyim bin al-Qasim telah menceritakan 
kepada kami Ubaidullah al-Asyja'i dari Malik bin Mighwal dari Thalhah bin Musharrif dari 
Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dalam suatu perjalanan". Lalu dia berkata, 'maka bekal kaum tersebut habis.' Selanjutnya dia 
berkata, "Hingga mereka berkeinginan untuk menyembelih sebagian hewan kendaraan 
mereka." Perawi berkata, "Maka Umar berkata, 'Wahai Rasulullah, kalau seandainya kamu 



mengumpulkan sebagian dari bekal kaum lalu kamu berdoa kepada Allah atasnya (niscaya 
itu baik)." Perawi berkata, "Lalu beliau melakukannya." Perawi berkata, "Lalu pemilik 
gandum datang dengan membawa gandumnya, pemilik kurma datang dengan membawa 
kurmanya." Perawi berkata, "Dan Mujahid berkata, 'Dan pemilik biji-bijian dengan biji-bijian 
mereka." Aku berkata, "Apa yang mereka perbuat dengan biji-bijian tersebut?" dia 
menjawab, "Mereka mengisap dan meminum air padanya." Dia berkata, "Lalu Rasulullah 
memanggil mereka hingga mereka dapat memenuhi wadah perbekalan mereka." Perawi 
berkata, "Maka Rasulullah berdoa ketika itu: 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang 
berhak disembah) selain Allah dan bahwa saya adalah utusan Allah, tidaklah seorang hamba 
bertemu Allah dengan berpegang teguh padanya tanpa ada keraguan niscaya dia masuk 
surga'." 


b lU Jli (Jp \ CfG' J J/* (Jp ^ (J, \ IfG- ju j\ju* 

1J&3& J' 


4__*>l3x*3 


40. Telah menceritakan kepada kami Sahi bin Utsman dan Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala' 
semuanya dari Abu Muawiyah berkata Abu kuraib telah menceritakan kepada kami Abu 
Muawiyah dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah atau -dari Abu Sa'id, al-A'masy 
ragu-ragu- Abu Hurairah berkata, "Saat perang Tabuk, pasukan (kaum muslimin) mengalami 
rasa lapar yang sangat, mereka pun berkata, 'Wahai Rasulullah, sekiranya tuan izinkan kami 
untuk menyembelih unta kami, sehingga kami bisa memakan dagingnya dan menggunakan 
lemaknya sebagai minyak (melapisi kulit, untuk menjaga dari terik panas)? ' Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Lakukanlah.' Abu Hurairah berkata, "Lalu datanglah 
Umar seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, jika itu engkau lakukan, maka punggung unta akan 
habis (kendaraan)! Tapi sebaiknya, tuan minta sisa makanan mereka yang masih ada 
kemudian tuan doakan, semoga Allah memberikan keberkahan padanya.' Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Baiklah." Kemudian beliau minta hamparan 
(terbuat dari kulit), setelah menggelarnya, beliau meminta sisa-sisa makanan mereka yang 



masih tersisa." Abu Hurairah melanjutkan, "Lalu ada seorang laki-laki yang datang dengan 
membawa segenggam jagung, ada juga yang datang dengan membawa segenggam kurma, 
dan sebagian lain datang dengan remukan-remukan (makanan, semisal roti), sehingga 
terkumpullah di atas hamparan kulit tersebut sedikit makanan. Abu Hurairah berkata, 
"Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan makanan tersebut dengan 
keberkahan, setelah itu beliau bersabda: 'Ambil dan isilah tempat makanan kalian 1 . Abu 
Hurairah melanjutkan, "Mereka kemudian memenuhi tempat perbekalan mereka, sehingga 
tidak seorang tentara pun kecuali tempat makanan mereka telah penuh terisi." Abu Hurairah 
melanjutkan, "Mereka kemudian memakannya hingga kenyang, dan makanan itu pun masih 
ada tersisa." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Aku bersaksi 
bahwa tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah dan aku ada utusan Allah, 
tidaklah seorang hamba berjumpa dengan Allah, ia tidak ragu dengan kalimat tersebut 
kemudian terhalang untuk masuk surga." 






41. Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami al- 
Walid -yaitu Ibnu Muslim- dari Ibnu Jabir dia berkata, telah menceritakan kepada kami Umair 
bin Hani' dia berkata, telah menceritakan kepada kami Junadah bin Abu Umayyah telah 
menceritakan kepada kami Ubadah bin ash-Shamit dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah bersabda: "Barangsiapa mengucapkan dua Kalimah Syahadat yaitu: tidak ada 
tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa 
Muhammad hamba dan Rasul-Nya, bersaksi bahwa Nabi Isa adalah hamba Allah, anak 
hamba-Nya dan kalimah Allah (Nabi Isa As) yang Dia letakkan pada Maryam dan ruh dari- 
Nya, surga itu benar adanya dan neraka itu juga benar adanya, di mana Allah akan 
memasukkan mereka yang dikehendaki ke dalam Surga melalui salah satu dari delapan pintu 
Surga yang dia kehendaki." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Ibrahim ad- 
Dauraqi telah menceritakan kepada kami Mubasysyir bin Ismail dari al-Auza'i dari Umair bin 
Hani' dalam sanad ini dengan semisalnya, hanya saja dia menyebutkan, 'Allah 
memasukkannya sesuai dengan amalnya' tanpa menyebutkan, 'masuk dari pintu surga yang 
delapan yang dia kehendaki'." 





42. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Ibnu Ajian dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Ibnu Muhairiz dari ash- 
Shunabihi dari Ubadah bin ash-Shamit bahwa dia berkata, "Saay saya mengunjunginya dia 
dalam keadaan sakit, hingga aku pun menangis. Maka dia berkata, 'Tahan, kenapa kamu 
menangis? Demi Allah, jika aku mati syahid, maka aku bersaksi untukmu, dan jika aku diberi 
syafa'at maka aku memberikan syafa'at untukmu, serta jika aku mampu, maka aku 
memberikan manfaat untukmu.' Kemudian dia berkata, 'Demi Allah, tidaklah ada suatu 
hadits yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk kalian yang di 
dalamnya terdapat kebaikan melainkan pasti aku menceritakannya kepada kalian, kecuali 
satu hadits, dan saya akan menceritakan kepadamu pada hari ini. Dan sungguh aku meresapi 
hal tersebut pada diriku. Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan 
bahwa Muhammad utusan Allah, niscaya Allah mengharamkan neraka atasnya." 


Jr ^yjk\c& 

3isiu*\ i 

/ x ^ 

9 ) y 

r* 


,>A ^>Nlr ( 


*■"-*& \cJs 




43. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid al-Azdi telah menceritakan kepada 
kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami 
Anas bin Malik dari Mu'adz bin Jabal dia berkata, "Pernah aku dibonceng Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dalam satu perjalanan, tidak ada pemisah antara aku dan beliau kecuali 
pelana hewan kendaraan. Beliau memanggil: "Wahai Mu'adz bin Jabal!" Aku terus 
menyahut, "Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah." Kami meneruskan lagi perjalanan. 



Kemudian beliau memanggil lagi: "Wahai Mu'adz bin Jabal!" Aku menyahut, "Aku penuhi 
panggilanmu wahai Rasulullah." Kami meneruskan lagi perjalanan kemudian beliau 
memanggil lagi: "Wahai Mu'adz bin Jabal!" Aku menyahut lagi, "Telah kuterima panggilanmu 
itu wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Tahukah kamu Kewajiban manusia terhadap Allah?" 
Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nyalah yang lebih mengetahui." Beliau bersabda: "Yaitu 
menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya." Kami meneruskan lagi perjalanan beberapa 
waktu ketika kemudian beliau memanggil lagi: "Wahai Mu'adz bin Jabal!" Aku menyahut, 
"Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Tahukah kamu apakah Kewajiban Allah terhadap manusia apabila mereka 
melakukan perkara-perkara yang aku nyatakan tadi?" Aku menjawab, "Allah dan Rasul- 
Nyalah yang lebih mengetahui." Akhirnya beliau bersabda: "Allah tidak akan menyiksa 
mereka." 


^ 9 / 


\&Z- 


44. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abu al-Ahwash Sallam bin Sulaim dari Abu lshaq dari Amru bin Maimun dari Mu'adz bin 
Jabal dia berkata, "Saya berada di boncengan Rasulullah di atas keledai yang dinamakan 
Ufair." Beliau lalu bersabda: "Wahai Mu'adz apakah kamu mengetahui apa hak Allah atas 
hamba dan hak hamba atas Allah.' Mu'adz berkata, 'Aku lalu menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya 
lebih mengetahui.' Beliau bersabda: "Sesungguhnya hak Allah atas hamba adalah kalian 
menyembah Allah dan tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan hak hamba atas 
Allah adalah agar tidak disiksa orang yang tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun.' 
Mu'adz berkata, 'Saya lalu berkata, 'Wahai Rasulullah, tidakkah boleh aku memberitakannya 
kepada manusia? ' Beliau menjawab: 'Jangan kamu memberitahukannya kepada mereka 
sehingga mereka bersandar kepadanya'." 






45. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar, Ibnu 
al-Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Hushain dan al-Asy'ats bin Sulaim bahwa 
keduanya mendengar al-Aswad bin Hilal menceritakan dari Mu'adz bin Jabal dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Mu'adz, apakah kamu mengetahui 
apa hak Allah atas hamba?" Mu'adz menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.' 
Beliau bersabda: "Yaitu Allah disembah tanpa dengan tidak menyekutukan-Nya dengan 
sesuatu pun." Beliau lalu bersabda lagi: "Lalu apa hak manusia atas Allah jika mereka 
melakukan itu?" Mu'adz menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau lalu bersabda: 
"Allah tidak akan menyiksanya." Telah menceritakan kepada kami al Qasim bin Zakariya 
telah menceritakan kepada kami Husain dari Zaidah dari Abu Hushain dari al Aswad bin Hilal 
ia berkata; aku mendengar Mua'dz berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memanggilku, lalu aku menjawabnya. Beliau bertanya: "Apa hak Allah atas manusia. ..seperti 
hadits mereka." 




\ll Jhi 

y»\SW ^ J3l% 



Vli\ ^ 3\i^JW^ L^Vl^ - J>^\ pl 

^ _J-^J<jl35 _^L»jO ^1>i9 


46. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Umar 
bin Yunus al-Hanafi telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar dia berkata, telah 
menceritakan kepada kami Abu Katsir dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 
Hurairah dia berkata, "Dalam sebuah peperangan kami pernah duduk-duduk mengitari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan bersama kami ada Abu Bakar dan Umar. Lalu 
beliau beranjak pergi dari sekeliling kami dan terlambat untuk kembali sampai-sampai kami 
khawatir kalau beliau tertangkap oleh musuh atau tertimpa musibah. Kami semua sangat 
khawatir, dan orang yang paling mengkhawatirkan keadaan beliau adalah aku. Maka aku pun 
berdiri dan keluar untuk mencari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga sampai pada 
sebuah kebun milik kaum anshar dari bani Najjar. Akupun mengitarinya dengan harapan 
akan mendapatkan sebuah pintu masuk, namun aku tidak mendapatkannya. Dan ternyata 
ada sebuah aliran sungai dari luar kebun yang masuk dari sebuah pojok kebun. Maka akupun 
berusaha masuk sebagaimana seekor musang berusaha masuk melalui sebuah lobang 
sempit. Dan aku pun menemukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau berseru: 
'Abu Hurairah! ' Akupun menjawab, 'Ya, wahai Rasulullah. "Ada apa?", tanya beliau. Aku 
menjawab, "Begini wahai Rasul, engkau tadi sedang bersama-sama dengan kami, lalu tiba- 
tiba engkau pergi meninggalkan kami dan lama tidak kembali hingga kami pun sangat 
khawatir akan keselamatanmu, terutama aku wahai Rasul. Maka akupun berusaha 
memasuki kebun ini dari sebuah lobang yang sangat sempit sebagaimana seekor musang, 
dan mereka (para sahabat yang lain) ada di belakangku. Sambil berkata beliau memberikan 
kedua sandalnya kepadaku: 'Wahai Abu Hurairah, bawalah kedua sandalku ini, dan siapapun 
yang kau temui di balik kebun ini ia bersaksi bahwa tidak tuhan (yang berhak disembah) 
selain Allah dan ia menancapkan keyakinan ini dalam hatinya, maka berilah kabar gembira 
kepadanya dengan surga.' Dan kebetulan orang yang pertama kali bertemu denganku ialah 
Umar, maka iapun bertanya, 'Ada apa dengan kedua sandal itu wahai Abu Hurairah? ' Aku 
menjawab, 'Ini adalah kedua sandal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
menyuruhku untuk membawanya dan menyampaikan kabar gembira surga kepada orang 
yang pertama kali bertemu denganku sedang ia bersaksi bahwa tiada tuhan (yang berhak 
disembah) selain Allah, dan ia menyakininya dengan hatinya.' Maka Umar pun memukulku 
dengan tangannya tepat di tengah-tengah dadaku (ulu hati-pent) hingga aku jatuh duduk, 
lalu berkata, 'Kembalilah wahai Abu Hurairah! ' Maka akupun kembali menemui Rasulullah 
dengan wajah menahan tangis, dan ternyata Umar saat itu juga mengikutiku. Seketika itu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Ada apa denganmu wahai Abu Hurairah? ' 
Aku menjawab, 'Aku telah bertemu dengan Umar, lalu aku kabarkan kepadanya mengenai 
apa yang telah engkau perintahkan kepadaku namun tiba-tiba ia memukulku dengan keras 
tepat di ulu hatiku hingga aku jatuh lunglai, setelah itu dia berkata, 'Kembalilah! ' Maka Rasul 
pun berkata: 'Wahai Umar, kenapa kamu berbuat demikian? ' Umar menjawab, 'Wahai 
Rasulullah, apa benar engkau telah mengutus Abu Hurairah dengan kedua sandalmu itu dan 
menyuruhnya memberi kabar gembira dengan surga bagi orang yang pertama kali 
ditemuinya sedang ia bersaksi bahwa tiada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah 
dengan keyakinan yang mantap dalam hatinya? ' Beliau menjawab: 'Ya, benar.' Umar 
berkata, 'Sebaiknya engkau tidak berbuat demikian wahai Rasulullah, karena sesungguhnya 
aku sangat khawatir kalau-kalau manusia akan bergantung padanya, dan biarkanlah mereka 



melaksanakan amalan-amalan yang baik.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata 
(kepada Abu Hurairah-pent): 'Biarkanlah mereka (tidak mengetahui hadits ini) 


.Jfh & 3is \ l^.1 


47. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Mu'adz bin Hisyam dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku dari Qatadah dia 
berkata, telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik bahwa Nabi Allah (dalam satu 
perjalanan), sedangkan Mu'adz bin Jabal dibonceng di atas kendaraan beliau, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam lalu memanggil: "Wahai Mu'adz!" Mu'adz menyahut, "Aku 
penuhi panggilanmu wahai Rasulullah". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil 
lagi: "Wahai Mu'adz!" Aku menyahut lagi, "Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah". 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil: "Wahai Mu'adz!" Aku menyahut lagi, "Aku 
penuhi panggilanmu wahai Rasulullah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian 
bersabda: "Barangsiapa yang mengucap dua Kalimah Syahadat yaitu: tidak ada tuhan (yang 
berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya niscaya dia 
selamat dari api Neraka." Kemudian Mu'adz berkata, "Bolehkah aku memberitahu perkara 
ini kepada manusia agar mereka sebarkan berita gembira ini?" Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Kalau (berbuat) begitu, maka mereka akan bersandar dengannya." Lalu 
Mu'adz menyebarkan kabar tersebut menjelang kematiannya khawatir menanggung salah 
(karena menyembunyikan hadits)." 


0 ' £*>-\ (jl j AlLc-4Ji\ 4j}\ J i jA j <J\ o* 1 *? 

J _^lSp_4c>-0 

^3ls Ji j>U j%&\\ 



, - 9 


^J^ULoaI J _jijc-l^i9\jc>t_u«^ 


48. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Sulaiman -yaitu Ibnu al-Mughirah- dia berkata, telah menceritakan kepada kami Tsabit dari 
Anas bin Malik dia berkata, telah menceritakan kepada kami Mahmud bin ar-Rabi' dari Itban 
bin Malik dia berkata, "Saya mendatangi Madinah, maka aku berjumpa Itban. Lalu aku 
meminta beliau meriwayatkan sebuah hadits." Kata dia, 'Mataku ditimpa sejenis penyakit 
yang menyebabkan beberapa hal, aku mengirimkan utusan kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam yang mengatakan bahwa aku amat mengharapkan kedatangan beliau agar 
mendirikan shalat bersamaku di rumah, sehingga aku menjadikannya sebagai tempat 
shalat." Itban berkata lagi, 'Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba bersama-sama 
para Sahabat yang berkeinginan datang, dan beliau terus masuk ke rumah. Beliau 
mendirikan shalat, sementara para Sahabat masih saja berbincang sesama mereka di mana 
Sebagian dari mereka membicarakan tentang kemunafikan Malik bin Dukhsyum. Para 
Sahabat berkata, mereka berhadap agar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan 
jelek Malik bin Dukhsyum agar ditimpa kecelakaan. Mereka juga inginkan supaya dia ditimpa 
malapetaka. Selesai shalat, beliau pun bertanya: "Bukankah dia telah mengucap Dua Kalimah 
Syahadat yaitu: tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa aku utusan 
Allah?" Para Sahabat menjawab, "Dia mengucapnya hanyalah di mulut semata-mata tetapi 
tidak di hati." Beliau bersabda: "Tidaklah seseorang yang mengucapkan, bahwa tidak ada 
tuhan yang berhak disembah, dan bahwa aku adalah utusan Allah, kemudian masuk neraka, 
atau merasakannya." Anas berkata, "Hadits ini membuatku kagum. Maka aku berkata untuk 
anakku, 'Tulislah hadits itu, ' lalu dia pun menulisnya'." Telah menceritakan kepada kami Abu 
Bakar bin Nafi' al-Abdi telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada 
kami Hammad telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas dia berkata, telah 
menceritakan kepada kami Itban bin Malik bahwa dia buta, maka dia mengirim utusan 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Silahkan datang kemari 
(wahai Rasulullah), sehingga itu bisa menjadi tempat shalat bagiku." Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam datang bersama para sahabatnya, lalu disebutlah sifat jelek 
seorang laki-laki dari mereka yang dipanggil Malik bin ad-Dukhsyum... kemudian ia 
menyebutkan semisal hadits Sulaiman bin al-Mughirah." 


Bab: Dalil bahwa barangsiapa ridla bahwa Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan 
Muhammad 









49. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin Abu Umar al-Makki dan Bisyr 
bin al-Hakam keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu Ibnu 
Muhammad ad-Darawardi- dari Yazid bin al-Had dari Muhammad bin Ibrahim dari Amir bin 
Sa'ad dari al-Abbas bin Abdul Muththalib bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Orang yang ridla dengan Allah sebagai Rabb dan Islam sebagai agama 
serta Muhammad sebagai Rasul, maka dia telah merasakan nikmatnya iman." 


Bab: Penjelasan tentang jumlah cabang keimanan, yang paling utama dan yang paling 
rendah, dan keutamaan malu 




50. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'id dan Abd bin Humaid keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Amir al-Aqadi telah menceritakan kepada 
kami Sulaiman bin Bilal dari Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Iman itu ada tujuh puluh tiga sampai tujuh 
puluh sembilan cabang, dan malu adalah termasuk iman." 


A OtiVf'U i .. A ’U U - A LU 


. ''l/, / t-' 


j j\ 5 j £*a-> b \y > j y* j jis jis 


51. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Suhail dari Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Iman itu ada tujuh puluh tiga sampai tujuh puluh 
sembilan, atau enam puluh tiga sampai enam puluh sembilan cabang. Yang paling utama 
adalah perkataan, LAA ILAAHA ILLALLAHU (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain 
Allah). Dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu 
adalah sebagian dari iman." 





> 

0 




52. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru an-Naqid serta 
Zuhair bin Harb mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari 
az-Zuhri dari Salim dari bapaknya, bahwa Nabi mendengar seorang laki-laki menasihati 
saudaranya karena malu, maka beliau pun bersabda: "Malu itu adalah sebagian dari iman." 
Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dengan sanad ini seraya 
berkata, "Beliau melewati seorang laki-laki dari kalangan Anshar yang sedang menasihati 
saudaranya." 




' s s s J' «s ' * "s l 



53. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar dan lafazh tersebut milik Ibnu al-Mutsanna, keduanya berkata, telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah 
dia berkata, "Saya mendengar Abu as Sawwar menceritakan, bahwa dia mendengar Imran 
bin Hushain menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: 
"Malu itu tidak membawa kecuali kebaikan." Busyair bin Ka'ab berkata, "Itu tertulis dalam 
hikmah bahwa dari rasa malu itu timbul kewibawaan dan ketenangan." Maka Imran pun 
berkata, "Aku akan menceritakan kepadamu (hadits) dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, dan kamu (silahkan) ceritakan kepadaku apa yang ada dalam lembaran- 
lemabaranmu." 


^J-LcoLc-ts J 




".i* A< 



>. > _ s 


> > » 


> 


3 {J* a b?- ou> a>- y>ii ^Juu aILc-^Ij 1 J^> \ ^j-c- {j\^as>- {J* j \ y*-& }j£- 


54. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Zaid dari lshaq -yaitu Ibnu Suwaid- bahwa Abu Qatadah menceritakan 
hadits, dia berkata, "Kami berada di sisi Imran bin Hushain dalam sebuah rombongan, dan di 
antara kami ada Busyair bin Ka'ab, maka Imran bin Hushain, saat itu, menceritakan kepada 
kami, dia katakan, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Malu itu adalah baik 
semuanya." Atau dia berkata, "Malu itu semuanya adalah baik." Maka Busyair bin Ka'ab 
berkata, "Sungguh, dalam sebagian kitab atau hikmah kami mendapatkan bahwa dari rasa 
malu itu akan muncul ketenangan dan kewibawaan kepada Allah, dan dari malu itu ada 
kelemahan." Maka Imran marah hingga kedua matanya merah seraya berkata, "Kenapa 
kulihat aku ceritakan kepadamu dari Rasulullah naun kamu justru menentang!" Abu Qatadah 
berkata, "Maka Imran mengulangi hadits tersebut." Abu Qatadah berkata, "Dan Busyair juga 
mengulanginya lagi, sehingga Imran marah." Abu Qatdah melanjutkan, "Maka kita tetap 
mengatakan tentangnya, karena kata-kata tersebut berasal dari kita wahai Abu Nujaid. Itu 
tidak apa-apa." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan 
kepada kami an-Nadlr telah menceritakan kepada kami Abu Na'amah al-Adawi dia berkata, 
aku telah mendengar Hujair bin ar-Rabi' al-Adawi berkata dari Imran bin Hushain dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits Hammad bin Zaid." 


Bab: Sifat-sifat Islam 






55. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan 
telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari 
Jarir. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah semuanya dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya 
dari Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi dia berkata, "Saya berkata, 'Wahai Rasulullah, 
katakanlah kepadaku dalam Islam suatu perkataan yang mana aku tidak menanyakannya 
kepada seorang pun tentangnya setelahmu -dan dalam riwayat hadits Abu Usamah- 
selainmu.' Maka beliau menjawab: 'Katakanlah, 'aku beriman kepada Allah' lalu 
beristiqamahlah." 


Bab: Penjelasan tentang keutamaan-keutamaan Islam dan apa saja dari perkara- 
perkaranya yang utama ( oW) 





56. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh bin al-Muhajir telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Yazid bin Abu Habib dari 
Abu al-Khair dari Abdullah bin Amru bahwa seorang laki-laki bertanya Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, "Islam yang bagaimana yang paling baik?" Beliau menjawab: "Kamu 
memberi makan, dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang 
tidak kamu kenal." 




v x x 

57. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir Ahmad bin Amru bin Abdullah bin Amru 
bin Sarh al-Mishri telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab dari Amru bin al-Harits dari 
Yazid bin Abu Habib dari Abu al-Khair bahwa dia mendengar Abdullah bin Amru bin al-Ash 
keduanya berkata, "Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, "Muslim yang bagaimana yang paling baik?" Beliau menjawab: "Yaitu 
seorang Muslim yang orang lain merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya." 


'm M Ju Li 


58. Telah menceritakan kepada kami Hasan al-Hulwani dan Abd bin Humaid semuanya dari 
Abu Ashim, Abd berkata, telah memberitakan kepada kami Abu Ashim dari Ibnu Juraij bahwa 
dia mendengar Abu az-Zubairdia berkata, "Saya mendengar Jabir berkata, 'Saya mendengar 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang muslim (yang sejati) adalah orang yang 
mana kaum muslimin lainnya selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya." 





#6. , jii -lift 
_^j Jju3is^v\\l^ii\ jj^y jj ^ 

iL 


59. Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yahya bin Sa'id al-Umawi dia berkata, 
telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Abu Burdah bin 
Abdullah bin Abu Burdah bin Abu Musa dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata, aku 
berkata, "Wahai Rasulullah, siapakah yang paling utama dalam berislam?" Beliau menjawab: 
"Orang yang mana kaum muslimin selamat dari cercaan lisannya dan gangguan tangannya." 
Dan telah menceritakannya kepadaku Ibrahim bin Sa'id al-Juhairi telah menceritakannya 
kepadaku Abu Usamah ia berkata, telah menceritakan kepadaku Buraid bin Abdullah dengan 
sanad ini, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya, "Siapakah 
orang yang paling utama di antara kaum msulimin? Lalu beliau menyebutkan hadits seperti 
ini." 


Bab: Tiga perkara yang membuat seseorang merasakan manisnya iman jUai-jLo 










60. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Yahya bin Abu 
Umar serta Muhammad bin Basysyar semuanya dari ats-Tsaqafi berkata Ibnu Abu Umar 
telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dari Ayyub dari Abu Oilabah dari Anas dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata, "Tiga perkara jika itu ada pada seseorang maka 
ia akan merasakan manisnya iman; orang yang mana Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai 
daripada selain keduanya, mencintai seseorang yang ia tidak mencintainya kecuali karena 
Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari 
kekafiran tersebut sebagaimana ia benci untuk masuk neraka." 


O Aso S 









61. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata. Saya mendengar Qatadah menceritakan 
hadits dari Anas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tiga perkara 
jika itu ada pada seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman; orang yang mencintai 
orang lain, ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, orang yang Allah dan Rasul-Nya lebih 
ia cintai daripada selain keduanya, dan orang yang lebih suka untuk dilemparkan kepada api 
daripada dia kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran 
tersebut." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah memberitakan kepada 
kami an-Nadlar bin Syumail telah memberitakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Anas 
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sebagaimana hadits mereka, 
hanya saja dia menyebutkan, 'Daripada dia kembali dalam keadaan Yahudi atau Nashrani'." 


Bab: Wajibnya mencintai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam (Aii\ J 









62. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Ismail bin Ulayyah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami 
Syaiban bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdul Warits keduanya dari Abdul 
Aziz dari Anas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah 
seorang hamba beriman (dan dalam hadits Abdul warits 'seorang laki-laki) hingga aku lebih 
dia cintai daripada keluarga dan hartanya serta manusia semuanya'." 


O.Xs-cj i>: 




63. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, saya mendengar Qatadah menceritakan 
hadits dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tidaklah salah seorang dari kalian beriman hingga aku lebih dia cintai daripada anaknya, 
orang tuanya dan manusia semuanya." 



Bab: Dalil bahwa termasuk dari bagian keimanan adalah mencintai saudaranya sesama 


muslim 


j! {jA jl ) 







64. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, aku mendengar Qatadah menceritakan dari 
Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah salah 
seorang dari kalian beriman hingga dia mencintai untuk saudaranya, atau dia mengatakan, 
'untuk tetangganya sebagaimana yang ia cintai untuk dirinya sendiri." 




65. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Sa'id dari Husain al-Mu'allim dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang 
hamba beriman hingga dia mencintai untuk tetangganya, atau beliau mengatakan, 'untuk 
saudaranya sebagaimana yang ia sukai untuk dirinya sendiri." 


Bab: Penjelasan tentang haramnya menyakiti tentangga (jL>JW\.3o\ 






C_J 


t> * ^ ^ 


^31 



>1 " > 



66. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ali bin 
Hujr semuanya dari Isma'il bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami 
Ismail dia berkata, telah mengabarkan kepada kami al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga, orang 
yang mana tetangganya tidak aman dari bahayanya." 


Bab: Anjuran untuk memuliakan tetangga, tamu dan tidak banyak omong kecuali hal yang 
baik 



4li\_>^o^ 


« X 
' • 9 


<*jl«^?^ ^^4^® ^■*^< ,> 


67. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah memberitakan kepada kami 
Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu 
Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia 
mengucapkan perkataan yang baik atau diam. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah 
dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tetangganya. Dan barangsiapa beriman 
kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya." 


J C^A 


68. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abu al-Ahwash dari Abu Hushain dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari 
akhir, maka janganlah dia menyakiti tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah 
dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada 
Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam." Dan 
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin 
Yunus dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda seperti hadits Abu Hushain, hanya dia menyebutkan, 'Dan 
hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya'." 


' * s 

> 



69. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Abdullah bin 
Numair semuanya dari Ibnu Uyainah berkata Numair telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Amru bahwa dia mendengar Nafi' bin Jubair mengabarkan dari Abu Syuraih al- 
Khuza'i bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa beriman kepada 
Allah dan hari akhir hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya. Barangsiapa beriman 
kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia memuliakan tamunya. Dan barangsiapa beriman 
kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam." 

Bab: Penjelasan bahwa mencegah kemungkaran adalah bagian dari iman, dan bahwa iman 
itu bertambah dan (Jo j £ jLo) 











}j£- yy* S} 



70. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Waki' dari Sufyan. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya dari Qais bin Muslim dari Thariq bin 
Syihab dan ini adalah hadits Abu Bakar, "Orang pertama yang berkhutbah pada Hari Raya 
sebelum shalat Hari Raya didirikan ialah Marwan. Lalu seorang lelaki berdiri dan berkata 
kepadanya, "Shalat Hari Raya hendaklah dilakukan sebelum membaca khutbah." Marwan 
menjawab, "Sungguh, apa yang ada dalam khutbah sudah banyak ditinggalkan." Kemudian 
Abu Said berkata, "Sungguh, orang ini telah memutuskan (melakukan) sebagaimana yang 
pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: "Barangsiapa di 
antara kamu melihat kemungkaran hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan 
tangannya, jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga, 
hendaklah ia mencegahnya dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman." Telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala' telah menceritakan kepada 
kami Abu Mua'wiyah telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari Ismail bin Raja' dari 
bapaknya dari Abu Sa'id al-Khudri dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab dari Abu Sa'id 
al-Khudri dalam kisah Marwan, dan hadits Abu Sa'id dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
seperti hadits Syu'bah dan Sufyan." 



> » > 
£*S- 




4^JlC-^\ _>*-^^^^^-^ c '^- c '^_3(J \^jX- j^./t«.A]\ ( ^J < j^~^\ jJ^C-^C-^ *-~S3 J>t]\ 

y& ^jL^Jl» ^*jjbL>-^« _3 0^*3^® aJ^o ^*jjbl>- 

■^>jLz^^\<lfo\L^ Ju &l-i>3 j-i 

^,^UJ\ 3VS ^I\ JJL^ g. \ V^1^X.1 O^ cS^-y C^ Jv /' 

jL^o 


71. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Abu Bakar bin an-Nadlr serta Abd 
bin Humaid dan lafazh tersebut milik Abd. Mereka berkata, telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih 
bin Kaisan dari al-Harits dari Ja'far bin Abdullah bin al-Hakam dari Abdurrahman bin al- 
Miswar dari Abu Rafi' dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Tidaklah seorang nabi yang diutus oleh Allah pada suatu umat sebelumnya 
melainkan dia memiliki pembela dan sahabat yang memegang teguh sunah-sunnah dan 
mengikuti perintah-perintahnya, kemudian datanglah setelah mereka suatu kaum yang 
mengatakan sesuatu yang tidak mereka lakukan, dan melakukan sesuatu yang tidak 
diperintahkan. Barangsiapa yang berjihad dengan tangan melawan mereka maka dia seorang 
mukmin, barangsiapa yang berjihad dengan lisan melawan mereka maka dia seorang 

mukmin, barangsiapa yang berjihad dengan hati melawan mereka maka dia seorang 

mukmin, dan setelah itu tidak ada keimanan sebiji sawi." Abu Rafi' berkata, "Lalu aku 

menceritakan kepada Abdullah bin Umar, namun ia mengingkariku. Ketika Ibnu Mas'ud 

datang dan singgah pada Qanah, Abdullah bin Umar mengikutiku mengajakku untuk 
mengikuti Ibnu Mas'ud, maka ketika kami duduk, aku bertanya kepada Ibnu Mas'ud tentang 
hadits ini, maka dia menceritakannya hadits tersebut kepadaku sebagaimana aku 
menceritakannya kepada Ibnu Umar." Shalih berkata, "Sungguh telah diceritakan seperti itu 
dari Abu Rafi'." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin lshaq bin Muhammad 



telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah menceritakan kepada kami Abdul 
Aziz bin Muhammad dia berkata, telah mengabarkan kepadaku al-Harits bin al-Fudlail al- 
Hathmi dari Ja'far bin Abdullah bin al-Hakam dari Abdurrahman bin Miswar bin Makhramah 
dari Abu Rafi' mantan budak Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari Abdullah bin Mas'ud 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah ada Nabi melainkan dia 
memiliki pembela yang meminta petunjuk dengan petunjuknya, dan mengambil sunnah 
dengan sunnahnya, " seperti hadits Shalih, namun ia tidak menyebutkan kedatangan Ibnu 
Mas'ud dan berkumpulnya Ibnu Umar bersamanya." 


Bab: Keutamaan orang-orang yang beriman dan keutamaan orang-orang Yaman 




72. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abu Usamah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris 
semuanya dari Ismail bin Abu Khalid. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi dan lafazh tersebut miliknya, telah 
menceritakan kepada kami Mu'tamir dari Ismail dia berkata, saya mendengar Qais 
meriwayatkan dari Abu Mas'ud dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi 
isyarat dengan tangan ke arah Yaman, seraya bersabda: "Ingatlah, sesungguhnya iman ada di 
sini (Yaman), sedangkan kekerasan dan kekakuan hati ada pada penggembala yang bersuara 
keras di dekat pangkal ekor unta ketika muncul sepasang tanduk setan pada Bani Rabi'ah 
dan Bani Mudlar." 








'k <j)cA 


73. Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah memberitakan kepada 
kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub telah menceritakan kepada kami 



Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Telah datang penduduk Yaman, mereka adalah kaum yang paling lembut hatinya. Iman ada 
pada orang Yaman. Fiqh juga ada pada orang Yaman. Hikmah juga ada pada orang Yaman." 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Adi. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami 
Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami lshaq bin Yusuf al-Azraq keduanya dari Ibnu 
Aun dari Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda seperti hadits tersebut." 


^ j \ J J JU 


74. Dan telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Hasan al-Hulwani keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'd- telah 
menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari al-A'raj dia berkata. Abu Hurairah 
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Telah datang penduduk Yaman, 
mereka adalah kaum yang paling lembut hatinya. Fiqh ada pada orang Yaman. Hikmah juga 
ada pada orang Yaman." 




75. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, aku membacakannya di 
hadapan Malik; dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Puncak kekafiran berada pada arah timur (daerah 
kaum majusi), dan kebanggaan dan kesombongan ada pada pemilik kuda dan unta yang 
menggembala, yaitu kaum Badui, sedangkan ketenangan ada pada penggembala kambing 
(maksudnya penduduk Yaman)." 


/ ^ ^ ^ ^ 

^ jl\ J J4^J\ ^5\ J J i^5\ J^»1 j o J^s J 


76. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr dari 
Ismail bin Ja'far berkata Ibnu Ayyub telah menceritakan kepada kami Ismail dia berkata, 
telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Iman itu ada pada Yaman, kekufuran itu ada pada 
arah timur (maksudnya kaum Majusi), ketenangan ada pada penggembala kambing 



(maksudnya penduduk Yaman), dan kesombongan dan riya' itu ada pada orang-orang yang 
bersuara keras; pengembala kuda dan unta (orang badui)." 








77. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, 
telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata, 
"Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kebanggaan dan 
kesombongan ada pada kaum penggembala, yaitu kaum Badui, sedangkan ketenangan ada 
pada penggembala kambing (maksudnya penduduk Yaman)." Dan telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi telah mengabarkan kepada kami Abu al- 
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari az-Zuhri dengan sanad ini semisalnya, 
dan dia menambahkan, "Iman itu ada pada orang Yaman, dan hikmah pada orang Yaman." 


Moi fcr^\ J yi 






78. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman telah mengabarkan kepada 
kami Abu al-Yaman dari Syu'aib dari az-Zuhri telah menceritakan kepada kami Sa'id bin al- 
Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata, "Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Telah datang penduduk Yaman, mereka adalah kaum yang paling lembut hatinya, 
dan paling lemah hatinya. Iman itu ada pada orang Yaman, hikmah pada orang Yaman dan 
ketenangan ada pada orang Yaman. Sedangkan kebanggaan dan kesombongan ada pada 
penggembala, kaum Badui, yaitu arah terbitnya matahari." 










79. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari Abu Shalih dari 
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Telah datang 
penduduk Yaman kepada kalian, mereka adalah orang yang paling halus hatinya, dan paling 
lembut hatinya. Iman ada pada orang Yaman dan hikmah ada pada orang Yaman, sementara 
pokok kekufuran ada pada arah timur (kaum Majusi)." Dan telah menceritakan kepada kami 
Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari al-A'masy dengan sanad ini, dan dia tidak menyebutkan, 'Pokok kekufuran ada 
pada arah timur.' Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Bisyr bin Khalid telah menceritakan kepada kami Muhammad - 
yaitu Ibnu Ja'far- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-A'masy 
dengan sanad ini seperti hadits Jarir, dan dia menambahkan, 'Kebanggaan dan kesombongan 
ada pada penggembala unta, sedangkan ketenangan ada pada penggembala kambing'." 






80. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Abdullah bin al-Harits al-Makhzumi dari Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan kepada 
kami Abu az-Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Keras dan keringnya hati berada pada orang Timur, sedangkan 
iman berada pada ahli Hijaz." 


Bab: Penjelasan bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beriman, dan 
bahwa mencintai kaum mukmini adalah jLo 








81. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abu Mu'awiyah dan Waki' dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalian tidak akan masuk surga hingga 
kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling menyayangi. Maukan kalian 
aku tunjukkan atas sesuatu yang mana apabila kalian mengerjakannya niscaya kalian akan 
saling menyayangi. Sebarkanlah salam di antara kalian." Dan telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb telah memberitakan kepada kami Jarir dari al-A'masy dengan sanad ini. Dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di 
tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, " sebagaimana hadits Abu 
Mu'awiyah dan Waki'." 


Bab: Penjelasan bahwa agama adalah nasihat jl oW) 







82. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad al-Makki telah menceritakan 
kepada kami Sufyan -dia berkata, saya berkata kepada Suhail- bahwa Amru menceritakan 
kepada kami dari al-Qa'qa' dari bapakmu dia berkata, dan aku berharap agar satu perawi 
jatuh dariku, Amru berkata, "Lalu al Qa'qa' berkata, "Saya mendengarnya dari orang yang 
yang bapakku pernah mendengar darinya -dia adalah temannya di Syam-. Kemudian telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Suhail dari Atha' bin Yazid dari Tamim ad-Dari bahwa 
nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Agama itu adalah nasihat." Kami bertanya, 
"Nasihat untuk siapa?" Beliau menjawab, "Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan para 
pemimpin kaum muslimin, serta kaum awam mereka." Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari Suhail bin Abu Shalih dari Atha' bin Yazid al-Laitsi dari Tamim ad- 
Dari dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisalnya. Dan telah menceritakan 
kepada kami Umayyah bin Bistham telah menceritakan kepada kami Yazid -yaitu Ibnu Zurai'- 
telah menceritakan kepada kami Rauh -yaitu Ibnu al-Qasim- telah menceritakan kepada kami 
Suhail dari Atha' bin Yazid dia mendengarnya -saat 'Atha menceritakan kepada Abu Shalih- 
dari Tamim ad-Dari dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits tersebut." 






83. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Numair dan Abu Usamah dari Ismail bin Abu Khalid dari Qais dari Jarir dia 
berkata, "Aku berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk mendirikan 
shalat, menunaikan zakat dan menasihati setiap muslim." 



84. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta 
Ibnu Numair mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ziyad bin llaqah 
dia mendengar Jarir bin Abdullah berkata, "Aku berbaiat kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam untuk menasihat setiap muslim." 


3vi^> ^ ^ < j s 5J3Si\ 4 , 


85. Telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus dan Ya'qub ad-Dauraqi keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Sayyar dari asy-Sya'bi dari Jarir dia 
berkata, "Aku berbaiat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk mendengar dan taat, 
maka beliau menuntunku (mengucapkan kalimat) dalam hal yang mampu aku ucapkan dan 
untuk menasihat setiap muslim." Ya'qub menyebutkan dalam riwayatnya, ia berkata, 'Sayyar 
telah menceritakan kepada kami." 


Bab: Penjelasan bahwa iman berkurang dengan kemaksiatan, ( jlvajiijLo 

i>\3 j^jUJ ' j £ 

> j <3 ^2*^1 



^\3Vs3vi^u^^j^^l^3Vs^^^g,1^1^3Vs^^^li\^^4^^^i-d\ 

<— _^i^_^3o^]JujiL«jJ^«l\ C )ifl55\_3 ( j\_^l\ ( jjj’^ J\S^jL^j^L^^\ ( J^> 

5\ i^y j^t^k \1a ^ j _^j 

ci^ Cr^ ^ J-^ (J. ' O^ - f}-^ 1 <1^ Sr’D^ C^ ir^5^ •^' i*> J^l})j 

^ JubC- lS£ A»- v . - ' ^-; 'v^L ^ \ ', ^ a *\ r- ^^\ ^. \^_r- 

^jl 

Jjo MjS\jJ ^ j>> lf ~f^4 <L&^- .>* J ^4-^ <S ^*3-f ^*“ fc •^~ <j ^ 


86. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya bin Abdullah bin Imran at-Tujibi telah 
memberitakan kepada kami Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Yunus 
dari Ibnu Syihab dia berkata, saya mendengar Abu Salamah bin Abdurrahman dan Sa'id bin 
al-Musayyab keduanya berkata. Abu Hurairah berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Seorang mukmin tidak disebut mukmin saat ia berzina, seorang 
mukmin tidak disebut sebagai mukmin saat ia mencuri." Ibnu Syihab berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Abdul Malik bin Abu Bakar bin Abdurrahman bahwa Abu Bakar telah 
menceritakan kepada mereka dari Abu Hurairah kemudian dia berkata, "Abu Hurairah 
mengikutkan dalam kalimat-kalimat (hadits) tersebut, 'Dan tidaklah orang yang mulia 
merampas yang karenanya manusia mengarahkan pandangannya kepada dirinya, saat 



melakukan (perampasan tersebut) ia disebut sebagai mukmin." Dan telah menceritakan 
kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits bin Sa'ad dia berkata, telah menceritakan 
kepadaku bapakku dari kakekku dia berkata, telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid 
dia berkata Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Bakar bin Abdurrahman 
bin al-Harits bin Hisyam dari Abu Hurairah bahwa dia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidaklah seorang pezina melakukan perzinaan... lalu 
dia meneruskan hadits tersebut seperti hadits di atas, la menyebutkan 'perampasan 1 , namun 
tidak menyebutkan 'orang yang mulia'. Ibnu Syihab berkata, telah menceritakan kepadaku 
Sa'id bin al-Musayyib dan Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits Abu Bakar ini, kecuali kalimat 
'perampasan'." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Mihran ar-Razi dia 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami al- 
Auza'i dari az-Zuhri dari Ibnu al-Musayyab dan Abu Salamah serta Abu Bakar bin 
Abdurrahman bin al-Harits bin Hisyam dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan semisal hadits Uqail, dari az-Zuhri, dari Abu Bakar bin Abdurrahman, dari 
Abu Hurairah, dia menyebutkan 'perampasan' namun tidak menyebutkan 'orang yang 
mulia'." Dan telah menceritakan kepadaku Hasan bin Ali al-Hulwani telah menceritakan 
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin al- 
Muththalib dari Shafwan bin Sulaim dari Atha' bin Yasar mantan budak Maimunah, dan 
Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam 
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah 
menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari 
Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz - 
yaitu ad-Darawardi- dari al-Ala' bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, semua riwayat mereka seperti riwayat hadits az-Zuhri, hanya 
saja dalam hadits al-Ala' dan Shafwan bin Sulaim tidak ada kalimat 'orang-orang 
mengarahkan pandangannya kepadanya', sedangkan dalam hadits Hammam ada kalimat 
'orang-orang mukmin mengarahkan pandangan kepadanya, sementara saat melakukannya 
ia disebut mukmin'. Dan dia menambahkan, 'Dan tidaklah salah seorang dari kalian 
berkhianat, saat melakukannya ia disebut mukmin. Maka hati-hatilah kalian." 


i t 9 ' S \ \ ' 9 \ } 9 S 9 9 ' ^ t> 9 \\' \ (p 9 ^. * S f j'!/ 

X 0 s *» 


* 

9 * . 


87. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Syu'bah dari Sulaiman dari Dzakwan dari Abu Hurairah 
berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang 
pezina saat berzina dsebut sebagai mukmin, dan tidaklah seorang pencuri saatmencuri 
dusebut mukmin, dan tidaklah seorang yang menimum khamer saat meminumnya disebut 
mukmin. Sedangkan pintu taubat akan selalu terbuka." Telah menceritakan kepada kami 



Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan 
kepada kami Sufyan dari al-A'masy dari Dzakwan dari Abu Hurairah yang merafa'kan-Nya. 
Dia berkata, "Tidaklah seorang pezina saat berzina, " kemudian dia menyebutkan seperti 
hadits Syu'bah." 


Bab: Penjelasan tentang sifat Munafik jU-ai- jLo) 


\j\ Cj A>- ^ g : — a 4)^- J IjisCJa 

/ S 0 ' 

3 lili 1 £y» A-»S (Jlo 15”" 


88. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Numair. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada 
kami al-A'masy. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair 
bin Harb telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 
al-A'masy dari Abdullah bin Murrah dari Masruq dari Abdullah bin Amru dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada empat perkara, barangsiapa yang 
empat perkara tersebut ada pada dirinya maka dia menjadi orang munafik sejati, dan apabila 
salah satu sifat dari empat perkara tersebut ada pada dirinya, maka pada dirinya terdapat 
satu sifat dari kemunafikan hingga dia meninggalkannya: jika berbicara selalu bohong, jika 
melakukan perjanjian melanggar, jika berjanji selalu ingkar, dan jika berselisih licik." Hanya 
saja dalam hadits Sufyan, 'Apabila dalam dirinya terdapat salah satu sifat tersebut maka dia 
memiliki salah satu sifat kemunafikan'. 


5l 


89. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan lafazh 
tersebut milik Yahya, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ja'far dia 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Suhail Nafi' bin Malik bin Abu Amir dari 
bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tanda- 
tanda orang munafik ada tiga: apabila dia berbicara niscaya dia berbohong, apabila dia 
berjanji niscaya mengingkari, dan apabila dia dipercaya niscaya dia berkhianat." 



^ plil> j \ J Jla JU Jjb j, 1 ^ ^1 ^c- A9^J\ S J _>^? <1^ 0^”5^\ 

/ / j> ' / ♦* 

fU6^ j^^i^ijJ'iJli 


90. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin lshaq telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia berkata, telah 
mengabarkan kepada kami al-Ala' bin Abdurrahman bin Ya'qub mantan budak al-Huraqah, 
dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Di antara tanda-tanda orang munafik ada tiga: apabila dia berbicara niscaya dia 
berbohong, apabila dia berjanji niscaya mengingkari, dan apabila dia dipercaya niscaya dia 
berkhianat." Telah menceritakan kepada kami Uqbah bin Mukram al-Ammi telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Muhammad bin Qais Abu Zuhair dia berkata, saya 
mendengar al-Ala' bin Abdurrahman menceritakan dengan sanad ini seraya berkata, "Tanda- 
tanda orang munafik ada tiga, walaupun dia berpuasa dan shalat serta mengklaim bahwa dia 
seorang Muslim." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Nadir at-Tammar dan Abdul A'la 
bin Hammad keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari 
Dawud bin Abu Hind dari Said bin al-Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan semisal hadits Yahya bin Muhammad, dari al- 
Ala' dia menyebutkan di dalamnya, "Dan walaupun dia berpuasa dan shalat dan mengkliam 
bahwa dia seorang Muslim." 


Bab: Penjelasan tentang status keimanan seseorang yang mengucapkan kepada 
saudaranya sesama muslim "Wahai kafir" ( ^slS^U jL»-; \ JU>- j\_o ) 

Jk&>. 


91. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Bisyr dan Abdullah bin Numair keduanya berkata, telah menceritakan 
kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Apabila seorang laki-laki mengkafirkan saudaranya, maka sungguh 
salah seorang dari keduanya telah kembali dengan membawa kekufuran tersebut." 



jii >j& \i >£ 

A±d^l4\ys IsUfolf 


92. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dan Yahya bin Ayyub 
dan Qutaibah bin Said serta Ali bin Hujr semuanya dari Ismail bin Ja'far, Yahya bin Yahya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Ja'far dari Abdullah bin Dinar bahwa dia 
mendengar Ibnu Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa pun 
orang yang berkata kepada saudaranya, 'Wahai kafir' maka sungguh salah seorang dari 
keduanya telah kembali dengan kekufuran tersebut, apabila sebagaimana yang dia ucapkan. 
Namun apabila tidak maka ucapan tersebut akan kembali kepada orang yang 
mengucapkannya." 


Bab: Penjelasan tentang status keimanan seseorang yang benci kepada bapaknya padahal 
ia tahu 


j £ j &\ >^3is jl 


93. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abd 
ash-Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan 
kepada kami Husian al-Mu'allim dari Ibnu Buraidah dari Yahya bin Ya'mar bahwa Abu al- 
Aswad telah menceritakan kepadanya dari Abu Dzar bahwa dia mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang laki-laki yang mengklaim orang lain 
sebagai bapaknya, padahal ia telah mengetahuinya (bahwa dia bukan bapaknya), maka ia 
telah kafir. Barangsiapa mengaku sesuatu yang bukan miliknya maka ia bukan dari golongan 
kami, dan hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka. Dan barangsiapa 
memanggil seseorang dengan kekufuan, atau berkata, 'Wahai musuh Allah' padahal tidak 
demikian, kecuali perkataan tersebut akan kembali kepadanya." 





94. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Amru dari Ja'far bin Rabi'ah dari 
Irak bin Malik bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata, "Sesungguhnya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian membenci bapak-bapak kalian, 
barangsiapa yang membenci bapaknya maka dia kafir." 




95. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami 
Husyaim bin Basyir telah mengabarkan kepada kami Khalid dari Abu Utsman dia berkata, 
"Ketika Ziyad diklaim (sebagai bapak) maka aku bertemu Abu Bakarah, lalu aku berkata 
kepadanya, 'Apa yang kamu perbuat! Sesungguhnya aku mendengar Sa'd bin Abu Waqqash 
berkata, 'Kedua telingaku mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda: 'Barangsiapa dalam Islam mengklaim orang lain sebagai bapaknya padahal dia 
bukan bapaknya, dan dia juga mengetahui bahwa dia bukan bapaknya, maka surga haram 
atasnya.' Maka Abu Bakrah berkata, 'Dan saya juga mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam'." 


\ I >X''-\\< X M 5 >XvS\' 


96. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Zakariya bin Abu Zaidah dan Abu Muawiyah dari Ashim dari Abu Utsman dari 
Sa'd dan Abu Bakrah keduanya berkata, "Telingaku mendengarnya dan hatiku meresapinya 
dari Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa 
mengklaim orang lain sebagai bapaknya, padahal dia mengetahui bahwa dia bukan 
bapaknya, maka surga haram atasnya'." 


Bab: Penjelasan tentang sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Mencela seorang 


Muslim adalah kefasikkan 









J& l^lS \%jS. 



->?S— >£*> 


\l£&- 







> i i ' \'Z\ ■- 

■\Lflx- Uo A>- 



97. Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakkar bin ar-Rayyan dan Aun bin 
Sallam keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Thalhah. (dalam 
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna 
telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami 
Sufyan. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah setiap mereka berasal dari Zubaid dari Abu Wa'il dari Abdullah bin 
Mas'ud dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mencela seorang 
muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuan." Zubaid berkata, "Aku lalu 
berkata kepada Abu Wail, "Apakah kamu mendengarnya dari Abdullah, yang ia 
meriwayatkannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Abu Wail menjawab, "Ya, " 
padahal tidak ada dalam hadits Syu'bah perkataan Zubaid kepada Abu Wail." Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu al-Mutsanna dari 
Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Manshur. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Affan telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-A'masy keduanya berasal dari Abu Wail dari 
Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits tersebut." 


Bab: Penjelsan tetang sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Janganlah kalian kembali 





98. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin al- 
Mutsanna serta Ibnu Basysyar semuanya dari Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah. (dalam 
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz dan 
lafazhnya miliknya, telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dari Ali bin Mudrik dia mendengar Abu Zur'ah menceritakan dari kakeknya Jarir 



dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku dalam haji Wada 1 : 
'Diamkanlah manusia! ' Kemudian beliau bersabda: "Janganlah kalian kembali kafir sesudah 
(kematian) ku, lalu sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lain." Dan telah 
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Waqid bin Muhammad dari bapaknya dari 
Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan hadits sepeti itu." 



99. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Bakar bin 
Khallad al-Bahili keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Waqid bin Muhammad bin Zaid bahwa dia 
mendengar bapaknya menceritakan dari Abdullah bin Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, bahwa beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda saat haji Wada': "Celakalah 
kalian, " atau beliau berkata, "Neraka Wail untuk kalian, janganlah kalian kembali kafir 
sesudah (kematian) ku, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lain." Dan telah 
menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abdullah 
bin Wahab dia berkata, telah menceritakan kepadaku Umar bin Muhammad bahwa 
bapaknya menceritakan kepadanya dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
seperti hadits Syu'bah, dari Waqid." 

Bab: Pemutlakkan nama kafir bagi seseorang yang mencela nasab dan meratapi mayait 




100. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Mu’awiyah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair dan lafazh tersebut miliknya. Dan telah menceritakan kepada kami 
bapakku dan Muhammad bin Ubaid semuanya dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu 
Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada manusia ada 
dua hal yang menjadikan mereka kafir; mencela nasab dan meratapi mayit." 



Bab: Penamaan budak yang kabur dengan kafir (\ 





>» A 


d„> ✓ '>?* 



»>^V (sjlrr^ Cr^ s£-> J 


101. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr as-Sa'di telah menceritakan kepada kami 
Ismail -yaitu Ibnu Ulayyah- dari Manshur bin Abdurrahman dari asy-Sya'bi dari Jarir bahwa 
dia mendengarnya berkata, "Budak mana saja yang melarikan diri dari tuannya, maka dia 
telah kafir hingga dia kembali kepada mereka." Manshur berkata, 'Demi Allah, ia 
diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, hanya saja saya benci untuk diriwayatkan 
suatu hadits dariku di sini, di Bashrah." 





5£M 




102. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Dawud dari asy-Sya'bi dari Jarir dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa pun hamba sahaya yang melarikan diri dari 
tuannya, maka jaminan Islam telah terlepas darinya." 




103. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Jarir 
dari Mughirah dari asy-Sya'bi dia berkata, Jarir bin Abdullah menceritakan dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Apabila seorang hamba sahaya melarikan diri 
(dari tuannya), maka shalatnya tidak diterima." 


Bab: Penjelasan tentang seseorang yang berkata "Kami mendapatkan hujan dengan 
bintang begini, 





j J4^\ ^ JlS JlS^Lc-^ j-^jJ 


104. Telah meriwayatkan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membacakannya di 
hadapan Malik; dari Shalih bin Kaisan dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Zaid bin 
Khalid al-Juhani dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan shalat 
shubuh bersama kami di Hudaibiyah, selepas hujan turun pada malam tersebut. Setelah 
selesai shalat, beliau menghadap kepada kaum muslimin seraya bersabda: "Tahukah kamu 
apa yang telah difirmankan oleh Rabbmu?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya 
lebih mengentahui." Lalu beliau bersabda: "Allah berfirman: 'Di antara hamba-hamba-Ku, 
ada yang menjadi orang yang beriman dan ada yang kafir. Maka barangsiapa yang 
menyatakan, 'Kita diberi hujan dengan keutamaan dan rahmat Allah', maka orang itu 
beriman kepada-Ku dan tidak beriman terhadap bintang-bintang. Sebaliknya orang yang 
berkata, 'Kita diberi hujan oleh bintang ini atau bintang itu, maka orang tersebut kafir 
terhadap-Ku dan beriman kepada bintang-bintang'." 


jj\ JU Jc- j*J Alfi- 

s *V * ' * ' 


105. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya dan Amru bin Sawwad al Amiri dan 
Muhammad bin Salamah al-Muradi, al-Muradi berkata, telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Wahab dari Yunus, dan dua orang lainnya berkata; telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab dia 
berkata, telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bahwa Abu 
Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidakkah kalian melihat 
sesuatu yang difirmankan oleh Rabb kalian? Dia berfirman, 'Tidaklah Aku memberikan 
nikmat kepada hamba-ku melainkan sebagian mereka menjadi kafir dengannya. Mereka 
berkata, 'Bintang itu berasal dari bintang lainnya'." 


*•> / ^ y * 

4v& Jls> J J 



106. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Salamah al-Muradi telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahab dari Amru bin al-Harits. (dalam riwayat lain 
disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin Sawwad telah mengabarkan 
kepadaku Abdullah bin Wahab telah mengabarkan kepadaku Amru bin al-Harits bahwa Abu 
Yunus mantan budak Abu Hurairah, telah menceritakan kepadanya dari Abu Hurairah dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah Allah menurunkan dari 
langit sebagian keberkahan melainkan sebagian manusia menjadi kafir. Allah menurunkan 
hujan, maka mereka berkata, 'Bintang ini dan bintang itu (menyebabkan hujan)." Sedangkan 
dalam hadits al-Muradi, "Disebabkan oleh bintang ini dan itu." 




. *\<" *' 


>W 


107. Dan telah menceritakan kepadaku Abbas bin Abdul Azhim al-Anbari telah menceritakan 
kepada kami an-Nadlar bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Ikrimah -yaitu Ibnu 
Ammar- telah menceritakan kepada kami Abu Zumail dia berkata, telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abbas dia berkata, "Suatu ketika manusia diberi hujan pada masa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau berkata: "Dengan hujan ini di antara manusia ada 
yang berubah menjadi hamba yang bersyukur dan ada pula yang kufur. Sebagian mereka 
berkata, 'Hujan ini adalah sebuah bukti dari rahmat Allah.' Namun sebagian yang lain 
berkata, 'Bintang ini dan ini sungguh telah benar'." Ibnu Abbas berkata, "Kemudian turunlah 
ayat: '(Maka Aku bersumpah dengan masa turun-Nya bagian-bagian bintang) ', sampai ayat: 
'(dan kamu mengganti rezki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah) ' (Qs. Qs. Al 
Waaqi'ah: 75-82). 


Bab: Dalil bahwa mencintai orang-orang Anshar dan Ali radhiallahu 'anhu 
Cr 4 ^ J jUa iSf\ ) 



UoJo- 


j\^H\ 


108. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Syu'bah dari Abdullah bin Abdullah bin Jabr dia 
berkata, saya mendengar Anas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 



"Tanda orang munafik adalah benci terhadap orang Anshar, dan tanda orang mukmin adalah 
mencintai orang Anshar." 




109. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan kepada 
kami Khalid -yaitu Ibnu al-Harits- telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin 
Abdullah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Mencintai 
orang Anshar adalah tanda keimanan, dan membenci mereka adalah tanda kemunafikan." 





110. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dia berkata, telah menceritakan 
kepada kami Mu'adz bin Mu'adz. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan 
kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz dan lafazh tersebut miliknya, telah menceritakan kepada 
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Adi bin Tsabit dia berkata, "Saya 
mendengar al-Bara' menceritakan hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, saat beliau 
berkata tentang orang Anshar: "Tidak mencintai mereka kecuali orang mukmin, dan tidak 
membenci mereka melainkan orang munafik. Barangsiapa mencintai mereka niscaya Allah 
akan mencintainya, dan barangsiapa membenci mereka niscaya Allah akan membencinya." 
Syu'bah berkata, "Saya lalu bertanya kepada Adi, 'Apakah kamu mendengarnya dari al-Bara'? 
' dia menjawab, "Kejadian itu terkait dengan aku." 




111. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub -yaitu Ibnu Abdurrahman al-Qari- dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan membenci kaum Anshar, 
seorang laki-laki yang beriman kepada Allah dan hari akhir." 





112. Dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Muhammad bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Jarir. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Salamah 
keduanya dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Sa'id dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan membenci kaum Anshar, seorang laki-laki yang 
beriman kepada Allah dan hari akhir." 


^ll/S 


113. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dan Abu Mu'awiyah dari al-A'masy. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan 
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lafazh tersebut miliknya. Telah 
mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari Adi bin Tsabit dari Zirr dia 
berkata, Ali berkata, "Demi Dzat yang membelah biji-bijian dan membebaskan jiwa, 
sesungguhnya perjanjian Nabi yang ummi (tidak bisa membaca) kepadaku adalah 'Tidaklah 
orang yang mencintaiku melainkan dia seorang mukmin dan tidaklah membenciku 
melainkan seorang munafik." 


Bab: Penjelasan bahwa berkurangnya keimanan dengan berkurangnya ketaatam dan 
penjelasan tentang pemutlakkan lafadz kafir ( jU-ajbjLo 


















114. Telah meriwayatkan Muhammad bin Rumh bin al-Muhajir al-Mishri telah mengabarkan 
kepada kami al-Laits dari Ibnu al-Had dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Wahai kaum wanita! 
Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah 
yang paling banyak menjadi penghuni Neraka." Seorang wanita yang pintar di antara mereka 
bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa kaum wanita yang paling banyak menjadi penghuni 
Neraka?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. bersabda: "Kalian banyak mengutuk dan 
mengingkari (pemberian nikmat dari) suami. Aku tidak melihat mereka yang kekurangan akal 
dan agama yang lebih menguasai pemilik akal, daripada golongan kamu." Wanita itu 
bertanya lagi, "Wahai Rasulullah! Apakah maksud kekurangan akal dan agama itu?" 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Maksud kekurangan akal ialah persaksian 
dua orang wanita sama dengan persaksian seorang lelaki. Inilah yang dikatakan kekurangan 
akal. Begitu juga kaum wanita tidak mengerjakan shalat pada malam-malam yang dilaluinya 
kemudian berbuka pada bulan Ramadlan (karena haid). Maka inilah yang dikatakan 
kekurangan agama." Dan telah menceritakan tentangnya kepada kami Abu ath-Thahir telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab dari Bakar bin Mudlar dari Ibnu al-Had dengan sanad 
ini semisalnya." Dan telah menceritakan kepadaku al-Hasan bin Ali al-Hulwani dan Abu Bakar 
bin lshaq keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah 
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia berkata, telah mengabarkan kepada 
kami Zaid bin Aslam dari lyadl bin Abdullah dari Abu Sa'id al-Khudri dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah mengabarkan kepada kami Yahya 
bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr mereka bertanya, telah menceritakan kepada kami 
Ismail -yaitu Ibnu Ja'far- dari Amru bin Abu Amru dari al-Maqburi dari Abu Hurairah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits yang semisal dengan hadits Ibnu Umar, dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam." 


Bab: Penjelasan tentang pemutlakkan nama kafir bagi orang yang meninggalkan shalat 


\\ \'} ^3 ,Vs3Vis ^ y* 

7 ^ V ^ ** *v 


J 


KU 



115. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari Abu Shalih dari 
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila 
manusia membaca surat as-Sajdah, lalu dia sujud, maka setan menjauh menyendiri untuk 
menangis seraya berkata, 'Celakalah'." Dan dalam riwayat Abu Kuraib, "Celakalah aku, 
manusia disuruh bersujud maka mereka bersujud sehingga dia mendapatkan surga, 
sedangkan aku disuruh bersujud, lalu aku enggan, sehingga aku mendapatkan neraka'." 
Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Waki' telah 
menceritakan kepada kami al-A'masy dengan sanad ini semisalnya, hanya saja dia 
menyebutkan, 'Lalu aku durhaka sehingga aku mendapatkan neraka'." 





116. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dan Utsman bin Abu 
Syaibah keduanya dari Jarir. Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami Jarir dari al- 
A'masy dari Abu Sufyan dia berkata, saya mendengar Jabir berkata, "Saya mendengar Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, yang memisahkan antara seorang laki-laki 
dengan kesyirikan dan kekufuan adalah meninggalkan shalat'." 



\SL 



9 .A 





117. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i telah menceritakan kepada 
kami adl-Dlahhak bin Makhlad dari Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu 
az-Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Saya mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang memisahkan antara seorang laki-laki dengan 
kesyirikan dan kekufuan adalah meninggalkan shalat." 


Bab: Penjelasan tentang bahwa iman kepada Allah adalah sebaik-baik amal (j jLo 






4} 

/ ^ ^ ^ 


4 > ’ 




JjLoCjyni^ :>J»^ i^SlCvU j\ 


118. Dan telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim telah menceritakan 
kepada kami Ibrahim bin Sa'd. (dalam riwayat lain disebutkan) telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Ja'far bin Ziyad telah mengabarkan kepada kami Ibrahim -yaitu bin Sa'd- dari 
Ibnu Syihab dari Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pernah ditanya, "Amal apa yang paling utama? ' Beliau menjawab, "Iman 
kepada Allah." Dia bertanya lagi, "Kemudian apa?" Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah." 
Dia bertanya lagi, "Kemudian apa?" Beliau menjawab, "Haji yang mabrur." Dan dalam 
riwayat Muhammad bin Ja'far, 'Iman kepada Allah dan Rasul-Nya'." Dan telah menceritakan 
tentangnya kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid dari Abdurrazzaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dengan sanad ini semisalnya." 


3ls v ls jll 

«3 


119. Telah menceritakan kepadaku Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah. (dalam riwayat lain 
disebutkan) telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan lafazh tersebut miliknya, 
telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Hisyam bin Arubah dari bapaknya 
dari Abu Murawih al-Laitsi dari Abu Dzar dia berkata, "Aku pernah bertanya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, 'Wahai Rasulullah! Amalan apakah yang paling utama? ' 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Beriman kepada Allah dan berjihad pada 
jalan-Nya." Aku bertanya, "Hamba sahaya yang bagaimanakah yang paling utama?" 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Hamba sahaya yang paling baik menurut 
pemiliknya dan paling mahal harganya." Aku bertanya lagi, "Bagaimana jika aku tidak 
bisamengerjakannya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu bisa 
membantu orang yang bekerja atau berkerja untuk orang yang tidak memiliki pekerjaan." 
Aku bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah! Apa pendapatmu jika aku tidak mampu melakukan 
sebagian dari amalan? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu hendaklah 
menghentikan kejahatanmu terhadap orang lain karena hal itu merupakan sedekah darimu 
kepada dirimu." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid, 



Abd berkata, telah mengabarkan kepada kami, dan Ibnu Rafi' berkata, telah menceritakan 
kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dari Habib 
mantan budak Urwah bin az-Zubair, dari Urwah bin az-Zubair dari Abu Murawih dari Abu 
Dzar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits yang semisalnya, hanya saja dia 
menyebutkan, "Kamu membantu orang yang bekerja atau menciptakan pekerjaan untuk 
orang yang tidak bekerja." 






120. Telah meriwayatkan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari asy-Syaibani dari al-Walid bin al-Aizar dari Sa'ad bin lyas Abu 
Amru asy-Syaibani dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, 'Amalah apakah yang paling utama? ' Beliau menjawab: "Shalat 
pada waktunya." Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab: "Berbakti 
kepada kedua orang tua." Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab: 
"Berjuang pada jalan Allah." Kemudian aku tidak menambah pertanyaan lagi karena semata- 
menjaga perasaan beliau." 


i>\ 


121. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Umar al-Makki telah 
menceritakan kepada kami Marwan al-Fazari telah menceritakan kepada kami Abu Ya'fur 
dari al-Walid bin al-Aizar dari Abu Amru asy-Syaibani dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata, 
"Saya bertanya, 'Wahai Nabi Allah, amal apakah yang paling dekat kepada surga? ' Beliau 
menjawab: 'Shalat pada waktunya.' Aku bertanya lagi, 'Dan apalagi wahai Nabi Allah? ' Beliau 
menjawab: 'Berbakti kepada kedua orang tua.' Aku bertanya lagi, 'Dan apa wahai Nabi Allah? 
' Beliau menjawab: 'Jihad di jalan Allah'." 


^ W- / ^ *’/ / ^ 





122. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-Anbari telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Walid 
bin al-Aizar bahwa dia mendengar Abu Amru asy-Syaibani dia berkata, telah menceritakan 
kepadaku pemilik rumah ini -dan dia menunjuk pada rumah Abdullah-, dia berkata, "Saya 
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Amalah apakah yang paling dicintai 
Allah? ' Beliau menjawab: "Shalat pada waktunya." Aku bertanya, "Kemudian apa?" Beliau 
menjawab: "Berbakti kepada kedua orang tua." Saya bertanya, "Kemudian apa lagi?" Beliau 
menjawab: "Jihad di jalan Allah." Abdulah bin Mas'ud berkata, "Beliau menceritakan itu 
semua kepadaku, sekiranya aku minta tambah, pasti akan beliau tambah." Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan sanad ini 
semisalnya. Dan dia menambahkan, "Dan dia menunjuk kepada rumah Abdullah, " namun 
dia tidak menyebutkan namanya untuk kami." 




t> i \'Z\ ' 

\ jLaJLC' Uo-X>- 




123. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari al-Hasan bin Ubaidullah dari Abu Amru asy-Syaibani dari Abdullah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Amalan-amalan yang paling utama (atau amal) 
adalah shalat pada waktunya dan berbakti kepada orang tua." 


Bab: Syirik adalah seburuk-buruk dosa dan penjelasan sebesar-besar dosa setelahnya 
^-oAa 


' ' ' ' ' s s * 


124. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim 
berkata lshaq telah mengabarkan kepada kami Jarir, dan Utsman berkata, telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari Amru bin Syurahbil dari 
Abdullah dia berkata, "Aku bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Dosa apakah 
yang paling besar di sisi Allah?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu 
membuat tandingan bagi Allah (syirik), sedangkan Dialah yang menciptakanmu." Aku 
berkata, "Sesungguhnya dosa demikian memang besar. Kemudian apa lagi?" Beliau 
bersabda: "Kemudian kamu membunuh anakmu karena khawatir dia makan bersamamu." 



Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. bersabda: 
"Kamu berzina dengan isteri tetanggamu." 







125. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim 
semuanya dari Jarir, Utsman berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari al-A'masy 
dari Abu Wail dari Amru bin Syurahbil dia berkata, Abdullah berkata, "Seorang laki-laki 
berkata, "Wahai Rasulullah, dosa apa yang paling besar di sisi Allah." Beliau menjawab: 
"Kamu mendakwahkan tandingan untuk Allah padahal dia menciptakanmu." Dia bertanya, 
"Kemudian apa?" Beliau menjawab: "Kamu membunuh anakmu karena khawatir dia makan 
bersamamu?" Dia bertanya, "Kemudian apa?" Beliau menjawab: "Kamu menzinahi istri 
tetanggamu." Sebagai pembuktian kebenarannya Allah lalu menurunkan ayat: '(Dan juga 
mereka yang tidak menyembah sesuatu yang lain bersama-sama Allah dan tidak membunuh 
jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan cara yang dibenarkan oleh syari'at dan tidak 
berzina. Barangsiapa yang melakukan perbuatan tersebut akan mendapat pembalasan 
dosanya) ' (Qs. A; Furqan: 68). 


Bab: Penjelasan tentang sebesar-besar dosa besar (L& L^ss^jLo) 




t > 




i i A 


U 


> ".\C ' 


126. Telah menceritakan kepadaku Amru bin Muhammad bin Bukair bin Muhammad an- 
Naqid telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ulayyah dari Sa'id al-Juraiji telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abu Bakrah dari bapaknya dia berkata, "Saat 
kami di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bersabda: "Maukah aku 
ceritakan kepada kalian dosa besar yang paling besar?" Yaitu tiga perkara, yaitu 
mensyirikkan Allah, mendurhakai kedua ibu bapak, dan bersaksi palsu atau kata-kata palsu, " 
saat itu beliau sedang bersandar lalu duduk. Beliau terus mengulangi sabdanya sehingga 
kami berkata, 'Semoga beliau berhenti'." 







127. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Khalid -yaitu Ibnu al-Harits- telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah 
mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Abu Bakar dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam tentang dosa besar, beliau bersabda: "Syirik kepada Allah, durhaka terhadap orang 
tua, membunuh jiwa dan berkata dengan kata-kata palsu." 


y/ y y\ y / / s y y // 


128. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Walid bin Abdul Hamid telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dia berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Abu Bakar dia berkata, "Saya 
mendengar Anas bin Malik berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan 
tentang dosa-dosa besar, atau ditanya tentang dosa-dosa besar, maka beliau bersabda: 
"Syirik kepada Allah, membunuh jiwa, durhaka terhadap kedua orang tua" lalu beliau 
bersabda lagi, "Maukah kalian untuk aku beritahukan tentang dosa-dosa terbesar?" beliau 
bersabda lagi: "Perkataan dusta, " atau beliau berkata: "Persaksian dusta." Syu'bah berkata, 
"Dugaanku yang paling kuat adalah 'persaksian palsu'." 




129. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahab dia berkata, telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Tsaur bin 
Zaid dari Abu al-Ghaits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Hendaklah kalian menghindari tujuh dosa yang dapat menyebabkan kebinasaan." 
Dikatakan kepada beliau, "Apakah ketujuh dosa itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: 
"Dosa menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk 
dibunuh kecuali dengan haq, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan 
pertempuran, dan menuduh wanita mukminah baik-baik berbuat zina." 



1 ^ 1 4^34^1 4 -^L^j^ 5 i\ ul 4 _^ 4 ^ 3 vs ^j^i\ j ^ 5 ivj^ Jj, 3 ^jtn jis 

J^*'** i i ’ ^ » 1 s ' > * i I ** ' 1 tC-* ’\ -" ?;. > t\> **.<*'> S < \> * ^"' A\'.'-\ ' 

^ &fjuM £j£- j JI*s*- £j£- ^\ J ^k*aj \ ^ ^ <1^ _>? ’ UoA>-_J 


130. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami al- 
Laits dari Ibnu al-Had dari Sa'ad bin Ibrahim dari Humaid bin Abdurrahman dari Abdullah bin 
Amru bin al-Ash bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di antara dosa 
besar adalah seorang laki-laki mencela kedua orang tuanya." Para sahabat bertanya, "Wahai 
Rasulullah, 'Apakah (mungkin) seorang laki-laki mencela orang tuanya? ' Beliau menjawab: 
"Ya. Dia mencela bapak seseorang lalu orang tersebut (membalas) mencela bapaknya, lalu 
dia mencela ibunya, lalu orang tersebut (membalas) mencela ibunya." Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin al-Mutsanna 
serta Ibnu Basysyar semuanya dari Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah. (dalam riwayat lain 
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Sa'ad bin 
Ibrahim dengan sanad ini seperti hadits tersebut." 


Bab: Haramnya takabur dan penjelasannya (asL->j^.^-=pJ\^ y>6) 



)j._' \ av *. * \ t . «>J \ ^ * 







131. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar serta Ibrahim bin Dinar semuanya dari Yahya bin Hammad, Ibnu al-Mutsanna 
berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad telah mengabarkan kepada 
kami Syu'bah dari Aban bin Taghlib dari Fudlail al-Fuqaimi dari Ibrahim an-Nakha'i dari 
Alqamah dari Abdullah bin Mas'ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 
"Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari 
kesombongan." Seorang laki-laki bertanya, "Sesungguhnya laki-laki menyukai apabila baju 
dan sandalnya bagus (apakah ini termasuk kesombongan)?" Beliau menjawab: 



"Sesungguhnya Allah itu bagus menyukai yang bagus, kesombongan itu menolak kebenaran 
dan meremehkan manusia." 





> * > i » v.Z\ -< 






iy? ^y*~ 


132. Telah menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi dan Suwaid bin Sa'id 
keduanya dari Ali bin Mushir, Minjab berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir 
dari al-A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk neraka, seseorang yang mana dalam hatinya 
terdapat seberat biji sawi dari iman, dan tidak akan masuk surga seseorang yang mana 
dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan." 






133. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan 
kepada kami Abu Dawud telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Aban bin Taghlib dari 
Fudlail dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji dari 
kesombongan." 


Bab: Barangsiapa meninggal dan tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu akan masuk 
surga, dan barangsiapa mensekutukan 

ir 





134. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami bapakku, dan Waki' dari al-A'masy dari Syaqiq dari Abdullah, 
Waki' berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, sedangkan Ibnu Numair 
berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa 
meninggal dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk neraka." 



Dan aku berkata, "Saya dan orang yang meninggal dengan tidak menyekutukan Allah dengan 
sesuatu pun (niscaya) masuk surga." 


X s' \ *» x S'' 


135. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mua'wiyah dari al-A'masy dari Abu 
Sufyan dari Jabir dia berkata, "Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah sesuatu yang mewajibkan (sesuatu yang 
lain?) " Beliau menjawab: "Orang yang meninggal dalam keadaan tidak mensyirikkan Allah 
dengan sesuatu apapun maka wajib masuk surga, dan orang yang meninggal dalam keadaan 
mensyirikkan Allah dengan sesuatu maka wajib masuk neraka." 


/13154, j \ /3 


136. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ayyub al-Ghailani Sulaiman bin Abdullah dan 
Hajjaj bin asy-Sya'ir keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin 
Amru telah menceritakan kepada kami Ourrah dari Abu az-Zubair telah menceritakan 
kepada kami Jabir bin Abdullah dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Orang yang meninggal menemui Allah dalam keadaan tidak 
mensyirikkan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk surga, dan orang yang meninggal 
(menemui Allah) dalam keadaan mensyirikkan Allah dengan sesuatu pasti masuk neraka." 
Abu Ayyub berkata; Abu az-Zubair berkata dari Jabir. Dan telah menceritakan kepadaku 
lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Mu'adz -yaitu Ibnu Hisyam- dia berkata, 
telah menceritakan kepadaku bapakku dari Abu az-Zubair dari Jabir bahwa Nabi Allah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, seperti hadits tersebut." 








137. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar, 
Ibnu al-Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Washil al-Ahdab dari al-Ma'rur bin Suwaid dia 
berkata, "Saya mendengar Abu Dzar menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
bahwa beliau bersabda: "Jibril Alaihissalam mendatangiku lalu memberikan kabar gembira 
kepadaku, bahwa orang yang meninggal dari umatmu dalam keadaan tidak mensyirikkan 
Allah dengan sesuatu apa pun niscaya masuk surga." Maka aku bertanya: "Meskipun dia 
berzina dan mencuri?" Jibril menjawab, "Walaupun dia berzina dan mencuri." 


J ciUi ^ Jla jJLc* \j» JIa9 <CJ\ -X3 j 

j,' jb\ j j-* j 3^ 3 ^ jp j, ' 


138. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ahmad bin Khirasy keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abd ash-Shamad bin Abd al-Warits telah 
menceritakan kepada kami bapakku dia berkata, telah menceritakan kepada kami Husain al- 
Mu'allim dari Ibnu Buraidah bahwa Yahya bin Ya'mar telah menceritakan kepadanya, bahwa 
Abu al-Aswad ad-Dailami telah menceritakan kepadanya, bahwa Abu Dzar telah 
menceritakan kepadanya, dia berkata, "Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
yang saat itu sedang tidur, dan beliau saat itu memakai baju putih. Kemudian saat aku 
mendatanginya (lagi), beliau masih tidur, kemudian ketika aku mendatanginya lagi beliau 
telah bangun, aku lantas duduk dengan menghadap ke arahnya, beliau lantas bersabda: 
"Tidaklah seorang hamba mengatakan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain 
Allah', kemudian dia meninggal dengan berpegang teguh pada hal tersebut, melainkan dia 
pasti masuk surga.' Aku bertanya, 'Walaupun dia berzina dan mencuri.' Beliau menjawab: 
'Walaupun dia berzina dan mencuri.' Aku bertanya, 'Walaupun dia berzina dan mencuri.' 
Beliau menjawab: 'Walaupun dia berzina dan mencuri.' Tiga kali. Kemudian pada kali 
keempatnya beliau berkata: 'Meskipun Abu Dzar kurang setuju.' Perawi berkata, "Abu Dzar 
pun keluar, sedangkan dia berkata, 'Meskipun Abu Dzar kurang setuju." 



Bab: Haramnya membunuh orang kafir setelah mengucapkan Laa llaaha illahu 




ii\i ^3lsdlso1^i\3 

o1j4%J jiiid 1^3* 
l&i-fals^ j^l^l^Wls ->4>y i^jj^\ I^\y <3^\ lSij^3ls^\Aia^3 ^ 

^\y}M\^^\<^ \jfty& ^y\is^3\j5i\A^i^l^^\y^ii^ 

^c- 3^ < -r- Jb Jo?^ d\ a)\ d3\i A^S^tio jibl 

jjo j® J-* j-iS/\^_j ^-»-c-^JS\jjLAJ\ 

oii\ 


139. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh dan lafazh tersebut saling berdekatan kemiripannya. Telah mengabarkan kepada kami 
Laits dari Ibnu Syihab dari Atha' bin Yazid al-Laitsi dari Ubaidullah bin Adi bin al-Khiyar dari 
al-Miqdad bin al-Aswad bahwa dia mengabarkan kepadanya, bahwa dia berkata, "Wahai 
Rasulullah, apa pendapatmu seandainya aku berjumpa dengan seorang lelaki dari golongan 
orang-orang kafir, lalu mereka menyerangku dan memotong salah satu dari tanganku 
dengan pedangnya. Kemudian dia lari dariku dan berlindung di balik sepohon kayu 1 , lalu 
orang yang melakukan itu berkata, 'Aku menyerahkan diri karena Allah. Wahai Rasulullah, 
apakah aku boleh membunuhnya setelah dia mengucapkan ungkapan itu (tauhid)? ' 
Rasulullah bersabda: "Janganlah kamu membunuhnya." Miqdad membantah, "Wahai 
Rasulullah! Lelaki itu telah memotong tanganku, dan setelah memotongnya ia (sengaja) 
mengucapkannya! Apakah aku boleh membunuhnya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: "Janganlah kamu membunuhnya, seandainya kamu membunuh lelaki 
itu, maka sungguh dia seperti kamu sebelum kamu membunuhnya, sedangkan kamu 
berkedudukan sepertinya sebelum dia mengucapkan perkataan tersebut (maksudnya kafir)." 
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya berkata, 
telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq dia berkata, telah mengabarkan kepada kami 
Ma'mar. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Musa al-Anshari telah menceritakan kepada kami al-Walid bin Muslim dari al-Auza'i. (dalam 
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah 



menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij 
semuanya dari az-Zuhri dengan sanad ini. Adapun al-Auza'i dan Ibnu Juraij, maka dalam 
hadits keduanya dia berkata, 'Saya menyerahkan diri kepada Allah' sebagaimana dikatakan 
al-Laits dalam haditsnya. Adapun Ma'mar, maka dalam haditsnya disebutkan, 'Ketika aku 
berkehendak untuk membunuhnya, maka dia berkata, 'Tidak ada tuhan (yang berhak 
disembah) kecuali Allah'." Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus 
dari Ibnu Syihab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Atha' bin Yazid al-Laitsi al-Junda'i 
bahwa Abdullah bin Adi bin al-Khiyar telah mengabarkan kepadanya, bahwa al-Miqdad bin 
Amru bin al-Aswad al-Kindi -dia adalah sekutu bani Zuhrah, dan dia termasuk sahabat yang 
ikut perang Badar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- dia berkata, "Wahai 
Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bertemu seorang laki-laki dari kalangan kafir? ' 
Kemudian dia menyebutkan sebagaimana hadits al-Laits." 


4Ji\ J Jljb As ly» ( j^S JsAll« laS 4jj\ St\ 

Sji. {0tyjS\S jhiS & 


a > 




140. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Khalid al-Ahmar. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim dari Abu Mu'awiyah keduanya dari al-A'masy 
dari Abu Dlibyan dari Usamah bin Zaid dan ini hadits Ibnu Abu Syaibah, dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutuskan kami dalam suatu pasukan. Suatu pagi 
kami sampai di al-Huruqat, yakni suatu tempat di daerah Juhainah. Kemudian aku berjumpa 
seorang lelaki, lelaki tersebut lalu mengucakan LAA ILAAHA ILLAALLAHU (Tidak ada tuhan 
yang berhak disembah selain Allah), namun aku tetap menikamnya. Lalu aku merasa ada 
ganjalan dalam diriku karena hal tersebut, sehingga kejadian tersebut aku ceritakan kepada 
Rasulullah. Rasulullah lalu bertanya: 'Kenapa kamu membunuh orang yang telah 
mengucapkan Laa llaaha lllaahu? ' Aku menjawab, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya lelaki 
itu mengucap demikian karena takutkan ayunan pedang." Rasulullah bertanya lagi: 
"Sudahkah kamu membelah dadanya sehingga kamu tahu dia benar-benar mengucapkan 
Kalimah Syahadat atau tidak?" Rasulullah terus mengulangi pertanyaan itu kepadaku hingga 
menyebabkan aku berandai-andai bahwa aku baru masuk Islam saat itu." Usamah 



menceritakan lagi, "Sa'd telah berkata, 'Demi Allah, aku tidak akan membunuh seorang 
muslim, hingga dia telah dibunuh oleh orang yang mempunyai perut yang kecil, yaitu 
Usamah.' Usamah berkata lagi, 'Seorang lelaki telah bertanya, 'Tidakkah Allah telah 
berfirman, '(Dan perangilah mereka, sehingga tiada lagi fitnah, dan jadikanlah agama itu 
semata-mata karena Allah) ' (Qs. Al Anfal: 38). Maka Sa'd menjawab, "Sesungguhnya kami 
memerangi mereka supaya tidak berlaku fitnah, tetapi kamu dan para Sahabat kamu 
memerangi mereka, untuk menimbulkan fitnah." 


jUijVs 


141. Telah menceritakan kepada kami Ya'qub ad-Dauraqi telah menceritakan kepada kami 
Husyaim telah mengabarkan kepada kami Hushain telah menceritakan kepada kami Abu 
Dlibyan dia berkata, aku mendengar Usamah bin Zaid bin Haritsah menceritakan, dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengutus kami ke al-Huraqah, salah 
satu daerah Juhainah. Lalu saat pagi hari kami menyerang mereka hingga dapat 
mengalahkannya, setelah itu aku dan seorang laki-laki Anshar bertemu dengan seorang laki- 
laki dari mereka. Ketika kami mendekatinya, maka dia mengucapkan, 'LAA ILAAHA 
ILLAALLAHU (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah). Maka laki-laki Anshar itu 
menahan diri untuk tidak membunuhnya, sedangkan aku menusuknya dengan tombakku, 
hingga aku membunuhnya'. Usamah berkata, 'Ketika kami sampai, maka peristiwa itu sampai 
pada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau berkata kepadaku, 'Wahai Usamah, 
apakah kamu membunuhnya setelah dia mengucapkan, "LAA ILAAHA ILLAALLAHU (Tidak ada 
tuhan yang berhak disembah kecuali Allah)? ' Aku menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia 
mengucapkan hal tersebut hanya sebagai tameng.' Perawi berkata, "Rasulullah bersabda: 
"Apakah kamu membunuhnya setalah dia mengucapkan kalimat tersebut? ' Usamah 
menjawab, "Dan beliau masih saja mengulanginya atasku hingga aku berandai-andai bahwa 
aku belum masuk Islam pada saat itu'." 


^ 7 ^ ^ / / •» x w 



j'^^A i^Ija^'j&I J^ 1\&S ^S^\J^\fr\jUf. 

u£^j\ AU y^AlJ\tf\ ££& lii" j 1asUaaJLi\ ir* 'ii-jliy^ 

l&blfoS i^\^y\^\ 3. 

3vi J j r ol£Li\^\ 3 ^ J V^ 3Vs^V^2i\ ^ ^U- \S^\ ^ 3VS 
4^g^u^3 13 i:^Jal> jj<Lz[A\h\&\% ^ jl^uSj 

A\Aal\ f j; JUU-\S\4Ji\ 4 


142. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin al-Hasan bin Khirasy telah menceritakan 
kepada kami Amru bin Ashim telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dia berkata, aku 
mendengar bapakku menceritakan bahwa Khalid al-Atsbaj putera saudaraku, Shafwan bin 
Muhriz, telah menceritakan dari Shafan bin Muhriz bahwa ia telah menceritakan, bahwa 
pada saat fitnah Ibnu Zubair terjadi, Jundab bin Abdullah Al-Bajali pernah mengirim utusan 
kepada 'As'as bin Salamah seraya berkata, "Kumpulkanlah beberapa orang dari saudara- 
saudara kalian hingga aku bisa menceritakan suatu kabar kepada mereka. Maka diutuslah 
salah seorang kepada mereka, dan ketika mereka telah berkumpul, datanglah Jundab 
dengan memakai penutup kepala berwarna kuning seraya berkata, 'Bicarakanlah apa yang 
selama ini selalu kalian bicarakan 1 , hingga terjadilah pembicaraan tersebut di antara mereka. 
Dan ketika telah sampai pembicaraan padanya, dia menyingkap penutup kepalanya dan 
berkata, 'Aku mendatangi kalian, bukan bermaksud untuk menyampaikan kabar dari Nabi 
kalian. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus seorang 
utusan dari kaum muslimin kepada kaum musyrikin. Dan mereka benar-benar berhadap- 
hadapan sampai-sampai jikalau ada salah seorang dari kaum musyrikin yang ingin mengincar 
salah seorang dari kaum muslimin untuk dibunuh, niscaya dia bisa membunuhnya, dan 
demikian pun seorang dari kaum muslimin, dia bisa mengincarnya saat dia lengah.' Dia 
berkata, 'Dan kami saat itu diberitahukan peristiwa Usamah bin Zaid, yang mana ketika dia 
telah mengangkat pedangnya, tiba-tiba orang musyrik itu mengucap, 'Tidak ada tuhan (yang 
berhak disembah) kecuali Allah', namun dia tetap saja membunuhnya. Maka Basyir pun 
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengadukan dan menanyakan hal itu 
kepada beliau. Dia menceritakannya kepada beliau dan apa yang diperbuat oleh lelaki tadi. 
Maka beliau pun memanggil Usamah dan menanyainya, 'Kenapa kamu membunuhnya? ' Dia 
menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah melukai kaum muslimin, dia telah membunuh si 
fulan dan si fulan, dan dia menyebutkan sebuah nama kepadanya, dan sungguh telah 
menyimpan dendam terhadapnya, namun ketika dia melihat pedangku ini, dia mengucap, 
'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah'. Rasulullah shallallahu 'alaihi 



wasallam bertanya lagi: 'Apakah kamu yang telah membunuhnya? ' Dia menjawabnya, 'Ya.' 
Beliau bertanya lagi: 'Lalu apa yang hendak kamu perbuat dengan kalimat, 'Tidak ada tuhan 
(yang berhak disembah) kecuali Allah', jika di hari kiamat kelak ia datang (untuk minta 
pertanggungjawaban) pada hari kiamat nanti? ' 


Bab: Perkataan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Barangsiapa membawa senjata kepada 
kami, L?*) 




143. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin al-Mutsanna 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu al-Qaththan. (dalam riwayat 
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Ibnu Numair semuanya dari Ubaidullah dari 
Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam riwayat lain disebutkan) 
Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lafazh tersebut miliknya, dia 
berkata; aku membacakannya di hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membawa pedang untuk menyerang 
kami, maka dia bukan dari golongan kami." 


’Ja p JkSiii- 


144. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Mush'ab -yaitu Ibnu al-Miqdam- telah 
menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar dari lyas bin Salamah dari bapaknya dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, "Barangsiapa menghunuskan pedang untuk menyerang kami, 
maka dia bukan dari golongan kami." 


J>\\ 

SLl] 1 1 bllc- J>- ly» 3' ^ J ^iLc^ 1 1 1 £}£■ <J» J» Ij&'i S: j,l ^.c- 


145. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abdullah bin Barrad 
al-Asy'ari serta Abu Kuraib mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah 
dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda: "Barangsiapa mengarahkan pedang untuk menyerang kami, maka dia bukan dari 
golongan kami." 



Bab: Perkataan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Barangsiapa menipu kami maka bukan 


dari golongan kami" jS) 




' .4 '>*» l 


146. Telah menceritakan kepada kami Qutabiah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub -yaitu Ibnu Abdurrahman al-Qari-. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash Muhammad bin Hayyan telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Hazim keduanya dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu 
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membawa 
pedang untuk menyerang kami, maka dia bukan dari golongan kami. Dan barangsiapa 
menipu kami, maka dia bukan golongan kami." 


<— j _£> 





147. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr 
semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail 
dia berkata, telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, 
kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya: "Apa ini 
wahai pemilik makanan?" sang pemiliknya menjawab, "Makanan tersebut terkena air hujan 
wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian 
makanan agar manusia dapat melihatnya. Barangsiapa menipu maka dia bukan dari 
golongan kami." 


Bab: Haramnya memukul pipi, menyobek-nyobek saku dan berseru dengan seruan 




^ ^ 9 ^ 9 S # X 9 >y y | ^ ^ j 9 J. £ (S ' y y 

Lco jZuj Jli JlLc- 



/ ^ / ^ ^ / 

'yVy^0^- JC^ 


148. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu 
Mua'wiyah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar 
bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki'. (dalam riwayat 
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan 
kepada kami bapakku semuanya dari al-A'masy dari Abdullah bin Murrah dari Masruq dari 
Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bukan dari 
golongan kami orang yang menampar pipinya, mengoyak-ngoyak saku bajunya atau berdoa 
dengan doa orang-orang Jahiliyah." Ini hadits Yahya. Adapun Ibnu Numair dan Abu Bakar, 
maka keduanya menyebutkan, "Mengoyak-ngoyak dan berdoa (tanpa alif)." Dan telah 
menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir. 
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 
Ali bin Kasyram keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus semuanya 
dari al-A'masy dengan sanad ini, dan keduanya menyebutkan, "Dan mengoyak-ngoyak dan 
berdoa." 


ls»tS ^jd& { J 


149. Telah menceritakan kepada kami al-Hakam bin Musa al-Qanthari telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Hamzah dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir bahwa al-Qasim bin 
Mukhaimirah telah menceritakan kepadanya, dia berkata; telah menceritakan kepada kami 
Abu Burdah bin Abu Musa dia berkata, "Abu Musa merasakan sakit hingga jatuh pingsan 
sementara kepalanya menyandar dalam pangkuan seorang wanita dari keluarganya, wanita 
itu pun berteriak histeris sementara ia (Abu Musa) tidak bisa melakukan apa-apa (karena 
pingsan). Ketika sadar, maka Abu Musa pun berkata, 'Saya berlepas diri dari tindakan yang 
mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berlepas diri darinya. Sesungguhnya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berlepas diri dari wanita yang berteriak-teriak ketika terjadi 
musibah, dan yang memotong-motong rambut, serta menyobek-nyobek baju." 


''t ^ # y S 



vs£l^ a 1 <^\ <5 ^^l^\s g. 1 <3Vs li^ vs£l^ ^l1j\^ 

S y 


150. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid dan lshaq bin Manshur keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Aun telah mengabarkan kepada kami 
Abu Umais keduanya berkata, saya mendengar Abu Shakhrah menyebutkan dari 
Abdurrahman bin Yazid dan Abu Burdah bin Abu Musa keduanya berkata, "Abu Musa 
pingsan, isterinya, Ummu Abdullah, menyambut dengan teriakan histeris." Keduanya 
melanjutkan perkataannya, "Saat sadar, maka ia pun berkata, 'Apakah kamu tidak 
mengetahui (hukum menangis), " lantas ia menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah 
bersabda: "Saya berlepas diri dari orang yang memotong-motong rambut, berteriak-teriak, 
dan menyobek-nyobek baju." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muthi' telah 
menceritakan kepada kami Husyaim dari Hushain dari lyadl al-Asy'ari dari isteri Abu Musa 
dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam riwayat lain disebutkan). Dan 
telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin asy-Sya'ir, telah menceritakan kepada kami Abd 
ash-Shamad dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan 
kepada kami Dawud -yaitu Ibnu Abu Hind- telah menceritakan kepada kami Ashim dari 
Shafwan bin Muhriz dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam riwayat lain 
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Ali al-Hulwani telah 
menceritakan kepada kami Abd ash-Shamad telah mengabarkan kepadaku Syu'bah dari 
Abdul Malik bin Umair dari Rib'i bin Hirasy dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan hadits ini, hanya saja dalam hadits lyadl al-Asy'ari, dia menyebutkan, 
"Bukan dari golongan kami.' Dan dia tidak menyebutkan, "Berlepas diri." 


Bab: Penjelasan tentang haramnya mengadu-domba ^ y>6 jaic-jLo) 

j&s j L* \ j i£Si^-o 



151. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh dan Abdullah bin Muhammad 
bin Asma' adl-Dluba'i keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Mahdi -yaitu Ibnu 
Maimun- telah menceritakan kepada kami Washil al-Ahdab dari Abu Wa'il dari Hudzaifah 
bahwa telah sampai kepadanya, bahwa seorang laki-laki mengadu domba suatu 
pembicaraan, maka Hudzaifah berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba'." 








152. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr as-Sa'di dan lshaq bin Ibrahim berkata 
lshaq telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Hammam bin al- 
Harits dia berkata, "Seorang laki-laki menukil pembicaraan kepada seorang amir, sedangkan 
kami sedang duduk di masjid. Maka orang-orang pun berkata, "Ini orang yang menukilkan 
pembicaraan kepada amir tersebut." Perawi berkata, "Maka dia datang hingga duduk 
menghadap kami, Hudzaifah lantas berkata, 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga pengadu domba'." 


JZsJw-Sjs. 


153. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Mu'awiyah, dan Waki' dari al-A'masy. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan 
telah menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi dan lafazh tersebut 
miliknya, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir dari al-A'masy dari Ibrahim dari 
Hammam bin al-Harits dia berkata, "Kami pernah duduk-duduk bersama Hudzaifah di masjid, 
maka seorang laki-laki datang hingga duduk menghadap kami. Lalu dikatakan kepada 
Hudzaifah, 'Sesungguhnya orang ini mengangkat suatu berita kepada penguasa.' Maka 
Hudzaifah berkata dengan maksud agar dia mendengarnya, "Aku mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak masuk surga orang yang suka mengadu 
domba'." 


Bab: Penjelasan tentang haramnya Isbal dalam mengenakan sarung dan menungkit-ungkit 
pemberian dan sedekah \ j*)A Jalc- oW) 



3lS 

i\i ^\si j&y. 


<— Ol 


154. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin al- 
Mutsanna serta Ibnu Basysyar mereka berkata, telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Ali bin Mudrik dari Abu Zur'ah dari Kharasyah bin al- 
Hurr dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tiga golongan 
manusia yang Allah tidak akan mengajak mereka bicara pada hari kiamat, tidak melihat 
mereka, tidak mensucikan dosanya dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih." Abu 
Dzar berkata lagi, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membacanya tiga kali. Abu Dzar 
berkata, "Mereka gagal dan rugi, siapakah mereka wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, 
"Orang yang melakukan isbal (memanjangkan pakaian), orang yang suka memberi dengan 
menyebut-nyebutkannya (karena riya 1 ), dan orang yang membuat lakubarang dagangan 
dengan sumpah palsu." 


vLiI\ J 


155. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Khallad al-Bahili telah 
menceritakan kepada kami Yahya -yaitu al-Qaththan- telah menceritakan kepada kami 
Sufyan telah menceritakan kepada kami Sulaiman al-A'masy dari Sulaiman bin Mushir dari 
Kharasyah bin al-Hurr dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 
"Ada tiga orang yang mana Allah tidak mengajak mereka bicara pada hari kiamat: Orang 
yang suka memberi, dia memberi melainkan dengan menyebut-nyebutkannya (karena riya'), 
orang yang membuat laku barang dagangannya dengan sumpah palsu, serta orang yang 
melakukan isbal (memanjangkan) pakaian." Dan telah menceritakan kepada kami Bisyr bin 
Khalid telah menceritakan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Ja'far- dari Syu'bah dia 
berkata, saya mendengar Sulaiman dengan sanad ini, dan dia menyebutkan, "Ada tiga orang 
yang mana Allah tidak mengajak mereka berbicara dan tidak melihat kepada mereka serta 
tidak mensucikan mereka. Dan mereka mendapatkan siksa yang pedih." 







156. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dan Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada tiga orang yang mana Allah 
tidak mengajak mereka berbicara pada hari kiamat, dan tidak mensucikan mereka." Abu 
Mu'awiyah menyebutkan, "Dan tidak melihat kepada mereka. Dan mereka mendapatkan 
siksa yang pedih: yaitu orang tua yang pezina, pemimpin yang pendusta, dan orang miskin 
yang sombong." 


f jijjiijii Jj J\Li jidJ. js j 

\ A>- J>il 


157. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari Abu 
Shalih dari Abu Hurairah dan ini hadits Abu Bakar, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Ada tiga rolongan yang Allah tidak mengajak mereka berbicara, tidak 
melihat kepada mereka, tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang pedih: 
Seorang laki-laki yang memiliki sisa air di padang sahara sedangkan dia melarang musafir 
mengambilnya, seorang laki-laki yang menjual barang kepada orang lain setelah Ashar, dan 
dia bersumpah atas nama Allah bahwa modal ia membelia barang tersebut sekian dan 
sekian sehingga pembeli tersebut mempercayainya, padahal dia tidak demikian. Kedua, 
seorang laki-laki yang membaiat seorang pemimpin yang mana dia tidak membaiatnya 
melainkan untuk urusan dunia, jika pemimpin tersebut memberinya dengan sesuatu maka 
dia penuhi janji setianya dan jika tidak maka dia tidak memenuhinya." Dan telah 



menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir. (dalam 
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru al-Asy'atsi 
telah mengabarkan kepada kami Abtsar keduanya dari al-A'masy dengan sanad ini 
semisalnya, hanya saja dalam hadits Jarir disebutkan, 'seorang laki-laki menawar barang dari 
orang lain 1 . Dan telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari Amru dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, saya menduganya 
marfu', dia menyebutkan, "Ada tiga orang yang Allah tidak mengajaknya berbicara, tidak 
melihat kepadanya, dan bagi mereka siksa yang pedih: yaitu seorang laki-laki bersumpah 
setelah shalat Ashar atas harta seorang muslim, lalu dia merampasnya." Dan sisa haditsnya 
semisal hadits al-A'masy. 


Bab: Haramnya bunuh diri, dan bahwa barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu 






158. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id al-Asyajj 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari al-A'masy dari Abu Shalih dari 
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa 
membunuh dirinya dengan sepotong besi, maka dengan besi yang tergenggam di tangannya 
itulah dia akan menikam perutnya dalam Neraka Jahanam secara terus-terusan dan dia akan 
dikekalkan di dalam Neraka. Barangsiapa membunuh dirinya dengan meminum racun maka 
dia akan merasai racun itu dalam Neraka Jahanam secara terus-terusan dan dia akan 
dikekalkan di dalam Neraka tersebut untuk selama-lamanya. Begitu juga, barangsiapa 
membunuh dirinya dengan terjun dari puncak gunung, maka dia akan terjun ke dalam 
Neraka Jahanam secara terus-terusan untuk membunuh dirinya dan dia akan dikekalkan 
dalam Neraka tersebut untuk selama-lamanya." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair 
bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru al-Asy'atsi telah menceritakan kepada kami 
Abtsar. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Habib al-Haritsi telah menceritakan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu al-Harits- telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah semuanya dengan sanad ini semisalnya. Dan dalam 
riwayat Syu'bah dari Sulaiman dia berkata, saya mendengar Dzakwan. 





159. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Mu'awiyah bin Sallam bin Abu Sallam ad-Dimasyqi dari Yahya bin Abu Katsir bahwa Abu 
Qilabah telah mengabarkan kepadanya, bahwa Tsabit bin adl-Dlahhak telah mengabarkan 
kepadanya, bahwa Rasulullah membaiatnya di bawah pohon, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan agama selain agama Islam secara 
dusta maka keadaannya adalah seperti ucapannya. Barangsiapa membunuh dirinya sendiri 
dengan sesuatu (alat) maka dia akan disiksa dengan alat tersebut pada Hari Kiamat. Seorang 
lelaki tidak layak bernazar dengan sesuatu yang mana dia tidak memilikinya." 


^ j jj (Jif" j jlS ^JLat J aJLLc-4li\ {Ji clolj <0*^3 \ 


160. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i telah menceritakan kepada 
kami Mu'adz -yaitu Ibnu Hisyam- dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku dari 
Yahya bin Abu Katsir dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Qilabah dari Tsabit 
bin adl-Dlahhak dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabada: "Seorang laki-laki 
tidak pantas bernazar dengan sesuatu yang dia tidak memilikinya, dan melaknat seorang 
mukmin adalah seperti membunuhnya. Barangsiapa membunuh dengan suatu (alat) di 
dunia, niscaya dia akan disiksa dengan alat tersebut pada hari kiamat. Barangsiapa 
mengklaim dengan klaim bohong untuk memperbanyak (harga barang) dengannya, niscaya 
Allah tidak akan menambahnya melainkan hanya penurunan harga. Dan barangsiapa 
bersumpah atas sesuatu dengan sumpah shabar (sumpah yang menahan pemiliknya untuk 
melakukan kejahatan) dan kekejian." 





aa\Z2}\ 


161. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan lshaq bin Manshur serta Abd al- 
Warits bin Abd ash-Shamad semuanya dari Abd ash-Shamad bin Abd al-Warits dari Syu'bah 
dari Ayyub dari Abu Oilabah dari Tsabit bin adl-Dlahhak al-Anshari. (dalam riwayat lain 
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dari Abdurrazzaq 
dari ats-Tsauri dari Khalid al-Hadzdza' dari Abu Oilabah dari Tsabit bin adl-Dlahhak dia 
berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan suatu 
agama selain Islam secara bohong lagi sengaja, maka dia sebagaimana yang dia katakana. 
Barangsiapa membunuh dirinya dengan suatu (alat) maka Allah akan mengsiksanya dengan 
alat tersebut di neraka Jahannam." Ini hadits Sufyan Adapun hadits Syu'bah, maka 
disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah 
dengan agama selain Islam secara bohong, maka dia sebagaimana yang dia katakana. Dan 
barangsiapa menyembelih dirinya dengan suatu (alat), maka dia akan disembelih pada hari 
kiamat dengan alat tersebut." 


4,1531 Jh\ j\ ^ 3liioU ji j \1> jd\ 


4T 


ll)\ 


162. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid 
semuanya dari Abdurrazzaq, Ibnu Rafi' berkata, telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dari Ibnu al-Musayyab 
dari Abu Hurairah dia berkata, "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang 
melakukan peperangan terhadap Hunain, maka beliau bersabda kepada seorang lelaki yang 
diakui sebagai seorang muslim: 'Orang ini termasuk ke dalam golongan ahli Neraka'. Saat 
kami sedang dalam kancah, kami lihat lelaki itu berperang dengan bersungguh-sungguh 
hingga menyebabkan dia terluka parah. Lalu ada yang melaporkan kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, 'Wahai Rasulullah! Lelaki yang tuan katakan sebelum ini, bahwa 
dia merupakan ahli Neraka, pada hari ini ia telah berjuang dengan penuh semangat dan dia 
telah mati'. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dia akan ke Neraka'. 



Sebagian kaum muslimin berada dalam keraguan tersebut. Tiba-tiba datang seseorang 
melaporkan bahwa dia tidak mati karena berjuang, tetapi luka parah. Pada malam itu, dia 
tidak sabar menghadapi kesakitan lukanya, maka dia membunuh dirinya sendiri, maka hal itu 
dilaporkan kepada Rasulullah. Rasulullah terus bertakbir: 'Allahu Akbar, aku bersaksi bahwa 
aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.' Lalu Rasulullah menyuruh Bilal memberitahu semua 
orang bahwasanya tidak akan masuk Surga kecuali jiwa atau orang yang berserah diri 
(kepada Allah). Dan bahwa Allah telah menguatkan lagi agama ini dengan seorang lelaki yang 
gagah perkasa'." 


3u\i&\ J' ' i\3 

J <31 Jj* J aIJlC- 4li\ 4i\ j 

izSVf jd\ iLl 34-I U \ li^l\ 4 /sUy^i; 

c^? ^ vlu ^ u_3 ^vli\ jJ.1 ^ vli\ jJ»1 ^ j ^vlu ^ 


163. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub -yaitu Ibnu Abdurrahman al-Qari- (nama sebuah desa di Arab) dari Abu Hazim dari 
Sahal bin Sa'id as-Saidi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan orang- 
orang musyrik, maka terjadilah peperangan. Semasa Rasulullah kembali ke pasukan 
muslimin, dan orang kafir kembali ke pasukan mereka terdapat seorang lelaki dari kalangan 
Sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak membiarkan musuh berlalu begitu 
saja. Dia mengejar dan menyerang musuh dengan pedangnya. Sahabat Rasulullah yang lain 
berkata, 'Pada hari ini tiada di kalangan kita yang benar-benar berpuas hati seperti yang 
dilakukan oleh fulan.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terus bersabda: "Ketahuilah! Dia 
tergolong dalam golongan ahli Neraka'. Seorang lelaki dari kaum muslimin berkata, 'Aku 
akan mengikutnya sepanjang masa.' Sahi bin Sa'ad berkata lagi, 'Lelaki itu telah keluar 
bersama-sama dengan fulan, jika Si fulan berhenti ketika berperang maka dia turut berhenti. 



ketika fulan bergerak cepat, maka dia pun sama bergerak cepat. Lelaki itu berkata, 'Fulan 
mengalami luka parah. Karena tidak tahan dengan sakit yang dialami, maka dia ingin segera 
mati, lalu dia meletakkan gagang pedangnya ke tanah lalu menikam dirinya sendiri. Lelaki itu 
keluar bertemu Rasulullah lalu berkata, 'Aku bersaksi bahwa kamu Muhammad, adalah 
utusan Allah'. Rasulullah bertanya, 'Ada apa dengan kamu ini? ' Lelaki itu berkata, 'Lelaki 
yang kamu sebut-sebut sebagai ahli Neraka sedangkan kebanyakan manusia merasa 
keberatan dengan hal ini, maka aku bersaksi kepadamu, wahai Rasulullah tentang fulan, aku 
telah keluar mengikutnya sepanjang peperangan sehingga aku dapati dia telah luka parah, 
dia ingin cepat mati, lalu dia telah meletakkan gagang pedangnya ke tanah dan mata pedang 
di antara dua dadanya kemudian dia menekankanya pada dirinya sehingga membunuh 
dirinya sendiri.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya ada 
lelaki yang beramal seperti amalan ahli Surga dalam pandangan manusia, padahal dia adalah 
ahli Neraka. Dan ada juga lelaki yang beramal dengan amalan ahli Neraka dalam pandangan 
manusia, padahal dia adalah ahli Surga'." 


kalisi*. 




J ,^^4^4^24-6. 


164. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
az-Zubairi -yaitu Muhammad bin Abdullah bin az-Zubair- telah menceritakan kepada kami 
Syaiban dia berkata, aku mendengar al-Hasan berkata, "Sungguh, ada seorang laki-laki 
sebelum kalian mengeluarkan nanah, dan ketika nanah itu membuatnya menderita maka dia 
melapaskan anak panah dari tempatnya, lalu dia mengulitinya hingga darah mengalir tanpa 
henti hingga dia meninggal. Rabb kalian berfirman: 'Aku telah mengharamkan surga 
atasnya.' Kemudian al-Hasan menengadahkan tangannya ke arah masjid seraya berkata, 
'Demi Allah, Jundub telah menceritakan hadits ini kepada kami dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam di masjid ini." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 
Bakar al-Muqaddami telah menceritakan kepada kami Wahab bin Jarir telah menceritakan 
kepada kami bapakku dia berkata, saya mendengar al-Hasan berkata, telah menceritakan 
kepada kami Jundub bin Abdullah al-Bajali di dalam masjid ini, maka tidak lupa dan tidak 
khawatir Jundub berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jundub 
mengatakan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang laki-laki 
sebelum kalian timbul bisul padanya. ..lalu dia menyebutkan hadits semisalnya." 



Bab: Haramnya mencuri barang ghanimah sebelum dibagikan, dan sesungguhnya tidak 


akan masuk surga kecuali mukmin 


(j j>& JsJlc-) 


3l5^»c-l^C- J jiu J Jlji3 0^9 

5 j^jU\4^\ s ^iSi4j^\ 

5 


165. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Hasyim bin al-Qasim telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar dia berkata, telah 
menceritakan kepada kami Simak al-Hanafi Abu Zumail dia berkata, telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Abbas dia berkata, telah menceritakan kepada kami Umar bin al- 
Khaththab dia berkata, "Ketika terjadi perang Khaibar, maka sejumlah sahabat menghadap 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 'Fulan mati syahid, fulan mati syahid 1 , 
hingga mereka melewati seorang laki-laki lalu berkata, 'fulan mati syahid. 1 Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak demikian, sesungguhnya aku melihatnya di 
neraka dalam pakaian atau mantel yang dia ambil (sebelum dibagi).' Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda lagi: 'Wahai Ibnu al-Khaththab, pergi dan serukanlah 
kepada manusia bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beriman.' Maka 
Umar berkata, 'Aku keluar seraya berseru, 'Ketahuilah, tidak akan masuk surga kecuali orang 
mukmin'." 


J,' jlj C3 *jPcAo^Cj* ' 3^ UaS \ J>\ 



i>4 jU\ ^ j *->u£ 


166. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir dia berkata, telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Wahab dari Malik bin Anas dari Tsaur bin Zaid ad-Duali dari Salim Abu al- 
Ghaits mantan budak Ibnu Muthi', dari Abu Hurairah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan 
telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id dan ini adalah haditsnya, telah 
menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu Ibnu Muhammad- dari Tsaur dari Abu al-Ghaits 
dari Abu Hurairah dia berkata, "Pada hari Khaibar kami keluar bersama Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam hingga Allah memberi kemenangan kepada kami, namun tidaklah ghanimah 
(harta rampasan perang) yang kami peroleh berupa emas atau perak, melainkan harta 
benda, makanan dan pakaian. Kemudian kami bergegas menuju sebuah bukit. Dan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat itu bersama dengan budak beliau yang dihadiahi 
oleh seorang lelaki dari Judzam yang biasa dipanggil dengan nama Rifa'ah bin Zaid dari bani 
Adl-Dlubaib. Ketika kami sampai di bukit itu, budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
tersebut berdiri untuk melepaskan ikatan tali pelananya. Namun tiba-tiba dia dipanah, dan 
menemui ajalnya di sana. Kami pun berkata, 'kami mengucapkan selamat baginya wahai 
Rasulullah karena telah mendapatkan mati syahid.' Tapi Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam malah berkata: 'Tidak, demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, 
sungguh ia akan dilahab oleh api neraka karena selimut dari ghanimah perang Khaibar yang 
diambilnya sebelum dibagikan.' Abu Huraitah berkata, 'Orang-orang pun terhenyak kaget. 
Setelah itu datanglah seorang lelaki dengan membawa seikat atau dua ikat tali sandal seraya 
berkata, 'Wahai Rasulullah, aku dapatkan ini saat perang Khaibar'. Maka Rasul pun berkata: 
'Seikat tali sandal dari api neraka atau dua ikat tali sandal dari api neraka'." 


Bab: Dalil bahwa bunuh diri tidak kafir ( 




J. 

J, 



167. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim 
semuanya dari Sulaiman, Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin 
Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Hajjaj ash-Shawwaf dari Abu 
az-Zubair dari Jabir bahwa Ath Thufail bin Amru Ad Dausi mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, apakah engkau mau untuk tinggal di sebuah 
benteng yang kokoh dan dapat melindungi?" perawi berkata, "Benteng tersebut adalah milik 
orang-orang Daus semasa jahiliyiah." Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menolak 
karena lebih memilih dengan apa Allah janjikan untuk orang-orang Anshar. Ketika Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam hijrah ke Madinah, Abu Thufail bin Amru ikut hijrah dengan 
disertai oleh seorang laki-laki dari kaumnya. Namun teman Abu Thufail tersebut tidak kuat 
dengan (iklim) Madinah dan jatuh sakit, lalu ia mengambil gunting dan memotong ruas 
jemarinya hingga tangannya berlumuran darah, dan bahkan ia pun meninggal. Namun dalam 
mimpinya. Abu thufail melihat laki-laki tersebut dalam kondisi yang sangat bagus, sementara 
ia menutupi kedua tangannya. Lalu Abu Thufal bertanya kepada laki-laki tersebut, 'Apa yang 
tuhanmu lakukan kepadamu? ' Laki-laki itu menjawab, 'Dia mengampuniku karena hijraku 
kepada-Nya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.' Lalu Abu thufail bertanya lagi, 'Tapi kenapa 
aku lihat kamu menutupi kedua tanganmu? ' Laki-laki itu menjawab, 'Dikatakan kepadaku 
'Kami tidak akan memperbaiki apa yang telah kamu rusak'. Abu Thufail kemudian 
menceritakan mimpi tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Ya Allah, ampunilah kedua tangannya." 


Bab: Angin yang berhembus sebelum datangnya hari kiamat dan akan mengambil setiap 


orang yang dalam hatinya ada keimanan 



y S / ''s / / / 


168. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah adl-Dlabbi telah menceritakan 
kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dan Abu Alqamah al-Farwi keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Shafwan bin Sulaim dari Abdullah bin Salman dari bapaknya dari 
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya 
Allah kelak akan menghembuskan angin yang sangat lembut, selembut sutera dari arah 
Yaman, ia tidak akan melewatkan seorang pun yang di dalam hatinya terdapat -Abu Alqamah 
berkata- seberat biji-bijian, -sedangkan Abdul Aziz berkata; seberat biji sawi sekali pun- dari 
keimanan kecuali Allah akan mewafatkannya." 


Bab: Anjuran untuk bersegera dalam beramal sebelum munculnya fitnah 






^va ->j\ 


> ^4. p l k Lii jni\ y& &% jui.% 



169. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr 
semuanya dari Ismail bin Ja'far berkata Ibnu Ayyub telah menceritakan kepada kami Ismail 
dia berkata, telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Segeralah beramal sebelum datangnya 
fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, 
lalu kafir di sore harinya. Di sore hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir 
dipagi harinya. Dia menjual agamanya dengan barang kenikmatan dunia." 


Bab: Ketakutan seorang mukmin bahwa amalnya akan terhapus 

4-o-c-) 


s / 

<JJb dijS lili 6^ 

*V S' s s s // ^ / ^ / ^ 





170. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Al Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari 
Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik bahwa dia berkata, "Ketika ayat ini diturunkan: '(Hai 
orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suara kamu melebihi suara Nabi) ' 
(Qs. Al Hujurat: 2) hingga akhir ayat, Tsabit bin Qais yang sedang duduk di rumahnya dan 
berkata, 'Aku ini termasuk dari ahli Neraka! Dan ia selalu mengindar dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menanyakn itu kepada Sa'ad bin 
Mu'adz. Tanya beliau: "Wahai Abu Amru, bagaimanakah keadaan Tsabit? Apakah dia sakit? ' 
Sa'd menjawab, "Keadaannya seperti biasa dan aku tidak mendengar berita yang 
menyatakan dia sakit." Anas berkata, 'Lalu Sa'd pun mengunjunginya dan memberitahu 
kepadanya tentang pembicaraannya dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Tsabit 
berkata, 'Ayat ini diturunkan, sedangkan kamu semua mengetahui bahwa aku adalah orang 
yang paling keras bersuara, melebihi suara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kalau 
begitu aku ini termasuk dari ahli Neraka.' Maka Sa'd menceritakan hal itu kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Bahkan ia 
termasuk dari kalangan ahli Surga." Telah menceritakan kepada kami Qathan bin Nusyair 
Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Tsabit 
dari Anas bin Malik ia berkata, "Tsabit bin Qais adalah seorang orator di kalangan kaum 
Anshar, ketika ayat ini turun, yakni seperti dalam hadits Hammad. namun dalam haditsnya 
tidak disebutkan nama Sa'd bin Mu'adz." Dan telah menceritakannya kepada kami Ahmad 
bin Sa'id bin Shakr Ad-Darimi telah menceritakan kepada kami Habban telah menceritakan 
kepada kami Sualiman Ibnul Mughirah dari Tsabit dari Anas ia berkata, "Ketika turun ayat 
(...janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi), dan ia tidak menyebutkan 
nama Sa'd bin Mu'adz dalam hadits tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami Huraim 
bin Abdul A'la al Asadi telah menceritakan kepada kami al Mu'tamir bin Sualiman ia berkata, 
"Aku mendengar ayahku menyebutkan dari Tsabit dari Anas ia berkata, "Ketika ayat ini 
diturunkan ia mengisahkan hadits tersebut tanpa menyebutkan nama Sa'd bin Mu'adz..." 
Kemudian ia menambahkan, "Seorang laki-laki dari penduduk surga berjalan di antara kami." 


Bab: Apakah seseorang akan disiksa dengan amalannya dimasa jahiliyah ( Jj Jjb 
(jLa-C- L> ) 


171. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari Abdullah dia berkata, "Seseorang telah bertanya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah! Apakah kami akan dihukum 



karena perbuatan yang telah kami lakukan semasa Jahiliyah?" Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: "Barangsiapa di antara kamu yang berbuat baik pada zaman Islam, 
maka dia tidak akan dikenakan hukuman karena perbuatannya pada zaman Jahiliyah. Tetapi 
barangsiapa yang berbuat kejahatan, maka dia akan dihukum karena perbuatannya pada 
zaman Jahiliyah dan pada zaman Islam." 


M I- l\\\ s'' s* < $ f ' ' *J? V » »' v * ' > 

a\ h>a\\\^A UoA>- 




> * > i «- T K* ^ -< 



172. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami bapakku dan Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lafazh tersebut miliknya, telah 
menceritakan kepada kami Waki' dari al-A'masy dari Abu Wail dari Abdullah dia berkata, 
"Kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah kami akan dihukum disebabkan perbuatan kami 
pada masa Jahiliyah? ' Beliau menjawab: 'Barangsiapa berbuat baik pada masa Islam, maka 
dia tidak dihukum disebabkan perbuatannya pada masa jahiliyah, dan barangsiapa berbuat 
jelek pada masa Islam maka dia dihukum disebabkan perbuatannya di masa jahiliyah dan 
Islam'." Telah menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Ali bin Mushir dari al-A'masy dengan sanad ini semisalnya. 


Bab: Islam, haji dan hijrah akan meleburkan dosa sebelumnya £ 

\ah\\ \j^> Lc- {jju» _£\ Ijo A>- 

/ •• / ^ **/ 

^ls\ lili jiis\ 



^U-U^jSluii&IlLi ^&rJ\ Jjtf^S. , Jl^ijf jSjUJti&^ii jijAL.^i. 




:> - ijUii J jj^^Uj^Ji 


173. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna al-Anazi dan Abu Ma'n 
ar-Raqasyi serta lshaq bin Manshur semuanya dari Abu Ashim dan lafazh tersebut milik Ibnu 
al-Mutsanna, telah menceritakan kepada kami adl-Dlahhak -yaitu Abu Ashim- dia berkata, 
telah mengabarkan kepada kami Haiwah bin Syuraih dia berkata, telah menceritakan kepada 
kami Yazid bin Abu Habib dari Ibnu Syimasah al-Mahri dia berkata, "Kami menghadiri Amru 
bin al-Ash, sementara dia sedang memandikan orang yang meninggal, lalu dia menangis 
lama dan memalingkan wajahnya ke tembok, maka mulailah anaknya berkata, 'Wahai 
bapakku, tidakkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan kabar gembira 
kepadamu dengan hal demikian, tidakkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memberikan kabar gembira kepadamu dengan hal demikian.' Perawi berkata, 'Maka dia 
menghadap dengan wajahnya seraya berkata, 'Sesungguhnya sesuatu yang paling utama 
yang kita anggap adalah persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali 
Allah, dan bahwa Muhammad utusan Allah, sesungguhnya aku berada pada tiga keadaan; 
saya telah melihat diriku, namun tidak ada seorang pun yang lebih membenci Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam daripadaku, dan tidak ada sesuatu yang lebih aku sukai daripada 
aku dekat dengan beliau, sehingga aku bisa membunuhnya, kalau seandainya aku meninggal 
dalam keadaan tersebut niscaya aku termasuk pengguhi neraka. Ketika Allah menjadikan 
Islam di dalam hatiku, maka aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan 
kukatakan, 'Bentangkan tangan kananmu, maka aku akan membaiatmu', maka beliau 
membentangkan tangan kanannya." Amru bin al Ash berkata, 'Lalu aku memegang 
tanganku'. Beliau bertanya: 'Ada apa denganmu wahai Amru? ' Aku menjawab, 'Aku ingin 
memberikan persyaratan.' Beliau bersabda: "Kamu meminta syarat apa? ' Aku menjawab, 
'Dengan syarat aku diampuni.' Beliau bersabda: "Apakah kamu tidak tahu bahwa Islam telah 
menghapuskan dosa yang telah terdahulu, dan bahwa hijrah juga menghapuskan dosa yang 
terdahulu, dan haji juga menghapuskan dosa yang terdahulu.' Dan tidak ada seorang pun 
yang lebih saya cintai daripada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak ada yang 
lebih jelas pada mataku daripada beliau, dan aku tidak mampu untuk memenuhi kedua 
mataku (dengan sesuatupun) daripada beliau karena pengagungan kepada beliau, kalau aku 
diminta untuk menggambarkannya, niscaya aku tidak mampu, karena aku belum memenuhi 
mataku dari beliau. Dan kalau aku mati pada kondisi itu, niscaya aku berharap menjadi salah 
seorang penduduk surga. Kemudian kami melalui sesuatu yang mana aku tidak mengetahui 
apa keadaanku di dalamnya, maka apabila aku meninggal, maka janganlah wanita yang 
menangis meraung-raung menemaniku, dan tidak pula api. Apabila kalian menguburkanku 



maka taburkanlah tanah padaku, kemudian berdirilah kalian di sekitar kuburanku sekitar 
jarak unta disembelih dan dibagikan dagingnya, hingga aku mendengar kalian dan melihat 
apa yang dibawa utusan Rabbku." 


i ^ i r' ? t ttf ^ ^ * 'l ^ » < ✓ -■ \ * >> * T • •"( • t » •" . 21 •" > 


174. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin Maimun dan Ibrahim bin 
Dinar dan lafazh tersebut milik Ibrahim, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami 
Hajjaj -yaitu Ibnu Muhammad- dari Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan kepadaku 
Ya'la bin Muslim bahwa dia mendengar Sa'id bin Jubair menceritakan dari Ibnu Abbas bahwa 
orang-orang dari kaum musyrikin melakukan pembunuhan, dan hal itu semakin merajalela, 
dan mereka melakukan perzinahan, dan hal itupun semakin merajalela. Kemudian mereka 
mendatangi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Sungguh sesuatu 
yang selalu engkau katakan dan engkau serukan adalah baik adanya, sekiranya engkau 
mengabarkan kepada kami bahwa amalan-amalan jelek yang telah kami perbuat dapat 
terhapus, maka turunlah ayat: '(Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain 
beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali 
dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian 
itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya)) ' (Qs. Al Furqan: 68). Lalu turunlah ayat: 
'(Katakanlah, 'Hai hamba-hambaKu yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, 
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah) ' (Qs. Az Zumar: 53). 


Bab: Hukum amal orang kafir setelah masuk Islam (^L-ul\j\ 



a Aju) 


'V ^ ^ *v ^ 

Ji\ cJ\$ ^ j j ^ juj^ 




175. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata. 



telah mengabarkan kepadaku Urwah bin az-Zubair bahwa Hakim bin Hizam telah 
mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
"Apa pendapatmu tentang beberapa perkara (kebaikan) yang pernah aku lakukan pada 
zaman Jahiliyah dulu? Apakah aku akan mendapatkan sesuatu?" Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: "Kamu masuk Islam dengan apa yang kamu bawa saat masih jahiliyah 
baik amal kebajikan atau tahanuts (ibadah)." 


.>Wv$U\3 A. 

J ^cJAh 


176. Dan telah menceritakan kepada kami Hasan al-Hulwani dan Abd bin Humaid, al-Hulwani 
berkata, telah menceritakan kepada kami, dan Abd berkata, telah menceritakan kepadaku 
Ya'qub -yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'ad- telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih 
dari Ibnu Syihab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Urwah bin az-Zubair bahwa 
Hakim bin Hizam telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia berkata kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu tentang beberapa perkara, 
berupa sedekah, atau pembebasan budak, atau silaturrahim, yang pernah aku lakukan 
zaman Jahiliyah dulu? Apakah aku mendapatkan pahala padanya?" Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menjawab: "Kamu masuk Islam dengan kebaikan yang kamu lakukan 
dahulu." 






177. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami 
Ma'mar dari az-Zuhri dengan sanad ini. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu 
Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Hakim bin 



Hizam dia berkata, aku bertanya, "Wahai Rasulullah, (bagaimana pendapatmu) tentang 
beberapa perkara yang aku lakukan pada masa jahiliyyah?, sedangkan Hisyam menyebutkan, 
'perbuatan baik yang aku lakukan? ' maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 
"Kamu masuk Islam dengan kebaikan yang kamu lakukan di masa dahulu." Aku lalu berkata, 
"Demi Allah, tidaklah amal baik yang pernah aku lakukan di masa jahiliyah kecuali aku 
lakukan juga saat Islam." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Abdulah bin Numair dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya bahwa 
Hakim bin Hizam memerdekakan seratus budak dan menyedekahkan seratus unta di masa 
jahiliyah, kemudian memerdekakan seratus budak pada masa Islam dan menyedekahkan 
seratus unta. Kemudian dia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. ..lalu menyebutkan 
semisal hadits mereka." 


Bab: Keimanan yang jujur dan iklas 


o. , 


>■» >> ■> 'st 


178. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Idris dan Abu Mu'awiyah serta Waki' dari al-A'masy dari Ibrahim 
dari Alqamah dari Abdullah dia berkata, "Ketika turun ayat: '(Orang-orang yang beriman, dan 
iman mereka belum bercampur dengan kezhaliman) ' (Qs. Al An'am: 82), maka para sahabat 
merasa berat terhadap hal tersebut seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, siapakah di antara 
kita yang tidak mendzalimi dirinya! ' Beliau menjawab: 'Hal itu tidaklah seperti yang kalian 
maksudkan, la adalah sebagaimana yang dikatakan Luqman kepada anaknya: '(Wahai 
anakku, janganlah kamu mensyirikkan Allah. Sesungguhnya syirik adalah kezhaliman yang 
besar) '. (Qs. Luqman: 13). Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin 
Kasyram keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa yaitu -Ibnu Yunus-, (dalam 
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu Idris semuanya 
dari al-A'masy dengan sanad ini. Abu Kuraib berkata, Ibnu Idris berkata, telah menceritakan 
kepadaku tentangnya pertama kali bapakku dari Aban bin Taghlib dari al-A'masy kemudian 
aku mendengarnya darinya." 



Bab: Penjelasan bahwa Allah tidak akan memberikan beban diluar kemampuan 


i ^ 3j& If d& r jaJ\ li t*s\ lll£*^\ id\ J 'jd, 

$ > 

j'iivJy .vsli-v ' j^c? jd4^\ui^ v } jtj 

Njisjj } ^3ii { Cii^i Jii2i>us'\^,\isd£ } ^315 { iiiU.1 


179. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Minhal adl-Dlarir dan Umayyah bin 
Bistham al-Aisyi dan lafazh tersebut milik Umayyah, keduanya berkata, telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh -yaitu Ibnu al-Qasim- 
dari al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, "Ketika turun ayat pada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam: '(Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi. 
Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, 
niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka 
Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; 
dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) 1 (Qs. al-Baqarah: 284) ' Abu Hurairah berkata, 
'Maka hal tersebut terasa berat atas para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu 
mereka mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengucapkan salam di atas 



kendaraan seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, kami diberi beban amalan yang mana kami 
tidak mampu melakukan shalat, puasa, jihad, dan sedekah. Sungguh telah diturunkan ayat 
ini kepadamu, dan kami tidak mampu melakukannya! Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Apakah kamu ingin mengucapkan sebagaimana ahli kitab sebelum kalian 
mengucapkan, 'Kami mendengar dan kami mendurhakai', akan tetapi katakanlah, 'Kami 
mendengar dan kami menaati. Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat 
kembali'. Mereka menjawab, 'Kami mendengar dan kami menaatinya, ampunilah kami ya 
Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.' Ketika kaum tersebut membacanya, 
maka lisan-lisan mereka tunduk dengannya, lalu Allah menurunkan sesudahnya: '(Rasul telah 
beriman kepada al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang- 
orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kita b-kita b- 
Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), 'Kami tidak membeda-bedakan antara 
seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya', dan mereka mengatakan, 'Kami dengar 
dan kami taat'. (Mereka berdoa), 'Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah 
tempat kembali'. (Qs. al-Baqarah: 285). Ketika mereka melakukan hal tersebut, maka Allah 
menghapusnya, lalu menurunkan: '(Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai 
dengan kesanggupannya, la mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan 
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Rabb kami, 
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah) ' Allah menjawab: "Ya." 
'(Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana 
Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami) ' Allah menjawab: "Ya." '(Wahai 
Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya) 
' Allah menjawab: "Ya." '(Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. 
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir'. (Qs. al-Baqarah: 
286). Allah menjawab: "Ya." 




c±5ji3\i{ 

180. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib serta lshaq 
bin Ibrahim dan lafazh tersebut milik Abu Bakar, berkata lshaq telah mengabarkan kepada 
kami, sedangkan dua orang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari 
Sufyan dari Adam bin Sulaiman mantan budak Khalid, dia berkata, saya mendengar Sa'id bin 
Jubair menceritakan dari Ibnu Abbas dia berkata, "Ketika turun ayat: '(Dan jika kamu 



melahirkan sesuatu yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya 
Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu) ' (Qs. Albaqarah: 
284). Ibnu Abbas berkata, "Maka masuklah suatu kesedihan darinya ke dalam hati mereka 
yang mana tidak pernah masuk ke dalam hati mereka sedikit pun." Maka Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Katakanlah, 'Saya mendengar dan saya menaati serta saya 
menyerahkan diri'." Ibnu Abbas berkata, "Lalu Allah meletakkan iman pada hati mereka, 
yang kemudian menurunkan ayat: '(Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai 
dengan kesanggupannya, la mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan 
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), 'Ya Rabb kami, 
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah) ' (Qs. Al Baqarah: 286), 
Allah berfirman: "Sungguh aku telah melakukannya." '(Wahai Rabb kami, dan janganlah 
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada 
orang-orang yang sebelum kami) ' (Qs. Al baqarah: 286), Allah berfirman: "Aku telah 
melakukanya." '(Wahai Rabb kami. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. 
Engkaulah Penolong kami) ' Allah berfiraman: "Aku telah lakukan." 

Bab: Allah akan mengampuni apa yang ada dalam hati selama tidak diteruskan dalam 
perbuatan ( 




181. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Sa'id serta 
Muhammad bin Ubaid al-Ghubari dan lafazh tersebut milik Sa'id, mereka berkata, telah 
menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Abu 
Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 
mengampuni untuk umatku atas sesuatu yang dia bicarakan dalam dirinya selama dia belum 
mengungkapkannya atau mengerjakannya." 






182. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim, (dalam riwayat lain disebutkan) 



Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Ali bin Mushir dan Abdah bin Sulaiman, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi setiap mereka berasal dari Sa'id bin Abu Arubah 
dari Qatadah dari Zurarah dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mengampuni untuk umatku atas sesuatu yang 
terdetik dalam hatinya, selama tidak ia wujudkan dalam amalan atau ia bicarakan." Dan 
telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Waki' telah 
menceritakan kepada kami Mis'ar dan Hisyam. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
mengabarkan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami al-Husain bin Ali 
dari Zaidah dari Syaiban semuanya dari Qatadah dengan sanad semisalnya." 


Bab: Jika seorang hamba berniat melakukan kebaikan maka akan dicatat, namun jika niat 
untuk suatu keburukkan maka tidak akan dicatat 




Jiyiis # 


183. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta 
lshaq bin Ibrahim dan lafazh tersebut milik Abu Bakar, lshaq berkata, telah mengabarkan 
kepada kami Sufyan, sedangkan dua orang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Uyainah dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah berfirman: 'Apabila hamba-Ku berkeinginan 
untuk kejelekan maka janganlah kamu mencatatnya, namun jika dia mengamalkannya maka 
tulislah sebagai satu kejelekan. Dan apabila dia berkeinginan untuk kebaikan namun belum 
melakukannya maka tulislah ia sebagai satu kebaikan, maka jika dia melakukannya maka 
tulislah ia sebagai sepuluh kebaikan'." 


jls 

/ ^ "'j 

pj j £ Alc- ^ \ J4- j j \ j ci. ' 


184. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr mereka 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail -yaitu Ibnu Ja'far- dari al-Ala' dari bapaknya 
dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Allah berfirman: 'Apabila 



hamba-Ku berkeinginan untuk kebaikan namun belum melakukannya maka Aku menulisnya 
sebagai satu kebaikan, maka jika dia melakukannya maka Aku menuliskannya sebagai 
sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat. Dan apabila dia berkeinginan untuk kejelekan 
dan dia melakukannya maka Aku tidak mencatatnya sebagai dosa, namun jika dia 
mengamalkannya maka Aku menuliskannya sebagai satu kejelekan 1 ." 


33 o\3lfeL./iU 141^0^ ^33155^3^1 >3^ 

ijk^ ^ 3 ^ 1 3^1 \S\ ^3*1^1 j ^\3 ^j3^33'34- 33 

j, 


185. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hisyam bin Munabbih dia 
berkata, "Inilah sesuatu yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Muhammad, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu dia menyebutkan hadits-hadits darinya, dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah berfirman: 'Apabila hamba- 
Ku berkeinginan untuk mengerjakan kebaikan maka Aku menulisnya sebagai satu kebaikan 
selama dia belum melakukannya, maka jika dia melakukannya maka Aku menuliskannya 
sebagai sepuluh kebaikan. Dan apabila dia berkeinginan untuk kejelekan maka Aku akan 
mengampuninya selama dia belum melakukannya, namun jika dia mengamalkannya maka 
Aku menuliskannya sebagai satu kejelekan -dan Dia lebih mengetahuinya- seraya Dia 
berfirman, 'Kalian awasilah dia. Jika dia mengerjakan kejelekan maka kalian tulisnya dengan 
semisalnya, dan apabila dia meninggalkannya maka tulislah untuknya satu kebaikan. Karena 
dia meninggalkannya karena Aku'." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Apabila salah seorang dari kalian memperbagus Islamnya maka setiap kebaikan yang dia 
kerjakan akan dicatat sepuluh semisalnya hingga tujuh ratus kali lipat. Dan setiap kejelekan 
yang dia kerjakan niscaya dicatat dengan semisalnya hingga dia menemui Allah." 




186. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu 
Khalid al-Ahmar dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah 



shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berkeinginan untuk kebaikan namun 
belum melakukannya maka dicatatlah untuknya sebagai satu kebaikan, dan barangsiapa 
berkeinginan untuk suatu kebaikan lalu melakukannya maka dicatatlah untuknya sebagai 
sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat. Dan barangsiapa berkeinginan untuk 
kejelekan namun belum mengerjakannya, maka tidak dicatat sebagai dosa, namun jika dia 
mengamalkannya maka ditulislah sebagai satu dosa untuknya." 


:>La% p&\[p?\4\ yk 

o^^V^Sl -^.4 141^ V 4 V ^ ^ 


187. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Abdul Warits dari al-Ja'd Abu Utsman telah menceritakan kepada kami Abu Raja' al-Utharidi 
dari Ibnu Abbas dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dari sesuatu yang diriwayatkan 
dari Rabbnya, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah menuliskan kebaikan dan kejelekan, 
kemudian menerangkan hal tersebut, 'Barangsiapa berkeinginan untuk kebaikan namun 
belum melakukannya maka Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan yang sempurna 
untuknya, dan barangsiapa berkeinginan untuk suatu kebaikan lalu melakukannya maka 
Allah mencatat untuknya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat hingga 
beberapa kali lipat. Dan jika dia berkeinginan untuk kejelekan namun dia belum 
mengerjakannya, maka Allah akan mencatatnya sebagai kebaikan yang sempurna untuknya, 
namun jika dia mengamalkannya maka Allah mencatatnya sebagai satu dosanya'." Dan telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami Ja'far bin 
Sulaiman dari al-Ja'd Abu Utsman dalam sanad ini dengan makna hadits Abdul Warits, dan 
dia menambahkan, 'Dan Allah menghapusnya, dan tidaklah celaka (karena durhaka) kepada 
Allah melainkan orang yang celaka'." 


Bab: Para malaikat menjawab was-was dalam iman, dan perkataan orang yang telah 
mengalaminya Lo) 


s-A A 

' *V / ? ' -y *♦ 



» i i' (t •z'»' * i > » -- > t ^ ii / t '. s ^ > ..C I 2 ; ✓ 

( ^> ( ^Jj\ ij&t y*><j) Ir^o-^tj) b^ o-^ j j o? j^-^- 


188. Telah meriwayatkan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, "Sekelompok manusia dari kalangan 
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang, maka mereka bertanya kepada beliau, 
'Sesungguhnya kami mendapatkan dalam diri kami sesuatu yang salah seorang dari kami 
merasa besar (khawatir) untuk membicarakannya? ' Beliau menjawab: 'Benarkah kalian telah 
mendapatkannya? ' Mereka menjawab, 'Ya.' Beliau bersabda: "Itu adalah tanda bersihnya 
iman." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Syu'bah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Amru bin Jabalah bin Abu Rawwad dan Abu Bakar 
bin lshaq keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu al-Jawwab dari Ammar 
bin Ruzaiq keduanya dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, seperti hadits ini." 


&\i 




189. Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Ya'qub ash-Shaffar telah menceritakan 
kepadaku Ali bin Atstsam dari Su'air bin al-Khims dari Mughirah dari Ibrahim dari 'Alqamah 
dari Abdullah dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai 
perasaan waswas, maka beliau menjawab: 'Itu adalah tanda keimanan yang murni (benar) '." 


\ Jlij jAlLc-4ii\ J j Jls JlS; j, \ ^c- 

I > > ' ' 


190. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Muhammad bin Abbad dan 
lafazh tersebut milik Harun, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 
Hisyam dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Manusia senantiasa bertanya-tanya hingga ditanyakan, 'Ini, Allah menciptakan 
makhluk, lalu siapakah yang menciptakan Allah', maka barangsiapa mendapatkan sesuatu 
dari hal tersebut, maka hendaklah dia berkata, 'Aku beriman kepada Allah'." Dan telah 



menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abu an- 
Nadlar telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id al-Mu'addib dari Hisyam bin Urwah 
dengan sanad ini, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setan datang 
kepada salah seorang dari kalian lalu berkata, 'Siapakah yang menciptakan langit, siapakah 
yang menciptakan bumi? ' lalu dia menjawab, 'Allah', kemudian menyebutkan dengan 
semisalnya, dan dia menambahkan kalimat, 'Dan Rasul-Nya'. 


^ J IK 


^ \3vj3vj jiu-y 

x *v ^ ^ *♦ 


191. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Abd bin Humaid semuanya dari 
Ya'qub, Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Akhi Ibnu Syihab dari paman-Nya dia berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Urwah bin az-Zubair bahwa Abu Hurairah berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setan mendatangi salah seorang dari kalian seraya 
berkata, 'Siapa yang menciptakan ini dan itu', hingga akhirnya dia bertanya kepadanya, 
'Siapa yang menciptakan Rabbmu? ' Apabila dia telah sampai pada hal tersebut maka 
ucapkanlah istiadzah ('audzu billah), dan hendaklah dia mencukupkan dialognya." Telah 
menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits dia berkata, telah menceritakan 
kepadaku bapakku dari kakekku dia berkata, telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid 
dia berkata, Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepadaku Urwah bin az-Zubair bahwa 
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setan 
mendatangi hamba seraya berkata, 'Siapakah yang menciptakan ini dan itu'." Sebagaimana 
hadits anak saudaraku, Ibnu Syihab." 







>1 > , s> 

^J^JJ 


4X\£X* 


192. Telah menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Abd ash-Shamad dia berkata, telah 
menceritakan kepada kami bapakku dari kakekku dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari 
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Manusia akan 
senantiasa bertanya kepadamu tentang ilmu hingga mereka bertanya, 'Ini Allah yang 
menciptakan kami, lalu siapa yang menciptakan Allah?" Abu Hurairah berkata sambil 
memegang tangan seorang laki-laki, "Allah dan Rasul-Nya benar, dua orang laki-laki telah 
menanyakannya kepadaku, dan ini orang yang ketiga, atau dia berkata, 'Salah seorang telah 
bertanya kepadaku, dan ini orang yang kedua." Dan telah menceritakan kepadaku 
tentangnya Zuhair bin Harb dan Ya'qub ad-Dauraqi keduanya berkata, telah menceritakan 
kepada kami Ismail -yaitu Ibnu Ulayyah- dan Ayyub dari Muhammad dia berkata, "Abu 
Hurairah berkata, "Senantiasa manusia bertanya, " sebagaimana hadits Abdul Warits, hanya 
saja dia tidak menyebutkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam sanad tersebut, tetapi 
dalam hadits tersebut ia menyebutkan, "Allah dan Rasul-Nya benar." 




193. Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin ar-Rumi telah menceritakan kepada 
kami an-Nadlar bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Ikrimah -yaitu Ibnu 
Ammar- telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Abu 
Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata 
kepadaku, "Wahai Abu Hurairah, mereka akan senantiasa bertanya kepadamu hingga 
mereka berkata, 'Ini Allah, lalu siapa yang menciptakan Allah'." Abu Hurairah berkata, 
"Ketika aku berada di masjid, tiba-tiba orang-orang dari kaum Baduwi mendantangiku seraya 
bertanya, 'Wahai Abu Hurairah, ini Allah, lalu siapakah yang menciptakan Allah'. Perawi 
berkata, 'Kemudian Abu Hurairah mengambil kerikil dengan telapan tangannya, lalu 
melempar mereka sambil berkata, 'Berdirilah, berdirilah, sungguh benar (perkataan) 
kekasihku'." 







194. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Katsir bin Hisyam telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Burqan telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin al-Asham dia berkata, "Aku mendengar Abu Hurairah berkata. 



'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Manusia akan bertanya kepada kalian 
tentang segala sesuatu hingga mereka berkata, 'Allah telah menciptakan segala sesuatu, lalu 
dia yang menciptakan-Nya'." 


j S y j ♦* ^ ^ 






> > 


/ ^ 


195. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Amir bin Zurarah al-Hadlrami telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Mukhtar bin Fulful dari Anas bin 
Malik dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah berfirman: 
'Sesungguhnya umatmu senantiasa berkata apa ini dan apa itu hingga mereka mengatakan, 
'Ini Allah yang menciptakan makhluk, lalu siapakah yang menciptakan Allah'." Telah 
menceritakan kepada kami tentangnya lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Jarir. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Flusain bin Ali dari Zaidah keduanya dari al- 
Mukhtar dari Anas dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini, hanya saja lshaq 
tidak menyebutkan, "Beliau bersabda: "Allah berfirman: 'Sesungguhnya umatmu'." 


Bab: Ancaman seseorang yang mengambil hak seorang Muslim dengan sumpah palsu akan 


masuk neraka (jL]L>i> 


C_J 


^ ^ 


>i\ jj>y+yA\\z^3\5 


196. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ali bin 
Hujr semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami 
Ismail bin Ja'far dia berkata, telah mengabarkan kepada kami al-Ala' -yaitu Ibnu 
Abdurrahman, mantan budak al-Fluraqah- dari Ma'bad bin Ka'ab as-Salami dari saudaranya 



Abdullah bin Ka'ab dari Abu Umamah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa mengambil hak seorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah 
mewajibkan neraka untuknya, dan mengharamkan surga atasnya." Maka seorang laki-laki 
bertanya, "Wahai Rasulullah, meskipun itu sesuatu yang sepele?" Beliau menjawab: 
"Meskipun itu hanya kayu siwak." Dan telah menceritakan kepada kami tentangnya Abu 
Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim serta Harun bin Abdullah semuanya dari Abu 
Usamah dari al-Walid bin Katsir dari Muhammad bin Ka'ab bahwa dia mendengar 
saudaranya Abdullah bin Ka'ab menceritakan, bahwa Abu Umamah al-Haritsi telah 
menceritakan kepadanya, bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
seperti hadits tersebut." 


joj\ \_jils 

j\ { ji>\ •> ^i\S\ } 


A* A ^ \ 


197. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dan Waki'. (dalam riwayat lain 
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali dan lafazh 
tersebut miliknya, telah mengabarkan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami 
al-A'masy dari Abu Wail dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 
"Barangsiapa bersumpah atas untuk mengambil harta seorang muslim, maka karena itu ia 
menjadi seorang yang durhaka, dia akan bertemu Allah sementara Allah murka kepadanya." 
Perawi berkata, "Lalu al-Ats'asy bin Qais masuk seraya bertanya, "Apa yang diceritakan Abu 
Abdurrahman kepada kalian?" Mereka menjawab, "Demikian dan demikian." Asy'ats 
berkata, "Abu Abdurrahman benar, hadits tersebut turun berkenaan denganku. Ada 
perselisihan antara aku dengan seorang laki-laki tentang tanah di Yaman, lalu aku 



mengajukan hal itu ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bertanya: 
'Apakah kamu mempunyai bukti'. Aku menjawab, 'Tidak.' Beliau bersabda: "Maka 
sumpahnya (dijadikan sebagai alat hukum).' Aku berkata, 'Jadi dia bersumpah? ' Saat itu juga 
beliau langsung bersabda: "Barangsiapa bersumpah untuk mengambil harta seorang Muslim, 
maka karena itu ia menjadi seorang yang durhaka, dia akan bertemu Allah sementara Allah 
murka kepadanya." Lalu turunlah ayat: '(Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya 
dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak 
mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka 
dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan 
mereka. Bagi mereka azab yang pedih) ' (Qs. Ali Imran: 77). Telah menceritakan kepada kami 
lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari 
Abdullah dia berkata, 'Barangsiapa bersumpah untuk mendapatkan harta (orang lain), maka 
karena itu ia menjadi seorang yang durhaka, dan ia akan berjumpa dengan Allah sementara 
Allah dalam kondisi murka kepadanya." Kemudian dia menyebutkan semisal hadits al- 
A'masy, hanya saja dia menyebutkan, "Pernah terjadi perselisihan antara aku dengan 
seorang laki-laki dalam masalah sumur. Maka kami mengadukannya kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau lalu bersabda: "Hendaklah kamu menghadirkan dua saksi, 
atau dia bersumpah'." 





Aj J»- \ { *^L-la I-V- pT) 


198. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar al-Makki telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari Jami' bin Abu Rasyid dan Abdul Malik bin A'yan keduanya 
mendengar Syaqiq bin Salamah berkata, saya mendengar Ibnu Mas'ud berkata, "Saya 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah atas 
harta seorang muslim tanpa haknya, niscaya dia menemui Allah, sedangkan Dia dalam 
keadaan marah kepadanya." Abdullah berkata, "Kemudian Rasulullah membacakan untuk 
kami dalilnya dari Kitabullah: '(Sesungguhnya orang-orang yang menjual janji Allah dan 
sumpah mereka dengan harga yang murah...) ' (Qs. Ali Imran: 77), hingga akhir ayat." 


^ J 3 3 Vi ^3 Vi 2*^ ^ J 





199. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
Hannad bin as-Sari dan Abu Ashim al-Hanafi sementara lafazh hadits ini milik Outaibah, 
mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dari Simak dari Alqamah 
bin Wail dari bapaknya dia berkata, "Seorang laki-laki dari Hadlramaut dan seorang laki-laki 
dari Kindah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu orang Hadlramaut itu berkata, 
'Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang ini telah mengalahkanku atas tanah milikku yang 
dahulu milik bapakku.' Maka orang Kindi pun berkata, 'Itu adalah tanahku yang berada 
dalam genggamanku, dan aku telah menanaminya, maka dia tidak memiliki hak atasnya." 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bertanya kepada orang Hadlrami tersebut: 
'Apakah kamu memiliki bukti? ' Dia menjawab, 'Tidak'. Beliau bersabda: 'Kamu mendapatkan 
sumpahnya (rivalnya).' Lelaki dari Hadlramaut itu pun berkata, 'Wahai Rasulullah, 
sesungguhnya seorang laki-laki durhaka tidak akan mengindahkan atas sesuatu yang dia 
sumpahi, dia tidak akan takut terhadap sesuatu pun.' Maka Beliau bersabda: 'Kamu tidak 
mendapatkan darinya kecuali sumpahnya itu.' Ketika laki-laki dari Kindi itu akan bersumpah, 
ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ketahuilah, jika dia bersumpah 
untuk menguasai hartanya dengan zhalim, maka ia akan bertemu Allah dalam keadaan Allah 
murka kepadanya'." 




// s j, s / j, / 


J, 

s \ ^ x } 9 / 


200. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari 
Abu al-Walid, Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Abdul Malik telah 
menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Abdul Malik bin Umair dari 'Alqamah bin Wail 
dari Wail bin Hujr dia berkata, "Saya berada di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, lalu datanglah dua orang laki-laki kepada beliau untuk mengadukan perselisihan 
mereka berkenaan dengan sebidang tanah. Salah seorang dari keduanya berkata, 'Wahai 
Rasulullah, orang ini menguasai tanahku pada masa jahiliyah.' Orang itu adalah Umru' al- 
Qais bin Abis al-Kindi, sedangkan rivalnya adalah Rabi'ah bin Ibdan. Beliau lalu bertanya: 
"Mana buktimu? ' Dia menjawab, 'Saya tidak mempunyai bukti.' Beliau bersabda: "Maka dia 
bersumpah." Dia menjawab, 'Jadi, dia bisa pergi membawa harta tersebut!. Rasulullah 
bersabda: "Kamu tidak memiliki hak kecuali hal tersebut (mengakui sumpah rivalnya).' 



Perawi berkata, 'Ketika Rabi'ah bin Ibdan berdiri untuk bersumpah, maka Rasulullah 
bersabda: "Barangsiapa mengambil tanah secara zhalim, maka dia akan bertemu Allah 
sementara Allah murka (kepadanya)." Ishaq menyebutkan dalam riwayatnya, 'Rabi'ah bin 
Aidan.' 

Bab: Dalil bahwa seseorang yang berniat untuk mengambil harta orang lain dengan jalan 
yang tidak benar, maka -J **-? 6 


Ij 3^ J J <J4- j <3 ^ ^ ^ 


201. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala' telah 
menceritakan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu Makhlad- telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far dari al-Ala' bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah dia 
berkata, "Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 
'Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seorang lelaki yang ingin merampas 
harta bendaku? ' Beliau menjawab: 'Jangan kamu berikan hartamu kepadanya! ' Laki-laki itu 
bertanya lagi, 'Lalu bagaimana jika dia hendak membunuhku? ' Beliau menjawab: 'Bunuhlah 
dia! ' Laki-laki itu bertanya lagi, 'Lalu bagaimana pendapatmu kalau dia berhasil 
membunuhku? ' Beliau menjawab: 'Maka kamu syahid'. Dia bertanya lagi, 'Bagaimana 
pendapatmu jika aku yang berhasil membunuhnya? ' Beliau menjawab: 'Dia yang akan 
masuk ke dalam api neraka'." 




> * 


l r' > L 




'j>r 


202. Telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Ali al-Hulwani dan lshaq bin Manshur 
serta Muhammad bin Rafi' dan lafazh mereka berdekatan, lshaq berkata, telah mengabarkan 
kepada kami, sedangkan dua orang lainnya berkata; telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan 



kepadaku Sulaiman al-Ahwal bahwa Tsabit mantan budak Umar bin Abdurrahman, 
mengabarkan kepadanya, bahwa ketika antara Abdullah bin Amru dan Anbasah bin Abu 
Sufyan bersiap-siap untuk saling membunuh, maka Khalid bin al-Ash berkendaraan menuju 
Abdullah bin Amru, lalu Khalid menasihatinya, maka Abdullah bin Amru berkata, "Apakah 
kamu tidak mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa dibunuh untuk membela hartanya, maka dia mati syahid'." Dan telah 
menceritakan kepada kami tentangnya Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Bakar, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada 
kami Ahmad bin Utsman an-Naufali telah menceritakan kepada kami Abu Ashim keduanya 
dari Ibnu Juraij dengan sanad ini semisalnya." 


Bab: Pemimpin yang menipu rakyatnya berhak mendapatkan neraka 






* />•{, I 


203. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Abu al-Asyhab dari al-Hasan dia berkata, "Ubaidullah bin Ziyad mengunjungi Ma'qil bin Yasar 
al-Muzani yang sedang sakit dan menyebabkan kematiannya. Ma'qil lalu berkata, 'Sungguh, 
aku ingin menceritakan kepadamu sebuah hadits yang aku pernah mendengarnya dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sekiranya aku mengetahui bahwa aku (masih) 
memiliki kehidupan, niscaya aku tidak akan menceritakannya. Sesunguhnya aku mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa diberi beban oleh Allah untuk 
memimpin rakyatnya lalu mati dalam keadaan menipu rakyat, niscaya Allah mengharamkan 
Surga atasnya'." 









204. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Yazid bin Zurai' dari Yunus dari al-Hasan dia berkata, "Ubaidullah bin Ziyad mengunjungi 
Ma'qal bin Yasar yang sedang sakit, Ubaidullah kemudian meminta sebuah hadits, maka 
Ma'qil pun berkata, "Aku akan menyampaikan sebuah hadits yang belum pernah aku 
sampaikan kepadamu. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tidaklah Allah Ta'ala menyerahkan suatu urusan rakyat kepada seorang hamba lalu ketika 
menjelang ajalnya dia masih saja berkhianat kepadanya melainkan Allah pasti akan 
mengharamkan surga atasnya." Ubadidu Nah berkata, "Bukankah kemarin kamu telah 
menyampaikan hadits ini kepadaku?" Ma'qil menjawab, "Aku belum pernah menyampaikan 
hadits ini kepadamu." Dan telah menceritakan kepadaku Al-Qasim bin Zakariya telah 
menceritakan kepada kami Husain -yakni Al-Ja'fiy- dari Zaidah dari Hisyam dia berkata, Al- 
Hasan berkata, "Ketika kami sedang menjenguk Ma'qil bin Yasar, datanglah Ubaidullah bin 
Ziyad. Ma'qil lalu berkata kepadanya, 'Aku akan menyampaikan sebuah hadits yang aku 
dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam... .kemudian dia menyebutkan sebuah 
hadits yang semakna dengan hadits mereka berdua." 




205. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i dan Muhammad bin al- 
Mutsanna serta lshaq bin Ibrahim, lshaq berkata, telah mengabarkan kepada kami, 
sedangkan dua orang lainnya berkata; telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam 
dia berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah dari Abu al-Malih, bahwa 
Ubaidullah bin Ziyad mengunjungi Ma'qil bin Yasar ketika ia sedang sakit, Ma'qil kemudian 
berkata kepadanya, 'Sesungguhnya aku menceritakan kepadamu sebuah hadits, kalau bukan 
karena saya berada di ambang kematian, niscaya aku tidak menceritakannya kepadamu. 
Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak seorang pemimpin 
pun yang mengurusi perkara kaum muslimin, kemudian dia tidak bersungguh-sungguh 
bekerja untuk mereka dan menasihatinya, kecuali oa pasti tidak akan masuk surga bersama 
mereka'." 

Bab: Diangkatnya amanah dan keimanan dari sebagian hati dan ditampakkannya fitnah 
pada hati 



iy 'jS\$ $6 jlf v _3^ £H\ >j^\^Vj^^\Livj 

JLx£h£)\ j45i\ > r ^3Vi^U^^^V^^i^\^\ ^jo'^I'c^' >4^ 

JiL* lib^j \ jlsLls <*^9 i>liSl\ (jitpua k* JUV^ISj JiL« \Jb^f> ) jla^ <*-AS kj\j*S/\ 

$L&z.i\\L '^j^H\^\Ljt?J± ^ (S ^\£j$~'p*\ 'J>V^&^\\ 


206. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Mua'wiyah dan Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari 
al-A'masy dari Zaid bin Wahab dari Hudzaifah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah menceritakan kepada kami dua hadits, aku telah mengetahui salah satu 
darinya, dan aku masih menunggu Hadits yang kedua. Beliau menceritakan kepada kami 
bahwa Amanah ditempatkan pada pangkal hati seorang lelaki. Setelah al-Qur'an diturunkan, 
mereka mulai mempelajari dari al-Qur'an dan mereka mulai mengetahui dari Sunnah. Lalu 
beliau menceritakan kepada kami tentang hilangnya amanah dengan bersabda: "Seorang 
lelaki sedang tidur lalu amanah diambil dari hatinya sehingga nampaklah bekasnya. 
Kemudian dia tidur lagi lalu diambil pula amanah dari hatinya sehingga bekasnya bengkak 
seperti melepuh karena terkena bara yang jatuh ke kaki. Bekas tersebut terus membengkak, 
sedangkan tidak ada apa-apa di dalamnya, " lalu beliau mengambil batu kecil lalu 
menjatuhkannya ke kaki beliau. Orang-orang kembali meneruskan perdagangan masing- 
masing. Hampir tidak ada seorang pun yang menunaikan amanah, lantas dikatakan, 'Di 
kalangan Bani Fulan ada seorang lelaki yang sangat amanah. Sehingga dikatakan untuk laki- 
laki tersebut, 'Alangkah tabahnya! Alangkah cerdasnya! Alangkah pintarnya! ' Sedangkan di 
hatinya tidak ada iman walaupun sebesar biji sawi. Benar-benar telah datang kepadaku 
suatu zaman, dan aku tidak peduli kepada siapa di antara kalian yang mana aku berjual beli 
dengannya. Jika dia orang Islam maka agamanya akan mencegahnya mengkhianatiku. 
Seandainya dia seorang Nashrani atau Yahudi maka pemimpinnya akan mencegahnya dari 
mengkhianatiku. Adapun hari ini, aku hanya berjual beli dengan si Fulan dan si Fulan." Dan 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku dan 
Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 



Ibrahim telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus semuanya dari al-A'masy dengan 
sanad ini semisalnya." 


Bab: Penjelasan bahwa islam muncul dengan keterasingan dan akan kembali dengan 
keterasingan ( j! oW) 


1 1 < \ > . *' ,U < tW'S \ 

S ' s •• y ^ 

'J4\ j^y^^L=4y^ 

s 




jU J&3lil£Si 5 , - ^^\L^<£is3V5^\j^ < ^ 0 ^Ud\sju&3Vs\5Uj^ 

^ 

s 


s y ^ ^ \ '\'\.‘ 9 \^ 9 y :• l ✓ * . * t 9 9 ^ 9 ^ M 9 'Z\\ t \ ' 9 \ ^ 9 ' */* i ' p ^ ^ > 

^%I\ i j 3 Vs ^^3 j ^^==4^ 3 Vs 3 I vsS^4 ^ 3^ 


»* s j ^ *<,<> 

AioJo-A JS j Jo- 



207. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Abu Khalid -yaitu Sulaiman bin Hayyan- dari Sa'ad bin Thariq dari 
Rib'i dari Hudzaifah dia berkata, "Umar pernah bertanya kepadaku ketika aku bersamanya, 
'Siapakah di antara kamu yang pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 
meriwayatkan tentang fitnah (ujian)? ' Para Sahabat menjawab, 'Kami pernah 
mendengarnya! ' Umar bertanya, 'Apakah kamu bermaksud fitnah seorang lelaki bersama 
keluarga dan tetangganya? ' Mereka menjawab, 'Ya, benar.' Umar lalu berkata, 'Fitnah 
tersebut bisa dihapuskan oleh shalat, puasa, dan zakat. Tetapi, siapakah di antara kamu yang 
pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang fitnah yang 
bergelombang sebagaimana gelombangnya lautan? ' Hudzaifah berkata, 'Para Sahabat 
terdiam.' Kemudian Hudzaifah berkata, 'Aku, wahai Umar! ' Umar berkata, 'Kamu! Ayahmu 
sebagai tebusan bagi Allah.' Hudzaifah berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Fitnah akan dipaparkan pada hati manusia bagai tikar yang dipaparkan 
perutas (secara tegak menyilang antara satu sama lain). Mana pun hati yang dihinggapi oleh 
fitnah, niscaya akan terlekat padanya bintik-bintik hitam. Begitu juga mana pun hati yang 
tidak dihinggapinya, maka akan terlekat padanya bintik-bintik putih sehingga hati tersebut 
terbagi dua: sebagian menjadi putih bagaikan batu licin yang tidak lagi terkena bahaya 
fitnah, selama langit dan bumi masih ada. Sedangkan sebagian yang lain menjadi hitam 
keabu-abuan seperti bekas tembaga berkarat, tidak menyuruh kebaikan dan tidak pula 
melarang kemungkaran kecuali sesuatu yang diserap oleh hawa nafsunya." Hudzaifah 
berkata, "Dan aku menceritakannya bahwa antara kamu dan fitnah tersebut ada pintu 
penghalang yang tertutup yang hampir pecah." Umar berkata, "Apakah telah dibelah dengan 
suatu belahan, kamu tidak memiliki bapak (maksudnya kamu perlu bekerja keras), sekiranya 
benar pasti akan dikembalikan lagi (tertutup)." Aku berkata, "Tidak, bahkan dibelah." Dan 
aku menceritakan bahwa pintu itu adalah seorang laki-laki yang dibunuh atau meninggal 
(maksudnya pintu fitnah dibuka setelah meninggalnya Umar, ed.), aku menceritakan sebuah 
hadits bukan dari (mengutip) kitab yang tebal (perjanjian baru dan lama)." Abu Khalid 
berkata, aku berkata kepada Sa'ad, "Wahai Abu Malik, "Apa maksud hitam keabu-abuan?" 
Sa'd menjawab, "Maksudnya sangat putih dalam hitam." Dia berkata, "Aku berkata, 'Maka 
maksud al-Kuz Mujakhkhiya'. Dia menjawab, 'Maksudnya bengkok'." Dan telah menceritakan 
kepadaku Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Marwan al-Fazari telah 
menceritakan kepada kami Abu Malik al-Asyja'i dari Rib'i dia berkata, ketika Hudzaifah 
datang dari sisi Umar, ia kemudian duduk seraya menceritakan kepada kami, "Sungguh, saat 
aku duduk di sisinya, Amirul Mukminin bertanya kepada para sahabatnya, 'Siapakah di 
antara kalian yang menghafal sabda Rasulullah tentang fitnah? Lalu dia membawakan hadits 
dengan semisal hadits Abu Khalid, dan tidak menyebutkan tafsir Abu Malik tentang makna 
murbad mujakhkhiya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna 
dan Amru bin Ali serta Uqbah bin Mukram al-Ammi mereka berkata, telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Abu Adi dari Sulaiman at-Taimi dari Nu'aim bin Abu Hind dari 
Rib'i bin Hirasy dari Hudzaifah bahwa Umar berkata, "Siapa yang bisa menceritakan kepada 
kami, atau siapakah di antara kalian yang bisa menceritakan kepada kami -Sedangkan di 
antara mereka ada Hudzaifah- tentang yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dalam fitnah? ' Hudzaifah menjawab, 'Saya bisa.' Lalu dia membawakan hadits 
seperti hadits Abu Malik dari Rib'i." Perawi berkata, "Kemudian ia menyebutkan dalam 
haditnya, 'Hudzaifah berkata, 'Aku telah menceritakan sebuah hadits bukan dari nukilan 
kitab tebal, dan dia berkata, yaitu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 



jl^ili^ IjoLaS^I 


208. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad dan Ibnu Abu Umar semuanya 
dari Marwan al-Fazari, Ibnu Abbad berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan dari 
Yazid -yaitu Ibnu Kaisan- dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan 
kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasing." 


^ :iS> jiAJy' 


» > 


> ? 
j J 


> .t- 


■<r\* U. 


209. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan al-Fadll bin Sahi al-A'raj 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Syababah bin Sawwar telah 
menceritakan kepada kami Ashim -yaitu Ibnu Muhammad al-Umari- dari bapaknya dari Ibnu 
Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: " Islam muncul dalam keadaan 
asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing seperti semula, ia akan masuk di antara dua 
masjid sebagaimana ular yang masuk ke dalam lubangnya." 


ISsj >4 J&&&. 


210. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Usamah dari Ubaidullah bin Umar. (dalam 
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari 
Khubaib bin Abdirrahman dari Hafsh bin Ashim dari Abu Flurairah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya iman itu masuk pada Madinah, 
sebagaimana ular masuk di dalam sarangnya." 


Bab: Hilangnya keimanan di akhir zaman 


jiiNl \s^j 



211. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Affan telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada kami Tsabit dari 
Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kiamat tidak akan terjadi 
hingga di bumi tidak diucapkan lagi 'Allah, Allah'." 




212 . Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Tsabit dari Anas dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kiamat tidak akan terjadi pada seseorang 
yang (masih) mengucapkan, 'Allah, Allah'." 


Bab: Menyembunyikan keimanan bagi yang takut 





213. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
Abdullah bin Numair serta Abu Kuraib dan lafazh tersebut milik Abu Kuraib, mereka berkata, 
telah menceritakan kepada kami Abu Mua'wiyah dari al-A'masy dari Syaqiq dari Hudzaifah 
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika kami bersamanya: 
"Kumpulkan untukku beberapa orang sahabat yang bisa menyatakan Islam." Hudzaifah 
berkata, "Kami menjawab, "Wahai Rasulullah! Apakah tuan meragukan kami, sedangkan 
kami berjumlah antara enam hingga tujuh ratus orang? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Kamu tidak dapat menyangka bahwa suatu hari nanti kamu akan diuji." 
Hudzaifah berkata, "Ujilah kami walaupun hingga sahabat-sahabat kami terpaksa mendirikan 
shalat secara sembunyi." 


Bab: Menlunakkan hati (dengan pemberian) bagi orang yang dikhawatirkana atas 
lemahnya keimanannya, dan larangan atas terputusnya 








214. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari az-Zuhri dari Amir bin Sa’ad dari bapaknya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam membagikan sesuatu pembagian." Lalu aku berkata, "Wahai Rasulullah! 
Berilah kepada lelaki itu karena dia juga seorang mukmin." Beliau bertanya dengan 
bersabda: "(Atau bahkan) ia hanya seorang Muslim?" Aku menjawabnya sebanyak tiga kali 
tetapi beliau tetap juga meminta kepastian dariku sebanyak tiga kali dengan pertanyaan, 
"Betulkah dia juga Muslim?" Kemudian Beliau bersabda: "Aku sungguh akan memberikan 
(bagian) kepada orang tersebut, padahal ada orang lain (dari kalangan muallaf) yang lebih 
aku sukai daripadanya karena khawatir Allah akan menyungkurkannya ke dalam neraka." 




C- \ ^ -X*-ai4_o 





215. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ya'qub 
bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Akhi Ibnu Syihab dari pamannya dia 
berkata, telah mengabarkan kepadaku Amir bin Sa'd bin Abu Waqqash dari bapaknya Sa'd 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan (pembagian) kepada sekelompok 



kaum, saat itu sedang Sa'd duduk di antara mereka. Sa'd berkata, 'Lalu Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam meninggalkan sebagian dari mereka yang belum beliau beri sedekah, 
tindakan itu adalah yang paling membuat saya terkejut, maka saya bertanya, 'Wahai 
Rasulullah, mengapa kamu berpaling (dari bersedekah) kepada fulan. Demi Allah, 
sesungguhnya aku melihatnya sebagai seorang mukmin.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Ataukah dia (hanya) seorang muslim.' Sa'd berkata, 'Lalu aku terdiam 
sebentar, namun aku lebih yakin dengan apa yang aku ketahui, maka aku pun bertanya, 
'Wahai Rasulullah, mengapa tuan berpaling (dari bersedekah) kepada fulan. Demi Allah, 
sesungguhnya aku melihatnya sebagai seorang mukmin.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Atau dia (hanya) seorang muslim.' Sa'd berkata, 'Lalu aku terdiam 
sebentar, namun aku lebih yakin dengan apa yang aku ketahui, maka aku pun bertanya, 
'Wahai Rasulullah, mengapa tuan berpaling (dari bersedekah) kepada fulan. Demi Allah, 
sesungguhnya aku melihatnya sebagai seorang mukmin.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Atau dia (hanya) seorang muslim? Sungguh aku akan memberikan 
sedekah kepada seorang tersebut, namun ada orang lain yang aku lebih sukai untuk tidak 
memberikan kepadanya, karena khawatir Alah akan melemparkan wajahnya ke neraka'." 
Telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Ali al-Hulwani dan Abd bin Humaid keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'd- telah 
menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata, telah 
menceritakan kepadaku Amir bin Sa'ad dari bapaknya, Sa'ad bahwa dia berkata, 'Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memberikan sedekah kepada sekelompok kaum, sedangkan aku 
duduk di antara mereka' sebagaimana hadits Ibnu Akhi Ibnu Syihab, dari pamannya, dan dia 
menambahkan, 'Lalu aku mendatangi Rasulullah seraya membisikinya, lalu aku bertanya 
kepadanya, 'Mengapa tuan berpaling (dari bersedekah) kepada fulan'." Dan telah 
menceritakan kepada kami al-Hasan al-Hulwani telah menceritakan kepada kami Ya'qub 
telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari Ismail bin Muhammad dia berkata, 
saya mendengar Muhammad bin Sa'ad menceritakan ini seraya menyebutkan dalam 
haditsnya, 'Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memukul dengan tangannya antara 
leher dan pundakku, kemudian beliau bersabda: "Apakah karena peperangan wahai Sa'ad, 
sesungguhnya aku (berkehendak) memberikan sedekah kepada laki-laki tersebut'." 


Bab: Bertambahnya ketenangan dalam hati dengan adanya tanda-tanda 
i'* ^ r fcl la' ; - u _.JuiJ\) 



cj ;« <i 3 <S j*jficAo^. 

l-sl^ ^\j^4. i» 

\jt>^\J^Z^\ t S^\M'j ISJjalliLviUU^^ l J’$j*fyV c ^ 0 J>J\ ^ 


216. Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin 
Abdurrahman dan Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kami lebih berhak merasa ragu daripada Nabi Ibrahim 
Alaihissalam ketika dia berkata: '(Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku bagaimana Kamu 
menghidupkan orang mati? ' Allah berfirman, 'Apakah kamu tidak percaya kepada 
kekuasaanku? ' Nabi Ibrahim menjawab, 'Aku tetap percaya dan yakin, tetapi agar hatiku 
tenteram) ' (Qs. Al Baqarah: 260). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terus bersabda: 
"Semoga Allah memberikan rahmat kepada Nabi Lut'. Dia benar-benar telah berlindung 
kepada suatu kuasa yang kuat (Allah subhanahu wata'ala). Andaikata aku tinggal di penjara 
selama masa yang dilalui Nabi Yusuf berada di dalamnya niscaya aku akan memenuhi 
keinginan orang yang meminta'." Dan telah menceritakan kepada kami insya Allah Abdullah 
bin Muhammad bin Asma' adl-Dluba'i telah menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik 
dari az-Zuhri bahwa Sa'id bin al-Musayyab dan Abu Ubaid telah mengabarkan kepadanya, 
dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits Yunus 
dari az-Zuhri. Dan dalam hadits Malik disebutkan, '(Akan tetapi agar hatiku menjadi tenang) ' 
(Qs. Al Baqarah: 260). Perawi berkata, "Kemudian beliau membaca ayat ini hingga selesai." 
Dan telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid dia berkata, telah menceritakan 
kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'd- telah menceritakan kepada kami Abu 
Uwais dari az-Zuhri seperti riwayat Malik dengan sanadnya, dia menyebutkan, 'Kemudian 
beliau membaca ayat ini hingga menyelesaikan-Nya." 


Bab: Wajibnya beriman dengan risalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam 


Laj\ J <CJl£- {y* \ \s» dAj \ ^ {j* \ ly* l* Jli 4IJlC-43j\ 


217. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah setiap Nabi melainkan dia pasti diberi tanda (sebagai 
bukti kenabian mereka) semisalnya, yang mana manusia beriman kepadanya. Sedangkan 
yang diberikan kepadaku hanyalah wahyu yang diturunkan oleh Allah. Oleh karena itu, aku 
berharap menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya (dibandingkan dengan) mereka pada 
Hari Kiamat." 



^ J^S?\ ^4 j !>J^ 

bj^tb^y» jS-\^' jl3A.j\^jLll)JgA^LC'^\ ( ^^>4j^\ ( J yLjyC-b^J^Jb 


218. Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Abdul A'la telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Amru bahwa Abu Yunus telah 
menceritakan kepadanya, dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
bahwa beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah 
seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia 
meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti 
termasuk penghuni neraka." 


s^\i\ J > Jil 

^ * ** y * y f’ ** y * 

T > 'A *<•'*> A :A' i » ^ ' t'Z'l*'A 

a 1y\^j c oL^ysl^^^ a 1y >4 jul^ojlLLi 


219. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Shalih bin Shalih al-Hamdani dari Asy-Sya'bi dia berkata, "Saya melihat seorang 
laki-laki penduduk Khurasan bertanya kepada asy-Sya'bi, ia tanyakan, 'Wahai Abu Amru, 
orang-orang sebelum kami dari penduduk Khurasan berkata tentang seorang laki-laki yang 
membebaskan budak wanitanya kemudian menikahinya, maka laki-laki itu seperti orang 
yang mengendarai untanya? ' Lalu asy-Sya'bi menjawab, " Abu Burdah bin Abu Musa telah 
menceritakan kepadaku, dari ayahnya, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda: "Ada tiga orang manusia yang diberi pahala dua kali lipat: seorang lelaki Ahli Kitab 
yang beriman kepada nabinya, ketika ia berjumpa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi 
wasallam kemudian beriman kepadanya, mengikuti dan membenarkannya, maka dia 
mendapat dua pahala. Kedua, seorang hamba sahaya yang menunaikan kewajibannya 
terhadap Allah dan kewajibannya terhadap tuannya, maka dia juga mendapat dua pahala. 



Ketiga, ialah seseorang yang mempunyai hamba sahaya perempuan, dia memberinya makan 
dengan baik, mendidiknya dengan sebaik-baik pendidikan, lalu memerdekakan dan 
menikahinya, maka dia juga mendapat dua pahala." Kemudian Asy-Sya'bi berkata kepada 
orang Khurasan itu, "Ambilah hadits ini dengan Cuma-Cuma (geratis), sungguh orang-orang 
dahulu melakukan perjalanan hingga madinah untuk sesuatu (mendapatkan hadits) yang 
kurang dari ini." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami 'Abdah bin Sulaiman, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan. (dalam 
jalur lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah seluruhnya dari 
Shalih bin Shalih dengan isnad ini, seperti hadits tersebut." 


Bab: Turunnya Isa puter Maryam sebagai hakim dengan syariat Nabi kita Muhammad 


Shallallahu 'alaihi wa Sallam 


y.*' *S ^ 4*-'* ' v »^d> 1 '*• l '\* \\$ '' \'£\' >1 > X\' 


220. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Ibnu Syihab dari Ibnu al-Musayyab 
bahwa dia mendengar Abu Hurairah mengatakan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya! Sungguh, kedatangan Isa bin 
Mariam kepada kalian untuk menjadi hakim secara adil akan segera tiba. Dia akan 
mematahkan salib, membunuh babi serta menghapuskan jizyah (dari orang kafir). Harta 
akan melimpah ruah, sehingga tidak ada seorang pun yang ingin menerimanya." Dan telah 
menceritakannya kepada kami Abdul A'la bin Hammad dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah. 
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakannya kepadaku tentangnya Harmalah 



bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab dia berkata, telah menceritakan 
kepadaku Yunus, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami 
Hasan al-Hulwani dan 'Abd bin Humaid dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'id telah menceritakan 
kepada kami ayahku dari Shalih seluruhnya dari Az-Zuhri dengan isnad ini. Dan dalam 
riwayat Ibnu Uyainah disebutkan, "Sebagai imam yang adil dan hakim yang adil." Sedangkan 
dalam riwayat Yunus, "Sebagai hakim yang adil, " dan tidak menyebutkan, "imam yang adil." 
Sedangkan dalam riwayat Shalih, "Hakim yang adil." Sebagaimana dikatakan al-Laits, dan 
dalam haditsnya terdapat tambahan, "hingga satu sujud lebih baik daripada dunia dan 
seisinya." Kemudian Abu Hurairah berkata, "Bacalah jika kalian berkehendak: '(Tidak ada 
seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya) ' 
(Qs. an-Nisaa 1 : 159). 




> > 








221. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepadakami 
Laits dari Sa'id bin Abu Said dari 'Atha' bin Mina' dari Abu Hurairah bahwa dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Allah, sungguh Ibnu Maryam akan 
turun sebagai hakim yang adil, lalu dia mematahkan salib, membunuh babi, menghapuskan 
jizyah (dari orang kafir), meninggalkan unta muda, tidak berusaha mendapatkannya, 
hilanglah permusuhan, saling melakukan kebencian dan hasad, dan akan mengajak untuk 
menerima harta (sedekah) namun tidak ada seorang pun yang menerimanya." 


_^j 3 is^iss 'j. 



L=^ 


222. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Nafi' mantan budak Abu Qatadah al-Anshari, bahwa Abu Hurairah 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bagaimana keadaan kalian 
apabila Isa putera Maryam turun pada kalian dan menjadi pemimpin kalian." 


^3^ v. 




223. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan 
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Akhi Ibnu Syihab dari 
pamannya dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Nafi' -yaitu mantan budak Abu 
Qatadah al-Anshari- bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Bagaimana keadaan kalian apabila Isa putera Maryam turun 
pada kalian dan menjadi pemimpin kalian." 





J 





224. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepadaku Al- 
Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi'bin dari Ibnu Syihab dari 
Nafi' budak Abu Qatadah, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Bagaimana keadaan kalian apabila Isa putera Maryam turun pada kalian dan 
menjadi pemimpin kalian." Lalu aku berkata kepada Ibnu Abu Dzi'b bahwa al-Auza'i telah 
menceritakan kepada kami, dari az-Zuhri dari Nafi' dari Abu Hurairah, "Pemimpin kalian 
dalah dari kalian." Ibnu Abu Dzi'b berkata, "Apakah kamu tahu sesuatu apa (yang dijadikan 
dasar) memimpin kalian?" Aku balik bertanya, "Apakah kamu akan mengabarkannya 
kepadaku?" Ibnu Abu Dzi'b berkata, "Dia akan memimpin kalian berdasarkan Kitabullah dan 
Sunnah Nabi Kalian shallallahu 'alaihi wasallam'." 




225. Telah menceritakan kepada kami al-Walid bin Syuja' dan Harun bin Abdullah serta Hajjaj 
bin asy-Sya'ir mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Hajjaj -yaitu Ibnu 
Muhammad- dari Ibnu Juraij dia berkata, " Abu az-Zubair telah mengabarkan kepadaku, 
bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Akan senantiasa ada dari umatku sekelompok orang yang 
berperang di atas kebenaran, mereka akan selalu nampak hingga hari kiamat." Beliau 
bersabda lagi: "Lalu turunlah Isa putra Maryam, lalu pemimpin mereka berkata, 'Kemarilah, 
pimpinlah kami shalat." Isa lalu berkata, 'Tidak, sesungguhnya sebagaian kalian atas sebagian 
yang lain adalah pemimpin, sebagai bentuk pemuliaan Allah terhadap umat ini'." 



Bab: Penjelasan tentang zaman yang keimanan tidak lagi diterima ( jLo 




’i ' ' *\< 'Zi\ \'Z'\ ' l lis > ’-li «- V ’ V’is ' 't'* ’ '* 

^_j5j J^> 4&\ 3>^j6' J, ' ^.c- A^ol Alc-£jJ\ J> 

Ui^fT j* J&j* ^ 

J J j'. 


226. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ali bin 
Hujr mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ya'nun -yaitu Ibnu Ja'far- 
dari al-Ala' -yaitu Ibnu Abdurrahman- dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hari Kiamat tidak akan tegak sehingga 
matahari terbit dari arah barat. Ketika matahari terbit dari arah barat maka seluruh manusia 
beriman kepada Allah, sehingga saat itu; '(Tidak berfaidah lagi iman seseorang yang tidak 
beriman sebelumnya atau tidak berusaha mengerjakan kebaikan dalam keimanannya) ' (Q. 
Al An'aam: 158). Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu 
Numair serta Abu Kuraib mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail. 
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Jarir keduanya dari Umarah bin al-Qa'qa' dari Abu Zur'ah dari 
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Husain bin Ali dari Zaidah dari Abdullah bin Dzakwan dari Abdurrahman al-A'raj dari 
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." 



J^>4jij\ J j4j Jli l a fl U \j 

\S4l^ll>\ jdJ^ jl jls^d^T 1^3^\1j\ UiS^ilW;-^- ^4\i\ 


227. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki 1 . (dalam riwayat lain disebutkan) 
Dan telah menceritakannya kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
lshaq bin Yusuf al-Azraq semuanya dari Fudlail bin Ghazwan. (dalam riwayat lain disebutkan) 
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala 1 dan lafazh tersebut 
miliknya, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari bapaknya dari Abu Hazim dari 
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada tiga 
perkara yang apabila keluar niscaya tidak akan bermanfaat iman seseorang yang sebelumnya 
beriman atau sebelumnya berusaha berbuat baik pada imannya, yaitu: terbitnya matahair 
dari barat, keluarnya Dajjal, dan makhluk melata di bumi'." 








228. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari 
Ibnu Ulayyah, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah telah 
menceritakan kepada kami Yunus dari Ibrahim bin Yazid at-Tamimi dia mendengarnya pada 
sesuatu yang paling diketahui dari bapaknya dari Abu Dzar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda suatu hari: "Apakah kalian tahu, ke mana matahari ini pergi?" Mereka 
menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya ini lari 
beredar hingga berhenti pada tempatnya di bawah Arsy lalu menyungkur sujud, ia tetap 
demikian hingga dikatakan kepadanya, 'Kamu naiklah dan kembalilah pada tempat dari 
mana kamu datang.' Lalu ia kembali sehingga menjadi terbit dari tempat terbitnya, 
kemudian lari beredar di mana ia membuat manusia tidak mengingkarinya sedikit pun 
hingga ia berhenti pada tempat beredarnya yaitu di bawah Arsy, lalu dikatakan kepadanya, 
'Naiklah dan terbitlah pagi hari dari barat'. Lalu ia terbit dari barat." Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Apakah kalian tahu, kapankah itu terjadi, itu terjadi 
ketika iman seseorang tidak berguna bagi dirinya selama dia tidak beriman sebelumnya, atau 
berbuat baik dalam imannya 1 ." Dan telah menceritakan kepada kami Abd al-Hamid bin Bayan 
al-Wasithi telah mengabarkan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu Abdullah- dari Yunus dari 
Ibrahim at-Taimi dari bapaknya dari Abu Dzar bahwa suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Apakah kalian tahu ke mana matahari ini pergi'. ...sebagaimana makna 
hadits Ibnu Ulayyah." 




229. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan 
lafazh tersebut milik Abu Kuraib, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 
Muawiyah telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari Ibrahim at-Taimi dari bapaknya 
dari Abu Dzar dia berkata, "Saat aku masuk masjid, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
sedang duduk-duduk, maka tatkala matahari terbenam, beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, 
apakah kamu tahu kemana matahari ini pergi? ' Abu Dzar menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya 
lebih tahu.' Beliau bersabda: "la pergi, lalu meminta izin untuk sujud, maka ia diberi izin 
untuk sujud, seakan-akan telah dikatakan kepadanya, 'Pulanglah dari arah kamu datang'. 
Lalu ia terbit dari barat.' Perawi berkata, 'Kemudian beliau membaca sebagaimana bacaan 
Abdullah, 'Dan itulah tempat untuk matahari'." 


U5siii3li { d -jazL J4JS1 Jl J } jtfs 



230. Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id al-Asyajj dan lshaq bin Ibrahim, lshaq 
berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan al-Asyajj berkata, telah menceritakan 
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari Ibrahim at-Taimi dari 
bapaknya dari Abu Dzar dia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah tentang firman Allah: 
'(Matahari beredar pada tempat porosnya) ' (Qs. Yunus: 38) Maka beliau bersabda: 
"Tempatnya adalah di bawah Arsy 1 ." 


Bab: Permulaan wahyu untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam (J 




^ 0^ J45 ^ j ^3 

i,VSlu3ls1 

**x ^ x * / 

jS- 3^ (J U C-Ia Jla \J\ J\ji9 -^A\ 

\jufe\iL ^Ak\$ 

£y» <4-cSsj ^n]\ t^>\::i^-s=Li\ <4-cSs-j 5^" JvaV» 

'J^Aa^Ay^W 



y Jk S, 

ja1Lc-45j\ J^> ji ( _^c.Jjj\ (; $ji\ ( _y. jilDW jjb4SJj4lJ\ji9 


231. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir Ahmad bin Amru bin Abdullah bin 
Amru bin Sarh telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata, telah mengabarkan 
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, telah menceritakan kepada kami Urwah bin az- 
Zubair bahwa Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, telah mengabarkan kepadanya 
bahwa, dia berkata, "Wahyu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pertama kali terjadi 
adalah dalam bentuk mimpi yang benar dalam tidur beliau. Tidaklah beliau mendapati mimpi 
tersebut melainkan sebagaimana munculnya keheningan fajar subuh, kemudian beliau suka 
menyepi sendiri. Beliau biasanya menyepi di gua Hira 1 . Di sana beliau menghabiskan 
beberapa malam untuk beribadah kepada Allah sebelum kembali ke rumah. Untuk tujuan 
tersebut, beliau membawa sedikit perbekalan. (Setelah beberapa hari berada di sana) beliau 
pulang kepada Khadijah, mengambil perbekalan untuk beberapa malam. Keadaan ini terus 
berlarut, sehingga beliau dibawakan wahyu ketika beliau berada di gua Hira 1 . Wahyu 
tersebut disampaikan oleh Malaikat Jibril dengan berkata, 'Bacalah wahai Muhammad! ' 
Beliau bersabda: "Aku tidak pandai membaca." Rasulullah bersabda: "Lalu malaikat 
memegang dan memelukku erat-erat, ketika aku merasakan kepayahan ia pun melepasku. 
Kemudian dia berkata, 'Bacalah wahai Muhammad! ' Beliau bersabda: 'Aku lalu menjawab, 
'Aku tidak bisa membaca'. Beliau melanjutkan: 'Jibril kemudian memegang dan memelukku 
erat-erat lagi, hingga ketika aku merasakan kepayahan ia pun melepasnya kembali. 
Kemudian ia berkata, 'Bacalah wahai Muhammad! ' Beliau bersabda: "Aku lalu menjawab: 
'Aku tidak pandai membaca.' Beliau melanjutkan: 'Jibril kembali memegang dan memelukku 
erat-erat, sehingga ketika aku merasakan kepayahan, ia pun melepaskanku. Kemudian dia 
membaca firman Allah: '(Bacalah wahai Muhammad dengan nama Rabbmu yang 
menciptakan sekalian makhluk. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah, dan 
Rabbmu Yang Maha Pemurah yang mengajar manusia melalui pena. Dia mengajar manusia 
sesuatu yang tidak diketahui) ' (Qs. Al 'Alaq: 1-5). Setelah kejadian itu beliau pulang dalam 



keadaan ketakutan hingga menemui Khadijah, seraya beliau berkata: 'Selimutilah aku! 
Selimutilah aku.' Lalu Khadijah memberi beliau selimut hingga hilang rasa gementar dari diri 
beliau. Beliau kemudian bersabda kepada Khadijah: 'Wahai Khadijah! Apakah yang telah 
terjadi kepadaku? ' Beliau pun menceritakan seluruh peristiwa yang telah terjadi. Beliau 
bersabda lagi: 'Aku benar-benar khawatir pada diriku.' Khadijah terus menghibur beliau 
dengan berkata, 'Janganlah begitu, bergembiralah! Demi Allah, Allah tidak akan 
menghinakanmu, selama-lamanya. Demi Allah! Sesungguhnya, kamu telah menyambung tali 
persaudaraan, berbicara jujur, memikul beban orang lain, suka mengusahakan sesuatu yang 
tidak ada, menjamu tamu dan sentiasa membela faktor-faktor kebenaran.' Khadijah beranjak 
seketika menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, sepupu Khadijah. Dia 
pernah menjadi Nashrani pada zaman Jahiliyah. Dia suka menulis dengan tulisan Arab dan 
cukup banyak menulis kitab Injil dalam tulisan Arab. Ketika itu dia telah tua dan buta. 
Khadijah berkata kepadanya, 'Paman! (Paman adalah panggilan yang biasa digunakan oleh 
bangsa Arab bagi sepupu dan sebagainya karena menghormati mereka atas dasar lebih tua) 
Dengarlah cerita anak saudaramu ini.' Waraqah bin Naufal berkata, 'Wahai anak saudaraku! 
Apakah yang telah terjadi? ' maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan 
semua peristiwa yang beliau telah alami. Mendengar peristiwa itu, Waraqah berkata, 'Ini 
adalah undang-undang yang dahulu pernah diturunkan kepada Nabi Musa. Alangkah baik 
seandainya aku masih muda di saat-saat kamu dibangkitkan menjadi Nabi. Juga alangkah 
baik kiranya aku masih hidup di saat-saat kamu diusir oleh kaummu.' Lalu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menegaskan: 'Apakah mereka akan mengusirku? ' Waraqah 
menjawab, "Ya, tidaklah setiap Nabi yang bangkit membawa tugas sepertimu, melainkan 
pasti akan dimusuhi. Seandainya aku masih hidup di zamanmu, niscaya aku akan tetap 
menolong dan membelamu'." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' 
telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dia 
berkata, az-Zuhri berkata. Dan telah mengabarkan kepada kami Urwah dari Aisyah bahwa 
dia berkata, "Wahyu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pertama kali terjadi 
adalah. ..lalu dia melansirkan hadits seperti hadits Yunus, hanya saja dia berkata, "Demi Allah, 
Allah tidak akan membuatmu sedih selamanya." Dan dia berkata, "Khadijah berjakah, 'Wahai 
pamanku, dengarkan dari anak saudaramu ini'." Dan telah menceritakan kepada kami Abdul 
Malik bin Syu'aib bin al-Laits dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku dari 
kakekku dia berkata, telah menceritakan kepada kami Uqail bin Khalid berkata Ibnu Syihab 
saya mendengar Urwah bin az-Zubair berkata, Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
berkata, "Lalu beliau kembali pada Khadijah dalam keadaan hatinya ketakutan, " lalu 
menceritakan hadits seperti hadits Yunus dan Ma'mar. Hanya saja dia tidak menyebutkan 
awal dari hadits keduanya, "Wahyu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pertama kali 
terjadi adalah mimpi yang benar." Dan dia mengikuti perkataan Yunus, "Demi Allah, Allah 
tidak akan menghinakanmu selamanya." Lalu dia menyebutkan perkataan Khadijah, "Wahai 
pamanku, dengarkan dari anak saudaramu." 


yiiU sj> ^\L\ 



^ ^ ^ / •* 

^is^sii^^jl\ii#i 

\$\$} ^isui-l 

3151 


,.<> 


232. Dan telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahab dia berkata, telah menceritakan kepada kami Yunus dia berkata, Ibnu Syihab 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Jabir bin 
Abdullah al-Anshari -dan dia termasuk salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu ’alaihi 
wasallam- dia menceritakan sebuah hadits, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menceritakan tentang masa terputusnya wahyu. Beliau bersabda: "Ketika aku 
berjalan-jalan, tiba-tiba aku mendengar suara dari langit. Aku mendongakkan kepalaku, 
ternyata Malaikat yang pernah mendatangiku di gua Hira' sedang duduk di atas kerusi 
terapung-apung di antara langit dan bumi.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda lagi: 'Aku mulai gementar karena ketakutanku kepadanya. Lalu aku pulang dan 
berkata, 'Selimutkanlah aku! Selimutkanlah aku! Lalu dia menyelimutiku, ketika itulah Allah 
menurunkan ayat: '(Wahai orang yang berselimut! Bangunlah serta berilah peringatan, dan 
Rabbmu maka agungkanlah, dan bajumu maka sucikanlah, dan segala kejahatan, hendaklah 
kamu jauhi,) 1 (Qs. Al Mudatstsir: 1-5), maksudnya adalah berhala-berhala tersebut maka 
jauhilah. Setelah itu wahyu diturunkan terus-terusan." Dan telah menceritakan kepada kami 
Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku 
dari kakekku dia berkata, telah menceritakan kepada kami Uqail bin Khalid dari Ibnu Syihab 
dia berkata, saya mendengar Abu Salamah bin Abdurrahman berkata, telah mengabarkan 
kepada kami Jabir bin Abdullah bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Kemudian wahyu berhenti dariku beberapa saat, maka ketika aku berjalan, " 
kemudian dia menyebutkan seperti hadits Yunus, hanya saja dia menyebutkan, "Lalu aku 
takut disebabkannya hingga aku jatuh ke tanah." Dia berkata, "Sedangkan Abu Salamah 
berkata, "Dan yang dimaksud adalah berhala-berhala." Dia berkata, "kemudian wahyu 
banyak turun dan terus-terusan." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' 
telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari 
az-Zuhri dengan sanad ini seperti hadits Yunus, ia menyebutkan, "Allah lalu menurunkan 
ayat: '(Wahai orang yang berselimut! Bangunlah serta berilah peringatan, dan Rabbmu maka 



agungkanlah, dan bajumu maka sucikanlah dan segala kejahatan, hendaklah kamu jauhi) ' 
(Qs. Al Mudatstsir: 1-5). Sebelum shalat diwajibkan, maksudnya adalah jauhilah berhala- 
berhala. Dan dia berkata, "Maka aku takut disebabkannya, " sebagaimana dikatakan oleh 
Uqail. 


x / x '*/ ^ 


233. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
al-Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami al-Auza'i dia berkata, saya mendengar 
Yahya berkata, saya bertanya kepada Abu Salamah, "Ayat Al Quran apa yang diturunkan 
dulu?" Dia lalu membaca: '(Hai orang-orang yang berselimut) ' (Surat Al Mudatstsir). Maka 
aku berkata, "Atau (mungkin surat) iqara'." Kekudian aku bertanya kepada Jabir bin 
Abdullah, "Ayat al-Qur'an apa yang diturunkan lebih dulu?" Dia lalu membaca: '(Hai orang- 
orang yang berselimut) ' (Surat Al Mudatstsir). Maka aku berkata, "Atau (mungkin surat) 
iqara'." Jabir berkata, "Aku telah menceritakan kepadamu sesuatu yang telah diceritakan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada kami. Beliau bersabda: "Saya beriktikaf di Gua 
Hira' selama sebulan, ketika aku telah menyelesaikan iktikafku, maka aku turun, menuruni 
dasar lembah, lalu aku dipanggil. Maka aku pun melihat ke depanku dan ke belakangku, ke 
kanan dan ke kiri, tetapi aku tidak melihat seorang pun, kemudian aku dipanggil lagi, lalu aku 
melihat, namun tidak ada seorang pun, kemudian aku dipanggil, maka aku mendongakkan 
kepalaku, ternyata dia di atas Arsy di udara, yaitu Jibril. Kemudian aku pun menjadi 
kemetaran. Lalu aku mendatangi Khadijah dan kukatakan, "Selimutilah aku, selimutilah aku! 
maka dia mengguyurkan air kepadaku, lalu Allah menurunkan ayat: '(Wahai orang yang 
berselimut! Bangunlah serta berilah peringatan, dan Rabbmu maka agungkanlah, dan 
bajumu maka sucikanlah) ' (Qs. Al Mudatstsir: 1-4). Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar telah 
mengabarkan kepada kami Ali bin al-Mubarak dari Yahya bin Abu Katsir dengan sanad ini, 
dan dia menyebutkan, "Ternyata dia duduk di atas Arsy antara langit dan bumi." 



Bab: Isra' Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ke langit J ^ *\ 

Cj\ j) 


^ a 2I^L>4 ^Lu ^3 3li tfJo <jjo\ 3ls 43 ^i> 

VSlvS^VSS^^^«£^Ss3Vs^«£^SB^J^ll^3VsJLU^3j 8! sJ 4 _^3VB«£^^J 8 ,a» 

Js^v J\_^S jl^ ^U_^i\i\ji^lJ J' 'jJ>J* 4 . 

*UiJ\ j\ IL^^i { \*U\Z&A\<2i3 } tsj* 


*UiJ\ j\ J^> JUSJ^ 

-JtVK» (JLcojV'** - C? j^* ^^\^^^4ii^4^jVSA^\cu4 

\jG-ii^ j£±£&\ ^'p*VJ>\> ISI \ilS lSi^lS^i\^o ji j 



^_isX- \jo <Ui\ ^jo \ ^4 l^^Lc-llAj JU J’^jjjls" L&^aJ \ j\ jta L$3 j J \j\_3 ^^X^JaJ\ SjJJlil 

^3ls Ju^\iTli\ii4j j^liiUfo 

<4U-X3 j^4*X- a*^L>g ,J 


234. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Tsabit al-Bunani dari Anas bin Malik 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah didatangi Buraq. Yaitu 
seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal. la 
merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq tersebut mencapai ujungnya." Beliau 
bersabda lagi: "Maka aku segera menungganginya sehingga sampai ke Baitul Maqdis." Beliau 
bersabda lagi: "Kemudian aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang biasa 
dilakukan oleh para Nabi. Sejurus kemudian aku masuk ke dalam masjid dan mendirikan 
shalat sebanyak dua rakaat. Setelah selesai aku terus keluar, tiba-tiba aku didatangi oleh 
Jibril dengan membawa semangkuk arak dan semangkuk susu. Dan aku pun memilih susu. 
Lalu Jibril berkata, 'Kamu telah memilih fitrah'. Lalu Jibril membawaku naik ke langit. Ketika 
Jibril meminta agar dibukakan pintu, maka ditanyakan, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 
'Jibril'. Ditanyakan lagi, 'Siapa yang bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad.' Jibril 
ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutus? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutus.' Maka 
dibukalah pintu untuk kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Adam, dia menyambutku 
serta mendoakanku dengan kebaikan. Lalu aku dibawa naik ke langit kedua. Jibril lalu minta 
supaya dibukakan pintu. Lalu ditanyakan lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril 
ditanya lagi, 'Siapa yang bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad.' Jibril ditanya lagi, 
'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan 
kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakaria, mereka 
berdua menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik langit 
ketiga. Jibril pun meminta supaya dibukakan pintu. Lalu ditanyakan, 'Siapakah kamu? ' Jibril 
menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. 



Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. 
Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Yusuf Alaihis Salam, 
ternyata dia telah dikaruniakan dengan kedudukan yang sangat tinggi. Dia terus menyambut 
aku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keempat. Jibril pun 
meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril 
menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. 
Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. 
Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Idris Alaihis Salam, 
dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Allah berfirman: '(Dan kami 
telah menganggkat ke tempat yang tinggi darjatnya) '. Aku dibawa lagi naik ke langit kelima. 
Jibril lalu meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah 
kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 
'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah 
diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Harun 
Alaihissalam, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi 
naik ke langit keenam. Jibril lalu meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara 
bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah 
bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? 
' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku 
bertemu dengan Nabi Musa, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. 
Aku dibawa lagi naik ke langit ketujuh. Jibril meminta supaya dibukakan. Kedengaran suara 
bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawabnya, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah 
bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? 
' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku 
bertemu dengan Nabi Ibrahim Alaihissalam, dia sedang berada dalam keadaan menyandar di 
Baitul Makmur. Keluasannya setiap hari bisa memasukkan tujuh puluh ribu malaikat. Setelah 
keluar, mereka tidak kembali lagi kepadanya (Baitul Makmur). Kemudian aku dibawa ke 
Sidratul Muntaha. Daun-daunnya besar seperti telinga gajah dan ternyata buahnya sebesar 
tempayan." Beliau bersabda: "Ketika beliau menaikinya dengan perintah Allah, maka sidrah 
muntaha berubah. Tidak seorang pun dari makhluk Allah yang mampu menggambarkan 
keindahannya karena indahnya. Lalu Allah memberikan wahyu kepada beliau dengan 
mewajibkan shalat lima puluh waktu sehari semalam. Lalu aku turun dan bertemu Nabi 
Musa Alaihissalam, dia bertanya, 'Apakah yang telah difardukan oleh Tuhanmu kepada 
umatmu? ' Beliau bersabda: "Shalat lima puluh waktu'. Nabi Musa berkata, 'Kembalilah 
kepada Tuhanmu, mintalah keringanan karena umatmu tidak akan mampu 
melaksanakannya. Aku pernah mencoba Bani Israel dan menguji mereka'. Beliau bersabda: 
"Aku kembali kepada Tuhan seraya berkata, 'Wahai Tuhanku, berilah keringanan kepada 
umatku'. Lalu Allah subhanahu wata'ala. mengurangkan lima waktu shalat dari beliau'. Lalu 
aku kembali kepada Nabi Musa dan berkata, 'Allah telah mengurangkan lima waktu shalat 
dariku'. Nabi Musa berkata, 'Umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Kembalilah 
kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi'. Beliau bersabda: "Aku masih saja bolak-balik 
antara Tuhanku dan Nabi Musa, sehingga Allah berfirman: 'Wahai Muhammad! 
Sesungguhnya aku fardukan lima waktu sehari semalam. Setiap shalat fardu dilipatgandakan 
dengan sepuluh kali lipat. Maka itulah lima puluh shalat fardu. Begitu juga barangsiapa yang 
berniat, untuk melakukan kebaikan tetapi tidak melakukanya, niscaya akan dicatat baginya 
satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya 
barangsiapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak melakukannya, niscaya 
tidak dicatat baginya sesuatu pun. Lalu jika dia mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu 



kejahatan baginya'. Aku turun hingga sampai kepada Nabi Musa, lalu aku memberitahu 
kepadanya. Dia masih saja berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan'. Aku 
menjawab, 'Aku terlalu banyak berulang-ulang kembali kepada Tuhanku, sehingga 
menyebabkanku malu kepada-Nya'." 




i T 7\A, , * ' \ ' 


> > 


235. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Hasyim al-Abdi telah menceritakan 
kepada kami Bahz bin Asad telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin al-Mughirah telah 
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Saya didatangi (malaikat) lalu mereka membawaku ke sumur 
Zamzam, lalu dadaku dibelah dan dicuci dengan air Zamzam, kemudian aku ditinggalkan." 


\ jl&l \ 

jfij J 4*9 ci-o -A>- 


236. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Tsabit al-Bunani dari Anas bin Malik 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam didatangi Jibril shallallahu 'alaihi wasallam, saat 
beliau sedang bermain bersama anak-anak. Malaikat itu kemudian mengambil lalu 
merebahkan beliau, lalu membelah hatinya, mengeluarkan hati dan mengeluarkan segumpal 
darah darinya seraya berkata, 'Ini bagian setan darimu kemudian mencucinya dalam bejana 
dari emas dengan air Zamzam', kemudian malaikat menjahitnya dan kemudian 
mengembalikannya ke tempat semula. Anak-anak lalu datang dan mengadu kepada ibu 
susuannya, mereka berkata, 'Sesungguhnya Muhammad telah dibunuh.' Orang-orang lalu 
menyambut beliau dengan wajah pucat pasi (karena ketakutan) '." Anas berkata, "Aku telah 
melihat bekas jahitan tersebut pada dada beliau." Telah menceritakan kepada kami Harun 
bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan 



kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dia berkata, telah menceritakan kepada kami Syarik 
bin Abdullah bin Abu Namir dia berkata, aku mendengar Anas bin Malik menceritakan 
kepada kami tentang malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diisra'kan dari masjid al- 
Ka'bah, bahwa dia didatangi oleh tiga orang sebelum beliau diberikan wahyu, saat beliau 
sedang tidur di masjid haram." Perawi lalu melansirkan hadits tersebut dengan kisahnya 
seperti hadits Tsabit al-Bunani, lalu dia mengajukan suatu kalimat padanya, mengakhirkan, 
menambahkan, dan mengurangi." 


< 1 ^ j 

__gju \ ^ ,j4-J \ 3 la llojl \ 

5 Ll^\i3U^3VsUJ%^\^^3ViS3Vi^\\^3U^3ViS^Vi3\^L^£J\ c 5l e ^J T ,Je ra 


^^j^i^^\3l r ^y\j^j v \4^y\3is^\^\\ifc3is\lA^^3is^Uj\ 



J_jij jii1j|»j>-^\ JlS^^ISMUb ^>^-»3 


> t > 


a&ft&aSi; 


c > 




S^il5j^\j3lsi3^i-S r iil\^lfr^ > J\ dif .^3lsUjL^> j[jd^\ >3lsili) 

iL^\^\j3\S^i5ji3\l e l^\4^\S^^l^\^JL^s1^3Vs^U^s1^'5\jS\4X_^ 


237. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya at-Tujibi telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu 
Syihab dari Anas bin Malik dia berkata, " Abu Dzar pernah menceritakan bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Atap rumahku dilubangi, sedangkan aku berada di 
Makkah, lalu Jibril turun dan melubangi dadaku, kemudian dia mencucinya dengan air 
zamzam, kemudian dia membawa wadah dari emas yang penuh dengan hikmah dan iman, 
lalu dia menuangkannya pada dadaku. Setelahitu dia menutupnya dan menggandeng 
tanganku, naik ke langit. Ketika kami sampai pada langit dunia, maka Jibril berkata kepada 
malaikat penjaga langit dunia, 'Bukalah.' Dia menjawab, 'Siapa ini? ' Jibril menjawab, 'Ini 
Jibril. 1 Dia bertanya, 'Apakah ada seseorang bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Ya. Aku bersama 
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.' Dia bertanya, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril 
menjawab, 'Ya.' Lalu malaikat penjaga membukakan pintu." Beliau melanjutkan sabdanya: 
'Ketika kami telah menaiki langit dunia, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari sampingnya hitam 
dan samping kanannya juga hitam. Apabila dia melihat sebelah kanannya maka dia tertawa, 
dan apabila dia melihat sebelah kirinya maka dia menangis." Rasulullah melanjutkan: 'Laki- 
laki itu lalu berkata, 'Selamat datang wahai Nabi yang shalih dan putera yang shalih'. Aku 
bertanya, 'Siapa ini wahai Jibril? 1 Jibril menjawab, 'Ini Adam shallallahu 'alaihi wasallam, dan 
ini al-Aswidah di sebalah kanannya, dan di sebelah kirinya Nasam para puteranya. Di sebelah 
kanan adalah penduduk surga, sedangkan al-Aswidah yang di sebelah kirinya adalah 
penduduk neraka, sehingga apabila dia menoleh ke sebelah kanan niscaya dia tertawa, dan 
apabila dia melihat ke sebelah kirinya niscaya dia menangis." Beliau melanjutkan sabdanya: 
"Jibril naik bersamaku hingga mendatangi langit kedua, lalu dia berkata kepada penjaganya, 
'Bukakanlah'. Maka penjaganya berkata sebagaimana penjaga langit dunia (pertama). Lalu 
dia membukanya." Anas bin Malik berkata, "Lalu dia menyebutkan bahwa dia mendapati 
pada langit-langit tersebut Adam, Idris, Isa, Musa, dan Ibrahim -semoga keselamatan 
terlimpahkan kepada mereka semuanya- dan dia tidak menyebutkan secara pasti bagaimana 
kedudukan mereka, hanya saja dia menyebutkan bahwa beliau menjumpai Adam di langit 
dunia, dan Ibrahim di langit keenam. Dia berkata, "Ketika Jibril dan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melewati Idris Alaihissalam, maka Idris berkata, 'Selamat datang wahai Nabi 
yang shalih dan saudara yang shalih.' Kemudian dia lewat, maka aku bertanya, 'Siapakah ini? 
' Jibril menjawab, 'Ini Idris'. Beliau bersabda lagi, 'Kemudian aku melewati Musa As, maka dia 



berkata, 'Selamat datang pada Nabi yang shalih dan saudara yang shalih.' Beliau bersabda: 
"Aku bertanya, 'Siapakah ini? 'Jibril menjawab, 'Ini Musa'. Beliau bersabda: "Kemudian aku 
melewati Isa, maka dia berkata, 'Selamat datang pada Nabi yang shalih dan saudara yang 
shalih.' Aku bertanya, 'Siapakah ini? ' Jibril menjawab, 'Ini Isa putera Maryam.' Beliau 
bersabda: "Kemudian aku melewati Ibrahim Alaihissalam, maka dia berkata, 'Selamat datang 
pada Nabi yang shalih dan putera yang shalih.' Beliau bersabda: "Aku bertanya, 'Siapakah 
ini? ' Jibril menjawab, 'Ini Ibrahim'." Ibnu Syihab berkata; Dan telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Hazm bahwa Ibnu Abbas dan Abu Habbah al-Anshari keduanya berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kemudian Jibril naik bersamaku hingga 
aku menaiki tempat datar di mana aku mendengar suara pena." Ibnu Hazm dan Anas bin 
Malik berkata, "Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lalu Allah memfardlukan 
shalat lima puluh waktu atas umatku.' Beliau bersabda lagi, 'Lalu aku kembali dengan 
perintah tersebut hingga aku melewat Musa, maka dia berkata, 'Apa sesuatu yang 
diwajibkan oleh Rabbmu atas umatmu? ' Beliau berkata, 'Aku menjawab, 'Allah mewajibkan 
shalat lima puluh waktu atas mereka.' Maka Musa berkata kepadaku, 'Maka kembalilah 
kepada Rabbmu, karena umatmu tidak akan mampu melakukannya.' Lalu aku kembali para 
Rabbku, lalu Dia membebaskan setengahnya.' Lalu aku kembali pada Musa, lalu aku 
memberitahukannya hingga ia pun berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu, karena umatmu 
tidak akan mampu melakukannya.' Beliau bersabda: "Lalu aku kembali pada Rabbku.' Maka 
Allah berkata, 'la lima waktu, dan ia lima puluh waktu. Perkataan tersebut tidak diganti di 
sisiku.' Lalu beliau bersabda: "Maka aku kembali kepada Musa, maka dia berkata, 
'Kembalilah pada Rabbmu.' Maka aku berkata, 'Sungguh aku telah malu terhadap Rabbku.' 
Beliau bersabda lagi, 'Kemudian Jibril beranjak pergi bersamaku hingga kami mendatangi 
Sidrah al-Muntaha, lalu berbagai warna menutupinya hingga aku tidak mengetahui apakah 
hakikatnya.' Beliau bersabda lagi, 'Kemudian aku dimasukkan ke surga, ternyata di dalamnya 
berkubah permata dan tanahnya adalah misik'." 


<_JbS IjA <iLoli j, ^LSli <iLoli jS -\ <J 



3liiL5^ j jU-lIli^U^ ^\ l^>3lii^^llri 

VlilLS\^ 3 Vs 3^34 3^1 ^ Ji^34 f \li> 

^jo\ 'J& o\ 

3 _>ili\c43\ Jg3#i\ ^\jJ4Jlio\ ^li]\U\j^J\jo\ ^\^3ls 
^aL.\ ^>\ sUUdi Jjfo j& c j2fcfellljiL3\d42\\j£ 3\3\lAHhJ*-^£& 

ji>-\ < ^\[^X^a'i^' 3^ 0*^1^ 3 i>l>>p^3^ 

^1 ssv^s ^ a 1 3^ rJ 1 -^^ ^ 

&l*\j 


238. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id dari Qatadah dari Anas bin Malik boleh jadi dia berkata, 
dari Malik bin Sha'sha'ah seorang laki-laki dari kaumnya, dia berkata. Nabi "shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Ketika aku berada di tepi Baitullah dalam keadaan separuh tidur, tiba- 
tiba aku mendengar pembicaraan salah seorang dari tiga lelaki yang berada di tengah- 
tengah. Lalu mereka menghampiri aku dan membawa aku ke suatu tempat. Kemudian 
mereka membawa sebuah wadah dari emas yang berisi air Zamzam. Setelah itu dadaku 
dibedah dari sini dan sini." Qatadah berkata, "Aku telah bertanya kepada orang yang 
bersamaku, 'Apakah yang beliau maksudkan? ' Dia menjawab, 'Hingga ke bawah perut 
beliau'. Beliau melanjutkan sabdanya: 'Hatiku telah dikeluarkan dan dibersihkan dengan air 
Zamzam, kemudian diletakkan kembali di tempat asal. Setelah itu diisi pula dengan iman dan 
hikmah, lalu dibawa pula kepadaku seekor binatang tunggangan berwarna putih yang 
disebut Buraq, ia lebih besar daripada keledai dan lebih kecil daripada bighal. la mengatur 
langkahnya sejauh mata memandang, sementara itu aku dibawa di atas punggungnya. 
Kemudian kami pun memulai perjalanan hingga sampai ke langit dunia, setelah itu Jibril 
meminta agar dibukakan pintunya, lalu ditanyakan kepadanya, 'Siapa? ' Jawabnya, 'Jibril'. 
Kemudian ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Lalu Jibril menjawab, 'Muhammad 
shallallahu 'alaihi wasallam'. Lalu ditanya lagi, 'Apakah dia orang yang telah diutuskan? ' 
Jawabnya, 'Ya. Lalu malaikat yang menjaga pintu tersebut membuka pintu sambil berkata, 
'Selamat datang, sungguh tamu utama telah tiba'. Lalu kami mengunjungi Nabi Adam." Lalu 
perawai membawakan hadits tersebut dengan kisahnya, dia menceritakan bahwa Rasulullah 



shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya di langit kedua, dan 
pada langit ketiga, beliau berjumpa dengan Nabi Yusuf. Lalu di langit keempat bertemu 
dengan Nabi Idris. Setelah sampai di langit kelima beliau bertemu dengan Nabi Harun. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Kemudian kami meneruskan 
perjalanan sehingga sampai di langit keenam, lalu aku menemui Nabi Musa dan memberi 
salam kepadanya. Dia segera menjawab, 'Selamat datang wahai saudara yang dan nabi yang 
shalih.' Ketika aku meningalkannya, dia terus menangis. Lalu dia ditanya, 'Apakah yang 
menyebabkan kamu menangis? ' dia menjawab, 'Wahai Tuhanku! Kamu telah mengutus 
pemuda ini setelahku, tetapi umatnya lebih banyak memasuki Surga daripada umatku'. 
Beliau bersabda lagi, "Kami meneruskan lagi perjalanan sehingga sampai di langit ketujuh, 
lalu aku mengunjungi Nabi Ibrahim." Lalu perawi berkata dalam hadits tersebut, "Dan Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan bahwa dia melihat empat sungai yang keluar dari 
sumbernya dua sungai yang jelas kelihatan, dan dua sungai yang samar-samar. Lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, 'Wahai Jibril! Sungai-sungai apakah ini? ' 
Jibril menjawab, 'Dua sungai yang samar-samar itu merupakan sungai Surga, sedangkan 
sungai yang jelas kelihatan adalah sungai Nil dan Euphrat.' Lalu aku dibawa naik ke Baitul 
Makmur, lalu aku bertanya, 'Wahai Jibril, apakah ini? ' Lalu Jibril menjawab, 'Ini adalah Baitul 
Makmur yang mana dalam setiap hari, tujuh puluh ribu Malaikat akan memasukinya. Setelah 
mereka keluar, mereka tidak akan memasukinya lagi, karena itu merupakan terakhir kali 
mereka memasukinya'. Kemudian dibawakan dua wadah kepadaku, yang satunya berisi arak 
dan satu lagi berisi susu. Keduanya ditawarkan kepadaku, lalu aku memilih susu. Maka 
dikatakan kepadaku, 'Kamu membuat pilihan yang tepat! Allah menghendakimu dan 
umatmu dalam keadaan fitrah (kebaikan dan keutamaan). Kemudian difardukan pula 
kepadaku shalat lima puluh waktu pada setiap hari.' Kemudian dia (Perawi) menyebutkan 
kisahnya hingga akhir Hadits." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al- 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam dia berkata, telah 
menceritakan kepada kami bapakku dari Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas bin 
Malik dari Malik bin Sha'sha'ah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. ..lalu 
dia menyebutkan riwayat semisalnya, dan dia menambahkan di dalamnya, 'Lalu aku 
dibawakan wadah dari emas yang penuh dengan hikmah dan iman.' Lalu beliau dibelah dari 
dada atas hingga perut bawah, lalu beliau dicuci dengan air zamzam, kemudian diisi dengan 
hikmah dan iman." 





' > 9 


r 




j*'* j j 


239. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar, Ibnu 
Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia berkata, aku mendengar Abu al-Aliyah 
berkata, telah menceritakan kepada kami putra paman Nabi kalian shallallahu 'alaihi 
wasallam Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menceritakan 
tentang perjalanan Isra'nya. Beliau bersabda: "Nabi Musa berkulit sawo matang dan tinggi 
seperti seorang lelaki dari Kabilah Syanu'ah.' Selanjutnya beliau bersabda lagi: 'Nabi Isa 



berbadan gempal, tingginya sedang.' Selain dari itu beliau juga menceritakan tentang Malik 
penjaga Neraka Jahanam dan Dajjal." 




240. Dan telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Abdurrahman dari 
Qatadah dari Abu al-Aliyah telah menceritakan kepada kami putra paman Nabi kalian 
shallallahu ’alaihi wasallam Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Saya melewati Musa bin Imran pada malam aku diisra'kan, dia adalah seorang 
laki-laki sawo matang tinggi, gempal seakan-akan beliau adalah seorang laki-laki dari kaum 
Syanu'ah. Dan aku melihat Isa bin Maryam, berbadan sedang berwarna merah dan putih, 
rambutnya terurai, lalu diperlihatkan kepadaku Malik, malaikat penjaga neraka, dan Dajjal 
dalam beberapa ayat yang mana Allah hanya menunjukkan kepadanya, sehingga kalian tidak 
ragu-ragu dalam bertemu dengannya." Perawi berkata, "Qatadah menafsirkannya bahwa 
Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam sungguh telah bertemu Musa." 





isi jis 


iLi jJ4 


241. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Suraij bin Yunus keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Dawud 
bin Abu Hind dari Abu al-Aliyah dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berjalan melalui sebuah Lembah al-Azraq. Beliau bertanya: "Lembah apakah ini?" Para 
Sahabat menjawab, "Inilah Lembah al-Azraq." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Aku seakan-akan memandang kepada Nabi Musa yang sedang menuruni sebuah 
bukit sambil memohon dari Allah dengan suara yang keras melalui talbiyah." Kemudian 
ketika sampai di Bukit Harsya beliau pun bertanya: "Bukit apa ini?" Para Sahabat menjawab. 



"Bukit Harsya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seolah-olah aku 
melihat Yunus bin Matta berada di atas seekor unta gemuk berwarna merah yang dilengkapi 
dengan kain bulu dan tali kekang untanya sementara dia sentiasa bertalbiah." Ibnu Hanbal 
berkata dalam haditsnya, "Husyaim berkata, 'Yaitu sabut spons'." 


jl\ \ i^juldi- 


242. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Dawud dari Abu al-Aliyah dari Ibnu Abbas dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan melalui sebuah Lembah al-Azraq. Beliau 
bertanya: 'Lembah apakah ini? ' Para Sahabat menjawab, 'Inilah Lembah al-Azraq.' Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Aku seakan-akan memandang kepada Nabi Musa 
Alaihissalam." Lalu beliau menyebutkan warna kulit dan rambutnya -sesuatu yang tidak 
dihafal oleh Dawud Alaihissalam dalam keadaan dia meletakkan dua jarinya pada telinganya- 
, yang sedang menuruni sebuah bukit sambil memohon dari Allah dengan suara yang keras 
melalui talbiyah'. Kemudian ketika sampai di sebuah bukit, maka beliau pun bertanya: 'Bukit 
apa ini? ' Para Sahabat menjawab, 'Bukit Harsya atau lift.' Kemudian Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Seolah-olah aku melihat Yunus bin Matta Alaihissalam berada di 
atas seekor unta gemuk berwarna merah yang dilengkapi dengan kain bulu dan tali kekang 
untanya melewati lembah ini dalam keadaan bertalbiah." 


^2 &y}\ fyA >j&\ 


243. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Ibnu Aun dari Mujahid dia berkata, "Kami berada di sisi Ibnu 
Abbas, lalu mereka menyebutkan Dajjal, ia mengatakan, 'Sesungguhnya dia tertulis pada 
antara dua matanya kata 'Kafir'. Perawi berkata, "Ibnu Abbas berkata, 'Saya belum 
mendengarnya bersabda demikian, akan tetapi beliau bersabda: "Adapun Ibrahim maka 
kalian lihatlah kepada sahabat kalian, sedangkan Musa maka dia seorang yang berkulit sawo 
matang bertubuh kekar berada di atas unta merah tertutup dengan sabut, seakan-akan aku 
melihat kepadanya ketika turun pada lembah tersebut sambil bertalbiyah'." 



ajlS>-£j5 \ j^^C^^ltaU^L^AlLe- 


244. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Abu az-Zubair dari Jabir bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ditampakkan kepadaku para nabi, ternyata 
Musa adalah salah satu jenis laki-laki seperti laki-laki bani Syanu'ah, dan aku melihat Isa bin 
Maryam Alaihissalam, ternyata dia mirip dengan orang yang telah aku lihat memiliki 
kemiripan dengannya, Urwah bin Mas'ud. Dan aku melihat Ibrahim Alaihissalam, ternyata 
dia mirip dengan orang yang aku lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu sahabat kalian 
(maksudnya beliau sendiri). Dan aku melihat Jibril Alaihissalam, ternyata dia mirip dengan 
orang yang pernah aku lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu Dahyah." Dalam riwayat 
Ibnu Rumh, "Dahyah bin Khalifah." 


'Z&c&A JScHs\£SS.b 


245. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid 
keduanya saling mendekati dalam lafazh, Ibnu Rafi' berkata, telah menceritakan kepada 
kami, sedangkan Abd berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dia berkata, telah mengabarkan kepadaku 
Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Semasa aku dibawa berjalan dalam peristiwa Isra', aku telah bertemu dengan 
Musa." Lalu Nabi memberikan gambaran mengenainya, 'Maka ternyata dia seorang lelaki - 
aku mengira beliau bersabda- yang tinggi sedang dan berambut ikal, seolah-olah dia seorang 
lelaki dari Kabilah Syanu'ah. 1 Beliau bersabda lagi: 'Dan aku telah berjumpa dengan Nabi Isa 
Alaihissalam.' Lalu beliau memberi gambaran mengenainya: 'Ternyata dia berwajah dan 
berperawakan sedang, berkulit merah, seakan-akan baru keluar dari bilik mandi.' Beliau 



bersabda lagi: 'Kemudian aku melihat Nabi Ibrahim Alaihissalam. Dan akulah keturunannya 
yang paling mirip dengannya. Lalu dibawa kepadaku dua bekas, salah satunya berisi susu dan 
satu lagi berisi arak. Dikatakan kepadaku, 'Ambillah mana saja yang kamu suka 1 , lalu aku 
mengambil bekas yang berisi susu dan meminumnya. Kemudian Jibril berkata kepadaku, 
'Kamu memang telah diberi petunjuk dengan fitrah atau kamu menepati fitrah, seandainya 
kamu mengambil arak, niscaya sesatlah umatmu'." 


Bab: Penjelasan tentang Al Masih putera Maryam dan Al Masih Dajjal .~J\ p> 


iP j\ ciP jp \jk Ajd±\ 


< /I 


246. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, aku membacakannya di 
hadapan Malik; dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Pada suatu malam aku bermimpi di sisi Ka'bah, aku melihat seorang 
lelaki berkulit sawo matang, sebagaimana kamu pernah melihat seorang lelaki tampan 
berkulit sawa matang, dia berambut ikal sebagaimana kamu pernah melihat seorang lelaki 
tampan berambut ikal. Dia menguraikan rambutnya yang masih basah. Dia bersandar 
kepada dua orang atau kepada bahu dua orang sambil melakukan Tawaf di Baitullah. Lalu 
aku bertanya, 'Siapakah lelaki ini? ' Ada yang menjawab, 'Dia adalah al-Masih bin Maryam'. 
Kemudian tiba-tiba aku di dekat seorang lelaki berambut keriting, mata kanannya buta 
seperti buah anggur yang masak ranum (maksudnya matanya keluar). Lalu aku bertanya, 
'Siapa pula lelaki ini? ' Ada yang menjawab, 'Dia adalah al-Masih Dajjal'." 


> i > ti - » \> * . 5 > 




_3^g-^Ua]aS\-Xjt»- 


247. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin lshaq al-Musayyabi telah 
menceritakan kepada kami Anas -yaitu Ibnu lyadl- dari Musa -yaitu Ibnu Uqbah- dari Nafi' dia 
berkata, " Abdullah bin Umar berkata, "Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menyebutkan tetang al-Masih ad-Dajja I di hadapan orang banyak, beliau bersabda: 
"Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah. Ketahuilah, sesungguhnya al-Masih ad-Dajja I buta 
sebelah mata kanan, seakan-akan matanya adalah anggur yang sudah masak." Perawi 
berkata, "Lalu Rasulullah bersabda: "Aku bermimpi pada suatu malam di sisi Ka'bah, tiba-tiba 
ada seorang laki-laki berkulit sawo matang sebagaimana seorang laki-laki sawo matang yang 
paling ganteng yang pernah kalian lihat, rambut ikalnya mengepak di antara bahunya, 
rambutnya terurai, dan kepalanya meneteskan air, dia meletakkan kedua tangannya pada 
bahu dua orang laki-laki. Dia berthawaf di Baitullah di antara keduanya, maka aku bertanya, 
'Siapakah orang ini? ' Mereka menjawab, 'Al-Masih bin Maryam. Dan aku melihat di 
belakangnya seorang laki-laki keriting buta sebelah kanan mirip orang yang pernah aku lihat, 
Ibnu Qathan, dalam keadaan meletakkan kedua tangannya pada pundak dua orang laki-laki. 
Dia thawaf di Baitullah, maka aku bertanya, 'Siapakah ini? ' Mereka menjawab, 'Ini al-Masih 
ad-Dajjal'." 


ts\ \ jlii \ li tpicJlii 


248. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
bapakku telah menceritakan kepada kami Hanzhalah dari Salim dari Ibnu Umar bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat di sisi Ka'bah seorang laki-laki 
sawo matang, rambut terurai dalam keadaan meletakkan kedua tangannya pada dua orang 
laki-laki. Kepalanya mengucurkan atau meneteskan air, maka aku bertanya, 'Siapakah orang 
ini? ' Mereka menjawab, 'Isa putra Maryam atau al-Masih bin Maryam -Kami tidak 
mengetahui yang mana perkataan beliau itu-." Beliau bersabda lagi: 'Dan aku melihat di 
belakangnya seorang laki-laki berkulit merah, berambut keriting, buta sebelah kanan mirip 
orang yang pernah aku lihat, Ibnu Qathan. Lalu aku bertanya, 'Siapakah ini? ' Mereka 
menjawab, 'Al-Masih ad-Dajjal'." 





249. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Uqail dari az-Zuhri dari Ibnu Salamah bin Abdurrahman dari Jabir bin Abdullah dia 
berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika orang-orang 
Quraisy mendustakanku, aku berdiri di dalam Hijir. Kemudian Allah memperlihatkan 
kepadaku Baitul Maqdis. Lalu aku mulai menceritakan kepada mereka tentang tanda-tanda 
kebesaran Allah. Ketika itu aku memandang ke arah Baitul Maqdis." 


C* 





<_ 






j u&4 yl Z-jck ^1» 1.^1 j4- S 


250. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab 
dari Salim bin Abdullah bin Umar bin al-Khaththab dari bapaknya dia berkata, "Aku 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku tertidur, aku 
bermimpi thawaf di Ka'bah. Tiba-tiba muncul seorang laki-laki berkulit sawo matang, 
berambut terurai di antara dua orang laki-laki. Kepalanya meneteskan air atau kepalanya 
mengucurkan air. Aku bertanya, 'Siapakah orang ini? ' Mereka menjawab, 'Ini putra 
Maryam'. Kemudian aku pergi berpaling, tiba-tiba ada seorang laki-laki berkulit merah, 
berambut keriting, buta sebelah, seakan-akan matanya adalah anggur yang masak. Aku 
bertanya, 'Siapkah orang ini? ' Mereka menjawab, 'Ad-Dajjal, orang yang paling mirip 
dengannya adalah Ibnu Qathan'." 


'W* •>*'> *'>*>*'> X\' 



LllS ^ ^ ^ Vs r *^L£J\ 


251. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Hujain bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu Ibnu Abu 
Salamah- dari Abdullah bin al-Fadll dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah melihat diriku sendiri 
dalam sebuah mimpi ketika di hijr, orang-orang quraisy bertanya kepadaku mengenai 
perjalanan malamku (pada waktu isra' dan mi'raj, pent). Mereka menanyakan beberapa hal 
mengenai baitul maqdis yang belum aku ketahui dengan pasti sehingga aku pun merasakan 
kesusahan yang sama sekali belum pernah aku rasakan sebelumnya." Beliau bersabda lagi: 
"Maka Allah pun mengangkatnya untukku agar aku dapat melihatnya. Dan tidaklah mereka 
menanyakan kepadaku melainkan aku pasti akan menjawabnya. Aku telah melihat diriku 
bersama sekumpulan para Nabi. Dan tiba-tiba aku diperlihatkan Nabi Musa yang sedang 
berdiri melaksanakan shalat, ternyata dia adalah seorang lelaki yang kekar dan berambut 
keriting, seakan-akan orang bani Syanuah. Aku juga diperlihatkan Isa bin Maryam yang juga 
sedang berdiri melaksanakan shalat. Urwah bin Mas'ud Ats Tsaqafi adalah manusia yang 
paling mirip dengannya. Telah diperlihatkan pula kepadaku Nabi Ibrahim yang juga sedang 
berdiri melaksanakan shalat, orang yang paling mirip denganya adalah sahabat kalian ini; 
yakni diri beliau sendiri. Ketika waktu shalat telah masuk, akupun mengimami mereka 
semua. Dan seusai melaksanakan shalat, ada seseorang berkata, 'Wahai Muhammad, ini 
adalah malaikat penjaga api neraka, berilah salam kepadanya! ' Maka akupun menoleh 
kepadanya, namun ia segera mendahuluiku memberi salam." 


Bab: Penjelasan tentang Sidratul Muntaha 








> » 






s «■ 


9 . 




252. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Malik bin Mighwal. (dalam 
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan Zuhair bin 
Harb semuanya dari Abdullah bin Numair dan lafazh mereka saling berdekatan. Ibnu Numair 
berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Malik 



bin Mighwal dari az-Zubair bin Adi dari Thalhah dari Murrah dari Abdullah dia berkata, 
"Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diisra'kan maka beliau dihentikan di Sidrah al- 
Muntaha, (yaitu tempat) yang terletak di langit keenam. Sesuatu yang naik dari bumi akan 
bermuara di sana dan ditahan padanya. Dan sesuatu dari atasnya berhenti padanya, lalu 
ditahan padanya." Allah berfirman: '(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha 
diliputi oleh sesuatu yang meliputinya) ' (Qs. An Najm: 16). Abdullah berkata lagi, "Yaitu 
hamparan dari emas." Dia berkata lagi, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi 
tiga hal: shalat lima waktu, ayat-ayat penutup surat al-Baqarah, dan diampuni dosa-dosa 
besar milik orang yang tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu pun dari kalangan umat 
beliau." 


>q\u>- (J-> <S \. J J 


253. Dan telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan 
kepada kami Abbad -yaitu Ibnu al-Awwam- telah menceritakan kepada kami asy-Syaibani dia 
berkata, "Aku bertanya kepada Zir bin Hubaisy tentang firman Alah: '(Sehingga menjadilah 
jarak antara dia dengan Nabi Muhammad sejauh dua ujung busur panah atau lebih dekat 
lagi) ' (Qs. An Najm: 9). Perawi berkata, " Ibnu Mas'ud mengabarkan kepadaku bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam melihat Jibril, ia mempunyai enam ratus sayap." 


{ J\ jil\ 


254. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari asy-Syaibani dari Zirr dari Abdullah dia berkata tentang 
firman-Nya: '(Hatinya tidak mendustakan sesuatu yang telah dia lihat) ' (Qs. An Najm: 11). 
Ibnu Mas'ud berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat Jibril mempunyai enam ratus 
sayap." 






255. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-Anbari telah menceritakan 
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman asy-Syaibani 
dia mendengar Zirr bin Hubaisy dari Abdullah dia berkata tentang firman-Nya: '(Sungguh dia 
telah melihat ayat-ayat Rabbnya yang agung) ' (Qs. An Najm: 13). Ibnu Mas'ud berkata, "Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Jibril dalam bentuk (asli) nya, dia mempunyai enam 
ratus sayap." 



Bab: Makna firman Allah "Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam 
rupanya yang asli) pada waktu yang lain" ( J 

Sb) 




256. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari Abdul Malik dari Atha' dari Abu Hurairah tentang firman 
Allah: (Sungguh dia telah melihat ayat-ayat Rabbnya yang agung) ' (Qs. An Najm: 13). Abu 
Hurairah berkata, "Beliau melihat malaikat Jibril." 





U * 


jC 


257. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Hafsh dari Abdul Malik dari 'Atha' dari Ibnu Abbas dia berkata, "Beliau telah 
melihatnya dengan mata hatinya." 







Cr* 


258. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id al-Asyajj 
semuanya dari Waki', al-Asyajj berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah 
menceritakan kepada kami al-A'masy dari Ziyad bin al-Hushain Abu Jahmah dari Abu al- 
Aliyah dari Ibnu Abbas dia berkata, "Hatinya tidak mendustakan sesuatu yang telah dia lihat. 
Dan sungguh Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang 
lain." Ibnu Abbas berkata, "Beliau telah melihat Jibril dengan hatinya dua kali." Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Hafsh bin Ghiyats dari al-A'masy telah menceritakan kepada kami Abu Jahmah dengan sanad 
ini." 





{ 4 \y&rj £ ,Tj jiSj } { cx«£\$% 

&\jC&y*l \ J j^i^O ' ui\ 3lii^ 

5if u i } i ,_4^\y >jjU^y^j6 

\ jl\ 1^. vs£l^. ^ {^\ ^ jS/\ j 

^U3 J\\l*\^&& ilusif jijdJlss\ 

iu»\ j3\ J5l\j } L:^^j^4==J 

a U^li. \IS£U- 


259. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Ismail bin Ibrahim dari Dawud dari asy-Sya'bi dari Masruq dia berkata, "Ketika aku duduk 
bersandar di samping Aisyah, maka dia berkata, 'Wahai Abu Aisyah (Masruq)! Ada tiga 
perkara, barangsiapa yang memperbincangkan salah satu darinya, berarti dia telah 
melakukan pembohongan yang amat besar terhadap Allah.' Aku bertanya, 'Apakah tiga 
perkara itu? ' Aisyah menjawab, 'Pertama, barangsiapa mengklaim bahwa Muhammad 
shallallahu 'alaihi wasallam melihat Tuhannya maka sungguh dia telah membesarkan 
kebohongannya terhadap Allah.' Aku yang duduk bersandar dari tadi, maka aku mulai duduk 
dengan baik, lalu aku berkata, 'Wahai Ummul Mukminin! Berilah aku tempo, dan janganlah 
kamu membuatku terburu-buru, (dengarlah kata-kataku ini terlebih dahulu), bukankah Allah 
telah berfirman: '(Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya 
yang asli) pada waktu yang lain) ' (Qs. Al Takwir: 23). Dan Firman Allah lagi: '(Dan sungguh 
Muhammad telah melihat 'dia' dalam bentuk rupanya yang asal sekali lagi) ' (Qs. An Najm: 
13). Maka Aisyah menjawab, 'Aku adalah orang yang pertama bertanya kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. mengenai perkara ini dari kalangan umat ini. Beliau telah 
menjawab dengan bersabda: "Yang dimaksud 'dia' dalam ayat itu adalah Jibril (bukan Allah), 
aku tidak pernah melihat Jibril dalam bentuk asalnya kecuali dua kali saja, yaitu semasa dia 
turun dari langit dalam keadaan yang terlalu besar sehingga memenuhi di antara lagit dan 
bumi.' Kemudian Aisyah berkata lagi, 'Apakah kamu tidak pernah mendengar bahwa Allah: 



'(Dia tidak dapat dilihat oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat melihat dan 
mengetahui hakikat segala penglihatan mata, dan Dialah Yang Maha Bersifat Lemah Lembut 
lagi Maha Mendalam pengetahuannya) ' (Qs. Al An'am: 103). Atau, apakah kamu tidak 
pernah mendengar firman Allah: '(Dan tidaklah layak bagi seorang manusia, bahwa Allah 
mengajaknya berbicara kecuali berupa wahyu (dengan diberi mimpi) atau dari balik dinding 
(dengan mendengar suara saja) atau dengan mengutuskan utusan (Malaikat), lalu utusan itu 
menyampaikan wahyu kepadanya dengan izin Allah sesuatu yang dikehendaki-Nya. 
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi, lagi Maha Bijaksana) '. (Qs. Asy Syura: 51). Kemudian 
Aisyah berkata lagi, 'Barangsiapa yang mengklaim bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah menyembunyikan sebagian dari kitab Allah, maka sungguh dia telah 
membesarkan pendustaan terhadap Allah, sebagaimana firman Allah: '(Wahai Rasulullah, 
sampaikanlah sesuatu yang diturunkan kepadamu, dan jika kamu tidak melakukannya, maka 
berarti kamu tidak menyampaikan risalah-Nya) ' (Qs. Al Maidah: 67). Kemudian Aisyah 
berkata, "Barangsiapa mengklaim bahwa dia mampu mengabarkan tentang takdir yang akan 
terjadi besok, maka sungguh dia telah membesarkan kebohongan terhadap Allah. Allah 
berfirman: '(Katakanlah (hai Muhammad), tidak satu pun makhluk yang di langit dan 
bumiyang mengetahui kegaiban kecuali Allah) '. (Qs. An Naml: 65). Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab 
telah menceritakan kepada kami Dawud dengan sanad ini semisal hadits Ibnu Ulayyah, dan 
dia menambahkan, "Aisyah berkata, 'Kalau seandainya Muhammad telah menyembunyikan 
sebagian dari wahyu yang diturunkan kepadanya, niscaya dia menyembunyikan ayat ini: 
'(Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang mana Allah telah melimpahkan 
nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya, 'Tahanlah terus 
isterimu dan bertaqwalah kepada Allah', sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu 
sesuatu yang mana Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang 
Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti) ' (Qs. al-Ahzab: 37). Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan 
kepada kami Ismail dari asy-Sya'bi dari Masruq dia berkata, "Aku bertanya kepada Aisyah, 
'Apakah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam melihat Rabbnya? ' Dia menjawab, 
'Mahasuci Allah, sungguh bulu kuduku merinding karena perkataan yang kamu ucapkan 
tadi'." Lalu dia membawakan hadits tersebut dengan kisahnya. Dan hadits Dawud lebih 
sempurna dan panjang." 




260. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah telah menceritakan kepada kami Zakariya' dari Ibnu Asywa' dari Amir dari Masruq 
dia berkata, "Aku berkata kepada Aisyah, 'Lalu kita apakah firman Allah: '(Kemudian dia 
mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua 
ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hambaNya 
(Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan) ' (Qs. an-Najm: 8-10). Aisyah menjawab, 
'(Yang dimaksud ayat tersebut) adalah Jibril. Dia mendatangi Rasulullah dalam bentuk 



seorang laki-laki, dan pada kesempatan ini, dia mendatangi beliau dalam bentuknya yang 
sesungguhnya, sehingga dia menutupi ufuk langit'." 

Bab: Dan perkataan Alaihissalam "Cahaya yang aku lihat", dan perkataannya "Aku melihat 
cahaya" ja) jS<j) 



0 


*d*j£*b 




261. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Yazid bin Ibrahim dari Qatadah dari Abdullah bin Syaqiq dari Abu 
Dzar dia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Apakah 
kamu melihat Rabbmu? ' Beliau menjawab, 'Hanya cahaya, bagaimana mungkin aku bisa 
melihatNya. 


jiji £\'$£&'jcS\j Jl&SLs cjk 


262. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada 
kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepada kami bapakku, (dalam riwayat lain 
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin asy-Sya'ir telah menceritakan 
kepada kami Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Hammam keduanya dari 
Qatadah dari Abdullah bin Syaqiq dia berkata, "Aku berkata kepada Abu Dzar, 'Kalau 
seandainya aku melihat Rasulullah, niscaya aku menanyakan itu kepadanya.' Abu Dzar 
berkata, 'Tentang apa yang akan kamu tanyakan? ' Aku menjawab, 'Aku akan bertanya, 
'Apakah tuan melihat Rabbmu? ' Abu Dzar berkata, 'Aku telah menanyakan itu, beliau 
menjawab: 'Aku hanya melihat cahaya'." 


Bab: Tentang perkataannya "Sesungguhnya Allah tidak tidur", dan perkataannya 
"Hijabnya, (ajUo-aJ 


iijUi jZs jjfeli 

/ ^ **/ / 



£}i> ^L>jA^-&\ ^z >&\ i j ll^ls3&tLiV' \^j^i \ ^ ^ ^jjJ\^\ ,^\y 
i , Jj\yu^3iijA5jX 4 ui a 1oo oia^ 


263. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah telah menceritakan kepada kami 
al-A'masy dari Amru bin Murrah dari Abu Ubaidah dari Abu Musa dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri menerangkan kepada kami lima perkara dengan 
bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak pernah tidur dan tidak seharusnya Dia tidur. Dia 
berkuasa menurunkan timbangan amal dan mengangkatnya. Kemudian akan diangkat 
kepada-Nya (maksudnya dilaporkan) segala amalan pada waktu malam sebelum (dimulai) 
amalan pada waktu siang, dan begitu juga amalan pada waktu siang akan diangkat 
kepadaNya sebelum (dimulai) amalan pada waktu malam. Hijab-Nya adalah Cahaya. - 
Menurut riwayat Abu Bakar, 'Api'. Andaikata Dia menyingkapkannya, pasti keagungan 
Wajah-Nya akan membakar makhluk yang dipandang oleh-Nya." Dan dalam riwayat Abu 
Bakar dari al-A'masy, dia tidak mengucapkan, 'Telah menceritakan kepada kami'." Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari al- 
A'masy dengan sanad ini. Dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersedia 
menerangkan kepada kami tentang empat perkara." Kemudian dia menerangkan seperti 
hadits Abu Muawiyah, dan dia tidak menyebutkan, 'makhluknya'. Dan dia berkata, 'Hijba- 
Nya adalah Cahaya'." 







264. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia berkata, telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah dari Abu Ubaidah dari Abu Musa 
dia berkata, "Rasulullah berdiri (berkhutbah) di antara kami (untuk mengingatkan) empat 
hal: sesungguhnya Allah tidak tidur, dan tidak layak bagi-Nya untuk tidur. Dia mengangkat 
dan menurunkan timbangan mizan, dan amal manusia pada siang hari diangkat kepada-Nya 
pada malam hari, dan amal manusia pada malam hari diangkat kepadanya pada siang hari." 


Bab: Penetapan bahwa seorang Mukmin akan melihat Rabbnya pada hari kiamat (d>Lo\ 

y . o-c- j J*** 



Lo^-j Ijajj La ^~o \ Alc- 

9 t / 

jAe-AL^-^jA^ _j^£- 


265. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali al-Jahdlami dan Abu Ghassan al-Masma'i 
dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari Abdul Aziz bin Abd ash-Shamad dan lafazh tersebut 
milik Ghassan. Dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Abd ash-Shamad telah 
menceritakan kepada kami Abu Imran al-Jauni dari Abu Bakar bin Abdullah bin Qais dari 
bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ada dua buah Surga yang 
terbuat dari perak beserta wadah dan segala isi kandungannya, dan dua buah Surga yang 
terbuat dari emas beserta wadah dan segala isi kandungannya. Penghalang ahli Surga untuk 
memandang Rabb mereka hanyalah hijab Keagungan pada Wajah-Nya di Surga Adn." 


/ / ^ x ** 

h j &hJ>* 

oSl_> j 3 ^-V- \ 4 . } 


266. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Maisarah dia berkata, telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Salamah dari Tsabit al-Bunani dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Shuhaib dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Bila penduduk surga telah masuk ke 
surga, maka Allah berfirman: 'Apakah kalian ingin sesuatu yang perlu Aku tambahkan kepada 
kalian? ' Mereka menjawab, 'Bukankah Engkau telah membuat wajah-wajah kami putih? 
Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari 
neraka? ' Beliau bersabda: "Lalu Allah membukakan hijab pembatas, lalu tidak ada satu pun 
yang dianugerahkan kepada mereka yang lebih dicintai daripada anugrah (dapat) 
memandang Rabb mereka." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah 
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari Hammad bin Salamah dengan sanad 
ini, dan dia menambahkan, 'Kemudian beliau membaca Firman Allah: '(Bagi orang-orang 
yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya) ' (Qs. Yunus: 26) 


Bab: Mengetahui cara melihat-Nya (a> J 



^ J IK ’ 


A^3j3^=tjU JlS4&\ 

^J$jc^t\' 3 h\^\j*l\ji%$tf&y41 'J&\ ^\ J 4Ju/ d \t ^^j 0 illi\ 
lili jfcio ^ iip 

&i\ ^4, ^ _# ._44il4j^o. J iji^j^Jjlili. ,>^^\43j. j 

ilsiili i^jl^l jls6\jJL5J\^lj J^ol^l-^ji- 

■sL&S^Ij} ^%\Zl^JcA\lf*\J>- J4 


l\ii\fcb>JJj\ /irf ^p\^ ^%\4\ip^ &}£*&$&&&&&$ 


ils ji^iteli ijii^Jlvl; j^JS^J^i ^^dS^ViiUla 



OuS ol, ^£ 4 -^ 3 ^i:J^ 

jyJ^j 

^jiUiUiijs^dika^Us^^ _^3lss ^ yLijx^ 

'jU&SlJjJ &&$&$$ £ y> J\ 
y*S£j<s :> jj^\3. ^ -ii&l 


267. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Ibnu Syihab dari Atha' bin 
Yazid al-Laitsi bahwa Abu Hurairah mengabarkan kepadanya, bahwa manusia berkata, 
"Wahai Rasulullah! Apakah kami (bisa) melihat Rabb kami pada Hari Kiamat?" Beliau pun 
balik bertanya: "Apakah kalian akan mendapatkan bahaya ketika melihat bulan di malam 
purnama yang tidak ada awan?" Mereka menjawab, "Tidak wahai Rasulullah." Beliau 
bertanya lagi: " Apakah kalian akan mendapatkan bahaya ketika melihat matahari di siang 
hari yang terang tanpa awan di bawahnya?" Mereka menjawab, "Tidak wahai Rasulullah." 
Lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya kalian bisa melihatNya seperti itu juga. Allah akan 
mengumpulkan manusia pada hari kiamat seraya berkata; 'Barangsiapa yang menyembah 
sesuatu, hendaklah dia mengikuti sesuatu tersebut, barangsiapa menyembah matahari, 
maka hendaklah ia mengikuti matahari, barangsiapa menyembah bulan, maka hendaklah ia 
mengikuti bulan dan barangsiapa menyembah thaghut, maka hendaklah ia mengikuti 
thaghut, dan tersisalah ummat ini yang di dalamnya masih terdapat orang-orang 
munafiknya. Lantas Allah Tabaraka wa Ta'ala menemui mereka dengan bentuk yang tidak 
mereka kenali, kemudian Dia berfirman; "Aku adalah Rabb kalian." Namun mereka 
menjawab; "Aku berlindung kepada Allah darimu, ini adalah tempat kami hingga Rabb kami 
benar-benar menemui kami, jika Rabb kami menemui kami, maka kami akan mengenalinya." 
Setelah itu Alalh Ta'ala menemui mereka dengan bentuk yang mereka kenali, Allah 



berfirman; "Aku adalah Rabb kalian." Mereka menjawab; "Ya benar. Kamu adalah Rabb 
kami." Maka mereka mengikutinya. Dan shirath (jembatan) pun dibentangkan di dua sisi 
Jahannam, sementara aku dan ummatkulah yang pertama kali menyebranginya, tidak ada 
seorangpun yang angkat bicara selain para rasul, sedangkan do'a para rasul waktu itu adalah 
"Ya Allah, selamtakanlah, selamatkanlah." Dan di neraka jahannam terdapat besi-besi 
pengait seperti duri pohon Sa'dan. Tahukah kalian tahu pohon Sa'dan? Para sahabat 
menjawab; "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Sesungguhnya pengait-pengait 
tersebut seperti pohon Sa'dan, hanya tidak ada yang tahu ukuran besarnya selain Allah, la 
akan menyambar siapa saja menurut amalan mereka, diantara mereka ada yang mukmin 
dan selamat karena amalannya, dan diantara mereka ada yang melampaui batas sampai 
amalannya yang akan menyelamatkan dirinya, hingga jika Allah selesai memutuskan nasib 
para hamba-Nya dan ingin mengeluarkan penduduk neraka dari neraka dengan rahmat-Nya, 
maka Dia akan memerintahkan para malaikat untuk mengeluarkan penghuni neraka siapa 
saja yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, yaitu mereka yang Allah Ta'ala 
kehendaki untuk merahmati-Nya, dari orang-orang yang mengatakan; "Tiada sesembahan 
yang hak selain Allah." Para malaikat akan mengenali mereka yang ada di neraka dari tanda 
bekas sujud, sebab neraka akan melahap anak Adam kecuali tanda bekas sujud. Allah 
mengharamkan neraka untuk melahap tanda bekas sujud, sehingga mereka keluar dari 
neraka dengan badan yang hangus terbakar, kemudian mereka disiram dengan nahrul 
hayyah (air kehidupan), hingga mereka tumbuh sebagaimana biji-bijian tumbuh di aliran 
sungai. Setelah Allah selesai memutuskan perkara di antara para hamba-Nya, dan tersisa 
diantara mereka seseorang yang menghadapkan wajahnya ke neraka, dialah penghuni surga 
yang terakhir kali masuk surga, ia berdoa; 'Ya Rabb, palingkanlah wajahku dari neraka, sebab 
baunya telah menggangguku dan jilatan apinya telah membakarku." la kemudian memohon 
kepada Allah sesuai yang di kehendakinya, kemudian Allah berfirman; 'Apakah kamu akan 
meminta yang lain jika aku memenuhi permintaanmu?, " la menjawab; "Tidak, demi 
kemuliaan-Mu, saya tidak akan meminta yang lain." Dan Rabbnya pun mengambil janji dan 
ikrar sekehendak-Nya, lalu Dia memalingkan wajahnya dari nereka. Ketika ia menghadap 
surga dan melihat keindahannya, ia lantas terdiam beberapa saat dan memohon; 'Ya Allah, 
letakkanlah aku berada di pintu surga." Allah bertanya; 'Bukankah engkau telah 
menyerahkan janji-Mu dan ikrarmu untuk tidak meminta-KU selama-lamanya selain yang 
telah Aku berikan?, wahai Anak Adam, alangkah senangnya kamu berkhianat. Hamba itu 
berkata; " Hamba itu berkata; "Ya rabbku.J" Dan dia masih saja memohon, hingga Allah 
bertanya kepadanya: 'Apakah kamu akan meminta yang lain, bila aku mengambulkan 
permintaanmu? la menjawab; 'Tidak, demi kemuliaan-Mu, saya tidak akan meminta-Mu lagi 
dengan permintaan yang lain." Lantas orang itu menyerahkan janji dan ikrarnya sehingga 
Allah meletakkannya di pintu surga. Ketika hamba itu telah berdiri di pintu surga, surga 
terbuka baginya sehingga ia melihat kenikmatan hidup dan kegembiraan di dalamnya, lalu ia 
terdiam sesaat, dan memohon; 'Ya Rabbku, masukkanlah aku ke dalam surga." Allah 
berfirman; "Bukankah telah engkau serahkan janji-Mu untuk tidak meminta yang lain selain 
yang telah Aku berikan?, wahai Anak Adam, alangkah cepatnya engkau berkhianat." Hamba 
tadi berkata; "Wahai Rabbku, janganlah Engkau menjadikanku termasuk hamba-Mu yang 
paling sengsara." Dan tidak henti-hentinya dia memohon kepada Allah hingga Allah Tabaraka 
wa Ta'ala tertawa karenanya. Dan jika Allah telah tertawa kepada seorang hamba, maka 
Allah pasti berkata kepadanya; 'Masuklah kamu ke dalam surga'. Jika seorang hamba telah 
memasukinya, Allah mengatakan kepadanya; 'Berangan-anganlah." Maka seorang hamba 
akan meminta Tuhannya dan berangan-angan, hingga Allah mengingatkannya dengan 
berfirman demikian-demikian hingga angan-angan seorang hamba sudah sampai puncaknya. 



Allah berfirman kepadanya; 'Itu bagimu dan bagimu bahkan bagimu semisalnya lagi." 'Atha' 
bin Yazid berkata; Abu Sa'id Al Khudri bersama Abu Hurairah tidak menolak sedikitpun 
haditsnya, hingga jika Abu Hurairah menyampaikan hadits bahwa Allah berfirman kepada 
seorang hamba tersebut "Dan untukmu yang seperti itu, " maka Abu Sa'id mengatakan; "Dan 
sepuluh kali lipat seperti itu wahai Abu Hurairah." Abu Hurairah berkata; "Aku tidak 
menghafal kecuali perkataan seperti itu yaitu "Untukmu yang seperti itu, " Abu Sa'id berkata; 
"Aku bersaksi bahwa aku menghafal kalimat itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
yaitu sabdanya; "Dan sepuluh kali lipat seperti itu wahai Abu Hurairah." Abu Hurairah 
mengatakan; "Dan hamba itu adalah penghuni surga yang terakhir kali masuk surga." Telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada 
kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah 
mengabarkan kepada kami Sa'id bin Al Musayyab dan 'Atha' bin Yazid Al Laitsi bahwa Abu 
Hurairah telah mengabarkan kepada keduanya, bahwa para sahabat bertanya kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam; "Wahai Rasulullah, apakah kami nanti akan melihat Rabb kami 
pada hari Kiamat?." Lalu perawi melanjutkan hadits tersebut sebagaimana hadits Ibrahim bin 
Sa'd. 





\ /t 9 






Jid 


268. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata, "Inilah sesuatu yang telah diceritakan Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, " kemudian ia menyebutkan beberapa hadits tersebut. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya derajat salah seorang dari 
kalian yang paling rendah dari surga adalah derajat di mana (Allah) berkata kepadanya, 
'Berangan-anganlah', lalu dia berangan-angan. Lalu Allah bertanya kepadanya, 'Apakah kamu 
telah berangan-angan? ' Dia menjawab, 'Ya.' Lalu Allah berkata kepadanya, 'Kamu sungguh 
telah mendapatkan sesuatu yang kamu angan-angankan, dan sesuatu yang semisalnya'." 


<j3 £j&. j j-c- Jj j ly&i i ^ 3' ^ •$****&- j*» 



ojl ,^^pli$\^\*\Sjj^\liU\ jlfe ^\iUSij^j^U^\l^\ 

ili^^jUl]\^^^Vl]\ j5 j\li\ j\ o j^4i 

jl£2a>\ Slf ly>4\&fityJ^J ll]\ jo 


> 

ic- 1 


yjh tjc^^jLts ,_£AjX\*i£&\jJLL 5\dil£&p.Lpij^i Jo Ju^j 

5 _ji j^yat \ _jjlS^ \joj5 _jJL> 

1&-S. _£ >'^So J^4i^ 

j \j% 4 g£$ S\ j^sUul^ 






L££ J4jpb*^^'^ £M\g*j 

0 ^^s^^iil£^J\ 5 \ji1 j ^ j ( ^^\I>\y i UlsisfJ^\ jui^Ujs 

j\o J^>U >li\jp1 >^I\ j\ 0 
^>£i£i^i>\3. y\s\ JC5 jii\ j\l^i 

j^1^^^\^i\ ( ^ n vs^ < ^ii_^jv^s ^>^ 3 Vs^v 4 w 
5 j i_4i ( ^=^i ^biii^Iw Jb^ ft _^ 3 i J^ji ypsfc&\ 

$\£j\±:o j i_4i\l^ 


i ^ ^ * 'T t ,~ 'T »✓✓! < /i. --»/ ■» ?✓ . .✓>■»:' ✓ -! ✓> « . T ^ .<f t tf ✓ f . ✓ Ti > .’ > ✓ 

jJ-a-C- _jr\jL>A; ^3 -Xjo j_jd ^jj» ) y L) ia<l>-Cu.b- ^>sj 

^4$1 Jy 

''i! " \'.\Z' ■ ~\ \\'- s ' *' * • ^ . 


269. Dan telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id dia berkata, telah menceritakan 
kepadaku Hafsh bin maisarah dari Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id Al 



Khudri bahwa sekelompok manusia pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bertanya, 'Wahai Rasulullah! Apakah kami melihat Rabb kami pada Hari Kiamat?" Beliau 
menjawab, "Apakah kalian berdesak-desakan dalam melihat matahari di siang hari yang 
terang tanpa awan?" Mereka menjawab, "Tidak wahai Rasulullah." Beliau pun berkata, 
"Apakah kalian berdesak-desakan dalam melihat bulan di malam purnama yang tidak ada 
awannya?" Mereka menjawab, "Tidak." Lalu beliau bersabda: "Tidaklah kalian berdesak- 
desakan dalam melihat Rabb kalian, melainkan sebagaimana kalian (tidak) berdesak-desakan 
dalam melihat salah satu dari keduanya. Pada hari kiamat, seorang penyeru akan 
menyerukan 'Hendaklah setiap umat mengikuti sesuatu yang dahulu mereka sembah', 
hingga tidaklah ada seorang pun yang menyembah selain Allah berupa berhala, dan patung 
melainkan mereka akan terjerumus ke dalam neraka, hingga tidak ada yang tersisa seorang 
pun kecuali orang yang menyembah Allah; baik itu orang yang baik dan buruk, dan sisa Ahli 
Kitab, lalu orang Yahudi dipanggil dan ditanyakan kepada mereka, 'Apa yang dahulu kalian 
sembah? ' Mereka menjawab, 'Kami dahulu menyembah Uzair, putera Allah.' Maka 
dikatakan, 'Kalian telah berdusta, Allah tidak menjadikan isteri dan anak. Lalu apa yang 
kalian inginkan? ' Mereka menjawab, 'Kami haus wahai Rabb kami, maka berilah kami 
minum.' Lalu mereka diberi isyarat pada sesuatu yang membuat mereka hilang dahaganya, 
mereka kemudian digiring hingga ke neraka, seakan-akan fatamorgana, sebagian memukul 
sebagian yang lain, lalu mereka terjerumus ke dalam neraka.' Kemudian kaum Nashrani 
dipanggil, lalu mereka ditanya, 'Apa yang dahulu kalian sembah? ' mereka menjawab, 'Kami 
dahulu menyembah al-Masih, putera Allah.' Lalu dikatakan kepada mereka, 'Kalian telah 
berbohong. Allah tidak mengambil istri dan anak.' Maka dikatakan kepada mereka, 'Apa yang 
kalian inginkan? ' Mereka menjawab, 'Kami haus wahai Rabb kami, berilah kami minum.' 
Beliau bersabda: "Lalu diisyaratkan kepada mereka. 'Tidakkah kalian minum.' dan mereka 
dikumpulkan di neraka Jahannam, seakan-akan neraka tersebut fatamorgana yang mana 
sebagian mereka memukul sebagian yang lain, lalu jatuh ke dalam neraka, hingga tidak 
tersisa melainkan orang yang menyembah Allah dari kalangan orang baik dan orang fajir. 
Allah lalu mendatangi mereka dalam bentuk yang paling ringan yang dapat mereka lihat. 
Allah berfirman; "apa yang kalian tunggu, padahal setiap umat mengikuti apa yang mereka 
sembah?." Mereka berkata; "wahai Rabb kami, kami memisahkan diri dari manusia di dunia 
ketika kami membutuhkan apa yang kami butuhkan kepada mereka, akan tetapi kami tidak 
berteman dengan mereka." Maka Allah berfirman; "aku adalah rabb kalian." Maka mereka 
berkata; "aku berlindung kepada Allah dari-Mu, kami tidak akan menyekutukan Allah dengan 
sesuatupun." Mereka ucapakan dua kalia atau tiga kali, sehingga sebagian mereka hampir- 
hampir berbalik, maka Allah bertanya; "apakah diantara kalian dan Dia mempunyai tanda- 
tanda, yang dapat kalian kenal dengan tanda-tanda itu?" mereka menjawab; "ya" maka di 
singkaplah betis-Nya, sehingga tidak tersisa orang yang sebelumnya bersujud kepada Allah 
dari dalam dirinya (ikhlas) kecuali Allah izinkan baginya untuk bersujud. Dan tidak tersisa 
orang yang sebelumnya bersujud karena ego dan riya' kecuali Allah jadikan punggungnya 
menjadi satu lipatan, setiap kali hendak bersujud maka dia tersungkur diatas tengkuknya. 
Kemudian mereka mengangkat kepala mereka dan Allah telah berubah ke bentuk yang 
dapat mereka lihat pertama kalinya, Allah berfirmamv "aku adalah Rabb kalian." Maka 
mereka berkata; "Engkau Rabb kami." Kemudian di bentangkan jembatan di atas Jahannam, 
dan berlakulah syafa'at pada saat itu, mereka berguman; "ya Allah, selamatkanlah, 
selamatkanlah." Ada yang bertanya; 'wahai Rasulullah, apakah jembatan itu?" beliau 
menjawab; "tempat yang licin yang dapat menggelincirkan, disana terdapat besi-besi 
pencakar, besi-besi pengait dan duri besi yang terbuat dari pohon-pohon berduri. Maka 
orang-orang mu'min akan melewatinya seperti kedipan mata, seperti kilat, seperti angin. 



seperti burung, seperti kuda-kuda yang berlari kencang, dan hewan tunggangan. Maka orang 
muslim akan ada yang selamat, ada yang tercabik-cabik tertunda dan ada yang terlempar 
kedalam neraka jahannam. Sehingga ketika orang-orang mu'min terbebas dari neraka, maka 
demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, tidaklah salah seorang dari kalian yang begitu 
gigih memohon kepada Allah didalam menuntut al haq pada hari kiamat untuk saudara- 
saudaranya yang berada di dalam neraka, mereka berseru; wahai rabb kami, mereka selalu 
berpuasa bersama kami, salat bersama kami, dan berhaji bersama kami." Maka dikatakan 
kepada mereka; "keluarkanlah orang-orang yang kalian ketahui." Maka bentuk-bentuk 
mereka hitam kelam karena terpanggang api neraka, kemudian mereka mengeluarkan 
begitu banyak orang yang telah di makan neraka sampai pada pertengahan betisnya dan 
sampai kedua lututnya. Kemudian mereka berkata; " wahai rabb kami tidak tersisa lagi 
seseorang pun yang telah engkau perintahkan kepada kami." Kemudian Allah berfirman; 
"kembalilah kalian, maka barangsiapa yang kalian temukan didalam hatinya kebaikan 
seberat dinar, maka keluarkanlah dia." Mereka pun mengeluarkan jumlah yang begitu 
banyak, kemudian mereka berkata; "wahai rabb kami, kami tidak meninggalkan di dalamnya 
seorangpun yang telah Engkau perintahkan kepada kami." Kemudian Allah berfirman; 
"kembalilah kalian, maka barangsiapa yang kalian temukan didalam hatinya kebaikan 
seberat setengah dinar, maka keluarkanlah dia." Maka mereka pun mengeluarkan jumlah 
yang banyak. Kemudian mereka berkata lagi; "wahai Rabb kami, kami tidak menyisakan di 
dalamnya seorang pun yang telah Engkau perintahkan kepada kami." Kemudian Allah 
berfirman; "kembalilah kalian, maka siapa saja yang kalian temukan didalam hatinya 
kebaikan seberat biji jagung, keluarkanlah." Maka merekapun kembali mengeluarkan jumlah 
yang begitu banyak. Kemudian mereka berkata; "wahai Rabb kami, kami tidak menyisakan di 
dalamnya kebaikan sama sekali." Abu Sa'id al Khudri berkata, "Jika kalian tidak mempercayai 
hadits ini silahkan kalian baca ayat: (Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang 
walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat 
gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.) (Qs. An Nisa: 40). Allah 
lantas berfirman: "Para Malaikat, Nabi dan orang-orang yang beriman telah memberi 
syafaat, sekarang yang belum memberikan syafaat adalah Dzat Yang Maha Pengasih." 
Kemudian Allah menggenggam satu genggaman dari dalam neraka, dari dalam tersebut 
Allah mengeluarkan suatu kaum yang sama sekali tidak melakukan kebaikan, dan mereka 
pun sudah berbentuk seperti arang hitam. Allah kemudian melemparkan mereka ke dalam 
sungai di depan surga yang disebut dengan sungai kehidupan. Mereka kemudian keluar dari 
dalam sungai layaknya biji yang tumbuh di aliran sungai, tidakkah kalian lihat ia tumbuh 
(merambat) di bebatuan atau pepohonan mengejar (sinar) matahari. Kemudian mereka 
(yang tumbuh layaknya biji) ada yang berwarna kekuningan dan kehijauan, sementara yang 
berada di bawah bayangan akan berwarna putih." Para sahabat kemudian bertanya, 
"Seakan-akan baginda sedang menggembala di daerah orang-orang badui?' Beliau 
melanjutkan: "Mereka kemudian keluar seperti mutiara, sementara di lutut-lutut mereka 
terdapat cincin yang bisa diketahui oleh penduduk surga. Dan mereka adalah orang-orang 
yang Allah merdekakan dan Allah masukkan ke dalam surga tanpa dengan amalan dan 
kebaikan sama sekali. Allah kemudian berkata: "Masuklah kalian ke dalam surga. Apa yang 
kalian lihat maka itu akan kalian miliki." Mereka pun menjawab, "Wahai Rabb kami, sungguh 
Engkau telah memberikan kepada kami sesuatu yang belum pernah Engkau berikan kepada 
seorang pun dari penduduk bumi." Allah kemudian berkata: "(Bahkan) apa yang telah Kami 
siapkan untuk kalian lebih baik dari ini semua." Mereka kembali berkata, "Wahai Rabb, apa 
yang lebih baik dari ini semua!" Allah menjawab: "Ridla-Ku, selamanya Aku tidak akan 
pernah murka kepada kalian." Muslim berkata, "Aku membacakan hadits ini di hadapan Isa 



bin Hammad Zughbah al Mishri berkenaan dengan syafaat. Aku katakan kepadanya, "Aku 
sampaikan hadits ini darimu, bahwa engkau pernah mendengar dari Laits bin Sa'd dari Khalid 
bin Yazid dari Sa'id bin Abu Hilal dari Zaid bin Aslam dari Atha bin Yasar dari Abu Sa'id Al 
Khudri bahwasanya ia berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kami akan melihat Rabb kami?" 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam balik bertanya: "Apakah kalian mendapatkan bahaya 
dalam melihat matahari di hari yang cerah?" kami menjawab; 'Tidak." Kemudian aku 
melanjutkan hadits tersebut hingga selesai. Dan hadits tersebut semisal hadits Hafsh bin 
Maisarah." Dan ia menambahkan setelah perkataannya, "tanpa dengan amalan dan 
kebaikan sama sekali." Kemudian dikatakan kepada mereka, "Bagi kalian apa yang kalian 
lihat dan seperti itu bersamanya." Abu Sa'id berkata, "telah sampai kepadaku bahwa 
jembatan lebih kecil dari rambut dan lebih tajam dari pedang." Dan dalam hadits Laits tidak 
ada redaksi: "Mereka berkata, 'Wahai rabb kami, engkau telah memberikan kepada kami 
sesuatu yang tidak diberikan kepada seorang pun di atas alam." Dan kalimat setelahnya. Dan 
Isa bin Hammad menyepakatinya." Telah menceritakannya kepada kami Abu bakar bin Abu 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Aun telah menceritakan kepada kami 
Hisyam bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Zaid bin Aslam sama dengan isnad 
keduanya seperti hadits Hafsh bin Maisarah, sampai kepada kalimat yang terakhir, dan di 
sana terdapat penambahan dan pengurangan." 


Bab: Penetapan adanya syafaat dan dikeluarkannya orang-orang Mukmin dari neraka 


/ 1 **-' y / 


270. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Wahb dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas dari Amru bin 
Yahya bin Umarah dia berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku dari Abu Sa'id al- 
Khudri bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah memasukkan 
penduduk surga ke surga. Dia memasukkan siapa pun yang Dia kehendaki dengan 
rahmatNya, dan memasukkan penduduk neraka ke neraka. Kemudian Allah berfirman: 



'Lihatlah oleh kalian, siapa yang kalian dapati dari mereka terdapat sebiji sawi keimanan 
dalam hatinya maka keluarkanlah.' Lalu mereka dikeluarkan dari neraka dalam keadaan 
hangus terbakar. Mereka telah terbakar, lalu dilemparkan ke sungai kehidupan, atau hidup. 
Lalu mereka tumbuh sebagaimana benih tumbuh di sisi buih. Tidakkah kalian melihat 
bagaimana dia keluar kuning bengkok." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami 
Wuhaib. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin asy- 
Syair telah menceritakan kepada kami Amr bin 'Aun telah mengabarkan kepada kami Khalid 
keduanya meriwayatkan dari Amru bin Yahya dengan isnad ini, dan keduanya berkata, "Lalu 
mereka dilemparkan ke sungai yang disebut sungai kehidupan." Dan keduanya tidak ragu. 
Dan dalam hadits Khalid, "Sebagaimana benih tumbuh di samping buih." Dan dalam hadits 
Wuhaib, "Sebagaimana biji tumbuh dalam bawaan buih banjir." 


' sjl~ \ i .'> ^ ?<> H> **<•'> \A\ ' l < 'f 


271. Dan telah menceritakan kepadaku Nashr bin Ali al-Jahdlami telah menceritakan kepada 
kami Bisyr -yaitu Ibnu al-Mufadldlal- dari Abu Maslamah dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adapun penduduk neraka yang 
mana mereka adalah penduduknya, maka mereka tidak akan mati di dalamnya dan tidak 
pula hidup. Tetapi orang yang terkena siksa neraka karena dosa mereka atau kesalahan 
mereka maka Allah mematikan mereka hingga apabila mereka telah hangus terbakar, maka 
diizinkanlah pemberian syafa'at, lalu dibawalah mereka sekeompok demi sekelompok, lalu 
mereka disebarkan di atas sungai surga, kemudian dikatakan kepada mereka, 'Wahai 
penduduk surga. Limpahkanlah air kepada mereka. Lalu mereka tumbuh sebagaimana 
tumbuhnya biji-bijian menjadi seperti buih banjir'." Lalu salah seorang lelaki dari suatu kaum 
berkata, 'Seakan-akan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam benar-benar berada di gurun 
sahara." Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu 
Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Maslamah dia berkata, "Saya mendengar Abu 
Nadlrah dari Abu Sa'id al-Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits 
semisalnya sampai perkataannya, "Dalam buih banjir." Dan dia tidak menyebutkan kalimat 
setelahnya. 



Bab: Penghuni neraka yang terakhir keluar (U-j jtx!\ Jjbl ^i-T) 








li jio&fJ J\ jjbl 




5| <J _y*^ 


2 


272. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim al- 
Hanzhali keduanya meriwayatkan dari Jarir, Utsman berkata, telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari 'Abidah dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku mengetahui penduduk 
neraka yang terakhir keluar darinya dan dia menjadi penduduk surga yang terakhir kali 
masuk surga, yaitu seorang laki-laki yang keluar dari neraka dalam keadaan merangkak, lalu 
Allah berkata kepadanya, 'Pergilah, dan masuklah surga. Lalu dia mendatanginya, lalu 
dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh. Lalu dia kembali seraya berkata, 'Wahai 
Rabbku, aku mendapatinya telah penuh.' Maka Allah berfirman kepadanya, 'Masuklah 
surga.' Lalu dia mendatanginya, lalu dikhayalkan kepadanya bahwa ia telah penuh. Lalu dia 
kembali seraya berkata, 'Wahai Rabbku, aku mendapatinya telah penuh.' Maka Allah berkata 
kepadanya, 'Pergilah, lalu masuklah ke surga, karena kamu mendapatkan seperti dunia dan 
sepuluh kali lipat semisalnya, -atau kamu mendapatkan sepuluh kali lipat semisal dunia-.' Dia 
berkata, 'Apakah Engkau mengolok-olokku atau sedangkan Engkau adalah Raja'." Perawi 
berkata, "Sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa hingga gigi 
gerahamnya terlihat." Perawi melanjutkan: "Dan dikatakan bahwa dia adalah penduduk 
surga yang paling rendah kedudukannya." 


/ ^ **/ ^ **/ X 





J jLhjCJj \ j 


273. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan 
lafzhnya milik Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 
Muawiyah dari al-A'masy dari Ibrahim dari 'Abidah dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku mengetahui penduduk neraka 
yang paling akhir keluar dari nereka, yaitu seorang laki-laki yang keluar darinya dengan cara 
merangkak. Lalu dikatakan kepadanya, 'Pergilah, lalu masuklah surga." Beliau bersabda lagi, 
"Lalu dia pergi, lalu masuk surga, hingga mendapatkan manusia telah mengambil tempat- 
tempatnya. Lalu ditanyakan kepadanya, 'Apakah kamu ingat zaman yang mana dahulu kamu 
pernah di dalamnya? ' Dia menjawab, 'Ya.' Lalu dikatakan kepadanya, 'Berangan-anganlah! ' 
Maka dia berangan-angan. Lalu dikatakanlah kepadanya, 'Kamu mendapatkan sesuatu yang 
kamu khayalkan dan sepuluh kali lipat dunia.' Beliau berkata, 'Lalu dia berkata, 'Apakah 
Engkau mengolok-olokku, sedangkan Engkau adalah Raja.' Perawi berkata, 'Sungguh aku 
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum hingga gigi gerahamnya terlihat'." 


Cr* J J^y ItfCr^ Cf* 

^ ^ f ST i iufol ^I4lk> 

i j j j iutil ^ ^ j? 3^ U3^^ii3 ^ joT ^ \ <J 

40<jfa. 



> . ^ ^ I 'it * I - - •. 


m >.<> 






274. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah 
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas dari Ibnu Mas'ud bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang terakhir kali masuk surga adalah seorang laki-laki, dia 
terkadang berjalan, terkadang menyungkur, dan terkadang api neraka mejilatnya. Ketika dia 
telah melewatinya, maka dia menoleh kepada ke api tersebut seraya berkata, 'Mahasuci 
Allah yang telah menyelamatkanku darimu. Allah telah memberikan sesuatu kepadaku yang 
mana Dia tidak pernah memberikannya kepada orang yang awal dan akhir.' Lalu sebuah 
pohon diangkatkan kepadanya, lalu dia berkata, 'Wahai Rabbku, dekatkanlah kepadaku 
pohon ini agar aku dapat bernaung dengan naungannya dan minum airnya.' Lalu Allah 
berfirman: "Wahai anak Adam, boleh jadi jika Aku memberikannya kepadamu, niscaya kamu 
akan meminta yang lain kepadaKu.' Maka dia menjawab, 'Tidak wahai Rabbku.' Lalu dia 
berjanji kepada Allah untuk tidak minta selain itu. Sedangkan Rabbnya memberikan udzur 
kepadanya karena Dia melihat sesuatu yang dia pasti tidak dapat menahannya. Lalu pohon 
tersebut didekatkan kepadanya, lalu dia berlindung pada naungannya dan minum dari 
airnya. Kemudian diangkatlah sebuah pohon lain yang lebih bagus daripada yang pertama. 
Maka dia berkata, 'Wahai Rabbku, dekatkanlah pohon ini kepadaku agar aku dapat minum 
dari airnya dan berlindung dengan naungannya, aku tidak akan meminta kepadaMu 
selainnya.' Maka Allah berkata, 'Wahai anak Adam, bukankah kamu telah berjanji kepada-Ku 
untuk tidak meminta selainnya.' Lalu Allah berkata lagi, 'Boleh jadi jika Aku mendekatkannya 
kepadamu niscaya kamu meminta hal lainnya'. Lalu dia berjanji untuk tidak meminta kepada 
Allah selain itu. Sedangkan Rabbnya memberikan udzur kepadanya karena Dia melihat 
sesuatu yang mana dia tidak akan mampu menahan diri atasnya. Lalu Allah mendekatkan 
pohon tersebut untuknya, sehingga dia dapat berlindung dengan naungannya, dan minum 
dari airnya. Kemudian pohon lainnya diangkat untuknya di sisi pintu surga. Pohon itu lebih 
indah daripada keduanya. Lalu dia berkata, 'Wahai Rabbku, dekatkanlah kepadaku pohon ini 
agar aku dapat berlindung dengan naungannya dan minum dari airnya, aku tidak akan 
meminta kepadamu hal lainnya. Maka Allah berkata, 'Wahai anak Adam, bukankah kamu 
berjanji kepada-Ku untuk tidak memintaku selainnya.' Dia menjawab, 'Ya, memang benar 
wahai Rabbku. Kali ini aku tidak akan memintanya kepadamu selainnya'. Sedangkan Rabbmu 
memberikan udzur kepadanya karena dia melihat pada dirinya sesuatu yang mana dia tidak 
bisa menahan diri darinya. Lalu Allah mendekatkannya darinya. Ketika Allah 
mendekatkannya darinya, maka dia mendengar suara penduduk surga. Lalu dia berkata, 
'Wahai Rabbku, masukkanlah aku kepadanya'. Maka Allah berkata, 'Wahai anak Adam, apa 
yang bisa membuatmu tidak meminta lagi kepadaKu. Apakah kamu rela bila Aku 
memberikanmu dunia dan semisalnya bersamanya.' Dia menjawab, 'Wahai Rabbku, apakah 
kamu memperolok-olokku, padahal Engkau adalah Rabb alam semesta'." Lalu Ibnu Mas'ud 
tertawa, seraya berkata, 'Tidakkah kalian bertanya kepadaku tentang sesuatu yang 
membuatku tertawa? ' Mereka bertanya, 'Apa yang membuatmu tertawa? ' Ibnu Mas'ud 



berkata, 'Demikianlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa.' Para sahabat, 'Apa 
yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: '(Aku tertawa) karena 
sesuatu yang membuat tertawa Rabb alam semesta ketika hamba tersebut berkata, 'Apakah 
Engkau memperolok-olokku, padahal Engkau adalah Rabb semesta alam.' Allah menjawab, 
'Sesungguhnya Aku tidak memperolok-olokmu, akan tetapi Aku mampu untuk melakukan 
segala sesuatu yang Aku kehendaki'." 


Bab: Ahlu surga yang paling rendah derajatnya 


t * \'X'\ ' V * t' 

/ ^ ^ * * 

\_><J y» *JL j» \ Co -X>- j>CoCu ^Jo.X3 

dJa^U JL ^ 


275. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Abu Bukair telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Muhammad 
dari Suhail bin Abu Shalih dari an-Nu'man bin Abu 'Ayyasy dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya penghuni surga yang paling 
rendah kedudukannya adalah orang yang dipalingkan wajahnya dari neraka ke arah surga, 
dan Allah menggambarkan baginya keberadaan sebuah pohon yang memiliki naungan. Lalu 
orang itu mengatakan, 'Wahai Rabbku, dekatkanlah aku ke pohon itu supaya aku berada 
dalam naungannya'." Lalu beliau menyebutkan hadits ini tentang masuknya dia ke surga 
serta keinginan-keinginannya, sampai akhirnya beliau mengatakan: 'Apabila dia tidak lagi 
memiliki keinginan, maka Allah berfirman kepadanya, 'Ini untukmu dan yang sepuluh kali ini.' 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan: 'Lalu orang itu masuk rumahnya (di 
surga), dan setelah itu dua istrinya dari kalangan dua bidadari masuk menemuinya. 
Keduanya mengatakan, 'Segala puji bagi Allah, Dzat Yang telah menghidupkanmu buat kami, 
dan menghidupkan kami buatmu.' Rasulullah mengatakan: 'Orang itu mengatakan, 'Tidak 
ada seorang pun yang mendapatkan pemberian sebagaimana pemberian yang Allah berikan 
buatku'." 






3li JLJ \^j£A\*JjJ4i 


->. > 


Ii\U*s 


j4o>3i& ,>3U3is 

j^l^\iljSi^d|lUvslIi jLiiio 

i^jitf \i*i ,jfe» 

t y y y ^ 


•"l'*. «- 1-* ^ '* \'- > 


276. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru Al Asy'atsi telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin Uyainah dari Mutharrif dan Ibnu Abjar dari Asy Sya'bi dia berkata; aku 
mendengar dari Al Mughirah bin Syu'bah insyaallah secara periwayatan, (dalam jalur lain 
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan 
kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Mutharrif bin Tharif dan Abdul Malik 
bin Sa'id keduanya mendengar Asy Sya'bi mengabarkan dari Al Mughirah bin Syu'bah dia 
berkata, "Aku mendengarnya di atas mimbar dia memarfu'kan hadits tersebut kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; Dan telah menceritakan kepadaku Bisyr 
bin Al Hakam dan lafadz miliknya, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah telah 
menceritakan kepada kami Mutharrif dan Ibnu Abjar keduanya mendengar Asy Sya'bi 
berkata; Aku mendengar Al Mughirah bin Syu'aib mengabarkan hadits tersebut di atas 
mimbar -Sufyan berkata; menurutku salah seorang dari keduanya, yakni Ibnu Abjar, telah 
memarfu'kannya kepada Nabi- dia berkata, "Musa bertanya kepada Rabbnya, 'Apa ciri 
penghuni surga yang paling rendah kedudukannya? ' Allah menjawab, 'Yaitu orang yang 
datang setelah penghuni surga dimasukkan ke dalam surga, lalu dikatakan kepada orang ini, 
'Masuklah ke surga! ' Orang ini menjawab, 'Wahai Rabbku, bagaimana mungkin aku bisa 
masuk, sementara mereka sudah menempati tempat masing-masing dan mengambil bagian 
mereka? ' Maka dikatakan kepada orang ini, 'Apakah kamu mau mendapatkan bagian 
kerajaan seperti seorang raja di antara raja-raja dunia? ' Orang itu menjawab, 'Aku rela, 
wahai Rabbku.' Rabb mengatakan, 'Itu bagianmu ditambah seperti itu, ditambah seperti itu, 
ditambah seperti itu, (ditambah seperti itu)." Pada kali kelima, orang itu mengatakan, 'Aku 
rela, wahai Rabbku." Rabb mengatakan, 'Ini bagianmu ditambah sepuluh kali lipatnya. Dan 
kamu mendapatkan apapun yang kamu inginkan dan matamu menyukainya.' Orang itu 



mengatakan, 'Aku rela, wahai Rabbku. 1 Musa mengatakan, '(Bagaimana dengan nasib) orang 
yang paling tinggi kedudukannya? ' Rabb menjawab, 'Mereka itu, orang pilihan-Ku, 
kemuliaan mereka di tangan-Ku, dan Aku menutup (kemulian itu), ia belum pernah terlihat 
mata, belum pernah terdengar telinga dan belum pernah terdetik dalam hati.' Perawi 
berkata, 'Dalilnya terdapat dalam Firman Allah: '(Tak seorang pun mengetahui berbagai 
nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka) ' (Qs. As-Sajdah: 
17).' Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah bin Al Asyja'i dari Abdul Malik bin Abjar, ia berkata. Aku mendengar Asy Sya'bi dia 
berkata. Aku mendengar Al Mughirah bin Syu'bah dia berkata di atas mimbar, 
'Sesungguhnya Musa pernah bertanya kepada Allah 'azza wajalla mengenai penduduk surga 
yang mempunyai bagian nikmat paling sedikit... .Dan dia pun menyebutkan hadits seperti 
ini." 


\LyPjp\p\ yyypp 

* <?' VS''".' \'-> ”\\<^\' *\ •• 

j>\\& ji-jrjgi 


277. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari al- 
Ma'rur bin Suwaid dari Abu Dzar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya aku mengetahui penduduk surga yang terakhir kali masuk dan 
penduduk neraka yang terakhir kali keluar darinya, yaitu seorang laki-laki didatangkan pada 
hari kiamat (ke hadapan Rabb), lalu dikatakan kepadanya, 'Tampakkanlah kepadanya dosa- 
dosanya yang kecil dan hapuskan dosa-dosanya yang besar.' Lalu ditampakkanlah dosa- 
dosanya yang kecil. Lalu dikatakan kepadanya, 'Kamu telah melakukan demikian, demikian, 
dan demikian. Dan kamu telah melakukan demikian, demikian, dan demikian pada suatu 
hari.' Lalu dia menjawab, 'Ya.' Dia tidak bisa mengingkari, dan dia meminta belas kasihan dari 
dosa-dosa besarnya untuk diungkapkan atasnya. Lalu dikatakan kepadanya, 'Sesungguhnya 
kamu mendapatkan tempat kejelekan menjadi kebaikan.' Lalu dia berkata, 'Wahai Rabbku, 
sungguh aku telah melakukan sesuatu yang mana aku tidak melihatnya dalam catatan amal 
di sini.' Perawi berkata, 'Sungguh aku telah melihat Rasulullah tertawa hingga terlihat gigi 
gerahamnya'." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan 
kepada kami Abu Muawiyah dan Waki' (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib 



telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah keduanya meriwayatkan dari al-A'masy 
dengan isnad ini." 


isli j2i^>kis J jSioj^o^ 




.>> ;,. a, 


f > '*.sA.\* -f »> »t „.!•'> „>.» 

■J ) «-v** v* 9h 


Nisrt 




oj^jlaYaid J*4.fU*> Vlii\ 




i^uii s1s^ji$sSd\ 


278. Telah menceritakan kepadaku Ubaidulah bin Sa'id dan lshaq bin Manshur keduanya 
meriwayatkan dari Rauh Ubaidullah berkata, telah menceritakan kepada kami Rauh bin 
Ubadah al-Qaisi telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan 
kepadaku Abu az-Zubair bahwasanya dia mendengar Jabir bin Abdullah ditanya tentang 
kebangkitan di akhirat. Maka dia menjawab, "Kita dibangkitkan pada Hari Kiamat begini dan 
begini. Lihatlah! Apa itu di atas manusia? Lalu dipanggillah umat-umat dengan berhalanya, 
dan sesuatu yang mereka sembah dahulu, secara berturutan. Setelah itu, Rabb kita datang 
kepada kita lalu berfirman, 'Siapakah yang kalian tunggu? ' Maka mereka pun menjawab, 
'Kami menunggu Rabb kami.' Allah berfirman, 'Akulah Rabb kamu'. Mereka berkata, 
'Sehingga kami melihat-Mu dulu'. Tampaklah pada mereka Rabb tertawa." Jabir 
melanjutkan, 'Lalu Allah membawa mereka, dan mereka pun mengikutiNya. Setiap seorang 
di antara mereka baik munafik atau mukmin akan diberi Cahaya. Kemudian mereka 
mengikuti cahaya tersebut melalui jembatan Neraka Jahanam. Di atasnya terdapat besi-besi 
pengait dan berduri yang merenggut siapa saja yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian 
cahaya orang-orang munafik padam, sedangkan orang-orang mukmin selamat. Selamatlah 
rombongan pertama yang terpancar pada wajah mereka bagaikan bulan purnama sejumlah 
tujuh puluh ribu orang tanpa dihisab. Kemudian orang-orang berikutnya seperti terangnya 
bintang-bintang di langit, kemudian demikianlah seterusnya. Kemudian syafa'at diizinkan. 
Mereka pun meminta syafa'at, sehingga mereka dapat keluar dari Neraka, yaitu orang yang 
mengucapkan, 'Laa llaaha lllaahau (Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah) ', 
dan dahulu di hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum. Mereka akan ditempatkan di 
halaman Surga, lalu Ahli Surga akan memercikkan mereka dengan air sehingga daging 



mereka tumbuh bagaikan tumbuhnya sesuatu tumbuhan selepas banjir, dan hilanglah 
hangusnya. Kemudian dia (orang terakhir meminta), sehingga diberikan kepadanya dunia 
dan sepuluh kali lipatnya." 



279. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Amru dia mendengar Jabir menceritakan apa yang dia 
dengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan telinganya, beliau bersabda: 
"Sesungguhnya Allah mengeluarkan sejumlah manusia dari neraka, lalu Allah memasukkan 
mereka ke dalam surga." 




280. Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid dia berkata. Saya berkata kepada Amru bin Dinar, "Apakah kamu 
mendengar Jabir bin Abdullah menceritakan hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam: 'Sesungguhnya Allah mengeluarkan suatu kaum dari neraka dengan syafa'at? ' 
Amru menjawab, 'Ya'." 







^ > 




> > .. \ s\' 




281. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin asy-Sya'ir telah menceritakan kepada kami 
Abu Ahmad az-Zubairi telah menceritakan kepada kami Qais bin Sulaim al-Anbari dia 
berkata, telah menceritakan kepadaku Yazid al-Faqir telah menceritakan kepada kami Jabir 
bin Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, suatu 
kaum dikeluarkan dari neraka dalam keadaan terbakar di dalamnya, kecuali wajah mereka, 
hingga mereka masuk surga." 














&&&$*{££&& j!\\ ViS^Vis j AJ\\+*\ j?r>M 

3is£ >4-^^\£ >4^i\l ,_^UJ\ 
< ^3lslj 5 i\ y i\iii^1o , J1 


282. Dan telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin asy-Syair telah menceritakan kepada 
kami al-Fadll bin Dukain telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim -yaitu Muhammad bin 
Abu Ayyub- dia berkata, telah menceritakan kepadaku Yazid al-Faqir dia berkata, "Dahulu 
aku telah terpengaruh dengan pemikiran Khawarij, kemudian kami keluar dalam sebuah 
rombongan besar untuk melaksanakan haji. Ketika kami keluar dan melewati madinah, 
ternyata Jabir bin Abdullah sedang menceritakan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam kepada suatu kaum sambil bersandar pada sebuah tiang." Yazil al Faqir berkata 
lagi, "Tiba-tiba dia menyebutkan al-Jahannamiyyin." Maka aku pun berkata kepadanya, 
'Wahai sahabat Rasulullah, apa-apaan yang kau ceritakan! Padahal Allah berfirman: 
'(Sesungguhnya barangsiapa yang Kamu masukkan ke dalam neraka, maka sungguh kamu 
telah menghinakannya) ' (Qs. Ali Imran: 192), dan ayat: '(Setiap kali mereka berkeinginan 
untuk keluar darinya, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya) ' (Qs. As-Sajadah: 20). Apa 
yang kalian katakan ini? ' Jabir menjawab, 'Apakah kalian membaca al-Qur'an? ' Kami 
menjawab, 'Ya.' Jabir bertanya lagi, 'Apakah kamu mendengar kedudukan Muhammad 
shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu memberikan syafa'at yang mana Allah mengutusnya di 
dalamnya? ' Aku menjawab, 'Ya.' Jbir lalu berkata, 'Maka itulah kedudukan Muhammad 
shallallahu 'alaihi wasallam yang terpuji, dengannya Allah mengeluarkan orang yang dia 
keluarkan (dari neraka).' Yazid berkata, 'Kemudian Jabir memperagakan peletakan shirath, 
dan manusia lewat di atasnya.' Kata Yazid, 'Dan aku sangat khawatir tidak selamat dari hal 
tersebut. Flanya saja Jabir tetap berkeyakinan bahwa sekelompok kaum pasti akan keluar 
dari neraka, setelah mereka tinggal beberapa lama.' Kata Jabir, 'Maksudnya mereka keluar 
seakan-akan tongkat arang yang hitam kelam.' Kata Jabir meneruskan, 'Lalu mereka masuki 
salah satu sungai surga, mereka mandi di dalamnya, mereka keluar dari sungai seakan-akan 
kertas (putih), dan kami pun pulang.' Kami berkata, 'Celaka kalian, apakah kalian taksir 
bahwa syaikh ini berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!.' Kami pun 
kembali, demi Allah, tidak ada yang keluar dari kami melainkan hanya satu orang atau 
sebagaimana yang diucapkan Abu Na'im." 



,^^1djslii»\ J S*& 3 . 



283. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid al-Azdi telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Salamah dari Abu Imran dan Tsabit dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada empat manusia yang keluar dari neraka, lalu 
dihadapkan kepada Allah, maka salah seorang dari mereka berpaling, seraya berkata, 'Wahai 
Rabbku, jika Engkau telah mengeluarkanku dari neraka maka janganlah Engkau 
mengemabalikanku ke dalamnya.' Maka Allah menyelamatkannya dari neraka." 


> ^ "> ' "s * "s f f ' 

J&. JJ5 j ji ■&Zq*\3\*. j^a J* 

Ji^dSis J J 

3iut. 


\ _£\ 


j6jz£\ijb<LlA'\ Jbi JLi 9<C 


4^ 




\ 

jii3 Jju £l^S Juii 



L:i /iS3is^\5i\ jj1^ii]\ j^s1^3is^\^s1jjil]\^^ .>1s\i^ 

5 ji^3'^\^A\^/o jApl\ £f*4 ^ J aiU^i ii\ ^ ^j3^3^^o^*^cr^ 
3 jStsiJoV^^ 

3 _,! « fcfotal\ f 3ii^ ja^^\ ^ ^ 

I33i3^\3]\ 


284. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudlail bin Husain al-Jahdari dan 
Muhammad bin Ubaid al-Ghubari dan lafazh milik Abu Kamil dia berkata, telah menceritakan 
kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah akan mengumpulkan manusia pada Hari Kiamat. 
Ketika itu mereka memandang penting masalah syafaat." Ibnu Ubaid menyebutkan, "Mereka 
diberi ilham untuk menanyakan hal itu. Mereka berkata, 'Sekiranya saja kita dapat memohon 
syafaat kepada Tuhan, agar Dia mengizinkan kita beristirahat dari keadaan kita ini. Lalu 
mereka pergi kepada Nabi Adam Alaihissalam, lalu berkata, 'Wahai Adam! Kamu adalah 
bapak semua manusia. Allah telah menciptakanmu dengan tangan-Nya dan meniupkan roh 
ke dalam badanmu serta telah memerintahkan para malaikat supaya sujud kepadamu. 
Syafaatilah kami di hadapan Tuhanmu, agar mengizinkan kami beristirahat dari keadaan 
begini'. Adam menjawab, 'Aku bukan pemilik hak memberikan syafa'at -Adam lalu menyebut 
kesalahan yang pernah dilakukannya, sehingga membuatnya merasa malu kepada Tuhan 
karena kesalahan tersebut-, akan tetapi datanglah kepada Nuh, Rasul pertama yang diutus 
oleh Allah'. Lantas mereka pergi menemui Nabi Nuh Alaihissalam, namun beliau berkata, 
'Aku bukanlah orang yang bias memberikan syafa'at -lalu menyebut kesalahan yang pernah 
dilakukannya hingga membuatkannya merasa malu kepada Tuhan karena kesalahan 
tersebut-, akan tetapi datanglah menemui Nabi Ibrahim Alaihissalam, yang telah dianggap 
sebagai kekasih Allah.' Mereka pun pergi menemui Nabi Ibrahim Alaihissalam, ia juga 
berkata, 'Aku bukanlah orang yang berhak memberikan syafa'at -lalu dia menyebutkan 
kesalahan yang pernah dilakukannya, hingga membuatnya merasa malu kepada Tuhan 
karena kesalahan tersebut- akan tetapi datanglah menemui Nabi Musa Alaihissalam, yang 
pernah diajak bicara oleh Allah dan diberi Kitab Taurat.' Mereka pun pergi menemui Nabi 
Musa Alaihissalam, namun ia juga berkata, 'Aku bukanlah orang yang berhak memberikan 
syafa'at -lalu dia menyebut kesalahan yang pernah dilakukannya, hngga membuatnya 
merasa malu kepada Tuhan karena kesalahan tersebut- akan tetapi kalian datanglah 
menemui Nabi Isa Alaihissalam, ruh Allah dan Kalimat-Nya.' Mereka pun pergi menemui 



Nabi Isa Alaihissalam, ruh Allah dan Kalimat-Nya. Namun ia juga berkata, 'Aku bukanlah 
orang yang berhak memberikan syafa'at, tetapi pergilah kamu semua kepada Muhammad 
shallallahu 'alaihi wasallam, hamba Allah yang telah diampuni dosanya yang terdahulu dan 
yang terkemudian'." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meneruskan sabdanya: 'Mereka 
datang kepadaku, lalu aku meminta izin kepada Tuhan. Aku pun diberi izin. Ketika aku 
melihat-Nya, aku menyungkurkan diri dalam keadaan bersujud. Dia memanggil-manggilku, 
kemudian berfirman kepadaku: 'Angkatlah kepalamu wahai Muhammad! Katakanlah 
sesuatu, niscaya kamu akan didengar. Mohonlah, niscaya kamu akan diberi. Syafaatilah, 
niscaya Aku akan terima syafaat yang kamu pinta. Aku mengangkat kepalaku dan memuji 
Tuhan dengan pujian yang telah diajarkan oleh Allah kepadaku. Kemudian aku memberi 
syafa'at. Lalu Allah memberikan kriteria (orang yang berhak mendapatkan syafa'at) 
kepadaku. Lalu aku mengeluarkan lagi orang-orang dari Neraka dan memasukkan mereka ke 
dalam Surga. Kemudian aku kembali jatuh bersujud. Maka Allah memanggilku sebagaimana 
Dia kehendaki kemudian berfirman kepadaku: 'Angkatlah kepalamu wahai Muhammad! 
Katakanlah, niscaya kamu akan didengar. Mohonlah, niscaya kamu akan diberi. Syafaatilah, 
niscaya Aku akan terima Syafaat yang kamu pinta." Perawi Hadits berkata, "Aku tidak 
mengetahui secara pasti pada kali yang ketiga atau kali yang keempat. Beliau bersabda: 
"Wahai Tuhanku! Yang masih ada di dalam Neraka hanyalah orang-orang yang ditahan oleh 
al-Qur'an, yaitu orang yang memang seharusnya kekal di dalam Neraka'." Ibnu Ubaid 
menyebutkan dalam riwayatnya, 'Qatadah berkata, "Maksudnya wajib kekal di dalamnya." 
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id dari 
Qatadah dari Anas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kaum 
mukminin berkumpul pada hari kiamat, lalu mereka memperhatikan hal tersebut, atau 
mereka diberi ilham hal tersebut, " sebagaimana hadits Abu Awanah." Dan dia menyebutkan 
dalam hadits tersebut, "Kemudian aku mendatanginya pada yang keempat kalinya atau aku 
kembali pada yang keempat kalinya lalu aku berkata, 'Wahai Rabbku, tidak tersisa kecuali 
orang-orang yang ditahan oleh al-Qur'an'." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam dia berkata, telah 
menceritakan kepada kami bapakku dari Qatadah dari Anas bin Malik bahwa Nabi Allah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah mengumpulkan kaum mukminin pada hari 
kiamat, lalu mereka diberi ilham untuk hal tersebut, " sebagaimana hadits keduanya." Dan 
dia menyebutkan pada keempat kalinya, "Maka aku berkata, 'Wahai Rabbku, tidak tersisa di 
neraka kecuali orang-orang yang ditahan al-Qur'an. Maksudnya yang harus kekal di 
dalamnya'." 


51 il 




£ < > Tl> ■»'*. £ ^ ^ > 



^3Vssji0^\6V^ 


285. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal adl-Dlarir telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin zurai' telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu 
'Arubah dan Hisyam kawan ad-Dastawai, dari Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepadaku Abu Ghassan al-Misma'l dan Muhammad bin al-Mutsanna keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Muadz dan dia adalah Ibnu Hisyam, dia berkata, 
telah menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas 
bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan keluar dari neraka, orang- 
orang yang mengucapkan, 'Laa llaaha lllaahu (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain 
Allah) ', dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat gandum. Kemudian keluar dari 
neraka orang yang mengucapkan, 'Laa llaaha llaahu (Tidak ada tuhan yang berhak disembah 
selain Allah) ', dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat jewawut. Kemudian akan 
keluar dari neraka, orang yang mengucapkan, 'Laa llaaha lllaahu (Tidak ada tuhan yang 
berhak disembah selain Allah) ', dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji jagung." 
Kemudian Ibnul Minhal menambahkan dalam riwayatnya; Yazid berkata, "Aku menemui 
Syu'bah, lalu aku ceritakan kepadanya hadits tersebut, maka Syu'bah pun berkata, ' Qatadah 
menceritakannya kepada kami dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dengan hadits tersebut, ' hanya saja Syu'bah menyebut Dzarrah menjadi Dzurrah.' Yazid 
berkata, 'Abu Bistham telah salah huruf padanya." 


/ / / / / ** s ? ' / ^ 

J ^ v£ 5S liLi VS ^ J ^ VS Vlllas J 





il^W: >ts 

ois' jiLs\ , Jts jiis jiij^^ji jiui 

7 / / / ^ / ^ / x // * v 

^Uiut ^ (1 ^\j\iiLjiiIioi^I\ 

VSs\i U Vlls 3ViS Xo vs£l^i 3 Vi^\Aij\ ^ JL* ^IS s^ g. 1 

^4.J^>r 3( 3*^ C - J j5f 

J4s3vi4\ jldUU^I >V 


286. Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' al-'Ataki telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Ma'bad bin Hilal al-'Anazi -pada jalur lain, 
telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur lafad ini adalah darinya, telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Ma'bad bin 
Hilal al-'Anazi dia berkata, "Kami pergi menemui Anas bin Malik, dan kami meminta 
pertolongan kepada Tsabit, saat sampai di sana ternyata ia sedang melaksanakan shalat 
dluha. Lalu Tsabit memintakan izin kepada kami sehingga kami pun masuk menemuinya. 
Anas lalu mengajak Tsabit duduk di tempatnya duduk, kemudian Tsabit berkata kepada 
Anas, "Wahai Abu Hamzah, sesungguhnya saudara-saudaramu dari penduduk Bashrah 
meminta kepadamu agar kamu menceritakan kepada mereka tentang hadits syafa'at.' Anas 
lalu berkata, "Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah menceritakan hadits kepada 
kami, beliau mengatakan: 'Apabila hari kiamat datang, maka manusia berdesak-desakan 
sebagian dengan sebagian yang lain, lalu mereka mendatangi Adam seraya berkata 
kepadanya, 'Berilah syafa'at untuk anak-anakmu'. Lalu dia berkata, 'Aku bukan orang yang 



memiliki hak untuk memberi syafa'at, akan tetapi hendaklah kalian mendatangi Ibrahim 
Alaihissalam, karena dia adalah kekasih ar-Rahman.' Lalu mereka mendatangi Ibrahim, maka 
dia pun menjawab, 'Aku bukan orang yang memiliki hak untuk memberi syafa'at, akan tetapi 
hendaklah kalian mendatangi Musa Alaihissalam, karena ia adalah Kalimullah.' Lalu Musa 
didatangi, maka dia pun menjawab, 'Aku bukan orang yang memiliki hak untuk memberi 
syafa'at, akan tetapi hendaklah kalian mendatangi Isa Alaihissalam, karena dia adalah ruh 
Allah dan Kalimat-Nya. Lalu Isa didatangi, maka dia pun menjawab, 'Aku bukan orang yang 
memiliki hak untuk memberi syafa'at, akan tetapi hendaklah kalian mendatangi Muhammad 
shallallahu 'alaihi wasallam'. Lalu Muhammad didatangi. Lalu aku berkata, 'Aku adalah orang 
yang memiliki hak untuk memberi syafa'at, lalu aku pergi bertolak meminta izin kepada 
Rabbku, lalu diizinkanlah kepadaku untuk menghadap. Aku berdiri di hadapan-Nya, lalu 
memuji-Nya dengan pujian yang mana aku tidak tidak mampu mengucapkannya sekarang. 
Allah telah memberikan ilham kepadaku. Kemudian aku menyungkur sujud kepada-Nya. Lalu 
dikatakanlah kepadaku: 'Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, dan berkatalah niscaya 
kamu didengar, mintalah niscaya kamu diberi, mintalah syafa'at niscaya kamu diberi.' Lalu 
aku berkata, 'Wahai Rabbku, umatku-umatku.' Lalu dikatakanlah, 'Pergilah. Barangsiapa yang 
di dalam hatinya ada seberat biji gandum atau jewawut dari iman, maka keluarkanlah dia 
dari neraka! ' Maka aku bertolak pergi dan melakukan perintah-Nya, kemudian kembali 
menemui Rabbku. Lalu aku memujinya dengan puji-pujian tersebut, kemudian aku 
menyungkur bersujud kepada-Nya. Lalu dikatakan kepadaku: 'Wahai Muhammad, angkatlah 
kepalamu, dan berkatalah niscaya kamu didengar, mintalah niscaya kamu diberi, mintalah 
syafa'at niscaya kamu diberi.' Maka aku berkata, 'Umatku, umatku.' Lalu dikatakanlah 
kepadaku: 'Pergilah, barangsiapa yang di dalam hatinya ada seberat biji atom dari iman, 
maka keluarkanlah dia dari nereka.' Lalu aku bertolak pergi dan melakukan perintah-Nya, 
kemudian aku kembali kepada Rabbku, lalu aku memujinya dengan puji-pujian tersebut, 
kemudian aku menyungkur bersujud kepada-Nya. Maka dikatakan kepadaku: 'Wahai 
Muhammad, angkatlah kepalamu, dan berkatalah niscaya kamu didengar, mintalah niscaya 
kamu diberi, mintalah syafa'at niscaya kamu diberi.' Maka aku berkata, 'Wahai Rabbku, 
(selamatkanlah) umatku, umatku.' Lalu dikatakanlah kepadaku: 'Pergilah. Barangsiapa yang 
di hatinya ada sekecil-kecilnya dari sebiji atom iman, maka keluarkanlah dia dari nereka.' 
Lalu aku bertolak pergi untuk mengerjakan perintah-Nya'." Ini hadits Anas yang mana dia 
memberitakannya kepada kami. Lalu kami keluar dari sisinya, ketika kami di atas kuburan, 
maka kami berkata, 'Kalau seandainya kita kembali lurus pada (pendapat) al-Hasan (al- 
Bashri), lalu kita mengucapkan salam kepadanya sedangkan dia bersembunyi di rumah Abu 
Khalifah (maka itu lebih selamat) '. Dia berkata lagi, 'Lalu kami mengunjunginya, lalu kami 
mengucapkan salam kepadanya. Kami berkata, 'Wahai Abu Sa'id, kami datang dari sisi 
saudaramu. Abu Hamzah, kami belum pernah mendengar semisal hadits yang dia ceritakan 
kepada kami tentang syafa'at.' Abu Sa'id berkata, 'Apa itu (ceritakanlah kepadaku) '. Lalu 
kami menceritakan hadits tersebut kepadanya. Maka Abu Sa'id pun berkata, 
'Tambahkanlah.' Kami berkata, 'Dia tidak menambahkan apa-apa kepada kami.' Abu Sa'id 
lalu berkata, 'Dia telah menceritakan kepada kami dua puluh tahun silam, dan dia ketika itu 
mengumpulkan semua riwayatnya, dan dia telah meninggalkan sebagian. Saya tidak 
mengetahui apakah syaikh (Anas/Abu Hamzah) telah lupa atau membenci untuk 
menceritakannya kepada kalian sehingga kalian bergantung kepadaku.' Kami pun berkata, 
'Ceritakanlah kepada kami.' Maka Abu Sa'id tertawa seraya membaca: '(Manusia diciptakan 
(bertabiat) tergesa-gesa) (Qs. Al Anbiya: 37). Tidaklah saya menyebutkan ayat ini kepada 
kalian melainkan karena saya berkeinginan untuk menceritakannya kepada kalian (hadits 
tersebut adalah): 'Kemudian aku kembali kepada Rabbku pada keempat kalinya, lalu aku 



memuji-Nya dengan puji-pujian tersebut, kemudian aku menyungkur sujud. Kemudian 
dikatakan kepadaku: 'Wahai Muhammad, angkatkan kepalamu, dan berkatalah niscaya 
kamu didengar, mintalah niscaya kamu diberi, mintalah syafa'at niscaya kamu diberi. 1 Maka 
aku berkata, 'Wahai Rabbku, berikanlah izin kepadaku untuk (mengeluarkan dari neraka) 
orang yang mengucapkan, 'Laa llaaha llaahu (Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) 
melainkan Allah) '. Allah menjawab: 'Itu bukan hakmu, ' atau 'itu bukan hak yang diberikan 
kepadamu, akan tetapi demi Keperkasaan-Ku, Kebesaran-Ku, Keagungan-Ku, dan Kekuasaan- 
ku, sungguh Aku akan mengeluarkan orang yang mengucapkan, 'Laa llaaha llaahu (Tidak ada 
tuhan (yang berhak disembah) selian Allah) '. Perawi berkata, 'Lalu aku bersaksi atas nama 
al-Hasan, bahwa dia telah menceritakannya kepada kami bahwa dia mendengar Anas bin 
Malik. Aku menduga Abu Sa'id berkata, 'Sebelum dua puluh tahun, dan pada waktu itu dia 
mengumpulkan semua riwayatnya.' 


J i lis £ 

jiLo _X>-\ 

-VSl. jJ&b _^L 

5 ^"= = V j(J\ p *- = * -*^t 

S\<s. 

j >_4^' ^6. |^\ jn 

J j-** y* bj^yQ j^> ^ 5 j^Us tii 



IsU^ j\ ^ j\ ISJ ^ vli\ J ^xU*S 

^ > i\ c P Lr ^ j\\ >^\ c ^^^ r y^l4i53 $ ^; 

\jblii]\A^«A-<JiS^ jJ^j^lifld^AfT j<&>\ J j^uj do \ ^-'Ij-c- \S 5 _3 _j2^s^j!j_c-5 

J_jj&3 \joJo Ji \J> <_£ jp *^1 ^j3^y>o \j» i^y> *)f \ (iU J(J\ U ji-ili <*d« ^ j j < 3 | 

ii^Uo J _^i\(iii. j\ \ 

U^ :j3^ il?J j\ vsiyi\ jisUitfft\ jZ>jcI\ 

^1^. ^ ^ li^» U i VilS c^ j Lr i ^tS j jSjtS jlii 

jJLp-ei (jLflj \ j t—* \ £ \ (j* ci\J i <S y^ L**# o* ^ ^ ^ lr^ ^ 3 \ c_-> \ 3^ ^ cy* o^ \ < -r > ^ ^ ly* 

d^\dS\Z j^\fA\'^j\^^j^ 

o^jj-il]^ ^ 3 ^ 3 ^ 33 :^ jis^o j ;_^l 3 is^ ;Jl 4 ^u^Ubills 
ji\ j3^ {^ 2 ^(jl } 4 J 5 j { { Js } yf" J^==^<j 

3 1 ^>t&3 cJTO ' «t — =3-1 C-^31 a1^!\ ^j\^su» i£s\y^aj»S\ Cj^j \^*l)\ jJL> v« 


287. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
Abdullah bin Numair dan keduanya bersepakat dalam susunan kalimat hadits, kecuali 
sesuatu yang ditambah salah satu dari keduanya berupada huruf setelah huruf. Keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada 



kami Abu Hayyan dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata, "(Kami berada bersama 
Rasulullah dalam satu undangan), lalu dipersilahkan kepada beliau daging lengan (kambing) - 
dulu daging ini sangat disukainya- lalu beliau menggigit darinya satu gigitan dan bersabda: 
"Aku adalah penghulu seluruh manusia pada Hari Kiamat, tahukah kalian kenapa demikian? 
Allah mengumpulkan seluruh manusia yang terdahulu sampai yang akan datang pada satu 
dataran tanah, sehingga penyeru dapat memperdengarkan (suaranya) kepada mereka 
semuanya, dan pandangan dapat melihat mereka, serta matahari mendekat mereka. (Lalu 
manusia mengalami kesedihan dan kengerian pada batas yang mereka tidak mampu dan 
sabar menanggungnya), lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, 'Apakah 
kalian tidak memiliki pendapat tentang keadaan yang kalian hadapi dan yang menimpa 
kalian ini?! ' Tidakkah kalian memiliki pendapat, siapa yang dapat memberikan syafa'at untuk 
kalian kepada Rabb kalian? Sebagian lainnya menyatakan (kepada sebagian yang lain), 
'Datanglah kepada bapak kalian Adam', Lalu mereka mendatanginya dan berkata, 'Wahai 
Adam! Engkau adalah bapaknya seluruh manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya 
dan meniupkan dari ruh-Nya kepadamu, serta memerintahkan para malaikat lalu mereka 
sujud padamu dan Allah juga menempatkanmu di surga, tidakkah engkau (bisa) memintakan 
syafaat untuk kami kepada Rabbmu? Tidakkah engkau telah melihat keadaan kami dan yang 
menimpa kami? ' Lalu beliau menjawab, 'Sungguh, pada satu hari Rabbku telah marah 
dengan kemarahan yang mana Dia belum pernah marah sebelum ini seperti itu, dan tidak 
juga marah setelahnya seperti itu. Allah melarangku dari suatu pohon, namun aku 
melanggarnya. Diriku sendiri butuh syafa'at, silahkan pergi menemui selainku, pergilah 
menemui Nuh.' Lalu mereka menemui Nuh seraya berkata, 'Wahai Nuh! Engkau adalah rasul 
pertama dari penduduk bumi, dan Allah telah menamakanmu hamba yang bersyukur. 
Tidakkah engkau dapat memintakan syafaat untuk kami kepada Rabbmu? Tidakkah engkau 
telah melihat keadaan kami dan yang menimpa kami? ' Lalu beliau menjawab, 'Sungguh, 
disatu hari Rabbku telah marah dengan kemarahan yang mana Dia belum pernah marah 
seperti itu dan tidak juga marah setelahnya seperti itu. Sungguh, dahulu aku memiliki satu 
doa yang aku gunakan untuk menghancurkan kaumku. Diriku sendiri butuh syafaat, pergilah 
menemui selainku! Pergilah menemui Ibrahim! ' Lalu mereka menemui Ibrahim seraya 
berkata, 'Wahai Ibrahim! Engkau adalah nabi Allah dan khalil-Nya dari penduduk bumi, 
mintakanlah syafaat untuk kami kepada Rabbmu? Tidakkah engkau telah melihat keadaan 
kami? ' Lalu beliau menjawab, 'Sungguh, disatu hari Rabbku telah marah dengan kemarahan 
yang mana Dia belum pernah marah sebelum ini seperti itu dan tidak juga marah setelahnya 
seperti itu. Aku dahulu pernah berdusta dengan tiga kedustaan -lalu beliau sebutkan hal 
tersebut-, diriku sendiri butuh syafaat. Pergilah menemui selainku, pergilah menemui Musa! 
' Lalu mereka menemui Musa seraya berkata, 'Wahai Musa! Engkau Rasulullah, Allah 
muliakan engkau atas manusia dengan kerasulan dan kalam Allah, mintakanlah syafa'at 
untuk kami kepada Rabbmu? Tidakkah engkau telah melihat keadaan kami? ' Lalu beliau 
menjawab, 'Sungguh, disatu hari Rabbku telah marah dengan kemarahan yang mana Dia 
belum pernah marah sebelum ini seperti itu dan tidak juga marah setelahnya seperti itu. Aku 
pernah membunuh jiwa yang mana aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya, maka 
diriku sendiri butuh syafaat, maka pergilah menemui selainku, pergilah menemui Isa! ' Lalu 
mereka menemui Isa' seraya berkata, 'Wahai Isa! Engkau adalah Rasulullah dan kalimat-Nya 
dan ruh dari-Nya yang diberikan kepada Maryam, dan engkau telah berbicara pada manusia 
dalam keadaan bayi. Maka mintakanlah syafaat untuk kami kepada Rabbmu? Tidakkah 
engkau telah melihat keadaan kami? ' Lalu beliau menjawab, 'Sungguh, disatu hari Rabbku 
telah marah dengan kemarahan yang mana Dia belum pernah marah sebelum ini seperti itu 
dan tidak juga marah setelahnya seperti itu -dan beliau tidak menyebut satu dosa pun-. 



diriku sendiri lebih butuh syafaat, maka pergilah menemui selainku, pergilah menemui 
Muhammad! ' Lalu mereka menemuiku seraya berkata, 'Wahai Muhammad! Engkau adalah 
Rasulullah dan penutup para nabi, Allah telah mengampuni semua dosamu baik yang telah 
lalu atau yang akan datang, mintakanlah syafaat untuk kami kepada Rabbmu? Tidakkah 
engkau telah melihat keadaan kami dan yang menimpa kami? ' Lalu aku pergi dan datang di 
bawah al-'Arsy, lalu aku bersujud kepada Rabbku kemudian Allah memberiku karunia berupa 
sanjungan dan pujian-pujian baik yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelumku. 
Kemudian diseru, 'Wahai Muhammad! Bangunlah, mintalah pasti diberi, dan mintalah 
syafaat pasti dikabulkan syafaatnya.' Lalu aku bangkit dan berkata, 'Umatku wahai Rabbku! 
Umatku Wahai Rabbku! ' Lalu dijawab, 'Wahai Muhammad! Masukkanlah dari umatmu 
orang yang tidak dihisab atasnya dari pintu al-Aiman (paling kanan) dari pintu-pintu surga.' 
Dan mereka berserikat dengan manusia pada selain pintu itu." Kemudian beliau bersabda: 
"Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya! Sungguh jarak antara dua pintu (yang ada daun 
pintunya) dari pintu-pintu surga seperti antara Makkah dengan Hajar, atau seperti antara 
Makkah dengan Bushra." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Umarah bin al-Qa'qa' dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah 
dia berkata, "Telah diletakkan di hadapan Rasulullah wadah Tsarid (bubur) dan daging, lalu 
beliau mengambil lengan (kambing), dan lengan adalah bagian kambing yang paling beliau 
sukai, lalu beliau menggigitnya dengan satu gigitan. Tatkala beliau melihat para sahabatnya 
tidak menanyakannya, maka beliau berkata: 'Mengapa kalian tidak menanyakan bagaimana.' 
Maka mereka bertanya, 'Bagaimana wahai Rasulullah.' Beliau menjawab, 'Manusia berdiri 
menghadap Rabb semesta alam'. Lalu beliau membawakan hadits tersebut seperti makna 
hadits Abu Hayyan, dari Abu Zur'ah. Kemudian dia menambahkan dalam kisah Ibrahim. 
Maka dia berkata, 'Lalu beliau menyebutkan perkataan Ibrahim tentang planet '(ini ada 
Rabbku) ', juga perkataan Ibrahim berkenaan dengan tuhan sembahan orang-orang musyrik 
(kaumnya) '(bahkan yang telah menghancurkannya adalah yang paling besar ini) ', juga 
perkataan Ibrahim 'Sesungguhnya saya sakit.' Beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwa 
Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya jarak antara dua daun pintu dari daun- 
daun pintu surga adalah bagaikan jarak antara Makkah dan Hajar atau Hajar dan Makkah.' 
Perawi berkata, "Aku tidak mengetahui secara pasti mana yang beliau ucapkan." 





i j ,j& j j3lsl 1^ 

\jL> j&~o 3*-t-^ 


288. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Tharif bin Khalifah al-Bajali telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Abu 
Malik al-Asyja'i dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dan Abu Malik dari Rib'i dari Hudzaifah 
keduanya berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kelak di hari Akhir 
Allah Tabaraka wa Ta'ala akan mengumpulkan semua manusia. Lalu orang-orang mukmin 
bangkit, dan surga telah didekatkan kepada mereka. Mereka mendatangi Nabi Adam seraya 
berkata, 'Wahai ayah kami, mohonkanlah agar pintu surga segera dibukakan untuk kami.' 
Adam menjawab, '(Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian), bukankah yang 
mengeluarkan kalian adalah karena kesalahan bapak kalian dari surga ini? Pergilah kalian 
dan mintalah kepada anakku Ibrahim Khalilullah'. Rasulullah bersabda: "Lalu Ibrahim 
menjawab, 'Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian, aku hanyalah seorang Khalil 
(kekasih) yang di depannya masih ada beberapa orang kekasih. Mintalah kepada Musa 
shallallahu 'alaihi wasallam yang pernah diajak berbicara oleh Allah dalam sebuah 
percakapan'. Maka mereka pun mendatangi Musa shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia 
juga berkata, 'Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian. Mintalah kepada Nabi Isa 
yang telah diciptakan dengan Kalimat Allah dan ditiupkan daripada-Nya'. Tapi Nabi Isa juga 
menolak seraya berkata, 'Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian.' Maka mereka 
pun mendatangi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian dia (muhammad) 
berdiri dan dibukakanlah pintu untuknya, kemudian diutuslah amanah dan silaturrahim 
hingga keduanya berdiri di kedua tepi shirath (jembatan), kanan dan kiri. Lalu orang yang 
paling cepat dari kalian saat melewati shirath adalah seperti kilat." Aku (Abu Hurairah) 
berkata, 'Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, secepat kilat bagaimana maksud tuan? ' Beliau 
menjawab, 'Tidakkah kamu melihat bagaimana kilat itu berlalu dan kembali lagi dengan 
sekejap mata? ' Kemudian yang kedua secepat hembusan angin, lalu secepat burung 
terbang, lalu ada juga orang yang berlari dengan kencang di atasnya disebabkan oleh amal 
kebajikannya. Ketika itu Nabi kalian berdiri di dekat shirath, dan selalu mendoakan, "Wahai 
Rabbku, selamatkanlah dia, selamatkanlah dia". Sampai pada hamba-hamba yang amalannya 
sangat sedikit, hingga ada seorang lelaki yang datang dan tidak dapat menapaki shirath itu 
kecuali dengan merangkak, sedang pada kedua sisinya terdapat rangkaian besi tajam yang 
tergantung dan akan mengambil setiap orang yang diperintahkan untuk diambil, hingga ada 
orang yang selamat tapi tubuhnya tercabik-cabik, dan ada pula orang yang akhirnya 
terlempar ke dalam api neraka. Dan Demi Dzat yang jiwa Abu Hurairah ada di tangan-Nya, 
sesungguhnya dasarnya neraka itu dapat dicapai dengan perjalanan tujuh puluh tahun 
lamanya". 



Bab: Tentang sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Aku adalah yang pertama kali 


memberi syafaat J js<j) 



\&A 'Ji\ ^j3li3lSdUU 


289. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lshaq bin Ibrahim berkata 
Qutaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari al-Mukhtar bin Fulful dari Anas bin Malik 
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku adalah manusia pertama 
yang memberi syafa'at di surga, dan aku adalah nabi yang paling banyak pengikutnya." 


'*\> i ' > » * 





290. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala' telah 
menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Hisyam dari Sufyan dari Mukhtar bin Fulful dari 
Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku adalah 
nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat, dan aku adalah orang yang pertama 
kali mengetuk pintu surga." 




'f 


./ , X 9^ / y 

'X\s '.S9 < \> 9 <0 




291. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah dari al-Mukhtar bin Fulful dia berkata; Anas bin Malik 
berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku adalah pemberi syafa'at pertama 
di surga. Tidaklah seorang nabi dibenarkan (oleh umatnya) sebagaimana aku dibenarkan. 
Dan sungguh, di antara para nabi ada yang tidak dibenarkan oleh umatnya sama sekali, 
kecuali hanya orang-orang seorang laki-laki." 





292. Dan telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Hasyim bin al-Qasim telah menceritakan kepada 



kami Sulaiman bin al-Mughirah dari Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya mendatangi pintu surga pada hari kiamat, lalu 
saya meminta dibukakan. Lalu seorang penjaga (Malaikat) bertanya, 'Siapa kamu? ' Maka 
aku menjawab, 'Muhammad'. Lalu ia berkata, "Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk 
tidak membukakan pintu untuk siapapun, sebelum kamu masuk." 

Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam menyembunyikan doanya sebagai syafaat umatnya 


<> j j AlLc-4li\ \ 3 y* j y* (J ^ <3 ' 


293. Telah menceritakan kepadaku Yunus bin Abdul A'la telah mengabarkan kepada kami 
Abdullah bin Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas dari Ibnu 
Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Setiap Nabi memiliki doa yang dia panjatkan, maka aku 
berkeinginan untuk menyimpan doaku sebagai syafa'at bagi umatku." 


» ^ i''.. »\ • y .1 "*ls **,*'' 


294. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Abd bin Humaid, Zuhair berkata, 
telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Akhi Ibnu Syihab dari pamannya telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin 
Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Setiap Nabi memiliki doa, dan aku berkeinginan -insya Allah- untuk 
menyembunyikan doaku sebagai syafa'at bagi umatku pada hari kiamat." Telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Abd bin Humaid, Zuhair berkata, telah 
menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Akhi 
Ibnu Syihab dari pamannya telah menceritakan kepadaku Amru bin Abu Sufyan bin Asid bin 
Jariyah ats-Tsaqafi seperti itu, dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 



'L,jdS-&\ '&&\* f &\j\&H\ y^ss^Jlss ^ 

3Va£^V^\^ ( ^^i^Viik^_^£^s^c > l^\^LA^j^ Jw&iZjZlSipStf j^jVs 


295. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Amru bin Abu 
Sufyan bin Asid bin Jariyah ats-Tsaqafi telah mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Hurairah 
berkata kepada Ka'ab al-Ahbar, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap Nabi 
memiliki doa yang dia panjatkan, maka aku berkeinginan -insya Allah- untuk 
menyembunyikan doaku sebagai syafa'at bagi umatku pada hari kiamat." Maka Ka'ab 
berkata kepada Abu Hurairah, "Apakah kamu mendengar ini dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam?" Abu Hurairah menjawab, "Ya." 


jjjH' i £ jbZ&Jc* 

■'s j, •*> / ^ **> X 

s ^ ^ 

> 

..i t» 

r^'c^ 




296. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lafazh 
tersebut milik Abu Kuraib, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap Nabi memiliki doa yang mustajab, maka setiap 
nabi menyegerakan doanya, dan sesungguhnya aku menyembunyikan doaku sebagai 
syafa'at bagi umatku pada hari kiamat. Dan insya Allah syafa'atku akan mencakup orang 
yang mati dari kalangan umatku yang tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apa pun." 


^ j, 


297. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Umarah -yaitu Ibnu al-Qa'qa'- dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Setiap Nabi memiliki doa yang mustajab 
yang dia panjatkan sehingga doanya dikabulkan lalu diwujudkan (oleh Allah), dan 
sesungguhnya aku menyembunyikan doaku sebagai syafa'at bagi umatku pada hari kiamat." 



^\ J^4l«^i^U4jCi\^\^\^Si>Jx-i ( ^^ ( J^==^pJL j^ 4 -^ J _J-^J jlS*^ _jjL>i>^JJb 


298. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-Anbari telah menceritakan 
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad -yaitu Ibnu 
Ziyad- dia berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda; "Setiap Nabi memiliki doa yang dia panjatkan untuk umatnya, lalu 
dikabulkan untuknya, dan sesungguhnya aku berkeinginan -insya Allah- untuk mengakhirkan 
doaku sebagai syafa'at bagi umatku pada hari kiamat." 




4^ 


\ iiSluS do A>- J^o ^ A9 (Jli J 4 IJl£- 


299. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan al-Misma'i dan Muhammad bin al- 
Mutsanna serta Ibnu Basysyar telah menceritakan kepada kami, dan lafazh tersebut milik 
Abu Ghassan, mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'adz -yang mereka 
maksud adalah Ibnu Hisyam- dia berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku dari 
Qatadah telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Setiap Nabi memiliki doa yang dia panjatkan untuk umatnya, dan 
sesungguhnya aku (berkeinginan untuk) menyembunyikan doaku sebagai syafa'at bagi 
umatku pada hari kiamat." Dan telah menceritakan kepadaku tentangnya Zuhair bin Harb 
dan Ibnu Abu Khalaf dia berkata, telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah dari Qatadah dengan sanad ini. (dalam jalur lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur 
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku tentangnya Ibrahim bin Sa'id al-Jauhari 
telah menceritakan kepada kami Abu Usamah semuanya dari Mis'ar dari Qatadah dengan 
sanad ini, hanya saja dalam hadits Waki' dia menyebutkan, "Diberikan. 1 Sedangkan dalam 
hadits Abu Usamah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan telah meriwayatkan kepada 
kami Muhammad bin Abdul A'la telah menceritakan kepada kami al-Mu'tamir dari bapaknya 
dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, lalu dia menyebutkan semisal 
hadits Qatadah dari Anas." 





300. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf telah 
menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata, 
telah mengabarkan kepada kami Abu az-Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah 
berkata dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Setiap Nabi memiliki doa yang dia panjatkan 
untuk umatnya, maka aku menyembunyikan doaku sebagai syafa'at bagi umatku pada hari 
kiamat." 


Bab: Doa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bagi umatnya dan tangisannya karena kasih 


J 3 vi J ^Ai\ i r SL£J\ VitS U 


301. Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Abdul A'la ash-Shadafi telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Wahb dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Amru bin al-Harits 
bahwa Bakr bin Sawadah telah menceritakan kepadanya dari Abdurrahman bin Jubair dari 
Abdullah bin Amr bin al-'Ash bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membaca 
firman Allah mengenai Ibrahim: '(Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah 
menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku. Maka 
Sesungguhnya orang itu termasuk golonganku) ' (Qs. Ibrahim: 36) hingga akhir ayat. Dan 
mengenai Isa Alaihissalam: '(Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka 
adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya 
Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) ' (Qs. Al Maidah: 118), kemudian beliau 
mengangkat kedua tangannya seraya berdo'a: "Ya Allah, selamatkanlah umatku, 
selamatkanlah umatku, " dengan bercucuran air mata. Kemudian Allah 'azza wajalla berkata 
kepada malaikat Jibril: "Temuilah Muhammad -dan Rabbmulah yang lebih tahu- dan 
tanyakan kepadanya, 'Apa yang membuatmu menangis? ' Maka malaikat Jibril pun bertanya 
kepada beliau, dan beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawabnya dengan apa yang 
dikatakan Allah-dan Allah lebih mengetahui hal itu-. Kemudian Allah berkata: 'Wahai Jibril, 



temuilah Muhammad dan katakan bahwa Kami akan membuatmu senang dengan umatmu 
dan tidak akan membuatmu sedih karenanya (Kami akan menyelamatkan semua umatmu- 
pent) 

Bab: Penjelasan bahwa orang yang mati dalam kekafiran akan masuk neraka dan tidak 
akan mendapatkan syafaat jljLo) 




302. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari 
Anas bahwa seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?" Beliau 
menjawab, "Dia di dalam neraka." Ketika laki-laki tersebut berlalu pergi, maka beliau 
memanggilnya seraya berkata: "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di dalam neraka." 


Bab: Tentang firman Allah "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang 
terdekat," (d#-> 





'A'j \is £ 


Vii\ ^ ^ VS ^ Vii\ ^ v 4Ll]\ 

Jk jj\$\ 



303. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Abdul Malik bin Umair dari Musa bin 
Thalhah dari Abu Hurairah dia berkata, "Ketika turun ayat: '(Berilah peringatan kepada kaum 
kerabatmu yang terdekat) ' (Qs. Asy Syu'ara': 214). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menyeru kaum Quraisy hingga mereka semua berkumpul. Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, kemudian beliau berbicara secara umum dan secara khusus. Beliau 
bersabda lagi: 'Wahai Bani Ka'ab bin Luaiy, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani 
Murrah bin Ka'ab, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani Abdul Syams, 
selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani Abdul Manaf, selamatkanlah diri kamu dari 



Neraka. Wahai Bani Hasyim, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani Abdul 
Mutthalib, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Fatimah, selamatkanlah diri kamu 
dari Neraka. Sesungguhnya aku tidak memiliki (kekuatan sedikit pun untuk) menolak siksaan 
Allah kepadamu sedikit pun, selain kalian adalah kerabatku, maka aku akan menyambung 
tali kerabat tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Qawariri 
telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Abdul Malik bin Umair dengan sanad ini, 
namun hadits Jarir lebih lengkap. 



^ y c \s { j'Aj } dJjsllidJlSlLU 



304. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Waki' dan Yunus bin Bukair keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Ketika 
turun ayat, '(Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang dekat) ' Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di atas Shafa seraya berkata: 'Wahai Fathimah binti 
Muhammad, wahai Shafiyah binti Abdul Muththalib, wahai bani Abdul Muththalib, aku tidak 
memiliki kekuatan sedikit pun untuk menolak siksa Allah dari kalian, maka kalian mintalah 
dari hartaku sekehendak kalian'." 


^s>~ j 

3 ,^3is3iss ^ 


4 W /2 V • ' 




/ ^ ♦* *♦ ^ 

\ jS j ^lLc-4li \ j^> J, \ ^ \ ^ \ 


305. Dan telah menceritakan kepadaku Flarmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, 
telah mengabarkan kepadaku Ibnu al-Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa 
Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika turun ayat ini 
kepadanya: '(Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang dekat) ' (Qs. Asy Syu'ara': 
214). Beliau bersabda: "Wahai sekelompok orang Quraisy, belilah diri kalian dari Allah, aku 
tidak dapat melindungi kalian dari siksa Allah sedikit pun, wahai bani Abd al-Muththalib, aku 
tidak dapat melindungi kalian dari siksa Allah sedikit pun, wahai Abbas bin Abd al- 



Muththalib, aku tidak dapat melindungi kalian dari siksa Allah sedikit pun, wahai Shafiyyah, 
bibi Rasulullah, aku tidak dapat melindungi kalian dari siksa Allah sedikit pun, wahai Fatimah 
binti Rasulullah, mintalah kepadaku sesuatu yang kamu kehendaki, aku tidak dapat 
melindungi kalian dari siksa Allah sedikit pun." Dan telah menceritakan kepadaku Amru an- 
Naqid telah menceritakan kepadaku Muawiyah bin Amru telah menceritakan kepadaku 
Zaidah telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Dzakwan dari al-A'raj dari Abu Hurairah 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisal ini." 




' *» j ^ ’ 

^>1 ^ 

j s s / 


306. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil al-Jahdari telah menceritakan kepada kami 
Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami at-Taimi dari Abu Utsman dari Qabishah bin 
al-Mukhariq dan Zuhair bin Amru keduanya berkata, "Ketika turun ayat: '(Dan berilah 
peringatan kepada keluargamu yang dekat) 1 (Qs. Asy Syu'ara': 214). Dia berkata, 'Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bertolak ke bebatuan di gunung, lalu menaiki batu yang paling 
tinggi, kemudian berseru: 'Wahai bani Abd Manaf, sesungguhnya aku pemberi peringatan, 
sesungguhnya perumpamaanku dan kalian adalah seperti perumpamaan seorang laki-laki 
melihat musuh, lalu beranjak menjaga keluarganya, lalu dia khawatir musuhnya 
mendahuluinya, lalu dia mulai berteriak, 'Wahai sahabat-sahabatku'." Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Abd al-A'la telah menceritakan kepadaku al- 
Mu'tamir dari bapaknya telah menceritakan kepadaku Abu Utsman dari Zuhair bin Amru dan 
Qabishah bin Mukhariq dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisalnya." 


> y 
•* 




j>\\& 

jlsut ^i\ 



l*kj\z J>\\& jS\s \j^Ji\ 

cjru^S^Acib } 


307. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari al-A'masy dari Amru bin Murrah dari Sa'id bin 
Jubair dari Ibnu Abbas dia berkata, "Tatakala turun ayat: '(Berilah peringatan kepada kaum 
kerabatmu yang terdekat yaitu kaum kerabatmu yang benar-benar ikhlas) 1 (Qs. Asy Syu'ara': 
214). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan menaiki Bukit Soffa lalu 
berteriak seolah-olah memanggil: 'Wahai para sahabatku'. Sebagian mereka tertanya-tanya 
siapakah yang berteriak. Sebagian mereka menjawab, 'Muhammad'. Maka mereka pun 
mulai berkumpul ke arah beliau. Lalu Beliau pun bersabda: "Wahai Bani Fulan! Bani Fulan! 
Bani Fulan! Wahai Bani Abdul Manaf! Wahai Bani Abdul Muththalib! ' Maka mereka semua 
pun menghampiri beliau. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudan bersabda: "Apakah 
pendapat kamu seandainya aku kabarkan kepada kamu bahwa satu pasukan tentera 
berkuda akan keluar melalui kaki bukit ini untuk menyerang kamu. Apakah kamu akan 
mempercayaiku? ' Mereka menjawab, 'Kami tidak pernah mendapati kamu berdusta'. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda lagi: 'Sesungguhnya aku membawa berita 
ancaman kepadamu tentang azab yang pedih'." Ibnu Abbas berkata, "Abu Lahab mencela, 
'Celaka kamu! Apakah kamu minta kami berkumpul hanya untuk mendengar perkara ini 
(yaitu memberitahu berita ancaman azab).' Lantas Abu Lahab berlalu pergi. Maka turunlah 
surat: '(Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya dia akan celaka) ' Demikianlah 
al-A'masy membaca hingga akhir surat." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 
Abu Syaibah dan Abu Kuraib dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah 
dari al-A'masy dengan sanad ini. Dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam naik ke 
atas Shafa pada suatu hari seraya berkata, 'Wahai sahabat-sahabatku', sebagaimana hadits 
Abu Usamah, dan dia tidak menyebutkan turunya ayat, '(Berilah peringatan kepada kaum 
kerabatmu yang terdekat)." 


Bab: Syafaat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk Abu Thalib 




♦* ^ *'/• 


308. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar al-Qawariri dan Muhammad 
bin Abu Bakar al-Muqaddami serta Muhammad bin Abdul Malik al-Umawi mereka berkata, 
telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abdul Malik bin Umair dari Abdullah bin 



al-Harits bin Naufal dari al-Abbas bin Abdul Muththalib bahwa ia berkata, "Wahai Rasulullah! 
Apakah kamu dapat memberikan sesuatu manfaat kepada Abu Thalib? Sesungguhnya dia 
membelamu (yaitu menolong, menjaga, memenuhi segala keperluan) dan marah kepada 
musuhmu demi keselamatanmu? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab dengan 
sabdanya: 'Ya, dia berada di Neraka yang paling landai. Kalaulah bukan karena aku, niscaya 
dia berada di Neraka yang paling bawah." 


■'s j / '*/ 


309. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Abdul Malik bin Umair dari Abdullah bin al-Harits dia berkata, "Saya mendengar 
al-Abbas berkata, 'Saya berkata, 'Wahai Rasulullah, dahulu Abu Thalib melindungimu dan 
menolongmu, apakah hal tersebut memberikan kemanfaatan kepanya? ' Beliau menjawab: 
'Ya. Aku mendapatinya dalam kobaran neraka lalu aku mengeluarkannya ke dalam neraka 
yang paling landai'." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan dia berkata, telah menceritakan 
kepada kami Abdul Malik bin Umair dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah 
bin al-Harits dia berkata, telah mengabarkan kepadaku al-Abbas bin Abdul Muththalib. 
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dengan sanad ini, dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits Abu Awanah." 




4 \\ 1 ^ \ 9 ' 9 ^v\ K 9 '' 9 y 9 \ 9 ' ? 9 \ \'£\ y V ^ } 9 ** S* y 

*s\j» J jlJo (3 


310. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Laits dari Ibnu al-Had dari Abdullah bin Khabbab dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah disebutkan di sisinya tentang pamannya. Abu 
Thalib. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semoga syafaatku dapat 
menolongnya pada Hari Kiamat sehingga dia diletakkan di dalam Neraka yang paling landai, 
apinya mencapai mata kakinya yang membuat otaknya mendidih." 


Bab: Ahli neraka yang paling ringan siksanya (UIjlc- J jblj jJe>\) 






^iUSsj\ j±; jlS J-£i^\lfr^\ll\ Jil 


311. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Abu Bukari telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Muhammad 
dari Suhail bin Abu Shalih dari an-Nu'man bin Abu Ayyasy dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, penduduk neraka yang paling 
ringan siksanya, dia memakai dua sandal dari api neraka yang mana otaknya mendidih 
disebabkan panasnya kedua sandalnya." 




312. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah 
menceritakan kepada kami Tsabit dari Abu Utsman an-Nahdi dari Ibnu Abbas bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penduduk neraka yang siksanya paling 
ringan adalah Abu Thalib, dia memakai sandal dengan dua sandal yang mana otaknya 
mendidih karena panas keduanya." 















313. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
dan lafazh tersebut milik Ibnu al-Mutsanna, keduanya berkata, telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, aku 
mendengar Abu lshaq berkata, aku mendengar an-Nu'man bin Basyir berkhutbah, dia 
berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya 
orang yang paling ringan azabnya pada Hari Kiamat ialah seorang lelaki yang diletakkan pada 
tapak kakinya dua biji batu dari Neraka, kemudian otaknya mendidih karena sebab panasnya 
keduanya'." 



3li >4 J>\\&Z~j 
\j\l^^>y^\ j y ^ ^ u ji-^J\ jL: uf^io 


314. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari al-A'masy dari Abu lshaq dari an-Nu'man bin Basyir dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya penduduk neraka 
yang paling ringan siksanya adalah orang yang memiliki dua sandal dan dua tali sandal dari 
api neraka, dimana otaknya akan mendidih karena panasnya sandal tersebut sebagaimana 
kuali mendidih. Orang tersebut merasa bahwa tidak ada seorang pun yang siksanya lebih 
pedih daripadanya, padahal siksanya adalah yang paling ringan di antara mereka." 


Bab: Dalil bahwa orang yang mati dalam kekafiran amalannya tidak bermanfaat 


*:*• K'*'* > * x 9 ' . 9 ** \\ * '' f \' v ' & \ s * t * t 'Z s \s *, ** \ 1 1 9 ^ / > f ;. y 


315. Telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Hafs bin Ghiyats dari Dawud dari asy-Sya'bi dari Masruq dari Aisyah dia berkata, "Saya 
berkata, 'Wahai Rasulullah, Ibnu Jud'an (kerabatnya) pada masa jahiliyyah selalu 
bersilaturrahim dan memberi makan orang miskin. Apakah itu memberikan manfaat 
untuknya? ' Beliau menjawab: 'Tidak. Itu tidak memberinya manfaat, karena dia belum 
mengucapkan, 'Rabbku ampunilah kesalahanku pada hari pembalasan'." 


Bab: Berwali kepada orang-orang Mukmin dan memutus hubungan dengan selain mereka 








316. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Hambal telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ismail bin Abu Khalid 
dari Qais dari Amru bin al-'Ash dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda dengan terang-terangan: 'Sesungguhnya keluarga ayahku, yaitu Si Fulan, 



bukanlah sebagai wali bagiku, para waliku adalah Allah dan orang-orang Mukmin yang 
shalih'." 

Bab: Dalil bahwa ada segolongan dari kaum muslimin yang masuk surga tanpa hisap 

i 


^J> \ C^> (JiLa-) 


> „J 
V 9 . 


* \Si > » 


J 


’ /’l 

^>o' 


317. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam bin Ubaidullah al-Jumahi 
telah menceritakan kepada kami ar-Rabi' -yaitu Ibnu Muslim- dari Muhammad bin Ziyad dari 
Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tujuh puluh ribu orang dari 
umatku akan masuk Surga tanpa dihisab." Lalu seorang lelaki berkata, 'Wahai Rasulullah, 
doakanlah kepada Allah supaya aku tergolong dari kalangan mereka'. Beliau pun berdoa: "Ya 
Allah, masukkanlah dia ke dalam golongan mereka itu." Kemudian seorang dari golongan 
Anshar ikut berdiri dan berkata, 'Wahai Rasulullah doakanlah kepada Allah supaya aku 
tergolong dari kalangan mereka'. Beliau bersabda: "Ukkasyah telah mendahului kamu'." Dan 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, aku mendengar 
Muhammad bin Ziyad dia berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, "Aku mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, semisal hadits ar-Rabi'." 




318. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, 
telah menceritakan kepada kami Sa'id bin al-Musayyab bahwa Abu hurairah telah 



menceritakan kepadanya, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tujuh puluh ribu dari umatku akan masuk surga (tanpa dihisab), wajah 
mereka bersinar seperti sinar bulan purnama." Abu Hurairah berkata, "Ukkasyah bin 
Mihshan al-Asadi berdiri mengangkat jubah putih bergaris-garis di atasnya seraya berkata, 
'Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar Dia menjadikanku termasuk golongan 
mereka.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa: "Ya Allah, jadikanlah dia 
termasuk golongan mereka." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu 
telah didahului oleh Ukkasyah'." 


t» ' \ > A -'A'k S\' 

<JU O-c- tp _*>' (J?-**- cA 3 » 


319. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Haiwah dia berkata, telah menceritakan 
kepadaku Abu Yunus dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Tujuh puluh ribu orang dari umatku akan masuk surga, wajah mereka semua 
seperti rembulan." 


'ojfe 'JA. p-f. J<S J * ^ J jIm j L> ^ j 


320. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Khalaf al-bahili telah menceritakan kepada 
kami al-Mu'tamir dari Hisyam bin Hassan dari Muhammad -yaitu Ibnu Sirin- dia berkata, 
telah menceritakan kepadaku Imran dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Akan masuk surga dari golongan umatku sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa hisab." 
Mereka bertanya, 'Siapakah mereka wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: "Meraka dalah 
orang yang tidak melakukan pengobatan kay, tidak melakukan ruqyah, dan mereka 
bertawakkal kepada Rabb mereka." Lalu Ukkasyah berdiri seraya berkata, 'Berdoalah 
untukku agar Allah memasukkanku ke dalam kelompok mereka.' Beliau bersabda: "Kamu 
termasuk mereka." Perawi berkata, "Seorang laki-laki berkata, 'Wahai Nabi Allah, berdoalah 
untukku agar Allah menjadikanku termasuk golongan mereka.' Beliau bersabda: "Kamu telah 
didahului oleh Ukkasyah'." 










bjr& ^.^.Ji^JdJj^^^JdJ^^. 


321. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Abdushshamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Hajib bin Umar Abu 
Husyainah ats-Tsaqafi telah menceritakan kepada kami al-Hakam bin al-'A'raj dari Imran bin 
Hushain bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan masuk surga dari 
golongan umatku sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa hisab." Mereka bertanya, 'Siapakah 
mereka wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab, "Meraka dalah orang yang tidak melakukan 
ruqyah, tidak bertathayyur, dan tidak melakukan pengobatan kay, dan mereka bertawakkal 
kepada Rabb mereka'." 



» I » ^ A' t’-' A' \' *\ 



J\ iSjli ^ \lf\ , 






j 




322. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Abdul Aziz -yaitu Ibnu Abu Hazim- dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh akan masuk surga dari umatku sebanyak 
tujuh puluh ribu orang, atau tujuh ratus ribu -Abu Hazim tidak tahu mana yang beliau 
ucapkan-, mereka masuk ke Surga dalam keadaan berpegangan antara satu sama lain, 
sehingga orang yang pertama tidak akan masuk sehingga orang yang terakhir dari mereka 
memasukinya. Wajah mereka bagaikan sinar bulan purnama." 



j 9 J>\ ^ UI cJ&'j- li ' \ j[d\ JJL\ ^i \ j 

i\^4 



9 i y 9 1* •*+ y * 9 X l * ^ ^J‘g\*^\ y 'l' 9 ' : * \* 9 CT^ * \ K* 'v ^ ^ ^*Kr d I x $1^ ^ 

s S S -*y y / 

'. ^fT Jo ^ ^ ^< •’• < ^JV'i -.i \->-H 


323. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada kami 
Husyaim telah mengabarkan kepada kami Hushain bin Abdurrahman dia berkata, "Saya 
pernah bersama Said bin Jubair lalu dia berkata, 'Siapa di antara kalian yang melihat bintang 
jatuh tadi malam? ' Aku menjawab, 'Aku 1 . Kemudian aku berkata, 'Tapi aku tidak ikut shalat, 
sebab aku disengat (binatang).' Sa'id lalu berkata, "Lantas apa yang kamu perbuat? ' Aku 
menjawab, 'Aku meminta untuk diruqyah.' Sa'id bertanya, 'Apa yang membuatmu untuk 
melakukan hal tersebut? ' Aku menjawab, 'Sebuah hadits yang diceritakan asy-Sya'bi.' Sa'id 
bertanya lagi, 'Apa yang diceritakan asy-Sya'bi kepada kalian.' Aku menjawab, 'Dia telah 
menceritakan kepada kami dari Buraidah bin Hushaib al-Aslami, bahwa dia berkata, "Tidak 
ada Ruqyah kecuali disebabkan oleh penyakit ain dan panas (keracunan)." Maka Sa'id pun 
menjawab, "Telah berbuat baik orang melaksanakan sesuai ap yang telah ia dengar, akan 
tetapi Ibnu Abbas telah menceritakan kepada kami dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Aku telah diperlihatkan oleh Allah beberapa golongan umat manusia. Aku 
lalu melihat seorang nabi yang bersamanya sekumpulan manusia, ada juga nabi yang 
bersama dengan satu atau dua orang lelaki saja, dan seorang nabi tanpa seorang pengikut 
pun. Tiba-tiba diperlihatkan kepada aku sekumpulan orang. Lalu aku menyangka mereka 
adalah dari umatku. Tetapi dikatakan kepadaku, 'Mereka adalah Nabi Musa Alaihissalam dan 
kaumnya. Tetapi lihatlah ke ufuk'. Lalu aku pun melihatnya, ternyata terdapat satu kumpulan 
yang ramai. Lalu dikatakan lagi kepadaku, 'Lihatlah ke ufuk yang lain.' Ternyata di sana juga 
terdapat satu kumpulan yang ramai. Dikatakan kepadaku, 'Ini adalah umatmu dan bersama 
mereka ada tujuh puluh ribu orang yang akan memasuki Surga tanpa dihisab dan disiksa'." 
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangkit lalu masuk ke dalam rumahnya. 
Orang-orang telah memperbincangkan mengenai mereka yang akan dimasukkan ke dalam 
Surga tanpa dihisab dan disiksa. Kemudian sebagian dari mereka berkata, "Mungkin mereka 
adalah orang-orang yang selalu bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ada pula 
yang mengatakan, "Mungkin mereka adalah orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan 
tidak pernah melakukan perbuatan syirik terhadap Allah. Mereka mengemukakan pendapat 
masing-masing. Ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui mereka, 
lalu beliau bertanya: "Apa yang telah kalian perbincangkan?" Mereka pun menerangkan 



keadaan tersebut. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mereka adalah 
orang-orang yang tidak menggunakan ruqyah, tidak meminta supaya diruqyah, tidak 
meramalkan perkara-perkara buruk dan hanya kepada Allah mereka bertawakal." Ukkasyah 
bin Mihshan berdiri lalu berkata, "Berdoalah kepada Allah agar aku termasuk dari kalangan 
mereka." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu termasuk dari kalangan 
mereka." Kemudian seorang lelaki lain berdiri dan berkata, "Berdoalah kepada Allah agar aku 
termasuk dari kalangan mereka." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Ukkasyah telah mendahuluimu." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Hushain dari Sa'id bin 
Jubair telah menceritakan kepada kami Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Telah diperlihatkan kepadaku suatu umat... kemudian dia menyebutkan 
sebagian hadits tersebut semisal dengan hadits Husyaim, dan dia tidak menyebutkan awal 
haditsnya." 


Bab: Umat ini setengah dari penduduk surga £ ) 


> 




. ^ 9 \ 9 % 


324. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin as-Sari telah menceritakan kepada kami 
Abu al-Ahwash dari Abu lshaq dari Amru bin Maimun dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami: 'Tidakkah kamu suka menjadi 
seperempat ahli Surga'. Kata Abdullah, 'Kami pun bertakbir.' Beliau bersabda lagi: 'Tidakkah 
kamu suka seandainya menjadi sepertiga ahli Surga'. Kata Abdullah, 'Kami pun bertakbir'. 
Kemudian Beliau bersabda: "Sesungguhnya aku berharap semoga kalian menjadi separuh 
dari penduduk Surga. Aku akan memberitahu perkara itu kepada kalian tentang hal tersebut. 
Tidaklah keadaan orang-orang Islam yang berada di tengah-tengah orang Kafir melainkan 
seperti sehelai bulu putih pada lembu hitam atau seperti sehelai bulu hitam pada lembu 
putih'." 





>yijjlnjL r j ; isju\;>l)w'j1jpyi 


325. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar dan lafazh milik Ibnu al-Mutsanna, keduanya berkata, telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dari 
Amru bin Maimun dari Abdullah dia berkata, "Kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dalam sebuah kubah sekitar empat puluh orang laki-laki, maka beliau 
bersabda: "Apakah kalian rela menjadi seperempat dari penduduk surga? ' Kami menjawab, 
'Ya.' Lalu beliau bertanya lagi: 'Apakah kalian rela menjadi sepertiga dari penduduk surga? ' 
Kami menjawab, 'Ya.' Maka beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, 
sesungguhnya aku mengharap kalian menjadi setengah dari penduduk surga, hal tersebut 
karena surga tidak akan dimasuki kecuali oleh jiwa yang muslim. Dan tidaklah kalian berada 
pada ahli syirik melainkan seperti bulu putih pada kulit sapi hitam, atau seperti bulu hitam 
pada kulit sapi yang merah'." 





i ^ .♦£ . ?. , 14 ]| ^ x 9 y 9 ^ 9 / C £ a £ 9 y j*. ^ ^ > 9 


\ J» lsii\ J JJtf j> 


326. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Malik dan dia Ibnu 
Mighwal dari Abu lshaq dari Amru bin Maimun dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memberi khutbah kepada kami, lalu beliau menyandarkan 
punggungnya ke kubah yang terbuat dari kulit seraya bersabda: "Ketahuilah, tidak akan 
masuk surga melainkan jiwa yang berserah diri. Ya Allah, apakah aku telah menyampaikan, 
ya Allah persaksikanlah. Apakah kalian rela menjadi seperempat dari penduduk surga? ' Kami 
menjawab, 'Ya.' Lalu beliau bertanya lagi: 'Apakah kalian rela menjadi sepertiga dari 
penduduk surga? ' Kami menjawab, 'Ya.' Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya aku 
mengharap kalian menjadi setengah dari penduduk surga. Dan tidaklah kalian berada pada 
ahli syirik melainkan seperti bulu putih pada kulit sapi hitam, atau seperti bulu hitam pada 
kulit sapi yang merah'." 


Bab: Sabda beliau "Allah berkata kepada Adam 'Masukkanlah ke dalam neraka setiap 
seribu sejumlah sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang J _^5L> _jS 





3l$ J\i (j ' n 





js' ^ 3 ^ jiii\<LoUj3^ ^-'i _?*> 

^ ^^S^b^3^j45J^v4U\3^3^\ jli ( ^liili3li{l»j^i\ 

a1>J\ J_&1 ^3 \>» 0 ' <jl 54 *? ert^ 4^ J 3^^ 3^ J4 - -j J ^ j 

Jiu^ ^S/\ J ^ t <i -=p Ai^5l J-*^ 

^i a 1y >4 J\\i^ju*3\f^\$ j^[?j>hj^%jfa\jy*- ^i^\i^li\ 

j]^\j,\>jjj\>^i}\<? j]^y\jjh\j.iS^\>^i}\? ^il]\ iu$ 

jjl*S\£\£ 6^jj*Ji\ 


327. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu syaibah al-'Absyi telah menceritakan 
kepada kami Jarir dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Sa'id dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah berfirman, "Wahai Adam! Lalu Adam menyahut, 
"Aku penuhi panggilan-Mu dengan senang hati, dan kebaikan ada di tangan-Mu." Allah 
berfirman: "Keluarkan orang yang dikirimkan ke Neraka." Adam bertanya, "Berapa orang 
yang dikirim ke Neraka itu?" Allah berfirman: "Dari setiap seribu orang, dikeluarkan sembilan 
ratus sembilan puluh sembilan orang." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Semua itu terjadi ketika anak-anak beruban: '(Wanita yang hamil akan gugur kandungan 
dan manusia berada di dalam keadaan mabuk, sedangkan sebenarnya mereka tidak mabuk 
tetapi siksa Allah yang amat dahsyat) ' (Qs. Al Hajj: 2). Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam tersebut membingungkan para Sahabat. Maka mereka bertanya, "Wahai 
Rasulullah. Siapakah lelaki itu di antara kami dari seribu orang ini?" Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Bergembiralah kamu karena di antara seribu itu ialah Yakjuj dan 
Makjuj, sedangkan dari kamu hanya satu orang." Kemudian beliau bersabda: "Demi Dzat 
yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya aku mengharapkan kamu menjadi 
seperempat dari penduduk Surga". Maka kami (para Sahabat) memuji Allah dan bertakbir. 
Beliau bersabda lagi: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya aku 
mengharapkan kamu akan menjadi sepertiga dari penduduk Surga." Kami memuji Allah dan 
bertakbir. Kemudian beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, 
sesungguhnya aku mengharapkan kamu menjadi setengah dari penduduk Surga. 
Perumpamaan kamu di tengah-tengah umat lain, bagaikan sehelai bulu putih pada lembu 
hitam atau seperti tanda di betis Keledai." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan 



telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu 
Muawiyah keduanya meriwayatkan dari al-A'masy dengan sanad ini, hanya saja keduanya 
menyebutkan, "Tidaklah kalian berada pada manusia pada waktu itu meliankan seperti bula 
putih pada sapi hitam atau bulu hitam pada sapi putih." Dan keduanya tidak menyebutkan, 
"Seperti tanda di betis keledai." 



3. KITAB: THAHARAH 


Bab: Keutamaan wudlu («- j\\ J^a3) 


J, 

i > 

\_$jb y 


jyt 

S\\ '£-•><> ,l< 9 \S. \Z 


328. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami 
Habban bin Hilal telah menceritakan kepada kami Aban telah menceritakan kepada kami 
Yahya bahwa Zaid telah menceritakan kepadanya, bahwa Abu Sallam telah menceritakan 
kepadanya dari Abu Malik al-Asy'ari dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Bersuci adalah setengah dari iman, alhamdulillah memenuhi timbangan, 
subhanallah dan alhamdulillah keduanya memenuhi, atau salah satunya memenuhi apa yang 
ada antara langit dan bumi, shalat adalah cahaya, sedekah adalah petunjuk, kesabaran 
adalah sinar, dan al-Qur'an adalah hujjah untuk amal kebaikanmu dan hujjah atas amal 
kejelekanmu. Setiap manusia adalah berusaha, maka ada orang yang menjual dirinya 
sehingga membebaskannya atau menghancurkannya." 


Bab: Wajibnya thaharah untuk shalat (S^LyaJJajl $1»^ > yrj) 


jilidi. 

S' / / / f / 

S ^ x S ' S y ' 






329. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Sa'id serta Abu 
kamil al-Jahdari sedang lafazh milik Said, mereka berkata, telah menceritakan kepada kami 
Abu 'Awanah dari Simak bin Harb dari Mush'ab bin Sa'd dia berkata, " Abdullah bin Umar 


menemui Ibnu Amir untuk menjenguknya yang saat itu sedang sakit. Ibnu Amir lalu berkata, 
'Tidakkah engkau mendoakanku wahai Ibnu Umar'. Ibnu Umar menjawab, 'Sesungguhnya 
aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak diterima shalat 
tanpa bersuci, dan tidak diterima sedekah dari pengkhiatan (harta ghanimah) ', dan kamu 
ketika itu berada di Bashrah." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna 
dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Husain bin Ali dari Zaidah. (dalam riwayat lain disebutkan) Abu Bakar dan Waki' berkata dari 
Israil, semuanya dari Simak bin Harb dengan isnad ini dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dengan hadits yang semisalnya." 




330. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq bin Hammam telah menceritakan kepada kami Ma'mar bin Rasyid dari 
Hammam bin Munabbih saudara Wahab bin Munabbih, dia berkata, "Inilah sesuatu yang 
diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Tidak akan diterima shalat seseorang yang berhadas sehingga dia 
berwudlu." 


Bab: Sifat wudlu dan kesempurnaannya 


^iL\ 

_^\\i *•>. j 


331. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin Amru bin Abdullah bin Amru 
bin Sarh dan Harmalah bin Yahya At Tujibi keduanya berkata, telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab bahwa 'Atha' bin Yazid Al Laitsi telah 



menceritakan kepadanya, bahwa Humran budak Utsman, telah menceritakan kepadanya, 
bahwa Utsman bin Affan meminta air untuk berwudlu, kemudian dia membasuh dua tangan 
sebanyak tiga kali, kemudian berkumur-kumur serta memasuk dan mengeluarkan air dari 
hidung. Kemudian ia membasuh muka sebanyak tiga kali dan membasuh tangan kanannya 
hingga ke siku sebanyak tiga kali. Selepas itu, ia membasuh tangan kirinya sama seperti 
beliau membasuh tangan kanan, kemudian mengusap kepalanya dan membasuh kaki kanan 
hingga ke mata kaki sebanyak tiga kali. Selepas itu, ia membasuh kaki kiri, sama seperti 
membasuh kaki kanannya. Kemudian Utsman berkata, 'Aku pernah melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu seperti cara aku berwudlu.' Kemudian dia berkata lagi, 
'Aku juga telah mendengar beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa 
mengambil wudlu seperti cara aku berwudlu kemudian dia menunaikan shalat dua rakaat 
dan tidak berkata-kata antara wudlu dan shalat, maka Allah akan mengampunkan dosa- 
dosanya yang telah lalu'." Ibnu Syihab berkata, "Ulama-ulama kami berkata, 'Wudlu ini 
adalah wudlu yang paling sempurnya yang dilakukan oleh seseorang untuk melakukan 
shalat." 


1 , 

*/. , .<.<1 s>\ . \ , Z' \ s • * <- > vf . * "Z’ s \ y 'i t ; ' s * t si. 

AJjbl^43 > Apo a <jr\JLO 


332. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami bapakku dari Ibnu syihab dari 'Atha' bin 
Yazid al-Laitsi dari Humran budak Utsman, bahwa dia melihat Utsman meminta air wudlu, 
lalu dia menuangkannya pada kedua telapak tangannya tiga kali lalu mencuci kedua 
tangannya. Kemudian ia memasukkan tangan kanannya ke wadah air, lalu berkumur, 
memasukkan air ke dalam hidung dan membuangnya, kemudian membasuh wajahnya tiga 
kali, kemudian membasuh dua tangan kanannya sampai siku tiga kali, kemudian mengusap 
kepalanya, kemudian membasuh kedua kakinya sampai mata kaki tiga kali. Kemudian dia 
berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu seperti 
wudluku ini, kemudian melakukan shalat dua raka'at, di mana dia tidak berbicara di 
dalamnya pada dirinya (tentang perkara dunia), niscaya dia diampuni dosa-dosanya yang 
terdahulu'." 


Bab: Keutamaan wudlu dan shalat setelahnya (AJLc-S^Ua)) j«- 





^^\sSUj^4k .^jf\' Cr ^*L£ i fe.j 

j c i;ui jv&z. 


>. > i 



333. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin sa'id dan Utsman bin Muhammad bin 
Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali sedangkan lafazh tersebut milik Qutaibah, 
lshaq berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang yang lainnya berkata, 
telah menceritakan kepada kami Jarir dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Humran 
budak Utsman, dia berkata, "Saya mendengar Utsman bin affan -sedangkan dia di jendela 
masjid-, lalu muadzdzin mendatanginya ketika Ashar, lalu dia meminta air wudlu, lalu 
berwudlu, kemudian berkata, 'Demi Allah, sungguh aku akan menceritakan kepada kalian 
suatu hadits, kalau bukan karena suatu ayat dalam Kitabullah niscaya aku tidak akan 
menceritakannya kepada kalian. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tidaklah seorang laki-laki muslim berwudlu, lalu memperbagus 
wudlunya, lalu melakukan shalat, melainkan pasti Allah mengampuni dosanya antara dia dan 
shalat sesudahnya'." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada 
kami Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami 
Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah 
menceritakan kepada kami Sufyan semuanya dari Hisyam dengan sanad ini. Dan dalam 
hadits Abu Usamah, 'Lalu dia memperbagus wudlunya kemudian shalat fardlu." 




5 

5 } 


334. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin harb telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih, Ibnu Syihab 
berkata, "Akan tetapi Urwah menceritakan dari Humran bahwa dia berkata, 'Ketika Utsman 
berwudlu, maka dia berkata, 'Demi Allah, sungguh aku akan menceritakan kepada kalian 
sebuah hadits. Demi Allah, kalau bukan suatu ayat dalam Kitabullah niscaya aku tidak akan 
menceritakannya kepada kalian. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tidaklah seorang laki-laki berwudlu, lalu memperbagus wudlunya 
kemudian melakukan shalat melainkan pasti diampuni dosanya antara dia dan shalat 
setelahnya'." Urwah berkata, "Ayat tersebut adalah: '(Sesungguhnya orang-orang yang 



menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) 
dan petunjuk, setelah Kami menerangkan-Nya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu 
dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati...) ' (Qs. Al- 
Baqarah: 159). 


's \ i'tl .. *>*>.' *\ 

V-C-Agj L a i LC- J C*C- (J^O \ J [ji ^ 

<U ^SsJa o*^L^ a^i3J>o ^ ^ j 

fcn/o jj^Uv _ 4ijUt 

Ss'^iSnaiij 


335. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid dan Hajjaj bin asy-Syair keduanya 
meriwayatkan dari Abu al-Walid, Abd berkata, telah menceritakan kepadaku Abu al-Walid 
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Sa'id bin Amru bin Sa'id bin al-Ash telah 
menceritakan kepadaku bapakku dari bapaknya dia berkata, "Kami berada di sisi Utsman, 
lalu dia meminta air wudlu seraya berkata, 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim didatangi shalat fardlu, lalu dia membaguskan 
wudlunya dan khusyu'nya dan shalatnya, melainkan itu menjadi penebus dosa-dosanya 
terdahulu, selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu (berlaku) pada seluruh zaman 1 ." 



^6. Jp$\ 

‘lLoU-1 J 


336. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ahmad bin 'Abdahadl-Dlabbi 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu ad-Darawardi- dari 
Zaid bin Aslam dari Humran budak Utsman, dia berkata, "Saya membawakan Utsman bin 
Affan air wudlu, lalu dia berwudlu, kemudian berkata, 'Sesungguhnya manusia menceritakan 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beberapa hadits yang mana aku tidak mengetahui 
hakikatnya, hanya saja aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu seperti 
wudluku ini, kemudian beliau berkata, 'Barangsiapa berwudlu demikian niscaya dia diampuni 
dosa-dosanya yang telah lalu. Sedangkan shalat dan berjalannya dia ke masjid adalah 
sebagai sunnah." Dan dalam suatu riwayat Ibnu Abdah, "Aku mendatangi Utsman, lalu dia 
berwudlu." 



ji-Vl£.JJld 0 ^i\ ( j1^ r C- 


337. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
Zuhair bin Harb sedangkan lafazhnya milik Qutaibah dan Abu Bakar, mereka berkata, telah 
menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abu an-Nadlar dari Abu Anas bahwa 
Utsman berwudlu di tempat duduk, lalu dia berkata, 'Mahukah kamu jika aku tunjukkan 
bagaimana cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil wudlu? ' Beliau kemudian 
berwudlu tiga kali tiga kali.' Dan Qutaibah menambahkan dalam riwayatnya, Sufyan berkata, 
" Abu an-Nadlar berkata dari Abu Anas dia berkata, "Dan di sisinya ada beberapa orang laki- 
laki dari kalangan sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 




338. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala dan lshaq bin 
Ibrahim semuanya meriwayatkan dari Waki', Abu Kuraib berkata, telah menceritakan kepada 
kami Waki' dari Mis'ar dari Jami' bin Syaddad Abu Shakhrah dia berkata, "Saya mendengar 
Humran bin Aban dia berkata, "Dahulu aku pernah meletakkan air wudlu untuk Utsman. 
Tidaklah datang kepadanya suatu hari melainkan dia memperbanyak (bersuci) dengan air 
sedikit." Utsman berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan kepada kami 
ketika kami kembali dari shalat -Mis'ar berkata; Aku menduga shalat Ashar-, seraya 
bersabda: "Saya tidak tahu apakah aku menceritakan kepada kalian dengan sesuatu atau 
berdiam diri." Maka kami bertanya, "Wahai Rasulullah, jika itu baik maka ceritakanlah 
kepada kami. Dan apabila tidak baik maka Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui 
(kemaslahatannya)." Beliau bersabda: "Tidaklah seorang muslim pun bersuci lalu 
menyempurnakan bersucinya sebagimana Allah telah mewajibkan kepadanya, lalu 
melakukan shalat lima waktu melainkan itu menjadi penebus dosa antara keduanya." 










> > 


<^o 







339. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada 
kami bapakku, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far semuanya berkata, telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dari Jami' bin syaddad dia berkata, "Saya mendengar Humran bin Aban 
menceritakan kepada Abu Burdah di masjid ini pada masa pemerintahan Bisyr, bahwa 
Utsman bin Affan berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa 
menyempurnakan wudlunya sebagaimana diperintahkan Allah kepadanya, lalu melakukan 
shalat fardlu, maka itu adalah penebus dosa antara keduanya'." Ini hadits Mu'adz, dan dalam 
hadits Ghundar tidak ada lafazh, "Pada masa pemerintahan Bisyr." Dan tidak pula 
menyebutkan, "Shalat fardlu." 


i -^ 31 &4t 

\jo 


340. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahab dia berkata, telah menceritakan kepadaku Makhramah bin Bukari dari bapaknya 
dari Humran mantan budak Utsman, dia berkata, "Suatu hari Utsman bin Affan berwudlu 
dengan wudlu yang bagus kemudian dia berkata, 'Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam berwudlu, lalu membaguskan wudlunya, kemudian beliau bersabda: 'Barangsiapa 
berwudlu demikian, kemudian keluar pergi ke masjid, tidak ada yang membangkitkannya 
kecuali shalat itu niscaya akan diampuni dosanya yang masih ada'." 




341. Dan telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir dan Yunus bin Abdul A'la 
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Amru bin al- 



Harits bahwa Hukaim bin Abdullah al-Qurasyi telah menceritakan kepadanya, bahwa Nafi' 
bin Jubair dan Abdullah bin Abu salamah keduanya telah menceritakan kepadanya, bahwa 
Muadz bin Abdurrahman telah menceritakan kepada mereka berdua dari Humran mantan 
budak Utsman bin Affan, dari Utsman bin Affan dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu untuk shalat, lalu 
menyempurnakan wudlunya, kemudian berjalan menuju shalatnya yang fardlu, lalu dia 
melaksanakannya bersama manusia, atau bersama jama'ah, atau di masjid, niscaya Allah 
akan mengampuni dosa-dosanya." 

Bab: Shalat lima waktu, jumat hingga jumat berikutnya dan ramadan hingga ramadan 



> » / 




342. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ali bin 
Hujr semuanya dari Ismail, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin 
Ja'far telah mengabarkanku al-Ala' bin Abdurrahman bin Ya'qub mantan budak al-Huraqah, 
dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Shalat lima waktu dan shalat Jum'at ke Jum'at berikutnya adalah penghapus untuk dosa 
antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar." 




343. Telah menceritakan kepadaku Nashr bin Ali al-Jahdlami telah mengabarkan kepada 
kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat lima waktu dan shalat Jum'at 
ke Jum'at berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya." 




344. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir dan Harun bin Sa'id al-Aili keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab dari Abu Shakhr bahwa Umar bin 
lshaq mantan budak Zaidah, telah menceritakan kepadanya, dari bapaknya dari Abu 
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat lima waktu dan 



shalat Jum'at ke Jum'at berikutnya, dan Ramadlan ke Ramadlan berikutnya adalah 
penghapus untuk dosa antara keduanya apabila dia menjauhi dosa besar." 

Bab: Doa yang dianjurkan setelah wudlu («. ^ j\\) 




'S 

UjUlljTcP^vl^ljJkS^\ J 

5^-^- (jJ **■ j}^* ^>bs>~ t_Al>J\£P AJ j 



j^jj 


345. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Muawiyah bin Shalih 
dari Rabi'ah -yaitu Ibnu Yazid- dari Abu Idris al-Khaulani dari Uqbah bin Amir. (dalam riwayat 
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku Abu Utsman dari Jubair bin Nufair dari 
Uqbah bin Amir dia berkata, "Dahulu kami menggembala unta, lalu datanglah malam, maka 
aku mengistirahatkannya dengan memberikan makan malam. Lalu aku mendapati Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri berbicara kepada manusia. Dan dari sebagian sabdanya 
yang aku dengar adalah: 'Tidaklah seorang muslim berwudlu lalu menyempurnakan 
wudlunya, kemudian mendirikan shalat dua rakaat dengan menghadapkan hati dan 
wajahnya, kecuali surga wajib diberikan kepadanya." Uqbah berkata, 'Maka aku berkata, 
'Alangkah baiknya ini, ' tiba-tiba seorang pembicara di depanku berkata, 'Yang sebelumnya 
adalah lebih bagus'. Saat aku lihat, ternyata dia adalah Umar.' Uqbah lalu berkata, 
'Sesungguhnya aku telah melihatmu datang barusan." Umar lalu menyebutkan, "Tidaklah 
salah seorang di antara kalian berwudlu, lalu menyampaikan wudlunya atau 
menyempurnakan wudlunya kemudian dia bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak 
disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya melainkan 
pintu surga yang delapan akan dibukakan untuknya. Dia masuk dari pintu manapun yang dia 



kehendaki'." Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Zaid bin al-Hubab telah menceritakan kepada kami Muawiyah 
bin Shalih dari Rabi'ah bin Yazid dari Abu Idris al-Khaulani dan Abu Utsman dari Jubair bin 
Nufair bin Malik al-Hadlrami dari Uqbah bin Amir al-Juhani bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda. ..Lalu dia menyebutkan hadits semisalnya, hanya saja dia 
menyebutkan, "Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain 
Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah 
hamba dan utusan-Nya." 


Bab: Wudlunya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 



£**** * Jo <1^5^ AjJo Jjlis 


iU. 


u *• 


^ ^ ^ / / 


346. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin ash-Shabbah telah menceritakan kepada 
kami Khalid bin Abdullah dari Amru bin Yahya bin Umarah dari bapaknya dari Abdullah bin 
Zaid bin 'Ashim al-Anshari salah seorangh sahabat, ia mengatakan bahwa ia pernha ditanya, 
'Tunjukkan kepada kami cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu! ' Abdullah lalu 
minta satu wadah air, ia lalu menuangkan sedikit air ke atas kedua tapak tangan dan 
membasuhnya sebanyak tiga kali. Kemudian dia memasukkan tangan ke dalam wadah untuk 
menciduk air (dengan tangannya) dan berkumur-kumur serta memasukkan air ke dalam 



hidung dengan air yang sama sebanyak tiga kali dari satu telapak tangan. Kemudian dia 
menciduk air sekali lagi lalu membasuh muka sebanyak tiga kali. Selepas itu, dia menciduk 
lagi dengan tangannya lalu membasuh tangan hingga ke siku dua kali-dua kali. Kemudian dia 
menciduk lagi lalu mengusap kepala dengan cara menyapu tangannya dari arah depan 
kepala ke arah belakang, kemudian dia membasuh kedua kakinya hingga ke mata kaki. 
Selepas itu, dia berkata, 'Beginilah cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wudlu'." Dan 
telah menceritakan kepadaku al-Qasim bin Zakariya telah menceritakan kepada kami Khalid 
bin Makhlad dari Sulaiman dia adalah Ibnu Bilal, dari Amru bin Yahya dengan isnad ini hadits, 
seperti hadits tersebut, dan tidak menyebutkan kata 'al-Ka'bain'." Dan telah menceritakan 
kepadaku lshaq bin Musa al-Anshari telah menceritakan kepada kami Ma'n telah 
menceritakan kepada kami Malik bin Anas dari Amru bin Yahya dengan isnad ini, dan dia 
menyebutkan, "Abdullah berkumur dan beristintsar sebanyak tiga kali, ' dan tidak 
mengatakan 'dari satu tangan'." Dan dia menambahkan setelah perkataannya, "Lalu dia 
menyapunya dari depan dan belakang, dan memulainya dari arah depan kepalanya. 
Kemudian dia mulai dengan keduanya kepada jambulnya, kemudian mengembalikannya 
hingga kembali ke tampat semula yang mana dia memulai darinya. Lalu dia membasuh 
kedua kakinya." Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Bisyr al-'Abdi telah 
menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah 
menceritakan kepada kami Amru bin Yahya dengan semisal isnad mereka, lalu menceritakan 
hadits tersebut. Dan dia menyebutkan di dalamnya, "Lalu dia berkumur-kumur dan 
beristinsaq (memasukkan air ke dalam hidung) lalu beristintsar (mengelurkan air dari dalam 
hidung) tiga kali cidukan." Dan dia juga menyebutkan, "Lalu dia mengusap kepalanya, lalu 
memulainya dengan cara dari depan ke belakang satu kali." Bahz berkata, "Wuhaib 
mendektekan hadits ini kepadaku." Dan Wuhaib berkata, "Amru bin Yahya mendektekan 
hadits ini kepadaku dua kali." 




347. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan 
telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili dan Abu ath-Thahir mereka berkata, 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami Amru bin al- 
Harits bahwa Habban bin Wasi' telah menceritakan kepadanya, bahwa bapaknya 
menceritakan kepadanya, bahwa dia mendengar Abdullah bin Zaid bin Ashim al-Mazini 
menyebutkan, bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu, lalu 
berkumur-kumur kemudian beristintsar (memasukkan air ke hidung), kemudian membasuh 
wajahnya tiga kali, tangannya sebelah kanan tiga kali dan yang sebelah kiri tiga kali, lalu 
mengusap kepalanya dengan air yang bukan sisa air dari tangannya, dan mencuci kedua 
kakinya hingga membersihkan keduanya." Abu ath-Thahir berkata, telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Wahab dari Amru bin al-Harits. 



Bab: Ganjil dalam istisntsar dan istijmar j 




348. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Amru an-Naqid serta 
Muhammad bin Abdullah bin Numair semuanya meriwayatkan dari Ibnu Uyainah, Qutaibah 
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu 
Hurairah dan dia merafa'kannya (sampai) kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda: "Apabila seseorang dari kamu bersuci dengan batu, hendaklah dia melakukannya 
dengan bilangan ganjil, dan apabila dia berwudlu hendaklah dia memasukkan air ke dalam 
hidungnya kemudian dia menghembuskan air itu keluar." 


y&$4+\£\lA£ 


349. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq bin Hammam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin 
Munabbih dia berkata, ini yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Muhammad 
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia menyebutkan hadits-hadits darinya, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian berwudlu hendaklah 
dia menghirup air dengan kedua lubang hidungnya kemudian mengeluarkannya." 


> \ s* **-'\' *' X\' \ '> * A >v.C\' , vX\' >*.' 

^3iSoX jiJ\ 


350. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membacakannya di 
hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari bapakku Idris al-Khaulani dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu hendaklah 
beristintsar (mengeluarkan air dari hidungnya), dan barangsiapa beristijmar (bersuci dengan 
batu) hendaklah mengganjilkan bilangannya." Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 
Manshur telah menceritakan kepada kami Hassan bin Ibrahim telah menceritakan kepada 



kami Yunus bin Yazid. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku 
Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan 
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Abu Idris al-Khaulani bahwa 
dia mendengar Abu Hurairah dan Abu Sa'id al-Khudri keduanya berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata seperti hadits tersebut." 






o> 


lio\ 





351. Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin al-Hakam al-Abdi telah menceritakan kepada 
kami Abdul Aziz -yakni ad-Darawardi- dari Ibnu al-Had dari Muhammad bin Ibrahim dari Isa 
bin Thalhah dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila 
salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya maka hendaklah dia beristintsar 
(mengeluarkan air dari hidung) tiga kali, karena setan bermalam pada batang hidungnya." 





352. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' berkata 
Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu az-Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin 
Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari 
kalian beristijmar (bersuci dengan batu), maka hendaklah dia mengganjilkan bilangannya." 


Bab: Wajibnya membasuh kedua kaki dengan sempurna 

’ 0 £* r J.y 0 }i 

jAlLc-4Ji\ ^ AsAjioLc-^^C- A»oCi\ j\ 






-X>- 


ylj j 'JZsjYji J^\ 











4]i-»_> pjLu j AlLc-^Ii^ 1 J^> ^-U\ ^C- l^£c- J^As 


353. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili dan Abu ath-Thahir serta Ahmad 
bin Isa mereka berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb dari 
Makhramah bin Bukair dari bapaknya dari Salim mantan budak Syaddad, dia berkata, "Saya 
mendatangi Aisyah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada hari wafatnya Sa'd bin Abu 
Waqqash. Kemudian Abdurrahman bin Abu Bakar masuk dan berwudlu di sisinya, maka 
Aisyah berkata, 'Wahai Abdurrahman, sempurnakanlah wudlumu, karena aku mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Celakalah bagi tumit-tumit (yang tidak 
terbasuh air wudlu) dengan api neraka." Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin 
Yahya telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami Haiwah 
telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdurrahman bahwa Abu Abdullah 
mantan budak Syaddad bin al-Had, telah menceritakan kepadanya, bahwa dia pernah 
singgah di tempat Aisyah ....lalu dia menyebutkan hadits darinya, dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan hadits yang semisal." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Hatim dan Abu Ma'n ar-Raqasyi keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Umar 
bin Yunus telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Abu Katsir dia berkata, telah menceritakan kepadaku, atau kami Abu 
Salamah bin Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Salim mantan budak al-Mahri, 
dia berkata, "Aku dan Abdurrahman bin Abu Bakar keluar untuk mengantar jenazah Sa'd bin 
Abu Waqqash, lalu kami melewati pintu kamar Aisyah ...lalu dia menyebutkan hadits darinya 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits tersebut." Telah menceritakan kepada 
kami Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin A'yan telah 
menceritakan kepada kami Fulaih telah menceritakan kepada kami Nu'aim bin Abdullah dari 
Salim mantan budak Syaddad bin al-Had, dia berkata, "Aku sedang bersama Aisyah 
radliallahu 'anha... lalu dia menyebutkan hadits darinya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
seperti hadits tersebut." 





-' ‘ 's 's * ' ? * 


354. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami lshaq telah 
mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari Hilal bin Yisaf dari Abu Yahya dari 
Abdullah bin Amru dia berkata, "Suatu hari, kami pulang bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dari Makkah menuju Madinah. Di pertengahan jalan, ketika kami tiba di 
suatu tempat yang mempunyai air, maka kami dapati sekelompok manusia dalam keadaan 
tergesa-gesa mengambil wudlu karena waktu Ashar hampir habis. Ketika kami menghampiri 
mereka, kami dapati tumit-tumit mereka kering tidak dibasahi air. Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Celakalah bagi tumit-tumit (yang tidak terbasuh 
dengan air wudlu) dengan api Neraka. Sempurnakanlah wudlu kalian dengan baik." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Waki' dari Sufyan. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada 
kami Ibnu al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far dia berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya 
dari Manshur dengan sanad ini, dan pada hadits Syu'bah tidak ada lafazh, "Sempurnakanlah 
wudlu kalian." Dan dalam haditsnya dari Abu Yahya al-A'raj. 




355. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh dan Abu Kamil al-Jahdari 
semuanya dari Abu Awanah, Abu Kamil berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr 
dari Yusuf bin Mahak dari Abdullah bin Amru dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
meninggalkan kami (lebih dahulu) dalam suatu perjalanan yang kami lakukan, maka kami 
mendapati beliau ketika waktu shalat Ashar telah tiba, maka kami mulai membasuh kaki-kaki 
kami, tiba-tiba beliau bersabda: "Celakalah bagi tumit-tumit (yang tidak terbasuh air wudlu) 
dengan api neraka. Sempurnakanlah wudlu kalian dengan baik'." 




356. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam al-Jumahi telah 
menceritakan kepada kami ar-Rabi' -yaitu bin Muslim- dari Muhammad -yaitu Ibnu Ziyad- 
dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat seorang laki-laki belum 
mencuci kedua tumitnya, maka beliau bersabda: "Celakalah tumit-tumit (yang tidak terbasuh 
air wudlu) dengan api neraka." 




jS^W 'J, y*J\ 


j j^-c- 


357. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Abu Bakar bin Abu Syaibah serta Abu 
Kuraib mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Muhammad 
bin Ziyad dari Abu Hurairah, bahwa dia melihat sekelompok orang sedang berwudlu untuk 
bersuci, maka dia berkata, "Sempurnakanlah wudlu itu, karena aku mendengar Abu al-Qasim 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Celakalah tumit-tumit (yang tidak terbasuh air wudlu) 
dengan api Neraka'." 








358. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Celakalah tumit-tumit (yang tidak terbasuh air wudlu) dengan api 
Neraka'." 


Bab: Wajibnya mencakupkan air ke seluruh bagian anggota thaharah (c^Lla^c-j j>-j 

V.\ t-\ 










359. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami al- 
Hasan bin Muhammad bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu az-Zubair 
dari Jabir telah mengabarkan kepadaku Umar bin al-Khaththab, bahwa seorang laki-laki 
berwudlu lalu meninggalkan (kering) satu tempat kuku di atas kakinya, saat Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam melihatnya, maka beliau pun bersabda: "Kembali dan perbaguslah 
wudlumu." Maka dia kembali kemudian melakukan shalat. 


Bab: Keluarnya dosa bersama dengan air wudlu («. 




J, 

aLU-J^ Ji ^TgjULa\g^% 

j, 

jf\ gjl .Uftgl'&- j'.;i.i^ALkt oj- >-*&- J 6^.uS> >5 >TiSjiui\ 

^ Jt.ui\ >3 


360. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id dari Malik bin Anas. (dalam riwayat 
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir dan lafazh tersebut 
miliknya, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahab dari Malik bin Anas dari 
Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Apabila seorang muslim atau mukmin berwudlu, lalu membasuh 
wajahnya, maka keluar dari wajahnya segala kesalahan yang dia lihat dengan kedua matanya 
bersama turunnya air wudlu, atau bersama akhir dari tetesan air. Apabila dia membasuh 
kedua tangannya, maka keluar dari kedua tangannya semua kesalahan yang dilakukan oleh 
kedua tangannya bersama dengan turunnya air, atau akhir dari tetesan air hingga dia keluar 
dalam keadaan bersih dari dosa." 


-tol loLcS 


* > 


c . >. 


u 






361. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ma'mar bin Rib'i al-Qaisi telah 
menceritakan kepada kami Abu Hisyam al-Makhzumi dari Abdul Wahid -yaitu Ibnu Ziyad- 
telah menceritakan kepada kami Utsman bin Hakim telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin al-Munkadir dari Humran dari Utsman bin Affan dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu, lalu membaguskan wudlunya, 
niscaya kesalahan-kesalahannya keluar dari badannya hingga keluar dari bawah kuku- 
kukunya." 


Bab: Sunahnya memperpanjang cahaya putih dalam wudlu ( 




'Jr ^ \ J ^ u \j^-^ 0 ‘^ -Wa«^ (j < (_^^‘ \ <J^~ (■SJ/’’-*^^-^ 


* 7. .?^ A 


i\ 


362. Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib Muhammad Ibnul 'Ala' dan al Qasim bin 
Zakariya bin Dinar dan Abd bin Humaid mereka berkata; telah menceritakan kepada kami 
Khalid bin Makhlad dari Sulaiman bin Bilal telah menceritakan kepadaku Umarah bin Ghaziah 
al Anshari dari Nu'aim bin Abdullah al Mujmir ia berkata, "Aku melihat Abu Hurairah 
berwudlu, ia membasuh muka dan membaguskannya, kemudian membasuh tangan 
kanannya hingga sampai lengan, kemudian membasuh tangan kirinya hingga sampai lengan. 
Setelah itu mengusap kepala, kemudian membasuh kaki kanannya hingga betis, kemudian 
membasuh kaki kirinya hingga betis. Kemudian ia berkata, "Seperti ini aku melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu." Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam kemudian bersabda: "Kalian pada hari kiamat akan bersinar karena sempurnanya 
wudlu, maka siapa dari kalian bisa memperpanjang cahayanya sinarnya hendaklah ia 
lakukan." 




363. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bin al-Harits dari Sa'id bin Abu Hilal 
dari Nu'aim bin Abdullah bahwa dia melihat Abu Hurairah berwudlu, lalu membasuh 
wajahnya dan kedua tangannya hingga hampir mencapai lengan, kemudian membasuh 
kedua kakinya hingga meninggi sampai pada kedua betisnya, kemudian dia berkata, "Aku 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya umatku datang 
pada hari kiamat dalam keadaan putih bercahaya disebabkan bekas wudlu. Maka 
barangsiapa di antara kalian mampu untuk memanjangkan putih pada wajahnya maka 
hendaklah dia melakukannya'." 


jls pLi j \ \ J ijA j y* (j ^ ij . ' <3 ' 

IjA Jg\h\ IjA ji 



jJlC- 




364. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id dan Ibnu Abu Umar semuanya 
meriwayatkan dari Marwan al-Fazari, Ibnu Abu Umar berkata, telah menceritakan kepada 
kami Marwan dari Abu Malik al-Asyja'i Sa'd bin Thariq dari Abu Hazm dari Abu Hurairah 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhya telagaku lebih jauh 
daripada jarak Ailah dengan Adn. Sungguh ia lebih putih daripada salju, dan lebih manis 
daripada madu yang dicampur susu. Dan sungguh, wadahnya lebih banyak daripada jumlah 
bintang. Dan sungguh, aku menghalangi manusia darinya sebagaimana seorang laki-laki 
menghalau unta manusia dari telaganya." Mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah tuan 
mengenal kami pada waktu itu? ' Beliau menjawab: 'Ya. Aku mengenal. Kalian memiliki 
tanda yang tidak dimiliki oleh umat-umat selainnya. Kalian muncul padaku dalam keadaan 
putih bersinar disebabkan bekas air wudlu'." 


* ' "> t t'' ' ' * 





365. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Washil bin Abdul A'la sedangkan 
lafazh tersebut milik Washil, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail 
dari Abu Malik al-Asyja'i dari Abu Hazm dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Umatku menemuiku di telaga, dan aku menghalau mereka 
darinya sebagaimana seorang laki-laki menghalau unta seseorang dari untanya." Mereka 
bertanya, 'Wahai Nabi Allah, apakah engkau mengenal kami? ' Beliau menjawab: 'Ya. Kalian 
memiliki tanda yang tidak dimiliki oleh selain kalian. Kalian menemuiku dalam keadaan putih 
bersinar karena bekas air wudlu. Dan sungguh sekelompok dari kalian akan dihalau dariku, 
sehingga kalian tidak sampai kepadaku. Lalu aku berkata: 'Wahai Rabbku, mereka adalah 
para sahabatku'. Lalu seorang malaikat menjawab perkataanku seraya berkata, 'Apakah 
kamu tahu sesuatu yang terjadi setelah kepergianmu'." 


» •' ..t . » » \\ *.* S ■> ' \'.'-X ' v» < »> I 'X* 

bX^> j iS-^ J o AjoSl 61 -J M. 




366. Dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari Sa'd bin Thariq dari Rib'i bin Hirasy dari Hudzaifah dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya telagaku sejauh 
jarak antara Ailah dengan Adn. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya 
aku menghalau beberapa orang darinya sebagaimana seorang laki-laki menghalau unta lain 
dari telaganya." Mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah engkau mengenal kami? ' 
Beliau menjawab: 'Ya. Kalian menemuiku dalam keadaan putih bersinar disebabkan bekas air 
wudlu yang mana tidak seorang pun memilikinya selain kalian'." 


> 4 * 

y > 9 ' /t 9 > 9 v > 




i“JO' 


fo&SviUUiL 


367. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Suraij bin Yunus dan Qutaibah 
bin Sa'id dan Ali bin Hujr semuanya meriwayatkan dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata, 
telah menceritakan kepada kami Ismail telah mengabarkan kepadaku al-'Ala' dari bapaknya 
dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendatangi 
pekuburan lalu bersabda: "Semoga keselamatan terlimpahkah atas kalian penghuni kuburan 
kaum mukminin, dan sesungguhnya insya Allah kami akan bertemu kalian, " sungguh aku 
sangat gembira seandainya kita dapat melihat saudara-saudara kita." Para Sahabat bertanya, 
'Tidakkah kami semua saudara-saudaramu wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab dengan 
bersabda: "Kamu semua adalah sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita ialah mereka 
yang belum berwujud." Sahabat bertanya lagi, 'Bagaimana kamu dapat mengenali mereka 
yang belum berwujud dari kalangan umatmu wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab dengan 
bersabda: "Apa pendapat kalian, seandainya seorang lelaki mempunyai seekor kuda yang 
berbulu putih di dahi serta di kakinya, dan kuda itu berada di tengah-tengah sekelompok 
kuda yang hitam legam. Apakah dia akan mengenali kudanya itu? ' Para Sahabat menjawab. 



'Sudah tentu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda lagi: 'Maka mereka datang dalam keadaan 
muka dan kaki mereka putih bercahaya karena bekas wudlu. Aku mendahului mereka ke 
telaga. Ingatlah! Ada golongan lelaki yang dihalangi dari datang ke telagaku sebagaimana 
dihalaunya unta-unta sesat'. Aku memanggil mereka, 'Kemarilah kamu semua'. Maka 
dikatakan, 'Sesungguhnya mereka telah menukar ajaranmu selepas kamu wafat'. Maka aku 
bersabda: "Pergilah jauh-jauh dari sini." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id 
telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu ad-darawardi. (dalam riwayat lain 
disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Musa al-Anshari telah menceritakan 
kepada kami Ma'n telah menceritakan kepada kami Malik semuanya meriwayatkan dari al- 
'Ala' bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam keluar menuju pekuburan seraya berkata, "Semoga keselamatan terlimpahkan 
kepada kalian wahai penduduk kuburan kaum mukminin. Dan sesungguhnya insya Allah kita 
pasti bertemu, " sebagaimana hadits Ismail bin Ja'far, hanya saja hadits Malik menyebutkan, 
"Sungguh, sekelompok laki-laki akan dihalau dari telagaku." 


Bab: Menjangkau janggut dalam wudlu («- 


,’A4\pA A 




368. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Khalaf -yaitu Ibnu Khalifah- dari Abu Malik al-Asyja'i dari Abu Hazim dia berkata, "Saya di 
belakang Abu Hurairah saat dia sedang berwudlu untuk shalat. Dia memanjangkan 
tangannya hingga mencapai ketiaknya, maka saya berkata kepadanya, 'Wahai Abu Hurairah, 
wudlu apaan ini? ' Dia menjawab, 'Wahai bani Farrukh, kalian di sini, kalau saya tahu kalian 
di sini niscaya aku tidak akan berwudlu dengan (cara) wudlu ini. Saya mendengar kekasihku 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perhiasan seorang mukmin adalah sejauh mana air 
wudlunya membasuh." 


Bab: Keutamaan menyempurnakan wudlu saat waktu-waktu yang tidak disukai ( 



> ■> s * s 


t 9 





C-o * AJuL-ioo O^ J? aLkJu*^! \ ,XLc- <1^ lf£- 


A>iy\ 




369. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr 
semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail 
telah mengabarkan kepada kami Al Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kalian untuk aku tunjukkan atas sesuatu 
yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat?" Mereka 
menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Menyempurnakan wudlu pada 
sesuatu yang dibenci (seperti keadaan yang sangat dingin pent), banyak berjalan ke masjid, 
dan menunggu shalat berikutnya setelah shalat. Maka itulah ribath." Telah menceritakan 
kepadaku lshaq bin Musa Al Anshari telah menceritakan kepada kami Ma'n telah 
menceritakan kepada kami Malik, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah semuanya dari Al Ala' bin Abdurrahman 
dengan sanad ini. Hanya saja dalam hadits Syu'bah tidak disebutkan, 'ribath'. Sedangkan 
dalam hadits Malik disebutkan dua kali, 'Itulah ribath, itulah ribath'." 


Bab: Siwak (ii\ j_^J\) 


^ •*/ ^ ^ 


370. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Amru an-Naqid serta Zuhair 
bin Harb mereka bertanya, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu az-Zinad dari al- 
A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Sekiranya tidak menyusahkan 
kaum mukminin, -dan dalam hadits Zuhair- atas umatku, niscaya akan aku suruh mereka 
untuk bersiwak pada setiap (akan) shalat." 





371. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala' telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Bisyr dari Mis'ar dari al-Miqdam bin Syuraih dari bapaknya dia berkata, 
"Saya bertanya kepada Aisyah, aku bertanya, 'Dengan tindakan apa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam memulai apabila masuk ke rumahnya? ' Dia menjawab, 'Dengan bersiwak'." 





372. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Nafi' al-Abdi telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari al-Miqdam bin Syuraih dari bapaknya dari Aisyah 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila masuk rumahnya, maka beliau memulainya 
dengan bersiwak." 


•*/ * v ^ ^ ^ ^ ^ 


373. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Zaid dari Ghailan -yaitu Ibnu Jarir al-Ma'wali- dari Abu Burdah dari Abu 
Musa dia berkata, "Saat aku mengunjungi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ujung siwak 
berada di lisannya." 


Jj Jv&i. 


374. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Husyaim dari Hushain dari Abu Wa'il dari Hudzaifah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam apabila bangun (malam) untuk bertahajjud, maka beliau 
menggosok mulutnya dengan siwak." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim 
telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku dan 
Abu Mu'awiyah dari al-A'masy keduanya dari Abu Wa'il dari Hudzaifah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila bangun malam, " dengan semisalnya, namun 
mereka tidak menyebutkan, "untuk bertahajjud." 


^ ^ ^ 


375. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari Manshur dan Hushain serta al-A'masy dari Abu Wa'il dari 



Hudzaifah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila bangun malam (untuk 
bertahajjud), maka beliau menggosok mulutnya dengan siwak." 


/M. 








376. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Abu 
Nu'aim telah menceritakan kepada kami Ismail bin Muslim telah menceritakan kepada kami 
Abu al-Mutawakkil bahwa Ibnu Abbas telah menceritakan kepadanya, bahwa dia bermalam 
di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu malam, maka Rasulullah bangun di akhir 
malam dan keluar, lalu beliau melihat di langit seraya membaca ayat ini pada surat Ali Imran: 
'(Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan 
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang 
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka 
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Rabb kami, tiadalah 
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa 
neraka) ' (Qs. Ali Imran: 191-192). Kemudian beliau kembali pulang ke rumah, beliau lalu 
bersiwak, berwudlu, lalu berdiri shalat. Setelah itu beliau berbaring, kemudian berdiri keluar 
melihat langit lalu membaca ayat ini lagi. Kemudian beliau kembali bersiwak dan wudlu, lalu 
berdiri melaksanakan shalat." 


Bab: Macam fitrah (S 




377 . Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru an-Naqid serta 
Zuhair bin Harb semuanya dari Sufyan, Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Uyainah dari az-Zuhri dari Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Fithrah itu ada lima, atau ada lima fithrah yaitu: khitan, 
mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis." 



O&^J^S ;jLi]\3lS4ii ( dijAlfr > i»\^i»\ J ^ _>fc 


378. Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami 
Yunus dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Fithrah itu adalah lima yaitu: khitan, 
mencukur bulu kemaluan, menguris kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak." 







379. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id keduanya dari 
Ja'far, Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Sulaiman dari Abu Imran al- 
Jauni dari Anas bin Malik dia berkata, Anas berkata, "Waktu yang diberikan kepada kami 
untuk mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, memotong bulu kemaluan 
adalah tidak lebih dari empat puluh malam (sehingga tidak panjang)." 







380. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Sa'id-. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku 
semuanya dari Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Potonglah kumis dan biarkanlah jenggot." 




381. Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari 
Abu Bakar bin Nafi' dari bapaknya dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
bahwasanya beliau memerintahkan untuk mencukur kumis dan memelihara jenggot." 


jiyij 


m Ok \ \l.\ \ V a a \ ^ a r. «r. • \ \ i t ♦ \ I » \ \ ■ 


> 


J&W £$j£>j\$jA\\ J^W \J*'j 



382. Telah menceritakan kepada kami Sahal bin Utsman telah menceritakan kepada kami 
Yazid bin Zurai' dari Umar bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Nafi' dari Ibnu 
Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Selisih ilah kaum 
musyrikin, cukurlah kumis dan peliharalah jenggot." 


\ jy>- j ^ j SJj JJb j,l Ij£- Ajol Ij£- S J* ‘-r’j**! ijl 0-^5^ 

J- J^lw .j&LJ&W 


383. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin lshaq telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
mengabarkan kepadaku al-Ala' bin Abdurrahman bin Ya'qub mantan budak al-Huraqah, dari 
bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Cukurlah kumis dan panjangkanlah jenggot. Selisihilah kaum Majusi." 


® sVZ f 'T » ' $ f y t f * \ ' \ ll" 1 ^ ^ ^ T-* ’ ^ ' v ' * 

J J a_ioLc- \ Alc (J& (J ) 

4^3isi\| %s\ j ^ua\ ,3!^ j j '1^' ^ 

s^ul\4^iy^3is3is 


384. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah 
serta Zuhair bin Harb mereka berkata, "Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Zakariya 
bin Abu Zaidah dari Mush'ab bin syaibah dari Thalq bin habib dari Abdullah bin az-zubair dari 
Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada sepuluh perkara 
dari fitrah; mencukur kumis, memanjangkan jenggot, bersiwak, beristinsyaq (memasukkan 
air ke dalam hidung), memotong kuku, bersuci dengan air, mencabut bulu ketiak, mencukur 
bulu kemaluan dan beristinja' dengan air." Zakariya berkata, Mush'ab berkata, "Dan aku lupa 
yang kesepuluh, kecuali ia adalah berkumur-kumur." Qutaibah menambahkan, " Waki' 
berkata, 'Bersuci dengan air maksudnya beristinja'." Dan telah menceritakannya kepada 
kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Zaidah dari bapaknya dari 
Mush'ab bin Syaibah dengan sanad ini, seperti hadits tersebut, hanya saja dia menyebutkan, 
"Bapaknya berkata, 'Dan saya lupa yang kesepuluh.' 


Bab: Wewangian 





5lljl^.l^ ji^) Jl^ J£^ j^p. 


-i > 




2l£j&1 


5 \ 3 ^ j ^>- )<&*^> (J^ l> 3) ^ 3 ^ <i$-*-^W C^*-*--^ b \ 3 3 ^ -Jaj^*J<04^ <3^^^ 

^ / / s ** y /''/**'' S S /' S / 

9 / / 

\* ' *\ y' Z'* *\ 

(X> J 


385. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Muawiyah dan Waki' dari al-A'masy. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan 
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya sedangkan lafazh tersebut miliknya. Telah 
mengabarkan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Ibrahim dari Abdurrahman bin 
Yazid dari Salman dia berkata, "Ditanyakan kepadanya, '(Apakah) Nabi kalian telah 
mengajarkan segala sesuatu hingga adab beristinja? ' 'Abdurrahman berkata, "Salman 
menjawab, 'Ya. Sungguh dia telah melarang kami untuk menghadap kiblat saat buang air 
besar, buang air kecil, beristinja' dengan tangan kanan, beristinja' dengan batu kurang dari 
tiga buah, atau beristinja' dengan kotoran hewan atau tulang'." 





Alc- 


^ 9, 

sUl s J'. 

*•/ / S s s 


386. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari al-A'masy dan 
Manshur dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid dari Salman dia berkata, "Kaum musyrikin 
berkata kepada kami, 'Sungguh, aku melihat sahabat kalian (Rasulullah) mengajarkan kepada 
kalian hingga masalah adab beristinja', maka dia berkata, 'Ya. Beliau melarang kami dari 
beristinja' dengan tangan kanannya atau menghadap kiblat, dan beliau juga melarang dari 
beristinja' dengan kotoran hewan dan tulang.' Beliau bersabda: "Janganlah salah seorang 
dari kalian beristinja' kurang dari tiga batu'." 


j\p \a,iU J J jZu j 


387. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Rauh 
bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakariya' bin lshaq telah menceritakan kepada 
kami Abu az-Zubair bahwa dia mendengar Jabir berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang untuk mengusap (saat bersuci) dengan tulang atau kotoran hewan." 



VjJJ^Ub. j^j3j1^j2 \^\\ , jl4l^^i«U]\^\i^lS^J^^\ 

2)jal\ j^d^ji J^\^i^j^Lij\l^>is4> jl _* 13 ^\ 




388. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dia berkata, (dalam riwayat 
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan ini adalah lafazh 
miliknya, dia berkata, 'Aku berkata kepada Sufyan bin Uyainah, engkau mendengar az-Zuhri 
menyebutkan dari Atha' bin Yazid al-Laitsi dari Abu Ayyub bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Apabila kalian mendatangi tempat buang hajat, maka janganlah kalian 
menghadap kiblat dan jangan pula membelakanginya; saat buang air besar atau buang air 
kecil, tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat.' Abu Ayyub berkata, "Saat mendatangi 
Syam, kami mendapati WC didirikan menghadap kiblat, lalu kami berpaling darinya dan 
meminta ampun kepada Allah." Sufyan menjawab, "Ya." 




389. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin al-Hasan bin Khirasy telah 
menceritakan kepada kami Umar bin Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami Yazid - 
yaitu Ibnu Zurai'- telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail dari al-Qa'qa' dari Abu 
Shalih dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika 
salah seorang dari kalian duduk untuk memenuhi hajatnya, maka janganlah dia menghadap 
kiblat dan jangan pula membelakanginya." 


* . ^ ^ ^ 9 s’*/*' tvi ' 9 \ 9 \ ' 9 \ ^ \l t* \ ' 'l 9 'z * *; x f * x d. 9 ' \li' \ y 


390. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Yahya bin Sa'id dari Muhammad 



bin Yahya dari pamannya Wasi' bin Habban dia berkata, "Aku melakukan shalat di masjid, 
sementara Abdullah bin Umar menyandarkan punggungnya ke kiblat. Ketika aku telah 
menyelesaikan shalatku, maka aku bergerak kepadanya dari sisiku. Abdullah lalu berkata, 
'Orang bilang, 'Apabila kamu duduk untuk buang air besar, maka janganlah kamu 
menghadap ke arah kiblat atau menghadap ke arah Baitul Maqdis.' Abdullah melanjutkan 
ucapannya, 'Sungguh, aku pernah naik ke atas loteng rumah, lalu aku melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam duduk di atas dua batu dengan menghadap ke Baitul Maqdis saat 
buang air besar'." 



391. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bisyr al-Abdi telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin 
Umar dari Muhammad bin Yahya bin Hibban dari pamannya Wasi' bin Habban dari Ibnu 
Umar dia berkata, "Saya memanjat rumah saudariku, Hafshah. Maka saya melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam duduk untuk buang hajatnya dalam keadaan menghadap Syam 
dan membelakangi kiblat." 


Bab: Larangan beristinja' dengan tangan kanan 



392. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi dari Hammam dari Yahya bin Abu Katsir dari Abdullah bin Abu 
Oatadah dari bapaknya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Janganlah salah seorang di antara kalian memegang kelaminnya dengan tangan kanan pada 
waktu kencing. Janganlah mengusap dengan tangan kanan saat buang hajat, dan jangan 
bernafas di dalam bejana." 


9 S*/* 






393. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Waki' dari Hisyam ad-Dastawa'i dari Yahya bin Abu Katsir dari Abdullah bin Abu Oatadah dari 
bapaknya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah 



seorang di antara kalian masuk WC, maka janganlah dia memegang kelaminnya dengan 
tangan kananya." 






394. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami ats- 
Tsaqafi dari Ayyub dari Yahya bin Abu Katsir dari Abdullah bin Abu Qatadah dari Abu 
Qatadah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang bernafas di dalam bejana (saat 
minum), menyentuh kelamin dengan tangan kanan, dan bersuci (cebok) dengan tangan 
kanan." 


Bab: Mendahulukan yang kanan dalam wudlu dan selainnya (o 


^ ^ / ♦* 


395. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Abu al-Ahwash dari Asy'ats dari bapaknya dari Masruq dari Aisyah dia berkata, 
"Rasulullah menyukai mendahulukan bagian kanan dalam bersucinya apabila beliau bersuci, 
dalam menyikat rambutnya apabila beliau menyikat rambut dan dalam memakai sandalnya 
apabila beliau memakai sandal." 


/ ^ ^ •*/ ^ 


396. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Asy'ats dari bapakku dari 
Masruq dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah menyukai mendahulukan bagian kanan dalam 
segala tindakanya, dalam memakai sandal, menyikat rambut, dan bersuci." 


Bab: Larangan buang hajat di jalan dan di bawah tempat teduh 

j) 





397. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr 
semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail 
telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah kalian dari La'anaini." Para sahabat bertanya, 
"Wahai Rasulullah, siapa La'anini itu?" Beliau menjawab: "Orang yang buang hajat di jalan 
manusia atau di tempat berteduhnya mereka." 


Bab: Istinja' dengan air setelah buang hajat 




398. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Atha 1 bin Abu Maimunah dari Anas bin Malik bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk kebun, dan beliau diikuti seorang anak muda 
yang membawa air wudlu, anak muda adalah orang yang paling muda di antara kami. Lalu 
dia meletakkan air tersebut pada pokok bidara, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam buang 
hajat lalu keluar menghampiri kami, dan beliau telah beristinja' dengan air tersebut." 


Mi \jjmvj 



' b \Z4 



399. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dan Ghundar dari Syu'bah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan lafazh tersebut miliknya. Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Atha' bin Abu Maimunah bahwa dia mendengar Anas bin Malik berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam masuk WC, maka saya dan seorang pemuda sepertiku membawa 
satu emnber berisi air dan kayu tombak, lalu beliau beristinja' dengan air." 





400. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib dan lafazh 
tersebut milik Zuhair, telah menceritakan kepada kami Ismail -yaitu Ibnu Ulayyah- telah 
menceritakan kepada kami Rauh bin al-Qasim dari Atha' bin Abu Maimunah dari Anas bin 
Malik dia berkata, "Pernah Rasulullah buang hajat, lalu aku membawakan air untuknya, 
sehingga beliau bersuci dengannya." 


Bab: Mengusap kedua khuff 


ISsi*. yj £ li&- 

L: \i* i^pt 


401. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya al-Tamimi dan lshaq bin Ibrahim 
serta Abu Kuraib semuanya dari Abu Muawiyah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah dan Waki' dan lafazh tersebut milik Yahya, dia berkata, telah mengabarkan 
kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A' masy dari Ibrahim dari Hammam dia berkata, "Suatu 
ketika Jarir kencing kemudian berwudlu dengan menyapu sepasang khufnya. Lalu Jarir 
ditegur, 'Begini kamu lakukan? ' Jarir menjawab, "Ya, aku pernah melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam kencing, kemudian berwudlu dan menyapu sepasang khuf 
beliau." Al-A'masy berkata, Ibrahim berkata, "Hadits ini membuat kaget mereka, sebab 
keislaman Jarir terjadi setelah turunnya surat al-Maidah." Dan telah menceritakan kepada 
kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram keduanya berkata, telah mengabarkan kepada 
kami Isa bin Yunus, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah mengabarkan kepada kami 
Muhammad bin Abu Umar dia berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan. (dalam 
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi 



telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir setiap mereka dari al-A'masy dalam sanad ini 
dengan makna hadits Abu Muawiyah, hanya saja dalam hadits Isa dan Sufyan dia berkata, 
"Sahabat Abdullah dibuat kaget oleh hadits ini karena keislaman Jarir setelah turunnya surat 
al-Ma'idah." 


' S s''* * / y '9 

9 •* K'' ' ' * \ ♦ ''* * /•* ' . 


402. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Abu Khaitsamah dari al-A'masy dari Syaqiq dari Hudzaifah dia berkata, "Aku 
pernah berjalan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, saat kami sampai di suatu tempat 
pembuangan sampah suatu kaum beliau kencing sambil berdiri, maka aku pun menjauh dari 
tempat tersebut. Setelah itu beliau bersabda: 'Kemarilah.' Aku pun menghampiri beliau 
hingga aku berdiri di samping kedua tumitnya. Beliau lalu berwudlu dengan menyapu atas 
sepasang khuf beliau." 





> 

<JI< a A9 


403. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Jarir 
dari Manshur dari Abu Wail dia berkata, "Dahulu Abu Musa sangat keras dalam masalah 
kencing, dan dia kencing di botol, dia lalu berkata, 'Sesungguhnya bani Israil apabila air 
kencing lalu mengenai kulit mereka, niscaya mereka memotongnya dengan gunting.' Lalu 
Hudzaifah berkata, 'Sungguh saya ingin agar sahabat kalian ini tidak terlalu keras dalam 
masalah ini. Sungguh, aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan-jalan 
bersama kami, lalu beliau mendatangi tempat pembuangan hajat di belakang suatu kebun, 
lalu berdiri sebagaimana salah seorang dari kalian berdiri dan kencing, saat aku menjauh dari 
beliau, maka beliau pun memberikan isyarat kepadaku untuk mendekat, maka saya 
mendekat, lalu berdiri di samping tumit beliau hingga beliau selesai kencing'." 


-j c o 





> 9 
& 


i' ' w ^ \ ' •l'ir 







404. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh bin al-Muhajir telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Yahya bin Sa'id dari Sa'id 
bin Ibrahim dari Nafi' bin Jubair dari Urwah bin al-Mughirah dari bapaknya al-Mughirah bin 
Syu'bah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah keluar untuk membuang hajat, lalu al-Mughirah mengikutinya dengan membawa 
setimba air. Air tersebut dia tuangkan di atasnya ketika beliau selesai membuang hajatnya 
lalu berwudlu serta menyapu kedua khuf." Dan dalam riwayat Ibnu Rumh kata hina (ketika) 
diganti hatta (hingga). Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna 
telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dia berkata, aku mendengar Yahya bin Sa'id 
dengan sanad ini seraya berkata, "Lalu beliau membasuh wajah dan kedua tangannya, dan 
mengusap kepalanya, kemudian mengusap bagian atas kedua khufnya." 




405. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Abu al-Ahwash dari Asy'ats dari al-Aswad bin Hilal dari al-Mughirah bin Syu'bah 
dia berkata, "Ketika kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam suatu malam, tiba- 
tiba beliau turun lalu buang hajat, setelah beliau datang maka aku menuangkan air dari 
kantong kulit yang ada bersamaku untuk beliau, lalu beliau berwudlu dan mengusap bagian 
atas kedua khufnya." 


Jk&>- 



u- 




406. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib, Abu 
Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Muslim 
dari Masruq dari al-Mughirah bin Syu'bah dia berkata, "Saya bersama Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dalam suatu perjalanan, maka beliau bersabda: "Wahai Mughirah, ambillah geriba. 



" lalu aku mengambil geriba kemudian keluar bersama beliau. Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam lalu menjauh hingga jauh menghilang dari pandanganku. Kemudian beliau datang 
dengan memakai Jubah Syam yang lengannya sempit, ketika kedua tangan beliau tidak bisa 
keluar (sempit) dari kedua lengan, maka beliau pun mengeluarkan kedua tangannya dari 
bawah jubah, lalu aku menuangkan air untuk beliau, beliau pun berwudlu sebagaimana 
wudlu untuk shalat. Kemudian membasuh bagian atas kedua khufnya kemudian melakukan 
shalat." 





407. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram semuanya 
meriwayatkan dari Isa bin Yunus, lshaq berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa telah 
menceritakan kepada kami al-A'masy dari Muslim dari Masruq dari al-Mughirah bin Syu'bah 
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk buang hajat, ketika kembali 
maka aku memberikan geriba dan aku tuangkan air kepada beliau, beliau lalu mencuci kedua 
tangannya, kemudian membasuh wajahnya, kemudian mulai mencuci kedua lengannya, 
ternyata (lengan) jubah tersebut sempit, lalu beliau mengeluarkan kedua tangannya dari 
bawah jubah, lalu beliau mencuci keduanya, mengusap kepala, dan mengusap bagian atas 
kedua khufnya, kemudian beliau shalat mengimami kami." 


*V ^ ^ 




£s\ j i .'T .1 : .^;U. j 


408. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Zakariya' dari Amir dia 
berkata, telah mengabarkan kepadaku Urwah bin al-Mughirah dari bapaknya di berkata, 
"Saya bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu malam dalam perjalanan, maka 
beliau bersabda kepadaku: 'Apakah kamu memiliki air? ' Aku menjawab, 'Ya.' Lalu beliau 
turun dari kendaraannya, lalu berjalan hingga tersembunyi dalam gelapnya malam, 
kemudian beliau datang kembali, lalu aku menuangkan air dari geriba untuknya, beliau pun 
membasuh muka, karena memakai jubah wool yang kedua lengannya sempit, maka beliau 
pun merasa kesusahan untuk mengelurkan kedua tangannya, beliau lalu mengeluarkannya 



lewan bawah jubahnya. Lalu beliau membasuh kedua lengannya dan mengusap kepala. 
Kemudian aku jongkok untuk melepas kedua khufnya, maka beliau bersabda: 'Biarkanlah 
keduanya, karena aku memasukkan kedua kakiku padanya dalam keadaan suci'. Dan beliau 
mengusap bagian atas dari kedua khufnya." 


C y * ' . » ^ tt » 1 < '%>**'* ' > T * t ' » l ' ..I •" > S 

p ^ * ' \f' 



409. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan 
kepada kami lshaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami Umar bin Abu Zaidah dari 
asy-Sya'bi dari Urwah bin al-Mughirah dari bapaknya bahwa dia memberikan air wudlu 
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau berwudlu dan mengusap kedua 
khufnya seraya bersabda: "Sesungguhnya aku memasukkan (kedua kakiku) dalam keadaan 
suci." 


Bab: Mengusap ubun-ubun dan imamah 


<4-^*3 j 1 j^> L> Uli j p-f. ^ j As j <Jj J-c-^ -^ c ' p-f: (_^*4 


410. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Bazi' telah 
menceritakan kepada kami Yazid -yaitu anak Zurai'- telah menceritakan kepada kami Humaid 
ath-Thawil telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abdullah al-Muzani dari Urwah 
bin al-Mughirah bin Syu'bah dari Bapaknya dia berkata, "Rasulullah pergi ke belakang, dan 
aku pergi ke belakang bersama beliau. Ketika beliau menunaikan hajatnya, maka beliau 
bersabda: "Apakah kamu memiliki air? ' Lalu aku memberikan air suci kepada beliau, lalu 
beliau membasuh kedua telapak tangannya dan wajahnya. Saat beliau ingin membuka kedua 
lengannya, ternyata lengan jubahnya sempit, maka beliau pun mengeluarkan tangannya dari 
bawah jubah, dan meletakkan jubahnya di atas kedua bahunya. Beliau kemudian mencuci 
kedua lengannya, mengusap ubun-ubunnya dan bagian atas surban serta mengusap bagian 



atas kedua khufnya. Kemudian beliau menaiki kendaraan, dan aku pun juga naik, hingga kita 
sampai pada suatu kaum, sedangkan mereka dalam keadaan mendirikan shalat yang 
diimami oleh Abdurrahman bin Auf, sedangkan dia telah rukuk bersama mereka satu rukuk. 
Ketika dia merasakan kedatangan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka dia mulai mundur, 
lalu beliau memberikan isyarat kepadanya (agar melanjutkan), maka dia terus mengimami 
mereka. Tatkala dia telah mengucapkan salam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
berdiri, dan aku pun berdiri bersama beliau, lalu kami rukuk pada rakaat yang mana kami 
telah ketinggalan padanya." 







411. Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham dan Muhammad bin Abdul A'la 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami al-Mu'tamir dari bapaknya dia berkata, 
telah menceritakan kepada kami Bakar bin Abdullah dari Ibnu al-Mughirah dari bapaknya 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengusap bagian atas kedua khufnya, bagian depan 
kepalanya dan bagian atas surbannya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Abd al-A'la telah menceritakan kepada kami al-Mu'tamir dari bapaknya dari Bakar dari al- 
Hasan dari Ibnu al-Mughirah dari bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan 
semisalnya." 







412. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Muhammad bin 
Hatim semuanya dari Yahya al-Qaththan, Ibnu Hatim berkata, telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari at-Taimi dari Bakar bin Abdullah dari al-Hasan dari Ibnu al- 
Mughirah bin Syu'bah dari bapaknya. Bakar berkata, "Sungguh aku telah mendengar dari 
Ibnu al-Mughirah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu lalu mengusap bagian 
depan kepalanya, bagian atas surban dan bagian atas kedua khufnya." 







413. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
al-Ala' keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah. (dalam riwayat 
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami lshaq telah mengabarkan kepada kami 
Isa bin Yunus keduanya dari al-A'masy dari al-Hakam dari Abdurrahman bin Abu Laila dari 
Ka'ab bin Ujrah dari Bilal bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap bagian atas 
kedua khuf dan penutup muka. Sedangkan dalam hadits Isa; telah menceritakan kepada 
kami al-Hakam telah menceritakan kepada kami Bilal. Dan telah menceritakannya kepada 
kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ali -yaitu Ibnu Mushir- dari al-A'masy 
dengan sanad ini, dan dalam hadits tersebut ia menyebutkan, "Saya melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam." 


Bab: Waktu dalam pengusapan khuff jz\\) 




414. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah mengabarkan 
kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami ats-Tsauri dari Amru bin Qais al- 
Mula'i dari al-Hakam bin Utaibah dari al-Qasim bin Mukhaimirah dari Syuraih bin Hani' dia 
berkata, "Saya mendatangi Aisyah untuk menanyakan kepadanya tentang mengusap bagian 
atas dua khuf. Maka dia menjawab, 'Hendaklah kamu menanyakannya kepada Ibnu Abu 
Thalib, karena dia pernah bepergian bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Lalu 
kami bertanya kepadanya, maka dia menjawab, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
menjadikan waktu tiga hari dan malamnya bagi musafir (untuk mengusap khuf) dan sehari 
semalam bagi orang yang menetap (muqim)." Syuraih berkata, "Jika Sufyan menyebutkan 
nama Amru niscaya dia memujinya." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq telah 
mengabarkan kepada kami Zakariya' bin Adi dari Ubaidullah bin Amru dari Zaid bin Abu 



Unaisah dari al-Hakam dengan sanad ini semisalnya." Dan telah menceritakan kepada kami 
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari al- 
Hakam dari al-Qasim bin Mukhaimirah dari Syuraih bin Hani' dia berkata, "Aku bertanya 
kepada Aisyah tentang mengusap bagian atas dua khuf, maka dia berkata, 'Datanglah 
kepada Ali, karena dia lebih mengetahui tentang hal tersebut daripadaku. Maka aku 
mendatangi Ali, lalu dia menyebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits 
tersebut." 


Bab: Bolehnya melakukan beberapa shalat dengan satu wudlu j\ y>- 




Jc-Lst/o, 




415. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Alqamah 
bin Martsad. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Hatim dan lafazh tersebut miliknya. Telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Sa'id dari Sufyan dia berkata, telah menceritakan kepada kami 'Alqamah bin Martsad dari 
Sulaiman bin Buraidah dari bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan 
beberapa shalat pada fathul Makkah dengan satu kali wudlu dan mengusap bagian atas 
kedua khufnya, maka Umar bertanya kepada beliau, 'Sungguh, pada hari ini engkau telah 
melakukan sesuatu yang engkau belum pernah melakukannya? ' Beliau Mau menjawab: "Ini 
sengaja aku lakukan wahai Umar." 


Bab: Makhruhnya memasukkan tangan yang masih meragukan dengan adanya najis ke 


dalam air 


dalam wudlu dan selainnya 





, jS- 1 \ Jla AlLc-4li\ 5 (Jp \ ^ 

J\j^s £ J>\ dil* 'j£\ ^ J Jo J&. xA\ ji Jo ^ 

/ ' j, ** / / * ^ x *V ^ 





<3U 


A ^ 


416. Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali al-Jahdlami dan Hamid bin Umar al- 
Bakrawi keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Bisyr bin al-Mufadldlal dari 
Khalid dari Abdullah bin Syaqiq dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya maka janganlah dia 
mencelupkan tangannya ke dalam bejana hingga dia membasuhnya tiga kali, karena dia 
tidak mengetahui di mana tangan itu menginap." Telah menceritakan kepada kami Abu 
Kuraib dan Abu Sa'id al-Asyajj keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki'. 
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah keduanya dari al-A'masy dari Abu Razin, dan Abu 
Shalih dari Abu Hurairah, dalam hadits Abu Mu'awiyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda, sedangkan dalam hadits Waki', dia berkata; dia telah 
memarfu'kannya, seperti hadits tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar 
bin Abu Syaibah dan Amru an-Naqid serta Zuhair bin Harb mereka berkata, telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Abu Salamah. (dalam 
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Rafi' telah 
menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az- 
Zuhri dari Ibnu al-Musayyab keduanya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, dengan hadits semisal itu." 


JL 'Jk 'J* 

j ^ ) IjZ. (j) 'y^ 

^ '> ' ..I i ■" > S'".' '•,*,**. ' .#<> * I C» -- G' *' 



\ J \ j j IjA 11* Ji U St\ -X»-\ J jju j J&- i}jA£ co -^5 \ \-lf- 


417. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib dia berkata, telah menceritakan 
kepada kami al-Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu az-Zubair 
dari Jabir dari Abu Hurairah bahwa dia mengabarkan kepadanya, bahwa Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian bangun maka hendaklah dia 
menuangkan (air) ke atas tangannya tiga kali sebelum dia memasukkan tangannya ke dalam 
bejananya, karena dia tidak mengetahui di mana tangan itu menginap." Dan telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami al-Mughirah 
-yaitu al-Hizami- dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah. (dalam riwayat lain 
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali telah menceritakan kepada 
kami Abdul A'la dari Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah. (dalam riwayat lain 
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada 
kami Khalid -yaitu Ibnu Makhlad- dari Muhammad bin Ja'far dari al-Ala' dari bapaknya dari 
Abu Hurairah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan 
kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah. (dalam riwayat lain 
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bakar, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan 
kepada kami al-Hulwani dan Ibnu Rafi' keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah 
mengabarkan kepadaku Ziyad bahwa Tsabit mantan budak Abdurrahman bin Zaid, telah 
mengabarkan kepadanya, bahwa dia mendengar Abu Hurairah dalam riwayat mereka semua 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Berkenaan dengan hadits ini, semuanya berkata, 
'Hingga dia mencucinya', dan tidak ada seorang pun dari mereka yang mengatakan 'tiga kali', 
kecuali yang telah disebutkan dari riwayat Jabir, Ibnu al-Musayyab, Abu Salamah, Abdullah 
bin Syaqiq, Abu Shalih, dan Abu Razin, karena dalam hadits mereka terdapat penyebutan 
kalimat 'tiga kali.' 


Bab: Hukum jilatan anjing 


- **/ ^ / **y S y *v * ^ *v *♦ 


a 9 } 9 . } s 9 


418. Dan telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr as-Sa'di telah menceritakan kepada 
kami Ali bin Mushir telah mengabarkan kepada kami al-A'masy dari Abu Razin, dan Abu 
Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Apabila seekor anjing menjilat bejana salah seorang dari kalian, maka hendaklah dia 
membalik dan mencucinya tujuh kali." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 



ash-Shabbah telah menceritakan kepada kami Ismail bin Zakariya' dari al-A'masy dengan 
sanad ini yang semisalnya, dan dia tidak menyebutkan, 'Maka hendaklah dia membaliknya. 1 




419. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membacakannya di 
hadapan Malik; dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, "Apabila seekor anjing minum pada bejana salah seorang dari 
kalian, maka hendaklah dia mencucinya tujuh kali." 





t»\j¥ ' 



&J3 J\ di4=3\ y? iVsjVss J y»J\ 


420. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Ismail bin Ibrahim dari Hisyam bin Hassan dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sucinya bejana kalian apabila ia 
dijilat oleh anjing adalah dengan mencucinya tujuh kali, yang pertama dengan tanah." 




421. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata, ini yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Muhammad, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam -lalu dia menyebutkan hadits darinya-, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Sucinya bejana kalian apabila ia dijilat oleh anjing di dalamnya 
adalah dengan mencucinya tujuh kali." 


^ ^ ^ui\ ^ <3 vii\ 


9 




9 . > 


9 . 9 





422. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaid bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu at-Tayyah dia mendengar 
Mutharrif bin Abdullah menceritakan dari Ibnu al-Mughaffal dia berkata, "Rasulullah 
memerintahkan membunuh anjing, kemudian beliau bersabda: "Ada apa antara mereka 
dengan anjing?" Kemudian beliau memberikan keringanan pada anjing pemburu dan anjing 
(penjaga) kambing seraya bersabda: "Apabila seekor anjing menjilat pada suatu wadah, 
maka kalian cucilah ia tujuh kali, dan gosoklah dengan tanah pada pencucian yang 
kedelapan 1 ." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah 
menceritakan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu al-Harits. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin al-Walid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far semuanya 
dari Syu'bah dalam sanad ini dengan semisalnya, hanya saja dalam riwayat Yahya bin Sa'id 
ada tambahan, 'Dan beliau memberikan keringanan pada anjing (penjaga) kambing dan 
anjing pemburu serta penjaga tanaman'. Dan dia tidak menyebutkan 'anjing penjaga 
tanaman', pada riwayat tersebut selain Yahya." 


Bab: Larangan kecing dalam air yang tenang (J^\ J 



423. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami al-Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) 
Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami al-Laits dari 
Abu az-Zubair dari Jabir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau melarang 
kencing pada air yang menggenang." 






424. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian kencing di air yang menggenang 
kemudian dia mandi darinya." 



4^LC-^\ _jJjuj J^A3pjL«j^4^LC-^\ J^4jj\ J ^Lu j jJL&v» £j£-'i ^Jb 


425. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata, ini yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam -lalu dia menyebutkan hadits-hadits di antaranya-, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Jangalah kamu kencing pada air yang menggenang yang tidak 
mengalir, kemudian kamu mandi darinya." 


Bab: Larangan mandi besar dalam air yang tenang (_X^\ 


(S \auu3lg^Ji.1 j j 


426. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili dan Abu ath-Thahir serta 
Ahmad bin Isa semuanya dari Ibnu Wahab, Harun berkata, telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami Amru bin al-Harits dari Bukair bin al-Asyajj 
bahwa Abu as-Sa'ib mantan budak Hisyam bin Zuhrah, telah menceritakan kepadanya, 
bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian mandi dalam air yang menggenang 
(diam), sedang dia dalam keadaan junub." Seseorang lalu bertanya, "Apa yang mesti dia 
perbuat wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah menjawab, "Hendaklah dia menciduk (untuk 
menyiramkannya)." 


Bab: Wajibnya membasuh air kecing dan selainnya dari perkara najis jika mengotori masjid 


a.’A c. a" 


427 . Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- dari Tsabit dari Anas bahwa seorang Badui kencing di masjid 
sehingga sebagian sahabat menghampirinya (untuk menghajarnya). Lalu Rasulullah 



shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tinggalkan dia, dan janganlah kalian 
menghalanginya." Anas berkata, "Ketika dia telah selesai kencing, maka Rasulullah meminta 
setimba air, lalu menyiramkan di atasnya." 


\'£ "V I ^ ’ s 9 s * «'-fit . s > * y 9 S\l£ 'I 'J 9 \ ^ ^ "! 


> > 

» ** / / 9 / > 9 / 9 




428. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Sa'id al-Qaththan dari Yahya bin Sa'id al-Anshari. (dalam riwayat lain 
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id 
semuanya dari ad-Darawardi, Yahya bin Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami 
Abdul Aziz bin Muhammad al-Madani dari Yahya bin Sa'id bahwa dia mendengar Anas bin 
Malik menyebutkan, bahwa seorang Badui beranjak menuju salah satu sudut masjid, lalu dia 
kencing di dalamnya. Maka orang-orang berteriak kepadanya, lalu Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: 'Biarkanlah dia! ', ketika dia telah selesai, maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam meminta air satu timba, beliau menyiram bekas kencingnya 
dengan air tersebut." 







429. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Umar bin Yunus Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Abu Thalhah telah menceritakan kepada kami Anas bin 
Malik -yaitu pamannya lshaq- dia berkata, "Ketika kami berada di masjid bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datanglah seorang Badui yang kemudian berdiri dan 
kencing di masjid. Maka para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, 'Cukup, 
cukup'." Anas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas bersabda: "Janganlah 
kalian menghentikan kencingnya, biarkanlah dia hingga dia selesai kencing." Kemudian 



Rasulullah memanggilnya seraya berkata kepadanya: "Sesungguhnya masjid ini tidak layak 
dari kencing ini dan tidak pula kotoran tersebut, la hanya untuk berdzikir kepada Allah, 
shalat, dan membaca al-Qur'an, " atau sebagaimana yang dikatakan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Anas melanjutkan ucapannya, "Lalu beliau memerintahkan seorang laki-laki 
dari para sahabat (mengambil air), lalu dia membawa air satu ember dan mengguyurnya." 


Bab: Hukum kencing anak bayi yang masih menyusu dan bagaimana cara mencucinya 




, ' A t, ' sJis * /<C A'",'’’'. V * 


430. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada 
kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa 
Rasulullah pernah diserahi beberapa bayi supaya Rasulullah mendoakan mereka dengan 
keberkatan serta mentahnik (memberi asupan pertama) mereka. Beliau lalu diserahi seorang 
bayi yang kemudian tersebut mengencinginya, beliau lalu meminta sedikit air kemudian 
mencipratkan air pada bekas air kencing tersebut tanpa membasuhnya." 




431. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Dibawakan kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam seorang bayi yang masih menyusu yang kemudian ia kencing dalam 
timangannya. Beliau kemudian minta air seraya menuangkannya pada bekas air kencing 
tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan 
kepada Isa telah menceritakan kepada kami Hisyam dengan sanad ini semisal hadits Ibnu 
Numair." 





pii Jls 







432. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin al-Muhajir telah 
mengabarkan kepada kami al-Laits dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Ummu 
Qais binti Mihshan bahwa dia mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan 
membawa seorang anak laki-lakinya yang belum makan makanan, lalu dia meletakkannya di 
pangkuan beliau. Kemudian bayi tersebut kencing." Ubaidullah berkata, "Tidaklah beliau 
melakukan sesuatu kecuali hanya sekedar memercikkan air (pada bekas kencingnya)." Dan 
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru 
an-Naqid serta Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah dari az-Zuhri dengan sanad ini. 
Dan dia sebutkan, "Lalu beliau meminta air, lalu menyiramnya." 


3isfuL\j 


433. Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami Yunus bin Yazid bahwa Ibnu Syihab telah 
mengabarkan kepadanya, dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah 
bin Utbah bin Mas'ud bahwa Ummu Qais binti Mihshan -seorang wanitayang pernah hijrah 
pertama-tama dan berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan dia adalah 
saudari Ukkasyah bin Mihshan, salah seorang dari bani Asad bin Khuzaimah-, Ubaidullah 
berkata, "Ummu Qais telah mengabarkan kepadaku bahwa dia pernah datang kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa bayi laki-lakinya yang belum makan 
makanan." Ubaidullah melanjutkan ucapannya, "Ummu Qais kemudian mengabarkan 
kepadaku bahwa bayinya kencing pada pangkuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu meminta air seraya memercikkannya pada 
bajunya, dan beliau tidak mencucinya dengan sebenar-benarnya mencuci." 


Bab: Hukum Mani 







434. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Abu Ma'syar dari Ibrahim dari Alqamah dan al-Aswad 
bahwa seorang laki-laki singgah di tempat Aisyah, lalu pada pagi harinya dia mencuci 
pakaiannya. Maka Aisyah berkata, 'Sepatutnya kamu membasuh sebagiannya saja, jika kamu 
melihat kotorannya, maka basuhlah tempat kotor tersebut. Sebaliknya jika kamu tidak 
melihatnya, cukuplah kamu memercikkan air di sekitarnya saja. Sesungguhnya aku pernah 
menggaruk air mani yang terdapat pada pakaian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu 
beliau menggunakan pakaian tersebut untuk mendirikan shalat." 




& .> 






435. Dan telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafs bin Ghiyats telah menceritakan 
kepada kami bapakku dari al-A'masy dari Ibrahim dari al-Aswad, dan Hammam dari Aisyah 
tentang air mani, dia berkata, "Saya pernah mengerik mani dari baju Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan 
kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- dari Hisyam bin Hassan. (dalam riwayat lain 
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan 
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Arubah 
semuanya (meriwayatkan) dari Abu Ma'syar. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Husyaim dari Mughirah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Mahdi 
bin Maimun dari Wasil bin al-Ahdab. (dalam riwayat lain disebutkan) telah menceritakan 
kepadaku Ibnu Hatim telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah 
menceritakan kepada kami Israil dari Manshur dan Mughirah mereka semuanya 
meriwayatkan dari Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah dalam hal memenggosok mani dari 
baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ' semisal hadits Khalid dari Abu Ma'syar." Dan 
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Uyainah dari Manshur dari Ibrahim dari Hammam dari Aisyah semisal hadits mereka." 



1 ''k' 9 L \ y * 'i tf ^ * 9 'L* 'L t 9 \ 'L / }■ \'£\ y '\' 9 'C t> * ^ s \ ' 

ja£*£j£' i ujj>- 

^ s / s s L **> / 

jli\ j4-5i\ ^ 4-^ Cr^ 

j^ujt--J Jj <J^l5La-^L>A»- 


436. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bisyr dari Amru bin Maimun dia berkata, "Saya bertanya 
kepada Sulaiman bin Yasar tentang mani yang mengenai baju seorang laki-laki, apakah dia 
harus mencucinya (bekasnya) atau mencuci bajunya?" Maka dia menjawab, " Aisyah telah 
mengabarkan kepadaku, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dahulu mencuci mani 
kemudian keluar menuju shalat dengan mengenakan baju tersebut, sedangkan saya melihat 
bekas cuciannya itu." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil al-Jahdari telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahid -yaitu Ibnu Ziyad-. (dalam riwayat lain disebutkan) 
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu al- 
Mubarak dan Ibnu Abu Zaidah mereka semua meriwayatkan dari Amru bin Maimun dengan 
isnad ini, sedangkan Ibnu Abu Zaidah maka haditsnya sebagaimana Ibnu Bisyr mengatakan, 
"Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencuci mani." Sedangkan Ibnu al-Mubarak 
dan Abdul Wahid, maka dalam hadits mereka berdua Aisyah berkata, "Saya dahulu mencuci 
mani dari baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 








437. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Jawwas al-Hanafi Abu Ashim telah 
menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dari Syabib bin Gharqadah dari Abdullah bin 
Syihab al-Khaulani dia berkata, "Aku mengunjungi Aisyah, lalu aku bermimpi dan 
mengeluarkan mani pada bajuku, lalu aku mencelupkannya pada air, saat budak Aisyah 
melihat tindakanku hingga ia pun mengabarkannya kepada Aisyah. Aisyah kemudian 
mengutusnya kembali untuk menemuiku seranya berkata, 'Apa yang mendorongmu untuk 
mencelupkan kedua bajumu? ' Abdullah berkata, "Aku lalu menjawab, 'Aku telah bermimpi 
basah sebagaimana orang yang tidur bermimpi.' Aisyah bertanya, 'Apakah kamu telah 



melihat sesuatu padanya? ' Aku menjawab, 'Tidak.' Aisyah berkata, 'Kalau kamu melihat 
sesuatu yang telah kamu cuci (mani), maka sungguh aku mengeriknya (mani) yangtelah 
kering dari baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan kukuku." 


Bab: Najisnya darah dan bagaimana cara membasuhnya 


' * '*J , P' ' . T 't-'*.** *'.'*. I * > l ••.<'%* t> ' 


J*' 


438. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah. (dalam riwayat lain 
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim dan lafazh tersebut 
miliknya, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Hisyam bin Urwah dia 
berkata, telah menceritakan kepada kami Fatimah dari Asma' dia berkata, "Seorang 
perempuan datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 'Pakaian salah 
seorang dari kalangan kami terkena darah haid. Apa yang harus dia lakukan? ' Beliau 
bersabda: "Keriklah darah itu (terlebih dahulu), kemudian bilaslah ia dengan air, kemudian 
siramlah ia. Setelah itu (kamu boleh) menggunakannya untuk mendirikan shalat." Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair. (dalam 
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Abdullah 
bin Salim dan Malik bin Anas serta Amru bin al-Harits semuanya dari Hisyam bin Urwah 
dengan sanad ini seperti hadits Yahya bin Sa'id." 


Bab: Dalil atas najisnya air kecing dan wajibnya bersuci darinya (J _ 9 r J\iuuUtj J _p 





^ ^ U4£^ \1^\ j \li» ^ j eP^ 

*Xy^ki\L 


439. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id al-Asyaj dan Abu Kuraib Muhammad bin 
al-Ala' serta lshaq bin Ibrahim, lshaq berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan 
dua orang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan 
kepada kami al-A'masy dia berkata, saya mendengar Mujahid menceritakan dari Thawus dari 
Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati dua kuburan, 
beliau lalu bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa. Dan mereka 
berdua disiksa bukan karena melakukan dosa besar. Salah seorang di antara mereka disiksa 
karena suka mengadu-domba sedangkan yang lainnya disiksa karena tidak memasang satir 
saat kencing." Kemudian beliau meminta pelepah kurma basah, lalu membelahnya menjadi 
dua. Kemudian beliau menanam salah satunya pada kubur yang pertama dan yang satu lagi 
pada kubur yang kedua sambil bersabda: "Semoga pelepah ini bisa meringankan siksa 
keduanya, selama ia belum kering." Telah menceritakan kepadaku tentangnya Ahmad bin 
Yusuf al-Azdi telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada 
kami Abdul Wahid dari Sulaiman al-A'masy dengan sanad ini, hanya saja dia menyebutkan, 
"Sedangkan yang lain tidak berhati-hati (membersihkan) saat kencing." 



4. KITAB: HAID 


Bab: Mencumbu wanita haid di atas sarung 




440. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta 
lshaq bin Ibrahim, lshaq berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang 
lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari al- 
Aswad dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan salah 
seorang di antara kami yang sedang haid supaya memakai sarung sebagai pelapis, kemudian 
beliau mencumbunya." 


^\\S^dS\Zfy Sl^dJls 


441. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari asy-Syaibani. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah 
menceritakan kepada kami Ali bin Hujr as-Sa'di dan lafazh tersebut miliknya, telah 
mengabarkan kepada kami Ali bin Mushir telah mengabarkan kepada kami Abu lshaq dari 
Abdurrahman bin al-Aswad dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Dahulu apabila salah 
seorang dari kami haid, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan 
kepadanya untuk memakai sarung, kemudian beliau mencumbunya." Aisyah berkata lagi, 
"Siapakah di antara kalian yang mampu menahan syahwatnya sebagaimana Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menahan syahwatnya." 




442. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Khalid bin Abdullah dari asy-Syaibani dari Abdullah bin Syaddad dari Maimunah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencumbu isteri-isterinya di atas (berlapiskan) 
sarung, sedangkan mereka dalam keadaan haid." 


Bab: Berbaring bersama wanita haid dalam satu 


selimut (<Jj 


^-\j> 


/ ^ ^ / ^ 'V ^ ^ x 



443. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahab dari Makhramah. (dalam riwayat lain disebutkan) telah menceritakan kepada kami 
Harun bin Sa'id al-Aili dan Ahmad bin Isa keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Makhramah dari bapaknya dari Kuraib mantan 
budak Ibnu Abbas, dia berkata, saya mendengar Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbaring bersamaku sedangkan 
aku dalam keadaan haid, dan antara aku dan dia ada kain." 


14i Jsiiiyiiiiliij». 


444. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muadz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Yahya bin Abu 
Katsir telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Zainab binti 
Ummu Salamah telah menceritakan kepadanya, bahwa Ummu Salamah telah menceritakan 
kepadanya, dia berkata, "Ketika aku berbaring bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dalam satu selimut, tiba-tiba aku haid, lantas aku keluar secara perlahan-lahan 
untuk mengambil pakaian khas untuk masa haid. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bertanya kepadaku: 'Apakah kamu sedang haid? ' Aku menjawab, 'Ya'. Lalu beliau 
memanggilku, lalu aku berbaring lagi bersama beliau dalam satu selimut." Zainab berkata, 
"Ummu Salamah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi besar dengan 
menggunakan satu wadah air." 


Bab: Bolehnya wanita haid membasuh kepala suaminya, menyisir dan menggunakan sisa 
bekas airnya y j\ js*-) 



dJlS 4-ioLc- (j£- S J-a-C- }j& ^ Cr^ j_^C- ‘■"" > <J^ lijA>- 

jJA\ 


445. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; bacakan di hadapan 
Malik; dari Ibnu Syihab dari Urwah dari 'Amrah dari Aisyah dia berkata, "Dahulu Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam apabila beri'tikaf, maka dia mendekatkan kepalanya kepadaku, 
lalu aku menyisirnya, dan beliau tidak masuk rumah kecuali untuk buang hajat." 


» «- \ «- -f »>> '* '> vS\' ? ' v '> 9 \' 9 , &yS\' 

3\i^ 5 c£4^I\ ji- ^5^ jAU-itS ^j^J\ ^ j 




446. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rumh dia berkata, telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Ibnu Syihab 
dari Urwah dan 'Amrah binti Abdurrahman bahwa Aisyah isteri nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam berkata, "Sungguh, aku masuk rumah untuk suatu keperluan sementara di dalam 
ada orang yang sedang sakit, dan aku tidak bertanya tentangnya melainkan hanya lewat saja. 
Dan sungguh, Rasulullah pernah memasukkan kepalanya kepadaku hingga aku dapat 
menyisirnya, sementara beliau di masjid. Jika sedang meakukan iktikaf, maka beliau tidak 
masuk rumah kecuali untuk suatu keperluan." Ibnu Rumh berkata, "Apabila mereka 
beriktikaf." 


^ j^> ^ j j iiAi- cA Cr? cA A A*~tA 


447. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Amru bin al-Harits dari Muhammad bin 
Abdurrahman bin Naufal dari Urwah bin az-Zubair dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, bahwa dia berkata, "Rasulullah pernah mengeluarkan kepalanya dari sisi masjid ke 
arahku, kemudian aku mencucinya (keramas) sedangkan aku dalam keadaan haid." 



l jkL>\^\^\j^i\j l ^f-j\3 i J^3^»- i ^\^\jA^\j^,\ ( jJj> ^ J^>J 


448. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Khaitsamah dari Hisyam telah mengabarkan kepada kami Urwah dari Aisyah bahwa dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendekatkan kepalanya kepadaku yang saat 
itu aku berada di kamarku, lalu aku menyisir rambutnya mekipun dalam keadaan haid." 






449. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Husain bin Ali dari Zaidah dari Manshur dari Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah 
dia berkata, "Saya mencuci kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan aku 
dalam keadaan haid." 


ol >^3^3^-1^311^ £ J\ jizi.J’te J 

jjiicJiiLLu > jiid ^ „Aii\ > >3 > L: 3 ui k. 



450. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah 
serta Abu Kuraib, Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang 
lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari Tsabit 
bin Ubaid dari al-Qasim bin Muhammad dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berkata kepadaku: "Ambillah untukku minyak wangi dari masjid." Aisyah lalu 
menjawab, "Sesungguhnya aku sedang haid!" Beliau pun bersabda: "Sesungguhnya haidmu 
tidak terletak pada tanganmu (maksudnya tidak akan mengotori)." 




451. Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi 
Zaidah dari Hajjaj dan Ibnu Abi Ghaniyyah dari Tsabit bin Ubaid dari al Qasim bin 
Muhammad dari Aisyah dia berkata; 'Rasulullah memerintahkanku untuk mengambilkan 
minyak wangi dari masjid. Aku jawab; 'Aku sedang haid.' Beliau menjawab: "Ambillah karena 
(darah) haid tidak berada di tanganmu." 



9 ^ A fct * 


_*1j v 

j j.£ijL£jj o Jl5s^ 



452. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Kamil serta Muhammad 
bin Hatim semuanya dari Yahya bin Sa'id berkata Zuhair telah menceritakan kepada kami 
Yahya dari Yazid bin Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia berkata; Ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam di masjid, beliau berkata; "Wahai Aisyah, ambilkan baju 
untukku." Aisyah menyahut; ' aku sedang haid.' Beliau menjawab: " Haidmu bukan di 
tanganmu." Maka dia mengambilnya. 




453. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar dan Sufyan dari al 
Miqdam bin Syuraih dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Aku minum ketika aku sedang 
dalam keadaan haid, kemudian aku memberikannya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, 
lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat mulutku (ketika minum) ". Dan Zuhair tidak 
menyebutkan, "Lalu beliau minum." 




454. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Dawud bin Abdurrahman al-Makki dari Manshur dari ibunya dari Aisyah bahwa dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersandar (dengan kepalanya) pada pangkuanku, 
sedangkan aku dalam keadaan sedang haid, maka beliau membaca al-Qur'an." 


* ' "s'' * 

i%fS\ jS\ S\ { \ j 



*j£i5U-N\l^C JUl JliiS lS4i\NU,jS 

/ ^ ^ ^ 

i>o uJbii_ii n& ji£T j j ^ic-^ \ y 


455. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah 
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bahwa kaum Yahudi dahulu apabila kaum wanita 
mereka, mereka tidak memberinya makan dan tidak mempergaulinya di rumah. Maka para 
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. 
Lalu Allah menurunkan, "Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah, 'Haidh itu 
adalah suatu kotoran 1 . Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu 
haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah 
suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Allah 
menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (al- 
Baqarah: 222) maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Perbuatlah segala 
sesuatu kecuali nikah". Maka hal tersebut sampai kepada kaum Yahudi, maka mereka 
berkata, "Laki-laki ini tidak ingin meninggalkan sesuatu dari perkara kita melainkan dia 
menyelisihi kita padanya." Lalu Usaid bin Hudhair dan Abbad bin Bisyr berkata, "Wahai 
Rasulullah, sesungguhnya kaum Yahudi berkata demikian dan demikian, maka kami tidak 
menyenggamai kaum wanita." Raut wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam spontan 
berubah hingga kami mengira bahwa beliau telah marah pada keduanya, lalu keduanya 
keluar, keduanya pergi bertepatan ada hadiah susu yang diperuntukkan Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam. Maka beliau kirim utusan untuk menyusul kepergian keduanya, dan beliau 
suguhkan minuman untuk keduanya. Keduanya pun sadar bahwa beliau tidak marah atas 
keduanya." 


Bab: Madzi 



'J» S\ jJLI\ 


456. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Waki' dan Abu Muawiyah serta Husyaim dari al-A'masy dari Mundzir bin Ya'la, dan dia 
diberi gelar Abu Ya'la dari Ibnu al-Hanafiyyah dari Ali dia berkata, "Aku adalah lelaki yang 
sering keluar madzi, tetapi aku malu untuk bertanya Nabi Shallallahu'alaihiwasallam karena 
puteri beliau adalah istriku sendiri. Maka kusuruh al-Miqdad bin al-Aswad supaya bertanya 
beliau, lalu beliau bersabda, "Hendaklah dia membasuh kemaluannya dan berwudhu." 



t t 

i ^^\11^3Vii^TL^iS\JJ_J\^^tilO,VSjJ-1^^1^J\ 


457. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Khalid, yaitu bin Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah 
mengabarkan kepadaku Sulaiman dia berkata. Saya mendengar Mundzir dari Muhammad 
bin Ali dari Ali bahwa dia berkata, "Saya malu untuk bertanya Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam tentang madzi karena (posisiku sebagai suami) Fathimah. Maka saya perintahkan 
al-Miqdad, lalu dia bertanya kepada beliau. Maka beliau bersabda, 'Karena madzi, juga harus 
berwudhu 1 ." 



ij 



y"' / t- ' **> t y t **/ / ^ 



458. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili dan Ahmad bin Isa keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku 
Makhramah bin Bukair dari bapaknya dari Sulaiman bin Yasar dari Ibnu Abbas dia berkata, " 
Ali bin Abi Thalib berkata, 'Kami mengutus al-Miqdad bin al-Aswad kepada Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu dia menanyakan beliau tentang madzi yang keluar dari 
manusia, apa yang (harus) ia perbuat? ' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda, 'Berwudhulah, dan siramlah kemaluanmu'." 


Bab: Membasuh wajah dan tangan setelah bangun dari tidur 







459. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Salamah bin Kuhail dari 
Kuraib dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bangun di suatu 
malam untuk buang hajat, lalu beliau membasuh wajahnya dan mencuci tangannya 
kemudian tidur lagi. 



Bab: Bolehnya orang junub untuk tidur, disunahkannya wudlu untuk tidur dan membasuh 


kemaluan (\j \^ ^ p j\ 


3~*JO A A \ J. '^J f -‘ - ^ g ^ Xj- 


460. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami al-Laits --lewat jalur periwayatan lain— 
dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Aisyah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Apabila Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ingin 
tidur, sedangkan beliau masih dalam keadaan berjunub, maka beliau berwudhu dengan 
wudhu untuk mengerjakan shalat sebelum tidur." 


yX\' <*' > ->* ''> \'u\ ' vm~ i *\ -• ?<.>«> ->* ''> \'u\ ' ..v[ s 'J >f f ^ 

Lo-X^- j\3 £jJ\ ^ Lo-A^-o jk*y ss \ 



461. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Ulayyah dan Waki' serta Ghundardari Syu'bah dari al-Hakam dari Ibrahim dari al- 
Aswad dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila dalam 
keadaan junub, lalu ingin makan atau tidur, maka beliau berwudhu dengan wudhu untuk 
shalat." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far --lewat jalur 
periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz dia berkata, 
telah menceritakan kepada kami bapakku keduanya berkata, telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dengan sanad ini, berkata Ibnu al-Mutsanna dalam haditsnya, telah 
menceritakan kepada kami al-Hakami saya mendengar Ibrahim menceritakannya. 


. 9 y ^ -9 


j jilidi 



462. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar al-Muqaddami dan 
Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya, yaitu Ibnu Sa'id 
dan Ubaidullah -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Abu 
Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair dan lafazh tersebut milik keduanya, berkata Ibnu 
Numair telah menceritakan kepada kami bapakku dan berkata Abu Bakar telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah 
dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Umar berkata, "Wahai Rasulullah, apa (boleh) salah seorang 
dari kita tidur sedangkan dia dalam keadaan junub?" Beliau menjawab, "Ya boleh, apabila 
dia telah berwudhu." 


£tir' . ? t » ^ -\ ? 


463. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa 
Umar berkata, "Wahai Rasulullah, apa (boleh) salah seorang dari kita tidur sedangkan dia 
dalam keadaan junub?" Beliau menjawab, "Ya boleh, apabila dia berwudhu." 


> 9 > 


J jlS J-Lc- \ ^C- j\L > 3 4li\ Alc- dULo Jls J 


464. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di 
hadapan Malik dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia berkata, "Umar bin al-Khaththab 
menyebutkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa dia mengalami junub 
sejak malam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya, 
'Berwudhulah, dan cucilah kemaluanmu, kemudian tidurlah'." 


-'.i C ■yf. t » ^ 

. VS, V*a3, i 








465. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin SA"id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Muawiyah bin Shalih dari Abdullah bin Abi Qais dia berkata, "Saya bertanya kepada 
Aisyah tentang witir Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Lalu dia menyebutkan suatu 
hadits. Aku bertanya, 'Bagaimana (yang harus) dia perbuat ketika dalam keadaan junub. 



apakah dia harus mandi sebelum tidur atau tidur tanpa mandi? ' Aisyah menjawab, 'Sungguh 
semuanya telah dilakukan beliau, boleh jadi dia mandi lalu tidur, boleh jadi dia berwudhu 
lalu tidur.' Aku berkata, 'Segala puji bagi Allah yang menciptakan dalam perkara tersebut 
suatu keleluasaan'." Dan telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi -lewat jalur periwayatan lain- dan 
telah menceritakannya kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb semuanya dari Muawiyah bin Shalih dengan isnad ini hadits semisalnya. 




J c 











3 ^jo 


466. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Hafsh bin Ghiyats -lewat jalur periwayatan lain-, dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abi Zaidah -lewat jalur 
periwayatan lain-, dan telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Ibnu Numair 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah al-Fazari 
semuanya dari Ashim dari Abu al-Mutawakkil dari Abu Sa'id al-Khudri dia berkata, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian menyenggamai 
istrinya, kemudian berkehendak untuk mengulanginya lagi maka hendaklah dia berwudhu." 
Abu Bakar menambahkan dalam haditsnya, "Antara keduanya ada wudhu." Dan dia berkata, 
"Kemudian dia ingin mengulanginya." 


«! Sr ^ ‘V # s 

■X>- \ j} J-lio Ju LlS ^C- >3 p' -?»■> j {j? 


467. Dan telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Ahmad bin Abi Syu'aib al-Harrani 
telah menceritakan kepada kami Miskin, yaitu Ibnu Bukair al-Hadzdza' dari Syu'bah dari 
Hisyam bin Zaid dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggilir istri-istrinya 
dengan satu kali mandi. 


Bab: Wajibnya wanita mandi jika mengeluarkan mani (^J jptJ 








468. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Umar bin Yunus al-Hanafi telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar dia berkata, 
lshaq bin Abi Thalhah berkata, telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik dia berkata, 
"Ummu Sulaim mendatangi -dan dia adalah nenek lshaq- Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam seraya berkata kepadanya -sedangkan aisyah berada di sisi beliau, 'Wahai 
Rasulullah, seorang wanita bermimpi sesuatu yang juga dimimpikan seorang laki-laki dalam 
tidurnya, lalu dia bermimpi dirinya (melakukan sesuatu) sebagaimana laki-laki bermimpi 
dirinya (melakukan sesuatu).' Maka Aisyah berkata, 'Kamu telah membuka (aib) wanita, 
serius itu." Maka beliau bersabda kepada Aisyah, 'Bahkan kamu juga, aku juga serius." Ya 
benar, (wanita juga bermimpi seperti laki-laki), maka hendaklah kamu mandi wahai Ummu 
Sulaim apabila kamu bermimpi bersenggama'." 




469. Telah menceritakan kepada kami Abbas bin al-Walid telah menceritakan kepada kami 
Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah bahwa Anas bin Malik 
telah menceritakan kepada mereka bahwa Ummu Sulaim pernah bercerita bahwa dia 
bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam tentang wanita yang bermimpi 
(bersenggama) sebagaimana yang terjadi pada seorang lelaki. Maka Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila perempuan tersebut bermimpi keluar mani, 
maka dia wajib mandi hadas." Ummu Sulaim berkata, "Aku malu untuk bertanya perkara 
tersebut". Ummu Sulaim bertanya, "Apakah perkara ini berlaku pada perempuan?" Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Ya (wanita juga keluar mani, kalau dia tidak keluar) 
maka dari mana terjadi kemiripan?. Ketahuilah bahwa mani lelaki itu kental dan berwarna 
putih, sedangkan mani perempuan itu encer dan berwarna kuning. Manapun mani dari salah 
seorang mereka yang lebih mendominasi atau menang, niscaya kemiripan terjadi karenanya. 





470. Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami 
Shalih bin Umar telah menceritakan kepada kami Abu Malik al-Asyja'i dari Anas bin Malik dia 
berkata, "Seorang wanita bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang 
wanita yang bermimpi (bersenggama) dalam tidurnya sebagaimana seorang laki-laki 
bermimpi dalam tidurnya. Maka beliau menjawab, 'Apabila dia mengalami sesuatu yang 
dialami oleh seorang laki-laki, hendaklah dia mandi 1 ." 


5U \ 3 u: 

i , ,* . '' ? t '\\~>?\ \' . *\* ' w< > ■> 1 ' t x\' ■ Aw » ■>'*■ 

j^f\ ^ J jlLUol 


471. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Abu Muawiyah dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Zainab binti Abi 
Salamah dari Ummu Salamah, dia berkata, "Ummu Sulaim mengunjungi Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam, dia berkata; 'Wahai Rasulullah! Allah tidak malu terhadap 
kebenaran. Apakah seorang wanita wajib mandi bila dia bermimpi? ' Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: 'Ya, apabila dia melihat air (mani).' Ummu Salamah berkata; 
'Apakah Seorang wanita juga bermimpi (dan keluar mani)? ' Beliau bersabda: 'Bagaimana 
kamu, lantas dengan apa anaknya bisa menyerupai dirinya?" telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Waki'. (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Hisyam bin 'Urwah dengan sanad 
dan maksud yang sama, dan dia menambahkan; "Ummu Salamah berkata; aku berkata; 
"Kamu telah membuka aib wanita." Dan telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin 
Syu'aib bin Al Laits telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Kakekku telah menceritakan 
kepadaku 'Uqail bin Khalid dari Ibnu Syihab bahwa dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 
Urwah bin Az Zubair bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah 
mengabarkan kepadanya, bahwa Ummu Sulaim yaitu Ummu Bani Thalhah menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam..." semakna dengan hadits Hisyam, namun dalam 
hadits Hisyam terdapat tambahan; 'Aisyah berkata; lalu aku berkata kepadanya; "Cukup, 
apakah seorang wanita juga bermimpi seperti itu?." 



\i\fl>J\ j.^3, ' J ^ jJdilssl jujdo?^ 

,^3iBdiiidj1jii\jodo: yiioixddiiii^3iii^uj\o 


472. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa ar-Razi dan Sahi bin Utsman serta 
Abu Kuraib dan lafaz tersebut milik Abu Kuraib, Sahi berkata, telah menceritakan kepada 
kami, sedangkan dua orang yang lainnya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abi 
Zaidah dari bapaknya dari Mush'ab bin Syaibah dari Musafi' bin Abdullah dari Urwah bin az- 
Zubair dari Aisyah bahwa seorang wanita berkata kepada Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam, "Apakah seorang wanita harus mandi apabila bermimpi dan 
melihat air mani?" Beliau menjawab, "Ya." Maka Aisyah berkata kepadanya, "Serius kamu 
akan bertanya?." Aisyah berkata, "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 
'Biarkanlah dia (bertanya). Tidaklah kemiripan gen terjadi melainkan dari sisi tersebut. 
Apabila air mani wanita tersebut mengalahkan air mani suaminya maka anaknya mirip 
dengan garis keturunan ibunya. Dan apabila air mani suaminya mengalahkan air maninya 
maka anaknya mirip dengan garis keturunan bapaknya'." 


Bab: Penjelasan tentang sifat mani laki-laki dan wanita, dan bahwasanya anak tercipta dari 
mani keduanya 


jluj JU3 {d»\ j » .« l \ } <d“^ 0 j 



j\l^Ui3iSo. J j\a/ssUj315^\5 
d^JJlsdiJ^Jl3 fc >tou^ L5 l43l^<^^Jl3^L£ 

\^iL>-\ \SvS ^£^>1 s1>dv^u j ^5 )V^u3Vs^ j!\ 3Vs5lt^ 

\3lU\^Ll^ J4-5 J\ ^s 1>J\ ^*i£\S\ ^V\>d\ J4-*1\ 

lETj\ ^jir^jc^Tj /r^lijo >J\a/sjo\ , j ,_^,j 


473. Telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Ali al-Hulwani telah menceritakan kepada 
kami Abu Taubah, yaitu ar-Rabi' bin Nafi' telah menceritakan kepada kami Mua'wiyah, yaitu 
Ibnu Sallam dari Zaid, yaitu saudaranya bahwa dia mendengar Abu Sallam berkata, telah 
menceritakan kepada kami Abu Asma' ar-Rahabi bahwa Tsauban, budak Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam bercerita kepadanya, dia berkata, "Aku pernah berdiri di dekat 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, tiba-tiba datanglah salah seorang rahib dari orang- 
orang Yahudi seraya berkata, 'Semoga keselamatan tercurah atasmu wahai Muhammad. 
Maka akupun mendorongnya dengan keras hingga dia hampir saja terjungkal karenanya.' 
Lantas dia bertanya, 'Kenapa kamu mendorongku? ' Aku menjawab, 'Tidak bisakah kamu 
memanggilnya dengan panggilan "Rasulullah"? ' Rahib Yahudi itu menjawab, 'Cukuplah kami 
memanggilnya dengan nama yang diberikan keluarganya kepadanya.' Lantas Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, ' namaku ialah Muhammad, nama yang diberikan 
keluargaku kepadaku.' Yahudi itu berkata, 'Aku datang untuk bertanya beberapa pertanyaan 
kepadamu.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam balik bertanya, 'Adakah sesuatu yang 
bermanfaat bagimu jika aku berbicara denganmu.' Dia menjawab, 'Aku akan mendengarkan 
dengan kedua telingaku ini'. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuat garis-garis 
ke tanah dengan tongkat yang ada di tangan beliau seraya berkata, 'Bertanyalah! ' Yahudi itu 
berucap, '(Hari ketika bumi diganti dengan bumi dan langit yang lain...) (QS. Ibrahim 48), kala 
itu manusia berada di mana? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Mereka 
berada dalam kegelapan di bawah shirath (jembatan).' Dia bertanya, 'Lalu siapakah orang 
yang paling pertama diizinkan untuk menyeberangi jembatan itu? ' Beliau menjawab, 
'Orang-orang fakir dari kaum Muhajirin'. Yahudi itu bertanya lagi, 'Apa hidangan spesial bagi 
mereka ketika memasuki surga? ' Beliau menjawab, 'Organ yang paling bagus dari hati ikan 
hiu'. Dia bertanya lagi, 'Setelah itu hidangan apa lagi yang disuguhkan untuk mereka? ' Beliau 
menjawab, 'Mereka disembelihkan sapi surga yang dimakan dari sisi-sisinya'. Dia bertanya 
lagi, 'Apa minuman mereka? ' Beliau menjawab, 'Minuman yang diambil dari mata air yang 
bernama Salsabila'. Dia berkata, 'Kamu benar'. Kemudian dia melanjutkan ucapannya, 'Aku 
juga datang untuk mengajukan beberapa pertanyaan yang jawabannya tidak diketahui 
seorang pun di muka bumi ini kecuali seorang Nabi atau seorang atau dua orang lelaki saja'. 



Beliau berkata, 'Apakah akan memberikan manfaat kepadamu jika aku menjawabnya? ' Dia 
menjawab, 'Aku akan mendengarkannya dengan kedua telingaku'. Dia berkata, 'Aku datang 
dengan sebuah pertanyaan mengenai anak'. Beliau menjawab, 'Air mani seorang lelaki 
berwarna putih dan air mani seorang wanita berwarna kuning, jika keduanya menyatu lalu 
air mani si lelaki lebih dominan atas air mani wanita maka janin itu akan berkelamin laki-laki 
dengan izin Allah. Namun jika air mani wanita lebih dominan atas air mani si lelaki maka 
janin itu akan berkelamin wanita dengan izin Allah.' Yahudi itu berkata, 'Kamu benar, dan 
kamu memang benar-benar seorang Nabi'. Lalu lelaki Yahudi itupun beranjak pergi. Setelah 
itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sungguh aku pernah ditanya seseorang 
tentang pertanyaan yang dia juga menanyakannya kepadaku, dan aku sama sekali tidak tahu 
jawabannya sampai Allah memberitahukannya kepadaku'. Abdullah bin Abdurrahman ad- 
Darimi memberitahukan hadits ini kepadaku, Yahya bin Hassan mengkabarkan kepada kami, 
Mu'awiyah bin Sallam menceritakan seperti itu kepada kami dengan sanad yang sama, tapi 
bedanya; ia mengatakan: aku pernah duduk di dekat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. 
Dan perbedaan lafadz; "Zaidatu kabidin nun" (hati ikan hiu), "adzkara" dan "anatsa" (dengan 
bentuk mufrad/tunggal), dan bukan "adzkara" dan "anatsa" (dengan bentuk mutsanna). 


Bab: Sifat mandi junub (ijL>J\ 


sais. 



474. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi telah menceritakan 
kepada kami Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, 
"Dahulu apabila Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mandi hadas karena junub, maka 
beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan 
menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan 
dan berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil 
memasukkan jari ke pangkal rambut sehingga rata. Hingga ketika selesai, beliau membasuh 
kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh 
kedua kaki. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb 



keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir -lewat jalur periwayatan lain-, dan 
telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir 
-lewat jalur periwayatan lain-, dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair semuanya dari Hisyam dalam sanad ini, dan dalam 
lafazh mereka tidak ada ungkapan, 'Membasuh kedua kakinya', dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' telah 
menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak 
tangannya tiga kali, kemudian menyebutkan sebagaimana hadits Abu Mu'awiyah, namun 
tidak menyebut, 'membasuh kedua kakinya.' 




475. Dan telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami 
Mu'awiyah bin Amru telah menceritakan kepada kami Zaidah dari Hisyam dia berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Urwah dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
apabila mandi hadas karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua 
tangan sebelum memasukkannya ke dalam bejana, kemudian berwudhu dengan wudhu 
untuk shalat. 





476. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujras-Sa'di telah menceritakan kepadaku Isa bin 
Yunus telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari Salim bin Abi al-Ja'di dari Kuraib dari 
Ibnu Abbas dia berkata, "Bibiku, Maimunah telah menceritakan kepadaku, dia berkata, 'Aku 
pernah membawa air mandi kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam karena junub. Lalu 
beliau membasuh dua tapak tangan sebanyak dua atau tiga kali. Kemudian beliau 



memasukkan tangan ke dalam wadah berisi air, lalu menyiramkan air tersebut ke atas 
kemaluan serta membasuhnya dengan tangan kiri. Setelah itu, beliau menggosokkan tangan 
kiri ke tanah dengan pijatan yang kuat, lalu berwudhu sebagaimana yang biasa dilakukan 
untuk mendirikan shalat. Kemudian beliau menuangkan air yang diciduk dengan dua telapak 
tangan ke kepala sebanyak tiga kali sepenuh telapak tangan. Lalu beliau membasuh seluruh 
tubuh, lalu beralih dari tempat tersebut dan membasuh kedua kaki, kemudian aku 
mengambilkan handuk untuk beliau, tetapi beliau menolaknya." Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin ash-Shabbah, Abu Bakar bin Abi Syaibah, Abu Kuraib, al-Asyajj, 
dan lshaq semuanya dari Waki' -lewat jalur periwayatan lain-, dan telah menceritakan 
kepada kami tentangnya Yahya bin Yahya dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Abu Muawiyah keduanya dari al-A'masy dengan sanad ini, dan 
tidaklah dalam hadits keduanya lafazh, "Menyiramkan air tiga kali sepenuh telapak tangan 
pada kepala." Dan dalam hadits Waki' terdapat gambaran wudhu seluruhnya. Dia 
menyebutkan berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung. Dan dalam hadits Abu 
Mu'awiyah tidak menyebutkan handuk. 


USXUJ\;j J b \ ^ ^ & 


> 


Ml . Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Idris dari al-A'masy dari Salim dari Kuraib dari Ibnu Abbas dari 
Maimunah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dibawakan handuk, namun beliau tidak 
mengusapnya, dan mulai bersabda, "(Cara membersihkannya) demikian, maksudnya 
dipercikkan." 




478. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna al-Anazi telah 
menceritakan kepada kami Abu Ashim dari Hanzhalah bin Abi Sufyan dari al-Qasim dari 
Aisyah dia berkata, "Rasulullah apabila mandi karena junub, maka beliau meminta air pada 
bejana, lalu beliau mengambil air dengan telapak tangannya, beliau memulainya dengan 
sebelah bagian kepalanya yang sebelah kanan, kemudian kiri, kemudian mengambil air 
dengan kedua telapan tangannya, lalu Aisyah berkata, 'Dengan (siraman) keduanya pada 
kepalanya'." 


Bab: Kadar air yang dianjurkan untuk mandi junub 

J— 





479. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, aku membaca di 
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah bin az-Zubair dari Aisyah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mandi dari air bejana, yaitu sebanyak tiga faraq (satu 
faraq adalah tiga sha') karena junub. 





480. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits --lewat jalur periwayatan lain- telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah 
mengabarkan kepada kami al-Laits -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan 
kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu bakar bin Abi Syaibah, Amr bin an-Naqid, Zuhair bin 
Harb mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari az-Zuhri dari 
Urwah dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah dahulu mandi dalam baskom, yaitu satu faraq. 
Sedangkan saya pernah mandi bersama beliau dalam satu bejana." Dan dalam hadits Sufyan, 
"Dari satu bejana". Qutaibah berkata, "Sufyan berkata, 'Satu faraq adalah tiga Sha'." 
















481. Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Muadz al-Anbari dia berkata, telah 
menceritakan kepada kami bapakku dia berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Abu Bakar bin Hafs dari Abu Salamah bin Abdurrahman dia berkata, "Aku mampir pada 
Aisyah bersama saudara sesusuannya. Lalu dia menanyakan kepadanya tentang mandi Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam karena junub. Lantas Aisyah meminta wadah yang memuat satu 
gantang air, lalu dia mandi dengan meletakkan tabir di antara kami dan dia. Aisyah 
menuangkan air ke atas kepalanya sebanyak tiga kali sambil berkata, 'Isteri-isteri Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam biasanya menuang air ke kepala mereka sehingga seakan-akan 
banyak (basah sekali) 



j4 jj£l\ \i\ ^ j£&&\ UdJls3l5^>5]\ ji£ 

J (J— oLeTc^S”” 



482. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Makhramah bin Bukair dari Bapaknya dari Abu 
Salamah bin Abdurrahman dia berkata, " Aisyah berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dahulu apabila mandi, maka beliau memulainya dari sebelah tangan kanannya, lalu 
menuangkan air padanya, lalu mencucinya, kemudian menyiramkan air pada kotoran yang 
ada di tangan kanannya, dan mencucinya dengan tangan kiri. Apabila telah selesai dari hal 
tersebut, maka beliau menyiramkan air pada kepalanya. 1 Aisyah berkata, 'Saya pernah mandi 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari satu bejana, dan kami berdua dalam 
keadaan junub'." 




483. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Syababah telah menceritakan kepada kami Laits dari Yazid dari 'Irak dari Hafshah binti 
Abdurrahman bin Abi Bakar sedangkan dia ketika itu menjadi istri al-Mundzir bin az-Zubair 
bahwa Aisyah mengabarkan kepadanya bahwa dia mandi bersama Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dalam satu bejana yang lebarnya tiga mud atau mendekati itu. 




484. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dia berkata, telah 
menceritakan kepada kami Aflah bin Humaid dari al-Qasim bin Muhammad dari Aisyah dia 
berkata, "Saya mandi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam satu bejana, 
tangan kami terpisah padanya karena junub." 





485. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Khaitsamah dari Ashim al-Ahwal dari Mu'adzah dari Aisyah dia berkata, "Saya mandi 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada satu bejana, lalu beliau segera 
mendekatiku hingga aku berkata, 'Tinggalkanlah aku, tinggalkanlah aku.' Dia berkata lagi, 
'Sedangkan keduanya dalam keadaan junub.' 






486. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abi Syaibah 
semuanya dari Ibnu Uyainah, berkata Qutaibah telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 
Amru dari Abu asy-Sya'tsa' dari Ibnu Abbas dia berkata, telah mengabarkan kepada kami 
Maimunah bahwa dia pernah mandi bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam satu 
bejana. 


jJLpv» \jo jS- JlS j lj \ JlS j 

5&Jj\ws 


487. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Hatim 
berkata lshaq, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Hatim berkata, telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakar telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Juraij telah mengabarkan kepadaku Amru bin Dinar dia berkata, "Ilmuku yang terbesar dan 
yang membekas dalam hatiku adalah bahwa Abu asy-Sya'tsa' telah mengabarkan kepadaku 
bahwa Ibnu Abbas telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah mandi dengan sisa air mandi Maimunah." 




488. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Mu'adz bin Hisyam dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku dari 



Yahya bin Abi Katsir telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa 
Zainab bintu Ummi Salamah telah menceritakan kepadanya bahwa Ummu Salamah telah 
menceritakan kepadanya, dia berkata, "Dia pernah bersama Rasulullah mandi bersama 
dalam satu bejana karena junub." 


/ / ^ / / / / 

^ \ ^ ^ -A^c- ^ \ AJ^c- 3-^ ^ 


489. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami bapakku --lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman, yaitu bin 
Mahdi keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin 
Abdullah bin Jabr dia berkata, saya mendengar Anas berkata, "Rasulullah mandi dengan lima 
cangkir, dan berwudhu dengan satu cangkir." Ibnu al-Mutsanna berkata, "Dengan lima 
cangkir." Ibnu Mu'adz berkata dari Abdullah bin Abdullah, dan dia tidak menyebutkan Ibnu 
Jabr. 


^i\^^lj\^3t iofVcA 


490. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Waki' dari Mis'ar dari Ibnu Jabr dari Anas dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
berwudhu dengan satu mud dan mandi dengan satu sha' (empat mud) hingga lima mud." 


^ X y y y **y y j, 


491. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil al-Jahdari dan Amru bin Ali keduanya 
dari Bisyr bin al-Mufadhdhal berkata Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Bisyr telah 
menceritakan kepada kami Abu Raihanah dari Safinah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam memandikannya dengan satu sha' air karena junub dan mewudhukannya 
dengan satu mud air 


t’ X 1 9 * > ’Ai v» 1 . V ’ 



3 j A Wbj g j '«* j \ ^*~ij.J X*JL>^ J. g ' 


492. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Ulayah -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku 
Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Ismail dari Abu Raihanah dari Safinah dia 
berkata, "Abu Bakar, sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Dahulu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi dengan satu sha' air (empat mud), dan bersuci 
(wudhu) dengan satu mud." Dan dalam hadits Ibnu Hujur, "Atau dia berkata, "Dan satu mud 
(air) mensucikannya." Dan dia berkata, "Sungguh dia telah tua, dan aku tidak percaya 
dengan haditsnya." 


Bab: Disunahkannya mengalirkan air di atas kepala dan selainnya tiga kali 




493. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Outaibah bin Sa'id serta Abu 
Bakar bin Abi Syaibah berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang 
yang lainnya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dari Abu lshaq 
dari Sulaiman bin Shurad dari Jubair bin Muth'im dia berkata, "Orang-orang berselisih dalam 
masalah mandi di sisi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, maka sebagian kaum berkata, 
'Adapun saya maka sungguh saya membasuh kepalaku demikian dan demikian.' Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Adapun saya, maka sungguh saya 
mengguyurkan pada kepalaku tiga cidukan telapak tangan'." 


9 ^ / 9 S I 


f 9 S 'Z ' 9 \ \ 9 






494. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq 
dari Sulaiman bin Shurad dari Jubair bin Muth'im dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bahwa disebutkan di sisi beliau tentang mandi karena junub, maka beliau bersabda, "Adapun 
aku, maka aku menyiramkan pada kepalaku tiga kali." 



U&&J4&WL ±$%\\ J\£^j^ti\^<^\\ JUcJu&j Ij5U\jJL^ 

l^lis Jj 4 j\, 

ii\3 i_^.jl£\ .jilS«Ju2S jijol3^J 


495. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Ismail bin Salim keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Abu Bisyr dari Abu Sufyan dari Jabir 
bin Abdullah bahwa utusan Tsaqif bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, seraya 
mereka berkata, " Tanah kami adalah tanah yang sangat dingin, maka bagaimana caranya 
mandi?" Lalu beliau bersabda, "Adapun aku, maka aku menyiramkan pada kepalaku tiga 
kali." Ibnu Salim berkata dalam riwayatnya, telah menceritakan kepada kami Husyaim telah 
mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dan dia berkata, " utusan Tsaqif bertanya, 'Wahai 
Rasulullah'." 


44 L 


496. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahhab, yaitu ats-Tsaqafi telah menceritakan kepada kami Ja'far dari 
bapaknya dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Rasulullah dahulu apabila mandi karena junub 
maka beliau menyiramkan air pada kepalanya tiga kali telapak tangan, maka al-Hasan bin 
Muhammad berkata kepadanya, ' rambutku lebat'." Maka Jabir berkata, "Aku berkata 
kepadanya, 'Wahai anak saudaraku, rambut Rasulullah adalah lebih banyak dan lebih bagus 
daripada rambutmu'." 


Bab: Hukum gelungan rambut wanita ^= = ^>-) 

• \s * ul . » •" » \ •• ' (I . -- \ » . -• » ' > * y »\ Tls 

I .A-yum £ j £- O <JV3 

j c.:_y\ I\\N JV«S 

VSl^.1 'Jvs t 3\l53\ ^ vs£ ^ ^ ls VlJ\ ^ 5 ^ 





497. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, Amr an-Naqid, lshaq bin 
Ibrahim, dan Ibnu Abi Umar semuanya meriwayatkan dari Ibnu Uyainah lshaq berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Sufyan dari Ayyub bin Musa dari Sa’id bin Abi Sa’id al-Maqburi 
dari Abdullah bin Rafi' budak Ummu Salamah dari Ummu Salamah dia berkata, "Saya 
berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang mengepang rambut kepalaku, lalu aku 
membukanya untuk mandi junub." Beliau bersabda, "Jangan (kamu buka), cukuplah kamu 
menumpahkan air pada kepalamu tiga kali, kemudian kamu mencurahkan air padamu, maka 
kamu telah suci." Dan telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun dan telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah 
mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami 
ats-Tsauri dari Ayyub bin Musa dalam isnad ini, dan pada hadits Abdurrazzaq, "Lalu aku 
membukanya karena mandi haid dan junub. Lalu beliau bersabda, "Jangan (kamu 
membukanya) " Kemudian dia menyebutkan dengan makna hadits Ibnu Uyainah. Dan telah 
menceritakannya kepadaku Ahmad ad-Darimi telah menceritakan kepada kami Zakariya' bin 
'Adi telah menceritakan kepada kami Yazid, yaitu Ibnu Zurai' dari Rauh bin al-Qasim telah 
menceritakan kepada kami Ayyub bin Musa dengan isnad ini, dan dia berkata, "Apakah aku 
harus membukanya, lalu aku mandi karena junub." Dan dia tidak menyebutkan, "Haid." 


« "S t * \ * 4 * * > x 'L s s y * s> » y 9 \ 

' 0 S / ^ 


498. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakar bin Abi Syaibah dan 
Ali bin Hujr semuanya meriwayatkan dari Ibnu Ulayah Yahya berkata, telah mengabarkan 
kepada kami Ismail bin Ulayah dari Ayyub dari Abu az-Zubair dari Ubaid bin Umair dia 
berkata, " Aisyah pernah mendengar Abdullah bin Amru memerintahkan orang-orang 
perempuan agar membuka tali ikatan rambut mereka apabila mereka mandi. Lalu Aisyah 
berkata, 'Mengapa dia tidak menyuruh mereka agar mencukur rambut saja? Aku pernah 
mandi bersama-sama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menggunakan air dari wadah 
yang sama. Aku tidak menyiram kepalaku lebih dari tiga kali siram'." 



Bab: Disunahkannya wanita yang mandi junub menggunakan wewangian 















499. Telah menceritakan kepada kami Amr bin Muhammad an-Naqid dan Ibnu Abi Umar 
semuanya meriwayatkan dari Ibnu Uyainah berkata Amru, telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Manshur bin Shafiyyah dari Ibunya dari Aisyah dia berkata, "Seorang 
perempuan bertanya Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, 'Bagaimanakah cara orang perempuan 
mandi dari haidnya?" Perawi Hadits berkata, "Kemudian Aisyah menyebutkan bahwa beliau 
mengajarkan cara mandi kepada perempuan tersebut. Kemudian beliau bersabda, 'Kamu 
ambil kapas misk (kasturi), lalu kamu bersucilah dengannya'. Perempuan itu berkata, 
'Bagaimana cara bersuci dengannya? ' Beliau bersabda, 'Maha suci Allah! Kamu bersucilah 
dengannya dan beliau pun bersembunyi. Sufyan bin Uyainah memberi isyarat kepada kami 
dengan meletakkan tangan pada wajahnya." Perawi Hadits melanjutkan ceritanya, "Lalu 
Aisyah berkata, 'Maka kutarik perempuan itu karena aku sudah tahu apa yang dikehendaki 
oleh Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Dan kukatakan kepada perempuan tersebut, 'Sapulah 
tempat keluar darah haidmu dengan kapas itu'." Dan berkata Ibnu Abi Umar dalam 
riwayatnya, "Lalu aku berkata, 'Sapulah dengan kapas itu sisa-sisa darah'." Dan telah 
menceritakan kepada kami Ahmad bin Sa'id ad-Darimi telah menceritakan kepada kami 
Habban telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Manshur 
dari ibunya dari Aisyah bahwa seorang perempuan bertanya kepada Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam, "Bagaimana (cara) aku mandi ketika bersuci?" Maka beliau 
bersabda, "Ambillah kapas yang diberi minyak misk, lalu berwudhulah dengannya." 
Kemudian dia menyebutkan semisal hadits Sufyan. 







4-^# 5^3^* ^43 \1,» L4=Js1^=^ 

4j J4 Ufeljh. A^crf^ ^ 1^3 

a 1 v^£l^ 3 u^»^ ^\ vs£l^- ^ 3i\ j, ^4li^ oV- v^J\ ^4^4 ^u^*:S/\iL^i 

'1^ ^v^'j 

J^4S>\3 l ^\2d3\£fal4&&\ < ±z&\ J ^J^^ci^il^ldJ^SdJlslLU 

I^1-.C\\^J *. r-.A ‘^5 ^ - .; *' **\^ flk*U\l ^ "•'*“ 


500. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar Ibnu 
al-Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ibrahim bin al-Muhajir dia berkata, saya mendengar 
Shafiyyah menceritakan dari Aisyah bahwa Asma' bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam tentang mandinya orang yang haid. Maka beliau bersabda, "Salah seorang dari 
kalian hendaklah mengambil airnya dan tanaman bidaranya, lalu dia bersuci, lalu 
membaguskan bersucinya, kemudian menyiramkan air pada kepalanya, lalu memijat- 
mijatnya dengan keras hingga mencapai akar rambut kepalanya, kemudian menyiramkan air 
padanya, kemudian dia mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya. Lalu Asma' 
berkata, 'Bagaimana dia bersuci dengannya? ' Beliau bersabda, 'Subhanallah, bersucilah 
kamu dengannya.' Lalu Aisyah berkata -seakan-akan dia menutupi hal tersebut-, 'Kamu sapu 
bekas-bekas darah.' Dan dia bertanya kepada beliau tentang mandi junub, maka beliau 
bersabda, 'Hendaklah kamu mengambil air lalu bersuci dengan sebaik-baiknya bersuci, atau 
bersangat-sangat dalam bersuci kemudian kamu siramkan air pada kepala, lalu memijatnya 
hingga mencapai dasar kepalanya, kemudian mencurahkan air padanya.' Lalu Aisyah 
berkata, 'Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar yang rasa malu tidak menghalangi 
mereka untuk mendalami masalah agamanya'." Dan telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dalam isnad ini hadits semisalnya, dan perawi berkata, beliau bersabda, 
"Subhanallah, bersucilah dengannya, dan beliau bersembunyi (karena malu)." Dan telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abi Syaibah keduanya 
meriwayatkan dari Abu al-Ahwash dari Ibrahim bin Muhajir dari Shafiyyah binti Syaibah dari 
Aisyah dia berkata, "Asma' bintu Syakal mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, bagaimana cara salah seorang di antara kami mandi 
apabila dia ingin bersuci dari haid? '." Lalu dia membawakan hadits tersebut tanpa 
menyebutkan, "Mandi Junub." 



Bab: Wanita mustahadlah, cara mandi junub, dan shalat bagi mereka (I4 L 


t\ \'J»\ ii\3 







sS lj> 3 3 J *^" <3 


501. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam bin Urwah dari 
bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Fathimah binti Abi Hubaisy mendatangi Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, aku adalah seorang perempuan berdarah 
istihadhah, maka aku tidak suci, apakah aku harus meninggalkan shalat? ' Maka beliau 
bersabda, "Darah tersebut ialah darah penyakit bukan haid, apabila kamu didatangi haid 
hendaklah kamu meninggalkan shalat. Apabila darah haid berhenti dari keluar, hendaklah 
kamu mandi dan mendirikan shalat." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah 
mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dan Abu Mu'awiyah -lewat jalur 
periwayatan lain-, dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Jarir -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku -lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid semuanya dari Hisyam bin Urwah dengan 
semisal hadits Waki' dan sanadnya, sedangkan dalam hadits Qutaibah dari Jarir, Fathimah 
binti Abi Hubais bin Abdul Muththalib bin Asad datang, sedangkan dia adalah perempuan 
dari kalangan kami. Perawi berkata, dan dalam hadits Hammad bin Zaid ada tambahan huruf 
yang tidak kami sebutkan. 


'A 







502. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah 
bahwa dia berkata, "Ummu Habibah binti Jahsy telah meminta fatwa dari Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam kemudian berkata, 'Aku ini perempuan yang berdarah istihadhah. 
Maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menjawab dengan bersabda, ' itu adalah darah 
penyakit, maka hendaklah kamu mandi kemudian shalatlah, maka dia mandi pada setiap 
waktu shalat'." Al-Laits bin Sa'd berkata, "Ibnu Syihab tidak menyebutkan bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Ummu Habibah bintu Jahsy untuk mandi pada 
setiap waktu shalat, akan tetapi itu adalah sesuatu yang dia perbuat sendiri." Ibnu Rumh 
berkata dalam riwayatnya, "Ibnah Jahsy." Dan tidak menyebutkan, "Ummu Habibah." 


* ' ' '' s s * ' " ' 


y * 


sj> jfciUjs j\ o 


503. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah al-Muradi telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Amr bin al-Harits dari Ibnu Syihab dari 
Urwah bin az-Zubair dan Amrah binti Abdurrahman dari Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bahwa Ummu Habibah binti Jahsy (kerabat dekat dari pihak istri) Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam -sedangkan ketika itu dia berada di bawah tali pernikahan 
dengan Abdurrahman bin Auf- sedang istihadhah tujuh tahun, lalu dia meminta fatwa 



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam masalah hal tersebut. Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, " ini bukanlah darah haid, akan tetapi darah penyakit, 
maka mandilah dan shalatlah." Aisyah berkata, "Maka dia mandi di baskom besar di kamar 
saudarinya, Zainab bintu Jahsy hingga merahnya darah naik ke permukaan air." Ibnu Syihab 
berkata, "Lalu aku menceritakan hal tersebut kepada Abu Bakar bin Abdurrahman bin al- 
Harits bin Hisyam maka dia berkata, 'Semoga Allah merahmati Hindun kalau dia mendengar 
fatwa ini. Demi Allah, jika dia dulu mendengar, niscaya dia akan menangis karena dia tidak 
melakukan shalat'." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Imran Muhammad bin Ja'far bin 
Ziyad telah mengabarkan kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa'ad dari Ibnu Syihab dari Amrah 
binti Abdurrahman dari Aisyah radhiyallahu'anhu dia berkata, "Ummu Habibah bintu Jahsy 
mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan dia dalam keadaan istihadhah selama 
tujuh tahun" sebagaimana hadits Amru bin al-Harits hingga perkataannya, "Merahnya naik 
naik ke permukaan air." Dan dia tidak menyebutkan kalimat sesudahnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Amrah dari Aisyah "bahwa putrid Jahsy dahulu 
mengalami istihadhah selama tujuh tahun" sebagaimana hadits mereka. 



s \ s y y ^ ‘t'' 


504. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada 
kami al-Laits --lewat jalur periwayatan lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah 
bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Yazid bin Abi Habib dari Ja'far dari 'Irak 
dari Urwah dari Aisyah bahwasanya dia berkata, " Ummu Habibah bertanya kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang darah." Lalu Aisyah berkata lagi, "Saya melihat 
baskom besarnya penuh dengan darah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda kepadanya, "Tetap tahanlah dirimu selama kadar haidmu menahanmu, kemudian 
mandilah dan shalatlah." 




505. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Quraisy at-Tamimi telah menceritakan 
kepada kami lshaq bin Bakar bin Mudhar telah menceritakan kepada kami bapakku telah 
menceritakan kepada kami Ja'far bin Rabi'ah dari 'Irak bin Malik dari Urwah bin az-Zubair 
dari Aisyah, istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bahwa dia berkata, " Ummu Habibah binta 
Jahsy yang menjadi istri Abdurrahman bin Auf mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 



wasallam tentang darah. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya, 
'Diamlah sejarak waktu ketika haid menghalangimu (untuk shalat), kemudian mandilah.' 
Maka dia mandi ketika setiap waktu shalat." 


Bab: Wanita haid wajib mengqadla puasa, dan bukan shalat 





506. Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan kepada 
kami Hammad dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Mu'adzah --lewat jalur periwayatan lain-, 
dan telah menceritakan kepada kami Hammad dari Yazid ar-Rasyk dari Mu'adzah bahwa 
seorang perempuan bertanya kepada Aisyah seraya berkata, "Apakah salah seorang di 
antara kami harus mengqadha' shalat semasa didatangi haid kami?" Aisyah menjawab, 
"Apakah kamu dari golongan Haruriyyah? Suatu ketika dulu ada di antara kami yang 
didatangi haid pada masa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tetapi kami tidak 
diperintahkan mengqadha shalat." 



507. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yazid dia 
berkata, saya mendengar Mu'adzah bahwa dia bertanya kepada Aisyah, "Apakah wanita haid 
harus mengqadha shalat?" Aisyah menjawab, "Apakah kamu dari golongan Haruriyyah? 
Sungguh kami dulu, para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam haid, apakah beliau 
memerintahkan mereka untuk mengqadha shalat?" Muhammad bin Ja'far berkata, 
maksudnya mengqadha'nya. 




508. Dan telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ashim dari Mu'adzah dia berkata, 
"Saya bertanya kepada Aisyah seraya berkata, 'Kenapa gerangan wanita yang haid 



mengqadha' puasa dan tidak mengqadha' shalat? ' Maka Aisyah menjawab, 'Apakah kamu 
dari golongan Haruriyah? ' Aku menjawab, 'Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya 
bertanya.' Dia menjawab, 'Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan 
untuk mengqadha' puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha' shalat'." 


Bab: Orang yang mandi junub menggunakan kain dan selainnya sebagai satir ( 







509. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di 
hadapan Malik dari Abu an-Nadhar bahwa Abu Murrah, maula Ummu Hani' bintu Abi Thalib 
telah mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Ummu Hani' bintu Abi Thalib berkata, 
"Aku pergi menuju Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada tahun Fath al-Makkah, maka 
aku mendapatkannya sedang mandi, sedangkan Fathimah, putrinya menutupinya dengan 
baju." 


< <■ 

.X>-\ 




510. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin al-Muhajir telah 
mengabarkan kepada kami al-Laits dari Yazid bin Abi Habib dari Sa'id bin Abi Hind bahwa 
Abu Murrah, maula 'Aqil telah menceritakan kepadanya "Bahwa Ummu Hani' bintu Abi 
Thalib telah menceritakan kepadanya bahwa dia ketika tahun Fath al-Makkah mendatangi 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, sedangkan beliau di bagian dataran teratas dari 
Makkah, Rasulullah sedang mandi, lalu Fathimah menutupinya, kemudian beliau mengambil 
bajunya, lalu berselimut dengannya, kemudian shalat delapan raka'at pada pagi dhuha." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah 
dari al-Walid bin Katsir dari Sa'id bin Abi Hind dengan sanad ini, seraya dia berkata, 'Lalu 
putrinya, Fathimah menutupinya dengan bajunya, ketika beliau telah mandi maka beliau 
mengambil bajunya dan berselimut dengannya, kemudian melakukan shalat delapan sujud, 
dan itulah shalat dhuha." 





511. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah mengabarkan 
kepada kami Musa al-Qari' telah menceritakan kepada kami Zaidah dari al-A'masy dari Salim 
bin Abi Ja'd dari Kuraib dari Ibnu Abbas dari Maimunah dia berkata, "Aku meletakkan air 
untuk Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, dan aku menutupinya, lalu beliau mandi." 


Bab: Haramnya melihat aurat 




J\ \&Z- 

S\ l j J-c- JU \ 6 


512. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Zaid bin al-Hubab dari adh-Dhahhak bin Utsman dia berkata, telah mengabarkan 
kepadaku Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Abi Sa'id al-Khudri dari bapaknya bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah (boleh) seorang laki-laki melihat 
aurat laki-laki, dan perempuan melihat aurat perempuan, dan tidaklah (boleh) seorang laki- 
laki bersatu dengan laki-laki lain dalam satu baju. Dan tidaklah (boleh) seorang wanita 
bersatu dengan wanita lain dalam satu baju." Dan telah menceritakannya kepadaku 
tentangnya Harun bin Abdullah dan Muhammad bin Rafi' keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudhaik telah mengabarkan kepada kami adh-Dhahhak 
bin Utsman dengan isnad ini dan keduanya berkata dengan menggantikan kata "aurat" 
dengan "telanjang" seorang laki-laki dan perempuan. 


Bab: Bolehnya mandi telanjang jika sendirian (S j\ y>-) 







513. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata, ini adalah sesuatu yang diceritakan Abu Hurairah dari Muhammad, Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam maka dia menyebutkan beberapa hadits darinya. Dan Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam pernah bersabda, "Dahulu, orang-orang Bani Israil mandi 
telanjang. Sebagian mereka melihat aurat sebagian yang lain. Dahulu Musa 'Alaihissalam 
juga mandi sendirian. Lalu Mereka berkata, 'Demi Allah, sesuatu yang menyebabkan Musa 
tidak mau mandi bersama dengan kita ialah karena penyakit pada zakar yang menjadikannya 
mengembang.' Suatu ketika Musa mandi. Dia letakkan pakaiannya di atas sebuah batu. Tiba- 
tiba batu tadi bergerak dengan membawa pakaiannya. Musa berlari mengejarnya sambil 
berteriak, 'Hai batu! Tinggalkan pakaianku! Hai batu! Tinggalkan pakaianku! Sehingga orang- 
orang Bani Israil dapat melihat aurat Musa.' Kemudian mereka berkata, 'Demi Allah ternyata 
Musa tiada sedikit pun aib penyakit.' Setelah itu batu tersebut berhenti lalu Musa 
mengambil pakaiannya kemudian memukul batu tadi'." Abu Hurairah berkata, "Demi Allah, 
pada batu tadi terdapat bekas pukulan Musa, tujuh atau enam kali pukulan." 


Bab: Perhatian dalam menjaga aurat 


\ 3 Vs J Vi J J CL ^ ' 


514. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali dan Muhammad bin 
Hatim bin Maimun semuanya meriwayatkan dari Muhammad bin Bakr dia berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij --lewat jalur periwayatan lain- dan telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur dan Muhammad bin Rafi' dan lafazh tersebut 
milik keduanya. Ishaq berkata, telah mengabarkan kepada kami sedangkan Ibnu Rafi' 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Juraij telah mengabarkan kepadaku Amr bin Dinar bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah 
dia berkata, "Ketika Ka'bah dibangun. Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. bersama Abbas pergi 



untuk mengangkat batu. Maka Abbas berkata kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, 
'Angkatkan kainmu ke bahumu untuk alas batu. Maka beliau melakukannya, lalu beliau jatuh 
tersungkur lalu beliau mendongakkan kedua matanya ke langit, kemudian berdiri sambil 
berkata, 'Kainku, kainku'. Kemudian Beliau memakai kain tersebut." Ibnu Rafi' berkata dalam 
riwayatnya, "Angkatlah di atas lehermu" dan bukan berkata, "Di atas pundakmu." 




515. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin harb telah menceritakan kepada kami 
Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakariya' bin lshaq telah menceritakan 
kepada kami Amru bin Dinar dia berkata, "Saya mendengar Jabir bin Abdullah bercerita 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memindahkan batu untuk Ka'bah bersama 
mereka, dan beliau dalam keadaan memakai sarung, maka al-Abbas, pamannya berkata 
kepadanya, 'Wahai anak saudaraku, kalau seandainya kamu berkenan melepas sarungmu 
dan meletakkannya di atas tengkukmu di bawah batu'." Perawi berkata, "Lalu beliau 
melepaskannya dan meletakkannya di atas bahunya. Lalu beliau jatuh pingsan. Dia berkata, 
"Setelah itu beliau tak pernah lagi tampak telanjang." 


i i -'fltt .<> » t X\' K 'Nh 

3 ^^* 'J** & J lf£- <^£>- & S&Cfl 


516. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yahya al-Umawi telah menceritakan kepada 
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Utsman bin Hakim bin Abbad bin Hunaif al- 
Anshari telah mengabarkan kepadaku Abu Umamah bin Sahal bin Hunaif dari al-Miswar bin 
Makhramah dia berkata, "Aku pernah menghadap batu yang sangat berat untuk 
membawanya sedang saat itu aku memakai sehelai sarung yang ringan dan tipis." Dia 
berkata lagi, "Lalu sarung yang aku pakai itu terlepas dariku tapi aku tidak bisa meletakkan 
batu itu dan harus terus membawanya sampai ke tempatnya.' Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Kembalilah ke pakaianmu (sarungmu), pakailah ia dan 
janganlah kamu berjalan sambil telanjang". 


Bab: Apa yang digunakan untuk membuat satir saatbuang hajat 



jl <& \ Alc- j£. ^£. jl (jJl>t! \ J _^® •£*-** ir^ ^ lA v. <j3 o? c>? 

\j^ 1 o\$ ^ j^U^\ i ,^^Js^3\i >^. 

^ ^ »* M/ 


517. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh dan Abdullah bin Muhammad bin 
Asma adh-Dhuba'i keduanya berkata, "Telah menceritakan kepada kami Mahdi dan dia 
adalah Ibnu Maimun telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Abi 
Ya'qub dari al-Hasan bin Sa'd budak al-Hasan bin Ali dari Abdullah bin Ja'far dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memboncengku di belakangnya pada suatu hari, lalu 
beliau membisikkan suatu hadis yang tidak aku ceritakan kepada seorang pun manusia, 
'Sesuatu yang paling disukai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk dijadikan alat 
bersembunyi untuk menunaikan hajatnya adalah bangunan WC dan kebun pohon kurma.' 
Ibnu Asma' berkata dalam haditsnya, 'Yaitu Kebun kurma'." 


Bab: Hanyasanya adanya air (mandi) karena adanya air (mani) («.LJl^^LJW^j)) 


» ^ ' 



byjy* 


jli k J. J' 

31 &VjYj\yy.^ 

/v$U \3 


518. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Yahya bin Ayyub dan Qutaibah 
dan Ibnu Hujr Yahya bin Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua 
orang yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail yaitu Ibnu Ja'far dari 
Syarik yaitu Ibnu Abi Namir dari Abdurrahman bin Abi Sa'id al-Khudri dari bapaknya dia 
berkata, "Aku keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Senin ke 
Quba' hingga kita berada pada Bani Salim, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berhenti pada pintu Itban, lalu berteriak di sampingnya, maka dia keluar dengan menyeret 
sarungnya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Kami telah membuat 
tergesa seorang laki-laki.' Maka Itban berkata, 'Wahai Rasulullah, apa pendapatmu terhadap 
seorang laki-laki yang ditimpa sesuatu sehingga mengharuskannya bersegera meninggalkan 
istrinya, sedangkan dia belum mengeluarkan mani, apa yang harus dilakukannya? ' 



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ' air (mandi wajib) itu disebabkan karena 
(keluarnya) air mani'." 




*UJ \^ 


519. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin al-Harits dari Ibnu Syihab telah 
menceritakan kepadanya bahwa Abu Salamah bin Abdurrahman telah meriwayatkan 
kepadanya dari Abu Sa'id al-Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa air (mandi 
wajib) itu disebabkan karena (keluarnya) air mani. 




520. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-Anbari telah menceritakan 
kepada kami al-Mu'tamir telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan 
kepada kami Abu al-Ala' bin asy-Syikhkhir dia berkata, "Sebagian hadits Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menasakh (menghapus) sebahagian hadits beliau yang lain sebagaimana 
sebahagian al-Qur'an menasakh sebahagian yang lain." 


*Ji~ \\'> 5 ' > \'S ' 's* <. * <■% 






521. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Ghundar dari Syu'bah --lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam 
dari Dzakwan dari Abu Said al-Khudri bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah 
melalui sebuah rumah seorang Sahabat dari Anshar. Kemudian beliau menyuruh seseorang 
untuk memanggilnya. Lalu sahabat tadi keluar dalam keadaan kepalanya meneteskan (air 
keringat). Beliau bersabda, "Barangkali kami yang membuat kamu tergesa-gesa." Sahabat itu 
menjawab, "Benar, wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Apabila kamu tergesa-gesa atau 
kamu tidak mengeluarkan mani semasa mengauli isteri maka kamu tidak perlu mandi. Kamu 
hanya wajib berwudhu." Ibnu Basysyar berkata dengan redaksi, "Apabila kamu tergesa-gesa 
atau kamu tidak mengeluarkan mani." 




^ulu j-J43i£ j_J44*l>I\ -^4-^4 Ji-5i\ j^\3 j 


4 : 43 > 3 \ 


522. Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan kepada 
kami Hammad telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah --lewat jalur periwayatan 
lain-, dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala' dan lafazh 
tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah telah menceritakan 
kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Abu Ayyub dari Ubaiy bin Ka'ab dia berkata, "Saya 
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang seorang laki-laki yang 
mencumbu istrinya, kemudian dia tidak keluar air mani." Maka beliau menjawab, 
"Hendaklah dia mandi disebabkan menyenggamai istrinya, kemudian berwudhu dan shalat." 


> i 

9 y ♦ 


» - t s * i < „ 

^ <4. 

j * 3 -^ 4 . *^r ^ J 4-5^ <3 3^^ 


523. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam bin 
Urwah telah menceritakan kepada kami bapakku dari al-Mali dari al-Mali yaitu dengan 
perkataanya al-Mali, dari al-Mali Abu Ayyub dari Ubaiy bin Ka'ab dari Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam, bahwa beliau berkata pada seorang laki-laki yang menyenggamai 
istrinya, kemudian tidak keluar mani. Beliau berkata lagi, "Hendaklah dia mencuci dzakarnya 
dan berwudhu." 


j &U&3& j )-J4j 



524. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 'Abd bin Humaid keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abd ash-Shamad bin Abdul Waris -lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Abdul Waris bin Abd ash-Shamad 
dan lafazh ini miliknya. Telah menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku dari al-Husain 
bin Dzakwan dari Yahya bin Abi Katsir telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bahwa 
'Atha' bin Yasar telah mengabarkannya bahwa Zaid bin Khalid al-Juhani telah 
mengabarkannya bahwa dia bertanya kepada Utsman bin Affan, dia berkata, "Saya berkata, 
'Apa pendapatmu jika seorang laki-laki menyenggamai istrinya, namun dia tidak sampai 
mengeluarkan mani? ' Utsman menjawab, 'Hendaklah dia berwudhu sebagaimana dia 
berwudhu untuk mendirikan shalat dan membasuh kemaluannya'. Utsman berkata lagi, 'Aku 
pernah mendengar hal ini dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam'." Dan telah 
menceritakan kepada kami Abd al-Warits bin Abd ash-Shamad telah menceritakan kepada 
kami bapakku dari kakekku dari al-Husain berkata Yahya dan telah mengabarkan kepada 
kami Abu Salamah bahwa Urwah bin az-Zubair telah mengabarkan kepadanya bahwa Abu 
Ayyub mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar hal tersebut dari Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam. 


Bab: Dihapusnya kaidah "Hanyasnya adanya air (mandi) karena adanya air (mani", dan 


wajibnya dengan bertemunya dua alat kelamin («-IjuiL» 




U\,w.*U\ 






^ (jj ^ J (J. ' J (jJ 

.X>- ^ 1 S-**?* 3 ^ j \ \ i \ <J ls 

'\s ■> ' \ ' > *> ’ -- ..C 2 '.'' ? T\> 

3_r4 ^b\ J Ja? 


525. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Abu Ghassan al-Misma'i -lewat 
jalur periwayatan lain- dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin al- 
Mutsanna dan Ibnu Basysyar mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Muadz bin 
Hisyam dia berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah dan Mathardari al- 
Hasan dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu bahwa Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila seorang lelaki duduk di antara empat cabang 
milik perempuan (maksudnya kedua paha dan kedua tangan), kemudian menekannya maka 
sungguh dia wajib mandi." Dan dalam hadits Mathar, "Walaupun dia belum keluar mani." 
Zuhair berkata, "Duduk di antara mereka dan empat cabang wanita." Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Amr bin 'Abbad bin Jabalah telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Abi 'Adi -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepadaku Wahb bin Jarir keduanya 



meriwayatkan dari Syu'bah dari Qatadah dengan isnad ini hadits semisalnya, hanya saja 
dalam hadits Syu'bah "Kemudian melakukan adegan yang serius", dan tidak mengatakan 
"Walaupun tidak keluar air mani." 


> - > 


'u \ ' <\4'> *> I 


\1 

j* >jl3v*3v*j-slS\<^3S^iSu-vS^s - ,> 5 -V4iS\3v*^ 

Isdiii jjdlld*- _^Ui 

\ jj Aju 5 ^ o ^ o-^® _3 ^ _3 ^ 


526. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Abdullah al-Anshari telah menceritakan kepada kami Hisyam 
bin Hassan telah menceritakan kepada kami Humaid bin Hilal dari Abu Burdah dari Abu Musa 
al-Asy'ari -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dan ini adalah haditsnya. Telah 
menceritakan kepada kami Hisyam dari Humaid bin Hilal dia berkata, "Dan saya tidak 
mengetahuinya melainkan dari riwayat Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata, "Sejumlah 
Muhajirin dan Anshar berselisih dalam hal tersebut. Kaum Anshar berpendapat bahwa tidak 
wajib mandi kecuali disebabkan mengucurnya air mani atau keluarnya air mani. Sedangkan 
kaum Muhajirin berpendapat, 'Bahkan apabila seseorang telah mencampuri istrinya 
(sekalipun tidak keluar mani), maka dia telah wajib mandi.' Perawi berkata, "Abu Musa 
berkata, 'Aku adalah yang paling sehat dari pertikaian tersebut, lalu aku berdiri untuk 
meminta izin Aisyah, lalu dia memberikanku izin. Lalu aku berkata kepadanya, 'Wahai ibu 
atau wahai Ummul Mukminin, sesungguhnya aku berkeinginan untuk menanyakan 
kepadamu tentang sesuatu, dan sungguh aku malu kepadamu.' Lalu dia berkata, 'Janganlah 
kamu malu untuk bertanya kepadaku tentang sesuatu yang kamu dahulu pernah bertanya 
kepada ibumu yang melahirkanmu, aku adalah ibumu.' Aku bertanya, 'Apa yang mewajibkan 
mandi? ' Dia menjawab, 'Sungguh telah kau temukan manusia arif terhadap pertanyaan yang 
kau ajukan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Apabila seorang laki-laki duduk 
di antara cabang empat wanita (maksudnya kedua paha dan kedua tangan) dan bertemulah 
kelamin laki-laki dengan kelamin wanita maka sungguh telah wajib mandi'." 





>t, 


> i. 




01 




527. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Harun bin Sa'id al-Aili keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami 
'lyadh bin Abdullah dari Abu az-Zubair dari Jabir bin Abdullah dari Ummu Kultsum dari 
Aisyah, istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dia berkata, " seorang laki-laki bertanya kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang seorang laki-laki yang menyenggamai istrinya 
kemudian dia tidak keluar air mani, apakah keduanya wajib mandi, sedangkan Aisyah sedang 
duduk di samping, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, " Aku sendiri 
melakukan hal tersebut dengan wanita ini, kemudian kami mandi." 


Bab: Wudlu karena sesuatu yang tersentuh api J\) 




J 


&\<LL 


528. Dan telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits dia berkata, 
telah menceritakan kepada kami bapakku dari kakekku telah menceritakan kepada kami 
Uqail bin Khalid dia berkata, telah berkata Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Abdul 
Malik bin Abi Bakar bin Abdurrahman bin al-Harits bin Hisyam bahwa Kharijah bin Zaid al- 
Anshari telah mengabarkan kepadanya bahwa bapaknya, Zaid bin Tsabit dia berkata, "Saya 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Wudhu (diwajibkan) karena 
(memakan daging) yang dibakar api'." 


U) J p\ i ‘j J» 


3\lS\r * 


529. (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya), Ibnu Syihab 
berkata, telah mengabarkan kepadaku Umar bin Abdul Aziz bahwa Abdullah bin Ibrahim bin 
Qarizh telah mengabarkan kepadanya bahwa dia mendapatkan Abu Hurairah berwudhu di 
masjid, maka dia berkata, "Aku hanya berwudhu karena aku makan sepotong keju karena 



aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Berwudhulah kalian, 
disebabkan makan (daging) yang dibakar'." 


/ ^ Z' *V ^ 


530. (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) Ibnu Syihab 
berkata, telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Khalid bin Amru bin Utsman, dan saya 
menceritakan kepadanya hadits ini bahwa dia berkata kepada Urwah bin Az Zubair tentang 
wudhu dikarenakan (memakan daging) yang dibakar, maka Urwah berkata. Aku mendengar 
Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda, 'Berwudhulah kalian, disebabkan makan (daging) yang dibakar'." 


Bab: Dihapusnya kaidah atas wajibnya wudlu karena sesuatu yang tersentuh api 

*. Wf, ** . ... -dl A 



531. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dari Ibnu Abbas 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan pundak kambing, kemudian melakukan 
shalat, dan beliau tidak berwudhu. 


»1 » \i ' * ' t ’ iJ (I s li-' »1 * ' \\ ' » » -- 9 .4 ' > 


532. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id dari Hisyam bin Urwah telah mengabarkan kepadaku Wahab bin Kaisan dari 
Muhammad bin Amru bin 'Atha' dari Ibnu Abbas -lewat jalur periwayatan lain-, dan telah 
menceritakan kepada kami az-Zuhri dari Ali bin Abdullah bin Abbas dari Ibnu Abbas -lewat 
jalur periwayatan lain-, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ali dari 
bapaknya dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam makan pangkal atau 
daging, kemudian beliau shalat, dan tanpa berwudhu, dan beliau juga tidak menyentuh air. 






533. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ash-Shabbah telah menceritakan 
kepada kami Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami az-Zuhri dari Ja'far bin Amru 
bin Umayyah adh-Dhamri dari bapaknya bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memotong sebagian pundak (kambing) untuk memakannya, kemudian shalat, dan 
tanpa berwudhu. 


* i » \ ’i»-'.*. \ y \\> 9 * * \ 1 '> 'LA ,Z\' 


534. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Isa telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Wahab telah mengabarkan kepadaku Amru bin al-Harits dari Ibnu Syihab dari Ja'far bin Amru 
bin Umayyah adh-Dhamri dari bapaknya dia berkata, "Saya melihat Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam memotong sebagian pundak kambing, lalu beliau makan sebagiannya, lalu 
shalat diserukan, maka beliau berdiri dan membuang pisau, dan shalat tanpa berwudhu. 
Ibnu Syihab berkata, dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Abdullah bin Abbas dari 
bapaknya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan hal tersebut. 






Jl 






535. Berkata Amru dan telah menceritakan kepada kami Bukair bin Al Asyajj dari Kuraib, 
maula Ibnu Abbas dari Maimunah, istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam makan pundak (kambing) di sisinya, kemudian shalat tanpa 
berwudhu lagi. Berkata Amru telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Rabi'ah dari Ya'kub 
bin Al Asyajj dari Kuraib, maula Ibnu Abbas dari Maimunah, istri Nabi dengan hal tersebut. 





536. Berkata Amru dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abi Hilal dari Abdullah bin 
Ubaidillah bin Abi Rafi' dari Abu Ghathafan dari Abu Rafi' dia berkata, "Saya bersaksi aku 
pernah membakar perut kambing untuk Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, kemudian 
beliau shalat tanpa berwudhu lagi." 


^ t \ s ' 9 \ 9 ' SlA \ 9 ' 9 ?\*\ \ 9 '^ 9 ' I ^ ^ \ 9 *i^ 9 ' ^ 9 \\'~ \ ' i s J 9 ** s* \' t' \ ' 

^ XJ^C- (3^ ^\3 O “ w Lj ^ • • ±Ai ' \ *3 V-O ^ 

* s ''s'' 's s «s ' ' 







537. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Uqail dari az-Zuhri dari Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam minum susu, kemudian meminta air, lalu berkumur-kumur, 
seraya bersabda, " ia memiliki lemak." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Isa 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab dan telah mengabarkan kepada kami Amru -- 
lewat jalur periwayatan lain-, dan telah mengabarkan kepadaku Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari al-Auza'i -lewat jalur periwayatan lain- dan 
telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya dan telah mengabarkan kepadaku Ibnu 
Wahab telah menceritakan kepada kami Yunus semuanya dari Ibnu Syihab dengan sanad 
Uqail dari az-Zuhari semisalnya. 


» . ^ ' > » ' 



' v x H ~ \ ^ ^ '\\'Z \\ ' 9 9 * > 9* 4 s } \'£\ y 9 t * y / t 


538. Dan telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami 
Ismail bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amru bin Halhalah dari 
Muhammad bin Amru bin Atha' dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mengumpulkan pakaiannya kemudian pergi menuju shalat, lalu beliau dibawakan 
hadiah roti dan daging, maka beliau memakannya tiga suap, kemudian shalat mengimami 
manusia, dan beliau tidak menyentuh air. Dan telah menceritakan kepada kami tentangnya 
Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari al-Walid bin Katsir telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Amru bin 'Atha' dia berkata, "Saya bersama Ibnu 
Abbas ", lalu dia membawakan hadits tersebut dengan makna hadits Ibnu Halhalah, dan di 



dalamnya disebutkan bahwa Ibnu Abbas menyaksikan hal tersebut dari Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam, seraya dia berkata, "Beliau shalat dan tidak berbicara dengan 
manusia." 


Bab: Wudlu karena makan daging unta y^> 


* ' ' ' ' "'t t' 


539. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudhail bin Husain al-Jahdari telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Utsman bin Abdullah bin Mauhab dari Ja'far 
bin Abi Tsaur dari Jabir bin Samurah bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam, "Apakah kami harus berwudhu karena makan daging kambing?" 
Beliau menjawab, "Jika kamu berkehendak maka berwudhulah, dan jika kamu tidak 
berkehendak maka janganlah kamu berwudhu." Dia bertanya lagi, "Apakah harus berwudhu 
disebabkan (makan) daging unta?" Beliau menjawab, "Ya. Berwudhulah disebabkan (makan) 
daging unta." Dia bertanya, "Apakah aku boleh shalat di kandang kambing?" Beliau 
menjawab, "Ya boleh." Dia bertanya, "Apakah aku boleh shalat di kandang unta?" Beliau 
menjawab, "Tidak." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Muawiyah bin Amr dan telah menceritakan kepada kami Zaidah 
dari Simak -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku al-Qasim bin 
Zakariya' telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Utsman bin 
Abdullah bin Mauhab dan Asy'ats bin Abi asy-Sya'tsa' mereka semuanya meriwayatkan dari 
Ja'far bin Abi Tsaur dari Jabir bin Samurah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisal 
hadits Abu Kamil dari Abu 'Awanah. 


Bab: Dalil bahwa orang yang yakin dalam keadaan suci kemudian ragu akan adanya hadas 





^ 3Vs s^L^J\ <3 ^ ^ J4^4 

jJ j^4&\ JlLc- JJbLL^\jj^<^^-^jS^\Jbjj _jj\ Jlal^t; j 


540. Dan telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb (tahwilSanad) 
dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah semuanya meriwayatkan 
dari Ibnu Uyainah berkata Amru, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari 
az-Zuhri dari Sa'id dan 'Abbad bin Tamim dari pamannya Seorang lelaki mengadukan kepada 
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. bahwa dia seolah-olah mendapati sesuatu (kentut) ketika 
shalatnya. Beliau bersabda, "Dia tidak perlu membatalkan shalatnya sehingga dia 
mendengar suara atau mencium bau." Abu Bakar dan Zuhair bin Harb berkata dalam riwayat 
keduanya, "Dia adalah Abdullah bin Zaid." 




541. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian mendapatkan sesuatu yang kurang 
beres dalam perutnya, lalu rancu baginya perkara tersebut, apakah keluar atau tidak, maka 
janganlah dia keluar dari masjid hingga dia mendengar suara (kentut) atau mendapatkan 
baunya." 


Bab: Sucinya kulit bangaki dengan disamak 




i ll » »> 


5^diUisUi4i. 


542. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakar bin Abi Syaibah, Amru 
an-Naqid dan Ibnu Abi Umar semuanya meriwayatkan dari Ibnu Uyainah Yahya berkata, 
telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Ubaidullah bin 
Abdullah dari Ibnu Abbas, "Hamba milik Maimunah radhiyallahu'anha pernah diberi sedekah 
seekor kambing, kemudian kambing tersebut mati. (Tidak berapa lama kemudian) Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam melalui tempat tersebut dan bersabda, "Mengapa kamu tidak 
mengambil kulit bangkai tersebut dan menyamaknya agar kamu bisa memanfaatkannya?" 
Mereka berkata, "la sudah menjadi bangkai." Beliau bersabda, " yang diharamkan hanyalah 



memakannya." Abu Bakar dan Ibnu Abi Umar berkata dalam hadits keduanya dari 
Maimunah radhiyallahu'anha. 


3&izz\£\\ is& \jL^l 


543. Dan telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah keduanya berkata, 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu 
Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam mendapati kambing mati yang telah diberikan sebagai sedekah kepada 
maula Maimunah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Mengapa kalian 
tidak memanfaatkannya dengan menyamaknya?" Mereka berkata, "la sudah menjadi 
bangkai." Maka beliau bersabda, "Yang diharamkan hanyalah memakannya." Telah 
menceritakan kepada kami Hasan al-Hulwani dan 'Abd bin Humaid semuanya meriwayatkan 
dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepadaku bapakku dari Shalih dari Ibnu 
Syihab dengan isnad ini dengan riwayat semisal Yunus. 


At\ jX£\k 


544. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar dan Abdullah bin Muhammad az- 
Zuhri dan lafazh tersebut milik Ibnu Abi Umar. Keduanya berkata, telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari Amru dari 'Atha' dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melewati kambing yang dibuang yang telah diberikan kepada budak 
Maimunah sebagai sedekah. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Mengapa 
kalian tidak mengambil kulitnya, lalu menyamaknya, sehingga kalian bisa 
memanfaatkannya." 


* • -- s'' ' 0 *v << x 


545. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman an-Naufali telah menceritakan 
kepada kami Abu 'Ashim telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku Amru bin Dinar telah mengabarkan kepadaku 'Atha' sejak dahulu, dia berkata. 



telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abbas bahwa Maimunah telah mengabarkan kepadanya 
bahwa hewan ternak milik sebagian istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal, 
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Mengapa kalian tidak mengambil 
kulitnya, lalu kalian mengambil manfaatnya." 




546. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abdurrahim bin Sulaiman dari Abdul Malik bin Abi Sulaiman dari Atha' dari Ibnu Abbas 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melewati kambing milik mauliyat Maimunah, maka 
beliau bersabda, "Mengapa kamu tidak memanfaatkan kulitnya?." 












547. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Sulaiman bin Bilal dari Zaid bin Aslam bahwa Abdurrahman bin Wa'lah telah mengabarkan 
kepadanya dari Abdullah bin Abbas dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda, "Apabila kulit telah disamak, maka sungguh ia telah suci." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Uyainah -lewat jalur periwayatan lain-- dan 
telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul 
Aziz, yaitu Ibnu Muhammad --lewat jalur periwayatan lain- dan Telah menceritakan kepada 
kami Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim semuanya meriwayatkan dari Waki' dar Sufyan 
semuanya meriwayatkan dari Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Wa'lah dari Ibnu Abbas 
dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan semisalnya, yaitu hadits Yahya bin Yahya. 


* ^ 'v ^ « 

/ ^ ^ / 





548. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur dan Abu Bakar bin lshaq Abu Bakar 
berkata, telah menceritakan kepada kami, sedangkan Ibnu Manshur berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Amru bin ar-Rabi' telah mengabarkan kepada kami Yahya Bin 
Ayyub dari Yazid bin Abi Habib bahwa Abu al-Khair telah menceritakan kepadannya, dia 
berkata, "Aku melihat baju kulit Ibnu Wa'lah as-Saba'i, lalu aku memegangnya. Maka dia 
bertanya, 'Mengapa kamu memegangnya? Aku telah bertanya kepada Abdullah bin Abbas. 
Aku berkata, 'Aku berada di Maroko, dan kami bersama kaum Barbar dan Majusi, ketika itu 
dibawakan domba yang telah mereka sembelih, sedangkan kami tidak memakan sembelihan 
mereka. Dan mereka telah mendatangi kami dengan membawa geriba yang mereka gunakan 
untuk menyimpan lemak." Maka Ibnu Abbas berkata, "Kami telah menanyakan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tentang hal tersebut, maka beliau menjawab, 'Menyamaknya 
adalah cara menyucikannya'." 






, ' ' ■> S* M itl * c ' ^ » t ' * t 


>> 'Uh'.', i<A 


, y t 


> , i 


549. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur dan Abu Bakar bin lshaq dari 
Amru bin ar-Rabi' telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Ayyub dari Ja'far bin Rabi'ah 
dari Abu al-Khair dia telah menceritakan kepadanya, dia berkata, telah menceritakan 
kepadaku Ibnu Wa'lah as-Saba'i dia berkata, "Saya bertanya kepada Abdullah bin Abbas, 
Saya berkata, 'Kami berada di Maroko, lalu orang Majusi mendatangi kami dengan geriba 
yang mana di dalamnya terdapat air dan lemak, maka dia berkata, 'Minumlah! 1 Maka aku 
bertanya, 'Apakah yang kamu ucapkan adalah suatu pendapat saja? ' Lalu Ibnu Abbas 
menjawab, 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Menyamaknya 
adalah (cara) mensucikannya'." 


Bab: Tayamum Atm *sl\) 





4^L£-^\ ^ujl^AjU» { j^Ci^>^^Jji^iu\£- 

J ^\1A\ J ^ _^jel*J*X>- (Jlju^lj J3^J^3^£-^j\j 

^>ji^\y^3lii\ 1^1 ^ i ffilffi&lj <& ? U J&fcgjAj&jfej 


550. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di 
hadapan Malik dari Abdurrahman bin al-Qasim dari bapaknya dari Aisyah radhiyallahu'anha 
bahwa dia berkata, "Kami pernah keluar bersama-sama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
dalam sebagian perjalanan beliau. Hingga ketika kami tiba di al-Baida' atau di Zatul Jaisy, 
kalung leherku terputus dan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pun mulai mencarinya. 
Orang-orang juga turut mencarinya bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
sedangkan mereka tidak di tempat yang ada airnya dan mereka tidak mempunyai air sedikit 
pun. Kemudian orang-orang datang menemui Abu Bakar lalu berkata, 'Tidakkah kamu 
melihat sesuatu yang telah dilakukan oleh Aisyah? ' Dia telah menyebabkan Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam, dan orang-orang mencari kalung lehernya sedangkan mereka 
tidak di tempat yang ada airnya dan mereka juga tidak mempunyai air sedikit pun? 
Kemudian Abu Bakar mendatangiku dan ketika itu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. 
sedang tidur dengan meletakkan kepala beliau di atas pahaku. Dia berkata, 'Kamu telah 
menahan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan orang-orang, sedangkan mereka 
semuanya tidak berada di tempat yang ada airnya dan mereka juga tidak mempunyai air 
sedikit pun'. Aisyah berkata, 'Abu bakar mencelaku dengan kata-kata "Maa-syaa-Allaah" 
hingga dia memencet pangkal pahaku dengan tangannya. Aku tidak dapat bergerak karena 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berada di atas pahaku. Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam tidur hingga keesokan harinya bangun tanpa ada air sedikit pun. 
Kemudian Allah menurunkan ayat tayamum. Mereka pun bertayamum. Sehubungan dengan 
itu, Usaid bin al-Hudhair, salah seorang pemimpin berkata, "Ini bukanlah keberkatan yang 
pertama kali bagi kamu, wahai keluarga Abu Bakar! Lalu Aisyah pun berkata, "Kemudian 
kami mencari unta yang aku naiki maka kami menemui kalung itu di bawahnya". 







ST". 




.?<>? 4 lV', 


.. <j» t 

3 *a\ 


551. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abu Usamah -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Abu 
Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Ibnu Bisyr dari Hisyam dari 
bapaknya dari Aisyah bahwa dia meminjam kalung dari Asma', lalu kalung itu hilang. Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus orang dari kalangan sahabatnya untuk 
mencarinya. Lalu tiba waktu shalat, maka mereka shalat tanpa berwudhu. Ketika mereka 
mendatangi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, maka mereka mengadukan hal tersebut kepada 
beliau, maka turunlah ayat tayammum. Lalu Usaid bin Hudhair berkata, "Semoga Allah 
memberikan pahala kepadamu. Demi Allah, tidaklah suatu perkara turun padamu melainkan 
Allah menjadikan jalan keluar untukmu, dan menjadikan keberkahan bagi kaum mukminin di 
dalamnya." 


\'.C\ ' Z' ' \ \ * 'A* L \> * <?' >\' s 9 

\ jii } sjoU S\sj J* 


JJ 




s' > 


^ ** y ? 

jir ju:% v '>i. i'3S^3 


552. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu 
Numair semuanya meriwayatkan dari Abu Muawiyah Abu Bakar berkata, telah menceritakan 
kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Syaqiq dia berkata, dia berkata, "Aku duduk 
bersama Abdullah dan Abu Musa al-Asy'ari. Kemudian Abu Musa berkata kepada Abdullah, 
'Wahai ayah Abdurrahman, seandainya seorang lelaki berjunub lalu dia tidak mendapatkan 
air selama sebulan, bagaimanakah yang harus dia lakukan dengan shalatnya? ' Maka 



Abdullah berkata, 'Dia tidak boleh bertayamum, sekalipun dia tidak mendapati air selama 
sebulan 1 . Abu Musa berkata, 'Bagaimana dengan ayat di dalam surah al-Maidah, "Lalu kamu 
tidak mendapat air (untuk berwudhu dan mandi) maka hendaklah kamu bertayamum 
dengan tanah yang suci." (QS. Almaidah; 6), Abdullah berkata, 'Andai mereka diberi 
keringanan dengan ayat tersebut, niscaya apabila mereka merasakan air itu dingin maka 
mereka akan bertayamum dengan tanah.' Maka Abu Musa berkata kepada Abdullah, 
'Tidakkah kamu telah mendengar kata-kata Ammar, 'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
telah mengutusku untuk suatu keperluan kemudian aku berjunub, lalu aku tidak mendapati 
air, maka aku menggulingkan badan ke tanah sebagaimana binatang melata menggulingkan 
badannya?. Kemudian kutemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan kuceritakan perkara 
tersebut kepada beliau Shallallahu'alaihiwasallam. Maka Beliau bersabda, 'Sudah cukup 
memadai bagi kamu dengan kamu menepukkan tangan kamu begini, kemudian beliau 
menepukkan tangan beliau ke tanah dengan satu tepukan, kemudian beliau menyapu 
tangan kiri beliau pada tangan kanan dan belakang kedua tapak tangan serta wajah beliau." 
Abdullah berkata, "Apakah kamu tidak melihat bahwa Umar tidak puas dengan perkataan 
Ammar?." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil al-Jahdari telah menceritakan 
kepada kami Abdu Wahid telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari Syaqiq dia 
berkata. Abu Musa berkata kepada Abdullah, dan ia menggiring hadits tersebut dengan 
kisahnya semisal hadits Abu Mu'awiyah, hanya saja dia berkata, "Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda, 'Cukup memadai bagi kamu untuk mengatakan demikian, lalu 
beliau memukulkan kedua tangannya pada tanah, lalu mengibaskan kedua tangannya, lalu 
dia mengusap wajah dan kedua telapak tangannya'." 


Jl* ^ ^ ^ Jls ^ 

1: ^ j \ ^ !> s£\ ^ \ uj 


553. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Hasyim al-'Abdi telah menceritakan kepada 
kami Yahya yaitu Ibnu sa'id al-Qaththan dari Syu'bah dia berkata, telah menceritakan 



kepadaku al-Hakam dari Dzarr dari Sa'id bin Abdurrahman bin Abza dari bapaknya bahwa 
seorang laki-laki mendatangi Umar seraya berkata, " aku berjunub, lalu tidak mendapatkan 
air." Maka dia berkata, "Janganlah kamu shalat!" Lalu Ammar berkata, "Tidakkah kamu ingat 
wahai Amirul Mukminin ketika saya dan kamu berada dalam suatu laskar, lalu kita berjunub, 
lalu kita tidak mendapatkan air. Adapun kamu, maka kamu tidak melakukan shalat, 
sedangkan saya maka saya berguling-guling di tanah, lalu aku shalat. Maka Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda, "Sudah cukup memadai bagi kamu untuk memukulkan kedua 
tanganmu pada tanah, kemudian meniupnya, kemudian kamu mengusap wajah dan kedua 
tanganmu dengan keduanya." Maka Umar berkata, "Bertakwalah kepada Allah wahai 
Ammar!" Dia berkata, "Jika kamu tidak berkenan maka aku tidak akan menceritakannya." Al- 
Hakam berkata, dan telah menceritakannya kepadaku Ibnu Abdirrahman bin Abza dari 
bapaknya semisal hadits Dzarr, dia berkata, dan telah menceritakan kepadaku Salamah dari 
Dzarr dalam isnad ini yang disebutkan oleh al-Hakam seraya Umar berkata, "Kami 
mengangkatmu menjadi wali atas sesuatu yang kamu kuasai (ungkapan persetujuan untuk 
disampaikannya hadits tersebut, pent)." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin 
Manshur telah menceritakan kepada kami an-Nadhar bin Syumail telah mengabarkan 
kepada kami Syu'bah dari al-Hakam dia berkata, "Saya mendengar Dzarr dari Ibnu 
Abdurrahman bin Abza dia berkata, al-Hakam berkata, dan kamu telah mendengarnya dari 
Ibnu Abdurrahman bin Abza dari bapaknya bahwa seorang laki-laki mendatangi Umar seraya 
berkata, " Aku junub, lalu aku tidak mendapatkan air." Lalu dia membawakan hadits 
tersebut, dan menambahinya. Ammar berkata, "Wahai Amirul Mukminin, jika kamu 
berkenan terhadap hakmu yang Allah jadikan atasku, aku tidak akan menceritakannya 
kepada (semua) orang (kecuali hanya sebagian saja)." Dan dia tidak menyebutkan telah 
menceritakan kepada kami Salamah dari Dzarr. 








554. Muslim berkata, dan al-Laits bin Sa'd meriwayatkan dari Ja'far bin Rabi'ah dari 
Abdurrahman bin Hurmuz dari Umair maula Ibnu Abbas bahwasanya dia mendengarnya 
berkata, aku dan Abdurrahman bin Yasar, maula Maimunah, istri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam menghadap Rasulullah, hingga kami mampir pada Abu al-Jahm bin al-Harits bin 
ash-Shammah al-Anshari. Maka Abu al-Jahm berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
datang dari arah sumur Jamal, lalu seorang laki-laki bertemu dengannya, dan ia ucapkan 
salam kepada beliau, tetapi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tidak menjawabnya hingga 
beliau sampai di dinding, lalu beliau usap wajahnya dan kedua tangannya, barulah beliau 
menjawab salam tersebut." 






555. Telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Sufyan dari adh- 
Dhahhak bin Utsman dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa seorang laki-laki pernah melewati 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu sedang buang air kecil, lalu dia 
mengucapkan salam kepada beliau, namun beliau tidak menjawabnya. 


Bab: Dalil bahwa seorang Muslim tidak najis 


V.Z'k' \ ' ' ’l .Z'\' 


556. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yahya 
yaitu Ibnu Sa’id berkata Humaid, telah menceritakan kepada kami, -lewat jalur periwayatan 
lain- dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah sedangkan lafazh 
tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ulayah dari Humaid ath-Thawil 
dia berkata, telah menceritakan kepada kami Bakar bin Abdullah dari Abu Rafi' dari Abu 
Hurairah bahwasanya dia bertemu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam di salah satu jalan di 
Madinah, sedangkan beliau dalam keadaan berjunub. Maka dia menyelinap yaitu 
mengelakkan diri dari bertemu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan pergi untuk mandi 
sehingga Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mencari-carinya. Ketika beliau datang 
kembali, beliau pun bertanya, "Ke mana kamu pergi wahai Abu Hurairah! Dia menjawab, 
"Wahai Rasulullah! Kamu ingin menemuiku sedangkan aku dalam keadaan berjunub. Aku 
merasa tidak suka untuk duduk bersama kamu hingga aku mandi. Lalu Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Maha Suci Allah! orang mukmin itu tidak najis." 





557. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar dari Washil dari Abu 
Wa'il dari Hudzaifah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemuinya, sedangkan 
dia dalam keadaan junub, maka dia menjauhkan diri, lalu mandi, kemudian dia mendatangi 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, seraya berkata, "Saya tadi sedang junub." Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, " Seorang muslim tidak najis." 


Bab: Dzikir kepada Allah saat junub dan selainnya (l> 




558. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala' dan Ibrahim bin 
Musa keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Zaidah dari bapaknya 
dari Khalid bin Salamah dari al-Bahi dari Urwah dari Aisyah dia berkata, "Dahulu Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaannya." 


Bab: Bolehnya orang yang berhadas makan, dan sungguh tidak ada kemakruhan dalam hal 




559. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dan Abu ar-Rabi' az- 
Zahrani berkata Yahya telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dan berkata Abu 
ar-Rabi' telah menceritakan kepada kami Hammad dari Amru bin Dinar dari Sa'id bin al- 
Huwairits dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar dari WC, lalu beliau 
dibawakan makanan, maka mereka mengingatkan beliau untuk berwudhu, maka beliau 
bersabda, "Saya ingin shalat, maka saya berwudhu." 


^ *\ i 9 .’T, i. * s* t\ * . ''t ' * ' » ' 1' * > »■£ I s \ * I ^ ^ * ) t \'.C y 

/s ^ *V ^ 






560. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Amru dari Sa'id bin al-Huwairits saya mendengar Ibnu 
Abbas berkata, "Kami pernah di sisi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, lalu beliau datang dari 
WC, dan beliau dibawakan makanan, maka dikatakan kepada beliau, 'Tidakkah kamu 



berwudhu?.' Maka beliau bersabda, 'Mengapa harus berwudhu, apakah saya akan shalat 
sehingga harus berwudhu 1 ." 





561. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Muhammad bin Muslim ath-Thaifi dari Amru bin Dinar dari Sa'id bin al-Huwairits, maula Ali 
as-Sa'ib bahwa dia mendengar Abdullah bin Abbas berkata, "Rasulullah pernah ke WC, ketika 
beliau datang, maka dibawakanlah makanan kepadanya, maka dikatakan kepada beliau, 
'Wahai Rasulullah, tidakkah kamu berwudhu? ' Beliau menjawab, 'Kenapa, apakah untuk 
shalat?'." 




, ^ 9 


O A-yiJu Ju 1 J p-G’ j J W» Jj >S j 1 \jo jlS Ui> Jj v*b$J-5^J 


562. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amru bin Abbad bin Jabalah telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij dia berkata, telah menceritakan 
kepada kami Sa'id bin Huwairits bahwa dia mendengar Ibnu Abbas berkata, " Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam membuang hajatnya dari WC, lalu didekatkan kepadanya 
makanan, lalu beliau makan tanpa mengusap air (wudhu)." Dia berkata, dan menambahkan 
kepadaku Amru bin Dinar dari Sa'id bin al-Huwairits bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dikatakan kepada beliau, "Kamu belum berwudhu." Beliau menjawab, "Aku tidak 
berkeinginan untuk shalat, maka (mengapa aku harus) berwudhu?." Amru mengklaim bahwa 
dia mendengar dari Sa'id bin al-Huwairits. 


Bab: Apa yang dibaca saat masuk WC J 





563. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Hammad bin Zaid dan Yahya berkata juga telah mengabarkan kepada kami Husyaim 
keduanya meriwayatkan dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas dalam hadits Hammad, 
"Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila masuk WC" -Sedangkan dalam hadis 
Husyaim dengan redaksi "Bahwa Rasulullah apabila masuk tempat buang hajat-, maka 
beliau membaca, 'ALLOOHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WALKHOBA'ITS" Ya 
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari setan laki-laki dan setan perempuan 1 ." 
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail, yaitu Ibnu Ulayyah dari Abdul 
Aziz dengan sanad ini, dan dia berkata, ' A'UUDZU BILLAH MINAL KHUBUTSI WALKHOBA'ITS 
Aku berlindung kepada Allah dari gangguan setan laki-laki dan setan perempuan'." 


Bab: Dalil bahwa tidurnya orang yang duduk tidak membatalkan wudlu (.■» jj>Q \^c. 


j J jZ* j h*' 


564. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail 
bin Ulayyah -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin 
Farrukh telah menceritakan kepada kami Abdul Warits keduanya meriwayatkan dari Abdul 
Aziz dari Anas dia berkata, "Shalat diiqamatkan, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam membisiki seorang laki-laki." Dan dalam hadits Abdul Warits, "Dan Nabi Allah 
membisiki seorang laki-laki, lalu beliau tidak mendirikan shalat hingga kaum tersebut 
tertidur." 




565. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz al-'Anbari telah menceritakan 
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul Aziz bin Shuhaib 
dia mendengar Anas bin Malik berkata, "Shalat telah diiqamatkan, sedangkan Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam membisiki seorang laki-laki, lalu beliau terus membisikinya 
hingga para sahabatnya tertidur, lalu beliau datang dan shalat mengimami mereka." 



dii3l fc V j6. JL-^S j^j^SYo^ 4 j&\£\ 


566. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Khalid, yaitu Ibnu al-Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 
Qatadah dia berkata, saya mendengar Anas berkata, "Dahulu para sahabat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tertidur, kemudian mereka shalat tanpa berwudhu." Dia berkata, 
"Aku berkata, 'Aku mendengarnya dari Anas. Dia berkata, 'Ya, demi Allah'." 


/ s s ♦. x ^ 


\jhf c j£\ 


567. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin Shakhr ad-Darimi telah 
menceritakan kepada kami Habban telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit 
dari Anas bahwasanya dia berkata, "Shalat Isya' telah diiqamatkan, lalu seorang laki-laki 
berkata, 'Aku mempunyai keperluan.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membisikinya 
hingga para sahabatnya tertidur, atau sebagian sahabatnya. Kemudian mereka shalat 
(berjama'ah) '." 



5. KITAB: SHALAT 


Bab: Memulai adzan (jtaSlWju) 


vs£l^ 3Vs^J iili\ vs£l^ ^ ^ o^\ ^Vs 

LZ*-b Jls Jls 

JlisiUs «jl^l ,jL&44L>a2\\ 

JlSJ^jl-^atll^ jSljJ^l-^ jsll>\_jA>ej\^t^ajo 


568. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bakar -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij -lewat jalur periwayatan lain- telah 
menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah dan lafazh tersebut miliknya, dia berkata, 
telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dia berkata, Ibnu Juraij berkata, 
telah mengabarkan kepadaku Nafi' maula Ibnu Umar dari Abdullah bin Umar bahwasanya 
dia berkata, "Dahulu kaum muslimin ketika tiba di Madinah, mereka berkumpul, lalu 
memperkirakan waktu shalat lima waktu, dan tidak ada seorang pun yang memanggil adzan 
untuk shalat. Lalu mereka membicarakan hal tersebut di suatu hari. Sebagian mereka 
berkata, 'Jadikanlah lonceng (sebagai alat pemanggil) sebagaimana lonceng orang-orang 
Nashrani.' Dan sebagian mereka berkata, 'Jadikanlah terompet (sebagai alat pemanggil) 
seperti terompet orang-orang Yahudi.' Lalu Umar berkata, 'Mengapa kalian tidak mengutus 
seorang laki-laki yang menyerukan shalat.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 
'Berdirilah wahai Bilal, lalu serukanlah shalat'." 


Bab: Perintah untuk menggenapkan dalam adzan dan mengganjilkan dalam iqamah ( 


h\sy\4j iis^ , 


569. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Ulayyah semuanya meriwayatkan dari 


Khalid al-Hadzdza' dari Abu Oilabah dari Anas dia berkata, "Bilal diperintahkan untuk 
menggenapkan adzan, dan mengganjilkan iqamah." Yahya menambahkan dalam haditsnya, 
dari Ibnu Ulayyah, lalu aku menceritakannya pada Ayyub, maka dia berkata, "Kecuali 
iqamah." 


£ 1 ^ j&\ J> -J* 

** x 


570. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah mengabarkan 
kepada kami Abdul Wahab ats-Tsaqafi telah menceritakan kepada kami Khalid al-Hadzdza' 
dari Abu Oilabah dari Anas bin Malik dia berkata, "Orang-orang ramai membicarakan untuk 
mengumumkan waktu shalat dengan sesuatu yang mereka kenal, lalu mereka ungkapkan, 
'Membuat cahaya api saja, atau memukul lonceng.' Lalu Bilal diperintahkan untuk 
menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamah." Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada 
kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Khalid al-Hadzdza' dengan isnad ini, "Ketika 
orang-orang telah berjumlah banyak, maka mereka menyebutkan agar mengumumkan 
(shalat) seperti hadits ats-Tsaqafi, hanya saja dia berkata, "Agar mereka memberikan cahaya 
api." 




571. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar al-Qawariri telah 
menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Sa'id dan Abdul Wahab bin Abdul Majid 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Oilabah dari Anas dia 
berkata, "Bilal diperintahkan untuk menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamah." 


Bab: Sifat adzan (jtaSAiiv?) 







572. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i Malik bin Abdul Wahid dan 
lshaq bin Ibrahim berkata Abu Ghassan telah menceritakan kepada kami Mu'adz dan berkata 
lshaq telah mengabarkan kepada kami Mu'adz bin Hisyam, sahabat ad-Dastawa'i dan telah 
menceritakan kepada kami bapakku dari Amir al-Ahwal dari Makhul dari Abdullah bin 
Muhairiz dari Abu Mahdzurah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada 
bapaknya adzan ini, "Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, saya bersaksi bahwa tidak ada 
tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang 
berhak disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah, saya bersaksi 
bahwa Muhammad utusan Allah, kemudian dia mengulanginya lagi seraya berkata, saya 
bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa 
tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa Muhammad 
utusan Allah, saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah, marilah kita mendirikan shalat 
dua kali, marilah menuju kebahagiaan dua kali." Ishaq menambahkan, "Allah Mahabesar, 
Allah Mahabesar, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah." 


Bab: Disunahkan untuk memperkerjakan beberapa muadzin dalam satu masjid 

\ .. .\>7 . . yA b \->U \ ) 





573. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, 
"Rasulullah dahulu mempunyai dua mu'adzdzin. Bilal dan Ibnu Ummi Maktum yang buta." 
Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku 
telah menceritakan kepada kami Ubaidullah telah menceritakan kepada kami al-Qasim dari 
Aisyah semisalnya. 

Bab: Bolehnya orang buta melakukan adzan jika ada yang memberitahukan akan 
waktunya 





574. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala' al-Hamdani telah 
menceritakan kepada kami Khalid, yaitu Ibnu Makhlad dari Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Dahulu Ibnu 
Ummi Maktum mengumandangkan adzan untuk Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, 
sedangkan dia buta." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah al- 
Muradi telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahab dari Yahya bin Abdullah dan 
Sa'id bin Abdurrahman dari Hisyam dengan isnad ini semisalnya. 

Bab: Menahan diri dari melakukan penyergapan di wilayah kaum kafir jika terdengar suara 
adzan dari mereka 





575. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Yahya, yaitu Ibnu Sa'id dari Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Tsabit 
dari Anas bin Malik dia berkata, "Kebiasaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melakukan agresi militer (penyerbuan) apabila fajar telah terbit. Beliau memasang telinga 
mendengarkan adzan. Jika beliau mendengarkan adzan, niscaya beliau menahan agresi 
militer (penyerbuannya), namun apabila tidak, niscaya beliau akan teruskan agresi 
militernya. Lalu beliau mendengar seorang laki-laki mengucapkan, 'Allah Mahabesar, Allah 
Mahabesar. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Dia berada pada fithrah 
(Islam). Kemudian dia mengucapkan, 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak 
disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain 
Allah', maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Dia telah keluar dari neraka, 
lalu mereka melihat (siapa laki-laki tersebut), ternyata dia adalah penggembala kambing'." 


Bab: Sunahnya mengucapkan sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin bagi yang 
mendengarnya J 


\ \ -\> 5 UaX- \ di \ J U -A>- 



576. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di 
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Atha' bin Yazid al-Laitsi dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Jika kalian mendengar seruan (adzan), 
maka katakanlah seperti yang dikatakan mu'adzdzin." 


^C- JJ> ly> ^C- \ \ b* ^ \ J-*" J ^P LC ' 




’ y 9 

' W \ «t 


> 


J3U J'! 


577. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah al-Muradi telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahab dari Haiwah dan Sa'id bin Abi Ayyub serta 
selain keduanya dari Ka'ab bin Alqamah dari Abdurrahman bin Jubair dari Abdullah bin Amru 
bin al-Ash bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila kalian 
mendengar mu'adzdzin (mengumandangkan adzan) maka ucapkanlah seperti yang dia 
ucapkan, kemudian bershalawatlah atasku, karena orang yang bershalawat atasku dengan 
satu shalawat, niscaya Allah akan bershalawat atasnya dengannya sepuluh kali, kemudian 
mintalah kepada Allah wasilah untukku, karena ia adalah suatu tempat di surga, tidaklah 
layak tempat tersebut kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah, dan saya 
berharap agar saya menjadi hamba tersebut. Dan barangsiapa memintakan wasilah untukku, 
maka syafa'at halal untuknya." 


1^.1 3vi^\ ^4 ^ 3Vs^\ ^ ^ 


578. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Abu Ja'far Muhammad bin Jahdham ats-Tsaqafi telah menceritakan kepada kami Ismail bin 
Ja'far dari Umarah bin Ghaziyyah dari Khubaib bin Abdurrahman bin Isaf dari Hafsh bin 
Ashim bin Umar bin al-Khaththab dari bapaknya dari kakeknya, Umar bin al-Khaththab dia 
berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Jika seorang mu'adzin 
mengumandangkan adzan seraya berseru, 'Allah Mahabesar, Allah Mahabesar', lalu salah 



seorang di antara kalian mengucap, 'Allah Mahabesar, Allah Mahabesar', kemudian mu'adzin 
berseru, 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, lalu dia 
berucap, 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, 
kemudian mu'adzin melanjutkan, 'Saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah', lalu dia 
mengucap, 'Saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah', kemudian mu'adzin berseru, 
'Marilah shalat', dan dia membaca, 'Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Allah', 
kemudian mu'adzin berseru, 'Marilah menuju kebahagiaan, ' lalu dia menjawab, 'Tidak ada 
daya dan upaya kecuali dengan Allah', kemudian mu'adzin berkata, 'Allah Mahabesar, Allah 
Mahabesar', lalu dia menjawab, 'Allah Mahabesar, Allah Mahabesar', kemudian (menutup 
adzannya) dengan lafadz, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selian Allah', lalu dia 
menjawab dengan lafadz, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selian Allah'. (Jika dia 
melakukan hal itu) dengan sepenuh hati, niscaya dia masuk surga". 







579. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada 
kami al-Laits dari al-Hukaim bin Abdullah bin Qais al-Qurasyi --lewat jalur periwayatan lain-, 
dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari al-Hukaim bin Abdullah dari Amir bin Sa'ad bin Abi Waqqash dari Sa'ad bin Abi 
Waqqash dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, "Barangsiapa 
membaca ketika mendengar muadzdzin, 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak 
disembah) selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan bahwa Muhammad adalah 
hamba dan RasulNya, saya ridha Allah sebagai Rabb, dan Muhammad sebagai rasul, serta 
Islam sebagai agama, ' niscaya dosanya akan diampuni." Ibnu Rumh berkata dalam 
riwayatnya, "Barangsiapa membaca ketika mendengar muadzdzin, 'Dan saya bersaksi, ' 
sedangkan Qutaibah tidak menyebutkan ungkapan, 'Saya'." 


Bab: Keutamaan adzan dan terbirit-biritnya setan saat mendengarnya (c_-> 

AC-l^AAC-jlla* Jil\) 

" y I '\\ 8 * ' * ' s * s » " ' T I » «'J » ^ \ ^ ’ 'f •» ^. \ 

«AAAC-<JA0 

^ / ’ / 





580. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Abdah dari Thalhah bin Yahya dari pamannya dia berkata, "Saya 
berada di samping Mu'awiyah bin Abi Sufyan, lalu datanglah muadzdzin yang menyerukan 
shalat, maka Mu'awiyah berkata, 'Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda, 'Para mu'adzdzin adalah orang yang paling panjang lehernya (ungkapan bahwa 
mereka mulia di akhirat pent) pada hari kiamat'." Dan telah menceritakan kepadaku 
tentangnya lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abu Amir telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Thalhah bin Yahya dari Isa bin Thalhah dia berkata, 
saya mendengar Mu'awiyah berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
dengan semisalnya. 




581. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Utsman bin Abi Syaibah serta 
lshaq bin Ibrahim berkata lshaq telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang 
lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari al-A'masy dari Abu Sufyan dari 
Jabir dia berkata, "Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ' setan 
apabila mendengar adzan untuk shalat, maka dia pergi hingga tempat ar-Rauha'.' Sulaiman 
berkata, maka aku bertanya kepada beliau tentang ar-Rauha', maka beliau bersabda, 'la 
adalah tempat yang berjarak tiga puluh enam mil dari Madinah.' Dan telah menceritakan 
kepada kami tentangnya Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dengan sanad ini. 




582. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb serta lshaq bin 
Ibrahim sedangkan lafazh tersebut milik Qutaibah, berkata lshaq, telah mengabarkan kepada 
kami, sedangkan dua orang yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari 



al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, beliau 
bersabda, "Setan apabila mendengar adzan, maka kentut akan membuatnya lari terbirit-birit 
sehingga tidak mendengar suaranya lagi. Setelah adzan selesai, dia kembali lagi untuk 
mengganggu. Begitu juga apabila mendengar iqamat. Dia akan lari sehingga tidak 
mendengarnya lagi, dan apabila iqamat selesai, dia kembali sekali lagi untuk mengganggu." 


*’/ x ^ ♦« *♦ ^ ♦* 


583. Telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Bayan al-Wasithi telah menceritakan 
kepada kami Khalid, yaitu Ibnu Abdullah dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dia 
berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila seorang muadzdzin 
mengumandangkan adzan, maka setan berpaling, dan dia memiliki kentut." 




i* I s J >1 ^ \ s 

j (J, j 


584. Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham telah menceritakan kepada 
kami Yazid, yaitu Ibnu Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail dia berkata, 
"Bapakku telah mengutusku kepada bani Haritsah", dia berkata lagi, "Saya pergi bersama 
budak kami -atau sahabat kami- lalu seorang penyeru menyeru dari kebun dengan 
namanya." Dia berkata lagi, "Orang yang bersama kami memeriksa kebun, namun dia tidak 
melihat sesuatu pun, maka aku menyebutkan hal itu kepada bapakku, maka dia berkata, 
"Kalau saya merasa bahwa kamu menemui ini, niscaya aku tidak akan mengutusmu, akan 
tetapi apabila kamu mendengar suara, lalu penyeru menyeru untuk shalat maka aku 
mendengar Abu Hurairah menceritakan dari Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 
' setan apabila seorang muadzdzin mengumandangkan adzan shalat, maka dia berpaling, dan 
dia memiliki kentut'." 


^ t .'C . 9 'f t * S s* Kh f' I ' i* VI t 9 ' ' \ 9 ^ H 1 ' U x } 9 " 'f 's* l 'u \ ' 



^>U)l £ <£ L>-A|>ol<j4“5^ "S^(J^~ 1^^ 


585. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami al- 
Mughirah yaitu al-Hizami dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila diserukan untuk shalat, maka setan berpaling, 
dia memiliki kentut hingga dia tidak mendengarkan suara adzan. Dan apabila adzan telah 
selesai, maka dia kembali hingga apabila shalat telah diiqamatkan, maka dia berpaling hingga 
apabila iqamah telah selesai, maka dia kembali hingga mengingatkan antara seseorang 
dengan dirinya, dia berkata, 'Ingat demikian, ingat demikian untuk sesuatu yang tidak dia 
ingat sebelumnya hingga senantiasa seorang laki-laki tidak mengetahui berapa raka'at dia 
shalat'." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih 
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan yang semisalnya hanya saja 
dia berkata, "Hingga seorang laki-laki senantiasa tidak tahu bagaimana dia shalat." 


Bab: Sunahnya mengangkat kedua tangan sebatas kedua pundak saat takbiratul ikram 


<rb^' 





586. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi, Sa'id bin Manshur, Abu 
Bakar bin Abi Syaibah, Amru an-Naqid, dan Zuhair bin Harb, serta Ibnu Numair semuanya 
dari Sufyan bin Uyainah dan lafazh tersebut milik Yahya, dia berkata, telah mengabarkan 
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Salim dari bapaknya dia berkata, "Saya 
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila memulai shalat, maka beliau 
mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua pundaknya dan mengangkat 
tangan sebelum rukuk dan ketika berdiri dari rukuk, namun beliau tidak mengangkat kedua 
tangannya antara dua sujud." 





c . > 




^yiiiui' ^iw'jyy ;j>j\\-y[ikiyjl y 

'j£ &J&- 


587. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Ibnu 
Syihab dari Salim bin Abdullah bahwa Ibnu Umar berkata, "Rasululllah apabila mendirikan 
shalat maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga menjadi sejajar dengan kedua 
pundaknya, kemudian bertakbir, lalu jika beliau ingin rukuk maka beliau mengerjakan seperti 
itu, dan apabila berdiri dari rukuk maka beliau mengerjakan seperti itu, namun beliau tidak 
mengerjakannya ketika mengangkat kepalanya dari sujud." Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Hujain, yaitu Ibnu al-Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami al-Laits dari Uqail --lewat jalur periwayatan lain--, dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Quhzad telah menceritakan kepada 
kami Salamah bin Sulaiman telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan 
kepada kami Yunus keduanya dari az-Zuhri dengan sanad ini sebagaimana dikatakan Ibnu 
Juraij, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila mendirikan shalat maka beliau 
mengangkat kedua tangannya hingga menjadi sejajar dengan kedua pundaknya, kemudian 
bertakbir." 




588. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Abu Qilabah bahwa dia melihat Malik bin al-Huwairits 
apabila shalat maka dia bertakbir kemudian mengangkat kedua tangannya, dan apabila 
berkehendak untuk rukuk maka dia mengangkat kedua tangannya, dan apabila mengangkat 
kepalanya dari rukuk maka dia mengangkat kedua tangannya, dan dia menceritakan bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dahulu melakukan hal tersebut. 


yw y\j^- 



589. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil al-Jahdari telah menceritakan kepada kami 
Abu Awanah dari Qatadah dari Nashr bin Ashim dari Malik bin al-Huwairits bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam apabila bertakbir maka beliau mengangkat kedua tangannya 
hingga sejajar dengan kedua telinganya, dan apabila rukuk maka beliau mengangkat kedua 
tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya, dan apabila mengangkat kepalanya dari 
rukuk seraya mengucapkan, 'Semoga Allah mendengarkan orang yang memujiNya', maka 
beliau melakukan seperti itu." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al- 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Adi dari Sa'id dari Qatadah dengan 
sanad ini bahwa dia melihat Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, hingga 
kedua tangannya sejajar dengan cabang telinganya. 


Bab: Penetapan adanya takbir setiap akan turun dan naik dalam shalat, kecuali 


5' J S} ^ U-j J \ Jla j 


590. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di 
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah 
pernah shalat mengimami mereka, lalu bertakbir setiap kali turun dan naik. Dan ketika dia 
berpaling maka dia berkata, "Demi Allah, aku adalah orang yang paling mirip shalatnya 
dengan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam." 





Z :_^ld\s , ^>C^^Vi\^^^\^l > \ ^ ^Z\i\^!)\zS^zSz 

<S^3 <}^')^Zv^\ i yjb\^^ l ^^\^L^j\jb\*^\'^A£jjS-ij£^J££^>- l jj\c^ oX>-^>ii^Z _jS 

^XzjZZ&*Z\^Z>Z\iS ^ ^\bjz ^<<uj£> 


591. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu 
Syihab dari Abu Bakar bin Abdurrahman bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata, 
"Rasulullah apabila mendirikan shalat, maka beliau bertakbir ketika berdiri kemudian 
bertakbir ketika rukuk kemudian mengucapkan, 'Semoga Allah mendengar orang yang 
memujinya' ketika mengangkat tulang rusuknya dari rukuk, kemudian dia membaca -dalam 
keadaan berdiri-, 'Wahai Rabb kami, bagiMu segala puji' kemudian beliau bertakbir ketika 
turun sujud, kemudian bertakbir ketika mengangkat kepalanya kemudian bertakbir ketika 
sujud kemudian bertakbir ketika mengangkat kepalanya, kemudian melakukan seperti itu 
dalam shalat semuanya hingga menyelesaikannya, dan bertakbir ketika berdiri dari rakaat 
kedua setelah duduk. Kemudian Abu Hurairah berkata, 'aku adalah orang yang paling mirip 
shalatnya dengan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam.' Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Hujain telah menceritakan kepada 
kami al-Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Abu Bakar bin 
Abdurrahman bin al-Harits bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasululah 
shallallahu 'alaihi wasallam apabila mendirikan shalat, maka bertakbir ketika berdiri" seperti 
hadits Ibnu Juraij, namun dia tidak menyebutkan perkataan Abu Hurairah, 'aku adalah orang 
yang shalatnya paling mirip dengan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam.' Dan telah 
menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahab telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku 
Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah ketika Marwan mengangkatnya sebagai 
pengganti imam pada Madinah, apabila dia mendirikan shalat wajib maka dia bertakbir. Lalu 
dia menyebutkan semisal hadits Ibnu Juraij. Dan dalam haditsnya, 'Ketika dia 
menyelesaikannya dan mengucapkan salam maka dia menghadap penghuni masjid seraya 
berkata, 'Demi Dzat yang jiwaku berada di TanganNya, aku adalah orang yang paling mirip 
shalatnya dengan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam'." 




592. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran ar-Razi telah menceritakan 
kepada kami al-Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami al-Auza'i dari Yahya bin 
Abi Katsir dari Abu Salamah bahwa Abu Hurairah bertakbir dalam shalat setiap kali 
mengangkat dan meletakkan, maka kami bertanya, "Wahai Abu Hurairah, apa takbir ini?" 
Dia menjawab, "Takbir ini adalah shalat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam." 





593. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Ya'kub, yaitu Ibnu Abdurrahman dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa dia 
bertakbir setiap kali turun dan naik, dan dia menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dahulu melakukan hal tersebut. 


^ ^ <* x ••> s pV- ^ x * ' 


594. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Khalaf bin Hisyam semuanya dari 
Hammad berkata Yahya telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ghailan dari 
Mutharrif dia berkata, "Saya shalat bersama Imran bin Hushain di belakang Ali bin Abi Thalib, 
dahulu apabila dia bersujud maka bertakbir, dan apabila mengangkat kepalanya maka dia 
bertakbir, serta apabila berdiri dari dua raka'at maka dia bertakbir. Lalu ketika kami pulang 
dari shalat. Dia berkata, 'Imran memegang tanganku kemudian berkata, 'Sungguh orang ini 
telah mengimami kami dengan shalat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam atau orang ini 
telah mengingatkanku tentang shalat Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam." 


Bab: Wajibnya membaca al Fatihah pada setiap rakaat Ji< 

4?x3 Lai \ ,• \ i \ \ _j ) 


uS3i. 

4>oliL> \ j 


595. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid serta 
lshaq bin Ibrahim semuanya dari Sufyan berkata Abu Bakar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Mahmud bin ar-Rabi' dari Ubadah bin ash-Shamit 
menyatakan hadits tersebut marfu' kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, "Tidak sah shalat 
seseorang yang tidak membaca al-Fatihah." 



»> > » 


J j-i» j J\i J sSlii- 


596. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Wahab dari Yunus -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami 
Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan 
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Mahmud bin ar-Rabi' dari 
Ubadah bin ash-Shamit dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak 
sah shalat seseorang yang tidak membaca Ummul Qur'an." 


jo'^VV' 


» y* 


? t -\ ? 


’ *- «£ > » > 




\ Xc\ja$ S\ j 


597. Telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Ali al-Hulwani telah menceritakan kepada 
kami Ya'kub bin Ibrahim bin Sa'ad telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari 
Ibnu Syihab bahwa Mahmud bin ar-Rabi', -yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah menyemprotkan air di wajahnya dari sumur mereka- mengabarkan kepadanya 
bahwa Ubadah bin ash-Shamit mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda, "Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Ummu Qur'an." Dan 
telah menceritakan kepada kami tentangnya lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid 
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada 
kami Ma'mar dari az-Zuhri dengan sanad semisalnya, dan menambahkan, "Atau lebih 
banyak." 


j y* y ,id\yyyyyy 

ju3^\3is {^j\yj\ } 3isvS\ 

Q\5\j sj-c- til j°j? »5^3^ j ci-^® 3 ^ { \ & yy } 3^\j 



J^^SdJLS\ 

\isl^^ii1i2ti»^ J* 

j>J^j ( ^^L/Lte^_^ac r o\jli\lj'^* , Aj' ( ^^-^\ jJL^^fr^LJl^j-C-^^'^S^Ulja^j-C- -V^ouoi^Ja^IuS 

J^i\i _^j3li^ * Jbs ^ ^l/j '^k'^L\i ^ j^ILa^&jIZ 
^;s^\,i^ju3^\3^u^^jj5i^ 

y ^USS^ ;^5\ 

• r i ( ^j^U^\ c pii\i ^J3lis ^ >& ^3li^ls 




> Mj^ 


598. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah mengabarkan 
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari al-Ala 1 dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam, beliau bersabda, "Barangsiapa yang mengerjakan shalat tanpa 
membaca Ummul Qur'an di dalamnya, maka shalatnya masih mempunyai hutang, tidak 
sempurna" Tiga kali. Ditanyakan kepada Abu Hurairah, " Kami berada di belakang imam?" 
Maka dia menjawab, "Bacalah Ummul Qur'an dalam dirimu, karena aku mendengar 
Rasulullah bersabda, 'Allah berfirman, 'Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu, 
dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta. Apabila seorang hamba berkata, 'Segala 
puji bagi Allah Rabb semesta alam.' Maka Allah berkata, 'HambaKu memujiKu.' Apabila 
hamba tersebut mengucapkan, 'Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.' Allah berkata, 
'HambaKu memujiKu.' Apabila hamba tersebut mengucapkan, 'Pemilik hari kiamat.' Allah 
berkata, 'HambaKu memujiku.' Selanjutnya Dia berkata, 'HambaKu menyerahkan urusannya 
kepadaKu.' Apabila hamba tersebut mengucapkan, 'Hanya kepadaMulah aku menyembah 
dan hanya kepadaMulah aku memohon pertolongan.' Allah berkata, 'Ini adalah antara Aku 
dengan hambaKu. Dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta'. Apabila hamba 
tersebut mengucapkan, 'Berilah kami petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang 
Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan 
pula orang-orang yang sesat.' Allah berkata, 'Ini untuk hambaKu, dan hambaKu 
mendapatkan sesuatu yang dia minta'." Berkata Sufyan telah menceritakan kepada kami al- 
Ala' bin Abdurrahman bin Ya'kub aku mengunjunginya, sedangkan dia dalam keadaan sakit 
di rumahnya, lalu aku bertanya kepadanya tentang hadits tersebut, telah menceritakan 
kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari al-Ala' bin Abdurrahman bahwa dia 
mendengar Abu as-Saib, maula Hisyam bin Zuhrah berkata, saya mendengar Abu Hurairah 



berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, -lewat jalur periwayatan lain-, 
dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada kami al- 
Ala' bin Abdurrahman bin Ya'kub bahwa Abu as-Saib, maula bani Abdullah bin Hisyam bin 
Zuhrah telah mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa melakukan shalat, dan belum 
membaca Ummul Qur'an", sebagaimana hadits Sufyan. Dan dalam hadits keduanya Allah 
berfirman, 'Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu dua bagian, setengah untukKu 
dan setelah lainnya untuk hambaKu." Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Ja'far al- 
Ma'qiri telah menceritakan kepada kami an-Nadhr bin Muhammad telah menceritakan 
kepada kami Abu Uwais telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dia berkata, saya mendengar 
dari bapakku dan dari Abu as-Saib, keduanya adalah teman duduk Abu Hurairah. Keduanya 
berkata. Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 
"Barangsiapa yang melakukan shalat yang padanya dia tidak membaca al-Fatihah, maka dia 
masih mempunyai hutang (kurang)." Dia mengucapkannya tiga kali seperti hadits mereka. 








599. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Habib bin asy-Syahid dia berkata, aku 
mendengar Atha' menceritakan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda, "Tidak sah shalat kecuali dengan membaca (al-Fatihah)." Abu Hurairah 
berkata, "Sesuatu yang diumumkan oleh Rasulullah, niscaya kami mengumumkannya kepada 
kalian. Dan sesuatu yang disembunyikan oleh Rasulullah, niscaya kami menyembunyikannya 
untuk kalian." 


^ Ji3\33\3A U 'j>T 

iil 


600. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb dan lafazh 
tersebut milik Amru, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dari Atha' dia berkata. Abu Hurairah berkata, 
"Dalam setiap shalat dia membaca, maka sesuatu yang diperdengarkan oleh Rasulullah, 
niscaya kami memperdengarkannya kepada kalian. Dan sesuatu yang disembunyikan oleh 
Rasulullah, niscaya kami menyembunyikannya untuk kalian." Maka seorang laki-laki berkata 
kepadanya, "Apabila aku tidak menambahkan pada Ummul Qur'an (dengan surat lainnya)?" 
Maka dia menjawab, "Jika kamu menambahkan padanya, maka itu adalah baik, dan jika 
kamu berhenti padanya, maka sudah cukup bagimu." 



VS^IL.1 Vl^. U J ^ Vl^l ^1^. J \ j^> < j ? ^J\ US &\ , jj£&£ $ j 


601. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Yazid yaitu Ibnu Zurai' dari Habib al-Mu'allim dari 'Atha' dia berkata. Abu Hurairah berkata, 
"Dalam setiap shalat terdapat suatu bacaan, maka sesuatu yang diperdengarkan oleh Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam, niscaya kami memperdengarkannya kepada kalian. Dan sesuatu 
yang disembunyikan oleh beliau, niscaya kami menyembunyikannya dari kalian, dan 
barangsiapa yang membaca Umm al-Kitab, maka sungguh telah cukup baginya, dan 
barangsiapa menambahkan, maka itu adalah lebih baik." 


. 9 9 


s > . s 


j4-3J\3vii 

\l^ZLkJ\^ Jy jiUi j 

\s a tok. Ji 


602. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah dia berkata, telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abi 
Sa'id dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memasuki sebuah masjid, lalu seorang laki-laki masuk, lalu shalat, kemudian dia datang, lalu 
mengucapkan salam kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam membalas salamnya seraya berkata, 'Kembalilah, lalu shalatlah, 
karena kamu belum shalat. Lalu laki-laki tersebut kembali, lalu shalat sebagaimana 
sebelumnya dia shalat, kemudian mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya 
mengucapkan salam kepada beliau. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 
'Semoga keselamatan terlimpahkan kepadamu' kemudian beliau bersabda lagi, 'Kembalilah 



dan shalatlah lagi, karena kamu belum shalat', hingga dia melakukan hal tersebut tiga kali. 
Lalu laki-laki tersebut berkata, 'Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak 
dapat melakukan yang lebih baik selain daripada ini, ajarkanlah kepadaku. 1 Beliau bersabda, 
'Apabila kamu mendirikan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah sesuatu yang mudah 
dari al-Qur'an, kemudian ruku'lah hingga bertuma'ninah dalam keadaan ruku'. Kemudian 
angkatlah (kepalamu dari ruku') hingga lurus berdiri, kemudian sujudlah hingga 
bertuma'ninah dalam keadaan sujud, kemudian angkatlah hingga bertuma'ninah dalam 
duduk, kemudian lakukan hal tersebut dalam shalatmu semuanya'." Telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan 
Abdullah bin Numair -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku dia berkata, telah menceritakan 
kepada kami Ubaidullah dari Sa'id bin Abi Sa'id dari Abu Hurairah 'bahwa seorang laki-laki 
masuk masjid, lalu mendirikan shalat sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di 
suatu sudut masjid, ' lalu dia membawakan hadits seperti kisah ini, dan dia menambahkan, 
'Apabila kamu mendirikan shalat, maka sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadaplah 
kiblat, lalu bertakbirlah'." 


Bab: Larangan bagi makmum untuk mengeraskan suara di belakang imam 

\ j#>-) 







603. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Sa'id keduanya 
meriwayatkan dari Abu 'Awanah berkata Sa'id, telah menceritakan kepada kami Abu 
'awanah dari Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Imran bin Hushain dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan shalat zhuhur atau ashar bersama kami, seraya 
bersabda, 'Siapakah di antara kalian yang membaca Sabbihisma Rabbikal A'la di belakangku? 
' Maka seorang laki-laki berkata, 'Saya (yang membaca), dan saya tidak menginginkannya 
melainkan kebaikan.' Beliau bersabda, 'Sungguh aku telah mengetahui bahwa sebagian 
kalian menyelesihiku padanya'." 


3 litsisfr - 


y\ J ^ 





604. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia berkata, saya mendengar Zurarah bin 
Aufa bercerita dari Imran bin Hushain bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melakukan shalat zhuhur, lalu mulailah seorang laki-laki membaca di belakang beliau, 
'Sabbihisma Rabbikal A'la 1 , ketika beliau selesai shalat, maka beliau bersabda, 'Siapakah di 
antara kalian yang membaca atau siapakah di antara kalian pembaca? ' Maka seorang laki- 
laki menjawab, 'Saya.' Lalu beliau bersabda, 'Aku benar-benar telah menduga bahwa 
sebagian kalian menyelisihiku padanya'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ulayyah --lewat jalur periwayatan lain— 
dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abi 'Adi keduanya meriwayatkan dari Ibnu Abi 'Arubah dari Qatadah 
dengan isnad ini bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dzuhur dan bersabda, 
"Sungguh aku mengetahui bahwa sebagian kalian menyelisiku padanya." 


Bab: Hujan bagi pendapat yang mengatakan "Basmalah tidak dikeraskan" (*^Jl 






> 

& 


> 9 


605. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya meriwayatkan dari Ghundar berkata Ibnu al-Mutsanna, telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, 
saya mendengar Qatadah bercerita dari Anas dia berkata, "Saya shalat bersama Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam. Abu Bakar, Umardan Utsman, lalu aku belum pernah mendengar 
salah seorang dari mereka membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim'." Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Dawud 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dalam isnad ini dan menambahkan "Syu'bah 
berkata, maka saya berkata kepada Qatadah, 'Apakah kamu mendengarnya dari Anas? ' Dia 
berkata, 'Ya, dan kami menanyakannya tentangnya'." 



^J^^Uoj(^L^\^jl^iiAA-^j^i]\(^ljl^ili J ^3L>oi a \ ^-s*J t-jliapJl 

dpcsojj ^J4. S$\iS i£j$ j&AVij 

*^/ {<l^\-aJ\jJ\<»llj4li Aa^J\ } i^J^j^cJLLl^\ ^^3^Afk£- J J^a_£- 3 

*^-* & cP ' £f^ A ^ 9 (jj <P ^ S ^~ ^ Cf^jj^ b^ 


606. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran ar-Razi telah menceritakan 
kepada kami al-Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami al-Auza'i dari 'Abdah 
bahwa Umar bin al-Khaththab dahulu mengeraskan (bacaan) kalimat-kalimat tersebut. Dia 
membaca, "SUBHAANAKALLOOHUMMA, WABIHAMDIKA TABAAROKA ISMUKA WATA'AALAA 
JADDUKA WALAA ILAAHA GHOIRUKA." Ya Allah, Mahasuci Engkau dan dengan memujimu, 
Mahaberkah NamaMu, Mahaluhur kemuliaanMu, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) 
selain Engkau." Dan dari Qatadah bahwa dia menulis kepadanya mengabarkan dari Anas bin 
Malik bahwa dia menceritakan kepadanya, dia berkata, "Saya shalat di belakang Nabi 
Shallalla hu'alaihiwasallam. Abu Bakar, Umar, dan Utsman, maka mereka memulai membaca 
iftitah dengan, 'Alhamdulillahi Rabb al-Alamin (Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam).' 
Mereka tidak menyebutkan, 'Bismillahirrahmanirrahim (dengan menyebut nama Allah Yang 
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) pada awal bacaan, dan tidak pada akhirnya." Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran telah menceritakan kepada kami al- 
Walid bin Muslim dari al-Auza'i telah mengabarkan kepadaku lshaq bin Abdullah bin Abi 
Thalhah bahwasanya dia mendengar Anas bin Malik menyebutkan hal tersebut. 


Bab: Hujah bagi pendapat yang mengatakan "Basmalah adalah ayat untuk awal setiap 
surat selain surat al Bara'ah" (S*\ 









s ? / * v ^ 

^k\ll\^j^S^\^>^ ^jjrA \3^^J6l^l^ 
¥^* 2 a £ j 4 $j J>>£i*&rJ\ j ^3li^Vii- 


607. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr as-Sa'di telah menceritakan kepada kami 
Ali bin Mushir telah mengabarkan kepada kami al-Mukhtar bin Fulful dari Anas bin Malik -- 
lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi 
Syaibah sedangkan lafazh tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir 
dari al-Mukhtar dari Anas dia berkata, "Pada suatu hari ketika Rasulullah di antara kami, tiba- 
tiba beliau tertidur, kemudian mengangkat kepalanya dalam keadaan tersenyum, maka kami 
bertanya, 'Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah? 1 Beliau menjawab, 'Baru saja 
diturunkan kepadaku suatu surat, lalu beliau membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim, Inna 
A'thainaka al-Kautsar Fashalli Lirabbika Wanhar, Inna Syani'aka Fluwa al-Abtar, ' kemudian 
beliau berkata, 'Apakah kalian tahu, apakah al-Kautsar itu? ' Kami menjawab, 'Allah dan 
RasulNya lebih tahu.' Beliau bersabda, 'la adalah sungai yang dijanjikan oleh Rabbku 
kepadaku. Padanya terdapat kebaikan yang banyak, la adalah telaga yang umatku 
menemuiku pada hari kiamat, wadahnya sebanyak jumlah bintang, lalu seorang hamba dari 
umatku terhalang darinya, maka aku berkata, 'Wahai Rabbku, sesungguhnya dia termasuk 
umatku', maka Allah berkata, 'Kamu tidak tahu sesuatu yang terjadi setelah (meninggalmu) 
'." Ibnu Hujr menambahkan dalam haditsnya, "Di antara kami dalam masjid." Dan kalimat, 
"Allah berfirman, 'Sesuatu yang terjadi setelah meninggalmu'." Telah menceritakan kepada 
kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala telah mengabarkan kepada kami Ibnu Fudhail dari 
Mukhtar bin Fulful dia berkata, "Saya mendengar Anas bin Malik berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tidur", sebagaimana hadits Ibnu Mushir, hanya saja dia berkata, 
'Sungai yang dijanjikan oleh Rabbku di surga, padanya terdapat telaga, ' dan dia tidak 
menyebutkan, 'Wadahnya sebanyak jumlah bintang'." 


Bab: Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri setelah takbiratul ihram 


>» i ' > \'X\ ' ' -f 1 , ' > ** \'X\ ' 

^ Uo-a^-^ULC- U oJo- 

^ ♦* ' S 



608. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Affan telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Juhadah telah menceritakan kepadaku Abdul Jabbar bin Wail dari Alqamah 
bin Wail dan maula milik mereka bahwa keduanya telah menceritakannya dari bapaknya, 
Wail bin Hujr "Bahwasanya dia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua 
tangannya ketika masuk shalat, bertakbir." Hammam menggambarkannya, "Di hadapan 
kedua telinganya, kemudian melipatnya pada bajunya kemudian meletakkan tangan 
kanannya di atas tangan kirinya. Ketika dia ingin rukuk, maka beliau mengeluarkan kedua 
tangannya dari bajunya, kemudian mengangkat keduanya, kemudian bertakbir, lalu rukuk. 
Ketika beliau mengucapkan, 'Samiallahu Liman Hamidahu' maka beliau mengangkat kedua 
tangannya. Ketika beliau sujud, maka beliau sujud di antara kedua telapak tangannya." 


Bab: Tasyahud dalam shalat 


\ J J y 1 \Z£jS-^\3 \<£ jS- 


>. > 


> 



609. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb, Utsman bin Abi Syaibah dan lshaq bin 
Ibrahim lshaq berkata, telah mengabarkan kepada kami sedangkan dua orang yang lainnya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari Abdullah dia 
berkata, "Kami dahulu mengucapkan dalam shalat di belakang Rasulullah 



Shallallahu'alaihiwasallam, 'Semoga keselamatan atas Allah, semoga keselamatan atas fulan.' 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami pada suatu hari, ' Allah 
adalah Maha selamat, apabila salah seorang dari kalian duduk dalam shalat, maka 
ucapkanlah, 'Attahiyyat Lillah wa ash-Shalawat wa ath-Thayyibat, assalamu alaika, ayyuha 
an-Nabiyyu Warahmatullahi Wabarakatuhu, assalamu'alaina wa ala ibadillahishshaalihin. 
(Segala penghormatan bagi Allah, shalawat dan juga kebaikan. Semoga keselamatan 
terlimpahkan kepadamu wahai Nabi dan juga rahmat dan berkahnya. Semoga keselamatan 
terlimpahkan atas kami dan hamba Allah yang shalih) '. -Apabila dia mengucapkannya maka 
doa itu akan mengenai setiap hamba shalih di langit dan bumu- Saya bersaksi bahwa tidak 
ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah 
hamba dan utusan Allah, ' kemudian dia memilih permintaan doa yang dia kehendaki. Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dari Manshur dengan isnad ini semisalnya, dan dia tidak menyebutkan, 
"Kemudian dia memilih permintaan doa yang dia kehendaki." Telah menceritakan kepada 
kami 'Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Husain al-Ju'fi dari Zaidah dari 
Manshur dengan isnad ini semisal hadits keduanya, kemudia dia menyebutkan dalam hadits 
tersebut, "Kemudian hendaklah dia memilih setelah itu permintaan doa yang dia kehendaki 
atau dia inginkan." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan 
kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Syaqiq dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata, 
"Dahulu kami apabila duduk-duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam shalat" 
seperti hadits Manshur, dan dia berkata, 'Kemudian dia memilih setelah itu sebagian dari 
doa'." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Saif bin Sulaiman dia berkata, 
saya mendengar Mujahid berkata, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Sakhbarah dia 
berkata, saya mendengar Ibnu Mas'ud berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mengajarkan kepadaku tasyahhud, pundakku di antara pundaknya, sebagaimana beliau 
mengajarkan suatu surat al-Qur'an." Lalu dia menceritakan tasyahhud seperti tasyahhud 
yang mereka kisahkan. 






610. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh bin al-Muhajir telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Abu az-Zubair dari Sa'id 
bin Jubair, dan dari Thawus dari Ibnu Abbas bahwasanya dia berkata, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam mengajarkan kami tasyahhud sebagaimana beliau mengajarkan kami sebuah 
surat alQuran, lalu pada waktu itu beliau membaca, 'Attahiyyat ash-Shalawat ath-Thayyibat 
Lillah, Assalamu alaika, Ayyuha an-Nabiyyu Warahmatullahi Wabarakatuhu, Assalamu'alaina 
wa ala Ibadillahishshaalihin. (Segala penghormatan shalawat dan juga kebaikan bagi Allah,. 



Semoga keselamatan terlimpahkan kepadamu wahai Nabi dan juga rahmat dan berkahnya. 
Semoga keselamatan terlimpahkan atas kami dan hamba Allah yang shalih. Saya bersaksi 
bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah, dan saya bersaksi bahwa 
Muhammad adalah utusan Allah) Dan dalam suatu riwayat, "Sebagaimana beliau 
mengajarkan kepada kami al-Qur'an." 










611. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Humaid telah 
menceritakan kepadaku Abu az-Zubair dari Thawus dari Ibnu Abbas dia berkata, "Dahulu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada kami tasyahhud sebagaimana 
beliau mengajarkan surat al-Qur'an." 


\ yj&{h Ji}3ls3\j 
315 Ju 3 jii j\45ai\ 5^ ( ^==J > ^\ vss j^is\ \ j ^i\^ 3 is\s\ jiii^ 

JkLc-5^ Jlibp ^-=^Al3^9^> Jp^===^l3-X^j^ 

J J ^4j\ J ^ 



i^is&^ul ^isS^s^y jj>4 JkZ^i ^jj 

j, 1<^-1^\ J, ' ^ J J <i £r^^ ^ 

,_^t»\ >Ti\ 

a 1y\j^\ ,^\y ^ vssj^^U\ ^ luiiLUc^i^iiLu^i^^^^ 

>i- 


612. Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Manshur, Qutaibah bin Sa'id, Abu Kamil al- 
Jahdari dan Muhammad bin Abdul Malik al-Umawi sedang lafazh tersebut milik Abu Kamil, 
mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Yunus bin 
Jubair dari Hiththan bin Abdullah bin ar-Raqasyi dia berkata, "Saya shalat bersama Abu Musa 
al-Asy'ari dengan sebuah shalat. Tatkala pada waktu duduk (tahiyat), maka seorang laki-laki 
dari kaum tersebut berkata, 'Shalat diidentikkan dengan kebaikan dan mengeluarkan zakat.' 
Dia berkata, 'Ketika Abu Musa melaksanakan shalat dan salam, maka dia berpaling seraya 
berkata, 'Siapakah di antara kalian yang mengucapkan kalimat demikian dan demikian.' 
Perawi berkata, 'Lalu kaum tersebut diam kemudian dia berkata lagi, 'Siapakah di antara 
kalian yang mengucapkan kalimat demikian dan demikian.' Maka kaum tersebut diam. Lalu 
dia bertanya lagi, 'Boleh jadi kamu wahai Hiththan yang telah mengucapkannya'. Dia 
menjawab, 'Aku tidak mengatakannya. Dan aku khawatir kamu menghardikku dengannya.' 
Lalu seorang laki-laki dari kaum tersebut berkata, 'Akulah yang mengatakannya, dan tidaklah 
aku bermaksud mengatakannya melainkan suatu kebaikan.' Lalu Abu Musa berkata, 
'Tidakkah kalian mengetahui bagaimana kalian (seharusnya) mengucapkan (dzikir) dalam 
shalat kalian. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi khutbah kepada kita, lalu 
menjelaskan kepada kita sunnah-sunnahnya, dan mengajarkan kepada kita tentang shalat 
kita, beliau bersabda, 'Apabila kalian shalat maka luruskanlah shalat kalian, kemudian 
hendaklah salah seorang dari kalian mengimami kalian, apabila dia bertakbir maka kalian 
bertakbirlah, dan apabila dia mengucapkan, "Ghairil Maghdhubi Alaihim wala adh-Dhallin 
(Bukan jalan orang yang dimurkai dan tidak pula jalan orang yang sesat) ' maka katakanlah, 
'Amin' niscaya Allah mencintai kalian. Apabila dia bertakbir dan rukuk, maka bertakbir dan 
rukuklah, karena imam harus rukuk sebelum kalian dan mengangkat dari rukuk sebelum 
kalian.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Lalu gerakan demikian diikuti 
dengan gerakan demikian. Apabila dia berkata, 'Samiallahu liman hamidah (semoga Allah 



mendengar kepada orang yang memujinya) maka katakanlah, 'Allahumma Rabbana laka al- 
Hamdu (Ya Allah, Rabb kami, segala puji untukMu) ' niscaya Allah akan mendengarkan 
kalian, karena Allah berkata melalui lisan NabiNya Shallallahu'alaihiwasallam, 'Samiallahu 
liman hamidah'. Dan apabila imam bertakbir dan sujud, maka bertakbir dan sujudlah, karena 
imam sujud sebelum kalian, dan bangkit sebelum kalian.' Lalu Rasulullah bersabda lagi, 'Lalu 
gerakan tersebut diikuti dengan gerakan tersebut. Dan apabila sedang duduk tahiyat maka 
hendaklah doa pertama kalian adalah, 'Attahiyyat Lillah wa ash-Shalawat wa ath-Thayyibat, 
assalamu alaika, ayyuha an-Nabiyyu Warahmatullahi Wabarakatuhu, assalamu'alaina wa ala 
ibadillahishshaalihin. (Segala penghormatan bagi Allah, shalawat dan juga kebaikan. Semoga 
keselamatan terlimpahkan kepadamu wahai Nabi dan juga rahmat dan berkahnya. Semoga 
keselamatan terlimpahkan atas kami dan hamba Allah yang shalih) '. Saya bersaksi bahwa 
tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad 
adalah hamba dan utusan Allah'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Sa'id 
bin Abi 'Arubah --lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Abu 
Ghassan al-Misma'i telah menceritakan kepada kami Muadz bin Hisyam telah menceritakan 
kepada kami bapakku -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami 
lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Sulaiman at-Taimi semuanya 
meriwayatkan dari Qatadah dalam isnad ini dengan yang semisalnya. Dan dalam hadits Jarir 
dari Sulaiman dari Qatadah ada tambahan, 'Apabila imam membaca maka simaklah.' Dan 
tidak ada dalam hadits salah seorang dari mereka ungkapan, ' Allah berkata melalui lisan 
NabiNya Shallallahu'alaihiwasallam, 'Samiallahu liman hamidah' kecuali dari riwayat Abu 
Kamil sendirian dari Abu Awanah. Abu lshaq berkata. Abu Bakar putra saudari Abu an- 
Nadhar berkata dalam hadits ini. Lalu Muslim berkata, "Kamu memaksudkan lebih hafizh 
daripada Sulaiman. Lalu Abu Bakar berkata kepadanya, 'Hadits Abu Hurairah adalah shahih, 
maksudnya, 'Apabila imam membaca maka kalian simaklah.' Dan Abu Hurairah berkata, 
hadits tersebut menurutku shahih.' Muslim bertanya, "Mengapa kamu tidak meletakkannya 
di sini." Abu Hurairah menjawab, "Tidak semua yang ada di sisiku adalah shahih. Aku 
meletakkannya di sini hanyalah dengan maksud sekedar meletakkannya di sisi selama 
mereka berijma' atasnya." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abi 
Umar dari Abdurrazzaq dari Ma'mar dari Qatadah dengan isnad ini, dan dia berkata dalam 
hadits tersebut, " Allah menetapkan melalui lisan NabiNya Shallallahu'alaihiwasallam, 
'Samiallah liman hamidah'." 


Bab: Shalawat atas Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam setelah tasyahud 







j^&\\ j 

jTj^di'jl^Ui' jI^» jT j jl; jj^,\ jT jI^» jT j 


613. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dia berkata, saya 
membaca di hadapan Malik dari Nu'aim bin Abdullah al-Mujmir bahwa Muhammad bin 
Abdullah bin Zaid al-Anshari dan Abdullah bin Zaid yang dia adalah orang yang diberi 
petunjuk dalam hal panggilan untuk shalat (adzan), dia telah menceritakannya dari Abu 
Mas'ud al-Anshari dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami 
sedangkan kami berada dalam majlis Sa'd bin Ubadah, maka Basyir bin Sa'ad berkata 
kepadanya, 'Allah memerintahkan kami untuk mengucapkan shalawat atasmu wahai 
Rasulullah, lalu bagaimana cara bershalawat atasmu? ' Perawi berkata, "Lalu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam diam hingga kami berangan-angan bahwa dia tidak 
menanyakannya kepada beliau. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 
"Katakanlah, 'ALLOOHUMMA SHOLU 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD, 
KAMAA SHOLLAITA 'ALAA AALI IBROOHIIMA WABAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI 
MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA 'ALAA AALI IBROOHIIMA FIL'AALAMIINA INNAKA 
HAMIIDUN MAJIID." Ya Allah, berilah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad 
sebagaimana Engkau memberi shalawat atas keluarga Ibrahim, dan berilah berkah atas 
Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi berkah kepada 
keluarga Ibrahim di dunia. Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.' Dan salam sebagaimana 
yang telah kamu ketahui." 


s'' X / X ^ ^ / 


614. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar dan lafazh tersebut milik al-Mutsanna, keduanya berkata, telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam 
dia berkata. Saya mendengar Ibnu Abi Laila berkata, Ka'ab bin Ujrah menemuiku seraya 
berkata, "Maukah kalian aku beri hadiah ketika Rasululllah shallallahu 'alaihi wasallam keluar 
melewati kami, maka kami berkata, 'Sungguh kami telah mengetahui bagaimana 



mengucapkan selamat atasmu, dan bagaimana bershalawat atasmu.' Beliau bersabda, 
'Kalian katakanlah, 'ALLOOHUMMA SHOLU 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI 
MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA 'ALAA AALI IBROOHIIMA INNAKA HAMIIDUN MAJIID, 
ALLOOHUMMA BAARIK 'ALAA MUHAMMADIN WA'ALAA AALI MUHAMMADIN KAMAA 
BAAROKTA 'ALAA AALI IBROOHIIMA INNAKA HAMIIDUN MAJIID "Ya Allah, berilah shalawat 
atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi shalawat atas 
keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, berilah 
berkah atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi berkah 
kepada keluarga Ibrahim. Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia 1 ." Telah menceritakan 
kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada 
kami Waki' dari Syu'bah dan Mis'ar dari al-Hakam dengan isnad ini yang semisalnya dan 
dalam hadits Mis'ar tidak ada, "Maukah kalian agar aku beri hadiah." Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bakkar telah menceritakan kepada kami Ismail bin Zakariya' 
dari al-A'masy dari Mis'ar dan dari Malik bin Mighwal semuanya meriwayatkan dari al- 
Hakam dengan isnad ini yang semisalnya, hanya saja dia berkata, "Dan keberkahan atas 
Muhammad, " dan tidak mengatakan, "Allahumma." 






615. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Rauh dan Abdullah bin Nafi' -lewat jalur periwayatan lain- dan 
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan lafazh tersebut miliknya, dia berkata, 
telah mengabarkan kepada kami Rauh dari Malik bin Anas dari Abdullah bin Abi Bakar dari 
bapaknya dari Amru bin Sulaim telah mengabarkan kepadaku Abu Humaid as-Sa'idi 
bahwasanya mereka mengatakan, "Wahai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, bagaimana 
kami bershalawat atasmu?" Beliau bersabda, "AALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD 
WA'ALAA AZWAAJIHI WADZURRIYATIHI KAMAA SHOLLAITA 'ALAA AALI IBROOHIIMA, 
WABAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AZWAAJIHI WADZURRIYATIHI KAMAA BAAROKTA 
'ALAA AALI IBROOHIIMA, INNAKA HAMIIDUN MAJIID" Katakanlah, ya Allah, berikanlah 
shalawat atas Muhammad, istri-istrinya, dan keturunannya sebagaimana Engkau 
memberikan shalawat atas keluarga Ibrahim. Berilah berkah atas Muhammad, istri dan 
keturunannya, sebagaimana Engkau memberikan keberkahan kepada keluarga Ibrahim, 
sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia 1 ." 





616. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub, Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail, yaitu Ibnu Ja'far dari al-'Ala' dari bapaknya 
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa 
bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali." 


Bab: Mendengar, mengucapkan hamdalah dan amin 














617. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di 
hadapan Malik dari Sumai dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda, "Apabila imam berkata, 'Samiallahu liman hamidah (semoga Allah 
mendengar kepada orang yang memujinya) ', maka katakanlah, 'Allahumma Rabbana laka al- 
Hamdu (Ya Allah, Rabb kami, segala puji untukMu) ' karena barangsiapa yang perkataannya 
bersesuaian dengan perkataan malaikat, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni." Telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ya'qub, yaitu 
Ibnu Abdurrahman dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi 
Shallalla hu'alaihiwasallam semakna dengan hadits Sumai. 


J AuAJm \ j J •^r*** u &£■ S-* W'* J ^ (3^ UoA>- 

\ J y*J\ \l£\ ^ 


618. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di 
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin al-Musayyab dan Abu Salamah bin 
Abdurrahman bahwa keduanya telah mengabarkan kepadanya dari Abu Hurairah ra bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila imam mengucapkan amin, maka 
ucapkanlah amin, karena barangsiapa yang aminnya bersesuaian dengan aminnya malaikat, 
niscaya dosanya yang telah lalu diampuni." Ibnu Syihab berkata, "Dahulu, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata "? min (semoga Allah mengabulkan) ". Telah 
menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb 
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Ibnu al- 



Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah ra berkata. Saya 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam semisal hadits Malik, dan dia belum 
menyebutkan perkataan Ibnu syihab. 


^ Xa3 \J#a) jjLc- \ lXjb\ jS~\ 


619. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya Telah menceritakan kepadaku Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bahwa Abu Yunus telah menceritakan kepadanya, 
dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila salah 
seorang dari kalian mengucapkan dalam shalat, 'Amin 1 . Sedangkan malaikat di langit 
mengucapkan, 'Amin', lalu satu dengan lainnya saling bersesuaian, niscaya dosanya yang 
telah lalu diampuni." 


3V 


» \ " 'L* 







620. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah al-Qa'nabi telah menceritakan 
kepada kami al-Mughirah dari Abu az-Zinad dari al-'A'raj dari Abu Hurairah ra dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian 
mengucapkan, 'Amin' sedangkan malaikat di langit mengucapkan, 'Amin' lalu satu dengan 
lainnya bersesuaian, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni." Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan 
kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah ra dari Nabi 
Shallalla hu'alaihiwasallam dengan hadits semisalnya. 




621. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah ra bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila pembaca mengucapkan, 'Ghairil 
Maghdhubi Alaihim wala adh-Dhallin (Bukan jalan orang yang dimurkai dan tidak pula jalan 
orang yang sesat) ' lalu orang yang di belakangnya mengucapkan, 'Amin' lalu perkataannya 
bersesuaian dengan perkataan penduduk langit, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni." 



Bab: Makmum mengikuti imam j»LdyL»Js\) 




> i-r.% i <- 

Uo-X>-^^ c: 





d> r- ^jlf 4 ) '_ 

^ywssj^iiigv j^/^H\ 

!__ r fe3^o -Cr <3^3.5^ 


622. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Qutaibah bin Sa'id, Abu Bakar bin 
Abi Syaibah, Amru an-Naqid, Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib semuanya meriwayatkan dari 
Sufyan Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri 
dia berkata, "Saya mendengar Anas bin Malik berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
terjatuh dari kuda lalu terkelupaslah kulit bagian kanannya, lalu kami mampir 
mengunjunginya, lalu hadirlah waktu shalat. Maka beliau shalat mengimami kami dengan 
duduk, lalu kami shalat di belakangnya dalam keadaan duduk juga. Ketika shalat telah 
selesai, maka beliau bersabda, " imam dijadikan sebagai pemimpin untuk diikuti. Apabila dia 
bertakbir maka bertakbirlah, dan apabila dia sujud maka bersujudlah, apabila dia 
mengangkat maka angkatlah. Apabila dia mengucapkan, 'Samiallahu liman hamidahu 
(semoga Allah mendengar orang yang memujinya) ' maka kalian ucapkanlah, 'Rabbana wa 
laka al-Hamdu (Rabb kami dan Engkau memiliki segala puji) ', dan apabila dia shalat duduk 
maka shalat duduklah kalian semuanya." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin 
Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits -lewat jalur periwayatan lain- dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits 
dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 



jatuh menyungkur dari kudanya, lalu terkelupaslah kuitnya, lalu beliau shalat mengimami 
kami kemudian menyebutkan hadits semisalnya. Telah menceritakan kepadaku Harmalah 
bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus 
dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam jatuh menyungkur dari kuda, lalu terkelupaslah kulit bagian kanannya" 
sebagaimana hadits keduanya, dan dia menambahkan, "Apabila dia shalat berdiri maka 
shalatlah berdiri." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan 
kepada kami Ma'n bin Isa dari Malik bin Anas dari az-Zuhri dari Anas bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengendarai kuda, lalu beliau jatuh menyungkur darinya, lalu 
terkelupaslah kulit bagian kanannya' dengan semisal hadits mereka. Dan di dalamnya, 
'Apabila dia shalat berdiri, maka kalian shalat berdirilah." Telah menceritakan kepada kami 
'Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada 
kami Ma'mar dari az-Zuhri telah mengabarkan kepadaku Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam jatuh dari kudanya lalu terkelupaslah kulit bagian kanannya." Lalu dia 
membawakan hadits tersebut, dan di dalamnya tidak ada tambahan Yunus dan Malik. 


gS ) \ .jU-y ijtiiLiJU- ji 


623. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami 'Abdah bin Sulaiman dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengaduh, lalu sejumlah manusia dari sahabatnya 
mengunjunginya untuk menjenguknya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat 
dalam keadaan duduk, lalu mereka shalat dengan mengikuti shalatnya dalam keadaan 
berdiri, lalu beliau memberikan isyarat kepada mereka agar duduk, maka mereka duduk. 
Ketika (shalat selesai) beliau berpaling seraya berkata, " Imam dijadikan untuk mengimami, 
apabila dia rukuk, maka rukuklah kalian, dan apabila dia mengangkat maka kalian 
mengangkatlah, apabila dia shalat dengan cara duduk, maka shalatlah kalian dengan cara 
duduk. Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan kepada 
kami Hammad yaitu Ibnu Zaid -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair -lewat jalur periwayatan lain- dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair dia berkata, telah menceritakan kepada kami 
bapakku semuanya meriwayatkan dari Hisyam bin Urwah dengan isnad ini hadits semisalnya. 




/ ' 

^ J '^>k\ jj jZ,jJ^j,\$s 

iSiT^jToplijiillS^ jUSlflglST 

\ j-»^ a j£a^ £->5^0"^ 

i^Vi^i-l^y J&x£&&' j£\ JLrf\i*tfj^lSl$i\ JL^ls 
aJj\<^>^j^ J\'jg ^'j^k\'^>k\\ 


624. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengaduh, lalu kita shalat di belakangnya, 
sedangkan beliau dalam keadaan duduk, dan Abu Bakar memperdengarkan takbirnya 
kepada manusia. Lalu beliau menoleh kepada kami, maka beliau melihat kami shalat dalam 
keadaan berdiri. Lalu beliau memberi isyarat kepada kami untuk duduk, lalu kami shalat 
dengan mengikuti shalatnya dalam keadaan duduk. Ketika beliau mengucapkan salam, maka 
beliau bersabda, ' kalian baru saja hampir melakukan perbuatan kaum Persia dan Rumawi, 
mereka berdiri di hadapan raja mereka, sedangkan mereka dalam keadaan duduk, maka 
janganlah kalian melakukannya. Berimamlah dengan imam kalian. Jika dia shalat dalam 
keadaan berdiri, maka shalatlah kalian dalam keadaan berdiri, dan jika dia shalat dalam 
keadaan duduk, maka kalian shalatlah dalam keadaan duduk'." Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami Humaid bin Abdurrahman ar-Ruasi 
dari bapaknya dari Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam shalat mengimami kami, sedangkan Abu Bakar di belakangnya. Apabila Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir, maka dia bertakbir untuk memperdengarkan takbirnya 
kepada kita." Kemudian dia menyebutkan semisal hadits al-Laits. 


y IA A A J) lA'cAAA is£U- 


625. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami al- 
Mughirah yaitu al-Hizami dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah ra bahwa 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Imam dijadikan untuk dijadikan panutan, 
maka janganlah kalian menyelisihinya. Apabila dia bertakbir, maka kalian bertakbirlah. 



apabila dia mengangkat kepala maka kalian mengangkat kepalalah. Apabila dia berkata, 
'Samiallahu liman hamidahu 1 , maka ucapkanlah, 'Allahumma Rabbana laka al-Hamdu 1 . 
Apabila dia bersujud maka kalian bersujudlah. Apabila dia shalat duduk, maka kalian semua 
shalat dengan duduk." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah 
menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari 
Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah ra dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan 
yang semisalnya. 


Bab: Larangan bagi imam dari bersegera melakukan takbir dan selainnya 


^ 

\S3jpSW j 3\b\j\ 

t 9 ' t » / \\ ' \ 9 \ l'}* / 'j* 9 / 1 S^.\\ * S I 'T** \ 'tW 

s 


626. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Khasyram keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami al- 
A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ra dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mengajari kami, beliau bersabda, 'Janganlah kalian mendahului imam. Apabila dia 
bertakbir, maka bertakbirlah, apabila dia mengucapkan, 'Waladhdhallin'. Maka ucapkanlah, 
'Amin'. Apabila dia rukuk, maka rukuklah kalian. Apabila dia mengucapkan, 'Sami'allahu 
liman hamidahu', maka ucapkanlah, 'Allahumma Rabbana laka al-Hamdu'." Telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz, yaitu ad- 
Darawardi dari Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah ra dari Nabi 
Shallalla hu'alaihiwasallam dengan hadits semisalnya kecuali perkataannya, "Waladhdhallin' 
maka ucapkanlah 'Amin'. Dan dia menambahkan, 'Dan janganlah kalian mengangkat kepala 
sebelumnya'." 


i- i '> )■ 9 \'Z\' \' 9 \vS\' \ 9 ' > 9 \ ^ \'S\ ' I * 9 \ ^ ' > vS\ ' 



627. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah -lewat jalur 
periwayatan lain-, dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz dan lafazh 
tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dari Ya'la, dan dia adalah Ibnu 'Atha' dia mendengar Abu 'Alqamah, dia 
mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ' Imam 
adalah perisai, apabila dia shalat dalam keadaan duduk, maka kalian shalatlah dalam 
keadaan duduk. Dan apabila dia mengucapkan, 'Sami'allahu liman hamidahu', maka 
ucapkanlah, 'Allahumma laka al-Hamdu'. Maka apabila perkataan penduduk bumi 
bersesuaian dengan perkataaan penduduk langit, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni." 


Wa\ j ij&llf- ^ 3li \S\ j \ 

5 


628. Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Wahb dari Haiwah bahwa Abu Yunus maula Abu Hurairah ra telah menceritakan kepadanya, 
dia berkata, saya mendengar Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu berkata dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, " Imam dijadikan untuk mengimami, 
apabila dia bertakbir, maka kalian bertakbirlah, apabila dia rukuk, maka kalian rukuklah. Dan 
apabila dia mengucapkan, 'Sami'allahu liman hamidahu', maka ucapkanlah, 'Allahumma laka 
al-Hamdu'. Dan apabila dia shalat berdiri, maka kalian shalatlah berdiri, dan apabila kalian 
shalat dalam keadaan duduk, maka kalian shalat dalam keadaan duduklah semuanya." 


Bab: Imam mencari pengganti jika ada udzur seperti sakit, safar dan selainnya 











J\ _^U3lsii\3 JJls\ 

_3U3iiii\3 

J \ jiS 3iiSi\3. 
i\3 



fiLj#L2&\ Sz&Z jZlfyffffi&L \J*4 
ill^\i^j^ Jv/b ^4Li\s-^>C^J^V|ia\\^^ 
jyi_ii4-1iii3iij >143^ J4 /? a Tj 

3 (jt ' <— ->4~ JfelrJ^- is 4.^4- 

^>3\Wdis 


629. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan 
kepada kami Zaidah telah menceritakan kepada kami Musa bin Abi Aisyah dari Ubaidullah 
bin Abdullah dia berkata, "Saya mengunjungi Aisyah, lalu saya berkata kepadanya, 'Maukah 
kamu untuk menceritakan kepadaku tentang sakitnya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam? 
' Dia menjawab, 'Ya saya mau. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam merasa payah (karena sakit) 
lalu beliau bersabda, 'Apakah orang-orang shalat berjamaah? ' Kami menjawab, 'Tidak, 
karena mereka menunggumu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda, 'Letakkanlah air untukku di 
wadah.' Lalu kami melakukannya, maka beliau mandi kemudian mulai berdiri, lalu beliau 
pingsan kemudian sadar kembali, lalu beliau bertanya, 'Apakah manusia telah shalat 
berjamaah? ' Kami menjawab, 'Belum, mereka menunggumu wahai Rasulullah.' Beliau 
bersabda lagi, 'Letakkanlah air untukku di wadah tersebut.' Lalu kami melakukannya, maka 
beliau mandi, kemudian mulai bangkit, lalu beliau pingsan lagi, kemudian bangun tersadar. 
Lalu beliau bersabda, 'Apakah manusia telah shalat? ' Kami menjwab, 'Belum, mereka 
menunggumu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda lagi, 'Letakkanlah air untukku di wadah 
tersebut.' Lalu kami melakukannya, maka beliau mandi, kemudian mulai bangkit, lalu beliau 
pingsan lagi, kemudian bangun tersadar.' Lalu beliau bersabda, 'Apakah manusia telah 
shalat? ' Kami menjawab, 'Belum, mereka menunggumu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda 
lagi, 'Letakkanlah air untukku di wadah tersebut.' Lalu kami melakukannya, maka beliau 
mandi, kemudian mulai bangkit, lalu beliau pingsan lagi, kemudian bangun tersadar." Aisyah 
berkata, "Orang-orang berkumpul menunggu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di 
masjid untuk shalat isya' yang akhir." Aisyah berkata lagi, "Lalu Rasulullah mengirimkan 
utusan kepada Abu Bakar agar shalat mengimami orang-orang. Lalu orang tersebut 
mendatangi Abu Bakar seraya berkata, ' Rasulullah menyuruhmu untuk shalat mengimami 
manusia.' Maka Abu Bakar berkata -sedangkan dia seorang lelaki yang lemah (maksudnya 
sensitif), 'Wahai Umar, shalatlah mengimami manusia.' Aisyah berkata lagi, 'Umar pun 



berkata, 'Kamu lebih berhak dengan hal tersebut." Aisyah berkata. Lalu Abu Bakar shalat 
mengimami mereka pada hari itu, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mendapatkan rasa khawatir dalam dirinya, lalu beliau keluar dengan dipapah dua orang laki- 
laki, salah satunya adalah al-Abbas untuk shalat zhuhur sedangkan Abu Bakar dalam keadaan 
mengimami manusia. Tatkala Abu Bakar melihatnya, maka dia segera mundur. Lalu Nabi 
memberikan isyarat kepadanya agar tidak mundur. Dan Rasulullah berkata kepada dua 
orang yang memapahnya, 'Dudukkanlah aku di sampingnya'. Lalu keduanya mendudukkan 
beliau di samping Abu Bakar, ketika itu Abu Bakar shalat makmum pada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam sedangkan orang-orang bermakmum pada shalat Abu Bakar, dan Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam shalat dalam keadaan duduk." Ubaidullah berkata, "Aku 
menemui Abdullah bin Abbas, lalu aku berkata kepadanya, "Maukah aku paparkan 
kepadamu hadits yang diceritakan Aisyah kepadaku tentang sakitnya Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam." Maka dia berkata, "Ceritakanlah kepadaku." Lalu aku 
memaparkan haditsnya kepadanya. Maka ternyata dia tidak mengingkari sedikit pun hadits 
Aisyah. Hanya saja dia bertanya, "Apakah Aisyah menyebutkan nama laki-laki yang memapah 
Nabi bersama al-Abbas?" Aku menjawab, "Tidak." Dia berkata, "Dia adalah Ali." 


3is 


s > 




630. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid dan lafazh 
tersebut milik Ibnu Rafi', keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq 
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dia berkata, berkata az-Zuhri, dan telah 
mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bahwa Aisyah telah 
mengabarkan kepadanya seraya berkata, "Pertama kali Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mengaduh sakit di rumah Maimunah, lalu beliau meminta izin kepada para istrinya 
untuk menginap sakit di rumah Aisyah. Dan mereka memberikan izin kepada beliau." Aisyah 
berkata, "Lalu beliau keluar, satu tangannya dipapah oleh al-Fadhl bin Abbas, dan satu 
tangannya lagi pada seorang laki-laki lainnya, sedangkan beliau dalam keadaan tidak mampu 
berjalan dengan kedua kakinya di tanah." Maka Ubaidullah berkata, "Lalu aku 
menceritakannya kepada Ibnu Abbas, maka dia bertanya, 'Apakah kamu tahu, siapakah laki- 
laki yang tidak disebutkan namanya oleh Aisyah. Dia adalah Ali'." 





6i\'J^\fe-y\ls>6jj3 ji u -l^yi\i^j3liiii # UdJls^iui\I^i^i.tii\ 

•• y ^ ••/ y ** y / 

> ?> x.. -'•i 


> 

^ •'•C 


631. Telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits telah menceritakan 
kepadaku Bapakku dari Kakekku dia berkata, telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid 
Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin 
Mas'ud bahwa Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Ketika Rasululllah 
shallallahu 'alaihi wasallam merasa berat, dan sakitlah telah parah, maka beliau meminta izin 
para istrinya untuk menderita sakit di rumahku. Lalu mereka memberikan izin kepada beliau, 
lalu beliau keluar di papah di antara dua orang laki-laki, kedua kakinya tidak bisa berjalan di 
tanah, yaitu di antara Abbas bin Abdul Muththalib dan seorang laki-laki lainnya." Ubaidullah 
berkata, "Lalu aku mengabarkan kepada Abdullah hadits yang dikatakan oleh Aisyah, maka 
Abdullah bin Abbas berkata kepadaku, 'Apakah kamu tahu, siapakah laki lain yang tidak 
disebutkan namanya oleh Aisyah.' Perawi berkata, "Aku berkata, 'Tidak, aku tidak tahu'. Ibnu 
Abbas berkata, "Dia adalah Ali." 


^3^ , 


632. Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits telah 
menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku, telah menceritakan kepadaku Uqail bin 
Khalid dia berkata, berkata Ibnu Syihab, telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin 
Abdullah bin Utbah bin Mas'ud bahwa Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, 
"Sungguh aku telah kembali mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu 
tersebut. Tidak ada yang membawaku untuk sering mengunjungi Rasulullah melainkan 
karena tidak terdetik dalam hatiku bahwa manusia akan mencintai pemimpin setelah 
meninggalnya beliau yang dapat menggantikan kedudukannya selamanya, dan bila tidak 
demikian, karena aku menduga bahwa tidaklah seseorang menggantikan kedudukannya 
melainkan manusia akan merasa bosan dengannya. Maka aku ingin agar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melimpahkan (kursi kepemimpinan) itu kepada Abu Bakar." 


\s\ty&\3. ^ 



^Pp\jdM p^\ySp\ p 

&&’j\u&pp\ ^cMpjpPpp ppj} piyppv^P. 

u£ jd^-ppti p jfrp* JU4J3» 

's / / 


633. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid dan lafazh 
tersebut milik Ibnu Rafi', Abd berkata, telah mengabarkan kepada kami sedangkan Ibnu Rafi' 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami 
Ma'mar, az-Zuhri berkata, dan telah mengabarkan kepadaku Hamzah bin Abdullah bin Umar 
dari Aisyah dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk rumahku, maka 
beliau bersabda, 'Suruhlah Abu Bakar agar mengimami shalat untuk manusia'." Aisyah 
berkata, "Maka aku berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Bakar adalah laki-laki 
yang lemah, apabila dia membaca al-Qur'an maka dia tidak bisa menahan air matanya, 
seandainya kamu memerintahkan selain Abu Bakar (maka itu lebih baik) '." Dia berkata lagi, 
"Demi Allah, aku hanyalah menghawatirkan orang-orang merasa bosan dengan pemimpin 
pertama yang menggantikan kedudukan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam." Dia berkata 
lagi, "Lalu aku mengulanginya dua atau tiga kali. Maka beliau bersabda, 'Hendaklah orang- 
orang shalat dengan diimami Abu Bakar, karena kalian adalah sahabat Yusuf (dalam 
menampakkan kebalikan dari sesuatu yang ada di dalam batin'." 


5U\3 p\f\\yp 

pp\ jls p\ 


> > > 


ppl\ jpillidJlspLp p^\ \jpdSpppSl p[ iwyj* 

pPpp-pu p p J\j \Jp pL p pjp%\ 



J g j"'l5 ^ J J* La-^-> A>- 

j*M- S\ j&Aje-fa. 


634. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abu Mu'awiyah dan Waki' --lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Yahya dan lafazh tersebut miliknya, dia berkata, telah mengabarkan 
kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah dia 
berkata, "Ketika Rasulullah telah merasa berat, maka datanglah Bilal mengajaknya shalat, 
maka beliau bersabda, 'Kalian perintahkanlah Abu Bakar agar shalat mengimami manusia'." 
Maka Aisyah berkata, 'Lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Bakar adalah 
seorang laki-laki yang cepet menangis, dan sesungguhnya dia ketika berdiri mengantikan 
kedudukanmu, niscaya dia tidak bisa memperdengarkannya kepada manusia. Kalau 
seandainya kamu memerintahkan Umar. Aisyah berkata kepadanya, maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ' kamu adalah sahabat Yusuf (dalam menampakkan 
zhahir kebalikan dari batinnya). Perintahkanlah Abu Bakar agar shalat mengimami manusia.' 
Aisyah berkata, "Kalian perintahkanlah Abu Bakar agar shalat mengimami manusia." Aisyah 
berkata lagi, "Ketika dia telah masuk shalat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mendapatkan rasa takut pada dirinya, maka beliau berdiri dengan dipapah di antara dua 
orang laki-laki, sedangkan kedua kakinya tidak bisa melangkah di tanah." Dia berkata, "Ketika 
beliau masuk masjid, maka Abu Bakar mendengar langkahnya, maka dia mulai mundur, lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan isyarat kepadanya, 'Berdirilah di 
tempatmu.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dating hingga duduk di samping kiri 
Abu Bakar." Aisyah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat mengimami 
manusia dengan cara duduk, sedangkan Abu Bakar berdiri. Abu Bakar mengikuti shalat Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam, sedangkan orang-orang mengikuti shalat Abu Bakar." Telah 
menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Mushir -lewat jalur periwayatan lain- Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus keduanya meriwayatkan dari al- 
A'masy dengan isnad ini hadits semisalnya, dan dalam hadits keduanya, "Ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menderita sakit yang membuatnya meninggal di dalamnya." Dan 
dalam Ibnu Mushir, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam didatangkan hingga duduk di 
sampingnya, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengimami manusia sedangkan Abu Bakar 
memperdengarkan takbir kepada mereka." Dan dalam hadits Isa, "Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam duduk shalat, sedangkan Abu Bakar pindah ke sampingnya, 
sedangkan Abu Bakar memperdengarkan takbir kepada manusia." 








635. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dari Hisyam -lewat jalur periwayatan 
lain- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair sedang lafazh mereka berdekatan, 
dia berkata, telah menceritakan kepada kami Bapakku dia berkata, telah menceritakan 
kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah ra dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memerintahkan Abu Bakar untuk shalat mengimami manusia pada saat sakitnya, 
lalu dia shalat mengimami mereka." Urwah berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mendapatkan rasa khawatir pada dirinya, lalu beliau keluar, ternyata Abu Bakar 
sedang mengimami orang-orang, tatkala Abu Bakar melihat beliau, maka dia mundur, lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan isyarat kepadanya, 'Tetaplah di 
tempatmu, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di samping Abu Bakar sejajar. 
Abu Bakar shalat mengikuti shalat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, sedangkan manusia 
shalat mengikuti shalat Abu Bakar'." 




Ju. C. 




636. Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Hasan al-Hulwani serta 'Abd bin 
Humaid 'Abd berkata, telah mengabarkan kepadaku, sedangkan dua orang yang lainnya 



berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub, dan dia adalah Ibnu Ibrahim bin Sa'ad dan 
telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Abu Bakar shalat mengimami mereka pada 
saat sakit Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang menghantarkan wafatnya, hingga 
ketika hari Senin, sedangkan mereka berbaris dalam shalat, maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam membuka tirai kamar, lalu melihat kepada kami dalam keadaan berdiri, 
seakan-akan wajah beliau adalah lembaran mushaf (putih cemerlang), kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum tertawa." Perawi berkata, "Maka kami tercengang 
bingung, dan kami berada dalam shalat karena bahagia dengan keluarnya Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam, dan Abu Bakar mundur kembali untuk mencapai shaf (barisan), 
dan dia menduga bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk shalat. Lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi isyarat kepada mereka dengan tangannya 
untuk menyempurnakan shalat mereka." Perawi berkata, "Kemudian Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam masuk, lalu menurunkan tirai tersebut." Perawi berkata, "Lalu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam wafat pada hari tersebut." Dan telah menceritakannya kepadaku 
Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Anas dia berkata, "Pandangan terakhir aku melihat 
pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah ketika beliau membuka tabir pada hari 
Senin dengan kisah ini." Dan hadits Shalih lebih sempurna dan lebih lengkap. Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid semuanya meriwayatkan 
dari Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dia berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Anas bin Malik dia berkata, "Ketika pada hari Senin" dengan semisal 
hadits keduanya. 


> > > >> * / 

uJAIJlC- 


637. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Harun bin Abdullah 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdushshamad dia berkata, "Saya 
mendengar bapakku bercerita, dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz dari 
Anas dia berkata, "Nabi Allah subhanahu wata'ala tidak keluar mengimami kami tiga hari, 
lalu shalat diiqamatkan, lalu Abu Bakar mulai maju. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda di balik hijab, lalu mengangkatnya. Ketika wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
jelas pada kami, kami tidak pernah melihat pemandangan sama sekali yang lebih 
mengagumkan untuk kami daripada wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika 
menampakkan diri pada kami." Perawi berkata, "Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
memberikan isyarat dengan tangannya kepada Abu Bakar agar maju, dan Nabi shallallahu 



'alaihi wasallam menutup tirai tersebut, dan kami tidak dapat melihatnya lagi hingga beliau 
meninggal." 






4ii\ ^4 J-^4^ 




638. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Husain bin Ali dari Zaidah dari Abdul Malik bin Umair dari Abu Burdah dari Abu Musa 
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sakit, lalu sakitnya menjadi parah, maka 
beliau bersabda, 'Kalian perintahkanlah Abu Bakar agar dia shalat mengimami manusia.' 
Maka Aisyah berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Bakar adalah lelaki yang lemah 
(sensitife), ketika dia menempati kedudukanmu, niscaya dia tidak dapat shalat mengimami 
manusia.' Maka beliau bersabda, 'Kamu perintahkanlah Abu Bakar agar shalat mengimami 
manusia, kamu ini seperti isteri Yusuf saja (maksudnya jika sudah punya ambisi atau 
keinginin, sulit dicegah) '." Perawi berkata, "Lalu Abu Bakar shalat mengimami mereka pada 
sahat kehidupan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam." 


Bab: Segela melaksanakan shalat jamaah jika imam terlambat, dan tidak khawatir 


J\ j\ ^ Jadi. 

]\ ^4 J <4 

* v ^ * v ** / 

4 ^<r\^==c4\4 



u!\ ^4^. \S^vS cr* cSt^*^' 

AlLc-4Ji\ J^> 4li\ ^*j c^JbS jlS^A£-LU\ <J-^*" O^ - (^j\^"(J ' O^ - ^ - J 4^' ^ ^-(J-C-^ 

^ ^ .C-^od^j^cA. -|^; ^ ^ 


639. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya dia berkata. Aku membaca di hadapan 
Malik dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd as-Sa'idi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pergi kepada Bani Amru bin Auf untuk mendamaikan antara mereka, lalu tibalah 
waktu shalat, lalu mu'adzdzin datang kepada Abu Bakar, 'Apakah kamu hendak shalat 
mengimami manusia, sehingga aku bisa mengumandangkan iqamat? ' Dia menjawab, 'Ya.' 
Dia berkata, 'Lalu Abu Bakar shalat, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, 
sedangkan manusia berada dalam shalat, lalu beliau melangkah hingga berhenti di shaf, lalu 
orang-orang menepuk tangan. Dan Abu Bakar tidak menoleh dalam shalat. Namun ketika 
orang-orang terus menerus menepuk, maka dia menoleh, lalu dia melihat Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam, lalu Rasulullah memberikan isyarat kepadanya agar tetap diam 
menetap di tempatmu.' Lalu Abu Bakar mengangkat kedua tangannya, lalu memuji Allah 
sesuai dengan yang diperintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadanya dari hal 
tersebut. Kemudian Abu Bakar mundur hingga lurus pada shaf, dan Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam maju, lalu shalat. Kemudian (setelah selesai) beliau berpaling seraya berkata, 
'Wahai Abu Bakar, apa yang menghalangimu untuk menetap di tempatmu ketika aku 
memerintahkanmu? ' Abu Bakar menjawab, 'Tidaklah layak bagi Ibnu Abi Quhafah untuk 
shalat di hadapan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda, 'Mengapa aku melihat kalian memperbanyak menepuk tangan, 
barangsiapa yang mengingatkan sesuatu dalam shalatnya maka hendaklah dia bertasbih, 
karena barangsiapa jika bertasbih, niscaya dia ditengok, sedangkan menepuk tangan adalah 
untuk kaum wanita." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Abdul Aziz, yaitu Ibnu Abi Hazim, dan Qutaibah berkata, telah 
menceritakan kepada kami Ya'qub, yaitu Ibnu Abdurrahman al-Qari keduanya meriwayatkan 
dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd dengan hadits semisal hadits Malik, dan dalam hadits 
keduanya terdapat, "Lalu Abu Bakar mengangkat kedua tangannya, lalu memuji Allah, dan 
dia kembali mundur ke belakangnya hingga dia berdiri pada shaf (makmum)." Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Bazi' telah mengabarkan kepada 
kami Abdul 'A'la telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Abu Hazim dari Sahi bin 
Sa'd as-Sa'idi dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pergi mendamaikan antara Bani 
Amru bin Auf" sebagaimana hadits mereka. Dan dia menambahkan, "Lalu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam datang, lalu menyibak (menerobos) barisan hingga berdiri di 
samping shaf yang terdepan." Dan di dalamnya ada keterangan bahwa Abu Bakar kembali 
mundur. 



JuJuSi^jji '_j\jLAl\^ij^Z)\}\Sj^3\^<J^^^£j£<^\4Jz^\^^jS-^^^^\\^'j&-\ ( j ) \j^\ 

ii\i ^\^Jjisj\S^cl^i»Ul\Ja^J^ > i>\^>i>\^ 

3ls j£lj> £46& y^\ S ) Alfr\ Jj j-^1 J 52&J\ Ji^l ^ 

^ ISi j^-ljxs jjs^Uil\ \ jVp^X\ 


ico^j*di.4u\ 


640. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Hasan bin Ali al-Hulwani 
semuanya meriwayatkan dari Abdurrazzaq Ibnu Rafi' berkata, telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku 
Ibnu Syihab dari hadits 'Abbad bin Ziyad bahwa Urwah bin al-Mughirah bin Syu'bah telah 
mengabarkan kepadanya bahwa al-Mughirah bin Syu'bah telah mengabarkan kepadanya 
"Bahwa dia berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada perang Tabuk." 
Al-Mughirah berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuang hajat ke wc, 
lalu aku membawakan air sebelum shalat fajar. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
kembali kepadaku, aku mulai menyiram kedua tangannya dengan air dari ember, lalu beliau 
mencuci kedua tangannya tiga kali, kemudian membasuk wajahnya, kemudian mulai 
mengeluarkan kedua lengannya dari jubahnya, lalu lengan jubahnya sempit, maka beliau 
memasukkan kedua tangannya ke dalam jubahnya hingga mengeluarkannya dari arah bawah 
jubah, lalu membasuh kedua lengannya hingga ke siku, kemudian berwudhu pada kedua 
khufnya kemudian kembali ke depan." Al-Mughirah berkata, "Lalu aku beranjak bersama 
beliau hingga mendapatkan manusia yang telah menyuruh maju Abdurrahman bin Auf lalu 
dia mengimami mereka. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapati salah satu 
dari dua rakaat, lalu beliau shalat bersama manusia pada rakaat terakhir. Ketika 
Abdurrahman bin Auf mengucapkan salam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berdiri menyempurnakan shalatnya, lalu hal tersebut mengambil perhatian kaum muslimin. 



lalu mereka memperbanyak tasbih. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyelesaikan 
shalatnya, beliau menghadap mereka kemudian bersabda, "Kalian telah berbuat baik" atau 
beliau bersabda, "Kalian telah benar, membuat mereka termotivasi untuk melakukan shalat 
pada waktunya." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan al-Hulwani dia 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dari Ibnu Juraij telah menceritakan 
kepadaku Ibnu Syihab dari Ismail bin Muhammad bin Sa'id dari Hamzah bin al-Mughirah 
semisal hadits Abbad. Al-Mughirah berkata, "Lalu aku bermaksud untuk mengakhirkan 
Abdurrahman, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Biarkan dia." 

Bab: Laki-laki membaca tasbih dan perempuan menepuk tangan jika ingin mengingatkan 
sesuatu dalam shalat 


^ **/ ^ 

A J 

Vi-j l&i /b 

« > , > 

/ ^ s 



>>, > 


641. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid serta 
Zuhair bin Harb mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari 
az-Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ra dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -lewat 
jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan 
Harmalah bin Yahya keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin al- 
Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa keduanya mendengar Abu Hurairah ra 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Tasbih untuk kaum laki-laki 
sedangkan tashfiq (bertepuk tangan) untuk kuam wanita." Harmalah telah menambahkan 
dalam riwayatnya, "Ibnu Syihab berkata, 'Aku telah melihat sekelompok laki-laki dari ahli 
ilmu bertasbih dan memberi isyarat'." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin 
Sa'id telah menceritakan kepada kami al-Fudhail, yaitu Ibnu 'lyadh -lewat jalur periwayatan 
lain- dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu 
Muawiyah -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus semuanya meriwayatkan dari al- 
A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu dari Nabi 



Shallalla hu'alaihiwasallam dengan yang semisalnya. Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah ra dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan hadits semisalnya dan menambahkan "dalam shalat". 


Bab: Perintah untuk membaguskan shalat, menyempurnakan dan khusyu' 







642. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala' al-Hamdani telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari al-Walid, yaitu Ibnu Katsir telah menceritakan 
kepadaku Sa'id bin Abi Sa'id al-Maqburi dari bapaknya dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu 
dia berkata, "Rasulullah shalat mengimami kami pada suatu hari, kemudian beliau berpaling 
seraya bersabda, 'Wahai fulan, tidakkah kamu memperbagus shalatmu, tidakkah seorang 
yang shalat mencermati apabila dia shalat, bagaimana dia shalat. Dia shalat adalah untuk 
dirinya sendiri. Demi Allah, aku melihat dari arah belakangku sebagaimana aku melihat dari 
arah depanku'." 




643. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari Abu az- 
Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda, "Apakah kalian melihat kiblatku di sini. Demi Allah, tidak samar bagiku rukuk 
kalian dan tidak pula sujud kalian. Aku melihat kalian dari arah belakang punggungku." 






644. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, "Saya mendengar Qatadah bercerita dari 



Anas bin Malik dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam beliau bersabda, "Dirikanlah rukuk dan 
sujud. Demi Allah, aku melihat kalian dari arah belakangku." Atau beliau bersabda, "Dari 
balik punggungku apabila kalian rukuk dan sujud." 






645. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i telah menceritakan kepada 
kami Muadz, yaitu Ibnu Hisyam telah menceritakan kepadaku Bapakku -lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abi 'Adi dari Sa'id keduanya meriwayatkan dari Qatadah 
dari Anas bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Kalian sempurnakanlah 
rukuk dan sujud tersebut. Demi Allah, aku melihat kalian dari arah belakang punggungku 
ketika kalian rukuk dan sujud." Sedangkan dalam hadits Sa'id, "Jika kalian rukuk dan sujud." 


Bab: Haramnya mendahului Imam saat rukuk, sujud dan 


selainnya ^ 



^ ^ ^ **/ ^ *V **/ ^ 


646. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ali bin Hujr sedangkan 
lafazh tersebut milik Abu Bakar, Ibnu Hujr berkata, telah mengabarkan kepada kami, 
sedangkan Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari al- 
Mukhtar bin Fulful dari Anas dia berkata, "Rasulullah shalat mengimami kami pada suatu 
hari, ketika beliau telah menyelesaikan shalat, maka beliau menghadap kami dengan 
wajahnya seraya bersabda, 'Wahai manusia, aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian 



mendahului aku dengan rukuk, sujud, berdiri, dan berpaling dari shalat. Karena aku melihat 
kalian dari arah depanku dan belakangku.' Kemudian beliau bersabda, 'Demi Dzat yang jiwa 
Muhammad berada di TanganNya, kalau kalian melihat sesuatu yang aku lihat, niscaya kalian 
akan sedikit tertawa, dan banyak menangis.' Mereka bertanya, 'Apa yang kamu lihat wahai 
Rasulullah? ' Beliau menjawab, 'Aku melihat surga dan neraka'." Telah menceritakan kepada 
kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Jarir -lewat jalur periwayatan lain— 
dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan lshaq bin Ibrahim dari Ibnu Fudhail 
semuanya meriwayatkan dari al-Mukhtar dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dengan hadits ini, dan tidak ada dalam hadits Jarir, "Jangalah kalian mendahuluiku dalam 
berpaling." 




647. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu ar-Rabi’ az-Zahrani serta 
Qutaibah bin Sa'id semuanya meriwayatkan dari Hammad, Khalaf berkata, telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Muhammad bin Ziyad telah menceritakan 
kepada kami Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dia berkata, Muhammad 
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Tidakkah takut orang yang mengangkat kepalanya 
sebelum imam, sehingga Allah mengubah kepalanya menjadi kepala keledai?." 


Jj Jw. 

i*- j&\ \^z 


648. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Yunus dari Muhammad bin 
Ziyad dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 
"Tidaklah aman orang yang mengangkat kepalanya dalam shalatnya sebelum imam, karena 
Allah akan mengubah bentuknya ke dalam bentuk keledai." Telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Sallam al-Jumahi dan Abdurrahman bin ar-Rabi' bin Muslim semuanya 
meriwayatkan dari ar-Rabi' bin Muslim -lewat jalur periwayatan lain- dan telah 
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada kami bapakku 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah -lewat jalur periwayatan lain- dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' 
dari Hammad bin Salamah semuanya meriwayatkan dari Muhammad bin Ziyad dari Abu 



Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan isnad ini, hanya saja 
bahwa dalam hadits ar-Rabi' bin Muslim terdapat redaksi, "Karena Allah mengubah 
wajahnya menjadi wajah keledai." 


Bab: Larangan mengangkat pandangan ke langit dalam shalat 






649. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari al-Musayyab 
dari Tamim bin Tharafah dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda, "Hendaklah suatu kaum menghentikan untuk mengangkat pandangan 
mereka ke langit dalam shalat atau (kalau tidak), niscaya pandangan tersebut tidak kembali 
kepada mereka (buta)." 




650. Telah menceritakan kepadaku ath-Thahir dan Amru bin Sawwad keduanya berkata, 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku al-Laits bin Sa'd 
dari Ja'far bin Rabi'ah dari Abdurrahman al-A'raj dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Hendaklah suatu kaum menghentikan 
untuk mengangkat pandangan mereka ke langit ketika berdoa dalam shalat atau (kalau 
tidak), niscaya pandangan mereka akan dicabut (dibutakan)." 


Bab: Perintah untuk tenang dalam shalat dan larangan dari berisyarat dan mengangkat 
tangan ^aSA) 





i>* ,\^i\ \1^^\ tik 


651. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari al-Musayyab 
bin Rafi' dari Tamim bin Tharafah dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Mengapa aku melihat 
kalian mengangkat tangan kalian, seakan-akan ia adalah ekor kuda yang tidak bisa diam. 
Kalian diamlah di dalam shalat." Perawi berkata, "Kemudian beliau keluar melewati kami, 
lalu beliau melihat kami bergerombol, maka beliau bersabda, 'Mengapa aku melihat kalian 
bercerai berai 1 ." Perawi berkata, "Kemudian Rasulullah keluar menemui kami seraya 
bersabda, 'Mengapa kalian tidak berbaris sebagaimana malaikat berbaris di sisi Rabbnya? ' 
Maka kami berkata, 'Wahai Rasulullah, bagaimana malaikat berbaris di sisi Rabbnya? ' Beliau 
bersabda, 'Mereka menyempurnakan barisan awal dan menempelkan diri dalam barisan'." 
Dan telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id al-Asyajj telah menceritakan kepada kami Waki' 
-lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah 
mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus semuanya berkata, telah menceritakan kepada 
kami al-A'masy dengan isnad ini hadits semisalnya. 


Jitik ^^^^jtikjiskJ,^ Jitik 

aILc^ 1 ^ Amaj ^C- ( -jJa 4-0- \ ^C- 1 <j \ ^ -X>- \ La-j\ yti? 


652. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dia berkata, telah 
menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar -lewat jalur periwayatan lain- dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan lafazh tersebut miliknya. Dia berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Abi Zaidah dari Mis'ar telah menceritakan kepadaku 
Ubaidullah bin al-Qibthiyyah dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Dahulu kami apabila shalat 
bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, maka kami mengucapkan, 'Assalamu'alaikum 
Warahmatullahi (Semoga keselamatan dan rahmat Allah terlimpahkan kepadamu) ' dan dia 
mengisyaratkan dengan tangannya ke arah dua sisi.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda, 'Berdasarkan apa kami beriman dengan tangan-tangan kalian, seakan- 
akan ia adalah ekor kuda yang tidak bisa berhenti. Cukuplah bagi kalian untuk meletakkan 
tangan kalian pada paha kalian, kemudian mengucapkan salam atas saudaranya yang di 
sebelah kanannya dan sebelah kirinya'." 



( ^=ifuU3l 


653. Dan telah menceritakan kepada kami al-Qasim bin Zakariya' telah menceritakan kepada 
kami Ubaidullah bin Musa dari Israil dari Furat, yaitu al-Qazzaz dari Ubaidullah dari Jabir bin 
Samurah dia berkata, "Saya shalat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Dahulu 
kami apabila mengucapkan dengan tangan kami, 'Assalamu'alaikum' Lalu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melihat kepada kita seraya bersabda, 'Apa yang membuat kalian 
menunjuk dengan tangan kalian seakan-akan ia adalah ekor kuda yang tidak bisa berhenti. 
Apabila kalian mengucapkan salam, maka hendaklah kalian menoleh kepada temannya, dan 
bukan mengisyaratkan dengan tangannya 1 ." 


Bab: Meluruskan barisan dan keutamaan shaff pertama ( j<3 jjLy<al\ij j-Ji 

r Uoj^\ 


JZsJw-Sj^. 


654. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Idris dan Abu Muawiyah serta Waki' dari al-A'masy dari Umarah bin Umair 
at-Taimi dari Abu Ma'mar dari Abu Mas'ud dia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mengusap pundak kami dalam shalat seraya bersabda, 'Luruskanlah, dan jangan 
berselisih sehingga hati kalian bisa berselisih. Hendaklah yang tepat di belakangku orang 
yang dewasa yang memiliki kecerdasan dan orang yang sudah berakal di antara kalian, 
kemudian orang yang sesudah mereka kemudian orang yang sesudah mereka'." Abu Mas'ud 
berkata, "Kamu sekarang, sangat berselisih." Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq 
telah mengabarkan kepada kami Jarir -lewat jalur periwayatan lain- dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa, yaitu Ibnu 
Yunus dia berkata, -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Abi Umar telah menceritakan kepada kami Ibnu Uyainah dengan isnad ini hadits semisalnya. 



£i#&\ j^\3. >^ a 1^i\kl\ 


655. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi dan Shalih bin Hatim bin 
Wardan keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah 
menceritakan kepadaku Khalid bin al-Hadzdza' dari Abu Ma'syar dari Ibrahim dari 'Alqamah 
dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 
'Hendaklah yang berada tepat di belakang shalatku orang yang dewasa yang memiliki 
kecerdasan dan orang yang sudah berakal di antara kalian, kemudian orang yang sesudah 
mereka tiga kali, dan hendaklah kalian menjauhi kebisingan dan perselisihan pasar'." 


^ y 4 


CjA>u »: 


> Ti> »'*. ^ y > 


is 






656. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, "Saya mendengar Qatadah bercerita dari 
Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Samakanlah 
shaf-shaf kalian, karena penyamaan shaf termasuk kesempurnaan shalat'." 




657. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Abdul Warits dari Abdul Aziz, yaitu Ibnu Shuhaib dari Anas dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sempurnakanlah shaf-shaf kalian, karena aku melihat 
kalian dari arah belakang punggungku'." 




658. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata, ini adalah sesuatu yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam, maka dia menyebutkan beberapa hadits darinya, dan berkata, 
"Luruskanlah shaf dalam shalat, karena meluruskan shaf termasuk tanda kebagusan shalat." 




659. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Ghundar dari Syu'bah --lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin 
Murrah dia berkata. Saya mendengar Salim bin Abi al-Ja'd al-Ghathafani berkata. Saya 
mendengar an-Nu'man bin Basysyir berkata, "Saya mendengarRasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda, 'Sungguh kalian menyamakan shaf-shaf kalian atau Allah akan 
menyelisihkan wajah-wajah kalian'." 





660. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu 
Khaitsamah dari Simak bin Harb dia berkata. Saya mendengar an-Nu'man bin Basysyir 
berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyamakan shaf kami hingga 
seakan-akan menyamakan busur panah hingga beliau melihat bahwa kami sungguh telah 
terikat darinya. Kemudian pada suatu hari beliau keluar, lalu berdiri hingga hampir bertakbir, 
lalu beliau melihat seorang laki-laki menonjolkan dadanya dari shaf, maka beliau bersabda, 
'Wahai hamba Allah, sungguh kalian menyamakan shaf kalian atau Allah akan menyelisihkan 
antara wajah kalian'." Telah menceritakan kepada kami Hasan bin ar-Rabi' dan Abu Bakar bin 
Abi Syaibah keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash -lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dengan isnad ini hadits semisalnya. 


t 



661. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di 
hadapan Malik dari Sumai maula Abu Bakar dari Abu Shalih as-Samman dari Abu Hurairah ra 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Kalau manusia tahu pahala dalam 
adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan jalan keluar untuk 
mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, niscaya mereka akan mengadakan undian. 
Dan seandainya mereka mengetahui pahala bersegera ke masjid, niscaya mereka akan 
bersegera kepadanya. Dan kalau mereka mengetahui pahala shalat Isya' dan shubuh, niscaya 
mereka akan mendatangi keduanya walaupun dengan cara merangkak'." 











662. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Abu al-Asyhab dari Abu Nadhrah al-'Abdi dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melihat pada para sahabatnya keterlambatan, maka beliau 
bersabda kepada mereka, 'Kalian majulah, dan berimamlah denganku, dan hendaklah orang 
sesudah kalian berimam kepada kalian. Jika suatu kaum membiasakan diri melambat- 
lambatkan shalatnya, maka Allah juga melambatkan diri memasukkannya ke surga, atau 
melambatkan diri untuk mengentaskannya dari neraka'." Telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Abdullah ar-Raqasyi telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Manshur dari al-Jurairi dari 
Abu Nadhrah dari Abu Sa'id al-Khudri dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melihat suatu kaum di ujung masjid", lalu dia menyebutkan hadits semisalnya. 





11 J\&'^ 




// j, l *v 


663. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Dinar dan Muhammad bin Harb al-Wasithi 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Amru bin al-Haitsam Abu Qathan telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Khilas dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah 
radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam beliau bersabda, "Kalau mereka 
mengetahui pahala dalam shaf pertama niscaya mereka akan mengadakan undian." Ibnu 
Harb berkata, "Shaf pertama tidak akan terjadi melainkan dengan undian." 





UilU^ijUii-TjL^H.j jii'Jsi- jU^i-T U55, jdji JU- 


664. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dia berkata, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sebaik-baik shaf kaum laki-laki adalah di depan, dan 
sejelek-jeleknya adalah pada akhirnya. Dan sebaik-baik shaf wanita adalah akhirnya, dan 
sejelek-jeleknya adalah awal shaf." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dia 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz, yaitu ad-Darawardi dari Suhail dengan 
isnad ini. 


Bab: Perintah untuk wanita yang shalat di belakang kaum laki-laki untuk mengangkat 
kepala 


y ^ y f. 

JlSs j^> j jSA j j\ ^ AiLc- 


665. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Waki' dari Sufyan dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd dia berkata, "Sungguh aku melihat 
para lelaki mengikat sarung mereka pada leher mereka seperti anak-anak kecil karena 
sempitnya sarung di belakang Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, maka seseorang berkata, 
'Wahai kaum wanita, janganlah kalian mengangkat kepala kalian hingga kaum lelaki 
mengangkat kepala 1 ." 


Bab: Keluarnya wanita ke masjid jika tidak ada fitnah J>- 

... ; ^ a_*A_c- ) 




j ^.1 



\'j»\ 


666. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb semuanya 
meriwayatkan dari Ibnu Uyainah, Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan 
bin Uyainah dari az-Zuhri dia mendengar Salim bercerita dari Bapaknya yang merafa'kan 
kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, beliau bersabda, "Apabila istri salah seorang dari 
kalian meminta izin kepada kalian ke masjid maka janganlah dia melarangnya'." 








Sl/ 

'• 1 \ 


iiaJis^j^ssiSkiwSj 
ii i J 53j ( ^.j^U > ii\ c pii\j l JS\ 3li u 


667. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Umar berkata, "Saya 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Janganlah kalian menghalangi 
istri-istri kalian ke masjid apabila mereka meminta izin kepadanya." Perawi berkata, "Bilal bin 
Abdullah berkata, 'Demi Allah, sungguh kami akan melarang mereka 1 ." Perawi berkata, 
"Maka Abdullah menghadapnya, lalu mencelanya dengan celaan yang jelek yang aku tidak 
pernah mendengarnya mencelanya seperti itu sama sekali, seraya dia berkata, 'Aku 
mengabarkan kepadamu dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, tetapi kamu malah 
(menentang) dengan berkata, 'Demi Allah, kami akan menghalangi mereka'." 







668. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Bapakku dan Ibnu Idris keduanya berkata, telah menceritakan 
kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Janganlah kalian menghalangi kaum wanita pergi ke 
masjid Allah". 



669. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
Bapakku telah menceritakan kepada kami Hanzhalah dia berkata, "Saya mendengar Salim 
berkata. Saya mendengar Ibnu Umar berkata. Saya mendengarRasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda, "Apabila wanita-wanita kalian meminta izin kepada kalian untuk pergi ke 
masjid, maka berikanlah izin kepada mereka." 







j 


670. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu 
Muawiyah dari al-A'masy dari Mujahid dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda, "Janganlah kalian menghalangi kaum wanita keluar ke masjid 
pada malam hari." Lalu putera Ibnu Umar berkata, "Kami tidak akan membiarkan mereka 
keluar, sehingga mereka jadikan moment untuk melakukan kejahatan." Lalu Ibnu Umar 
menghardiknya seraya berkata, "Aku mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda, tapi kamu malahan berkata kami tidak akan membiarkan mereka." Telah 
menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus 
dari al-A'masy dengan isnad ini hadits semisalnya. 


S 

H 


671. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim dan Ibnu Rafi' keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Syababah telah menceritakan kepadaku Warqa' 
dari Amru dari Mujahid dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda, 'Berikanlah izin kepada wanita pada malam hari ke masjid.' Putranya, Waqid 
berkata kepadanya, 'Kalau dibolehkan, siapa tahu dijadikan kesempatan melakukan 
kejahatan'." Perawi berkata, "Lalu Ibn Umar memukul dada puteranya atas 
pembangkangannya. Dan dia berkata, 'Aku menceritakan kepadamu hadits dari Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam, namun kamu malahan mengatakan tidak'." 




672. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Yazid al-Muqri' telah menceritakan kepada kami Sa'id, yaitu Ibnu Abi Ayyub 
telah menceritakan kepada kami Ka'ab bin 'Alqamah dari Bilal bin Abdullah bin Umar dari 
Bapaknya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Janganlah kalian 
melarang kaum wanita (mengambil) haknya dari masjid apabila mereka meminta izin kepada 
kalian.' Bilal berkata, 'Demi Allah, aku akan mencegah mereka.' Maka Abdullah berkata 



kepadanya, 'Kukatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, namun 
malahan kamu mengatakan bahwa sungguh kami akan mencegah mereka'." 


0 \\&300 


673. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Makhramah dari Bapaknya dari Busr bin Sa'id 
bahwa Zainab ats-Tsaqafiyyah telah bercerita dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bahwasanya beliau bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian kaum wanita hendak 
menghadiri shalat Isya' maka janganlah kalian memakai wangi-wangian pada malam 
tersebut." 


> ***<?> ' Al’ ^ s '>* '> it .<*\ . '> * ' ’ ' v* < * <? ' ' 

AA>vo < jX- ( jLksi,£j\ ^>0 

\'Jk\£± 


674. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id al-Qaththan dari Muhammad bin 'Ajian telah menceritakan kepadaku 
Bukair bin Abdullah bin al-Asyajj dari Busr bin Sa'id dari Zainab, istri Abdullah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami, 'Apabila salah seorang dari 
kalian kaum wanita hendak menghadiri shalat di masjid maka janganlah kalian memakai 
wangi-wangian'." 


i , j 4 d 40\ i \ \^\\0 


675. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lshaq bin Ibrahim, Yahya berkata, 
telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Abdullah bin Abi Farwah dari 
Yazid bin Khushaifah dari Busr bin Sa'id dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda, 'Siapa pun wanita yang memakai parfum, maka janganlah dia 
hadir bersama kami dalam shalat Isya', shalat fardhu yang akhir'." 







676. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman, yaitu Ibnu Bilal dari Yahya, dan dia adalah Ibnu Sa'id 
dari 'Amrah binti Abdurrahman bahwasanya dia mendengar Aisyah, istri Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam berkata, "Kalau Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat sesuatu yang 
terjadi pada kaum wanita (sekarang) niscaya beliau menghalangi mereka menghadiri masjid 
sebagaimana kaum perempuan bani Israil dilarang." Perawi berkata, "Aku berkata kepada 
Amrah, 'Apakah kaum wanita bani Israil dihalangi pergi ke masjid? ' Dia menjawab, 'Ya.' 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada 
kami Abdul Wahhab, yaitu ats-Tsaqafi dia berkata, --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah 
menceritakan kepada kami Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
Uyainah dia berkata, --lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Khalid al-Ahmar dia berkata, 
-lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dia 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus semuanya meriwayatkan dari Yahya 
bin Sa'id dengan isnad ini hadits semisalnya. 


Bab: Sedang dalam memperpanjang bacaan dalam shalat yang bacaannya dikeraskan atau 
yang tidak (j\ jp\) 













677. Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Muhammad bin ash-Shabbah dan Amru an- 
Naqid semuanya meriwayatkan dari Husyaim, berkata Ibnu ash-Shabbah, telah menceritakan 
kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari 
Ibnu Abbas tentang firmanNya, "Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam 
shalatmu, dan janganlah pula merendahkannya." Dia berkata, "Ayat ini turun ketika 
Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam berdakwah secara sembunyi-sembunyi di Makkah. 
Beliau apabila shalat mengimami para sahabatnya maka beliau mengangkat suaranya 



dengan bacaan al-Qur'an. Sedangkan kaum musyrikin apabila mendengar hal tersebut maka 
mereka mencela al-Qur'an, dan yang menurunkannya (Allah dan Jibril), dan yang 
membawanya (Muhammad). Maka Allah berfirman kepada nabiNya 
Shallallahu'alaihiwasallam, 'Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu 
sehingga orang-orang musyrik mendengar bacaanmu dan janganlah kamu merendahkannya 
dari para sahabatmu. Perdengarkanlah al-Qur'an kepada mereka, dan janganlah kamu 
mengeraskannya sekeras-kerasnya, dan usahakanlah jalan pertengahan antara hal tersebut.' 
Dia berkata, 'Antara keras dan pelan'." 



678. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Yahya bin Zakariya' dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya, dari Aisyah mengenai firman Allah, 
"Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu, dan janganlah pula 
merendahkannya." Dia berkata, "Ayat ini diturunkan berkenaan dengan doa." Telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hammad 
yakni Ibnu Zaid -lewat jalur periwayatan lain- dia berkata, dan telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Waki' - 
lewat jalur periwayatan lain-. Abu Kuraib berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah semuanya meriwayatkan dari Hisyam dengan sanad ini hadits semisalnya. 


Bab: Mendengar bacaan (S«-\ 

6 S \ 9" • \ C y 9 \ 9 S 9 y 9 S \ ^ t 9 y f 9 y 'Wk 9 '^ 9 !" / \ / 

<s~ J&r J5’ j \ aIJlc- j^> J\i { (ibLl] aj il 'i } J4- j 


679. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abi Syaibah 
serta lshaq bin Ibrahim semuanya meriwayatkan dari Jarir, berkata Abu Bakar, telah 
menceritakan kepada kami Jarir bin Abdul Hamid dari Musa bin Abi Aisyah dari Sa'id bin 



Jubair dari Ibnu Abbas mengenai firman Allah 'azza wajalla, "Janganlah kamu menggerakkan 
lisanmu." Dia berkata, "Dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila Jibril turun 
kepadanya dengan membawa wahyu maka wahyu itulah yang dibaca oleh kedua bibirnya 
sehingga membuat beliau merasa sulit, dan hal tersebut diketahui dari beliau, maka Allah 
menurunkan, 'Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al-Qur'an karena hendak 
cepat-cepat (menguasai) nya. kewajiban Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan 
(membuatmu pandai) membacanya. 1 kewajiban Kamilah untuk mengumpulkannya (di 
dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya, sehingga kamu bisa membacanya. 
'Apabila Kami selesai membacakannya maka ikutilah bacaan itu.' Dia berkata, '(Maksudnya) 
apabila Kami telah menurunkannya maka dengarkanlah kepadanya.' kewajiban Kamilah 
penjelasannya. Maksudnya untuk menjelaskannya dengan lisanmu. Maka apabila Jibril 
mendatanginya, maka beliau diam untuk mendengarkan. Dan apabila dia pergi maka beliau 
(bisa) membacanya sebagaimana yang dijanjikan Allah kepadanya." 


\"y y * y . y 9 y 'l \ ' \ * y ^ 9 ' y ' > 1 1 'T-- \ ' i y } * "y* y^» | -f.*. y 

i } y4. 

\\Z\fy 

\\ jsIl JU- J*- 


680. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Abu 'Awanah dari Musa bin Abi Aisyah dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas mengenai firman 
Allah, "Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al-Qur'an karena hendak cepat- 
cepat (menguasai) nya." Dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membebani diri 
dengan at-Tanzil (al-Qur'an) sangat keras. Beliau menggerakkan kedua bibirnya (untuk 
melafadzkan)." Lalu Ibnu Abbas berkata kepada, "Saya menggerakkan keduanya 
sebagaimana dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menggerakkan keduanya." Sa'id 
berkata, "Saya menggerakkan keduanya sebagaimana dahulu Ibnu Abbas menggerakkan 
keduanya." Lalu beliau menggerakkan keduanya, maka Allah menurunkan ayat, "Janganlah 
kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al-Qur'an karena hendak cepat-cepat (menguasai) 
nya. kewajiban Kamilah untuk mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) 
membacanya." Dia berkata, "Maksudnya mengumpulkannya di dadamu, kemudian kamu 
membacanya." FirmanNya, "Apabila Kami selesai membacakannya maka ikutilah bacaan itu.' 
Dia berkata, '(Maksudnya apabila Kami telah menurunkannya) maka dengarkanlah 
kepadanya dan diamlah. Kemudian kewajiban Kamilah untuk membuatmu pandai 
membacanya'." Perawi berkata lagi, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila 
didatangi Jibril, maka beliau mendengarkan, lalu apabila Jibril beranjak pergi maka Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam membacanya sebagaimana aku membacanya sekarang." 



Bab: Mengeraskan bacaan dalam shalat subuh dan membaca untuk jin ,i:L> 




» i 


> - 


\ _ji£*’LlAs 

}l^jsL:\ j\\ _^jLUiJ\ Ji^il^3l^i\\i&\ jliyi\ 


681. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Abu Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah 
tidak membaca di hadapan jin, dan tidak melihat mereka. Hanya dahulu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bertolak pergi kepada sejumlah sahabatnya bermaksud ke pasar 
Ukazh, sedangkan ketika itu antara setan dan kabar langit telah diberi penghalang, dan 
dikirimlah meteor api kepada mereka. Lalu setan pulang kepada kaum mereka seraya 
berkata, 'Ada apa dengan kalian? ' Mereka menjawab, 'Kami telah diberi penghalang antara 
kami dan khabar langit, dan kami dikirimi dengan meteor api.' Mereka berkata, 'Tidaklah hal 
tersebut terjadi melainkan karena sesuatu yang terjadi, maka lakukanlah perjalanan ke 
bagian timur bumi dan barat. Lalu lihatlah apa yang menghalangi antara kami dan khabar 
langit.' Lalu mereka bertolak memukul bagian timur dan barat bumi. Lalu sejumlah jin yang 
mulai menuju dataran Hijaz berjalan, sedangkan beliau di Nakhlah (tempat antara Makkah 
dan Thaif) bermaksud ke Ukazh. Ketika itu beliau sedang shalat shubuh mengimami para 
sahabatnya. Ketika para jin mendengarkan al-Qur'an, maka mereka menyimak kepadanya 
seraya berkata, 'Inilah yang menghalangi antara kami dan khabar langit.' Lalu mereka 
kembali kepada kaum mereka seraya mereka berkata, 'Wahai kaum kami, ' kami telah 
mendengarkan al-Qur'an yang menakjubkan, (QS. 72: 1) (yang) memberi petunjuk kepada 
jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan 
mempersekutukan seorangpun dengan Rabb kami, (QS. 72: 2) Lalu Allah menurunkan atas 
nabiNya, Muhammad, 'Katakanlah (hai Muhammad), 'Telah diwahyukan kepadaku bahwa 
sekumpulan jin telah mendengarkan (al-Qur'an) 



<JlJui9.3 Vl> \ A.AjLlL^-^VAg^VS aV^ ^_j 


4ji\J J^^<j ^-^-X/»A>-\.X^ 

l^ol^^l^3lsj^\jfc esi^\ VSlSi s ^\JL§J\ ^4VlJL^5Viilij^iaS4i^\i 

vi^iil^^iiiinUiiisi5iii\3 ,^ji* eI»^ ^ is^plilSj js 

li\jSlL t 53ii6li3ls5T^\ { ^^o^^«i4L^^\^\S^3la^j5^ ; oljjy > >£i 

J, 

^j\^=^>y aIJlc- 4^i\ ^Ikc- ^ < ^-=p J JlS3S\jj\i jbTj^jbT 

\1^\$3^\ ,^\y j^\ J( ^i\>\ > r ui^ 

CU>-X»i)\ ^*-T (J\ j>il\^5>-^»\ _jjl^ jS\ j]\a jUj^\^^jlijTj4jjs ( 3\iL-l‘)[\ 


682. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdul 'A'la dari Dawud dari Amir dia berkata, "Saya bertanya kepada Alqamah, 
'Apakah dahulu Ibnu Mas'ud menyaksikan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
malam jin? ' Perawi berkata, 'Lalu Alqamah berkata, 'Aku bertanya Ibnu Mas'ud, lalu aku 
berkata, 'Apakah salah seorang dari kalian hadir bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pada malam jin? ' Dia menjawab, 'Tidak, akan tetapi kami pernah pada suatu 
malam bersama Rasulullah, lalu kami kehilangan beliau sehingga kami mencarinya di lembah 
dan setapak jelan ke gunung. Maka kami berkata, 'Jin membawanya pergi atau 
membunuhnya secara sembunyi-sembunyi.' Maka kami bermalam dengan malam yang jelek 
yang para sahabat turut bersama melalui malam itu. Pada pagi harinya, tiba-tiba beliau 
datang dari arah Hira'. Perawi berkata, "Kami berkata, 'Wahai Rasulullah, kami telah 
kehilanganmu, lalu mencarimu, maka kami tidak mendapatkanmu hingga kami bermalam 
pada malam yang jelek yang para sahabat turut bersama melalui malam-malam itu.' Beliau 
menjawab, 'Seorang dai dari kalangan jin mendatangiku, maka aku pergi bersamanya, lalu 
aku membaca al-Qur'an di hadapan mereka.' Perawi berkata, 'Lalu beliau beranjak pergi 
bersama kami untuk menunjukkan jejak-jejak mereka dan jejak perapian mereka. Dan 
mereka meminta kepadanya bekal, maka beliau bersabda, 'Kamu mendapatkan setiap tulang 
yang disebutkan nama Allah atasnya (ketika disembelih), yang mana di tangan kalian lebih 
banyak menjadi daging dan setiap kotoran hewan adalah makanan untuk hewan tunggangan 
kalian.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Maka janganlah kalian 
beristinjak dengan keduanya (maksudnya kotoran hewan dan tulang), karena keduanya 



adalah makanan saudara kalian 1 ." Dan telah menceritakan kepadaku tentangnya Ali bin Hujr 
as-Sa'di telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Dawud dengan sanad ini 
hingga sabda beliau, "Dan jejak perapian mereka." Asy-Sya'bi berkata, "Mereka meminta 
bekal kepada beliau, dan mereka adalah berasal dari kalangan jin al-Jazirah." Hingga akhir 
hadits dari perkataan asy-Sya'bi secara terperinci dari hadits Abdullah. Dan telah 
menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Idris dari Dawud dari asy-Sya'bi dari Alqamah dari Abdullah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam hingga sabda beliau, "Dan jejek api mereka." Dan dia tidak menyebutkan 
kalimat sesudahnya. 




683. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Abu Ma'syar dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah dia 
berkata, "Tidaklah aku berada pada malam jin (waktu belajarnya para jin) bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (melainkan) aku pasti ingin bersama beliau." 


t,' < , > r>f t A 

d AJLO 1 ) J 4^4 \ ^JU «J I 


684. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Muhammad al-Jarmi dan Ubaidullah bin Sa'id 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Mis'ar dari Ma'n dia 
berkata. Saya mendengar bapakku berkata, "Saya bertanya kepada Masruq, 'Siapakah yang 
memberitahu (bahwa) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama jin pada malam mereka 
mendengarkan al-Qur'an? ' Maka dia menjawab, 'Bapakmu, yaitu Ibnu Mas'ud menceritakan 
kepadaku bahwa yang memberitahukan bahwa Nabi bersama mereka adalah sebuah pohon 
(ini dalil bahwa pohon juga bertasbih, pent) '." 


Bab: Bacaan dalam shalat zhuhur dan asar ( JaS\) 



f' 9 't ^ 

> t x 


685. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna al-Anazi telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abi Adi dari al-Hajjaj, yaitu ash-Shawwaf dari Yahya, yaitu 
Ibnu Abi Katsir dari Abdullah bin Abi Qatadah dan Abu Salamah dari Abu Qatadah dia 



berkata, "Dahulu Rasulullah shalat bersama kami (sebagai imam), lalu membaca al-fatihah 
dan dua surat dalam shalat zhuhur dan ashar pada dua raka'at yang pertama. Dan terkadang 
beliau memperdengarkan (bacaan) ayat. Beliau memanjangkan raka'at pertama dari shalat 
zhuhur dan memendekkan yang kedua. Dan demikian juga dalam shalat shubuh." 


* * s i' 

< ~=pJ) 4>oliL> 


686. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Hammam dan Aban bin Yazid dari 
Yahya bin Abi Katsir dari Abdullah bin Abi Qatadah dari bapaknya "Bahwa Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dahulu membaca al-fatihah dan satu surat dalam dua rakaat pertama dari 
shalat zhuhur dan ashar, dan terkadang memperdengarkan ayat, dan beliau membaca al- 
fatihah pada dua rakaat yang lainnya." 


> T ^ ' «. 1 * *. t «- » ✓ '\\Z » 1 'i* ' I * <? ' '* '> * ' * ' 

JlS^ 

J, 


687. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abi Syaibah 
semuanya meriwayatkan dari Husyaim berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Manshur dari al-Walid bin Muslim dari Abu ash-Shiddiq dari Abu Sa'id al-Khudri 
dia berkata, "Kami memperkirakan (kadar waktu) berdirinya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dalam shalat zhuhur dan ashar. Maka kami memperkirakannya dalam dua rakaat 
pertama dari shalat zhuhur sekitar bacaan alim lam mim tanzil (yaitu surat as-Sajdah), dan 
kami memperkirakan waktu berdirinya beliau pada dua rakaat lainnya sekitar setengah dari 
hal tersebut. Dan kami memperkirakan berdirinya beliau pada dua rakaat pertama shalat 
ashar setengah dari hal tersebut." Dan Abu Bakar tidak menyebutkan dalam riwayatnya alif 
lam mim tanzil (yaitu surat as-Sajdah), namun dia mengatakan sekitar tiga puluh ayat. 





■'Z 'i 

Vi'J. 

\ 6 

688. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Abu 'Awanah dari Manshur dari al-Walid Abi Bisyr dari Abu ash-Shiddiq an-Naji dari Abu Sa'id 
al-Khudri "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dahulu membaca dua rakaat pertama dari 
shalat zhuhur; pada setiap rakaat kira-kira tiga puluh ayat, dan pada dua rakaat berikutnya 
kira-kira lima belas ayat -atau dia mengatakan setengah dari hal tersebut-. Sedangkan dua 
rakaat pertama dari shalat ashar; maka pada setiap rakaat sekedar bacaan lima belas ayat 
dan pada dua rakaat lainnya sekedar setengah dari hal tersebut." 




' * s ■* ■» t T. . f. _ fr" * ' sZ* z t* 


r ^ } }• 

U &z\j ii> ^k]\ ii\s 3^ ^ y^i\ 



689. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Abdul Malik bin Umair dari Jabir bin Samurah "Bahwa penduduk Kufah 
mengadukan Sa'ad kepada Umar bin al-Khaththab lalu mereka menyebutkan sebagian dari 
(kejelekan) shalatnya. Lalu Umar mengirim utusan kepadanya. Utusan tersebut 
menghadapnya dan menceritakan celaan penduduk Kufah tentang shalatnya. Maka Sa'ad 
menjawab, 'aku shalat mengimami mereka dengan shalat (yang dilakukan) Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam. Saya tidak menguranginya, aku memanjangkannya pada dua 
rakaat pertama, dan memendekkan dua rakaat lainnya.' Dia berkata, '(Berarti) itu hanyalah 
prasangka buruk mereka terhadapmu wahai Abu lshaq'." Telah menceritakan kepada kami 
Qutaibah bin Sa'id dan lshaq bin Ibrahim dari Jarir dari Abdul Malik bin Umair dengan isnad 
ini. 





* ' . , ' t 





Jlii9 J \j j A>- , 


690. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu 



'Aun dia berkata. Saya mendengar Jabir bin Samurah berkata, "Umar berkata kepada Sa'ad, 
'Penduduk Kufah telah mengadukan segala tindakanmu hingga masalah shalat.' Dia 
menjawab, 'Adapun saya, maka saya memanjangkan dua rakaat pertama dan memendekkan 
dua rakaat lainnya. Dan aku tidak menyingkiri sesuatu yang telah saya ikuti dari (cara) shalat 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam.' Maka Umar berkata, 'Itu semuanya hanyalah 
prasangka terhadapmu saja -atau itu hanya prasangkaku terhadapmu saja'." Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Bisyr dari 
Mis'ar dari Abdul Malik dan Abu 'Aun dari Jabir bin Samurah semakna dengan hadits mereka. 
Dan dia menambahkan, "Kaum Badui telah mengajarkanku shalat." 



^ ^ 


691. Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami 
al-Walid, yaitu Ibnu Muslim dari Sa'id yaitu Ibnu Abdul Aziz dari Athiyyah bin Qais dari Qaz'ah 
dari Abu Sa'id al-Khudri dia berkata, "Sungguh shalat zhuhur dikumandangkan iqamah, maka 
seseorang pergi ke al-Baqi', lalu menunaikan hajatnya, kemudian berwudhu, kemudian dia 
mendatangi (shalat jama'ah) sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masih pada 
raka'at pertama yang beliau panjangkan." 


^ ^ 


692. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Abdurrahman bin Mahdi dari Muawiyah bin Shalih dari Rabi'ah dia berkata, telah 
menceritakan kepadaku Qaz'ah dia berkata, "Saya mendatangi Abu Sa'id al-Khudri, dan dia 
dalam keadaan dikelilingi banyak orang. Ketika manusia telah berpencar darinya, maka aku 
berkata, ' aku tidak akan menanyakan kepadamu sesuatu yang ditanyakan oleh manusia 
lainnya.' Aku berkata lagi, 'Aku menanyakan kepadamu tentang shalat Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam.' Maka dia menjawab, 'Kamu tidak memiliki kebaikan sedikit pun 
dalam masalah shalat (bila dibandingkan dengan shalat beliau karena panjangnya shalat 
tersebut) '. Lalu dia mengulangi pertanyaan tersebut kepadanya, maka dia menjawab, 
"Dahulu shalat zhuhur diiqamatkan, lalu salah seorang dari kami pergi ke al-Baqi' (tempat 
buang hajat dekat Madinah) lalu dia menunaikan hajatnya, kemudian dia mendatangi 
keluarganya, lalu berwudhu, kemudian dia kembali ke masjid Nabawi, tetapi Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam masih berada pada rakaat pertama'." 


Bab: Bacaan dalam shalat subuh 


$y£ j>S'jS63\ j *J\ JJ^ooj^ j jiUi Jg' ^ J,cU 


693. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada 
kami Hajjaj bin Muhammad dari Ibnu Juraij dia berkata, -lewat jalur periwayatan lain- dan 
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan keduanya berdekatan dalam lafazh 
tersebut, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Juraij dia berkata, saya mendengar Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Sufyan dan Abdullah bin Amru bin al-'Ash serta 
Abdullah bin al-Musayyab al-'Abidi dari Abdullah bin as-Saib dia berkata, "Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam shalat shubuh mengimami kami di Makkah, lalu beliau membukanya dengan 
membaca surat al-Mukminin (Qad aflaha al-mukminin) hingga sampai pada penyebutan 
Musa dan Harun atau penyebutan Isa, -Muhammad bin Abbd ragu-ragu atau mereka 
berselisih padanya- maka mulailah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam suaranya serak, lalu 
beliau rukuk." Dan Abdullah bin as-Sa'ib hadir pada peristiwa tersebut. Dan dalam hadits 
Abdurrazzaq, "Lalu beliau menghentikan bacaannya, lalu rukuk." Sedangkan dalam 
haditsnya, "Dan Abdullah bin Amru, dan bukan Ibnu al-Ash." 





694. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Sa'id dia berkata -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' -lewat jalur periwayatan 
lain- dan telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib dan lafazh tersebut miliknya, telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Bisyr dari Mis'ar dia berkata, telah menceritakan kepadaku 
al-Walid bin Sari' dari Amru bin Huraits bahwasanya dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam membaca dalam shalat shubuh, 'Wallaili idza 'as'as'." 



} J-OfuaJlj \ ^£]\ \ J^-AS W C4L£ JIS diilja 

jlS \j» ^£ jl \ LftoS j \ C-Jl»^i 9 jlS { CL>\skS 


695. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil al-Jahdari Fudhail bin Husain telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Ziyad bin 'llaqah dari Quthbah bin Malik dia 
berkata, "Saya shalat, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengimami kami, lalu 
beliau membaca, 'Qaf wal Qur'an al-Majid' hingga beliau membaca, 'Wannakhla Basiqat'." 
Dia berkata, "Saya mengulang-ulangnya, namun aku tidak mengetahui apa yang dia 
katakan." 


UoJo-< > ), vJJ 


J\&lz 





„X.j.ya'> flb U cA/LmU } 


696. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Syarik dan Ibnu Uyainah -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan 
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ibnu Uyainah dari Ziyad bin 
'llaqah dari Quthbah bin Malik, "Dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca 
dalam shalat shubuh, 'Wannakhla Basiqat Laha Thal' Nadhid'." 






697. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ziyad bin 'llaqah 
dari pamannya "Bahwasanya dia shalat shubuh bersama Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam, maka beliau membaca pada rakaat pertama, 'Wannakhla Basiqat 
Laha Thal' Nadhid' -dan boleh jadi beliau membaca, 'Qaf'." 


9 \ X 9 

cjtjiy!-?' 




' •;/ **/ ^ 
y 

[Laki 


698. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Husain bin Ali dari Zaidah telah menceritakan kepada kami Simak bin Harb dari Jabir bin 
Samurah dia berkata, " dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca pada shalat 
shubuh, 'Qaf wal Qur'an al-Majid'. Dan shalatnya beliau sesudah itu adalah ringan." 



<_aa>45^ 


699. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Muhammad bin 
Rafi' dan lafazh tersebut milik Ibnu Rafi', keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Simak dia berkata, "Saya 
bertanya kepada Jabir bin Samurah tentang shalat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, maka dia 
menjawab, 'Dahulu beliau meringankan shalat, dan tidak shalat seperti shalatnya mereka.' 
Dia berkata, 'Dan dia telah mengabarkan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dahulu membaca dalam shalat shubuh, 'Qaf wal Qura'an' dan semisalnya'." 





700. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah Menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak 
dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca dalam shalat 
zhuhur dengan 'Wal-laili idza yaghsya', dan dalam shalat ashar dengan surat semisal hal 
tersebut, serta dalam shalat shubuh dengan surat yang lebih panjang dari hal tersebut." 




701. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Dawud ath-Thayalisi dari Syu'bah dari Simak dari Jabir bin Samurah bahwa 
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam membaca dalam shalat zhuhur surat Sabbihisma Rabbikal al- 
A'la (QS. Al-a'la), sedangkan dalam shalat shubuh dengan surat yang lebih panjang darinya. 




702. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun dari at-Taimi dari Abu al-Minhal dari Abu Barzah bahwa 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dahulu membaca dalam shalat shubuh enam puluh 
hingga seratus ayat. 



isT 2U jfoi^ijsU jZ.j'itf Jli 


703. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 
Waki' dari Sufyan dari Khalid al-Hadzdza' dari Abu al-Minhal dari Abu Barzahal-Aslami dia 
berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membaca dalam shalat shubuh 
antara enam puluh hingga seratus ayat." 






l\ij 


&\ ^ is£u. 


704. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di 
hadapan Malik, dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas dia berkata, 
"Sesungguhnya Ummu al-Fadhal binti al-Harits mendengar Ibnu Abbas sedang membaca 
surat al-Mursalat secara baik. Maka dia berkata, 'Wahai anakku, sungguh kamu telah 
mengingatkanku dengan bacaanmu terhadap surat ini, ia adalah akhir surat yang aku dengar 
Rasulullah membacanya di Maghrib'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi 
Syaibah dan Amru an-Naqid keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dia 
berkata, --Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin 
Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dia 
berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dia berkata, -Lewat jalur periwayatan 
lain- dan telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih semuanya 
meriwayatkan dari az-Zuhri dengan isnad ini dan dia menambahkan, "Kemudian beliau tidak 
shalat setelah itu hingga Allah mewafatkannya." 







J 




'o 'J - 


jt^\ 


705. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "saya 
membacadihadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari 
Bapaknya dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membaca 
surat ath-Thur dalam shalat Maghrib. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 
Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan 
dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin 
Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dia 
berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya meriwayatkan dari az-Zuhri 
dengan sanad ini yang semisalnya. 


Bab: Bacaan dalam shalat isya Ja]\) 





706. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz al-'Anbari telah menceritakan 
kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi dia berkata, "Saya 
mendengar al-Bara' menceritakan dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bahwa beliau berada 
pada suatu perjalanan, lalu beliau shalat isya' yang akhir, lalu beliau membaca pada salah 
satu raka'at, 'At-Tin wa az-Zaitun'. (QS. Attin). 


,\ y 9 ^ W 9 ' 1 ' 9 ' . /t ^ / 9 / 9 ' f 9 \ \ S . X > 9 •* ’ /9 ^ 




707. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Yahya, dan dia adalah Ibnu Sa'id dari 'Adi bin Tsabit dari al-Bara' bin 'Azib 
bahwasanya dia berkata, "Saya shalat Isya bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
maka beliau membaca, 'At-Tin wa az-Zaitun'." 


x / ^ / **/ ^ ^ 



708. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Mis'ar dari 'Adi bin 



Tsabit dia berkata, "Saya mendengar al-Bara' bin 'Azib berkata, "Saya mendengar Nabi 
Shallalla hu'alaihiwasallam dalam shalat Isya membaca Surat at-Tin wa az-Zaitun dan tidaklah 
saya mendengar suara yang lebih bagus daripadanya. 


Is Li ^ \ 't- LioJ \ \ ^ f. 3^ l£ ^ ^ J 


'>* i 


> - ixi*X 


>5 


/ ^ ^ / ^ 


709. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Amru dari Jabir dia berkata, "Muadz shalat bersama Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam, kemudian dia datang, lalu mengimami kaumnya. Maka dia 
melakukan shalat Isya' pada malam tersebut bersama Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, 
kemudian mendatangi kaumnya, lalu mengimami mereka. Lalu dia membuka dengan surat 
al-Baqarah, maka seorang laki-laki berpaling lalu salam, kemudian shalat sendirian, lalu 
berpaling pergi. Maka mereka berkata kepadanya, 'Apakah kamu berlaku munafik wahai 
fulan? ' Dia menjawab, 'Tidak, demi Allah, aku akan mendatangi Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu aku akan mengabarkan kepada beliau. Lalu dia mendatangi 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya para 
pekerja penyiram (tanaman) bekerja pada siang hari (sehingga kecapekan), dan 
sesungguhnya Mu'adz shalat Isya' bersamamu, kemudian dia datang kepada kami lalu shalat 
dengan membukanya dengan surat al-Baqarah.' Maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
menghadap Mu'adz seraya bersabda, 'Wahai Mu'adz, apakah kamu pemfitnah (yang 
membuat orang lari dari agama), bacalah dengan surat ini dan bacalah dengan ini' - 
maksudnya surat yang ringkas dan pendek-." Berkata Sufyan, maka saya berkata kepada 
Amru sesungguhnya Abu az-Zubair telah menceritakan kepada kami, dari Jabir bahwa dia 
berkata, "Bacalah 'lqra dan asy-Syams wa Dhuhaha, serta Wa adh-dhuha wa al-Laili Idza 
Yaghsya dan Sabbihisma Rabbika al-A'la". Maka Amru berkata semisal ini. 





iJsUililiVl» o. Jo -,11. 

Jjdi\ j.&JJpiC’i ji' j jiS/i A? jiHAji. jUU^. j 


710. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Laits dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Abu az-Zubair dari Jabir 
bahwasanya dia berkata, "Mu'adz bin Jabal al-Anshari shalat Isya' mengimami para 
sahabatnya, lalu dia memanjangkan bacaannya atas mereka, maka seorang laki-laki dari 
kalangan kami berpaling, lalu shalat sendirian. Lalu Mu'adz diberitahu tentangnya, maka dia 
berkata, 'Dia seorang yang munafik.' Ketika hal tersebut sampai pada laki-laki tersebut maka 
dia mengunjungi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu mengabarkan kepadanya sesuatu 
yang dikatakan Mu'adz. Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda kepadanya, 'Apakah 
kamu ingin menjadi pemfitnah (yang membuat orang lain lari dari agama) wahai Mu'adz?. 
Apabila kamu mengimami manusia, maka bacalah surat asy-Syams wa dhuhaha, Sabbihisma 
Rabbika al-A'la, dan lqra' Bismi Rabbika, serta Wa al-Laili idza Yaghsya'." 


• w i»' » \ ' ■> ' \' * 

/ ^ x 




711. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Manshur dari Amru bin Dinar dari Jabir bin Abdullah bahwa Muadz bin Jabal 
shalat Isya akhir bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kemudian kembali pulang 
kepada kaumnya, lalu shalat mengimami mereka dengan shalat tersebut. 








> > 
9 . * 9 fTv 






712. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu ar-Rabi' az-Zahrani 
berkata Abu ar-Rabi', telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada 
kami Ayyub dari Amru bin Dinar dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Dahulu Mu'adz shalat 
isya' bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, kemudian mendatangi masjid kaumnya, 
lalu shalat mengimami mereka." 


Bab: Perintah untuk para imam agar meringankan shalat dengan tetap menjaga 
kesempurnaan y #) ) 



LL« 0*^9 J4-^ 0U2»i\s^L^» ^.c- ^-\j^/<j\ J\ji9 pLi j a!^ - ^ \ j^>4k ^ J J-^ J til <S*~ J 

l^Jl2>Ju>Jj 4^ C - La./» JUit\ Ja3A]aX-^a^( ^ <>, /3 'i j LaS Lo (J_«jb j 

\j Jt-L^iH j^t\ ^= ^]\aj\ J J^ji^iP^f' ^ r.' 

j ca U^k- /USil^^UJ\ 


713. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Ismail bin Abi Khalid dari Qais dari Abu Mas'ud al-Anshari dia berkata, "Seorang 
laki-laki mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam seraya berkata, 'Aku 
mengundurkan diri dari shalat shubuh karena (tindakan) fulan berupa memanjang- 
manjangkan shalat dalam mengimami kami.' Tidaklah aku melihat Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam marah dalam suatu nasihat satu kali pun daripada kemarahannya 
pada waktu itu, seraya beliau bersabda, 'Wahai manusia, sesungguhnya di antara kalian ada 
yang membuat lari orang lain. Siapapun di antara kalian mengimami manusia, maka 
hendaklah dia meringkasnya, karena di belakangnya ada orang yang sudah tua, lemah, dan 
orang yang memiliki hajat'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah 
telah menceritakan kepada kami Husyaim dan Waki' dia berkata, -Lewat jalur periwayatan 
lain- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
Bapakku -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar 
telah menceritakan kepada kami Sufyan semuanya meriwayatkan dari Ismail dalam isnad ini 
semisal hadits Husyaim. 


y 9 VH 9 ' | ' y t! t 9 ' I / Jl y 9 ' . 9 ' f 9 1 ' ^ ^ l ^ ^ 9 ' 9 'y* \ \ ' 

»La<. J > ^aJ \ <_ A, )\ J \ 


714. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami al-Mughirah, dan dia adalah Ibnu Abdirrahman al-Hizami dari Abu az-Zinad dari al-A'raj 
dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila salah seorang 
dari kalian mengimami manusia, hendaklah kalian meringankannya, karena di antara mereka 
adalah yang kecil, tua, lemah, dan sakit. Apabila dia shalat sendirian, silahkan dia shalat 
sekehendaknya." 


9 '\'X'\ ' 


i 







iUU 


715. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata, ini adalah sesuatu yang diceritakan Abu Hurairah ra kepada kami, dari Muhammad, 
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, maka dia menyebutkan beberapa hadits darinya, dan 
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian 
mendirikan shalat mengimami manusia, hendaklah dia meringankan shalat tersebut, karena 
di antara mereka ada orang tua dan lemah. Dan apabila dia shalat sendirian, hendaklah dia 
memanjangkan shalatnya sebagaimana yang dia kehendaki." 


*V t' S *V ^ ^ 


716. Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia 
berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwasanya dia 
mendengar Abu Hurairah ra berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 
"Apabila salah seorang dari kalian shalat mengimami manusia, hendaklah dia meringankan 
shalatnya, karena di antara manusia tersebut ada yang lemah, sakit, dan mempunyai hajat." 
Dan telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits telah menceritakan 
kepadaku Bapakku telah menceritakan kepadaku al-Laits bin Sa'ad telah menceritakan 
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abdurrahman 
bahwasanya dia mendengar Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam bersabda dengan semisalnya, hanya saja dia berkata, "Dia 
mengganti, 'Orang yang sakit' dengan, 'Orang yang tua'." 





717. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Amru bin Utsman 
telah menceritakan kepada kami Musa bin Thalhah telah menceritakan kepadaku Utsman 
bin Abi al-'Ash ats-Tsaqafi bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam bersabda kepadanya, 
"Imamilah kaummu." Dia berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, kudapatkan pada diriku 
sesuatu yang kurang beres'. Beliau bersabda, 'Mendekatlah.' Lalu beliau mendudukkanku di 
hadapannya, kemudian meletakkan telapak tangannya pada di dadaku di antara dua puting 
susuku. Kemudian beliau bersabda, 'Berbaliklah.' Lalu beliau meletakkannya di punggungku 
di antara dua pundakku. Kemudian beliau bersabda, 'Imamilah umatmu, barangsiapa 
mengimami suatu kaum, hendaklah dia meringankannya, karena di antara mereka ada orang 
tua, dan di antara mereka ada orang sakit, dan di antara mereka ada orang lemah, dan di 
antara mereka ada orang yang memiliki hajat. Dan jika salah seorang di antara kalian shalat 
sendirian, maka hendaklah dia shalat sebagaimana dia kehendaki'." 





H&\ 


rr> 








718. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah dia berkata, "Saya mendengar 
Sa'id bin al-Musayyab berkata, Utsman bin Abi al-'Ash telah bercerita, dia berkata, "Akhir 
dari sesuatu yang diperintahkan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kepadaku adalah, 
'Apabila kamu mengimami suatu kaum, hendaklah kamu meringankan shalat berjama'ah 
bersama mereka'." 




719. Dan telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu ar-Rabi' az-Zahrani 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Abdul Aziz bin 
Shuhaib dari Anas bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam meringkas shalat dan 
menyempurnakannya. 



> ; 
*V» 






720. Telah menceritakan kepada kami Yahya binYahya dan Qutaibah bin Sa'id Yahya berkata, 
telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Qutaibah berkata, telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
dahulu termasuk manusia yang paling ringan shalatnya namun sempurna. 



^ '*/ S S S j / 

^ ja 1^\ ^i>\ J. ^ li r U\ j jc^l^ U 3li^ dUU <•* 


721. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Yahya bin Ayyub, Qutaibah bin Sa'id 
dan Ali bin Hujr, Yahya bin Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan tiga 
orang yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail mereka memaksudkan 
Ibnu Ja'far dari Syarik bin Abdullah bin Abi Namir dari Anas bin Malik bahwasanya dia 
berkata, "Tidaklah aku pernah shalat di belakang seorang imam satu kali pun yang lebih 
ringan dan lebih sempurna daripada shalat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam." 




722. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ja'far bin Sulaiman dari Tsabit al-Bunani dari Anas, Anas berkata, "Dahulu Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam mendengar tangisan seorang anak kecil bersama ibunya, 
sedangkan beliau dalam keadaan shalat, lalu beliau membaca surat yang ringan atau surat 
yang pendek." 


> .✓ . > 
^ * 9 / ^ 


723. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal adh-Dharir telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abi 
'Arubah dari Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam 
bersabda, 'Aku memasuki shalat dengan maksud untuk memanjangkannya, lalu aku 
mendengar tangisan seorang anak kecil, lalu kuringankan shalat karena aku sadar atas 
kegusaran ibunya terhadapnya'." 


Bab: Seimbang dalam rukun-rukun shalat dan meringankannya dengan tetap menjaga 
kesempurnaan 


**/ ** / ^ ^ / 

3^c r >jLc- <Xj&\ ^.c- ^ j, \ -Ali- j, \ & ^ JlS 




\Zj> 




J <CJl£-4JiJ\ £j» d^L^a)) C^JLA j 



724. Dan telah menceritakan kepada kami Hamid bin Umar al-Bakrawi dan Abu Kamil Fudhail 
bin Husain al-Jahdari keduanya meriwayatkan dari Abu 'Awanah berkata Hamid, telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Hilal bin Abi Humaid dari Abdurrahman bin Abi 
Laila dari al-Bara' bin 'Azib dia berkata, "Aku memperhatikan shalat bersama Muhammad 
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu aku mendapatkan berdirinya, rukuknya, i'tidalnya setelah 
rukuk, sujudnya, duduknya antara dua sujud, sujudnya, dan duduknya antara dua salam, dan 
keluarnya (dari shalat) semuanya adalah mendekati sama." 


3 

3\ii 

<) 

^ s t > ^Tt» (•r.% 5 ; «- •» «- > ■>*<*'> v.'-\ ' sJis / ? h> ^ 


725. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz al-Anbari telah 
menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam 
dia berkata, "Seorang laki-laki (Mathar bin Najiyah) telah mengalahkan (penduduk) Kufah 
yang telah dia sebutkan namanya pada zaman Ibnu al-Asyats. Lalu dia memerintahkan Abu 
Ubaidullah bin Abdullah untuk shalat mengimami orang-orang. Dia pernah shalat, apabila dia 
mengangkat kepalanya dari rukuk maka dia berdiri selama waktu yang dibutuhkan olehku 
untuk membaca, 'AALLOOHUMMA ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL"US SAMAAWAATI WAL 
ARDHI, WAMIL"U MAA SYI"TA MIN SYAI"IN BA"DU, AHLATS TSANAA"! WAL MAJDI, LAA 
MAANI'A LIMAA ATHOITA WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI 
MINKAL JADDI, Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta 
sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu wahai Dzat yang berhak dipuji dan 
diagungkan. Tidak ada penghalang untuk sesuatu yang Engkau beri, dan tidak ada pemberi 
untuk sesuatu yang Engkau halangi. Tidaklah bermanfaat harta orang yang kaya dari 
adzabmu.' Al-Hakam berkata, 'Lalu aku menyebutkan hal tersebut kepada Abdurrahman bin 
Abi Laila seraya dia berkata, aku mendengar al-Bara' bin Azib berkata, 'Dahulu shalat 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan rukuknya, dan apabila mengangkat kepalanya dari 
rukuk, sujudnya serta duduk antara dua sujud hampir memakan waktu yang sama.' Syu'bah 



berkata, 'Lalu aku menyebutkannya untuk Amru bin Murrah maka dia berkata, 'Aku telah 
melihat Ibnu Abi Laila, namun shalatnya tidak demikian'." Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam 
bahwa Mathar bin Najiyah ketika menguasai Kufah maka dia memerintahkan Abu Ubaidah 
untuk mengimami manusia. Dan dia membawakan hadits tersebut. 




726. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas dia berkata, "Sesungguhnya aku tidak memendekkan 
untuk shalat mengimami kalian sebagaimana aku melihat Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam shalat mengimami kami." Perawi berkata, "Anas melakukan 
sesuatu yang aku tidak melihat kalian melakukannya. Dia apabila mengangkat kepalanya dari 
rukuk maka dia lurus berdiri hingga seseorang berkata, 'Dia telah lupa (dalam keadaan 
shalat).' Dan apabila dia mengangkat kepalanya dari sujud, maka dia diam (sebentar) hingga 
seseorang mengatakan, 'Dia telah lupa (dalam keadaan shalat) '." 


p\ 


} s i . * ■ 

)\AS 


727 . Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' al-'Abdi telah menceritakan 
kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada 
kami Tsabit dari Anas dia berkata, "Belum pernah aku shalat di belakang seseorang yang 
lebih ringkas shalatnya daripada shalat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dengan 
kesempurnaannya. Shalat beliau adalah saling berdekatan (durasinya antara satu rukun 
dengan rukun lainnya), dan shalat Abu Bakar adalah saling berdekatan (durasinya antara 
satu rukun dengan rukun lainnya). Lalu ketika Umar mengimami, maka dia memanjangkan 
dalam shalat shubuh. Rasulullah dahulu apabila mengucapkan, 'Sami'allahu Liman Hamidah, 
' maka beliau berdiri hingga kami mengatakan bahwa beliau telah lalai, kemudian sujud dan 
duduk di antara dua sujud hingga kami mengatakan bahwa beliau telah lalai'." 


Bab: Mengikuti Imam dan melakukannya setelahnya (sAju j>L«*^\i«jb^) 



J 


«-» J 



+P-0 LOO> 









728. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu lshaq dia berkata, --Lewat jalur periwayatan 
lain-- dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Khaitsamah dari Abu lshaq dari Abdullah bin Yazid dia berkata, telah menceritakan 
kepadaku al-Bara 1 , dan dia bukanlah pendusta, bahwa mereka shalat di belakang Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu apabila beliau mengangkat kepalanya dari rukuk, maka aku 
tidak melihat seorang pun yang melengkungkan punggungnya (semuanya tegap berdiri), 
hingga Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam meletakkan keningnya pada tanah, kemudian 
orang yang ada di belakang beliau menyungkur sujud." 


\S\ ^ 3ls v Jji'l 

ij 


729. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Khallad al-Bahili telah menceritakan 
kepada kami Yahya, yaitu Ibnu Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan telah 
menceritakan kepadaku Abu lshaq telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Yazid telah 
menceritakan kepadaku al-Bara 1 , dan dia bukanlah pendusta. Dia berkata, "Dahulu 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila mengucapkan, 'Sami'allahu Liman Hamidah, ' 
maka tidak seorang pun dari kami melengkungkan punggungnya (semuanya lurus berdiri), 
hingga Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersujud, kemudian kami bersujud setelah 
beliau." 




730. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahman bin Sahm al-Anthaki 
telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Muhammad Abu lshaq al-Fazari dari Abu lshaq 
asy-Syaibani dari Muharib bin Ditsar dia berkata. Saya mendengar Abdullah bin Yazid berkata 



di atas mimbar, telah menceritakan kepada kami al-Bara' bahwa mereka dahulu shalat 
bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, apabila beliau rukuk, maka mereka rukuk, 
dan apabila beliau mengangkat kepalanya dari rukuk seraya mengucapkan, 'Sami'allahu 
Liman Hamidah, ' maka kami tetap diam hingga kami melihatnya telah meletakkan 
keningnya di tanah, kemudian kami mengikutinya." 


iji 


731. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair keduanya berkata, 
telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah telah menceritakan kepada kami Abban 
dan yang lainnya dari al-Hakam dari Abdurrahman bin Abi Laila dari al-Bara' dia berkata, 
"Kami bersama Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, tidak seorang pun dari kami 
membengkokkan punggungnya, hingga kami melihat beliau telah bersujud." Dan Zuhair 
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata, telah menceritakan kepada 
kami orang-orang Kufah, Aban dan yang lainnya, dia berkata, "Sampai kami melihatnya 
sujud. 





\1 


732. Telah menceritakan kepada kami Muhriz bin 'Aun bin Abi 'Aun telah menceritakan 
kepada kami Khalaf bin Khalifah al-Asyja'i Abu Ahmad dari al-Walid bin Sari' maula Alu Amru 
bin Huraits dari Amru bin Huraits dia berkata, "Saya shalat shubuh di belakang Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu saya mendengarnya membaca, 'Falaa Uqsimu bi al-Khunnas 
al-Jawar al-Kunnas, ' (QS. Attakwir), dan dahulu tidak seorang pun dari kami 
memelengkungkan punggungnya hingga menyempurnakan sujudnya." 


Bab: Apa yang dibaca saat mengangkat kepala dari rukuk 


9 \* ' ''W 9 \ 9 ' i 9 1 * / ’ Ki\ 9 L $ ^ t* \ ' *\' 9 9 ^ 


733. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abu Muawiyah dan Waki' dari al-A'masy dari Ubaid bin al-Hasan dari Ibnu Abi Aufa dia 
berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam apabila beliau mengangkat 
punggungnya dari rukuk maka beliau mengucapkan, 'Sami'allahu Liman Hamidahu, 



Allahumma Rabbana laka al-Hamdu Mil'u as-Samawati wa Mil'u al-Ardh wa Mil'u Ma Syi'ta 
Min Sya'in Ba'du. (Semoga Allah mendengar kepada orang yang memujiNya. Ya Allah, Rabb 
kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau 
kehendaki setelah itu) 









734. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ubaid bin al-Hasan dia berkata, "Saya mendengar 
Abdullah bin Abi Aufa dia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam berdoa 
dengan doa ini, 'Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta 
sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu'." 


C\* * ' * V i" > S '> ^'W-i i S\' 


735. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar Ibnu al- 
Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Majza'ah bin Zahir dia berkata, saya mendengar 
Abdullah bin Abi Aufa bercerita dari Nabi shallallahu'alaihiwasallam bahwa beliau dahulu 
membaca doa, "Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta 
sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu. Ya Allah bersihkanlah aku dengan es, 
embun, dan air yang dingin. Ya Allah bersihkanlah aku dari dosa dan kesalahan sebagaimana 
baju yang putih dibersihkan dari kotoran." Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin 
Mu'adz telah menceritakan kepada kami Bapakku dia berkata, -Lewat jalur periwayatan 
lain- dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Yazid bin Harun keduanya meriwayatkan dari Syu'bah dengan isnad ini, dalam riwayat 
Muadz, "Sebagaimana baju yang putih dibersihkan dari kotoran (daran)." Sedangkan riwayat 
Yazid, "Dari kotoran (danas)." 





(Jjbl Juoj ( ^^y«<JI->^l^4 ( J^^^j^\jO\jlAJli\4 ( J^«Ju>j>J\«^UUaj Jla^ _jS^J\£^«<*Ju\j ^9j 


j^J\i£*j ^JWiii- 


^JSJo 


736. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi telah 
mengabarkan kepada kami Marwan bin Muhammad ad-Dimasyqi telah menceritakan 
kepada kami Sa'id bin Abdul Aziz dari 'Athiyah bin Qais dari Oaz'ah dari Abu Sa'id al-Khudri 
dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila mengangkat kepalanya 
dari rukuk maka beliau membaca, ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL'US SAMAAWAATI WAL 
ARDHI WAMIL'U MAA SYI"TA MIN SYAI"IN BA'DU, AHLATS TSANAA"! WAL MAJDI, AHAQQU 
MAA QOOLAL 'ABDU, WAKULLUNA LAKA 'ABDUN, ALLOOHUMMA LAA MAANI'A U MAA 
A'THOITA WALAA MU'THIYA UMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU 
'Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu 
yang Engkau kehendaki setelah itu, wahai Pemilik pujian dan kemulian, itulah yang paling 
haq yang diucapkan seorang hamba. Dan setiap kami adalah hamba untukMu. Ya Allah, tidak 
ada penghalang untuk sesuatu yang Engkau beri, dan tidak ada pemberi untuk sesuatu yang 
Engkau halangi. Tidaklah bermanfaat harta orang yang kaya dari adzabmu'." 




737. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Husyaim bin Basyir telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Hassan dari Qais bin 
Sa'ad dari 'Atha' dari Ibnu Abbas "Bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam dahulu apabila 
mengangkat kepalanya dari rukuk maka mengucapkan, 'ALLOOHUMMA ROBBANAA LAKAL 
HAMDU MIL"US SAMAAWAATI WA MIL"UL ARDHI WAMAA BAINAHUMAA, WAMIL"U MAA 
SYI"TA MIN SYAflN BA'DU, AHLATS TSANAA"! WAL MAJDI, LAA MAANI'A LIMAA A'THOITA, 
WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDf'Ya Allah, 
Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau 
kehendaki setelah itu, wahai Pemilik pujian dan kemulian. Ya Allah, tidak ada penghalang 
untuk sesuatu yang Engkau beri, dan tidak ada pemberi untuk sesuatu yang Engkau halangi. 
Tidaklah bermanfaat harta orang yang kaya dari adzabmu'." Telah menceritakan kepada 



kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hafsh telah menceritakan kepada kami 
Hisyam bin Hassan telah menceritakan kepada kami Qais bin Sa'ad dari 'Atha' dari Ibnu 
Abbas dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam hingga sabdanya, "Dan sepenuh sesuatu yang 
Engkau kehendaki setelah itu." Dan tidak menyebutkan kalimat setelahnya. 


Bab: Larangan membaca Al-Qur'an dalam rukuk dan sujud 


*> \'£ i \\~ ''s* ■> t’' y\s 

jlur \ >:kiU5\L:i5i\^u jdi\o\ ^ 


3^uj\ a^j\u\ 'j\±yyA\i jdi\o\ 


738. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Bakar bin Abi Syaibah 
serta Zuhair bin Harb mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah 
telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Suhaim dari Ibrahim bin Abdullah bin Ma'bad 
dari Bapaknya dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membuka 
tirai penutup, sedangkan manusia bershaf-shaf di belakang Abu Bakar, maka beliau 
bersabda, 'Wahai manusia, tidak tersisa dari pemberi kabar kenabian melainkan mimpi yang 
baik yang dilihat oleh seorang muslim atau diperlihatkan kepadanya. Ketahuilah, aku 
dilarang untuk membaca al-Qur'an dalam keadaan rukuk atau sujud. Adapun rukuk maka 
agungkanlah Rabb azza wa jalla, sedangkan sujud, maka berusahalah bersungguh-sungguh 
dalam doa, sehingga layak dikabulkan untukmu'." Abu Bakar berkata, telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari Sulaiman telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah 
menceritakan kepada kami Ismail bin Ja'far telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin 
Suhaim dari Ibrahim bin Abdullah bin Ma'bad bin Abbas dari Bapaknya dari Abdullah bin 
Abbas dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membuka tirai penutup, 
sedangkan kepalanya diikat, itu terjadi ketika sakitnya yang menyebabkan wafatnya, lalu 
beliau bersabda, 'Ya Allah, apakah aku telah menyampaikan, -beliau ulang tiga kali- 
sesungguhnya tidak tersisa dari pemberi kabar kenabian melainkan mimpi yang baik, yang 



dilihat oleh seorang muslim atau diperlihatkan kepadanya'. Kemudian beliau menyebutkan 
seperti hadits Sufyan." 




739. Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah keduanya berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, telah 
menceritakan kepadaku Ibrahim bin Abdullah bin Hunain bahwa bapaknya telah 
menceritakan kepadanya bahwa dia mendengar Ali bin Abi Thalib berkata, "Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam melarangku untuk membaca (al-Qur'an) dalam keadaan rukuk 
atau sujud." 







740. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala 1 telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari al-Walid, yaitu Ibnu Katsir telah menceritakan 
kepadaku Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Bapaknya bahwasanya dia mendengar Ali bin 
Abi Thalib berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarangku dari membaca al- 
Qur'an ketika saya sedang rukuk atau sujud." 






741. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Abi Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah mengabarkan 
kepadaku Zaid bin Aslam dari Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Bapaknya dari Ali bin Abi 
Thalib bahwa dia berkata, "Rasululah Shallallahu'alaihiwasallam melarangku dari membaca 
(al-Qur'an) pada saat rukuk dan sujud. Dan aku tidak mengatakan, 'Beliau melarang kalian'." 




<> > 





\ 1 £\ j \^»\ pLZ j \ <j\^- Cj* ^ ^ \ ^ 






^ 'V ^ ^ ^ 

jj jg"\ jiibo' 



742. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq keduanya berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Abu Amir al-'Aqadi telah menceritakan kepada kami Dawud bin 
Qais telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Bapaknya dari Ibnu 
Abbas dari Ali dia berkata, "Kekasihku Shallallahu'alaihiwasallam melarangku untuk 
membaca (al-Qur'an) dalam keadaan rukuk atau sujud." Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Yahya dia berkata. Saya membaca di hadapan Malik dari Nafi' -Lewat jalur 
periwayatan lain-, dan telah menceritakan kepadaku Isa bin Hammad al-Mishri telah 
menceritakan kepada kami al-Laits dari Yazid bin Abi Habib dia berkata, -Lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah menceritakan kepada kami adh-Dhahhak bin Utsman dia 
berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami al-Muqaddami 
telah menceritakan kepada kami Yahya, dan dia adalah al-Qaththan dari Ibnu 'Ajian -Lewat 
jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia 
berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail 
mereka memaksudkan Ibnu Ja'far telah mengabarkan kepadaku Muhammad, dan dia adalah 
Ibnu Amru dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku 
Hannad bin as-Sari telah menceritakan kepada kami 'Abdah dari Muhammad bin lshaq 
semuanya meriwayatkan dari Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Bapaknya dari Ali -Lewat 
jalur periwayatan lain- kecuali adh-Dhahhak dan Ibnu 'Ajian sesungguhnya keduanya 
menambahkan dari Ibnu Abbas dari Ali dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam semuanya 
berkata, "Beliau melarangku dari membaca al-Qur'an, sedangkan saya dalam keadaan 
rukuk." Dan mereka tidak menyebutkan dalam riwayat mereka larangan darinya pada saat 
sujud sebagaimana telah disebutkan az-Zuhri, Zaid bin Aslam, al-Walid bin Katsir, dan Dawud 
bin Qais. Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah dari Hatim bin Ismail dari Ja'far 



bin Muhammad dari Muhammad bin al-Munkadir dari Abdullah bin Hunain dari Ali dan dia 
tidak menyebutkan dalam sujud. 






743. Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bakar bin Hafsh 
dari Abdullah bin Hunain dari Ibnu Abbas bahwasanya dia berkata, "Saya dilarang untuk 
membaca (al-Qur'an, sedangkan saya dalam keadaan rukuk." Dan dia tidak menyebutkan Ali 
dalam sanad tersebut. 


Bab: Apa yang dibaca saat rukuk dan sujud 




) * s 

c-Lc-^\ la 


744. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Amru bin Sawwad 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Amru bin al- 
Harits dari Umarah bin Ghaziyyah dari Sumai, maula Abu Bakar bahwasanya dia mendengar 
Abu Shalih Dzakwan bercerita dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam bersabda, "Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari 
Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa." 


J j 


745. Dan telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Yunus bin Abdul A'la keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yahya 
bin Ayyub dari Umarah bin Ghaziyyah dari Sumai, maula Abu Bakar dari Abu Shalih dari Abu 
Hurairah Radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dalam sujudnya 
mengucapkan do'a, "Allahummaghfirli Dzanbi Kullahu Diqqahu Wajullahu Wa Awwalahu Wa 
Akhirahu Wa 'Alaniyatahu Wa Sirrahu (Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosaku, yang kecil 
maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, dan yang terang-terangan maupun yang 
sembunyi-sembunyi)." 



>> r k 




746. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim Zuhair berkata, 
telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu adh-Dhuha dari Masruq dari 
Aisyah dia berkata, "Dahulu Rasulullah memperbanyak dalam rukuk dan sujudnya membaca, 
' SUBHAANAKALLOOHUMMA ROBBANAA WABIHAMDIKALLOOHUMMAGH FIRLII, 
YATA"AWWALUL QUR"AANA (Mahasuci Engkau ya Allah, Rabb kami, dan dengan memujiMu, 
ya Allah, ampunilah aku, mentakwil al-Qur'an) 


iiSUJio i cilitLU 

IjJa jS\ j\ ,J6 


747. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, "Telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Muslim dari 
Masruq dari Aisyah dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sebelum 
meninggal memperbanyak membaca doa, 'SUBHAANAKA WABIHAMDIKA ASTAGHFIRUKA 
WA ATUUBU ILAIKA Mahasuci Engkau, dan dengan memujiMu, aku meminta ampun dan 
bertaubat kepadaMu 1 ." Aisyah berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, kalimat inikah yang 
aku melihatmu barusan membacanya? ' Beliau menjawab, 'Telah dijadikan suatu tanda 
untukku dalam umatku, apabila aku melihatnya niscaya aku mengucapkannya, 'Idza Ja'a 
Nashrullah wa al-Fath... hingga akhir surat'." 


9 ' 9 / > 9 \ 9 > 





748. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Mufadhdhal dari al-A'masy dari Muslim bin 
Shubaih dari Masruq dari Aisyah ra dia berkata, "Tidaklah aku melihat Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam sejak beliau diberi wahyu, 'Idza Ja'a Nashrullah wa al-Fath' 
melakukan shalat, melainkan beliau berdoa atau mengucapkan di dalamnya, 'SUBFIAANAKA 
ROBBII WABIHAMDIKA ALLOOHUMMAGH FIRLII Mahasuci Engkau wahai Rabbku dan dengan 
memujiMu, ya Allah, ampunilah aku'." 



^ ^ ^ ♦* ♦* 

^<4 /\ ja\ ji\5U4i 


749. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepadaku Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Dawud dari Amir dari Masruq dari 
Aisyah ra dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memperbanyak 
pertakataan, 'SUBHAANALLOOH WABIHAMDIHI ASTAGHFIRULLAH WA ATUUBU ILAIHI 
Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, saya memohon ampunan kepada Allah dan saya 
bertaubat kepadaNya'." Aisyah berkata, "Lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, saya 
melihatmu memperbanyak perkataan, 'Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, aku 
memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepadaNya'. Maka beliau menjawab, 
'Rabbku telah mengabarkan kepadaku bahwa aku akan melihat suatu tanda pada umatku, 
ketika aku melihatnya maka aku memperbanyak membaca, 'Mahasuci Allah dan dengan 
memujiNya, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya', maka sungguh 
aku telah melihatnya, yaitu (ketika pertolongan Allah datang dan pembukaanNya) yaitu 
pembukaan (fath) Makkah, dan dan kamu telah melihat manusia masuk ke dalam agama 
Allah secara berbondong-bondong, lalu bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan memohon 
ampunlah, sesungguhnya Dia Maha Pemberi taubat'." 






>T 


750. Dan telah menceritakan kepadaku Hasan bin Ali al-Hulwani dan Muhammad bin Rafi' 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Juraij dia berkata, "Aku pernah bertanya kepada Atha', 'Apa yang kamu baca 
ketika sedang rukuk? ' Dia menjawab, "Subhaanaka Wa Bihamdika La llaha lila Anta 
(Mahasuci Engkau dan dengan memujiMu, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain 
Engkau)." Lalu Ibnu Abi Mulaikah juga mengkabarkan kepadaku dari 'Aisyah, dia berkata, 
"Suatu malam aku pernah kehilangan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, dan aku mengira 
bahwa beliau pergi kepada beberapa isteri beliau yang lain, aku pun mencari-cari beliau, dan 
ketika kembali ternyata beliau sedang rukuk atau sujud dan membaca, "Subhaanaka Wa 



Bihamdika Laa llaaha lllaa Anta". Maka akupun berkata, "Ayah dan ibuku sebagai 
tebusanmu, sungguh aku berada pada satu perkara, sedangkan kamu berada pada perkara 
yang lain'." 


Sr x 's y '''s'' / // 


751. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abu Usamah telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Umar dari Muhammad bin 
Yahya bin Habban dari al-A'raj dari Abu Hurairah ra dari Aisyah ra dia berkata, "Aku 
kehilangan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada suatu malam dari kasur peraduanku, 
lalu aku mencarinya, lalu tanganku mendapatkan bagian luar kedua telapak kakinya dalam 
keadaan beliau berada di masjid. Kedua telapak kakinya tegak lurus, dan beliau berdoa, 'Ya 
Allah, aku berlindung dengan ridhaMu dari bahaya murkaMu, dan berlindung dengan 
ampunanMu dari bahaya hukumanMu, dan aku berlindung kepadaMu dar adzabMu, aku 
tidak bisa menghitung pujian atasMu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji atas 
diriMu'." 


^ l' A *: ^ ^^, '*•** '~'^j r " ~ a j 


752. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Bisyr al-’Abdi telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abi 'Arubah 
dari Qatadah dari Mutharrif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir bahwa Aisyah radhiyallahu'anhu 
memberitahukannya bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dahulu berdoa dalam 
rukuk dan sujudnya, "Mahasuci, Maha Qudus, Rabb malaikat dan ruh." Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Dawud 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Qatadah dia berkata, 
"Saya mendengar Mutharrif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir, Abu Dawud berkata, dan telah 
menceritakan kepadaku Hisyam dari Qatadah dari Mutharrif dari Aisyah radhiyallahu'anhu 
dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan hadits ini. 



Bab: Keutamaan sujud dan anjuran untuk melakukannya y^. J\ 


> *>* '> 


J j>5^Jic-5J3lS(S 


753. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami al-Walid 
bin Muslim dia berkata, "Saya mendengar al-Auza'i berkata, telah menceritakan kepadaku al- 
Walid bin Hisyam al-Mu'aithi telah menceritakan kepadaku Ma'dan bin Abi Thalhah al- 
Ya'mari dia berkata, "Aku bertemu Tsauban, maula Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu 
aku bertanya, 'Kabarkanlah kepadaku dengan suatu amal yang jika kukerjakan niscaya Allah 
akan memasukkanku ke dalam surga disebabkan amal tersebut, -atau dia berkata, aku 
berkata, 'Dengan amalan yang paling disukai Allah-, lalu dia diam, kemudian aku bertanya 
kepadanya, lalu dia diam kemudian dia bertanya kepadanya yang ketiga kalinya.' Dia 
menjawab, 'Aku telah menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam, maka dia menjawab, 'Hendaklah kamu memperbanyak sujud 
kepada Allah, karena tidaklah kamu bersujud kepada Allah dengan suatu sujud melainkan 
Allah akan mengangkatmu satu derajat dengannya, dan menghapuskan dosa darimu 
dengannya'." Ma'dan berkata, "Kemudian aku bertemu Abu ad-Darda', lalu aku bertanya 
kepadanya, maka dia menjawabku seperti sesuatu yang dikatakan Tsauban kepadaku." 


i y*lA\ (iLJiS ( JLc - \i JlSiita Jjt) C-ii 


754. Telah menceritakan kepada kami al-Hakam bin Musa Abu Shalih telah menceritakan 
kepada kami Hiql bin Ziyad dia berkata, "Saya mendengar al-Auza'i berkata, telah 
menceritakan kepadaku Yahya bin Abi Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Salamah 
telah menceritakan kepadaku Rabi'ah bin Ka'ab al-Aslami dia berkata, "Saya bermalam 
bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu aku membawakan air wudhunya dan air 
untuk hajatnya, maka beliau bersabda kepadaku, 'Mintalah kepadaku.' Maka aku berkata, 
'Aku meminta kepadamu agar aku menemanimu di surga -dia berkata, 'Atau dia selain itu'. 
Aku menjawab, 'Itulah yang dia katakan-maka beliau menjawab, 'Bantulah aku untuk 
mewujudkan keinginanmu dengan banyak melakukan sujud'." 



Bab: Anggota sujud dan larangan dari menahan rambut, pakaian dan mengikat rambut 

(^yi\ ^ i gA. ja C - ') 


j' cAajJLm ^C- ^->^\ jj' jl3_J^OOOoJy>-' j'^^jAjtLi 


755. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu ar-Rabi' az-Zahrani 
Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Abu ar-Rabi' berkata, telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Amru bin Dinar dari Thawus dari Ibnu 
Abbas dia berkata, "Nabi Shallallahu'alaihiwasallam diperintahkan untuk bersujud di atas 
tujuh (anggota badan), dan beliau dilarang untuk mengikat rambutnya dan melipat bajunya." 
Ini hadits Yahya, dan Abu ar-Rabi' berkata, "(Beliau diperintahkan bersujud) atas tujuh 
anggota badan, dan dilarang untuk mengumpulkan (dengan mengikat) rambut dan (melipat) 
bajunya bagian lengan, lutut, dua kaki, dan (rambut pada) kening." 


' \' » » «- » ,\'C\ [' \ '> \'X\' K* 1 -'** **•>*’'> \'X\' 

j ^ 's / ^ 

< 


756. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada 
kami Muhammad, yaitu Ibnu Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin 
Dinar dari Thawus dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda, 
"Aku diperintahkan untuk bersujud pada tujuh anggota badan, dan aku tidak melipat baju 
dan mengikat rambut." 


*♦ s j s '' j s ' 

4*1^1 \j ^li\ dudj jl jl^ J*&&\ 


757. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dari Ibnu Abbas, "Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam diperintahkan untuk sujud pada tujuh (anggota badan), dan 
dilarang untuk mengikat rambut dan melipat baju." 






^*_&J \ ^ j (Sj \ C-j^j j -Xii \ (3 \ j^L \ j ijfi^r \ j ^ -Xl) \ j 


758. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Thawus dari Thawus dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Aku diperintahkan untuk bersujud pada tujuh anggota 
badan: kening -dan beliau menunjuk dengan tangannya pada hidungnya-, kedua tangannya, 
dan kedua kakinya, serta ujung kedua kedua telapak kakinya. Dan kami tidak melipat baju 
dan tidak pula mengikat rambut." 




759. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir telah mengabarkan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Ibnu Juraij dari Abdullah bin Thawus dari 
Bapaknya dari Abdullah bin Abbas bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 
"Aku diperintahkan untuk bersujud pada tujuh (anggota badan), dan aku tidak mengikat 
rambut, dan tidak melipat baju pada kening, hidung, dua tangan, dua lutut, dan dua telapak 
kaki." 





760. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Bakr, yaitu Ibnu Mudhar dari Ibnu al-Had dari Muhammad bin Ibrahim dari Amir bin Sa'ad 
dari al-Abbas bin Abdul Muthalib bahwasanya dia mendengar Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila seorang hamba bersujud, maka tujuh anggota 
badan sujud bersamanya, yaitu ujung wajah, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua 
telapak kaki." 


/ ^ 0 ' - s' S 



S*&\3. 


f >? . > 


>. > 


761. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Sawwad al-Amiri telah mengabarkan kepada 
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bin al-Harits bahwa Bukair 
telah menceritakan kepadanya bahwa Kuraib, maula Ibnu Abbas telah menceritakan 
kepadanya dari Abdullah bin Abbas bahwa dia melihat Abdullah bin al-Harits shalat 
sedangkan kepalanya terikat dari belakangnya, maka dia berdiri, lalu mulai melepaskannya. 
Ketika dia berpaling, maka dia menghadap pada Ibnu Abbas seraya berkata, "Mengapa kamu 
memperlakukan kepalaku demikian?" Dia menjawab, "Aku mendengar Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam bersabda, 'Permisalan ini adalah sebagaimana permisalan orang 
yang shalat dalam keadaan tangannya terikat di tengkuk." 


Bab: Seimbang dalam sujud, meletakkan kedua tangan di atas tanah dan mengangkat 
kedua siku 


9 y 9 


762. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Waki' dari Syu'bah dari Qatadah dari Anas dia berkata, Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Luruslah dalam sujud, dan janganlah salah seorang di 
antara kalian menghamparkan kedua sikunya sebagaimana anjing menghampar." Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia berkata, -Lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakannya kepadaku Yahya bin Habib telah menceritakan 
kepada kami Khalid, yaitu Ibnu al-Harits dia berkata, telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dengan isnad ini. Dan dalam hadits Ibnu Ja'far, "Janganlah salah seorang dari kalian 
menghamparkan kedua sikunya sebagaimana anjing menghampar." 




763. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, telah mengabarkan 
kepada kami Ubaidullah bin lyad dari lyad dari al-Bara' dia berkata, Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila kalian sujud maka letakkanlah kedua telapak 
tanganmu dan angakatlah kedua sikumu." 



Bab: Himpunan sifat shalat, pembukaan, penutupan, dan rukuk 


^j£yz*4cj\^ 


764. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Bakar, dan dia adalah Ibnu Mudhar dari Ja'far bin Rabi'ah dari al-A'raj dari Abdullah bin Malik 
bin Buhainah "Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam apabila shalat (lalu sujud) maka 
beliau membuka antara kedua tangannya hingga tampak putihnya ketiaknya." Telah 
menceritakan kepada kami Amru bin Sawwad telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin 
Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bin al-Harits dan al-Laits bin Sa'd keduanya 
meriwayatkan dari Ja'far bin Rabi'ah dengan isnad ini. Dan dalam riwayat Amru bin al-Harits, 
"Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila bersujud, niscaya beliau menjauhkan 
sikutnya dari sisinya dalam sujudnya hingga terlihat putihnya ketiaknya." Dan dalam riwayat 
al-Laits, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dahulu apabila bersujud niscaya beliau 
membuka kedua tangannya dari ketiaknya hingga sungguh saya melihat putihnya ketiaknya." 






765. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Ibnu Abi Umar semuanya 
meriwayatkan dari Sufyan berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin 
Uyainah dari Ubaidullah bin Abdullah bin al-Ashamm dari Pamannya, Yazid bin al-Ashamm 
dari Maimunah dia berkata, "Dahulu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam apabila sujud, lalu 
seekor anak kambing bermaksud lewat (di bawah) antara dua tangannya niscaya ia bisa 
lewat." 







766. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah mengabarkan 
kepada kami Marwan bin Muawiyah al-Fazari dia berkata, telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah bin Abdullah bin al-Ashamm dari Yazid bin al-Ashamm bahwasanya dia telah 
mengabarkan kepadanya dari Maimunah binti alharits, istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam 
dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila bersujud, maka beliau 
menjauhkan kedua tangannya, maksudnya merenggangkan tangan hingga terlihatlah 
putihnya kedua ketiaknya dari belakang. Dan apabila beliau duduk maka beliau tenang 
dengan bertumpu pada pahanya yang sebelah kanan." 





767. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, Amru an-Naqid, Zuhair bin 
Harb, dan lshaq bin Ibrahim dan lafazh tersebut milik Amru, lshaq berkata, telah 
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada 
kami Waki' telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Burqan dari Yazid bin al-Ashamm dari 
Maimunah binti al-Harits dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila 
bersujud maka beliau menjauhkan (kedua tangannya) hingga orang yang di belakangnya 
melihat putihnya ketiaknya." Waki' berkata, "Putih keduanya." 




o 



768. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Abu Khalid, yaitu al-Ahmar dari Husain al-Mu'allim dia berkata, -- 
Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 
lafazh tersebut miliknya, dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah 
menceritakan kepada kami Husain al-Mu'allim dari Budail bin Maisarah dari Abu al-Jauza' 
dari Aisyah radhiyallahu'anha dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
membuka shalat dengan takbir dan membaca, 'Al-Hamdulillah Rabb al-Alamin'. Dan beliau 
apabila rukuk niscaya tidak mengangkat kepalanya dan tidak menundukkannya, akan tetapi 
melakukan antara kedua hal tersebut. Dan beliau apabila mengangkat kepalanya dari rukuk, 
niscaya tidak bersujud hingga beliau lurus berdiri, dan beliau apabila mengangkat kepalanya 
dari sujud niscaya tidak akan sujud kembali hingga lurus duduk, dan beliau membaca 
tahiyyat pada setiap dua raka'at. Beliau menghamparkan kaki kirinya dan memasang tegak 
lurus kakinya yang kanan. Dan beliau melarang duduknya setan, dan beliau melarang 
seorang laki-laki menghamparkan kedua siku kakinya sebagaimana binatang buas 
menghampar. Dan beliau menutup shalat dengan salam." Dan dalam riwayat Ibnu Numair 
dari Abu Khalid, "Dan beliau melarang duduk seperti duduknya setan." 


Bab: Sutrah dalam shalat J\^m) 


■ * * s * 


cilii * \ j J 5^® Cr® t* J 


769. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id serta Abu 
Bakar bin Abi Syaibah berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang 
yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dari Simak dari Musa 
bin Thalhah dari Bapaknya dia berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 
"Apabila salah seorang dari kalian telah meletakkan di hadapannya seperti kayu yang 
diletakkan di belakang punggung unta, hendaklah dia shalat, dan janganlah dia 
memperhatikan orang yang lewat di belakang sutrah tersebut." 




770. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan lshaq 
bin Ibrahim berkata lshaq, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Numair 
berkata, telah menceritakan kepada kami Umar bin Ubaid ath-Thanafisi dari Simak bin Harb 
dari Musa bin Thalhah dari Bapaknya dia berkata, "Kami pernah shalat, sedangkan hewan 
ternak melewati di depan kami, lalu kami menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah 



Shallallahu'alaihiwasallam, maka beliau bersabda, 'Kalaulah sudah ada benda seperti seperti 
kayu yang ada di punggung unta dan diletakkan di depan salah seorang dari kalian, maka 
sesuatu yang lewat di hadapan mereka tidak akan membahayakan (membatalkan 
shalatnya)." Ibnu Numair berkata, "Maka orang yang lewat di hadapannya tidak akan 
membahayakannya." 





771. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Yazid telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Abi Ayyub dari Abu al-Aswad 
dari Urwah dari Aisyah ra bahwasanya dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
pernah ditanya mengenai sutrah (pembatas) seseorang yang sedang shalat. Maka beliau 
menjawab, 'la ialah semisal kayu yang diletakkan di punggung hewan tunggangan'." 



772. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah mengabarkan kepada kami Haiwah dari 
Abu al-Aswad Muhammad bin Abdurrahman dari Urwah dari Aisyah ra "Bahwa Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam ditanya pada saat perang Tabuk tentang sutrah orang yang shalat, 
maka beliau menjawab, 'la bisa berbentuk seperti kayu yang diletakkan di punggung hewan 
tunggangan'." 




i \^H\ 


773. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair dan lafazh tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami 
Bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar "Bahwa 
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam dahulu apabila keluar pada hari raya, maka beliau 
memerintahkan (pembantunya) membawa tombak, lalu diletakkan di hadapan beliau, lalu 
beliau shalat menghadap kepadanya, sedangkan orang-orang shalat di belakangnya. Beliau 
melakukan hal terse but dalam sebuah perjalanan, dari sana para pemimpin menjadikan 
tombak sebagai acuan." 




\> 

u 'o* 




<O^J\ ^jjb J 4ii \ _Xl^£- (Jli <*U3ji 


774. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada 
kami Ubaidullah dari Nafi 1 dari Ibnu Umar "Bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dahulu 
menancapkan." Dan Abu Bakar berkata, "Beliau menancapkan tongkat lancip dan shalat 
menghadapnya." Dan Ibnu Abi Syaibah menambahkan, "Ubaidullah berkata, 'Tongkat 
tersebut adalah tombak'." 






775. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami 
Mu'tamir bin Sulaiman dari Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar "Bahwa Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam dahulu menjadikan unta kendaraannya sebagai penghalang 
(sutrah), dan beliau shalat menghadapnya." 


^ / 


776. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid al-Ahmar dari Ubaidullah dari Nafi' dari 
Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam shalat menghadap unta kendaraannya 
(sebagai sutrah)." Ibnu Numair berkata, "Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat menghadap 
unta." 


.53^ j J 3 

t 



J 


-j^ 


777 . Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb 
semuanya meriwayatkan dari Waki' berkata Zuhair, telah menceritakan kepada kami Waki' 
telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami 'Aun bin Abi 
Juhaifah dari Bapaknya dia berkata, "Saya mendatangi Nabi shallallahu'alaihiwasallam di 
Makkah, ketika itu beliau berada di Abthah, dalam jubah merah terbuat dari kulit. 
Sekonyong-konyong Bilal datang membawakan air wudhu untuk beliau. Dari sisa air itu ada 
orang yang mendapatkannya dan ada pula yang hanya mendapat percikannya saja. 
Kemudian Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, keluar memakai pakaian merah. Seolah-olah aku 
masih melihat (bagaimana) putihnya betis Nabi." Perawi berkata, "Lalu Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, wudhu, dan Bilal adzan. Aku mengikuti gerak-gerik mulut Bilal berseru ke 
kanan dan ke kiri mengucapkan, 'Hayya 'alash shalah, hayya 'alal falah.' Kemudian, Bilal 
menancapkan sebuah tongkat berujung besi, lalu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, maju ke 
depan mengimami shalat qasar Zhuhur dua rakaat. (Ketika Nabi sedang shalat), keledai dan 
anjing digiring lewat di depan beliau (di balik tongkat itu), tetapi ia tidak dicegah (oleh Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam), kemudian shalat Ashar dua rakaat, kemudian tetap shalat dua 
rakaat hingga (tiba) kembali di Madinah'." 


* X * X ♦* 


778. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Bahz telah menceritakan kepada kami Umar bin Abi Zaidah telah menceritakan kepada kami 
'Aun bin Abi Juhaifah bahwa bapaknya melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam 
memakai jubah merah dari kulit, dan aku melihat Bilal mengeluarkan air wudhu, lalu aku 
melihat orang-orang bersegera mendatangi air wudhu itu (berebutan). Maka barangsiapa 
mendapatkan sedikit darinya maka dia mengusap dengannya, dan barangsiapa yang tidak 
mendapatkannya maka dia mengambil air tersebut dari basahan tangan temannya. 
Kemudian aku melihat Bilal mengeluarkan tombak, lalu menancapkannya. Dan Rasulullah 



Shallalla hu'alaihiwasallam memakai mantel merah yang lengannya dilipat, lalu beliau shalat 
mengimami orang-orang menghadap tombak tersebut dua rakaat. Dan aku melihat orang- 
orang dan hewan ternak berjalan di depan tombak." Telah menceritakan kepadaku lshaq bin 
Manshur dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin 
'Aun telah mengabarkan kepada kami Abu Umais dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- 
- dan telah menceritakan kepadaku al-Qasim bin Zakariya' telah menceritakan kepada kami 
Husain bin Ali dari Zaidah dia berkata, telah menceritakan kepada kami Malik bin Mighwal 
keduanya meriwayatkan dari 'Aun bin Abi Juhaifah dari Bapaknya dari Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam dengan semisal hadits Sufyan. Dan Umar bin Abi Zaidah 
menambahkan, "Sebagian mereka atas sebagian yang lain." Dan dalam Hadits Malik bin 
Mighwal, "Ketika beliau berada pada terik siang, maka Bilal keluar lalu melakukan adzan 
untuk shalat." 


s 


779. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar berkata Ibnu al-Mutsanna, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam dia berkata, "Saya mendengar Abu 
Juhaifah berkata, 'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada terik siang hari keluar ke 
Badha', lalu dia berwudhu, lalu shalat Zhuhur dua rakaat dan Ashar dua rakaat di hadapan 
tombak." Syu'bah berkata, Aun menambahkan di dalamnya dari bapaknya. Abu Juhaifah, 
"Orang wanita dan keledai berjalan di belakang tombak tersebut." Dan telah menceritakan 
kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Hatim keduanya berkata, telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Mahdi telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan dua isnad, 
keduanya semisalnya, dan dia menambahkan dalam hadits al-Hakam, "Lalu orang-orang 
mulai mengambil air sisa wudhunya." 


^ ji i-i j* 3ls 


780. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di 
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas dia berkata. 



"Aku pernah datang kepada Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, dengan mengendarai 
keledai betina, ketika itu aku hampir baligh. Waktu itu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam 
sedang mengimami shalat orang banyak di Mina. Lalu aku lewat di muka shaf, lalu aku turun, 
lalu aku mengirim pergi keledai betina tersebut untuk merumput. Kemudian aku masuk ke 
dalam shaf; ternyata tidak ada seorang pun yang menegurku atas tindakanku yang demikian 
itu." 




781. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan 
kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bahwa Abdullah bin Abbas telah mengabarkan 
kepadanya "Bahwa dia bepergian di atas keledai, dan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
berdiri shalat di Mina dalam haji Wada' mengimami orang-orang." Perawi berkata, "Lalu 
keledai tersebut berjalan di hadapan sebagian shaf, kemudian dia turun darinya, lalu masuk 
shaf bersama orang-orang." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Amru an- 
Naqid serta lshaq bin Ibrahim dari Ibnu Uyainah dari az-Zuhri dengan isnad ini, dia berkata, 
"Dan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat di Arafah." Telah menceritakan kepada kami 
lshaq bin Ibrahim dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dengan isnad ini dan dia 
tidak menyebutkan Mina di dalamnya dan tidak pula Arafah. Dan dia berkata dalam haji 
Wada' atau hari Fath Makkah. 


Bab: Melarang orang yang melintas di depan orang yang sedang shalat 


JoA>- 





782. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di 
hadapan Malik dari Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Abi Sa'id dari Abu Sa'id al-Khudri 
bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian 
shalat, maka janganlah dia membiarkan seseorang lewat di hadapannya, dan hendaklah dia 
menghalanginya semampunya. Jika dia menolak maka hendaklah dia memeranginya, karena 
dia adalah setan." 




783. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Sulaiman bin al-Mughirah telah menceritakan kepada kami Ibnu Hilal, yaitu Humaid dia 
berkata, "Ketika aku dan temanku menghafal sebuah hadits, tiba-tiba Abu Shalih as-Samman 
berkata, 'Aku akan menceritakan kepadamu sesuatu yang aku dengar dari Abu Sa'id dan aku 
lihat sebagian darinya.' Dia berkata lagi, 'Ketika aku bersama Abu Sa'id shalat pada hari 
Jum'at menghadap sesuatu yang menjadi sutrah dari manusia, tiba-tiba seorang laki-laki 
muda dari bani Abi Mu'aith datang bermaksud untuk lewat di depannya, lalu dia mendorong 
dadanya, lalu dia melihat (sekeliling), namun dia tidak mendapatkan jalan keluar melainkan 
lewat di hadapan Abu Sa'id, lalu dia kembali mendorong dadanya lebih keras daripada 
dorongan yang pertama, lalu dia diam berdiri, lalu dia mendapatkan jalan dari Abu Sa'id 
kemudian masuk mendesak orang-orang, lalu dia keluar, lalu mengunjungi Marwan, lalu 
mengadu kepadanya tentang sesuatu yang dia dapati." Perawi berkata, "Dan Abu Sa'id 
mengunjungi Marwan, maka Marwan berkata kepadanya, 'Ada apa denganmu, dan 
keponakanmu datang mengadukanmu? ' Maka Abu Sa'id berkata, 'Aku mendengar 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Apabila salah seorang dari kalian shalat 
menghadap suatu sutrah dari manusia, lalu ada seseorang yang bermaksud lewat di 
depannya, maka hendaklah dia mendorong dadanya, jika dia menolak, hendaklah dia 
memeranginya karena dia adalah setan'." 






4^1a-> 3^3 J \ J J 5| 


784. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Muhammad bin Rafi' keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ismail bin Abi Fudaik dari adh- 
Dhahhak bin Utsman dari Shadaqah bin Yasar dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian shalat, maka 
janganlah dia membiarkan seseorang lewat di hadapannya. Jika dia menolak, maka 
hendaklah dia memeranginya, karena qarin bersamanya." Dan telah menceritakan kepada 
kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar al-Hanafi telah 
menceritakan kepada kami adh-Dhahhak bin Utsman telah menceritakan kepada kami 
Shadaqah bin Yasar dia berkata, "Saya mendengar Ibnu Umar berkata, " Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam bersabda dengan semisalnya." 





785. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di 
hadapan Malik dari Abu an-Nadhar dari Busr bin Sa'id bahwa Zaid bin Khalid al-Juhani 
mengutusnya kepada Abu Juhaim untuk menanyakan kepadanya apa yang dia dengar dari 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tentang lewat di hadapan orang yang sedang shalat. 
Abu Juhaim berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Kalau orang yang 
lewat di hadapan orang yang sedang shalat mengetahui dosa yang ditanggungnya, niscaya 
dia akan berhenti empat puluh, adalah lebih baik baginya daripada melewati orang yang 
sedang shalat." Abu an-Nadhar berkata, "Saya tidak tahu dia berkata empat puluh hari atau 
bulan atau tahun." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Hasyim bin Hayyan al- 
'Abdi telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Salim Abi an-Nadhar dari Busr 
bin Sa'id bahwa Zaid bin Khalid al-Juhani mengirimkan utusan kepada Abu Juhaim al-Anshar 
sesuatu yang aku dengar dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam yang beliau katakan, lalu dia 
menyebutkan semakna dengan hadits Malik. 


Bab: Mendekatnya orang yang shalat kepada sutrah (S jia) 





786. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim ad-Dauraqi telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abi Hazim telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Sahal bin Sa'd as- 
Sa'idi dia berkata, "Jarak antara tempat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melaksanakan 
shalat dengan dinding ialah selebar jalan lewatnya kambing". 


sil ’y^l\ 


787. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin al-Mutsanna 
dan lafazh tersebut milik Ibnu al-Mutsanna. Ishaq berkata, telah mengabarkan kepada kami, 
sedangkan Ibnu al-Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin 
Mas'adah dari Yazid, yaitu Ibnu Abi Ubaid dari Salamah, dan dia adalah Ibnu al-Akwa' "Dia 
memilih lokasi khusus tempat mushaf yang ia pergunakan untuk bertasbih (maksudnya 
shalat sunnah). Dan dia menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memilih 
tempat tersebut. Jarak antara minbar dan kiblat sekitar jalan lewatnya kambing." 


svf' 3 vs ^ 3 vs vs£ d 

H^\ <sy^4. y* ^4J\ L$\'j 


788. Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Makki, berkata Yazid, telah mengabarkan kepada kami, dia berkata, "Dahulu 
Salamah memilih shalat di sisi menara yang di sisi mushaf (Utsman), lalu aku katakan 
kepadanya, 'Wahai Abu Muslim, aku melihatmu memilih shalat di sisi menara ini.' Dia 
menjawab, 'Aku melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam memilih shalat di sisinya'." 


Bab: Kadar yang bisa menjadi sutrah 

ISsi Jv&z. 



4ji\ J_^ijCJL]u^-\^\Ij jlS >^S/\ <_. '.\i--=pJ\ i-^-^J\^^JJuS/\<w.J-^-=^J\ jULa 

i-r*V ^ ^ i-r.% 5 . ✓ sji~ i *(> *i ^ tl.* \\> s ' * K*' '\' '\\i-' + • > U'* "J 1 x »\ -* 

-X-aj»v« Lo_v>- jv 3 jLa-*L*« 

JV| 5i\ a 1^ ( ^<£JL^3VsSLli^^ 


789. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Ismail Ibnu Ulayyah dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain- dan telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim 
dari Yunus dari Humaid bin Hilal dari Abdullah bin ash-Shamit dari Abu Dzarr dia berkata, 
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian hendak 
shalat, sebaiknya kamu membuat sutrah (penghalang) di hadapannya yang berbentuk 
seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, apabila di hadapannya tidak ada 
sutrah seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, maka shalatnya akan terputus 
oleh keledai, wanita, dan anjing hitam.' Aku bertanya, 'Wahai Abu Dzarr, apa perbedaan 
anjing hitam dari anjing merah dan kuning? Dia menjawab, 'Aku pernah pula menanyakan 
hal itu kepada Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam sebagaimana kamu menanyakannya 
kepadaku, maka jawab beliau, 'Anjing hitam itu setan'." Telah menceritakan kepada kami 
Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin al-Mughirah dia berkata, - 
-Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al- 
Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, -Lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah 
mengabarkan kepada kami Wahb bin Jarir telah menceritakan kepada kami Bapakku dia 
berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq juga 
telah mengabarkan kepada kami al-Mu'tamar bin Sulaiman dia berkata, "Saya mendengar 
Salm bin Abi adz-Dzayyal dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah 
menceritakan kepadaku Yusuf bin Hammad al-Ma'ni telah menceritakan kepada kami Ziyad 
al-Bakkai dari 'Ashim al-Ahwal masing-masing meriwayatkan dari Humaid bin Hilal dengan 
isnad Yunus sebagaimana haditsnya. 





790. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami al-Makhzumi telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid, dan dia adalah Ibnu Ziyad 
telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Abdullah bin al-'Ashamm telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin al-'Ashamm dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu dia 
berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Yang memutuskan shalat ialah 
wanita, keledai, dan anjing. Untuk menjaga shalatmu (dengan meletakkan sutrah berupa) 
seperti kayu yang diletakkan diatas punggung unta." 


Bab: Berbaring melintang di hadapan orang yang sedang shalat 


^ **/ ^ 


791. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid serta 
Zuhair bin Harb mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari 
az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam dahulu shalat pada 
sebagian malam, sedangkan aku tidur melintang di antara beliau dengan kiblat seperti 
jenazah melintang." 





792. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Waki' dari Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Dahulu Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam melakukan shalatnya pada sebagian malam seluruhnya, 
sedangkan aku (tidur) melintang antara beliau dan kiblat. Apabila beliau berkehendak untuk 
shalat witir maka beliau membangunkanku, lalu aku pun berwitir." 


si J^i\ j s1>d\ 3Vi ^J\i 3Vs 


793. Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bakar bin Hafsh 
dari Urwah bin az-Zubair dia berkata, Aisyah radhiyallahu'anhu berkata, "Apa yang 
memutuskan shalat?" Perawi berkata, "Kami menjawab, "Wanita dan keledai!" Kata Aisyah, 
"Apa wanita itu adalah hewan melata yang jelek?. Sungguh aku melihat diriku sendiri 



(sering) tidur melintang seperti jenazah di hadapan Rasulluah Shallallahu'alaihiwasallam, 
ketika beliau sedang shalat." 




414- j 


'>s, 


794. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Abu Sa'id al-Asyajj keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats berkata, dan telah 
memberitakan kepada kami Umar bin Hafs bin Ghiyats dan lafazh tersebut adalah miliknya. 
Telah menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami al-A'masy telah 
menceritakan kepadaku Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah ra --Lewat jalur periwayatan lain— 
. Al-A'masy berkata, dan telah menceritakan kepadaku Muslim dari Masruq dari Aisyah 
Radhiyallahu'anhu, "Dan disebutkan di sisinya sesuatu yang memutuskan shalat adalah 
anjing, keledai, dan wanita. Maka Aisyah berkata, "Sungguh kalian telah menyerupakan kami 
dengan keledai dan anjing. Demi Allah, sungguh aku telah melihat Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam melakukan shalat, sedangkan aku tidur terlentang di atas kasur di 
antara beliau dan kiblat, lalu tampaklah suatu keperluan bagiku (untuk menyingkir), lalu aku 
tidak bersedia untuk duduk (karena malas) sehingga Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
tersakiti, lalu aku menyingkir dari sisi kedua kaki beliau." 




795. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah radhiyallahu'anhu dia berkata, 
"Kalian menganalogikan kami dengan anjing dan keledai. Seingatku aku pernah tidur 
terlentang di atas kasur, lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam datang, lalu mengambil 
tempat di tengah kasur, lalu shalat, lalu aku tidak suka untuk menghalanginya, maka aku 
beranjak pergi dari hadapan kedua kaki kasur, hingga aku pergi dari selimutku." 



£**Usl <j£\jcl lsU^L4fli\i\ 


796. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di 
hadapan Malik dari Abu an-Nadhar dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Aisyah ra dia 
berkata, "Aku biasa tidur di hadapan Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, sedangkan kedua 
kakiku berada di arah kiblat beliau. Apabila beliau sujud maka beliau meraba (dengan ujung 
jarinya) kakiku lalu aku menarik kedua kakiku. Apabila beliau berdiri, aku menjulurkan kedua 
kakiku kembali." Dia berkata lagi, "Ketika itu rumah tersebut tidak ada lampu." 


V ** 


797. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Khalid bin Abdullah dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Abbad bin al- 
'Awwam semuanya meriwayatkan dari asy-Syaibani dari Abdullah bin Syaddad bin al-Had dia 
berkata, telah menceritakan kepadaku Maimunah, istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dia 
berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam sedang shalat, aku biasa berada di 
bagian kaki beliau, padahal aku sedang haid. Apabila beliau sujud, bajunya seringkali 
mengenaiku." 







798. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb Zuhair 
berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Thalhah 
bin Yahya dari Ubaidullah bin Abdullah dia berkata, "Saya mendengarnya dari Aisyah 
radhiyallahu'anhu, dia berkata, "Dahulu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat pada sebagian 
malam, sedangkan aku berada di sampingnya dalam keadaan haid, aku sedang memakai 
baju wool dan beliau terkena sebagian kainnya di sampingnya." 



Bab: Shalat dengan mengenakan satu kain dan cara mengenakannya ( 


5! j, 1 ly£- Cj^ ^ U-* {j* \ {J*** 





799. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di 
hadapan Malik, dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah 
radhiyallahu'anhu bahwa seorang penanya bertanya kepada Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam tentang shalat dengan mengenakan satu kain. Maka beliau 
bersabda, "Bukankah setiap kalian memiliki dua kain?" Telah menceritakan kepadaku 
Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Yunus dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan 
kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits dan telah menceritakan kepadaku Bapakku dari 
Kakekku dia berkata, telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid keduanya meriwayatkan 
dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin al-Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah 
Radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam hadits semisalnya. 


X>- \ j Jj b J&-\ 1 3 ^ pJul j aL\sS<&>\ j^> J4- j iS^ (J ^ 



9 A £ -A*» / . // 


800. Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb Amru berkata, telah 
menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari Abu 
Hurairah radhiyallahu'anhu dia berkata, "Seorang laki-laki memanggil Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam seraya berkata, "Bukankah salah seorang dari kami (boleh) shalat 
dengan memakai satu kain?" Beliau menjawab, "Bukankah masing-masing kalian bisa 
mendapatkan dua baju?" 


^ / ^ **/ ^ 

ji^aj <jA 



801. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid serta 
Zuhair bin Harb semuanya meriwayatkan dari Ibnu Uyainah Zuhair berkata, telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah 
radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Janganlah salah 
seorang dari kalian shalat memakai satu kain, tanpa mengenakan suatu kain pun di atas 
pundaknya." 




802. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya bahwa Umar bin Abi Salamah telah 
mengabarkan kepadanya, dia berkata, "Pernah kulihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
shalat dengan memakai satu kain dengan berbalut dengannya di rumah Ummu Salamah 
dalam keadaan meletakkan kedua ujungnya pada kedua pundaknya." Telah 
menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dari Waki' 
dia berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dengan isnad ini, hanya saja 
dia mengatakan, "Mutawasysyih (berbalut) bukan musytamil (berbalut)." 


' t ' z s S * i i ^ » <- . » '> *>\c' \i'' ? t 

JV3 J, \ {jl J-Lc- I o ^ A-> j ^ J I 







803. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Umar bin Abi Salamah dia 
berkata, "Saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat di rumah Ummu Salamah 
dengan mengenakan baju yang antara ujungnya disilangkan." 




804. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Isa bin Hammad keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami al-Laits dari Yahya bin Sa'id dari Abu Umamah bin 
Sahi bin Hunaif dari Umar bin Abi Salamah dia berkata, "Saya melihat Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan memakai satu kain dengan cara diselimuti lagi yang 
antara kedua ujungnya disilangkan." Isa bin Hammad menambahkan dalam riwayatnya, 
"Pada atas pundaknya." 



^ a Vli^\l^VI^6VaL^c r ^^51\j^VSil^ c ^^^ii^VS&S^^^3V»5 > VaL^VS5l^. 

_^jJ^cJXs3l5 Jy^^\ooJ^ 


805. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata, 
"Saya melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan memakai satu kain dengan cara 
dibalutkan." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata, -- 
Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al- 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan semuanya dengan 
isnad ini, dan dalam hadits Ibnu Numair dia berkata, "Saya mengunjungi Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam." 







9 / 


806. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bahwa Abu az-Zubair al-Makki telah 
menceritakan kepadanya bahwasanya dia melihat Jabir bin Abdullah shalat dengan 
mengenakan satu kain dengan cara dibalutkan, dan di sampingnya ada bajunya." Jabir 
berkata, "Dia melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melakukan hal tersebut." 


y ' ''j,-/ j •*/ 


807. Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan lshaq bin Ibrahim dan lafazh tersebut 
milik Amru, dia berkata, telah menceritakan kepadaku Isa bin Yunus telah menceritakan 
kepada kami al-A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id al- 
Khudri bahwasanya dia mengunjungi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Dia berkata lagi, "Lalu 



aku melihatnya shalat di atas tikar yang beliau pergunakan untuk sujud." Dia berkata lagi, 
"Dan aku melihatnya shalat dengan memakai baju satu yang dibalutkan padanya." Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata, 
telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dia berkata --Lewat jalur periwayatan lain— 
dan telah menceritakannya kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ali 
bin Mushir keduanya meriwayatkan dari al-A'masy dengan isnad ini. Dan dalam riwayat Abu 
Kuraib, "Dalam keadaan beliau meletakkan ujungnya pada pundaknya." Dan dalam riwayat 
Abu Bakar dan Suwaid, "Dengan dibalutkan padanya." 



6. KITAB: MASJID DAN TEMPAT-TEMPAT SHALAT 


Bab: Bab (c-jL») 




808. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil al-Jahdari telah menceritakan kepada kami 
Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami al-A'masy dia berkata, -Lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu 
Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy 
dari Ibrahim at-Taimi dari Bapaknya dari Abu Dzarr dia berkata, "Saya berkata, 'Wahai 
Rasulullah, masjid apa yang didirikan di bumi pertama kali? ' Beliau menjawab, 'Masjid al- 
Haram.' Aku bertanya lagi, 'Kemudian apa lagi? ' Beliau menjawab, 'Masjid al-Aqsha.' Aku 
bertanya, 'Berapa jarak (waktu pembangunan) antara keduanya? ' Beliau menjawab, 'Empat 
puluh tahun. Dan di mana pun kamu mendapatkan waktu shalat maka shalatlah, dan ia 
adalah masjid (untukmu).' Dan dalam hadits Abu Kami, 'Kemudian di mana pun kamu 
mendapatkan (waktu) shalat, shalatlah padanya karena ia adalah masjid (untukmu) '." 











809. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr as-Sa'di telah mengabarkan kepada kami Ali 
bin Mushir telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari Ibrahim bin Yazid at-Taimi dia 
berkata, "Saya membaca Al Quran di hadapan bapakku di pelataran masjid. Apabila aku 
membaca as-Sajdah, maka dia bersujud, lalu aku bertanya kepadanya, 'Wahai bapakku, 
apakah kamu sujud di jalan? ' Dia menjawab, 'Aku mendengar Abu Dzarr berkata, 'Aku 
bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tentang pertama kali masjid yang di 
bangun di muka bumi? ' Beliau menjawab, 'Masjid al-Haram.' Aku bertanya lagi, 'Kemudian 
masjid apa? ' Beliau menjawab, 'Masjid al-Aqsha.' Aku bertanya, 'Berapa jarak (waktu 
pembuatan) antara keduanya? ' Beliau menjawab, 'Empat puluh tahun, kemudian semua 


bumi bagimu adalah masjid, maka di mana pun waktu shalat mendapatimu, maka 
shalatlah'." 


3*0^ Ci ^ J J S j-^ J <3^ 


810. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Sayyar dari Yazid al-Faqir dari Jabir bin Abdullah al-Anshari dia berkata, 
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Aku diberikan lima perkara yang mana 
belum pernah diberikan kepada seorang pun sebelumku. Pertama, Dahulu setiap nabi diutus 
kepada kaumnya secara khusus, sedangkan aku diutus kepada setiap bangsa merah dan 
hitam. Kedua, ghanimah dihalalkan untukku, namun tidak dihalalkan untuk seorang pun 
sebelumku. Ketiga, dan bumi itu dijadikan untukku dalam keadaan suci dan mensucikan dan 
(sebagai) masjid juga, maka siapa pun laki-laki yang mana waktu shalat mendapatinya maka 
dia bisa shalat di mana pun dia berada. Keempat, aku ditolong dengan rasa takut (yang 
merasuk pada musuh di hadapanku) sejauh jarak perjalanan satu bulan. Kelima, aku diberi 
syafaat'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Sayyar telah menceritakan kepada 
kami Yazid al-Faqir telah mengabarkan kepada kami Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, lalu dia menyebutkan hadits semisalnya. 


j 3 ^* 3 ^® 


811. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Fudhail dari Abu Malik al-Asyja'i dari Rib'i dari Hudzaifah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Kami diberi keutamaan atas manusia 
lainnya dengan tiga hal: pertama, Shaf kami dijadikan sebagaimana shaf para malaikat. 
Kedua, bumi dijadikan untuk kami semuanya sebagai masjid. Ketiga, dan debunya dijadikan 
suci untuk kami apabila kami tidak mendapatkan air.' Dan beliau menyebutkan karakter 
lainnya." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala telah 



mengabarkan kepada kami Ibnu Abi Zaidah dari Sa'd bin Thariq telah menceritakan 
kepadaku Rib'i bin Hirasy dari Hudzaifah dia berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam 
bersabda semisalnya. 



> * ^ 


5 c-L-jIj 


812. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ali 
bin Hujr mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail, dan dia adalah Ibnu Ja'far 
dari al-'Ala' dari Bapaknya dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam 
telah bersabda, "Aku diberi keutamaan atas para nabi dengan enam perkara: pertama, aku 
diberi Jawami' al-Kalim. Kedua, aku ditolong dengan rasa takut (yang dihunjamkan di dada- 
dada musuhku). Ketiga, ghanimah dihalalkan untukku. Keempat, bumi dijadikan suci untukku 
dan juga sebagai masjid. Kelima, aku diutus kepada seluruh makhluk. Keenam, para nabi 
ditutup dengan kerasulanku." 




*i]\ 




813. Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah keduanya berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab 
dari Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah ra dia berkata, Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Aku diutus dengan membawa Jawami' al-Kalim dan 
aku ditolong dengan perasaan takut (yang dihunjamkan di dada-dada musuhku), dan ketika 
aku tidur aku diberi kunci-kunci gudang penyimpanan bumi, lalu diletakkan di hadapanku." 
Abu Hurairah berkata, "Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pergi, dan kamu berusaha 
mengeluarkan sesuatu yang ada di dalamnya." Dan telah menceritakan kepada kami Hajib 
bin al-Walid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb dari az-Zubaidi dari az- 
Zuhri telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin al-Musayyab dan Abu Salamah bin 



Abdurrahman bahwa Abu Hurairah ra berkata, "Saya mendengar Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam bersabda semisal hadits Yunus. Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata, telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dari Ibnu al- 
Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam dengan hadits semisalnya. 


^ vf; isi 


814. Dan telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb dari Amru bin al-Harits dari Abu Yunus, maula Abu Hurairah radhiyallahu'anhu 
bahwasanya dia telah menceritakan kepadanya dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, "Aku ditolong dengan rasa 
takut (yang dihunjamkan) di dada musuh-musuhku, aku diberi Jawami' al-Kalim, ketika aku 
tidur maka aku diberi kunci-kunci gudang penyimpanan bumi, lalu diletakkan di kedua 
tanganku." 




815. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata, 'Ini adalah sesuatu yang telah diceritakan kepada kami Abu Hurairah 
radhiyallahu'anhu dari Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, lalu dia menyebutkan beberapa 
hadits, di antaranya, "Dan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Aku ditolong 
dengan rasa takut (yang dihunjamkan di dada-dada musuhku), dan aku diberi Jawami' al- 
Kalim'." 


Bab: Membangun masjid nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 





J^^Ui) Jj-i'jO^^ jlStlj _?r! \(J \ frlxaj^2i\^5>-4J_^>- jl^oJl^o^Li J<*i3j ^4 jH>\jas\>-\j 

*v ^ x •* / ^ 

_^j ^&j. ^usi jsjfa>&$\?'j Jfa&s&jfift&ji'j) 

s y-\^yjL&\'J<L\ h y^\^4v^H&ffh 


816. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Syaiban bin Farrukh keduanya 
meriwayatkan dari Abdul Warits berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami Abdul 
Warits bin Sa'id dari Abu at-Tayyah adh-Dhuba'i telah menceritakan kepada kami Anas bin 
Malik "Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam tiba di dataran tinggi Madinah pada 
perkampungan Bani 'Amr bin 'Auf. Beliau tinggal di sana empat belas malam. Kemudian 
beliau mengirim utusan kepada pemimpin-pemimpin Bani Najjar, maka mereka datang 
dengan menyandang pedang." Kata Anas, "Seolah-olah aku melihat Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam di atas kendaraannya sedangkan Abu Bakar berada di 
boncengannya, sedang para pemimpin Bani Najjar mengelilinginya di halaman Abu Ayyub." 
Pada masa itu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat karena waktu shalat telah tiba, 
dan beliau shalat di tempat peristirahatan kambing. Kemudian beliau memerintahkan 
membangun masjid. Untuk itulah beliau mengundang para pemimpin Bani an-Najjar, 
sehingga mereka datang. Lalu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Hai, Bani 
Najjar! Juallah kepadaku kebun Anda ini!" Mereka menjawab, "Tidak! Demi Allah! Kami tidak 
akan meminta harga ganti rugi, melainkan hanya kepada Allah." Anas berkata, "Di kebun itu 
ada pohon-pohon kurma, kuburan orang-orang musyrik, dan runtuhan bangun-bangunan. 
Karena itu Rasululah memerintahkan supaya menebang pohon-pohon kurma, membongkar 
kuburan, dan meratakan runtuhan bangunan-bangunan itu." Dia berkata lagi, "Sesudah itu 
mereka susun pohon-pohon kurma (menjadi bangunan) menurut arah kiblat, dan pinggiran 
pintunya dibuat dari batu." Kata Anas selanjutnya, "Mereka melantunkan syair sedangkan 
Rasulullah bersama mereka, "Ya Allah! Tidak ada kebaikan melainkan kebaikan di akhirat. 
Karena itu tolonglah kaum Anshar dan kaum Muhajirin." 





817. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz al-'Anbari telah menceritakan 
kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan 
kepadaku Abu at-Tayyah dari Anas "Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dahulu 
shalat di tempat peristirahatan kambing sebelum masjid di bangun." Telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Habib telah mengabarkan kepada kami Khalid, yaitu Ibnu al-Harits 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu at-Tayyah dia berkata, "Saya mendengar 
Anas berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda dengan hadits semisalnya." 


Bab: Perpindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Baitul Haram 




818. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abu al-Ahwash dari Abu lshaq dari al-Bara' bin 'Azib dia berkata, "Aku shalat bersama 
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menghadap Baitul Maqdis selama enam belas bulan hingga 
turun ayat tersebut yang ada dalam surat al-Baqarah, "Dan di mana pun kamu berada maka 
palingkanlah wajah-wajahmu ke arahnya." (QS.Albaqarah 124), ayat tersebut turun setelah 
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat, lalu seorang laki-laki dari suatu kaum bertolak pergi, 
lalu dia berjalan bersama beberapa manusia dari kalangan Anshar, dan mereka shalat, lalu 
beliau menceritakannya kepada mereka, maka mereka menghadapkan wajah-wajah mereka 
ke Baitullah." 





Cr* 







819. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Abu Bakar bin 
Khallad semuanya meriwayatkan dari Yahya berkata Ibnu al-Mutsanna, telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan telah menceritakan kepadaku Abu lshaq dia 
berkata. Saya mendengar al-Bara' berkata, "Kami shalat bersama Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam menghadap Baitul Maqdis enam belas bulan atau tujuh belas 
bulan, kemudian kami dipalingkan menghadap Ka'bah." 



j-vij\ui^3is^^\^jiL^ii\^^^^^u^iilj\j^yi^i^k. 





820. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Abdul Aziz bin Muslim telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar -- 
Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 
lafazh tersebut miliknya, dari Malik bin Anas dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia 
berkata, "Ketika orang-orang dalam shalat Shubuh di Quba', tiba-tiba seseorang mendatangi 
mereka seraya berkata, 'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah diturunkan wahyu atas 
beliau pada suatu malam, dan beliau telah diperintahkan untuk berkiblat menghadap 
Ka'bah, maka kalian menghadap kiblatlah, dan sebelumnya mereka menghadap ke Syam, 
maka mereka memutar menghadap Ka'bah'." Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id 
telah menceritakan kepadaku Hafsh bin Maisarah dari Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu 
Umar dan dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia berkata, "Ketika orang-orang berada 
dalam shalat shubuh, tiba-tiba seorang laki-laki mendatangi mereka' seperti hadis Malik." 







821. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas 
"Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam dahulu shalat menghadap Baitul Maqdis, lalu 
turunlah ayat, 'Sungguh kami telah melihat wajahmu menengadah ke langit, maka sungguh 
kami palingkan wajahmu ke kiblat yang kamu ridhai, maka palingkanlah wajahmu ke arah 
masjid al-Haram.' (QS. Albaqarah 144), Lalu seorang laki-laki dari Bani Salimah berjalan, 
sedangkan mereka dalam keadaan rukuk dalam shalat shubuh, dan mereka telah melakukan 
shalat satu raka'at, lalu dia memanggil, 'Ketahuilah, sesungguhnya kiblat telah diganti, maka 
mereka berpaling sebagaimana mereka menghadap kiblat'." 


Bab: Larangan membangun masjid di atas kuburan dan memasang gambar di dalamnya 






r-> 


^\ j^>^i\ J J JO^ \^^\l3 11^ L^ ^ s J ^ J vs£l^ ^Vs 





822. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hisyam telah mengabarkan kepadaku 
Bapakku dari Aisyah radhiyallahu'anhu bahwa Ummu Habibah dan Ummu Salamah 
menyebutkan gereja yang mereka lihat di Etiopia Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang 
didalamnya terdapat gambar-gambar. Maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 
"Sesungguhnya mereka itu apabila ada seorang laki-laki shalih di antara mereka lalu dia 
meninggal, maka mereka membangun di atas kuburannya sebuah masjid, dan mereka 
menggambar laki-laki tersebut. Mereka itu adalah sejelek-jeleknya makhluk di sisi Allah pada 
hari kiamat." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an- 
Naqid keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada 
kami Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Aisyah radhiyallahu'anhu "Bahwa mereka saling 
menyebutkan hadits dari Rasulullah ketika beliau sakit, lalu Ummu Salamah dan Ummu 
Habibah menyebutkan sebuah gereja" kemudian dia menyebutkan hadits semisalnya.Telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah 
telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah radhiyallahu'anha dia 
berkata, "Para istri nabi Shallallahu'alaihiwasallam telah menyebutkan kepada kami sebuah 
gereja yang kami lihat di tanah Habasyah yang diberi nama Mariyah" semisal hadits mereka. 




823. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hasyim bin al-Qasim telah menceritakan 
kepada kami Syaiban dari Hilal bin Abi Humaid dari Urwah bin az-Zubair dari Aisyah 
radhiyallahu'anhu dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda dalam 
sakitnya yang menyebabkan beliau tidak bisa bangkit lagi, 'Allah melaknat kaum Yahudi dan 



Nashrani yang menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid'." Aisyah berkata, 
"Kalau bukan karena itu, niscaya kuburan beliau dipertontonkan, padahal tindakan itu 
dikhawatirkan akan dijadikannya kuburan beliau sebagai masjid." Dan dalam riwayat Ibnu 
Abi Syaibah, "Kalau bukan karena itu niscaya dia tidak menyebutkan sesuatu yang Aisyah 
katakan." 




-X»-l .1« 


824. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dan Malik dari Ibnu Syihab telah 
menceritakan kepadaku Sa'id bin al-Musayyab bahwa Abu Hurairah radhiyallahu'anhu 
berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Allah memerangi kaum Yahudi 
yang menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid." 




825. Dan telah menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
al-Fazari dari Ubaidullah al-Ashamm telah menceritakan kepada kami Yazid bin al-Ashamm 
dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 
"Allah melaknat kaum Yahudi dan Nashrani yang menjadikan kuburan para nabi mereka 
sebagai masjid." 


^ / ^ / / / *v ^ x ✓ *v ^ 


826. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili dan Harmalah bin Yahya 
berkata Harmalah, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Harun berkata, telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab 
telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bahwa Aisyah dan Abdullah bin Abbas 
keduanya berkata, "Ketika diturunkan wahyu kepada Rasulullah, beliau langsung membuang 
bajunya pada wajahnya. Lalu apabila beliau merasa sesak, maka beliau membukanya dari 
wajahnya. Lalu beliau bersabda, "Demikianlah, laknat Allah terlimpahkan atas kaum Yahudi 
dan Nashrani. Mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid." Beliau 
memperingatkan seperti yang mereka kerjakan. 



gi p> JVS&. 

,^J\^Ui\^ 

'jSZ\\^ %&. jl^ls J ,\ L f 4=^j 5 , _£> ->U\ j\1 

jbSy^\ i^\ 
iUi 


827. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan 
lafazh tersebut milik Abu Bakar. Ishaq berkata, telah mengabarkan kepada kami dan Abu 
Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Zakariya' bin 'Adi dari Ubaidullah bin Amru 
dari Zaid bin Abi Unaisah dari Amru bin Murrah dari Abdullah bin al-Harits an-Najrani dia 
berkata, telah menceritakan kepadaku Jundab dia berkata, "Lima hari menjelang Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam wafat, aku mendengar beliau bersabda, 'Aku berlepas diri kepada 
Allah dari mengambil salah seorang di antara kalian sebagai kekasih, karena Allah Ta'ala 
telah menjadikanku sebagai kekasih sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasih. 
Dan kalaupun seandainya aku mengambil salah seorang dari umatku sebagai kekasih, 
niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Ketahuilah bahwa sesungguhnya 
orang-orang sebelum kalian itu menjadikan kuburan para nabi dan orang-orang shalih dari 
mereka sebagai masjid, maka janganlah kalian menjadikan kuburan-kuburan itu sebagai 
masjid, karena sungguh aku melarang kalian dari hal itu". 


Bab: Keutamaan dan anjuran membangun masjid J^ai) 


- 4 - 




828. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili dan Ahmad bin Isa keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru 
bahwa Bukair telah menceritakan kepadanya bahwa 'Ashim bin Umar bin Qatadah telah 
menceritakan kepadanya bahwasanya dia mendengar Ubaidullah al-Khaulani menyebutkan 
bahwa dia mendengar Utsman bin Affan dia berujar kepada orang banyak ketika 
membangun masjid Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam., "Sekarang kamu telah banyak. 



Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, bersabda, 'Siapa 
yang membangun masjid karena Allah -Bukair berkata, 'Seingatku beliau bersabda, 'Dengan 
maksud mencari wajah Allah'-, niscaya Allah membuatkan rumah di surga untuknya'." Ibnu 
Isa dalam riwayatnya hadits semisalnya, "Di dalam surga." 






v * '\\ A' ' ''A'*:.* \ \ t •»«'>». '\\\* ' 

J \ t- Lo 3 i (j ULC* / ^ LaJLC* ^ 3 \ Sjj u> 

^ > > ‘ =* ^ Sr x „s •■'"s 

^v3 


829. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin al-Mutsanna dan 
lafazh tersebut milik Ibnu al-Mutsanna, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami 
adh-Dhahhak bin Makhlad telah mengabarkan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far telah 
menceritakan kepadaku Bapakku dari Mahmud bin Labid bahwa Utsman bin Affan 
bermaksud hendak merenovasi masjid, tetapi dicegah oleh orang banyak. Mereka lebih suka 
membiarkan masjid itu sebagaimana adanya. Maka dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam, bersabda 'Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka 
Allah membuatkan (rumah yang mulia) di surga untuknya seperti masjid itu'." 


Bab: Anjuran untuk meletakkan tangan pada lutut saat rukuk 


JsL jld\ Ja 

d^i-\ j\ J. 



<p>^ J. 


830. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-'Ala' al-Hamdani Abu Kuraib dia 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Ibrahim dari al- 
Aswad dan Alqamah keduanya berkata, "Kami mendatangi Abdullah bin Mas'ud di 
rumahnya, lalu dia bertanya, 'Apakah mereka itu shalat di belakangmu? ' Jawab kami, 
'Tidak.' Dia berkata, 'Bangunlah, lalu shalatlah, lalu dia tidak menyuruh kami adzan dan tidak 
pula iqamat'. Lalu kami berdiri di belakangnya. Kemudian dia menarik tangan kami, lalu dia 
menempatkan masing-masing kami di sebelah kanan dan kirinya. Ketika dia rukuk, kami 
meletakkan tangan kami di lutut'. Dia berkata, 'Tetapi Abdullah memukul tangan kami, dan 
dia mempertemukan kedua telapak tangannya lalu memasukkannya ke antara dua pahanya'. 
Tatkala telah selesai shalat dia berkata, 'Sesungguhnya nanti akan datang para penguasa 
yang mengakhirkan shalat dari waktunya dan mengundur-ngundur pelaksanaannya hingga 
hampir habis. Apabila kalian menyaksikan mereka melakukan hal tersebut, maka kalian 
shalatlah tepat pada waktunya, kemudian shalat pulalah berjamaah bersama-sama dengan 
mereka dan jadikanlah shalatmu bersama mereka sebagai suatu kesunatan. Apabila kamu 
bertiga, shalatlah bersama-sama, dan apabila kamu lebih banyak, angkatlah salah seorang 
menjadi imam. Apabila salah seorang dari kalian rukuk, maka letakkan kedua lenganmu di 
atas kedua dan membungkuklah. Dan pertemukan kedua telapak tanganmu. Aku seperti 
masih melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, mempersilangkan anak-anak jari beliau. 
Lalu 'Abdulllah memperagakannya kepada mereka'." Dan telah menceritakan kepada kami 
Minjab bin al-Harits at-Tamimi telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir dia berkata, — 
Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abi Syaibah 
telah menceritakan kepada kami Jarir dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Adam telah menceritakan kepada kami Mufadhdhal semuanya meriwayatkan dari al-A'masy 
dari Ibrahim dari Alqamah dan al-Aswad 'Bahwa keduanya mengunjungi Abdullah ', sesuai 
dengan makna hadits Abu Mu'awiyah. Sedangkan dalam hadits Mushir dan Jarir, "Seakan- 
akan aku melihat persilangan jari-jari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dalam keadaan 
beliau rukuk. 








831. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi telah 
mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Israil dari Manshur dari Ibrahim dari 
Alqamah dan al-Aswad bahwa keduanya datang kepada Abdullah. Lalu dia bertanya, "Sudah 
shalatkah orang yang di belakangmu?" Kami menjawab, "Sudah." Lalu dia berdiri shalat di 



antara kami berdua. Dia meletakkan salah seorang dari keduanya di sebelah kanannya dan 
yang lainnya di sebelah kiri. Kemudian kami rukuk, lalu kami meletakkan tangan di lutut 
kami, tetapi dia memukul tangan kami. Dia mempertemukan kedua tapak tangannya, lalu 
meletakkan keduanya di antara kedua pahanya. Setelah selesai shalat dia berkata, "Beginilah 
yang dilakukan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam." 




832. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Kamil al-Jahdari dan lafazh 
tersebut milik Qutaibah, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Awanah 
dari Abu Ya'fur dari Mush'ab bin Sa'd dia berkata, "Aku shalat di samping bapakku." Dia 
berkata lagi, "Dan aku meletakkan kedua tanganku antara kedua lutut, lalu bapakku berkata 
kepadaku, 'Pukullah dengan kedua telapak tanganmu pada lututmu'." Dia berkata lagi, 
"Kemudian aku melakukan hal tersebut pada kesempatan lain, lalu dia memukul tanganku, 
seraya dia berkata, 'Kami dilarang Rasulullah seperti ini, dan kami diperintahkan meletakkan 
telapak tangan di atas lutut'." Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah 
menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain- dan 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan 
keduanya meriwayatkan dari Abu Ya'fur dengan isnad ini sampai dengan perkataannya, 
'Kami dilarang darinya', dan keduanya belum menyebutkan sesuatu sesudahnya." 




> T t'. t 




833. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Waki' dari Ismail bin Abi Khalid dari az-Zubair bin 'Adi dari Mush'ab bin Sa'd dia berkata, 
"Aku rukuk, lalu aku berkata dengan tanganku demikian, maksudnya membuka keduanya 
dan meletakkan keduanya di antara kedua pahanya. Lalu bapakku berkata, 'Dahulu kami 
melakukan ini, kemudian kami diperintahkan untuk memegang lutut'." 


J J lili <3 1 J^3 ll j jJLi 



834. Telah menceritakan kepadaku al-Hakam bin Musa telah menceritakan kepada kami Isa 
bin Yunus telah menceritakan kepada kami Ismail bin Abi Khalid dari az-Zubair bin 'Adi dari 
Mush'ab bin Sa'ad bin Abi Waqqash dia berkata, "Aku shalat di samping bapakku. Ketika aku 
rukuk, aku mempersilangkan jari-jari tanganku dan aku meletakkannya di antara kedua 
lututku, maka dia memukul tanganku. Setelah selesai shalat, maka bapak berkata, 'Dahulu 
kami melakukan demikian. Tetapi kemudian kami disuruh Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, 
meletakkannya di atas lutut'." 


Bab: Bolehnya duduk lq'a'di atas dua mata kaki 


j>-) 







835. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Muhammad bin Bakar -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami 
Hasan al-Hulwani telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan keduanya berdekatan 
dalam lafazh, semuanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah 
mengabarkan kepadaku Abu az-Zubair bahwasanya dia mendengar Thawus berkata, "Kami 
bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai hukum duduk di atas kedua tumit." Dia menjawab, 
"Hukumnya sunat". Kami bertanya, "Kami lihat janggal orang duduk seperti itu." Ibnu Abbas 
menjawab, "Bahkan, begitulah sunnah Nabimu Shallallahu'alaihiwasallam." 


Bab: Haramnya berbicara saat shalat dan mengahapuskan hukum yang membolehkannya 





3Vs^lsSS3Vs5v4^^\5^^^V4-^vl^sp^jL^yv^\^jJ^^i*u^^4^«l 4 3^ < ^ 

3Viii\lS^l^^\3£^i^^V^V\^^o^3Vio_4*~5^^Vl^j^is3Vi ( ^===».^l^ 

4&\J^>4jj\ J jil-*'^»^-*^ «— <U*( ^S) ^O^a c ^>-jlj'3^ ,<> '*^' 

ij^^iwl^. js£J\ £ ^ j jSJ\ J&i tur** 


836. Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Muhammad bin ash-Shabbah dan Abu 
Bakar bin Abi Syaibah dan keduanya berdekatan dalam lafazh hadits tersebut, keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Hajjaj ash-Shawwaf dari 
Yahya bin Abi Katsir dari Hilal bin Abi Maimunah dari 'Atha' bin Yasar dari Muawiyah bin al- 
Hakam as-Sulami dia berkata, "Ketika aku sedang shalat bersama-sama Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari suatu kaum bersin. Lalu aku 
mengucapkan, 'Yarhamukallah (semoga Allah memberi Anda rahmat) '. Maka seluruh 
jamaah menujukan pandangannya kepadaku." Aku berkata, "Aduh, celakalah ibuku! 
Mengapa Anda semua memelototiku?" Mereka bahkan menepukkan tangan mereka pada 
paha mereka. Setelah itu barulah aku tahu bahwa mereka menyuruhku diam. Tetapi aku 
telah diam. Tatkala Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam selesai shalat. Ayah dan ibuku 
sebagai tebusanmu (ungkapan sumpah Arab), aku belum pernah bertemu seorang pendidik 
sebelum dan sesudahnya yang lebih baik pengajarannya daripada beliau. Demi Allah! Beliau 
tidak menghardikku, tidak memukul dan tidak memakiku. Beliau bersabda, 'Sesungguhnya 
shalat ini, tidak pantas di dalamnya ada percakapan manusia, karena shalat itu hanyalah 
tasbih, takbir dan membaca al-Qur'an.' -Atau sebagaimana yang disabdakan Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam, "Saya berkata, 'Wahai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, 
sesungguhnya aku dekat dengan masa jahiliyyah. Dan sungguh Allah telah mendatangkan 
agama Islam, sedangkan di antara kita ada beberapa laki-laki yang mendatangi dukun.' 
Beliau bersabda, 'Janganlah kamu mendatangi mereka.' Dia berkata, 'Dan di antara kita ada 
beberapa laki-laki yang bertathayyur (berfirasat sial).' Beliau bersabda, 'Itu adalah rasa 
waswas yang mereka dapatkan dalam dada mereka yang seringkah menghalangi mereka 
(untuk melakukan sesuatu), maka janganlah menghalang-halangi mereka. -Ibnu Shabbah 
berkata dengan redaksi, 'Maka jangan menghalangi kalian-." Dia berkata, "Aku berkata, 'Di 
antara kami adalah beberapa orang yang menuliskan garis hidup.' Beliau menjawab, 'Dahulu 
salah seorang nabi menuliskan garis hidup, maka barangsiapa yang bersesuaian garis 
hidupnya, maka itulah (yang tepat, maksudnya seorang nabi boleh menggambarkan masa 
yang akan datang, pent) '." Dia berkata lagi, "Dahulu saya mempunyai budak wanita yang 
menggembala kambing di depan gunung Uhud dan al-Jawwaniyah. Pada suatu hari aku 



memeriksanya, ternyata seekor serigala telah membawa seekor kambing dari 
gembalaannya. Aku adalah laki-laki biasa dari keturunan bani Adam yang bisa marah 
sebagaimana mereka juga bisa marah. Tetapi aku menamparnya sekali. Lalu aku mendatangi 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan beliau anggap tamparan itu adalah masalah besar. 
Aku berkata, "(Untuk menebus kesalahanku), tidakkah lebih baik aku memerdekakannya? ' 
Beliau bersabda, 'Bawalah dia kepadaku.' Lalu aku membawanya menghadap beliau. Lalu 
beliau bertanya, 'Di manakah Allah? ' Budak itu menjawab, 'Di langit.' Beliau bertanya, 
'Siapakah aku? ' Dia menjawab, 'Kamu adalah utusan Allah.' Beliau bersabda, 'Bebaskanlah 
dia, karena dia seorang wanita mukminah'." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami al- 
Auza'i dari Yahya bin Abi Katsir dengan isnad ini hadits semisalnya. 






\ y *\ * ' \ * 
X® i J. ,* +£* / 




^ ^ ^ ^ 11^ J \IIS j > 


837. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb serta 
Ibnu Numair dan Abu Sa'id al-Asyajj dan lafazh mereka saling berdekatan, mereka berkata, 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail telah menceritakan kepada kami al-A'masy 
dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah dia berkata, "Kami pernah memberi salam kepada 
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam ketika beliau sedang shalat, lalu beliau menjawab 
salam kami itu. (Tetapi) tatkala kami kembali dari Raja Najasyi, kami memberi salam pula 
kepada beliau ketika beliau sedang shalat, maka beliau tidak menjawab salam kami itu. Lalu 
kami tanyakan kepada beliau, 'Dahulu kami memberi salam kepadamu ketika sedang shalat, 
lalu kamu menjawab salam kami (mengapa sekarang kenapa tidak?) ' Beliau menjawab, 
'Sesungguhnya dalam shalat harus ada suatu kesibukan yang sungguh-sungguh (khusyu 1 ) '." 
Telah menceritakan kepadaku Ibnu Numair telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur 
as-Saluli telah menceritakan kepada kami Huraim bin Sufyan dari al-A'masy dengan isnad ini 
hadits semisalnya. 


» ^ t » I * ;. 1 •" tl * r t ’t \ ^ 'Z\ ' 



838. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Ismail bin Abi Khalid dari al-Harits bin Syubail dari Abu Amru asy-Syaibani dari 
Zaid bin Arqam dia berkata, "Dahulu kami bercakap-cakap dalam shalat. Seorang laki-laki 
bercakap-cakap dengan teman di sampingnya dalam keadaan shalat, hingga turun ayat, 
'...Shalatlah kamu karena Allah dengan khusyu 1 . (Al-Baqarah: 238). Lalu kami disuruh diam, 
dan dilarang bercakap-cakap'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah 
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan Waki' dia berkata, -Lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah 
mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus mereka meriwayatkan dari Ismail bin Abi Khalid 
dengan isnad ini hadits semisalnya. 





■> >> 








839. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Abu az-Zubair dari Jabir bahwasanya dia 
berkata, "Sesungguhnya Rasulullah mengutusku untuk suatu urusan. (Setelah aku kembali), 
aku -dalam keadaan berjalan- mendapati beliau -Qutaibah berkata, 'sedang shalat'-. Lalu aku 
memberi salam kepada beliau, maka beliau hanya memberi isyarat kepadaku. Setelah selesai 
shalat, beliau memanggilku, seraya bersabda, 'Tadi engkau memberi salam kepadaku, 
padahal aku sedang shalat.' Ketika itu beliau menghadap ke timur." 


i.H i 


.. ^ ♦* 

JO. 


840. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Zuhair telah menceritakan kepadaku Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam mengutusku dalam keadaan beliau bertolak pergi ke bani al- 
Mushthaliq, lalu aku mendatanginya dalam keadaan beliau shalat di atas untanya. Lalu aku 
mengajaknya berbicara, lalu beliau berkata dengan memberikan isyarat tangannya 
demikian.' Dan Zuhair memberikan isyarat dengan tangannya, 'Kemudian aku mengajaknya 
berbicara, maka beliau berkata kepadaku demikian.' Zuhair juga memberikan isyarat dengan 
tangannya menunjuk bumi, 'Dan saya mendengarkannya membaca memberikan isyarat 
dengan kepalanya. Ketika beliau selesai, maka beliau bersabda, 'Apa yang telah kamu 



lakukan dalam misi yang karenanya aku mengutusmu? Karena tidak ada yang menghalangiku 
untuk mengajakmu bicara melainkan karena aku dalam keadaan shalat'." Zuhairdan Abu az- 
Zubair berkata, "Beliau duduk menghadap kiblat." Lalu Abu az-Zubair berkata dengan 
memberikan isyarat tangan, "Kepada Bani al-Mushthaliq", seraya dia berkata dengan isyarat 
tangannya, "Kepada selain ka'bah." 


' ' * ' ' ' * w 


841. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil al-Jahdari telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari Katsir dari 'Atha' dari Jabir dia berkata, "Dahulu kami bersama Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu beliau mengutusku untuk suatu keperluan, lalu aku pulang, 
sedangkan beliau dalam keadaan shalat di atas kendaraannya, dan wajahnya tidak 
menghadap kiblat, lalu aku mengucapkan salam kepadanya, namun beliau tidak membalas 
salamku. Ketika beliau telah selesai shalat maka beliau bersabda, 'Tidak ada yang 
menghalangiku untuk menjawab salamku melainkan karena aku sedang shalat'." Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin 
Manshur telah menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Katsir bin Syinzhir dari 'Atha' dari Jabir dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam telah mengutusku dalam suatu keperluan, " semakna dengan 
hadits Hammad. 


Bab: bolehnya melaknat setan dalam shalat dan berlindung darinya jlla* Al\ < 2y«J j\ y>- 


y^\ &z>\ 

t , Z'' A , i' a<?* \' *'Za *\\' # \* ? -<\ * » i '*.'•* » '\\ . t ^ ^ \ 

r 1 'tik 

Z\3j\LA±.%Y>i '} { J 



jljUA^ljl^ \^J\\j#\^4iLc- AsaJJs 


842. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan lshaq bin Manshur keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami an-Nadhar bin Syumail telah mengabarkan kepada 
kami Syu'bah telah mengabarkan kepada kami Muhammad, dan dia adalah Ibnu Ziyad dia 
berkata, "Saya mendengar Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Sesungguhnya Ifrit dari kalangan jin berusaha 
mencopet dariku semalam untuk memutuskan shalatku. Dan Allah memberikan kemampuan 
kepadaku untuk menolaknya, lalu aku mendorongnya. Sungguh aku bermaksud mengikatkan 
di sisi pelataran masjid hingga kalian masuk waktu shubuh agar kalian dapat melihatnya 
semuanya atau setiap kalian. Namun aku teringat perkataan saudaraku, Sulaiman, 'Rabbigh 
firlii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba'dii" "Ya Allah, ampunilah aku, dan 
berikanlah kekuasaan kepadaku yang tidak layak bagi seseorang sesudahku (untuk 
mendapatkannya).' Lalu Allah mengembalikannya dalam keadaan terhina." Dan Ibnu 
Manshur berkata; Syu'bah berkata dari Muhammad bin Ziyad --Lewat jalur periwayatan lain- 
- telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami 
Muhammad, dia adalah Ibnu Ja'far dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah 
menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Syababah keduanya meriwayatkan dari Syu'bah dalam isnad ini, dan tidak ada dalam hadits 
Ibnu Ja'far perkataannya, 'Lalu aku mendorongnya.' Sedangkan Ibnu Abi Syaibah berkata 
dalam riwayatnya, 'Lalu aku mendorongnya'." 




843. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah al-Muradi telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Muawiyah bin Shalih dia berkata, telah 
menceritakan kepadaku Rabi'ah bin Yazid dari Abu Idris al-Khaulani dari Abu ad-Darda' dia 
berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berdiri, lalu kami mendengarnya berkata, 
'Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu', lalu beliau juga mengucap ucapan ini 
sebanyak tiga kali, 'Aku melaknatmu dengan laknat Allah', dan beliau membentangkan 
tangannya seakan sedang menerima sesuatu. Manakala beliau telah selesai melaksanakan 
shalat, kami pun bertanya, 'Wahai Rasulullah, kami telah mendengarmu mengucapkan 
sesuatu di dalam shalat yang sebelumnya kami belum pernah mendengarmu 



mengucapkannya, dan kami juga melihatmu membentangkan tanganmu padanya.' Beliau 
menjawab, 'Sesungguhnya musuh Allah, iblis datang dengan membawa api untuk diletakkan 
di wajahku maka aku pun berdoa, A'uudzu billaahi minka ('Aku berlindung kepada Allah dari 
kejahatanmu'), sebanyak tiga kali. Kemudian aku berkata, Al'anauka bila 'nati I laa h it taammati 
('Aku melaknatmu dengan laknat Allah'), sebanyak tiga kali, namun dia tidak juga mundur. 
Lalu aku ingin membinasakannya. Dan demi Allah, kalaulah bukan karena doa saudara kita. 
Nabi Sulaiman, niscaya setan itu sudah terikat di amsjid dan dipermainkan oleh anak-anak 
penduduk Madinah'." 


Bab: Bolehnya membawa anak kecil dalam shalat j\ 



> 9 


p * ■-> 3^ < jt? ^ 


844. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Qutaibah bin 
Sa'id keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Malik dari Amir bin Abdullah bin 
az-Zubair -Lewat jalur periwayatan lain- telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya 
dia berkata. Saya berkata kepada Malik, telah menceritakan kepadamu Amir bin Abdullah 
bin az-Zubair dari Amru bin Sulaim az-Zuraqi dari Abu Qatadah "Bahwa Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam pernah shalat dalam keadaan menggendong Umamah bintu 
Zainab putri Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan milik Abu al-Ash bin ar-Rabi'. Apabila 
beliau berdiri, maka beliau menggendongnya. Dan apabila bersujud maka beliau 
meletakkannya." Yahya berkata, Malik berkata, "Ya." 


L&SLc-ta 


845. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi Umar telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari Utsman bin Abi Sulaiman dan Ibnu 'Ajian keduanya mendengar Amir bin 
Abdullah bin az-Zubair bercerita dari Amru bin Sulaim az-Zuraqi dari Abu Qatadah al-Anshari 
dia berkata, "Saya melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mengimami shalat orang-orang 
sambil menggendong Umamah binti Abu al-'Ash, bayi Zainab binti Muhammad 
Shallallahu'alaihiwasallam di atas pundak beliau. Apabila beliau rukuk maka beliau 



meletakkan bayi itu, dan apabila beliau berdiri dari sujud maka mengembalikannya 
(maksudnya menggendongnya kembali)." 





SSlsStf^-^Sj 






846. Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb dari Makhramah bin Bukair dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah 
menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku Makhramah dari Bapaknya dari Amru bin Sulaim az- 
Zuraqi dia berkata. Saya mendengar Abu Qatadah al-Anshari berkata, "Saya melihat 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengimami shalat orang-orang, sedangkan Umamah 
binti Abu al-'Ash berada di atas pundaknya. Apabila beliau sujud, maka beliau 
meletakkannya." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan 
kepada kami Laits dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Bakar al- 
Hanafi telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far semuanya meriwayatkan dari 
Sa'id al-Maqburi dari Amru bin Sulaim az-Zuraqi dia mendengar Abu Qatadah berkata, 
"Ketika kami di masjid duduk-duduk, maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
mengunjungi kami, " sebagaimana hadits mereka, hanya saja dia tidak menyebutkan bahwa 
dia mengimami orang-orang dalam shalat tersebut. 


Bab: Bolehnya melangkah satu atau dua kali dalam shalat ji j\ y>- 


■ » » s * 


> * '\\\ » ^ \'''l • t ' * ' 8 '\\ i » ^ » ' \ I ' > 

^yju\ u> jju\ 



J^A^i ij '4) 

3 j Zgjf j^\fc£y6\jjJ&\j&. _^j 

^p] \j. 3 ^* < 3 ^ J*~\ Cr? *(^^<jr^~ J&^\ J- 4 ^ <j <£^&\ 


> » > 


JJx-^Jt_J 




^yii^iisaj^y >4 /U4^ JC 3is 


847. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id keduanya 
meriwayatkan dari Abdul Aziz berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bin 
Abi Hazim dari Bapaknya "Bahwa sejumlah orang datang kepada Sahi bin Sa'd karena mereka 
bertengkar mengenai mimbar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam terbuat dari kayu apakah 
mimbar itu? Sahal menjawab, 'Demi Allah, aku tahu betul dari kayu apa mimbar itu dibuat, 
siapa yang membuatnya, bahkan aku melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam duduk di 
situ pada hari pertama mimbar itu selesai dibuat.' Kata Abu Hazim, 'Hai Abu Abbas (Sahi)! 
Ceritakanlah kepada kami! ' Lalu Sahal bercerita, 'Pada suatu hari Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam menyuruh (untuk memanggil) seorang perempuan -Abu Hazim 
berkata, 'Beliau menyebutkan namanya pada waktu itu'.- lalu beliau bersabda kepadanya, 
'Suruhlah anakmu yang tukang kayu itu membuatkan sebuah mimbar kayu untuk tempatku 
berpidato kepada orang-orang'. Maka dia membuat tiga tingkat ini. Kemudian Rasulullah 
memerintahkan supaya meletakkan mimbar itu di tempat ini. Mimbar itu terbuat dari kayu 
hutan. Aku melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat di atas mimbar itu. Lalu 
beliau bertakbir, maka orang-orang pun bertakbir pula di belakangnya, sedangkan beliau 
masih di atas mimbar. Kemudian beliau bangkit dari rukuk, lalu turun sambil mundur 
sehingga beliau sujud di kaki mimbar. Kemudian beliau kembali pula ke atas mimbar hingga 
selesai shalat. Sesudah itu beliau menghadap kepada orang-orang lalu bersabda, 'Wahai 
sekalian manusia, aku melalukan ini supaya kalian semua mengikutiku, dan supaya kalian 
belajar cara shalatku'." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Ya'qub bin Abdurrahman bin Muhammad bin Abdullah bin Abdul 
Qari al-Qurasyi telah menceritakan kepadaku Abu Hazim bahwa beberapa laki-laki datang 
kepada Sahi bin Sa'd dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb serta Ibnu Abi Umar mereka 
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Hazim dia berkata, 
"Mereka mendatangi Sahi bin Sa'ad, lalu mereka menanyakan kepadanya, 'Terbuat dari apa 
mimbar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ' lalu mereka membawakan hadits tersebut semisal 
hadits Ibnu Abi Hazim." 



Bab: Larangan meletakkan tangan di atas lambung saat shalat p ) 


J\jA U. 

JaiIc- 4li\ j<^ 3^ g3 ^ j j j J ^ {Jr*^ fd--j 


848. Dan telah menceritakan kepadaku al-Hakam bin Musa al-Qanthari telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin al-Mubarak dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu 
Khalid dan Abu Usamah semuanya meriwayatkan dari Hisyam dari Muhammad dari Abu 
Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, "Bahwa Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam, melarang seorang lelaki shalat dengan berkacak pinggang." Dan 
dalam riwayat Abu Bakar, dia berkata, 'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang (hal 
tersebut)." 


Bab: Larangan mengusap kerikil dan meratakan tanah dalam shalat ,^S 



\\&t. 




849. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Waki' telah menceritakan kepada kami Hisyam ad-Dastawai dari Yahya bin Abi Katsir 
dari Abu Salamah dari Mu'aiqib dia berkata, "Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah berkata 
tentang menyapu (kerikil) pada tempat sujud ketika shalat, (untuk membersihkannya). 
Beliau bersabda, 'Jika kamu memang harus melakukannya maka cukup sekali saja'." 




9 '> 


850. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Hisyam dia berkata, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abi 
Katsir dari Abu Salamah dari Mu'aiqib bahwasanya mereka bertanya kepada Nabi 
shallallahu'alaihiwasallam tentang membersihkan tempat sujud dalam shalat, maka beliau 



bersabda, "Cukup sekali saja." Dan telah menceritakannya kepadaku Ubaidullah bin Umar al- 
Qawariri telah menceritakan kepada kami Khalid, yaitu Ibnu al-Harits telah menceritakan 
kepada kami Hisyam dengan isnad ini, dan dia berkata di dalamnya, telah menceritakan 
kepadaku Mu'aiqib --Lewat jalur periwayatan lain-. 


' t» **** ' > l <. ' ' >> \ >\ 

6 1>-\j3 Stc-li 


851. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami al-Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari 
Abu Salamah dia berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'aiqib bahwa Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam telah bersabda tentang seorang laki-laki yang meratakan debu 
pada tempat dia bersujud, "Jika kamu harus melakukannya, maka cukup sekali saja." 


Bab: Larangan meludah dalam masjid, saat sedang shalat dan selainnya 


^ 'V s ' / 's 

Jij 


9 * * 9 \ Z> y > 





' * -r \ 




852. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dia berkata. Saya 
membaca di hadapan Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam (pada suatu ketika) melihat dahak di dinding masjid arah kiblat. 
Lalu Nabi mengikisnya, sesudah itu beliau menghadap kepada orang-orang seraya bersabda, 
"Apabila kamu sedang shalat, maka janganlah meludah ke arah depan, karena Allah berada 
di hadapanmu ketika kamu sedang shalat." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 
Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Usamah -Lewat 



jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah 
menceritakan kepada kami Bapakku semuanya meriwayatkan dari Ubaidullah -Lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Muhammad bin Rumh 
dari al-Laits bin Sa'ad -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail, yaitu Ibnu Ulayyah dari Ayyub — 
Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah mengabarkan kepada kami adh-Dhahhak, 
yaitu Ibnu Utsman -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku Harun 
bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dia berkata, berkata 
Ibnu Juraij, telah mengabarkan kepadaku Musa bin Uqbah semua mereka meriwayatkan dari 
Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Bahwa beliau melihat dahak di 
arah kiblat masjid..." kecuali adh-Dhahhak. Karena dalam haditsnya terdapat, "Dahak di arah 
kiblat." Semakna dengan hadits Malik. 


/ / s / 





853. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abi Syaibah serta 
Amru an-Naqid semuanya meriwayatkan dari Sufyan berkata Yahya, telah mengabarkan 
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Sa'id 
al-Khudri bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam (pada suatu ketika) melihat dahak di arah 
kiblat masjid. Lalu dia mengeriknya dengan kerikil. Kemudian beliau melarang orang 
meludah ke kanan atau ke depannya, tetapi membolehkan meludah ke kiri atau ke bawah 
kaki kiri." -Lewat jalur periwayatan lain- Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan 
Harmalah keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dia 
berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb 
telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami 
Bapakku keduanya meriwayatkan dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman bahwa 
Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dan Abu Sa'id keduanya telah mengabarkan kepadanya, 
"Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melihat dahak", semisal hadits Ibnu Uyainah. 


j j \ Usl>v<> j \ <S \ J \ 



854. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dalam 
sesuatu yang dibacakan di hadapannya dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Aisyah ra 
bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melihat ludah atau ingus atau dahak pada dinding 
masjid arah kiblat, lalu beliau mengeriknya. 


j j j jAllc-45i\ 

\ jSsJb 5 C^-6 6 j \jl4 £j£- jS- \ <l$4- j 

ii\ j • J y* 

^yOJLi JCviajO <CJl£- 


855. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb 
semuanya meriwayatkan dari Ibnu Ulayyah berkata Zuhair, telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Ulayyah dari al-Qasim bin Mihran dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu 
"Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melihat dahak pada dinding arah kiblat masjid. 
Lalu beliau menghadap kepada orang-orang seraya bersabda, 'Bagaimana pendapat kamu 
semua, ada orang sedang shalat menghadapi Rabbnya, lalu dia meludah ke hadapanNya? 
Senangkah kamu jika kamu sedang dihadapi seseorang, lalu orang itu meludahi mukamu? 
Karena itu jika salah seorang dari kalian meludah ketika shalat, maka hendaklah dia meludah 
ke kiri atau ke bawah kakimu. Jika itu tidak mungkin, maka hendaklah dia mengatakan 
demikian, lalu al-Qasim memberikan gambaran contohnya, lalu dia meludah ke sapu 
tanganmu, kemudian mengusap sebagiannya pada sebagian yang lain." Dan telah 
menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Abdul 
Warits dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim dia berkata, -Lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
semuanya meriwayatkan dari al-Qasim bin Mihran dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah 
radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam semisal hadits Ibnu Ulayyah, dan 
dalam hadits Husyaim dia menambahkan, "Abu Hurairah berkata, 'Seakan-akan aku melihat 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengusapkan sebagian bajunya kepada sebagian 
lainnya'." 




i >2- J^Vs^VSsiUU^ ^.«1*5^4 s^V£5 


^U«-XSc l*2-o 


l*>o 4 ! \j^ j <C«^_> .J ^ -^J <1^ £jSjA^> *^3 4 j> j Lo 


856. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
berkata Ibnu al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata. Saya mendengar Qatadah telah bercerita 
dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Apabila 
salah seorang dari kalian di dalam shalat maka dia sedang bermunajat kepada Rabbnya, 
janganlah dia meludah di hadapannya, dan jangan pula di samping kanannya, akan tetapi 
hendaklah di sebelah kirinya di bawah kakinya 1 ." 



> ; 







857. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id berkata 
Yahya, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Qutaibah berkata, telah menceritakan 
kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Meludah dalam masjid adalah suatu dosa. Dan 
penebus (dosanya) adalah dengan cara memendamnya (menguburnya)." 




858. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan kepada 
kami Khalid, yaitu Ibnu al-Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dia berkata, "Saya 
bertanya kepada Qatadah tentang meludah di dalam masjid, maka dia berkata, 'Saya 
mendengar Anas bin Malik berkata, 'Saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
bersabda, 'Meludah dalam masjid adalah suatu dosa. Dan penebus (dosanya) adalah dengan 
cara memendamnya (menguburnya)." 


CiLa-C- \ (j CL» j \ jLo_C- \ (^C- Jls 



859. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Asma' adh-Dhuba'i dan 
Syaiban bin Farrukh keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun 
telah menceritakan kepada kami Washil, maula Abu Uyainah dari Yahya bin Uqail dari Yahya 
bin Ya'mar dari Abu al-Aswad ad-Diliyyi dari Abu Dzarr dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, 
"Dipaparkan kepadaku segala amal umatku, yang baik dan yang buruk. Maka aku 
mendapatkan di antara kebaikan amal umatku adalah membuang rintangan yang 
mengganggu di jalanan. Dan aku mendapatkan dalam amal jelek umatku adalah meludah di 
masjid tanpa dipendam 1 ." 




9' s, ' $. ' 

' 'JO ' ' ' 




860. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-Anbari telah menceritakan 
kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Kahmas dari Yazid bin Abdullah bin 
asy-Syikhkhir dari Bapaknya dia berkata, "Saya shalat bersama Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam lalu saya melihat beliau meludah, lalu dia menggosok-gosoknya 
dengan sandalnya." 




861. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Yazid bin Zurai' dari al-Jurairi dari Abu al-'Ala' Yazid bin Abdullah bin asy-Syikhkhir dari 
Bapaknya "Bahwanya dia shalat bersama-sama dengan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Tiba- 
tiba Nabi meludah, lalu menggosok-gosoknya dengan sandalnya yang kiri." 


Bab: bolehnya shalat dengan sandal j\ 









'f} 


862. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Bisyr bin al-Mufadhdhal dari Abu Maslamah Sa'id bin Yazid dia berkata, "Saya bertanya 
kepada Anas bin Malik, 'Apakah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan 
memakai sandal? ' Anas menjawab, 'Ya'." Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az- 
Zahrani telah menceritakan kepada kami 'Abbad bin al-'Awwam telah menceritakan kepada 
kami Sa'id bin Yazid Abu Maslamah dia berkata, "Saya bertanya kepada Anas, " dengan yang 
semisalnya. 



Bab: Larangan shalat dengan menggunakan kain yang ada tanda gambarnya p 

j) 


S\}r\ 


863. Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb dia berkata, -Lewat 
jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abi Syaibah dan 
lafazh tersebut milik Zuhair, mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
Uyainah dari az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah 
shalat memakai baju memiliki gambar tanda. Lalu beliau bersabda, 'Gambar corak tanda 
baju ini menggangguku (dalam hal khusyu 1 ) ketika sedang shalat, karena itu bawalah baju ini 
kepada Abu Jahm, dan bawakan untukku baju yang polos'." 


s *v ^ / *v ^ 

s^° 


864. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Urwah bin az-Zubair dari Aisyah radhiyallahu'anhu dia berkata, 
"Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah berdiri untuk shalat dengan memakai baju 
yang bergambar tanda (bercorak-corak), lalu beliau melihat kepada corak itu. Setelah selesai 
shalat, maka beliau bersabda, 'Bawalah baju ini kepada Abu Jahm bin Hudzaifah, dan 
bawakanlah untukku baju yang polos. Karena baju itu melalaikanku (dari kekhusyu'an) 
shalatku barusan'." 




865. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Waki' dari Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah ra "Bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam 
dahulu memiliki baju bergaris-garis yang memiliki gambar tanda sehingga beliau tersibukkan 
dengannya dalam shalat (tidak bisa khusyu'), lalu beliau memberikannya kepada Abu Jahm. 
Lalu dia menjadikannya mantel polos." 



Bab: Larangan shalat di hadapan makanan yang akan dimakannya saat itu 

\-X;> , ^,^3 > o ) 




866. Telah mengabarkan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb serta Abu Bakar bin 
Abi Syaibah mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az- 
Zuhri dari Anas bin Malik dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam beliau bersabda, "Apabila 
makan malam telah dihidangkan, sedangkan shalat telah diiqamahkan maka mulailah 
dengan makan malam terlebih dahulu." 


y? yy ^o3> 3 ^ ‘~r> u-j y \ j yy* \ y * ^ o j 

5' jijji isSUJ\«l 4, uu 

u£U-kL4 a iy jkiiTjv.^LdisUii JUs 






t » ^ 






867. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari Ibnu Syihab dia berkata, telah 
menceritakan kepadaku Anas bin Malik "Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
bersabda, 'Apabila makan malam sudah dihidangkan, sedangkan shalat sudah diiqamatkan, 
maka dahulukanlah makan malam sebelum kalian makan maghrib, dan jangan tergesa-gesa 
dalam makan malammu'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair, Hafsh dan Waki' dari Hisyam dari Bapaknya dari 
Aisyah radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan semisal hadits Ibnu 
Uyainah, dari az-Zuhri dari Anas. 


ft . ^ \s\ ^ 3 is^ls 







868. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
Bapakku --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 
Abi Syaibah dan lafazh tersebut adalah miliknya, telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 
Umar dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Apabila makan malam 
salah seorang dari kalian sudah terhidang, sedangkan shalat sudah diiqamatkan, maka 
dahulukanlah makan malam, dan jangan tergesa-gesa sampai makan malam itu selesai'." 
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin lshaq al-Musayyabi telah 
menceritakan kepadaku Anas, yaitu Ibnu lyadh dari Musa bin Uqbah -Lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Mas'adah dari Ibnu Juraij dia berkata, -Lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami ash-Shalt bin Mas'ud telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin Musa dari Ayyub semuanya meriwayatkan dari Nafi' 
dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan hadits yang semisalnya. 






* > > »t 


/ ^ **/ *v ^ / 


869. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan kepada 
kami Hatim, dia adalah Ibnu Ismail dari Ya'qub bin Mujahid dari Ibnu Abi 'Atiq dia berkata, 
"(Pada suatu ketika) aku bercakap-cakap dengan al-Qasim di sisi Aisyah Radhiyallahu'anhu. 
Al-Qasim adalah seorang laki-laki yang gagu (kurang tersusun tutur katanya), dan ia anak 
satu-satunya bagi ibunya. Aisyah bertanya kepadanya, 'Mengapa kamu tidak dapat bicara 
seperti keponakanku ini? ' Aku tahu sebabnya dari permasalahan apa. Keponakanku ini 
dididik oleh ibunya, sedangkan kamu dididik oleh ibumu.' Dia berkata, "Maka al-Qasim 
marah dan jengkel kepada Aisyah. Tatkala dia melihat meja Aisyah yang telah dihidangkan 
makanan, maka dia pergi. Maka Aisyah bertanya, 'Hendak ke mana kamu? ' Jawab al-Qasim, 
'Aku hendak pergi shalat.' Kata Aisyah, 'Duduklah dahulu! ' Jawab al-Qasim, 'Aku hendak 
pergi shalat'. Kata Aisyah, 'Duduklah dahulu! Aku mendengar Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam, bersabda, 'Tidak sempurna shalat seseorang apabila makanan 



yang telah dihidangkan, atau apabila dia menahan buang air besar atau kecil'." Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ibnu Hujr mereka 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail, dan dia adalah Ibnu Ja'far telah 
mengabarkan kepadaku Abu Hazrah al-Qash dari Abdullah bin Abi 'Atiq dari Aisyah 
radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan hadits semisalnya, dan dia 
tidak menyebutkan kisah al-Qasim dalam hadits tersebut." 


Bab: Larangan memakan bawang atau berambang atau yang semisal itu (U ji 


*v ^ 


870. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya, dan dia adalah al-Qaththan dari 
Ubaidullah dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda dalam perang Khaibar, "Barangsiapa yang makan pohon 
ini, maksudnya bawang putih, maka janganlah dia mendatangi masjid." Zuhair berkata, 
"Dalam suatu perang." Dan dia tidak menyebutkan Khaibar. 







oAJfc 


871. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Numair dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan lafazh tersebut adalah miliknya, telah 
menceritakan kepada kami Bapakku dia berkata, telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah 
bersabda, "Barangsiapa makan dari sayur mayur ini, maka janganlah dia mendekati masjid 
kami hingga baunya hilang. Maksudnya adalah sayuran bawang putih." 







872. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Ismail, yaitu Ibnu Ulayyah dari Abdul Aziz, dan dia adalah Ibnu Shuhaib dia berkata, " Anas 



pernah ditanya perihal bawang putih, maka dia pun menjawab, "Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Barangsiapa memakan dari pepohonan ini maka 
janganlah dia mendekati kami, dan janganlah dia shalat bersama kami'." 




873. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid 'Abd 
berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Rafi' berkata, telah menceritakan 
kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dari Ibnu 
al-Musayyab dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dia berkata, Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam telah bersabda, "Barangsiapa makan sebagian dari pohon ini, 
maka janganlah dia mendekati masjid kami, dan janganlah dia menyakiti kami dengan bau 
bawang putih." 




874. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Katsir bin Hisyam dari Hisyam ad-Dastawa'i dari Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata, 
"Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang makan bawang merah dan bawang bakung, 
tetapi kami sangat membutuhkannya, maka kami makan sebagian darinya, lalu beliau 
bersabda, 'Barangsiapa makan sebagian dari pohon berbau busuk ini, maka janganlah dia 
mendekati masjid kami, karena malaikat merasa tersakiti sesuatu yang karenanya manusia 
juga merasa tersakiti (disebabkan baunya) 


// s s s 's' y j, / 


875. Dan telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah keduanya berkata, 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu 
Syihab dia berkata, telah menceritakan kepadaku 'Atha' bin Abi Rabah bahwa Jabir bin 
Abdullah berkata, dan dalam riwayat Harmalah, "Dan dia mengklaim bahwa Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Barangsiapa yang makan bawang putih atau bawang 



merah, maka hendaklah dia memisahkan diri dari kami atau memisahkan diri dari masjid 
kami, dan hendaklah dia duduk di rumahnya, dan beliau pernah dibawakan satu keranjang 
berisi sayur mayur berupa bawang merah, lalu beliau mendapatkan ia mempunyai bau, lalu 
beliau bertanya, maka beliau diberitahu sebab di dalamnya berisi bawang merah. Maka 
beliau bersabda, 'Dekatkanlah ia kepada sebagian pemiliknya. Ketika beliau melihatnya, 
maka beliau membenci untuk memakannya. Beliau bersabda, 'Makanlah, karena aku 
membisiki malaikat yang mana kamu tidak membisikinya'." 


.o'- » ' £\\ \ '\\ - * > » v 5 ' 

cL\5^\j 


876. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Atha' dari 
Jabir bin Abdullah dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam beliau bersabda, "Barangsiapa yang 
makan sayur bawang putih ini, -dan pada kesempatan lain beliau bersabda, 'Barangsiapa 
makan bawang merah dan putih serta bawang bakung- janganlah dia mendekati masjid 
kami, karena malaikat merasa tersakiti dari bau yang juga manusia merasa tersakiti 
(disebabkan baunya) '." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah 
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakar dia berkata -Lewat jalur periwayatan lain- 
- dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq semuanya mengatakan, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dengan 
Isnad ini, "Barangsiapa makan dari pohon ini -maksudnya bawang putih- janganlah dia 
mengunjungi kami di masjid kami, ' dan dia tidak menyebutkan bawang merah dan bawang 
bakung." 




877. Dan telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami 
Ismail bin Ulayyah dari al-Jurairi dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id dia berkata, "Kami belum 
berperang hingga Khaibar telah ditaklukkan, lalu kami menjumpai para sahabat Rasulullah 



Shallallahu'alaihiwasallam, pada sayur mayur itu terdapat bawang putih, sedangkan orang- 
orang kelaparan. Maka kami memakan sebagian darinya sangat banyak, kemudian kami 
pergi ke masjid. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mendapatkan bau tidak sedap, 
maka beliau bertanya, 'Siapa yang makan sedikit dari pohon bau ini, maka janganlah dia 
mendekati masjid kami!.' Lalu sekelompok orang berkata, 'Pohon ini telah diharamkan, 
pohon ini telah diharamkan.' Lalu hal tersebut sampai pada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, 
maka beliau bersabda, 'Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku tidak berhak 
mengharamkan sesuatu yang dihalalkan oleh Allah untukku. Akan tetapi ia adalah pohon 
yang aku membenci baunya'." 




878. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili dan Ahmad bin Isa keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru 
dari Bukair bin al-Asyajj dari Ibnu Khabbab dari Abu Sa'id al-Khudri "Bahwa Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam dan para sahabatnya melewati petani bawang merah. Lalu 
sekelompok orang dari mereka turun, lalu makan sebagian darinya, sedangkan yang lainnya 
belum makan, lalu kami pergi kepada beliau, maka beliau memanggil orang-orang yang 
belum makan bawang merah, dan mengakhirkan orang-orang lainnya (yang makan bawang 
merah) hingga baunya hilang." 


JLaJ\ U oJo- 


/ *v / **/ / *V **/ ^ 

y / ^ 



* 9 






879. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hisyam telah menceritakan 
kepada kami Qatadah dari Salim bin Abi al-Ja'd dari Ma'dan bin Abi Thalhah "Bahwa Umar 
bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu berkhuthbah pada hari Jum'at, lalu dia menyebutkan 
Nabi Allah Shallallahu'alaihiwasallam, dan menyebutkan Abu Bakar. Dia berkata, 
'Sesungguhnya aku berfirasat seakan-akan ayam jago mamatukku tiga kali, dan menurut 
firasatku, itu tidak lain (tanda) kehadiran ajalku. Dan sekelompok kaum menyuruhku untuk 
menunjukkan penggantiku. Dan Allah tidak berkehendak menghilangkan agamaNya dan 
tidak pula khilafahnya (maka aku boleh memutuskan penggantiku atau tidak sebagaimana 
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam), dan tidak pula ajaran yang dibawa oleh NabiNya 
Shallallahu'alaihiwasallam. Jika kematian datang segera menjemputku, maka kekhilafahan 
adalah dipilih dengan cara musyawarah di antara enam orang yang Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam wafat dalam keadaan ridha kepada mereka. Dan sesungguhnya 
aku telah mengetahui bahwa sekelompok kaum ada yang merusak masalah ini. Saya 
terpaksa memukul mereka dengan tanganku ini atas dasar Islam. Jika mereka melakukan hal 
ini maka mereka itulah musuh Allah yang kafir lagi sesat. Kemudian aku tidak meninggalkan 
setelahku sesuatu yang lebih penting bagiku daripada pembahasan kalalah (orang yang 
meninggal tidak meninggalkan anak dan orang tua). Aku tidak pernah mendebat Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam sebagaimana aku mendebat beliau tentang masalah kalalah. Dan 
tidak pernah aku ngotot dalam suatu masalah sebagaimana aku ngotot dalam masalah 
kalalah hingga dia menusukku dengan jarinya ke dadaku. Beliau bersabda, 'Wahai Umar 
tidak cukupkah ayat Shaif yang berada pada akhir ayat dari surat an-Nisa', ' dan 
sesungguhnya aku jika masih hidup niscaya aku memutuskannya dengan keputusan orang 
yang pernah membaca al-Qur'an maupun yang tidak membaca al-Qur'an. Kemudian 
Rasulullah berkata, 'Ya Allah, sesungguhnya aku bersaksi kepadamu atas pemimpin- 
pemimpin. Dan hanyasanya aku mengutus mereka untuk rakyat dengan tujuan agar mereka 
berbuat adil atas mereka, dan agar mereka mengajari manusia tentang agama mereka dan 
sunnah Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, membagi harta fai' di antara mereka, dan untuk 
mengajukan perkara yang sulit atas mereka untuk diajukan kepadaku. Kemudian kalian 
wahai manusia telah memakan dua pohon yang aku memandangnya sebagai pohon yang 
busuk yaitu bawang merah dan putih. Sungguh aku melihat Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam apabila mendapatkan baunya dari seorang laki-laki di masjid 
niscaya dia menyuruh pergi, lalu dia dikeluarkan ke al-Baqi'. Barangsiapa yang memakan 



keduanya, hendaklah dia menghilangkan baunya dengan cara dimasak." Telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Ismail Ibnu Ulayyah 
dari Sa'id bin Abi 'Arubah dia berkata -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah 
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim keduanya meriwayatkan 
dari Syababah bin Sawwar dia berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah semuanya 
meriwayatkan dari Qatadah dalam isnad ini hadits semisalnya. 


Bab: Larangan menyiarkan berita kehilangan unta dalam masjid 


^ ' ' ' * * ' ' 



880. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir Ahmad bin Amru telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Wahb dari Haiwah dari Muhammad bin Abdurrahman dari Abu Abdullah, 
maula Syaddad bin al-Had bahwasanya dia mendengar Abu Hurairah radhiyallahu'anhu 
berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Barangsiapa yang mendengar 
seseorang mengumumkan barang hilang di masjid, hendaklah dia mendoakan, 'Semoga Allah 
tidak mengembalikannya kepadamu, karena masjid bukan dibangun untuk ini'." Dan telah 
menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami al-Muqri' telah 
menceritakan kepada kami Haiwah dia berkata, "Saya mendengar Abu al-Aswad berkata, 
telah menceritakan kepadaku Abu Abdullah, maula Syaddad bahwasanya dia mendengar 
Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata. Saya mendengar Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda dengan hadits semisalnya. 







881. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin asy-Syair telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami ats-Tsauri dari Alqamah bin Martsad dari 
Sulaiman bin Buraidah dari Bapaknya "Bahwa seorang laki-laki mengumumkan (barang 
hilang) di masjid, maka dia berkata, 'Siapa yang menunjukkan kepada unta merah (yang 
hilang)? ' Lalu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Semoga kamu tidak 
mendapatkannya, karena masjid hanya dibangun untuk manfaat yang khusus diperuntukkan 
baginya'." 



j, vs£l^^i ^4 uj 1^- l^xj\ ^ 4 j 

*J <C3-jj ^Jfc^.L/>>>i ^ la La^X.> -X>- (J^a-J -X9 A?t./».^J\ t_.»l_> J> \jJ>~^ ls 



882. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Waki' dari Abu Sinan dari Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari 
Bapaknya bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam ketika shalat, maka seorang laki-laki berdiri 
seraya berkata, 'Barangsiapa yang bisa menunjukkan kepadaku kepada unta merah (yang 
hilang)? ' Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Semoga kamu tidak 
mendapatkannya, karena masjid hanya dibangun untuk manfaat yang khusus diperuntukkan 
baginya'." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Muhammad bin Syaibah dari Alqamah bin Martsad dari Ibnu Buraidah dari 
Bapaknya dia berkata, "Seorang Badui datang setelah Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat 
shubuh, lalu dia memasukkan kepalanya dari pintu masjid." Lalu dia menyebutkan hadits 
seperti hadits keduanya. Muslim berkata, "Dia adalah Syaibah bin Na'amah, Abu Na'amah. 
Mis'ar, Husyaim, Jarir dan selain mereka dari kalangan perawi Kufah meriwayatkan darinya." 


Bab: Lupa dalam shalat dan sujud karenanya (aIj »J\) 


J*' 'J J d <) iJ J J' \ J J ^ J 3' ^ O? JJ4. 








s 

'i 





6 




883. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di 
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah 
radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Salah seorang dari 
kalian jika mendirikan shalat, maka setan mendatanginya, lalu merancukan (kekhusyu'annya) 
hingga dia tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat. Maka apabila salah seorang dari kalian 
mendapati hal tersebut maka hendaklah dia bersujud dua kali, dan dia duduk (satu kali)." 
Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Sufyan, dan dia adalah Ibnu Uyainah dia berkata, -Lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad 



bin Rumh dari al-Laits bin Sa'd keduanya meriwayatkan dari az-Zuhri dengan isnad ini hadits 
semisalnya. 


^ **/ ^ **/ ** 

^ y> \i\ J j*» jb^ ■£ S ' Cr? 

do jjslif 4,^^ , -iij, vLhlSj\ 

•>\ ^*i\ jk J^ju jftu ji* >Uj 


884. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Yahya bin Abi 
Katsir telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah 
radhiyallahu'anhu telah menceritakan kepada mereka bahwa Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila adzan dikumandangkan, maka setan 
berpaling, dia memiliki kentut hingga dia tidak mendengar adzan tersebut. Dan apabila 
adzan tersebut selesai, maka dia maju menghadap. Apabila diiqamatkan shalat, maka dia 
berpaling. Dan apabila iqamah selesai dikumandangkan maka dia menghadang, melintas di 
antara seseorang dan nafsunya. Di berkata, 'Ingatlah demikian dan ingatlah demikian untuk 
sesuatu yang sebelumnya dia tidak mengingatnya, hingga laki-laki tersebut senantiasa tidak 
mengetahui berapa rakaat dia shalat. Maka apabila salah seorang dari kalian tidak 
mengetahui berapa rakaat dia shalat, hendaklah dia bersujud dua kali dan dia duduk (sekali) 
Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari 'Abdu Rabbih bin Sa'id dari Abdurrahman al- 
A'raj dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 
"Sesungguhnya setan apabila dikumandangkan iqamah shalat, maka dia berpaling, dan dia 
memiliki kentut." Lalu dia menyebutkan hadits semisalnya. Dan dia menambahkan, "Dia 
membahagiakannya dan memberinya angan-angan, serta mengingatkan sebagian dari 
hajatnya yang sebelumnya tidak ingat." 





885. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata. Saya menyetorkan 
hapalan di hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Abdurrahman al-A'raj dari Abdullah bin 



Buhainah dia berkata, "Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam mengimami 
kami shalat. Setelah dua rakaat, beliau langsung berdiri tanpa duduk (tasyahud awal), dan 
jamaah makmum turut pula berdiri mengikuti beliau. Tatkala shalat telah selesai, dan kami 
sedang menunggu-menunggu beliau mengucapkan salam, ternyata beliau bertakbir, lalu 
bersujud dua kali ketika duduk sebelum salam, setelah itu barulah beliau mengucapkan 
salam." 


» ^ \ «i»'-'? *\Y.Z\ ' "tls ? . '> 


886. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Laits dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Ibnu Syihab dari al-A'raj dari 
Abdullah bin Buhainah al-Asdi yaitu kawan yang telah bersumpah setia dengan Bani Abdul 
Muththalib, "Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam pernah shalat Zhuhur, dalam 
shalat itu beliau langsung berdiri, padahal seharusnya duduk (tasyahud awal). Maka ketika 
shalat telah cukup (empat raka'at), maka beliau bersujud dua kali dengan membaca takbir 
setiap kali sujud, yaitu ketika duduk sebelum salam. Orang-orang ikut pula sujud bersama- 
sama dengan beliau, yaitu pengganti tasyahud awal yang terlupa." 






887. Dan telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan 
kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Abdurrahman 
al-A'raj dari Abdullah bin Malik bin Buhainah al-Azdi "Pernah Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam langsung berdiri dalam rakaat genap yang seharusnya beliau 
duduk (tahiyat) dalam shalatnya, dan beliau terus saja meneruskan shalatnya. Tatkala beliau 
berada di akhir shalat, maka beliau sujud sebelum salam kemudian mengucapkan salam." 


z' ^ / / **/ / 





888. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abi Khalaf telah 
menceritakan kepada kami Musa bin Dawud telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin 
Bilal dari Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id al-Khudri dia berkata, "Rasulullah 
Shallalla hu'alaihiwasallam bersabda, 'Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya, 
dan tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat, tiga ataukah empat rakaat maka buanglah 
keraguan, dan ambilah yang pasti (yaitu yang sedikit). Kemudian sujudlah dua kali sebelum 
memberi salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan 
shalatnya. Dan jika, ternyata shalatnya memang empat rakaat maka kedua sujudnya itu 
adalah sebagai penghinaan bagi setan 1 ." Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin 
Abdurrahman bin Wahb telah menceritakan kepadaku Pamanku, Abdullah telah 
menceritakan kepadaku Dawud bin Qais dari Zaid bin Aslam dengan isnad ini, dan dalam 
maknanya, 'Hendaklah dia sujud dua kali sebelum salam.' Atau sebagaimana yang dikatakan 
Sulaiman." 


' -f 1 'i > '\\'i ' * ' \* » - ■" M -- V» <. U'*\ <? ' >\'>\ \'X\' 

UoA^-jLaJLC-JVS ,tUO\ jJSJ 






889. Dan telah menceritakan kepada kami Utsman dan Abu Bakar, keduanya putra Abu 
Syaibah, serta lshaq bin Ibrahim semuanya meriwayatkan dari Jarir berkata Utsman, telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Alqamah dia berkata, 
Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat -Ibrahim berkata- melebihi 
atau kurang dari jumlah rakaat (yang semestinya). Tatkala beliau memberi salam, ditanyakan 
kepadanya, 'Wahai, Rasulullah! Apakah ada perubahan dalam shalat? ' Nabi bertanya, 
'Mengapa demikian pertanyaanmu? ' Mereka menjawab, 'Kamu shalat begini, begini, dan 
begini.' Lalu beliau menyimpulkan kedua kakinya menghadap ke kiblat, lalu bersujud dua 
kali, kemudian memberi salam. Kemudian beliau menghadapkan mukanya kepada kami 
seraya bersabda, 'Sesungguhnya jika ada suatu perubahan tentang cara shalat, tentu aku 
memberitahukan kepada kalian semua. Aku hanyalah manusia yang bisa saja lupa (salah) 
sebagaimana kalian juga bisa lupa (salah). Karena itu, apabila aku lupa, maka ingatkanlah 
aku. Dan apabila kamu ragu dalam shalat tentang jumlah rakaatnya, ambillah yang pasti 
benar (yaitu jumlah yang sedikit), lalu sempurnakanlah atasnya, kemudian bersujudlah dua 
kali'." Telah menceritakan tentangnya kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Bisyr dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Waki' keduanya 
meriwayatkan dari Mis'ar dari Manshur dengan isnad ini, dan dalam riwayat Ibnu Bisyr 
dengan redaksi, "Maka hendaklah dia melihat kepada yang lebih tepat pada kebenaran." 
Sedangkan dalam riwayat Waki', "Maka hendaklah dia menepatkan pada kebenaran." Dan 
telah menceritakan tentangnya kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi telah 
mengabarkan kepada kami Yahya bin Hassan telah menceritakan kepada kami Wuhaib bin 
Khalid telah menceritakan kepada kami Manshur dengan isnad ini, dan Manshur berkata, 
"Maka hendaklah dia melihat kepada yang lebih tepat pada kebenaran." Telah menceritakan 
tentangnya kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Ubaid bin Sa'id 
al-Umawi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Manshur dengan isnad ini, dan dia 
berkata, "Maka hendaklah dia menepatkan pada kebenaran." Telah menceritakan 
tentangnya kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dengan isnad 
ini, dan dia berkata, "Maka hendaklah dia menepatkan pada yang paling dekat kepada 
kebenaran." Telah menceritakan tentangnya kepada kami Yahya bin Yahya telah 
mengabarkan kepada kami Fudhail bin lyadh dari Manshur dengan isnad ini, dan dia berkata, 
"Maka hendaklah dia menepatkan pada sesuatu yang dilihatnya benar." Telah menceritakan 
tentangnya kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin 
Abdush Shamad dari Manshur dengan isnad mereka, dan dia berkata, "Maka hendaklah dia 
menepatkan pada kebenaran." 


t 




890. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-Anbari telah menceritakan 
kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam dari Ibrahim 
dari Alqamah dari Abdullah "Bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam (suatu ketika) shalat 
Zhuhur lima rakaat. Ketika beliau ucapkan salam, ditanyakan kepada beliau, 'Apakah raka'at 
shalat bertambah, wahai Rasulullah? ' beliau menjawab, 'Mengapa demikian? ' Mereka 
menjawab, 'Anda shalat lima rakaat.' Lalu Nabi shallallahu'alaihiwasallam bersujud dua kali." 




891. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Idris dari al-Hasan bin Ubaidullah dari Ibrahim dari Alqamah bahwasanya dia shalat 
mengimami mereka lima rakaat. -Lewat jalur periwayatan lain- telah menceritakan kepada 
kami Utsman bin Abi Syaibah dan lafazh tersebut adalah miliknya, telah menceritakan 
kepada kami Jarir dari al-Hasan bin Ubaidullah dari Ibrahim bin Suwaid dia berkata, 
"Alqamah shalat Zhuhur mengimami kami lima rakaat, ketika dia mengucapkan salam, maka 
suatu kaum berkata, 'Wahai Abu Syibl, kamu telah melakukan shalat lima rakaat!.' Dia 
menjawab, 'Tidak demikian, aku tidak melakukannya.' Mereka berkata, 'Ya, kamu telah 
melakukannya.' Perawi berkata, 'Aku berada di sujud suatu kaum, dan aku ketika itu masih 
kecil. Aku berkata, 'Ya kamu telah shalat lima rakaat.' Dia berkata kepadaku, 'Dan kamu juga 
mengatakan demikian wahai A'war? ' Aku menjawab, 'Ya.' Lalu dia berpaling, lalu bersujud 
dua kali, kemudian mengucapkan salam. Kemudian dia berkata, 'Abdullah berkata, 
'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat mengimami kami lima rakaat. Ketika beliau 
berpaling maka kaum tersebut menggumam di antara mereka, maka beliau bertanya, 'Ada 
apa dengan kalian? ' Mereka menjawab, 'Wahai Rasulullah, apakah rakaat dalam shalat 
ditambahkan? ' Beliau menjawab, 'Tidak.' Mereka berkata, 'Sesungguhnya kamu telah 
melakukan shalat lima rakaat.' Lalu beliau berpaling kemudian sujud dua kali, kemudian 
mengucapkan salam. Kemudian beliau bersabda, 'Aku hanyalah manusia biasa yang bisa lupa 
sebagaimana kalian juga bisa lupa.' Ibnu Numair menambahkan dalam hadisnya, 'Apabila 
salah seorang dari kalian lupa, hendaklah dia bersujud dua kali'." 



lr?o 


Uj3 \s 


892. Dan telah menceritakannya kepada kami 'Aun bin Sallam al-Kufi telah mengabarkan 
kepada kami Abu Bakar an-Nahsyali dari Abdurrahman bin al-Aswad dari Bapaknya dari 
Abdullah dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat mengimami kami lima 
rakaat. Lalu kami berkata, 'Wahai Rasulullah apakah rakaat di dalam shalat ditambahkan? ' 
Beliau menjawab, 'Tidak demikian.' Mereka berkata, 'Kamu telah shalat lima rakaat.' Beliau 
bersabda, 'Aku hanyalah manusia biasa seperti kalian, bisa ingat sebagaimana kalian ingat, 
dan juga bisa lupa sebagaimana kalian lupa.' Kemudian beliau bersujud sahwi dua kali." 




893. Dan telah menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir dari al-A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari 
Abdullah dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat, lalu beliau kelebihan 
atau kurang raka'atnya." Ibrahim berkata, "Praduga salah ini berasal dariku"--Maksudnya 
Ibrahim ragu antara redaksi kelebihan atau kurang-- Lalu ditanyakanlah, "Wahai Rasulullah, 
apakah di dalam shalat tersebut telah ditambahkan rakaatnya?" Beliau menjawab, 
"Sesungguhnya aku manusia biasa seperti kalian yang bisa lupa sebagaimana kalian juga 
lupa. Apabila salah seorang dari kalian lupa maka hendaklah dia bersujud dua kali.' Ketika itu 
beliau dalam keadaan duduk. Kemudian beliau berpaling lalu bersujud dua kali." 




894. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dia berkata, -Lewat jalur 
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan 
kepada kami Hafsh dan Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari 
Abdullah bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam sujud sahwi sebanyak dua kali setelah salam 
dan berkata-kata. 



4jii\^\ jf^Jb\^j\ j?Mj£j»XlZ\^e> Jli4li\ jJ^C-^j-C-A^jLLc- 

c ^3 J^. 3 Vs civ5 J^, 34.^^ 3 I j4-^)\ s\i \S^ 


895. Dan telah menceritakan kepadaku al-Qasim bin Zakariya' telah menceritakan kepada 
kami Husain bin Ali al-Ju'fi dari Zaidah dari Sulaiman dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah 
dia berkata, "Kami shalat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, boleh jadi beliau 
kelebihan, boleh jadi kurang. Ibrahim berkata, 'Demi Allah, tidaklah orang itu datang 
melainkan dari arah depanku.' Dia berkata lagi, 'Kami berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah ada 
sesuatu baru dalam shalat? ' Beliau menjawab, 'Tidak.' Perawi berkata, 'Kami berkata 
kepadanya tentang sesuatu yang telah diperbuatnya, maka beliau bersabda, 'Apabila 
seorang laki-laki kelebihan atau kurang raka'atnya, maka hendaklah dia bersujud dua kali.' 
Dia berkata, 'Kemudian beliau bersujud dua kali'." 



> •>* * 'L \ s\ \\ is » 

.... w W •• • 1 %>-,’** -jS* > 9-XSUj\ 

* / ^ 

> 

CJ^i^ j (^»9 j ^1\ pi <3-^* ^ X^\jz \j» JIa9 

* ' i 9 • \ ' S' ' <?'\ \ ' ' S’ /-''"{'A \ ' -'A' i c' 

JV JJJ& ‘i~ J& 


896. Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb semuanya 
meriwayatkan dari Ibnu Uyainah berkata Amru, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
Uyainah telah menceritakan kepada kami Ayyub dia berkata. Saya mendengar Muhammad 
bin Sirin berkata. Saya mendengar Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, "Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam mengimami kami shalat pada salah satu dua shalat petang, 
mungkin shalat Zhuhur ataupun Ashar. Lalu beliau mengucapkan salam pada dua rakaat, 
kemudian beliau pergi ke sebatang pohon kurma di arah kiblat masjid, lalu beliau bersandar 
ke pohon itu dalam keadaan marah. Di antara jamaah terdapat Abu Bakar dan Umar, namun 
keduanya takut berbicara. Orang-orang yang suka cepat-cepat telah keluar sambil berujar, 
'Shalat dipendekkan.' Sekonyong-konyong Dzul Yadain berdiri seraya berkata, 'Ya, 



Rasulullah! Apakah shalat dipendekkan ataukah anda lupa? ' Nabi shallallahu'alaihiwasallam 
menengok ke kanan dan ke kiri, lalu bersabda, 'Betulkan apa yang dikatakan Dzul Yadain itu? 
' Jawab mereka, 'Betul, wahai Rasulullah! Anda shalat hanya dua rakaat.' Lalu Nabi 
shallallahu'alaihiwasallam shalat dua rakaat lagi, lalu memberi salam. Sesudah itu beliau 
bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir, lalu bangkit. Kemudian bertakbir, lalu bersujud 
lagi, sesudah itu bertakbir, lalu bangkit.' Dia berkata, 'Dan saya diberi kabar dari Imran bin 
Hushain bahwasanya dia berkata, 'Dan mengucapkan salam'. Telah menceritakan kepada 
kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan 
kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu'alaihiwasallam, mengimami kami shalat pada salah satu dua shalat petang, " 
semakna dengan hadits Sufyan. 




^laJ\ pLlu j A lLc-4Ji\ j^> bl liJo 3^ aSSJm j,! 


897. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari Dawud bin 
al-Hushain dari Abu Sufyan, maula Ibnu Abi Ahmad "Bahwasanya dia berkata. Saya 
mendengar Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, "Rasulullah shalat mengimami kami 
shalat Ashar. Lalu beliau mengucapkan salam pada dua raka'at. Lalu Dzul Yadain berdiri 
seraya berkata, 'Apakah shalat telah diqashar wahai Rasulullah atau kamu telah lupa? ' Maka 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkata, 'Semua itu tidak terjadi.' Dzul Yadain berkata, 
'Telah terjadi sebagian dari itu wahai Rasulullah.' Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
menghadap manusia seraya bertanya, 'Apakah benar perkataan Dzul Yadain? ' Mereka 
menjawab, 'Benar wahai Rasulullah'. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam 
menyempurnakan sisa rakaat shalat, kemudian bersujud dua kali dalam keadaan duduk 
setelah salam'." Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin asy-Syair telah menceritakan 
kepada kami Harun bin Ismail al-Khazzaz telah menceritakan kepada kami Ali, dan dia Ibnu 
al-Mubarak telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Abu 



Salamah telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah radhiyallahu'anhu "Bahwa 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat dua rakaat dari shalat Zhuhur, kemudian 
mengucapkan salam. Lalu seorang laki-laki dari bani Sulaim mendatanginya seraya bertanya, 
'Wahai Rasulullah, apakah shalat telah diqashar atau kamu telah lupa?.' Lalu dia 
membawakan hadits tersebut." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah 
mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah 
dari Abu Hurairah ra dia berkata, "Ketika kami shalat bersama Nabi 
Shallallahu'alaihiwasallam shalat Zhuhur, maka beliau mengucapkan salam dari dua rakaat 
tersebut. Lalu seorang laki-laki dari bani Sulaim berdiri dan menceritakan hadits tersebut." 




898. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb 
semuanya meriwayatkan dari Ibnu Ulayyah berkata Zuhair, telah menceritakan kepada kami 
Ismail bin Ibrahim dari Khalid dari Abu Qilabah dari Abu al-Muhallab dari Imran bin Hushain 
bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat Ashar, lalu mengucapkan salam pada 
rakaat ketiga, kemudian masuk rumahnya. Lalu seorang laki-laki yang dipanggil al-Khirbaq 
berdiri menujunya, dalam keadaan di tangannya terjulur seraya dia bertanya, 'Wahai 
Rasulullah, ' lalu dia menyebutkan sesuatu yang telah beliau berbuat. Dan Rasulullah keluar 
dalam keadaan marah dengan menyeret surbannya hingga berhenti pada orang-orang 
seraya bersabda, 'Apakah benar yang dikatakan orang ini? ' Mereka menjawab, 'Ya benar.' 
Lalu beliau shalat satu rakaat kemudian mengucapkan salam kemudian bersujud dua kali 
kemudian mengucapkan salam." 


^ >U\3 k- -yf&y 


899. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Abdul Wahab ats-Tsaqafi telah menceritakan kepada kami Khalid, dan dia adalah al- 
Hadzdza' dari Abu Qilabah dari Abu al-Muhallab dari Imran bin al-Hushain dia berkata, 
"Rasulullah mengucapkan salam pada rakaat ketiga shalat Ashar, kemudian berdiri, lalu 
masuk kamar. Lalu seorang laki-laki berdiri dengan menghamparkan kedua tangannya seraya 
bertanya, 'Apakah shalat diqashar wahai Rasulullah? ' Lalu beliau keluar dalam keadaan 



marah, lalu shalat pada rakaat yang telah beliau tinggalkan, kemudian shalat, kemudian 
bersujud dua kali sujud sahwi kemudian mengucapkan salam." 


Bab: Sujud tilawah ) 



900. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ubaidullah bin Sa'id serta 
Muhammad bin al-Mutsanna semuanya meriwayatkan dari Yahya al-Qaththan Zuhair 
berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah dia berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah 
membaca al-Qur'an, lalu beliau membaca surat yang di dalamnya terdapat ayat sajdah, lalu 
beliau sujud, dan kami pun sujud bersama beliau hingga sebagian dari kami tidak 
mendapatkan tempat untuk sujudnya keningnya." 











901. Telah menceritakan kepada kami Abu bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Umar 
dari Nafi' dari Ibn Umar katanya, adakalanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sujud 
ketika membaca alquran melewati ayat sajdah, lalu beliau sujud bersama kami hingga kami 
merasa sesak ketika bersama beliau, sampai salah seorang kami tidak menemukan tempat 
sujud, dan itu diluar waktu shalat." 


< 3 . 








902. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basyar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dia berkata; aku mendengar Al Aswad 
menceritakan dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pernah membaca 
wannajmi (surat annajm) lalu beliau sujud dan para sahabat yang bersamanya pun ikut 
sujud, kecuali seorang laki-laki tua, dia hanya mengambil sejumput kerikil atau tanah, dan 



mengangkat ke keningnya sambil berujar; "Aku cukup begini saja." Abdullah berkomentar; 
"Seingatku, dikemudian hari laki-laki tua itu mati dalam keadaan kafir." 







903. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah 
bin Sa'id dan Ibn Juhr. Yahya bin Yahya mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, 
sedangkan yang lain mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ismail yaitu Ibnu Ja'far 
dari Yazid bin Khushaifah dari Ibn Qusaith dari 'Atha' bin Yasar, bahwa dia pernah 
memberitahukan kepadanya, ia bertanya kepada Zaid bin Tsabit tentang bacaan bersama 
imam, Zaid berujar; "Tak ada bacaan bersama imam." seingatnya, ia pernah menyetorkan 
hafalan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ayat Wannajmi (surat annajm), namun 
beliau tidak bersujud. 


t 9 S S } 9 / 

<J, ’ Cr^o j— 





\ » ' \ t < v ^ 


904. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku pernah 
mengungkapkan kepada Malik dari Abdullah bin Yazid mantan budak Aswad bin Sufyan dari 
Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah pernah membacakan kepada mereka 
ayat Idzas samaa'un syanqqat (Surat Al lnsyiqaq), lalu dia sujud, seusai sujud, dia 
mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan sujud pada ayat itu." 
Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami Isa dari 
Awza'i dia berkata. (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibn Abi 'Adi dari Hisyam dari 
Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam. 





905. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dia 
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ayyub bin Musa dari 
'Atha' bin Mina' dari Abu Hurairah dia berkata; Kami pernah sujud bersama Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dalam surat Idzassamaa'un syaqqat dan lqra' bismi rabbikal ladzii khalaq 
(maksudnya, ayat sajdah yang terdapat pada keduanya -pent). 




906. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada 
kami Al Laits dari Yazid bin Abu Hubaib dari Shafwan bin Sulaim dari Abdurrahman Al A'raj 
mantan budak Bani Makhzum dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah sujud pada surat IDZAS SAMAA'UN SYAQQAT dan IQRA' BISMI RABBIK 
(maksudnya pada ayat sajdah dalam kedua surat itu -pent). Dan telah menceritakan 
kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami Ibn Wahb telah 
mengabarkan kepadaku 'Amru bin Harits dari 'Ubaidullah bin Abu Ja'far dari Abdurrahman Al 
A'raj dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas. 


$\jS)cA 

**/ ^ / x 


907. Dan Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz dan Muhammad bin 
Abdul A'la dia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir dari Ayahnya dari Bakr 
dari Abu Rafi' dia berkata; "Aku pernah shalat isya' bersama Abu Hurairah, ketika dia 
membaca IDZAS SAMAA'UN SYAQQAT beliau sujud, lalu kutanyakan; "sujud apakah ini?" Dia 
menjawab; "Aku pernah sujud di belakang Abui Qasim shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku 
akan terus melakukan sujud pada surat tersebut hingga aku meninggal." Ibn Abdul A'la 
mengatakan; "Maka aku tidak akan henti sujud pada pada surat tersebut." Telah 
menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus 
katanya, (Dan diriwayatkan dari jalur lain telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah 
menceritakan kepada kami Yazid yaitu Ibn Zurai' dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur 



lain) telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdah telah menceritakan kepada kami 
Sulaim bin Akhdlar, semuanya dari At Taimi dengan sanad ini, hanya ia tidak mengatakan; 
"Di belakang Abui Qasim shallallahu 'alaihi wasallam." 



^ 31 3 'L,j£U&\ 


908. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibn Basyar, keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dari 'Atha' bin Abu Maimunah dari Abu Rafi' katanya; "Aku pernah Abu 
Hurairah sujud (tilawah) pada ayat IDZAS SAMAA'UN SYAQQAT, lalu aku berkata; "Kenapa 
anda sujud pada ayat itu?" Jawabnya; "Aku pernah melihat sahabat akrabku, Muhammad 
shallallahu 'alaihi wasallam sujud pada ayat tersebut, oleh karena itu aku akan selalu sujud 
pada ayat tersebut hingga aku meninggal." Syu'bah mengatakan; "Apakah itu perkataan Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam?. Abu Hurairah menjawab: "Benar." 


Bab: Sifat duduk dalam shalat dan bagaimana cara meletakkan tangan di atas paha (iiL*? 


» jS ^ aJ«-X3 asLoi j {j\j ^ i 


909. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ma'mar bin Rib'i Al Qaisi, telah 
menceritakan kepada kami Abu Hisyam Al Makhzumi dari Abdul Wahid yaitu Ibn Ziyad telah 
menceritakan kepada kami Usman bin Hakim telah menceritakan kepadaku 'Amir bin 
Abdullah bin Zubair dari Ayahnya dia berkata; "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
duduk dalam shalat, beliau meletakkan telapak kaki kirinya diantara pahanya dan betisnya, 
serta menghamparkan telapak kaki kanannya, sambil meletakkan tangan kirinya diatas lutut 
kirinya, dan beliau letakkan tangan kanannya diatas paha kanannya, lalu beliau memberi 
isyarat dengan telunjuknya." 







910. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Laits dari 
Ibn Ajalan katanya -lewat jalur periwayatan lain-dan Telah menceritakan kepada kami Abu 
bakar bin Abi Syaibah dan lafadz padanya, katanya. Telah menceritakan kepada kami Abu 
Khalid al-ahmar dari Ibn jlan dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari ayahnya katanya, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika duduk berdoa, beliau letakkan tangan kanannya 
diatas paha kananya, dan tangan kirinya diatas paha kirinya, dan beliau memberi isyarat 
dengan jari telunjuknya dan beliau letakkan jempolnya pada jari tengahnya, sementara 
telapak kirinya menggenggam lututnya. 




911. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid. Abd 
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sementara Ibnu Rafi' mengatakan; telah 
menceritakan kepada kami Abdurrazaq, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari 
'Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibn Umar, bahwa apabila Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam duduk dalam shalat, beliau meletakkan kedua tangannya diatas kedua lututnya, 
dan beliau angkat jari kanan sebelah jempolnya (telunjuk) sambil memanjatkan doa, 
sementara tangan kirinya diatas lutut kirinya sambil dibuka." 






912. Dan Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami 
Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ayyub 
dari Nafi' dari Ibn Umar bahwa apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk 
tasyahhud, beliau meletakkan tangan kirinya diatas lutut kirinya dan meletakkan tangan 
kanannya diatas lutut kanannya, dan beliau lingkarkan jarinya sehingga membentuk angka 
lima puluh tiga, lalu beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk." 







913. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, dia berkata; Aku pernah 
membacakan pada Malik dari Muslim bin Abu Maryam dari Ali bin Abdurrahman Al Mu'awi, 
dia berkata; Abdullah bin Umar pernah melihatku bermain-main kerikil ketika shalat. Seusai 
shalat, dia langsung melarangku sambil berujar; "Lakukanlah sebagaimana Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam lakukan." Tanyaku; "Bagaimana Rasulullah melakukan?" Katanya; 
"Jika beliau duduk dalam shalat, beliau meletakkan telapak tangan kanannya diatas paha 
kanannya dan beliau genggam semua jari jemarinya sambil memberi isyarat dengan jari 
sebelah jempol (telunjuk), beliau juga meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha 
kirinya." Telah menceritakan kepada kami Ibnn Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Muslim bin Abu Maryam dari Ali bin Abdurrahman Al Mu'awi, katanya; "Aku 
pernah shalat disamping Ibn Umar, lantas dia menyebutkan seperti hadis Malik dengan 
sedikit tambahan, kata Sufyan, Yahya bin Said menceritakan kepada kami, kemudian dari 
Muslim menceritakannya kepadaku. 


Bab: Salam untuk selesai dari shalat (1$-^ 


t» ^ > » S ' > '".S* ' i -'t* s* '\'Z\ ' , ^ > 9* ’ I 'Z\ ' 

£j£> J*Jb\3y» £j£- J J *— UJJO-O Uo.X>- 


914. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Said dari Syu'bah dari Al Hakam dan Manshur dari Mujahid dari Abu Ma'mar, 
seorang penguasa di Makkah pernah mengucapkan salam dua kali, lalu Abdullah bertanya; 
"Darimana ia mendapatkan hal itu?" Al Hakam berkata dalam hadisnya; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukannya." 


9 / 4 

\\ 9 y * 





915. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id dari Syu'bah dari Al Hakam dari Mujahid dari Abu Ma'mar dari Abdullah, 
Syu'bah mengatakan; "Sesekali ia memarfukkannya, seorang penguasa atau seorang laki-laki 



pernah mengucapkan salam dua kali, lantas Abdullah berujar; "Darimanakah ia 
mendapatkan hal itu?" 





916. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Abu 'Amir Al 'Aqadi telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far dari Isma'il bin 
Muhammad dari 'Amir bin Sa'd dari Ayahnya dia berkata; Aku pernah melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memberi salam ke arah kanan dan kiri hingga aku melihat 
putihnya pipi beliau." 


Bab: Dzikir dalam shalat il\) 


\ y y *V ? ? 


917. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru, dia berkata; Abu Ma'bad pernah mengabariku dengan ini, 
namun setelah itu ia memungkirinya, dari Ibn Abbas, dia berkata; "Kami pernah menyertai 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, setelah shalat beliau mengakhirinya dengan takbir." 


i ,/v t’ - ' \< * * ' * ' ~/.*'* > ' , ' * 


918. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru bin Dinar dari Abu Ma'bad mantan budak Ibnu Abbas, bahwa 
dia pernah mendengar Abu Ma'bad mengabarkan dari Ibn Abbas katanya; "Kami tidak 
mengetahui usai shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selain dengan takbir." 'Amru 
mengatakan; kemudian aku sebutkan kepada Abu Ma'bad, namun dia memungkirinya 
seraya berujar; "Aku belum pernah menceritakan kepadamu seperti ini." Kata 'Amru; 
"Padahal sebelum itu, sungguh ia pernah mengabariku tentang hal itu." 


T\s * 7 t ^ ' > \'''± * \ A" > ^ '* \'Z\' 

j ij\3 O Vj ^\s>- 



^\i\iul\ > \31i3islil j4^ 


919. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah mengabarkan kepada 
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibn Juraij katanya; (Dan 
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur dan lafadz 
darinya, dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan 
kepada kami Ibn Juraij telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Dinar, bahwa Abu Ma'bad 
mantan budak Ibn Abbas mengabarinya, bahwa Ibn Abbas pernah mengabarinya; "Bahwa 
mengeraskan suara dzikr sehabis shalat wajib, pernah terjadi di masa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam." kata Abu Ma'bad; Ibn Abbas mengatakan; "Akulah yang paling tahu tentang hal 
itu, ketika mereka telah selesai (mengerjakan shalat), sebab aku pernah mendengarnya." 


Bab: Sunahnya berlindung dari siksa kubur j 


iLUdils jJ&\ j5 


920. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Said dan Harmalah bin Yahya. Harun 
mengatakan; telah menceritakan kepada kami, sedangkan Harmalah mengatakan; telah 
mengabarkan kepada kami Ibn Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibn 
Syihab dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa 'Aisyah 
mengatakan; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemuiku, sementara disisku 
ada seorang wanita Yahudi yang mengatakan; "Sadarkah kamu bahwa kalian akan diuji 
dalam kubur?" 'Aisyah berkata; "Mendengar itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
langsung tersentak kaget dan bersabda: "Sesungguhnya orang-orang Yahudilah yang akan 
diuji." 'Aisyah berkata; "Kemudian kami bermukim beberapa malam, setelah itu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sadarkah kamu, sesungguhnya telah diwahyukan 
kepadaku bahwa kalian akan diuji dalam kubur?." Kata 'Aisyah; "Setelah itu aku mendengar 
Rasulullah meminta perlindungan dari siksa kubur." 



<L^$t y '£&- 


921. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Said dan Harmalah bin Yahya dan 'Amru 
bin Sawwad. Harmalah mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedang dua orang 
yang lain mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ibn Wahb, telah mengabarkan 
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dia 
berkata; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah itu meminta 
perlindungan dari siksa kubur." 



j juj ^ • v 


X S S •• /j, f, / **> 

j^> <0i\ Jio J LL$3 X^s\ 3)1 ^jy\ J L^xJ-^sS 

jjfel 

\ j-c- 3y* i _£*£> asjij ? 1 *^[\ i^Ui Ajo L« j (JlJli ^l»s^ cj \a^- Lc- £)-£• 

Jil\ 


922. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim keduanya dari 
Jarir kata Zuhair telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa'il dari 
Masruq dari 'Aisyah dia berkata; "Dua wanita tua Yahudi Madinah pernah menemuiku 
seraya berkata; "Sesungguhnya penghuni kubur akan disiksa di kuburan mereka." 'Aisyah 
berkata; Maka aku mendustakan keduanya dan mempercayainya, lalu keduanya pergi. 
Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menemuiku, maka aku beritahukan 
kepada beliau; "Wahai Rasulullah, dua wanita tua Yahudi Madinah telah menemuiku, 
keduanya beranggapan bahwa penghuni kubur akan disiksa di kuburan mereka." Beliau 
bersabda: "Keduanya benar, sesungguhnya penghuni kubur akan disiksa dengan siksaan 
yang dapat didengar oleh semua binatang melata." Kata 'Aisyah; "Setelah itu tidaklah aku 
melihat kecuali beliau selalu meminta perlindungan dari sika kubur dalam shalatnya." Telah 
menceritakan kepada kami Hannad bin As Sarri telah menceritakan kepada kami Abui 
Ahwash dari Asy'ats dari Ayahnya dari Masruq dari 'Aisyah dengan hadis ini, dan didalamnya 
terdapat redaksi, 'Aisyah berkata; "Tidaklah beliau melaksanakan shalat setelah itu, kecuali 
aku selalu mendengar beliau meminta perlindungan dari siksa kubur." 


Bab: Perlindungan apa yang diminta dalam shalat 






(Jl>- -il \ <Cm 3 ^ j-oCI_I»i ^Ju*> J 


923. Telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb dia berkata; telah 
menceritakan kepada kami Ya'kub bin Ibrahim bin Sa'd dia berkata; telah menceritakan 
kepada kami Ayahku dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 
'Urwah bin Zubair, bahwa 'Aisyah mengatakan; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam selalu meminta perlindungan fitnah Dajjal dalam shalatnya." 


> •>* '* 


-A-A \z\J-*. IA lA^J J ^JA4. IA j 

j J jS-\ 


924. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami dan Ibnu Numair dan Abu 
Kuraib dan Zuhair bin Harb, semuanya dari Waki'. Abu Kuraib mengatakan; telah 
menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dari Hasan bin 
'Athiyyah dari Muhammad bin Abu 'Aisyah dari Abu Hurairah dan dari Yahya bin Abu Katsir 
dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: " Jika salah seorang diantara kalian tasyahud, hendaklah meminta perlindungan 
kepada Allah dari empat perkara dan berdoa "ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MIN 
'ADZAABI JAHANNAMA WAMIN 'ADZAABIL QABRI WAMIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT 
WAMIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAL (Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa 
jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah 
Masihid Dajjal)." 


j A- A. «Stf jAAJA J* qJa\ ^ j jlLuy 


925. Telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah mengabarkan kepada kami 
Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syuaib dari Az Zuhri dia berkata; telah 



menceritakan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam mengabarinya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdoa dalam 
shalatnya dengan ALLAAHUMMA INNII A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZU 
BIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MAHYAA WAL 
MAMAAT ALLAAHUMMA INNII A'UUDZUBIKA MINAL MA'TSAMI WAL MAG H RAMI (Ya Allah, 
saya berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, saya berlindung kepada-Mu dari fitnah masih 
ad dajjal, saya berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian, saya berlindung 
kepada-Mu dari dosa dan pengaruh hutang)." Kata 'Aisyah, lantas ada seseorang berujar; 
"Betapa banyak engkau meminta perlindungan dari pengaruh berhutang wahai Rasulullah?" 
beliau bersabda: "Jika seseorang telanjur hutang, maka ia akan suka berdusta dan 
menyelisihi janji." 






i\j 


926. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Al 
Walid bin Muslim telah menceritakan kepadaku Auza'i telah menceritakan kepada kami 
Hasan bin 'Athiyyah telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abu 'Aisyah, ia 
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika 
salah seorang diantara kalian selesai dari tasyahhud akhir, maka mintalah perlindungan 
kepada Allah dari empat perkara, yaitu; siksa jahannam, siksa kubur, fitnah kehidupan dan 
kematian, dan keburukan Al Masih Ad Dajjal." Dan telah menceritakan kepadaku Al Hakam 
bin Musa telah menceritakan kepada kami Hiql bin Ziyad dia berkata, (Dan diriwayatkan dari 
jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami 
Isa yaitu Ibnu Yunus semuanya dari Auza'i dengan isnad ini, dia berkata; "Jika salah seorang 
diantara kalian selesai tasyahhud." Dan Auza'i tidak memakai redaksi akhir. 




927 . Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu 'Adi dari Hisyam dari Yahya dari Abu Salamah bahwa ia mendengar Abu 
Hurairah berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa berdo'a ALLAAHUMMA INNII 
A'UUDZU BIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA'ADZAABIN NAARI WAFITNATIL MAHYAA WAL 



MAMAT WA SYARRIL MASIIHID DAJJAAL (Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa 
kubur dan siksa neraka dan fitnah kehidupan dan kematian dan keburukan Masih Dajjal)." 


i fjs ' i Jayj . 

? f * 

^ 9 \ * y ^ \'Z :• \ s } i % ^ .M '>•?.! t * ^ \ ' >M I 

_*> ' Jf+C'Oyt -*>- JA)^? J- ' 

9 '** s 9 \ 9 y ^ * *sl\ * / \' * \\ t 9 ' ^ \ y \ ^ \ ^ \ y ,''>**'* C^^*-'** 1 t>* * / 


928. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Thawus dia berkata; "Aku mendengar Abu Hurairah 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berlindunglah kalian kepada Allah 
dari siksa Allah, berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa kubur, berlindunglah kalian 
kepada Allah dari fitnah Al Masih Dajjal, dan berlindunglah kalian kepada Allah dari fitnah 
kehidupan dan kematian." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibn Thawus dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits diatas. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Abbad Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb mereka semuanya 
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana hadits di atas. 


f» ^ .. .. < » ^il v » < * S > i <- > ' ?<.-* Tt> S ' > ' 


929. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Budail dari 
Abdullah bin Syaqiq dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau 
selalu meminta pelindungan dari siksa kubur dan siksa Jahannm dan fitnah Dajjal." 


^ ^ / *•/ / / ^ ^ ^ / ^ / 



930. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas, dari apa 
yang telah dibacakan dihadapannya dari Abu Zubair dari Thawus dari Ibn Abbas, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajari para sahabat doa ini sebagaimana 
mengajari mereka salah satu surat dalam Al Qur'an. Beliau bersabda: "Ucapkanlah 
ALLAAHUMA INNAA NA'UUDZU BIKA MIN 'ADZAABI JAHANNAMA WA A'UUDZU BIKA MIN 
'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZU BIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL, WA A'UUDZUBIKA 
MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT" (Ya Allah saya berlindung kepada-Mu dari siksa 
jahnanam, dan saya berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan saya berlindung kepada-Mu 
dari fitnah Al Masih Dajjal, dan saya berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan 
kematian)." Muslim bin Hajjaj mengatakan; "Telah sampai berita kepadaku bahwa Thawus 
bertanya kepada anaknya; "Apakah kamu berdoa dengan do'a tersebut dalam shalatmu?" 
Jawabnya; "Tidak." Thawus berkata; "Ulangi shalatmu, sebab Thawus (maksudnya dirinya) 
telah meriwayatkan dari tiga atau empat orang, atau sebagaimana yang ia katakan." 


Bab: Sunahnya dzikir setelah shalat ^ 






931. Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami 
Al Walid dari Auza'i dari Abu 'Ammar namanya Syaddad bin Abdullah dari Abu Asma' dari 
Tsauban dia berkata; "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat, beliau akan 
meminta ampunan tiga kali dan memanjatkan doa ALLAAHUMMA ANTAS SALAAM 
WAMINKAS SALAAM TABAARAKTA DZAL JALAALIL WAL IKROOM (Ya Allah, Engkau adalah 
Dzat yang memberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan. Maha Besar Engkau 
wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan." Kata Walid; maka kukatakan kepada Auza'i 
"Lalu bagaimana bila hendak meminta ampunan?" Jawabnya; 'Engkau ucapkan saja 
Astaghfiru Nah, Astaghfirullah." 


SLs- ^j£- jiLi- J ^ J ^ {J} \ AJ^C- Lc- \jo \ A>- \ SLs* O j \ \ 





932. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibn Numair, dia 
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari 'Ashim dari Abdullah bin Harits 
dari 'Aisyah dia berkata; "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam, 
beliau tidak duduk selain seukuran membaca bacaan "ALLAAHUMMA ANTAS SALAAM, 
WAMINKAS SALAAM, TABAARAKTA DZAL JALAALIL WAL IKRAAMI (Ya Allah, Engkau adalah 
Dzat Pemberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan. Maha Besar Engkau Dzat 
Pemilik kebesaran dan kemuliaan)." Dan dalam riwayat Ibn Numair disebutkan 'YA DZAL 
JALAALI WAL IKRAAMI (Wahai Dzat pemilik kebesaran dan kemuliaan)." Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibn Numair telah menceritakan kepada kami Abu Khalid yaitu Al 
Ahmar dari 'Ashim dengan isnad ini, yaitu beliau bersabda dengan redaksi "YA DZAL JALAALI 
WAL IKRAAM (Wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan)." Dan telah menceritakan 
kepada kami Abdul Warits bin Abdushshamad telah menceritakan kepadaku bapakku dari 
Syu'bah dari 'Ashim dari Abdullah bin Al Harits dan Khalid dari Abdullah bin Al Harits 
keduanya dari Aisyah bahwa nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sebagaimana di atas. 
Hanya saja dengan tambahan redaksi "YA DZAL JALAALI WAL IKRAAM (Wahai Dzat Pemilik 
kebesaran dan kemuliaan)." 


. . > tl \ l tf ✓ » -As * 4 , * s * ' /i s \''' ? \ I » t " * \ I ' 

J4 U ^ l4J\ <1X1^ UJ 

\j,s ♦* y •* y 


y ^ y ^ y s s ^ y y x •*> ^ / 





933. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Jarir dari Manshur dari Musayyab bin Rafi' dari Warrad mantan budak Mughirah bin Syu'bah, 
dia berkata; Mughirah bin Syu'bah pernah berkirim surat kepada Muawiyah, bahwa apabila 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat dan mengucapkan salam, beliau 
memanjatkan doa: "LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU 
WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULU SYAI'IN QADIIR, ALLAAHUMMA LAA MAANI'A 
UMAA A'THAITA WALAA MU'THIYA UMAA MANA'TA W ALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL 
JADD (Tiada sesembahan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala 
kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, 
tiada yang bisa menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberi apa 
yang Engkau cegah, dan tidak bermanfaat pemilik kekayaan, dan dari-Mulah segala 
kekayaan)." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
dan Ahmad bin Sinan mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari 
Al A'masy dari Musayyab bin Rafi' dari Warrad mantan budak Mughirah bin Syu'bah dari Al 
Mughirah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas. Abu Bakr dan Abu 
Kuraib berkata dalam riwayatnya; "Lalu Mughirah mendiktekannya kepadaku dan aku tulis 
untuk Muawiyah." Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibn Juraij telah 
mengabarkan kepadaku Abdah bin Abu Lubabah, bahwa Warrad mantan budak Mughirah 
bin Syu'bah mengatakan; Mughirah bin Syu'bah berkirim surat kepada Mu'awiyah. Yang 
menulis surat tersebut adalah Warrad, (bunyinya) aku pernah mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam seusai mengucapkan salam mengucapkan... seperti hadis 
keduanya, hanya ia tidak menyebutkan sabdanya "WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR. 
Dan telah menceritakan kepada kami Hamid bin Umar Al Bakrawi telah menceritakan 
kepada kami Bisyr yaitu Ibnu Mufadldlal katanya, (Diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepadaku 
Azhar, semuanya dari Ibnu 'Aun dari Abu Sa'id dari Warrad sekretaris Mughirah bin Syu'bah, 
katanya; Muawiyah berkirim surat kepada Mughirah ... seperti hadis Manshur dan Al A'masy. 


^ '*/ *» **/ 


934. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Al Makki telah menceritakan 
kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami 'Abdah bin Abu Lubabah dan Abdul 
Malik bin Umair, keduanya mendengar Warrad juru tulis Mughirah bin Syu'bah berkata; 
Muawiyah berkirim surat kepada Mughirah, katanya; "Tulislah untukku sesuatu yang engkau 
dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!." Lantas Mughirah menulis untuknya; 
"Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seusai shalat memanjatkan doa; 
"LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU W LAHUL HAMDU 
WAHUWA ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR, ALLAAHUMMA LAA MAANI'A LIMAA A'THAITA 
WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU (Tiada 



sesembahan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan 
dan milik-Nyalah segala pujian, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tiada yang 
bisa menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberi apa yang 
Engkau cegah, dan tidak bermanfaat pemilik kekayaan, dan dari-Mulah segala kekayaan)." 


.s'* \\ \ 9 s 9 \ 'C K 9 ' y \ s t > 9 ^*\ 9 / \”C ♦♦ "v / *\ y9 's* 9 ^ / ^ t "v x *»Vl / 

J^y\ (j , Ji'C^ 

cj,^ ^ is£l^ \ \ 

i>\ju£ 

jay>A J-* J^ro Alc -^ 1 


935. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Abu Zubair 
katanya; Seusai shalat setelah salam, Ibn Zubair sering memanjatkan do'a; LAA ILAAHA 
ILLALLAAH WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 
'ALAA KULU SYAI'IN QADIIR, LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH, LAA-ILAAHA 
ILALLAAH WALAA NA'BUDU ILLAA IYYAAH, LAHUN NI'MATU WALAHUL FADHLU WALAHUTS 
TSANAA'UL HASAN, LAA-ILAAHA ILLALLAAH MUKHLISIHIINA LAHUD DIINA WALAU KARIHAL 
KAAFIRUUNA." (Tiada sesembahan yang hak selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, 
bagi-Nya selaga puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada Daya dan kekuatan 
selain dengan pertolongan Allah. Tiada sesembahan yang hak selain Allah, dan Kami tidak 
beribadah selain kepada-Nya, dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, hanya bagi-Nya 
ketundukan, sekalipun orang-orang kafir tidak menyukai)." Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam selalu mengeraskan suara dengan kalimat ini setiap selesai shalat." Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
'Abdah bin Abu Sulaiman dari Hisyam bin 'Urwah dari Abu Zubair mantan budak mereka, 
bahwa Abdullah bin Zubair biasa bertahlil sehabis shalat dengan seperti hadis Ibnu Numair, 



dan di akhir beliau berkata; "Kemudian Ibnu Zubair mengatakan; "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam mengeraskan suaranya dengan kalimat ini sehabis shalat." Dan telah 
menceritakan kepadaku Ya'kub bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan kepada kami Ibn 
'Ulayyah telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj bin Abu Usman telah menceritakan 
kepadaku Abu Zubair katanya; Aku mendengar Abdullah bin Zubair berkhutbah diatas 
mimbar ini seraya berkata; "Apabila Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam selesai salam yaitu 
sehabis shalat, atau beberapa shalat..." lalu ia menyebutkan seperti hadis Hisyam bin 
'Urwah. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Salamah Al Muradi telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Yahya bin Abdullah bin Salim dari Musa 
bin 'Uqbah, bahwa Abu Az Zubair Al Makki menceritakan bahwa ia mendengar Abdulah bin 
Zubair mengatakan; "Yaitu Seusai shalat setelah mengucapkan salam, seperti hadis 
keduanya. Dan ia katakan di akhir haditsnya; "Abu Zubair selalu membaca bacaan ini dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam" 




S > 

* \ k ♦ 

• » \ A . *?•/♦♦ 




\^\ 



S\ ^ <j) <3 j* ^ jfi‘ 4 ’- > ' ^\' Cr^ 

5 J^iSjkiS^M^s^i :>L^j^\ i j^-i l3 i:oo^I\j,s\jjoo^I\ 


936. Telah menceritakan kepada kami Ashim bin Nadhr At Tamimi telah menceritakan 
kepada kami Al Mu'tamir telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dia berkata, (Dan 
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Laits dari Ibn 'Ajian, keduanya dari Sumay dari Ibnu Shalih dari 
Abu Hurairah -dan ini adalah hadis Qutaibah- Bahwa orang-orang fakir Muhajirin menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata; "Orang-orang kaya telah memborong 
derajat-derajat ketinggian dan kenikmatan yang abadi." Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bertanya: "Maksud kalian?" Mereka menjawab: "Orang-orang kaya shalat 
sebagaimana kami shalat, dan mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, namun 
mereka bersedekah dan kami tidak bisa melakukannya, mereka bisa membebaskan tawanan 
dan kami tidak bisa melakukannya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Maukah aku ajarkan kepada kalian sesuatu yang karenanya kalian bisa menyusul orang- 
orang yang mendahului kebaikan kalian, dan kalian bisa mendahului kebaikan orang-orang 
sesudah kalian, dan tak seorang pun lebih utama daripada kalian selain yang berbuat seperti 
yang kalian lakukan?" Mereka menjawab; "Baiklah wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: 
"Kalian bertasbih, bertakbir, dan bertahmid setiap habis shalat sebanyak tiga puluh tiga kali." 
Abu shalih berkata; "Tidak lama kemudian para fuqara' Muhajirin kembali ke Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Ternyata teman-teman kami yang banyak harta 
telah mendengar yang kami kerjakan, lalu mereka mengerjakan seperti itu!" Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Itu adalah keutamaan Allah yang diberikan kepada 
siapa saja yang dikehendaki-Nya!" Dan selain Outaibah menambahkan dalam hadis ini dari Al 
Laits dari Ibn 'Ajian. Sumay mengatakan; "Lalu aku ceritakan hadits ini kepada beberapa 
keluargaku, maka keluargaku berkata; "Engkau salah, yang benar beliau bersabda: "Engkau 
bertasbih kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga kali, bertahmid kepada Allah sebanyak tiga 
puluh tiga kali, bertakbir kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga kali." Aku lalu kembali 
menemui Abu Shalih dan aku katakan kepadanya. Abu Shalih menarik tanganku dan berkata; 
"Allahu akbar, subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu akbar, subhanallah, Alhamdulillah, 
hingga semuanya berjumlah tiga puluh tiga." Kata Ibn 'Ajian; "Lalu kuceritakan hadis ini 
kepada Raja' bin Haiwah, ia menceritakan kepadaku hadits seperti di atas dari Abu Shalih 
dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Dan telah menceritakan 
kepadaku Umayyah bin Bustham Al 'Aisyi, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' 
telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa para sahbat berkata; "Wahai Rasulullah, 
orang-orang kaya telah memborong derajat tinggi dan kenikmatan yang tiada habis..." 
seperti hadis Outaibah dari Al Laits, hanya ia memudrajkan ucapan Abu Shalih dalam hadis 
Abu Hurairah. "Kemudian orang faqir muhajirin kembali, hingga akhir hadis." Dalam hadis itu 
ia tambahkan, Suhail mengatakan; "Sebelas sebelas, hingga semuanya berjumlah tiga puluh 
tiga." 










937. Dan telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Isa telah mengabarkan kepada kami 
Ibnul Al Mubarak telah mengabarkan kepada kami Malik bin Mighwal katanya; Aku 
mendengar Al Hakam bin 'Utaibah menceritakan dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Ka'b 
bin 'Ujrah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Beberapa amalan 
penyerta, siapa saja yang mengucapkan dan mengamalkannya, maka dirinya tidak akan 
merugi, yaitu mengucapkan tasbih tiga puluh tiga kali, tahmid tiga puluh tiga kali, dan takbir 
tiga puluh empat kali setiap usai shalat wajib." 


\if sjjj iipv 


938. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan kepada 
kami Abu Ahmad telah menceritakan kepada kami Hamzah Az Zayat dari Al Hakam dari 
Abdurrahman bin Abu Laila dari Ka'b bin 'Ujrah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
beliau bersabda: "Ada amalan penyerta, siapa yang mengucapkan dan melakukannya, maka 
dirinya tidak akan merugi, yaitu mengucapkan tiga puluh tiga kali tasbih, tiga puluh tiga kali 
tahmid dan tiga puluh empat kali takbir setiap kali sehabis shalat." Telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Hatim, telah menceritakan kepada kami Asbath bin Muhammad 
telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Qais Al Mula'i dari Al Hakam dengan isnad 
seperti ini. 





939. Telah menceritakan kepadaku Abdul Hamid bin Bayan Al Wasithi telah mengabarkan 
kepada kami Khalid bin Abdullah dari Suhail dari Abu 'Ubaid Al Madzhiji. -Muslim 
menjelaskan bahwa Abu Ubaid adalah mantan budak Sulaiman bin Abdul Malik- dari 'Atha' 
bin Yazid Al Laitsi dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau 
bersabda: "Barangsiapa bertasbih kepada Allah sehabis shalat sebanyak tiga puluh tiga kali, 
dan bertahmid kepada Allah tiga puluh tiga kali, dan bertakbir kepada Allah tiga puluh tiga 
kali, hingga semuanya berjumlah sembilan puluh sembilan, -dan beliau menambahkan- dan 
kesempurnaan seratus adalah membaca Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul 
mulku walahul walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in q a d i i r, maka kesalahan- 
kesalahannya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan." Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Shabh telah menceritakan kepada kami Ismail bin Zakariya dari 
Suhail dari Abu 'Ubaid dari Atha' dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda seperti hadits di atas. 


Bab: Apa yang dibaca antara takbiratul ihram dan bacaan (^\ yJ^Ya JlibLo 
•A Jb}\ j) 


> *>* '* 





940. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari 'Umarah bin Qa'Qa dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata; Apabila Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir ketika shalat, maka beliau diam sejenak sebelum 
membaca Al Fatihah, lalu aku bertanya; "Wahai Rasulullah, demi ayah dan ibuku, apa yang 
engkau baca saat engkau diam antara takbir dan membaca Al Fatihah?" beliau menjawab: 
"ALLAAHUMMA BAA'ID BAINII WABAINA KHATHAYAAYA KAMAA BAA'ADTA BAINAL 
MASYRIQI WAL MAGHRIB, ALLAAHUMMA NAQQINII MIN KHOTHAAYAAYA KAMAA 
YUNAQQATS TSAUBUL ABYADHU MINAD DANASI, ALLAAHUMMAGH SIL Nll MIN 
KHATHAAYAAYA BITSTSALJI WALMAA'I WALBARAD (Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan 
kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah 
aku dari kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku 
dari kesalahanku dengan es, air dan embun)." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin 
Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Fudhail (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah 



menceritakan kepada kami Abdul Wahid yaitu Ibn Ziyad, keduanya dari 'Umarah bin Qa'qa 
dengan isnad ini seperti hadis Jarir. 


4 \JsJ >: -J j 


941. Kata Muslim, Dan aku diberi cerita dari Yahya bin Hassan dan Yunus Al Mu'addib dan 
yang lain, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad dia 
berkata, telah menceritakan kepadaku 'Umarahj bin Qa'qa' telah menceritakan kepada kami 
Abu Zur'ah katanya; "Aku mendengar Abu Hurairah mengatakan; "Apabila Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bangkit dari ruku' kedua, beliau membuka bacaannya dengan 
"Alhamdu li Ilahi rabbil'alamin", dan tidak diam." 








942. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Affan telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada kami Qatadah 
dan Tsabit dan Humaid dari Anas bahwa seorang laki-laki datang dan masuk shaff (barisan) 
sementara nafasnya masih terengah-engah, lalu mengucapkan ALHAMDU LILLAHI HAMDAN 
KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI (segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, baik, 
lagi berbarakah)." Seusai shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah 
diantara kalian yang mengucapkan kalimat tadi?" Para sahabat terdiam. Beliau mengulangi 
pertanyaannya; "Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi, karena hal itu tidak masalah 
baginya." Lantas seorang sahabat berujar; "Aku tadi dating, sementara napasku masih 
ternegah-engah, maka kuucapkan kalimat itu (maksudnya pendek dan ringkas)." Beliau 
bersabda: "Tadi aku melihat dua belas malaikat berebut mengangkat ucapan itu." 


^j3i£SL Jvji J j j 



iuj3 , 3 i: ( ^j^U > ii\j^ii\3 ^y\3iLujj\4^ 


943. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin 'Ulayyah telah mengabarkan kepadaku Al Hajjaj bin Abu Usman dari Abu Zubair 
dari 'Aun bin Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Umar dia berkata; "Ketika kami shalat bersama 
Rasulullah shalla llahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba seseorang mengucapkan ALLAHU AKBAR 
KABIRAW WAL HAMDU LILLAHI KATSIIRAW WASUBHAANALLAAHI BUKRATAN WA ASHIILAN 
(Maha Besar Allah, dan segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah, baik 
waktu pagi dan petang)." Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah 
yang mengucapkan kalimat tadi?" Seorang sahabat menjawab; "Saya wahai Rasulullah." 
Beliau bersabda: "Sungguh aku sangat kagum dengan ucapan tadi, sebab pintu-pintu langit 
dibuka karena kalimat itu." Kata Ibnu Umar; "Maka aku tak pernah lagi meninggalkannya 
semenjak aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan hal itu." 


Bab: Sunahnya mendatangi shalat dengan penuh wibawa dan tenang, dan larangan dari 
( \-o \ ^ 15 d \ \-o \ \ ) 


? **/ s 

x *v ^ ^ 

^jf\ UiilSCi]) ^L=cSsy d ^k5U J\y d jiiu i 


944. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan 
Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 
Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, 
(Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ja'far bin 
Ziyad telah mengabarkan kepada kami Ibrahim yaitu Ibn Sa'd dari Az Zuhri dari Sa'id dan Abu 
Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda, (dan 
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya sedangkan 
lafadznya berasal dari dia, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin 
Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Jika shalat telah didirikan, maka janganlah kalian datang sambil berlari, 
namun datanglah dengan berjalan, hendaknya kalian tenang, apa yang kalian dapatkan 
(raka'atnya) maka shalatlah, dan (raka'at) yang ketinggalan, maka sempurnakanlah." 



jU ,/lj-ijii^bU /b'-JS 
pU 'ii.1 


945. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibn Hujr 
dari Ismail bin Ja'far. Ibnu Ayyub mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ismail telah 
mengabarkan kepadaku Al 'Ala' dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika iqamat shalat telah dikumandangkan, maka 
janganlah kalian datang sambil berlari, namun datanglah dengan tenang, apa yang kalian 
dapatkan dari shalat maka ikutilah, dan apa yang kalian tertinggal maka sempurnakanlah, 
sebab bila salah seorang diantara kalian pergi untuk mendirikan shalat, maka hal itu telah 
dihitung dalam shalat." 





946. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih katanya, 
inilah yang telah diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasululah shallallahu 'alaihi 
wasallam, -lalu Abu Hurairah menyebutkan beberapa hadis diantaranya- Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika iqamat telah dikumandangkan, maka janganlah 
kalian mendatanginya sambil tergesa-gesa, namun datanglah sambil berjalan dan hendaklah 
kalian tenang. Apa yang kalian dapatkan dari shalat maka ikutilah, dan apa yang kalian 
tertinggal maka sempurnakanlah." 



i£\ j\j 


947. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Fudlail yaitu Ibnu lyadl dari Hisyam dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan 
kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Hassan dari 



Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Jika iqamat shalat telah dikumandangkan, maka janganlah salah seorang dari 
kalian mendatanginya dengan tergesa-gesa, namun berjalanlah sambil tetap tenang dan 
berwibawa, apa yang kalian dapatkan dari shalat maka ikutilah, dan apa yang kalian 
tertinggal maka sempurnakanlah." 


ji\ UiiiS3n\ ^===&s 


948. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Muhammad bin Mubarak Ash Shuri telah menceritakan kepada kami Muawiyah bin Salam 
dari Yahya bin Abu Katsir telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abu Qatadah, bahwa 
Ayahnya telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; "Ketika kami hendak mengerjakan 
shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau mendengar suara gaduh, lalu 
beliau bertanya: "Ada apa dengan kalian?" Mereka menjawab; "Kami tergesa-gesa untuk 
mengerjakan shalat." Beliau bersabda: "Janganlah kalian melakukan seperti itu, jika kalian 
mendatangi shalat, lakukanlah dengan tenang, apa yang kalian dapatkan dari shalat maka 
ikutilah, dan apa yang kalian tertinggal maka sempurnakanlah." Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin 
Hisyam telah menceritakan kepada kami Syaiban dengan sanad seperti ini. 


Bab: Kapan manusia berdiri untuk shalat 


\ ^ s * 9 \\<*\ ' ' x * \ s*'* ' Yl \ y V’ 9 x 

^>0 J ***** { j * ' 

A5(j 



949. Dan Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan 'Ubaidullah bin Sa'id dia 
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Hajjaj Ash Shawaf telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dan Abdullah bin Abu 
Qatadah dari Abu Qatadah, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Jika iqamat telah dikumandangkan, janganlah kalian berdiri hingga kalian melihatku." Ibn 
Hatim mengatakan dengan redaksi; "Jika iqamat telah dikumandangkan atau diserukan." 
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ma'mar, Abu Bakr mengatakan; "Dan telah menceritakan 
kepada kami Ibn 'Ulayyah dari Hajjaj bin Abu Utsman katanya (dan diriwayatkan dari jalur 
lain) telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa 
bin Yunus dan Abdurrazaq dari Ma'mar. Ishaq mengatakan; telah mengabarkan kepada kami 
Al Walid bin Muslim dari Syaiban semuanya dari Yahya bin Abu Katsir dari Abdullah bin Abu 
Qatadah dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan dalam 
periwayatannya, lshaq menambahkan hadis Ma'mar dan Syaiban; "Hingga kalian melihatku 
telah keluar (rumah)." 




9 «■ 9 


\ Cjl ’ 
> > 








950. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Harmalah bin Yahya, keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus 
dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman 
bin Auf, ia mendengar Abu Hurairah berkata; "Ketika iqamat dikumandangkan, maka kami 
berdiri dan kami luruskan shaff sebelum Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, tidak 
lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang hingga beliau berdiri di tempat 
shalatnya sebelum bertakbir, beliau ingat sesuatu, lalu beliau pergi seraya berujar: "Tetaplah 
kalian berada di posisi kalian." Maka kami terus berdiri menunggu beliau hingga beliau 
muncul kembali, rupanya beliau mandi dan masih terlihat di kepalanya meneteskan air. 
Beliau pun bertakbir dan mengimami shalat. 








951. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Walid 
bin Muslim telah menceritakan kepada kami Abu 'Amru yaitu Auza'i telah menceritakan 



kepada kami Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata; "Ketika iqamat 
dikumandangkan, para sahabat pun bersegera membentuk barisan. Setelah itu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam muncul dan berdiri di tempat yang biasa beliau gunakan untuk 
berdiri, lalu beliau memberi isyarat kepada para sahabat supaya mereka tetap berada di 
tempat. Sesaat kemudian beliau kembali sementara kepalanya meneteskan air karena 
mandi, beliau kemudian mengimami mereka. 




952. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami 
Walid bin Muslim dari Auza'i dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu 
Salamah dari Abu Hurairah; "Tatkala iqamat dikumandangkan tanda shalat akan 
dilaksanakan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas para sahabat bersegera 
membentuk barisan (shaff) sebelum Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di tempat yang 
biasa beliau gunakan untuk berdiri (menjadi imam). 










o 




953. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami Al 
Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami 
Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dia berkata; "Bilal pernah mengumandangkan adzan 
ketika matahari condong ke sebelah barat, sementara ia tidak mengumandangkan iqamat 
hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam muncul. Ketika beliau muncul, maka Bilal 
mengumandangkan iqamat yaitu ketika ia melihat beliau." 


Bab: Barangsiapa mendapatkan satu rakaat maka ia telah mendapatkan shalat tersebut 
( \ .il \ -XA9 \ 4*5”" j \ ) 


ij) cA ^ Csl J 3 cA iri \ ^ 3' ^ (J***. J 


954. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku pernah membacakan 
di hadapan Malik dari Ibn Syihab dari Abu Salamah bin Abdurahman dari Abu Hurairah 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mendapatkan ruku' dalam 
shalat, berarti ia telah mendapatkan satu raka'at shalat." 



•AA9 f\^\ £* 6^L^J\ £y* j. i) jl \ ^ Jla J £SJS<&> \ J^>43J ^3 J+» J <L^*_^J J-* (J ' IfC- 

%^y\l£Sj£-\ jli v >^ > ii>ji^&\ J^4 /USil^s 

0 **/ ^ 

3isJ> ^^iSj4iir 0 j^3ii- i M^'j5feiij c 3i5 


.'M 4 » / ^ * 


<>*!> ’U-r* 5 ; 




* -?> *i 


\ Uo -X>- 


955. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin 
Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa mendapatkan ruku 1 ketika shalat bersama imam, maka ia telah mendapatkan 
satu raka'at." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An 
Naqid dan Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah 
dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib 
telah mengabarkan kepada kami Ibnul Mubarak dari Ma'mar dan Auza'i dan Malik bin Anas 
dan Yunus dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku dia mengatakan, (Dan diriwayatkan 
dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahhab semuanya dari 'Ubaidullah, dan dan masing-masing mereka dari 
Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti 
hadis Yahya dari Malik. Namun di hadis masing-masing mereka tidak menyebutkan redaksi 
"Bersama imam" dan dalam hadis 'Ubaidullah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Berarti ia telah mendapatkan semua shalat." 


iijsl jii cyJS# Js gL 5^1 

^ ' t s\ '. jjj r. t ll'A W *n-\ \ 


956. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku pernah membacakan 
di hadapan Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dan dari Busr bin Said dan dari Al- 
A'raj, mereka menceritakan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa mendapatkan satu rakaat shalat subuh sebelum matahari terbit, 
berarti ia mendapatkan shalat subuh, dan barangsiapa mendapatkan satu rakaat shalat 
ashar sebelum matahari tenggelam, berrati ia telah mendapatkan shalat ashar." Dan telah 



menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq 
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah 
seperti hadits Malik dari Zaid bin Aslam. 


X ^ Z' *V ^ / 

_^j3lsdJlslLU 

slki5\ 


957. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Mubarak dari Yunus bin Yazid dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan 
kepada kami 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan 
Harmalah, keduanya dari Ibnu Wahb sementara alur cerita hadis dari Harmalah, dia berkata; 
telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa 'Urwah bin Zubair menceritakan 
kepadanya, bahwa 'Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa 
yang mendapatkan sujud dalam shalat ashar sebelum matahari terbenam atau sujud dalam 
shalat subuh sebelum matahari terbit, berarti ia telah mendapatkan shalat." Dan sujud 
maksudnya adalah ruku'." 





958. Dan telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Mubarak dari Ma'mar dari Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibn Abbas dari Abu 
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa 
mendapatkan satu raka'at shalat ashar sebelum matahari terbenam, berarti ia telah 
dapatkan shalat ashar, dan barangsiapa mendapatkan satu raka'at shalat shubuh sebelum 
matahari terbit, berarti ia telah dapatkan shalat subuh." Dan telah menceritakan kepada 
kami Abdul A'la bin Hammad telah menceritakan kepada kami Mu'tamir, katanya; "Aku 
mendengar Ma'mar dengan sanad seperti ini. 


Bab: Waktu-waktu shalat lima waktu jLyoA\Cj\jij\) 








O \ _^L^> Aju L^> L> 



959. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami 
Laits dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibn 
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab bahwa Umar bin Abdul Aziz 
pernah mengakhirkan shalat Ashr, lalu 'Urwah berkata kepadanya; "Ketahuilah, 
sesungguhnya Jibril telah turun dan shalat sebagai imam Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam." Maka Umar berkata kepadanya; "Ketahuilah apa yang kamu katakan wahai 
Urwah!" Umar melanjutkan, aku pernah mendengar Basyir bin Abu Mas'ud mengatakan; Aku 
mendengar Abu Mas'ud berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda; "Jibril turun dan mengimamiku, maka aku pun shalat bersamanya, kemudian aku 
shalat bersamanya, kemudian aku shalat bersamanya, kemudian aku shalat bersamanya, 
kemudian aku shalat bersamanya." beliau sambil menghitung dengan jari jemarinya 
sebanyak lima kali. 


<CJlc- J-> J*s>r 5\ j \ « jjp <JL>jS6 L« J\ji9 Cjy»\\x^. 3^^ pl-* J 


960. Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; aku pernah 
membacakan dihadapan Malik dari Ibnu Syihab bahwa suatu hari Umar bin Abdul Aziz 
mengakhirkan salah satu shalatnya, kemudian 'Urwah bin Zubair menemuinya dan 
mengabarkan kepadanya bahwa suatu hari Mughirah bin Syu'bah pernah mengakhirkan 
salah satu shalatnya ketika masih berada di Kufah, kemudian Abu Mas'ud Al Anshari 



menemuinya seraya berkata; "Shalat apa ini wahai Mughirah? -maksudnya shalat tidak tepat 
waktunya- bukankah engkau tahu bahwa Jibril pernah turun lantas shalat dan Rasululah 

shallallahu 'alaihi wasallam pun shalat bersamanya, kemudian Jibril shalat dan Rasulullah 

shallallahu 'alaihi wasallam pun shalat bersamanya, kemudian Jibril shalat dan Rasulullah 

shallallahu 'alaihi wasallam pun shalat bersamanya, kemudian Jibril shalat dan Rasulullah 

shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersamanya, kemudian Jibril shalat dan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersamanya, kemudian beliau bersabda: "Dengan inilah 
aku diperintah." Setelah itu Umar berkata kepada 'Urwah; "Maka cermatilah apa yang kamu 
katakan wahai Urwah, bukankah Jibril 'alaihissalam yang mengiqamati waktu shalat untuk 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Jawab 'Urwah; "Begitulah Basyir bin Abu Mas'ud 
menceritakan dari Ayahnya. 'Urwah juga berkata; 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam telah menceritakan kepadaku, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
shalat ashar di kamarnya ketika sinar matahari belum nampak di kamarnya." (maksudnya 
mengawalkan shalat ashar sehingga sinar matahari belum menerobos kamarnya karena 
masih agak tinggi -pent). 



961. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid. 'Amru 
mengatakan; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat ashar ketika sinar matahari muncul di 
kamarku (maksudnya agak sore, saat sinar matahari sudah menerobos kamarnya -pent) dan 
bayangan belum begitu miring sekali." Sedangkan Abu Bakr mengatakan dengan redaksi; 
"Dan bayangan belum nampak jelas setelah itu." 


'V ^ ‘V ^ ♦* 


962. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, Urwah bin 
Zubair telah menceritakan kepadaku bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
mengabarinya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat ashar ketika sinar 
matahari telah menerobos kamarnya sementara bayangan belum jelas di kamarnya." 




963. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam dari Ayahnya dari 'Aisyah dia 



berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat ashar ketika sinar matahari 
(menerobos) ke kamarku." 


\ j U b\ <S\ ^ J jS/\ 0 u . Lj i \ \^^i £\\aj> 5I <-£ij 


964. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al 
Mutsanna dia berkata; telah menceritakan kepada kami Mu'adz yaitu Ibnu Hisyam telah 
menceritakan kepadaku Ayahku dari Qatadah dari Abu Ayyub dari Abdullah bin 'Amru bahwa 
Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Jika kalian melaksanakan shalat fajar, 
maka waktunya hingga muncul tanduk setan pertama, jika kalian shalat zhuhur, maka 
waktunya hingga tiba waktu shalat ashar, dan jika kalian melaksanakan shalat ashar, makwa 
waktunya hingga matahari menguning, jika kalian melaksanakan shalat maghrib, maka 
waktunya hingga syafaq (mega merah) menghilang, dan jika kalian shalat isya 1 , maka 
waktunya hingga tengah malam." 






i'. 


965. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan 
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Abu Ayyub 
yang namanya adalah Yahya bin Malik Al Azadi dan dijuluki juga dengan Al Maraghi, -Maragh 
adalah suatu perkampungan di Azad- dari Abdullah bin 'Amru dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Waktu shalat zhuhur selama belum tiba waktu shalat ashar, dan 
waktu shalat ashar selama matahari belum menguning, dan waktu shalat maghrib selama 
tebaran syafaq (mega merah) belum menghilang, dan waktu shalat isya' hingga tengah 
malam, dan waktu shalat fajar selama matahari belum terbit." Telah menceritakan kepada 
kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abu Amir Al 'Aqadi dia berkata, (Dan 
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Bukair, keduanya dari Syu'bah dengan sanad ini 



dan dalam hadis keduanya, sesekali Syu'bah memarfu'kannya dan sesekali dia tidak 
memarfu'kannya. 




J' J 

’■ 1«.' i'jui 


966. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Ibrahim Ad Duraqi telah menceritakan 
kepada kami Abdushshamad telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan 
kepada kami Qatadah dari Abu Ayyub dari Abdullah bin 'Amru bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Waktu shalat zhuhur adalah jika matahari telah concong dan 
bayangan sesorang seperti panjangnya selama belum tiba waktu shalat ashar, dan waktu 
shalat ashar selama matahari belum menguning, dan waktu shalat maghrib selama mega 
merah (syafaq) belum menghilang, dan waktu shalat isya' hingga tengah malam, dan waktu 
shalat shubuh semenjak terbit fajar selama matahari belum terbit, jika matahari terbit, maka 
janganlah melaksanakan shalat, sebab ia terbit diantara dua tanduk setan." 


j 


4 £ 9 

J L < t »1 




967. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Yusuf Al Azadi telah menceritakan kepada 
kami Umar bin Abdullah bin Razin telah menceritakan kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu 
Thahman dari Al Hajjaj yaitu Ibnu Hajjaj dari Qatadah dari Abu Ayyub dari Abdullah bin 
'Amru bin 'Ash bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya 
tentang waktu shalat, beliau lalu bersabda: "Waktu shalat fajar (subuh) sebelum tanduk 
setan pertama muncul, dan waktu shalat zhuhur jika matahari telah miring dari permukaan 
langit, selama belum tiba waktu shalat ashar, dan waktu shalat ashar selama matahari belum 
menguning dan tanduk pertamanya menghilang, dan waktu shalat maghrib jika matahari 
menghilang selama mega merah (syafaq) menghilang, dan waktu shalat isya' hingga 
pertengahan malam." 



la * Z& 

968. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi, katanya; telah 
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Yahya bin Abu Katsir dia berkata; Aku mendengar 
Ayahku berkata; "Ilmu tidak bisa diraih dengan mengistirahatkan badan (ogah-ogahan)." 


ciJ\i llIS ciU 3 ViS Cii J j £>1 J 

fls& J^l\f l&i ^ 

^ios>- ^\' c \s\k ,^U^\^\S^\JJ\' c \3\ii ,'Mj^Jki l\dA±U>-4jA\ 

3^3 4li\ J L> b! J4“5^ »^Ua5\ ^ 


. » y 


f* 


^ 'J 


* * 

♦* £ x 

<— *s_j 


969. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 'Ubaidullah bin Sa'id keduanya dari 
Al Azraq. Zuhair mengatakan; telah menceritakan kepada kami lshaq bin Yusuf Al Azraq telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah 
dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada 
beliau tentang waktu shalat, maka beliau menjawab: "Shalatlah bersama kami selama dua 
hari ini." Ketika matahari telah condong, beliau menyuruh Bilal untuk mengumandangkan 
adzan, kemudian beliau memerintahkan Bilal untuk mengiqamati shalat zhuhur, setelah itu 
beliau memerintahkan Bilal supaya mengumandangkan adzan untuk shalat ashar, yaitu 
ketika matahari masih meninggi putih cemerlang, waktu selanjutnya beliau memerintahkan 
sehingga Bilal mengiqamati shalat maghrib, yaitu ketika matahari sudah menghilang, setelah 
itu beliau memerintahkan Bilal untuk mengiqamati shalat isya', yaitu ketika mega merah 
telah menghilang, waktu selanjutnya beliau memerintahkan supaya Bilal mengiqamati shalat 
subuh (fajar), yaitu ketika fajar terbit. Di hari kedua, beliau memerintahkan Bilal supaya 
mengakhirkan shalat zhuhur hingga cuaca agak dingin, maka Bilal pun mengakhirkan hingga 
cuaca agak dingin, dengan demikian beliau telah memberi kenyamanan dengan 
menangguhkan zhuhur hingga cuaca agak dingin, dan beliau shalat ashar ketika matahari 
masih tinggi, beliau mengakhirkannya lebih dari waktu sebelumnya, setelah itu beliau 
melaksanakan shalat maghrib sebelum mega merah menghilang, dan beliau mengerjakan 
shalat isya' setelah sepertiga malam berlalu, beliau lalu shalat fajar (subuh) ketika fajar telah 
merekah, kemudian beliau bertanya: "Dimanakah orang yang bertanya tentang waktu shalat 



tadi?" laki-laki itu berkata; "Aku wahai Rasulullah" Beliau bersabda: "Waktu shalat kalian 
adalah antara waktu yang telah kalian lihat sendiri." 


^]\ jl J S' cj* ^ i o? 5^4^ Cr^ 4 S* 

i ^is jLu j , j-ij&Y. JLiitt 

jliJl/. ^ijik gfe *>1 ji jA, 


<—>3_5<_0 1j' 


» tl ' l • > 


• ’< ’t l’t 


>> 


\'' ' * 

jLifc^ JC-c- 


970. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Muhammad bin Ar'arah As Sami telah 
menceritakan kepada kami Harami bin 'Umarah telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari 'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari Ayahnya bahwa seorang laki-laki 
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya kepada beliau tentang waktu-waktu 
shalat. Beliau lalu bersabda; "Ikutlah shalat bersama kami." Lalu beliau memerintahkan Bilal 
supaya mengumandangkan adzan ketika keadaan masih gelap, lalu beliau mengerjakan 
shalat subuh ketika fajar terbit, setelah itu beliau memerinahkan supaya mengumandangkan 
adzan zhuhur, yaitu ketika matahari agak condong dari permukaan langit, kemudian beliau 
memerintahkan shalat ashar ketika matahari telah putih bersih belum tercampuri oleh 
warna kuning, kemudian beliau memerintahkan Bilal supaya mengumandangkan (adzan) 
shalat maghrib ketika terbenamnya matahari, kemudian beliau memerintahkan untuk 
mengumandangkan (adzan shalat) Isya' ketika sepertiga malam -atau sebagiannya telah 
pergi. Harami ragu- keesokan harinya, beliau bertanya: "Dimanakah orang yang bertanya 
tadi? Diantara kedua waktu itulah, waktu-waktu shalat." 


**/ ^ **/ ^ ^ 

jLli J\j j jLill\ 

51 'J^\ £\4cj>\£y\ 









971. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Badar bin Utsman telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Musa dari Ayahnya dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, bahwa seseorang datang menemui beliau dan bertanya tentang waktu- 
waktu shalat, namun beliau tidak menawabnya sama sekali. Kata ayah Abu musa; "Kemudian 
beliau mendirikan shalat fajar ketika fajar baru merekah dan antara sahabat satu dengan 
yang lain belum bisa mengenal, kemudian beliau memerintahkan (untuk mendirikan shalat 
shubuh), setelah itu beliau mendirikan shalat zhuhur ketika matahari condong, lantas 
penanya berkata; "Siang telah berlalu separohnya.l" seolah-olah dirinya orang yang paling 
pandai diantara mereka, kemudian beliau memerintahkan lalu beliau mendirikan shalat ashr 
ketika matahari masih tinggi, kemudian beliau memerintahkan supaya mendirian shalat 
maghrib ketika matahari tenggelam, setelah itu beliau memerintahkan supaya beliau 
mendirikan shalat isya', yaitu ketika mega merah telah hilang, keesokan harinya beliau 
mengakhirkan shalat fajar, seusai shalat (fajar) laki-laki itu berkata; 'Matahari telah terbit 
atau nyaris terbit.!" Setelah itu beliau mengakhirkan shalat zhuhur hingga mendekati waktu 
'ashar seperti waktu kemaren, kemudian beliau mengakhirkan shalat ashar, setelah selesai 
shalat penanya berkata; "Matahari telah memerah.!" kemudian beliau mengakhirkan shalat 
maghrib hingga syafaq (mega merah) menghilang, setelah itu beliau mengakhirkan shalat 
isya' hingga sepertiga malam pertama berlalu, di pagi hari beliau memanggil si penanya, lalu 
beliau bersabda: 'Waktu-waktu shalat ada diantara dua waktu ini." Telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Badar bin 
Utsman dari Abu Bakr bin Abu Musa ia mndengar hadis ini darinya dari Ayahnya, bahwa 
seorang penanya datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya bertanya tentang 
waktu-waktu shalat, seperti hadis Ibnu Numair, hanya ia berkata; "Dan beliau shalat maghrib 
pada hari kedua sebelum mega merah menghilang." 


Bab: Sunahnya menunggu agak sejuk untuk shalat zhuhur saat udara panas 


*\ * ^ 


’t i ^ ' 


\ipl ipjpPpp jSpflSfe J y» J 





972. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami 
Laits (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab dari Ibnu Al Musayyab dan 
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Jika panas menyengat, maka tangguhkanlah shalat hingga (cuaca) agak 
dingin, sebab sengatan panas berasal dari uap neraka jahannam." Dan telah menceritakan 
kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Yunus, bahwa Ibn Syihab telah mengabarinya, katanya; telah 
mengabarkan kepadaku Abu Salamah dan Said bin Al Musayyab keduanya mendengar Abu 
Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, seperti hadits di atas. 




973. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Said Al Aili dan 'Amru bin Sawad dan 
Ahmad bin Isa. 'Amru mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang 
lainnya mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata; telah 
mengabarkan kepadaku 'Amru, bahwa Bukair menceritakan kepadanya dari Busr bin Said 
dan Salman Al Agharr dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Jika hari sangat panas, maka tangguhkanlah shalat hingga suhu agak dingin, 
sebab panas yang menyengat berasal dari uap Jahannam." 'Amru mengatakan; telah 
menceritakan kepadaku Abu Yunus dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tangguhkanlah shalat hingga suhu agak dingin, sebab panas yang 
menyengat berasal dari uap Jahannam." 'Amru mengatakan; telah menceritakan kepadaku 
Ibnu Syihab dari Ibnu Al Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits seperti ini. 





p&L\ J 


974. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada 
kami Abdul Aziz dari Al 'Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 



'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya panas ini berasal dari uap jahannam, maka 
tangguhkanlah shalat hingga suhu agak dingin." 




i 




y>^\ 'b%Za\\ <j y>^\ 


975. Telah menceritakan kepada kami Ibn Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq 
telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia berkata; inilah 
yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
-lalu Abu Hurairah menyebutkan beberapa hadis diantaranya- Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tangguhkankanlah shalat sampai suhu agak dingin, sebab panas yang 
menyengat berasal dari uap neraka jahannam." 



31* j 


* s* 


976. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; 
aku mendengar Muhajir Abu Al Hasan menceritakan bhawa ia mendengar Zaid bin Wahb 
menceritakan dari Abu Dzar dia berkata; Mu'adzin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah mengumandangkan adzan zhuhur, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tangguhkanlah hingga suhu agak dingin, tangguhkanlah hingga suhu agak dingin." -atau 
dengan redaksi- "Tunggu dulu, tunggu dulu." Lalu beliau melanjutkan sabdanya: "Panas yang 
menyengat berasal dari uap jahannam, jika panas menyengat, maka tangguhkanlah shalat 
hingga suhu agak dingin." Abu Dzar mengatakan; "Hingga kami lihat bayangan benda yang 
telentang (maksudnya beliau akhirkan sekian lama, dan benda yang telentang sangat jarang 
mempunyai bayangan selain setelah matahari sekian condong sekian banyak -pent)." 




977. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Sawwad dan Harmalah bin Yahya 
sedangkan lafadznya dari Harmalah, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah menceritakan kepadaku 



Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa dia mendengar Abu Hurairah mengatakan; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Neraka menyampaikan keluh kesahnya kepada 
Rabbinya dan berujar; "Wahai rabb, mengapa kami satu sama lain saling memakan?. Allah 
pun mengijinkan neraka untuk bernapas dua kali, bernapas ketika musim dingin dan 
bernapas ketika musim panas, kedua napas itulah yang kalian dapatkan ketika panas 
menyengat dan dingin membeku." 




978. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Musa Al Anshari telah menceritakan 
kepada kami Ma'an telah menceritakan kepada kami Malik dari Abdullah bin Yazid mantan 
budak Aswad bin Sufyan dari Abu Salamah bin Abdurrahman dan Muhammad bin 
Abdurrahman bin Tsauban dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Jika panas menyengat, tangguhkanlah shalat hingga suhu agak dingin, sebab 
panas yang menyengat berasal dari uap neraka jahannam, " -dan beliau juga menyebutkan 
bahwa; "Neraka berkeluh kesah kepada Rabbnya, lalu Allah mengijinkan untuk bernapas dua 
kali dalam setahun, napas ketika musim dingin dan napas ketika musim panas." 





979. Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Wahab telah mengabarkan kepada kami Haiwah, dia berkata; telah 
menceritakan kepadaku Yazid bin Abdullah bin Usamah bin Hadi dari Muhammad bin 
Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Neraka berkata; 'Ya Rabbi, kami memakan satu sama lainnya, maka 
ijinkanlah kami untuk bernapas! ' maka Allah mengijinkan untuk bernapas dua kali, napas 
ketika musim dingin dan napas ketika musim panas, maka dingin atau dingin membeku yang 
kalian dapatkan diantara napas jahannam, dan panas atau panas menyengat yang kalian 
dapatkan adalah napas jahannam." 


Bab: Sunahnya mendahulukan shalat zhuhur pada awal waktu saat udara tidak panas 
menyengat ( 3 _^i\ 



JLLkd^\i\^\j^^J 


980. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Muhammad bin 
Basyar, keduanya dari Yahya Al Qatthan dan Ibnu Mahdi (Dan diriwayatkan dari jalur lain) 
Ibnul Mutsanna mengatakan; telah menceritakan kepadaku Yahya bin Said dari Syu'bah dia 
berkata; telah menceritakan kepada kami Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah (dan 
diriwayatkan dari jalur lain) Ibnul Mutsanna mengatakan; telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi dari Syu'bah dari Simak dari Jabir bin Samurah dia berkata; "Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat zhuhur ketika matahari telah condong dari tengah 
langit ke sebelah barat." 







981. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abui Ahwash Salam bin Sulaim dari Abu lshaq dari Said bin Wahb dari Khabbab 
dia berkata; "Kami berkeluh kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam perihal shalat 
diatas kerikil yang sangat panas, namun beliau tidak menggubris keluh kesah kami." 


cJj» ^ j JlS <J S/_cJis X^a. a^\ y>- a!)\ IS 


982. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus dan 'Aun bin Salam, Aun 
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibn Yunus mengatakan; - 
sementara lafadzhnya berasal dari dia- telah menceritakan kepada kami Zuhair dia berkata; 
telah menceritakan kepada kami Abu lshaq dari Sa'id bin Wahb dari Khabbab dia berkata; 
"Kami pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkeluh kesah kepada 
beliau akan panas kerikil yang sangat panas, namun beliau tidak tidak mempedulikan keluh 
kesah kami." Zuhair mengatakan; Lalu kukatakan kepada Abu lshaq; "Apakah yang dimaksud 
ketika shalat zhuhur?" dia menjawab; "Benar." Aku berkata lagi; "Itu maksudnya supaya 
menyegerakannya?" Jawab Abu lshaq; "Benar." 



<CLl g- ^ .'LsA^'i L 0*0^0 ’ aA : (T'^~ 


983. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami 
Bisyr bin Mufadlal dari Ghalib Al Qaththan dari Bakr bin Abdullah dari Anas bin Malik dia 
berkata; "Kami pernah shalat bersama Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam ketika hari 
sangat panas, jika salah seorang diantara kami tidak dapat menempatkan keningnya di tanah 
dengan baik (karena panasnya), maka ia menghamparkan kain lalu sujud di atasnya." 


Bab: Disunahkannya bersegera dalam shalat asar 





3 ijA j 5^ ly ^ \ ly j 


984. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibnah bin Said telah menceritakan kepada 
kami Laits katanya; (dan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik dia 
mengabarkan kepanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat ashar 
ketika matahari tengah naik, panas dan warnanya belum berubah, lantas seseorang yang 
pergi ke 'Awali dan ia sampai ke Awali ketika matahari juga masih meninggi." Namun 
Qutaibah tidak menyebutkan; "Lantas ia datang ke 'Awali." Dan telah menceritakan 
kepadaku Harun bin Said Al Ail telah menceritakan kepada kami Ibn Wahb telah 
mengabarkan kepadaku 'Amru dari Ibnu Syihab dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah shalat ashar seperti hadits di atas. 




985. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku bacakan di hadapan 
Malik dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik katanya; "Kami mengerjakan shalat Ashar, 
kemudian seseorang pergi ke Quba' dan menemui mereka sementara matahari masih 
meninggi." 





986. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; Aku bacakan kepada 
Malik dari lshaq bin Abdulah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik, katanya; kami shalat 
Ashar, kemudian seseorang pergi ke Bani 'Amru bin 'Auf dan ia mendapati mereka masih 
melakukan shalat Ashar." 


<*' > * i 


>.y . . . > > 

9 \ ' ^ 






> - > 






>U - T - - ’ 'Vd^ 


>> 

a 


,» >. > 


> s i 




987. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Muhammad bin Shabah dan 
Qutaibah dan Ibn Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ja'far dari 
Al 'Ala' bin Abdurrahman bahwa ia pernah menemui Anas bin Malik di rumahnya di Bashrah, 
yaitu ketika selesai shalat zhuhur, sementara rumahnya berada disamping masjid. Ketika 
kami menemuinya, dia bertanya; "Apakah kalian sudah shalat ashar?" Kami jawab; "Baru 
saja kami tinggalkan waktu shalat zhuhur." Kata Anas; "Lakukanlah shalat 'Ashar." Maka 
kami pun melakukan shalat ashar. Ketika kami selesai mengerjaan shalat Ashar, aku 
mendengar dia mengatakan; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Ashar itulah shalat (yang biasanya ditelantarkan) orang munafik, ia duduk 
mengamat-amati matahari, jika matahari telah berada diantara dua tanduk setan, ia 
melakukannya dan ia mematuk empat kali (Rasul pergunakan istilah mematuk, untuk 
menyatakan sedemikian cepatnya, bagaikan jago mematuk makanan -pent) ia tidak 
mengingat Allah kecuali sedikit sekali." 




988. Dan telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Mubarak dari Abu Bakr bin Utsman bin Sahal bin Hunaif katanya; 
Aku mendengar Abu Umamah bin Sahi mengatakan; "Kami shalat zhuhur bersama Umar bin 



Abdul Aziz, kemudian kami keluar hingga kami menemui Anas bin Malik, kami mendapati dia 
tengah melakukan shalat Ashar. Lalu aku bertanya; "Wahai paman, shalat apa yang anda 
lakukan ini?" Dia menjawab; "Shalat Ashar, dan inilah shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam yang dahulu kami pernah shalat bersamanya." 


U-Su^\ j ->1 ^ 

OoJ^iJW ^-a_£-Jj4j iLJL 


989. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Sawwad Al 'Amiri dan Muhammad bin 
Salamah Al Muradi dan Ahmad bin Isa sedangkan lafadznya hampir berdekatan, 'Amru 
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedang keduanya mengatakan; telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits 
dari Yazid bin Abu Hubaib bahwa Musa bin Sa'd Al Anshari menceritakan kepadanya dari 
Hafs bin Abdullah dari Anas bin Malik, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah shalat Ashar untuk kami, ketika beliau selesai, salah seorang Bani Salamah menemui 
beliau dan berkata; "Wahai Rasulullah, kami ingin menyembelih untuk sembelihan kami dan 
sangat berharap agar anda menghadirinya. Beliau menjawab; "Baiklah" Beliau pun berangkat 
bersama kami, ternyata kami mendapati unta sembelihan belum disembelih, setelah itu unta 
tersebut disembelih, kemudian dipotong-potong dagingnya dan dimasak, setelah itu kami 
menyantapnya sebelum matahari menghilang." Al Muradi berkata; telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Wahb dari Ibn Lahi'ah dan 'Amru bin Harits tentang hadis ini. 




990. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah menceritakan 
kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Al Awza'i dari Abu Najasy 
katanya; Aku pernah mendengar Rafi' bin Khadij mengatakan; "Kami pernah shalat Ashar 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian sembelihan disembelih dan dibagi 



menjadi sepuluh bagian, setelah (dagingnya) dimasak, kami lalu memakannya sebelum 
matahari terbenam." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah 
mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dan Syu'aib bin lshaq Ad Dimasyqi keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Al Awza'i dengan sanad seperti ini, hanya dia 
katakana; "Setelah Ashar kami menyembelih unta sembelihan di masa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, " Hanya dia tidak mengatakan; "Kami shalat bersama beliau." 


Bab: Teguran keras dari meninggalkan shalat asar ( 


n'isi jsiUiS' 


991. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; Aku bacakan kepada Malik 
dari Nafi 1 dari Ibn Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa kehilangan shalat ashar, seolah-olah ia kehilangan keluarga dan hartanya." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid, katanya; 
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Salim dari Ayahnya. 'Amru 
mengatakan; dan telah sampai kepadanya, sedangkan Abu Bakr mengatakan; "Dan 'Amru 
memarfu'kannya." 




992. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Said Al Aili sedangkan lafadz darinya, dia 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibn Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin 
Al Harits dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari Ayahnya bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang ketinggalan shalat ashar, seolah-olah ia kehilangan 
keluarga dan hartanya." 







993. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Muhammad dari 'Abidah dari Ali dia berkata; 
"Ketika perang Ahzab, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semoga Allah 
memenuhi kuburan dan rumah mereka dengan api neraka, sebagaimana mereka telah 
menahan dan mengganggu kami dari shalat wushta (shalat ashar) hingga matahari 
terbenam." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami 
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Said (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al Mu'tamir 
bin Sulaiman, semuanya dari Hisyam dengan isnad seperti ini. 


Bab: Dalil bagi pendapat yang mengatakan "Shalat wustha adalah shalat asar" 

Jls) 



Z'\'£ » <* . ^ \ ?<.>«> t ' > if* \ ' . \ A\ ' .. »T\ • < 




994. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basyar, Ibnul Mutsanna mengatakan; telah menceritakan kepada kami Muhammad binJa'far 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah, katanya; Aku mendengar Qatadah menceritakan 
dari Abu Hissan dari Abidah dari Ali dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda ketika perang Ahzab: "Mereka telah menyibukkan kami dari shalat wustha hingga 
matahari terbenam, semoga Allah memenuhi kuburan mereka dengan api." -atau dengan 
redaksi lain- "Rumah mereka atau lembah mereka", -Syu'bah ragu tentang redaksi rumah 
atau lembah,- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Said dari Qatadah dengan sanad ini, ia 
mengatakan; "Rumah dan kuburan mereka." la tidak meragukan redaksi haditsnya. 





995. Dan telah menceritakan kepada kami hadits diatas Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair 
bin Harb, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Al 
Hakam dari Yahya bin Al Jazzar dari Ali (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan 
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz sedangkan lafadznya berasal dari dia, katanya; telah 
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam 
dari Yahya, ia mendengar Ali berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada 
perang Ahzab, ketika beliau duduk diatas tepi parit; "Pasukan musuh benar-benar telah 
menyibukkan kita dari shalat wustha (ashar) hingga matahari terbenam, semoga Allah 
memenuhi kuburan dan rumah mereka -atau dengan redaksi lain- kuburan dan lembah 
mereka dengan api." 




996. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
Abu Kuraib mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari Al A'masy 
dari Muslim bin Shubaih dari Syutair bin Syakal dari Ali dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda pada perang Ahzab; "Pasukan musuh benar-benar telah 
menyibukkan kita dari shalat wustha (ashar), semoga Allah memenuhi rumah dan kuburan 
mereka dengan api." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan dua shalat 
malam, yaitu maghrib dan isya. 






997. Dan telah menceritakan kepada kami 'Aun bin Salam Al Kufi telah mengabarkan kepada 
kami Muhammad bin Thalhah Al Yami dari Zubaid dari Murrah dari Abdullah dia berkata; 
"Kaum Musyrikin pernah menahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari shalat Ashar 
hingga matahari memerah atau menguning. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda; "Sungguh mereka telah menyibukkan kita dari shalat wustha yaitu shalat ashar, 
semoga Allah memenuhi rongga mereka dan kubur mereka dengan api, -atau dengan redaksi 
lain- "Semoga Allah mengisi rongga dan kubur mereka dengan api." 







998. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi katanya; aku menyetorkan 
hapalanku kepada Malik dari Zaid bin Aslam dari Alqa'qa' bin Hakim dari Abu Yunus mantan 
budak Aisyah, katanya; Aisyah pernah memrintahkanku untuk menulis mushaf. Lalu dia 
berpesan; "Jika sampai ayat ini "Jagalah oleh kalian seluruh shalat yang ada dan shalat 
wustha" (QS. Albaqarah 238), maka beritahukanlah kepadaku, " Ketika aku sampai ayat itu, 
aku lalu memberitahukan kepadanya, seketika itu pula dia mendiktekan kepadaku "Jagalah 
oleh kalian seluruh shalat yang ada dan shalat wustha, " yatiu shalat ashar, "Dan berdirilah 
kepada Allah dengan penuh kepatuhan" (QS. Albaqarah 283), kata Aisyah; aku 
mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 


X j, y S 

l3 J yj* Cjt liUj pJuli j aILc-'^ \ j^> lib 1 JlS 4-) jlc- 


999. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan 
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Al Fudlail bin Marzuq dari 
Syaqiq bin 'Uqbah dari Al Barra' bin 'Azib katanya; "Jagalah oleh kalian seluruh shalat yang 
ada" ayat ini turun ketika shalat ashar, maka kami membacanya sekehendak Allah beberapa 
lama, kemudian Allah memansukhkannya hingga turun ayat "Jagalah oleh kalian seluruh 
shalat yang ada dan shalat wustha" (QS. Albaqarah 238), Maka seseorang yang ketika itu 
duduk bersama Fudlail bin Marzuq berkata pada Syaqiq "Shalat wustha yang dimaksud 
adalah shalat ashar, " Lalu Al Barra' berkomentar; aku telah mengabarkan kepadamu 
bagaimana ayat itu turun dan bagaimana Allah memansukhkannya, dan Allah dzat yang lebih 
tahu." Muslim mengatakan; Dan hadis itu diriwayatkan pula oleh Al Asyja'i dari Sufyan Ats 
Tsauri dari Al Aswad bin Qais dari Syaqiq bin 'Uqbah dari Al Barra' bin 'Azib, kata Al Barra', 
kami membacanya bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beberapa lama semisal hadis 
Fudlail bin Marzuq. 







K'tl* < JlAA&.t > 


> S * 


i_^.j3lajLLii\4^A53)1oSl^ j£- y^\ 

y^\^j^k\^>k\'s _^jU_^5Uiu 

3li^\ ^lSS^4,^\U^^^jLLil\dJ^Ul^ 

9 

^ij^*-a-> 


1000. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al 
Mutsanna dari Mu'adz bin Hisyam. Abu Ghassan mengatakan; telah menceritakan kepada 
kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Yahya bin Abu Katsir, 
katanya; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman dari Jabir bin 
Abdullah, bahwa pada perang Khandaq, Umar bin Khattab mencela habis-habisan terhadap 
orang kafir Quraisy dan berujar; "Wahai Rasulullah, demi Allah, hamir saja aku tidak shalat 
Ashar hingga matahari nyaris tenggelam." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda; "Demi Allah, jika aku mendirikan sekarang, " Ketika kita singgah di Bathan (baca, 
Bat-haan), Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil air wudlu' dan kami pun 
berwudlu', lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat ashar setelah matahari 
terbenam, kemudian beliau shalat maghrib sesudahnya. Dan telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim. Abu Bakr mengatakan; telah 
menceritakan kepada kami, sedangkan lshaq mengatakan; telah mengabarkan kepada kami 
Waki' dari Ali bin Mubarak dari Yahya bin Abu Katsir seperti sanad hadits ini." 


Bab: Keutamaan shalat subuh dan asar, serta menjaga keduanya 
La-^-A-C- IpiaJ \ ^ j^anWy) 


j b^y. y* j>) lA d>) IA' S^' 

p^> jo _45U^3l 


1001. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku menyetorkan hapalan 
kepada Malik dari Abu Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda; Di antara kalian ada malaikat yang bergantian di waktu malam 



dan siang, mereka berkumpul ketika shalat fajar dan shalat ashar, lantas malaikat yang 
bermalam naik dan Tuhan mereka menanyai mereka -sekalipun Dia paling tahu terhadap 
mereka- bagaimana kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku? Jawab mereka; "Kami tinggalkan 
mereka dalam keadaan shalat, dan kami datangi mereka juga dalam keadaan shalat." Dan 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di antara kalian ada malaikat yang 
bergantian... seperti hadis Abu Zanad." 




1002. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Marwan bin Muawiyah Al Fizari telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Abu Khalid telah 
menceritakan kepada kami Qais bin Abu Hazim katanya; aku mendengar Jarir bin Abdullah 
berkata; "Kami pernah duduk-duduk disisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba 
beliau melihat bulan di malam purnama dan berujar; "Ketahuilah, kalian akan melihat Rabb 
kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian tidak kesulitan melihatnya, sekiranya 
kalian mampu untuk tidak keberatan mendirikan shalat sebelum terbit matahari dan 
sebelum terbenamnya, maksudnya shalat ashar dan shubuh (fajar)." Kemudian Jarir 
membacakan ayat "Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan 
sebelum terbenamnya." QS.Toha 130, Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Usamah dan Waki' 
dengan sanad seperti ini, dan beliau juga bersabda; "Kalian akan dihadapkan kepada Rabb 
kalian sehingga kalian melihat-Nya sebagaimana kalian melihat bulan ini, " Qais mengatakan; 
"Kemudian Beliau membaca (ayat tersebut), dan tidak mengatakan "Jarir." 





u_^*CJl£-4U\ 



1003. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan 
lshaq bin Ibrahim semuanya dari Waki', Abu Kuraib mengatakan; telah menceritakan kepada 
kami Waki' dari Ibnu Abu Khalid dan Mis'ar dan Al Bakhtari Ibnul Mukhtar, mereka 
mendengarnya dari Abu Bakr bin Imarah bin Ru'aibah dari Ayahnya dia berkata; aku 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk neraka 
seseorang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya." maksudnya fajar 
(subuh) dan ashar, lantas seseorang dari penduduk Bashrah berkata; "Apakah engkau 
mendengar hadis ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Jawabnya; "Benar", laki-laki 
itu berkata; "Dan saya bersaksi bahwa saya mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, kedua telingaku mendengarnya, dan hatiku mencermatinya dengan serius." 


^ 3^ l Cr? J ^4 :_V^ ^ j il» J 


1004. Dan telah menceritakan kepadaku Ya'kub bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Abu Bukair telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Abdul Malik 
bin Umair dari Ibnu 'Umarah bin Ru'aibah dari Ayahnya dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit 
matahari dan sebelum terbenamnya." Ketika itu disisinya ada seorang laki-laki penduduk 
Bashrah seraya bertanya; "Apakah engkau mendengarnya dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam?" Ayah Ibnu Umairah menjawab; "Benar, dan aku bersaksi atasnya" dia 
melanjutkan; "Dan telah kudengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda di 
tempat yang engkau juga mendengar (hadits ini)." 


> T .> 0 i\^\^ Jc 3 % -Jj& 




1005. Dan telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Al Azadi telah menceritakan 
kepada kami Hammam bin Yahya telah menceritakan kepadaku Abu Jamrah Adi Dluba'i dari 
Abu Bakr dari Ayahnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 



"Barangsiapa shalat pada kedua waktu dingin (ashar dan subuh), maka ia akan masuk surga." 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Bisyr bin 
As Sari katanya (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Khirasy telah menceritakan kepada kami 'Amru bin 'Ashim, keduanya mendengar Hammam 
dengan isnad saeperti ini, beliau menisbatkan kepada Abu Bakr, keduanya mengatakan; 
maksudnya Abu Bakr bin Abu Musa. 


Bab: Penjelasan bahwa awal waktu maghrib adalah saat terbenamnya matahari 

^ y fctuAi» i i' J\ <_-> cJij J j\ ) 




1006. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami 
Hatim maksudnya bin Ismail dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa 1 , bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat maghrib ketika matahari terbenam dan 
tak kelihatan lagi. 


\-£U- J&zgp 


1007. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah 
menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Al Auza'i 
telah menceritakan kepadaku Abu Najasyi, dia berkata; Aku mendengar Rafi' bin Khadij 
berkata; "Kami pernah shalat maghrib bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu 
salah seorang diantara kami pulang dan masih bisa melihat tempat anak panahnya." Dan 
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan kepada 
kami Syu'aib bin lshaq Ad Dimasyqi telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah 
menceritakan kepadaku Abu Najasyi telah menceritakan kepadaku Rafi' bin Khadij katanya; 
"Kami pernah shalat maghrib seperti hadits di atas. 


Bab: Waktu shalat isya dan mengakhirkannya (l& 





Ju - ^ j-^<l 3 J*siUaj 

34^-^ 3^ cS-^O^ci. ^ (^^A^oJLLM d^ *^U-aJ\ A^c- <^AA>- J s->3a>J\3^ 

*3oUj 


1008. Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Sawwad Al 'Amiri dan Harmalah bin 
Yahya, keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Yunus, bahwa Ibn Syihab telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; telah 
mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam berkata; "Suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan shalat 
isya' yang sering diistilahkan dengan 'shalat atamah. Rupanya beliau tak kunjung datang 
hingga Umar bin Khattab berkata; "Anak-anak kecil dan kaum wanita telah telanjur tidur." 
Tidak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan berkata kepada 
penghuni masjid, yaitu ketika beliau menemui mereka: "Tak seorang pun dari penduduk 
bumi yang menunggu shalat isya' selain kalian. Dan itu terjadi ketika Islam belum 
tersosialisasi ke tenghah-tengah masyaraakat." Harmalah menambahkan dalam 
periwayatannya, Ibn Syihab berkata; Dan disebutkan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda; "Tidakkah kalian sebaiknya mengunjungi Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam untuk mengimami shalat? dan itu terjadi ketika Umar berteriak-teriak 
menyerukan panggilan shalat." Telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Al 
Laits telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Kakekku dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dengan 
sanad seperti ini, namun ia tidak menyebutkan ucapan Az Zuhri, dan disebutkan kepadaku 
redaksi sesudahnya. 


> 9> > l ' \ s 't \ » ^ ^ ..I ^ ^ ^ ^ i ^ > » 'i ^ » \ 




1009. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Hatim, keduanya 
dari Muhammad bin Bakr katanya, (di diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan 
kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad 
katanya, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Syair dan 
Muhammad bin Rafi', keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq 
sedangan lafadz mereka berdekatan, semuanya dari Ibnu Juraij, katanya; telah mengabarkan 
kepadaku Mughirah bin Hakim dari Ummu Kultsum binti Abu Bakr, ia mengabarkan 
kepadanya dari 'Aisyah katanya; "Suatu malam Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan 
shalat 'atamah (isya') sampai berlalu sebagian besar malam dan penghuni masjid pun 
ketiduran, setelah itu beliau datang dan shalat. Beliau bersabda: "Sungguh ini adalah waktu 
shalat isya' yang tepat, sekiranya aku tidak memberatkan umatku." Sedang dalam hadis 
Abdurrazaq disebutkan dengan redaksi "Kalaulah waktu ini tidak memberatkan umatku." 


\ £-Xjo 3 ) 33^ <L&>- aILc- 

l)\ Jj ^ J jjbl l Jb^aZlS U 4)-*! 


1010. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim. Ishaq 
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Zuhair mengatakan; telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Al Hakam dari Nafi' dari Abdullah bin 
Umar katanya; "Suatu malam, kami menunggu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk 
shalat isya', yaitu shalat fardhu terakhir. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menemui kami ketika sepertiga malam telah berlalu atau sesudahnya, kami tidak tahu 
apakah keluarganya menyibukkan beliau atau ada urusan lainnya. Ketika beliau datang, 
beliau bersabda: "Sungguh kalian tengah menunggu-nunggu shalat yang tak ada penganut 
agama lain menunggunya selain kalian, kalaulah tidak memberatkan umatku, niscaya aku 
mengimami mereka pada waktu-waktu seperti ini." Kemudian beliau memerintahkan 
mu'adzinnya untuk mengiqamati shalat, lalu beliau mendirikan shalat. 




1011. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibn Juraij telah mengabarkan kepadaku 
Nafi' telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar bahwa suatu malam Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam disibukkan oleh suatu urusan, sehingga beliau tangguhkan shalat 



isya' hingga kami ketiduran di masjid, kami lalu bangun, kemudian tidur lagi, dan bangun 
lagi, setelah itu Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami dan bersabda: "Tidak 
ada seorang pun penghuni bumi malam ini yang menunggu-nunggu waktu shalat selain 
kalian." 


r^=£\j\ jdi\ jiii\ >i j 


1012. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi' Al 'Abdi telah menceritakan 
kepada kami Bahz bin Asad Al 'Ammi telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah 
dari Tsabit bahwa mereka bertanya kepada Anas tentang cincin Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, lalu dia menjawab; "Suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
mengakhirkan shalat isya' hingga separah malam atau nyaris separah malam berlalu, lalu 
beliau datang dan bersabda: "Orang-orang telah shalat dan tidur, sementara kalian terus 
dihitung dalam shalat selama kalian menunggu shalat." Kata Anas; "Seolah-olah aku melihat 
mata cincinnya dari perak dan beliau angkat telunjuk kirinya dengan kelingking." 




9 s 

1013. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Syair telah menceritakan kepada kami 
Abu Zaid Said bin Rabi' telah menceritakan kepada kami Qurrah bin Khalid dari Oatadah dari 
Anas bin Malik katanya; "Suatu malam, kami pernah menunggu-nunggu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, hingga hamper tengah malam, kemudian beliau datang dan 
shalat, seusai shalat beliau menemui kami dengan menghadapkan wajahnya, seolah-olah 
aku melihat mata cincinnya yang berada di tangannya terbuat dari perak, " Dan telah 
menceritakan kepadaku Abdullah bin Shabah Al 'Athar telah menceritakan kepada kami 
'Ubaidullah bin Abdul Majid Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Qurrah dengan sanad 
seperti ini, namun dia tidak menyebutkan "Kemudian beliau menemui kami dengan 
menghadapkan wajahnya." 



4^LC-^\ J ^\s>^\ jXll\£^£ jlS 

j^\ i> /UlS 

J\i3lS <ijjiLl!L^=^\ ^ j J6^ J^l * Jl& L« Jla jl 



1014. Dan telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al Asy'ary dan Abu Kuraib keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu 
Musa dia berkata; "Aku dan para sahabatku yang bersamaku di perahu singgah di Baqi' But- 
han, ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di Madinah. Setiap malam, 
beberapa orang diantara mereka secara bergantian mengunjungi Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam." Abu Musa berkata; "Kebetulan aku bersama kawan-kawanku menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu beliau tengah sibuk terhadap urusannya, 
hingga beliau mengakhirkan shalat isya' padahal telah berlalu separah malam, kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan mengimami mereka. Setelah beliau 
tunaikan shalatnya, beliau bersabda kepada hadirin; "Tunggu sebentar, saya akan 
menyampaikan sesuatu untuk kalian, bergembiralah, diantara nikmat Allah yang diberikan- 
Nya untuk kalian, tidak ada seseorang pun yang mengikuti shalat ini selain kalian, -atau 
beliau bersabda dengan redaksi- "Tak ada seorang pun selain kalian yang mengikuti shalat 
waktu ini, " saya tidak ingat lagi mana yang benar dari keduanya. Abu Burdah berkata; Abu 
Musa berkata; "Maka kami pulang dengan kegembiraan atas segala yang kami dengar dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 


J 

> 







1015. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij katanya; Aku katakan kepada 
'Atha'; "Kapan waktu yang paling engkau sukai agar aku shalat isya' bersamamu, yang 
diistilahkan orang-orang dengan shalat 'atamah itu, dan aku dan kamu hanya berdua? Jawab 
'Atha'; Aku pernah mendengar Ibnu Abbas mengatakan; "Suatu malam Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam hendak mengerjakan shalat isya'." Ibnu Abbas berkata; Hingga para sahabat 
ketiduran dan terbangun, kemudian ketiduran dan terbangun. Umar bin Khatthab kemudian 
berdiri dan berkata; "Shalat!" Ath' berkata; Ibn Abbas melanjutkan; Tidak beberapa lama 
Nabiyulah shallallahu 'alaihi wasallam muncul, seolah-olah aku melihatnya kepalanya 
meneteskan air dan beliau letakkan tangannya diatas sebelah kepalanya, beliau bersabda: 
"Kalaulah tidak memberatkan umatku, niscaya aku akan menyuruh mereka supaya 
mendirikan shalat (seperti waktu sekarang)." Ibnu Juraij berkata; aku bertanya kepada 
'Atha'; "Lalu bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangannya diatas 
kepalanya sebagaimana diberitakan Ibn Abbas?" 'Atha' lalu merenggangkan sedikit antara 
jari-jarinya, kemudian ia letakkan ujung-ujung jarinya diatas tanduk kepala, kemudian ia tarik 
dan ditelusurkan ke arah kepala hingga jempolnya menyentuh ujung telinga yang 
menghadap wajah, kemudian beliau telusurkan kearah bagian atas pipinya dan arah 
jenggotnya, dia melakukan dengan tidak terlalu pelan dan tidak pula terlalu cepat." Saya 
tanyakan kepada 'Atha'; "Berapa kali diceritakan kepadamu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam mengakhirkan shalat isya' hingga larut malam?" Jawab 'Atha' "Saya tidak tahu." 
Atha' berkata; Oleh karena itu, aku lebih suka melakukan shalat isya' secara sendirian ketika 
waktu sudah larut, sebagaimana dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu 
malamnya, sekalipun itu memberatkanmu, baik kau lakukan sendiri atau bersama orang- 
orang (jamaah), maka lakukanlah secara ideal, tidak terlalu pelan dan tidak terlalu cepat." 






1016. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Outaibah bin Said dan Abu Bakr 
bin Abu Syaibah. Yahya mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang 
lainnya mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abui Al Ahwash dari Simak dari Jabir 
bin Samurah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa mengakhirkan shalat isya'. 




1 


1017. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said dan Abu kamil Al Jahdari, 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Simak dari Jabir bin 
Samurah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dahulu sering mendirikan shalat 
seperti shalat kalian ini, beliau mengakhirkan shalat isya' beberapa saat setelah shalat kalian, 
dan beliau meringankan shalatnya." Dalam periwayatan Abu kamil disebutkan dengan 
redaksi "Beliau berulang kali meringankan shalat." 




JCJ 






1018. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Abi Umar. Zuhair 
mengatakan; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu Abu Labid dari 
Abu Salamah dari Abdullah bin Umar, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Jangan sampai orang arab dusun (primitife) mengganti istilah shalat kalian, 
ketahuilah bahwa nama shalat malam itu adalah isya' -bukan shalat atamah-, karena 
memang shalat itu (dikerjakan) ketika mereka mengandangkan unta tengah malam untuk 
mereka perah susunya yang mereka istilahkan yu'thimuun." 






1019. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdulah bin Abu Labid dari 
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Ibnu Umar, katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Jangan sampai orang arab primitive menggantikan istilah shalat isya' 
kalian, sungguh shalat itu dalam kitabullah tertulis dengan nama 'Isya', hanya ia berada di 
tengah malam ketika unta-unta diperah susunya yang diistilahkan yu'tham." 


Bab: Disunahkannya bersegera dalam melaksanakan shalat subuh di awal waktu, yakni 
ketika pagi masih gelap ( oW 




s 









1020. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan 
Zuhair bin Harb, semuanya dari Sufyan bin 'Uyainah kata 'Amru telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah, bahwa para wanita 
mukminat pernah shalat subuh bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian mereka 
pulang dengan membungkus wajah mereka dengan kain sehingga tak seorangpun 
mengenalnya. 








1021. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bahwa Ibnu Syihab mengabarkan 
kepadanya, dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Urwah biun Zubair, bahwa 'Aisyah 
isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Dahulu para wanita mukminat menghadiri 
shalat fajar (subuh) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan mengerudungi 
kepala dengan kain, kemudian mereka kembali ke rumah masing-masing, mereka tidak 
dikenal karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan shalat subuh ketika 
keadaan masih pagi buta." 






oliuLbd* \j Jla j 


1022. Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami dan lshaq bin Musa Al 
Anshari, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ma'an dari Malik dari Yahya bin 
Said dari 'Amarah dari 'Aisyah katanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat 
subuh, sementara para wanita pulang dengan mengerudungi kepala mereka dengan kain, 
hingga mereka tidak dikenal karena keadaan masih gelap gulita." Kata Al Anshari dalam 
periwayatannya; "Mereka lipatkan kain di kepalanya." 



'--'S >vA- Jj J)&i. 


> 4 

9 .9 y 9 S 9 . 


J, 

C; pL^^\ vsjl^^\ jl^i\ s^3vi^ ^ ^ 


1023. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -(Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basyar, keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah - 
dari Sa'd bin Ibrahim, dari Muhammad bin 'Amru bin Hasan bin Ali katanya; "Ketika Hajjaj 
tiba di Madinah, kami bertanya kepada Jabir bin Abdullah seraya berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat zhuhur di pertengahan siang ketika hari sangat 
panas, dan ashar ketika matahari masih bersih, dan maghrib ketika matahari terbenam, dan 
isya' kadang beliau mengakhirkannya dan kadang beliau menyegerakannya. Jika beliau lihat 
para sahabat telah berkumpul, maka beliau menyegerakannya dan jika beliau lihat para 
sahabat kurang bergegas mendatanginya, beliau akan mengakhirkannya, adapun subuh 
maka para sahabat atau Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya ketika pagi masih 
gelap gulita." Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Muadz telah 
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'd ia 
mendengar Muhammad bin 'Amru bin Al Hasan bin Ali, katanya; Al Hajjaj seringkali 
mengakhirkan sekian banyak shalat, maka kami bertanya kepada Jabir bin Abdullah seperti 
haditsnya Ghundar. 


3Vs Li ufes f jli\ J^ii\ 3\i 



djVjLnJL» \ 'Jsu ^ jl \ ' la * *9 ‘“^ ^ 

SalJ\ 




1024. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah 
mengabarkan kepadaku Sayyar bin Salamah katanya; aku mendengar Ayahku bertanya Abu 
Barzah tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Sayyar menjawab, aku pernah 
bertanya kepada ayahku; 'Apakah engkau mendengarnya dari Abu Barzah? Ayahku 
menjawab; "Seperti aku memperdengarkan kepadamu saat ini." Kata Sayyar; aku dengar 
ayahku bertanya kepada Abu Barzah tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 
Kata ayahku; Rasulullah tidak mempedulikan, sebagian beliau akhirkan, kata ayahku, yakni 
shalat isya' hingga pertengahan malam, dan beliau tidak suka tidur sebelum isya', tidak suka 
bicara setelah isya'." Kata Syu'bah; Kemudian aku menanyainya dan ia berkata; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menyukai zhuhur ketika matahari tergelincir dan ashar ketika 
seseorang pergi ke penghujung Madinah dan matahari masih meninggi." Syu'bah 
melanjutkan; "Dan waktu shalat maghrib, aku tidak mengetahuinya, bagaimana ia 
menyebutkan, setelah itu aku menemui Abu Barzah dan bertanya kepadanya, dia menjawab; 
"Dan beliau melaksanakan shalat shubuh dan beranjak pergi ketika seseorang mengenal 
wajah teman duduknya, dan beliau membaca enam puluh sampai seratus ayat (dalam shalat 
shubuh)." 




1025. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sayyar bin Salamah katanya; aku 
mendengar Abu Barzah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mempedulikan 
untuk mengakhirkan sebagian shalat isya' hingga pertengahan malam, dan beliau tidak 
menyukai tidur sebelum isya' dan tidak menyukai pembicaraan sesudahnya." Syu'bah 
mengatakan; "Suatu kali aku menjumpai Sayyar dan ia berkata; "Sepertiga malam." 


. 'V. * \ ' 

As>-^ V * ya ■ > <_3 <J$s>- 1_3 


1026. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 
Suwaid bin 'Amru Al Kalbi dari Hammad bin Salamah dari Sayyar bin Salamah Abu Al Minhal, 
katanya; aku menengar Abu Barzah Al Aslami berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah mengakhirkan shalat isya' hingga sepertiga malam, dan beliau tidak menyukai tidur 



sebelum isya' dan pembicaraan sesudahnya. Terkadang beliau membaca enampuluh hingga 
ayat dalam shalat shubuh, dan beliau beranjak ketika kami satu sama lain bisa mengenal 
wajahnya." 


Bab: Makruhnya mengakhirkan shalat dari waktu dan apa yang harus dilakukan oleh 
makmum j Jb\ ^ ) 


^ul43SdS\?fy^S\ugM\ 


1027. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin hisyam telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid katanya (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku 
Abu Rabi' Az Zahrani dan Abu Kamil Al Jahdari, keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Hammad dari Abu Imran Al Jauni dari Abdullah bin Shamit dari Abu Dzar, 
katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku; "Bagaimana 
pendapatmu jika engkau dipimpin oleh para penguasa yang mengakhirkan shalat dari 
waktunya, atau meninggalkan shalat dari waktunya?" Abu Dzar berkata; aku menjawab; 
"Lantas apa yang anda perintahkan kepadaku?" Beliau bersabda; "Lakukanlah shalat tepat 
pada waktunya, jika kamu mendapati bersama mereka, maka lakukanlah lagi, sebab hal itu 
dihitung pahala shalat sunnah bagimu." Dan Abu Hurairah tidak menyebutkan kalimat 
"Tertinggal dari waktunya." 




1028. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, telah mengabarkan kepada kami 
Ja'far bin Sulaiman dari Abu Imran Al Jauni dari Abdulah bin Shamit dari Abu Dzar katanya; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Wahai Abu Dzar, sepeninggalku 
nanti, akan muncul para penguasa yang mengakhirkan shalat, maka tunaikanlah shalat tepat 
pada waktunya, jika kamu mendapati (mereka) shalat tepat pada waktunya, maka kamu 
mendapatkan pahala sunnah, kalaupun tidak, berarti kamu telah menjaga shalatmu." 



'i&&£3£4\ ji^SUoi>Us^\ jU Ssj^di'jS^^jls^ 


1029. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Idris dari Syu'bah dari Abu Imran dari Abdullah bin Shamit dari 
Abu Dzar dia berkata; Kekasihku mewasiatkanku untuk selalu mendengar dan taat sekalipun 
kepada seorang budak yang cacat, dan agar aku mendirikan shalat tepat pada waktunya, 
kalaupun kamu menemukan suatu kaum yang telah mendirikan shalat, berarti kamu telah 
menjaga shalatmu, kalaulah tidak, maka kamu akan memperoleh pahala sunnah." 


l^SJJ Jla \j« Jla Jli l^xsj (j \ S \ tlol <-J JJ*3 


1030. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Hubaib Al Haritsi, telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Budail dia 
berkata; aku mendengar Abu Aliyah menceritakan dari Abdullah bin Shamit dari Abu Dzar dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda -sambil menepuk pahanya- 
"Bagaimana jika engkau masih hidup ditengah suatu kaum yang suka menunda-nunda shalat 
dari waktunya?" Abu Dzar justeru bertanya; "Menurut engkau, apa yang engkau perintahkan 
kepada kami?" Beliau menjawab; "Tunaikanlah shalat tepat pada waktunya, kemudian 
tunaikan keperluanmu, jika shalat diiqamati sedang kamu berada di masjid, ikutlah shalat 
bersama." 


y\ >l3l3vQ^JUl\ a Vv 

i \j> j {Ji \ C— <CJl£- ^ ciU* V \ _\»Lc- <jc- U»i9 L > j 


1031. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail 
bin Ibrahim dari Ayyub dari Abu Aliyah Al Barra' dia berkata; Ibnu Ziyad pernah 
mengakhirkan shalat, lantas Abdullah bin Shamit datang menemuiku, lalu aku berikan kursi 
untuknya, setelah duduk, aku menceritakan kepadanya apa yang dilakukan oleh Ibnu Ziyad, 
Abdullah lalu menggigit bibirnya dan beliau tepuk pahaku sambil berkata; "Aku pernah 



bertanya kepada Abu Dzar sebagaimana engkau bertanya kepadaku. Abu Dzar menepuk 
pahaku sebagaimana aku menepuk pahamu, lalu dia berkata; "Aku bertanya kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana engkau bertanya kepadaku, lalu beliau 
menepuk pahaku sebagaimana aku menepuk pahamu, dan beliau berpesan; "Tunaikanlah 
shalat tepat pada waktunya, jika kamu mendapati shalat bersama mereka, maka shalatlah 
(bersama mereka), jangan kamu katakan "Maaf, aku telah melakukan shalat, maka aku tak 
akan shalat lagi." 




t ? ■»> 






1032. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Nadhr At Taimi telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Nu'amah 
dari Abdullah bin Shamit dari Abu Dzar katanya; "Bagaimana kalian? -atau dengan redaksi 
lain- "Bagaimana kamu bila masih hidup ditengah-tengah suatu kaum yang suka menunda- 
nunda shalat dari waktunya? Tunaikanlah shalat tepat pada waktunya, jika shalat telah 
diiqamati, (sedangkan kamu telah shalat) maka tunaikanlah shalat bersama mereka, sebab 
yang demikian adalah tambahan (bonus) kebaikan (untukmu)." 




1033. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah menceritakan kepada 
kami Mu'adz yaitu Ibnu Hisyam, telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Mathar dari Abui 
'Aliyah Al Barra' katanya; aku berkata kepada Abdullah bin Shamit; "Kami pernah shalat 
Jum'at di belakang para penguasa yang mengakhirkan shalat." Abui Aliyah mengatakan; 
Maka Abdullah menepuk pahaku dengan tepukan yang menjadikanku lumayan sakit. 
Abdullah bin Shamit berkata; "Aku pernah bertanya kepada Abu Dzar tentang hal itu, dan dia 
menepuk pahaku, lalu dia berkata; "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam tentang hal itu, lalu beliau menjawab: "Tunaikanlah shalat tepat pada 
waktunya, bila kalian mampu, tunaikanlah shalat kalian bersama mereka sebagai shalat 
sunnah." Al Barra' mengatakan; Abdullah berkata; "Aku pernah mendapatkan cerita bahwa 
Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menepuk paha Abu Dzarr." 



Bab: Keutamaan shalat jamaah dan ancaman bagi yang meninggalkannya (o*^Ly? J.^a3 
\ _x_^oLi 1 j Lo _j <*x- \ ) 





1034. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; pernah aku menyetorkan 
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Said bin Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat jama'ah lebih utama dua puluh lima derajat 
daripada shalat salah seorang diantara kalian dengan sendiri." 


t » ' 4 s * \\ * . * * ' >"» iL ^ ’ £ ' * ' » ' 1 * Vt\ \ » £ I 'f .% 1 'V» } 1 1 'f .C 1 

I ( jX- »..aJ I -X-Q»-^| \ ( jX- ^>o _^iUo.X»- 


1035. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat secara berjamaah lebih utama 
dua puluh lima derajat daripada shalat secara individual, " Beliau melanjutkan: "Dan para 
malaikat malam dan malaikat siang berkumpul ketika shalat fajar (subuh)." Abu Hurairah; 
"jika kalian berkenan, maka bacalah "Dan tunaikanlah bacaan fajar (subuh) sesungguhnya 
bacaan (shalat subuh) disaksikan oleh para malaikat." QS. Al-lsra"; 78. Dan telah 
menceritakan kepadaku Abu Bakr bin lshaq telah menceritakan kepada kami Abui Yaman 
telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri katanya; telah mengabarkan kepadaku 
Said dan Abu Salamah, bahwa Abu Hurairah berkata; "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda seperti hadis Abdul A'la dari Ma'mar, hanya ia mengatakan dengan 
redaksi "Lebih utama dua puluh lima bagian." 









1036. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qo'nab, telah 
menceritakan kepada kami Aflah dari Abu Bakr bin Muhammad bin 'Amru bin Hazm dari 
Salman Al Agharr dari Abu Hurairah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Shalat jama'ah menyamai dua puluh lima kali shalat yang dikerjakan secara 
sendirian." 


,VjN : J$Z j ZZ6£&S\Jprf*5pis5 


1037. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Muhammad bin Hatim, 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad, katanya; Ibnu 
Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Umar bin Atha' bin Abu Al Khuwar, bahwa 
ketika ia duduk bersama Nafi' bin Jubair bin Muth'im, tiba-tiba Abu Abdullah yaitu suami 
saudara perempuan Zaid bin Zabban, mantan budak orang-orang Bani Juhainah. Lalu Nafi' 
memanggilnya dan berkata; "Aku mendengar Abu Hurairah mengatakan; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat bersama Imam lebih utama dua puluh lima kali 
dibandingkan shalat yang dilakukan secara sendirian." 


-X>- 




1038. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku menyetorkan hapalan 
kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Shalat jama'ah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian." 


i j4.5!\sSui3ii 



1039. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna, 
katanya; telah menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah katanya; telah 
mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 



bersabda: "Shalatnya seseorang dengan berjama'ah melebihi shalatnya yang dikerjakan 
secara sendiri sebanyak dua puluh tujuh derajat." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr 
bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Ibnu Numair katanya, 
(dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah 
menceritakan kepada kami Ayahku, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah dengan sanad seperti ini. Ibnu Numair berkata dari ayahnya dengan redaksi 
"Sebanyak dua puluh tujuh derajat." Abu Bakr berkata dalam priwayatannya; "Kurang lebih 
dua puluh derajat." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak dari Nafi' dari Ibnu Umar 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan redaksi "Kurang lebih dua puluh derajat." 


3 


1040. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tidak menjumpai beberapa orang dalam beberapa shalat, maka 
komentar beliau "Sungguh aku berkeinginan kuat menyuruh seseorang untuk mengimami 
orang-orang, kemudian aku pergi untuk menemui orang-orang yang tidak menghadirinya 
dan kusuruh mereka untuk membakari rumah-rumah mereka dengan sebongkah kayu. 
Kalaulah seorang dari mereka tahu bahwa akan mereka dapatkan unta yang gemuk, niscaya 
akan mereka hadiri shalat isya'." 




\tw\' ’ '°'u V’ 1 '>> 

Jitik-'jlsld. 

b'^sA \ 5 J>- 


1041. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy (Dan diriwayatkan dari jalan lain) telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib sedangkan lafadz 
hadits darinya, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari Al 
A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Shalat yang dirasakan berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya' dan 
shalat subuh, sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan 
mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh 
seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang dan ia mengimami 



manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar untuk menjumpai suatu 
kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku baker rumah mereka." 




yy^'^yyyy 


1042. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih 
katanya; ini yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, -lalu Abu Hurairah menyebutkan beberapa hadis, yang diantaranya- 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh aku berkeinginan menyuruh para 
pemuda supaya mempersiapkan kayu bakar, kemudian aku menyuruh seseorang untuk 
mengimami orang-orang, lalu rumah-rumah sekaligus para penghuninya (yang tidak 
menghadiri shalat jamaah) supaya dibakar." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin 
Harb dan Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim dari Waki' dari Ja'far bin Barqan dari Yazid bin Al 
Asham dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits seperti di atas. 







1043. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah 
menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu lshaq dari Abu Al 
Ahwash bahwa Abu lshaq mendengar darinya, dari Abdullah, bahwsanya Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda kepada orang-orang yang ketinggalan shalat jumat; "Sungguh aku 
berkeinginan untuk menyuruh seseorang mengimami manusia, kemudian kusuruh untuk 
membakar rumah-rumah orang-orang yang ketinggalan (shalat) jumat." 


Bab: Wajib mendatangi shalat jamaah bagi yang mendengar adzan 



y, ^ -y. 3ls ^ j\ j^I\ 



S\£ 'Jzty 

^fc3\5^3\3p&lA&\£2 


1044. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lshaq bin Ibrahim dan 
Suwaid bin Sa'id dan Ya'kub Ad Dauraqi, semuanya dari Marwan Al Fizari. Qutaibah 
mengatakan; telah menceritakan kepada kami Al Fizari dari 'Ubaidullah bin Al Asham, dia 
berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Al Asham dari Abu Hurairah dia berkata; 
"Seorang buta (tuna netra) pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berujar 
"Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid." Lalu 
dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk shalat di 
rumah. Ketika sahabat itu berpaling, beliau kembali bertanya: "Apakah engkau mendengar 
panggilan shalat (adzan)?" laki-laki itu menjawab; "Benar." Beliau bersabda: "Penuhilah 
seruan tersebut (hadiri jamaah shalat)." 


Bab: Shalat jamaah adalah sunah para Nabi 


\< V <C > v ’ '\\ :-V V»;. V * 


1045. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bisyr Al 'Abdi, telah menceritakan kepada kami Zakariya bin 
Abu Zaidah telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Umair dari Abu Al Ahwash 
katanya; Abdullah mengatakan; "Kami dahulu berpendapat, bahwa tidaklah seseorang yang 
tidak menghadiri shalat (jamaah) melainkan ia seorang munafik yang telah jelas 
kemunafikannya, atau kalaulah ia sakit, maka ia berjalan dengan cara dipapah diantara dua 
orang hingga ia hadiri shalat." Abdullah bin Mas'ud berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah mengajari kami sunnah-sunnah petunjuk, dan diantara sunnah petunjuk 
adalah shalat wajib di masjid yang karenanya dikumandangkan adzan. 





''i 


^Liin jiioj j jWb-ib yte#-5bitif&r 


1046. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Al Fadl bin Dukain dari Abu Al Umais dari Ali bin Al Aqmar dari Abu Al Ahwash 
dari Abdullah, katanya; "Siapa berkehendak menjumpai Allah besok sebagai seorang muslim, 
hendaklah ia jaga semua shalat yang ada, dimanapun ia mendengar panggilan shalat itu, 
sesungguhnya Allah telah mensyare'atkan kepada nabi kalian sunnah-sunnah petunjuk, dan 
sesungguhnya semua shalat, diantara sunnah-sunnah petunjuk itu, kalau kalian shalat di 
rumah kalian sebagaimana seseorang yang tidak hadir di masjid, atau rumahnya, berarti 
telah kalian tinggalkan sunnah nabi kalian, sekiranya kalian tinggalkan sunnah nabi kalian, 
sungguh kalian akan sesat, tidaklah seseorang bersuci dengan baik, kemudian ia menuju 
salah satu masjid yang ada, melainkan Allah menulis kebaikan baginya dari setiap langkah 
kakinya, dan dengannya Allah mngngkat derajatnya, dan menghapus kesalahan karenanya, 
menurut pendapat kami, tidaklah seseorang ketinggalan dari shalat, melainkan dia seorang 
munafik yang jelas kemunafikannya (munafik tulen), sungguh dahulu seseorang dari kami 
harus dipapah diantara dua orang hingga diberdirikan si shaff (barisan) shalat yang ada." 


Bab: Larangan untuk keluar dari masjid setelah adzan ( 






1047. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Al Ahwash dari Ibrahim bin Al Muhajir dari Abu Sya'tsa 1 , katanya; "Ketika 
kami tengah duduk-duudk di masjid bersama Abu Hurairah, dan ketika seorang muadzin 
mengumandangkan adzan, seseorang berdiri meninggalkan masjid sambil berjalan. Abu 
Hurairah terus mengawasinya hingga laki-laki keluar dari amsjid. Abu Hurairah lalu berkata; 
"Orang ini telah membangkang Abui Qasim shallallahu 'alaihi wasallam." 


J\ £ dUil IA \ >i- J\^\ issl». j 



1048. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Al Makki telah menceritakan 
kepada kami Sufyan yaitu Ibnu Uyainah, dari Umar bin Said dari Asy'ats bin Abu Sya'tsa' Al 
Muharibi dari ayahnya, katanya; "Aku mendengar Abu Hurairah ketika ia melihat seseorang 
yang tengah keluar melewati masjid setelah dikumandangkan adzan; "Orang ini telah 
membangkang Abui Qasim shallallahu 'alaihi wasallam." 


Bab: keutaman shalat isya dan subuh secara 


berjamaah 




1049. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al 
Mughirah bin Salamah Al Makhzumi telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid yaitu 
Ibnu Ziyad, telah menceritakan kepada kami Usman bin Hakim telah menceritakan kepada 
kami Abdurrahman bin Abu 'Amrah katanya; Usman bin Affan memasuki masjid setelah 
shalat maghrib, ia lalu duduk seorang diri, maka aku pun duduk menyertainya. Katanya; 
"Wahai keponakanku, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa shalat isya' berjama'ah, seolah-olah ia shalat malam selama separuh malam, 
dan barangsiapa shalat shubuh berjamaah, seolah-olah ia telah shalat seluruh malamnya." 
Dan telah menceritakan kepadaku hadis ini Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Abdullah Al Asadi (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Rafi' katanya; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq, 
semuanya dari Sufyan dari Abu Sahi Usman bin Hakim dengan sanad seperti ini. 




1050. Dan telah menceritakan kepadaku Nashr bin Ali Al Juhdlami telah menceritakan 
kepada kami Bisyr yaitu Ibn Al Mufadlal dari Khalid dari Anas bin Sirin katanya; aku 
mendengar Jundab bin Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan 
sampai Allah menuntut sesuatu dari kalian sebagai imbalan jaminan-Nya, sehingga Allah 
menangkapnya dan menyungkurkannya ke dalam neraka jahannam." 



4 


jlj <3 '*-^ ! f‘_S **-5^r} ^r *£ . j^i ly* aIILl» }j* ^>^9 *^-£i *"*"** cy*^ \ 

^4>- 


1051. Dan telah menceritakan kepada kami Ya'kub bin Ibrahim Ad Dauraqi telah 
menceritakan kepada kami Ismail dari Khalid dari Anas bin Sirin katanya; aku mendengar 
Jundab Al Qasri berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa 
shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan sampai Allah 
karena jaminan-Nya menuntut kalian dengan suatu hal, karena siapa yang Allah 
menuntutnya sesuatu karena jaminan-Nya, Allah pasti akan menemukannya dan 
menelungkupkannya diatas wajahnya di neraka jahannam." Dan telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari 
Dawud bin Abu Hind dari Al Hasan dari Jundab bin Sufyan dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan hadis seperti ini, namun ia tidak menyebutkan "Lantas Allah 
menelungkupkannya ke dalam neraka jahannam." 


Bab: Rukhshah untuk tidak shalat berjamaah dengan adzanya udzur 


-XjO \ ) 

&A l)'\ LA 'J\ 3\i4dZ$\ i 



i ^3iii3i5^\illi^^i^ ^jyiw jis3iii\^jiuL 

oo -X>- ^j-c- p-^\ Jjb j -A>- ^ y^Ji & J^ 0 - ■> y i$ye &-&\ clJ Uu^r <_jL^i 

,^jd^3liv^U^6^%c^® Jc/f 

$&$jiySi\<y J\ ;_^3lioo^\^s\jj (> ^il\3l 

\ 1* j\ cLil^ ^ js | U\ J 6 ji 4^\ dl£- ji 

^%U i j \£$J»\ $Q iX*&'J>f$. 

% ^;SU\3 :_^3is^\s<i j$ 

? ' » 


1052. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa 
Mahmud bin Rabi' Al Anshari menceritakan kepadanya; bahwa 'Utban bin Malik -seorang 
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang turut serta dalam perang badar, dari kaum 
Anshar- pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Wahai 
Rasulullah, aku tidak lagi percaya terhadap penglihatanku (pandangan sudah kabur) dan aku 
terbiasa shalat mengimami kaumku, jika hujan turun, maka lembah yang berada antara aku 
dan mereka mengalir deras, sehingga aku tak bisa mendatangi masjid mereka dan shalat 
mengimami mereka. Aku sangat berkeinginan sekiranya anda datang dan shalat di mushalla 
kaumku, sehingga aku menjadikannya sebagai mushalla. Beliau bersabda: "Baiklah, saya 
akan datang insya Allah." Itban berkata; "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berangkat bersama Abu Bakr As sidiq ketika hari agak siang. Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam meminta izin, setelah aku memberinya izin, beliau tidak duduk hingga masuk 
rumah, kemudian beliau bertanya: "Dimanakah engkau menginginkan supaya aku shalat di 



rumahmu?" Maka aku tunjukan ke sudut rumah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun 
berdiri dan bertakbir, lalu kami berdiri di belakangnya dan beliau mendirikan shalat dua 
rakaat, kemudian beliau mengucapkan salam." Itban berkata; lalu kami menahan beliau 
karena ada masakan khazir yaitu daging yang dicampur tepung berkuahyang sengaja kami 
masak untuk beliau. Kata Itban selanjutknya; Lalu beberapa laki-laki dari tetangga yang ikut 
berkumpul di sekitar kami, lalu seseorang berkata; "Dimanakah Malik bin Dukhsyun?" 
sebagian mereka menjawab; "Dia adalah seorang munafik yang tidak mencintai Allah dan 
Rasul-Nya." Seketika itu pula Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam menegur: "Janganlah 
kamu mengatakan seperti itu, bukankah engkau tahu bahwa ia telah mengucapkan laa ilaaha 
illallah yang ia niyatkan untuk memperoleh wajah Allah?" Ibn Syihab berkata; kemudian aku 
bertanya Al Hushain bin Muhammad Al Anshari yaitu salah seorang bani Salim -ia adalah 
sosok manusia yang paling mulia di kalangan mereka- tentang hadis Mahmud bin Rabi', 
lantas dia membenarkannya. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Abd 
bin Humaid, keduanya dari Abdurrazaq katanya; telah mengabarkan kepada kami Ma'mar 
dari Az Zuhri katanya; telah menceritakan kepadaku Mahmud bin Rabi' dari Itban bin Malik, 
katanya; Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau 
membawakan hadits seperti hadits Yunus, hanyasaja ia mengatakan; "Lantas seseorang 
bertanya; 'Dimanakah Malik bin Duhsyun? atau dengan redaksi Dukhaisyin?" Dan ia 
tambahkan dalam hadisnya, Mahmud berkata; dan aku menyampaikan hadits ini kepada 
sejumlah orang yang diantara mereka adalah Abu Ayyub Al Anshari, katanya; "Setahuku 
bukan Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam yang berkata. Mahmud berkata; "Maka aku 
bersumpah jika aku kembali kepada Itban, aku akan menanyainya." Mahmud melanjutkan; 
"Aku pun kembali menemuinya dan aku menemuinya ketika ia telah lanjut usia dan 
pandangannya telah buta, ketika itu ia menjadi imam kaumnya. Lalu aku duduk 
disampingnya, aku bertanya kepadanya tentang hadits ini, ia lalu mnceritakannya 
sebagaimana dahulu ia menceritakan kepadaku pertama kali. Az Zuhri berkata; "Setelah itu, 
diturunkan beberapa fardhu dan masalah yang kami lihat segala urusan telah selesai, oleh 
karena itu siapa yang bisa untuk tidak tertipu, maka lakukanlah." Telah menceritakan kepada 
kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al Walid bin Muslim dari Auza'i, 
katanya; telah menceritakan kepadaku Az Zuhri dari Mahmud bin Rabi' katanya; aku masih 
teringat semprotan yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari suatu ember 
milik kampungku." Mahmud berkata; telah menceritakan kepadaku Itban bin Malik, katanya; 
aku berkata; "Wahai Rasulullah, penglihatanku telah memburuk, lalu ia menyampaikan suatu 
hadis hingga ucapannya; "Maka beliau shalat dua raka'at mengimami kami, setelah itu kami 
menahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena masakan Khasyisyah, yaitu bubur 
tepung bercampur daging yang kami masak untuk beliau." Namun sesudah itu Mahmud bin 
Rabi' tidak menyebut tambahan Yunus dan Ma'mar. 


Bab: Bolehnya shalat jamaah dalam shalat sunah, dan shalat di atas tikar kecil ( j\ y>r 







J > j\^jiidUUy j^ls 

» X X ^ / ^ 


1053. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku pernah menyetorkan 
hapalan kepada Malik dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik, bahwa 
neneknya Mulaikah pernah mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena 
hidangan yang aku buat. Beliau pun memakannya, setelah itu beliau bersabda: "Berdirilah 
kalian, aku akan mengimami untuk kalian." Anas bin Malik berkata; "Aku lalu berdiri menuju 
sebuah tikar yang warnanya telah menghitam, karena sekian lama dipakai, lalu kuperciki 
dengan air, saementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri diatasnya. Aku lalu 
membuat shaff bersama seorang anak yatim yang berada di belakang beliau dan seorang 
wanita tua di belakang kami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian shalat dua 
raka'at mengimami kami, selanjutnya beliau beranjak pergi." 




1054. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh dan Abu Rabi', keduanya dari 
Abdul Warits. Syaiban mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari Abu 
Tayyah dari Anas bin Malik, katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah sosok 
manusia yang terbaik akhlaknya, ketika waktu shalat tiba dan beliau di rumah kami, maka 
beliau memerintahkan agar dibentangkan tikar yang ada dibawahnya. Kemudian disapu dan 
diperciki air. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengimami, sementara kami berdiri 
di belakang beliau, lalu beliau shalat bersama kami. Dan tikar mereka ketika itu terbuat dari 
pelepah kurma." 


^ J J U J Lili- pi-* J<CLc-4&\ 

J, U. ^S\ 3 j U US£vX\ i^jS^ 


1055. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Hasyim bin Al Qasim telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Tsabit dari Anas 



katanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemui kami ketika tidak ada 
seorangpun selain aku, ibuku, dan Ummu Haram, bibiku. Lalu beliau bersabda: "Berdirilah 
kalian, aku akan shalat bersama kalian diluar waktu shalat." Maka beliau shalat bersama 
kami." Seseorang bertanya kepada Tsabit; "Dimanakah beliau meletakkan Anas?" Tsabit 
menjawab; "Beliau meletakkan Anas di sebelah kanannya, lantas beliau mendokan kebaikan 
untuk kami, ahli bait, dengan kebaikan dunia dan akhirat." Kemudian ibuku berkata; "Wahai 
Rasulullah, pelayan kecilmu -maksudnya Anas- tolong do'akanlah kebaikan untuknya!" Beliau 
kemudian mendo'akan segala kebaikan untukku, terakhir kali doa beliau untukku adalah 
dengan bacaan ALLAAHUMMA AKTSIR MALAHU WAWALADAHU WABAARIK LAHU FIIHI (Ya 
Allah, perbanyaklah hartanya dan anaknya, dan berilah barakah padanya baginya)." 












1056. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan 
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin Mukhtar, ia 
mendengar Musa bin Anas mnceritakan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pernah shalat bersmanya dan ibunya atau bibinya. Kata Anas selanjutnya; 
"Kemudian beliau menempatkanku di sebelah kanannya dan beliau menempatkan wanita di 
belakang kami." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb katanya; telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman yaitu Ibnu Mahdi katanya; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan 
isnad ini. 




1057. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi, telah mengabarkan 
kepada kami Khalid bin Abdullah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah katanya; telah menceritakan kepada kami 'Abbad bin 
Al 'Awwam keduanya dari Asy Syaibani dari Abdullah bin Syidad, katanya; telah 
menceritakan kepadaku Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, katanya; 
Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat dan aku sejajar dengan beliau, 
adakalanya pakaian beliau mengenaiku jika beliau sujud, dan beliau ketika itu shalat diatas 
kain." 



J\ ISil^ls ^j^H\ ISil^ J> £ 

^^su/b. i 


1058. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib, 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah (dan diriwayatkan dari 
jalur lain) telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Said, katanya; telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir semuanya dari Al A'masy (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan lafadz miliknya, telah mengabarkan 
kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Al-A'masy dari Abu Sufyan dari 
Jabir katanya; telah menceritakan kepada kami Abu Said Al Khudzri bahwa dia pernah 
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ia mendapati beliau tengah shalat 
diatas tikar yang beliau pergunakan untuk bersujud." 


Bab: Keutamaan shalat jamaah dan menunggu shalat (jamaah) 


ioui Jvjskjjs. Jvjt 

/ ^ x •*> ^ *•> / 


1059. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib, semuanya 
dari Abu Muawiyah. Abu Kuraib mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abu 
Muawiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah katanya; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Shalat seseorang dengan berjama'ah melebihi dua puluh 
sembilan derajat dari shalat seseorang yang dikerjakan di rumahnya dan di pasarnya. 



demikian itu karena bila salah seorang diantara mereka berwudhu' dengan 
menyempurnakan wudlu'nya, lalu mendatangi masjid, dan tidak ada yang mendorongnya 
kecuali untuk shalat, maka tidaklah ia melangkah satu langkah, kecuali akan ditinggikan 
derajatnya dan dihapus kesalahannya, hingga ia masuk masjid, jika ia telah masuk masjid, 
maka ia dihitung dalam shalat selama ia tertahan oleh shalat, dan malaikat terus mendoakan 
salah seorang diantara kalian selama ia dalam majlisnya yang ia pergunakan untuk shalat, 
malaikat akan berdoa; "Ya Allah, rahmatilah dia. Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah 
maafkanlah dia, " selama ia tidak melakukan gangguan dan belum berhadats." Telah 
menceritakan kepada kami Said bin 'Amru dan Al Asy'ats telah mengabarkan kepada kami 
Abtsar (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 
Bukkar bin Rayyan katanya; telah menceritakan kepada kami Ismail bin Zakariya (dan 
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna katanya; 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Adi dari Syu'bah semuanya dari Al A'masy tentang 
sanad dan maksud yang sama. 






1060. Dan telah menceritakan kepada kami Ibn Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Ayyub As Sakhtiyani dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah katanya; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Para malaikat akan mendoakan salah seorang 
diantara kalian selama ia dalam majlisnya, mereka memohon; "Ya Allah, ampunilah dia. Ya 
Allah, rahmatilah dia, " selama ia belum berhadas, dan salah seorang diantara kalian dihitung 
dalam shalatnya selama ia tertahan oleh shalat." 





1061. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Rafi' dari 
Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang hamba 
masih dihitung dalam shalat selama ia berada di tempat shalatnya untuk menunggu shalat 
dan malaikat akan mendoakannya; "Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia, " 
hingga ia beranjak atau berhadats." Aku bertanya; "Apa yang dimaksud berhadats?" 
Jawabnya; "Kentut." 



£a\ S\^4 ifaziz dji\s udU j^i 'J 3\s^Lj^U^\ ^ 

H£t\4\ 


1062. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku pernah menyetorkan 
hapalan kepada Malik dari Abu Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Salah seorang diantara kalian masih dihitung dalam 
shalat selama ia tertahan oleh shalat, dan tidak ada yang menhannya untuk kembali ke 
keluarganya selain shalat." 


g. 1 ^ 


1063. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Salamah Al Muradi telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnu Hurmuz dari Abu Hurairah 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Salah seorang diantara kalian 
dihitung dalam shalatnya selama duduk menunggu shalat, dan tidak berhadats, malaikat 
juga akan mendoakannya; "Ya Allah, ampunilah dia, ya Allah, rahmatilah dia." Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hamam bin Munabbih dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits ini. 


Bab: Keutamaan memperbanyak langkah menuju masjid (J^L^-d\(J\lla5d\i> J 


1064. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Abu Kuraib, 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu 



Burdah dari Abu Musa katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Manusia 
paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalannya, lalu yang 
selanjutnya, dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannya bersama imam, 
lebih besar pahalanya daripada yang melakukannya kemudian tidur." Dan dalam suatu 
periwayatan Abu Kuraib disebutkan; "Hingga ia tunaikan shalat bersama imam secara 
berjama'ah." 








*> M Z'JJJ 


1065. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abtsar dari Sulaiman At Tamimi dari Abu Usman An Nahdi dari Ubay bin Ka'b katanya; 
seseorang yang setahuku tak ada lagi yang lebih jauh (rumahnya) dari masjid, dan ia tak 
pernah ketinggalan dari shalat. Ubay berkata; maka ia diberi saran atau kusarankan; 
"Bagaimana sekiranya jika kamu membeli keledai untuk kamu kendarai saat gelap atau saat 
panas terik? laki-lakiitu menjawab; "Aku tidak ingin rumahku disamping masjid, sebab aku 
ingin jalanku ke masjid dan kepulanganku ke rumah semua dicatat." Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Telah Allah himpun untukmu semuanya tadi." Dan 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul A'la telah menceritakan kepada 
kami Al Mu'tamir (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim katanya; telah mengabarkan kepada kami Jarir, keduanya dari At Taimi dengan 
sanad seperti ini. 





i jiiiyi \lf^u ^ c£i i-^r jtsii 


1066. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami telah 
menceritakan kepada kami 'Abbad bin 'Abbad telah menceritakan kepada kami 'Ashim dari 
Abu Utsman dari Ubay bin Ka'b, katanya; "Seorang laki-laki Anshar memiliki rumah yang 
paling jauh di Madinah, namun dirinya tidak pernah ketinggalan shalat bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Ubay melanjutkan; "Kami pun merasa iba terhadapnya hingga 
aku berkata; "Alangkah baiknya sekiranya engkau membeli seekor keledai yang menjagamu 
dari sengatan panas dan serangga-serangga bumi yang membahayakan." laki-laki itu 
berkata; "Demi Allah, aku tidak ingin rumahku diikat dengan rumah Muhammad shallallahu 
'alaihi wasallam." Ubay melanjutkan; "Akupun merasa tersinggung dengan kekasaran 
jawabannya, sehingga aku mendatangi Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam dan aku 
beritahukan kepada beliau." Ubay berkata; Setelah itu beliau memanggilnya dan laki-laki itu 
memberi jawaban yang sama. Dia mengungkapkan, bahwa dengan langkah kakinya, dirinya 
sangat berharap memperoleh pahala. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; 
"Bagimu apa yang engkau harapkan." Dan telah menceritakan kepada kami Said bin 'Amru Al 
Asy'ats dan Muhammad bin Umar, keduanya dari Ibnu Uyainah. (dan diriwayatkan dari jalur 
lain) telah menceritakan kepada kami Said bin Azhar Al Wasithi katanya; telah menceritakan 
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Ayahku, semuanya dari 'Ashim dengan 
sanad seperti ini. 


3ls 


1067. Dan telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Asy Syair telah menceritakan kepada 
kami Rauh bin 'Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakariya bin lshaq telah 
menceritakan kepada kami Abu Zubair katanya; aku mendengar Jabir bin Abdullah 
mengatakan; "Rumah kami terpencil dari masjid, maka kami ingin menjual rumah kami 
dengan harapan untuk kami pindahkan dekat masjid, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang kami seraya berujar: "Setiap langkah, kamu akan memperoleh pahala." 




^ ] -^<y y/y^ 

' ' y yy •*> ** / 

j\£T 34 *^ jliT 4^0 



1068. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdusshamad bin Abdul Warits katanya; aku mendengar Ayahku menceritakan, 
katanya; telah menceritakan kepadaku Al Jurairi dari Abu Nadlrah dari Jabir bin Abdullah 
katanya; "Di sekitar masjid ada beberapa bidang tanah yang masih kosong, maka Bani 
Salamah berinisiatif untuk pindah dekat masjid. Ketika berita ini sampai ke telinga Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda; "Rupanya telah sampai berita kepadaku bahwa 
kalian ingin pindah dekat masjid." Mereka menjawab; "Benar wahai Rasulullah, kami 
memang ingin seperti itu." Beliau lalu bersabda: "Wahai Bani Salamah, pertahankanlah 
rumah kalian, sebab langkah kalian akan dicatat, pertahankanlah rumah kalian, sebab 
langkah kalian akan dicatat." 







1069. Telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Nadar At Taimi telah menceritakan 
kepada kami Mu'tamir katanya; Aku mendengar Kahmas menceritakan dari Abu Nadlrah dari 
Jabir bin Abdullah katanya; Bani Salamah berkeinginan pindah ke dekat masjid. Jabir 
melanjutkan; "Ketika itu, ada beberapa lahan yang masih kosong. Ketika berita ini sampai ke 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bersabda; "Wahai Bani Salamah, Pertahankanlah 
rumah kalian, sebab langkah kalian akan dicatat." Selanjutnya mereka berkata; "Setelah itu 
kami tak ingin lagi pindah rumah." 


Bab: Berjalan kaki menuju masjid dapat mengahapus dosa dan meninggikan derajat 


O J \ J{\\ VtJ-- \_W 'j j j ^ J ~~ 

^ J j Jls J\i 1 ^c- j, \ ciote & cjjA-c- \ 


1070. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Zakariya bin 'Adi, telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah yaitu Ibnu 'Amru dari Zaid bin 
Abu Unaisah dari 'Adi bin Tsabit dari Abu Hazim Al Asyaj dari Abu Hurairah katanya; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersuci di rumahnya, 
kemudian berjalan ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan kewajiban yang 
Allah tetapkan, maka kedua langkahnya, yang satu menghapus kesalahan dan satunya lagi 
meninggikan derajat." 





1071. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada 
kami Laits (dan diriwayatkan dari jalur lain) Qutaibah mengatakan; telah menceritakan 
kepada kami Bakr yaitu bin Mudlar, keduanya dari Ibnu Al Hadi dari Muhammad bin Ibrahim 
dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda, sedangkan dalam hadis Bakr, ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Bagaimana pendapat kalian, sekiranya ada sungai berada dekat pintu 
salah seorang diantara kalian yang ia pergunakan untuk mandi lima kali dalam sehari, 
mungkinkah kotorannya masih tersisa?" Para sahabat menjawab; "Kotorannya tidak akan 
tersisa." Beliau bersabda; "Itulah perumpamaan kelima shalat, yang dengannya Allah akan 
menghapus kesalahan-kesalahan." 


JWlZ'jS- j 


1072. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib, 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari Al A'masy dari Abu 
Sufyan dari Jabir bin Abdullah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Perumpamaan kelima shalat bagaikan sungai yang mengalir deras di pintu salah seorang 
diantara kalian, yang ia pergunakan untuk mandi lima kali sehari semalam." Abu Sufyan 
berkata; Al Hasan mengatakan; "Mungkinkah ada kotoran yang tersisa?" 






1073. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan 
kepada kami Muhammad bin Mutharrif dari Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa berangkat pagi 
atau sore hari ke masjid, maka Allah akan mempersiapkan persinggahan baginya di surga. Itu 
dilakukan-Nya setiapkali keberangkatan pagi atau sore hari." 



Bab: Keutamaan duduk di tempat shalatnya setelah subuh, dan keutamaan masjid ( J^a3 


^ // ^ ^ 

jU&JS. >Xki§UUi\ >1 jojiitio Jl^\ .>l^ls JLiii\dj3i\& 


1074. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus, telah menceritakan 
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Simak (dan diriwayatkan dari jalur lain) 
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lafadz ada padanya, dia berkata; telah 
mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Simak bin Harb katanya; aku berkata 
kepada Jabir bin Samurah; "Mungkin anda pernah duduk-duduk bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab; "Ya, dan itu banyak kesempatan. Beliau 
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah beranjak dari tempat shalatnya ketika subuh atau 
pagi hari hingga matahari terbit, jika matahari terbit, maka beliau beranjak pergi. Para 
sahabat seringkah bercerita-cerita dan berkisah-kisah semasa jahiliyahnya, lantas mereka 
pun tertawa, namun beliau hanya tersenyum." 


Wlj. 


1075. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Sufyan. Abu Bakr mengatakan; telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Bisyr dari Zakariya, keduanya dari Simak dari Jabir bin Samurah, bahwa 
apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat fajar (subuh), beliau akan tetap duduk di 
tempat shalatnya hingga matahari terbit secara sempurna." Dan telah menceritakan kepada 
kami Qutaibah dan Abu Bakr bin Abu Syaibah, keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Abu Al Ahwash katanya; (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada 
kami Ibnul Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya dari Simak 
dengan sanad ini, namun keduanya tidak mengatakan; "secara sempurna." 



'j^^^^-^-d». jl^jS/\cu>-\>- ijjdjj^'^jj <is-*^ 

\4s\^U\j\^u\ 


1076. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan lshaq bin musa Al Anshari 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Anas bin lyadl telah menceritakan 
kepadaku Ibnu Abu Dzubab dalam periwayatan Harun dan dalam hadis Al Anshari, telah 
menceritakan kepadaku Al Harits dari Abdurrahman bin Mihran, mantan budak Abu 
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lokasi yang paling Allah 
cintai adalah masjid, dan Lokasi yang paling Allah benci adalah pasar." 


Bab: Siapa yang berhak menjadi imam? ^j>-\ l y») 




1077. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami 
Abu 'Awanah dari Qatadah dari Abu Nadlrah dari Abu Said Al Khudri katanya; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seseorang bertiga, hendaklah salah seorang 
diantara mereka menjadi imam, dan yang paling berhak menjadi imam adalah yang paling 
banyak hapalan Al Qurannya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, 
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Said telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
(dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah 
telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Said bin Abu 'Arubah (dan 
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i, telah 
menceritakan kepada kami Mu'adz yaitu Ibn Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku 
semuanya dari Qatadah dengan sanad seperti ini. Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Salim bin Nuh (dan 
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Hasan bin Isa telah 
menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak semuanya dari Al Jurairi dari Abu Nadlrah dari 
Abu Said dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 



fil±lUt\^x\ yti\j\ ,J\t i&&\ j 


1078. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Said Al Asyaj, 
keduanya dari Abu Khalid. Abu Bakr mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abu 
Khalid Al Ahmar dari Al A'masy, dari Ismail bin Raja' dari Aus bin Dham'aj dari Abu Mas'ud Al 
Asnhari, katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang berhak menjadi 
imam atas suatu kaum adalah yang paling menguasai bacaan kitabullah (Alquran), jika dalam 
bacaan kapasitasnya sama, maka yang paling tahu terhadap sunnah, jika dalam as sunnah 
(hadis) kapasitasnya sama, maka yang paling dahulu hijrah, jika dalam hijrah sama, maka 
yang pertama-tama masuk Islam, dan jangan seseorang mengimami seseorang di daerah 
wewenangnya, dan jangan duduk di rumah seseorang di ruang tamunya, kecuali telah 
mendapatkan izin darinya." Kata Al Asyaj dalam periwayatannya dengan redaksi "Maka yang 
menjadi pertimbangan kapasitas adalah keislaman dan usia, " Telah menceritakan kepada 
kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah (dan diriwayatkan dari 
jalur lain) telah menceritakan kepada kami lshaq telah mengabarkan kepada kami Jarir dan 
Abu Mu'awiyah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Al-Asyajj 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan, 
semuanya dari Al A'masy dengan sanad seperti ini. 


j '"’l * ''' \ ' ? <-* t\> ’t 'w'. I ’t ^ t\> » y 

£jJ \ ^\3 £jj\ . 

// // * / // *** ••s' S 


^ <> Ti > **.’*'•> 


1079. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
kata Ibnul Mutsanna; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah 
dari Ismail bin Raja' katanya; aku mendengar Aus bin Dham'aj mengatakan; Aku mendengar 
Abu Mas'ud berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami: 
"Hendaknya yang berhak menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak dan paling 



baik bacaan kita bu lla h (alquran), jika dalam bacaan sama, maka yang paling dahulu hijrah, 
jika mereka dalam hijrah sama, maka yang lebih dewasa, dan jangan sampai seseorang 
menjadi imam dalam keluarga orang lain dan jangan pula dalam wilayah kekuasaan 
(wewenang) nya dan jangan duduk di tempat duduk di rumah orang lain selain telah 
mendapat izin, atau seizinnya." 


H&\<L j\\ 

^\3 C 1 

43153154, 1^.4, 

5 J\d, 

Ai- j^L<L>^}\\lJrL U$\j 


1080. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Ismail bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Malik bin 
Huwairits katanya; kami menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika kami masih 
remaja sebaya, lalu kami menginap di rumah beliau selama dua puluh malam. Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam adalah sosok yang berhati pengasih dan lembut. Beliau sadar 
bahwa kami telah merindukan keluarga kami, dan beliau menanyakan kepada kami 
mengenai orang yang telah kami tinggal dari keluarga-keluarga kami, dan kami pun 
memberitahukan kepada beliau. Selanjutnya beliau bersabda: "Sekarang kembalilah kepada 
keluarga kalian, dan diamlah bersama mereka, ajarilah mereka dan suruhlah mereka. Jika 
waktu shalat tiba, hendaknya salah seorang diantara kalian mengumandangkan adzan dan 
yang paling dewasa menjadi imam." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az 
Zahrani dan Khalaf bin Hisyam, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad 
dari Ayyub dengan sanad ini. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dari Ayyub katanya; Abu Qilabah mengatakan 
kepadaku; telah menceritakan kepada kami Malik bin Huwairits Abu Sulaiman, katanya; Aku 
pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ketika itu beliau berada di tengah- 
tengah orang dan kami waktu itu masih remaja sebaya, lalu keduanya mengisahkan hadis 
seperti hadis Ibnu 'Ulayyah. 


0 Jlt ^ ^0i\ ^ lili JJUU J 111 ^ ^ ^4j\ ci/j 3lSo ^ dUU 







1081. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan 
kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi dari Khalid Al Khadza' dari Abu Qilabah dari Malik 
bin Huwairits katanya; aku menemui Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersama seorang 
kawanku. Ketika kami hendak kembali pulang, beliau berpesan: "Jika waktu shalat telah tiba, 
maka kumandangkanlah adzan, dan dirikanlah shalat, hendaknya yang berhak menjadi 
iamam adalah yang paling dewasa diantara kalian." Dan telah menceritakan kepada kami 
Abu Said Al Asyajj telah menceritakan kepada kami Hafs yaitu Ibnu Ghiyats telah 
menceritakan kepada kami Khalid Al Khadza' dengan sanad ini, dia sedikit menambahkan, Al 
Khadza' mengatakan; keduanya (yaitu Malik bin Huwairits dan kawannya) dalam bacaan 
hampir sama (selevel). 


Bab: Disunahkannya qunut dalam setiap shalat lima waktu jika terjadi musibah yang 
menimpa kaum muslimin L>wi\) 


' s s / *V ^ 


1082. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya, keduanya 
berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus 
bin Yazid dari Ibnu Syihab katanya; telah mengabarkan kepadaku Said bin Musayyab dan Abu 
Salamah bin Abdurrahman bin 'Auf, keduanya mendengar Abu Hurairah berkata; "Ketika 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat fajar (subuh), yaitu setelah membaca, bertakbir 
dan mengangkat kepalanya, beliau membaca "Sami'allahu liman hamidah. Rabbanaa walakal 
hamdu." Kemudian beliau membaca lagi dan beliau masih berdiri, yaitu; ALLAAHUMMA ANJI 
ALWALID BIN WALID WA SALAMAH BIN HISYAM, WA AYYASY BIN ABU RABIAH, WAL 
MUSTADH'AFIINA MINAL MUL'MINIINA, ALLAAHUMMASY DUD WATH'ATHAKA 'ALAA 
MUDHARR WAJ'ALHAA 'ALIHIM KASINII YUUSUFA, ALLAAHUMMAL'AN LIHYAANA WARI'LAN 



WADZAKWAAANA WA'USHAYYAH ASHATALLAAHA WARASUULAHU (Ya Allah, selamatkanlah 
Walid bin walid, Salamah bin Hisyam, Ayyasy bin Abu Rabiah dan orang-orang mukmin yang 
lemah. Ya Allah, perkuatlah hukumanmu kepada Mudharr dan jadikanlah untuk mereka 
masa-masa paceklik sebagaimana paceklik Yusuf, Ya Allah, laknatilah Lihyan, Ri'I, dan 
Dzakwan, mereka yang telah membangkang Allah dan Rasul-Nya." Kemudian sampai berita 
kepada kami, bahwa beliau meninggakan doa (qunut) tersebut, tepatnya ketika turun ayat 
"Tidak ada urusanmu entah Allah mengampuni mereka atau menyiksa mereka, 
sesungguhnya mereka orang-orang yang zhalim (QS. Ali Imran 128), Telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid, keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Ibn 'Uyainah dari Az Zuhri dari Sa'id bin Musayyab dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hingga sabdanya: "Ya Allah, jadikanlah untuk 
mereka tahun-tahun paceklik sebagaimana tahun-tahun paceklik Yusuf." Dan ia tidak 
menyebutkan kalimat sesudahnya. 


JfcZjgffa J iJjI\ 9^^ M* 

s* ' t* i "* \'* 'z.\'S i'" > > S* \'X\' > * 


S* s S 


? U' 

o'* 


1083. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah menceritakan 
kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Auza'i dari Yahya bin Abu 
Katsir dari Abu Salamah, bahwa Abu Hurairah menceritakan kepada mereka, bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan qunut setelah ruku' dalam shalat selama sebulan. Jika 
beliau selesai membaca sami'allahu liman hamidah, beliau membaca dalam do'anya: 
ALLAAHUMMA ANJI ALWALIIDA BIN ALWALIID, ALLAAHUMMA NAJJI SALMAH BIN HISYAM, 
ALLAAHUMMA NAJJI AYYASY BIN ABI RABIAH, ALLAAHUMMA NAJJI ALMUSTADH'AFIINA 
MINAL MU"MINIINA, ALLAAHUMMAUSYDUD WATH'ATAKA 'ALAA MUDHARR, 
ALLAAHUMMAJ'ALHAA ALAIHI M SINIINA KASIINII YUUSUFA (Ya Allah, selamatkanlah Walid 
bin Walid, Ya Allah, selamatkanlah Salmah bin Hisyam, Ya Allah, selamatkanlah, Ayyasy bin 
Abu Rabiah, Ya Allah, selamatkanlah orang-orang yang tertindas dari orang-orang mukmin. 
Ya Allah, keraskanlah hukumanmu terhadap Mudharr, Ya Allah, jadikanlah untuk mereka 
tahun-tahun paceklik sebagaimana tahun-tahun paceklik Yusuf)." Abu Hurairah berkata; 
kemudian aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan doa qunutnya. 
Aku berkata; "Setahuku Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan doa qunut 



setelah itu." Abu Hurairah mengatakan; "Diberitakan bahwa mereka langsung dibinasakan 
seketika itu juga." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan 
kepada kami Husain bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya 
dari Abu Salamah, bahwa telah memberitakan kepada mereka Abu Hurairah bahwa ketika 
shalat isya', Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tepatnya setelah beliau mengucapkan 
sami'allahu liman hamidah, sebelum sujud beliau membaca doa "ALLAAHUMMA NAJJI 
AYYASY BIN ABI RABIAH (Ya Allah, selamatkanlah Ayyasy bin Abu Rabiah), kemudian ia 
menyebutkan seperti hadits Auza'i hingga sabdanya "Sebagaimana tahun-tahun paceklik 
Yusuf), " dan ia tidak menyebutkan kalimat sesudahnya. 




J 


\1L=S\ 


1084. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Yahya bin Abu 
Katsir, katanya; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman, ia 
mendengar Abu Hurairah mengatakan; "Demi Allah, akan aku akan berusaha mendekatkan 
kalian dengan Shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Selanjutnya Abu Hurairah 
melakukan qunut dalam shalat zhuhur, isya', dan shalat subuh, mendoakan kebaikan untuk 
orang-orang mukmin dan melaknat orang-orang kafir." 




1085. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku membaca di 
hadapan Malik dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik, katanya; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan kecelakaan untuk orang-orang yang telah 
membantai para sahabat di Bi'r Ma'unah selama tiga puluh hari setiap pagi, beliau 
mend'oakan kecelakaan terhadap kabilah Ri'il, Dzakwan, dan Lihyan serta Ushayyah yang 
telah membangkang Allah dan Rasul-Nya." Anas melanjutkan; "Allah Azza wa Ja I la telah 
menurunkan ayat Al Qur'an untuk para sahabat yang terbantai di Bi'r Ma'unah yang biasa 
kami baca, hingga ayat tersebut dimansukh di kemudian hari. Ayat tersebut bunyinya AN 
BALLIGHUU QAUMANAA AN QAD LAQIINAA RABBANAA FARADUYA ANNAA WARADUINAA 
'ANHU, (Sampaikanlah kepada kaum kami bahwa kami telah menjumpai Tuhan kami, dan 
Dia ridla terhadap kami, dan kami pun ridla terhadap-Nya)." 





1086. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb, keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ismail dari Ayyub dari Muhammad katanya; aku 
bertanya kepada Anas; "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah qubut dalam 
subuhnya?" Anas menjawab; "Benar, sebentar setelah ruku'." 


's ^ '*/ / x ^ 

4%Za& djjij 




1087. Dan telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari dan Abu Kuraib 
dan lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Abdul A'la sedangkan lafadznya milik Muadz, 
telah menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman dari Ayahnya dari Abu Mijlaz dari 
Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan qunut selama 
sebulan setelah ruku' dalam shalat subuh, beliau mendo'akan kebinasaan untuk kabilah Ri'il, 
Dzakwan, beliau bersabda: "Kabilah Ushayyah benar-benar telah membangkang kepada 
Allah dan Rasul-Nya (makna 'asha secara harfiah adalah membangkang -pent)." 


^ ''U-' 





1088. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Bahz bin Asad telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah 
mengabarkan kepada kami Anas bin Sirin dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pernah melakukan doa qunut selama sebulan setelah ruku' pada shalat fajar 
(subuh), beliau mendo'akan kebinasaan untuk Bani 'Ushayyah." 




> » . 




e- 



1089. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib, 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari 'Ashim dari Anas, 
kata 'Ashim; Aku pernah bertanya kepada Anas tentang doa qunut, apakah sebelum ataukah 
setelah ruku'?, Anas menjawab; "Sebelum ruku 1 ." Ashim mengatakan; Aku berkata; "Namun 
orang-orang beranggapan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan qunut 
setelah ruku 1 ." Anas menjawab; "Hanyasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melakukan qunut selama sebulan, beliau mendo'akan kebinasaan untuk orang-orang yang 
membantai sahabatnya yang dijuluki Al Qurra' (Para Ahlul Qur'an)." 


^ tv 







■>'***: 


1090. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari 'Ashim katanya; aku mendengar Anas mengtaakan; "Belum pernah aku melihat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedemikian murkanya karena kehilangan pasukannya, 
sebagaimana kemurkaan beliau ketika kehilangan tujuh puluh sahabatnya yang terbantai 
pada peristiwa Bi'ru Ma'unah, ketujuh puluh sahabat tersebut digelari Qurra' (para Ahlul 
Qur’an), oleh karena itu selama sebulan penuh beliau mendoakan kecelakaan kepada kaum 
yang telah membunuhnya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami Hafs dan Ibnu Fudlail (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepada kami Ibn Abu Umar telah menceritakan kepada kami Marwan 
semuanya dari 'Ashim dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadis seperti 
ini, dan satu sama lain saling menambah." 


■9 y 

O 


1091. Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
Al Aswad bin 'Amir telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Anas, bahwa 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan doa qunut selama sebulan untuk melaknat Ri'il, 
Dzakwan dan 'Ushayyah yang telah membangkang Allah dan Rasul-Nya." ('Ashaa makna 
secara harfiah adalah membangkang -pent). Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An 
Naqid telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin 'Amir telah mengabarkan kepada kami 
Syu'bah dari Musa bin Anas dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 



4 $ 




1092. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Qatadah dari Anas 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan doa "qunut" selama sebulan, beliau 
mendo'akan kebinasaan terhadap sejumlah penduduk dusun arab, setelah itu beliau 
meninggalkannya." 






1093. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah, katanya; "Aku mendengar Ibnu 
Abu Laila berkata; telah menceritakan kepada kami Al Barra' bin 'Azib, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan qunut ketika subuh dan maghrib." 




f. ■> * ' * ' > \ > 


X z' **/ ^ 

jJJ\ <j Vs 


1094. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
Ayahku telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru bin Murrah dari Abdurrahman 
bin Abu Laila dari Al Barra' katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan 
qunut ketika (shalat) subuh (fajar) dan maghrib." 




1095. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh Al Mishri, 
katanya; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Al Laits dari Imran bin Abu Anas 
dari Hanzhalah bin Ali dari Khufaf bin Ima' Al Ghifari katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah berdoa ketika shalat dengan ALLAAHUMMAL'AN BANI LIHYAANA 
WARI'LAN WADZAKWAAN WA'USHAYYATA, (Ya Allah, laknatilah Bani Lihyan, Ri'il dan Bani 
Dzakwan dan 'Ushayyah), sebab mereka telah membangkang Allah dan Rasul-Nya, dan (bani) 



Ghifar, semoga Allah mengampuninya, dan kabilah Aslam, semoga Allah 
menyelamatkannya." 


*v / ^ 


1096. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr. 
kata Ibn Ayyub; telah menceritakan kepada kami Ismail, katanya; telah mengabarkan 
kepadaku Muhammad yaitu Ibnu 'Amru dari Khalid bin Abdullah bin Harmalah dari Al Harits 
bin Khifaf, ia berkata; Khufaf bin Ima' mengtaakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melakukan ruku', kemudian mengangkat kepalanya, lalu beliau mengucapkan; "Ghifar, 
semoga Allah mengampuninya, Aslam, semoga Allah menyelamatkannya, 'Ushayyah, mereka 
telah membangkang Allah dan Rasul-Nya. Ya Allah, laknatilah Bani Lihyan, dan laknatilah Ri'il, 
dan Dzakwan, " Kemudian beliau turun sujud." Khufaf mengatakan; "Di jadikannya laknat 
terhadap orang-orang kafir karena hal itu." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Ayyub telah menceritakan kepada kami Ismail katanya; dan telah mengabarkan kepadaku 
Abdurrahman bin Harmalah mengenai hadits tersebut dari Hanzhalah bin Ali bin Al Asqa' 
dari Khufaf bin Ima' seperti hadits di atas, hanya ia tidak mengatakan; "Kemudian dijadikan 
laknat untuk orang-orang kafir karena hal itu." 


Bab: Mengqadla shalat yang tertinggal dan sunahnya bersegera dalam mengqadlanya 
( L^L^aS «■ L^aS ) 





} 3iri\^U ^ \3\i^Iib-^\^^3iin^\^illS^\^ 

vU-ji^'5^ Jo^i -4 <3^ { ji 


1097. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin 
Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali 
dari perang Khaibar, beliau terus berjalan di malam hari, ketika beliau diserang kantuk, maka 
beliau singgah. Beliau bersabda kepada Bilal "Hendaknya kamu yang mengawasi tidur kami 
malam ini I ." Bilal pun shalat sekemampuan yang ditakdirkan, sementara Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tidur. Begitu juga dengan para sahabatnya. Ketika mendekati 
fajar. Bilal bersandar kepada unta tunggangannya, rupanya kedua mata Bilal terasa berat 
hingga ketiduran, dengan posisi bersandar kepada untanya. Di pagi harinya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam belum juga bangun, demikian juga Bilal, dan tak satupun dari 
sahabatnya yang bangun hingga mereka terbangun oleh sinar matahari yang menyengat. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akhirnya yang pertama-tama bangun. Rasulullah 
Shallallahu 'alahi wasallam merasa kaget dan menyeru: "Hei Bilal!" Bilal Menjawab; "Wahai 
Rasulullah, tadi nyawaku telah dipegang Dzat yang memegang nyawamu, demi ayah dan 
ibuku sebagai tebusanmu! Beliau lalu bersabda: "Mari tuntunlah hewan tunggangan kalian." 
Para sahabat pun menuntun hewan tunggangannya, sesaat kemudian Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berwudhu". Beliau lalu memerintahkan Bilal supaya mengumandangkan 
iqamat shalat. Setelah itu Beliau mengimami shalat subuh bersama mereka. Selesai shalat, 
beliau bersabda: "Siapa yang terlupa shalat, lakukanlah ketika ingat, sebab Allah ta'ala 
berfirman "Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku." QS. Toha 14. Yunus berkata; sedangkan 
Ibnu Syihab membacanya dengan lidzdzikraa. 




1098. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Ya'kub bin Ibrahim Ad 
Dauraqi, keduanya dari Yahya. Ibn Hatim mengatakan; telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Said telah menceritakan kepada kami Yazid bin Kisan telah menceritakan kepada 
kami Abu Hazim dari Abu Hurairah katanya; Kami pernah singgah dalam suatu perjalanan 
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kami tidak bangun hingga matahari terbit. 
Spontan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hendaknya setiap kalian menuntun 
kepala hewan tunggangannya masing-masing, sebab persinggahan ini telah didatangi setan." 



Abu Hurairah berkata; Kami pun melaksanakan apa yang di katakana beliau, kemudian beliau 
meminta air, setelah beliau berwudhu 1 , beliau mengerjakan raka'at shalat. Ya'kub 
mengatakan; Kemudian beliau mengerjakan dua kali sujud. Setelah iqamat shalat 
dikumandangkan, beliau langsung mengerjakan shalat subuh." 


^<^11 JJ\cJ$iz}\ _>>-T 

3Vsai^\ili s ^^^\li s 3\3U^J^ c ^iilrv-^\1^5V^ ^3lssSl£s _^cis\jjb ^3lii 


\ v 1 ^ l * 


3^ <U cJaA>- U->4li \ 


JlStf; j> \ ya » a > l-C-S^r a,^1\ 


ll^Us jllf j\ 

J^L J~j\u!\L J5 r jl]\ a, ul 3vi# ul 3Vs^ v%*^u> <i, vik,, 

^1 3 ViS vli\ 3 Vi^ 3 Vs \ ^Vli\63^3U3Vi# J l ^ V % 1^I\ 

4&\ 3 j 5| 3^ J | t _J*4 



J, 

s&s ^ JJ _4 iW^ 

j-^\ *J^3^t$j^ ( ^* a ^S^\\ >-j^ 

3is^^^T r j2l\^uSpisi\3 4 , y&icJ& v ^ «p» 

y i>\i^3i&3&\^> -^u-^u]\^ii5\ jti3ii ( ^.j^U > i\ c pii\i ^ 4 , >jcj Ji 


1099. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh telah menceritakan kepada 
kami Sulaiman yaitu Ibnu Al Mughirah, telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Abdullah 
bin Rabah dari Abu Qatadah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
menyampaikan pidato kepada kami, sabdanya; "Ingatlah, sesungguhnya kalian sekarang 
berangkat mengarungi waktu sore dan malam kalian, dan kalian akan sampai mata air esok 
hari, insya Allah." Lalu para sahabat berangkat dan tak satupun para sahabat yang 
bersandarkan (berboncengan) dengan temannya. Abu Qatadah berkata; "Ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berangkat hingga pertengahan malam, -ketika itu aku berada 
disampingnya- ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mulai terserang kantuk 
sehingga badan beliau kelihatan oleng dari hewan kendaraannya. Maka aku mendatangi 
beliau, aku luruskan badannya dan kutopang dari bawahnya dengan harapan tidak 
membangunkannya sampai beliau duduk diatas hewan kendaraannya secara normal." Abu 
Qatadah melanjutkan; Setelah itu beliau berangkat, ketika sebagian besar malam telah 
berlalu, badan beliau kembali oleng dari kendaraannya, dan aku kembali meluruskan badan 
beliau dengan menopang dari bawah, supaya tidak membangunkannya. Beliau terus 
menyusuri perjalanan, ketika waktu sahur (waktu sebelum terbitnya fajar -pent) tiba, badan 
beliau oleng jauh lebih dahsyat daripada oleng yang pertama dan kedua, hingga beliau nyaris 
terjatuh. Lalu aku mendatangi beliau, kubenarkan tidurnya dan kutopang dari bawahnya. 
Sesaat kemudian beliau angkat kepalanya dan bertanya: "Siapakah ini?" Aku menjawab; 
"Aku Abu Qatadah" beliau bertanya: "Semenjak kapan engkau mengawasiku dalam 
perjalanan?" Aku menjawab; "Semenjak tadi malam, " Beliau bersabda: "Semoga Allah selalu 
menjagamu karena engkau menjaga nabi-Nya, " Kemudian beliau bertanya: "Apakah anda 
mengira kita tidak terlihat oleh orang lain?" kemudian beliau bertanya lagi: "Apakah engkau 
melihat yang lain?" Aku menjawab; "Ini ada seorang pengendara, " aku berkata lagi; "Ini 
datang lagi seorang pengendara, " hingga kami berkumpul dan berjumlah tujuh 



pengendara." Abu Oatadah berkata; Rupanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mencoba untuk menikung dari jalan sambil menyandarkan kepalanya, kemudian beliau 
berpesan: "Tolong jaga shalat kami!" Dan yang pertama kali bangun adalah Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, ketika sinar matahari nampak nyata di punggungnya. Abu 
Oatadah mengatakan; kami lalu bangun sambil terkejut. Beliau bersabda: "Naiklah kalian 
semua." Kami lalu meneruskan perjalanan sambil menaiki kendaraan kami, ketika matahari 
agak meninggi, beliau turun dan meminta bejana berisi sedikit air yang aku bawa untuk 
wudlu 1 , Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun berwudlu' dengan wudlu' tidak seperti 
biasanya, namun airnya masih tersisa sedikit. Setelah itu beliau berpesan kepada Abu 
Oatadah: "Jagalah bejana wudlu'mu, sebab suatu saat bejanamu akan menjadi legenda!" 
Bilal lantas mengumandangkan adzan untuk shalat. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam shalat dua rakaat, dan diteruskan dengan shalat subuh, beliau melakukan hal itu 
sebagaimana beliau melakukan di setiap harinya." Abu Oatadah melanjutkan; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam lantas berkendara dan kami pun berkendara bersamanya, ketika 
kami satu sama lain saling berbisik; "Apa kaffarat kami karena telah mengakhirkan shalat 
dari waktunya?" Beliau kemudian bersabda: "Bukanlah aku teladan bagi kalian?" kemudian 
beliau bersabda: "Tidaklah dikatakan mengakhirkan (meremehkan) shalat karena ketiduran, 
hanyasanya meremehkan (shalat) itu bagi orang yang tidak menunaikan shalat hingga tiba 
waktu shalat yang lain. Oleh kerena itu, siapa yang melakukan hal ini, hendaknya ia shalat 
ketika sadar. Dan hendaknya esok hari sebisa mungkin ia melakukan tepat pada waktunya." 
Kemudian Abdullah bertanya: "Menurutmu, apa yang di lakukan oleh para sahabat?" Abu 
Oatadah menjawab; "Setelah itu para sahabat kehilangan nabi mereka." Abu Bakr dan Umar 
lalu berseru; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di belakang kalian, dan beliau 
tidak meninggalkan kalian!" Justeru sebagian sahabat mengatakan; "Tidak, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam ada di depan kalian." Sekiranya mereka menta'ati Abu Bakr dan 
Umar, mereka tidak akan tersesat. Abu Oatadah melanjutkan; "Maka kami dapat menyusul 
semua sahabat ketika terik matahari sangat panas dan segala-galanya menjadi panas, lalu 
mereka berkeluh; "Wahai Rasulullah, celaka kita kehausan." Beliau menjawab: "Tidak, kalian 
tidak akan celaka!" Beliau lalu bersabda: "Berikan wadah kecilku padaku!" kemudian beliau 
meminta bejana untuk berwudlu'. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu mengucurkan 
air, sementara Abu Oatadah memberi minum para sahabat. Ketika para sahabat melihat air 
dikucurkan dari bejana, maka mereka berdesak-desakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam lalu bersabda: "Berbuat baiklah, sebab kalian semua akan minum hingga puas." 
Mereka akhirnya melakukan perintah beliau, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam terus mengucurkan air sedang Abu Oatadah membagi minuman kepada para 
sahabat hingga tidak tersisa selain aku dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucurkan sambil berujar kepadaku: "Silahkan 
kamu meminumnya." Aku menjawab; "Saya tidak akan minum hingga engkau minum wahai 
Rasulullah!." Beliau bersabda: "Yang memberi minum seharusnya yang terakhir kali minum." 
Abu Oatadah berkata; "Maka aku pun minum dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga 
minum." Abu Oatadah melanjutkan; "Kemudian para sahabat mendatangi air dan mereka 
merasa puas karena kenyang minum." Kata Abdullah bin Rabah; "Sungguh akan aku 
sampaikan hadits ini di masjid agung. Tiba-tiba Imran bin Hushain berkata; "Telitilah terlebih 
dahulu wahai anak muda, bagaimana engkau akan menyampaikannya, sebab aku adalah 
salah satu dari pengendara di malam itu." Abdullah bin Rabah berkata; "Aku bertanya; 
"Kalau begitu, anda lebih tahu tentang hadits ini." Imran bertanya; "Dari manakah asalmu?" 
Aku menjawab; "Dari Anshar." Imran berkata; "Baiklah, sampaikanlah hadits itu, sebab 
engkau lebih tahu dengan haditsmu." Abdullah berkata; "Setelah itu aku menyampaikan 



hadits itu kepada orang-orang." Imran berkata: "Aku menyaksikan peristiwa malam itu, dan 
tidak ada seorangpun yang lebih bisa mengingatnya, sebagaimana aku mengingatnya." 




/ / / j, 

,3 14S ^ts S v^jl^, d £441» J ^ J\ 


. •' \ '\\ * > " ’.^> 

jLoJl^a^ j ^«-0 


1 Ajo.'v^rtJVji J\-C-U. 




jl 4 i\ -^1 j^s 5 ^i\i \ 4 lil ^n ms^uu 4 v ^1 c ^Jl^\ \li, 



j- T \i\ j£-5$ 

^9jj \jul>-<J>j4- ^ 5^ J$(_yA^ <4 jL/> \\-Ajj,\jjL . >ll»->.\\^j^ a laiiluJ^lLaAicuj i»J\ 
JaA^JL .lU ^ \ ^ ^ ^-:U >a'*'^-^X i a'^\ .IjJaAtl ^jj U o^-: ^j\J^s1V>a3^0 

_^j3l 


1100. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Said bin Sakhr Ad Darimi telah 
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Abdul Majid, telah menceritakan kepada kami 
Salam bin Zarir Al 'Utharidi, katanya; aku mendengar Abu Raja' Al 'Utharidi dari Imran bin 
Hushain katanya; aku bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, 
hingga kami masuki malam kami. Menjelang subuh, kami singgah dalam perjalanan, rupanya 
kami tak kuasa menahan mata kami yang kelelahan (ketiduran) hingga matahari terbit." 
Imran melanjutkan; "Dan yang pertama kali bangun adalah Abu Bakr. Dan kami tidak pernah 
membangunkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari tidurnya hingga beliau bangun 
sendiri. Setelah itu Umar bangun, ia berdiri di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan 
bertakbir sambil mengeraskan suaranya hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
terbangun. Ketika beliau mengangkat kepalanya, beliau melihat ternyata matahari telah 
terbit, beliau lalu bersabda: "Berangkatlah kalian." Maka beliau meneruskan perjalanan 
bersama kami, setelah matahari memutih, beliau singgah dan shalat subuh bersama kami. 
Ternyata ada seseorang yang mengisolir diri dari para sahabat, la tidak ikut shalat bersama 
kami. Selesai shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada sahabat 
tersebut: "Wahai Fulan, apa yang menghalangimu untuk shalat bersama kami?" Dia 
menjawab; "Wahai Nabiyullah, aku tengah junub." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu 
memerintahkan supaya dia bertayammum dengan permukaan tanah. Setelah itu dia 
mengerjakan shalat. Kemudian beliau memrintahkanku supaya bersegera menaiki 
kendaraan guna mencari air. Ketika itu kami merasa kehausan. Saat kami tengah berjalan, 
tiba-tiba seorang wanita menjulurkan kedua kakinya diantara mizadah yaitu geriba air 
bersusun. Kami berkata kepada wanita itu; "Dimana ada air?" wanita itu menjawab; "Wah, 
wah, kalian tak punya air?" kami menjawab; "Berapa jarak antara keluargamu dan sumber 
mata air?" dia menjawab; "Perjalanan sehari-semalam." Kami berkata; "Pergilah menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!" Dia menjawab; "Siapa itu Rasulullah?" Kami belum 
bias mengendalikan urusan wanita itu, hingga kami mengajaknya dan menghadapkannya ke 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian beliau bertanya kepada wanita itu, lalu 
wanita itu mengabarkan asal usulnya sebagaimana ia mengabarkan kepada kami. Dirinya 
mengebarkan kepada beliau bahwa ia adalah pengasuh beberapa anak yatim. Lantas beliau 
memerintahkan supaya unta pembawa air itu diderumkan. Dengan mulutnya, beliau lalu 
menyemprotkan air ke air yang dikucurkan dari dua geriba kulit bagian atas, kemudian beliau 
sebarkan ke unta pembawa air. Ketika itu kami bergegas untuk minum, ketika itu jumlah 
kami sebanyak empat puluh orang yang semuanya merasa kehausan, hingga kami pun puas, 
kami juga sempat memenuhi setiap geriba dan jerigen kami (dengan air tersebut), kami juga 
dapat memandikan teman kami. Hanya kami tidak memberi minum unta kami karena nyaris 



mau pecah. Maksud kami, air yang berasal dari dua mizadah. Kemudian beliau bersabda: 
"Kumpulkan bawaan yang kalian bawa!" Maka kami mengumpulkan bekal yang kami bawa 
sebagai hadiah untuk wanita itu, yaitu berupa kurma, tali, dan daging. Beliau lalu bersabda 
kepada wanita itu: "Pulanglah, dan pergunakanlah bekal ini untuk keluargamu, ketahuilah 
bahwa kami sama sekali tidak mengurangi sedikitpun air yang kamu bawa!" Ketika wanita itu 
menemui keluarganya, ia berkata; "Sungguh telah menemukan manusia paling penyihir di 
muka bumi, ataukah dia seorang nabi sebagaimana ia akui? Diantara kisahnya adalah 
demikian-demikian." Rupanya Allah memberikan hidayah kepada penghuni kampung lewat 
wanita itu, sehingga ia masuk Islam, dan mereka pun masuk Islam." Telah menceritakan 
kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan kepada kami An nadir bin 
Syumail telah menceritakan kepada kami Auf bin Abu Jamilah Al A'rabi dari Abu Raja' Al 
'Atharidi dari Imran bin Hushain, katanya; kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dalam suatu perjalanan. Suatu malam, kami menyusuri perjalanan hingga akhir 
malam, beberapa saat menjelang subuh, kami singgah. Dan tidak ada persinggahan 
(istirahat) bagi seorang musafir yang lebih enak daripada persinggahan (istirahat) ketika itu. 
Pada saat itu, tidak ada seorangpun yang membangunkan kami selain sinar panas matahari." 
Lalu dia membawakan hadits itu sebagaimana hadits Salam bin Zarir dengan adanya 
tambahan dan pengurangan, la berkata dalam hadisnya; "Ketika Umar bin Khattab bangun, 
ia menemukan musibah yang menimpa para sahabatnya. Dia adalah sosok yang beliau 
berbadan besar dan kuat, dia langsung memekikkan takbir hingga Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam terbangun karena suara takbirnya yang keras. Ketika Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bangun, para sahabat mengeluhkan kepada beliau perihal sesuatu yang 
telah mereka alami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya bersabda: "Tidak masalah, 
teruskanlah perjalanan kalian..." lalu perawi mengisahkan hadits tersebut." 


^ IS&. 


1101. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Humaid dari 
Bakar bin Abdullah dari Abdullah bin Rabah dari Abu Qatadah katanya; Jika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan lalu singgah di waktu malamnya, maka 
beliau berbaring dengan bertumpu lambung kanannya, apabila beliau singgah di saat-saat 
sebelum subuh, maka beliau tegakkan hastanya searah badannya, kemudian beliau letakkan 
kepalanya diatas telapak tangannya." 


*A\\j ^ V . ^ y'*** ^ O ^ 



1102. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada kami 
Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa lupa shalat, hendaklah ia tunaikan ketika 
ingat, tidak ada kaffarat atas shalatnya selain menunaikannya." Qatadah berkata; "Dan 
dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya 
dan Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Said, semuanya dari Abu 'Awanah dari Qatadah dari 
Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia tidak menyebutkan; "Tak ada kaffarat 
atasnya selain itu." 





1103. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Said dari Qatadah 
dari Anas bin Malik katanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa lupa 
shalat atau ketiduran karenanya, maka kaffaratnya adalah menunaikannya disaat ingat." 


31 


1104. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan 
kepadaku Ayahku telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna dari Qatadah dari Anas bin 
Malik katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang diantar 
kalian ketiduran dari (tidak mengerjakan) shalat, hendaknya ia mengerjakan ketika ingat, 
sebab Allah Ta'ala berfirman; Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku." 






1105. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; Aku menyetorkan hapalan 
kepada Malik dari Shalih bin Kisan dari 'Urwah bin Zubair dari 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, katanya; "Dahulu shalat diwajibkan dua rakaat-dua rakaat, baik ketika 
mukim maupun ketika safar, lantas dua rakaat tersebut ditetapkan untuk shalat ketika safar 
saja, sedangkan ketika mukim ditambah." 



JsLL^'b%^>C^y\^ 


1106. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnuu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab, katanya; 
telah menceritakan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam mengatakan; "Diawal mula, Allah menetapkan shalat ketika diwajibkan-Nya 
sebanyak dua rakaat, kemudian Allah sempurnakan (ditambah) ketika mukim, sedangkan 
shalat safar ditetapkan sesuai ketentuan pertama (dua rakaat)." 


iUi iiStsUfdiitsl^plJ >1^ 


1107. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu 'Uyainah dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah, bahwa ketika pertama kali, shalat 
ditetapkan sebanyak dua rakaat, lantas dua rakaat ditetapkan untuk shalat safar, sedangkan 
ketika bermukim, shalat disempurnakan (ditambah)." Az Zuhri mengatakan; "Saya tanyakan 
kepada 'Urwah; "Lalu apa alasan 'Aisyah shalat secara sempurna (tidak diringkas) ketika 
safar?" Jawabnya; "la mempunyai kesimpulan sebagaimana kesimpulan Utsman." 


/ ^ 

\ CO A>- tl*iS (Jli \ {Ji ^J-C- jZS\S 


1108. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan 
Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim. Ishaq mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, 
sedangkan yang lainnya mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris 
dari Ibnu Juraij dari Ibnu Abu Ammar dari Abdullah bin Babaihi dari Ya'la bin 'Umayyah, 
katanya; "Aku berkata kepada Umar bin Khattab mengenai ayat yang berbunyi Tak ada dosa 
atasmu meng-qashar shalat, jika kamu khawatir terhadap orang-orang kafir yang hendak 



memberi cobaan kepadamu." QS. Annisa'; 101, sementara manusia saat ini dalam kondisi 
aman (maksudnya tidak dalam kondisi perang)." Umar menjawab; "Sungguh aku juga pernah 
penasaran tentang ayat itu sebagaimana kamu penasaran, lalu aku tanyakan kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang ayat tersebut, beliau lalu menjawab: "Itu 
(mengqashar shalat) adalah sedekah yang Allah berikan kepada kalian. Oleh karena itu, 
terimalah sedekah-Nya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al 
Muqaddami, telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu Juraij katanya; telah 
menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Abdullah bin Abu 'Ammar dari Abdullah bin 
Babaihi, dari Ya'la bin 'Umayyah katanya; Aku pernah bertanya kepada Umar bin Khatthab 
semisal hadis Ibnu Idris. 


31 






1109. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Sa'id bin Manshur dan Abu 
Rabi' dan Outaibah bin Sa'id. Yahya mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, 
sedangkan yang lainnya mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari 
Bukair bin Al Akhnas dari Mujahid dari Ibnu Abbas, katanya; "Allah mewajibkan shalat 
melalui lisan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kalian, ketika mukim sebanyak empat raka'at, 
dan ketika safar sebanyak dua raka'at dan ketika kondisi ketakutan sebanyak satu rakaat." 


^ ^ ^ / / yy Sr ^ **/ ^ / 


1110. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bukair bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid 
semuanya dari Al Qasim bin Malik. 'Amru mengatakan; telah menceritakan kepada kami 
Qasim bin Malik Al Muzani telah menceritakan kepada kami Ayyub bin 'Aidz Ath Tha'i dari 
Bukair bin Al Akhnas dari Mujahid dari Ibnu Abbas, katanya; "Allah mewajibkan shalat 
melalui perantaran lisan Nabi kalian bagi seorang musafir sebanyak dua raka'at, sedang 
untuk orang yang bermukim sebanyak empat raka'at, dan ketika kondisi ketakutan (takut) 
sebanyak satu raka'at." 








> < 


\ i > 

«a 





I * ' I < ,> I \'£\ ' ? H> **' ' > \'£\ ' '' y' i'*. 

^ ^ J Lo ^ Lo J ^ ^ \ ^ Lo J J 


1111. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Ja'far telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah katanya; aku mendengar Qatadah menceritakan dari Musa bin 
Salamah Al Hudzali katanya; "Aku bertanya kepada Ibnu Abbas; "Bagaimana aku harus 
shalat, jika aku di Makkah yaitu bila aku tidak shalat bersama imam?" Ibnu Abbas menjawab; 
"Shalatlah dua rakaat, sebagai sunnah Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wasallam." Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal Adi Dlarir tentang hadits ini, telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu 
Arubah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepada 
kami Ayahku, semuanya dari Qatadah dengan sanad seperti hadits di atas. 


Ji.&g'jfcy ^ Jl1a\ 

L^fpU\ J } 


1112 . Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami 'Isa bin Hafsh bin 'Ashim bin 'Umar bin Khattab dari Ayahnya 
katanya; "Aku pernah menemani Ibnu 'Umar di suatu jalan di Makkah, Ayahh Isa bin 'Ashim 
berkata; "Dia lalu shalat zhuhur dua raka'at mengimami kami, setelah itu dia berjalan dan 
aku pun berjalan bersamanya hingga dia mendatangi barang-barang bawaannya. Lalu dia 
duduk dan aku duduk bersamanya, kemudian dia menoleh ke tempat yang sebelumnya 
beliau pergunakan untuk shalat. Dia melihat orang-orang berdiri, dia bertanya; "Apa yang 
sedang mereka lakukan?" Aku menjawab; "Mereka tengah melakukan shalat sunnah!" Ibnu 
Umar berkata; "Sekiranya aku melakukan shalat sunnah, niscaya aku akan menyempurnakan 
shalatku (maksudnya tidak diqashar -pent) wahai anak saudaraku, aku pernah menemani 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam safar, beliau tidak menambah lebih dari dua 
rakaat hingga Allah mewafatkannya, dan aku juga pernah menemani Abu Bakar, namun dia 
tidak pernah (mengerjakan shalat) lebih dari dua rakaat hingga Allah mewafatkannya, aku 
juga pernah menemani Umar bin Khattab, namun dia tidak pernah (mengerjakan shalat) 
lebih dari dua rakaat hingga Allah mewafatkannya, kemudian aku menemani Utsman bin 
Affan, namun dia tidak pernah (mengerjakan shalat) lebih dari dua rakaat hingga Allah 



mewafatkannya, sedangkan Allah berfirman; Sungguh pada diri Rasulullah terdapat 
teladanan yang baik bagimu." QS. Ahzab 21. 






Ui JiJ\ 





1113. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Yazid yaitu Ibnu Zurai' dari Umar bin Muhammad dari Hafs bin 'Ashim katanya; "Aku pernah 
sakit keras sehingga Ibnu Umar datang mengunjungiku." Hafsh bin 'Ashim berkata; "Aku lalu 
bertanya kepada beliau tentang shalat sunnah ketika safar." Ibnu Umar menjawab; "Aku 
pernah menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika safar, namun aku tidak 
pernah melihat beliau melakukan shalat sunnah. Sekiranya aku melakukan shalat sunnah, 
niscaya aku akan menyempurnakan shalatku, karena Allah Ta'ala berfirman; Sungguh pada 
diri Rasulullah terdapat keteladanan yang baik bagimu." QS. Ahzab; 21. 













ijA 



1114. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu Rabi' Az Zahrani dan 
Qutaibah bin Sa'id kata mereka, telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid, 
(dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ya'kub 
bin Ibrahim keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ismail keduanya dari Ayyub 
dari Abu Qilabah dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat 
zhuhur di Madinah sebanyak empat rakaat dan shalat Ashar di Dzul Hulaifah sebanyak dua 
rakaat. 


yy i y ' y > 


1115. Telah menceritakan kepada kami Said bin Manshur telah menceritakan kepada kami 
Sufyan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Munkadir dan Ibrahim bin 
Maisarah keduanya mendengar Anas bin Malik mengatakan; "Aku pernah shalat Zhuhur 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Madinah sebanyak empat rakaat, dan aku 
juga shalat Ashar bersama beliau di Dzul Hulaifah sebanyak dua rakaat." 



> <?' >Y\\i 'S* * ' 1 '"LslV' 1 ''S **.'*'> * <?' >\ I 

^ ^ ^ ^ •*/ / 




1116. Dan telah menceritakan kepada kami Abu bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
Basyar keduanya dari Ghundar. Abu Bakr mengatakan; telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja’far yatiu Ghundar dari Syu'bah dari Yahya bin Zaid Al Huna'i, katanya; 
"Aku pernah bertanya kepada Anas bin Malik tentang mengqashar shalat. Dia menjawab; 
"Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar sejauh tiga mil, atau tiga farsakh -syu'bah 
ragu- maka beliau melakukan shalat dua rakaat." 


# * / ^ ^ 

9 r- \ ^ p. 9 " ' 9 ^ A '■ n \ S) \ ^ a 

0 S S ' S ' S 0 s S '0 


1117. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Basyar 
semuanya dari Ibnu Mahdi. Zuhair mengatakan; telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yazid bin Khumair 
dari Habib bin 'Ubaid dari Jubair bin Unfair katanya; "Aku pernah berangkat bersama 
Syurahbil bin Samth ke suatu perkampungan sejauh tujuh belas atau delapan belas mil, lalu 
dia shalat dua rakaat. Aku lantas bertanya kepadanya mengenai hal itu, dia menjawab; "Aku 
pernah melihat Umar, dia shalat dua raka'at di Dzul Hulaifah, lalu aku tanyakan kedua rakaat 
itu, Umar menjawab; "Hanyasanya aku melakukan sebagaimana aku pernah melihat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya." Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, Jubair mengatakan dari Ibnu Samth 
dan tidak menyebutkan nama Syurahbil, dia berkata; "la pernah mendatangi suatu lokasi 
yang bernama Dumin, yaitu suatu kawasan di Hims, yang berjarak delapan belas mil." 





4ii\ All£-\jo.X>-_J ^LisJbOO , \ 

» » / 


1118. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Husyaim dari Yahya bin Abu lshaq dari Anas bin Malik, katanya; "Kami 
berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Madinah ke Makkah, lalu 
beliau shalat dua rakaat-dua rakaat hingga beliau kembali pulang. Aku bertanya; "Berapa 
lama beliau bermukim di Makkah?" Dia menjawab; "Sepuluh hari." Telah menceritakan 
kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah (dan diriwayatkan dari 
jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu 
'Ulayyah, semuanya dari Yahya bin Abu lshaq dia berkata; "Aku mendengar Anas dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana hadits Husyaim. Dan telah menceritakan kepada 
kami Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah berkata; telah menceritakan kepadaku, Yahya bin Abu lshaq berkata; 
saya telah mendengar Anas bin Malik mengatakan; "Kami berangkat dari Madinah untuk 
melaksanakan haji, kemudian ia menyebutkan hadits seperti di atas. Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair, telah menceritakan kepada kami ayahku (dan diriwayatkan dari 
jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah semuanya dari Ats Tsauri dari Yahya bin Abu lshaq dari Anas dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam seperti hadits di atas, namun ia tidak menyebutkan haji. 



7. KITAB: SHALATNYA MUSAFIR DAN PENJELASAN TENTANG QASHAR 


Bab: Mengqshar shalat di Mina 






. > < 
/ i ••/ ^ t 


alS ’ 


1119. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yhaya telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru yaitu Ibnu Al Harits dari Ibnu Syihab 
dari Salim bin Abdullah dari Ayahnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa 
beliau pernah mengerjakan shalat musafir di Mina dan lainnya sebanyak dua rakaat. Abu 
Bakar, Umar dan awal pemerintahan Utsman juga dua rakaat, setelah itu dia 
menyempurnakannya empat rakaat." Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim dari Auza'i (dan diriwayatkan dari jalur lain) 
telah menceritakan kepada kami lshaq dan 'Abd bin Humaid, keduanya berkata; telah 
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar, semuanya 
dari Az Zuhri dengan sanad seperti ini, katanya; "Di Mina, " namun dia tidak menyebutkan 
yang lainnya. 


nyi 


1120. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 
Umar, katanya; "la pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Mina dua 
rakaat, begitu pula Abu bakar, dan Umar, dan dan di awal pemerintahan Usman, setelah itu 
Usman menyempurnakan shalat empat rakaat. Apabila Ibnu Umar shalat bersama Imam, 
maka ia shalat empat rakaat, namun jika shalat sendirian, dia shalat dua rakaat." Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan 'Ubaidullah bin Sa'id, keduanya berkata; 


telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qatthan (dan diriwayatkan dari jalur lain) 
telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu 
Zaidah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah 
menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Khalid semuanya dari 'Ubaidullah dengan sanad 
seperti ini. 


\ / 9 / Z 

yaJJ 




♦ ^ ^ / 


1121 . Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada 
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khubaib bin Abdurrahman ia 
mendengar Hafs bin 'Ashim dari Ibnu Umar katanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
shalat di Mina dengan shalatnya musafir, begitu juga Abu Bakr, Umar dan Usman selama 
delapan tahun." -Atau mengatakan; enam tahun- Hafs mengatakan; Ibnu Umar shalat di 
Mina dua rakaat, kemudian ia mendatangi tempat tidurnya. Lalu aku berkata kepadanya; 
"Wahai paman, alangkah baiknya sekiranya engkau lakukan setelahnya dua rakaat." Dia 
menjawab; "Kalaulah aku lakukan dua shalat sunnah itu, niscaya kusempurnakan shalatku." 
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid 
yaitu Ibnu Al Harits (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Al 
Mutsanna katanya; telah menceritakan kepadaku Abdusshamad keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dengan sanad seperti ini, namun dalam hadisnya, ia 
tidak mengatakan "Di Mina, " namun ia mengatakan; "Shalat dalam perjalanan." 




1122. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami 
Abdul Wahid dari Al A'masy telah menceritakan kepada kami Ibrahim, katanya; "Aku 
mendengar Abdurrahman bin Yazid mengatakan; "Utsman pernah shalat bersama kami di 



Mina sebanyak empat rakaat, lalu hal itu ditanyakan kepada Ibnu Mas'ud, dia langsung 
beristirja' (mengucapkan inna lillah wa inna ilaihi raaji'un) dan berkata; "Aku pernah shalat 
dua raka'at bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Mina, dan aku shalat dua 
raka'at bersama Abu Bakr As Sidiq di Mina, dan aku juga pernah shalat dua raka'at bersama 
Umar bin Khattab di Mina. Sekiranya yang empat rakaat itu cukup aku kerjakan dua rakaat 
saja." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah (dan diriwayatkan dari jalur lain) 
telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah katanya; telah menceritakan 
kepada kami Jarir (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami lshaq 
dan Ibnu Husyrum, keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Isa semuanya dari Al 
A'masy dengan sanad seperti ini. 





1123. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah. Yahya 
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Qutaibah mengatakan; telah 
menceritakan kepada kami Abui Al Ahwash dari Abu lshaq dari Haritsah bin Wahb katanya; 
"Aku pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Mina, di saat kondisi 
manusia sangat banyak dan aman." 




1124. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan 
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu lshaq telah menceritakan 
kepadaku Haritsah binti Wahb Al Khuza'i katanya; "Aku pernah shalat di belakang Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam di Mina, dan orang-orang melakukan apa yang telah berlaku, 
maka beliau melakukan dua rakaat ketika haji wada'." Muslim berkata; Haritsah bin Muslim 
Al Khuza'i adalah saudara seibu 'Ubaidullah bin Umar bin Khattab. 


Bab: Shalat di rumah saat hujan ( 



1125. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku menyetorkan hapalan 
kepada Malik dari Nafi' bahwa Ibnu Umar pernah mengumandangkan adzan shalat di malam 
yang sangat dingin dan berangin kencang, maka dalam adzannya ia mengucapkan; 'Alaa 
tusholluu fir rihaal (Tidak sebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?) kemudian 
katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah memerintahkan mu'adzinnya 
jika malam sangat dingin dan terjadi hujan lebat untuk mengucapkan; 'Alaa tushalluu rir 
rihaal (Tidak seebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?) " 



>£^Ujs 


1126. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah telah 
menceritakan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa ia menyeru shalat pada malam yang 
sangat dingin dan hujan angin, di akhir seruannya ia berkata; 'Alaaa tushalluu fii rihaalikum, 
'Alaa tushalluu fir rihaaal, (Tidak sebaiknyakah kalian di persinggahan kalian, tidak 
sebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?) " Kemudian katanya; "Dahulu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah menyuruh mu'adzinnya jika malam sangat dingin 
atau terjadi hujan, yaitu ketika safar untuk mengumandangkan 'Alaa tushalluu fii rihaalikum 
(Tidak sebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?)." Telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah 
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa ia menyerukan 
shalat di Dlajnan. kemudian ia menyebutkan hadits semisalnya, lalu ia menyerukan; 'Alaa 
tushalluu fii rihaalikum (Tidak sebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?)." Namun 
dia tidak mengulang untuk kedua kalinya, dan kalimat; 'Alaa tushaliii frrihaal adalah ucapan 
Ibnu Umar sendiri. 



1127. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus katanya; telah menceritakan kepada kami 
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir katanya; "Kami berangkat 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, kemudian hujan 



mengguyur kami, lalu dia mengatakan; "Siapa diantara kalian yang hendak shalat, hendaknya 
dikerjakan di persinggahannya." 


JU jss^i^ j&^U\3 

,$> ✓ f't’t i 1 ^ f» » <- '-y>> i - t* ' A*s\ s >s 9 Z\'\\~< 

p-== = ^ >- \JUi9 

' * - ^ •• ' «J'' ' ' ' ' ' ■•' 



^cVS5i\^ 

^oo^jiSsji 

•.•.‘«‘i »<* • •* r t 


1128. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada 
kami Ismail dari Abdul Hamid kawan Az Ziyadi, dari Abdulah bin Al Harits dari Abdullah bin 
Abbas dia mengatakan kepada muadzinnya ketika turun hujan, jika engkau telah 
mengucapkan "Asyhadu an laa ilaaha illallaah, asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, " 
maka janganlah kamu mengucapkan "Hayya alash shalaah, " namun ucapkanlah shalluu fii 
buyuutikum (Shalatlah kalian di persinggahan kalian)." Abdullah bin Abbas berkata; 
"Ternyata orang-orang sepertinya tidak menyetujui hal ini, lalu ia berkata; "Apakah kalian 



merasa heran terhadap ini kesemua? Padahal yang demikian pernah dilakukan oleh orang 
yang lebih baik dariku. Shalat jum'at memang wajib, namun aku tidak suka jika harus 
membuat kalian keluar sehingga kalian berjalan di lumpur dan comberan." Telah 
menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari tentang hadits tersebut, telah menceritakan 
kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid dari Abdul Hamid, katanya; "Aku pernah mendengar 
Abdullah bin Harits mengtakan; Abdullah bin Abbas pernah berpidato di hadapan kami, 
tepatnya ketika hari turun hujan, lalu dia membawakan hadits yang semakna dengan hadits 
Ibnu 'Ulayyah, namun dirinya tidak menyebutkan jumat, katanya; hal ini juga pernah 
dilakukan oleh orang yang lebih baik daripadaku, yakni Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan 
Abu Kamil mengatakan; telah menceritakan kepada kami Hammad dari 'Ashim dari Abdulah 
bin Harits dengan hadits yang sama. Telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Al 'Ataki yaitu 
Az Zahrani telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid telah menceritakan 
kepada kami Ayyub dan 'Ashim Al Ahwal dengan sanad ini, namun dia tidak menyebutkan 
"Yakni Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Manshur telah mengabarkan kepada kami Ibnu Syumail telah mengabarkan kepada kami 
Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid kawannya Az ziyadi, katanya; "Aku 
mendengar Abdullah bin Al Harits katanya; "Muadzin Ibnu Abbas mengumandangkan adzan 
pada hari jumat ketika hujan deras, " dia kemudian menyebutkan seperti haditsnya Ibnu 
'Ulayyah, dia mengatakan; "Dan aku tidak suka jika kalian berjalan dalam comberan." Telah 
menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Said bin Amir 
dari Syu'bah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami 'Abd bin 
Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami 
Ma'mar, keduanya dari 'Ashim Al Ahwal dari Abdullah bin Al Harits bahwa Ibnu Abbas 
pernah menyuruh muadzinnya -dalam hadis Ma'mar- pada hari jumat ketika hari hujan 
semisal hadis mereka, dia juga menyebutkan dalam hadis Ma'mar; "Dan orang yang lebih 
baik dariku juga pernah melakukan hal ini, yakni Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Telah 
menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 
lshaq Al Khadhrami telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada 
kami Ayyub dari Abdullah bin Al Harits. Wuhaib mengatakan; "Namun Ayyub tidak 
mendengarnya dari Abdulah bin Al Harits." Ibnu Al Harits berkata; Ibnu Abbas menyuruh 
muadzinnya pada hari jumat ketika hari turun hujan, seperti hadits mereka. 

Bab: Bolehnya shalat sunah di atas kendaraan saat safar dan menghadap kemana 

kendaraannya menghadap (d*4>- j\ y*) 




1129. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' 
dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat sunnah kearah 
manapun hewan tunggangannya menghadap. 






1130. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat diatas hewan tunggangannya kearah manapun 
hewan tunggangannya menghadap. 


j, 

j 


1131. Dan telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Said dari Abdul Malik bin Abu Sulaiman katanya; telah 
menceritakan kepada kami Said bin Jubair dari Ibnu Umar katanya; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pernah shalat diatas kendarannya ke arah mana saja beliau menghadap, 
yaitu ketika berangkat dari Makkah menuju Madinah. Dan pada saat itu diturunkan pula ayat 
" Kearah manapun engkau menghadap, maka engkau menghadap wajah Allah QS. 
Albaqarah; 115, Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Al Mubarak dan Ibnu Zaidah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku, semuanya dari Abdul 
Malik dengan sanad seperti ini, namun dalam hadis Ibnu Al Mubarak dan Ibnu Abi Zaidah 
disebutkan; "Kemudian Ibnu Umar membacakan ayat "Kearah manapun engkau menghadap, 
maka engkau menghadap wajah Allah. QS. Albaqarah; 115, Dia lalu berkata; "Tentang 
masalah inilah ayat ini diturunkan." 


*\ * ^ 




^ d \j Jlaj-a-c- 


1132. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; "Aku pernah menyetorkan 
hapalan di hadapan Malik dari 'Amru bin Yahya Al Mazini dari Said bin Yasar dari Ibnu Umar, 
katanya; "Aku pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau tengah 
shalat diatas keledai dan menghadap ke Khaibar." 



di j2S >iy 431 aiS^jsy i 


1133. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku menyetorkan hapalan 
di hadapan Malik dari Abu Bakar bin Umar bin Abdurrahman bin Abdullah bin Umar bin 
Khattab dari Sa'id bin Yasar, katanya; "Aku pernah mengadakan perjalan bersama Ibnu Umar 
lewat jalanan Makkah. Sa'id melanjutkan; "Ketika aku khawatir kehilangan waktu subuh, 
maka akupun singgah, aku lalu melakukan shalat witir, yang di teruskan dengan shalat 
shubuh. Maka Ibnu Umar berkata kepadaku; "Apa maksud dari apa yang telah kamu 
lakukan?" Aku menjawab; "Aku sangat khawatir kehilangan shalat shubuh, maka aku pun 
singgah dan kulakukan shalat witir." Abdullah bin Umar berkata; "Bukankah pada diri 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdapat teladan yang baik?" Aku menjawab; "Demi 
Allah, benar." Abdullah bin Umar berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dulu juga 
pernah melakukan witir diatas untanya." 


iujjiL: 


1134. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; "Aku pernah 
menyetorkan hapalan di hadapan Malik dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia 
mengatakan; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat diatas hewan 
tunggangannya ke arah manapun hewan tunggangannya menghadap." Abdullah bin Dinar 
berkata; Dan Ibnu Umar juga pernah melakukan seperti ini. 



1135. Dan telah menceritakan kepadaku Isa bin Hammad Al Mishri telah mengabarkan 
kepada kami Al Laits telah menceritakan kepadaku Ibnu Al Had dari Abdullah bin Dinar dari 
Abdullah bin Umar bahwa ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
melakukan witir diatas hewan tunggangannya." 



^lc-\j^Lc-^j jj &\ ^ j^jt^ JIaa-oI 



1136. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin 
Abdullah dari Ayahnya katanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan 
shalat sunnah diatas hewan tunggangannya, menghadap ke arah mana saja beliau 
menghadap, dan beliau juga melakukan witir diatas tunggangannya, namun beliau tidak 
melakukan shalat wajib diatas tunggangan." 


' ' S ' ' *V ^ x 


1137. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Sawwad dan Harmalah katanya; telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab 
dari Abdullah bin 'Amir bin Rabiah bahwa dia telah mengabarkan kepadanya, bahwa 
Ayahnya telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah melihat Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam shalat sunnah malam hari, ketika dalam perjalanan di atas punggung hewan 
tunggangannya, kearah mana saja beliau menghadap." 




1138. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan 
kepada kami Anas bin Sirin katanya; "Kami pernah bertemu Anas bin Malik ketika tiba di 
Syam, dan kami menemuinya di lokasi yang bernama 'Ain Tamr, aku melihat beliau shalat 
diatas keledai, sedangkan wajahnya menghadap ke arah tempat tersebut. Lalu Hammam 
mengisyaratkan ke arah kiri kiblat. Maka aku tanyakan kepadanya; "Kenapa aku melihatmu 
shalat ke bukan arah kiblat? Dia menjawab; "Sekiranya aku tidak melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya, tentu aku tidak akan melakukannya." 


Bab: Bolehnya menjamak antara dua shalat saat safar 





1139. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; Aku pernah menyetorkan 
hapalan di hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar katanya; "Ketika beliau melakukan 
perjalanan dengan terburu-buru, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjamak 
antara shalat Magrib dan Isya'." 



51 i jij&J 



1140. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah katanya; telah mengabarkan kepadaku 
Nafi' bahwa apabila Ibnu Umar melakukan perjalanan antara Maghrib dan Isyak', yaitu 
setelah mega merah menghilang, dia akan mengatakan; "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melakukan perjalanan, maka beliau menjamak antara Maghrib dan isya'." 




1141. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Said dan Abu 
Bakar bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid, semuanya dari Ibnu 'Uyainah. 'Amru berkata; 
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Salim dari Ayahnya, bahwa aku 
pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjamk antara Maghrib dan Isya' jika 
dalam perjalanannya. 





1142. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab katanya; telah 
mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa Ayahnya mengatakan; "Aku pernah 
melihat apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyegerakan perjalanannya, beliau 
akan mengakhirkan shalat maghrib hingga beliau menjamak antara shalat tersebut dengan 
shalat isya'." 



^ ^ ^ ^ ♦* x 

<4-^ «“ N <^*^. j0^^t^^f^*<35’ J 


1143. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said Telah menceritakan kepada kami 
Almufadhdhal yakni Ibnu fadhalah dari Uqail dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik katanya. 
Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika melakukan safar (perjalanan) sebelum 
matahari miring, maka beliau mengakhirkan shalat zhuhur hingga waktu ashar, kemudian 
singgah dan beliau jamak antara keduanya. Namun jika melakukan perjalanan dan matahari 
telah miring, beliau lakuakn shalat zhuhur terlebih dahulu kemudian beliau naik 
kendarannya. 









1144. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru annqid telah menceritakan kepada kami 
Syababah bin Suwar Al madayini telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa'd dari Uqail bin 
Khalid dari Az Zuhri dari Anas katanya; "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak 
menjamak antara dua shalat ketika dalam perjalanan, beliau mengakhirkan shalat zhuhur 
hingga awal waktu ashar, kemudian beliau menjamak antara keduanya." 







1145. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan 'Amru bin Sawwad keduanya 
berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Jabir bin 
Ismail dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, apabila 
beliau menyegerakan safarnya, maka beliau mengakhirkan shalat zhuhur hingga awal waktu 
ashar, lalu beliau menjamak antara keduanya, beliau juga akhirkan Maghrib hingga beliau 
menjamak dengan isya' sampai mega merah menghilang." 


Bab: Menjamak antara dua shalat saat tidak bepergian ( _r>4aj>xi\ 







j 



1146. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; Aku pernah menyetorkan 
hapalan kepada Malik dari Abu Zubair dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas katanya; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat zhuhur dan ashar semuanya, dan antara 
Maghrib dan Isya' semuanya bukan karena ketakutan dan tidak pula ketika safar." 


j. x 


1147. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus dan 'Aun bin Salam semuanya 
dari Zuhair. Ibnu Yunus mengatakan; telah menceritakan kepada kami Zuhair telah 
menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas katanya; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat Zhuhur dan Ashar sekaligus di Madinah 
bukan karena takut dan bukan pula karena safar." Abu Zubair mengatakan; "Aku bertanya 
kepada Sa'id; "Mengapa beliau melakukan hal itu? Dia menjawab; Aku bertanya kepada Ibnu 
Abbas sebagaimana kamu bertanya kepadaku, lalu dia menjawab; "Beliau ingin supaya tidak 
merepotkan (memberatkan) seorangpun dari umatnya." 


r i 


1148. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits telah menceritakan kepada kami Qurrah telah 
menceritakan kepada kami Abu Zubair telah menceritakan kepada kami Said bin Jubair telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
menjamak shalat dalam safar ketika perang tabuk, beliau menjamak antara zhuhur dan 
ashar, maghrib dan isya', " Said berkata; lalu aku berkata kepada Ibnu Abbas; "Apa yang 
mendorong beliau melakukan hal itu? Dia menjawab; "Beliau ingin supaya tidak 
memberatkan umatnya." 




1149. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan 
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Abu Thufail Amir dari 



Mu'adz katanya; "Kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika 
perang Tabuk, lalu beliau melakukan shalat zhuhur dan ashar sekaligus, maghrib dan isya' 
sekaligus." 


j, 


1150. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami 
Khalid yaitu Ibnu Al Harits telah menceritakan kepada kami Qurrah bin Khalid telah 
menceritakan kepada kami Abu Zubair telah menceritakan kepada kami 'Amir bin Watsilah 
Abu Thufail telah menceritakan kepada kami Muadz bin Jabal katanya; "Ketika perang Tabuk, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjamak antara zhuhur dan ashar, antara 
maghrib dan isya 1 ." 'Amir berkata; lalu aku bertanya kepadanya; "Apa yang mendorong 
beliau melakukan hal itu? Mu'adz menjawab; "Beliau ingin supaya tidak memberatkan 
umatnya." 




s * > 


1151. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah (dan diriwayatkan dari 
jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Abu Said Al Asyajj sedangkan 
lafadznya milik Abu Kuraib, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki', 
keduanya dari Al A'masy dari Habib bin Abu Tsabit dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas 
katanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjamak antara zhuhur dan ashar, 
maghrib dan isya' di Madinah, bukan karena ketakutan dan bukan pula karena hujan." 
Dalam hadis Waki 1 , katanya; aku tanyakan kepada Ibnu Abbas; "Mengapa beliau lakukan hal 
itu?" Dia menjawab; "Beliau ingin supaya tidak memberatkan umatnya." 




1152. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas, katanya; 
"Aku pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam delapan rakaat sekaligus, dan 
tujuh raka'at sekaligus." Lalu aku bertanya; "Wahai Abu Sya'tsa', setahuku beliau 
mengakhirkan zhuhur dan menyegerakan ashar, dan beliau mengakhirkan maghrib dan 
menyegerakan isya'." Kata Abu Sya'tsa', setahuku juga seperti itu." 



1153. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Zaid dari 'Amru bin Dinar dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat tujuh dan delapan rakaat, zhuhur dan 
ashar, maghrib dan isya' ketika di Madinah." 


> 1? W \ " * 'l" > 9 t W 2 '''L t' 9 'W 'l *' *\ 

> ' ' > 

.* ** / ^ 


1154. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada 
kami Hammad dari Zubair bin Khirrit dari Abdullah bin Syaqiq katanya; Suatu hari Ibnu Abbas 
pernah berpidato di hadapan kami, yaitu setelah ashar hingga matahari terbenam dan 
bintang-bintang mulai bermunculan, maka orang-orang berseru; "Shalat, shalat!" Tidak lama 
kemudian seorang laki-laki bani Tamim, seorang yang tak pernah loyo dan juga tak pernah 
malas datang; "Shalat, shalat." Ibnu Abbas berkata; "Apakah engkau hendak mengajariku 
sunnah, celaka kamu! Selanjutnya dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menjamak antara Zhuhur dan Ashar, Maghrib dan Isya'." Abdullah bin 
Syaqiq berkata; Maka dalam hatiku ada sesuatu yang mengganjal, sehingga aku menemui 
Abu Hurairah dan kutanyakan masalah ini kepadanya, ternyata ia membenarkan ucapan 
Ibnu Abbas. 





1155. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Waki' telah menceritakan kepada kami Imran bin Hudair dari Abdullah bin Syaqiq Al 'Uqaili 
katanya; "Seorang laki-laki pernah mengatakan kepada Ibnu Abbas; "Shalat, shalat." Ibnu 
Abbas pun diam, laki-laki itu berkata lagi; "Shalat!" Ibnu Abbas kembali diam, laki-laki itu 
berkata; "Shalat!" Ibnu Abbas kembali diam. Kemudian Ibnu Abbas berkata; "Apakah kamu 
hendak mengajari kami shalat? Padahal kami pernah menjamak antara dua shalat di masa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 


Bab: Bolehnya berlalu dari shalat dari arah sebelah kanan atau kiri j\ y>- 


i 

'i j^\ l^4X^k\ 


1156. Telah menceritakan kepada kami Abu Bukair bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Muawiyah dan Waki' dari Al A'masy dari 'Umarah dari Al Aswad dari 
Abdullah katanya; "Janganlah salah seorang dari kalian memberi peluang sedikitpun kepada 
setan untuk menggangu shalatnya, bahwa tidak boleh seseorang beranjak pergi kecuali dari 
sebelah kanannya, dan tidaklah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beranjak pergi 
dari sebelah kirinya." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan 
kepada kami Jarir dan Isa bin Yunus (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa, semuanya dari Al A'masy 
dengan sanad seperti ini. 
















1157. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami 
Abu 'Awanah dari As Sudi, katanya; "Aku pernah bertanya kepada Anas; "Bagaimana 
seharusnya aku melakukan ketika beranjak pergi dari shalat, aku beranjak ke sebelah kanan 
ataukah kiri?" dia menjawab; "Kebanyakan aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam beranjak dari sebelah kanannya." 





1158. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari As Sudi dari Anas 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan shalat dari sebelah kanan." 


Bab: Sunahnya berada di sebelah kanan imam 


1159. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Abu Zaidah dari Mis'ar dari Tsabit bin 'Ubaid dari Ibnu Al Barra' dari Al Barra' katanya; 
"Jika kami shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka kami menyukai 
jika berada di sebelah kanan beliau, sehingga beliau menghadap kami dengan wajahnya." Al 
Barra' mengatakan; "Aku mendengar beliau mengucapkan doa "RABBI Ql N 1 1 'ADZAABAKA 
YAUMA TAB'ATSU AW TAJMA'U IBADAADAKA (Ya Tuhanku, jagalah aku dari siksa-Mu ketika 
Engkau bangkitkan atau ketika Engkau kumpulkan hamba-hamba-Mu)." Telah menceritakan 
kepada kami Abu Kuraib dan Zuhair bin Harb keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Waki' dari Mis'ar dengan sanad seperti ini, namun dia tidak menyebutkan redaksi "Dan 
beliau menghadap kami dengan wajahnya." 


Bab: Makruhnya shalat sunah setelah iqamah ( j j ^ ) 


b* J 



aii \ Jz jLi j\ 


1160. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Warqa' dari 'Amru bin 
Dinar dari 'Atha' bin Yasar dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda: "Jika iqamat telah dikumandangkan, maka tak ada shalat selain shalat wajib." 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim dan Ibnu Rafi' keduanya berkata; 
telah menceritakan kepada kami Syababah telah menceritakan kepadaku Warqa' dengan 
sanad seperti ini. 







**»> 


1161. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Zakariya bin lshaq telah menceritakan 
kepada kami 'Amru bin Dinar katanya; aku mendengar 'Atha' bin Yasar mengatakan dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika iqamat telah 
dikumandangkan, maka tidak ada shalat selain shalat wajib." Telah menceritakan kepada 
kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan 
kepada kami Zakariya bin lshaq dengan sanad seperti ini. Telah menceritakan kepada kami 
Hasan Al Hulwani telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan 
kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari 'Amru bin Dinar dari Atha' bin Yasar dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas. Hammad mengatakan; 
"Aku pernah menemui 'Amr, lalu dia Menceritakan kepadaku, namun dia tidak 
memarfu'kannya. 




1162. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah 
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Ayahnya dari Hafs bin 'Ashim dari Abdullah 
bin Malik bin Buhainah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam suatu kali pernah 
melewati seseorang yang shalat, padahal shalat subuh telah diiqamati. Maka beliau 
bersabda dengan ucapan yang kami tidak di mengerti. Ketika kami selesai, maka kami 
bertanya kepadanya; "Apa yang telah diucapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
kepadamu?" Dia menjawab; "Beliau tadi mengucapkan kepadaku "Nyaris salah seorang dari 
kalian melakukan shalat subuh sebanyak empat rakaat." Al Qa'nabi Abdullah bin Malik bin 
Buhainah berkata dari ayahnya, namun Abui Hasan Muslim berkata; "Dan perkataan dari 
ayahnya dalam hadis ini adalah salah." 



3ls^4^\ J\ ti&J^t/zZsS ISiJ^ 

iijl}\jj^&l^j^ti\^4h\'j j^jJ\ '}^+ MH^dlJ) 

Uoj'^ *yal\ 


1163. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami 
Abu 'Awanah dari Said bin Ibrahim dari Hafs bin 'Ashim dari Ibnu Buhainah katanya; "Ketika 
shalat subuh telah diiqamati, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat seseorang yang 
sedang shalat padahal muadzin telah qamat, maka beliau menegurnya: "Apakah kamu shalat 
subuh empat raka'at?" 


!^Cj, JAwS”" y** 

jLl J ^X3*^U%1 cSs^iL^\ 3 Vs 


1164. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada 
kami Hammad yaitu Ibnu Zaid (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku 
Hamid bin Umar Al Bakrawi telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid yaitu Ibnu Ziyad, 
(dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah 
menceritakan kepada kami Abu Muawiyah, semuanya dari 'Ashim, (dan diriwayatkan dari 
jalur lain) telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb sedangkan lafadznya dari dia, telah 
menceritakan kepada kami Marwan bin Muawiyah Al Fizari dari 'Ashim Al Ahwal dari 
Abdullah bin Sarjisa katanya; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang shalat 
subuh, tiba-tiba seorang laki-laki masuk masjid dan melakukan shalat (sunnah) dua rakaat 
disamping masjid, setelah itu dia bergegas menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 
Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam, beliau bersabda: "Wahai 
Fulan, shalat manakah yang kamu persiapkan, apakah shalatmu dengan sendiri ataukah 
bersama kami?." 


Bab: Doa saat masuk masjid J_jjL>U) 






1165. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Sulaiman bin Bilal dari Rabi'ah bin Abdurrahman dari Abdul Malik bin Sa'id dari Abu Humaid 
atau dari Abu Usaid katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "jika salah 
seorang diantara kalin masuk masjid, bacalah doa ALLAAHUMMAFTAH UI ABWAABA 
RAHMATIKA (Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu)." Dan apabila keluar, hendaknya ia 
membaca doa ALLAAHUMMA INNII AS'ALUKA MIN FADHUKA (Ya Allah, aku meminta kurnia- 
Mu)." Muslim berkata; Aku mendengar Yahya bin Yahya mengatakan; "Aku menulis hadis ini 
dari kitab Sulaiman bin Bilal, katanya; telah sampai berita kepadaku bahwa Yahya Al 
Flimmani mengatakan; dan Abu Usaid, telah menceritakan kepada kami Flamid bin Umar Al 
Bakrawi telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadlal telah menceritakan kepada 
kami 'Umarah bin Ghaziyyah dari Rabi'ah bin Abdurrahman dari Abdul Malik bin Sa'id bin 
Suwaid Al Anshari dari Abu Flumaid atau Abu Usaid dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
seperti hadits ini. 

Bab: Sunahnya shalat dua rakaat saat masuk masjid dan larangan untuk duduk sebelum 
melaksanakan dua rakaat tersebut ^ 








1166. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Qutaibah bin 
Said keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Malik (dan diriwayatkan dari jalur 
lain) telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; Aku pernah menyetorkan 
hapalan kepada Malik dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari 'Amru bin Sulaim Az Zuraqi dari 
Abu Qatadah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang 
diantara kalian masuk masjid, shalatlah dua rakaat sebelum duduk." 





U f.'\ t » I z' f sjl < 9 > * 9 ' 9 ' 9 



jio\&3lsJ 



1167. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Husain bin Ali dari Zaidah katanya; telah menceritakan kepadaku 'Amru bin 
Yahya Al Anshari telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Yahya bin Habban dari 
'Amru bin Sulaim bin Khaldah Al Anshari dari Abu Qatadah -salah seorang sahabat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam- katanya; "Aku masuk masjid ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam duduk ditengah kerumuan para sahabat. Abu Qatadah melanjutkan; "Maka aku 
langsung duduk. Ketika melihatku, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Apa 
yang menghalangimu untuk melakukan dua rakaat sebelum duduk?" Aku berkata; "Wahai 
Rasulullah, aku melihat engkau telah duduk dan orang-orang juga duduk. Beliau bersabda: 
"Jika salah sorang diantara kalian masuk masjid, janganlah ia duduk hingga melakukan dua 
raka'at." 


j 


1168. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Jawwash Al Hanafi Abu 'Ashim telah 
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah Al Asyja'i dari Sufyan dari Muharib bin Ditsar dari 
Jabir bin Abdullah katanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mempunyai hutang 
kepadaku, maka beliau melunasiku dan bahkan memberiku tambahan. Setelah aku masuk 
masjid menemuinya, tiba-tiba beliau bersabda: "Shalatlah dua rakaat." 


Bab: Sunahnya shalat dua rakaat di masjid di awal kepulangannya dari safar (c,jL>cX^\ 


djVJLuS”' ^ O ' ' AIo A«aJ\ pAS L aJl3 \ ^ 4ji\ J 


1169. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada 
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muharib dia mendnegar Jabir bin 
Abdullah mengatakan; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membeli untaku, 
setibanya di Madinah, beliau menyuruhku untuk mendatangi masjid, lalu aku shalat dua 
rakaat." 





,> > 


r 


'jJ^ Ji^S\ j ^)lL^ ^ 3Vs ^jl^J\ 



1170. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahhab yaitu Ats Tsaqafi telah menceritakan kepada kami 'Ubidullah 
dari Wahab bin Kisan dari Jabir bin Abdullah katanya; "Aku pernah berangkat bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan. Ternyata untaku berjalan 
sangat pelan karena keletihan. Rasululullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba sebelumku, 
sedang aku tiba di waktu sore, lantas aku langsung mendatangi masjid dan aku menemui 
beliau, ketika itu beliau berada di pintu masjid, beliau bersabda: "Apakah kamu baru 
datang?" Aku menjawab; "Benar." Beliau bersabda: "Tinggalkanlah untamu, masuklah ke 
dalam masjid, dan lakukanlah shalat dua rakaat." Jabir berkata; "Maka aku masuk masjid, 
lalu aku shalat dan pulang." 


/ / ^ / / / ? / ' ' ' 


1171. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Adi Dlahak yaitu Abu 'Ashim (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepadaku Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abdurrazak 
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 
Ibnu Syihab bahwa Abdurrahman bin Abdullah bin Ka'b mengabarkan kepadanya, dari 
ayahnya yaitu Abdullah bin Ka'b dan dari pamannya yaitu 'Ubaidullah bin Ka'b dari Ka'b bin 
Malik, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah tiba dari bepergian, 
melainkan pada siang hari ketika waktu dluha. Jika beliau tiba, maka beliau terlebih dahulu 
singgah di masjid dan melakukan shalat dua rakaat, kemudian beliau duduk." 


Bab: Sunahnya shalat dluha, minimalnya dua rakaat dan maksimalnya delapan rakaat 







1172. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Yazid bin Zurai' dari Said Al Jurairi dari Abdullah bin Syaqiq, katanya; "Aku berkata 
kepada 'Aisyah; "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat dhuha?" Aisyah 
menjawab; "Tidak pernah, kecuali jika beliau tiba dari safarnya." 





1173. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan 
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Kahmas bin Al Hasan Al Qaisi dari 
Abdullah bin Syaqiq katanya; "Aku bertanya kepada 'Aisyah "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah shalat dhuha? Dia menjawab; "Tidak, kecuali jika beliau pulang dari 
bepergian." 


/ # * y 




>4 jjb jaILc- 


1174. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku pernah menyetorkan 
hapalan kepada Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah, katanya; "Sama sekali belum 
pernah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan shalat sunnah dhuha, 
namun aku melakukan shalat sunnah dhuha. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
meninggalkan amalan yang sebenarnya beliau suka melakukannya, karena beliau khawatir 
jangan-jangan para sahabat menirunya sehingga amalan itu diwajibkan." 




1175. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh telah menceritakan kepada kami 
Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Yazid yaitu Yazid Ar Risyk telah menceritakan 
kepadaku Ma'adzah, ia pernah bertanya kepada 'Aisyah Radhiyallahu'anha; "Berapa 
raka'atkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan shalat (sunnah) dhuha?" Aisyah 
menjawab; "Empat raka'at, namun terkadang beliau menambah sekehendaknya." Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dari Yazid dengan sanad seperti ini, Yazid mengatakan; "Sekehendak Allah." 
(bukan sekehehdaknya -pent). 



iL.ii i^\ 


1176. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Al Harits dari Said, telah menceritakan kepada kami Qatadah, bahwa 
Ma'adzah Al 'Adawiyah menceritakan kepada mereka dari 'Aisyah katanya; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan shalat dhuha sebanyak empat rakaat, dan 
terkadang beliau menambah sekehendak Allah." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim dan Ibnu Basyar, semuanya dari Mu'adz bin Hisyam katanya; telah menceritakan 
kepadaku Ayahku dari Qatadah dengan sanad seperti ini. 









b 



1177. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Abdurrhman bin Abu Laila 
katanya; "Tidak ada seorangpun yang mengabariku bahwa ia melihat Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam melakukan shalat dhuha, selain Ummu Hani', dialah yang menceritakan bahwa 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah masuk rumahnya ketika Penaklukan kota Makkah, 
lalu beliau shalat delapan rakaat, dan aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat 
yang lebih ringan daripada shalat ketika itu, beliau menyempurnakan rukuk dan sujudnya." 
Namun dalam haditsnya, Ibnu Basyar tidak menyebutkan ucapannya sama sekali. 


^ jD ' b V4 ^ V' 






1178. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya dan Muhammad bin Salamah 
Al Muradi keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab katanya; telah menceritakan kepadaku Ibnu 
Abdullah bin Al Harits bahwa ayahnya yatiu Abdullah bin Al Harits bin Naufal mengatakan; 
"Aku bertanya dan memang aku sangat berkehendak agar seseorang mengabariku, katanya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan shalat sunnah dhuha, ternyata aku 
tidak mendapatkan seorang pun mengabarkan hal itu, selain Ummu Hani' binti Abu Thalib. 
Dia mengabariku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah datang ketika siang 
agak meninggi, yaitu ketika penaklukan kota Makkah, beliau diberi kain dan beliau pun 
ditutupi, kemudian beliau mandi. Setelah itu beliau berdiri dan ruku' sebanyak delapan 
rakaat, saya tidak tahu apakah berdirinya lebih lama ataukah ruku'nya, ataukah sujudnya, 
semua sepertinya hampir sama." Kata Ummu Hani selanjutnya; "Padahal sebelum dan 
sesudah itu, aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sunnah dhuha." Al Muradi 
mengatakan dari Yunus, namun Yunus tidak mengatakan; "Telah mengabariku." 


y J, 


1179. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku pernah menyetorkan 
hapalan kepada Malik dari Abu Nazhr bahwa Abu Murrah mantan budak Ummu Hani' binti 
Abu Thalib mengabarinya, bahwa ia pernah mendengar Ummu Hani' binti Abu Thalib 
mengatakan; "Aku pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika tahun 
penaklukan kota Makkah, lalu aku mendapatinya beliau tengah mandi, sementara Fathimah, 
putrid beliau menutupinya dengan sehelai kain, maka aku mengucapkan salam, beliau lalu 
bertanya; "Siapakah itu?" Aku menjawab; "Aku, Ummu Hani' binti Abu Thalib." Beliau 
bersabda: "Selamat datang wahai Ummu Hani'." Selesai mandi, beliau berdiri dan shalat 
delapan rakaat dengan memakai satu kain. Seusai shalat, aku berkata; "Wahai Rasulullah, 
Saudaraku, yaitu Ali bin Abu Thalib beranggapan bahwa ia hendak membunuh seseorang 
yang aku lindungi, yaitu fulan bin Hubairah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Aku melindungi siapa saja yang engkau lindungi wahai ummu Hani'." Kata Ummu 
Hani'; "Peristiwa itu terjadi ketika waktu dluha." 



^ ^ / 

aIsj^]?<1^0<_a]L>-_XS .X>-\ JC-J^^OLuS”" j^jLaJ 


1180. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjjaj bin Syair telah menceritakan kepada kami 
Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada kami Wuhaib bin Khalid dari Ja'far bin 
Muhammad dari Ayahnya dari Abu Murah mantan budak Aqil, dari Ummu Hani', bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat delapan raka'at di rumahnya, yaitu 
ketika penaklukan kota Makkah dengan menyelempangkan kedua ujung kainnya." 


*&\ pdScAzJl 

sju^i, J5" jsCS 

fci* >HI\ jfci* 


1181. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Asma' Adi Dluba'i telah 
menceritakan kepada kami Mahdi yaitu Ibnu Maimun telah menceritakan kepada kami 
Washil mantan budak Abu 'Uyainah dari Yahya bin 'Uqail dari Yahya bin Ya'mar dari Abui 
Aswad Ad Du'ali dari Abu Dzarr dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: 
"Setiap pagi dari persendian masing-masing kalian ada sedekahnya, setiap tasbih adalah 
sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir 
sedekah, setiap amar ma'ruf nahyi mungkar sedekah, dan semuanya itu tercukupi dengan 
dua rakaat dhuha." 






> , 
% » * 


& j ' b ' J4 5 'y, j ' b ' j <s*^ 


**> ^ / / V'' ;J! **> / / ^ 

vssj^Aily ^ 

i> ^-c- 0 J.J -A>- 'j* j AlLc-4li^ \ j^> bil\ J> \ <j' U^> j ' 



1182. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh telah menceritakan kepada kami 
Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Abu Tayyah telah menceritakan kepadaku 
Abu Utsman An Nahdi dari Abu Hurairah katanya; "Sahabat akrabku shallallahu 'alaihi 
wasallam mewasiatkan kepadaku untuk melakukan tiga hal, puasa tiga hari tiap bulan, dua 
rakaat dhuha, dan melakukan shalat witir sebelum tidur." Dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abbas Al 
Jariri dan Abu Syimr Adi Dluba'i keduanya berkata; Kami mendengar Abu Utsman An Nahdi 
menceritakan dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas. 
Dan telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Ma'bad telah menceritakan kepada kami 
Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Mukhtar dari Abdullah bin 
Danakh katanya; telah menceritakan kepadaku Abu Rafi' Ash Shaigh katanya; Aku 
mendengar Abu Hurairah mengatakan; "Sahabat akrabku Abui Qasim shallallahu 'alaihi 
wasallam mewasiatikan kepadaku untuk melakukan tiga perkara, lantas ia menyebutkan 
hadis Abu Utsman dari Abu Hurairah. 




\ 


1183. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Muhammad bin Rafi' 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik dari Adi Dlahak bin 
Utsman dari Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Abu Murrah mantan budak Ummu Hani' 
dari Abu Darda' katanya; "Kekasihku shallallahu 'alaihi wasallam mewasiatkan kepadaku 
untuk melakukan tiga hal, yaitu agar aku tidak meninggalkan selama hidupku, puasa tiga hari 
tiap bulan, shalat dhuha dan tidak tidur sebelum shalat witir." 


Bab: Sunahnya melaksanakan dua rakaat fajar, dan anjuran melaksanakannya dengan 
ringan (tidak panjang) 


j \S\ 51^ j^j 


1184. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku pernah menyetorkan 
hapalan kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Hafsah Umul Mukminin 



mengabarinya, bahwa jika Mu'adzin diam dari adzan shalat shubuh, dan shubuhpun telah 
nampak, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan shalat dua rakaat ringan 
sebelum shalat ditegakkan." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan 
Qutaibah dan Ibnu Rumh, dari Al Laits bin Sa'd (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 'Ubaidullah bin Sa'id, keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail dari Ayyub 
semuanya dari Nafi' dengan sanad seperti ini sebagaimana yang dikatakan Malik. 









i ^ ^ 




^ y' 

iSN 



1185. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Abdullah bin Al Hakam telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Zaid bin Muhammad katanya; aku pernah mendengar Nafi' menceritakan dari Ibnu 
Umar dari Hafsah katanya; "Jika fajar telah terbit, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
tidak melakukan shalat selain dua rakaat ringan." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq 
bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami An Nadir telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dengan sanad seperti ini. 



» y ii y » y * -2 tl » y * \ V.i- \ ' I £ ' > \ ' 

JU J&>y\ Jjjt- J 


1186. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbas Telah menceritakan kepada 
kami Sofyan dari Amru dari Azzuhri dari Salim dari ayahnya telah mengabarkan kepadaku 
Hafsah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika fajar telah nampak terang baginya, 
beliau lakukan shalat dua rakaat. 




1187. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
'Abdah bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari 
'Aisyah, katanya; "Jika mendengar adzan (shubuh), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 



wasallam shalat dua rakaat fajar dengan meringankan (raka'at) keduanya." Telah 
menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Ali yaitu Ibnu Mushir, 
(dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar dan Abu Kuraib dan Ibnu Numair dari Abdullah bin 
Numair, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid 
telah menceritakan kepada kami Waki', semuanya dari Hisyam dengan sanad seperti ini, dan 
dalam hadis Abu Usamah disebutkan; "Jika fajar telah terbit." 


* s y 


1188. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Hisyam dari Yahya dari Abu Salamah dari 
'Aisyah, bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dua rakaat antara adzan dan 
iqamat pada waktu shalat subuh. 


jijiki i 


1189. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab, katanya; aku mendengar Yahya bin Said berkata; 
telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Abdurrahman bahwa ia mendengar 'Amrah 
menceritakan dari 'Aisyah, bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering 
shalat dua rakaat fajar dan meringankan raka'atnya hingga aku berkata dalam hari; "Apakah 
beliau membaca Alfatihah?." 


dJlslLU j^dl> 


1190. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada 
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Abdurrahman Al 
Anshari, ia mendengar Amrah binti Abdurrahman dari 'Aisyah mengatakan; "Jika fajar terbit, 
maka Rasuullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dua rakaat (ringan) hingga aku membatin; 
"Apakah beliau membaca surat Al Fatihah?." (karena cepatnya -pent). 



^ > 9 














1191. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Said dari Ibnu Juraij katanya; telah menceritakan kepadaku 'Atha' dari 'Ubaid bin 
Umair dari 'Aisyah, bahwa tidak ada shalat sunnah yang lebih di jaga Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam daripada dua raka'at sebelum subuh." 









1192. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair 
telah menceritakan kepada kami Hafs dari Ibnu Juraij dari 'Atha' dari Ubaid bin Umair dari 
'Aisyah katanya; "Aku belum pernah melihat shalat sunnah yang lebih disegerakan untuk 
dikerjakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam daripada dua rakaat sebelum fajar." 








1193. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al Ghabari telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Sa'd bin 
Hisyam dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Dua rakaat fajar 
lebih baik daripada dunia seisinya." 



1194. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada 
kami Mu'tamir, katanya; Ayahku berkata; telah menceritakan kepada kami Qatadah dari 
Zurarah dari Sa'd bin Hisyam dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda tentang dua rakaat sebelum fajar: "Kedua rakaat itu lebih aku sukai daripada dunia 
seluruhnya." 



t » ' '\ s *(? > s* < ' ■> ' I '> > »> t ^ ^ 1-f.C 2 ; z' sll; . «- > '’K' \C ' ' 

5 1_^\ \_> Js j 


1195. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abbad dan Ibnu Abu Umar, 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Marwan bin Muawiyah dari Yazid yaitu 
Ibnu Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah bahwa dalam dua raka'at fajarnya, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam membaca surat Al Kafirun dan Qul Huwallahu ahad (Surat al- 
ikhlash). 


fcT } { isi\3 \ j 

5 } 


1196. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Al Fazari yaitu Marwan bin Muawiyah dari Utsman bin Hakim Al Anshari, katanya; telah 
menceritakan kepadaku Said bin Yasar bahwa Ibnu Abbas mengabarinya; bahwa dalam dua 
raka'at fajar, tepatnya di raka'at pertama, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca 
"Katakanlah, kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami." QS. 
Albaqarah 136, dan pada rakaat kedua membaca "Kami beriman kepada Allah, dan 
saksikanlah bahwa kami orang muslim." QS. Ali Imran 52. 


» x l 'C » v "* Z C' M' V»;. V * <C' 

3^iujiv VliT\ j J} 

j { ^ j' v j ( ^4 


1197. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Utsman bin Hakim dari Said bin Yasar dari Ibnu Abbas 
katanya; "Dalam dua raka'at fajarnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa membaca 
"Katakanlah, kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami." QS. 
Albaqarah 136, dan yang terdapat dalam surat Ali Imran "Marilah kita menuju kalimat yang 
sama antara kami dan kalian." QS. Ali Imran; 64. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin 
Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dari Utsman bin Hakim dalam 
sanad ini seperti haditsnya Marwan Al Fazari. 



Bab: Keutamaan shalat rawatib sebelum dan sesudah shalat wajib serta jumlah bilangan 
rakaatnya J-*a9) 


9 * . t 9 9 ' / I ^ ^ S 9 S \ S 9 \ t 9 s » 

'o^ 3 J«C^O 




1198. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Abu Khalid yaitu Sulaiman bin Hayyan dari Dawud bin Abu Hind 
dari Nu'man bin Salim dari 'Amru bin Aus, katanya; telah menceritakan kepadaku Anbasah 
bin Abu Sufyan ketika sakitnya yang menyebabkan dia meninggal, dengan hadis yang 
membuatnya gembira. Katanya; aku mendengar Ummu Habibah mengatakan; aku 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa shalat dua belas 
rakaat sehari semalam, maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah di surga." Ummu 
Habibah berkata; Maka aku tidak akan meninggalkan dua belas rakaat itu semenjak aku 
mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan Anbasah juga berkata; "Maka 
aku tidak akan meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari Ummu Habibah. Dan 
'Amru bin Aus juga berkata; "Aku tidak akan meninggalkannya semenjak aku mendnegarnya 
dari Anbasah. Nu'man bin Salim juga berkata; "Aku tidak akan meninggalkannya semenjak 
aku mendengarnya dari 'Amru bin Aus. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al 
Misma'i telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadldlal telah menceritakan kepada 
kami Dawud dari Nu'man bin Salim dengan sanad seperti ini; "Siapa yang shalat sunnah dua 
belas raka'at dalam sehari, maka akan dibangunkan baginya rumah di dalam surga." 


t * ’ 



<j*J 






1199. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Nu'man 
bin Salim dari 'Amru bin Aus dari Anbasah bin Abu Sufyan dari Ummu Habibah isteri Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, katanya; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Tidaklah seorang muslim mendirikan shalat sunnah ikhlas karena Allah sebanyak 
dua belas rakaat selain shalat fardhu, melainkan Allah akan membangunkan baginya sebuah 
rumah di surga." -Atau dengan redaksi lain- "Melainkan akan dibangunkan baginya rumah di 
surga." Ummu Habibah berkata; "Setelah itu, aku selalu melaksanakan kedua belas rakaat 
itu." 'Amru juga berkata; "Aku tidak pernah meninggalkannya setelah itu." Nu'man juga 
mengatakan seperti itu. Dan telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Bisyr dan 
Abdullah bin Hasyim Al 'Abdi keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Bahz telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah. Nu'man bin Salim mengatakan; telah menceritakan 
kepadaku, katanya; Aku mendengar 'Amru bin Aus menceritakan dari Anbasah dari Ummu 
Habibah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba 
muslim berwudhu' kemudian menyempurnakan wudlu'nya, lalu shalat karena Allah setiap 
harinya..." lalu dia menyebutkan hadits semisalnya. 






>\ 






> 

* 





1200. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 'Ubaidullah bin Said keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Said dari 'Ubaidullah, katanya; 
telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar katanya; "Aku 
pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dua raka'at sebelum Zhuhur 
dan dua raka'at setelahnya, dan dua raka'at setelah maghrib dan dua raka'at setelah isya', 
dan dua raka'at setelah jumat, adapun (sunnah) maghrib dan isya' dan jumat, aku shalat 
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di rumahnya." 


Bab: Bolehnya shalat nafilah baik dengan berdiri maupun duduk, sebagian berdiri dan 
sebagian duduk (Lfr, j\ y^) 



y' 9 9 


J. 


1201. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Khalid dari Abdullah bin Syaqiq katanya; aku bertanya kepada 'Aisyah tentang 
shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maksudnya shalat sunnahnya, maka dia 
menjawab; "Beliau shalat di rumahku empat raka'at sebelum zhuhur, kemudian keluar dan 
shalat mengimami manusia, seusai shalat, beliau melaksanakan dua raka'at sunnah, dan 
setelah mengimami shalat maghrib, beliau masuk dan shalat dua rakaat, kemudian 
mengimami sahabat untuk shalat isya', dan masuk rumahku untuk mengerjakan shalat dua 
rakaat, dan beliau shalat malam sebanyak sembilan rakaat termasuk witirnya, beliau 
mendirikan shalat malam sekian lama sambil berdiri, dan juga shalat malam sekian lama 
sambil duduk, jika beliau membaca dengan berdiri, beliau ruku dan sujud dengan berdiri, jika 
beliau membaca sambil duduk, maka beliau ruku dan sujud dengan duduk, jika fajar telah 
terbit, maka beliau shalat (sunnah) dua rakaat." 


- i\ 




'A. 





**. 'i y > \'i\ ' 




1202. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id, telah menceritakan kepada kami 
Hammad dari Budail dan Ayyub dari Abdullah bin Syaqiq dari 'Aisyah katanya; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam biasa shalat malam sekian lama, jika beliau shalat dengan berdiri, 
maka beliau ruku' dengan berdiri, dan jika beliau shalat dengan duduk, maka beliau ruku' 
dengan duduk." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Budail dari Abdullah bin Syaqiq, katanya; "Aku pernah mengeluhkan nyeri, maka aku 
shalat dengan duduk, maka aku tanyakan hal itu kepada 'Aisyah, dia menjawab; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah shalat malam sekian lama sambil duduk, lalu ia 
menyebutkan haditnya." 



*^LU^LajlS*^L> 

\Jlc-13^J\Jlc- 13 \^S\i\ J jIajIS^JIajIa \^S\i\ 5^ jb^c-la^L _j!j 


1203. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muadz bin Muadz dari Humaid dari Abdullah bin Syaqiq Al 'Uqaili katanya; "Aku 
pernah bertanya kepada 'Aisyah tentang shalat (sunnah) nya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, Aisyah menjawab; "Beliau biasa melakukan shalat malam sekian lama sambil 
berdiri, dan beliau juga biasa melakukan shalat sekian lama sambil duduk, jika beliau 
membaca sambil berdiri, maka beliau ruku' dengan berdiri, dan jika beliau membaca sambil 
duduk, maka beliau ruku' sambil duduk." 




1204. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Abu Muawiyah dari Hisyam bin Hassan dari Muhammad bin Sirin dari Abdullah bin 
Syaqiq Al 'Uqaili, katanya; "Aku pernah bertanya kepada 'Aisyah tentang shalat (sunnah) nya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
biasa memperbanyak shalatnya, baik dengan berdiri maupun duduk, jika beliau buka 
shalatnya sambil berdiri, maka beliau ruku' dengan berdiri, dan jika beliau buka shalatnya 
dengan duduk, maka beliau lakukan ruku'nya dengan duduk." 


> > , > * SS . st - 


1205. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah mengabarkan kepada 
kami Hammad yaitu Ibnu Zaid, katanya; (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan 
kepada kami Hasan bin Rabi' telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun, (dan 
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu bakar bin Abu Syaibah 



telah menceritakan kepada kami Waki', (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan 
kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair semuanya dari 
Hisyam bin Urwah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Zuhair bin 
Harb sedangkan lafadz (hadits) darinya, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Sa'id dari Hisyam Ibn 'Urwah, katanya; telah mengabarkan kepadaku Ayahku dari 'Aisyah 
katanya; "Aku belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dengan 
duduk, hingga ketika beliau telah lanjut usia, beliau membaca sambil duduk, jika bacaan 
beliau tinggal tiga puluh atau empat puluh ayat, beliau berdiri dan membaca, lalu beliau 
ruku'." 




1206. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku menyetorkan 
hapalan kepada Malik dari Abdullah bin Yazid dan Abu Nadir dari Abu Salamah bin 
Abdurrahman dari 'Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat 
dengan duduk, lalu beliau membaca dengan duduk, jika bacaan beliau tinggal sekitar tiga 
puluh atau empat puluh ayat, beliau berdiri sambil membaca dengan berdiri, kemudian 
beliau ruku' lalu sujud, beliau juga melakukan yang demikian pada rakaat ketiga." 


^ j \ isji J 


1207. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim. 
Abu Bakar mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ismail bin 'Ulayyah dari Al Walid 
bin Abu Hisyam dari Abu Bakar bin Muhammad dari 'Amrah dari 'Aisyah katanya; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam membaca (dalam shalat) dengan duduk, jika beliau hendak ruku', 
beliau berdiri seukuran seseorang membaca empat puluh ayat." 


» ' . .i ^ 

j*\ 





1208. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Ibrahim dari 'Alqamah bin Waqqash katanya; aku 
berkata kepada 'Aisyah; "Bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan 



(shalat) dua rakaat dengan duduk?" 'Aisyah berkata; "Beliau membaca pada keduanya, jika 
beliau hendak ruku', beliau berdiri kemudian ruku 1 ." 





1209. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Yazid bin Zurai' dari Sa'id Al Jurairi dari Abdulah bin Syaqiq, katanya; saya bertanya 
kepada 'Aisyah; "Pernahkah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat dengan duduk?" 'Aisyah 
menjawab; "Benar, setelah beliau merasa dirinya lemah karena lanjut usia." Dan telah 
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami Ayahku 
telah menceritakan kepada kami Kahmas dari Abdullah bin Syaqiq katanya; Aku bertanya 
kepada 'Aisyah, lalu ia menyebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits 
semisal. 




1210. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Harun bin Abdullah, 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad katanya; Ibn 
Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Utsman bin Abu Sulaiman, bahwa Abu Salamah 
bin Abdurrahman mengabarinya, bahwa 'Aisyah pernah mengabarinya, bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam tidak meninggal, hingga sekian banyak shalatnya beliau lakukan 
dengan duduk." 




1211. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Hasan Al Halwani, 
keduanya dari Zaid. Hasan berkata; telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Habab telah 
menceritakan kepadaku Adi Dlahak bin Utsman telah menceritakan kepadaku Abdullah bin 
'Urwah dari Ayahnya dari 'Aisyah, katanya; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
telah berusia lanjut dan gemuk, maka kebanyakan shalat yang beliau lakukan sambil duduk." 



<J , \ -U <» r oLili\ {j£- \ {j£- (iii\j« O \j^3 jlS ^p^>, ^{P^. 

\ j\ai " ,U<>1'^:\ a^.oO-w^j c.^ a 'JlAe-Kj 

5 £sjz. jl% \ 

j ^ <j _jJ>-\ 34jj«^ j _jjb\la\\ l^L« 3 ji * ! Cr? J_^ ' 


1212. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya. Pernah aku menyetorkan 
hapalan kepada Malik dari Ibn Syihab dari Saib bin YAzid dari Muththalib bin Abi Wada'ah 
Assahmi dari Hafsah, katanya, belum pernha kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
dalam shalat sunnahnya beliau lakukan dengan duduk, hingga setahun sebelum wafatnya, 
beliau lakukan shalat sunnahnya dengan duduk, beliau baca sebuah surat dan beliau baca 
dengan tartil, hingga melebihi panjang daripada yang pernah beliau baca dengan panjang. 
Dan telah menceritakan kepadaku Abu Tahir dan Harmalah, kata keduanya. Telah 
mengabarkan kepada kami Ibn Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus --Lewat jalur 
periwayatan lain-Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin 
humaid, kata keduanya. Telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq Telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar, kesemuanya dari Azzuhri dengan isnad ini semisalnya hanya keduanya 
katakan, setahun atau dua tahun sebelum kewafatannya. 




1213. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Hasan bin Shalih dari Simak, katanya; telah 
mengabarkan kepadaku Jabir bin Samurah bahwa tidaklah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
wafat hingga kebanyakan shalatnya, beliau lakukan dengan duduk." 


' s 




^ *v 






/ < 
♦> * . * 


ly&jii.. 


1214. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Manshur dari Hilal bin Yasaf dari Abu Yahya dari Abdullah bin 'Amru katanya; 
diceritakan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat 
seseorang yang dilakukanya dengan duduk, memperoleh separoh pahala shalat (dengan 
berdiri)." Abdullah bin 'Amru berkata; Lalu aku menemui beliau, ternyata aku mendapati 
beliau shalat dengan duduk, lalu aku meletakkan tanganku diatas kepalanya, maka beliau 
bersabda: "Apa urusanmu wahai Abdullah bin 'Amru?" Aku menjawab; "Disampaikan 
kepadaku wahai Rasulullah, bahwa engkau bersabda: "Shalat seseorang dengan duduk 
mendapat separoh pahala shalat dengan berdiri, " lalu kenapa engkau shalat dengan 
duduk?" Beliau menjawab: "Benar, namun aku tidak seperti kalian." Telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, 
semuanya dari Muhmamad bin Ja'far dari Syubah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepada kami Ibnul Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan, keduanya dari Manshur dengan sanad ini dan 
dalam periwayatan Syu'bah, dari Abu Yahya Al A'raj. 


Bab: Shalat malam dan jumlah rakaat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam (jJlc-j 


’ j Ala 






A>- 


1215. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku setorkan hapalan 
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah shalat malam sebelas rakaat, beliau akhiri dengan satu rakaat witir. Jika 
beliau selesai, beliau berbaring diatas lambung sebelah kanan hingga datang muadzin, lalu 
beliau melakukan dua rakaat (sunnah) ringan." 


.< ^ \ * I ^ it> » > » . '' ? \ ’ y> ■’W':. y » <•[ ' 





«•I _J-UU 

1216. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada 
kami Ibn Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Ibnu Syihab dari 
'Urwah bin Zubair dari 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat antara habis shalat isya' yang biasa disebut 
'atamah hingga waktu fajar. Beliau melakukan sebelas rakaat, setiap dua rakaat beliau 
salam, dan beliau juga melakukan witir satu rakaat. Jika muadzin shalat fajar telah diam, dan 
fajar telah jelas, sementara muadzin telah menemui beliau, maka beliau melakukan dua kali 
raka'at ringan, kemudian beliau berbaring diatas lambung sebelah kanan hingga datang 
muadzin untuk iqamat." Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dengan sanad 
hadits ini. Harmalah juga membawakan hadits semisalnya, hanya saja ia tidak menyebutkan 
redaksi "Ketika fajar telah jelas, dan muadzin menemui beliau." Dia juga tidak menyebutkan 
"iqamat" dan semuanya sama seperti haditsnya 'Amru. 


\t dilslLU 


1217. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair, (dan diriwayatkan 
dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada 
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Ayahnya dari 'Aisyah dia berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa shalat malam tiga belas rakaat, dengan lima 
rakaat witir, beliau tidak pernah melakukan sambil duduk selain di akhir (hayatnya)." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada 
kami 'Abdah bin Sulaiman, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami 
Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Waki' dan Abu Usamah, semuanya dari Hisyam 
dengan sanad hadits ini." 









1218. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada 
kami Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Irak bin Malik dari 'Urwah, bahwa 'Aisyah 
mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat tiga 
belas rakaat dengan dua rakaat fajar. 


zMS - ^\3 


l <><£ 


1219. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku menyetorkan hapalan 
kepada Malik dari Said bin Abu Said Al Maqbari dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa 
dia pernah bertanya kepada 'Aisyah; "Bagaimanakah shalat (sunnah) Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pada bulan Ramadhan?" Aisyah menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mengerjakan shalat sunnah baik ketika Ramadhan atau diluar ramadhan tak lebih 
dari sebelas rakaat, beliau mengerjakan empat rakaat, kamu tidak usah menanyakan kualitas 
dan panjangnya shalat beliau, setelah itu beliau mengerjakan empat rakaat, kamu tidak usah 
menanyakan kualitas dan panjangnya shalat beliau, kemudian beliau shalat tiga rakaat." 
Aisyah berkata; lalu aku bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah anda tidur sebelum witir? 
Beliau menjawab: "Wahai 'Aisyah, kedua mataku memang tidur, namun hatiku tidak." 





1220. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi telah menceritakan kepada kami Hisyam, dari 
Yahya dari Abu Salamah katanya; "Aku pernah bertanya kepada 'Aisyah tentang shalatnya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aisyah menjawab; "Beliau melakukan shalat tiga belas 
rakaat, beliau shalat delapan rakaat kemudian witir, setelah itu beliau shalat dua rakaat 
dengan duduk. Jika beliau hendak ruku', maka beliau berdiri dahulu lalu ruku', setelah itu 
beliau shalat dua rakaat antara (adzan) dan iqamat shalat subuh." Dan telah menceritakan 



kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad telah 
menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya katanya; "Aku pernah mendengar Abu 
Salamah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Yahya bin Bisyr Al 
Hariri telah menceritakan kepada kami Muawiyah yaitu Ibnu Sallam dari Yahya bin Abu Katsir 
katanya; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bahwa ia bertanya kepada 'Aisyah 
tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits di atas, hanya dalam 
hadisnya disebutkan dengan redaksi "Sembilan rakaat sambil berdiri, termasuk dengan 
witirnya." 




1221. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari Abdullah bin Abu Labid ia mendengar Abu Salamah, katanya; Aku 
pernah menemui 'Aisyah seraya berkata; "Wahai bunda, beritahukanlah kepadaku tentang 
shalat (malam) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!" Dia menjawab; "Beliau biasa 
mengerjakan shalat (malam) baik dibulan Ramadhan atau selainnya sebanyak tiga belas 
rakaat, termasuk dua rakaat fajar." 



1222. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
Ayahku telah menceritakan kepada kami Hanzhalah dari Al Qasim bin Muhammad katanya; 
"Aku pernah mendengar 'Aisyah mengatakan; "Shalat malam Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam adalah sepuluh rakaat, beliau melakukan witir dengan sekali sujud, dan beliau juga 
melakukan dua rakaat fajar, hingga jumlahnya menjadi tiga belas rakaat." 





1223. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada 
kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu lshaq, (dan diriwayatkan dari jalur lain) 
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu 



Khaitsamah dari Abu lshaq katanya; Aku bertanya kepada Al Aswad bin Yazid dari segala 
yang diceritakan oleh 'Aisyah tentang shalat (malam) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 
Dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidur di awal malam, dan beliau 
hidupkan (beliau lakukan aktivitas) di akhir malamnya, jika beliau mempunyai hajat kepada 
isterinya, beliau lakukan hajatnya, kemudian beliau tidur. Jika panggilan (adzan) pertama 
telah diserukan, Aisyah melanjutkan; beliau langsung bergegas." Demi Allah, Aisyah tidak 
menggunakan menyebutkan "Sambil berdiri", setelah itu beliau mengguyurkan air. Demi 
Allah, Aisyah tidak menyebutkan dengan redaksi "Mandi." Dan aku mengetahui apa yang 
kamu inginkan, kalaulah beliau tidak junub, maka beliau berwudlu sebagaimana wudlu 
seseorang untuk shalat, kemudian beliau mengerjakan shalat dua rakaat." 


^3 j]\ 


1224. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib, 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan 
kepada kami 'Ammar bin Zuraiq dari Abu lshaq dari Al Aswad dari 'Aisyah, katanya; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa shalat malam hingga akhir shalat yang beliau 
lakukan adalah witir." 





1225. Telah menceritakan kepadaku Hannad bin As Sarri telah menceritakan kepada kami 
Abu Al Ahwash dari Asy'ats dari Ayahnya dari Masruq katanya; "Aku bertanya kepada 'Aisyah 
tentang amalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aisyah menjawab; "Beliau menyukai 
(amalan) yang dikerjakan secara rutin." Masruq berkata; Aku bertanya; "Tepatnya kapan 
beliau shalat?" Aisyah menjawab; "Jika beliau telah mendengar seorang muadzin 
(menyerukan adzan), maka beliau bergegas berdiri dan shalat." 






1226. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Bisyr dari Mis'ar dari Sa'd dari Abu Salamah dari 'Aisyah dia berkata; "Aku tidak menemukan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika sahur pertama (akhir malam sebelum terbit 
fajar -pent) di rumahku -atau disisiku- selain kutemukan beliau dalam keadaan tidur." 










1227. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Nashr bin Ali dan 
Ibnu Abu Umar. Abu Bakar mengatakan; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
'Uyainah dari Abu Nadir dari Abu Salamah dari 'Aisyah katanya; "Jika Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam selesai shalat dua rakaat fajar, dan aku sudah bangun, maka beliau akan 
mengajakku berbincang-bincang, jika aku belum bangun, maka beliau tidur lagi." Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 
Ziyad bin Sa'd dari Ibn Abu Attab dari Abu Salamah dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam semisalnya. 







dilslLu 




1228. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Al A'masy dari Tamim bin Salamah dari 'Urwah bin Zubair dari 'Aisyah katanya; "Jika 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat malam, dan telah melaksanakan shalat witir, 
maka beliau berseru: "Witirlah wahai 'Aisyah!" 




1229. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Said Al Aili telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Bilal dari Rabi'ah bin Abu 
Abdurrahman dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah shalat malam, sementara 'Aisyah melintang di depannya, jika hendak witir, 
Rasulullah membangunkan 'Aisyah, lantas 'Aisyah melaksanakan shalat witir. 


jjii ■jZkjU' Jw&i-'iLj £ jjv&Ai'o? >4 

\S y / / x jJ* **> / 



>i J\ 

1230. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Ya'fur, namanya adalah Waqid dan gelarnya adalah 
Waqdan, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 
Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 
Muawiyah dari Al A'masy, keduanya dari Muslim dari Masruq dari 'Aisyah katanya; "Setiap 
malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan witirnya, dan witirnya beliau 
lakukan hingga tiba waktu sahur." 




1231. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb, 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abu Husain dari 
Yahya bin Watsab dari Masruq dari 'Aisyah katanya; "Kadang-kadang Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melaksanakan witir di awal malam, pertengahannya dan akhir malam, dan 
witirnya berakhir hingga tiba waktu sahur." 






1232. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Hassan 
Qadli Kirman dari Sa'id bin Masruq dari Abu Dluha dari Masruq dari 'Aisyah katanya; 
"Biasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan witir, dan witirnya berakhir 
hingga akhir malam." 


Bab: Shalat malam; orang yang meninggalkannya karena tidur atau sakit ( 


y 9 \ 9 y 'y y \ x 9 s / . ' * ' 

-aju^u i U*3 (J? , 


^\#dU\i^iLu3is^3is^j^ > i\ c pii\ j j^yi\^\^S\ 

\ii1 \ji 3^ \^d\ ti-^ ^4^ \^d\ <£^iiLS VS ^L^tS 

^4^6^jfel^3ls\^dJlsj^di^^uy\3ls^^dJls r U^yl^ 
•foaJrt \sdSkjk\ 

\j ^UWjf £\j\Lllv'^\ ']&Y^ i.- ) tidf\5 ( p<iSs 

S)kfk 

iJ ^Vc&jX\fedSs3\ii£4 Jj\.^ jJ\$ 

j^ii\ j J j( ^ 

£ l 4 & ,j£lzy£^3&\£jg^4kJ2}\ S*4?f. j^kj 

<^Hus <J3 \ (J^ 4 cji\x*£^J\ j^>3 ^ jt^JJ\4A>- \ j | , *JLa' j 

j\jo y 4^.1s^U J^\3\ ^ J^O li^3 






t » ^ 


> * . 


J6 


1233. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anzi telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 'Adi dari Said dari Qatadah dari Zurarah, 
bahwa Sa'd bin Hisyam bin Amir hendak berangkat berperang fi sabilillah, la lalu tiba di kota 
Madinah dan hendak menjual lahan pilihannya di Madinah untuk ia belikan senjata dan kuda 
perang, supaya dapat memerangi Romawi hingga mati. Seketika ia tiba di Madinah, ia 
menemui beberapa orang Madinah. Rupanya mereka melarang menjual lahan miliknya, 
mereka lalu mengabarinya bahwa pada saat Nabiyullah masih hidup, enam orang berniat 
seperti itu, namun Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam melarangnya, beliau bersabda: 
"Bukankah dalam diriku terdapat teladan yang baik untukmu?" Setelah mereka 
menceritakan hal itu kepada Sa'd, lantas Sa'd kembali merujuk isterinya yang sebelumnya 
telah dicerai, setelah itu ia bertanya kepada Ibnu Abbas tentang witir Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Ibnu Abbas menjawab; "Maukah kuberitahukan kepadamu kepada orang 
yang paling tahu tentang witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Sa'ad bertanya; 
"Siapa? Ibnu Abbas menjawab; " 'Aisyah, datanglah kepadanya, dan bertanyalah, setelah itu 
datanglah kekadaku, dan beritahukanlah jawabannya kepadaku." Maka aku berangkat 
menemuinya, dan kudatangi Hakim bin Aflah, dan kuminta dia untuk menemui 'Aisyah. 
rupanya dia menjawab; "Saya bukan orang yang dekat dengan Aisyah, sebab aku pernah 
melarang beliau Aisyah untuk berkomentar terhadap sesuatu mengenai dua kubu kaum 
muslimin yang bertikai. Ternyata Aisyah enggan, dan terus berkomentar tentang dua kubu 
tersebut." Sa'ad berkata; "Aku pun bersumpah atasnya, hingga Hakim bersedia untuk 
menemuinya. Kami terus berangkat menuju Aisyah, kami meminta ijin dan Aisyah memberi 
ijin kepada kami, akhirnya kami menemui beliau. 'Aisyah bertanya; "Apa benar ini Hakim?" 
Rupanya Aisyah mengenalnya. Hakim menjawab; "Benar." Aisytah bertanya; "Lalu siapa yang 
bersamamu?" Hakim menjawab; "Dia adalah Sa'd bin Hisyam." Aisyah bertanya lagi; "Hisyam 
siapa?." Hakim menjawab; "Hisyam bin 'Amir." Akhirnya 'Aisyah tahu dan bersikap simpati 
terhadapnya sembari berujar; "Baiklah, kalau begitu." -Qatadah berkata; Hisyam bin Amir 
gugur ketika perang Uhud- lantas aku (Saad) bertanya; "Wahai Ummul mukminin. 



beritahukanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!.' 'Aisyah 
menjawab; "Bukankah engkau telah membaca Alquran?" Aku menjawab; "Benar, " Aisyah 
berkata; "Akhlak Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah Al Quran." Sa'd berkata; 
"Mendengar itu, aku hendak berdiri dan tidak akan bertanya lagi tentang sesuatu kepada 
seseorang hingga aku meninggal, kemudian muncul dibenakku, lalu aku bertanya; 
"Beritahukanlah kepadaku tentang shalat malamnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" 
'Aisyah balik bertanya; "Bukankah engkau pernah membaca surat Al Muzammil? Aku 
menjawab; "Benar" Kata Aisyah; "Allah Azza wa Jalla pernah mewajibkan qiyamu llail (shalat 
malam) di awal surat ini turun, sehingga Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para 
sahabatnya mendirikannya selama setahun, dan Allah menahan penutupnya di langit selama 
dua belas bulan hingga Allah turunkan akhir surat ini sebagai bentuk keringanan, sehingga 
shalat malam menjadi sunnah setelah diwajibkan. Kata Sa'ad; "Wahai Ummul mukminin, 
beritahukanlah kepadaku tentang witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Jawabnya; 
"Kami dulu sering mempersiapkan siwaknya dan bersucinya, setelah itu Allah 
membangunkannya sekehendaknya untuk bangun malam. Beliau lalu bersiwak dan 
berwudhu' dan shalat sembilan rakaat. Beliau tidak duduk dalam kesembilan rakaat itu 
selain pada rakaat kedelapan, beliau menyebut nama Allah, memuji-Nya dan berdoa kepada- 
Nya, kemudian beliau bangkit dan tidak mengucapkan salam. Setelah itu beliau berdiri dan 
shalat untuk rakaat ke sembilannya. Kemudian beliau berdzikir kepada Allah, memuji-Nya 
dan berdoa kepada-Nya, lalu beliau mengucapkan salam dengan nyaring agar kami 
mendengarnya. Setelah itu beliau shalat dua rakaat setelah salam sambil duduk, itulah 
sebelas rakaat wahai anakku. Ketika Nabiyullah berusia lanjut dan beliau telah merasa 
kegemukan, beliau berwitir dengan tujuh rakaat, dan beliau lakukan dalam dua rakaatnya 
sebagaimana yang beliau lakukan pada yang pertama, maka itu berarti sembilan wahai 
anakku. Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat, maka beliau suka 
dikerjakan secara terus menerus (kontinyu). Jika beliau ketiduran atau sedang sakit sehingga 
tidak dapat melakukannya di malam hari, maka beliau shalat di waktu siangnya sebanyak 
dua belas rakaat, seingatku Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah membaca 
satu mushaf (keseluruhan Alquran) dalam satu malam, tidak pula shalat malam hingga 
subuh, tidak pula pula puasa sebulan penuh selain bulan Ramadhan." Kata Sa'ad; "Setelah 
itu aku berangkat menemui Ibnu Abbas, aku lalu menceritakan kepadanya tentang haditsnya 
tersebut, Ibnu Abbas lalu berkata; "Aisyah benar." Kalaulah aku mendekatinya atau 
menemuinya, tentu aku menemuinya hingga berhadapan satu sama lain untuk 
menyampaikan hadits tersebut. Sa'ad melanjutkan; Aku berkata; "Sekiranya aku tahu bahwa 
engkau tidak menemuinya, tentu tidak aku ceritakan kepadamu hadits tersebut." Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsannana telah menceritakan kepada kami 
Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Qatadah dari Zurarah bin Abu 
Aufa dari Sa'id bin Hisyam, bahwa ia pernah mencerai isterinya, kemudian ia berangkat ke 
Madinah untuk menjual lahan pilihannya, lantas ia menyebutkan hadits yang serupa. Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Said bin Abu Arubah telah 
menceritakan kepada kami Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Sa'd bin Hisyam bahwa ia 
mengatakan; aku pergi menemui Abdullah bin Abbas dan bertanya kepadanya tentang 
shalat witir, lalu ia menyebutkan hadis beserta kisahnya, dan dalam haditsnya, dia 
menyebutkan; Aisyah bertanya; 'Hisyam siapa?" Aku menjawab; "Ibnu 'Amir." Kata 'Aisyah; 
"Dia adalah sebaik-baik orang." Amir gugur dalam perang Uhud. Dan telah menceritakan 
kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' keduanya dari Abdurrazaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Qatadah dari Zurarah bin Aufa, bahwa Sa'd bin 



Hisyam adalah tetangganya, lantas Sa'd mengabarkan kepadanya bahwa ia telah mencerai 
isterinya dan ia kisahkan hadis semakna hadis Sa'id, dalam redaksinya disebutkan; Aisyah 
berkata; "Hisyam siapa?" Sa'd menjawab; "Hisyam bin Amir. Aisyah menjawab; "Dia adalah 
sebaik-baik orang, ia gugur ketika berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pada perang Uhud." Dan dalam hadits tersebut disebutkan; "Maka Hakim bin Aflah berujar; 
"Kalaulah aku tahu bahwa engkau tidak menemuinya, tentu aku tidak menceritakan hadits 
ini kepadamu." 


^ *•> /S'' j, / 





1234. Telah menceritakan kepada kami Said bin Manshur dan Qutaibah bin Said, semuanya 
dari Abu 'Awanah, Said mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari 
Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Sa'd bin Hisyam dari 'Aisyah, bahwa apabila Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam ketinggalan shalat malam karena sakit atau lainnya, maka beliau 
melaksanakan shalat pada siangnya sebanyak dua belas rakaat." 





1235. Dan telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada 
kami Isa yaitu Ibnu Yunus, dari Syu'bah dari Qatadah dari Zurarah dari Sa'd bin Hisyam Al 
Anshari dari 'Aisyah katanya; "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan suatu 
aktivitas, maka beliau berusaha melanggengkannya (menjadikan abadi, rutin), jika beliau 
ketiduran malam hari atau sakit, maka beliau melaksanakan shalat dua belas raka'at di siang 
harinya." 'Aisyah melanjutkan; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam shalat malam hingga pagi hari, dan beliau juga tidak pernah berpuasa sebulan 
penuh secara turut berturut selain bulan Ramadhan." 




1236. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Wahb, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Abu 



Thahir dan Harmalah, keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab dari 
Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dari Sa'ib bin Yazid dan 'Ubaidullah bin Abdillah, keduanya 
mengebarkan kepadanya, dari Abdurrahman bin Abdul Qari', katanya; aku mendengar Umar 
bin Khattab mengatakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang 
ketiduran dari hizib (bacaan alquran) atau sesuatu daripadanya, lantas ia membacanya 
ketika diantara shalat fajar (subuh) dan shalat zhuhur, maka akan dicatat baginya 
sebagaimana ia membacanya ketika malam hari." 


Bab: Shalat Awwabin (dluha) saat pasir mulai terasa panas (y** 




1237. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ismail yaitu Ibnu 'Ulayyah dari Ayyub dari Al Qasim 
Asy Syaibani bahwa Zaid bin Arqam pernah melihat suatu kaum yang tengah mengerjakan 
shalat dluha, lalu dia berkata; "Tidakkah mereka tahu bahwa shalat diluar waktu ini lebih 
utama? sebab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat awwabin (orang yang 
bertaubat) dikerjakan ketika anak unta mulai beranjak karena kepanasan." 




1238. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id dari Hisyam bin Abu Abdullah katanya; telah menceritakan kepada kami Al 
Qasim Asy Syaibani dari Zaid bin Arqam katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah berangkat menemui penduduk Quba' ketika mereka tengah mengerjakan shalat, lalu 
beliau bersabda: "Shalat awwabin (orang yang bertaubat) dikerjakan ketika anak unta mulai 
beranjak karena kepanasan." 


Bab: Shalat malam dua rakaat-dua rakaat, dan shalat witir satu rakaat diakhir malam 

0 *^ j y 





1239. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku menyetorkan 
hapalan kepada Malik dari Nafi 1 dan Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar, bahwa seorang laki- 
laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang shalat malam, maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam dua-dua, jika salah seorang 
diantara kalian khawatir tibanya waktu shalat subuh, maka shalat witirlah satu raka'at." 





^ W* 










1240. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan 
Zuhair bin Harb kata Zuhair; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Zuhri 
dari Salim dari Ayahnya ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, (dan 
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad dan 
lafadz miliknya, telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami 
'Amru dari Thawus dari Ibnu Umar, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan 
kepada kami Az Zuhri dari Salim dari Ayahnya bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam tentang shalat malam, beliau menjawab: "Dua-dua, jika engkau 
khawatir tiba waktu shalat subuh, maka witirlah satu rakaat." 













1241. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Wahab telah mengabarkan kepadaku 'Amru bahwa Ibnu Syihab, telah 
menceritakannya kepadanya, bahwa Salim bin Abdullah bin Umar dan Humaid bin 
Abdurrahman bin 'Auf, keduanya menceritakan kepadanya dari Abdullah bin Umar bin 
Khattab, dia mengatakan; "Seorang laki-laki berdiri dan berkata; "Wahai Rasulullah, 



Bagaimanakah tata cara shalat malam?" Beliau menjawab: "Shalat malam dua-dua, jika 
kamu khawatir tiba awaktu subuh, maka witirlah sekali (satu raka'at)." 


^ j£.y jj j$ 


1242. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zarani telah menceritakan kepada 
kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dan Budail dari Abdullah bin Syaqiq 
dari Abdullah bin Umar, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, ketika itu aku berada diantara beliau dan penanya; "Wahai Rasulullah, 
bagaimanakah tata cara shalat malam?" Beliau menjawab: "Dua-dua, jika kamu khawatir tiba 
waktu shalat subuh, maka (witirlah) satu rakaat, dan jadikanlah akhir shalatmu witir." Tidak 
beberapa lama, seorang laki-laki yang telah mengakhiri masa berkabungnya bertanya 
kepada beliau, ketika itu aku masih disisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku tidak 
tahu, apakah yang bertanya laki-laki tadi ataukah laki-laki lain, dia bertanya kepada beliau 
seperti sebelumnya." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kamil telah menceritakan 
kepadaku Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dan Budail dan 'Imran bin Hudair 
dari Abdullah bin Syaqiq dari Ibnu Umar, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al Ghubari dan telah menceritakan 
kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dan Zubair bin Khirrit dari 
Abdullah bin Syaqiq dari Ibnu Umar katanya; "Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam..." lantas keduanya menyebutkan hadits semisalnya, dan dalam 
hadis keduanya tak ada kalimat "Kemudian seorang laki-laki yang telah mengakhiri masa 
berkabungnya bertanya kepada beliau." 


a1)l£-43j\ \ Uo A>- 



1243. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Suraij bin Yunus dan Abu 
Kuraib semuanya dari Ibnu Abu Za'idah telah mengabarkan kepadaku Ashim Al Ahwal dari 



Abdullah bin Syaqiq dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; 
"Dahuluilah subuh kalian dengan (shalat) witr." 




1244. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada 
kami Laits, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibn Rumh telah 
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' bahwa Ibnu Umar berkata; "Barangsiapa 
mengerjakan shalat malam, hendaknya ia menjadikan akhir shalatnya witir, sebab Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh yang demikian." 


> » ✓ > 





1245. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami 
Ibn Numair telah menceritakan kepada kami ayahku, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Yahya, semuanya dari 'Ubaidullah, dari Nafi' dari Ibnu Umar dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jadikanlah akhir shalat malam kalian 
dengan witir." 


> .1 i ' „ 


1246. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada 
kami Hajjaj bin Muhammad katanya; Ibn Juraij mengatakan; telah mengabarkan kepadaku 
Nafi' bahwa Ibnu Umar mengatakan; "Barangsiapa shalat malam, hendaknya ia menjadikan 
akhir shalatnya adalah witir sebelum (tiba waktu) subuh, demikianlah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam memerintahkan para sahabat." 




1247. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh telah menceritakan kepada kami 
Abdul Warits dari Abu Tayyah katanya; telah menceritakan kepadaku Abu Mijlaz dari Ibnu 



Umar katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Witir adalah satu rakaat 
yang dilakukan di akhir malam." 





Ij* j j \ j^> jj-c- O -X»4 'J* \ 3^ d >, ' C!*' 



1248. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, 
kata Ibnul Mutsanna; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Abu Mijlaz katanya; Aku mendengar 
Ibnu Umar menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Witir 
adalah satu rakaat yang dilakukan di akhir malam." 









1249. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Abdusshamad telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami 
Qatadah dari Abu Mijlaz katanya; aku bertanya kepada Ibnu Abbas tentang witir, dia 
menjawab; Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Satu 
rakaat dari akhir (shalat) malam. "dan saya bertanya kepada Ibnu Umar maka beliau 
menjawab; Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Satu 
rakaat dari akhir (shalat) malam." 


Si-jZ'au 

•* ^ ^ ^ 


^ ^ \ (JJLj ^ \ -V^c- 


1250. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Harun bin Abdullah, keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al Walid bin Katsir katanya; telah 
menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Umar, bahwa Ibnu Umar menceritakan 
kepada mereka, bahwa seorang laki-laki menyeru Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
ketika beliau berada di dalam masjid; "Wahai Rasulullah, bagaimana aku melakukan witir di 
shalat malam?" Beliau menjawab: "Barangsiapa shalat (malam), maka shalatlah dua raka'at- 
dua raka'at, jika ia khawatir akan tiba (waktu shalat) subuh, hendaklah ia bersujud sekali 
sujud (satu raka'at), yang berarti sujudnya (raka'atnya) sebagai witir shalat yang telah ia 



lakukan." Abu Kuraib menyatakan 'Ubaidullah bin Abdullah dan tidak menyandangkan lafadz 
Ibnu Umar. 


JJ» j1s\IiI\s^U J4sciui^5]\cj1j1dis 


» :t» ; VIk^V ,*<•'> \':-'\' *sf|s l iC > ’l-' ?;. > i\ > *\K* V -M'' 

y y ■? j ^ / ^ 

^>-T ^ ^ js\ jj4i^ ^\dib3ls 


1251. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu Kamil keduanya berkata, 
telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Anas bin Sirin ia berkata; Saya 
bertanya kepada Ibnu Umar, "Bagaimana menurutmu tentang shalat sunnah sebelum shalat 
Ghadat (Shubuh), apakah saya memanjangkan bacaannya?" Ibnu Umar menjawab, "Biasanya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat malam dua raka'at dua raka'at dan witir satu 
raka'at." Anas bin Sirin berkata; Saya berkata, "Bukan ini yang saya tanyakan padamu." Ibnu 
Umar berkata, "Kamu ini benar-bernar seorang yang besar tubuhnya, apakah kamu 
meninggalkanku membacakan hadits bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
shalat malam dua raka'at dua raka'at dan shalat witir satu raka'at. Kemudian beliau shalat 
dua raka'at sebelum shalat Ghadat (Shubuh), dan sepertinya adzan telah berdengung di 
kedua telinganya." Khalaf berkata; "Bagaimana pendapat Anda mengenai dua raka'at 
sebelum Shubuh?" ia tidak menyebutkan kata Shalat. Dan Telah menceritakan kepada kami 
Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Anas bin Sirin ia 
berkata; Saya bertanya kepada Ibnu Umar hadits yang semisal. Dan ia menambahkan; "Dan 
beliau shalat witir satu raka'at di akhir malam." Dan di dalamnya juga terdapat ungkapan; 
"Bah. .bah.., kamu ini benar-benar seorang yang besar tubuhnya." 


x j 



.u 4 


1252. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya 
mendengar Uqbah bin Huraits ia berkata, saya mendengar Ibnu Umar menceritakan 
bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam itu dua raka'at 
dua raka'at. Jika kamu telah merasa bahwa waktu Shubuh akan segera masuk, maka shalat 



witirlah dengan satu raka'at." Kemudian ditanyakanlah kepada Ibnu Umar, "Apa artinya dua- 
dua?" Ibnu Umar menjawab, "Yaitu, kamu mengucapkan salam setiap dua raka'at." 




Alc- 





' J 5 ' ti, ' b*' * J’. ' 


1253. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdul A'la bin Abdul A'la dari Ma'mar dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu 
Nadlrah dari Abu Sa'id bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat witirlah 
kalian sebelum masuk waktu Shubuh." 










1254. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepadaku 
Ubaidullah dari Syaiban dari Yahya ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Nadlrah Al 
'Awaqi bahwa Abu Sa'id telah mengabarkan kepada mereka, bahwa mereka bertanya 
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai shalat witir, maka beliau bersabda: 
"Shalat witirlah kalian sebelum Shubuh." 


Bab: Barangsiapa khawatir tidak bangun di akhir malam hendaklah shalat witir di awal 
malam (a) jl 


\ ^ 9 x y I x • } \-9 y , y 9 vtl 9 ' ** x ^ } t ^ @ Z y 1 'f.*. \ y ** y f \ t> f ^ y } 1 1 'T.*. y 


1255. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Hafsh dan Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang khawatir tidak bisa 
bangun di akhir malam, hendaklah ia melakukan witir di awal malam. Dan siapa yang 
berharap mampu bangun di akhir malam, hendaklah ia witir di akhir malam, karena shalat di 
akhir malam disaksikan (oleh para malaikat) dan hal itu adalah lebih afdlal (utama)." Abu 
Mu'awiyah berkata; "Mahdlurah (dihadiri oleh para malaikat)." 








1256. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin A'yan Telah menceritakan kepada kami Ma'qil ia adalah Ibnu Ubaidullah, 
dari Abu Zubair dari Jabir ia berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Siapa di antara kalian yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah 
ia witir dan baru kemudian tidur. Dan siapa yang yakin akan terbangun di akhir malam, 
hendaklah ia witir di akhir malam, karena bacaan di akhir malam dihadiri (oleh para 
Malaikat) dan hal itu adalah lebih utama." 


Bab: Shalat yang utama adalah yang lama berdirinya (d> J 




1257. Telah menceritakan kepada kami Abdu Humaid telah mengabarkan kepada kami Abu 
'Ashim telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair 
dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat yang paling 
Afdlal (utama) adalah shalat yang lama berdirinya." 


Ji J' Jj 


1258. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami 
Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
ditanya, "Shalat (malam) yang bagaimanakah yang paling utama?" beliau menjawab: "(Yaitu 
shalat malam) yang paling lama berdirinya." Abu Bakr berkata. Telah menceritakan kepada 
kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy. 


Bab: Di waktu malam ada satu waktu yang doa sangat mustajab 




'X\s 




1259. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir ia berkata; Saya mendengar Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat. 



tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu ia memohon kebaikan kepada Allah 'azza 
wajalla baik kebaikan dunia maupun akhirat, kecuali Allah memperkenankannya. Demikian 
itu terjadi pada setiap malam." 


'i > , S t’ •" (•; *' »> ' <> 

JO' Cj^ -At y' d>' ^ ^ ^o.X>- j 


1260. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Zubair dari Jabir 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di antara waktu 
malam itu terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim menemui saat itu dan memohon 
kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan memperkenankannya." 


Bab: Anjuran doa dan dzikir di akhir malam serta pengijabahan di dalamnya J\J\ 


kLl\i £ ji jo i^a i Jsd y>^\ J^li\ A11A\ 



1261. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Abdullah Al Agharr dan dari Abu Salamah bin 
Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Rabb Tabaraka wa Ta'la turun ke langit dunia pada setiap malam, yakni saat sepertiga 
malam terakhir seraya berfirman, 'Siapa yang berdo'a kepadaku niscaya akan Aku kabulkan 
dan siapa yang meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan siapa yang memohon 
ampun kepadaku, niscaya akan Aku ampuni.'" 


S i \ \$ ^ \S iip \ €\ 

<j\ 


1262. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub ia dalah Ibnu Abdurrahman Al Qariy, dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari 
Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah turun ke 
langit dunia pada setiap malamnya, yaitu saat sepertiga malam terakhir seraya berfirman. 



'Aku adalah Raja, Aku adalah Raja, Siapa yang berdo'a padaKu niscaya akan Aku kabulkan 
dan siapa yang meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan siapa yang meminta ampun 
kepadaku, niscaya akan Aku ampuni.' keadaan itu berlangsung hingga tiba waktu." 





1263. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Abui Mughirah telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah menceritakan kepada kami 
Yahya telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika pertengahan malam atau 
sepertiga malam telah berlalu, Allah Tabaraka wa Ta'ala turun ke langit dunia dan berfirman, 
'Adakah orang yang meminta hingga diberi, adakah orang yang berdo'a hingga dikabulkan, 
dan adakah orang yang memohon ampun hingga dosanya diampuni.' Demikian itu terjadi 
hingga waktu Shubuh datang." 




1264. Telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepada kami 
Muhadlir Abui Muwarri' Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Sa'id ia berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Ibnu Marjanah ia berkata, saya mendengar Abu Hurairah berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah turun ke langit dunia pada 
pertengahan atau sepertiga malam terakhir seraya berfirman, 'Siapa yang memohon 
kepadaku, niscya akan Aku perkenankan permohonannya, atau siapa yang meminta padaKu, 
niscaya akan Aku beri.' Kemudian Dia berfirman, 'Siapakah yang dapat berbuat ketaatan 
tanpa kefakiran atau kezhaliman? "' Muslim berkata; Ibnu Marjanah adalah Sa'id bin 
Abdullah, dan Marjanah adalah ibunya. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al 
Aili Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb ia berkata, telah mengabarkan kepadaku 
Sulaiman bin Bilal dari Sa'd bin Sa'id dengan sanad-sanad ini. Dan ia menambahkan, 
"Kemudian (Allah) Tabaraka wa Ta'ala membentangkan kedua tanganNya seraya berfirman, 
'Siapakah yang berbuat ketaatan tanpa kefakiran atau kezhaliman? "' 



vHi-r.C 5 ; " •»-' > *-\ ^ i-r^V *'jis l ’l " ?< > t\> ■>*'*■'> \'X'\' > * •« ^ <>✓ ?.^ 

loA>- ^jU>^AAXALoA>- ^wLaji^ Aa^l4qujJ>»^ ^£>tJLo 


1265. Telah menceritakan kepada kami Utsman dan Abu Bakr keduanya adalah anak dari 
Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali sedangkan lafazhnya dari Ibnu Abu Syaibah, 
lshaq berkata, telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain- berkata. 
Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu lshaq dari Al Agharr Abu 
Muslim ia meriwayatkannya dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah keduanya berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah menunda hingga sepertiga 
malam pertama berlalu. Dia pun turun ke langit dunia dan berfirman, 'Adalah orang yang 
meminta ampun? Adakah orang yang bertaubat? Adakah orang yang meminta? Adakah 
orang yang memohon? ' hingga fajar terbit." Dan Telah menceritakannya kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq 
dengan sanad-sanad ini, hanya saja hadits Manshur lebih lengkap dan banyak. 


Bab: Anjuran untuk shalat tarawih -A^) 




1266 . Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menunaikan shalat pada 
malam bulan Ramadlan (shalat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala 
dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni." 


s \$ y* J\ >5^ 



1267. Telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari 
Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan motivasi untuk 
mengerjakan (shalat pada malam) Ramadlan dengan tidak mewajibkannya. Beliau bersabda: 
"Barangsiapa yang menunaikan (shalat pada malam) Ramadlan dengan penuh keimanan dan 
mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni." 
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat, sementara perkara itu tetap seperti 
itu. Demikian pula pada kekhilafahan Abu Bakar hingga permulaan kekhilafahan Umar. 




1268. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku dari Yahya bin Abu Katsir ia 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu 
Hurairah telah menceritakan kepada mereka, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadlan dengan penuh keimanan dan 
mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Dan siapa 
yang menegakkan (shalat pada malam) Lailatul Qadr dengan keimanan dan mengharap 
(pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." 




1269. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Syababah telah menceritakan kepadaku Warqa' dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang 
menegakkan (shalat dengan mengharap) malam Lailatul Qadr, lalu ia mendapatinya, - 
menurutku ia mengatakan- dengan penuh keimanan dan pengharapan (akan pahala dari 
Allah), maka ia akan diampuni." 


/ ^ ^ / 

{ J * <^4 'j AS 


1270. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah bahwasanya; Pada suatu malam (di 



bulan Ramadlan), Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di Masjid, lalu diikuti oleh 
beberapa orang sahabat. Kemudian (pada malam kedua) beliau shalat lagi, dan ternyata 
diikuti oleh banyak orang. Dan pada malam ketiga atau keempat mereka berkumpul, namun 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak keluar shalat bersama mereka. Maka setelah 
pagi, beliau bersabda: "Sesungguhnya aku tahu apa yang kalian lakukan semalam. Tiada 
sesuatu pun yang menghalangiku untuk keluar dan shalat bersama kalian, hanya saja aku 
khawatir (shalat tarawih itu) akan diwajibkan atas kalian." 




1271. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab ia 
berkata, telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair bahwa Aisyah telah mengabarkan 
kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah keluar di tengah malam lalu 
beliau shalat di Masjid dan diikuti oleh beberapa orang, akhirnya mereka saling 
menceritakan tentang hal tersebut sehingga orang yang shalat bersama beliau semakin 
banyak. Pada malam ke dua, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menunaikan 
shalat dan orang-orang pun shalat bersama beliau, kemudian mereka pun menyebut-nyebut 
kejadian itu sehingga pada malam ketiga jama'ah masjid semakin banyak dan mereka pun 
shalat bersama beliau. Pada malam ke empat masjid penuh sesak dan tidak dapat 
menampung jama'ahnya, tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak keluar hingga 
beliau menunaikan shalat Fajar. Usai menunaikan shalat Fajar, beliau menghadap jama'ah, 
membaca syahadat kemudian bersabda: "Amma ba'd, sesungguhnya tidak ada kekhawatiran 
yang menimpaku terkait dengan keadaan kalian semalam, akan tetapi saya hanya khawatir 
(shalat malam itu) akan diwajibkan atas kalian, sehingga kalian tidak sanggup 
melaksanakannya." 


31 



£\\4i^ju ,^ jif .^^\ 

UL^Lt^a^tg-L^ajol 6*° j 5 a ^.:.‘~^'^^ > ' A -*^\^ia3 


1272. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah menceritakan 
kepada kami Al Walid bin Muslim Telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah 
menceritakan kepadaku Abdah dari Zirr ia berkata, saya mendengar Ubay bin Ka'ab berkata, 
dan telah dikatakan kepadanya bahwa Abdullah bin Mas'ud berkata, "Siapa yang melakukan 
shalat malam sepanjang tahun, niscaya ia akan menemui malam Lailatul Qadr." Ubay 
berkata, "Demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah, sesungguhnya 
malam itu terdapat dalam bulan Ramadlan. Dan demi Allah, sesungguhnya aku tahu malam 
apakah itu. Lailatul Qadr itu adalah malam, dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memerintahkan kami untuk menegakkan shalat di dalamnya, malam itu adalah malam yang 
cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah, 
pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot." 




'V ^ 

\i* ^\J\\ 


ftjJo 


1273. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya 
mendengar Abdah bin Abu Lubabah menceritakan dari Zirr bin Hubaisy dari Ubay bin Ka'ab 
ia berkata; Ubay berkata mengenai Lailatul Qadr, "Demi Allah, saya benar-benar 
mengetahuinya. Sejauh ilmu yang saya ketahui, lailatul Qadar adalah malam yang Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah memerintahkan kami untuk menegakkan (shalat di 
dalamnya), tepatnya adalah malam ke dua puluh tujuh." Syu'bah hanya ragu terkait dengan 
kalimat ini, "la adalah malam yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
memerintahkan kami." la berkata, dan telah menceritakannya kepadaku darinya. Dan telah 
menceritakan kepadaku Ubaidu Ilah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, hadits semisalnya. Namun ia 
tidak menyebutkan; "Syu'bah hanya ragu terkait." dan selanjutnya. 


Bab: Doa dalam shalat malam (^LSj 



<i£$6 £l\%*\ J'd£:j£dJ*S^fif$j3j^^j^ jSjl&jSl 

ii\ J ^ J s*^L^ c£J. Vi^ OH^ ^ J\stS ^_x^ l^-ts ^ ViS 

i^-f i ^ i ^ * * *\ '\* * . \ ''i* ' '\* * . s* ' s\* * »< • ✓ 

’ j j- 1 ^'- 4 ’ J ’ j j- 1 csi^ 0 J ’ J >» ^J 9 J ’ J j-> <£ j '-"?.<> c ' J ’ J j-> dr^J ’ J >* <_£^ <3 J 

< ^ . ' u ', „ * '.. y 


1274. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Hasyim bin Hayyan Al 'Abdi telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman yakni Ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari Salamah bin Kuhail dari Kuraib dari Ibnu Abbas ia berkata; Saya menginap 
semalam di tempat bibiku Maimunah. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bangun 
malam dan buang hajat. Setelah itu, beliau membasuh wajahnya, kedua tangannya lalu tidur 
kembali. Kemudian beliau bangun lagi dan langsung mendatangi qirbah (tempat air), lalu 
beliau membuka tutupnya. Beliau berwudlu dengan sempurna, tanpa menggunakan banyak 
air namun mencukupi. Sesudah itu, beliau shalat. Lantas aku bangun dan membentangkan 
badanku, karena aku tidak ingin beliau tahu bahwa aku memperhatikannya. Kemudian aku 
mengambil air wudlu lalu berdiri di sebelah kiri beliau sambil mengikutinya shalat. Namun, 
beliau mengambil tanganku dan memindahkanku ke sebelah kanannya. Malam itu, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat tiga belas raka'at. Kemudian beliau berbaring, 
lalu tertidur sampai beliau mendengkur. Dan memang, bila beliau tidur, beliau mendengkur. 
Kemudina Bilal datang dan mengumandangkan adzan untuk shalat. Maka beliau pun bangun 
dan langsung shalat tanpa berwudlu lagi. Dan di dalam lantunan do'anya beliau membaca: 
"ALLAHUMMAJ 'AL FII QALBII NUURAN WA FII BASHARII NUURAN WA FII SAM'I NUURAN WA 
'AN YAMIINII NUURAN WA 'AN YASAARII NUURAN WA FAUQII NUURAN WA TAHTII NUURAN 
WA AMAAMII NUURAN WA KHALFII NUURAN, WA 'AZHZHIM Lll NUURAN (Ya Allah berilah 
cahaya dalam hatiku, dalam penglihatanku, dalam pendengaranku, di kanan dan kiriku, di 
atas dan di bawahku, di hadapan dan di belakangku, dan bersarkanlah cahaya itu bagiku)." 
Kuraib berkata; Beliau menyebutkan dalam doanya tujuh kalimat (tapi saya lupa), lalu saya 
menjumpai sebagian dari anak Al Abbas, kemudian ia menceritakan kepadaku dengan hadits 
itu. Dan ia pun menyebutkan tulangku, dagingku, darahku, rambutku, kulitku, dan ia juga 
menyebutkan dua kebiasaan yang terpuji. 



pL, J\jb£ jcJ^l^li3ls^^J^jiI\f3^ 

Uj^iaLi •> j\ f ls^s\ >L^jT SJ jij\1 

j^\ J U jLc^c^^l^y 3ls 

#SLis^uuI\ fei ^y .J*$\Q\&£jl i j^^s\jjaiiiV' 


1275. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata: Aku telah membacakan 
kepada Malik dari Makhramah bin Sulaiman dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, bahwa Ibnu 
Abbas telah mengabarkan kepadanya bahwasanya; Pada suatu malam dia tidur di rumah 
bibinya, Maimunah, Ummul Mukminin. Dia tidur melintang kasur, sedangkan Rasulullah 
shallallahu ’alaihi wasallam dan isterinya memanjang kasur. Beliau tidur hingga lebih kurang 
sampai pertengan malam. Setelah itu, beliau bangun sambil menyapu kantuk dari mukanya. 
Kemudian beliau membaca sepuluh ayat penghabisan dari surat Ali Imran. Sesudah itu, 
beliau pergi ke tempat air, lalu beliau berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya, dan 
sesudah itu beliau shalat. Ibnu Abbas berkata, "Aku pun bangun kemudian melakukan 
sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ’alaihi wasallam. Kemudian aku berdiri di 
samping kiri beliau. Tetapi beliau memegang kepalaku dengan tangannya dan 
memindahkanku ke sebelah kanannya. Mula-mula beliau shalat dua raka'at, kemudian dua 
raka'at, kemudian dua raka'at, kemudian dua raka'at, kemudian dua raka'at, kemudian dua 
raka'at dan kemudian witir satu raka'at. Sesudah itu, beliau berbaring hingga terdengar 
muadzin mengumandangkan adzan Shubuh. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun, 
lalu shalat ringkas dua raka'at, sesudah itu beliau pergi ke (masjid) untuk mengerjakan shalat 
Shubuh." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Salamah Al Muradi telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari lyadl bin Abdullah Al Fihri dari 
Makhramah bin Sulaiman dengan isnad ini. dan ia menambahkan; "Kemudian beliau pergi ke 
tempat air, bersiwak dan berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya. Dan beliau tidaklah 
menggunakan air kecuali hanya sedikit. Sesudah itu, beliau menggerakkanku, hingga aku pun 
bangun." Semua hadits (tentang ini) menyerupai haditsnya Malik. 



_J^J \^_£^4^J^\<^lljlAJjyX-^jLliij4ljL£-4jM 3 ^ J J^Jl^JAILc- 

pj j <^»9 £^y>i90ijiJ\ »blp qaj \ i\ 5^ j ^flj {j?*~ J J^>4^ J y^ j fl^r 

iuLjL^ j *i£3isU_# 


1276. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Wahb Telah menceritakan kepada kami Amru dari Abdu Rabbih bin Sa'id dari 
Makhramah bin Sulaiman dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata; 
"Saya pernah menginap di rumah Maimunah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
sementara pada malam itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bermalam di rumahnya. 
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu lalu berdiri dan shalat. Maka saya 
pun berdiri (shalat) di samping kirinya, lalu beliau memegangku dan meletakkanku di 
sebelah kanannya. Pada malam itu, beliau shalat sebanyak tiga belas raka'at. Sesudah itu, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidur hingga beliau mendengkur. Memang, jika tidur 
beliau mendengkur. Kemudian seorang muadzin pun mendatangi beliau (untuk 
mengumandangkan adzan), hingga beliau keluar dan menunaikan shalat dengan tidak 
berwudlu lagi." Amru berkata; Saya menceritakannya kepada Bukair bin Al Asyaj, ia berkata, 
telah menceritakan kepadaku Kuraib dengan hadits itu. 




1277. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak dari Makhramah 
bin Sulaiman dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas ia berkata; "Pada suatu malam 
saya nginap di rumah bibiku Maimunah binti Al Harits. Saya berkata kepadanya, 'Jika 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun (malam), maka bangunkanlah aku.' Kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun (menunaikan shalat malam), dan aku pun ikut 
bangun dan shalat di sisi kirinya. Namun beliau memegang tanganku dan memindahkanku ke 
sebelah kanannya. Jika kantuk menyerangku, beliau memegang cuping telingaku, (pada 
malam itu) beliau shalat sebanyak sebelas raka'at. Sesudah itu beliau berbaring hingga saya 
mendengar hembusan nafasnya saat beliau tidur. Ketika waktu Fajar tiba, beliau 
mengerjakan shalat dua raka'at ringan. 





1278. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar dan Muhammad bin Hatim dari Ibnu 
Uyainah -dalam jalur lain Ibnu Abu Umar- berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan 
dari Amru bin Dinar dari Kuraib Maula bin Abbas, dari Ibnu Abbas bahwa ia pernah 
bermalam di tempat bibinya, Maimunah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bangun malam lalu berwudlu dengan wudlu yang ringan dari geriba yang tergantung -lalu ia 
mensifati wudlu Nabi- beliau berwudlu ringan dan meringankannya. Ibnu Abbas berkata; 
"Maka saya pun bangun dan melakukan sebagaimana yang dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam. Sesudah itu, saya berdiri ikut shalat di sebelah kiri beliau. Namun beliau 
memindahkan dan meletakkanku di sebelah kanannya. Maka beliau pun shalat, lalu 
berbaring dan tidur hingga (aku mendengar) beliau mendengkur. Kemudian Bilal pun datang 
dan mengumandangkan adzan shalat. Sesudah itu, beliau keluar dan menunaikan shalat 
Shubuh dengan tanpa berwudlu lagi." Sufyan berkata; Dan perbuatan ini (tidak berwudlu 
lagi) adalah khusus bagi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Sebab telah sampai kabar kepada 
kita bahwa kedua mata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidur, namun hatinya tidak tidur. 


^ » /<* X *a'\ ' ’ \ 9 ' > ’l ' 'L - \ t '> vS 1 ' * VS 

y zj£j\ 


-'C’ i ’v 





\ j \ j yy^iy j \ y >> IA i \ j >> y j \ 5 j> y j \ jj> ^4* y y^y 

J \ j j ' \jjf» J y^-\j> \ jy j> \ jy j \ jy 



i>\i 3is3i£& 

\JA*^L Aj&J>J\ 

\ t* x '''■?/ ^ ^ ^ •*/ 

McJt- jS^&z jSlU>j£l$Lz j^y*5\ j-ii 

_^\>£ j6^i;jsfii^lS,\^ 

«® ^ ^ ^ ^ ^ 

4^L£-^\ 



j J \jj> \. j>> (j^ ,<j- J \. Jjj <^4* j 4 ,4*^ J _^J 3^ 

<L 'T ^ ^ » ^t^-?»i^A»^^t^-? . /» -- / u ■? .. » .f » '\* * -i » i » '\* * . ' ' 

^^^IsSUu»^ _^9Jo jijij 

<jus_£ do 3^-*" j -^3. ax-Lo< <^Jb \ pJL^JjAlLc-^Ii \ J4* Jl>J&£3 Jla 34^ W |4-““ J '*4^ lc ' 


1279. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada 
kami Muhammad yaitu anak Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Salamah 
dari Kuraib dari Ibnu Abbas ia berkata; "Saya bermalan di rumah bibiku, Maimunah. Maka 
saya pun ingin melihat bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat 
malam. (Maka pada malam itu) beliau bangun dan kencing. Kemudian beliau membasuh 
wajahnya, kedua tangannya dan tidur kembali. Kemudian beliau bangun dan langsung 
beranjak menuju qirbah (tempat air). Beliau membuka tutupnya dan menuangkannya ke 
dalam mangkuk kecil. Kemudian beliau menciduk dengan tangannya dan berwudlu dengan 
menyempurnakan wudlunya. Setelah itu beliau shalat, dan saya pun ikut shalat bersama 
beliau dengan berdiri di sebelah kirinya. Namun beliau memegang dan memindahkanku ke 



sebelah kanannya. (Pada malam itu) shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sempurna 
tiga belas raka'at. Sesudah itu beliau tidur hingga mendengku. Dan kami tahu jika tidur 
beliau mendengkur. Setelah itu, beliau keluar untuk menunaikan shalat Subuh. Kemudian 
beliau membaca di dalam shalat atau di dalam sujudnya: "ALLAH U M M AJ 'AL FII QALBII 
NUURAN WA FII SAM'II NUURAN WA FII BASHARII NUURAN WA 'AN YAMIINII NUURAN WA 
'AN SYIMAALII NUURAN WA AMAAMII NUURAN WA KHALFII NUURAN WA FAUQII NUURAN 
WATAHTII NUURAN WAJ'AL Lll NUURAN -atau beliau mengatakan- WAJ'ALNII NUURAN (Ya 
Allah, berilah cahaya pada hatiku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dalam 
penglihatanku, cahaya dari sebelah kananku, cahaya dari sebelah kiriku, cahaya dari 
depanku, cahaya dari belakangku, cahanya dari atasku, cahaya dari bawahku, dan berilah 
aku cahaya)." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah menceritakan 
kepada kami An Nadlru bin Syumail telah mengabarkan kepada kami Syu'bah Telah 
menceritakan kepada kami Salamah bin Kuhail dari Bukair dari Kuraib dari Ibnu Abbas. 
Salamah berkata; Saya menjumpai Kuraib maka ia pun berkata, Ibnu Abbas berkata; Saya 
berada di rumah bibiku, Maimunah kemudian datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Kemudian ia pun menyebutkan hadits serupa dengan hadits Ghundar, dan ia 
mengatakan; "WAJ'ALNII NUURAN (Dan berilah aku cahaya)." Tanpa keraguan. Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Hannad bin As Sariya keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Ahwash dari Sa'id bin Masruq dari Salamah 
bin Kuhail dari Abu Risydin Maula Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas ia berkata; Saya bermalam di 
rumah bibiku, Maimunah. la pun mengkisahkan hadits, namun ia tidak menyebutkan Ghaslul 
Wajh wal Kaffain (membasuh wajah dan kedua telapak tangan). Hanya saja ia mengatakan; 
"Kemudian beliau mendatangi qirbah dan membuka tutupnya, lalu beliau berwudlu di antara 
dua wudlu, kemudian beliau beranjak ke tempat tidurnya dan tidur. Setelah itu, beliau 
bangun kembali, lalu beranjak menuju qirbah (tempat air) lalu membuka tutupnya, 
kemudian berwudlu." Kemudian beliau membaca: "A'ZHIM Lll NUURA (Ya Allah, perbesarlah 
cahaya untukku)." Dan ia tidak mengatakan; "WAJ'AINII NUURA." Dan telah menceritakan 
kepadaku Abu Thahir Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Abdurrahman bin 
Salman Al Hajri dari Uqail bin Khalid bahwa Salamah bin Kuhail telah menceritakan 
kepadanya bahwa Kuraib telah menceritakan kepadanya bahwa Ibnu Abbas pernah 
bermalam bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam beranjak menuju qirbah (tempat air), menuangkan air darinya dan berwudlu 
dengan tidak banyak menggunakan air, namun beliau juga tidak mengurangi wudlunya. la 
pun menyebutkan hadits. Kemudian di dalam hadits itu ia mengatakan; Pada malam itu, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a dengan sembilan belas kata. Salamah berkata, 
telah menceritakannya kepadaku Kuraib, dan saya menghafal darinya dua belas kata dan 
sisanya lupa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: "ALLAHUMMAJ'AL Lll Fl QALBII 
NUURAN WA FII LISAANII NUURAN, WA FII SAM'II NUURAN WA FII BASHARI NUURAN WA 
MIN FAUQII NUURAN WA MIN TAHTII NUURAN WA 'AN YAMIINII NUURAN WA 'AN 
SYIMAALII NUURAN WA MIN BAINI YADAYYA NUURAN WA MIN KHALFII NUURAN WAJ'AL FII 
NAFSII NUURAN WA A'ZHIM Lll NUURAAN (Ya Allah jadikanlah cahaya di dalam hatiku, 
cahaya di dalam lisanku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya 
dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya dari arah kananku, cahaya dari sebelah kiriku, 
cahaya dari arah depanku, cahaya dari belakangku, dan berilah cahaya di dalam jiwaku dan 
perbesarlah cahaya untukku)." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin lshaq telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad 
bin Ja'far telah mengabarkan kepadaku Syarik bin Abu Namir dari Kuraib dari Ibnu Abbas 
bahwa ia berkata; "Saya bermalam di rumah Maimunah, yang saat itu Nabi shallallahu 'alaihi 



wasallam berada di rumahnya. Demikian itu, agar saya dapat melihat bagaimana shalat 
malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbincang- 
bincang bersama isterinya sejenak, kemudian beliau tidur." la pun menuturkan hadits. Dan 
di dalamnya ia mengatakan; "Kemudian beliau bangun lalu berwudlu dan bersiwak." 



\ i fh\ \ j _jj j \ j j> J> J* cr? S^A j \ j ' Is? J \ j y lr? J-4 -\ J \ jj> 




jjj 


1280. Telah menceritakan kepada kami Washil bin Abdul A'la Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Fudlail dari Hushain bin Abdurrahman dari Habib bin Abu Tsabit dari 
Muhammad bin Abu 'Ali bin Abdullah bin Abbas dari bapaknya dari Abdullah bin Abbas 
bahwa ia pernah bermalam di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian beliau 
bangun dan langsung bersiwak kemudian berwudlu. Lalu beliau membaca: "Sesungguhnya 
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda- 
tanda bagi orang-orang yang berakal." Beliau membaca ayat itu hingga selesai satu surat (Ali 
Imran). Kemudian beliau shalat dua raka'at dengan memanjangkannya berdirinya, ruku', dan 
sujudnya. Sesudah itu beliau tidur hingga terdengar hembusan nafasnya. Beliau melakukan 
hal itu hingga tiga kali yakni enam raka'at, dan setiap kalinya beliau mesti bersiwak dan 
berwudlu dan membaca ayat tadi, kemudian beliau shalat witir dengan tiga raka'at. Hingga 
sang muadzin mengumandangkan adzan. Maka beliau pun keluar untuk menunaikan shalat 
Shubuh seraya berdo'a: "ALLAHUMMAJ 'AL FII QALBII NUURAN WA FII LISAANII NUURAN 
WAJ'AL FII SAM'I NUURAN WAJ'AL FII BASHARII NUURAN WAJ'AL MIN KHALFII NUURAN, WA 
MIN AMAAMII NUURAN, WAJ'AL MIN FAUQII NUURAN, WA MIN TAHTI NUURAAN, 
ALLAHUMMA'THINII NUURAN (Ya Allah berilah cahaya dalam hatiku, cahaya di lisanku, 
berilah cahaya dalam pendengaranku, berilah cahaya dalam penglihatanku, berilah aku 
cahaya dari belakangku, dari arah depanku, dan berikanlah cahaya dari atasku, dan arah 
bawahku. Ya Allah berilah aku cahaya)." 


3lS ^ \ ^ illa-c- W ^ 


y> * 





s/ 


> ,, 


< )bCo 





1281. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah mengabarkan kepada 
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku 'Atha' dari Ibnu Abbas ia berkata; "Aku pernah bermalam di rumah bibiku, 
Maimunah. Ketika itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bangun hendak menunaikan shalat 
malam. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beranjak ke qirbah (tempat air), lalu beliau 
berwudlu dan shalat. Ketika melihat beliau berbuat demikian, aku pun bangun dan berwudlu 
dari air qirbah lalu berdiri ikut shalat di sebelah kiri beliau. Namun, beliau mengambil 
tanganku dari arah belakangnya dan menuntunku ke sebelah kanannya." Saya bertanya, 
"Apakah shalat yang beliau lakukan itu merupakan shalat tathawwu' (sunnah)?" ia 
menjawab, "Ya." 


S z' **/ ^ •• ..X 


1282. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Muhammad bin Rafi' 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir telah mengabarkan 
kepadaku bapakku ia berkata, saya mendengar Qais bin Sa'd ia menceritakan dari 'Atha' dari 
Ibnu Abbas ia berkata; "Al Abbas mengutusku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
sementara beliau berada di rumah bibiku Maimunah. Maka pada malam itu aku menginap 
bersama beliau. Kemudian beliau bangun dan menunaikan shalat malam. Lalu saya ikut 
shalat di sebelah kiri beliau, namun beliau memindahkanku dari arah belakangnya dan 
menempatkanku di samping kanannya." Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Numair 
telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari 
Atha' dari Ibnu Abbas ia berkata; Saya bermalan di rumah bibiku, Maimunah. Yakni 
sebagaimana hadits Ibnu Juraij dan Qais bin Sa'd. 


'S t ' «S 






1283. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -kemudian dalam jalur periwatan lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Abu Jamrah ia berkata, saya mendengar Ibnu Abbas berkata; "Biasanya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam shalat malam sebanyak tiga belas raka'at." 




1284. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari 
Abdullah bin Abu Bakr dari bapaknya bahwa Abdullah bin Qais bin Makhramah telah 
mengabarkan kepadanya dari Zaid bin Khalid Al Juhani bahwa ia berkata; Saya benar-benar 
akan memperhatikan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada malam ini. (Maka 
saya melihat) beliau shalat dua raka'at ringan. Kemudian beliau shalat dua raka'at yang 
sangat panjang. Kemudian beliau shalat dua raka'at lagi selain dua raka'at sebelumnya. 
Kemudian beliau shalat dua raka'at lagi selain dua raka'at sebelumnya. Kemudian beliau 
shalat lagi selain dua raka'at sebelumnya. Kemudian beliau shalat dua raka'at lagi selain dua 
raka'at sebelumnya. Dan sesudah itu beliau shalat witir, hingga bilangan semua raka'atnya 
adalah tiga belas raka'at. 




s , ' .'m 1 r < 

( jX- L L> JJ>- \3 4AJj>- 


1285. Dan telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Ja'far Al Madaini Abu Ja'far telah menceritakan kepada kami Warqa' dari 
Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Saya pernah bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, hingga kami sampai pada 
jalur penyeberangan sungai. Kemudian beliau bertanya: "Tidakkah kamu mau menyeberangi 
sungai ini wahai Jabir?" saya menjawab, "Ya, mau." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam turun dan saya pun ikut menyeberang. Sesudah itu, beliau buang hajat, dan saya 
mempersiapkan air wudlu untuk beliau. Akhirnya beliau datang dan berwudlu lalu shalat 
dengan satu pakaian seraya memajukan ujung kain yang satu dan mengundurkan yang lain. 



Kemudian saya berdiri (ikut shalat) di belakang beliau, namun beliau memegang telingaku 
dan menempatkanku tepat di sebelah kanan beliau. 




1286. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah 
semuanya dari Husyaim -Abu Bakr- berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim telah 
mengabarkan kepada kami Abu Hurrah dari Al Hasan dari Sa'd bin Hisyam dari Aisyah ia 
berkata; "Bila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun hendak menunaikan shalat 
malam, biasanya beliau memulainya dengan dua raka'at ringan." 




1287. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian bangun 
hendak menunaikan shalat malam, hendaklah ia memulai shalatnya dengan dua raka'at 
ringan." 


yo ^ cJ\ ^ lA S) W i,*.. \z£l>- 

^ / / •* / 



> . !> 




p^U]1-^4o 


1288. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari Abu 
Zubair dari Thawus dari Ibnu Abbas bahwa; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika 
bangun untuk mengerjakan shalat di tengah malam, beliau membaca: "ALLAHUMMA LAKAL 
HAMDU ANTA NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDU WALAKAL HAMDU ANTA QAYYAMUS 
SAMAAWAATI WAL ARDU WALAKAL HAMDU ANTA RABBUS SAMAAWAATI WAL ARDLI WA 
MAN FIIHINNA ANTAL HAQQU WA WA'DUKAL HAQQU WA QAULUKAL HAQQU WA 
UCWVUKA HAQQU WAL JANNATU HAQQU WAN NAARU HAQQU WAS SAA'ATU HAQQU. 
ALLAHUMMA LAKA ASLAMTU WA BI KA AAMANTU WA 'ALAIKA TAWAKKALTU WA ILAIKA 
ANABTU WA BIKA KHAASHAMTU WA ILAIKA HAAKAMTU FAGHFIRLII MAA QADDAMTU WA 
AKHKHARTU WA ASRARTU WA A'LANTU ANTA ILAAHI LAA ILAAHA ILLAA ANTA (Ya Allah, 
untukMu segala puji; Engkau cahaya langit dan bumi; untukMu segala puji. Engkau pendiri 
langit dan bumi; dan untukMu segala puji. Engkau Tuhan langit dan bumi dan segala isinya. 
Engkau Maha Benar! JanjiMu benar, firmanMu benar, hari perjumpaan denganMu benar, 
surga benar, neraka benar dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepadaMulah aku 
berserah diri, denganMu aku beriman, kepadaMu au bertawakkal, dan kepadaMu aku 
kembali; karena membela agamaMu aku bermusuhan, dan kepadaMu aku bertahkim 
(memohon keadilan). Karena itu, ampunilah segala dosa-dosaku, yang lama dan yang baru, 
yang rahasia dan yang nyata; Engkaulah ilahku, tidak ada ilah yang berhak disembah selain 
Engkau)." Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Numair dan Ibnu Abu 
Umar mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' ia berkata, telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij keduanya dari Sulaiman Al Ahwali 
dari Thawus dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Adapun hadits Ibnu Juraij, 
maka lafazhnya sama dengan hadits Malik kecuali pada dua huruf. Kalau Ibnu Juraij kata 
Qayyam menjadi Qayyim. Dan ia juga menyebutkan, "WA MAA ASRARTU (dan juga dosa 
yang aku sembunyikan). Adapun hadits Ibnu 'Uyainah, maka di dalamnya terdapat tambahan 
dan menyelisihi Malik dan Ibnu Juraid pada banyak kata. Dan Telah menceritakan kepada 
kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Mahdi ia adalah Ibnu Maimun, 
telah menceritakan kepada kami Imran Al Qashir dari Qais bin Sa'd dari Thawus dari Ibnu 
Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini, sedangkan lafazhnya hampir 
sama dengan lafazh mereka. 





5 


1289. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Hatim dan Abdu bin Humaid dan Abu Ma'n Ar Raqasyi mereka berkata, telah menceritakan 
kepada kami Umar bin Yunus Telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Salamah 
bin Abdurrahman bin Auf ia berkata, saya bertanya kepada Aisyah Ummul mukminin, "Do'a 
iftitah apakah yang dibaca Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika membuka shalat 
malamnya?" Aisyah menjawab, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat 
malam, beliau membaca do'a iftitah sebagai berikut: "ALLAHUMMA RABBA JABRAA'IIL WA 
M 1 1 KAA' 1 1 L WA ISRAAFIIL FAATHIRAS SAMAAWAATI WAL ARDU 'AALIMAL GHAIBI WASY 
SYAHAADAH ANTA TAHKUMU BAINA 'IBAADIKA FIIMAA KAANUU FIIHI YAKHTALIFUUN 
IHDINII LIMA UKHTULIFA FIIHI MINAL HAQQI BIIDZNIKA INNAKA TAHDII MAN TASYAA'U ILAA 
SHIRAATHIN MUSTAQIIM (Ya Allah, Tuhan Jibril, Mika'il, dan Israfil; Maha pencipta langit dan 
bumi. Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Engkaulah hakim di antara hamba- 
hamba-Mu tentang apa yang mereka perselisihkan, tunjukilah aku jalan keluar yang benar 
dari perselisihan mereka, sesungguhnya Engkau Maha pemberi petunjuk kepada jalan yang 
lurus, bagi siapa yang Engkau kehendaki)." 




d,l\ J\ p 

jdsfa] ivi pp \Pyyp\Pj^pP\P^jck pujdsPi 





j£> jU Joo J^I\ _^-T j\ c^iiu J^il\^l]\3ls ( ^\i\. jjls jij j4»cr^-ti 


1290. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bukair Al Muqaddami telah 
menceritakan kepada kami Yusuf Al Majisyun telah menceritakan kepadaku bapakku dari 
Abdurrahman Al A'raj dari Ubaidullah bin Abu Rafi' dari Ali bin Abu Thalib dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam; Biasanya apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat, 
beliau membaca (do'a iftitah) sebagai berikut: "WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS 
SAMAAWAATI WAL ARDLA HANIIFAN WAMAA ANAA MINAL MUSYRIKIIN, INNA SHALAATII 
WA N USU Kll WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN LAA SYARIIKA LAHU 
WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANAA MINAL MUSLIMIIN ALLAHUMMA ANTAL MALIKU LAA 
ILAAHA ILLAA ANTA, ANTA RABBII WA ANAA 'ABDUKA ZHALAMTU NAFSII WA'TARAFTU BI 
DZANBII FAGHFIL Lll DZUNUUBII JAMII'AN INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUB ILLAA ANTA 
WAH D I N 1 1 LIAHSANAIL AKHLAAO. LAA YAHDII LIAHSANIHAA ILLAA ANTA WASHRIF 'ANNII 
SAYYI'AHAA LAA YASHRIFU 'ANNII SAYYI'AHAA ILLAA ANTA LABBAIKA WA SA'DAIKA WAL 
KHAIRU KULLUHU FII YADAIK WASY SYARRU LAISA ILAIKA ANAA BIKA WA ILAIKA 
TABAARAKTA WA TA'AALAITA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA (Aku hadapkan wajahku 
kepada Allah, Maha pencipta langit dan bumi dengan keadaan ikhlas dan tidak 
mempersekutukanNya. Sesungguhnya shalatku, segala ibadahku, hidupku dan matiku, hanya 
semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya, dan karena itu aku 
patuh kepada perintahNya, dan berserah diri kepadaNya. Ya Allah, Engkaulah Maha 
Penguasa. Tidak ada llah yang berhak disembah selain Engkau. Engkaulah Tuhanku dan aku 
adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi diriku dan aku mengakui dosa-dosaku. Karena itu 
ampunilah dosa-dosaku semuanya. Sesungguhnya tidak ada yang berwenang untuk 
mengampuni segala dosa melainkan Engkau. Dan tunjukilah kepadaku akhlak yang paling 
bagus. Sesungguhnya tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau. Dan 
jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup 
menjauhkannya melainkan hanya Engkau. Labbaik wa sa'daik (Aku patuhi segala 
perintahMu, dan aku tolong agamaMu). Segala kebaikan berada di tanganMu. Sedangkan 
kejahatan tidak datang daripadaMu. Aku berpegang teguh denganMu dan kepadaMu. Maha 
Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampun dariMu dan aku bertobat kepadaMu)." Dan 
jika beliau ruku 1 beliau membaca: "ALLAHUMMA LAKA RAKA'TU WA BIKA AAMANTU WA 
LAKA ASLAMTU KHASYA'A LAKA SAM'II WA BASHARII WA MUKHKHII WA 'AZHMII WA 
'ASHABII (Ya Allah, kepadaMu aku ruku', denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah 
diri, patuh dan tunduk kepadau pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulang-tulangku dan 
otot-ototku semuanya)." Kemudian bila beliau bangkit dari ruku' beliau membaca: 
"ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU MIL'AS SAMAAWAATI WA MIL'AL ARDLI WA 
Ml L' A MAA BAINAHUMAA WA MIL' A MAAS YI'TA MIN SYAI'IN BA'DU (Ya Allah, Tuhan kami. 



untuk-Mulah segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh ruang antara keduanya, dan 
sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu)." Kemudian apabila beliau sujud beliau 
membaca: "ALLAH UM MA LAKA SAJADTU WA BIKA AAMANTU WA LAKA ASLAMTU SAJADA 
WAJHIY LILLADZII KHALAQAHU WA SHAWWARAHU WA SYAQQA SYAM'AHU WA 
BASHARAHU TABAAR AKALLAH U AHSANUL KHALIQIIN (Ya Allah, kepada Engkau aku sujud, 
dengan Engkau aku beriman, dan kepada Engkau aku berserah diri. Mukaku sujud kepada 
Tuhan yang menciptakan dan membentuknya, yang membukakan pendengaran dan 
penglihatannya. Maha suci Allah sebaik-baik Maha pencipta)." Kemudian pada akhir 
tasyahud sebelum memberi salam beliau membaca: "ALLAHUMMAGH FIRLII MAA 
QADDAMTU WA MAA AKHKHARTU WAMAA ASRARTU WA MAA A'LANTU WA ASRAFTU WA 
MAA ANTA A'LAMU BIHI MINNII ANTAL MUQADDiMU WA ANTAL MU'AKHKHIRU LAA 
ILAAHA ILLAA ANTA (Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang lama dan yang baru yang 
tersembunyi dan nyata, yang aku lakukan keterlaluan dan engkau lebih tahu daripadaku. 
Engkaulah yang memajukan dan memundurkan. Tidak ada ilah selain Engkau)." Dan telah 
menceritakannya kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi -dalam jalur periwayatan yang lain- Dan telah menceritakan kepada 
kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu An Nadir keduanya berkata, 
telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah dari pamannya Al 
Majisyuna bin Abu Salamah dari Al A'raj dengan isnad ini, dan ia berkata; Apabila Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memulai shalat, beliau bertakbir dan membaca (do'a iftitah): 
"WAJJAHTU WAJHIYA." Beliau juga membaca: "WA ANA AWWALUL MUSLIMIN." Dan ketika 
beliau bangkit dari ruku 1 , beliau membaca: "ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU." 
Beliau juga melanjutkan: "WA SHAWWARAHU FAAHSANA SHUWARAHU." Dan setelah 
setelah salam beliau membaca: "ALLAHUMMAGHFIR Lll MAA QADAMTU." hingga akhir 
hadits. Dan ia tidak mengatakan; "Antara tasyahud dan salam." 


Bab: Sunahnya memperpanjang bacaan dalam shalat malam _ r SJ\ Jj 






, f * . 9 / 9 


i Ju. 







1291. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Mu'awiyah -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari Jarir 
mereka semua dari Al A'masy -dalam jalur lain- telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair -dan lafazh ini adalah darinya- telah menceritakan kepada kami bapakku telah 
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Sa'id bin Ubaidah dari Al Mustaurid bin Al Ahnaf 
dari Shilah bin Zufar dari Hudzaifah ia berkata; Pada suatu malam, saya shalat (Qiyamul Lail) 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau mulai membaca surat Al Baqarah. 
Kemudian saya pun berkata (dalam hati bahwa beliau) akan ruku' pada ayat yang ke seratus. 
Kemudian (seratus ayat pun) berlalu, lalu saya berkata (dalam hati bahwa) beliau akan shalat 
dengan (surat itu) dalam satu raka'at. Namun (surat Al Baqarah pun) berlalu, maka saya 
berkata (dalam hati bahwa) beliau akan segera sujud. Ternyata beliau melanjutkan dengan 
mulai membaca surat An Nisa' hingga selesai membacanya. Kemudian beliau melanjutkan ke 
surat Ali Imran hingga selesai hingga beliau selesai membacanya. Bila beliau membaca ayat 
tasbih, beliau bertasbih dan bila beliau membaca ayat yang memerintahkan untuk 
memohon, beliau memohon, dan bila beliau membaca ayat ta'awwudz (ayat yang 
memerintahkan untuk memohon perlindungan) beliau memohon perlindungan. Kemudian 
beliau ruku'. Dalam ruku', beliau membaca: "SUBHAANA RABBIYAL 'AZHIIM (Maha Suci 
Tuhanku yang Maha Agung)." Dan lama beliau ruku' hampir sama dengan berdirinya. 
Kemudian beliau membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Maha Mendengar Allah akan 
orang yang memuji-Nya)." Kemudian beliau berdiri dan lamanya berdiri lebih kurang sama 
dengan lamanya ruku'. Sesudah itu beliau sujud, dan dalam sujud beliau membaca: 
"SUBHAANA RABBIYAL A'LAA (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi)." Lama beliau sujud 
hampir sama dengan lamanya berdiri. Sementara di dalam hadits Jarir terdapat tambahan; 
Beliau membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH RABBANAA LAKAL HAMDU (Allah Maha 
Mendengar akan orang yang memuji-Nya, Ya Tuhan kami bagi-Mu segala puji)." 






' > * 


1292. Dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim 
keduanya dari Jarir -dalam jalur lain Utsman berkata- telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Al A'masy dari Abu Wa'il ia berkata, Abdullah berkata; "Saya pernah shalat bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu beliau memanjangkannya hingga saya 
berkeinginan untuk berbuat sesuatu yang tidak baik." Ditanyakan kepadanya, "Perbuatan 
apa yang hendak kamu lakukan?" Abdullah menjawab, "Saya hendak duduk dan 
meninggalkannya." Dan telah menceritakannya kepada kami Isma'il bin Khalil dan Suwaid bin 
Sa'id dari Ali bin Mushir dari Al A'masy dengan isnad ini semisalnya. 



Bab: Orang yang tidur hingga datang waktu subuh >\ 


(j^ll a . l^ JIj J4- J jl» j aLc-^ 1 jls 


h 


<Lo)<j JlS J)<&o) 


1293. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq -Utsman- 
berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa'il dari Abdullah ia 
berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendengarkan cerita bahwa ada 
laki-laki yang tidur hingga pagi. Maka beliau bersabda: "Itulah laki-laki yang telah dikencingi 
kedua telinganya oleh syetan." Atau beliau mengatakan; "Di telinganya." 








1294. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Uqail dari Az Zuhri dari Ali bin Husain bahwa Al Husain bin Ali telah menceritakan 
kepadanya dari Ali bin Abu Thalib bahwa pada suatu malam tiba-tiba Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam mendatangi rumah kami -yakni rumahku bersama Fathimah- seraya berkata: 
"Apakah kalian tidak shalat?" jawabku, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya jiwa kami berada di 
tangan Allah. Bila Dia menghendaki kami bangun, tentu kami bangun." Mendengar jawaban 
itu beliau pergi. Kemudian terdengarlah olehku beliau memukul pahanya sambil bersabda: 
"Memang, manusia itu suka membantah." 


3 vi J vii\ ^ 


1295. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb -Amru- berkata, 
telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah sampai pada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (bahwa beliau bersabda): "Syetan 
akan mengikat tengkuk salah seorang dari kalian saat ia tidur dengan tiga ikatan. Dengan 



setiap ikatan ia akan membisikkan padamu bahwa malam masih panjang. Jika ia terbangun 
lalu berdzikir kepada Allah, lepaslah satu ikatan, jika ia berwudlu maka lepaslah dua ikatan. 
Dan jika ia melanjutkan dengan shalat, maka lepaslah seluruh ikatan itu, sehingga pada pagi 
harinya ia mulai dengan penuh kesemangatan dan jiwanya pun sehat. Namun jika tidak, 
maka dia akan memasuki waktu pagi dengan jiwa yang keji dan penuh kemalasan." 


Bab: Sunahnya shalat nafilah dalam rumah dan juga di masjid 






u 





1296. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Yahya dari Ubaidullah ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu 
Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jadikanlah sebagian shalat 
kalian (dilakukan) di rumah-rumah kalian, dan janganlah kalian menjadikannya sebagai 
kuburan." 



1297. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada 
kami Abdul Wahhab telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalatlah di rumah-rumah kalian, dan 
janganlah kalian menjadikannya sebagai kuburan." 




1298. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu 
Sufyan dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah 
seorang dari kalian telah menunaikan shalat di Masjidnya, hendaknya ia menyisakan 
sebagian shalatnya untuk (dikerjakan) di rumahnya, karena dari shalatnya itu, Allah akan 
menjadikan kebaikan di dalam rumahnya." 



%\^4y^i\^\j*j>%\ $ 34 ^i\c4d\ j&Ss'L 'j£&k\ j*J\ 


9 2 


t -4^^c5 >c ^^ (3^ <*-3 


1299. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Muhammad bin Al 
'Ala' keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu 
Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, beliau bersabda: 
"Perumpamaan rumah yang di dalamnya selalu disebut nama Allah Ta'ala dengan rumah 
yang di dalamnya tidak pernah disebut nama Allah adalah sebagaimana orang hidup dan 
orang mati." 


y a * v* t» 


1300. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub bin Abdurrahman Al Qariy dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian jadikan rumah-rumah 
kalian sebagai kuburan, sesungguhnya syetan itu akan lari dari rumah yang di dalamnya 
dibacakan surat Al Baqarah." 


J \ yt^>- \ jii 

** 






1301. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Abdullah 
bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Salim Abu Nadir maula Umar bin Ubaidullah, dari 
Busr bin Sa'id dari Zaid bin Tsabit ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memasang tenda dari tikar pada sebuah tempat di Masjid, sehingga merupakan sebuah 
kamar tempat beliau shalat (malam). Melihat hal itu, beberapa orang sahabat mendatangi 
tempat itu dan mereka shalat pula mengikuti Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat. Pada 
suatu malam mereka datang pula, tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terlambat, 
sehingga beliau tidak keluar sama sekali menemui mereka. Oleh karena itu, mereka 
mengeraskan suara dan melempar pintu dengan kerikil, untuk memberi tahu Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, karena mereka menyangka kalau-kalau beliau lupa. Maka dalam 
keadaan marah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui mereka sambil 
bersabda: "Janganlah kalian berbuat demikian, karena aku mengira bahwa shalat malam itu 
akan diwajibkan kepada kalian. Karena itu, shalatlah kalian di rumah kalian masing-masing, 
karena sebaik-baik shalat seseorang adalah yang dilakukan di rumahnya sendiri, kecuali 
shalat wajib." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan 
kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami 
Musa bin Uqbah ia berkata, saya mendengar Abu An Nadir dari Busr bin Sa'id dari Zaid bin 
Tsabit bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memasang tenda dari tikar pada sebuah 
tempat di Masjid, sehingga merupakan sebuah kamar tempat beliau shalat (malam). Melihat 
hal itu, beberapa orang sahabat mendatangi tempat itu. Maka ia pun menyebutkan hadits 
yang serupa dengannya. Dan ia menambahkan di dalamnya; "Jika (shalat malam) itu 
diwajibkan atas kalian, niscaya kalian tidak akan mampu melakukannya." 


Bab: Sunahnya konsisten dalam melaksanakan shalat malam dan selainnya 




1302. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab yakni Ats Tsaqafi, telah menceritakan kepada 
kami Ubaidullah dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Salamah dari Aisyah bahwa ia berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai sehelai tikar yang dibentangkannya pada 



malam hari, sehingga merupakan tabir sebuah kamar tempat beliau shalat. Lalu orang-orang 
pun shalat pula bersama beliau. Dan dibentangkannya di siang hari. Pada suatu malam 
mereka kembali berkumpul mengikuti beliau. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pun bersabda: 'Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian beramal menurut kemampuan 
kalian, sebab Allah tidak akan pernah bosan hingga kalian bosan sendiri. Sesungguhnya 
amalan yang paling disukai Allah, adalah amalan yang dikerjakan secara terus menerus 
meskipun sedikit. Dan bila keluarga Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam melakukan 
suatu amalan, maka mereka akan menekuninya.'" 




1303. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'id bin 
Ibrahim bahwa ia mendengar Abu Salamah menceritakan dari Aisyah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya, "Amal yang bagaimanakah yang paling dicintai 
oleh Allah?" Aisyah menjawab, "Amalan yang dikerjakan secara kontinyu meskipun sedikit." 


/ ^ ^ 

> . < 




1304. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim -Zuhari 
berkata- telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Alqamah ia 
berkata; Saya bertanya kepada Ummul mukminin Aisyah, "Wahai Ummul mukminin, 
bagaimanah amalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Apakah beliau mengkhususkan 
suatu amalan pada hari tertentu?" Aisyah menjawab, "Tidak, amalan beliau adalah terus 
menerus. Dan siapa pun kalian, pasti akan mampu melakukan amalan yang Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mampu melakukannya." 




1305. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
bapakku telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Sa'id telah mengabarkan kepadaku Al 
Qasim bin Muhammad dari Aisyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus (dilakukan) 
meskipun sedikit." Al Qasim berkata; Dan Aisyah, bila ia mengerjakan suatu amalan, maka ia 
kan menekuninya. 



Bab: Orang yang ngantuk saat shalat atau tidak lagi bisa memahami bacaan Al-Qur'an ( 







"^La pLi jaILc.'&I ^*2J\ ^C- ^C- JJ Alc- O 


1306. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Ulayyah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin 
Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas ia 
berkata; "Suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk Masjid. Lalu beliau 
melihat seuntai tali yang terbentang di antara dua tiang, maka beliau pun bertanya: 'Tali apa 
ini? ' Mereka menjawab, 'Tali yang dibentangkan oleh Zainab dan digunakannya shalat. Bila 
ia malas atau letih, maka dia akan berpegangan dengan tali itu.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Lepaskanlah tali itu. Hendaklah salah seorang dari kalian shalat ketika 
kondisi semangat. Sedangkan ika ia malas atau letih, hendaklah ia duduk.'" Sedangkan dalam 
haditsnya Zuhair tertera; "Hendaklah ia duduk." Dan telah menceritakannya kepada kami 
Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari Abdul Aziz dari Anas 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya. 




1307. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya dan Muhammad bin Salamah 
Al Muradi ia berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu 
Syihab ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair bahwa Aisyah isteri Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kepadanya bahwa Al Haula'a binti Tuwait bin 
Habib bin Asad bin Abdul 'Uzza melewatinya, sementara di sisinya ada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Aisyah pun berkata; Saya berkata, "Wanita ini adalah Al Haula' binti Tuwait, 
orang-orang menganggap bahwa ia tidak pernah tidur malam." Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Benarkan ia tidak tidur malam? Hendaklah kalian beramal sesuai 



dengan kemampuan kalian, karena demi Allah, Allah tidak akan bosan hingga kalian sendiri 
yang bosan." 


U^\^ ( ^==ui£ 


1308. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam bin Urwah -dalam jalur 
lain- Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb -dan lafazh hadits darinya- telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Hisyam ia berkata, telah mengabarkan 
kepadaku bapakku dari Aisyah ia berkata; "Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam masuk ke dalam rumahku, yang saat itu saya bersama dengan seorang wanita. 
Maka beliau pun bertanya: 'Siapa wanita ini? ' Saya menjawab, 'la adalah seorang wanita 
yang tidak pernah tidur karena selalu menunaikan shalat sepanjang malam.' Maka beliau 
bersabda: 'Beribadahlah kalian sesuai dengan kemampuan kalian. Demi Allah, Dia tidak akan 
pernah bosan hingga kalian sendiri yang bosan. Dan amalan agama yang paling dicintai 
olehNya adalah yang dikerjakan dengan kontinyu oleh pelakunya.'" Dalam hadits Usamah 
bahwa wanita itu berasal dari Bani Asad. 


dUlj j)' ^ A teT, .'H 


1309. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam jalur periwayatan lain- Dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku -dalam jalur lain- Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah 
semuanya dari Hisyam bin Urwah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
Qutaibah bin Sa'id -lafazh darinya- dari Malik bin Anas dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya 
dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian 
mengantuk di dalam shalatnya, maka hendaklah ia tidur hingga rasa kantuknya hilang. 
Karena jika salah seorang dari kalian shalat dalam keadaan mengantuk, mungkin saja ia 
memohon ampunan, namun ternyata justru mencaci-maki dirinya sendiri." 





1310. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih ia 
berkata, ini yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Muhammad Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. la pun menyebutkan hadits di antaranya adalah; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian mengerjakan 
shalat malam kemudian tidak mampu membaca Al Qur'an (karena ngantuk), sehingga tidak 
mengerti apa yang ia baca maka hendaknya ia tidur dahulu." 


Bab: Perintah untuk menjaga Al-Qur'an dan makruhnya mengatakan "Aku lupa ayat ini" 




1311. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari bapaknya dari 
Aisyah bahwasanya; Pada suatu malam Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendengar seroang 
laki-laki membaca (Al Qur'an), maka beliau pun bersabda: "Semoga Allah memberinya 
rahmat, la telah mengingatkanku ayat ini dan ini. Yakni ayat yang aku lupa dari surat ini dan 
surat itu." 




1312. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
Abdah dan Abu Mu'awiyah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mendengar bacaan seorang laki-laki di Masjid, maka beliau pun 
bersabda: "Semoga Allah memberinya rahmat. Dia telah mengingatkanku akan suatu ayat, 
yang aku telah dilupakan daripadanya." 












j^- S \j _3 (^U\j« 



<C> pJL> \j\ j 


1313. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Perumpamaan orang yang hafal Al Qur'an, ialah seperti unta yang ditambatkan. 
Jika ia tetap diawasi, dia akan tetap tertambat, tetapi jika ia dibiarkan maka akan lepas." 
telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna dan 
Ubaidullah bin Sa'id mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan - 
dalam jalur lain- telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku semuanya dari 
Ubaidullah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah 
menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub 
-dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Ya'qub yakni Ibnu Abdurrahman. -Dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin lshaq Al Musayyibi Telah menceritakan kepada 
kami Anas yakni Ibnu lyadl, semuanya dari Musa bin Uqbah mereka semua dari Nafi' dari 
Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna dengan hadits Malik. Dan ia 
menambahkan di dalam hadits Musa bin Uqbah; "Jika seorang penghafal Al Qur'an shalat 
lalu ia membacanya pada malam dan siang hari, niscaya ia akan senantiasa mengingatnya. 
Namun, jika ia tidak melakukan hal itu, niscaya ia akan melupakannya." 






1314. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Utsman bin Abu Syaibah dan 
lshaq bin Ibrahim -lshaq- berkata, telah mengabarkan kepada kami -dua orang yang lain- 
berkata telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa'il dari Abdullah ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Alangkah buruknya seorang yang 
berkata, 'Aku lupa ayat ini dan itu.' Akan tetapi ia telah dilupakan Allah. Sering-seringlah 
mengingat (membaca) Al Qur'an, karena ia lebih cepat hilangnya dari dada seseorang, 
daripada unta yang lepas dari ikatannya." 



i^6T^3ls^jJ^l^\^\^^\A^3ls3ls^^ 0 ^V\^fr^Ui 

^ « f /> /> / 'T A*> 'l 

*4 \ cl*^-***}^^ .X»-\ 


1315. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
bapakku dan Abu Mu'awiyah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Yahya -lafazh adalah miliknya- ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu 
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq ia berkata, Abdullah berkata; "Sering-seringlah kalian 
membaca Mushhaf ini -sepertinya ia juga mengatakan- Al Qur'an, karena ia lebih cepat 
hilangnya dari dada para penghafalnya daripada unta dari ikatannya." Abdullah berkata; Dan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian 
mengatakan, 'Saya telah lupa ayat ini dan itu.' akan tetapi ia telah dilupakan." 



1316. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan 
kepadaku Abdah bin Abu Lubabah dari Syaqiq bin Salamah ia berkata, saya mendengar Ibnu 
Mas'ud berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Alangkah buruknya bagi seorang yang berkata, 'Saya telah lupa surat ini dan itu atau saya 
lupa ayat ini dan itu.' Akan tetapi ia dilupakan." 




1317. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Abu Kuraib 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu 
Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jagalah oleh 
kalian Al Qur'an ini (dengan banyak membacanya), karena demi Dzat yang jiwa Muhammad 
berada di tangan-Nya, ia lebih cepat hilangnya daripada unta dari tambatannya." Lafazh 
hadits ini dari Ibnu Barrad. 


Bab: Sunahnya memperbagus bacaan Al-Qur’an (j\_yi)L>c2> 



^ ^ ^ ^ j ^e vii\ ^ j-i^ 

^H\jc±^J> <j>j£ ^j c J> 

o'^W 


1318. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Abu Salamah 
dari Abu Hurairah hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 
"Allah tidak menaruh perhatian terhadap sesuatu, seperti perhatiannya terhadap Nabi yang 
melagukan Al Qur'an dengan suara yang indah." Dan telah menceritakan kepadaku 
Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Yunus -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Yunus bin Abdul A'la 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru keduanya 
dari Ibnu Syihab dengan isnad ini. la mengatakan; "Sebagaimana perhatianNya terhadap 
Nabi saat melagukan Al Qur'an." 


3 


1319. Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Al Hakam telah menceritakan kepada kami 
Abdul Aziz bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Yazid ia adalah Ibnul Hadi, dari 
Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah bahwa mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak menaruh perhatian terhadap sesuatu, 
seperti perhatianNya terhadap Nabi ketika melagukan Al Qur'an dengan suara yang indah 
dan nyaring." Dan telah menceritakan kepadaku Anak saudara Ibnu Wahab telah 
menceritakan kepada kami pamanku Abdullah bin Wahb, telah mengabarkan kepadaku 
Umar bin Malik dan Haiwah bin Syuraih dari Ibnul Hadi dengan isnad ini semisalnya. Dan ia 
mengatakan; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengatakan; "Mendengar." 


lj£- J, \ lf£. J O-C- ^c\ ji\ jj-C- ji-& 'J* J 



a£>\ j j<j <J, ' 

/ / ^ *V 


1320. Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa telah menceritakan kepada kami 
Hiql dari Al Auza'i dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak menaruh perhatian terhadap 
sesuatu pun seperti perhatianNya terhadap Nabi saat melagukan Al Qur'an dengan 
menyaringkan suaranya." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan 
Qutaibah bin Sa’id dan Ibnu Hujr mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Isma’il ia 
adalah Ibnu Ja'far, dari Muhammad bin Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam seperti haditsnya Yahya bin Abu Katsir. Hanya saja Ayyub 
mengatakan dalam riwayatnya, "Seperti perhatianNya." 




1321. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami 
Malik bin Mighwal dari Abdullah bin Buraidah dari bapaknya ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Abdullah bin Qais atau Al Asy'ari telah 
diberikan salah satu mizmar (suara yang merdu) dari mizmar yang dimiliki keluarga Dawud." 


S jl" 


1322. Dan telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Thalhah dari Abu Burdah dari Abu 
Musa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Abu Musa: 
"Seandainya saja semalam kamu mengetahuiku sedang mendengarkan bacaanmu. Sungguh 
engkau telah diberi suara yang bagus sebagaimana yang telah diberikan kepada keluarga 
Daud." 


Bab: Bacaan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam surat al Fath pada hari pembukaan kota 
Makkah Ji 







1323. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Idris dan Waki 1 dari Syu'bah dari Mu'awiyah bin Qurrah ia berkata, 
saya mendengar Abdullah bin Mughaffal Al Muzani berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
membaca surat Al Fath pada tahun Al Fath (penaklukan kota Makkah) dalam suatu 
perjalanan disaat beliau berada di atas kendaraannya. Kemudian beliau mengulang- 
mengulang bacaannya. Mu'awiyah berkata; "Sekiranya aku tidak khawatir manusia akan 
berkumpul mengerumuniku, niscaya akan saya ceritakan kepada kalian seperti apa bacaan 
beliau." 


»** tf ^ > 




1324. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad 
bin Basysyar -Ibnul Mutsanna- berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mu'awiyah bin Qurrah ia berkata, saya 
mendengar Abdullah bin Mughaffal, ia berkata; Pada hari Fathu Makkah, saya melihat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas untanya membaca surat Al Fath. Ibnu 
Mughaffal pun membacanya dan mengulangi bacaannya kembali. Kemudian Mu'awiyah 
berkata, "Sekiranya bukan karena (akan berkumpulnya) manusia, niscaya saya melakukan 
seperti yang telah disebutkan oleh Ibnu Mughaffal dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." 
Dan telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Harits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku ia berkata, telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini semisalnya. Dan di dalam hadits Khalid 
bin Harits, ia berkata; "Di atas kendaraannya yang berjalan, sementara beliau membaca 
surat Al Fath." 


Bab: Turunnya ketenangan saat membaca Al-Qur'an (jT ^ r SJ\Sc-\ J jjS) 



. i? k 9 'i < y -^•/ 




1325. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Abu Khaitsamah dari Abu lshaq dari Al Baraa' ia berkata; Ada seorang laki-laki 
membaca surat Al Kahfi, sementara di sampingnya terdapat seekor kuda yang terikat dengan 
dua tali ikatan. Tiba-tiba ia dinaungi oleh gumpalan awan. Awan tersebut kemudian 
berputar-putar dan mendekat, hingga kuda itu pun lari. Ketika pagi, laki-laki itu mendatangi 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menuturkan hal itu kepada beliau, maka beliau pun 
bersabda: "Itulah As sakinah (ketenangan) yang turun bagi (pembaca) Al Qur'an." 



^ / 


1326. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar -sedangkan 
lafazh dari Ibnul Mutsanna- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq ia berkata, saya 
mendengar Al Baraa' berkata; Seorang laki-laki membaca surat Al Kahfi, sementara di dalam 
rumahnya terdapat seekor Kuda. Tiba-tiba kuda itu lari, maka ia pun melihat dan ternyata 
ada awan yang menaunginya. Maka laki-laki itu pun menuturkan kejadikan itu kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda: "Itu adalah As Sakinah (ketenangan) yang turun 
saat (membaca Al Qur'an) atau untuk (pembaca) Al Qur'an." Dan telah menceritakan kepada 
kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dan Abu 
Dawud keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq ia 
berkata, saya mendengar Al Baraa' berkata. Maka ia pun menyebutkan hadits semisalnya. 
Hanya saja keduanya mengatakan; "(Kuda itu) meloncat lari." 





fcJvjb'S li J^'&\\ j^y$&\£4\dfc>.fcA jiyis i^. 

11 , 

J, 

**LjA 


1327. Dan telah menceritakan kepadaku Hasan bin Ali Al Hulwani dan Hajjaj bin Asy Sya'ir - 
kedua lafazhnya hampir sama- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub 
bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Yazid 
bin Al Hadi bahwa Abdullah bin Khabbab telah menceritakan kepadanya bahwa Abu Sa'id Al 
Khudri telah menceritakan kepadanya bahwasanya; Pada suatu malam, Usaid bin Hudlair 
membaca (surat Al Kahfi) di tempat penambatan kudanya. Tiba-tiba kudanya meloncat, ia 
membaca lagi, dan kuda itupun meloncat lagi. Kemudian ia membaca lagi, dan kuda itu 
meloncat kembali. Usaid berkata, "Saya khawatir kuda itu akan menginjak Yahya, maka aku 
pun berdiri ke arahnya. Ternyata (aku melihat) sepertinya ada Zhullah (sesuatu yang 
menaungi) di atas kepalaku, di dalamnya terdapat cahaya yang menjulang ke angkasa hingga 
aku tidak lagi melihatnya. Maka pada pagi harinya, aku menemui Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, semalam saya membaca (Al Qur'an) di 
tempat penambatan kudaku namun tiba-tiba kudaku meloncat." Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah wahai Ibnu Hudlair." Kemudian aku pun membacanya 
lagi, dan kuda itu juga meloncat kembali. Beliau bersabda: "Bacalah wahai Ibnu Hudlair." 
Kemudian aku pun membacanya lagi, dan kuda itu juga meloncat kembali. Beliau bersabda 
lagi, "Bacalah wahai Ibnu Hudlair." Ibnu Hudlair berkata; Maka sesudah itu, akhirnya saya 
beranjak. Saat itu Yahya dekat dengan kuda, maka saya khawatir kuda itu akan 
menginjaknya. Kemudian saya melihat sesuatu seperti Zhullah (sesuatu yang menaungi) 
yang di dalamnya terdapat cahaya yang naik ke atas angkasa hingga saya tidak lagi 
melihatnya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Itu adalah Malaikat 
yang sedang menyimak bacaanmu, sekiranya kamu terus membaca, niscaya pada pagi 
harinya manusia akan melihatnya dan Malaikat itu tidak bisa menutup diri dari pandangan 
mereka." 


Bab: Keutamaan penghafal Al-Qur'an (j) 4)^*9) 




t 

'JU 


9 > 


9 } 





'A>\ 'A ’l < r >A i 'A 




1328. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id dan Abu Kamil Al Jahdari 
keduanya dari Abu 'Awanah -Outaibah- berkata telah menceritakan kepada kami Abu 
'Awanah dari Oatadah dari Anas dari Abu Musa Al Asy'ari ia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur'an adalah 
seperti buah Utrujah, baunya harum dan rasanya juga enak. Dan perumpamaan orang 
mukmin yang tidak membaca Al Qur'an adalah seperti buah kurma, baunya tidak semerbak, 
namun rasanya manis. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur'an 
adalah laksana buah Raihanah yang baunya harum namun rasanya pahit. Dan perumpamaan 
orang munafik yang tidak membaca Al Qur'an adalah seperti buah Hanzhalah, baunya tidak 
wangi dan rasanya juga pahit." Dan telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah 
menceritakan kepada kami Hammam -dan dalam jalur lain- telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Syu'bah 
keduanya dari Oatadah dengan isnad ini semisalnya. Hanya saja di dalam hadits Hammam, 
kata munafik ia ganti dengan Fajir (orang yang berdosa). 


Bab: Keutamaan orang yang mahir dalam membaca Al-Qur'an dan orang yang terbata-bata 





\ <- » ' > v X V V 'i ' . \ ^ * t 


> 
1 



1329. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Ubaid Al 
Ghubari semuanya dari Abu 'Awanah - Ibnu Ubaid - berkata, telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Awanah dari Oatadah dari Zurarah bin Aufa dari Sa'd bin Hisyam dari 'Aisyah ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang mukmin yang mahir 
membaca Al Qur'an, maka kedudukannya di akhirat ditemani oleh para malaikat yang mulia. 
Dan orang yang membaca Al Qur'an dengan gagap, ia sulit dalam membacanya, maka ia 
mendapat dua pahala." Dalam jalur lain; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Sa'id dan diganti dengan jalur 



periwayatan lain, dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam Ad Dastawa'i keduanya dari Qatadah dengan 
isnad ini. Dan ia berkata dalam haditsnya Waki'; "Dan orang yang membaca Al Qur'an 
sedang ia kesulitan dalam membacanya, maka baginya dua pahala." 

Bab: Sunahnya membaca Al-Qur'an di hadapan orang-orang yang mempunyai keutamaan 




1330. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada kami 
Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ubay: "Sesungguhnya Allah telah 
memerintahkan kepadaku untuk membacakan kepadamu." Ubay bertanya, "Apakah Allah 
menyebut namaku kepada Anda?" beliau menjawab: "Ya, Allah menyebut namamu 
kepadaku." Maka Ubay pun menangis karenanya. 





1331. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya mendengar Qatadah menceritakan dari 
Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ubay bin Ka'ab: 
"Allah memerintahkan kepadaku untuk membacakan kepadamu, 'LAM YAKUNILLADZIINA 
KAFARUU..' (surat Al Bayyinah)." Ubay bertanya, "Apakah Allah menyebut namaku kepada 
Anda?" beliau menjawab: "Ya." Maka Ubay pun menangis karenanya. Telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan kepada kami Khalid yakni Ibnul 
Harits, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah ia berkata, saya mendengar 
Anas berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ubay. Dengan hadits 
semisalnya. 


Bab: Keutaman mendengar Al-Qur'an dan meminta kepada orang yang menghafalnya 
untuk membaca sehingga ia bisa mendengarkannya 

<*Aa3L>-) 



cJ\ i^jd^ ;/U\3 ,_^.j^dI»3ii6T^iS\ 

' Ukj$ :^J\yiVliViij^ J*Ji£ ^Li\'}JyjL^'}^S\ 

S Z. 9 S 9 s 0 •< S s s a 


1332. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib semuanya 
dari Hafsh -Abu Bakr- berkata, telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Al 
A'masy dari Ibrahim dari Abidah dari Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda kepadaku: "Bacakanlah Al Qur'an kepadaku." Abdullah berkata; saya 
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah saya membacakannya kepada Anda, sementara Al 
Qur'an diturunkan kepada Anda?" beliau bersabda: "Saya suka untuk mendengarnya dari 
orang lain." Maka saya pun membaca surat An Nisa', hingga (bacaanku) sampai pada ayat: 
"Dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai 
umatmu)." Aku mengangkat kepalaku -atau- seorang laki-laki datang ke sampingku, dan aku 
pun mengangkat kepala, maka aku melihat air mata beliau menetes. Telah menceritakan 
kepada kami Hannad bin As Sariy dan Mindab bin Harits At Tamimi semuanya dari Ali bin 
Mushir dari Al A'masy dengan isnad ini. Hannad menambahkan dalam riwayatnya; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku sementara beliau berada di atas mimbar: 
"Bacakanlah (Al Qur'an) untukku." 


JtLa \ja 3 ' ^ p-j-lLc- \ A *, ^ <a 


1333. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepadaku Mis'ar 
- Abu Kuraib - berkata, dari Mis'ari dari Amru bin Murrah dari Ibrahim ia berkata; Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Abdullah bin Mas'ud: "Bacakanlah Al Qur'an 
kepadaku." Abdullah bertanya, "Apakah saya akan membacakannya kepada Anda, 



sementara Al Qur'an diturunkan kepada Anda?" beliau bersabda: "Saya suka untuk 
mendengarnya dari orang lain." Maka Abdullah bin Mas'ud pun membaca ayat pertama 
surat An Nisa' hingga ayat: "Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila kami 
mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu 
(Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)." Maka beliau pun menangis. 
Mis'ar berkata; telah menceritakan kepadaku Ma'n dari Ja'far bin Amru bin Huraits dari 
bapaknya dari Ibnu Mas'ud ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada: 
"(Saya) menjadi saksi, selama aku hidup di tengah-tengah mereka, -atau- selama aku masih 
berada di tengah-tengah mereka." Mis'ar ragu (diantara dua pernyataan tersebut). 






1334. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah ia berkata; Saya berada di 
Himsh, lalu salah seorang dari suatu kaum berkata kepadaku, "Bacakanlah Al Qur'an kepada 
kami." Maka aku pun membacakan surat Yusuf kepada mereka. Lalu salah seorang dari 
mereka berkata, "Demi Allah, tidaklah seperti itu (bacaannya) ayat ini diturunkan. Abdullah 
berkata; Saya berkata, "Celaka kamu, demi Allah, sungguh, saya telah membacakannya 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu beliau bersabda kepadaku: 'Kamu telah 
membacanya dengan benar.'" Di tengah-tengah pembicaraanku, saya mencium aroma 
khamer darinya, maka saya pun bertanya, "Apakah kamu meminum khamer lalu 
mendustakan kitab? Kamu tidak boleh meninggalkan tempat ini hingga saya menderamu." 
Akhirnya aku pun menegakkan had atasnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim dan Ali bin Khasyram keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa bin 
Yunus -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 
Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah semuanya 
dari Al A'masy dengan isnad ini, dan di dalam hadits Mu'awiyah tidak tercantum; "Lalu beliau 
bersabda kepadaku: 'AHSANTA (kamu telah membacanya dengan benar)."' 


Bab: Keutamaan membaca Al-Qur'an dalam shalat Ji^as) 



Ol j 1 j-Q*^-j ^-alj A^“ 1 Jyij .^jIj ^ «'iL-Aii^l^ »liii-oLai^- 




1335. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al A'masy dari Abu Shalih dari 
Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah salah 
seorang dari kalian suka, bila ia kembali kepada isterinya akan mendapatkan tiga ekor unta 
yang sedang bunting lagi gemuk-gemuk?" kami menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Tiga ayat 
yang dibaca oleh salah seorang dari kalian di dalam shalatnya adalah lebih baik daripada 
ketiga ekor unta yang bunting dan gemuk itu." 




% 4 A f-'e- y i // t*» } . , a — x 

1\<Lp4 — •' ** -• 


>«i 


i , >. 




„f, * * 

9 * /»• ' 

> * 




1336. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Al Fadlu bin Dukain dari Musa bin Ulay ia berkata, saya mendengar bapakku 
menceritakan dari Uqbah bin Amir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar 
sementara kami sedang berada di Shuffah (tempat berteduhnya para Fuqara dari kalangan 
muhajirin), kemudian beliau bertanya: "Siapakah di antara kalian yang suka pergi ke Buthhan 
atau ke Aqiq, lalu ia pulang dengan membawa dua ekor unta yang gemuk-gemuk dengan 
tanpa membawa dosa dan tidak pula memutuskan silaturahmi?" Maka kami pun menjawab, 
"Kami semua menyukai hal itu." beliau melanjutkan sabdanya: "Sungguh, salah seorang dari 
kalian pergi ke masjid lalu ia mempelajari atau membaca dua ayat dari kita bu Nah 'azza 
wajalla adalah lebih baik baginya daripada dua unta. Tiga (ayat) lebih baik dari tiga ekot unta, 
empat ayat lebih baik daripada empat ekor unta. Dan berapa pun jumlah unta." 


Bab: Keutamaan membaca Al-Qur'an dan surat al Baqarah (S 





t 'j>3& ' ^\*&\tylJd\tj J^\ji JSIL^-U^I -^oU-l^cS^ 

^Jl!oAj_j\j»>> 


1337. Telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Ali Al Hulwani telah menceritakan kepada 
kami Abu Taubah ia adalah Ar Rabi' bin Nafi', telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah 
yakni Ibnu Sallam, dari Zaid bahwa ia mendengar Abu Sallam berkata, telah menceritakan 
kepadaku Abu Umamah Al Bahili ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Bacalah Al Qur'an, karena ia akan datang memberi syafa'at kepada 
para pembacanya pada hari kiamat nanti. Bacalah Zahrawain, yakni surat Al Baqarah dan Ali 
Imran, karena keduanya akan datang pada hari kiamat nanti, seperti dua tumpuk awan 
menaungi pembacanya, atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam 
formasi hendak membela pembacanya. Bacalah Al Baqarah, karena dengan membacanya 
akan memperoleh barokah, dan dengan tidak membacanya akan menyebabkan penyesalan, 
dan pembacanya tidak dapat dikuasai (dikalahkan) oleh tukang-tukang sihir." Mu'awiyah 
berkata; "Telah sampai (khabar) kepadaku bahwa, Al Bathalah adalah tukang-tukang sihir." 
Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah 
mengabarkan kepada kami Yahya yakni Ibnu Hassan, Telah menceritakan kepada kami 
Mu'awiyah dengan isnad ini, hanya saja ia mentatakan; "Wa Ka'annahumaa fii Kilaihimaa." 
dan ia tidak menyebutkan ungkapan Mu'awiyah, "Telah sampai (khabar) padaku." 


\'> * . ' > * ' \ * >> ' v » '> > T '> * i ' ’ \ ' 

X ^ / / / / 

La-^>-L 


1338. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Yazid bin Abdu Rabbih telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim dari 
Muhammad bin Muhajir dari Al Walid bin Abdurrahman Al Jurasyi dari Jubair bin Nufair ia 
berkata, saya mendengar An Nawwas bin Sam'an Al Kilabi berkata; Saya mendengar Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al Qur'an akan didatangkan pada hari kiamat 
bersama Ahlinya yang telah beramal dengannya, dan yang pertama kali adalah surat Al 
Baqarah dan Ali Imran." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan tiga 
permisalan terkait dengan keduanya, aku tidak akan melupakannya setelah itu. yakni: 



"Seperti dua tumpuk awan hitam yang diantara keduanya terdapat cahaya, atau seperti dua 
kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya." 


Bab: Keutamaan surat al Fatihah dan penghujung surat al Baqarah (^o\ 


AiLkiK\ i^yY^sj J 


1339. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' dan Ahmad bin Jawwas Al Hanfi 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abui Ahwash dari Ammar bin Ruzaiq 
dari Abdullah bin Isa dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata; Ketika malaikat Jibril 
sedang duduk di samping Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba-tiba ia mendengar suara 
pintu dibuka dari arah atas kepalanya. Lalu malaikat Jibril berkata: "Itu adalah suara salah 
satu pintu langit yang dibuka, sebelumnya ia belum pernah dibuka sama sekali kecuali pada 
hari ini." Lalu keluarlah daripadanya malaikat. Jibril berkata: "Ini adalah malaikat yang 
hendak turun ke bumi, sebelumnya ia belum pernah turun ke bumi sama sekali kecuali pada 
hari ini saja." Lalu ia memberi salam dan berkata: "Bergembiralah atas dua cahaya yang 
diberikan kepadamu dan belum pernah diberikan kepada seorang Nabipun sebelummu, 
yaitu pembuka Al Kitab (surat Al Fatihah) dan penutup surat Al Baqarah. Tidaklah kamu 
membaca satu huruf dari kedua surat itu kecuali pasti akan diberikan kepadamu." 


3iii> 


1340. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada 
kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Manshur dari Ibrahim dari Abdurrahman bin 
Yazid ia berkata; Saya menjumpai Abu Mas'ud di Baitullah, maka saya pun berkata, "Ada satu 
hadits dari Anda yang telah sampai kepadaku tentang dua ayat yang terdapat di dalam surat 
Al Baqarah." Abu Mas'ud berkata; Ya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 
"Siapa yang membaca kedua ayat itu, yakni akhir dari surat Al Baqarah, niscaya keduanya 



akan memeliharanya dari bencana." Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin 
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
keduanya dari Manshur dengan isnad ini. 


■> ' • ' zM\’ A* L *Jx\\*A'*-\' V»;. t> » <?' >' ’l . 

i> 'j>\ 

jZsjfcS !>. 


1341. Dan telah menceritakan kepada kami Minjab bin Harits AtTamimi telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Mushir dari Al A'masy dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid dari 
Alqamah bin Qais dari Abu Mas'ud Al Anshari ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca dua ayat ini, yakni dari akhir surat Al 
Baqarah di suatu malam, maka keduanya akan menjaganya dari bencana." Abdurrahman 
berkata; Saya menjumpai Abu Mas'ud yang sedang melakukan thawaf di Baitullah, maka 
saya bertanya kepadanya. Maka ia pun menceritakannya kepadaku dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Khasyram telah mengabarkan 
kepada kami Isa yakni Ibnu Yunus, -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair semuanya 
dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dan Abdurrahman bin Yazid dari Abu Mas'ud dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya, -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Hafsh dan Abu 
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid dari Abu Mas'ud dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya. 


Bab: Keutamaan surat al Kahfi dan ayat Kursi \ Aa*) 






i? 

r 


UL&JlaL^" <_a^^-=pJ\ 


1342. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku dari 
Qatadah dari Salim bin Abui Ja 'd Al Ghathafani dari Ma'dan bin Abu Thalhah Al Ya'mari dari 
Abu Darda' bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang menghafal 
sepuluh ayat dari awal surat Al Kahfi, maka ia akan terpelihara dari (kejahatan) Dajjall." Dan 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami 
Hammam semuanya dari Qatadah dengan isnad ini. Syu'bah berkata; "Dari akhir surat Al 
Kahfi." Hammam berkata; "Dari awal surat Al Kahfi." Sebagaimana yang dikatakan Hisyam. 




1343. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdul A'la bin Abdul A'la dari Al Jurairi dari Abu As Salil dari Abdullah bin Rabah 
Al Anshari dari Ubay bin Ka'ab ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Hai Abu Mundzir! tahukah kamu, ayat manakah di antara ayat-ayat Al Qur'an yang ada 
padamu yang paling utama?" Abu Mundzir berkata; saya menjawab, "Allah dan Rasul-Nya 
yang lebih mengetahui." Beliau bertanya lagi: "Hai Abu Mundzir, tahukah kamu, ayat 
manakah di antara ayat-ayat Al Qur'an yang ada padamu yang paling utama?" Abu Mundzir 
berkata; Saya menjawab, "ALLAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUM." Abu 
Mundzir berkata; lalu beliau menepuk dadaku seraya bersabda: "Demi Allah, semoga 
dadamu dipenuhi dengan ilmu, wahai Abu Mundzir." 


Bab: Keutamaan membaca "Qul Huwaallahu Ahad" (Jo-W) 





Ji 


o'^ 


1344. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Basysyar - 
Zuhair berkata- telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari Syu'bah dari Qatadah 
dari Salim bin Abui Ja'd dari Ma'dan bin Abu Thalhah dari Abu Darda' dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak sanggupkah salah seorang dari kalian membaca 
sepertiga Al Qur'an dalam semalam?" Mereka balik bertanya, "Bagaimana cara membaca 
sepertiganya?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "'QUL HUWALLAHU AHAD' 
(surat Al Ikhlash) sama dengan sepertiga Al Qur'an." Dan telah menceritakan kepada kami 
lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah menceritakan 
kepada kami Sa'id bin Abu 'Arubah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Affan Telah menceritakan 
kepada kami Aban Al Aththar semuanya dari Qatadah dengan isnad ini. Dan di dalam hadits 
keduanya adalah dari sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya Allah 'azza 
wajalla menjadikan Al Qur'an itu tiga bagian. Lalu Dia menjadikan, 'QUL HUWALLAHU AHAD.' 
Sebagai satu bagian dari bagian-bagian Al Qur'an." 


■> * s’ s\' s 


'yVyy " > 




1345. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Ya'qub bin Ibrahim 
semuanya dari Yahya - Ibnu Hatim - berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Sa'id telah menceritakan kepada kami Yazid bin Kaisan telah menceritakan kepada kami Abu 
Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Berkumpullah kamu semuanya, karena aku akan membacakan kepada kalian sepertiga Al 
Qur'an." Maka berkumpullah kami, yang sempat berkumpul, kemudian Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam keluar dan membaca: "QUL HUWALLAHU AHAD." Setelah itu, beliau masuk 
kembali. Maka kami saling berkata satu sama lain. "Aku mengira bahwa wahyu ini baru 
diturunkan dari langit, sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam segera masuk ke dalam 
kamarnya." Tak berapa lama kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar seraya 
bersabda: "Tadi aku berjanji akan membacakan sepertiga Al Qur'an kepada kalian. 



Ketahuilah bahwa, 'QUL HUWALLAHU AHAD' adalah sama nilainya dengan sepertiga Al 
Qur'an." 


**/ **/ / **/ ^ ^ 



1346. Dan telah menceritakan kepada kami Washil bin Abdul A’ la telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Fudlail dari Basyir bin Abu Isma'il dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan bersa bda: "Saya akan membacakan 
kepada kalian (surat yang menyamai) sepertiga Al Qur'an." Maka beliau pun membaca: "QUL 
HUWALLAHU AHAD." Beliau membacanya hingga selesai. 




1347. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdurrahman bin Wahb telah 
menceritakan kepada kami pamanku yaitu Abdullah bin Wahb, telah menceritakan kepada 
kami Amru bin Harits dari Sa'id bin Abu Hilal bahwa Abu Rijal Muhammad bin Abdurrahman, 
telah menceritakan kepadanya dari ibunya Amrah binti Abdurrahman, saat itu ia berada di 
rumah Aisyah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari Aisyah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seorang lelaki dalam suatu sariyyah (pasukan khusus 
yang ditugaskan untuk operasi tertentu). Laki-laki tersebut ketika menjadi imam shalat bagi 
para sahabatnya selalu mengakhiri bacaan suratnya dengan "QUL HUWALLAHU AHAD." 
Ketika mereka pulang, disampaikan berita tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, maka beliau bersabda: "Tanyakanlah kepadanya kenapa ia melakukan hal itu?" 
Lalu merekapun menanyakan kepadanya, la menjawab, "Karena didalamnya terdapat sifat 
Ar Rahman, dan aku senang untuk selalu membacanya." Mendengar itu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Beritahukanlah kepadanya bahwa Allah Ta'ala juga 
mencintainya." 


Bab: Keutamaan membaca Mu'awidzatain (djrG3 _^<mJ\Sc-\ Jj-4a3) 






1348. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Bayan dari Qais bin Abu Hazim dari Uqbah bin Amir ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidakkah kalian lihat beberapa ayat yang diturunkah 
semalam, belum ada ayat yang serupa dengannya. Yaitu; 'QUL A'UUDZU BIRABBIL FALAQ 
dan QUL A'UUDZU BIRABBINNAAS' (surat Al Falaq dan An Nas). 


4 » 







1349. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami bapakku dari Isma'il dari Qais dari Uqbah bin Amir ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Telah diturunkan kepadaku 
beberapa ayat yang belum pernah ada ayat yang menyerupainya. Yaitu Al Mu'awwidzatain 
(surat Al Falaq dan An Nas)." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah 
telah menceritakan kepada kami Waki' -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu Usamah keduanya dari Isma'il 
dengan isnad ini semisalnya. Dan dalam riwayat Abu Usamah dari Uqbah bin Amir Al Juhani. 
Dan ia dalah termasuk salah seorang yang 'arif dari kalangan sahabat Muhammad shallallahu 
'alaihi wasallam. 


Bab: Keutamaan orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya, serta keutamaan 


orang yang mempelajari hikmah dari, 



o' 









1350. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan 
Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah -Zuhair- berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin Uyainah Telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Salim dari bapaknya 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak boleh dengki kecuali pada dua 
hal. (Pertama) kepada seorang yang telah diberi Allah (hafalan) Al Qur'an, sehingga ia 
membacanya siang dan malam. (Kedua) kepada seorang yang dikaruniakan Allah harta 
kekayaan, lalu dibelanjakannya harta itu siang dan malam (di jalan Allah), " 




1351. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bin Umar dari bapaknya ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh dengki kecuali pada dua hal. (Pertama) 
kepada seorang yang telah diberi Allah (hafalan) Al Qur'an, hingga ia membacanya siang dan 
malam. (Kedua) kepada seorang yang dikaruniakan Allah harta kekayaan, lalu 
dibelanjakannya harta itu siang dan malam (di jalan Allah), " 




^ / **/ ^ 




1352. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Isma'il dari Qais ia berkata, Abdullah bin Mas'ud berkata; -dalam 
jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada 
kami bapakku dan Muhammad bin Bisyr keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami 
Isma'il dari Qais ia berkata, aku mendengar Abdullah bin Mas'ud berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh hasad (dengki) kecuali pada dua hal. 
(Pertama) kepada seorang yang dikaruniakan Allah harta kekayaan, lalu ia 
membelanjakannya dalam kebenaran. (Dan yang kedua) kepada seorang laki-laki yang diberi 
Allah hikmah (ilmu), hingga ia memberi keputusan dengannya dan juga mengajarkannya." 





^J^vA\^S\ Co A>- 3^-*^ 5^-“°*? c—>llapJ\ ^ Ojl^J\ -^C- £jJ jstj £j \ ^ilii\ 

dJ^J^O^ '£***' 


1353. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepadaku bapakku dari Ibnu Syihab dari Amir bin 
Watsilah bahwasanya; Nafi' bin Abdul Harits, pada suatu ketika bertemu dengan Khalifah 
Umar di 'Usfan. Ketika itu. Nafi' bertugas sebagai pejabat di kota Makkah. Umar bertanya 
kepada Nafi', "Siapa yang Anda angkat sebagai kepala bagi penduduk Wadli?" Nafi' 
menjawab, "Ibnu Abza." Umar bertanya lagi, "Siapakah itu Ibnu Abza?" Nafi' menjawab, 
"Salah seorang Maula (budak yang telah dimerdekakan) di antara beberapa Maula kami." 
Umar bertanya, "Kenapa Maula yang diangkat?" Nafi' menjawab, "Karena ia adalah seorang 
yang pintar tentang Kitabullah dan pandai tentang ilmu fara'idl (ilmu tentang pembagian 
harta warisan)." Umar berkata, "Benar, Nabi kalian shallallahu ’alaihi wasallam telah 
bersabda: 'Sesungguhnya Allah akan memuliakan suatu kaum dengan kitab ini (Al Qur'an) 
dan menghinakan yang lain." 1 Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman 
Ad Darimi dan Abu Bakar bin lshaq keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Abui 
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri ia berkata, telah menceritakan 
kepadaku Amir bin Watsilah Al Laitsi bahwa Nafi' bin Abdul Harits Al Khuza'i menjumpai 
Umar bin Al Khaththab di 'Usfan. Yakni serupa dengan hadits Ibrahim bin Sa'd dari Az Zuhri. 


Bab: Penjelasan bahwa Al-Qur'an turun dengan tujuh dialek dan penjelasan tentang 
maknanya ^ 


ifr^\ \sj 

31 iilj» \J\ J3li#di J >\ 3 jZ>j 31S \'j& Ziy j ^\ k\^&}\ 



> 

«r 9 


> 


1354. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair dari Abdurrahman bin Abdul Qari ia 
berkata, saya mendengar Umar bin Al Khaththab berkata; Aku mendengar Hisyam bin Hakim 
bin Hizam membaca surat Al Furqan, tidak seperti bacaan (qiraat) yang pernah beliau 
shallallahu 'alaihi wasallam bacakan kepadaku. Karena itu hampir saja aku bertindak kasar 
terhadapnya. Tetapi kubiarkan saja dia hingga pergi. Namun kupegang bajunya, lalu kubawa 
dia ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ujarku, "Wahai Rasulullah, aku 
mendengar orang ini membaca surat Al Furqan tidak seperti yang Anda bacakan kepadaku, 
bagaimana ini?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Lepaskanlah ia, suruh ia 
membacanya kembali." Lalu Hisyam membacakan kembali seperti yang dibacanya tadi. 
Setelah itu. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Memang seperti inilah ia 
diturunkan." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhku pula untuk membaca. 
Lalu kubaca seperti bacaan yang biasa kubaca. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Ya, ayat itu memang diturunkan seperti itu. Sesungguhnya Al Qur'an itu 
diturunkan dengan tujuh huruf (tujuh dialek bahasa). Karena itu, bacalah dengan huruf yang 
mudah bagi kalian." Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab 
telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair bahwa Miswar bin Makhramah dan 
Abdurrahman bin Abdul Qari telah mengarbarkan kepadanya, bahwa keduanya telah 
mendengar Umar bin Al Khaththab berkata; Saya mendengar Hisyam bin Hakim membaca 
surat Al Furqan pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. la pun menyebutkan 
hadits yang serupa. Dan ia menambahkan; "Dan aku hampir saja berbuat kasar terhadapnya 
di saat shalat. Namun aku berusaha bersabar hingga ia mengucapkan salam." Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az 
Zuhri sebagaimana riwayat Yunus dengan Isnadnya. 




1355. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan 



kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bahwa Ibnu Abbas telah menceritakan 
kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mula-mula Jibril 
membacakan Al Qur'an padaku dengan satu huruf (bacaan dengan satu lahjah) saja. Lalu 
saya memohon agar ditambahkan. Maka Jibril pun menambahkannya hingga menjadi tujuh 
huruf (lahjah bacaan)." Ibnu Syihab berkata; "Telah sampai khabar kepadaku bahwa tujuh 
huruf itu, dalam masalah hukum adalah satu, tidak ada pertentangan di dalamnya mengenai 
halal dan haram." Dan telah menceritakannya kepada kami Abdu bin Humaid telah 
mengabarkan kepada kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az 
Zuhri dengan Isnad ini. 




9 / 


, > 






1356. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu Khalid 
dari Abdullah bin Isa bin Abdurrahman bin Abu Laila dari kakeknya dari Ubay bin Ka'ab ia 
berkata; Suatu ketika saya sedang berada di dalam Masjid, tiba-tiba datanglah seorang laki- 
laki dan shalat. Lalu ia membaca (Al Qur'an) dengan dengan qiraah (bacaan) yang saya 
ingkari. Kemudian datanglah seorang laki-laki lain dan membaca (Al Qur'an) dengan qiraah 
yang lain lagi. Usai menunaikan shalat, kami semua menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Ujarku, "Sesungguhnya orang ini membaca (Al Qur'an) dengan qiraah yang saya 
ingkari, kemudian datanglah laki-laki lain lalu ia membaca (Al Qur'an) dengan qiraah yang 
lain lagi." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun memerintahkan keduanya untuk 
mengulangi bacaannya masing-masing, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 



membenarkannya. Setelah itu, hilanglah prasangka dusta di dalam hatiku dan juga perasaan 
saat aku masih jahiliyah dulu. Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat 
sesuatu yang telah menimpaku, beliau menepuk-nepuk dadaku, dan terbukalah bagiku suatu 
pengetahuan yang seakan-akan aku melihat Allah dengan penuh ketakutan. Kemudian beliau 
bersabda: "Wahai Ubay, (Jibril) telah diutus kepadaku agar aku membaca Al Qur'an dengan 
satu huruf (lahjah bacaan) saja, maka saya pun terus mendesaknya agar memberikan 
keringanan atas umatku. Maka ia pun kembali kepadaku agar aku membacanya dengan dua 
huruf. Aku masih terus mendesaknya lagi agar memberikan keringanan atas umatku. Maka 
ia pun kembali lagi (dan memberikan keringanan) agar aku membacanya dengan tujuh 
huruf. Jibril berkata, 'Begitulah setiap kamu kembali, kuperkenankan permintaanmu. 1 Maka 
aku pun berdo'a: 'ALLAHUMMAGHFIR U UMMATII (Ya Allah ampunilah umatku).' Dan saya 
mengakhirkan yang ketiga untuk suatu hari, dimana seluruh makhluk mengharap padaku, 
hingga Ibrahim shallallahu 'alaihi wasallam." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan 
kepadaku Isma'il bin Abu Khalid telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Isa dari 
Abdurrahman bin Abu Laila telah mengabarkan kepadaku Ubay bin Ka'ab bahwa suatu ketika 
ia duduk di dalam masjid, tiba-tiba masuklah seorang laki-laki kemudian shalat dan 
membaca (Al Qur'an) dengan sebuah qiraah. la pun mengkisahkan hadits yang serupa 
dengan hadits Ibnu Numair. 


> 1 \'X\' » i v» <. \> ■> Z'' 

y ; jas yil 




1357. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakannya kepada 
kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar - Ibnul Mutsanna - berkata, telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam 
dari Mujahid dari Ibnu Abu Laila dari Ubay bin Ka'ab bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam berada di kolam air Bani Ghifar. Kemudian beliau didatangi Jibril 'Alaihis salam 
seraya berkata, "Sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk membacakan Al Qur'an 
kepada umatmu dengan satu huruf (lahjah bacaan)." Beliau pun bersabda: "Saya memohon 
kasih sayang dan ampunan-Nya, sesungguhnya umatku tidak akan mampu akan hal itu." 



kemudian Jibril datang untuk kedua kalinya dan berkata, "Sesungguhnya Allah 
memerintahkanmu untuk membacakan Al Qur'an kepada umatmu dengan dua huruf." 
Beliau pun bersabda: "Saya memohon kasih sayang dan ampunan-Nya, sesungguhnya 
umatku tidak akan mampu akan hal itu." Lalu Jibril mendatanginya untuk ketiga kalinya 
seraya berkata, "Sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk membacakan Al Qur'an 
kepada umatmu dengan tiga huruf." Beliau bersabda "Saya memohon kasih sayang dan 
ampunan-Nya, sesungguhnya umatku tidak akan mampu akan hal itu." Kemudian Jibril 
datang untuk yang keempat kalinya dan berkata, "Sesungguhnya Allah memerintahkanmu 
untuk membacakan Al Qur'an kepada umatmu dengan tujuh huruf. Dengan huruf yang 
manapun yang mereka gunakan untuk membaca, maka bacaan mereka benar." Dan telah 
menceritakannya kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami 
bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini semisalnya. 


Bab: Membaca dengan tartil dan menghindari membaca dengan tergesa-gesa ( J_o y 


lisi*. 

J -U- 3VS J^\ J g. 1 

'e^JaW J^S J -^ 1 ? jj.^4 





1358. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair 
semuanya dari Waki' - Abu Bakar berkata- telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al 
A'masy dari Abu Wa'il ia berkata; Seorang laki-laki yang namanya Nahik bin Sinan 
mendatangi Abdullah dan berkata, "Wahai Abu Abdurrrahman, bagaimana Anda membaca 
huruf ini, dengan huruf Alif ataukah Yaa', yaitu: "MIN MAA'IN GHAIRI 'AASIN" ataukah, "MIN 
MAA'IN GHARI YAASIN." Maka Abdullah menjawab, "Apakah setiap Al Qur'an telah kamu 
hitung selain ini?" Nahik berkata lagi, "Sesungguhnya aku benar-benar telah membaca Al 
Mufashshal dalam satu raka'at." Abdullah berkata, "Cepatnya beliau membaca adalah 
seperti cepatnya membaca sya'ir. Ada suatu kaum yang membaca Al Qur'an, namun bacaan 
mereka tidak sampai melewati batas tenggorokan. Bacaan yang terpatri di dalam hati dan 
menancap kuat di dalamnya, baru akan bermanfaat. Bagian shalat yang paling utama adalah 
ruku' dan sujud. Aku benar-benar telah mengetahui An Nazha'ir (surat-surat yang hampir 
sama baik panjangnya atau pun maknanya), yang mana Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam membacanya pada setiap raka'at." Kemudian Abdullah berdiri, lalu masuklah 
Alqamah ke belakang kemudian keluar dan berkata, "la telah mengabarkannya kepadaku." 
Ibnu Numair berkata dalam riwayatnya; Seorang laki-laki dari Bani Bajilah datang kepada 
Abdullah." la tidak menyebutkan Nahik bin Sinan. Dan telah menceritakan kepada kami Abu 
Kuraib Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Wa'il ia 
berkata; "Seorang laki-laki yang bernama Nahik bin Sinan datang kepada Abdullah." Yakni 
serupa dengan haditsnya Waki', hanya saja ia menyebutkan; Kemudian datanglah Alqamah 
untuk menemui Abdullah, maka kami pun berkata kepadanya, "Tanyakanlah padanya 
tentang An Nazha'ir (surat-surat yang hampir sama baik panjangnya atau pun maknanya) 
dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah membacanya dalam satu raka'at." Lalu ia 
pun masuk menemuinya dan bertanya kepadanya. Sesudah itu, ia keluar dan berkata, "Yaitu 
dua puluh surat dari Al Mufashshal dalam Ta'lifnya Abdullah. Dan telah meceritakannya 
kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus Telah 
menceritakan kepada kami Al A'masy dalam isnad ini sebagaimana hadits keduanya. Dan ia 
menyebutkan; Sungguh, saya benar-benar telah mengetahui An Nazha'ir (surat-surat yang 
hampir sama baik panjangnya atau pun maknanya) yang telah dibaca oleh Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dua surat dalam satu raka'at, yakni dua puluh surat dalam 
sepuluh raka'at. 




S?' / ' 










1359. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Mahdi bin Maimun telah menceritakan kepada kami Washil Al Ahdab dari Abu Wa'il ia 
berkata; Pada suatu hari setelah menunaikan shalat Shubuh, kami pergi menemui Abdullah 
bin Mas'ud. Kami mengucapkan salam di depan pintu, lalu ia pun mengizinkan kami, namun 
kami tetap berada di dekat pintu sejenak lalu keluarlah seorang budak wanita dan berkata, 
"Tidakkah kalian masuk?" Maka kami segera masuk, dan ternyata kami dapati Ibnu Mas'ud 
sedang duduk bertasbih. Ibnu Mas'ud bertanya, "Apa yang menghalangi kalian untuk masuk, 
padahal kalian telah diizinkan?" Kami menjawab, "Tidak ada, melainkan kami hanya 
menyangka bahwa sebagian penghuni rumah masih tidur." Ibnu Mas'ud berkata, "Kalian 
menyangka bahwa keluarga Ibnu Ummi Abdu adalah para pemalas?" Dia kemudian 
meneruskan bacaan tasbihnya hingga kami mengira bahwa matahari telah terbit. Lalu ia 
bertanya, "Wahai Jariyah (budak wanita), lihatlah apakah matahari telah terbit?" budak 
wanita itu pun melihat, ternyata matahari belum terbit. Maka Ibnu Mas'ud kembali 
bertasbih hingga ia merasa bahwa matahari telah terbit, lalu ia pun bertanya lagi, "Wahai 
Jariyah, apakah matahari telah terbit?" budak wanita itu pun melihatnya, dan ternyata 
matahari telah terbit. Maka Ibnu Mas'ud berkata, "Segala puji bagi Allah Yang telah 
membangkitkan kami di hari ini." Mahdi berkata; Aku menduga bahwa ia berkata, "Dan Dia 
tidak membinasakan kami lantaran dosa-dosa kami." Lalu berkatalah seorang laki-laki dari 
kaum itu, "Semalam, saya telah membaca Al Mufashshal seluruhnya." Maka Abdullah bin 
Mas'ud pun berkata, "Cepatnya beliau membaca adalah seperti cepatnya membaca sya'ir. 
Saya telah mengetahui An Nazha'ir (surat-surat yang hampir sama baik panjangnya atau pun 
maknanya), yang mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membacanya yaitu delapan 
belas surat dari Al Mufashshal dan dua surat dari Alif Lamm Hammim." 





1360. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami 
Husain bin Ali Al Ju'fi dari Za'idah dari Manshurdari Syaqiq ia berkata; Seorang laki-laki dari 
Bani Bajilah yang biada dipanggil Nahik bin Sinan datang menemui Abdullah dan berkata, 
"Saya membaca Al Mufashshal (surat-surat yang berada di antara surat Qaaf -atau Hujurat- 
hingga akhir mushhaf) dalam satu raka'at." Maka Abdullah pun berkata, "Engkau membaca 
seperti cepatnya pembacaan sya'ir. Saya telah mengetahui An Nazha'ir (surat-surat yang 
hampir sama baik panjangnya atau pun maknanya), yang mana Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam membacanya dua surat pada setiap raka'at." 






^c&. , A^\c*sj. ^ 


1361. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar - 
Ibnul Mutsanna- berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah bahwa ia mendengar Abu wa'il 
menceritakan; bahwa seorang laki-laki menemui Ibnu Mas'ud seraya berkata, "Tadi malam 
saya membaca Al Mufashshal (surat-surat yang berada di antara surat Qaaf -atau Hujurat- 
hingga akhir mushhaf) seluruhnya dalam satu raka'at." Maka Abdullah pun berkata, 
"Cepatnya beliau membaca adalah seperti pembacaan sya'ir yang jauh dari ketergesa- 
gesaan." Abdullah berkata; "Saya telah mengetahui An Nazha'ir (surat-surat yang hampir 
sama baik panjangnya atau pun maknanya), yang mana Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam membacanya." Lalu ia pun menyebutkan dua puluh surat dari Al Mufashshal. Yakni 
dua surat dua surat pada setiap raka'atnya. 


Bab: Belajar qira'at 




1362. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan 
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu lshaq ia berkata, saya melihat 
seorang laki-laki bertanya Al Aswad bin Yazid yang sedang mengajarkan Al Qur'an di masjid, 
"Bagaimana Anda membaca ayat ini, 'FAHAL MIM MUDDAKIR' apakah dengan huruf Dai 
ataukah Dzal?." Al Aswad menjawab, "Yang benar adalah dengan huruf Dai. Saya mendengar 
Ibnu Mas'ud berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca: 
"MUDDAKIR (Yakni dengan huruf Dai)." 



} Syiwi i\ 



1363. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar - 
Ibnul Mutsanna- berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dari Al Aswad dari Abdullah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya beliau membaca huruf ini: "FAHAL MIM 
MUDDAKIR." 



Ui & jSli&l jvv: J' iJbfei j'w jjfeli- J 

iljIisljsjJ ijsii.\; ’^=> .tfaliL'S ’J&\ c.j£v*\ 


Jdll J } { J£&\ jil\ j } L:^\; iii JS 5 A 

U j A\ 3 . ja jJiySVij. J" jJ\ j { 

^ kiiiiSi J ; Jiy 6 A J 5 V>*o^i 

£ Ui JlS l^i ^lS^<U3 ^^»9 \ Ji- J^\JkJ\ ililc- \ O-^ - 

■</ 

-X3 


1364. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib - 
sedang lafazhnya dari Abu Bakr- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah ia berkata; Kami mendatangi negeri 
Syam, lalu Abu Darda menjumpai kami seraya bertanya, "Adakah di antara kalian yang 
membaca dengan qiraahnya Abdullah bin Mas'ud?" Saya menjawab, "Ya. Sayalah orangnya." 
la bertanya, "Lalu bagaimana engkau mendengar Ibnu Mas'ud membaca ayat ini: 'WAL LAILI 
IDZAA YAGHSYAA.'?" Saya menjawab, "Saya mendengarnya membaca; 'WAL LAILI IDZAA 
YAGHSYAA WADZDZAKARI WAL UNTSAA.'" la (Abu Darda 1 ) berkata, adapun saya, demi Allah, 
saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membacanya seperti itu. Akan 
tetapi mereka menginginkan agar aku membaca; 'WA MAA KHALAQA', namun saya tidak 
menuruti mereka." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Mughirah dari Ibrahim ia berkata; Alqamah mendatangi 
negeri Syam, lalu ia masuk Masjid, dan shalat di dalamnya. Kemudian ia berdiri menuju 
Halaqah dan duduk di situ. Kemudian datanglah seorang laki-laki dan saya pun tahu akan 
reaksi dan sikap orang-orang padanya. Lalu laki-laki itu duduk di sampingku dan bertanya, 
"Apakah kamu hafal sebagaimana Abdullah membaca (Al Qur'an)?" maka ia pun 
menyebutkan hadits semisalnya. 


}cA ;^3ls 



1365. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ibrahim dari Dawud bin Abu Hind dari Asy Sya'bi dari Alqamah ia berkata; Saya 
berjumpa dengan Abu Darda', lalu ia bertanya kepadaku, "Dari manakah kamu?" Saya 
menjawab, "Dari penduduk lraq." la bertanya lagi, "Dari daerah mana?" Saya menjawab, 
"Dari penduduk Kufah." la bertanya lagi, "Apakah kamu membaca Al Qur'an dengan 
qira'ahnya Abdullah bin Mas'ud?" Saya menjawab, "Ya." la berkata, "Kalau begitu, bacalah: 
'WAL LAILI IDZAA YAGHSYAA.'" Maka saya pun membacakannya, "WAL LAILI IDZAA 
YAGHSYAA WAN NAHAARI IDZAA TAJALLAA WADZ DZAKARI WAL UNTSAA." Lalu Abu Darda' 
pun tertawa kemudian berkata; "Seperti inilah saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam membacanya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna 
telah menceritakan kepadaku Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Dawud dari Amir 
dari Alqamah ia berkata; Saya mendatangi negeri Syam dan bertemu dengan Abu Darda'. la 
pun menyebutkan hadits yang serupa dengan haditsnya Ibnu Ulayyah. 


Bab: Waktu terlarang untuk melaksanakan shalat 






1366. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Al A'raj dari Abu Hurairah 
bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang shalat sesudah shalat Asar 
hingga matahari terbenam, dan sesudah shalat Shubuh hingga matahari terbit." 



1367. Dan telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid dan Isma'il bin Salim 
semuanya dari Husyaim -Dawud- berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim telah 
mengabarkan kepada kami Manshur dari Qatadah ia berkata, telah mengabarkan kepada 
kami Abui 'Aliyah dari Ibnu Abbas ia berkata, "Saya mendengar lebih dari seorang dari 
kalangan sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam termasuk di ataranya adalah Umar 



bin Al Khaththab -dan ia adalah yang paling saya cintai di antara mereka- bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melarang shalat sesudah shalat Shubuh hingga matahari terbit 
dan sesudah shalat Asar hingga matahari terbenam." Dan telah menceritakannya kepadaku 
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Syu'bah -dalam jalur 
lain- Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah menceritakan kepada 
kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Sa'id -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Mu'adz bin 
Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku mereka semua dari Qatadah dengan isnad ini, 
hanya saja di dalam haditsnya Sa'id dan Hisyam; "Setelah shalat Shubuh hingga matahari 
terbit." 




1368. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bahwa Ibnu Syihab telah mengabarkan 
kepadanya, ia berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Atha' bin Yazid Al Laitsi bahwa ia 
mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tidak boleh shalat sesudah Ashar hingga matahari terbenam dan tidak boleh shalat sesudah 
shalat Fajar hingga matahari terbit." 




1369. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Janganlah kamu menunggu-nunggu waktu shalat sehingga mengerjakan shalat 
ketika matahari terbit, dan jangan pula pada waktu matahari terbenam." 




1370. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Abdullah bin Numair Telah menceritakan kepada kami bapakku dan Muhammad bin Bisyr 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Ibnu Umar ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian menunda-nunda 
shalat sehingga mengerjakannya saat matahari terbit, dan jangan pula saat terbenamnya, 
karena matahari itu terbit di antara dua tanduk syetan." 



^*3 0 _l1j\ 4^ \Sp s^L^J\ \^?^f-ts 0:r lAi\ 


1371. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Abdullah bin Numair Telah menceritakan kepada kami bapakku dan Ibnu Bisyr mereka 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Ibnu Umar ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila sebagian matahari mulai terbit, 
maka tundalah shalat sampai matahari itu benar-benar terbit (dengan sempurna). Dan bila 
sebagian matahari itu mulai terbenam, maka tundalah shalat sampai matahari tersebut 
benar-benar terbenam." 












9 'u! * 9 ' 9 x . . t / t\ 9 ^ 9 . •* 9 ' ' 9 \ / \ s llg C ' 9 \ 9 \ 9 ' ?K,*. \ s 

9 c ^ 

ujAIJlC- 


1372. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Laits dari Khair bin Nu'aim Al Hadlrami dari Ibnu Hubairah dari Abu Tamim Al Jaisyani 
dari Abu Bashrah Al Ghifari ia berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mengimami kami shalat Ashar di Mukhammas. Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya shalat 
Ashar ini pernah diwajibkan kepada orang-orang yang sebelum kalian, tetapi mereka sia- 
siakan. Karena itu, siapa yang memelihara shalat ini, dia akan mendapatkan pahala ganda. 
Dan tidak boleh shalat sesudahnya, hingga bintang terbit." Dan telah menceritakan 
kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim Telah 
menceritakan kepada kami bapakku dari Ibnu lshaq ia berkata, telah menceritakan kepadaku 
Yazid bin Abu Habib dari Khair bin Nu'aim Al Hadlrami dari Abdullah bin Hubairah As Saba'i - 
ia adalah seorang yang tsiqqah (terpercaya) - dari Abu Tamim Al Jaisyani dari Abu Bashrah Al 
Ghifari ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat Ashar bersama kami. 
Yakni hadits semisalnya. 




' 9 * s* s\'u \ ' 







1373. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Wahb dari Musa bin Ali dari bapaknya ia berkata, saya mendengar Uqbah 
bin Amir Al Juhani berkata; "Ada tiga waktu, yang mana Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah melarang kita untuk shalat atau menguburkan jenazah pada waktu-waktu 
tersebut. (Pertama), saat matahari terbit hingga ia agak meninggi. (Kedua), saat matahari 
tepat berada di pertengahan langit (tengah hari tepat) hingga ia telah condong ke barat, 
(Ketiga), saat matahari hampir terbenam, hingga ia terbenam sama sekali." 


Bab: Islamnya Amru bin 'Anbasah 

> ^ ' > > ’ > "r ‘i’ '\\ i’ •" > 

4Ji\ «iJuli- LLc- \ \4 C-Iji9 ^ cJui9 jlS 2£v^_> cS^ 

sSUj\ sSUJ^3issSUj\ 



Ufl»- <l>y>- *^l\ J./ioL-J^j A^al^ii» ( J^-j|^-^'. «IjaJlS 

4+\J&ggQu\ ^\IjA^& \LLcj£-40M' 

ii\j i^j^uiiuly -< *<-’ 






1374. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Ja'far Al Ma'qiri telah menceritakan kepada 
kami An Nadir bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar telah 
menceritakan kepada kami Syaddad bin Abdullah Abu Ammar dan Yahya bin Abu Katsir dari 
Abu Umamah - Ikrimah berkata; Syaddad telah berjumpa dengan Abu Umamah dan 
Watsilah, juga pernah menemani Anas ke negeri Syam, ia telah memujinya dengan 
keutamaan dan kebaikan- Dari Abu Umamah ia berkata, Amru bin Abasah As Sulami berkata; 
Pada masa jahiliyah dulu, saya mengira bahwa manusia ketika itu berada dalam kesesatan. 
Mereka tidaklah memiliki sesuatu pun (yang patut dibanggakan), mereka saat itu 
menyembah berhala. Lalu saya mendengar tentang sosok seorang laki-laki di Makkah yang 
sedang menyampaikan beberapa kabar berita. Kemudian aku duduk di atas hewan 
tungganganku. Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau di 
'Ukadz, lalu aku bertanya, "Siapa tuan?" Beliau menjawab: "Seorang Nabi." Aku bertanya 
lagi, "Nabi yang bagimana?" Beliau menjawab: "Allah telah mengutusku." Aku bertanya lagi, 
"Engkau diutus dengan apa?" Beliau menjawab: "Aku diutus untuk menyambung tali 
silaturahmi, menghancurkan berhala, dan agar Allah ditauhidkan dan tidak dipersekutukan." 
Lalu aku bertanya lagi, "Siapakah orang yang menjadi pengikut Anda dalam perkara ini (Din 
Islam)?" Beliau menjawab: "Seorang yang merdeka dan juga sorang budak." Sementara saat 
itu beliau bersama Abu Bakar dan Bilal radliallahu 'anhuma. Kemudian beliau bersabda 
kepadaku: "Pulanglah kamu hingga Allah menguatkan Rasul-Nya." Setelah itu, saya 



mendatangi beliau dan berkata, "Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu. 
Ajarkanlah aku sesuatu yang Anda ketahui sementara aku tidak mengetahuinya, yaitu 
sesuatu yang tidak membahayakanmu dan Allah juga memberikan aku manfaat dengannya. 
Apakah ada suatu waktu yang lebih utama dari waktu yang lain, dan adakah suatu waktu 
yang harus kita waspadai?" Beliau menjawab: "Sungguh, kamu telah bertanya kepadaku 
tentang sesuatu yang belum pernah ditanyakan oleh seorang pun sebelummu. 
Sesungguhnya Allah 'azza wajalla turun pada sepertiga akhir malam, dan Dia mengampuni 
dosa apa saja kecuali syirik dan perbuatan yang melampaui batas. Shalat adalah suatu 
ibadah yang disaksikan dan dihadiri (oleh para malaikat) maka hendaklah kamu shalat hingga 
matahari terbit. Dan apabila matahari telah terbit, maka janganlah kamu shalat hingga 
matahari meninggi, karena matahari terbit diantara dua tanduk syetan, dan shalat pada 
waktu itu adalah shalatnya orang-orang kafir. Kemudian, jika matahari sudah meninggi, 
maka shalatlah, karena shalat pada waktu itu disaksikan dan dihadiri (oleh para malaikat) 
hingga pertengahan siang. Saat matahari berada di pertengahan langit, maka janganlah 
kamu shalat, karena pada waktu itu api neraka sedang dinyalahkan hingga bayangan kembali 
muncul. Dan apabila bayangan sudah kembali maka shalatlah kamu, karena shalat pada 
waktu itu disaksikan dan dihadiri (oleh para malaikat) hingga matahari turun untuk 
terbenam. Ketika matahari hari hendak terbenam, maka janganlah kamu shalat hingga 
benar-benar terbenam. Karena matahari terbenam diantara dua tanduk syetan dan pada 
waktu itulah orang-orang kafir beribadah." Aku berkata, "Wahai Nabi Allah, beritahulah aku 
tentang wudlu." Beliau bersabda: "Tidaklah salah seorang dari kalian yang menyempurnakan 
wudlu, lalu ia berkumur-kumur dan beristinsyaq (menghirup air ke dalam hidung lalu 
menghembuskannya) kecuali dosa-dosa wajahnya, bibirnya dan hidungnya akan turut 
melebur. Kemudian, bila ia membasuh wajahnya sebagaimana yang diperintahkan Allah, 
niscaya dosa-dosa wajahnya akan melebur bersama air dari ujung-ujung jenggotnya. Dan 
tidaklah ia membasuh kedua tangannya hingga pergelangan siku kecuali dosa-dosa kedua 
tangannya akan melebur bersama air dari jari-jemarinya. Dan tidaklah ia membasuh 
kepalanya kecuali dosa-dosa kepalanya akan melebur bersama air dari ujung-ujung 
rambutnya. Dan tidaklah ia membasuh kedua kakinya hingga mata kaki kecuali dosa-dosa 
kedua kakinya juga melebur bersama air dari jari-jari kakinya. Dan bila ia berdiri dan shalat 
lalu memuji Allah serta menyanjung-Nya dan juga memujinya dengan sesuatu yang memang 
Dialah yang berhak atasnya lalu mengkhusyukkan hatinya semata-semata hanya untuk Allah, 
maka niscaya ia akan belepas diri dari dosa-dosanya sebagaimana hari ia dilahirkan oleh 
ibunya." Amru bin Habasyah menceritakan hadits ini kepada Abu Umamah salah seorang 
dari sahabat Rasulu Mallah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Abu Umamah pun berkata 
padanya, "Wahai Amru bin Abasah, lihatlah apa yang telah kamu katakana di tempat yang 
sama, 'Laki-laki ini akan diberi.'" Amru berkata, "Wahai Abu Umamah, sungguh usiaku telah 
lanjut dan tulang-tulangku juga telah rapuh sementara ajalku pun telah dekat, maka tidaklah 
aku berhajat untuk berdusta atas nama Allah dan tidak juga atas nama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Sekiranya aku tidak mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam kecuali hanya sekali atau dua kali, atau tiga kali -hingga ia menghitungnya sendiri 
sampai tujuh kali- niscaya aku tidak akan menceritakannya selama-lamanya. Akan tetapi aku 
telah mendengarnya lebih dari itu." 


Bab: Janganlah kalian shalat saat terbitnya matahari atau terbenamnya (\_$ 





1375. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Thawus dari bapaknya dari Aisyah bahwa ia berkata; Umar telah keliru, 
hanyasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang melaksanakan shalat pada 
disaat matahari terbit dan disaat terbenam adalah jika dikerjakan dengan sengaja dan 
dengan anggapan bahwa hal itu lebih baik. 


'i\' 




1376. Dan telah menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari bapaknya 
dari Aisyah bahwa ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah 
meninggalkan dua raka'at sesudah Ashar." Thawus berkata; Aisyah berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu menunggu-nunggu waktu saat 
matahari terbit, dan jangan pula pada waktu matahari terbenam hingga kalian shalat pada 
waktu itu." 


Bab: Mengetahui dua rakaat yang dikerjakan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam (a3^« 

a*. W 1 a \ jl^ tltT* ^ 

/ / ^ / ^ ^ 5 ^ 



j&is 

> 


1377. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits dari Bukair 
dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, bahwa Abdullah bin Abbas dan Abdurrahman bin Azhar dan Al 
Miswar bin Makhramah mereka mengutusnya agar menemui Aisyah isteri Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam seraya berpesan, "Sampaikan salam kami kepadanya dan tanyakan 
mengenai dua raka'at setelah Ashar kemudian katakanlah bahwa kami telah mendengar 
kabar bahwa Anda menunaikannya padahal telah sampai kepada kami bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang dua raka'at itu." Ibnu Abbas berkata, "Saya dan 
Umar pernah memukul beberapa orang karena menunaikan dua raka'at setelah Ashar." 
Kuraib berkata; Maka saya pun menemui Aisyah dan menyampaikan pesan-pesan mereka. 
Lalu Aisyah pun berkata, "Tanyakanlah kepada Ummu Salamah." Akhirnya aku pun kembali 
kepada mereka, dan menyampaikan komentar Aisyah. Kemudian mereka kembali 
mengutusku untuk menemui Ummu Aisyah dan menanyakan pertanyaan yang sama. Ummu 
Salamah menjawab, "Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang 
shalat dua raka'at sesudah Ashar itu. Namun setelah itu, saya melihat beliau melakukannya. 
Dan memang sebelum menunaikannya, terlebih dahulu menunaikan shalat Ashar. Sesudah 
itu, beliau masuk menemuiku, sementara di sisiku terdapat beberapa orang wanita Anshar 
dari Bani Haram, kemudian beliau melaksanakan dua raka'at (Setelah Ashar itu). Lalu saya 
mengutus seorang budak wanita seraya berkata padanya, "Berdirilah kamu di samping 
beliau, dan katakanlah padanya, 'Ummu Salamah berkata; Wahai Rasulullah, saya telah 
mendengar tuan melarang dua raka'at ini, namun saya melihat Anda melakukannya.' Dan 
jika ia memberi isyarat dengan tangannya, maka mundurlah." Budak wanita itu pun 
melakukannya, kemudian beliau memberi isyarat, maka budak wanita itu pun mundur. Usai 
menunaikan shalat, beliau bersabda: "Wahai binti Abu Umayyah, kamu tadi menanyakan 
tentang dua raka'at setelah Ashar. Sesungguhnya saya telah didatangi oleh beberapa orang 
dari Bani Abdul Qais dengan menyatakan keislaman kaumnya hingga mereka 
menyibukkanku untuk menunaikan dua raka'at setelah Zhuhur, maka dua raka'at ini sebagai 
penggantinya." 







1378. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ali bin Hujr -Ibnu 
Ayyub- berkata, telah menceritakan kepada kami Isma'il ia adalah -Ibnu Ja'far- telah 
mengabarkan kepadaku Muhammad -ia adalah Ibnu Abu Harmalah- ia berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Abu Salamah bahwa ia pernah bertanya kepada Aisyah mengenai 
dua sujud yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesudah shalat Ashar, 
maka ia menjawab; "Dulu beliau melakukannya sebelum Ashar, kemudian beliau tersibukkan 
darinya atau lupa, sehingga beliau melaksanakannya sesudah shalat Ashar kemudian beliau 
selalu menunaikannya. Dan biasanya, bila beliau melaksanakan suatu shalat, maka beliau 
menekuninya." Yahya bin Ayyub berkata; Isma'il berkata, "Yakni beliau selalu 
menunaikannya." 


9 * f* S 9 9 







1379. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan 
kepada kami bapakku semuanya dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah ia 
berkata; Menurutku, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sama sekali tidak pernah 
meninggalkan dua raka'at sesudah Ashar." 






1380. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ali bin 
Hujr -dengan lafazh hadits darinya- telah mengabarkan kepada kami Ali bin Mushir telah 
mengabarkan kepada kami Abu lshaq Asy Syaibani dari Abdurrahman bin Al Aswad dari 
bapaknya dari Aisyah ia berkata; "Ada dua shalat yang sama sekali tidak pernah ditinggalkan 
oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di rumahku, baik secara sembunyi maupun 
terang-terangan, yaitu dua raka'at sebelum subuh dan dua raka'at sesudah asar." 




1381. Telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar -Ibnul Mutsanna- 
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dari Abu lshaq dari Al Aswad dan Masruq keduanya berkata, kami menyaksikan 
Aisyah bahwa ia berkata, "Tidak ada satu hari pun dari hari-hari Rasulullah shallallahu 'alaihi 



wasallam yang beliau habiskan di tempatku, kecuali beliau menunaikan dua raka'at itu, yakni 
dua raka'at sesudah asar." 


Bab: Sunahnya mengerjakan shalat dua rakaat sebelum maghrib 


s S s ' * V 


1382. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
semuanya dari Ibnu Fudlail, Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Fudlail dari Mukhtar bin Fulful ia berkata, saya bertanya kepada Anas bin 
Malik mengenai shalat tathawwu' sesudah shalat asar. Maka ia menjawab, "Dulu Umar 
memukul tangan seseorang karena shalat sesudah Asar. Dan pada masa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam kami biasa menunaikan dua raka'at setelah terbenamnya 
matahari dan sebelum shalat Maghrib." Saya bertanya lagi padanya, "Apakah Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukannya?" la menjawab, "Beliau melihat kami 
melakukannya, namun beliau tidak memerintahkan kami dan tidak pula melarang." 


L y^ \ \ j£>J ,XLc- jJLc- UoA>- J 


1383. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Abdul Warits dari Abdul Aziz dan ia adalah Ibnu Shuhaib dari Anas bin Malik ia berkata; 
"Dulu, ketika kami di Madinah, bila sang muadzin telah mengumandangkan adzan Maghrib, 
maka para sahabat segera mendekati tiang-tiang masjid lalu mereka melaksanakan shalat 
dua rakaat-dua rakaat, sampai sekiranya ada orang asing masuk masjid, niscaya akan 
menyangka bahwa shalat telah ditunaikan karena banyaknya orang yang melakukannya." 


Bab: Antara dua adzan ada shalat ^ <!#->) 






1384. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dan Waki' dari Kahmas ia berkata, telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Buraidah dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Diantara setiap dua adzan itu ada shalat tathawwu'." 
Beliau mengulanginya hingga tiga kali. Dan pada kali yang ketiga beliau bersabda: "Bagi siapa 
saja yang mau mengerjakannya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dari Al Jurairi dari Abdullah bin Buraidah 
dari Abdullah bin Mughaffal dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya. Hanya saja ia 
mengatakan; Pada kali yang keempat, "Bagi siapa yang mau." 


Bab: Shalat khauf (<Jj 


4li\ vlLi j \'A>- j jjJA \ <j \ j 




jz3\&r. 


1385. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar 
ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat Khauf bersama kami. Mula- 
mula satu kelompok pasukan mengikuti beliau shalat satu raka'at, sedangkan kelompok yang 
lain berjaga-jaga menghadap ke arah musuh. Setelah selesai satu raka'at, kelompok pertama 
pergi berjaga-jaga, menggantikan kelompok kedua, sedangkan kelompok kedua shalat 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian setelah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam selesai shalat, masing-masing rombongan menyempurnakan shalat mereka 
satu raka'at lagi." Dan telah menceritakannya kepadaku Abu Rabi' Az Zhahrani telah 
menceritakan kepada kami Fulaih dari Az Zuhri dari Salim bin Abdullah bin Umar dari 
bapaknya bahwa ia menceritakan tentang shalat Khauf Rasulullah shallallahu 'alaihi 



wasallam. Dan ia berkata; Saya pernah shalat Khauf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Yakni semakna dengan ini. 


9\ 9 ^ 'A'* 9 ' ** S** } 9 / } 9 'S \ 9 ' / } 9 S 9 \y ** /9 "'C 9 ^ / > t I ' *. * y 

'M* \ \3isj3isi^ji^ j 


1386. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Adam dari Sufyan dari Musa bin Uqbah dari Nafi 1 dari Ibnu Umar ia 
berkata; "Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengimami shalat 
khauf. Mula-mula beliau shalat satu raka'at dengan satu kelompok pasukan, sedangkan 
pasukan yang lain berjaga-jaga menghadapi musuh. Usai satu raka'at, kelompok pertama 
berjaga-jaga dan kelompok kedua shalat mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
satu raka'at. Sesudah itu, masing-masing kelompok menyempurnakan shalat mereka satu 
raka'at lagi." Ibnu Umar berkata, "Apabila situasi kemanan lebih parah dari itu, maka beliau 
shalat di atas kendaraan atau sambil berdiri, dengan cara menggunakan isyarat (kepala atau 
mata)." 


\ ' 9 ' \i ' 9 ' ' 9\ > '\> 9 I I ^Tt > , ^ I ' \vX\ ' '*• * »4 l 9 ' > 9* •* ' > y 

o jC 'U'- 

j3y i \4\LJr\lJljj<^ J' y\ y* yA\ '£ j 

r«M 


1387. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu 



Sulaiman dari Atha' dari Jabir bin Abdullah ia berkata; "Aku pernah ikut menunaikan shalat 
Khauf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kami berbaris dua shaf di belakang 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan musuh berada tepat antara kami dan 
kiblat (di hadapan kami). Mula-mula Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir, lalu kami 
semua ikut bertakbir. Kemudian beliau ruku' dan kami pun ikut ruku' semua. Kemudian 
beliau l'tidal (bangkit) dari ruku', maka kami bangkit pula semuanya. Sesudah itu, beliau 
turun untuk sujud bersama-sama dengan shaf yang pertama, sedangkan shaf kedua tetap 
berdiri untuk berjaga-jaga. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama shaf pertama 
telah selesai sujud dan telah berdiri, barulah shaf kedua turun untuk sujud, dan mereka terus 
bangun kembali. Sesudah itu, shaf kedua maju ke depan, sedangkan shaf pertama mundur. 
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ruku' dan kami ruku' pula semuanya. Kemudian 
beliau bangkit dari ruku', lalu kami bangkit pula semuanya. Kemudian beliau turun untuk 
sujud diikuti oleh shaf yang berada di belakang beliau. Sedangkan shaf yang setelahnya 
(tadinya shaf pertama) tetap berdiri untuk berjaga-jaga ke arah musuh. Ketika Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dan shaf yang berada di belakangnya telah selesai sujud, barulah 
shaf yang kedua turun untuk sujud. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
mengucapkan salam, dan kami pun mengucapkan salam semuanya." Jabir berkata; 
Sebagaimana yang dilakukan oleh para penjaga kalian bersama para pemimpinnya. 



4Ji\ J 

j\ y y» y \ y» 


1388. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan 
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Jabir ia berkata; Kami 
pernah berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadapi orang-orang 
Juhainah. Mereka menyerang kami dengan serangan yang dahsyat. Ketika kami menunaikan 
shalat Zhuhur, orang-orang musyrik itu berkata, "Seandainya kita menyerang mereka, pasti 
kita akan mengalahkan mereka." Maka Malaikat Jibril memberitahukan hal itu kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun 
memberitakannya kepada kami. Para sahabat mengatakan bahwa akan tiba kepada mereka 
suatu shalat yang lebih mereka senangi daripada anak-anak. Ketika waktu Asar tiba, beliau 
membariskan kami untuk shalat dalam dua shaf, sementara orang-orang musyrik berada di 



antara kami dan kiblat. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir, dan kami pun 
ikut bertakbir. Beliau ruku' kami pun ruku 1 . Kemudian beliau sujud, kami pun sujud. Lalu shaf 
pertama mundur dan shaf kedua maju (tukar posisi) untuk berdiri di tempat shaf pertama. 
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir, kami ikut bertakbir, dan beliau 
ruku' kami pun ruku 1 , lalu beliau sujud dengan diikuti shaf pertama sedangkan shaf kedua 
tetap berdiri. Setelah shaf kedua sujud, kemudian mereka semuanya duduk, maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam." Abu Zubair berkata; Jabir mengkhususkan, 
"Sebagaimana shalaf (Khauf) yang dilakukan oleh para pemimpin kalian." 


i 


1389. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan 
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdurrahman bin Qasim 
dari bapaknya dari Shalih bin Khawwat bin Jubair dari Sahi bin Abu Hatsmah bahwasanya; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat Khauf bersama para sahabatnya. Maka 
beliau membariskan mereka menjadi dua shaf di belakangnya. Kemudian beliau shalat satu 
raka'at bersama shaf yang tepat berada di belakang beliau. Setelah menunaikan satu raka'at, 
mereka pun berdiri dan terus berdiri, hingga shaf kedua selesai shalat satu raka'at. Setelah 
shaf kedua selesai shalat raka'at, mereka maju ke depan sementara shaf yang tadinya di 
depan mundur, maka beliau shalaf bersama mereka satu raka'at. Kemudian beliau duduk 
hingga shaf yang dibelakang shalat satu raka'at, setelah itu baru beliau salam." 




1390. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Yazid bin Ruman dari Shalih bin Khawwat dari seorang yang pernah shalat 
Khauf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Dzatur Riqa'. Bahwa satu 
kelompok berbaris satu shaf di belakang beliau, sementara kelompok yang lain berjaga-jaga 
dengan menghadap ke arah musuh. Maka beliau pun shalat satu raka'at bersama kelompok 
pertama, kemudian beliau berdiri dan tetap berdiri, lalu kelompok pertama tadi 
menyempurnakan shalatnya masing-masing dan bubar kemudian membuat shaf untuk 
menghadapi musuh. Setelah itu, datanglah kelompok kedua sehingga beliau shalat bersama 



mereka satu raka'at, kemudian beliau duduk, sementara mereka menyempurnakan 
shalatnya masing-masing, baru kemudian beliau salam bersama mereka. 


3Vs o-^ 3^ ^ 3Vs j j 

J^>4jij\ J ^»j\ j^\3^tCj&&' jik>\]o. ->^32 


1391. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Aban bin Yazid telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Jabir ia berkata; Kami berangkat 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga sampailah kami di Dzatur Riqa'. 
Biasanya, bila kami mendapati sebatang pohon yang bisa digunakan untuk berteduh, maka 
kami menjadikannya sebagai tempat peristirahatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di 
kala itu, datanglah seorang laki-laki dari kaum musyrikin, sementara pedang Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tergantung di pohon. Maka laki-laki musyrik itu pun mengambil 
pedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menghunuskannya seraya berkata kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Apakah kamu takut padaku?" beliau menjawab: 
"Tidak." Laki-laki itu bertanya lagi, "Lalu siapa yang akan menolongmu dari ancamanku?" 
beliau menjawab: "Allah-lah yang akan menolongku dari ancamanmu." Lalu para sahabat 
pun menakuti-nakutinya hingga ia memasukkan kembali pedang itu ke dalam sarungnya dan 
menggantungnya. Setelah itu, dikumandangkanlah adzan untuk mengerjakan shalat. Maka 
mula-mula beliau shalat dengan satu kelompok sebanyak dua raka'at, setelah itu, mereka 
pun mundur. Kemudian datanglah kelompok lain dan shalat bersama beliau dua raka'at. 
Sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakannya empat raka'at, sementara 
masing-masing kelompok dua raka'at. 







J 


1392. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah 
mengabarkan kepada kami Yahya -yaitu putranya Hassan- telah menceritakan kepada kami 
Mu'awiyah -yaitu putranya Sallam- telah mengabarkan kepadaku Yahya telah mengabarkan 
kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Jabir telah mengabarkan kepadanya, 
bahwasanya; Dia pernah shalat Khauf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Mula- 
mula beliau shalat dua rakaat bersama dengan salah satu dari dua pasukan. Kemudian beliau 
shalat dua raka'at pula dengan pasukan yang lain. Sehingga beliau shallallahu 'alaihi 
wasallam mengerjakan shalat empat raka'at, dimana beliau mengerjakan shalat bersama 
masing-masing pasukan sebanyak dua raka'at. 



8. KITAB: JUMAT 


Bab: Bab (c-jL») 



.> -i 








1393. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Muhammad bin 
Rumh bin Al Muhajir keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur 
lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Laits 
dari Nafi' dari Abdullah ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Jika salah seorang dari kalian hendak menunaikan shalat Jum'at, hendaklah ia 
mandi terlebih dahulu." 





.> > 


'o' J. 


\y> ■>*''> 


A * » -- 











1394. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah mengabarkan 
kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Abdullah bin Abdullah bin Umar dari Abdullah bin 
Umar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda disaat berada di 
atas mimbar: "Barangsiapa di antara kalian ingin mendatangi shalat Jum'at hendaklah ia 
mandi." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 
Ibnu Syihab dari Salim dan Abdullah -keduanya adalah anak Abdullah bin Umar- dari Ibnu 
Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits semisalnya. Dan telah 
menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb 
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari bapaknya 
ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Yakni dengan 
hadits yang serupa. 




1395. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan 
kepadaku Salim bin Abdullah dari bapaknya bahwa; Ketika Umar bin Al Khaththab sedang 
berkhuthbah pada hari jum'at dihadapan jama'ah, masuklah seorang laki-laki dari sahabat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Umar pun memanggilnya seraya bertanya, 
"Sudah jam berapakah ini?" Laki-laki itu menjawab, "Aku sangat sibuk hari ini. Aku tidak 
sempat pulang, sehingga ketika kedengaran adzan, tidak ada yang dapat aku lakukan kecuali 
berwudlu." Umar berkata, "Engkau hanya berwudlu?. Bukankah Engkau tahu bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga memerintahkan untuk mandi?" 


-&£ £, \Y& 


1396. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al 
Walid bin Muslim dari Al Auza'i ia berkata, telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abu 
Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman telah menceritakan 
kepadaku Abu Hurairah ia berkata; Ketika Umar bin Al Khathab berkhutbah di hadapan 
manusia pada hari Jum'at, tiba-tiba masuklah Utsman bin Affan, maka Umar pun 
memanggilnya seraya bertanya, "Bagaimana orang-orang pada terlambat setelah 
mendengar adza?" Utsman pun menjawab, "Wahai Amirul Mukminin, saya tidak berbuat lagi 
setelah mendengar adzan kecuali langsung berwudlu dan berangkat." Umar berkata, "Wudlu 
juga harus. Tetapi, bukankan kalian telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Jika salah seorang dari kalian hendak menunaikan shalat Jum'at, hendaklah ia 
mandi terlebih dahulu.'" 


Bab: Wajib mandi di hari jumat bagi laki-laki yang telah baligh ( JS ( ju> j>-j 

jLojjU- jM->) 





1397. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Shafwan bin Sulaim dari Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mandi pada hari jum'at adalah wajib bagi 
setiap muhtalim (yang telah beranjak dewasa)." 


•r ^ w <\<^ t. 'w'a^a': '• i-'» ^ »- ^ » > » ' < * s t » 

y y y **/ / 


1398. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru 
dari Ubaidullah bin Ja'far bahwa Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepadanya dari 
Urwah bin Zubair dari Aisyah bahwa ia berkata; "Ada orang-orang yang bergiliran datang 
untuk menunaikan shalat Jum'at dari rumah-rumah mereka di pegunungan. Mereka datang 
dengan memakai mantel lalu dipenuhi debu (hingga berbau tidak sedap). Beberapa orang di 
antara mereka mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang ketika itu beliau 
berada di dekatku. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepada 
mereka: "Alangkah baiknya, jika kalian pada hari ini mandi yang bersih." 




1399. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan 
kepada kami Laits dari Yahya bin Sa'id dari Amrah dari Aisyah bahwa ia berkata; Dulu pada 
pekerja tidak memiliki pelayan hingga tubuh mereka mengeluarkan aroma yang tidak sedap, 
maka dikatakanlah kepada mereka, "Sekiranya, kalian semua mandi pada hari jum'at." 


Bab: Memakai wewangian dan siwak di hari jumat (i*-a->J\^ _jjiM ^ J) 







9 . 

LS 'A 





1400. Dan telah menceritakan kepada kami Amru bin Sawwad Al Amiri telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bin Harits bahwa 
Sa'id bin Abu Hilal dan Bukair bin Al Asyaj keduanya telah menceritakan kepadanya dari Abu 
Bakr bin Al Munkadir dari Amru bin Sulaim dari Abdurrahman bin Abu Sa'id Al Khudri dari 
bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mandi pada hari jum'at 
adalah wajib bagi setiap muslim yang muhtalim (telah dewasa). Begitu pula menggosok gigi, 
memakai wewangian sekedar yang dapat ia lakukan." Kemudian Bukair tidak menyebutkan 
Abdurrahman. Dan ia berkata, berkenaan dengan wewangian; "Meskipun dengan 
wewangian wanita." 


> c 






Lo A>- 

> *> >i ' 


1401. Telah menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani telah menceritakan kepada kami 
Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi 1 Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibrahim bin 
Maisarah dari Thawus dari Ibnu Abbas bahwa ia menyebutkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam mengenai mandi pada hari Jum'at. Thawus berkata; Lalu saya bertanya kepada 
Ibnu Abbas, "Apakah beliau memakai wewangian atau minyak wangi saat berada bersama 
keluarganya?" Ibnu Abbas menjawab, "Saya tidak tahu." Dan telah menceritakannya kepada 
kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakar -dalam jalur 
lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada 
kami Adi Dlahhak bin Makhlad keduanya dari Ibnu Juraij dengan isnad ini. 





1402. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Thawus dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 



beliau bersabda: "Merupakan hak Allah atas setiap muslim untuk mandi di setiap tujuh hari, 
dengan mencuci kepala dan seluruh badannya." 


*sL^^Uj\ 


1403. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -sesuai 
yang telah dibacakan kepadanya- dari Sumayy Maula Abu Bakar, dari Abu Shalih As Samman 
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang 
mandi seperti mandi janabah pada hari jum'at, kemudian ia pergi ke masjid pada waktu yang 
pertama, maka pahalanya seperti pahala berkurban seekor unta. Siapa yang pergi ke masjid 
pada waktu kedua, maka pahalanya seperti berkorban seekor sapi. Dan siapa yang pergi ke 
masjid pada waktu yang ketiga, maka pahalanya seperti berkurban seekor kambing. Dan 
siapa yang pergi ke masjid pada waktu yang keempat, maka pahalanya seperti pahala 
berkorban dengan seekor ayam. Dan siapa yang tiba di masjid pada waktu yang kelima, 
maka pahalanya seperti berkurban sebutir telur. Apabila imam telah keluar, para malaikat 
hadir untuk mendengarkan khutbah (dan tidak ada lagi yang mencatat setelah itu)." 


Bab: Diam saat mendengar khutbah pada hari jumat 




»t » i ■»”-* » ^ 'f »t \\\''^. ? t * >> '\\£ \ ' * T\ » ■» >> ■> 'f i > / . / > 

diimpi 

-* ’i ••'l 7 t » ^ > ’U."! 7 t <?'>■>*.'*'> \'.'A' A' > S i’. A A'' 


1404. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh 
bin Muhajir -Ibnu Rumh- berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits dari Uqail dari Ibnu 
Syihab telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu Hurairah telah 
mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bila kamu 
berkata kepada temanmu, 'Diamlah, ' pada hari jum'at padahal Imam sedang berkhutbah. 



maka sungguh telah sia-sialah ibadah Jum'atmu." Dan telah menceritakan kepadaku Abdul 
Malik bin Syu'aib bin Laits telah menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku Uqail bin 
Khalid, dari Ibnu Syihab dari Umar bin Abdul Aziz dari Abdullah bin Ibrahim bin Qarizh dan 
dari Ibnul Musayyab bahwa keduanya telah menceritakan kepadanya bahwa Abu Hurairah 
berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Yakni dengan 
hadits semisalnya. Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij 
telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dengan dua sanad, yakni semua yang terdapat 
dalam haditsnya ini adalah serupa dengannya. Hanya saja Ibnu Juraij berkata; Ibrahim bin 
Abdullah bin Qarizh. 




1405. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Apabila kamu mengatakan kepada temanmu pada hari Jum'at, 'Diamlah, ' 
padahal Imam sedang berkhutbah, maka sungguh kamu telah berbuat kesia-siaan." Abu 
Zinad berkata; Kata, 'FAQAD LAGHIITA' adalah menurut bahasanya Abu Hurairah, namun 
yang benar adalah, 'FAQAD LAGHAUTA.' 


Bab: Satu waktu pada hari jumat 





1406. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah 
bin Sa'id dari Malik bin Anas dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tentang hari Jum'at, maka beliau bersabda: "Di 
dalamnya terdapat satu waktu, tidaklah seorang muslim mendapati waktu itu lalu berdoa 
memohon kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan mengabulkan permohonannya." 
Qutaibah menambahkan di dalam riwayatnya; Beliau memberikan isyarat dengan 
tangannya, yakni waktunya sempit. 




1407. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Abu 
Hurairah ia berkata; Abui Qasim shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya pada 
hari Jum'at terdapat satu waktu, tidaklah seorang mukmin mendapati saat itu dengan 
berdo'a, memohon kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan mengabulkan 
permohonannya." Kemudian beliau memberikan isyarat dengan tangannya, yakni 
mempersempitnya. Telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Ibnu Aun dari Muhammad dari Abu Hurairah ia berkata; Abui 
Qasim shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yakni dengan hadits semisalnya. Dan telah 
menceritakan kepadaku Humaid bin Mas'adah Al Bahili Telah menceritakan kepada kami 
Bisyr yakni Ibnu Mufadldlal, Telah menceritakan kepada kami Salamah bin Alqamah dari 
Muhammad dari Abu Hurairah ia berkata; Abui Qasim shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
Yakni dengan hadits yang semisalnya. 




1408. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam Al Jumahi Telah 
menceritakan kepada kami Ar Rabi' yakni Ibnu Muslim, dari Muhammad bin Ziyad dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya pada 
hari Jum'at terdapat satu waktu, tidaklah seorang mukmin mendapati waktu tersebut 
dengan berdo'a, memohon kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan mengabulkan 
permohonannya. Dan waktu itu sangatlah singkat." Dan telah menceritakannya kepadaku 
Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq Telah menceritakan 
kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam; namun ia tidak mengatakan; "Dan saat itu sangatlah sempit." 



li&i ^iL\ 

J^^4ii\i^j3^3li^^y^ _3» a y 


>. > 


> ^ > 


;&^dMifc 


s^L3i]\ ^j^ajiz Z)\ (J\^\j«*)[\ 


1409. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Ali bin Khasyram keduanya berkata, 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Makhramah bin Bukair -dalam jalur lain- 
Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami 
Makhramah dari bapaknya dari Abu Burdah bin Abu Musa Al Asy'ari ia berkata; Abdullah bin 
Umar bertanya padaku, "Apakah kamu pernah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam perihal satu waktu (yang mustajab) pada hari 
Jum'at?" Abu Burdah berkata; Saya menjawab, "Ya, aku mendengarnya berkata: Aku 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Waktunya ialah antara imam 
duduk (di mimbar) hingga selesai shalat Jum'at." 


Bab: Keutamaan hari jumat ^ J.^s) 


_^j3li^ 'Jcui £ y^\ 

j, j, 


1410. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan 
kepadaku Abdurrahman bin Al A'raj bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik hari adalah hari Jum'at, karena pada hari 
itulah Adam diciptakan. Pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu 
pula ia dikeluarkan daripadanya." 


i \ 9 S / 9 vh 9 ' t 9 S < I/ 9 ^ tli;»* "1 / i ' ^ 9 " S 9 ^ l 'T.** \ ' 


1411. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada 
kami Al Mughirah yakni Al Hizami, dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik hari adalah hari Jum'at, karena pada hari 



itulah Adam diciptakan. Pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu 
pula ia dikeluarkan daripadanya. Dan hari kiamat tidak terjadi kecuali pada hari Jum'at." 


Bab: Hidayah umat ini untuk hari jumat 




1412. Dan Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kita (umat Muhammad) adalah umat yang terakhir 
(datang ke dunia), tetapi kita adalah umat yang terdahulu (diadili) pada hari kiamat. Padahal 
seluruh umat telah diberi kitab sebelum kita, sedangkan kita (diberi kitab) setelah mereka. 
Kemudian pada hari ini, yakni hari yang telah ditetapkan oleh Allah untuk kita, Allah telah 
memberikan petunjuk kepada kita. Dan umat-umat lain terkait dengan hari itu adalah 
pengikut, bagi orang-orang Yahudi adalah esok, sementara bagi orang-orang Nasrani adalah 
esok lusa." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dan Ibnu Thawus dari bapaknya 
dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kita (umat 
Muhammad) adalah umat yang terakhir (datang ke dunia), tetapi kita adalah umat yang 
terdahulu (diadili) pada hari kiamat." Yakni dengan hadits semisalnya. 


\lx j vs\ \ iaa *\ ,J&~\ 


1413. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari 
Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kita (umat 
Muhammad) adalah yang terakhir (datang ke dunia), tetapi yang terdahulu (diadili) pada hari 
kiamat. Kita adalah yang paling dahulu masuk surga, padahal mereka diberi kitab lebih 



dahulu dari kita, sedangkan kita sesudah mereka. Lalu mereka berselisih, kemudian Allah 
memberikan petunjuk kepada kita, yakni kebenaran dari apa yang mereka perselisihkan. 
Inilah hari yang mereka perselisihkan, sedangkan Allah telah menunjukkannya kepada kita." 
Beliau bersabda lagi: "Maka hari ini (Jum'at) adalah untuk kita. Esok (hari Sabtu) untuk kaum 
Yahudi, dan lusa (Ahad) untuk kaum Nasrani." 





Xc- 


1414. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih 
saudaranya Wahb bin Munabbih, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah 
dari Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Kita (umat Muhammad) adalah yang terakhir (datang ke dunia), tetapi yang 
terdahulu (diadili) pada hari kiamat. Padahal mereka diberi kitab lebih dahulu dari kita, 
sedangkan kita sesudah mereka. Dan hari ini (Jum'at) adalah hari yang telah diwajibkan atas 
mereka, namun mereka berselisih tentangnya. Kemudian Allah menunjukkannya pada kita. 
Karena itu, umat-umat lain terkait dengan hari Jum'at adalah pengikut. Bagi kaum Yahudi, 
besok. Sedangkan bagi kaum Nasrani lusa." 


<T\i\< 13 ^: 'A'? 'A 1 d uk . vl 4 t 'A A\ t 'Aa\ > 




1415. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Washil bin Abdul A'la keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari Abu Malik Al Asyja'i dari Abu 
Hazim dari Abu Hurairah dari Rab'i bin Hirasy dari Hudzaifah keduanya berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah menyesatkan orang-orang yang sebelum kita 



tentang hari Jumat. Bagi orang Yahudi jatuhnya pada hari Sabtu, dan bagi orang Nasrani 
jatuhnya pada hari Ahad. Lalu Allah menunjuki kita yaitu pada hari Jum'at. Karena itu, 
terjadilah berturut-turut tiga hari berkumpul (hari besar), yaitu Jum'at, Sabtu dan Ahad. Hari 
kiamat kelak, mereka pun mengikuti kita juga, kita yang terakhir ke dunia, tetapi kitalah yang 
lebih dahulu diadili sebelum umat-umat yang lain." Sementara dalam riwayat Washil; "Yang 
diadili di antara mereka." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Abu Za'idah dari Sa'd bin Thariq telah menceritakan kepadaku Rib'i bin 
Hirasy dari Hudzaifah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kita 
ditunjukkan dengan hari Jum'at, sementara Allah telah menyesatkan umat-umat sebelum 
kita darinya." Dan ia pun menyebutkan hadits yang semakna dengan hadits Ibnu Fudlail. 


Bab: Keutamaan bersegera dalam mendatangi shalat jumat J^»s) 


^La-> pLi j *iLc-4h \ \ ^c- s 


1416. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah dan Amru bin Sawwad Al 
Amiri - Abu Thahir berkata- telah menceritakan kepada kami -sementara yang lain 
mengatakan- telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku 
Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Abu Abdullah Al Agharr bahwa ia 
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila 
hari Jum'at telah tiba, para Malaikat berdiri di setiap pintu Masjid, mencatat orang yang 
pertama-tama datang dan seterusnya. Apabila Imam telah datang (naik mimbar), maka 
mereka pun menutup shuhuf (buku catatan) dan bersegera untuk mendengarkan khutbah. 
Perumpamaan orang yang pertama-tama datang adalah seperti berkorban dengan seekor 
unta. Kemudian orang yang datang sesudah itu, seperti orang yang berkurban dengan seekor 
lembu. Kemudian seperti orang yang berkurban kibas. Kemudian seperti orang yang 
berkurban dengan seekor ayam. Dan kemudian seperti orang yang berkurban dengan sebutir 
telur." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Amru An Naqid dari Sufyan 
dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya. 



J^jlW J<*j&-L^\c^' jJg^l^^\ t jlJL^\jUA^l*]\ ( Ji^ t J\ 'yjja ^jy^- Jjj^\ 


1417. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Ya'qub bin Abdurrahman dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di setiap pintu Masjid terdapat Malaikat yang akan 
mencatat orang yang pertama kali datang dan seterusnya. Beliau mempermisalkan mereka 
seperti orang berkurban dengan seekor unta, kemudian diturunkannya lagi hingga seperti 
seorang yang berkurban dengan sebutir telur. Dan ketika Imam telah duduk, maka shuhuf 
(lembaran catatan) ditutup, dan para Malaikat pun menyimak khutbah." 


Bab: Keutamaan bagi orang yang mendengar dan diam saat khutbah 






1418. Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham telah menceritakan kepada 
kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail dari bapaknya dari 
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang 
mandi kemudian mendatangi Jum'at, lalu ia shalat semampuannya dan diam (mendengarkan 
khutbah) hingga selesai, kemudian ia lanjutkan dengan shalat bersama Imam, maka ia akan 
diampuni (dosa-dosa yang dilakukannya) antara hari itu dan hari jum'at yang lain. Dan 
bahkan hingga lebih tiga hari." 




1419. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah 
dan Abu Kuraib -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang 
lain berkata- telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih 
dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa 
yang berwudlu, lalu ia menyempurnakan wudlunya, kemudian mendatangi Jum'at, 



mendengarkan (khutbah) tanpa berkata-kata, maka akan diampuni (dosa-dosa yang 
dilakukannya) antara hari itu dengan hari jum'at yang lain, ditambah tiga hari. Dan 
barangsiapa yang memegang-megang batu kerikil, maka ia telah berbuat kesia-siaan." 

Bab: Shalat jumat saat matahari tergelincir 




O? 




> T 4?* 


r > 


1420. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim 
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Hasan bin 
Ayyasy dari Ja'far bin Muhammad dari bapaknya dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Kami 
pernah shalat (Jum'at) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian kami 
pulang dan mengistirahatkan ternak kami. Hasan berkata; Saya bertanya kepada Ja'far, 
"Kapankah waktunya?" ia menjawab, "Saat tergelincirnya matahari." 




1421. Dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakariya telah menceritakan kepada 
kami Khalid bin Makhlad -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin 
Abdurrahman Ad Darimi telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hassan keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Ja'far dari bapaknya bahwa 
ia bertanya kepada Jabir, "Kapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat 
Jum'at?" la menjawab, "Bisanya beliau shalat Jum'at, kemudian setelah itu kami pulang ke 
ternak unta kami, dan mengistirahatkannya." Abdullah menambahkan di dalam haditsnya; 
"Saat matahari tergelincir, yakni setelah unta diberi minum." 



■ '\\i » > > *£[ ' ' s* ^ ’s > * ‘M'*. » ' \'.£\ ' 



1422. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Yahya 
bin Yahya dan Ali bin Hujr - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua 
orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abu Hazim dari 
bapaknya dari Sahi ia berkata; "Biasanya kami tidak pernah tidur siang, dan tidak pula makan 



siang kecuali setelah menunaikan shalat Jum'at." Ibnu Hujr berkata; "(Yakni) pada masa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 





1423. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lshaq bin Ibrahim keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Waki' dari Ya'la bin Al Harits Al Maharibi dari lyas 
bin Salamah bin Al Akwa' dari bapaknya ia berkata; "Kami shalat Jum'at bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam ketika matahari tergelincir. Setelah itu kami pulang dalam 
keadaan masih perlu mencari-cari naungan untuk tempat berlindung." 




1424. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Hisyam bin Abdul Malik Telah menceritakan kepada kami Ya'la bin Harits dari lyas bin 
Salamah bin Al Akwa' dari bapaknya ia berkata; "Kami shalat Jum'at bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian kami pulang namun kami tidak lagi mendapati 
naungan pada dinding untuk berteduh." 


Bab: Penjelasan tentang dua khutbah sebelum shalat dan penjelasan tentang duduk di 
antara keduanya 








1425. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Qawariri dan Abu Kamil 
Al Jahdari semuanya dari Khalid - Abu Kamil berkata- telah menceritakan kepada kami Khalid 
bin Harits telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata; 
"Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah pada hari Jum'at dengan berdiri 
kemudian beliau duduk dan berdiri lagi." Ibnu Umar berkata; "Persis seperti yang dilakukan 
orang-orang pada hari ini." 



' >r " >l ’ 


1426. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Hasan bin Rabi 1 dan Abu 
Bakar bin Abu Syaibah -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua 
orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami Abui Ahwash dari Simak dari Jabir 
bin Samurah ia berkata; "Nabi shallallahu ’alaihi wasallam melakukan khutbah Jum'at dua 
kali, di mana beliau duduk di antara keduanya. Dalam khutbahnya beliau membaca Al 
Qur'an dan memberi peringatan kepada jama'ah." 




1427. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Abu Khaitsamah dari Simak ia berkata, ia telah memberitakan kepadaku Jabir bin 
Samurah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah sambil berdiri. 
Kemudian beliau duduk, setelah itu beliau berdiri kembali dan menyampaikan khutbah 
kedua. Maka barangsiapa yang memberitakan kepadamu bahwa beliau berkhutbah sambil 
duduk, sesungguhnya ia telah berkata dusta. Demi Allah, saya telah shalat bersama beliau 
lebih dari duaribu kali." 


Bab: Firman Allah "Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar 
untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan," (\ ^ 


s / 0 S S **/ s 



1428. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim 
keduanya dari Jarir - Utsman berkata- telah menceritakan kepada kami Jarir dari Hushain bin 
Abdurrahman dari Salim bin Abui Ja'd dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam menyampaikan khutbah dengan berdiri pada hari Jum'at, tiba-tiba datanglah suatu 
Kafilah dagang dari negeri Syam; maka jama'ah pun berlarian menjemput Kafilah itu, hingga 
yang tinggal di Masjid hanya dua belas orang lagi. Maka diturunkanlah ayat ini (yakni pada 
surat Al Jumu'ah): "Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar 
untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah)." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Idris dari Hushain dengan isnad ini, ia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berkhutbah. -ia tidak mengatakan; berdiri. 




1429. Dan Telah menceritakan kepada kami Rifa'ah bin Al Haitsam Al Wasithi telah 
menceritakan kepada kami Khalid yakni Ath Thahhan, dari Hushain dari Salim dan Abu 
Sufyan dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pada hari Jum'at, tiba-tiba datanglah suatu Kafilah dagang sehingga para jama'ah 
pun keluar menjemputnya hingga tidak tersisa lagi kecuali dua belas orang dan saya adalah 
salah seorang dari mereka. Maka Allah menurunkan ayat: "Dan apabila mereka melihat 
perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan 
kamu sedang berdiri (berkhotbah)." Hingga akhir ayat. 




1430. Dan telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Salim telah mengabarkan kepada 
kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Hushaim dari Abu Sufyan dan Salim bin Abui 
Ja'di dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri 
menyampaikan khutbah pada hari Jum'at, tiba-tiba datanglah suatu Kafilah dagang ke 
Madinah, maka para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bergegas 
mendatanginya hingga tidak tersisa lagi orang yang bersamanya kecuali dua belas orang. Di 
antara mereka ada Abu Bakar dan Umar. Maka turunlah ayat ini: "Dan apabila mereka 
melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya.,." 





1431. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dari Manshur dari 'Amru bin Murrah dari Abu 'Ubaidah dari Ka'ab bin 'Ujrah, bahwa 
ia pernah memasuki sebuah masjid dan ketika itu Abdur Rahman bin Ummi Al Hakam 
menyampaikan khutbah sambil duduk, maka iapun berkata, "Lihatlah orang yang buruk ini, 
ia berkhutbah sambil duduk padahal Allah Ta'ala telah berfirman: 'Dan apabila mereka 
melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka 
tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah) 


Bab: Teguran keras dari meninggalkan shalat jumat 


\ls&. 


1432. Dan telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Ali Al Hulwani telah menceritakan 
kepada kami Abu Taubah telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah yaitu Ibnu Sallam dari 
Zaid yakni saudaranya, bahwa ia mendengar Abu Sallam ia berkata, telah menceritakan 
kepadaku Al Hakam bin Mina' bahwa Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah keduanya telah 
menceritakan kepadanya, bahwa keduanya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda di atas mimbarnya: "Hendaklah orang yang suka meninggalkan shalat 
Jum'at menghentikan perbuatannya, ataukah mereka ingin Allah membutakan hati mereka, 
dan sesudah itu mereka benar-benar menjadi orang yang lalai." 


Bab: Meringankan shalat dan khutbah jS^L*aJ\<JuA>o) 




1433. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi 1 dan Abu Bakar bin Abu Syaibah 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abui Ahwash dari Simak dari Jabir bin 
Samurah ia berkata; Saya pernah shalat (Jum'at) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 



wasallam, lama shalat dan khutbah beliau pertengahan (tidak terlalu panjang atau terlalu 
pendek). 


•* S 0 * ^ *•/ ^ 


1434. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah 
menceritakan kepada kami Zakariya telah menceritakan kepadaku Simak bin Harb dari Jabir 
bin Samurah ia berkata; "Kami telah beberapa kali shalat (Jum'at) bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, maka shalat dan khutbah beliau adalah pertengahan (tidak 
terlalu panjang dan tidak pula terlalu pendek)." Sementara dalam riwayat Abu Bakar bin 
Zakariya dari Simak. 


Jci\ 3li&\ Jj 

dS&'i j&k\ 

>14^^ j>\h\4AJ^^jA£&\ 3ls^U- -4^ 

^i2iJ \ Co A>- CUJ \ 


1435. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Abdul Wahhab 
bin Abdul Majid dari Ja'far bin Muhammad dari bapaknya dari Jabir bin Abdullah ia berkata, 
bahwasanya; Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah, maka 
kedua matanya memerah, suaranya lantang, dan semangatnya berkobar-kobar bagaikan 
panglima perang yang sedang memberikan komando kepada bala tentaranya. Beliau 



bersabda: "Hendaklah kalian selalu waspada di waktu pagi dan petang. Aku diutus, 
sementara antara aku dan hari kiamat adalah seperti dua jari ini (yakni jari telunjuk dan jari 
tengah)." Kemudian beliau melanjutkan bersabda: "Amma ba'du. Sesungguhnya sebaik-baik 
perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 
'alaihi wasallam. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan dan setiap bid'ah 
adalah sesat." Kemudian beliau bersabda: "Aku lebih utama bagi setiap muslim daripada 
dirinya sendiri. Karena itu, siapa yang meninggalkan harta, maka harta itu adalah miliki 
keluarganya. Sedangkan siapa yang mati dengan meninggalkan hutang atau keluarga yang 
terlantar, maka hal itu adalah tanggungjawabku." Dan telah menceritakan kepada kami 
Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan 
kepadaku Sulaiman bin Bilal telah menceritakan kepadaku Ja'far bin Muhammad dari 
bapaknya ia berkata; Saya mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Isi khutbah Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Jum'at adalah, beliau memuji Allah, dan membaca puji- 
pujian atas-Nya, kemudian berliau menyampaikan khutbah dengan suara yang lantang. 
Kemudian ia pun menyebutkan hadits. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Ja'far dari Bapaknya dari 
Jabir berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika berkhotbah, beliau memuji Allah 
dan bersyukur kepadaNya kemudian beliau melanjutkan dengan kata; "Barangsiapa yang 
Allah memberinya petunjuk, niscaya tidak ada yang akan menyesatkannya, dan barangsiapa 
yang sesat, niscaya tidak ada yang menunjukinya, dan sebaik-baik perkataan adalah Kitab 
Allah, " kemudian hadits sebagaimana hadits Ats Tsaqafi. 


-..WJJSJ,-. jj»'" - ^ To\ Jl oa J\«/ \ r*A\\\ 

j4\y biaf 

J Jla J JIa94jo\49 

Js li jS j 3ljis « £JLy>\ Zj* 



1436. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Al 
Mutsanna keduanya dari Al A'la - Ibnul Mutsanna berkata- telah menceritakan kepadaku 
Abdul A'la ia adalah Abu Hammam, telah menceritakan kepada kami Dawud dari Amru bin 
Sa'id dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwasanya; "Suatu ketika, Dlimam pernah datang 
ke Makkah. Dia berasal dari Azdi Syanu'ah, dan pandai meruqyah (mengobati dengan 
bacaan-bacaan tertentu) seorang yang gila atau terkena gangguan jin. Kemudian pada suatu 
hari ia mendengar orang-orang bodoh penduduk Makkah mengatakan bahwa Muhammad 
itu gila. Maka Dlimad berkata, "Sekiranya aku dapat melihat laki-laki ini, mudah-mudahan 
Allah menyembuhkannya melalui tanganku." Maka Dlimad pun menemui beliau, dan 
berkata, "Wahai Muhammad, saya biasa meruqyah penyakit ini, dan Allah akan 
menyembuhkan melaliau tanganku siapa saja yang dikehendakinya. Maukah kamu?" Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca: "INNAL HAMDA LILLAHI NAHMADUHU WA 
NASTA'IINUHU MAN YAHDIHILLAHU FALAA MUDULLA LAHU WA MAN YUDLLIL FALAA 
HAADLIYA LAHU WA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU WA 
ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASUULUH AMMA BA'DU." Dlimad berkata, 
"Ulangilah lagi kata-katamu tadi." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun mengulanginya 
kembali hingga tiga kali. Akhirnya Dlimad berkata, "Aku telah mendengar kata-kata tukang 
tenun, kata-kata tukang sihir dan kata-kata tukang sya'ir tetapi aku belum pernah 
mendengar kata-kata seperti yang Anda ucapkan itu, akupun juga pernah mengarungi 
lautan. Berikanlah tangan Anda padaku, aku akan bersumpah setia dengan Anda untuk 
memeluk Islam." Maka beliau pun membai'atnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Dan juga untuk kaummu." Dlimad berkata, "Ya, juga untuk kaumku." 
Tidak berapa lama kemudian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Sariyah 
(pasukan khusus yang ditugaskan utuk operasi tertentu), lalu mereka melewati kaumnya 
Dlimad. Lalu komandan pasukan itu bertanya kepada para prajuritnya, "Adakah kalian 
mengambil sesuatu dari kampun itu?" maka seorang laki-laki menyahut, "Ada, saya telah 
mengambil ember mereka." maka sang komandan pun berkata, "Kembalikanlah. Karena 
mereka adalah kaumnya Dlimad." 


jl S ul VSls 3 Iftli 


1437. Telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Abdul Malik bin Abjar dari bapaknya dari Washil bin Hayyan ia berkata. 
Abu Wa'il berkata; Ammar pernah menyampaikan khutbah Jum'at kepada kami dengan 
bahasa yang singkat dan padat. Maka ketika ia turun dari mimbar, kami pun berkata 
kepadanya, "Wahai Abu Yaqzhan! Khutbah Anda begitu singkat dan padat. Alangkah baiknya 
kalau Anda panjangkan lagi." Ammar berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya lamanya shalat dan pendeknya khutbah seseorang itu 
menunjukkan tentang pemahaman ia tentang agamanya. Karena itu, panjangkanlah shalat 
dan pendekkanlah khutbah, karena sebagian dari bayan (penjelasan) adalah sihir." 



L^j^lc.^\ y*yyk\^y;y'$& 

<3>jis 3^ ^jja\^:^j jidii^^uJi 


O-V 


1438. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammd bin 
Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abdul Aziz bin 
Rufai' dari Tamim bin Tharafah dari Adi bin Hatim bahwa seorang laki-laki berkhutbah di sisi 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Barangsiapa yang taat kepada Allah dan 
Rasul-Nya, maka ia telah mendapat petunjuk, dan siapa yang bermaksiat kepada keduanya, 
maka ia telah tersesat." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seburuk- 
buruk Khathib adalah kamu. Maka katakanlah, 'Dan barangsiapa yang bermaksiat kepada 
Allah dan Rasul-Nya." Ibnu Numair mengatakan; "Maka ia telah tersesat." 





1439. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah 
dan lshaq Al Hanzhali semuanya dari Ibnu Uyainah - Qutaibah berkata - telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari Amru ia mendengar Atha' mengabarkan kepadanya dari Shafwan 
bin Ya'la dari bapaknya bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca 
(ayat) di atas mimbar. Dan mereka memanggil, "Wahai Malik." 


^ / / / / / 


1440. Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah 
mengabarkan kepada kami Yahya bin Hassan telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin 
Bilal dari Yahya bin Sa'id dari Amrah binti Abdurrahman dari saudara perempuan Amrah, ia 
berkata, "Aku menghafal surat Qaaf langsung dari mulut Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, yakni ketika beliau membacanya beberapa kali di atas mimbar dalam khutbah 
Jum'at." Dan telah menceritakannya kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb dari Yahya bin Ayyub dari Yahya bin Sa'id dari Amrah dari saudara perempuan 



Amrah binti Abdurrahman dan lebih besar darinya, yakni sebagaimana hadits Sulaiman bin 
Bilal. 


» i / ^ 9 







1441. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khubaib dari 
Abdullah bin Muhammad dari salah seorang putri Ma'n binti Haritsah bin Nu'man ia berkata; 
"Tidaklah saya menghafal surat Qaaf kecuali dari mulut Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau membacanya pada setiap kali khutbah Jum'at. Dan tempat pembuatan roti 
kami dengan pembuatan roti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah satu. 




1442. Dan Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami bapakku dari Muhammad bin 
lshaq ia berkata, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin 
Amru bin Hazm Al Anshari dari Yahya bin Abdullah bin Abdurrahman bin Sa'd bin Zurarah 
dari Ummi Hisyam binti Haritsah bin Nu'man ia berkata, "Tempat pembuatan roti kami dan 
tempat pembuatan roti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah sama selama dua atau 
satu tahun lebih, dan tidaklah saya menghafal surat 'QAAF WAL QUR'ANIL MAJIID' kecuali 
dari lisan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau membacanya pada setiap hari Jum'at 
di atas mimbar saat beliau menyampaikan khutbah kepada manusia." 


y j -'s *V ^ 


> 

» 


' s’ a 

AsaIJ j>j 



1443. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Idris dari Hushain dari Umarah bin Ru'aibah bahwa suatu ketika ia 
melihat Bisyra bin Marwan mengangkat kedua tangannya di atas mimbar, maka ia pun 
berkata; Semoga Allah menjelekkan kedua tangan ini. Sungguh, saya telah melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak menambah lagi setelah memberikan isyarat dengan 
tangannya seperti ini -ia pun memberi isyarat dengan jari telunjuknya-. Dan telah 
menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu 
Awanah dari Hushain bin Abdurrahman ia berkata; Saya melihat Bisyra bin Marwan pada 
hari Jum'at mengangkat kedua tangannya, maka Umarah bin Ru'aibah pun berkata. 
Kemudian ia pun menyebutkan hadits semisal. 


Bab: Shalat tahiyah saat imam khutbah 


L> jli ^ Jli T J\i U oiUi jdi J -cli'il ^ 

9 V ^ 9 / 


1444. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Qutaibah bin Sa'id 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad ia adalah Ibnu Zaid dari Amru 
bin Dinar dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menyampaikan khutbah pada hari Jum'at, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dan Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya kepadanya: "Apakah kamu telah menunaikan 
shalat (dua raka'at) wahai Fulan?" laki-laki itu pun menjawab, "Belum." Beliau bersabda: 
"Bangun dan shalatlah." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
Ya'qub Ad Dauraqi dari Ibnu Ulayyah dari Ayyub dari Amru dari Jabir dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, yakni sebagaimana apa yang dikatakan Hammad, namun ia tidak 
menyebutkan dua raka'at. 




1445. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lshaq bin Ibrahim - 
Qutaibah berkata- telah menceritakan kepada kami -dan lshaq berkata- telah mengabarkan 
kepada kami Sufyan dari Amru ia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Seorang laki-laki 
masuk Masjid sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang menyampaikan 
khutbah Jum'at, maka beliau pun bertanya: "Apakah kamu telah shalat?" Laki-laki itu 



menjawab, "belum." Maka beliau bersabda: "Bangun dan shalatlah dua raka'at." dan dalam 
riwayat Qutaibah, "Shalatlah dua raka'at." 




1446. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid -Ibnu 
Rafi' berkata- telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Amru bin Dinar bahwa ia mendengar Jabir bin 
Abdullah berkata; Seorang laki-laki datang, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
sedang menyampaikan khutbah Jum'at di atas mimbar. Maka beliau pun bertanya padanya: 
"Apakah kamu telah shalat dua raka'at?" laki-laki itu menjawab, "belum." Beliau bersabda: 
"Ruku'lah (shalatlah)." 







j 




1447. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru ia berkata, 
saya mendengar Jabir bin Abdulah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah 
seraya bersabda: "Jika salah seorang dari kalian datang untuk mengerjakan shalat Jum'at, 
sementara imam telah keluar (naik mimbar), hendaklah ia shalat dua raka'at." 




1448. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada 
kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh 
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Abu Zubair dari Jabir bahwa ia berkata; Sulaik Al 
Ghathafani datang pada hari Jum'at sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang 
duduk di atas mimbar, maka Sulaik pun duduk sebelum ia shalat. Maka Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bertanya padanya, "Apakah kamu telah shalat dua raka'at?" ia menjawab, 
"belum." Beliau bersabda: "Bangunlah, dan shalatlah dua raka'at." 





1449. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram 
keduanya dari Isa bin Yunus - Ibnu Khasyram berkata- telah mengabarkan kepada kami Isa 
dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Sulaik Al Ghathafani datang 
pada hari Jum'at, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berkhutbah, ia 
pun duduk, maka beliau pun bertanya padanya: "Wahai Sulaik, bangun dan shalatlah dua 
raka'at, kerjakanlah dengan ringan." Kemudian beliau bersabda: "Jika salah seorang dari 
kalian datang pada hari Jum'at, sedangkan Imam sedang berkhutbah, maka hendaklah ia 
shalat dua raka'at dengan ringan." 


Bab: Memberikan taklim saat khutbah 




LL.^114 




1450. Dan Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada 
kami Sulaiman bin Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Humaid bin Hilal ia berkata. 
Abu Rifa'ah berkata; "Aku tiba di tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau 
sedang berkhutbah. Lalu aku berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, ada orang asing yang 
sengaja datang kepada Anda untuk bertanya tentang agama, ia tidak tahu apa agamanya." 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun mendatangiku dan memutuskan 
khutbahnya. Ketika beliau sampai di dekatku, diberikanlah sebuah kursi -aku memperkirakan 
kaki-kakinya terbuat dari besi- untuk beliau duduki. Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam duduk di kursi tersebut dan mengajarkan kepadaku perihal agama yang telah 
diajarkan Allah kepada beliau. Setelah itu, beliau meneruskan khutbahnya hingga selesai." 


Bab: Bacaan dalam shalat jumat 





3 

1 jSrii^s \$ jiy i,\j^jk l^\3vi^\j a y i\ 

j^L^oUdi 


1451. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Ja'far dari bapaknya dari Ibnu Abu Rafi' ia 
berkata; Suatu ketika (khalifah) Marwan meminta kepada Abu Hurairah untuk 
menggantikannya (sebagai pemimpin) di Madinah, sementara Marwan pergi ke Makkah. 
Maka pada suatu hari Jum'at, Abu Hurairah mengimami kami shalat Jum'at. la membaca 
surat Al Jumu'ah pada raka'at pertama, dan surat Al Munafiqun pada raka'at kedua. Setelah 
selesai shalat, kutemui Abu Hurairah dan kukatakan kepadanya, "Kedua surat yang Anda 
baca tadi, pernah dibaca oleh Ali bin Abi Thalib ketika ia berada di Kufah." Abu Hurairah 
berkata, "Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca kedua 
surat itu pada hari Jum'at." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu 
Bakar bin Abu Syaibah keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hatim bin Isma'il 
-dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada 
kami Abdul Aziz yakni Ad Darawardi, keduanya dari Ja'far dari bapaknya dari Ubaidullah bin 
Abu Rafi' ia berkata; Marwan meminta kepada Abu Hurairah untuk menggantikannya. Yakni 
semisalnya. Hanya saja dalam riwayat Hatim; "Maka ia pun membaca surat Al Jumu'ah pada 
sujud yang pertama, sedangkan pada sujud (raka'at) terakhir ia membaca, 'IDZAA JAA'AKAL 
MUNAAFIQUUNA.."' Sedangkan pada riwayat Abdul Aziz adalah serupa dengan hadits 
Sulaiman bin Bilal. 





1452. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
lshaq semuanya dari Jarir - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Ibrahim 
bin Muhammad bin Al Muntasyir dari bapaknya dari Habib bin Salim Maula Nu'man bin 
Basyir, dari Nu'man bin Basyir ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa 
membaca surat Al A'la dan surat Al Ghasyiah dalam shalat dua hari raya dan shalat Jum'at. 
Bila shalat Id bertepatan dengan hari Jum'at, beliau juga membaca kedua surat tersebut 



dalam kedua shalat itu." Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Ibrahim bin Muhammad bin Al Muntasyir 
dengan sanad-sanad ini. 


.'l > 


iivsi jiS. 


1453. Dan Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Dlamrah bin Sa'id dari Ubaidullah bin Abdullah ia berkata. Adi 
Dlahak bin Qais menulis surat kepada An Nu'man bin Basyir menanyakan tentang surat yang 
apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Jum'at selain surat 
Jumu'ah. Maka ia menjawab, "Beliau membaca surat Al Ghasyiah." 


Bab: Bacaan pada hari jumat (kjM*>jy ^<3 \ 


\ 9^9 ' . *.l / 9 t £ C > 9 ' / \ } 9 ' ' \ ' 9 \ } } 9^. ' 9 ' 1 -f;. \ y ** /9 \ t> 9 ^ } 1 1 ' •. * y 


1454. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdah bin Sulaiman dari Sufyan dari Mukhawwal bin Rasyid dari Muslim Al 
Bathin dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwa biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
ketika mengerjakan shalat Shubuh pada hari Jum'at, beliau membaca: "ALIF LAAM MIIM 
TANZIIL" (surat As Sajadah) dan, "HAL ATAA 'ALAL INSAANI HIINUM MINAD DAHRI" (surat Al 
Insan). Dan dalam shalat Jum'at beliau membaca surat Al Jumu'ah dan surat Al Munafiqun. 
Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku 
-dalam jalur lain- dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan 
kepada kami Waki' keduanya dari Sufyan dengan isnad ini. Dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mukhawwal dengan sanad-sanad ini semisalnya 
pada dua shalat, sebagaimana yang dikatakan Sufyan. 







1455. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Waki' dari Sufyan dari Sa'd bin Ibrahim dari Abdurrahman bin Al A'raj dari Abu Hurairah dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam 
shalat Shubuh pada hari Jum'at, beliau membaca: "ALIF LAAM MIIM TANZIIL" (surat As 
Sajadah) dan, "HAL ATAA" (surat Al Insan). 




1456. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb 
dari Ibrahim bin Sa'd dari bapaknya dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa dalam shalat 
Shubuh pada hari Jum'at biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca "ALIF LAAM 
MIIM TANZIIL" (surat As Sajadah) pada raka'at pertama, dan pada raka'at kedua, "HAL ATAA 
'ALAL INSAANI HIINUM MINAD DAHRI LAM YAKUN SYAI'AN MADZKUURAA." (surat Al Insan). 


Bab: Shalat setelah shalat jumat 


**/ / ^ 

j \ Ia lis jy4likiyl\ ^ iy \ jy \s\ ^ 


1457. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Khalid bin Abdullah dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian telah menunaikan shalat 
Jum'at, maka hendaklah ia shalat empat raka'at setelahnya." 


/ ^ / x **/ ^ 


1458. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Suhail dari 
bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Jika kalian ingin shalat (sunah) setelah menunaikan shalat Jum'at, maka shalatlah empat 
raka'at." Amru menambahkan di dalam riwayatnya; Ibnu Idris berkata, Suhail berkata; "Jika 



kamu terburu-buru (karena suatu keperluan), maka shalatlah dua raka'at di Masjid dan dua 
raka'at di rumah." 


£ /ijii Jl)\ 







1459. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Abu Kuraib 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan keduanya dari Suhail 
dari bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa di antara kalian yang ingin menunaikan shalat setelah shalat Jum'at, maka 
hendaklah ia shalat empat raka'at." Sedangkan di dalam hadits Jarir tidak terdapat kata, 
"diantara kalian." 







1460. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi' dari 
Abdullah bahwasanya bila ia telah menunaikan shalat Jum'at, maka ia pulang dan shalat dua 
raka'at di rumahnya. Kemudian ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa 
melakukan amalan tersebut." 


\ Jcle- Cli JlS j 


1461. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Saya telah 
membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa ia menshifati shalat 
tathawwu' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; "Biasanya beliau tidak shalat 
setelah Shalat Jum'at hingga beliau pulang, kemudian beliau baru shalat dua raka'at di 
rumahnya." Yahya berkata; saya menduga kuat, bahwa saya telah membacakan; "Maka 
(beliau) shalat atau Al Batah (benar-benar)." 


S * "s' 



1462. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
dan Ibnu Numair -Zhuhair berkata- telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah 
telah menceritakan kepada kami Amru dari Az Zuhri dari Salim dari bapaknya bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam biasanya shalat dua raka'at setelah shalat Jum'at. 


^ 3 ViS j ^ \ ^ L£J\ 

v ,L£j\ ^ViSljVi^y 


1463. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Umar bin 
Atha' bin Abui Khuwar bahwa Nafi' bin Jubair mengutusnya kepada Sa'ib putra saudara 
perempuan Namir untuk menanyakan sesuatu yang pernah dilihat oleh Mu'awiyah dalam 
shalat, maka Sa'ib berkata, "Benar aku pernah shalat Jum'at bersama Mu'awiyah di dalam 
Maqshurah (suatu ruangan yang dibangun di dalam masjid). Setelah imam salam aku berdiri 
di tempatku kemudian aku menunaikan shalat sunnah. Ketika Mu'awiyah masuk, ia 
mengutus seseorang kepadaku dan utusan itu mengatakan, 'Jangan kamu ulangi 
perbuatanmu tadi. Jika kamu telah selesai mengerjakan shalat Jum'at, janganlah kamu 
sambung dengan shalat sunnah sebelum kamu berbincang-bincang atau sebelum kamu 
keluar dari masjid. Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan hal itu 
kepada kita yaitu 'Janganlah suatu shalat disambung dengan shalat lain, kecuali setelah kita 
mengucapkan kata-kata atau keluar dari Masjid.'" Dan telah menceritakan kepada kami 
Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata, Ibnu 
Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Umar bin Atha' bahwa Nafi' bin Jubair telah 
mengutusnya kepada Sa'ib bin Yazid bin Ukhti Namir. la pun menyebutkan hadits yang 
semisalnya, hanya saja ia mengatakan; "Ketika ia salam, saya langsung berdiri di tempatku." 
la tidak menyebutkan kata Imam. 



9. KITAB: SHALAT DUA HARI RAYA 


Bab: Bab (c-jL») 




3ls4Uo^^Lii\ 

>J£\ ^ ja •As>&\^&\ t£'y£ 

Ubi 3J^**%+* 




‘C > * 


'r 'C?f 




1464. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid 
semuanya dari Abdurrazaq - Ibnu Rafi' - berkata, telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Al 
Hasan bin Muslim dari Thawus dari Ibnu Abbas ia berkata; "Saya pernah menghadiri shalat 
Idul Fithri bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Bakar, Umar dan Utsman, 
mereka semua shalat terlebih dahulu sebelum khutbah." Kemudian Ibnu Abbas mengatakan 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam turun dari mimbar, sepertinya aku sempat 
melihat beliau ketika menyuruh orang-orang lelaki duduk dengan isyarat tangan beliau lalu 
beliau lewat di tengah sehingga beliau mendatangi kaum wanita disertai Bilal, dan beliau 
membaca ayat: "Hai nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman 
untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah..." beliau 
membaca ayat itu hingga selesai. Setelah itu, beliau bertanya: "Apakah kalian ingin termasuk 
seperti yang disebutkan ayat itu?" seorang wanita menjawab -ketika itu tidak ada wanita lain 
yang menjawab-, "Benar, wahai Nabiyullah." Saat itu, beliau tidak tahu siapa perempuan itu. 
Beliau bersabda: "Kalau demikian, bersedekahlah." Lalu Bilal membentangkan kainnya, 
kemudian ia mengatakan, "Ayolah! Sungguh, sedekah ini menjadi penebus kalian dari (siksa 
neraka)." Akhirnya para wanita itu pun meletakkan cincinnya di atas kain yang dihamparkan 
Bilal. 


j- *v *v / 





(JuL«C»i9 



1465. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Abu Umar - 
Abu Bakar berkata- telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah telah menceritakan 
kepada kami Ayyub ia berkata, saya mendengar Atha' berkata, saya mendengar Ibnu Abbas 
berkata; "Saya menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat led terlebih dahulu 
sebelum berkhutbah. Setelah menyampaikan khutbah beliau mengira bahwa kaum wanita 
belum mendengarnya, maka beliau pun mendatangi mereka dan mengingatkan mereka, 
memberi nasehat serta memerintahkan mereka untuk bersedekah, sementara Bilal 
membentangkan kainnya. Akhirnya kaum wanita pun meletakkan cincin dan kalung-kalung 
mereka (di atas hamparan kain Bilal)." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az 
Zahrani Telah menceritakan kepada kami Hammad -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan 
kepadaku Ya'qub Ad Dauraqi telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim keduanya 
dari Ayyub dengan isnad ini, semisalnya. 


MsJiSk_ 


1466. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' bin 
Rafi' Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Juraij telah mengabarkan kepadaku Atha' dari Jabir bin Abdullah ia berkata, saya 
mendengarnya berkata; "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri pada hari 
raya ledul Fithri, lalu beliau shalat. Beliau shalat sebelum menyampaikan khuthbah. Seusai 
shalat, baru beliau menyampaikan khuthbah kepada manusia. Setelah Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam berkhutbah, beliau mendatangi kaum wanita lalu mengingatkan mereka sambil 
bersandar pada tangan Bilal. Sedangkan Bilal membentangkan kainnya, akhirnya kaum 
wanita pun melemparkan sedekahnya." Saya bertanya kepada Atha', "Apakah itu 
merupakan Zakat Fithri?" ia menjawab, "Tidak, akan tetapi itu adalah sedekah yang mereka 
keluarkan, saat itu para wanita melemparkan cincin, sehingga yang lain pun turut 
melempar." Saya bertanya lagi kepada Atha', "Apakah sekarang dapat dibenarkan, bila 
seorang imam mendatangi kaum wanita setelah menyampaikan khutbah lalu mengingatkan 
mereka?" ia menjawab, "Wahai Amru, sesungguhnya hal itu benar-benar termasuk tindakan 
yang benar, apa alasan mereka untuk tidak melakukannya?" 



^ s i ' '\\\ » 1-f.C' -- ^ » ^.l i » -* > »'*. ^ 

^j-C- eAla c- ^j-C- (jLaJJu* ^ i^cAJLaJiA^C- UoA»-^ 'UoA>- _jry^^4lMA^^AA^L/oUoA»-_j 

<* ••> * ^ ^ ’ ••> / 'r' y y ' ' 

3VS lts^oa\ 03^3 J sV^ll3\ 03^3 3Vi^i\ 3 j U ^J^£JViS l^J^ULL^. 5 Li^\ aL--, 



1467. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu 
Sulaiman dari Atha' dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Aku telah mengikuti shalat hari raya 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau memulainya dengan shalat sebelum 
menyampaikan khutbah, tanpa disertai adzan dan lqamah. Setelah itu beliau berdiri sambil 
bersandar pada tangan Bilal. Kemudian beliau memerintahkan untuk selalu bertakwa kepada 
Allah, dan memberikan anjuran untuk selalu mentaati-nya. Beliau juga memberikan nasehat 
kepada manusia dan mengingatkan mereka. Setelah itu, beliau berlalu hingga sampai di 
tempat kaum wanita. Beliau pun memberikan nasehat dan peringatan kepada mereka. 
Beliau bersabda: "Bersedekahlah kalian, karena kebanyakan kalian akan menjadi bahan 
bakar neraka jahannam." Maka berdirilah seorang wanita terbaik di antara mereka dengan 
wajah pucat seraya bertanya, "Kenapa ya Rasulullah?" beliau menjawab: "Karena kalian 
lebih banyak mengadu (mengeluh) dan mengingkari kelebihan dan kebaikan suami." 
Akhirnya mereka pun menyedekahkan perhiasan yang mereka miliki dengan 
melemparkannya ke dalam kain yang dihamparkan Bilal, termasuk cincin dan kalung-kalung 
mereka. 


<C« li \ j t- \ -Xj ^ t- N ^ t- \ -Xj ^ Jj <C« li \ ^ j ^ 


1468. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 
Atha' dari Ibnu Abbas dan dari Jabir bin Abdullah Al Anshari keduanya berkata; "Tidak 
pernah dikumandangkan adzan pada saat ledul Fithri dan tidak pula pada saat shalat ledul 
Adlha." Kemudian setelah itu, saya menanyakan hal itu kepadanya, maka ia pun 
mengabarkan kepadaku, ia berkata; telah menceritakan kepadaku Jabir bin Abdullah Al 
Anshari bahwasanya; "Tidak ada adzan untuk shalat ledul Fithri saat Imam keluar, atau 
setelah keluarnya Imam. Dan tidak ada pula lqamah, pengumuman serta tidak ada pula yang 
lain, tidak ada adzan dan tidak pula lqamah." 





^Ui\ji 


1469. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 
Atha' bahwasanya; Ibnu Abbas mengirim seseorang kepada Ibnu Zubiar ketika pertama kali 
keluar (untuk menunaikan shalat led), "Bahwa shalat led (ditunaikan) tanpa adzan. Karena 
itu, jangankan kamu mengumandangkan adzan." Maka Ibnu Zubair pun tidak menyuruh 
untuk mengumandangkan adzan. Kemudian para hari itu, ia juga mengutus kepadanya, 
bahwa penyampaian khutbah adalah sesudah shalat. Dan bahwa hal itu sebelumnya telah 
dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Akhirnya Ibnu Zubair pun shalat led 
sebelum khutbah. 


'A\> ’> 




1470. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Hasan bin Rabi' dan 
Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah - Yahya berkata- telah mengabarkan 
kepada kami -sementara orang-orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami 
Abui Ahwash dari Simak dari Jabir bin Samurah ia berkata; Saya telah menunaikan shalat dua 
hari raya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih dua kali, yakni (beliau 
menunaikannya) tanpa adzan dan iqamah. 








1471. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdah bin Sulaiman dan Abu Usamah dari Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Bakar dan Umar, mereka semua menunaikan 
shalat dua hari raya sebelum khutbah. 






i Ju/o J Vp{&& 

i>\£ -^L:piLip\ il^L: ^ ^5iffj\ Ji^\ J1^5\ J1^5 

^1 J LlIS s^L4*i\ 1^1 J ^^3^ o'J 0 ^ J ^ c^? 

^ ’ix? I f k|7' «'f »tl tf * < 

jo^-Lc-iL»^« ^(S^VO _jj*j 


1472. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka 
berkata, telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Dawud bin Qais dari lyadl bin 
Abdullah bin Sa'd dari Abu Sa'id Al Khudri bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
ketika keluar pada hari 'iedul Fitri dan 'iedul Adlha, beliau selalu memulainya dengan shalat. 
Dan jika beliau telah selesai mengerjakan shalat dan menutupnya dengan salam, beliau 
segera berdiri menghadap ke arah para jama'ah yang sedang duduk di tempat mereka 
shalat. Apabila beliau memiliki suatu keperluan seperti ingin mengutus sebuah pasukan 
beliau mengumumkannya kepada para jama'ah, atau beliau memiliki keperluan lain beliau 
menyuruh mereka agar mengerjakannya. Dan beliau selalu bersabda: "Bersedekahlah kalian, 
bersedekahlah kalian, bersedekahlah kalian!." Dan orang yang paling banyak bersedekah 
adalah dari kalangan kaum wanita. Kemudian setelah itu beliau baru meninggalkan 
lapangan. Hal ini masih terus berlangsung sampai pada masa Marwan bin Al Hakam. Aku 
keluar dengan menggandeng Marwan hingga sampai di lapangan. Namun ternyata Katsir bin 
Ash Shalt telah membangun mimbar yang terbuat dari tanah dan batu bata. Dan tiba-tiba 
Marwan menarik tanganku seakan-akan ia menyuruhku naik ke mimbar dan memulainya 
dengan khutbah terlebih dahulu, dan akupun menyuruhnya untuk memulainya dengan 
shalat terlebih dahulu. Ketika aku melihat kejadian itu, aku berkata kepadanya, "Mulailah 
dengan shalat!" Namun ia menjawab, "Tidak wahai Abu Sa'id, sesuatu yang kau ketahui itu 
telah ditinggalkan." Aku menjawab, "Sekali-kali tidak, demi Dzat yang jiwaku berada di 
tanganNya, setahuku kalian tidak akan mendatangkan kebaikan sedikitpun (ia mengulangi 
hingga tiga kali)." Kemudian ia pergi meninggalkan tempat itu. 


Bab: Bolehnya wanita keluar untuk shalat dua hari raya ke tempat shalat (X»-L>\^S 

j y>~) 






1473. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada 
kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Ummu 'Athiyah 



ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada kami agar mengajak 
serta keluar para gadis dan wanita-wanita yang dipingit pada dua hari raya, dan beliau 
memerintahkan para wanita yang sedang haidl menjauh dari mushalla (tempat shalat) kaum 
muslimin. 



O? 



y 9 % * y 



\ml\ 


Jo* 


,> 





1474. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Khaitsamah dari Ashim Al Ahwal dari Hafshah binti Sirin dari Ummu Athiyyah ia berkata; 
Kami diperintahkan untuk turut keluar pada dua hari raya, demikian juga para para gadis. 
Dan para wanita yang sedang haid juga keluar, namun mereka berada di belakang jamaah 
dan ikut bertakbir bersama mereka. 


':C\ ' 'y . „Z 9 ' 'l >> 9 y \'£\' ' vX\' 


1475. Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Hafshah binti Sirin dari Ummu 
Athiyyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada kami 
agar mengajak serta keluar melakukan shalat idul fithri dan idul Adlha para gadis, wanita 
haid dan wanita yang sedang dipingit. Adapun mereka yang sedang haidl tidak ikut shalat, 
namun turut menyaksikan kebaikan dan menyambut seruan kaum muslimin. Saya bertanya 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, di antara kami ada yang 
tidak memiliki baju." Beliau menjawab: "Hendaknya saudaranya yang memiliki jilbab 
memakaikannya." 


Bab: Meninggalkan shalat sebelum dan sesudah shalat Id di tempat shalat 


^ * s ' ' £ ' -y * ' 








1476. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al Anbari telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Adi dari 
Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar pada 
hari raya Idul Adlha atau idul Fithri, lalu beliau shalat dua raka'at, beliau tidak mengerjakan 
shalat sebelum atau sesudahnya. Setelah itu, beliau mendatangi kaum wanita bersama Bilal. 
Kemudian beliau memerintahkan kepada mereka untuk bersedekah. Maka mereka (para 
wanita) pun memberikan anting-anting dan kalungnya. Dan telah menceritakannya 
kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris -dalam jalur lain- Dan 
telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' dan Muhammad bin Basysyar semuanya 
dari Ghundar keduanya dari Syu'bah dengan sanad-sanad ini yang semisal. 


Bab: Apa yang dibaca pada dua shalat hari raya ^jbU) 




1477. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Dlamrah bin Sa'id Al Mazini dari Ubaidullah bin Abdullah bahwasa Umar 
bin Al Khaththab pernah bertanya kepada Abu Waqid Al Laitsi, "Surat apa yang dibaca oleh 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika mengerjakan shalat ledul Adlha dan ledul 
Fithri?" ia menjawab, "Beliau membaca surat 'QAAF WAL QUR'ANIL MAJIID' dan 
'IQTARABATIS SAA'ATU WAN SYAQQAL QAMAR."' 




1478. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Abu Amir Al 'Aqadi telah menceritakan kepada kami Fulaih dari Dlamrah bin Sa'id dari 
Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Abu Waqid Al Laitsi ia berkata; Umar bin Al Khathab 
bertanya kepadaku, "Surat apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada 
saat shalat led?" saya menjawab, "Yaitu, belia membaca surat, 'IO.TARABATIS SAA'ATU' dan 
'QAAF WAL QUR'ANIL MAJIID.'" 



Bab: Bolehnya melakukan permainan pada hari Id selama tidak bermaksiat ^J\ 


IjlHoJj cl-Jla Olio ^ jL^l j <C> La-> j O^i 


1479. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Usamah dari 
Hisyam dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Abu Bakar masuk ke dalam rumahku, 
sementara di tempatku terdapat dua orang budak wanita Anshar sedang bernyanyi 
sebagaimana yang dibawakan oleh orang-orang Anshar pada hari Bu'ats. la berkata, "Namun 
keduanya bukanlah penyanyi yang terkenal." Maka Abu Bakar pun bertanya, "Apakah di 
tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdapat nyanyian syetan?" Pada hari itu 
merupakan hari raya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abu 
Bakar, sesungguhnya setiap kaum itu miliki hari raya, dan hari ini merupakan hari raya untuk 
kita." Dan telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Kuraib semuanya 
dari Abu Mu'awiyah dari Hisyam dengan isnad ini. Dan di dalamnya dikatakan; Dua budak 
wanita yang bermain rebana. 


^ J jZuj£* J Ijo Jli_3 \ 


1480. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al 'Ai li telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bahwa Ibnu Syihab telah menceritakan 
kepadanya dari Urwah dari Aisyah bahwa pada hari-hari di Mina Abu Bakar masuk ke dalam 
rumahnya, sementara di tempatnya terdapat dua orang budak wanita yang sedang 
bernyanyi dan memukul rebana, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menutup 
diri dengan kainnya. Kemudian Abu Bakar pun menghentikan keduanya, maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pun menyingkap kainnya dan bersabda: "Biarkanlah keduanya, 
wahai Abu Bakar. Karena hari-hari ini adalah hari raya." Aisyah berkata; "Saya melihat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menutupiku dengan kainnya, sementara saya sedang 



melihat kepada orang-orang Habasyah yang sedang bermain. Saya adalah seorang anak 
wanita, karena itu berilah kesempatan kepada para anak wanita untuk bermain." 


5 j j^jcSVj 

b * f S&f' S\ J <j| 


1481. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair ia berkata, 
Aisyah berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di pintu 
kamarku, sementara orang-orang Habasyah sedang bermain tombak di masjid Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau menutupiku dengan kainnya agar aku dapat melihat 
permainan mereka. Kemudian beliau berdiri (agar aku lebih leluasa melihat), sampai saya 
sendiri yang berhenti (setelah bosan) melihatnya. Karena itu, berilah keleluasaan kepada 
anak-anak wanita untuk bermain." 


\ Ji oUo J^JL» jl^Sjo j\jC> _3 p-Lli j aIIlC- 


1482. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al 'Aili dan Yunus bin Abdul A'la - 
sedangkan lafazhnya dari Harun- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bahwa Muhammad bin Abdur Rahman telah 
menceritakan kepadanya dari 'Urwah dari Aisyah ia berkata; Suatu ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam rumahku, sementara di tempatku terdapat dua 
orang budak wanita yang sedang bernyanyi dengan nyanyian Bu'ats, lalu beliau langsung 
berbaring diatas tempat tidur dengan membalikkan wajahnya. Setelah itu, masuklah Abu 
Bakar dan langsung marah seraya berkata, "Nyanyian syetan ada di sisi Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam?." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menemuinya dan 
bersabda: "Biarkanlah mereka berdua." Ketika ia tidak mengindahkan lagi, maka saya pun 
memberi isyarat pada kedua budak wanita itu sehingga keduanya pun keluar. Kemudian 



pada hari raya, orang-orang berkulit hitam bermain baju besi dan tombak. Kemungkinan 
saya yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam atau pun beliau yang 
bertanya padaku, "Apakah kamu ingin melihatnya?" Saya menjawab, "Ya." Maka beliau pun 
meletakkanku berdiri di belakangnya, pipiku menempel di pipi beliau. Dan beliau bersabda: 
"Silahkan kalian bermain-main, wahai bani Arfidah (gelar bangsa Habasyah)." Hingga apabila 
aku bosan, beliau bertanya, "Cukup?" Aku menjawab, "Ya." Beliau berkata, "Pergilah." 


■’A'* '> ’ s’ y\<'' ? t 


- a 


1483. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Orang-orang Habasyah sedang 
bermain-main di Masjid pada hari raya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memanggilku, 
aku pun meletakkan kepala di atas pundaknya untuk melihat permainan mereka sampai aku 
sendiri yang berhenti melihat mereka. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya 
telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Zakariya bin Abu Za'idah -dalam jalur lain- Dan 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Bisyr keduanya dari Hisyam dengan isnad ini, namun ia tidak menyebutkan; "Di dalam 
masjid." 




1484. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Dinar dan Uqbah bin Murqam Al Amiy 
dan Abdu bin Humaid semuanya dari Abu Ashim -sementara lafazhnya dari Uqbah- ia 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Ashim dari Ibnu Juraij ia berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Atha' telah mengabarkan kepadaku Ubaid bin Umair telah 
mengabarkan kepadaku Aisyah bahwa ia berkata berkenaan dengan orang sedang bermain- 
main, "Saya ingin melihat mereka." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan 
saya pun ikut berdiri di atas pintu sehingga saya melihat di antara kedua telinga dan pundak 
beliau, sementara mereka bermain-main di masjid. Atha' bertanya; Orang-orang Faris 
ataukah Habasyi? Dan Ibnu 'Atiq berkata kepadaku; Bahkan mereka adalah orang-orang 
Habasyi. 



%\ c pi>\j ^j%5 1 ^ii^\u^3iis^^ a 1^^4 






1485. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid -Abdu 
berkata- telah mengabarkan kepada kami -Ibnu Rafi' berkata- telah menceritakan kepada 
kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnul 
Musayyab dari Abu Hurairah ia berkata; Ketika orang-orang Habasyah bermain-main tombak 
di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba Umar bin Al Khathab masuk dan 
segera mengulurkan tangannya mengambil tombak kecil untuk melempar mereka. Namun 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam segera bersabda: "Biarkanlah mereka wahai Umar." 



10.KITAB: SHALAT ISTISQA' 


Bab: Bab (<-jL>) 


J jjiS ^ \ ^ ,J[3 j 

Ju£ 2&'&£\£ jA ^jUl\ Jj 'y^k\ '^.L^ 


1486. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Abdullah bin Bakar bahwa ia mendengar 'Abbad bin Tamim 
berkata, saya mendengar Abdullah bin Zaid Al Mazani berkata; "Suatu ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam keluar ke tanah lapang untuk menunaikan shalat lstisqa', 
kemudian beliau membalik pakaiannya ketika menghadap kiblat. 









1487. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Sufyan bin Uyainah dari Abdullah bin Abu Bakar dari Abbad bin Tamim dari pamannya 
ia berkata; "Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju Mushalla 
(tanah lapang untuk shalat) hendak menunaikan shalat lstisqa', maka beliau pun menghadap 
kiblat dan membalik pakaiannya kemudian shalat dua raka'at." 


va> yy^- l> v a\ j i' ^A- 


1488. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu 
Bakar bin Muhammad bin Amru bahwa Abbad bin Tamim telah mengabarkan kepadanya, 
bahwa Abdullah bin Zaid Al Anshari telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam keluar ke tanah lapang untuk menunaikan shalat lstisqa\ Dan 
ketika beliau hendak berdo'a, beliau menghadap kiblat dan membalik pakaiannya. 


M Jaj. Ijs-j 

•V ' /» *V f* S ' » 


it&*£' jj^^r©*\3 jJjp-J 


1489. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah keduanya berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab 
ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abbad bin Tamim Al Mazini bahwa ia mendengar 
pamannya yang termasuk salah seorang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berkata; "Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk menunaikan 
shalat lstisqa', lalu beliau membelakangi para jama'ah seraya berdo'a kepada Allah dengan 
menghadap kiblat. Kemudian beliau membalik pakaiannya lalu shalat dua raka'at." 


Bab: Mengangkat kedua tangan saat doa istisqa' 


/ / / f **> **/ ^ 

\ \ 4li \ 


1490. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Abu Bukair dari Syu'bah dari Tsabit dari Anas ia berkata; "Saya 
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya saat berdo'a 
hingga terlihat putih ketiaknya." 




1491. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Adi dan Abdul A'la dari Sa'id dari Qatadah dari Anas bahwasanya; 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengangkat kedua tangannya ketika berdo'a kecuali 
dalam shalat lstisqa', hingga terlihat putih ketiak beliau." Namun Abdul A'la berkata; terlihat 
putih ketiak beliau atau kedua ketiak beliau. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnul 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Abu Arubah dari 
Qatadah bahwa Anas bin Malik telah menceritakan kepada mereka, dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam semisalnya. 







1492. Dan telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit 
dari Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat lstisqa, lalu beliau 
memberi isyarat ke langit dengan punggung kedua telapak tangannya. 


Bab: Doa lstisqa' (AjL 



s * s s / j, *v y s / 

J 

j^s43lsl^. 0 ilij\ JL 

^ 3^0 ,j43v' 3 ^ 3 ^^ jj ^3^i3^ 

>3c^i£li >ii\co^3 

Ui 3^ V3 \ZX\ja-fth\ 3l5^s3illL^d-o j^J\ 3U3iJl^J\ ^U-3iUJ\ i»\ 3 _^3 

*4W'. jlsjl 



>)e£cl 

j ij^j SfyfoteA. jk<^> 


1493. Dan Telah meceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan 
Outaibah dan Ibnu Hujr -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara yang 
lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Syarik bin Abu Namir 
dari Anas bin Malik bahwasanya; Ada seorang laki-laki yang masuk Masjid pada hari Jum'at 
dari pintu yang menghadap Darul Qadla', sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berdiri sedang menyampaikan khutbah. Kemudian laki-laki itu segera menghadap ke arah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, harta benda telah 
binasa dan jalan pun telah terputus. Karena itu, berdo'alah kepada Allah agar menurunkan 
hujan." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya seraya 
berdo'a: "ALLAHUMMA AGHITSNAA ALLAHUMMA AGHITSNAA, ALLAHUMMA AGHITSNAA 
(Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya 
Allah, turunkanlah hujan kepada kami). Anas berkata, "Tidak, demi Allah, kami tidak melihat 
mendung maupun gumpalan awan sedikitpun di langit, juga tidak ada di antara kami 
ataupun di antara celah meski satu rumah maupun tempat tinggal." la berkata, "Maka 
datanglah dari arah belakangnya segumpalan awan yang menyerupai sebuah perisai. Setelah 
memenuhi langit, awan tersebut menyebar lalu turunlah hujan." la berkata, "Tidak, demi 
Allah kami tidak dapat melihat matahari kala itu." la berkata, "Kemudian ada seorang laki- 
laki yang masuk melalui pintu tersebut pada hari Jum'at selanjutnya, sedangkan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam sedang berdiri menyampaikan khutbah, maka ia menghampiri 
beliau dengan berdiri dan mengatakan, "Wahai Rasulullah, harta benda kami telah lenyap 
dan jalan-jalan pun sudah buntu, maka berdo'alah kepada Allah supaya Dia menetapkannya 
bagi kami." la mengatakan, "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua 
tangannya lalu berdo'a, "Ya Allah! Hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah! 
Berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah 
yang menumbuhkan pepohonan." Maka kami segera berdiri dan keluar berjalan di bawah 
sinar matahari." Syarik berkata; Lalu aku pun bertanya kepada Anas bin Malik, "Apakah laki- 
laki itu adalah laki-laki yang pertama?" la menjawab, "Saya tidak tahu." Dan telah 
meceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaidin telah menceritakan kepada kami Al Walid bin 
Muslim dari Al Auza'i telah menceritakan kepadaku lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari 
Anas bin Malik ia berkata; Orang-orang tertimpa musim paceklik pada masa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang 
menyampaikan khutbah kepada orang banyak di atas mimbar pada hari Jum'at, tiba-tiba 
berdirilah seorang Arab pegunungan dan berkata, "Wahai Rasulullah, harta telah binasa dan 



sanak keluarga kami pun kelaparan." la pun menuturkan hadits yang semakna dengan hadits 
di atas. Dan di dalamnya ia menyebutkan do'a: "ALLAH U M MA HAWAALAINAA WALAA 
'ALAINAA (Ya Allah, hujanilah sekitar kami dan jangan kepada kami)." Dan tidaklah beliau 
memberi isyarat dengan tangannya, kecuali terlihat (gumpalan awan), hingga aku melihat 
kota Madinah bagaikan lobang. Dan lembah Qanath mengalirkan airnya selama satu bulan, 
dan tidaklah seseorang datang dari seberang, kecuali dengan membawa berita terjadinya 
hujan yang lebat. Dan telah menceritakan kepadaku Abdul A'la bin Hammad dan 
Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami keduanya berkata, telah menceritakan kepada 
kami Mu'tamir telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Tsabit Al Bunani dari Anas 
bin Malik ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah pada hari 
Jum'at, kemudian orang-orang datang kepada beliau dengan berteriak seraya berkata, 
"Wahai Nabi Allah, hujan tak lagi turun, pepohonan telah memerah dan hewan ternak pun 
telah binasa." la pun menuturkan hadits. Dan di dalamnya -dari riwayatnya Abdul A'la- 
tercantum; "Kemudian (awan itu pun) menyebar dari Madinah, hingga hujan pun turun 
membasahi sekelilingnya, sementara di kota Madinah tak turun hujan setetes pun. Sesudah 
itu, aku melihat Madinah, ternyata kota Madinah saat itu benar-benar seperti mahkota 
(lantaran hujan telah merata membasahinya)." Dan telah menceritakan kepada kami Abu 
Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Sulaiman bin Al Mughirah dari 
Tsabit dari Anas semisalnya. Dan ia menambahkan; "Maka Allah menyatukan gumpalan- 
gumpalan awan itu, lalu kami tinggal di situ sejenak hingga aku melihat laki-laki itu tak 
sanggup lagi menahan keinginannya untuk segera mendatangi keluarganya." Dan Telah 
menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Wahab telah menceritakan kepadaku Usamah bahwa Hafsh bin Ubaidullah bin Anas bin 
Malik telah menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar Anas bin Malik berkata; "Ada 
seorang A'rabi (Arab pegunungan) datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pada hari Jum'at saat beliau berada di atas mimbar." la pun menuturkan hadits itu, dan ia 
menambahkan; "Maka aku pun melihat awan yang saling memisah bagaikan air saat 
dituangkan." 


3 Vs 3 Vs ^ ^ 


1494. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ja'far bin Sulaiman dari Tsabit Al Bunani dari Anas ia berkata; Kami diguyur hujan ketika 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau membuka pakaiannya sehingga 
terkena hujan, lalu kami pun bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa Anda melakukan hal itu?" 
beliau menjawab: "Karena hujan ini merupakan rahmat yang diberikan oleh Allah ta'ala." 


Bab: Berlindung saat terjadi angin dan mendung, serta berbahagia dengan hujan (S 



^ZJC^yjbi j4l> 4’ U< ~- > 4 X *\'4 4*^ l J^\ \i\^»lJu_3 

jLaVbfyi 


1495. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman, yaitu anaknya Bilal dari Ja'far, yaitu anaknya 
Muhammad dari Atha' bin Abu Rabah bahwa ia mendengar Aisyah isteri Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam berkata; Apabila ada angin bertiup kencang sekali, maka hal itu dapat 
diketahui dari wajah beliau shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bolak-balik ke depan dan ke 
belakang. Dan ketika hujan turun, maka beliau pun senang dan hilanglah kekhawatirannya. 
Aisyah berkata; Maka saya pun menanyakan hal itu pada beliau, beliau menjawab: "Saya 
khawatir, bisa jadi hal itu akan menjadi adzab yang ditimpakan kepada umatku." Dan ketika 
melihat hujan beliau bersabda: "(ini adalah) rahmat." 







VjVj£& } aU' r 


1496. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb ia berkata, saya mendengar Ibnu Juraij menceritakan dari Atha' bin Abu Rabah dari 
Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa ia berkata; Apabila ada angin bertiup 
kencang sekali, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasanya membaca: "ALLAHUMMA 
INNII ASALUKA KHAIRAHAA WA KHAIRA MAA FIIHAA WA KHAIRA MAA URSILAT BIHI WA 
A'UUDZU BIKA MIN SYARRIHAA WA SYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA URSILAT BIHI (Ya 
Allah, sungguh, aku memohon kepada-Mu kebaikan angin, kebaikan yang dikandungnya, dan 
kebaikan yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan 
yang ada di dalamnya dan keburukan yang dibawanya)." Apabila langit gelap berawan, maka 
beliau akan kelihatan pucat, keluar masuk rumah, ke depan dan ke belakang. Dan jika hujan 
turun, beliau pun merasa lega, dan hal itu dapat diketahui dari raut wajahnya. Aisyah 
berkata; Saya menanyakan hal itu pada beliau, maka beliau berkata: "Wahai Aisyah, kalau 
cuaca seperti ini, saya khawatir jangan-jangan akan terjadi seperti apa yang diungkapkan 
oleh kaum 'Aad, 'Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke 
lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: 'Inilah awan yang akan menurunkan hujan 
kepada kami." 



^ V x ^ ^ s' 

li^Ui £_,U\i*} \ js^ljlsj } 


1497. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb dari Amru bin Harits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Abu 
Thahir telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepada kami 
Amru bin Harits bahwa Abu Nadir telah menceritakan kepadanya dari Sulaiman bin Yasar 
dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa ia berkata; "Saya tidak pernah 
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan 
tenggorokan beliau, karena biasanya beliau hanya tersenyum." Aisyah juga berkata; Dan jika 
beliau melihat awan hitam mengkelam atau angin yang bertiup kencang, maka 
(kekhawatiran) dapat dilihat dari raut wajah beliau. Aisyah pun bertanya, "Wahai Rasulullah, 
saya memperhatikan manusia, bila mereka melihat kabut hitam, maka mereka begitu 
senang, karena akan segera turun hujan, namun saya memperhatikan Tuan ketika 
melihatnya, saya dapat menangkap (kekhawatiran) di raut muka Tuan." Beliau menjawab: 
"Wahai Aisyah, saya khawatir bahwa kabut itu akan menjadi adzab. Sungguh, telah ada suatu 
kaum yang diadzab dengan angin, dan kaum itu pun telah melihat adzab, namun mereka 
berkata, 'Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami."' 


Bab: Angin dari arah timur dan barat ( j 




✓ ^ ' s' 

< \> * C' 

A A'-Av.k 




1498. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ghandar dari Syu'bah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 



Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam 
dari Mujahid dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: 
"Aku mendapat pertolongan dengan angin timur dan kaum 'Aad dibinasakan dengan angin 
Barat." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah -dalam jalur lain- Dan 
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar bin Muhammad bin Aban Al Ju'fi telah 
menceritakan kepada kami Abdah, yakni anaknya Sulaiman keduanya dari Al A'masy dari 
Mas'ud bin Malik dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
semisalnya. 



11. KITAB: SHALAT KUSUF (GERHANA) 


Bab: Shalat Kusuf (gerhana matahari) (<Js 


4 j j^\ pLai\ 5 ji j \i^tal\ 3li fajAjgj4 \j*.^Jfty\ 3 liS 
6>Siiy f l$aS\3liS Jr^lLUgjf J0 

JjS/\pl^2i\ 

_jSJc^aj_3 

j£4M&Z» j&\&\$\ o*d& 


1499. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari 
Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah -dan lafazhnya juga darinya- ia berkata, telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam 
dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah terjadi gerhana matahari, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan 
shalat (gerhana). Beliau berdiri lama sekali, lalu ruku' dengan lama sekali, kemudian bangun 
dari ruku' dan berdiri lama sekali, namun tidak seperti lama berdirinya yang pertama, lalu 
beliau ruku' lama sekali, namun tidak seperti ruku'nya yang pertama, lalu beliau sujud. 
Kemudian beliau berdiri lama, namun tidak seperti lama berdirinya yang pertama, lalu beliau 
ruku' lama namun tidak seperti lama ruku'nya yang pertama. Kemudian beliau mengangkat 
kepalanya (bangkit), lalu berdiri lama, akan tetapi tidak seperti lama berdirinya yang 
pertama, kemudian beliau ruku' lama, namun tidak seperti lama ruku'nya yang pertama, lalu 
beliau sujud. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat, matahari telah 
bersinar terang. Lalu beliau menyampaikan khutbah di hadapan para jama'ah. Beliau 


pertama-tama memuji dan menyanjung Allah, kemudian bersabda: "Sesungguhnya matahari 
dan bulan adalah sebagian dari tanda kebesaran Allah, dan keduanya tidaklah mengalami 
gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang. Karena itu, apabila kalian melihat 
gerhana matahari atau bulan, maka bertakbirlah dan berdo'alah kepada Allah, serta shalat 
dan bersedekahlah. Hai umat Muhammad, sungguh tidak ada kebencian yang melebihi 
kebencian Allah jika ada hamba-Nya (lelaki atau perempuan) yang berzina. Hai umat 
Muhammad, demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian 
akan banyak menangis dan sedikit tertawa. Bukankah aku telah menyampaikan?" Dan dalam 
riwayat Malik; "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat dari ayat-ayat Allah." Dan 
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu 
Mu'awiyah dari Hisyam bin 'Urwah dengan isnad ini. Dan ia juga menambahkan; "Amma 
Ba'du, sesungguhnya matahari dan bulan termasuk dari ayat-ayat Allah." la juga 
menambahkan; "Kemudian beliau mengangkat keduanya tangannya dan membaca: 'Ya 
Allah, bukankah aku telah menyampaikan? 


x *v ^ ^ 

\1 £>y£'}'j£4-S 




1500. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepadaku Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan 
kepadaku Abu Thahir dan Muhammad bin Salamah Al Muradi keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata, telah 


mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
ia berkata; Terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun keluar menuju masjid dan berdiri lantas bertakbir 
(menunaikan shalat), sehingga orang-orang pun ikut membentuk shaf di belakangnya. Lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca dengan bacaan yang panjang. Kemudian 
beliau bertakbir lalu ruku dengan ruku' yang panjang. Kemudian beliau mengangkat 
kepalanya seraya membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH RABBANAA WA LAKALHAMDU 
(Allah Maha Mendengar siapa saja yang memuji-Nya)." Kemudian beliau berdiri dan 
membaca dengan bacaan yang panjang, namun lebih pendek dari bacaan yang pertama. 
Setelah itu, beliau bertakbir lalu ruku' dengan ruku' yang panjang, namun lebih pendek dari 
ruku' yang pertama. Setelah itu, beliau membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH 
RABBANAA WA LAKALHAMDU." Kemudian beliau sujud. -Abu Thahir tidak menyebutkan 
lafadz: kemudian beliau sujud,- Kemudian pada raka'at berikutnya, beliau berbuat seperti itu 
hingga sempurnalah shalatnya terdiri dari empat ruku' dan empat sujud. Sesudah itu, 
matahari pun kembali bersinar sebelum beliau beranjak bubar. Beliau kemudian berdiri dan 
menyampaikan khutbah kepada orang banyak. Beliau memuji Allah dengan pujian yang hak 
atas-Nya, kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat 
(tanda) dari ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi gerhana pada keduanya karena kematian atau 
pun kelahiran seseorang. Maka apabila kalian melihatnya, bersegeralah untuk menunaikan 
shalat." dan beliau juga bersabda: "Maka shalatlah kalian hingga Allah menampakkannya 
kembali pada kalian." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Aku telah 
melihat di tempatku berdiri ini, yaitu segala sesuatu yang dijanjikan kepada kalian. Bahkan 
aku melihat diriku ingin memetik buah dari Jannah, yakni saat kalian melihatku maju." Dan Al 
Muradi berkata; Ataqaddam (maju ke depan). "Dan aku juga telah melihat neraka Jahannam 
yang saling menghancurkan satu sama lain, yaitu saat kalian melihatku mundur. Kemudian 
aku juga melihat di dalamnya ada Ibnu Luhay, yang telah mengirimkan As Sawa'ib (binatang 
yang dipersembahkan untuk berhala)." Hadits Abu Thahir berakhir pada ungkapannya; 
"Maka bersegeralah kalian untuk menunaikan shalat." dan ia tidak menyebutkan 
sesudahnya. 


' y -'j 


1501. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah menceritakan 
kepada kami Al Walid bin Muslim ia berkata, telah berkata Al Auza'i Abu Amru dan yang 
lainnya, saya mendengar Ibnu Syihab Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah bahwasanya; Pernah 
terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau 
mengutus seseorang untuk menyerukan, "ASH SHALAATU JAAMI'AH (marilah kita shalat 
berjama'ah) " sehingga kaum muslimin pun berkumpul. Beliau maju (mengimami shalat), lalu 
bertakbir dan shalat empat raka'at. Pada tiap raka'at terdapat empat kali sujud. 





1502. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran telah menceritakan kepada 
kami Al Walid bin Muslim telah mengabarkan kepada kami Abdurrahman bin Namr bahwa ia 
mendengar Ibnu Syihab mengabarkan dari Urwah dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam mengeraskan suara bacaannya dalam shalat Khusuf (gerhana bulan). Dan beliau 
pun shalat, dalam dua raka'at beliau mengerjakan empat kali ruku' dan empat kali sujud. 


' , ' > t '* \'X\ ' v * A\> * > \' y.C\' - \\ ' ' " ' .1-. i'f ' \ » I '<C ' 

A-aJ>^a LoJo-<_J .A- aJ-l/O Uo.X>- >Uo j 

j j' / / ** 


1503. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran telah menceritakan kepada 
kami Al Walid bin Muslim telah mengabarkan kepada kami Abdurrahman bin Namir 
mendengar Az Zuhri berkata, dan telah mengabarkan kepadaku Katsir bin Abbas dari Ibnu 
Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya dalam shalat (Khusuf) beliau 
mengerjakan empat kali ruku' dan empat kali sujud dalam dua rakaat. Dan telah 
menceritakan kepada kami Hajib bin Al Walid telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Harb telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Walid Az Zubaidi dari Az Zuhri 
ia berkata, Katsir bin Abbas menceritakan bahwa Ibnu Abbas menceritakan tentang shalat 
kusuf (gerhana matahari) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana hadits yang 
telah diceritakan oleh Urwah dari Aisyah. 






dJLJjjgt' 



1504. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Muhammad bin Bakar telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata, saya 
mendengar Atha' berkata, saya mendengar Ubaid bin Umair berkata, telah menceritakan 
kepadaku seorang yang aku percayai maksudnya adalah Aisyah bahwasanya; Pada masa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah terjadi gerhana matahari. Maka beliau berdiri 
(shalat) lama sekali, kemudian beliau ruku', kemudian berdiri kebali. Kemudian ruku' lagi, 
kemudian beliau berdiri dan shalat dua rakaat dalam tiga ruku' dan empat sujud. Setelah itu, 
beliau beranjak, sementara matahari telah bersinar kembali. Ketika hendak ruku' belaiau 
membaca: "ALLAHU AKBAR, " baru kemudian beliau ruku'. Dan bila beliau bangkit dari ruku 1 , 
beliau membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar akan pujian 
hamba-Nya)." Sesudah itu beliau berdiri, memuji Allah dan menyanjung-Nya, kemudian 
beliau bersabda: "Sesungguhnya tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan itu karena 
kematian seseorang dan tidak pula karena kelahirannya, akan tetapi keduanya termasuk 
ayat-ayat Allah. Dengan keduanya, Allah ingin menakuti para hamba-Nya, maka jika kalian 
melihat gerhana, berdzikirlah kepada Allah (shalat) hingga ia itu bersinar kembali." 


CL \^CL»\jS' j 


1505. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al 
Mutsanna keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah 
menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah dari Atha' bin Abu Rabah dari Ubaid bin 
Umair dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat (khusuf) dengan enam ruku' 
dan empat sujud. 


Bab: Penyebutan tentang siksa kubur dalam shalat khusuf (gerhana bulan) (c-jIjlc- J$> s 

3 


■£ > y£'y£'&'% 

5^ y? oj* j-* jh. y ^ y y 5 J* 'h y 



> * 

*■ i#A 




1506. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Yahya dari Amrah bahwa seorang wanita 
Yahudi mendatangi Aisyah seraya berkata, "Semoga Allah melindungimu dari siksa kubur." 
Aisyah berkata; Maka saya pun bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Allah akan menyiksa 
manusia di alam kubur?" Amrah berkata; Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: "Mintalah perlindungan kepada Allah." Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pergi dengan berkendaraan di siang hari, tiba-tiba terjadilah 
gerhana matahari. Aisyah berkata; Maka saya pun keluar melewati pintu rumah yang berada 
di dalam masjid bersama beberapa orang wanita. Kemudian datanglah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dari kendaraannya, beliau berjalan hingga sampai di Mushalla (tanah 
lapang) tempat beliau shalat. Lalu beliau berdiri (shalat) dan kaum muslimin pun ikut berdiri 
(shalat) di belakangnya. Aisyah berkata; Beliau berdiri lama sekali, kemudian beliau ruku' 
dengan ruku' yang lama sekali, setelah itu beliau bangkit dan berdiri lama sekali, namun 
tidak seperti berdirinya yang pertama. Kemudian beliau ruku' dengan sangat lama, namun 
tidak selama ruku'nya yang pertama, lalu beliau bangkit sementara matahari telah bersinar 
kembali. Akhirnya beliau bersabda: "Sungguh, saya telah melihat bahwa kalian akan diuji di 
alam kubur nanti sebagaimana fitnah Dajjal." Amrah berkat; Saya mendengar Aisyah 
berkata, "Setelah itu, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta 
perlindungan dari adzab neraka dan adzab kubur." Dan telah menceritakannya kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab -dalam jalur 
lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan semuanya dari Yahya bin Sa'id dengan isnad ini, dan sesuai dengan makna haditsnya 
Sulaiman bin Bilal. 


Bab: Yang ditampaknya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam shalat Kusuf (La 
(Jj (j pJu- jaJlC- ^ J 0 ^) 





^\LJ4% y&Vjj^. ll\^5 j ,_^^\ J yJJ&\&£ 

i^Ju^Uijl^-^ULaJb _^a^> ^>4)j\c— >l_> ) jl^> \ La^\_^^AaX-C— >J-aJ 


1507. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan 
kepada kami Isma'il bin Ulayyah dari Hisyam Ad Dastawa'i ia berkata, telah menceritakan 
kepada kami Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Pernah terjadi gerhana matahari 
pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yakti di saat terik matahari bergitu sangat 
menyengat. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat (gerhana) bersama para 
sahabatnya. Beliau memanjangkan berdirinya hingga para sahabat tersungkur lantas duduk 
karena keletihan. Kemudian beliau ruku' dan memanjangkan ruku'nya, kemudian bangkit 
dan memanjangkan berdirinya kembali. Lalu beliau ruku' dan memanjangkan ruku'nya. 
Sesudah itu, beliau bangkit dan sujud dua kali. Kemudian beliau berdiri dan melakukan hal 
yang serupa, hingga semuanya menjadi empat raka'at dan empat kali sujud, setelah itu, 
beliau bersabda: "Sesungguhnya segala sesuatu yang akan kalian masuki telah diperlihatkan 
kepadaku. Diperlihatkanlah jannah atasku, hingga sekiranya aku memetik setandan buah 
darinya niscaya aku akan mengambilnya -atau beliau bersabda- Aku mencoba memetik 
setandan buah darinya namun tanganku tak sampai. Dan neraka juga diperlihatkan padaku, 
lalu di dalamnya aku melihat seorang wanita dari Bani Isra'il yang sedang disiksa lantaran 
kucing yang ia ikat dan tidak diberinya makan juga tidak dilepasnya hingga kucing itu bisa 
makan serangga-serangga bumi. Dan aku juga melihat Abu Tsumamah Amru bin Malik yang 
sedang terseret punggunggungnya di dalam neraka. Mereka (kaum Jahiliyah) mengatakan 
bahwa tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan kecuali karena kematian seorang yang 
agung. Padahal, keduanya adalah ayat dari ayat-ayat Allah yang diperlihatkan-Nya. Maka 
apabila terjadi gerhana pada keduanya, tunaikanlah shalat hingga nampak kembali." Dan 
Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i Telah menceritakan kepada kami 
Abdul Malik bin Shabah dari Hisyam dengan isnad ini semisalnya. Hanya saja ia 
menyebutkan: "Dan di dalam neraka aku melihat wanita Himyar yang berkulit hitam 
berpostur tubuh tinggi." Dan ia tidak menyebutkan, "Dari Bani Isra'il." 


X *V *•/ * v 



\h\x\ J \'oj>k\J 

cX& J )) 

o >fe j teJ\4\JZ j\i±j4 

jj J\)\sj\y^\J^x&S JU\ 

•M\y&\ l j a LLli\U3\ 

^*l>»po \ j\jli _j-i3t33>_^aJ jliu*^3o*^La^\ \ 

>>>us j&fJ\\jJxs\J> 


1508. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Abdullah bin Numair -yang lafazhnya hampir sama- ia berkata, telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari Atha' 
dari Jabir ia berkata; Pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bertepatan dengan hari wafatnya Ibrahim bin Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, maka orang-orang pun mengatakan, "Terjadinya gerhana matahari adalah karena 
kematiannya Ibrahim." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri menunaikan 
shalat (gerhana) bersama para sahabat sebanyak enam raka'at dengan empat kali sujud. 
Mula-mula beliau bertakbir, dan membaca ayat dan memanjangkan bacaannya itu. 
Kemudian beliau ruku' lama, lamanya kira-kira selama beliau berdiri itu. Kemudian beliau 
mengangkat kepala dari ruku' (l'tidal), lalu beliau membaca ayat, namun tidak sepanjang 
yang pertama. Kemudian beliau ruku 1 , lamanya kira-kira seperti lamanya beliau berdiri. 
Kemudian l'tidal, lalu membaca ayat, tetapi panjangnya tidak sepanjang yang kedua. 
Kemudian beliau ruku', seperti lamanya beliau berdiri. Kemudian beliau mengangkat 
kepalanya dari ruku' kemudian langsung turun untuk sujud, dan beliau sujud dua kali. 
Kemudian beliau berdiri, dan sesudah itu ruku' pula tiga kali; dan bacaannya setiap raka'at 
yang dahulu lebih panjang daripada yang setelahnya. Begitu pula lama ruku' hampir sama 
dengan lamanya sujud. Kemudian beliau mundur, maka mundur pula seluruh shaf di 



belakang beliau hingga sampai dekat shafnya kaum wanita. Kemudian beliau maju, dan maju 
pula seluruh jama'ah mengikuti beliau, hingga sampai ke tempatnya semula. Sesudah itu, 
shalat gerhana selesai, dan matahari telah terang kembali. Di dalam khutbahnya antara lain 
beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua 
ayat (bukti) di antara sekian banyak bukti kebesaran Allah. Dan gerhana pada keduanya itu 
terjadi bukan karena kematian seseorang. Karena itu, apabila kalian melihat gerhana, maka 
shalatlah, hingga ia terang kembali. Segala yang dijanjikan Allah telah diperlihatkan 
kepadaku dalam shalatku yang sebentar ini. Diperlihatkannya kepadaku neraka; yaitu ketika 
kalian melihat aku mundur, karena aku takut terkena jilatannya. Sehingga tampak olehku 
seorang pemilik tongkat (yang ujungnya bengkok) sedang menyeret ususnya di neraka, 
karena ia (dahulu) pernah mencuri harta jama'ah haji dengan tongkatya tersebut. Jika ada 
orang bertanya kepadanya, kenapa kamu mencuri? la menjawab, aku tak sengaja karena 
menyangkut pada tombakku. Tetapi jika orang lengah, dia mencuri lagi. Kulihat juga di dalam 
neraka ada seorang wanita pemilik kucing. Dia mengikat kucing itu namun tidak diberinya 
makan, dan tidak pula dilepaskannya agar kucing tersebut bisa mencari makannya sendiri 
seperti rumput-rumput kering, hingga akhirnya kucing itu mati kelaparan. Kemudian 
diperlihatkan pula kepadaku surga; yaitu ketika kalian melihatku maju, sehingga meski aku 
berdiri di tempatku ini aku ulurkan tanganku untuk memetik buah-buahannya, supaya kamu 
semua dapat melihatnya. Tapi ternyata aku tak dapat melakukannya. Tidak ada sesuatupun 
yang dijanjikan Allah, melainkan kulihat nyata di dalam shalatku ini." 







LJk)\cJLlS”" 




»> ^ 


1509. Telah menceritakan kepada kami Muhamamd bin Ala' Al Hamdani telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Fathimah dari Asma' 
ia berkata; Pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Lalu aku pergi menemui Aisyah, dan kudapati dia sedang shalat. Aku bertanya 
kepadanya, "Kenapa orang-orang sedang melaksanakan shalat?" Dia memberi isyarat 
dengan kepalanya ke langit. Tanyaku, "Ayat (tanda kebesaran Allah)?" Aisyah menjawab, 
"Ya, tanda kebesaran Allah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lama sekali berdiri di 
dalam shalat, sehingga aku pusing. Lalu kuambil air satu qirbah dan kubawa kedekatku. 
Kemudian kubasahi kepala dan mukaku. Kata Asma' selanjutnya; ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah usai menunaikan shalat, dan matahari telah terang 
kembali, beliau berkhutbah di hadapan manusia. Mula-mula beliau memuji dan menyanjung 
Allah. Sesudah itu, beliau bersabda antara lain: "Tidak ada satupun yang belum pernah aku 
lihat, melainkan telah kusaksikan dalam shalatku ini, sampai-sampai surga dan neraka. 
Sesungguhnya telah diwahyukan kepadaku bahwa kalian akan segera ditanyai di dalam 
kubur, atau seperti fitnah bencana Dajja. Masing-masing kalian akan didatangi dan ditanyai, 
'Apa pengetahuanmu tentang orang (Muhammad) ini? ' adapun orang-orang yang beriman 
dan meyakini akan menjawab, 'Dia adalah Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau datang kepada kami dengan membawa keterangan-keterangan dan 
petunjuk, lalu kami terima dan kami patuhi.' Pertanyaan itu berulang-ulang hingga tiga kali. 
Sesudah itu, ia disuruh tidur. Katanya, 'Kami sudah tahu bahwa kamu betu-betul beriman 
dengannya. Karena itu, tidurlah dengan nyenyak.' Adapun orang-orang yang munafik dan 
orang-orang yang ragu dalam kepercayaannya, maka jawabnya, 'Aku tidak apakah itu. 
Kudengar orang banyak mengatakan begini dan begitu, lalu kuucapkan pula.'" Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata, 
telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Fathimah dari Asma' ia 
berkata; Saya mendatangi Aisyah, ternyata orang-orang sedang berdiri (menunaikan shalat), 
maka saya pun bertanya, "Kenapa orang-orang pada shalat?" ia pun mengkisahkan hadits 
sebagaimana hadits Ibnu Numair dari Hisyam telah mengabarkan kepada kami Yahya bin 
Yahya telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Urwah ia 
berkata; Janganlah kalian mengatakan; "KASAFAT ASY SYAMSU." Tetapi katakanlah, 
"KHASAFAT ASY SYAMSU (terjadi gerhana matahari)." 


> » > > r 










1510. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah 
menceritakan kepadaku Manshur bin Abdurrahman dari Ibunya, Shafiyyah binti Syaibah dari 
Asma' bin Abu Bakar bahwa ia berkata; Pada hari terjadinya gerhana matahari. Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam terkejut. Maka beliau pun segera mengambil baju besi hingga 
memakaikannya dengan bajunya. Kemudian beliau berdiri menunaikan shalat bersama 
orang banyak. Beliau berdiri dengan sangat lama yang seandainya ada seseorang yang 
datang, maka di tidak akan menduga bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam akan ruku 1 , 
karena memang begitu lamanya beliau berdiri." Dan telah menceritakan kepadaku Sa'id bin 
Yahya Al Umawi telah menceritakan kepadaku bapakku telah menceritakans kepada kami 
Ibnu Juraij dengan isnad ini, hadits yang semisalnya. Dan ia menyebutkan; "Bediri yang lama. 
Beliau berdiri, kemudian ruku'." Dan ia juga menambahkan; "Lalu aku melihat ke arah wanita 
yang lebih muda usianya dariku dan juga kepada wanita lain yang lebih kurus dariku." 


i s1>J\ j\ oli» J j^ 4' h 

A, X a / 


1511. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id Ad Darimi telah menceritakan 
kepada kami Habban telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada 
kami Manshur dari Ibunya dari Asma' binti Abu Bakar ia berkata; Pernah terjadi gerhana 
matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bergegas dan keliru 
mengambil baju besi hingga beliau ditunjukkan letak pakaiannya. Kemudian aku buang hajat, 
kemudian datang dan masuk masjid. Lalu aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
sedang berdiri dan aku pun ikut berdiri (shalat) bersama beliau. Beliau memperpanjang 
berdirinya hingga aku ingin duduk, kemudian aku menoleh ke arah perempuan yang lemah, 
aku pun berkata, 'Perempuan ini adalah lebih lemah dariku.' Akhirnya aku pun berdiri. 
Kemudian beliau ruku' dan memperpanjang ruku'nya. Lalu beliau mengangkat kepalanya dan 
kembali memperpanjang berdirinya hingga sekiranya ada seorang laki-laki datang niscaya ia 
akan menyangka bahwa beliau tidak akan ruku'. 


* \\ ' v' . 1 1 C , ' * s > * > ? \'f. \ y . s > ^ ^ 

t-\ l a C - {j £- -\> j O 



J jS/\ ^ £ ^\\ 5 ji J> jSl> _jl> U- £ j J jSl\ d J* J-* J St> 

U 1^3 ^lji9 ^9 j^r J jS/\ 5^ <Sj^ J-* jSt> yo \s^j£ j J jS/\ 5 j£ J>j St> 

-X»»^r J iJjSf \ 5^ <Sj^ J-* ^ _£ j J S J* j-^J ^h. y 10 

fy\L&4'i&\&\$\ -^o^' ^ Joliil\Spla JLlll\dJ^\ jij 
^Vi5^^\jLiJUVai^Va^**£J^VS3iiVi5^J^3. i>2-jV^\ Jlj^\\^\*i^j^1j^43l^ 

^ >> 

j, 


1512. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa’id telah menceritakan kepada kami 
Hafsh bin Maisarah telah menceritakan kepadaku Zaid bin Aslam dari Atha' bin Yasar dari 
Ibnu Abbas ia berkata; Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat dan para 
sahabat pun ikut menyertainya. Kemudian beliau berdiri sangat lama kira-kira selama 
pembacaan surat Al Baqarah, lalu beliau ruku' dengan ruku' yang sangat lama. Kemudian 
beliau bangkit (dari ruku 1 ) dan berdiri dengan sangat lama namun tidak selama berdirinya 
yang pertama, lalu beliau ruku' lama sekali, namun tidak selama ruku'nya yang pertama, 
kemudian beliau sujud, setelah itu, beliau berdiri kembali dan berdirinya sangat lama, 
namun tidak selama berdirinya yang pertama. Lalu beliau ruku' dengan ruku' yang lama pula, 
namun tidak selama ruku'nya yang pertama. Kemudian beliau bangkit dan berdiri sangat 
lama, namun tidak sebagaimana berdirinya yang pertama, lalu beliau ruku' sangat lama, 
tetapi tidak selama ruku'nya yang pertama. Kemudian beliau sujud, hingga kemudian beliau 
beranjak (setelah usai menunaikan shalat) sementara matahari telah terang kembali. Maka 
beliau pun bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat dari ayat-ayat 
Allah. Tidaklah terjadi gerhana pada keduanya karena kematian seseorang atau pun 
kelahirannya. Jika kalian melihatnya, maka berdzikirlah kepada Allah." Para sahabat berkata, 
"Wahai Rasulullah, kami melihat Anda sepertinya mendapatkan sesuatu di tempat Anda 
berdiri ini, dan kami juga melihat Anda menahan kedua tangan." Maka beliau pun 
menjelaskan: "Sesungguhnya saya telah melihat surga, lalu saya mendapati satu tandan, 
sekiranya saya mengambilnya, niscaya kalian akan makan darinya selama dunia ini ada. 
Kemudian saya juga melihat neraka, maka saya belum pernah melihat pemandangan yang 
dahsyat seperti hari ini, dan saya melihat bahwa kebanyakan penghuninya adalah kaum 
wanita." Para sahabat bertanya, "Apakah penyebabnya wahai Rasulullah?" beliau menjawab: 
"Lantaran kekufuran mereka." kemudian ditanyakan lagi kepada beliau: "Apakah mereka 



kufur kepada Allah?" beliau menjawab: "Yaitu kufur (tidak menerima) kelebihan suami, dan 
mengkufuri kebaikannya. Sekiranya kamu berbuat baik kepada salah seorang dari mereka 
sepanjang masa, lalu ia mendapati satu keburukan darimu, niscaya ia akan mengatakan, 
'Saya tidak pernah mendapati satu kebaikan pun darimu."' Dan telah menceritakannya 
kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami lshaq yakni Ibnu Isa, 
telah mengabarkan kepada kami Malik dari Zaid bin Aslam dalam isnad ini semisalnya. Hanya 
saja ia menyebutkan; "Kemudian kami melihat Anda menahan diri sejenak." 


Bab: Penjelasan tentang pendapat "Rukuk delapan rakaat dalam empat sujud" ( 


's **> x 


1513. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Isma'il bin Ulayyah dari Sufyan dari Habib dari Thawus dari Ibnu Abbas ia 
berkata; Ketika terjadi gerhana matahari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat 
(gerhana) dengan delapan kali ruku' dan empat kali sujud (dalam dua raka'at). Dan dari Ali 
bin Abu Thalib juga diriwayatkan seperti itu. 


4. j 1 J 4lLc-4jij\ {Ji \ ^J-C- jUs ’{j£- Ui A>- Jla 


1514. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Abu Bakr bin 
Khallad keduanya dari Yahya Al Qaththan - Ibnul Mutsanna berkata- telah menceritakan 
kepada kami Yahya dari Sufyan ia berkata, telah menceritakan kepada kami Habib dari 
Thawus dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau menunaikan 
shalat gerhana. Beliau membaca (ayat), kemudian ruku', kemudian membaca lagi, kemudian 
beliau ruku', kemudian beliau membaca lagi, kemudian ruku' kemudian beliau membaca lagi, 
kemudian ruku' dan setelah itu, beliau ruku', la berkata; Dan yang lain meriwayatkan 
semisalnya. 


Bab: Seruan dalam Kusuf "Ash Shalatu Jamiah" 


A> ’ 








<>>J 




1515. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami 
Abu Nadir telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah ia adalah Syaiban An Nahwi, dari 
Yahya dari Abu Salamah dari Abdullah bin Amru bin Ash -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Yahya 
bin Hassan telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Sallam dari Yahya bin Abu Katsir 
ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dari kabar Abdullah 
bin Amru bin Ash bahwa ia berkata; Ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, maka diserukanlah (kepada kaum muslimin) dengan seruan, 
"ASH SHALAATU JAAMI'AH (Marilah kita menunaikan shalat jama'ah)." Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam ruku' dua raka'at dalam satu kali sujud, kemudian beliau berdiri 
lalu ruku' lagi dua raka'at dalam satu kali sujud. Setelah itu matahari sudah kembali normal, 
maka Aisyah pun berkata, "Saya sama sekali tidak pernah melakukan ruku' dan tidak pula 
sujud yang lebih panjang darinya." 



j U&JZ.&W 


1516. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Isma'il dari Qais bin Abu Hazim dari Abu Mas'ud Al Anshari ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhya matahari dan bulan adalah 
dua ayat dari ayat-ayat Allah, yang dengan keduanya Allah hendak menakut-nakuti hamba- 
Nya. Dan tidaklah terjadi gerhana pada keduanya karena kematian seseorang atau pun 
kelahirannya. Jika kalian melihat gerhana, maka shalat dan berdo'alah kepada Allah sampai 
matahari kembali normal (seperti sedia kala)." 


» ' \ 'J\\ ■> ' S ' ’> \'C\ ' vM~ ^ > » S* S s i. '* A\. I l-f.% \ y 

(J-ot-C * 1 \ Uo X>- Ji 13 3 <3 'J»- 4 {j? Uj A>- 



\ ^c- o\ j y* j1^jlLi\i£3s- y±s. j y^\ L^>a>- 

j^&\ ^\o^dij&\J^ll5\3lB^\ ^\oU^JLLi]\ci^io\ 


1517. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al Anbari dan Yahya bin Habib 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari Isma'il dari Qais dari Abu 
Mas'ud bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya gerhana 
matahari dan bulan terjadi bukan karena kematian atau kelahiran seseorang. Tetapi 
keduanya merupakan dua ayat dari ayat-ayat Allah, maka jika kalian melihat (gerhana), 
berdiri dan shalatlah." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Waki' dan Abu Usamah dan Ibnu Numair -dalam jalur lain- Dan 
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dan 
Waki' -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dan Marwan semuanya dari Isma'il dengan isnad ini. Dan 
di dalam hadits Sufyan dan Waki' disebutkan; Terjadi gerhana matahari tepat pada hari 
wafatnya Ibrahim, maka orang-orang pun mengatakan, "Terjadinya gerhana matahari adalah 
karena kematian Ibrahim." 


9 




(Jj Jp"4 ii\ 


1518. Telah menceritakan kepada kami Abu Amir Al Asy'ari Abdullah bin Barrad dan 
Muhammad bin Al Ala' keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari 
Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa ia berkata; Pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah terjadi gerhana matahari, beliau terkejut dan bergegas berdiri karena takut 
kalau-kalau akan terjadi kiamat. Sampai beliau masuk ke masjid dan melaksanakan shalat 
dengan berdiri, ruku dan sujud yang panjang sekali, aku belum pernah melihat beliau 
memanjangkan bacaan sedemikian lama sebelumnya, kemudian beliau bersabda: 
"Sesungguhnya semua tanda-tanda yang dikirimkan Allah ini bukanlah disebabkan oleh 
meninggalnya atau lahirnya seseorang, akan tetapi Allah mengirimnya untuk menakut-nakuti 
para hamba-Nya. Oleh sebab itu jika kalian melihatnya maka bersegeralah berdzikir 
mengingat Allah, memanjatkan do'a padaNya, serta memohon ampunan-Nya." Dalam hadits 
yang diriwayatkan oleh Ibnu Al 'Alaa' disebutkan: "Terjadi gerhana matahari..." dan dia 
berkata; "Untuk menakut-nakuti hambaNya". 



^ jii,j^u j\ S ,jky^isj^l^ a ilij\di^o\i\ 


1519. Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah menceritakan 
kepada kami Bisyr Al Mufadldlal telah menceritakan kepada kami Al Jurairi dari Abui Ala' 
Hayyan bin Umair dari Abdurrahman bin Samurah ia berkata; "Pada suatu waktu di masa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika aku sedang bermain panah, tiba-tiba terjadi 
gerhana matahari. Lalu kulemparkan semua alat permainanku itu. Aku berkata; Aku akan 
melihat apakah gerangan yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bila terjadi 
gerhana matahari seperti itu. Setelah aku sampai ke tempat beliau, kudapati beliau sedang 
mengangkat tangannya berdo'a, takbir, tahmid dan tahlil sampai matahari terang kembali. 
Beliau membaca dua surat dan shalat dua raka'at." 


*' > * ' *. ■> / - > \w<''a\ *> * >\\ ' V.£\ ' 'A-A \A **.'*'> \'£\ ' 'j «- «- 


-X»- a, 




3 jf" 


m\di. 


1520. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Abdul A'la bin Abdul A'la dari Al Jurairi dari Hayyan bin Umair dari 
Abdurrahman bin Samurah -ia adalah salah seorang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam- ia berkata; Aku sedang bermain panah di Madinah pada masa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba terjadilah gerhana matahari, maka aku pun langsung 
membuangnya dan berkata, "Demi Allah, aku benar-benar akan melihat apa yang hendak 
dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat terjadi gerhana matahari. Lalu 
aku pun mendatangi beliau, dan ternyata beliau sedang berdiri untuk menunaikan shalat 
dengan mengangkat kedua tangannya. Beliau membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir 
serta berdo'a hingga matahari bersinar kembali. Setelah matahari bersinar kembali, beliau 



membaca dua surat dan shalat dua raka'at. Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Salim bin Nuh telah mengabarkan kepada 
kami Al Jurairi dari Hayyan bin Umair dari Abdurrahman bin Samurah ia berkata; Ketika aku 
sedang melempar panah di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba terjadi 
gerhana matahari. Lalu ia pun menyebutkan hadits yang serupa dengan hadits keduanya. 




\ _jL^»sLaJb \ >L> \ \ \ n j - ^ : = ^J 


1521. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Amru bin Al Harits bahwa Abdurrahman bin 
Qasim telah menceritakan kepadanya dari bapaknya Al Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar 
Ash Shiddiq, dari Abdullah bin Umar bahwa ia telah mengabarkan dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya tidaklah terjadi gerhana matahari 
dan bulan karena kematian seseorang atau pun kelahirannya, akan tetapi keduanya adalah 
ayat-ayat Allah. Karena itu, bila kalian melihat (gerhana), maka shalatlah." 


' ^ ^ **y ' 

x ^ *V ^ ^ ^ 

j'kW j&Vj 


1522. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
Abdullah bin Numair keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Mush'ab ia adalah 
anak Miqdam, telah menceritakan kepada kami Za'idah telah menceritakan kepada kami 
Ziyad bin llaqah -sementara di dalam riwayat Abu Bakr, ia berkata; Ziyad bin llaqah berkata- 
saya mendengar Al Mughirah bin Syu'bah berkata; Pernah terjadi gerhana matahari di masa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertepatan dengan hari wafatnya Ibrahim putra 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun 
bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat dari ayat-ayat Allah. Tidaklah 
terjadi gerhana pada keduanya karena kematian salah seorang atau pun kelahirannya. 
Karena itu, jika kaliat melihat (gerhana pada) keduanya, maka berdo'alah kepada Allah dan 
shalatlah hingga ia bersinar kembali." 



12. KITAB: JENAZAH 


Bab: Mentalkin mayit dengan Laa llaaha lllallah 


j j' **/ j 'j 

z .lKfet 

iudiisili a ly 


1523. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari Fudlail bin Husain dan Utsman 
bin Abu Syaibah keduanya dari Bisyr - Abu Kamil berkata- Telah menceritakan kepada kami 
Umarah bin Ghaziyyah telah menceritakan kepada kami Yahya bin Umarah ia berkata, saya 
mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tuntunlah orang yang sedang berada di penghujung ajalnya agar membaca (kalimat), 'LAA 
ILAAHA ILLALLAH.'" Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Abdul Aziz Ad Darawardi -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal semuanya 
menggunakan isnad ini. 


M. 




- **/ j 


1524. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr dan Utsman -keduanya adalah anak dari 
Abu Syaibah- -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid semuanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Yazid bin Kaisan dari Abu 
Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 
"Tuntunlahlah orang yang sedang berada di penghujung ajalnya dengan kalimat LAA ILAAHA 
ILLALLAAH". 


Bab: Apa yang diucapkan saat tertimpa musibah (^^a^J\jox-J\jbLa) 




5 

iiU ^\^\^dM\^\^i^\^\4\ \^\^ { 

J$A JlLUs 

_^s1 -M\ >j^i^\^3iii j :_^is1 jis* js\ 

0 ^(VJi]L><^Jbj->3)\4li\ 


1525. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Outaibah dan Ibnu Hujr 
semuanya dari Isma'il bin Ja'far - Ibnu Ayyub berkata- telah menceritakan kepada kami 
Isma'il telah mengabarkan kepadaku Sa'd bin Sa'id dari Umar bin Katsir bin Aflah dari Ibnu 
Safinah dari Ummu Salamah bahwa ia berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah lalu ia membaca apa yang 
telah diperintahkan oleh Allah, 'INAA LILLAHI WAINNAA ILAIHI RAAJI'UUN 
ALLAHUMMA'JURNII FII MUSHIIBATI WA AKHLIF UI KHAIRAN MINHAA (Sesungguhnya kami 
adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Ya Allah, berilah kami pahala karena 
mushibah ini dan tukarlah bagiku dengan yang lebih baik daripadanya). 1 melainkan Allah 
menukar baginya dengan yang lebih baik." Ummu Salamah berkata; Ketika Abu Salamah 
telah meninggal, saya bertanya, "Orang muslim manakan yang lebih baik daripada Abu 
Salamah? Dia adalah orang-orang yang pertama-tama hijrah kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Kemudian akupun mengucapkan doa tersebut. Maka Allah pun 
menggantikannya bagiku Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ummu Salamah 
mengkisahkan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Hatib bin Abu Balta'ah 
melamarku untuk beliau sendiri. Maka saya pun menjawab, "Bagaimana mungkin, aku telah 
mempunyai seorang anak wanita, dan aku sendiri adalah seorang pencemburu." Selanjutnya 
beliau pun menjawab: "Adapun anaknya, maka kita do'akan semoga Allah mencukupkan 
kebutuhannya, dan aku mendo'akan pula semoga Allah menghilangkan rasa cemburunya 
itu." 







1526. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari Sa'd bin Sa'id ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Umar 
bin Katsir bin Aflah ia berkata, saya mendengar Ibnu Safinah menceritakan bahwa ia 
mendengar Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Saya mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang mukmin tertimpa 
musibah lalu ia membaca apa yang telah diperintahkan oleh Allah, 'INAA LILLAHI WAINNAA 
ILAIHI RAAJI'UUN ALLAHUMMA'JURNII FII MUSHIIBATI WA AKHLIF UI KHAIRAN MINHAA 
(Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Ya Allah, berilah kami 
pahala karena mushibah ini dan tukarlah bagiku dengan yang lebih baik daripadanya). 1 
melainkan Allah menukar baginya dengan yang lebih baik." Ummu Salamah berkata; Ketika 
Abu Salamah telah meninggal, maka saya pun membaca sebagaimana yang diperintahkan 
oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Allah pun menggantikannya untukku dengan 
yang lebih baik darinya yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami bapakku 
telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Abu Sa'id telah mengabarkan kepadaku Umar bin 
Katsir dari Ibnu Safinah Maula Ummu Salamah, dari Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda, yakni serupa dengan haditsnya Abu Usamah, dan ia menambahkan; (Ummu 
Salamah) berkata, "Siapakah yang lebih baik dari Abu Salamah sahabat Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, kemudian Allah pun mengokohkan hatiku untuk mengucapkannya. Lalu aku 
pun menikah dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 


Bab: Apa yang diucapkan di sisi orang yang sedang sakit atau di sisi mayit ( JljbU 




' ^ / / / ^ *•> / 


1527. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq dari 
Ummu Salamah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila kamu 
menjenguk orang sakit atau orang yang meninggal, maka ucapkanlah (do'a) yang baik. 



karena malaikat mengaminkan ucapan kalian." Abu Salamah mengkisahkan; Ketika Abu 
Salamah meninggal, saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai 
Rasulullah, sesungguhnya Abu Salamah telah meninggal." Maka beliau pun bersabda: 
"Ucapkanlah, 'ALLAHUMMAGHFIR UI WA LAHU WA'A'QIBNII MINHU UQBAA HASANAH (Ya 
Allah, ampunilah aku dan ampunilah dia. Dan berilah ganti kematiannya itu bagiku dengan 
ganti yang lebih baik)." 1 maka saya pun membacanya, sehingga Allah menggantikan dengan 
yang lebih baik darinya, yaitu Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. 


Bab: Menutup mata orang mati dan mendoakannya saat menghadirinya 




^ ** / / * y * •* 

j ; J dA\^===^\ 

jlj bj jCJ j'i. ^ ,\ m\\j* j.a r. . \ ^ h \ -^\ j ' r , V g . U 


1528. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Mua'wiyah bin Amru telah menceritakan kepada kami Abu lshaq Al Fazari dari Khalid Al 
Hadzdza' dari Abu Qilabah dari Qabishah bin Dzu'aib dari Ummu Salamah ia berkata; Ketika 
Abu Salamah meninggal, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah kami untuk 
menjenguk jenazahnya. Saat itu, mata Abu Salamah tengah terbeliak, maka beliau pun 
menutupnya. Kemudian beliau bersabda: "Apabila ruh telah dicabut, maka penglihatan akan 
mengikutinya dan keluarganya pun meratap hiteris. Dan janganlah sekali-kali mendo'akan 
atas diri kalian kecuali kebaikan, sebab ketika itu malaikat akan mengaminkan apa yang 
kalian ucapkan." Setelah itu, beliau berdo'a: "ALLAHUMMAGHFIR LIABI SALAMAH WARFA' 
DARAJATAHU FIL MAHDIYYIIN WAKHLUFHU Fl 'AQIBIHI FIL GHAABIRIIN, WAGHFIR LANAA 
WALAHU YAA RABBAL 'ALAMIIN, WAFSAH LAHU FII QABRIHI WA NAWWIR LAHU FIIHI (Ya 
Allah, ampunilah Abu Salamah, tinggikan derajatnya di kalangan orang-orang yang terpimpin 
dengan petunjuk-Mu dan gantilah ia bagi keluarganya yang ditinggalkannya. Ampunilah kami 
dan ampunilah dia. Wahai Rabb semesta alam. Lapangkanlah kuburnya dan terangilah dia di 
dalam kuburnya)." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Musa Al Qaththan 
Al Wasithi telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna bin Mu'adz telah menceritakan 
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Al Hasan telah 
menceritakan kepada kami Khalid Al Hadzdza' dengan Isnad ini dan serupa dengannya. 



Hanya saja, ia mengatakan; "Dan gantikanlah ia bagi keluarganya." la juga mengatakan; "Ya 
Allah, lapangkanlah kuburannya." Dan ia tidak mengatakan; "IFSAH LAHU (lapangkanlah 
baginya)." Dan ia menambahkan lagi; Khalid Al Hadzdza' berkata; "Dan do'a lain yang 
ketujuh saya lupa." 


Bab: Mata orang meninggal mengikuti arah nyawanya 





\3 

jju y. 6yis js\ jis 


1529. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari Al 'Ala' bin Ya'qub ia 
berkata, telah mengabarkan kepadaku bapakku bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bukankah kalian telah menyaksikan bahwa 
jika seseorang meninggal dunia matanya akan terbelalak?" Para sahabat menjawab, "Ya, 
kami telah menyaksikan." Beliau bersabda: "Itu terjadi sa'at pandangan matanya mengikuti 
ruhnya (yang keluar dari jasad-pent)." Dan telah menceritakannya kepada kami Outaibah bin 
Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz Ad Darawardi dari Al Ala' dengan isnad ini. 


Bab: Menangisi mayit 




1530. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair dan 
lshaq bin Ibrahim semuanya dari Ibnu Uyainah - Ibnu Numair berkata- telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari Ibnu Abu Najih dari bapaknya dari Ubaid bin Umair ia berkata; 
Ummu Salamah berkata; Ketika Abu Salamah meninggal dunia, saya pun berkata, "Orang 
asing, meninggal pula di negeri asing. Akan kuratapi dia sepuas-puasnya sehingga menjadi 
buah bibir orang." Ketika aku bersiap-siap hendak meratapinya, tiba-tiba datang seorang 
perempuan dari dusun menawarkan diri hendak menolongku meratap. Lalu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya seraya bersabda: "Apakah kamu hendak 
memasukkan syetan lagi ke dalam rumah ini, yang mana Allah telah mengeluarkannya dari 



sini?" beliau mengulanginya hingga dua kali. Maka mendengar sabda beliau itu, akhirnya aku 
menahan diri dan tidak jadi meratap. 


jijGAsiy jiijdii# 

J, 

jiiy\is£U. JS 


1531. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Zaid dari Ashim Al Ahwali dari Abu Utsman An Nahdi dari Usamah bin Zaid 
ia berkata; Pada suatu hari ketika kami sedang berada di dekat Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, tiba-tiba datang seorang suruhan dari puteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
(Zainab binti Muhammad), meminta agar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang dan 
mengabarkan kepada beliau bahwa anak puteranya (cucu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) 
telah meninggal. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun berpesan pada suruhan itu: 
"Pulang dan sampaikanlah kepada Zainab, bahwa kepunyaan Allah jualah yang telah diambil 
dan kepunyaan-Nya pula yang telah diberikan. Segala sesuatu telah Allah tentukan ajalnya. 
Karena itu, suruhlah ia bersabar dan menahan diri." Tidak lama kemudian, pesuruh itu 
datang kembali dan berkata, "Zainab sangat mengharapkan, sekiranya Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam sudi menjenguknya." Maka berangkatlah beliau bersama para sahabatnya 
antara lain, Sa'ad bin Ubadah, Mu'adz bin Jabar dan aku sendiri. Sesampainya di sana, 
diserahkanlah anak yang telah meninggal itu pada beliau, tiba-tiba nafas beliau terengah- 
engah seperti sedang kepayahan dan air matanya pun menetes. Lalu Sa'ad pun bertanya, 
"Ada apa wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Ini adalah rahmah (kasih sayang) yang telah 
dijadikan Allah dalam hati para hamba-Nya. Sesungguhnya hamba Allah yang dirahmati oleh- 
Nya hanyalah orang yang memiliki kasih sayang." Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail -dalam 
jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah semuanya dari Ashim Al Ahwal dengan isnad ini, 
hanya saja hadits Hammad lebih lengkap dan panjang. 





1532. Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Abdul A'la Ash Shadafi dan Amru bin 
Sawwad Al Amiri keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb 
telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits dari Sa'd bin Al Harits Al Anshari dari Abdullah 
bin Umar ia berkata; Sa'ad bin Ubadah pernah mengeluhkan rasa sakit yang dideritanya, 
sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama Abdur Rahman bin 'Auf, Sa'ad bin 
Abi Waqqash, dan Abdullah bin Mas'ud menjenguknya. Ketika beliau hendak masuk ternyata 
ia sedang dikerumuni keluarganya, maka beliau pun bertanya: "Apakah ia telah meninggal 
dunia?" Para sahabat menjawab, "Belum wahai Rasulullah." Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam meneteskan air mata. Melihat beliau menangis, para sahabatpun ikut 
menangis. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dengarkanlah oleh kalian, 
sesungguhnya Allah tidak mengadzab seseorang karena disebabkan tangisan atau perasaan 
sedih (dari orang yang ditinggalkannya) akan tetapi Dia mengadzab karena disebabkan oleh 
ini (beliau memberi isyarat pada lisannya), atau Dia akan mengasihinya." 


Bab: Menjenguk orang sakit [^> 




i\3 >&.&i 



1533. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Jahdlam Telah menceritakan kepada kami Isma'i 
bin Ja'far dari Umarah, anak Ghaziyyah dari Sa'id bin Al Harits Al Mu'alla dari Abdullah bin 
Umar bahwa ia berkata; Ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, tiba-tiba datang seorang sahabat Anshor menghampiri dan memberi salam 
kepada beliau. Kemudian ketika sahabat Anshar itu hendak pergi, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bertanya kepadanya: "Wahai saudaraku dari kaum anshor, bagaimana 
keadaan saudaraku Sa'ad bin Ubadah?" "la baik-baik saja." jawabnya. Lalu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menawarkan: "Siapakah di antara kalian yang mau 
menjenguknya?" Kemudian beliau berdiri dan kamipun juga berdiri bersama beliau, dan 
ketika itu kami berjumlah belasan orang, kami tidak memakai sandal, sepatu, peci dan juga 
gamis. Kami berjalan di atas tanah yang gembur hingga kami sampai pada tempatnya, 
kemudian ia meminta orang yang sedang mengelilinginya untuk mundur agar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam beserta para sahabat yang bersama beliau saat itu bisa mendekat 
padanya. 


Bab: Sabar terhadap musibah di awal kejadian ((JjSAi-oJcvoil 


1534. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Al Abdi telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Tsabit ia 
berkata, saya mendengar Anas bin Malik berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya kesabaran itu letaknya pada goncangan yang pertama." 


1535. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Tsabit Al 
Bunani dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi 



seorang wanita yang sedang menangisi bayinya yang telah meninggal. Lalu beliau bersabda 
kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah." Wanita itu menjawab, "Anda tidak 
merasakan bagaimana pedihnya musibah yang aku derita ini." Setelah beliau berlalu, 
dikatakanlah kepada wanita itu bahwa yang berbicara kepadanya itu adalah Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Mendengar hal itu, wanita itu (setengah mati ketakutan), lalu 
dia pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan didapatinya rumah beliau 
tidak dikawal, lalu ia masuk dan berkata, "Tadi aku tidak mengenal Anda wahai Rasulullah, 
(maafkanlah aku)." Beliau bersabda: "Sesungguhnya kesabaran yang sebenarnya adalah 
pada goncangan yang pertama." Dan telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Habib Al 
Haritsi telah menceritakan kepada kami Khalid bin Harits -dalam jalur lain- dan telah 
menceritakan kepada kami Uqbah bin Mukram Al Ammi telah menceritakan kepada kami 
Abdul Malik bin Amru -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin 
Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad mereka berkata, telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dengan Isnad ini dan serupa dengan hadits Utsman bin 
Umar serta kisahnya. Dan dalam hadits Abdush Shamad; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
melewati seorang wanita di sisi kuburan. 


Bab: Mayit disiksa dengan tangisan keluarganya 





1536. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
Abdullah bin Numair semuanya dari Ibnu Bisyr - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bisyr Al Abdi dari Ubaidullah bin Umar ia berkata. Telah 
menceritakan kepada kami Nafi' dari Abdullah bahwa Hafshah menangisi ayahya yaitu Umar 
bin Khaththab, maka Umar pun berkata, "Sabarlah anakku, apakah kamu tidak tahu bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Sesungguhnya mayit itu akan 
disiksa lantaran tangisan keluarganya atasnya.'" 











1537. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya 
mendengar Qatadah menceritakan dari Sa'id bin Al Musayyab dari Ibnu Umar dari Umar dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Mayit itu akan disiksa di dalam kuburnya, 
lantara ratapan yang ditujukan atasnya." 




1538. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id dari Qatadah dari Sa'id bin Al Musayyab dari Ibnu Umar 
dari Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Mayit itu akan disiksa di 
dalam kuburnya, lantara ratapan yang ditujukan atasnya." 



31 



1539. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami Ali 
bin Mushir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Ibnu Umar ia berkata; Ketika khalifah Umar 
ditikam orang, beliau jatuh pingsan dan orang-orang pun meratapinya. Setelah siuman, 
Umar berkata, "Tidakkah kalian tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan disiksa lantara tangisan mereka yang hidup."' 




1540. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Ali bin 
Mushir dari Asy Syaibani dari Abu Burdah dari bapaknya ia berkata; Ketika Umar ditikam, 
Shuhaib berkata (sambil meratap), "Duhai sahabatku." Maka Umar pun berkata kepadanya, 
"Wahai Shuhaib, tidakkah kamu tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
bersabda: 'Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan disiksa lantaran tangisan orang yang 
masih hidup."' 







1541. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah mengabarkan kepada kami Syu'aib bin 
Shafwan Abu Yahya dari Abdul Malik bin Umair dari Abu Burdah Abu Musa dari Abu Musa ia 



berkata; Ketika khalifah Umar dapat musibah (ditikam orang) Shuhaib datang ke rumahnya. 
Sesampainya disana, ia berdiri di dekat Umar sambil menangis. Maka Umar pun bertanya, 
"Kenapa kamu menangis, apakah kamu menangisiku?" Shuhaib menjawab, "Ya, demi Allah, 
aku menangisi Anda wahai Amirul mukminin." Umar berkata, "Demi Allah, aku ingat bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Siapa yang ditangisi, maka ia akan 
disiksa. 1 " Maka saya pun menuturkan hal itu kepada Musa bin Thalhah, ia pun berkata, 
"Aisyah berkata; Bahwa hal itu hanya akan terjadi pada orang-orang Yahudi." 




1542. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari 
Anas bahwa ketika Umar ditikam, maka Hafshah pun menangisinya dengan suara yang keras, 
maka seketika itu Umar berkata, "Wahai Hafshah, tidakkah kamu mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Orang yang ditangisi, akan disiksa.'" Kemudian 
Shuhaib pun ikut menangis dengan mengangkat suara, maka Umar berkata, "Wahai Shuhaib, 
tidakkah kamu tahu bahwa orang yang ditangisi akan diadzab?" 


♦*X X / 'V ^ x ^ x / x / ^ ^ 



Jls^j^l Jls { t£y>^\ J j_ji> J j\ j j } jJLaw\ 

ci&lf' ii. ^ Jte£jiLs*ldJ\3 >i^\j ^ijslLug;lii3lsjI^y ^lil\ 


1543. Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ulayyah telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abdullah bin Abu Mulaikah ia 
berkata; Aku pernah duduk di sisi Ibnu Umar dalam rangka menunggu jenazah Ummu Aban 
binti Utsman, sedangkan di sisinya juga ada Amru bin Utsman. Kemudian datanglah Ibnu 
Abbas dengan dituntun oleh seseorang yang memberitahukan kepadanya tempat Ibnu 
Umar. Lalu datanglah Ibnu Abbas dan duduk di sampingku. Sedangkan aku berada di antara 
keduanya. Tiba-tiba terdengarlah suara dari dalam rumah, maka Ibnu Umar berkata seolah 
menunjuk kepada Amru agar berdiri dan melarang mereka, ia berkata; Aku telah mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan 
disiksa lantaran tangisan keluarganya. 1 " Lalu Abdullah pun mengirimkan utusan. Ibnu Abbas 
berkata; Kami pernah bersama Amirul Mukminin Umar bin Al Khaththab. Ketika kami tiba di 
Al Baida', tiba-tiba ia melihat seorang laki-laki yang sedang singgah di bahwa naungan 
pohon, maka ia pun berkata padaku, "Pergi dan beritahukanlah aku, siapa sebenarnya laki- 
laki itu." Aku pun pergi, dan ternyata laki-laki itu adalah Shuhaib. Kemudian aku kembali dan 
berkata, "Anda telah memerintahkanku untuk mencari tahu siapakah lelaki itu, ia adalah 
Shuhaib." Umar berkata, "Perintahkanlah padanya agar ia mau pergi bersama kita." Aku 
berkata, "Sesungguhnya ia bersama keluarganya." Umar berkata, "Meskipun ia bersama 
keluarganya." Sepertinya Ayyub berkata; "Perintahkanlah padanya, agar ia mau pergi 
bersama kita." Ketika kami sampai dan Amirul Mukminin belum lama tinggal, datanglah 
Shuhaib dan berkata, "Wahai saudaraku, wahai temanku..!" Umar pun berkata, "Tidakkah 
kamu mendengar -Ayyub berkata- tidakkah kamu mengetahui -atau- tidakkah kamu dengar 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Sesungguhnya mayit itu 
benar-benar akan disiksa lantaran tangisan keluarganya.'" Abdullah mengutus utusan, 
sedangkan Umar maka ia berkata; Lalu aku pun berdiri dan menemui Aisyah. Kemudian 
kuceritakan kepadanya apa yang telah diungkapkan Ibnu Umar. Aisyah berkata; Tidak, demi 
Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sama sekali tidak pernah bersabda: 
'Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan disiksa lantaran tangisan seseorang.' Akan tetapi 
yang beliau sabdakan adalah: 'Sesungguhnya bagi orang kafir, maka Allah akan 
menambahkan (siksaan padanya) karena tangisan keluarganya. Dan sesungguhnya Allah-lah 
yang menjadikan orang tertawa dan menangis. Dan seorang yang berdosa tidak dapat 
memikul dosa orang lain.'" Ayyub berkata; Ibnu Abu Mulaikah berkata; telah menceritakan 
kepadaku Al Qasim bin Muhammad ia berkata; Ketika ungkapan Umar dan Ibnu sampai pada 
Aisyah, ia pun berkata, "Kalian telah menceritakan (hadits) kepadaku dari seorang yang 
bukan termasuk golongan para pendusta. Akan tetapi telingalah yang salah mendengar." 




A^»1 5 \^4 ^ul\ o\ i _^j3li3ij^^c5l44^U: 

O -X>- \j« <4J \ j *^l j^»>c-4li \ ^»-^> dJlji9 Xiul*J <^lta CL>^i cJu» lIAs \ Jlji9 a^-C- 

3is {^>1^4(5 j\ji . jrt j } j\ ^\ ( ^ ss <^iLudi i» >i£k i$\l£ 

'*'' * ** / ' **/ ^ ' s 

» <* . . ^ » >.<ti ^ ^ > iJt 

_$ \_$t_J _j;>\ 


1544. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi’ dan Abdu bin Humaid - Ibnu 
Rafi' berkata- telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abu Mulaikah ia berkata; Ketika puteri 
Utsman bin 'Affan meninggal di Makkah, kami datang menjenguknya. Hadir juga ketika itu 
antara lain, Ibnu Umar dan Ibnu Abbas. Dan aku duduk di antara keduanya. Kemudian 
datanglah orang lain lalu ia duduk di sampingku. Kemudian Abdullah bin Umar bertanya 
kepada Amru bin Utsman yang duduk berhadapan dengan Abdullah, "Kenapa Anda tidak 
melarang orang-orang yang menangis? Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah bersabda: 'Sesungguhnya mayit benar-benar akan disiksa lantara tangisan 
keluarganya atasnya.'" Maka Ibnu Abbas pun menjawab, "Memang Umar pernah berkata 
demikian." Kemudian Ibnu Abbas melanjutkan; Aku pernah datang dari Makkah bersama 
Umar, dan ketika kami sampai di Baida', tiba-tiba kami bertemu dengan suatu rombongan 
kendaraan yang sedang berhenti di bawah naungan pohon. Umar berkata, "Coba periksa 
siapakah pemimpin rombongan itu." Setelah aku lihat, ternyata pemimpin rombongan itu 
adalah Shuhaib. Lalu kuberitahukan kepada Umar. Umar memerintahkan, "Panggillah ia 
kemari." Aku kembali menemui Shuhaib dan kuperintahkan kepadanya, "Turun dan temuilah 
Amirul mukminin sekarangan juga." Ketika Umar mendapat musibah ditikam orang, Shuhaib 
datang sambil menangis dan berkata, "Wahai saudaraku, wahai saudaraku..." maka Umar 
pun berkata, "Shuhaib, apakah kamu menangisiku? padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi 



wasallam telah bersabda bahwa mayit itu akan disiksa karena ditangisi oleh keluarganya." 
Ibnu Abbas berkata, "Ketika Umar telah meninggal dunia, maka hadits yang diceritakan 
Umar itu aku sampaikan kepada 'Aisyah. Maka Aisyah pun berkata, "Semoga Allah 
merahmati Umar. Tidak, demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah 
mengatakan bahwa Allah menyiksa orang mukmin karena tangisan seseorang. Yang 
sebenarnya, beliau bersabda seperti ini; 'Sesungguhnya Allah menambah siksaan terhadap 
orang kafir, karena tangisan keluarganya atasnya."' Abdullah berkata; Selanjutnya Aisyah 
berkata; Cukuplah firman Allah ini sebagai dalil bagi kalian, "Dan orang yang berdosa, tidak 
akan memikul dosa orang lain." Ibnu Abbas berkata, "Kalau demikian Allah membuat kamu 
tertawa dan menangis." Ibnu Mulaikah berkata, "Demi Allah, Ibnu Umar tidak berkata apa- 
apa (mendengar penjelasan 'Aisyah itu)." Dan Abdurrahman bin Bisyr telah menceritakan 
kepada kami Sufyan telah berkata Amru dari Ibnu Abu Mulaikah ia berkata; Kami berkumpul 
pada jenazah Ummu Aban binti Utsman. la pun menuturkan hadits, namun ia tidak 
menyatakan marfu'nya hadits dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
sebagaimana yang dinyatakan Ayyub dan Ibnu Juraij. Dan kedua hadits mereka adalah lebih 
lengkap daripada haditsnya Amru. 




1545. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Umar bin Muhammad bahwa Salim telah 
menceritakannya dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya mayit itu akan disiksa karena tangisan mereka yang masih hidup." 


4^1 iL^l\ i JslL U iLc. 'j?* 3%o \ ij£.\ fllfc 

4*1 


1546. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu Rabi' Az Zahrani semua 
dari Hammad - Khalaf berkata- telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari 
Hisyam bin Urwah dari bapaknya ia berkata; Pernah dituturkan di sisi Aisyah tentang 
ungkapan Umar bahwa mayit itu akan disiksa lantaran tangisan keluarga atasnya, maka 
Aisyah pun berkata, "Semoga Allah merahmati Abu Abdurrahman, ia telah mendengar 
(hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam), tetapi ia belum menghafalnya (dengan baik). 
Peristiwanya begini; Suatu ketika lewat di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jenazah 
seorang Yahudi dan ditangisi keluarganya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Kalian menangisinya, sementara ia benar-benar disiksa (karena tangisan kalian) '" 



3lsU^3^asf ^liI\^jJo JsSA-t j^>i»\3. _^3 

JldifTUSlo .jil^^pliUi^Jjijl J1U5 

^iSUigtj 


1547. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah dari Hisyam dari bapaknya ia berkata; Telah diceritakan kepada Aisyah sebuah 
riwayat bahwa Ibnu Umar me-marfu'-kan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa 
beliau bersabda: "Sesungguhnya mayit itu akan disiksa di dalam kuburnya lantara tangisan 
keluarganya atasnya." Maka Aisyah pun berkata, "la telah keliru. Bukan seperti itu, 
sesungguhnya yang diucapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; bahwa mayit itu akan 
disiksa karena kesalahan atau karena dosanya. Sedangkan keluarganya baru menangisinya 
sekarang. Hal itu sama kelirunya dengan ungkapan yang mengatakan bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdiri di pinggir sebuah lubang ketika perang Badar, dan 
tempat itulah mayat-mayat kaum musyrikin dimakamkan. Kemudian beliau bersabda: 
'Sesungguhnya mereka benar-benar mendengar apa yang aku katakan.' Sungguh ia telah 
keliru, yang benar adalah, beliau bersabda: 'Sesungguhnya mereka benar-benar akan 
mengetahui (di akhirat kelak) bahwa apa yang telah kukatakan kepada mereka adalah 
benar."' Kemudian Aisyah membaca ayat: "Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan 
orang-orang yang mati mendengar." Dan ayat, "Dan kamu sekali-kali tiada sanggup 
menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar." Beliau mengatakannya pada saat 
mereka mempersiapkan tempat duduk mereka dari neraka. Dan telah menceritakannya 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' telah 
menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dengan isnad ini, yakni semakna dengan 
haditsnya Usamah, namun hadits Usamah lebih lengkap. 





1548. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -terkait 
dengan hadits yang telah dibacakan kepadanya- dari Abdullah bin Abu Bakar dari bapaknya 
dari Amrah binti Abdurrahman bahwa ia telah mengabarkan kepadanya bahwa ia telah 
mendengar Aisyah dan telah dituturkan kepadanya bahwa Ibnu Umar berkata, 
"Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan disiksa lantaran tangisan mereka yang masih 
hidup." Maka Aisyah pun berkata, "Semoga Allah mengampuni Abu Abdurrahman, 
sesungguhnya ia tidaklah berdusta, namun ia telah lupa atau salah. Peristiwa sebenarnya 
adalah; suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati jenazah wanita Yahudi 
dan ditangisi, maka beliau pun bersabda: 'Mereka benar-benar menangisinya, dan mayit itu 
benar-benar akan disiksa di dalam kuburnya.'" 


» ' * ' ’» * . ^ ^ > s „ I \ *\ \ ' $ f ' \'£ 1 ^ ' 

fa* 


1549. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Sa'id bin Ubaid Ath Tha'i dan Muhammad bin Qais dari Ali bin 
Rabi'ah ia berkata; Orang yang pertama kali diratapi di Kufah adalah Oarazhah bin Ka'ab, 
maka Al Mughirah bin Syu'bah berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Barangsiapa yang meratapi mayit, maka mayit akan disiksa pada hari 
kiamat karena ratapan itu." Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah 
menceritakan kepada kami Ali bin Mushir telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 
Qais Al Asdi dari Ali bin Rabi'ah Al Asdi dari Al Mughirah bin Syu'bah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam semisalnya. Dan telah menceritakannya kepada kami Ibnu Abu Umar telah 
menceritakan kepada kami Marwan Al Fazari telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 
Ubaid Ath Tha'i dari Ali bin Rabi'ah dari Al Mughirah bin Syu'bah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam semisalnya. 


Bab: Teguran keras dari malakukan ratapan atas mayit 

> * i ' \ '> *> \A\'C -f I Y.i\' 





1550. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Aban bin Yazid -dalam jalur lain- Dan 
telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur -dan lafazh juga miliknya- telah 
mengabarkan kepada kami Habban bin Hilal telah menceritakan kepada kami Aban telah 
menceritakan kepada kami Yahya bahwa Zaid telah menceritakan kepadanya bawah Abu 
Sallam telah menceritakan kepadanya bahwa Abu Malik Al Asy'ari telah menceritakan 
kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada empat perkara jahiliyah 
yang masih melekat pada umatku dan mereka belum meninggalkannya: Membanggakan 
kedudukan, mencela nasab (garis keturunan), meminta hujan dengan bintang-bintang, dan 
niyahah (meratapi mayit)." Dan beliau bersabda: "Orang yang meratapi mayit, jika ia belum 
bertaubat sebelum ajalnya tiba maka pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan 
memakai baju panjang yang berwarna hitam dan memakai tameng dari pedang yang sudah 
karatan." 


£ 


9 & y a y * 

H* . ' \ \ l < 


'J 


1551. Telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Abu Umar - Ibnul 
Mutsanna berkata- telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab ia berkata, saya 
mendengar Yahya bin Sa'id berkata, telah mengabarkan kepadaku Amrah bahwa ia telah 
mendengar Aisyah berkata; Ketika berita mengenai tewasnya Ibnu Haritsah dan Ja'far bin Abi 



Thalib, dan Abdullah bin Rawahah sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau duduk dan terlihat tanda kesedihan di wajah beliau. Kata 'Aisyah selanjutnya; Aku 
melihat dari celah-celah pintu, seorang laki-laki datang kepada beliau seraya berkata, "Wahai 
Rasulullah, isteri Ja'far menangis." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh orang itu 
agar mendiamkannya. Lalu orang itu pergi. Tidak berapa lama kemudian orang itu datang 
kembali dan mengatakan kepada beliau, bahwa mereka tidak mau didiamkan. Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhnya pula kembali, namun tidak berapa lama, ia kembali 
lagi dan berkata, "Demi Allah, mereka tidak mau didiamkan dan tidak mengindahkanku 
wahai Rasulullah." Aisyah mengira bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh 
orang itu pergi dengan mengatakan: "Pergilah! Dan sumpalkan tanah ke dalam mulutnya!" 
Dan Aisyah pun berkata, "Celaka kamu. Demi Allah, kamu belum melaksanakan dengan baik 
apa yang diperintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadamu, sehingga kamu 
biarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam kesulitan." Dan telah menceritakannya 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 
Numair -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan 
kepada kami Abdullah bin Wahb dari Mu'awiyah bin Shalih -dalam jalur lain- telah 
menceritakan kepadaku Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan kepada kami 
Abdush Shamad Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muslim dari Yahya bin Sa'id 
dengan isnad ini semisalnya. Dan di dalam hadits Abdul Aziz; "Dan kamu telah meninggalkan 
keletihan bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 





1552. Telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada kami 
Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Ummu 'Athiyyah ia 
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah membai'at kami untuk tidak 
melakukan Niyahah (meratapi mayit). Maka tidak seorang wanita pun dari kami yang wafat 
(lalu kami meratapinya) kecuali lima orang, yaitu Ummu Sulaim, Ummul 'Ala, putri Abu 
Sabrah isteri daripada Mu'adz atau anak perempuan Abu Sabrah dan isteri Mu'adz." 



1553. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Asbath telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Hafshah dari Ummu 'Athiyah ia 
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah membai'at kami untuk tidak 
melakukan Niyahah (meratapi mayit). Maka tidak seorang wanita pun dari kami yang wafat 
(lalu kami meratapinya) kecuali lima orang, termasuk di antaranya adalah Ummu Sulaim." 



i&*l3 yJ4%SJ*dS 

? >S3T^J 


1554. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
lshaq bin Ibrahim semuanya dari Abu Mu'awiyah - Zuhair berkata- Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Khazim telah menceritakan kepada kami 'Ashim dari Hafshah 
dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; Ketika turun ayat ini, "(Apabila datang kepadamu 
perempuan-perempuan yang beriman) untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada 
akan menyekutukan Allah, ... dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik." 
Ummu 'Athyiyyah berkata; Termasuk di antaranya adalah An Niyahah (meratapi mayit). Saya 
berkata, " Kecuali keluarga si Fulan, sesungguhnya mereka mengajakku untuk melakukan 
niyahah bersama mereka pada waktu jahiliyah, hingga saya terpaksa menyertai mereka 
melakukannya." Beliau bersabda: "Kecuali keluarga si Fulan." 


Bab: Larangan bagi wanita untuk ikut menghantarkan jenazah 




1555. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami 
Ibnu 'Ulayyah telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari Muhammad bin Sirin ia berkata; 
Ummu 'Athiyyah berkata, "Kami dilarang untuk turut mengiring jenazah, tetapi (larangn itu) 
tidak begitu ditekankan atas kami." 





> 

& 


u 

c3> 












1556. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus keduanya dari Flisyam dari Hafshah 
dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; "Kami dilarang untuk turut mengiring jenazah, tetapi 
(larangan itu) tidak begitu ditekankan atas kami." 


Bab: Memandikan mayit J-^^) 



^ » 



V / / «'' ^ x ^ / *v ^ / x ^ / ^ / 


, .>> .> 


7 1 y.l^ m .Jillli 


^\^\ /luSli-jj- yiy ^UU 

> “v '"' J 1 "! i ■« t » £ . ^ x -* * ' «* ' » --'! «'t »* .. 1^ \;. *A/, »\ .t --'i >~"C_. 

? / i / / / x ^ / 


1557. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Yazid bin Zurai' dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk menemui kami yang sedang memandikan 
putrinya. Kemudian beliau pun bersabda: "Mandikanlah ia sebanyak tiga atau lima kali, atau 
pun lebih dari itu. Setelah itu, gunakanlah adukan air dan daun bidara. Sedangkan untuk 
siraman terakhir, gunakanlah kapur barus, atau sejenis kapur barus. Setelah selesai, 
beritahukanlah padaku." Setelah selesai memandikan, kami pun memberitahukan kepada 
beliau, dan beliau langsung memberikan kainnya pada kami dan bersabda: "Kenakanlah 
pada bagian bawah badannya." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah 
mengabarkan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari Hafshah 
binti Sirin dari Ummu 'Athiyyah ia berkata, "Kami memintal rambutnya menjadi tiga." Dan 
telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -dalam jalur lain- 
Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Qutaibah bin Sa'id keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah 
semuanya dari Ayyub dari Muhammad dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; "Salah seorang putri 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal." Sementara di dalam hadits Ibnu Ulayyah; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menemui kami yang sedang memandikan 
mayit putrinya. Sedangkan di dalam haditsnya Malik; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
masuk menemui kami saat anak putrinya meninggal. Serupa dengan hadits Yazid bin Zurai' 
dari Ayyub dari Muhamamd dari Ummu 'Atyiyyah. Dan menceritakan kepada kami Qutaibah 
bin Sa'id menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dari Hafshah dari Ummu Athiyyah 
dengan hadits yang semisal, hanyasaja ia mengatakan 'tiga kali atau lima kali atau tujuh kali 



atau lebih banyak dari itu. Maka Hafshah berkata dari Ummu 'Athiyah, "Dan kami memintal 
rambutnya menjadi tiga." 



1558. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Ulayyah dan telah mengabarkan kepada kami Ayyub ia berkata, dan telah berkata 
Hafshah dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; "Mandikanlah ia (puteri Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam) dengan bilangan ganjil, yakni tiga, lima atau tujuh kali." Ummu 'Atyhiyyah 
juga berkata, "Dan kami memintal rambutnya menjadi tiga pintalan." 












1559. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid 
semuanya dari Abu Mu'awiyah - Amru berkata- Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Khazim Abu Mu'awiyah Telah menceritakan kepada kami Ashim Al Ahwal 
dari Hafshah binti Sirin dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; Ketika Zainad binti Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam wafat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada 
kami, "Mandikanlah ia dengan bilangan ganjil, tiga, lima atau tujuh. Dan pada bilangan ke 
lima, campurkanlah dengan kapur barus atau sesuatu dari jenis kapur barus. Dan jika kalian 
telah usai memandikannya, maka beritahukanlah padaku." Ummu 'Athiyyah berkata, 
"Setelah itu, kami memberitahukan kepada beliau, sehingga beliau pun memberikan kainnya 
dan beliau bersabda: 'Kenakan padanya.'" Dan telah menceritakan kepada kami Amru An 
Naqid telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami 
Hisyam bin Hassan dari Hafshah binti Sirin dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami, sementara kami sedang memandikan salah 
seorang putinya. Beliau bersabda: "Mandikanlah ia dengan bilangan yang ganjil, lima atau 
lebih dari itu." yakni serupa dengan hadits Ayyub dan 'Ashim. Kemudian di dalam hadits ia 
mengatakan; "Lalu kami memintal rambutnya dengan tiga pintalan, yakni pada kedua 
tanduknya dan satu pada ubun-ubunnya." 





1560. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Khalid dari Hafshah binti Sirin dari Ummu 'Athiyyah bahwa ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkannya untuk memandikan jenazah putrinya, beliau 
bersabda: "Mandikanlah mulai dari sebelah kanannya dan (dahulukan) anggota wudlunya." 




1561. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
Amru An Naqid semuanya dari Ibnu Ulayyah - Abu Bakr berkata- telah menceritakan kepada 
kami Isma'il bin Ulayyah dari Khalid dari Hafshah dari Ummu 'Athiyyah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka (ketika hendak memandikan jenazah 
putrinya): "Mulailah dari sebelah kanannya dan (dahulukanlah) anggota wudlunya." 


Bab: Mengkafani mayit (cUj-a (j) 




■ > > * > ' * > »> » 


_*> ^>- ' f _*> C^yOL* u^-a b y>- i {J* 

y is&. j c j* ^dJZj&\L*j 


1562. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Bakar bin Abu 
Syaibah dan Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Abu Kuraib -lafazhnya milik Yahya- 
Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami -sementara yang lain berkata- Telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq dari Khabbab bin Al 



Arat ia berkata; Kami berhijrah di jalan Allah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
hanya untuk menggapai wajah Allah, maka Allah akan memberikan ganjarannya kepada kami 
(termasuk di antara adalah harta ghanimah). Namun di antara kami ada yang belum pernah 
mencicipi ganjarannya sedikitpun, salah satunya adalah Mush'ab bin Umair, karena ia 
terbunuh pada saat perang Uhud. Saat itu, tidak ada sesuatu pun untuk mengkafaninya 
kecuali sehelai kain burdah, yang apabila kami letakkan di atas kepalanya, maka kedua 
kakinya akan tampak, namun jika kami meletakkannya di atas kedua kakinya, maka 
kepalanya akan tampak. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: 
"Letakkanlah tepat di bawah lehernya, dan letakkan Idzkhir (sejenis tumbuh-tumbuhan) di 
atas kedua kakinya." Maka di antara kami ada yang buah-buahannya telah masak dan ia 
memetiknya. Dan Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Jarir -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami lshaq 
bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Minjab bin Harits At Tamimi telah mengabarkan kepada kami Ali 
bin Mushir -dalam jalur lain- dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 
Ibnu Abu Umar semuanya dari Ibnu Uyainah dari Al A'masy dengan isnad ini semisalnya. 




4 ^ 




1563. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
Abu Kuraib -sedangkan lafazhnya dari Yahya- Yahya berkata, telah mengabarkan kepada 
kami -sementara dua orang yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dikafani dengan tiga helai kain berwarna putih, lembut dan 
terbuat dari kursuf (katun), tidak ada baju di dalamnya dan tidak juga serban. Sedangkan 
tentang Al Hullah (kain dari Yaman) membengingkan para sahabat, padahal telah dibeli 
untuk digunakan sebagai kain kafan beliau, maka hullah itu pun tidak digunakan. Beliau 
dikafankan dengan tiga helai kain putih yang lembut. Kemudian Abdullah bin Abu Bakar 
mengambil Hullah tersebut dan berkata, "Aku akan menyimpannya hingga aku mengkafani 
diriku dengan kain ini." kemudian ia berkata lagi, "Jika Allah meridlai Nabi-Nya, tentu beliau 
akan dikafani dengan kain ini." Akhirnya, ia pun menjualnya dan menyedekahkan uangnya. 







/ * X } 9 X * X t ' \ x i? X^ XX«*^»X^ / »t> 9\ 9 / t £ 9\ X *, lx t ^ ^ £x \ X , # ^ X *' / 9 


> 


p 


1564. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah mengabarkan kepada kami Ali 
bin Mushir Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dimasukkan ke dalam Hullah Yamaniyyah 
(kain pakaian dari Yaman) milik Abdullah bin Abu Bakr. Kemudian kain itu dilepaskan 
darinya, lalu beliau dikafani dengan tiga helai kain putih yang terbuat dari kapas Yamani dan 
di dalamnya tidak ada surban, tidak pula baju. Maka Abdullah pun mengangkat Hullah 
Yamaniyyah itu seraya berkata, "Aku ingin mengkafani diriku dengannya, " Kemudian ia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saja tidak dikafani dengannya, pantaskah 
diriku akan dikafani dengannya?." Maka ia pun menyedekahkannya. Dan telah 
menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami 
Hafsh bin Ghiyats dan Ibnu Uyainah dan Ibnu Idris dan Abdah dan Waki' -dalam jalur lain- 
Dan telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abdul Aziz bin Muhammad semuanya dari Hisyam dengan isnad ini, dan di dalam hadits 
mereka tidak tercantum kisah Abdullah bin Abu Bakar. 








1565. Telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Abdul 
Aziz dari Yazid dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bahwa ia berkata; Saya 
bertanya kepada Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, saya berkata kepadanya, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dikafani dengan berapa helai kain?" Aisyah 
menjawab, "(Beliau dikafani) dengan tiga helai kain putih." 


Bab: Menutupi mayit dengan kain 


X **y, S **/ ^ 



%V<^XjA\\ 


1566. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Hasan Al Hulwani dan Abdu bin 
Humaid -Abdu berkata- telah mengabarkan kepadaku -dan dua orang yang lain berkata- 
telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada 
kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab bahwa Abu Salamah bin Abdurrahman telah 
mengabarkan kepadanya, bahwa Aisyah Ummul Mukminin berkata, "Saat meninggal, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditutupi dengan kain Hibarah (yang terbuat dari 
kapas)." Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abdu bin Humaid 
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq ia berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Abui Yaman telah 
mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri dengan isnad ini, dan dengan hadits yang 
serupa. 


Bab: Memperbagus dalam mengkafani mayit 


\i\ j <ulc- 4li\ ^>^A\ Jl 3 3)1 aILc- J4-511 

1^1 


1567. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah dan Hajjaj bin Asy Sya'ir 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata, Ibnu 
Juraij berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin 
Abdullah menceritakan bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah 
lalu menyebutkan kisah tentang salah seorang sahabatnya yang meninggal dan dikafani 
dengan kain yang tidak menutupi seluruh badannya, kemudian dimakamkan di malam hari. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk menguburkannya di malam hari 
sampai dishalatkan, kecuali jika keadaannya sangat terpaksa, lalu Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mengkafani saudaranya, maka 
hendaknya ia memperbagus kafannya." 


Bab: Segera dalam membawa jenazah (S jLpJL>9 \ 



i— =a_>li j (j-c - aj _jtv-c-^sj5\ jaIIlc-1^: 

y*y\ i ^ai^- (j'^J a!^> ISi A>- ^ J j ISili- 

dL>j^\ £j4\ySl\ *£jls 


1568. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
semuanya dari Ibnu Uyainah - Abu Bakr berkata- telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
Uyainah dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Segerakanlah penguburan jenazah, karena jika ia adalah seorang yang 
shalih (mungkin ia akan berkata) segeralah mengantarkannya pada kebaikan. Tetapi, jika ia 
tidak termasuk orang yang shalih, maka berarti kalian mempercepat meletakkan keburukan 
dari pundak-pundak kalian." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 
Abdu bin Humaid semuanya dari Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar - 
dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan 
kepada kami Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 
Hafshah keduanya dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam. Hanya saja di dalam hadits Ma'mar ia mengatakan; Saya tidak mengetahuinya, 
kecuali ia telah memarfu'kan hadits. 


dS\£ jisA\ ji Iss J jt 


1569. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya dan Harun bin 
Sa'id Al Aili -Harun berkata- telah menceritakan kepada kami -sementara dua orang yang lain 
berkata- telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus 
bin Yazid dari Ibnu Syihab ia berkata, telah menceritakan kepadaku Abu Umamah bin Sahi 
bin Hunaif dari Abu Hurairah ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Segerakanlah penguburan jenazah, karena jika ia adalah seorang yang 
shalih, maka kalian telah mendekatkannya pada kebaikan. Tetapi, jika ia tidak termasuk 
orang yang shalih, maka berarti kalian mempercepat meletakkan keburukan dari pundak- 
pundak kalian." 


Bab: Keutamaan shalat jenazah dan mengiringinya J^ai) 



3l _^r*\lai\ jjl^oA»- j 

( _ 5 ^- S jll»d\ A4-i^« j aIJlc- 45i\ j^> 4ij\ J_^jJ^ J-* ^ 5 ' iJ*~'j^ 

<ljjAl>iJ\ c ^L« JlajUsl ^(VjiiUji^^j-jS jli>\ ^rV3'^iL^Lc- t ^4 
>i^ii\jjL^y jUUjls v li&y \3\i0\ I>^\s\jj ^fclb \^lo^^\c^A^\ 
J^t S^j\J ii4^I^3iss^^ji1^^1^Laso ^ 0 ^ 1 ^ j^4 

_£$ /Ul-Sui- 

CJ l^^^^j^^^ t| ^^\-X^C^A^^^ftAjo\ja\j^A t >pJ^ < lj\.a. ; .*ia»l\<lj\Ju^J\4lj3 t J\ 


1570. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya dan Harun bin Sa'id 
Al Aili -dan lafazh milik Harun dan Harmalah, Harun berkata- telah menceritakan kepada 
kami -sementara dua orang yang lain berkata- telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb 
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata, telah menceritakan 
kepadaku Abdurrahman bin Hurmuz Al A'raj bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang turut menyaksikan pengurusan jenazah 
hingga ia menshalitinya, maka baginya pahala sebesar satu qirath. Sedangkan siapa yang 
turut menyaksikan pengurusannya hingga jenazah itu dimakamkan, maka baginya pahala 
sebesar dua qirath." Lalu ditanyakanlah, "Apakah itu dua qirath?" beliau menjawab: "Seperti 
dua gunung yang besar." sampai disinilah haditsnya Abu Thahir. Kemudian dua orang itu 
menambahkan; Ibnu Syihab berkata, Salim bin Abdullah bin Umar berkata; Ibnu Umar 
pernah menshalati jenazah lalu ia bubar dan pergi. Dan ketika hadits Abu Hurairah sampai 
padanya, ia pun berkata, "Sungguh, kita telah menyia-nyiakan banyak qirath." Dan telah 
menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Abdul A'la -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' dan Abdu bin 
Humaid dari Abdurrazaq keduanya dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyab dari 
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, hingga sampai pada; "Seperti dua 
gunung yang besar." Dan ia tidak menyebutkan sesudahnya. Dan di dalam haditsnya Abdul 
A'la tercantum; "Hingga pengurusan (jenazah itu) selesai." Sementara di dalam riwayat 
Abdurrazaq tercantum; "Hingga (jenazah itu) diletakkan di dalam liang lahad." Dan telah 
menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits telah menceritakan kepadaku 
bapakku dari kakekku ia berkata, telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid dari Ibnu 
Syihab ia berkata, telah menceritakan kepadaku seorang laki-laki dari Abu Hurairah dari Nabi 



shallallahu 'alaihi wasallam, yakni seperti haditsnya Ma'mar. dan ia menyebutkan; "Hingga 
(jenazah itu) dikebumikan." 


*. * X •* *♦ 

folL\^aS\ 


1571. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepadaku Suhail dari 
bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 
"Barangsiapa yang menshalatkan jenazah, namun ia tidak sampai ikut mengantarnya maka 
baginya pahala satu qirath. Dan jika ia turut mengantarnya, maka baginya pahala dua 
qirath." Kemudian ditanyakanlah, "Seperti apakah dua qirath itu?" beliau menjawab: "Yang 
paling kecil di antaranya adalah seperti gunung uhud." 


t » ' >\ ,C\' < \ ' » * . ' > » ^ t s s 

cjZi£?> 


1572. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Yazid bin Kaisan telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang 
menshalatkan jenazah, maka baginya pahala satu qirath, dan siapa yang mengantarnya 
hingga jenazah itu di letakkan di liang kubur, maka baginya pahala dua qirath." Saya 
bertanya, "Wahai Abu Hurairah, seperti apakah dua qirath itu?" ia menjawab, "Yaitu seperti 
gunung Uhud." 


Jas. 

m, j jttfdJ jj>J\jU jil 

o Jai> j\ 'ji 

S ** S y 'J 


1573. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh telah menceritakan kepada kami 
Jarir bin Hazim telah menceritakan kepada kami Nafi' ia berkata; telah dikatakan kepada 
Ibnu Umar, bahwa Abu Hurairah berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Siapa yang mengikuti jenazah, maka baginya satu qirath pahala." Ibnu 
Umar berkata, "Yang paling banyak (menceritakan hadits kepada kita) adalah Abu Hurairah." 
Lalu ia pun mengutus seseorang kepada Aisyah dan menanyakan hal itu padanya, maka 
Aisyah pun membenarkan Abu Hurairah. Maka Ibnu Umar pun berkata, "Sungguh, kita telah 
melewatkan qirath yang banyak." 



j^> j l^~o Ir? ®3^" ^ _^>- ^ J_*&> ^Ju-* j J^>45 j\3j-^j J-* jj \J_ jjL> 

aJ 5^ j^£p«j.x>-l jLai?\^r\i J£^ ^4-l^ajll>\^54J5^ 

dilsjlai jl^ j^J\ 5 l^ -^l^i >iy\ jX.1jdJlsU 

Jl&L&LU 

'i Jaj _^\ 'jS 

^ **- / " / ^ 


1574. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Numair Telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah menceritakan kepadaku Haiwah telah 
menceritakan kepadaku Abu Shakhrah dari Yazid bin Abdullah bin Qusaith bahwa ia telah 
menceritakan kepadanya bahwa Dawud bin Amir bin Sa'd bin Abu Waqash telah 
menceritakan kepadanya dari bapaknya bahwa suatu ketika ia pernah duduk di sisi Ibnu 
Umar, tiba-tiba datanglah khabbab pemilik maqshurah seraya berkata, "Wahai Abdullah bin 
Umar, tidakkah Anda mendengar apa yang dikatakan oleh Abu Hurairah, bahwa ia pernah 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa yang menghadiri 
jenazah, lalu ia menshalatkannya dan turut mengantarkannya hingga jenazah itu dikuburkan, 
maka baginya dua qrath pahala. Setiap qrath adalah seperti gunung Uhud. Dan siapa yang 
menshalatinya lalu ia langsung pulang, maka baginya adalah pahala seperti gunung Uhud."' 
Maka Ibnu Umar pun mengutus Khabbab kepada Aisyah untuk menanyakan ungkapan Abu 
Hurairah. Setelah itu, ia kembali untuk mengabarkan perihal komentar Aisyah. Setelah 
melihat ia kembali, Ibnu Umar langsung mengambil segenggam pasir yang terhampar di 
dalam Masjid, ia membolak-balikkannya di tangan hingga utusannya kembali. Sesampainya 
di situ, sang utusan pun berkata; Aisyah berkata, "Abu Hurairah telah berkata benar." Maka 
seketika itu, Ibnu Umar pun langsung menghempaskan segenggam tanah di tangannya ke 
tanah, kemudian ia berkata, "Sungguh, kita telah melewatkan qirath yang banyak." 



i>\3. 








1575. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan 
kepada kami Yahya, yaitu anaknya Sa'id telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah 
menceritakan kepadaku Qatadah dari Salim bin Abui Ja'd dari Ma'dan bin Abu Thalhah Al 
Ya'mari dari Tsauban maula Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menshalatkan jenazah, maka baginya 
satu qirath pahala. Dan bila turut menyaksikan pemakamannya, maka baginya dua qirath 
pahala. Sedangkan besar satu qirath seperti besarnya gunung Uhud." Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami Mu'adz 
bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku ia berkata, dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id -dalam 
jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada 
kami 'Affan Telah menceritakan kepada kami Aban semuanya dari Qatadah dengan isnad ini, 
hadits yang semisal dengannya. Dan di dalam hadits Sa'id dan Hisyam; Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam ditanya tentang qirath, maka beliau menjawab: "(Yaitu) sebesar gunung Uhud." 


Bab: Barangsiapa dishalati oleh seratus orang maka doa mereka akan dikabulkan 


6 

{j* A-ioLc- juio Lc - j 4&\ 


1576. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Isa telah menceritakan kepada kami 
Ibnul Mubarak telah mengabarkan kepada kami Sallam bin Abu Muthi' dari Ayyub dari Abu 
Qilabah dari Abdullah bin Yazid saudara sesusuan Aisyah, dari Aisyah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Mayat yang dishalatkan oleh kaum muslimin dengan 
jumlah melebihi seratus orang, dan semuanya mendo'akannya, maka do'a mereka untuknya 
akan dikabulkan." Lalu saya menceritakannya kepada Syu'aib bin Habhab, maka ia pun 
berkata; Anas bin Malik telah menceritakannya kepadaku dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam. 


Bab: Barangsiapa dishalati oleh empat puluh orang maka doa mereka akan dikabulkan 



aj 3^% , i j jii j<3 j jU is&U- 

f' ~S * '''' ' f •• s * ' » 

s / s s s'' s s S 

315^31 55 j3^3 ^3iii^3U-^i\ _3L^-\Is ^3i3>iis\^i^\u 


> ^ > 


»> l> 


. >. > 


*“->£ 




^dl> J" ^WStjS 

> ^ 
\tv^ *\ 9 ' 9 .S' 9 * ' t 


1577. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Harun bin Sa'id Al Aili dan Al 
Walid bin Syuja' As Sakuni -Al Walid berkata- telah menceritakan kepadaku -sementara dua 
orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Abu Shakhr dari Syarik bin Abdullah bin Abu Namir dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, 
dari Ibnu Abbas bahwa anaknya telah meninggal di kawasan Qudaid atau 'Usfan, maka ia 
pun berkata, "Wahai Kuraib, lihatlah berapa orang yang berkumpul untuk 
menshalatkannya." Kuraib berkata; Maka aku pun keluar, ternyata orang-orang telah 
berkumpul untuk (menshalatkan) -nya. Lalu aku memberitahukannya kepada Ibnu Abbas, 
dan ia bertanya, "Apakah jumlah mereka mencapai empat puluh orang?" Kuraib menjawab, 
"Ya." Kemudian Ibnu Abbas berkata, "Keluarkanlah mayit itu, karena aku telah mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, 
dan dishalatkan oleh lebih dari empat puluh orang, yang mana mereka tidak menyekutukan 
Allah, niscaya Allah akan mengabulkan do'a mereka untuknya."' Sementara di dalam riwayat 
Ibnu Ma'ruf adalah dari Syarik bin Abu Namir dari Kuraib dari Ibnu Abbas. 


Bab: Mayit yang disanjung dengan kebaikan dan dicela dengan keburukkan ( 


» , » s ti »> > ' ' *' > < t s A , , '\'X'\' 




9 %y (29 






1578. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Abu Bakar bin Abu Syaibah 
dan Zuhair bin Harb dan Ali bin Hujr As Sa'di semuanya dari Ibnu Ulayyah -sedangkan 
lafazhnya milik Yahya- telah mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas bin 
Malik ia berkata; Suatu ketika iringan jenazah lewat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, mayit itu dipuji dengan kebaikan, maka beliau pun bersabda: "Telah wajib 
baginya, telah wajib baginya, telah wajib baginya." Kemudian lewatlah iringan jenazah lain di 
hadapan beliau, namun mayat itu dicaci dengan keburukan, maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pun bersabda: "Telah wajib baginya, telah wajib baginya, telah wajib 
baginya." Maka Umar berkata, "Ibu dan ayahku menjadi tebusan bagimu, telah lewat iringan 
jenazah lalu mayit itu dipuji dengan kebaikan kemudian Anda mengatakan: 'Telah wajib 
baginya, telah wajib baginya, telah wajib baginya.' Setelah itu, lewatlah jenazah lain, dan 
mayit itu dicaci dengan keburukan lalu Anda pun mengatakan: 'Telah wajib baginya, telah 
wajib baginya, telah wajib baginya."' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun 
bersabda: "Siapa yang telah kalian puji dengan kebaikan, maka telah wajib baginya surga. 
Dan siapa yang telah kalian cela dengan keburukan, maka telah wajib pula baginya neraka. 
Kalian adalah Syuhada'ullahi (para saksi Allah) di muka bumi, kalian adalah Syuhada'ullahi 
(para saksi Allah) di muka bumi." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani 
telah menceritakan kepada kami Hammad yakni Ibnu Zaid -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin 
Sulaiman keduanya dari Tsabit dari Anas ia berkata; Suatu ketika iringan jenazah lewat di 
hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. la pun menyebutkan makna hadits Abdul 
Aziz, dari Anas. Hanya saja haditsnya Abdul Aziz lebih sempurna. 


Bab: Orang yang beristirahat dan orang yang beristirahat darinya 



i>\ 


1579. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -terkait 
dengan hadits yang telah dibacakan kepadanya- dari Muhammad bin Amru bin Halhalah dari 
Ma'bad bin Ka'ab bin Malik dari Abu Qatadah bin Rabi'i bahwa ia menceritakan bahwasanya; 
Suatu ketika iringan jenazah lewat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka 
beliau bersabda: "MUTARIIH dan MUSTARAAH." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, 
apakah itu MUSTARIIH dan MUSTARAAH?" beliau menjawab, "Seorang hamba yang mukmin 
YASTARIH (akan beristirahat) dari memakmurkan dunia, sementara seorang hamba yang 
fajir, justru seluruh hamba, negeri, pepohonan dan binatang melata akan YASTARIH 
(beristirahat) dari (kezhalimannya) " Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq 
semuanya dari Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind dari Muhammad bin Amru dari Ibnu Ka'ab bin 
Malik dari Abu Qatadah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan di dalam hadits Yahya bin 
Sa'id: "(Seorang hamba mukmin) akan beristirahat dari kesulitan dan kepenatan dunia 
menuju rahmat Allah." 


Bab: Takbir shalat janazah 


9 \' J 


1580. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil kaum muslimin untuk menunaikan (shalat 
ghaib) untuk raja Najasyi, pada hari wafatnya. Maka beliau pun keluar menuju mushalla 
(tanah lapang) bersama mereka dan bertakbir sebanyak empat kali takbir. 


\ >A>- J U \ -X>- oJLU ^ Cji ^ *^ c ' -3 






1581. Dan telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits telah 
menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku ia berkata, telah menceritakan kepadaku 
Uqail bin Khalid dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dan Abu Salamah bin 
Abdurrahman bahwa keduanya telah menceritakan kepadanya dari Abu Hurairah bahwa ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajak kami untuk menunaikan shalat 
(ghaib) untuk kematian An Najasyi, raja negeri Habasyah. Beliau bersabda: "Mintakanlah 
ampunan untuk saudara kalian (An Najasyi)." Ibnu Syihab berkata; Dan telah menceritakan 
kepadaku Sa'id bin Al Musayyab, bahwa Abu Hurairah telah menceritakan kepadanya bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatur shaf mereka di Mushalla (tanah lapang), lalu 
beliau shalat (ghaib) dan bertakbir atasnya sebanyak empat kali takbir. Dan telah 
menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Hasan Al Hulwani dan Abdu Humaid mereka 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan 
kepada kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab sebagaimana riwayat Uqail dengan kedua 
isnad itu. 





1582. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun dari Salim bin Hayyan ia berkata, telah menceritakan kepada 
kami Sa'id bin Mina' dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
shalat (ghaib) atas kematian raja An Najasyi, maka beliau pun bertakbir atasnya sebanyak 
empat kali takbir. 


•• .■> ' * K'*' I \ ' * ' * > f y . / > ■» /’ *. ..I > . C \ 


1583. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij dari Atha' dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari ini, seorang hamba Allah yang shalih 
Ashmahah meninggal dunia." Akhirnya beliau berdiri dan mengimami kami dan shalat 
(ghaib) atasnya. 




dLtfv&ftgUy JLi*\ j* 





1584. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid Al Ghubari telah 
menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dari Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah - 
dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub -dan lafazh juga 
miliknya- Telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah Telah menceritakan kepada kami 
Ayyub dari Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya saudara kalian telah meninggal, karena itu berdirilah 
untuk menunaikan shalat (ghaib) atasnya." Maka kami pun berdiri, dan beliau mengatur shaf 
kami menjadi dua shaf. 




. 9 ' * ; jl 9k \ ♦ *: v 


1585. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ali bin Hujr telah menceritakan 
kepada kami Isma'il -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Al 
Muhallab dari Imran bin Hushain ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sesungguhnya saudara kalian (raja Najasyi) telah meninggal, karena itu berdirilah kalian 
(untuk shalat ghaib) atasnya." Dan di dalam riwayat Zuhair tercantum; "Sesungguhnya 
saudara kalian (Inna Akhaakum)." 


Bab: Shalat di atas kuburan 


tyzM 3li \^j\ ^ U Ji 

y \ ^ 4 . J Jaili \ jjb -X^C- \ 








\L*&\ 





1586. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' dan Muhammad bin Abdullah bin 
Numair keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Asy 
Syaiban dari Asy Sya'bi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menshalatkan 
jenazah di atas kuburan setelah dikebumikannya mayit. Beliau bertakbir atasnya empat kali. 
Asy Syaibani berkata; Saya bertanya kepada Asy Sya'bi, "Siapa yang menceritakanmu hadits 
ini?" ia menjawab, "Yaitu seorang yang tsiqqah (terpercaya), Abdullah bin Abbas. Dan ini 
adalah lafazh haditsnya Hasan." Dan dalam riwayat Ibnu Numair ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam sampai pada kuburan yang masih lembab, maka beliau pun 
menshalatinya, kemudian para sahabat berbaris di belakangnya. Lalu beliau bertakbir empat 
kali. Saya bertanya kepada Amir, "Siapa yang menceritakan hadits ini kepadamu?" ia 
menjawab, "Dari seorang yang terpercaya yaitu Ibnu Abbas." Dan Telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim -dalam jalur lain- 
Dan telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad -dalam jalur lain- Telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Waki' telah 
menceritakan kepada kami Sufyan -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far ia berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah semuanya dari 
Asy Syaibani dari Asy Sya'bi dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan 
hadits semisalnya. Dan di antara hadits mereka itu, tidak ada satu pun yang menyatakan; 
Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir atasnya empat kali. Dan Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Harun bin Abdullah semuanya dari Wahb 
bin Jarir dari Syu'bah dari Isma'il bin Abu Khalid -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan 
kepadaku Abu Ghassan Muhammad bin Amr Ar Razi telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Adi Dlurais telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Thahman dari Abu Hashin 
keduanya dari Asy Sya'bi dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mengenai 
shalat (jenazah) di kuburan, sebagaimana hadits Asy Syaibani, namun di dalam hadits 
mereka tidak tercantum; "Beliau bertakbir sebanyak empat kali." 


j ^-1) \ 1 Cf->' 


1587. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Muhammad bin 'Ar'arah As Sami telah 
menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Habib bin 



Asy Syahid dari Tsabit dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat 
jenazah di atas kuburan. 


jg£}Sfolicf»U\ ji:U^JJ\ 
»j-& 5i jispr ^ 3^ ®^i ji 3^ 


1588. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani dan Abu Kamil Fudlail bin 
Husain Al Jahdari -dan lafazhnya milik Abu Kamil- keduanya berkata, telah menceritakan 
kepada kami Hammad, yaitu anaknya Zaid dari Tsabit Al Bunani dari Abu Rafi' dari Abu 
Hurairah bahwa seorang wanita berkulit hitam atau seorang pemuda biasanya menyapu 
Masjid. Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kehilangan orang itu, sehingga 
beliau pun menanyakannya. Para sahabat menjawab, "Orang itu telah meninggal." Beliau 
bersabda: "Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?" Sepertinya mereka 
menganggap remeh urusan kematiannya. Beliau pun bersabda: "Tunjukkanlah kepadaku di 
mana letak kuburannya." Maka para sahabat pun menunjukkan kuburannya, dan akhirnya 
beliau menshalatkannya. Ssetelah itu, beliau bersabda: "Sesungguhnya kuburan-kuburan ini 
telah dipenuhi kegelapan bagi penghuninya. Dan Allah benar-benar akan memberikan 
mereka cahaya karena shalat aku kerjakan atas mereka." 


\ lis t * t' 

^ ^ **/ ^ 


1589. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al 
Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar mereka berkata, telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah - Abu Bakr berkata- dari 
Syu'bah dari Amru bin Murrah dari Abdurrahman bin Abu Laila ia berkata; Zaid biasa 
bertakbir empat kali (menshalati) jenazah kami. Namun suatu ketika ia bertakbir sebanyak 
lima kali, maka saya pun bertanya padanya, la menjawab, "Sebanyak itulah Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir." 


Bab: Berdiri untuk jenazah (S 



j, Jidi ji jBsj&yi 



_LaJ>v« 


, , * \* 9 s s > „t , ^ .ir"» ^ 'f ? t » >> ’IK* 4 !' ? MK* 5 ^ . «- 




> i"t -r > » t i»-» 


1590. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan 
Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan 
dari Az Zuhri dari Salim dari bapaknya dari Amir bin Rabi'ah ia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian melihat usungan jenazah, maka berdirilah hingga 
jenazah itu berlalu atau diletakkan." Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin 
Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur lain- Dan 
telah menceritakan kepadaku Harmalah telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Yunus semuanya dari Ibnu Syihab dengan isnad ini, dan di dalam 
hadits Yunus, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Dan 
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Laits - 
dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah mengabarkan 
kepada kami Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Amir bin Rabi'ah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian melihat usungan jenazah 
sementara ia tidak ikut berjalan bersamanya, maka hendaklah ia berdiri hingga jenazah itu 
berlalu, atau jenazah itu diletakkan sebelum berlalu dari pandangannya." Dan telah 
menceritakannya kepadaku Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad -dalam 
jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada 
kami Isma'il semuanya dari Ayyub -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah -dalam jalur 
lain- Ibnul Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Adi dari Ibnu Aun -dalam 
jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan 
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij semuanya dari Nafi' 
dengan isnad ini, sebagaimana hadits Laits bin Sa'id. Hanya saja dalam haditsnya Ibnu Juraij; 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian melihat jenazah, 
hendaklah ia berdiri saat ia melihatnya hingga usungan jenazah itu berlalu, demikian kalau 
sekiranya ia tidak ikut mengantar jenazah tersebut." 



i i iivsik 

^ j3^\ 


1591. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Sa'id ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian mengikuti jenazah, maka janganlah kalian 
duduk hingga jenazah itu diletakkan." 


* > > ’iJi 




' > > 







1592. Dan telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus dan Ali bin Hajr keduanya berkata, 
telah menceritakan kepada kami Ismail, yaitu anaknya Ulayyah dari Hisyam Ad Dastawa'i - 
dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna -lafazh 
juga darinya- Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan 
kepadaku bapakku dari Yahya bin Abu Katsir ia berkata, telah menceritakan kepada kami 
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Jika kalian melihat jenazah, maka berdirilah. Dan siapa yang 
mengikutinya, maka janganlah ia duduk hingga jenazah itu diletakkan." 



\ j* .J&ijteS] 


1593. Dan telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus dan Ali bin Hujr keduanya berkata, 
telah menceritakan kepada kami Isma'il, yaitu anak Ulayyah dari Hisyam Ad Dastawa'i dari 
Yahya bin Abu Katsir dari Ubaidullah bin Miqsam dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Pernah 
ada jenazah lewat di hadapan kami, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan 
kami pun ikut berdiri. Kemudian kami berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya jenazah itu 
adalah seorang wanita Yahudi." Beliau bersabda: "Sesungguhnya kematian itu adalah Faza' 
(dahsyat), maka jika kalian melihat jenazah, maka berdirilah." 




1594. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 
Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri 
ketika ada jenazah lewat di hadapan beliau hingga jenazah itu berlalu. 


? *• y 


1595. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq dari Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa 
ia mendengar Jabir berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya 
berdiri ketika jenazah orang Yahudi (lewat di hadapan mereka) hingga jenazah itu berlalu. 


^ » \ 9 y y ’y,* ,*«l\ \*\ \ *\* ' i.y> * * ' * '\y*\ \'J-\ ' <* y > **.<• y > y 


1596. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar ia berkata, telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin 
Murrah dari Ibnu Abu Laila bahwa Qais bin Sa'd dan Sahi bin Hunaif bahwa saat berada di 
Qadisiyyah, tiba-tiba di hadapan mereka berdua lewat jenazah, maka keduanya pun berdiri. 
Lalu dikatakanlah kepada mereka, "Bahwa jenazah itu adalah berasal dari penduduk negeri 
ini." keduanya menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdiri karena ada 
jenazah yang lewat di hadapannya, lalu dikatakanlah kepada beliau, "Bahwa jenazah itu 
adalah seorang Yahudi." Maka beliau pun menjawab: "Bukankah seorang Yahudi juga 
memiliki nafas?" Dan telah menceritakannya kepadaku Al Qasim bin Zakariya Telah 
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Al A'masy dari Amru bin 
Murrah dengan isnad ini, dan di dalamnya; Maka keduanya menjawab, "Kami pernah 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba lewatlah dihadapan kami usungan 
jenazah." 


Bab: Penghapusan (perintah) berdiri untuk jenazah (»j 











J^\i _^j 


1597. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh Al 
Muhajir -dan lafazh juga darinya- telah menceritakan kepada kami Laits dari Yahya bin Sa'id 
dari Waqid bin Amru bin Sa'd bin Mu'adz bahwa ia berkata; Nafi' bin Jubair melihatku masih 
berdiri sementara kami sedang melayat jenazah. Sedangkan ia telah duduk duluan 
menunggu jenazah diletakkan. Maka ia bertanya kepadaku, "Apa yang menyebabkanmu 
berdiri?" saya menjawab, "Saya menunggu jenazah diletakkan sebagaimana yang telah 
diceritakan oleh Abu Sa'id Al Khudri." Maka Nafi' berkata; Sesungguhnya Ibnu Mas'ud bin Al 
Hakam telah menceritakan kepadaku dari Ali bin Abu Thalib bahwa ia berkata; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri (ketika di hadapannya lewat jenazah) kemudian beliau 
duduk." 


t\> * 


-* \ > » 'i ^ » \ y ^ * U'* ^ * 

* \< t> »\ yX\' * ~<\<'\\ ?■ ' • > t' '\Z * ' ' A' 

jllWui 


1598. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna dan lshaq bin Ibrahim 
dan Ibnu Abu Umar semuanya dari Ats Tsaqafi - Ibnul Mutsanna berkata- Telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahab ia berkata, saya mendengar Yahya bin Sa'id ia 
berkata, telah mengabarkan kepadaku Waqid bin Amru bin Sa'id bin Mu'adz Al Anshari 
bahwa Nafi' bin Jubair telah mengabarkan kepadanya bahwa Mas'ud bin Al Hakam Al 
Anshari telah mengabarkan kepadanya bahwa ia mendengar Ali bin Abu Thalib berkata 
tentang jenazah; "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri kemudian 
duduk." la menceritakan hal itu karena Nafi' bin Jubair melihat Waqid bin Amr berdiri hingga 
jenazah diletakkan. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Zaidah dari Yahya bin Sa'id dengan isnad ini. 



s 


1599. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Al 
Munkadir ia berkata, saya mendengar Mas'ud bin Al Hakam menceritakan dari Ali ia berkata; 
Suatu ketika, kami melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri, maka kami pun ikut 
berdiri. Kemudian beliau duduk dan kami pun ikut duduk kembali. Yakni (mereka berdiri) 
karena (di hadapan mereka lewat) jenazah. Dan telah menceritakannya kepada kami 
Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami dan Ubaidullah bin Sa'id keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Syu'bah dengan isnad ini. 


Bab: Mendoakan mayit dalam shalat 


> looAgjU jjb 'r 


1600. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Mu'awiyah bin Shalih dari Habib bin Ubaid dari 
Jubair bin Nufair ia mendengarnya berkata, saya mendengar Auf bin Malik berkata; Suatu 
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menshalatkan jenazah, dan saya hafal do'a yang 
beliau ucapkan: "ALLAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA 'AAFIHI WA'FU 'ANHU WA 
AKRIM NUZULAHU WA WASSI' MUDKHALAHU WAGHSILHU BILMAA'I WATS TSALJI WAL 
BARADI WA NAQQIHI MINAL KHATHAAYAA KAMAA NAQQAITATS TSAUBAL ABYADLA MINAD 
DANASI WA ABDILHU DAARAN KHAIRAN MIN DAARIHI WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WA 
ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI WA ADKHILHUL JANNATA WA A'IDZHU MIN 'ADZAABIL 



QABRI AU MIN 'ADZAABIN NAAR (Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia, 
lindungilah ia dan maafkanlah ia, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkan kuburnyak, 
bersihkanlah ia dengan air, salju dan air yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan, 
sebagana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran, dan gantilah rumahnya -di 
dunia- dengan rumah yang lebih baik -di akhirat- serta gantilah keluarganya -di dunia- 
dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan di dunia dengan yang lebih baik. 
Masukkanlah ia ke dalam surga-Mu dan lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api 
neraka)." Hingga saya berangan seandainya saya saja yang menjadi mayit itu. Dan telah 
menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Jubair telah menceritakan kepadanya dari 
bapaknya dari Auf bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits yang serupa 
dengan ini. Dan Telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan 
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Shalih 
dengan dua isnad itu, sebagaimana hadits Ibnu Wahb. 


sj> J\ , j, 


1601. Telah menceritakan kepada kami Nashru bin Ali Al Jahdlami dan lshaq bin Ibrahim 
keduanya dari Isa bin Yunus dari Abu Hamzah Al Himshi -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harun bin Sa'id Al Aili -dan lafazhnya milik Abu 
Thahir- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Amru bin Harits dari Abu Hamzah bin Sulaim dari Abdurrahman bin Jubair bin 
Nufair dari bapaknya dari 'Auf bin Malik Al Asyja'i ia berkata; Saya mendengar Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam membaca do'a dalam shalat jenazah: "ALLAHUMMAGHFIR LAHU 
WARHAMHU WA'FU 'ANHU WA 'AAFIHI WA AKRIM NUZULAHU WA WASSI' MUDKHALAHU 
WAGHSILHU BILMAA'I WATS TSALJI WAL BARADI WA NAQQIHI MINAL KHATHAAYAA KAMAA 
YUNAQQOTS TSAUBUL ABYADLU MINAD DANASI WA ABDILHU DAARAN KHAIRAN MIN 
DAARIHI WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI WA QIHI 
'ADZABAL QOBRI WA 'ADZABAN NAARI." ("Ya Allah, Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat 
kepadanya, maafkanlah dia dan selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), 
dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan 
air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan 
baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah 
keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau 



suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah 
dia dari siksa kubur dan Neraka lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka"). Auf 
berkata; "Hingga saya berangan seandainya saya saja yang menjadi mayit itu, karena do'a 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada mayit tersebut.." 

Bab: Di mana posisi imam saat menshalati jenazah 




1602. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Abdul Warits bin Sa'id dari Husain bin Dzakwan ia berkata, telah menceritakan 
kepadaku Abdullah bin Buraidah dari Samurah bin Jundub ia berkata; "Aku shalat (jenazah) 
di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, menshalatkan jenazah Ummu Ka'ab yang 
meninggal dunia ketika masa nifas (setelah melahirkan). Ketika itu Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berdiri di sebelah pinggangnya." Dan telah menceritakannya kepada kami 
Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak dan Yazid bin 
Harun -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah mengabarkan 
kepada kami Ibnul Mubarak dan Al Fadllu bin Musa semuanya dari Husain dengan isnad ini, 
namun mereka tidak menyebutkan Ummu Ka'ab. 


J ^ J isi l& y 4 \ jjil\ Uilli. iii-1 

Jlss, 6^* ' n J 


1603. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Uqbah bin 
Mukram Al Ammi keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari 
Husain dari Abdullah bin Buraidah ia berkata, Samurah bin Jundub berkata; "Pada masa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam aku masih kecil, dan saya telah menghafal (beberapa 
hadits) dari beliau, maka tidak ada yang menghalangiku untuk berbicara kecuali karena di 
sini terdapat orang-orang yang usia mereka lebih tua dariku. Dan sungguh, saya pernah 
shalat (jenazah) di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menshalatkan 
jenazah seorang wanita yang meninggal dunia ketika masa nifas (setelah melahirkan). Maka 



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri (Shalat jenazah) di sebelah tengah-tengah 
badannya." Dalam riwayat Ibnul Mutsanna, ia berkata; telah menceritakan kepadaku 
Abdullah bin Buraidah, ia berkata; "Maka beliau pun berdiri tepat di tengahnya untuk 
menshalatkannya." 


Bab: Mengendarai kendaraan seusai dari jenazah (<Jj £ j) 


j **/ ^ 


1604. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah - 
lafazhnya dari Yahya- Abu Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami -sementara Yahya 
berkata- telah mengabarkan kepada kami Waki' dari Malik bin Mighwal dari Simak bin Harb 
dari Jabir bin Samurah ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberi kuda yang tak 
berpelana, lalu beliau pun menaikinya usai mengurusi jenazah Ibnu Dahdah, sementara kami 
berjalan di sekelilingnya. 




e \^\ a S/i ^3 V53I 


1605. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar -lafazh dari Ibnul Mutsanna- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb dari 
Jabir bin Samurah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menshalatkan jenazah 
Ad Dahdah. Setelah itu, beliau diberi kuda yang tak berkelana. Kuda itu kemudian diikat oleh 
seseorang hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menaikinya dan berjalan pelan, 
sementara kami berjalan mengikuti di belakang beliau. Jabir berkata; Seorang laki-laki dari 
sebuah kaum bertanya: "Berapakah batang pohonkah yang tergantung di jannah yang akan 
diberikan untuk Dahdah?" atau Syu'bah berkata; "Untuk Abu Dahdah." 


Bab: Membuat lahad dan mendirikan batu bata di atas mayit ( 







1606. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abdullah bin Ja'far Al Miswari dari Isma'il bin Muhammad bin Sa'd dari Amir bin Sa'd bin Abu 
Waqash bahwa Sa'd bin Abu Waqash berkata di waktu sakit yang menyebabkan 
kematiannya, "Buatkan bagiku lahad dan susunkan batu-batu di atas kuburanku 
sebagaimana yang diperbuat pada kuburan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 


Bab: Memasang beludru di kuburan 


i* s, „ V’ < \> * t' r > 

\jljJST VJ I VJ _JVj 1 




/ > 


Ji j :ja 



I5!i\ ^ 




a\ 



1607. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Waki' -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah 
Telah menceritakan kepada kami Ghundar dan Waki' semuanya dari Syu'bah -dalam jalur 
lain- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna -lafazh juga 
miliknya- ia berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abu jamrah dari Ibnu Abbas ia 
berkata; "Telah diletakkan kain berbulu tebal dan berwarna merah pada kuburan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam." Muslim berkata; Abu Jamrah namanya adalah Nashru bin Imran 
dan Abu Tayyah namanya adalah Yazid bin Humaid, keduanya meninggal di Sarakhsa. 


Bab: Perintah meratakan kuburan j-*L > \ ) 






1608. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir Ahmad bin Amru Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits -dalam 
jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Amru bin Harits -sementara dalam 
riwayat Abu Thahir- bahwa Abu Ali Al Hamdani telah menceitakan kepadanya -sementara 
dalam riwayat Harun- bahwa Tsumamah bin Syufay telah menceritakan kepadanya, ia 
berkata; Kami pernah berada di negeri Romawi bersama Fadlalah bin Ubaid, tepatnya di 
Rudis. Lalu salah seorang dari sahabat kami meninggal dunia, maka Fadlalah bin Ubaid pun 
memerintahkan untuk menguburkannya dan meratakan kuburannya. Kemudian ia berkata; 
Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk 
meratakan kuburan." 




1609. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
Zuhair bin Harb -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang 
lain- berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Habib bin Abu Tsabit 
dari Abu Wa'il dari Abui Hayyaj Al Asadi ia berkata, Ali bin Abu Thalib berkata; "Maukah 
kamu aku utus sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengutusku? 
Hendaklah kamu jangan meninggalkan patug-patung kecuali kamu hancurkan, dan jangan 
pula kamu meninggalkan kuburan kecuali kamu ratakan." Dan telah menceritakan kepadaku 
Abu Bakar bin Khallad Al Bahili Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepadaku Habib dengan isnad ini, dan 
ia mengatan, "Dan jangan pula kamu tinggalkan gambar kecuali kamu menghapusnya." 


Bab: Larangan dari mengecat dan membangun kuburan 
aJlC') 


Sl \ S 9 ' U t 9 S 9 9\9 S 9 } Z / 1^*. ■“ ^ *' /9 \ 9 ^ / f- t 1 S *. ■“ ^ 


Ur t \\ 


s 


t 9* 2 y > 


5 > > 9 > 



1610. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Ibnu Juraij dari Abu Zubair dari Jabir ia berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang mengapur kuburan, duduk dan membuat 
bangunan di atasnya." Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah Telah 
menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq semuanya dari 
Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir 
bin Abdullah berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan 
hadits semisalnya. 



1611. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Isma'il bin Ulayyah dari Ayyub dari Abu Zubair dari Jabir ia berkata; "Telah dilarang 
untuk mengapur kuburan." 


Bab: Larangan duduk dan shalat di atas kuburan 






1612. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api, lalu terbakar baju 
dan kulitnya adalah lebih baik baginya daripada ia harus duduk di atas kuburan." Dan telah 
menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul 
Aziz Ad Darawardi -dalam jalur lain- Dan telah menceritakannya kepadaku Amru An Naqid 
Telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az Zubaidi Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan keduanya dari Suhail dengan isnad ini, hadits yang semisalnya. 






1613. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di Telah menceritakan kepada 
kami Al Walid bin Muslim dari Ibnu Jabir dari Busr bin Ubaidullah dari Watsilah dari Abu 



Martsad Al Ghanawi ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah 
kalian duduk di atas kuburan, dan jangan pula kalian shalat dengan menghadap ke arahnya." 











1614. Dan telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' Al Bajali Telah menceritakan 
kepada kami Ibnul Mubarak dari Abdurrahman bin Yazid dari Busr bin Ubaidullah dari Abu 
Idris Al Khaulani dari Watsilah bin Al Asyqa' dari Abu Martsad Al Ghanawi ia berkata; Saya 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian shalat dengan 
menghadap kuburan dan jangan pula kalian duduk di atasnya." 


Bab: Shalat jenazah di masjid 


1615. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di dan lshaq bin Ibrahim Al 
Hanzhali -sedangkan lafazhnya milik lshaq- Ali berkata, telah menceritakan kepada kami - 
sementara lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dari 
Abdul Wahid bin Hamzah dari Abbad bin Abdullah bin Zubair bahwa Aisyah menyuruh orang- 
orang agar membawa jenazah Sa'd bin Abu Waqash ke Masjid untuk dishalatkan di situ. 
Tetapi mereka tidak mengindahkan perintah tersebut, maka Aisyah pun berkata, "Alangkah 
cepatnya orang lupa, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menshalatkan 
Suhail bin Baidla' di Masjid." 


** 

dS\Z\l \ >' 






9 f 

\ (Jj ^ \ 


1616. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada 
kami Bahz Telah menceritakan kepada kami Wuhaib Telah menceritakan kepada kami Musa 
bin Uqbah dari Abdul Wahid dari Abbad bin Abdullah bin Zubair ia menceritakan dari Aisyah 
bahwa ketika Sa'd bin Abi Waqash meninggal dunia, para isteri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam memerintahkan orang-orang agar membawa jenazahnya ke masjid untuk 
dishalatkan (di situ). Permintaan tersebut mereka penuhi, maka dibawalah jenazah tersebut 
ke muka kamar para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk mereka shalatkan. 
Kemudian dibawa kembali keluar melalui pintu jenazah yang berhubungan dengan tempat 
duduk. Tidak berapa lama kemudian sampailah kabar kepada para istri nabi bahwa orang- 
orang banyak mencela perbuatan mereka itu. Mereka berkata, "Jenazah tidak boleh dibawa 
ke masjid." Ucapan orang banyak itu sampai pula kepada Aisyah. Maka Aisyah pun berkata, 
"Alangkah cepatnya orang-orang mencela apa yang tidak mereka ketahui. Mereka mencela 
kami membawa jenazah ke masjid. Padahal tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menshalatkan Suhail bin Baidla' kecuali di dalam masjid." 




1617. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Muhammad bin Rafi' - 
lafazhnya juga milik Ibnu Rafi'- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 
Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak yakni Ibnu Utsman, dari Abu Nadir dari 
Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa ketika Sa'd bin Abu Waqash meninggal, Aisyah 
berkata, "Masukkanlah ia ke dalam masjid hingga aku bisa menshalatkannya." Namun 
mereka tidak menyetujuinya, maka ia pun berkata, "Demi Allah, sungguh Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah menshalatkan jenazah dua orang putra Baidla' di dalam 
masjid, yaitu Suhail dan saudaranya." Muslim berkata; "Suhail bin Da'd adalah Ibnul Baidla', 
dan ibunya adalah Baidla'. 


Bab: Doa saat masuk pekuburan dan doa untuk penghuninya ( ^3Ja£-JljL>U 





1618. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Yahya bin Ayyub dan 
Qutaibah bin Sa'id -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang 
yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Syarik, yaitu 
anaknya Abu Namir dari Atha' bin Yasar dari Aisyah bahwa ia berkata; Pada malam gilirannya 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, di akhir malam beliau keluar ke Bagi' dan 
mengucapkan: "Semoga keselamatan atas kalian wahai para penghuni (kuburan) dari kaum 
mukminin. Apa yang dijanjikan Allah kepada kalian niscaya akan kalian dapati esok (pada hari 
kiamat), dan kami Insya Allah akan menyusul kalian. Ya Allah ampunilah penduduk Baqi' yang 
mati tenggelam." Qutaibah tidak menyebutkan; "Wa Ataakum." 




A >. 




> 9s\ * \ 9 t \h . > f ' 'O > Z s * ' 9 fC' ' * > k ^ ^ / < > » * f? ^ , f? 

joii jT^>i3 ijijy ilsciii 



> r ii5\jj3isii\3 , JlJuf disdiisj^ S^\$tfPjk&jU 

'MbpljU 

5 1J kSu ( ^=v > i\ 


1619. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari Abdullah bin Katsir 
bin Muthallib bahwa ia mendengar Muhammad bin Qais berkata, saya mendengar Aisyah 
menceritakan, ia berkata; "Maukah kalian aku ceritakan sebuah hadits dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dan juga dariku?" Kami menjawab, "Ya." -dalam jalur lain- Dan 
telah menceritakan kepadaku seorang yang mendengar Hajjaj Al A'war, dan lafazh juga 
miliknya, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abdullah -seorang laki- 
laki dari Qurais- dari Muhammad bin Qais bin Makhramah bin Al Muthallib bahwa pada 
suatu hari ia berkata, "Maukah kalian aku ceritakan (hadits) dariku dan dari ibuku?" -maka 
kami pun menyangka bahwa yang ia maksud dengan ibunya adalah Ibu yang telah 
melahirkannya- la berkata; Aisyah berkata, "Maukah kalian aku ceritakan hadits dariku dan 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" kami menjawab, "Ya, mau." Aisyah berkata; 
Pada suatu malam ketika giliran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di rumahku, setelah 
beliau menanggalkan pakaiannya, meletakkan terompahnya dekat kaki dan membentangkan 
pinggir jubahnya di atas kasur, beliau lantas berbaring. Setelah beberapa lama kemudian dan 
barangkali beliau menyangkaku telah tidur, beliau mengambil baju dan terompahnya, 
dibukanya pintu perlahan-lahan dan kemudian ditutupnya kembali perlahan-lahan. 
Menyaksikan beliau seperti itu, kukenakan pula bajuku dan kututup kepalaku dengan kain, 
kemudian aku mengikuti beliau dari belakang hingga sampai di Baqi'. Ketika sampai di sana 
beliau berdiri agak lama, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya tiga kali, sesudah 
itu beliau berbalik pulang. Aku pun berbalik pula mendahului beliau. Kalau beliau berjalan 
cepat, maka aku pun berjalan cepat-cepat. Bila beliau berlari kecil, aku pun demikian. Ketika 
beliau sampai, aku pun sudah sampai lebih dulu dari beliau. Kemudian aku masuk ke dalam 
rumah dan langsung tidur. Setelah itu, beliau masuk dan bertanya: "Kenapa kamu wahai 
Aisyah? Kudengar nafasmu kembang kempis.?" Jawabku, "Tidak ada apa-apa wahai 
Rasulullah?" Beliau berkata: "Ceritakanlah kepadaku atau kalau tidak Allah -Yang 
MahaLembut dan Mengetahui- akan menceritakannya padaku." Aku menjawab, "Wahai 
Rasulullah, demi bapak dan ibuku." Lalu kuceritakanlah kepada beliau apa yang sebenarnya 
terjadi. Beliau berkata, "Kalau begitu, kamulah kiranya bayangan hitam yang saya lihat di 
depanku tadi?" Saya menjawab, "Ya, benar wahai Rasulullah." Maka beliau pun mendorong 
dadaku dengan keras hingga terasa sakit bagiku. Kemudian beliau berkata, "Apakah kamu 
masih curiga, Allah dan Rasul-Nya akan berbuat curang kepadamu?" jawabku, "Setiap apa 
yang dirahasiakan manusia, pasti Allah mengetahuinya pula." Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan kenapa beliau sampai keluar. Beliau bercerita: 



"Tadi Jibril datang, tapi karena ia melihat ada kamu, dia memanggilku perlahan-lahan 
sehingga tidak terdengar olehmu. Aku menjawab panggilannya tanpa terdengar pula 
olehmu. Dia tidak masuk ke rumah, karena kamu menanggalkan pakaianmu. Dan aku pun 
mengira bahwa kamu telah tidur, karena itu aku segan membangunkanmu khawatir engkau 
akan merasa kesepian. Jibril berkata padaku, 'Allah memerintahkan agar Tuan datang ke 
Baqi' dan memohonkan ampunan bagi para penghuninya.' Aku berkata, 'Lalu apa yang 
kubaca sesampai di sana wahai rasulullah? ' Jibril menjawab, 'Bacalah: AS SALAAMU 'ALA 
AHLID DIYAAR MINAL MUKMINIIN WAL MUSLIMIIN WA YARHAMULLAHUL MUSTAQDIMIIN 
MINNAA WAL MUSTA'KHIRIIN WA INNAA INSYAA'ALLAHU BIKUM LAAHIQUUN (Semoga 
keselamatan tercurah bagi penduduk kampung orang-orang mukmin dan muslim ini. Dan 
semoga Allah memberi rahmat kepada orang-orang yang telah mendahului kami dan orang- 
orang kemudian, dan kami insya Allah akan menyusul kalian semua). 1 " 




p, 






1620. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Al Asadi dari 
Sufyan dari Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari bapaknya ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada mereka apa yang mesti mereka 
kerjakan apabila mereka hendak keluar ziarah kubur. Maka salah seorang dari mereka 
membaca do'a sebagaimana yang tertera dalam riwayat Abu Bakar; "AS SALAAMU 'ALA 
AHLID DIYAAR -sementara dalam riwayat Zuhair- AS SALAAMU 'ALAIKUM AHLAD DIYAARI 
MINAL MUKMINIIN WAL MUSLIMIIN WA INNAA INSYAA'ALLAHU BIKUM LAAHIQUUN 
ASALULLAHA LANAA WALAKUMUL 'AAFIYAH (Semoga keselamatan tercurah bagi penghuni 
(kubur) dari kalangan orang-orang mukmin dan muslim dan kami insya Allah akan menyulul 
kalian semua. Saya memohon kepada Allah bagi kami dan bagi kalian Al 'Afiyah 
(keselamatan)." 


Bab: Permintaan izin Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada rabbnya 


1 ^ I > »> t . 


U » 


■ 0 >a» l' i 




«■ «j' y t t ? , __ 



1621. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Muhammad bin Abbad - 
lafazhnya milik Yahya- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan bin 
Mu'awiyah dari Yazid yaitu Ibnu Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku mohon izin kepada Rabb-ku untuk 
memohonkan ampun bagi ibuku, tetapi tidak diperkenankan. Kemudian aku meminta izin 
untuk menziarahi kuburnya, maka diperkenankan." 


JO 


1622. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid dari Yazid bin 
Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
menziarahi kubur ibunya, lalu beliau menangis sehingga orang yang berada di sekelilingnya 
pun ikut menangis. Kemudian beliau bersabda: "Saya memohon izin kepada Rabb-ku untuk 
memintakan ampunan baginya, namun tidak diperkenankan oleh-Nya, dan saya meminta 
izin untuk menziarahi kuburnya lalu diperkenankan oleh-Nya. Karena itu, berziarahlah kubur 
karena ia akan mengingatkan kalian akan kematian." 


^ ^ **/ ^ **/ ^ 

9\* ' \£ 9 I ' > 9 ' .<£>> »>| . . S t» ' I» 9*4 S > \'£\* \ ’ '* 






1623. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
Abdulalh bin Numair dan Muhammad bin Al Mutsanna -sedangkan lafazhnya milik Abu Bakar 
dan Ibnu Numair- mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail 
dari Abu Sinan -ia adalah Dlirar bin Murrah- dari Muharib bin Ditsar dari Ibnu Buraidah dari 
bapaknya ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dahulu aku melarang 
kalian untuk ziarah kubur, maka sekarang ziarahilah. Dahulu aku melarang kalian untuk 
menyimpan daging hewan kurban lebih dari tiga hari, maka sekarang simpanlah selama jelas 
bagimu manfaatnya. Dahulu aku melarang kalian membuat anggur selain dalam qirbah, 
maka sekarang minumlah dari segala tempat air, asal jangan kamu minum yang 
memabukkan." Ibnu Numair berkata dalam hadits yang diriwayatkannya; Dari Abdullah bin 
Buraidah dari bapaknya -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Zubaid Al Yami dari Muharib 
bin Ditsar dari Ibnu Buraidah -menurutku- dari bapaknya -keraguan dari Abu Khaitsamah- 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan kepada kami Qabishah bin Uqbah dari Sufyan 
dari Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari bapaknya dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar dan 
Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid semuanya dari Abdurrazaq dari Ma'mar dari 
Atha' Al Khurasani ia berkata, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Buraidah dari 
bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Semuanya adalah semakna dengan hadits 
Abu Sinan. 


Bab: Tidak menshalati orang yang bunuh diri Jj>) 


< CJl £■ ^yaS [ ^ \ c. 


1624. Telah menceritakan kepada kami 'Aun bin Sallam Al Kufi telah mengabarkan kepada 
kami Zuhair dari Simak dari Jabir bin Samurah ia berkata; Pernah didatangkan kepada beliau 
shallallahu 'alaihi wasallam jenazah seorang laki-laki yang bunuh diri dengan anak panah. 
Tetapi jenazah tersebut tidak dishalatkan oleh beliau. 



13. KITAB: ZAKAT 


Bab: Bab (c-jL») 


^ ^ ^ ** 

5 JP 1-1*9 ^,11] 3 ^ |»AJ“ J aIJl£.4Ij 1 J^> 1 £jX-. ^ j.XiJ 1 (J ' 3"^ <*-o \ Ij£> JjIa»- ^ 

^ x ^ 

juSji 'jfekjM J\ 


"SJ^^JIoo Jl^ 


1625. Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin Muhammad bin Bukair An Naqid Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah ia berkata, saya bertanya kepada Amru bin 
Yahya bin Umarah lalu ia mengabarkan kepadaku dari bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak wajib dizakati bahan makanan 
pokok yang kurang dari lima Wasq (lima wasaq sama dengan enam puluh sha'), tidak pula 
pada binatang ternak yang kurang dari lima ekor, dan emas perak yang kurang dari lima 
uqiyah (lima uqiyah sama dengan dua ratus dirham)." Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur lain- 
Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Idris keduanya dari Yahya bin Sa'id dari Amru bin Yahya dengan isnad ini hadits 
yang semisal. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan 
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku Amru bin Yahya bin Umarah dari bapaknya Yahya bin Umarah, ia berkata, saya 
mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi isyarat dengan 
tangannya beserta lima jari-jemarinya. Kemudian ia menyebutkan hadits yang serupa 
dengan haditsnya Ibnu Uyainah. 


> ’ i , i k-t* 


’ , . „ * ,> 

/ S' > * \ 9 


6 J 

S' •• ^ ^ ^ •* 

is*j ji. 

43 ( 3^3 ^ 6 43 - X ^> ^ 3 ^ 0 - 5 * 0*^3 0^3 ^ 6 La _»3 

s' ? 


1626. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari Telah 
menceritakan kepada kami Bisyr yakni Ibnu Mufadldlal Telah menceritakan kepada kami 
Umarah bin Ghaziyyyah dari Yahya bin Umarah ia berkata, saya mendengar Abu Sa'id Al 
Khudri berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak wajib dizakati 
binatang ternak yang kurang dari lima ekor, dan emas perak yang kurang dari lima uqiyah 
(lima uqiyah sama dengan dua ratus dirham)." 




1627. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru An Naqid 
dan Zuhair bin Harb mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari 
Isma'il bin Umayyah dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Yahya bin Umarah dari Abu 
Sa'id Al Khudri ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak wajib 
dizakati kurma dan biji-bijian yang kurang dari lima wasq." 




1628. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada 
kami Abdurrahman bin Mahdi Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma'il bin 
Umayyah dari Muhammad bin Yahya bin Hayyan dari Yahya bin Umarah dari Abu Sa'id Al 
Khudri bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak wajib dizakati biji-bijian dan 
kurma yang tidak cukup lima Wasq; dan tidak wajib dizakati pula binatang ternak yang 
kurang dari lima ekor; dan tidak wajib pula dizakati perak yang kurang dari lima uqiyah." Dan 
telah menceritakan kepadaku Abdu bin Humaid Telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Adam Telah menceritakan kepada kami Sufyan Ats Tsauri dari Isma'il bin Umayyah dengan 
isnad ini, semisal hadits Ibnu Mahdi. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' 
Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ats Tsauri 
dan Ma'mar dari Isma'il bin Umayyah dengan isnad ini, sebagaimana hadits Ibnu Mahdi dan 
Yahya bin Adam, hanya saja, ia mengatakan; la menggantikan At Tamr (kurma kering) 
dengan Tsamar (kurma basah). 



^yZf~ jl34.j\pjLl*iJjAlJLC-^\ ( ^^45i\ ( J_jjijj^C-4li\ Alc-^ ^Li-^j-C- \£j£- 

<3^* 3^ 5 j£ ^-** j '&'^> jW\ 2 3^ <S J 1 ^ o*^ J 3 

^ ^ / / / x / ^ 


asj^ ^liLSl 


1629. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Harun bin Sa'id Al Aili ia 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku lyadl bin 
Abdullah dari Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
bahwa beliau bersabda: "Tidak wajib dizakati perak yang kurang dari lima Uqiyah, tidak pula 
unta yang kurang dari lima ekor, dan tidak pula kurma yang kurang dari lima wasq." 


Bab: Sepersepuluh atau setengah dari sepersepuluh ( j\ 




1630. Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir Ahmad bin Amru bin Abdullah bin Amru 
bin Sarh dan Harun bin Sa'id Al Aili dan Amru bin Sawwad dan Al Walid bin Syuja' semuanya 
dari Ibnu Wahb - Abu Thahir berkata- telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb 
dari Amru bin Harits bahwa Abu Zubair telah menceritakan kepadanya, bahwa saya 
mendengar Jabir bin Abdullah menyebutkan bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tanaman yang mendapat air sungai dan tadah hujan, zakatnya 
sepersepuluh. Dan tanaman yang mendapat air dengan cara usaha, seperti dengan kincir air 
dan sebagainya, zakatnya seperduapuluh." 


Bab: Seorang muslim tidak mengeluarkan zakat pada kuda dan budaknya 

^ / 

A3J^<U-o^S 



1631. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Abdullah bin Dinar dari Sulaiman bin Yasar dari Irak bin 
Malik dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Seorang 
muslim tidak wajib menzakati hamba sahaya dan kudanya." 


^ ♦* 

l-r*V V»;. V ’ <T^ > ’ <> °>Y*L\'Z\' t\l * 


1632. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah telah menceritakan kepada 
kami Ayyub bin Musa dari Makhul dari Sulaiman bin Yasar dari Irak bin Malik dari Abu 
Hurairah -Amru mengatakan- dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -sementara Zuhair 
berkata-sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Tidak wajib bagi seorang muslim 
menzakati hamba sahanya dan kudanya." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya 
telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Bilal -dalam jalur lain- Telah menceritakan 
kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid -dalam jalur lain- 
Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan kepada 
kami Hatim bin Isma'il semuanya dari Khutsaim bin Irak bin Malik dari bapaknya dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisalnya. 




1633. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad 
bin Isa mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Makhramah dari bapaknya dari Irak bin Malik ia berkata, saya mendengar Abu 
Hurairah menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak 
wajib menzakati hamba sahaya kecuali zakat fitrahnya." 


Bab: Mendahulukan dalam mengeluarkan zakat dan menahannya 



j^Asl45\^ 

^\ j^, jl^.\ jsl cr ^-\ 3i \^iu^5 ^aLl5 ( ^=^.^ 5iU^ \J»1 \!^ 


1634. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami 
Ali bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami Warqa' dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus Umar untuk 
mengambil sedekah (zakat). Lalu dikatakan: Ibnu Jamil enggan menunaikannya, begitu juga 
Khalid bin Al Walid dan Al 'Abbas paman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun berkata: "Tidaklah Ibnu Jamil kufur nikmat kecuali 
disebabkan karena dia adalah seorang yang fakir, maka semoga Allah memberinya 
kecukupan. Adapun Khalid, sungguh kalian telah berlaku lalim terhadapnya, ia telah 
menyimpan beberapa tamengnya untuk persiapan perang di jalan Allah. Adapun Al Abbas, 
maka kewajibannya menjadi tanggung jawabku, begitu juga kewajibannya yang lain." 
Kemudian beliau berkata: "Wahai Umar, tidakkah kamu merasa bahwa sesungguhnya 
paman seorang lelaki pada hakekatnya seperti bapaknya sendiri?" 


Bab: Zakat fitri kaum muslimin dengan kurma dan gandum j 





1635. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Qutaibah bin 
Sa'id keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Malik -dalam jalur lain- Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh juga miliknya- ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah mewajibkan zakat Fithrah di bulan Ramadlan atas setiap orang muslim, baik 
dia itu merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan, yaitu satu sha' kurma atau satu sha' 
gandum. 



? ,\ , / > /t ,/ ' 

3 \ /\jLv® 3 1 -X^£- , 


1636. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah mengabarkan kepada kami 
bapakku -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah - 
lafazh juga miliknya- ia berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan 
Abu Usamah dari Ubaidullah dari Nafi 1 dari Ibnu Umar ia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam telah mewajibkan zakat fithrah sebanyak satu sha' kurma atau gandum atas 
setiap hamba sahaya atau orang merdeka, anak kecil maupun dewasa. 


JjjiS Jls 


1637. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Yazid bin Zurai' dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam mewajibkan sedekah ramadlan (zakat fithrah) atas setiap orang yang merdeka dan 
hamba sahaya, baik laki-laki atau pun perempuan, yaitu berupa satu sha' kurma atau 
gandum. Maka orang-orang pun menyamainya dengan setengah sha' gandum. 








1638. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
Laits -dalam jalur lain- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah 
mengabarkan kepada kami Laits dari Nafi' bahwa Abdullah bin Umar berkata; Sesungguhnya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membayar Zakat Fithri berupa 
satu sha' kurma atau satu sha' gandum. Ibnu Umar berkata; Maka orang-orang pun 
menyamakannya dengan dua Mud gandum. 







J 


1639. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak dari Nafi' dari Abdullah 



bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mewajibkan Zakat Fithri di 
bulan ramadlan atas setiap jiwa dari kaum muslimin, baik orang merdeka, hamba sahaya, 
laki-laki atau pun perempuan, anak kecil maupun dewasa, yaitu berupa satu sha' kurma atau 
satu sha' gandum. 


y^y\s\^a j\\a3V^y»\s\^> j\ ^aj^oLc-L^» 


1640. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Zaid bin Aslam dari lyadl bin Abdullah bin Sa'd bin Abu Sarh bahwa ia 
mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; "Kami membayar zakat fithri berupa satu sha' 
gandum atau kurma atau satu sha' keju atau anggur kering." 


ly»\A^>j\ j^£y»Vc\^> '» j}\ 

jjJn JiJ\ 


1641. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah 
menceritakan kepada kami Dawud bin Qais dari lyadl bin Abdullah dari Sa'id Al Khudri ia 
berkata; Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masih hidup, kami membayar 
zakat fithrah untuk setiap orang, baik anak kecil maupun dewasa, merdeka maupun budak, 
yaitu satu sha' makanan berupa keju, atau gandum, atau kurma atau anggur kering. Pada 
masa pemerintahan Mu'awiyah bin Abu Sufyan, dia berpidato di hadapan jama'ah haji atau 
umrah, katanya antara lain; "Dua Mud gandum negeri Syam sama dengan satu sha' kurma." 
Karena pidatonya itu maka banyak orang yang membayar zakat fithrahnya seperti itu. Abu 
Sa'id berkata, "Tetapi aku tetap saja membayar seperti apa yang telah kulakukan sejak 
zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hingga akhir hayatku." 


Jai I\sisj£ j* ilN 


Ja3\£^o\_£-L^> 









1642. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq dari Ma'mar dari Isma'il bin Umayyah ia berkata, telah mengabarkan 
kepadaku lyadl bin Abdullah bin Sa'd bin Abu Sarh bahwa ia mendengar Sa'id Al Khudri 
berkata; Kami mengeluarkan zakat Fithrah pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
yakni dari setiap anak kecil dan besar, merdeka atau hamba sahaya, berupa tiga bahan 
makanan pokok yaitu, satu sha' kurma, atau satu sha' keju atau satu sha' gandum. Kami 
senantiasa membayarnya seperti itu hingga pada masa pemerintahan Mu'awiyah. 
Menurutnya, bahwa dua Mud gandum Syam adalah setara dengan satu sha' kurma. Abu 
Sa'id Al Khudri berkata, "Adapun saya, maka saya tetap saja membayarnya seperti biasanya." 




1643. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari Harits bin Abdurrahman 
bin Abu Dzubab dari lyadl bin Abdullah bin Abu Sarh dari Sa'id Al Khudri ia berkata; "Kami 
membayar zakat fithrah dari tiga jenis bahan pokok, yaitu keji, kurma dan gandum." 


J a3\^y»Vc-\^> ^-»3 

' 


1644. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami 
Hatim bin Isma'il dari Ibnu Ajian dari lyadl bin Abdullah bin Abu Sarh dari Sa'id Al Khudri 
bahwa ketika Mu'awiyah menyamakan setengah sha' gandum dengan satu sha' kurma, maka 
Abu Sa'id mengingkari hal itu seraya berkata, "Saya tidak akan mengeluarkan zakat fithrah 
kecuali dengan bahan pokok yang saya keluarkan pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, yaitu satu sha' kurma, atau satu sha' anggur kering atau satu sha' dari gandum 
atau keju." 


Bab: Perintah untuk mengeluarkan zakat fitri sebelum shalat Id ( 

J-3) 








1645. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Khaitsamah dari Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam memerintahkan agar membayar zakat fithrah sebelum manusia berangkat 
menunaikan shalat led. 


3 


1646. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak dari Nafi' dari Abdullah 
bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan agar membayar 
zakat fithrah sebelum manusia berangkat untuk menunaikan shalat led. 


Bab: Dosa bagi yang menolak mengeluarkan zakat 




^oi^r^i^kL 



cW- 1 j ' j j j j J-*' 

^SlA^\ J-^ J^jli J>$k j4li\j>- 

dI^1us^4^^Uy^U35i\3^^\iU^di^1 Ui^3Ji^>j r ^*i\ 

{i .>:\jisS 3 iiL ^£^531% s^b^ }*^j\£&'\^\ 


>> IL^-r ->i 


1647. Dan telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
Hafsh yaitu putra Maisarah Ash Shan'ani dari Zaid bin Aslam bahwa Abu Shalih Dzakwan 
bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Siapa yang mempunyai emas dan perak, tetapi dia tidak membayar zakatnya, maka di hari 
kiamat akan dibuatkan untuknya seterika api yang dinyalakan di dalam neraka, lalu 
diseterikakan ke perut, dahi dan punggungnya. Setiap seterika itu dingin, maka akan 
dipanaskan kembali lalu diseterikakan pula padanya setiap hari -sehari setara lima puluh 
tahun (di dunia) - hingga perkaranya diputuskan. Setelah itu, barulah ia melihat jalannya 
keluar, adakalanya ke surga dan adakalanya ke neraka." Kemudian ditanyakan kepada 
beliau, "Wahai Rasulullah, lantas bagaimana dengan unta?" beliau menjawab: "Begitu pula 
unta, jika pemiliknya tidak membayarkan zakatnya. Diantara zakatnya adalah membayar 
shadaqah dengan susu yang diperah darinya pada hari ketika ia mendatangi air untuk 
meminumnya. Maka pada hari kiamat kelak, orang itu akan ditelentangkan di tempat yang 
rata agar diinjak-injak oleh unta-unta yang paling besar dan gemuk-gemuk, serta anak- 
anaknya yang paling kecil. Semuanya menginjak-injak dengan kukunya serta menggigit 
dengan giginya yang tajam. Setiap yang pertama lewat, datang pula yang lain menginjak- 
injaknya. Demikianlah hal itu berlangsung setiap hari hingga perkaranya selesai diadili. Satu 
hari di sana sama dengan lima puluh ribu tahun di dunia. Setelah itu, barulah ia dapat 
melihat jalannya keluar, mungkin ke surga dan mungkin pula ke neraka." Kemudian 
ditanyakan kembali pada beliau, "Wahai Rasulullah, lantas bagaimana dengan sapi dan 
kambing?" Beliau menjawab: "Ya, tidak ketinggalan pula pemilik sapi dan kambing yang tidak 
membayar zakatnya. Niscaya pada hari kiamat kelak, dia akan ditelentangkan di suatu 
tempat yang rata, supaya diinjak-injak oleh sapi dan kambing itu dengan kukunya yang tajam 
dan juga menanduknya dengan tanduk-tanduknya, baik kambing tersebut bengkok 
tanduknya atau tidak bertanduk ataupun pecah tanduknya. Bila yang pertama telah lewat. 



maka akan diikuti pula oleh yang kedua dan seterusnya, hingga perkaranya selesai 
diputuskan. Satu hari di dunia sama dengan lima puluh ribu tahun di dunia. Setelah itu, ia 
baru bisa melihat jalannya keluar, apakah dia ke surga ataukah ke neraka." Kemudian 
ditanyakan lagi kepada beliau, "Jika kuda bagaimana ya Rasulullah?" beliau menjawab: 
"Kuda itu ada tiga macam, yaitu; (Pertama), yang bisa mendatangkan dosa, (kedua) sebagai 
penghalang dan (ketiga) yang bisa mendatangkan pahala. Sedangkan kuda yang 
mendatangkan dosa adalah apabila orang memeliharanya karena riya', untuk kemegahan 
dan kebanggaan serta untuk memerangi Islam. Maka kuda bagi orang itu menjadi sumber 
dosa. (Kedua), kuda sebagai penghalang, yaitu kuda yang dipersiapkan untuk jihad di jalan 
Allah, kemudian pemiliknya tidak lupa akan hak Allah dengan cara memeliharanya dan 
mempergunakannya untuk berjihad, maka kuda bagi orang itu adalah sebagai pelindung 
baginya. (Ketiga), kuda sebagai ladang pahala. Yaitu kuda yang dipersiapkan untuk berjihad 
di jalan Allah dan membela kepentingan umat Islam di ladang-ladang penggembalaan 
mereka. Maka apa-apa yang dimakan kuda itu di ladang tersebut, dituliskan bagi pemilik 
kebun kebajikan sebanyak apa yang dimakan kuda tersebut dan dituliskan pula kebajikan 
sebanyak kotoran dan air kencing yang dikeluarkan kuda tersebut. Bila tali kuda itu terputus, 
kemudian kuda itu lari jauh, maka dituliskan untuk pemiliknya kebajikan sebanyak jejak dan 
tahi kuda itu. Setiap kuda itu melewati sungai, lalu ia minum tanpa sengaja atau diberi 
minum oleh pemiliknya, maka Allah akan menuliskan kebajikan bagi pemiliknya sebanyak air 
yang diminum kudanya itu." Setelah itu, ditanyakan lagi kepada beliau, "Bagaimana kalau 
himar (keledai) wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Allah tiada menurunkan wahyu apa- 
apa kepadaku mengenai himar, selain ayat yang pendek tetapi mencakup yaitu, 'Barangsiapa 
yang mengerjakan kebajikan sebesar zarrah (biji sawi), niscaya ia akan melihat (pahala) nya. 
Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan seberat zarrah, niscaya ia akan melihat pula 
balasannya. 1 " Dan telah menceritakan kepadaku Yunus bin Abdul A'la Ash Shadafi telah 
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Hisyam bin 
Sa'd dari Zaid bin Aslam dalam isnad ini, dan semakna dengan hadits Hafsh bin Maisarah 
hingga akhirnya. Hanya saja ia mengatakan; "Siapa pun pemilik Unta yang tidak membayar 
haknya (zakatnya)." Dia tidak mengatakan; "Minhaa haqqihaa" (dari haknya)." Dan ia 
menyebutkan didalamnya: "laa yafqidu minhaa fashiilan waahidan", ia berkata: "yukwa 
bihaa janbahu wa jabhatuhu wa dhahruhu" (lalu diseterikakan ke perut, dahi dan 
punggungnya). 






t&cA'j U\ \^3 J 

£j£5\3iU\3 ^jw:3^JiS\ Jvs^1^d\^1^s1^j^.3Vs^vlj\J^p^l4J\J^^ 

J4^\ ^V^sl\ ^ V^l 3 \i a, f 3 k^\ 3 ^ jl V4^>\ 

i\jt i^ji\j^. jUi^jji-^ 31,34» ^5^34 j^ 34 -^ 

[^^\^4^^dJfh^^[i^jij\^V^\cJt'j\ij i j4 t j\S^d^yi 

Lglj /><*'_# j £-Vl /i Ji £.114/4 j 4 fe ^;>5 j^a'i'f £l £.utii Jjj\£.'l 


> .> ^. 

'«U -'^ 




li^i; 


b 3i4jii\ ^ls jj^^^^\ii\ Ji^-\i]\^jlt illi jj^ 

i >:fJ^0i3i%3-^3^ } &\ti\^\^\ls%^\ i^i^^\33Slu3isi\3 ^3 

* ^£,U , x t \ ^. * x \ "*! ^ 9 '\' 9 ;/ Ki ^1 ^ (> . x \ ^ 'j. .. i ”•* 4\ « •, t s 9 /* / / 

£j-£* _j lS*^" ^■>^jlj'«aJl£' w4>»\j^» X^j t ^ **^^^s^s3o w4>«Xi>- ^ j d^> 




^teu>\ j^\ j _^3 ^ 


1648. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdul Malik Al Umawi Telah 
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Al Mukhtar Telah menceritakan kepada kami 
Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang pemilik harta benda yang tidak membayar 
zakatnya, melainkan pada hari kiamat akan dibuatkan untuknya seterika api yang dipanaskan 
di neraka Jahannam, kemudian disetrikakan pada lambungnya, dahinya dan punggungya. 
Hingga Allah memutuskan diantara hamba-hambaNya di suatu hari yang lamanya sama 
dengan lima puluh ribu tahun dibanding hari di dunia. Kemudian barulah dilihatkan jalannya 
ke surga atau ke neraka. Dan tidak ada seorang pemilik unta pun yang enggan mengeluarkan 
haknya (zakat dari untanya) melainkan (pada hari kiamat kelak) ia dilentangkan di suatu 
tempat yang datar, lalu ia diinjak dan digigit oleh unta-unta itu. Setiap kali unta yang terakhir 
telah melaluinya, maka unta yang pertama kembali melaluinya. Demikianlah hingga Allah 



memutuskan perkara di antara para manusia pada suatu hari, dimana waktu itu sama 
dengan lima puluh ribu tahun (di dunia), dan baru ia akan melihat jalannya, apakah ke surga 
ataukah ke neraka. Dan tidak seorang pemilik kambing yang tidak menunaikan zakatnya 
melainkan pada hari kiamat ia akan dilentangkan pada tempat yang datar, lalu kambing- 
kambing itu menginjaknya dengan kukunya dan menanduknya dengan tanduk-tanduknya. Di 
antara kambing itu tidak ada yang bengkok tanduknya dan tidak ada pula yang tidak 
bertanduk. Setiap kali kambing yang terakhir telah melaluinya, maka kambing yang pertama 
kembali melaluinya. Demikianlah hingga Allah memutuskan perkara di antara para manusia 
pada suatu hari, dimana waktu itu sama dengan lima puluh ribu tahun (di dunia), dan baru ia 
akan melihat jalannya, apakah ke surga ataukah ke neraka." Suhail berkata; "Aku tidak tahu, 
apakah beliau menyebutkan sapi atau tidak." Kemudian para sahabat bertanya, "Bagaimana 
dengan kuda, ya Rasulullah?" beliau bersabda: "Pada ubun-ubun kuda itu, padanya terikat 
kebaikan hingga hari kiamat. Kuda itu tiga macam; yaitu kuda yang pemiliknya akan 
mendapatkan pahala, kuda yang menjadi perisai, dan kuda yang pemiliknya mendapatkan 
dosa. Adapun kuda yang pemiliknya mendapat pahala adalah kuda yang dipersiapkan untuk 
membela agama Allah, dan untuk berjihad di jalan Allah. Maka apa-apa yang dimakan kuda 
itu dituliskan bagi pemiliknya kebajikan sebanyak apa yang dimakan kuda tersebut. Jika ia 
menggembalakannya di padang gembalaan maka akan ditulis bagi pemiliknya kebajikan 
sebanyak yang dimakannya. Bila kuda tersebut diberi air minum dari sungai maka akan 
dituliskan kebajikan bagi pemiliknya sebanyak air yang diminumnya. Bila tali kuda itu 
terputus, kemudian kuda itu lari ke tempat yang tinggi maka dituliskan untuk pemiliknya 
kebajikan sebanyak jejak yang dilalui kuda itu. Sedangkan kuda yang menjadi perisai bagi 
pemiliknya adalah orang yang memelihara kuda untuk kemuliaan dan perhiasan dengan 
tidak melupakan hak Allah, yaitu dijadikan sebagai tunggangan dan diperhatikan pula 
makanannya, baik di masa mudah atau sulit. Sedangkan kuda yang pemiliknya akan 
mendapat dosa ialah apabila orang memeliharanya untuk menyombongkan diri dan karena 
riya', maka kuda bagi orang itu menjadi sumber dosa." Para sahabat bertanya lagi, 
"Bagaimana dengan keledai wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Tidak ada sesuatu yang 
diturunkan oleh Allah tentang himar kecuali ayat ini yang pendek namun menyeluruh; 
'Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan sebesar zarrah (biji sawi), niscaya ia akan melihat 
(pahala) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan seberat zarrah, niscaya ia akan 
melihat pula balasannya."' Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah 
menceritakan kepada kami Abdul Aziz Ad Darawardi dari Suhail dengan isnad ini, dan ia pun 
menuturkan hadits itu. Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Abdullah bin 
Bazi' Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' Telah menceritakan kepada kami Rauh 
bin Al Qasim Telah menceritakan kepada kami Shuhail bin Abu Shalih dengan isnad ini dan ia 
berkata; la mengganti AQSHAA' dengan ADLBAA'. Dan ia juga menyebutkan; "Lalu 
disetrikakan pada lambung dan punggungnya." dan ia tidak menyebutkan "JABINUHU 
(keningnya)." Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits bahwa Bukair telah 
menceritakan kepadanya dari Dzakwan dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bahwa beliau bersabda: "Jika seorang hamba tidak menunaikan hak Allah atau 
Shadaqah (zakat) untanya..." Lalu ia menuturkan hadits sebagaimana hadits Suhail dari 
bapaknya. 



^c^*3^^vs£l^ 

£ 

s j, s / ^ 'S 

^i\ li ^aL. ^151 fs&li UoISa^: ^sl l^l^^V r j;i^U-^\4k 
dJLe* j>$' J^ls^lf X\ ji 



45i\ 4 J_«^^l^ ; dLfr ( J^jl^x>i ; ^3W^ , ®®-3^- c 'i-S^ b SjLc-\_3 


1649. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazaq -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' -lafazh 
miliknya- Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah 
Al Anshari berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tidaklah seorang pemilik unta yang tidak menunaikan haknya, kecuali ia akan datang pada 
hari kiamat dengan jumlah yang banyak, lalu dia ditelakkan pada suatu tanah datar, 
kemudian ternak itu menginjak-injaknya dengan kukunya. Dan tidak pula pemilik sapi yang 
tidak menunaikan haknya, kecuali sapi itu akan datang pada hari kiamat dengan jumlah yang 
banyak, lalu dia diletakkan pada tanah datar kemudian sapi-sapi itu menanduknya dengan 
tanduk-tanduknya dan menginjaknya dengan kuku-kukunya. Dan tidaklah seorang pemilik 
kambing yang tidak menunaikan haknya, kecuali kambing itu akan datang pada hari kiamat 
dengan jumlah yang banyak, lalu ia pun diletakkan pada suatu tanah datar, dan kambing- 
kambing itu pun menanduknya dan menginjaknya dengan kuku-kukunya. Di antara binatang 
ternak itu tidak ada yang tidak bertanduk dan tidak pula patah tanduknya. Tidak seorang pun 
pemilik harta benda yang tidak membayar zakatnya, melainkan hartanya itu berubah 
menjadi ular besar dan berbisa, yang mengikuti pemiliknya ke mana saja ia pergi, sedangkan 
dia sendiri selalu lari dari ular itu. Lalu dikatakanlah kepadanya: 'Ambillah hartamu ini yang 
kamu simpan, sesungguhnya Aku Maha Kaya darinya. 1 Setelah dia tahu bahwa dia tidak 
dapat lari dari ular itu, maka dimasukkannya tangannya ke mulut ular itu, lalu ular itu 
menggigitnya seperti hewan jantan menggigit." Abu Zubair berkata; Saya mendengar Ubaid 
bin Umair mengatakan ungkapan ini. kemudian kami bertanya kepada Jabir bin Abdullah 
tentang hal itu, maka ia pun mengatakan sebagaimana apa yang dikatakan oleh Ubaid bin 



Umair. Abu Zubair berkata; saya mendengar Ubaid bin Umair berkata; Seorang laki-laki 
berkata; "Wahai Rasulullah, apakah hak unta itu?" beliau menjawab: "Yaitu membawanya ke 
air (untuk minum), memperternakkan betinanya, membibitkan jantannya, memerah susunya 
dan mempergunakannya di jalan Allah." 





1650. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair Telah 
menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari Abu 
Zubair dari Jabir bin Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 
"Tidaklah seorang yang mempunyai unta, sapi atau pun kambing lalu ia tidak menunaikan 
haknya, melainkan nanti pada hari kiamat akan didudukkan di suatu tanah datar, lalu akan 
diinjak-injak oleh ternak-ternak yang memiliki kuku dengan kukunya dan ditanduk dengan 
tanduknya. Pada hari itu tidak ada hewan yang tidak bertanduk, dan tidak ada pula yang 
patah tanduknya." Kami pun bertanya, "Ya Rasulullah, apakah haknya?" beliau menjawab: 
"Membibitkan jantannya, menternakkan betinanya, memerah susunya, membawanya ke air, 
dan mempergunakannya di jalan Allah. Tidak seorang pun pemilik harta yang tidak 
membayar zakatnya, melainkan hartanya itu berubah menjadi ular besar yang botak, yang 
mengikuti pemiliknya ke mana saja ia pergi, sedangkan dia sendiri selalu lari dari ular itu. lalu 
dikatakanlah kepadanya: 'Inilah hartamu yang kamu bakhil dengannya.' Setelah dia tahu 
bahwa dia tidak dapat lari dari ular itu, maka dimasukkannya tangannya ke mulut ular itu, 
lalu ular itu menggigitnya seperti hewan jantan menggigit." 


Bab: Keridla'an pengumpul zakat j\) 



v\ A >w<'\’ t -i" »ik*V v -> * '* '\'X'\' i ic> *'>v.t\' < 1 

^4 L-uj ' ' U> Uo«X^^L<i£o^j Aa>l4 Loj>>- ^ ^ ^ 


> > * 




1651. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari Telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Abu Isma'il Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Hilal Al Absi 
dari Jarir bin Abdullah ia berkata; Beberapa orang Arab dusun datang mengadu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka berkata, "Beberapa petugas zakat mendatangi kami, lalu 
mereka bertindak aniaya terhadap kami." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 
"Layanilah para petugas zakat itu dengan baik." Jarir berkata, "Semenjak itu aku tidak pernah 
lagi mendengar para petugas zakat pulang melainkan dengan puas dan senang." Dan Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahim bin Sulaiman -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id -dalam jalur lain- 
Dan telah menceritakan kepada kami lshaq telah mengabarkan kepada kami Abu Usamah 
semuanya dari Muhammad bin Abu Isma'il dengan isnad ini, hadits yang semisal. 


Bab: Ancaman bagi orang yang tidak mengeluarkan zakat jjio Ja-Aju) 


3iSij J^4 Jw&t. 

j\ \^JL> j\ %\ £^.1^3 ^_y4. J4- j (_^c- Jlsljl ^ jdaJ> 


1652. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Al Ma'rur bin Suwaid dari 
Abu Dzarr ia berkata; Aku tiba di dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau 
sedang duduk di bawah naungan Ka'bah. Ketika beliau melihatku, beliau bersabda: "Demi 



Tuhannya Ka'bah, mereka itu adalah orang-orang yang merugi." Lalu kudekati beliau, seraya 
aku duduk dan bertanya kepada beliau, "Wahai Rasulullah, siapakah mereka?" beliau 
menjawab: "Mereka adalah orang-orang memiliki harta yag melimpah. Kecuali mereka (yang 
menghitung-hitung amal kebaikan mereka dengan) mengatakan; Sebegini, sebegini, sebegini 
(sambil beliau memberi isyarat ke muka dan ke belakang, ke kanan dan ke kiri). Tetapi 
mereka ini jumlahnya hanya sedikit. Tidak seorang pun pemilik unta, pemilik sapi, dan 
pemilik kambing yang tidak membayar zakat ternaknya, melainkan pada hari kiamat kelak 
hewan-hewan ternaknya yang paling besar dan gemuk datang kepadanya menanduk dengan 
tanduknya dan menginjak-nginjak orang itu dengan kukunya. Setiap yang terakhir selesai 
menginjak-injaknya, yang pertama datang pula kembali, demikianlah siksa itu berlaku 
sehingga perkaranya diputuskan." Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib 
Muhammad bin Al Ala' Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari 
Al Ma'rur dari Abu Dzarr ia berkata; Saya sampi di dekat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
yang saat itu sedang berlindung di bawah naungan Ka'bah. Maka ia pun menyebutkan hadits 
yang serupa dengan hadits Waki'. Hanya saja ia mengatakan; "Demi Dzat yang jiwaku berada 
di tangan-Nya, tidak seorang pun di dunia ini mati dengan meninggalkan unta atau sapi 
ataupun kambing yang belum ia tunaikan zakatnya." 


s 




1653. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam Al Juhami Telah 
menceritakan kepada kami Ar Rabi', yaitu putranya Muslim dari Muhammad bin Ziyad dari 
Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah 
mengembirakanku, seandainya aku memiliki emas sebesar bukit Uhud, jika pada hari ketiga 
emas itu masih tersisa padaku satu dinar, selain yang telah kusediakan untuk membayar 
hutangku." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Muhammad bin Ziyad ia berkata, saya mendengar Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam semisalnya. 


Bab: Anjuran untuk sedekah J\}\) 


jISj j Jijbi ^aLc- ii\ j \ _xo-l 5I <4-0-1 \ j » Jls J j-4 J \-> Jls j* 1?! 



ii ^ku-Hi& ^ksis 


1654. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abi Syaibah dan 
Ibnu Numair dan Abu Kuraib semuanya dari Abu Mu'awiyah - Yahya berkata- telah 
mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Zaid bin Wahb dari Abu Dzarr 
ia berkata; Pada suatu senja, aku berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di 
tanah berbatu-batu hitam sambil kami memandang ke arah bukit Uhud. Tiba-tiba Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memanggilku dan bersabda: "Wahai Abu Dzar." Saya menjawab, 
"Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Seandainya bukit uhud itu menjadi emas bagiku, 
maka hal itu tidaklah akan mengembirakanku, jika pada hari ketiga emas itu masih ada di 
tanganku satu dinar, selain satu dinar yang kupersiapkan untuk membayar hutang. Tetapi 
akan kupanggil para hamba Allah, dan kukatakan kepada mereka -sambil beliau melempar 
ke depan, ke kanan dan kekiri, seolah-olah beliau sedang membagi-bagi.-" Sementara itu 
kami terus berjalan, kemudian beliau memanggilku lagi: "Wahai Abu Dzar!" Saya menjawab, 
"Ya, Wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Orang-orang yang kaya harta kelak mereka akan 
menjadi miskin pada hari kiamat, kecuali orang-orang yang berkata: Ini, ini (membagikan 
hartanya, seperti yang dilakukan Nabi mula-mula)." Kemudian Abu Dzar melanjutkan; 
Sementara itu, kami terus berjalan, dan tiba-tiba beliau memanggilku lagi: "Hai Abu Dzar, 
tetaplah kamu di sini, hingga aku kembali." Lalu beliau pergi hingga hilang dari pandanganku. 
Tidak lama kemudian terdengar olehku suara gaduh, mungkin Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mendapat kesulitan, pikirku. Dan aku pun bermaksud hendak menyusul beliau. 
Tetapi aku ingat perintah beliau, jangan kemana-mana sampai aku kembali. Karena itu, 
kutunggu saja beliau. Ketika beliau tiba, kuceritakan kepada beliau tentang suara gaduh yang 
kudengar. Maka beliau pun bersabda: "Itu adalah Jibril, dia datang kepadaku. Jibril berkata, 
'Siapa saja di antara umatmu yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan 
sesuatu pun, niscaya dia masuk surga.'" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 
"Sekalipun dia berzina dan mencuri?" Jibril menjawab, "Ya, sekalipun dia berzina dan 
mencuri." 


1 9 y L / * . * 'T * ^ ^ ^ 9 \ ' 'W i * ^ * 'G ' \ ' i s 2 * "s* 1 x 

31 Jli\ >315 



U> c> iA4-\ J. Ij ^ Vi ^ 3 vi VlJb \J, c> iA4-\ 3 ViS 3 Vs \!^ 


3 (jjoUt3^-"o I 


\-Ak'?'\\ \< 


\&>MiA y& 


1655. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Abdul Aziz, yaitu putra Rufai' dari Zaid bin Wahb dari Abu Dzar ia berkata; 
Padau suatu malam, saya keluar, tiba-tiba saya mendapati Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam sedang berjalan sendirian tanpa ditemani seorang pun. Maka saya pun mengira 
bahwa beliau tidak suka kalau ada orang lain yang ikut berjalan bersamanya. Maka saya pun 
berjalan di bawah naungan bulan, lalu beliau menoleh dan melihatku, maka beliau pun 
bertanya: "Siapa ini?" saya menjawab, "Abu Dzar, semoga Allah menjadikanku sebagai 
tebusan untuk Anda." Beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, kemarilah." Maka saya pun 
berjalan bersama beliau sesaat, kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya orang-orang 
yang suka menumpuk-numpuk (harta), nantinya pada hari kiamat mereka termasuk orang- 
orang yang penuh dengan kekurangan. Kecuali mereka yang diberikan kebaikan oleh Allah - 
beliau kemudian seperti memberi ke sebelah kanannya, kirinya dan ke arah depan serta 
belakangnya- kemudian ia mengelolanya dengan baik." Setelah itu, kami pun berjalan sesaat. 
Kemudian beliau bersabda: "Duduklah di sini." Maka beliau menempatkanku di tempat yang 
luas dan datar serta dikelilingi oleh bebatuan. Kemudian beliau berpesan lagi: "Duduklah di 
sini hingga aku kembali menemuimu." Kemudian beliau segera pergi ke hurrah (tanah yang 
tidak berpasir) hingga aku tidak lagi melihatnya. Setelah lama kemudian, saya mendengarnya 
bertanya: "Meskipun ia pernah mencuri dan berzina?" Maka ketika beliau kembali dengan 
tidak sabar saya pun segera bertanya, "Wahai Nabiyullah, semoga Allah menjadikanku sebagi 
tebusanmu, siapa yang Anda ajak bicara di samping tanah yang tak berpasir? Saya 
mendengar tida ada seorang pun yang menjawab pertanyaan Anda." Beliau menjawab: "Itu 
adalah Jibril, ia menemuiku di samping tanah yang tak berpasir seraya berkata, 'Berilah kabar 
gembira kepada umatmu, bahwa barangsiapa di antara mereka yang mati dengan tidak 
menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, niscaya dia akan masuk surga.' Maka saya pun 
bertanya, 'Wahai Jibril, meskipun ia pernah mencuri dan berzina? ' ia menjawab, 'Ya, 
meskipun ia pernah mencuri dan berzina.' Saya bertanya lagi, 'Meskipun ia pernah mencuri 
dan berzina? ' ia menjawab, 'Ya, meskipun ia pernah mencuri dan berzina.' Saya bertanya 
lagi, 'Meskipun ia pernah mencuri dan berzina? ' ia menjawab, 'Ya, meskipun ia pernah 
mencuri dan meminum khamer."' 



Bab: Orang-orang yang menyimpan harta dan ancaman bagi mereka 
.j j 


X' 


j, si 3^\ jl a, 

J J iiL^I Ji^^o ‘ij^i ^ jSUI ‘iiJujJ 


1656. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ibrahim dari Al Jurairi dari Abui Ala' dari Al Ahnaf bin Qais ia berkata; Ketika aku 
berada di Madinah dan berada dalam sekelompok orang Quraisy, tiba-tiba datanglah 
seorang laki-laki yang berpakaian dari bahan yang kasar, kulit serta wajahnya juga kasar. 
Kemudian laki-laki itu berdiri seraya berkata, "Berilah kabar gembira kepada orang-orang 
yang menumpuk harta (tidak membayar zakat), bahwa mereka akan disiksa dengan batu 
yang dipanaskan di dalam neraka jahannam. Lalu diletakkan di atas dada salah seorang dari 
mereka hingga batu itu keluar dari pundak mereka. Kemudian batu itu diletakkan di tengah- 
tengah kedua pundaknya hingga keluar dari dadanya dengan mendidih." (Mendengar hal itu) 
orang-orang pun menundukkan kepala. Dan aku tidak melihat seorang pun dari mereka 
kembali memandangnya. Kemudian laki-laki itu berbalik, lalu kuikuti sampai ia duduk di 
rombongannya. Maka kukatakan padanya, "Tidaklah aku melihat mereka, melainkan benci 
terhadap apa yang telah Anda katakan." la berkata, "Sesungguhnya orang-orang itu tidak 
memahami sedikitpun. Sesungguhnya kekasihku Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah memanggilku, lalu aku pun menjawab panggilannya. Kemudian beliau bertanya: 
'Apakah kamu melihat bukit gunung Uhud? ' Lalu aku melihat matahari yang menyinariku, 
dan aku menyangka bahwa beliau akan mengutusku untuk suatu keperluan, lalu aku jawab, 
"Ya, aku lihat." Maka beliau bersabda: 'Tidaklah membahagiakanku jika aku memiliki emas 
sebesar bukit itu, bahkan aku akan menginfakkannya seluruhnya, kecuali tiga Dinar.' Namun 
mereka itu mengumpulkan harta benda dunia dan mereka tidak berakal sedikitpun." Aku 
bertanya, "Kenapa Anda dan saudara perempuan Anda dari Quraisy tidak mendatangi dan 
meminta kepada mereka?" la menjawab, "Tidak, dan demi Rabb-mu, aku tidak akan 



meminta dunia pada mereka dan tidak pula akan meminta fatwa pada mereka hingga aku 
berjumpa dengan Allah dan Rasul-Nya." 








JlSji ^IsIaa^cJlsJIS $ 

sl^ldisU^ls 


1657. Dan Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh Telah menceritakan kepada 
kami Abui Asyhab Telah menceritakan kepada kami Khulaid Al 'Ashari dari Al Ahnaf bin Qais 
ia berkata; Saya pernah berada dalam sebuah rombongan orang-orang Quraisy, lalu Abu 
Dzar lewat sambil mengatakan, "Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang menumpuk 
harta (dan tidak membayar zakatnya), bahwa mereka akan disiksa dengan setrika di 
punggung mereka yang keluar dari lambung dari tengkuk mereka." Setelah itu, ia menyingkir 
dan duduk. Kemudian saya bertanya, "Siapa ini?" orang-orang pun menjawab, "Ini adalah 
Abu Dzar." Maka aku pun mendekatinya dan bertanya, "Apa ucapanmu yang baru saja aku 
dengar tadi?" Abu Dzar menjawab, "Tidaklah aku mengatakan sesuatu tadi, kecuali aku telah 
mendengarnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian aku tanyakan, "Bagaimana 
pendapatmu tentang pemberian ini?" Abu Dzar menjawab, "Ambillah karena pemberian itu 
sekarang sebagai pertolongan, namun jika pemberian itu untuk membayar agamamu, maka 
tinggalkanlah." 


Bab: Anjuran untuk sedekah dan berita gembira bagi orang yang suka berinfaq dengan 


pahala 




1658. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Abdullah bin 
Numair keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu 
Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: 'Wahai anak Adam, berinfaklah kamu 
niscaya Aku akan memberikan ganti kepadamu.'" Beliau juga bersabda: "Pemberian Allah 
selalu melimpah." Ibnu Numair berkata, "Suatu pemberian yang tidak pernah berkurang 
meskipun mengalir siang dan malam." 



fttyyjiVsAii&z, 


1659. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan 
kepada kami Abdurrazaq bin Hammam Telah menceritakan kepada kami Ma'mar bin Rasyid 
dari Hammam bin Munabbih saudaranya Wahb bin Munabbih, ia berkata; Ini adalah 
beberapa hadits yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami, dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam -maka ia pun menyebutkan hadits, di antaranya adalah- Dan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah berfirman 
kepadaku: 'Berinfaklah kamu, niscaya Aku akan berinfak (memberikan ganti) kepadamu."' 
Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Pemberian Allah selalu cukup, 
dan tidak pernah berkurang walaupun mengalir siang dan malam. Adakah terpikir olehmu, 
sudah berapa banyakkah yang diberikan Allah sejak terciptanya langit dan bumi? 
Sesungguhnya apa yang ada di dalam Tangan Allah, tidak pernah berkurang karenanya. Arsy- 
Nya di atas air, sedangkan di tangan-Nya yang lain maut, yang meluaskan rizki hamba-Nya 
atau menyempitkan." 


Bab: Keutamaan infak kepada orang yang menjadi tanggungan dan budak, serta dosa bagi 


yang menelantarkannya i 




1660. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Qutaibah bin Sa'id 
keduanya dari Hammad bin Zaid - Abu Rabi' berkata- Telah menceritakan kepada kami 
Hammad Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Asma' dari 
Tsauban ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik dinar 
(uang atau harta) yang dinafkahkan seseorang, ialah yang dinafkahkan untuk keluarganya, 
untuk ternak yang depeliharanya, untuk kepentingan membela agama Allah, dan nafkah 
untuk para sahabatnya yang berperang di jalan Allah." Abu Qilabah berkata; Beliau 
memulainya dengan keluarga." Kemudian Abu Qilabah berkata; Dan laki-laki manakah yang 
lebih besar pahalanya dari seorang laki-laki yang berinfak kepada keluarga kecil, memuliakan 



mereka yang dengannya Allah memberikan manfaat dan memberikan kecukupan bagi 
mereka?" 


jib aiuja 


1661. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
Abu Kuraib -dan lafazh milik Abu Kuraib- mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami 
Waki' dari Sufyan dari Muzahim bin Zufar dari Mujahid dari Abu Hurairah ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dinar (harta) yang kamu belanjakan di 
jalan Allah dan dinar (harta) yang kamu berikan kepada seorang budak wanita, dan dinar 
yang kamu sedekahkan kepada orang miskin serta dinar yang kamu nafkahkan kepada 
keluargamu. Maka yang paling besar ganjaran pahalanya adalah yang kamu nafkahkan 
kepada keluargamu." 





1662. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Muhammad Al Jarmi Telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman bin Abdul Malik bin Abjar Al Kinani dari bapaknya dari Thalhah 
bin Musharrif dari Khaitsamah ia berkata; Ketika kami sedang duduk (belajar) bersama 
Abdullah bin Amr, tiba-tiba datang bendaharanya, lalu masuk dan Abdullah pun bertanya 
padanya, "Apakah kamu telah memberikan makan para hamba sahaya?" Sang bendahara 
menjawab, "Belum tuanku." Abdullah berkata, "Pergi, dan berilah makan mereka segera." 
Kemudian Ibnu Umar berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Cukuplah 
seseorang itu dikatakan berdosa orang-orang yang menahan makan (upah dan sebagainya) 
orang yang menjadi tanggungannya." 


Bab: Memulai infak dari diri sendiri kemudian keluarga dan kerabat (k5LiLJ\ < j«.\juL>*'}A 

<L>\ 






3 ii 




Jl£> £ps\ jj£ X» jjl^lJlij jU^jS/\£y#S^-jc3 

^ s' f' y •*/ 



1663. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
Al Laits -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah 
mengabarkan kepada kami Laits dari Abu Zubair dari Jabir ia berkata; Seorang laki-laki dari 
Bani Udzrah memerdekakan hamba sahayanya dengan tebusan. Berita itu sampai kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bertanya kepada pemilik budak itu: "Masih 
adakah hartamu selain budak itu?" orang itu menjawab, "Tidak, wahai Rasulullah." Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Siapakah yang mau membeli budak itu 
daripadaku?" Akhirnya budak itu pun dibeli oleh Nu'aim bin Abdullah Al Adawi, dengan 
harga delapan ratus dirham yang diserahkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, dan beliau meneruskannya kepada pemilik hamba sahaya itu. Kemudian beiau 
bersabda kepadanya: "Manfaatkanlah uang ini untuk dirimu sendiri, bila ada sisanya maka 
untuk keluargamu, jika masih tersisa, maka untuk kerabatmu, dan jika masih tersisa, maka 
untuk orang-orang disekitarmu." Dan telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim Ad 
Dauraqi Telah menceritakan kepada kami Isma'il yakni Ibnu Ulayyah, dari Ayyub dari Abu 
Zubair dari Jabir bahwa seorang laki-laki dari Anshar yang biasa dipanggil Abu Madzkur, 
memerdekakan hamba sahaya miliknya yang namanya Ya'qub dengan tebusan, la pun 
menuturkan hadits yang semakna dengan haditsnya Laits. 


Bab: Keutamaan infak dan sedekah kepada kerabat, isteri dan anak 


J\f is{5 J^\. L»\ juiy 

U\J ju&JzJJW 







1664. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah bahwa ia mendengar Anas bin Malik 
berkata; Abu Thalhah adalah orang Anshar yang terkaya di Madinah. Dan harta yang paling 
di sukainya ialah sebuah kebun yang di beri nama 'Bairaha', yang letaknya berhadapan 
dengan masjid. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah masuk ke dalam taman itu dan 
meminum air yang terdapat di dalamnya, yang ternyata manis. Kata Anas selanjutnya; Ketika 
turun ayat; "Sekali-kali kamu tidak akan mencapai kebaikan (yang sempurna), sehingga kamu 
menafkahkan sebagian hartamu yang kamu cintai." Maka Abu Thalhah pergi menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Sesungguhnya Allah telah berfirman 
di dalam kitab-Nya, 'Sekali-kali kamu tidak akan mencapai kebaikan (yang sempurna), 
sehingga kamu menafkahkan sebagian hartamu yang kamu cintai.' Maka hartaku yang paling 
aku cintai adalah Bairaha'. Mulai saat ini aku sedekahkan karena Allah, yang mana aku 
mengharapkan pahala dan tabungan di sisi Allah. Karena itu manfaatkanlah taman itu sesuai 
dengan keinginan Anda wahai Rasulullah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Bagus, harta yang betul-betul menguntungkan. Harta yang betul-betul 
menguntungkan. Aku telah mendengar apa yang kamu ucapkan mengenai harta itu. Namun, 
aku berpendapat sebaiknya kebun tersebut kamu bagikan kepada familimu yang terdekat." 
Lalu Abu Thalhah membagi-bagikan tamannya itu kepada famili-familinya yang dekat, 
termasuk anak-anak pamannya. 


** 

&j\ Jji s jU\3 


1665. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami 
Bahz Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah Telah menceritakan kepada 
kami Tsabit dari Anas ia berkata; Ketika turun ayat: "Sekali-kali kamu tidak akan mencapai 
kebaikan (yang sempurna), sehingga kamu menafkahkan sebagian hartamu yang kamu 
cintai." Abu Thalhah berkata, "Menurutku, bahwa Rabb kita meminta kita (agar 
menyedekahkan) harta yang kita miliki, karena itu, aku persaksikan kepadamu wahai 
Rasulullah, bahwa saya telah menjadikan kebunku Bairaha untuk Allah." Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Bagi-bagikanlah kepada kerabatmu." Akhirnya ia 
pun membagi-bagikannya kepada Hassan bin Tsabit dan Ubay bin Ka'b. 





1666. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari Bukair dari Kuraib dari Maimunah binti 
Harits bahwa ia memerdekakan seorang nenek di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, lalu ia pun menuturkan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 
Maka beliau bersabda: "Sekiranya kamu memberikannya kepada bibi-bibimu, niscaya 
ganjaran pahalanya akan lebih besar bagimu." 




te * ' 


JO 


\\Z\si 


y»f\ ^\3iiSi j. 

3 y>yfo\&&\ y£i\ y\'y ,^31*4^ I* _>u&\ 

&Ji\ud, l^\ >jAyz\ y&\ >jAo\ 


J, 




1667. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' Telah menceritakan kepada kami 
Abui Ahwash dari Al A'masy dari Abu Wa'il dari Amru bin Harits dari Zainab isteri dari 
Abdullah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersedekahlah wahai 



kaum wanita! Bersedekahlah sekalipun dengan perhiasanmu." Zainab berkata; Mendengar 
sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut, lalu aku pulang menemui Abdullah - 
suamiku- seraya berkata kepadanya, "Anda adalah seorang laki-laki yang miskin. Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada kami kaum wanita agar bersedekah. 
Cobalah datangi beliau dan tanyakan bolehkah jika aku bersedekah kepada keluarga? Jika 
tidak akan aku kualihkan kepada yang lain." Abdullah menjawab, "Sebaiknya kamu sajalah 
yang mendatangi beliau." Maka pergilah aku. Lalu di pintu rumah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam kudapati wanita Anshar yang bermaksud sama denganku. Sebagaimana 
biasa, orang-orang yang ingin bertemu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu diliputi 
rasa gentar. Kebetulan Bilal keluar mendapatkan kami. Kata kami kepada Bilal, "Tolonglah 
kamu sampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa dua wanita sedang 
berdiri di pintu hendak bertanya, 'Apakah dianggap cukup, jikalau kami berdua bersedekah 
kepada suami kami masing-masing dan kepada anak-anak yatim yang berada dalam 
pemeliharaan kami? Dan sekali-kali jangan engkau beritahukan siapa kami.'" Maka masuklah 
Bilal menanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tetapi beliau balik bertanya: 
"Siapa kedua wanita itu?" Bilal menjawab, "Seorang wanita Anshar bersama-sama dengan 
Zainab." Beliau bertanya, "Zainab yang mana?" Bial menjawab, "Zainab isterinya Abdullah." 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Masing-masing mereka mendapat dua 
pahala. Yaitu pahala (menyambung) karib kerabat dan pahala karena sedekah." Telah 
menceritakan kepadaku Ahmad bin Yusuf Al Azdi Telah menceritakan kepada kami Umar bin 
Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada 
kami Al A'masy telah menceritakan kepadaku Syaqiq dari Amru bin Harits dari Zainab isteri 
Abdullah. la berkata; lalu saya menyebutkannya kepada Ibrahim, maka ia pun menceritakan 
kepadaku dari Abu Ubaidah dari Amru bin Harits dari Zainab isteri Abdullah dengan hadits 
semisalnya. Zainab berkata; Suatu ketika saya berada di masjid, lalu Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam melihatku dan bersabda: "Bersedekahlah, meskipun dengan perhiasan kalian." la 
pun menuturkan hadits sebagaimana hadits Abui Ahwash. 


cJLai! \j» ^>-\ \ -?SsJb 



1668. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Ala' Telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari 
Zainab binti Abu Salamah dari Ummu Salamah ia berkata; Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, 
mungkinkah aku mendapatkan pahala atas nafkah yang kuberikan untuk mengasuh anak- 
anak Abu Salamah (anak tiri bagi Ummu Salamah) sehingga mereka tidak tersia-sia, dimana 
mereka kuanggap seperti anak-anakku sendiri?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menjawab: "Ya, kamu dapat pahala atas nafkah yang kamu keluarkan untuk biaya mengasuh 
mereka." Dan telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id Telah menceritakan kepada 
kami Ali bin Mushir -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakannya kepada kami lshaq bin 
Ibrahim dan Abdu bin Humaid keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami 



Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya dari Hisyam bin Urwah di 
dalam isnad ini, dan serupa dengan hadits di atas. 


' ' ' * ' * ' "> ' * 

^yuii jjl.iisli _, c ^i 


1669. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al Ambari Telah menceritakan 
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Adi, yaitu putranya 
Tsabit dari Abdullah bin Yazid dari Abu Mas'ud Al Badri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Apabila seorang muslim memberi nafkah kepada keluarganya karena 
Allah, maka pahala nafkahnya itu sama dengan pahala sedekah." Dan telah menceritakannya 
kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Abu Bakr bin Nafi' keduanya dari Muhammad bin 
Ja'far -dalam jalur lain- Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib Telah 
menceritakan kepada kami Waki' semuanya dari Syu'bah di dalam isnad ini. 




1670. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Idris dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Asma' ia berkata; 
Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibu mengunjungiku (karena rindu padaku). 
Bolehkah aku menyambung silaturahmi dengannya?" beliau menjawab: "Ya." 




> > 'y' <i 

«■ , «■' f £ 


^a\ j C?* 'J 3 j*» j 


1671. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Ala' Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari bapaknya dari Asma' binti Abu 
Bakar ia berkata; (Ketika terjadi gencatan senjata dengan kaum Quraisy) ibuku 
mendatangiku yang ketika itu masih musyrik. Lalu aku meminta pendapat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, saya bertanya, "Wahai Rasulullah, Ibuku mendatangiku karena 
rindu padaku. Bolehkah aku menjalin silaturahmi dengan Ibuku?" Beliau menjawab: "Ya, 
sambunglah silaturahmi dengan ibumu." 


Bab: Sampainya pahala sedekah kepada mayit J j ^> j ) 






h\z\ j usSj^^j Jr _^ns£u. 

Jlsllf" of j 2 


1672. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr Telah menceritakan kepada kami Hisyam 
dari bapaknya dari Aisyah bahwa seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, ibuku meninggal secara tiba-tiba dan ia tidak 
sempat berwasiat. Menurut dugaanku, seandainya ia sempat berbicara, mungkin dia akan 
bersedekah. Apakah ia akan mendapatkan pahalanya jika aku bersedekah atas namanya?" 
beliau menjawab: "Ya." Dan telah menceritakannya kepadaku Zuhari bin Harb Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada 
kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah mengabarkan kepada kami Ali bin Mushir Telah 
menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa Telah menceritakan kepada kami Syu'aib bin 
lshaq semuanya dari Hisyam dengan isnad ini. Dan di dalam hadits Abu Usamah; "Namun ia 
belum berwasiat." Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Bisyr, sementara yang lain tidak 
menyebutkannya. 


Bab: Penjelasan bahwa nama sedekah mencakup segala bentuk kema'rufan (^\ oW 




1673. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
Abu Awanah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi 
Syaibah Telah menceritakan kepada kami Abbad bin Al Awwam keduanya dari Abu Malik Al 
Asyja'i dari Rabi bin Hirasy dari Hudzaifah -dalam hadits Qutaibah, ia berkta- Nabi kalian 
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda. -Sementara Ibnu Abu Syaibah berkata; Dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Setiap kebaikan itu adalah sedekah." 



( ^h\ iJ&S\ \1&£\ £ J J,1 ^4 J> J^6. 

jjL%jJ»i i\ JJbl4Jbii»\3 

'^\ ( Jji4--XS t yl»;i _j\ Jla^]\ JJ«\ J jy»j >5 5 _y® 3^4. j^4sLi \^ 5 

j 43 -X-^? a-X.^.oj>o Jg43J»^> o 


1674. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Asma' Adi Dluba’i 
Telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun Telah menceritakan kepada kami 
Washil maula Abu Uyainah, dari Yahya bin Uqail dari Yahya bin Ya'mar dari Abui Aswad Ad 
Dili dari Abu Dzar bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bertanya kepada beliau, "Wahai Rosulullah, orang-orang kaya dapat memperoleh pahala 
yang lebih banyak. Mereka shalat seperti kami shalat, puasa seperti kami puasa dan 
bersedekah dengan sisa harta mereka." Maka beliau pun bersabda: "Bukankah Allah telah 
menjadikan berbagai macam cara kepada kalian untuk bersedekah? Setiap kalimat tasbih 
adalah sedekah, setiap kalimat takbir adalah sedekah, setiap kalimat tahmid adalah sedekah, 
setiap kalimat tahlil adalah sedekah, amar ma'ruf nahi munkar adalah sedekah, bahkan pada 
kemaluan seorang dari kalian pun terdapat sedekah." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, 
jika salah seorang diantara kami menyalurkan nafsu syahwatnya, apakah akan mendapatkan 
pahala?" beliau menjawab: "Bagaimana sekiranya kalian meletakkannya pada sesuatu yang 
haram, bukankah kalian berdosa? Begitu pun sebaliknya, bila kalian meletakkannya pada 
tempat yang halal, maka kalian akan mendapatkan pahala." 


j, 

^ 4*]<xc- 





1675. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Ali Al Hulwani Telah menceritakan kepada 
kami Abu Taubah Ar Rabi' bin Nafi' Telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Sallam 
dari Zaid, bahwa ia mendengar Abu Sallam berkata, Abdullah bin Farrukh berkata kepadaku 
bahwa ia mendengar 'Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
bersabda: "Sesungguhnya setiap manusia dari anak cucu Adam terlahir dengan tiga ratus 
enam puluh rangkaian persendian, maka barangsiapa yang bertakbir, bertahmid, bertahlil, 
bertasbih serta memohon ampun Allah, menyingkirkan bebatuan, duri-durian atau tulang 
belulang dari jalan yang biasa dilewati manusia, serta menyuruh kepada yang ma'ruf dan 
mencegah dari yang mungkar adalah sebanding dengan tiga ratus enam puluh jumlah 
persendian, sungguh pada hari itu ia akan berjalan sedang ia telah menjauhkan dirinya dari 
adzab api neraka." Abu Taubah berkata; atau mungkin juga ia mengatakan; "YUMSI (jika 
berada di waktu sore)." Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi menceritakan kepada kami, 
Yahya bin Hassan mengkabarkan kepada kami, Mu'awiyah berkata kepadaku, saudaraku Zaid 
mengkabarkan kepadaku dengan sanad yang sama, akan tetapi ia mengatakan: atau 
menyuruh pada yang ma'ruf, dan ia mengatakan: pada hari itu ia akan berada di waktu sore. 
Abu Bakar bin Nafi' Al Abdi berkata kepadaku, Yahya bin Katsir berkata kepada kami, Ali 
yakni Ibnu Al Mubarak berkata kepada kami, Yahya berkata kepada kami dari Zaid bin 
Sallam, dari kakeknya Abu Sallam, ia berkata: Abdullah bin Farrukh berkata kepadaku bahwa 
ia mendengar 'Aisyah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap 
manusia dari anak cucu Adam..." sama seperti hadits Mu'awiyah dari Zaid. la berkata: 
Sungguh pada hari itu ia akan berjalan...". 


f y ^ » / 1 9 ' Z' t * . '9 ' ' 9 \ 9 ' , vi /? "1 ^ \ 9 ^ ' ■* t \ 1 ^ 

J^3Vs 





1676. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari Syu'bah dari Sa'id bin Abu Burdah dari bapaknya dari 
kakeknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Setiap orang mukmin 
wajib bersedekah." Lalu ditanyakanlah kepada beliau, "Bagaimana kalau dia tidak sanggup?" 
Beliau menjawab: "Hendaknya ia bekerja untuk dapat memberi manfaat kepada dirinya 
sendiri dan supaya ia dapat bersedekah." Ditanyakan lagi pada beliau, "Bagaimana kalau dia 
tidak sanggup." Beliau menjawab: "Hendaknya ia membantu orang yang dalam kesulitan." 



Ditanyakan lagi pada beliau, "Bagaimana kalau dia tidak sanggup." Beliau menjawab, 
"Hendaknya ia menyuruh kepada yang ma'ruf atau kebaikan." Orang itu bertanya lagi, 
"Bagaimana kalau dia tidak sanggup juga?" beliau menjawab: "Hendaklah ia mencegah diri 
dari perbuatan buruk, sebab itu juga merupakan sedekah." Dan telah menceritakannya 
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman 
bin Mahdi Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini. 


P/s ? si » > « 'J,, . S s * j . 

43 ia-j*»3^43 A ^ ~^ > 


1677. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan 
kepada kami Abdurrazaq bin Hammam Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari 
Hammam bin Munabbih ia berkata, ini adalah hadits yang telah diceritakan kepada kami 
oleh Abu Hurairah dari Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. ia pun menyebutkan 
beberapa hadits, di antaranya adalah; Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Setiap anggota tubuh manusia memiliki keharusan sedekah pada setiap harinya. Yaitu 
seperti mendamaikan dua orang yang berselisih, adalah sedekah. Menolong orang yang naik 
kendaraan, atau menolong mengangkatkan barangnya ke atas kendaraan, itu pun termasuk 
sedekah. Ucapan atau tutur kata yang baik, juga sedekah. Setiap langkah yang Anda ayunkan 
untuk menunaikan shalat, juga sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu yang membahayakan di 
jalanan umum, adalah sedekah." 


Bab: Orang yang berinfak dan orang yang menahan harta 


\i£iSLui.U1 


1678. Dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakariya Telah menceritakan kepada 
kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal telah menceritakan 
kepadaku Mu'awiyah bin Abu Muzarrid dari Sa'id bin Yasar dari Abu Hurairah ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba memasuki waktu 
pagi pada setiap harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satunya memohon: 'Ya 
Allah, berikanlah ganti bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya.' Dan satu lagi 
memohon: 'Ya Allah, musnahkanlah harta si bakhil."' 



Bab: Anjuran untuk sedekah sebelum datang waktu yang orang tidak lagi mau 
menerimanya JU\) 


?<>u> \' 9 \v.z\' *<'vs'\' <j \ s v * <Z' >w<z'\' 

^ j\i J^\3 

^ ^ l^, J^-U^ ^i\ \& LjsI4 ^S/L» l^. jJ 


1679. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah -dalam jalur lain- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna - 
lafazh juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ma'bad bin Khalid ia berkata, saya mendengar 
Haritsah bin Wahb berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Segeralah kalian bersedekah, karena dikhawatirkan kelak akan terjadi seorang 
laki-laki pergi ke mana-mana membawa sedekahnya, tetapi dijawab oleh orang yang hendak 
diberinya sedekah, 'kalaulah kemarin kamu datang, aku terima sedekahmu. Sekarang aku 
tidak butuh lagi terhadap sedekahmu itu.' Akhirnya orang itu pun benar-benar tidak 
mendapat orang yang bersedia menerima sedekahnya itu." 


S ^ ^ / 


1680. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Abu Kuraib 
Muhammad bin Al Ala' keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah 
dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda: "Sungguh akan datang suatu zaman dimana ada seorang lelaki yang berkeliling 
menawarkan sedekah berupa emas namun ia tidak mendapatkan seorangpun yang sudi 
mengambilnya, dan akan ada seorang lelaki yang diikuti oleh empat puluh wanita yang ingin 
merasakan kenikmatan bersamanya karena saking sedikitnya jumlah kaum lelaki saat itu dan 
banyaknya jumlah kaum wanita." Dalam riwayat Ibnu Barrad disebutkan: "Dan kamu akan 
menyaksikan seorang lelaki." 



jL^yju\ J&Ji^UizjVf .Js^3 i j >* 


1681. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada 
kami Ya'qub bin Abdurrahman Al Qari dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat, sebelum 
harta kekayaan telah tertumpuk dan melimpah ruah, hingga seorang laki-laki pergi ke mana- 
mana sambil membawa harta zakatnya, tetapi dia tidak mendapatkan seorang pun yang 
bersedia menerima zakatnya itu. Dan sehingga tanah Arab menjadi subur Makmur kembali 
dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai." 




1682. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb dari Amru bin Harits dari Abu Yunus dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga harta yang ada pada kalian 
melimpah ruah, yang akhirnya si pemilik harta merasa sedih karena tidak ada seorang pun 
yang bersedia menerima sedekahnya. Dan orang yang dimintanya untuk menerima 
sedekahnya menjawab, 'Aku tidak membutuhkan sedekah Anda.'" 




\f, <>r 


1683. Dan Telah menceritakan kepada kami Washil bin Abdul A'la dan Abu Kuraib dan 
Muhammad bin Yazid Ar Rafa'i -lafazhnya milik Washil- mereka berkata. Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Fudlail dari bapaknya dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kelak bumi akan mengeluarkan 
semua isi perutnya semisal tiang dari emas dan perak lalu akan datang seorang pembunuh 
seraya berkata, 'Karena benda inilah aku membunuh.' Lalu datang pula orang yang 
memutuskan tali silaturrahmi seraya berkata, 'Karena benda inilah aku memutuskan tali 
silaturrahmi.' Lalu datang pula seorang pencuri seraya berkata, 'Karena benda inilah 



tanganku dipotong.' Kemudian mereka semua meninggalkannya begitu saja dan tidak 
mengambilnya sedikitpun." 


Bab: Menerima sedekah dari usaha yang baik (l^o J Ji) 


4\^A^\ 4\J\ ^1^5 u <j Ju 


1684. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada 
kami Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Sa'id bin Yasar bahwa ia mendengar Abu Hurairah ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak seorang pun yang 
menyedekahkan hartanya yang halal -yang mana Allah memang tidak akan menerima 
kecuali yang baik- melainkan Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, meskipun 
sedekahnya itu hanya sebutir kurma. Maka kurma itu akan bertambah besar di tangan Allah 
Yang Maha Pengasih, sehingga menjadi lebih besar daripada gunung, sebagaimana halnya 
kamu memelihara anak kambing dan anak unta (yang semakin lama semakin besar)." 







1685. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub bin Abdurrahman Al Qari dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang bersedekah dengan sebutir 
kurma dari usaha yang halal, maka Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, lalu 
diperlihara-Nya seperti kamu memelihara anak kambing atau anak unta, sehingga 
sedekahmu itu bertambah besar sebesar gunung atau lebih besar dari itu." Dan telah 
menceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham Telah menceritakan kepada kami Yazid yakni 
Ibnu Zurai', Telah menceritakan kepada kami Rauh bin Qasim -dalam jalur lain- Dan telah 



menceritakannya kepadaku Ahmad bin Utsman Al Audi Telah menceritakan kepada kami 
Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal keduanya dari Suhail 
dengan isnad ini, di dalam haditsnya Rauh disebutkan; Minal Kasbil Thayyib (dari penghasilan 
yang baik) lalu ia mengeluarkan haknya (zakatnya)." Sedangkan dalam hadits Sulaiman; "Lalu 
ia meletakkannya di tempatnya." Dan telah menceritakannya kepadaku Abu Thahir telah 
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Hisyam bin 
Sa'dari dari Zaid bin Aslam dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, sebagaimana hadits Ya'qub dari Suhail. 


** ^ ^ ♦* 

ca zL\ia\ ja 

j&\ jLs\j 

Z j6 j *U_U\ j\ aJ jj ii> j£\ <lz£\ 'JZA\ 




'£\,' 

Jf' > 


1686. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib Muhammad bin Al Ala' Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Fudlail bin Marzuq 
telah menceritakan kepadaku Adi bin Tsabit dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya 
Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan 
sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang 
diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: 'Wahai para Rasul! Makanlah makanan 
yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa 
yang kamu kerjakan. 1 Dan Allah juga berfirman: 'Wahai orang-orang yang beriman! 
Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan 
kepadamu.'" Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang seroang laki- 
laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya 
kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a: 
"Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, 
minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan 
makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do'anya?." 


Bab: Dorongan untuk sedekah meskipun dengan setengah biji kurma atau kalimat yang 
baik ^ ® ^ 



£y» jcJL&J}\ ^=*±j» ^lLcul\ ly* J_j3l> ^Lm ja1Lc-aIj\ J^a> <>^f J |T^- ^Ji ^A-c- Cr^ 

* - ~ . s s 

b£l\ 


1687. Telah menceritakan kepada kami Aun bin Sallam Al Kufi Telah menceritakan kepada 
kami Zuhair bin Mu'awiyah Al Ju'fi dari Abu lshaq dari Abdullah bin Ma'qil dari Adi bin Abu 
Hatim ia berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa di 
antara kalian yang mampu melindungi dirinya dari api neraka meskipun dengan setengah biji 
kurma, maka hendaklah ia melakukannya." 


9 > > 9 


IL>. °Ai *s \ '\V 


* > > »•£ i 








, J !\1 

? 's/ 



1688. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di dan lshaq bin Ibrahim dan Ali bin 
Khasyram -Ibnu Hujr berkata- Telah menceritakan kepada kami -sementara dua orang yang 
lain berkata- telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus Telah menceritakan kepada kami 
Al A'masy dari Khaitsamah dari Adi bin Hatim ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya tidak seorang pun dari kalian, kecuali Allah akan 
mengajaknya berbicara tanpa ada satu penghalang pun yang menghalangi antara ia dan 
Allah. Kemudian ia melihat ke samping kanannya, dan ia pun tidak melihat kecuali apa yang 
telah dipersembahkannya, kemudian ia melihat ke sebelah kirinya, maka ia pun tidak 
melihat kecuali apa yang telah dipersembahkannya. Kemudian ia melihat ke arah depannya, 
ia pun tidak melihat yang lain kecuali neraka yang terpampang di depan wajahnya. Karena 
itu, takutlah kalian akan neraka meskipun hanya (bershadaqah) dengan setengah biji 
kurma." Ibnu Hujr menambahkan; Al A'masy berkata; Dan telah menceritakan kepadaku 
Amru bin Murrah dari Khaitsamah semisalnya. Kemudian ia juga menambahkan di dalamnya; 
"Meskipun hanya dengan kalimat yang baik." Dan lshaq berkata; Al A'masy berkata; dari 
Amru bin Murrah dari Khaitsamah. 


jilcSliNliyJ £ _£? Jk&i- 






1689. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Amru bin 
Murrah dari Khaitsamah dari Adi bin Hatim ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menyebutkan tentang neraka kemudian beliau berpaling. Setelah itu beliau bersabda: 
"Takutlah kalian terhadap neraka." Kemudian beliau berpaling lagi dan memalingkan 
mukanya hingga kami menyangka bahwa beliau seakan-akan melihatnya, kemudian beliau 
bersabda: "Takutlah kalian terhadap api neraka meskipun hanya dengan setengah biji 
kurma. Dan jika ia tidak mendapatkan, maka hendaklah dengan kalimat yang baik." Dan Abu 
Kuraib tidak menyebutkan kata; "KA'ANNAMAA (sepertinya)." Dan ia berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah Telah menceritakan kepada kami Al A'masy. 





1690. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad 
bin Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah dari Khaitsamah dari Adi bin 
Hatim dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau pernah bercerita tentang 
neraka. Lalu beliau berlindung kepada Allah daripadanya dan memalingkan mukanya tiga kali 
kemudian beliau bersabda: "Takutlah kalian terhadap api neraka meskipun (bersedekah) 
hanya dengan setengah biji kurma, dan jika kalian tidak mendapatkannya, maka hendaklah 
dengan kata-kata yang baik." 





-,1 Ji- ^lul^. 

J\\^kzlJ\^ ^lis> 

jjii5\d^3 

Jui^v*iu]\j^^%£ /us£l^\ jls^ /\j 

t S '' ' " ' ' ' ' t' 

Ji 

&w$4^jiij&\x i ii\'jt > iZ\'jitj*i'4 j» juj 

vs ^ > i' » 


^1^9(3 jij^\^\^£'*^\^« ( jiljc-l>- Jli4ji\-X 


^••i» i-UiJfe^i .i 


1691. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Al Anazi telah 
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Aun bin Abu Juhaifah dari Al Mundzir bin Jarir dari Jarir ia berkata; Pada suatu pagi, 
ketika kami berada dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datang 
segerombongan orang tanpa sepatu, dan berpaiakan selembar kain yang diselimutkan ke 
badan mereka sambil menyandang pedang. Kebanyakan mereka, mungkin seluruhnya 
berasal dari suku Mudlar. Ketika melihat mereka, wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam terharu lantaran kemiskinan mereka. Beliau masuk ke rumahnya dan keluar lagi. 
Maka disuruhnya Bilal adzan dan iqamah, sesudah itu beliau shalat. Sesudah shalat, beliau 
berpidato. Beliau membacakan firman Allah: "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada 
Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri..., " hingga akhir ayat, 
"Sesungguhnya Allah selalu mengawasi kalian." kemudian ayat yang terdapat dalam surat Al 
Hasyr: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri 
memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah 
kepada Allah..., " Mendengar khutbah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu, serta merta 
seorang laki-laki menyedekahkan dinar dan dirhamnya, pakaiannya, satu sha' gandum, satu 
sha' kurma sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Meskipun hanya dengan 
setengah biji kurma." Maka datang pula seorang laki-laki Anshar membawa sekantong yang 
hampir tak tergenggam oleh tangannya, bahkan tidak terangkat. Demikianlah, akhirnya 



orang-orang lain pun mengikuti pula memberikan sedekah mereka, sehingga kelihatan 
olehku sudah terkumpul dua tumpuk makanan dan pakaian, sehingga kelihatan olehku 
wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berubah menjadi bersinar bagaikan emas. Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Barangsiapa yang memulai 
mengerjakan perbuatan baik dalam Islam, maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala 
orang yang mencontoh perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan 
barangsiapa yang memulai kebiasaan buruk, maka dia akan mendapatkan dosanya, dan dosa 
orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun." Dan Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al 
Anbari Telah menceritakan kepada kami bapakku ia berkata. Telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah telah menceritakan kepadaku Aun bin Abu Juhaifah ia berkata, saya 
mendengar Al Mundziri bin Jarir dari bapaknya ia berkata; Suatu hari, kami berada di dekat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Yakni sebagaimana hadits Ibnu Ja'far. Dan di dalam 
hadits Ibnu Mu'adz terdapat tambahan, yakni; Kemudian beliau shalat Zhuhur dan kemudian 
berkhutbah." Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Umar Al Qawariri dan Abu Kami 
dan Muhammad bin Abdul Malik Al Umawi mereka berkata, telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Awanah dari Abdul Malik bin Umair dari Al Mundziri bin Jarir dari bapaknya ia 
berkata; Kami duduk di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu datanglah suatu 
rombongan yang tak beralas kaki, la pun menyebutkan hadits, dan didalamnya; Kemudian 
beliau shalat Zhuhur lalu naik mimbar kecil, memuji Allah dan menyanjung-Nya dan 
kemudian bersabda: "Amma Ba'du, sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menurunkan di 
dalam kitab-Nya; 'Wahai sekalian manusia, bertakwalah kalian kepada Rabb kalian.." Dan 
telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al 
A'masy dari Musa bin Abdullah bin Yazid dan Abu Dluha dari Abdurrahman bin Hilal Al Absi 
dari Jarir bin Abdullah ia berkata; Sekelompok orang Arab pegunungan mendatangi 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan mengenakan sehelai kain Shuf (wool), dan 
beliau melihat keadaan mereka yang memprihatinkan, bahwa mereka benar-benar 
membutuhkan bantuan, la pun menyebutkan hadits yang semakna dengan hadits mereka. 

Bab: Tanggung menanggung kewajiban sedekah dan larangan keras menyepelekan 
sedekah yang sedikit 





/ ^ **/ ^ / **/ 



1692. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ma'in Telah menceritakan kepada kami 
Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah -dalam jalur lain- dan telah 
menceritakannya kepadaku Bisyr bin Khalid -lafazhnya juga miliknya- telah mengabarkan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Wa'il dari Abu 
Mas'ud, ia berkata; Kami pernah diperintahkan untuk bersedekah, ia berkata: lalu kami 
bekerja sebagai buruh yang mengangkat barang dengan sedikit upah, la berkata: maka 
bersedekahlah Abu 'Uqail dengan setengah sha 1 , kemudian datang seorang lelaki dan 
bersedekah sedikit lebih banyak daripadanya. Maka orang-orang munafikpun berkata, 
"Sesungguhnya Allah tidak butuh dengan sedekah orang ini dan tidaklah ia melakukannya 
kecuali karena riya'." Maka turunlah ayat: "(orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang 
mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang- 
orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya..." Dan 
Bisyr tidak melafadzkan kalimat "AL MUTHTHOWWI' IN." Dan Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Rabi' -dalam jalur lain- 
Dan telah menceritakannya kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Abu Dawud keduanya dari Syu'bah dengan isnad ini. Dalam hadits Sa'id bin Rabi', ia 
mengatakan; Kami memanggul barang di atas punggung-punggung kami (dengan sedikit 
upah-pent). 


Bab: Keutamaan memberi J^»s) 




‘ -p, 


V '\\ 'L ' 9 t? \ "«if 





1693. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah sampai kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Siapa yang meminjamkan untanya 
kepada suatu keluarga untuk diperah susunya pagi dan petang, maka pahalanya sungguh 
sangat besar." 


Jp £ j j i -d n\ V/: j-. \ w IS g v 


1694. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf Telah 
menceritakan kepada kami Zakaria bin Adi telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin 
Amru dari Zaid dari Adi bin Tsabit dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bahwa beliau melarang -ia pun menyebutnya- dan beliau bersabda: "Siapa 
yang meminjamkan hewan ternak untuk diperah susunya di pagi dan sore hari, maka ia telah 
bersedekah di pagi dan sore harinya." 


Bab: Permisalan orang yang memberi dan orang yang bakhil ( J^*) 



J4- j j^Lc^l S^Csf^ ’o*' Cr^U? 

o1«3^^\s\j1\Sa^^\3Uj < 5iliI\s\j1\SUL^\^J^L^r^o^^?o^4-3lo^-^l^ 


1695. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami 
Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam - Amru berkata- Dan Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin Uyainah ia berkata; - Ibnu Juraij berkata- dari Al Hasan bin Muslim 
dari Thawus dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 
"Perumpamaan orang yang suka bersedekah (dermawan) bagaikan seorang yang memakai 
dua perisai di atas kedua susunya hingga ke tulang selangkanya. Bila dia ingin bersedekah, 
maka baju tersebut terasa longgar baginya. Dan bila orang bakhil ingin bersedekah, baju besi 
itu terasa sempit baginya seakan lengket ke kulitnya hingga menutupi jari-jemari kakinya 
bahkan menghapus jejak kakinya. Abu Hurairah berkata: Ketika ia berusaha untuk 
melapangkannya, dia tidak bisa melakukannya." 


^3^ J ^ M j v 3 ^ i ^ 3^ ^ 

\£\ ji 


1696. Telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Ubaidullah Abu Ayyub Al Ghailan Telah 
menceritakan kepada kami Abu Amir yakni Al 'Aqadi, Telah menceritakan kepada kami 
Ibrahim bin Nafi' dari Al Hasan bin Muslim dari Thawus dari Abu Hurairah ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuat perumpamaan: "Perumpamaan orang yang 
bakhil dan orang yang menafkahkan hartanya bagaikan dua orang yang memakai baju besi, 
tetapi baju besi itu telah menghimpit kedua tangannya dan buah dadanya hingga tulang 
selangkanya. Adapun baju besi yang dipakai oleh orang yang bersedekah, setiap kali ia 
bersedekah maka baju besinya akan melonggar, hingga akhirnya menutupi seluruh badan 
hingga jari-jari kakinya, bahkan dapat menghapus bekas jejak kakinya. Sedangkan jubah besi 
yang dipakai oleh orang yang bakhil, maka setiap kali ia menolak untuk menafkahkan 
hartanya, niscaya baju besi itu akan menyempit sehingga menempel ketat di kulitnya." Abu 



Hurairah berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan 
memberi isyarat menggunakan jari-jemarinya di dalam kantong bajunyunya: "Sekiranya 
kalian melihatnya ia berusaha untuk meluaskannya, namun perisai itu tetap saja tidak dapat 
melonggar." 



1697. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Ahmad bin lshaq Al Hadlrami dari Wuhaib Telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Thawus dari bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaan orang yang bakhil dan orang yang menafkahkan 
hartanya bagaikan dua orang yang memakai baju besi, tetapi baju besi itu hanya menutupi 
buah dadanya hingga tulang selangkanya. Adapun baju besi yang dipakai oleh orang yang 
bersedekah, setiap kali ia bersedekah maka baju besinya akan melonggar sehingga akhirnya 
menutupi seluruh badan hingga jari-jari kakinya, bahkan dapat menghapus bekas jejak 
kakinya. Sedangkan jubah besi yang dipakai oleh orang yang bakhil, maka setiap kali ia 
menolak untuk menafkahkan hartanya, niscaya baju besi itu akan menyempit sehingga 
menempel ketat di kulitnya." Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Setiap kali ia berusaha untuk melonggarkannya, maka ia tidak 
mampu melonggarkannya." 

Bab: Tetapnya pahala orang yang bersedekah meskipun sedekah itu jatuh kepada orang 
yang bukan haknya (I4L&I > _^o) 


5 J^6s\ 





<U3 " * 


• '.’i 

<- J» * 4*0 


1698. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepadaku Hafsh 
bin Maisarah dari dari Musa bin Uqbah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ada seorang laki-laki berkata, 'Malam ini, 
aku benar-benar akan bersedekah.' Maka laki-laki itu pun keluar membawa sedekahnya, dan 
disedekahkannya kepada wanita pelacur. Esok harinya, orang-orang pun mengatakan bahwa 
tadi malam ada pelacur yang diberi sedekah. Maka laki-laki itu berdoa, 'Ya Allah, segala puji 
bagi-Mu yang telah mentakdirkan sedekahku jatuh di tangan pelacur. Aku akan bersedekah 
lagi.' la pun pergi dengan membawa sedekahnya, lalu diberikannya kepada orang kaya. Esok 
harinya, orang-orang pun membicarakannya bahwa tadi malam ada orang yang memberi 
sedekah kepada orang kaya. Maka laki-laki itu pun berkata, 'Ya Allah, Untuk-Mulah segala 
puji, karena Engkau telah menjadikan sedekahku jatuh di tangan orang yang kaya, aku akan 
bersedekah lagi.' Kemudian ia pergi lagi dengan membawa sedekahnya dan diberikannya 
kepada pencuri. Esok harinya, orang-orang pun membicarakannya, bahwa tadi malam ada 
orang yang bersedekah kepada pencuri. Laki-laki yang bersedekah itu pun berujar, 'Segala 
puji bagi Allah yang telah mentakdirkan sedekahku jatuh pada pelacur, kepada orang kaya, 
dan kepada pencuri.' Kemudian laki-laki itu didatangi malaikat seraya berkata, 'Sedekahmu 
telah diterima oleh Allah. Adapun shadaqahmu yang jatuh ke tangan perempuan pelacur, 
semoga ia berhenti dari perbuatan melacur, yang jatuh kepada orang kaya semoga dia 
menyadari dirinya dan bersedekah pula, sedangkan yang jatuh kepada si pencuri, semoga ia 
berhenti mencuri."' 


Bab: Pahala bendahara yang jujur dan wanita yang bersedekah dengan harta suaminya 


/ d ^ 

* £.* , -• t M t -tl » !>>?»>?> » t' 

1 Aj i f, ’ Ajt3-X^»3 A_***j1j Aj 


1699. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Amir Al Asy'ari 
dan Ibnu Numair dan Abu Kuraib semuanya dari Abu Usamah - Abu Amir berkata- Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Buraid dari 
kakeknya Abu Burdah, dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 
"Seorang bendahara muslim yang melaksanakan tugasnya dengan jujur, dan membayar 
sedekah kepada orang yang diperintahkan oleh majikannya secara sempurna, dengan segera 
dan dengan pelayanan yang baik, maka ia mendapat pahala yang sama seperti orang yang 
bersedekah." 




1700. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Zuhair bin Harb dan lshaq bin 
Ibrahim semuanya dari Jarir - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami Jarir dari 
Manshur dari Syaqiq dari Masruq dari Aisyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Apabila seorang isteri menyedekahkan makanan dari persediaan yang 
ada di rumahnya tanpa mengurangi kebutuhan rumah tangganya, maka si isteri itu 
mendapat pahala karena perbuatannya (yang telah menyedekahkan), dan si suami 
mendapat pahala karena usahanya (pekerjaannya), dan si bendahara mendapat pahala pula. 
Masing-masing mendapatkan pahala tanpa mengurangi pahala yang lainnya." Dan Telah 
menceritakannya kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami Fudlail bin 
lyadl dari Manshur dengan isnad ini, dan ia mengatakan; "Dari makanan suaminya." 


^ v / **/ ^ 


1701. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq dari Masruq dari Aisyah ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seorang isteri bersedekah dari harta 
suaminya, tanpa menimbulkan kerusakan, maka baginya pahala atas apa yang ia infakkan, 
dan bagi suaminya adalah pahala atas jerih payahnya (mencari nafkah), serta bagi 
bendaharanya pahala seperti pahala tersebut, tanpa mengurangi pahala satu sama lainnya 
sedikit pun." Dan telah menceritakannya kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan 
kepada kami bapakku dan Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dengan isnad ini, hadits yang 
semisal. 


Bab: Sesuatu yang disedekahkan oleh budak dari harta tuannya U) 



9 > *\ ' \\ « \ y ♦ * ? ' 9 ' \ * ' 9 y > 9 s 9 '* > *\ s V» < t> * ^ ' 

^ / ^ ^ ^ ^ "z "■' 



oli^USClo J^3 \5%ytoQ\p JU 


1702. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair dan 
Zuhair bin Harb semuanya dari Hafsh bin Ghiyats - Ibnu Numair berkata- telah menceritakan 
kepada kami Hafsh dari Muhammad bin Zaid dari Umair Maula Abu Lahm, ia berkata; Dulu 
ketika aku masih menjadi budak, aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, "Apakah aku boleh menyedekahkan harta benda majikanku?" Beliau menjawab: 
"Ya boleh, dan pahalanya dibagi antara kalian berdua setengah-setengah." 




1703. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Hatim, yaitu anak Isma'il dari Yazid, yaitu anak Abu Ubaid ia berkata, saya mendengar 
Umair -Maula Abu Lahm- berkata; Majikanku menyuruhku untuk mendendeng daging, lalu 
aku didatangi oleh seorang miskin, maka aku pun memberinya makan dari daging itu. 
Kemudian hal itu diketahui oleh majikanku, akhirnya aku pun dipukulinya. Sesudah itu, saya 
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menuturkan peristiwa tersebut. 
Maka beliau memanggil majikanku dan bertanya: "Kenapa kamu memukulnya?" la 
menjawab, "la telah memberikan makananku tanpa aku perintahkan." Maka beliau pun 
bersabda: "Pahala dari sedekah itu adalah (dibagi rata) antara kalian berdua." 


M * \ .4 \< *f * < » „ 

L ^ 


1704. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih ia 
berkata; ini adalah hadits yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami, dari 
Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -ia pun menyebutkan beberapa hadits, di 
antaranya adalah- Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang wanita 
janganlah berpuasa (sunnah) ketika suaminya ada, kecuali dengan seizinnya. Dan jangan pula 
ia membolehkan orang lain masuk ke rumahnya melainkan dengan izin suaminya. Dan 



sesuatu yang disedekahkan oleh sang isteri dari usaha suaminya tanpa perintah suami, maka 
setengah dari pahala sedekah itu bagi suaminya." 


Bab: Barangsiapa menggabungkan amalam sedekah dan kebaikan lainnya 






> 




j *lLc-4Si\ 'S 3^ j J-*, (j) Cr^^\ C j* {J? \ J* 







1705. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya At Tujibi -lafazhnya 
milik Abu Thahir- keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu 
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang 
bersedekah sepasang kuda perang untuk membela agama Allah (fi sabilillah), maka ia akan 
dipanggil kelak di dalam surga, 'Wahai hamba Allah! Inilah pahala kebaikanmu. 1 Siapa yang 
rajin shalat, dia akan dipanggil dari pintu shalat; dan siapa yang ikut berjihad untuk 
menegakkan agama Allah, dia akan dipanggil dari pintu jihad; dan siapa yang rajin 
bersedekah, dia akan dipanggil dari pintu sedekah; dan siapa yang rajin berpuasa, dia akan 
dipanggil dari pintu AR ROYYAN." Kemudian Abu Bakar bertanya, "Wahai Rasulullah, adakah 
orang yang dipanggil dari semua pintu itu sekaligus?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menjawab: "Ya, ada, dan aku mengharap kamulah salah seorang dari mereka." Telah 
menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Al Hasan Al Hulwani dan Abdu bin Humaid 
mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub ia adalah Ibnu Ibrahim bin Sa'd, 
telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq 
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar keduanya dari Az Zuhri dengan isnad Yunus dan 
juga makna haditsnya. 



> 9 
& 







_^j3li^ ! Jbs ^ >*y 

jliiii^^'^iliujiilj ^ijL: ^ ^i3l2i ( diJi l si v; Uiiji-Ji'£iJ&ji-iU5 


1706. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Abdullah bin Zubair telah menceritakan kepada kami Syaiban -dalam 
jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim -lafazh juga miliknya- 
telah menceritakan kepada kami Syababah telah menceritakan kepadaku Syaiban bin 
Abdurrahman dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa ia 
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barngsiapa yang bersedekah sepasang kuda perang untuk membela agama Allah (fi 
sabilillah), maka ia akan dipanggil kelak oleh penjaga surga, bahkan setiap penjaga pintu 
surga mengatakan, 'kemarilah.'" Kemudian Abu Bakar berkata, "Wahai Rasulullah, itulah 
orang yang tidak ada kebinasaan baginya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sungguh, saya berharap kamu termasuk salah seorang dari mereka." 


^ 1 ^ 31 J>\ 3iss jd\ j4^3^ d \ ^ j 

/UlsLi, 3lil&i^\££j 


1707. Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Marwan Al Fazari dari Yazid, ia adalah anak Kaisan dari Abu Hazim Al Asyja'i dari Abu 
Hurairah ia berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya: 
"Siapakah di antara kalian yang pagi ini sedang berpuasa?" Abu Bakar menjawab, "Aku." 
Beliau bertanya lagi: "Siapa di antara kalian yang hari ini telah menghantarkan jenazah?" Abu 
Bakar menjawab: "Aku." Beliau bertanya lagi: "Siapa di antara kalian yang hari ini telah 
memberi makan orang miskin?" Abu Bakar menjawab: "Aku." Beliau bertanya lagi: "Siapa di 
antara kalian yang hari ini telah menjenguk orang sakit?" Abu Bakar menjawab, "Aku." 
Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah semua itu ada pada 
seseorang kecuali dia pasti akan masuk surga." 


Bab: Dorongan untuk infak larangan dari sikap pelit 





1708. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Hisyam dari Fathimah binti Al Mundzir dari Asma' binti 
Abu Bakar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku: 
"Bersedekahlah kamu dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung 
pula pemberian-Nya kepadamu." 







1709. Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb dan lshaq 
bin Ibrahim semuanya dari Abu Mu'awiyah - Zuhair berkata- telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Hazim telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari Abbad 
bin Hamzah dan dari Fathimah binti Al Mundzir dari Asma' ia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Bersedekahlah kamu dan jangan menghitung-hitung, karena 
Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu. Dan janganlah kikir, karena 
Allah akan kikir pula kepadamu." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Hisyam 
dari Abbad bin Hamzah dari Asma' bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
kepadanya, sebagaimana hadits mereka. 




1710. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Harun bin Abdullah 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata; Ibnu 
Juraij berkata, telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abu Mulaikah bahwa Abbad bin Abdullah 
bin Zubair telah mengabarkan kepadanya, dari Asma' binti Abu Bakar bahwa ia mendatangi 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Wahai Nabiyullah, aku tidak punya apa-apa 



untuk disedekahkan selain yang diberikan Zubair (suamiku) kepadaku (untuk belanja rumah 
tangga). Berdosakah aku apabila uang belanja itu aku sedekahkan alakadarnya?" maka 
beliau pun menjawab: "Sedekahkanlah ala kadarnya sesuai dengan kemampuanmu, dan 
jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya 
kepadamu, dan jangan pula kikir sehingga Allah akan menyempitkan rizkimu." 


Bab: Dorongan untuk sedekah menskipun sedikit dan jangan menahan dari yang sedikit 
karena merasa remeh 





1711. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Laits bin Sa'd -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari bapaknya dari Abu Hurairah 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai sekalian kaum wanita, 
janganlah sekali-kali kalian meremehkan pemberian seorang tetangga kepada tetangganya 
walau pun hanya berupa kuku kambing." 


Bab: Keutamaan sedekah dengan diam-diam J^»s) 




j3is3islf>l sy y* S) IA J'<£ 


1712. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
semuanya dari Yahya Al Qaththan - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Sa'id dari Ubaidullah telah mengabarkan kepadaku Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh 
bin Ashim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ada 
tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah, pada hari dimana tidak ada naungan 


selain naungan-Nya. Yaitu; Seorang imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah 
kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang 
saling mencintai karena Allah yang mereka berkumpul karena-Nya dan juga berpisah karena- 
Nya, seorang laki-laki yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat mesum 
lalu ia menolak seraya berkata, 'Aku takut kepada Allah.' Dan seorang yang bersedekah 
dengan diam-diam, sehingga tangan kanannya tidak mengetahui apa yang disedekahkan 
oleh tangan kirinya. Dan yang terakhir adalah seorang yang menetes air matanya saat 
berdzikir, mengingat dan menyebut nama Allah dalam kesunyian." Dan telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari Khubaib 
bin Abdurrahman dari Hafsh bin Ashim dari Abu Sa'id Al Khudri atau dari Abu Hurairah 
bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; yakni serupa dengan 
hadits Ubaidullah, dan ia juga mengatakan; "Dan seorang laki-laki yang hatinya selalu 
terpaut dengan masjid, bila ia keluar darinya hingga ia kembali." 


Bab: Sedekah yang paling utama adalah saat kaya dan pelit J^asl jloW 





1713. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Umarah bin Al Qa'qa' dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah ia berkata; Seorang laki-laki 
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, sedekah 
yang bagaimanakah yang paling besar pahalanya?" maka beliau pun menjawab: "Yaitu kamu 
bersedekah saat sehat, kikir, takut miskin dan kamu berangan-angan untuk menjadi 
hartawan yang kaya raya. Dan janganlah kamu lalai hingga nyawamu sampai di tenggorokan 
dan barulah kamu bagi-bagikan sedekahmu, ini untuk si Fulan dan ini untuk Fulan. Dan 
ingatlah, bahwa harta itu memang untuk si Fulan." 


*V *V ^ ^ *V s 



1714. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari Umarah dari Abu Zur'ah 
dari Abu Hurairah ia berkata; Seorang laki-laki menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan 
bertanya, "Wahai Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling besar pahalanya?" 
Maka beliau menjawab: "Demi bapakmu, kamu benar-benar akan diberitahu. Yaitu, kamu 
bersedekah pada saat kamu sehat, kikir, khawatir akan miskin dan kamu berangan-angan 
harta tersebut akan kekal bersamamu. Dan janganlah kamu lalai hingga nyawamu sampai di 
tenggorokan dan barulah kamu bagi-bagikan sedekahmu, ini untuk si Fulan dan ini untuk 
Fulan. Dan ingatlah, bahwa harta itu, memang untuk si Fulan." Telah menceritakan kepada 
kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan 
kepada kami Umarah bin Al Qa'qa' dengan isnad ini sebagaimana hadits Jarir. Flanya saja ia 
mengatakan; "Sedekah yang bagaimanakah yang paling utama?" 


Bab: Tangan di atas lebih baik dari tangan di bahwa ( jljLo 

LLJ\jJ\) 


'.'A'iu 'A* 


A* * J. 






1715. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -sebagaimana 
yang telah dibacakan kepadanya- dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda di atas mimbar, beliau menyebut tentang sedekah dan 
menahan diri dari meminta-minta. Sabda beliau: "Tangan yang di atas lebih baik daripada 
tangan yang dibawah. Tangan di atas adalah tangan pemberi sementara tangan yang di 
bawah adalah tangan peminta-minta." 


i h\ 


1716. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Muhammad bin Flatim 
dan Ahmad bin Abdah semuanya dari Yahya Al Qaththan - Ibnu Basysyar berkata- Telah 
menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Amru bin Utsman ia 
berkata, saya mendengar Musa bin Thalhah menceritakan bahwa Flakim bin Flizam telah 
menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sedekah 
yang paling utama atau paling baik adalah sedekah yang diberikan ketika ia mampu. Dan 
tangan yang di atas adalah lebih baik daripada tangan yang di bawah. Dan dahulukanlah 
pemberian itu kepada orang yang menjadi tanggunganmu." 



c3\ >^.U4li^1 ^ J 1^1^ I 3ul\ \li, 5p Vs^- ^ vL^-tS 

ji£j\.d\-^l 4L3\i$S\^g^^ JW3 (^o^ 


1717. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Urwah bin 
Zubair dan Sa'id dari Hakim bin Hizam ia berkata; Saya meminta sedekah kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun memberikannya padaku, kemudian aku 
meminta lagi, maka diberikannya lagi, kemudian aku meminta lagi, maka beliau pun 
memberikannya lagi. Sesudah itu, beliau bersabda: "Sesungguhnya harta ini adalah lezat dan 
manis. Maka siapa yang menerimanya dengan hati yang baik, niscaya ia akan mendapat 
berkahnya. Namun, siapa yang menerimanya dengan nafsu serakah, maka dia tidak akan 
mendapat berkahnya. Dia akan seperti orang yang makan, namun tidak pernah merasa 
kenyang. Dan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah." 







1718. Telah menceritakan kepada kami Nashru bin Ali Al Jahdlami dan Zuhair bin Harb dan 
Abdu bin Humaid mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Yunus telah 
menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar telah menceritakan kepada kami Syaddad ia 
berkata, saya mendengar Abu Umamah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Wahai anak Adam! Sesungguhnya jika kamu mensedekahkan kelebihan hartamu, 
itu lebih baik bagimu daripada kamu simpan, karena hal itu akan lebih berbahaya bagimu. 
Dan kamu tidak akan dicela jika menyimpan sekedar untuk keperluan. Dahulukanlah 
memberi nafkah kepada orang yang menjadi tanggunganmu. Tangan yang di atas adalah 
lebih baik, daripada tangan yang di bawah." 


Bab: Larangan dari meminta-minta 









1719. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Zaid bin Al Hubab telah mengabarkan kepadaku Mu'awiyah bin Shalih telah 
menceritakan kepadaku Rabi'ah bin Yazid Ad Dimasyqi dari Abdullah bin Amir Al Yahshabi ia 
berkata, saya mendengar Mu'awiyah berkata; Hati-hatilah kalian dari hadits-hadits (palsu), 
kecuali hadits-hadits pada masa Umar bin Al Khaththab. Sesungguhnya Umar sangat ditakuti 
orang mengenai hukum-hukum Allah. Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka akan dipahamkan- 
Nya dengan kepahaman yang dalam tentang agama." Dan saya juga mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku ini adalah seorang bendahara. Maka siapa yang 
kuberi sedekah dan diterimanya dengan hati yang bersih, maka dia akan beroleh berkah dari 
harta itu. Tetapi siapa yang kuberi karena meminta-minta dan rakus, maka dia seperti orang 
yang makan yang tak pernah kenyang." 


. ' '\ Xi'\ \ ' t \ < ' ' > * >’ ' \' » *'■>' W ' z > \'X\ ' 

^XAj»JgV3gA »Vva ) b J {j} J JLmUo.X»- 

, <*•<'} > i 


1720. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru dari Wahb bin Munabbih dari saudaranya 
Hammam dari Mu'awiyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Janganlah kalian meminta-minta dengan mendesak. Demi Allah! Tidak seorang pun jua yang 
meminta kepadaku, yang tidak kupenuhi permintaannya. Tetapi seorang yang kuberi dengan 
hati enggan, maka ia tidak akan diberkahi dalam pemberian itu." Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Umar Al Makki telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru bin Dinar 
telah menceritakan kepadaku Wahab bin Munabbih -dan saya menemuinya dalam 
rumahnya di Shan'a'lalu ia memberiku makan yang diambilnya dari isterinya- dari 
saudaranya ia berkata, saya mendengar Mu'awiyah bin Abu Sufyan berkata; Saya mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; maka ia pun menyebutkan hadits 
semisalnya. 




S s "s * 






1721. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata, telah 
menceritakan kepadaku Humaid bin Abdurrahman bin Auf ia berkata; saya mendengar 
Mu'awiyah bin Abu Sufyan yang sedang berkhutbah berkata; Sesungguhnya saya telah 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang dikehendaki Allah 
menjadi baik, maka ia akan diberi pengetahuan yang mendalam mengenai agama. 
Sesungguhnya aku ini hanyalah yang membagi-bagi, sedangkan yang memberi ialah Allah." 


Bab: Orang miskin yang tidak memiliki harta dan tidak meminta-minta kepada orang lain 




y i IA A A J) IACjAjA 


1722. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Al Mughirah Al Hizami dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang miskin bukanlah mereka yang berkeliling 
meminta-minta kepada orang banyak, lalu peminta itu diberi sesuap dua suap, atau sebutir 
dua butir kurma." Para sahabat bertanya, "Kalau begitu, seperti apakah orang yang miskin 
itu?" Beliau menjawab: "Orang miskin sesungguhnya ialah mereka yang tidak memiliki apa- 
apa untuk menutupi kebutuhannya, namun keadaannya itu tidak diketahui orang supaya 
orang bersedekah padanya, dan tidak pula meminta-minta ke sana ke mari." 


>u.y > jV^uisj^/isssjv 

'V ^ x x 

i\\j± ;>!i\ js J\ 

{ \luJ\ JLlA} ^4 

H jzi 'J, JA- 



1723. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id - Ibnu Ayyub 
berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia adalah anak Ja'far, telah mengabarkan 
kepadaku Syarik dari Atha' bin Yasar Maula Maimunah, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang disebut orang miskin itu bukanlah seorang 
peminta-minta yang diberi orang satu atau dua biji kurma atau sesuap dua suap makanan. 
Tetapi orang miskin sesungguhnya, ialah orang yang tahu menjaga diri (dari meminta-minta). 
Jika kamu mau, maka bacalah firman Allah: 'Mereka tidak meminta kepada orang secara 
mendesak..."' Dan telah menceritakannya kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
mengabarkan kepadaku Syarik telah mengabarkan kepadaku Atha' bin Yasar dan 
Abdurrahman bin Abu Amrah bahwa keduanya mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yakni serupa dengan hadits Isma'il. 


Bab: Larangan meminta-minta kepada orang lain i ) 


/ / / ^ / *•> X 


1724. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdul A'la bin Abdul A'la dari Ma'mar dari Abdullah bin Muslim saudaranya 
Zuhri, dari Hamzah bin Abdullah dari bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Tidaklah salah seorang dari kalian yang terus meminta-minta, kecuali kelak di hari 
kiamat ia akan menemui Allah sementara di wajahnya tidak ada sepotong daging pun." Dan 
telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepadaku Isma'il bin 
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari saudaranya Az Zuhri dengan isnad ini, 
namun ia tidak menyebutkan muz'ah (sepotong). 






1725. Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Laits dari Ubaidullah bin Abu Ja'far dari 
Hamzah bin Abdullah bin Umar bahwa ia mendengar bapaknya berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seseorang terus meminta-minta hingga kelak 
pada hari kiamat ia menjumpai Allah sementara di wajahnya tidak ada sekerat daging pun." 



Jr /U-£U- 

3&14J3I '3^ 


1726. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Washil bin Abdul A'la keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari Umarah bin Al Qa'qa' dari Abu 
Zur'ah dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa 
yang meminta-minta kepada orang banyak untuk menumpuk harta kekayaan, berarti dia 
hanya meminta bara api. Sama saja halnya, apakah yang diterimanya sedikit atau banyak." 


^ 1 ^*^ jjj4 1 % 3 ls 

j 3 jis ^Jj\j $h\ 

•* \j,s ♦* 


1727. Telah menceritakan kepadaku Hannad bin As Sari telah menceritakan kepada kami 
Abui Ahwash dari Bayan Abu Bisyr dari Qais bin Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; 
Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berangkatnya salah 
seorang diantara kalian pagi-pagi kemudian pulang dengan memikul kayu bakar di 
punggungmu, lalu kamu bersedekah dengan itu tanpa meminta-minta kepada orang banyak, 
itu lebih baik bagimu daripada meminta-minta kepada orang banyak, baik ia diberi atau 
tidak. Sesungguhnya tangan yang memberi itu lebih mulia daripada tangan yang menerima. 
Dan dahulukanlah memberi kepada orang yang menjadi tanggunganmu." Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Sa'id dari Isma'il telah menceritakan kepadaku Qais bin Abu Hazim ia berkata, kami 
mendatangi Abu Hurairah maka ia pun berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
bersabda: "Seorang dari kalian pergi, lalu ia kembali dengan membawa kayu bakar di atas 
punggungnya, lalu ia menjualnya." Kemudian ia pun menyebutkan hadits yang serupa 
dengan hadits Bayan. 


^ * *v ^ / / / 


Jl ^ \ ?u^A.*A c. 





1728. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Yunus bin Abdul A'la keduanya berkata. 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits 
dari Ibnu Syihab dari Abu Ubaid Maula Abdurrahman bin Auf, bahwa ia mendengar Abu 
Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang dari kalian 
mengikat satu ikatan kayu bakar, lalu ia memikulnya di atas punggungnya, kemudian ia jual 
adalah lebih baik baginya daripada harus meminta-minta kepada orang, baik orang itu 
memberi atau menolaknya." 


jl i>\ j 3is 

■/yi ifk\\ jl,y b 

o\^L><ai\^bJLa<o\ £ 

J ^j\y 


1729. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi dan Salamah bin 
Syabib -Salamah berkata- telah menceritakan kepada kami -sementara Ad Darimi berkata- 
telah mengabarkan kepada kami Marwan bin Muhammad Ad Dimasyqi telah menceritakan 
kepada kami Sa'id, ia adalah anak Abdul Aziz dari Rabi'ah bin Yazid dari Abu Idris Al Khaulani 
dari Abu Muslim Al Khaulani ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Al Habib (orang yang 
aku cintai) dan Al Amin (orang yang aku percayai) Auf bin Malik Al Asyja'i ia berkata; Kami 
pernah berada dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selama sembilan atau delapan 
atau tujuh hari. Saat kami hendak berpisah, beliau bersabda: "Apakah kalian tidak berbai'at 
kepada Rasulullah?" Ketika itu kami baru saja berbai'at kepada beliau, maka kami pun 
menjawab, "Sesungguhnya kami telah berbai'at kepadamu wahai Rasulullah." Kemudian 
beliau bertanya lagi: "Apakah kalian tidak berbai'at kepada Rasulullah?" kami menjawab, 
"Sungguh, kami telah berbai'at kepada Anda wahai Rasulullah." Beliau mengulangi 
pertanyaannya: "Apakah kalian tidak berbai'at kepada Rasulullah?" Maka kami pun 
mengulurkan tangan sambil berujar, "Sesungguhnya kami telah berbai'at kepada Tuan, lalu 
atas apa lagi kami berbai'at kepada Tuan wahai Rasulullah?" beliau menjawab, "Bahwa 
kalian akan menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun juga, akan 
menegakkan shalat lima waktu, akan berlaku patuh kemudian beliau melirihkan 
perkataannya: dan tidak akan meminta sesuatupun kepada orang banyak." Auf berkata; Aku 
pernah melihat sebagian dari mereka itu suatu saat cambuknya jatuh, tetapi ia tidak 
meminta tolong sedikit pun kepada orang lain untuk mengambilkannya." 



Bab: Kapan seseorang boleh meminta 


i$3^3ifi^tf jitsSis j^\ 3viS j^>^\ 3 ,^<1^ 

o a . o yy >? y y ^ s. y y > > > > ^ ./y ^ j 

11^1^4 ait_^J\ ^ ^ o^ c^ \S\J^ 3\i jl ^ \^\^s ^-^4 ait^\ 


1730. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Outaibah bin Sa'id keduanya 
dari Hammad bin Zaid - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid 
dari Harun bin Riyab telah menceritakan kepadaku Kinanah bin Nu'aim Al 'Adawi dari 
Oabishah bin Mukhariq Al Hilali ia berkata; Aku pernah menanggung hutang (untuk 
mendamaikan dua kabilah yang saling sengketa). Lalu aku datang kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, meminta bantuan beliau untuk membayarnya. Beliau 
menjawab: "Tunggulah sampai orang datang mengantarkan zakat, nanti kusuruh 
menyerahkannya kepadamu." Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Hai Oabishah, 
sesungguhnya meminta-minta itu tidak boleh (tidak halal) kecuali untuk tiga golongan. (Satu) 
orang yang menanggung hutang (gharim, untuk mendamaikan dua orang yang saling 
bersengketa atau seumpanya). Maka orang itu boleh meminta-minta, sehingga hutangnya 
lunas. Bila hutangnya telah lunas, maka tidak boleh lagi ia meminta-meminta. (Dua) orang 
yang terkena bencana, sehingga harta bendanya musnah. Orang itu boleh meminta-minta 
sampai dia memperoleh sumber kehidupan yang layak baginya. (Tiga) orang yang ditimpa 
kemiskinan, (disaksikan atau diketahui oleh tiga orang yang dipercayai bahwa dia memang 
miskin). Orang itu boleh meminta-minta, sampai dia memperoleh sumber penghidupan yang 
layak. Selain tiga golongan itu, haram baginya untuk meminta-minta, dan haram pula 
baginya memakan hasil meminta-minta itu." 


Bab: Bolehnya mengambil suatu pemberian tanpa diminta selama tidak berlebih-lebihan 









1731. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Wahb -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu 
Syihab dari Salim bin Abdullah bin Umar dari bapaknya ia berkata; saya mendengar Umar bin 
Al Khaththab berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberikan (bagian 
zakat) kepadaku, namun aku berkata, "Berikanlah kepada orang yang lebih fakir dariku." 
Hingga suatu hari beliau memberikan harta kepadaku, maka aku pun berkata, "Berikanlah 
kepada orang yang lebih fakir dariku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Ambillah. Dan bila kamu diberikan sesuatu sedangkan kamu tidak mengidam-idamkannya 
dan tidak pula meminta-minta, maka ambillah. Dan jika tidak demikian maka janganlah kamu 
memperturutkan hawa nafsumu." 


/ / ^ / / 

^lL\ Islio >J, Isli, ;jl4^>-£y 5^ dil 


113,2. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah 
dari bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberikan bagian 
zakat kepada Umar bin Al Khaththab, maka Umar pun berkata, "Wahai Rasulullah, 
berikanlah kepada orang yang lebih fakir dariku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pun bersabda kepadanya: "Ambil dan pergunakanlah untuk keperluanmu, atau 
sedekahkan! Apabila kamu diberi orang sesuatu pemberian tanpa kamu idam-idamkan dan 
tanpa meminta-minta, terimalah pemberian itu. Tetapi ingat, sekali-kali jangan meminta." 
Salim berkata; "Oleh karena itu, Ibnu Umar tidak pernah meminta apa saja kepada 
seseorang, dan tidak pula menolak apa yang diberikan orang kepadanya." Dan telah 
menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb - Amru 
berkata- Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Syihab sebagaimana hadits itu, dari As Sa'ib 
bin Yazid dari Abdullah bin As Sa'di dari Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 



J C-lU-X>- jljjs^^^C-^g ^^lj4^tlJL^lI^\cJLji9 

J&3tsS5^^- 

oJLU^ \ -A>- 3^*^ 43A»>!a] \ ^^C - AAC-^Ii \ j 


1733. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Bukair dari Busr bin Sa'id dari Ibnu As Sa'idi Al Maliki bahwa ia berkata; Umar bin Al 
Khaththab pernah menugaskanku sebagai amil zakat. Setelah tugas itu selesai kulaksanakan, 
dan hasil zakat yang kukumpulkan telah kuserahkan kepadanya, maka Umar menyuruhku 
mengambil bagian amil untukku. Lalu jawabku, "Aku bekerja karena Allah, karena itu upahku 
pun kuserahkan kepada Allah." Umar berkata, "Ambillah apa yang diberikan kepadamu itu, 
sesungguhnya aku pernah pula bertugas pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
sebagai amil zakat. Aku menolak pemberian itu seraya menjawab seperti jawabanmu pula. 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: 'Apabila kamu diberi orang suatu 
pemberian tanpa kamu minta, makanlah atau sedekahkanlah.'" Dan telah menceritakan 
kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Amru bin Harits dari Bukair bin Al Asyajj dari Busyr bin Sa'id dari 
Ibnu Sa'di bahwa ia berkata; Umar bin Khaththab pernah menugaskanku sebagai amil zakat. 
Yakni sebagaimana hadits Laits. 


Bab: Larangan untuk rakus kepada dunia ^ ) 

1734. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah hingga sampai kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Hati orang tua akan tetap muda dalam dua 
perkara, yaitu; dalam hal mencintai hidup dan harta benda." 


*i]\ 





1735. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah keduanya berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab 
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hati orang tua 
tetap muda dalam mencintai dua hal, yaitu; Mencintai umur yang panjang dan mencintai 
harta." 


*' i \ ' > **.<*'> \''A. ' Njl» \ i A* »t ^ 

( ~jX-< >-X»o a^UI3<_< « £r Uo-X>- j!v3 


1736. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya dan Sa'id bin Manshur dan 
Qutaibah bin Sa'id semuanya dari Abu Awanah - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada 
kami Abu Awanah dari Qatadah dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Setiap manusia pasti akan menjadi tua. Namun jiwanya tetap muda mengenai 
dua perkara, yaitu: Tamak akan harta benda dan selalu ingin panjang umur." Dan telah 
menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku 
bapakku dari Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan 
hadits yang semisal. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan 
Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya mendengar Qatadah menceritakan 
dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan hadits yang serupa. 


Bab: Sekiranya anak Adam memiliki dua bukit maka ia akan mencari yang ketiga 


• » » 


isslio' 1^. 

„ 'A, , -i < * ' > i ^ > \''A s '*<>\\> I »1^- 






1737. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Sa'id bin Manshur dan Qutaibah 
bin Sa'id -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain 
berkata- telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Andai kata manusia itu telah 
mempunyai harta benda sebanyak dua lembah, mereka masih ingin untuk mendapatkan 
satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi perutnya sampai penuh melainkan hanya 
tanah (maut). Dan Allah menerima taubat orang yang telah bertaubat kepada-Nya." Dan 
telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar -Ibnul Mutsanna- 
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah mengabarkan kepada 
kami Syu'bah ia berkata, saya mendengar Qatadah menceritakan dari Anas bin Malik ia 
berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Namun saya tidak 
tahu, apakah hal itu adalah wahyu yang diturunkan kepadanya atau sesuatu dari ungkapan 
beliau sendiri yang serupa dengan haditsnya Abu 'Awanah. 




1738. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Andai kata anak itu memiliki 
emas satu lembah, niscaya ingin memiliki satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi 
mulut (hawa nafsu) -nya melainkan tanah (maut). Dan Allah menerima taubat siapa saja 
yang bertaubat kepada-Nya." 




1739. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Harun bin Abdullah keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dari Ibnu Juraij ia berkata, 
saya mendengar 'Atha' berkata, saya mendengar Ibnu Abbas berkata; saya mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Andai kata manusia itu telah mempunyai 
harta benda sebanyak satu lembah, mereka masih ingin untuk mendapatkan satu lembah 



lagi. Tidak ada yang dapat memuakan nafsunya melainkan hanya tanah (maut). Dan Allah 
menerima taubat siapa yang bertaubat kepada-Nya." Ibnu Abbas berkata; "Saya tidak tahu, 
apakah hal itu dari Al Our'an ataukah tidak." Sementara dalam riwayat Zuhair ia 
mengatakan; "Saya tidak tahu, apakah itu termasuk ayat Al Qur'an." la tidak menyebutkan 
Ibnu Abbas. 


' 's \ •• \ 9 ' / * Ml t 9 - / s s } \ s 9 s ? }■ £ 9 s ^ y . 9^ 9 / } ;. ^ y 

f. y ^ 

1 Jfc.^ ft? jit J^svls'j 

jki'Tus jJ j23iJ 


1740. Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ali bin 
Mushir dari Dawud dari Abu Harb bin Abui Aswad dari bapaknya ia berkata; Ketika Abu Musa 
Al Asy'ari mengutus seorang untuk memanggil Qurra' (orang-orang yang menguasai bacaan 
Al Qur'an), maka datanglah kepadanya tiga ratus orang yang memang benar-benar telah 
menguasai bacaan Al Qur'an. lapun berkata, "Kalian adalah sebaik-baik penduduk Bashrah 
dan kalian adalah Ourraa' mereka. Oleh karena itu bacalah dan janganlah kalian 
meninggalkannya terlalu lama hingga hati kalian akan membatu sebagaimana hati orang- 
orang sebelum kalian. Saat kami membaca satu surat yang panjang dan ketegasannya 
menyerupai surat Bara'ah (surat Taubah) kemudian aku dilupakan, tapi aku masih ingat 
sedikit darinya yaitu: 'Kalau seandainya anak cucu Adam memiliki harta benda sebanyak dua 
bukit niscaya ia akan mencari bukit yang ketiga, dan tidak ada yang dapat memenuhi perut 
anak cucu Adam kecuali tanah. 1 Saat itu kami juga membaca satu surat yang serupa dengan 
salah satu Al Musabbihaat (surat yang diawali dengan sabbaha) kemudian aku dilupakan, 
tapi aku masih hafal sedikit daripadanya yaitu: 'Wahai orang-orang yang beriman kenapakah 
kalian mengatakan (memerintahkan) apa yang tidak kalian perbuat.' Lalu akan dituliskan 
satu persaksian pada kalian, dan kelak di hari kiamat kalian akan ditanyai mengenai hal itu." 


Bab: Kaya itu bukan karena banyak harta (jo^Yi 




1741. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair keduanya berkata, 
telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bukanlah kekayaan itu 
dengan banyaknya harta dunia, akan tetapi kekayaan yang hakiki itu adalah kaya akan jiwa." 


Bab: Di antara keindahan dunia 


yang keluar 


j\f\ i\3 j4\A\ 




1742. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengkabarkan kepada kami Al 
Laits bin Sa'd -dalam jalur lain- telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 
kedua jalur tersebut sama dalam lafadznya, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqbury dari 'lyadh bin Abdillah bin Sa'ad, bahwa ia 
mendengar Abu Sa'id Al Khudhri berkata: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah berdiri dan menyampaikan khutbah di depan manusia. Beliau berkata: Tidak, Demi 
Allah, tidak ada sesuatu yang lebih aku khawatirkan menimpa kalian selain daripada 
kenikmatan dunia yang Allah lapangkan untuk kalian. Seorang sahabat bertanya: Wahai 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apakah harta yang didapat dari jalan yang baik juga 
bisa mendatangkan keburukan? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdiam sesa'at, lalu 
beliau berkata: Apa yang engkau tanyakan? Dia berkata: akupun mengulangi pertanyaanku; 
Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apakah harta yang didapat dari jalan yang baik 
juga bisa mendatangkan keburukan? Beliau menjawab: Sesungguhnya kebaikan yang hakiki 
hanya akan membuahkan kebaikan, apapun kebaikan tersebut. Sesungguhnya semua 
tanaman yang tumbuh di musim semi hanya akan membinasakan hewan-hewan yang rakus 
yang melahap semua jenis tumbuhan atau minimal akan membuatnya sekarat, kecuali 
hewan yang hanya memakan sayur-sayuran saja, la makan, lalu jika kedua sisi perutnya telah 
penuh dengan makanan iapun menghadap matahari untuk buang air besar dan kecil, 
kemudian ia kembali mengunyah makanan lagi dan menelannya. Maka barangsiapa yang 
mengambil harta yang menjadi haknya maka akan diberikan keberkahan kepadanya. Dan 



barangsiapa yang mengambil harta yang bukan menjadi haknya maka ia adalah seperti 
hewan yang selalu makan dan tidak pernah merasa kenyang". 



ti 



>\ 






4\p&. j \ jiL: 


1743. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Abdullah 
bin Wahb ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dari Zaid bin Aslam dari 
Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kalian adalah sesuatu yang akan 
dikeluarkan oleh Allah untuk kalian berupa keindahan dunia." Para sahabat bertanya, 
"Lantas apakah yang dimaksud dengan perhiasan dunia wahai Rasulullah?" Beliau 
menjawab: "Yaitu keberkahan dan kemakmuran bumi." Mereka bertanya lagi, "Wahai 
Rasulullah, apakah kebaikan dapat mendatangkan keburukan?" Beliau menjawab: 
"Sesungguhnya kebaikan tidak akan mendatangkan kecuali kebaikan dan kebaikan tidak 
akan mendatangkan kecuali kebaikan, kebaikan tidak akan mendatangkan kecuali kebaikan. 
Dan setiap apa yang tumbuh di musim hujan, kadang-kadang dapat membunuh atau 
menyakitkan. Kecuali bagi pemakan sayur-sayuran yang memakan hanya sampai kenyang, 
kemudian ia menghadap ke matahari, lalu buang air besar atau kecil, sesudah itu barulah ia 
makan kembali. Sesungguhnya harta benda dunia itu kelihatannya hijau dan manis. 
Barangsiapa yang memperoleh harta dengan jalan halal dan membelanjakannya pada jalan 
yang benar, maka itulah sebaik-baik pertolongan. Namun barangsiapa yang memperolehnya 
dengan jalan yang tidak halal, maka ia seperti halnya orang yang makan tapi tidak pernah 
merasa kenyang." 





dld.^\UVi y^cH i&\fyj^dl£\\4& 4$£ jl^^ldJlil* 

^ ^ / 


1744. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin 
Ibrahim dari Hisyam, saudaranya Dastawa'i dari Yahya bin Abu Katsir dari Hilal bin Abu 
Maimunah dari Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; Suatu ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam duduk di atas mimbar, sedangkan kami duduk di sekeliling beliau. 
Kemudian beliau bersabda: "Yang aku khawatirkan terhadap kamu semua sepeninggalku 
kelak, ialah karunia Allah terhadap kalian berupa harta benda perhiasan dunia." Lalu seorang 
laki-laki bertanya, "Mungkinkah sesuatu yang baik mendatangkan keburukan, wahai 
Rasulullah?" Mendengar pertanyaan itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdiam. 
Kemudian dikatakanlah kepada sahabat yang bertanya tadi, "Bagaimana pendapatmu, kamu 
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun beliau tidak menjawab 
pertanyaanmu?" Laki-laki itu menjawab, "Aku mengira, mungkin wahyu sedang diturunkan 
kepada beliau." Setelah sadar kembali, beliau menghapus keringat beliau, lalu bersabda: 
"Sesungguhnya penanya ini (adalah penanya yang cerdas) " -beliau mengucapkannya dengan 
sikap seperti memuji-. Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya kebaikan itu tidak akan 
mendatangkan keburukan. Tetapi apa yang ditumbuhkan di musim hujan, kadang-kadang 
dapat membunuh atau menyakitkan. Kecuali bagi pemakan sayur-sayuran yang memakan 
hanya sampai kenyang, kemudian dia menghadap ke matahari, lalu buang air besar atau 
kecil, sesudah itu barulah ia makan kembali. Sesungguhnya harta benda dunia itu 
kelihatannya hijau dan manis. Tetapi sebaik-baik harta seorang muslim, ialah yang 
disedekahkannya kepada orang miskin atau kepada anak yatim atau ibnu sabil (seorang yang 
sedang melakukan perjalanan)." Atau seperti yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, "Siapa yang memperoleh harta dengan tidak halal, maka ia seperti seorang 
yang makan namun tidak pernah merasa kenyang (puas). Sedangkan harta itu akan menjadi 
saksi bagi keserakahannya kelak di hari kiamat." 


Bab: Keutamaan sikap iffah dan sabar J^»9) 






1745. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -sebagaimana 
yang telah dibacakan kepadanya- dari Ibnu Syihab dari 'Atha' bin Yazid Al Laitsi dari Abu Sa'id 
Al Khudri berkata; Beberapa orang dari kalangan kaum Anshar sering meminta-minta 
sedekah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mereka selalu diberi. Sehingga 
pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kehabisan apa yang mereka minta. 
Maka beliau pun bersabda: "Selama sesuatu yang baik masih ada padaku, sekali-kali tidaklah 
akan kusembunyikan terhadapmu. Tetapi, siapa yang bersikap 'iffah (memelihara diri dari 
meminta-minta) maka Allah akan memeliharanya pula. Dan siapa yang merasa cukup dengan 
apa yang ada, Allah akan mencukupinya pula. Dan siapa yang sabar, Allah akan menambah 
kesabarannya. Tidak ada suatu pemberian yang diberikan kepada seseorang, yang lebih baik 
dan lebih melapangikan dada daripada kesabaran." Telah menceritakan kepada kami Abdu 
bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami 
Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad ini, semisalnya. 


Bab: Merasa cukup dan qanaah (itbjsJ\ 




1746. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Abdurrahman Al Muqri dari Sa'id bin Abu Ayyub telah menceritakan 
kepadaku Syurahbil bin Syarik dari Abu Abdurrahman Al Hubali dari Abdullah bin Amru bin 
Ash bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh amat beruntunglah 
seorang yang memeluk Islam dan diberi rizki yang cukup serta qana'ah terhadap apa yang 
diberikan Allah." 








1747. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan 
Abu Sa'id Al Asyajj mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah 
menceritakan kepada kami Al A'masy -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari bapaknya 
keduanya dari Umarah bin Al Qa'qa' dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, berikanlah rizqi kepada keluarga 
Muhammad berupa makanan pokok." 



Bab: Memberi (sesuatu kepada) seseorang yang meminta dengan kasar ( jLu^g-llac-) 


x / ^ * v ^ / 


1748. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali -lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara 
dua orang yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu 
Wa'il dari Salman bin Rabi'ah ia berkata, Umar bin Al Khaththab berkata; Pada suatu hari, 
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagi-bagikan sedekah, aku menyarankan 
kepada beliau, "Demi Allah, wahai Rasulullah, bukan ini yang lebih berhak diberi sedekah 
tetapi adalah mereka itu." beliau menjawab: "Mereka ini, seolah-olah memaksakan 
kepadaku untuk mengambil salah satu antara dua pilihan, yaitu apakah mereka akan 
meminta kepadaku dengan cara kasar, ataukah mereka akan menuduhku orang bakhil. 
Padahal aku tidak bakhil." 




3 vi ^3^' o < 3 ^*^ vls\ 

4^LC-^\ SJoJu2>SAI»-Aj\3 



1749. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
lshaq bin Sulaiman Ar Razi ia berkata, saya mendengar Malik -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepadaku Yunus bin Abdul A'la -lafazh juga miliknya- telah mengabarkan 
kepada kami Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Malik bin Anas dari lshaq bin 
Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik ia berkata; Pada suatu ketika aku berjalan 
bersama-sama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saat itu, beliau memakai selendang 
buatan Najran yang tebal pinggirnya. Tiba-tiba seorang Arab badui mendapatkan beliau, lalu 
ditariknya selendang Nabi tersebut sekuat-kuatnya, sehingga kulihat selendang tersebut 
membekas di leher Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena kuatnya tarikan. Kemudian 
orang tersebut berkata, "Wahai Muhammad, perintahkanlah kepada bendahara Tuan agar 
memberikan harta yang ada dalam pengawasan Tuan kepadaku." Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menoleh kepada orang itu sambil tertawa. Kemudian diperintahkanlah oleh 
beliau agar orang itu diberi sedekah. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Abdush Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada 
kami Hammam -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Umar bin Yunus telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin 
Ammar -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah 
menceritakan kepada kami Abui Mughirah telah menceritakan kepada kami Al Auza'i 
semuanya dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dengan hadits ini. Dalam hadits Ikrimah bin Ammar terdapat tambahan; 
"Kemudian laki-laki itu menarik dengan sekali tarikan hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam tertarik ke arahnya." Dan dalam hadits Hammam; "la menarik selendang itu hingga 
sobek dan meninggalkan bekas pada leher Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 


ii jfcyiiitf \i* 


1750. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Ibnu Abu Mulaikah dari Miswar bin Makhramah bahwa ia berkata; Suatu ketika 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagi-bagikan beberapa baju (sejenis jaket) 
kepada para sahabat, namun beliau tidak memberi apa-apa kepada Makhramah. Sehingga 
Makhramah pun berkata, "Hai anakku, marilah kita pergi menemui Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam." Maka aku pun pergi bersama ayahku. Ayahku berkata, "Silahkan kamu 
masuk terlebih dahulu, sampaikan kepada beliau bahwa aku ingin bertemu dengan beliau." 
Miswar berkata; Aku pun masuk dan menyampaikan kepada beliau. Maka beliau pun keluar 
sambil membawa sehelai baju untuk Makhramah. Beliau bersabda: "Ini kusimpan untuk 
Anda." la berkata; Makhromah lantas melihat baju tersebut. Kemudian Nabi bersabda; 
"Apakah Makhramah sudah puas?." 





" £ f 


>l 4 ' ' " ■ > ' - 


1751. Telah menceritakan kepada kami Abui Khaththab Ziyad bin Yahya Al Hassani telah 
menceritakan kepada kami Hatim bin Wardan Abu Shalih telah menceritakan kepada kami 
Ayyub Asy Syakhtiyan dari Abdullah bin Abu Mulaikah dari Al Miswar bin Makhramah ia 
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menerima beberapa pakaian (sejenis jaket), maka 
ayahku pun berkata, "Marilah kita pergi kepada beliau, mudah-mudahan ada pembagian 
untuk kita." Setibanya di sana, ayahku berdiri di pintu seraya berbicara. Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengenal suaranya, maka beliau pun keluar dengan membawa 
sehelai jaket dengan memperlihatkan keindahannya kepada ayahku seraya bersabda: "Ini 
kusimpan untukmu, ini kusimpan untukmu." 


Bab: Memberikan kepada orang yang dikhawatirkan atas keimanannya 


s&- jVi]\ j4& 


.c s 

’ . . i V . J ♦ * . 




» 


s / 


’ t . i <5 - “ -* 1 

>ob 





T> ci 


./ > 


1752. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Hulwani dan Abdu bin Humaid 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah 
menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab telah mengabarkan 
kepadaku Amir bin Sa'd dari bapaknya Sa'd, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
membagi-bagikan sedekah kepada suatu kaum, dan aku duduk di antara mereka 
menyaksikannya. Sa'd berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan seorang 
laki-laki, beliau tidak memberinya sesuatu pun. Padahal ia adalah salah seorang yang paling 
aku kagumi diantara mereka. Lantas aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
dan berkata, "Wahai Rasulullah, kenapa Tuan tidak memberikan sedekah kepada si Fulan? 
Padahal Demi Allah, menurut sepengetahuanku ia adalah seorang mukmin." Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam balik bertanya: "Ataukah dia itu seorang muslim?" 
Saya tidak mengerti maksud beliau, maka aku pun bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, kenapa 
Anda tidak memberi sedekah kepada si Fulan itu? padahal demi Allah, menurut 
sepengetahuanku ia adalah seorang mukmin." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kembali 
betanya: "Ataukah dia adalah seorang muslim?" maka aku pun terdiam sejenak, kemudian 
aku tambah penasaran dan akhirnya bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa Tuan tidak 
memberi kepada si Fulan itu, padahal demi Allah, menurut sepengetahuanku ia adalah 
seorang mukmin." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kembali bertanya: "Ataukah dia adalah 
seorang muslim?" kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya aku memberi 
seseorang, padalah yang lain sebenarnya lebih aku cintai. Kulakukan yang demikian, karena 
aku khawatir muka yang kuberi itu akan ditengkurapkan Allah ke dalam neraka." Sedang 
dalam hadits Al Hulwani pengulangannya sebanyak dua kali. Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin 
Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Anak saudara Ibnu Syihab -dalam jalur 
lain- Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abdu bin Humaid ia 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami 
Ma'mar semuanya dari Az Zuhri dengan isnad ini dan semakna dengan haditsnya Shalih dari 
Zuhri. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Hulwani telah menceritakan 
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami bapakku dari 
Shalih dari Isma'il bin Muhammad bin Sa'd ia berkata, saya mendengar Muhammad bin Sa'd 
menceritakan hadits ini, yakni hadits Az Zuhri yang telah kami sebutkan. Kemudian ia 
berkata dalam haditsnya; Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menepuk antara 
pundak dan leherku kemudian bersabda: "Apakah karena peperangan wahai Sa'ad? Aku 
benar-benar akan memberi laki-laki itu." 


Bab: Memberikan sedekah kepada mualaf dan menahan dari orang yang imannya kuat 






9 «- 9 




s ^M5 J l^ ( ^^3lsll i ^j^\3 j_^,jl$ j$\ :_^ 

J\_^1 j Vli^Vsiil 




1753. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan 
kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah 
mengabarkan kepadaku Anas bin Malik ia berkata; Ketika perang Hunain, Allah memberikan 
harta rampasan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari harta kaum Hawazin. 
Kemudian beliau membagikannya kepada kaum Ouraisy berupa seratus ekor unta. Karena 
itu, beberapa kaum Anshar berujar, "Semoga Allah mengampuni Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam yang telah memberi kaum Ouraisy sedangkan kita dibiarkan saja oleh beliau, 
padahal perang kita masih basah oleh darah musuh." Anas berkata; Kemudian ucapan 
mereka itu sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena itu beliau 
memerintahkan kaum Anshar agar berkumpul di kemah kulit. Setelah mereka berkumpul, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi mereka dan bertanya: "Benarkah berita 
yang datang kepadaku mengenai ucapan kalian?" Orang yang paling pandai diantara kaum 
Ansahr menjawab, "Kami tidak pernah berkata demikian ya Rasulullah! Tetapi pemuda- 
pemuda kamilah yang mengatakan, 'Semoga Allah mengampuni Rasulullah shallallahu 'alaihi 



wasallam yang telah memberi orang Quraisy, sedangkan kita dibiarkannya saja. Padahal 
pedang kita masih basah oleh darah musuh."' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pun bersabda: "Sebenarnya, aku hanya memberi kepada orang-orang yang belum lama 
masuk Islam, sekedar untuk melunakkan hati mereka. Apakah kalian tidak rela kalau mereka 
pergi dengan harta benda dunia, sedangkan kalian pulang ke rumah masing-masing bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Demi Allah, sesungguhnya apa yang kalian bawa 
pulang adalah lebih berarti daripada apa yang mereka bawa." Mereka pun menjawab, 
"Benar ya Rasulullah! Kami rela ya Rasulullah." Kemudian beliau bersabda lagi: "Kalian 
semua akan mendapatkan orang-orang yang sangat mementingkan pribadinya masing- 
masing; karena itu, bersabarlah hingga kalian menjumpai Allah dan Rasul-Nya. Aku akan 
menunggu kalian di telaga (kelak pada hari kiamat)." Mereka menjawab, "Kami akan 
bersabar wahai Rasulullah." Telah menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani dan Abdu 
Humaid keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd 
telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab telah menceritakan 
kepadaku Anas bin Malik bahwa ia berkata; "Ketika Allah memberikan harta rampasan 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari harta Hawazin." la pun mengkisahkan 
hadits yang serupa. Hanya saja ia mengatakan; Anas berkata, "Kami tidak bersabar lagi." la 
juga berkata; "Adapun anak-anak muda." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb 
telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Anak 
saudara Ibnu Syihab dari pamannya ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik, 
ia pun menuturkan hadits yang serupa, hanya saja ia berkata; Anas berkata; "Kami akan 
bersabar." Yakni sebagaimana riwayat Yunus dari Zuhri. 




1754. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar - Ibnul Mutsanna berkata- telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
telah mengabarkan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya mendengar Qatadah dari Anas bin 
Malik ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengumpulkan orang-orang Anshar, 
kemudian beliau bersabda: "Adakah orang lain yang ikut berkumpul bersama kalian?" 
mereka menjawab, "Tidak, kecuali anak-anak perempuan kami." Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pun bersabda: "Anak saudara perempuan suatu kaum adalah termasuk 
kaum itu sendiri." Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya orang-orang 
Quraisy itu baru saja keluar dari masa Jahiliyah dan musibah. Karena itu, aku bermaksud 
untuk menghibur dan mengikat hati mereka. Apakah kalian tidak rela mereka pulang dengan 
harta benda dunia, sedangkan kalian pulang bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 



'alaihi wasallam? kalaulah mereka melewati suatu lembah, dan orang-orang Anshar 
melewati bukit lain, niscaya aku akan mengikuti jalan bukit yang dilalui oleh kaum Anshar." 




1755. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Walid telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Tayyah ia 
berkata; Saya mendengar Anas bin Malik berkata; Ketika Makkah telah ditaklukkan, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagi-bagikan harta rampasan kepada orang- 
orang Quraisy. Maka orang-orang Anshar pun berujar, "Ini sungguh-sungguh mengherankan. 
Pedang kita masih basah oleh darah musuh, tetapi harta rampasan kita diberikan kepada 
mereka (orang-orang Quraisy)." Lalu ungkapan itu sampai kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Akhirnya beliau pun mengumpulkan mereka. Beliau bertanya: "Benarkah 
berita yang sampai padaku tentang ucapan kalian?" Mereka menjawab: "Apa yang mereka 
sampaikan itu benar ya Rasulullah! Mereka tidak berdusta." Maka Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Apakah kalian tidak rela kalau mereka pulang dengan membawa harta 
benda dunia, sedangkan kalian semua pulang ke rumah masing-masing bersama dengan 
Rasulullah? Seandainya manusia berjalan di suatu lembah dan bukit, sedangkan orang-orang 
Anshar melewati lembah dan bukit yang lain, niscaya saya akan mengikuti lembah dan bukit 
yang ditempuh kaum Anshar." 


>^U\3 J[ i^u&\ 

,^iJ4»ub6. J' J^YJr 



ii\3 l^U. ^1 1^1 U f Ll^ 3 Vi^u^^\ v^-i iU^S/\ ^^===^ J V| ^\ J 

jiay\ 3Vi^V\^yii^j^yj^u.jiUiy ^\i^vs&j^42^4^1yb3vj 

^i^ll^\3lidUU^ 0 i1 ^SU&& 

d&f^\&\d&4j^\d±X3\3d4hv jUcr^-U J' 


^o,^i!^L: pdp}\ 




1756. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibrahim bin 
Muhammad bin 'Ar'arah -salah seorang dari keduanya menambahkan huruf demi huruf 
kepada yang lain- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz 
telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Hisyam bin Zaid bin Anas dari Anas bin Malik 
ia berkata; Pada saat perang Hunain, suku Hawazin, Ghathafan dan lainnya menghadapi 
kaum muslimin dengan mengajak anak cucu dan membawa hewan ternak mereka (sebagai 
perbekalan). Sedangkan di pihak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ada sepuluh ribu 
pasukan beserta para Thulaqa' (orang-orang yang baru memeluk agama Islam saat Fathu 
Makkah). Mereka kemudian meninggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga 
beliau berdiri sendirian. Anas berkata; Kemudian pada waktu itu, beliau berseru dua kali 
tanpa diselingi dengan kata-kata lain, beliau menoleh ke kanan dan berseru: "Wahai kaum 
Anshar!" mereka menjawab, "Labbaik, ya Rasulullah, jangan khawatir kami bersama Tuan." 
Kemudian beliau menoleh ke kiri dan berseru: "Wahai kaum Anshar?" mereka menjawab: 
"Labbaik ya Rasulullah! Jangan khawatir kami bersama Tuan." Anas berkata; Saat itu beliau 
sedang menaiki kuda putih, lalu turun dan bersabda: "Aku adalah hamba Allah dan utusan- 
Nya." Akhirnya orang-orang musyrik pun menyerah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 



mendapat harta rampasan yang banyak sekali, kemudian beliau berikan kepada kaum 
muhajirin dan para Thaulaqa' tanpa memberikan sedikit pun kepada kaum Anshar. Maka 
kaum Anshar pun berkata, "Pada saat genting kami dipanggil, sedangkan hasil rampasan 
perang diberikan kepada selain kami." Kemudian ucapan itu terdengar oleh Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, maka beliau pun mengumpulkan mereka di suatu kemah dan bertanya: 
"Wahai kaum Anshar benarkah perkataan kalian yang sampai kepadaku itu?" Mereka 
terdiam, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai kaum Anshar! 
Tidakkah kalian rela. Orang-orang pulang membawa harta benda sedangkan kalian pulang 
membawa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang akan bergaul bersama kalian 
sampai ke rumah-rumah kalian?" mereka menjawab, "Tentu ya Rasulullah, kami rela." Anas 
berkata; Kemudian beliau bersabda: "Seandainya orang-orang itu menempuh suatu lembah, 
kemudian kaum Anshar menempuh jalan setapak, pasti akau akan ikuti jalannya kaum 
Anshar." Hisyam berkata; Saya bertanya, "Wahai Abu Hamzah, apakah Anda turut 
menyaksikan peristiwa itu?" Abu Hamzah menjawab, "Lalu, kemanakah gerangan aku 
menghilang." Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz dan Hamid bin Umar 
dan Muhammad bin Abdul A'la Telah berkata Ibnu Mu'adz Telah menceritakan kepada kami 
Al Mu'tamir bin Sulaiman dari bapaknya ia berkata. Telah menceritakan kepadaku As 
Sumaith dari Anas bin Malik ia berkata; Kami menaklukkan kota Makkah, setelah itu kami 
memerangi Hunain, maka datanglah kaum musyirikin dengan barisan tersusun baik. Pasukan 
berkuda berbaris di depan, setelah itu para pasukan perang, dan di belakang mereka barisan 
para wanita baru kemudian kambing-kambing serta harta benda mereka. Sedangkan jumlah 
kami saat itu adalah banyak, bahkan mencapai enam ribu orang. Komando sayap kanan 
adalah Khalid bin Walid. Lalu pasukan berkuda kami melingkar di belakang punggung kami, 
dan tak lama kemudian pasukan kuda itu pun tersingkap dan orang-orang Arab pun kabur 
beserta orang-orang yang kami kenal. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berseru: 
"Wahai kamu Muhajirin. .wahai kaum Muhajirin.." kemudian beliau berseru lagi: "Wahai 
kaum Anshar.. wahai kaum Anshar." Anas berkata; Ini adalah hadits 'Immiyyah. Kami berkata, 
"Labbaik wahai Rasulullah." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maju. Demi Allah, 
tidaklah kami mendatangi mereka hingga Allah mengalahkan mereka. Dan akhirnya kami 
pun mengambil harta itu, lalu berangkat ke Tha'if dan mengepung mereka selama empat 
puluh malam lalu kembali ke Makkah dan singgah di sana. Kemudian Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam memberi seratus ekor Unta kepada satu orang. -Kemudian ia menyebutkan 
sisa hadits sebagaimana haditsnya Oatadah dan Abu AtTayyah dan Hisyam bin Zaid,- 









y lliU oo j 3^ jJ ^ M- 


1757. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Umar Al Makki telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Umar bin Sa'id bin Masruq dari bapaknya dari Abayah 
bin Rifa'ah dari Rafi' bin Khadij ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
membagi ghanimah kepada Abu Sufyan bin Harb, Sufyan bin Umayyah, 'Uyainah bin Hishn 
dan Al Aqra' bin Habis. Beliau memberi seratus ekor unta kepada masing-masing dari 
mereka, akan tetapi beliau memberi 'Abbas bin Mirdas unta kurang dari seratus ekor. Maka 
Abbas bin Mirdaspun melantunkan sebuah sya'ir: "Kenapakah engkau meletakkan kudaku 
dan kuda 'Ubaid berada di antara 'Uyainah dan Al Aqra'? Padahal Badr dan Habis tidaklah 
lebih tinggi daripada Mirdas dalam pengumpulan (ghanimah). Dan aku bukanlah orang yang 
berada di bawah salah satu dari keduanya. Maka barangsiapa yang Tuan rendahkan pada 
hari ini, maka niscaya ia tidak akan pernah terangkat." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pun memberinya genap seratus ekor Unta. Dan telah menceritakan kepada kami 
Ahmad bin Abdah Adi Dlabbi telah mengabarkan kepada kami Ibnu Uyainah dari Amru bin 
Sa'id bin Masruq dengan isnad ini. Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membagikan 
ghanimah perang Hunain, lalu beliau memberikan seratus ekor unta kepada Abu Sufyan bin 
Harb. Lalu ia menyebutkan hadits ini, dan ia menambahkan; Beliau memberikan seratus ekor 
unta kepada Alqamah bin 'Ulatsah. Dan telah menceritakan kepada kami Makhlad bin Khalid 
Asy Sya'iri telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepadaku Umar bin 
Sa'id dengan isnad ini. Tetapi, ia tidak menyebutkan Alqamah bin Ulatsah dan tidak pula 
Sufyan bin Umayyah, demikian pula sya'ir itu. 











j.vli\4,uSuy 

j-vl]\ j jU\j 



1758. Telah menceritakan kepada kami Syuraij bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ja'far dari Amru bin Yahya bin Umarah dari Abbad bin Tamim dari Abdullah bin 
Zaid bahwasanya ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menaklukkan Hunain, beliau 
membagi-bagikan harta ghanimah, lalu beliau pun memberikannya kepada para Muallaf. 
Kemudian sampailah kabar kepada beliau bahwa kaum Anshar juga ingin mendapatkan 
bagian sebagaimana yang diperoleh umumnya orang-orang. Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pun berdiri dan berkhutbah kepada mereka. Beliau memuji Allah dan 
membaca sanjungan atas-Nya, kemudian beliau bersabda: "Wahai kaum Anshar, bukankah 
aku telah mendapati kalian dalam keadaan sesat lalu Allah memberikan hidayah kepada 
kalian melalui perantaraku? Bukankah dulu kalian dalam keadaan miskin lalu Allah 
mencukupi kalian melalui aku? Dan bukanlah dulu kalian dalam keadaan bercerai-berai lalu 
Allah mempersatukan kalian lantaranku?" Maka mereka pun berkata, "Allah dan Rasul-Nya 
yang lebih menentramkan." Kemudian beliau bersabda lagi: "Tidakkah kalian mencintaiku?" 
mereka berkata, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih menentramkan (hati kami)." Beliau 
bersabda lagi: "Sesungguhnya, jika kalian mau mengatakan begini dan begitu." Amru 
menduga bahwa ia tidak menghafalnya. Kemudian beliau bersabda lagi: "Tidakkah kalian 
ridla, bila orang-orang pergi dengan membawa kambing dan unta-unta sedangkan kalian 
pulang dengan membawa Rasulullah ke rumah-rumah kalian? Kaum Anshar adalah syi'ar 
(baju dalam) sedangkan umumnya manusia adalah ditsar (baju luar). Sekiranya bukan karena 
Hijrah, niscaya aku termasuk golongan Anshar. Dan seandainya orang-orang menempuh 
suatu lembah dan jalan bukit, niscaya aku akan melalui lembah dan jalan bukit yang dilalui 
kaum Anshar. Sesungguhnya sepeninggalku nanti, kalian akan menemui atsarah 
(keutamaan), karena itu bersabarlah hingga kalian menemuiku di telagaku (Al Haudl)." 




1759. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Utsman bin Abu Syaibah dan 
lshaq bin Ibrahim -lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang 
yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa'il dari 
Abdullah ia berkata; Pada perang Hunain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih 
berpihak kepada sebagian orang dalam pembagiannya. Beliau memberikan Al Aqra' bin 
Habis sebanyak seratus ekor unta, dan memberikan Uyainah juga sebanyak itu. Lalu beliau 
membagikan kepada para pembesar Arab dan melebihkan bagian mereka. Maka berkatalah 
seorang laki-laki, "Demi Allah, ini adalah pembagian yang tidak adil dan tidak mengharapkan 
wajah Allah." Maka aku pun berkata, "Demi Allah, aku benar-benar akan menyampaikannya 



kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian aku segera mendatangi beliau dan 
mengabarkan apa yang telah dikatakan orang itu, maka berubahlah raut wajah beliau hingga 
seperti cat merah. Setelah itu, beliau bersabda: "Kalau begitu, lantas siapa lagi yang akan 
berlaku adil, jika Allah dan Rasul-Nya saja (dikatakan) tidak berlaku adil?" Kemudian beliau 
bersabda lagi: "Semoga Allah merahmati Musa, sungguh, ia telah disakiti lebih dari ini lalu ia 
bersabar." Aku berkata; "Tidak ada dosa, jika setelahnya aku tidak lagi memberitakan 
sesuatu (yang membuatnya) marah." 





ji|Ji ji ji3^? 


1760. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Al A'masy dari Syaqiq dari Abdullah ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam membagikan (harta ghanimah), tiba-tiba seorang laki-laki 
berkata, "Sesungguhnya itu adalah pembagian bukan karena mengharap wajah Allah." Maka 
aku pun segera mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukan akan hal 
itu padanya, lalu beliau pun sangat marah dan wajahnya memerah hingga aku berangan- 
angan sekiranya tadi aku tidak menyebutkannya. Dan setelah itu beliau bersabda: 
"Sesungguhnya Nabi Musa telah disakiti lebih dari ini, namun ia bersabar." 


Bab: Khawarij dan sifatnya 






;> t\ » » >> **, : <z > \'l\ ' 

UoJc>- 

3 i 3^ J 1 ^ 1 J' ° '• ' i ' ,3 j J j —3 3 

CJ* 



1761. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh Al Muhajir telah 
mengabarkan kepada kami Laits dari Yahya bin Sa'id dari Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah 
ia berkata; Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau 
berada di Ji'ranah sekembalinya dari Hunain. Sedangkan pada kainnya Bilal terdapat perak, 
sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil darinya dan memberikannya 
kepada orang-orang. Lalu laki-laki itu pun berkata, "Wahai Muhammad, bersikap adillah." 
Beliau bersabda: "Celaka kamu, kalau begitu, siapakah yang akan berlakuk adil kalau aku 
tidak lagi berlaku adil. Sungguhnya kamu telah celaka sekiranya aku tidak berlakuk adil." Lalu 
Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu berkata, "Ya Rasulullah, biarkanlah aku untuk 
membunuh orang munafik ini." beliau bersabda: "Aku berlindung kepada Allah, jika orang- 
orang mengatakan bahwa aku membunuh sahabatku. Sesungguhnya orang ini dan para 
sahabatnya senantiasa membaca Al Qur'an namun tidak sampai melewati tenggorokan 
mereka, mreka keluar darinya (Islam) sebagaimana meluncurnya panah dari busurnya." 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada 
kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi ia berkata; saya mendengar Yahya bin Sa'id berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah -dalam jalur lain- 
Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Zaid bin Al Hubab telah menceritakan kepadaku Qurrah bin Khalid telah menceritakan 
kepadaku Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah bahwasanya; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
membagi-bagi harta ghanimah." Maka ia pun menyebutkan hadits. 




1762. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari telah menceritakan kepada kami 
Abui Ahwash dari Sa'id bin Masruq dari Abdurrahman bin Abu Nu'm dari Abu Sa'id Al Khudri 
ia berkata; Ketika Ali bin Abi Thalib berada di Yaman, dia pernah mengirimkan emas yang 
masih kotor kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu emas itu dibagi-bagikan oleh 



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada empat kelompok. Yaitu kepada Aqra' bin Habis 
Al Hanzhali, Uyainah bin Badar Al Fazari, Alqamah bin Ulatsah Al Amiri, termasuk Bani Kilab 
dan Zaid Al Khair Ath Thay dan salah satu Bani Nabhan. Abu Sa'id berkata; Orang-orang 
Ouraisy marah dengan adanya pembagian itu. kata mereka, "Kenapa pemimpin-pemimpin 
Najed yang diberi pembagian oleh Rasulullah, dan kita tidak dibaginya?" maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab: "Sesungguhnya aku lakukan yang demikian itu, 
untuk membujuk hati mereka." Sementara itu, datanglah laki-laki berjenggot tebal, pelipis 
menonjol, mata cekung, dahi menjorok dan kepalanya digundul. la berkata, "Wahai 
Muhammad! Takutlah Anda kepada Allah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Siapa pulakah lagi yang akan mentaati Allah, jika aku sendiri telah mendurhakai-Nya? Allah 
memberikan ketenangan bagiku atas semua penduduk bumi, maka apakah kamu tidak mau 
memberikan ketenangan bagiku?" Abu Sa'id berkata; Setelah orang itu berlaku, maka 
seorang sahabat (Khalid bin Al Walid) meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam untuk membunuh orang itu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun 
bersabda: "Dari kelompok orang ini, akan muncul nanti orang-orang yang pandai membaca 
Al Our'an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, bahkan mereka membunuh 
orang-orang Islam, dan membiarkan para penyembah berhala; mereka keluar dari Islam 
seperti panah yang meluncur dari busurnya. Seandainya aku masih mendapati mereka, akan 
kumusnahkan mereka seperti musnahnya kaum 'Ad." 








r * y 

31sj3^Lj\^ i > 



yU\3 i»s\ j 

•^J 3lsli^sjLli3ls3lsjldjVl^ii\4.l^3 


1763. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Abdul Wahid dari Umarah bin Al Qa'qa' telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin 
Abu Nu'm ia berkata, saya mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Ali bin Abu Thalib pernah 
mengirim emas -yang diletakkan dalam tas yang kotor- kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dari Yaman, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagikannya 
kepada empat orang, yaitu; Uyainah bin Hisn, Al Aqra bin Habis, dan Zaid Al Khalil. 
Sedangkah yang keempat antara Alqamah bin Ulatsah atau Amir bin Ath Thufail. Maka ada 
seorang sahabat yang mengatakan bahwa kami lebih berhak atas pemberian ini daripada 
mereka, kemudian peristiwa ini sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka 
beliau pun bersabda: "Mengapa kalian tidak mempercayaiku? Padahal aku adalah 
kepercayaan penghuni langit, dan aku selalu mendapat berita dari langit setiap saat." Abu 
Sa'id berkata; Lalu seorang laki-laki bermata cekung yang pipinya bagian atas menonjol, 
jenggotnya lebat, rambutnya pendek dan pakaiannya disingkingkan berkata, "Ya Rasululah, 
bertakwalah kepada Allah!" maka beliau menjawab: "Celaka kamu! Bukankah aku ini 
penduduk bumi yang paling bertakwa kepada Allah?" kemudian laki-laki tersebut berpaling, 
lalu Khalid bin Al Walid berkata, "Ya Rasulullah, izinkan aku untuk memenggal lehernya." 
Beliau bersabda: "Jangan, mungkin dia juga shalat." Khalid berkata, "Banyak orang shalat, 
hanya lisannya yang berucap tapi hatinya tidak." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya aku tidak diperintahkan untuk menyakiti hati manusia, tidak pula 
untuk merobek perut mereka." Abu Sa'id berkata; Kemudian beliau memandanginya, dan 
ketika dia datang, beliau bersabda: "Sesungguhnya dari kelompok orang ini akan muncul 
orang-orang yang mulutnya senantiasa membaca Kitabullah, tetapi tidak sampai melewati 
kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama Allah sebagaimana meluncurnya anak 
panah dari busurnya." Abu Sa'id berkata; "Sekiranya kau menemui orang-orang itu, 
sungguhnya akan aku binasakan mereka, sebagaimana binasanya kaum Tsamud." Telah 
menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Umarah bin Al Qa'qa' dengan isnad ini. ia berkata; Dan Alqamah bin Ulatsah. Dan ia 
tidak menyebutkan Amir bin Ath Thufail. Dan ia menyebutkan; "NAATI'UL JABHAH" tapi ia 
tidak menyebut, "NAASYIZ". Kemudian ia juga menambahkan: "Kemudian Umar bin Al 
Khaththab beranjak dan berkata, "Wahai Rasulullah, haruskah aku memenggal lehernya?" 
Nabi menjawab: "Jangan." Kemudian ia mundur kembalil. Lalu Khalid bin Al Walid sang 
pedang Allah berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, haruskah aku memenggal lehernya?" 
beliau menjawab: "Jangan. Dari keturunan orang ini akan muncul suatu kaum, mereka 



pandai membaca Kitabullah.." Umarah berkata; (Khalid) berkata, "Sekiranya saya menjumpai 
mereka, niscaya akan kubunuh mereka sebagai pembunuhan atas kaum Tsamud." Dan Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari 
Umarah bin Al Qa'qa' dengan isnad ini, dan ia mengatakan; Di antara empat orang, yaitu; 
Zaid Al Khalil, Al Aqra bin Habis, Uyainah bin Hisn dan Alqamah bin Ulatsah atau Amir bin Ath 
Thufail. Kemudian ia juga menyebutkan; "NAATI'UL JABHAH" sebagaimana riwayat Abdul 
Wahid, la juga menyebutkan; "Sesungguhnya akan keluar dari keturunan orang ini, suatu 
kaum..." tapi ia tidak menyebutkan; "Sekiranya aku mendapati mereka, niscaya akan 
kubunuh mereka sebagaimana pembunuhan atas kaum Tsamud." 


jilidi 

t? 5 f j* \-fr? ^ j j \ 

{j* ^jla\ j\ j_jU 4 ^5^3^ 


1764. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab ia berkata, saya mendengar Yahya bin Sa'id 
berkata, telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah dan Atha' 
bin Yasar bahwa keduanya mendatangi Abu Sa'id Al Khudri dan bertanya tentang Al 
Haruriyyah, "Apakah Anda pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menyebutnya?" Abu Sa'id menjawab, "Saya tidak tahu, siapakah sebenarnya Al Haruriyyah 
itu. Tetapi, saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Akan 
keluar dari umat ini -dan beliau tidak mengatakan- darinya suatu kaum, yang mereka akan 
meremehkan shalat kalian, kemudian mereka membaca Al Qur'an, namun tidak sampai 
melewati kerongkongan mereka. Mereka keluar dari Islam, sebagaimana meluncurnya anak 
panah dari busurnya, hingga sang pemanah pun melihat ujung dari anak panah itu, apakah 
memuncratkan darah." 1 


b*J > . *4- 'C*-' 



jois\^\3 ,^j 

Ij* 'o j^^ 4- j j^4 ^/4. ^ *j%^> -^>-\ 

if _4 ^asUj _4^aUS j\^^5i\^^\^\^ r ^^\ 


?3VS ^^J\i vsl J \ J vl a 1 J 

4 &\ 4 &\ ^ di^laj 


1765. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Abdullah 
bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan 
kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Sa'id Al Khudri -dalam jalur lain- Dan 
telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya dan Ahmad bin Abdurrahman Al Fihri 
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin 
Abdurrahman dan Adi Dlahak Al Hamdani bahwa Abu Sa'id Al Khudri berkata; Ketika kami 
berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang membagikan (harta 
ghanimah), tiba-tiba beliau didatangi seorang laki-laki dari Bani Tamim dan berkata, "Wahai 
Rasulullah, berlaku adillah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Celaka 
kamu, siapakah lagi yang akan berlaku adil kalau tidak berlaku adil. Sungguh, aku telah 
merugi sekiranya aku tidak berlaku adil." Maka Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu 
berkata, "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk menebas lehernya." Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Tinggalkanlah ia, sesungguhnya ia memiliki sahabat-sahabat 
dimana salah seorang dari kalian akan memandang remeh shalatnya dibanding dengan 
shalat mereka, puasa terhadap puasa mereka, mereka pandai membaca Al Qur'an namun 
tidak sampai melewati tenggorokan mereka. Dan mereka keluar dari Islam sebagaimana 
meluncurnya anak panah dari busurnya. Ketika dilihat ujungnya tidak sesuatu pun padanya, 
kemudian dilihat pada pangkalnya, juga tidak ada sesuatu bekas darah. Ciri-ciri mereka 
adalah, seseorang yang salah satu dari kedua., berwarna hitam seperti puting payudara 
seorag wanita. Atau bergerak-gerak seperti kekurangan daging, sehingga keluarlah 
sekelompok manusia." Abu Sa'id berkata; "Aku bersaksi bahwa aku telah mendengar hadits 
ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan aku juga bersaksi, bahwa Ali bin Abu 
Thalib radliallahu 'anhu yang memerangi mereka, dan aku juga bersamanya. Maka Ali 
memerintahkan untuk mencari laki-laki itu. Lalu laki-laki itu ditangkap dan dihadapkan 
padanya hingga aku pun melihatnya sebagaimana cirri-ciri yang telah disebutkan oleh 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 



2 *t 5 1 . ^ s *. t t» *\\'X\ ' ?■?.-* t\> ..e' 2 ; ^ 

\ ^ ^ > ^y£' & ^ ’ O"^ ^ " A l * . *" ■"*** O"^ V**^ c3 »Xa^u4 ^ 

••yy j, y *♦ 

^4<*3^3(3o. _jj 

^ J ijyy^i S^Z J»4*^\ <j jl <J4“5^ 


1766. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sulaiman dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id bahwa suatu ketika 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan suatu kaum yang akan muncul di tengah- 
tengah umatnya. Mereka keluar dari suatu kelompok manusia. Cirri-ciri mereka adalah 
berkepala botak. Beliau bersabda: "Mereka adalah seburuk-buruk makhluk -atau dari 
kalangan seburuk-buruk makhluk- yang akan membunuh mereka adalah salah satu dari dua 
kelompok yang paling dekat dengan kebenaran." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
memberikan permisalan bagi mereka -atau beliau mengungkapkan-: "Seorang laki-laki 
melepas lemparan -atau- Al Gharadl (sasaran) lalu ia melihat pada ujung anak panahnya, 
namun ia tidak melihat sesuatu, dan ia melihat pada pangkal panahnya tidak juga melihat 
sesuatu. Lalu ia melihat pada Al Fuq (tempat tali busur), juga tidak melihat sesuatu." Abu 
Sa'id berkata, "Dan kalianlah yang membunuh mereka wahai penduduk Irak." 


J£LcJsLlL\ 


1767. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Al Qasim dan ia adalah Al Fadlu Al Huddani, Telah menceritakan kepada kami Abu Nadlrah 
dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan 
keluar suatu firqah (golongan) dari berbagai kelompok kaum muslimin, dan yang akan 
membunuhnya adalah salah satu dari dua kelompok yang paling dekat dengan kebenaran." 






1768. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Qutaibah bin Sa'id ia 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Abu Nadlrah dari 
Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada 
umatku akan muncul dua golongan, dan dari kedua golongan itu akan keluar satu kelompok. 
Kemudian yang akan membunuhnya adalah yang paling dekat akan kebenaran." 





1769. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Dawud dari Abu Nadlrah dari Abu 
Sa'id Al Khudri bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan keluar 
sekelompok kaum dari manusia, dan yang akan memerangi mereka adalah salah satu dari 
dua kelompok yang paling dekat dari kebenaran." 




1770. Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah Al Qawariri telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Abdullah bin Zubair telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Habib bin 
Abu Tsabit dari Adi Dlahah Al Misyraqi dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam. yakni dalam hadits yang di dalamnya ia menyebutkan; Suatu kaum yang keluar 
dari berbagai kelompok, dan mereka akan dibunuh oleh salah satu dari dua kelompok yang 
paling dekat dengan kebenaran. 


Bab: Anjuran untuk membunuh orang-orang khawarij (^j\ y>^]\) 


3 vi ^ ^ Jv-ii 

jti4 /4 jifelijj- 5 . 




1771. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Abdullah 
bin Sa'id Al Asyaj dari Waki' - Al Asyajj berkata- Telah menceritakan kepada kami Waki' telah 
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Khaitsamah dari Suwaid bin Ghafalah ia berkata, 
Ali berkata; Jika aku menceritakan suatu hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
maka lebih baik aku dilemparkan dari langit, daripada aku mengatakan sesuatau yang belum 
pernah diungkapkan oleh Rasululllah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan jika aku menceritakan 
sesuatu antara aku dan kalian, hal itu karena memang peperangan adalah tipu daya. Aku 
telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di akhir zaman nanti, 
akan mucul suatu kaum yang umur mereka masih muda belia dan akal mereka pun masih 
bodoh. Mereka mengatakan sesuatu yang baik (namun untuk tujuan keburukan). Mereka 
juga membaca Al Qur'an, namun tidak sampai melewati batas kerongkongan. Mereka keluar 
dari Din Islam sebagaimana meluncurnya anak panah dari busurnya. Maka jika kalian 
menjumpai mereka, perangilah. Karena bagi yang membunuh mereka akan mendapatkan 
pahala di sisi Allah pada hari kiamat nanti." Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus -dalam jalur lain- Dan Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami dan Abu Bakar bin 
Nafi' keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah 
menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Al A'masy dengan isnad ini semisalnya. 
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Jarir -dalam jalur lain- Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu 
Kuraib dan Zuhari bin Nafi' mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah keduanya dari Al A'masy dengan Isnad ini, dan di dalam hadits keduanya tidak 
terdapat ungkapan; "Mereka keluar dari Din Islam sebagaimana meluncurnya anak panah 
dari busurnya." 






1772. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah dan Hammad bin Ziyad -dalam jalur lain- Dan Telah 



menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hammad bin 
Zaid -dalam jalur lain dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
Zuhair bin Harb -lafazh dari mereka berdua- keduanya berkata. Telah menceritakan kepada 
kami Isma'il bin Ulayyah dari Ayyub dari Muhammad dari Abidah dari Ali ia berkata; Bahwa 
Ali pernah menyebut tentang kaum Khawarij dan berkata; "Di antara mereka ada seorang 
laki-laki yang pendek tangannya. Dan kalaulah kalian tidak akan sombong, niscaya aku akan 
menceritakan kepada kalian tentahg janji apa yang akan diberrikan Allah bagi siapa yang 
membunuhnya, yakni berdasarkan hadits dari lisan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi 
wasallam." Aku bertanya, "Apakah Anda mendengarnya darii Muhammad shallallahu 'alaihi 
wasallam?" Ali menjawab, "Ya, demi Rabb-nya Ka'bah. Ya, demi Rabb-nya Ka'bah. Ya, demi 
Rabb-nya Ka'bah." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Ibnu Aun dari Muhammad dari Abidah ia 
berkata; "Aku tidak akan menceritakan kepada kalian, kecuali apa yang telah aku dengar 
darinya." Lalu ia pun menyebutkan hadits dari Ali, sebagaimana haditsnya Ayyub secara 
Marfu'. 


i>T J Ij£- \ J&S)1 pJui» J p-plo ^ p-f 



Jb ^ ^ J^-\ J^S A3 LUS J 1 




iutUJ 


1773. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazzaq bin Hammam telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu Sulaiman 
telah menceritakan kepada kami Salamah bin Kuhail telah menceritakan kepada kami Zaid 
bin Harb Al Juhani bahwasanya; la pernah bergabung di dalam suatu pasukan bersama Ali 
radliallahu 'anhu yang tengah berjalan menuju kaum Khawarij. Kemudian berkatalah Ali 
radliallahu 'anhu; Sungguh, aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Akan muncul suatu kaum dari umatku yang pandai membaca Al Qur'an. Dimana, 
bacaan kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bacaan mereka. Demikian pula 
shalat kalian daripada shalat mereka. Juga puasa mereka dibandingkan dengan puasa kalian. 
Mereka membaca Al Qur'an dan mereka menyangka bahwa Al Qur'an itu adalah (hujjah) 
bagi mereka, namun ternyata Al Qur'an itu adalah (bencana) atas mereka. Shalat mereka 
tidak sampai melewati batas tenggorokan. Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak 
panah meluncur dari busurnya. Sekiranya pasukan yang memerangi mereka tahu pahala 
yang telah ditetapkan bagi mereka atas lisan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, niscaya 
mereka akan berhenti beramal. Ciri-cirinya adalah bahwa di antara mereka ada seorang laki- 
laki yang memiliki lengan tak berhasta dan di atasnya terdapat biji seperti putting susu dan 
juga berbulu-bulu putih." Pergilah kalian ke Mu'awiyah dan penduduk Syam dan kalian 
meninggalkan mereka. Sebab, mereka akan mendatangi keluarga dan harta-harta kalian. 
Demi Allah, aku benar-benar mengharap bahwa mereka itulah kaum yang dimaksud 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena mereka telah menumpahkan darah yang 
haram dan mengelabui manusia. Maka, berangkatlah kalian atas nama Allah. Salamah bin 
Kuhail berkata; Maka Zaid bin Wahb terus mengkisahkannya padaku peristiwa demi 
peristiwa hingga ia berkata; Kami melewati suatu jembatan. Sedangkan saat itu kaum 
Khawarij dipinpin oleh Abdullah bin Wahb, maka ketika kami berjumpa, ia pun berkata 
kepada mereka, "Lemparlah tombak dan hunuslah pedang-pedang kalian dari sarungnya, 
karena saya khawatir mereka akan mencari-cari kalian sebagaimana yang terjadi pada Hari 
Harura." Akhirnya mereka pun kembali dengan melemparkan tombak dan menguhunuskan 
pedang-pedang mereka. Dan orang-orang pun merintangi mereka juga dengan tombak 
sehingga terbunuhlah sebagian mereka atas sebagian yang lain, namun tidak ada yang 
terbunuh kecuali dua orang. Ali bin Abu Thalib berkata, "Carilah seorang yang pendek dari 
mereka." Lalu mereka mencarinya, namun tidak mereka temukan. Maka Ali radliallahu 'anhu 
berusaha mencari sendiri hingga ia mendapati orang-orang yang sebagiannya telah terbunuh 
atas sebagian yang lain. Ali berkata, "Akhirkanlah mereka." Akhirnya Al Mukhdaj (seorang 
yang laki-laki pendek) itu pun mereka temukan dibalik tumpukan tanah. Sahabat Ali 
bertakbir kemudian berkata, "Maha Benar Allah, dan Rasul-Nya pun telah menyampaikan." 
Kemudian Ubaid As Salmani mendekat kepadanya dan berkata, "Wahai Amirul Mukminin, 
demi Allah Yang Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, apakah Anda benar- 
benar mendengar hadits itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Ali menjawab, "Ya, 



Demi Dzat Yang Tidak ada llah yang berhak disembah selain Dia." Ubaid As Salmani sampai 
memintanya bersumpah hingga empat kali. 


j.\Lh J 

*V ^ x / x x 

j’ / «* 


1774. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Yunus bin Abdul A'la keduanya berkata, 
telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin 
Harits dari Bukair bin Al Asyaj dari Busru bin Sa'id dari Ubaidullah bin Abu Rafi' Maula 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya; Kekita orang-orang Haruriyah keluar - 
dan saat itu ia bersama Ali bin Abu Thalib - mereka berkata, "Tidak ada hukum, kecuali 
kepunyaan Allah." Maka Ali berkata, "Itu adalah kalimat yang haq, namun dimaksudkan 
untuk kebatilan. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mensifati suatu 
kelompok manusia, dan saya benar-benar tahu bahwa sifat itu terdapat pada diri mereka. 
Mereka mengatakan kebenaran dengan lisan-lisan mereka, namun ucapan mereka itu tidak 
sampai melewati ini (ia sambil memberi isyarat pada kerongkongannya). Makhluk yang 
paling dibenci Allah di antara mereka adalah seorang yang salah satu tangannya hitam 
seperti puting susu kambing." Maka ketika Ali memerangi mereka, ia pun berkata, "Lihatlah." 
Mereka pun melihatnya, namun mereka tidak mendapatkan sesuatu pun. Ali berkata lagi, 
"Kembalilah (melihatnya), demi Allah, saya tidaklah berdusta dan tidak pula dikelabui." la 
mengatakannya hingga dua atau tiga kali. Dan akhirnya mereka pun mendapatkannya di 
tempat reruntuhan. Lalu mereka mendatanginya kemudian meletakkannya di hadapan Ali. 
Ubaidullah berkata; Dan saat itu, saya juga hadir, dan juga mendengar ungkapan Ali. 
Kemudian Yunus menambahkan di dalam riwayatnya; Bukair berkata. Dan telah 
menceritakan kepadaku seorang laki-laki dari Ibnu Hunain bahwa ia berkata; "Saya melihat 
tanda hitam itu." 


Bab: Khawarij adalah seburuk-buruk mahluk (k5LliJ\ yi»r j\ 



^U^I\ ^^^==^«51 \x.1 6^ ci'^ ^2lS 3 

i\j ,^j^^lib3li»^^J\\li^i ^\j^j\lf i a ^%^i^Udis 

^Jadi.4ii\j^» 


1775. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Sulaiman bin Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Humaid bin Hilal dari Abdullah 
bin Shamit dari Abu Dzar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sepeninggalku kelak, akan muncul suatu kaum yang pandai membaca Al Qur'an tidak 
melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama, seperti anak panah yang 
meluncur dari busurnya dan mereka tidak pernah lagi kembali ke dalam agama itu. Mereka 
itu adalah sejahat-jahat makhluk dan akhla mereka juga sangat buruk." Ibnu Shamad 
berkata; Saya berjumpa dengan Rafi' bin Amru Al Ghifari saudaranya Al Hakam, saya 
bertanya, "Bagaimana dengan hadits yang telah Anda denganr dari Abu Dzar begini dan 
begini." Saya pun menyebutkan hadits ini. Dan ia pun berkata; Dan saya mendengarnya dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 



1776. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari Asy Syaibani dari Yusair bin Amru ia berkata, saya bertanya 
kepada Sah bin Hunaif, "Apakah Anda pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
menyebutkan tentang Khawarij?" ia pun menjawab; Saya telah mendengar beliau -la sambil 
memberi isyarat ke arah Timur- bersabda: "Mereka adalah suatu kaum yang pandai 
membaca Al Qur'an dengan lisan-lisan mereka, namun bacaan mereka tidak sampai 
melampaui kerongkongan mereka, mereka keluar dari Islam, sebagai meluncurnya anak 
panah dari busurnya." Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Kamil telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Sulaiman Asy 
Syaibani dengan isnad ini, dan ia mengatakan; "Akan keluar darinya beberapa kaum." 




. 'V * 






Jfti jijisl^3^i^\j4s^J5^3^|^i^^ 


1777. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq semuanya dari 
Yazid - Abu Bakar berkata- Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari Al Awwam 
bin Hausyab telah menceritakan kepada kami Abu lshaq Asy Syaibani dari Usair bin Amru 
dari Sahi bin Hunaif dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Akan muncul 
suatu kaum dari arah Timur, rambut mereka pendek, dan mereka sesat dan menyesatkan." 


Bab: Haramnya zakat atas Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam 


( J J- J i\fj\ 


pju" _J \ 4ii' 1 ) 


S 

J^5\ VSJ 3Vs J 


1778. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan 
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Ziyad ia 
mendengar Abu Hurairah berkata; Suatu ketika Al Hasan bin Ali mengambil sebuah kurma 
dari tumpukan kurma sedekah lalu meletakkannya di mulutnya. Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pun bersabda: "Kikh...kikh..., buanglah itu. Tidakkah kamu tahu, bahwa kita 
memakan dari harta sedekah." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu 
Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb semuanya dari Waki' dari Syu'bah dengan isnad 
ini, dan ia mengatakan; "Sesungguhnya harta sedekah tidak halal bagi kita." Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnul 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi keduanya dari Syu'bah di dalam 
isnad ini, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Mu'adz; "Bahwa kita tidak memakan harta 
sedekah." 



•*/ **/ ^ iC' ^ / V / 

j|4A£y^3lSAf^j^i\ c pi\j ^y^l'j'J*Jv^ 


1779. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bahwa Abu Yunus Maula Abu Hurairah, 
menceritakan dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau 
bersabda: "Pada suatu hari, aku pulang ke rumah isteriku, lalu kudapati sebuah kurma jatuh 
di lantai. Kurma itu kuambil hendak kumakan, tapi tiba-tiba aku ingat kalau-kalau kurma itu 
kurma sedekah, maka kuletakkan saja kembali." 


i_^j31sjL£.,LoU-1 


1780. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq bin Hammam telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin 
Munabbih ia berkata; Ini adalah di antara hadits yang diceritakan kepada kami oleh Abu 
Hurairah dari Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. kemudian ia pun 
menyebutkan beberapa hadits, yang diantara adalah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Pada suatu hari, aku pulang ke rumah isteriku, lalu kudapati sebuah 
kurma jatuh di lantai. Kurma itu kuambil hendak kumakan, tapi tiba-tiba aku ingat kalau- 
kalau kurma itu kurma sedekah, maka kuletakkan saja kembali." 






1781. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Waki' dari Sufyan dari Manshur dari Thalhah bin Musharrif dari Anas bin Malik bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam mendapati satu biji kurma, maka beliau pun bersabda: 
"Sekiranya kurma ini bukan dari harta sedekah, niscaya aku akan memakannya." 


ai,- 








1782. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 
Abu Usamah dari Za'idah dari Manshur dari Thalhah bin Musharrif telah menceritakan 
kepada kami Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemukan satu 



biji kurma di jalan, maka beliau pun bersabda: "Sekiranya kurma ini bukan dari harta 
sedekah, niscaya aku akan memakannya." 




1783. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan 
kepadaku bapakku dari Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
mendapatkan satu biji kurma, kemudian beliau bersabda: "Sekiranya kurma ini bukan 
sedekah, niscaya aku akan memakannya." 


Bab: Larangan untuk mengangkat keluarga Muhammad menjadi petugas zakat (ii Jj> 

J J j 


i\' * «• 


->S 




\ ’-ri 


j^#oU >^UU- >l3Vi#V%\v j\4V^ 
j!i c^»\i J^S\ j>3^iVS%i ^\^J\ Vllb 3i J ^ VlJ\ J ^ 



^-4.^1 J ^ ^5^0^ \1^ J \1^ 0:r liJ\ ^ U4£^ 3^1 3 Vi J J. ^3^ \ ^*^I\ 

/ ^ ^ ^ 'V ^ ^ 

4Li5V^c T 4LiJ\^^ojl^^ 

^^1i^3l5jdUUooj^ ^^^\ < 3Uj ( ^J^U > i»\^i»\i 

j>v u^i^\ J ^\y^\ ^ _^1 isi 3ii gl^\sfe\s ^ 


lT* 


9 Z 9 

k*H\ 


1784. telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad bin Asma Adi Dluba'i telah 
menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik dari Az Zuhri bahwa Abdullah bin Naufal 
bin Al Harits bin Abdul Muthalib telah menceritakan kepadanya bahwa Abdul Muthallib bin 
Rabi'ah bin Al Harits telah menceritakan kepadanya, ia berkata; Rabi'ah bin Al Harits dan Al 
Abbas bin Abdul Muthalib, maka keduanya berkata, "Demi Allah, sebaiknya kita utus dua 
anak ini (kata Abdul Muthalib bin Rabi'ah. Dua anak tersebut adalah aku dan Al Fadl bin 
Abbas) kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, agar keduanya memohon kepada 
beliau untuk diperintahkan memungut zakat. Lalu keduanya melaksanakan tugasnya 
sebagaimana orang lain, dan memperoleh apa yang diperoleh oleh orang lain." Ketika 
mereka masih berbincang-bincang, tiba-tiba Ali bin Abu Thalib datang dan berhenti di dekat 
keduanya. Lalu kedua orang itu pun menuturkannya kepada Ali bin Abi Thalib. Maka Ali 
berkata, "Jangan lakukan itu, demi Allah beliau tidak akan memperkenankan hal itu." 
kemudian Rabi'ah bin Al Harits berpaling dari Ali dan berkata, "Demi Allah, kamu tidaklah 
melakukan ini (larangan ini), kecuali kamu merasa bersaing dengan kami. Demi Allah, kami 
tidak bersaing denganmu, karena kamu telah diambil menantu oleh Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam." Ali berkata, "Silahkan utus kedua anak itu." lalu kedua anak itu pun pergi, 
sementara Ali berbaring. Abdul Muthalib bin Rabi'ah berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam shalat Zhuhur, kami mendahului beliau menuju kamar, lalu kami berdiri di 
balik kamar itu, hingga beliau datang, kemudian beliau mempersilahkan kami masuk, lalu 
bersabda: "Ungkapkan apa saja yang kalian inginkan dalam hati kalian." kemudian beliau 
masuk, kami pun turut masuk, yang saat itu, beliau berada di tempat Zainab binti Jahsyi. 
Maka kami pun saling diam, lalu salah seorang dari kami berkata, "Wahai Rasulullah, Anda 
adalah orang yang paling baik dan paling akrab dengan orang lain. Kami sudah saatnya 
menikah, kami datang agar Anda menugaskan kami untuk menarik sebagian zakat, lalu kami 
laksanakan dan kami mendapat jatah seperti orang lain." Abdul Muthalib bin Rabi'ah 



berkata; Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdiam lama, sehingga kami ingin bicara 
kepada beliau. Dan tiba-tiba Zainab muncul di antara kami dari balik tabir, (katanya), 
"Janganlah kalian berdua berbicara pada beliau." Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya zakat itu tidak diperkenankan untuk keluarga 
Muhammad, karena Zakat adalah kotoran manusia, panggilkan Mahmiyyah (mengurus 
seperlima dari harta rampasan perang) dan Naufal bin Al Harits bin Abdul Muthalib!" Abdul 
Muthalib bin Rabi'ah berkata; Lalu keduanya pun datang menghadap Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, dan beliau bersabda kepada keduanya: "Nikahkanlah anak perempuanmu 
dengan laki-laki ini (yang dimaksud adalah Fadl bin Abbas)." Maka Mahmiyah pun 
menikahkannya. Kemudian beliau bersabda kepada Naufal bin Harits, "Nikahkahkanlah anak 
perempuanmu dengan anak laki-laki ini (maksudnya Abdul Muthalib bin Rabi'ah)." maka 
Naufal menikahkanku. Beliau berkata kepada kepada Mahmiyah: "Berikanlah sebagian dari 
jatah seperlima harta rampasan perang kepada dua anak laki-laki ini sekian dan sekian." Az 
Zuhri berkata; "la tidak menyebutkannya." Telah menceritakan kepada kami Harun bin 
Ma'ruf telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bin 
Yazid dari Ibnu Syihab dari Abdullah bin Harits bin Naufal Al Hasyimi bahwa Abdul Muthalib 
bin Rabi'ah bin Al Harits bin Abdul Muthalib telah mengabarkan kepadanya bahwa bapaknya 
Rabi'ah bin Al Harits bin Abdul Muthalib dan Al Abbas bin Abdul Muthalib berkata kepada 
Abdul Muthalib bin Rabi'ah dan juga kepada Al Fadll bin Abbas, "Datangilah Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam..." dan ia pun menyebutkan hadits sebagaimana hadits Malik. 
Dan di dalamnya ia juga mengatkan; 


Bab: Bolehnya hadiah untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan Bani Hasyim 




? t 





1785. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah 
mengabarkan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Ubaid bin As Sabbaq bahwa Juwairiyah 
isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kepadanya bahwa suatu ketika 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam rumahnya dan bertanya: "Apakah ada 
makanan?" ia menjawab, "Tidak ada, demi Allah wahai Rasulullah, kami tidak memiliki 
makanan kecuali tulang kambing yang disedekahkan orang kepada maulaku." Beliau 
bersabda: "Bawalah kemari, bukankah sedekah itu sudah sampai ke tujuannya." Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan lshaq bin 
Ibrahim semuanya dari Ibnu Uyainah dari Az Zuhri dengan isnad ini semisalnya. 



Jr Jjizj.jfe p jk&i. 

. i '> > » ; ?.t > . \'X\ ' ?,'\ 'C- -> ' ->\ ■> • »•--> ■>*.<•'> \'.Z\ ' vM" 

0.’&\pp\ Jis ^LjjfolkUUy 


1786. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Waki' -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata. Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far keduanya dari Syu'bah dari Qatadah dari 
Anas -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz -lafazh 
juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dari Qatadah ia mendengar Anas bin Malik ia berkata; Barirah memberi hadiah 
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berupa daging yang telah disedekahkan kepadanya, 
maka beliau pun bersabda: "Daging itu baginya adalah sedekah, tetapi bagi kita adalah 
hadiah." 








1787. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah -dalam jalur lain- Dan Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar -lafazhnya dari 
Ibnul Mutsanna- keduanya berkata; Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah katanya; Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam diberi daging sapi. Kemudian dikatakan kepada beliau, "Daging ini adalah sedekah 
untuk Barirah." Maka beliau pun bersabda: "Untuk Barirah adalah sedekah, namun bagi kami 
adalah hadiah." 







4$ jJb l^La lll Jjb J jla^Sl 'j^ <iU j jl*-) |^JLi J 4lLc-4ii\ J^> ^15\ ^.C- i-ioli-^-C- 


1788. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib keduanya berkata. 
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Hisyam 
bin Urwah dari Abdurrahman bin Qasim dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia 
berkata; Telah terjadi tiga peristiwa pada diri Barirah. Banyak orang bersedekah kepadanya 
dan ia memberikannya kepada kami. Lalu kusampaikan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, maka beliau pun bersabda: "Untuk Barirah hal itu adalah sedekah, sedangkan bagi 
kalian adalah hadiah. Karena itu, makanlah." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar 
bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah dari Simak dari 
Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari Aisyah -Dalam riwayat lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata. Aku mendengar 
Abdurrahman bin Al Qasim ia berkata; Aku mendengar Al Qasim menceritakan dari Aisyah 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits semisal itu. Dan telah menceritakan 
kepadaku Abu Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Malik bin Anas dari Rabi'ah dari Al Qasim dari Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan hadits seperti itu. Hanya saja, ia menyebutkan; "Dan makanan itu adalah 
hadiah darinya untuk kita." 






1789. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il 
bin Ibrahim dari Khalid dari Hafshah dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pernah mengirimkan seekor kambing dari hasil sedekah kepadaku, lalu aku 
mengirim sebahagian darinya kepada 'Aisyah. Dan ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam datang ke rumah 'Aisyah, beliau bertanya: "Apakah kalian mempunyai sesuatu 
untuk dimakan?" 'Aisyah menjawab, "Tidak ada, kecuali sedikit daging kambing yang telah 
engkau kirimkan kepadanya (Ummu 'Athiyyah)." Beliau berkata: "la telah menjadi halal 
untuk dimakan." 


Bab: Nabi menerima hadiah dan menolak sedekah J jJi) 







1790. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam Al Jumahi telah 
menceritakan kepada kami Ar Rabi' bin Muslim dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah 
bahwasanya; "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberi makanan, maka beliau pasti 
menanyakannya. Bila dikatakan bahwa itu adalah hadiah, maka beliau memakannya, dan 
bila dikatakan bahwa itu adalah sedekah, maka beliau tidak memakannya." 


Bab: Doa untuk orang yang memberikan sedekah (^3Jc v a. - > t jl ( 2 r aJg-\-c-jj\) 


\jjsL\j^4SSpjt\ 

3ViS a %V5tS 


1791. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
Amru An Naqid dan lshaq bin Ibrahim - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami 
Waki' dari Syu'bah dari Amru bin Murrah ia berkata, saya mendengar Abdullah bin Abu Aufa 
-dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz -lafazh 
miliknya- Telah menceritakan kepada kami bapakku dari Syu'bah dari Amru bin Murrah telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Aufa ia berkata; Apabila seseorang mendatangi 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa sedekahnya, maka beliau 
mendo'akan; "ALLAHUMMA SHALU 'ALAIHIM (Ya Allah, bershalawatlah atas mereka)." 
Kemudian bapakku Abu Aufa mendatangi beliau (dengan membawa sedekah), maka beliau 
pun mendo'akan: "ALLAHUMMA SHALLII 'ALA 'AALI ABII AUFA (Ya Allah berilah rahmat 
kepada keluarga Abu Aufa)." -dalam jalur lain- Telah menceritakannya kepada kami Ibnu 
Numair telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Syu'bah dengan isnad ini, 
hanya saja ia berkata; "SHALLI 'ALAIHIM (Bershalawatlah atas mereka)." 


Bab: Ridla pengambil zakat selama ia tidak meminta yang haram 



u\'-> * > *' ' -V. < AvJ-'k ' 4*1 t '* '> * 'J.\' 

^>o ' ujA>j^ v^«2JbU> Uo-X>- 



1792. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats dan Abu Khalid Al Ahmar -dalam jalur lain- Dan 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada 
kami Abdul Wahhab dan Ibnu Abu Adi dan Abdul A'la semuanya dari Dawud -dalam jalur 
lain- Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb -lafazh juga miliknya- ia berkata. 
Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Dawud 
dari Asy Sya'bi dari Jarir bin Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Jika seorang amil zakat mendatangi kalian, maka hendaklah ia kembali dalam 
keadaan ridla atas kalian." 



14.KITAB: PUASA 


Bab: Keutamaan bulan ramadan ( 




1793. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr telah 
menceritakan kepada kami Isma'il -ia adalah Ibnu Ja'far- dari Abu Suhail dari bapaknya dari 
Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bila 
bulan Ramadlan tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, pintu-pintu neraka ditutup dan 
syetan-syetan pun dibelenggu." 


^ 

iukij j : J$4 

9 


1794. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnu Abu Anas bahwa 
bapaknya telah menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar Abu Hurairah radliallahu 
'anhu, berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila Ramadlan telah 
tiba, maka pintu-pintu surga akan dibuka, lalu pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan 
pun akan dirantai." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Al Hulwani 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Ya'qub telah menceritakan kepada kami 
bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku Nafi' bin Abu Anas bahwa 
bapaknya telah menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila bulan Ramadlan tiba." Yakni 
dengan hadits semisalnya. 


Bab: Wajibnya puasa ramadan karena melihat hilal dan berbuka karena melihat hilal 


aJ\ jjAsli ^ ^-=alix- 


1795. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, bahwa beliau menyebutkan Ramadlan, dan beliau pun bersabda: "Janganlah 
kalian berpuasa hingga kalian melihat Hilal (bulan bati) dan jangan pula berbukan hingga 
melihatnya (terbit) kebali. Namun, jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, makan 
hitunglah." 







'c&yS 


1796. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dar Nafi' dari Ibnu 
Umar radliallahu 'anhumaa bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan 
bulan Ramadlan dan beliau menepukkan kedua tangannya seraya bersabda: "Hitungan bulan 
itu begini, bigini dan begini (beliau menekuk jempolkan pada kali yang ketiga). Karena itu, 
berpuasalah kalian setelah melihat (hilal) -nya, dan berbukalah pada saat kaliat melihatnya 
(terbit kembali). Dan jika bulan tertutup dari pandanganmu, maka hitunglah menjadi tiga 
puluh hari." Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada 
kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dengan isnad ini dan Ibnu 'Abbas 
RAa menyebutkan; "Dan apabila (hilal itu) tidak tampak atas kalian (terhalang mendung), 
maka sempurnakanlah menjadi tiga puluh hari." Yakni sebagaimana haditsnya Abu Usamah. 
Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah dengan isnad ini. Dan berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menyebutkan bulan Ramadlan seraya bersabda: "Hitungan bulan itu adalah dua 
puluh sembilan. Hitungan bulan itu adalah begini, begini dan begini." Dan ia juga 
menyebutkan: "Sempurnakanlah." Dan tidak menyebutkan: "Tiga puluh." 








1797. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Isma'il dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhumaa, ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhya hitungan bulan itu adalah dua puluh 
sembilan hari, maka janganlah kalian berpuasa hingga kalian melihat Hilal, dan jangan pula 
berbuka hingga kalian melihatnya terbit kembali. Dan bila hilal itu tertutup dari pandangan 
kalian, maka hitunglah (jumlah harinya)." 


yy yy y y yy y 
i\yy^^=^^y\yjyy yy\y\y y yy's&fi'M 


1798. Dan telah menceritakan kepadaku Humaid bin Mas'adah Al Bahili telah menceritakan 
kepada kami Bisyr Al Mufadldlal telah menceritakan kepada kami Salamah -ia adalah Ibnu 
Alqamah- dari Nafi' dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bilangan bulang itu adalah dua puluh sembilan hari, 
dan jika kalian telah melihat Hilal, maka berpuasalah, dan bila kalian melihatnya (terbit) 
kembali, maka berbukalah. Namun, jika hilal itu tertutup dari pandangan kalian, maka 
hitunglah (bilangan harinya)." 


y 3^ y u-j y \ iy yy yy yp-sy yy- yy>~ 

i yyyys 

i\yj^^L=^^iyyj^y yy\y\y y yy 


1799. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata, telah 
menceritakan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma 
berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian 
melihat Hilal, maka berpuasalah dan jika kalian melihatnya (terbit) kembali, maka 
berbukalah, namun bila ia tertutup dari pandanga kalian, maka hitunglah (bilangan 
harinya)." 



> * t' 


J» ^ £-La ^ l J iS\A^\ J ji*j JlS Jli L^iLc- 


1800. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan 
Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Hujr -Yahya bin Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami 
-sementara yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il -ia adalah ibnu Ja'far- 
dari Abdullah bin Dinar bahwa ia mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(Bilangan) bulan itu adalah dua puluh 
sembilan malam. Janganlah kalian berpuasa hingga kalian melihatnya (Hilal), dan jangan pula 
kalian berbuka hingga kalian melihatnya (terbit) kembali. Dan jika hilal itu tertutup dari 
pandangan kalian, maka (hitunglah bilangannya)." 













\jSsJbj\jSsJb 


1801. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami 
Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakariya bin lshaq telah menceritakan 
kepada kami Amru bin Dinar bahwa ia mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berakata; 
Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Satu bulan itu (sebanyak) 
begini, begini dan begini (beliau menekukkan ibu jarinya pada kali yang ketiga)." 








<• . 1 - 


1802. Telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepada kami Hasan 
Al Asyyab telah menceristakan kepada kami Syaiban dari Yahya ia berkata, dan telah 
mengabarkan kepadaku Abu Salamah bahwa ia mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma 
berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(Jumlah hari 
dalam) satu bulan itu adalah dua puluh sembilan." 





1803. Telah menceritakan kepada kami Sahi bin Utsman telah menceritakan kepada kami 
Ziyad bin Abdullah Al Bakka'i dari Abdul Malik bin Umair dari Musa bin Thalhah dari Abdullah 
bin Umar radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 



"Jumlah dari dalam satu bulan itu adalah begini, begini dan begini (yaitu, sepuluh, sepuluh 
dan sembilan hari)." 


s j^\} 44 j^ju^oul 


1804. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Jabalah ia berkata, saya 
mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Jumlah hari dalam satu bulan itu adalah begini, begini dan begini (beliau 
mengangkat kedua tangannya berserta semua jari jemarinya, kemudian beliau 
menguranginya pada kali yang ketiga, yaitu ibu jarinya yang sebelah kanan atau kiri)." 






1805. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Uqbah, 
anaknya Huraits ia berkata, saya mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Satu bulan itu ada dua puluh sembilan 
(hari)." Kemudian beliau mengangkat jari-jemari dari kedua tangannya sebanyak tiga kali. 
Lalu pada kali yang ketiga beliau menurunkan ibu jarinya. Uqbah berkata; Saya mengira 
bahwa beliau bersabda: "Bilangan bulan itu adalah tiga puluh (kemudian beliau mengangkat 
kedua tangannya beserta jari-jemarinya sebanyak tiga kali)." 


^ > Ti> »'* ’i y > 







s y *• 



1806. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar - Ibnul Mutsanna berkata- telah 
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Al Aswad bin Qais ia berkata; Saya mendengar Sa'id bin Amru bin Sa'id bahwa ia 
mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Kita adalah umat yang ummiy (buta huruf), kita tidak menulis 
dan tidak pula menghitung. Satu bulan itu adalah begini, begini dan begini (beliau 
menurunkan ibu jarinya pada kali yang ketiga). Dan jumlah bulan itu adalah begini, begini 
dan begini (yakni bilangannya lengkap menjadi tiga puluh)." Dan telah menceritakannya 
kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi dari Sufyan 
dari Al Aswad bin Qais dengan isnad ini, namun ia tidak menyebutkan jumlah bulan yang 
kedua yaitu tiga puluh hari. 




1807. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada 
kami Abdul Wahid bin Ziyad telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ubaidullah dari 
Sa'd bin Ubaidah ia berkata; Ibnu Umar radliallahu 'anhuma mendengar seorang laki-laki 
berkata, "Malam ini adalah malam pertengahan (bulan)." Maka Ibnu Umar pun bertanya 
kepadanya, "Apa alasanmu mengatakan bahwa malam ini adalah pertengahan?" Saya teleh 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Bilangan bulan itu adalah 
begini, begini (beliau memberi isyarat dengan jari-jarinya yaitu bilangan sepuluh dua kali) 
dan begini (yakni pada kali yang ketiga, beliau memberi isyarat dengan jari-jemarinya semua, 
tetapi beliau menurunkan ibu jarinya)."' 



> 





1808. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu 
'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian telah melihat 
hilal, maka berpuasalah, dan apabila kalian melihatnya kembali, maka berpuasalah. Namun, 
bila bulan itu tertutup dari pandangan kalian (karena awan), maka berpuasalah sebanyak 
tiga puluh hari." 



&S\\ jL^%^===4^ 


1809. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam Al Jumahi telah 
menceritakan kepada kami Ar Rabi' yakni Ibnu Muslim, dari Muhammad bin Ziyad dari Abu 
Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berpuasalah 
kalian karena melihat hilal, dan berbukalah karena juga telah melihatnya (terbit kembali), 
dan jika bulan itu tertutup dari pandangan kalian, maka genapkanlah bilangannya." 






1810. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Ziyad ia 
berkata, saya mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Berpuasalah kalian karena melihat hilal, dan berbukalah karena 
juga telah melihatnya (terbit kembali), dan jika bulan itu tertutup dari pandangan kalian, 
maka hitunglah bilangannya menjadi tiga puluh hari." 


j2i\'Aj\ J* ’j&h 


1811. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bisyr Al Abdi telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin 
Umar dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menyebut hilal, maka beliau pun bersabda: "Jika kalian 
melihatnya, maka berpuasalah, dan bila kemudian kalian melihatnya (terbit) kembali, maka 
berbukalah. Dan jika bulan itu tertutup dari pandangan kalian, hitunglah menjadi tiga puluh 
hari." 


Bab: Tidak mendahului ramadan dengan dengan puasa satu atau dua hari (\ y> 



<1 Jyjj'^^> 
\ J j^j JlS Jl3A^'^\^y>ji>^Jj r fc ( j^ , I^c-juJloi^ ^Cj-C' (J ^ 

’ .> ’ ^ ^ lf.% 'l <* ' , l' , ' , ''\k^^' , ''' , * ' l'* ^Ml •! ^ »^vt «* »<* » ^ ^ I 'T <* «* 

uP“J ^Jpip^O^J 

j c 4> J&iyusS*. 



1812. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib - Abu 
Bakar berkata- telah menceritakan kepada kami Waki' dari Ali bin Mubarak dari Yahya bin 
Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian mendahului Ramadlan dengan 
berpuasa sehari atau dua hari, kecuali bagi seseorang yang telah terbiasa berpuasa 
sebelumnya." Telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Bisyr Al Hariri telah 
menceritakan kepada kami Mu'awiyah, anaknya Sallam -dalam jalur lain- Telah 
menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Amir telah 
menceritakan kepada kami Hisyam -dalam jalur lain- Telah menceritakan kepada kami Ibnul 
Mutsanna dan Ibnu Abu Umar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul 
Wahhab bin Abdul Majid telah menceritakan kepada kami Ayyub -dalam jalur lain- Telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Husain bin 
Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban semuanya dari Yahya bin Abu Katsir 
dengan isnad ini, hadits semisalnya. 


Bab: Bulan itu dua puluh sembilan hari _^o 




i s l . ' 9 *•: 


1813. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri bahwa Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam pernah bersumpah untuk tidak memasuki isteri-isterinya selama satu bulan. 
Az Zuhri berkata; Telah mengabarkan kepadaku Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia 
berkata; Tatkala lewat dua puluh sembilan malam, yang aku menghitungnya sendiri. 



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mulai masuk ke rumahku. Maka aku bertanya kepada 
beliau, "Wahai Rasulullah! bukankah Tuan telah bersumpah untuk tidak masuk menemui 
kami selama sebulan? Menurut hitunganku sekarang baru dua puluh sembilan hari." Maka 
beliau pun bersabda: "Sesungguhnya jumlah hari dalam satu bulan itu (ada kalanya) dua 
puluh sembilan hari." 




'A. 


1814. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada 
kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id -lafazh 
juga darinya- telah menceritakan kepada kami Laits dari Abu Zubair dari Jabir radliallahu 
'anhu, bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah (bersumpah) 
meninggalkan isteri-isterinya selama satu bulan. Tiba-tiba beliau keluar menemui kami pada 
hari ke dua puluh sembilan, maka kami pun berkata, "Sesungguhnya hari ini baru hari ke dua 
puluh sembilan." Beliau bersabda: "Sesungguhnya jumlah hari dalam satu bulan itu adalah 
(kemudian beliau mengangkat jari-jemari tangannya tiga kali, dan menurunkan ibu jarinya 
pada kali yang ketiga)." 




1815. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Hajjaj bin Sya'ir keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata, Ibnu Juraij 
berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah 
radliallahu 'anhuma berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah (bersumpah) 
meninggalkan isteri-isterinya selama satu bulan. Kemudian pada pagi di hari yang kedua 
puluh sembilan, beliau keluar menemui kami, maka sebagian orang pun berkata, "Wahai 
Rasulullah, sesungguhnya pagi hari ini kita baru memasuki hari ke dua puluh sembilan." 
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhya jumlah bulan itu adalah dua 
puluh sembilan hari." Lalu beliau mengangkat jari-jemari dari kedua tangannya sebanyak tiga 
kali, dua kali beserta disertai semua jari-jemarinya dan pada kali yang ketiga hanya dengan 
sembilan jari. 



kisi. JC: >iJ^\Spvi\^^v£4l^ 

J£i5\y ii^is£u. j c ^ji\ZjjJ\'p *\ j 


1816. telah menceritakan Kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami 
Hajjaj bin Muhammad ia berkata, Ibnu Juraij berkata, telah mengabarkan kepadaku Yahya 
bin Abdullah bin Muhammad Shaifi bahwa Ikrimah bin Abdurrahman bin Harits telah 
mengabarkan kepadanya bahwa Ummu Salamah radliallahu 'anha telah mengabarkan 
kepadanya; Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersumpah untuk tidak 
memasuki kamar isteri-isterinya selama satu bulan. Setelah berlalu dua puluh sembilan hari, 
beliau pun pergi menemui mereka di pagi atau sore harinya. Kemudian dikatakanlah pada 
beliau, "Wahai Nabiyullah, Anda telah bersumpah untuk tidak memasuji kami selama satu 
bulan penuh." Maka beliau pun bersabda: "Sesungguhnya jumlah hari dalam satu bulan itu 
adalah dua puluh sembilan hari." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah 
mengabarkan kepada kami Rauh -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Adi Dlahak yakni Abu Ashim, 
semuanya dari Ibnu Juraij dengan isnad ini, hadits semisalnya. 




1817. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu 
Khalid telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sa'd dari Sa'd bin Abu Waqash 
radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menempelkan tangannya 
ke tangan yang lain seraya bersabda: "Jumlah bulan itu adalah begini dan begini (kemudian 
beliau mengurangi satu jarinya pada kali yang ketiga)." 





1818. Telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakariya telah menceritakan kepada kami 
Husain bin Ali dari Za'idah dari Isma'il dari Muhammad bin Sa'd dari bapaknya radliallahu 
'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Satu bulan itu adalah begini, 
begini dan begini (yakni sepuluh, sepuluh dan sembilan)." Dan telah menceritakannya 
kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Quhzadz telah menceritakan kepada kami Ali bin Al 
Hasan bin Syaqiq dan Salamah bin Sulaiman keduanya berkata, telah mengabarkan kepada 
kami Abdullah bin Mubarak telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Abu Khalid dalam 
isnad ini dan semakna dengan hadits keduanya. 

Bab: Penjelasan bahwa setiap neraga berpegangan dengan hasil ru'yah mereka, dan jika 
mereka telah melihat hilal di suatu wilayah ( J^==*j jljLo 

jM 





1819. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah 
dan Ibnu Hujr -Yahya bin Yahya berakata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua 
orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami Isma'il, yakni anak Ja'far dari 
Muhammad bin Abu Harmalah dari Kuraib bahwasanya; Ummul Fadhl binti Al Harits 
mengutusnya menghadap Mu'awiyah di Syam. Kuraib berkata; Aku pun datang ke Syam dan 
menyampaikan keperluannya kepadanya. Ketika itu aku melihat hilal awal Ramadhan pada 
saat masih berada di Syam, aku melihatnya pada malam Jum'at. Kemudian aku sampai di 
Madinah pada akhir bulan. Maka Abdullah bin Abbas bertanya kepadaku tentang hilal, ia 
bertanya, "Kapan kalian melihatnya?" Aku menjawab, "Kami melihatnya pada malam 
Jum'at." la bertanya lagi, "Apakah kamu yang melihatnya?" Aku menjawab, "Ya, orang-orang 
juga melihatnya sehingga mereka mulai melaksanakan puasa begitu juga Mu'awiyah." Ibnu 
Abbas berkata, "Akan tetapi kami melihatnya pada malam Sabtu. Dan kamipun sekarang 
masih berpuasa untuk menggenapkannya menjadi tiga puluh hari atau hingga kami melihat 
hilal." Aku pun bertanya, "Tidakkah cukup bagimu untuk mengikuti ru'yah Mu'awiyah dan 
puasanya?" la menjawab, "Tidak, beginilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 



memerintahkan kepada kami." Dalam lafazh "NAKTAFI" (tidak cukupkah bagi kami?) atau 
"TAKTAFI" (tidak cukupkah bagimu?), Yahya bin Yahya agak ragu. 


Bab: Allah menjadikan bilal untuk dilihat jLo) 


/ x *’/' ^ ^ * * "s' 

>^>^315 j 


1820. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Flushain dari Amru bin Murrah dari Abu Al Bakhtari 
ia berkata; Suatu ketika, kami keluar untuk menunaikan umrah. Ketika kami singgah di Bathn 
Nakhlah, kami melihat hilal, maka sebagian dari rombongan pun berkata, "Itu adalah malam 
ketiga." Kemudian sebagian yang lain mengatakan, "Itu adalah malam kedua." Kemudian 
kami menemui Ibnu Abbas dan kami pun berkata padanya, "Kami telah melihat hilal, lalu 
sebagian orang mengatakan bahwa itu adalah malam ketiga, sedangkan yang lain 
mengatakan bahwa itu adalah malam kedua." Maka Ibnu Abbas bertanya, "Pada malam 
apakah kalian melihatnya?" kami menjawab, "Kami melihatnya pada ini dan ini..." ia pun 
berkata; Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Sesungguhnya 
Allah telah membentangkannya untuk dapat dilihat. Karena itu, mulailah pada malam kamu 
melihatnya." 


Vfl~ I ’l ^ '*'■> t\> \ V 9 <C.' 

UoA»- Uo.X»- 

3 Vs U4£^^\ \ 3 ViS4l^U4£a.^\ J ^ ^ \ J 


1821. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah ia 
berkata, saya mendengar Abui Bakhtari ia berkata; Ketika kami berada di Dzat 'lrq, kami 
melihat Hilal bulan Ramadlan. Lalu kami utus seorang laki-laki kepada Ibnu Abbas untuk 
menanyakannya. Maka Ibnu Abbas pun berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
bersabda: "Sesungguhnya Allah telah membentangkannya untuk dilihat. Jika bulan itu 
tertutup dari pandanganmu, maka sempurnakanlah bilangannya (tiga puluh)." 



Bab: Penjelasan tentang sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Dua bulan hari raya 


tidak berkurang..." jS^^o^jLo) 




1822. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, telah mengabarkan 
kepada kami Yazid bin Zurai' dari Khalid dari Abdurrahman bin Abu Bakarah dari bapaknya 
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Dua bulan hari 
raya, keduanya tidaklah akan berkurang pahalanya, yakni Ramadlan dan Dzul Hijjah." 



jL^*jLo \ tj ' (J* 

Aa£- j]L>- 


1823. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah ia berkata, telah 
menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman dari lshaq bin Suwaid dan Khalid dari 
Abdurrahman bin Abu Bakarah dari Abu Bakarah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Dua bulan hari raya, keduanya tidaklah akan berkurang pahalanya, yakni 
Ramadlan dan Dzul Hijjah." 


Bab: Penjelasan bahwa masuknya puasa adalah dengan terbitnya fajar (<j J jljLo 


i'S ls { i*£J\ & cklSi\ i^\ } dJ£[%3\54LZ&\^3 


1824. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Idris dari Hushain dari Asy Sya'bi dari Adi bin Hatim radliallahu 
'anhu, ia berkata; Ketika turun ayat; "Hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, 
yaitu fajar." Maka Adi bin Hatim berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, aku meletakkan 
benang putih dan benang hitam di bawah bantalku untuk membedakan malam dan siang." 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Bantalmu itu terlalu lebar. Yang 
dimaksud dengan benang hitam ialah gelapnya malam, dan (benang putih) adalah cahaya 
siang." 







1825. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah menceritakan 
kepada kami Fudlail bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Abu Hazim telah 
menceritakan kepada kami Sahi bin Sa'dari ia berkata; Ketika turun ayat; "...dan makan 
minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar...", ia berkata; 
Ada seorang lelaki yang mengambil satu benang berwarna hitam dan satu benang lagi 
berwarna putih, lalu ia makan (sahur) sampai keduanya terlihat jelas sehingga Allah 'azza 
wajalla menurunkan ayat; "Yaitu fajar." Maka perkara itupun menjadi jelas baginya. 


Js»\ J } &i \ .lidi ji 

s\j1 \S\ 3^ { ^ i^J\ 




1826. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi dan Abu Bakar bin lshaq 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan 
kepada kami Abu Ghassan telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd 
radliallahu 'anhu ia berkata; Ketika turun ayat; "...dan makan minumlah hingga terang 
bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar..." ia berkata; Ada seorang lelaki ketika ia 
hendak berpuasa, ia mengambil satu benang berwarna hitam dan satu benang lagi berwarna 
putih, lalu ia makan (sahur) sampai keduanya terlihat jelas. Maka Allah 'azza wajalla pun 
menurunkan ayat; "MINAL FAJR (yaitu fajar)." Maka mereka pun mengetahui, bahwa yang 
dimaksud adalah kegelapan malam dan cahaya siang. 



j C <Lh\\Z'ji.h'\3 






1827. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari 
Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari Abdullah radliallahu 'anhu, dari Rasulullah 



shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya Bilal itu adzan pada 
malam hari, maka makan dan minumlah kalian hingga kalian mendengar adzan Ibnu Ummi 
Maktum." 


& \ -Ali- & V ^ A (j ^ *\ 






1828. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari 
Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan di malam hari, 
maka makan dan minumlah kalian hingga kalian mendengar adzannya Ibnu Ummi Maktum." 





1829. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi 1 dari Ibnu Umar radliallahu 
'anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai dua orang mudzin, 
yaitu Bilal dan Ibnu Ummi Maktum yang buta. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pun bersabda: "Sesungguhnya Bilal itu adzan di malam hari, maka makan dan minumlah 
kalian sampai Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan." Dan tidaklah jarak antara 
keduanya, kecuali waktu Bilal turun (dari sini) dan Ibnu Ummi Maktum naik dari sini. Dan 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku 
telah menceritakan kepada kami Ubaidullah telah menceritakan kepada kami Al Qasim dari 
Aisyah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yakni dengan hadits 
semisalnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada 
kami lshaq telah mengabarkan kepada kami Abdah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Hammad bin Mas'adah 
semuanya dari Ubaidullah dengan kedua isnad itu, dan keduanya serupa dengan haditsnya 
Ibnu Numair. 



itajli J \ j^ySl i j3li3li^i\ ^ j 

A^il^aJ) \ J^JbJ _^jL> ^ jl\ £ji=^^J Jji j*^A l g il^I>^AjoL/> \ 3 ^ 

jgA\ j c 5Udi.y '^ESkS^ly ^ ^ll^J^jAJjjiiJ 
>3ls^pls ^ii\ 


1830. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ibrahim dari Sulaiman At Taimi dari Abu Utsman dari Ibnu Mas'ud radliallahu 
'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu 
terhalang dari makan sahur karena adzan Bilal; sebab, ia menyeru -atau- mengumandangkan 
adzan di tengah malam, sehingga orang-orang yang qiyamullail segera pulang dan orang- 
orang yang masih tidur segera bangun." Dan beliau bersabda: "Dan tidaklah ia mengucapkan 
seperti ini dan ini." Beliau merendahkan tangannya dan mengangkatnya hingga beliau 
mengatakan seperti ini. -beliau merenggangkan antara jari-jari tangannya,- Dan Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami Abu Khalid yakni 
Al Ahmar, dari Sulaiman At Taimi dengan isnad ini, hanya saja menyebutkan; "Sesungguhnya 
waktu fajar adalah ketika ia tidak mengatakan seperti ini." Beliau menyatukan jari-jemarinya 
lalu membalikkannya ke tanah. Beliau melanjutkan: "Akan tetapi (waktu Fajar itu) adalah 
saat ia mengatakan seperti ini." Beliau meletakkan jari telunjuk di atas jari telunjuk dan 
menjulurkan kedua tangannya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu 
Syaibah Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman -Dalam riwayat lain- Dan 
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Jarir 
dan Al Mu'tamir bin Sulaiman keduanya dari Sulaiman At Taimi dengan isnad ini. Dan hadits 
Al Mu'tamir berhenti pada pada ungkapan beliau: "Untuk membangunkan orang-orang yang 
masih tidur di antara kalian dan agar orang-orang qiyamullail kembali (bersiap-siap untuk 
menyambut fajar)." Dan lshaq berkata; Jarir berkata di dalam haditsnya terkat dengan sabda 
beliau: "(Waktu fajar) bukanlah saat Bilal mengatakan seperti ini, akan tetapi ketika ia 
mengatakan seperti ini." Maksudnya adalah waktu Fajar adalah Al Mu'taridl (cahaya fajar 
yang menyebar/merata) dan bukanlah Al Mustathil (saat cayahaya fajar masih memanjang). 



^**~^*_* \ ; **-^j **-' “ J ~)\j 


» ✓ >?, 


>' 

->J/ 





1831. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Abdul Warits dari Abdullah bin Sawadah Al Qusyari telah menceritakan kepadaku bapakku 
bahwa ia mendengar Samurah bin Jundub berkata; Saya mendengar Muhammad shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian terpedaya (untuk tidak makan sahur) oleh 
adzan Bilal di waktu sahur, dan jangan pula oleh cahaya putih ini hingga telah tersebar 
(cahayanya di ufuk)." 


\j^Jb ^jryla - ; lya)\ j 


1832. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ulayyah telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Sawadah dari bapaknya dari 
Samurah bin Jundub radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Janganlah kalian terhalang makan sahur dan jangan pula oleh cahaya putih ini 
hingga ia tersebar (cahayanya di ufuk) seperti ini." 




> ^ 

JJP^ 



1833. Telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada kami 
Hammad yakni Ibnu Zaid, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Sawadah Al Qusyairi 
dari bapaknya dari Samurah bin Jundub radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu terpedaya (untuk tidak makan sahur) oleh adzan 
yang dikumandangkan oleh Bilal di waktu sahur, dan jangan pula karena cahaya putih ini 
(fajar kadzib) hingga cahaya itu tersebar (cahayanya di ufuk) seperti ini." Hammad memberi 
isyarat dengan kedua tangannya, yaitu membentang. 







*i'\ s s . '' ? t 

y>bS\ 

\jJb 


1834. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sawadah ia berkata, saya 
mendengar Samurah bin Jundub radliallahu 'anhu, menyampaikan khutbah, kemudian ia 
menceritakan hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: 
"Janganlah kalian terhalang oleh adzannya Bilal, dan jangan pula oleh cahaya putih ini, 
hingga terbit fajar (shodik) atau hingga fajar menyingsing." Dan telah menceritakan kepada 
kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Dawud telah mengabarkan 
kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Sawadah bin Hanzhalah Al Qusyairi ia 
berkata, saya mendengar Samurah bin Jundub radliallahu 'anhu, berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; Maka ia pun menyebutkan hadits ini. 


Bab: Mengakhirkan makan sahur (* j 


p, Jfc£ 




> 












1835. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, telah mengabarkan 
kepada kami Husyaim dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas -dalam jalur lain- Dan Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dari Ibnu Ulayyah 
dari Abdul Aziz dari Anas radliallahu 'anhu -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada 
kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dan 
Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Makan sahurlah kalian, karena (makan) di waktu sahur itu mengandung 
barakah." 


» i » * ■" \ ** f» ^ . f» ' ' i ' > 



1836. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Musa bin Ulay dari bapaknya dari Abu Qais Maula Amru bin Ash, dari Amru bin Ash 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perbedaan antara puasa kita 
dengan puasanya Ahli Kitab adalah makan sahur." Dan telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah semuanya dari Waki' -dalam jalur lain- Dan 
telah menceritakannya kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb 
keduanya dari Musa bin Ulayy dengan isnad ini. 




1837. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah mengabarkan 
kepada kami Waki' dari Hisyam dari Qatadah dari Anas dari Zaid bin Tsabit radliallahu 'anhu, 
ia berkata; "Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan sesudah 
itu kami beranjak untuk menunaikan shalat." saya bertanya, "Kira-kira berapa lama jarak 
antara makan sahur dan shalat." la menjawab, "Kira-kira selama pembacaan lima puluh 
ayat." Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Hammam -dalam jalur lain- Telah 
menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Salim bin Nuh 
telah menceritakan kepada kami Umar bin Amir keduanya dari Qatadah dengan isnad ini. 


? W* *•' k* ' * \ * ' * ' > \* ' tr'-'l ? t ✓ » ^ 

O j 'o-^ ' i* ^ j**' •*+ £ ’ T 




> i 1 .». 




1838. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abdul Aziz bin Abu Hazim dari bapaknya dari Sahi bin Sa'd radliallahu 'anhu, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Manusia akan senantiasa berada dalam 
kebaikan selama mereka menyegerakan untuk berbuka." Dan telah menceritakannya kepada 
kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Ya'qub -dalama riwayat lain- Telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin 
Mahdi dari Sufyan keduanya dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd radliallahu 'anhu, dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, ia menyebutkan hadits yang sama. 












1839. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Kuraib Muhammad bin Ala' 
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari 
Umarah bin Umair dari Abu 'Athiyyah ia berkata; Saya dan Masruq menemui Aisyah 
radliallahu 'anha, kemudian kami pun berkata; Wahai Ummul Mukminin, ada dua sahabat 
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, yang satu menyegerakan berbuka dan shalat, 
sementara yang lain mengakhirkan berbuka dan shalat." Maka Aisyah pun bertanya, "Siapa 
yang menyegerakan berbuka dan shalat?" Kami menjawab, "Abdullah, yakni Ibnu Mas'ud." la 
berkata, "Seperti itulah yang diperbuat oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Abu 
Kuraib menambahkan; Kemudian yang lain adalah Abu Musa. 


<CJl£- 4)J \ jJLp-i \ J <3 ^ J\ji3 j 4_ioLc- J 


>' * 


1840. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Abu Za'idah dari Al A'masy dari Umarah dari Abu 'Athiyah ia berkata; Saya dan Masruq 
menemui Aisyah radliallahu 'anha. Kemudian Masruq berkata kepadanya, "Ada dua orang 
dari kalangan sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, keduanya begitu 
bersemangat untuk mendapatkan kebaikan. Yang satu menyegerakan shalat Maghrib dan 
Ifthar (berbuka). Sedangkan yang satu lagi, mengakhirkan shalat Maghrib dan juga Ifthar." 
Lalu Aisyah bertanya, "Siapa yang menyegerakan shalat Maghrib dan Ifthar?" la menjawab, 
"Abdullah." Maka Aisyah berkata, "Seperti inilah yang telah diperbuat oleh Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam." 


Bab: Jika malam telah datang dan matahari telah hilang maka berbukalah (d^joW 










1841. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Kuraib dan Ibnu Numair - 
mereka semua sepakat mengenai lafazhnya- Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami 
Abu Mu'awiyah -sementara Ibnu Numair berkata- telah menceritakan kepada kami bapakku 
-sementara Abu Kuraib berkata- telah menceritakan kepada kami Abu Usamah semuanya 
dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Ashim bin Umar dari Umar radliallahu 'anhu, ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila malam telah datang, 
siang telah hilang, dan matahari telah terbenam, maka seorang yang berpuasa sungguh 
sudah boleh berbuka." Ibnu Numair tidak menyebutkan kata: "FAQAD (sungguh)." 






1842. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Abu lshaq Asy Syaibani dari Abdullah bin Abu Aufa radliallahu 'anhu, ia berkata; 
Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan di bulan 
Ramadlan. Ketika matahari telah terbenam, beliau bersabda: "Hai fulan! Turunlah, dan 
siapkan makan kita." Maka orang itu pun berkata, "Hari masih siang ya Rasulullah!" beliau 
bersabda lagi: "Turunlah dan siapkan makan kita." Abdullah berkata; Maka orang itu pun 
turun dan segera menyiapkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan 
kemudian langsung minum. Kemudian beliau bersabda sambil menunjuk dengan tangannya: 
"Apabila matahari telah terbenam di sana, dan malam telah datang di sini, maka orang yang 
berpuasa sudah boleh berbuka." 






> » 

o*-*- 




^ . ✓ £ »’ t t »\» £#. 1«-» *U” vH- • »'> ,*C s > \'Z\ ' ?;. > tl> *W<'-\ ' 


1843. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dan Abbad bin Al Awwam dari Asy Syaibanii dari Ibnu Abu Aufa 
radliallahu 'anhu, ia berkata; Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
dalam suatu perjalanan, ketika matahari telah terbenam, maka beliau pun bersabda kepada 
seorang laki-laki, "Turun dan siapkanlah makan kita." Laki-laki itu pun berkata, "Wahai 
Rasulullah, sekiranya Tuan menunggu agak petang?" beliau bersabda: "Turun dan siapkanlah 
makan kita." Laki-laki itu berkata, "Hari masih siang." Akhirnya laki-laki itu pun turun dan 
menyiapkannya untuk beliau. Kemudian beliau langsung minum, dan bersabda: "Apabilah 
kalian telah melihat malam datang dari arah ini -beliau memberi isyarat dengan tangannya 
ke arah timur- maka seorang yang berpuasa sudah boleh berbuka." Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan 
kepada kami Sulaiman Asy Syaibani ia berkata, saya mendengar Abdullah bin Abu Aufa 
radliallahu 'anhu berkata; Kami pernah berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dan saat itu beliau sedang berpuasa. Ketika matahari telah terbenam beliau 
bersabda: "Wahai Fulan, turun dan sediakanlah makan kita." Yakni sebagaimana hadits Ibnu 
Mushir dan Abbad bin Al Awwam. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar 
telah mengabarkan kepada kami Sufyan -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada 
kami lshaq telah mengabarkan kepada kami Jarir keduanya dari Asy Syaibani dari Ibnu Abu 
Aufa -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah 
menceritakan kepada kami bapakku -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far keduanya berkata, 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Asy Syaibani dari Ibnu Abu Aufa radliallahu 
'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yakni semakna dengan hadits Ibnu Mushir dan 
Abbad dan Abdul Wahid. Dan di dalam hadits mereka tidak seorang pun yang 
mencantumkan; "Di bulan Ramadlan." Dan tidak pula ungkapan, "Dan malam datang dari 
arah ini." kecuali pada riwayat Husyaim. 


Bab: Larangan dari berpuasa wishal Jl*? 





1844. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang puasa Wishal, maka para sahabat pun berkata, "Bukankah Anda sendiri 



melakukan puasa Wishal?" Beliau bersabda: "Sesungguhnya saya tidaklah sebagaimana 
kalian, karena saya diberi makan dan minum (oleh Rabb-ku)." 


5Uiai j<j j<C\sS<&\ 


1845. Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melakukan puasa Wishal di bulan Ramadlan, sehingga orang-orang pun ikut 
melakukannya. Mengetahui hal itu, maka beliau melarang mereka. Akhirnya mereka 
bertanya, "Bukankah Anda sendiri melakukan puasa wishal?" beliau bersabda: 
"Sesungguhnya saya, tidaklah sebagaimana kalian, karena saya diberi makan dan minum 
(oleh Rabb-ku)." Dan telah menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Abdush Shamad 
telah menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar 
radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan hadits semisalnya, namun ia 
tidak mengatakan; "Di bulan Ramadlan." 


\ p=cl pil \ >HjJ 


1846. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan 
kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu, berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang puasa Wishal, maka seorang laki-laki dari 
kaum muslimin pun berkata, "Bukankah Anda sendiri melakukan puasa wishal wahai 
Rasulullah?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Siapakah di antara 
kalian yang sama denganku? Sungguh, ketika aku bermalam, Rabb-ku memberiku makan dan 
minum." Ketika ternyata mereka enggan untuk berhenti melakukan wishal, maka Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pun berpuasa wishal bersama mereka satu hari kemudian satu 
hari. Setelah itu, mereka melihat hilal, maka beliau pun bersabda: "Seandainya bulan 



(Syawal) belum terbit niscaya akan aku perintahkan kepada kalian untuk meneruskannya - 
seolah beliau ingin memberikan hukuman lantaran keengganan mereka-." 


jd U jLLc-Sh ly» \ * * W ? j>ld& Jli 

* /y *ul / ♦ x **x*^^L t * ^ ^ * *sf \ * ^ t * ^ ^ tlK^i / v 9 ** /» | “I ^ 


1847. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan lshaq - Zuhair berkata- telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Umarah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah radliallahu 
'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian 
melakukan puasa wishal." Mereka bertanya, "Bukankah Anda sendiri melakukan puasa 
wishal wahai Rasulullah?" Maka beliau menjawab: "Sesungguhnya kalian tidaklah 
sebagaimana aku, sesungguhnya ketika aku bermalam Rabb-ku memberiku makan dan 
minum. Karena itu, beribadahlah kalian sesuai dengan kemampuan kalian." Dan Telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Mughirah 
dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam semisalnya. Hanya saja, ia mengatakan; "FAKLAFUU MAA LAKUM BIHI THAAQAH 
(Lakukanlah amalan yang sesuai dengan kemampuan kalian)." Dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan 
kepada kami Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau melarang puasa wishal, yakni sebagaimana hadits 
Umarah dari Abu Zur'ah. 




>js\ j 4-j 



1848. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abu 
Nadir, Hasyim bin Qasim telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Tsabit dari Anas 
radliallahu 'anhu ia berkata; pada suatu malam di bulan Ramadlan, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam shalat. Kemudian aku datang dan berdiri di samping beliau. Lalu datang pula 
sahabat yang lain dan berdiri pula, sehingga akhirnya kami menjadi satu rombongan. Tatkala 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam merasa bahwa kami shalat di belakang beliau, maka beliau 
pendekkan shalatnya, kemudian beliau masuk ke rumahnya, dan di sana beliau shalat 
sendirian. Anas berkata; Pagi-pagi kami bertanya kepada beliau, "Apakah Anda tahu apa 
yang kami perbuat semalam?" Beliau menjawab: "Ya, aku tahu. Itulah yang menyebabkan 
aku masuk ke rumah dan di sana aku shalat sendirian." Anas berkata; Beberapa hari di akhir 
bulan Ramadlan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan puasa wishal. Karena itu, 
beberapa orang sahabat melakukannya, maka beliau pun bersabda: "Kenapa orang-orang ini 
ikut-ikutan puasa wishal? Sesungguhnya kalian tidaklah sebagaimana aku. Demi Allah, 
sekiranya bulan ini bertambah panjang, aku akan terus berpuasa wishal sehingga orang- 
orang yang memberati dirinya (dengan puasa wishal) akan kewalahan sendiri." 


9 ^ / 

^ j a.« ia.j JjJg ' (j i | 


1849. Telah menceritakan kepada kami Ashim bin Nadir At Taimi telah menceritakan kepada 
kami Khalid, yakni putra Al Harits telah menceritakan kepada kami Humaid dari Tsabit dari 
Anas radliallahu 'anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan puasa 
Wishal pada awal bulan Ramadlan sehingga orang-orang ikut melakukannya. Ketika hal itu 
sampai kepada beliau, beliau bersabda: "Sekiranya bulan itu dipanjangkan lagi, niscaya kami 
akan terus melakukan puasa wishal sehingga mereka yang berlebih-lebihan akan 
meninggalkan sikap berlebih-lebihannya itu. Sesungguhnya kalian tidaklah sebagaimana aku 
-atau beliau mengatakan- sesungguhnya aku tidaklah sebagaimana kalian, Rabb-ku 
senantiasa memberiku makan dan minum." 




1850. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Utsman bin Abu Syaibah 
semuanya dari Abdah - lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami Abdah bin Sulaiman 
dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam melarang mereka untuk berpuasa wishal dan hal itu sebagai 
rahmat atas mereka. Maka mereka pun berkata, "Bukankah Anda sendiri melakukan 
Wishal." Maka beliau menjawab: "Aku tidaklah seperti kalian, aku diberi makan dan minum 
oleh Rabbku." 



Bab: Mencium saat puasa (ii jl j\_o) 





1851. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 
Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anhu, ia berkata; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mencium salah seorang isterinya saat beliau sedang berpuasa." 
Aisyah kemudian tertawa. 





* > > 







1852. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di dan Ibnu Abu Umar keduanya 
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan ia berkata, saya bertanya kepada 
Abdurrahman bin Al Qasim, "Apakah Anda telah mendengar bapak Anda menceritakan dari 
Aisyah radliallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menciumnya saat beliau 
berpuasa?" Abdurrahman diam sejenak kemudian menjawab, "Ya." 









1853. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari Ubaidullah bin Umar dari Al Qasim dari Aisyah radliallahu 
'anha, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciumku saat beliau sedang 
berpuasa. Maka adakah diantara kalian yang mampu mengendalikan nafsunya sebagaimana 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mampu mengendalikannya." 







1854. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
Abu Kuraib -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain 
berkata- telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al 
Aswad dan Alqamah dari Aisyah radliallahu 'anha, -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan 
kepada kami Syuja' bin Makhlad telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Zaidah telah 
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Muslim dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha, 
ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium dan mencumbuku mesra 
ketika beliau sedang berpuasa. Tetapi beliau memang seorang yang paling bisa 
mengendalikan nafsunya di antara kalian." 







1855. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Ibrahim dari Alqamah dari Aisyah 
radliallahu 'anha, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciumku saat beliau 
sedang berpuasa. Dan beliau adalah orang yang paling kuat mengendalikan nafsunya di 
antara kalian." 






1856. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dari Ibrahim dari Alqamah dari Aisyah; 
"Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencium isterinya saat beliau sedang 
berpuasa." 





d 




1857. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abu Ashim ia berkata, saya mendengar Ibnu Aun dari Ibrahim dari Al Aswad ia 
berkata; Saya dan Masruq pernah menemui Aisyah, kemudian kami pun bertanya 



kepadanya, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencumbui isterinya saat 
beliau sedang berpuasa?" Aisyah menjawab, "Ya, akan tetapi beliau adalah seorang paling 
kuat menahan nafsunya di antara kalian -atau- beliau adalah seorang yang paling kuat 
menahan nafsunya dari kalian." Abu Ashim agak ragu. Dan telah menceritakannya kepadaku 
Ya'qub Ad Dauraqi telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Ibnu Aun dari Ibrahim dari Al 
Aswad dan Masruq bahwa keduanya menemui Ummul Mukminin untuk bertanya. Maka 
beliau pun menyebutkan hadits semisalnya. 


t 9 ' '.C* t 9 S 9 S 9 ' ? 1 S' 9 \ 1 'f.*. \ } }■ 9 }■ / ' tll'T.*. \ * * s 9 \ t )• 9 ^ S \ ^ 


1858. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Al Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya bin Abu 
Katsir dari Abu Salamah bahwa Umar bin Abdul Aziz telah mengabarkan kepadanya, bahwa 
Urwah bin Zubair telah mengabarkan kepadanya, bahwa Aisyah Ummul Mukminin 
radliallahu 'anha telah mengabarkan kepadanya, bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menciumnya saat beliau sedang berpuasa." Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Bisyr Al Hariri telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah yakni Ibnu Sallam dari 
Yahya bin Abu Katsir dengan isnad ini semisalnya. 


ol^'lsL 





1859. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id dan Abu 
Bakar bin Abu Syaibah -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua 
orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami Abui Ahwash dari Ziyad bin llaqah 
dari Amru bin Maimun dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menciumnya di bulan puasa." 




1860. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Bahz bin Asad telah menceritakan kepada kami Abu Bakar An Nahsyali telah menceritakan 
kepada kami Ziyad bin llaqah dari Amru bin Maimun dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; 



"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium isterinya di bulan Ramadlan 
padahal beliau sedang berpuasa." 


L*J \ L/Io ‘yJ UoA>- 3 


1861. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada 
kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Zinad dari Ali bin Al 
Husain dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwasanya; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
mencium isterinya padahal beliau sedang berpuasa." 


9 ' \ 9 f 9 ' ^ Z ' 9 ' \ ' 'l Nl ^ / 9 ' . | 9 £ s 9 \ / *' /9 \ t } 9 ^ 1 1 ' T ** 1 x 


1862. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
Abu Kuraib -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain 
berkata- telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Muslim dari 
Syutair bin Syakal dari Hafshah radliallahu 'anha, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mencium isterinya saat beliau sedang berpuasa." Dan telah menceritakan kepada 
kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah -dalam jalur lain- 
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dari 
Jarir keduanya dari Manshur dari Muslim dari Syutair bin Syakal dari Hafshah radliallahu 
'anha, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, semisalnya. 


y y y 's *V ^ **y ^ / Sr / 

i\i 3isUiiS^\ si\3 


1863. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al 'Ai li telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru, anak Al Harits dari Abdu Rabbihi bin Sa'id 
dari Abdullah bin Ka'b Al Himyari dari Umar bin Abu Salamah bahwa ia pernah bertanya 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa apakah beliau pernah mencium 



isterinya saat berpuasa. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: 
"Tanyakanlah perkara ini kepada Ummu Salamah." Maka Ummu Salamah pun mengabarkan 
kepadanya bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan hal itu. Kemudian 
Umar bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah 
lalu dan juga yang akan datang." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: 
"Demi Allah, aku adalah orang yang paling bertakwa dan paling takut kepada Allah di antara 
kalian." 


Bab: Puasanya bagi orang yang dipagi hari mengalami junub ( 


\j» aILc- cJJb j L« *^[\ «illLc- <£j« j-c- 0^ JIa9 ciU S As 

tfife >: y iai ^U- JS >: Jas 

jil jASft js# ji i^s^us >: >» ^uioii^jvsiuivaii 

sifilis ^ 


1864. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Rafi' -lafazh juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq bin 
Hammam telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abdul 
Malik bin Abu Bakar bin Abdurrahman dari Abu Bakar ia berkata, saya mendengar Abu 
Hurairah radliallahu 'anhu mengkisahkan. Di dalam kisahnya ia berkata, "Siapa yang junub di 
waktu fajar, maka janganlah ia berpuasa." Maka saya pun menyampaikan hal itu kepada 
Abdurrahman bin Al Harits dan ternyata ia mengingkarinya. Lalu ia pun segera pergi dan aku 
ikut bersamanya menemui Aisyah dan Ummu Salamah radliallahu 'anhuma. Kemudian 
Abdurrahman menanyakan hal itu kepada keduanya, maka keduanya menjawab, "Di suatu 
pagi. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam junub bukan karena mimpi, kemudian setelah itu 
beliau tetap berpuasa." Sesudah itu, kami menemui Marwan, dan Abdurrahman menuturkan 



pula hal itu padanya. Maka Marwan berkata, "Aku aku berbuat sesuatu atas kalian, kecuali 
bila kalian segera menemui Abu Hurairah dan membantah apa yang telah didkatakannya." 
Akhirnya kami pun segera menemui Abu Hurairah sedangkan Abu Bakar juga hadir 
bersamanya. Abdurrahman kemudian menuturkan perkara tersebut. Maka Abu Hurairah 
pun bertanya, "Apakah keduanya memang telah mengatakannya kepadamu?" Abdurrahman 
menjawab: "Ya." Abu Hurairah berkata, "Mereka berdua lebih mengetahui." Kemudian Abu 
Hurairah mengembalikan ungkapan yang telah diucapkannya tersebut ke Al Fadll bin Al 
Abbas, ia berkata, "Aku mendengar hal itu dari Al Fadll, memang aku tidak mendengarnya 
langsung dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Akhirnya Abdurrahman menarik kembali 
pendapatnya dalam permasalahan tersebut. Kemudian aku bertanya kepada Abdul Malik, 
"Apakah keduanya mengatakan: 'Di bulan Ramadlan? la menjawab, "Seperti itulah. Di 
suatu pagi. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam junub bukan karena mimpi, kemudian setelah 
itu beliau tetap berpuasa." 


yy S y 'V ^ ♦* 


1865. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair dan 
Abu Bakar bin Abdurrahman bahwa Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; 
"Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendapati fajar di bulan 
Ramadlan (kesiangan), padahal beliau dalam keadaan junub karena jima'. Lalu beliau mandi 
dan berpuasa." 


^14 >oi 





1866. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al 'Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru, yaitu anaknya Al Harits dari Abdu Rabbihi 
dari Abdullah bin Ka'b Al Himyari bahwa Abu Bakar telah menceritakan kepadanya bahwa ia 
pernah diutus oleh Marwan kepada Ummu Salamah radliallahu 'anha untuk menanyakan 
tentang seorang laki-laki yang mendapati waktu pagi dalam keadaan junub, apakah ia boleh 
berpuasa. Maka Ummu Salamah menjawab: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
mendapati waktu subuh dalam keadaan junub karena jima', bukan karena mimpi. Namun 
beliau tidak Ifthar (berbuka) dan tidak pula meng-qadla' (mengganti) puasanya." 





1867. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Abdu Rabbihi bin Sa'id dari Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits bin 
Hisyam dari Aisyah dan Ummu Salamah kedua isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
bahwa keduanya berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendapati waktu 
Subuh dalam keadaan junud karena jima', bukan karena mimpi di bulan Ramadlan, 
kemudian beliau tetapi berpuasa." 


'V ^ / ^ 


1868. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr - Ibnu 
Ayyub berkata- telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far telah mengabarkan 
kepadaku Abdullah bin Abdurrahman -ia adalah Ibnu Ma'mar bin Hazm Al Anshari Abu 
Thuwalah bahwa Abu Yunus Maula Aisyah telah mengabarkan kepadanya dari Aisyah 
bahwasanya; Ada seorang laki-laki datang meminta fatwa kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, sementara Aisyah waktu itu mendengar dari balik pintu. Lakli-laki itu bertanya: 
"Wahai Rasululah, waktu shalat telah tiba sedangkan aku dalam keadaan junub. Bolehkah 
aku meneruskan puasaku?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Aku pun 
pernah mendapati waktu Subuh dalam keadaan junub, namun aku tetap berpuasa." Laki-laki 
itu berkata, "Anda tidaklah sama dengan kami wahai Rasulullah. Sebab Allah telah 
mengampuni dosa-dosa Anda baik telah berlalu atau pun yang akan datang." Maka beliau 
pun bersabda: "Sesunguhnya saya berharap, bahwa sayalah yang paling takut kepada Allah 
di antara kalian, dan paling tahu bagaimana caranya bertakwa." 




> > 




I ^ > > ■> > 



1869. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah menceritakan 
kepada kami Abu 'Ashim telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku Muhammad bin Yusuf dari Sulaiman bin Yasar bahwa ia bertanya kepada Ummu 
Salamah radliallahu 'anha mengenai seorang laki-laki yang mendapati waktu Subuh dalam 
keadaan junub, apakah ia boleh berpuasa. Maka Ummu Salamah menjawab; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendapati waktu Subuh dalam keadaan junub -bukan 
karena mimpi- kemudian beliau tetap berpuasa." 


Bab: Larangan bersetubuh pada siang hari di bulan ramadan ( j>6 JaJuo 
S ^ oU j) 


j. f j*** $ ^ 34® 3^*^3^^® j ^ J-* 3^5^* j <j \ j 

^Jul< J aiLc-^Sj \ qIs Jls *^Jls 34® 

^_te\ \ 3\i^^o J 

315 


1870. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair semuanya dari Ibnu Uyainah - Yahya berkata- telah 
mengabarkan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman 
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Seorang laki-laki datang menghadap Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Celaka diriku wahai Rasulullah." Beliau bertanya: 
"Apa yang telah mencelakakanmu?" Laki-laki itu menjawab, "Saya telah menggauli isteriku di 
siang hari pada bulan Ramadlan." Beliau bertanya: "Sanggupkah kamu untuk memerdekakan 
budak?" la menjawab, "Tidak." Beliau bertanya lagi: "Sanggupkan kamu berpuasa dua bulan 
berturut-turut?" "Tidak." jawabnya. Beliau bertanya lagi: "Sanggupkah kamu memberi 
makan kepada enam puluh orang miskin?" la menjawab, "Tidak." Abu Hurairah berkata; 
Kemudian laki-laki itu pun duduk, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberi satu 
keranjang berisi kurma. Maka beliau pun bersabda: "Bersedekahlah dengan kurma ini." Laki- 
laki itu pun berkata, "Adakah orang yang lebih fakir dari kami. Karena tidak ada penduduk di 
sekitar sini yang lebih membutuhkannya daripada kami." Mendengar ucapan itu. Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam tertawa hingga gigi taringnya terlihat. Akhirnya beliau bersabda: 
"Pulanglah dan berilah makan keluargamu dengannya." Telah menceritakan kepada kami 



Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari Muhammad bin 
Muslim Az Zuhri dengan isnad ini sebagaimana riwayat Ibnu Uyainah. la mengatakan; 
"BI'ARAO. FIIHI TAMR (keranjang/takaran berisi kurma)." Namun ia tidak menyebutkan 
ungkapan; "Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun tertawa hingga gigi taringnya 
terlihat." 








1871. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab 
dari Humaid bin Abdurrahman bin Auf dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwasanya; 
Seorang laki-laki menyetubuhi isterinya di siang hari bulan Ramadlan. Kemudian laki-laki itu 
meminta fatwa mengenai hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau 
bertanya: "Apakah kamu memiliki seorang budak wanita (untuk dibebaskan)?" jawabnya, 
"Tidak." Beliau bertanya lagi: "Sanggupkah kamu berpuasa selama dua bulan berturut- 
turut?" jawabnya, "Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu, berilah makan kepada enam 
puluh orang miskin." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Isa telah mengabarkan kepada kami Malik dari Az Zuhri 
dengan isnad ini, bahwa seorang laki-laki berbuka di siang hari pada bulan Ramadlan, maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkannya untuk membayar kaffarat dengan 
membebaskan seorang budak wanita... kemudian ia pun menyebutkan sebagaimana hadits 
Ibnu Uyainah. 


j\ J _^ia3 1 j'J*\ 





1872. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku 
Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah telah menceritakan 
kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada seorang yang 
ifthar (berbuka karena jima') di siang hari bulan Ramadlan untuk memerdekakan seorang 



budak wanita, atau berpuasa dua bulan berturut-turut, atau memberi makan kepada enam 
puluh orang miskin. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan 
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dengan 
isnad ini sebagaimana hadits Ibnu Uyainah. 


j \ U Jli \ cJS> j 

^Jl3 ^ A»^aj CJ J j\ J CU>.X»i)\ j^> 4i\ j <J\ Ji“ J 

v^b 


1873. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Muhajir telah 
mengabarkan kepada kami Laits dari Yahya bin Sa'id dari Abdurrahman bin Qasim dari 
Muhamamd bin Ja'far bin Zubair dari Abbad bin Abdullah bin Zubair dari Aisyah radliallahu 
'anha, bahwa ia berkata; Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku telah binasa." Beliau bertanya: "Kenapa?" 
laki-laki itu menjawab: "Saya telah menyetubuhi isteriku pada siang hari di bulan Ramadlan." 
Maka beliau bersabda: "Kalau begitu, bersedekahlah, bersedekahlah." Laki-laki itu 
menjawab, "Saya tidak mempunyai sesuatu pun (untuk disedekahkan)." Maka beliau 
mempersilahkannya duduk. Kemudian didatangkan kepada beliau dua keranjang (berupa 
takaran) berisi makanan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun 
memerintahkannya untuk bersedekah dengan makanan itu. Dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Al Mutsanna telah mengabarkan kepada kami Abdul Wahhab Ats 
Tsaqafi ia berkata, saya mendengar Yahya bin Sa'id berkata, telah mengabarkan kepadaku 
Abdurrahman bin Qasim bahwa Muhammad bin Ja'far bin Zubair telah mengabarkan 
kepadanya bahwa Abbad bin Abdullah bin Zubair telah menceritakan kepadanya, bahwa ia 
telah mendengar Aisyah radliallahu 'anha berkata; Seorang laki-laki datang kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia pun menyebutkan hadits. Dan di awal hadits 
tidak ada ungkapan; "Bersedakahlah, bersedekahlah." Dan tidak pula ungkapan, "Siang hari." 










^ ^ 'C \ y s f* C / s \\ * \ . 9 * y 9 s # £ 




3is ,^yiLicii^cii^^\3 

3ii!y vsiu^i^i^U\^is^1ii\3 _^j 


1874. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb 
telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits bahwa Abdurrahman bin Qasim telah 
menceritakan kepadanya bahwa Muhammad bin Ja'far bin Zubair telah menceritakan 
kepadanya bahwa Abbad bin Abdullah bin Az Zubair telah menceritakan bahwa ia pernah 
mendengar Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Seorang laki-laki 
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di masjid tepatnya pada bulan Ramadlan. 
Laki-laki itu berkata, "Wahai Rasulullah, saya telah binasa, saya telah binasa." Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya padanya, "Ada apa denganmu?" laki-laki 
itu menjawab, "Saya telah menyetubuhi isteriku (pada siang hari di bulan Ramadlan)." Beliau 
bersabda: "Bersedekahlah." la berkata, "Demi Allah, wahai Nabiyullah, saya tidak 
mempunyai sesuatu pun dan saya tidak sanggup untuk menuanaikannya." Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu, duduklah." Dalam ke adaan seperti itu, 
tiba-tiba datanglah seorang laki yang menuntun himar yang membawa makanan, maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun berdiri dan bertanya: "Kemanakah laki-laki yang 
(katanya) binasa tadi?" Kemudian beliau bersabda: "Bersedekahlah dengan ini." maka laki- 
laki itu berkata, "Wahai Rasulullah, apakah mesti (aku berikan) kepada orang lain? Demi 
Allah, kami benar-benar dalam keadaan lapar, kami tidak miliki makanan sedikit pun." 
Akhirnya beliau bersabda: "Kalau begitu, makanlah (bersama keluargamu)." 


Bab: Musafir bukan untuk maksiat boleh berbuka di siang hari bulan ramadan ( j\ y>- 


5isj3is 



3\Lnriui^ >5^ 


1875. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari 
Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdulalh bin Utbah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, 
bahwa ia telah mengabarkan kepadanya, bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
keluar pada tahun pembebasan kota Makkah di bulan Ramadlan, dan beliau berpuasa hingga 
sampai di Kadid, baru kemudian beliau berbuka. Ibnu Abbas berkata; Dan para sahabat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengikuti segala perbuatan beliau kala itu. Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An 
Naqid dan lshaq bin Ibrahim dari Sufyan dari Az Zuhri dengan isnad ini semisalnya. Yahya 
berkata, Sufyan berkata; "Saya tidak tahu, siapakah laki-laki itu." ungkapan itu diambil dari 
bagian akhir sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad ini. Az Zuhri berkata; berbuka adalah yang 
terakhir dari dua perkara. Dan ia diambil dari perkara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
yaitu dari yang terakhir secara berurutan. Az Zuhri berkata, "Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bermukim di Makkah selama tiga belas hari, hingga bulan Ramadlan pun 
berlalu." Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dengan isnad ini, 
sebagaimana hadits Laits. Ibnu Syihab berkata; "Para sahabat mengikuti segala perbuatan 
beliau. Dan menurut mereka bahwa hal itu merupakan an nasikh al muhkam." 


lsU^4&\ 

3 J^4>\ 


1876. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Jarir dari Manshur dari Mujahid dari Thawus dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan perjalan pada bulan 
Ramadlan, beliau berpuasa hingga sampai di Usfan, kemudian beliau meminta bejana berisi 
minuman, lalu beliau meminumnya di siang hari agar-agar orang-orang juga melihatnya. 



Beliau berbukan hingga memasuki kota Makkah. Ibnu Abbas radliallahu 'anhu berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa berpuasa (saat dalam perjalanan) dan juga 
terkadang berbuka. Maka barangsiapa ingin berpuasa silahkan berpuasa dan barangsiapa 
ingin berbuka silahkan berbuka." 






1877. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Waki' 
dari Sufyan dari Abdul Karim dari Thawus dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata, 
"Jangan kamu mencela mereka yang berpuasa dan jangan pula mencela yang berbuka. 
Sebab, dalam perjalanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berpuasa dan juga 
pernah berbuka." 




1878. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahhab yakni Ibnu Abdul Majid, telah menceritakan kepada kami Ja'far 
dari bapaknya dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma, bahwa pada tahun Fathu Makkah 
(pembebasan kota Mekkah) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju Makkah, 
yakni tepatnya pada bulan Ramadhan. Saat itu, beliau berpuasa hingga sampai di Kura' Al 
Ghamim, dan para sahabat pun ikut berpuasa. Kemudian beliau meminta segayung air, lalu 
beliau mengangkatnya hingga terlihat oleh para sahabat kemudian beliau meminumnya. 
Setelah itu dikatakanlah kepada beliau, "Sesungguhnya sebahagian sahabat ada yang terus 
berpuasa." Maka beliau bersabda: "Mereka adalah orang-orang yang bermaksiat (kepadaku), 
mereka adalah orang-orang yang bermaksiat (kepadaku)." Dan telah menceritakan kepada 
kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz yakni Ad Darawardi, dari 
Ja'far dengan isnad ini, dan ia menambahkan; Lalu dikatakan kepada beliau; "Sebenarnya 
orang-orang merasa berat untuk melaksanakan puasa, tapi berhubung mereka melihat Tuan 
melaksanakannya maka merekapun berpuasa." Akhirnya beliau meminta segayung air 
setelah shalat 'Ashar. 



_^j 31 b^U j*-J\ jijij^ii. J-Vli\ 
J\'Si jjJ'&ji&'ilfSs 


1879. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al 
Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar semuanya dari Muhammad bin Ja'far - Abu Bakar 
berkata- Telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu'bah dari Muhammad bin 
Abdurrahman bin Sa'd dari Muhammad bin Amru bin Al Hasan dari Jabir bin Abdullah 
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada 
dalam suatu perjalanan, lalu beliau melihat seorang laki-laki dikerumuni oleh orang banyak 
dan dibawa ke tempat yang teduh. Beliau bertanya, "Mengapa dia?" mereka menjawab, "la 
sedang berpuasa." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Bukanlah 
termasuk kebaikan, jika kalian berpuasa saat dalam perjalanan." Telah menceritakan kepada 
kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Abdurrahman ia berkata, saya mendengar 
Muhamamd bin Amru bin Al Hasan menceritakan dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat seorang laki-laki.., yakni serupa 
dengan hadits di atas. Dan telah menceritakannya kepada kami Ahmad bin Utsman An 
Naufali telah menceritakan kepada kami Abu Dawud telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dengan isnad ini, semisalnya. Dan ia menambahkan; Syu'bah berkata; Telah sampai 
kepadaku dari Yahya bin Abu Katsir bahwa ia menambahkan di dalam hadits dan isnad ini, ia 
berkata; "Hendaklah kalian menerima rukhshah (keringanan) dari Allah, yang Dia karuniakan 
kepada kalian." la berkata; Ketika aku tanyakan kepadanya, ia tidak menghafalnya. 


fU ^\L*6 Uj j 



. ✓ » - •./ >• \> * <?' A\'.'-'\' \''*\ .*'>'* vX\' 


0 y-W-C' ,*— *.MJ ^ 


\b 'rt 


/ j > 

» «* t ' V ’ .*. ■ / » 

’^L«JL*iJ_J6 


> .. . ^ s - s * \< C. *. 


1880. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada kami 
Hammam bin Yahya telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Abu Nadlrah dari Abu 
Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata; "Kami ikut berperang bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pada tanggal enam belas Ramadlan. Di antara kami ada yang 
berpuasa dan ada pula yang berbuka. Namun mereka yang berpuasa tidaklah mencela orang 
yang berbuka dan yang berbuka tidak mencela yang berpuasa." Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Sa'id dari At Taimi -dalam jalur lain- Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad 
bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah -dalam jalur lain- Berkata Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu 
Amir telah menceritakan kepada kami Hisyam -dan Ibnul Mutsanna berkata- Telah 
menceritakan kepada kami Salim bin Nuh telah menceritakan kepada kami Umar yakni Ibnu 
Amir -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dari Sa'id semuanya dari Qatadah 
dengan isnad ini sebagaimana haditsnya Hammam, hanya saja di dalam hadits At Taimi dan 
Umar bin Amir dan Hisyam tercantum tanggal delapan belas. Sementara dalam hadits Sa'id 
adalah tanggal dua belas. Dan menurut Syu'bah; tanggal tujuh belas atau sembilan belas. 


u 't, : r u * s t» 




> > 




1881. Telah menceritakan kepada kami Nashru bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan 
kepada kami Bisyr, yakni anak Mufadldlal dari Abu Salamah dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id 
Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata; "Kami pernah bepergian bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam di bulan Ramadlan, maka mereka yang berpuasa tidaklah dicela 
karena puasa yang dilakukannya dan begitu pula yang berbuka." 









£>-^»- vliii 5l^ ^)a2& Ujw? 3p- j ly> j \ 53j^> J 


1882. Telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Ismail 
bin Ibrahim dari Al Jurairi dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia 
berkata; "Kami pernah ikut berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di 
bulan Ramadlan. Di antara kami ada yang berpuasa dan ada pula yang berbuka. Orang yang 
berpuasa tidak mencela orang yang berbuka begitu juga orang yang berbuka tidak mencela 
orang yang berpuasa. Mereka berpendapat bahwa siapa yang kuat lalu ia berpuasa, maka itu 
adalah baik, dan siapa yang merasa lemah hingga ia berbuka, maka itu pun juga baik." 





1883. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru Al Asy'atsi dan Sahi bin Utsman dan 
Suwaid bin Sa'id dan Husain bin Huraits semuanya dari Marwan - Sa'id berkata- telah 
mengabarkan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah dari Ashim ia berkata; saya mendengar 
Abu Nadlrah menceritakan dari Abu Sa'id Al Khudri dan Jabir bin Abdullah radliallahu 
'anhum, keduanya berkata; "Kami pernah mengadakan perjalan bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, maka di antara kami ada yang tetap berpuasa dan ada pula yang 
berbuka, namun sebagian mereka tidak mencela sebagian yang lain." 





1884. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Khaitsamah dari Humaid ia berkata; Anas pernah ditanya mengenai puasa Ramadhan 
saat berada dalam perjalanan, lalu ia menjawab, "Kami dulu pernah bepergian bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada bulan Ramadhan, namun orang yang berpuasa 
tidaklah mencela orang yang berbuka, dan yang berbuka juga tidak mencela orang yang 
berpuasa." 


iel J\ J&C. 




ppsP’^P^J 





1885. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Humaid ia berkata; Saya pernah keluar dalam suatu 
perjalan dan saat itu saya tetap berpuasa, lalu orang-orang pun berkata, "(Kalau kamu tetap 
berpuasa maka) pulanglah." Saya berkata, "Sesungguhnya Anas telah mengabarkan 
kepadaku, bahwa para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengadakan 
perjalanan, namun yang berbuka tidak mencela yang tetap berpuasa dan yang berpuasa 
tidak mencela yang berbuka. Kemudian saya juga telah menjumpai Ibnu Abu Mulaikah, dan 
ia mengabarkan kepadaku dari Aisyah radliallahu 'anha, yakni dengan hadits yang serupa." 


Bab: Pahala bagi orang yang berbuka dalam perjalanan jika mengemban tugas ( y>-\ 


5 , j{\ p» I ii\ Zy> iL j * L^==J\ '& > j£\ 

jJ% ^ jd\ 5 j 'kLlft ^ j aiU ^ ^V\\ 


1886. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah mengabarkan 
kepada kami Abu Mu'awiyah dari Ashim dari Muwarriq dari Anas radliallahu 'anhu, ia 
berkata; Dulu kami pernah bepergian bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan di 
antara kami ada yang melaksanakan puasa dan ada pula yang tidak berpuasa. Kemudian di 
hari yang sangat terik itu kami berhenti di suatu tempat dan orang yang bisa berteduh 
hanyalah orang yang mempunyai pakaian, bahkan di antara kami ada orang berlindung dari 
sinar matahari hanya dengan tangannya saja. Maka orang-orang yang berpuasa pun 
berjatuhan, dan sebaliknya orang yang tidak berpuasa masih tetap tegar, masih mampu 
menghancurkan bangunan dan masih kuat memberi minum hewan tunggangan mereka. 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Hari ini mereka yang berbuka 
telah menuai pahala." 









1887. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Hafsh 
dari Ashim Al Ahwal dari Muwarriq dari Anas radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengadakan suatu perjalanan, maka sebagian sahabat 



ada yang berpuasa dan ada pula yang berbuka. Maka pada hari itu mereka yang berbuka 
begitu semangat dalam beramal, sementara mereka yang berpuasa terasa lemas dan malas 
untuk melakukan beberapa pekerjaan. Maka beliau pun bersabda: "Mereka yang berbuka 
pada hari telah meraih pahala." 




1888. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi dari Mu'awiyah bin Shalih dari Rabi'ah ia berkata, telah 
menceritakan kepadaku Qaza'ah ia berkata; Aku pernah mendatangi Abu Sa'id Al Khudriy 
yang saat itu sedang dikerumuni oleh orang banyak. Ketika mereka telah membubarkan diri 
aku berkata kepadanya, "Aku tidak ingin menanyakan apa yang telah mereka tanyakan. Aku 
hanya ingin menanyakan perihal puasa dalam safar." Maka ia pun menjawab, "Kami dulu 
pernah bepergian ke kota Makkah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kami 
saat itu sedang berpuasa. Lalu kami singgah di suatu tempat, kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jarak kalian dengan musuh kalian sudah semakin 
dekat, dan makan (tidak berpuasa) akan dapat membuat kalian lebih kuat, dan ini adalah 
sebuah rukhshah (keringanan)." Maka di antara kamipun ada yang masih berpuasa dan ada 
pula yang tidak berpuasa. Setelah itu, kami singgah lagi pada sebuah tempat, lalu beliau 
bersabda: "Sesungguhnya kalian besok pagi kalian akan menghadapi musuh sedangkan 
berbuka akan membuat kalian lebih kuat, maka berbukalah kalian, ini adalah suatu 
ketetapan." Maka sesudah itu, kami pun berbuka. Abu Sa'id berkata; Sungguh, semenjak itu 
aku telah melihat kami berpuasa bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam 
perjalanan. 


Bab: Pilihan antara berpuasa atau berbuka saat 


dalam perjalanan ( 





< '^-*<L>l<J^* j jLsS^Jib'y*- jLi 


1889. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa ia berkata; 
Hamzah bin Amru Al Aslami bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang 
berpuasa dalam perjalanan, maka beliau menjawab: "Jika kamu mau berpuasalah dan jika 
tidak berbukalah." 


JLiSfl j sj>S^ 

^ jjlcslijf jijiki 

^V f 


1890. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah 
radliallahu 'anha, bahwasanya; Hamzah bin Amru Al Aslami bertanya kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, saya seorang laki-laki yang kuat berpuasa 
dalam perjalanan. Apakah aku harus berpuasa dalam perjalanan?" Beliau menjawab: 
"Berpuasalah jika kamu mau, dan berbukalah jika kamu ingin berbuka." Dan telah 
menceritakannya kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu 
Mu'awiyah dari Hisyam dengan isnad ini, sebagaimana hadits Hammad bin Zaid. Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata. 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair -dan Abu Bakar berkata- telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahim bin Sulaiman keduanya dari Hisyam dengan isnad ini, bahwa 
Hamzah berkata; "Saya adalah seorang yang kuat berpuasa, maka haruskah aku berpuasa 
ketika dalam perjalanan?" 


■>£ s,' * ' \ .> ' * 'i \\ *?.',*■>' , * vfl t»-'.*. !''«>» i * 7 t Z. ' 



l}\ CJ>\ J*lLc-4h\ j^>4li\ J jjljis 


1891. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harun bin Sa'id Al Aili -Harun berkata- 
Telah menceritakan kepada kami -sementara Abu Thahir berkata- telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits dari Abui Aswad dari 
Urwah bin Zubair dari Abu Murawih dari Hamzah bin Amru Al Aslami radliallahu 'anhu, 
bahwa ia berkata, "Wahai Rasulullah, aku kuat untuk berpuasa dalam perjalanan. 
Berdosakah jika aku berpuasa?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Berbuka 
puasa saat dalam perjalanan merupakan rukhshah (keringanan) dari Allah. Siapa yang 
mengambilnya maka itu adalah baik, namun siapa yang lebih suka untuk berpuasa, maka 
tidak ada dosa atasnya." Harun berkata dalam haditsnya, "Itu adalah rukhshah." namun ia 
tidak menyebutkan; "Dari Allah." 


J ^ j g *\S_$\ S) IA {} 




1892. Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami 
Al Walid bin Muslim dari Sa'id bin Abdul Aziz dari Isma'il bin Ubaidullah dari Ummu Darda' 
dari Abu Darda' radliallahu 'anhu, ia berkata; "Kami pernah keluar bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam di bulan Ramadlan saat terik matahari begitu menyengat hingga 
salah seorang dari kami meletakkan tangannya di atas kepala. Di antara kami tidak ada yang 
berpuasa kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abdullah bin Rawahah." 






1893. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah 
menceritakan kepada kami Hisyam bin Sa'd dari Utsman bin Hayyan Ad Dimasyqi dari Ummu 
Darda' ia berkata. Abu Darda' berkata; "Kami telah ikut serta bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dalam suatu perjalan yang beliau lakukan. Saat itu, panas terik matahari 
begitu menyengat hingga seseorang meletakkan tangannya di atas kepala karena begitu 
panasnya. Dan di antara kami tidak ada yang berpuasa kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dan Abdullah bin Rawahah." 



Bab: Sunhaya berbuka bagi jamaah haji saat di Arafah UJJ A .J 

**</>) 


Jlji9pJuIijAl)u J 

43^0» '^jo^c-c x2^<c3\ciiJl ^ -i^*_3 

^-55\ vs£ 1^ ^ ^o^3iij^:^c5s\j>j 

|p3(J y* J^C- J A^Ilc- ^J > 1 CJ -X^- ^>IJ alLi^JWi^ J,1 ^JLi Ij£- 5^-^ o-^ - 


1894. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Abu Nadir dari Umair Maula Abdullah bin Abbas, dari Ummu Fadl binti Al 
Harits bahwa banyak orang-orang bertengkar di dekatnya tentang puasa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam di hari 'Arafah. Sebagian mereka mengatakan beliau puasa, dan 
sebagian lagi mengatakan tidak. Lalu kukirimkan kepada beliau secangkir susu. Saat itu 
beliau sedang berada di atas untanya di Arafah dan beliau pun meminumnya. Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar dari Sufyan dari Abu Nadir 
dengan isnad ini, dan tidak menyebutkan; "Beliau saat itu berada di atas untanya." Dan ia 
juga mengatakan; Dari Umair Maula Ummu Fadll. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin 
Harb telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Sufyan dari Salim Abu 
Nadir dengan isnad ini sebagaimana hadits Ibnu Uyainah. Dan ia juga mengatakan; Dari 
Umair Maula Ummu Fadll. 


jiijA^LC.4«\ j^4«\ J_ J jZmj 


1895. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bahwa Abu Nadir telah menceritakan 
kepadanya bahwa Umair Maula Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma telah menceritakan 
kepadanya bahwa Ummul Fadl radliallahu 'anhuma berkata; "Para sahabat merasa ragu 
apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa di hari Arafah. Sementara saat itu 
kami berada di sana bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku mengirimkan 



segelas susu pada beliau dan beliau pun meminumnya, padahal beliau saat itu berada di 
Arafah. 





1896. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari Bukair bin Al Asyajj dari Kuraib Maula 
Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, dari Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
bahwa ia berkata; Orang banyak ragu tentang puasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di 
hari Arafah, lalu kukirim kepada secangkir susu -ketika itu beliau sedang berdiri (wukuf) di 
tempatnya- lalu susu itupun diminum, sedangkan orang banyak melihatnya. 


Bab: Puasa Asyura' j^>) 


jif.liliSiijisAi ji\ J jJ.Uj.jJtJlJdSlS' 

’J&A'j j3l ijZ 


1897. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Di zaman 
Jahiliyah orang-orang Ouraisy melakukan puasa pada hari 'Asyura', dan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah pula melaksanakannya. Ketika beliau melakukan hijrah ke 
Madinah beliau berpuasa dan beliau memerintahkan agar berpuasa. Maka tatkala puasa 
Ramadlan diwajibkan, beliau bersabda: "Siapa yang suka puasa di hari 'Asyura'silakan ia 
berpuasa, dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya." Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair dari Hisyam dengan isnad ini, dan ia tidak 
menyebutkan di awal hadits; "Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah 
berpuasa 'Asyura'." Dan di akhir hadits ia menyebutkan; "Beliau meninggakan puasa 
'Asyura'. Siapa yang suka melakukan puasa 'Asyura silakan mengerjakan, dan siapa yang 
meninggalkannya (tidaklah mengapa)." la tidak menjadikan ungkapan sebagai bagian dari 



sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana pula yang tercantum dalam riwayatnya 
Jarir. 




1898. Telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Sufyan 
dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa pada hari 'Asyura' di masa 
Jahiliyah orang-orang Quraisy berpuasa. Maka ketika Islam datang, pada hari 'Asyura siapa 
pun boleh berpuasa dan juga boleh meninggalkannya. 




1899. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan 
kepadaku Urwah bin Zubair bahwa Aisyah radliallahu 'anha berkata; "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam telah memerintahkan untuk berpuasa pada hari 'Asyura' sebelum 
diwajibkannya puasa Ramadlan. Tatkalah puasa Ramadlan diwajibkan, maka pada hari 
'Asyura' siapa saja boleh berpuasa dan siapa juga boleh berbuka." 




1900. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh 
semuanya dari Laits bin Sa'id. Ibnu Rumh berkata; telah mengabarkan kepada kami Laits dari 
Yazid bin Abu Habib bahwa 'Irak telah mengabarkan kepadanya bahwa Urwah telah 
mengabarkan kepadanya bahwa Aisyah telah mengabarkan kepadanya; Bahwa pada zaman 
Jahiliyah orang-orang Quraisy melakukan puasa pada hari 'Asyura'. Dan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah memerintahkan untuk melakukannya hingga 
diwajibkannya puasa Ramadlan. Sesudah itu, beliau pun bersabda: "Siapa yang suka 
berpuasa pada hari 'Asyura', hendaklah ia berpuasa, dan siapa yang tidak suka maka 
berbukalah." 





sliiyilii. iiUi j5l 


1901. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair -lafazh darinya- Telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan 
kepada kami Ubaidullah dari Nafi' telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Umar 
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Orang-orang pada masa Jahiliyah berpuasa di hari 'Asyura'. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum muslimin juga melakukannya sebelum 
diwajibkannya puasa Ramadlan. Ketiwa puasa Ramadlan diwajibkan, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Hari 'Asyura' merupakan hari di antara hari-hari Allah, maka 
siapa yang ingin berpuasa di hari itu silahkan, dan siapa yang tidak, maka tidaklah mengapa." 
Dan Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Oaththan -dalam riwayat lain- 
Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abu Usamah keduanya dari Ubaidullah dengan isnad ini dan serupa dengan hadits di 
atas. 


»>> ' 


1902. Dan Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah 
mengabarkan kepada kami Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma bahwa suatu 
ketika disebutkanlah hari 'Asyura' di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Itu adalah hari yang dijadikan orang- 
orang Jahiliyah untuk berpuasa, maka siapa di antara kalian yang suka berpuasa di hari itu 
silahkan, dan siapa yang tidak suka, maka tidaklah mengapa ia meninggalkannya." 






j 



i\p^^^\^^ji.jS'jii\^u ( .js^iL;j i li^Ji' s 4J\ 


1903. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah dari Al Walid bin Katsir telah menceritakan kepadaku Nafi' bahwa Abdullah bin 
Umar radliallahu 'anhuma telah menceritakan kepadanya bahwa ia mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda di hari 'Asyura': "Sesungguhnya orang-orang Jahiliyah 
berpuasa di hari ini. Maka siapa yang suka berpuasa silahkan, dan siapa yang lebih suka 
meninggalkannya maka tidaklah mengapa." Maka Abdullah radliallahu 'anhu tidak pernah 
berpuasa di hari itu, kecuali memang bertepatan dengan hari puasanya. Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf telah menceritakan kepada 
kami Rauh -dalam riwayat lain- Telah menceritakan kepada kami Abu Malik Ubaidullah bin Al 
Akhnas telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, ia 
berkata; Suatu ketika, disebutkanlah puasa hari 'Asyura' di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Maka ia pun menyebutkan hadits sebagaimana hadits Laits bin Sa'd. 


Z± fcUi\ Jjb \ 51^ £ j; M ^ j 


1904. Dan Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah 
menceritakan kepada kami Abu Ashim telah menceritakan kepada kami Umar bin 
Muhammad bin Zaid Al Asqalani telah menceritakan kepada kami Salim bin Abdullah telah 
menceritakan kepadaku Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, ia berkata; Di sisi Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah disebutkan tentang hari 'Asyura', maka beliau pun 
bersabda: "Itu adalah hari, yang sering dijadikan orang-orang Jahiliyah berpuasa, maka siapa 
di antara kalian yang suka berpuasa di hari itu silahkan, dan siapa yang tidak suka, maka 
tidaklah mengapa ia meninggalkannya." 


l^isj ui Jv&i. £4 Jw&s. 

31 k\'j 31^3 jil\ j\is\ 

**/ ^ S S 


1905. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib semuanya 
dari Abu Mu'awiyah - Abu Kuraib berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah 



dari Al A'masy dari Umarah dari Abdurrahman bin Yazid ia berkata; Al Asy'ats bin Qais 
pernah datang ke rumah Abdullah ketika dia sedang makan. Maka Abdullah pun berkata, "Ya 
Abu Muhammad! Mari silahkan makan." Asy'ats menjawab, "Bukankah hari ini adalah hari 
'Asyura'?" Abdullah balik bertanya, "Tahukah kamu, apakah hari 'Asyura' itu?" kemudian ia 
melanjutkan, "Hari 'Asyura' adalah hari yang dijadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
untuk berpuasa sebelum diwajibkannya puasa Ramadlan. Maka ketika puasa Ramadlan 
diwajibkan, maka puasa hari 'Asyura itu pun ditinggalkannya." Abu Kuraib mengatakan; 
"Beliau meninggalkannya." Dan Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dasn 
Utsman bin Abu Syaibah keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al 
A'masy dengan isnad ini, dan keduanya menyebutkan; "Maka ketika kewajiban puasa 
Ramadlan turun, beliau pun meninggalkannya." 


-Xa_3~_/a 




1906. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dan Yahya bin Sa'id Al Qaththan dari Sufyan -dalam riwayat lain- Dan 
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim -lafazh juga miliknya- Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan telah 
menceritakan kepadaku Zubaid Al Yami dari Umarah bin Umair dari Qais bin Sakn bahwa Al 
Asy'ats bin Qais menemui Abdullah pada hari 'Asyura dan saat itu Abdullah sedang makan. 
Maka Abdullah pun berkata, "Wahai Abu Muhammad, marilah makan." la menjawab, "Saya 
sedang berpuasa." Abdullah berkata, "Dulu, kami berpuasa 'Asyura', namun kemudian kami 
meninggalkannya." 


» ^ . t \ i » i ^ > t '> * - » i ' ..i s > ..C 2 ; ^ 


1907. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami lshaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami Isra'il dari Manshur dari Ibrahim 
dari Alqamah ia berkata; Al Asy'ats bin Qais menemui Abdullah bin Mas'ud yang saat itu 
sedang makan di hari 'Asyura'. Kemudian Al Asy'ats pun berkata, "Wahai Abu Abdurrahman, 
sesungguhnya hari ini adalah hari 'Asyura'." Maka Ibnu Mas'ud berkata, "Dulu sebelum 
diturunkannya kewajiban puasa Ramadlan, kaum muslimin memang berpuasa di hari 
'Asyura', namun ketika puasa Ramadlan diwajibkan, maka puasa hari 'Asyura' pun 
ditinggalkan. Maka jika kamu ingin berbuka, berbukalah." 



>4 _^is£u. 

J^jb^ 3&lfri> \^JS \^J>j\J t .b*j$4)ji J^r 

>U r >: r ^ 


1908. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ubaidullah bin Musa telah mengabarkan kepada kami Syaiban dari Asy'ats bin 
Abu Sya'tsa' dari Ja'far bin Abu Tsaur dari Jabir bin Samurah radliallahu 'anhu, ia berkata: 
"Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami untuk berpuasa di hari 
'Asyura' dan beliau selalu menganjurkan untuk selalu melakukannya, maka ketika puasa 
Ramadlan diwajibkan, beliau tidak lagi memerintahkan kami, dan tidak pula melarang kami 
dan tidak pula memperhatikan apakah kami berpuasa atau tidak." 




1909. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan 
kepadaku Humaid bin Abdurrahman bahwa ia mendengar Mu'awiyah bin Abu Sufyan yang 
sedang menyampaikan khutbah di Madinah tepatnya pada hari 'Asyura'. Kemudian ia pun 
berkata, "Di manakah ulama kalian wahai penduduk Madinah? Saya telah mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda berkenaan dengan hari ini. Hari ini adalah 
hari 'Asyura', dan Allah tidaklah mewajibkan puasa padanya, namun saya saat ini sedang 
berpuasa. Maka siapa di antara kalian suka untuk berpuasa silahkan, dan siapa yang lebih 
suka untuk berbuka maka sialahkan." Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas 
dari Ibnu Syihab dalam isnad ini, semisalnya. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 
Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dengan isnad ini, ia 
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sebagaimana hari ini: "Sesungguhnya 
saya sedang berpuasa, siapa di antara kalian yang ingin berpuasa, maka berpuasalah." Dan ia 
tidak menyebutkan yang tersisa dari haditsnya Malik dan Yunus. 



i ✓> » i . i i ^ ■> . T i, -'*■'>■’ '* 'V.Z\ ' 

^jX-\ jJuVc-^ Ja jyaO _j^X]\ 

£\1±&Z Ja ^%\ jliiiuj 
iU^jjSL **($&& 


1910. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; 
Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam belum lama tiba di Madinah, didapatinya 
orang-orang Yahudi berpuasa pada hari 'Asyura'. Lalu mereka pun ditanya (alasan apa 
mereka berpuasa di hari itu). Mereka menjawab, "Hari ini adalah hari kemenangan Musa 
dan Bani Isra'il atas Fir'aun. Karena itu, kami puasa pada hari ini untuk menghormati Musa." 
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Sesungguhnya kami lebih pantas 
untuk memuliakan Musa daripada kalian." lalu beliau perintahkan agar kaum muslimin 
puasa pada hari 'Asyura'. Dan Telah meceritakannya kepada kami Ibnu Basysyar dan Abu 
Bakr bin Nafi' semuanya dari Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Abu Bisyr dengan isnad 
ini, dan ia mengatakan; Maka beliau pun menanyakan hal itu pada mereka. 


9\ 9 ' t 9 ' /t 9 . /9 * t . 9 ' 9 ' / JIt * ^ 'J 1 / • ^ t ' \ S y ' ^ *\ . .** \ ' 

S.lA > ^ -'i! \ ' >>'\ '<■>' 9^ S ' 9 ' 9<1 S ' > .>^.\ ' 

\ Aa v „ya, 9 Aa J}* ^ 






1911. Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Ayyub dari Abdullah bin Sa'id bin Jubair dari bapaknya dari Ibnu Abbas 
radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kota 
Madinah, lalu didapatinya orang-orang Yahudi berpuasa di hari 'Asyura. Maka beliau pun 
bertanya kepada mereka: "Hari apakah ini, hingga kalian berpuasa?" mereka menjawab, 
"Hari ini adalah hari yang agung, hari ketika Allah memenangkan Musa dan Kaumnya, dan 
menenggelamkan Fir'aun serta kaumnya. Karena itu, Musa puasa setiap hari itu untuk 
menyatakan syukur, maka kami pun melakukannya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Kami lebih berhak dan lebih pantas untuk memuliakan Musa daripada 
kalian." kemudian beliau pun berpuasa dan memerintahkan kaum puasa di hari itu. Dan 
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 



Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Ayyub dengan isnad ini, hanya saja 
ia berkata; "Dari Ibnu Sa'id bin Jubair." la tidak menyebutkan namanya. 





1912. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Abu Umais dari Qais bin Muslim 
dari Thariq bin Syihab dari Abu Musa radliallahu 'anhu, ia berkata; Hari 'Asyura adalah hari 
yang sangat diangungkan oleh kaum Yahudi bahkan mereka menjadikannya sebagai hari 
raya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berpuasalah kalian pada hari 
itu." 


S J- J* J} 


T .’t 

U 


r 



1913. Dan Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al Mundzir telah menceritakan 
kepada kami Hammad bin Usamah telah menceritakan kepada kami Abui Umais telah 
mengabarkan kepadaku Qais ia pun menyebutkan dengan isnad ini, dan hadits yang serupa. 
Dan ia juga menambahkan; Abu Usamah berkata; telah menceritakan kepadaku Shadaqah 
bin Abu Imran dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab dari Abu Musa radliallahu 'anhu, ia 
berkata; Penduduk Khaibar berpuasa pada hari 'Asyura' dan mereka menjadikannya sebagai 
hari raya, para wanita mereka memakai perhiasan dan pakaian-pakaian yang indah pada hari 
itu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Berpuasalah kalian pada 
hari itu." 


j / 'V ^ 

i \ \ jjb ^ A-> 1 \ 


1914. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid 
semuanya dari Sufyan - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Ibnu Uyainah 



dari Ubaidullah bin Abu Yazid ia mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma tatkala ditanya 
mengenai puasa di hari 'Asyura'. Maka ia pun menjawab, "Setahu saya, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berpuasa pada hari tertentu untuk mengharap 
keutamaan atas hari-hari yang lain selain hari ini ('Asyura') dan tidak pula bulan tertentu, 
kecuali bulan ini, yakni bulan Ramadlan." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 
Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Juraij telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abu Yazid dalam isnad ini, dengan hadits 
semisalnya. 


Bab: Hari keberapa puasa Asyura' dilakukan? 


(c-\ 


s ' 'i » \* i-' l*. *\s i » ^ 'Y. \ - ' 


1915. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' bin Jarrah dari Hajib bin Umar dari Al Hakam bin Al A'raj ia berkata; Aku 
pernah mendatangi Ibnu Abbas ketika ia sedang berbantal dengan selendangnya di dekat 
Zamzam, lalu aku berkata padanya, "Beritahukanlah kepadaku tentang puasa 'Asyura'." la 
menjawab, "Jika kamu telah melihat Hilal (bulan sabit) pada bulan Muharram, maka 
hitunglah, lalu berpuasalah sejak subuh pada hari ke sembilan." Aku bertanya, "Apakah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa seperti itu?" la menjawab, "Ya." Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Sa'id Al Qaththan dari Mu'awiyah bin Amru Dan telah menceritakan kepadaku Al Hakam bin 
Al A'raj ia berkata; Saya bertanya kepada Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma yang sedang 
berbantal dengan selendangnya di sisi Zamzam mengenai puasa di hari 'Asyura'. Yakni 
serupa dengan hadits Hajib bin Umar. 





1916. Dan Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Hulwani telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Maryam telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah 
menceritakan kepadaku Isma'il bin Umayyah bahwa ia mendengar Abu Ghathafan bin Tharif 
Al Murri berkata, saya mendengar Abdullah bin Abbas radliallahu 'anhuma berkata saat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada hari 'Asyura'dan juga memerintahkan 
para sahabatnya untuk berpuasa; Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, itu adalah hari 
yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari ke 
sembilan (Muharram)." Tahun depan itu pun tak kunjung tiba, hingga Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam wafat. 




1917. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Ibnu Abu Dzi'b dari Al Qasim 
bin Al Abbas dari Abdullah bin Umair -sepertinya dia berkata- dari Ibnu Abbas radliallahu 
'anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya tahun 
depan aku masih hidup, niscaya saya benar-benar akan berpuasa pada hari ke sembilan 
(Muharram)." Sementara dalam riwayat Abu Bakr ia berkata; Yakni pada hari 'Asyura'. 


Bab: Orang yang makan di hari Asyura' (<ju« 




1918. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Hatim bin Isma'il dari Yazid bin Abu Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' radliallahu 'anhu, 
bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seorang laki-laki suku 
Aslam pada hari 'Asyura'dan memerintahkan padanya untuk mengumumkan kepada orang 
banyak; "Siapa yang belum puasa di hari ini, hendaklah ia berpuasa. Dan siapa yang telah 
terlanjur makan, hendaklah ia juga menyempurnakan puasanya sampai malam tiba." 


^ Jjp ppJ\dl\i'A 



3is^rii. ^oo _^j^: 

\ isi^uuis 




m' ’ ' 


1919. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi' Al Abdi telah menceritakan 
kepada kami Bisyr Al Mufadldlal bin La h iq telah menceritakan kepada kami Khalid bin 
Dzakwan dari Rabi' binti Mu'awwidz bin Afran ia berkata; Suatu pagi di hari 'Asyura', 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim petugas ke perkampungan orang Anshar 
yang berada di sekitar Madinah, untuk menyampaikan pengumuman; "Siapa yang berpuasa 
sejak pagi hari, hendaklah ia menyempurnakan puasanya, dan siapa yang tidak berpuasa 
hendaklah ia puasa sejak mendengar pengumuman ini." Semenjak itu, kami berpuasa di hari 
'Asyura', dan kami suruh pula anak-anak kecil kami, insya Allah. Kami bawa mereka ke 
Masjid dan kami buatkan mereka main-mainan dari bulu. Apabila ada yang menangis minta 
makan, kami berikan setelah waktu berbuka tiba. Dan Telah meceritakannya kepada kami 
Yahya bin Yahya dan Abu Ma'syar Al 'Aththar dari Khalid bin Dzakwan ia berkata, saya 
bertanya kepada Rabi' binti Mu'awwidz tentang puasa di hari 'Asyura', maka ia menjawab: 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim petugas ke perkampungan orang Anshar." 
la pun menyebutkan hadits sebagaimana hadits Bisyr, hanya saja ia menyebutkan; "Dan 
kami membuatkan mereka main-mainan dari bulu, kemudian kami membawa mereka. Dan 
apabila mereka meminta makanan kepada kami, maka kami memberi mereka main-mainan 
untuk melalaikan mereka (dari rasa lapar) hingga puasa mereka sempurna." 


Bab: Larangan untuk puasa di hari raya Fitri dan Adlha 


/ x **/ ^ ^ x 

JJb 5| <sSaJ*3 (Jj { ^a3e\s>^ A^C-4Ji\ 


£ *' > < 'Njl ■> 




J* 


* s s'. ■> ' 


^ ( -ya l3 


1920. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Ubaid Maula Ibnu Azhar, bahwa ia 
berkata; Saya pernah ikut serta dalam shalat led bersama Umar bin Al Khaththab radliallahu 
'anhu. Saat itu, ia datang, lalu shalat kemudian menyampaikan khutbah seraya berkata. 



"Sesungguhnya dua hari ini, merupakan dua hari yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
telah melarang untuk berpuasa pada keduanya. Yakni, hari ledul Fithri setelah puasa kalian, 
dan satu lagi adalah hari ketika kalian makan daging dari hewan kurban kalian." 


j<s***^\ j* crr S***^i}. ijA jb\ y* 



1921. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang 
berpuasa pada dua hari, yaitu pada hari ledul Adlha dan ledul Fithr. 








1922. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Abdul Malik ia adalah Ibnu Umair, dari Qaza'ah dari Abu Sa'id radliallahu 'anhu, ia 
berkata, saya mendengar satu hadits darinya, lalu kutanyakan padanya, "Apakah Anda 
mendengar ini langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" ia menjawab, "Apakah 
aku akan berkata atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesuatu yang belum 
pernah aku dengar?" la melanjutkan berkata; Saya telah mendengar beliau bersabda: "Tidak 
boleh berpuasa pada dua hari; yaitu ledul Adlha dan ledul fithri dari bulan Ramadlan." 


/ -'s/ / ^ 


ij 


1923. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada 
kami Abdul Aziz bin Al Mukhtar telah menceritakan kepada kami Amru bin Yahya dari 
bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah melarang puasa pada dua hari, yaitu; pada hari raya ledul fithri dan An Nahr 
(ledul Adlha). 



s' s y y * y >— - '*/ o" 

^^j^^^\j\j^^^y\ ( J^\^JS < j3\j3\Sjj^j^\l)\<Jjjjj ( j\ jUsL^£i.4ii\^>Jj-l£. 

r jdui JUs2u>\ 


1924. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Ibnu 'Aun dari Ziyad bin Jubair ia berkata; Seorang laki-laki bertanya 
kepada Ibnu Umar, "Aku telah benadzar untuk berpuasa sehari, dan ternyata puasa itu 
bertepatan dengan hari raya ledul Adlha atau ledul Fithri." Maka Ibnu Umar menjawab: 
"Allah Ta'ala telah memerintahkan untuk menunaikan Nadzar, namun Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam telah melarang untuk berpuasa di hari ini." 


\IS£U- j 


1925. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
bapakku telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Sa'id telah mengabarkan kepadaku Amrah 
dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dua 
macam puasa; puasa di hari 'iedul fithri dan di hari 'iedul adlha. 


Bab: Larangan puasa pada hari-hari tasyriq 


(i3^ W 



i y. y 

4j iy*j 


1926. Dan Telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus telah menceritakan kepada 
kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Khalid dari Abu Malih dari Nubaisyah Al 
Hudzali ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hari-hari Tasyriq adalah 
hari makan-makan dan minum." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah 
bin Numair telah menceritakan kepada kami Isma'il yakni Ibnu Ulayyah dari Khalid Al 
Hadzdza' telah menceritakan kepadaku Abu Qilabah dari Abu Al Malih dari Nubaisyah. Khalid 
berkata; Saya menjumpai Abu Malih dan bertanya kepadanya, maka ia pun menceritakannya 
kepadaku, lalu ia menyebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits yang 
serupa dengan haditsnya Husyaim dan ia menambahkan; Dan dzikir kepada Allah. 



USVSS3Vs^1 J_r^y ^p\A^^U /U-£U- 


1927. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Sabiq telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Thamhan 
dari Abu Zubair dari Ibnu Ka'b bin Malik dari bapaknya bahwa ia telah menceritakan 
kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutusnya bersama Aus 
bin Al Hadatsan pada hari-hari Tasyriq, lalu ia menyerukan; "Sesungguhnya tidak akan masuk 
surga kecuali peribadi yang mukmin, dan hari-hari di Mina merupakan hari makan-makan 
dan minum." Dan Telah meceritakannya kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan 
kepada kami Abu Amir Abdul Malik bin Amru telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin 
Thamhan dengan isnad ini, hanya saja ia menyebutkan; "Maka keduanya menyerukan." 


Bab: Larangan untuk berpuasa khusus hari jumat (ta 7 ) 


• »/ » \i ' * ' y> ». \ y X\ ' \ i ; l? tl <i * ' ' 

j * * j ' 




1928. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Abdul Hamid bin Jubair dari Muhammad bin Abbad bin Ja'far ia 
berkata; saya bertanya kepada Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma saat ia melakukan 
thawaf, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk berpuasa di hari 
Jum'at?" Maka ia pun menjawab, "Ya, dan Rabb-nya Ka'bah juga melarang." Dan Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abdul 
Hamid bin Jubair bin Syaibah bahwa telah mengabarkan kepadanya Muhammad bin Abbad 
bin Ja'far bahwa ia telah bertanya kepada Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma dengan 
pertanyaan yang sama, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 



S* . ' ’ *\J\ » ' I '> >\s V’ < *WX\' 

Uo-V^-^^^-a-C- jm^^Ajjuc-o ^>o ' UoJo-_j 

a 1^o^y\ o^^Ui /US^ViiiL\j 

»-Xjo^ yal 3 ' p\*j\ J^^<j 


1929. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Hafsh dan Abu Mu'awiyah dari Al A'masy -dalam riwayat lain- Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh juga miliknya- telah mengabarkan 
kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 
'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang 
dari kalian berpuasa pada hari Jum'at kecuali sehari sebelum atau sesudahnya ia berpuasa." 




1930. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Husain 
yakni Al Ju'fani dari Za'idah dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian mengkhususkan 
malam Jum'at dengan shalat malam di antara malam-malam yang lain, dan jangan pula 
dengan puasa, kecuali memang bertepatan dengan hari puasanya." 


Bab: Penghapusan hukum dalam firman Allah "Dan wajib bagi orang-orang yang berat 
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah," dengan firman Allah 
"Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, 


maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu" 


(<O.X3A.j jS^-^pLo 


aJ JL>) 






1931. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Bakr bin Manshur dari Amru bin Harits dari Bukair dari Yazid Maula Salamah, dari Salamah 
bin Al Akwa' ia berkata; Ketika turun ayat; "...dan wajib bagi orang-orang yang berat 
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan 
seorang miskin...". (QS. Albaqarah 184), banyak orang yang menginginkan untuk tetap 
makan (tidak berpuasa) dan hanya membayar fidyah, sampai turun ayat setelahnya dan 
iapun saya me-nasakh-nya. 



oUkij jii£" jji y.i£jjH\ 


£ 9 

A~a. 


> , 





1932. Telah menceritakan kepadaku Amru bin Sawwad Al 'Amiri telah mengabarkan kepada 
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bin Harits dari Bukair bin Al 
Asyajj dari Yazid Maula Salamah bin Al Akwa 1 , dari Salamah Al Akwa' radliallahu 'anhu, 
bahwa ia berkata; Dulu, ketika kami memasuki bulan Ramadlan pada masa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam siapa saja yang ingin, maka ia berpuasa dan siapa yang tidak 
suka, maka ia akan berbuka dengan syarat membayar fidyah, peritstiwa itu terus terjadi 
hingga turunnya ayat: "Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat 
tinggalnya) di bulan itu. Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu." (QS. Albaqarah 185). 


Bab: Mengqadla puasa ramadan di bulan sya'ban (jL* 


^ ^ ^ jl\ 


1933. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan 
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Abu Salamah ia 
berkata; Saya mendengar Aisyah radliallahu 'anhu berkata; "Aku masih punya hutang puasa 
Ramadlan. Tetapi aku belum membayarnya sehingga tiba bulan Sya'ban, barulah kubayar, 
berhubungan dengan kesibukanku bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Dan 
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Bisyr 
bin Umar Az Zahrani telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Sa'id dengan isnad ini, hanya saja ia mengatakan; Hal itu, karena 
kesibukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan telah menceritakannya kepadaku 



Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Yahya bin Sa'id dengan isnad ini, dan 
ia berkata; "Saya menduga bahwa sebab hal itu adalah, karena posisinya bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam." Yang mengatakannya adalah Yahya. Dan Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab 
dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada 
kami Sufyan keduanya dari Yahya dengan isnad ini, namun keduanya tidak menyebutkan di 
dalam hadits; "Kesibukan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 








1934. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abu Umar Al Makki telah 
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad Ad Darawardi dari Yazid bin Abdullah 
bin Al Had dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Aisyah 
radliallahu 'anha, bahwa ia berkata; "Pernah ada salah seorang dari kami, benar-benar ia 
berbuka (di bulan Ramadlan) pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan 
tidaklah ia mampu meng-qadla-nya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga 
masuk bulan Sya'ban." 


Bab: Mengqadla puasa untuk mayit 


1935. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru 
bin Harits dari Ubaidullah bin Ja'far dari Muhammad bin Ja'far bin Zubair dari Urwah dari 
Aisyah radliallahu 'anha; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang 
meninggal, sedangkan ia masih memiliki hutang puasa, maka yang membayarnya adalah 
walinya." 



j_c-U> ^ 


J» jdS\f \ ;^\y 







1936. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan 
kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Muslim Al Bathin 
dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, bahwa ada seorang wanita 
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Sesungguhnya ibuku 
telah meninggal, padahal ia masih memiliki hutang puasa selama satu bulan." Maka beliau 
pun bersabda: "Bagaimana menurutmu jika ibumu memiliki hutang uang, apakah kamu akan 
melunasinya?" wanita itu menjawab, "Ya, tentu." Beliau bersabda: "Kalau begitu, hutang 
kepada Allah lebih berhak untuk dilunasi." 


Solidi jo\ j ^ ^ i/ ^ 3 


1937. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Umar Al Waki'i telah menceritakan 
kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah dari Sulaiman dari Muslim Al Bathin dari Sa'id bin 
Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Seorang laki-laki mendatangi Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Sesungguhnya ibuku telah meninggal, padahal ia 
memiliki hutang puasa selama satu bulan. Apakah saya harus membayarkan untuknya?" 
beliau menjawab: "Sekiranya ibumu memiliki hutang uang, apakah kamu harus 
membayarnya?" laki-laki itu menjawab, "Ya, tentu." Beliau bersabda: "Kalau begitu, maka 
hutang kepada Allah adalah lebih berhak untuk dilunasi." Sualaiman berkata; Dan juga telah 
berkata; Al Hakam dan Salamah bin Kuhail semuanya. Dan kami dalam posisi duduk saat 
Muslim menceritakan hadits ini. Keduanya berkata, kami mendengar Mujahid menyebutkan 
hadits ini dari Ibnu Abbas. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyajj telah 
menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar telah menceritakan kepada kami Al A'masy 
dari Salamah bin Kuhail dan Al Hakam bin Utaibah dan Muslim Al Bathin dari Sa'id bin Jubair 
dan Mujahid dan Atha' dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan hadits ini. 



> »> f’ ' \w'X\ ' ~ s *A \ ■>•.■’<■>' 9 '> * ?w\\*'t V-''* ”• \ "> v i> »>is 


1938. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur dan Ibnu Abu Khalaf dan 
Abdu bin Humaid semuanya dari Zakariya bin Adi -Abdu berkata- telah menceritakan 
kepadaku Zakariya bin Adi telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Amru dari Zaid 
bin Abu Unaisah telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Utaibah dari Sa'id bin Jubair 
dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Seorang wanita mendatangi Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Ibuku telah 
meninggal, sedangkan beliau masih memiliki hutang puasa Nadzar, bolehkah aku 
membayarnya?" beliau menjawab: "Bagaimana menurutmu, jika ibumu memiliki hutang, 
lalu kamu membayarnya, apakah hal itu dapat melunasi hutangnya?" wanita itu menjawab, 
"Ya." Beliau bersabda: "Kalau begitu, berpuasalah untuknya." 




* ' \\ ' * ' * ' ’ ' V’ < * <? ' A v.'A ' \ 

y / j- '*/ y ** ^ 

jJ 



\l£ a>- \&A>- <jAj>- <j \ j jj ^ 3^3 j ALL1 ^Wa^. 5^®-^ o-^ - 


>» ,1 







1939. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada 
kami Ali bin Mushir Abui Hasan dari Abdullah bin 'Atha' dari Abdullah bin Buraidah dari 
bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; Ketika saya sedang duduk di sisi Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, tiba-tiba datanglah seorang wanita dan berkata, "Aku pernah memberikan 
seorang budak wanita kepada ibuku, dan kini ibuku telah meninggal. Bagaimana dengan hal 
itu?" beliau menjawab, "Kamu telah mendapatkan pahala atas pemberianmu itu, dan 
sekarang pemberianmu itu telah kembali kepadamu sebagai pusaka." Wanita itu bertanya 
lagi, "Wahai Rasulullah, Ibuku punya hutang puasa satu bulan, bolehkah saya membayar 
puasanya?" beliau menjawab: "Ya, bayarlah puasanya itu." wanita itu berkata lagi, "Ibuku 
juga belum menunaikan haji, bolehkah aku yang menghajikannya?" beliau menjawab: "Ya, 
hajikanlah ia." Dan Telah meceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dari Abdullah bin 'Atha' dari Abdullah bin 
Buraidah dari bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; Saya pernah duduk di sisi Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. yakni serupa dengan haditsnya Ibnu Mushir, hanyanya saja ia 
mengatakan; "Puasa selama dua bulan." Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu bin 
Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ats 
Tsauri dari Abdullah bin Atha' dari Ibnu Buraidah dari bapaknya radliallahu 'anhu ia berkata; 
Seorang wanita mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka ia pun menyebutkan 
hadits semisalnya. Dan ia juga mengatakan; "Puasa selama satu bulan." Dan telah 
meceritakannya kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah 
bin Musa dari Sufyan dengan isnad ini, dan ia mengatakan; "(Hutang) Puasa selama dua 
bulan." Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Khalaf Telah menceritakan kepada kami 
lshaq bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu Sulaiman dari Abdullah 
bin Atha' Al Makki dari Sulaiman bin Buraidah dari bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; 
Seorang wanita mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yakni serupa dengan hadits 
mereka, dan ia juga mengatakan; "Puasa satu bulan." 


Bab: Orang puasa yang diundang dalam jamuan makan 


**/ ^ **/ ^ 




1940. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan 
Zuhair bin Harb mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari 
Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, -Abu Bakr bin Abu Syaibah 
berkata- dan telah berkata Amru hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam - 
sementara Zuhair berkata- dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Apabila 
salah seorang dari kalian diundang makan padahal ia sedang berpuasa, maka hendaklah ia 
mengatakan, 'Sesungguhnya, saya sedang berpuasa.'" 


Bab: Menjaga lisan bagi yang berpuasa Jajb-) 



} 'M y S 9 \ 9 y 9 / If ^ tl t * x **^ »/ ^ | X • } \' :• \ ^ 9 S } ^ .l'! , a "I / 



1941. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Sufyan 
bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah -secaya riwayah (menukil dan 
menceritakan hadits dari Nabi- beliau berkata; Apabila salah seorang dari kalian berpuasa di 
suatu hari, maka janganlah ia berkata-kata kotor dan berbuat kesia-siaan. Bila ia caci 
seseorang atau menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan, "Sesungguhnya saya sedang 
berpusa." 


Bab: Keutamaan puasa (^L^oJ\ J^ai) 




1942. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah 
mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa ia mendengar Abu Hurairah radliallahu 
'anhu berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza 
wajalla telah berfirman; 'Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya, kecuali puasa, 
karena ia adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya.' Maka demi Dzat yang jiwa 
Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh, bau mulut orang yang berpuasa adalah lebih wangi 
di sisi Allah daripada wanginya kesturi." 




1943. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Qutaibah bin 
Sa'id keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Al Mughirah Al Hizami dari Abu 
Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Puasa adalah perisai (yang akan melindungi seseorang dari api 
neraka)." 





\j\jd la fl :'■ y? ^]a3\\j\ l ^JS-<Lm\s \ 


1944. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 
Atha' dari Abu Shalih Az Zayyat bahwa ia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza wajalla telah berfirman; 'Setiap 
amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan 
Akulah yang akan memberinya pahala.' Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, 
maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. 
Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang 
berpuasa.' Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut 
orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya 
kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan, la merasa senang saat 
berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena 
puasanya." 




vSLlwJl 




1945. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki' dari Al A'masy Dan Telah menceritakan kepada kami 
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy -dalam riwayat lain- 
Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyajj -lafazh juga miliknya- Telah 
menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Shalih 
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya. Satu macam kebaikan diberi 
pahala sepuluh hingga tujuh ratus kali. Allah 'azza wajalla berfirman; 'Selain puasa, karena 
puasa itu adalah bagi-Ku dan Akulah yang akan memberinya pahala. Sebab, ia telah 
meninggalkan nafsu syahwat dan nafsu makannya karena-Ku.' Dan bagi orang yang berpuasa 
ada dua kebahagiaan. Kebahagiaan ketika ia berbuka, dan kebahagiaan ketika ia bertemu 
dengan Rabb-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah 
daripada wanginya kesturi." 



i- S*,* ' W' t» ' '/.J \> * <?' 

<Jf J^aJ\5| J4- JJr^^\d\ (X** J jij j 1 J 


ti 

1946. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Abu Sinan dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dan 
Abu Sa'id radliallahu 'anhuma, keduanya berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah berfirman; 'Puasa itu adalah bagi-Ku, dan 
Akulah yang akan memberinya pahala. 1 Bagi seorang yang berpuasa, maka baginya ada dua 
kebahagiaan, yaitu; kebahagiaan saat ia berbuka dan ketika ia berjumpa dengan Allah. Demi 
Dzat yang jiwa Muhmmad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa adalah 
lebih wangi di sisi Allah daripada wanginya misk." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq 
bin 'Umar bin Salith Al Hudzaili Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muslim telah 
menceritakan kepada kami Dlirar bin Murrah -ia adalah Abu Sinan, dengan isnad ini ia 
berkata; dan ia mengatakan; "Ketika ia berjumpa dengan Allah, lalu Dia memberinya 
ganjaran hingga ia pun senang dan bahagia." 




<. M \'U > .1 * 


\ '"A 




T > * K< ' \ . t 'l ' s \ * 


1947. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Makhlad Al Oathawani dari Sulaiman bin Bilal telah menceritakan 
kepadaku Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Di dalam surga ada satu pintu yang disebut Ar Rayyan. Orang- 
orang yang diperkenankan masuk surga melalui pintu pada hari kiamat kelak hanyalah 
orang-orang yang berpuasa, sedangkan yang lainnya tidak diperkenankan. Mereka akan 
dipanggil; 'Manakah orang-orang yang sering berpuasa? ' Dan bila orang yang terakhir dari 
mereka telah masuk, maka pintu itu pun segera ditutup, hingga tak seorang pun yang dapat 
memasukinya." 


Bab: Keutamaan puasa di jalan Allah (<JU> j J^a9) 





» >> » 








1948. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Muhajir telah 
mengabarkan kepadaku Laits dari Ibnul Hadi dari Suhail bin Abu Shalih dari Nu'man bin Abu 
Abbas dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah, kecuali Allah 
akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh ribu musim." Dan Telah 
menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul 
Aziz yakni Ad Darawardi, dari Suhail dengan isnad ini. 



1949. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur dan Abdurrahman bin Bisyr Al 
'Abdi keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Juraij dari Yahya bin Sa'id dan Suhail bin Abu Shalih bahwa keduanya 
mendengar An Nu'man bin Abu Abbas Az Zuraqi menceritakan dari Abu Sa'id Al Khudri 
radliallahu 'anhu, ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan 
wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh ribu musim." 


Bab: Bolehnya niat untuk puasa nafilan di siang hari ( j^>j\ y>r 


J 


\ jJLlc- (^^ 4 . lio -X>- 3 ll 

i s jj &£& s 



\$j^\'Ajkl\ jUUiUL&*,^U^.^l^J\£ >4Ji-5]U ’jL^iirOliioo^Iwl^ 


1950. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudlail bin Husain telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad telah menceritakan kepada kami Thalhah bin Yahya bin 
Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Aisyah binti Thalhah dari Aisyah radliallahu 'anha, 
ia berkata; Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku: 
"Wahai Aisyah, apakah kamu mempunyai makanan?" Aisyah menjawab, "Tidak, ya 
Rasulullah." Beliau bersabda: "Kalau begitu, aku akan berpuasa." Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pun keluar. Tak lama kemudian, saya diberi hadiah berupa 
makanan -atau dengan redaksi seorang tamu mengunjungi kami-. Aisyah berkata; Maka 
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali saya pun berkata, "Ya Rasulullah, tadi 
ada orang datang memberi kita makanan dan kusimpan untuk Anda." Beliau bertanya: 
"Makanan apa itu?" saya menjawab, "Kuwe hais (yakni terbuat dari kurma, minyak samin 
dan keju)." Beliau bersabda: "Bawalah kemari." Maka kuwe itu pun aku sajikan untuk beliau, 
lalu beliau makan, kemudian berkata, "Sungguh dari pagi tadi aku puasa." Thalhah berkata; 
Saya menceritakan hadits ini kepada Mujahid, lalu ia berkata, "Hal itu seperti halnya seorang 
laki-laki yang mengeluarkan sedekah. Jika ingin, ia akan mengeluarkannya, dan jika tidak, 
maka ia akan menahannya." 




1951. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Thalhah bin Yahya dari bibiknya Aisyah binti Thalhah, dari Aisyah 
Ummul Mukminin, ia berkata; Pada suatu. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui dan 
bertanya, "Apakah kamu mempunyai makanan?" kami menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: 
"Kalau begitu, saya akan berpuasa." Kemudian beliau datang lagi pada hari yang lain dan 
kami berkata, "Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat 
dari kura, samin dan keju)." Maka beliau pun bersabda: "Bawalah kemari, sungguhnya dari 
tadi pagi tadi aku berpuasa." 


Bab: Makan karena lupa saat berpuasa ( JS^l) 




1952. Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin Muhamamd Naqid telah menceritakan 
kepada kami Isma'il bin Ibrahim dari Hisyam Al Qurdusi dari Muhamamd bin Sirin dari Abu 
Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Siapa yang makan dan minum karena lupa, sedangkan ia puasa, maka hendaklah 
diteruskannya puasanya itu, karena Allah telah memberinya makan dan minum." 


Bab: Puasanya nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam di luar bulan ramadan 









1953. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Yazid bin Zurai' dari Sa'id Al Jurairi dari Abdullah bin Syaqiq ia berkata, saya bertanya kepada 
Aisyah, "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berpuasa selama satu bulan penuh 
secara terang-terangan selain di bulan Ramadlan?" Aisyah menjawab, "Demi Allah, beliau 
belum pernah berpuasa sebulan penuh secara terang-terangan selain bulan Ramadlan 
hingga diangkatnya beliau ke Ar Rafi' Al A'la (kedudukan yang tinggi), dan beliau juga belum 
pernah berbuka terus menerus (maksudnya tidak puasa) sebulan penuh diluar Ramadhan, 
hingga ada diantaranya yang beliau isi dengan puasa." 


** ^ ^ **/ x 


1954. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Kahmas dari Abdullah bin Syaqiq ia berkata, 
saya bertanya kepada Aisyah radliallahu 'anha, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah berpuasa sebulan penuh?" Aisyah menjawab, "Setahuku beliau belum 
pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadlan. Dan beliau juga belum 
pernah tidak puasa sebulan penuh diluar ramadhan hingga beliau shallallahu 'alaihi wasallam 
berpulang ke hadirat Allah." 





PLc-^c-iLj _?r! '<> 


1955. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada 
kami Hammad dari Ayyub dan Hisyam dari Muhammad dari Abdullah bin Syaqiq - Hammad 
berkata- saya menduga bahwa Ayyub telah mendengarnya dari Abdullah bin Syaqiq, ia 
berkata; Saya pernah bertanya kepada Aisyah radliallahu 'anha, mengenai puasa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Aisyah menjawab, "Beliau berpuasa beberapa hari hingga 
kami mengira bahwa beliau akan puasa terus. Dan beliau berbuka beberapa hari hingga kami 
mengira beliau akan berbuka terus. Sejak beliau tiba di Madinah, aku tidak pernah melihat 
beliau puasa sebulan sembuh, kecuali Ramadlan." Dan Telah menceritakan kepada kami 
Qutaibah telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dari Abdullah bin Syaqiq ia 
berkata; Saya pernah bertanya kepada Aisyah radliallahu 'anha, yakni dengan hadits 
semisalnya. Sedangkan di dalam isnadnya ia tidak menyebutkan; Hisyam dan tidak pula 
Muhammad. 


j4lLc-4ii\ 4li\ U j f ^kaj£> J y**?. 


1956. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Abu Nadir Maula Umar bin Ubaidullah, dari Abu Salamah bin 
Abdurrahman dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata; "Sudah biasa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan 
berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami 
mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadlan. 
Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak 
daripada puasanya ketika bulan Sya'ban." 


? **/ ^ 



1957. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid 
semuanya dari Ibnu Uyainah - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
Uyainah dari Ibnu Abu Labid dari Abu Salamah ia berkata, saya pernah bertanya kepada 
Aisyah radliallahu 'anha tentang puasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia pun 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berpuasa hingga kami mengira bahwa 
beliau akan puasa seterusnya. Dan beliau sering berbuka (tidak puasa) sehingga kami 
mengira beliau akan berbuka (tidak puasa) terus-menerus. Dan aku tidak pernah melihat 
beliau berpuasa terus sebulan penuh kecuali Ramadlan. Dan aku juga tidak pernah melihat 
beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak dariada puasanya di bulan Sya'ban. 
Beliau berpuasa pada bulan Sya'ban hingga sisa harinya tinggal sedikit." 




1958. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku dari Yahya bin Abu Katsir telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berpuasa banyak di bulan tertentu dalam satu 
tahun, melebihi puasa beliau ketika pada bulan Sya'ban. Dan beliau bersabda: "Lakukanlah 
amalan yang mampu kalian lakukan, karena Allah tidak akan bosan hingga kalian sendirilah 
yang bosan. Dan Amalah yang paling disukai Allah adalah amalan yang terus-menerus 
dilakukan meskipun sedikit." 


Jwz&>. 

•£j s.y r &\3 . ^ u 


1959. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada 
kami Abu Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berpuasa selama satu bulan 
penuh, kecuali Ramadlan. Dan jika beliau rajin puasa, beliau puasa berhari-hari hingga orang 
mengatakan, "Tidak, demi Allah, beliau tidak pernah absen berpuasa, namun ternyata tiba 
hari yang beliau tidak berpuasa. Dan bila beliau sedang rajin tidak puasa (beliau lakukan hari 
demi hari) hingga seseorang kami mengatakan, "Tidak, demi Allah, beliau tidak pernah 
berpuasa." Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Abu Bakr bin 



Nafi' dari Ghundar dari Syu'bah dari Abu Bisyr dengan isnad ini, dan ia mengatakan; Satu 
bulan berturut-turut, semenjak beliau tiba di kota Madinah. 




1960. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami 
Utsman bin Hakim Al Anshari ia berkata; Saya bertanya kepada Sa'id bin Jubair mengenai 
puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan. Maka ia pun menjawab; Saya telah 
mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. 
Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa." Dan 
telah meceritakannya kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir - 
dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan 
kepada kami Isa bin Yunus keduanya dari Utsman bin Hakim di dalama isnad ini, yakni 
dengan hadits semisalnya. 


> *>* '> 


jitf jj jijia 


1961. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu Khalaf keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami 
Hammad dari Tsabit dari Anas radliallahu 'anhu -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan 
kepadaku Abu Bakr bin Nafi' -lafazh juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami Bahz 
telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Tsabit dar Anas 
bin Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam sering berpuasa hingga dikatakanlah bahwa beliau puasa lagi, beliau 
berpuasa lagi. Dan begitu pula beliau sering tidak puasa, hingga dikatakan bahwa beliau 
tidak puasa, beliau tidak puasa." 


Bab: Larangan untuk puasa dahr (jUis-AjO 



j \^^\c^ \ ^jji^cujLfrU _j^.yjjii]\^i jsSfj j*! 


>>T.. ȣ>* > 

j *• \ft vS'il- 


cJ3\i ^a^j^iuijU&i ^Jji^iij^i^j^j 

(J^iaS \ ^ <jli cl*lS Jl3 ^\l^aS\ J JlC- \ j£>J ^LiJ\ <CJl£- S _j\S"^llv? <^U ^ 

La-^^45i\^v?j_J ^^^4li\ jJL^ jl3«^i^^ ( J- > ^\^pjL^3A^LC-'^\ t ^>4ji\ J _j-i j jlSt^Ui^o 


1962. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir ia berkata, saya mendengar Abdullah bin 
Wahb menceritakan dari Yunus dari Ibnu Syihab -dalam riwayat lain- telah menceritakan 
kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al 
Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abdullah bin Amru bin Ash ia berkata; 
Disampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ada seseorang mengatakan, 
"Sesungguhnya aku akan shalat sepanjang malam dan puasa setiap hari selama hidupku." 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya kepadaku: "Benarkah kamu yang 
mengatakan hal itu?" Jawabku, "Benar, sayalah yang telah mengatakannya ya Rasulullah." 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu tidak akan sanggup 
melakukannya. Maka berpuasalah sehari dan berbukalah sehari. Kamu tidur dan kamu juga 
shalat, dan berpuasalah tiga hari dalam setiap bulan, sebab tiap-tiap satu kebaikan akan 
dilipatgandakan pahalanya menjadi sepuluh, dan itulah contoh puasa sepanjang masa." 
Abdullah berkata, "Sesungguhnya aku sanggup lebih dari itu." Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Kalau begitu, berpuasalah satu hari dan berbukalah dua hari." Abdullah 
berkata, "Aku masih sanggup lebih dari itu ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Kalau begitu, 
berpuasalah satu hari dan berbukalah satu hari. Yang demikian itu adalah puasa Dawud 
'Alaihis salam. Dan itulah puasa yang paling seimbang." Abdullah berkata lagi; "Aku masih 
sanggup lebih dari itu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada lagi 
puasa yang lebih utama dari itu." Maka Abdullah bin Amru pun berkata, "Kalaulah kuterima, 
puasa tiga hari seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam padaku, 
tentulah akan lebih kusukai daripada keluarga dan hartaku." 





^\ 'jS'sT^aSrt. 

ju\ ^SL: dii r /\^ 44 W: 

^ X *v **/ •* / S' **^ 

\jLIs^jL^jAlJLC-^\ t ^^^^\^ Jls^>_c-«^L> J _^JtfL> «^\Jl*J <- iXS\ ^JLi^* Jj 

^ jf\ f Ull]\ £L^- £lU- sSl^y ^ J J 

ll^iidc-ii ijJoiJ3^c^=^i^“ 


1963. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Ar Rumi telah 
menceritakan kepada kami An Nadir bin Muhammad telah menceritakan kepada kami 
Ikrimah bin Ammar Telah menceritakan kepada kami Yahya ia berkata, saya berangkat 
bersama Abdullah bin Yazid hingga kami menemui Abu Salamah, lalu kami mengutus 
seseorang kepadanya, kemudian ia pun keluar menemui kami, dan tepat dekat pintu 
rumahnya ternya ada Masjid, maka kami pun menunggu di masjid itu hingga keluar 
menemui kami. Lalu ia berkata, "Jika kalian mau, masuklah, namun bila kalian memilih 
duduk (di situ), maka duduklah." Kami menjawab, "Kami duduk di sini saja. Ceritakanlah 
hadits kepada kami!" la berkata; Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Amru bin Ash 
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Saya biasa melakukan puasa Ad Dahr (sepanjang masa) dan 
membaca (mengkhatamkan) Al Qur'an setiap malam sekali. Mungkin telah disampaikan 
berita kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai diriku atau mungkin juga beliau 



yang mengutus seseorang kepadaku. Lalu aku mendatangi beliau, maka beliau pun bertanya 
kepadaku: "Benarkah berita bahwa kamu berpuasa sepanjang masa dan membaca 
(mengkhatamkan) Al Qur'an sekali setiap malam?" saya menjawab, "Benar wahai 
Nabiyullah, namun tidaklah saya menginginkan dari perbuatan itu kecuali kebaikan." Beliau 
bersabda: "Sungguh, bagimu cukup berpuasa tiga hari dalam setiap bulannya." Saya berkata, 
"Wahai Nabiyullah, sungguh saya masih kuat lebih dari itu." beliau bersabda: "Sesunguhnya 
isteri juga mempunyai hak atasmu, tamumu punya hak atasmu dan jasadmu juga punya hak 
atasmu. Karena itu, lakukanlah puasa Dawud Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam, sebab ia 
adalah hamba yang paling banyak beribadah." Saya bertanya, "Wahai Nabiyullah, 
bagaimanakah puasa Dawud itu?" beliau menjawab: "Nabi Dawud berpuasa sehari dan 
berbuka sehari." Kemudian beliau bersabda: "Bacalah (khatamkanlah) Al Qur'an sekali dalam 
setiap bulannya." Saya berkata, "Wahai Nabiyullah, sesungguhnya saya masih kuat kurang 
dari itu." beliau bersabda: "Kalau begitu, pada setiap dua puluh hari sekali." Saya berkata, 
"Wahai Nabiyullah, sesungguhnya saya masih kuat kurang dari itu." beliau bersabda: "Kalau 
begitu, setiap sepuluh hari sekali." Saya berkata, "Wahai Nabiyullah, sungguh, saya masih 
kuat kurang dari itu." beliau bersabda: "Kalau begitu, bacalah (khatamkanlah) Al Qur'an 
setiap tujuh hari sekali, janganlah kamu menambahnya lagi, sebab, isterimu juga punya hak 
atasmu, dan jasadmu juga punya hak atasmu." Abdullah berkata; Aku telah berlebih-lebihan, 
hingga aku pun diberatkan sendiri. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: 
"Sesunguhnya kamu tidak tahu, apakah umurmu masih panjang." Abdullah berkata; "Maka 
aku pun lebih memilih dan melakukan apa yang disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
padaku, setelah lanjut usia, aku pun berangan-angann, sekiranya dahulu aku menerima 
rukhshah (keringanan) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Dan telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan 
kepada kami Husain Al Mu'allim dari Yahya bin Abu Katsir dengan isnad ini, dan ia 
menambahkan setelah ungkapan; "Tiga hari dalam setiap bulannya, karena setiap kebaikan 
maka ganjarannya untukmu akan menjadi sepuluh kali lipat, maka itulah puasa Ad Dahr 
(sepanjang masa)." Dan di dalam hadits diungkapkan; Saya berkata, "Bagaimana puasa 
Nabiyullah Dawud?" beliau menjawab: "Yaitu setengah masa." Dan ia tidak menyebutkan 
sesuatu pun terkait dengan bacaan Al Qur'an. Dan ia juga tidak menyebutkan; 
"Sesungguhnya tamumu juga punya hak atasmu." Namun ia menyebutkan; "Sesungguhnya 
anakmu juga punya hak atasmu." 


. * ' 9 Z 9 / 9 Z 9' S f'} * \A^^9 S, \ S y\Z S’ Z, } * > \ ^ 


1964. Telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakariya telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Yahya dari Muhammad bin Abdurrahman Maula Bani 
Zuhrah, dari Abu Salamah ia berkata, dan saya menyangka bahwa saya telah mendengarnya 
dari Abu Salamah dari Abdullah bin Amru radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepdaku: "Bacalah (Khatamkanlah) Al Quran sekali 
pada setiap bulannya." Saya berkata, "Saya masih kuat dari itu." beliau bersabda: "Kalau 
begitu, pada setiap dua puluh hari sekali." Saya berkata lagi, "Saya masih kuat kurang dari 



itu." beliau bersabda: "Kalau begitu, bacalah (khatamkanlah) pada setiap tujuh hari sekali, 
dan jangan kamu menguranginya lagi." 


jittf .&SI? 


1965. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Yusuf Al Azdi telah menceritakan kepada 
kami Amru bin Abu Salamah dari Al Auza'i -secara qira'ah- ia berkata, telah menceritakan 
kepadaku Yahya bin Abu Katsir dari Ibnul Hakam bin Tsauban telah menceritakan kepadaku 
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abdullah bin Amru bin Ash radliallahu 'anhuma, ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abdullah, janganlah kamu 
seperti si Fulan, sebelumnya ia rajin Qiyamullail (shalat malam), namun ia kemudian hari 
meninggalkannya." 


^ ^ ^ 


1966. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata, saya mendengar 
'Atha' ia berdalih bahwa Abui Abbas telah mengabarkan kepadanya, bahwa ia mendengar 
Abdullah bin Amru bin Al Ash radliallahu 'anhuma, berkata; Telah sampai berita kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa saya berpuasa setiap hari dan shalat sepanjang malam. 
Kemungkinan beliau yang mengutus seseorang kepadaku, atau mungkin juga saya yang 
berjumpa dengan beliau. Kemudian beliau bertanya: "Benarkah kabar yang menyatakan 
bahwa kamu berpuasa dan tidak pernah berbuka, dan kamu juga shalat sepanjang malam 



(tidak tidur)? Janganlah kamu lakukan, karena kedua matamu juga mempunyai hak, dirimu 
mempunyai hak, dan keluargamu juga memiliki hak. Karena itu, hendaklah kamu berpuasa 
dan juga berbuka, kamu shalat dan juga tidur. Kemudian berpuasalah sehari dalam setiap 
sepuluh hari, maka kamu akan mendapatkan ganjaran pahala sembilan kali." la berkata, 
"Sungguh, saya masih kuat lebih dari itu wahai Nabiyullah." Beliau menjawab: "Kalau begitu 
lakukanlah puasa Dawud 'Alahis salam." Abdullah bertanya, "Bagaimanakah Nabi Dawud 
berpuasa wahai Nabiyullah?" beliau menjawab: "Nabi Dawud berpuasa sehari dan berbuka 
sehari. Dan Nabi Dawud juga tidak kabur melarikan diri dari medan peperangan, tepatnya 
ketika berhadapan dengan musuh." Abdullah bertanya lagi, "Lalu ganjaran apa yang saya 
dapatkan dari puasa ini wahai Nabiyullah?" Atha' berkata; Saya tidak tahu bagaimana ia 
menyebutkan puasa sepanjang masa. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
menajawab: "Tidak akan mendapatkan pahala puasa, bagi siapa saja yang berpuasa 
sepanjang masa. Tidak akan mendapatkan pahala puasa, bagi siapa saja yang berpuasa 
sepanjang masa." Dan telah meceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij 
dengan isnad ini, dan berkata; Bahwa Abui Abbas Asy Sya'ir telah mengabarkan kepadanya, 
ia berkata; Muslim Abui Abbas As Sa'ib bin Farrukh adalah seorang penduduk Makkah dan ia 
adalah seorang yang Tsiqqah (terpercaya) dan Adil. 






1967. Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan 
kepadaku bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Habib ia mendengar Abui 
Abbas bahwa ia mendengar Abdullah bin Amru radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku: "Wahai Abdullah, benarkah kamu berpuasa 
Ad Dahr (sepanjang masa) dan shalat sepanjang malam (tidak tidur). Sungguh, jika kamu 
melakukan hal itu, matamu akan letih dan tersiksa. Tidak ada (ganjaran) puasa bagi yang 
berpuasa sepanjang masa. Berpuasa tiga hari dalam satu bulan, sama halnya dengan 
berpuasa sebulan penuh." Saya berkatanya, "Sungguh, saya masih kuat lebih dari itu." maka 
beliau pun bersabda: "Kalau begitu, lakukanlah puasa Dawud, yang ia berpuasa sehari dan 
berbuka sehari, dan beliau tidak lari (kabur), bila bertemu dengan musuh." Dan Telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Bisyr dari 
Mis'ar telah menceritakan kepada kami Habib bin Abu Tsabit dengan isnad ini, dan ia 
berkata; "Dan jasad pun menjadi lemah." 



* 'ul i 9 * 9 * \ y S \\ t 9 S 9 y 9 y --y 9 s } }. \ ^ \' •♦ \ y *\ y>9 1 9 ^ / >*f ^ ^ 

f j45j j 3 ij3iju^^\^j 


1968. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Amru dari Abui Abbas dari Abdullah bin Amru 
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku, 
"Bukankah telah dikabarkan kepadaku, bahwa kamu shalat sepanjang malam dan berpuasa 
sepanjang hari?" saya menjawab, "Sungguh, saya benar-benar telah melakukan hal itu." 
beliau bersabda: "Sungguh, jika kamu melakukan hal itu, maka kedua matamu akan binasa. 
Kedua matamu mempunyai hak atas dirimu, dan keluargamu juga mempunyai hak atas 
dirimu. Karena itu, hendaklah kamu bangun (shalat lail) dan tidurlah. Kemudian berpuasalah 
kamu dan juga berbukalah." 


» » ' * ' 's.*'** »> \'C ' •>» <. * t’' 

yy f **y y 


1969. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb - 
Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Amru bin Dinar 
dari Amru bin Aus dan Abdullah bin Amru radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Dawud, 
sedangkan shalat yang paling disukai Allah adalah juga shalat Nabi Dawud 'Alaihis Salam, ia 
tidur hingga pertengahan malam, kemudian bangun (shalat lail) pada waktu seperti malam, 
lalu ia tidur pada seperenamnya. Kemudian ia berpuasa sehari dan berbuka sehari." 


S3\Ss^U S\cXk/ r J\ r \l^\d^i 


1970. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi’ telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 



Amru bin Dinar bahwa Amru bin Aus telah mengabarkan kepadanya dari Abdullah bin Amru 
bin Ash radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Puasa yang 
paling disukai Allah adalah puasa Dawud, yang beliau berpuasa setengah masa (tahun), dan 
shalat yang paling disukai Allah 'azza wajalla adalah shalat Nabi Dawud 'Alaihis Salam, beliau 
tidur setengah malam kemudian bangun (menunaikan shalat lail) lalu tidur di akhir malam, 
kemudian ia bangun lagi disepertiga malam setelah setengah dari waktu malam berlalu." 
Saya bertanya kepada Amru bin Dinar, "Apakah Amru bin Aus yang mengatakan; "la bangun 
pada sepertiga malam setelah setengah dari waktu malam berlalu?." la menjawab, "Ya." 






1971. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Abu Qilabah ia berkata, telah mengabarkan 
kepadaku Abui Malih ia berkata; saya pernah menemui Abdullah bin Amru bersama 
bapakmu, maka ia pun menceritakan bahwasanya; Telah dituturkan kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengenai puasaku. Maka beliau pun menemuiku, lalu aku 
memberikan beliau bantal dari kulit berisi sabut, namun beliau duduk di atas lantai hingga 
posisi bantal itu tepat berada antara aku dan beliau. Kemudian beliau bertanya kepadaku: 
"Tidakkah cukup bagimu untuk berpuasa tiga hari (dalam setiap bulannya)?" saya menjawab, 
"Wahai Rasulullah, bagaimana kalau lima hari?" saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, 
bagaimana kalau tujuh hari?" saya berkata lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau 
sembilan hari?" saya berkata lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau sebelas hari?" Saya 
berkata; "Wahai Rasulullah..." Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak 
ada puasa yang lebih uatama dari puasa Dawud, yaitu puasa setengah masa (tahun), yakni, 
puasa sehari dan berbuka sehari." 






•• ^ ^ ^ / ^ / 

J 



Jla \ <j\ JlS U *jA <iii J ^ ' ^4 j\ Cj* 'J & ' 


1972. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ziyad bin Fayyadl ia berkata, saya mendengar 
Abu 'lyadl dari Abdullah bin Amru radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda kepadanya: "Berpuasalah satu hari maka bagimu pahala sepanjang 
masa." Abdullah bin Amru berkata, "Sesungguhnya aku masih mampu lebih dari itu." Beliau 
bersabda: "Kalau begitu berpuasalah dua hari, maka bagimu pahala sepanjang masa." Beliau 
bersabda: "Kalau begitu berpuasalah tiga hari (dalam setiap bulan) bagimu pahala sepanjang 
masa." Abdullah bin Amru berkata, "Sesungguhnya saya masih kuat lebih dari itu." beliau 
bersabda: "Kalau begitu, berpuasalah empat hari (dalam setiap bulannya), bagimu pahala 
sepanjang masa." Abdulah berkata lagi, "Saya masih kuat lebih dari itu." beliau bersabda: 
"kalau begitu, berpuasalah dengan seutama-utama puasa di sisi Allah yaitu puasa Dawud 
'Alaihis Salam, ia berpuasa sehari dan berbuka sehari." 


'-• v - 




0 ^ -3 ^ & 


1973. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Hatim 
semuanya dari Abdurrahman bin Mahdi - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Salim bin Hayyan telah 
menceritakan kepada kami Sa'id bin Mina' ia berkata; Abdullah bin Amru berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku: "Wahai Abdullah bin Amru, telah sampai 
berita kepadaku bahwa kamu berpuasa sepanjang hari dan shalat sepanjang malam. 
Janganlah kamu lakukan, sebab jasadmu mempunyai hak atas dirimu, kedua matamu 
mempunyai hak atasmu, dan isterimu juga punya hak atasmu. Karena itu, hendaknya kamu 
puasa dan juga berbuka. Berpuasalah tiga hari pada setiap bulannya, sebab itulah 
sebenarnya puasa sepanjang masa." Saya berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya 
kuasa melakukannya." Beliau bersabda: "Kalau begitu, berpuasalah sebagaimana puasa 
Dawud 'Alaihis salam, berpuasalah sehari dan berbukalah sehari." Di kemudian hari 
'Abdullah bin Amru pun berkata, "Duhai..., sekiranya kau mengambil rukhshah (keringanan) 
itu." 



Bab: Anjuran puasa tiga hari dalam setiap bulan ( ^4-» 






1974. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Abdul Warits dari Yazid Ar Risyk ia berkata, telah menceritakan kepadaku Mu'adz Al 
'Adawiyah bahwa ia bertanya kepada 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Apakah 
setiap bulan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam selalu berpuasa tiga hari? la menjawab: 
Ya. Aku bertanya lagi kepadanya: Pada tanggal berapa beliau berpuasa? la menjawab: Beliau 
tidak terlalu mempersoalkan pada hari apa saja beliau berpuasa. 




1975. Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad bin Asma' Adi Dluba' 
telah menceritakan kepada kami Mahdi ia dalah Ibnu Maimun, Telah menceritakan kepada 
kami Ghailan bin Jarir dari Mutharrif dari Imran bin Hushain radliallahu 'anhuma, bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya atau kepada seorang laki-laki sementara ia 
mendengarnya: "Wahai Fulan, apakah kamu telah puasa di akhir bulan (Sya'ban) ini?" laki- 
laki itu menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Jika kamu telah usai menunaikah puasa 
Ramadlan, maka berpuasalah dua hari." 





<ti^\4iu\ -,U\ j£d~i^U\j ^^\^ji3J4^\ZJj\j 


1976. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Qutaibah bin 
Sa'id semuanya dari Hammad - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami Hammad bin 
Zaid dari Ghailan dari Abdullah bin Ma'bad Az Zimani dari Abu Qatadah bahwa seorang laki- 
laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Bagaimanakah Anda 
berpuasa?" Mendengar pertanyaan itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah. Dan 
ketika Umar menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah, ia berkata, "Kami 
rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul. Kami 
berlindung kepada Allah, dari murka Allah dan Rasul-Nya." Umar mengulang ucapan 
tersebut hingga kemarahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam reda. Kemudian ia 
bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang berpuasa sepanjang tahun?" 
Beliau menjawab: "Dia tidak berpuasa dan tidak juga berbuka." -atau beliau katakan dengan 
redaksi 'Selamanya ia tak dianggap berpuasa dan tidak pula dianggap berbuka- Umar 
bertanya lagi, "Bagaimana dengan orang yang berpuasa sehari dan berbuka sehari?" beliau 
menjawab: "Itu adalah puasa Dawud 'Alaihis Salam." Umar bertanya lagi, "Bagaimana 
dengan orang yang berpuasa sehari dan berbuka dua hari?" beliau menjawab: "Aku senang, 
jika diberi kekuatan untuk itu." kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Puasa tiga hari setiap bulan, puasa dari Ramadlan ke Ramadlan sama dengan puasa setahun 
penuh. Sedangkan puasa pada hari Arafah, aku memohon pula kepada Allah, agar puasa itu 
bisa menghapus dosa setahun setahun penuh sebelumnya dan setahun sesudahnya. Adapun 
puasa pada hari 'Asyura', aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus 
dosa setahun sebelumnya." 





I x y y y **y # y 

^mXa^i!\ 


1977. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar -lafazhnya dari Ibnul Mutsanna- keduanya berkata. Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ghailan bin Jarir 
bahwa mendengar Abdullah bin Ma'bad Az Zimani dari Abu Qatadah Al Anshari radliallahu 
'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasanya, 
maka serta merta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah, lalu umar pun 
mengucapkan, "Kami rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad 
sebagai Rasul. Kami berlindung kepada Allah, dari murka Allah dan Rasul-Nya dan Bai'at kami 
sebagai suatu Bai'at." kemudian beliau ditanya tentang puasa sepanjang masa, maka beliau 
menjawab: "Sebenarnya, ia tidak berpuasa dan tidak pula berbuka." Kemudian beliau 
ditanya lagi mengenai puasa sehari dan berbuka dua hari, beliau menjawab: "Semoga Allah 
memberikan kekuatan pada kita untuk melakukannya." Lalu beliau ditanya mengenai puasa 
pada hari senin, beliau menjawab: "Itu adalah hari, ketika aku dilahirkan dan aku diutus 
(sebagai Rasul) atau pada hari itulah wahyu diturunkan atasku." Kemudian beliau bersabda: 
"Puasa tiga hari pada setiap bulan dan ramadan hingga ramadan berikutnya adalah puasa 
dahr." Kemudian beliau ditanya tentang puasa pada Arafah, maka beliau menjawab: "Puasa 
itu akan menghapus dosa-dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang." Kemudian 
beliau ditanya tentang puasa pada hari 'Asyura', beliau menjawab: "la akan menghapus 
dosa-dosa sepanjang tahun yang telah berlalu." Dan di dalam hadits ini, yakni dari riwayat 
Syu'bah, ia berkata; "Dan beliau ditanya tentang puasa hari senin dan kamis." Namun kami 
tidak menyebutkan puasa kamis, karena menurut kami padanya terdapat Wahm (kekurang 
akuratan berita). Dan Telah meceritakannya kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah 
menceritakan kepada kami bapakku -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Syababah -dalam riwayat 
lain- Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami An Nadir bin Syumail semuanya dari Syu'bah dengan isnad ini. Dan Telah menceritakan 
kepada kami Ahmad bin Sa'id Ad Darimi telah menceritakan kepada kami Habban bin Hilal 
telah menceritakan kepada kami Aban Al 'Aththar telah menceritakan kepada kami Ghailan 
bin Jarir dalam isnad ini, sebagaimana haditsnya Syu'bah, hanya saja ia menyebutkan hari 
Senin, namun tidak menyebutkan hari kamis. 






^C- J^J \ <U3 J dijij <U3 J 1^9 <l£Jo *^) }j£* <J-^ 


1978. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun dari Ghailan 
dari Abdullah bin Ma'bad Az Zimani dari Abu Qatadah Al Anshari radliallahu 'anhu, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, 
maka beliau pun menjawab: "Di hari itulah saya dilahirkan, dan pada hari itu pula, wahyu 
diturunkan atasku." 


Bab: Puasa di akhir-akhir bulan sya'ban ( j y^) 


CjJ> ^Jo3Cj^o3 \ \jls 


1979. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Mutharrif -dan saya tida paham Mutharrif dari 
Haddab- dari Imran bin Hushain radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bertanya kepadanya atau kepada yang lain: "Apakah kamu telah berpuasa di hari- 
hari akhir bulan Sya'ban?" ia menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Jika kamu telah usai 
menunaikan puasa Ramadlan, maka berpuasalah dua hari." 


JIa 9*^ JlalsJLi j g a\\ 


1980. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun dari Al Jurairi dari Abui Ala' dari Mutharrif dari Imran bin 
Hushain radliallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada 
seseorang: "Apakah kamu berpuasa di hari-hari terakhir bulan (Sya'ban) ini?" laki-laki itu 
menjawab, "Tidak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kamu telah 
menunaikan puasa Ramadlan, maka berpuasalah dua hari untuk menggantikannya." 


3Vs 





1981. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari keponakan 
Mutharrif bin Asy Syikhkhir ia berkata, saya mendengar Mutharrif menceritakan dari Imran 
bin Husain radliallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada 
orang: "Apakah kamu telah berpuasa di akhir bulan ini (Sya'ban)?" laki-laki itu menjawab, 
"Tidak." Maka beliau pun bersabda kepadanya: "Jika kamu telah usai menunaikan puasa 
Ramadlan, maka berpuasalah sehari -atau- dua hari." Yang ragu adalah Syu'bah, ia berkata; 
Dan menduga bahwa beliau mengatakan: "Dua hari." Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Qudamah dan Yahya Al Lu'lu'i keduanya berkata, telah mengabarkan 
kepada kami An Nadir telah mengabarkan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Hani' bin Akhu Mutharrif dalam isnad ini, dengan hadits yang semisalnya. 


Bab: Puasa muharram J^a3) 




1982. Telah menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu 
Awanah dari Abu Bisyr dari Humaid bin Abdurrahman Al Himyari dari Abu Hurairah 
radliallahu 'anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seutama- 
utama puasa setelah Ramadlan ialah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama shalat 
sesudah shalat Fardlu, ialah shalat malam." 


/ ^ 


1983. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Abdul Malik bin Umair dari Muhammad bin Al Muntasyir dari Humaid bin 
Abdurrahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu -dan ia saya mendengar-marfu'-kannya 
bahwa; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya, "Shalat apakah yang paling 
utama setelah shalat Maktubah (wajib)? Dan puasa apakah yang paling utama setelah puasa 
Ramadlan?" maka beliau menjawab: "Seutama-utama shalat setelah shalat Maktubah 
(wajib) adalah shalat pada sepertiga akhir malam, dan seutama-utama puasa setelah puasa 
Ramadlan adalah puasa di bulan Muharram." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr 
bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah dari Abdul Malik 
bin Umair dengan isnad ini, terkait dengan penyebutan puasa dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam. yakni dengan hadits yang semisalnya. 


Bab: Sunahnya puasa enam hari di bulan syawwal (Lc-Lo\ J\ 




> > 

9 . * 9 „V • 













1984. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ali bin 
Hujr semuanya dari Isma'il - Ibnu Ayyub berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 
Ja'far telah mengabarkan kepadaku Sa'd bin Sa'id bin Qais dari Umar bin Tsabit bin Harits Al 
Khazraji dari Abu Ayyub Al Anshari radliallahu 'anhu, bahwa ia telah menceritakan 
kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang berpuasa 
Ramadlan kemudian diiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, maka yang 
demikian itu seolah-olah berpuasa sepanjang masa." Dan Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Sa'd 
Sa'id saudaranya Yahya bin Sa'id, telah mengabarkan kepada kami Umar bin Tsabit telah 
mengabarkan kepada kami Ayyub Al Anshari radliallahu 'anhu, ia berkata; Saya mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Yakni dengan hadits semisalnya. Dan Telah 
menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Mubarak dari Sa'd bin Sa'id ia berkata, saya mendengar Umar bin Tsabit ia 



berkata, saya mendengar Abu Ayyub radliallahu 'anhu. Berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: yakni dengan hadits yang serupa. 


Bab: Keutamaan malam lailatul qadar (^rj\ jl 4 L>vo j J^»9) 


j .\ «i \ 

i- 9 

-Vji\ 


1985. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma bahwa seroang 
laki-laki dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bermimpi bahwa Lailatul Qadr 
terdapat pada tujuh hari terakhir (dari bulan Ramadlan). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Aku juga bermimpi seperti mimpimu itu, melihat Lailatul Qadr itu jatuh 
bertepatan pada tujuh hari terakhir bulan Ramadlan. Maka siapa yang mencarinya, carilah 
dalam tujuh hari terakhir itu." 




1986. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Carilah Lailatul Qadr pada tujuh malam terakhir 
(dari bulan Ramadlan)." 


iicsi 


1987. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb - Zuhair 
berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Salim dari 
bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; Seorang bermimpi bahwa Lailatul Qadr terdapat pada 
malam kedua puluh tujuh bulan Ramadlan. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Aku bermimpi seperti mimipimu, yaitu pada sepuluh malam yang akhir. Karena itu, carilah 
ia pada malam-malam yang ganjil." 





1988. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan 
kepadaku Salim bin Abdullah bin Umar bahwa bapaknya radliallahu 'anhu berkata; Saya 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda berkenaan dengan Lailatul Qadr: 
"Beberapa orang di antara kalian telah bermimpi bahwa Lailatul Qadr itu terdapat pada 
tujuh malam yang awal, sedangkan yang lain bermimpi terdapat pada tujuh malam terakhir 
(dari Ramadlan). Maka carilah ia pada sepuluh yang akhir." 



JJ\ j U iri 





3 


1989. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Uqbah bin Huraits ia berkata, saya mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Carilah ia pada sepuluh terakhir 
(Ramadlan), yakni Lailatul Qadr. Maka jika salah seorang dari kalian tidak sempat atau tidak 
mampu, maka jangan sampai terlewatkan tujuh malam terakhir." 





o&ly» j^> c O ’-X>4 \ 

i * 

-VJi\ 


1990. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Jabalah ia berkata, saya mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma menceritakan dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Siapa yang ingin mencari (Lailatul 
Qadr), maka hendaklah ia mencarinya pada sepuluh akhir Ramadlan." 



9 \ 9 S \ S S 9 ' >**\ S* \ H 9 ' 9 f' } 9 \ ' *\ / ' 9 1 9 ^ y ^ tl'f»* 'i ^ 

J^2-Q J^J jlS jl3La-^^X-4j^\^^>j 




1991. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari Asy Syaibani dari Jabalah dan Muharib dari Ibnu Umar 
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Carilah 
Lailatul Qadr pada sepuluh hari terakhir -atau beliau berkata- pada sembilan hari terakhir 
(dari bulan Ramadlan)." 


J ijA Zr*d>. 

jj\£\ 


k\fy^\ 


1992. Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus 
dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lailatul Qadr telah diperlihatkan 
kepadaku (dalam mimpi), kemudian aku dibangunkan oleh sebagian keluargaku, lalu aku pun 
dilupakan untuk mengingatnya kembali, karena itu, carilah Lailatul Qadr itu pada sepuluh 
akhir (bulan Ramadlan)." Harmalah berkata; "Lalu saya melupakannya." 







1993. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Bakr bin Mudlar dari Ibnul Hadi dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin 
Abdurrahman dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata; Dulu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan l'tikaf pada sepuluh hari pertengahan bulan 
Ramadlan, dan ketika dua puluh hari dari bulan Ramadlan telah berlalu dan hari ke dua 
puluh satu akan segera masuk, beliau kembali ke tempat tinggalnya dan orang-orang yang 
ikut beri'tikaf bersamanya pun ikut pulang. Namun pada malam ke dua puluh satu 
Ramadlan, beliau kembali beri'tikaf dan menyuruh orang-orang agar ikut beri'tikaf 
bersamanya: "Barangsiapa yang ingin beri'tikaf bersamaku, hendaklah ia bermalam di 
tempat l'tikafnya. Dan sesungguhnya, aku telah melihat (bahwa) malam ini (adalah malam 
lalaitul Qadar), namun aku dilupakan kembali. Karena itu, carilah (Lailatul Qadar itu) pada 
sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan. Yakni pada setiap malam ganjil. Dan aku juga telah 
bermimpi sujud di tanah yang basah." Abu Sa'id berkata, "Hujan pun turun pada malam ke 
dua puluh satu hingga air hujan itu merambat ke tempat shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Aku melihat ke tempat itu, ternyata beliau telah beranjak usai menunaikan shalat 
Shubuh, sementara di wajah beliau basah dengan tanah bercampur air." Dan Telah 
mennceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz 
yakni Ad Darawardi, dari Yazid dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin 
Abdurrahman dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, bahwa ia berkata; "Dulu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan l'tikaf pada sepuluh hari pertengahan bulan 
Ramadlan." Maka ia pun menyebutkan hadits yang semisalnya, hanya saja ia menyebutkan; 
"FALYUTSBIT Fl MU'TAKAFIHI (Hendaklah ia menetap di tempat l'tikafnya)." Dan ia juga 
menyebutkan; "WA JABIINUHU MUMTALI'AN THIINAN WA MAA'AN (Dan pada keningnya 
terdapat tanah dan air)." 


\jij£ J^> \Jb\^C3 o-Xl> jS-\£ 

s' / **/ ' ^ 



1994. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdul A'la telah menceritakan 
kepada kami Al Mu'tamir telah menceritakan kepada kami Umarah bin Ghaziyyah Al Anshari 
ia berkata, saya mendengar Muhammad bin Ibrahim menceritakan dari Abu Salamah dari 
Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melakukan l'tikaf pada sepuluh awal bulan Ramadlan, kemudian dilanjutkannya pada 
sepuluh pertengahan, dalam sebuah kubah kecil yang terbuat dari permadani dan pintunya 
ditutup dengan tikar. Lalu beliau ambil tikar itu, dan diletakkannya di sudut kubah. Kemudian 
diulurkannya kepalanya seraya berujar memanggil orang banyak. Maka mendekatlah mereka 
pada beliau, beliau bersabda: "Aku telah l'tikaf sejak sepuluh awal bulan untuk mendapatkan 
Lailatul Qadr, kemudian sepuluh yang pertengahan. Kemudian dikatakan kepadaku bahwa 
Lailatul Qadr itu terdapat pada sepuluh akhir Ramadlan. Karena itu, siapa yang suka l'tikaf, 
maka silahkan." Maka para sahabat pun ikut l'tikaf bersama-sama dengan beliau. Dan beliau 
juga bersabda: "Aku bermimpi melihat Lailatul Qadr di malam ganjil, yang pada pagi harinya 
aku sujud di tanah yang basah." Memang, pagi-pagi malam kedua puluh satu beliau shalat 
Shubuh sedangkan hari hujan sehingga masjid tergenang air. Aku melihat tanah dan air. 
Setelah selesai shalat Shubuh, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar, sedangkan di kening 
dan hidungnya ada tanah basah. Malam itu adalah malam ke dua puluh satu dari sepuluh 
yang akhir bulan Ramadlan. 




^ , , 

-1 w» 


1995. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abu 'Amir telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Abu 
Salamah ia berkata; Kami ingat Lailatul Qadr, lalu saya mendatangi Abu Sa'id Al Khudri 
radliallahu 'anhu -ia juga adalah temanku- lalu saya bertanya, "Tidakkah Anda keluar 



bersama kami ke kebun kurma?" Maka ia pun keluar dengan mengenakan jubah. Kemudian 
saya bertanya lagi, "Apakah Anda pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menyebutkan mengenai Lailatul Qadr?" ia menjawab; "Ya, kami pernah melakukan l'tikaf 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada sepuluh awal pertengahan Ramadlan. 
Dan ketika kami keluar pada pagi hari ke dua puluh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bekhutbah seraya bersabda: "Sesungguhnya aku telah bermimpi diperlihatkan padaku 
Lailatul Qadr, namun aku lupa -atau- dilupakan lagi. Karena itu, carilah ia pada sepuluh 
terakhir Ramadlan, yakni pada setiap malam ganjil. Dan sungguh, di dalam mimpiku, aku 
bersujud di air yang lembab. Maka siapa yang mau melakukan l'tikaf bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, hendaklah ia kembali." Lalu kami pun pulang, dan saat itu saya 
tidak melihat kabut sedikit pun di langit. Namun, tiba-tiba datanglah kumpulan awan, hingga 
hujan pun turun, hingga masjid tergenang air, padahal masjid itu terbuat dari pelepah 
kurma. Kemudian shalat pun didirikan dan saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam sujud di atas hamparan air dan tanah yang melembab, hingga saya melihat 
bekasnya pada kening beliau. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu Humaid telah 
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar -dalam 
riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi 
telah mengabarkan kepada kami Abui Mughirah telah menceritakan kepada kami Al Auza'i 
keduanya dari Yahya bin Abu Katsir dengan isnad ini, semisalnya. Dan dalam kedua haditsnya 
tercantum; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau usai menunaikan 
shalat, sementara pada keningnya terdapat bekas tanah." 


Vi3\ U 3 Vi J ^.1 3 vi W 


A' 'A ' 


1996. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Abu Bakr bin 
Khallad keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abdul A'la telah menceritakan 
kepada kami Sa'id dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah l'tikaf pada sepuluh malam pertengahan bulan 
Ramadlan untuk mencari Lailatul Qadr sebelum hal itu dijelaskan pada beliau. Setelah 



sepuluh malam pertengahan itu berlalu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memerintahkan untuk dibuatkan bilik, tetapi kemudian dibongkar. Kemudian dijelaskanlah 
kepada beliau, bahwa Lailatul Qadr ada pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadlan, 
lalu beliau memerintahkan untuk dibuatkan bilik lagi, akan tetapi dibongkar kembali, 
kemudian beliau keluar dan menemui orang-orang dan bersabda: "Wahai sekalian manusia, 
sungguh, telah dijelaskan kepadaku tentang Lailatul Qadr, dan kau keluar untuk 
memberitahukan kepada kalian tentang hal itu. Namun kemudian datang dua orang yang 
sama-sama mengaku benar sedangkan mereka ditemani oleh syetan. Sehingga Lailatul Qadr 
terlupakan olehku. Maka carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir di bulan 
Ramadlan, carilah Lailatul Qadr pada malam kesembilan, ketujuh dan kelima (dalam sepuluh 
malam terakhir itu)." Seseorang berkata, "Wahai Abu Sa'id! Kamu tentu lebih tahu bilangan 
itu dari pada kami." Abu Sa'id menjawab, "Tentu, kami lebih mengetahui tentang hal itu 
daripada kalian." Orang itu bertanya lagi, "Apa yang dimaksud dengan malam ke sembilan, 
ketujuh dan kelima?" ia menjawab, "Jika malam kedua puluh satu telah lewat, maka yang 
berikutnya adalah malam ke dua puluh dua, dan itulah yang dimaksud dengan malam ke 
sembilan. Dan apabila malam ke dua puluh tiga telah berlalu, maka berikutnya adalah malam 
ke tujuh, dan jika malam ke dua puluh lima telah berlalu, maka berikutnya adalah malam ke 
lima." Dalam riwayat lain Ibnu Khallad berkata "Redaksi keduanya sama-sama mengaku 
benar" seharusnya keduanya bersengketa. 


> 9 






4 ^ 




1997. Dan Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru bin Sahi bin lshaq bin 
Muhammad bin Al Asy'ats bin Qais Al Kindi dan Ali bin Khasyram keduanya berkata. Telah 
menceritakan kepada kami Abu Dlamrah telah menceritakan kepadaku Adi Dlahak bin 
Utsman - Ibnu Khasyram berkata- dari Adi Dlahak bin Utsman dari Abu Nadir Maula Umar 
bin Ubaidullah, dari Busr bin Sa'id dari Abdullah bin Unais bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Aku diperlihatkan Lailatul Qadr, kemudian aku lupa. Dan esok paginya 
aku sujud di tanah yang basah." Abdullah bin Unais berkata; "Kemudian turun hujan pada 
malam ke dua puluh tiga dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersama kami. 
Kemudian beliau pulang dan terlihat bekas tanah basah di dahi dan hidung beliau." Abdullah 
bin Unais juga berkata, "Itu adalah malam kedua puluh tiga." 







1998. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair dan Waki 1 dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu ’anha, 
ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Cari dan tunggulah malam 
lailatul Qadr dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan." Ibnu Numair mengatakan dengan 
redaksi; "ILTAMISUU" sementara Waki' mengatakan dengan redaksi; "TAHARRAW." Dan 
maknanya adalah satu, yakni mencari-cari dan menunggu. 




1999. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim dan Ibnu Abu Umar 
keduanya dari Ibnu Uyainah - Ibnu Hatim berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan 
bin Uyainah dari Abdah dan Ashim bin Abun Najud keduanya mendengar Zirr bin Hubaisy 
berkata, saya bertanya kepada Ubay bin Ka'b radliallahu 'anhu. Saya katakan, "Sesungguhnya 
saudaramu Ibnu Mas'ud berkata, 'Barangsiapa yang menunaikan shalat malam sepanjang 
tahun, niscaya ia akan mendapatkan malam Lailatul Qadr."' Maka Ubay bin Ka'b berkata, 
"Semoga Allah merahmatinya. la menginginkan agar manusia tidak hanya bertawakkal. 
Sesungguhnya ia telah mengetahui bahwa Lailatul Qadr terjadi pada bulan Ramadlan, yakni 
dalam sepuluh hari terakhir tepatnya pada malam ke dua puluh tujuh." kemudian Ubay bin 
Ka'b bersumpah, bahwa adanya Lailatul Qadr adalah pada malam ke dua puluh tujuh. Maka 
saya pun bertanya, "Dengan landasan apa. Anda mengatakan hal itu ya Abu Mundzir?" la 
menjawab, "Dengan dasar alamat atau tanda-tanda yang telah dikabarkan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam kepada kami, bahwa di hari itu matahari terbit dengan pancaran 
cahaya yang tidak menyengat." 






^j4^ui^ 


2000. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
ia berkata, saya mendengar Abdah bin Abu Lubabah menceritakan dari Zirr bin Hubaisy dari 
Ubay bin Ka'b radliallahu 'anhu, ia berkata terkait dengan malam Lailatul Qadr, "Demi Allah, 
saya benar-benar mengetahuinya." -Syu'bah berkata-, "Dan sedalam apa yang saya ketahui, 
bahwa Lailatul Qadr itu suatu malam yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memerintahkan kami untuk menunaikan shalat padanya. Tepatnya malam itu adalah malam 
ke dua puluh tujuh." Syu'bah hanya ragu mengenai kalimat; (Lailatul Qadr) adalah malam 
yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memerintahkannya kami." la berkata. Dan 
sahabatku telah menceritakannya kepadaku dari Abdah. 




£1^ JL Jjbj "rt ^ ^ 


2001. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad dan Ibnu Abu Umar 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Marwan Al Fazari dari Yazid bin Kaisan 
dari Abu Hazim dari Abu Hurairah, ia berkata; Kami teringat dengan malam Lailatul Qadr di 
sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun bersabda: "Siapakah di antara 
kalian yang teringat ketika bulan muncul seperti belahan nampan?." 



15. KITAB: IKTIKAF 


Bab: Iktikaf sepuluh hari di bulan ramadan 




2002. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah menceritakan 
kepada kami Hatim bin Isma'il dari Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 
'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan l'tikaf pada sepuluh terakhir 
dari bulan Ramadlan. 


^y» ^Jul> 4 li\ <J \-X3J5 


2003. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid bahwa Nafi' telah menceritakan 
kepadanya dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melakukan l'tikaf pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadlan. Nafi' berkata, "Dan 
Abdullah bin Umar telah memperlihatkan kepadaku tempat yang terdapat dalam ruangan 
Masjid, tempat yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergunakan untuk melakukan 
l'tikaf." 





2004. Dan Telah menceritakan kepada kami Sahi bin Utsman telah menceritakan kepada 
kami Uqbah bin Khalid As Sakuni dari Ubaidullah bin Umar dari Abdurrahman bin Al Qasim 
dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Bahwasanya Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melakukan l'tikaf pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadlan." 


* \ 9 >' \'> >W«t\ '> * '* 


'^y^y>.v}i\ JJ\ 


2005. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Mu'awiyah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Sahi bin Utsman 
telah mengabarkan kepada kami Hafsh bin Ghiyats semuanya dari Hisyam -dalam riwayat 
lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib -dan 
lafazh milik mereka berdua- keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; 
Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan l'tikaf pada sepuluh terakhir dari 
bulan Ramadlan. 


^ ^ \ ' a ^ J ^ ^ ^ O ^' ^ 3 ^ O T * \ -n 9 ^ 


2006. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Laits dari Uqail dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan l'tikaf pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadlan, 
hingga Allah 'azza wajalla mewafatkannya. Setelah itu, isteri-isternya pun melakukan l'tikaf." 


Bab: Kapan orang yang akan iktikaf masuk masjid 


1 '?'* 'l ' * s* /■> \'> A\?'' ^ 'V.i\ ' 

liliv J J ' & jvi- 
iidiiSik. J( j\ ji^j j^\ Jj 3\ j 


> *>* - > 




2007. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Mu'awiyah dari Yahya bin Sa'id dari Amrah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Jika 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak l'tikaf, beliau shalat Shubuh terlebih dahulu, 
lalu masuk ke tempat l'tikafnya dan beliau memerintahkan untuk dibuatkan bilik kecil, maka 
dibuatlah. Beliau ingin l'tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadlan. Zainab juga minta 
dibuatkan bilik kecil, maka dibuatkanlah untuknya. Ketika beliau hendak menunaikan shalat 
Shubuh, beliau bersabda: "Kebaikan apa yang kalian inginkan?" Beliau lalu memerintahkan 
agar bilik-bilik itu dibongkar, lalu beliau batalkan l'tikaf di bulan Ramadlan. Sehingga beliau 
l'tikaf pada sepuluh hari pertama di bulan Syawal. Dan Telah menceritakannya kepada kami 
Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan -dalam riwayat lain- Dan telah 
menceritakan kepadaku Amru bin Sawwad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb 
telah mengabarkan kepada kami Amru bin Harits -dalam riwayat lain- Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu 
Ahmad telah menceritakan kepada kami Sufyan -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan 
kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami Abui Mughirah telah 
menceritakan kepada kami Al Auza'i -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah 
menceritakan kepada kami bapakku dari Abu lshaq semuanya dari Yahya bin Sa'id dari 
Amrah dari Aisyah radliallahu 'anha, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yakni 
sebagaimana makna hadits Abu Mu'awiyah. Dan di dalam haditsnya Ibnu Uyainah, Amru bin 
Harits dan Ibnu lshaq disebutkah; Aisyah, Hafshah dan Zainab radliallahu 'anhunna, meminta 
dibuatkan bilik-bilik untuk l'tikaf. 


Bab: Sungguh-sungguh di sepuluh akhir bulan ramadan ( ^4-»^ 




yjA ii jli jiil isjf j jyi\ yJ. >JJ& jis 


2008. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Ibnu Abu Umar 
semuanya dari Ibnu Uyainah - lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin 
Uyainah dari Abu Ya'furdari Muslim bin Shubaih dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha, ia 
berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memasuki sepuluh terakhir 
(Ramadlan), maka beliau menghidupkan malam-malamnya (dengan qiyamullail) dan 
membangunkan keluarganya serta mengencangkan ikatan kainnya (menjauhi isterinya untuk 
lebih konsentrasi beribadah)." 





2009. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Kamil Al Jahdari 
keduanya dari Abdul Wahid bin Ziyad - Qutaibah berkata- Telah menceritakan kepada kami 
Abdul Wahid dari Al Hasan bin Ubaidullah ia berkata, saya mendengar Ibrahim berkata; saya 
mendengar Al Aswad bin Yazid berkata, Aisyah berkata; "Pada sepuluh terakhir bulan 
Ramadlan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari 
selainnya." 


Bab: Puasa sepuluh hari di bulan dzul hijjah j^>) 








2010. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lshaq - 
lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain berkata- 
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad, 
dari 'Aisyah, ia berkata; "Aku sama sekali belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam berpuasa pada sepuluh hari (di awal Dzulhijjah)." 




2011. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi' Al Abdi telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari 
Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berpuasa pada sepuluh hari pertama dari 
bulan Dzul Hijjah. 



16.KITAB: HAJI 


Bab: Apa yang dibolehkan bagi yang ihram untuk haji dan umrah dan apa yang tidak 
dibolehkan 


Jo- 




2012. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwa seorang laki-laki 
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam perihal pakaian Ihram. Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab: "Tidak boleh pakai kemeja, serban, 
celana, peci dan sepatu. Kecuali bagi seorang yang tidak mempunyai terompah, dia boleh 
memakai sepatu pendek yang tidak menutupi kedua mata kaki. Dan tidak boleh memakai 
pakaian yang dicelup dengan Za'faran dan Wars." 




> i 


9> l 


,9 .9 

* > \\ 


|.<> * > H 




2013. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Amru An Naqid dan Zuhair 
bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Salim dari bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai pakaian yang harus dikenakan bagi 
orang yang melakukan Ihram, maka beliau menjawab: "Seorang yang melakukan Ihram tidak 
boleh memakai kemeja, serban, peci, celana dan tidak pula pakaian yang telah dicelup 
dengan Wars dan Za'faran dan tidak pula memakai sepatu, kecuali bagi yang tidak 
mempunyai terompah, namun hendaklah ia memendekkan sepatunya hingga tidak melewati 
kedua mata kaki." 




2014. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Abdullah bin Dinar dar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma 
bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang seorang Muhrim (yang 
melakukan Ihram) untuk mengenakan pakaian yang telah dicelupkan dengan Za'faran atau 
Wars. Dan beliau bersabda: "Siapa yang tidak mempunyai terompah, maka ia boleh 
memakai sepatu, tetapi hendaklah ia memendekkannya hingga di bawah mata kaki." 


VS5j jdJ\ 

iU Jj jjfeli-jvLjj; Juli 







A i * 


».x>-3 


2015. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Rabi' Az Zahrani dan 
Qutaibah bin Sa'id semuanya dari Hammad - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada 
kami Hammad bin Zaid dari Amru dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia 
berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah 
seraya bersabda: "Orang yang Ihram boleh memakai celana apabila dia tidak punya izar 
(sarung); dan boleh pakai sepatu pendek apabila dia tidak memiliki terompah." Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan 
Ar Razi telah menceritakan kepada kami Bahz keduanya berkata. Telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dari Amru bin Dinar dengan isnad ini, bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam berkhutbah di Arafah. Lalu ia pun menyebutkan hadits ini. Dan Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin 



Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim -dalam riwayat lain- Dan Telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan - 
dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah 
mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dari Ibnu Juraij -dalam riwayat lain- Dan telah 
menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Ayyub 
semuanya dari Amru bin Dinar dengan isnad ini, dan tidak satu pun dari mereka yang 
menyebutkan; "(Sedang) berkhutbah di Arafah." selain Syu'bah. 



2016. Dan Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah 
menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Jabir 
radliallahu 'anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang 
tidak mempunyai terompah, hendaklah ia memakai sepatu, dan siapa yang tidak memiliki 
Izar (sarung), hendaklah ia memakai celana." 


-illiyi i 

, j£j\ /)3l Sjh^di\ 



2017. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Hammam telah menceritakan kepada kami Atha' bin Abu Rabah dari Shafwan bin Ya'la bin 
Umayyah dari bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; Seorang laki-laki datang kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau berada di Ji'ranah. Laki-laki tersebut mengenakan 
jubah yang ada bekas Khaluq (sejenis minyak wangi dari Za'faran). Kemudian laki-laki itu 
bertanya, "Apa yang mesti saya lakukan dalam Umrahku?" Shwan berkata; Ketika itu, 
turunlah wahyu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau diselimuti dengan kain. 
Saat itu, Ya'la berkata, "Aku ingin melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika sedang 
menerima wahyu." Kemudian Umar pun bertanya, "Apkah kamu ingin melihat Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang menerima wahyu." Ya'la berkata; Maka 
Umar pun menyingkap sedikit ujung kain (yang ditutupkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam), sehingga aku pun melihat beliau bernafas keras terengah-engah seperti 
terengah-engahnya Unta. Setelah menerima wahyu, beliau bertanya: "Di mana orang yang 



tadi menanyakan tentang Umrah? Cucilah bekas khaluq di rambut dan jenggotmu, serta 
lepaskanlah jubahmu. Kemudian lakukanlah umrah sebagaimana kamu melakukan haji." 





wiZk- 


J 








2018. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar ia berkata. Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari Amru dari Atha' dari Shafwan bin Ya'la dari bapaknya ia berkata; 
Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau berada di Ji'ranah 
sementara saya ada di Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. laki-laki itu memakai jubah dan ia 
telah melumuri dirinya dengan Khaluq, ia berkata, "Sesungguhnya saya telah berniat untuk 
Ihram, sementara saya mengenakan jubah ini dan tubuhku telah berlumuran dengan Khaluq 
(sejenis wewangian)." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya: 
"Lakukanlah sebagaimana yang kamu lakukan dalam hajimu." Laki-laki itu berkata, "Kalau 
begitu, aku harus melepaskan pakaian ini, dan membersihkan bekas Khaluq ini." Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda lagi: "Apa yang kamu lakukan dalam hajimu, maka 
lakukan pula dalam Umrahmu." 



j \ Aju* <CJl£- <*_> j[jj> \ -Xfl Jj J AlLc-^li \ \ 

>1 Ji- J SjS . j 

^li\ 3viS v%T ^ JL^ 






2019. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il 
bin Ibrahim -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid 
telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr keduanya berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij -dalam riwyat lain- Dan Telah menceritakan kepada 
kami Ali bin Khasyram -lafazh juga miliknya- telah mengabarkan kepada kami Isa dari Ibnu 
Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Atha' bahwa Shafwan bin Umayyah telah 
mengabarkan kepadanya bahwa Ya'la berkata Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu, 
"Seandainya aku dapat melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau menerima 
wahyu." Maka ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di Ji'ranah yang saat itu beliau 
diselimuti dengan kain sedangkan di sekelilingnya adalah para sahabatnya, di antara mereka 
ada Umar bin Al Khaththab, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dengan mengenakan jubah 
Shuf dan tubuhnya telah terlumuri dengan wewangian. Laki-laki itu pun berkata, "Wahai 
Rasulullah, bagaimana menurut Anda, mengenai seorang laki-laki yang berniat Ihram untuk 
Umrah dengan mengenakan Jubah setelah ia melumurinya dengan wewangian?" Maka Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pun memandangi laki-laki itu, lalu beliau terdiam hingga wahyu 
pun turun kepadanya. Maka Umar memberi isyarat dengan tangannya kepada Ya'la bin 
Umayyah, "Kemarilah." Ya'la pun datang dan langsung memasukkan kepalanya, ternyata 
wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang memerah. Lalu Umar menutup sesaat hingga 
beliau siuman kembali. Sesudah itu, beliau bertanya: "Manakah orang yang bertanya padaku 
tentang Umrah?" maka laki-laki itu pun dicari dan dibawa ke hadapan beliau. Akhirnya Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adapun wewangian yang ada padamu, maka cucilah 
tiga kali, sedangkan Jubah, maka lepaskanlah. Lakukanlah pada Umrahmu sebagaimana apa 
yang kamu lakukan di dalam hajimu." 






2020. Dan Telah menceritakan kepada kami Uqbah bin Mukram Al 'Ammi dan Muhammad 
bin Rafi' -lafazhnya dari Ibnu Rafi' - keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami 
Wahb bin Jarir telah menceritakan kepada kami bapakku ia berkata, saya mendengar Qais 
menceritakan dari 'Atha' dari Shafwan bin Ya'la bin Umayyah dari bapaknya radliallahu 'anhu 
bahwasanya; Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu 
sedang berada di Ji'ranah. Laki-laki itu telah berniat untuk melakukan Umrah, jenggot dan 
rambutnya telah dicat kuning (pakai pacar) dan mengenakan jubah. Laki-laki itu pun berkata, 
"Bolehkah aku Umrah dalam keadaan pakaianku seperti sekarang?" maka beliau menjawab: 



"Tanggalkan jubahmu, cuci cat jenggot dan rambutmu. Lakukanlah apa yang diperbuat 
dalam haji, lakukanlah pula dalam Umrah." 


>j&\ v jli\ «ji^h fe&lVj-. 4^-U) 

uib>i. j j£\ j&\ /i 

£ *^Lc- li 


2021. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada 
kami Abu Ali Ubaidullah bin Abdul Majid telah menceritakan kepada kami Rabah bin Abu 
Ma'ruf ia berkata, saya mendengar Atha' berkata, telah mengabarkan kepadaku Shafwan bin 
Ya'la dari bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, tiba-tiba seorang laki-laki yang mengenakan Jubah dan telah terlumuri oleh 
Khaluq mendatangi beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, saya telah berihram dengan 
niat Umrah, lalu bagaimana saya harus melakukannya?" Namun beliau kemudian terdiam 
dan tidak menjawab pertanyaan laki-laki itu. kemudian Umar pun menutupi (menyelimuti) 
beliau, demikianlah ketika wahtu turun. Maka saya pun berkata kepada Umar radliallahu 
'anhu, "Saya ingin memasukkan kepalaku dalam selimut itu pada saat wahyu diturunkan 
kepada beliau." Dan ketika diturunkannya wahyu pada beliau, maka Umar langsung 
menyelimuti beliau dan aku pun datang dan memasukkan kepala ke dalam selimut, sehingga 
aku dapat melihat beliau. Ketika siuman, beliau bertanya: "Mana orang yang bertanya 
tentang Umrah tadi?" Kemudian laki-laki itu pun beranjak menuju kepada beliau. Maka 
beliau pun bersabda: "Tanggalkanlh jubahmu, dan cucilah bekas Khaluq yang masih 
berbekas pada dirimu. Kemudian lakukanlah di dalam Umrahmu sebagaimana apa yang 
kamu lakukan dalam hajimu." 


Bab: Miqat haji dan umrah (S 




Jt'Jp 




Cj ^i\ j jin}! 03^ r ik \s*i> j^i\ jjft 







\^_*5 j4^\ 


2022 . Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Khalaf bin Hisyam dan Abu Rabi' 
dan Qutaibah semuanya dari Hammad - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari Amru bin Dinar dari Thawus dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia 
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menetapkan miqat (tempat memulai Ihram) 
bagi penduduk Madinah di Dzulhulaifah, bagi penduduk Syam di Juhfah, bagi penduduk 
Nejed di Qarnalmanazil, dan bagi penduduk Yaman di Yalamlam. Tempat-tempat itu berlaku 
pula bagi orang-orang yang bukan penduduk negeri-negeri tersebut, tetapi ia bermaksud 
menunaikan haji dan umrah melalui tempat-tempat itu. Dan bagi orang yang lebih dekat ke 
Makkah dari tempat-tempat tersebut atau bagi penduduk Makkah sendiri adalah dari mana 
mereka berada." 




2023. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Thawus dari bapaknya dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menetapkan miqat bagi penduduk Madinah di 
Dzulhulaifah, bagi penduduk Syam di Juhfah, untuk penduduk Najed di Qarnalmanazil, dan 
bagi penduduk Yaman di Yalamlam. Tempat-tempat itu adalah bagi penduduk negeri-negeri 
tersebut dan juga bagi mereka yang datang dari tempat lain melewati tempat itu untuk 
melakukan haji atau umrah. Dan siapa saja yang tidak berada di tempat-tempat, maka ia 
memulai ihram dari tempat domisilinya hingga Makkah, maka penduduknya memulai ihram 
dari Makkah. 




2024. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penduduk Madinah memulai Ihram dari Dzulhulaifah, 
penduduk Syam dari Juhfah, dan penduduk Najed dari Qarn." Abdullah berkata; Dan telah 



sampai padaku, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan bagi penduduk 
Yaman memulai Ihram dari Yalamlam." 




2025. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu Umar - Ibnu Abu 
Umar berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Salim dari 
bapaknya radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Penduduk Madinah memulai Ihram dari Dzulhulaifah, penduduk Syam dari Juhfah, dan 
penduduk Najed dari Qarn." Ibnu Umar berkata; Telah disebutkan kepadaku namun saya 
tidak mendengarnya langsung bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan 
bagi penduduk Yaman memulai Ihram dari Yalamlam." 


4JJ \ JcLe- jlS <^^3 jj>i j \ J ^Jb J ^Uk)) <J-* ^ Ajlulpd) _J j <Co Ju*J\ 


> \ * ^ 
- 


2026. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin 
Abdullah bin Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu dari bapaknya ia berkata; Saya 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Muhallu (tempat memulai 
Ihram) bagi penduduk Madinah di Dzulhulaifah, Muhallu penduduk Syam dari Mahya'ah 
(Juhfah) dan Muhallu penduduk Najed adalah di Qarn." Abdullah bin Umar radliallahu 
'anhuma berkata; Dan ada berita yang sampai kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda -namun saya sendiri tidak mendengarnya-: "Dan Muhillu penduduk 
Yaman adalah di Yalamlam." 









2027. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah 
bin Sa'id dan Ali bin Hujr -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara yang 
lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Abdullah bin Dinar 
bahwa ia mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memerintahkan penduduk Madinah untuk melakukan Ihram dari Dzulhulaifah, 
bagi penduduk Syam dari Juhfah, dan bagi penduduk Najed dari Qar. Dan Abdullah bin Umar 
radliallahu 'anhuma berkata; Dan telah dikabarkan kepadaku bahwa beliau bersabda: "Dan 
penduduk Yaman melakukan Ihram dari Yalamlam." 








2028. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 
Az Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdillah radliallahu 'anhuma pernah ditanya 
mengenai Al Muhalli (tempat memulai Ihram), maka ia menjawab; Aku pernah mendengar 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Hatim dan Abdu bin Humaid keduanya dari Muhammad bin Bakr - Abdu 
berkata- telah mengabarkan kepada kami Muhammad telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah 
radliallahu 'anhuma ketika ia ditanya tentang Al Muhallu (tempat memulai Ihram), maka ia 
menjawab -menurut dugaanku, ia memarfu'kannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam- 
; "Muhallu (tempat memulai Ihram) bagi penduduk Madinah adalah dari Dzulhulaifah atau 
jalur yang lain yakni dari Juhfah, dan bagi penduduk Irak adalah dari Dzatu 'lrq, dan bagi 
penduduk Najed adalah dari Qarnulmanazil, dan bagi penduduk Yaman adalah dari 
Yalamlam." 


Bab: Talbyah; sifat dan waktunya 





2029. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi ia berkata, saya 
telah membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, 
bahwa Talbiyah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah: "LABBAIKA ALLAHUMMA 
LABBAIKA LAA SYARIIKA LAKA LABBAIKA INNAL HAMDA WAN NI'MATA LAKA WAL MULKA 
LAA SYARIIKA LAKA (Kupatuhi perintah-Mu ya Allah, kupatuhi Engkau. Kupatuhi Engkau, 
Kupatuhi Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Kupatuhi Engkau, sesungguhnya segala pujian dan 
kenikmatan adalah milik-Mu, begitu pula kekuasaan, tiada sekutu bagi-Mu)." Nafi' berkata; 
Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma menambahkan Talibiyah tersebut dengan bacaan: 
"LABBAIKA LABBAIKA WA SA'DAIKA WAL KHAIRU BIYADIKA LABBAIKA WARRAGHBAA'U 
ILAIKA WAL'AMAL (Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah untuk mencari ridla-Mu. Kebaikan ada 
dalam kekuasaan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, sebagai amal ibadah untuk 
mencari ridla-Mu)." 







2030. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad telah menceritakan kepada 
kami Hatim bin Isma'il dari Musa bin Uqbah dari Salim bin Abdullah bin Umar dan Nafi' 
Maula Abdullah dan Hamzah bin Abdullah dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, 
bahwasanya; Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah naik di atas kendaraannya 
di dekat Masjid Dzulhulaifah, maka beliau bertalbiyah dengan mengucapkan: "LABBAIKA 
ALLAHUMMA LABBAIKA LAA SYARIIKA LAKA LABBAIKA INNAL HAMDA WAN NI'MATA LAKA 
WAL MULKA LAA SYARIIKA LAKA (Kupatuhi perintah-Mu ya Allah, kupatuhi Engkau. Kupatuhi 
Engkau, Kupatuhi Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Kupatuhi Engkau, sesungguhnya segala 
pujian dan kenikmatan adalah milik-Mu, begitu pula kekuasaan, tiada sekutu bagi-Mu)." 
Mereka berkata; Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma berkata, "Ini adalah Talbiyah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Nafi' berkata; Abdullah bin Umar radliallahu 
'anhuma menambahkan Talibiyah tersebut dengan bacaan: "LABBAIKA LABBAIKA WA 
SA'DAIKA WAL KHAIRU BIYADIKA LABBAIKA WARRAGHBAA'U ILAIKA WAL'AMAL (Aku penuhi 
panggilan-Mu, ya Allah untuk mencari ridla-Mu. Kebaikan ada dalam kekuasaan-Mu. Aku 



penuhi panggilan-Mu, ya Allah, sebagai amal ibadah untuk mencari ridla-Mu)." Dan Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 
'anhuma, ia berkata; Saya telah menghafal Talbiyah dari lisan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. maka ia pun menyebutkan hadits yang serupa dengan hadits mereka. 




2031. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata, bahwa 
Salim bin Abdullah bin Umar telah mengabarkan kepadaku dari bapaknya radliallahu 'anhu, 
ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca Talbiyah 
dengan kain penutup kepala: "LABBAIKA ALLAHUMMA LABBAIKA LAA SYARIIKA LAKA 
LABBAIKA INNAL HAMDA WAN Nf MATA LAKA WAL MULKA LAA SYARIIKA LAKA (Kupatuhi 
perintah-Mu ya Allah, kupatuhi Engkau. Kupatuhi Engkau, Kupatuhi Engkau, tiada sekutu 
bagi-Mu. Kupatuhi Engkau, sesungguhnya segala pujian dan kenikmatakan adalah milik-Mu, 
begitu pula kekuasaan, tiada sekutu bagi-Mu)." Beliau tidak menambahkan lagi pada bacaan 
tersebut. Dan Abdullah bin Umar radliallahu 'anhum berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam shalat dua raka'at di Dzulhulaifah dan ketika beliau telah siap di atas kendaraannya 
yang berdiri di samping Masjid Dzulhulaifah, beliau membaca Talbiyah seperti kalimat di 
atas." Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma berkata; Umar bin Al Khaththab radliallahu 
'anhu membaca Talbiyah dengan bacaan Talbiyah-nya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
dan ia menambahkan: "LABBAIKA LABBAIKA WA SA'DAIKA WAL KHAIRU BIYADIKA LABBAIKA 
WARRAGHBAA'U ILAIKA WAL'AMAL (Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah untuk mencari ridla- 
Mu. Kebaikan ada dalam kekuasaan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, sebagai amal 
ibadah untuk mencari ridla-Mu)." 





1^=*LI5 (i\i iS-o 5 ^=pJJ j^^fo\ J J _^3u3 jl3<l\J 

_^9 jjb(j _jj _jjL><iiJuoUj 


2032. Dan telah menceritakan kepadaku Abbas bin Abdul 'Azhim Al Anbari telah 
menceritakan kepada kami An Nadir bin Muhammad Al Yamami telah menceritakan kepada 
kami Ikrimah bin Ammar telah menceritakan kepada kami Abu Zumail dari Ibnu Abbas ia 
berkata; Dulu orang-orang musyrik mengatakan; "LABBAIKA LAA SYARIIKA LAKA (Aku 
memenuhi panggilanMu wahai Dzat yang tiada sekutu bagiMu). Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Celakalah kalian, cukuplah ucapan itu dan jangan diteruskan." 
Tapi mereka meneruskan ucapan mereka; ILLAA SYARIIKAN HUWA LAKA TAMLIKUHU 
WAMAA MALAKA (kecuali sekutu bagi-Mu yang memang Kau kuasai dan ia tidak 
menguasai)." Mereka mengatakan ini sedang mereka berthawaf di Baitullah. 


Bab: Ahli madinah mulai ihram dari masjid dzul hulaifah ( Jjbl y*\ 




J.X>- 







2033. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Musa bin Uqbah dari Salim bin Abdullah bahwa ia mendengar bapaknya 
radliallahu 'anhu berkata; Baida' kalian inilah yang dahulu ditempat itu kalian mendustakan 
atas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau tidak pernah melakukan Ihlal (memulai 
Ihram) kecuali dari sisi Masjid, yakni Dzulhulaifah. 




2034. Dan Telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan 
kepada kami Hatim bin Isma'il dari Musa bin Uqbah dari Salim ia berkata; Apabila dikatakan 
bahwa Ihram itu dimulai dari Al Baida', maka Ibnu Umar berkata, "Al Baida' adalah tempat 
yang pernah kalian gunakan untuk mendustakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 
Beliau tidak pernah memulai Ihram kecuali dari sisi pohon (yang terdapat di Dzulhulaifah), 
yakni saat Untanya berdiri di situ. 


Bab: Talbiyah disaat kendaraan mulai bergerak 





^hjcki^ io^ 3^Cr?J~^y^h3tiQl ^rcA^-lr*^^ 

'S&\\j\j%£ Vli\ J^I ^-^.iS-IS' j s jXi^W 3Uli\ 

j^> 43 j\ 3_^ j j^c^o^" ^ 5 < J ^^-^ S ^t(^-3 

ii\3 ^jcJb^s ;>ii\is1 4^Vl»l^U_^ JL& 

J^>^\ 3 J jl J \4. 5^ 4V' ^ J^> 




,9 S } 9 ' I 9 / •• 9\ 9 

*m-C' £j£* ■ ia * O 


2035. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Ubaid bin Juraij bahwa ia 
berkata kepada Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, "Wahai Abu Abdurrahman, saya 
melihat Anda melakukan empat hal yang tidak pernah dilakukan oleh teman-temanmu." 
Abdullah bin Umar bertanya, "Apakah empat hal itu wahai Ibnu Juraij?" Ibnu Juraij berkata, 
"Aku tidak melihat Anda menyentuh rukun-rukun di Ka'bah kecuali rukun (sudut) Yamani. 
Aku juga melihat Anda mengenakan terompah Sabtiyyah (terompah yang tidak berbulu). 
Dan aku melihat Anda menggunakan warna kuning. Kemudian ketika Anda berada di Makkah 
dan melihat orang-orang sudah berihram saat mereka melihat bulan sabit, tetapi Anda 
sendiri tidak berihram hingga tiba hari Tarwiyah." Abdullah bin Umar berkata; "Mengenai 
rukun-rukun di Ka'bah, sesungguhnya aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menyentuh rukun-rukun tersebut kecuali rukun Yamani. Tentang sandal jenis 
sabtiyyah, sebab aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakai 
terompah yang tidak berbulu dan beliau berwudlu dengannya, sehingga aku pun senang 
memakainya. Mengenai warna kuning, karena aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menggunakan warna tersebut, maka aku senang memakainya. Adapun 
tentang Ihram, karena aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berihram 
kecuali setelah kendaraannya melaju cepat (yakni ketika hari Arafah hampir tiba)." Telah 
menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb 
telah menceritakan kepadaku Abu Shakhr dari Ibnu Qusaith dari Ubaid bin Juraij ia berkata; 
Saya pernah menunaikan ibadah haji bersama Abdullah bin Umar bin Al Khaththab 
radliallahu 'anhuma kemudian antara haji dan umrah adalah sebanyak dua belas kali. Saya 
pun berkata, "Wahai Abu Abdurrahman, sungguh, saya telah melihat empat hal dari Anda." 



Maka ia pun menyebutkan hadits itu dengan makna di atas, kecuali mengenai kisah Ihlal, 
sebab ia menyelisihi riwayatnya Al Maqburi, maka ia pun menyebutkan makna yang lain. 









2036. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, ia 
berkata; Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah meletakkan kakinya di atas 
kayu atau kulit yang diletakkan di punggung untanya, dan hewan tunggangannya telah siap 
memberangkatkannya, maka barulah beliau memulai Ihram. 


<La_>VS<Ci3U> 


2037. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada 
kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata, telah berkata Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku Shalih bin Kaisan dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhu, bahwa ia 
mengabarkan bahwasanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berihram ketika hewan 
tunggangannya telah berdiri tegak siap memberangkatkannya. 











2038. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Salim bin 
Abdullah telah mengabarkan kepadanya bahwa Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, 
berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menaiki kendaraannya di 
Dzulhulaifah, kemudian beliau memulai Ihram saat kendaraannya berdiri di situ. 


Bab: Shalat di masjid dzul hulaifah 



'i»\^j >i^ii\jj^^i\ j v \4^\ -^jd 

U jtf jj^ j^l^\ i>\ i i^JcA^lfril 14 ^ 


2039. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya dan Ahmad bin Isa -Ahmad 
berkata- Telah menceritakan kepada kami -dan Harmalah berkata- telah mengabarkan 
kepadaku Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa 
Ubaidullah bin Abdullah bin Umar telah mengabarkan kepadanya, dari Abdullah bin Umar 
radliallahu 'anhuma, bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memulai 
hajinya dengan bermalam di Dzulhulaifah dan melaksanakan shalat di masjidnya. 


Bab: Wewangian untuk orang yang ihram (|»\ 









2040. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad telah mengabarkan kepada 
kami Sufyan dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku pernah 
memakaikan harum-haruman pada baju Ihram Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tatkala 
beliau hendak berihram dan sesudah tahallul sebelum tawaf di Baitullah." 




2041. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Aflah bin Humaid dari Al Qasim bin Muhammad dari Aisyah 
radliallahu 'anha, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; "Aku pernah 
memakaikan harum-haruman dengan tanganku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam untuk Ihram saat beliau hendak berihram, dan juga untuk tahallul saat hendak 
bertahallul sebelum beliau tawaf di Baitullah." 





2042. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; saya telah 
membacakan kepada Malik dari Abdurrahman bin Qasim dari bapaknya dari Aisyah 



radliallahu 'anha, bahwa ia berkata; "Aku memakaikan harum-haruman kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam untuk Ihramnya sebelum beliau berihram dan juga untuk tahallul 
sebelum beliau tawaf di Baitullah." 


\z£jS- j 


2043. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar ia berkata, saya mendengar 
Al Qasim dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku memakaikan harum-haruman kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk tahallul dan Ihram." 






2044. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Abdu bin Humaid -Abdu 
berkata- telah mengabarkan kepada kami -dan Ibnu Hatim berkata- Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah 
mengabarkan kepadaku Umar bin Abdullah bin Urwah bahwa ia mendengar Urwah dan Al 
Qasim keduanya mengabarkan dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku pernah 
memakaikan harum-haruman Zarirah dengan tanganku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, yakni untuk tahallul dan ihram pada saat haji wada'. 




£4 





2045. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
semuanya dari Ibnu Uyainah - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah 
menceritakan kepada kami Utsman bin Urwah dari bapaknya ia berkata, saya bertanya 
kepada Aisyah radliallahu 'anha, "Dengan wewangian seperti apa yang Anda pakaikan 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau hendak berihram?" Aisyah 
menjawab, "Dengan harum-haruman yang terbaik." 



jJ'lSSji-yJjS' jJUUSji 


f i 

i i' 






> ■>> 'i' * > 

2046. Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 
Abu Usamah dari Hisyam dari Utsman bin Urwah ia berkata, saya mendengar Urwah 
menceritakan dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Aku memakaikan harum-haruman 
untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan harum-haruman terbaik yang aku 
dapatkan, yakni sebelum beliau Ihram. Setelah itu, baru beliau melakukan Ihram. 


c— >A>- j \ j» W 


2047. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak dari Abu Rijal dari ibunya 
dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa ia berkata; "Aku memakaikan harum-haruman kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan harum-haruman yang terbaik yang aku 
dapatkan, yakni sebelum beliau berihram dan sesudah tahallul sebelum (tawaf di Baitullah)." 


(Jli j 

A-ioLc-^c- j 




y 

J 


2048. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Sa'id bin Manshur dan Abu 
Rabi' dan Khalaf bin Hisyam dan Qutaibah bin Sa'id -Yahya berkata- telah mengabarkan 
kepada kami -sementara yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Hammad bin 
Zaid dari Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku 
seolah-olah masih melihat kemilau harum-haruman di garis sisiran kepala Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau sedang melakukan Ihram." Namun Khalaf tidak 
menyebutkan; Saat beliau sedang melakukan Ihram. Tetapi ia menyebutkan; "Dan itu adalah 
wewangian Ihramnya." 



o\ ^315^5 Jr j 


2049. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah 
dan Abu Kuraib -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang 
lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim 
dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku seolah-olah masih melihat 
kemilau harum-haruman di garis sisiran kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika 
beliau sedang membaca Talbiyah." 




’J' 




i/ rJ ^ t* ' >i 


^ j j ji j jjVii j 





2050. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
dan Abu Sa'id Al Asyajj mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Waki' telah 
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Dluha dari Masruq dari Aisyah radliallahu 
'anha, ia berkata; "Aku seolah-olah masih melihat kemilau harum-haruman di kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang membaca Talbiyah." Telah 
menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami Zuhair telah 
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dan Muslim dari Masruq 
dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Aku seolah-olah melihat..., yakni sebagaimana 
haditsnya Waki'. 


'\\'i J _ T \ * ^ ' * vX\ ' *slls \ 9 \' 9 

JV3 p e -= =*s*o\ij£-A+iu: uLoJ». 313 


2051. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad 
bin Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam ia berkata, saya mendengar Ibrahim 
menceritakan dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku seolah-olah masih 
melihat kemilau harum-haruman di garis sisiran kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam saat beliau sedang melakukan Ihram." 





;? ■» > 


2052. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
bapakku telah menceritakan kepada kami Malik bin Mighwal dari Abdurrahman bin Al Aswad 
dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Saya benar-benar melihat kemilau 
harum-haruman di kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau sedang 
melakukan Ihram." 




o-c- ±J\ ^ Jo i _^zSi\ lj£. ±J\ ^xJJ\ &^\<3 \)Ji 3^\crt ' 

<^Ui Jjo a_uu \ j ^ ^y 3 -^ J iSj \ 


2053. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan 
kepadaku lshaq bin Manshur As Saluli telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Yusuf - 
dan ia adalah Ibnu lshaq As Sabi'i- dari bapaknya dari Abu lshaq ia mendengar Ibnul Aswad 
menyebutkan dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Apabila Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam hendak melakukan Ihram, maka beliau memakai harum-haruman 
terbaik yang ada pada kami, sehingga kelihatan olehku kemilau minyak rambut dan jenggot 
beliau sesudah itu." 








9 *>'**.' 




2054. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Abdul Wahid dari Al Hasan bin Ubaidullah telah menceritakan kepada kami Ibrahim dari Al 
Aswad ia berkata, Aisyah berkata; "Aku seolah-olah masih melihat kemilau harum-haruman 
di garis sisiran kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau sedang melakukan 
Ihram." Dan Telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan 
kepada kami Adi Dlahak bin Makhlad Abu 'Ashim telah menceritakan kepada kami Sufyan 
dari Al Hasan bin Ubaidullah dengan isnad ini semisalnya. 








^ » > ? 


lUi 


j**. 


.jWsl J3. 


2055. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Mani' dan Ya'qub Ad Dauraqi keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami 
Manshur dari Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia 
berkata; Aku memakaikan harum-haruman kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
sebelum beliau berihram dan pada hari Nahr sebelum beliau tawaf di Baitullah. Yakni 
dengan harum-haruman yang bercampur dengan kesturi. 




2056. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Kamil semuanya dari Abu 
Awanah - Sa'id berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Ibrahim bin 
Muhammad bin Al Muntasyir dari bapaknya ia berkata, saya bertanya kepada Abdullah bin 
Umar radliallahu 'anhuma tentang seorang laki-laki yang memakai harum-haruman, lalu 
pada pagi harinya ia melakukan Ihram. Maka ia menjawab, "Saya tidak suka berpagi-pagi 
melakukan ihram dengan memakai harum-haruman. Saya lebih suka berlumuran ter 
daripada melakukan hal itu." Akhirnya aku pun menemui Aisyah radliallahu 'anha dan 
mengabarkan bahwa Ibnu Umar berkata, "Saya tidak suka berpagi-pagi melakukan ihram 
dengan memakai harum-haruman. Saya lebih suka berlumuran ter daripada melakukan hal 
itu." Maka Aisyah berkata; "Saya telah memakaikan harum-haruman kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau melakukan Ihram, lalu beliau menemui isteri- 
isterinya, kemudian pada pagi harinya beliau melakukan Ihram." 






2057. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ibrahim bin 



Muhammad bin Al Muntasyir ia berkata, saya mendengar bapakku menceritakan dari Aisyah 
radliallahu 'anha, bahwa ia pernah berkata; "Aku pernah memakaikan harum-haruman 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau menemui isteri-isterinya, 
kemudian di waktu paginya beliau Ihram dengan memakai harum-haruman." 















2058. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 
Waki' dari Mis'ar dan Sufyan dari Ibrahim bin Muhammad bin Al Muntasyir dari bapaknya ia 
berkata, saya mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, berkata, "Saya benar-benar lebih 
suka berlumuran dengan ter daripada saya melalukan ihram dengan memakai harum- 
haruman." Maka aku pun menemui Aisyah radliallahu 'anha, dan mengabarkan ungkapan 
tersebut kepadanya, lalu Aisyah pun berkata, "Aku pernah memakaikan harum-haruman 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau menemui isteri-isterinya, 
kemudian di waktu paginya beliau Ihram." 


Bab: Haramnya berburu bagi orang yang ihram 




jlsisll £4 


2059. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas dari Ash Sha'b 
bin Jatsamah Al Laitsi bahwa ia pernah memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam berupa daging Himar liar yang pada saat itu beliau berada di Abwa' atau di 



Waddan. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengembalikannya. Ash Sha'b 
berkata; Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat kekecewaan pada 
wajahku beliau bersabda: "Sebenarnya kami tidaklah mengembalikannya padamu, hanya 
saja kami sedang melakukan Ihram." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan 
Muhammad bin Rumh dan Qutaibah bin Sa'id semuanya dari Al Laits bin Sa'd -dalam riwayat 
lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar -dalam riwayat lain- Telah 
menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani telah menceritakan kepada kami Ya'qub telah 
menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih semuanya dari Az Zuhri dengan isnad ini; 
"Aku pernah menghadiahkan kepada beliau berupa daging Himar Liar." Yakni sebagaimana 
yang dikatakan Malik. Dan di dalam haditsnya Laits dan Shalih bahwa Ash Sha'b bin Jatsamah 
telah mengabarkan kepadanya. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan 
Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid mereka berkata Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dengan isnad ini, dan mengatakan; "Saya pernah 
menghadiahkan kepada beliau berupa daging Himar Liar. 


•liSi*. jilUlSUSS. J* 










2060. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari 
Habib bin Abu Tsabit dari Sa'd bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Ash 
Sha'b bin Jutsamah pernah menghadiahkan seekor keledai liar kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam yang ketika itu sedang berihram, maka beliaupun mengembalikannya kepadanya 
seraya bersabda: "Kalaulah bukan karena kami sedang Ihram, niscaya kami akan 
menerimanya darimu." Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah 
mengabarkan kepada kami Al Mu'tamir bin Sulaiman ia berkata, saya mendengar Manshur 
menceritakan dari Al Hakam -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar keduanya berkata. Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Al Hakam -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin 
Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku dari Syu'bah semuanya dari Habib dari 



Sa'd bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma. Dalam riwayat Manshur, dari Al Hakam; 
Ash Sha'b bin Jatstsamah menghadiahkan sebuah kaki keledai liar kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam. Dan dalam riwayat Syu'bah dari Al Hakam disebutkan: Ash Sha'b bin 
Jatstsamah menghadiahkan sempol/pantat keledai liar yang masih meneteskan darah segar. 
Dan dalam riwayat Syu'bah, dari Habib disebutkan; la menghadiahkan setengah tubuh 
keledai liar kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu beliau mengembalikannya 
kepadanya. 


> '* 


4) Jla J\i £ \ j j ^ J j 


2061. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Al Hasan bin Muslim 
dari Thawus dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Ketika Zaid bin Arqam datang, 
Abdullah bin Abbas berkata kepadanya minta diingatkan, "Bagaimana dengan hadits yang 
telah Anda kabarkan kepadaku terkait dengan daging hewan buruan yang dihadiahkan 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau ihram?" Zaid berkata; Beliau diberi 
hadiah sepotong daging buruan, namun beliau mengembalikannya seraya bersabda: "Kami 
tidak memakannya, karena kami sedang ihram." 


'A. Vl '*?- a K* 









> < * > t \ 



j\\^ j c- 'Ao* Uj.l 1 U 'A 





2062. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari Shalih bin Kaisan -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Abu Umar -lafazh juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah 
menceritakan kepada kami Shalih bin Kaisan ia berkata, saya mendengar Abu Muhammad 
Maula Abu Qatadah, berkata, saya mendengar Abu Qatadah berkata; Pada suatu ketika, 
kami bepergian bersama-sama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah sampai di 



Qahah, sebagian kami ada yang ihram dan ada pula yang tidak ihram. Sementara itu, aku 
melihat kawan-kawanku sedang memperhatikan sesuatu, lalu aku ikut pula melihatnya 
bersama-sama dengan mereka. Kiranya seekor himar liar. Aku segera memasang pelana 
kudaku dan kuambil lembingku, lalu kukendarai kudaku. Tetapi sayang, cemetiku terjatuh. 
Aku meminta tolong kepada kawan-kawanku untuk mengambilkannya, sedangkan mereka 
adalah orang-orang yang ihram. Mereka pun menjawab, "Kami tidak bisa menolongmu 
sedikit pun jua." Lalu aku turun untuk mengambilnya sendiri. Sesudah itu, kukendarai 
kudaku kembali dan kukejar himar itu. kudapati ia sedang berada di belakang gundukan 
pasir, lalu kutusuk lambungnya dengan lembingku, dan dagingnya kubawakan untuk kawan- 
kawanku. Sebagian mereka mengatakan boleh memakan daging itu dan sebagian yang lain 
tidak boleh. Sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah berlalu terlebih dahulu 
daripada kami. Lalu kupacu kudaku sehingga beliau tersusul olehku. Beliau bersabda: 
"Daging itu halal, makanlah." 










9, i 


2063. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Qutaibah dari Malik -sebagaimana yang telah dibacakan kepadanya- dari Abu Nadir dari Nafi' 
Maula Abu Qatadah, dari Abu Qatadah radliallahu 'anhu, bahwa ia pernah bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan ketika sampai di sebagian jalan di Makkah, maka 
ia berjalan di belakang bersama beberapa orang sahabatnya yang sedang melakukan ihram, 
sementara ia sendiri tidak. Tiba-tiba ia melihat Himar liar, maka ia pun segera memacu 
kudanya dan meminta kepada para sahabatnya untuk mengambilkan cemetinya, namun 
mereka enggan, la meminta untuk diambilkan tombaknya, namun mereka juga enggan. 
Akhirnya ia mengambilnya sendiri, dan segera memburu Himar itu, hingga ia pun dapat 
membunuhnya. Lalu sebagian sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memakan dagingnya, 
sementara sebagian yang lain enggan. Kemudian setelah mereka menemui Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, mereka pun menanyakan hal itu pada beliau. Maka beliau 
bersabda: "Sesungguhnya daging itu adalah makanan yang telah Allah berikan kepada 
kalian." Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Zaid bin Aslam dari 



Atha' bin Yasar dari Abu Qatadah radliallahu 'anhu. Berkenaan dengan Himar liar. Yakni 
sebagaimana haditsnya Abu Nadir, hanya saja di dalam haditsnya Zaid bin Aslam tercantum; 
Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah pada kalian masih ada 
dagingnya." 


clALI <£^alLr> VS J ^ \ 

s A 


2064. Dan Telah menceritakan kepada Kami Shalih bin Mismar As Sulami telah menceritakan 
kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepada kami bapakku dari Yahya bin 
Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Qatadah ia berkata; Pada tahun 
Hudaibiyyah, bapakku berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau 
dan para sahabatnya berihram namun bapakku tidak. Kemudian diberitakan kepada beliau 
bahwa pasukan musuh telah berada di Ghaiqah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pun segera berangkat. Ketika aku sedang bersama para sahabatku yang lagi tertawa satu 
sama lain, tiba-tiba aku melihat seekor Himar liar, maka aku pun segera memburunya. Aku 
meminta bantuan mereka, namun mereka enggan untuk membantuku. Akhirnya kami pun 
memakan daging himar liar tersebut. Namun, kami khawatir bahwa ihram yang dilakukan 
batal. Maka aku pun pergi mencari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kupacu 
kudaku dengan kencang. Kemudian di akhir malam, aku bertemu dengan seorang laki-laki 
dari Bani Ghifar, maka aku pun bertanya, "Di manakah kamu berjumpa dengan Rasululllah 
shallallahu 'alaihi wasallam?" la menjawab, "Di Ta'hin, dan saat itu, beliau sedang tidur 
siang." Maka segeralah aku menjumpai beliau. Kukatakan, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya 
para sahabat Anda menyampaikan AS SALAAM WA RAHMATULLAH kepada Anda. Dan 
mereka khawatir bahwa (ihram yang mereka lakukan) batal. Karena itu tunggulah mereka." 
Maka beliau pun menunggu mereka tiba. Aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya 
aku telah memburu (himar liar) dan sisa dagingnya masih ada padaku." Maka Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka yang sedang ihram: "Makanlah." 



3lii^llf jZ>^ 'j^'^^&\^/j*J\ -^ssl^s 


iU3 

\ jl&3lsl*^j^\ j&%\ /\l^ j^VjVj^j^' 

4^L£-^\ J^4)j\ J _^j\jj\Llii ( jlj*^\p^i!^«^jij\j«\ _^La->t9 JU5 ^ 

ijif /\oi^ji^ >ui^i!U\3 _^jL:\ jii^j 

0UllI^o> ^SsSV^s 

jy^AS^^y» ^iu\j»\ _^\^sjl3*^\ ^1$ Jl3<;^-&<CJ\ j\ju\j\ / 6^y»\jS-\ l Z ^-s^-^^jjbjlSsl 

s\t <? <> »> l”*\ . t\ ' •’ -' > »"*. s ' > K»^ <* ?<.>»> ' > l-T.% 5 ;^ 

3iik^L:\ jU^i^U j^&V. _^j 

/ / . / / /4 „ „ / / , / / / 

> ’ ^-t *t*^® ^ t ''*» ~ *ts.rv» -% -'t!» > ’ ^ t *t*>® -'t »t > _ < t 


2065. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada kami 
Abu 'Awanah dari Utsman bin Abdullah bin Mauhab dari Abdullah bin Abu Qatadah dari 
bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; Kami pernah pergi melaksanakan haji bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebagian sahabat menempuh jalan yang lain, 
termasuk Abu Qatadah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tempuhlah jalan 
pantai hingga kalian menemuiku." Mereka pun kemudian menempuh jalan pesisir pantai. 
Ketika mereka semua berangkat lebih dulu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
semuanya berihram kecuali Abu Qatadah. Di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba mereka 
melihat beberapa ekor keledai liar, kemudian Abu Qatadah berhasil menangkap seekor 
darinya yang betina dan menyembelihnya. Rombongan kemudian berhenti, lalu memakan 
daging himar tersebut. Kemudian mereka berkata, "Kita telah memakan daging binatang 
buruan, padahal kita sedang berihram." Lalu sisa daging tersebut mereka bawa. Dan tatkala 
mereka sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka pun berkata, "Wahai 
Rasulullah, kami tadi telah berihram, sedangkan Abu Qatadah tidak berihram, lalu kami 
melihat beberapa ekor himar liar, kemudian ditangkap oleh Abu Qatadah, lalu 
disembelihnya. Kemudian kami berhenti untuk memakan dagingnya. Dan kami pun berkata, 
'Kita makan daging hewan buruan, padahal kita sedang ihram.' Maka sisa daging tersebut 
pun kami bawa." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya: "Apakah ada 
seorang dari kalian yang telah menyuruh atau memberinya petunjuk (isyarat) terhadap 
buruan tersebut?" Mereka menjawab, "Tidak ada." Akhirnya beliau pun bersabda: "Kalau 
begitu, makanlah dagingnya yang masih tersisa." Dan Telah menceritakannya kepada kami 



Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku 
Al Qasim bin Zakariya telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Syaiban semuanya 
dari Utsman bin Abdullah bin Mauhab dengan isnad ini. Di dalam riwayatnya Syaiban 
termaktub; "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya; 'Apakah ada salah 
seorang dari kalian yang menyuruhnya untuk berburu atau memberinya petunjuk (isyarat) 
kepadanya himar itu? sementara di dalam riwayat Syu'bah termaktub; "Apakah kalian 
telah memberi isyarat, atau ikut membantu atau pun ikut berburu?" Syu'bah berkata; Saya 
tidak tahu apakah; "Apakah kalian turut membantu?" atau "Apakah kalian ikut berburu?" 


£ ' 

kss&ui j Cof $H\ p, 

£ 

\^&3isii\3 jis 


2066. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah 
mengabarkan kepada kami Yahya bin Hassan telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah 
bin Sallam telah mengabarkan kepadaku Yahya telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin 
Abu Qatadah bahwa bapaknya radliallahu 'anhu telah mengabarkan kepadanya ia pernah 
berperang bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yakni perang 
Hudaibiyah, lalu mereka para sahabat melakukan Ihram untuk Umrah, selain aku. Kemudian 
aku pun berburu himar liar, dan memberikannya kepada sahabat-sahabatku yang sedang 
ihram. Kemudian aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan 
memberitahukan kepadanya, bahwa kami masih mempunyai sisa daging himar liar, maka 
beliau pun bersabda: "Makanlah oleh kalian semua." Padahal saat itu mereka sedang 
berihram. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah Adi Dlabbi telah menceritakan 
kepada kami Fudlail bin Sulaiman An Numairi telah menceritakan kepada kami Abu Hazim 
dari Abdullah bin Abu Qatadah dari bapaknya radliallahu 'anhu bahwasanya; Mereka pernah 
berangkat bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan saat itu mereka 
sedang ihram, sementara Abu Qatadah tidak. Lalu ia pun menyebutkan hadits itu, dan di 



dalamnya ia menyebutkan; Maka beliau bertanya: "Apakah kalian masih mempunyai sisa 
dagingnya?" mereka menjawab, "Kami masih mempunyai kakinya." Lalu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pun mengambil dan memakannya. Dan Telah menceritakannya 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abui Ahwash - 
dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan lshaq dari Jarir 
keduanya dari Abdul Aziz bin Rufai' dari Abdullah bin Abu Qatadah ia berkata; " Abu Qatadah 
pernah berada dalam suatu rombongan yang sedang ihram, sementara ia sendiri tidak." Lalu 
ia pun mengisahkan hadits itu. Dan di dalamnya ia menyebutkan; Beliau bertanya: "Adakah 
seseorang dari kalian yang memberi isyarat atau memerintahkannya dengan sesuatu?" 
mereka menjawab, "Tidak, ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Kalau begitu, makanlah." 










2067. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Al Munkadir dari 
Mu'adz bin Abdurrahman dari Mu'adz bin Abdurrahman bin Utsman At Tamimi dari 
bapaknya ia berkata; Kami pernah melakukan Ihram bersama-sama dengan Thalhah bin 
Ubaidullah. Kemudian ia diberi hadiah burung saat ia tertidur. Lalu di antara kami ada yang 
memakannya dan ada pula yang enggan. Ketika Thalhah bangun, ia pun mendapati orang 
yang memakannya, maka ia berkata; Kami pernah memakannya bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam (saat ihram)." 


Bab: Yang dibolehkan untuk dibunuh oleh orang yang ihram (4J-US» L« 


jijiki 



2068. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku 
Makhramah bin Bukair dari bapaknya ia berkata, saya mendengar Ubaidullah bin Miqsam 
berkata, saya mendengar Al Qasim bin Muhammad berkata, saya mendengar Aisyah isteri 



Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Ada empat macam binatang yang kesemuanya boleh dibunuh baik di 
luar tanah haram atau di dalamnya, yaitu; elang, gagak, tikus dan anjing gila." Ubaidullah bin 
Miqsam berkata; saya bertanya kepada Al Qasim, "Bagaimana dengan Ular?" ia menjawab, 
"Ular juga diboleh dibunuh, meskipun kecil." 


I '■'> ’I-- 'l'"*:- ’ i V» v ’ <?' A 

IS j£5\ ji lj y\4i4 s J\ jsjUS\j 


2069. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada 
kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah saya mendengar Qatadah 
menceritakan dari Sa'id bin Al Musayyab dari Aisyah radliallahu 'anha, dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Ada lima jenis binatang yang boleh dibunuh baik 
di tanah haram atau pun di luar tanah haram, yaitu; Ular, gagak yang di punggung atau 
perutnya ada warna putih, tikus, anjing gila dan elang." 


^ ^ **/ / 


2070. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari bapaknya 
dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Ada lima macam binatang berbahaya yang boleh dibunuh di tanah haram, yaitu; 
kalajengking, tikus, dan elang, anjing gila." Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu 
Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam dengan isnad ini. 








✓ 4 * #9 


2071. Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az 
Zuhri dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Ada lima macam binatang berbahaya yang boleh dibunuh di tanah 
haram, yaitu; Tikus, kala jengking, ular, elang dan anjing gila." Dan Telah menceritakannya 
kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad ini. la berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh lima macam binatang 
berbahaya baik di luar tanah haram, atau di dalam tanah haram. Kemudian ia pun 
menyebutkan sebagaiaman yang terdapat dalam haditsnya Yazid bin Zurai'. 




2072. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah keduanya berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wab telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab 
dari Urwah bin Zubair dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Ada lima jenis binatang yang berbahaya, semuanya boleh dibunuh di 
tanah haram, yaitu; Gagak, elang, anjing gila, kalajengking dan tikus." 










2073. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu Umar semuanya dari 
Ibnu Uyainah - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az 
Zuhri dari Salim dari bapaknya radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda: "Ada lima jenis binatang yang tidak ada dosa bagi orang yang membunuhnya baik 
di tanah haram atau pun di luar tanah haram, yaitu; tikus, kalajengking, burung gagak, elang 
dan anjing gila." Dan Ibnu Abu Umar berkata di dalam riwayatnya; Di dalam tanah haram 
saat berihram. 





2074. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan 
kepadaku Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Umar radliallahu 'anhu berkata, Hafshah 
isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Ada lima macam binatang yang berbahaya, tidak ada dosa bagi orang yang 
membunuhnya, yaitu; kalajengking, burung gagak, elang, tikus dan anjing gila." 


^ * \ j $ Jo 'j j ^ J&A \Z£jS- 


2075. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Zuhair telah menceritakan kepada kami Zaid bin Jubair bahwa seorang laki-laki bertanya 
kepada Ibnu Umar tentang binatang apa saja yang boleh dibunuh. Maka ia pun menjawab; 
"Salah seorang dari isteri-isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan 
kepadaku bahwa beliau memerintahkan -atau- telah diperintahkan untuk membunuh tikus, 
kalajengking, elang, anjing gila dan burung gagak." 




2076. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
Abu Awanah dari Zaid bin Jubair ia berkat; Seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar, 
"Binatang apa saja yang boleh dibunuh oleh seseorang yang muhrim (melakukan Ihram)?" 
Ibnu Umar menjawabi; "Salah seorang dari isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah 
menceritakan kepadaku, bahwa beliau telah memerintahkan untuk membunuh anjing gila, 
tikus, kalajengking, elang, burung gagak dan ular." Ibnu Umar melanjutkan; (Diperintahkan 
juga untuk membunuhnya) di dalam shalat. 




2077. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah 



shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada lima macam binatang yang tidak ada dosa bagi 
seorang yang muhrim (Ihram) bila membunuhnya, yaitu; gagak, elang, kalajengking, tikus 
dan anjing gila." 


SjiUisSlij 

i JbS\ 

&\g\3Jsy»jJ-3Qj 


"^AiA'^lA/viL», bsU, liS/ir- v^s* 


>. > 


2078. Dan Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Bakr telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata; saya 
bertanya kepada Nafi', "Apa yang telah Anda dengar dari Ibnu Umar mengenai binatang 
yang halal untuk dibunuh saat Ihram?" maka Nafi' pun berkata kepadaku; Abdullah berkata; 
Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada lima jenis binatang yang 
tidak ada dosa bagi yang membunuhnya, yaitu; gagak, elang, kalajengking, tikus dan anjing 
gila." Dan Telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Rumh dari Laits 
bin Sa'd -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah 
menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim dari Nafi' -dalam riwayat lain-Dan Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali 
bin Mushir -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah 
menceritakan kepada kami bapakku semuanya dari Ubaidullah -dalam riwayat lain- Dan 
telah menceritakan kepadaku Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad telah 
menceritakan kepada kami Ayyub -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada 
kami Yahya bin Sa'id semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, yakni sebagaimana haditsnya Malik dan Ibnu Juraij, namun tidak 
satu pun dari mereka yang menyebutkan; "Dari Nafi', dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma; 
Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam" kecuali Ibnu Juraij sendiri dan Ibnu lshaq 



juga mengikuti Ibnu Juraij dalam hal itu. Dan telah menceritakannya kepadaku Fadl bin Sahi 
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami 
Muhammad bin lshaq dari Nafi' dan Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Umar radliallahu 
'anhuma, ia berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada lima 
jenis binatang yang tidak ada dosa dalam membunuhnya saat Ihram..." maka ia pun 
menyebutkan hadits semisalnya. 


■ 9 / 'SK •• * } S /9 / 


* * X * ' 




2079. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan 
Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Hujr -Yahya bin Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami 
-sementara yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari 
Abdullah bin Dinar bahwa ia mendengar Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada lima macam binatang, siapa yang 
membunuhnya saat ia Ihram, maka tidak ada dosa baginya, yaitu kalajengking, tikus, anjing 
gila, gagak, dan elang." Lafazh adalah milik Yahya bin Yahya. 


Bab: Orang yang sedang ihram boleh menggundul rambutnya jika ada sebab j\ y>- 




2080. Dan telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub -dalam riwayat lain- Dan telah 
menceritakan kepadaku Abu Rabi' telah menceritakan kepada kami Hammad telah 
menceritakan kepada kami Ayyub ia berkata, saya mendengar Mujahid menceritakan dari 
Abdurrahman bin Abu Laila dari Ka'ab bin Ujrah radliallahu 'anhu, ia berkata; Pada zaman 



Hudaibiyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangiku, sementa aku sedang 
menyalakan api yang ada di bawah periuk -Abu Rabi' berkata- Burmah (yaitu sejenis periuk 
yang terbuat dari batu). Sedangkan kutu kepalaku telah bertebaran di wajahku. Maka beliau 
pun bertanya: "Apakah kutu di kepalamu itu mengganggumu?" saya menjawab, "Ya." Beliau 
bersabda: "Cukurlah rambutmu dan berpuasalah tiga hari, atau berilah makan kepada enam 
orang miskin, atau pun berkorbanlah." Ayyub berkata; Saya tidak tahu, dari yang mana 
beliau memulai. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hurj As Sa'di dan Zuhair bin Harb dan 
Ya'qub bin Ibrahim dari Ibnu Ulayyah dari Ayyub dalam isnad ini, dengan hadits yang 
semisalnya. 


^ \ 3 ViS \ ^ ^S\ 3 Vi { viLii jl ^ j 






2081. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Ibnu Aun dari Mujahid dari Abdurrahman bin 
Abu Laila dari Ka'ab bin Ujrah radliallahu 'anhu, ia berkata; Kepadakulah ayat ini diturunkan; 
"Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur). Maka 
wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban." (QS. 
Albaqarah; 196), Saya mendatangi beliau, dan beliau bersabda: "Dekatkanlah ia." Saya pun 
mendekat. Beliau berkata lagi: "Dekatkanlah ia." Saya pun lebih mendekat lagi, kemudian 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah kutu dikepalamu itu mengganggumu?" 
Ibnu Aun berkata; Saya menduga bahwa ia menjawab, "Ya." Ka'ab bin Ujrah berkata; Lalu 
beliau pun memerintahkanku untuk membayar fidyah berupa puasa atau sedekah atau 
berkurban sesuai kemampuan. 




A»-_j 






> ,4 y > 


* t'' \ . . s ■’c' 




2082. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
bapakku telah menceritakan kepada kami Saif ia berkata, saya mendengar Mujahid berkata, 
telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Abu Laila telah menceritakan kepadaku 
Ka'ab bin Ujrah radliallahu 'anhu katanya; Bahwa ketika ia sedang ihram, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di dekatnya, sedangkan kutu berjatuhan dari 



kepadalanya. Maka beliau pun bertanya: "Apakah kutumu itu mengganggumu?" saya 
menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Cukurlah rambutmu." Ka'ab berkata; Maka kepadakulah 
ayat ini diturunkan: "... atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur). Maka wajiblah 
atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban." (QS. Albaqarah; 196), 
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Berpuasalah tiga hari, 
atau bersedekahlah kepada enam orang miskin atau berkurban dengan sesuatu yang mudah 
di dapatkan." 


9 ' Z' (1 . 9 ' / X X X r t 9 ' \ 1 \ / • f \ ' s ' ^ 


2083. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Umar telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari Ibnu Abu Najih dan Ayyub dan Humaid dan Abdul Karim dari 
Mujahid dari Ibnu Abu Laila dari Ka'b bin Ujrah radliallahu 'anhu, bahwa ia bertemu dengan 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada masa berlangsungnya perjanjian Hudaibiyah sebelum 
masuk Makkah, dan ia sedang Ihram lagi menyalan api di bawah periuk, sementara kutu 
telah berjatuhan ke wajahnya. Mak beliau pun bertanya: "Apakah kutumu ini 
mengganggumu?" la menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Cukurlah rambutmu dan berilah 
makan sebanyak satu Faraq (tiga Sha 1 ) kepada enam orang miskin, atau berpuasalah tiga 
hari, atau berkorbanlah." Ibnu Abu Najih berkata; "Atau sembelihlah seekor kambing." 




2084. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Abu Qilabah dari Abdurrahman bin Abu Laila dari 
Ka'ab bin Ujrah radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
melewatinya pada masa perjanjian Hudaibiyah, lalu beliau bertanya: "Apakah kutu di 
kepalamu itu mengganggumu?" ia menjawab, "Ya." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda kepadanya: "Cukurlah rambutmu, lalu sembelihlah seekor kambing sebagai nusuk. 
Atau berpuasalah tiga hari atau berilah makan sebanyak tiga Sha' kurma kepada enam orang 
miskin." 




' ' "' ~ ' * ' *''■'''' ;v 1 / / 

cJ*£ Ik Jlis f^4>- j j J ^kLc-^ii \ j^kkk ^ J. ijA j(S \ ^-^9 ( jJ\ j {y* ^£5 \ 



/ r idj {aA 

ic#Lc- ^JK' _3 


2085. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad 
bin Basysyar - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdurrahman bin Al Ashbahani dari 
Abdullah bin Ma'qil ia berkata; Saya duduk bersama Ka'ab radliallahu 'anhu yang saat itu ia 
sedang berada di masjid. Lalu saya bertanya kepadanya tentang ayat ini; "Maka wajiblah 
atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban." (QS. Albaqarah; 196), 
Maka Ka'ab bin Ujrah radliallahu 'anhu menjawab; Ayat itu turun berkenaan dengan diriku. 
Aku pernah menderita sakit di kulit kepalaku (ketika sedang ihram), lalu aku dibawa 
menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan kutu telah bertebaran di 
wajahku. Maka beliau bersabda: "Aku tidak pernah melihat penderitaan seperti yang 
menimpamu. Apakah kamu mampu mendapatkan seekor kambing?" aku menjawab, "Tidak." 
Maka turunlah ayat ini; "Maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah 
atau berkorban." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu, 
berpuasalah tiga hari, atau berilah makan kepada enam orang miskin, yakni setengah sha' 
untuk setiap orangnya." Ka'ab bin Ujrah berkata; Ayat tersebut turun khusus berkenaan 
dengan diriku, namun berlaku umum untuk kalian semua. 


k*Lc- IS*' ^ J^jA (_£j\ 


2086. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair dari Zakaria bin Abu Za'idah telah menceritakan kepada 
kami Abdurrahman Al Ashbahani telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Ma'qil telah 



menceritakan kepadaku Ka'ab bin Ujrah radliallahu 'anhu katanya; la pernah pergi haji 
bersama-sama dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan kepala dan jenggotnya 
penuh dengan kutu. Kemudian hal itu sampai sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, dan beliau pun mengutus seseorang keapdanya. Lalu beliau memanggil tukang 
cukur untuk mencukur rambutnya. Akhirnya tukang cukur itu pun mencukur rambut Ka'ab 
bin Ujrah. Sesudah itu, beliau bertanya: "Apakah kamu mempunyai Nusuk (hewan kurban)?" 
ia menjawab, "Saya tidak sanggup melakukannya." Maka beliau pun memerintahkannya 
untuk berpuasa tiga hari, atau memberi makan kepada enam orang miskin, yakni satu Sha' 
untuk setiap orangnya. Kemudian Allah menurunkan ayat yang khusus berkenaan dengan 
peristiwa itu; "Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia 
bercukur), " (QS. Albaqarah; 196) dan hukumnya kemudian menjadi umum bagi kaum 
muslimin. 


Bab: Orang yang sedang ihram boleh berbekam j\ 


_jjUS£a>- 


2087. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
lshaq bin Ibrahim -lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang 
yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Amru dari 
Thawus dan Atha' dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam berbekam saat beliau sedang Ihram. 




A .xi i j U 


2088. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Al Mu'lla bin Manshur telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari 
Alqamah bin Abu Alqamah dari Abdurrahman Al A'raj dari Ibnu Buhainah bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam berbekam di tengah perjalanan menuju Makkah saat beliau 
Ihram, dan titik bekamnya tepat di tengah kepala. 


Bab: Orang yang sedang ihram boleh mengobati matanya j\ 

















2089. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan 
Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin Uyainah telah menceritakan kepada kami Ayyub bin Musa dari Nubaih bin 
Wahb ia berkata; Kami naik haji besama-sama dengan Aban bin Utsman. Setelah sampai di 
Malai, Umar bin Ubaidullah sakit kedua matanya, dan ketika tiba di Rauha', sakit matanya 
bertambah parah. Lalu ditanyakannya obatnya kepada Aban bin Utsman. Aban menyarankan 
supaya mengobatinya dengan daun sabir, karena ia ingat bahwa Utsman radliallahu 'anhu 
pernah mengabarkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam perihal seorang laki-laki 
yang sakit mata ketika ihram, lalu diobatinya dengan daun Sabir. 


> St t 't *\*S. 


>> * 


^1 / ^l y y ? t X \ S 9 ' Z \ ' 9 s 9 \\\ K 9 S ^ ' 9 S y ^ \ ^ ♦♦ v <■ s- S ■* 

^ ^ / / / ^ V / 


2090. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah 
menceritakan kepada kami Abdush Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepadaku 
bapakku telah menceritakan kepada kami Ayyub bin Musa telah menceritakan kepadaku 
Nubaih bin Wahb bahwa Umar bin Ubaidullah bin Ma'mar sakit mata, lalu ia ingin 
mencelakinya, namun Aban bin Utsman segera melarangnya dan ia menyuruhnya untuk 
membalutnya dengan daun Sabir. Kemudian Aban menceritakan (hadits) dari Utsman 
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, baha beliau pernah melakukan terapi 
tersebut. 


Bab: Orang yang sedang ihram boleh membasuh kepala dan badannya (|* j\ y>- 


y 0 **/ ' 

j \ J} \jLc- \ -Xlx- 4^0 \ \ {Ji ^f\J6 \ \ \ jS j £j£- 



^Jol^Uuf i»\ JJLfr 

L ^is^1^is r ^y ^•isSi*. 

^iioul’V $i\j 

/ ^ / 


2091. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid 
dan Zuhair bin Harb dan Qutaibah bin Sa'id mereka berkata. Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin Uyainah dari Zaid bin Aslam -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan 
kepada kami Qutaibah bin Sa'id -dan haditsnya ini- dari Malik bin Anas -sebagaimana yang 
telah dibacakan kepadanya- dari Zaid bin Aslam dari Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari 
bapaknya dari Abdullah bin Abbas dan Al Miswar bin Makhramah bahwa keduanya berselisih 
pendapat di Abwa' mengenai membasuh kepala ketika ihram. Ibnu Abbas berkata, "Seorang 
yang Muhrim (melakukan ihram) boleh membasuh kepalanya." Sedangkan Al Miswar 
berkata, "Bagi seorang yang sedang ihram, tidak boleh membasuh kepalanya." Karena itu, 
Ibnu Abbas mengutusku kepada Abu Ayyub Al Anshari untuk menanyakan hukum masalah 
itu. Kudapati Abu Ayyub sedang mandi bertutupkan sehelai kain yang direntangkannya 
antara dua tiang. Aku memberi salam kepadanya, lalu ia menyahut, "Siapa itu?" jawabku, 
"Aku, Abdullah bin Hunain, diutus oleh Ibnu Abbas untuk menanyakan kepada Anda perihal 
membasuh kepala saat Ihram, bagaimanakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melakukannya?" Abu Ayyub lalu merendahkan kain tabir, sehingga kelihatan kepalanya, lalu 
ia menggosok kepalanya dengan kedua tangannya ke arah muka dan belakang. Kemudian ia 
berkata, "Demikianlah yang saya lihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya." 
Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Zaid bin Aslam dengan isnad ini, dan ia 
menyebutkan; Maka Abu Ayyub mengangkat kedua tangannya di atas kepala lalu menarik 
keduanya ke depan dan ke belakang. Dan Al Miswar pun berkata kepada Ibnu Abbas, "Saya 
tidak akan mendebatmu selama-lamanya." 


Bab: Apa yang diperbuat jika orang yang ihram meninggal 





2092. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Amru dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 
'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa; Seorang laki-laki jatuh dari Unta lalu 
patah lehernya dan meninggal. Maka beliau pun bersabda: "Mandikanlah ia dengan air yang 
dicampur dengan daun bidara, kemudian kafani dengan kedua kain ihramnya, dan jangan 
tutupi kepalanya, karena Allah akan membangkitkannya kelak di hari kiamat dalam keadaan 
membaca Talbiyah (sedang mengerjakan haji)." 


AlLc-4Ji \ ^UJ (iU: 3 £ As jJ-Lc- jlS 3^ 4lA»3 j\i <L> Jj> 1 ^}\3asL>-\j 

isSis-iiiifl iAaI\^Aki>a\oii 


2093. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada 
kami Hammad dari Amru bin Dinar dan Ayyub dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas 
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Ketika seorang laki-laki melakukan wukuf di Arafah bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba ia terjatuh dari Untanya -Ayyub berkata; 
FA'AUQASHATHU, sementara Amru menyebutkan; FAWAQASHATHU- hingga lehernya patah 
(dan meninggal seketika). Kemudian disampaikanlah peristiwa itu kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, maka beliau pun bersabda: "Mandikanlah ia dengan air bercampur daun 
bidara. Lalu kafanilah dengan kedua helai kain ihramnya, janganlah kalian memakaikan 
wewangian padanya dan jangan pula menutupi kepalanya." Ayyub berkata; "Karena Allah 
akan membangkitkannya kelak di hari kiamat dalam keadaan bertalbiyah (menunaikan 
haji)." Amru menyebutkan; "Karena Allah akan membangkitkannya kelak di hari kiamat 
dalam keadaan YULABBI (bertalbiyah)." Dan telah menceritakannya kepadaku Amru An 
Naqid telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim dari Ayyub ia berkata, teriah 
diberitakan kepadaku dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, bahwa ada 
seorang laki-laki yang sedang melakukan wukuf bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
jadi ia dalam keadaan ihram. Maka ia pun menyebutkan sebagaimana hadits yang 
disebutkan oleh Hammad dari Ayyub. 



jA**^*La->& _j-^j jlji90LajL^a5_3 ( jia3^9» _j\*S £y» 

j^>^\j _^j^f\ > j*-J jil3lsU^^\^ 

^<1^ Jsj 4- ^^2l' ^ 


2094. Dan Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada 
kami Isa bin Yunus dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Amru bin Dinar dari Sa'id 
bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Seorang laki-laki melakukan Ihram 
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia tersungkur jatuh dari Unta hingga lehernya 
patah dan meninggal seketika itu. maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: 
"Mandikanlah jenazahnya dengan air bercampur daun bidara. Lalu kafanilah ia dengan 
kedua helai kain (ihram) -nya. Dan janganlah kalian menutupi kepala dengan surban, karena 
ia akan datang kelak di hari kiamat dalam keadaan Ihram." Dan Telah menceritakannya 
kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr Al 
Bursani telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Amru bin 
Dinar bahwa Sa'id bin Jubair telah mengabarkan kepadanya dari Ibnu Abbas radliallahu 
'anhuma, ia berkata; Seorang laki-laki melakukan Ihram bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. yakni serupa dengan hadits di atas. Hanya saja ia menyebutkan; "Sebab, ia 
akan dibangkitkan kelak di hari kiamat dalam keadaan Mulabbiyan (berihram)." Dan ia juga 
menambahkan; Sa'id bin Jubair tidak menyebutkan kata "HAITSU KHARRA (jatuh 
tersungkur)." 


■t > , ^ $ 


£j- K V« n ^ ^ ^ ^ ^ 

L *_>» jLuu*£.\ 


2095. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 
Waki' dari Sufyan dari Amru bin Dinar dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 
'anhuma bahwa; Seorang laki-laki patah lehernya karena terjatuh dari Unta ketika Ihram 
hingga ia meninggal seketika. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Mandikanlah jenazahnya dengan air bercampur daun bidara. Lalu kafanilah ia dengan 
kedua helai kain (ihram) -nya. Dan janganlah kalian menutupi kepala dengan surban, jangan 
pula menutupi wajahnya, karena ia akan dibangkitnya kelak di hari kiamat dalam keadaan 
Ihram." 





2096. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah telah 
menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Abu Bisyr telah 
menceritakan kepada kami Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma -dalam 
riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh juga miliknya- 
telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas 
radliallahu 'anhuma, bahwa seorang laki-laki sedang melakukan ihram bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu lehernya patah karena terjatuh dari Untanya hingga ia 
meninggal seketika. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: 
"Mandikanlah jenazahnya dengan air campuran daun bidara. Kemudian kafanilah ia kainnya, 
dan jangan kalian memakaikannya wewangian, dan jangan pula mengenakan surban di 
kepalanya, karena ia akan dibangkitkan pada hari kiamat kelak dalam keadaan Ihram." 


* s ' ' *' ••> " ' 't t' Sr ^ 




2097. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari telah 
menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas 
radliallahu 'anhuma, bahwasanya; "Seroang laki-laki patah lehernya karena terjatuh dari 
Untanya ketika Ihram bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. lalu 
beliau memerintahkan agar jenazahnya dimandikan dengan air campuran daun bidara, 
jangan pakai harum-haruman dan jangan ditutup kepalanya, karena dia akan dibangkitkan 
kelak pada hari kiamat dalam keadaan ihram." 





y^jj 


2098. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Abu Bakr bin Nafi' 
telah mengabarkan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia 
berkata, saya mendengar Abu Bisyr menceritakan dari Sa'id bin Jubair bahwa mendengar 
Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma menceritakan bahwasanya; "Seorang laki-laki yang sedang 
melakukan Ihram mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian laki-laki itu 
terjatuh dari Untanya lalu meninggal seketika. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
memerintahkan untuk memandikannya dengan air dan daun bidara, mengkafaninya dengan 
dua helai kain dan tidak melumurinya dengan wewangian serta membiarkan bagian 
kepalanya disingkap." Syu'bah berkata; Kemudian Abu Bisyr menceritakannya kepadaku; 
"(Agar mereka) membiarkan kepala dan wajahnya tersingkap, sebab ia akan dibangkitkan - 
kelak pada hari kiamat- dalam keadaan bertalbiyah." 







2099. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami 
Al Aswad bin Amir dari Zuhair dari Abu Az Zubair ia berkata, saya mendengar Sa'id bin Jubair 
berkata, Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Seorang laki-laki terjatuh dari Untanya 
hingga lehernya patah (dan menigggal), dan saat itu ia sedang bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Lalu beliau memerintahkan agar para sahabat memandikannya dengan air 
dan daun bidara serta menyingkap wajahnya. Abu Zubari berkata; Dan saya menduga ia 
menyebutkan; (agar mereka menyingkap) kepalanya, sebab ia akan dibangkitkan kelak pada 
hari kiamat dalam keadaan membaca Talbiyah. 





2100. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada 
kami Ubaidullah bin Musa telah menceritakan kepada kami Isra'il dari Manshur dari Sa'id bin 
Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Ada seorang laki-laki bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia terjatuh (dari Untanya hingga) lehernya patah, 
maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Mandikanlah ia, dan janganlah kalian 
memakaikan wewangian padanya. Dan jangan pula menutup wajahnya, karena akan 
dibangkitkan (kelak pada hari kiamat) dalam keadaan membaca Talbiyah." 



Bab: Bolehnya menggunakan persyaratan dalam haji ( jjuo j\ j>- 

^S\) 








j\jij\ 


2101. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Ala' Al Hamdani Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 
'anha, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah datang ke rumah Dluba'ah 
binti Zubair, lalu beliau bertanya: "Adakah kamu bermaksud hendak naik haji?" jawab, 
Dlubabah, "Aku sakit ya Rasulullah!" beliau bersabda: "Hajilah dengan niat bersyarat. 
Ucapkanlah; 'ALLAHUMMA MAHILU HAITSU HABASTANI (Ya Allah, aku akan tahallul 
(berhenti) jika Engkau menahanku -bila tambah sakit dan tak sanggup meneruskannya-)."' 
Saat itu, Dluba'ah adalah isteri dari Miqdad. 


&A 


2102. Dan Telah meceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Urwah dari 
Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah 
Dluba'ah binti Zubair bin Abdul Muthalib. Lalu Dluba'ah pun berkata, "Ya Rasulullah, aku 
bermaksud hendak menunaikan ibadah haji, tetapi aku sakit, bagaimana itu?" maka Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Hajilah dan syariatkan dalam niatmu akan 
tahallul (berhenti) jika tak sanggup meneruskannya karena sakit." Dan telah meceritakan 
kepadaku Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha 
semisalnya. 


ji j.j\ -j \ y j c! g 



Joji i\ jjl 

Ui^J\ 1} J j\ jS-£si J 

t£-^ js iS ^* 2 <-^-4^ j^® 5^ J 3^ (j^^> 


2103. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahhab bin Abdul Majid dan Abu Ashim dan Muhammad bin Bakr dari 
Ibnu Juraij -dalam riwayat lain- Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim -lafazh 
darinya- telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Thawus dan 
Ikrimah Maula Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas bahwasanya; Dluba'ah bini Zubair bin Abdul 
Muthalib radliallahu 'anha menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 
"Saya adalah seorang wanita yang berat (karena sakit), namun ingin sekali berhaji, lalu apa 
yang Anda perintahkan padaku?" beliau bersabda: "Niatkanlah untuk berhaji dan syaratkan, 
'ANNA MAHILUI HAITSU TAHBISUNII (Ya Allah, aku akan tahallul (berhenti) jika Engkau 
menahanku -bila tambah sakit dan tak sanggup meneruskannya-)."' Ibnu Abbas berkata; Lalu 
Dluba'ah pun mendapatkannya. 




2104. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami 
Abu Dawud Ath Thiyalisi Telah menceritakan kepada kami Habib bin Yazid dari Amru bin 
Haram dari Sa'id bin Jubair dan Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, bahwa 
Dluba'ah ingin menunaikan haji, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun 
memerintahkannya untuk menyaratkan (di dalam niatnya), lalu ia pun mengerjakan perintah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut. 


\ »1 ■'’t s $ ' * ' * * t\\ ^Tt > . » ^ s* s I -- ' 

5 ) JLa\ J iS^~ J 5' 


2105. Dan Telah meceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abu Al Ghailani dan Ahmad 
bin Khirasy -lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain 
berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu Amir ia adalah Abdul Malik bin Amru Telah 
menceritakan kepada kami Rabah ia adalah Ibnu Abu Ma'ruf dari Atha' dari Ibnu Abbas 
radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Dluba'ah: 
"Berhajilah dan syaratkan dalam niatmu: 'ANNA MAHILUI HAITSU TAHBISUNII (Ya Allah, aku 



akan tahallul (berhenti) jika Engkau menahanku -bila tambah sakit dan tak sanggup 
meneruskannya-). 1 " Sementara dalam riwayat lshaq; Beliau memerintahkan Dluba'ah. 


Bab: Wanita nifas melakukan ihram y>-\ 




2106. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sariya dan Zuhair bin Harb dan 
Utsman bin Abu Syaibah semuanya dari Abdah - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada 
kami Abdah bin Sulaiman dari Ubaidullah bin Umar dari Abdurrahman bin Al Qasim dari 
bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Asma' binti 'Umais melahirkan 
Muhammad bin Abu Bakar di sebuah pohon di Dzulhulaifah, maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pun memerintahkan kepada Abu Bakar untuk menyuruhnya mandi (janabat) 
lalu memulai ihram." 



\\is Jk&y 


♦ 9 s ' 9 / > 9 \ y *X * ' * I ^ } 9 y l X £ l 9 / 9 \ S <9 ' \ 9 X C S > 


2107. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Muhammad bin Amru Telah 
menceritakan kepada kami Jarir bin Abdul Hamid dari Yahya bin Sa'id dari Ja'far bin 
Muhammad dari bapaknya dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma, yakni terkait dengan 
hadits Asma binti Umais saat ia melahirkan di Dzulhulaifah bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam memerintahkan Abu Bakar radliallahu 'anhu, agar ia mandi Janabah dan 
berniat Ihram. 


Bab: Haji ifrad Lo) 

4li\ j Lc- fjC- \j& c_-> 1$-» {J } \ Ij£- Cj J\i 



‘ " JUii^ AjJ\^. f ~-*'3^ > *^. > v^ ftl '^ l>-> ^‘ •“** ***\ -|^*° ‘^ j J jLhj 

S\J^S) oi o>^\ i ^ ll^liikiil^ 

/ ^ ^ ji 

\^p^\j^\\ J&\ J»±rj£\^ >T\i\jL\ ylW\ j£- 

\j^\j\S\>\ yiL 


2108. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa 
ia berkata; Kami pergi haji bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pada tahun haji Wada', lalu kami ihram untuk umrah. Kemudian beliau bersabda: "Siapa 
yang membawa hadya (hewan kurban) boleh ihram untuk haji dan umrah dan tidak boleh 
tahallul sebelum keduanya selesai." Aisyah berkata; Setibanya aku di Makkah, kebetulan aku 
haid, sehingga aku tidak thawaf di Baitullah dan tidak sa'i antara Shafa dan Marwa. Hal itu 
kulaporkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun bersabda: "Lepas 
sanggulmu dan bersisirlah. Kemudian teruskan ihrammu untuk haji dan tinggalkan umrah." 
Apa yang diperintahkan beliau kulaksanakan semuanya. Setelah kami selesai mengerjakan 
haji, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhku bersama-sama Abdurrahman bin 
Abu Bakr pergi ke Tan'im untuk melakukan umrah. Beliau bersabda: "Itulah ganti umrahmu 
yang gagal." Orang-orang yang tadinya ihram untuk umrah, setibanya di Makkah mereka 
terus thawaf dan Baitullah dan sa'i antara Shafa dan Marwa. Kemudian sekembalinya di 
mereka dari Mina, mereka thawaf kembali selaku thawaf akhir. Ada pun orang-orang yang 
menggabungkan niat haji dan umrah, mereka thawaf satu kali saja. 


<*6sJo Ljo -X3 (J-fe ) tiL/O Jjjb \ UlaS \ S \ ^ Lc- pjLoi J \ \ 






2109. Dan Telah meceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laitsi telah 
menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid 
dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
bahwa ia berkata; Kami pergi haji bersama-sama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada 
tahun haji wada 1 . Di antara kami ada yang ihram untuk umrah dan ada pula yang untuk haji. 
Setelah kami tiba di Makkah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang 
ihram untuk umrah tetapi tidak membawa hadya (hewan kurban), dia boleh tahallul. Dan 
siapa yang ihram untuk umrah, sedangkan ia membawa hadiah, dia belum boleh tahallul 
sampai ia menyembelih hadyanya. Dan siapa yang ihram untuk haji, hendaklah 
disempurnakannya hajinya." Aisyah berkata; Tiba-tiba aku haid, dan masih haid hingga 
sampai hari Arafah, sedangkan aku ihram hanya untuk umrah. Lalu Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menyuruhku melepaskan sanggul dan menyisir rambut, disuruhnya pula aku 
ihram untuk haji dan meninggalkan umrah. Perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
itu kulaksanakan semuanya. Ketika aku telah selesai mengerjakan haji, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menyuruh Abdurrahman bin Abu Bakar supaya menemaniku umrah dari 
Ta'im sebagai ganti umrahku yang gagal dan ditukar dengan haji padahal aku belum tahallul 
daripadanya. 




2110. Dan Telah meceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Urwah dari 
Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Kami keluar berhaji bersama-sama dengan Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pada tahun haji wada', lalu saya ihram untuk umrah, namun saya 
tidak membawa hadya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Siapa yang 
membawa hadya (hewan kurban), hendaklah ia ihram untuk haji beserta umrahnya, dan 
tidak bertahallul hingga ia bertahallul dari keduanya." Kemudian saya haid, dan ketika masuk 
malam Arafah, saya bekata, "Wahai Rasulullah, saya telah berihram untuk umrah, lalu apa 
yang mesti aku lakukan dengan hajiku?" beliau menjawab: "Lepaskanlah sanggul, sisirlah 
rambutmu dan tinggalkanlah umrah serta berihramlah untuk haji." Maka setelah saya 
menunaikan hajiku, beliau menyuruh Abdurrahman bin Abu Bakar (untuk menemaniku 
umrah). Lalu ia pun memboncengku dan menemaniku untuk melaksanakan umrah dari 
Tan'im sebagai ganti dari umrah yang kutinggalkan. 



s>iL 


2111. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Kami pernah keluar 
(untuk haji) bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau 
bersabda: "Barangsiapa yang ingin berihram untuk haji dan umrah, maka hendaklah ia 
melakukannya. Dan siapa yang ingin ihram hanya untuk hanya, maka lakukanlah, dan siapa 
yang ingin ihram, hanya untuk haji, maka lakukanlah." Aisyah radliallahu 'anha berkata; 
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berihram untuk haji dan para sahabat pun 
ikut ihram bersamanya, dan ada juga yang ihram untuk umrah dan haji, serta ada pula yang 
ihram untuk umrah. Dan saya termasuk yang berihram untuk umrah. 


JW&Lj 

(^Ui ^s>- \ pj lj \j jS ^3 <»$sJo \ jJo -X3 

glS4- Jr _^is£u. 





y^j 



2112. Dan Telah meceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Abdah bin Sulaiman dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia 
berkata; kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada saat haji wada' 
bertepatan dengan munculnya hilal Dari Dzulhijjah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Siapa di antara kalian yang ingin ihram untuk umrah, maka silahkan. 
Seandainya aku tidak membawa hadya (hewan kurban) niscaya aku akan ihram untuk 
umrah." Kami di antara kami ada yang ihram untuk umrah dan ada pula yang ihram untuk 
haji, dan saya termauk yang ihram untuk umrah. Kami pun berangkat hingga sampai di 
Makkah. Dan ketika hari Arafah tiba, aku haid, sementara aku belum tahallul dari umrahku. 
Maka aku pun mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau kemudian bersabda: 
"Tinggalkanlah umrahmu, lepaskanlah sanggul, sisirlah rambutmu dan berihramlah untuk 
haji." Lalu aku pun mengerjakannya. Pada malam Hashabah setelah kami menunaikan haji, 
beliau mengutus Abdurrahman bin Abu Bakar untuk menemaniku (mengerjakan umrah). 
Maka ia memboncengku dan berangkat menuju Tan'im, kemudian aku pun ihram untuk 
Umrah sehingga Allah menyelesaikan Haji dan Umrah kami. Sedangkan saat itu tidak ada 
hadyu (hewan kurban) dan tidak pula sedekah serta puasa. Dan Telah meceritakan kepada 
kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada 
kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Kami keluar bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertepatan dengan munculnya hilal Dzulhijjah, dan 
kami tidak bermaksud lain, kecuali untuk menunaikan haji. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Siapa diantara kalian yang ingin ihram untuk umrah, maka silahkan." 
Maka ia pun menuturkan hadits yang semisal dengan haditsnya Abdah. Dan Telah 
meceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Waki' Telah 
menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; 
"Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertepatan dengan munculnya 
hilal Dzulhijjah. Di antara kami ada yang ihram untuk umrah dan ada pula yang umrah untuk 
haji serta ada pula yang menggabungkan keduanya. Dan saya termasuk yang ihram untuk 
umrah." la pun menyebutkan hadits, sebagaimana hadits keduanya. Dan ia menyebutkan; 
Urwah berkatata; "Allah telah meng-qadla- haji dan umrahnya." Hisyam berkata; "Dalam hal 
itu, tidak ada hadyu (hewan kurban), tidak pula puasa, dan juga tidaka ada sedekah." 






2113. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Abui Aswad Muhammad bin Abdurrahman bin Naufal dari Urwah dari 



Aisyah radliallahu 'anha, bahwa ia berkata; "Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pada tahun haji waja', di antara kami ada yang ihram untuk umrah, ada yang 
ihram untuk haji dan umrah sekaligus, dan ada pula yang ihram untuk haji. Sementara 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ihram untuk haji. Maka mereka yang ihram untuk 
umrah boleh tahallul, sedangkan mereka yang ihram untuk haji atau yang menggabungkan 
keduanya tidak boleh tahallul sampai hari Nahar tiba." 




p 







2114. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan 
Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah - Amru berkata- Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin Uyainah dari Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari Aisyah 
radliallahu 'anha, ia berkata; Kami pergi bersama-sama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
tiada lain niat kami selain haji. Setelah kami sampai dekat Sarif, tiba-tiba aku haid. Ketika 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam kemahku, didapatinya aku sedang 
menangis. Lalu beliau bertanya: "Apakah kamu haid?" jawabku, "Benar ya Rasulullah." Beliau 
bersabda: "Haid adalah hal yang lumrah bagi putera-puteri anak Adam. Karena itu, 
kerjakanlah apa yang seharusnya dikerjakan oleh orang haji, kecuali thawaf di Baitullah 
sehingga kamu mandi suci terlebih dahulu." Aisyah berkata; Kemudian beliau menyembelih 
sapi untuk kurban para isteri-isterinya. 


^ ^ *v ** 

IjA\£ .l£l\ JiSsj^LfrUb 

yvjuy 



\s\^Vj^o j-Wu]\ooj^ 


2115. Telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Ubaidullah Abu Ayyub Al Ghailani Telah 
menceritakan kepada kami Abu Amir Abdul Malik bin Amru Telah menceritakan kepada kami 
Abdul Aziz bin Abu Salamah Al Majisyun dari Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari 
Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dan tidak ada maksud lain kecuali untuk haji. Dan ketika sampai di Sarif, aku 
mengalami haid, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku yang pada saat itu 
aku sedang menangis. Maka beliau pun bertanya: "Apa yang menyebabkanmu menangis?" 
aku menjawab, "Demi Allah, sekiranya aku tidak keluar (untuk haji) di tahun ini." Beliau 
bertanya lagi, "Ada apa denganmu, sepertinya kamu sedang haid?" Aku menjawab, "Ya." 
Beliau bersabda: "Ini adalah sesuatu yang telah ditetapkan Allah atas kaum wanita dari anak 
keturunan Adam. Karena itu, lakukanlah sebagaimana apa yang biasanya dilakukan oleh 
seorang yang haji, hanya saja kamu tidak boleh thawaf di Baitullah hingga suci kembali." 
Aisyah berkata; Ketika sampai di Makkah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
kepada para sahabatnya: "Jadikanlah ihram kalian sebagai umrah." Maka orang-orang pun 
melakukan ihram untuk umrah kecuali bagi mereka yang membawa hadyu (hewan kurban). 
Yang termasuk membawa hadyu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Bakar, 
Umar dan mereka yang memiliki kendaraan. Maka saat istirahat, mereka pun membaca 
talbiyah. Ketika hari Nahar tiba, aku pun suci dari haidku, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memerintahkanku untuk ikut berangkat. Lalu kami diberikan daging sapi, maka aku 
pun bertanya, "Daging apa ini?" mereka menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menyembelih hewan kurban berupa sapi untuk isteri-isterinya." Pada hari Hashabah, aku 
berkata, "Ya Rasulullah, orang-orang pulang dengan membawa pahala haji dan umrah, 
sementara aku hanya membawa pahala haji." Akhirnya beliau memerintahkan Abdurrahman 
bin Abu Bakar (untuk menemaniku umrah). Maka Abdurrahman kemudian pun 
memboncengku di atas untanya. Saat itu, aku benar-masih teringat bahwa usiaku masih 
sangat muda belia. Bahkan aku mengantuk higga wajahku tertunduk di atas unta hingga 
kami sampai di Tan'im. Kemudian aku pun segera bertalbiyah (membulai ihram) untuk 
umrah, sebagaimana yang telah dikerjakan para sahabat yang lain. Dan telah menceritakan 
kepadaku Abu Ayyub Al Ghailani Telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan 



kepada kami Hammad dari Abdurrahman dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia 
berkata; Kami membaca talbiyah (memulai ihram) untuk haji. Dan ketika kami sampai di Sarif 
aku mengalami haid. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alai wa Sallam menemuiku dan ketika 
itu aku sedang mengangis. Maka ia pun menyebutkan hadits sebagaimana haditsnya Al 
Majisyuna. Hanya di dalam haditsnya Hammad, tidak tercantum; "Yang membawa hadyu 
adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Bakar, Umar dan mereka yang memiliki 
kendaraan. Kemudian mereka pun membaca Talbiyah saat mereka istirahat." Dan tidak juga 
terdapat ungkapan Aisyah; "Dan saat itu, aku masih sangat muda belia. Aku mengantuk 
hingga wajahtu terkelungkup di atas punggung kendaraan." 




c* 







2116. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu Aus telah menceritakan kepadaku 
pamanku Malik bin Anas, -dalam riwayat lain- Dan Telah meceritakan kepada kami Yahya bin 
Yahya ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari Abdurrahman bin Qasim dari 
bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
melakukan haji Ifrad (mendahulukan haji dari umrah). 



1^4 JV d^J jj 


» 
o 








^ ^ <^S cue-^s (Jjbjlis Jli!\(Jj_^>-^ a!_^« <j J-*3 


2117. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Sulaiman dari Aflah bin Humaid dari Al Qasim dari 
Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam di bulan-bulan haji untuk menunaikan Ibadah haji, melewati hari dan 
malam-malam haji hingga kami singgah di Saraf. Kemudian beliau pun keluar menemui para 
sahabatnya dan bersabda: "Siapa yang tidak membawa Hadyu (hewan kurban) dan ia suka 
bila menjadikan (ihramnya) sebagai Umrah, maka hendaklah ia melakukannya. Sedangkan 
siapa yang mempunyai hadyu (hewan kurban) maka janganlah ia melakukannya." Maka 
sebagian sahabat pun ada yang melakukannya, dan sebagian yang lain ada juga yang tidak, 
yakni mereka yang tidak membawa hadyu. Adapun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
maka beliau membawa hadyu, demikian juga beberapa sahabatnya yang kuat. Kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk menemuiku (ke dalam kemahku), sementara 
saat itu aku sedang menangis, maka beliau pun bertanya: "Apa yang menyebabkanmu 
menangis?" Aku menjawab, "Aku telah mendengar ungkapan Anda dengan para sahabat, 
maka aku pu mendengar ucapan umrah." Beliau bertanya lagi: "Ada apa denganmu?" Aku 
menjawab, "(Sekatang) aku tidak shalat (karena sedang haidl)." Akhirnya beliau bersabda: 
"Hal itu tidaklah merugikanmu, lakukanlah ibadah hajimu. Semoga Allah memberimu pahala 
umrah. Kamu hanyalah anak ketururan Adam yang Allah telah tetapkan sebagaimana apa 
yang ditetapkan pada kaum wanita." Lalu aku pun keluar untuk haji hingga kami singgah di 
Mina. Kemudian aku bersuci dan melakukan thawaf di Baitullah, dan Rasulullah Shallahu 
'Alaihi wa Sallam singgah di Al Muhashshab. Lalu beliau memanggil Abdurrahman bin Abu 
Bakar dan bersabda: "Keluarlah bersama saudara perempuanmu dari Al Haram hingga ia 
dapat melakukan ihram untuk umrah dan thawaf di Baitullah, sedangkan aku menunggu 
kalian berdua di tempat ini." Akhirnya kami segera keluar, lalu aku berihram (untuk umrah) 
dan melakukan thawaf di Baitullah serta Sa'i antara Shafa dan Marwa. Sesudah itu, kami 
kembali menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di tempat persinggahannya yakni di 
malam hari. Lalu beliau bertanya: "Apakah kamu telah selesai (mengerjakan umrah)?" Aku 
menjawab, "Ya." Akhirnya beliau mengungumkan kepada para sahabatnya untuk 
melanjutkan perjalanan. Kemudian beliau melewati Baitulalh, maka beliau pun thawaf di 
Ka'bah sebelum shalat Shubuh dan barulah beliau keluar menuju Madinah. 



2118. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ayyub Telah menceritakan kepada kami 
Abbad Al Muhallabi Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Al Qasim bin 
Muhammad dari Ummul Mukminin Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Di antara kami ada 
yang ihram untuk haji Ifrad (mendahulukan haji dari umrah), ada yang ihram untuk haji Qiran 



(mengerjakan haji digabung dengan umrah sekaligus) dan ada pula yang ihram untuk haji 
tamattu' (mendahulukan umrah dari pada haji)." Telah menceritakan kepada kami Abdu bin 
Humaid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Umar dari Al Qasim bin 
Muhammad ia berkata; Aisyah datang untuk menunaikan haji. 


i\i ^ \$\ 4\<s 

Ui A>- j j cj JoJ\_> 1 Jl5i9 Xa^a {J* JoJ \ \ A9 


2119. Dan Telah meceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id dari Amrah ia berkata, saya 
mendengar Aisyah radliallahu 'anha berkata; Kami pernah keluar bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pada lima hari yang tersisa dari bulan Dzul Qa'dah, dan kami 
tidak bermaksud lain, kecuali untuk menunaikan haji. Setelah mendekati kota Makkah, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberintahkan: "Barangsiapa yang membawa 
hadya (hewan kurban), maka setelah ia thawaf di Baitullah dan Sa'i antara Shafa dan Marwa, 
ia boleh bertahallul." Aisyah berkata; Pada hari Nahr kami diberi daging sapi, maka aku pun 
bertanya, "Daging apakah ini?" lalu dikatakanlah bahwa ini adalah daging sembelihan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk para isteri-isterinya. Yahya berkata; Saya 
menuturkan hadits ini kepada Al Qasim bin Muhammad, maka ia pun berkata, "Kamu telah 
mendapatkan hadits sebagaimana mestinya." Dan Telah meceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab ia berkata, 
saya mendengar Yahya bin Sa'id berkata, telah mengabarkan kepadaku Amrah bahwa ia 
mendengar Aisyah radliallahu 'anha -dalam riwayat lain- Dan Telah meceritakannya kepada 
kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Yahya dengan isnad ini 
semisalnya. 





cLo^I\ A j 


2120 . Dan Telah meceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Ulayyah dari Ibnu Aun dari Ibrahim dari Al Aswad dari Ummul mukminin - 
dalam riwayat lain- dan dari Al Qasim dari Ummul mukminin ia berkata; Saya berkata, 
"Wahai Rasulullah, orang-orang menunaikan dua nusuk sementara saya hanya satu nusuk." 
Beliau bersabda: "Jika kamu telah suci, maka keluarlah ke Tan'im dan berihramlah (untuk 
umrah), kemudian temuilah kami di tempat ini dan ini -saya menduga bahwa beliau 
mengatakan- esok hari, tetapi hendaklah sesuai dengan bagianmu -atau beliau berkata- 
nafkahmu." Dan Telah meceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Adi dari Ibnu Aun dari Al Qasim dan Ibrahim ia berkata; -saya tidak dapat 
membedakan hadits salah satu dari keduanya daripada yang lain- bahwa Ummul Mukminin 
radliallahu 'anha berkata; "Wahai Rasulullah, orang-orang menunaikan dua nusuk,.." la pun 
menyebutkan hadits. 


clJli (s ^ j ly* dJlS <3^4 o pi 

<^Lo- 1 ^ ^ cJlS (ji-Jla <6sJ« LJo -Xs 3 ^ ^ ^ g - j 

>yA\^ y\iyjyjSi\iy 



2121. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim -Zuhair 
berkata- Telah menceritakan kepada kami -lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami 
Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata; Kami 



pernah keluar bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak 
maksud keculali untuk haji. Sesampainya di Makkah, kami melakukan thwaf di Baitullah, 
kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan: "Siapa yang membawa 
hadya (hewan kurban), maka ia boleh bertahallul." Maka orang-orang yang tidak membawa 
hadya pun bertahallul, isteri-isteri beliau juga tida membawa hadya, maka mereka pun 
bertahallul. Aisyah berkata; Tiba-tiba aku haid hingga aku tidak melakukan thawaf di 
Baitullah. Pada malam Hashbah saya berkata, "Wahai Rasulullah, orang-orang pada pulang 
dengan (membawa pahala) umrah dan haji, sementara aku pulang hanya (membawa pahala) 
haji." Beliau bertanya: "Apakah kamu tidak melakukan thawaf di malam hari saat kita sampai 
di Makkah?" Aisyah menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Berangkatlah bersama saudaramu 
ke Tan'im, lalu berihramlah untuk umrah dan kita akan bertemu di tempat ini dan ini." 
Shafiyah berkata, "Saya tidak menyangka, kecuali kalian menunggu aku suci dan selesai 
melakukan thawaf, tetapi aku haid sehingga tidak mungkin aku thawaf." Beliau bersabda: 
"AQRA HALQA (semoga Allah menjadikannya mandul tidak beranak) bukankah kamu telah 
melaukan thawaf pada hari Nahr?" Shafiyyah menjawab, "Ya, benar." Beliau bersabda: 
"Tidak mengapa, berangkatlah." Aisyah berkata; Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pun menjumpaiku saat beliau pergi dari Makkah sementara aku datang. Ishaq 
berkata; Mutahabbithatun wa Mutahabbithun (berpaspasan di jalan). Dan Telah 
meceritakanny6a kepada kami Suwaid bin Sa'id dari Ali bin Mushir dari Al A'masy dari 
Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Kami keluar bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan kami bertalbiyah dengan tidak menyebutkan haji 
dan umrah. Lalu ia pun menyebutkan hadits yang semakna dengan haditsnya Manshur. 


6 j&la-? 


2122. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhamamd bin Al 
Mutsanna dan Ibnu Basysyar semuanya dari Ghundar - Ibnul Mutsanna berkata- Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Al Hakam dari Ali bin Husain d ari Dzakwan Maula Aisyah, dari Aisyah radliallahu 'anha, 
bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang pada tanggal empat atau 
lima Dzul Hijjah, lalu beliau menemui dengan marah-marah. Maka saya pun berkata, "Siapa 



yang yang membuatmu marah ya Rasulullah, maka Allah akan memasukkannya ke dalam 
neraka." Beliau bersabda: "Tidakkah kamu rasakan? Aku perintahkan manusia akan suatu 
perkara, namun mereka enggan melakukannya." Al Hakan berkata; "Sepertinya mereka 
enggan. Sekiranya saya melaksanakan sendiri perkara itu, niscaya aku tidak akan berbalik ke 
belakang, tidak pula membawa hadya hingga aku membelinya lalu bertahallul sebagaimana 
mereka bertahallul." Dan Telah meceritakannya kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Telah 
menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam 
ia mendengar Ali bin Husain dari Dzakwan dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam datang pada tanggal empat atau lima Dzul Hijjah. Yakni 
sebagaimana hadits Ghundar, namun ia tidak menyebutkan keragu-raguan dari Al Hakam 
yakni pada kalimat, "Yataraddadun." 




jii \*\ 







2123. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami 
Bahz Telah menceritakan kepada kami Wuhaib Telah menceritakan kepada kami Abdullah 
bin Thawus dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa ia melakukan ihram untuk 
Umrah. Setelah sampai ia belum sempat melaukan thawaf di Baitullah lalu haid, maka ia pun 
mengerjakan manasik semuanya, dan ia juga telah ihram untuk haji. Pada hari Nafar 
(keluarnya jama'ah haji dari Mina setelah mengerjakan manasik). Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda padanya: "Thawafmu telah cukup untuk haji dan sekaligus umrahmu." 
Namun Aisyah enggan, akhirnya beliau menyuruhy Abdurrahman untuk menemaninya ke 
Tan'im, sehingga Aisyah pun melakukan umrah setelah haji. 





2124. Dan telah meceritakan kepadaku Hasan bin Ali Al Hulwani Telah menceritakan kepada 
kami Zaid bin Hujab telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Nafi' telah menceritakan 
kepadaku Abdullah bin Abu Najih dari Mujahid dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa ia haid di 
Saraf dan suci kembali ketika berada di Arafah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pun bersabda padanya: "Thafmu antara Shafa dan Marwa telah mencukupi untuk haji dan 
sekaligus umrahmu." 






> 





0^ Jyjjo^ 0-^5^ lA^\ 

, ^<^^ ( ^Jij^C^3'^^\^\'^jL>^-jiL) j ■**** ( k J^* mC ' Cr^tr^" ' <S ' cJl»^9 clJlS a) 


2125. Dan Telah meceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi Telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Harits Telah menceritakan kepada kami Qurrah Telah menceritakan 
kepada kami Abdul Hamid bin Jubair bin Syaibah Telah menceritakan kepada kami Shafiyyah 
binti Syaibah ia berkata; Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, apakah orang-orang akan pulang 
dengan membawa dua pahala sementara kau pulang hanya membawa satu pahala?" Maka 
beliau memerintahkan Abdurrahman bin Abu Bakar untuk pergi bersamanya ke Tan'im. 
Aisyah berkata; Lalu Abdurrahman memboncengku di belakangnya di atas unta miliknya. 
Kuangkat tudung kepalaku dan menyingkapnya dari leherku, lalu Abdurrahman menepuk 
kakiku dengan cambuk, maka aku pun bertanya, "Apakah kamu melihat seseorang?" 
kemudian aku pun berihram untuk Umrah, lalu kembali hingga kami sampai kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang berada di Hashbah. 







2126. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru telah mengabarkan kepadanya 
Amru bin Aus telah mengabarkan kepadaku Abdurrahman bin Abu Bakr bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkannya untuk membonceng Aisyah dan 
menemaninya umrah dari Tan'im. 


y ^ J, 



i#S« ^yii^is^l^iisj^ 

^j\jlx- J^-^y»\ Xjb { yis\j> js 6 J>- \ oJLUloo J^S”" jj 

/uis jU3ls^\^s>^dliti 

^J^4ii\J^ii\^gddldU^ dodddi^^fe\ddi\^i Joji\ 


2127. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh 
semuanya dari Laits bin Sa'id - Outaibah berkata- Telah menceritakan kepada kami Laits dari 
Abu Zubair dari Jabir radliallahu 'anhu, bahwa ia berkata; Kami pernah memulai ihram 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada haji ifrad, sedangkan Aisyah memulai 
Umrah. Ketika kami berada di Sarif Aisyah haid, maka setelah kami tiba, kami melakukan 
thawaf di Ka'bah dan sa'i antara Shafa dan Marwah. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memerintahkan orang-orang di atantara kami yang tidak memiliki hadyu (hewan 
kurban) agar bertahallul. Kami tanyakan, "Tahallul apa?" beliau menjawab: "Tahallul secara 
keseluruhan." Jabir berkata; Maka kamipun menggauli isteri-isteri kami, memakai 
wewangian dan mengenakan pakaian, sedangkan jarak antara kami dengan (hari) Arafah 
hanya empat malam saja. Kemudian di hari tarwiyah kami mulai berihram lagi. Lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemui 'Aisyah dan beliau mendapatinya sedang 
menangis, lalu beliaupun menanyainya: "Kenapa kamu menangis?" Aisyah menjawab, 
"Karena aku sedang haid padahal orang-orang telah bertahallul, sedang aku belum 
bertahallul dan belum melaksanakan thawaf padahal mereka sekarang telah pergi untuk 
melaksanakan haji." Beliau bersabda: "Sesungguhnya perkara ini telah ditetapkan oleh Allah 
atas kaum wanita dari keturunan bani Adam. Oleh karena itu segera mandilah kamu, 
kemudian berihramlah untuk melaksanakan haji." Aisyah kemudian melaksanakannya, lalu ia 
jalani wukuf dan berhenti pada tempat yang telah ditentukan. Setelah suci, maka Aisyah 
thawaf di Ka'bah dan Sa'i antara Shafa dan Marwah. Kemudian beliau bersabda: "Kamu telah 
bertahallul dari hajimu dan juga umrahmu sekaligus." Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, 
tapi aku merasa belum melakukan thawaf di Baitullah, sampai aku melaksanakan haji." 
Beliau bersabda: "Wahai Abdurrahman, bawalah dia dan umrahkanlah ia dari tan'im." Dan 
saat itu adalah malam hashbah (yakni malam keluarnya para jama'ah haji dari Mekkah 
setelah hari tasyriq). Dan telah meceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Abdu bin 
Hamid -Ibnu Hatim berkata- Telah menceritakan kepada kami -sementara Abdu 
mengatakan- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan 



kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir 
bin Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui 'Aisyah 
dan beliau mendapatinya sedang menangis. Lalu ia menyebutkan seperti hadits Al Laits 
sampai akhir, dan sebelumnya ia tidak menyebutkan dari hadits Al Laits. Dan Telah 
meceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i Telah menceritakan kepada kami Mu'adz 
bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku dari Mathar dari Abu Az Zubair dari Jabir 
bin Abdillah bahwa pada saat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan haji, Aisyah 
berihram untuk umrah. Lalu ia menyebutkan hadits yang semakna dengan hadits Al Laits, 
dan dalam hadits itu ia menambahkan; Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah 
seorang lelaki yang suka mempermudah, jika ia (Aisyah) ingin melaksanakan sesuatu maka 
beliaupun akan mengabulkan keinginannya. Maka beliau menyuruh Abdurrahman bin Abi 
Bakar untuk mengantarnya sehingga ia berihram untuk umrah dari Tan'im. Mathar berkata: 
Abu Az Zubair berkata; Apabila Aisyah melaksanakan haji, maka ia akan melakukan 
sebagaimana yang dilakukannya ketika masih bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 





2128. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus Telah menceritakan kepada kami 
Zuhair Telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Jabir radliallahu 'anhu -dalam 
riwayat lain- Dan Telah meceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh juga darinya- telah 
mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir radliallahu 'anhu, ia 
berkata; Kami pergi haji dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama-sama 
dengan kaum wanita dan anak-anak. Setelah sampai di Makkah, kami thawaf di Baitullah, 
Sa'i antara Shafa dan Marwah. Sesudah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
kepada kami: "Siapa yang tidak membawa hadya (hewan kurban), dia boleh bertahallul." 
Lalu kami bertanya, "Tahallul yang bagaimana wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Kalian 
sudah halal berbuat segalanya seperti sebelum ihram." Jabir berkata; Maka kami pun 
menggauli isteri-isteri kami, memakai pakaian biasa (bukan pakaian ihram), dan memakai 
minyak harum. Ketika hari tarwiyah (tanggal delapan Hijriyah) tiba, barulah kami ihram 
untuk haji, tetapi kami tidak sa'i antara Shafa dan Marwah memadakan saja Sa'i yang 
pertama. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami setiap tujuh 
orang bersama-sama menyembelih seekor Badanah (unta atau sapi yang gemuk) untuk 
kurban. 





2129. Dan telah meceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair dari Jabir bin 
Abdullah radliallahu 'anhuma, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan 
kami setelah tahallul untuk berihram ketika berangkat menuju Mina. Maka kami pun 
berihram dari Abthah. 




2130. Dan telah meceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij -dalam riwayat lain- Dan Telah meceritakan kepada kami 
Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia 
mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
tidak melakukan thawaf antara shafa dan Marwah kecuali thawaf sekali saja. Dalam 
haditsnya Muhammad bin Bakr, ia menambahkan: "Thawafnya yang pertama." 





jO'J'i'. >*i&a j -siS^ j 


2131. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim Telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepadaku 'Atha' ia berkata, 
saya mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu ’anhuma berkata di tengah-tengah manusia 
yang aku juga bersama mereka, "Kami berrtalbiyah bersama para sahabat Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam hanya untuk haji semata." Ahta' berkata; Jabir berkata; "Setelah berlalu 
empat hari dari bulan Dzulhijjah, beliau memerintahkan kami untuk bertahallul." Atha' 
berkata; Setelah tahallul, mereka pun menggauli isteri-isteri mereka, dan hal itu tidaklah 
diharuskan bagi mereka, akan tetapi beliau hanya mengahalalkannya. (Jabir berkata), kami 
berkata, "Ketika jarak antara kami dan Arafah tinggal lima, beliau memerintahkan kami 
untuk mendatangi isteri-isteri kami (bercumbu dan berjima 1 ), maka kami pun mendatangi 
Arafah sementara zakar-zakar kami mengeluarkan mani." Jabir memberi isyarat dengan 
tangannya, dan sepertinya aku melihat ia sambil menggerak-gerakkan tangannya. Jabir 
melanjutkan; Lalu berdirilah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di tengah-tengah kami dan 
bersabda: "Kalian telah mengetahui, bahwa aku adalah orang yang paling bertakwa, paling 
jujur dan paling baik di antara kalian, kalaulah bukan karena hadya (hewan kurbanku), 
niscaya aku akan bertahallul sebagaimana kalian bertahallul. Sekiranya aku menerima 
perkara ini, tidaklah aku kembali dengan membawa hadya. Karena itu bertahallull-lah 
kalian." Maka kami pun bertahallul, kami mendengar dan taat. Atha' berkata; Jarir berkata; 
Ketika Ali kembali dari Sa'i, beliau pun bertanya: "Dengan bacaan apa kamu bertalbiyah 
(memulai ihram)?" Ali menjawab, "Yaitu sebagaimana bacaan talbiyah Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu, berkurban dan 
tinggallah di tanah haram." Maka Ali pun menyembelih hewan kurban untuk beliau. Suraqah 
bin Malik berkata bin Ju'tsum bertanya, "Wahai Rauslullah, apakah hanya untuk tahun ini, 
ataukah untuk selamanya?" Beliau menjawab: "Bahkan untuk selamanya." 





2132. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepadaku bapakku 
Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu Sulaiman dari Atha' dari Jabir bin 
Abdullah radliallahu 'anhuma, ia berkata; Kami memulai ihram untuk haji bersama-sama 
dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. ketika kami sampai di Makkah, beliau 
memerintahkan kami untuk bertahallul, dan menjadikannya sebagai umrah. Namun, hal itu 
terasa berat bagi kami, dan dada ini terasa sesak untuk menerimanya. Kemudian hal itu 



sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kami tidak tahu siapakah yang 
menyampaikan peristiwa itu, apakah wahyu dari langit, ataukah seseorang yang 
menyampaikan kepadanya, beliau pun bersabda: "Wahai sekalian manusia, ber-tahallul-lah 
kalian, kalau bukan karena hadyu (hewan kurban) yang ada padaku, niscaya akau aku 
lakukan sebagaimana apa yang kalian lakukan." Maka kami pun bertahallul, hingga kami 
dapat menggauli isteri-isteri kami, dan melakukan apa yang biasanya dilakukan oleh seorang 
yang tidak ihram hingga hari tarwiyah datang. Dan kami pun menjadikan Makkah di belakang 
(berjalan menuju Mina) dan kami ihram untuk haji. 


9 } i'?*/ 


' > .. 



3\s^\\^isy^\^Su ^\ \\ i jj&zyh\ 

\ d\ 


2133 . Dan Telah meceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami 
Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Musa bin Nafi' ia berkata; Saya mendatangi 
Makkah untuk melakukan haji Tamattu' empat hari sebelum hari Tarwiyah. Kemudian orang- 
orang pun berkata, "Kalau begitu, maka hajimu sekarang menjadi Makkiyah." Maka aku pun 
menemui Atha' bin Abu Rabah dan meminta fatwa kepadanya, kemudian Atha' berkata; 
Telah menceritakan kepadaku Jabir bin Abdullah Al Anshari radliallahu ’anhuma, bahwa ia 
pernah haji bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada tahun, 
dimana beliau membawa hadya (hewan kurban). Mereka ihram dengan niat mengerjakan 
haji ifrad. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tahallul (berhentilah) kamu 
ihram, sesudah itu thawaflah di Baitullah, Sa'i di Shafa dan dan Marwah dan cukurlah 
rambutmu. Sementara ini, kamu boleh tahallul hingga tiba hari Tarwiyah (tanggal delapan 
Dzulhijjah). Bila hari Tarwiyah tiba, ihramlah kembali untuk mengerjakan haji. Sedangkan apa 
yang telah kamu kerjakan sebelumnya menjadi Mut'ah (umrah atau haji Tamattu')." Mereka 
bertanya, "Bagaimana cara kami menjadikannya umrah sedangkan kami sedangkan kami 
telah meniatkannya haji?" beliau menjawab: "Lakukanlah apa yang kuperintahkan. 
Seandainya aku tidak membawa hewan kurban, akan kulakukan apa yang telah 
kuperintahkan kepada kalian itu. Tetapi, yang demikian tidak halal bagiku sebelum hewan 
kurban sebelum hewan kurban yang kubawa sampai pada tempatnya." Akhirnya mereka pun 
melakukan apa yang diperintahkan beliau. 





2134. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Ma'mar bin Rabi'i Al Qaisi Telah 
menceritakan kepada kami Abu Hisyam Al Mughirah bin Salamah Al Makhzumi dari Abu 
Awanah dari Abu Bisyr dari Atha' bin Abu Rabah dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma, 
ia berkata; Kami datang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan 
ihram untuk haji. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami 
untuk menjadikannya umrah dan bertahallul. Sementara beliau sendiri membawa hadyu 
(hewan kurban), sehingga beliau tidak dapat menjadikannya sebagai umrah. 


Bab: Menyambung haji dengan umrah (S 



i <sjioT 

**S s ' s \ j, / 



2135. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar -Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya mendengar Qatadah 
menceritakan dari Abu Nadlrah ia berkata; Ibnu Abbas memerintahkan untuk berhaji dengan 
tamattu' sedang Ibnu Zubair melarangnya. Lalu aku menyebutkan hal itu kepada Jabir bin 
Abdillah, dan iapun berkata; Perbincangan ini berkisar antara aku. Dulu kami melaksanakan 
haji tamattu' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan ketika Umar berdiri, ia 
berkata, "Sesungguhnya Allah telah menghalalkan bagi Rasul-Nya apa yang dikehendaki-Nya, 
dan sesungguhnya Al Qur'an telah diturunkan maka; 'Sempurnakanlah haji dan umrah untuk 
Allah semata.' sebagaimana yang telah Allah perintahkan kepada kalian, dan langsungkanlah 
pernikahan wanita ini, sebab sekali-kali tidaklah didatangkan kepadaku seorang lelaki yang 
menikahi seorang wanita untuk jangka waktu tertentu (nikah mut'ah) kecuali pasti aku akan 
merajamnya dengan batu." Dan telah meceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb Telah 
menceritakan kepada kami 'Affan Telah menceritakan kepada kami Hammam Telah 



menceritakan kepada kami Oatadah dengan isnad ini, dan ia menyebutkan di dalam hadits; 
"Oleh sebab itu pisahkanlah haji kalian dari umrah kalian, karena yang demikian itu akan 
membuat haji dan umrah kalian lebih sempurna." 





2136. Dan Telah meceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu Rabi' dan Outaibah 
semuanya dari Hammad - Khalaf berkata- Telah menceritakan kepada kami Hammad bin 
Zaid dari Ayyub ia berkata, saya mendengar Mujahid menceritakan dari Jabir bin Abdullah 
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Kami datang bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Dan saat itu, kami melakukan ihram untuk haji, kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menjadikannya umrah. 


Bab: Hajinya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 

o! U > -I^ JJL*3 aJZo ^jljB 

<£j&\ 

ji. j-j* j ^ ^/L: 

3ls^1 J 

j'jr Agr./».A]\ <J 

J J? (JZ»-a iiU3 (Jd»-* ^jX- ijl]3 ( Jjja 



j&j*: ,j^ 
i^d43\l^\3 4 \J£\Lj&&h\^/j 

%\^^\^% jUlil iHj3 (ci^j^\ ‘>i 

5^ <31^ ^r.' Ji jA»- \ 4ii\ Ji(i^£^ ^]\<j \^jL> 5^" 

4 43^3*4^ y&\ j^inii d4^’\ ^1 j J3~ £'} H4jl 1 li u_> 

\^j^k^j^\4\ip r y.4 % £ ^ jAy^ykA\ 

i3\ ,^liiS yJA&Z&'j j^Ii Jlil^^ ( ^==»L ? o^cr^S 

<^-»4^ ^c- _3 -X^ \ Jo*^3^ ''id^G^® »4-®>*^ C-A^-S Jl3_^< (j b^>-\j <*joL4> \ 

j. i^j^ii^wi ^t»cj&?\j 

<-^^^3^<-^3 V <i-5J^><i-3J^3^ l^^-^- 5 t— >_^0 \ 3^1*>-t&li.Cj^ i LL>3 

^^J\*^l\ (3“l { ^'&\j» ^\Jm j^ZSsS&\ 



i j[^ZLb[^\j^i jZJdS\?\JL? c \ 
dS\^\J ^^ ijSSs 

j51^\ji\oUl^ _^j^.1 ( ^==^^ui]\ jaw ^>^yiLiI\jj^^ 

’L, •» >'"t» $>£✓ ,<Otf >4» , z' - *'\'.t>\ y <>'* u\* * ''* i > .’li 

p-==^^ >ASj(_5j l/ * A J^ 0r _j-li <>&_*> ^>Vs 

jii^liii \ Jlio Joli^Ui^S jy^ji\^lif^l^^Vilo\ .jUyU 

>^\ ju\ 

A^L£-4&\ ^3S LLlj La^ai^j ^yl^O 



J ^ialj l3-^ (31 J<J-3»-^ J jptS J-4 *aJ\ ^4- J 

^ >^'<3^ 

fc&ty 

i jij>\ 

i j^»^\ 

3jSi 9 li^ jl^^^ij^Aj ^ 


2137. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim 
semuanya dari Hatim ia berkata, - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Hatim 
bin Isma'il Al Madani dari Ja'far bin Muhammad dari bapaknya ia berkata; Kami datang ke 
rumah Jabir bin Abdullah, lalu ia menanyai kami satu persatu, siapa nama kami masing- 
masing. Sampai giliranku, kusebutkan namaku Muhammad bin Ali bin Husain. Lalu dibukanya 
kancing bajuku yang atas dan yang bawah. Kemudian diletakkannya telapak tangannya 
antara kedua susuku. Ketika itu, aku masih muda belia. Lalu dia berkata, "Selamat datang 
wahai anak saudaraku, tanyakanlah apa yang hendak kamu tanyakan." Maka aku pun 
bertanya kepadanya. Dia telah buta. Ketika waktu shalat tiba, dia berdiri di atas sehelai 
sajadah yang selalu dibawanya. Tiap kali sajadah itu diletakkannya ke bahunya, pinggirnya 
selalu lekat padanya karena kecilnya sajadah itu. Aku bertanya kepadanya, "Terangkanlah 
kepadaku bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan ibadah haji." Lalu ia 
bicara dengan isyarat tangannya sambil memegang sembilan anak jarinya. Katanya; 
Sembilan tahun lamanya beliau menetap di Madinah, namun beliau belum haji. Kemudian 
beliau memberitahukan bahwa tahun kesepuluh beliau akan naik haji. Karena itu, 
berbondong-bondonglah orang datang ke Madinah, hendak ikut bersama-sama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam untuk beramal seperti amalan beliau. Lalu kami berangkat 
bersama-sama dengan beliau. Ketika sampai di Dzulhulaifah, Asma' binti Humais melahirkan 
puteranya, Muhammad bin Abu Bakar. Dia menyuruh untuk menanyakan kepada Rasulullah 



shallallahu 'alaihi wasallam apa yang harus dilakukannya (karena melahirkan itu). Maka 
beliau pun bersabda: "Mandi dan pakai kain pembalutmu. Kemudian pakai pakaian ihrammu 
kembali." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dua raka'at di masjid Dzulhulaifah, 
kemudian beliau naiki untanya yang bernama Qashwa. Setelah sampai di Baida', kulihat 
sekelilingku, alangkah banyaknya orang yang mengiringi beliau, yang berkendaraan dan yang 
berjalan kaki, di kanan-kiri dan di belakang beliau. Ketika itu turun Al Qur'an (wahyu), 
dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerti maksudnya, yaitu sebagaimana 
petunjuk amal yang harus kami amalkan. Lalu beliau teriakan bacaan talbiyah: "LABBAIKA 
ALLAHUMMA LABBAIKA LABBAIKA LAA SYARIIKA LAKA LABBAIKA INNALHAMDA WAN 
NI'MATA LAKA WALMULKU LAA SYARIIKA LAKA (Aku patuhi perintah-Mu ya Allah, aku 
patuhi, aku patuhi. Tiada sekutu bagi-Mu, aku patuhi perintah-Mu; sesungguhnya puji dan 
nikmat adalah milik-Mu, begitu pula kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu, aku patuhi perintah- 
Mu)." Maka talbiyah pula orang banyak seperti talbiyah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak melarang mereka membacanya, bahkan 
senantiasa membaca terus-menerus. Niat kami hanya untuk mengerjakan haji, dan kami 
belum mengenal umrah. Setelah sampai di Baitullah, beliau cium salah satu sudutnya (hajar 
Aswad), kemudian beliau thawaf, lari-lari kecil tiga kali dan berjalan biasa empat kali. 
Kemudian beliau terus menuju ke Maqam. Ibrahim 'Alais Salam, lalu beliau baca ayat: 
"Jadikanlah maqam Ibrahim sebagai tempat shalat..." (Al Baqarah: 125). Lalu 
ditempatkannya maqam itu diantaranya dengan Baitullah. Sementara itu ayahku berkata 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca dalam shalatnya: "QUL HUWALLAHU 
AHADL..." (Al Ikhlas: 1-4). Dan: "QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN.." (Al Kafirun: 1-6). Kemudian 
beliau kembali ke sudut Bait (hajar Aswad) lalu diciumnya pula. Kemudian melalui pintu, 
beliau pergi ke Shafa. Setelah dekat ke bukit Shafa beliau membaca ayat: "Sesungguhnya Sa'i 
antara Shafa dan Marwah termasuk lambang-lambang kebesaran Agama Allah..." (Al 
Baqarah: 1589). Kemudian mulailah dia melaksanakan perintah Allah. Maka dinaikinya bukit 
shafa. Setelah kelihatan Baitullah, lalu beliau menghadap ke kiblat seraya mentauhidkan 
Allah dan mengagungkan-Nya. Dan beliau membaca: "LAA ILAAHA ILAALLAH WAHDAHU LAA 
SYARIIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI'I N QADIIR 
LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU ANJAZA WA'DAHU WANASHARA 'ABDAHU WAHAZAMAL 
AHZABA WAHDAH (Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah satu-satu-Nya, tiada 
sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah kerajaan dan segala puji, sedangkan Dia Maha Kuasa atas 
segala-galanya. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah satu-satu-Nya, Yang Maha 
Menepati janji-Nya dan menolong hamba-hamaba-Nya dan menghancurkan musuh-musuh- 
Nya sendiri-Nya)." Kemudian beliau berdo'a. Ucapakan tahlil itu diulanginya sampai tiga kali. 
Kemudian beliau turun di Marwa. Ketika sampai di lembah, beliau berlari-lari kecil. Dan 
sesudah itu, beliau menuju bukit Marwa sambil berjalan kembali, setelah sampai di bukit 
Marwa, beliau berbuat apa yang diperbuatnya di bukit Shafa. Tatkala beliau mengakhiri sa'i- 
nya di bukit Marwa, beliau berujar: "Kalau aku belum lakukan apa yang telah kuperbuat, 
niscaya aku tidak membawa hadya dan menjadikannya umrah." Lalu Suraqah bin Malik bin 
Ju'tsyum, "Ya, Rasulullah! Apakah untuk tahun ini saja ataukah untuk selama-lamanya?" 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memperpanjangkan jari-jari tangannya yang lain 
seraya bersabda: "Memasukkan umrah ke dalam haji. Memasukkan umrah ke dalam haji, 
tidak! Bahkan untuk selama-lamanya." Sementara itu Ali datang dari Yaman membawa 
hewan kurban Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. didapatinya Fathimah termasuk orang yang 
tahallul; dia mengenakan pakaian bercelup dan bercelak mata. Ali melarangnya berbuat 
demikian. Fathimah menjawab, "Ayahku sendiri yang menyuruhku berbuat begini." Ali 
berkata; Maka aku pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk meminta 



fatwa terhadap perbuatan Fathimah tersebut. Kujelaskan kepada beliau bahwa aku 
mencegahnya berbuat demikian. Beliau pun bersabda: "Fathimah benar." Kemudian beliau 
bertanya: "Apa yang kamu baca ketika hendak menunaikan haji?" Ali berkata; Aku 
menjawab: "Ya Allah, aku aku niat menunaikan ibadah haji seperti yang dicontohkan oleh 
Rasul Engkau." Kemudian Ali bertanya, "Tetapi aku membawa hwankurban, bagaimana itu?" 
Beliau menjawab: "Kamu jangan tahallul." Ja'far berkata; Jumlah hadya yang dibawa Ali dari 
Yaman dan yang dibawa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ada seratus ekor. Para jama'ah 
telah tahallul dan bercukur semuanya, melainkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan 
orang-orang yang membawa hadya beserta beliau. Ketika hari Tarwiyah (delapan Dzulhijjah) 
tiba, mereka berangkat menuju Mina untuk melakukan ibadah haji. Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menunggang kendaraannya. Di sana beliau shalat Zhuhur, 'Ashar, Maghrib, 
Isya dan Shubuh. Kemudian beliau menanti sebentar hingga terbit matahari; sementara itu 
beliau menyuruh orang lebih dahulu ke Namirah untuk mendirikan kemah di sana. 
Sedangkan Orang Ouraisy mengira bahwa beliau tentu akan berhenti di Masy'aril Flaram 
(sebuah bukit di Muzdalifah) sebagaimana biasanya orang-orang jahililiyah. Tetapi ternyata 
beliau terus saja menuju Arafah. Sampai ke Namirah, didapatinya tenda-tenda telah 
didirikan orang. Lalu beliau berhenti untuk istirahat di situ. Ketika matahari telah condong, 
beliau menaiki untanya meneruskan. Sampai di tengah-tengah lebah beliau berpidato: 
"Sesungguhnya menumpahkan darah, merampas harta sesamamu adalah haram 
sebagaimana haramnya berperang pada hari ini, pada bulan ini, dan di negeri ini. Ketahuilah, 
semua yang berbau Jahiliyah telah dihapuskan di bawah undang-undangku, termasuk 
tebusan darah masa jahilijyah. Tebusan darah yang pertama-tama kuhapuskan adalah darah 
Ibnu Rabi'ah bin Harits yang disusukan oleh Bani Sa'ad, lalu ia dibunuh oleh Huzail. Begitu 
pula telah kuhapuskan riba jahiliyah; yang mula-mula kuhapuskan ialah riba yang ditetapkan 
Abbas bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya riba itu kuhapuskan semuanya. Kemudian jangalah 
dirimu terhadap wanita. Kamu boleh mengambil mereka sebagai amanah Allah, dan mereka 
halal bagimu dengan mematuhi peraturan-peraturan Allah. Setelah itu, kamu punya hak atas 
mereka, yaitu supaya mereka tidak membolehkan orang lain menduduki tikarmu. Jika 
mereka melanggar, pukullah mereka dengan cara yang tidak membahayakan. Sebaliknya 
mereka punya hak atasmu. Yaitu nafkah dan pakaian yang pantas. Kuwariskan kepadamu 
sekalian suatu pedoman hidup, yang jika kalian berpegang teguh kepadanya yaitu Al Our'an. 
Kalian semua akan ditanya mengenai diriku, lalu bagaimana nanti jawab kalian?" mereka 
menjawab: "Kami bersaksi bahwa Anda benar-benar telah menyampaikan risalah. Anda 
telah menunaikan tugas dan telah memberi nasehat kepada kami." Kemudian beliau 
bersabda sambil mengangkat jari telunjuknya ke atas langit dan menunjuk kepada orang 
banyak: "Ya, Allah saksikanlah. Ya Allah saksikanlah, ya Allah saksikanlah." Sesudah itu, 
beliau adzan kemudian qamat, lalu shalat Zhuhur. Lalu qamat lagi dan shalat Ashar tanpa 
shalat sunnah antara keduanya. Setelah itu, beliau meneruskan perjalanan menuju tempat 
wukuf. Sampai di sana, dihentikannya unta Oashwa di tempat berbatu-batu dan orang-orang 
yang berjalan kaki berada di hadapannya. Beliau menghadap ke kiblat, dan senantiasa wukuf 
sampai matahari terbenam dan mega merah hilang. Kemudian beliau teruskan pula 
perjalanan dengan membonceng Usamah di belakangnya, sedang beliau sendiri memegang 
kendali. Beliau tarik tali kekang Unta Oashwa, hingga kepalanya hampir menyentuh bantal 
pelana. Beliau bersabda dengan isyarat tangannya: "Saudara-saudara, tenanglah, 
tenanglah." Setiap beliau sampai di bukit, beliau dikendorkannya tali unta sedikit, untuk 
memudahkannya mendaki. Sampai di Muzdalifah beliau shalat Maghrib dan Isya'dengan 
satu kali adzan dan dua qamat tanpa shalat sunnah antara keduanya. Kemudian beliau tidur 
hingga terbit fajar. Setelah tiba waktu Shubuh, beliau shalat Shubuh dengan satu Adzan dan 



satu qamat. Kemudian beliau tunggangi pula unta Qaswa meneruskan perjalanan sampai ke 
Masy'aril Haram. Sampai di sana beliau menghadap ke kiblat, berdo'a, takbir, tahlil dan 
membaca kaliamat tauhid. Beliau wukuf di sana hingga langit kekuning-kuningan dan 
berangkat sebelum matahari terbit sambil membonceng Fadlal bin Abbas. Fadlal adalah 
seorang laki-laki berambut indah dan berwajah putih. Ketika beliau berangkat, berangkat 
pulalah orang-orang besertanya. Fadlal menengok pada mereka, lalu mukanya ditutup oleh 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan tangannya. Tetapi Fadlal menoleh ke arah lain 
untuk melihat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menutup pula mukanya dengan tangan 
lain, sehingga Fadlala mengarahkan pandangannya ke tempat lain. Sampai di tengah lembah 
Muhassir, dipercepatnya untanya melalui jalan tengah yang langsung menembus ke 
Jumratul Kubra. Sampai di Jumrah yang dekat dengan sebatang pohon, beliau melempar 
dengan tujuh buah batu kerikil sambil membaca takbir pada setiap lemparan. Kemudian 
beliau terus ke tempat penyembelihan kurban. Di sana beliau menyembelih enam puluh tiga 
hewan kurban dengan tangannya dan sisanya diserahkannya kepada Ali untuk 
menyembelihnya, yaitu hewan kurban bersama-sama dengan anggota jama'ah yang lain. 
Kemudian beliau suruh ambil dari setiap hewan kurban itu sepotong kecil, lalu disuruhnya 
masak dan kemudian beliau makan dagingnya serta beliau minum kuahnya. Sesudah itu, 
beliau naiki kendaraan beliau menuju ke Baitullah untuk tawaf. Beliau shalat Zhuhur di 
Makkah. Sesudah itu, beliau datangi Bani Abdul Muthalib yang sedang menimba sumur 
zamzam. Beliau bersabda kepada mereka: "Wahai Bani Abdul Muthalib, berilah kami minum. 
Kalaulah orang banyak tidak akan salah tangkap, tentu akan kutolong kamu menimba 
bersama-sama." Lalu mereka timbakan seember, dan beliau pun minum daripadanya. Dan 
Telah meceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan kepada 
kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Muhammad telah menceritakan 
kepadaku bapakku ia berkata; Saya mendatangi Jabir bin Abdullah dan bertanya kepadanya 
tentang haji Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. lalu ia pun menyebutkan hadits yang 
serupa dengan haditsnya Hatim bin Isma'il, dan ia menambahkan di dalamnya; Dulu orang- 
orang disuruh oleh Abu Sayyarah untuk menaiki Himar telanjang. Dan ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melewati Muzdalifah di Masy'aril Haram, orang-orang Quraisy 
tidak ragu sedikit pun bahwa beliau akan berhenti di situ dan akan menjadi tempat 
persinggahannya nanti. Namun beliau melewatinya dan tidak singgah hingga beliau sampai 
di Arafah dan singgah di sana. 


Bab: Arafah semuanya adalah tempat wukuf (<_is 





2138. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan 
kepada kami bapakku dari Ja'far telah menceritakan kepadaku bapakku dari Jabir ia 
menceritakan dalam haditsnya; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku 
menyembelih hewan kurban di sini, dan Mina seluruhnya adalah tempat menyembelih. 
Karena itu, sembelihlah kurbanmu di tempat kendaraanmu berhenti. Dan wukuf di Arafah, 



maka Arafah seluruhnya adalah tempat wukuf. Dan aku wukuf pula di Muzdalifah, maka 
Muzdalifah seluruhnya adalah tempat wukuf." 


» , t» .4 ' > * <* y , ' > > \".C\ ' s ^ » l l-r.% £ , <- 



2139. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Yahya bin Adam Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ja'far bin Muhammad dari 
bapaknya dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma, bahwa ketika Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam sampai di Makkah, beliau mendatangi hajar Aswad dan menciumnya, 
kemudian beliau berjalan ke sebelah kanannya. Beliau berlari-lari kecil tiga kali, dan berjalan 
biasa empat kali." 


Bab: Penjelasan tentang wukuf dan firman Allah "Kemudian bertolaklah kamu dari tempat 
bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) " jS j<Jj j5 

o-U\) 


i ya^Ju ^Jr t_iuU3 cJ (J £) ^ 1 jX-4li \ *)/ \i l>- Lili 43^0 


2140. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia 
berkata; Kaum quraisy dan orang-orang mengikuti ajarannya, mereka melakukan wuquf di 
Muzdalifah, dan mereka menamakannya Al Hums. Adapun seluruh kabilah Arab, mereka 
semua melakukan wuquf di Arafah, dan ketika agama Islam datang, Allah 'azza wajalla 
menyuruh NabiNya untuk mendatangi arafah dan melakukan wuquf padanya, lalu keluar 
darinya dengan segera. Dan itulah yang ditunjukkan firman 'azza wajalla; "Kemudian 
bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) ...". 


5 



9 y 


< 7^</ p 'li^J'*£ - -5 


2141. Dan Telah meceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya ia berkata; Orang-orang 
Arab zaman dahulu thawaf di Baitullah dalam keadaan telanjang bulat, kecuali Al Hums. Al 
Hums ialah orang-orang Ouraisy dan turunannya. Orang-orang Arab itu thawaf dalam 
keadaan telanjang, kecuali apabila mereka diberi pakaian oleh orang Ouraisy, yang laki-laki 
memberi pakaian kepada yang laki-laki dan perempuan kepada perempuan. Orang-orang 
Ouraisy tidak berangkat dari Muzdalifah, tetapi orang banyak semuanya pergi ke 'Arafah. 
Hisyam berkata; telah menceritakan kepadaku bapakku, dari Aisyah radliallahu 'anha, ia 
berkata; Al Hums adalah orang-orang Ouraisy yang menyebabkan Allah menurunkan ayat 
pada mereka, "Kemudian berangkatlah kamu dari tempat berangkatnya orang banyak..." (Al 
Baqarah: 199). Aisyah berkata; Orang banyak berangkat dari Arafah, sedangkan mereka (Al 
Hums) berangkat dari Muzdalifah. Kata mereka, "Kami tidak akan berangkat melainkan dari 
tanah haram." Maka ketika ayat di atas turun, mereka sama-sama pergi ke Arafah. 


' t Y\ 'w s \ > » t *' i \ ' > \ > * ' > ' /a * ' * 


2142. Dan Telah meceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid 
semuanya dari Ibnu Uyainah - Amru berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
Uyainah dari Amru ia mendengar Muhammad bin Jubair bin Muth'im menceritakan dari 
bapaknya Jubair bin Muth'im, ia berkata; Unta milikku hilang, maka aku pun pergi untuk 
mencarinya pada hari Arafah. Kemudian aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
sedang wukuf di Arafah bersama orang-orang, maka saya pun berkata, "Demi Allah, mereka 
ini benar-benar dari kalangan Al Hums. Kenapa mereka ada di sini, padahal orang-orang 
Ouraisy termasuk golongan Al Hums." 


Bab: Mencabut ketentuan tahallul dengan perintah untuk menyempurnakan haji dan 
umrah 




> Tl> [i s > 





j «^4^ W 3 Vs \X^JL»^ ci 44W SiS 3^ \ 

4\gjJZj&2 jjo£&&\ J4^\sj\j, >J*\f\\S 

V^k V54£i1 Vl£r^;JL,Vli\L^L>3ViS ^ crv^>H\^1 cL^-1 U 

■ *-,,> y C 

4 j'- **.l ♦*. 


d ^O^LuJJ J 


2143. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab dari 
Abu Musa ia berkata; Saya datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pada 
saat itu beliau berada di Bathha'. Maka beliau pun bertanya kepadaku: "Apakah kamu telah 
menunaikan haji?" saya menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi: "Dengan bacaan apa kamu 
berihlal (memulai ihram)?" saya menjawab, "LABBAIKA (Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu) 
yakni sebagaimana Ihlal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." beliau bersabda: "Bagus, kalau 
begitu, lakukanlah thawaf di Baitullah, dan antara Shafa dan Marwa, kemudian kamu 
bertahallul." Abu Musa berkata; "Maka aku pun melakukan thawaf di Baitullah, dan Sa'i 
antara Shafa dan Marwa. Kemudian aku mendatangi seorang wanita dari Bani Qais, lalu dia 
mengeramasi rambutku. Setelah itu, aku berihlal (memulai ihram) untuk haji. Dan aku 
senantiasa berfatwa (menjawab pertanyaan) kepada orang-orang dengan apa yang 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam perintahkan kepadaku, sampai pada masa 
kekhilafahan Umar radliallahu 'anhu." Kemudian seorang laki-laki berkata kepadanya, 
"Wahai Abu Musa, janganlah kamu terburu-buru dengan fatwamu, karena kamu tidak tahu 
kebijakan apa yang akan diambil oleh Amirul mukminin terkait Nusuk setelahmu." Maka Abu 
Musa pun berkata, "Wahai sekaliana manusia, siapa yang telah kami beri fatwa, hendaklah 
dia tangguhkan karena amirul mukminin datang untuk melaksanakan haji, maka 
sempurnakanlah haji kalian bersamanya." Lalu Umar radliallahu 'anhu datang, dan aku 
menuturkan hal itu padanya, la pun berkata, "Ya, kalau mengambil dari kitabullah, maka 
Kitabullah telah memerintahkan unutuk menyempurnakan haji. Dan jika kita mengambil dari 
sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
tidak tahallul hingga hadya (hewan kurban) sampai pada tempatnya." Dan Telah 
meceritakannya kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Telah menceritakan kepada kami 
bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dalam isnad ini, semisalnya. 






'i \^y»\c^Z3 \^r U^LjC-l^W C-JiiaS ®_3_3'® - ^-3 lil^iUjgC4-^W <-aL^ Jla (JI-Aa 

^^\S^^\JS^\^l^^IilS o\. J { >iJ\ J^tiw^j 


< Ic '\\i.\Z "'A'M s * ' " > \ 9 y \ y & 9 ~ W 9 ' \ 9> * 9 ~* " 9 ' ' *\\Z'\'z \ 

i\i ,_^,j J3iii^^^i\ r d\^^\>3is^\ ^ 

>.1^ci3cJuf^. ^\f\\S'L.j^U%\ < ^ 


2144. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Qais dari 
Thariq bin Syihab dari Abu Musa radliallahu 'anhu, ia berkata; Aku mendatangi Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau menambatkan kendaraannya di BathhaT Beliau 
bertanya kepadaku: "Dengan bacaan apa kamu melakukan Ihlal (bacaan niat untuk ihram)." 
Saya menjawab, "Dengan Ihlal sebagaimana Ihlal-nya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." 
beliau bertanya lagi: "Apakah kamu membawa Hadyu (hewan kurban)?" saya menjawab, 
"Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu, lakukanlah thawaf di Baitullah, dan sa'i antara Shafa 
dan Marwa kemudian kamu bertahallul." Maka aku pun melakukan thawaf di Baitullah dan 
Sa'i antara Shafa dan Marwah. Setelah itu, aku mendatangi seorang wanita dari kaummu, 
lalu wanita itu mengeramasi dan menyisir rambutku. Akhirnya aku menyampaikan hal itu 
kepada manusia pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar radliallahu 'anhuma. Saat 
aku berdiri di pasar Al Mausim, tiba-tiba seorang laki-laki datang dan berkata, 
"Sesungguhnya Anda tidak tahu kebijakan apa yang akan diberikan Amirul mukminin 
mengenai tatara cara Manasik Haji." Maka aku pun berkata, "Wahai sekalian manusia, 
barangsiapa yang telah melaksanakan dari apa yang telah aku fatwakan, maka hendaklah dia 
tangguhkan karena amirul mukminin akan segera datang, karena itu sempurnakanlah haji 
kalian bersamanya." Ketika Umar datang aku bertanya padanya, "Wahai Amirul Mukminin, 
kebijakan apa yang telah Anda ambil terkait dengan tata cara Nusuk?" Umar menjawab, 
"Jika kita mengambil (hukum) dari Kitabullah, maka Allah telah berfirman: 'Sempurnakanlah 
haji dan umrah untuk Allah...' Namun, bila kita mengambil dari sunnah Nabi kita shallallahu 



'alaihi wasallam, maka beliau tidaklah bertahallul hingga beliau menyembelih hadyu." Dan 
telah meceritakan kepadaku lshaq bin Manshur dan Abdu bin Humaid keduanya berkata, 
telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Aun telah mengabarkan kepada kami Abu Umais 
dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab dari Abu Musa radliallahu 'anhu, ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutusku ke negeri Yaman, dan waktu itu 
bertepatan dengan musim haji. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya 
kepadaku: "Wahai Abu Musa, apa yang kamu baca ketika kamu memulai ihram?" saya 
menjawab, "LABBAIKA IHLAALAN KAIHLAALIN NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM 
(Dengan Ihlal sebagaimana Ihlal-nya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam)." beliau bertanya lagi: 
"Apakah kamu membawa hadya (hewan kurban)?" saya menjawab, "Tidak." Beliau 
bersabda: "Berangkat dan lakukanlah thawaf di Baitullah, dan Sa'i antara Shafa dan Marwa, 
kemudian kamu bertahallul." Dan ia pun menyebutkan hadits sebagaiaman haditsnya 
Syu'bah dan Sufyan. 







2145. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad 
bin Basysyar - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Umarah bin Umair dan 
Ibrahim bin Abu Musa dari Abu Musa bahwa ia memberi fatwa bolehnya haji tamattu', maka 
seorang laki-laki pun berkata kepadanya, "Tangguhkanlah fatwamu, karena kamu tidak tahu 
kebijakan apa yang akan diambil oleh Amirul Mukminin nanti mengenai tata cara Manasik." 
Setelah itu. Abu Musa menjumpai Umar dan bertanya kepadanya. Kemudian Umar berkata, 
"Saya tahu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya telah 
melakukannya. Akan tetapi saya tidak suka bila mereka terus-menerus bergaul dengan isteri- 
isteri mereka di Al Arak, kemudian mereka beristirahan di dalam haji dengan rambut basah 
meneteskan air." 


Bab: Bolehnya tamattu' j\ y>-) 


'<\ 'A ’ \ 





2146. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar -Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah ia berkata, Abdullah bin Syaqiq 
berkata; Utsman bin Affan pernah melarang mengerjakan haji tamattu' (umrah sebelum 
haji), sedangkan Ali menyuruh melakukannya. Karena itu, Utsman menegur Ali, maka Ali pun 
menjawab, "Bukankah Anda tahu, bahwa kita pernah mengerjakan haji tamattu' bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Utsman berkata, "Benar, tetapi ketika itu kita dalam 
keadaan tidak aman." Dan telah meceritakannya kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi Telah 
menceritakan kepada kami Khalid bin Harits telah mengabarkan kepada kami Syu'bah 
dengan isnad ini, semisalnya. 





2147. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad 
bin Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah dari Sa'id bin Al Musayyab ia 
berkata; Pada suatu ketika Ali dan Utsman radliallahu 'anhuma bertemu di 'Usfan. Utsman 
melarang melakukan haji tamattu' atau umrah. Kata Ali, "Apa maksud Anda melarang orang 
mengerjakan ibadah yang pernah diperbuat oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" 
Utsman menjawab, "Biarkan kami dengan urusan kami!" Ali berkata, "Aku tidak dapat 
membiarkan Anda begitu saja." Setelah Ali melihat yang demikian, lalu ia ihram untuk 
keduanya (haji dan umrah) sekaligus. 


/ ^ **/ / ^ ^ 


2148. Dan Telah meceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Bakr bin Abu Syaibah 
dan Abu Kuraib mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al 
A'masy dari Ibrahim Ibrahim At Tamimi dari bapaknya dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, ia 
berkata; "Dulunya haji tamattu' itu hanya dikhususkan bagi para sahabat Nabi Muhammad 
shallallahu 'alaihi wasallam." 


» 1 A\ ' ' 



\> * 
'o* 


^3 



2149. Dan Telah meceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Sufyan dari Ayyas Al Amiri dari Ibrahim At Taimi 



dari bapaknya dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, ia berkata; "Dulu haji tamattu' itu adalah 
rukhshah (keringanan) bagi kami." 





2150. Dan Telah meceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Fudlail dari Zubaid dari Ibrahim At Tamimi dari bapaknya ia berkata. Abu Dzar 
radliallahu 'anhu berkata; "Tidak diperbolehkan dua Mut'ah, kecuali khusus bagi kami 
(dahulu), yaitu Mut'atun Nisa' (nikah mut'ah) dan Mut'atul Hajji (haji tamattu'). 


^ 1^3 iLilik i 

J\ js 'J&\ i J\J 


2151. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Jarir dari 
Bayan dari Abdurrahman bin Abu Sya'tsa' ia berkata; Aku mendatangi Ibrahim An Nakha'i 
dan Ibrahim At Taimi. Aku pun berkata, "Sesungguhnya ingin menggabungkan umrah dan 
haji pada tahun ini." Maka Ibrahim An Nakha'i berkata, "Akan tetapi bapakmu tidak pernah 
berkeinginan melakukan hal itu." Qutaibah berkata. Telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Bayan dari Ibrahim At Tamimi dari bapaknya bahwa ia melewati Abu Dzar radliallahu 
'anhu di Rabadzah, lalau ia menyebutkan hal itu padanya, dan Abu Dzar pun berkata, 
"Sesungguhnya itu hanyalah khusus bagi kami (dulu) dan bukan untuk kalian." 


Jd 


2152. Dan Telah meceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Ibnu Abu Umar semuanya 
dari Al Fazari - Sa'id berkata- Telah menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah telah 
mengabarkan kepada kami Sulaiman At Taimi dari Ghunaim bin Qais ia berkata; Saya 
bertanya kepada Sa'd bin Abu Waqash radliallahu 'anhu mengenai Mut'ah (umrah), maka ia 
pun menjawab, "Kami pernah melakukannya. Namun pada hari ini Mu'awiyah adalah 



seorang kafir di perumahan Makkah." Dan Telah meceritakannya kepada kami Abu Bakr bin 
Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sulaiman At Taimi dengan 
isnad ini, dan di dalam riwayatnya ia berkata; Yakni Mu'awiyah. Dan telah meceritakan 
kepadaku Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az Zubairi Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan -dalam riwayat lain- Dan telah meceritakan kepadaku 
Muhammad bin Abu Khalaf Telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah semuanya dari Sulaiman At Taimi dengan isnad ini, 
seperti hadits keduanya. Dan di dalam hadits Sufyan disebutkan; "Al Mut'ah fil Hajji (Haji 
tamattu 1 )." 


J. 





2153. Dan Telah meceritakan kepada kami Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Al Jurairi dari Abui 'Ala' dari Mutharrif ia 
berkata; Imran bin Hushain berkata kepadaku; "Pada hari ini saya akan menceritakan hadits 
kepadamu dan semoga Allah memberikan manfaat kepadamu setelah hari ini. Ketahuilah 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah membolehkan sekelompok dari 
keluarganya berihram untuk umrah dan tidak ada satu ayat pun yang turun untuk 
menghapuskannya, dan belau juga tidak pernah melarangnya hingga beliau wafat. Dan 
setelah itu, setiap orang dapat mengusulkan apa saja yang ingin mereka usulkan." Dan Telah 
meceritakannya kepada kami lshaq bin Ibarahim dan Muhammad bin Hatim keduanya dari 
Waki' Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al Jurairi di dalam isnad ini. Dan Ibnu 
Hatim berkata dalam riwayatnya; Seorang dapat mengusulkan apa saja yang menjadi 
pendapatnya, yakni Umar. 


< 33 ^ 3 ^ }j£' 3 *^-* <Ji (J . \ ^ ^oA>- j 








i' 

* v / ^ / 


2154. Dan telah meceritakan kepadaku Ubaidullah bin Mu'adz Telah menceritakan kepada 
kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Humaid bin Hilal dari Mutharrif 



ia berkata; Imran bin Hushain berkata kepadaku; Akan kusampaikan kepadamu sebuah 
hadits, semoga ia bermanfaat bagimu. Yaitu; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah menggabungkan umrah dengan haji dan mengerjakannya sekaligus. Kemudian beliau 
tidak pernah melarang yang demikian sampai beliau meninggal. Serta ayat yang melarang 
demikian pun tidak pernah turun. Dan Telah meceritakannya kepada kami Muhammad bin 
Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'farTelah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Humaid bin Hilal ia 
berkata, saya mendengar Mutharrif berkata, Imran bin Hushain berkata kepadaku; Yakni 
sebagaimana hadits Mu'adz. 








't- Li \j* \ 34“ J <J ^ J <CJl £- \ 


2155. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad 
bin Basysyar - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Ja'far dari Syu'bah dari Qatadah dari Mutharrif ia berkata; Saat sakit yang menyebabkan 
kematiannya, Imran bin Hushain mengutus seseorang kepadaku. Kemudian ia pun berkata; 
Saya akan menceritakan kepadamu suatu hadits dan semoga bermanfaat bagimu 
sepeninggalku nanti. Jika saya masih hidup, maka rahasiakanlah, dan bila aku telah 
meninggal, maka ceritakanlah hadits itu jika kamu mau. Ketahuilah, bahwa Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam telah menggabungkan antara haji dan umrah. Setelah itu, tidak ada ayat 
yang melarangnya. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga tidak pernah melarangnya. 
Namun seorang laki-laki telah berkata tentangnya dengan pendapatnya sendiri. 


c- L \ y> 


2156. Dan Telah meceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah menceritakan kepadaku 
Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu 'Arubah dari Qatadah dari 
Mutharrif bin Abdullah Asy Syakhiri dari Imran bin Hushain radliallahu 'anhu, ia berkata; 
"Aku tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengumpulkan haji dan umrah dan 
sesudah itu, belum ada ayat Al Quran yang turun melarangnya dan beliau juga tidak 
melarangnya. Namun seorang laki-laki telah berkata tentang hal itu dengan menggunakan 
akalnya sendiri. 



j^j3^i>b^'**®3. J. ^J^lliil53li^i\^j3^ 

lii l ^> k\ y» ^3liooJi3\ 


2157. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepadaku Abdush Shamad Telah menceritakan kepada kami Hammam Telah menceritakan 
kepada kami Qatadah dari Mutharrif dari Imran bin Hushain radliallahu 'anhu, ia berkata; 
"Kami mengerjakan haji tamattu' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak 
ada ayat Al Qur'an yang turun (melarangnya). Namun seorang laki-laki telah berkata dengan 
akalnya sendiri dan semuanya." Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir Telah 
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Abdul Majid Telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Muslim telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Wasi' dari Mutharrif bin 
Abdullah Asy Syikhkhir dari Imran bin Hushain radliallahu 'anhu dengan isnad ini, ia berkata; 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan haji tamattu', maka kami pun ikut 
mengerjakannya. 


X X ^ *♦> ** 

t ^h!:T3 


31 i IS£U- 

I4.IS 


2158. Telah menceritakan kepada kami Hamid bin Umar Al Bakrawi dan Muhammad bin Abu 
Bakr Al Muqaddami keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al 
Mufadldlal Telah menceritakan kepada kami Imran bin Muslim dari Abu Raja' ia berkata, 
Imran bin Hushain berkata; "Telah turun ayat Mut'ah di dalam kitabullah, yakni Mut'atul 
Hajji (haji tamattu'), dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga memerintahkan untuk 
mengerjakannya. Sesudah itu, belum ada ayat yang turun dan menghapuskannya, demikan 
juga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak pernah melarangnya kembali hingga 
beliau meninggal. Namun seseorang telah berkata sesuai dengan selera akalnya sendiri." 
Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Imran Al Qashir Telah menceritakan kepada kami Abu Raja' dari 
Imran bin Hushain semisalnya. Hanya saja ia menyebutkan; "Dan kami mengerjakannya 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." yakni, ia tidak menyebutkan; "Beliau 
memerintahkan kami (untuk mengerjakannya)." 



Bab: Orang yang berhaji tamattu' wajib membawa kurban 






g' j^e>\^Ll jl jgitt ^ e>\^Ll ilS-4 ^ 3j 1 ^ ' *1\ ^ f ^3*>- 

iT$^J\ J li-^JL» <3llai UL^»)\ Jli<3 
j;^i& 


2159. Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits telah menceritakan 
kepadaku bapakku dari kakekku telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid dari Ibnu 
Syihab dari Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan haji tamattu' ketika haji wada 1 , yaitu 
dengan mengerjakan umrah sebelum haji. Kemudian beliau bayar denda dengan hewan 
kurban yang dibawanya dari Zulhulaifah, tempat beliau memulai ihram untuk umrahnya itu. 
sesudah itu, barulah beliau ihram pula untuk haji, dan orang banyak umrah pula bersama- 
sama dengan beliau. Di antara mereka ada yang membawa hadyu dan ada pula yang tidak 
membawa. Setibanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Makkah, beliau bersabda 
kepada orang banyak: "Barangsiapa yang membawa hadyu, dia boleh bertahallul (berhenti 
ihram) hingga selesai haji. Dan siapa yang tidak membawa hadyu, hendaklah thawaf di 
Baitullah, kemudian sa'i antara Shafa dan Marwa, setelah itu ia boleh bercukur dan tahallul. 
Kemudian ia harus ihram kembali untuk haji dan harus membayar denda dengan 
menyembelih kurban. Siapa yang tidak membawa hewan kurban, dia harus puasa tiga hari di 
tempat haji dan tujuh hari apabila dia telah tiba di kampungnya." Sesampainya di Makkah, 
lebih dahulu beliau jamah hajar Aswad, kemudian beliau berlari-lari kecil tiga kali putaran 



keliling Ka'bah, beliau shalat dua raka'at di maqam Ibrahim. Selesai shalat beliau pergi ke 
Shafa dan Marwa, lalu Sa'i antara Shafa dan Marwa tujuh kali. Beliau tidak tahallul sampai 
selesai haji dan menyembelih kurban di hari Nahr (tanggal sepuluh Dzulhijjjah). Sesudah itu, 
beliau kembali ke Makkah, lalu thawaf di Bait, kemudian tahallul atau menghalalkan segala 
sesuatu yang tadinya haram dikerjakan selama ibadah haji. Apa yang diperbuat beliau itu, 
dicontoh pula oleh orang-orang yang membawa hewan kurban. 


J ILUSI Jojtt 


2160. Dan telah meceritakannya kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib telah menceritakan 
kepadaku bapakku dari kakekku telah menceritakan kepadaku Uqail dari Ibnu Syihab dari 
Urwah bin Zubair bahwa Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan 
kepadanya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkenaan dengan haji tamattu' yang 
juga diikutsertai oleh para sahabatnya. Yakni sebagaimana yang telah dikabarkan kepadaku 
oleh Salim bin Abdullah dari Abdullah radliallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. 


Bab: Penelasan bahwa pelaku haji qiran tidak bertahallul kecuali pada waktu 
bertahallulnya haji ifrad (j j'oW) 


j^> j j ^sd&- 1 ) 1 &\ \ Ali- ^ ^ 




2161. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Hafshah isteri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam berkata, "Wahai Rasulullah, kenapa orang banyak telah tahallul dari umrah 
sementara Anda sendiri belum?" beliau menjawab: "Aku telah menggulung rambutku dan 
memberi kalung pada hewan kurban. Karena itu, aku tidak boleh tahallul sampai aku 
menyembelih hewan kurbanku ini." Dan Telah meceritakannya kepada kami Ibnu Numair 
Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad dari Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar dari 
Hafshah radliallahu 'anhum, ia berkata; Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa Anda 
belum tahallul." Yakni serupa dengan hadits di atas. 



j, 


2162. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Nafi' 
dari Ibnu Umar dari Hafshah radliallahu 'anhum, ia berkata; Saya bertanya kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, "Kenapa orang-orang pada bertahallul dari umrah sedangkan 
Anda sendiri belum?" beliau menjawab: "Aku telah mengalungi hewan kurbanku dan 
menggulung rambutku. Karena itu, aku tidak boleh tahallul, sampai ibadah haji selesai." Dan 
Telah meceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami 
Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa 
Hafshah radliallahu 'anha, berkata, "Wahai Rasulullah..." yakni sebagaimana haditsnya 
Malik. "Aku tidak akan bertahallul sampai menyembelih hewan kurban." 


» ^ s A t. 


2163. Dan Telah meceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami 
Hisyam bin Sulaiman Al Makhzumi dan Abdul Majid dari Ibnu Juraij dari Nafi' dari Ibnu Umar 
ia berkata; telah menceritakan kepadaku Hafshah radliallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam memerintahkan kepada isteri-isterinya untuk bertahallul pada tahun haji 
wada'. Hafshah bertanya, "Apa yang menghalangi Anda untuk bertahallul?" beliau 
menjawab: "Aku telah menggulung rambutku dan telah mengalungkan hewan kurbanku. 
Karena itu, aku tidak akan bertahallul hingga aku menyembelih hewan kurbanku." 


Bab: Bolehnya tahallul karena terhalangi dan bolehnya qiran ( jLyasA^V* j\ W 

o' 







2164. Dan Telah meceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Nafi' bahwa Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma keluar 
untuk menunaikan Umrah pada saat terjadinya fitnah. Dan ia pun berkata, "Jika aku 
dihalangi dari Baitullah, maka kami akan berbuat sebagaimana yang kami perbuat bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Lalu ia pun berangkat, dan memulai Ihram untuk 
Umrah dan berjalan terus. Ketika mendekati Baida', Abdullah bin Umar menoleh ke arah 
para sahabatnya seraya berkata, "Tidaklah keduanya (umrah dan haji) kecuali merupakan 
satu perkara. Saya saksikan kepada kalian, bahwa aku telah mewajibkan haji bersama 
umrahku." Lalu Ibnu Umar pun keluar, dan ketika ia sampai di Baitullah, ia pun melakukan 
thawaf dan Sa'i antara Shafa dan Marwa sebanyak tujuh kali. Dan ia tidak lagi 
menambahkannya. Menurutnya, haji telah cukup, dan ia pun menyembelih hewan kurban. 




2165. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan 
kepada kami Yahya Al Qaththan dari Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Nafi' bahwa 
Abdullah bin Abdullah dan Salim bin Abdullah, keduanya pernah terlibat dalam suatu 
perbincangan dengan Abdullah bin Umar ketika Hajjaj hendak memerangi Ibnu Zubair. 



Keduanya mengatakan kepada Abdullah, "Tidaklah mengapa agaknya jika Anda tidak pergi 
haji tahun ini, karena khawatir akan terjadi peperangan sehingga Anda terhalang 
mengerjakannya." Maka Abdullah menjawab, "Jika aku dihalangi dari Baitullah, maka akan 
kulakukan sebagaimana apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan saat 
itu aku bersama, yakni ketika beliau dihalangi dari Baitullah oleh orang-orang kafir Quraisy. 
Aku saksikan kepada kalian, bahwa aku telah mewajibkan umrah (atas diriku)." Maka 
Abdullah pun berangkat, dan ketika ia telah sampai di Dzulhulaifah, ia pun memulai ihram 
untuk umrah. Kemudian ia berkata, "Apabila aku dibiarkan, akan kulaksanakan umrahku, 
tetapi jika aku dihalangi dari Baitullah, maka akan kulakukan sebagaimana yang dilakukan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pada saat itu aku bersama bersamanya." Lalu ia 
membawakan ayat: "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam itu suri tauladan bagimu...." (Al Ahzab: 21). Setelah itu, ia melanjutkan 
perjalanannya ke Baida\ Kemudian ia berkata, "Sesungguhnya ibadah haji dan umrah itu 
adalah satu. Jika aku terhalang mengerjakan umrah, berarti aku terhalang pula mengerjakan 
haji. Akan kuperlihatkan kepadamu, bagaimana cara menunaikan haji sekaligus dengan 
umrah." Dan diteruskanlah perjalanannya. Sampai di Qudaid dibelinya hadyu (hewan 
kurban). Kemudian dia thawaf di Baitullah satu kali, Sa'i di Shafa dan Marwa satu kali. Dan ia 
tidak tahallul melainkan pada hari Nahr (tanggal sepuluh Dzulhijjah). Dan Telah 
meceritakannya kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku Telah 
menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' ia berkata; Ibnu Umar ingin menunaikan 
ibadah haji ketika Hajjaj ingin memerangi Ibnu Zubair. la pun menuturkan hadits 
sebagaimana kisah di atas. Dan di akhir hadits, ia menyebutkan; Ibnu Umar berkata, "Siapa 
yang menggabungkan antara haji dan umrah, maka cukup baginya untuk melakukan sekali 
thwaf. Dan hendaklah ia tidak tahallul hingga tahallul dari keduanya dengan bersamaan." 




m «■ 9 y ^ 


>,> A 




/ y* 

J l k ya )L>_j CyllSl-) (Jj Ua9 \ 



^ j-s ^» j^1 a ^ 


2166. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan 
kepada kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah meceritakan kepada kami Qutaibah -lafazh 
juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi' bahwa Ibnu Umar ingin naik 
haji, ketika Hajjaj hendak memerangi Ibnu Zubair, maka dikatakanlah kepadanya, 
"Sesungguhnya akan terjadi peperangan di antara manusia, dan kami khawatir mereka akan 
mencegahmu." Ibnu Umar berkata, "Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan 
bagi kalian, saya akan lakukan sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Aku saksikan kepada kalian, bahwa aku telah mewajibkan umrah (atas diriku)." la 
pun berangkat, dan ketika mendekati Baida', ia berkata, "Tidaklah Haji dan umrah itu 
melainkan satu perkara. Saksikanlah, -Ibnu Rumh berkata- Aku saksikan kepada kalian, 
bahwa aku telah mewajibkan haji bersama umrahku." Kemudian Ibnu Umar menyembelih 
hadya (hewan kurban) yang telah ia beli di Qudaid. Sesudah itu, ia pergi dan melakukan 
ihram untuk haji dan umrah. Sesampainya di kota Makkah, ia langsung thawaf di Baitullah, 
sa'i antara Shafa dan Marwa, dan ia tidak lagi menambah atas itu semua, tidak pula 
menyembelih (hewan kurban), tidak bercukur, tidak memendekkan rambut, dan tidak pula 
tahallul hingga tiba hari Nahr. Lalu ia pun menyembelih hewan kurban. Menurutnya, ia telah 
mengganti thawaf haji dan umrah dengan thawafnya yang pertama. Kemudian Ibnu Umar 
berkata, "Demikianlah yang diberbuat oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Telah 
menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Abu Kamil Telah menceritakan kepada 
kami Hammad -dalam riwayat lain- Dan telah meceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepadaku Isma'il keduanya dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dengan kisah 
ini. dan ia tidak menyebut Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kecuali di awal hadits, yakti saat 
dikatakan kepadanya; "Mereka akan menghalangimu dari Baitullah." Ibnu Umar menjawab: 
"Kalau begitu, akan kulakukan sebagai yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam." dan di akhir hadits ia juga tidak menyebutkan; "Seperti inilah yang dilakukan oleh 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." yakni, sebagaimana yang disebutkan oleh Laits. 


Bab: Ifrad dan qiran dengan haji dan umrah 




2167. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Abdullah bin Aun Al Hilali 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abbad bin Abbad Al Muhallabi Telah 
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar -dalam riwayat 
Yahya- ia berkata; "Kami pernah berihram bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
untuk haji ifrad." 




2168. Dan Telah meceritakan kepada kami Suraij bin Yunus Telah menceritakan kepada kami 
Husyaim Telah menceritakan kepada kami Humaid dari Bakr dari Anas radliallahu 'anhu, ia 
berkata; "Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca talbiyah (memulai 
ihram) untuk haji dan umrah sekaligus." Bakr berkata; Lalu saya menceritakan hal itu kepada 
Ibnu Umar, maka ia pun berkata, "Beliau membaca talbiyah (memulai ihram) hanya untuk 
haji saja." Kemudian aku menemui Anas dan menceritakan ungkapan Ibnu Umar, maka Anas 
pun berkata, "Kalian tidaklah menganggap kami, kecuali masih kecil (saat itu). Saya telah 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca: "LABBAIKA UMRATAN WA 
HAJJAN (Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu untuk haji sekaligus Umrah)." 


\> * > 








2169. Dan telah meceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham Al 'Aisyi Telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Zurai' Telah menceritakan kepada kami Habib bin Asy Syahid dari Bakr 
bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami Anas radliallahu 'anhu bahwa ia pernah 
melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggabungkan antata keduanya (haji dan 
umrah)." Bakr berkata; Lalu aku bertanya kepada Ibnu Umar, maka ia pun berkata, "Kami 
Ihlal (memulai ihram) untuk haji." Kemudian aku pun kembali kepada Anas dan 
menyampaikan apa yang telah dikatakan oleh Ibnu Umar, maka ia pun berkata, "Sepertinya 
(saat itu), kami masih anak-anak." 


Bab: Orang yang berihram untuk haji apabila sampai ke Makkah harus thawaf dan sa'i (La 

Jlji9 





2170. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
'Abtsar dari Isma'il bin Abu Khalid dari Wabarah ia berkata; Aku pernah duduk bersama Ibnu 
Umar, tiba-tiba seorang lelaki datang kepadanya dan bertanya, "Apakah tindakanku bisa 
dibenarkan bila aku melaksanakan thawaf di Baitullah terlebih dahulu sebelum aku datang 
ke Arafah untuk melaksanakan wuquf?" Maka Ibnu Umar menjawab, "Ya, benar." Namun 
Ibnu Abbas berkata, "Janganlah kamu melaksanakan thawaf di Baitullah hingga kamu 
melaksanakan wuquf di Arafah." Ibnu Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
telah melaksanakan haji, dan beliau melaksanakan thawaf di Baitullah sebelum mendatangi 
Arafah untuk melaksanakan wuquf di sana. Maka jika kamu seorang yang benar, manakah 
yang lebih berhak kau ambil; perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam atau 
perkataan Ibnu Abbas?" 






2171. Dan Telah meceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Bayan dari Wabarah ia berkata; Seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar 
radliallahu 'anhuma, "Bolehkah aku thawaf di Baitullah, sementara aku telah ihram untuk 
haji." Maka Ibnu Umar menjawab, "Lalu, apa yang menghalangimu untuk melakukannya?" 
Laki-laki itu berkata, "Sesungguhnya saya melihat Ibnu Fulan membencinya, dan Anda lebih 
kami sukai daripada dia. Kami melihat bahwa ia telah termakan oleh fitnah dunia." Ibnu 
Umar kemudian berkata, "Siapakah di antara kalian yang tidak termakan oleh fitnah dunia?" 
kemudian ia berkata lagi, "Kami telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berihram untuk haji, kemudian beliau thawaf di Baitullah dan Sa'i antara Shafa dan Marwa. 
Maka sunnah Allah dan sunnah Rasul-Nyalah yang lebih berhak untuk diikuti daripada 
sunnah si Fulan, jika kamu benar-benar seorang yang Shadiq (jujur)." 








2172. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Amru bin Dinar ia berkata; Kami bertanya kepada Ibnu Umar 
mengenai seorang laki-laki yang mengerjakan ibadah umrah, lalu ia thawaf di Baitullah tetapi 
belum Sa'i antara Shafa dan Marwa. Bolehkah ia menggauli isterinya (bertahallul). Ibnu 
Umar menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melakukan umrah, mula-mula 
beliau thawaf di Baitullah tujuh kali; kemudian shalat dua raka'at di Maqam Ibrahim, 
kemudian Sa'i antara Shafa dan Marwah tujuh kali. Sesungguhnya pada diri Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam terdapat suri tauladan yang baik bagi kalian." Telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Rabi' Az Zahrani dari Hammad bin Zaid -dalam riwayat 
lain- Dan Telah meceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Muhamamd bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij semuanya dari Amru bin 
Dinar dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. yakni 
seperti haditsnya Ibnu Uyainah. 

Bab: perkara yang harus dilakukan bagi orang yang thawaf di ka'bah dan sa'i dengan tetap 
berpakaian ihram (ii 


<3ll> \ ^ J-fr. J4- j b* » J b* "M- jl4 4-^ 

\ Jlii9 <iU 

<C> 1 Jo J j\4jJ «ilta (3^? 1^4. W <3\ jlai\ <*-> 1 Jo 



J*'**'?. <!£>■ 'o J>»-^? ^ 

Jsy.'if 

\jkzz\l&i 

iUi^/iU^lf jij\ j^?*]\ 


2173. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Al Harits dari Muhammad bin 
Abdurrahman bahwa seorang laki-laki dari penduduk Irak berkata kepadanya, "Tanyakanlah 
untukku kepada Urwah bin Zubair mengenai seorang laki-laki yang ihram untuk haji. Setelah 
ia melakukan thawaf di Baitullah, bolehkah ia bertahallul atau tidak. Jika ia menjawab boleh, 
maka katakanlah padanya, bahwa ada seseorang yang menjawab seperti itu." Muhammad 
bin Abdurrahman berkata; Maka aku pun menanyakan hal itu pada Urwah, lalu ia menjawab, 
"Tidak boleh bagi tahallul bagi seorang yang ihram untuk haji kecuali dengan haji." Saya 
berkata, "Sesungguhnya telah ada seseorang yang membolehkannya." Urwah berkata, 
"Alangkah buruknya apa yang ia katakan." Kemudian laki-laki tadi merintangiku, maka aku 
pun menceritakan kepadanya (apa yang dikatakan Urwah). Lalu laki-laki itu berkata, 
"Katakan kepadanya bahwa seseorang yang membolehkan itu mengabarkan bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah berbuat demikian, dan bagaimana dengan Asma' 
dan Zubair yang juga pernah melakukannya?" Maka aku mendatangi Urwah dan menuturkan 
hal itu padanya, namun ia balik bertanya, "Siapakah orang ini, kenapa ia tidak datang sendiri 
untuk menanyakannya? Menurut dugaanku ia adalah seorang penduduk Irak." Saya 
menjawab, "Aku tidak tahu." Urwah berkata, "Sesungguhnya ia telah berdusta. Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah menunaikan haji. Kemudian Aisyah telah mengabarkan 
kepadaku bahwa yang pertama kali dilakukan sesampainya beliau di Makkah adalah 
berwudlu, lalu beliau thawaf di Baitullah. Kemudian Abu Bakar juga pernah menunaikan haji, 
dan hal yang pertama kali diperbuatnya adalah thawaf di Baitullah, bukan dengan yang 
lainnya. Lalu Umar juga berbuat demikian. Setelah itu, Utsman menunaikan haji, lalu saya 
melihat yang pertama kali dilakukannya juga thawaf di Baitullah, bukan dengan yang lainnya. 
Sesudah itu Mu'awiyah dan Abdullah bin Umar. Dan aku juga pernah menunaikan haji 
bersama Abu Zubair bin Al Awwam, dan yang pertama kali dikerjakannya adalah thawaf di 
Baitullah, bukan dengan yang lainnya. Aku juga melihat kaum Muhajirin dan Anshar berbuat 
demikian, bukan dengan yang lainnya. Dan yang terakhir kali aku lihat berbuat seperti itu 
adalah Ibnu Umar, dan ia belum pernah membatalkannya dengan Umrah. Sekarang Ibnu 
Umar ada di tengah-tengah mereka, lalu kenapa mereka tidak bertanya kepadanya? Tidak 
seorang pun dari mereka yang telah mendahului kita yang tidak memulainya dengan thawaf 
di Baitullah saat pertama kali mereka menginjakkan kaki (di Makkah). Setelah itu, mereka 
tidak bertahallul. Sungguh, saya juga telah melihat ibu dan bibiku saat mereka sampai di 
Makkah, mereka tidak memulainya dengan ritual apa pun di Baitullah kecuali thawaf di 
Baitullah, kemudian mereka tidak bertahallul. Dan ibuku telah mengabarkan kepadaku, 
bahwa ia beserta saudaranya dan Az Zubair serta si Fulan dan Fulan pernah menunaikan 
umrah, dan ketika mereka telah membasuh rukun, mereka pun bertahallul. Dan sungguhnya 
seorang Irak tadi telah berdusta terhadap apa yang dikatakannya." 



jl^di gjStez&fa J<u\>\ 

Js^5i\ j\ djJ^c4- >^ a l$^lsdili ji^ <|i* Js^5i\ gol^ jcil^ <|i* 

vs£l^ 44^^ vi£l^ si ? s^j\ r >_l^ 


2174. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij -dalam riwayat lain- Dan 
telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb -lafazh juga miliknya- Telah menceritakan 
kepada kami Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah 
menceritakan kepadaku Manshur bin Abdurrahman dari ibunya Shafiyyah binti Syaibah, dari 
Asma' binti Abu Bakr radliallahu 'anhuma, ia berkata; Ketika kami ihram, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membawa hadya (hewan kurban), 
hendaklah ia tetap dalam keadaan ihram. Dan siapa yang tidak membawa hadya, dia boleh 
bertahallul (berhenti ihram)." Ketika itu, Zubair (suami Asma') membawa hadya. Karena itu, 
dia tidak tahallul. Tetapi aku memakai pakaianku, lalu keluar dan duduk dekat Zubair. Maka 
Zubair berkata, "Beranjaklah dariku." Aku pun berkata, "Apakah kamu khawatir akan batal 
karena aku?" Dan telah menceritakannya kepadaku Abbas bin Abdul Azhim Al Anbari Telah 
menceritakan kepada kami Abu Hisyam Al Mughirah bin Salamah Al Makhzumi Telah 
menceritakan kepada kami Wuhaib Telah menceritakan kepada kami Manshur bin 
Abdurrahman dari ibunya dari Asma' binti Abu Bakar radliallahu 'anhuma, ia berkata; Kami 
datang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan ihram untuk haji. 
Kemudian ia pun menyebutkan seperti hadits Ibnu Juraij, hanya saja ia menyebutkan; (Zubair 
berkata), "ISTARKHII 'ANNII, ISTARKHII 'ANNII (menjauhlah dariku, menjauhla dariku)." Saya 
berkata, "Apakah kamu khawatir akan batal karena aku?" 





2175. Dan telah meceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru 
dari Abu Al Aswad bahwa Abdullah budak Asma' binti Abu Bakar radliallahu 'anhuma, telah 
mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Asma' setiap kali kali melewati Al Hajun, 
Asma' berkata, "Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasul-Nya. Kami 
dulu pernah beristirahat bersama beliau di sini, dan ketika itu kami hanya membawa tas 
yang ringan, sedikit kendaraan dan juga perbekalan. Lalu aku melaksanakan umrah bersama- 
sama dengan saudara perempuanku 'Aisyah, Zubair, si fulan serta si fulan. Ketika kami telah 
mengusap Baitullah, kami pun bertahallul, lalu di siang hari kami berniat untuk 
melaksanakan haji." Dalam hadits yang diriwayatkannya Harun menyebutkan: bahwa budak 
Asma' (dst), dan ia tidak menyebutkan kalau namanya adalah Abdullah. 




1 9 

. t I » \ .< 




9 «■ 




Bab: HajiTamattu' 




2176. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada 
kami Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muslim Al Qurri ia 
berkata; Saya bertanya kepada Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma tentang Mut'atul Hajji (haji 
tamattu'), dan adapun Ibnu Az Zubair, maka ia melarang untuk melakukannya, maka Ibnu 
Umar menjawab, "Ini Ummu Zubair yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah memberikan keringanan untuk melakukannya. Masuklah kalian, dan 
tanyakanlah kepadanya." Maka kami pun masuk menemuinya dan ternyata ia adalah 
seorang wanita yang besar tubuhnya dan buta. Ummu Zubair pun berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan Rukhshah (keringanan untuk melaksanakan 
haji tamattu')." Dan Telah meceritakannya kepada kami Ibnul Mutsanna Telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman -dalam riwayat lain- Dan Telah meceritakannya kepada kami 
Ibnu Basysyar Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far semuanya dari 
Syu'bah dengan isnad ini. Adapun Abdurrahman, maka di dalam haditsnya tercantum; "Al 



Mut'ah" ia tidak menyebutnya; "Mut'atul Hajji." Adapun Ibnu Ja'far, ia berkata; Syu'bah 
berkata. Muslim berkata, "Tidak tahu, apakah Mu'atul Hajji ataukah Mut'atun Nisa'." 


^ ^li\ ^ ^4i\ ji>1 4 jas, u^. 

pAi ^ jJL\ 3^** X>i\}p ^ ^ u»aJL\ 


2177. Dan Telah meceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Telah menceritakan 
kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Telah menceritakan kepada 
kami Muslim Al Qurri ia mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; "Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam ihram untuk umrah, sedangkan para sahabatnya ihram untuk 
haji, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak tahallul dan tidak pula mereka yang 
membawa hadya (hewan kurban). Sedangkan sisanya tahallul, dan Thalhah bin Ubaidullah 
termasuk mereka yang membawa hadya, sehingga ia tidak tahallul." Dan Telah 
meceritakannya kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, hanya saja 
ia berkata; Dan di antara mereka yang tidak membawa hadya adalah Thalhah bin Zubair dan 
laki-laki lain namun keduanya tahallul (berhenti ihram). 


Bab: Bolehnya umrah di bulan haji 






} f 


2178. Dan telah meceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada 
kami Bahz Telah menceritakan kepada kami Wuhaib Telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Thawus dari bapaknya dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Orang- 
orang jahiliyah menganggap bahwa umrah di bulan-bulan haji merupakan perbuatan yang 
paling keji di muka bumi. Dan mereka juga menganggap bulan Muharram sama dengan 
bulan Shafar. Mereka mengatakan, "Apabila jama'ah haji sudah bubar (pulang), dan bulan 
shafar telah berlalu, maka baru boleh melakukan umrah (sunnah) bagi orang yang 
melakukan umrah wajib. Lalu pada bagi hari yang keempat. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
datang dengan para sahabatnya (dalam bulan-bulan haji) untuk berihram haji, tetapi 



kemudian beliau menyuruh para sahabat agar menjadikan ihram tersebut sebagai umrah, 
sehingga hal itu sangat penting bagi mereka. Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, nanti kita 
bertahallul apa?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tahallul keseluruhan." 


J v l+& Jil 




2179. Telah menceritakan kepada kami Nashru bin Ali Al Jahdlami Telah menceritakan 
kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ayyub dari Abui 'Aliyah 
Al Barra' bahwa ia mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam ihram untuk haji dan tiba di Makkah pada tanggal empat 
Dzulhijjah. Setelah selesai shalat Shubuh, beliau bersabda: "Siapa yang hendak menjadikan 
haji ini umrah, maka silahkan." Dan Telah meceritakannya kepada kami Ibrahim bin Dinar 
Telah menceritakan kepada kami Rauh -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada 
kami Abu Dawud Al Mubaraki Telah menceritakan kepada kami Abu Syihab -dalam riwayat 
lain- Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Katsir semuanya dari Syu'bah dalam isnad ini. Adapun Rauh dan 
Yahya bin Katsir, maka keduanya mengatakan sebagaimana Nashru berkata; "AHALLA 
RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM BILHAJJI (Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melakukan Ihram untuk haji)." Adapun Abu Syihab, maka di dalam riwayatnya ia 
menyebutkan; "Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kami ihram 
untuk haji." Sedangkan di dalam hadits mereka tercantum; "Beliau shalat Shubuh di 
Bathha'." Selain Al Jahdlami, karena ia tidak menyebutkannya. 


g. 1 ^ ^ 


2180. Dan Telah meceritakan kepada kami Harun bin Abdullah Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Al Fadll As Sadusi Telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah 
mengabarkan kepada kami Ayyub dari Abui Aliyah Al Barra' dari Ibnu Abbas radliallahu 
'anhuma, ia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sampai di Makkah pada tanggal 



empat Dzulhijjah dan mereka ihram untuk haji, lalu belau memerintahkan mereka untuk 
menjadikannya sebagai umrah." 


<S j Ij* ^ j i£^> <sy pLi j \ ^ J j-** j LLj£c-45i^ 1 J 


2181. Dan Telah meceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub dari Abui Aliyah dari 
Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat 
Shubuh di Dzuthuwa, dan beliau sampai di Makkah pada tanggal empat Dzulhijjah. 
Kemudian beliau memerintahkan para sahabatnya agar menjadikan ihram mereka untuk 
umrah, kecuali bagi yang membawa hadya (hewan kurban)." 




3 \ _j ( ^JL±}\'£jS Uo-Xj>- 


2182. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu bin 
Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah -dalam riwayat lain- dan telah menceritakan kepada 
kami Ubaidullah bin Muadz lafad ini darinya, telah menceritakan kepada kami Bapakku telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Mujahid dari Ibnu Abbas radliallahu 
'anhuma berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Umrah ini kita kerjakan 
sebelum haji. Siapa yang membawa hadya, dia boleh tahallul seluruhnya, namun umrah itu 
termasuk ibadah haji sampai hari kiamat." 









2183. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya mendengar Abu Jamrah Adi Dluba'i 
berkata; Aku melakukan haji tamattu', lalu orang-orang pun melarangku untuk 
melakukannya. Maka aku menemui Ibnu Abbas dan menanyakan hal itu padanya. Lalu beliau 
memerintahkanku untuk tetap melakukannya. Kemudian aku pulang ke rumah dan tidur. 



Lalu aku bermimpi didatangi oleh seseorang dan berkata, "Umrah Mutaqabbalah (diterima) 
dan haji mabrur." Sesudah itu, akau menemui Ibnu Abbas dan mengabarkan kepadanya 
tentang apa yang kulihat dalam mimpiku, maka ia pun berkata; "ALLAHU AKBAR, ALLAHU 
AKBAR (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar) itulah sunnah Abui Qasim shallallahu 'alaihi 
wasallam." 


Bab: Memasang kalung dan memberi tanda hewan kurban saat ihram (dj\jL-i\ -Ulfti 




^ 1^- Jjaj J ^ 14 j U j j 'l lli 


* ^ X X 4 * 

«•r U 


2184. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan ibnu Basysyar 
semuanya dari Ibnu Abu Adi - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Abu Adi dari Syu’bah dari Qatadah dari Abu Hassan dari Ibnu Abbas radliallahu 
'anhuma, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat Zhuhur di Dzulhulaifah, 
kemudian beliau meminta agar diambilkan untanya (hewan kurban), lalu diberinya tanda di 
punuk kanan unta itu sampai berdarah, kemudian dikalungkannya sepasang terompah di 
tengkuknya, sampai di Baida\ Barulah beliau ihram untuk haji." Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam 
telah menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah dalam isnad ini, dan semakna dengan 
haditsnya Syu'bah, hanya saja ia berkata; "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sampai di 
Dzulhulaifah." la tidak mengatakan; "Beliau shalat Zhuhur." 








2185. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar - 
Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far ia berkata. 
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah ia berkata, saya mendengar Abu 
Hassan Al A'raj berkata; Seorang laki-laki dari Bani Al Hujam bertanya kepada Ibnu Abbas, 



"Bagaimana dengan fatwa yang telah menyatu dengan hati banyak orang, bahwa siapa yang 
thawaf di Baitullah, maka ia telah tahallul." Ibnu Abbas berkata, "Sunnah Nabi kalian 
shallallahu 'alaihi wasallam, meskipun kalian tidak menyukainya." 


» < s * \ . 

f^c-JOL 


f. *> < 
'i' ■ 


2186. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id Ad Darimi Telah menceritakan 
kepada kami Ahmad bin lshaq Telah menceritakan kepada kami Hammam bin Yahya dari 
Qatadah dari Abu Hassan ia berkata, dikatakan kepada Ibnu Abbas, "Sesungguhnya perkara 
ini telah menyebar di tengah-tengah manusia, bahwa siapa yang thawaf di Baitullah maka ia 
telah tahallul." Maka Ibnu Abbas berkata, "Itu adalah sunnah Nabi kalian shallallahu 'alaihi 
wasallam, meskipun kalian tidak suka." 




2187. Dan Telah meceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku Atha' ia berkata; "Tidaklah seorang haji melakukan thawaf di Baitullah dan tidak 
pula seorang yang tidak haji kecuali ia telah tahallul." Saya bertanya kepada Atha', "Atas 
dasar apa yang berkata seperti itu?" la menjawab, "Dari firman Allah Ta'ala: "Kemudian 
tempat wajib (serta akhir masa) menyembelihnya ialah setelah sampai ke Baitul Atiq 
(Baitullah)." (QS. Alhajj 33). Aku berkata, "Sesungguhnya hal itu adalah setelah wukuf di 
Arafah." Atha' berkata, " Ibnu Abbas telah mengatakan bahwa hal itu adalah setelah dan 
sesudah wukuf di Arafah. Dan ia mengambil hal itu dari perkara Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, saat beliau memerintahkan mereka untuk tahallul pada haji wada'." 


Bab: Memendekkan rambut dalam umrah (S 



2188. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Hisyam bin Hujr dari Thawus ia berkata, Ibnu Abbas berkata; 
Mu'awiyah berkata kepadaku, "Tahukah Anda, bahwa aku telah menggunting rambut 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Marwa?" aku menjawab, "Aku tidak tahu akan ini 
kecuali ia merupakan hujjah yang bakalan menuntutmu." 








2189. Dan telah meceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Muslim dari 
Thawus dari Ibnu Abbas bahwa Mu'awiyah bin Abu Sufyan telah mengabarkan kepadanya, ia 
berkata; "Aku pernah menggunting rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika 
beliau berada di Marwa." Atau aku melihatnya menggunting rambut beliau dan saat itu 
beliau berada di Marwa. 




2190. Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Umar Al Qawariri Telah menceritakan 
kepada kami Abdul A'la bin Abdul A'la Telah menceritakan kepada kami Dawud dari Abu 
Nadlrah dari Abu Sa'id ia berkata; Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan menyuarakan ihram untuk haji. Dan ketika kami sampai di Makkah, beliau 
memerintahkan kami untuk menjadikannya sebagai Umrah, kecuali bagi mereka yang 
membawa hadya (hewan kurban). Ketika hari Tarwiyah tiba dan kami pergi ke Mina, maka 
kami pun ihram untuk haji." 




> * r 



2191. Dan Telah meceritakan kepada kami Hajjaj bin Sya'ir Telah menceritakan kepada kami 
Mu'alla bin Asad Telah menceritakan kepada kami Wuhaib bin Khalid dari Dawud dari Abu 
Nadlrah dari Jabir dan dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhuma, keduanya berkata; "Kami 
pergi bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan melantunkan ihram untuk haji." 




2192. Telah menceritakan kepadaku Hamid bin Umar Al Bakrawi Telah menceritakan kepada 
kami Abdul Wahid dari Ashim dari Abu Nadlrah ia berkata; Aku berada di sisi Jabir bin 
Abdullah, lalu ia didatangi oleh seseorang dan berkata, "Sesungguhnya Ibnu Abbas dan Ibnu 
Zubair berselisih mengenai dua Mut'ah (haji tamattu' dan nikah mut'ah)." Maka Jabir pun 
berkata, "Kami pernah melakukan keduanya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
kemudian Umar melarang kami, sehingga kami tidak lagi mengulangi keduanya." 


Bab: Talbiyah dan hadyu Nabi Shallallahu 'alaihi wa 


Sallam 




J J 


2193. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepadaku Salim bin Hayyan dari Marwan Al 
Ashfar dari Anas radliallahu 'anhu, bahwa Ali kembali dari negeri Yaman, lalu Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bertanya kepadanya: "Dengan bacaan apa kamu Ihlal (memulai ihram)?" Ali 
menjawab, "Saya memulai ihram dengan ihlal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." beliau 
bersabda: "Sekiranya aku tidak membawa hadya (hewan kurban) niscaya aku akan tahallul." 
Dan telah meceritakannya kepadaku Hajjaj bin Sya'ir Telah menceritakan kepada kami 
Abdush Shamad -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Hasyim 
Telah menceritakan kepada kami Bahz keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami 
Salim bin Hayyan dengan isnad ini, semisalnya. Hanya saja, di dalam riwayat Bahz ia 
mencantumkan; "LAHALALLTU (niscaya aku akan bertahallul)." 



* S 'i'' * \ t 9 










2194. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Yahya bin Abu lshaq dan Abdul Aziz bin Shuhaib dan Humaid bahwa mereka 
mendengar Anas radliallahu 'anhu berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam ihram untuk haji dan umrah sekaligus: "LABBAIKA UMRATAN WA HAJJAN 
LABBAIKA UMRATAN WA HAJJAN (Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, untuk umrah dan haji. 
Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, untuk umrah dan haji)." 





2195. Dan telah menceritakannya padaku Ali bin Hujr telah mengabarkan kepada kami 
Isma'il bin Ibrahim dari Yahya bin Abu lshaq dan Humaid Ath Thawil - Yahya berkata- Saya 
mendengar Anas berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan: 
"LABBAIKA 'UMRATAN WA HAJJAN (Ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu untuk Umrah dan 
Haji)." -sementara Humaid berkata- Anas berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam membaca: "LABBAIKA BI'UMRATIN WAHAJJIN (Ya Allah, aku memenuhi 
panggilan-Mu untuk Umrah dan Haji)." 


.'i „ 9 


s ' s ' * 

f / *V ^ s "^ 


2196. Dan Telah meceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Amru An Naqid dan Zuhair 
bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah - Sa'id berkata- Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah telah menceritakan kepadaku Az Zuhri dari Hanzhalah Al Aslami ia 
berkata, saya mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu menceritakan dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, Ibnu 
Maryam benar-benar bertalbiyah memulai ihram di Fajjurraiha' dengan niat haji atau umrah, 
atau ia menggabunggkan keduanya." Dan Telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin 
Sa'id Telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dengan isnad ini, semisalnya, la 
menyebutkan; "Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di Tangan-Nya." Dan telah 
menceritakannya kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb 
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Hanzhalah bin Ali Aslami bahwa ia 
mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu, berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 



bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya." Yakni serupa dengan hadits 
keduanya. 


Bab: Jumlah dan waktu pelaksanaan umrah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam (aJ^e-jLo 


1^ -* . . X i T ^ ✓ > 


2197. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Telah menceritakan kepada kami 
Hammam Telah menceritakan kepada kami Qatadah bahwa Anas radliallahu 'anhu telah 
mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan umrah 
sebanyak empat kali, semuanya beliau lakukan di bukan Dzulqa'dah kecuali umrah yang 
beliau kerjakan bersamaan dengan hajinya, yaitu umrah dari Hudaibiyah atau Umrah pada 
zaman Hudaibiyah tepatnya pada bulan Dzulqa'dah, dan umrah pada tahun sesudah itu juga 
dalam bulan Dzulqa'dah. Kemudian umrah yang beliau lakukan dari Ji'ranah ketika membagi- 
bagikan harta rampasan perang Hunain, juga di bulan Dzulqa'dah, dan sesudah itu umrah 
yang beliau lakukan bersamaan dengan haji. Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Al Mutsanna telah menceritakan kepadaku Abdush Shamad Telah menceritakan kepada 
kami Hammam Telah menceritakan kepada kami Qatadah ia berkata; Saya bertanya kepada 
Anas, "Berapa kali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan ibadah haji?" Anas 
menjawab, "Beliau mengerjakan haji hanya sekali, dan umrah sebanyak empat kali." 
Kemudian ia pun menyebutkan hadits sebagaimana hadits Haddab. 


> y 

» i '-S' y y 'i' * I >t 


2198. Dan telah meceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Al 
Hasan bin Musa telah mengabarkan kepada kami Zuhair dari Abu lshaq ia berkata; saya 
bertanya kepada Zaid bin Arqam, "Berapa kali Anda berperang bersama dengan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam?" la menjawab, "Tujuh belas kali." Abu lshaq berkata; Dan telah 



menceritakan kepadaku Zaid bin Arqam bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
berperang sebanyak sembilan belas kali, dan setelah hijrah beliau mengerjakan haji hanya 
sekali, yaitu haji wada'. Abu lshaq berkata; Dan lain lagi ketika beliau masih di Makkah. 




2199. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah mengabarkan kepada kami 
Muhammad bin Bakr Al Bursani telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata, saya 
mendengar Atha' mengabarkan, ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair 
ia berkata; Saya dan Ibnu Zubair bersandar ke dinding kamar Aisyah, dan saat itu kami 
mendengar bunyi siwaknya. Kemudian aku bertanya kepada Ibnu Umar, "Wahai Abu 
Abdurrahman, apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengerjakan umrah di bulan 
Rajab? ' la menjawab, "Ya, pernah." Lalu aku bertanya kepada Aisyah, "Wahai Ummul 
Mukminin, tidakkah Anda mendengar apa yang dikatakan oleh Abu Abdurrahman?" Aisyah 
balik bertanya, "Memangnya apa yang ia katakan?" Saya menjawab, "la berkata bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengerjakan umrah di bulan Rajab." Maka Aisyah pun 
berkata, "Semoga Allah mengampuni Abu Abdurrahman. Beliau tidak pernah umrah di bulan 
Rajab, dan tidaklah beliau mengerjakan umrah kecuali selalu bersamanya." Atha' berkata, 
"Ibnu Umar pasti mendengarnya, lalu apa komentarnya?" Urwah bin Zubair menjawab, "la 
tidak membantah dan tidak pula mengiyakan. la hanya terdiam." 




> > 


, 9 > 


■> > 




2200. Dan Telah meceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Jarir dari Manshur dari Mujahid ia berkata; Saya dan Urwah bin Zubair masuk Masjid, 



dan kami dapati 'Abdullah bin Umar duduk di sisi kamar Aisyah sementara orang-orang 
sedang melaksanakan shalat Dluha di Masjid. Lalu kami bertanya kepada Ibnu Umar 
mengenai shalat yang mereka kerjakan itu. Maka Ibnu Umar pun menjawab: "Itu adalah 
Bid'ah." Lalu Urwah bertanya kepadanya, "Wahai Abu Abdurrahman, berapa kali Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan umrah?" Ibnu Umar menjawab, "Empat kali umrah, 
satu diantaranya adalah di bulan Rajab." Mendengar jawabannya, kami tidak enak untuk 
mendustakan dan membantahnya. Kemudian kami mendengar Aisyah yang sedang bersiwak 
di dalam kamar, maka Urwah pun bertanya, "Bukankah Anda telah mendengar apa yang 
dikatakan oleh Abu Abdurrahman wahai Ummul Mukminin?" Aisyah balik bertanya, "Emang 
apa yang dikatakannya?" Urwah berkata, "la berkata, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam telah melakukan umrah sebanyak empat kali, satu diantaranya adalah pada bulan 
Rajab." Aisyah berkata, "Semoga Allah merahmati Abu Abdirrahman, tidaklah Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan umrah kecuali selau bersamanya, dan beliau sama 
sekali tidak pernah umrah di bulan Rajab." 


Bab: Keutamaan umrah di ramadan ( v .o-«J\J^a3) 


''*! t • "'l • t * s* ® \ i . * * s * ..i ^ 


2201. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan 
kepadaku Atha' ia berkata, saya mendengar Ibnu Abbas menceritakan kepada kami, ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada seorang wanita dari 
kalangan Anshar -Ibnu Abbas menyebutkan namnya, tetapi aku lupa: "Apa yang 
menghalangimu untuk melaksanakan haji bersama kami?" wanita itu menjawab, "Kami tidak 
mempunyai apa-apa kecuali dua ekor Unta, yang satu ekor dipakai suamiku pergi haji 
bersama anaknya sedangkan yang satu lagi ia tinggalkan agar dipakai menyiram kebun." 
Beliau bersabda: "Kalau bulan Ramadlan tiba, maka tunaikanlah umrah, sebab umrah di 
bulan Ramadlan menyamai ibadah haji." 




2202. Dan Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah Adi Dlabbi Telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' Telah menceritakan kepada kami Habib Al 



Mu'allim dari Atha' dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada 
seorang wanita Anshar yang namanya Ummu Sinan: "Apa yang menghalangimu untuk 
mengerjakan haji bersama kami?" wanita itu menjawab, "Kami hanya memiliki dua ekor 
unta. Yang satu dipakai suamiku pergi haji bersama anaknya, sedangkan yang satu lagi 
dipakai pembantu kami untuk menyiram kebun." Akhirnya beliau pun bersabda: "Kalau 
begitu, kerjakanlah umrah nanti di bulan Ramadlan, nilainya sama dengan naik haji 
bersamaku." 


Bab: Sunhanya masuk Makkah dari Tsaniatul 'Ulya dan keluar dari, J 




*ui Ji>j 


2203. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
biasanya keluar dari jalur Asy Syajarah (jalur yang banyak dikelilingi pepohonan) dan beliau 
masuk melalui jalur Al Mu'arras. Apabila beliau memasuki kota Makkah, maka beliau masuk 
dari dataran tinggi (yaitu Bathha') dan bila keluar, beliau keluar melalui dataran rendah." 
Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Ubaidullah 
dengan isnad ini; Dan di dalam riwayatnya Zuhair disebutkan bahwa; Al Ulya maksudnya di 
Bathha'. 





Uli 2\l 




2204. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Abu Umar 
semuanya dari Ibnu Uyainah - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, katanya; "Bila 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang ke Makkah, beliau masuk kota dari tempat 
ketinggian dan keluar dari tempat kerendahan." 



i^i£ jfc&i- j 


2205. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami 
Abu Usamah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah bahwasanya; "Ketika Fathu Makkah, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk dari Kada' yakni dataran tinggi kota Makkah." 
Hisyam berkata; "Biasanya bapakku masuk Makkah dari kedua tempat itu, dan paling sering 
dari Kada'." 


Bab: Sunhanya bermalam di Dzu Thuwa saat akan masuk Makkah 






’ . .A V * 


j JXL> <Ui\ Alc-O^ j 


2206. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ubaidullah bin Sa'id keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Ubaidullah telah 
mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bermalam di Dzi Thuwa hingga pagi. Setelah itu, baru beliau memasuki Makkah. Nafi' 
berkata; Abdullah juga berbuat seperti itu. Dan di dalam riwayat Sa'id tercantum; "Sampai 
beliau shalat Shubuh." Yahya berkata; Atau Ubaidullah berkata; "Sampai pagi." 









jociA; 



2207. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani Telah menceritakan kepada 
kami Hammad Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Nafi' bahwa Ibnu Umar tidak 
pernah memasuki kota Makkah kecuali ia bermalam terlebih dahulu di Dzi Thuwa sampai 
waktu pagi datang. Setelah itu, ia mandi dan baru memasuki kota Makkah pada siang 
harinya, la menyebutkan bahwa hal tersebut dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa 
beliau melakukannya. 











2208. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin lshaq Al Musayyabi telah 
menceritakan kepadaku Anas yakni Ibnu lyadl, dari Musa bin Uqbah dari Nafi' bahwa 
Abdullah telah menceritakan kepadanya bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam berhenti dan bermalam di Dzi Thuwa, sehingga beliau shalat Shubuh terlebih 
dahulu di situ sebelum masuk kota Makkah. Tempat beliau shalat di situ bukanlah masjid 
yang telah dibangun kemudian, tetapi agak ke bawah sedikit, di sebuah bukit kecil yang 
lumayan tinggi." 


^ \ x3u * A, 


» ^ . \s s ' t ' * tl - ' 

4Ji\ J *^A c3j r ia-> ji\ A *— y>tJ 


>» 


Alot 


4.< * > 


2209. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin lshaq Al Musabbi telah 
menceritakan kepadaku Anas bin lyadl dari Musa bin Uqbah dari Nafi' bahwa Abdullah telah 
mengabarkan kepadanya, bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadap 
ke arah dua jalan yang menuju ke bukit, antara beliau dan Jabal Thawil tepat menghadap ke 
arah Ka'bah. Kemudian masjid yang dibangun kemudian berada di sebelah kiri Masjid yang 
berada di ujung bukit yang ditutupi tanah. Dan tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
shalat berada di bawah sedikit, di sebuah bukit kecil yang berwarna hitam. Jarak dari bukit 
itu sekitar sepuluh hasta. Kemudian beliau shalat dengan menghadap ke arah dua jalan dari 
Jabal Thawil, yakni tepat antara termpat kamu berdiri dan Ka'bah. 


Bab: Sunahnya berjalan dengan cepat saat thawaf 

^ J (Jj \ ^iaJ \ ) 



2210. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasanya; "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam thawaf awal (thawaf qudum), beliau berlari-lari kecil tiga kali putaran. Ketika Sa'i, 
beliau berlari pula bila melalui bekas banjir antara Shafa dan Marwa." 




2211. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad Telah menceritakan 
kepada kami Hatim bin Isma'il dari Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa; Apabila 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan thawaf qudum untuk haji dan umrah, 
beliau berlari-lari kecil tiga kali putaran dan berjalan empat kali putaran. Kemudian beliau 
shalat dua raka'at (di Maqam Ibrahim) dan sesudah itu sa'i antara Shafa dan Marwa." 




2212 . Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya -Harmalah 
berkata- telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus 
dari Ibnu Syihab bahwa Salim bin Abdullah telah mengabarkan kepadanya bahwa Abdullah 
bin Umar berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau datang ke 
Makkah. Bila beliau hendak mencium Hajar Aswad, maka pertama kali datang beliau thawaf 
qudum, dari tujuh kali putaran, beliau berlari-lari kecil sebanyak tiga kali putaran." 






2213. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar bin Aban Al Ju'fi Telah 
menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah dari 
Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berlari-lari kecil dari Hajar Aswad ke Hajar Aswad sebanyak tiga kali putaran dan berjalan 
empat kali putaran." 





2214. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari Telah menceritakan kepada 
kami Sulaim bin Akhdlar Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Nafi' 
bahwasanya; " Ibnu Umar berlari-lari kecil dari Hajar Aswad ke Hajar Aswad, dan ia 
menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah berbuat demikian." 


Cli \^s JUaI j <uj\ jZx- \aj 

ii\3 uu J* 


2215. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah 
menceritakan kepada kami Malik -dalam riwayat lain- Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Yahya -lafazh juga miliknya- ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari 
Ja'far bin Muhammad dari bapaknya dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma, bahwa ia 
berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berlari-lari kecil dari Hajar 
Aswad hingga tiga kali putaran." 





2216. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik dan Ibnu Juraij dari Ja'far bin 
Muhammad dari bapaknya dari Jabir bin Abdullah bahwa "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam berlari-lari kecil sebanyak tiga kalian putaran, yakni dari Hajar Aswad ke Hajar 
Aswad." 


*♦> ** X ^ / x ^ ^ 

'J* %S\ <zZ&> \1a cJ\^\ ^ cis 3^ J^Ll\ 

/ / tt ^ x y ^ x 







t<^v^^i\\^j. £5 \\&L\j* j& 



2217. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari Telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad Telah menceritakan kepada kami Al Jurairi 
dari Abu Thufail ia berkata; Aku pernah bertanya kepada Ibnu Abbas, "Tahukah Anda 
tentang berlari-lari kecil sebanyak tiga kali putaran di Baitullah dan berjalan empat kali 
putaran, apakah hal tersebut merupakan ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? 
sebab, kaum Anda menganggap bahwa hal tersebut adalah ajaran Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam?." Ibnu Abbas menjawab, "Mereka benar, namun mereka juga telah berdusta." 
Aku bertanya, "Apa maksud ungkapanmu, bahwa mereka benar, namun dusta?" Ibnu Abbas 
menjawab, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah datang ke Makkah, 
lalu orang-orang Musyrik mengatakan bahwa Muhammad dan para sahabatnya tidak 
mampu thawaf di Baitullah karena lemah. Orang-orang musyrik itu dengki kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam." Ibnu Abbas melanjutkan; "Karena itu, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam memerintahkan para sahabat agar berlari-lari kecil tiga kali putaran dan 
empat kali putaran berjalan biasa." Aku bertanya lagi kepada Ibnu Abbas, "Beritahukanlah 
aku tentang Sa'i antara Shafa dan Marwa dengan berkendaraan. Apakah hal tersebut juga 
termasuk ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Sebab, kaummu menganggap 
bahwa hal tersebut juga termasuk sunnah?." Ibnu Abbas menjawab, "Mereka benar, tapi 
mereka dusta." Aku bertanya, "Apa maksudmu?" Ibnu Abbas menjawab, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah dikerumuni orang banyak, mereka mengatakan inilah 
Nabi Muhammad, inilah Nabi Muhammad, sehingga perempuan-perempuan keluar rumah." 
Ibnu Abbas melanjutkan, "Pada awal mula beliau lakukan (sa'i), tidak banyak orang-orang 
dihadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdatangan, hingga ketika jumlah 
manusia semakin banyak, maka beliau melakukan sa'i dengan naik kendaraan, namun 
melakukan sa'i dengan berjalan kaki dan berlari-lari kecil adalah lebih utama." Dan Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami 
Yazid telah mengabarkan kepada kami Al Jurairi dengan isnad ini, semisalnya, hanya saja ia 
menyebutkan; "Penduduk Makkah adalah suatu kaum yang pedengki (Qaumu Hasadin)." 
Dan ia tidak menyebutkan; "Yahsudun (terus menerus mereka dengki)." 





2218. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari Ibnu Abu Husain dari Abu Thufail ia berkata; Saya berkata kepada Ibnu 
Abbas, "Sesungguhnya kaum Anda beranggapan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 



wasallam berlari-lari kecil di Baitullah dan ketika Sa'i antara Shafa dan Marwah, dan itu 
dianggapnya sunnah." Ibnu Abbas menjawab, "Mereka benar, tapi dusta." 




2219. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Adam Telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Abdul Malik bin Sa'id bin 
Al Abjar dari Abu Thufail ia berkata; Saya berkata kepada Ibnu Abbas, "Aku bermimpi melihat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ibnu Abbas berkata, "Jelaskanlah kepadaku." Aku 
pun menjelaskan, "Aku melihat beliau berada di atas kendaraannya, sementara di sekeliling 
beliau banyak sekali manusia." Ibnu Abbas pun berkata, "Benar, itu adalah Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Sesungguhnya mereka tidak pernah dipisahkan dari beliau dan 
tidak pula dibenci." 




2220. Telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani Telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya datang ke Makkah untuk menunaikan 
ibadah haji dalam keadaan lemah oleh penyakit demam Madinah. Lalu orang-orang musyrik 
Makkah berkata kepada sesama mereka, "Esok, akan datang ke sini suatu kaum yang lemah 
karena mereka diserang penyakit demam yang memayahkan." Karena itu, mereka duduk di 
dekat Hijr memperhatikan kaum muslimin thawaf. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
memerintahkan mereka supaya berlari-lari tiga kali putaran dan berjalan biasa empat kali 
putaran antara dua sujud agar kaum musyrikin melihat ketangkasan mereka. Maka 
berkatalah kaum musyrikin kepada sesama mereka, "Inikah orang-orang yang kamu katakan 
lemah karena sakit panas, ternyata mereka lebih kuat dari golongan ini dan itu." Ibnu Abbas 
berkata; "Dan tidak ada yang menghalangi beliau untuk memerintahkan mereka berlari-lari 
pada semua putaran, kecuali karena kasih sayang beliau kepada mereka." 





> < 

Ali 


?. >t' 



2221. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Ibnu Abu Umar dan Ahmad bin 
Abdah semuanya dari Ibnu Uyainah - Ibnu Abdah berkata- Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Amru dari Atha' dari Ibnu Abbas ia berkata; "Sesungguhnya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berlari-lari kecil thawaf di Baitullah, hanya untuk 
memperlihatkan kekuatan kaum muslimin kepada kaum musyrikin." 


Bab: di anjurkannya istilam dua rukun Yamani ketika thawaf dan meninggalkan dua rukun 
yang lainnya (<jru^ 


. » / 9 








2222. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah 
menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari Abdullah bin 
Umar bahwa ia berkata; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menyentuh Baitullah melainkan pada dua sudut, yaitu sudut hajar Aswad dan sudut 
Yamani." 


/ *V ^ / / / / / ir / 

4\ czy\ y is» 3 ^ ^ 3 ^ ±J\ 


2223. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah - Abu Thahir berkata- 
telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus 
dari Ibnu Syihab dari Salim dari bapaknya ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
belum pernah mencium sujud-sujud Baitullah, kecuali rukun Aswad dan yang berada di 
dekatnya yakni rukun Yamani." 


3 jlAicSli,, 



2224. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah 
menceritakan kepada kami Khalid bin Harits dari Ubaidullah dari Nafi' dari Abdullah ia 
menyebutkan bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mencium 
(rukun-rukun di Baitullah) kecuali Hajar Aswad dan rukun Yamani." 



2225. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Zuhair bin 
Harb dan Ubaidullah bin Sa'id semuanya dari Yahya Al Qaththan - Ibnul Mutsanna berkata- 
Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Nafi' 
dari Ibnu Umar ia berkata; "Aku tidak pernah meninggalkan meraba kedua sudut ini, yaitu 
sudut Yamani dan sudut Hajar Aswad, semenjak kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam merabanya, baik dalam keadaan sempit (kesulitan) maupun dalam keadaan lapang 
(longgar)." 





2226. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair 
semuanya dari Abu Khalid - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu Khalid 
Al Ahmar dari Ubaidullah dari Nafi' ia berkata; Saya melihat Ibnu Umar mengusap Hajar 
Aswad dengan tangannya, lalu mencium tangannya, kemudian ia berkata, "Saya tidak 
pernah meninggalkannya semenjak aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melakukannya." 




2221 . Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bin Harits bahwa Qatadah bin Di'amah telah 
menceritakan kepadanya bahwa Abu Thufail Al Bakri telah menceritakan kepadanya, bahwa 
ia mendengar Ibnu Abbas berkata; "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mencium (bagian dari Baitullah) kecuali dua rukun Yamani." 


Bab: Sunahnya mencium hajar aswad saat thawaf (<3\ 



jlS £jX- t-J 1 14-» Jj' 1 ^C- J J-Lc- \ <^p S/\ 

^jcJ\j§h ^ 3 'j^\jLA\ 


2228. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dan Amru -dalam riwayat lain- Dan 
telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepadaku Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari Ibnu Syihab dari Salim bahwa bapaknya telah 
mengabarkan kepadanya, ia berkata; Umar bin Khaththab mencium Hajar Aswad. Kemudian 
Umar berkata, "Ketahuilah, demi Allah, aku tahu kamu hanyalah batu. Kalaulah aku tidak 
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, niscaya aku tidak akan 
menciummu." Harun menambahkan dalam riwayatnya, Amru berkata; dan telah 
menceritakan kepadaku seperti di atas, Zaid bin Aslam dari Bapaknya, Aslam 


9\9 * 9 


2229. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami Telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa 
Umar mencium Hajar Aswad, lalu ia berkata, "Aku benar-benar menciummu, dan aku juga 
tahu pasti bahwa kamu hanyalah batu, akan tetapi aku telah melihat Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menciummu." 


JjjLj t_->liapd\ (jj Co 1 j Jli 1 Jj^c- ^-C- Ao j' 


2230. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Al Muqaddami dan Abu Kamil 
dan Qutaibah bin Sa'id semuanya dari Hammad - Khalaf berkata- Telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Zaid dari Ashim Al Ahwal dari Abdullah bin Sajis ia berkata; Aku pernah 
melihat al-Ashla' alias Umar bin Al Khathab mencium Hajar Aswad dan ia pun berkata, "Demi 
Allah, aku benar-benar akan menciummu, meskipun aku tahu kamu hanyalah batu yang 
tidak dapat memberi madlarat dan tidak pula dapat memberi manfaat. Sekiranya aku tidak 
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, niscaya aku tidak akan 



menciummu." Dan di dalam riwayat Al Muqaddami dan Abu Kamil tercantum; "Aku melihat 
Al Ushaili'." 





&A 


2231. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah 
dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair semuanya dari Abu Mu'awiyah - Yahya berkata- telah 
mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Abis bin Rabi'ah 
ia berkata; Saya pernah melihat Umar mencium Hajar Aswad, dan setelah itu ia berkata, 
"Aku menciummu, dan aku tahu bahwa kamu hanyalah batu, sekiranya aku tidak melihat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu." 




J4 







2232. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
semuanya dari Waki' - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan 
dari Ibrahim bin Abdul A'la dari Suwaid bin Ghafalah ia berkata; Aku melihat Umar mencium 
Hajar dan berdiri sejenak seraya berkata, "Saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menghormatimu." Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Al 
Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dengan isnad ini, ia 
berkata; "Akan tetapi aku telah melihat Abui Qasim bersikap hormat padamu." Dan ia tidak 
menyebutkan; "iltazamahu (berhenti sejenak di situ)." 


Bab: Bolehnya thawaf dengan mengendarai unta atau selainnya dan mengusap hajat 
aswad dengan tongkat (» _ ? Lj\ j\ 


S 9 

4 ' ' 


2233. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya ia berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab 



dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Ibnu Abbas bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melakukan thawaf pada saat haji Wada' dengan naik kendaraan, kemudian 
beliau mencium rukun dengan menggunakan tongkatnya." 


3v 

i JL a JZSjJ» a ! s \ 4 \ ^ 


2234. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah ia berkata. Telah 
menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Ibnu Juraij dari Abu Zubair dari Jabir ia 
berkata; "Pada waktu haji wada' Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melaksanakan thawaf 
di Baitullah dengan mengendarai hewan tunggangan beliau, dan beliau menyentuh hajar 
aswad dengan tongkat beliau agar semua manusia melihat dan menyaksikan serta bisa 
menanyakan sesuatu kepada beliau, sebab pada saat itu orang-orang sedang mengerumuni 
beliau." 




. 5 •" > 

-Xa_3-_/a 




2235. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa 
bin Yunus dari Ibnu Juraij -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu 
bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr ia berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia 
mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Pada saat haji wada 1 , Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melakukan thawaf di Baitullah dengan tetap berada di atas kendaraannya, 
demikian pula saat sa'i antara Shafa dan Marwa sehingga orang-orang dapat melihat dan 
menyaksikan beliau, serta mereka bisa bertanya tentang sesuatu pada beliau, sebab saat itu, 
beliau dikerumuni oleh orang-orang banyak." Ibnu Khasyram tidak menyebutkan; "Agar 
mereka dapat bertanya kepada beliau." 


■>' c. , t. , \ * t* \'C\ t » > > * > > T ' 


> 

O* 



2236. Telah menceritakan kepadaku Al Hakam bin Musa Al Qanthari Telah menceritakan 
kepada kami Syu'aib bin lshaq dari Hisyam bin Urwah dari Urwah dari Aisyah ia berkata; 
"Pada saat haji wada'. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan thawaf di sekitar 



Ka'bah dengan mengendarai Unta beliau, dan beliau hanya mengusap rukun (yamani-pent) 
karena khawatir kalau-kalau manusia akan memukulnya (rukun yamani)." 




\'£'. ' 



> 9 
& 





2237 . Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Dawud Telah menceritakan kepada kami Ma'ruf bin 
Kharrabudz ia berkata, saya mendengar Abu Thufail berkata; "Aku melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan thawaf di Baitullah dan beliau mengusap rukun 
(Yamani) dengan menggunakan tongkat, lalu beliau mencium tongkat tersebut." 


> i > . , 

j j^la IsS'' J jiaJL» ^ 


2238. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Muhammad bin Abdurrahman bin Naufal dari Urwah dari Zainab binti Abu 
Salamah dari Ummu Salamah bahwa ia berkata; "Aku mengadu kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bahwa aku sakit. Maka beliau pun bersabda: "Thawaflah di belakang orang 
banyak sambil berkendaraan." Lalu aku melakukan thawaf, sementara Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam saat itu shalat di sisi Baitullah, beliau membaca surat Ath Thur." 


Bab: Sai antara Shofa dan Marwah adalah rukun yang haji tidak akan sah tanpanya ( jl jLo 





/ / ^ / /z' / ^ / / / ••/ 

\ ^iLicJls 


2239. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya Telah menceritakan kepada kami 
Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha. Urwah 
berkata; Aku berkata kepada Aisyah, "Aku berpendapat, jika seseorang tidak sa'i antara 
Shafa dan Marwah tidak membatalkan hajinya." Tanya Aisyah, "Apa alasanmu?" Aku 
menjawab, "Yaitu firman Allah yang berbunyi: 'Sesugguhnya Shafa dan Marwa merupakan 
sebagian dari syi'ar-syi'ar agama Allah...."' (Al Baqarah: 158), Aisyah berkata, "Tidak 
sempurna haji dan umrah seseorang tanpa sa'i dan antara Shafa dan Marwa. Kalau benar 
apa yang kamu katakan, tentu firman Allah itu seharusnya berbunyi: 'Tidaklah berdosa orang 
yang tidak sa'i antara keduanya.' Tahukah kamu apa sebabnya? Sebabnya ialah; Di zaman 
Jahiliyah orang-orang Anshar menyembah dua berhala yang terletak di tepi pantai, yaitu 
berhala yang disebut Isaf dan Nailah. Sesudah mereka mendatangi kedua berhala tersebut, 
mereka sa'i antara Shafa dan Marwa dan sesudah itu, mereka bercukur. Setelah Islam 
datang, mereka enggan Sa'i antara keduanya, karena mereka tidak ingin mengingat 
perbuatan mereka semasa jahiliyah. Kemudian Allah menurunkan ayat: 'Sesungguhnya Shafa 
dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar agama Allah....' (Al Baqarah: 158), Maka sejak itulah 
mereka sa'i antara keduanya." 


>jj> Ju^\ j \ LilS s j \X^S\ 


2240. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah telah 
mengabarkan kepadaku bapakku ia berkata, saya pernah berkata kepada Aisyah, 
"Menurutku, aku tidak berdosa bila tidak melakukan Sa'i antara Shafa dan Marwa." Aisyah 
bertanya, "Kenapa?" Aku menjawab, "Sebab Allah 'azza wajalla telah berfirman: 
'Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar agama Allah....'" (Al Baqarah: 
158) Aisyah berkata, "Sekiranya benar apa yang kamu katakan, maka seharus ayat itu 
berbunyi: 'Tidaklah berdosa orang yang tidak sa'i antara keduanya.'" Aisyah melanjutkan, 
"Sesungguhnya ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang Anshar. Dulu ketika 
ihram, mereka ihram untuk Manat (sebuah batu besar berada di Qadid pada masa jahiliyah), 
dan mereka tidak tahallul, hingga mereka Sa'i antara Shafa dan Marwah. Maka ketika 
mereka datang untuk menunaikan haji bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
mereka pun teringat akan masa lalu, sehingga Allah pun menurunkan ayat ini. Karena itu, 
Allah tidak akan menyempurnakan haji seseorang yang tidak Sa'i antara Shafa dan Marwa." 



Sllli tJ ^r^\S\ij^j^J^\ J^i\i _^JcSli 

lllio J>]\jli4l\ou;5 J ja^ jiiiL^^lLtt 

31511 ^ i { t^a jL* ->^^£4- 

^Jl»]\ \ jjb 6| 3^,S ciUS '^*? t - c ' ^ ^ cl» jlg^S\ •^ c ' 

tj^/«\Laj\ j\^aii^\^A^^^>-\ jl3_jAlijbl>J\ ^V{jA £jJ £jJ jjb<ljuLi\ jl’OlO -3 

^JLoiLa-IlSCU;) Jjx]\ < 33^_S a 

H4j\ 3\} ji-j^\3^oj>3\jil4i^ >S3^>£i!^3u\3 ^jL:\ jiiiiuj 

IslLUdils (U^a 


JCr- 


2241. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Abu Umar semuanya dari 
Ibnu Uyainah - Ibnu Abu Umar berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan ia berkata, 
saya mendengar Az Zuhri menceritakan dari Urwah bin Zubair ia berkata; Aku berkata 
kepada Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Aku bependapat, tidaklah 
membatalkan, jika seseorang tidak sa'i antara Shafa dan Marwa. Dan aku sendiri tidak peduli 
untuk tidak sa'i antara keduanya." Maka Aisyah pun berkata, "Pendapatmu itu salah. Wahai 
anak saudara perempuanku! Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum muslimin 
semuanya melakukan sa'i antara Shafa dan Marwa. Dan yang demikian itu adalah sunnah. 
Dahulu, para penyembah berhala Manat yang berada di Musyallal, mereka memang tidak 
sa'i antara Shafa dan Marwa. Maka ketika Islam datang, hal itu kami tanyakan kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu Allah 'azza wajalla pun menurunkan ayat: 'Sesungguhnya 
Shafa dan Marwa termasuk lambang-lambang kebesaran Agama Allah. Maka siapa yang haji 



ke Bait, atau umrah, tidaklah berdosa mereka sa'i antara keduanya.' (Al Baqarah: 158). 
Sekiranya benar apa yang kamu katakan, maka seharus ayat itu berbunyi: 'Tidaklah berdosa 
orang yang tidak sa'i antara keduanya.' Az Zuhri berkata; Kemudian saya menuturkan hal 
kepada Abu Bakr bin Abdurrahman bin Harits bin Hisyam, lalu ia pun merasa ta'ajub seraya 
berkata, "Sungguh, ini benar-benar merupakan ilmu. Saya telah mendengar seorang ahli 
ilmu yang mengatakan bahwa; Orang-orang yang tidak Sa'i antara Shafa dan Marwa adalah 
orang-orang Arab, mereka berkata, 'Sesungguhnya thawaf kita antara kedua batu ini 
termasuk perbuatan jahiliyah.' Sementara orang-orang Anshar mengatakan, 'Kita hanya 
diperintahkan untuk melakukan thawaf di Baitullah, dan tidak diperintahkan sa'i antara 
Shafa dan Marwa.' Maka Allah pun menurunkan ayat: 'Sesungguhnya Shafa dan Marwa 
termasuk lambang-lambang kebesaran Agama Allah.' " Abu Bakr bin Abdurrahman berkata; 
Maka aku telah diberitahu, bahwa ayat itu turun kepada kelompok ini dan itu. Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami Hujain bin Al 
Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab bahwa ia 
berkata, telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair ia berkata; "Aku bertanya kepada 
Aisyah ..." la pun menyebutkan hadits yang semisalnya. Kemudian ia menyebutkan di dalam 
hadits itu; Ketika mereka menanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
mereka berkata, "Wahai Rasulullah, kami merasa berdosa bila melakukan sa'i antara Shafa 
dan Marwa." Lalu Allah 'azza wajalla pun menurunkan ayat: "Sesungguhnya Shafa dan 
Marwa termasuk lambang-lambang kebesaran Agama Allah. Maka siapa yang haji ke Bait, 
atau umrah, tidaklah berdosa mereka sa'i antara keduanya." (Al Baqarah: 158). Aisyah 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memasukkannya sebagai perbuatan 
sunnah, maka tidak seorang pun yang boleh meninggalkan Sa'i antara keduanya." 


5 

\ 




jU \^J>- j o' ^ 





2242. Dan Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair 
bahwa Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwasanya; Dahulu orang-orang Anshar 
sebelum memeluk Islam, mereka dan Bani Ghassan menyembah berhala Manat, sehingga 
mereka merasa berdosa untuk thawaf antara Shafa dan Marwa. Hal itu telah menjadi 
kebiasaan nenek moyang mereka, bahwa siapa yang ihram untuk Manat, maka ia tidak boleh 
thawaf antara Shafa dan Marwa. Dan saat mereka masuk Islam, mereka pun menanyakan 
hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Allah 'azza wajalla menurunkan 
ayat mengenai hal itu: "Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. 
Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah. Maka tidak ada dosa 
baginya mengerjakan sa'i antara keduanya, dan barangsiapa yang mengerjakan suatu 



kebajikan dengan kerelaan hati. Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi 
Maha Mengetahui." 


[^.S jL: > 


2243. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Abu Mu'awiyah dari Ashim dari Anas ia berkata; Dulu kaum Anshar tidak mau 
melaksanakan thawaf (sa'i) antara shafa dan marwa hingga turunlah ayat; "Sesungguhnya 
Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah 
haji ke Baitullah atau ber-'umrah. Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara 
keduanya." 


Bab: Penjelasan bahwa Sa'i 


tidak diulang-ulang (j 




2244. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia 
mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Tidaklah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan 
Thawaf (Sa'i) antara Shafa dan Marwa kecuali hanya sekali thawaf." Dan Telah menceritakan 
kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dengan isnad ini, semisalnya, dan ia menyebutkan; 
"Keculai satu thawaf yaitu thawaf beliau yang pertama." 


Bab: Membaca talbiyah bagi orang yang haji hingga hingga mulai melempar jumrah 



U»jsk jSj l\ 5 j\ ^ 



g? 3 jAjS^&\ ^jf 3 J&- 


2245. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu 
Hujr mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Isma'il -dalam riwyat lain Dan Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh juga miliknya- ia berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Muhammad bin Abu Harmalah dari Kuraib 
Maula Ibnu Abbas, dari Usamah bin Zaid ia berkata; Aku pernah membonceng di belakang 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Arafah. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam sampai di bukit sebelah kiri sebelum Muzdalifah, beliau mengistirahatkan hewan 
tunggangannya. Kemudian beliau kencing, setelah itu beliau datang, lalu aku menuangkan 
air wudlu untuknya, maka beliau pun berwudlu dengan wudlu ringan. Sesudah itu, aku 
berkata, "Apakah Anda hendak shalat wahai Rasulullah?" beliau bersabda: "Shalat (nanti) di 
depanmu (yakni Muzdalifah)." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menaiki kembali 
kendaraannya hingga sampai di Muzdalifah, kemudian beliau shalat. setelah itu, Al Fadllu 
membonceng di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Muzdalifah. 




2246. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu 
Hujr mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Isma'il -dalam riwyat lain Dan Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh juga miliknya- ia berkata, telah 
mengabarkan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Muhammad bin Abu Harmalah dari Kuraib 
berkata; telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abbas dari Al Fadll bahwasanya; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa membaca talbiyah sampai beliau 
melempar Jamrah. 



j\ £ 







2247. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram 
keduanya dari Isa bin Yunus -Ibnu Khasyram berkata- telah mengabarkan kepada kami Isa 
dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Atha' telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abbas 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membonceng Al Fadlla dari Jam'. Atha' berkata; 
bahwa Al Fadla telah mengabarkan kepadanya, bahwasanya; "Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam terus bertalbiyah hingga beliau melempar Jamrah 'Aqabah." 



aSI pJul> j J jJ^ j eij a j 5^ < 1 ^ ^ dr^ ^ cl^ 

Jio^^-lf&lS J?l£" ^Ji^^JL^^^=sC^^ 

4&\ J_^i J 3jJ pJ 3^ J 'e>y^\ <U <3iiJ\ <^->-®^V jt-^ 55 ^^- 3^ ^ J>j \ Irf^* 

3^-^*^ \ <-3 a>o 


2248. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada 
kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah 
mengabarkan kepadaku Laits dari Abu Zubair dari Abu Ma'bad Maula Ibnu Abbas, dari Ibnu 
Abbas dari Al Fadll bin Abbas bahwa ia membonceng di belakang Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Dan ia berkata kepada orang-orang di sore hari Arafah dan pagi hari di Jam' 
yakni saat mereka berangkat, "Hendaklah kalian berjalan dengan tenang." Dan ia senantiasa 
menjalankan Unta dengan pelan-pelan hingga beliau memasuki lembah Muhassir, dan saat 
itu ia datang dari Mina, la berkata, "Hendaklah kalian mengambil kerikil untuk melempar 
Jumrah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa membaca talbiyah hingga beliau 
selesai melempar jumrah." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu 
Zubair dengan isnad ini, hanya saja ia tidak menyebutkan di dalam hadits; "shallallahu 'alaihi 
wasallam senantiasa membaca talbiyah hingga beliau selesai melempar jumrah." Dan ia 
menambahkan; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi isyarat dengan tangannya, 
sebagaimana manusia melempar." 


X / S / / **/ 



2249. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Abui Ahwash dari Hushain dari Katsir bin Mudrik dari Abdurrahman bin Yazid ia 
berkata; Abdullah berkata saat kami berada di Jam'; Aku telah mendengar seorang yang 
telah diturunkan kepadanya surat Al Baqarah, yakni di tempat ini membaca: "LABBAIKA 
ALLAHUMMA LABBAIKA (Aku penuhi panggilan-Mu, Ya Allah aku penuhi panggilan-Mu)." 








&sf \1^ itf> ,y & ^ isSi^t j&5\ 


2250. Dan Telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus Telah menceritakan kepada 
kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Hushain dari Katsir bin Mudrik Al Asyja'i dari 
Abdurrahman bin Yazid bahwasanya; Abdullah membaca talbiyah (mulai ihram) saat ia 
berangkat dari Jam', lalu dikatakanlah kepadanya, "Ini adalah seorang A'rabi." Maka 
Abdullah pun berkata, "Apakah orang-orang telah lupa, ataukah mereka telah sesat. Aku 
telah mendengar seorang yang telah diturunkan surat Al Baqarah kepadanya di tempat ini, ia 
membaca: "LABBAIKA ALLAHUMMA LABBAIKA (Aku penuhi panggilan-Mu, Ya Allah aku 
penuhi panggilan-Mu)." Dan Telah menceritakannya kepada kami Hasan Al Hulwani Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Adam Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 
Hushain dengan isnad ini. 




2251. Dan telah menceritakannya kepadaku Yusuf bin Hammad Al Ma'ni Telah menceritakan 
kepada kami Ziyad Al Bakka'i dari Hushain dari Katsir bin Mudrik Al Asyja'i dari Abdurrahman 
bin Yazid dan Al Aswad bin Yazid keduanya berkata, kami mendengar Abdullah bin Mas'ud 
berkata di Jam'; Aku mendengar seorang yang telah diturunkan kepadanya surat Al Baqarah 
di tempat ini membaca: "LABBAIKA ALLAHUMMA LABBAIKA (Aku penuhi panggilan-Mu, Ya 
Allah aku penuhi panggilan-Mu)." Sesudah itu, ia membaca talbiyah, dan kami pun ikut 
bertalbiyah (memulai Ihram). 


Bab: Membaca talbiyah dan takbir saat pergi dari Mina menuju Arafah 


✓ » *' 

Cji 








2252. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Muhammad bin Al Mutsanna 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair -dalam riwayat 
lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yahya Al Umawi telah menceritakan 
kepadaku bapakku semuanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari 
Abdullah bin Abu Salamah dari Abdullah bin Abdullah bin Umar dari bapaknya ia berkata; 
"Kami berangkat pagi-pagi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Mina ke 
Arafah. Dalam rombongan kami, ada yang membaca talbiyah, dan ada pula yang membaca 
takbir." 


\ 3ls xJ\iy 



2253. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Harun bin Abdullah dan 
Ya'qub Ad Dauraqi mereka berkata, telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Harun telah 
mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bin Abu Usamah dari Amru bin Husain dari Abdullah 
bin Abu Salamah dari Abdullah bin Abdullah bin Umar dari bapaknya ia berkata; Pagi hari di 
Arafah, kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan di antara rombongan kami 
ada yang membaca talbiyah, namun kami membaca takbir." Maka aku pun berkata, "Demi 
Allah, sungguh mengherankan kalian ini, kenapa kalian tidak bertanya kepadanya, "Apa yang 
diperbuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" 




2254. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Muhammad bin Abu Bakr Ats Tsaqafi bahwa ia pernah 
bertanya kepada Anas bin Malik, yakni di waktu pagi saat keduanya berada berangkat dari 
Mina ke Arafah, "Apa yang dulu kalian lakukan di hari ini bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam?" Anas menjawab, "Dari rombongan kami ada yang membaca tahlil dan ia 
tidak diingkari, kemudian ada pula yang membaca takbir, dan ia pun tidak diingkari (oleh 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam)." 





liii.l 4^0 V3 j: I*i]\ \L j^ 4 j\ iLi^u^l igLz&\ 


2255. Dan telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus Telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Raja' dari Musa bin Uqbah telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abu 
Bakr ia berkata; saya bertanya kepada Anas di waktu pagi saat berada di Arafah, "Bagaimana 
menurut Anda mengenai talbiyah di hari ini?" Anas menjawab, "Aku menelusuri jalan ini 
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, di antara kami ada yang membaca takbir dan ada 
pula yang membaca tahlil, namun tak seorang pun dari kami yang mencela temannya." 


Bab: Meninggalkan Arafah dan shalat di Muzdalifah 


•X»- 

> 


d^J\4^ 




>. » i 




2256. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Musa bin Uqbah dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, dari Usamah bin Zaid 
bahwa ia telah mendengarnya berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat dari 
Arafah. Ketika sampai di suatu Bukit, beliau turun hendak buang air kecil dan sesudah itu 
beliau wudlu dengan sederhana. Lalu aku bertanya kepada beliau, "Apakah sekarang Anda 
akan shalat?" beliau menjawab: "Nanti saja, pada perhentian berikutnya." Kemudian beliau 
naik kendaraan kembali, setelah sampai di Muzdalifah beliau turun, lalu wudlu dengan 
sempurna. Kemudian iqamat, lalu beliau shalat Maghrib, dan semua orang berhenti di situ. 
Lalu diiqamatkan pula shalat isyak, tanpa shalat sunnah antara keduanya. 


* >> , 




2257. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan 
kepada kami Laits dari Yahya bin Sa'id dari Musa bin Uqbah Maula Az Zubair, dari Kuraib 



Maula Ibnu Abbas, dari Usamah bin Zaid ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
beranjak dari Arafah. Dan setelah sampai di suatu bukit, beliau pergi untuk buang hajat. 
Sesudah itu, aku pun menuangkan air untuk beliau. Lalu aku bertanya, "Apakah Anda akan 
menunaikan shalat?" maka beliau menjawab: "Tempat shalat masih di depanmu." 


iiii * * 


3iiiuu1sSUi\3t ssSUj\^\3 

£ ULJ\ J 4yU3\ ^ 


2258. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah ia berkata. Telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mubarak -dalam riwayat lain- Dan Telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib -lafazh darinya- Telah menceritakan kepada kami 
Ibnul Mubarak dari Ibrahim bin Uqbah dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, ia berkata, saya 
mendengar Usamah bin Zaid berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat dari 
Arafah. Ketika sampai di suatu bukit, beliau turun -Usamah tidak menyebutkan; Araaqal 
Maa'(menuangkan air) - dan meminta air, lalu berwudlu dengan sederhana. Kemudian saya 
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Anda akan shalat?" beliau menjawab: "Nanti di 
persinggahan berikutnya." Maka beliau pun berjalan kembali hingga sampai di Jam 1 , dan 
baru beliau shalat dan Isya'. 


JUJLC-: 


lis 


-- i -f i ", \ \< * * r 




2259. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Yahya bin Adam Telah menceritakan kepada kami Zuhair Abu Khaitsamah Telah 
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Uqbah telah mengabarkan kepadaku Kuraib bahwa ia 
pernah bertanya kepada Usamah bin Zaid, "Apa yang kalian perbuat saat membonceng di 
belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat sore hari di Arafah?" Maka Usamah pun 
menjawab, "Ketika kami sampai di suatu bukit tempat orang-orang menambatkan 
kendaraannya di situ untuk shalat Maghrib, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga ikut 



manambatkan Untanya. Lalu beliau kencing -dan perawi tidak menyebutkan; Ahraqal Maa' 
(menuangkan air) - dan setelah itu meminta air, kemudian beliau pun berwudlu dengan tidak 
sempurna. Aku pun bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Anda akan shalat?" beliau 
menjawab: "Nanti di persinggahan berikutnya." Kemudian beliau melanjutkan perjalanan 
hingga sampai di Muzdalifah. Maka iqamah shalat Maghrib dikumandangkan dan orang- 
orang pun menambatkan kendaraannya di persinggahan mereka tanpa menurunkan 
perbekalan yang mereka bawa hingga iqamah shalat Isya dikumandangkan. Setelah itu, 
barulah mereka menurunkan perbekalan. Kuraib berkata; Aku bertanya lagi, "Apa yang 
kalian lakukan di pagi hari?" la menjawab, "Fadl bin Abbas gantian membonceng di belakang 
beliau, sementara aku berangkat berjalan bersama orang-orang Quraisy." 




/ t X ^ d 

9 -'y ' \ 9 ' 9 s C 9 y 7 

/ ^ ^ 


2260. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Waki' Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Muhammad bin Uqbah dari Kuraib dari 
Usamah bin Zaid bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai di jalan yang 
berada di atantara dua bukit -suatu tempat yang biasa digunakan sebagai persinggahan oleh 
para pemimpin-, beliau turun, dan kencing. Kemudian beliau minta air wudlu, lalu beliau pun 
berwudlu dengan ringan. Aku pun bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Anda akan shalat?" 
beliau menjawab: "Tempat shalat masih di depanmu." 




2261. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Atha' Maula Ibnu 
Siba', dari Usamah bin Zaid, bahwa ia pernah membonceng di belakang Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam saat berangkat dari Arafah. Ketika sampai di suatu bukit, beliau 
menambatkan kendaraannya, lalu pergi ke kakus. Ketika kembali, aku langsung menuangkan 
air wudlu untuk beliau dan beliau pun berwudlu. Sesudah itu, beliau kembali melanjutkan 
perjalanan. Sampai di Muzdalifah, beliau menjama' antara shalat Maghrib dan Isya. 


9 ^ A fck * 


**/ ^ ^ 



2262. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Yazid 
bin Harun telah mengabarkan kepada kami Abdul Malik bin Abu Sulaiman dari Atha' dari 
Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat dari Arafah, sementara 
Usamah membonceng di belakangnya. Usamah berkata, "Beliau terus melanjutkan 
perjalanan hingga sampai di Jam'. 


p\^p\y : p3\ 


2263. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Qutaibah bin Sa'id 
semuanya dari Hammad bin Zaid - Abu Rabi' berkata- Telah menceritakan kepada kami 
Hammad Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya ia berkata; Usamah pernah 
ditanya -atau ia mengatakan- Saya pernah bertanya kepada Usamah bin Zaid, yang ia pernah 
membonceng di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat perjalanan dari Arafah. 
Saya bertanya, "Bagaimana perjalanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau 
berangkat dari Arafah?" Usamah menjawab, "Beliau berjalan dengan kecepatan sedang, dan 
apabila beliau mendapati jalan yang luas, maka beliau akan berjalan dengan cepat." Dan 
Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada 
kami Abdah bin Sulaiman dan Abdullah bin Numair dan Humaid bin Abdurrahman dari 
Hisyam bin Urwah dengan isnad ini, dan ia menambahkan di dalam haditsnya Humaid; 
Hisyam berkata; "An Nashshu Fauqal 'Anaq (berjalan cepat di atas kecepatan sedang)." 


.. i.o /(n i ^ »vf > *> i > \'''t ? t s-> ■> ' 

J\ \f\ ffe&z. i> jp\ 

AS 


2264. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id telah mengabarkan kepadaku Adi bin Tsabit bahwa 
Abdullah bin Yazid Al Khathmi telah menceritakan kepadanya, bahwa Abu Ayyub telah 
mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pada saat haji Wada', yaitu shalat Maghrib dan Isya' di Muzdalifah. Dan Telah 
menceritakannya kepada kami Qutaibah dan Ibnu Rumh dari Laits bin Sa'id dari Yahya bin 



Sa'id dengan Isnad ini. Ibnu Rumh berkata di dalam riwayatnya; Dari Abdullah bin Yazid Al 
Khathmi, ia adalah seorang gubernur Kufah pada masa pemerintahan Ibnu Zubair. 




2265. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari Ibnu Umar bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjama' antara shalat Maghrib dan Isya' di 
Muzdalifah. 


^ ^ *v ^ 


2266. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Ubaidullah bin 
Abdullah bin Umar telah mengabarkan kepadanya, bahwa bapaknya berkata; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menjamak antara shalat Maghrib dan Isya' di Jam 1 . Di antara 
keduanya tidak ada shalat (sunnah). Beliau shalat Maghrib tiga raka'at dan shalat Isya' dua 
raka'at." Abdullah selalu shalat seperti itu di Jam' hingga ia berjumpa dengan Allah (wafat). 


^ x t'' 


2267. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al 
Hakam dan Salamah bin Kuhail dari Sa'id bin Jubair bahwa ia pernah shalat Maghrib di Jam' 
kemudian shalat Isya dengan satu lqamah. Sesudah itu, ia menceritakan dari Ibnu Umar 
bahwasanya; la pernah shalat seperti itu. Kemudian Ibnu Umar menceritakan bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya seperti itu. Dan telah menceritakannya kepadaku 
Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dengan isnad ini, dan ia menyebutkan; "Beliau menunaikan shalat (Maghrib dan 
Isya') dengan satu lqamah." 



S-X>-\ jA^l3\j<l^JJL*^jfrLio«i\_3 

^ / ^ ///** X 


2268. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ats Tsauri dari Salamah bin Kuhail dari 
Sa'id bin Jubair dari Ibnu Umar ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjama' 
antara shalat Maghrib dan Isya' di Jam 1 . Beliau shalat Maghrib tiga raka'at dan Isya dua 
raka'at dengan satu lqamah." 


; -- ' tl<" \> *\ 'Sa\ ' v» <. \> * ' 

o^IwIa 


2269. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu Khalid 
dari Abu lshaq ia berkata, Sa'id bin Jubair berkata; Kami berangkat bersama Ibnu Umar 
hingga sampai di Jam'. Lalu ia pun shalat Maghrib dan Isya' bersama kami dengan satu 
lqamah. Dan setelah selesai ia berkata, "Seperti inilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
shalat bersama kami ditempat ini." 


Bab: Sunahnya shalat subuh di Muzdalifah di pagi yang masih gelap (fcL 
iiLis^aJL) tj*^ Lya 4 > ( j^jJUL»i\) 




2270. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 
Abu Kuraib semuanya dari Abu Mu'awiyah - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami 
Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Umarah dari Abdurrahman bin Yazid dari Abdullah ia 
berkata; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat 
melainkan tepat pada waktunya, kecuali dua shalat, yaitu shalat Maghrib dan Isya'. Dan di 
hari itu, beliau shalat Shubuh sebelum waktunya." Dan Telah menceritakan kepada kami 



Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari Jarir dari Al A'masy dengan 
isnad ini, dan ia menyebutkan; "Sebelum waktunya, yakni saat kegelapan malam masih 
melekat." 


Bab: Permpuan yang lemah berangkat lebih dahulu dari Muzdalifah ( ^ ^ Jui3 




glo , ^dSbk as. , p\ $$*&&& 



2271. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah 
menceritakan kepada kami Aflah bin Humaid dari Qasim dari Aisyah bahwa ia berkata; 
Saudah pernah meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di malam 
Muzdalifah untuk berangkat mendahului beliau dan rombongan orang banyak -Saudah 
adalah seorang wanita gemuk yang lamban-. Aisyah berkata; Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pun mengizinkannya, lalu Saudah berangkat mendahului keberangkatan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Seandainya aku meminta izin kepada beliau sebagaimana Saudah, lalu aku 
berangkat dengan izin beliau, adalah lebih aku senangi daripada aku berangkat bersama 
beliau. 






2272. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Al 
Mutsanna semuanya dari Ats Tsaqafi - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada 
kami Abdul Wahhab Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abdurrahman bin Al Qasim 
dari Al Qasim dari Aisyah ia berkata; Saudah adalah seorang wanita yang gemuk lagi lamban. 
Maka ia pun meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk berangkat 
lebih awal dari Jam' di malam hari, maka beliau pun mengizinkannya. Maka Aisyah pun 
berkata, "Sekiranya aku meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 



sebagaimana Saudah." Saat itu, Aisyah tidak berangkat kecuali bersama Imam (Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam). 




2273. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami 
bapakku Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Abdurrahman bin Qasim 
dari Al Qasim dari Aisyah ia berkata; Aku ingin pula minta izin kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam seperti halnya Saudah minta izin kepadsa beliau, supaya aku bisa shalat 
Shubuh di Mina, lalu melontar Jumrah sebelum orang banyak datang." Lalu Aisyah pun 
ditanya, "Apakah Saudah pernah meminta izin seperti itu kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam?" Aisyah menjawab, "Ya, pernah. Karena Saudah adalah seorang wanita 
gemuk yang menyebabkan gerakannya lamban. Lalu dia minta izin kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, maka diizinkan oleh beliau." Dan Telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Waki' -dalam riwayat lain- 
Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman keduanya dari Sufyan dari Abdurrahman bin Qasim dengan isnad ini, 
semisalnya. 


t 

AVulal^S 


2274. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami Telah 
menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku 
Abdullah Maula Asma', ia berkata; Asma' bertanya kepadaku ketika dia bermalam di 
Muzdalifah, "Apakah bulan telah hilang?" Aku menjawab, "Belum." Asma' kemudian shalat 
sejenak, lalu bertanya kembali, "Hai anakku, apakah bulan telah hilang?" aku menjawab, 
"Sudah." Asma' berkata, "Mari berangkat bersamaku." Maka kami pun berangkat hingga 



Asma' melempar Jumrah. Kemudian Asma' shalat di tempatnya, lalu aku bertanya 
kepadanya, "Aduh! Kita terlalu awal, masih belum pagi." Asma' menjawab, "Anakku jangan 
begitu! Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengizinkan para wanita untuk 
berangkat lebih awal." Dan telah menceritakannya kepadaku Ali bin Khasyram telah 
mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dari Ibnu Juraij dengan isnad ini. Dan di dalam 
riwayatnya ia menyebutkan; Asma' berkata; "Tidak, wahai anakku, sesungguhnya Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam telah mengizinkan para isteri-isterinya (untuk berangkat lebih 
awal). 


» s* ..I > * 

t UO.X>- ,• yj 


> c 




2275. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Khasyram telah 
mengabarkan kepada kami Isa semuanya dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Atha' 
bahwa Ibnu Syawwal telah mengabarkan kepadanya bahwasanya; la pernah menemui 
Ummu Habibah, lalu ia pun mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah mengutusnya dari Jam' pada malam hari. 


'■* \< > » "S.*'* > \'.Z\ ' v» < 


2276. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin Uyainah Telah menceritakan kepada kami Amru bin Dinar -dalam 
riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari Amru bin Dinar dari Salim bin Syawwal dari Ummu Habibah ia 
berkata; Kami melakukannya di masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu; Kami berangkat 
di akhir malam dari Jam' ke Mina. Sementara di dalam riwayatnya Naqid; Kami berangkat di 
akhir malam dari Muzdalifah. 


. '> »> 





2277 . Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id semuanya 
dari Hammad - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari 
Ubaidullah bin Abu Yazid ia berkata, saya mendengar Ibnu Abbas berkata; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengutusku membawa perbekalannya -atau ia mengatakan- 
bersama anggota keluarganya dari Jam' tepatnya pada malam hari." 



p JMii. 


2278. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin Uyainah Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Abu Yazid 
bahwa ia mendengar Ibnu Abbas berkata; "Aku termasuk yang didahulukan (untuk 
berangkat dari Muzdalifah) oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di antara anggota 
keluarganya." 


'W~ \i ' «- \\ s , ' s* ' \'Z\ ' P.*'** »> \'l> \'S\ ' ' >W.C\' 


2279. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin Uyainah Telah menceritakan kepada kami Amru dari Atha' dari Ibnu 
Abbas ia berkata; "Aku adalah orang yang didahulukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
di atantara anggota keluarganya." 


JlS Z)\i\]aS> rp 





// a 9 } 

. \ ' i f. V ^ \ 




j, / s / j, / •*> ^ 


2280. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada 
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku Atha' bahwa Ibnu Abbas berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutusku di 
waktu Sahur dari Jam' dengan membawa perbekalan beliau." Ibnu Juraij bertanya, "Apakah 
telah sampai kepadamu bahwa Ibnu Abbas mengatakan; Beliau mengutusku di malam yang 
panjang?" Atha' menjawab, "Tidak. Kecuali seperti itu, yakni di waktu sahur." Kemudian Ibnu 
Abbas berkata, "Kami melempar Jumrah sebelum fajar." Ibnu Juraij bertanya, "Lalu di mana 
beliau shalat?" Atha' menjawab, "Aku tidak tahu, kecuali redaksinya memang seperti itu." 


| jjb $ jji jiL 

P&j j ^pi]\'e>'ppl 



2281. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Ibnu 
Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Salim bin Abdillah telah mengkabarkan kepadanya, 
bahwasanya; Abdullah bin Umar selalu mendahulukan anggota keluarganya yang lemah 
hingga mereka dapat berhenti (beristirahat) di Masy'aril Haram di Muzdalifah di malam hari 
dan mereka dapat berdzikir kepada Allah di sana, kemudian setelah itu mereka dapat 
melanjutkan perjalanan lagi sebelum imam berdiri dan melanjutkan perjalanannya, sehingga 
di antara mereka ada yang telah sampai di Mina pada sa'at shalat fajar dan ada pula yang 
sampai setelahnya, dan jika telah sampai mereka segera melempar jumrah. Ibnu Umar 
berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberi rukhshah (pengecualian) 
kepada mereka. 

Bab: Melempar jumrah Aqabah dari tengah lembah dan menjadikan Makkah berada di 
sebelak kirinya j 


y)d\\j .jidSdl J\$l\ 


2282. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari 
Abdurrahman bin Yazid ia berkata; Abdullah bin Mas'ud melempar Jamrah Aqabah dari 
dalam lembah dengan tujuh butir kerikil. Dan setiap kali melempar satu kerikil diiringinya 
dengan tabkir. Kemudian dikatakanlah kepadanya, "Sesungguhnya orang-orang melempar 
Jamrah dari atas lembah." Maka Abdullah bin Mas'ud berkata, "Demi Dzat yang tidak ada 
Tuhan yang berhak disembah selain-Nya, inilah tempat berdirinya seorang yang diturunkan 
kepadanya surat Al Baqarah." 


\ 'j&\ ^34 jkij Jj\ j* \ Jf\ 

ils6\ 4^\sj 


> , 






^ / y 



J* \ Co JIa^ 


2283. Dan Telah menceritakan kepada kami Minjab bin Harits At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Mushir dari Al A'masy ia berkata, saya mendengar Al Hajjaj bin Yusuf 
berkata saat ia sedang berkhutbah di atas mimbar, "Biasakanlah membaca Al Qur'an 
sebagaimana yang dibacakan oleh Jibril, (yaitu) surah yang disebutkan di dalamnya Al 
Baqarah, An Nisa', dan Ali Imram. Al A'masy berkata; Kemudian aku temui Ibrahim, lalu aku 
sampaikan ucapan Al Hajjaj bin Yusuf itu, lalu ia mencelanya. Ibrahim berkata; Abdurrahman 
bin Yazid telah menceritakan kepadaku bahwasanya, ia pernah bersama Abdullah bin 
Mas'ud, lalu ia menuju ke Jumratul 'Aqabah. la menuju ke tengah lembah dengan tujuh buah 
kerikil sambil diiringi membaca takbir pada setiap kali lantaran kerikil tersebut." Al A'masy 
berkata; Aku pun bertanya, "Wahai Abu Abdurrahman, orang-orang pada melontar Jamrah 
dari atas?" la menjawab, "Demi Dzat yang tidak Tuhan yang berhak disembah selain-Nya, 
inilah tempat (melempar Jamrah) seorang yang telah diturunkan surat Al Baqarah 
kepadanya." Dan telah menceritakan kepadaku Ya'qub Ad Dauraqi Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Za'idah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Al A'masy ia berkata, 
saya mendengar Al Hajjaj berkata; "Janganlah kalian mengatakan surat Al Baqarah..." ia pun 
mengisahkan hadits sebagaimana haditsnya Ibnu Mushir. 




^ * * 9 ' 











2284. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar keduanya berkata. Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Al Hakam dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid bahwa ia pernah menunaikan haji 
bersama Abdullah. Kemudian Abdullah pun melempar Jamrah Aqabah dengan tujuh butir 
kerikil. (Posisinya), ia menempatkan Baitullah di sebelah kirinya sedangkan Mina di sebelah 
kanannya. Dan ia pun berkata, "Inilah tempat (melempar Jamrah) orang yang telah 
diturunkan surat Al Baqarah kepadanya." Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah 
bin Mu'adz Telah menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dengan Isnad ini, hanya saja ia menyebutkan; "Dan ketika sampai di Jamrah 
Aqabah." 



/ S S S j, / 

yjd\ij .y>*g£dS /ui\UUj 


2285. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Abui Muhayyat -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Yahya -lafazh juga miliknya- telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Ya'la Abui 
Muhayyat dari Salamah bin Kuhail dari Abdurrahman bin Yazid ia berkata; Pernah dikatakan 
kepada Abdullah, "Sesungguhnya orang-orang pada melontar Jamrah dari atas 'Aqabah?" 
Namun Abdullah kemudian melempar dari dalam lembah, dan ia pun berkata, "Dari sinilah 
(tempatnya melempar) -Demi Dzat yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain-Nya- 
seorang yang telah diturunkan surat Al Baqarah padanya." 


Bab: Sunahnya melempar jumrah Aqabah pada hari nahr dengan berkendaraan (c_-> 





2286. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibarahim dan Ali bin Khasyram semuanya 
dari Isa bin Yunus - Ibnu Khasyram berkata- telah mengabarkan kepada kami Isa dari Ibnu 
Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir berkata; "Aku 
pernah melihat Nabi sha Mal la hu 'alaihi wasallam melempar Jamrah dari atas kendaraan 
beliau pada hari Nahr (penyembelihan hewan kurban). Beliau bersabda: "Lakukanlah haji 
kalian, sebab aku tidak tahu, barangkali aku tidak berhaji lagi sesudah hajiku ini." 







» ,t 





i\ i 4 y 



2287. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib Telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin A'yan Telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Zaid bin Abu Unaisah 
dari Yahya bin Hushain dari kakeknya Ummul Hushain, ia berkata, saya mendengar 
mendengarnya berkata; Aku ikut menunaikan haji bersama-sama dengan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam ketika haji wada'. Aku melihat ketika beliau melempar Jamrah 
Aqabah. Sesudah itu, beliau pergi dengan kendaraannya bersama Bilal dan Usamah; yang 
satu memegang tali Unta, dan yang satu lagi memayungi Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan bajunya dari terik matahari. Kata Ummul Hushain; Ketika itu, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam banyak bicara. Yang aku dapat mendengarnya, beliau bersabda: 
"Sekalipun yang memegang kekuasaan adalah seorang budak hitam, tetapi dia memerintah 
dengan Kitabullah, maka dengarkan dan patuhilah dia." 


jU- J jj Yjl'jtyS- <3 ' J <> 'J*? <J**~ y>& JasJJLa 


2288. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Hanbal Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Salamah dari Abu Abdurrahim dari Zaid bin Abu Unaisah dari Yahya bin 
Hushain dari Ummu Hushain kakekknya, ia berkata; Aku ikut menunaikan haji bersama-sama 
dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika haji wada'. Aku melihat Bilal dan 
Usamah; yang satu memegang tali Unta Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan yang satu lagi 
memayungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan bajunya dari terik matahari 
sampai beliau selesai melempar Jamrah Aqabah. Muslim berkata; Nama Abu Abdurrahman 
adalah Khalid bin Abu Yazid, ia adalah paman Muhammad bin Salamah. Waki', Hajjaj dan 
A'war telah meriwayatkan darinya. 


Bab: Ukuran kerikil untuk melempar jumrah 










2289. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Abdu bin Humaid - Ibnu 
Hatim berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada kami Abu Zubair bahw ia mendengar 



Jabir bin Abdullah berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melempar Jamrah 
dengan kerikil seperti biji kacang." 


Bab: Waktu disunahkannya melempar (^« 




2290. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dan Abu Idris dari Ibnu Juraij dari Abu Zubair dari Jabir ia 
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melontar Jumrah pada hari Nahr (sepuluh 
Dzulhijjah) di waktu Dluha; dan sesudah itu (yaitu tanggal sebelas, dua belas dan tiga belas) 
sesudah matahari tergelincir." Dan Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah 
mengabarkan kepada kami Isa telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah 
mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; 
Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. yakni dengan hadits semisalnya. 


Bab: Jumlah kerikil adalah tujuh j! jLo) 




2291. Dan telah menceritakan kepadaku Salmah bin Syabib Telah menceritakan kepada kami 
Al Hasan bin A'yan Telah menceritakan kepada kami Ma'qil bin Ubaidullah Al Jazari dari Abu 
Zubair dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Istijmar 
(istinja 1 ) itu ganjil, melempar jumrah juga ganjil, Sa'i antara shafa dan marwa, serta thawaf 
(di Baitullah) juga ganjil. Maka apabila salah seorang di antara kalian beristijmar (bersuci 
dengan menggunakan batu), hendaklah ia bersuci dengan bilangan ganjil." 


Bab: Menggundul lebih utama dari memendekkan rambut 

j\ j) 






^ ^&\yj\s4cid^ 


2292. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi' bahwa 
Abdullah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencukur rambut, lalu bercukur 
pula sebagian para sahabat, sedang yang sebagian yang lain hanya menggunting rambut 
saja." Abdullah selanjutnya berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akan satu 
atau dua kali orang yang mencukur rambut, kemudian beliau mendo'akan pula mereka yang 
sekedar menggunting rambut." 




2293. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berdo'a: "ALLAHUMMARHAM LILMUHALLIQIIN (Ya Allah, ampunilah mereka 
yang mencukur rambutnya)." Lalu mereka berkata, "Dan bagi orang-orang yang 
menggunting rambutnya ya Rasulullah." Beliau berdo'a lagi: "ALLAHUMMARHAM 
LILMUHALLIQIIN (Ya Allah, ampunilah mereka yang mencukur rambutnya)." Mereka berkata 
lagi, "Dan juga bagi mereka yang menggunting rambutnya ya Rasulullah." Kemudian beliau 
berdo'a: "WAL MUQASHSHIRIIN (Dan juga bagi mereka yang sekedar menggunting 
rambutnya)." 




2294. Telah menceritakan kepada kami Abu lshaq Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan dari 
Muslim bin Al Hajjaj ia berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah 
menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar 
dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semoga 
Allah merahmati mereka yang mencukur rambutnya." Lalu mereka berkata, "Dan juga bagi 



mereka yang menggunting rambutnya ya Rasulullah." Beliau berdo'a lagi: "Semoga Allah 
merahmati mereka yang mencukur rambutnya." Mereka berkata lagi, "Dan juga bagi mereka 
yang menggunting rambutnya ya Rasulullah." Namun beliau tetap berdo'a: "Semoga Allah 
merahmati mereka yang mencukur rambutnya." Mereka berkata lagi, "Dan juga bagi mereka 
yang menggunting rambutnya ya Rasulullah." Kemudian beliau berdo'a: "Dan juga (semoga 
Allah merahmati) bagi mereka yang menggunting rambutnya." Dan Telah menceritakannya 
kepada kami Ibnul Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Telah 
menceritakan kepada kami Ubaidullah dengan isnad ini, dan ia berkata di dalam hadits itu; 
Maka pada kali yang ketiga beliau berdo'a: "Dan semoga Allah juga merahmati mereka yang 
menggunting rambut (memendekkan rambut)." 


**/ **/ ^ 

9 y C y 9 \ 9 * t 9 ' ''W 9 / ^ 9 S ^ > 9^ / s\\ 9 9 ' t ♦ ♦♦ \ '' 


2295. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
Ibnu Numair dan Abu Kuraib semuanya dari Ibnu Fudlail - Zuhair berkata- Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail Telah menceritakan kepada kami Umarah 
dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: 
"Semoga Allah mengampuni mereka yang mencukur rambutnya." Mereka berkata, "Ya 
Rasulullah, juga bagi mereka yang menggunting rambutnya." Beliau berdo'a lagi: "Semoga 
Allah mengampuni mereka yang mencukur rambutnya." Mereka berkata lagi, "Ya Rasulullah, 
juga bagi mereka yang menggunting rambutnya." Beliau tetap berdo'a: "Semoga Allah 
mengampuni mereka yang mencukur rambutnya." Maka mereka pun berkata, "Ya 
Rasulullah, juga bagi mereka yang menggunting rambutnya." Akhirnya beliau berdo'a: "Dan 
(semoga Allah juga merahmati) bagi mereka yang menggunting rambutnya." Dan telah 
menceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham Telah menceritakan kepada kami Yazid bin 
Zurai' Telah menceritakan kepada kami Rauh dari Al 'Ala' dari bapaknya dari Abu Flurairah 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. semakna dengan haditsnya Abu Zur'ah dari Abu 
Flurairah. 




2296. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Waki' dan Abu Dawud Ath Thiyalisi dari Syu'bah dari Yahya bin Flushain dari 



kakeknya bahwa ia pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada saat haji wada 1 . 
Di tempat itu beliau mendo'akan bagi mereka yang mencukur rambutnya sebanyak tiga kali, 
dan sekali bagi mereka yang menggunting rambutnya. Namun Waki' tidak menyebutkan; 
"Pada saat haji wada'." 


y- [ ' x H ** ^ • y* / j / ^ 'T y' 

9 ^ 


2297. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada 
kami Ya'qub bin Abdurrahman Al Qari -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada 
kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Hatim bin Isma'il keduanya dari Musa bin 
Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencukur 
rambutnya pada saat haji wada'. 


Bab: Sunahnya pada hari nahr adalah melempar jumrah kemudian menyembelihkurban 




i)*- i 

j^s J>\\£\&sf\ Jiiyj Jr 


2298. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Hafsh bin Ghiyats dari Hisyam dari Muhammad bin Sirin dari Anas bin Malik bahwasanya; 
Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai di Mina, beliau datang ke Jamratul 
'Aqabah lalu melontarnya. Kemudian beliau pergi ke tempatnya di Mina, di sana beliau 
menyembelih hewan kurban. Sesudah itu, beliau bersabda kepada tukang cukur: "Cukurlah 
rambutku." Sambil beliau memberi isyarat ke kepalanya sebelah kanan dan kiri. Sesudah itu, 
diberikannya rambutnya kepada orang banyak. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu 
Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair dan Abu Kuraib mereka berkata, telah mengabarkan 
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Hisyam dengan isnad ini. Adapun Abu Bakr, maka ia 
berkata dalam riwayatnya; (Beliau bersabda kepada tukang cukur): "HAA (cukurlah 



rambutku)." Beliau sambil memberi isyarat ke arah kepala bagian kanannya seperti ini. Lalu 
beliau membagi-bagikan rambutnya kepada mereka yang berada di dekat beliau. Setelah itu 
beliau memberi isyarat kembali ke arah kepadala bagian kiri, maka tukang cukur itu pun 
mencukurnya, dan beliau pun memberikan rambut itu kepada Ummu Sulaim. Adapun dalam 
riwayat Abu Kuraib ia menyebutkan; Tukang cukur itu pun memulainya dari rambut sebelah 
kanan seraya membagikannya kepada orang-orang, baru pindah ke sebelah kiri dan juga 
berbuat seperti itu. Kemudian beliau bersabda: "Ambilah ini wahai Abu Thalhah." Akhirnya 
beliau pun memberikannya kepada Abu Thalhah. 


3 ' 

\i\LlU J>\ iJ\ y>H\ J_l)\ 


2299. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah 
menceritakan kepada kami Abdul A'la Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari 
Muhammad dari Anas bin Malik bahwasanya; Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melempar Jamratul 'Aqabah, beliau langsung bergegas menuju Unta (hewan kurbannya) dan 
menyembelihnya. Sementarara tukang bekam sedang duduk di sekitar itu. Maka beliau 
memberi isyarat dengan tangannya ke arah kepala (agar ia mencukurnya). Lalu tukang cukur 
itu pun mencukur rambut beliau yang sebelah kanan dan kemudian beliau membagikannya 
kepada orang yang berada di dekatnya. Setelah itu, rambut yang sebelahnya lagi, kemudian 
beliau bertanya, "Mana Abu Thalhah?" maka beliau pun memberikan rambut itu padanya. 




2300. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan saya mendengar Hisyam bin Hassan mengabarkan dari Ibnu Sirin dari Anas bin 
Malik ia berkata; Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melempar Jamrah, 
menyembelih hewan kurbannya dan setelah mencukur rambutnya, beliau meminta tukang 
cukur untuk mencukur kembali rambutnya yang sebelah kanan. Kemudian beliau memanggil 
Abu Thalhah Al Anshari dan memberikan rambut tersebut kepadanya, sesudah itu, beliau 
kembali meminta untuk dicukurkan rambutnya yang sebelah kiri seraya bersabda: 
"Cukurlah." Maka ia pun mencukurnya, dan setelah itu, membagikannya kepada orang- 
orang. 


Bab: Orang yang menggundul sebelum menyembelih kurban, atau menyembelih sebelum 
melempar jp * j \ 



yy y yyjyyjyyy 

j yv^u 'jA$i4>\'$& J4 

yy^t yyy&y 

^ 'jA j Jii\3is^\ -f W y'Lj > ys-&\ 


2301. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Isa bin Thalhah bin Ubaidullah dari Amru bin Amru bin 
'Ash ia berkata; Ketika haji wada 1 , Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berhenti di 
Mina untuk menunggu orang-orang banyak agar bertanya kepada beliau. Maka tampillah 
seorang laki-laki dan bertanya, "Wahai Rasulullah, aku sudah terlanjur bercukur sebelum 
menyembelih kurban, bagaimana itu?" beliau menjawab: "Sembelihlah, tidak mengapa." 
Kemudian datang pula laki-laki yang lain dan bertanya, "Ya Rasulullah, aku sudah terlanjur 
menyembelih terlebih dahulu sebelum melontar, bagaimana itu?" beliau menjawab: 
"Lontarlah. Tidak mengapa." Abdullah berkata; Segala sesuatu yang ditanyakan kepada 
beliau, ialah hal-hal yang urutannya tidak tertib karena terlanjur atau lupa. Dijawab oleh 
beliau, "Teruskanlah, kamu tidak berdosa." 


yy y\& Stfdjfeijk&Sf ywyt 

*y\ Sy yyy y 


2302. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan 
kepadaku Isa bin Thalhah At Taimi bahwa ia mendengar Abdullah bin Amru bin Ash berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berhenti di atas kendaraannya, lalu orang-orang pun 
mulai bertanya kepada beliau. Salah seorang dari mereka bertanya, "Sungguh, saya tidak 
mengerti, bahwa melempar jumrah itu sebelum menyembelih hewan kurban, sehingga saya 
menyembelih hewan kurban sebelum melontar jumrah." Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: "Tidak mengapa, sekarang melontarlah." Abdullah bin Amru berkata; 



Orang lain mulai bertanya, "Sungguhnya saya tidak mengerti bahwa penyembelihan kurban 
itu sebelum mencukur rambut, sehingga saya mencukur rambut sebelum menyembelih 
kurban?" beliau menjawab: "Tidak mengapa, sekarang sembelihlah hewan kurbanmu." 
Abdullah bin Amru berkata; Pada hari itu, tidaklah aku mendengar beliau ditanya tentang 
sesuatu yang dilupakan atau tidak dimengerti oleh seseorang (seperti mendahulukan 
sebagian amalan sebelum amalan lain dan sebagainya) melainkan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menjawab: "Tidaklah mengapa, lakukanlah itu sekarang." Telah 
menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani Telah menceritakan kepada kami Ya'qub Telah 
menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab sebagaimana hadits Yunus, 
dari Zuhri hingga akhir sanad. 


>. > 


* ' \* ' t ' i. ^ \'C\ -■ .*A> * 

^ 


2303. Dan Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada 
kami Isa dari Ibnu Juraij ia berkata, saya mendengar Ibnu Syihab berkata, telah menceritakan 
kepadaku Isa bin Thalhah telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Amru bin Ash 
bahwasanya; Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah pada hari Nahr 
(hari kurban), seorang laki-laki beranjak ke arah beliau seraya bertanya, "Saya tidak 
menyangka wahai Rasulullah, bahwa amalan ini dan ini, sebelum amalan itu dan yang itu." 
kemudian yang lagi datang dan bertanya, "Wahai Rasulullah, aku mengira bahwa amalan ini 
sebelum amalan itu." Demikianlah, tiga orang seperti itu pertanyaannya. Namun beliau 
bersabda: "Lakukanlah sekarang, tidaklah mengapa." Dan Telah menceritakannya kepada 
kami Abdu bin Humaid Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr Dan telah 
menceritakan kepadaku Sa'id bin Yahya Al Umawi telah menceritakan kepadaku bapakku 
dari Ibnu Juraij dengan isnad ini. Adapun riwayat Abu Bakr, maka sama halnya dengan 
riwayatnya Isa, kecuali pada ungkapannya; "LIHAA'ULAA'I ATS TSALAATS (untuk ketiga orang 
itu)." sebab, ia tidak menyebutkannya. Sedangkan Yahya Al Umawi, maka di dalam 
riwayatnya tercantum; Aku telah bercukur sebelum aku menyembelih hewan kurban, dan 
aku menyembelih sebelum melontar jumrah." Dan serupa dengan kalimat itu. 


9 }■ . 










\is£u. 




yj^-yy'yy 



2304. Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin 
Harb - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Ibnu Uyainah dari Az Zuhri dari 
Isa bin Thalhah dari Abdullah bin Amru ia berkata; Seorang laki-laki datang menghadap Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam seraya bertanya, "Aku telah bercukur sebelum menyembelih 
hewan kurban?" beliau bersabda: "Sembelihlah sekarang, tidaklah mengapa." Kemudian 
yang lain bertanya lagi, "Aku telah menyembelih hewan kurban sebelum melontar jumrah?" 
beliau bersabda: "Sekarang melontarlah, tidak mengapa." Dan Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Umar dan Abdu bin Humaid dari Abdurrazaq dari Ma'mar dari Az Zuhri 
dengan isnad ini; Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di atas 
kendaraannya di Mina. Lalu seorang laki-laki mendatangi beliau. Yakni semakna dengan 
haditsnya Ibnu Uyainah. 




2305. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Ouhzadz Telah 
menceritakan kepada kami Ali bin Hasan dari Abdullah bin Mubarak telah mengabarkan 
kepada kami Muhammad bin Hafshah dari Az Zuhri dari Isa bin Thalhah dari Abdullah bin 
Amru bin Ash ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika 
beliau didatangi oleh seseorang pada hari Nahr (kurban) dan saat itu beliau sedang berada di 
tempat melontar jumrah. Orang tersebut bertanya, "Wahai Rasulullah, sungguh saya telah 
mencukur rambut sebelum melontar jumrah?" beliau bersabda: "Tidak apa-apa, sekarang 
melontarlah." Kemudian datanglah yang lain lagi dan bertanya, "Sungguh, saya telah 
beranjak ke Baitullah sebelum melontar?" beliau bersabda: "Tidak apa-apa, sekarang 
melontarlah." Abdullah bin Amru berkata; Pada hari itu, aku tidak melihat beliau ditanya 
tentang sesuatu melainkan beliau menjawab: "Tidak apa-apa, sekarang lakukanlah." 





2306. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami 
Bahz Telah menceritakan kepada kami Wuhaib Telah menceritakan kepada kami Abdullah 
bin Thawus dari bapaknya dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
ditanya mengenai penyembelihan hewan kurban, bercukur, dan melontar jumrah serta 
mendahulukan atau mengakhirkan (amalan tersebut), namun beliau bersabda: "Tidaklah 
mengapa." 


Bab: Sunahnya melakaukan thawaf ifadlah di hari nahr ( 



t 


2307. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat pada hari Nahr, kemudian beliau 
kembali dan shalat di Mina. Nafi' berkata; Maka Ibnu Umar juga berangkat di hari Nahr 
(sepuluh Dzulhijjah), kemudian ia kembali dan menunaikan shalat Zhuhur di Mina. Sesudah 
itu, ia menuturkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah berbuat demikian. 








j, 



2308. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami lshaq 
bin Yusuf Al Azraq telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Abdul Aziz bin Rufai' ia 
berkata; Aku bertanya kepada Anas bin Malik, aku katakan, "Beritahukanlah padaku tentang 
sesuatu yang telah Anda pahami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di manakah 
beliau shalat Zhuhur pada hari Tarwiyah?" Anas menjawab, "Di Mina." Aku bertanya lagi, 
"Lalu di mana beliau shalat Ashar pada hari Nafar?" Anas menjawab, "Di Abthah." Kemudian 
Anas pun berkata, "lakukanlah, apa yang telah dilakukan oleh para pemimpinmu." 


Bab: Sunahnya singgah dan shalat di Muhashab pada hari nafar ( 








2309. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi Telah menceritakan 
kepada kami Abdurrazaq dari Ma'mar dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar, dan Umar semuanya singgah di Abthah. 


^ ? \ • I f ■> * s* > * > ? K* “! ' "<\ * > * -'K* "i ' . i' * > i', > 

k\\ 'J.1^ >i- 


2310. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun Telah menceritakan 
kepada kami Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada kami Shakhr bin Juwairiyah dari 
Nafi' bahwasanya; Ibnu Umar berpendapat bahwa At Tahshib (singgah di tempat 
pelemparan jumrah) adalah sunnah. Ibnu Umar shalat Zhuhur di Hashbah pada hari Nahar. 
Nafi' berkata; "Sungguh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah singgah di tempat 
pelemparan Jumrah, setelah para Khulafa' Rasyidin setelah beliau." 


* ' ^ t, s 9\ \> o 

^£■^0 \ £ j £- ^ 4 JJ\A^C-Uo-Xj>- \^> ^>o I Uo Jc>- 


_fs y}i 





2311. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair Telah menceritakan kepada 
kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Singgah di Abthah, bukanlah sunnah. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam singgah di tempat itu, hanya karena memang beliau 
bersikap lebih murah hati apabila keluar. Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr 
bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats -dalam riwayat lain- Dan 
telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani Telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Kamil 
Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' Telah menceritakan kepada kami Habib Al 
Mu'allim semuanya dari Hisyam dengan isnad ini, semisalnya. 





2312. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim bahwasanya; 
Abu Bakar, Umar dan Ibnu Umar semuanya singgah di Abthah. Zuhri berkata, telah 
mengabarkan kepadaku Urwah, dari Aisyah bahwa ia tidak pernah melakukan hal itu. Aisyah 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam singgah, hanya karena tempat itu lebih luas 
dan leluasa untuk keluarnya belau." 


JKjj£ Ui£U- 


2313. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan 
Ibnu Abu Umar dan Ahmad bin Abdah -lafazhnya dari Abu Bakr- Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin Uyainah dari Amru dari Atha' dari Ibnu Abbas ia berkata; "Berhenti di 
Hashbah bukanlah sesuatu yang diperintahkan, dan itu hanyalah sebuah tempat 
peristirahatan (persinggahan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saja." 



y / ^ 


2314. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 
Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin Uyainah dari Shalih bin Kaisan dari Sulaiman bin Yasar ia berkata. Abu Rafi' 
berkata; "Ketika keluar dari Mina, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menyuruhku 
untuk beristirahat di Abthah, akan tetapi aku datang untuk mendirikan kemahnya lalu 
beliaupun datang dan beristirahat di sana." Dalam hadits yang diriwayatkan Shalih, Abu 
Bakar berkata; Aku mendengar Sulaiman bin Yasar mengatakan dalam riwayat Qutaibah; 
Dari Abu Rafi': "Dan ia berada di atas barang bawaan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." 





2315. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin 
Abdurrahman bin Auf dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa 
beliau bersabda: "Esok hari, Insya Allah, kita akan singgah di Khaif (perbukitan) Bani Kinanah 
yang ditempat itulah mereka bersumpah dan mengadakan perjanjian di atas kekufuran." 


'i * > 


^ „ > 


\ii'o isfaiyiis j J* JM 






2316. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Al 
Walid bin Muslim telah menceritakan kepadaku Al Auza'i telah menceritakan kepadaku Az 
Zuhri telah menceritakan kepadaku Abu Salamah Telah menceritakan kepada kami Abu 
Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami saat 
berada di Mina: "Esok hari, Insya Allah, kita akan singgah di Khaif (daerah perbukitan) Bani 
Kinanah, sebuah tempat yang mereka pergunakan untuk bersumpah dan mengadakan 
perjanjian di atas kekufuran." Pastinya, dulu, orang-orang Quraisy dan Bani Kinanah telah 
mengadakan perjanjian atas Bani Hasyim dan Bani Al Muththalib, bahwa mereka tidak akan 
menikahi wanita-wanita mereka dan tidak pula berbai'at kepada mereka, hingga mereka 
menyerahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yakni di Al Muhashshab (tempat 
pelemparan Jumrah). 


> •>*'> 




2317. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami 
Syababah telah menceritakan kepadaku Warqa' dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tempat persinggahan kita 
Isnya Allah, jika Allah mengizinkan adalah Khaif, yakni tempat yang dipergunakan oleh (Bani 
Kinanah dan Quraisy) mengadakan perjanjian di atas kekufuran." 



Bab: Wajibnya bermalam di Mina pada hari-hari tasyriq ( |»L> \ t_j y>-j 



iS, 5afc A^li- J4-1 ^ ^ d**> y ^ jg&&\ y-Alll JJL*. 


. vf ^ 9 \ 9 ' ^ ,.| ^ >* ’ 

^ /- V>- / 






2318. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair dan Abu Usamah keduanya berkata. Telah menceritakan kepada 
kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair -lafazh juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami bapakku 
Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Nafi' dari Ibnu 
Umar bahwa Al Abbas bin Abdul Muthalib meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam untuk bermalam di Makkah pada malam-malam di Mina, dengan tujuan agar ia 
dapat memberi minum jama'ah haji, maka beliau pun mengizinkannya. Dan Telah 
menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin 
Yunus -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim dan 
Abdu bin Humaid semuanya dari Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Juraij keduanya dari Ubaidullah bin Umar dengan isnad ini, semisalnya. 



■A& 





2319. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Minhal Adi Dlarir Telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' Telah menceritakan kepada kami Humaid Ath 
Thawil dari Bakr bin Abdullah Al Muzani ia berkata; Aku duduk bersama Ibnu Abbas di dekat 
Ka'bah. Tiba-tiba datanglah seorang A'rabi dan bertanya, "Aku lihat anak-anak paman Anda 
minum madu dan susu, sedangkan Anda minum anggur. Apakah hal itu karena suatu 
kepentingan-kepentingan tertentu ataukah karena bakhil?" Ibnu Abbas menjawab, "Segala 
puji bagi Allah, tidak ada kepentingan-kepentingan tertentu bagi kami dan tidak pula karena 



bakhil. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah datang berkendaraan dan di 
belakangnya membonceng Usamah. Beliau minta minum, lalu kami beri minum dengan 
anggur. Setelah beliau minum, sisanya diberikan kepada Usamah. Dan beliau pun bersabda: 
'Perbuatanmu ini sangat baik dan bagus; teruskanlah seperti itu.' Aku tidak ingin merubah 
yang telah diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 


Bab: Sedekah dengan daging dan kulit hewan kurban (l&a 

U>^U- j) 


j^> o-c- ^ o-c- \\Jt \ o-c- Cr^ J \)ji \ S) 3^ 

* 0 

j j*- *\ j pLi j 


2320. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Khaitsamah dari Abdul Karim dari Mujahid dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Ali ia 
berkata; "Aku disuruh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengurus penyembelihan 
hewan kurban, menyedekahkan daging dan kulitnya, serta mengurus segala sesuatu yang 
berhubungan dengan kesempurnaan kurban. Tetapi aku dilarang oleh beliau mengambil 
upah untuk tukang potong dari hewan kurban itu. Maka untuk upahnya kami ambilkan dari 
uang kami sendiri." Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 
Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Uyainah dari Abdul Karim Al Jazari dengan isnad ini, semisalnya. Dan Telah menceritakan 
kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Sufyan - lshaq bin Ibrahim 
berkata- telah mengabarkan kepada kami Mu'adz bin Hisyam ia berkata, telah mengabarkan 
kepadaku bapakku keduanya dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Ibnu Abu Laila dari Ali 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan di dalam hadits keduanya tidak tercantum; "Ajrul 
Jazir (ongkos untuk tukang potong)." 


J*## ^v^o\ 






^L/a 


2321. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun dan 
Muhammad bin Marzuq dan Abdu bin Humaid -Abdu berkata- telah mengabarkan kepada 
kami -sementara dua orang yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhamamd 
bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Al Hasan 
bin Muslim bahwa Mujahid telah mengabarkan kepadanya bahwa Abdurrahman bin Abu 
Laila telah mengabarkan kepadanya bahwa Ali bin Abu Thalib telah mengabarkan kepadanya 
bahwasanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhnya untuk mengurusi 
penyembelihan hewan kurban, menyedekahkan daging dan kulitnya serta segala sesuatu 
yang berhubungan dengan kesempurnaan kurban kepada orang-orang miskin. Dan 
dagingnya tidak boleh diberikan kepada tukang potong sedikitpun sebagai upah. Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku Abdul Karim bin Malik Al Jazari bahwa Mujahid telah mengabarkan kepadanya 
bahwa Abdurrahman bin Abu Laila telah mengabarkan kepadanya bahwa Ali bin Abu Thalib 
telah mengabarkan kepadanya, bahwasanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
memerintahkannya.. Yakni serupa dengan hadits di atas. 


Bab: Berserikat dalam hewan kurban (1^1^ 




' S S 9 SI 9 

9 ' 1 'W **.' * i t! 


>5 1 


9 , 


J 


Aji ****** b ^jSLaj\ 


2322. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
Malik -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh 
darinya- ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari Abu Zubair dari Jabir bin 
Abdullah ia berkata; "Kami pernah menyembelih kurban bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam di tahun perjanjian Hudaibiyah, untuk kurban seekor unta atau seekor sapi, 
kami bersekutu tujuh orang." 





2323. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Abu Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan 
kepada kami Ahmad bin Yunus Telah menceritakan kepada kami Zuhair Telah menceritakan 
kepada kami Abu Zubair dari Jabir ia berkata; "Kami pergi haji bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Lalu beliau menyuruh kami bersekutu tujuh orang untuk kurban seekor 
Unta atau seekor sapi bersekutu tujuh orang." 


/ // ^ ^ / W ** 


2324. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada 
kami Waki' Telah menceritakan kepada kami Azrah bin Tsabit dari Abu Zubair dari Jabir bin 
Abdullah ia berkata; "Kami naik haji bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu 
kami menyembelih seekor unta dari tujuh orang yang bersekutu, dan seekor sapi juga hasil 
dari dari tujuh orang yang bersekutu." 




2325. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia 
mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Kami bersekutu bersama Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam di dalam haji dan umrah, yakni tujuh orang berkurban seekor Unta atau seekor 
Sapi." Kemudian seorang laki-laki bertanya kepada Jabir, "Bolehkah bersekutu dalam 
kambing sebagaimana bolehnya bersekutu dalam Unta atau sapi?" Jabir menjawab, 
"Tidaklah kami bersekutu, kecuali dalam Badanah (unta atau sapi)." Jabir juga turut serata 
dalam peristiwa Hudaibiyah. la berkata, "Di hari itu, kami menyembelih tujuh puluh ekor 
Badanah (Unta atau sapi). Setiap tujuh orang dari kami bersekutu untuk kurban seekor 
Badanah (unta atau sapi)." 





2326. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepada kami Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah menceritakan tentang haji 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. ia berkata; "Beliau memerintahkan kami ketika bertahallul 
untuk menyembelih hewan kurban. Dan di antara kami ada sekelompok orang yang 



berkumpul/berserikat untuk satu hewan kurban, tepatnya, saat beliau memerintahkan 
mereka bertahallul dari ibadah haji." 


>•“ *<? ''» 1 « li\ i » ^ » \ ' 9 ' \\ ' 9 ' l\\ * 9 ' 9 ' G. 9 '. *\' ''l \ '* '> 9 ' * ^ '' 


2327. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Abdul Malik dari Atha' dari Jabir bin Abdullah ia berkata; "Kami pernah 
melaksanakan haji Tamattu' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saat itu, kami 
menyembelih sapi hasil serikat dari tujuh orang dari kami." 


9 ' . ' ' \ 9 ' 9 . } 9\ 9 ' t' t 9 / \ C S’ > 9 ' 9 ' \ ' ** /9 ' 9 ? \ ' Z ^ ' 


2328. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Zakarinya bin Abu Za'idah dari Ibnu Juraij dari Abu Zubair dari Jabir ia 
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyembelih seekor sapi pada hari Nahar 
untuk kurban Aisyah." 



if y yj 


2329. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij -dalam riwayat lain- 
Dan telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Yahya Al Umawi telah menceritakan kepadaku 
bapakku Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu 
Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menyembelih hewan kurban untuk isteri-isterinya. -sedangkan di dalam hadits 
Ibnu Bakr tercantum- (beliau menyembelih) sapi untuk kurban Aisyah dalam ibadah hajinya." 


Bab: Menyembelih hewan kurban dengan berdiri dan terikat (HJ^JLaULS y>^) 



2330. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Khalid bin Abdullah dari Yunus dari Ziyad bin Jubair bahwasanya; Ibnu Umar mendatangi 
seorang laki-laki yang sedang menyembelih Badanah (hewan kurban berupa Unta atau Sapi) 
dengan diderumkan, maka ia pun berkata, "Sembelihlah dalam keadaan berdiri dan terikat, 
itulah sunnah Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam." 



Bab: Mengirimkan hean kurban ke haram bagi yang tidak ingin pergi sendiri (oLxwil 












2331. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab 
dari Urwah bin Az Zubair dan Amrah binti Abdurrahman bahwa Aisyah berkata; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menyerahkan hewan kurbannya dari Madinah, dan akulah yang 
mengalungkan tanda pada hewan kurbannya. Sesudah itu, beliau tidak lagi menjauhi sesuatu 
yang biasanya dijauhi oleh seorang yang sedang Ihram." Dan telah menceritakannya 
kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dengan isnad ini, semisalnya. Dan Telah 
menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Zuhair bin Harb keduanya berkata. Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam. -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 
Manshur dan Khalaf bin Hisyam dan Qutaibah bin Sa'id mereka berkata, telah mengabarkan 
kepada kami Hammad bin Zaid dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; 
Aku masih teringat, saat aku mengalungkan tanda hewan kurban pada hadya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Yakni serupa dengan hadits di atas. 







2332. Dan Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya ia berkata, saya mendengar 
Aisyah berkata; "Dulu akulah yang mengalungkan tanda pada hewan kurban Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan kedua tanganku ini. Sesudah itu, tidak lagi menjauhkan 
diri dari sesuatu (yang sebelumnya dilarang), dan tidak pula meninggalkannya." 





2333. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah 
menceritakan kepada kami Aflah dari Al Qasim dari Aisyah ia berkata; "Aku mengalungkan 
tanda pada Unta (hewan kurban) milik Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan 
tanganku sendiri, lalu aku menyisirinya. Sesudah itu, beliau membawa dan mengirimkannya 
ke Baitullah. Lalu beliau bermukim di Madinah, sehingga tidak lagi sesuatu yang haram, apa 
yang sebelumnya halal bagi beliau." 




2334. Dan Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di dan Ya'qub bin Ibrahim Ad 
Dauraqi - Ibnu Hajr berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim dari Ayyub 
dari Al Qasim dan Abu Qilabah dari Aisyah ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mengutus hewan kurban dan akulah yang mengalungkan tanda padanya dengan tanganku 
sendiri. Sesudah itu, beliau tidak lagi menahan diri dari sesuatu yang telah diperbolehkan 
bagi seseorang yang telah bertahallul." 








2335. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah 
menceritakan kepada kami Husain bin Al Hasan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Aun 
dari Al Qasim dari Ummul Mukminin ia berkata; "Akulah yang memberi tanda pada hewan 
kurban itu dengan tali yang terbuat dari Shuff. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pun berada di tempat kami dalam keadaan halal, ia berbuat sebagaimana apa yang boleh 
diperbuat oleh seorang yang telah tahallul terhadap keluarganya. Atau seperti biasanya 
seorang suami yang mendatangi isterinya." 



2336. Dan Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah ia berkata; "Aku masih ingat 



ketika aku mengalungkan tanda hewan kurban kepada kambing kurban Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu hewan itu dikirimkan, sedangkan beliau sendiri tetap 
bersama kami dalam keadaan halal." 




2337. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah 
dan Abu Kuraib -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang 
lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim 
dari Al Aswad dari Aisyah ia berkata; "Aku mengalungkan tanda untuk hadya (hewan kurban) 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau mengirimkannaya (ke tanah haram) dan 
bermukim dengan tidak lagi menjauhkan diri dari hal-hal yang biasanya dijauhi oleh seorang 
yang sedang ihram." 





2338. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah 
dan Abu Kuraib - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al 
A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah mengirimkan hewan kurban berupa kambing ke Baitullah, maka beliau pun 
mengalungkan tanda padanya." 


> T\ » ' > ■>*.*'> ..C 2 ; ✓ \ s.' $ v.u \ ' > » i vX \ ' 

i\i diiiiiou sjfc* 


2339. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur Telah menceritakan kepada 
kami Abush Shamad telah menceritakan kepadaku bapakku telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Juhadah dari Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah ia berkata; 
"Kami pernah mengalungkan tanda kurban pada kambing kurban Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, lalu kambing itu dikirimkan ke tanah haram. Sedangkan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah halal dari segala sesuatu (yang sebelumnya dilarang), tidak 
haram bagi beliau segala itu." 



s y ? '*/ / ^ 

3lsUf' 0 diLUdilss ;>£dJlsi} Jli\ 




2340. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Abdullah bin Abu Bakr dari Amrah binti Abdurrahman bahwa ia telah 
mengabarkan kepadanya, bahwasanya; Ibnu Zaid menulis surat kepada Aisyah bahwa 
Abdullah bin Abbas telah mengatakan; Bahwa barangsiapa yang telah menyerahkan hewan 
kurbannya, maka telah haram baginya apa-apa yang haram bagi seorang yang melaksanakan 
haji sampai hewan kurban itu disembelih. Sementara aku sendiri telah mengirim hewan 
kurbanku. Karena itu, tuliskanlah padaku apa yang menjadi pendapat Anda. Amrah berkata; 
Aisyah berkata, "Yang benar, tidak sebagaimana apa yang dikatakan Ibnu Abbas. Aku sendiri 
pernah mengalungkan tanda hewan kurban pada hadya milik Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, lalu beliau menuntunnya dengan tangannya sendiri kemudian mengirimkannya 
bersama bapakku (ke tanah haram). Dan sesudah itu, tidak ada sesuatu lagi yang haram atas 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yang sebelumnya Allah halalkan hingga hewan 
kurbannya disembelih." 



2341. Dan Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur Telah menceritakan kepada 
kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Abu Khalid dari Asy Sya'bi dari 
Masruq ia berkata; Dari balik tabir, aku mendengar Aisyah menetuk tangannya lalu berkata; 
"Aku pernah mengalungkan tanda hewan kurban Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu 
beliau mengirimnya (ke tanah haram). Sesudah itu, beliau tidak lagi menahan diri dari 
sesuatu, sebagaimana seorang muhrim (sedang ihram) menjauhkan diri daripadanya. 
Demikianlah hingga beliau menyembelih hewan kurbannya." Dan Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab 
Telah menceritakan kepada kami Dawud -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan 



kepada kami Zakariya' keduanya dari Asy Sya'bi dari Masruq dari Aisyah semisalnya, dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 


Bab: Bolehnya mengendari hewan kurban bagi yang memerlukannya £ jj\ j>- 


&\ j y* lA lA j>) lA ' £&»■ 

itfs 

Zfo*j4& 


2342. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwasanya; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat seroang laki-laki yang sedang membawa Badanah 
(unta atau sapi), maka beliau bersabda: "Kendarailah." Laki-laki itu berkata, "Wahai 
Rasulullah, binatang ini adalah Badanah (Sapi/unta untuk dijadikan hewan kurban)." Beliau 
bersabda lagi: "Kendarailah." Pada kali yang kedua atau ke tiga beliau ucapkan: "Huss, 
kamu!" Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Al Mughirah bin Abdurrahman Al Hizami dari Abu Zinad dari Al A'raj dengan isnad ini, ia 
berkata dengan redaksi; "Ketika ada seseorang yang menuntun hewan kurbannya.." 




2343. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih ia 
berkata; inilah yang telah diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Muhammad 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu ia pun menyebutkan beberapa hadits, 
diantaranya adalah; Abu Hurairah berkata; Ketika ada seseorang yang menuntun Badanah 
(sapi/unta miliknya) yang telah dikalungkan sebagai tanda untuk hewan kurban, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Huss kamu, kendarai saja." Maka laki-laki 
itu pun berkata, "Ini adalah hewan kurban ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Huss kamu, 
hendarai saja! Huss kamu, kendarai saja!" 






2344. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Suraij bin Yunus keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Humaid 
dari Tsabit dari Anas ia berkata; Aku menduga kuat, bahwa aku telah mendengarnya dari 
Anas -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh juga 
miliknya- telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Humaid dari Tsabit Al Bunani dari 
Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melewati seorang laki-laki 
yang menuntun hewan kurbannya (berupa sapi atau unta), lalu beliau pun bersabda: 
"Kendarailah." Laki-laki itu berkata, "Ini adalah hewan kurban ya Rasulullah." Beliau 
bersabda lagi: "Kendarai saja." Beliau mengucapkannya dua atau tiga kali. 


i! j % 


2345. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Mis'ar dari Bukair bin Al Akhnas dari Anas ia berkata; Saya 
mendengarnya berkata; Seorang laki-laki pernah melewati Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dengan menuntun hewan kurbannya, maka beliau pun bersabda: "Kendarailah." Laki-laki itu 
berkata, "Hewan ini adalah hewan untuk kurban." Beliau bersabda: "Meskipun hewan 
kurban." Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Bisyr dari Mis'ar telah menceritakan kepadaku Bukair bin Al Akhnas ia berkata, 
saya mendengar Anas berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah dilewati oleh 
seseorang yang menuntun hewan kurbannya.." Maka ia pun menyebutkan hadits yang 
semisalnya. 




2346. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair ia berkata, 
saya mendengar Jabir bin Abdullah bahwasanya; la pernah ditanya tentang mengendarai 



hewan kurban, maka ia pun menjawab; Aku telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Kendarailah ia dengan baik (wajar) jika kamu memerlukannya sampai 
kamu memperoleh kendaraan yang lain." 




2347. Dan Telah menceritakan kepada kami Salamah bin Syabib Telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin A'yan Telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Zubair ia berkata; 
Saya bertanya kepada Jabir tentang mengendarai hewan kurban, maka ia pun menjawab: 
"Kendarailah dengan baik hingga kamu memperoleh kendaraan yang lain." 


Bab: Apa yang dilakukan terhadap hewan kurban jika sakit di jalan 


l*s ;>&gj ^ 3Vs 1x1^, 

/ ^ / 


2348. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abdul Warits bin Sa'id dari Abu AtTayyah Adi Dluba'i telah menceritakan kepadaku Musa bin 
salamah Al Hudzali ia berkata; Aku pernah menunaikan Umrah bersama Sinan bin Salamah. 
Sinan berangkat dengan membawa hewan kurban dengan menuntunnya. Namun, hewan 
kurban itu ternyata melelahkannya di tengah jalan, dan Sinan tidak tahu apa yang mesti 
dilakukan pada hewan kurbannya. Jika ia menelantarkannya, bagaimana ia akan 
membawanya nanti. Maka ia pun berkata, "Kalau aku sampai di tanah haram, niscaya aku 
akan menanyakan permasalahan tersebut dan baru berkurban." Ketika kami sampai di 
Bathha', ia berkata, "Temuilah Ibnu Abbas, ceritakanlah padanya." Maka Musa pun 



menuturkan perihal hewan kurban itu. Ibu Abbas berkata; Kamu telah berbuat salah, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirimkan bersama seorang laki-laki (dan 
mengangkatnya sebagai pimpinan safar) sebanyak enam belas Badanah (hewan kurban 
berupa unta atau sapi). Kemudian laki-laki itu pergi, kemudian kembali lagi dan berkata, 
"Wahai Rasulullah, apa yang mesti saya lakukan jika di antara hewan kurban itu ada yang 
sakit (sekarat)?" beliau bersabda: "Sembelihlah, kemudian rendamkan terompahnya ke 
darahnya dan sapukan ke badannya. Kemudian kamu dan siapa pun yang menyertaimu, 
tidak boleh memakannya." Dan Telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Yahya dan 
Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ali bin Hujr -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami - 
sementara dua orang yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ulayyah 
dari Abu At Tayyah dari Musa bin Salamah dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam mengirimkan sepuluh Badanah (hewan kurban berupa sapi atau unta) 
bersama dengan seorang laki-laki. Kemudian ia pun menyebutkan hadits Abdul Warits, dan 
ia tidak menyebutkan bagian awal hadits. 



-Jl 












2349. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i Telah menceritakan kepada 
kami Abdul A'la Telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Oatadah dari Sinan bin Salamah 
dari Ibnu Abbas bahwa Dzuaiba Abu Oabishah telah menceritakan keapdanya bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirimkan hewan kurban kepadanya, lalu 
berliau bersabda: "Jika ada di antara hewan-hewan kurban itu sakit, yang kamu khawatirkan 
akan mati, sembelihlah. Kemudian redamkan terompahnya ke darahnya lalu sapukan ke 
badannya. Kamu atau siapa pun yang menyertaimu tidak boleh memakannya." 


Bab: Wajibnya thawaf wada' dan terbebasnya wanita haid untuk melakukannya (c_-> y>- j 






2350. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Zuhair bin Harb keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Sulaiman Al Ahwal dari Thawus dari 
Ibnu Abbas ia berkata; Orang banyak telah pulang ke negerinya masing-masing. Maka 
bersabdalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Janganlah seseorang pulang sebelum 



dia thawaf wada' (akhir) di Baitullah." Zuhair berkata; "Yansharifuuna Kulla wajhiin." Dan ia 
tidak menyebutkan; "Fii." 




2351. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Bakr bin Abu Syaibah - 
lafazhnya miliknya Sa'id- keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 
Ibnu Thawus dari bapaknya dari Ibnu Abbas ia berkata; Orang banyak diperintahkan oleh 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar mereka melakukan thawaf terakhir di Baitullah 
sebelum pulang, kecuali yang diberi keringanan, yakni perempuan haid. 




/ ^ ^ ^ ^ ' 0 's 


2352. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepadaku 
Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Al Hasan bin Muslim dari 
Thawus ia berkata; Aku pernah bersama-sama dengan Ibnu Abbas, tiba-tiba Zaid bin Tsabit 
berakata, "Apakah Anda berfatwa bahwa seorang wanita yang sedang haid boleh pulang 
sebelum melakukan thawaf wada' di Baitullah?" Ibnu Abbas menjawab, "Kalau kamu tidak 
percaya, maka tanyakanlah kepada Si Fulanah Al Anshariyah. Apakah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menyuruhnya untuk berbuat seperti itu?" Maka Zaid bin Tsabit pun kembali 
kepada Ibnu Abbas seraya tertawa dan berkata, "Tidaklah aku melihatmu, kecuali pasti Anda 
telah berkata benar." 


(jj , UoJc>- Uo_Xj>- 

1 " i ;> \ j . j ^ ~’^' 1 J j ’■"$'{ 'i'—.'— • 

S ' ' ' S V ^ / / •*/ ^ S 




taiili&j ^ <lMk 


J a 


• I ^OU 







2353. Telah menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh Telah 
menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah dan Urwah bahwa 
'Aisyah berkata; Shafiyah binti Huyai mengalami haid setelah ia melaksanakan thawaf 
ifadhah. Maka aku pun mengadukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
lalu beliau pun bersabda: "Memangnya dia menjadi penghalang bagi kami?" Kukatakan, "Ya 
Rasulullah, tapi ia telah melaksanakan thawaf ifadhah dan thawaf di Baitullah, setelah 
thawaf Ifadlah barulah ia haid, lalu ia mengalami haid!" Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Kalau begitu, dia berangkat bersama-sama dengan kita." Telah 
menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya dan Ahmad bin Isa -Ahmad 
berkata- Telah menceritakan kepada kami -sementara dua orang yang lain berkata- telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab 
dengan isnad ini, ia berkata; Shafiyyah binti Huyay isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
mengalami haid setelah thawaf Ifadlah, yakni pada saat haji wada'. Yakni sebagaimana 
hadits Laits. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan 
kepada kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb 
Telah menceritakan kepada kami Sufyan -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab 
Telah menceritakan kepada kami Ayyub semuanya dari Abdurrahman bin Al Qasim dari 
bapaknya dari Aisyah bahwa ia menuturkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
bahwa Shafiyyah mengalami haid. Yakni semakna dengan hadits Az Zuhri. 




••■'i , /S » 




5 i V JlS \ As ISIS 


2354. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah 
menceritakan kepada kami Aflah dari Al Qasim bin Muhammad dari Aisyah ia berkata; Kami 
khawatir Shafiyyah mengalami haid sebelum melakukan thawaf Ifadlah. Kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menemui kami dan bertanya: "Apakah kalian akan 
menangguhkan kita berangkat ke Madinah?" Kami menjawab, "Shafiyyah telah melakukan 
thawaf Ifadlah." Beliau bersabda: "Tidak, kalau begitu." 





2355. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Abdullah bin Abu Bakr dari bapaknya dari Amrah binti Abdurrahman dari 
Aisyah bahwa ia pernah berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai 
Rasulullah, sesungguhnya Shafiyyah binti Huyay mengalami haid." Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Sepertinya, ia kan menangguhkan perjalanan 
kita. Bukankah ia telah melakukan thawaf bersama kalian di Baitullah?" mereka menjawab, 
"Ya, benar." Beliau bersabda: "Kalau begitu, hendaklah ia ikut berangkat sama-sama dengan 
kita." 


^ 'V / ♦* 








2356. Telah menceritakan kepadaku Al Hakam bin Musa telah menceritakan kepadaku Yahya 
bin Hamrah dari Al Auza'i sepertinya ia berkata, dari Yahya bin Abu Katsir dari Muhammad 
bin Ibrahim At Taimi dari Abu Salamah dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menginginkan sesuatu dari Shafiyyah sebagaimana apa yang biasanya diinginkan 
oleh seorang laki-laki terhadap isterinya, maka mereka pun berkata, "Sesungguhnya ia dalah 
keadaan haid ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Kalau bergitu, ia akan menangguhkan 
perjalanan kita?" mereka berkata lagi, "Ya Rasulullah, sesungguhnya ia telah melakukan 
thawaf pada hari Nahar." Akhirnya beliau bersabda: "Hendaklah ia berangkat bersama-sama 
kalian." 






2357. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada 
kami Ubaidullah bin Mu'adz -lafazh darinya- Telah menceritakan kepada kami bapakku Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah ia 
berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak pulang (ke Madinah), tiba-tiba 



Shafiyyah berdiri di depan pintu kemahnya dengan raut muka yang sedih, maka beliau pun 
bersabda: "Kenapa memang?." Kemudian beliau bertanya padanya: "Apakah kamu telah 
melakukan thawaf ifadlah pada hari Nahar?" Shafiyyah menjawab, "Ya." Beliau bersabda: 
"Berangkatlah bersama-sama dengan kami." Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan Abu Mu'awiyah dari Al A'masy - 
dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb Telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur semuanya dari Al Aswad dari Aisyah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana haditsnya Al Hakam, hanya saja keduanya tidak 
menyebutkan, "KA'IBATAN HAZIINATAN." 


Bab: Sunahnya masuk ke dalam Ka'bah untuk shalat dan doa di dalamnya bagi orang yang 
haji £'J / r 4-0».*— ~=pj\ (J 



2358. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasanya; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam masuk ke Ka'bah bersama-sama dengan Usamah, Bilal, dan Usamah bin 
Thalhah Al Hajabi, lalu dikuncinya pintu dan mereka ditinggal di dalam beberapa lama. Ibnu 
Umar berkata; Aku bertanya kepada Bilal ketika ia keluar, "Apa yang diperbuat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam di dalam?" Bilal menjawab, "Beliau berdiri shalat antara dua 
tiang, yang satunya sebelah kiri dan yang satunya lagi sebelah kanan serta tiga tiang berada 
di belakangnya. Ketika itu Baitullah mempunyai enam tiang, lalu beliau shalat di situ." 





ji^J 


2359. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Qutaibah bin Sa'id dan Abu 
Kamil Al Jahdari semuanya dari Hammad bin Zaid - Abu Kamil berkata- Telah menceritakan 
kepada kami Hammad Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar ia 
berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Makkah di hari penaklukannya, 
beliau turun di halaman Ka'bah dan menyuruh Utsman bin Thalhah mengambil kunci, lalu 
dibukanya pintu Ka'bah. Kemudian masuklah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam disusul Bilal, 
Zaid dan Utsman bin Thalhah. Kemudian pintu Ka'bah pun di tutup, lalu mereka tinggal di 
dalam beberapa saat lamanya. Dan setelah Usman membuka pintu, kata Abdullah, aku 
segera mendahului orang banyak menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau 
keluar dengan diiringi Bilal, maka aku pun bertanya kepada Bilal, "Apakah Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat di dalam?" Bilal menjawab, "Ya." Aku 
bertanya lagi, "Di mana?" Bilal menjawab, "Di antara dua tiang." Ibnu Umar berkata; Aku 
lupa untuk menanyakan berapa lama beliau shalat. Dan Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayyub As Sakhtiyani dari Nafi' 
dari Ibnu Umar ia berkata; Pada saat Fathu Makkah (pembebasana kota Makkah) Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam datang dengan mengendarai Unta milik Usamah bin Zaid hingga 
beliau menambatkan untanya di halaman Ka'bah. Kemudian beliau memanggil Utsman bin 
Thalhah dan bersabda: "Berikanlah kunci (Ka'bah) padaku." la pun pergi menemui ibunya, 
namun ibunya enggan untuk memberikan, maka ia pun berkata, "Demi Allah, ibu 
menyerahkan kunci itu, atau aku akan menghunuskan pedang ini." Lalu wanita itu pun 
memberikan kuncinya. Utsman bin Thalhah kemudian menghadap Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, dan beliau langsung membuka pintu Ka'bah. Lalu ia pun menyebutkan hadits 
sebagaimana haditsnya Hammad bin Zaid. 


lir tTl 'H rl'rl '■ r j* 




2360. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami 
Yahya Al Qaththan -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin 
Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah -dalam riwayat lain- Dan Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair -lafazh miliknya- Telah menceritakan kepada kami 
Abdah dari Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memasuki Baitullah bersama Usamah, Bilal, dan Utsman bin Thalhah. Lalu mereka 
menutup pintu agak lama, dan membukanya kembali. Dan akulah yang pertama kali masuk 



dan langsung menemui Bilal. Aku tanyakan padanya, "Di manakah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam shalat?" Bilal menjawab, "Diantara dua tiang bagian depan." Dan aku lupa 
untuk menanyakan padanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat berapa raka'at. 




2361. Dan telah menceritakan kepadaku Humaid bin Mas'adah Telah menceritakan kepada 
kami Khalid bin Al Harits Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Aun dari Nafi' dari 
Abdullah bin Umar bahwasanya; Ketika ia sampai di Ka'bah, ternyata Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam telah masuk ke dalamnya beserta Bilal, Usamah dan yang terakhir dan 
menutup pintu adalah Utsman bin Thalhah. Lalu mereka berdiam diri beberapa lama di 
dalamnya. Kemudian pintu Ka'bah di buka kembali, dan keluarlah Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, lalu aku pun segera naik dan masuk ke dalam Baitullah kemudian aku tanyakan, 
"Di manakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat?" Mereka menjawab, "Di sini (yakni di 
atara dua tiang)." Dan aku lupa untuk menanyakan kepada mereka, berapa raka'atkah beliau 
shalat. 




2362. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada 
kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah 
mengabarkan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Salim dari bapaknya ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam Baitullah beserta Usamah bin Zaid, 
Bilal dan Utsman bin Thalhah, lalu mereka menutup pintunya. Ketika mereka membukanya 
kembali, maka akulah yang pertama kali menemui mereka. Kutemui Bilal dan bertanya 
padanya, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di dalamnya?" Bilal 
menjawab, "Ya. Beliau shalat di antara dua tiang Yamani." 







2363. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan 
kepadaku Salim bin Abdullah dari bapaknya ia berkata; Aku melihat Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam masuk ke dalam Ka'bah beserta Usamah bin Zaid, Bilal dan Utsman bin 
Thalhah. Tidak ada orang lain yang masuk selain mereka, lalu mereka pun menutup 
pintunya. Abdullah bin Umar berkata; Lalu Bilal atau Utsman mengabarkan padaku bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di dalam Ka'bah yakni di antara dua tiang 
Yamani. 




0 s 


2364. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abdu bin Humaid semuanya 
dari Ibnu Bakr - Abdu berkata- telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata; Aku bertanya kepada Atha', "Apakah Anda 
pernah mendengar Ibnu Abbas berkata, 'Kalian diperintahkan untuk melakukan thawaf, dan 
kalian tidak diperintahkan untuk memasuki Ka'bah? '" Atha' menjawab, "la tidaklah 
melarang untuk memasukinya. Tetapi saya mendengarnya berkata; Usamah bin Zaid 
mengabarkan kepadaku, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam Baitullah 
kemudian beliau berdo'a di setiap sudutnya, dan beliau tidak shalat di dalam sampai beliau 
keluar kembali, setelah di luar, beliau shalat dua raka'at di hadapannya. Kemudian beliau 
bersabda: 'Inilah kiblat.' Aku bertanya, 'Salah satu sisinya, ataukah seluruh sisinya? ' beliau 
menjawab: 'Bahkan setiap sisinya.'" 




2365. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh Telah menceritakan kepada 
kami Hammam Telah menceritakan kepada kami Atha' dari Ibnu Abbas bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam Ka'bah. Saat itu, di dalam Ka'bah terdapat enam 
batang tiang. Lalu beliau berdiri di satu tiang, kemudian berdo'a dan beliau tidak shalat. 







2366. Dan telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus telah menceritakan kepadaku 
Husyaim telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Abu Khalid ia berkata; Aku bertanya 
kepada Abdullah bin Abu Aufa salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
"Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam Baitullah saat melaksanakan 
Umrah?" Abdullah bin Abu Aufa menjawab, "Tidak." 


Bab: Merombak dan membangun Ka'bah (L^.l_o j \ ) 


^yui^uL*^ J' J\j&> 


2367. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Kalau bukanlah karena kaummu yang baru 
saja meninggalkan kekufuran, akan kurombak Ka'bah dan kubangun di atas pondasi Ibrahim. 
Sebab, dulu orang-orang Quraisy mempersimpatnya saat mereka membangunnya. Dan aku 
akan membuatkannya pintu belakang." Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr 
bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair dari Hisyam dengan isnad ini. 


jJL&v» \ JcLe- 5 JcLe- ^ \ ^c- O Jli 

> y i t / / *X ' A i y . X W » f *• 'I I ^ ' s ' * ' * X\.\X i''' * \ ~ "i "tl C”” ^ t » 



2368. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Muhammad bin 



Abu Bakr Ash Shiddiq telah mengabarkan kepada Abdullah bin Umar dari Aisyah isteri Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 
"Tidakkah kamu lihat, bahwa ketika kaummu membangun Ka'bah, mereka 
mempersempitnya dari Asas Ibrahim?" Aisyah berkata; Kukatakan, "Apakah Anda akan 
mengembalikannya pada Asas Ibrahim?" maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun 
bersabda: "Sekiranya bukan karena kaummu yang baru saja meninggalkan kekufuran, 
niscaya aku akan melakukannya." Abdullah bin Umar berkata; Duh sekiranya Aisyah 
mendengar hal ini langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!" Setahuku Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah terlihat meninggalkan pengusapan dua rukun dekat 
Hijr, hanya saja pembangunan Baitullah di atas Asas Ibrahim belum sempurna ketika itu. 




•r>. > 


»5 i' t VI 


> ' i * Jli .?- 




2369. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Abdullah 
bin Wahb dari Makhramah -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin 
Sa'id Al Aili Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku 
Makhramah bin Bukair dari bapaknya ia berkata, saya mendengar Nafi' Maula Ibnu Umar 
berkata, saya mendengar Abdullah bin Abu Bakr bin Abu Quhafah menceritakan dari 
Abdullah bin Umar dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa ia berkata; Saya 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau bukanlah karena 
kaummu yang baru saja meninggalkan masa jahiliyah, akan kupakai dana Ka'bah untuk 
memperbaikinya; pintunya akan kubuat sampai ke tanah, dan hijir kumasukkan ke 
dalamnya." 





a 


2370. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan 
kepadaku Ibnu Mahdi Telah menceritakan kepada kami Salim bin Hayyan dari Sa'id bin Mina' 
ia berkata, saya mendengar Abdullah bin Zubair berkata, telah menceritakan kepadaku 
bibikku yakni Aisyah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai 
Aisyah! Kalaulah bukan karena kaummu baru saja keluar dari syirik, akan kupugar Ka'bah 



kembali. Kubuat pintunya dua buah, satu menghadap ke timur dan satu lagi ke barat. 
Kemudian akan kutambah lebarnya enam hasta dari hijir. Sesungguhnya orang-orang 
Quraisy telah memperkecilnya ketika dahulu mereka memugarnya." 


u*5C&I>4 J&. ^ jj 

Ju;5i\y \3iiy4^^'^ i 

1^315^0 

^ ji jilS\x\jas ^aii£^i4==3\3 


2371. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sariya Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Zaidah telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abu Sulaiman dari Atha' ia berkata; 
Ketika Baitullah terbakar pada masa Yazid bin Mu'awiyah tatkala diperangi oleh penduduk 
Syam, dia perintahkan agar Baitullah dibiarkan apa adanya. Ibnu Zubair juga membiarkannya 
hingga orang-orang datang pada musim haji dengan maksud agar Ibnu Zubair bisa 
menggerakkan orang-orang itu untuk melawan penduduk Syam. Setelah orang-orang pergi 



ke Baitullah, Ibnu Zubair berkata, "Saudara-saudara, berilah aku petunjuk (saran) tentang 
Ka'bah! Apakah aku harus membongkarnya lalu aku membangun kembali, akau aku perbaiki 
bagian-baigian yang rusak saja?" Ibnu Abbas menjawab, "Aku mempunyai pendapat tentang 
Ka'bah tersebut. Menurutku, sebaiknya Anda memperbaiki bagian-bagian yang rusak saja 
dan biarkanlah Baitullah dalam keadaan seperti ketika orang-orang dulu baru mulai 
memeluk Islam. Biarkan pula batu-batu seperti ketika orang-orang baru mulai memeluk 
Islam dan seperti ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diutus." Ibnu Zubair mengingatkan, 
"Seandainya salah seorang diantara kalian rumahnya terbakar, tentu ia tidak akan rela 
sehingga dia membangunnya kembali dengan sebaik-baiknya, padahal ini adalah rumah 
Rabb kalian, sesungguhnya aku akan beristikharah untuk meminta petunjuk kepada Rabb-ku 
selama tiga kali, baru kemudian aku akan menetunkan keputusanku." Setelah tiga kali 
istikharah, maka Ibnu Zubair memastikan pendapatnya untuk membongkar Ka'bah. Orang- 
orang menghindari dari Baitullah, jangan-jangan ada bencana dari atas yang akan menimpa 
orang yang naik ke Baitullah kali pertama, sehingga ada seorang memanjat lalu menjatuhkan 
batunya. Setelah orang-orang melihat tidak ada sesuatu yang menimpa pemanjat tersebut, 
barulah orang-orang berduyun-duyun merobohkannya hingga rata dengan tanah. Kemudian 
Ibnu Zubair memancangkan beberapa tiang lalu memasang tabir sampai kemudian 
bangunan tersebut meninggi. Ibnu Zubair berkata; Aku pernah mendengar Aisyah berkata 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya orang-orang tidak baru saja 
meninggalkan kekufuran dan seandainya aku mempunyai biaya yang cukup untuk 
membangun Baitullah sekarang ini, maka tentu aku sudah memasukkan hijr dan aku buat 
satu pintu masuk serta satu pintu keluar." Ibnu Zubair berkata, "Sekarang aku sudah 
mempunyai biaya dan aku tidak khawatir terhadap keimanan kaum muslimin." Atha berkata; 
Lalu Ibnu Zubair menambah luas Baitullah sebanyak lima hasta di bagian Hijr, kemudian ia 
menjelaskan posisi pondasi dengan dilihat orang banyak., lalu diantas pondasi itu didirikan 
bangunan. Panjang Ka'bah semual dua belas hasta tetapi setelah diperluas maka panjangnya 
tampak pendek, sehingga panjangnya ditambah sepuluh hasta. Lalu dibuat dua pintu, satu 
pintu masuk, dan satu pintu keluar. Setelah Ibnu Zubair terbunuh, Al Hajjaj mengirim surat 
kepada Abdul Malik bin Marwan untuk memberitahukan hal itu kepadanya, juga untuk 
memberitahukan bahwa Ibnu Zubair telah membuat bangunan di pondasi yang telah dilihat 
oleh kebanyakan penduduk Makkah. Jadi Abdul Malik membalas surat Al Hajjaj; "Kami 
sedikit pun tidak mengikuti kesalahan Ibnu Zubair. Tentang penambahan panjang Ka'bah 
oleh Ibnu Zubair, maka aku tetapkan, adapun penambahan luas Ka'bah di Hijr oleh Ibnu 
Zubair, maka kembalikanlah seperti keadaan sebelumnya dan tutuplah pintu yang dibuat 
oleh Ibnu Zubair." Lalu Ibnu Hajjaj pun membongkar Ka'bah dan mengembalikannya seperti 
keadaan semula. 



> > ' 


'' / **/ * S ' y 



al .\ £ £ 'jk&izUjiiifij+C' 

jJG ( J Jt j^s \jkdJuC>J J~Sj*JtL-X£'*0!\ 

i < >i.j J fei^:A‘=Ai> v iduu: , B , >^3« U ?:& . J Ziji.^j\s\?\i \J^jZ-J£ jil; 
^ J ^yli^^lijjI^UjlM'^iMj3li'i'tU^^Uc&i3li ( i£3li 
\i^ JC(?? u /te r li-5W- 

jLjlliV' 


2372. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata, saya 
mendengar Abdullah bin Ubaid bin Umair dan Al Walid bin Atha' keduanya menceritakan 
dari Al Harits bin Abdullah bin Abu Rabi'ah -Abdullah bin Ubaid berkata- Al Harits bin 
Abdullah datang sebagai utusan kepada Abdul Malik bin Marwan pada masa 
pemerintahannya. Abdul Malik berkata, "Aku tidak menduga bahwa Abu Khubaib yakni Ibnu 
Zubair mendengar dari Aisyah, yang ia berdalih bahwa ia mendengarnya dari Aisyah." Al 
Harits berkata, "Benar, saya juga telah mendengar tentang hal itu dari Aisyah. Aisyah 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya kaummu telah 
memperkecil bangunan Baitullah. Sekiranya bukan karena mereka baru saja meninggalkan 
kesyirikan, niscaya saya akan mengembalikan apa yang mereka tinggalkan. Maka jika 
kaummu akan membangunnya sepeninggalku, maka kemarilah akan kuperlihatkan seberapa 
panjang yang mereka tinggalkan itu. 1 Maka aku pun melihatnya, yakni kurang lebih 
sepanjang tujuh hasta." Ini adalah haditsnya Abdullah bin Ubaid. Kemudian Al Walid bin 
Atha' menambahkan; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan aku benar-benar akan 
membuatkannya dua pintu yang keduanya sampai ke tanah. Yakni sebelah Timur dan Barat. 
Tahukah kamu, kenapa kaummu meninggikan pintunya?" Aisyah berkta; Aku menjawab, 
"Tidak." Beliau bersabda: "Yaitu, agar tidak ada yang dapat masuk ke dalamnya kecuali 
orang-orang tertentu yang mereka izinkan. Jika ada seseorang yang ingin masuk ke 
dalamnya, mereka membiarkannya memanjat hingga hampir saja akan memasukinya, baru 
kemudian mereka menghalanginya hingga orang tersebut terjatuh." Abdul Malik bertanya 
kepada Al Harits, "Apakah kamu mendengar Aisyah mengatakan hal ini?" Al Harits 
menjawab, "Ya." Kemudian Abdul Malik pun memukul-mukulkan tongkatnya sesaat lalu 
berkata, "Aku lebih suka kalau aku meninggalkannya dan apa yang menjadi bebannya." Dan 
Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Amru bin Jablah Telah menceritakan 
kepada kami Abu Ashim -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu bin 
Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq keduanya dari Ibnu Juraij dengan 
isnad ini, yakni sebagaimana hadits Ibnu Bakr. 



jS^^j j ■Jc4j£[^$\&&dp\jiC'ti 
dU js ‘ijliioUL: ^L j*i^\ i j^i^i ,^^>i\ 


2373. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Bakr As Sahmi Telah menceritakan kepada kami Hatim bin Abu Shaghirah 
dari Abu Qaza'ah bahwasanya; Ketika Abdul Malik bin Marwan thawaf di Baitullah, tiba-tiba 
dia berkata, "Semoga Allah mencelakai Ibnu Zubir, karena dia mendustakan Ummul 
Mukminin." Ibnu Zubair berkata; Aku pernah mendengar Aisyah berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Aisyah, kalau saja bukan karena kaummu yang 
baru saja meninggalkan kekufuran, tentu aku sudah membongkar Baitullah sehingga aku 
tambah luasnya di bagian Hijr, karena kaummu telah mempersempit bangunannya (bila 
diukur dengan pondasi yang dibuat oleh Nabi Ibrahim." Al Harits bin Abdullah bin Abu 
Rabi'ah berkata, "Jangan berkata begitu wahai Amirul mukminin, karena aku pernah 
mendengar Amirul Mukminin telah berkata yang demikian itu." Abdul Malik bin Marwan 
berkata, "Seandainya aku pernah mendengar hadits tersebut sebelum aku merombak 
Ka'bah, tentu aku biarkan saja bangunan yang telah diperbaiki oleh Ibnu Zubair." 


Bab: Tembok dan pintu Ka'bah (L^-L> jA>-) 





2374. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur Telah menceritakan kepada kami 
Abui Ahwash Telah menceritakan kepada kami Asy'ats bin Abu Sya'tsa' dari Al Aswad bin 
Yazid dari Aisyah ia berkata; Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam 
mengenai dinding Ka'bah, apakah termasuk Baitullah atau tidak?. Beliau menjawab: "Ya, 
termasuk." Aku bertanya, "Kenapa tidak dimasukkan mereka?" beliau bersabda: "Kaummu 
kekurangan dana." Aku bertanya lagi, "Kenapa pintunya tinggi begitu?" beliau menjawab: 
"Itu siasat bangsamu, supaya mereka dapat memasukkan orang yang disukainya dan 
melarang orang yang tidak disukainya. Kalau bukanlah karena bangsamu yang baru saja 
meninggalkan masa jahiliyah, yang menyebabkan kekhawatiran hati mereka akan menjadi 
ingkar, aku telah berpikir akan memasukkan dinding itu ke Baitullah dan membuat pintu 
sampai ke tanah." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah 
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa Telah menceritakan kepada kami Syaiban 
dari Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa' dari Al Aswad bin Yazid dari Aisyah ia berkata; Saya 
bertanya kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam mengenai dinding (Ka'bah). Maka ia 
pun menuturkan hadits yang semakna dengan hadits Abui Ahwash, dan ia menyebutkan di 
dalamnya; "Bagaimana dengan pintunya yang tinggi dan tidak mampu dinaiki kecuali dengan 
tangga?" dan ia juga menyebutkan; "Karena khawatir hati mereka akan liar kembali." 


Bab: Haji untuk orang yang sudah lemah atau untuk orang yang sudah meninggal j\ 


^ / j, / / 

. > i 

< 'i j . ^ \ 






2375. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Sulaiman bin Yasar dari Abdullah bin Abbas bahwa ia 
berkata; Fadl bin Abbas pernah membonceng di belakang Rasulullah shallallahu ’alaihi 
wasallam, tiba-tiba seorang wanita dari Khats'am meminta fatwa kepada beliau. Fadll 
menengok kepada perempuan itu dan perempuan itu pun menengok Fadll. Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memalingkan wajah Fadll ke arah lain. Perempuan itu berkata, 
"Wahai Rasulullah! Kewajiban untuk menunaikan haji terpikul atas bapakku yang sudah tua 
renta, la tidak lagi sanggup duduk di atas kendaraan. Bolehkah aku menggantikannya?" 
beliau menjawab: "Boleh." Dan hal itu terjadi pada saat haji wada'. 



9 S 





2376. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa 
dari Ibnu Juraij dari Ibnu Syihab Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Yasar dari 
Ibnu Abbas dari Al Fadll bahwasanya; Seorang wanita dari Khats'am berkata, "Wahai 
Rasulullah, sesungguhnya bapakku adalah seorang yang sudah tua renta, ia masih memiliki 
kewajiban haji, sementara ia tidak mampu lagi menunggang di atas Untaranya." Maka Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Kalau begitu, hajikanlah ia." 


Bab: Sahnya haji anak kecil dan pahala orang yang menghajikannya ( y>A j, 




^ ^ ^ **/ ^ 


2377 . Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
Ibnu Abu Umar semuanya dari Ibnu Uyainah - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin Uyainah dari Ibrahim bin Uqbah dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, dari Ibnu 
Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan serombongan pengendara di 
Rauha', lalu beliau bertanya: "Rombongan siapakah kalian?" mereka menjawab, "Kami 
rombongan kaum muslimin; dan Anda siapa?" beliau menjawab: "Aku adalah Rasulullah." 
Tiba-tiba seorang wanita datang kepada beliau dengan menggendong anak kecil, kemudian 
ia bertanya, "Wahai Rasulullah, sudah sahkah haji anak ini?" beliau menjawab: "Sah, dan 
kamu juga mendapatkan pahala." 


f y * .s f ' ** v** ^ 9 . ^ 't 9 ' ' i x * t 9 y ^ 1 i 'T*. \ y vi 9 ^ \ ^ ^ 9 .s' 1 1 \ 'f.*. \ ^ 

(j-C- p \ Uo_Xi>“ 

^ / / ^ 


2378. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Sufyan dari Muhammad bin Uqbah dari Kuraib 
dari Ibnu Abbas ia berkata; Ada seorang wanita yang menggendong anak kecil lalu bertanya, 
"Wahai Rasulullah, apakah anak kecil ini juga memiliki keharusan menunaikan haji." Beliau 
menjawab: "Ya, dan kamu juga mendapatkan pahala." 








2379. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibrahim bin Uqbah 
dari Kuraib bahwasanya; Ada seorang wanita yang sedang menggendong anaknya dan 
berkata, "Apakah bagi anak ini juga memiliki keharusan haji?" beliau menjawab: "Ya, dan 
kamu juga menjadapkan ganjaran pahala." Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnul 
Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Muhammad bin Uqbah dari Kuraib dari Ibnu Abbas semisalnya. 


Bab: Kewajiban haji hanya satu kali dalam seumur 


hidup ( ^9) 


JJ p. j 

4 > , s 

^ •**$&»&* 


2380. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami 
Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Ar Rabi' bin Muslim Al Qarasyi dari 
Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menyampaikan khutbah kepada kami seraya bersabda: "Wahai sekalian manusia, Allah telah 
mewajibkan atas kalian untuk menunaikan ibadah haji. Karena itu, tunaikanlah ibadah haji." 
Kemudian seorang laki-laki bertanya, "Apakah setiap tahun ya Rasulullah?" beliau terdiam 
beberapa saat, hingga laki-laki itu mengulanginya hingga tiga kali. Maka beliau pun 
bersabda: "Sekiranya aku menjawab, 'Ya' niscaya akan menjadi kewajiban setiap tahun dan 
kalian tidak akan sanggup melaksanakannya. Karena itu, biarkanlah apa adanya masalah 
yang kutinggalkan untuk kalian. Sesungguhnya orang-orang yang sebelum kamu mendapat 
celaka karena mereka banyak tanya dan suka mendebat para Nabi mereka, karena itu, bila 
kuperintahkan mengerjakan sesuatu, laksanakanlah sebisa-bisanya, dan apabila kularang 
kalian mengerjakan sesuatu, maka hentikanlah segera." 


Bab: Perjalanan seorang wanita bersama mahramnya untuk haji dan selainnya „J\ yu* 



» r_ tl'T-^V 1 »\t-r.%V 3*^1^ > t ^ *.'*.> * %\\*'V.£\' V ’ >t 

U3o.X»- jUj ^>o _^>\ 

,*✓ * 


2381. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Ubaidullah telah 
mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Seorang wanita tidak boleh bepergian selama tiga hari kecuali disertai 
mahramnya." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Usamah -dalam riwayat lain- Dan 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami bapakku 
dari Ubaidullah dengan isnad ini. Dan di dalam riwayatnya Abu Bakr tercantum; "Di atas tiga 
(hari)." Dan ia juga berkata di dalam riwayatnya, dari bapaknya; "Kecuali bila ia bersama 
mahramnya." 



4\ >J\A yyH\ {] 



2382. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak dari Nafi' dari 
Abdullah bin Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak halal bagi 
seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhirat selama tiga hari, kecuali disertai 
mahramnya." 



^ ^ .1 ^ 3^ v ,:~ r, a r-j'^Ty £*_j \ ~ 

♦* / *’/ ^ 

isi M 






2383. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Utsman bin Abu Syaibah 
semuanya dari Jarir - Qutaibah berkata- Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Abdullah 
bin Umair dari Qaza'ah dari Abu Sa'id ia berkata; Saya mendengar suatu hadits darinya, lalu 
aku pun terkagum dan bertanya kepadanya, "Apakah Anda mendengar hadits ini langsung 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" la pun menjawab, "Apakah aku akan 
mengatakan sesuatu yang belum pernah aku dengar?" Aku mendengarnya berkata; Saya 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian bersusah 
payah mempersiapkan perjalanan kecuali ke tiga Masjid. Yaitu; Masjidku ini (Masjid Nabawi), 
Masjidil Haram, dan Masjid Al Aqsha." Dan saya juga mendengar beliau bersabda: "Seorang 
wanita tidak boleh bersafar selama dua hari, kecuali disertai mahramnya atau pun 
suaminya." Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Abdul Malik bin Umair ia berkata, saya mendengar Qaza'ah ia berkata, saya mendengar 
Abu Sa'id Al Khudri berkata; Saya mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
empat hal, lalu aku pun begitu terkesan. Beliau melarang seorang wanita untuk mengadakan 
perjalanan selama dua hari, kecuali disertai suaminya atau mahramnya. Dan ia pun 
mengisahkan hadits itu. 




2384. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Mughirah dari Ibrahim dari Sahm bin Minjab dari Qaza'ah dari Abu Sa'id Al 
Khudri ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang wanita tidak 
boleh bepergian selama tiga hari kecuali bersama mahramnya." 


<£* 'j&\ 3ls J 


2385. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin 
Basysyar semuanya dari Mu'adz bin Hisyam - Abu Ghassan berkata- Muadz telah 
menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah dari Qaza'ah dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa 
Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang wanita tidak boleh mengadakan 
perjalanan di atas tiga malam, kecuali disertai mahramnya." Dan Telah menceritakannya 
kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id dari 



Qatadah dengan isnad ini dan ia menyebutkan; "Lebih dari tiga hari, kecuali bersama 
mahramnya." 




2386. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari bapaknya bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita muslimah untuk 
bersafar sejauh sehari perjalanan, kecuali ditemani seorang laki-laki yang dari mahramnya." 




2387. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Sa'id dari Ibnu Abu Dzi'b Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Sa'id dari 
bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak 
halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhirat untuk mengadakan 
perjalanan sejauh sehari perjalanan kecuali disertai mahramnya." 


H 




2388. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari bapaknya dari Abu 
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang 
wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhirat untuk mengadakan perjalanan sehari 
semalam kecuali disertai mahramnya." 


a i -^gju jjy JMii. 


2389. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari Telah menceritakan kepada 
kami Bisyr bin Mufadldlal Telah menceritakan kepada kami Suhail bin Abu Shalih dari 
bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tidak halal bagi seorang wanita untuk mengadakan perjalanan selama tiga hari kecuali 
disertai mahramnya." 



% j\z. k Jij&zJi; p> Jw&i. j 

/ ^ / •*/ ^ ^ **/ / 

L£\j1U J\\^j4\\l^^\i\%^ &Vj^ 'j)A£\ ^\ r jd\jii^j5s^X 

\^j^jH\ l-S j£. ^ J 


2390. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
semuanya dari Abu Mu'awiyah - Abu Kuraib berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada 
Allah dan hari akhirat untuk mengadakan perjalanan selama tiga hari atau lebih kecuali ia 
bersama bapaknya atau anaknya atau suaminya atau saudaranya atau mahramnya yang 
lain." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami 
Al A'masy dengan isnad ini, semisalnya. 


^ ^ **/ ^ 

ji 1$*^ 3*- ydj^4 


2391. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya dari Sufyan - Abu Bakr berakata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
Uyainah Telah menceritakan kepada kami Amru bin Dinar dari Abu Ma'bad ia berkata, saya 
mendengar Ibnu Abbas berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
berkhutbah seraya bersabda: "Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan 
seorang wanita kecuali wanita itu disertai muhrimnya. Dan seorang wanita juga tidak boleh 
bepergian sendirian, kecuali ditemani oleh mahramnya." Tiba-tiba berdirilah seorang laki-laki 
dan bertanya, "Ya, Rasulullah, sesungguhnya isteriku hendak menunaikan ibadah haji, 
sedangkan aku ditugaskan pergi berperang ke sana dan ke situ; bagaimana itu?" Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab: "Pergilah kamu haji bersama isterimu." Dan 
Telah menceritakannya kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani Telah menceritakan kepada kami 
Hammad dari Amru dengan isnad ini, semisalnya. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Abu Umar Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Sulaiman Al Makhzumi dari Ibnu 



Juraij dengan isnad ini, semisalnya. Dan ia tidak menyebutkan; "Janganlah sekali-kali seorang 
laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali wanita itu disertai mahramnya." 


Bab: Apa yang diucapkan saat melakukan safar untuk haji selainnya L« 




* i ^ » 

o 




. >< 






2392. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami 
Hajjaj bin Muhammad ia berkata, Ibnu Juraij berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu 
Zubair bahwa Ali Al Azdi telah mengabarkan kepadanya, bahwa Ibnu Umar, telah 
mengajarkan kepada mereka, bahwasanya; Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
telah berada di atas kendaraan hendak bepergian, maka terlebih dahulu beliau bertakbir 
sebanyak tiga kali. Kemudian beliau membaca do'a sebagai berikut: "SUBHAANALLADZI 
SAKHKHARA LANAA HAADZA WAMAA KUNNAA LAHU MUQRINIIN WA INAA ILAA RABBINAA 
LAMUNQALIBUUN. ALLAHUMMA INNAA NASALUKA Fl SAFARI N AA HADZAL BIRRA WAT 
TAQWA WA MINAL 'AMALI MAA TARDLA ALLAHUMMA HAWWIN 'ALAINAA SAFARANAA 
HADZA WATHWI 'ANNAA BU'DAHU ALLAHUMMA ANTASH SHAAHIBU FIS SAFARI WAL 
KHALIIFATU FIL AHLI ALLAHUMMA INNI 'A'UUDZU BIKA MIN WA'TSAA'IS SAFAR 
WAKA'AABATIL MANZHARI WA SUU'IL MUNQALABI FIL MAAL WAL AHLI (Ya Allah, 
sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon 
perbuatan yang Engkau ridloi. Ya Allah, permudahkanlah perjalanan kami ini, dan 
dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan 
mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, 
pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga)." 
Dan jika beliau kembali pulang, beliau membaca do'a itu lagi dan beliau menambahkan di 
dalamnya, "AAYIBUUNA TAA'IBNUUNA 'AABIDUUNA Ll RABBINAA HAAMIDUUNA (Kami 
kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji Rabb kami)." 






^ j-JlJ \ ^ Ij-C- ^ ( j^a ijlj 3 j4‘j\j\ ( Jjb*^L> 


2393. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Isma'il 
bin Ulayyah dari Ashim Al Ahwal dari Abdullah bin Sarjis ia berkata; la berkata; "Apabila 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan suatu perjalanan, beliau berlindung 
kepada Allah dari kesulitan dalam perjalanan, dari kesedihan bila kembali, dari kesempitan 
setelah berkecukupan, dari do'a orang yang teraniyaya, dan pandangan yang buruk terhadap 
keluarga dan harta." Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Zuhair bin 
Harb semuanya dari Abu Mu'awiyah -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku 
Hamid bin UmarTelah menceritakan kepada kami Abdul Wahid keduanya dari Ashim dengan 
isnad ini, semisalnya. Hanya saja di dalam haditsnya Abdul Wahid tercantum; "Dalam harta 
dan keluarga." Sementara di dalam riwayat Muhammad bin Khazim, ia berkata; Beliau 
memulainya dari keluarga saat beliau kembali." Dan di dalam riwayat keduanya tercantum; 
"INNI A'UUDZU BIKA MIN WA'TSAIS SAFAR (Aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan 
dalam bepergian)." 


Bab: Apa yang diucapkan sekembalinya dari ibadah haji dan selainnya 








2394. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 
Umar -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'id -lafazh 
juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Ubaidullah dari Nafi' 



dari Abdullah bin Umar ia berkata; Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali 
dari peperangan besar maupun kecil, atau kembali dari haji dan umrah, atau bila beliau 
berada di puncak bukit atau tempat yang tinggi, beliau bertakbir tiga kali, sesudah itu beliau 
baca: "LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU LAHUL MULKU WALAHUL 
HAMDU WA HUWA 'ALAA KULU SYAI'I N QADIIR AAYIBUUNA TAA'IBNUUNA 'AABIDUUNA 
LIRABBINAA HAAMIDUUNA, SHADAQALLAHU WA'DAH WA NASHARA 'ABDAH WAHAZAMAL 
AHZAABA WAHDAH (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu 
bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segala kekuasaan dan pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala 
sesuatu. Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji Rabb kami. 
Allah Maha menepati janji-Nya, menolong para hamba-Nya dan Dialah yang mengalahkan 
pasukan Ahzab)." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan 
kepada kami Isma'il bin Ulayyah dari Ayyub -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami Ma'n dari Malik -dalam 
riwayat lain- Ibnu Rafi' Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan 
kepadaku Adi Dlahak semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam semisalnya, hanya saja hadits Ayyub, bacaan takbir hanya dua kali. 


<C-L-C- \ 


2395. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ulayyah dari Yahya bin Abu lshaq ia berkata, Anas bin Malik berkata; Kami pernah 
kembali pulang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yakni, saya dan Abu Thalhah 
serta Shafiyyah yang membonceng di atas Untanya. Dan ketika kami tiba di depan kota 
Madinah, beliau membaca do'a: "AAYIBUUNA TAA'IBNUUNA 'AABIDUUNA LIRABBINAA 
HAAMIDUUNA (Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji Rabb 
kami)." Dan beliau terus membacanya hingga kami sampai di kota Madinah. Dan Telah 
menceritakan kepada kami Humaid bin Mas'adah Telah menceritakan kepada kami Bisyr Al 
Mufadldlal Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu lshaq dari Anas bin Malik dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya. 


Bab: Singgah diakhir malam di dzul hulaifah dan shalat ketika berangkat dari haji dan 
umrah 





2396. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menambatkan hewan kendaraannya di Bathha' yang berlokasi di Dzulhulaifah, lalu beliau 
shalat di situ. Dan Abdullah bin Umar juga senantiasa berbuat demikian. 







2397. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir Al Mishri 
telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada 
kami Qutaibah -lafazh miliknya- ia berkata. Telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi' 
ia berkata; Ibnu Umar selalu menambatkan kendaraannya di Bahtha' yang bertempat di 
Dzulhulaifah, yang demikian karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa 
menambatkan kendaraannya di situ dan shalat. 





2398. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin lshaq Al Musayyibi telah 
menceritakan kepadaku Anas yakni Abu Dlamrah, dari Musa bin Uqbah dari Nafi' 
bahwasanya; Apabila Abdullah bin Umar keluar untuk haji atau umrah, ia selalu 
menambatkan kendaraannya di Bathha' yang bertempat di Dzulhulaifah, yang demikian 
karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa menambatkan untanya di situ. 


^ j*. J <s* J* b*' 




2399. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad Telah menceritakan 
kepada kami Hatim bin Isma'il dari Musa bin Uqbah dari Salim dari bapaknya bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam didatangi di tempat dari Musa bin Uqbah dari Salim 
dari bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah di datangi di tempat 
peristirahatannya di Dzulhulaifah, lalu dikatakanlah kepada beliau, "Sesungguhnya Anda 
tengah berada di Bathha' yang diberkahi." 





<4U j ^y» \]oJm _J <L^_^AjJo^_£ a\^jJ\ ^jisuo *{jA (JjLi I 


2400. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr bin Ar Rayyan dan Suraij 
bin Yunus -lafazhnya milik Suraij- keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Isma'il 
bin Ja'far telah mengabarkan kepadaku Musa bin Uqbah dari Salim bin Abdullah bin Umar 
dari bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah didatangi di tempat 
persinggahannya di Dzulhulaifah yakni di dalam lembah, lalu dikatakanlah kepadanya, 
"Sesungguhnya Anda tengah berada di Bathha' yang diberkati." Musa berkata; Salim pernah 
singgah bersama kami di tempat persinggahan yakni di sebuah Masjid yang sering dijadikan 
'Abdullah biasa singgah ditempat itu. Dan ia pun mencari tempat peristirahatan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam yang posisinya berada di bawah masjid yakni di dalam lembah, 
peristirahatan itu persis ditengah-tengah antara lembah dan kiblat. 


Bab: Orang musyrik tidak boleh berhaji ke Ka'bah dan thawaf dengan telanjang 


Jc J\f j; 


2401. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari Ibnu Syihab dari Humaid bin 
Abdurrahman dari Abu Hurairah -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku 
Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Yunus bahwa Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadanya dari 
Humaid bin Abdurrahman bin Auf dari Abu Hurairah ia berkata; "Abu Bakar Ash Shiddiq 
menugaskanku ikut dalam suatu rombongan pada musim haji, dia diperintahkan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam sebelum haji wada' untuk mengumumkan kepada orang banyak 
pada hari nahar, bahwa; Orang musyrik tidak diperkenankan haji mulai tahun yang akan 
datang, dan tidak boleh thawaf di Baitullah dalam keadaan telanjang." Ibnu Syihab berkata; 
Humaid bin Abdurrahman mengatakan; "Hari nahar termasuk hari haji yang teragung, 
berdasarkan haditsnya Abu Hurairah." 


Bab: Kutamaan haji, umrah dan hari Arafah (43^^ jjj<> 



j i^jS^iLUdiis3i5^4^\ 0 :\^fr^ ^ ^dJLc^is^ 
pT j^. ^ L? £>? Cr? Cr? \-K-c- *a* ^ C&A- l)S }j* Cr? <-^ ^*"J 

A^vjwi^ Ji£zLiA\ 


2402. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku 
Makhramah bin Bukair dari bapaknya ia berkata, saya mendengar Yunus bin Yusuf berkata, 
dari Ibnul Musayyab ia berkata, Aisyah berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tidak ada satu hari pun yang di hari itu Allah lebih banyak 
membebaskan hamba-Nya dari api neraka daripada hari 'Arafah, sebab pada hari itu Dia 
turun kemudian membangga-banggakan mereka di depan para malaikat seraya berfirman: 
'Apa yang mereka inginkan? "' 


S 



£ 






2403. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Summi Maula Abu Bakr bin Abdurrahman, dari Abu Shalih As Samman dari 
Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Umrah demi umrah 
berikutnya adalah masa penghapusan dosa. Dan tidak ada ganjaran bagi ibadah haji yang 
mabrur kecuali surga." Dan Telah menceritakannya kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu 
Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb mereka berkata. Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Abdul Malik Al Umawi telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz 
bin Al Mukhtar dari Suhail -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami Waki' -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman semuanya dari 
Sufyan semua mereka itu dari Summi dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, yakni sebagaimana haditsnya Malik. 



pJ j eu9^ pAs <£ZSl\\jS> <j1 ^ j 4lLc-4h \ J^>4JJ ^ J y* j J^3 JlS 'i^j y*> <j 1 ^c- ^U- jJ J-C- 

<* * > *\t ' > yX\' ?< > h > ^ * * 'i { 'VX\' \> * 


2404. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Zuhair bin Harb -Yahya berkata- 
telah mengabarkan kepada kami -Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami Jarir dari 
Manshur dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Siapa yang mendatangi Baitullah ini (untuk haji atau umrah) tanpa merusaknya 
dengan perbuatan dan perkataan kotor, serta tidak berbuat maksiat, maka dia kembali pada 
keadaannya seperti baru lahir (bersih dari dosa)." Dan Telah menceritakannya kepada kami 
Sa'id bin Manshur dari Abu Awanah dan Abui Ahwash -dalam riwayat lain- Dan Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' 
dari Mis'ar dan Sufyan -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnul 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah semua mereka itu dari Manshur dengan isnad ini, dan di dalam hadits 
mereka semua tercantum; "Siapa yang menunaikan ibadah haji dengan tidak merusaknya 
dengan perbuatan dan kata-kata kotor." Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur 
telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Sayyar dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, semisalnya. 

Bab: Bagi jamaah haji dibolehkan singgah di Makkah dan tinggal rumah mereka (penduduk 
Makkah) j 

_j*vLn 

> f t \/ s\ ' t'' k'*- ' * s \ s*. > s * . * ' " ' ' * % s * s 'Z \ l', 

's/ y f **x ^ 


2405. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya berkata, 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami Yunus bin 
Yazid dari Ibnu Syihab bahwa Ali bin Husain telah mengabarkan kepadanya bahwa Amru bin 



Utsman bin Affan telah mengabarkan kepadanya, dari Usamah bin Zaid bin Haritsah bahwa 
ia berkata; "Wahai Rasulullah, apakah Anda akan singgah di rumah Anda di Makkah?" Beliau 
bersabda: "Apakah Aqil meninggalkan rumah untuk kami?" Aqil dan Abu Thalib telah 
mewarisi harta Abu Thalib, sementara Ja'far dan Ali tidak, karena kedua waktu itu adalah 
muslim, sedangkan Aqil dan Thalib masih kafir. 






9 y \ y t 9 y ' \ ' X * 9 

& Lai \ j ^ 



2406. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi dan Ibnu Abu Umar 
dan Abdu bin Humaid semuanya dari Abdurrazaq dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Ali bin 
Husain dari Amru bin Utsman dari Usamah bin Zaid; Aku bertanya, "Ya Rasulullah, di 
manakah Anda akan singgah esok hari?" yakni pada waktu beliau menunaikan haji Wada' 
saat kami telah dekat dari kota Makkah. Maka beliau bersabda: "Apakah Aqil meninggalkan 
rumah untuk kami?" 






2407. Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan 
kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 
Hafshah dan Zam'ah bin Shalih keduanya berkata, Ibnu Syihab dari Ali bin Husain dari Amru 
bin Utsman dari Usamah bin Zaid bahwa ia pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, di manakah 
Anda akan singgah esok hari Insya Allah?" yakni pada zaman Fathu Makkah. Beliau pun 
bersabda: "Apakah Aqil meninggalkan rumah untuk kami?" 


Bab: Bolehnya tinggal di Makkah bagi orang yang telah hijraj darinya setelah selesainya 
ibadah haji dan umrah (S \ ^9Juol^4 j \j!-) 


\0SX> y^J 



2408. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Abdurrahman bin Humaid bahwa ia 
mendengar Umar bin Abdul Aziz bertanya kepada As Sa'ib bin Yazid, "Apakah Anda 
mendengar sesuatu saat bermukim di Makkah." As Sa'ib menjawab; Aku mendengar Al 'Ala 
Al Hadlrami berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
kepada orang-orang Muhajir: "Waktu bermukim adalah selama tiga hari." Yakni beliau 
mengatakannya setelah shalat Ashar di Makkah. Sepertinya beliau juga bersabda: "Janganlah 
seorang pun yang menambahkannya." 







/ < ^ 9 <L 

v 'W i 9 




2409. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Abdurrahman bin Humaid ia berkata, saya mendengar Umar bin 
Abdul Aziz berkata kepada anggota majelisnya, "Apa yang kalian dengar di pemukiman 
Makkah?" Kemudian berkatalah As Sa'ib bin Yazid; Aku mendengar Al Ala' bin Al Hadlrami 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang muhajir hendaklah 
bermukim di Makkah selama tiga hari setelah menunaikan Manasik hajinya." 





J 




2410. Dan Telah menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani dan Abdu bin Humaid 
semuanya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'dari telah menceritakan kepada kami bapakku dari 
Shalih dari Abdurrahman bin Humaid bahwa ia mendengar Umar bin Abdul Aziz bertanya 
kepada As Sa'ib bin Yazid. Maka As Sa'ib pun menjawab; Aku mendengar Al Ala' bin Al 
Hadlrami berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda setelah 
shalat Ashar: "Bagi Muhajir hendaklah bermukim selama tiga hari di Makkah (baik ketika 
keberangkatan maupun kepulangannya)." 









2411. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dan ia telah mendiktekan 
kepada kami, telah mengabarkan kepadaku Isma'il bin Muhammad bin Sa'dari bahwa 
Humaid bin Abdurrahman bin Auf telah mengabarkan kepadanya bahwa As Sa'ib bin Yazid 
telah mengabarkan kepadanya bahwa Al Ala' Al Hadlrami telah mengabarkan kepadanya 
dari Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, beliau bersabda: "Bagi Muhajir, hendaklah 
bermukim selama tiga hari di Makkah setelah mengerjakan Manasiknya." Dan telah 
menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepada kami Adi Dlahak bin 
Makhlad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dengan isnad ini, semisalnya. 

Bab: Menjadikan Makkah sebagai tempat haram, binatang, pepohonan, dan barang 
temuannya, kecuali untuk diumumkan 

. \ it>^ a!) 


vid\3iiSU^ 

f % 4 k j j cA '& &0* 


2412. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan 
kepada kami Jarir dari Manshur dari Mujahid dari Thawus dari Ibnu Abbas ia berkata; Pada 
hari penaklukan kota Makkah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Makkah 
telah ditaklukkan. Mulai sekarang tidak ada lagi hijrah. Yang ada hanyalah jihad dan niat 
menegakkan agama Allah. Bila kamu diperintahkan berangkat, maka berangkatlah. Makkah 
telah ditaklukkan. Sesungguhnya tanah ini diharamkan Allah sejak terciptanya langit dan 
bumi. Maka negeri ini negeri haram, karena diharamkannya Allah hingga hari kiamat. Siapa 
pun tidak boleh berperang di negeri ini, baik orang yang sebelumku maupun aku sendiri, 
kecuali hanya satu saat di siang hari bagiku. Negeri adalah negeri haram karena diharamkan 
Allah sampai hari kiamat. Di negeri ini tidak boleh seseorang memotong pohon berduri, tidak 
boleh memburu binatang-binatangnya, tidak boleh memungut barang hilang karena 



tercecer, kecuali untuk diumumkan, dan tidak boleh memotong rerumputnya." Kemudian 
berkatalah Abbas, "Wahai Rasulullah, selain Idzkhir, karena Idzkhir diperlukan untuk tukang 
pencelup dan pembangun rumah." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: 
"Melainkan Idzkhir." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Al Mufadldlal 
dari Manshur dalam isnad ini, semisalnya. Dan ia tidak menyebutkan; Pada hari, ketika Dia 
menciptakan langit dan bumi." Kemudian ia menggantikan kata Al Qital dengan Al Qatlu dan 
ia juga menyebutkan; "Tidak boleh memungut barang hilang karena tercecer, kecuali untuk 
diumumkan." 




J, y» 


2413. .Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Syuraih Al Adawi bahwa ia berkata kepada Amru bin 
Sa'id yang sedang mengutus pasukan ke Makkah; Perkenanlah kepadaku wahai Amirul 
Mukminin untuk menceritakan kepada Anda suatu ungkapan yang Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berdiri saat menyampaikannya di hari Fathu Makkah. Aku mendengarnya 
dengan kedua telingaku, dan hatiku pun juga telah menghafalnya serta kedua mataku juta 
turut melihat beliau tatkala mengungkapkannya. Waktu itu, beliau memuji Allah dan 
membaca sanjungan atas-Nya, kemduan beliau bersabda: "Allah telah menjadikan Makkah 
sebagai tanah haram, namun orang-orang belum mengharamkannya. Maka tidak lagi boleh 
bagi seorang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat untuk menumpahkan darah di 
dalamnya dan menebang pepohonannya. Jika ada seseorang yang berdalih dengan 
peperangan yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalamnya, maka 
katakanlah padanya, 'Sesungguhnya Allah telah memberikan izin kepada Rasul-Nya, namun 
tidak kepada kalian.' Dan sungguh, Allah memberikan izin kepadaku hanya beberapa saat 
dari waktu siang. Dan pada hari ini, ia telah kembali menjadi haram, sebagaimana 
keharamannya di hari kemarin. Maka hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada 
orang yang ghaib." Kemudian dikatakanlah kepada Abu Syuraih, "Apa yang dikatakan Amru 
padamu?" la menjawab, "Aku lebih tahu tentang hal itu daripada kamu wahai Abu Syuraih. 
Sesungguhnya keharaman itu tidaklah melindungi seorang yang berdosa, tidak pula seorang 
yang kabur karena menumpahkan darah (membunuh) atau karena mencuri dan berbuat 
kerusakan (perampokan)." 



3 Vi -x4^\ ^ ^ \ , 

4j£^^y\yyy \ >iiu J\J>^ 


A>- 


r > tV - >.T > 


ilj 


jls9 JjjB o^l js-^4. 6'^*l d^ y& Sy?^ S-?ly* j S^ 

jiyi yy4\4\^2\ 

^J3^\3 ^j\JJ\ J&ti&yLglJJJteS %jf* J\{ \&yJA\ 
^Ui\.iA3iii\3 y.% j\ j£\& jsu^\jjSb^ijj]\3is.U. Jh\ jx£\(4j 

j ,_^.j 


2414. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ubaidullah bin Sa'id semuanya dari 
Al Walid - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah 
menceritakan kepada kami Al Auza'i telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abu Katsir telah 
menceritakan kepadaku Abu Salamah -ia adalah Ibnu Abdurrahman- telah menceritakan 
kepadaku Abu Hurairah ia berkata; Setelah Allah 'azza wajalla memenangkan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam atas penaklukan kota Makkah, beliau berpidato di hadapan 
orang banyak. Setelah memuji dan menyanjung Allah, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah 
telah melindungi kota Makkah dari serangan tentara gajah serta memberi kekuatan kepada 
Rasul-Nya dan orang-orang beriman untuk mempertahankannya. Tidak seorang pun yang 
boleh berperang di negeri ini. Larangan itu telah ada sejak dahulu. Dan hanya dikecualikan 
kepadaku untuk sesaat di siang hari. Dan juga tidak dibolehkan bagi orang-orang yang 
sesudahku. Jangan diburu hewan-hewan buruannya, jangan dipotong pohon berdurinya. 
Dan jangan dipungut barang-barang yang hilang tercecer kecuali untuk diumumkan. Siapa 
yang anggota keluarganya terbunuh, dia mempunyai dua pilihan yang baik, yaitu; Menerima 
uang tebusan atau membunuh si pembunuh." Kemudian berujarlah Al Abbas, "Selain Al 
Idzkhir ya Rasulullah. Karena kami membutuhkannya untuk kuburan dan rumah-rumah 
kami." Maka beliau pun bersabda: "Melainkah Al Idzkhir." Lalu berdirilah Abu Syat seorang 
laki-laki dari penduduk Yaman dan berkata, "Tuliskanlah untuk ya Rasulullah." Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Tiliskanlah untuk Abu Syat." Al Walid 
berkata; Aku bertanya kepada Al Auza'i, "Apa maksud dari sabda beliau: 'Tuliskanlah untuk 
ya Rasulullalh." la pun menjawab, "Yaitu, khuthbah ini, yang ia dengar dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam." 





J ^5 J ^ ^ ^1 J^J\ J^i ^u J il^. J 

jj>1sl& ->fe\ jkd\^ c5 I^ •>!%* >li\ jJ^jiili^l^LsU 

oU a Si\ _^\3l^i\3 j^i^liLU, jty.ui^ls j^al\ 

^Jul. J aIJlC- 4li\ J^> 4&\ Jj-i'j Jlis lf> J_J^3 jljo J^O ^>-W\ *^\ J4“ J 


2415. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Yahya telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah 
bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Khuza'ah membunuh seorang laki-laki dari Bani 
Laits pada saat Fathu Makkah karena terbunuhnya seorang laki-laki dari mereka oleh Bani 
Laits. Maka peristiwa itu pun dikabarkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 
beliau bergegas menaiki kendaraannya, kemudian menyampaikan khutbah seraya bersabda: 
" Allah telah melindungi kota Makkah dari serangan tentara gajah serta memberi kekuatan 
kepada Rasul-Nya dan orang-orang beriman untuk mempertahankannya. Tidak seorang pun 
yang boleh berperang di negeri ini. Larangan itu telah ada sejak dahulu. Dan juga tidak 
dibolehkan bagi orang-orang yang sesudahku. Namun, hanya dikecualikan kepadaku untuk 
sesaat di siang hari. Dan pada waktu ini telah kembali menjadi haram. Tidak boleh dipotong 
pohon berdurinya, tidak boleh ditebang pepohonannya, dan jangan dipungut barang-barang 
yang hilang tercecer kecuali untuk diumumkan. Siapa yang anggota keluarganya terbunuh, 
dia mempunyai dua pilihan yang baik, yaitu; Menerima uang tebusan (diyat) atau atau 
meminta agar si pembunuh dibunuh." Kemudian datanglah seorang laki-laki dari penduduk 
Yaman yang namanya Abu Syahin, ia berkata, "Tuliskanlah untukku ya Rasulullah." Maka 
beliau pun bersabda: "Tuliskanlah untuk Abu Syahin." Lalu seorang laki-laki dari Quraisy 
berkata, "Kecuali Al Idzkhir, karena kami menggunakannya di rumah dan kuburan kami." 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Melainkan Al Idzkhir." 


Bab: Larangan membawa senjata di Makkah tanpa adanya kebutuhan 



c 




2416. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami 
Ibnu A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Zubair dari Jabir ia berkata; Saya 
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi kalian untuk 
membawa senjata dalam kota Makkah." 



Bab: Bolehnya masuk Makkah tanpa ihram (|»\ J jt>-) 


^ ' a]cJl 941 kaJJ\J L5 >4Jl5 ji*UULo 

^U-l£ Ji Lili 


2417. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi dan Yahya bin 
Yahya dan Qutaibah bin Sa'id -Adapun Al Qa'nabi, maka ia berkata- saya telah membacakan 
kepada Malik bin Anas -Adapun Qutaibah, maka ia berkata- Telah menceritakan kepada kami 
Malik -dan Yahya berkata dan lafazh juga darinya- saya bertanya kepada Malik, "Apakah Ibnu 
Syihab telah menceritakan kepadamu dari Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam masuk ke dalam kota Makkah pada tahun Penaklukan kota Makkah sementara di 
atas kepada beliau terdapat getah pohon. Dan ketika beliau melepaskannya, tiba-tiba beliau 
didatangi seorang laki-laki -kata Ibnu Khathal- yang bergantung dengan satir (kelambu) 
Ka'bah, sehingga beliau pun bersabda: 'Bunuhlah ia."' Maka Malik kemudian menjawab, 
"Ya." 


-c > 


£&k\]^k\'S g^£JbSl\ 


> > 
9 . S9 




2418. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Qutaibah bin Sa'id 
Ats Tsaqafi -dan Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara Qutaibah 
berkata- Telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Ammar Ad Duhni dari Abu Zubair 
dari Jabir bin Abdullah Al Anshari bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke 
kota Makkah. -Qutaibah berkata- Beliau masuk pada hari Fathu Makkah dengan memakai 
surban hitam tanpa ihram. -Dan di dalam riwayatnya Qutaibah, ia berkata- Telah 
menceritakan kepada kami Abu Zubair, dari Jabir. 


*b j “ •* ~ j yj J — "j' 


2419. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hakim Al Audi telah mengabarkan kepada 
kami Syarik dari Ammar Ad Duhni dari Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam masuk pada hari Fathu Makkah dengan memakai surban hitam. 



^ » 




2420. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lshaq bin Ibrahim keduanya 
berkata, telah mengabarkan kepada kami Waki 1 dari Musawir Al Warraq dari Ja’far bin Amru 
bin Huraits dari bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan 
khuthbah di hadapan orang banyak dengan mengenakan surban hitam. 




2421. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Al Hasan Al 
Hulwani keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Musawir Al 
Warraq ia berkata, telah menceritakan kepadaku -sementara di dalam riwayat Al Hulwani ia 
berkata- saya mendengar Ja'far bin Amru bin Huraits dari bapaknya ia berkata; "Sepertinya 
aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas mimbar dengan mengenakan 
surban hitam yang kedua ujungnya telah beliau turunkan di antara kedua pundak." 
Sementara Abu Bakr tidak menyebutkan; "Di atas mimbar." 


Bab: Keutamaan Madinah dan doa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dengan keberkahan 
di dalamnya J->«9) 




S\' a’ '> *W\< \ 'S\' '~ x '*'u V 9 u 7> U 

t..\'\\A ✓ » ^ » * " » «'»£?£' <? » '> vX\' -i > ? "«If''' ? .»t> » i - »t 



2422. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Abdul Aziz yakni Ibnu Muhammad Ad Darawardi dari Amru bin Yahya Al Mazini dari Abbad 
bin Tamim dari pamannya Abdullah bin Zaid bin Ashim bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Nabi Ibrahim membangun kota Makkah menjadi tanah haram dan 
mendo'akan kemakmuran bagi penduduknya. Aku membangun kota Makkah menjadi tanah 
haram sebagaimana Nabi Ibrahim mengharamkan kota Makkah, dan mendo'akan 
kemakmuran bagi penduduknya seperti Nabi Ibrahim mendo'kan penduduk Makkah." Dan 
telah menceritakannya kepadaku Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada kami 
Abdul Aziz yakni Ibnul Mukhtar, -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad telah 
menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakannya 
kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al Makhzumi telah 
menceritakan kepada kami Wuhaib semuanya dari Amru bin Yahya Al Mazini dengan isnad 
ini. Adapun hadits Wuhaib, maka ia serupa dengan riwayatnya Ad Darawardi. Sedangkan 
Sulaiman bin Bilal dan Abdul Aziz bin Al Mukhtar, maka dalam riwayat keduanya; 
Sebagaimana apa yang dido'akan oleh Nabi Ibrahim. 




2423. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Bakr yakni Ibnu Mudlar dari Ibnul Hadi dari Abu Bakr bin Muhammad dari Abdullah bin Amr 
bin Utsman dari Rafi' bin Khadij ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Nabi Ibrahim telah mengharamkan kota Makkah. Dan sesungguhnya aku mengharamkan 
daerah yang terletak di atanta kedua Labah (daerah bebatuan hitam) -nya." Maksudnya 
adalah Madinah. 


j J i ji j 1*1*1 j 


2424. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Utbah bin Muslim dari Nafi' bin Jubair 
bahwa Marwan bin Al Hakam menyampaikan khutbah kepada orang banyak. Lalu ia 
menyebutkan tentang kota Makkah dan penduduknya serta keharamannya. Namun ia tidak 
menyebutkan tentan kota Madinah dan penduduk serta keharamannya. Maka Rafi' bin 
Khadij pun menyahut seraya berkata, "Mengapa Anda menyebutkan tentang kota Makkah 
dan penduduknya serta keharamannya, sementara Anda tidak menyebutkan tentang 



Madinah dan penduduknya serta keharamannya. Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah mengharamkan daerah yang terletak di anatara kedua Labah (daerah 
bebatuan) -nya. Dan hal itu termaktub di dalam kulit Khaulani, jika Anda mau, maka saya 
akan membacakannya untuk Anda." Maka Marwan pun terdiam dan kemudian berkata, 
"Saya telah mendengar sebagian dari perkara itu." 


^ 'V **/ s 


2425. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid 
keduanya dari Abu Ahmad - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Abdullah Al Asadi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Zubair dari Jabir ia 
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Nabi Ibrahim telah mengharamkan kota 
Makkah, dan aku pun menjadikan kota Madinah sebagai tanah haram. Yaitu di antara kedua 
bukitnya yang berbatu-batu hitam itu. karena itu, pepohonannya tidak boleh ditebang, dan 
hewan buruannya juga tidak boleh diburu." 




^ ^LaJ\ <4*3^ 3 ^ 


2426. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami 
Utsman bin Hakim telah menceritakan kepadaku Amir bin Sa'dari dari bapaknya ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku menjadikan kota Madinah sebagai 
tanah haram, yaitu antara kedua bukitnya yang berbatu-batu hitam. Jangan ditebang 
pepohonannya, dan jangan pula dibunuh hewan buruannya." Dan beliau juga bersabda: 
"Kota Madinah lebih baik bagi mereka jika sekiranya mereka mengetahuinya. Orang yang 
meninggalkan kota itu karena tidak senang kepadanya, maka Allah akan menggantinya 
dengan orang yang lebih baik daripadanya. Seorang yang betah tinggal di kota itu dalam 
kesusahan dan kesulitan hidup, maka aku akan memberinya syafa'atku atau menjadi saksi 



baginya di hari kiamat nanti." Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah 
menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Utsman 
bin Hakim Al Anshari telah mengabarkan kepadaku Amir bin Sa'id bin Abu Waqash dari 
bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Lalu ia pun menyebutkan 
hadits yang serupa dengan haditsnya Ibnu Numair. Dan ia menambahkan di dalam hadits itu; 
"Tidaklah salah seorang penduduk Madinah menginginkan keburukan, kecuali Allah akan 
menyiksanya di dalam neraka, yaitu dengan lelehan timah atau lelehan garam di dalam air." 



2427. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abdu bin Humaid 
semuanya dari Al 'Aqadi - Abdu berkata- telah mengabarkan kepada kami Abdul Malik bin 
Amru telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far dari Isma'il bin Muhammad dari 
Amir bin Sa'dari bahwa Sa'd naik kendaraan menuju tempatnya di Aqiq, lalu ia mendapati 
seorang budak yang sedang menebang pohon atau menjadikannya sebagai kayu bakar, maka 
ia pun segera merampasnya. Dan ketika Sa'd kembali, tuan budak itu pun datang dan 
meminta kepadanya agar ia sudi mengembalikan apa yang telah dirampasnya dari budak 
mereka. Maka Sa'd pun berkata, "Aku berlindung kepada Allah, untuk mengembalikan 
sesuatu yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menugaskanku untuk 
mengambilnya." la pun enggan untuk mengembalikannya pada mereka. 



J. 4 «S 

y > 9 *y*£* y s * y 9 y 




2428. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu 
Hujr semuanya dari Isma'il - Ibnu Ayyub berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 



Ja'far telah mengabarkan kepadaku Amru bin Abu Amru Maula Al Muthallib bin Abdullah bin 
Hanthab, bahwa ia mendengar Anas bin Malik berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda kepada Abu Thalhah: "Wahai Abu Thalhah, beri aku seorang pemuda dari 
pemuda-pemudamu untuk melayaniku." Akulah yang beruntung dibawanya kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membonceng di belakang Abu Thalhah, untuk 
melayani beliau. Demikianlah setiap kali beliau turun dari kendaraan aku segera datang 
melayani. Kemudian tatkala kami sampai ke bukit Uhud beliau bersabda: "Bukit ini mencintai 
kita dan kita pun mencintainya." Tatkala sudah dekat akan sampai ke kota Madinah beliau 
berdo'a: "Ya Allah! Kujadikan negeri ini, yaitu antara kedua bukitnya yang berbatu-batu 
hitam sebagai tanah haram, seperti Ibrahim menjadikan Makkah sebagai tanah haram. Ya 
Allah, berikanlah kemakmuran bagi penduduknya dalam takaran sha' dan mud mereka." Dan 
Telah menceritakannya kepada kami Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Sa'id keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Abdurrahman Al Qari dari Amru bin 
Abu Amru dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya, hanya saja, 
ia menyebutkan; "Aku juga menjadikan antara kedua bukitnya yang berbatu-batu hitam 
sebagai tanah haram." 




2429. Dan Telah menceritakannya kepada kami Hamid bin Umar telah menceritakan kepada 
kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Ashim ia berkata; Aku bertanya kepada 
Anas bin Malik, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga telah menjadikan 
Madinah sebagai tanah haram?" la menjawab, "Ya. Yaitu dalam batas ini sampai ke sana. 
Siapa yang berbuat dosa di dalamnya -Anas berbicara dengan sungguh-sungguh- maka dia 
akan mendapat laknat kutuk Allah, kutuk Malaikat dan manusia seluruhnya. Allah tidak akan 
menerima taubat dan pembayaran dendanya. Kata Ibn Anas dengan tambahan redaksi "Atau 
melestarikan dosa dan maksiat." 


2430. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yazid 
bin Harun telah mengabarkan kepada kami Ashim Al Ahwal ia berkata; Aku bertanya kepada 
Anas, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga menjadikan Madinah sebagai 
tanah haram?" Anas menjawab, "Ya, Madinah juga merupakan tanah haram. Tidak boleh 
ditebang pohonnya, maka siapa melakukan hal itu, dia akan mendapatkan laknat Allah, 
Malaikat dan laknat seluruh manusia." 


i „ „ > » " > t'* y 

v 1 , * 9 'L < ; j v •. ♦ •: \ i. 







** « . 

2431. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas sebagaiaman 
yang telah dibacakan kepadanya dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: "Ya, Allah berikanlah berkah bagi 
mereka dalam takaran-takaran mereka, dalam Sha' mereka dan berikanlah berkah pada Mud 
mereka." 

2432. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibrahim bin Muhammad As 
Sami keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir telah menceritakan 
kepada kami bapakku ia berkata, saya mendengar Yunus menceritakan dari Az Zuhri dari 
Anas bin Malik ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: "Ya, Allah 
berikanlah keberkahan di Madinah dua kali lipat keberkahan di Ka'bah." 

j 

Uf 9U.I 

' S '' ' ' f S 0 





2433. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
Abu Kuraib semuanya dari Abu Mu'awiyah - Abu Kuraib berkata- Telah menceritakan kepada 
kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim At Taimi dari 
bapaknya ia berkata; Ali bin Abi Thalib pernah berkhutbah di hadapan kami, lalu dia berkata; 
Barangsiapa yang mengatakan bahwa kami memiliki sesuatu yang kami baca selain 
Kitabullah dan Shahifah ini (kata Abu Ibrahim; lembaran yang digantungkan di sarung 
pedangnya), maka sungguh dia pendusta. Di dalamnya juga tertulis Unta dan hewan-hewan 
sesembelihan lain (sebagai diyat). Juga tertulis bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda mengenai Madinah: "Madinah adalah tanah haram antara wilayah 'Air hingga 
Tsaur. Jadi barangsiapa yang membuat pelanggaran di Madinah atau melindungi orang yang 
berbuat pelanggaran, maka dia akan mendapatkan kutukan Allah, kutukan Malaikat dan 
semua manusia, serta Allah tidak menerima taubat dan tebusan orang tersebut kelak pada 
hari kiamat. Jaminan perlindungan kaum muslimin adalah satu, orang paling rendah mereka 
(budak), bisa memberi perlindungan dengan jaminan itu. Barangsiapa yang mengakui orang 
lain yang bukan bapaknya sebagai bapaknya, maka dia akan mendapat laknat Allah, laknat 
para Malaikat dan laknat semua umat manusia, serta Allah tidak akan menerima tebusan 
orang tersebut kelak pada hari kiamat." Demikian akhir hadits Abu Bakar dan Zuhair, yaitu 
pada perkataan; "....orang paling rendah mereka (budak), bisa memberi perlindungan 
dengan jaminan itu..." keduanya tidak menyebutkan lafad setelahnya, juga dalam hadits 
keduanya tidak ada kata; "lembaran yang digantungkan di sarung pedangnya" Telah 
menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah memngabarkan kepada kami Ali bin 
Masruh -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj telah 
menceritakan kepada kami Waki' semuanya dari Al A'masy dengan sanad ini, sebagaimana 
hadits Abu Kuraib dari Abu Muawiyah, sampai akhir dengan sedikit tambahan; "Barangsiapa 
melanggar janji pada orang muslim maka dia akan mendapat laknat Allah, laknat para 
Malaikat dan laknat semua umat manusia, serta Allah tidak akan menerima tebusan orang 
tersebut kelak pada hari kiamat." Dan pada hadits keduanya lafad; barangsiapa menasabkan 
pada selain bapaknya. Sedang pada riwayat waki' tidak disebutkan hari kiamat." Dan telah 
menceritakan kepadaku Ubidullah bin Umar Al Qawariri dan Muhammad bin Abu Bakar Al 
Muqaddami berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dengan sanad ini sebagaimana hadits Ibnu 
Mushir dan Waki' kecuali lafad; "...barangsiapa berwali kepada selain walinya.." dengan 
tetap menyebutkan laknat padanya. 








llL^^U-l ^li^lSSl <fe ^Ja jLalliy 


2434. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Husain bin Ali Al Ju'fi dari Za'idah dari Sulaiman dari Abu Shalih dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Madinah adalah tanah 
haram. Maka siapa yang mengada-ngada di dalamnya, dia akan mendapatkan kutukan dari 
Allah, laknat para Malaikat dan laknat seluruh manusia. Tidak akan diterima tebusannya 
kelak pada hari kiamat." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin An Nadir bin 
Abu Nadir telah menceritakan kepadaku Abu Nadir telah menceritakan kepadaku Ubaidullah 
Al Asyja'i dari Sufyan dari Al A'masy dengan isnad ini semisalnya. Namun ia tidak 
menyebutkan; "Kelak pada hari kiamat." Kemudian ia juga menambahkan; "Jaminan 
perlindungan kaum muslimin adalah satu. Orang yang paling rendah paling mereka (budak) 
bisa memberi perlindungan keamanan dengan jaminan itu. Dan barangsiapa yang melanggar 
penjanjian seorang muslim, maka ia akan mendapatkan laknat Allah, laknat para malaikat 
dan seluruh manusia. Tidak akan diterima tebusan darinya kelak pada hari kiamat." 


iiis -j lujiol 


h,' 


2435. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah ia berkata; 
Sekiranya aku melihat kijang dikembalikan di Madinah, niscaya aku tidak akan khawatir. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Wilayah antara dua bukit berbatu- 
batu hitam dalah tanah haram." 




2436. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' dan 
Abdu bin Humaid - lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah 
menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu 
Hurairah ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menjadikan tanah haram 



antara dua bukit berbatu-batu hitam di Madinah. Sekiranya aku mendapati beberapa ekor 
kijang di antara kedua bukit berbatu-batu hitam di Madinah, niscaya aku tidak akan 
mengkhawatirkannya." Dan ia menjadikan dua belas mil di sekitar Madinah sebagai tempat 
penggembalaan. 


i ju\ jtu- J y» 

y*b\\ d\J3 <L»1 


2437. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas sebagaimana 
yang telah dibacakan kepadanya dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah 
ia berkata; Adalah suatu kebiasaan orang banyak, apabila mereka melihat buah yang 
pertama-tama kali keluar, mereka membawanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 
Dan ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menerimanya, beliau berdo'a: 
"ALLAHUMMA BAARIK LANAA FII TSAMARINAA BAARIK LANAA FII MADIINATINAA WA 
BAARIK LANAA FII SHAA'INAA WA BAARIK LANAA FII MUDDINAA ALLAHUMMA INNA 
IBRAHIIMA 'ABDUKA WA KHALIILUKA WA NABIYYUKA WA INNII 'ABDUKA WA NABIYYUKA 
WA INNAHU DA'AAKA LIMAKKATA WA INNII AD'UUKA LILMADIINATI BIMITSLI MAA DA'AAKA 
LIMAKKATA WA MITSLIHI MA'AHU (Ya Allah, berkahilah buah-buahan kami, berkahilah kota 
kami, berkahilah Sha' kami, dan berkahilah Mud kami. Ya Allah, Nabi Ibrahim adalah hamba- 
Mu dan kekasih-Mu. Sedangkan aku adalah hamba dan Nabi-Mu. Dia berdo'a kepada-Mu 
bagi kemakmuran Makkah, dan aku berdo'a kepada-Mu bagi kemakmuran Madinah, seperti 
Ibrahim mendo'akan kota Makkah)." Kata Abu Hurairah; Kemudian beliau panggil seorang 
bocah, lalu diberikannya buah itu kepadanya. 


t’"'. t’ - ' W' \ * \ \ ' \ s* s> * s* '\'X\ ' 

j, o-^ ’ o-^ ci. > Lrt 0*4+* cy <3-^ ’ o* y- (>> 

o\i J\ >:i%u 


2438. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abdul Aziz bin Muhammad Al Madani dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu 
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasanya diberi buah yang pertama 
kali keluar, maka beliau pun berdo'a: "ALLAHUMMA BAARIK LANAA FII MADIINATINAA WA 
FII TSAMARINAA WA FII MUDDINAA WA FII SHAA'INAA BARAKATAN MA'A BARAKATIN (Ya 
Allah, berkahilah Madinah kami, pada buah-buahan kami, pada Mudd kami, pada Sha' kami, 
dengan keberkahan yang melimpah)." Baru kemudian beliau memberikannya kepada anak 
yang paling kecil di antara anak yang hadir di situ. 



Bab: Anjuran untuk tinggal di Madinah dan sabar dengan iklimnya JU\ 


/\3liiUL> j\ Jl^ Isj Jl*J\ 

djz.ii&dfa'fyk*. ?j?H> 

<3\ I ^b\\&j\Zii£\Z\Z\ ^\5\j&J\3isj 

^v^ii^u^\vs^^vsIii^u^\v%\^a,v^jii^^^L\vf;^ < 3isjii^u^ij\v%u^ < j,v^ii^u 


2439. Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Isma'il bin Ulayyah telah menceritakan 
kepada kami bapakku dasri Wuhaib dari Yahya bin Abu lshaq bahwa ia menceritakan dari 
Abu Sa'id, Maula Al Mahri, Di Madinah ia mendapatkan kesusahan dan kepayahan, sehingga 
ia utarakan keluh kesahnya kepada Abu Sa'id AL-khudzri. Kata Abu Sa'id maula Mahri; 
"Keluarga saya banyak, dan kami tertimpa kesusahan yang sedemikian rupa, maka saya 
berinisiatif untuk mengungsikan keluargaku ke sebuah dusun. Abu Sa'id alkhudzri memberi 
pesan; " Hei, jangan kau lakukan, tetaplah engkau di Madinah, sebab kami pernah bepergian 
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Shallallahu'alaihiwasallam --setahuku ia katakan 
"hingga kami tiba di 'Usfan- dan beliau berdiam disana beberapa malam, lantas penduduk 
Usfan berkeuh juga "Disini kami tak bisa mendapat apa-apa, padahal keluarga kami tak 
punya lagi pelindung dan harta yang menjaga kelangsungan hidup mereka" Lantas keluah 
kesah penduudk Usfan ini didengar Nabi sehingga beliau berujar "Oh begitu berita yang 
sampai kepadaku tentang keluh kesah kalian! -saya tidak tahu persis berita apa yang beliau 
sampaikan-Demi Dzat yang kepada-Nya aku bersumpah, - atau dengan redaksi "Demi Dzat 



yang diriku berada di tangan-Nya, sungguh aku berkeinginan -atau dengan redaksi jika kalian 
berkenan-saya tidak ingat kepastiannya-untuk kusuruh untaku dikendarakan kemudian aku 
tidak melepas kalungnya, hingga aku tiba di Madinah, kata Nabi selanjutnya "Sesungguhnya 
Ibrahim telah mengharamkan Makkah sehingga dijadikannya tanah haram, maka sekarang 
aku haramkan Madinah apa yang diantara dua jalannya, disana darah tak boeh 
ditumpahkan, senjata tak boleh dihunus untuk peperangan, pohon tak boleh ditebang 
kecuali untuk makanan ternak. Ya Allah, berilah kami barakah kami pada Madinah kami. Ya 
Allah, berilah kami Barakah pada takaran sha' kami. Ya Allah, berilah kami barakah pada 
takaran mud kami. Ya Allah, berilah kami Barakah pada takaran sha' kami. Ya Alalh, berilah 
kami barakah pada takaran mud kami. Ya Allah berilah kami pada Madinah kami. Ya Allah 
jadikanlah bersama keberkahan ini dua keberkatan lain, demi Dzat yang diriku berada di 
tangan-Nya, tidaklah ada lereng gunung atau jalan di gunung Madinah, selain ada dua 
malaikat yang selalu menjaganya hingga kalian mendatangi Madinah. Kemudian beliau 
berujar kepada orang-orang "Ayo kalian berangkat! Kami pun berangkat menuju di Madinah. 
Demi Dzat yang kepada-Nya kami bersumpah atau Dzat yang dijadikan bersumpah -keraguan 
ini pada Hamad-belum sempat kami letakkan kuda tunggangan kami ketika memasuki 
Madinah, hingga kami diserang oleh Banu Abdullah bin Ghatafan, padahal sebelumnya 
mereka tak sedikitpun berani melakukan hal itu. 


'-’l . Y.Z\' >Z'*’i'’\ i \ S >> » 


2440. Dan Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ulayyah dari Ali bin Al Mubarak telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu 
Katsir telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Maula Al Mahri, dari Abu Sa'id Al Khudri 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: "ALLAHUMMA BAARIK LANAA FII 
SHA'INAA WA MUDDINAA WAJ'AL MA'AL BARAKAH BARAKATAIN (Ya Allah, berilah 
keberkahan pada Sha’ kami, pada Mudd kami dan jadikanlah satu barakah disertai dengan 
dua barakah)." Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa telah mengabarkan kepada kami Syaiban - 
dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan 
kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Harb bin Syaddad keduanya 
dari Yahya bin Abu Katsir dengan isnad ini, semisalnya. 







»o^l 


2441. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Sa'id Maula Al Mahri bahwa ia menjumpai Abu Sa'id Al 
Khudri pada malam-malam yang panas, dan meminta petunjuk dalam menghadapi kesulitan 
hidup di Madinah, juga mengadukan padanya tentang mahalnya biaya hidup dan banyaknya 
keluarga yang ditanggung, serta memberitahukan bahwa dia tidak mampu bersabar lagi 
menghadapi kesulitan hidup di Madinah. Jadi Abu Sa'id Al Khudri berkata kepada Abu Sa'id 
(mantan budak Al Mahri itu), "Sungguh rugi kamu, aku tidak menyuruhmu begitu. 
Sungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Tidaklah seseorang bersabar terhadap kesulitan hidup di Madinah lalu dia mati, melainkan 
aku akan menjadi penolongnya (atau saksinya) kelak pada hari kiamat, jika orang tersebut 
adalah seorang muslim."' 


^ s 


2442. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
Abdullah bin Numair dan Abu Kuraib semuanya dari Abu Usamah -lafazh milik Abu Bakr dan 
Ibnu Numair- keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al Walid 
bin Katsir telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abdurrahman bin Abu Sa'id Al Khudri 
bahwa Abdurrahman telah menceritakan kepadanya, dari bapaknya Abu Sa'id, bahwa ia 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku telah 
menjadikan tanah haram di antara dua bukit bebatuan hitam di Madinah sebagaimana 
Ibrahim menjadikan Makkah sebagai tanah haram." Kemudian Abu Sa'id mengambil. Dan 
Abu Bakr berkata; la mendapati burung pada tangan salah seorang dari kami, maka ia pun 
membebaskan dan mengirimkannya. 









2443. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari Asy Syaibani dari Yusair bin Amru dari Sahi bin Hunaif ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menunjuk dengan tangannya ke 
Madinah seraya bersabda: "Sesungguhnya Madinah itu termasuk tanah haram yang aman." 






s/ s * ^ 

. v V* 1. t> * C' >tK* V 

\£jj _>^ ' UJ-X>J 




> ^ » r 

» ^>tj 


2444. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Dulu aku datang ke 
Madinah ketika kota ini banyak penyakitnya. Sehingga Abu Bakar dan Bilal jatuh sakit. Maka 
beliau pun berdo'a: "Ya Allah, berikanlah kecintaan kepada kami terhadap kota Madinah 
sebagaimana Engkau memberikan kepada kami kecintaan terhadap Makkah, atau bahkan 
lebih dari Makkah. Jadikanlah Madinah sebagai kota yang sehat, dan berikanlah keberkahan 
pada takaran Sha' dan takaran Mudd kami, serta pindahkan penyakitnya ke Juhfah." Dan 
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah 
dan Ibnu Numair dari Hisyam bin Urwah dengan isnad ini, semisalnya. 



2445. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Isa bin Hafsh bin Ashim telah 
menceritakan kepada kami Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata; Saya mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang sabar menahan kesusahan dan kesulitan 
yang dideritanya di kota ini (Madinah), maka aku akan menjadi saksi atau pembelanya kelak 
pada hari kiamat." 


iLii jl J *£) 




2446. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Qathn bin Wahb bin Uwaimir bin Al Ajda' dari Yuhannas Maula Az Zubair, 
ia telah mengabarkan kepadanya bahwasanya; Dia pernah duduk dekat Abdullah bin Umar 



pada masa kacau, lalu datang Maulanya yang perempuan ke arahnya. Setelah memberi 
salam, perempuan itu berkata, "Aku ingin pergi dari kota ini, hai Abu Abdurrahman, karena 
keadaan terasa semakin sulit." Abdullah pun menjawab, "Bodoh kamu, sesungguhnya aku 
pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Siapa yang sabar 
menahan kesusahan dan kesulitan yang dideritanya di kota ini, maka aku akan menjadi saksi 
atau pembelanya kelak pada hari kiamat."' 



2447. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak dari Qathn Al Khuza'i dari 
Yuhannas Maula Mush'ab, dari Abdullah bin Umar ia berkata; Saya mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang sabar menahan kesusahan dan kesulitan 
yang dideritanya di kota ini, maka aku akan menjadi saksi atau pembelanya kelak pada hari 
kiamat." Maksudnya adalah kota Madinah. 


s y y ' • 

<Co AaJ \ «• \ J A>- \ 


2448. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr 
semuanya dari Isma'il bin Ja'far dari Al Ala' bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu 
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah salah seorang 
dari umatku yang sanggup bersabar atas kesusahan dan kesulitan di kota Madinah ini, 
kecuali aku akan menjadi pembela atau saksi baginya kelak pada hari kiamat." Dan Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu 
Harun Musa bin Abu Isa bahwa ia mendengar Abu Abdullah Al Qarrath berkata, saya 
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Yakni 
semisal hadits di atas. Dan telah menceritakan kepadaku Yusuf bin Isa telah menceritakan 
kepada kami Al Fadllu bin Musa telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Urwah dari 
Shalih bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah salah seorang bersabar atas kesusahan dan kesulitan 
yang dideritanya di Madinah.." yakni serupa dengan hadits di atas. 



Bab: Terjaganya Madinah dari masuknya penyakit tha'un dan dajjal 




2449. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Nu'aim bin Abdullah dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Di jalan-jalan masuk ke kota Madinah ada Malaikat pengawal, 
sehingga bahaya wabah dan bahaya Dajjal, tidak dapat masuk ke kota itu." 


y 

9 * \ 9 s > 



J 





2450. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr 
semuanya dari Isma'il bin Ja'far telah mengabarkan kepadaku Al Ala' dari bapaknya dari Abu 
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al Masih Dajjal akan 
datang dari arah Timur menuju Madinah dan berhenti di belakang bukit Uhud. Kemudian 
Malaikat memalingkan mukanya ke arah Syam dan di sana dia binasa." 


Bab: Madinah akan menghilangkan keburukkan JcaJ\) 


j * ^1*1« JlLlI 4 j 


2451. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Abdul Aziz Ad Darawardi dari Al 'Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan datang suatu masa yang ketika itu seseorang 
mengajak keponakannya dan kerabatnya untuk meninggalkan Madinah dengan berkata, 
'Marilah kita mencari kemakmuran hidup, marilah kita mencari kemakmuran hidup.' Padahal 
Madinah lebih baik bagi mereka kalau mereka mengetahuinya. Demi Dzat yang jiwaku 
berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang keluar dari Madinah karena tidak senang 
melainkan Allah akan memberikan pengganti dengan orang yang lebih baik darinya. 



Ketahuilah bahwa Madinah itu bagaikan tukang pandai besi yang mengeluarkan kotoran. 
Kiamat tidak akan terjadi sehingga Madinah menghilangkan para penjahatnya, sebagaimana 
tukang pandai besi menghilangkan kotoran besi." 






2452. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas 
sebagaimana yang telah dibacakan kepadanya dari Yahya bin Sa'id ia berkata, saya 
mendengar Abui Hubab Sa'id bin Yasar berkata, saya mendengar Abu Hurairah berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diperintah untuk hijrah ke suatu 
negeri yang akan menguasai negeri-negeri lain. Sebagian orang-orang munafik 
menamakannya, 'Yatsrib' (padahal nama sebenarnya adalah) Madinah, la akan 
menghilangkan (para penjahatnya) sebagaimana tukang pandai besi menghilangkan kotoran 
besi." Dan Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Abu Umar keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan -dalam riwayat lain- Dan Telah 
menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab 
semuanya dari Yahya bin Sa'id dengan Isnad ini, dan kedunya menyebutkan; "Sebagaimana 
tukang pandai besi menghilangkan kotoran." la tidak menyebutkan, "Al Hadid (besi)." 





2453. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan 
kepada Malik dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah bahwasanya; Ada 
seorang A'rabi (Arab dusun) yang berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
lalu ia tertimpa sakit Wa'kun (demam yang sangat panas). Maka ia pun mendatangi Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Muhammad, terimalah pembatalan 
bai'atku." Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menolak. Kemudian Al A'rabi (arab 
badwi) itu datang lagi dan berkata, "Wahai Muhammad, terimalah pembatalan bai'atku." 
Tapi beliau tetap menolak. Di lain waktu, ia datang lagi dan berkata, "Wahai Muhammad, 
terimalah pembatalan bai'atku." Namun Nabi tetap tidak mau. Maka seorang A'rabi (arab 
badwi) itu pun keluar dari kota Madinah, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 



bersabda: "Perumpamaan kota Madinah adalah seperti tukang pandai besi, ia 
menghilangkan kotorannya dan membiarkan yang baik-baik saja." 








2454. Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al Anbari telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Adi bin 
Tsabit ia mendengar Abdullah bin Yazid dari Zaid bin Tsabit dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Madinah itu adalah negeri yang baik. Dan ia akan 
menyingkirkan para penjahatnya sebagaimana api yang menyingkirkan kotoran perak." 



2455. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Hannad bin As Sari dan 
Abu Bakr bin Abu Syaibah mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Abui Ahwash 
dari Simak dari Jabir bin Samurah ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala telah menamai Madinah dengan 'Thabah' 
(baik)." 

Bab: Barangsiapa ingin menimpakan keburukkan kepada penduduk Madinah maka Allah 
akan menimpakan kehinaan kepadanya Jjbta ^Cr 4 ) 




2456. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Ibrahim bin Dinar keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad -dalam riwayat lain- Dan 
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq keduanya dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin 
Abdurrahman bin Yuhannas dari Abu Abdullah Al Qarrazh bahwa ia berkata, saya bersaksi 
atas Abu Hurairah bahwa ia pernah berkata; Abui Qasim shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa yang menginginkan keburukan bagi penduduk negeri ini yakni 
Madinah, Allah menyiksanya dengan cairan garam di dalam air." 



J * jlii- 'J>r ol' \ cA" tj>\y^ 

t> mka’V ^ t* •'-“•r -Ml t» -'> i^?> i<.% s . ^ ^ > t> ’tif.C s . ^ \ g < 

ci. 'l^' '-°- x> - '(^(^ J^O J J^iJ. '<>>' ^»-^»“ 




2457. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Ibrahim bin Dinar 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj -dalam riwayat lain- Dan telah 
menceritakannya kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq semuanya dari Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Amru bin 
Yahya bin Umarah bahwa ia mendengar Al Qarrazh -dan ia termasuk sahabat Abu Hurairah-, 
ia berdali bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa yang menginginkan keburukan bagi penduduknya yakni Madinah, 
Allah akan menyiksanya sebagaimana mencairnya garam di dalam air." Ibnu Hatim berkata; 
Di dalam hadits Ibnu Yuhannas kata, "Bisuu'in" diganti dengan kata, "Syarran (buruk)." Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu 
Harun Musa bin Abu Isa -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 
Umar Ad Darawardi dari Muhammad bin Amru semuanya mendengar Abu Abdullah Al 
Qarrazh ia mendengar Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan hadits 
semisalnya. 





2458. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Hatim bin Isma'il dari Umar bin Nubaih telah mengabarkan kepadaku Dinar Al Qarrazh ia 
berkata, saya mendengar Sa'd bin Abu Waqash berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menginginkan keburukan bagi penduduk Madinah, 
Allah bagalan mencairkan tubuhnya sebagaimana Dia meleburkan garam dalam air." Dan 
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Isma'il 
yakni Ibnu Ja'far, dari Umar bin Nubaih Al Ka'bi dari Abu Abdullah Al Qarrazh bahwa ia 
mendengar Sa'd bin Malik berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Yakni 
serupa dengan hadits di atas, hanya saja ia menyebutkan dengan redaksi; "BIDAHMIN AW 
BISU'IN (dengan bencana atau keburukan)." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr 
bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa telah menceritakan 
kepada kami Usamah bin Zaid dari Abu Abdullah Al Qarrazh ia berkata, saya mendengarnya 
berkata, saya mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berdo'a: "Ya Allah berilah keberkahan bagi penduduk Madinah, berilah keberkahan pada 
takaran Mudd mereka." kemudian ia pun menuturkan hadits itu, dan di dalamnya 
tercantum; "Barangsiapa yang menginginkan keburukan bagi penduduknya, Allah 
menyiksanya sebagaimana meleburkan garam dalam air." 


Bab: Anjuran untuk tetap tinggal di Madinah saat terjadinya banyak penaklukan 



2459. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Abdullah bin Zubair dari 
Sufyan bin Abu Zuhair ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika 
negeri Syam ditaklukkan, berbondong-bondonglah penduduk Madinah datang ke sana 
dengan membawa keluarga mereka. Padahal Madinah lebih baik bagi mereka, sekiranya 
mereka tahu. Kemudian ditaklukkan pula negeri Yaman, maka berbondong-bondong pula 
penduduk Madinah datang ke sana membawa keluarga dan anak buah mereka. Padahal kota 
Madinah lebih baik bagi mereka sekiranya mereka tahu. Kemudian ditaklukkan pula negeri 
lraq, lalu berbondong-bondong pulalah orang yang datang ke sana membawa keluarga 
mereka. Padahal Madinah lebih baik bagi mereka sekiranya mereka mengerti." 




Zf&fb. , jil^V ^ jl^J^il» aIJ\ j^lil i^j^AaL b J^4b jiijfjs lli\ 


2460. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 
Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Abdullah bin Zubair dari Sufyan bin Abu Zuhair ia 
berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika negeri 
Yaman ditaklukkan, berbondong-bondonglah penduduk Madinah datang ke sana dengan 
membawa keluarga dan anak buah mereka. Padahal Madinah lebih baik bagi mereka, 
sekiranya mereka tahu. Kemudian ditaklukkan pula negeri Syam, maka berbondong-bondong 
pula penduduk Madinah datang ke sana membawa keluarga dan anak buah mereka. Padahal 
kota Madinah lebih baik bagi mereka sekiranya mereka tahu. Kemudian ditaklukkan pula 
negeri lraq, lalu berbondong-bondong pulalah orang yang datang ke sana membawa 
keluarga dan anak buah mereka. Padahal Madinah lebih baik bagi mereka sekiranya mereka 
mengerti." 


Bab: Madinah saat ditinggalkan oleh penduduknya 


» / • ^ i (f 


2461. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abu 
Shafwan dari Yunus bin Yazid -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku 
Harmalah bin Yahya -lafazh darinya- telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb ak Yunus 
dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang kota Madinah: "Nanti mereka bakal 
meninggalkan Madinah dalam keadaan baik sebagaimana adanya, kota itu sarat dengan 
binatang-binatang buas dan burung-burung pemangsa daging (bangkai)." Muslim Abu 
Shafwan berkata; Ini adalah Abdullah bin Abdul Malik, yakni anak Yatim Ibnu Juraij selama 
sepuluh tahun berada dalam asuhannya. 





4 J £ ( ±*4L l jj3\$Jr'j^ZJz 


2462. Dan telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits telah 
menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid 
dari Ibnu Syihab ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu 
Hurairah berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Nanti 
mereka bakal meninggalkan Madinah dalam keadaan baik sebagaimana dahulu apa adanya. 
Kemudian kota itu akan penuh dengan binatang-binatang dan burung-burung pemangsa 
daging (bangkai). Kemudian datang ke Madinah dua orang gembala dari Muzainah mencari 
kambingnya yang hilang. Didapatinya Madinah telah menjadi kota liar. Ketika kedua gembala 
itu sampai di Tsaniyatul Wada 1 , keduanya jatuh tersungkur di muka mereka." 


Bab: Antara kubur (nabi) dan mimbar ada taman dari taman surga 


Jo\l J {j* j J <Sj£^ J 3 ^ ^tX^. J j^> \ 3 j-i* j j 44 \ Alfi- 



2463. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas sebagaimana 
yang telah dibacakan kepadanya, dari Abdullah bin Abu Bakr dari Abbad bin Tamim dari 
Abdullah bin Zaid Al Mazini bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tempat 
antara rumahku dan minbarku adalah satu taman dari taman-taman surga." 









2464. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Abdul Aziz bin Muhammad Al Madani dari Zaid bin Al Hadi dari Abu Bakr dari Abbad bin 
Tamim dari Abdullah bin Zaid Al Anshari bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tempat antara mimbarku dan rumahku adalah satu taman dari taman- 
taman surga." 



> 9 

& 


\ \jo .X»- ^ \ A** 






♦ 9 S 

cr?-^ 

2465. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah -dalam 
riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada 
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Khubaib bin Abdurrahman 
dari Hafsh bin Ashim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Tempat antara mimbarku dan rumahku adalah satu taman dari taman-taman 
surga. Dan mimbarku berada di atas telagaku." 


Bab: Uhud adalah gunung yang mencintai kita dan kita mencintainya 




2466. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Amru bin Yahya dari Abbas bin Sahi As 
Sa'idi dari Abu Humaid ia berkata; Kami pernah berperang bersama-sama dengan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam yakni dalam perang Tabuk. Ketika kami sampai di lembah Qura, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku ingin cepat-cepat. Siapa yang ingin 
cepat ikutlah bersamaku. Dan siapa yang mau lamban boleh tinggal." Lalu kami pergi lebih 
dahulu. Tatkala kami telah dekat dan akan sampai di Madinah, beliau bersabda: "Itulah kota 
Thabah dan ini bukit Uhud. Yaitu bukit yang mencintai kita, dan kita pun mencintainya." 




2467. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Qurrah bin Khalid dari Qatadah telah 



menceritakan kepada kami Anas bin Malik ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya Uhud adalah bukit yang mencintai kita dan kita pun 
mencintainya." 


31 



* 




2468. Dan telah menceritakannya kepadaku Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah 
menceritakan kepadaku Harami bin Umarah telah menceritakan kepada kami Qurrah dari 
Qatadah dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandang gunung 
Uhud kemudian bersabda: "Sesungguhnya Uhud adalah bukit yang mencintai kita dan kita 
pun mencintainya." 


Bab: Keutamaan shalat di masjid Madinah dan Makkah ( 'S 


3 

/ ^ ? ? ♦* 

^ \ \ \ V a \ La-»i t— a] \ ly* 3-^*9 \ 


2469. Telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb -lafazh milik Amru- 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari 
Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dan sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, bahwa beliau bersabda: "Shalat di masjidku ini, lebih baik daripada seribu shalat di 
tempat lain, kecuali di Masjidil Haram." 




2470. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid -Abdu 
berkata- telah mengabarkan kepada kami -Ibnu Rafi' berakata- Telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al 
Musayyab dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Shalat di masjidku ini, lebih baik daripada seribu shalat di masjid lain, kecuali Masjidil 
Haram." 



J^ilj^ijiiiiilj^iilJ jZ.j^zSjl'&'i j&yj. jiulu^U^-V; jJ _ybjj v Uvil 

^51^ b >: /ijiiU / 3 ^ 1 ^ ^^^%\j,\ijH\ 

j j\ijo4^iUi js ^ ^i/nidfo , ^ / /d/ 

A>-l_Il«-aJ\ 


2471. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami 
Isa bin Al Mundzir Al Himshu telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Az Zubaidi dari Az Zuhri dari Abu Salamah bin Abdurrahman dan 
Abu Abdullah Al Agharr -Maula Al Juhaniyyin, dan ia termasuk sahabat Abu Hurairah- bahwa 
keduanya mendengar Abu Hurairah berkata; "Shalat di Masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam adalah lebih utama daripada seribu shalat di masjid lain selain Masjidil Haram, 
karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah penutup para Nabi sedangkan 
Masjidnya juga Masjid terakhir." Abu Salamah dan Abu Abdullah berkata; Kami tidaklah ragu 
bahwa Abu Hurairah berkata berdasarkan dari hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
namun kami masih terhalang untuk memastikan bahwa Abu Hurairah menyampaikan hadits 
itu dari beliau. Dan ketika Abu Hurairah meninggal, barulah kami teringat hal itu dan kami 
pun saling mencela kenapa kami tidak mengatakannya kepada Abu Hurairah sehingga ia 
menyandarkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika memang ia 
mendengarnya langsung dari beliau. Karena dalam keadaan seperti itu, akhirnya kami duduk 
bermajelis bersama Abdullah bin Ibrahim bin Qarizh, maka kami pun menuturkan hadits itu 
kepadanya dan juga apa yang terlewatkan oleh kami di dalam teks hadits Abu Hurairah. 
Maka Abdullah bin Ibrahim berkata kepada kami, "Aku bersaksi, bahwa aku telah mendengar 
Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku 
adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terakhir, dan masjidku juga merupakan masjid yang 
terakhir dari masjid-masjid (mereka)." 





^\'6^k^>Ljil\^y» _j(^\ j^ji j £j \ O i.X^4 

ju^ jf 1 \ 


2472. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Abu Umar 
semuanya dari Ats Tsaqafi - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Abdul 
Wahhab ia berkata, saya mendengar Yahya bin Sa'id berkata; Aku bertanya kepada Abu 
Shalih, "Apakah Anda pernah mendengar Abu Hurairah menyebutkan keutamaan shalat di 
dalam Masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" la menjawab, "Tidak, akan tetapi 
Abdullah bin Ibrahim bin Qarizh yang telah mengabarkan kepadaku, bahwa ia mendengar 
Abu Hurairah menceritakan bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Satu Shalat (yang dikerjakan) di masjidku ini, lebih baik daripada seribu shalat atau seperti 
seribu shalat di masjid lain, kecuali shalat itu dikerjakan di Masjidil Haram."' Dan telah 
menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb dan Ubaidullah bin Sa'id dan Muhammad bin 
Hatim mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Yahya bin 
Sa'id dengan isnad ini. 


(J) 'cr^ lA ' J* J &fz 




. 9 \ y ^ 


C_J _J;> i 


2473. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Ubaidullah ia 
berkata, telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Satu shalat (yang dikerjakan) di dalam Masjidku ini, adalah lebih 
utama daripada seribu shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram." Dan Telah 
menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair dan Abu Usamah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakannya kepada kami 
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku -dalam riwayat lain- Dan Telah 
menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada 
kami Abdul Wahhab semuanya dari Ubaidullah dengan isnad ini. Dan telah menceritakan 
kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Za'idah dari Musa Al 
Juhani dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata; Saya mendengar bersabda. Yakni dengan hadits 



semisalnya. Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Umar telah mengabarkan kepada 
kami Abdurrazaq dari Ma'mar dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, yakni dengan hadits semisalnya. 





2474. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh 
semuanya dari Laits bin Sa'd - Qutaibah berkata- Telah menceritakan kepada kami Laits dari 
Nafi' dari Ibrahim bin Abdullah bin Ma'bad dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata; Ada seorang 
wanita menderita sakit, lalu ia berkata, "Kalau Allah memberikan kesembuhan padaku, aku 
benar-benar akan keluar menuju Baitul Maqdis dan shalat di sana." Lalu wanita itu pun 
sembuh dari penyakitnya, maka ia pun segera mempersiapkan perjalanan. Kemudian ia 
mendatangi Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia mengucapkan salam 
atasnya dan mengabarkan tentang perjalanan yang akan ia lakukan. Maka Maimunah pun 
berkata, "Duduk dan makanlah apa yang kamu inginkan. Lalu shalatlah di Masjid Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, karena saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Satu Shalat di dalamnya lebih utama daripada seribu shalat di masjid 
lain selain Masjid Ka'bah.'" 


Bab: Tidak boleh memaksaakan untuk melakukan perjalanan kecuali pada tiga masjid Ci 


/ ^ t *♦ 



2475. Telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu 
Uyainah - Amru berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa'id dari 
Abu Hurairah hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 
"Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh, kecuali ke tiga Masjid. Yaitu; 
Masjidku ini (Masjid Madinah), Masjidil Haram (di Makkah) dan Masjid Al Aqsha." Dan Telah 



menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad ini, hanya saja ia menyebutkan; 
"Diperbolehkan untuk bersusah payah mengadakan perjalanan jauh ke tiga Masjid." 





\ LllJo Aj Lili 


2476. Dan Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Abdul Hamid bin Ja'far bahwa Imran 
bin Abu Anas telah menceritakan kepadanya bahwa Salman Al Agharr telah menceritakan 
kepadanya, bahwa ia mendengar Abu Hurairah mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Tempat yang layak dijadikan tujuan safar hanyalah tiga masjid. 
Yaitu; Masjid Ka'bah, Masjidku (masjid Nabawi) dan Masjid lliya (masjidil Aqsha)." 


Bab: Masjid yang dibangun atas dasar takwa adalah masjid Nabi Shallallahu 'alaihi wa 





IA 

<j \ (A <lA~A ^ ^A A. ^ j {A*» 'j AAA& \ \ ^c- <j . J IA j , \ , ^£. ji>- 


2477. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id dari Humaid Al Kharrath ia berkata, saya mendengar Abu Salamah bin 
Abdurrahman ia berkata; Abdurrahman bin Abu Sa'id Al Khudri pernah lewat di hadapanku, 
maka aku pun bertanya padanya, "Bagaimana yang Anda dengar dari bapak Anda ketika 
menyebutkan Masjid yang dibangun di atas taqwa?" la menjawab; Bapakku berkata; Aku 
pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di rumah salah seorang dari 
isterinya, dan bertanya, "Ya, Rasulullah, masjid manakah di antara dua masjid (Makkah dan 
Madinah) yang dibangun di atas dasar taqwa?" Beliau mengambil segenggam pasir lalu 
dibuangnya kembali ke tanah, dan kemudian beliau bersabda: "Masjid kamu ini (masjid 
Madinah)." Abu Salamah berkata; Maka aku pun berkata, "Saya bersaksi bahwa saya telah 



mendengar bapakmu menyebutkan seperti itu." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu 
Bakr bin Abu Syaibah dan Sa'id bin Amru Al Asy'atsi -Sa'id berkata- telah mengabarkan 
kepada kami -Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Hatim bin Isma'il dari 
Humaid dari Abu Salamah dari Abu Sa'id dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya. 
Namun ia tidak menyebukan Abdurrahman bin Abu Sa'id di dalam isnad itu. 


Bab: Keutamaan masjid Quba dan shalat di dalamnya 






2478. Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Ahmad bin Mani' telah menceritakan 
kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Nafi' dari Ibnu 
Umar bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengunjungi Masjid 
Quba' baik dengan berkendaraan maupun berjalan kaki." 


Jij p, jjfeji, 

j j’ ' T' T*'': T — J 1 




2479. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Usamah dan Ubaidullah -dalam riwayat lain- Dan 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan 
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar 
ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasanya mendatangi Masjid Quba 
dengan berkendaraan dan berjalan kaki. Kemudian beliau shalat di situ dua raka'at." Abu 
Bakr berkata dalam riwayatnya; Ibnu Numair berkata; Lalu beliau shalat dua raka'at di 
dalamnya. 






s OiS\ 




2480. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Ubaidullah telah 



mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam biasanya mendatangi Masjid Quba' dengan berkendaraan dan berjalan kaki." Dan 
telah menceritakan kepadaku Abu Ma'n Ar Raqasyi Zaid bin Yazid Ats Tsaqafi Bashari Tsiqqah 
telah menceritakan kepada kami Khalid bin Harits dari Ibnu 'Ajian dari Nafi' dari Ibnu Umar 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan hadits yang serupa dengan hadits Yahya Al 
Qaththan. 




2481. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah 
membacakan kepada Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar bahwasanya; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendatangi Masjid Quba' dengan 
berkendaraan dan berjalan kaki." 


J. a 

9 \ y y 9 




*v ^ / ^ 


2482. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr - 
Ibnu Ayyub berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far telah mengabarkan 
kepadaku Abdullah bin Dinar bahwa ia mendengar Abdullah bin Umar berkata; "Biasanya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi masjid Quba' dengan berkendaraan dan 
berjalan kaki." 








2483. Dan Telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin Uyainah dari Abdullah bin Dinar bahwasanya; Ibnu Umar mendatangi Masjid 
Quba' pada setiap hari Sabtu. Dan ia berkata, "Saya telah melihat Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam mendatanginya pada setiap hari Sabtu." 




2484. Dan Telah menceritakannya kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar bahwasanya; "Pada setiap hari 
Sabtu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasanya mendatangi masjid Quba' dengan 



berkendaraan atau berjalan kaki." Ibnu Dinar berkata; Ibnu Umar juga senantiasa 
melakukannya. Dan telah menceritakannya kepadaku Abdullah bin Hasyim telah 
menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Ibnu Dinar dengan isnad ini, dan ia tidak 
menyebutkan; "Pada setiap hari Sabtu." 



17. KITAB: NIKAH 


Bab: Anjuran untuk nikah 


^3U343i53V5l^v^^^^5l^\j^<^1jviIiiti^^Vi3V5^5i'3jL^v^^^ii3vii 

^liii\3jLA5^^\34^3\^34^c£^U^L^lS 


2485. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Bakr bin Abu 
Syaibah dan Muhammad bin Al Ala' Al Hamdani semuanya dari Abu Mu'wiyah -lafazh dari 
Yahya - telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari 
'Alqamah ia berkata; Aku pernah berjalan bersama Abdullah di Mina, lalu ia dijumpai oleh 
Utsman. Maka ia pun berdiri bersamanya dan menceritakan hadits padanya. Utsman 
berkata, "Wahai Abu Abdurrahman, maukah Anda kami nikahkan dengan seorang budak 
wanita yang masih gadis, sehingga ia dapat mengingatkan masa lalumu." Abdullah berkata; 
Jika Anda berkata seperti itu, maka sungguh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
bersabda kepada kami: "Wahai para pemuda, siapa di antara kalian yang telah memperoleh 
kemampuan (menghidupi rumah tangga), kawinlah. Karena sesungguhnya, perhikahan itu 
lebih mampu menahan pandangan mata dan menjaga kemaluan. Dan, barangsiapa belum 
mampu melaksanakannya, hendaklah ia berpuasa karena puasa itu akan meredakan gejolak 
hasrat seksual." Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah ia berkata; Aku 
pernah berjalan bersama Abdullah bin Mas'ud di Mina. Tiba-tiba Utsman bin Affan 
menemuinya dan berkata; Kemarilah wahai Abu Abdurrahman. Utsman lalu mengajaknya 
berbicara empat mata. Dan ketika Abdullah melihat tidak ada lagi kepentingan lain, ia 
memanggilku, "Kemarilah ya Alqamah." Maka aku pun segera datang. Kemudian Utsman 
berkata kepada Abdullah, "Wahai Abu Abdurrahman, maukah Anda kami nikahkan dengan 
seorang budak wanita yang masih gadis, sehingga kesemangatanmu kembali lagi seperti 
dulu?" Abdullah menjawab, "Jika Anda berkata demikian..." Maka ia pun menyebutkan 
hadits yang serupa dengan haditsnya Abu Mu'awiyah. 


f / ' ' * “/ / 






^ > *?. s\' > ■> ' * «- » »>Jt 

J6^LAX'^jX'^iyftX' J 1 




2486. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Umarah bin 
Umair dari Abdurrahman bin Yazid dari Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Wahai para pemuda, siapa di antara kalian yang telah memperoleh 
kemampuan menghidupi kerumahtanggaan, kawinlah. Karena sesungguhnya, perhikahan itu 
lebih mampu menahan pandangan mata dan menjaga kemaluan. Dan, barangsiapa belum 
mampu melaksanakannya, hendaklah ia berpuasa karena puasa itu akan meredakan gejolak 
hasrat seksual." Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Umarah bin Umair dari Abdurrahman bin 
Yazid ia berkata; Aku bersama pamanku Alqamah pernah masuk menemui Abdullah bin 
Mas'ud, yang pada saat itu aku adalah seorang pemuda. Maka ia pun menyebutkan suatu 
hadits yang menurutku, ia menuturkan hadits karena karena melihatku sebagai seorang 
pemuda, la berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Yakni sebagaimana 
haditsnya Abu Mu'awiyah. Dan menambahkan; "Maka tidak lama kemudian aku menikah." 
Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Sa'id Al Asyajj telah menceritakan kepada kami 
Waki' telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Umarah bin Umair dari Abdurrahman 
bin Yazid dari Abdullah; "Kami pernah menemuinya dan pada saat itu aku adalah yang paling 
muda usianya (belum menikah)." Yakni serupa dengan hadits mereka. Namun ia tidak 
menyebutkan; "Maka tidak lama kemudian aku menikah." 


315 JS'T 3ls ^ J 




2487. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' Al Abdi telah menceritakan 
kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari 
Anas bahwa sekelompok orang dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bertanya kepada isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai amalan beliau yang 
tersembunyi. Maka sebagian dari mereka pun berkata, "Saya tidak akan menikah." 
Kemudian sebagian lagi berkata, "Aku tidak akan makan daging." Dan sebagian lain lagi 
berkata, "Aku tidak akan tidur di atas kasurku." Mendengar ucapan-ucapan itu. Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam memuji Allah dan menyanjung-Nya, kemudian beliau bersabda: 
"Ada apa dengan mereka? Mereka berkata begini dan begitu, padahal aku sendiri shalat dan 
juga tidur, berpuasa dan juga berbuka, dan aku juga menikahi wanita. Maka siapa yang saja 
yang membenci sunnahku, berarti bukan dari golonganku." 




2488. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Al Mubarak -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada 
kami Abu Kuraib Muhammad bin Al Ala' -lafazh darinya- telah mengabarkan kepada kami 
Ibnul Mubarak dari Ma'mar dari Az Zuhri dri Sa'id bin Al Musayyab dari Sa'd bin Abu Waqash 
ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melarang Utsman bin Mazh'un 
untuk membujang selamanya, karena semata-mata hendak melakukan ibadah kepada Allah. 
Andaikan beliau mengizinkannya, tentulah kami sudah mengebiri diri kami sendiri." 


/ ^ / / / 


2489. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Imran Muhammad bin Ja'far bin Ziyad telah 
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab Az Zuhri dari Sa'id bin Al 
Musayyab ia berkata, saya mendengar Sa'd berkata; Utsman bin Mazh'un pernah dilarang 
untuk membujang selamanya, karena semata-mata hendak melakukan ibadah kepada Allah. 
Andaikan beliau mengizinkannya, tentulah kami sudah mengebiri diri kami sendiri." 





2490. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Hujain bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Laits dari Uqail dari Ibnu 
Syihab bahwa ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa ia 
mendengar Sa'd bin Abu Waqash berkata; "Utsman bin Mazh'un untuk hidup membujang, 
lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarangnya. Andaikan beliau mengizinkannya, 
tentulah kami sudah mengebiri diri kami sendiri." 

Bab: Orang yang tertarik saat melihat wanita lain hendaklah ia kembali dan mendatangi 
isterinya 


\ jUaL » » j y -43 j jllal-i » j _>4* <J-*& <Sl 3^ S\^ 

9 j\ j]\ xLU\ jJJ- I^lU- v jvij j iUi oli c/uii 


A*'-' 


* . »> -r 




2491. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Abdul 
A'la telah menceritakan kepada kami Hisyam bn Abu Abdullah dari Abu Zubair dari Jabir 
bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat seorang wanita, lalu 
beliau mendatangi isterinya, yaitu Zainab yang sedang menyamak kulit, guna melepaskan 
rasa rindunya. Sesudah itu, beliau pergi menemui para sahabatnya, lalu beliau bersabda: 
"Sesungguhnya wanita itu datang dan pergi bagaikan syetan. Maka bila kamu melihat 
seorang wanita, datangilah isterimu, karena yang demikian itu dapat menentramkan gejolak 
hatimu." Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Abdush Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Harb bin Abu 'Aliyah 
telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam pernah melihat seorang wanita. Maka ia pun menyebutkan hadits yang 
semisalnya. Hanya saja ia menyebutkan; "Lalu beliau segera mendatangi isterinya, yaitu 
Zainab yang sedang menyamak kulit." Dan ia tidak menyebutkan; "Pergi seperti syetan." 





2492. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Zubair ia berkata. 



Jabir berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah 
seorang dari kalian terpikat oleh wanita lain dan menimbulkan gejolak dalam hatinya, maka 
segeralah ia menumpahkan hasratnya pada isterinya. Karena yang demikian itu dapat 
menentramkan gejolak hatinya." 


Bab: Nikah mut'ah 


^ J J J, 





2493. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair Al Hamdani 
telah menceritakan kepada kami bapakku dan Waki' dan Ibnu Bisyr dari Isma'il dari Qais ia 
berkata, saya mendengar Abdullah berkata; Kami pernah berperang bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tanpa membawa isteri, lalu kami berkata, "Apakah sebaiknya kita 
mengebiri kemaluan kita?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami berbuat 
demikian, dan beliau memberikan keringanan pada kami untuk menikahi perempuan sampai 
pada batas waktu tertentu dengan mas kawin pakaian. Kemudian Abdullah bin Mas'ud 
membaca ayat: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang 
baik yang Telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. 
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Almaidah; 
87). Dan Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Jarir dari Isma'il bin Abu Khalid dengan isnad ini, semisalnya. Dan ia 
menyebutkan; "Kemudian ia membacakan ayat ini kepada kami." la tidak menyebutkan; 
(Abdullah) membaca.." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Waki' dan Isma'il dengan isnad ini. ia berkata; Dulu kami adalah 
para pemuda, dan kami pun bertanya, "Wahai Rasulullah bolehkan kami mengebiri?" Namun 
ia tidak menyebutkan; "NAGHZUU (kami berperang)." 


.145 



2494. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin 
Dinar ia berkata, saya mendengar Al Hasan bin Muhammad menceritakan dari Jabir bin 
Abdullah dan Salamah bin Al Akwa' ia berkata; utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
datang kepada kami, lalu dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
mengizinkan kalian untuk nikah mut'ah." 









2495. Dan telah menceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham Al 'Aisi telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh yakni Ibnul Qasim, dari 
Amru bin Dinar dari Al Hasan bin Muhammad dari Salamah bin Al Akwa' dan Jabir bin 
Abdullah bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami, lalu beliau 
mengizinkan kami untuk nikah mut'ah." 


^ C jsi\i^3\s3\s^ J 


2496. Dan Telah menceritakan kepada kami Al Hasan Al Hulwani telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata, Atha' berkata; Jabir 
bin Abdullah kembali dari menunaikan Umrah, lalu kami pun menemuinya di rumahnya, dan 
orang-orang pun bertanya kepadanya tentang berbagai persoalan. Kemudian mereka pun 
menyebutkan tentang nikah mut'ah, maka Jabir menjawab; "Ya, kami pernah melakukan 
nikah mut'ah pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Bakar dan Umar." 


Li 

i ' ' 

2497. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu 
Zubair ia berkata, saya mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Kami pernah melakukan 
nikah mut'ah selama beberapa hari dengan mas kawin beberapa genggam kurma dan 
tepung, pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar radliallahu 'anhu 
sampai Umar melarang nikat mut'ah dalam kasus Amru bin Huraits." 




: 





2498. Telah menceritakan kepada kami Hamid bin Umar Al Bakrawi telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahid yakni Ibnu Ziyad, dari Ashim dari Abu Nadlrah ia berkata; Aku 
pernah berada di dekat Jabir bin Abdullah, lalu ia didatangi oleh seseorang dan berkata; Ibnu 
Abbas dan Ibnu Zubair berselisih pendapat mengenai Mut'atain (yaitu nikah mut'ah dan haji 
tamattu 1 ), maka Jabir pun berkata, "Kami pernah melakukan keduanya bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian Umar melarang kami untuk melakukan keduanya dan 
kami tidak pernah lagi melakukannya lagi." 


* ' > A' .> \A\ * y. V’ 1 t> * C' 

-a-C- ^ ^>o i Uo-X>- 


2499. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad 
telah menceritakan kepada kami Abu Umais dari lyas bin Salamah dari bapaknya ia berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membolehkan nikah mut'ah pada tahun Authas 
(tahun penaklukan kota Makkah) selama tiga hari. Kemudian beliau melarangnya." 


dA\s4\j^tj,Y o j\ o 


2500. Dan telah menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Ar Rabi' bin Sabrah Al Juhani dari bapaknya Sabrah, bahwa ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengizinkan kami untuk nikah mut'ah. Maka aku beserta 
seorang temanku mendatangi seorang wanita dari Bani Amir, sepertinya wanita itu masih 
gadis dan cantik jelita. Maka kami pun menyerahkan diri kami padanya, lalu wanita itu 
berkata, "Mahar apa yang akan kalian berikan?" Aku menjawab, "Pakaianku." Dan temanku 
juga berkata, "Pakaian milikku." Pakaian temanku sebenar lebih bagus dari pakaianku, 
namun usiaku lebih muda darinya. Bila wanita itu melirik pakaian milik temanku, ia pun 



terkagum olehnya. Dan ketika melirik kepadaku, aku pun membuatnya terkagum-kagum. 
Kemudian wanita itu pun berkata, "Kamu dan pakaianmu telah mencukupiku." Maka aku 
pun tinggal bersamanya selama tiga hari. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa yang masih memiliki isteri dengan cara mut'ah, maka ceraikanlah." 





2501. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari telah 
menceritakan kepada kami Bisyr yaitu Ibnu Mufadldlal telah menceritakan kepada kami 
Umarah bin Ghaziyyah dari Ar Rabi' bin Sabrah bahwa ayahnya pernah ikut perang Fathu 
Makkah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; Kami tinggal di Makkah 
selama lima belas hari dan malam, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan 
izin kepada kami melakukan nikah mut'ah. Lalu saya bersama seorang dari kaumku pergi 
mencari seorang wanita untuk kami nikahi secara mut'ah, saya lebih tampan dari saudaraku 
yang memang dia agak jelek daripadaku. Masing-masing dari kami membawa kain baju 
(untuk mas kawin); tetapi baju telah usang, sedangkan baju sepupuku masih baru dan halus. 
Sesampainya kami di bawah kota Makkah atau di atasnya, kami bertemu seorang wanita 
muda yang cantik dan berleher panjang. Lantas kami bertanya kepadanya; "Maukah kamu 
menerima salah satu dari kami untuk kawin mut'ah denganmu?" Dia menjawab; "Apa ganti 
(maskawin) yang akan kalian berikan?" Lalu masing-masing dari kami memperlihatkan baju 
yang telah kami siapkan sebelumnya, sementara itu, wanita tersebut sedang memperhatikan 
kami berdua, saudara sepupuku melihat kepadanya sambil berkata; "Sesungguhnya baju 
yang ini sudah usang, sedangkan bajuku masih bagus dan halus." Wanita tersebut berkata; 
"Baju usang ini juga tak masalah." Dia mengatakannya sampai tiga kali atau dua kali. 
Kemudian saya nikah mut'ah dengannya. Saya tidak keluar dari (Makkah) sehingga 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengharamkannya (untuk selamanya)." Dan telah 
menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin Shakhr Ad Darimi telah menceritakan kepada 



kami Abu An Nu'man telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada 
kami 'Umarah bin Ghaziyyah telah menceritakan kepadaku Ar Rabi' bin Sabrah Al Juhani dari 
Ayahnya dia berkata; Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pada hari penaklukan kota Makkah menuju Makkah, kemudian dia menyebutkan seperti 
haditsnya Bisyr dengan menambahkan; Gadis itu berkata; "Apakah hal itu bolah?" dan ada 
juga tambahan (kata sepupu Sabrah); "Sesungguhnya kain burdah yang ini sudah usang." 


C ' 9 





> * ' \'C\ ' A yX\' 'L i \ \* V-A'A ' \ < Ai. 

j, / y' yy 


2502. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Umar 
telah menceritakan kepadaku Ar Rabi' bin Sabrah Al Juhani bahwa ayahnya telah 
menceritakan kepadanya bahwa dia pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
(dalam Fathu Makkah), beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya saya 
pernah mengizinkan kepada kalian nikah mut'ah terhadap wanita, dan sesungguhnya (mulai 
saat ini) Allah telah mengharamkannya sampai Hari Kiamat, oleh karena itu barangsiapa 
yang masih memiliki (wanita yang dimut'ah), maka ceraikanlah dia dan jangan kamu ambil 
kembali apa yang telah kamu berikan padanya." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar 
bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dari Abdul Aziz bin 
Umar dengan isnad ini, dia berkata; saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam berdiri di antara rukun (Ka'bah) dan pintu (Ka'bah) seraya bersabda seperti hadits 
Ibnu Numair. 




> yj 


2503. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari Abdul Malik bin Ar 
Rabi' bin Sabrah Al Juhani dari ayahnya dari kakeknya dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam prnah memerintahkan nikah mut'ah pada saat penaklukan kota Makkah dan 
kami tidak keluar (dari Makkah) melainkan beliau telah melarangnya. 



^ » 



_^oi4_0 \^y£-CL)J^O i _J^S m 



:j3j 


2504. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abdul Aziz bin Ar-Rabi' bin Sabrah bin Ma'bad dia berkata; Saya telah mendengar ayahku, Ar- 
Rabi' bin Sabrah menceritakan dari ayahnya, Sabrah bin Ma'bad bahwa pada saat 
penaklukan kota Makkah, Nabiyallah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada 
para sahabatnya supaya nikah mut'ah, lantas dia (Sabrah) berkata, kemudian saya bersama 
temanku dari Bani Sulaim keluar sampai kami bertemu dengan seorang budak perempuan 
dari Bani 'Amir, sepertinya dia adalah seorang perawan, lantas kami meminangnya sambil 
memperlihatkan kain burdah kami (sebagai maskawin), lalu dia memandangi kami, dia 
melihatku, dan ternyata wajahku lebih tampan daripada temanku, namun dia melihat kain 
burdah temanku lebih bagus daripada kain burdahku, setelah dia meminta izin untuk 
bermusyawarah beberapa saat, dia memilihku daripada temanku, lalu kami tinggal 
bersamanya selama tiga hari, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memerintahkan kami untuk menceraikannya. 




2505. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Numair keduanya berkata; 
telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Ar Rabi' bin Sabrah 
dari ayahnya bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang nikah mut'ah. 





2506. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Ulaiyah dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Ar Rabi' bin Sabrah dari ayahnya 
bahwa pada hari Fathu Makkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang nikah 
mut'ah. 





2507. Telah menceritakan kepadaku Hasan Al Khulwani dan Abd bin Humaid dari Ya'qub bin 
Ibrahim bin Sa'ad telah menceritakan kepada kami ayahku dari Shalih telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Syihab dari Ar Rabi' bin Sabrah Al Juhani dari ayahnya dia pernah 
mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang nikah mut'ah di saat 
penaklukan kota Makkah, dan ayahnya juga pernah melakukan mut'ah dengan dua helai kain 
burdah berwarna merah. 


&6J6Z& jt J 

r ^\ <Lj,\ j jl j 1^- j ditf L^s ^ 


2508. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus. Ibnu Syihab berkata; telah 
mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az-Zubair bahwa Abdullah bin Az-Zubair tinggal di 
Makkah, lantas dia berkata; Sesungguhnya Allah telah membutakan hati orang-orang 
sebagaimana Dia membutakan penglihatan mereka, karena mereka telah melakukan nikah 
mut'ah, tiba-tiba nampaklah seorang laki-laki sambil menyerunya; Sesungguhnya kamu 
orang yang bodoh, demi hidupku, sungguh nikah mut'ah telah berlaku sejak zaman imam 
Muttaqin, maksudnya adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ibnu Umar pun berkata 
kepadanya; coba kamu lakukan, demi Allah jika kamu melakukannya sungguh saya akan 
merajammu dengan bebatuan. Ibnu Syihab berkata; Telah mengabarkan kepadaku Khalid 
bin Muhajir bin Saifullah bahwa ketika dia sedang duduk-duduk bersama seorang laki-laki. 



tiba-tiba seorang laki-laki datang meminta fatwa kepadanya tentang nikah mut'ah. Dia 
(Khalid) pun membolehkannya, maka Ibnu Abi 'Amrah Al Anshari berkata kepadanya; Tunggu 
dulu!, lantas dia (Khalid) berkata; kenapa? Demi Allah hal itu pernah dilakukan di masa 
Imamul Muttaqin (yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam). Ibnu Abi 'Amrah berkata 
kepadanya; Memang, nikah mut'ah pernah dibolehkan pada masa permulaan Islam karena 
terpaksa, sebagaimana bolehnya memakan bangkai, darah dan daging babi (dalam kondisi 
terpaksa), namun Allah telah menetapkan hukum dalam agam-Nya dan melarang 
melakukannya. Ibnu Syihab berkata; Telah mengabarkan kepadaku Rabi' bin Sabrah Al Juhani 
bahwa ayahnya berkata; Sungguh saya pernah melakukan nikah mut'ah di masa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan wanita dari Bani 'Amir dengan maskawin dua kain burdah 
berwarna merah, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang melakukan 
nikah mut'ah. Ibnu Syihab berkata; Saya mendengar Rabi' bin Sabrah telah menceritakan hal 
itu kepada Umar bin Abdul Aziz sedangkan saya duduk (disampingnya). 







2509. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Ibnu Abi Ablah dari 
Umar bin Abdul Aziz dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ar Rabi' bin Sabrah Al 
Juhani dari ayahnya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang melakukan nikah 
mut'ah seraya bersabda: "Ketahuilah, bahwa (nikah mut'ah) adalah haram mulai hari ini 
sampai hari Kiamat, siapa yang telah memberi sesuatu kepada perempuan yang dinikahinya 
secara mut'ah, janganlah mengambilnya kembali." 


\ \ SLs- {jC’ {J* \ O JlS ^ 


* / ■» ^ » 




2510. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Abdullah dan Hasan bin Muhammad bin Ali dari 
ayahnya dari Ali bin Abi Thalib bahwa pada saat perang Khaibar, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang melakukan nikah mut'ah, melarang memakan daging keledai jinak. Dan 
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Asma' Ad Dluba'i telah 
menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik dengan isnad seperti ini, dia berkata; Dia 
(Malik) pernah mendengar Ali bin Abi Thalib berkata kepada fulan; Sesungguhnya kamu laki- 
laki yang kebingungan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah malarang kita 
(melakukan mut'ah), lafazhnya seperti hadits Yahya bin Yahya dari Malik. 



jiaSJi 


2511. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair serta 
Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu 'Uyainah. Zuhair mengatakan; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Al Hasan dan Abdullah bin Muhammad 
bin Ali dari ayahnya dari Ali bahwa pada saat perang Khaibar, Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang melakukan nikah mut'ah dan melarang memakan daging keledai jinak. 


\ SLs- ^ \ £j-£- t_-> 




2512. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Ibnu 
Syihab dari Al Hasan dan Abdullah bin Muhammad bin Ali dari ayahnya dari Ali bahwa dia 
telah mendengar Ibnu Abbas lunak (mengizinkan) dalam nikah mut'ah, maka dia berkata; 
"Tunggu wahai Ibnu Abbas, karena pada waktu perang Khaibar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah melarangnya dan melarang memakan daging keledai jinak." 




2513. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya 
berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus 
dari Ibnu Syihab dari Al Hasan dan Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib dari 
ayahnya bahwa dia pernah mendengar Ali bin Thalib berkata kepada Ibnu Abbas; "Pada 
waktu perang Khaibar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melarang melakukan 
nikah mut'ah dan melarang memakan daging keledai jinak." 


Bab: Larangan menikahi wanita dengan mempoligami bibinya (»1 yo 


31 



2514. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah 
menceritakan kepada kami Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah menikahi perempuan 
dengan bibinya sekaligus (baik bibi dari saudara ayah atau ibu)." 


i^Lc- \ 3 ijA y* ij) 


2515. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Muhajir telah 
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abi Habib dari 'Irak bin Malik dari Abu 
Hurairah bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang empat perempuan 
untuk dipoligami, yaitu menikahi wanita dengan bibinya (dari pihak ayah) sekaligus, dan 
seorang wanita dengan bibinya dari pihak ibu. 




2516. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abdul Aziz. Ibnu Maslamah adalah seorang dari 
Anshar salah seorang anak Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif, dia berkata; dari ibnu syihab 
dari Qabishah bin Dzuaib dari Abu Hurairah dia berkata; Saya telah medengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah bibi (dari pihak ayah) dinikahi bersamaan 
dengan putrinya saudara laki-laki dan jangan pula putrinya saudara perempuan dinikahi 
dengan bibinya (dari pihak ibu) sekaligus." 


y y y y ^ 


2517. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan 
kepadaku Qabishah bin Dzu'aib Al Ka'bi bahwa dia pernah mendengar Abu Hurairah berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang seseorang memoligami perempuan dengan 
bibinya sekaligus (baik dari saudara ibu atau ayah). Ibnu Syihab berkata; kami memandang 
bibi dari jalur ayah dengan bibi dari jalur ibu sama derajatnya. 



^k*\ *\ / '\ ' ^ t ,•• "1 ^ y 9 y 9 ' ' \s* \ * / ^ >* >* ^ juI^v ,/ '^ K‘^i ^ t 9 s } 9 ' * \ ,,*. V 

<Ol<LaJL*u ^> 1 ^ J 


2518. Telah menceritakan kepadaku Abu Ma'n Ar Raqasyi telah menceritakan kepada kami 
Khalid bin Harits telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya bahwa dia pernah 
menulis sesuatu kepadanya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah seorang wanita dipoligami dengan bibinya 
sekaligus (baik dari saudara ayah atau ibu)." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin 
Manshur telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Yahya telah 
menceritakan kepadaku Abu Salamah bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, seperti hadits di atas. 




2519. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah meminang wanita yang telah 
dipinang saudaranya, dan janganlah menawar barang yang telah ditawar saudaranya, dan 
janganlah wanita dipoligami dengan bibinya (baik dari saudara ayah atau ibu), dan janganlah 
seorang istri meminta suaminya supaya menceraikan madunya agar segala kebutuhannya 
terpenuhi, akan tetapi biarkanlah suami menikah (sesuai dengan kemampuannya), karena 
Allah telah menentukan bagiannya sang istri." 


^ t ■>' ■> ' ' \ 'Z \ ' t » . » * * * > 

d* j Jd- j ^ 


2520. Telah menceritakan kepadaku Muhriz bin 'Aun bin Abi 'Aun telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari Daud bin Abi Hind dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang seorang wanita dipoligami 
dengan bibinya sekaligus (baik dari saudara ayah atau ibu), dan melarang seorang istri 
meminta kepada suaminya supaya menceraikan madunya agar seluruh kebutuhannya 
terpenuhi, karena Allah Azza Wa Jalla yang akan memberi rizqi kepadanya. 



^\Si^ j. ^ &(&>$* \ 


2521. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna, Ibnu Basyar dan Abu 
Bakar bin Nafi' sedangkan lafazhnya dari Ibnu Mutsanna dan Ibnu Nafi' mereka berkata; 
Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abi 'Adi dari Syu'bah dari 'Amru bin Dinar dari Abu 
Salamah dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang 
seorang wanita dipoligami dengan bibinya sekaligus (baik bibi dari saudara ayah atau ibu). 
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Syababah telah menceritakan kepada kami Warqa' dari Amru bin Dinar dengan isnad seperti 
ini. 


Bab: Keharaman bagi orang yang sedang ihram untuk menikah (|* 

A*,*la»-ijb \ ^ J>) 




JoA>- 




i t A 


J 


t > > * '> 1 4 -'.i .<? 


tJO 




2522. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Nafi' dari Nubaih bin Wahb bahwa Umar bin Ubaidillah hendak 
menikahkan Thalhah bin Umar dengan putri Syaibah bin Jubair, lantas dia mengutus 
seseorang kepada Aban bin Utsman agar dia bisa hadir (dalam pernikahan), padahal dia 
sedang memimpin Haji, lantas Aban berkata; Saya pernah mendengar Utsman bin Affan 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang sedang berihram 
tidak diperbolehkan untuk menikahkan, dinikahkan dan meminang." 








9 S 9 l 4 9 / } > 9 








2523. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi Bakar Al Muqaddami telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Nafi' telah menceritakan 
kepadaku Nubaih bin Wahb dia berkata; Umar bin Ubaidillah bin Ma'mar pernah 
mengutusku, saat itu dia sedang meminang putri Syaibah bin Utsman untuk anaknya, lantas 
dia mengirimku untuk menemui Aban bin Utsman yang sedang berihram pada musim itu, 
lalu dia berkata; Saya tidak menganggapnya seorang badui, sesungguhnya orang yang 
berihram dilarang untuk menikahkan dan dinikahkan. Telah mengabarkan kepada kami 
Utsman seperti itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 




o'-? 









2524. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah menceritakan kepada 
kami Abdul A'la Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Abu Al 
Khaththab Ziyad bin Yahya telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sawa' dia 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Mathar dan Ya'la bin Hakim dari Nafi' 
dari Nubaih bin Wahb dari Aban bin Utsman dari Utsman bin Affan bahwasannya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang berihram tidak diperbolehkan untuk 
menikah dan dinikahkan dan meminang." 


^ 9 s ' \ ^ 9 ' 'C \ 9 ' \ 9 y t ^ 9 i 9 9 ' / ^ 9 y 't \ 9 S **' 9 y } }■ 9 } \ y Z > l S •. * ^ 




2525. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, Amru An Naqid serta 
Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah. Zuhair mengatakan; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Ayyub bin Musa dari Nubaih bin Wahb dari Aban bin 
Utsman dari Utsman yang dia sampaikan sanadnya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Orang yang sedang berihram dilarang untuk menikah dan meminang." 




fjj <—>S j\ OS<j\ <Ji J-** J ^ -A?' 0^ J <j J!*?r 

3V*i 



i\i 



2526. Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits telah 
menceritakan kepadaku ayahku dari kakekku telah menceritakan kepadaku Khalid bin Yazid 
telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abi Hilal dari Nubaih bin Wahb bahwa Umar bin 
Ubaidillah bin Ma'mar hendak menikahkan anaknya yaitu Thalhah dengan putri Syaibah bin 
Jubair pada waktu haji, sedangkan Aban bin Utsman waktu itu menjadi amirul haji (pemandu 
jama'ah haji), lalu dia mengutus seseorang kepada Aban seraya berkata; Sesungguhnya saya 
hendak menikahkan Thalhah bin Umar, saya suka jika kamu menghadiri pernikahan tersebut, 
lantas Aban berkata kepadanya; Tidaklah saya menganggapmu orang iraq yang bermadzhab 
(namun tidak tahu sunnah), sesungguhnya saya mendengar Utsman bin 'Affan berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang berihram tidak diperbolehkan 
untuk menikah." 




2527. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, Ibnu Numair dan 
lshaq Al Handlali semuanya dari Ibnu 'Uyainah. Ibnu Numair mengatakan; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Amru bin Dinar dari Abu As Sya'tsa' 
bahwa Ibnu Abbas telah mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
menikahi Maimunah padahal beliau sedang berihram, Ibnu Numair menambahkan, maka 
saya menceritakannya kepada Az Zuhri, maka dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 
Yazid bin Al Asham bahwa beliau menikahinya ketika beliau sedang halal. 


s ' \' » s > »> > ? t s* * s* 


2528. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Daud bin Abdurrahman dari Amru bin Dinar dari Jabir bin Zaid Abu Asy Sya'tsa' dari 
Ibnu Abbas bahwa dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Maimunah 
ketika beliau sedang berihram. 











& 


S s 


2529. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim telah 
menceritakan kepada kami Abu Fazarah dari Yazid bin Al Asham telah menceritakan 
kepadaku Maimunah binti Al Harits bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 



menikahinya ketika beliau sedang halal. Dia (Yazid) berkata; dia adalah bibiku dan bibinya 
Ibnu Abbas juga. 


Bab: Haramnya meminang atas pinangan saudaranya 





»>> »n '£\' 



A. 




j 0^*1 ^ fe?. 3 ^ j \ j ^> 

. 9 ' 


2530. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh 
telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam beliau bersabda: "Janganlah sebagian kalian membeli barang yang telah ditawar, 
dan janganlah sebagian kalian meminang wanita yang telah dipinang." 






2531. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
semuanya dari Yahya Al Qatthan, Zuhair mengatakan; Telah menceritakan kepada kami 
Yahya dari Ubaidillah telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah seseorang membeli barang yang telah ditawar 
oleh saudaranya, dan janganlah seseorang meminang wanita yang telah dipinang oleh 
saudaranya kecuali telah mendapatkan izin darinya." Dan telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Ubaidillah 
dengan isnad ini, dan telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan 
kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Nafi' dengan isnad 
seperti ini juga. 


t i 

I 


"z ^ ♦* 



2532. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid, Zuhair bin Harb dan Ibnu Abi Umar. 
Zuhair mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari 
Sa'id dari Abu Hurairah bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang orang kota 
bertransaksi dengan orang badui atau transaksi Najasy (yaitu menambah nilai harga barang 
untuk menipu pembeli) atau meminang seorang wanita yang telah dipinang oleh saudaranya 
atau membeli barang yang telah ditawar saudaranya, dan janganlah seorang istri meminta 
suaminya supaya menceraikan madunya agar semua kebutuhannya terpenuhi. Amru di 
dalam riwayatnya menambahkan; Dan janganlah seseorang menawar harga yang telah 
ditawar oleh saudaranya. 


j u £j£%ai jts yj iAt ii». ja >1' aLa T j j j-i T j 




2533. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan 
kepadaku Sa’id bin Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Janganlah kalian melakukan transaksi najasy, dan janganlah seseorang 
membeli barang yang telah dibeli saudaranya, dan janganlah orang kota bertransaksi dengan 
orang badui, dan janganlah seseorang meminang wanita yang telah dipinang oleh 
saudaranya, dan janganlah seorang istri meminta suaminya supaya menceraikan madunya 
agar semua kebutuhannya dapat terpenuhi." Dan telah menceritakan kepada kami Abu 
Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdul A'la. Dan diriwayatkan dari 
jalur lain, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdur Razzaq semuanya dari Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini namun 
dalam haditsnya Ma'mar (menambahkan); "Dan janganlah seseorang menambah 
(meninggikan) harga brang yang telah dibeli saudaranya." 




^ p-iW" JlS j 1 ijA j J- 4 * (J ' t ** ' 






2534. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub, Qutaibah dan Ibnu Hujr, semuanya 
dari Isma'il bin Ja'far. Ibnu Ayyub mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Isma'il telah 
mengabarkan kepadaku Al 'Ala' dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah seorang Muslim menawar barang yang 



telah ditawar saudaranya, dan jangan pula meminang wanita yang telah dipinang oleh 
saudaranya." 


y 9 s , 


2535. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan 
kepada kami Abdus Shamad telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al 'Ala' dan Suhail 
dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami 
Abdus Shamad telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari 
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun mereka menyebutkan; "Barang 
yang telah ditawar saudaranya dan (wanita) yang telah dipinang saudaranya." 


# y •*/ y y ^ y / / / t . / 


2536. Dan telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami 
Abdullah bin Wahb dari Al Laits dan lainnya dari Yazid bin Abi Habib dari Abdurrahman bin 
Syumasah bahwa dia pernah mendengar Uqbah bin Amir di atas minbar berkata; 
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang Mukmin adalah 
saudara Mukmin lainnya, maka tidak halal bagi seorang Mukmin membeli barang yang telah 
dibeli (dipesan) saudaranya, dan tidak halal meminang pinangan saudaranya sebelum 
ditinggalkan." 


Bab: Haramnya nikah syighar (4j^>lL_> 


JJ 




pJui j ^ J j 5 ^ & \ (j**'! 





2537. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melarang nikah syighar, yaitu seseorang menikah dengan putri orang lain dengan syarat 



putrinya harus menikah dengannya tanpa ada maskawin. Dan telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb Muhammad bin Al Mutsanna dan Ubaidullah bin Sa'id mereka berkata; telah 
menceritakan kepada kami Yahya dari Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas, namun dalam hadits Ubaidillah dia 
menyebutkan; Saya bertanya kepada Nafi'; "Apa yang dimaksud dengan nikah syighar?" 






2538. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Hammad bin Zaid dari Abdurrahman As Sarraj dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasannya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang melakukan nikah syighar. 






2539. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu 
Umar bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada nikah syighar 
dalam Islam." 




2540. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair dan Abu Usamah dari Ubaidillah dari Abu Az Zinad dari Al A'raj 
dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang melakukan 
nikah syighar, Ibnu Numair menambahkan, nikah syighar adalah seseorang mengatakan 
kepada laki-laki lain; Nikahkanlah putrimu denganku, niscaya aku akan menikahkan putriku 
untukmu, atau nikahkanlah sudara perempuanmu denganku, maka saya akan nikahkan 
saudara perempuanku denganmu. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami 'Abdah dari Ubaidillah dia adalah Ibnu Umar dengan isnad ini, 
dan dia tidak menyebutan tambahan Ibnu Numair. 





2541. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdi lla h telah menceritakan kepada kami 
Hajjaj bin Muhammad dia berkata; Ibnu Juraij berkata. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' dari Abdur Razzaq 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair 
bahwa dia mendengar Jabir bin Abdillah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melarang nikah syighar. 


Bab: Memenuhi persyaratan dalam pernikahan ji\) 




2542. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami 
Husyaim. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair 
telah menceritakan kepada kami Waki'. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al 
Ahmar. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qaththan dari Abdul Hamid bin 
Ja'far dari Yazid bin Abi Habib dari Martsad bin Abdillah Al Yazani dari 'Uqbah bin Amir dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya syarat yang paling 
layak untuk dipenuhi adalah syarat untuk menghalalkan kemaluan (untuk bersenggama)." Ini 
adalah lafazh hadits Abu Bakar dan Ibnu Al Mutsanna namun Ibnu Al Mutsanna 
menyebutkan; "syarat-syarat" (dalam bentuk jamak). 


Bab: Persetujuan janda dalam pernikahan dengan ucapan sedangkan gadis dengan 
diamnya (d> 


Jv&i. p 







CuJjJl \ jjb^£*^La< 


2543. Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin umar bin Maisarah Al Qawariri telah 
menceritakan kepada kami Khalid bin Harits telah menceritakan kepada kami Hisyam dari 
Yahya bin Abi Katsir telah menceritakan kepada kami Abu Salamah telah menceritakan 
kepada kami Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Janganlah menikahkan seorang janda sebelum meminta persetujuannya, dan janganlah 
menikahkan anak gadis sebelum meminta izin darinya." Mereka bertanya; "Wahai 
Rasulullah, bagaimana mengetahui izinnya?" Beliau menjawab: "Dia diam." Dan telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim 
telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Abi Utsman. Dan diriwayatkan dari jalur lain, 
telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami Isa yaitu 
Ibnu Yunus dari Al Auza'i. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad telah menceritakan 
kepada kami Syaiban. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Amru 
An Naqid dan Muhammad bin Rafi' keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Abdur Razzaq dari Ma'mar Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Hasan 
telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah semuanya dari Yahya bin Abi Katsir seperti 
makna hadits Hisyam beserta isnadnya. Lafazh hadits ini juga sesuai dengan hadits Hisyam, 
Syaiban dan Mu'awiyah bin Salam. 




2544. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Idris dari Ibnu Juraij. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' semuanya dari Abdur 
Razzaq sedangkan lafazhnya dari Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata; Saya pernah mendengar Ibnu Abi 
Mulaikah berkata; Dzakwan, mantan sahay 'Aisyah berkata; Saya telah mendengar 'Aisyah 
berkata; "Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai seorang 



gadis yang dinikahkan oleh keluarganya, apakah harus meminta izin darinya atau tidak?" 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Ya, dia dimintai izin." 'Aisyah 
berkata; Lalu saya berkata kepada beliau; "Sesungguhnya dia malu (mengemukakannya)." 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika dia diam, maka itulah izinnya." 


in jju 


- * ^ » 








2545. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Sa'id keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Malik Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya sedangkan lafazhnya dari dia (Yahya), dia 
berkata; Saya bertanya kepada Malik; Apakah Abdullah bin Fadll pernah menceritakan 
kepadamu dari Nafi' bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah 
bersabda: "Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan anak gadis 
harus di mintai izin darinya, dan izinnya adalah diamnya"? Dia menjawab; "Ya." 




2546. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari Ziyad bin Sa'ad dari Abdullah bin Fadll bahwa dia mendengar Nafi' bin 
Jubair mengabarkan dari Ibnu Abbas bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan perawan 
(gadis) harus dimintai izin darinya, dan diamnya adalah izinnya." Dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dengan isnad ini, beliau 
bersabda: "Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan perawan 
(gadis), maka ayahnya harus meminta persetujuan atas dirinya, dan persetujuannya adalah 
diamnya." Atau mungkin beliau bersabda: "Dan diamnya adalah persetujuannya." 


Bab: Bapak menikahkan anaknya yang masih kecil (« 



jl^aj S/\ 

£l\ ( jZj£J ji>jj4\^>j 


2547. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dia berkata; Saya mendapatkan dalam 
kitabku dari Abu Usamah dari Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah dia berkata; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menikahiku waktu saya berumur enam tahun, dan 
memboyongku (membina rumah tangga denganku) ketika saya berusia sembilan tahun." 
'Aisyah berkata; "Sesampainya di Madinah, saya jatuh sakit selama sebulan, hingga 
rambutku pada rontok, setelah sembuh, Ummu Ruman mendatangiku, ketika itu saya 
sedang bermain-main bersama kawan-kawanku, lantas dia memanggilku, dan saya 
mendatanginya, namun saya tidak tahu apa yang dia inginkan dariku, kemudian dia 
memegang tanganku dan membawaku sampai ke pintu rumah, (saya terengah-engah) 
sambil menarik nafas; hah...hah... sehingga nafasku lega kembali. Kamudian saya dibawa 
masuk kedalam rumah, tiba-tiba di sana telah menunggu beberapa wanita Anshar. Mereka 
mengucapkan selamat dan kebaikan kepadaku, lantas Ummu Ruman menyerahkanku 
kepada mereka, akhirnya mereka membersihkan kepalaku dan mendandaniku, pada waktu 
dluha, betapa terkejutnya saya ketika melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam muncul 
di tempat kami, kemudian mereka menyerahkanku kepada beliau." 


\ cJli i-io Lc- <jLo \ 1 jJt> SJcLc- IjoJl»- 

i T \S\' X i*. A ' ' 


2548. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin 'Urwah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair sedangkan lafazhnya dari dia, telah menceritakan 
kepada kami 'Abdah yaitu Ibnu Sulaiman dari Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah dia berkata; 
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikahiku ketika saya berumur enam tahun, dan beliau 
memboyongku (membina rumah tangga denganku) ketika saya berumur sembilan tahun." 





> 9 








i j \^£- <41 j\j» j 



2549. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 
'Aisyah; "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikahinya, ketika dia berusia enam 
tahun, dan dia diantar ke kamar beliau ketika berusia sembilan tahun, dan ketika itu dia 
sedang membawa bonekanya, sedangkan beliau wafat darinya ketika dia berusia delapan 
belas tahun." 


' s’. ' < \ i z s w " 

uO /_»_$ 


2550. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, lshaq bin Ibrahim, Abu Bakar 
bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib. Yahya dan lshaq mengatakan; Telah mengabarkan kepada 
kami, sedangkan yang dua mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah 
dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah dia berkata bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menikahinya ketika dia berusia enam tahun dan berumah tangga 
dengannya ketika berusia sembilan tahun dan tatkala beliau wafat dia berusia delapan belas 
tahun." 


Bab: Sunahnya menikah di bulan syawal dan membangun rumah tangga di bulan tersebut 
juga ja\ 


11^ u jis Jrjj ^j^i\ 


2551. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb 
sedangkan lafazhnya dari Zuhair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' 
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma'il bin Umayah dari Abdullah bin Urwah 
dari Urwah dari 'Aisyah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahiku pada 
bulan Syawal, dan mulai berumah tangga bersamaku pada bulan Syawal, maka tidak ada di 
antara istri-istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang lebih mendapatkan 
keberuntungan daripadaku." Perawi berkata; "Oleh karena itu, 'Aisyah sangat senang 
menikahkan para wanita di bulan Syawal." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Sufyan 
dengan isnad seperti ini, namun dia tidak menyebutkan perbuatan 'Aisyah. 



Bab: Sunahnya melihat wanita yang akan dinikah (Bab: Sunahnya melihat wanita yang 
akan dinikah) 




2552. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Yazid bin Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia berkata; "Saya pernah 
berada di samping Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba seorang laki-laki datang kepada 
beliau seraya mengabarkan bahwa dirinya akan menikahi seorang wanita dari Anshar." 
Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Apakah kamu telah 
melihatnya? Dia menjawab; Tidak. Beliau melanjutkan: "Pergi dan lihatlah kepadanya, 
sesungguhnya di mata orang-orang Anshar ada sesuatu." 






A 1 ♦ * / 


< ? I 

O 


JJt 




2553. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ma'in telah menceritakan kepada kami 
Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari telah menceritakan kepada kami Yazid bin Kaisan dari Abu 
Hazim dari Abu Hurairah dia berkata; "Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Sesungguhnya saya akan menikahi wanita dari 
Anshar." Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam balik bertanya kepadanya: "Apakah kamu 
telah melihatnya? karena di mata orang-orang Anshar ada sesuatu. Dia menjawab; "Ya saya 
telah melihatnya." Beliau bertanya lagi; "Dengan maskawin berapa kamu menikahinya?" Dia 
mejawab; "Dengan empat uqiyah". Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
kepadanya: "Dengan empat uqiyyah? seakan-akan kalian memahat perak dari sisi gunung ini. 
Kami tidak memiliki sebanyak itu untuak diberikan kepadamu, namun suatu saat kami akan 
mengutusmu mengikuti suatu peperangan sehingga kamu bisa mendapatkan ghanimah." 
Maka tatkala beliau mengutus rombongan perang ke Bani Abs, beliau mengutus orang itu 
bersama mereka. 


Bab: Mahar, dan bolehnya menggunakan pengajaran Al-Qur'an sebagai mahar 





> X f 


(Jli ^ J-C-Lili\ -X*-oi {Ji (J-^ 1 ^-C- \ ^C- ^*jl>- (J , V^jJ _)J j*^\ Alc ^*J -A>- ^»43 ®^4j -A>- _? ^ A*-*> <JJ 

jtLtL^ j^> J ^SJ\ ii^s <J 

£ 

Ijia^iI \$\ ^^5]\ ^ini 

j r ^^\ < j _^T 'jifis 

l^£4^i jii^JlJ^JljiUj .jasJlfilisi^^sj. ^J\j^ 

3 y A i>-oLo ii^-^ UolW^A^jl ‘ow^T _jjLt>CU>A>-J^jl>- ( J \^J\cU>A>-\ jjb 

oT ’ j&is>\^\$&yj&sfe\ 


2554. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Ats Tsaqafi telah 
menceritakan kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu Abdirrahman Al Qari dari Abu Hazim dari Sahi 
bin Sa'd. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abi 
Hazim dari ayahnya dari Sahi bin Sa'd As Sa'idi dia berkata; Seorang wanita datang menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Wahai Rasulullah, saya datang untuk 
menyerahkan diriku kepadamu." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat wanita 
tersebut dari atas sampai ke bawah lalu menundukkan kepalanya. Kemudian wanita tersebut 
duduk setelah melihat beliau tidak memberi tanggapan apa-apa, maka berdirilah salah 
seorang sahabatnya sambil berkata; "Wahai Rasulullah, jika anda tidak berminat dengannya, 
maka nikahkanlah saya dengannya." Beliau bersabda: "Adakah kamu memiliki sesuatu 
sebagai maskawinnya?" Jawab orang itu; "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah." Beliau 
bersabda: "Temuilah keluargamu, barangkali kamu mendapati sesuatu (sebagai maskawin)." 



Lantas dia pergi menemui keluarganya, kemudian dia kembali dan berkata; "Demi Allah, saya 
tidak mendapatkan sesuatu pun." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Cobalah kamu cari, walaupun hanya cincin dari besi." Lantas dia pergi lagi dan kembali 
seraya berkata; "Demi Allah wahai Rasulullah, saya tidak mendapatkan apa pun walau hanya 
cincin dari besi, akan tetapi, ini kain sarungku. -Kata Sahi; Dia tidak memiliki kain sarung 
kecuali yang dipakainya-. Ini akan kuberikan kepadanya setengahnya (sebagai maskawin) ". 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apa yang dapat kamu perbuat 
dengan kain sarungmu? Jika kamu memakainya, dia tidak dapat memakainya, dan jika dia 
memakainya, kamu tidak dapat memakainya." Oleh karena itu, laki-laki tersebut duduk 
termenung, setelah agak lama duduk, dia berdiri, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melihat dia hendak pergi, beliau menyuruh agar dia dipanggil untuk menemuinya. 
Tatkala dia datang, beliau bersabda: "Apakah kamu hafal sesuatu dari Al Our'an?" Dia 
menjawab; "Saya hafal surat ini dan ini -sambil menyebutkannya- beliau bersabda: "Apakah 
kamu hafal di luar kepala?" Dia menjawab; "Ya". Beliau bersabda: "Bawalah dia, saya telah 
nikahkan kamu dengannya, dengan maskawin mengajarkan Al Our'an yang kamu hafal." Ini 
adalah hadits Ibnu Abi Hazim dan hadits Ya'qub lafazhnya hampir sama dengan hadits ini. 
Dan telah menceritakan kepada kami Khalf bin Hisyam telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Zuhair bin 
Harb telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, 
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dari Ad Darawardi. Dan diriwayatkan dari 
jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah semuanya dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd dengan 
hadits ini, sebagian yang satu menambahkan atas sebagian yang lain. Namun dalam hadits 
Za'idah dia menyebutkan sabda beliau; "Pergilah kepadanya, saya telah nikahkan kamu 
kepadanya, maka ajarilah dia surat dari Al Our'an." 


diisi! J dils^J^^l^iil J. 3\i£ 

i£ 


2555. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Abdul Aziz bin Muhammad telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abdullah bin Usamah bin 
Mahdi. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abi 
Umar Al Makki sedangkan lafazhnya dari dia, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz 
dari Yazid dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa dia 
berkata; Saya pernah bertanya kepada 'Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; 
"Berapakah maskawin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Dia menjawab; "Mahar 
beliau terhadap para istrinya adalah dua belas uqiyah dan satu nasy. Tahukah kamu, 
berapakah satu nasy itu?" Abu Salamah berkata; Saya menjawab; "Tidak." 'Aisyah berkata; 



"Setengah uqiyah, jumlahnya sama dengan lima ratus dirham. Demikianlah maskawin 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk masing-masing istri beliau." 






j^> viUt* Cjf ' Cj^ V'? ^ ^ J o 



Lir lS\liU3las^ JJ 

\ <^U 4ji\ .li j\j£ j s 


2556. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi, Abu Ar Rabi' Sulaiman 
bin Daud Al 'Ataki dan Qutaibah bin Sa'id sedangkan lafazhnya dari Yahya. Yahya 
mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua yang lainnya mengatakan; 
Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas bin Malik 
bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat bekas kuning pada Abdurrahman bin 
Auf, maka beliau bersabda: "Apa ini?" Dia menjawab; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya 
baru menikahi wanita dengan maskawin seberat biji kurma." Lalu beliau bersabda: "Semoga 
Allah memberkati perkawinanmu, adakanlah walimah walaupun hanya dengan seekor 
kambing." 


4&\ J jZu ly» 'o\ jjjJ ^ 4^ J jZu J ^ JJJ <J& J-C- 


2557. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al Ghubari telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik bahwa 
Abdurrahman bin 'Auf menikah dengan maskawin emas seberat biji kurma pada masa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda kepadanya: "Adakanlah walimah walaupun hanya dengan seekor kambing." 


i \ jSi 

/ ^ x x *v 


2558. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Waki' telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dan Humaid dari Anas 
bahwa Abdurrahman bin 'Auf menikahi seorang wanita dengan maskawin emas seberat biji 



kurma, dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Adakanlah walimah 
walaupun hanya dengan seekor kambing." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Daud. Dan diriwayatkan dari jalur lain, 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Harun bin Abdullah keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir. Dan diriwayatkan dari jalur lain, 
telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Khirasy telah menceritakan kepada kami 
Syababah semuanya dari Syu'bah dari Humaid dengan isnad seperti ini, namun dalam hadits 
Wahb, dia menyebutkan; Abdurrahman berkata; "Saya telah menikahi seorang wanita." 


/ / **/ ^ / ^ / / 



2559. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Qudamah 
keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami An Nadir bin Syumail telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Shuhaib 
dia berkata; Saya mendengar Anas berkata, Abdurrahman bin Auf berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melihat wajahku seakan-akan berseri-seri di hari pernikahanku, 
maka saya berkata; "Saya telah menikahi seorang wanita Anshar." Lantas beliau bersabda: 
"Berapakah kamu memberikan maskawinnya?" Saya menjawab; "Nawat (nilai seharga lima 
dirham)." Dalam hadits lshaq disebutkan; "Dari emas." 










2560. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada 
kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Syu'bah namanya adalah Abdurrahman bin 
Abi Abdillah dari Anas bin Malik bahwasannya Abdurrahman menikahi seorang wanita 
dengan maskawin emas seberat biji kurma. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad 
bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Wahb telah mengabarkan kepada kami Syu'bah 
dengan isnad ini namun dia menyebutkan; Maka seorang laki-laki dari anaknya 
Abdurrahman bin Auf berkata; "Dari emas." 


Bab: Keutamaan memerdekakan budak kemudian menikahinya (^A^alA3\jLc-\^^ad 



fytyjs ^d4 

pfcJlicl j^jil^ >jij3l59\5icLSSdl5 {&_^\£\l£i\j£} p5^UblSJ<i; 

j^^i>_^C-\jbUjL^>\^ jJulj»iil^U»t^\ ( jia^ Jl3_3^>^*]\jj^c- jlS4ii\ jjJL?-ei\ _^J\jid 

A^jL^Ai-lskl j\£-J&T3il*Jbi\ (jlji9^LilJ\^«4j jlji9^C^i'»frl^i9 ( ^I_ilJ\ 

LS 5 jc 4>1 Us^ ul v^VS^ViE \44-533 j3VsIa^^ < ^J\ £^.^V^Ii-3Vs^l^ J 

1 l 5^~ W^"3jr>3 L$-l-ftl> JlS 

Jj^3Vsi^i^^3Vs^£ 5 »^$^j^e5V^^3Va&L^ 


2561. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il 
yaitu Ibnu 'Ulayyah dari Abdul Aziz dari Anas bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah memerangi Khaibar, dia berkata; Lalu kami Shalat Shubuh dekat negeri 
tersebut, setelah shalat beliau mengendarai kendaraannya. Abu Thalhah juga mengendarai 
kendaraannya sedangkan saya membonceng Abu Thalhah, ketika beliau melewati gang di 
Khaibar, beliau memacu kendaraannya sampai lututku bersentuhan dengan paha Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dan saya melihat putihnya paha Nabiyullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Tatkala beliau memasuki perkampungan, beliau mengucapkan: "Allahu akbar, 
takluklah Khaibar, 'maka apabila siksaan itu turun di halaman mereka, maka amat buruklah 
pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang beri peringatan itu',." Beliau mengulangi 
ucapannya itu sampai tiga kali. Anas melanjutkan; Penduduk (Khaibar) mulai keluar menuju 
tempat mereka bekerja, lantas mereka berteriak; "Muhammad! Demi Allah (pasukannya 
telah datang)." Abdul Aziz berkata; Sebagian dari sahabat kami menyebutkan; (mereka 
berteriak); Muhammad dan bala tentaranya (telah datang)!. Dia (Anas) berkata; Mereka 
kami taklukkan dengan kekuatan dan seluruh tawanan telah kami kumpulan. Tiba-tiba 
Dihyah datang kepada beliau dan berkata; "Wahai Rasulullah, berilah saya budak perempuan 



dari tawanan tersebut!" beliau bersabda: "Pergilah dan ambilah budak perempuan darinya." 
Lantas dia membawa Shafiyah binti Huyay, kemudian datanglah seorang laki-laki kepada 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Wahai Nabiyallah, kenapa anda mengasihkan 
Shafiyah kepada dihyah? Padahal dia adalah putri Huyay tokoh Bani Quraidlah dan Nadlir, 
dan dia tidaklah pantas untuk orang lain selain anda." Beliau bersabda: "Suruh dia kembali." 
Anas melanjutkan; Lalu Dihyah datang dengan membawa Shafiyah, tatkala Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam melihatnya, beliau bersabda: "Ambillah budak perempuan yang lain dari 
tawanan tersebut." Anas berkata; Lantas beliau memerdekannya dan menikahinya. Tsabit 
berkata kepadanya; "Wahai Abu Hamzah, apakah maskawin beliau kepadanya?" Dia 
menjawab; "Diri Shafiyah sendiri, yaitu dengan memerdekannya kemudian menikahinya." 
Dalam perjalanan pulang, Ummu Sulaim mempersiapkannya dan menyerahkannya malam 
itu kepada beliau. Di pagi harinya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan pesta 
pernikahan seraya bersabda: "Siapa yang memiliki sesuatu, bawalah kesini." Anas berkata; 
"Kemudian beliau membentangkan tikar dari kulit, maka ada orang yang membawa susu 
kering, ada yang membawa kurma dan ada pula yang membawa minyak samin, kemudian 
mereka mencampurnya, itulah jamuan walimah pernikahan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam." 


t t 9 S \ S 9 s 9 9 x ♦♦ 9 ' l 9 ** S 9 \ . 9 S V X } 9 ".y’ 9 \ 'Z *• \ y 1 1 


4 x ^ 9 y 9 \ y’ • \ y}- 9 \ y y ) » \ y 1 1 * y \ y 9 ' W 9 9 9 / t ' 


2562. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Az Zahrani telah menceritakan 
kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid dari Tsabit dan Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid, dari Tsabit dan Syu'aib bin Habhab dari 
Anas. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dan Abdul Aziz dari Anas. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al 
Ghubari telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abu 'Utsman dari Anas. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku ayahku dari 
Syu'aib bin Al Habhab dari Anas. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam dan Umar 
bin Sa'd serta Abdur Razzaq semuanya dari Sufyan dari Yunus bin 'Ubaid dari Syu'aib bin Al 



Habhab dari Anas dan semuanya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau telah 
memerdekakan Shafiyyah kemudian beliau menjadikan pembebasannya itu sebagai 
maskawinnya. Dan dalam hadits Mu'adz dari ayahnya bahwa beliau telah menikahi Shafiyah 
sedangkan maskawinnya dengan memerdekakannya." 




2563. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Khalid bin Abdullah dari Mutharrif dari 'Amir dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada orang yang memerdekakan budak 
perempuannya kemudian menikahinya: "Maka dia mendapatkan dua pahala." 


' ; 5 l.-'l 


,3 iii^s j 3 j 3 vi ^,3 jl j 

s 

&»b\\ 


2564. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah 
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas dia berkata; "Saya membonceng Abu Thalhah 
pada waktu perang Khaibar, sedangkan kakiku bersentuhan dengan kaki Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam." Anas melanjutkan; Kemudian kami mendatangi mereka 
(penduduk Khaibar) sebelum matahari terbit, sedangkan mereka (penduduknya) telah keluar 



ke jalan-jalan mereka dan ke tempat-tempat mereka bekerja, maka mereka berteriak; 
"Muhammad dan tentaranya telah datang!?." Anas melanjutkan; Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila siksaan itu turun di halaman mereka, maka 
amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang beri peringatan itu." Anas 
melanjutkan; Kemudian Allah Azza Wa Jalla mengalahkan mereka, dan Dihyah menawan 
seorang budak perempuan yang cantik. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
membeli budak tersebut dengan tujuh sahaya, lalu beliau menyerahkannya kepada Ummu 
Sulaim supaya dia melayaninya dan mempersiapkannya. Tsabit berkata; Saya kira Anas 
berkata; Lalu dia menunggu masa iddah di rumahnya, dia adalah Shafiyah putri Huyay. Anas 
berkata; Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan walimah (pesta 
pernikahan) dengan kurma, susu kering dan minyak samin, lalu dibentangkannya tikar yang 
terbuat dari kulit di atas bumi, dan dihidangkannya susu kering dan minyak samin, maka 
orang-orang merasa kenyang dengannya. Anas berkata; Orang-orang sama berkata; "Kami 
tidak tahu, apakah beliau menikahinya atau hanya sekedar menjadikannya sebagai Ummu 
Walad (yaitu budak perempuan yang lahir dari hasil hubungan ibunya dan tuannya), 
sebagian mereka menjawab; "Jika beliau menutupinya (mengenakannya hijab), berarti dia 
adalah istrinya, tapi jika beliau tidak menutupinya, berarti statsusnya adalah Ummu Walad." 
Tatkala beliau hendak menaiki kendaraannya, beliau menutupi Shafiyah, kemudian dia 
duduk di belakang punggung kendaraannya, lantas orang-orang tahu bahwa beliau telah 
menikahinya. Ketika sudah dekat dengan Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mendahului kami. Anas berkata; Tiba-tiba unta beliau yang bernama Al 'Adlba' tergelincir, 
sehingga posisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bergeser, dan (Shafiyah) pun terjatuh, 
lantas beliau bangun dan menutupi Shafiyah. Dan para wanita memanjangkan lehernya 
sambil mengatakan; "Semoga Allah menjauhkan wanita Yahudi ini." Tsabit berkata; Saya 
bertanya; "Wahai Abu Hamzah, apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
menggaulinya?" Dia menjawab; "Demi Allah, beliau telah menggaulinya." 


,jg\ JL5 


2565. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah 
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas berkata; "Saya pernah menyaksikan pernikahan 
Zainab, dan ia telah membuat semua manusia tamu undangan kenyang dengan roti dan 
daging, beliau sendiri yang menyuruhku untuk mengundang semua manusia. Ketika acara 
telah usai, beliau berdiri dan saya mengikuti beliau, ternyata ada dua orang lelaki yang 



ketinggalan, keduanya tidak keluar karena masih berbincang-bincang. Kemudian beliau 
melewati rumah isteri-isteri beliau dan mengucapkan salam kepada masing-masing dari 
mereka, lalu beliau bertanya: "Bagaimana keadaan kalian wahai ahlul bait?" Mereka pun 
menjawab; "Kami baik-baik saja wahai Rasulullah." Beliau bertanya lagi: "Bagaimana 
keadaan keluarga kalian?" "Baik-baik saja, " jawab mereka. Ketika dirasa cukup, beliau pun 
pulang dan saya juga ikut pulang bersama beliau. Ketika sampai di depan pintu rumah, 
ternyata kedua orang lelaki itu masih berada di situ sedang berbincang-bincang. Ketika 
keduanya melihat beliau telah kembali, mereka berdua berdiri lalu keluar. Demi Allah saya 
tidak tahu apakah saya telah memberitahukannya kepada beliau atau beliau telah menerima 
wahyu, kalau keduanya telah keluar. Maka beliau segera pulang dan saya pulang bersama 
beliau. Ketika beliau hendak menginjakkan kaki beliau di satu sisi pintu, tertutuplah hijab 
antara saya dan beliau, lalu Allah menurunkan ayat: "Hai orang-orang yang beriman, 
janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan...". 


\\, ' .. \£, ' \'£\' 's*'-. \> * 


2566. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Syababah telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Tsabit dari Anas. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadau Abdullah bin Hasyim bin Hayyan 
sedangkan lafazhnya dari dia, telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan 
kepada kami Sulaiman bin Mughirah dari Tsabit telah menceritakan kepada kami Anas dia 
berkata; "(ketika perang Khaibar) Shafiyah menjadi bagiannya Dihyah, lantas orang-orang 
memujinya di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Anas berkata; Mereka 



berkata; "Kami tidak pernah melihat ada tawanan perang seperti dia." Anas melanjutkan; 
Kemudian beliau mengutus kepada Dihyah, maka Dihyah membawa (Shafiyah) kepada 
beliau, kemudian beliau menyerahkannya kepada ibuku, beliau bersabda: "Dandanilah dia." 
Anas berkata; Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju Khaibar, 
sesampainya beliau di tengah-tengah kota (Khaibar) beliau singgah dan membuat tenda 
besar, di pagi harinya beliau bersabda: "Barangsiapa memiliki perbekalan yang lebih, 
hendaknya ia membawanya ke sini." Lantas seseorang datang dengan membawa kurma dan 
adonan sawiq, kemudian mereka mencampurnya di dalam tungku yang agak tinggi hingga 
menjadi hais (yaitu makanan dari adonan susu kering, minyak samin dan kurma). Kemudian 
mereka memakannya dan minum dari telaga buatan untuk menampung air hujan. Anas 
berkata; Demikianlah pesta pernikahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan 
Shafiyah. Dia melanjutkan; Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami, ketika kami 
melihat dinding Madinah, kami bersemangat dan langsung memacu tunggangan kami, 
begitu juga dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau juga memacu 
tunggangannya. Anas berkata; Sedangkan Shafiyah membonceng di belakang Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Anas melanjutkan; Tiba-tiba tunggangan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam tergelincir hingga beliau terjatuh, begitu juga dengan Shafiyah. Anas 
melanjutkan; Dan tidak satu pun orang-orang yang melihatnya dan melihat Shafiyah, 
sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun dan menutupi Shafiyah. Anas 
berkata; Kemudian kami mendatanginya, namun beliau bersabda: "Tidak apa-apa." Kami pun 
memasuki kota Madinah, sedangkan para budak wanita milik istri-istrinya keluar melihat 
(Shafiyah) dan menghibur atas musibah yang menimpanya." 


Bab: Pernikahan Zainad binti Jahsy, turunnya perintah hijab dan penetapan walimah 


dalam nikah 



>* r uL\ j J4 

A >jif k\'\ AA' o&j 





2567. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin Maimun telah 
menceritakan kepada kami Bahz. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu An Nadir Hasyim bin Al 
Qasim keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Mughirah dari 
Tsabit dari Anas -hadits ini diriwayatkan pula oleh Bahz - ketika iddah Zainab telah habis, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Zaid: "Pergilah melamar Zainab 
untukku." Anas berkata; Lantas Zaid pergi menemuinya, didapatinya Zaenab sedang 
membuat adonan. Zaid berkata; "Ketika saya melihatnya, hatiku berdebar-debar, sehingga 
saya tak kuasa untuk melihatnya untuk menyampaikan pesan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam kepadanya. Oleh karena itu, saya membelakanginya sambil mundur dan berkata 
kepadanya; "Wahai Zaenab, saya diutus Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melamarmu 
untuk beliau, bagaimana tanggapanmu?" Dia menjawab; "Saya belum dapat membuat 
keputusan sebelum mendapat petunjuk dari Rabbku." Lalu dia pergi ke tempat shalatnya. 
Sementara itu, Al Qur'an (wahyu) turun kepada beliau, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam langsung masuk ke rumah Zainab tanpa meminta izin terlebih dahulu." Anas 
berkata; "Kami masih ingat, ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjamu kami 
dengan roti dan daging, maka tatkala hari sudah beranjak siang, para tamu sudah banyak 
yang pulang, hanya tinggal beberapa orang bercakap-cakap di dalam rumah sesudah makan. 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju ke rumah para istrinya, 
sedangkan saya mengikuti di belakang beliau. Kemudian beliau memberi salam kepada 
mereka, mereka pun menjawab salam beliau sambil bertanya; "Wahai Rasulullah, 
bagaimana kabarnya istri baru anda?" Anas berkata; "Saya tidak ingat, apakah saya 
mengabarkan kepada beliau atau beliau sendiri yang memberitahuku bahwa para tamu 
sudah pulang semuanya." Maka beliau kembali ke rumah Zainab, dan saya masuk bersama 
beliau, tiba-tiba beliau menutup tirai antara saya dengan beliau. Maka turunlah (ayat) hijab." 
Anas berkata; "Hal itu untuk memberikan pelajaran (peringatan) kepada orang-orang." Ibnu 
Rafi' menambahkan dalam haditsnya; (yaitu firman Allah) "Janganlah kamu masuk ke rumah 
Nabi kecuali bila kamu telah diizinkan masuk untuk makan, tanpa menunggu makanan 
tersebut terhidang -hingga firman-Nya- Allah tidak malu mengatakan yang benar." (QS: Al 
Ahzab: 53). 




2568. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Az Zahrani dan Abu Kamil Fudlail bin 
Husain serta Outaibah bin Sa'id mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad 
dia adalah Ibnu Zaid dari Tsabit dari Anas dan dalam riwayatnya Abu Kamil saya mendengar 
Anas berkata; "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 



mengadakan jamuan makan (walimah) terhadap para istrinya -Abu kamil berkata- terhadap 
para istri-istrinya, seperti jamuan yang beliau adakan waktu menikahi Zainab. Ketika itu 
beliau menyembelih kambing." 






2569. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amru bin 'Abbad bin Jabalah bin Abi 
Rawwad dan Muhammad bin Basyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhamad dia adalah Ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul Aziz 
bin Shuhaib dia berkata; Saya mendengar Anas bin Malik berkata; "Tidaklah Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan pesta perkawinan terhadap para istrinya lebih 
banyak atau lebih utama dari pesta pernikahan yang beliau adakan untuk Zainab." Tsabit Al 
Bunani berkata; "Dengan apa beliau memeriahkan pesta perniakahannya?" Dia menjawab; 
"Beliau membuat orang-orang kenyang dengan roti dan daging, sampai mereka 
meninggalkannya (masih banyak yang tersisa)." 




2570. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi, 'Ashim bin Nadir At Taimi 
dan Muhammad bin Abdul A'la semuanya dari Mu'tamir bin Sulaiman dia berkata; Saya 
mendengar ayahku telah menceritakan kepada kami Abu Mijlaz dari Anas bin Malik dia 
berkata; "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Zainab binti Jahsy, beliau 
mengundang orang-orang, lalu beliau menjamu mereka, mereka pun menikmati hidangan 
tersebut, kemudian mereka duduk dan berbincang-bincang." Anas berkata; "Lalu beliau 
merubah posisi seakan-akan ingin berdiri, namun orang-orang tidak juga berdiri, ketika 



beliau berdiri maka orang-orang pun ikut beridiri." Ashim dan Ibnu Abdil A'la menambahkan 
dalam haditsnya, Anas berkata; Lantas beliau berulang-ulang duduk sampai tiga kali, 
sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang dan hendak masuk ke kamar Zainab, 
namun orang-orang masih tetap duduk-duduk, setelah itu mereka berdiri dan beranjak 
pergi, Anas berkata; Lalu saya mengabarkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa 
mereka sudah beranjak pergi." Anas berkata; "Kemudian beliau masuk dan saya mengikuti 
beliau masuk, lantas beliau menurunkan kain tirainya antara saya dengan beliau." Anas 
berkata; "Lalu Allah Azza Wa Ja I la menurunkan (ayat): "Wahai orang-orang yang beriman, 
janganlah kalian masuk ke rumah Nabi kecuali kecuali bila kamu telah diizinkan masuk untuk 
makan, tanpa menunggu makanan tersebut terhidang -hingga firman-Nya- Sesungguhnya 
yang demikian itu sangatlah besar di sisi Allah." 


i J 3 w vli\ vsl 3 Vs ^ 

\ 4ii\ 


2571. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami ayahu dari Shalih, Ibnu Syihab 
berkata; Sesungguhnya Anas bin Malik pernah berkata; "Saya adalah orang yang lebih tahu 
tentang ayat hijab, sesungguhnya Ubay bin Ka'ab pernah bertanya kepadaku tentang hal 
itu." Anas berkata; Di pagi hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan pesta 
pernikahan dengan Zainab binti Jahsy. Anas berkata; Beliau menikahinya ketika di Madinah, 
lalu beliau mengundang orang-orang untuk menikmati jamuan ketika waktu mulai siang. 
Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk, dan orang-orang pun duduk di samping 
beliau, kemudian Rasulullah berdiri dan berjalan, saya mengikuti beliau berjalan, sampai tiba 
di depan pintu kamar 'Aisyah. Beliau mengira bahwa tamu undangan telah pulang, maka 
beliau kembali, saya pun ikut kembali bersama beliau. Ternyata mereka masih duduk-duduk 
di tempat semula. Maka beliau pulang (ke rumah 'Aisyah) dan saya pun mengikuti beliau 
pulang yang kedua kalinya, hingga beliau tiba di kamar 'Aisyah. Kemudian beliau kembali lagi 
dan saya pun ikut beliau kembali, ternyata mereka telah pergi, lantas beliau menurunkan 
tirai antara saya dan beliau, kemudian Allah menurunkan ayat hijab." 





^j^k\^>k\s >s.j j\ \4-cJ^ji3i5i\3 i_^ju JasiLMIa^j J&yfiib 

^tic£l\3\3fiJL£3\%&\3 j^j\syi i\Liu\liS'i 

,jifi ji!^iidii-sj!^>ioi->i3i5i J sr6j»^iL^ji' 
^3 ^33^3^^'cl^U ^ 94 ; jo 

_^Jli\ j \ ^ <J _y* \ _jjJj 4^<J^'*3^ lC ' 

> j*o\ j^s> \ y> J\\\y\\j > } 

yjkjjAyjyy , jitsVi^l^. jt\S'j£ c )& j\ ( ^=J 

j\ { ^\ <£_g 51^ ( ^=*£ -)\ 90 J^] 

J^4>^*iJVtL^»s oj^^-3 4 — , ^t? 6 -^3" 


2572. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Ja'far yaitu Ibnu Sulaiman dari Al Ja'd Abu Utsman dari Anas bin Malik dia berkata; "Setelah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikah (dengan Zainab) beliau pergi ke rumah 
istrinya. Anas berkata; Sementara itu ibuku Ummu Sulaim membuat adonan kue yang 
diletakkan dalam mangkok, dia berkata; Wahai Anas, bawalah ini kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dan katakanlah kepada beliau bahwa ini sedikit kiriman dari ibu 
wahai Rasulullah, dan sampaikan salam ibu untuk beliau. Dia (Anas) berkata; Saya segera 
mengantar kue terebut kepada beliau, dan berujar; Ibu menyuruhku untuk mengantar 
sedikit kue ini kepada anda, dan dia menitip salam untuk anda. Beliau menjawab: 
"Letakkanlah di situ, setelah itu, pergilah kamu untuk mengundang orang-orang supaya 
datang ke sini yaitu fulan, fulan dan fulan, dan siapa saja yang bertemu denganmu." Lalu 
saya pergi mengundang orang yang disebutkan beliau dan siapa saja yang bertemu 



denganku." Abu Utsman berkata; Saya bertanya kepada Anas; "Berapa kira-kira jumlah 
undangan itu?" Anas menjawab; "Kira-kira tiga ratus orang. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda kepadaku: "Wahai Anas, Bawalah kue tersebut kemari." Sementara itu, 
para undangan pun sudah banyak yang datang, sehingga memadati pelataran dan ruangan 
dalam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Buatlah kelompok-kelompok, 
setiap kelompok berjumlah sepuluh orang, dan masing-masing kelompok menyantap 
hidangan yang ada di dekatnya." Anas berkata; "Para tamu pun makan hidangan tersebut 
sampai kenyang." Anas melanjutkan; "Setiap satu kelompok selesai makan dan keluar, maka 
digantikan oleh kelompok yang lain, sehingga mereka semuanya makan." Beliau bersabda 
kepadaku: "Wahai Anas, angkatlah!" Anas berkata; "Lantas saya mengangkat (sisa hidangan 
itu), saya tidak tahu apakah hidangan itu memang banyak ketika dihidangkan atau mungkin 
bertambah ketika saya mengangkatnya." Anas melanjutkan; "Ternyata masih ada sebagian 
kelompok orang yang bercakap-cakap di rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk dan istri beliau memalingkan 
wajahnya ke dinding. Sepertinya mereka telah menyusahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam." Anas berkata; "Kemudian beliau keluar menuju ke rumah para istrinya yang lain, 
setelah beberapa lama beliau kembali, ketika mereka melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah kembali, barulah mereka merasa bahwa mereka telah menyusahkan beliau." 
Anas berkata; "Lantas mereka beranjak pergi dan akhirnya mereka semua keluar, barulah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk dan menutupkan tabir, sedangkan saya masih 
duduk di ruangan, tidak lama kemudian, beliau keluar menemuiku, ketika itu turunlah ayat: 
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu masuk ke rumah Nabi Shallallahu 'Alaihi 
Wasalam, kecuali bila kamu telah dipersilahkan masuk untuk makan, tanpa menunggu lama 
makanan terhidang. Tetapi jika kamu diundang, maka masuklah. Dan apabila kamu selesai 
makan, keluarlah tanpa memperpanjang percakapan, karena yang demikian itu telah 
mengganggu Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam. ..-hingga akhir ayat- (Al Ahzab: 53). Al Ja'd 
berkata; Anas bin Malik berkata; "Saya kemudian menceritakan ayat ini kepada orang-orang, 
lalu para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenakan hijab." 


't > 




9 y 



2573. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdur Razzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Abu Utsman dari Anas dia 
berkata; Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Zainab, Ummu Sulaim 
menghadiahkan kepada beliau adonan kue di dalam mangkok yang terbuat dari batu. Anas 
berkata; Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pergilah dan undanglah 
orang-orang Islam yang kamu temui." Lantas saya pergi dan mengundang siapa saja yang 
saya temui, kemudian mereka masuk (ke rumah beliau) dan menyantap makanan, lalu 
mereka kembali pulang. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangannya 
ke dalam adonan tersebut sambil berdo'a Anas berkata; (meletakkan tangannya) ke dalam 
adonan tersebut dan mengucapkan do'a sebagaimana yang telah dikehendaki Allah. Saya 
tidak meninggalkan seorang pun yang saya temui melainkan saya mengundangnya, lantas 
mereka makan hidangan tersebut sampai kenyang, kemudian mereka kembali pulang. 
Kecuali sekelompok orang yang masih tetap bercakap-cakap. Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam malu jika menegur mereka, sehingga beliau keluar dan meninggalkan mereka ke 
dalam rumah, maka Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat: " Wahai orang-orang yang 
beriman, janganlah kamu masuk ke rumah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam, kecuali bila 
kamu telah dipersilahkan masuk untuk makan, Qatadah menambahkan; "Tanpa menunggu 
lama makanan terhidang, tetapi jika kamu diundang, maka masuklah... - sampai kepada 
firman-Nya - yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka." (Al Ahzab: 53). 


Bab: Perintah untuk memenuhi undangan (S ^/^\) 


J J*» J Jli Jla 


2574. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Jika salah seorang dari kalian diundang ke pesta perkawinan, maka hendaknya ia 
mendatanginya." 










2575. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Harits dari Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian diundang ke pesta 
pernikahan, hendaknya ia memenuhi undangan tersebut." Khalid berkata; 'Ubaidullah juga 
selalu memenuhi undangan pernikahan." 





2576. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasannya 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian diundang ke 
pesta pernikahan, hendaklah ia penuhi undangan tersebut." 



A X'\' 




2577. Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan 
kepada kami Hammad dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penuhilah undangan, jika kalian diundang." 



> f A' 




2578. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub dari Nafi' 
bahwasannya Ibnu Umar pernah berkata dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (beliau 
bersabda): "Jika salah seorang dari kalian mengundang saudaranya, hendaknya ia penuhi 
undangan tersebut, baik undangan perniakahan atau semisalnya." 





jA cil (jA* IA* J 


2579. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah menceritakan kepadaku 
Isa bin Mundzir telah menceritakan kepada kami Baqiyyah telah menceritakan kepada kami 
Az Zubaidi dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa yang diundang ke pesta pernikahan atau semisalnya, hendaknya ia 
mendatanginya." 




2580. Dan telah menceritakan kepadaku Humaid bin Mas'adah Al Bahili telah menceritakan 
kepada kami Bisyr Al Mufadldlal telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Umayyah dari 
Nafi' dari 'Abdullah bin Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Penuhilah undangan jika kalian diundang." 




2581. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami 
Hajjaj bin Muhammad dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Musa bin Uqbah dari 
Nafi' dia berkata; Saya mendengar Abdullah bin Umar berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Penuhilah undangan ini, jika kalian diundang untuknya." Dan Abdullah 
bin Umar selalu mendatangi undangan pernikahan dan sejenisnya, dan dia mendatangi 
undangan tersebut meskipun dia sedang berpuasa. 


\ ' - 1 . 








2582. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Umar bin Muhammad dari Nafi' dari Ibnu 
Umar bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian diundang ke 
kura' (hidangan kambing), maka penuhilah undangan tersebut." 




2583. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami ayahku 
dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zubair dari Jabir dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian diundang ke jamuan 
makan, hendaknya ia mendatanginya, jika ia menghendaki, silakan makan, dan jika ia tidak 
menghendaki, ia boleh meninggalkannya." (Ibnu Mutsanna) tidak menyebutkan ke jamuan 
makanan. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dengan isnad seperti ini. 


\* y s ' U . » / j \ ^ ^ ^ \ 'f •* 1 ^ / *tK». t ^ 



2584. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian diundang, 
hendaknya ia penuhi undangan tersebut, jika ia sedang berpuasa, maka hendaklah ia 
mendo'akannya, dan jika ia sendang tidak berpuasa, hendaknya ia memakannya." 


•? / / **/ 


2585. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa dia berkata; Seburuk- 
buruk jamuan adalah jamuan pesta pernikahan, apabila yang diundang ke pesta tersebut 
hanya orang-orang kaya saja dengan mengabaikan orang-orang miskin. Siapa yang tidak 
mendatangi suatu undangan, sungguh ia telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dia 
berkata; Saya berkata kepada Az Zuhri; Wahai Abu Bakar, bagaimana menurutmu hadits ini, 
yaitu: "Seburuk-buruk jamuan adalah jamuan dalam pesta pernikahan." Maka dia tertawa, 
dan berkata; Bukan itu, maksudnya yaitu seburuk-buruk jamuan adalah jamuan arang kaya. 
Sufyan berkata; Ayahku adalah orang yang kaya, maka saya terkejut setelah mendengar 
hadits tersebut, lantas saya menanyakan kepada Az Zuhri, maka dia berkata; Telah 
menceritakan kepadaku Abdurrahman Al A'raj bahwa dia pernah mendengar Abu Hurairah 
berkata; Seburuk-buruk jamuan adalah jamuan dalam pesta pernikahan, kemudian dia 
menyebutkan seperti hadits Malik. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' 
dan Abd bin Humaid dari Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az 
Zuhri dari Sa'id bin Musayyab. Dan diriwayatkan dari jalur lain, dari Al A'raj dari Abu Hurairah 
dia berkata; Seburuk-buruk jamuan makanan adalah jamuan dalam pesta pernikahan, 
seperti hadits Malik. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zannad dari Al A'raj dari Abu Hurairah seperti 
itu. 



- Vj\tikj 


i J,yyk\^^ij4Ac^.^yj^ k 


2586. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dia berkata; Saya pernah mendengar Ziyad bin Sa'd berkata; saya pernah mendengar 
dari Tsabit Al A'raj menceritakan dari Abu Hurairah bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Seburuk-buruk jamuan makanan adalah jamuan dalam pesta 
pernikahan, yaitu orang yang seharusnya datang (orang miskin) tidak di undang, dan orang 
yang enggan untuk datang (orang kaya) justru di undang, barangsiapa yang tidak memenuhi 
undangan, sungguh ia telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya." 


Bab: Wanita yang ditalak tiga tidak boleh dinikahi oleh suami yang telah mentalaknya 
hingga wanita tersebut menikah dengan lelaki lainnya 

Jj Jitik 

j J&> 


2587. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru An Naqid 
sedangkan lafazhnya dari Amru keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan 
dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Suatu ketika istri Rifa'ah menemui Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; Saya adalah istri Rifa'ah, kemudian dia 
menceraikanku dengan talak tiga, kemudian saya menikah dengan Abdurrahman bin Az 
Zabir, tapi anunya seperti ujung kain (impotent)." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
tersenyum mendengarnya, lantas beliau bersabda: "Apakah kamu ingin kembali kepada 
Rifa'ah? itu tidak mungkin, sebelum kamu merasakan madunya dan dia merasakan madumu 
(yaitu bersenggama dengannya)." 'Aisyah berkata; Waktu itu Abu Bakar berada di samping 
Rasulullah, sedangkan Khalid berada di pintu sedang menunggu untuk diizinkan, maka dia 
berseru; "Wahai Abu Bakar, apakah kamu tidak mendengar perempuan ini berkata dengan 
keras di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" 



tj yblLl\ j ^>- j ^JbliaJ\ _jj\^oA>- 

^^5i\ i^i^d4-ij^U5SiLc4^ jii^k 

1 4 ‘ii Ul^li jd^dil^l^U\3 

O A>- \ J Aj jJL\ *^[\ Aju» \jo 4ii\ J 4j\ J _jrO^)\ (jt ~^ C ' ® '-^*? dJf-J>3^ cil*^J 

J^> 4 jii\ <J_j^ j -^C-^^iJl»-^; A-^a]\ 

^ — / / 

cSU-^^-St j ^liijii ii->^1 >4 


s 




2588. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya sedangkan 
lafazhnya dari Harmalah, Abu At Thahir mengatakan; Telah menceritakan kepada kami, 
sedangkan Harmalah mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku Urwah bin Az 
Zubair bahwa 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kepadanya 
bahwa Rifa'ah Al Qurazhi telah menceraikan istrinya dengan tala tiga, setelah itu dia 
(istrinya) menikah dengan Abdurrahman bin Az Zabir, kemudian 'Aisyah datang kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Wahai Rasulullah, sesunguhnya ia pernah 
menjadi istri Rifa'ah, kemudian ia menceraikannya dengan talak tiga." Setelah itu, saya 
(istrinya Rifa'ah) menikah dengan Abdurrahman bin Az Zabir, demi Allah, sesungguhnya 
anunya seperti ujung kain (maksudnya impotent), -dia memperagakan dengan memegang 
ujung jilbabnya- mendengar hal itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum sambil 
bersabda: "Sepertinya kamu ingin kembali kepada Rifa'ah, itu tidak mungkin, sampai 
Abdurrahman merasakan madumu dan kamu merasakan madunya (bersenggama)." Waktu 
itu. Abu Bakar sedang duduk di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan Khalid 
bin Sa'id bin Al 'Ash duduk di samping pintu, dia tidak di izinkan masuk. Perawi berkata; 
Maka Khalid menyeru Abu Bakar, kenapa kamu melarangku, padahal wanita itu berkata 
dengan keras di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Telah menceritakan kepada 
kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdur Razzaq telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwasannya Rifa'ah Al Qurazhi 
telah menceraikan istrinya, lantas ia dinikahi oleh Abdurrahman bin Az Zabir, lalu dia datang 
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan berkata; Wahai Rasulullah, sesungguhnya 
Rifa'ah telah menceraikannya dengan talak tiga, seperti hadits Yunus. 



>\^i\\L ^\A j*i^\i^Uj\£ £jM^~ 


2589. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala' Al Hamdani telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai wanita yang dinikahi laki- 
laki, lalu dia menceraikannya, lantas (wanita tersebut) menikah lagi dengan laki-laki lain, lalu 
diceraikan lagi oleh suami kedua sebelum melakukan senggama, apakah dia halal untuk 
suaminya yang pertama? Beliau menjawab: Tidak, sampai dia (suami kedua) merasakan 
madunya". Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Fudlail. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami 
Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah semuanya dari Hisyam dengan 
isnad ini. 


Ka “I / 'M s. 9 '* 9 ' y 9 y ♦ \ 'l 9 M\ \ \ y y 9 ' ^ 9 y ^ v y y *\ 9 y y 9 y 

^LioL £-^c-^u\jii\ 


2590. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari Ubaidillah bin Umar dari Al Qasim bin Muhammad dari 
'Aisyah dia berkata; Seorang laki-laki menceraikan istrinya dengan talak tiga, lantas istrinya 
menikah dengan laki-laki lain, kemudian suami kedua menceraikannya sebelum 
menggaulinya, lantas suami pertama ingin menikahinya lagi, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam ditanya mengenai hal itu, maka beliau menjawab: "Tidak boleh, sampai suami yang 
kedua mencicipi madunya sebagaimana suami pertama merasakan madunya." Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada 
kami ayahku. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya, yaitu Ibnu Sa'id semuanya dari 
Ubaidillah dengan isnad seperti ini, dalam haditsnya Yahya dari 'Ubaidillah telah 
menceritakan kepada kami Al Qasim dari 'Aisyah. 


Bab: Doa yang diucapkan saat akan bersetubuh (9 








2591. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lshaq bin Ibrahim sedangkan 
lafazhnya dari Yahya keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur 
dari Salim dari Kuraib dari Ibnu Abbas dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Jika salah seorang dari kalian ingin mendatangi istrinya (mengajak bersetubuh), 
hendaknya mengucapkan; BISMILLAH, ALLAHUMMA JANNIBNAS SYAITHAANA WAJANNIBIS 
SYAITHAANA MAA RAZAOTANAA (Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami 
dari setan dan jauhkanlah setan dari apa (anak) yang akan Engkau rizkikan kepada kami), 
apabila di antara keduanya ditakdirkan mendapatkan anak dari hasil persetubuhan itu, maka 
anak tersebut tidak akan dicelakakan setan selamanya." Dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku. Dan diriwayatkan dari jalur lain Abd bin Humaid telah 
mengabarkan kepada kami Abdur Razzaq semuanya dari At Tsauri keduanya dari Manshur 
dengan makna hadits Jarir, namun dalam hadits riwayat Syu'bah tidak disebutkan lafazh 
"BISMILLAH", dan dalam riwayat Abdur Razzaq dari At Tsauri menyebutkan "BISMILLAH" 
sedangkan dalam riwayat Ibnu Numair disebutkan; Manshur berkata; Saya menyangka 
beliau bersabda: "BISMILLAH." 


Bab: Bolehnya mensetubuhi isteri baik dari depan maupun dari belakang asalkan pada 
kemaluan j^) 












jtd } dijSi ^Vjj \ } 


2592. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abi Syaibah 
serta Amru An Naqid sedangkan lafazhnya dari Abu Bakar, mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Al Munkadir, bahwa ia mendengar Jabir berkata; 
Orang-orang yahudi mengatakan; Jika seorang lelaki menyetubuhi isterinya pada 



kemaluannya dari arah belakang, maka anak tersebut akan terlahir dalam keadaan cacat 
matanya (juling). Lalu turunlah ayat: "Isteri-isteri kalian adalah tempat bercocok tanam bagi 
kalian, maka datangilah tempat bercocok tanam kalian dari mana saja kalian kehendaki." 




\ ^ » >Tt » . £ ^ ^ . i ^ ^ ? t * ' 




2593. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir telah 
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Al Hadi dari Abu Hazim dari Muhammad bin Al 
Munkadir dari Jabir bin Abdullah bahwa orang-orang yahudi mengatakan; Jika seorang 
wanita digauli pada kemaluannya dari arah belakang, kemudian ia hamil, maka anaknya 
(terlahir) juling. (Jabir) berkata; Maka turunlah ayat; "Isteri-isteri kalian adalah tempat 
bercocok tanam bagi kalian, maka datangilah tempat bercocok tanam kalian dari mana saja 
kalian kehendaki." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Abdush Shamad telah menceritakan kepadaku 
ayahku dari kakekku dari Ayyub. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepadaku Wahb bin Jarir telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman 
telah menceritakan kepada kami Sufyan. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepadaku 'Ubaidullah bin Sa'id dan Harun bin Abdullah serta Abu Ma'n Ar Raqasyi mereka 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir telah menceritakan kepada kami 
ayahku dia berkata; Saya mendengar Nu'man bin Rasyid telah menceritakan dari Az Zuhri. 
Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Ma'bad telah 
menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz dia 
adalah Ibnu Muhtar, dari Suhail bin Abi Shalih mereka semua dari Muhammad bin Al 
Munkadir dari Jabir dengan hadits ini, dan dalam haditsnya Nu'man ditambahkan dari Az 
Zuhri; "Jika ia menghendaki, ia (boleh menggauli istrinya) dari belakang, dan jika ia 
menghendaki ia boleh menggaulinya dari arah depan asalkan dari satu lubang." 



Bab: Larangan bagi wanita untuk menolak saat diajak bersetubuh 


(<j^ 


U^jj) 



^3S ^ r L^s1>d\ 




,> 


Vj 


ui\^\ 




2594. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
sedangkan lafazhnya dari Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; Saya pernah 
mendengar Qatadah telah menceritakan dari Zurarah bin Aufa dari Abu Hurairah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Apabila seorang istri enggan bermalam 
dengan memisahkan diri dari tempat tidur suaminya, maka Malaikat akan melaknatnya 
sampai pagi." Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah menceritakan kepada 
kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, 
beliau bersabda: "Sampai dia (istri) kembali (kepada suaminya)." 




2595. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami 
Marwan dari Yazid yaitu Ibnu Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi dzat yang jiwaku berada di Tangan- 
Nya, tidaklah seorang suami mengajak istrinya ke ranjang (untuk bersenggama) sedangkan 
dia enggan, melainkan yang ada di langit murka kepadanya sampai suaminya 
mema'afkannya." 




2596. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah. Dan diriwayatkan dari 



jalur lain, telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Asyaj telah menceritakan kepada kami 
Waki'. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Zauhair bin Harb dan 
lafazhnya dari dia, telah menceritakan kepada kami Jarir semuanya dari Al A'masy dari Abu 
Hazim dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika 
seorang suami mengajak istrinya untuk berhubungan, akan tetapi ia (istri) tidak memenuhi 
ajakan suami, hingga malam itu suaminya marah, maka ia (istri) mendapatkan laknat para 
Malaikat sampai subuh." 


Bab: Larangan menyebarkan rahasia saat 


diranjang (S\ ^ y>6) 




2597. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Marwan bin Mu'awiyah dari Umar bin Hamzah Al 'Amari telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman bin Sa'd dia berkata; Saya mendengar Abu Sa'id Al Khudri 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya manusia yang 
paling jelek kedudukannya di sisi Allah pada Hari Kiamat ialah seseorang yang menyetubuhi 
istrinya dan istri bersetubuh dengan suaminya, kemudian suami menyebarkan rahasia 
istrinya." 




2598. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Abu Kuraib 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Umar bin Hamzah dari 
Abdurrahman bin Sa'd dia berkata; Saya mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya amanat yang paling besar di sisi Allah 
pada Hari Kiamat adalah seseorang yang bersetubuh dengan istrinya dan istri bersetubuh 
dengan suaminya, kemudian dia (suami) menyebarkan rahasianya." Ibnu Numair berkata; 
"Sesungguhnya (amanat) yang paling besar." 


Bab: Hukum Azl (Jj*)\p^=L>-) 



^ ^\z^2 *\y i ^ _jJ^j£*tjjj_£.pj*j ( Jljis 

_^jjjiisislii3 I J gll^ & jfc *\ j^\ j \ll^jjZj£\ \1$£ 

^\4i^U\ ,J l ^ 

y' 'f * y' * \ 'f * Ml \ *\ ^ < l £ ^ * y' ^ y' *.^''>*^~,v.*'*>* y' > I 'f *\ "1 y' . \ £ * * \\ > * ^ ^ ^ > 

j\ \3\^->-Xa^ua 


2599. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub, Qutaibah bin Sa'id dan 'Ali bin Hujr 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far telah mengabarkan 
kepadaku Rabi'ah dari Muhammad bin Yahya bin Hibban dari Ibnu Muhairiz bahwa dia 
berkata; Saya bersama Abu Shirmah menemui Abu Sa'id Al Khudri, lantas Abu Shirmah 
bertanya; Wahai Abu Sa'id, apakah engkau pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menyebutkan tentang azl (mengeluarkan air mani di luar kemaluan istri? Dia 
menjawab; Ya, kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerangi Bani 
Mushtaliq, dan kami berhasil menawan wanita-wanita arab yang cantik. Saat itu kami sudah 
lama kesepian, sedangkan kami menginginkan tebusan dari tawanan-tawanan tersebut, oleh 
karena itu, kami bermaksud bersenang-senang dengan tawanan wanita tersebut tapi dengan 
cara 'azl, maka kami sama berkata; Apakah kita melakukan hal ini tanpa menanyakan 
terlebih dahulu, padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di tengah-tengah 
kita? Lantas kami menanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka 
beliau menjawab: "Tidak ada mudharat jika kalian tidak melakukan hal itu, sebab sesuatu 
yang telah di tetapkan oleh Allah Azza wa Jalla harus tercipta, maka ia akan tetap ada hingga 
Hari Kiamat." Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Farj budak bani Hasyim, 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Az Zabriqan telah menceritakan kepada 
kami Musa bin Uqbah dari Muhammad bin Yahya bin Habban dengan isnad ini, sesuai 
dengan makna hadits Rabi'ah, namun (dalam haditsnya) dia menyebutkan sabda Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya Allah telah menetapkan apa yang diciptakannya 
hingga hari Kiamat." 





I J kia ( ^=oijd3iiSiu^ 


2600. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad bin Asma' Ad Dluba'i telah 
menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik dari Az Zuhri dari Ibnu Muhairiz dari Abu 
Sa'id Al Khudri bahwa dia telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; Kami mendapatkan 
tawanan wanita, dan kami hendak menyetubuhinya dengan cara 'azl, lalu kami tanyakan hal 
itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pun bersabda kepada kami: 
"Apakah kalian benar-benar melakukannya? Apakah kalian benar-benar melakukannya? 
Apakah kalian benar-benar melakukannya? Tidaklah ruh yang tercipta sampai Hari Kiamat, 
melainkan ia akan tetap tercipta." 


X'\' ' > * '* <*' > ** v 5 \'Z'* i' 


2601. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan kepada 
kami Bisyr bin Al Mufadldlal telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Anas bin Sirin dari 
Ma'bad bin Sirin dari Abu Sa'id Al Khudri dia (Anas) berkata; Saya bertanya kepadanya 
(Ma'bad), apakah kamu mendengarnya dari Abu Sa'id, dia menjawab, ya, dari Nabi 
Shalallahu 'alaihi wa salam beliau bersabda: "Tidak ada mudharat jika kalian tidak melakukan 
Azl, karena itu berkenaan dengan takdir Allah." Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits. 
Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dan Bahz mereka semua berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Anas bin Sirin dengan isnad seperti ini, namun 
dalam hadits riwayat mereka disebutkan; dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau 
bersabda mengenai Azl: "Tidak ada mudharat jika kalian tidak melakukan hal itu, karena itu 
berkenaan dengan takdir Allah." Dan dalam riwayat Bahz, Syu'bah berkata; Saya bertanya 
kepadanya; "Apakah dari Abu Sa'id?" Dia menjawab; "Ya." 





2602. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Az Zahrani dan Abu Kamil Al Jahdari 
sedangkan lafalzhnya dari Abu Kamil, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Hammad dia adalah Ibnu Zaid telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad dari 
Abdurrahman bin Bisyr bin Mas'ud yang ia kembalikan (sampaikan) riwayatnya kepada Abu 
Sa'id Al Khudri dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai Azl 
(yaitu mengeluarkan mani diluar kemaluan istri waktu besenggama), beliau bersabda: "Tidak 
ada mudharat jika kalian tidak melakukan azl, karena sesungguhnya hal itu hanyalah 
berkenaan dengan takdir Allah." Muhammad berkata; Dan sabda beliau: "Tidak ada 
mudharat jika kalian tidak melakukannya", itu lebih mendekati kepada larangan. 


{ji \ Uo -X>- 3 \j>j» ^ J Vjc-o Uo .X»- \ ^ Uo .X>- 


,?> . 


.t 




2603. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun 
dari Muhammad dari Abdurrahman bin Bisyr Al Anshari dia berkata; Hadits ini dikembalikan 
riwayatnya sampai kepada Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Seseorang menyebutkan Azl di 
hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau bertanya: "Apa yang kalian 
maksudkan?" mereka menjawab; Seorang suami memiliki istri yang sedang menyusui, lalu 
laki-laki tersebut menyetubuhi istrinya tetapi ia tidak menginginkan istrinya hamil (lantas ia 
melakukan azl), dan seseorang memiliki budak perempuan, lalu laki-laki tersebut tidak ingin 



dia hamil. Maka beliau bersabda: "Tidak ada mudharat jika kalian tidak melakukan hal itu, 
karena itu hanyalah berkenaan dengan takdir Allah." Ibnu 'Aun berkata; Saya ceritakan hal 
itu kepada Al Hasan, maka ia berkata; Demi Allah, sepertinya hal itu merupakan suatu 
peringatan keras. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Sya'ir telah menceritakan 
kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ibnu 
'Aun dia berkata; Saya telah menceritakan kepada Muhammad dari Ibrahim dengan hadits 
Abdurrahman bin Bisyr yaitu hadits mengenai Azl, maka dia berkata; Telah menceritakan 
kepadaku Abdurrahman bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami 
Hisyam dari Muhammad dari Ma'bad bin Sirin dia berkata; Kami berkata kepada Abu Sa'id 
apakah engkau pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan 
tentang Azl? Dia menjawab; Ya. Kemudian dia menyebutan hadits yang semakna dengan 
hadits Ibnu 'Aun sampai sabda beliau: "Takdir Allah." 




2604. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Qawariri dan Ahmad bin 
'Abdah -Ibnu Abdah berkata; Telah mengkhabarkan kepada kami, sedangkan Ubaidullah 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah - dari Ibnu Abi Najih dari 
Mujahid dari Qaza'ah dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Masalah Azl pernah dibicarakan di 
hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau bersabda: "Kenapa salah 
seorang dari kalian melakukan hal itu?" -beliau tidak bersabda: "Janganlah salah seorang dari 
kalian melakukan hal itu"- sesungguhnya tidak ada jiwa yang telah diciptakan melainkan 
Allah Azza wa Jalla-lah Penciptanya." 




'J* 


* > 




2605. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah mengkhabarkan kepadaku Mu'awiyah, yakni Ibnu Shalih dari Ali bin 
Abu Thalhah dari Abu Al Waddak dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa dia (Abu Waddak) pernah 
mendengarnya berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya perihal azl, 
maka beliau menjawab: "Tidak semua air mani akan menjadi anak, namun apabila Allah 
berkehendak menjadikan sesuatu, maka tidak akan ada sesuatu pun yang bisa menghalangi- 



Nya." Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Mundzir Al Bashri telah menceritakan 
kepada kami Zaid bin Hubab telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah telah mengabarkan 
kepadaku Ali bin Abi Thalhah Al Hasyimi dari Abu Al Waddak dari Abu Sa'id Al Khudri dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas. 


S'' / y 


2606 . Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdillah bin Yunus telah menceritakan 
kepada kami Zuhair telah mengkhabarkan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir bahwa 
seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wasallam sambil bertanya; 
"Saya memiliki seorang budak perempuan yang bekerja melayani dan menyirami tanaman 
kami, saya sering menidurinya, akan tetapi saya tidak ingin jika dia hamil." Lantas beliau 
bersabda: "Jika kamu mau, lakukanlah azl, namun sekalipun begitu, apa yang ditetapkan 
Allah pasti akan terjadi juga." Tidak lama kemudian, laki-laki itu datang kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata; Budak perempuanku telah hamil. Lantas beliau 
bersabda: "Bukankah saya telah mengatakan kepadamu, bahwa apa yang telah ditetapkan 
Allah pasti akan terjadi." 


*{.,,** / /i j/ 






2607. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru Al Asy'atsi telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin Uyainah dari Sa'id bin Hasan dari Urwah bin lyadl dari Jabir bin Abdullah dia 
berkata; Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Shalallahu 'alaihi Wasallam; "Sesungguhnya 
saya memiliki seorang budak perempuan, dan saya melakukan azl saat berhubungan 
dengannya?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Sesungguhnya yang 
demikian itu tidak akan mampu mencegah sesuatu yang telah ditetapkan Allah." Dia (Jabir) 
berkata; Maka laki-laki tersebut menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; 
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya budak perempuan yang pernah saya ceritakan kepadamu 
telah hamil." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Saya adalah hamba Allah 



dan Rasul-Nya." Dan telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan 
kepada kami Abu Ahmad Az Zubairi telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Hasan seorang 
yang menceritakan penduduk Makkah, telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin 'lyadl bin 
'Adi bin Al Khiyar An Naufali dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Seorang laki-laki datang 
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, semakna dengan hadits Sufyan. 


w ' ' ' t' ' * 


2608. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim, 
lshaq berkata; Telah mengkhabarkan kepada kami. Abu Bakar berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari Amru dari 'Atha' dari Jabir dia berkata; "Kami biasa melakukan azl 
di saat Al Qur'an masih turun." Ishaq menambahkan; Sufyan berkata; Sekiranya azl dilarang, 
tentu Al Qur'an akan melarang perbuatan kami. 



2609. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari 'Atha' dia berkata; Saya 
mendengar Jabir berkata; "Sungguh kami telah melakukan azl pada masa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam." 




2610. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah meceritakan kepada kami 
Mu'adz yaitu Ibnu Hisyam telah menceritakan kepadaku ayahku dari Abu Zubair dari Jabir dia 
berkata; "Kami melakukan azl di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian hal 
itu disampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun beliau tidak melarang 
kami." 


Bab: Larangan mensetubuhi tawanan wanita yang sedang hamil ( 
A * * <wall) 








2611. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yazid bin 
Khumair dia berkata; Saya mendengar Abdurrahman bin Jubair telah menceritakan dari 
ayahnya dari Abu Ad Darda' dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau melewati 
seorang wanita (tawanan) yang hamil berada di depan tenda besar, lantas beliau bersabda: 
"Sepertinya tuannya ingin menggaulinya." Mereka (para sahabat) menjawab; Sepertinya 
begitu. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh saya berharap bisa 
melaknat (tuannya), laknat yang bisa membawanya sampai ke kuburnya, bagaimana ia 
mewarisi (anak dalam kandungannya) padahal ia tidak berhak atas anak tersebut? 
Bagaimana ia menjadikan (anak tersebut) sebagai pelayannya (budaknya) padahal ia tidak 
halal baginya?" Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Abu 
Daud semuanya dari Syu'bah dengan isnad ini. 


Bab: Bolehnya ghilah, yaitu mensetubuhi wanita saat masa menyusui anak j\ y>r 




c— > ^ -X>- ^ \^o A>- \aj A>- 


2612. Dan telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah menceritakan kepada 
kami Malik bin Anas. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya 
sedangkan lafazhnya dari dia (Yahya) dia berkata; Saya membaca di depan Malik dari 
Muhammad bin Abdurrahman bin Naufal dari Urwah dari Aisyah dari Judamah binti Wahb Al 
Asadiyyah bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sesungguhnya saya bertekad untuk melarang ghilah (yaitu menyetubuhi istri yang sedang 
menyusui anak), akan tetapi saya perhatikan orang-orang romawi dan Persia melakukan 
ghilah, namun hal itu tidak membahayakan anak-anak mereka." Muslim berkata; Khalaf 



mengatakan; Dari Judzamah (dengan dzal), namun yang shahih adalah yang dikatakan Yahya, 
yaitu dengan dai (Judamah). 


O^laSi j-c- 5' C^JJLto Aii j u r“^ <j J ijA j 

J { dL^hji^\\b\J } ; Jil\ -^Al, Ai. ji\ J4^S\ i 

v’i * ^ ' *V ’ '\'S\' '-' ’ * '• 'Y.t\' \> * <Z' A \'X'\' 

X+£- {j* Aa^v« jf'OjJ ^jv_> ^jiauo_Xj>- 


2613. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'id dan Muhammad bin Abu Umar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Al Muqri' telah menceritakan kepada 
kami Sa'id bin Abu Ayyub telah menceritakan kepadaku Abu Al Aswad dari Urwah dari Aisyah 
dari Judamah binti Wahb saudarinya Ukasyah, dia berkata; Saya hadir waktu Rasulullah 
bersama orang-orang, sedangkan beliau bersabda: "Sungguh saya bertekad untuk melarang 
ghilah, setelah saya perhatikan orang-orang Romawi dan Persia, mereka melakukan ghilah, 
ternyata hal itu tidak membahayakan anak-anak mereka sedikit pun." Kemudian mereka 
bertanya mengenai azl. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Itu adalah 
pembunuhan secara tidak langsung." Ubaidullah menambahkan dalam haditsnya dari Al 
Muqri' yaitu Firman Allah: "Jika bayi-bayi yang dibunuh ditanya." Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Yahya bin lshaq 
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dari Muhammad bin Abdurrahman bin 
Naufal Al Qurasyi dari Urwah dari Aisyah dari Judamah binti Wahb Al Asadiyyah bahwa dia 
berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian dia menyebutkan 
seperti hadits Sa'id bin Ayyub tentang azl dan ghilah, namun dia menggunakan kata Al 
Ghiyal. 


# / ■? y ♦♦ 

3 Sy* j j <j3 &• j Sj> j 

^ j\ j ^ J \ ^ J j aJ Jlib 'J» \ ^.c- 





2614. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Zuhair bin 
Harb sedangkan lafazh dari Ibnu Numair, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Yazid Al Maqburi telah menceritakan kepada kami Haiwah telah 
menceritakan kepadaku Ayyasy bin Abbas bahwasannya Abu Nadir telah menceritakan 
kepadanya dari Amir bin Sa'ad bahwasannya Usamah bin Zaid mengabarkan kepada ayahnya 
Sa'd bin Abu Waqash bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dan berkata; Sesungguhnya saya telah melakukan azl terhadap istriku (yang 
sedang menyusui). Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: 
"Kenapa kamu lakukan hal itu?" laki-laki tersebut menjawab; Saya kasihan terhadap anaknya 
atau anak-anaknya (khawatir jika anaknya menjadi cacat). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Seandainya hal itu membahayakan, niscaya telah membahayakan 
orang-orang Persia dan Romawi." Zuhair berkata dalam riwayatnya; "Jika hal itu terjadi, 
niscaya hal itu juga telah membahayakan orang-orang Persia dan Romawi." 



18.KITAB: MENYUSUI 


Bab: Diharamkan dari persusuan sebagaimana yang diharamkan dari pernasaban 


d 9 

> f- ' 


■sA J^J 


2615. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
depan Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari 'Amrah bahwasannya Aisyah telah 
mengabarkan kepadanya bahwa waktu itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di 
sampingnya, sedangkan dia ('Aisyah) mendengar suara seorang laki-laki sedang minta izin 
untuk bertemu Rasulullah di rumahnya Hafshah, 'Aisyah berkata; Maka saya berkata; "Wahai 
Rasulullah, ada seorang laki-laki yang minta izin (bertemu denganmu) di rumahnya Hafshah". 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya kira fulan itu adalah pamannya 
Hafshah dari saudara sesusuan." Aisyah bertanya; "Wahai Rasulullah, sekiranya fulan 
tersebut masih hidup -yaitu pamannya dari saudara sesusuan- apakah dia boleh masuk pula 
ke rumahku?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ya, sebab hubungan 
karena susuan itu menyebabkan mahram sebagaimana hubungan karena kelahiran." 




> » ' * 1 

oiCr^iy?- 




2616. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Abu Ma'mar Isma'il bin Ibrahim Al 
Hudzali telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Hasyim bin Al Barid semuanya dari Hisyam 
bin Urwah dari Abdullah bin Abu Bakar dari 'Amrah dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Saudara sesusuan menjadi mahram 
sebagaimana mahramnya saudara dari kelahiran." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq 
bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami 


Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abu Bakar dengan isnad ini seperti 
hadits Hisyam bin 'Urwah. 


Bab: Menjadi haram karena menyusu dari susu fahl (isteri dari seorang laki-laki) 


T olcJotidJls 



2617. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair dari 'Aisyah bahwa dia telah 
mengabarkan kepadanya bahwa Aflah, yaitu saudara Abu Al Qu'ias, datang meminta izin 
untuk menemuinya, dia adalah pamannya dari hubungan sesusuan, itu terjadi setelah 
turunnya ayat tentang hijab. Dia ('Aisyah) melanjutkan; Saya enggan untuk mengizinkan dia 
masuk. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, saya mengabarkan kepada 
beliau mengenai apa yang baru saya alami, lantas beliau menyuruhku supaya 
mengizinkannya masuk menemuiku. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari 'Urwah 
dari 'Aisyah dia berkata; Paman dari saudara sesususanku yaitu Aflah bin Abu Al Qu'ais telah 
datang menemuiku, kemudian dia meneyebutkan seperti makna hadits Malik dengan 
menambahkan; hanya saja yang menyusuiku adalah seorang wanita, bukan seorang laki-laki? 
Beliau menjawab: "Kamu telah beruntung." 


/ ^ / 'V ^ ♦* 



do JJ\^\^^iw^ J*^\ 


2618. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bahwasannya 
'Aisyah telah mengabarkannya, bahwa Aflah, saudara Abu Al Qu'ais datang meminta izin 
untuk menemuinya setelah turunnya ayat hijab. Abu Al Ou'ais adalah ayah 'Aisyah dari 
susuan, Aisyah berkata; Saya berkata; Demi Allah, saya tidak akan mengizinkan Aflah masuk 
menemuiku sehingga saya meminta izin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terlebih 
dahulu. Karena bukan Abu Al Qu'ais yang memusuiku, tetapi istrinya yang menyusuiku. 
Aisyah berkata; Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, saya berkata; Wahai 
Rasulullah, sesungguhnya Aflah, yaitu saudara Abu Al Ou'ais telah datang minta izin untuk 
menemuiku, saya tidak suka jika saya mengizinkannya sebelum ada izin dari ananda. Aisyah 
melanjutkan; Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Izinkanlah dia masuk." 
Urwah berkata; Oleh karena itu Aisyah berkata; "Jadikanlah mahram saudara dari sesusuan 
sebagaimana kalian menjadikan mahram saudara dari keturunan." Dan telah 
menceritakannya kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq 
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dengan sanad ini. Aflah datang, yaitu 
saudara Abu Al Qu'ais meminta izin kepadanya, sama dengan hadits mereka. 




• : v * ■ 


L?» 


J' 


4 »> , > 

* '".4 




2619. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dari Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah 
dia berkata; Pamanku sesusuan datang meminta izin untuk menemuiku, lalu saya enggan 
mengizinkan dia sebelum ada perintah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tatkala 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, saya berkata; Sesungguhnya pamanku dari 
sesusuan meminta izin untuk menemuiku, namun saya enggan memberikannya izin, maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Biarkanlah pamanmu masuk 
menemuimu." Saya berkata; Yang menyusuiku adalah seorang wanita bukan seorang laki- 
laki, beliau bersabda: "Sesungguhnya dia adalah pamanmu, biarkanlah dia masuk 
menemuimu." Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Az Zahrani telah menceritakan 



kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid telah menceritakan kepada kami Hisyam dengan isnad 
ini, bahwa saudara Abu Al Qu'ais meminta izin untuk menemuinya, kemudian dia 
menyebutkan seperti hadits di atas. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah 
mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Hisyam dengan isnad seperti ini, namun dia 
menyebutkan; Bahwa Abu Al Qu'ais meminta izin untuk menemuinya." 




j&cJA 


2620. Dan telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Ali Al Hulwani dan Muhammad bin 
Rafi' keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abdur Razaq telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Juraij dari 'Atha' telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair 
bahwasannya Aisyah telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; Pamanku dari sesusuan 
yaitu Abu Ja'd meminta izin menemuiku, namun saya menolaknya. Hisyam berkata 
kepadaku; Dia adalah Abu Al Qu'ais, ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang, saya 
menceritakan hal itu kepadanya, beliau bersabda: "Beruntunglah kamu, tidakkah kamu 
mengizinkannya masuk untuk menemuimu." 



^ t »" 4 ' ’\\\\?'' ? t * >> * 


> s l 


2621. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Habib dari 'Irak dari 'Urwah 
dari Aisyah bahwa dia telah mengabarkan kepadanya; Bahwa paman sesusuannya yang 
bernama Aflah meminta izin untuk menemuinya, namun dia menutupinya dengan tabir, 
lantas dia menceritakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda 
kepadanya: "Janganlah kamu menutup tabir darinya, sesungguhnya menjadikan mahram 
(saudara) karena sesusuan sebagaimana menjadikan mahram (saudara) karena keturunan." 





vilifr 


2622. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidillah bin Mu'adz Al Anbari telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hakam dari 
'Irak bin Malik dari 'Urwah dari Aisyah dia berkata; "Aflah bin Al Qu'ais meminta izin 
kepadaku untuk masuk menemuiku, namun saya enggan memberikan izin dia masuk 
menemuiku, lalu datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas saya 
memberitahukan hal itu kepadanya. Maka beliau bersabda kepadaku: "Suruhlah dia masuk, 
karena dia adalah pamanmu." 


Bab: Haramnya anak wanita dari saudara laki-laki sepersusuan 




J\) 


^ **/ ^ *’/ ^ 

iiyc£U-j c 


2623. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta 
Muhammad bin Al 'Ala' sedangkan lafazhnya dari Abu Bakar mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Sa'd bin 'Ubaidah dari Abu 
Abdurrahman dari Ali dia berkata; Saya pernah bertanya; "Wahai Rasulullah, kenapa anda 
sangat mengutamakan wanita-wanita Quraisy dan meninggalkan wanita-wanita kami?" 
Beliau balik bertanya: "Adakah wanita dari kalian yang pantas bagiku?" Dia menjawab; "Ya, 
yaitu putrinya Hamzah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sesungguhnya dia tidak halal bagiku, karena dia adalah putri saudaraku dari sepersusuan." 
Dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dari 
Jarir. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi dari Sufyan mereka semua dari Al A'masy dengan isnd seperti ini. 


U j Zj* jgA \~t\ -v j\ 



^ » 


JJLpt* Uo .X>- ^Jbj^l>6 Uo 








, > > » 


^ ^«|^?ij L«4X-Lv?^J\ 4j\ AotoCUJ .X>-^ lj* C^ - ^ '*-\ > ^^-^- c ' 



2624. Dan telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada 
kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas 
bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditawari dengan putrinya Hamzah, maka 
beliau bersabda: "Sesungguhnya dia tidak halal untukku, kerena dia adalah putri saudara 
sesusuanku, dan menjadi mahram (saudara) dari sesusuan sebagaimana menjadi mahram 
(saudara) dari keturunan." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qatthan. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin Mihran Al Qutha'i telah menceritakan 
kepada kami Bisyr bin Umar semuanya dari Syu'bah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali 
bin Mushir dari Sa'id bin Abu 'Arubah keduanya dari Qatadah dengan isnadnya Hammam, 
keduanya sama, hanya saja hadits riwayat Syu'bah selesai pada perkataanya; "Putri saudara 
sesusuanku." Dan dalam hadits Sa'id; "Menjadi mahram (saudara) dari sesusuan 
sebagaimana menjadi mahram (saudara) dari keturunan." Dan dalam riwayat Bisyr bin umar, 
saya mendengar Jabir bin Zaid. 




2625. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Mahramah bin Bukair dari ayahnya dia berkata; Saya mendengar Abdullah bin 
Muslim dia berkata; Saya mendengar Muhammad bin Muslim berkata; Saya mendengar 
Humaid bin Abdirrahman berkata; Saya mendengar Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam berkata: Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; 
Wahai Rasulullah, apa statusmu dari anak perempuan Hamzah? Atau ditanyakan kepada 
beliau: Kenapakah anda tidak meminang anak gadis Hamzah bin Abdul Muththalib? Lantas 
beliau menjawab: "Sesungguhnya Hamzah adalah saudara sepersusuan denganku." 



Bab: Haramnya anak tiri dan saudara perempuan (untuk dinikah) (<j^i 



'*\> <• ' > * > 






j> vf;i^.1 j^S/\ vs£l^ vli\ ^ vs£l^ ^ ^ \i ,j, ^ vi /yjfj^4 


2626. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah telah mengabarkan kepada kami Hisyam telah 
mengabarkan kepadaku ayahku dari Zainab binti Ummi Salamah dari Ummu Habibah binti 
Abu Sufyan dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku, lantas saya 
berkata; Apakah anada berminat terhadap saudariku yaitu putri Abu Sufyan? Beliau 
bertanya: "Apa yang hendak saya lakukan?" Saya menjawab; Anda menikahinya. Beliau 
bertanya: "Apakah kamu suka hal itu?" Saya berkata; Saya serius dengan anda, justru saya 
lebih suka jika orang yang bersekutu denganku dalam kebaikan adalah saudariku sendiri. 
Beliau bersabda: "Sesungguhnya dia tidak halal bagiku." Saya bertanya; Saya mendengar 
bahwa anda akan meminang Durrah binti Abu Salamah. Beliau menyanggah; "Putri Ummu 
Salamah?" Saya menjawab; Ya. Beliau bersabda: "Seandainya dia bukan anak tiriku yang 
dalam asuhanku, maka dia tetap tidak halal bagiku, karena dia adalah putri saudara 
sesusuanku, sebab Tsuwaibah pernah menyusuiku dan menyusui ayahnya, oleh karena itu 
janganlah kamu menawarkan anak-anak perempuan kalian dan saudara-saudara perempuan 
kalian." Dan telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Zakariya bin Abu Za'idah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin Amir telah 
mengabarkan kepada kami Zuhair keduanya dari Hisyam bin 'Urwah dengan isnad seperti ini. 


^ x •*> / 




&U\3. Jyi- 









- t < S*'.C4 ' kU .' • ,>? Vt, /,t/ 

(J. ' <>> ^ » J-^ ^ ^ (i J 


2627. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Muhajir telah 
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib bahwasannya Muhammad bin 
Syihab telah menyebutkan bahwa 'Urwah telah menceritakan kepadanya bahwa Zainab binti 
Abu Salamah telah menceritakan kepadanya bahwa Ummu Habibah istri Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam telah menceritakan kepadamu bahwa dirinya berkata kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam; "Wahai Rasulullah, nikahilah saudariku Azzah." Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu suka hal itu?" Dia menjawab; "Wahai 
Rasulullah, sesungguhnya saya serius dengan anda! Dan saya lebih suka jika orang yang 
bersekutu denganku dalam kebaikan adalah saudariku sendiri." Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya hal itu tidak halal bagiku." Lantas saya berkata; 
"Sesungguhnya kami mendengar cerita bahwa anda akan menikahi Durrah binti Salamah. 
Beliau bersabda: "Putri Abu Salamah?" Dia menjawab; "Ya". Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Seandainya dia bukan anak tiriku yang dalam asuhanku, maka dia tetap 
tidak halal bagiku, karena dia adalah putri saudara sesusuanku, sebab Tsuwaibah pernah 
menyusuiku dan menyusui Abu Salamah, oleh karena itu janganlah kamu menawarkan anak- 
anak perempuan kalian dan saudara-saudara perempuan kalian." Dan telah menceritakan 
kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits telah menceritakan kepadaku ayahku dari 
kakekku telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin khalid. Dan diriwayatkan dari jalur lain, 
telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepadaku Ya'qub bin 
Ibrahim Az Zuhri telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Muslim 
keduanya dari Az Zuhri dengan isnad Ibnu Abu Habib seperti haditsnya dia, namun dalam 
haditsnya tidak disebutkan seseorang yang bernama Azzah, bukan Yazid bin Abu Habib. 


Bab: Satu dan dua hisapan ( 





2628. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il 
bin Ibrahim. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Isma'il. Dan diriwayatkan dari jalur 
lain, telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Mu'tamir bin Sulaiman keduanya dari Ayyub dari Ibnu Abu Mulaikah dari Abdullah bin Zubair 
dari Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Sedangkan Suwaid 
dan Zuhair mengatakan; Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak 
menjadi mahram kalau hanya sekali atau dua kali sedotan." 


J&\ j) \'Jk\£^$4\ p\d^y>s 

j. / s 


2629. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Amru An Naqid serta lshaq bin 
Ibrahim semuanya dari Al Mu'tamir sedangkan lafazhnya dari Yahya, telah mengabarkan 
kepada kami Al Mu'tamir bin Sulaiman dari Ayyub yang menceritakan dari Abu Khalil dari 
Abdullah bin Al Harits dari Ummu Al Fadll dia berkata; Seorang arab badui datang kepada 
Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam, ketika itu beliau berada di rumahku, orang itu 
berkata; "Wahai Nabiyullah, sesungguhnya saya mempunyai istri kemudian saya menikah 
lagi, saya mengira bahwa istriku yang pertama pernah menyusui istriku yang kedua dengan 
satu kali atau dua kali hisapan?" Maka Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tidak menjadikan mahram kalau hanya sekali atau dua kali hisapan." Dalam riwayatnya 
Amru mengatakan; Dari Abdullah bin Harits bin Naufal. 




2630. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah menceritakan kepada 
kami Mu'adz. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Al 
Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz 
bin Hisyam telah menceritakan kepadaku ayahku dari Qatadah dari Shalih bin Abu Maryam 



Abu Al Khalil dari Abdullah bin Al Harits dari Ummu Al Fadll bahwa seorang laki-laki dari Bani 
Amir bin Sha'sha'ah berkata; "Wahai Nabiyullah, apakah satu hisapan telah menjadikan 
seseorang itu mahram?" Beliau menjawab: "Tidak." 


t» >' l * Y’' 

^ jl w»<J\ 


2631. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu 'Arubah 
dari Qatadah dari Abu Al Khalil dari Abdullah Al Harits bahwa Ummu Al Fadll telah bercerita 
bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Tidak menjadikan seorang 
itu mahram, jika hanya satu kali atau dua kali hisapan, atau satu kali atau dua kali sedotan." 
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim 
semuanya dari 'Abdah bin Sulaiman dari Ibnu Abi 'Arubah dengan isnad ini, adapun lshaq 
maka dia mengatakan sebagaimana riwayatnya Ibnu Bisyr yaitu; "Atau dua kali sedotan atau 
dua kali hisapan." Sedangkan Ibnu Abu Syaibah mengatakan; "Atau dua kali hisapan atau dua 
kali sedotan." 


ol 


2632. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Bisyr bin As Sari telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Qatadah dari 
Abu Al Khalil dari Abdullah bin Al Harits bin Naufal dari Ummu Al Fadll dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak menjadikan seseorang itu mahram, kalau hanya 
satu kali hisapan atau dua kali hisapan." 




2633. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Sa'id Ad Darimi telah menceritakan 
kepada kami Habban telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada 
kami Qatadah dari Abu Al Khalil dari Abdullah bin Al Harits dari Ummu Al Fadll bahwa 
seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Apakah menjadikan 
seseorang itu mahram kalau hanya sekali hisapan?" Beliau menjawab: "Tidak." 



Bab: Menjadi haram dengan lima hisapan Jn> 


/ ^ **/ ^ x 

jT^jiJ\^ VpL> j-* 1 J 


2634. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari 'Amrah dari 'Aisyah dia berkata: "Dahulu 
dalam Al Qur'an susuan yang dapat menyebabkan menjadi mahram ialah sepuluh kali 
penyusuan, kemudian hal itu dinasakh (dihapus) dengan lima kali penyusuan saja. Lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat, dan ayat-ayat Al Qur'an masih tetap di baca 
seperti itu." 





2635. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Yahya yaitu Ibnu Sa'id, dari 'Amrah bahwa 
dia pernah mendengar Aisyah berkata -dan dia sedang menyebutkan pengharaman yang 
disebabkan dari persusuan-, 'Amrah berkata; Lantas Aisyah berkata; "Telah turun ayat Al 
Qur'an tentang sepuluh kali susuan tertentu, kemudian turun ayat lagi tentang lima kali 
susuan tertentu (sebagai nasakh bagi ayat yang pertama)." Dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dia 
berkata; Saya mendengar Yahya bin Sa'id berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Amrah 
bahwa dia mendengar 'Aisyah mengatakan seperti itu. 


Bab: Menyusunya orang yang sudah dewasa ( 4-c-U ^ j) 





2636. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Ibnu Abi Umar keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abdurrahman bin Qasim 
dari ayahnya dari Aisyah dia berkata; Sahlah binti Suhail datang menemui Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, dia berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya melihat di wajah Abu 
Hudzaifah (ada sesuatu) karena keluar masuknya Salim ke rumah, padahal dia adalah 
pelayannya." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Susuilah dia." Dia (Sahlah) 
berkata; "Bagaimana mungkin saya menyusuinya, padahal dia telah dewasa?" Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terenyum sambil bersabda: "Sungguh saya telah 
mengetahuinya kalau dia telah dewasa." Dalam haditsnya 'Amru menambahkan; Bahwa dia 
telah ikut serta dalam perang Badr. Dan dalam riwayatnya Ibnu Abu Umar lantas Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tertawa. 


IL>U V. jf' lA 


2637. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handlali dan Muhammad bin 
Abi Umar semuanya dari Ats Tsaqafi. Ibnu Abu Umar mengatakan; Telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi dari Ayyub dari Ibnu Abi Mulaikah dari Qasim dari 
Aisyah bahwasannya Salim budak Abu Hudzaifah, Hudzaifah, dan istrinya tinggal serumah. 
Maka putri Suhail (yaitu istri Abu Hudzaifah) datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, dia berkata; "Sesungguhnya Salim telah tumbuh dewasa dan berpikir layaknya 
orang yang sudah dewasa, akan tetapi dia masih bebas masuk menemui kami, sesungguhnya 
saya khawatir dalam diri Abu Hudzaifah ada sesuatu." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda kepadanya: "Susuilah dia, sehingga dia akan menjadi mahrammu, 
dengan begitu akan hilang apa yang menjadi pikiran Abu Hudzaifah." Tidak lama kemudian, 
dia kembali dan berkata; Sesungguhnya saya telah menyusuinya, maka hilang pulalah pikiran 
yang bukan-bukan dari diri Abu Hudzaifah. 





4^0 _^>-V3 ^JbLaJjviJjoAiLjA»- 


2638. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' 
sedangkan lafazhnya dari Ibnu Rafi' dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdur 
Razaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abi 
Mulaikah bahwasannya Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar telah mengabarkannya bahwa 
Aisyah telah mengabarkannya bahwa Sahlah binti Suhail bin Amru datang menemui Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Salim, yaitu Salim 
budak Abu Hudzaidah (tinggal) bersama di rumah kami, sesungguhnya dia telah tumbuh 
dewasa sebagaimana layaknya orang laki-laki dan berpikiran sebagaimana pikiran orang 
dewasa." Beliau bersabda: "Susuilah dia, maka dia akan menjadi mahrammu." (Perawi) 
berkata; Kemudian saya tinggal selama setahun atau kurang dari setahun, saya tidak lagi 
meriwayatkan hadits, kemudian saya bertemu dengan Qasim dan berkata; Sungguh kamu 
telah menceritakan kepadaku suatu hadits yang tidak lagi saya ceritakan setelahnya, dia 
bertanya; Hhadits apakah itu? Lantas saya kabaran kepadanya. Dia berkata; Telah 
menceritakan kepadaku bahwa Aisyahlah yang mengabarkannya padaku. 





2639. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Humaid bin Nafi' dari Zainab binti Ummu Salamah dia berkata; Ummu Salamah berkata 
kepada Aisyah; Kenapa laki-laki yang sudah baligh itu bebas masuk ke rumahmu, yang saya 
tidak suka jika dia masuk ke rumahku? (Humaid) berkata; Maka Aisyah menjawab; Kenapa 
kamu tidak mengambil teladan dari diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia 
melanjutkan; Sesungguhnya istri Abu Hudzaifah berkata; Wahai Rasulullah, Sesungguhnya 
Salim sering masuk (kerumahku) padahal dia (telah baligh) layaknya seorang laki-laki? (saya 
khawatir) jika pada diri Abu Hudzaifah ada sesuatu? Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Susuilah, supaya dia boleh menemuimu." 





3 


2640. Telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir dan Harun bin Sa'id Al Aili sedangkan 
lafazhnya dari Harun keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Makhramah bin Bukair dari ayahnya dia berkata; Saya mendengar 
Humaid bin Nafi' berkata; Saya mendengar Zainab binti Abu Salamah berkata; Saya 
mendengar Ummu Salamah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Aisyah; 
Demi Allah, diriku tidak enak jika seorang anak dari sesusuan itu (maksudnya Anas) masih 
saja melihatku (bebas keluar masuk rumahnya). Maka 'Aisyah berkata; Memangnya kenapa? 
Suatu ketika Sahlah binti Suhail pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
seraya berkata; 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya melihat di muka Abu Hudzaifah ada 
sesuatu, karena Salim sering keluar masuk ke rumah? 'Aisyah melanjutkan; Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Susuilah dia." Sahlah bertanya; Sesungguhnya ia telah 
tumbuh jenggotnya?. Beliau bersabda: "Susuilah dia, maka akan hilang sesuatu di wajah Abu 
Hudzaifah." Maka Sahlah berkata; Demi Allah, setelah itu saya tidak lagi melihat di wajah 
Abu Hudzaifah ada sesuatu. 








2641. Telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits telah menceritakan 
kepadaku ayahku dari kakekku telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin Khalid dari Ibnu 
Syihab bahwa dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu 'Ubaidah bin Abdullah bin 
Zam'ah bahwa ibunya yaitu Zainab binti Abu Salamah telah mengabarkan kepadanya, bahwa 
ibunya yaitu Ummu Salamah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Para istri Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam enggan memberi kebebasan masuk rumah mereka bagi anak- 
anak yang telah dijadikan mahram karena susuan. Dan kami berkata kepada Aisyah; Demi 
Allah kami tidak melihat hal ini kecuali hanya sekedar keringanan yang diberikan oleh 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam khusus untuk Salim, oleh karena itu, tidak ada seorang 
pun yang mahram kerena susuan yang boleh masuk ke rumah kami dan melihat kami. 


Bab: Hanyasanya persusuan itu untuk mengilangkan rasa lapar 



31 

" >\jj<£L&<A}b jiuJ^^J^-aAJioLc-cJlS 

^^^\33k\3liidils^U5i\^j : UiU\ 3^jL:ci^dJls^ij4^I\ 

a 1y Jj ^vs£l^^^i^vs£l^u^^vs a 1v^l^3Ui^j^\34^vs£l^-^^^i^ 

iiuaii^.i j^S^^y-s\ 


2642. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sariy telah menceritakan kepada kami 
Abu Al Ahwash dari Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa' dari ayahnya dari Masruq dia berkata; 
Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami sedangkan seorang 
laki-laki duduk di dekatku, ternyata hal itu membuat diri beliau keberatan, dan kelihatannya 
dari raut mukanya beliau sedang marah, Aisyah berkata; Maka saya berkata; Wahai 
Rasulullah, sesungguhnya dia adalah saudara sesusuanku. (Aisyah) melanjutkan; Kemudian 
beliau bersabda: "Perhatikanlah siapa saudara sesusuanmu itu, sesungguhnya menyusu 
(yang menjadikan mahram) itu hanyalah karena lapar." Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami ayahku dia berkata; 
Semuanya dari Syu'bah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki'. Dan diriwayatkan dari 
jalur lain, telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi semuanya dari Sufyan. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Husain Al Ju'fi 
dari Za'idah, semuanya dari Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa' dengan isnad Abu Al Ahwash seperti 
makna haditsnya, namun mereka menyebutkan; "Minal maja'ah (karena rasa lapar)." 


Bab: Bolehnya mensetubuhi wanita tawanan setelah suci (tidak ada janin dalam perutnya) 
meskipun ia mempunyai suami 






jK\ j$\^\j^6S\ J&j» lij) 





\££&s$\\ ilfssl^s 


2643. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Umar bin Maisarah Al Qawariri telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu 
'Arubah dari Qatadah dari Shalih Abu Al Khalil dari Abu Alqamah Al Hasyimi dari Abu Sa'id Al 
Khudri bahwa pada saat perang Hunain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim 
ekspedisi ke wilayah Authas, kemudian mereka bertemu dengan musuh dan terjadilah 
pertempuran, akhirnya mereka dapat mengalahkan musuh dan berhasil menawan musuh, di 
antaranya adalah tawanan wanita, seakan-akan para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam keberatan menggauli mereka, karena mereka memiliki suami-suami yang masih 
musyrik. Maka Allah menurunkan ayat mengenai hal itu "Dan di haramkan bagi kamu 
mengawini wanita-wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kalian miliki, (Allah 
telah menetapkan hukum itu) sebgai ketetapan-Nya atas kamu." (An Nisaa': 24). Maksudnya, 
mereka halal bagimu setelah 'iddah mereka habis. Dan telah menceritakan kepada kami Abu 
Bakar bin Abi Syaibah dan Muhammad bin Al Mutsanna serta Ibnu Basysyar mereka berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dari Sa'id dari Qatadah dari Abu Khalil bahwa 
Abu Alqamah Al Hasyimi telah bercerita bahwa Abu Sa'id Al Khudri telah menceritakan 
kepada mereka, bahwa pada saat perang Hunain, Nabi yullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mengirim suatu ekspedisi, dengan makna hadits Yazid bin Zurai' namun dia menyebutkan; 
"Kecuali budak-budak perempuan yang kalian miliki, maka mereka halal bagi kalian." Dan 
tidak menyebutkan; "Jika telah usai masa 'iddah mereka." Dan telah menceritakan kepadaku 
Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dengan isnad seperti ini. 






^ > * 


2644. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari 
Abu Al Khalil dari Abu Sa'id dia berkata; Pada waktu (perang) Authas, mereka (para sahabat) 



menawan para tawanan wanita yang masih memiliki suami. Maka mereka khawatir (jika 
menyetubuhinya), lalu turunlah ayat ini: "Dan di haramkan bagi kamu mengawini wanita- 
wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kalian miliki." Dan telah menceritakan 
kepadaku Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits telah 
menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dengan isnad seperti ini. 


Bab: Anak itu untuk pemilik kasur j^) 




’t * >> ^ > \'.Z\ ' 






dSiski tdioss izuZa. vul\ jbUli i\ '&*! 'Xmz 


i 'wZ&st* 




2645. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah 
bahwa dia berata; Sa'ad bin Abu Waqqash bersengketa dengan Abd bin Zam'ah mengenai 
seorang anak laki-laki, Sa'ad berkata; Wahai Rasulullah, ini adalah anak dari saudaraku, 
Utbah bin Abi Waqash, dia telah berpesan kepadaku bahwa ini memang anaknya, lihatlah 
kemiripannya (dengan saudaraku). 'Abd bin Zam'ah berkata; Wahai Rasulullah, anak ini 
adalah saudaraku, karena dia dilahirkan di ranjang ayahku dari budak perempuan ayahku. 
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memperhatikan kemiripannya, ternyata dia 
persis seperti 'Utbah, lalu beliau bersabda: "Ini adalah milikmu, wahai Abd, yaitu untuk 
orang yang punya ranjang, di mana anak tersebut di lahirkan. Sedangkan laki-laki yang 
menzinahi ibunya tidak memiliki hak apa-apa terhadapnya. Karena itu, tetaplah kamu 
menutupkan tabirmu terhadapnya wahai Saudah binti Zam'ah." Dan Saudah pun tidak 
pernah melihatnya lagi. Dan Muhmmad bin Rumh tidak menyebutkan perkataan beliau: 
"Wahai Abd." Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur, Abu Bakar bin Abi Syaibah 
dan Amru An Naqid mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah. 
Dan diriwayatkan dari jalur lain. Dan telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah 
mengabarkan kepada kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar keduanya 
dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini, namun Ma'mar dan Ibnu 'Uyainah berkata dalam 
haditsnya; "Untuk pemilik ranjang." Dan tidak menyebutkan; "Bagi yang menzinahi." 



(jil jii&i JlS^JL^ J^>4^J. j-** jO^^J-^cJ ' o-^ - lj<_4JliJ\ O-^ - 

^ ^5n^Sl#A5&-\ jls 


2646. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid. Ibnu 
Rafi' mengatakan; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razaq telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnu Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah 
bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang anak adalah untuk 
pemilik ranjang, sedangkan orang yang menzinahi (ibunya) tidak mempunyai hak atasnya 
(rugi)." Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur, Zuhair bin Harb dan 'Abdul 
A'la bin Hammad serta 'Amru An Naqid mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Az Zuhri. Ibnu Manshur mengatakan; Dari Sa'id dari Abu Hurairah, sedangkan 
'Abdul A'la bin Hammad, dia berkata; dari Abu Salamah atau dari Sa'id dari Abu Hurairah, 
dan Zuhair mengatakan; Dari Sa'id atau dari Abu Salamah dari salah satunya atau keduanya 
dari Abu Hurairah. Dan Amru mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dan 
sesekali dari Az Zuhri dari Sa'id dan Abu Salamah dan sesekali dari Sa'id atau Abu Salamah 
dan sesekali dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti 
haditsnya Ma'mar. 


Bab: Ahli keturunan menisba+G1381tkan anak kepada seseorang ( <Jb\iU\ (jUJb 




2647. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh dia 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 
Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menemuiku dalam keadaan riang seakan-akan wajahnya bersinar sambil bersabda: 



"Tidakkah kamu tadi melihat Mujazziz Al Mudallij (ahli identifikasi) melihat Zaid bin Haritsah 
dan Usamah bin Zaid, lalu dia berkata; 'Sesungguhnya pemilik kaki ini serupa satu sama yang 
lain 1 ." (Maksudnya; karena keduanya memiliki hubungan darah, penerj.). 


0 ' "/''S .* 

IsiLLiU^jlju \'}'& &VjSJLi 


2648. Telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid, Zuhair bin Harb dan Abu Bakar bin Abi 
Syaibah sedangkan lafazhnya dari 'Amru mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Pada suatu hari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku dengan gembira, lalu beliau bersabda: "Wahai 
'Aisyah, tidakkah tadi kamu melihat Mujazziz Al Mudliji masuk rumahku, lalu dia melihat 
Usamah dan Zaid berselimutkan kain yang menutupi kepalanya dan kakinya terbuka, lantas 
dia berkata; 'Sesungguhnya pemilik kaki ini serupa antara satu dengan yang lainnya'." 


iLli _4 


2649. Dan telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim telah menceritakan 
kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Seorang 
Qaif (ahli identifikasi seseorang) masuk ke rumah, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melihatnya, saat itu Usamah bin Zaid dan Zaid bin Haritsah sedang berbaring, lalu 
dia berata; "Sesungguhnya pemilik kaki ini serupa antara satu dengan yang lain." Maka Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam berseri dan kagum, lalu beliau memberitahukan hal tersebut 
kepada Aisyah. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus. Dan diriwayatkan dari jalur 
lain, telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dan Ibnu Juraij semuanya dari Az 
Zuhri dengan isnad ini dengan makna hadits mereka, dan dalam hadits Yunus ada tambahan; 
Dan Mujazziz adalah orang yang mengetahui identifikasi nasab dari keserupaan. 



Bsbi Kdddr wsktu susrni mGnginsp di istcri ysng jdndd dsn y3ng gsdis ( U j-Xs 


^IslA-aJuljkl^ ^ 'A-a.La)j> '^j-C-A-O 


2650. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Muhammad bin 
Hatim serta Ya'kub bin Ibrahim sedangkan lafazhnya dari Abu Bakar, mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan dari Muhammad bin Abu Bakar dari 
Abdul Malik bin Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits Hisyam dari ayahnya dari Ummu 
Salamah bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Ummu Salamah, 
beliau tinggal bersamanya selama tiga hari, lalu beliau bersabda: "Hal ini bukannya saya 
menghinakan keluargamu, jika kamu menghendaki, maka saya akan tinggal bersamamu 
tujuh hari, maka saya juga akan tinggal tujuh hari di rumah istriku yang lain." 


<1^ 


A>- 

. » / 


2651. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari Abdul Malik bin Abu Bakar bin Abdurrahman 
bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Ummu Salamah, di pagi 
harinya beliau bersabda kepadanya: "Bukannya saya menghinakan keluargamu, jika kamu 
menghendaki, maka saya akan tinggal tujuh hari bersamamu, dan jika kamu menghendaki 
saya akan tinggal bersamamu selama tiga hari, kemudian saya gulirkan." Dia (Ummu 
Salamah) menjawab; "(Tinggalah) tiga hari." 




9 'V 


-JO 





2652. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Abdurrahman bin Humaid dari 
Abdul Malik bin Abu Bakar dari Abu Bakar bin Abdurrahman bahwa ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menikah dengan Ummu Salamah, beliau masuk menemuinya, 
tatkala beliau hendak keluar, baju beliau di tarik olehnya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Jika kamu kehendaki, maka saya akan menambah malam pengantinmu, 
namun saya juga harus memperhitungkannya, untuk gadis tujuh hari sedangkan untuk janda 
tiga hari." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Abu Dlamrah dari Abdurrahman bin Humaid seperti isnad ini. 





2653. Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' telah menceritakan 
kepada kami Hafsh yaitu Ibnu Ghiyats dari Abdul Wahid bin Aiman dari Abu Bakar bin 
Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam dari Ummu Salamah, Abu Bakar menyebutkan bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahinya (Ummu Salamah) lalu dia (Abdurrahman) 
menyebutkan beberapa hal (dalam hadits tersebut), Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Jika kamu menghendaki, saya akan tinggal bersamamu tujuh hari, maka saya juga 
akan tinggal tujuh hari di rumah para istriku, jika tujuh hari untukmu maka tujuh hari pula 
untuk para istriku." 






l »' 


2654. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Khalid dari Abu Qilabah dari Anas bin Malik dia berkata; Apabila seorang laki- 
laki menikahi seorang gadis, maka dia tinggal bersamanya selama tujuh hari, dan jika 
seorang laki-laki menikahi janda, maka dia tinggal bersamanya selama tiga hari. Khalid 
berkata; Seandainya saya katakan (kepada Anas) bahwa hadits tersebut saya marfu'kan, 
niscaya dia akan membenarkanku, akan tetapi dia berkata; Demikianlah yang sesuai dengan 
sunnah. 





2655. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Ayyub dan Khalid Al 



Hadzdza' dari Abu Qilabah dari Anas dia berkata; Termasuk sunnah (Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam) adalah tinggal (di malam pertama) bersama istri yang masih gadis selama tujuh 
hari. Khalid berkata; Seandainya saya mau, saya akan mengatakan; Anas memarfu'kan 
(hadits tersebut) kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 


Bab: Pembagian jatah giliran untuk para isteri 








J, 


2656. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Syababah bin Sawwar telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Mughirah 
dari Tsabit dari Anas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memiliki sembilan istri, 
jika beliau menggilir mereka, beliau tidak kembali ke istri pertamanya kecuali setelah hari ke 
sembilan, biasanya mereka berkumpul setiap malam di rumah istri yang sedang beliau 
datangi. Ketika beliau sedang di giliran Aisyah, datanglah Zainab, lalu beliau mengulurkan 
tangan kepadanya, lantas Aisyah berkata; Ini Zainab! Karena itu Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam manarik tangannya, maka terjadilah adu mulut antara keduanya, padahal iqamat 
telah dikumandangkan, kebetulan Abu Bakar lewat dan mendengar suara keduanya (sedang 
adu mulut), dia berkata; Wahai Rasulullah, keluarlah (untuk Shalat), dan tutuplah mulut 
mereka dengan tanah! Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar, Aisyah berkata; 
Sekarang, setelah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selesai mengerjakan shalat, tentu Abu 
Bakar akan datang dan memarahiku. Betul saja, tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
selesai mengerjakan shalat. Abu Bakar mendatangi (Aisyah), dan berkata kepadanya dengan 
nada yang keras sambil berkata; Biginikah perbuatanmu! 


Bab: Bolehnya memberikan hari gilirannya kepada isteri yang lain (Lxj j\ y>- 









>■?.! 




j c !^3^^U^py\^ls Vl]\j^^j c ^yidi^^i 

^j'idSitjdJls^u >duf jS\ J^c/jg\Z 


2657. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari Aisyah dia berkata; Tidak ada seorang wanita 
yang lebih saya sukai sebagai contoh teladan selain Saudah binti Zam'ah, yaitu seorang yang 
berpikiran tajam. Dia (Aisyah) berkata; Tatkala Saudah sudah agak tua, dia memberikan hari 
gilirannya di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada Aisyah, dia berkata; 
Wahai Rasulullah, hari giliranku saya berikan kepada Aisyah. Karena itu giliran Aisyah 
bersama beliau menjadi dua hari yaitu harinya dia dan harinya Saudah. Telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Khalid. 
Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid telah 
menceritakan kepada kami Al Aswad bin 'Amir telah menceritakan kepada kami Zuhair. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Mujahid bin Musa telah 
menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syarik 
semuanya dari Hisyam dengan isnad ini, yaitu; Bahwa tatkala Saudah telah beranjak tua, 
dengan makna hadits Jarir, dan dalam hadits Syarik ditambahkan, dia (Aisyah) berkata; 
Dialah wanita yang pertama kali menikah setelahku. 


U4jj\ } J4- J J-C- 

ii\ jjb 


2658. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari ayahnya dari Aisyah dia berkata; 
Saya selalu cemburu seorang wanita yang menyerahkan dirinya kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, saya berkata; Apakah seorang wanita menyerahkan dirinya? 
Maka ketika Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat: "Kamu boleh menangguhkan (menggauli) 
siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli 
siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali 
dari perempuan yang telah kamu cerai maka tidak ada dosa bagimu...." (Al Ahzab: 51). Saya 



(Aisyah) berkata; Demi Allah, saya tidak melihat Rabbmu kecuali sangat cepat memenuhi 
keinganan anda. 


li3 J ji- 4ii\ 35 1 * ' 4-f- » ^ 




2659. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dari Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah bahwa dia berkata; 
Tidakkah seorang perempuan malu jika dia menawarkan dirinya kepada laki-laki? Hingga 
Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat: "Kamu boleh menangguhkan (menggauli) siapa yang 
kamu kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang 
kamu kehendaki... ."(Al Ahzab: 51). Saya (Aisyah) berkata; Demi Allah, sesungguhnya Rabbmu 
sangat cepat memenuhi keinganan anda. 


> ? t ** '* ' > i ..i-- > '\\C ' i s > , t » i - 

SLjJl, 


2660. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Hatim. 
Muhammad bin Hatim mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 'Atha' dia berkata; 
Kami menghadiri jenazah Maimunah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama Ibnu 
Abbas di daerah Sarif. Ibnu Abbas berkata; "Ini adalah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
jika kalian mengangkat kerandanya, maka janganlah kalian berisik dan jangan pula 
menggoncangkannya, angkatlah pelan-pelan. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memiliki sembilan orang istri, beliau pernah menggilir delapan istri, namun tidak 
menggilir yang satunya." 'Atha' berkata; Yang pernah tidak digilir adalah Shafiyah binti 
Huhyay bin Akhthab. (tapi yang benar adalah Saudah -red). Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid semuanya dari Abdur Razaq dari Ibnu Juraij 
dengan isnad ini dengan menambahkan; 'Atha' mengatakan; Dia adalah istri Rasulullah yang 
terakhir meninggal dunia, dia meninggal di Madinah. 


Bab: Sunahnya menikahi wanita yang baik agamanya 



IWlsds J^;A\cj\L^\1\^AjUX1^^ 


2661. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb, Muhammad bin Al Mutsanna dan 
'Ubaidullah bin Sa'id mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari 
'Ubaidillah telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id dari ayahnya dari Abu Hurairah 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Seorang wanita dinikahi karena 
empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, maka 
pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung." 


\ \\ ' » \> * A\ '\\*<. » \'X\ ' * %\ \* ' * * > \‘* ' * Y>Z\' 

\J jf\ JJL^y ^U- 

j\\j4.d4 


2662. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu 
Sulaiman dari 'Atha' telah mengabarkan kepadaku Jabir bin Abdullah dia berkata; Saya 
menikah dengan seorang wanita pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu saya 
bertemu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bertanya: "Wahai Jabir, apakah kamu telah 
menikah?" Saya menjawab; "Ya". Beliau bertanya lagi: "Dengan seorang gadis atau janda?" 
Saya menjawab; "Dengan seorang janda". Beliau bersabda: "Kenapa kamu tidak memilih 
yang masih gadis, hingga kamu bisa mencumbunya dan dia bisa mencumbumu?" Saya 
menjawab; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya memiliki saudara-saudara perempuan, 
dan saya khawatir jika dia (gadis) melunturkan hubungan baik antara saya dengan mereka." 
Lalu beliau bersabda: "Jika demikian maka tidak masalah, sesungguhnya seorang wanita 
dinikahi karena agamanya, hartanya, dan kecantikannya, maka pilihlah karena agamanya, 
niscaya kamu akan beruntung." 


Bab: Sunahnya menikahi gadis ( 



31 s ulp ^ 3\i \ 4 ,UJJ c^J\ld\ ^ JLSl ^jts 


2663. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muharib bin Ditsar dari Jabir bin 
Abdullah dia berkata; Saya menikah dengan seorang wanita, maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bertanya kepadaku: "Apakah engkau telah menikah?" Saya menjawab; Ya. 
Beliau kembali bertanya: "Dengan gadis ataukah janda?" Saya jawab; Dengan janda. Beliau 
lalu bersabda: "Kenapa kamu tidak memilih gadis hingga kamu dapat bercumbu 
dengannya?" Syu'bah berkata; Kemudian saya mengemukakannya kepada 'Amru bin Dinar 
Lantas dia berkata; Saya telah mendengarnya dari Jabir? Hanyasannya dia menyebutkan; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kenapa tidak dengan anak gadis hingga 
kamu bisa mencuumbunya dan dia mencumbumu?" 


3ls^dis3lidJ-i J^\3. 

| j&{\ ^ujs ^ J3is3is 


2664. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Rabi' Az Zahrani. Yahya 
mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari 'Amru bin Dinar dari 
Jabir bin Abdullah dia berkata; Bahwasanya Abdullah telah meninggal dunia dan 
meninggalkan sembilan anak perempuan, atau dia berkata; Tujuh. Lantas saya menikah 
dengan seorang janda. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku: 
"Wahai Jabir, apakah kamu sudah menikah? Dia (Jabir) berkata; Saya menjawab; Ya. Beliau 
bertanya kembali: "Dengan seorang gadis atau janda?" Dia (Jabir) berkata; Saya menjawab; 
Dengan seorang janda, wahai Rasulullah! Beliau bersabda: "Kenapa tidak dengan seorang 
gadis, agar kamu bisa bercumbu rayu dengannya dan dia bisa bercumbu rayu denganmu? - 
Atau beliau bersabda: - Kamu bisa bersenda gurau dengannya dan dia bisa bersenda gurau 
denganmu?" Dia (Jabir) berkata; Saya berkata; Sesungguhnya Abdullah (ayah Jabir) telah 
meninggal dunia dengan meninggalkan sembilan anak perempuan atau tujuh anak 
perempuan, dan saya tidak suka jika saya menikah dengan orang yang sepadan dengan 
mereka, namun saya lebih suka menikah dengan wanita yang bisa mengurus mereka dan 



bisa membuat mereka baik. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: 
"Semoga Allah memberkahimu." atau beliau mendo'akan kebaikan kepadaku. Dan dalam 
riwayatnya Abu Rabi'; "Agar kamu dapat mencumbunya dan dia dapat mencumbumu atau 
kamu dapat bersenda gurau dengannya dan dia dapat bersenda gurau denganmu." Dan 
telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan 
dari 'Amru dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda kepadaku; "Wahai Jabir, apakah kamu telah menikah?" Kemudian dia meyebutkan 
hadits ini hingga perkataan Jabir; Seorang wanita yang dapat bisa mengurus mereka dan 
menisir rambut mereka. Beliau bersabda: "Kamu benar." Dan dia tidak menyebutkan 
setelahnya. 


i\; 






2665. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Sayyar dari As Sya'bi dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Saya pernah bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan, ketika kembali, saya segera 
menaiki untaku yang jalannya sangat lamban, sehingga saya disusul oleh penunggang yang 
lainnya yang berada di belakangku, lalu dia menekan untaku dengan tombak kecilnya 
sehingga untaku berjalan sebagaimana unta-unta lainnya, lalu saya menoleh, tiba-tiba ada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bertanya: "Kenapa kamu tergesa-gesa wahai 
Jabir?" Saya menjawab; "Wahai Rasulullah, saya baru saja menikah." Beliau bertanya lagi: 
"Gadis atau janda yang kamu nikahi?" Saya menjawab; Seorang janda. Beliau bersabda: 
"Kenapa kamu tidak memilih gadis hingga kamu bisa bercumbu dengannya dan dia 
bercumbu denganmu?" Jabir berkata; Ketika kami sampai di Madinah, kami bersiap-siap 
masuk (rumah), tapi beliau bersabda: "Tangguhkanlah sampai kita masuk pada malam hari, 
agar para istri merapikan rambutnya dan berhias terlebih dahulu." Jabir berkata; Dan beliau 
juga bersabda: "Dengan demikian, ketika kamu datang, istrimu benar-benar cantik." 











uuisSt^r jS\ ciii^^i 

t>- ^ ^S\ Jl$ eJ^J UJl 3 C « 2 1 W> U Jl$ j\ Jft-aJ\ (j J^l» ci 6 ti 'oji l>\ 


2666. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahhab yaitu Ibnu Abdil Majid Ats Tsaqafi telah menceritakan kepada 
kami Ubaidullah dari Wahb bin Kaisan dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Saya pernah keluar 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan, saya menaiki 
untaku yang jalannya sangat lamban, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mendatangiku, dan memanggilku: "Wahai Jabir?" Saya menjawab; "Ya." beliau melanjutkan: 
"Kenapa denganmu?" Saya menjawab; "Untaku sangat lamban jalannya hingga saya 
ketinggalan." Kemudian beliau turun dan memukul unta tersebut dengan tongkatnya, 
kemudian beliau bersabda: "Naiklah." Lalu saya menaikinya -sungguh saya ingat, ketika itu 
saya menahan unta tersebut jangan sampai ia mendahului Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam-, lalu beliau bertanya: "Apakah kamu sudah menikah?" Jawabku; "Ya, sudah." 
Beliau bersabda: "Apakah seorang gadis ataukah janda yang kamu nikahi?" Saya menjawab; 
"Seorang janda." Beliau bersabda: "Kenapa tidak yang masih gadis saja yang kamu nikahi, 
sehingga kamu bisa bercumbu rayu dengannya dan dia bisa mencumbumu?" Saya 
menjawab; "Sesungguhnya saya memiliki beberap saudara perempuan, dan saya ingin 
menikahi seorang wanita yang dapat memelihara mereka, menyisiri rambut mereka dan 
mengurus perkara mereka." Beliau bersabda: "Sesungguhnya kamu akan sampai, apabila 
kamu tiba maka berikanlah kesempatan istri agar berdandan!" Kemudian beliau bersabda: 
"Apakah kamu akan menjual untamu?" Saya menjawab; "Ya." Lantas beliau membelinya 
dariku dengan satu 'uqiyah. Saya tiba di Madinah di pagi hari setelah beliau tiba lebih dulu, 
saya mendatangi masjid, ternyata beliau sudah berada di pintu Masjid, beliau bersabda: 
"Apakah kamu baru sampai." Saya menjawab; "Ya." beliau bersabda: "Tinggalkanlah untamu 
dan masuklah ke dalam masjid untuk shalat dua raka'at." Jabir berkata; "Lalu saya masuk 
masjid untuk mengerjakan shalat sunnah dua raka'at. Setelah itu saya kembali kepada 
beliau, lalu beliau menyuruh Bilal untuk menakar uang 'Uqiyah buatku, maka Bilal 
menakarnya dan melibihkan dalam takarannya." Jabir berkata; "Tatkala saya telah beranjak 
pergi, beliau memanggil: "Panggilkan Jabir kepadaku." Lalu saya dipanggil, saya berkata; 
"Ternyata sekarang unta tersebut justru akan beliau kembali lagi kepadaku, padahal tidak 
ada sesuatu yang menjengkelkanku selain unta itu." Beliau bersabda: "Ambillah untamu dan 
harganya juga untukmu." 



g. 1 3 vi vs£l^ 

Jl3 ( _yill]\tlj\_>^>-\ ( j Jjb\^\^^lj ( ^^lj\jpjL^jA^LC-^\ ( ^^>45i\ J jZuj^j» ISS”" jlS 

4^ \ b ^ ju «iU \ j \ j \ 1 3^ ^ ^ 3^ 

J4\6. ,_»lL^i\d 

iu^L^\j\irj\jy 


2667. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul A'la telah menceritakan 
kepada kami Al Mu'tamir saya telah mendengar ayahku berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Abu Nadlrah dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Kami pernah bersama-sama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, ketika itu saya mengendarai unta yang 
biasa dipakai untuk menyirami tanaman, sedangkan beliau berada di kerumunan orang- 
orang banyak. Jabir berkata; Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memukulnya - 
atau Jabir berkata; Beliau sedikit menekannya dengan sesuatu yang beliau bawa. Jabir 
melanjutkan; Tidak disangka, ternyata unta tersebut dapat mendahului unta milik orang- 
orang, unta itu berontak dariku hingga saya menahannya kuat-kuat. Jabir berkata; Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kamu menjual untamu dengan ini 
dan ini? Semoga Allah mengampunimu." Jabir berkata; Saya menjawab; Unta itu saya 
berikan kepada Anda saja wahai Nabi Allah! Beliau bersabda: "Maukah kamu menjualnya 
dengan ini dan ini? Semoga Allah mengampunimu." Jabir berkata; Lalu saya menjawab; Unta 
itu saya berikan kepada Anda saja wahai Nabi Allah! Jabir berkata; Kemudian beliau 
bersabda kepadaku; "Apakah kamu telah menikah sepeninggal ayahmu?" Jabir berkata; 
Jawabku; Ya, saya telah menikah. Beliau bersabda: "Dengan janda atau gadis?" Jabir berkata; 
Saya menjawab; Janda. Beliau bersabda: "Kenapa kamu tidak menikah saja dengan seorang 
gadis, hingga ia dapat mencandaimu dan kamu dapat mencandainya, ia dapat mencumbumu 
dan kamu dapat mencumbunya?" Abu Nadlrah berkata; Itu adalah kalimat yang diucapkan 
oleh kaum Muslimin; Berbuatlah seperti ini dan ini, semoga Allah mengampunimu. 


Bab: Sebaik-baik harta dunia adalah wanita yang shalihah (A>JL*aJ\.-. • 



> s 





2668. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Numair Al Hamdani telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah menceritakan kepada kami Haiwah telah 
mengabarkan kepadaku Syurahbil bin Syarik bahwa dia pernah mendengar Abu 
Abdurrahman Al Hubuli telah bercerita dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan 
adalah wanita shalihah." 


Bab: Wasiat untuk memperhatikan wanita j\\) 


^J-C - ^ ^ \m^>3 ‘ ^'* l ^ | * J I ‘ l*i \ ^ ^ 


2669. Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan 
kepadaku Ibnu Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya seorang wanita bagaikan tulang rusuk, jika kamu 
meluruskannnya, niscaya akan patah, jika kamu membiarkannya, maka kamu dapat 
bersenang-senang dengannya namun tetap bengkok." Dan telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb dan Abd bin Humaid keduanya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad dari anak 
saudaraku yaitu Az Zuhri dari pamannya dengan isnad seperti ini. 


l l-fe \ ^ A W * JL> ^ ' **** A ****** A ** ■"■** 


2670. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Abu Umar sedangkan 
lafazhnya dari Ibnu Abu Umar, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan 
dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya seorang wanita di ciptakan dari tulang rusuk, dan tidak 
dapat kamu luruskan dengan cara bagaimanapun, jika kamu hendak bersenang-senang 
dengannya, kamu dapat bersenang-senang dengannya dan dia tetap saja bengkok, namun 
jika kamu berusaha meluruskannya, niscaya dia akan patah, dan mematahkannya adalah 
menceraikannya." 


t’ i t’ K’ ^.1 \'X\' V’ 1 \> ’ <£' 5 . ' 





2671. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah dari Maisarah dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah 
dan Hari Akhir, kemudian dia menyaksikan suatu peristiwa, hendaklah dia berbicara dengan 
baik atau diam, dan berwasiatlah kepada wanita dengan kebaikan, karena sesungguhnya dia 
diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok adalah tulang rusuk yang paling 
atas, jika kamu berusaha untuk meluruskannya, niscaya akan patah, jika kamu 
membiarkannya, dia akan senantiasa bengkok, maka berwasiatlah terhadap wanita dengan 
kebaikan." 




2672. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa Ar Razi telah menceritakan kepada 
kami Isa, yaitu Ibnu Yunus telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far dari 
Imran bin Abu Anas dari Umar bin Al Hakam dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah seorang Mukmin membenci wanita 
Mukminah, jika dia membenci salah satu perangainya, niscaya dia akan ridha dengan 
perangainya yang lain." Atau beliau bersabda: "Selainnya". Dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim telah 
menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Imran 
bin Abu Anas dari Umar bin Al Hakam dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam seperti itu. 


Bab: Sekiranya bukan karena sebab kesalahan Hawa maka wanita tidak akan bermaksiat 
kepada suaminya ( j$) 




2673. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Harits bahwa Abu Yunus budak 



Abu Hurairah telah menceritakan kepadanya dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sekiranya bukan karena (kesalahan) Hawwa', niscaya 
seorang wanita tidak akan mengkhianati suaminya selama-lamanya." 


yt,^\ \^- j jsj c4>4 ^ 


2674. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata; Ini seperti apa yang diceritakan Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian dia menyebutkan beberapa hadits, di antaranya 
adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau bukan karena (kesalahan) 
Bani Isra'il, niscaya makanan dan daging kita tidak akan basi, dan sekiranya bukan karena 
(kesalahan) Hawwa', niscaya seorang wanita tidak akan mengkhianati suaminya selama- 
lamanya." 



19. KITAB: TALAK 


Bab: Haramnya menikahi wanita haid tanpa kerelaannya 

a 51 >- j\^\y 


A y\£iA\ 

iUB\dj&4 


2675. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; Saya 
membaca di hadapan Malik bin Anas dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa di masa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, dia pernah menceraikan istrinya, padahal istrinya sedang haidllh, 
lantas Umar bin Khatthab menanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mengenai hal itu, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: 
"Perintahkanlah dia (Ibnu Umar) untuk kembali (meruju 1 ) kepadanya, kemudian tunggulah 
sampai dia suci, lalu dia haidl kemudian suci kembali, setelah itu jika dia masih ingin 
bersamanya, (dia boleh bersamanya) atau jika dia berkehendak, dia boleh menceraikannya 
sebelum dia menggaulinya, itulah maksud iddah yang di perintahkan Allah Azza Wa Jalla 
dalam menceraikan wanita." 


<Walg-!.xLc- (A*~ l)\ p J 

y.yyiciSy»y\ly>M y\cAAcA\Av^y 


2676. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah serta Ibnu Rumh 
sedangkan lafazhnya dari Yahya. Qutaibah mengatakan; Telah menceritakan kepada kami 


Laits, sedangkan yang dua mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits bin Sa'd 
dari Nafi' dari Abdullah bahwa dia pernah menceraikan istrinya yang sedang haidl dengan 
talak satu, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkannya untuk 
merujuknya dan bersamanya sampai istrinya suci, kemudian haidl yang kedua kalinya, 
kemudian menanggukan sampai istrinya suci dari haidl yang kadua kali, sesudah itu barulah 
di boleh menceraikan istrinya sebelum menggaulinya, itulah maksud iddah yang di 
perintahkan Allah dalam menceraikan wanita. Dalam riwayatnya, Ibnu Rumh menambahkan; 
Jika Abdullah ditanya mengenai hal itu (menceraikan istri ketika haidl), dia akan menjawab 
kepada salah satu dari mereka, jika kamu menceraikan istrimu sekali atau dua kali, 
sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan dengan ini (yaitu 
merujuknya), namun jika kamu menceraikannya dengan talak tiga, sungguh dia (istrimu) 
telah haram untukmu sehingga istrimu menikah dengan orang lain, dan kamu mendurhakai 
Allah mengenai perintah talak terhadap seorang wanita. Muslim mengatakan; Bahwa Laits 
sangat menghafal perkatannya; Mentalaknya dengan sekali talak. 





9 // ^ 







2677. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' 
dari Ibnu Umar dia berkata; Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya pernah 
menceraikan istriku yang sedang haidl, kemudian Umar melaporkannya kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Suruhlah dia untuk kembali (rujuk) 
kemudian suruhlah dia untuk menunggu sampai istrinya suci, kemudian haidl yang kedua 
kali, jika istrinya telah suci, baru dia boleh untuk menceraikannya sebelum menyetubihinya 
atau dia boleh tetap menjadi istrinya, sebab itulah maksud iddah yang diperintahkan Allah 
untuk menceraikan wanita." Ubaidullah berkata; Saya bertanya kepada Nafi'; Talak apakah 
yang di maksudkan? Dia menjawab; Yaitu talak satu dengan masa iddahnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Al Mutsanna keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari 'Ubaidillah dengan isnad 
seperti ini, namun dia tidak menyebutkan perkataan 'Ubaidillah dari Nafi'. Dalam riwayatnya 
Ibnu Al Mutsanna menyebutkan; Hendaklah dia rujuk kepadanya. Sedangkan Abu Bakar 
menyebutkan; Hendaknya dia merujuknya. 







y\6i&3VitL^i\d jS 4 sV^\ ijiig -,1 ^L^i.4^ 

y^aZ I 4 I 4 AJ ^r <»^- o* 3 *^ ^4^ ^r \-^r”Ji l)\ *^/>\ J j^-£^ \ 


ilLad^J 


2678. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Isma'il dari Ayyub dari Nafi' bahwasannya Ibnu Umar pernah menceraikan istrinya yang 
sedang haidl, kemudian Umar menanyakannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu 
beliau menyuruh (Ibnu Umar) untuk merujuknya dan menangguhkan sampai istrinya 
mengalami haidl yang kedua, kemudian dia menangguhkannya sampai istrinya suci, setelah 
itu dia boleh menceraikannya sebelum menggaulinya, itulah maksud iddah yang 
diperintahkan Allah dalam menceraikan seorang wanita. Nafi' berkata; Apabila Ibnu Umar 
ditanya mengenai seorang laki-laki yang menceraikan istrinya yng sedang haidl, maka dia 
akan berkata; Jika kamu menceraikannya satu kali atau dua kali, maka sesungguhnya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk merujuknya kemudian 
menangguhkannya sampai dia (istri) mengalami haidl yang kedua, kemudian menunggunya 
sampai dia suci, baru dia boleh menceraikannya sebelum menggaulinya, namun jika kamu 
langsung menceraikannya dengan talak tiga, maka kamu tela bermaksiat terhadap Rabbmu 
dalam perintah talak, dan kamu telah putus hubungan dengannya. 





j\ ;^\di U>3is 



2679. Telah menceritakan kepadaku Abd bin Humaid telah mengabarkan kepadaku Ya'qub 
bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Muhammad, yaitu anak saudaraku Az Zuhri dari 
pamannya telah mengabarkan kepada kami Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Umar 
berkata; Saya pernah menceraikan istriku yang sedang haidl, lantas Umar melaporkannya 
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah 
sambil bersabda: "Suruhlah dia rujuk, hingga dia (istrinya) mengalami haidl yang kedua kali 
yaitu selain haidl yang dialami waktu dia ditalak, jika telah jelas dan dia ingin 
menceraikannya, hendaknya dia menceraikan sewaktu istrinya suci dari haidlnya, sebelum 
dia menggaulinya itulah maksud iddah dari talak yang Allah perintahkan." Dan telah 
menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Yazid bin 'Abdi 
Rabbihi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb telah menceritakan kepadaku 
Az Zubaidi dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini, namun dia juga mengatakan; Ibnu Umar 
berkata; Kemudian saya merujuknya, dan saya mengira bahwa itu adalah talakku yang 
pertama terhadapnya. 




2680. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah, Zuhair bin Harb dan Ibnu 
Numair sedangkan lafazhnya dari Abu Bakar mereka berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Waki 1 dari Sufyan dari Muhammad bin Abdurrahman bekas budak keluarga Thalhah, 
dari Salim dari Ibnu Umar bahwa dia pernah menceraikan istrinya yang sedangkan haidl, 
lantas Umar melaporkan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 
"Suruhlah dia merujuknya, sesudah itu suruhlah mentalaknya ketika suci atau hamil." 





2681. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Utsman bin Hakim Al Audi telah 
menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepadaku Sulaiman, yaitu 
Ibnu Bilal telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar bahwa dia pernah 
menceraikan istrinya yang sedang haidl, maka Umar menanyakan hal itu kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: "Suruhlah dia merujuknya sampai istrinya 
suci, kemudian haidl yang kedua kali, kemudian suci, setelah itu dia boleh menceraikannya 
atau tetap bersamanya." 



c^^j^d\ J>. Ui L^J^<L>±&\ Vjjfc^ 

^3151% >: 5 ' ^oLu-^jiiik^i jiUfril^ >^\ 3 bi!^j^ 


Jis <j l^fl lW ; 3^3 j ^V-C- ^ W^j-^ er*^ - W*^^ 0^*3* ^ O^ - {34 J ^P LC ' 


i *— A£- 


2682. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ibrahim dari Ayyub dari Ibnu Sirin dia berkata; Saya tinggal selama dua puluh 
tahun, dan telah menceritakan kepadaku seseorang yang tidak saya tuduh (berdusts) bahwa 
Ibnu Umar pernah menceraikan istrinya yang sedang haidl dengan talak tiga, maka dia 
diperintahkan untuk rujuk, saya tidak menuduh mereka (berdusta) namun saya juga tidak 
mengetahui sendiri peristiwa tersebut. Hingga saya bertemu dengan Abu Ghullab Yunus bin 
Jubair Al Bahili dia adalah orang yang tsabat (dalam hadits), lalu dia menceritakan kepadaku 
bahwa dia pernah bertanya kepada Ibnu Umar, lantas Ibnu Umar bercerita bahwa dia 
pernah menceraikan istrinya yang sedang haidl, kemudian dia diperintahkan untuk 
merujuknya. Yunus berkata; Saya bertanya; Apakah talak itu diperhitungkan atasnya? Dia 
(Ibnu Umar) menjawab; Apakah talak itu tidak berlaku meski dia tidak bisa rujuk dan 
melakukan tindakan bodoh? (pertanyan pengingkaran yang maksudnya adalah: Tentu talak 
itu diperhitungkan). Dan telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' dan Qutaibah keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dengan isnad seperti ini, 
namun dia menyebutkan; Lantas Umar menanyakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, lalu beliau memerintahkan Ibnu Umar (untuk merujuk istrinya). Dan telah 
menceritakan hadits ini kepada kami Abdul Warits bin Abdush Shamad telah menceritakan 
kepadaku ayahku dari kakekku dari Ayyub dengan isnad ini, dia menyebutkan dalam hadits 
ini; "Lantas Umar menanyakannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai hal itu, 
kemudian beliau memerintahkan Ibnu Umar untuk rujuk sampai dia mentalaknya dalam 
keadaan suci tanpa di setubuhi terlebih dahulu." Dan beliau bersabda: "Hendaknya dia 
menceraikan di awal iddahnya." 



\ 9 * 




jii 343 





-'n 




- ' * C * \ ' 


2683. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim Ad Dauraqi dari Ibnu 'Ulayyah dari 
Yunus dari Muhammad bin Sirin dari Yunus bin Jubair dia berkata; Saya pernah bertanya 
kepada Ibnu Umar, ada seorang laki-laki yang menceraikan istrinya yang sedang haidl, dia 
menjawab; aAakah kamu tidak tahu Abdullah bin Umar, bahwa dia pernah menceraikan 
istrinya yang sedang haidl, lantas Umar mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan 
menanyakan hal itu kepadanya, lalu beliau menyuruhnya agar dia menrujuk istrinya, 
kemudian istrinya menunggu masa iddahnya. Dia (Yunus) berkata; Lalu saya bertanya 
kepadanya; Jika seorang laki-laki menceraikan istrinya yang sedang haidl, apakah istrinya 
menunggu masa iddah sebab talak tersebut? Maka dia menjawab; Tentu, meskipun dia tidak 
mampu merujuk atau melakukan suatu kebodohan! 







«■ Li 5^9 \s U j a1Lc-45j\ j 


2684. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar. Ibnu 
Mutsanna mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia berkata; Saya mendengar Yunus bin 
Jubair berkata; Saya mendengar Ibnu Umar berkata; Saya pernah menceraikan istriku yang 
sedang haidl, lantas Umar mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan melaporkan hal 
itu kepadanya, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Suruhlah dia (Ibnu 
Umar) merujuknya, jika istrinya telah suci, maka dia boleh mentalaknya." Dia (Yunus) 
berkata; Maka saya bertanya kepada Ibnu Umar; Apakah seorang istri harus menjalani masa 
iddahnya seperti itu? Dia menjawab; Apa kiranya yang menghalangi jatuhnya talak! 
Meskipun dia tidak mampu rujuk dan melakukan kebodohan?! 


> Tr 






g. 'J^b 

J 4 la H £)! Lu- \ 9 O \ j U Jliis 




j 


2685. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Khalid bin Abdullah dari Abdul Malik dari Anas bin Sirin dia berkata; Saya bertanya kepada 



Ibnu Umar mengenai istrinya yang pernah diceraikannya, dia menjawab; Saya pernah 
menceraikannya padahal dia sedang haidl, lantas hal itu di laporkan kepada Umar, dan Umar 
melaporkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Suruhlah 
dia merujuknya, jika istrinya telah suci, maka dia boleh mentalaknya karena istrinya telah 
suci." Dia (Ibnu Umar) melanjutkan; Kemudian saya merujuknya dan meceraikannya ketika 
telah suci. Saya bertanya; Apakah kamu menunggu masa iddahnya dengan talak tersebut 
yaitu ketika kamu menjatuhkan talak sewaktu dia haidl? Kemudian dia berkata kepadaku; 
Kenapa saya tidak ber'iddah denganya, meskipun saya tidak mampu rujuk dan melakukan 
suatu kebodohan. 


'■'> ’i -• Ti> » > . [t ' . 


» t> ’i 't!" i ' '> ’i ^ '? 1 A \ l> ’' 


2686. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar. Ibnu 
Al Mutsanna mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Muhamamd bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Anas bin Sirin bahwa dia pernah mendengar Ibnu 
Umar berkata; Saya pernah menceraikan istriku yang sedang haidl, lantas Umar mendatangi 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan melaporkan kepada beliau, maka beliau bersabda: 
"Suruhlah dia rujuk, jika istrinya telah kembali suci, maka ia boleh menceraikannya." Maka 
saya bertanya kepada Ibnu Umar; Apakah engkau memperhitungkan talak tersebut? Dia 
menjawab; Memangnya kenapa? Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah 
menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Bahz dia 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad seperti ini, namun dalam 
hadits mereka berdua disebutkan; "Supaya dia (Ibnu Umar) merujuknya." Dan dalam hadits 
mereka berdua juga disebutkan bahwa Yunus berkata; Saya bertanya kepada Ibnu Umar; 
Apakah engkau memperhitungkan talak tersebut? Dia menjawab; Memangnya kenapa? 




2687. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 
Ibnu Thawus dari ayahnya bahwa dia mendengar Ibnu Umar pernah di tanya mengenai 
seseorang yang menceraikan istrinya yang sedang haidl, dia menjawab; Apakah kamu tahu 



tentang Abdullah bin Umar? Dia menjawab; Ya. Dia berkata bahwa dia pernah menceraikan 
istrinya yang sedang haidl, lantas Umar pergi kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan 
melaporkan hal itu kepadannya, kemudian beliau memerintahkan Ibnu Umar untuk merujuk 
istrinya kembali. (Perawi) berkata; Yazid belum pernah mendengarkan hal itu dari ayahnya. 


ju/ \3is3is J 

J S?' y* ir*2 . ' o>^' aJ-c- 

\^^yA 'j>\ /i 3t£ULi^n y\ 


Juji' /'i j> 


2688. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami 
Hajjaj bin Muhammad dia berkata; Ibnu Juraij berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az 
Zubair bahwa dirinya mendengar Abdurrahman bin Aiman bekas budak Azzah, dia bertanya 
kepada Ibnu Umar sedangkan Abu Zubairberkata mendengarkan hal itu; Bagaimana 
pendapatmu jika ada seorang laki-laki yang menceraikan istrinya yang sedang haidl? Dia 
(Ibnu Umar) menjawab; Di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Ibnu Umar pernah 
menceraikan istrinya yang sedang haidl, lantas Umar menanyakan hal itu kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; Sesungguhnya Abdullah bin Umar menceraikan 
istrinya yang sedang haidl, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: 
"Suruhlah dia merujuknya dan kembali kepadanya." Beliau melanjutkan: "Jika istrinya telah 
suci, maka dia boleh menceraikannya atau tetap bersamanya." Ibnu Umar berkata; 
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca Firman Allah: "Wahai Nabi, jika kamu 
menceraikan istri-istrimu, maka ceraikanlah mereka di waktu masa iddahnya." Dan telah 
menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim 
dari Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dari Ibnu Umar seperti cerita di atas. Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdur Razaq 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair 
bahwa dia mendengar Abdurrahman bin Aiman bekas budak Urwah, bertanya kepada Ibnu 
Umar, sedangkan Abu Az Zubair mendengarkan hadits seperti hadits Hajjaj, namun di 
dalamnya ada beberapa tambahan. Muslim mengatakan; Salah jika dia mengatakan Urwah, 
sebab dia adalah bekas budak Azzah (bukan 'Urwah). 



Bab: Talak tiga 




2689. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' 
sedangkan lafazhnya dari Ibnu Rafi', lshaq mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, 
sedangkan Ibnu Rafi' mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Abdur Razaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari ayahnya dari Ibnu Abbas, dia 
berkata: Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Bakar, dan dua tahun dari 
kekhilafahan Umar, talak tiga (dengan sekali ucap) masih dihukumi talak satu. Setelah itu 
Umar bin Al Khaththab berkata; Nampaknya orang-orang tergesa-gesa dalam urusan yang 
sebenarnya telah diberikan keleluasaan bagi mereka. Bagaimana seandainya kami 
memberlakukan suatu hukum atas mereka?! Niscaya mereka akan memberlakukannya 
(menjatuhkan talak tiga bagi yang menceraikan isterinya tiga kali dengan sekali ucap-pent). 


iiiiu jc*\ is&- 


2690. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Rauh bin 'Ubadah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Rafi' sedangkan lafazhnya dari dia, telah menceritakan kepada kami Abdur Razaq telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu Thawus dari 
ayahnya bahwa Abu Ash Shahba' dia berkata kepada Ibnu Abbas; Tahukah kamu bahwa 
talak tiga (dengan sekai ucap) dihukumi satu talak pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dan Abu Bakar, dan dihukumi tiga talak pada masa kekhilafahan Umar? Ibnu Abbas 
menjawab; Ya. 


1^4 pil ^ jli» ^C- S 



2691. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Sulaiman bin Harb dari Hammad bin Zaid dari Ayyub As Sakhtiyani dari Ibrahim bin 
Maisarah dari Thawus bahwa Abu As Shahba' berkata kepada Ibnu Abbas; Beritahukanlah 
kepadamu apa yang engkau ketahui! Bukankah talak tiga (yang di ucapkan sekaligus) pada 
masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar dinyatakan hanya jatuh talak 
sekali? Jawab Ibnu Abbas; Hal itu telah berlaku, dan pada masa pemerintahan Umar, orang- 
orang terlalu mudah untuk menjatuhkan talak, lantas dia memberlakukan hukum atas 
mereka (yaitu jatuh talak tiga dengan sekali ucap). 

Bab: Wajibnya membayar kafarah bagi orang yang mengharamkan isteri atas dirinya 




2692. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ibrahim dari Hisyam yaitu Ad Dastawa'i dia berkata; Yahya bin Abu Katsir menulis 
sesuatu kepdaku, bahwa dia bercerita dari Ya'la bin Hakim dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 
Abbas dia berkata: Di tanah haram (suci) itu terdapat satu janji yang telah ditunaikan 
kaffarahnya. Lalu Ibnu Abbas membaca Firman Allah Ta'ala: "Sungguh telah ada pada (diri) 
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu." 



’iu\j jij } 3li } 


2693. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bisyr Al Hariri telah menceritakan kepada 
kami Mu'awiyah, yaitu Ibnu Salam dari Yahya bin Abu Katsir bahwa Ya'la bin Hakim telah 
mengabarkan kepadanya, bahwa Sa'id bin Jubair telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia 
pernah mendengar Ibnu Abbas berkata; Apabila seorang suami mengharamkan dirinya 
(bersetubuh) dengan istrinya, maka hal itu merupakan sumpah yang kafaratnya (dendanya) 
harus di bayar. Dia melanjutkan; "Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan 
yang baik bagimu." 


&\t 






lioUJjL; j\iu&\ S^w c ^03j&& \J\i)jj^^cZz/j %SL^ 


2694. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Hajjaj bin Muhammad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku 'Atha' bahwa dia mendengar 'Ubaid bin 'Umair mengabarkan bahwa dia 
mendengar 'Aisyah mengabarkan bahwa ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di 
rumahnya Zainab binti Jahsyi, beliau minum madu, (Aisyah) melanjutkan; Kemudian saya 
dan Hafshah saling berpesan, yaitu kepada siapa di antara kami yang didatangi Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam lebih dulu, maka ia harus mengatakan; Sesungguhnya saya 
mencium darimu bau maghafir (yaitu jenis buah yang manis dan berbau tidak sedap), apakah 
anda memakan buah Maghafir? Lalu beliau menemui salah satu dari mereka, maka salah 
satu dari mereka mengatakan (pesan yang telah disepakati), jawab beliau: "Tidak, akan 
tetapi saya meminum madu di sisi Zainab binti Jahsy, dan saya tidak akan mengulanginya 
lagi." Maka turunlah ayat: "Mengapa kamu mengharamkan apa yang d halalkan Allah 
untukmu-sampai Firman-Nya- jika kamu berdua bertaubat -yaitu Aisyah dan Hafshah- dan 
ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya 
suatu peristiwa." (At Tahrim: 1-3). Yaitu berkenaan dengan sabda beliau: "Tetapi saya 
meminum madu." 


4 Jyi^i JLjU£\izs 





6 


2695. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' dan Harun bin 
Abdullah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari 
ayahnya dari Aisyah dia berkata; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyukai 
manisan dan madu, jika beliau selesai Shalat Ashar, beliau biasa berkeliling ke rumah para 
istrinya lalu mampir sebentar, suatu ketika beliau mampir di rumah Hafshah, dan berhenti di 
situ lebih lama dari biasanya, lantas saya bertanya mengenai apa yang terjadi, dikatakan 
kepadaku, ternyata seorang wanita dari kaumnya telah memberikan semangkuk madu, lalu 
dia (Hafshah) menuangkan seteguk kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya pun 
berkata; Demi Allah, saya akan menggodanya. Kemudian saya memberi tahu Saudah, saya 
berkata; Jika beliau masuk menemuimu, sebab sebentar lagi beliau akan mampir (di 
rumahmu), maka katakanlah kepadanya; Wahai Rasulullah, apakah anda habis makan buah 
maghafir? Pasti beliau nanti akan bilang tidak. Lalu katakan lagi kepadanya; Lalu bau apakah 
ini? Biasanya beliau sangat tidak suka jika mendapati bau, nanti beliau akan mengatakan 
kepadamu; Hafshah telah menuangkan untukku seteguk madu, lalu katakanlah kepada 
beliau; Lebahnya makan buah 'urfuth (sejenis pohon dengan buah yang berbau tidak sedap). 
Maka saya akan mengatakan seperti itu kepada beliau, dan kamu juga wahai Shafiyah. Ketika 
beliau masuk ke rumah Suadah, Saudah berkata; Demi Dzat yang tidak ada ilah yang berhak 
disembah selain Dia, hampir saja saya mengungkapkan apa yang kamu (Aisyah) katakan 
kepadaku karena saya takut kepadamu, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam baru 
sampai di depan pintu, tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendekat, dia 
mengatakan; Wahai Rasulullah, apakah anda habis makan buah Maghair? Beliau menjawab: 
"Tidak." Dia melanjutkan; Lantas, bau apakah ini? Beliau menjawab: "Hafshah telah 
menuangkan untukku seteguk madu." Dia melajutkan; Lebahnya makan urfuth. Tatkala 
beliau menemuiku, saya pun mengatakan seperti itu, kemudian beliau masuk ke rumah 
Shafiyah, maka Shafiyah pun mengatakan dengan hal yang sama. Tatkala beliau masuk ke 
rumah Hafshah, dia berkata; Wahai Rasulullah, apakah saya perlu menuangkan madu lagi? 
Beliau menjawab: "Tidak, saya tidak membutuhkan lagi." Dia (Aisyah) berkata; Kemudian 
Saudah berkata; Subhanallah, demi Allah, sungguh kita telah mengharamkannya. Dia 
(Aisyah) berkata; Saya berkata kepadanya; Diamlah kamu! Abu lshaq Ibrahim berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Al Hasan bin Bisyr bin Al Qasim telah menceritakan kepada kami 
Abu Usamah dengan hadits seperti ini, dan telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id 
telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Hisyam bin 'Urwah dengan isnad seperti 
ini. 


Bab: Penjelasan bahwa memberi pilihan kepada isteri bukan termasuk talak jika tanpa niat 






yk&cl \sLL\J&l 

fcte*\ ^ j\ jh^ >J^^£jiVtffSJ'jSdJ\5dl 

c^i^^staasd» } #J*i5afaSpi 

j£\&\tyi y^i\tfA\ji j^jj&\b S .^5 

j\si\yi J^^yl y' jdiadiis { 

cl^u J _^j£\ Jjl J^cilss ;y.^\ 


2696. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu 
wahb. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At 
Tujibi sedangkan lafazhnya dari dia, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb 
telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku 
Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf bahwa Aisyah berata; Ketika Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam diperintahkan untuk memilih (cerai atau tetap bersama) para istrinya, beliau 
memulai denganku. Beliau bersabda: "Saya hendak memberitahukan kepadamu hal yang 
sangat penting, karena itu, janganlah kamu terburu-buru menjawabnya sebelum kamu 
bermusyawarah dengan kedua orang tuamu." Dia (Aisyah) berkata; Beliau tahu benar, kedua 
orang tuaku tidaka akan mengizinkanku bercerai dengan beliau. Dia (Aisyah) melanjutkan; 
Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah berfirman: 'Wahai Nabi, katakanlah kepada 
istri-istrimu, jika kalian menghendaki kehidupan dunia beserta perhiasannya, marilah 
kuberikan kepadamu suatu pemberian, kemudian kuceraikan kamu dengan cara yang baik, 
dan jika kalian menghendaki Allah dan Rasul-Nya serta kampung akhirat, sesungguhnya Allah 
menyediakan pahala yang besar bagi yang berbuat kebajikan di antara kamu'." (Aisyah) 
berkata; Apa pula yang harus saya musyawarahkan dengan kedua orang tuaku, sudah tentu 
saya menghendaki Allah dan Rasul-Nya serta kampung akhirat. (Aisyah) melanjutkan; 
Ternyata semua istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga berbuat seperti yang saya 
lakukan. 




2697. Telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
'Abbad bin 'Abbad dari 'Ashim dari Mu'adzah Al 'Adawiyyah dari 'Aisyah dia berkata; Bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa meminta izin jika berada di salah satu istrinya 
setelah turunnya ayat: "Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa saja yang kamu 
kehendaki di antara mereka dan boleh pula menggauli siapa saja yang kamu kehendaki." 



Maka Mu'adzah bertanya kepadanya; Apa yang kamu katakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam ketika beliau meminta izin kepadamu? Dia menjawab; Jika hari itu hari giliranku, 
maka saya tidak akan memberikannya untuk yang lain. Dan telah menceritakan kepada kami 
Al Hasan bin Isa telah mengabarkan kepada kami Ibnu Al Mubarrak telah mengabarkan 
kepada kami 'Ashim dengan isnad seperti ini. 







2698. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami 'Abtsar dari Isma'il bin Abu Khalid dari As Sya'bi dari Masruq dia berkata; 
'Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberikan pilihan kepada 
kami, namun kami tidak menganggapnya sebagai talak. 



2699. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari Isma'il bin Abu Khalid dari As Sya'bi dari Masruq dia berkata; 
Saya tidak menganggap sebagai talak, yaitu tawaran saya terhadap istriku, apakah satu kali 
atau seratus kali bahkan sampai seribu kali setelah istri saya tetap memilih untuk menjadi 
istriku, sebab saya pernah bertanya kepada 'Aisyah, lantas dia menjawab; Sungguh 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberikan pilihan kepada kami, maka 
apakah hal itu dianggap sebagai talak? 








2700. Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Ashim dari As 
Sya'bi dari Masruq dari 'Aisyah bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
memberikan pilihan kepada istrinya, namun hal itu tidak dianggap sebagai talak. 






liUW 


>S_XjO 


2701. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrahman dari Sufyan dari Ashim Al Ahwal dan Isma'il bin Abu Khalid dari As Sya'bi dari 



Masruq dari 'Aisyah dia berkata; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
memberi pilihan (cerai atau tetap bersama), namun kami tetap memilih (menjadi istrinya), 
dan hal itu tidak dihitung sebagai talak. 














9 S /9 







2702. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abi Syaibah dan 
Abu Kuraib. Yahya mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan keduanya 
mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Muslim 
dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
memberikan pilihan kepada kami, namun kami tetap meimlih (bersama beliau) dan beliau 
tidak menghitungnya sebagai talak atas kami." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ar 
Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Zakariya' telah menceritakan 
kepada kami Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah dan dari Al A'masy dari 
Muslim dari Masruq dari Aisyah seperti itu. 


*di. *u\ ^ iuii lila y JH l%\ 

\^\ U: } jLs.j lili 



\ySi\l%ji £yJ*VJ3L\ 

\^lli UJJ^ J ^ J ^\ ^ Wli 


2703. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakariya' bin lshaq telah menceritakan 
kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir bin Abdillah, dia berkata; Suatu ketika Abu Bakar 
pernah meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk memasuki rumah 
beliau dan dia mendapati beberapa orang sedang duduk di depan pintu rumah beliau dan 
tidak satu pun dari mereka yang diizinkan masuk. Dia berkata: Lalu Abu Bakar pun diizinkan 
masuk, maka dia pun masuk ke rumah beliau. Setelah itu Umar datang dan meminta izin, 
dan dia pun diizinkan masuk. Di dalam rumah Umar mendapati Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam sedang duduk, dan di sekeliling beliau nampak isteri-isteri beliau sedang terdiam 
dan bersedih, la berkata: Lalu Umar berkata; Sungguh saya akan mengucapkan satu 
perkataan yang dapat membuat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tertawa. Dia berkata: 
Wahai Rasulullah, jika engkau melihat anak perempuan Khorijah meminta nafkah 
(berlebihan) kepadaku niscaya akan saya hadapi dia dan saya pukul tengkuknya. Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tertawa seraya berkata: Mereka semua ada di 
sekelilingku, seperti yang kau lihat mereka semua sedang meminta nafkah (lebih) dariku. 
Maka Abu Bakar pun segera berdiri menghampiri 'Aisyah dan memukulnya. Demikian juga 
dengan Umar, dia berdiri menghampiri Hafshah dan memukulnya. Lantas keduanya berkata: 
Mengapa kalian meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesuatu yang tidak 
dimilikinya? Lalu keduanya menjawab: Demi Allah, kami tidak akan meminta kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesuatu yang tidak dimilikinya. Lalu beliau ber'uzlah 
dari mereka selama sebulan atau selama dua puluh sembilan hari. Kemudian turunlah ayat: 
"Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, -sampai Firman-Nya- Bagi orang-orang yang 
baik di antara kalian pahala yang besar". Dia berkata: Beliau memulainya dari 'Aisyah, beliau 
berkata kepadanya: "Wahai 'Aisyah, sesungguhnya saya hendak menawarkan suatu perkara 
kepadamu, dan saya harap kamu tidak tergesa-gesa dalam memutuskannya hingga kamu 
meminta persetujuan dari kedua orang tuamu." Aisyah berkata: Apa itu wahai Rasulullah? 
Maka beliau pun membacakan ayat tersebut di atas kepadanya. Aisyah berkata: Apakah 
terhadap anda, saya mesti meminta persetujuan kepada orang tuaku?! Tidak, bahkan saya 
lebih memilih Allah, Rasul-Nya dan Hari Akhir, dan saya mohon kepada anda untuk tidak 
memberitahukan pernyataanku ini kepada isteri-isterimu yang lain. Beliau menjawab: 
"Tidaklah salah seorang di antara mereka meminta hal itu kepadaku kecuali saya pasti 
memberitahukan hal ini kepadanya. Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak mengutusku untuk 
memaksa orang atau menjerumuskannya, akan tetapi Dia mengutusku sebagai seorang 
pengajar dan orang memudahkan urusan". 


Bab: Penjelasan tentang lla' J\j^\ 






^\j«<>2J\JiSpJL^3'‘ !k ^^^^^(_^^‘^^<J L^Jc^J 'jZ)\<jki\Jit£j*£\lJS\ ^sj^lc^o ljtlJui9<LioLc- 

i\3 

%\&&\ j 

cjs S\£yj j 

^ j ^1 ji3rs^I\\i\ Ji" 

^U5\ j 

<jiJi3^Ua^\^\l^(iL^Jo^* jU t 3^*>» t 3^^\^l3^i/*^^ J 4 > ~^ > < i s^3^d^'* <a 3 

i^\^\^^b\jbjA3^ii^J^X^J^ZXc^\ ( ^^^\ i } \jlujC. ^\jj\^^\jj\^^\ i £<£^ / ~£ J^^a.lji 

dJ^^^ciiojils, ' js«LSsl£Sl\ji]js ij^USJ •>. iui\^\l^3lii 

^ / s S s 

$4j^} Jtj&fa ii^jjjbdijiji Jui\ Jj53l^4^\3 ,jh4#&jZ>-j4\£&i 

yuji» ^yrip£&\y&A*\ y^b\j} { j jVd^ b^J^i 



yy y j, *♦> ' y y y 

dJXs jU\3 ^ii^ii^3isy£2iLU\3 

^ jili3o J^: ^li\Spis^, jcitulU\3 

^Jii\^‘ T j*-jj^3/b ^\d&d\*fci\\$±&i ifU* 'A^4. 


2704. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
'Umar bin Yunus Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin 'Ammar dari Simak 
Abu Zumail telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Abbas telah menceritakan kepadaku 
Umar bin Al Khaththab dia berkata; Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengasingkan 
diri dari para istrinya. Dia (umar) melanjutkan; Lalu saya memasuki masjid dan saya lihat 
orang-orang sedang memain-mainkan kerikil. Mereka semua berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam telah menceraikan para istrinya, kejadian itu terjadi sebelum ada perintah 
hijab, maka Umar berkata; Kemudian saya berkata; Saya ingin tahu kepastiannya sekarang 
juga. Dia melanjutkan; Lalu saya menemui Aisyah sambil bertanya; Wahai putri Abu Bakar, 
belum puas jugakah kamu menyakiti hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia 
menjawab; Apa urusanku denganmu wahai Ibnul Khaththab! Sebaiknya kamu mengurusi 
tempatmu sendiri (maksudnya disuruh untuk menasehati Hafshah putrinya), dia (Umar) 
melanjutkan; Kemudian saya menemui Hafshah binti Umar, lantas saya berkata kepadanya; 
Wahai Hafshah, sudah puaskah kamu menyakiti hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
sungguh kamu telah mengerahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak 
mencintaimu, kalau bukan karenaku, niscaya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
menceraikanmu, karena itu dia (Hafshah) menangis sejadi-jadinya. Lalu saya bertanya 
kepadanya; Di manakah sekarang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab; 
Beliau ada di ruangan pribadinya. Kemudian saya pergi untuk menemui beliau, tiba-tiba saya 
bertemu dengan Rabah, seorang pelayan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sedang 
duduk dengan menjulurkan kakinya di atas kayu yang berada di depan pintu ruangan, yaitu 
kayu yang dibuat tangga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk naik, lantas saya 
memanggilnya; wahai Rabah, mintakanlah saya izin untuk bertemu Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam! Kemudian Rabah menengok ke ruangan lalu memandangku tanpa 
mengatakan suatu apa pun, lalu saya memanggilnya dengan agak keras; Wahai rabah, 
mintakanlah saya izin untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebab saya 
mengira, bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tahu jika kedatanganku karena 



Hafshah, demi Allah seandainya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkanku 
untuk memenggal lehernya, sungguh saya akan memenggal lehernya! Perkataanku itu saya 
katakan dengan nada yang keras. Kemudian dia memberi isyarat supaya saya naik. Saya 
langsung menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan beliau sedang berbaring di 
atas tikar, lantas saya duduk di dekat beliau, sewaktu beliau membetulkan sarungnya, 
terlihat olehku bekas tikar di tulang rusuk beliau, kuperhatikan di tempat penyimpanan 
barang, ternyata saya tidak mendapati apa-apa, kecuali sekantong gandum kira-kira satu 
sha' dan seukuran qarazh berada di sudut ruangan dan sehelai kulit yang menggantung, 
(Umar) melanjutkan; (Melihat keadaan seperti itu) air mataku menetes, lalu beliau bertanya: 
"Kenapa kamu menangis wahai Ibnul Khaththab?" Saya menjawab; Wahai Nabiyullah, 
bagaimana saya tidak menangis, sebab saya melihat tikar ini membekas di rusuk anda, dan 
saya tidak melihat sesuatu pun di tempat penyimpanan barang anda ini selain apa yang telah 
saya lihat, padahal istana Persia dan kekaisaran Romawi berlimpah-limpah dengan buah- 
buahan dan sungai-sungai, sedangkan anda adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
dan orang pilihan-Nya, hanya beginilah tempat penyimpanan barang anda! Beliau bersabda: 
"Hai Ibnul Khaththab, tidak sukakah kamu jika akhirat untuk kita sedangkan dunia untuk 
mereka?" Saya menjawab; Tentu. Ketika saya masuk menemui beliau, seakan-akan wajah 
beliau sedang marah, lantas saya bertanya; Wahai Rasulullah, apakah yang menyusahkan 
anda perihal istri-istri anda? Jika anda menceraikan mereka, maka Allah dan sekalian 
Malaikat-Nya, Jibril, Mika'il, saya sendiri dan Abu Bakar serta orang-orang yang beriman 
akan tetap bersama anda. Dan saya belum pernah mengucapkan kata-kata seperti itu 
kepada beliau sambil memuji Allah, kecuali saya berharap semoga Allah membenarkan 
ucapanku kepada beliau, kemudian turunlah ayat pilhan berikut ini: "Jika Nabi 
menceraikanmu sekalian, mungkin Rabbnya akan mengganti baginya dengan istri-istri yang 
lebih baik dari kalian." "Dan jika kamu berdua saling membantu untuk menyusahkan Nabi, 
maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya, begitu pula Jibril dan orang-orang Mukmin 
yang shalih serta seluruh Malaikat adalah penolongnya pula." Sedangkan Aisyah dan 
Hafshahlah yang bekerja sama berdemo dan mempengaruhi istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam yang lain, lalu saya berkata; Wahai Rasulullah, apakah anda menceraikan mereka? 
Beliau menjawab: "Tidak." Saya melanjutkan; Wahai Rasulullah, ketika saya memasuki 
masjid, saya melihat kaum Muslimin sedang mempermainkan kerikil sambil berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menceraikan para istrinya. Apakah saya harus 
turun dan menjelaskan kepada mereka bahwa anda tida menceraikan mereka? Beliau 
menjawab; "Ya, jika kamu mau." Saya senantiasa berbicara dengan beliau, hingga hilang 
kesan marah dari wajah beliau dan berganti dengan senyuman. Dan beliau adalah manusia 
yang mimiliki deretan gigi paling baik. Kemudian Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam 
turun, saya pun turun dengan berpegangan batang pohon kurma, sedangkan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam turun layaknya berjalan di atas bumi, tidak berpegangan dengan 
apapun, lalu saya berkata; Wahai Rasulullah, padahal anda di ruangan itu baru dua puluh 
sembilan hari! beliau bersabda: "Sesungguhnya hari itu hanya dua puluh sembilan hari." 
Lantas saya berdiri di depan pintu masjid sambil menyeru dengan suara yang lantang bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menceraikan para istri beliau. Kemudian 
turunlah ayat: "Dan apabila datang kepada mereka suatu berita yang menyenangkan dan 
menakutkan, mereka langsung menyiarkannya. Padahal, apabila mereka menyerahkannya 
kepada Allah dan pemimpin (ulil Amri) di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin 
suatu kepastian tentang kebenarannya akan mengetahuinya dari mereka." Dan sayalah yang 
memastikan kebenaran berita tersebut, kemudian Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat 
pilihan (yaitu Al Ahzab: 28-29). 



3 UI o 1 ^> J V^I jS^.^i&i3Vi^^4 ^ 

^jlilii^cJ- .>*liu^ J^lUi^T ^ v VUJ\ ^ >£ 

'jJ\^cJ&^Ly^& '}J^i^$i^\^£\ji\ S\&*& 

_^jJ^i5 ^ikoii \\^'i^A^\ 

^.1 j, vsl U544 3vs ( ^i u gi j 3 5*:1 u ^3 Ju^^\ 35SI \^»1 .\-inj li; u ^i^>uJ\ 
^\j^3 j!»jfe\j$ '&&\tyj&\£\ >?'&* J^\L^\^\^[^jdJ&X>J 

^iS^VSS 

cL^ii ^3ls ^5a1i^\licJS^jSl\^ J. ^ .jJ 



j^>- 

4^L£-^\ J^4jj\ J ,ji^i Uj^3 <CJl >- j 

J^^oUlliooj^ >^4) J^^oJi3\3Ujo\ fyj&- >igcii!3ls 

Crt^i33’ J 0^ jj 


2705. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Sulaiman yaitu Ibnu Bilal telah 
mengabarkan kepadaku Yahya telah mengabarkan kepadaku 'Ubaid bin Hunain bahwa dia 
mendengar Abdullah bin Abbas bercerita. Dia berkata; Telah setahun lamanya saya hendak 
bertanya kepada Umar bin Al Khaththab tentang makna suatu ayat, tetapi saya tidak berani 
menanyakannya karena wibawanya. Setelah musim haji tiba, dia pergi haji dan saya juga ikut 
bersamanya. Ketika kami dalam perjalanan pulang, beliau mengambil jalan lain karena ingin 
buang hajat, sedangkan saya menunggunya sampai dia selesai. Kemudian saya kembali 
berjalan bersamanya. Kemudian saya bertanya kepadanya; Wahai Amirul Mukminin, 
siapakah dua wanita dari istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang bekerja sama 
menentang kebijaksanaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab; Mereka 
adalah Aisyah dan Hafshah. (Ibnu Abbas) berkata; Saya berkata kepadanya; Demi Allah, 
sungguh saya hendak menanyakan kepadamu semenjak setahun yang lalu, namun saya tidak 
berani menanyakannya karena wibawamu. Dia berkata; Jangan seperti itu, jika kamu 
menduga bahwa saya mengetahuinya, maka tanyakan langsung saja kepadaku, jika ternyata 
saya mengetahuinya, akan saya jelaskan kepadamu. (Ibnu Abbas) berkata; Lanjut Umar; Di 
masa Jahiliyah, kami tidak pernah mengikut sertakan wanita dalam suatu urusan, sehingga 
telah tiba waktunya Allah menentukan kedudukan dan peranan mereka, dia (Umar) 
melanjutkan; Tatkala saya sedang memikirkan suatu urusan, tiba-tiba istriku berkata; 
Bagaimana kalau kamu buat seperti ini dan seperti itu? Lalu kukatakan padanya; Mana 
mungkin kamu tahu? Kamu tidak usah ikut campur dan susah-susah memikirkan urusanku. 
Maka dia berkata kepadaku; Sungguh aneh kamu wahai Ibnul Khaththab, kamu tidak mau 
bertukar pikiran denganku! Padahal putrimu selalu bertukar pikiran dengan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam sampai pernah semalam dia bermarahan. Umar berkata; 
Kemudian saya mengenakan pakaianku, kemudian saya pergi ke rumah Hafshah. Lantas saya 
bertanya kepadanya; Wahai putriku, betulkah kamu suka membantah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam sehingga semalam kamu pernah bermarah-marahan hingga semaian? Lalu 
Hafshah menjawab; Demi Allah, sesungguhnya kami hanya bertukar pikiran, kemudian saya 
menimpalinya; Wahai putriku, saya peringatkan kepadamu siksa Allah dan kemurkaan Rasul- 
Nya, janganlah sekali-kali kamu cemburu dengan kebanggaan seseorang karena 
kecantikannya dan cinta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terhadapnya. Kemudian saya 



keluar hingga menemui Ummu Salamah, sebab dia masih dari kerabatku, lantas saya 
ceritakan (kasus tersebut) kepadanya; Maka dia berkata kepadaku; Sungguh aneh kamu 
wahai Ibnul Khaththab, kamu telah mencampuri segala urusan sampai kepada urusan rumah 
tangga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para istrinya. (Umar) berkata; Perkataan 
(Ummu Salamah) sangat menyinggung perasaanku hingga sangat terkesan di hatiku. 
Kemudian saya meninggalkannya. Dan saya memiliki seorang sahabat dari Anshar yang 
saling memberi kabar jika salah satu dari kami tidak hadir. Ketika itu kami sedang berjaga- 
jaga terhadap seorang raja dari raja-raja Ghassan yang kabarnya hendak menyerang kami. 
Hati kami waktu itu terpusat (pada serangan tersebut), tiba-tiba sahabat Ansharku datang 
mengetuk pintu sambil berkata; buka pintu. ..buka pintu...! Saya bertanya; Apakah pasukan 
Ghassan telah datang? Dia menjawab; Bahkan lebih dari itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah menjauhkan diri dari para istri beliau. Maka saya berkata; Celakalah Hafshah 
dan Aisyah! Kemudian saya mengenakan pakaianku, lalu saya pergi menemui beliau, 
ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di suatu ruangan yang dapat dinaiki 
dengan tangga, sedangkan pelayan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang berkulit hitam 
berada di ujung tangga, saya berkata; Saya adalah Umar, maka saya diizinkan masuk, lalu 
saya ceritakan pertemuanku dengan Ummu Salamah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tersenyum. Ternyata beliau habis tidur 
di atas tikar tanpa alas, dengan berbantalkan kulit yang terbuat dari sabut. Dekat kaki beliau 
terdapat sekantong biji qarazh dan di dekat kepalanya tergantung kulit yang baru di samak. 
Saya melihat bekas tikar membekas di rusuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba 
mataku meneteskan air mata, beliau bersabda: "Apa yang membuatmu menangis?" Saya 
menjawab; Wahai Rasulullah, sesungguhnya Kisra (Persia) dan Kaisar (Romawi) sedang 
bermewah-mewah dengan apa yang mereka miliki, sedangkan anda adalah Rasulullah. Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu tidak rela, jika mereka 
memiliki dunia sedangkan kamu memiliki akhirat?" Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan 
kepada kami Hammad bin Salamah telah mengabarkan kepadaku Yahya bin Sa'id dari 'Ubaid 
bin Hunain dari Ibnu Abbas dia berkata; Saya kembali bersama Umar hingga ketika kami 
sampai Marru Dzahran, kemudian dia melajutkan hadits yang panjang sebagaimana 
haditsnya Sulaiman bin Bilal namun dia mengatakan; (Ibnu Abbas) berkata; Saya bertanya 
mengenai dua wanita (dari istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) yang menentang 
beliau, dia (Umar) menjawab; Mereka adalah Hafshah dan Ummu Salamah." Dan di 
tambahkan pula; Kemudian saya mendatangi setiap rumah istri-istri beliau, ternyata setiap 
rumah terdengar suara tangisan. Dan tambahannya lagi; Bahwa beliau bersumpah untuk 
tidak menemui istri-istrinya selama sebulan, namun ketika hari ke dua puluh sembilan, 
beliau turun untuk menemui mereka. 


















2706. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb 
sedangkan laflaznya dari Abu Bakar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Yahya bin Sa'id bahwa dia mendengar Ubaid bin Hunain dia adalah 
mantan sahaya Abbas, dia berkata; Saya mendengar Ibnu Abbas berkata; Saya hendak 
bertanya kepada Umar mengenai dua orang wanita (istri Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam) yang pernah membuat makar kepada beliau pada masa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, dan telah setahun lamanya saya belum mendapatkan jawaban hingga 
akhirnya saya menemani Umar ke Makkah, tatkala sampai Marru Dzahran, dia pergi ke suatu 
tempat untuk buang hajat, dia berkata; Siapkanlah untukku bejana yang berisi air, lantas 
saya memberinya, setelah dia selesai menunaikan hajatnya, dia pun kembali dan saya pergi 
untuk menyusulnya, kemudian saya bertanya kepadanya; Wahai amirul mukminin, siapakah 
dua istri (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) yang ... belum sempat saya meneruskan 
pembicaraanku, hingga dia berkata; 'Aisyah dan Hafshah. 


j\U J£l\) 



j 


b \ } lii jy J 

akuii y» J i >311 jii >usi j\u J£ 

^ / ** / ^ ' S 

4aIsU 315^0^3 



^dA=Sjt 

5l^j3lslioUl, J I_^J 

JjjIjUJj J^j^\ Jj^\cjjLibl^s j^jSft^jU-^ 

doli- jliiiLl jS&fe'Lel j^lsiUd JUU-1 
v^^^sJ^^^\v£4l^\S^ e ^v^vT jicL 

j^Liy^tydj&z jij\ j\d4^\^diiUadj^ 

ikldi\3 ^ddililci^^- j Jlji 
^\44^ujs^J 


£\ jj\i\&\?&*Aj\ l\^\lcl\&^^\ \'Ja\ 

jj^\ 3 . j^^\i 

( ^ida4L ?( 4^ jdii\ j_^j j\ 4^-b^jUJ^v^. jU-ddlf *>W^ 

l^^dobUii\j*c4i\ ^cLi!^^3lid\3 cii^ >1 







2707. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handlali dan Muhammad bin 
Abi Umar sedangkan lafazh haditsnya hampir sama, dia berkata; Ibnu Abi Umar berkata; 
Telah menceritakan kepada kami. Sedangkan lshaq mengatakan; Telah mengabarkan kepada 
kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ubaidillah 
bin Abdillah bin Abu Tsaur dari Ibnu Abbas dia berkata; Saya selalu menunggu kesempatan 
untuk bertanya kepada Umar bin Al Khaththab tentang dua orang istri Nabi shalla llahu 'alaihi 
wasallam disebutkan oleh Allah Ta'ala yaitu: "Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, 
maka sesungguhnya hatimu berdua telah condong untuk menerima kebaikan." Tatkala Umar 
melaksanakan ibadah haji, saya ikut bersama dengannya. Dalam perjalanan, tiba-tiba Umar 
menyimpang (untuk buang hajat) dan saya menyimpang pula mengikutinya dengan 
membawa bejana. Setelah selesai, saya tuangkan air ke tangannya, lalu dia berwudhu 1 . 
Sesudah itu saya bertanya; Wahai Amirul Mukminin, siapakah dua orang istri Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam yang disebut Allah dalam FirmanNya: "Jika kamu berdua 
bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hatimu berdua telah condong untuk menerima 
kebaikan." Jawab Umar; Kamu ini aneh, wahai Ibnu Abbas, keduanya itu adalah Hafshah dan 
'Aisyah. Kemudian Umar melanjutkan; Dahulu kami suku Quraisy adalah suku yang berkuasa 
atas wanita. Setelah kami datang ke Madinah, justru kami dapati para wanitalah yang 
berkuasa di sana, sudah tentu wanita-wanita kami belajar dari mereka. Ketika itu, rumahku 
berada di perbukitan dalam perkampungan Bani 'Umayyah Ibnu Zaid. Pada suatu hari, saya 
memerahi istriku, akan tetapi dia tidak mau di marahi lagi, lalu melawan kemarahanku. 
Namun saya tidak mau dibantah, dia berkata; Kenapa kamu tidak mau untuk dibantah? 
Sedangkan para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membantah beliau, bahkan 
salah seorang dari mereka ada yang sampai menjauhkan diri sehari hingga malam. Kemudian 
saya pergi ke rumah Hafshah dan bertanya kepadanya; Betulkah kamu suka membantah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab; Ya, pernah. Betulkah salah seorang di 
antara kalian sampai menjauhkan diri dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai 
semalaman? Dia menjawab; Ya. Saya berkata; Sungguh sia-sia dan merugilah orang-orang 
yang berbuat demikian. Adakah kamu merasa aman dari murka Allah karena kemarahan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Sebab dia pasti akan binasa. Oleh karena itu, 
janganlah kamu membantah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan jangan pula kamu 
meminta dari sesuatu yang tidak beliau miliki. Mintalah kepadaku apa yang kamu perlukan, 
dan janganlah kamu cemburu karena tetanggamu (Aisyah) lebih cantik dan lebih dicintai 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam daripada dirimu sendiri. Umar melanjutkan; Saya 
mempunyai tetangga Anshar, di mana kami selalu bergantian menunggu berita dekat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kalau ada wahyu turun, sehari dia menunggu dan 
mengabarkan kepadaku jika ada wahyu turun, besok hari saya ganti yang menunggu dan 
mengabarkannya jika ada wahyu turun. Kami pernah bercakap-cakap bahwa raja Ghassan 
telah bersiap-siap hendak menyerang kami. Lalu sahabatku menemui Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam seperti biasa, dan baru kembali setelah isya'. Tiba-tiba dia mengetuk pintu sambil 
memanggilku, saya segera keluar untuk menemuinya. Dia berkata; Telah terjadi suatu 
peristiwa yang sangat besar. Saya bertanya; Apakah raja Ghassan telah menyerang? 
Jawabnya; Bahkan lebih besar daripada itu. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah 
menceraikan para istrinya. Saya berkata; Sungguh malang dan merugilah Hafshah, saya telah 
menduga bahwa kasus ini akan terjadi. Setelah Shalat Shubuh, kukenakan pakaianku lalu 



saya pergi ke rumah Hafshah, saya dapati dia sedang menangis. Kemudian saya bertanya; 
Betulkah kamu semua telah di ceraikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia 
menjawab; Saya tidak tahu, tetapi yang pasti beliau mengasingkan diri di ruangan tempat 
khusus beliau. Lantas saya menemui pelayan beliau, seorang yang berkulit hitam. Saya 
berkata; Mintakanlah izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Umar ingin 
bertemu dengan beliau. Pelayan itu masuk, lalu keluar lagi menemuiku. Katanya; Saya telah 
menyampaikannya kepada beliau, namun beliau tetap diam saja. Karena itu saya pergi, 
setelah saya sampai di dekat mimbar, saya duduk. Di sana saya dapati banyak orang yang 
telah duduk, bahkan sebagian mereka ada yang menangis. Setelah duduk sebentar, 
perasaanku (untuk bertemu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) sangat 
mempengaruhiku. Maka saya mendatangi lagi pelayan tersebut, seraya berkata; Mintakan 
izin bagi Umar. Pelayan itu pun masuk, lalu keluar lagi menemuiku, dia berkata; Pesan anda 
sudah saya sampaikan, tetapi beliau tetap diam saja. Ketika saya hendak berajak pergi, tiba- 
tiba pelayan tersebut memnaggilku; Katanya; Silahkan anda masuk! Beliau telah 
mengizinkan. Saya segera masuk dan memberi salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Ketika itu saya melihat beliau sedang berbaring di atas tikar anyaman, dan 
tikarnya membekas di rusuk beliau. Saya bertanya; Betulkah anda telah menceraikan para 
istri anda wahai Rasulullah? Beliau lalu menegakkan kepalanya seraya bersabda: "Tidak." 
Saya berkata; Allahu akbar ... Allahu akbar. Tentunya anda telah memaklumi wahai 
Rasulullah, bahwa kita kaum Quraisy adalah suatu kaum yang berkuasa atas wanita. Maka 
tatkala kita berhijrah ke Madinah, kita dapati kaum wanitanya yang menguasai kaum laki- 
laki. Sudah tentu wanita-wanita kita belajar dari mereka. Pada suatu hari saya memarahi 
istriku, tetapi dia membantahku. Kemudian saya menyalahkannya karena dia telah 
membantahku. Lalu dia menjawab; Kamu tidak bisa menyalahkanku, demi Allah, 
sesungguhnya para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah membantah beliau, 
bahkan salah seorang di antaranya ada yang menjauhi beliau sampai larut malam. Maka saya 
menjawabnya; Sungguh malang dan merugilah siapa yang berbuat demikian. Apakah dia 
merasa aman dengan murka Allah karena kemarahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! 
Mendengar ucapanku itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum. Saya 
melanjutkan; Wahai Rasulullah, saya baru saja datang dari rumah Hafshah, lalu saya berkata 
kepadanya; Janganlah kamu terpengaruh jika ada tetanggamu (madumu) yang lebih cantik 
dan lebih dicintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam daripadamu. Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam tersenyum pula mendengarnya. Saya berkata; Saya mohon izin wahai 
Rasulullah (untuk tinggal lebih lama di sini). Beliau menjawab; "Ya, boleh." Lalu saya duduk 
sambil mendongakkan kepalaku melihat keadaan di sekitarku. Demi Allah, tidak ada sesuatu 
pun yang kelihatan selain tiga kantong. Lalu saya berkata; Berdo'alah kepada Allah wahai 
Rasulullah, semoga Dia melapangkan kehidupan untuk ummat anda. Sebab Allah Ta'la telah 
melapangkan penghidupan bangsa Persia dan Romawi, sedangkan mereka bangsa yang tidak 
menyembah Allah Azza wa Jalla. Mendengar penuturanku itu, beliau duduk, kemudian 
beliau bersabda: "Apakah kamu masih ragu wahai Ibnul Khaththab! Mereka memang 
disegerakan untuk menerima segala kebaikan dalam hidup di dunia (tapi mereka tidak akan 
memperoleh kehidupan akhirat -pent)." Saya berkata; "Mohonkanlah ampun untukku wahai 
Rasulullah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersumpah untuk tidak pulang ke 
rumah para istrinya selama sebulan, karena sangat tersinggung oleh tingkah laku mereka, 
sehingga beliau mendapatkan teguran dari Allah Azza Wa Jalla." 



\i^vj^J^&3r\ &H js^li\i^L: } 

jU^L^^dilslLuyv. Ju^i-ti r ^^iy^\j^\ji j!»ys&\ X>J$ 

}sSl553lsl^^^^jl^^J^\S^J^^\^^\ti3lai\3^-\ 

ufe^sdJU{ufeis^ 


2708. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handlali dan Muhammad bin 
Abi Umar sedangkan lafazh haditsnya hampir sama, dia berkata; Ibnu Abi Umar berkata; 
Telah menceritakan kepada kami. Sedangkan lshaq mengatakan; Telah mengabarkan kepada 
kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri berkata; Telah 
mengabarkan kepadaku Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Ketika telah berlalu dua puluh 
sembilan malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pertama kalinya menemuiku, maka 
saya bertanya; Wahai Rasulullah, anda telah bersumpah untuk tidak menemui kami selama 
sebulan, akan tetapi baru dua puluh sembilan hari saya menghitungnya, anda sudah 
menemuiku. Beliau bersabda: "Sesungguhnya sebulan itu dua puluh sembilan hari." 
Kemudian beliau melanjutkan: "Wahai 'Aisyah, sesungguhnya saya akan mengemukakan 
suatu perkara, maka janganlah kamu tergesa-gesa memutuskannya sebelum kamu 
bermusyawarah dengan kedua orang tuamu." Kemudian beliau membacakan ayat kepadaku, 
yaitu: "Wahai Nabi, katakanlah kepada para istrimu -sampai pada ayat- pahala yang besar". 
Aisyah berkata; Sungguh beliau telah mengetahui, demi Allah sesungguhnya kedua orang 
tuaku tidak akan mengizinkanku untuk berpisah dengannya. Dia (Aisyah) melanjutkan; Saya 
berkata; Apakah dengan urusan ini anda menyuruhku meminta pendapat dengan kedua 
orang tuaku! Sesungguhnya saya memilih Allah, Rasul-Nya dan kampung akhirat. Ma'mar 
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Ayyub bahwasannya 'Aisyah berkata; Janganlah anda 
mengabarkan kepada istri-istrimu yang lain kalau saya memilih anda. Maka Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam kepadanya: "Sesungguhnya Allah mengutusku sebagai orang yang 
menyampaikan dan tidak mengutusku sebagai orang yang menyusahkan." Qatadah 
mengatakan; Maksud dari kalimat "in shaghat qulubukuma", yakni: Hatimu berdua telah 
condong (untuk menerima kebaikan)." 


Bab: Wanita yang dilatak tiga tidak mendapatkan hak nafkah 



U Life si ;^\^L;3^M ^li 

\i \ ^ j^L^) ^3lii joliL^^ ^ L: cJ&- 

p ii /i 

cLia^L^ J \ljvi-A-34tt\ <J»<£o\ 3^ 


2709. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Abdullah bin Yazid mantan sahaya Al Aswad bin Sufyan, dari Abu 
Salamah bin Abdurrahman dari Fathimah binti Qais bahwa Abu Amru bin Hafsh telah 
menceraikannya dengan talak tiga, sedangkan dia jauh darinya, lantas dia mengutus seorang 
wakil kepadanya (Fathimah) dengan membawa gandum, (Fathimah) pun menolaknya. Maka 
(Wakil 'Amru) berkata; Demi Allah, kami tidak punya kewajiban apa-apa lagi terhadapmu. 
Karena itu, Fathimah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menanyakan hal 
itu kepada beliau, beliau bersabda: "Memang, dia tidak wajib lagi memberikan nafkah." 
Sesudah itu, beliau menyuruhnya untuk menghabiskan masa iddahnya di rumah Ummu 
Syarik. Tetapi kemudian beliau bersabda: "Dia adalah wanita yang sering dikunjungi oleh 
para sahabatku, oleh karena itu, tunggulah masa iddahmu di rumah Ibnu Ummi Maktum, 
sebab dia adalah laki-laki yang buta, kamu bebas menaruh pakaianmu di sana, jika kamu 
telah halal (selesai masa iddah), beritahukanlah kepadaku." Dia (Fathimah) berkata; Setelah 
masa iddahku selesai, kuberitahukan hal itu kepada beliau bahwa Mu'awiyah bin Abi Sufyan 
dan Abu Al Jahm telah melamarku, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Abu Jahm adalah orang yang tidak pernah meninggalkan tongkatnya dari lehernya (suka 
memukul -pent), sedangkan Mu'awiyah adalah orang yang miskin, tidak memiliki harta, 
karena itu nikahlah dengan Usamah bin Zaid." Namun saya tidak menyukainya, beliau tetap 
bersabda: "Nikahlah dengan Usamah." Lalu saya menikah dengan Usamah, Allah telah 
memberikan limpahan kebaikan padanya hingga bahagia. 


. > v. 9 'YS \ * *T ' A' \' »l . v A'*&Y.:-\' 

uu jJUj Uo.X>- V », Ja > 


2710. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Abdul Aziz yaitu Ibnu Abi Hazim. Dan Qutaibah juga berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Ya'qub, yaitu Ibnu Abdirrahman Al Qari, sedangkan keduanya dari Abu Hazim dari Abu 
Salamah dari Fathimah binti Qais bahwa dia telah diceraikan oleh suaminya pada zaman 



Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian (suaminya) memberi nafkah untuk dirinya 
kurang dari biasanya, setelah mengetahui hal itu, dia berkata; Demi Allah, sungguh saya akan 
meberitahukan hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, jika sekiranya saya 
masih berhak mendapatkannya dari mantas suamiku, maka saya akan mengambilnya untuk 
memperbaiki kehidupanku, namun jika saya tidak berhak mendapatkan nafkahnya lagi, maka 
saya tidak akan mengambilnya sedikit pun. Dia berkata; Lantas saya beritahukan hal itu 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Kamu tidak berhak 
lagi mendapatkan nafkah dan tempat tinggal darinya." 




2711. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari 'Imran bin Abi Anas dari Abu Salamah bahwa dia berkata; Saya pernah bertanya 
kepada Fathimah binti Qais lantas dia mengabarkan kepadaku bahwa suaminya yaitu Al 
Mahzumi telah menceraikannya dan dia enggan untuk memberikan nafkah kepadanya 
mantan istrinya, maka (mantan istrinya) datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dan memberitahukan hal itu kepada beliau, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Memang, kamu sudah tidak berhak lagi menerima nafkah darinya, oleh 
karena itu pergilah dan tinggalah di rumah Ibnu Ummi Maktum, karena dia adalah laki-laki 
yang buta, hingga kamu bebas menaruh pakaianmu." 


'* '* l'» v S '>> ** ’ \'£ 










2712. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Husain bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya, dia adalah 
Ibnu Abi Katsir, telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bahwa Fathimah binti Qais 
saudara perempuan Ad Dhahak bin Qais, telah mengabarkan kepadanya; Bahwa Abu Hafsh 
bin Mughirah Al Mahzumi telah menceraikannya dengan talak tiga, kemudian dia pergi ke 
Yaman, lantas keluarga (Al Mahzumi) berkata kepada istrinya; Kamu tidak berhak lagi 
menerima nafkah darinya. Kemudian Khalid bin Walid bersama suatu rombongan 
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata; Sesungguhnya Abu 
Hafsh telah menceraikan istrinya dengan talak tiga, apakah istrinya masih berhak menerima 
nafkah darinya? Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Dia tidak berhak lagi 
menerima nafkah (dari mantan suaminya), suruhlah dia menunggu masa iddahnya." Lantas 
beliau mengutus seseorang untuk menemuinya yaitu agar tidak tergesa-gesa (sebelum 
beliau memutuskan perkaranya) dan menyuruhnya untuk tinggal di rumah Ummu Syarik, 
tidak lama setelah itu, beliau mengutus seseorang untuk menemuinya lagi bahwa Ummu 
Syarik sering kedatangan tamu dari orang-orang Muhajirin yang pertama, maka pindahlah ke 
rumah Ibnu Ummi Maktum yang telah buta matanya, sebab jika kamu menanggalkan 
kerudungmu, dia tidak akan melihatmu. Kemudian dia pindah ke rumah (Ibnu Ummi 
Maktum), setelah masa iddahnya habis, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menikahkannya dengan Usamah bin Zaid bin Haritsah. Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Ayyub, Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Hujr mereka berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Muhammad bin Amru dari Abu Salamah dari 
Fathimah bnti Qais. Dan diriwayatkan dari jalur lain; Telah menceritakan kepada kami Abu 
Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru telah menceritakan kepada kami Abu 
Salamah dari Fathimah binti Qais dia berkata; Saya menulis hal itu dalam sebuah kitab, 
(Fathimah) berkata; Saya berada dalam tanggungan seorang laki-laki dari Bani Mahzum, lalu 
dia menceraikanku dengan talak tiga, kemudian saya mengutus seseorang untuk pergi 
kepada keluarganya untuk meminta nafkah bagiku. Kemudian mereka menceritakan hadits 
tersebut dengan makna hadits Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salamah, namun dalam hadits 
Muhammad bin 'Amru disebutkan; "Janganlah kamu mendahului kami (dalam memutuskan 
urusanmu)." 





<ui?\i ^^c- <ilta Cj^3 \ ^LioLc- 5| » j^P J Js£« a!^ ill-i*)/\ 


2713. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Ali Al Hulwani dan Abd bin Humaid 
semuanya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad telah menceritakan kepada kami Ayahku dari 
Shalih dari Ibnu Syihab bahwasannya Abu Salamah bin Abdurrahman bin 'Auf telah 
mengabarkan kepadanya, bahwa Fathimah binti Qais telah mengabarkan kepadanya, bahwa 
dirinya pernah menjadi istri Abu 'Amru bin Hafsh bin Mughirah, kemudian dia menceraikan 
istrinya yang terakhir kali dengan talak tiga, lalu dia (istrinya) berniat akan mendatangi 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk meminta fatwa tentang apakah dia boleh keluar 
dari rumahnya (karena merasa tidak aman). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menyuruhnya untuk tinggal di rumah Ibnu Ummi Maktum yang buta. Akan tetapi Marwan 
menolak membenarkan berita tentang wanita yang ditalak tiga diperbolehkan keluar 
meninggalkan rumahnya. 'Urwah berkata; Sesungguhnya 'Aisyah mengingkari hal itu terjadi 
pada Fathimah binti Qais. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah 
menceritakan kepada kami H u j a i n telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari 
Ibnu Syihab dengan isnad yang seperti ini, dengan perkataannya 'Urwah; "Bahwa 'Aisyah 
mengingkari hal itu terjadi pada diri Fathimah." 




d 

jS \ <JU\ji9 d 5 i ^ j ULils dUAjlaS *)i Jlii9 Js a) j \ jd> 

^ / / 

j ijs 


2714. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Flumaid sedangkan 
lafazhnya dari 'Abd keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abdur Razzaq telah 



mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ubaidillah bin Abdullah bin 'Utbah 
bahwa Abu 'Amru bin Hafsh bin Al Mughirah pernah pergi bersama Ali bin Abi Thalib menuju 
Yaman, kemudian dia mengutus seseorang untuk menceraikan istrinya yaitu Fathimah binti 
Qais dengan talak yang tersisa (yaitu talak tiga), lalu mantan suaminya menyuruh Al Harits 
bin Hisyam dan 'Ayyasy bin Abi Rabi'ah untuk memberi nafkah, maka keduanya berkata 
kepada mantan istri Abu 'Amru; "Demi Allah, kamu tidak berhak lagi untuk mendapatkan 
nafkah kecuali jika dirimu hamil." Kemudian mantan istrinya mendatangi Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dan memberitahukan perkataan dua orang saudara Amru kepadanya, beliau 
pun bersabda: "Memang, kamu sudah tidak berhak lagi mendapatkan nafkah." Dia pun 
meminta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk pindah rumah, beliau pun 
mengizinkannya. Dia berkata; "Di mana saya harus tinggal wahai Rasulullah?" Beliau 
menjawab: "Di rumah Ibnu Ummi Maktum, karena dia adalah laki-laki yang buta." Di rumah 
Ibnu Ummi Maktum dia bisa menanggalkan pakaiannya dan Ibnu Ummi Maktum tidak 
melihat. Ketika masa iddahnya habis. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikahkannya 
dengan Usamah bin Zaid. Kemudian Marwan menyuruh Qabishah bin Dzu'aib untuk 
menanyakan tentang hadits ini, lalu Fathimah menyampaikan hadits ini, Marwan pun 
berkata; "Saya belum pernah mendengar hadits ini melainkan dari seorang wanita yang akan 
kami minta untuk menguatkan beritanya sebagaimana yang dikabarkan orang-orang 
kepadaku." Ketika berita Marwan sampai kepada Fathimah yang mengatakan bahwa antara 
saya dan kamu ada Al Qur'an, di mana Allah 'azza wajalla telah berfirman: "Janganlah kamu 
perbolehkan mereka keluar dari rumah-rumah mereka". Maka Fathimah menjawab; Ini bagi 
seorang wanita yang di talak raj'i (yaitu talak yang boleh diruju'), lalu apa yang terjadi setelah 
talak tiga, bagaimana kamu mengatakan tidak berhak mendapatkan nafkah melainkan jika 
hamil. Maka atas dasar apa kamu mencegahnya (keluar rumah untuk mencari penghidupan - 
pent)?. 









\; 




''A ' \ 'A\ .> > \' ' .* ' > ■* 





2715. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Flusyaim telah mengabarkan kepada kami Sayyar, Flushain, Mughirah, Asy'ats, Mujalid, 
Isma'il bin Abi Khalid, dan Daud, semuanya dari Asy Sya'bi dia berkata; Saya pernah 
menemui Fathimah binti Qais untuk menanyakan tentang keputusan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam atas dirinya. Dia menjawab; Dulu suamiku pernah menceraikanku dengan 
talak tiga. Dia melanjutkan; Kemudian saya mengadukannya kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam mengenai tempat tinggal dan nafkah. Dia melanjutkan; Namun beliau tidak 
menjadikan tempat tinggal untukku dan tidak juga nafkah, bahkan beliau menyuruhku 
menunggu masa iddah di rumah Abdullah bin Ummi Maktum." Dan telah menceritakan 



kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Hushain, Daud, 
Mughirah, Isma'il, dan Asya'asy dari Asy Sya'bi bahwa dia berkata; Saya pernah menemui 
Fathimah binti Qais. Seperti hadits Zuhair dari 'Ashim. 




2716. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami 
Khalid bin Al Harits Al Hujaimi telah menceritakan kepada kami Qurrah telah memberitakan 
kepada kami Sayyar Abu Al Hakam telah memberitakan kepada kami Asy Sya'bi dia berkata; 
Kami pernah menemui, Fathimah binti Qais, kemudian dia menghidangkan kepada kami 
kurma basah dan adonan sawiq, lalu kami bertanya kepadanya tentang seorang wanita 
ditalak tiga oleh suaminya, di manakah seharusnya dia menunggu masa iddahnya? Dia 
menjawab; "Saya pernah ditalak mantan suamiku dengan talak tiga, kemudian Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam mengizinkanku untuk menunggu masa iddahku di rumah 
keluargaku." 




rs 

i "s 



2717. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
keduanya telah berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Salamah bin Kuhail dari Asy Sya'bi dari Fathimah binti 
Qais dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mengenai seorang wanita yang ditalak suaminya 
dengan talak tiga, beliau bersabda: "Dia tidak berhak mendapatkan tempat tinggal dan 
nafkah." 


\ ^*1S \ tLZzfe d»S jfo (jr J j cJU (jJls ^c- 


2718. Telah memberitakan kepadaku lshaq bin Ibrahim Al Handlali telah mengabarkan 
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Ammar bin Ruzaiq dari Abu 
lshaq dari As Sya'bi dari Fathimah binti Qais dia berkata; "Suamiku telah menceraikanku 
dengan talak tiga, oleh karena itu saya hendak pindah rumah, lalu saya menemui Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau bersabda: "Pindahlah ke rumah anak saudaramu, 
yaitu Amru bin Ummi Maktum dan tunggulah masa iddahmu di sana." 




> < 


A>- j 







3>iS\g 




2719. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amru bin Jabalah telah 
menceritakan kepada kami Abu Ahmad telah menceritakan kepada kami Ammar bin Ruzaiq 
dari Abu lshaq dia berkata; Saya pernah duduk di Masjid Jami' bersama Al Aswad bin Yazid 
dan juga As Sya'bi, lalu As Sya'bi menceritakan hadits Fathimah binti Qais, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tidak menjadikan hak tempat tinggal dan nafkah untuknya. 
Kemudian Al Aswad mengambil segenggam kerikil dan melemparnya sambil berkata; Celaka 
kamu, kenapa kamu menceritakan seperti ini? Umar telah berkata; Saya tidak akan 
meninggalkan Kitabullah dan Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam karena perkataan 
seorang wanita, kita tidak tahu, bisa saja dia benar-benar hafal atau memang dia itu lupa, 
sebenarnya dia masih berhak mendapatkan nafkah dan tempat tinggal, kerena Allah Azza 
Wa Jalla telah berfirman: "Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan 
janganlah mereka (diizinkan) keluar kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang 
terang." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah Ad Dlabi telah 
menceritakan kepada kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Ma'adz 
dari Abu lshaq dengan isnad ini sebagaimana hadits Abu Ahmad dari 'Ammar bin Zuraiq 
dengan alur ceritanya. 




> 

CL 




2720. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Bakar bin Abi Jahm bin 
Shuhair Al Adawi dia berkata; Saya mendengar Fathimah binti Qais -Bahwa suaminya telah 
menceraikannya dengan talak tiga, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tidak 
menjadikan untuknya nafkah dan tempat tinggal- dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda kepadaku: "Jika kamu telah halal (selesai masa iddah), maka 
beritahukanlah kepadaku." Setelah masa iddahku selesai, saya memberitahukan kepada 
beliau. Tidak lama kemudian Mu'awiyah, Abu Jahm, dan Usamah bin Zaid datang 
melamarnya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mu'awiyah adalah 
orang yang miskin harta, sedangkan Abu Jahm suka memukul wanita, sebaiknya kamu 
memilih Usamah." Maka Fathimah mengelak dan berisyarat dengan tangannya tanda tidak 
setuju, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Ta'at kepada Allah 
dan Rasul-Nya adalah lebih baik bagimu." Fathimah berkata; Kemudian saya menikah 
dengan Usamah, ternyata saya bahagia. 


^ % S * . >T\ ■» ? X > ■» 9 S J f ’ '■ZW \ "f- .< » *• I I ' 

J \js4\ J U \ dia* 

\ S* • * * ' '\\Z t T<" Z llfTf ^ i »“ .. T 

*v ♦♦ *v ♦* ^ / / 

^ ♦♦ *’/ / ^ 

5^«iU^CU>A»- ^CobljU'^Llgl 42U*l^-3jQ\Ls5A»j 


2721. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman dari Sufyan dari Abu Bakar bin Abu Al Jahm dia berkata; Saya mendengar 
Fathimah binti Qais berkata; Suatu hari suamiku, yaitu Abu Amru bin Hafsh bin Al Mughirah 
mengutus Ayyasy bin Abi Rabi'ah untuk menceraikanku dengan membawa lima sha' kurma 
dan lima sha' gandum. Maka saya berkata; "Saya hanya diberi nafkah segini, tidakkah kamu 
mengizinkanku menunggu masa iddah di rumah kalian?" Ayyash menjawab; "Tidak." 



Fathimah melanjutnya ceritanya; Kemudian saya mengenakan bajuku dan bergegas 
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bertanya: "Sudah berapa kali dia 
menceraikanmu?" Saya menjawab; "Tiga kali." Beliau bersabda: "Dia benar, memang kamu 
tidak berhak lagi mendapatkan nafkah darinya, oleh karena itu, tunggulah masa iddahmu di 
tempat anak pamanmu yaitu Ibnu Ummi Maktum, sebab dia telah buta sehingga kamu 
bebas apabila hendak menanggalkan pakaianmu, jika telah berakhir masa iddahmu, maka 
beritahukanlah kepadaku." Fathimah berkata; Tidak lama kemudian, beberapa orang 
melamarku, di antaranya adalah Mu'awiyah dan Abu Jahm. Maka Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya Mu'awiyah adalah orang yang susah sedangkan Abu 
Jahm adalah orang yang keras terhadap wanita atau suka mukul wanita atau berkata seperti 
itu, akan tetapi menikahlah dengan Usamah bin Zaid." Dan telah menceritakan kepadaku 
lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abu 'Ashim telah menceritakan kepada 
kami Sufyan Ats Tsauri telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abi Jahm dia berkata; 
Saya dan Abu Salamah bin Abdirrahman menemui Fathimah binti Qais dan bertanya 
kepadanya. Dia menceritakan; Mulanya saya adalah istri Abu 'Amru bin Hafsh bin Mughirah, 
kemudian dia pergi berperang pada perang Najran..., kemudian dia meneruskan hadits 
tersebut seperti hadits Ibnu Mahdi, namun dia menambahkan; Fathimah berkata; Kemudian 
saya menikah dengannya, maka Allah memuliakanku dengan Abu Zaid." Dan telah 
menceritakan kepada kami Ubaidillah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan kepada kami 
ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepadaku Abu Bakar 
dia berkata; Saya dan Abu Salamah menemui Fathimah binti Qais ketika pemerintahan Ibnu 
Zubair, kemudian dia menceritakan kepada kami bahwa suaminya pernah menceraikannya 
dengan talak tiga..., seperti hadits Sufyan. 






2722. Dan telah menceritakan kepada kami Flasan bin Ali Al Flulwani telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Flasan bin Shalih dari As 
Suddi dari Al Bahi dari Fathimah binti Qais dia berkata; Mantan suamiku pernah 
menceraikanku dengan talak tiga, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memutuskan bhawa saya tidak berhak mendapatkan tempat tinggal dan nafkah. 





2723. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah dari Flisyam telah menceritakan kepadaku ayahku dia berkata; Yahya bin Sa'id bin Al 
'Ash menikahi anak perempuan Abdurrahman bin Al Flakam, lalu ia menceraikannya dan 



mengeluarkannya dari rumahnya. Urwah pun mencela perbuatan mereka, akhirnya mereka 
berkata; Sesungguhnya Fathimah juga pernah dikeluarkan dari rumahnya. Urwah berkata; 
Akhirnya saya mendatangi 'Aisyah dan memberitahukan hal itu kepadanya. Lantas dia 
mengatakan; Mestinya perkara Fatimah bin Qais lebih layak disebut daripada kejadian ini. 






2724. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Hafsh bin Ghiyats telah menceritakan kepada kami Hisyam dari ayahnya dari 
Fathimah binti Qais dia berkata; Saya pernah mengadu kepada Rasulullah shalla llahu 'alaihi 
wasallam; "Wahai Rasulullah, suamiku telah menceraikanku dengan talak tiga, saya khawatir 
jika dia akan berbuat jahat kepadaku." Dia (perawi) melanjutkan; Akhirnya beliau 
menyuruhnya (untuk pindah rumah-pent), kemudian dia pun keluar dari rumahnya. 


<*-o \ jJj 








2725. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 
Abdurrahman bin Qasim dari ayahnya dari 'Aisyah bahwa dia berkata; "Mestinya masalah 
Fathimah lebih layak untuk disebutkan." Dia berkata; Yaitu perkataannya; "Tidak berhak 
mendapatkan tempat tinggal dan nafkah." 




2726. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada 
kami Abdurrahman dari Sufyan dari Abdurrahman bin Qasim dari ayahnya dia berkata; 
Urwah bin Az Zubair pernah bertanya kepada 'Aisyah; "Tidakkah kamu melihat Fulanah binti 
Hakam yang telah diceraikan oleh suaminya dengan talak tiga, lalu dia keluar rumah?" maka 
Aisyah berkata; "Sungguh buruk apa yang telah ia lakukan!" Maka 'Urwah berkata; "Tidakkah 
kamu pernah mendengar perkataan Fathimah?" Dia menjawab; "Tidak baik baginya jika 
disebutkan hal itu." 


Bab: Wanita yang ditalak ba'in dan wanita yang ditinggal mati suaminya boleh keluar di 
siang hari ^ 



» S* *\ » 


-> » ✓ » 


^ * ..I z' > 




2727 . Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin Maimun telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij dan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdur 
Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepadaku Harun bin Abdullah sedangkan lafazhnya dari dia, telah menceritakan kepada kami 
Hajjaj bin Muhammad dia berkata; Ibnu Juraij berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az 
Zubair bahwa dia pernah mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Bibiku dicerai oleh 
suaminya, lalu dia ingin memetik buah kurma, namun dia dilarang oleh seorang laki-laki 
untuk keluar rumah." Setelah itu istriku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
untuk menanyakan hal itu, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab; "Ya, 
boleh! Petiklah buah kurmamu, semoga kamu dapat bersedekah atau berbuat kebajikan." 


Bab: Habisnya masa iddah wanita yang ditinggal mati suaminya dan selainnya dengan 
selesainya kelahiran j^\i>.X£-A^a3L>\) 




> 




jjJ A4-iyLa5^ 







2128 . Telah menceritakan kepada kami Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya sedangkan 
lafazh haditsnya hampir sama, Harmalah mengatakan; Telah menceritakan kepada kami, 
sedangkan Abu Thahir mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah 
menceritakan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku 
Ubaidullah bin Abdillah bin 'Utbah bin Mas'ud bahwa ayahnya pernah menulis kepada Umar 
bin Abdullah bin Arqam Az Zuhri dan memerintahkannya untuk menemui Subai'ah binti Al 
Harits Al Aslamiyah untuk menanyakan tentang riwayat haditsnya dan mengenai 
permasalahan apa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya ketika 
dia meminta fatwa. Umar bin Abdillah menulis surat kepada Abdullah bin 'Utbah dan 
mengabarkan kepadanya bahwa Suba'iah pernah mengabarkan kepadanya; Bahwa dia 
adalah istri Sa'ad bin Khaulah dari suku 'Amir bin Lu'ai. Sedangkan Sa'ad adalah salah 
seorang sahabat yang ikut berperang dalam peperangan Badar, dia meninggal dunia ketika 
Haji Wada' di saat istrinya hamil tua. Beberapa hari setelah dia wafat, istrinya pun 
melahirkan. Setelah istrinya suci dari nifas, dia pun berhias diri karena mengharap supaya dia 
dilamar orang. Tidak lama kemudian datanglah Abu Sanabil bin Ba'kak -seorang laki-laki dari 
Bani Abdid Dar- dia berkata kepadanya; "Saya melihatmu berhias diri, barang kali kamu 
berharap untuk menikah lagi. Demi Allah, kamu belum boleh menikah lagi sebelum lewat 
empat bulan sepuluh hari." Kata Subai'ah; Setelah dia berkata demikian kepadaku, lalu saya 
langsung mengenakan pakaianku dan pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
kutanyakan masalah tersebut kepada beliau. Kemudian beliau berfatwa kepadaku bahwa 
sebenarnya saya sudah halal untuk menikah setelah melahirkan anakku, bahkan beliau 
menyuruhku menikah lagi jika saya berkenan. Ibnu Syihab mengatakan; "Maka saya 
berpendapat bolehnya seorang wanita menikah setelah melahirkan, meskipun ia masih 
mengeluarkan darah, asal suaminya tidak menyetubuhinya hingga ia suci." 





2729. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahab dia berkata; Saya telah mendengar Yahya bin Sa'id 
telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Yasar bahwa Abu Salamah bin Abdurrahman dan 
Ibnu Abbas berkumpul bersama Abu Hurairah, sedangkan keduanya menyebutkan mengenai 
seorang wanita yang melahirkan, setelah kematian suaminya beberapa malam, maka Ibnu 
Abbas mengatakan; "Iddahnya adalah akhir dari dua masa (yaitu masa iddah dan kelahiran)." 
Sedangkan Abu Salamah mengatakan; "Iddahnya telah selesai karena kelahiran." Maka 
keduanya saling bersengketa mengenai masalah tersebut. Maka Abu Hurairah berkata; "Saya 
dan anak saudaraku yaitu Abu Salamah akhirnya mengutus Kuraib mantan sahaya Ibnu 
Abbas untuk menemui Ummu Salamah dan menanyakan permasalahan tersebut, tidak lama 
kemudian Kuraib kembali kepada mereka dan memberitahukan bahwa Ummu Salamah 
berkata; "Sesungguhnya Subai'ah Al Aslamiyah pernah melahirkan setelah kematian 
suaminya beberapa hari, kemudian dia memberitahukan hal itu kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, dan beliau menyuruhnya menikah." Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Rumh telah menceritakan kepada kami Al Laits. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan 
Amru An Naqid keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun 
keduanya dari Yahya bin Sa'id dengan isnad ini namun dalam haditsnya Al Laits mengatakan; 
"Kemudian mereka mengutusnya untuk menemui Ummu Salamah." Tidak menyebutkan 
nama Kuraib. 

Bab: Wajibnya melakukan ihdad (tidak berhias) bagi wanita yang ditinggal mati suaminya 




2730. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
depan Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari Humaid bin Nafi' dari Zaenab binti Abi Salamah 
bahwa dirinya telah mengabarkan kepadanya tentang ketiga hadits ini, Humaid berkata; 
Zaenab mengatakan; Saya pernah menemui Ummu Habibah istri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam sesaat setelah ayahnya yaitu Abu Sufyan meninggal dunia, kemudian Ummu 
Habibah meminta untuk diambilkan khuluq (yaitu sejenis wewangian yang berwarna 
kuning), atau yang sejenis itu, kemudian dia meminyaki budak perempuannya dan mengolesi 
kedua pelipisnya sendiri, lalu dia berkata; "Demi Allah, sebenarnya saya tidak membutuhkan 
wewangian ini, kalaulah bukan karena saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda di atas mimbar: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada 



Allah dan Hari Akhir melakukan ihdad (berkabung dengan meninggalkan berhias) terhadap 
mayyit melebihi tiga hari, kecuali kematian suaminya yaitu empat bulan sepuluh hari." 




2731. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
depan Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari Humaid bin Nafi' dari Zaenab berkata; 
Kemudian saya menemui Zaenab binti Jahsy ketika dia ditinggal wafat oleh saudaranya, 
lantas dia meminta diambilkan wewangian dan meminyai dirinya, kemudian dia berkata; 
"Demi Allah, sebenarnya saya tidak membutuhkan wewangian seperti ini, hanya saja saya 
pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda di atas mimbar: "Tidak 
halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir melakukan ihdad atas 
mayyit melebih tiga hari, kecuali karena kematian suaminya yaitu empat bulan sepuluh 
hari." 






*< A \ » Z s\ < i ^ t *s> \ t'* i .✓ \ > , » ' 


2732. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
depan Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari Humaid bin Nafi' dari Zaenab berkata; Saya 
mendengar Ibuku yaitu Ummu Salamah berkata; Seorang wanita datang kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya anak 
perempuanku telah ditinggal wafat oleh suaminya, hingga matanya menjadi bengkak, 
bolehkan saya mencelakinya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak 
boleh, " beliau mengucapkan sampai dua kali atau tiga kali. Dengan mengatakan: "Tidak 
boleh, hal itu hanya di perbolehkan setelah empat bulan sepuluh hari, sungguh di masa 
Jahiliyah salah seorang dari kalian ada yang melemparkan kotoran di penghujung tahun." 
Humaid mengatakan; Saya bertanya kepada Zainab; Kenapa dia melemparkan kotoran di 
penghujung tahun?." Maka Zainab menjawab; "Dulu seorang perempuan apabila suaminya 
meninggal, dia tidak keluar rumah dan mengenakan pakaian yang jelek-jelek serta tidak 
memakai wewangian ataupun perhiasan apapun sampai setahun lamanya. Setelah itu, 
perempuan tersebut diberi seekor hewan-keledai, kambing atau burung- lalu dia 



menjatuhkan sesuatu pada hewan tersebut sampai hewan tersebut kebanyakan mati, 
setelah itu perempuan tersebut diberi kotoran hewan, kemudian dia melemparkannya. 
Setelah itu dia diperkenankan memakai wewangian yang ia suka atau selainnya. 


\ ' jj ? s '■>'. * ' y I '* t » '>'■>'.* *C\ ' ' \ t ' ' * ’ * < T <* sJl .•. Mi 

^ J J^^>- J \ J jfc * '■ J ' ^ J J ^ >J 


>5 

4JJ 


2733. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Humaid bin Nafi' dia berkata; Saya mendengar Zaenab binti Ummu Salamah berkata; 
Saudara Ummu Habibah telah meninggal dunia, kemudian dia meminta diambilkan shufrah 
(sejenis tumbuhan), dan mengolesi kedua hastanya, lalu dia berkata; "Saya melakukan hal ini 
karena saya penah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal 
seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir melakukan ihdad melebihi tiga 
hari kecuali karena kematian suaminya, yaitu empat bulan sepuluh hari." Dan Zainab telah 
bercerita dari ibunya dan dari Zainab istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam atau dari 
salah seorang istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 



> 

s 9 




T 









2734. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Humaid bin Nafi' dia berkata; Saya mendengar Zaenab binti Ummu Salamah telah 
menceritakan dari ibunya bahwa seorang wanita telah ditinggal mati oleh suaminya, 
sehingga keluarganya khawatir matanya bengkak (karena banyak menangis), lalu mereka 
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan meminta izin untuk mencelakinya, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh dahulu salah seorang dari kalian 
pernah ditaruh di rumah yang paling jelek selama satu tahun, jika ada seekor anjing yang 



lewat, maka dia akan melemparnya dengan kotoran, barulah dia diperbolehkan keluar, 
tidakkah ia menunggu empat bulan sepuluh hari?." Dan telah menceritakan kepada kami 
'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah dari Humaid bin Nafi' dengan dua hadits. 


dS\t\ o\ 


2735. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru An Naqid 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan 
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Humaid bin Nafi' bahwasannya dia mendengar Zaenab binti 
Abi Salamah menceritakan dari Ummu Salamah dan Ummu Habibah, keduanya 
menyebutkan bahwa seorang wanita menemui Rasulullah shalla llahu 'alaihi wasallam dan 
memberitahukan kepada beliau bahwa putrinya telah ditinggal mati oleh suaminya, hingga 
matanya bengkak dan dia hendak mencelakinya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sungguh dahulu wanita dari kalian (yang ditinggal mati suaminya) salalu 
melemparkan kotoran di penghujung tahun, sedangkan sekarang ini bagi dia hanyalah empat 
bulan sepuluh hari." 


-h 6 \x^ 3 j? i j 



2736. Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Abi Umar sedangkan 
lafazhnya dari Amru, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Ayyub bin 
Musa dari Humaid bin Nafi' dari Zaenab binti Abi Salamah dia berkata; Tatkala Ummu 
Habibah didatangi seseorang dengan berita wafatnya Abu Sufyan, setelah berlalu tiga hari 
dia meminta diambilkan shufrah (sejenis tumbuhan yang harum baunya), kemudian dia 
mengolesi kedua hastanya dan kedua pelipisnya sambil berkata; "Sebenarnya saya tidak 
membutuhkan ini semua, hanya saja saya pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tidak halal seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir 
melakukan ihdad melebihi tiga hari, kecuali karena kematian suaminya, yaitu berkabung 
selama empat bulan sepuluh hari." 



\i£j^g0j\ /u^li-ji^Uj ^i^i^i^^s\jj^^\j^\oo^ji^ 




2737. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah dan Ibnu Rumh 
dari Al Laits bin Sa'ad dari Nafi' bahwa Shafiyyah binti Abi Ubaid telah menceritakan 
kepadanya dari Hafshah atau dari 'Aisyah atau dari keduanya bahwasannya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada 
Allah dan Hari Akhir atau beriman kepada Allah dan Rasul-Nya melakukan ihdad karena 
kematian saudaranya melebihi tiga hari kecuali karena kematian suaminya." Dan telah 
menceritakan kepada kami pula Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Abdul 
Aziz yaitu Ibnu Muslim, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dari Nafi' 
dengan isnad haditsnya Al Laits seperti riwayatnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Abu Ghazzan Al Misma'i dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dia berkata; Saya mendengar Yahya bin Sa'id 
berkata; Saya mendengar Nafi' telah menceritakan dari Shafiyyah binti Ab Ubaid bahwa dia 
telah mendengar Hafshah binti Umar istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah 
menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits Al Laits dan Ibnu Dinar 
dengan menambahan; Bahwa wanita melakukan ihdad (berkabung) karena kematian 
suaminya selama empat bulan sepuluh hari. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar 
Rabi' telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub. Dan diriwayatkan dari jalur lain, 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah 
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah semuanya dari Nafi' dari Shafiyyah binti Abi Ubaid 
dari sebagian istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dengan hadits mereka. 




s ii&\ 










2738. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah, 
Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb sedangkan lafazhnya dari Yahya, dia mengatakan; Telah 
mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang dua mengatakan; Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Urwah dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam beliau bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan 
Hari Akhir untuk melakukan ihdad karena kematian seseorang melebihi tiga hari, kecuali 
karena kematian suaminya." 


* * s / s / s y 


2739. Dan telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Idris dari Hisyam dari Hafshah dari Ummu 'Athiyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah bersabda: "Tidak boleh bagi seorang wanita melakukan ihdad karena 
kematian seseorang melebihi tiga hari, kecuali karena kematian suaminya yaitu empat bulan 
sepuluh hari, dan tidak boleh menggunakan pakaian yang berwarna warni, melainkan hanya 
memakai pakaian yang kasar (kain beludru), dan tidak boleh menggunakan celak mata, dan 
tidak boleh memakai wewangian kecuali jika masa iddahnya telah habis, maka 
diperbolehkan baginya memakai qusth dan adzfar (sejenis pohon yang harum baunya)." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Numair dan diganti dengan jalur periwayatan yang lain, dari Amru telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun keduanya dari Hisyam dengan sanad ini. 




2740. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada 
kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Hafshah dari Ummu 'Athiyah dia 
berkata; Kami melarang wanita yang melakukan ihdad karena kematian seseorang lebih dari 
tiga hari kecuali karena kematian suaminya yaitu empat bulan sepuluh hari, dan kami 
melarangnya untuk bercelak, memakai minyak wangi, memakai pakaian berwarna warni. 



dan diperbolehkan bagi seorang wanita memakai qusth dan adzfar jika telah bersuci dari 
masa haidlnya. 



20.KITAB: U'AN 


Bab: Bab (<—>!_>) 


'■jj 5 ^ <- 3 ijl \ £?& 3^5 _? 

^j^^\j^3\3 j , j-^i jiL: 


>,y 


» ^ -Xs _jr\^u>^6\j^J ^AJ^j^vsLc- Jlililja^vsLc-lj JlSs 

fc^:bU\3. ^U3iii^iij\i^j^i^^\ t pi\3 ^i3Jz- y>^S& 
3U3 . j££si&jb1 St j^b^ gj^-j 

i\3 ^1 :q 1 Jiil^i ->U\3 5^3iiii ^illi 

o >^1 j\ ^j 4 i^\^*i.u.dii& j jijifr^i]\ 

y u&i-tet lh\ 

C^> ApJ\ ^3 3^3 3 (3 ^ c '*^S 4^3 j\_;_3 C^> A»«J\ J^j_3 *^f“ J AJ \ ^ 




2741. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Ibnu Syihab bahwa Sahi bin Sa'd As Sa'idi telah mengabarkan kepadanya 
bahwa 'Uwaimir Al 'Ajlani bertanya kepada 'Ashim bin 'Adi Al Anshari; "Wahai 'Ashim, 
bagaimana pendapatmu jika seorang suami memergoki laki-laki lain yang sedang berkencan 
dengan istrinya? Apakah sang suami membunuh laki-laki tersebut kemudian kalian 
membunuhnya (sebagai qishah) atau bagaimana seharusnya yang akan diperbuatnya? 
Wahai 'Ashim, coba tanyakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!" 
Kemudian 'Ashim bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tidak menyukai pertanyaan itu, bahkan beliau mencelanya, 
sehingga 'Ashim merasa sangat bersalah dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Tatkala 'Ashim kembali ke keluarganya, tiba-tiba 'Uwaimir 
datang, lalu dia bertanya; "Wahai 'Ashim, apa yang telah dikatakan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam terhadapmu?" 'Ashim menjawab; "Justru persoalan tersebut tidak 
membawa kebaikan bagiku sama sekali, sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak 
menyukai pertanyaan yang saya ajukan kepadanya." 'Uwaimir berkata; "Demi Allah, saya 
tidak akan berhenti sampai saya sendiri yang akan menanyakannya kepada beliau." 'Uwaimir 
lalu pergi hingga dia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang 
berada di kerumunan orang banyak. 'Uwaimir bertanya; "Wahai Rasulullah, bagaimana 
menurutmu, jika ada seorang suami yang mendapati istrinya sedang bersama laki-laki lain? 
Apakah sang suami boleh membunuh laki-laki tersebut kemudian kalian membunuhnya 
(sebagai qishash), atau dia harus berbuat apa?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Telah turun ayat mengenai dirimu dan istrimu, maka bawalah istrimu kemari!" 
Sahal berkata; Kemudian 'Uwaimir dan istrinya melontarkan li'an (saling mela'nat). Setelah 
keduanya selesai melontarkan li'an, maka 'Uwaimir berkata; "Wahai Rasulullah, jika saya 
tetap memperistrinya, berarti saya berdusta." Kemudian dia metalaknya dengan talak tiga, 
sebelum dirinya diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ibnu Syihab 
berkata; "Seperti itulah cara penyelesaian antara suami istri yang saling melaknat." Telah 
menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb 
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Sahi bin 
Sa'd Al Anshari bahwa 'Uwaimir Al Anshari dari Bani 'Ajian menemui 'Ashim bin 'Adi, 
kemudian dia melanjutkan teks hadits seperti hadits Malik dan dia mengidrajkan 
(memasukkan lafazh yang bukan termasuk dari lafazh hadits) dalam hadits tersebut dengan 
perataannya; "Kemudian beliau memisahkan dia dengan istrinya, begitulah sunnah 
mengajarkan suami istri yang saling melaknat." Dan dia menambahkan pula; Sahi berkata; 
"Setelah itu istrinya hamil, sedangkan anaknya dipanggil dengan nama ibunya, kemudian 
sunnah berlaku kepadanya bahwa anaknya mewarisi sifat ibunya, begitu juga dengan 
ibnunya mewarisi sifat anaknya sebagaimana yang telah diputuskan Allah terhadap dirinya." 
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu 
Syihab mengenai orang yang saling melaknat, dan ketetapan sunnah terhadapnya dari hadits 
Sahi bin Sa'd saudara Bani Sa'idah bahwa ada seorang laki-laki dari Anshar datang menemui 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia bertanya; "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu, 
jika ada seorang suami mendapati istrinya sedang bersama laki-laki lain?" Lalu dia 
menyebutkan hadits tersebut dengan kisahnya. Dan dia menambahkan; "Kemudian 



keduanya saling melaknat di dalam masjid, waktu itu saya ikut menyaksikan." Dan dia 
berkata dalam hadits tersebut; "Kemudian 'Uwaimir menceraikannya dengan talak tiga 
sebelum dia diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia 
menceraikannya di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, selanjutnya Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Demikianlah seharusnya kalian memisahkan antara dua orang (suami 
istri) yang saling melaknat." 


\ ■> ' >\ \ \\ ' v» < ’ ul v » '> c 

o \ . , \UoA>- A^^ Aap-l/o UoA>- 



/ I ^ ^ ^ ^ 



dJS» Jlu/)^ j^V 




2742. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdulalh bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku, dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah sedangkan lafazhnya dari dia, telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu 
Sulaiman dari Sa'id bin Jubair dia berkata; Saya pernah ditanya mengenai suami istri yang 



saling tuduh pada zaman pemerintahan Mush'ab, apakah keduanya diceraikan? Ibnu Jubair 
berkata; Saya tidak menjawabnya, sebab saya tidak mengetahui tentang hukumnya, maka 
saya langsung datang ke rumah Ibnu Umar di Makkah. Saya berkata kepada pelayannya; 
Izinkanlah saya bertemu dengannya. Dia menjawab; Sesungguhnya Ibnu Umar sedang 
istirahat siang. Namun rupanya Ibnu Umar mendengar dan mengenal suaraku, lalu dia 
berkata; "Ibnu Jabirkah itu?" Saya menjawab; "Ya." Dia berkata; "Masuklah, demi Allah 
tidaklah kamu datang pada saat-saat seperti ini melainkan ada urusan yang penting." 
Kemudian saya masuk ke rumahnya, sedangkan dia duduk bertelekan di atas pelana dan 
bantal yang terbuat dari serabut. Lalu saya bertanya; "Wahai Abu Abdurrahman, apakah 
harus dipisahkan jika ada suami istri yang saling li'an?" Dia menjawab; "Subhanallah, ya, dia 
harus dipisahkan. Sesungguhnya orang yang pertama kali bertanya masalah ini adalah fulan 
bin fulan, dia bertanya; Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda seandainya salah 
seorang dari kami mendapati istrinya berbuat serong? Apa yang harus diperbuatnya? Jika dia 
membicarakannya, maka dia akan membicarakan sesuatu yang menghebohkan, namun jika 
diam, dia diam terhadap masalah yang sangat besar." Ibnu Umar melanjutkan; Maka Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam diam, tidak menjawab apa-apa. Tidak lama kemudian, dia datang 
lagi kepada beliau, katanya; Sesungguhnya masalah yang pernah kutanyakan kepada anda 
tempo hari adalah masalah pribadiku, dan saya baru diuji dengan masalah tersebut. 
Mengenai kasus mereka, lalu Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat yang tersebut dalam 
surat An Nur: "Dan orang-orang yang menuduh istrinya berzina ...." Kemudian beliau 
membacakan ayat itu kepadanya, memberinya pengajaran, memperingatkannya dengan 
keras dan mengabarkan bahwa siksa dunia lebih ringan daripada siksa akhirat. Laki-laki itu 
berkata; "Demi Allah yang mengutus anda dengan kebenaran, saya tidak berbohong." 
Kemudian beliau memanggil istrinya, lalu beliau memberi pengajaran, memperingatkannya 
dengan keras, serta mengabarkan kepadanya bahwa siksa dunia lebih ringan dari siks 
akhirat." Perempuan itu menjawab; "Demi Allah yang mengutus anda dengan kebenaran, 
sesungguhnya laki-laki itu dusta." Kemudian beliau menyuruh laki-laki tersebut bersaksi atas 
nama Allah sebanyak empat kali bahwa dia termasuk orang-orang yang jujur, dan yang 
kelima mangatakan bahwa Laknat Allah akan menimpanya jika dia berdusta. Kemudian 
beliau menyuruh yang perempuan untuk bersaksi atas nama Allah empat kali sumpah bahwa 
suaminya termasuk orang-orang yang berdusta, dan yang kelima dengan mengucapkan 
bahwa murka Allah atasnya jika suaminya yang benar. Kemudian beliau memisahkan antara 
keduanya. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada 
kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abi Sulaiman dia 
berkata; Saya pernah mendengar Sa'id bin Jubair berkata; Saya pernah ditanya mengenai 
seorang suami istri yang saling meli'an di zaman Mush'ab bin Zubair, dan saya tidak tahu 
harus menjawab apa, lalu saya menemui Abdullah bin Umar, saya bertanya; "Bagaimana 
pendapatmu jika ada suami istri yang saling meli'an, apakah keduanya harus dipisahkan?" 
Kemudian dia menyebutkan seperti haditsnya Ibnu Umar. 


s S s S y 







2743. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abi Syaibah serta 
Zuhair bin Harb sedangkan lafazhnya dari Yahya, dia mengatakan; Telah mengabarkan 
kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
'Uyainah dari 'Amru dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda kepada sepasang suami istri yang saling meli'an: "Hanya Allah 
sajalah yang tahu jika salah satu dari kalian ada yang berdusta, dan tidak ada jalan lain 
bagimu untuk menuntut istrimu." Kata suaminya; "Wahai Rasulullah, bagaimanaah dengan 
hartaku?" beliau menjawab: "Kamu tidak dapat menuntutnya lagi karena kamu telah 
bersumpah. Jika sumpahmu benar, maka harta itu sebagai imbalan kehalalan 
kehormatannya bagimu, dan jika ternyata kamu yang dusta, maka harta tersebut akan 
semakin menjauh darimu." Dalam riwayatnya Zuhair mengatakan; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari 'Amru bahwa dia mendengar Sa'id bin Jubair berkata; Saya pernah 
mendengar Ibnu Umar berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. 











2744. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada 
kami Hammad dari Ayyub dari Sa'id bin Jubir dari Ibnu Umar dia berkata, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah memisahkan antara dua saudara (suami istri) dari Bani Al 
Ajian seraya bersabda: "Hanya Aliahlah yang tahu salah seorang dari kalian yang berdusta, 
maka adakah dari kalian yang bertaubat?." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar 
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayyub bahwa dia pernah mendengar Sa'id bin 
Jubair berkata; Saya bertanya kepada Ibnu Umar mengenai li'an, maka dia menyebutkan dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas. 





2745. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghazzan Al Misma'i dan Muhammad bin Al 
Mutsanna serta Ibnu Basysyar sedangkan lafazhnya dari Al Misma'i dan Ibnu Al Mutsanna, 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz dia adalah ibnu Hisyam, dia 



berkata; Telah menceritakan kepadaku ayahku dari Qatadah dari 'Azrah dari Sa'id bin Jubair 
dia berkata; "Mush'ab tidak memisahkan antara sepasang suami istri yang saling meli'an." 
Lalu Sa'id menyebutkan hal itu kepada Abdullah bin Umar, maka dia berkata; Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah memisahkan antara sepasang suami istri dari Bani Ajian 
(yang saling meli'an)." 




2746. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Sa'id keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Malik. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya sedangkan lafazhnya darinya, dia berkata; Saya 
berkata kepada Malik; Apakah Nafi' telah menceritakan kepadamu dari Ibnu Umar bahwa 
seorang laki-laki yang meli'an istrinya di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memisahkan keduanya dan memberikan 
anak hasil serong itu kepada ibunya? Malik menjawab; "Ya." 


^ 4 \\^ 


2747. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair 
telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari 
Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam malakukan li'an 
antara laki-laki Anshar dengan istrinya, lantas beliau memisahkan keduanya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ubaidullah bin Sa'id keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qatthan, dari Ubaidillah dengan 
isnad ini. 




■ > 











2748. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Utsman bin Abi Syaibah serta 
lshaq bin Ibrahim sedangkan lafazhnya dari Zuhair. Ishaq mengatakan; Telah mengabarkan 
kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari 
Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah dia berkata; Pada malam Jum'at kami 
berada di Masjid, tiba-tiba datang seorang laki-laki dari Anshar sambil berkata; "Bagaimana 
jika seorang suami mendapati istrinya sedang berkencan dengan laki-laki lain, apakah sang 
suami boleh menceritakannya kemudian kalian menderanya, ataukah sang suami 
membunuh laki-laki tersebut kemudian kalian mengqishahnya, atau haruskah suami diam 
saja, namun jika dia diam, demi Allah, dia diam dalam kemarahan! Sungguh saya akan 
menanyakan permasalahan ini kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Di esok harinya, dia 
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia bertanya, dia berkata; 
"Bagaimana jika seorang suami mendapati istrinya sedang berkencan dengan laki-laki lain, 
apakah sang suami boleh bercerita kemudian kalian menderanya, ataukah sang suami 
membunuh laki-laki tersebut lalu kalian mengqishashnya, atau haruskah dia diam saja, 
namun jika suami diam berarti diam dalam kemarahan yang sangat!" Lalu beliau 
mengucapkan: "Ya Allah, bukakanlah (jelaskanlah hukum ini kepada kami)." Dan beliau pun 
berdo'a, lalu turunlah ayat li'an: "Dan orang-orang yang menuduh istrinya (berzina) padahal 
mereka tidak mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri." Laki-laki tersebut telah diuji 
dengan perkara ini di antara manusia. Maka dia dan istrinya datang menemui Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dan melakukan li'an, lelaki tersebut mengucapkan empat kali 
sumpah dengan nama Allah bahwa dia termasuk dari golongan yang benar, dan yang kelima 
kali dia melaknat dirinya bahwa laknat Allah siap ditimpakan kepadanya jika dia termasuk 
pendusta. Setelah itu ganti istrinya yang mengucapkan li'an, maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Tahanlah (jangan kamu lakukan)." Namun dia enggan 
dan mengucapkan li'an, setelah keduanya pergi, beliau bersabda: "Barangkali dia akan 
melahirkan anak yang berkulit hitam dan berambut keriting." Tidak lama kemudian dia 
melahirkan anak berkulit hitam dan berambut keriting. Dan telah menceritakan kepada kami 
lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus. Dan diriwayatkan dari jalur 
lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada 
kami 'Abdah bin Sulaiman semuanya dari A'masy dengan isnad seperti ini. 



J 

X > 


^.\^\\i:\^ yx^^\^. J4& 

j j^>^\ 3 ^ j 3^S 3Vs r >-i V' 3^ 5^ j ^S/ viuu 

\^>CJt\»- 


2749. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Muhammad dia 
berkata; Saya bertanya kepada Anas bin Malik dan saya tahu bahwa dia orang yang berilmu, 
dia berkata; Sesungguhnya Hilal bin Umayyah menuduh istrinya berbuat serong dengan 
Syarik bin Sahma' yaitu saudara seibu Barra' bin Malik, dan laki-laki pertama kali yang 
melakukan li'an dalam Islam. Anas berkata; Lantas Hilal melakukan sumpah li'an di hadapan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau bersabda: "Coba perhatikan 
perempuan itu, jika nanti anaknya putih, berambut lurus dan mata agak merah, tandanya 
bayi tersebut anaknya Hilal bin Umayah, namun jika matanya agak hitam, rambutnya 
keriting dan betisnya ramping, maka bayi tersebut adalah milik Syarik bin Sahma'." Kata 
Anas; Kemudian saya diberitahu orang bahwa anak tersebut bermata hitam, berambut 
keriting dan berbetis ramping. 


J 


'J 


<C> \ \j^CL*Azj\ \ j» ^v»Lc- Jbi9 J 4jjb \ -X>- J 4j \ <CJ\ 

J jiu J i 0 As>yiS\ J^r jjliiS La ^ Jo pi-i J aILc- 4li\ 4&\ J 

<3^>' &\ o* <£?*•**" b*' \ 



'jg a\ ’ < &£\'£ > 

lUi\1^3ls^\ 


2750. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir dan Isa bin 
Hammad keduanya dari negri Mesir, sedangkan lafazhnya dari Ibnu Rumh, keduanya 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yahya bin Sa'id dari Abdurrahman bin 
Qasim dari Qasim bin Muhammad dari Ibnu Abbas bahwa dia berkata; Pernah disebutkan 
orang yang melakukan li'an di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu 'Ashim 
bin 'Adi berkata tentang hal itu dengan suatu ungkapan, setelah dia beranjak pergi, tiba-tiba 
seorang laki-laki dari kaumnya mengadu kepadanya bahwa dirinya mendapati istrinya 
sedang berkencan dengan laki-laki lain. 'Ashim pun menjawab; Saya belum pernah diuji 
dengan kasus seperti ini kecuali seperti apa yang telah saya katakan tadi. Lalu dia dengan 
laki-laki tersebut datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan 
memberitahukan tentang apa yang telah dia dapati dari istrinya, laki-laki tersebut 
berperawakan kurus, agak kekuning-kuningan dan berambut keriting. Sedangkan laki-laki 
yang dituduhnya bersama istrinya adalah gemuk dan berbadan besar. Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, berilah kejelasan." Lalu perempuan tersbeut 
melahirkan anak yang mirip dengan llai-laki yang dituduh oleh suaminya bahwa ia berkencan 
dengan istrinya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan li'an terhadap 
pasangan suami istri. Ada seseorang yang berada di majlis Ibnu Abbas bertanya; "Apakah 
wanita tersebut yang telah dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa: 
"Sekiranya saya diperbolehkan merajam seseorang tanpa ada bukti yang jelas, maka saya 
akan merajamnya." Ibnu Abbas menjawab; "Tidak, akan tetapi wanita tersebut adalah yang 
berita perbuatan kejinya telah menyebar." Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin 
Yusuf Al Azdi telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abi Uwais telah menceritakan 
kepadaku Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Yahya telah menceritakan kepadaku Abdurrahman 
bin Qasim dari Qasim bin Muhammad dari Ibnu Abbas bahwa dia berkata; Pernah 
disebutkan berita tentang pasangan suami istri yang saling meli'an di sisi Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam seperti haditsnya Al Laits, dan dalam haditsnya ada sedikit 
tambahan di perkataanya; "Banyak dagingnya (gemuk)." Dia berkata; "Berambut keriting 
(tebal)." 




2751. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Abi Umar sedangkan 
lafazhnya dari Amru, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
Uyainah dari Abu Az Zinad dari Qasim bin Muhammad dia berkata; Abdullah bin Syaddad 
berkata; Telah disebutkan sepasang suami istri yang melakuan li'an di hadapan Ibnu Abbas, 
Ibnu Syaddad berkata; Apakah sepasang suami istri tersebut yang telah disebutkan oleh Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam: "Sekiranya saya diperbolehkan merajam seseorang tanpa ada 



bukti yang jelas, niscaya saya akan merajamnya." Maka Ibnu Abbas menjawab; "Tidak, akan 
tetapi ia adalah wanita yang mengumumkan perbuatan kejinya." Dalam riwayatnya Ibnu Abi 
Umar berkata; Dari Qasim bin Muhammad dia berkata; Saya pernah mendengar Ibnu Abbas. 


^ t .'T . 9 , 'l t*''* i \ 9 ' \ 9 ' ^ 9 ' » /1 /^.11 , 9 y \ \ 9 ' \ ' !' \ ' . S } * " /9 l 'u \ y 


2752. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Abdul Aziz yaitu Ad Darawardi dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwa Sa'ad bin 
'Ubadah Al Anshari pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Wahai 
Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seorang suami mendapati lelaki lain sedang 
berkencan dengan isterinya, bolehkah dia membunuhnya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: "Tidak." Lantas Sa'ad berkata: "Justru dia melakukannya 
(membunuhnya), demi Dzat yang telah mengutusmu dengan Al Haq." Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Dengarlah apa yang telah dikatakan oleh pemuka 
kalian ini!" 






JlS* \A4-i4J0 ^£4^4* J\ J Sallc- 


2753. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
lshaq bin Isa telah menceritakan kepada kami Malik dari Suhail dari ayahnya dari Abu 
Hurairah bahwa Sa'ad bin Ubadah bertanya; "Wahai Rasulullah, jika saya mendapati istriku 
bersama dengan lelaki lain, apakah saya membiarkannya sampai saya mendatangkan empat 
orang saksi?" Beliau menjawab; "Ya." 



>? jJiCSii 








2754. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Makhlad dari Sulaiman bin Bilal telah menceritakan kepadaku Suhail 
dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata; Sa'ad bin Ubadah pernah bertanya; "Wahai 
Rasulullah, (bagaimana pendapatmu) jika saya mendapati istriku bersama dengan lelaki lain, 
apakah saya membiarkannya sampai saya mendatangkan empat orang saksi?" Rasulullah 



shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ya." Sa'ad berkata; "Sekali-kali tidak, demi Dzat yang 
mengutusmu dengan kebenaran, jika saya (mendatainya bersama laki-laki lain) sungguh saya 
akan mendahuluinya dengan pedang sebelum mendatangkan empat orang saksi." Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dengarlah apa yang dikatakan oleh pemuka kalian, 
ternyata dia pencemburu, sedangkan saya lebih cemburu darinya, dan Allah lebih cemburu 
daripada saya." 


Jli J-jlf yVjts 

•*/ s f f y ' «. 

s S' s / 

Jy Jio ls£U- jZsS\4h\5Sj 


2755. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Oawariri dan Abu Kamil 
Fudlail bin Husain Al Jahdari sedangkan lafazhnya dari Abu Kamil, keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abdul Malik bin Umair dari Warrad sekretaris 
Al Mughirah, dari Mughirah bin Syu'bah dia berkata; Sa'ad bin Ubadah berata; "Sekiranya 
saya melihat seorang laki-laki bersama dengan istriku, sungguh saya akan memenggal 
kepalanya tanpa ampun." Ternyata perkataannya sampai kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Apakah kalian heran dengan sifat cemburunya 
Sa'ad? Demi Allah, justru saya lebih cemburu daripada dia, dan Allah lebih cemburu daripada 
saya. Oleh kerena kecemburuan Allah, maka Dia mengharamkan segala bentuk kekejian, baik 
yang nampak maupun yang tersembunyi, dan tidak ada seseorang yang lebih cemburu 
daripada Allah dan tidak ada seseorang yang lebih suka memberi peringatan terlebih dahulu 
daripada Allah, oleh karena itu Allah mengutus para rasul-Nya untuk memberi kabar gembira 
dan peringatan. Dan tidak seorang pun yang lebih suka kepada pujian daripada Allah, karena 
itulah Dia menjadikan surga." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah dari Abdul Malik bin 
'Umair dengan isnad seperti ini, dia berkata; "Tanpa ampun." dan tidak mengatakan darinya. 





*v ^ ^ / 


2756. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abi 
Syaibah, Amru An Naqid serta Zuhair bin Harb sedangkan lafazhnya dari Qutaibah, mereka 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Sa'id bin 
Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata; Seorang laki-laki dari bani Fazarah datang 
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Sesungguhnya istriku melahirkan 
anak laki-laki berkulit hitam." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu 
mempunyai unta?" Dia menjawab; "Ya." Beliau melanjutkan: "Apa warnanya?" Dia 
menjawab; "Merah." Beliau bersabda: "Apakah ada yang berwarna kehitam hitaman?" Dia 
menjawab; "Sungguh di antaranya ada yang berwarna kehitam hitaman." beliau 
melanjutkan: "Darimana (warna tersebut) berasal?" Dia menjawab; "Mungkin warna 
tersebut berasal dari hasil keturunan." Beliau bersabda: "Begitu juga ini (anakmu), mungkin 
dari keturunan berkulit hitam." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 
Muhammad bin Rafi' serta Abd bin Humaid, Ibnu Rafi' mengatakan; Telah menceritakan 
kepada kami, sedangkan yang lain mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Abdur 
Razzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar. Dan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepadaku Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Abi Dzi'b semuanya dari Az Zuhri dengan isnad yang seperti ini, yaitu 
seperti hadits Ibnu Uyainah. Flanya saja di dalam hadits Ma'mar disebutkan; "Wahai 
Rasululllah, istriku telah melahirkan anak laki-laki berkulit hitam." Pada saat itu dia hendak 
meniadakan (nasabnya), dan di akhir hadits ada tambahan, lantas beliau tidak memberikan 
keringanan kepadanya untuk menisbatkan nasab anak tersebut kepada orang lain. 









2757. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya sedangkan 
lafazhnya dari Harmalah, keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb 
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman 
dari Abu Hurairah bahwa seorang badui menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
sambil berkata; "Wahai Rasullullah, istriku melahirkan anak laki-laki berkulit hitam, dan saya 
mengingkarinya." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya: "Apakah kamu 
memiliki unta?" Dia menjawab; "Ya.' Beliau bersabda: "Apa warnanya?" Dia menjawab; 
"Merah." Beliau melanjutkan: "Apakah ada yang berwarna kehitam hitaman?" Dia 
menjawab; "Ya." Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Menurutmu (warna 
tersebut) berasal dari mana?" Dia menjawab; "Mungkin dari keturunannya ada yang hitam, 
wahai Rasulullah." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Begitu pula dengan (anakmu) 
mungkin dari faktor keturunan juga." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 
Rafi' telah menceritakan kepada kami Hujain telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 
'Uqail dari Ibnu Syihab bahwa dia berkata; Telah sampai kepada kami bahwa Abu Hurairah 
telah menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits mereka. 



21. KITAB: MEMERDEKAKAN BUDAK 


Bab: Bab (c-jL») 








j c &\j&\&Z- ( j i \\&Z. Js^y ^J C V /b 


2758. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya bertanya kepada 
Malik apakah Nafi' pernah menceritakan kepadamu dari Ibnu Umar? Dia menjawab; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Orang yang memerdekakan budak 
sebagiannya, sedangkan ia memiliki partner dalam pembebasan budak, kemudian memiliki 
harta seharga budak tersebut, maka ia harus membayar bagiannya kepada partnernya 
secara adil, jika tidak seperti itu, maka ia hanya membebaskan bagiannya saja." Dan telah 
menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh semuanya dari Al 
Laits bin Sa'ad. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Syaiban bin 
Farrukh telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim. Dan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Abu Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub. Dan diriwayatkan dari jalur 
lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku 
telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami 
Abdul Wahab dia berkata; Saya mendengar Yahya bin Sa'id. Dan diriwayatkan dari jalur lain, 
telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abdur 
Razzaq dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Umayyah. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Usamah. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik dari Ibnu Abi Dzi'b semuanya dari Nafi' dari Ibnu 
Umar semakna dengan hadits Malik dari Nafi'. 


Bab: Penjelasan tentang budak yang ingin membebaskan diri dengan memberikan tebusan 
T i) 





2759. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
sedangkan lafazhnya dari Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Nadir 
bin Anas dari Basyir bin Nahik dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda tentang budak yang dimiliki oleh dua orang, kemudian salah satunya 
memerdekakan bagiannya, beiau bersabda: "Dia menjamin (tanggungan saudaranya)." 


Alc- ly* Jli pJLot J AlLc^Ui^ 1 j^> ^C- -J!*-?*. 


> > 


J J-C- 4-a»«3 aILc- C^> \ ^ 


2760. Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ibrahim dari Ibnu Abi Arubah dari Qatadah dari An Nadir bin Anas dari Basyir bin 
Nahik dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa 
yang memerdekakan budak bagiannya (yang dimiliki secara bersama), maka ia harus 
memerdekakan dengan hartanya jika ia memiliki harta, jika ia tidak memiliki harta (untuk 
menebus bagian partnernya) maka budak tersebut dipekerjakan kepada partnernya sesuai 
dengan harga tebusannya tanpa memberatkannya." Dan telah menceritakan kepada kami 
'Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa yaitu Ibnu Yunus dari Sa'id bin Abi 
Arubah dengan isnad ini, dengan menambahkan; "Jika ia tidak memiliki harta, maka budak 
tersebut harganya dinilai dengan harga yang adil, kemudian ia dipekerjakan kepada pemilik 
(yang tidak memerdekakan) nya tanpa memberatkannya." Telah menceritakan kepadaku 
Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir telah menceritakan 
kepada kami ayahku dia berkata; Saya mendengar Qatadah menceritakan dengan isnad ini 
seperti makna hadits Abu Arubah dan disebutkan dalam hadits "(Harganya) dinilai dengan 
harga yang adil." 



Bab: Loyalitas itu hak bagi yang membebaskan 


h\ Cj j\ \£\ iiuLc- / y£- 


-y 


» s> * s* s 




2761. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar dari 'Aisyah bahwa dia ingin membeli seorang 
budak perempuan yang akan dibebaskan, maka pemiliknya berkata; "Kami akan menjual 
budak ini kepadamu dengan syarat perwaliannya untuk kami." Maka Aisyah 
memberitahukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau 
bersabda: "Janganlah hal itu menghalangi kamu (untuk membelinya) karena perwalian itu 
untuk orang yang membebaskan budak." 


x ^ S ' / 

^syy\yjjJ y*\L\ 


2762. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Al Laits dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwa 
Barirah datang kepada 'Aisyah untuk meminta bantuan dalam hal penebusan dirinya, 
sedangkan dia belum membayar tebusannya sama sekali, lalu 'Aisyah berkata kepadanya; 
"Kembalilah kepada keluargamu, jika mereka mau saya akan membayar tebusanmu, dan hak 
perwalianmu padaku, maka saya akan melunasinya." Lalu Barirah menyampaikan hal itu 
kepada tuannya, namun tuannya tidak menyetujuinya, justru mereka berkata; "Silahkan jika 



Aisyah ingin menebusmu, namun hak perwalianmu tetap pada kami." Kemudian Aisyah 
memberitahukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Tebuslah dan merdekakanlah dia, karena 
hak perwalian itu bagi orang yang memerdekakan." Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam berdiri sambil bersabda: "Apa urusan orang-orang yang memberikan persyaratan 
yang tidak pernah ada pada Kitabullah. Barangsiapa yang mensyaratkan suatu syarat yang 
tidak terdapat dalam Kitabullah, maka ia tidak berhak mendapatkannya, walaupun dia 
mensyaratkan seratus kali, kerana syarat Allah lebih berhak untuk dilaksanakan dan lebih 
kuat." Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Zubair dari 
'Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan. 




2763. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' Al Hamdani telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah 
telah mengabarkan kepadaku ayahku dari 'Aisyah dia berkata; Suatu ketika Barirah 
menemuiku dan berkata; "Sesungguhnya keluargaku (tuanku) berjanji akan membebaskanku 
jika saya mampu menebus diriku dengan sembilan uqiyah selama sembilan tahun, dan saya 
harus membayar satu uqiyah setiap setahun, oleh karena itu bantulah saya." Maka saya 
berkata kepadanya; "Jika keluargamu (tuanmu) rela maka saya akan menebusmu secara 
kontan (yaitu sembilan uqiyah sekaligus), saya akan membebaskanmu, dan hak perwalianmu 
padaku." Setelah itu dia menyampaikan hal itu kepada keluarganya (tuannya), namun 



mereka menolak kecuali jika hak perwaliannya tetap pada mereka. Kemudian dia 
menemuiku dan menyampaikan hal itu kepadaku, lalu saya meghardiknya dan berkata; 
"Demi Allah, tidak seperti itu aturannya." Aisyah melanjutkan; Ternyata Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mendengar hal ini, maka beliau bertanya kepadaku, lalu saya 
memberitahukan kepada beliau apa yang terjadi. Lantas beliau bersabda: "Belilah dia dan 
bebaskanlah dia serta mintalah syarat supaya perwalian ada padamu, sebab perwalian itu 
bagi orang yang memerdekakan." Akhirnya saya malakukannya. Tidak lama setelah itu, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di waktu Isya', setelah beliau memuji 
Allah dengan puji-pujian yang pantas bagi-Nya, beliau lalu bersabda: "Amma Ba'du, apa 
urusannya orang-orang memberikan persyaratan? Persyaratan apa saja yang tidak pernah 
ada pada Kitabullah Azza Wa Jalla, maka persyaratannya bathil walaupun dia mensyaratkan 
seratus kali, sebab Kitabullah lebih berhak untuk ditunaikan dan syarat Allah lebih kuat. 
Lantas apa urusannya salah seorang dari kalian yang mengatakan; 'Merdekakanlah fulan 
dengan syarat perwaliannya masih padaku, " sesungguhnya perwalian itu bagi orang yang 
memerdekakan." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu 
Kuraib keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Numair. Dan diriwayatkan 
dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 
Waki'. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan 
lshaq bin Ibrahim semuanya dari Jarir semuanya dari Hisyam bin Urwah dengan isnad ini, 
seperti hadits riwayat Abu Usamah, hanya saja dia dalam hadits Jabir disebutkan; Bahwa 
suaminya (Barirah) statusnya masih budak, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memberikan pilihan, maka dia memilih dirinya, seandainya suaminya medeka niscaya beliau 
tidak memberinya pilihan. Dan dalam hadits mereka tidak disebutkan; "Amma ba'du." 


' ^ j j 


2764. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al 'Ala' 
sedangkan lafazhnya dari Zuhair, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari Abdurrahman bin Qasim 
dari ayahnya dari 'Aisyah dia berkata; Barirah memiliki tiga perkata, yaitu tuannya 
menginginkan untuk menjualnya dengan syarat perwaliannya untuk mereka, lantas hal itu 
saya sampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Belilah dan 
bebaskanlah dia, karena sesungguhnya perwalian itu bagi orang yang memerdekakannya." 
Aisyah melanjutkan; Kemudian dia dibebaskan, setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memberikan pilihan (antara dirinya atau tetap bersama suaminya yang masih 
budak), namun dia memilih dirinya. Aisyah melanjutkan; Suatu ketika orang-orang 
bersedekah kepadanya, dan dia menghadiahkannya kepada kami, lalu saya memberitahukan 



hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Hal itu buatnya 
adalah sedekah, namun buat kalian adalah hadiah darinya, maka makanlah." 




2765. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Husain bin 'Ali dari Za'idah dari Simak dari Abdurrahman bin Qasim dari 
ayahnya dari 'Aisyah bahwa dia membeli Barirah dari keluarga orang Anshar, namun mereka 
mensyaratkan hak perwalian. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hak 
perwalian itu bagi orang yang memerdekakannya." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memberikan pilihan, saat itu suaminya adalah seorang budak, dan dia pernah 
menghadiahkan daginga kepada Aisyah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sekiranya kalian membuat makanan dari daging ini." 'Aisyah berkata; "Ini adalah 
daging yang disedekahkan kepada Barirah." Maka beliau bersabda: "Daging itu untuknya 
adalah sedekah sedangkan untuk kita adalah hadiah." 





d>3 liis^ ji 


2766. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; 
Saya mendengar Abdurrahman bin Qasim berkata; Saya mendengar Qasim menceritakan 
dari 'Aisyah bahwa dia hendak membeli Barirah untuk dibebaskan, namun keluarganya 
mensyaratkan hak perwalian, lalu hal itu disampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, maka beliau bersabda: "Belilah dan bebaskanlah dia, karena hak perwalian itu 
bagi orang yang memerdekakannya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi 
hadiah sepotong daging, mereka (keluarga Nabi) berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, "Daging ini disedekahkan kepada Barirah. Maka beliau bersabda: "Baginya adalah 
sedekah sedangkan bagi kita adalah hadiah." Dan dia juga diberi pilihan. Andurrahman 
berkata; Suaminya adalah seorang yang merdeka. Syu'bah berkata; Kemudian saya bertanya 



kepadanya tentang status suaminya, dia menjawab; Saya tidak tahu. Dan telah menceritakan 
kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad seperti ini. 



1L 


' I ’l ^ '“'t-* U'* s 




2767. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
semuanya dari Abu Hisyam. Ibnu Al Mutsanna berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Mughirah bin Salamah Al Makhzumi Abu Hisyam telah menceritakan kepada kami Wuhaib 
telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Yazid bin Ruman dari Urwah dari 'Aisyah 
bahwa suami Barirah adalah seorang budak. 


/ **/ / ^ ^ / •*/ ^ / / TT 

&\-ysA$ 


2768. Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas dari Rabi'ah bin Abi Abdirrahman dari 
Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa dia berkata; 
"Dalam kasus Barirah ada tiga pelajaran yaitu; dia diberi pilihan atas suaminya ketika dia 
dibebaskan, dia juga pernah diberi daging, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk 
ke rumahku, ketika itu ada tungku yang sedang dipanasi di atas api, kemudian beliau 
meminta dihidangkan makanan, lalu beliau diberi roti dan lauk pauk yang ada di rumah, lalu 
beliau bertanya: "Tidakkah tadi saya melihat periuk di atas api yang berisi daging?" Mereka 
menjawab; "Ya, wahai Rasulullah, itu adalah daging yang tadi disedekahkan kepada Barirah, 
sehingga kami tidak suka untuk memberikannya kepada Anda." Beliau bersabda: "Daging 
tersebut bagi Barirah adalah sedekah, sedangkan bagi kita adalah hadiah dari Barirah." Dan 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda mengenai dirinya: "Sesungguhnya hak perwalian 
adalah untuk orang yang memerdekakan." 





2769. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi syaibah telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Makhlad dari Sulaiman bin Bilal telah menceritakan kepadaku Suhail 
bin Abi Shalih dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata; 'Aisyah pernah ingin membeli 
seorang budak yang ingin dimerdekakan, tapi tuannya menolak kecuali jika hak 
perwaliannya diberikan kepada mereka. Kemudian hal itu disampaikan kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu berliau bersabda: "Hal itu bukan menjadi penghalang 
bagimu, karena hak perwalian itu untuk orang yang memerdekakan." 


Bab: Larangan jual beli wala' dan menghibahkannya 



■> s* s 


* W- f 

' > \'.£\ ' Vs.* \\> *W'S\' v ^ V 

^Lo>-^Uo-\»- jSLhs^ {j* .Xo»^^^L»JL^UoA^^ i Uo.X>- 


2770. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual beli wala' dan menghibahkannya. Muslim berkata; 
"Manusia semuanya akan selalu membutuhkan Abdullah bin Dinar dalam permasalahan 
hadits ini." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah. Dan diriwayatkan dari 
jalur lain, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far. Dan diriwayatkan dari 
jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
ayahku telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Sa'id. Dan diriwayatkan dari jalur lain, 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah. Dan diriwayatkan dari jalur 
lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah. Dan diriwayatkan 



dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahhak yaitu Ibnu Utsman mereka 
semuanya dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
seperti hadits di atas, hanya saja dalam hadits riwayat At Tsaqafi dari Ubaidillah tidak 
disebutkan kecuali tentang jual beli dan tidak menyebutkan hibah. 


Bab: Haramnya budak memberikan loyaliasnya kepada selain tuannya 



2771. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam menetapkan denda di setiap isi perut (janin), beliau juga menetapkan bahwa 
tidak halal bagi seorang Muslim mempekerjakan budak milik muslim lainnya tanpa seizinnya. 
Kemudian saya diberitahu bahwa beliau pernah melaknat siapa saja yang melakukan hal itu 
di secarik kertas. 




2772. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari, dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menjadikan budak suatu 
kaum tanpa seizin walinya (tuannya) maka baginya adalah laknat Allah dan para Malaikat, 
serta tidak akan diterima ibadahnya maupun taubatnya." 


9 / (I / \ 9 S / \ S f 9 y ** 'k K '* 9 y 't A \K ^ ^ ^ } \ 'f :• \ S ** y 9 \ ty* 9 y ^\\ y * ***k y 


2773. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Husain bin Ali Al Ju'fi dari Za'idah dari Sulaiman dari Abu Shalih dari Abu 



Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa menjadikan 
budak suatu kaum tanpa seizin walinya (tuannya) maka bagianya laknat Allah, para Malaikat 
dan manusia semuanya, tidak akan diterima ibadahnya dan juga taubatnya." Dan telah 
menceritakan kepadaku Ibrahim bin Dinar telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 
Musa telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Al A'masy dengan isnad ini, namun ia 
menyebutkan sabda beliau; "Barangsiapa yang menjadikan budak orang lain tanpa seizin 
mereka (para walinya)." 


il j: \j£>vj\*J\ il S\^cs>j 


2774. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim At Taimi dari ayahnya 
dia berkata; " Ali bin Abi Thalib berkhutbah, seraya mengatakan; "Barangsiapa yang mengira 
bahwa di sisi kami ada sesuatu yang kami baca selain Kitabullah dan lembaran ini -ayah 
Ibrahim berkata; saat itu lembaran tesebut menggantung di sarungnya- sungguh dia telah 
berdusta, di dalamnya terdapat penjelasan tentang umur-rumu unta dan hukum-hukum 
melukai, dan di dalamnya juga tertulis bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Kota Madinah dijadikan kota Haram (suci) yaitu antara 'Air hingga Tsaur. 
Barangsiapa yang berbuat kejahatan padanya atau melindungi pelaku kejahatan, maka ia 
berhak mendapat laknat Allah, Maliakat dan seluruh manusia, tidak diterima amalan fardhu 
maupun amalan sunnahnya. Jaminan (perlindungan) kaum Muslimin adalah satu, di mana 
bisa diusahakan oleh orang yang paling rendah dari mereka sekalipun. Barangsiapa yang 
menisbatkan diri kepada selain ayahnya, atau kepada selain walinya, maka ia berhak 
mendapatkan laknat dari Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya, Allah tidak akan 
menerima amalan fardhunya maupun amalam sunnahnya kelak di Hari Kiamat." 


Bab: Keutamaan membebaskan budak s) 





2775. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Abdullah bin Sa'id dia adalah Ibnu Abi Hind, 
telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Abi Hakim dari Sa'id bin Marjanah dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa yang 
memerdekakan budak beriman, maka Allah akan membebaskan setiap anggota tubuhnya 
dari api neraka dengan setiap anggota tubuh budak yang dia merdekakan." 


y y / / ^ ^ x 


2776. Dan telah menceritakan kepada kami Daud bin Rusyaid telah menceritakan kepada 
kami Walid bin Muslim dari Muhammad bin Mutharrif Abu Ghassan Al Madani dari Zaid bin 
Aslam dari 'Ali bin Husain dari Sa'id bin Marjanah dari Abu Hurairah dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa yang memerdekakan budak, maka 
Allah akan membebaskan setiap anggota badannya dari api neraka dengan setiap anggota 
badan budak yang dimerdekakan, hingga kemaluannya dengan kemaluan (budak yang 
dimerdekakan)." 



2777. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Al Laits dari Ibnu Al Hadi dari Umar bin Ali bin Husain dari Sa'id bin Marjanah dari Abu 
Hurairah dia berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa yang membebaskan buda beriman, maka Allah akan membebaskan setiap 
anggota badannya dari api neraka dengan seiap anggota tubuh budak yang dia merdekakan, 
sampai kemaluan dengan kemaluannya." 


Isa j ^ j 


2778. Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Mas'adah telah menceritakan kepada 
kami Bisr bin Al Mufadldlal telah menceritakan kepada kami 'Ashim dia adalah Ibnu 
Muhammad Al Umari, telah menceritakan kepada kami Waqid yaitu saudara laki-lakinya. 



telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Marjanah sahabat Ali bin Husain, dia berkata; Saya 
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa 
saja seorang muslim yang memerdekakan muslim lainnya, maka Allah akan menyelamatkan 
setiap anggota tubuhnya dari api neraka dengan setiap anggota tubuh orang yang 
dimerdekakannya." Sa'id berkata; Setelah mendengar penuturan Abu Hurairah, saya 
bergegas menemui Ali bin Husain dan menyampaikan hal itu kepadanya, lantas dia 
memerdekakan budak dari pemberian Ibnu Ja'far dengan tebusan sepuluh ribu dirham atau 
seribu dinar. 


Bab: Keutamaan membebaskan orang tua dari status budak (Jtl\ 








2779. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Suhail dari ayahnya dari Abu 
Hurairah dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang anak belum 
dikatakan membalas (kebaikan) orang tuanya, kecuali jika didapati bapaknya sebagai sahaya, 
lalu dia membelinya dan memerdekakannya." Dan dalam riwayatnya Abu Syaibah dikatakan; 
"Seorang anak terhadap ayahnya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepadaku 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az Zubairi semuanya 
dari Sufyan dari Suhail dengan isnad seperti ini, dan mereka menyebutkan; "Seorang anak 
terhadap ayahnya." 



22.KITAB: JUAL BELI 


Bab: Batilnya jual beli mulamasah dan munabadzah jUx>\) 


> *\ S 9 


J ^4^ o-^ - S Jr* >* O-^ ^ O^ 0?**“ o-^ O"^. cA' S-4^ cA. y^ 

\* ' W' t * [ 9 ' S 9 ' s* Hj W \ 9 ^ 9 \ ♦ 9 y ^ Vi * ' \ ' \ ' V S' t * *\ /9 £•• “I / l 


2780. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; Saya 
membaca di hadapan Malik dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual beli Mulamasah (yaitu: 
jual beli dengan sistem menyentuh pakaian tanpa melihatnya) dan Munabadzah (yaitu: 
melemparkan pakaian dengan maksud menjualnya sebelum memeriksanya dan 
menjualnya). Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Ibnu Abi Umar keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A'raj 
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas. Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair dan Abu Usamah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami ayahku. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna 
telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab semuanya dari 'Ubaidillah bin Umar dari 
Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin 'Ashim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam seperti hadits di atas. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin 
Sa'id telah menceritakan kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman dari Suhail bin Abi 
Shalih dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di 
atas. 




y* y* 


2781. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku Amru bin Dinar dari 'Atha' bin Mina' bahwa dia mendengarnya telah 
menceritakan dari Abu Hurairah bahwa dia berkata; "Telah dilarang dua System jual beli, 
yaitu Mulamasah dan Munabadzah, adapun Mulamasah ialah salah seorang menyentuh 
pakaian saudaranya tanpa melihat terlebih dahulu. Sedangkan Munabadzah ialah salah 
seorang melempar pakaian ke temannya dengan maksud menjual, sedangkan temannya 
tidak perlu melihat pakaian saudaranya tersebut." 


^ / / / '*/ / *v ^ ^ 

pyjtiy 


2782. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya sedangkan 
lafazhnya dari Harmalah, keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb 
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Amir bin 
Sa'ad bin Abi Waqqash bahwa Abu Sa'id Al Khudri pernah berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melarang dua traksaksi dan dua pakain, beliau melarang Mulamasah dan 
Munabadzah dalam jual beli, Mulamazah ialah seseorang menyentuh pakaian penjual di 
siang atau malam hari dan tidak membolik-baliknya dengan teliti, sedangkan Munabadzah 
ialah seseorang melemparkan kainnya kepada orang lain, dan ia melempar kainnya kepada 
orang tersebut, maka dengan begitu terjadilah jual beli tanpa meneliti dan tanpa adanya 
persetujuan." Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepada 
kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari 
Ibnu Syihab dengan sanad ini. 


Bab: Batilnya jual beli hashah dan jual beli yang di dalamnya terdapat tipuan 






jv 


,>*>*'> t'* . 

^ v ♦ ♦ *; v 




2783. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Idris dan Yahya bin Sa'id serta Abu Usamah dari Ubaidillah. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb sedangkan lafazh 
darinya, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari 'Ubaidillah telah menceritakan 
kepadaku Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melarang jual beli dengan cara hashah (yaitu: jual beli dengan melempar 
kerikil) dan cara lain yang mengandung unsur penipuan. 


Bab: Menjual janin dalam perut 


y>6) 




2784. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, 
telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Laits 
dari Nafi' dari Abdullah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau melarang 
jual beli janin (binatang) yang masih dalam kandungan. 


S ^ •• 


2785. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
sedangkan lafazhnya dari Zuhair, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya 
dia adalah Al Qaththan, dari Ubaidillah telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar 
dia berkata; "Dahulu orang-orang Jahiliyah terbiasa melakukan jual beli daging unta dengan 
habalul habalah, maksud habalul habalah ialah seekor unta betina disetubuhi unta jantan, 
kemudian unta betina mengandung (janin yang dikandung tersebutlah yang dijadikan 
transaksi), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang mereka jual beli seperti 
itu." 




j \ 3 j*» J 5' Cj^ O^ - o-^ - S^ C^\J 

. 

of*^ 


A > 


2786. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Janganlah sebagian kalian menjual barang yang telah dijual kepada saudaranya." 



2787. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
sedangkan lafazhnya dari Zuhair, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya 
dari 'Ubaidillah telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah seseorang menjual barang yang telah dijual 
kepada saudaranya dan janganlah meminang perempuan yang telah dipinang saudaranya, 
kecuali jika mendapatkan izin darinya." 


' "i-* * s* '\ 




2788. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ibnu 
Hujr mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia adalah Ibnu Ja'far, dari Al 
'Ala' dari ayahya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Janganlah seorang muslim menawar harga barang yang telah ditawar (dan disepakati 
harganya) oleh muslim lainnya." 


-Jt j y»J\ u^>J\ u 

yy j, y 


2789. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan 
kepadaku 'Abdush Shammad telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al 'Ala' dan 
Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan 



diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna 
telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi dia 
adalah Ibnu Tsabit, dari Abu Hazim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang seseorang menawar harga barang yang telah ditawar (dan disepakati 
harga) saudaranya. Dan dalam riwayatnya Ad Dauraqi dikatakan; Atas tawaran harga 
saudaranya. 


S / 


2790. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah mencegat pedagang untk memborong barang- 
barangnya (sebelum sampai ke pasar); jangan membali barang yang sedang dibeli orang lain; 
jangan menipu; orang kota hendaknya tidak memborong dagangan orang dusun (dengan 
maksud monopoli dan menaikkan harga); jangan menahan susu unta atau kambing yang 
akan dijual supaya kelihatan susunya banyak. Jika dia membeli dan memerahnya setelah 
membali, maka dia boleh memilih dari dua keadaan, jika ia suka, maka dia boleh ditahannya 
namun jika tidak suka dia boleh mengembalikannya dengan satu sha' kurma (pengganti susu 
dan perahannya)." 






> yi t.< 

jo'k 






2791. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al Anbari telah menceritakan 
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi yaitu Ibnu Tsabit dari 
Abu Hazim dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang 
dari mencegat pedagang (sebelum sampai ke pasar untuk memborong dagangannya), 
memborong dagangan orang dusun (unutk mendapatkan laba yang berlipat-lipat), seorang 
wanita meminta suaminya untuk menceraikan madunya, jual beli najsy (menambahkan 



harga barang dengan tujuan menipu pembeli), menahan susu ternak yang akan dijual supaya 
kelihatan air susunya banyak, dan menawar barang yang sudah dtawar orang lain." Telah 
menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' telah menceritakan kepada kami Ghundar. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna 
telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Abdush Shamad telah menceritakan kepada 
kami ayahku mereka semua mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan 
isnad haditsnya Ghundar dan Wahb yaitu dengan lafazh; "Dilarang". Sedangkan dalam 
haditsnya Abdush Shamad disebutkan; "Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melarang..." seperti haditsnya Mu'adz dari Syu'bah. 






2792. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melarang jual beli najsy. 


Bab: Larangan menghadang raombongan dagang (di luar pasar) 






2793. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abi Za'idah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku, semuanya dari 'Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu Umar 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang seseorang menghadang barang 
dagangan hingga sampai di pasar-pasar. Ini adalah lafazh hadits riwayat Ibnu Numair. 
Sedangkan yang lainnya mengatakan; "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang 
menghadang barang dagangan." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Hatim dan lshaq bin Manshur, keduanya (meriwayatkan) dari Ibnu Mahdi dari Malik dari 
Nafi', dari Ibnu Umar, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sama seperti hadits yang 
diriwayatkan Ibnu Numair dari 'Ubaidillah. 







2794. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Mubarak dari At Taimi dari Abu Utsman dari Abdullah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau melarang seseorang menghadang barang 
dagangan (sebelum sampai pasar). 


Jf.tA /• '\\'P s* .✓'i. t’ " " . *\» I 1 •" 1 * t 


2795. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melarang seseorang mencegat rombongan dagang, (yaitu, mencegat 
rombongan pedagang sebelum sampai ke pasar dengan maksud menjual barang dagangan 
mereka dengan harga berlipat-lipat). 


3\i ^ 3 jP&p ‘Jgs \'j, y*\Z\LLr>'$ 


2796. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami 
Hisyam bin Sulaiman dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Hisyam Al Qurdusi dari 
Ibnu Sirin dia berkata; saya mendengar Abu Hurairah berkata; sesungguhnya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian mencegat rombongan dagang. 
Barangsiapa yang mencegat rombongan dagang lalu membeli dagangan darinya, sementara 
pemiliknya telah sampai kepasar, maka ada khiyar baginya." 


Bab: Larangan orang kota menjual kepada orang dusun 




/ ^ ^ **/ S 


2797. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru An Naqid serta 
Zuhair bin Harb mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari 
Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah yang riwayat ini dia sampaikan kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah orang kota memborong dagangan orang desa." 



Zuhair berkata; Dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau melarang orang kota 
memborong dagangan orang desa. 




^ / 




> rd-r 




2798. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami 
Ma'mar dari Ibnu Thawus dari ayahnya dari Ibnu Abbas dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melarang mencegat rombongan dagang (sebelum sampai ke pasar), dan 
orang kota memborong dagangan orang dusun." Thawus berkata; Saya bertanya kepada 
Ibnu Abbas; "Kenapa seseorang tidak diperbolehkan memborong dagangan orang dusun?" 
Dia menjawab; "Dilarang menjadi makelar." 






' *♦ x ^ *v 


9 s* , 


2799. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir. Dan diriwayatkan dari jalur lain, 
telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami Zuhair 
telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda; "Janganlah orang kota memborong barang dagangan orang 
dusun, biarkanlah Allah memberikan rizki kepada sebagian mereka dari sebagian yang lain." 
Namun dalam riwayatnya Yahya dikatakan; "Diberi rizki". Telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar bin Abi Syaibah dan 'Amru An Naqid keduanya berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam seperti hadits di atas. 







O 





2800. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Yunus dari Ibnu Sirin dari Anas bin Malik, dia berkata; "Kami diperingatkan agar 
orang kota tidak memborong barang dagangan orang dusun walaupun ia adalah saudaranya 
atau ayahnya sendiri." 








2801. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abi Adi dari Ibnu 'Aun dari Muhammad dari Anas. Dan dari jalur lain telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mu'adz telah 
menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Muhammad dia berkata; Anas bin Malik berkata; 
"Kami dilarang agar orang kota tidak menjual barang dagangan kepada orang pedalaman 
(badui)." 


Bab: Hukum jual beli Musharrah 



jbbS \ 


2802. Telah menceritakan kepada kami Abdulah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Daud bin Qais dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah dia berkata, 
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membeli kambing yang diikat 
puting susunya, maka ia boleh menahannya dan mengambil air susunya, jika ia berkenan 
dengan air susunya maka ia boleh memilikinya, tapi jika ia berkenan mengembalikannya (ia 
boleh mengembalikannya) dengan menyertakan satu sha' kurma." 




2803. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub yaitu Ibnu Abdirrahman Al Qari dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah 
bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membeli 
kambing yang puting susunya diikat (agar terlihat berisi), maka ia berhak memilih selama tiga 
hari, jika ia berkenan menahannya maka ia boleh menahannya, dan jika ia berkenan 
mengembalikannya maka ia boleh mengembalikannya dengan menyertakan satu sha' 
kurma." 






2804. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amru bin Jabalah bin Abi Rawwad 
telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir yaitu Al 'Aqadi telah menceritakan kepada kami 
Qurrah dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam beliau 
bersabda: "Barangsiapa yang membeli kambing dengan puting susu diikat, maka ia berhak 
memilih dalam jangka waktu tiga hari, jika ia berkenan mengembalikannya maka ia boleh 
mengembalikannya dengan menyertakan satu sha' dari makanan bukan gandum." 


^ / / *v ^ 

^v*i\ y» _yJ>\ 


2805. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Ayyub dari Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallu 'alaihi 
wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membeli kambing yang diikat puting susunya, maka 
ia berhak menetapkan di antara dua pilihan, jika ia berkenan maka ia boleh menahannya, 
dan jika ia berkenan maka boleh mengembalikannya dengan menyertakan satu sha' kurma 
bukan gandum." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahhab dari Ayyub dengan isnad seperti ini, namun ia menyebutkan; 
"Barangsiapa yang membeli kambing maka ia berhak untuk melakukan khiyar (memilih)." 


y» L&S^jrvAi j 


2806. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdur Razzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih 
dia berkata, ini seperti apa yang telah diceritakan Abu Hurairah kepada kami, dari Rasulullah 
Shallallu 'alaihi wa sallam, kemudian dia menyebutkan beberapa hadits di antaranya, dia 
(Abu Hurairah) berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa salah 
seorang dari kalian yang membeli unta bunting yang di ikat puting susunya, atau kambing 
yang diikat puting susunya, maka ia boleh menentukan dua pilihan setelah diambil susunya, 
(jika ia berkenan) ia boleh mengambilnya, jika tidak, maka ia boleh mengembalikannya 
dengan menyertakan satu sha' kurma." 


Bab: Batilnya menjual sesuatu yang tidak ada di tangan (ya^s]\ 





2807. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid. Dan dari jalur lain telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki 
dan Qutaibah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Amru bin 
Dinar dari Thawus dari Ibnu Abbas bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam 
bersabda: "Barangsiapa yang membeli makanan, maka janganlah ia menjualnya kembali 
hingga menerimanya (memilikinya dengan sempurna)." Ibnu Abbas berkata; "Saya 
menganggap semuanya seperti itu". Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar dan 
Ahmad bin Abdah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan. Dan dari jalur 
lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan yaitu Ats Tsauri, keduanya dari 
Amru bin Dinar dengan isnad seperti ini. 




x / ^ / ^ ^ / / 


2808. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' serta 
Abd bin Humaid, Ibnu Rafi'; mengatakan; Telah menceritakan kepada kami, sedangkan yang 
lainnya mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Abdur Razzaq telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari ayahnya dari Ibnu Abbas dia berkata; Rasulullah 
Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membeli makanan, hendaknya ia tidak 
menjualnya kembali sampai ia memilikinya." Ibnu Abbas berkata; "Saya menganggap semua 
barang seperti kedudukan makanan". 




2809. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, Abu Kuraib dan lshaq bin 
Ibrahim. Ishaq mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang lain 



mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Ibnu Thawus dari 
ayahnya dari Ibnu Abbas dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: 
"Barangsiapa yang membeli makanan, janganlah menjualnya kembali sehingga ia 
menakarnya." Lalu saya bertanya kepada Ibnu Abbas, memang kenapa? Dia menjawab; 
Apakah kamu tidak melihat mereka saling transaksi emas dengan makanan dengan cara 
ditangguhkan!" Namun Abu Kuraib tidak menyebutkan; "Dengan cara ditangguhkan." 




2810. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah 
menceritakan kepada kami Malik. Dan dari jalur lain telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Yahya dia berkata; Saya membaca di hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar 
bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membeli 
makanan, hendaknya tidak menjual kembali sampai ia memilikinya dengan sempurna." 




b \ ^ y* 1 


2811. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Kami di zaman Rasulullah Shallallu 
'alaihi wa sallam pernah membeli makanan, lantas beliau mengutus seseorang untuk 
memerintahkan kami agar pindah dari tempat jualan kami, menuju tempat lain sebelum 
kami memasarkannya. 


> 13 \ji.$ 


2812. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari Ubaidillah. Dan dari jalur lain telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan lafazhny dari dia, telah menceritakan kepada 
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar 
bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membeli 
makanan, maka janganlah ia menjualnya kembali sehingga ia memilikinya secara sempurna." 
Ibnu Umar berkata; "Kami pernah membeli makanan langsung dari rombongan dagang 
secara acak (tanpa ditakar), maka setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang 
kami menjualnya hingga bahan makanan tersebut dipindahklan dari tempat pembelian." 







2813. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abdullah bin Wahab telah menceritakan kepadaku Umar bin Muhammad dari Nafi 1 dari 
Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa 
membeli makanan, maka janganlah menjualnya sebelum dia memilikinya dengan sempurna 
dan memegangnya." 






2814. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan 'Ali bin Hujr. Yahya 
mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Ja'far, sedangkan Ali mengatakan; 
Telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Abdullah bin Dinar bahwa dia mendengar Ibnu 
Umar berkata, Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membeli 
makanan, janganlah ia menjualnya hingga ia memegangnya (memilikinya dengan 
sempurna)." 






J i'Cji 







2815. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar bahwa mereka 
pernah dipukul ketika mereka memborong bahan makanan secara taksiran, kemudian 
menjualnya di tempat pembelian sebelum dipindahkan ke tempat lain." 




2816. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan 
kepadaku Salim bin Abdullah bahwa ayahnya berkata; Saya telah melihat orang-orang pada 
zaman Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam dipukul, jika mereka membeli makanan secara 



taksiran kemudian mereka menjualnya di tempat itu juga, dan yang demikian itu seharusnya 
mereka membawanya terlebih dahulu." Ibnu Syihab mengatakan; Dan telah menceritakan 
kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah bin Umar bahwa ayahnya pernah membeli bahan 
makanan secara taksiran, kemudian dia membawanya kepada keluarganya." 


y S * f y 


2817. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair serta 
Abu Kuraib mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Hubab dari Adh 
Dahhak bin Utsman dari Bukair bin Abdillah bin Al Asyaj dari Sulaiman bin Yasar dari Abu 
Hurairah bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa 
membeli makanan, maka janganlah ia menjualnya sampai ia menakarnya terlebih dahulu." 
Sedangkan dalam riwayat Abu Bakar (menggunakan lafazh) "man ibtaa'a." 


'J*- S \ { ^ Jjr® 4^*^ 3^ 


cA y\^y&\r 


2818. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Abdullah bin Al Harits Al Makhzumi telah menceritakan kepada kami Ad Dhahhak bin 
Utsman dari Bukair bin Abdullah bin Asyaj dari Sulaiman bin Yasar dari Abu Hurairah bahwa 
dia berkata kepada Marwan; "Apakah kamu menghalalakan jual beli riba?" Marwan 
menjawab; Saya tidak menghalalkannya. Abu Hurairah melanjutkan; "Kamu menghalalkan 
jual beli shikak (surat (kertas) yang dikelaurkan oleh penguasa, bertuliskan sejumlah 
makanan atau selainnya yang diberikan kepada orang yang berhak). Sungguh Rasulullah 
Shallallu 'alaihi wa sallam melarang menjual bahan makanan sampai ia ditimbang terlebih 
dahulu." Sulaiman berkata; "Lantas Marwan mengumumkan kepada orang-orang dan 
melarang jual beli seperti itu." Sulaiman berkata; "Saya dan para pengawal mengambilnya 
dari tangan orang-orang." 




2819. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Abu Az 
Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa 



sallam bersabda: "Jika kamu membeli makanan, janganlah kamu menjualnya sebelum 
memilikinya dengan sempurna." 


Bab: Larangan menjual buah kurma yang tidak jelas kadarnya ( 


jilidi 


> * > * 


*\> * - ^ * 


CUjApJI j »-\ (3 ^jrV-C- 4li-C- 


JUU 


IS1\ 


2820. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin Amru bin Sarh telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Ibnu Juraij bahwa Abu 
Az Zubair telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; Saya mendengar Jabir bin Abdillah 
berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang menjual setangkai kurma yang tidak 
diketahui takarannya dengan takaran kurma yang telah maklum. Telah menceritakan kepada 
kami lshaq bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa 
dia mendengar Jabir bin Abdillah berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang 
seperti itu, tapi di akhir hadits, dia tidak menyebutkan lafazh dari kurma. 


Bab: Ketetapan adanya hak pilih antara dua orang yang jual beli 


> 5 '> \'S 's* 'u V* <d' A\'.C\' *-\\ £\\ '* *sf\s 






^C- (^D\jo CUJ -X>- ^Loi Jj <*^-£- '4ii \ 

2821. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam 
bersabda: "Dua orang yang bertransaksi, maka masing-masing dari keduanya boleh khiyar 
(memilih) atas partnernya selama keduanya belum berpisah, kecuali jual beli khiyar (yaitu; 
ditentukannya pilihan dari awal transaksi). Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb 
dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya 
yaitu Al Qaththan. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr. Dan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku semuanya 
dari Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam. Dan dari jalur 
lain, telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ali bin Hujr keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Isma'il. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu 
Ar Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad dia 
adalah Ibnu Zaid, semuanya dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallu 'alaihi wa 
sallam. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Abi 
Umar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab dia berkata; Saya 
mendengar Yahya bin Sa'id. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah mengabarkan kepada kami Ad 
Dhahhak keduanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam, 
sebagaimana hadits Malik dari Nafi'. 




J- y / 






2822. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Al Laits. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah 
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Rasulullah Shallallu 'alaihi 
wa sallam bahwa beliau bersabda: "Jika dua orang melakukan transaksi jual beli, maka salah 
satu dari keduanya berhak untuk khiyar (memilih), selagi keduanya belum berpisah dan 
keduanya masih berkumpul, atau salah satunya mengajukan khiyar (pilihan) kepada yang 
lain. Jika salah satunya telah menetapkan khiyar (pilihannya) atas yang lain, maka transaksi 
harus dilaksanakan sesuai dengan khiyarnya. Dan jika keduanya telah berpisah setelah 
melakukan transaksi jual beli, sedangkan sedangkan salah satu dari keduanya tidak 
membatalkan jual beli, maka transaksi telah sah." 



<^i»\ jil3lSQ5 


2823. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Abi Umar keduanya 
dari Sufyan. Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu 
Juraij dia berkata; Nafi' mendikteku, dia mendengar Abdullah bin Umar berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika dua orang telah melakukan transaksi jual beli, 
maka salah satu dari keduanya boleh melakukan khiyar selagi belum berpisah, atau 
keduanya boleh melakukan khiyar (dari awal), jika keduanya telah menyepakati khiyar 
tersebut, maka jual beli telah sah." Ibnu Abu Umar menambahkan dalam riwayatnya; Nafi' 
mengatakan; "Apabila Ibnu Umar bertransaksi dengan seseorang, kemudian dia tidak mau 
membatalkan transaksinya, maka berdiri dan berjalan pelan-pelan lalu kembali kepadanya." 



2824. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Yahya bin Ayyub dan Qutaibah 
serta Ali bin Hujr. Yahya bin Yahya mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangan 
yang lain mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Abdullah bin 
Dinar bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam 
bersabda: "Setiap dua orang yang melakukan transaksi jual beli, maka tidak ada transaksi 
(yang melazimkan) di antara keduanya sampai keduanya berpisah, kecuali jual beli dengan 
khiyar (penentuan pilihan dari awal)." 


Bab: Jujur dalam jual beli ( 


Uo_Xj>- 


j li lipiti; 



£jJ pjLW» (Jls^i-a-» pJu*i J <CJl£-4JJ\ 



^LojjiLc-j 


2825. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Syu'bah. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada 
kami Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dan Abdurrahman bin 
Mahdi keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Oatadah dari Abu Al 
Khalil dari Abdullah bin Al Harits dari Hakim bin Hizam dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam, 
beliau bersabda: "Orang yang bertransaksi jual beli berhak khiyar (memilih) selama 
keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan 
mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, 
maka keberkahan jual beli antara keduanya akan hilang." Telah menceritakan kepada kami 
Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan 
kepada kami Hammam dari Abu At Tayyah dia berkata; Saya mendengar Abdullah bin Al 
Harits telah menceritakan dari Hakim bin Hizam dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam, seperti 
hadits di atas. Muslim bin Hajjaj berkata; Hakim bin Hizam dilahirkan di dalam Ka'bah, dan 
dia hidup selama seratus dua puluh tahun. 


Bab: Orang yang bohong dalam jual beli 


I" » > »\ s y y » 

JjijJ j ir'ypA JiS 


2826. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Yahya bin Ayyub dan Outaibah 
serta Ibnu Hujr. Yahya bin Yahya mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan 
yang lain mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Abdullah bin 
Dinar bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata; Seorang laki-laki mengadukan kepada 
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bahwa dirinya telah ditipu orang dalam dalam jual beli, 
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian berjual beli, maka 
katakanlah kepada penjual; Jangan menipu." Setelah itu, apabila dia melakukan jual beli, dia 
selalu mengatakan; "Jangan menipu." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan. Dan 
telah di riwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah keduanya dari Abdullah bin Dinar dengan isnad seperti ini, namun 



dalam hadits keduanya disebutkan; "Bahwa apabila dia melakukan jual beli, dia mengatakan; 
"Jangan menipu." 


Bab: Larangan menjual kurma sebelum nampak matang ( jJu 









2827 . Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam 
melarang menjual buah-buahan hingga tampak matangnya, beliau melarang hal itu kepada 
penjual dan pembeli. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan 
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu Umar 
dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam seperti hadits di atas. 


- . . s 

• i w ' /i* 

\ *»0 ,• <-£• ^ 




2828 . Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di dan Zuhair bin Harb keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa 
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang menjual kurma hingga tampak buahnya dan 
bijian sampai mengeras (tampak matangnya) dan terbebas dari kerusakan, beliau melarang 
kepada penjual dan pembeli. 


> *>* '* 
^ J IK 


\ A^£- ctU \j« CO .X>- 



2829. Telah menceritakan kepadau Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Yahya bin Sa'id dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa 
sallam bersabda: "Janganlah kalian membeli buah-buahan hingga tampak matangnya dan 
terbebas dari kerusakan." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna dan Ibnu Abi Umar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdul 
Wahhab dari Yahya dengan isnad seperti ini, hingga terlihat matangnya, dan tidak 
menyebutkan setelahnya. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adh Dhahhak dari Nafi' dari 
Ibnu Umar dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam seperti hadits Abdul Wahhab. Telah 
menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hafsh bin 
Maisarah telah menceritakan kepadaku Musa bin 'Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi 
Shallallu 'alaihi wa sallam seperti hadits Malik dan Ubaidillah. 


J. C 

9 \ * 9 


■’S** s* 




2830. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Yahya bin Ayyub, Qutaibah dan 
Ibnu Hujr. Yahya bin Yahya mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang 
lain mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Abdullah bin 
Dinar bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam 
bersabda: "Janganlah kalian menjual buah-buahan hingga nampak matangnya." Dan telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari 
Sufyan. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya dari Abdullah 
bin Dinar dengan isnad seperti ini, dengan tambahan dalam hadits Syu'bah, maka dikatakan 
kepada Ibnu Umar, apa maksud "nampak matangnya." Dia menjawab, yaitu terbebas dari 
kerusakan. 





2831. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada 
kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada 
kami Abu Zubair dari Jabir dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam telah melarang 
atau melarang kami, melakukan jual beli buah-buahan hingga terlihat bagusnya. 



JjlSsiiTls 



2832. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah menceritakan 
kepada kami Abu 'Ashim. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 
Hatim sedangkan lafazhnya dari dia, telah menceritakan kepada kami Rauh dia berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Zakariyya' bin lshaq telah menceritakan kepada kami Amru 
bin Dinar bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa 
sallam melarang menjual buah-buahan hingga nampak matangnya. 



2833. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Abu Al Bakhtari dia berkata; 
Saya bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai menjual kurma, dia menjawab; Rasulullah 
Shallallu 'alaihi wa sallam melarang menjual kurma sampai seseorang layak memakannya 
atau ia layak dimakan dan ditakar." Abu Al Bakhtari berkata; Saya bertanya; Apa maksudnya 
setelah layak ditakar? Maka seseorang yang bersama Ibnu Abbas menjawab; Ditaksir 
(diperkirakan). 


Z t* ^ i '\\> * /f 


2834. Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Fudlail dari ayahnya dari Ibnu Abi Nu'm dari Abu Hurairah dia 
berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian membeli buah- 
buahan hingga nampak matangnya." 







2835. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri. Dan dari jalur lain telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair dan Zuhair bin Harb sedangkan lafazh dari keduanya, keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Salim dari 
Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam melarang menjual buah-buahan hingga 
nampak matangnya dan melarang menjual buah-buahan dengan kurma. Ibnu Umar berkata; 
Dan telah menceritakan kepada kami Zaid bin Tsabit bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi 
wa sallam memberikan keringanan dalam transaksi 'Arayah, dalam riwayatnya Ibnu Numair, 
ia menambahkan; Yaitu untuk dijual. 


yfclU 








2836. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah sedangkan lafazhnya 
dari Harmalah, keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin 
Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah 
Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian membeli buah-buahan hingga nampak 
matangnya, dan janganlah kalian membeli buah-buahan dengan kurma." Ibnu Syihab 
berkata; Dan telah menceritakan kepadaku Salim bin Abdullah bin Umar dari ayahnya dari 
Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam sama seperti hadits di atas. 


Bab: Larangan menjual ruthab dengan kurma kecuali dengan cara Araya 












> 5 ' 




'o* 








2837. dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Hujain bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu 
Syihab dari Sa'id bin Musayyab bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang 



transaksi dengan sistem muzabanah dan muhaqalah. Muzabanah ialah seseorang menjual 
buah kurma yang masih di pohon dengan kurma kering, sedangkan muhaqalah ialah 
seseorang menjual biji-bijian dengan gandum serta menyewakan tanah dengan gandum. Dia 
(Sa'id bin Musayyib) berkata; Telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah dari 
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: "Janganlah kalian membeli 
buah-buahan sampai nampak matangnya dan janganlah kalian membeli buah-buahan 
dengan buah kurma." Salim berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abdullah dari Zaid bin 
Tsabit dari Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bahwa setelah itu beliau memberikan 
keringanan dalam transaksi 'Ariyyah dengan ruthab (kurma basah) atau tamr (kurma kering) 
dan tidak memberi keringanan selain itu. 




2838. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Zaid bin Tsabit bahwasannya Rasulullah 
Shallallu 'alaihi wa sallam memberi keringanan bagi orang yang melakukan transksi 'Ariyyah 
untuk menjualnya dengan taksiran kurma (tamr). 


jj jy «±4^4 


2839. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id telah mengabarkan kepadaku Nafi' bahwa dia 
mendengar Abdullah bin Umar menceritakan bahwa Zaid bin Tsabit telah menceritakan 
bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam telah memberi keringanan dalam transaksi 
'Ariyyah." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahab dia berkata; Saya mendengar Ibnu Sa'id berkata; 
Telah mengabarkan kepadaku Nafi' dengan isnad seperti ini. Dan telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Yahya bin Sa'id dengan 
isnad ini, namun ia mengatakan; 'ariyah adalah menjual kurma kepada suatu kaum dan 
menaksirnya dengan takaran kurma kering. 







2840. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir telah 
menceritakan kepada kami Al Laits dari Yahya bin Sa'id dari Nafi' dari Abdullah bin Umar 
telah mengabarkan kepadaku Zaid bin Tsabit bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam 
memberi keringanan dalam transaksi 'Ariyyah dengan takaran kurma kering. Yahya berkata; 
Transaksi 'Ariyyah adalah seseorang membeli dengan cara menaksir kurma ruthab (masih 
dipohon) dengan kurma kering. 




2841. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Nafi 1 dari 
Ibnu Umar dari Zaid bin Tsabit bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam memberi 
keringanan dalam transaksi 'Ariyyah, yaitu menjual (buah kurma) dengan menaksirnya sesuai 
takaran. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidillah dengan isnad ini, dia berkata; Hendaknya ia 
menaksirnya. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad. Dan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Isma'il keduanya dari Ayyub dari Nafi' 
dengan isnad ini bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam memberi keringanan dalam 
transaksi 'Ariyyah dengan menaksirnya. 




n 




’L..- *<tt 1 V\\ if\L\ < iii i** 


2842. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Yahya yaitu Ibnu Sa'id dari Busyair 
bin Yasar dari sebagian sahabat Rasulullah dari orang-orang yang berduit, di antaranya 
adalah Sahi bin Abu Khaitsamah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual 
beli buah dengan kurma, dia bersabda; "Itu adalah riba, itu muzabanah." Hanya saja beliau 
memberi keringanan dalam 'Ariyyah pada satu atau dua pohon kurma yang dilakukan suatu 
keluarga dengan cara memperkirakan kalau kurma tersebut akan menjadi kering, dan 
mereka memakannya ketika masih basah." 



■I J ^ C, 

_y* u J i^^>- J )\ J j)\-ZA £jJ _j{\-44 

^ > f>»l^ t »l>*-£^»l^ tf <> Tt> »^. tf «* > lf.\ ^ «* t -j ».<l ^ .i' "tf «'T» »^ • ^ ^ 

<3. ' c^b J 'o*- '-»-^- j '_>-»’ ^> J j*i-. j 

'J^ <j.'o*' '3^ j Wj>" b &* '. j iS^l 5^ ^-c- <^>4 o-^ - J^*. o* 0^4^ 

i^o? |^-** j^iLc.'&l i^Cs^ o-^ - o* <J4*“o-^ j^o* 


* 


2843. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh 
telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yahya bin Sa'id dari Busayir bin Yasar dari para 
sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa mereka berkata; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memberi keringanan dalam 'Ariyyah dengan menaksirnya 
dengan kurma." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan 
lshaq bin Ibrahim serta Ibnu Abu Umar semuanya dari At Tsaqafi dia berkata; Saya 
mendengar Yahya bin Sa'id berkata; telah mengabarkan kepadaku Busyair bin Yasar dari 
sebagian sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari penduduk kampungnya, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang..." sambil menyebutkan seperti hadits 
Sulaiman bin Bilal dari Yahya namun lshaq dan Ibnu Al Mutsanna menjadikan praktek 
Muzabanah sebagai bentuk ribawi." Dan Ibnu Abu Umar mengatakan; "Riba." Dan telah 
menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Ibnu Numair keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Yahya bin Sa'id da ri Busyair bin Yasar 
dari Sahi bin Abu Khaitsamah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits mereka. 


jdZ 


2844. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Hasan Al Khulwani 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al Walid bin Katsir 
telah menceritakan kepadaku Busyair bin Yasar bekas budak Bani Haritsah, bahwa Rafi' bin 
Khudaij dan Sahi bin Abu Khaitsamah telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual beli dengan praktek Muzabanah, yaitu menjual 
buaj dengan kurma kering kecuali jual beli dengan sistem 'Ariyyah, karena mereka telah 
diizinkan untuk melakukan jual beli seperti itu." 



djj Jj^ u£l^ 


•• ✓,• -< > 


2845. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Malik. Dan telah di riwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Yahya sedangkan lafazhnya dari dia, dia berkata; Saya berkata 
kepada Malik; "Apakah Daud bin Hushain pernah menceritakan kepadamu dari Abu Sufyan 
bekas budak Ibnu Abi Ahmad, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memberi pengecualian pada jual beli dengan sistem 'Ariyyah dengan menaksirnya 
selama kurang dari lima wasaq atau hanya sebanyak lima wasaq." Nampaknya Daud ragu 
apakah ia mengatakan lima wasaq atau kurang dari lima wasaq?" la menjawab; "Ya." 




2846. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; Saya 
membaca di hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasannya Rasulullah Shallallu 
'alaihi wa sallam melarang transaksi Muzabanah, Muzabanah adalah menjual buah dengan 
kurma kering dengan takaran tertentu, dan melarang menjual anggur basah dengan anggur 
kering dengan takaran tertentu." 






\> » 
LiW 


2847. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Muhammad bin 
Abdullah bin Numair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Bisyr telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' bahwa Abdullah telah 
mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual beli dengan 
praktek Muzabanah, yaitu jual beli kurma basah dengan kurma kering dengan takaran 
tertentu, dan jual beli anggur basah dengan anggur kering dengan takaran tertentu serta jual 
beli gandum yang masih kasar dengan gandum yang halus dengan takaran tertentu." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Za'idah dari 'Ubaidillah dengan isnad seperti ini. 








2848. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ma'in dan Harun bin 'Abdullah dan Husain bin 
Isa mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan 
kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarangh praktek Muzabanah (dalam jual beli), dan MUzabanah adalah jual beli 
kurma basah (yang masih pada pohonnya) dengan kurma kering dengan takaran tertentu, 
dan jual beli anggur basah dengan anggur kering dengan takaran tertentu dan setiap kurma 
basah yang ditaksir." 




2849. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di dan Zuhair bin Harb keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ibrahim dari Ayyub dari Nafi' 
dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang praktek Muzabanah, 
dan Muzabanah ialah seseorang menjual kurma yang masih di pohon dengan kurma kering 
dengan takaran tertentu, dan dikatakan; Jika lebih itu menjadi hakku dan jika ternyata 
kurang, maka itu menjadi tanggunganku." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' 
dan Abu Kamil keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad telah 
menceritakan kepada kami Ayyub dengan isnad seperti ini. 






2850. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Abdullah dia berkata; 



Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang jual beli Muzabanah yaitu seseorang menjual 
hasil kebunnya. Kalau kurma, maka dibayar dengan kurma kering dengan takaran yang sama, 
kalau anggur, maka dibayar dengan anggur kering dengan takaran yang sama, kalau 
tanaman (gandum), maka dijualnya dengan pembayaran makanan dengan takaran yang 
sama, beliau melarang semua itu. Dan dalam riwayatnya Qutaibah dikatakan; "atau hasil 
tanaman." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepadaku Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah 
mengabarkan kepadaku Adi Dlahhak dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Maisarah telah 
menceritakan kepadaku Musa bin 'Uqbah semuanya dari Nafi' dengan isnad seperti hadits 
mereka. 


Bab: Seseorang yang menjual pohon kurma yang ada buahnya ( 




2851. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam 
bersabda: "Barangsiapa menjual pohon kurma yang telah dikawinkan, maka buahnya bagi 
penjual, kecuali jika pembeli mensyaratkan (buahnya untuknya)." 




-ir» \'X\' > \'.C ii\\ y v» <. A 


2852. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Sa'id. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku semuanya dari 'Ubaidillah. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan 
lafazhnya dari dia, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah 
menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallu 
'alaihi wa sallam bersabda: "pohon kurma mana saja yang telah dikawinkan dan dibeli, maka 
buahnya bagi orang yang mengawinkannya kecuali jika pembelinya memberikan syarat 
(bahwa buahnya untuknya)." 







> 

d 






2853. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah 
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallu 'alaihi wa 
sallam bersabda: "Barangsiapa mengawinkan pohon kurma kemudian dia menjual 
pohonnya, maka buahnya bagi orang yang mengawinkan kecuali jika pembeli memberikan 
syarat buah itu untuknya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad. Dan diriwayatkan dari jalur 
lain, telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il 
keduanya dari Ayyub dari Nafi' dengan isnad seperti ini. 


4 ^ 3 . 


2854. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, 
telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Laits 
dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah bin Umar dari Abdullah bin Umar dia berkata; Saya 
mendengar Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menjual pohon 
kurma setelah dikawinkan, maka buahnya untuk orang yang menjual kecuali jika disyaratkan 
untuk pembeli. Barangsiapa menjual budak, maka hartanya (budak) bagi yang menjual 
kecuali disyaratkan untuk pembeli." Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, 
Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb, Yahya mengatakan; Telah mengabarkan 
kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
Uyainah dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah 
bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus 
dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku Salim bin Abdullah bin Umar bahwa ayahnya 
berkata; Saya mendengar Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda seperti hadits di 
atas. 



Bab: Larangan dari jual beli secara Muhaqalah, Muzabanah dan Mukhabarah (^c., 


t # x **/ y 

jii; J&- J^\ l^j i^\^S\j Z4 \jU\j sisUift 

4L3 


2855. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Muhammad bin 
Abdullah bin Numair serta Zuhair bin Harb mereka semua berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu Juraij dari 'Atha' dari Jabir bin Abdullah dia 
berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang jual beli muhaqalah dan muzabanah 
serta mukhabarah, melarang jual beli buah hingga kelihatan jelas matangnya, melarang jual 
beli melainkan dengan dinar dan dirham (uang tunai) kecuali jual beli 'araya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abu 
'Ashim telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari 'Atha' dan Abu Zubair bahwa 
keduanya pernah mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Rasulullah Shallallu 'alaihi wa 
sallam melarang..." kemudian dia menyebutkan hadits yang sama. 






2856. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handlali telah mengabarkan 
kepada kami Makhlad bin Yazid Al Jazari telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah 
mengabarkan kepadaku 'Atha' dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa 
sallam melarang jual beli mukhabarah, muhaqalah, muzabanah, melarang menjual buah 
hingga layak untuk dimakan, dan melarang membeli melainkan dengan dinar atau dirham 
kecuali jual beli 'araya. 'Atha' berkata; "Jabir menjelaskan kepada kami, bahwa Mukhabarah 
adalah menyewakan tanah gersang dengan hasil tanaman dari tanah tersebut, Muzabanah 
ialah jual beli kurma basah dengan kurma kering dengan takaran yang sama, Muhaqalah 
ialah jual beli tanaman yang masih di pohon dengan biji-bijian yang ditakar." 



liSli-odi-y 5uii Jj^»\ 

«♦ * / s’ j, S 

tgu L. ji' _g 


2857. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Ahmad bin 
Abi Khalf keduanya dari Zakariyya' bin Adi telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah dari 
Zaid bin Abi Unaisah telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Al Makki saat itu dia 
duduk di samping 'Atha' bin Abi Rabah dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah Shallallu 
'alaihi wa sallam melarang jual beli Muhaqalah, Muzabanah dan Mukhabarah, dan menjual 
buah kurma sampai terlihat matang, dan matangnya adalah jika telah memerah atau 
menguning atau sudah layak untuk dimakan. Muhaqalah ialah menjual hasil tanaman yang 
dibayar dengan makanan pokok dengan takaran yang jelas, muzabanah ialah menjual kurma 
basah yang masih di pohon dengan beberapa wasaq kurma kering, mukhabarah ialah 
membagi hasil ladang menjadi sepertiga, seperempat atau yang serupa dengan itu 
(sementara benihnya dari yang mempunyai ladang). Zaid berkata; Saya bertanya kepada 
'Atha' bin Abi Rabah; "Apakah kamu mendengarnya Jabir bin Abdullah menyebutkan ini dari 
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam?" Dia menjawab; "Ya." 





2858. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Hasyim telah menceritakan kepada 
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Salim bin Hayyan telah menceritakan kepada 
kami Sa'id bin Mina' dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam 
melarang jual beli muzabanah, muhaqalah dan mukhabarah, melarang menjual buah hingga 
terlihat matang." Saya bertanya kepada Sa'id; "Bagaimana terlihat matangnya?" Dia 
menjawab; "Jika telah memerah dan menguning dan layak untuk dimakan." 


> 






■> > 


LaJb A>- 1 jlS ^C- 



Aj*^I<G\ ^L i-^c- \^c-aIJlc-^J\ 


2859. Telah menceritakan kepada kami Ubaidillah bin Umar Al Qawariri dan Muhammad bin 
'Ubaid Al Ghubari sedangkan lafazhnya dari Ubaidillah keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Ayyub dari 
Abu Zubair dan Sa'id bin Mina' dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi 
wa sallam melarang jual beli muhaqalah, muzabanah, mu'awamah (menjual pohon kurma 
hanya beberapa tahun) dan Mukhabarah -salah satu keduanya menyebutkan; "Jual beli 
siniin, yaitu jual beli mu'awamah, dari dari jual belia tsanya (yaitu penjualan dengan 
pengecualian yang tidak ditentukan) - dan beliau memberi keringanan dalam 'ariyyah. Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ali bin Hujr keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia adalah Ibnu 'Ulayyah dari Ayyub dari 
Abu Az Zubair dari Jabir dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam, namun dia tidak menyebutkan 
jual beli sinin adalah mu'awamah. 





2860. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami 
'Ubaidullah bin Abdul Majid telah menceritakan kepada kami Rabah bin Ma'ruf dia berkata; 
Saya mendengar 'Atha' dari Jabir bin Abdullah dia berkata; "Rasulullah Shallallu 'alaihi wa 
sallam melarang menyewakan tanah dan mengontrakkannya hanya beberapa tahun dan 
melarang menjual buah-buahan hingga nyata benar baiknya." 


Bab: Menyewakan tanah ) 









2861. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada 
kami Hammad yaitu Ibnu Zaid dari Mathar Al Warraq dari 'Atha' dari Jabir bin Abdullah 
bahwasanya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang menyewakan tanah (Kira' al- 
Ardli). 




2862. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Fadll yang berlaqabkan 'Arim, dia adalah Abu An Nu'man As Sadusi, telah 
menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun telah menceritakan kepada kami Mathar Al 
Warraq dari 'Atha' dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam 
bersabda: "Barangsiapa yang memiliki tanah, hendaknya ditanaminya, jika dia tidak sanggup 
menanaminya dengan sendiri, hendaknya saudaranya yang menanaminya." 











2863. Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa telah menceritakan kepada kami 
Hiql yaitu Ibnu Ziyad dari Al Auza'i dari 'Atha' dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Beberapa 
orang sahabat Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam memiliki kelebihan tanah, maka 
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memiliki kelebihan tanah, 
hendaklah ditanaminya atau diberikan kepada saudaranya, jika dia enggan (menanaminya 
atau memberikannya), hendaknya membiarkan tanah tersebut." 




2864. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Mu'alla bin Manshur Ar Razi telah menceritakan kepada kami Khalid telah 
mengabarkan kepada kami Asy Syaibani dari Bukair bin Al Akhnas dari 'Atha' dari Jabir bin 
Abdullah dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang mengambil upah atau 
bagian dari tanah (yang disewakan). 






2865. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numamir telah menceritakan kepada kami 
ayahku telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari 'Atha' dari Jabir dia berkata; 



Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memiliki tanah, hendaklah 
dia menanaminya, jika dia tidak mampu menanaminya sendiri, hendaklah diberikan kepada 
saudaranya sesama muslim, tanpa menyewakan kepadanya." 




r J 

2866. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada 
kami Hammam dia berkata; Sulaiman bin Musa bertanya kepada 'Atha' dia bekata; Apakah 
Jabir bin Abdullah pernah menceritakan kepadamu bahwa Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam 
telah bersabda: "Barangsiapa yang memiliki tanah, hendaklah dia menanaminya atau 
meminjamkan saudaranya untuk ditanami dan janganlah menyewakannya."? Dia menjawab; 
"Ya, pernah." 




2867. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Jabir bahwasanya Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam 
melarangjual beli Mukhabarah. 



. 9 ' > * 








2868. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'ir telah menceritakan kepada 
kami 'Ubaidullah bin Abdul Majid telah menceritakan kepada kami Salim bin Hayyan telah 
menceritakan kepada kami Sa'id bin Mina' dia berkata; Saya pernah mendengar Jabir bin 
Abdullah berkata; Sesungguhnya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: 
"Barangsiapa yang memiliki kelebihan tanah, hendaklah dia menanaminya atau 
meminjamkan kepada saudaranya supaya menanaminya dan janganlah menjualnya." Saya 
bertanya kepada Sa'id; "Apakah maksud dari "jangan menjualnya" adalah "menyewakan 
kepadanya?" Dia menjawab; "Ya." 





2869. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata; "Di zaman 
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam kami terbiasa menyewakan tanah kemudian kami 
memungut dari hasil tanamannya. Maka Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: 
"Barangsiapa yang memiliki tanah hendaklah dia menanaminya atau meminjamkan kepada 
saudaranya supaya ditanaminya, jika dia enggan, hendaknya membiarkan tanah tersebut." 




2870. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Ahmad bin Isa semuanya dari Ibnu 
Wahb. Ibnu Isa mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb telah 
menceritakan kepadaku Hisyam bin Sa'ad bahwa Abu Zubair Al Makki telah menceritakan 
kepadanya, dia berkata; Saya mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Di zaman Rasulullah 
Shallallu 'alaihi wa sallam kami terbiasa menyewakan tanah dengan bayaran sepertiga atau 
seperempat (dari hasil panen) yang disepanjang saluran air (parit), maka Rasulullah Shallallu 
'alaihi wa sallam bersabda dalam kasus ini: "Barangsiapa yang memiliki tanah, hendaklah 
ditanaminya sendiri, jika dia tidak sanggup menanaminya sendiri hendaklah dipinjamkan 
kepada saudaranya (supaya ditanaminya), jika tidak hendaknya dibiarkan." 







2871. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari 
Sulaiman telah menceritakan kepada kami Abu Sufyan dari Jabir dia berkata; Saya 
mendengar Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memiliki tanah 
hendaknya dia memberikannya atau meminjamkan (kepada seseorang supaya ditanami)." 
Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'ir telah menceritakan kepada kami Abu 
Al Jawwab telah menceritakan kepada kami 'Ammar bin Ruzaiq dari A'masy dengan isnad ini, 
namun dia tidak menyebutkan; Hendaknya dia menanaminya atau menyerahkan seseorang 
supaya ditanami. 





2872. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru dia adalah Ibnul Harits bahwa Bukair telah 
bercerita bahwa Abdullah bin Abi Salamah telah menceritakan kepadanya dari Nu'man bin 
Abi 'Ayyasy dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang 
menyewakan tanah. Bukair berkata; Telah menceritakan kepadaku Nafi' bahwa dia 
mendengar Ibnu Umar berkata; "Kami biasa melakukan sewa menyewa tanah, setelah kami 
mendengar hadits Rafi' bin Khudaij, kami meninggalkan hal itu." 


y\ j>ji\ £* 


2873. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata; "Rasulullah Shallallu 'alaihi 
wa sallam melarang mengadakan kontrak tanah gersang dua atau tiga tahun." 


J lii 















2874. Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur, Abu Bakar bin Abi Syaibah 
dan 'Amru An Naqid serta Zuhair bin Harb mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari Humaid Al A'raj dari Sulaiman bin 'Atiq dari Jabir dia berkata; "Nabi 
Shallallu 'alaihi wa sallam melarang jual beli siniin (menyewakan pohon atau tanah hanya 
beberapa waktu), dan dalam riwayat Ibnu Abi Syaibah dikatakan; "Melarang jual beli buah 
hanya beberapa tahun." 




2875. Telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali Al Hulwani telah menceritakan kepada 
kami Abu Taubah telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah dari Yahya bin Abi Katsair dari 
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa 



sallam bersabda: "Barangsiapa memiliki sebidang tanah, hendaklah ia menanaminya, atau 
memberikannya kepada saudaranya (supaya menanaminya). Namun jika ia tidak mau, 
hendaklah ia menjaganya". 


j,yi\ i\jf i J£J\j 


2876. Dan telah menceritakan kepada kami Al Hasan Al Hulwani telah menceritakan kepada 
kami Abu Taubah telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah dari Yahya bin Abi Katsir 
bahwa Yazid bin Nu'aim telah mengabarkan kepadanya, bahwa Jabir bin Abdullah telah 
mengabarkan, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang 
jual beli secara muzabanah dan huqul." Jabir bin Abdullah menjelaskan; "Muzabanah adalah 
menjual kurma basah dengan kurma kering, sedangkan huqul adalah menyewakan tanah 
(dengan memungut hasil tanaman setelah dipanen). 










2877. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub yaitu Ibnu Abdirrahman Al Qari dari Suhail bin Abi Shalih dari ayahnya dari Abu 
Hurairah dia berkata; "Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang jual beli dengan cara 
Muhaqalah dan Muzabanah." 




2878. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dari Daud bin Hushain bahwa Abu 
Sufyan bekas budak Ibnu Abi Ahmad, telah mengabarkan, bahwa dia pernah mendengar Abu 
Sa'id Al Khudri berkata; "Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang jual beli dengan cara 
Muzabanah dan Muhaqalah, Muzabanah adalah jual beli buah-buahan yang masih dipohon, 
sedangkan Muhaqalah ialah sewa menyewakan tanah. 


' r <j£ 'jA'&Hj& 'j a. -n I 'e-. V £ 





’i l^C “! , 


J T— m 7T t-~S * 




2879. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Rabi' Al 'Ataki. Abu Rabi' 
mengatakan; Telah menceritakan kepada kami, sedangkan Yahya mengatakan; Telah 
mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari 'Amru dia berkata; Saya mendengar Ibnu 
Umar berkata; "Pada mulanya kami berpendapat bahwa mukhabarah (menyewakan tanah 
dengan memungut hasil tanaman) itu diperbolehkan, setelah setahun kemudian Rafi' 
mengira bahwa Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam telah melarang hal itu. Dan telah 
menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepadaku Sufyan. 
Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr dan Ibrahim bin 
Dinar keduanya berkata; Telah menceritakan kepadaku Isma'il dia adalah Ibnu Abi 'Ulayyah 
dari Ayyub. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan 
semuanya dari 'Amru bin Dinar dengan isnad seperti ini, dan dalam hadits Ibnu 'Uyainah 
disebutkan; "Oleh karena itu kami meninggalkannya." 




2880. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Isma'il 
dari Ayyub dari Abu Al Khalil dari Mujahid dia berkata; Ibnu Umar berkata; "Rafi' telah 
melarang kami untuk sewa menyewa tanah." 








2881. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Yazid bin Zurai' dari Ayyub dari Nafi' bahwa pada masa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam. 



Ibnu Umar biasa menyewakan tanah ladangnya, dan di masa pemerintahan Abu Bakar, 
Umar, Utsman sampai awal pemerintahan Mu'awiyah, dan di akhir pemerintahan 
Mu'awiyah, Rafi' bin Khadij mengabarkan larangan Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam akan 
perbuatan seperti itu, maka Ibnu Umar pergi bersamaku menemui Rafi' untuk mengecek 
kebenaran perkataannya. Rafi' menjawab; "Memang, Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam 
melarang menyewakan tanah perkebunan." Semenjak mendengar penuturan Rafi 1 , akhirnya 
Ibnu Umar menghentikan usahanya menyewakan tanah perkebunannya. Dan apabila dia 
ditanya orang; kenapa dia berhanti? dia menjawab; "Rafi' bin Khadij mengatakan bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang perbuatan seperti itu." Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Hammad. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Ali bin 
Hujr telah menceritakan kepada kami Isma'il keduanya dari Ayyub dengan isnad seperti ini, 
dan dalam hadits Ibnu Ulayyah ada tambahan, dia berkata; "Setelah itu Ibnu Umar 
meninggalkan sewa menyewa tanah." 




2882. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dia berkata; "Saya bersama 
Ibnu Umar pergi menemui Rafi' bin Khadi hingga kami menemukannya sedang berada di 
lantai. Maka dia mengabarkan kepada Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa 
sallam melarang sewa menyewakan tanah perkebunan." Dan telah menceritakan kepadaku 
Ibnu Abi Khalaf dan Hajjaj bin Asy Sya'ir keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Zakariyya' bin 'Adi telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidulalh bin 'Amru dari Zaid dari Al 
Hakam dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa dia menemui Rafi', lalu dia menyebutkan hadits 
tersebut dari Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam. 




> •. 5 << r 


2883. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Husain yaitu Ibnu Hasan bin Yasar telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun 
dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa dia biasa menyewakan tanah perkebunannya. Nafi' berkata; 
Kemudian saya mengabarinya dengan hadits yang diriwayatkan oleh Rafi' bin Khadij. Nafi' 



melanjutkan; Setelah itu saya dengannya pergi menemui Rafi'. Nafi' melanjutkan; Kemudian 
Rafi' menyebutkan dari salah seorang pamannya dia menyebutkan dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, bahwa beliau melarang sewa menyewakan tanah perkebunan. Nafi' 
melanjutkan; Lalu Ibnu Umar meninggalkan usahanya dan tidak menyewakannya lagi. Dan 
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Yazid 
bin Harun telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dengan isnad seperti ini, dia 
mengatakan; "Lalu salah seorang dari pamannya menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam." 


5 \ ALs* J J j-** j (j \ ^ 


2884. Dan telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'd telah 
menceritakan kepadaku ayahku dari kakeku telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin Khalid 
dari Ibnu Syihab dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa 
Abdullah bin Umar baisa menyewakan tanah perkebunannya sampai dia mendengar bahwa 
Rafi' bin Khadij telah melarang menyewakan tanah perkebunan, lantas Abdulalh menemui 
Rafi', dia berkata; "Wahai Ibnu Khadij, apa yang engkau ceritakan katakan dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengenai sewa menyewa tanah perkebunan?" Dia menjawab; 
"Wahai Abdullah, saya pernah mendengar dari pamanku dan dia pernah ikut serta pada 
perang Badr, bahwa dia pernah berkata kepada penduduk sini bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melarang sewa menyewa tanah perkebunan." Abdullah berkata; "Sungguh 
di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saya tahu bahwa tanah perkebunan sering 
disewakan." Karena Abdullah khawatir dia tidak mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam telah melarang hal itu, lantas dia meninggalkan sewa menyewa tanah 
perkebunan. 


Bab: Menyewakan tanah dengan makanan ^ ) 




C_J ji 




-A > > 


i * > 







J \ \k^jy. o' (*uL\ J^\ J cJdi\ ^ J% jsUo 

vfil^i-1 j^\^ ^ «S^*^ vs£l^ ^ ^ \ vs£l^ vs£l^ ^ ^ v^- 

j*s\j,-ȣ-jHji 


>i f " 

<UJ 


> * > ' , ''*• t 1 ' 

■ j j* e-Jfej 

/ *V ^ 


> > 


2885. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di dan Ya'qub bin Ibrahim 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu 'Ulayyah dari Ayyub 
dari Ya'la bin Hakim dari Sulaiman bin Yasar dari Rafi' bin Khadij dia berkata; "Dulu di zaman 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kami biasa melakukan muhaqalah tanah perkebunan, 
oleh karena itu kami biasa menyewakannya dengan bayaran sepertiga atau seperempat (dari 
hasil panen) atau dengan bayaran makanan tertentu. Hingga pada suatu ketika, salah 
seorang pamanku datang seraya berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
melarang usaha kita yang menguntungkan ini, tetapi mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya 
lebih bermanfa'at bagi kita. Beliau melarang kita menyewakan tanah dengan memungut 
sepertiga atau seperempat hasil tanaman atau makanan tertentu. Dan Allah memerintahkan 
kita supaya menanaminya sendiri atau ditanami orang lain tanpa memungut sewa atau yang 
semisal itu'." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan 
kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dia berkata; Ya'la bin Hakim menulis sesuatu 
kepada kami, dia berkata; Saya mendengar Sulaiman bin Yasar telah bercerita dari Rafi' bin 
Khadij dia berkata; Dahulu kami biasa menyewakan tanah perkebunan dengan bayaran 
sepertiga atau seperempat, kemudian dia menyebutkan seperti hadits Ibnu 'Ulayyah. Dan 
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid bin 
Al Harits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Ali 
telah menceritakan kepada kami Abdul A'la. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 'Abdah 
semuanya dari Ibnu Abi 'Arubah dari Ya'la bin Hakim dengan isnad ini. Telah menceritakan 
kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan 
kepadaku Jarir bin Hazim dari Ya'la bin Hakim dengan isnad ini, dari Rafi' bin Khadij dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, dan dia tidak mengatakan; "Dari salah seorang pamannya." 


.* ^ •• •* ^ ^ *♦ 



9 S l\ S 9 S • \ y ^ \\ \ 9 y I ^ / * ** ^ * / » ’//* * /’ iZ \\ \ 9 y \ 'T ♦♦ V m| ^ 9^ 4 / f 


2886. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Abu Mushir telah mengabarkan kepadaku Yahya bin Hamzah telah menceritakan kepadaku 
Abu 'Amru Al Auza'i dari Abu An Najasy bekas budak Rafi' bin Khadij, dari Rafi' bahwa 
Dzuhair bin Rafi' dia adalah paman Rafi', dia berkata; Suatu ketika Dzuhair mendatangiku, dia 
berkata; "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang dari usaha 
yang menguntungkan kita." Saya bertanya; "Apakah itu? Tidaklah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam mengatakan sesuatu kecuali hal itu adalah benar." Dia berkata; Beliau 
bertanya kepadaku: "Bagaimana kalian memperlakukan tanah perkebunan kalian?" Maka 
saya menjawab; "Wahai Rasulullah, kami biasa menyewakan dengan bayaran seperempat 
atau beberapa wasaq kurma atau gandum." Beliau bersabda: "Jangan kalian lakukan hal itu, 
tanamilah sendiri atau jika tidak, biarkanlah tanah tersebut." Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari 
Ikrimah bin 'Ammar dari Abu An Najasyi dari Rafi' dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan 
dia tidak menyebutkan "dari pamannya yaitu Dzuhair." 


Bab: Menyewakan tanah dengan emas 


dan perak (3 j ^ ) 




2887. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di 
hadapan Malik dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman dari Handlalah bin Qais bahwa dia pernah 
bertanya kepada Rafi' bin Khadij mengenai menyewakan tanah perkebunan dengan 
memungut sebagian hasil tanaman (Kira'). Dia menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah melarang melakukan yang demikian itu." Handlalah berkata; Lalu kukatakan; 
"Bagaimana kalau disewakan dengan emas atau perak?" Dia menjawab; "Tidak mengapa jika 
disewakan dengan emas atau perak." 







2888. Telah menceritakan kepadaku lshaq telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus 
telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman telah 
menceritakan kepadaku Handlalah bin Qais Al Anshari dia berkata; "Saya bertanya kepada 
Rafi' bin Khadij mengenai menyewakan tanah perkebunan dengan bayaran emas dan perak." 
Maka dia menjawab; "Hal itu tidak mengapa. Dulu pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, banyak para sahabat yang menyewakan tanahnya dengan imbalan memperoleh 
hasil panen dari tanaman yang tumbuh di sekitar parit atau saluran air atau sejumlah 
tanaman itu sendiri, apabila suatu ketika pemilik tanah itu rugi, justru pemilik tanah itu 
merasa diuntungkan, atau pemilik tanah mendapatkan keuntungan dan penyewa yang 
merasa dirugikan, tetapi anehnya banyak dari orang-orang yang melakukan penyewaan 
seperti itu. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang penyewaan 
tanah seperti di atas. Sedangkan penyewaan tanah dengan pembayaran yang telah diketahui 
dan dapat dipertanggungjawabkan, maka hal itu tidaklah dilarang." 


c !l 


2889. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari Yahya bin Sa'id dari Handlalah Az Zuraqi bahwa dia mendengar Rafi' 
bin Khadij berkata; "Kebanyakan kami dari orang-orang Anshar melakukan muhaqalah." Rafi' 
melanjutkan; "Kami biasa menyewakan tanah perkebunan dengan imbalan bagi kami ini dan 
bagi mereka sebelah sana, seandainya tanaman yang membuahkan hasil ternyata di sebelah 
sana tidak membuahkan hasil, oleh karenanya kami dilarang melakukan usaha seperti itu, 
dan tidak mengapa jika menyewakan tanah perkebunan dengan imbalan dirham." Telah 
menceritakan kepada kami Abu Rabi' telah menceritakan kepada kami Hammad. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun semuanya dari Yahya bin Sa'id dengan isnad 
seperti ini. 


Bab: Muzara'ah dan Mu'ajarah (S 

> ’A X j'» V 9 <C' b' \ l t '* '\'X'\' 





<sr 


2890. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abdul Wahid bin Ziyad. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir keduanya dari As 
Syaibani dari Abdullah As Sa'ib dia berkata; Saya bertanya kepada Abdullah bin Ma'qil 
mengenai muzara'ah. Dia menjawab; Telah mengabarkan kepadaku Tsabit bin Dlahhak 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang praktek muzara'ah (yaitu mengelola 
tanah perkebunan orang lain dengan imbalan sebagian dari hasil panennya)." Dan dalam 
riwayatnya Ibnu Abi Syaibah dikatakan; Beliau melarang praktek tersebut. Dan dia berkata; 
Saya bertanya kepada Ibnu Ma'qil. Tidak menyebutkan nama Abdullah. 




2891. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Yahya bin Hammad telah mengabarkan kepada kami Abu 'Awanah dari Sulaiman As Syaibani 
dari Abdullah bin As Sa'ib dia berkata; Saya menemui Abdullah bin Ma'qil dan bertanya 
mengenai praktek muzara'ah. Dia menjawab; Tsabit mengatakan bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melarang praktek muzara'ah dan memerintahkan dengan cara 
mujarah (mengupah). Ma'qil melanjutkan; "Tidak amengapa jika dengan mujarah." 


Bab: Tanah garapan yang diberikan ( 




% 






£\ i;, 




l>\ Cj*^~£*~***. a1!lc-45j\ j 5 ^ \ 



2892 . Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari 'Amru bahwa Mujahid berkata kepada Thawus; "Mari pergi 
bersamaku menemui Ibnu Rafi' bin Khadij dan dengarlah hadits darinya dari ayahnya dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Thawus memarahinya, dia berkata; "Demi Allah, 
sekiranya saya mengetahui kalau Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang hal itu, 
niscaya saya tidak akan melakukannya, akan tetapi telah menceritakan kepadaku seseorang 
yang lebih mengetahui daripada mereka yaitu Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah shallallahu 



'alaihi wasallam bersabda: "Seseorang memberikan tanahnya kepada saudaranya itu lebih 
baik baginya daripada dia memungut imbalan tertentu." 


^ * * * '•> 



^iL> A>- _^i j ^Jloi AlLc-^Ii \ J^> 


2893. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari 'Amru dan Ibnu Thawus dari Thawus bahwa dia adalah seorang petani yang 
mengusahakan tanahnya dan memungut sebagian dari hasil tanaman yang ditanamnya, 
Amru berkata; Lalu saya bertanya kepadanya; "Wahai Abu Abdurrahman, sekiranya kamu 
menghentikan usahamu melakukan mukhabarah, karena sesungguhnya mereka mengatakan 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang melakukan mukhabarah." Thawus 
menjawab; "Hai Amru, telah mengabarkan kepadaku orang yang lebih mengetahui daripada 
mereka tentang perihal itu -yaitu Ibnu Abbas - bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak 
melarang hal itu, hanyasanya beliau bersabda: "Salah seorang dari kalian memberikan 
sebagian tanahnya kepada saudaranya itu lebih baik daripada memungut imbalan tertentu." 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami Ats Tsaqafi 
dari Ayyub. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 
Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari Waki' dari Sufyan. Dan diriwayatkan dari 
jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan 
kepada kami Al Laits dari Ibnu Juraij. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan 
kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Al Fadll bin Musa dari Syarik dari 
Syu'bah semuanya dari 'Amru bin Dinar dari Thawus dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam seperti hadits mereka. 


fS 5 ' {ji \ O * 1 Cr? ^ 


aisUiil 



2894. Dan telah menceritakan kepadaku Abd bin Humaid dan Muhammad bin Rafi', Abd 
mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Rafi' mengatakan; Telah 
menceritakan kepada kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu 
Thawus dari ayahnya dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika 
seseorang memberikan tanah ladangnya kepada saudaranya (untuk ditanami), maka itu 
lebih baik daripada harus memungut ini dan ini dengan imbalan tertentu." Thawus berkata; 
Ibnu Abbas berkata; "la adalah haql, namun dalam bahasanya orang-orang Anshar adalah 
muhaqalah." 


•* ^ ^ 


2895. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far Ar Raqi telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah bin 'Amru dari Zaid bin Abi Unaisah dari Abdul Malik bin Zaid dari Thawus dari 
Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang 
memiliki tanah, kemudian ia memberikannya kepada saudaranya (semuslim), maka itu lebih 
baik baginya." 



23. KITAB: PENGAIRAN 


Bab: musaaqah dan pengelolaan tanah di bayar dengan buah-buahan dan tanaman. 




is JS'ji 

^ ^ ^ 


2896. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Zuhair bin Harb sedangkan 
lafazhnya dari Zuhair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al 
Qaththan dari 'Ubaidillah telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mempekerjakan penduduk Khaibar dengan 
upah sebagian dari hasil buah-buahan atau tanam-tanaman yang mereka tanam. 




51 ‘^^-i t . *>> »i <£i * * * « > *ii 


i'fc jj# 1 




ydi\5lf -y 

J Ai-Ui -»■ g —'a; 


2897. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami Ali 
yaitu Ibnu Mushir telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dia 
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberi (upah) kepada penduduk 
Khaibar dengan sebagian dari tumbuh-tumbuhan atau tanam-tanaman yang dihasilkan 
mereka. Kemudian beliau bagi-bagikan setiap tahunnya kepada para isterinya sebanyak 
seratus wasaq yaitu berupa delapan puluh wasaq dan dua puluh gandum. Ketika Umar bin 
Khaththab berkuasa, maka tanah Khaibar tersebut mulai dibagi-bagikan. Umar memberikan 
pilihan kepada para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apakah mereka menghendaki 
menerima tanah dan air atau akan tetap menerima jatah pangan beberapa wasaq seperti 
biasa setiap tahunnya. Di antara mereka ada yang memilih pembagian tanah dan air, 
sedangkan yang lainnya ada yang memilih jatah seperti biasa setiap tahun. Dalam hal ini, 
Aisyah dan Hafshah memilih pembagian tanah dan air." Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mempekerjakan penduduk Khaibar dengan upah dari 
sebagian hasil tanaman yang mereka tanam atau buah yang mereka tanam..." kemudian ia 
meneruskan hadits sebagaimana hadits Ali bin Mushir, dan tidak menyebutkan lafazh; 
Sedangkan 'Aisyah dan Hafshah termasuk yang memilih pembagian tanah dan air. Dan telah 
menceritakan kepadaku Abu Thahir telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb 
telah mengabarkan kepadaku Usamah bin Zaid Al Laitsi dari Nafi' dari Abdullah bin Umar dia 
berkata; "Tatkala Khaibar dapat ditaklukkan, orang-orang yahudi memohon kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam supaya merka diperbolehkan tetap tinggal di sana 
untuk mengerjakan sawah dan ladang dengan upah seperdua dari tanaman atau buah- 
buahan yang dihasilkan." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kami bolehkan 
kalian menetap sampai batas waktu yang kami tentukan." Kemudian dia meneruskan hadits 
tersebut seperti hadits Ibnu Numair dan Ibnu Mushir dari Ubaidullah dengan tambahan 
lafazh; Dan setengah buah-buahan dari hasil ghanimah Khaibar telah di bagi-bagikan, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil seperlimanya." 







2898. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits 
dari Muhammad bin Abdurrahman dari Nafi' dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Beliau pernah menyerahkan kebun kurma kepada orang- 
orang yahudi Khaibar supaya mereka garap dengan biaya mereka sendiri, dengan ketentuan; 
separuh dari hasil tanaman yang mereka hasilkan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. 




^ \ J 5 ^C- A. 








2899. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan lshaq bin Manshur 
sedangkan lafazhnya dari Ibnu Rafi' keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku 
Musa bin 'Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Umar bin Khaththab telah mengusir orang- 
orang Yahudi dan Nashrani dari tanah hijaz. Sesungguhnya setelah penaklukan Khaibar, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bermaksud mengusir orang-orang Yahudi dari negeri 
itu, sebab setelah dikuasai, negeri tersebut milik Allah dan Rasul-Nya serta milik kaum 
Muslimin seluruhnya. Karena itulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bermaksud 
hendak mengusir orang-orang Yahudi dari negeri itu, tetapi orang-orang Yahudi memohon 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar beliau membolehkan mereka tetap 
tinggal di sana untuk meneruskan usaha (pertanian) mereka, dengan ketentuan; bagi mereka 
seperdua dari hasil buah-buahan yang mereka kerjakan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda kepada mereka: "Kami izinkan kalian menetap dengan ketentuan seperti 
itu sampai batas waktu yang kami kehendaki." Maka mereka pun menetap di situ sampai 
datang waktunya Umar mengusir mereka ke Taima' dan Ariha\ 


Bab: keutamaan bercocok tanam 


(£^. jjy S+*) 




2900. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
ayahku telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari 'Atha' dari Jabir dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim yang bercocok 
tanam, kecuali setiap tanamannya yang dimakannya bernilai sedekah baginya, apa yang 
dicuri orang darinya menjadi sedekah baginya, apa yang dimakan binatang liar menjadi 
sedekah baginya, apa yang dimakan burung menjadi sedekah baginya, dan tidaklah 
seseorang mengambil darinya, melainkah ia menjadi sedekah baginya." 






2901. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah mengabarkan kepada kami 
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh 
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Ibnu Zubair dari Jabir bahwasannya Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam menemui Ummu Mubasyir Al Anshariyah di kebun kurma 
miliknya, lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Siapakah yang 
menanam pohon kurma ini? Apakah ia seorang muslim atau kafir? Dia menjawab, "Seorang 
Muslim." Beliau bersabda: "Tidaklah seorang Muslim yang menanam pohon atau menanam 
tanaman lalu tanaman tersebut dimakan oleh oleh manusia, binatang melata atau sesuatu 
yang lain kecuali hal itu berniali sedekah untuknya." 




2902. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim dan Ibnu Abu Khalaf 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin 
Abdullah dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tidaklah seorang Muslim yang menanam sebatang pohon atau tanaman, lalu tanaman 
tersebut dimakan oleh binatang buas, burung atau sesuatu yang lain, kecuali hal itu bernilai 
sesekah baginya." 




/ **/ / **^ ^ V— ^ / { ^ / •*> 


2903. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Sa'id bin Ibrahim telah menceritakan 
kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakaria bin lshaq telah 
mengabarkan kepadaku Amru bin Dinar bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata. 



"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui Ummu Ma'bad di kebun, lalu beliau bersabda: 
"Wahai Ummu Ma'bad, siapakah yang menanam pohon kurma ini? Apakah dia seorang 
muslim ataukah kafir?" Ummu Ma'bad menjawab, "Seorang muslim." Lantas beliau 
bersabda: "Tidaklah seorang muslim menanam tanaman, lalu tanaman tersebut dimakan 
oleh manusia atau binatang melata atau burung kecuali hal itu bernilai sedekah baginya 
pada hari Kiamat." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari Abu Mu'awiyah. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah 
menceritakan kepada kami Ammar bin Muhammad, (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Fudlail mereka semua dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir sedangkan Amru 
menambahkan dalam riwayatnya dari Ammar. (dalam jalur lain disebutkan). Abu Kuraib 
dalam riwayatnya menyebutkan dari Abu Mu'awiyah keduanya berkata; dari Ummu 
Mubasir, dan dalam riwayat Ibnu Fudlail dari isteri Zaid bin Haritsah, juga dalam riwayat 
lshaq dari Abu Mu'awiyah dia berkata, "Bisa jadi ia mengatakan dari Ummu Mubasyir dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan bisa jadi ia juga tidak mengatakannya. Namun 
semuanya mengatakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits 'Atha dan Ibnu 
Zubairdan Amru bin Dinar." 




2904. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id dan 
Muhammad bin Ubaid Al ghubari dan ini adalah lafadz Yahya. Yahya berkata; telah 
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim menanam pohon atau menanam tanaman, 
lalu tanaman tersebut dimakan oleh burung atau manusia atau hewan ternak, melainkan hal 
itu bernilai sedekah baginya." Dan telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah 
menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Aban bin 
Yazid telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas bin 
Malik, bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui Ummu Mubasyir, isteri 
sahabat Anshar di kebun kurman miliknya, lantas beliau bersabda: "Siapakah yang menanam 
pohon kurma ini, apakah ia seorang Muslim ataukah kafir? Mereka menjawab, "Muslim." 
Seperti hadits mereka. 


Bab: Menjual buah yang berpenyakit 



: _4^i\jJL^ 

^ILiytl^gS 


2905. Telah menceritakan kepadaku Abu Tahhir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb 
dari Ibnu Juraij bahwasannya Abu Zubair telah mengabarkan kepadanya dari Jabir bin 
Abdullah, bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kamu menjual 
buah kepada saudaramu." (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan kepada kami Abu Dlamrah dari Ibnu Juraij dari 
Abu Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Jika kamu membeli buah-buahan dari saudaramu lalu buah tersebut 
terserang hama (kerusaan), maka tidak halal bagimu mengambil sesuatu pun darinya, atas 
dasar apakah kamu mengambil harta saudaramu tanpa hak?" Dan telah menceritakan 
kepada kami Hasan Al Khulwani telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij 
dengan sanad-sanad seperti ini." 



iU-fau j^SfcS ;>l!V&\ 


2906. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ali bin Hujr 
mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Humaid dari Anas, 
bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang menjual buah kurma sampai 
terlihat matangnya, maka kami bertanya kepada Anas, 'Bagaimana terlihat matangnya? ' Dia 
menjawab, 'Jika telah kemerahan atau kekuningan. Bagaimana menurutmu jika Allah 
mencegah buah-buah tersebut, sehingga atas dasar apa kamu menghalalkan harta 
saudaramu?" 


j 


2907. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik dari Humaid At Thawil dari Anas bin Malik, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang menjual buah-buahan sampai tampak 
matang." Para sahabat bertanya, "Bagaimana terlihat matangnya?" Beliau menjawab: 



"Hingga memerah." Beliau melanjutkan: "Jika Allah mencegah buah tersebut (belum 
matang), maka atas dasar apakah kamu menghalalkan harta saudaramu?" 






2908. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abbad telah menceritakan kepada kami 
Abdul Aziz bin Muhammad dari Humaid dari Anas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Jika Allah tidak menjadikannya matang, maka atas dasar apakah salah seorang 
dari kalian menghalalkan harta saudaranya." 




2909. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Hakam dan Ibrahim bin Dinar dan Abdul 
Jabbar bin 'Ala' dan ini adalah lafadz Bisyr, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari Humaid Al A'raj dari Sulaiman bin 'Atiq dari Jabir, bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan menetapkan pengurangan harga sesuai kadar 
kerusakan yang ada." Abu lshaq berkata, "Dia adalah temannya Muslim." Telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Bisyr dari Sufyan seperti ini." 


Bab: Sunahnya membebaskan hutang 




2910. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Bukair dari 'lyadl bin 'Abdullah dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, "Seorang laki- 
laki mendapat musibah pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terkait dengan 
buah yang telah dibelinya, sehingga hutangnya menjadi banyak, maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Bersedekahlah kepadanya." Lantas orang-orang bersedekah 
kepadanya, akan tetapi (harta sedekah itu) belum mencapai jumlah untuk melunasi 
hutangnya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepada orang yang 
dihutanginya: "Ambillah apa yang kamu temukan dan tidak ada cara lain bagimu selain cara 
tersebut." Telah menceritakan kepadaku Yunus bin Abdul A'la telah mengabarkan kepada 



kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Al Harits dari Bukair bin Al 
Asyaj dengan sanad-sanad ini, seperti hadits tersebut." 


^iLUc^dils 


2911. Telah menceritakan kepadaku tidak hanya satu orang dari sahabat-sahabat kami 
mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abi Uwais telah menceritakan 
kepadaku saudaraku dari Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Yahya bin Sa'id dari Abu Ar Rijal 
Muhammad bin Abdurrahman bahwa ibunya 'Amrah binti Abdurrahman berkata; saya 
mendengar 'Aisyah berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar suara 
pertikaian didekat pintu rumahnya, suaranya keras sekali, ternyata salah satu dari mereka 
meminta keringanan atas hutangnya dan minta ditangguhkan. Namun dia (orang yang 
dihutangi) justru menjawab, "Demi Allah, saya tidak akan pernah melakukannya!" 
Mendengar itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam segera keluar menemui mereka 
berdua seraya bersabda: "Siapa tadi yang bersumpah untuk tidak akan berbuat kebajikan?" 
laki-laki tersebut menjawab, "Saya wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Manakah (di antara 
keduanya) yang lebih patut dicintai?!" 


,' v \ ' A **„'''.**.* > 





2912. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab telah 
menceritakan kepadaku Abdullah bin Ka'b bin Malik dia mengabarkan dari Ayahnya, bahwa 
pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dirinya pernah menagih hutang kepada 
Ibnu Abu Hadrad di masjid, suara mereka berdua sangat keras sehingga terdengar oleh 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang berada di rumahnya, lantas Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui keduanya hingga tirai kamarnya tersingkap. 
Beliau kemudian memanggil Ka'ab bin Malik, beliau bersabda: "Wahai Ka'ab." Dia menjawab, 
"Ya, wahai Rasulullah." Kemudian beliau mengisyaratkan dengan tangannya (untuk 
membebaskan separuh dari hutangnya): "Bebaskanlah separuh dari hutangmu." Ka'ab pun 
menjawab, "Saya telah melakukannya wahai Rasulullah." Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam lalu bersabda (kepada Ibnu Abu Hadrada): "Berdiri dan bayarlah." Dan telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Utsman bin 
Umar telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dari Abdullah bin Ka'ab bin Malik 
bahwa Ka'ab bin Malik telah mengabarkannya, bahwa dia pernah menagih hutang kepada 
Ibnu Abu Hadrad, seperti hadits Ibnu Wahb." Muslim berkata; Laits bin Sa'ad juga telah 
meriwayatkan; telah menceritakan kepadaku Ja'far bin Rabi'ah dari Abdurrahman bin 
Hurmuz dari Abdullah bin Ka'ab bin Malik dari Ka'ab bin Malik, bahwa dia memiliki harta 
yang masih berada pada Abdullah bin Abu Hadrad Al Aslami, lantas dia menemuinya hingga 
terjadilah pembiacaraan di antara keduanya, sampai suaranya meninggi. Lalu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melewatinya dan bersabda: "Wahai Ka'ab!" Lalu beliau 
mengisyaratkan dengan tangannya seakan-akan beliau mengatakan: "Bebaskanlah 
setengahnya." Kemudian Ka'ab mengambil yang setengahnya dan membebaskan yang 
setengah." 


Bab: Barangsiapa mendapati barang miliknya pada pedagang yang bangkrut maka ia lebih 
berhak untuk mendapatkannya 

















2913. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan 
kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah 
mengabarkan kepadaku Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazm bahwa Umar bin 
Abdul Aziz telah mengabarkan bahwa Abu Bakar bin Abdurrahman bin Harits bin Hisyam 
telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah mendengar Abu Hurairah berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, atau saya mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mendapatkan hartanya ada pada orang 
yang telah mengalami kebangkrutan -atau seseorang yang telah bangkrut-, maka dirinya 
lebih berhak atas harta tersebut daripada orang lain." Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh semuanya 
dari Laits bin Sa'ad. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Ar 
Rabi' dan Yahya bin Habib Al Haritsi keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 
Hammad -yaitu Ibnu Zaid-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah. (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahab dan Yahya bin Sa'id dan Hafsh bin Ghiyats 
semuanya dari Yahya bin Sa'id dalam sanad-sanad ini, dengan makna hadits Zuhair. Ibnu 
Rumh berkata; dari riwayat di antara mereka: "Siapa saja yang (hartanya) dibangkrutkan." 


*'• 1 ' ■'’w i * £ / ? t ’ ' * * ' * C* \ .1 ' t> »\ 


2914. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Hisyam bin Sulaiman dia adalah Ibnu Ikrimah bin Khalid Al Mahzumi, dari Ibnu Juraij telah 
menceritakan kepadaku Ibnu Abu Husain bahwa Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin 
Hazm telah mengabarkan kepadanya, bahwa Umar bin Abdul Aziz telah menceritakan 
kepadanya dari Abu Bakar bin Abdurrahman dari hadits Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam tentang seorang (pedagang) yang jatuh miskin (bangkrut), jika ditemukan 
barang dagangan pada orang yang mengutangnya masih ada, maka barang dagangan 
diserahkan kepada pemilik modal." 






\ ' / \> 'l ' /• l >* <w 





2915. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far dan Abdurrahman bin Mahdi keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Nadir bin Anas dari Basyir bin Nahik 
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika seorang 
(pedagang) bangkrut, kemudian pemiilik modal mengetahui barangnya masih ada padanya, 
maka dia berhak atas barang tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin 
Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami 
Sa'id. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku 
keduanya dari Qatadah dengan isnad seperti ini, keduanya menyebutkan, "Maka dia berhak 
(atas barang tersebut) daripada orang yang berhutang." 





2916. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf dan Hajjaj bin 
Sya'ir keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah Al Khuza'i -Hajjaj 
Manshur bin Salamah berkata; telah mengabarkan kepada kami- Sulaiman bin Bilal dari 
Khutsaim bin 'Irak dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Jika seorang (pedagang) bangkrut, kemudian orang lain (pemilik modal) 
mendapati barangnya masih ada pada dia, maka dirinya (pemilik modal) lebih berhak atas 
barang tersebut." 


Bab: Keutamaan memberi kemudahan kepada orang yang kesulitan jllas) 





2917. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdillah bin Yunus telah menceritakan 
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Manshur dari Rab'i bin Hirasy bahwa 
Hudzaifah telah menceritakan kepada mereka, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Beberapa Malaikat bertemu dengan ruh seseorang sebelum kalian, lalu 
mereka bertanya, 'Apakah kamu pernah berbuat baik? ' Dia menjawab, 'Tidak.' Mereka 
berkata, 'Cobalah kamu ingat-ingat! ' dia menjawab, 'Memang dulunya saya pernah 



memberikan piutang kepada orang-orang, lantas saya perintahkan kepada pelayan- 
pelayanku agar memberikan tangguh kepada orang yang kesusahan, serta memberikan 
kelonggaran kepada berkecukupan 1 . Beliau melanjutkan: "Lantas Allah Azza wa j a 1 1 a 
berfirman: 'Berilah kelapangan kepadanya'." 






9 }■ 


\ . > 9 'J ^ * 


> > *4i 






2918. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr dan lshaq bin Ibrahim sedangkan 
lafadznya dari Ibnu Hujr keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari 
Mughirah dari Nu'aim bin Abu Hind dari Rib'i bin Hirasy dia berkata, "Hudzaifah dan Abu 
Mas'ud sedang berkumpul, lalu Hudzaifah berkata, "Ada seorang laki-laki yang meninggal 
dan menemui Rabbnya, maka Rabbnya berfirman kepadanya: 'Apa yang telah kamu 
perbuat? ' laki-laki itu menjawab, 'Saya belum pernah berbuat kebaikan sama sekali, 
melainkan saya adalah seorang laki-laki yang memiliki harta benda, saya juga melakukan 
transaksi dengan orang-orang, namun saya sering mempermudah dalam urusan dan 
memberi tangguh kepada orang yang sedang dalam kesusahan.' Maka Allah berfirman: 
'Berilah kelapangan kepadanya'." Abu Mas'ud berkata, "Seperti inilah saya mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda." 




9 * 






2919. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul 
Malik bin Umair dari Rib'i bin Hirasy dari Hudzaifah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
bahwa seorang laki-laki meninggal dunia kemudian dia dimasukkan ke surga, lantas 
dikatakan kepadanya, 'Apa amalanmu (sewaktu di dunia)? ' -ia menyebutkan atau 
disebutkan- Beliau bersabda: "Sesungguhnya dahulu saya pernah transaksi dengan orang- 
orang, lalu saya memberi tangguh kepada orang yang kesusahan dan mempermudah dalam 
urusan keuangan atau dalam pembayaran, oleh karena itu dosanya di ampuni." Abu Mas'ud 
berkata, "Dan saya mendengar hal itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 



( d^j^U > ii\ c pii\j ^ j -^ii ii^\^&j\^H\ 


2920. Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj telah menceritakan kepada kami 
Abu Khalid Al Ahmar dari Sa'd bin Thariq dari Rib'i bin Hirasy dari Hudzaifah dia berkata, 
"Didatangkan di hadapan Allah seorang hamba dari hamba-hamba-Nya yang Allah beri harta 
melimpah, lalu Dia bertanya kepadanya: "Amalan apa yang telah kamu perbuat semasa di 
dunia?" Hudzaifah berkata, "Dan tidak mungkin mereka menyembunyikanya dari Allah." 
Laki-laki itu menjawab, "Wahai Rabbku, Engkau telah memberiku harta benda, lalu saya 
melakukan jual beli dengan orang-orang, sedangkan saya memiliki perilaku suka 
memudahkan, yaitu memudahkan setiap urusan dan menangguhkan bagi orang yang 
kesusahan." Maka Allah berfirman: "Aku lebih berhak dengan hal itu dari pada kamu, oleh 
karena itu berilah kemudahan pada hamba-Ku ini." ' Uqbah bin 'Amir Al Juhani dan Abu 
Mas'ud Al Anshari berkata, "Seperti inilah yang saya dengar dari mulut Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam." 




Si 


2921. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim dan ini adalah lafadznya Yahya. Yahya berkata; telah 
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan telah menceritakan kepada 
kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq dari Abu Mas'ud dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang laki-laki sebelum kalian dihisap dan tidak 
didapatkan padanya kebaikan sedikitpun, melainkan ketika dia bersosialisasi dengan 
manusia, ia suka memudahkan setiap urusan, ia menyuruh pelayannya untuk 
menangguhkan bagi orang yang kesusahan." Beliau melanjutkan: "Lalu Allah Azza Wa Jalla 
berfirman: 'Kami lebih berhak atas hal itu daripada dia, oleh karena itu berilah kemudahan 
kepadanya'." 



» . t .»i i-'.C’ 1 " -'i? > * ^ ''*i~ i ^ . » < * ,>■,* <> s > , t>»> > t ■ 

^.y\3ls J( | 

^ s'' ' t'' -s * ' 


, * >. > 


'>s 


> ^ > * .r/t »•'.< - > 

» ' 


2922. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abi Muzahim dan Muhammad bin Ja'far 
bin Ziyad telah mengabarkan kepada kami Ibrahim dia adalah Ibnu Sa'ad, dari Ibnu Syihab 
dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Ada seorang laki-laki yang suka menghutangi orang-orang, lalu 
dia berkata kepada pelayannya, 'Jika seorang yang kesusahan datang kepadamu, maka 
berilah kemudahan kepadanya, semoga Allah memberi kemudahan kepada kita.' Kemudian 
dia bertemu dengan Allah (meninggal), maka Allah pun memberi kemudahan kepadanya." 
Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa 'Ubaidullah 
bin 'Utbah telah menceritakan kepadanya, bahwa dia pernah mendengar Abu Hurairah 
berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti hadits 
tersebut." 


'kfoA iy>%\ ' K " 





2923. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Haitsam Khalid bin Khidasy bin 'Ajian telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Yahya bin Abin Katsir dari 
Abdullah bin Abu Qatadah bahwa Abu Qatadah pernah mencari seseorang yang berhutang 
kepadanya, ternyata orang yang berhutang kepadanya itu berusaha bersembunyi dan 
menghindar. Ketika ditemukan, orang tersebut berkata, "Sungguh saya sedang dalam 
kesulitan." Abu Qatadah berkata, "Demi Allah." Dia berkata, "Demi Allah." Abu Qatadah 
melanjutkan, "Baiklah kalau begitu, sungguh saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa ingin diselamatkan Allah dari kesusahan hari 
Kiamat, maka hendaklah ia memberi tangguhan kepada orang yang kesulitan, atau 
membebaskan hutangnya." Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Jarir bin Hazim dari 
Ayyub dengan sanad-sanad ini, seperti hadits tersebut." 



Bab: Haramnya menunda-nunda pembayaran hutang bagi orang yang 


kaya 


\ 5 \ \JL \ ^ \ \ \ ) 


j o ^ lA cA j>) cA' S^ ( 

^k-> pjk J \ j^> ^-k\ £jX- J-& <j 1 ^C- |*LL& 


2924. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya baca di hadapan 
Malik; dari Abu Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallal lahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Mengulur-ulur waktu pembayaran hutang bagi yang mampu adalah 
kezhaliman, dan jika piutang salah seorang dari kalian dialihkan kepada orang yang kaya, 
maka terimalah." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan 
kepada kami Isa bin Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq semuanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas." 


Bab: Haramnya menjual kelebihan air j _^o y>6) 




2925. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah mengabarkan 
kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad 
bin Hatim telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id semuanya dari Ibnu Juraij dari 
Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melarang menjual kelebihan air." 




2926. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 
Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 



'alaihi wasallam melarang menjual bibit (seperma) unta pejantan, menjual air dan tanah 
untuk ditanami. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang yang demikian itu." 





2927. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di 
hadapan Malik, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Qutaibah 
telah menceritakan kepada kami Laits keduanya dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabada: "Dilarang menahan 
kelebihan air untuk mencegah tumbuhnya al kala' (rumput)." 


f ' S *V ^ / • // 7T / 


2928. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah dan ini adalah lafadz 
Harmalah, dari Harmalah telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Musayyab dan Abu 
Salamah bin Abdurrahman bahwasannya Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian melarang kelebihan air untuk menahan 
tumbuhnya rumput." 




2929. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Ashim Ad Dlahak bin Mukhlad telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ziyad bin Sa'd bahwa Hilal bin Usamah telah 
mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Salamah bin Abdurrahman telah mengabarkan, bahwa 
dirinya telah mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Kelebihan air tidak boleh dijual agar rumput bisa dijual." 


Bab: Haramnya harga anjing, upah dukun dan upah pelacur (j\ <_ ( ^ r <o 



t> * ^ . »^ » . »t*t» -' ’>> ’"* l . £ <* > ✓ . -'■> *"“^» 

•; ^i -- * 



> , / t/|/ <>?t * > »l 


2930. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di 
hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Abu Bakar bin Abdurrahman dari Abu Mas'ud Al 
Anshari, bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang menggunakan uang 
hasil menjual anjing, hasil dari usaha pelacuran dan upah perdukunan." Dan telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh dari Laits bin Sa'd. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah 
telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah keduanya dari Zuhri dengan sanad- 
sanad ini seperti hadits tersebut. Dan dalam hadits Laits dari riwayatnya Ibnu Rumh, bahwa 
dia mendengar dari Abu Mas'ud." 


'{Ji (Jli (. 







2931. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id Al Qatthan dari Muhammad bin Yusuf dia berkata; saya mendengar As 
Saib bin Yazid telah menceritakan dari Rafi' bin Khudaij berkata, "Saya mendengar Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sejelek-jelek usaha adalah usaha pelacuran, jaul beli 
anjing dan usaha tukang bekam." 


j^\ j j 


S / S *f (. I i . .1 ,/ 



rt L£j\ ^k\ j4 aV 

<CJlC- 4jM (J 


2932. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al 
Walid bin Muslim dari Al Auza'i dari Yahya bin Katsir telah menceritakan kepadaku Ibrahim 



bin Qaritz dari As Saib bin Yazid telah menceritakan kepadaku Rafi' bin Khudaij dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Hasil usaha jual beli anjing adalah 
buruk, hasil usaha pelacuran adalah buruk dan hasil usaha bekam juga buruk." Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq 
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Yahya bin Abi Katsir dengan sanad-sanad ini, 
seperti hadits tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah 
mengabarkan kepada kami An Nadir bin Syumail telah menceritakan kepada kami Hisyam 
dari Yahya bin Abi Katsir telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Abdullah dari As Saib bin 
Yazid telah menceritakan kepada kami Rafi' bin Khadij dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam seperti hadits di atas." 






2933. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami Al 
Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Az Zubair dia berkata; saya 
bertanya kepada Jabir mengenai uang hasil usaha jual beli anjing dan kucing, dia menjawab, 
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang perbuatan seperti itu." 


Bab: Perintah membunuh anjing 






2934. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di 
hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memerintahkan untuk membunuh anjing." 



5 \ <Co -X*J\ jUaS \ y» j 1 \ 


2935. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 
Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan supaya 
membunuh anjing, lalu beliau mengutus orang ke seluruh penjuru Madinah untuk 
membunuh anjing." 









2936. Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Mas'adah telah menceritakan kepada 
kami Bisyr -yaitu Ibnu Al Mufadlal- telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu 
Umayyah- dari Nafi' dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memerintahkan supaya membunuh anjing, lantas kami pergi ke seluruh penjuru kota 
sehingga kami tidak meninggalkan seekor anjing pun melainkan kami membunuhnya. 
Bahkan kami membunuh seekor anjing yang selalu mengikuti tuannya, yaitu anjingnya 
seorang wanita badui." 









2937. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari 'Amru bin Dinar dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memerintahkan supaya membunuh anjing kecuali anjing untuk berburu atau 
anjing untuk menjaga hewan ternak." Dikatakan kepada Ibnu Umar, "Sesungghuhnya Abu 
Hurairah pernah berkata, "Atau anjing untuk menjaga tanaman (pertanian)?" Maka Ibnu 
Umar berkata, "Karena Abu Hurairah memiliki ladang." 


^ j i JJuSlL» 3^ J I4I2S ^c- Al 




2938. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf telah 
menceritakan kepada kami Rauh. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 
lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia pernah 
mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memerintahkan kami supaya membunuh anjing, bahkan anjing milik seorang wanita badui 
yang selalu mengiringinya kami bunuh juga. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
melarang membunuh anjing seperti itu, namun beliau bersabda: "Bunuhlah anjing yang 
berwarna hitam dengan dua titik putih dikeningnya, karena anjing itu adalah jelmaan dari 
setan." 









<- > * > 1 ^ 

2939. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu At Tayyah bahwa dia 
mendengar dari Muttharif bin Abdullah dari Ibnu Al Mughaffal dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami supaya membunuh semua jenis anjing, 
kemudian beliau bersabda: "Apa urusannya mereka dengan anjing?" Lantas beliau memberi 
mengecualikan anjing untuk berburu dan anjing penjaga kambing (ternak)." Dan telah 
menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu 
Al Harits-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim 
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Walid telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Ja'far. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim 
telah mengabarkan kepada kami An Nadir, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir 
semuanya dari Syu'bah dengan sanad-sanad ini. Ibnu Hatim menyebutkan dalam haditsnya; 
dari Yahya, "Beliau memberi keringanan anjing penjaga ternak, anjing untuk berburu dan 
anjing untuk menjaga tanaman." 











2940. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di 
hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing selain anjing penjaga ternak atau anjing untuk 
berburu, maka amalannya berkurang dua qirath setiap harinya." 





2941. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
Ibnu Numair mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari 
Salim dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa 
memelihara anjing selain anjing untuk berburu atau anjing penjaga binatang ternak, maka 
pahalanya akan dikurangi dua qirath setiap harinya." 





< > ♦ 

ojy>- 







2942. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah 
dan Ibnu Hujr dan Yahya bin Yahya berkata; telah menceritakan kepada kami, sedangkan 
yang lainnya berkata; telah menceritakan kepada kami isma'il dia adalah Ibnu Ja'far, dari 
Abdullah bin Dinar bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk berburu atau anjing 
penjaga hewan ternak, maka amalannya akan dikurangi dua qirath setiap harinya." 


cj^-<SA £ y* 


2943. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah 
dan Ibnu Hujr dan Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang lain 
berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Muhammad -yaitu Ibnu Abu Harmalah- 
dari Salim bin Abdullah dari Ayahnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing selain anjing penjaga hewan ternak atau anjing 
untuk berburu, maka amalnya akan dikurangi satu qirath setiap harinya." Abdullah berkata, " 
Abu Hurairah berkata, "Atau anjing penjaga tanaman." 




2944. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Waki' telah menceritakan kepada kami Handlalah bin Abu Sufyan dari Salim dari Ayahnya 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing 
selain anjing untuk berburu atau menjaga hewan ternak, maka amalnya akan dikurangi dua 
qirath setiap hari." Salim berkata, " Abu Hurairah menambahkan, 'Atau anjing untuk 
menjaga tanaman. Sedangkan Abu Hurairah adalah pemilik kebun." 



\'Z\y 9 > ' * \ '* * 9 * \ ' K 9\>> 9 > >v\'Z\' 

Uo-X>-^_a^C'^4Jo\ JZ*£* £jj b ^_a^U> J* V^A>- UoA>- 


2945. Telah menceritakan kepada kami Daud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami 
Marwan bin Mu'awiyah telah mengabarkan kepada kami Umar bin Hamzah bin Abdullah bin 
Umar telah menceritakan kepada kami Salim bin Abdullah dari Ayahnya dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa saja dari pemilik rumah yang 
memelihara anjing selain anjing untuk menjaga ternak atau anjing untuk berburu, maka 
amalnya akan dikurangi dua qirath setiap hari." 





2946. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basyar 
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Abu 
Al Hakam dia berkata; saya mendengar Ibnu Umar menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing, selain anjing untuk menjaga 
tanaman atau binatang ternak atau untuk berburu, maka pahalanya akan dikurangi satu 
qirath setiap harinya." 








2947. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah keduanya berkata; 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu 
Syihab dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk berburu dan anjing 
untuk menjaga hewan ternak dan anjing untuk menjaga tanaman, maka pahalanya akan 
dikurangi dua qirath setiap harinya." Namun dalam riwayatnya Abu Thahir tidak disebutkan, 
"Anjing untuk menjaga tanaman." 



-L Jj&ZjybJ JJs jL&JJ^ZS&i£ ^Aj]\ Jl5Js\^rvS|»Jj J5^ 



2948. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari 
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa 
memelihara anjing selain anjing untuk menjaga hewan ternak, atau anjing untuk berburu, 
atau anjing untuk menjaga tanaman, maka pahalnya akan dikurangi satu qirath setiap 
harinya." Az Zuhri berkata, "Ketika (hadits) Abu Hurairah disebutkan kepada Ibnu Umar, 
maka dia berkata, "Semoga Allah merahmati Abu Hurairah, karena dia adalah pemilik 
kebun." 




ZLi» 


2949. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Hisyam Ad Dastawa'i telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memelihara seekor anjing 
maka amalnya akan berkurang satu qirath setiap harinya, kecuali anjing untuk menjaga 
hewan ternak." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan 
kepada kami Syu'aib bin lshaq telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah menceritakan 
kepadaku Yahya bin Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman 
telah menceritakan kepadaku Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
seperti hadits di atas." Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mundzir telah 
menceritakan kepada kami Abdus Shamad telah menceritakan kepada kami Harb telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dengan sanad-sanad ini, seperti hadits 
tersebut." 





j£d\ jk*J 




2950. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Abdul Wahid -yaitu Ibnu Ziyad- dari Isma'il bin Suma'i telah menceritakan kepada kami Abu 
Razin dia berkata; saya mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk berburu atau anjing 
penjaga kambing (hewan ternak), maka amalnya akan berkurang satu qirath setiap harinya." 


/ *V s y / ^ 


2951. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di 
hadapan Malik; dari Yazid bin Khushaifah bahwa Sa'ib bin Yazid telah mengabarkan 
kepadanya, bahwa dia pernah mendengar Sufyan bin Abu Zuhair -seorang sahabat Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, dari penduduk Syanu'ah-, dia berkata, "Saya pernah mendengar 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing tidak untuk 
menjaga tanaman dan tidak pula untuk berburu, maka amalnya akan terkurangi satu qirath 
setiap harinya." Sa'ib bertanya, "Apakah kamu mendengar ini dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam?" dia menjawab, "Ya, demi Rabb masjid ini (Allah)." Telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr mereka berkata; telah 
menceritakan kepada kami Isma'il dari Yazid bin Hushaifah telah mengabarkan kepadaku As 
Sa'ib bin Yazid, "Bahwa ia mengutus kepada mereka Sufyan bin Abu Zuhair Asy Syana'i 
sebagai delegasi, lalu Ibnu Abu Zuhair berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda seperti hadits di atas." 


Bab: Halalnya upah dari usaha bekam (i*L>t>tJ\i> cM 

’i * *' \ i!,\ \'X\ ' \ ll-l ’ > > ’-l i ' 



2952. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ali bin 
Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il yang mereka maksudkan 
adalah Ibnu Ja'far, dari Humaid dia berkata, " Anas bin Malik ditanya mengenai tukang 
bekam, dia lalu menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbekam dan 
yang membekam beliau adalah Abu Thaibah, lantas beliau memerintahkan (keluarganya) 
supaya memberikan kepada Abu Thaibah dua gantang makanan, dan beliau menganjurkan 
kepada tuannya supaya dia (tuannya) meringankan tugas yang dibebankan kepada Abu 
Thaibah. Beliau bersabda: "Sesungguhnya berbekam adalah pengobatan yang paling utama 
atau termasuk terapi yang paling baik." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar 
telah menceritakan kepada kami Marwan -yaitu Al Fazari- dari Humaid dia berkata; Anas 
ditanya mengenai tukang bekam, lalu dia menyebutkan hadits seperti di atas. Namun ia 
menambahkan, "Sesungguhnya bekam dan Qusth Al Bahri (sejenis tumbuhan) adalah 
pengobatan yang paling utama buat kalian, dan janganlah kalian menyakiti anak-anak kalian 
dengan ghamz (yaitu memasukkan jari jemari ke kerongkongan seorang anak untuk 
menghilangkan rasa sakit)." 





2953. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hasan bin Khirasy telah menceritakan 
kepada kami Syababah telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Humaid dia berkata; 
saya mendengar Anas berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah memanggil pelayan 
kami yang berprofesi sebagai tukang bekam, lantas dia membekam beliau. Setelah itu, beliau 
memerintahkan supaya memberi satu sha' atau satu mud atau dua mud (makanan), beliau 
juga memerintahkan supaya meringankan tugas yang dibebankan kepadanya." 




2954. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Affan bin Muslim, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al Mahzumi keduanya dari Wuhaib 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta untuk dibekam, lalu beliau memberi upah 
kepada tukang bekam." 







2955. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abdullah bin Humaid dan ini 
adalah lafadz Abd, keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari 'Ashim dari Asy Sya'bi dari Ibnu Abbas dia berkata, 
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah dibekam oleh seorang budak kepunyaan Bani 
Bayadlah, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan upah kepadanya dan 
menganjurkan kepada tuannya supaya meringankan tugas kewajibannya. Andaikata usaha 
bekam itu haram, tentu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak memberikan upah 
kepadanya." 


Bab: Haramnya bisnis khamer 






2956. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Oawariri telah menceritakan 
kepada kami Abdul A'la Abu Hammam telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Jurairi dari 
Abu Nashrah dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di Madinah, beliau bersabda: "Wahai sekalian 
manusia, sesungguhnya Allah Ta'ala telah membenci minum khamer (belum ada larang 
secara tegas), dan Allah pasti akan menurunkan perintah yang tegas mengenai hal itu. Oleh 
karena itu, siapa yang masih menyimpan khamer hendaknya dijualnya atau 
dimanfaatkannya." Abu Sa'id melanjutkan, "Tidak berapa lama kemudian. Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala telah mengharamkan khamer, maka 
siapa saja yang mendengar ayat ini sedangkan dia masih memiliki persiadaan khamer, ia 
tidak boleh meminumnya atau dijualnya." Maka orang-orang memadati Kota Madinah 
dengan membawa persediaan khamer yang ada lalu mereka menumpahkannya." 


£ y s s y / 

9 \ ^ /'*\ 9 / 9 y* \ 9 y 9 y / \ 9 \ 9 y 9 “* 9 S f» y' 9 /} 9 ^ 1 r *■ ' K ■* /' \ , i» 

-xic- y^ Zj* j y '£ s ' h*' y* 



*d^\ j^\ j _^j£, 



2957. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Hafsh bin Maisarah dari Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Wa'lah seorang laki-laki dari 
penduduk Mesir, bahwa dia menemui Abdullah bin Abbas. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir dan ini adalah lafadznya, telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dan yang lain, dari 
Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Wa'lah As Saba'i dari penduduk Mesir, bahwa dia 
pernah bertanya kepada Abdullah bin Abbas tentang perasan anggur. Ibnu Abbas menjawab, 
"Suatu ketika seorang laki-laki menghadiahkan sekantong khamer kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pun bersabda kepadanya: "Belumtahukah kamu bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengharamkannya?" Laki-laki itu menjawab, 
"Belum." Kemudian dia berbisik kepada orang yang ada di sampingnya, maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Apa yang kamu bisikkan kepadanya?" dia 
menjawab, "Saya memerintahkan supaya menjualnya." Beliau bersabda: "Sesungguhnya 
Dzat yang mengharamkan untuk meminumnya juga mengharamkan untuk menjualnya." Abu 
Sa'id melanjutkan, "Kemudian laki-laki tersebut membuka kantung khamer dan 
menumpahkan isinya semua." Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id 
dari Abdurrahman bin Wa'lah dari Abdullah bin Abbas dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam seperti hadits di atas." 







> , 









2958. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim, Zuhair 
berkata; telah menceritakan kepada kami lshaq telah mengabarkan kepada kami Jarir dari 
Manshur dari Abu Ad Dluha dari Masruq dari Aisyah dia berkata, "Ketika turun ayat akhir 
dari surat Al Baqarah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan 
membacakannya kepada orang-orang, kemudian beliau melarang jual beli khamer." 



/\^o\ >^3isji^1 

j^I\ j\ >dilsiy \ J» jy J\ 


2959. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lshaq 
bin Ibrahim dan ini adalah lafadz Abu Kuraib -lshaq berkata; telah mengabarkan kepada 
kami, sedangkan yang dua berkata; telah menceritakan kepada kami- Abu Mu'awiyah dari Al 
A'masy dari Muslim dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata, "Tatkala akhir ayat dari surat Al 
Baqarah yang mengenai riba turun, " dia melanjutkan, "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam keluar menuju masjid dan mengharamkan jual beli khamer." 


Bab: Haramnya bisnis khamer, bangkai, babi dan berhala y>6 




. ■> ^ * \ s i s \ / ✓ t 9 \\ ' 9 ' x t 9 ' 9 ' f 9 \ ' i y ^ 9 *; ^ 9 ^ i 'T** 't / 

_X_sX- ji\>- ^j£- j ^ t \)a C - ^ 

.^cS\3\k\'± 

y _n^\ 

» / ^ t * ^ / 9 ' ' 9 i ^ W K 9 ^ 9 \ ' \l| V . ^ 9 \ ' S 9 'u t 

’ -X^X» LO-X^ J 13 i 



c-*lU\c 


2960. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Yazid bin Abu Habib dari 'Atha bin Abu Rabah dari Jabir bin Abdullah, bahwa dia 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika penaklukan kota Makkah: 
"Sesnungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah melarang jual beli khamer, bangkai, daging babi 
serta jual beli arca." Ada seseorang yang bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat 
anda dengan minyak (lemak) yang terdapat dalam bangkai? Sebab lemak tersebut bisa 
digunakan untuk melumasi perahu, untuk meminyaki kulit dan menyalakan lampu?" Lalu 
beliau bersabda: "Tidak boleh, hal itu tetaplah haram." Kemudian Rasulullah shallallahu 



'alaihi wasallam melanjutkan sabdanya: "Semoga Allah melaknat orang-orang Yahudi, ketika 
Allah 'azza wajalla mengharamkan lemak bangkai, ternyata mereka tetap mengolahnya juga, 
kemudian mereka menjualnya dan hasil penjualannya mereka makan." Telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Abdul Hamid bin Ja'far dari Yazid bin Abi Habib 
dari 'Atha dari Jabir dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pada hari penaklukan kota Makkah...." (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ad Dlahak -yaitu 
Abu 'Ashim- dari Abdul Hamid telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abu Habib dia 
berkata, " 'Atha pernah menulis sesuatu kepadaku bahwa dia pernah mendengar Jabir bin 
Abdullah berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu 
penaklukan kota Makkah seperti haditsnya Laits." 




2961. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
lshaq bin Ibrahim dan ini adalah lafadz Abu Bakar, mereka berkata; telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dari Thawus dari Ibnu Abbas dia berkata, 
"Ketika kabar bahwa Samurah telah khamr ke telinga Umar, maka dia pun berkata, "Allah 
akan mengutuk Samurah, tidak tahukah dia bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
telah bersabda: "Allah melaknat orang-orang Yahudi, sebab telah diharamkan lemak bangkai 
atas mereka, namun mereka masih tetap mengolahnya dan menjualnya." Telah 
menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham telah menceritakan kepada kami Yazid bin 
Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh -yaitu Ibnu Qasim- dari 'Amru bin Dinar dengan 
isnad seperti ini." 








2962 . Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah menceritakan 
kepada kami Rauh bin 'Ubadah telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah 
mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab bahwa dia menceritakan dari 
Abu Hurairah dia berkata, "Semoga Allah mengutuk orang-orang Yahudi, sebab Allah telah 
mengharamkan buat mereka lemak bangkai, namun mereka tetap menjual dan memakan 
hasil penjualannya." 




S s *V * 





J* 


ii\i ^j 3 .vsjvss ^ _>m/S 


^r" 

4.V.a1> 


2963. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab 
dari Abu Hurairah dia berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semoga 
Allah mengutuk orang-orang Yahudi, sebab telah diharamkan lemak bangkai atas mereka, 
namun mereka tetap menjual dan memakan hasil penjualannya." 


Bab: Riba (L> J\) 




> > 


OJ 


'* t > 


> > 




2964. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di 
hadapan Malik; dari Nafi' dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Janganlah kamu jual beli emas dengan emas kecuali sebanding, dan 
jangan kalian lebihkan sebagian atas sebagian yang lain. Janganlah jual beli perak dengan 
perak kecuali sebanding, dan janganlah kalian lebihkan sebagian atas sebagian yang lain. Dan 
janganlah kalian menjual sesuatu dengan tunai sementara yang lain dengan tempo." 




y J 
s*'.'! \*^\ ^ 




\ 
















2965. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh 
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa seorang laki-laki dari 
Bani Laits memberitahukan kepadanya, bahwa Abu Sa'id Al Khudri telah meriwayatkan 
hadits ini (melarang seseorang menjual perak dengan perak) dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam yang terdapat dalam riwayatnya Qutaibah. Setelah itu Abdullah dan Nafi' 
pergi bersamanya. Dan dalam hadits Ibnu Rumh, Nafi' berkata, "Kemudian saya. Nafi' dan Al 
Laitsi pergi menemui Abu Sa'id Al Khudri, kemudian Nafi' berkata, "Sesungguhnya dia (Al 
Laitsi) memberitahukanku bahwa kamu telah meriwayatkan, bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melarang jual beli perak dengan perak kecuali jika sama berat, dan melarang 
jual beli emas dengan emas kecuali jika sama berat?" Lantas Abu Sa'id menunjuk kedua mata 
dan telinganya dengan jari-jarinya sambil berkata, "Sungguh, mataku telah melihat dan 
telingaku juga mendengar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 
"Janganlah kalian jual beli emas dengan emas atau perak dengan perak kecuali jika sama 
berat, dan janganlah kalian melebihkan antara satu dengan yang lain. Dan jangan pula salah 
seorang dari kalian melakukan transaksi sedangkan yang lain tidak ada di tempat, kecuali jika 
dengan tunai." Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan 
kepada kami Jarir -yaitu Ibnu Hazim-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab ia 
berkata; aku mendengar Yahya bin Sa'id. (dalam jalur lain disebutkan) Muhammad Ibnul 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Ibnu 'Aun semuanya dari Nafi' 
seperti haditsnya Laits dari Nafi' dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam." 


*v / ^ / ^ 










2966. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Ya'qub -yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari- dari Suhail dari Ayahnya dari Abu Sa'id Al 
Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Janganlah kalian 
melakukan jual beli emas dengan emas, atau perak dengan perak, kecuali jika dengan jumlah 
yang sama, atau sama berat atau sama takarannya." 





2967. Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir dan Harun bin Sa'id Al Aila serta Ahmad 
bin Isa mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Makhramah dari Ayahnya dia berkata; saya pernah mendengar Sulaiman bin Yasar 
berkata; bahwa dia pernah mendengar Malik bin Abu 'Amir menceritakan dari Utsman bin 
Affan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian menjual 
satu dinar dengan dua dinar, dan jangan pula kalian menjual satu dirham dengan dua 
dirham." 


Bab: Sharaf dan jual beli emas 


dan perang dengan tunai \ ) 


$ . 'i . > J. , 'i 


2968. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh 
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Malik bin Aus bin Hadatsan 
bahwa dia berkata, "Suatu ketika saya pernah datang seraya berkata, 'Adakah di antara 
kalian yang ingin menukarkan dirham? ' maka Thalhah bin Ubaidullah -yang saat itu dia 
sedang berada di samping Umar bin Khattab - berkata, 'Tunjukkanlah emasmu kepadaku dan 
berikanlah kepadaku, jika nanti pelayanku datang maka saya akan memberikan dirham 
kepadamu.' Maka Umar bin Khattab berkata, "Demi Allah, janganlah kalian melakukan jual 
beli seperti ini, sebaiknya kamu berikan dirham ini sekarang atau kamu kembalikan emasnya. 
Bukankah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Dirham dengan emas 
adalah riba kecuali jika dengan tunai, gandum dengan gandum adalah riba kecuali jika 
dengan tunai, dan kurma dengan kurma adalah riba kecuali jika dengan tunai." Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan lshaq dari 
Ibnu 'Uyainah dari Az Zuhri dengan isnad ini." 






J -^0 JU-J 


2969. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah menceritakan 
kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Qilabah dia berkata, "Ketika di negeri 
Syam, saya mengikuti suatu halaqah (majlis ilmu), ternyata di situ juga ada Muslim bin Yasar. 
Tidak lama kemudian Abu Al Asy'ats datang." Abu Qilabah melanjutkan, "Lalu orang-orang 
yang ikut bermajlis berkata, "Abu Al 'Asy'ats telah datang. Abu Al 'Asy'ats telah datang!" 
Ketika ia telah duduk, maka aku pun berkata kepadanya, "Riwayatkanlah hadits kepada 
saudara kami, yaitu hadits Ubadah bin Shamit." Dia menjawab, "Baiklah. Suatu ketika kami 
mengikuti suatu peperangan, dan dalam peperangan tersebut ada juga Mu'awiyah, lalu kami 
mendapatkan ghanimah yang melimpah ruah yang di antaranya adalah wadah yang terbuat 
dari perak. Mu'awiyah kemudian menyuruh seseorang untuk menjual wadah tersebut ketika 
orang-orang menerima pembagian harta ghanimah, maka mereka beramai-ramai 
menawarnya, ternyata hal itu sampai di telinga 'Ubadah bin Shamit, maka ia pun berdiri dan 
berkata, "Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melarang jual beli emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, 
jewawut dengan jewawut, kurma dengan kurma, garam dengan garam kecuali jika dengan 
takaran yang sama dan tunai, barangsiapa melebihkan, maka dia telah melakukan praktek 
riba." Lantas mereka menolak dan tidak jadi mengambilnya. Dan hal itu sampai ke telinga 
Mu'awiyah, maka dia berdiri dan berkhutbah, dia berkata, "Kenapa ada beberapa lelaki 
mereka menyampaikan hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, padahal kami 
telah bersama beliau dan kami tidak pernah mendengar hal itu dari beliau?" lantas Ubadah 
bin Shamit berdiri dan mengulangmi ceritanya. Kemudian dia berkata, "Sungguh, kami akan 
senantiasa meriwayatkan apa yang kami dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
walaupun Mu'awiyah tidak menyukainya." Atau dia berkata, "Saya tidak peduli padanya 
walau harus dipecat dari tentaranya ketika berada di malam hari yang sangat gelap gulita." 
Hammad mengatakan, "Ini, atau seperti itu." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim dan Ibnu Abu Umar semuanya dari Abdul Wahhab Ats Tsaqafi dari Ayyub dengan 
isnad seperti ini." 







j4»\^61^\S\ 


•>* 


> 

•K ? 


O.XJt> 


2970. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan 
lshaq bin Ibrahim dan ini adalah lafadz Ibnu Abu Syaibah, lshaq berkata; telah mengabarkan 
kepada kami, sedangkan yang dua berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Khalid Al Khaddza' dari Abu Qilabah dari Abu Al 
Asy'ats dari 'Ubadah bin Shamit dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, jewawut 
dengan jewawut, kurma dengan kurma dan garam dengan garam, tidak mengapa jika 
dengan takaran yang sama, dan sama berat serta tunai. Jika jenisnya berbeda, maka juallah 
sesuka hatimu asalkan dengan tunai dan langsung serah terimanya." 


y^irP' 

/ ^ / ^ / 


2971. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Muslim Al 'Abdi telah 
menceritakan kepada kami Abu Al Mutawakil An Naji dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Emas ditukar dengan emas, perak ditukar 
dengan perak, gandum ditukar dengan gandum, jewawut ditukar dengan jewawut, kurma 
ditukar dengan kurma, garam ditukar dengan garam, (tidak mengapa) jika sama takarannya 
dan langsung serah terima (tunai). Barangsiapa melebihkan atau lebih, maka ia telah 
melakukan praktek riba, baik yang mengambil atau yang memberi." Telah menceritakan 
kepada kami 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah 
mengabarkan kepada kami Sulaiman Ar Raba'i telah menceritakan kepada kami Abu Al 
Mutawakil An Naji dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Emas ditukar dengan emas (tidak mengapa) jika sama takarannya ...", 
kemudian dia menyebutkan hadits seperti di atas." 





2972. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' dan Washil bin 
Abdul A'la keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari Ayahnya dari 
Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Kurma dengan kurma, gandum dengan gandum, jewawut dengan gandum, garam dengan 
garam harus sebanding dan tunai. Dan barangsiapa melebihkan, maka dia telah melakukan 
praktek riba kecuali jika berbeda jenisnya." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al 
Asyaj telah menceritakan kepada kami Al Muharibi dari Fudlail bin Ghazwan dengan isnad 
ini, namun dia tidak menyebutkan "Tunai." 


i*a5\ .^3 Violis ^ 


2973. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Washil bin Abdul A'la keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari Ayahnya dari Ibnu Abu Nu'min 
dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Emas 
dengan emas harus sama dan sebanding, perak dengan perak harus sama dan sebanding. 
Barangsiapa melebihkan atau menambah maka dia telah melakukan praktek riba." 






't . >. > 


2974. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Musa bin Abu Tamim dari Sa'id 
bin Yasar dari Abu Flurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dinar 
dengan dinar, tidak ada lebih antara keduanya, dan dirham dengan dirham, tidak ada lebih 
antara keduanya." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada 
kami Abdullah bin Wahb dia berkata; saya mendengar Malik bin Anas berkata; telah 
menceritakan kepadaku Musa bin Abu Tamim dengan isnad seperti ini." 



Bab: Larangan jual beli emas dengan perak dengan tempo 




2975. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin Maimun telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dari Abu Minhal dia berkata, 
"Syarik telah menjual perak kepadaku dengan penundaan bayarannya sampai musim haji 
tiba, kemudian dia memberitahukan kepadaku, lalu sayapun berkata kepadanya, "Ini adalah 
perkara yang tidak benar." Dia menjawab, "Saya telah menjualnya di pasar, namun tidak ada 
seorangpun yang mengingkarinya." Akhirnya saya pergi menemui Al Barra bin 'Azib dan 
menanyakannya, dia lantas menjawab, "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba di 
Madinah, kami biasa melakukan praktek jual beli seperti itu, lalu beliau bersabda: "Jika itu 
dilakukan dengan tunai maka tidak mengapa, tetapi jika dengan penundaan maka itu adalah 
riba." Coba kamu datangi Zaid bin Arqam, karena dia lebih besar usaha dagangnya 
daripadaku. Lantas saya mendatanginya dan menanyakan hal yang serupa, dan dia juga 
menjawab seperti itu." 




2976. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adzAl 'Anbari telah menceritakan 
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Habib bahwa dia 
mendengar Abu Minhal berkata; saya bertanya kepada Barra' bin 'Azib mengenai jual beli 
emas atau perak, dia menjawab, "Coba tanyakan kepada Zaid bin Arqam, sebab dia lebih 
mengetahui." Lalu saya bertanya kepada Zaid, dia menjawab, "Coba kamu tanyakan kepada 
Barra' sebab dia lebih mengetahui." Kemudian kedua-duanya berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual beli perak dengan emas dengan pembayaran yang 
ditangguhkan." 






\ 3ViS \1^ 3ViS 


2977. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki telah menceritakan kepada 
kami 'Abbad bin 'Awwam telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Abu lshaq telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abu Bakrah dari Ayahnya dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang menukar perak dengan perak, emas 
dengan emas kecuali jika takarannya sama. Dan beliau memerintahkan kami untuk membeli 
perak dengan emas sekehendak kami, dan membeli emas dengan perak sekehendak kami." 
Seorang laki-laki bertanya kepadanya, "Apakah dengan serah terima secara tunai?" dia 
menjawab, "Seperti itulah saya mendengarnya." Telah menceritakan kepadaku lshaq bin 
Manshur telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Shalih telah menceritakan kepada kami 
Mu'awiyah dari Yahya -yaitu Ibnu Abu Katsir- dari Yahya bin Abu lshaq bahwa Abdurrahman 
bin Abu Bakrah mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Bakrah berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam telah melarang kami seperti itu." 


Bab: Menjual kalung yang di dalamnya ada mutiara dan emas 




_^iL\ £\J> 


. ’ - if:- 


2978. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir Ahmad bin Amru bin Sarj telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Abu Hani' Al Khaulani 
bahwa dia mendengar 'Ulay bin Rabah Al Lakhmi dia berkata; saya mendengar Fadlalah bin 
'Ubaid Al Anshari berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Khaibar, beliau 
pernah ditawari orang sebuah kalung yang terbuat dari emas dan permata, yang berasal dari 
harta rampasan. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk menjual 
emasnya saja, oleh karena itu permatanya dicabut, kemudian beliau bersabda: "Emas 
dibayar dengan emas jika sama timbangannya." 


, * r 9 ' 'C \ r 9 t 9 W' 9 ' \ ' 9 i 'r I ^ \ * ' ? * \ \' i r )■ 9 " r 9 \ ' 

JIa9 j AlLc.^ ^^UJi dlJj A3 \ j\L> J ( £j\ 'y» j d> 






2979. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Abu Syuja' Sa'id bin Yazid dari Khalid bin Abu 'Imran dari Hanas Ash Shan'ani dari 
Fadlalah bin 'Ubaid dia berkata, "Saat di Khaibar saya pernah membeli kalung yang terbuat 
dari emas dan permata dengan harga dua belas dinar, kemudian saya memisahkannya, 
ternyata jumlahnya lebih dari dua belas dinar. Maka saya pun memberitahukan hal itu 
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: "Janganlah kamu menjualnya 
sehingga kamu memisahkan (antara emas dan permata)." Telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Mubarak dari Sa'id bin Yazid dengan isnad yang seperti ini." 





2980. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Ibnu Abu Ja'far dari Julah Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Hanas As 
Shan'ani dari Fadlalah bin 'Ubaid dia berkata, "Pada penaklukan Khaibar, kami bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membeli dari seorang Yahudi satu uqiyah emas 
seharga dua atau tiga dinar. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak 
boleh jual beli emas, kecuali sama berat." 


4)L^a9 \ \ diS jLi J J <0*^3 ^ t— )jlia9 


2981. Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb dari Qurrah bin Abdurrahman Al Ma'afiri dan Amru bin Harits dan selain keduanya, 
bahwa 'Amir bin Yahya Al Ma'afiri telah mengabarkan kepada mereka dari Hanas bahwa dia 
berkata, "Kami pernah bersama Fadlalah berada dalam suatu peperangan, kemudian saya 
dan sahabatku mendapatkan kalung yang ada emas, perak dan permatanya. Aku ingin sekali 
membeli yang menjadi bagiannya, kemudian saya bertanya kepada Fadlalah bin 'Ubaid, dia 
menjawab, "Lepaskanlah emasnya dan taruhlah ditimbangan, begitu juga dengan emasmu 
dan taruhlah ditimbangan, kemudian janganlah kamu mengambilnya kecuali jika sama berat, 
sebab saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 



"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka janganlah mengambil (emas) 
kecuali jika sama takarannya." 


Bab: Menjual makanan dengan kadar yang sama 




2982. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari 'Amru 
bin Harits bahwa Abu An Nadir menceritakan bahwa Busr bin Sa'id menceritakan dari 
Ma'mar bin Abadullah, bahwa dia pernah menyuruh pelayannya dengan membawa satu sha' 
tepung ini, kemudian dia berkata, "Juallah ini lalu tukarlah dengan gandum yang masih 
kasar." Lalu pelayannya pergi dan mengambil lebih dari satu sha' gandum, ketika Ma'mar 
datang dia memberitahukan kepadanya, maka Ma'mar berkata, "Kenapa kamu lakukan hal 
itu! Pergilah dan kembalikan gandum itu, janganlah kamu mengambilnya kecuali dengan 
takaran yang sama. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Makanan dengan makanan harus sebanding." Ma'mar berkata lagi, "Saat itu 
makanan kami adalah gandum." Lalu dikatakan kepadanya, "Hal itukan tidak sama 
jenisnya?" dia menjawab, "Sesungguhnya saya khawatir jika hal itu mendekati praktek 
ribawi." 


i\<J f ^ VS ^ \X-1 J 


2983. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Abdul Majid bin Suhail bin 



Abdurrahman bahwa dia pernah mendengar Sa'id bin Musayyab menceritakan bahwa Abu 
Hurairah dan Abu Sa'id telah menceritakan kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mengangkat seorang dari Bani 'Ady untuk bekerja di Khaibar. Lalu ia datang 
dengan membawa kurma yang bagus, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun 
bertanya kepadanya: "Apakah semua kurma di Khaibar seperti ini?" dia menjawab, "Demi 
Allah, tidak wahai Rasulullah. Biasanya kurma satu sha' seperti ini kami tukar dengan dua 
sha' kurma jenis campuran." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jangan 
lakukan lagi perbuatan seperti itu, akan tetapi tukarlah dengan sama berat, atau jual dulu 
kurma campuranmu kemudian (dengan uang penjualanmu) kamu boleh membeli kurma 
yang lebih bagus, itulah takarannya." 









2984. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku bacakanm di 
hadapan Malik; dari Abdul Majid bin Suhail bin Abdurrahman bin 'Auf dari Sa'id bin 
Musayyab dari Abu Sa'id Al Khudri dan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pernah mengangkat pegawai seseorang di Khaibar, suatu saat dia datang 
dengan membawa kurma Janib (sejenis kurma yang bermutu tinggi), maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Apakah semua jenis kurma Khaibar seperti 
ini?" dia menjawab, "Tidak. Demi Allah wahai Rasulullah, kami di sana terbiasa menukar satu 
sha' kurma seperti ini dengan dua sha', atau dua sha' ditukar dengan tiga sha'." Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jangan lakukan lagi perbuatan seperti ini, 
jualah semuanya terlebih dahulu dengan dirham, kemudian dengan dirham itu kamu 
gunakan untuk membeli kurma yang lebih bagus." 


Ji5i9\ j a) 



2985. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Yahya bin Shalih Al Wuhadli telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi dan Abdullah bin 
Abdurrahman Ad Darimi dan ini adalah lafadz keduanya, dari Yahya bin Hassan telah 
menceritakan kepada kami Mu'awiyah -yaitu Ibnu Salam- telah mengabarkan kepadaku 
Yahya -yaitu Ibnu Abu Katsir- dia berkata; saya pernah mendengar 'Uqbah bin Abdul Ghafir 
berkata; saya pernah mendengar Abu Sa'id berkata, "Suatu ketika Bilal datang dengan 
membawa kurma barni (jenis kurma yang bermutu tinggi). Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda kepadanya: "Dari manakah kurma ini?" Bilal menjawab, "Kurma kita 
rendah mutunya, oleh karena itu saya menukar dua sha' dengan sajtu sha' kurma ini untuk 
kebutuhan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun 
bersabda: "Inilah yang disebut riba, maka jangan sekali-kali kamu lakukan perbuatan ini lagi, 
akan tetapi apabila kamu hendak membeli kurma (yang lebih bagus), maka jualah terlebih 
dahulu kurmamu (yang kwalitasnya rendah) kemudian dengan uang hasil penjualannya 
kamu boleh membeli kurma yang lebih bagus kwalitasnya." Namun Ibnu Suhail tidak 
menyebutkan hal itu dalam riwayat haditsnya. 








i , 








2986. Telah menceritakan kepada kami Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami 
Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Faza'ah Al Bahili dari 
Abu Nadlrah dari Abu Sa'id dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah diberi 
kurma." Lalu beliau bertanya: "Apakah kurma ini dari kurma kita?" maka laki-laki yang 
memberi menjawab, "Wahai Rasulullah, kami menukar dua sha' kurma dengan satu sha' 
kurma seperti ini." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Inilah yang 
dinamakan riba, kembalikanlah kurma ini kemudian jualah kurma milik kita, lalu uang hasil 
penjualan kurma tersebut kamu belikan kurma seperti ini." 


t 9 ' ** X t 9 X / 9 / 9 ' ' \ /9 9 ' X 9 X t ^ 9 / ^ t 'f X ^ 9 X > 9 £ X 9 t *. X 

9 s' ' 


2987. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Sa'id dia berkata, 
"Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kami sering menjama' kurma, yaitu 
mencampur antara kurma jelek dengan kurma yang berkwalitas, kemudian kami menjual 
dua sha' kurma tersebut dengan satu sha' kurma yang bermutu tinggi. Ketika hal itu sampai 



kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun bersabda: "Tidak ada dua 
sha' kurma ditukar dengan satu sha' kurma, dan tidak ada dua sha' gandum ditukar dengan 
satu sha' gandum, dan tidak ada satu dirham ditukar dengan dua dirham." 


clJLi JlaS -XslU\ j 


2988 . Telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Isma'il 
bin Ibrahim dari Sa'id Al Jurairai dari Abu Nadlrah dia berkata, "Saya pernah bertanya kepada 
Ibnu Abbas mengenai jual beli (barang yang sejenis-pent), lalu dia balik bertanya, "Apakah 
dilakukan dengan cara cash/tunai?" Jawabku, "Ya." Dia berkata, "Tidak mengapa, jika 
dilakukan seperti ini." Lalu saya memberitahukan hal ini kepada Abu Sa'id, saya katakan 
kepadanya, "Saya telah menanyakan perihal jual beli kepada Ibnu Abbas, dan dia balik 
bertanya, "Apa dilakukan dengan cara cash?" saya menjawab, "Ya, " lantas Ibnu Abbas 
berkata, "Tidak mengapa, jika dilakukan seperti ini." Abu Sa'id berkata, "Benarkah dia 
mengatakan demikian? Sungguh kami akan menulis surat kepadanya hingga dia tidak 
menfatwakan demikian kepada kalian." Abu Sa'id melanjutkan, "Demi Allah, telah datang 
beberapa pemuda kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa kurma, 
dan beliau mencurigainya seraya berkata: "Sepertinya kurma ini bukan dari hasil tanaman 
kita?" dia menjawab, "Kami biasa mengambil kurma kita dan menambahkan sedikit takaran 
kemudian kami menukarnya dengan kurma seperti ini." Beliau bersabda: "Kamu telah 
melipat-gandakan dan kamu telah menambahkan takaran, jangan sekali-kali kamu 
mendekati perbuatan seperti ini. Apabila kamu mendapati satu keraguan pada kurmamu, 
maka jualah kurma tersebut, kemudian (dari uang hasil penjualan kurma itu) belilah kurma 
yang kamu inginkan." 


i 31^0 ji]\ 



disela ^ 

'/a;. S^\ l _r 


> 

AJb 


2989. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Abdul A'la telah mengabarkan kepada kami Daud dari Abu Nadlrah dia berkata, "Saya pernah 
bertanya kepada Ibnu Umar dan Ibnu Abbas mengenai jual beli barang yang sejenis, dan 
keduanya menganggap hal itu tidak mengapa. Suatu saat saya duduk di samping Abu Sa'id Al 
Khudri, lalu saya bertanya mengenai jual beli barang yang sejenis, dia menjawab, "Jika 
dilebihkan maka hal itu adalah riba." Kemudian saya mengingkari perkataannya, karena 
perkataan Ibnu Abbas dan Ibnu Umar (yang menganggap tidak mengapa). Maka Abu Sa'id 
pun berkata, "Saya tidak akan mengatakan kepadamu melainkan apa yang pernah saya 
dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Suatu ketika seorang pemilik kebun 
kurma datang kepada beliau dengan membawa satu sha' kurma yang berkwalitas, 
sedangkan kurma beliau sendiri berada di bawah kwalitas kurma tersebut, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bertanya: "Dari mana kamu memperoleh kurma ini?" 
pemilik kebun itu menjawab, "Pada mulanya saya membawa dua sha' kurma, setelah itu 
saya tukar satu sha' kurma tersebut dengan dua sha' kurma yang saya miliki, karena harga 
kurma yang bagus ini dipasaran adalah sekian dan kurma yang jelek ini harganya hanya 
sekian." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Celaka kamu! 
Kamu telah melakukan riba, apabila kamu menginginkan kurma yang baik ini, maka jualah 
kurmamu kemudian (uang hasil penjualan kurma tersebut) kamu membeli kurma apa saja 
yang kamu sukai." Abu Sa'id berkata, "Dan kurma dengan kurma lebih bisa dikatakan riba 
daripada perak dengan perak." Abu Nadlrah berkata, "Setelah itu saya menemui Ibnu Umar 
dan dia pun melarangku melakukannya, namun saya tidak menemui Ibnu Abbas." Perawi 
berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Ash Shahba', bahwa dia pernah bertanya kepada 
Ibnu Abbas mengenai hal itu ketika dia di Makkah, dan Ibnu Abbas juga membenci praktek 
semacam itu." 


j 


2990. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abbad dan Muhammad bin Hatim dan 
Ibnu Abu Umar semuanya dari Sufyan bin 'Uyainah dan ini adalah lafadz Ibnu 'Abbad, dia 
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Abu Shalih dia berkata; saya 
mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata, "Dinar dengan dinar, dirham dengan dirham jika 



sama takarannya, barangsiapa menambahkan maka dia telah melakukan praktek riba." Lalu 
saya bertanya kepadanya, "Ibnu Abbas pernah berkata tidak seperti ini." Dia menjawab, 
"Sungguh saya telah bertemu dengan Ibnu Abbas." Maka saya berkata, "Apakah sesuatu 
yang kamu katakan ini pernah kamu dengar langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, atau mungkin kamu dapatkan di dalam kitabullah Azza wa Ja I la?" dia menjawab, 
"Saya tidak mendengar langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak pula 
saya dapatkan didalam kitabullah, akan tetapi Usamah bin Zaid telah menceritakan 
kepadaku, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Riba itu bisa terjadi dalam jual 
beli dengan pembayaran yang ditangguhkan." 




2991. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah 'Amru An Naqid dan 
lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar dan ini adalah lafadz 'Amru. Ishaq berkata; telah 
mengabarkan kepada kami, dan yang lainnya mengatakan; telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari 'Ubaidullah bin Abu Yazid bahwa dia pernah mendengar Ibnu Abbas 
berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Usamah bin Zaid, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Hanyasanya riba bisa terjadi dalam pembayaran yang ditangguhkan." 




2992. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
'Affan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim 
telah menceritakan kepada kami Bahz dia berkata; telah menceritakan kepada kami Wuhaib 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas dari Usamah bin 
Zaid, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak dikatakan riba jika 
pembayarannya secara langsung (tunai)." 





2993. Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa telah menceritakan kepada kami 
Hiql dari Al Auza'i dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Atha bin Abu Rabah bahwa Abu 
Sa'id Al Khudri bertemu Ibnu Abbas, lalu dia berkata kepadanya, "Bagaimana pendapatmu 
dalam jual beli sharf (yaitu jual beli barang sejenis), apakah kamu pernah mendengarnya dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ataukah kamu pernah mendapatinya di dalam 
kitabullah Azza wa Jalla?" Ibnu Abbas menjawab, "Sekali-kali tidak, saya tidak berkata dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedangkan kamu lebih mengetahuinya, dan saya juga 
tidak mengetahuinya hal itu ada dalam kitabullah, akan tetapi telah menceritakan kepadaku 
Usamah bin Zaid, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Riba itu bisa 
terjadi dalam pembayaran yang ditangguhkan." 


Bab: Pemakan riba dan pemberinya akan dilaknat ^y«J) 


illj Jli Jli 5^ 


2994. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan 
ini adalah lafadz Utsman. Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Utsman 
berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Mughirah dia berkata, "Syibak bertanya 
kepada Ibrahim, lalu ia menceritakan kepada kami dari 'Alqamah dari Abdullah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat orang yang memakan hasil riba dan yang 
menyuruh memakannya." 'Alqamah berkata, "Saya bertanya, "(Bagaimana dengan) 
sekretaris pembuat akte riba dan saksi-saksinya?" dia menjawab, "Kami hanya menceritakan 
dari sesuatu yang kami dengar." 







r > 

«■ 



2995. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Shabah dan Zuhair bin Harb dan 
Utsman bin Abu Syaibah mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Husyaim telah 
mengabarkan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melaknat pemakan riba, orang yang menyuruh makan riba, juru tulisnya dan saksi- 
saksinya." Dia berkata, "Mereka semua sama." 


Bab: Mengmbil yang halal dan meninggalkan yang haram Jij 



A^\J I Jj&Lr’Z lis. ^ 



’ > 



?\ 

ol 


<[3 3 J>- <^ji. <jj®J J^S J dr® ^ <W? Jp j <Co 

^L^> \ j \ (j 5|_S ^ <*i jkv> <UJ \ 5L3' ^ <_S"^ <iiJu« j*)\_3 ) *U3 £j^j> 

^jisSk^/iy 

j^yi^siSij^ Jc a\ld\sj> a 1 oi- i >is^v^\ \-£u. 

•^U /jduf ji^jiS#\ >i\i&3^i\3 j^\3. 


2996. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair Al Hamdani 
telah menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Zakaria dari As 
Sya'bi dari An Nu'man bin Basyir dia berkata, "Saya mendengar dia berkata, "Saya pernah 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda -Nu'man sambil menujukkan 
dengan dua jarinya kearah telinganya-: "Sesungguhnya yang halal telah nyata (jelas) dan 
yang haram telah nyata. Dan di antara keduanya ada perkara yang tidak jelas, yang tidak 
diketahui kebanyakan orang, maka barangsiapa menjaga dirinya dari melakukan perkara 
yang meragukan, maka selamatlah agama dan harga dirinya, tetapi siapa yang terjatuh 
dalam perkara syubhat, maka dia terjatuh kepada keharaman. Tak ubahnya seperti gembala 
yang menggembala di tepi pekarangan, dikhawatirkan ternaknya akan masuk ke dalamnya. 
Ketahuilah, setiap raja itu memiliki larangan, dan larangan Allah adalah sesuatu yang 
diharamkannya. Ketahuilah, bahwa dalam setiap tubuh manusia terdapat segumpal daging, 
jika segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh badannya, namun jika segumpal daging 
tersebut rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, gumpalan darah itu adalah 
hati." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 



Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dia berkata; telah menceritakan 
kepada kami Zakaria dengan isnad seperti ini." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq 
bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Mutharif dan Abu Farwah Al Hamdani. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari, dari Ibnu Ajian dari 
Abdurrahman bin Sa'id semuanya dari As Sya'bi dari An Nu'man bin Basyir dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini, hanya saja hadits Zakaria lebih sempurna dan 
lebih banyak daripada hadits mereka." Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin 
Syu'aib bin Laits bin Sa'd telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Kakekku telah 
menceritakan kepadaku Khalid bin Yazid telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Hilal 
dari 'Aun bin Abdullah dari 'Amir Asy Sya'bi bahwa dia pernah mendengar Nu'man bin Basyir 
bin Sa'd salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, saat ia berkhutbah di 
hadapan manusia di daerah Himsh, dia berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesuatu yang halal telah jelas dan yang haram juga 
telah jelas...." Kemudian dia menyebutkan seperti hadits Zakaria dari Asy Sya'bi, sampai 
sabdanya: "Dikhawatirkan akan terjatuh di dalamnya." 


Bab: Menjual unta tapi mensyaratkan agar tidak dinaiki (^> 


J (J Lc-AS J aILc-^JJ \ Jls S\ jts ASaI 


* ' * s ->\ ' 





2997. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Zakaria dari 'Amir telah 
menceritakan kepadaku Jabir bin Abdullah, bahwa saat itu dia sedang dalam perjalanan 
dengan mengendarai unta miliknya, ternyata hewan tunggannya telah kelelahan dan hampir 
tidak bisa berjalan. Jabir melanjutkan, "Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
menjumpaiku, beliau mendo'akan dan memukul untaku, sehingga untaku berjalan dengan 
cepat seperti biasa." Beliau bersabda: "Juallah untamu kepadaku dengan beberapa uqiyah." 
Saya menjawab, "Tidak." Beliau bersabda lagi: "Juallah kepadaku dengan beberapa uqiyah." 
Kemudian saya menjualnya dengan beberapa uqiyah dan saya mengecualikan muatannya 
untuk keluargaku, setelah saya tiba, lalu saya menemui beliau dengan membawa unta. 
Kemudian beliau membayarnya dengan tunai, dan setelah menerima uangnya saya kembali 
pulang. Kemudian beliau mengutus seseorang untuk mengikuti jejakku, utusan itu berkata, 
"Apakah kamu mengira kedatanganku ini untuk menawarkan harga yang lebih rendah dari 
itu untuk mengambil untamu? Ambillah unta dan uang dirhammu, ia telah menjadi hakmu." 
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa -yaitu 



Ibnu Yunus- dari Zakaria dari 'Amir telah menceritakan kepadaku Jabir bin Abdullah seperti 
hadits Ibnu Numair." 


juS^us j| ^ 

j -^Sl 3 vi v^ v^ f .1 ^£ 4-^33 u 

P %^Lvp\ jjlpj,\jp\yS^3. ._A& 

ji- .^ 3 iidis 3 is^ j^ 3 isii\ 3 jWdis 3 is^ J; 

* - t'' ''s ' ''s 

j5&3 ls ( ^i^ > ii\ _^jsSbj^i jli3 

/ // ♦»> ** / ^ / / / *' ^ ^ / 

4^ 



> ' ** '.L<i 


jl, ^3\ juyisi£&\ \j*'j 


2998. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan 
ini adalah lafadz Utsman. Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Utsman 
berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Mughirah dari Asy Sya'bi dari Jabir bin 
Abdullah dia berkata, "Dulu ketika saya berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam beliau menemuiku, sedangkan saya tengah mengendarai untaku yang kelelahan 
dan hampir tidak dapat berjalan. Setelah itu beliau bertanya kepadaku: "Ada apa dengan 
untamu wahai Jabir?" Saya menjawab, "Sedang sakit wahai Rasulullah." Kemudian beliau 
mundur ke belakang, lalu menghentak dan mendo'akan unta saya. Setelah itu unta saya 
selalu berjalan di depan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi: "Bagaimana kamu 
sekarang melihat untamu wahai Jabir?" saya menjawab, "Wah, sekarang untaku terlihat kuat 
dan sehat kembali." Lalu beliau bertanya lagi: "Maukah kamu menjual untamu kepadaku?" 
Sebenarnya saya merasa sungkan dan malu mendengar tawaran Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, sebab saya tidak memiliki kendaraan selain untaku ini, namun akhirnya saya 
menjawab, "Baiklah." Namun saya menjual unta tersebut dengan syarat saya boleh 
mengendarainya hingga tiba di Madinah. Setelah itu saya berkata kepada beliau, "Wahai 
Rasulullah, sesungguhnya saya adalah pengantin baru, oleh karena itu saya hendak meminta 
izin kepada anda untuk pulang terlebih dahulu." Ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memberikan izin kepada saya, maka saya pun mendahului para sahabat untuk 
pulang ke Madinah. Sesampainya di rumah, paman saya langsung menemui saya seraya 
menanyakan unta kepunyaanku. Lalu saya menceritakan kepadanya tentang apa yang telah 
terjadi." Jabir melanjutkan, "Pada saat saya meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam untuk pulang terlebih dahulu -karena saya berstatus masih pengantin baru- 
maka beliau bertanya kepada saya: "Wahai Jabir, siapakah yang kamu nikahi, gadis ataukah 
janda?" saya menjawab, "Saya menikahi seorang janda." Beliau melanjutkan sabdanya: 
"Mengapa kamu tidak menikahi gadis saja, sehingga dia dapat mengajakmu bercumbu dan 
kamu dapat mengajaknya bercumbu juga?" saya menjawab, "Wahai Rasulullah, ayahku telah 
meninggal dunia, sedangkan saya memiliki beberapa orang saudara perempuan yang masih 
muda, dan saya tidak menyukai jika menikahi seorang gadis yang seumuran dengan mereka, 
sehingga dia tidak bisa mendidik dan mengayomi mereka. Oleh karena itulah saya menikah 
dengan seorang janda supaya dia dapat mengayomi dan mendidik mereka." Jabir 
melanjutkan, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai di Madinah, maka saya 
langsung pergi menemui beliau dengan membawa unta, kemudian beliau membayarnya dan 
mengembalikan unta tersebut kepada saya." Telah menceritakan kepada kami Utsman bin 
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Salim bin Abu Al Ja'd 
dari Jabir dia berkata, "Kami kembali dari Makkah ke Madinah bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba untaku sakit." Kemudian dia melanjutkan hadits dengan 
ceritanya. Dan dalam riwayatnya dikatakan, "Kemudian beliau bersabda kepadaku: "Jualah 
untamu kepadaku!" Jabir berkata, "Saya menjawab, "Tidak, akan tetapi saya hadiahkan 
kepada anda." Beliau bersabda: "Tidak, juallah kepadaku." Jabir berkata, "Saya menjawab, 
"Tidak, akan tetapi saya hadiahkan kepada anda, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Tidak, 
juallah kepadaku!" Saya menjawab, "Saya punya hutang kepada seseorang satu uqiyah 
emas, maka sebanyak itulah anda bayar." Beliau bersabda: "Baiklah. Bawalah unta itu 
sampai ke Madinah." Setibanya di Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memerintahkan kepada Bilal: "Hai Bilal, bayarlah kepada Jabir uang harga untanya satu 



uqiyah emas, dan tambahi sedikit." Lalu Bilal memberikan kepadaku satu uqiyah emas, 
ditambahnya dengan beberapa qirath." Jabir melanjutkan, "Maka saya berkata, "Dan 
tambahan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut selalu saya bawa dan berada 
dalam kantung uangku, ketika terjadi perang harrah penduduk Syam mengambilnya dariku." 
Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada kami 
Abdul Wahid bin Ziyad telah menceritakan kepada kami Al Jurairi dari Abu Nadlrah dari Jabir 
bin Abdullah dia berkata, "Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu 
perjalanan, tiba-tiba hewan tungganganku lambat jalannya ..., " kemudian dia melanjutkan 
haditsnya. Dia berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghardiknya seraya 
bersabda kepadaku: "Naikilah dengan menyebut nama Allah." Dan ditambahkan pula: "Dan 
beliau senantiasa memberikan tambahan kepadaku sambil berkata: "Semoga Allah 
mengampunimu." 




2999. Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Al 'Ataki telah menceritakan kepada kami 
Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, 
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku saat hewan tungganganku kelelahan." Jabir 
melanjutkan, "Maka beliau menghardiknya, dan tiba-tiba hewan itu meloncat dan saya 
berusaha mengendalikan tali kekangnya agar saya dapat mendengar perkataan beliau, 
namun saya tidak kuasa mendengarnya. Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
menemuiku dan bersabda: "Jual saja untamu kepadaku." Lalu saya menjualnya seharga lima 
uqiyah." Jabir melanjutkan, "Saya berkata, "Dengan syarat saya menaikinya sampai 
Madinah." Beliau bersabda: "Naikilah sampai tiba di Madinah." Jabir berkata, "Setibanya di 
Madinah, saya memberikannya kepada beliau dan beliaupun memberiku beberapa uqiyah 
dan sedikit tambahan, lalu beliau memberikan unta tersebut kepadaku." Telah menceritakan 
kepada kami Uqbah bin Mukram Al 'Ammi telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin lshaq 
telah menceritakan kepada kami Basyir bin 'Uqbah dari Abu Al Mutawakil An Naji dari Jabir 
bin Abdullah dia berkata, "Saya pernah pergi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
di salah satu perjalanannya -saya kira dia (Jabir) berkata; salah satu peperangan-, kemudian 
dia menceritakan hadits tersebut dengan tambahan, "Beliau bersabda: "Wahai Jabir, apakah 
harganya sudah cukup?" saya menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Untukmu harganya 



(uangnya) dan untukmu pula untanya. Untukmu harganya (uangnya) dan untukmu pula 
untanya." 


\ ^\^J^\AXjJ-aJ\^-X3L»AsL^a\ ^lS”" (3<JI^t>A9i>J)jLL> 

is^i^is^c^ui\y ^u-isai*. ^ui\ 

^ 3^ J <i%p\ ^ J 


3000. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan 
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muharib bahwa dia 
pernah mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah membeli untaku seharga dua uqiyah ditambah satu dirham atau dua dirham." Jabir 
melanjutkan, "Ketika sampai daerah Shirar, beliau memerintahkan untuk menyembelih sapi, 
kemudian sapi tersebut disembelih dan mereka (para sahabat) memakan dagingnya. 
Setibanya di Madinah, beliau memerintahkanku untuk datang ke Masjid, lalu saya shalat dua 
rakaat. Setelah itu, beliau menawarkan harga untaku, kemudian beliau menambahkan 
sedikit harga kepadaku." Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah 
menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
telah mengabarkan kepada kami Muharib dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dengan kisah seperti ini, namun dia menambahkan, "Kemudian beliau membelinya dariku 
dengan harga seperti yang telah saya sebutkan tadi." Dan dia tidak menyebutkan, "Dua 
uqiyah dan satu dirham atau dua dirham." Dan dia berkata, "Kemudian beliau menyuruh 
untuk menyembelih sapi, setelah itu beliau membagi-bagikan dagingnya." 




3001. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Zaidah dari Ibnu Juraij dari 'Atha dari Jabir, bahwa Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Saya telah membeli untamu seharga empat dinar, 
dan kamu boleh menaikinya sampai tiba di Madinah." 


Bab: Berhutang sesuatu kemudian membayarnya dengan yang lebih baik 







3002. Telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir Ahmad bin Amru bin Sarh telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Malik bin Anas dari Zaid bin Aslam dari Atha' bin 
Yasar dari Abu Rafi 1 , bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah meminjam unta 
muda kepada seorang laki-laki, ketika unta sedekah tiba, maka beliau pun memerintahkan 
Abu Rafi' untuk membayar unta muda yang dipinjamnya kepada laki-laki tersebut. Lalu Abu 
Rafi' kembali kepada beliau seraya berkata, "Aku tidak mendapatkan unta muda kecuali unta 
yang sudah dewasa." Beliau bersabda: "Berikanlah kepadanya, sebaik-baik manusia adalah 
yang paling baik dalam membayar hutang." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib 
telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad dari Muhammad bin Ja'far saya 
mendengar Zaid bin Aslam mengabarkan kepada kami 'Atha bin Yasar dari Abu Rafi' bekas 
budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah meminjam unta muda ...", seperti hadits di atas, hanya saja (disebutkan 
bahwa) beliau bersabda: "Sesungguhnya sebaik-baik hamba Allah adalah yang paling baik 
dalam pembayaran (hutang)." 


f ' f ' ' 


3003. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar bin Utsman Al 'Abdi telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Salamah bin Kuhail dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, "Seorang laki-laki 
pernah menagih hutang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan cara kasar, 
sehingga menjadikan para sahabat tidak senang. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu 
bersabda: "Sesungguhnya orang yang berpiutang berhak untuk menagih." Kemudian beliau 
bersabda: "Belikanlah dia seekor unta muda, kemudian berikan kepadanya." Kata para 
sahabat, "Sesungguhnya kami tidak mendapatkan unta yang muda, yang ada adalah unta 



dewasa dan lebih bagus daripada untanya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Belilah, lalu berikanlah kepadanya. Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik 
dalam melunasi hutang." 






^ '%p». iL. j^i»\ 

iUs 


3004. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Waki' 
dari 'Ali bin Shalih dari Salamah bin Kuhail dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah meminjam unta muda, namun beliau 
mengembalikan unta yang lebih tua (lebih bagus) daripada unta yang beliau pinjam." Beliau 
bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dalam melunasi hutang." 






3005. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Salamah bin 
Kuhail dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, "Seorang laki-laki datang menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menagih hutang seekor unta, maka beliau 
bersabda: "Berilah dia unta yang lebih tua dari usia untanya." Beliau melanjutkan: "Sebaik- 
baik kalian adalah yang paling baik dalam melunasi hutang." 


Bab: Boleh menjual hewan dengan hewan dari yang sejenis dengan ukuran yang berbeda 


3006. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Ibnu Rumh keduanya 
berkata; telah mengabarkan kepada kami Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Abu 
Zubair dari Jabir dia berkata, "Seorang budak datang membaiat Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam untuk turut berhijrah, anehnya dia tidak merasa dirinya seorang budak, tiba-tiba 
tuannya datang menginginkan dia, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda 



kepada majikannya: "Juallah dia kepadaku, saya akan menukarnya dengan dua budak yang 
hitam." Setelah kejadian itu, beliau tidak pernah membaiat seseorang sebelum ditanya 
dirinya budak atau seorang yang merdeka." 


Bab: Bolehnya gadai ( J>\) 








3007. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah 
serta Muhammad bin 'Ala dan ini adalah lafadz Yahya, Yahya berkata; telah mengabarkan 
kepada kami, sedangkan dua orang lainnya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah membeli makanan dari seorang Yahudi dengan bayaran 
yang ditangguhkan, lantas beliau menggadaikan baju besinya." 



Lc-ji 


3008. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Ali bin Khasyram 
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dari Al A'masy dari Ibrahim 
dari Al Aswad dari 'Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
membeli makanan dari seorang Yahudi, lalu beliau menggadaikan baju besinya (sebagai 
jaminan)." 




3009. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan 
kepada kami Al Mahzumi telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad dari Al 
A'masy dia berkata, "Kami menyebutkan gadai dalam salam (jual beli dengan membayar 
terlebih dahulu sebelum ada barangnya) di hadapan Ibrahim An Nakha'i lalu dia berkata, " Al 
Aswad bin Yazid telah menceritakan kepada dari 'Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 



wasallam pernah membeli makanan dari orang Yahudi sampai batas waktu yang ditentukan, 
dan beliau menggadaikan baju besi miliknya." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar 
bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Al A'masy dari 
Ibrahim dia berkata; telah menceritakan kepadaku Al Aswad dari 'Aisyah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu, dan ia tidak menyebutkan, "Dari besi." 


Bab: Jual beli salam 




4 'Z y « « 

t 9 ' \ y \ W \ 9 ' ! / / \ 9 y 


3010. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Amru An Naqid dan ini adalah 
lafadz Yahya, Amru berkata; telah menceritakan kepada kami, dan Yahya berkata; telah 
mengabarkan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Ibnu Abu Najih dari Abdullah bin Katsir 
dari Abu Al Minhal dari Ibnu Abbas dia berkata, "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba 
di Madinah, penduduk Madinah menjual buah-buahan dengan pembayaran di muka, 
sedangkan buah-buahan yang dijualnya dijanjikan mereka dalam tempo setahun atau dua 
tahun kemudian. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang menjual 
kurma dengan berjanji, hendaklah dengan takaran tertentu, timbangan tertentu dan jangka 
waktu tertentu." 


t » <* 

t T-v£- 


4 .> 




r’ 




'djJJt 


i\ 


(Jj»- j ^ \ 4_»3 aJLLc- {ji \ Oo A»- 


3011. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Abdul Waris dari Ibnu Najih telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Katsir dari Abu 
Minhal dari Ibnu Abbas dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di 
Madinah, orang-orang di sana terbiasa jual beli dengan sistem pembayaran dimuka, maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memesan barang, maka 
janganlah memesan kecuali dengan takaran tertentu dan timbangan tertentu." Telah 



menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Isma'il bin 
Salim semuanya dari Ibnu Uyainah dari Ibnu Abu Najih dengan isnad seperti hadits Abdul 
Warits, namun tidak disebutkan, "Sampai waktu yang ditentukan." Sedangkan Abu Kuraib 
dan Ibnu Abu Umar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi keduanya dari Sufyan dari Ibnu Abu 
Najih dengan isnad mereka, seperti hadits Ibnu Uyainah, dalam hadits tersebut disebutkan, 
"Sampai batas waktu yang ditentukan." 


Bab: Haramnya menimbun bahan makanan 






3012. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Yahya -yaitu Ibnu Sa'id- dia 
berkata, " Sa'id bin Musayyab menceritakan bahwa Ma'mar berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menimbun barang, maka dia berdosa." 




^ ^ ^ i r ^ ' A A \y^ y y y 

^ 9 y 9 y 


3013. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru Al Asy'ats telah menceritakan kepada 
kami Hatim bin Isma'il dari Muhammad bin 'Ajian dari Muhammad bin 'Amru bin 'Atha dari 
Sa'id bin Musayyab dari Ma'mar bin Abdullah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Tidaklah orang yang menimbun barang, melainkan ia berdosa karenanya." 
Ibrahim berkata; Muslim berkata; dan telah menceritakan kepadaku sebagian sahabat kami 
dari Amru bin Aun telah mengabarkan kepada kami Khalid bin Abdullah dari Amru bin Yahya 
dari Muhammad bin Amru dari Sa'id bin Musayyab dari Ma'mar bin Abu Ma'mar salah 
seorang Bani Adi bin Ka'ab, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda... .kemudian dia menyebutkan hadits seperti hadits Sulaiman bin Bilal, dari Yahya." 


Bab: Larangan bersumpah dalam jual beli 




^ jj&J ^Jloi JAILc- 4ji\ 4li\ <J _ylu j 


3014. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abu 
Shafwan Al Amawi. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir 
dan Harmalah bin Yahya keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb, 
keduanya dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnu Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata, 
"Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sumpah itu dapat 
melariskan barang dan menghilangkan barakah keuntungan." 




* s 


3015. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lshaq 
bin Ibrahim, dan ini adalah lafadz Ibnu Abu Syaibah. Ishaq berkata; telah mengabarkan 
kepada kami, sedangkan yang dua berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Usamah 
dari Al Walid bin Katsir dari Ma'bad bin Ka'ab bin Malik dari Abu Qatadah Al Anshari, bahwa 
dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah oleh kalian banyak 
bersumpah dalam berdagang, karena ia dapat melariskan (dagangan) dan menghilangkan 
(keberkahan)." 


Bab: Jual beli syuf'ah (X*jLiJ\) 





3016. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Jabir. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu 
Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa memiliki serikat dalam suatu rumah atau sebidang kebun, maka dia 
tidak berhak menjualnya sebelum mendapatkan izin dari serikatnya. Jika mau ia bisa 
membelinya, jika mau ia juga bisa meninggalkannya (tidak membelinya)." 



3li J^s jSx£^ 

ijsjU o\ J ji-UL* if&t 


3017. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
Abdullah bin Numairdan lshaq bin Ibrahim, dan ini adalah lafadz Ibnu Numair. Ishaq berkata; 
telah mengabarkan kepada kami, dan yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Idris telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dari 
Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menetapkan bahwa Syuf'ah 
benda milik bersama yang tidak dapat dibagi berupa rumah ataupun kebun. Seseorang tidak 
halal menjual bagiannya sebelum meminta izin kepada rekannya, jika rekannya berkenan 
maka dia dapat membelinya, dan jika rekannya tidak berkenan maka boleh membiarkannya. 
Jika ia menjualnya tanpa memberitahukan rekannya, maka rekannya lebih berhak (terhadap 
bagian yang dijual)." 




i i >. 



3018. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb dari Ibnu Juraij bahwa Abu Zubair mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah 
mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Syuf'ah adalah setiap kepemilikan bersama pada tanah, tempat tinggal, atau kebun, la tidak 
sah untuk dijual sebelum mengabarkan kepada rekannya, apakah ia (rekannya) berkenan 
mengambil (membelinya) atau tidak, jika ia enggan (tidak memberitahukan rekannya), maka 
rekannya berhak atas hak kepemilikan tersebut sampai ia memberitahukan terlebih dahulu." 


Bab: Menyandarkan kayu pada dinding tetangga (jL>d\ 


J. U i ' -J. yt> J\4 




- " £ 


C * 


d d 



3019. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di 
hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian melarang tetangganya 
menyandarkan papan kayu di temboknya." Al A'raj berkata, "Lalu Abu Hurairah berkata, 
"Kenapa aku lihat kalian berpaling dari permasalahan ini? Demi Allah, saya akan 
melemparkannya di antara pundak-pundak kalian." Telah menceritakan kepada kami Zuhair 
bin Harb telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya berkata; telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus, (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya dari Az Zuhri dengan 
isnad seperti ini." 


Bab: Haramnya berlaku zhalim dan mengambil tanah orang lain (<_^^<a 










3020. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ali bin 
Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Al 'Ala 
bin Abdurrahman dari Abbas bin Sahi bin Sa'd As Sa'idi dari Sa'id bin Zaid bin 'Amru bin 
Nufail, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengambil 
sejengal tanah saudaranya dengan zhalim, niscaya Allah akan menghimpitnya dengan tujuh 
lapis bumi pada hari Kiamat." 




3021. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Umar bin Muhammad bahwa Ayahnya 
menceritakan dari Sa'id bin Zaid bin Amru bin Nufail, bahwa Arwa menuduhnya telah 
mengambil sebagian dari tanah miliknya, maka Sa'id berkata, "Tinggalkanlah dia dan biarkan 



(diambilnya), sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa mengambil sejengkal tanah tanpa hak, maka Allah akan 
menghimpitnya dengan tujuh lapis bumi dihari Kiamat kelak. (Sa'id berdo'a) Ya Allah. ..jika dia 
berdusta, butakanlah matanya dan jadikanlah tanahnya (rumahnya) sebagai kuburannya." 
Ayah Umar melanjutkan, "Tidak lama kemudian, saya melihatnya buta dan berjalan sambil 
meraba-raba dinding, dia berkata, 'Saya terkena do'anya Sa'id bin Zaid.' Tatkala ia berjalan 
dari rumahnya menuju sumur, dia terjatuh ke dalamnya, maka itu sebagai kuburannya." 


,ViS \1a Ss^ J 3L2S 


3022. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Zaid dari Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya, bahwa Arwa binti Uwais 
menuduh Sa'id bin Zaid telah mengambil sebagian dari tanahnya, lantas dia mengadukan 
kepada Marwan bin Hakam, maka Sa'id berkata, "Mungkinkah saya mengambil sebagian 
tanah miliknya setelah saya mendengar sesuatu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" 
Marwan berkata, "Apa yang kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Sa'id 
menjawab, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa mengambil sejengkal tanah dengan cara zhalim, maka pada hari kiamat ia akan 
dihimpit dengan tujuh lapis bumi." Lalu Marwan berkata kepadanya, "Saya tidak akan 
menanyakan bukti lagi kepadamu setelah mendengar (sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam) ini. Kemudian Sa'id berdo'a, "Ya Allah, jika ia (wanita) berdusta, maka butakanlah 
matanya dan bunuhlah dia di tanahnya sendiri." Urwah berkata, "Ternyata dia (Arwa) tidak 
meninggal kecuali dalam keadaan buta, dan tatkala dia berjalan-jalan di tanah 
pekarangannya, tiba-tiba dia terpeleset ke dalam lubang dan meninggal dunia." 




3023. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Zakaria bin Abu Zaidah dari Hisyam dari Ayahnya dari Sa'id bin Zaid 
dia berkata, "Saya pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 



"Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara zhalim, maka pada hari kiamat ia akan 
dihimpit dengan tujuh lapis bumi." 




3024. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Suhail dari Ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tidaklah salah seorang dari kamu mengambil sejengkal tanah tanpa 
hak, melainkan Allah akan menghimpitnya dengan tujuh lapis bumi pada hari Kiamat kelak." 


^ Jyj>\£$j 24 is£^\ls, 
i>\3. y^y^yjy\^^\i^y\[sdj[^dM yyL 

/f» >'•'<• ' \< 


3025. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan 
kepada kami Abdus Shamad -yaitu Ibnu Abdul Warits- telah menceritakan kepada kami Harb 
-yaitu Ibnu Syaddad- telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Abu Katsir- dari 
Muhammad bin Ibrahim bahwa Abu Salamah telah menceritakan kepadanya, bahwa antara 
dia dengan kaumnya terjadi persengketaan mengenai sebidang tanah, lalu dia menemui 
Aisyah dan mengemukakan hal itu kepadanya. Aisyah lalu berkata, "Wahai Abu Salamah, 
jauhilah tanah sengketa tersebut, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah bersabda: "Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara zhalim, maka Allah akan 
menghimpitnya dengan tujuh lapis tanah (bumi)." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq 
bin Manshur telah menceritakan kepada kami Habban bin Hilal telah mengabarkan kepada 
kami Aban telah menceritakan kepada kami Yahya bahwa Muhammad bin Ibrahim 
menceritakan bahwa Abu Salamah menemui Aisyah ... kemudian dia menyebutkan hadits 
seperti itu." 


Bab: Ukuran jalan jika orang-orang berselisih (<us\ jSs>) 


idy\5p-c£U- 

' yy **''-? ^ •• 



3026. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari telah 
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhtar telah menceritakan kepada kami Khalid Al 
Hadza' dari Yusuf bin Abdullah dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Jika kalian berselisih mengenai jalan, maka jadikanlah (lebar jalannya) 
menjadi tujuh hasta." 



24.KITAB: WARIS 


Bab: Bab (c-jL») 










3027. telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 
lshaq bin Ibrahim, dan ini adalah lafadz Yahya, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada 
kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari 
Az Zuhri dari Ali bin Husain dari Amru bin Utsman dari Usamah bin Zaid, bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang Muslim tidak boleh mewarisi dari orang kafir 
dan orang kafir tidak dapat mewarisi dari orang Muslim." 


Bab: Berikan hak waris kepada pemilinya, jika ada lebih maka untuk yang lebih berhak kagi 


^ x ^ ^ / «♦ / ^ 

J'^jS ^ j^j3^ 


3028. Telah menceritakan kepada kami Abdul A'la bin Hammad -yaitu An Narsi- telah 
menceritakan kepada kami Wuhaib dari Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berikanlah harta warisan kepada 
yang berhak mendapatkannya, sedangkan sisanya untuk laki-laki yang paling dekat garis 
keturunannya." 




Zi . > 






7 7 


3029. Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham Al 'Aisi telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh bin Al Qasim dari 
Abdullah bin Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Berikanlah harta warisan kepada yang berhak menerimanya, 
sedangkan sisanya untuk keluarga laki-laki yang terdekat." 




/ ^ ^ ^ ^ 

j _£*» Jut ^iiidi" 'jsiii A v i3" 'ji\ jilc^uiu ji_i\ Ai. 

V. jl2Slitj'J^'v4 ^ jJU^aiy jiJij^k. J Jlj^-J 

s 0 ‘V ^ sS* 5* 

^ 3 j jv4-* jpiiALZt^ o-^ - 


3030. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi 1 dan Abd 
bin Humaid, dan ini adalah lafadz Ibnu Rafi 1 . Ishaq berkata; telah menceritakan kepada kami, 
sedangkan yang dua mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bagikanlah harta warisan di 
antara orang-orang yang berhak (Dzawil furudl) sesuai dengan Kitabullah, sedangkan sisa 
dari harta warisan untuk keluarga laki-laki yang terdekat." Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Al 'Ala' Abu Kuraib Al Hamdani telah menceritakan kepada kami Zaid bin 
Hubab dari Yahya bin Ayyub dari Ibnu Thawus dengan isnad ini, seperti hadits Wuhaib dan 
Rauh bin Qasim." 


Bab: Warisan al Kalalah =aJ\o\ _jrv®) 




>'jr 


> > H > 


>* s 


jiili. J&4} or^JUiT di<S } 


3031. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Muhammad bin Bukair An Naqid telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Muhammad bin Al Munkadir dia 
mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Saat aku sakit Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
dan Abu Bakar menjengukku dengan berjalan kaki, dan saat itu aku sedang pingsan. Lalu 
beliau berwudlu dan memercikkan air wudlunya kepadaku sehingga aku pun sadar. 
Kemudian aku berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana seharusnya saya mengatur hartaku?" 
Sedikitpun beliau tidak menjawabnya, hingga turunlah ayat tentang waris: '(Mereka 
meminta fatwa kepadamu (wahai Muhammad) tentang kalalah (yaitu seseorang yang 
meninggal dunia tanpa meninggalkan ayah dan anak), katakanlah, Allah lah yang memberi 
fatwa kepadamu tentang kalalah...) ' (Qs. An Nisaa: 176). 


> . '* ■> > \i ' \'t\ ' . > ■>' * '* ' > X'\' 





3032. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun telah menceritakan 
kepada kami Hajjaj bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata, 
telah mengabarkan kepadaku Ibnu Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Saat aku 
sakit di kampung bani Salamah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar 
menjengukku dengan berjalan kaki, dan beliau mendapatiku dalam keadaan pingsan. 
Kemudian beliau meminta air untuk berwudlu, lalu beliau memercikkannya kepadaku hingga 
aku pun tersadar. Aku lalu berkata, "Bagaimana seharusnya saya mengatur hartaku wahai 
Rasulullah?" maka turunlah ayat: '(Allah menetapkan bagimu tentang warisan untuk anak- 
anakmu, bagian satu anak laki-laki sama dengan bagian dua anak perempuan....) ' (Qs. An 
Nisaa; 11). 






- ? - 




3033. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman -yaitu Ibnu Mahdi- telah menceritakan kepada kami Sufyan dia 
berkata, saya mendengar Muhammad bin Munkadir berkata; saya mendengar Jabir bin 
Abdullah berkata, "ketika saya sakit, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjengukku 
bersama Abu Bakar dengan berjalan kaki, beliau mendapatiku sedang tak sadarkan diri, lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu dan memercikkan air wudlunya kepadaku 
hingga aku pun tersadar. Kemudian aku berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana seharusnya 
saya mengatur harta bendaku?" Beliau tidak menjawab sedikitpun dari pertanyaanku, hingga 
turunlah ayat tentang harta warisan." 


x ** 

isfey iji j&k\ 




^^^fjkJii JJSp-fL/oA »-)^ ^ 


3034. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Bahz telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Muhammad 
bin Al Munkadir dia berkata, aku mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menjengukku ketika aku sakit tak sadarkan diri, lalu beliau 
berwudlu dan memercikkan air wudlunya kepadaku, sehingga aku pun sadar. Kemudian aku 
berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana aku mewariskan harta peninggalan? Maka turunlah 
ayat tentang warisan." Aku (Syu'bah) bertanya kepada Muhammad bin Munkadir, "Apakah 
(yang turun) YASTAFTUUNAKA QULILLAH YUFTIIKUM FIL KALAALAH (Mereka meminta fatwa 
kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah) 
'? (Qs. An Nisaa: 176). Dia menjawab, "Seperti inilah ayat ini diturunkan." Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami An Nadir bin 
Syumail dan Abu Amir Al 'Aqadi. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir semuanya 
dari Syu'bah dengan isnad ini dalam haditsnya Wahb bin Jarir, disebutkan, 'lalu turunkah 
ayat faraidl (pembagian harta warisan).' Sedangkan dalam hadits An Nadir dan Al 'Aqadi, 
disebutkan, 'Lalu turunlah ayat fardl.' Dan dalam riwayat mereka berdua (tidak disebutkan) 
perkataan Syu'bah kepada Ibnu Munkadir." 


> * /» 






C A * )1 U\c.i 



3035. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami dan 
Muhammad bin Mutsanna dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hisyam telah 
menceritakan kepada kami Qatadah dari Salim bin Abu Al Ja'd dari Ma'dan bin Abu Thalhah 
bahwa Umar bin Khatthab berkhutbah pada hari Jum'at, kemudian dia menyanjung Nabi 
Allah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar, lalu dia berkata, "Sesungguhnya saya tidak 
akan meninggalkan sesuatu yang menurutku lebih penting daripada kalalah. Saya tidak 



pernah mengulang-ulang konsultasi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang 
sesuatu yang melebihi konsultasiku kepadanya tentang kalalah, beliau juga tidak pernah 
bersikap keras terhadap suatu hal melebihi sikap kerasnya kepadaku dalam masalah kalalah, 
sampai-sampai beliau menekankan jari-jarinya ke dadaku sambil bersabda: "Wahai Umar, 
belum cukupkah bagimu ayat shaif yang terdapat pada akhir dari surat An Nisaa 1 ? 
Seandainya saya masih hidup, maka saya akan menetapkan masalah kalalah dengan suatu 
ketetapan yang diputuskan oleh orang yang membaca Al Qur'an dan orang yang tidak 
membaca Al Qur'an." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah dari Sa'id bin Abu 'Arubah. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim dan 
Ibnu Rafi' dari Syababah bin Sawwar dari Syu'bah keduanya dari Qatadah dengan isnad ini, 
seperti hadits tersebut." 


Bab: Ayat terakhir yang diturunkan adalah ayat waris a.>I J>-\) 


bfl J. /lisi 3,11^ 


Jsic JM4) } 


3036. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami 
Waki' dari Ibnu Abu Khalid dari Abu lshaq dari Al Barra' dia berkata, "Ayat Al Qur'an yang 
terakhir diturunkan adalah 'YASTAFTUUNAKA QULILLAHU YUFTIIKUM FIL KALAALAH (Mereka 
meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu 
tentang kalalah...) 1 (Qs. An Nisaa: 176). 




' > 




3037. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dia berkata, saya mendengar Barra' bin 
'Azib berkata, "Ayat yang terakhir diturunkan adalah ayat tentang kalalah, sedangkan surat 
yang terakhir kali diturunkan adalah surat Al Bara'ah." 


^ J' J\-ij ^ 

/ x **/ j ' 


3038. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan 
kepada kami Isa -yaitu Ibnu Yunus- telah menceritakan kepada kami Zakaria dari Abu lshaq 
dari Barra', bahwa surat terakhir yang diturunkan secara sempurna adalah surat Al Bara'ah, 



sedangkan ayat yang terakhir kali turun adalah ayat kalalah." Telah menceritakan kepada 
kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Adam- telah 
menceritakan kepada kami Ammar -yaitu Ibnu Ruzaiq- dari Abu lshaq dari Barra' seperti 
hadits di atas, namun dia berkata, "Surat terakhir kali yang diturunkan secara lengkap 
(kamil)." 

^ 'J * 

3039. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Abu 
Ahmad Az Zubairi telah menceritakan kepada kami Malik bin Mighwal dari Abu Safar dari 
Barra' dia berkata, "Ayat yang terakhir kali turun adalah YASTAFTUUNAKA (surat An Nisaa)." 


x **/ ^ / 


Bab: Barangsiapa meninggalkan harta maka untuk ahli warisnya (<cS yy*) 


.x>- _j ^ (JJljLc- »v>- ^ -X>- ^j-c- \ a>- oJL\J\ y yl^Ju^y (JHaJ \ 


3040. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Abu Shafwan Al Amari dari Yunus Al Aila. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepadaku Harmalah bin Yahya dan ini adalah lafadznya, dia berkata, telah mengabarkan 
kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari 
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, bahwa jenazah seorang laki-laki yang 
berhutang dibawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bertanya: 
"Apakah dia meninggalkan sesuatu untuk melunasi hutangnya?", jika dijawab bahwa dia 
memiliki harta peninggalan untuk melunasi hutangnya, maka beliau menshalatkannya, 
namun jika dijawab tidak, maka beliau bersabda: 'Shalatkanlah saudara kalian ini." Tatkala 
Allah menaklukkan berbagai negeri, beliau bersabda: "Aku lebih berhak atas kaum Muslimin 
dari diri mereka sendiri. Barangsiapa meninggal sedangkan dia masih memiliki tanggungan 
hutang, maka sayalah yang akan melunasinya. Dan barangsiapa masih meninggalkan harta 
warisan, maka harta tersebut untuk ahli warisnya." Telah menceritakan kepada kami Abdul 
Malik bin Syu'aib bin Laits telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Kakekku telah 



menceritakan kepadaku 'Uqail. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Akhi bin Syihab. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Abu Dzi'b semuanya dari Az Zuhri dengan isnad hadits ini." 


£=s>i \jo^p lifb liA^ j \ lli S i^U ^ £-=4)k^> 


3041. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Syababah dia berkata, telah menceritakan kepadaku Warqa' dari Abu Az Zinad dari Al A'raj 
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Demi dzat yang 
jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidak ada seorang mukmin di muka bumi ini, kecuali 
akulah orang yang berhak atas diri mereka dari diri mereka sendiri, maka siapa saja yang 
mati meninggalkan hutang atau anak yang butuh santunan maka akulah walinya. Dan siapa 
saja dari kalian yang meninggalkan harta, maka (harta tersebut) untuk ahli waris yang 
tersisa." 




3042. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata; Ini seperti yang di ceritakan Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, kemudian dia menyebutkan beberapa hadits yang di antaranya adalah, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dalam Kitabullah, akulah orang yang paling 
berhak atas diri seorang Mukmin dari diri mereka sendiri, maka siapa saja di antara kalian 
mati meninggalkan hutang atau anak yang butuh santunan maka undanglah aku, karena aku 
adalah walinya. Dan siapa saja di antara kalian yang mati meninggalkan harta benda, 
hendaknya ia membagikan hartanya kepada ahli warisnya yang masih ada." 





3043. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan 
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi bahwa dia 
mendengar Abu Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau 
bersabda: "Barangsiapa mati dengan meninggalkan harta, maka (harta tersebut) untuk ahli 
warisnya, dan barangsiapa mati dengan meninggalkan keluarga yang butuh santunan, maka 
akulah yang menjadi penanggungnya." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin 
Nafi' telah menceritakan kepada kami Ghundar. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abdurrahman - 
yaitu Ibnu Mahdi- dia berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan sanad ini, 
hanya saja dalam hadits Ghundar disebutkan, "Barangsiapa mati meninggalkan keluarga 
yang butuh santunan, maka akulah walinya." 



25. KITAB: HIBAH 


Bab: Dimakruhkan seseorang membeli kembali sedekahannya+G703 ( y» ijb \ ^ 

AjJlc- ily*-* ) 




cJUli C-llla3 J~-C- (^.< tLl>- 

'■'y /y # S y 


3044. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Malik bin Anas dari Zaid bin Aslam dari Ayahnya bahwa Umar bin 
Khattab berkata, "Saya pernah mensedekahkan seekor kuda yang sangat bagus kepada 
seorang pejuang untuk perang di jalan Allah, akan tetapi pemiliknya menyia-nyiakannya dan 
saya mengira bahwa dia akan menjualnya dengan harga murah, maka saya menanyakan hal 
itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lantas bersabda: "Janganlah kamu 
membelinya dan jangan kamu ambil kembali sedekahmu, sesungguhnya orang yang 
mengambil kembali sedekahnya sama seperti anjing yang menjilat kembali muntahannya." 
Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bi Harb telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman -yaitu Ibnu Mahdi- dari Malik bin Anas dengan sanad ini, dan dia 
menambahkan, "Janganlah kamu membelinya lagi, walaupun kamu memberikan uang 
dirham." 


j*Aqj j 


3045. Telah menceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham telah menceritakan kepada kami 
Yazid -yaitu Ibnu Zurai'- telah menceritakan kepada kami Rauh -yaitu Ibnu Qasim- dari Zaid 
bin Aslam dari Ayahnya dari Umar, bahwa dia mensedekahkan kuda di jalan Allah, tetapi ia 
mendapati kuda tersebut berada pada seseorang yang menyia-nyiakannya, karena dia orang 
yang sedikit harta. Lantas Umar hendak membelinya, lalu dia menemui Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dan memberitahukan hal itu kepadanya, beliau bersabda: "Janganlah kamu 


membelinya kembali walaupun kamu memberikannya dengan beberapa dirham, sebab 
orang yang mengambil kembali pemberiannya seperti seekor anjing yang menjilati 
muntahannya." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari Zaid bin Aslam dengan sanad ini, namun hadits Malik dan Rauh lebih 
sempurna dan lebih banyak." 


Lo.X>- _$ ^ oJLL!\ J£yl ^3 A>**-**\^ _j <£■ ^ A*3*^_3 

J C J tik. ^ vLii\ vs£l^ ^Vs 11^ J 


3046. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya membacakannya 
di hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Umar bin Khaththab pernah memberi 
kepada seseorang seekor kuda untuk berjuang di jalan Allah, tiba-tiba dia mendapatinya 
telah dijual. Oleh karena itu dia ingin membelinya kembali, maka ia pun menanyakan hal itu 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah kamu 
membelinya kembali, dan jangan kamu ambil barang sedekahmu." Dan telah menceritakan 
kepada kami Outaibah bin Sa'id dan Ibnu Rumh semuanya dari Laits bin Sa'd. (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Al Muqaddami dan Muhammad bin 
Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Oatthan-. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah meriwayatkan kami Ibnu Numair telah menceritakan 
kepada kami Ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu 
Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah semuanya dari 
'Ubaidullah, kedua-duanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
seperti hadits Malik." 




\l£&- 




3047. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar dan Abd bin Humaid dan ini adalah 
lafadznya 'Abd, dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar, bahwa Umar 
pernah memberikan seekor kuda kepada seseorang untuk digunakan di jalan Allah, tiba-tiba 
dia melihatnya telah dijual, oleh karena itu dia hendak membelinya kembali. Maka Umar pun 
bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Wahai Umar, jangan kamu ambil lagi sedekahmu." 



Bab: Haramnya meminta kembali sesuatu yang sedekahkan atau dihibahkan 


jiLliiji- ji .1 ^aal' id'xi> jlplS 

xKiT^ # # / 1^./ v ' * tlVlK* V 9 > \* ' i S' 9 '*\< 9 ^\ 

£jf\ UjA^CJ^LOJ^^A^M j(\ 

-f£djs 


3048. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa Ar Razi dan lshaq bin Ibrahim 
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan 
kepada kami Al Auza'i dari Abu Ja'far Muhammad bin Ali dari Ibnu Musayyab dari Ibnu 
Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Permisalan orang yang 
mengambil kembali sedekahnya, seperti seekor anjing yang muntah kemudian ia menjilat 
dan memakan kembali muntahannya." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib 
Muhammad bin Al 'Ala telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mubarak dari Al Auza'i dia 
berkata, "Saya pernah mendengar Muhammad bin Ali bin Husain menyebutkan dengan 
sanad, seperti hadits tersebut." Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah 
menceritakan kepada kami Abdus Shamad telah menceritakan kepada kami Harb telah 
menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Abu Katsir- telah menceritakan kepadaku 
Abdurrahman bin Amru bahwa Muhammad bin Fatimah binti Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah menceritakan kepadanya dengan sanad ini, seperti hadits mereka. 




^3 


3049. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al 'Aili dan Ahmad bin Isa keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru 
-yaitu Ibnu Al Harits- dari Bukair bahwa dia pernah mendengar Sa'id bin Musayyab berkata; 
saya pernah mendengar Ibnu Abbas berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Hanyasanya permisalan orang yang menarik kembali sedekahnya 
seperti seekor anjing yang muntah kemudian ia memakan kembali muntahannya." 





3050. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah saya pernah mendengar Oatadah menceritakan dari 
Sa'id bin Musayyab dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau 
bersabda: "Orang yang menarik kembali pemberiannya, seperti orang yang memakan lagi 
muntahannya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Sa'id dari Oatadah dengan sanad ini, seperti 
hadits tersebut." 



3051. dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Al Mahzumi telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Orang yang menarik kembali pemberiannya, seperti seekor 
anjing yang muntah dan memakan kembali muntahannya." 


Bab: Larangan melebihkan sebagian anak dalam memberikan hibah ^ 


\lij J 


3052. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya membacakannya 
di hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman, dan dari Muhammad bin 
An Nu'man bin Basyir, kedua-duanya telah menceritakan dari Nu'man bin Basyir dia berkata, 
"Suatu ketika ayahnya membawa dia menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil 
berkata, "Sesungguhnya saya telah memberi anakku ini seorang budak milikku." Kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah setiap anakmu kamu beri seorang 
budak seperti dia?" Ayahku menjawab, "Tidak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Kalau begitu, ambillah kembali." 



^\^^\j^i a 1y _£$ ^1v^l^3isijvS3V5^3Vs<£l^Jx^j5i3viiU^tl\jLA 

> ^**l ' 9 ' . * X 9 ' 9 \ W 9 ' * J J *\ / *' ' S9 <£ Kj 'I Z' "S, 9 ' ^ 9 \ 9 ' S ' ^ 9 \ ' 


3053. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dan Muhammad bin 
An Nu'man dari An Nu'man bin Basyir dia berkata, "Ayahku mengajak aku menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia berkata, "Sesungguhnya saya telah memberi 
anakku ini seorang budak kepunyaanku." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bertanya: "Apakah setiap anakmu kamu beri seorang budak seperti dia?" Ayahku menjawab, 
"Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu, mintalah kembali." Telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar dari Ibnu Uyainah. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Ibnu Rumh dari 
Laits bin Sa'd. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin 
Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata; telah mengabarkan 
kepadaku Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya dari Az Zuhri dengan sanad 
ini. Dalam haditsnya Yunus dan Ma'mar disebutkan, "Apakah setiap anak-anakmu." 
Sedangkan dalam hadits Laits dan Ibnu 'Uyainah disebutkan, "Apakah setiap anakmu." 
Adapun riwayatnya Laits dari Muhummad bin An Nu'man dan Humaid bin Abdurrahman, 
bahwa Basyir datang dengan Nu'man." 


3li 


3054. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dia berkata; telah menceritakan kepada kami An 
Nu'man bin Basyir dia berkata, "Dahulu ayahnya pernah memberinya seorang hamba 
sahaya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Siapakah sahaya ini?" 
dia menjawab, "Sahaya ini adalah pemberian dari ayahku." Beliau bertanya: "Apakah setiap 



saudaramu mendapatkan hal yang sama sebagaimana yang telah diberikan kepadamu?" dia 
menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Kembalikanlah dia." 




3055. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Ubbad bin 'Awwam dari Hushain dari Asy Sya'bi dia berkata; saya mendengar 
An Nu'man bin Basyir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Yahya dan ini adalah lafadznya, telah mengabarkan kepada kami Abu Al Ahwash dari 
Hushain dari As Sya'bi dari An Nu'man bin Basyir dia berkata, "Ayahku pernah memberikan 
sebagian hartanya kepadaku, lantas Ummu 'Amrah binti Rawahah berkata, "Saya tidak akan 
rela akan hal ini sampai kamu meminta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai 
saksinya." Setelah itu saya bersama ayahku pergi menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
untuk memberitahukan pemberian ayahku kepadaku, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda kepadanya: "Apakah kamu berbuat demikian kepada anak-anakmu?" dia 
menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Bertakwalah kepada Allah dan berbuat adillah 
terhadap anak-anakmu." Kemudian ayahku pulang dan meminta kembali pemberiannya itu." 


1^11 r*"*"! ^ ^ j , / s ^ 

csjsiii 

/ ''t ♦* ♦* * 

s / 


3056. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari Abu Hayyan dari As Sya'bi dari An Nu'man bin Basyir. (dalam 
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair 
dan ini adalah lafadznya, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyir telah 
menceritakan kepada kami Abu Hayyan At Taimi dari As Sya'bi telah menceritakan kepadaku 



An Nu'man bin Basyir, bahwa ibunya, binti Rawahah, pernah meminta kepada ayahnya 
sebagian dari hartanya untuk diberikan kepada anaknya, saat itu ayah menangguhkannya 
sampai setahun, sesudah itu barulah diberikan. Kata ibu, "Saya tidak suka sebelum 
pemberian itu disaksikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu ayah 
menggandeng tanganku dan mengajakku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
sedangkan waktu itu saya masih kanak-kanak. Ayah berkata kepada beliau, "Ibu anak ini, 
binti Rawahah, memandang perlu untuk minta persaksian kepada anda atas pemberian yang 
saya berikan kepada anaknya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Wahai 
Basyir, apakah kamu memiliki anak selain anak ini?" Ayahku menjawab, "Ya." Beliau 
bersabda: "Apakah mereka semua kamu beri pemberian seperti itu?" Ayahku menjawab, 
"Tidak." Sabda beliau: "Kalau begitu, saya tidak mau menjadi saksi atas pemberian yang 
kurang adil (zhalim) ini." 




3057. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepadaku Ayahku 
telah menceritakan kepada kami Isma'il dari As Sya'bi dari An Nu'man bin Basyir, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Apakah kamu memiliki anak selain 
dia?" Ayahku menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi: "Apakah kamu telah memberi mereka 
semua seperti ini?" Ayahku menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu, saya tidak 
mau menjadi saksi atas pemberian yang kurang adil (zhalim) ini." 





3058. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Jarir dari 'Ashim Al Ahwal dari As Sya'bi dari An Nu'man bin Basyir, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepada ayahnya: "Janganlah kamu 
menjadikanku saksi atas pemberian yang kurang adil (zhalim) ini." 




3059. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahhab dan Abdul A'la. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ya'qub Ad Dauraqi semuanya dari Ibnu 
'Ulayyah dan ini adalah lafadz Ya'qub, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il 



bin Ibrahim dari Daud bin Abu Hind dari As Sya'bi dari An Nu'man bin Basyir dia berkata, 
"Ayahku pernah membawaku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ayahku lalu 
berkata, "Wahai Rasulullah, saksikanlah bahwa saya telah memberikan ini dan ini dari 
hartaku kepada Nu'man." Beliau bertanya: "Apakah semua anak-anakmu telah kamu beri 
sebagaimana pemberianmu kepada Nu'man?" Ayahku menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: 
"Mintalah saksi kepada orang lain selainku." Beliau melanjutkan sabdanya: "Apakah kamu 
tidak ingin mereka berbakti kepadamu dengan kadar yang sama?" ayahku menjawab, 
"Tentu." Beliau bersabda: "Jika begitu, janganlah lakukan perbuatan itu lagi." 


j, s / **X 

3is\i ii j j j j 


3060. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah menceritakan 
kepada kami Azhar telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Asy Sya'bi dari An 
Nu'man bin Basyir dia berkata, "Ayahku pernah memberikan kepadaku suatu pemberian, 
kemudian dia membawaku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam supaya beliau 
mau menjadi saksinya." Lalu beliau bersabda: "Apakah setiap anakmu kamu memberinya 
seperti dia?" Ayahku menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Apakah kamu tidak 
menginginkan mereka berbakti kepadamu sebagaimana kamu menginginkan dia berbakti 
kepadamu?" Ayahku menjawab, "Tentu." Beliau bersabda: "Oleh karena itu saya tidak mau 
menjadi saksi atas ini." Ibnu 'Aun berkata, "Kemudian saya menceritakan hal ini kepada 
Muhammad, lalu dia berkata, "Hanyasannya yang kami riwayatkan adalah, bahwa beliau 
bersabda: "Samakanlah (pembagian) antara anak-anak kalian." 



3061. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan 
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, 
"Isteri Basyir pernah berkata, "Berikanlah pemberian budakmu kepada anakku, dan mintalah 
persaksian kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian suaminya pergi 
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Sesungguhnya isteriku 
memintaku untuk memberikan sayahaku kepada anaknya sambil berkata, 'Jadikanlah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai saksinya?" Maka beliau bersabda: "Apakah 
anakmu punya saudara?" dia menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Apakah kamu juga 



memberikan kepada mereka seperti halnya kamu memberikan kepada dia?" dia menjawab, 
"Tidak." Beliau bersabda: "Hal ini tidaklah baik, sesungguhnya saya tidak ingin menjadi saksi 
kecuali atas kebenaran." 


Bab: Umra 




3062. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya membacakannya 
di hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Jabir bin 
Abdullah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Lelaki manapun 
yang diberi suatu pemberian 'Umra untuknya dan keturunannya, maka pemberian tersebut 
menjadi milik orang yang diberikan, tidak dapat kembali kepada orang yang memberinya. 
Sebab dia telah memberikan suatu pemberian yang langsung terkait dengan hukum waris." 





3063. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab 
dari Abu Salamah dari Jabir bin Abdullah, bahwa dia berkata, "Saya pernah mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memberikan pemberian 
kepada orang lain dengan menegaskan 'Untuk anda dan keturunan anda selama kalian masih 
hidup', maka harta itu tidak dapat diminta kembali oleh si pemberi, karena harta tersebut 
telah menjadi hak miliknya beserta keturunannya." Hanya saja Yahya menyebutkan di awal 
haditsnya, "Lelaki mana saja yang diberi harta pemberian (untuk dia dan keturunannya selagi 
masih hidup), maka harta tersebut telah menjadi hak miliknya dan keturunannya." 








•? \ ^ z' T\ . » si. s 

l , *■> ^ i 'E . M A ‘ift l , 


3064. Telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Bisyr Al 'Abdi telah mengabarkan 
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku Ibnu Syihab mengenai 'Umra dan hukumnya, dari hadits Abu Salamah bin 
Abdurrahman bahwa Jabir bin Abdullah Al Anshari telah mengabarkan, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa saja yang memberi 'Umra kepada orang lain, 
maka harta tersebut telah menjadi hak miliknya dan juga keturunannya dengan mengatakan, 
'Pemberian ini telah saya berikan kepadamu dan untuk keturunanmu selama kalian masih 
hidup'. Sungguh dia telah memberikan harta tersebut dan tidak akan bisa kembali kepada si 
pemberi, sebab dia telah memberi suatu pemberian yang langsung terkait dengan hukum 
waris." 




<o 

3065. telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid dan ini adalah 
lafadznya, keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Jabir dia berkata, 
"Hanyasanya 'Umra yang diperbolehkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah 
seseorang mengatakan, 'Ini untuk anda dan keturunan anda. 1 Namun jika si pemberi berkata 
'Ini untukmu selagi kamu masih hidup.' Maka harta pemberian itu akan kembali kepada si 
pemberi." Ma'mar berkata, "Zuhri memberi fatwa dengan seperti itu." 








3066. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Fudaik dari Ibnu Abu Dzi'b dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin 
Abdurrahman dari Jabir -yaitu Ibnu Abdullah-, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memutuskan bahwa orang yang telah memberikan 'Umra, maka harta tersebut adalah hak 
milik orang yang diberi dan untuk keturunannya, dan tidak bisa kembali kepada si pemberi. 
Selain itu si pemberi juga tidak diperbolehkan memberi syarat atau pengecualian." Abu 



Salamah berkata, "Sebab dia telah memberi suatu pemberian yang terkait langsung dengan 
hukum waris, sedangkan hukum waris mencegah dari syarat-syarat yang ada." 




> ; 


1 C tl ! » ' > * • 






3067. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya bin Abu 
Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dia berkata; saya pernah 
mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Umra itu untuk orang yang telah menerimanya." Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah 
menceritakan kepadaku Ayahku dari Yahya bin Abu Katsir telah menceritakan kepada kami 
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Jabir bin Abdullah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam telah bersabda seperti itu." Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus 
telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari 
Jabir yang merafa'kan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." 


* \ y \ } 9 * f' s* * . . \ y *\ } 9 ' 9 \ ' **. s 9 1 9 ^ / ^ ^ ^ 9 


3068. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan ini adalah lafadznya, telah 
mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Peliharalah hartamu dan janganlah kamu 
binasakan. Sesungguhnya barangsiapa memberikan umra kepada orang lain, maka umra 
tersebut bagi orang yang telah menerimanya, baik ia masih hidup maupun matinya, dan 
akan dialihkan kepada keturunannya." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu 



Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada 
kami Hajjaj bin Abu Utsman. (dalam jalur lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dari Waki' dari Sufyan. (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Abdus Shamad telah 
menceritakan kepadaku Ayahku dari Kakekku dari Ayyub semuanya dari Abu Az Zubair dari 
Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seperti makna hadits Abu Khaitsamah. Dan dalam 
hadits Ayyub ada tambahan yaitu, dia berkata, "Kemudian beliau menyuruh orang-orang 
Anshar untuk memberikan sebagian pemberiannya kepada orang-orang Muhajirin, 
kemudian beliau bersabda: "Peliharalah harta pemberian kalian." 


JJl I\ ^;3ls 

rJ^ 


3069. dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan lshaq bin Manshur dan ini 
adalah lafadz Ibnu Rafi', keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair dari 
Jabir dia berkata, "Seorang wanita di Madinah memberikan sebidang kebun kepada seorang 
anak laki-lakinya. Kemudian anak tersebut wafat dan disusul oleh ibunya, sedangkan wanita 
tersebut meninggalkan anak-anak yang lain, yaitu saudaranya anak laki-laki yang meninggal 
yang diberi kebun oleh ibunya. Anak-anaknya yang masih hidup berkata, "Sekarang kebun 
tersebut harus kembali kepada kami." Anak-anak dari anaknya yang diberi kebun dan yang 
sudah meninggal berkata, "Tidak, itu adalah milik ayah kami semasa dia hidupnya, dan kini 
menjadi harta warisan kami setelah beliau meninggal." Maka terjadilah persengketaan di 
antara mereka, lalu mereka mengadu kepada Thariq, bekas budak Utsman. Lalu Thariq 
memanggil Jabir, lantas Jabir memberi persaksian atas Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, bahwa umra itu untuk si penerima, maka Thariq pun memberi putusan seperti itu. 
Kemudian ia menulis surat kepada Khalifah Abdul Malik dan mengabarkan putusannya, dan 
apa yang diputuskan oleh Jabir. Abdul Malik lalu menjawab, "Kesaksian Jabir benar!" Karena 
itu Thariq melaksanakan putusan tersebut, yakni bahwa kebun itu hingga sekarang menjadi 
milik keturunan si penerima umra." 




> 






JJ&lo jlio^ 


' 9 y t > 





3070. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim 
dan ini adalah lafadz Abu Bakar, lshaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan 
Abu Bakar berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dari 
Sulaiman bin Yasar, bahwa Thariq pernah memutuskan perkara mengenai harta 'umra untuk 
ahli waris, dia mengambil perkataannya Jabir bin Abdullah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam." 


C'\'i ^ t '> \'X\ ' MIs \ '* ' \\* ^ Y.Z\' 

o3U3< ot 13 A-o>i>i Lo-X>- jJU>^AA^v«Loa> 


3071. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; saya pernah mendengar Qatadah 
menceritakan dari 'Atha dari Jabir bin Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda: "Umra itu dibolehkan." 


qiiS \L\'jiA3 b* j}*- iA 


3072. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Khalid -yaitu Ibnu Al Harits- telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah 
dari 'Atha dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Umra 
menjadi harta warisan bagi ahli waritsnya." 







3073. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari An Nadir bin Anas dari Basyir bin Nahik 
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Umra itu boleh." 
Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid - 
yaitu Ibnu Al Harits- telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dengan sanad ini. 



hanya saja ia menyebutkan, "Menjadi harta waris untuk ahli warisnya." Atau, 
"Diperbolehkan." 



26.KITAB: WASIAT 


Bab: Bab (c-jL») 


kk yky\ik&> 

_J»AXC-4j ^.Lw» 

oli» jl 

Jw. kkj^y* j> 


>\ > .'' ? t 


i\^^^4\jJ'A-S^,_4^1> J31S1^4» jlooAi- 


3074. Telah menceritakan kepada kami Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb dan Muhammad bin 
Al Mutsanna Al 'Anazi dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Sa'id Al Qatthan- dari 'Ubaidullah telah 
mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Tidak halal bagi seorang Muslim bermalam selama dua malam, padahal ia 
mempunyai sesuatu yang harus ia wasiatkan, kecuali wasiat tersebut tertulis di sisinya." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdah bin Sulaiman dan Abdullah bin Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepadaku Ayahku keduanya dari 
Ubaidullah dengan sanad ini, hanya saja keduanya menyebutkan, "Dan dia memiliki sesuatu 
untuk diwasiatkan." Dan tidak menyebutkan, "Memiliki sesuatu untuk ia wasiatkan." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada kami 
Hammad -yaitu Ibnu Zaid-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu 'Ulayyah- keduanya dari 
Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahhab telah mengabarkan kepadaku Yunus, (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Usamah bin Zaid Al Laitsi. (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Hisyam yaitu Ibnu Sa'd 


semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits 
riwayat Ubaidullah, mereka semua menyebutkan dengan lafadz, "Dan dia memiliki sesuatu 
untuk diwasiatkan." Kecuali dalam hadits Ayyub, ia menyebutkan dengan lafadz, "Memiliki 
sesuatu untuk ia wasiatkan." Seperti riwayat Yahya dari 'Ubaidullah." 









3075. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru -yaitu Ibnu Al Harits- dari Ibnu 
Syihab dari Salim dari Ayahnya, bahwa dia pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang Muslim bermalam selama tiga malam, padahal 
ia mempunyai sesuatu yang harus ia wasiatkan, kecuali wasiat tersebut tertulis di sisinya." 
Abdullah bin Umar mengatakan, "Sejak mendengar sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam tersebut, maka tidak ada satu malam pun yang berlalu melainkan di sisi saya telah 
terdapat surat wasiatku." Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah 
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin 
Syu'aib bin Al Laits telah menceritakan kepadaku Ayahku dari kakekku telah menceritakan 
kepadaku 'Uqail. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 
'Umar dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq 
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya dari Az Zuhri dengan sanad ini seperti 
hadits 'Amru bin Al Harits." 


Bab: Wasiat itu dengan sepertiga harta (d-Aidbk^ ji\) 










yiUliUSli^likaj jy 


^>clOo 



* l ^ ^ . \ .*\ * K 9 ' * " '\s\> * " \' \\' >V >TK* \' > Z '* 9 + ' 9 \ 

& ^JlijbjjIUjA»- jj v » ^ {j? 


3076. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Taimi telah mengabarkan kepada 
kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari 'Amir bin Sa'd dari Ayahnya dia berkata, "Pada 
saat haji wada', Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menjengukku yang sedang 
terbaring sakit, lalu saya berkata, "Wahai Rasulullah, keadaan saya semakin parah seperti 
yang telah anda lihat saat ini, sedangkan saya adalah orang yang memiliki banyak harta, dan 
saya hanya memiliki seorang anak perempuan yang akan mewarisi harta peninggalan saya, 
maka bolehkah saya menyedekahkan dua pertiga dari harta saya?" beliau bersabda: 
"Jangan." Saya bertanya lagi, "Bagaimana jika setengahnya?" beliau menjawab: "Jangan, tapi 
sedekahkanlah sepertiganya saja, dan sepertiganya pun sudah banyak. Sebenarnya jika 
kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada kamu 
meninggalkan mereka dalam keadaan yang serba kekurangan dan meminta minta kepada 
orang lain. Tidakkah Kamu menafkahkan suatu nafkah dengan tujuan untuk mencari ridla 
Allah, melainkan kamu akan mendapatkan pahala karena pemberianmu itu, hingga sesuap 
makanan yang kamu suguhkan ke mulut isterimu juga merupakan sedekah darimu." Sa'ad 
berkata, "Saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, apakah saya masih tetap hidup, sesudah 
teman-teman saya meninggal dunia?" beliau menjawab: "Sesungguhnya kamu tidak akan 
panjang umur kemudian kamu mengerjakan suatu amalan dengan tujuan untuk mencari 
ridla Allah, kecuali dengan amalan itu derajatmu akan semakin bertambah, semoga kamu 
dipanjangkan umurmu sehingga kaum Muslimin mendapatkan manfaat darimu dan orang- 
orang menderita kerugian karenamu. Ya Allah... sempurnakanlah hijrah para sahabatku dan 
janganlah kamu kembalikan mereka kepada kekufuran, akan tetapi alangkah kasihannya Sa'd 
bin Khaulah." Sa'd berkata, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mendo'akannya agar ia meninggal di kota Makah." Telah menceritakan kepada kami 
Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 



kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata; telah 
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya 
dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur 
telah menceritakan kepada kami Abu Daud Al Hafari dari Sufyan dari Sa'd bin Ibrahim dari 
'Amir bin Sa'd dari Sa'd dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang 
menjengukku, kemudian dia menyebutkan hadits sebagaimana makna hadits Az Zuhri, 
namun ia tidak menyebutkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai Sa'd bin 
Khaulah kecuali kalimat, "Dan dia tidak suka jika meninggal dunia di daerah hijrahnya." 










, * r 

J 6 


3077. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Al 
Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami 
Simak bin Harb telah menceritakan kepadaku Mush'ab bin Sa'd dari Ayahnya dia berkata, 
"Ketika saya sakit, maka saya mengutus seseorang untuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam. Saya berkata, "Biarkanlah saya membagi hartaku sekehendakku." Namun beliau 
tidak membolehkannya, saya berkata lagi, "Bagaimana jika setengahnya." Beliau pun tetap 
tidak membolehkannya, saya berkata lagi, "Bagaimana jika sepertiganya." Sa'd berkata, 
"Beliau diam setelah saya mengatakan sepertiganya." Dia melanjutkan, "Dan sepertinya 
beliau membolehkan sepertiganya." Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al 
Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak dengan sanad- 
sanad seperti ini, namun dia tidak menyebutkan, "Dan sepertinya beliau membolehkan 
sepertiga." 


s 


3078. Dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakaria telah menceritakan kepada 
kami Hunain bin Ali dari Zaidah dari Abdul Malik bin 'Umair dari Mush'ab bin Sa'd dari 
Ayahnya dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang menjengukku, maka saya pun 
berkata, "Saya telah mewasiatkan hartaku semuanya." Beliau bersabda: "Jangan." Saya 
berkata lagi, "Bagaimana jika setengahnya?" beliau bersabda: "Jangan." Saya berkata lagi. 



"Bagaimana jika sepertiganya?" beliau menjawab: "Ya, tidak mengapa. Sepertiga itu sudah 
banyak." 


j\4, IS&. 

»1 _4 Jlj^^»-\^c^A^ ( JiL^>A : ^AJ^4^IS , ' 


3079. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Umar Al Makki telah 
menceritakan kepada kami Ats Tsaqafi dari Ayyub As Sakhtiyani dari 'Amru bin Sa'id dari 
Humaid bin Abdurrahman Al Himyari dari ketiga anak Sa'd semuanya telah menceritakan 
kepadanya dari Ayahnya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang menjenguknya di 
Makkah, kemudian dia pun menangis hingga menjadikan Nabi bertanya kepadanya: "Apa 
yang membuatmu menangis?" Sa'd menjawab, "Saya khawatir akan meninggal dunia di 
tempat kelahiran yang pernah kutinggalkan, sebagaimana meninggalnya Sa'd bin Khaulah." 
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: 'Ya Allah, sembuhkanlah Sa'd. Ya Allah, 
sembuhkanlah Sa'd.' - tiga kali-. Sa'd lalu berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya 
memiliki harta yang banyak, dan hanya puteriku satu-satunya yang menjadi ahli warisku, 
bagaimana jika saya mewasiatkan seluruh hartaku?" beliau menjawab: "Jangan." Sa'd 
bertanya lagi, "Bagaimana jika dua pertiganya?" beliau menjawab: "Jangan." Sa'd bertanya 
lagi, "Bagaimana jika setengahnya?" beliau menjawab: "Jangan." Sa'd berkata lagi, 
"Bagaimana jika sepertiganya?" beliau menjawab: "Sepertiga, sepertiga sudah banyak. 
Sesungguhnya harta yang kamu sedekahkan pasti akan mendapatkan pahala, sekalipun yang 
kamu belanjakan untuk keluargamu dan yang dimakan isterimu. Jika kamu tinggalkan 
keluargamu dalam keadaan baik -atau sabdanya- kaya, itu lebih baik daripada kamu 
tinggalkan mereka meminta-minta kepada orang banyak dan menadahkan tangannya." Dan 



telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Al Ataki telah menceritakan kepada kami 
Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dari 'Amru bin Sa'id dari Humaid bin 
Abdurrahman Al Himyari dari ketiga anaknya Sa'd mereka berkata, " Sa'd pernah sakit di 
Makkah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menjenguknya. ..seperti hadits 
At Tsaqafi." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Hisyam dari 
Muhammad dari Humaid bin Abdurrahman telah menceritakan kepadaku ketiga anak Sa'd 
bin Malik semuanya pernah menceritakan kepadaku, seperti hadits sahabatnya. Dia 
mengatakan, " Sa'd pernah sakit di Makkah, lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang 
menjenguknya. ...seperti hadits 'Amru bin Sa'id dari Humaid Al Himyari." 






a 's > , 


3080. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa Ar Razi telah mengabarkan kepada 
kami Isa -yaitu Ibnu Yunus-, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Waki 1 . (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair semuanya dari Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari 
Ibnu Abbas dia berkata, "Alangkah baiknya jika orang-orang mengurangi sepertiga dari harta 
yang diwasiatkan menjadi seperempat, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sepertiga itu sudah cukup banyak." Dan dalam hadits Waki' disebutkan, "Cukup 
besar." Atau, "Cukup banyak." 


Bab: Sampainya pahala sedekah kepada mayit J j ^> j ) 


4 f' 

S t* 9 S ' £ 9 / * / 


j i) j oU j, \ 51, j aiLc-45j' ) j 5 U 5 J j,l ^-c- \ 






O?.*? 


3081. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ali bin 
Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Al 'Ala' 
dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, "Ayahku telah meninggal dunia dan meninggalkan harta, namun dia tidak 
memberi wasiat terhadap harta yang ditinggalkannya, dapatkah harta itu menghapus dosa- 
dosanya jika harta tersebut saya sedekahkan atas namanya?" beliau menjawab: "Ya." 





3082. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id dari Hisyam bin 'Urwah telah mengabarkan kepadaku Ayahku dari 'Aisyah, 
bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, katanya, 
"Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia, dan saya kira jika dia dapat bicara dia akan 
bersedekah, apakah saya juga akan mendapatkan pahala jika saya bersedekah atas 
namanya?" beliau menjawab: "Ya." 







3083. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Hisyam 
dari Ayahnya dari 'Aisyah, bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam seraya bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia 
dan belum berwasiat sesuatupun, saya kira jika dia dapat bicara (ketika masih hidup) dia 
akan bersedekah, apakah dia mendapatkan pahala jika saya bersedekah atas namanya?" 
beliau bersabda: "Ya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Al 
Hakam bin Musa telah menceritakan kepada kami Syu'aib bin lshaq. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham telah menceritakan 
kepada kami Yazid -yaitu Ibnu Zurai'- telah menceritakan kepada kami Rauh -yaitu Ibnu Al 
Qasim-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Ja'far bin 'Aun semuanya dari Hisyam bin 'Urwah 
dengan sanad-sanad ini. Adapun dalam hadits Usamah dan Rauh disebutkan, "Apakah saya 
juga akan mendapatkan pahala." Sebagaimana perkataan Yahya bin Sa'id, sedangkan dalam 
haditsnya Syu'aib dan Ja'far disebutkan, "Apakah dia akan mendapatkan pahala." 
Sebagaimana riwayat Ibnu Bisyr." 



Bab: Amalan yang bisa sampai kepada mayit setelah meninggal 


s / ^ x •• 

4] 


3084. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah -yaitu Ibnu Sa'id- dan 
Ibnu Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Al 
'Ala' dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya 
kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa'at baginya dan anak shalih yang 
selalu mendoakannya." 

Bab: Wakaf (<_Jis j\\) 


3li 

» •'. » ^ » 1 » ' <\'\> * ' 1* '> •>).'* <' \\' > >tK* ^ .. . t .»\> » i ^ » \ -- . T 



ij^ujv /L: 


3085. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Sulaim bin Ahdlar dari Ibnu 'Aun dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Umar 
mendapatkan bagian tanah perkebunan di Khaibar, lalu dia datang kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dan meminta saran mengenai bagian tersebut, dia berkata, "Wahai 
Rasulullah, saya mendapat bagian tanah perkebunan di Khaibar, dan saya belum pernah 
mendapatkan harta yang sangat saya banggakan seperti kebun itu, maka apa yang anda 
perintahkan mengenai kebun tersebut?" beliau menjawab: "Jika kamu mau, peliharalah 
pohonnya dan sedekahkanlah hasilnya." Ibnu Umar berkata, "Kemudian Umar 
mensedekahkannya, tidak dijual pohonnya dan hasilnya, tidak diwariskan dan tidak 
dihibahkan." Ibnu Umar melanjutkan, "Umar menyedekahkan hasilnya kepada orang-orang 
fakir, karib kerabat, pemerdekaan budak, dana perjuangan di jalan Allah, untuk pejuang- 
pejuang dan untuk menjamu tamu. Dan dia juga membolehkan orang lain untuk mengolah 
kebun tersebut dan memakan dari hasil tanamannya dengan sepantasnya, atau memberi 
makan temannya dengan tidak menyimpannya." Ibnu Umar berkata lagi, "Dan saya telah 
menceritakan hadits ini kepada Muhammad, ketika saya sampai kepada perkataan; 'Dan 
tidak menyimpannya', maka Muhammad mengatakan, "Dan tidak mengumpul-ngumpulkan 
hartanya." Ibnu 'Aun berkata, "Dan telah memberitakan kepadaku orang yang telah 
membaca kitab ini, bahwa di dalamnya tertulis, 'Dan tidak mengumpul-ngumpulkan 
hartanya.' Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Zaidah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami lshaq telah mengabarkan kepada kami Azhar As Saman, (dalam 
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi semuanya dari Ibnu 'Aun dengan sanad-sanad ini, 
hanya saja hadits Ibnu Abu Zaidah dan Azhar selesai pada lafadz, 'atau memberi makan 
kepada temannya tanpa menyimpannya', dan tidak disebutkan sesuatu setelahnya. 
Sedangkan hadits Ibnu Abu 'Adi, di dalamnya seperti yang disebutkan oleh Sulaim, yaitu 
perkataanya (Ibnu Umar), 'Kemudian hadits ini saya sampaikan kepada Muhammad' dan 
seterusnya." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah menceritakan 
kepada kami Abu Daud Al Hafari Umar bin Sa'd dari Sufyan dari Ibnu 'Aun dari Nafi' dari Ibnu 
Umar dari Umar dia berkata, "Saya mendapatkan bagian tanah perkebunan di Khaibar, 
lantas saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Saya telah 
mendapatkan tanah perkebunan, dan tidak ada yang lebih saya sukai selain tanah 
tersebut... .kemudian dia melanjutkan hadits sebagaimana hadits mereka semua, namun dia 
tidak menyebutkan 'Kemudian saya menyampaikan hadits ini kepada Muhammad', dan juga 
setelahnya." 


Bab: Tidak berwasiat bagi yang tidak memiliki sesuatu yang diwasiatkan _^\iJ Ji 



^ \#l^ j \ \ l^Asj 


3086. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Malik bin Mi'wal dari Thalhah bin Musharif dia 
berkata, "Saya pernah bertanya kepada Abdullah bin Abu Aufa, "Apakah Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah berwasiat?" dia menjawab, "Tidak." Saya bertanya lagi, 
"Kenapa kaum Muslimin diperintahkan untuk berwasiat?" dia menjawab, "Beliau hanya 
mewasiatkan dengan Kitabullah Azza Wa Jalla." Dan telah menceritakan kepada kami Abu 
Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku 
keduanya dari Malik bin Mighwal dengan sanad-sanad ini, seperti hadits tersebut. Hanya saja 
dalam hadits Waki' disebutkan, "Saya bertanya, "Kenapa manusia diperintahkan untuk 
berwasiat?", dan dalam hadits Ibnu Numair disebutkan, "Saya bertanya, "Kenapa kaum 
Muslimin di wajibkan untuk berwasiat?" 



<3. jir^* cM b <j) jUi J >\ j j,\ \Z£jS- AU \ Ali- 

jpUdJlslLU 





3087. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Mu'awiyah dari Al A'masy. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Ayahku dan Abu Mu'awiyah keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Wail dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak meninggalkan dinar, dirham, seekor kambing 
atau unta, dan tidak mewasiatkan sesuatu sama sekali." Dan telah menceritakan kepada 
kami Zuhair bin Harb dan Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari 
Jarir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah 
mengabarkan kepada kami Isa -yaitu Ibnu Yunus- semuanya dari Al A'masy dengan sanad- 
sanad ini, seperti hadits tersebut." 



^ij» (JlJ\ji9 llv? J 5^ ^^C- t) \ -XiX- jlS X> JJ {Ji 3 Jj^' \ ’’^j£. ^Jb\^j\ *{j£. jjx- {Ji \ 


<CJ\ (_£o^>3 ^ <— >L« <0 ) \j«_3 


3088. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah 
dan ini adalah lafadz Yahya, dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin 'Ulayah 
dari Ibnu 'Aun dari Ibrahim dari Al Aswad bin Yazid dia berkata, "Orang-orang sama berbicara 
di samping 'Aisyah, bahwa 'Ali menerima wasiat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
maka dia berkata, "Kapankah beliau berwasiat kepadanya? Padahal ketika beliau sakit, 
beliau bersandar di dadaku -atau berkata- di pangkuanku. Kemudian beliau meminta bejana, 
sesudah itu beliau rebahan di pangkuanku dan saya tidak sadar jika beliau telah tiada. Maka 
kapankah beliau berwasiat kepadanya?! 


j.,, rJ i&\ j jjViil jjlZjSzZj}# 

^ 3ii 3is jis 

. v f< „ £• ' . I A ^ '.t 'l > Z', l ' \ \ ^ *\' < 

O ^ I 

jt-fcuf. J^W J- >1 


3089. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Outaibah bin Sa'id dan Abu 
Bakar bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan ini lafadz Sa'id, mereka berkata; telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Sulaiman Al Ahwal dari Sa'id bin Jubair dia berkata, " 
Ibnu Abbas berkata, "Hari kamis, apakah hari kamis itu?! Kemudian dia menangis sampai air 
matanya membasahi batu kerikil, lalu saya bertanya kepadanya, "Wahai Ibnu Abbas, 
memangnya ada apa dengan hari kamis?" dia menjawab, "Pada hari kamis, sakit yang 
diderita Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam semakin parah, kemudian beliau bersabda: 
"Kemarilah, saya akan menuliskan untukmu suatu catatan yang membuatmu tidak akan 
tersesat sepeninggalku nanti." Lalu para sahabat saling berbantahan, padahal tidak pantas 
dan tidak layak hal itu terjadi di hadapan beliau." Kemudian mereka bertanya, "Ada apa 
dengan beliau? Tanyakanlah langsung kepada beliau!" Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: 'Biarkanlah saya, apa yang saya alami sekarang ini lebih baik. 
Sesungguhnya saya mewasiatkan kepada kalian tiga perkara; usirlah orang-orang musyrik 
dari jazirah Arab, berikanlah kepada para utusan (delegasi) sesuatu yang sama dengan apa 
yang pernah saya berikan kepada mereka (yaitu menghormati dan melayaninya).' Setelah itu 
beliau diam, tidak menyebutkan perkara yang ketiga, atau menyebutkannya namun saya 



lupa." Abu lshaq Ibrahim berkata; telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Bisyr dia 
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dengan hadits ini." 



V*jb\ 


^ »\> » 






3090. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Waki' dari Malik bin Mighwal dari Thalhah bin Musharif dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas 
bahwa dia pernah berseru, "Hari kamis, apakah hari kamis itu I?" kemudian dia meneteskan 
air mata hingga saya melihat di pipinya seakan-akan mengeluarkan butiran permata, dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Kesinilah dengan 
membawa tulang dan lembaran, saya akan menuliskan buat kalian suatu catatan yang kalian 
tidak akan tersesat sepeninggalku selamanya." Maka mereka berkata, "Sesungguhnya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang mengigau." 


vs jj. 1 ^ ^ j 

H£y^3isu;j Js, 

j ^jci^U-USj y$\ yy&ii. J* J 

/ * /'S / f 


3091. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid, Abd 
berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Ibnu Rafi' berkata; telah menceritakan 
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 
'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Abbas dia berkata, "Tatkala Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mendekati ajalnya, sedangkan di rumah beliau telah hadir 
beberapa orang yang di antaranya adalah Umar bin Khattab. Maka Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Kemarilah, saya akan menulis suatu catatan yang kalian tidak akan 
tersesat sepeninggalku." Lalu Umar berkata, "Tampaknya sakit beliau bertambah parah, 
bukankah Al Qur'an telah berada pada diri kalian? Cukuplah bagi kita Kitabullah." Orang- 



orang yang berada di sekitar beliau ketika itu berbeda pendapat, lalu mereka saling 
berbantah-bantahan. Ada yang mengatakan, "Mendekatlah kepada beliau, supaya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dapat menuliskan suatu wasiat buat kalian, agar kalian 
tidak tersesat sepeninggalnya." Dan yang lain berpendapat seperti perkataan Umar, 
sehingga mereka menjadi ribut di sekitar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berdirilah kalian semua (maksudnya pergi 
dari sisi beliau)." Ubaidullah berkata; Ibnu Abbas berkata, "Kerugian besar (bagi kaum 
Muslimin), mereka gagal menuliskan pesan terakhir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
karena mereka saling berbantah-bantahan di sekitar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
yang sedang sakit keras." 



27. KITAB: NADZAR 


Bab: Perintah untuk melaksanakan nadzar (jjoJLL^aib 



* * S ■? S / 

%\'&>&\^ _^,j31sai^ 23 -,1 ^JO ^jssid, 

l \ X 9 ^ y' 9 S £ y' -9 \ ' 9 S ' \ ' 9^ } > 9 't \ 9 y \S £ * S ** y' 9 'C t> 9 1 \ S Z ^ \ * *. X G. ' 9 S 


3092. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Muhammad bin 
Rumh bin Muhajir keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Laits. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Laits dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas bahwa dia berkata, 
"Abu Ubaidah pernah meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mengenai nadzar ibunya yang telah meninggal sebelum ditunaikannya. Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Tunaikanlah nadzarnya." Dan telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di hadapan Malik, (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan lshaq 
bin Ibrahim dari Ibnu Uyainah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 
Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu wahb telah mengabarkan 
kepadaku Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Abdah 
bin Sulaiman dari Hisyam bin 'Urwah dari Bakr bin Wail semuanya dari Az Zuhri dengan 
sanad dan makna hadits Laits." 


Bab: Larangan untuk melakuan nadzar, dan bahwasanya ia tidak bisa mencegah sesuatu 


VSj^ 






3093. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim dan lshaq 
berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Zuhair berkata; telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Manshur dari Abdullah bin Murrah dari Abdullah bin Umar dia berkata, "Suatu 
hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami bernadzar, beliau bersabda: 
"Sesungguhnya (nadzar) tidak dapat menolak sesuatu, hanyasanya ia untuk mengeluarkan 
sesuatu dari orang yang pelit (tidak mau beramal)." 


' \' * '{a ^* ' * ' <\'* * * ' ^ ' V '\'X\ ' s* V’* * > \'.t\ ' 


3094. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya telah menceritakan kepada 
kami Yazid bin Abu Hakim dari Sufyan dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Nadzar itu tidak dapat mempercepat 
datangnya sesuatu dan tidak pula melambatkannya, hanyasanya ia untuk mengeluarkan 
sesuatu dari orang bakhil." 


? j / 

?<V\\S \'C\ ' \ 't <>\ 'C\' -'<’{> » '* t \y> ->* ''> l • '\\ 


3095. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basysyar dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dari Manshur dari Abdullah bin Murrah dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, bahwa beliau melarang seseorang untuk bernadzar, beliau bersabda: 
"Sesungguhnya (nadzar) tidak akan menghasilkan suatu kebaikan, hanyasannya ia untuk 
mengeluarkan (harta) dari orang yang bakhil." Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan 
kepada kami Mufadlal. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada 
kami Abdurrahman dari Sufyan keduanya dari Manshur dengan sanad-sanad ini seperti 
haditsnya Jarir." 






3096. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Abdul Aziz -yaitu Ad Darawardi- dari Al 'Ala' dari Ayahnya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian bernadzar, karena nadzar 
sedikitpun tidak akan merubah takdir, hanysanya nadzar itu untuk mengeluarkan sesuatu 
dari orang bakhil." 





<C> La-j\ J j Jji]\ 


3097. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, saya mendengar Al 'Ala' menceritakan dari 
Ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau melarang 
seseorang untuk bernadzar, beliau bersabda: "Hal itu tidak bisa mengubah takdir, 
hanyasanya nadzar itu untuk mengeluarkan sesuatu dari orang bakhil." 


> j. .s 






3098. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ali bin 
Hujr mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Amru - 
yaitu Ibnu Abu Amru- dari Abdurrahman Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya nadzar itu tidak dapat mendekatkan anak Adam 
dengan sesuatu yang Allah belum takdirkan, tetapi nadzar (akan) sesuai dengan takdir, maka 
dengannya (nadzar) sesuatu yang tadinya tidak mungkin dikeluarkan oleh seorang bakhil, 
akan dikeluarkan." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan 
kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari dan Abdul Aziz -yaitu Ad Darawardi- 
keduanya dari Amru bin Abu Amru dengan sanad-sanad seperti ini." 



Bab: Tidak boleh menepati nadzar untuk bermaksiat kepada Allah 


jwa 


IU\ ' 2» i » 5 W T > > ’i\ 


C'*, 




3\JS^uJ\^v^cS1^1^^jX-W3L2S^U,u3viS^tSli^u3vi3v£jj\a,jij 

j^diAiU 

ly» 'i \^»\ C^yJ\ j^\$Cj&r^\-> ^Ai9«iii>-U- » JJb J Lli ^U- 

^ IS£U- j c jJ *£* 3\ 


£ „ „ . <?, 


••y ^ ^ i •‘ / l </ . 

4_> j_\» 43 tj ^ 53 J 



3099. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ali bin ujr As Sa'di 
sedangkan lafadznya dari Zuhair keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Isma'il 
bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Oilabah dari Abu Al Muhallib 
dari 'Imran bin Hushain dia berkata, bahwa Tsaqif adalah pelayan Bani 'Uqail, lalu bani Tsaqif 
menawan dua sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sementara sahabat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menawan seseorang dari bani 'Uqail bersama dengan seekor 
untanya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian mendatanginya sementara ia 
dalam keadaan terikat, laki-laki tawanan itu berkata, "Wahai Muhammad!" Beliau 
menimpalinya: "Ada apa denganmu?" laki-laki itu berkata, "Apa alasanmu menawanku, dan 
apa alasanmu menawan unta pacuanku yang larinya cepat?" beliau menjawab: "Itu aku 
lakukan sebagai pembalasan karena dosa sekutumu, Tsaqif!" Kemudian beliau beranjak 
pergi. Laki-laki itu kembali menyeru beliau seraya mengatakan, "Wahai Muhammad, wahai 
Muhammad!" -Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah sosok yang pengasih lagi 
santun- lalu beliau kembali menemuinya dan bersabda: "Apa keperluanmu?" laki-laki itu 
menjawab, "Sekarang saya muslim." Beliau bersabda: "Sekiranya yang kamu katakan benar, 
sedangkan kamu dapat mengendalikan urusanmu, sungguh kamu akan mendapatkan segala 
keberuntungan." Kemudian beliau beranjak pergi, namun laki-laki itu menyerunya sambil 
berkata, "Wahai Muhammad, wahai Muhammad." Beliau lalu menemuinya sambil bersabda: 
"Apa keperluanmu?" laki-laki itu berkata, "Aku lapar maka berilah makan kepadaku, dan aku 
juga haus maka berilah aku minum!" Beliau bersabda: "Ini kebutuhanmu." Dikemudian hari, 
laki-laki itu ditebus dengan dua orang (sahabat Nabi)." Imran berkata, "Lalu seorang wanita 
Anshar tertawan (musuh) bersama dengan unta beliau yang biasa disebut dengan Adlba', 
wanita Anshar tersebut dalam keadaan terikat, sedangkan waktu itu orang-orang (para 
perampok) tengah beristirahat, sementara unta-unta (hasil curian) mereka kandangkan di 
depan persinggahan-persinggahan mereka. Kemudian wanita Anshar tersebut dapat 
melepaskan dari ikatannya, dan segera mendatangi kandang unta, namun setiap kali ia 
datangi unta untuk dikendarai, unta itu mendengus-dengus, ia pun meninggalkannya hingga 
ia temui 'adlba 1 . Jadilah ia mengendarai unta penurut yang sudah terlatih itu di bagian 
belakangnya. Lalu ia menghardiknya hingga berlari kencang. Orang-orang yang ketiduran 
pun kaget dengan kaburnya wanita Anshar tersebut, lalu mereka mengejarnya, namun 
mereka tidak dapat menagkapnya. Wanita itu sempat bernadzar, bahwa jika Allah 
menyelamatkannya, maka ia akan sembelih unta 'adlba' itu. Sesampainya di Madinah, orang- 
orang melihat unta tersebut, lalu mereka berkata, "Ini adalah Al Adlba', unta Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam!." Wanita itu berkata (dengan redaksi), "Apabila Allah 
menyelamatkannya, sungguh unta tersebut akan disembelihnya." Lalu orang-orang 
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukan kepada beliau tentang 
nadzarnya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkomentar: "Subhanallah, 
alangkah jahatnya pembalasan ia kepadanya, ia bernadzar kepada Allah apabila Allah 
menyelamatkannya, maka ia akan menyembelihnya, tidak ada kewajiban melaksanakan 
nadzar dalam kemaksiatan kepada Allah dan tidak pula terhadap sesuatu yang tidak dimiliki 
oleh seorang hamba." Dalam riwayat Ibnu Hujr, di sebutkan; "Tidak ada nadzar dalam 
bermaksiat kepada Allah." Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki telah 
menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar dari Abdul Wahhab Ats 
Tsaqafi keduanya dari Ayyub dengan sanad seperti ini. Dan dalam hadits Hammad, dia 
menyebutkan, "Adlba' adalah unta milik seorang dari Bani 'Uqail, dan ia termasuk dari unta 
yang sangat cepat larinya." Dan dalam haditsnya juga disebutkan, "Lalu wanita (Anshar) itu 



mendatangi seekor unta yang sangat terlatih." Dan dalam hadits At Tsaqafi disebutkan 
dengan redaksi, "Naqatun Mudarrabatun (Unta yang terlatih)." 


Bab: Barangsiapa bernadzar untuk berjalan ke Makkah =^\^\ 








4^ >: *,?• 


3100. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Yazid bin Zurai' dari Humaid dari Tsabit dari Anas. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar dan ini adalah lafadz dia, telah 
menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari telah menceritakan kepada 
kami Humaid telah menceritakan kepadaku Tsabit dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam melihat seorang laki-laki tua berjalan dengan dituntun oleh dua orang anaknya, 
lantas beliau bersabda: "Kenapa orang tua ini?" mereka menjawab, "Dia nadzar (untuk 
beribadah haji) dengan berjalan kaki." Beliau lalu bersabda: 'Sesungguhnya Allah tidak butuh 
atas penyiksaan orang ini atas dirinya (sendiri). 1 Kemudian beliau memerintahkan supaya 
naik kendaraan." 



^ ^ 


t » » £„ » s\ ✓tf.lt . »✓ 





3101. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka 
berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari 'Amru -yaitu Ibnu 
Abu 'Amru- dari Abdurrahman Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam melihat seorang laki-laki tua berjalan dengan diapit oleh kedua putranya, maka 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kenapa orang ini?" kedua putaranya menjawab, 
"Wahai Rasulullah, dia sedang menunaikan nadzarnya." Lantas Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Naiklah kendaraan wahai bapak tua, sesungguhnya Allah Mahakaya 
(tidak butuh) nadzarmu yang seperti itu." Dan ini adalah lafaz Qutaibah dan Ibnu Hujr." Dan 
telah mengabarkan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul 
Aziz -yaitu Ad Darawardi- dari 'Amru bin Abu 'Amru dengan isnad seperti ini." 



j /y&z- ■_> 

uUajlalS^iiili Jii\3 ^JaU- Ac^i 

?”t ’ ^ r ''t » ? t H l'- * i x~> » '*:.\' * < \w ' \' »1 ✓ tft 


3102. Dan telah menceritakan kepada kami Zakaria bin Yahya bin Shalih Al Mishri telah 
menceritakan kepada kami Al Mufadlal -yaitu Ibnu Fad Ialah- telah menceritakan kepadaku 
Abdullah bin 'Ayyasy dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari 'Uqbah bin Amir bahwa 
dia berkata, "Saudara perempuanku pernah bernadzar pergi ke Baitullah dengan berjalan 
kaki tanpa beralas kaki, lalu dia menyuruhku untuk memintakan fatwa kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam perihal itu." Maka beliau bersabda: "Dia boleh berjalan kaki dan 
boleh pula naik kendaraan." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah 
menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah 
mengabarkan kepada kami Sa'id bin Abu Ayyub bahwa Yazid bin Abu Habib telah 
mengabarkan bahwa Abu Al Khair telah mengabarkan kepadanya dari 'Uqbah bin 'Amir Al 
Juhani dia berkata, "Saudara perempuanku pernah bernadzar..." kemudian dia menyebutkan 
redaksi hadist seperti hadits Mufadlal, namun dalam haditsnya dia tidak menyebutkan, 
"Dengan tanpa beralas kaki." Dan dia menambahkan, "Abu Al Khair tidak membedakan 
antara haditsnya 'Uqbah. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Ibnu 
Abu Khalaf keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Rauh bin 'Ubadah telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Yahya bin Ayyub bahwa 
Yazid bin Abu Habib telah mengabarkan kepadanya dengan isnad seperti hadist 
Abdurrazaq." 


Bab: Hafarah nadzar 



3103. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili dan Yunus bin Abdul A'la dan 
Ahmad bin Isa, Yunus berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua orang 
mengakatan; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku 
'Amru bin Al Harits dari Ka'b bin 'Alqamah dari Abdurrahman bin Syimasah dari Abu Al Khair 
dari 'Alqamah bin 'Amir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 
"Kafarahnya (denda) nadzar sama dengan kafarahnya sumpah." 



28.KITAB: SUMPAH 


Bab: Larangan bersumpah dengan selain Allah 





s ... > 


\i^ >5i\ ^ui^f 

^ l:\ j c^o > j 


3104. Telah menceritakan kepadau Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab 
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari ayahnya 
dia berkata; aku mendengar Umar bin Khattab berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla melarang kalian bersumpah dengan 
menyebut nama bapak-bapak kalian." Selanjutnya Umar berkata, "Demi Allah, aku tidak 
pernah lagi bersumpah dengan menyebut nama bapak-bapak setelah aku mendengarnya 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau melarang baik untuk orang lain atau diri 
sendiri." Dan telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syua'ib bin Al Laits telah 
menceritakan kepadaku Bapakku dari kakekku telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin 
Khalid (dalam jalur lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Ibrahim dan 
Abd bin Humaid keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar keduanya dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini, namun 
dalam haditsnya 'Uqail disebutkan, "Semenjak aku mendengar hal itu telah dilarang oleh 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku tidak pernah bersumpah lagi dengan 
sumpah seperti itu, dan tidak pula berkata-kata dengan itu." Dan tidak mengatakan, "Baik 
untuk diri sendiri atau orang lain." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu 
Syaibah dan 'Amru An Naqid serta Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Salim dari Ayahnya dia berkata, "Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar Umar yang sedang bersumpah dengan 
bapaknya..." seperti riwayatnya Yunus dan Ma'mar." 


> '> K *" \' '\\'X'\' \'* * j?.! v» '> *\ 5 '> \'S \' Z> *'\*'\?u\ M * '\k\i\\' 

I 4aJ i ^. '^ « , A »* ' A ir^ |‘ ^ 1 AAJ U ^ ^ ^ ^ V ^ V O 1 1 

■*. » ' . '"' ? t » .> »l» <* -l^itl . » •'' * -" • » »t ^ . .1 .»\> * 'i ^ » l ' l’ t 


3105. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh 
sedangkan lafadznya dari dia, telah mengabarkan kepada kami Laits dari Nafi' dari Abdullah 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau pernah melihat Umar bin Khattab 
sedang berkendaraan, saat itu dia bersumpah dengan menyebut nama bapaknya, maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyeru mereka seraya bersabda: "Ketahuilah, 
sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla melarang kalian bersumpah dengan menyebut nama 
bapak kalian, siapa yang bersumpah hendaklah dia bersumpah dengan menyebut nama 
Allah atau diam." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair 
telah menceritakan kepada kami Ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al 
Qatthan- dari Ubaidullah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Bisyr 
bin Hilal telah menceritakan kepada kami Abdul Warits telah menceritakan kepada kami 
Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al Walid bin Katsir. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari Isma'il bin Umayyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan 
kepada kami Adi Dlahak dan Ibnu Abu Dzi'b. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Rafi' dari Abdurrazaq dari Ibnu Juraij 
telah mengabarkan kepadaku Abdul Karim mereka semua dari Nafi' dari Ibnu Umar seperti 
cerita ini, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." 


Tis s * > > »i ' *'v ’ ^ ^ 





3106. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub serta Qutaibah 
dan Ibnu Hujr, Yahya bin Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang 
lain mengatakan; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Abdullah bin 
Dinar bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa bersumpah, maka janganlah bersumpah kecuali dengan nama 
Allah." Sebab saat itu orang-orang Quraisy bersumpah dengan menyebut nama bapak 
mereka, oleh karena itu beliau bersabda: "Janganlah kalian bersumpah dengan nama bapak 
kalian." 


Bab: Barangsiapa bersumpah dengan Lata dan Uzza hendaklah mengucapkan Laa llaaha 
lllaah 





(Jli *^/\ a)\ c— L> aa1>- ^ aL>- ly* J aIJlc-aJJ) 

j c 

■lljyalj j a) jS^jUju \ JJfc \ 

. , . i $ i 


3107. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Wahb dari Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin 
Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari 
Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Humaid bin Abdurrahman bin 'Auf bahwa Abu 
Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berabda: "Siapa saja di antara 
kalian yang bersumpah dengan mengatakan dalam sumpahnya 'Demi Lata', maka hendaklah 
dia segera menyebut La llaaha lllallah. Dan barangsiapa mengajak temannya berjudi dengan 
mengatakan 'Mari berjudi', maka hendaknya dia bersedekah." Dan telah menceritakan 
kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim dari Al 
Auza'i. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 
'Abd bin Humaid keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar keduanya dari Az Zuhri dengan isnad ini. Dan hadits 



Ma'mar seperti hadits Yunus, namun dalam haditsnya dia menyebutkan, "Hendaknya dia 
bersedekah dengan sesuatu." Dan dalam hadits Auza'id disebutkan, "Barang siapa 
bersumpah dengan menyebut Lata dan Uzza." Abu Husain Muslim berkata; perkataan 'Mari 
berjudi, hendaklah dia bersedekah', seperti ini tidak ada yang meriwayatkannya seorangpun 
selain Az Zuhri." Perawi berkata, "Dan Az Zuhri juga mempunyai sekitar sembilan puluh 
riwayat yang dia riwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan perawi yang 
lain tidak ikut serta di dalam riwayatnya dengan isnad yang kuat." 






3108. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdul A'la dari Hisyam dia berkata, dari Hasan dari Abdurrahman bin samurah 
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian bersumpah 
dengan menyebut nama-nama berhala (thaghut) atau dengan menyebut bapak-bapak 
kalian." 


Bab: Anjuran bagi seseorang yang berumpah kemudian melihat yang lebih baik untuk 
mengambil yang lebih baik 


' y s ' y S /// *V i 


3109. Telah menceritakan kepada kami Khalf bin Hisyam dan Qutaibah bin sa'id dan Yahya 
bin Habib Al Haritsi dan ini adalah lafadz Half, mereka berkata; telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Zaid dari Ghailan bin Jarir dari Abu Bardah dari Abu Musa Al Asy'ari dia 
berkata, "Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan 
sekelompok orang-orang Asy'ari, untuk memohon perbelanjaan perang kepada beliau. Maka 
beliau bersabda: "Demi Allah, sungguh aku tidak dapat memberikan perbelanjaan perang 
kepada kalian, karena aku tidak memiliki sesuatu untuk diberikan kepada kalian semua." Abu 
Musa melanjutkan, "Setelah itu kami terdiam beberapa saat, sesuai yang dikehendaki Allah. 
Selang beberapa saat, ada seorang laki-laki datang dengan membawa unta kepada beliau, 
lalu beliau menyuruh untuk memberikannya kepada kami, yaitu tiga ekor unta berpunuk 
putih. Setelah kami pergi, kami saling berkata-kata sesama kami, "Sepertinya Allah tidak 



memberkati kita, kita datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta 
perbelanjaan perang, lalu beliau bersumpah tidak akan menanggung perbelanjaan kita. 
Nyatanya kita diberikannya juga." Karena itu, mereka pergi menemui Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dan menceritakan kepada beliau apa yang terpikir oleh mereka. Beliau 
bersabda: "Memang, sesungguhnya bukan akulah yang menanggung perbelanjaan kalian, 
tetapi Aliahlah yang menanggungnya. Demi Allah, sesungguhnya aku -Insya Allah- tidak akan 
mengucapkan suatu sumpah, kemudian melihat yang lebih baik dari itu kecuali aku akan 
membayar atas sumpahku, lalu aku akan ambil yang lebih baik." 


b\. <^29 J, Ut^>l jj) Jl3 jA JS 

AlljLa ^-g~ J ^y* ^^=3 ya» > 

3l^iilS%dloU\jJ\ 4=*M j£- j1\ 


3110. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Muhammad bin Al 
'Ala' Al Hamdani dan lafadznya saling berdekatan, keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata, "Para 
sahabatku pernah mengutusku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk 
memintakan kepada beliau kendaraan buat membawa mereka, saat itu mereka bergabung 
bersama beliau dalam tentara usrah (perang dimasa sulit), yaitu perang Tabuk. Aku lalu 
berkata kepada beliau, "Wahai Nabi Allah, sesungguhnya teman-temanku mengutusku 
menemui anda untuk memintakan bagi mereka, supaya anda dapat menanggung 



perlengkapan perang mereka." Beliau menjawab: "Demi Allah, aku tidak dapat menanggung 
apa-apa buat kalian semua." Saat itu, aku melihat beliau dalam keadaan marah, dan aku 
tidak mengetahui sebabnya. Karena penolakan beliau, aku akhirnya kembali dengan 
perasaan sedih, sebab aku khawatir kalau beliau tidak senang kepadaku. Setelah aku 
bertemu dengan teman-temanku, lalu aku sampaikan jawaban Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam kepadaku. Tidak lama kemudian, terdengar suara Bilal yang sedang memanggilku, 
"Wahai Abdullah bin Qais!" Lalu aku jawab seruannya. Bilal berkata, "Datanglah kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebab beliau sedang memanggilmu." Ketika aku 
sampai di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ambillah ini, 
satu untuk dua orang, satu untuk dua orang, satu untuk dua orang -sambil menunjuk kepada 
enam ekor unta yang habis beliau beli dari Sa'ad-. Bawalah unta ini semuanya kepada 
teman-temanmu, dan katakan kepada mereka, 'Sesungguhnya Allah jualah yang 
menanggung penyediaan kendaraan ini bagi kamu semua.' Naikilah mereka." Abu Musa 
melanjutkan, "Unta-unta itu aku bawa semuanya kepada teman-temanku, seraya berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh membawa kendaraan ini semuanya untuk 
kalian semua, tetapi demi Allah, aku tidak akan meninggalkan kalian sebelum beberapa 
orang di antara kalian pergi bersama-sama denganku menemui orang-orang yang 
mendengarkan ucapan (jawaban) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ketika aku meminta 
kendaraan ini untuk kalian dan penolakan beliau di awal mulanya, namun kemudian beliau 
memberikannya kepadaku, supaya kalian tidak menyangka bahwa aku tidak mengada-ada 
apa yang telah dikatakan beliau." Mereka menjawab, "Demi Allah, sesungguhnya kamu 
orang yang kami percayai, kendati begitu, akan kami lakukan juga apa yang kamu 
kehendaki." Lalu pergilah Abu Musa beserta beberapa orang teman-temannya, sehingga 
mereka bertemu dengan orang-orang yang mendengar ucapan dan penolakan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam kepada mereka, tetapi kemudian beliau penuhi juga permintaan 
mereka. Orang-orang itu bercerita kepada mereka sebagaimana cerita Abu Musa." 




/ ^ / **/ 



y.>* j*^\£sX 

lA^J^cA'z J^yj^ yy y^j<$yL!\ y^yy<y:u. 

if.C ^ ^ i? , ^ > ^ i „>> »> i £ <- \ -f .C ' ^ '„' *\> * Z' s >\ X\' * ,'\\ / ,L<» ^ 

LoJo-<_^A ^V^Ji^o-^- Jr- J( jX- 

CU>J^“t)\liL^fr\ jviiilj^ \ JO^C-lSS^ V(j£*cL) jJ>\ 

L^L-O L« 4ji \ J Jj\ (Jla <jU3 J \_)_^ ^-f~> A>- 


3111. Telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Al Ataki telah menceritakan kepada kami 
Hammad -yaitu Ibnu Zaid- dari Ayyub dari Abu Qilabah dan dari Qasim bin 'Ashim dari 
Zahdam Al Jarmi -Ayyub berkata; dan aku lebih hafal dengan hadits Abu Qilabah- dia 
berkata, "Kami berada di sisi Abu Musa, lalu dia menyuguhkan kepadaku hidangan yang 
terdapat daging ayam, selang beberapa saat, ada seorang laki-laki dari Bani Taimillah 
berkulit merah seperti seorang budak masuk ke rumah, maka dia memanggilnya, "Kesinilah." 
Dia pun menolaknya. Abu Musa memanggilnya lagi, "Kesinilah, sungguh aku pernah melihat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memakannya." Laki-laki itu mejawab, 
"Sesungguhnya aku pernah melihat beliau memakan sesuatu, karena merasa jijik maka aku 
menjauhinya, setelah itu aku bersumpah untuk tidak memakannya lagi." Abu Musa 
menjawab, "Kemarilah, aku akan menceritakan kepadamu mengenai hal itu, sungguh aku 
pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beserta sekelompok orang dari 
Bani Asy'ariyah, untuk meminta kepada beliau kendaraan sebagai pengangkut perbekalan, 
lalu beliau bersabda: "Demi Allah, aku tidak dapat membawa perbekalan kalian, dan 
sungguh aku tidak memiliki sesuatupun untuk dapat mengangkut perbekalan kalian." Kami 
terdiam beberapa saat -sebagaimana yang dikehendaki Allah-, tiba-tiba Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam diberi beberapa ekor unta, lalu beliau memanggil kami dan 
memerintahkan kepada kami supaya membawa lima ekor unta yang semuanya berwarna 
putih." Abu Musa melanjutkan, "Tatkala kami berangkat, sebagian kami saling berkata 
kepada sebagian lainnya, 'Sepertinya Allah tidak memberkahi kita, sebab Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah menyalahi sumpahnya'." Lantas kami kembali menemui 
beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, Kami tadi menemui anda dan meminta kepadamu 
supaya anda dapat membawa perbekalan kami, dan anda terlanjur bersumpah bahwa anda 
tidak dapat membantu membawakan perbekalan kami, namun beberapa saat anda dapat 
membantu membawa perbekalan kami, apakah anda lupa wahai Rasulullah?" beliau 
menjawab; "Demi Allah, sungguh-lnsya Allah-, tidaklah aku bersumpah lalu melihat yang 
lebih baik dari itu (sumpah), kecuali aku akan mengambil yang lebih baik dan akan aku bayar 



kafarahnya. Oleh karena itu berangkatlah kalian, sesungguhnya yang menanggung kalian 
adalah Allah Azza Wa Jalla." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahab At Tsaqafi dari Ayyub dari Abu Oilabah dan Qasim 
At Tamimi dari Zahdam Al Jarmi dia berkata; "Bahwa antara penduduk kampung ini yaitu 
dari Jarm dan Kaum Asy'ariyun masih ada ikatan kecintaan dan persaudaraan, dan saat itu 
kami berada di samping Abu Musa Al Asy'ari dan dia menyuguhkah kepadanya suatu 
hidangan yang terdapat daging ayam..." kemudian dia menyebutkan seperti riwayat di atas. 
Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di dan lshaq bin Ibrahim serta Ibnu 
Numair dari Isma'il bin 'Ulayyah dari Ayyub dari Al Qasim At Tamimi dari Zahdam Al Jarmi. 
Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Umar telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayyub dari Abu Oilabah dari Zahdam Al Jarmi. Dan 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah 
menceritakan kepada kami Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah 
menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Oilabah dan Qasim dari Zahdam Al Jarmi dia 
berkata; "Kami pernah berada di samping Abu Musa ..." kemudian mereka menceritakan 
hadits-hadits yang semakna dengan hadits Hammad bin Zaid. Dan telah menceritakan 
kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami As Sha'q yaitu Ibnu Hazn 
telah menceritakan kepada kami Mathar Al Warraq telah menceritakan kepada kami 
Zahdam Al Jarmi dia berkata; "Aku pernah menemui Abu Musa, saat itu dia sedang 
memakan daging ayam ..." kemudian dia melanjutkan hadits itu seperti hadits mereka, 
namun dia sedikit menambahkan; Beliau bersabda: "Demi Allah, aku tidak lupa." 








> 







3112. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Jarir dari Sulaiman At Taimi dari Dluraib bin Nuqair Al Qaisi dari Zahdam dari Abu Musa 
Al Asy'ari dia berkata; "Kami pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk 
meminta supaya beliau dapat membantu membawakan perbekalan (peperangan). Maka 
beliau bersabda: "Aku tidak dapat membantu membawakan perbekalan kalian, demi Allah, 
aku tidak dapat membantu membawa perbekalan kalian." Setelah beberapa saat, beliau 
mengutus seseorang kepada kami dengan membawa tiga ekor unta yang semuanya 
berwarna putih, maka kami berkata; "Tadi kami menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan meminta bentuan supaya beliau dapat membawa perbekalan kami, lalu 
beliau bersumpah bahwa beliau tidak mampu membantu membawakan perbekalan kami, 
kemudian kami mendatangi beliau dan mengabarkan hal itu kepadanya." Lantas beliau 



bersabda: "Sungguh, sekiranya aku terlanjur bersumpah, kemudian aku melihat ada sesuatu 
yang lebih baik dari sumpahku itu, maka aku akan melakukan sesuatu yang lebih baik dari 
sumpahku." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul A'la At Taimi telah 
menceritakan kepada kami Al Mu'tamir dari ayahnya telah menceritakan kepada kami Abu 
As Salil dari Zahdam bahwa dia pernah menceritakan kepadanya dari Abu Musa dia berkat; 
"kami termasuk dari tentara yang berjalan kaki, lalu kami menemui Nabi Allah shallallahu 
'alaihi wasallam dan meminta agar supaya beliau dapat membantu membawakan 
perbekalan kami ..." seperti hadits Jarir." 


^ Jl At * 


\ jS- j \ ^ 'J. 'J* J) U 




iJJ 


3113. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Kaisan dari Abu 
Hazim dari Abu Hurairah dia berkata, "Seorang laki-laki berada di rumah Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam hingga larut malam, setelah itu dia pulang ke rumahnya, ternyata dia 
mendapati anak-anaknya lelap tertidur. Lalu isterinya datang kepadanya dengan membawa 
makanan, namun dia bersumpah untuk tidak makan demi anak-anaknya. Selang beberapa 
saat, dia berubah pikiran, akhirnya dia memakan makanan itu. Kemudian dia mendatangi 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menceritakan hal itu kepada beliau. Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Barangsiapa bersumpah kemudian dia 
melihat ada sesuatu yang lebih baik daripadanya maka hendaklah dia melakukan hal itu dan 
membayar kafarah atas sumpahnya". 












3114. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik dari Suhail bin Abu Shalih dari 
Ayahnya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa mengucapkan sumpah, setelah itu dia melihat ada sesuatu yang lebih baik dari 
yang telah dia ucapkan, hendaknya dia membayar kafarah sumpahnya." 


t >Tt> » 'W-' X'\' ! A •wX\' ,'>*>* '> X'\' 



^jb ( J J «j^ j 


3115. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Abu Uwais telah menceritakan kepadaku Abdul Aziz bin Muthalib dari Suhail bin Abu 
Shalih dari Ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa mengucapkan sumpah, kemudian dia melihat ada sesuatu yang lebih 
baik dari yang dia ucapkan, hendaknya dia melakukan hal itu dengan membayar kafarah 
(denda) dari sumpahnya." Dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakaria telah 
menceritakan kepada kami Khalid bin Mukhlad telah menceritakan kepadaku Sulaiman - 
yaitu Ibnu Bilal- telah menceritakan kepadaku Suhail dengan isnad ini, dengan makna hadits 
Malik, yaitu; "Hendaknya dia membayar kafarah (denda) sumpahnya, dan melaksanakan 
sesuatu yang lebih baik." 


^-C- \ \\jo <J Ia9 L>- £ J 1^0 L>- £ AAAj 4 ) Lili ^ l>- y d \ 





3116. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Abdul Aziz -yaitu Ibnu Rufai 1 - dari Tamim bin Tharafah dia berkata, "Seorang 
peminta menemui 'Adi bin Hatim, lalu dia meminta uang untuk membayar gaji pembantu - 
atau meminta sebagian uang untuk membayar gaji pembantu-, maka dia menjawab, "Aku 
tidak memiliki sesuatupun untuk membayarkanya kecuali baju besiku dan penutup 
kepalanya, maka pergilah kepada keluargaku semoga dia bisa memberikan sedikit 
kepadamu." Tamim melanjutkan, "Ternyata laki-laki itu tidak mau, akhirnya 'Adi marah 
sambil berkata, 'Demi Allah, sungguh aku akan memberikan sesuatu untukmu." Kemudian 
laki-laki tersebut rela, lalu Adi berkata, "Demi Allah, sekiranya aku tidak pernah mendengar 
sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Barangsiapa mengucapkan sumpah, kemudian 
dia melihat sesuatu yang yang lebih bisa membuatnya takwa kepada Allah, maka hendaknya 
dia melakukan sesuatu yang lebih bisa membuatnya takwa kepada Allah', niscaya aku tidak 
akan melanggar sumpahku." 


y yS\^y. j 



3117. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul Aziz bin Rufai' dari Tamim 
bin Tharafah dari 'Adi bin Hatim dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa mengucapkan sumpah, kemudian dia melihat sesuatu yang lebih 
baik dari sumpahnya itu, maka hendaknya dia melakukan sesuatu yang lebih baik itu dan 
meninggalkan sumpahnya." 






* > 



3118. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Muhammad 
bin Tharif Al Bajali dan ini adalah lafadz Ibnu Tharif, keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Al A'masy dari Abdul Aziz bin Rufai' dari Tamim At 
Tha'i dari 'Adi dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah 
seorang dari kalian bersumpah, kemudian dia melihat ada sesuatu yang lebih baik dari 
sumpahnya, hendaknya dia membayar kafarah (denda) sumpahnya dan melakukan sesuatu 
yang lebih baik dari sumpahnya itu." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Tharif telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Asy Syaibani dari Abdul 
Aziz bin Rufai' dari Tamim At Tha' 1 dari 'Adi bin Flatim bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda seperti itu." 


< > Tl> 9 *. £ > 


lltC- <j 


3119. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Ha rb dari Tamim bin Tharfah dia berkata; 
aku pernah mendengar 'Adi bin Flatim dan saat itu dia didatangi seorang laki-laki yang 
meminta uang seratus dirham, maka dia berkata, "Apakah kamu meminta kepadaku seratus 
dirham, padahal aku adalah Ibnu Flatim?!, Demi Allah, aku tidak akan memberikan 
kepadamu." Kemudian dia berkata, "Sekiranya aku tidak pernah mendengar Rasulullah 



shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengucapkan sumpah, kemudian dia 
melihat ada sesuatu yang lebih baik dari sumpahnya, maka hendaknya dia melakukan 
sesuatu yang lebih baik itu." Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah 
menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah 
menceritakan kepada kami Simak bin Harb dia berkata; aku pernah mendengar Tamim bin 
Tharafah berkata; aku pernah mendengar 'Adi bin Hatim bahwa suatu ketika ada seorang 
laki-laki yang meminta kepadanya kemudian dia menyebutkan hadits seperti itu dengan 
menambahkan, "Dan dari pemberianku untukmu adalah empat ratus." 


J3ls3lss ^ 

# s y s' 

^aJJuaJ\cU> 

VW 


3120. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Jarir bin Hazim telah menceritakan kepada kami Al Hasan telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Samurah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
bersabda kepadaku: "Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta-minta 
jabatan, karena meminta jabatan resikonya sangatlah berat, namun jika kamu diserahi 
jabatan tanpa kamu minta, maka kamu akan ditolong dalam jabatanmu. Dan apabila kamu 
bersumpah dengan suatu sumpah, kemudian kamu melihat ada sesuatu yang lebih baik dari 
sumpahmu itu, maka bayarlah kafarah (denda) dari sumpahmu itu dan lakukanlah sesuatu 
yang lebih baik dari sumpahmu." Abu Ahmad Al Jaludi berkata; telah menceritakan kepada 
kami Abu Al abbas Al Masarjasi telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh dengan 
hadits ini, telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami 
Husyaim dari Yunus dan Manshur dan Humaid. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada kami Hammad 
bin Zaid dari Simak bin 'Athiyah dan Yunus bin 'Ubaid dan Hisyam bin Hassan dalam riwayat 
lain, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz 
telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir dari Ayahnya, (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammi telah menceritakan kepada 
kami Sa'id bin 'Amir dari Sa'id dari Qatadah semuanya dari Al Hasan dari Abdurrahman bin 



Samurah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini, dan dalam hadits Mu'tamir 
dari ayahnya tidak di sebutkan tentang "Jabatan (Imarah)." 


Bab: sumpah orang yang bersumpah berdasarkan niat orang yang meminta sumpah (dJW 



3121. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan 'Amru An Naqid, Yahya berkata; 
telah mengabarkan kepada kami Husyaim bin Basyir dari Abdullah bin Abu Shalih dari 
Ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sumpahmu adalah sesuatu yang dapat meyakinkan sahabatmu." Dan 'Amru mengatakan, 
"Yaitu yang dapat meyakinkan sahabatmu." 


iVsJVss J j*J\ 


3122. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun dari Husyaim dari Abbad bin Abu Shalih dari Ayahnya dari Abu 
Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sumpah itu 
tergantung dengan niat orang yang mengatakan sumpah." 


Bab: Pengecualian 


31 &f\ j\'o J^$i&Li$\?3\3sj 


3123. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Ataki dan Abu Kamil Al Jahdari Fudlail 
bin Husain dan ini adalah lafadz Abu Ar Rabi', keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad 
dari Abu Hurairah dia berkata, "Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam Sulaiman mempunyai enam 
puluh orang isteri, lalu dia berkata, "Malam ini aku akan menyetubuhi mereka semua, hingga 



masing-masing dari mereka hamil dan melahirkan seorang anak keturunan persi yang akan 
berperang di jalan Allah." Ternyata tidak ada seorangpun dari isterinya yang mengandung 
kecuali hanya seorang saja, yang melahirkan anak yang cacat." Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya dia mengatakan Insya Allah (jika Allah berkehendak), 
niscaya semua isterinya akan melahirkan satu orang anak keturunan persi yang nantinya 
akan berperang di jalan Allah." 




ji ^ ^ ^ tjj 


3124. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad dan Ibnu Abu Umar dan ini 
adalah lafadz Ibnu Abu Umar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan 
dari Hisyam bin Hujair dari Thawus dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Nabi Allah Sulaiman bin Daud pernah berkata, 'Sungguh aku akan 
menggilir tujuh puluh isteriku dalam satu malam, yang nantinya masing-masing mereka akan 
melahirkan seorang anak laki-laki yang akan berjuang di jalan Allah', lantas sahabatnya -atau 
Malaikat- memberi saran, 'Ucapkanlah 'Insya Allah'.' Namun dia lupa mengucapkannya. 
Ternyata tidak seorang pun dari isterinya yang melahirkan kecuali hanya seorang isteri yang 
melahirkan seorang anak yang cacat." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Seandainya dia mengucapkan 'Insya Allah', tentu dia tidak akan melanggar sumpahnya, dan 
apa yang dihajatkannya akan terkabul." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar 
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zannad dari Al A'raj dari Abu Hurairah 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas." 


j ijsVaJ iuAillillii $ 

AjtUJIS' jlZi4 A&UlioUls juli 


3125. Telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazaq bin Hammam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari 
Ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Sulaiman bin Daud pernah berkata, 'Sungguh aku 
akan menggilir tujuh puluh isteriku dalam semalam, yang nantinya masing-masing mereka 
akan melahirkan anak yang akan berjuang di jalan Allah, maka dikatakan kepadanya, 
'Ucapkanlah Insya Allah'. Namun dia tidak mengucapannya, dan dia tetap menggilir mereka 



semua. Ternyata tidak ada seorang pun dari mereka yang melahirkan kecuali satu orang 
yang melahirkan anak yang cacat." Abu Hurairah melanjutkan, "Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya dia mengucapkan Insya Allah, maka dia tidak akan 
melanggar sumpahnya dan akan mendapatkan apa yang dihajatkannya." 


C * t* ' ^ t r - t’ 

^UoplsjJ J J^s 


3126. dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Syababah telah menceritakan kepadaku Warqa' dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sulaiman bin Daud pernah 
berkata, 'Sungguh aku akan menggilir sembilan puluh isteriku dalam semalam, yang nantinya 
mereka semua melahirkan pejuang yang berjuang di jalan Allah'. Maka sahabatnya 
(Malaikat) berkata kepadanya, 'Ucapkanlah Insya Allah.' Namun dia tidak juga mengucapkan 
Insya Allah, dan dia tetap menggilir mereka semua, ternyata para isterinya tidak ada yang 
melahirkan kecuali seorang isteri yang melahirkan anak yang cacat. Dan demi Dzat yang jiwa 
Muhammad berada digenggaman-Nya, sekiranya dia mengucapkan Insya Allah niscaya dia 
akan mendapatkan pejuang-pejuang yang akan berjihad di jalan Allah." Dan telah 
menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hafsh bin 
Maisarah dari Musa bin 'Uqbah dari Abu Az Zinnad dengan isnad seperti itu, namun dia 
menyebutkan, "Setiap mereka akan melahirkan anak laki-laki yang nantinya akan berjihad di 
jalan Allah." 


Bab: Tetap melanjutkan nadzar yang bisa membahayakan lebih besar dosanya di sisi Allah 
dari pada ia membayar kafarah (<-a]Ut)\ 




3127. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata; ini adalah yang pernah diceritakan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, kemudian dia menyebutkan hadits yang di antaranya adalah, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Allah, sungguh, orang yang berkeras hati untuk 



tetap melaksanakan sumpahnya, padahal sumpah tersebut dapat membahayakan 
keluarganya, maka dosanya lebih besar di sisi Allah daripada dia membayar denda yang 
diwajibkan oleh Allah." 


Bab: Nadzar orang kafir kemudian masuk Islam £=*J\ jJG) 


tjl» Jilidi 

^ ^ •• ^ **/ 


A&\ 


> -'i 




• \' * ' '\A K*'* * '**X<?*:'*\ vS\' \*'> **,'*'> \';.\ ' i tf ^ t *-*, 


3128. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami dan 
Muhammad bin Al Mutsanna dan Zuhair bin Harb sedangkan lafadznya dari Zuhair, mereka 
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Sa'id Al Qatthan- dari 
'Ubaidullah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Umar 
berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ketika masih Jahiliyyah aku pernah bernadzar 
untuk beri'tikaf semalam di Masjidil Haram." Beliau bersabda: "Tunaikanlah nadzarmu." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahb -yaitu At tsaqafi-. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad 
bin Al 'Ala' dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari Hafsh bin Ghiyats. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru bin Jabalah bin Abu 
Rawad telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah semuanya dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar. Dan Hafsh berkata; "Dan 
di antaranya dari Umar dengan hadits seperti ini." Adapun dalam hadits Abu Usamah dan Ats 
Tsaqafi disebutkan, 'Beri'tikaf satu malam.' Sedangkan dalam hadits Syu'bah disebutkan, 
'Sehari untuk beri'tikaf.' Namun dalam hadits Hafsh tidak disebutkan, 'Semalam atau 
sehari'." 



■ASpJl^u ja!Jl£-^\ J^4jij\ J J Jla\j«jj t_i^iLc-lS(4-Jbj\ jl3^^Jt_iL^sS^\j^iJ\ Jc»tJLoJ\ 

k\^j^W jlii\i*U3lii^j^^\ j^\3 _^lS2si% j 

4{ 0 £<j&zc'\zl*[*S\ jijjS$\? j& c £'L.jds&\ ^&\'^yj&'S\^u&-iy> 

J ^js ;>i ^ 

f' C' » \ 9 .4 '> 9 ' '\ 9 



JoA>- 

iL> A>-^j_3 


3129. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim bahwa Ayyub telah 
menceritakan kepadanya bahwa Nafi' telah menceritakan kepadanya bahwa Abdullah bin 
Umar telah menceritakan kepadanya, bahwa Umar bin Khattab pernah bertanya kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika berada di Ji'ranah, sekembalinya dari Tha'if dia 
berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ketika masih Jahiliyyah aku pernah bernadzar 
untuk beri'tikaf sehari di Masjidil Haram, bagaimana pendapatmu?" beliau bersabda: 
"Pergilah dan beri'tikaflah sehari." Abdullah bin Umar melanjutkan, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pernah memberi seorang sahaya perempuan kepada Umar bin Khattab, 
yang merupakan bagian seperlima dari harta rampasan perang. Ketika Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam memerdekakan para tawanan perang, maka Umar bin Khattab mendengar 
suara mereka yang menyatakan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
memerdekakan kami." Umar akhirnya bertanya-tanya, "Ada apa ini?" mereka menjawab, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memerdekakan para tawanan perang." Lalu 
Umar berkata, 'Wahai Abdullah, pergi dan temuilah sahaya perempuan itu dan 
merdekakanlah dia." Dan telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah 



mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub 
dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Sekembalinya Nabi dari perang Hunain, Umar 
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai nadzar yang pernah dia 
nadzarkan ketika masih Jahiliyah, yaitu untuk beri'tikaf sehari...", kemudian dia menyebutkan 
seperti makna hadits Jarir bin Hazim'." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 
'Abdah Adi Dlabbi telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan 
kepada kami Ayyub d ari Nafi' dia berkata, "Suatu ketik, disebutkan di sisi Ibnu Umar perihal 
'Umrah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Ji'ranah, maka dia berkata, "Beliau belum 
pernah 'umrah darinya." Dia melanjutkan, "Ketika itu Umar pernah bernadzar di waktu 
Jahiliyah untuk beri'tikaf semalam...", kemudian dia menyebutkan seperti hadits Jarir bin 
Hazim dan Ma'mar dari Ayyub." Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin 
Abdurrahman Ad Darimi telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah 
menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Khalaf telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dari 
Muhammad bin lshaq keduanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dengan hadits ini, yaitu mengenai 
nadzar. Dan dalam hadits keduanya disebutkan, "l'tikaf sehari." 


Bab: Kafarah memerdekakan budak (sJy-c- ajLaS^ jdLJLa-aJl 



3130. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Firas dari Dzakwan Abu Shalih dari Zadzan Abu 
'Umar dia berkata, "Aku pernah menemui Ibnu Umar yang saat itu dia habis memerdekakan 
seorang budak." Zadzan melanjutkan, "Kemudian dia mengambil dahan atau sesuatu dari 
atas tanah sambil berkata, "Tidaklah aku mendapatkan pahala melainkan seimbang dengan 
benda ini, karena aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa menampar sahayanya atau memukul sahayanya, maka kafarahnya 
(tebusannya) adalah memerdekakannya." 








c&- 


\> * 




7 ' ' ' "> ' " * ' ' ' 


3131. dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
dan ini adalah lafadz Ibnu Mutanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Firas dia berkata; aku 
pernah mendengar Dzakwan menceritakan dari Zadzan bahwa Ibnu Umar pernah memanggil 
seorang budak miliknya, lalu dia melihat ada bekas pukulan dipunggungnya, lantas dia 
bertanya kepada budaknya, "Apakah aku telah menyakitimu?" dia menjawab, "Tidak." Ibnu 
Umar berkata, "Sekarang kamu telah merdeka." Zadzan melanjutkan, "Kemudian dia 
mengambil sesuatu dari atas tanah sambil berkata, "Dalam hal ini tidaklah aku mendapatkan 
pahala lebih dari ini, karena aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa memukul budaknya melebihi batas atau menamprnya, maka 
kafarahnya (tebusannya) adalah memerdekakannya." Dan telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman keduanya dari Sufyan dari Firas dengan sanadnya Syu'bah dan 
Abu 'Awanah. Adapun dalam hadits Ibnu Mahdi disebutkan, "Ada suatu had yang belum dia 
tunaikannya." Sedangkan dalam hadits Waki' disebutkan, "Barangsiapa menampar 
budaknya....", tanpa menyebutkan, "Ada hadnya." 


cSii_, c p 

> 


3132. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Numair dan ini adalah lafadz dari dia, telah menceritakan kepadaku Ayahku telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Salamah bin Kuhail dari Mu'awiyah bin Suwaid dia 
berkata, "Aku pernah menampar seorang bekas budak milikku, lalu aku pergi dan kembali 
pulang menjelang zhuhur, kemudian aku shalat di belakang ayahku. Lantas ayahku 
memanggilku dan memanggilnya (bekas budakku), lalu dia berkata, "Tamparlah dia 
sebagaiamana dia menamparmu." Namun bekas budakku mema'afkanku hingga ayahku pun 
berkata, "Kami adalah bani Muqarrin yang di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
kami tidak memiliki pelayan kecuali hanya satu orang wanita, kemudian salah seorang dari 
kami menamparnya, ternyata hal itu sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka 
beliau bersabda: "Merdekakanlah dia." Mereka berkata, "Kami tidak memiliki pelayan lain 
selain dia." Beliau menjawab, "Mintalah dia supaya tetap menjadi pelayan kalian sementara 
waktu, kemudian biarkanlah dia bebas." 



x X ^ **/ ^ ^ **S S 

S[\ «illLc- y>y£- O yLA {jJ Ju jiu^) JI aSa) lJol>- ^laAi ^L» J^-C- ciL^^J J^Lb ^C- ^J-C- 

i (^ijli ;^Sli^1l4dJ&5-\ J^U-liSUo. 

/jilj^<^l^Llilar IL Ji- Jjdila^d^ 


3133. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
Abdullah bin Numair dan ini adalah lafadz Abu Bakar, keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Idris dari Hushain dari Hilal bin Yasaf dia berkata, "Ada seorang tua yang 
suka cepat naik pitam, kemudian dia menampar budak miliknya, maka Suwaid bin Muqarin 
berkata kepadanya, "Apakah kamu tidak dapat menahan untuk tidak menampar wajahnya? 
Sungguh, aku adalah anak yang ketujuh dari keturunan Bani Muqarrin, dulunya aku tidak 
memiliki budak melainkan satu orang saja, kemudian saudara yang paling muda dari kami 
menamparnya, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan supaya kami 
memerdekakan dia." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan 
Ibnu Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'adi dari Syu'bah 
dari Hushain dari Hilal bin Yasaf dia berkata, "Kami biasa membeli perkakas rumah tangga di 
rumahnya Suwaid bin Muqarrin, yaitu saudara laki-lakinya An Nu'man bin Muqarrin, tiba- 
tiba seorang budak perempuan keluar dan mencela seorang laki-laki dari kami hingga ia pun 
menampar budak tersebut, seketika itu Suwaid pun marah ...", kemudian dia menyebutkan 
hadits seperti riwayatnya Ibnu Idris." 


\jo J JuLp-ei ^ Jla Jla JujlJu A>- <j , \ jS- JcLe-^J O JcLc- Uo A>- J 


3134. Telah menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Abdush Shamad telah 
menceritakan kepadaku Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah berkata; 
Muhammad bin Munkadir bertanya kepadaku, "Siapakah namamu?" Aku menjawab, 
"Syu'bah." Selanjutnya Muhammad berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Syu'bah Al 
'lraqi dari Suwaid bin Muqarrin, bahwa seorang budak perempuan miliknya pernah ditampar 
oleh seseorang, lalu Suwaid berkata kepada orang itu, "Tahukah kamu bahwa wajah itu 
haram untuk ditampar?" Suwaid berkata lagi, "Sungguh, aku adalah anak yang ke tujuh di 



antara saudara-saudaraku, dan aku pernah mengalami peristiwa ini pada masa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, padahal saat itu pelayan kami hanya satu orang, lalu salah 
seorang dari kami ada yang sengaja menampar pelayan perempuan (budak) kami, maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun memerintahkan kepada kami supaya 
memerdekakan dia." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 
Muhammad bin Al Mutsanna dari Wahb bin Jarir telah mengabarkan kepada kami Syu'bah 
dia berkata; Muhammad bin Al Munkadir pernah bertanya kepadaku, "Siapakah namamu?" 
kemudian dia menyebutkan seperti hadits Abdush Shamad." 


;t u ; f.i v. j ?. « 

p j c SULiC^o'35 


3135. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada 
kami Abdul Wahid -yaitu Ibnu Ziyad- telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim 
At Taimi dari Ayahnya dia berkata; Abu Mas'ud Al Badri berkata, "Aku pernah memukul 
pelayan (budak) milikku dengan cemeti, tiba-tiba aku mendengar suara dari belakangku, 
'Ketahuilah wahai Abu Mas'ud! Ketahuilah wahai Abu Mas'ud! ', aku tidak memperhatikan 
suara tersebut karena terlalu marahnya." Abu Mas'ud berkata, "Ketika telah dekat, ternyata 
itu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan beliaulah yang mengatakan, 
'Ketahuilah wahai Abu Mas'ud. Ketahuilah wahai Abu Mas'ud." Abu Mas'ud berkata, 
"Kemudian aku melemparkan cemeti dari tanganku." Lantas beliau bersabda: "Ketahuilah 
wahai Abu Mas'ud, Sesungguhnya Allah lebih kuasa atas dirimu daripada kuasamu atas 
budak ini." Abu Mas'ud berkata lagi, "Kemudian aku berkata, "Aku tidak akan memukul 
seorang budak pun setelah itu." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim 
telah mengabarkan kepada kami Jarir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Humaid -yaitu Al 
Ma'mari- dari Sufyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan 
kepada kami Sufyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu 
Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Awanah semuanya dari Al A'masy dengan sanadnya Abdul Wahid, seperti 



haditsnya (Al A'masy). Hanya saja dalam hadits Jarir disebutan, "Tiba-tiba cemeti tersebut 
terjatuh dari tanganku karena kagetnya." 


i-, 




3136. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari 
Ibrahim At Taimi dari Ayahnya dari Abu Mas'ud Al Anshari dia berkata, "Aku pernah 
memukul seorang budak milikku, lalu aku mendengar suara seseorang menyeru dari 
belakang, "Ketahuilah wahai Abu Mas'ud, sesungguhnya Allah lebih berkuasa atas dirimu 
daripada kuasamu atas dia." Setelah aku menoleh, ternyata itu adalah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Maka Aku pun berkata, "Wahai Rasulullah, dia sekarang aku bebaskan 
karena Allah." Beliau bersabda: "Seandainya kamu tidak membebaskanya, maka kamu akan 
dilahap oleh api neraka." 


j, / -'s 

<UjLo j £-\ j> l ( j-C- <U->‘\ ( jX- ( jX- 


3137. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar dan ini 
adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 
'Adi dari Syu'bah dari Sulaiman dari Ibrahim At Taimi dari Ayahnya dari Abu Mas'ud, bahwa 
dia pernah memukul budak miliknya, kemudian budaknya mengatakan, "Aku berlindung 
kepada Allah." Perawi berkata, "Kemudian dia memukulnya lagi, lalu budaknya mengatakan, 
"Aku berlindung kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian Abu Mas'ud 
meninggalkannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Demi Allah, 
sungguh Allah lebih berkuasa atas dirimu daripada kuasamu atas dia." Perawi berkata, 
"Kemudian ia memerdekakannya." Dan telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid telah 
mengabarkan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Ja'far- dari Syu'bah dengan sanad ini, 
namun dia tidak menyebutkan perkataannya, "Aku berlindung kepada Allah dan aku 
berlindung kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 



Bab: Teguran bagi orang yang menuduh budaknya berbuat zina 







: 3^\j^ 



_jJIaIaS^5 


z\ 






3138. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku telah 
menceritakan kepada kami Fudlail bin Ghazwan dia berkata; aku mendengar Abdurrahman 
bin Abu Nu'm telah menceritakan kepadaku Abu Hurairah dia berkata, "Abu Qasim 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Barangsiapa menuduh seorang budak berbuat 
zina, maka dia akan dikenakan had (hukuman setimpal) pada hari Kiamat, kecuali jika 
tuduhannya benar." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan 
kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin 
Harb Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Yusuf Al Azraq keduanya dari Fudlail bi 
Ghazwan dengan sanad ini. Dan dalam hadits keduanya disebutkan, "Aku pernah mendengar 
Abu Qasim shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu Nabi yang menyukai taubat." 


Bab: Memberi makan budak sebagaimana yang ia makan (<u*LJ\ 


o.’jjc, ■v.t < n w 'i jsuU'j' 1 ’ 's**)* .n \ c-jj 

J^3\Pr p)\ 



j C i 4 ui Jw&i. jL^'5 

pjil> Jli ^sAj^u Jl»- ( ^c-(juli3 

liiL: 


3139. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Al Ma'rur bin Suwaid dia 
berkata, "Kami pernah melewati Abu Dzar di Rabdzah, saat itu dia mengenakan kain burdah, 
sebagaimana dia, budaknya juga mengenakan pakaian yang sama. Kami lalu bertanya, 
"Wahai Abu Dzar, sekiranya kamu menggabungkan dua kain burdah itu, tentu akan menjadi 
pakaian yang lengkap." Kemudian dia berkata, "Dahulu aku pernah adu mulut dengan 
saudaraku (seiman), ibunya adalah orang 'Ajam (non Arab), lalu aku mengejek ibunya hingga 
ia pun mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika aku berjumpa dengan Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, sungguh dalam dirimu masih 
terdapat sifat jahiliyah." Maka aku membantah, "Wahai Rasulullah, barangsiapa mencela 
laki-laki, maka mereka (para lelaki itu) akan mencela bapak dan ibunya." Beliau bersabda 
lagi: "Wahai Abu Dzar, sungguh dalam dirimu masih terdapat sifat Jahiliyah, mereka semua 
adalah saudara-saudaramu yang dijadikan Allah tunduk di bawah kekuasaanmu. Oleh karena 
itu, berilah mereka makan sebagaimana yang kamu makan, berilah mereka pakaian 
sebagaimana pakaian yang kamu kenakan, dan janganlah kamu membebani mereka di luar 
kemampuannya. Jika kamu memberikan beban kepada mereka, maka bantulah mereka." 
Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Zuhair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus 
semuanya dari Al A'masy dengan sanad ini, namun dalam hadits Zuhair dan Abu Mu'awiyah 
ada tambahan setelah perkataan 'Sesungguhnya dalam dirimu masih terdapat sifat jahiliyah'. 
Abu Dzar berkata; lalu aku menjawab, "Apakah karena keadaanku lebih terpandang?" beliau 
menjawab: "Ya." Dan dalam riwayatnya Abu Mu'awiyah disebutkan, "Ya, karena keadaanmu 
lebih terpandang." Dan dalam hadit Isa disebutkan, "Jika kamu membebani sesuatu yang 
memberatkan bagi dirinya, hendaknya kamu membantunya -tidak menggunakan lafadz 
yu'inhu (menolongnya) -." Dan selesai pada perkataannya, "Dan janganlah kamu membenai 
sesuatu yang memberatkan bagi dirinya." 








L*.Ui 


> >->> 


3140. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar dan ini 
adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Washil Al Ahdab dari 
Ma'rur bin Suwaid dia berkata, "Aku pernah melihat Abu Dzar memakai pakaian serupa 
dengan sahayanya. Lalu aku bertanya perihal itu, dia mengatakan bahwa pada masa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ia pernah mencela seorang laki-laki dengan cara 
mencela ibunya (laki-laki tersebut). Lalu laki-laki itu mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya: "Sungguh, 
dalam dirimu masih terdapat sifat jahiliyah! Sesungguhnya mereka adalah saudaramu dan 
paman-pamanmu yang dititipkan Allah di bawah pengurusanmu, karena barangsiapa 
memiliki saudara yang masih dalam pengurusanya, hendaklah dia diberi makan sebagaimana 
yang dia makan, diberi pakaian sebagaimana ia mengenakan pakaian. Dan janganlah kamu 
bebani mereka di luar batas kemampuan mereka, dan jika kamu membebani mereka, maka 
bantulah mereka dalam menyelesaikan tugasnya." 




3141. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin Al Harits 
bahwa Bukair bin Al Asyaj telah menceritakan kepadanya dari Al 'Ajian bekas budak Fatimah, 
dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Seorang 
budak itu berhak mendapatkan makan dan sandang (dari tuannya) dan janganlah dia 
dibebani atas suatu pekerjaan melainkan sesuai dengan kemampuannya." 




3142. Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi telah menceritakan kepada kami Daud bin 
Qais dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Apabila budakmu membuatkan makanan untukmu, kemudian ia 
membawakannya ke hadapanmu dalam keadaan matang dan telah mendapatkan lelahnya, 
maka suruhlah dia duduk dan makan bersama. Jika makanan itu hanya sedikit, maka 
letakkanlah di tanganya sesuap atau dua suap." 



Bab: Pahala budak yang berlaku baik kepada tuannya, juga berlaku baik kepada Allah 






<^U\j« 



3143. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku membacakannya di 
hadapan Malik; dari Nafi 1 dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sungguh, jika seorang budak baik dalam berbakti kepada tuannya dan baik dalam 
beribadah kepada Allah, maka dia akan mendapatkan pahala dua kali lipat." Dan telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Qatthan-. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
Ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan Abu Usamah semuanya dari 
'Ubaidullah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al 
Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Usamah 
semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti haditsnya 
Malik." 


J\\j JJ^\q\^3aW 

y*\ L\ 3Vi 143^^41^1 'j Ja\ 


3144. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya 
berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus 
dari Ibnu Syihab dia berkata; aku pernah mendengar Sa'id bin Musayyab berkata, " Abu 
Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Bagi seorang budak 
yang selalu berusaha berbuat baik, maka dia akan mendapatkan pahala dua kali lipat.' Demi 
Dzat yang jiwa Abu Hurairah berada di tangan-Nya, seandainya tidak ada kewajiban jihad di 
jalan Allah, haji dan berbakti kepada ibu, tentu aku lebih senang mati dalam keadaan 



menjadi budak." Perawi berkata, "Kami mendapat kabar bahwa Abu Hurairah tidak 
melakukan haji kecuali setelah ibunya meninggal dunia, karena dia harus menemani ibunya." 
Abu At Thahir menyebutkan dalam haditsnya, "Seorang budak yang selalu berusaha berbuat 
baik." Dan tidak mengatakan, 'Seorang hamba sahaya 1 ." Dan telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abu Shafwan Al Amawi telah mengabarkan 
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dengan sanad ini, tanpa menyebutkan, 'Dan telah sampai 
kepadaku'. Atau, 'Setelahnya'." 









3145. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu 
Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Apabila seorang budak melaksanakan hak-hak Allah dan hak-hak walinya (tuannya), maka 
dia akan mendapatkan pahala dua kali lipat." Perawi berkata, "Ketika hadits tersebut aku 
ceritakan kepada Ka'ab, maka I apun berkata, "Baginya tidak ada hisap, tidak juga atas 
seorang mukmin yang zuhud." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dengan isnad ini." 




3146. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih dia 
berkata; Ini adalah sesuatu yang pernah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami, dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian dia menyebutkan beberapa hadits yang di 
antaranya adalah, (Abu Hurairah) berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersbda: 
"Sebaik-baik budak adalah apabila dia wafat setelah membaguskan diri untuk beribadah 
kepada Allah dan berbuat baik kepada tuannya." 


Bab: Membebaskan bagian miliknya pada diri seorang budak 



i>2.js3v*3v*. 


\£ ^jJi> ^ <J |A*1\ <La^d <CJlC- ^_jS -Xl*J\ £j-*J 0^^ Alx- ^a! ^LC- ^ Cy* 



3147. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku bertanya kepada 
Malik, "Apakah Nafi' pernah menceritakan kepadamu dari Ibnu Umar, dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membebaskan apa yang 
menjadi bagian miliknya pada diri seorang budak, dan ia masih mempunyai uang yang cukup 
untuk menebus sisanya, maka hendaklah sisanya tersebut dihargai dan diberikan kepada 
serikatnya sehingga budak tersebut bebas, jika tidak maka sungguh ia telah membebaskan 
apa yang menjadi miliknya." 









3148. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
Bapakku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memerdekakan hak 
kepemilikan dari seorang budak, jika dia memiliki cukup harta, hendaknya dia juga 
membebaskan kepemilikan semuanya, jika tidak memiliki harta yang cukup untuk 
memerdekakan semuanya, berarti dia telah memerdekakan sebagiannya." 








3149. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Jarir bin Hazim dari Nafi' bekas budak Abdullah bin Umar, dari Abdullah bin Umar dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersbda: "Barangsiapa membebaskan 
bagian kepemilikan dari seorang budak, dan apabila dia memiliki cukup harta untuk 
membayar sisanya, maka hendaknya ia membebaskan dengan membayar sisa dari harga 
budak tersebut, jika tidak maka sungguh ia telah membebaskan apa yang menjadi miliknya." 
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh dari Al Laits 
bin Sa'd. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab aku telah mendengar Yahya bin 
Sa'id. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid-. (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada 
kami Isma'il -yaitu Ibnu 'Ulayyah- keduanya dari Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq 
dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadau Isma'il bin Umayah. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu fudaik dari Ibnu Abu Dzi'b. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Usamah -yaitu Ibnu Zaid- mereka semua 
dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini, namun 
dalam hadits mereka tidak disebutkan, "Jika dia tidak memiliki harta, maka dia telah 
membebaskan bagiannya saja." Kecuali dalam hadits Ayyub dan Yahya bin Sa'id, karena 
keduanya menyebutkan kalimat tersebut dalam hadits. Keduanya berkata, "Kami tidak tahu, 
apakah kalimat tersebut termasuk dalam hadits atau hanya sekedar perkataannya Nafi'." 
Dan dalam riwayatnya mereka semua juga tidak disebutkan, 'Aku pernah mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ...", kecuali dalam hadits Laits bin Sa'ad." 


^ J ^ g-A ^ 


3150. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu Umar keduanya dari 
Ibnu 'Uyainah, Ibnu Abu Umar berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah 
dari 'Amru dari Salim bin Abdullah dari Ayahnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Barangsiapa memerdekakan seorang budak yang dimilikinya bersama 
orang lain, hendaknya dia membayar bagiannya kepada partnernya secara adil, tidak boleh 
curang dan tidak boleh berbuat zhalim, kemudian dia memerdekakan dengan hartanya, jika 
dia mampu." 




Ald\ 


3151. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu 
Umar, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memerdekakan 
bagiannya atas seorang budak, hendaklah ia membebaskan sisa bagian yang lainnya jika ia 
memiliki uang yang mencukupinya (harganya)." 










3152. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basyar dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari An 
Nadir bin Anas dari Basyir bin Nuhaik dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Seorang budak yang dimiliki oleh dua orang, lalu salah di 
antaranya hendak membebaskan budak tersebut, maka hendaknya dia membebaskan 
bagian sekutunya." Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah 
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad 
ini, dia berkata; "Barangsiapa membebaskan bagian dari kepemilikan seorang budak, 
hendaknya dia juga membebaskan bagian yang lain dari hartanya." 




l i -* A * 


3153. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ibrahim dari Abu 'Arubah dari Qatadah dari An Nadir bin Anas dari Basyir bin 
Nahikdari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa 



membebaskan bagian kepemilikanya pada seorang budak, maka dialah yang menanggung 
biaya pemerdekakan budak tersebut, jika dia memiliki harta, sekiranya dia tidak memiliki 
harta (untuk dibayarkan kepada hak kepemilikan partnernya), hendaknya budak tersebut 
diberi kelonggaran untuk menebus pembebasannya dengan tidak diperberat." Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali 
bin Mushir dan Muhammad bin Bisyr. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram keduanya berkata; telah mengabarkan 
kepada kami Isa bin Yunus semuanya dari Ibnu Abu 'Arubah dengan isnad ini. Dan dalam 
hadits Isa disebutkan, "Kemudian dia diberi kelonggaran untuk menebus pembebasannya 
dengan tidak diperberat." 


/ ^ “z' ^ ^ *v 


<■ I S «- > 

jV-iMi*-,- 





3154. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di dan Abu Bakar bin Abu Syaibah 
dan Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu 
'Ulayah- dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Al Muhallab dari Imran bin Hushain, bahwa 
ada seorang laki-laki yang memerdekakan enam orang budak miliknya ketika dia akan 
meninggal dunia, sedangkan dia tidak memiliki yang lain selain keenam budak tersebut. 
Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil keenam budak tersebut, lalu 
membagi mereka ke dalam tiga kelompok kemudian mengundinya. Setelah itu beliau 
memerdekakan dua orang, sedangkan empat orang yang lainnya masih tetap menjadi 
seorang budak. Dan beliau juga menyalahkan pemilik budak tersebut." Telah menceritakan 
kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hammad. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar dari At 
Tsaqafi keduanya dari Ayyub dengan isnad ini. Hadits Hamamd mirip seperti riwayat Ibnu 
'Ulayah, sedangkan dalam hadits At Tsaqafi disebutkan, bahwa seorang laki-laki Anshar 
menjelang kematiannya memberi wasiat untuk memerdekakan enam orang budak 
miliknya...." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal Adi Dlarir dan 
Ahmad bin 'Abdah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah 
menceritakan kepada kami Hisyam bin Hasan dari Muhammad bin Sirin dari 'Imran bin 
Hushain dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits Ibnu 'Ulayyah dan Hammad." 



Bab: Bolehnya menual budak mudabbar ( j\ y>-) 




3155. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Daud Al 'Ataki telah 
menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- dari 'Amru bin Dinar dari Jabir bin 
Abdullah, bahwa seorang laki-laki memerdekakan seorang budak miliknya secara dubur, 
padahal ia tidak memiliki harta selain budak tersebut. Ketika berita itu sampai kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun bersabda: "Siapa yang ingin membeli budak ini 
dariku?" Maka Nu'ain bin Abdullah membeli budak tersebut dari beliau seharga seratus 
dirham, lalu uang tersebut diserahkan kepadanya (Jabir)." 'Amru berkata, "Aku pernah 
mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Dia adalah seorang budak Qibthi yang meninggal 
awal tahun (dari pemerintahannya Ibnu Zubair)." 


. **t' ' \< , ’ * ' ’ X Ai' .. . " i 1 > H \ y\ ' ' 

^yjos _jrVjLaJ \ j 

\ ' * ' ■>'■,' ’l ^ liH . . <- < » «* A y y 


3156. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim 
dari Ibnu 'Uyainah, Abu Bakar berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah 
dia berkata; 'Amru pernah mendengar Jabir berkata, "Seorang laki-laki Anshar pernah 
membebaskan seorang budak miliknya dengan cara dubur, namun dia tidak memiliki harta 
selain budak tersebut. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjualkan budak 



tersebut." Jabir berkata, "Kemudian budak tersebut dibeli oleh Ibnu Nahham. Budak 
tersebut adalah seorang Qibthi yang meninggal di awal pemerintahan Ibnu Zubair." Telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Rumh dari Laits bin sa'd dari 'Amru 
bin Dinar telah menceritakan kepada kami Al Mughirah -yaitu Al Hizami- dari Abdul Majid bin 
Suhail dari 'Atha bin Abu Rabah dari Jabir bin Abdullah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Abdullah bin Hasyim telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu 
Ibnu Sa'id- dari Al Husain bin Dzakwan Al Mu'allim telah menceritakan kepadaku 'Atha dari 
Jabir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i 
telah menceritakan kepada kami Mu'adz telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Mathar 
dari 'Atha bin Abu Rabah dan Abu Zubair dan 'Amru bin Dinar bahwa Jabir bin Abdullah 
pernah menceritakan kepada mereka mengenai jual beli budak mudabbar, setiap orang dari 
mereka berkata, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna dengan hadits Hamamd 
bin 'Uyainah dari 'Amru dari Jabir." 



29. KITAB: QUSAMAH, PEMBERONTAK, QISHAH DAN DIYAT 


Bab: Al Qasamah 


t 9 l \ ' 9 i ’ , la’ : I ’l ^"1 ^ ' \ »11?* “i «* 

^ i ^-> ^ ^ ^ v— Q~^ -*-oc^ i uj.X>- 


i X? . 


i^. j a i^> _£. Jl jSSLs j4^ 

( ^=4 r U 6 , 

jlls^ j-pij 


3157. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Yahya -yaitu Ibnu Sa'id- dari Busyair bin Yasar dari Sahal bin Abu Hatsmah - Yahya 
berkata; dan aku mengira dia berkata- dari Rafi' bin Khadij bahwa keduanya berkata, 
"Abdullah bin Sahi bin Zaid dan Muhayishah bin Mas'ud bin Zaid pernah melakukan safar, 
hingga ketika mereka sampai di Khaibar, mereka berdua berpisah. Tidak beberapa lama 
Muhayishah mendapati Abdullah telah terbunuh, dia pun menguburkannya. Sesudah itu dia 
datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama-sama dengan Huwaishah 
bin Mas'ud dan Abdurrahman bin Sahi. Sedangkan Abdurrahman adalah yang paling muda di 
antara mereka, tetapi Abdurrahman yang lebih dahulu berbicara daripada saudara 
sepupunya itu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dahulukanlah yang 
lebih tua umurnya." Maka ia pun diam dan kedua saudaranya lalu angkat bicara. Keduanya 
menceritakan kepada beliau bahwa Abdullah bin Sahal telah terbunuh, lalu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada mereka: "Maukah kalian bersumpah lima puluh 
kali? Jika kalian mau bersumpah, maka kalian berhak menuntut balas atas kematian saudara 
kalian." Mereka menjawab, "Bagaimana kami harus bersumpah, sedangkan kami tidak 
menyaksikan terjadinya pembunuhan itu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Jika begitu maka orang-orang Yahudi akan bebas dari kalian dengan lima puluh sumpah 
yang mereka lakukan." Mereka menjawab, "Bagaimana mungin kami dapat menerima 
sumpah orang kafir itu?" melihat kondisi seperti itu, akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memberikan diyatnya (tebusannya)." 


>.uuis >y» 

3UiU^u _^1 gd&'jftfo&Js y'Ji^’Jgjjjijgiz&fe&i jijiiii 
pJ \ \ y\i *s5> y> £s^4* <J4- j ^ == ^ <S j— ^ j*^A J \ J^» y ^ J j-i* j 

x / ** / ^ / // s s s 



3158. telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah menceritakan 
kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Busyair 
bin Yasar dari Sahi bin Abu Hatsmah dan Rafi' bin Khadij, bahwa Muhayishah bin Mas'ud dan 
Abdullah bin Sahal pergi ke arah Khaibar, kemudian keduanya berpisah di suatu kebun 
kurma, tiba-tiba Abdullah terbunuh dan mereka menyangkan orang Yahudi lah 
pembunuhnya. Lantas saudaranya, Abdurrahman dan kedua anak pamannya, Huwayishah 
dan Muhayishah, pergi menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Abdurrahman lalu angkat 
bicara mengenai permasalahan saudaranya, padahal dia adalah orang yang paling muda di 
antara mereka, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Hendaknya yang 
paling tua di antara kalian yang angkat bicara terlebih dahulu." Atau beliau bersabda: 
"Hendaknya yang paling tua yang mulai bicara." Lalu keduanya angkat bicara mengenai 
perkara saudaranya, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hendaknya 
lima puluh orang dari kalian bersumpah atas satu orang dari mereka (Yahudi), maka dia akan 
tertuduh." Mereka berkata, "Perkara ini sama sekali belum pernah kami alami, bagaimana 
kami akan bersumpah?" beliau bersabda: "Jika demikian, maka orang-orang Yahudi akan 
bebas dari tuduhan kalian dengan sumpah yang mereka lakukan." Mereka berkata, "Wahai 
Rasulullah, mereka adalah orang-orang kafir." Rafi' melanjutkan, "Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam membayar diyat kepada mereka." Sahal berkata; "Suatu hari aku 
pernah masuk ke kandang unta mereka, tiba-tiba aku di tendang seekor unta dengan kaki. 
Hammad berkata, "Ini, atau seperti itu." Dan telah menceritakan kepada kami Al Qawariri 
telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadlal telah menceritakan kepada kami 



Yahya bin Sa'id dari Busyair bin Yasar dari Sahal bin Abu Khatsmah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam seperti itu. Dan dalam haditsnya ia menyebutkan, "Lalu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam membayat diyatnya dengan menggunakan uang pribadinya. Dan 
dalam haditsnya ia tidak menyebutkan, "Kemudian aku ditendang oleh seekor unta." Telah 
menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
'Uyainah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab -yaitu Ats Tsaqafi- semuanya dari 
Yahya bin Sa'id dari Busyair bin Yasar dari Sahal bin Abu Khatsmah seperti hadits mereka." 


i>\ is» Jd£ ^ 

t M \'-^\ \ ''s y*'*> \v£\' \ '* 

"> s s ** / ^ / *•> ^ 


3159. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bialal dari Yahya bin Sa'id dari Busyair bin Yasar, 
bahwa Abdullah bin Sahal bin Zaid dan Muhaishah bin Mas'ud bin Zaid Al Anshari dari 
penduduk Bani Hartsah, kedua-duanya keluar menuju Khaibar di masa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Saat itu (Khaibar) masih dalam tahap perdamaian dan penduduknya adalah 
orang-orang Yahudi. Kemudian keduanya berpisah untuk melaksanakan kebutuhan masing- 



masing. Tidak beberapa lama, dia mendapati Abdullah bin Sahal mati terbunuh, lantas dia 
menguburkannya dan kembali ke Madinah. Kemudian saudara terbunuh; Abdurrahman bin 
Sahal, Muhayishah dan Huwaishah, memberitahukan perkara Abdullah yang terbunuh 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Busyair -dia pernah meriwayatkan dari 
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang mengetahui perkara tersebut- menyakini 
bahwa beliau bersabda kepada mereka: "Hendaknya kalian mengucapkan lima puluh kali 
sumpah, barulah kalian berhak (mengqishash) orang yang membunuh saudara kalian." 
Mereka berkata, "Wahai Rasulullah, saat itu kami tidak menyaksikan pembunuhan tersebut." 
Busyair menyakini bahwa beliau menjawab: "Jika demikian, maka orang Yahudi itu telah 
terbebas dari tuduhan kalian dengan lima puluh sumpahnya." Mereka berkata, "Wahai 
Rasulullah, bagaimana mungkin kami menerima sumpah kaum yang masih kafir?" Busyair 
menyakini bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membayar diyat dari sisi beliau 
sendiri." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Husyaim dari Yahya bin Sa'id dari Busyair bin Yasar bahwa seorang laki-laki Anshar dari 
penduduk Bani Haritsah yang bernama Abdullah bin Sahi bin Zaid pergi bersama anak 
pamannya yang bernama Muhayishah bin Mas'ud bin Zaid...", kemudian dia melanjutkan 
hadits tersebut seperti haditsnya Laits, hingga sampai pada perkataannya, "Kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membayar diyatnya dengan menggunakan uang 
pribadinya." Yahya berkata; telah menceritakan kepadaku Busyair bin Yasar dia berkata; 
telah mengabarkan kepadaku Sahi bin Abu Hatsmah dia berkata, "Sungguh aku pernah di 
tendang (unta) yang dibayarkan untuk diat, di kandangnya." Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku telah 
menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ubaid telah menceritakan kepada kami Busyair bin 
Yasar Al Anshari dari Sahal bin Abu Hatsmah Al Anshari, bahwa dia pernah mengabarkan, 
bahwa sekelompok orang dari mereka pergi menuju Khaibar, sesampainya (di Khaibar) 
mereka berpisah, tiba-tiba mereka menemukan salah seorang dari mereka telah mati 
terbunuh ...", kemudian dia melanjutkan hadits tersebut. Dalam hadits tersebut dia juga 
menyebutkan, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak suka jika membiarkan 
darah kehormatannya, lantas beliau mengganti diyatnya dengan seratus unta dari hasil 
sedekah." 


'f ' ' ' f'' ' ' 

f ^=^u \jjs b\ IS\ ^ i 



_^j3 >12» 

i_^\ Jlil jli ( ^=^>-U 


3160. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Bisr 
bin Umar dia berkta; aku pernah mendengar Malik bin Anas berkata; telah menceritakan 
kepadaku Abu Laila Abdullah bin Abdurrahman bin Sahal dari Sahal bin Abu Hatsmah, bahwa 
dia mengabarkan kepadanya dari beberapa tokoh lelaki dari kaumnya, bahwa Abdulah bin 
Sahal dan Muhayishah pergi menuju Khaibar untuk melaksanakan suatu tugas yang 
diembannya. Seseorang memberitahukan Muhayishah bahwa Abdullah bin Sahal telah 
terbunuh dan mayatnya dilempar ke sumur yang dangkal. Akhirnya Muhayishah mendatangi 
orang-orang Yahudi dan berkata, "Demi Allah, pasti kalian yang membunuh Abdullah bin 
Sahal." Orang-orang Yahudi membantah sambil berkata, "Tidak, kami tidak membunuhnya." 
Lalu Muhayishah pulang ke madinah untuk menemui kaumnya, dan menceritakan peristiwa 
itu kepada mereka. Dengan ditemani Huwayishah dan Abdurrahman, mereka pergi 
menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Karena yang berangkat ke Khaibar adalah 
Muwayishah, maka dia pun bermaksud membuka pembicaraan. Akan tetapi Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang lebih besar, yang lebih besar." -(beliau 
menginginkan yang lebih tua) - Maka Huwayishah pun memulai pembicaraan, setelah itu 
baru Muhayishah yang angkat bicara. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
kepada mereka: "Baiklah, kalian boleh meminta kepada orang-orang Yahudi untuk 
membayar diyat atau mereka kita perangi." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mengirim surat kepada orang-orang Yahudi tentang hal itu, lalu mereka membalasnya, 
"Demi Allah, kami benar-benar tidak membunuhnya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda kepada Huwayishah, Muhayishah dan Abdurrahman: "Apakah kalian 
mau bersumpah, dan setelah itu kalian berhak atas diyat saudara kalian yang terbunuh?" 
mereka menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Orang-orang Yahudi telah bersumpah atas 
kalian." Mereka berkata, "Bukankah mereka dari golongan non-lslam?" lalu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memberikan diyat dari harta yang dimilikinya, kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim seratus ekor unta dan dimasukkan ke dalam 
rumahnya." Sahal berkomentar, "Aku pernah ditendang seekor unta dari unta-unta tebusan 
itu." 








\ 

1 





1^.1 i>ji j^is$i^\ji£j\ 

j^ J d r^\S^ •^~ c ' ^ 


y . ^ 




3161. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya dia berkata; Abu 
Thahir mengatakan; telah menceritakan kepada kami, sedangkan Harmalah berkata; telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu 
Syihab telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dan Sulaiman bin Yasar 
bekas budak Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari salah seorang sahabat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari golongan Anshar, bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pernah memberlakukan qasamah (sumpah atas tuduhan pembunuhan) 
seperti yang pernah terjadi pada masa jahiliyah." Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq dia berkata; telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dengan 
sanad seperti ini, dengan tambahan, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memutuskan perkara orang-orang Anshar mengenai kasus pembunuhan yang mereka 
tuduhkan kepada orang Yahudi sebagai pelakunya." Dan telah menceritakan kepada kami 
Hasan bin Ali Al Hulwani telah menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Ibrahim bin 
Sa'd- telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Shalih dari Ibnu Syihab bahwa Abu 
Salamah bin Abdurrahman dan Sulaiman bin Yasar telah mengabarkan kepadanya dari 
Sahabat Anshar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti haditsnya Juraij." 


Bab: Hukum orang-orang yang memerangi dan hukum bagi orang yang murtad 





ji jL^\ j* j*\ j\ \ 


3162. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dab Abu Bakar bin Abu 
Syaibah keduanya dari Husyaim dan ini adalah lafadz Yahya, dia berkata; telah mengabarkan 
kepada kami Husyaim dari Abdul Aziz bin Shuhaib dan Humaid dari Anas bin Malik, bahwa 
beberapa orang dari kabilah 'Urainah pergi ke Madinah untuk menemui Rasulullah 



shallallahu 'alaihi wasallam. Setibanya di Madinah, mereka sakit karena udara Madinah tidak 
sesuai dengan kesehatan mereka. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
kepada mereka "Jika kalian mau, pergilah kepada unta-unta sedekah (unta zakat), lalu 
minum air susu dan kencingnya." Lalu mereka melakukan apa yang dianjurkan oleh Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga mereka sehat kembali. Tetapi selang beberapa saat, 
mereka menyerang para penggembala unta dan mereka membunuhnya. Sesudah itu mereka 
murtad dari agama Islam, mereka juga rampas unta-unta Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Peristiwa tersebut dilaporkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
kemudian beliau memerintahkan supaya mengejar mereka sampai dapat. Setelah mereka di 
hadapan beliau, beliau memerintahkan supaya tangan dan kaki mereka dipotong, lalu mata 
mereka dicukil, sesudah itu mereka dibiarkan diterik matahari yang panas sampai mati." 


jSVjp uinyiiAi Jm- 

S **/ **/ ^ ^ 

\ ,J&\ j JS\ 

jK c pi»\ J |_^1 Jfrf. .jiJlSviUUi 

J-»J>VS Uo Jj»- j j jii-lj ;>3 (j \_jju \ j \ (_> yt? j J 13 jUj-C- j, ) 



\ jilidi j^iiij^i j 

jlU-y i&iCsli-f jSl J^li;\i^<Lo -^4o JjU&l 

^i<~» <- \ '\'S\' \ ' \<^\' ?< > h> *il?* tf . ^ ;t» £l 5 i.K* S v ' 

diUI3 ( jX- A jOuuuUo-V^-j^c- loA>- j^- ( j^i < jX-a^u3Uo-X»-^La^aUo-\»- 

A**-* <4^ ■^" <j .J '^ b -3 J? ^ j^> ^ | i )aA do A>- <j _3 o^ ^ O^ - 


3163. Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Muhammad bin As Shabah dan Abu Bakar 
bin Abu Syaibah dan ini adalah lafadz Abu Bakar, dia berkata; telah menceritakan kepada 
kami Ibnu 'Ulayyah dari Hajjaj bin Abu Utsman telah menceritakan kepadaku Abu Raja' bekas 
budak Abu Qilabah, dari Abu Qilabah telah menceritakan kepadaku Anas, bahwa 
sekelompok orang dari Bani 'Ukl yang berjumlah delapan orang datang kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka membai'at beliau atas Islam. Tidak beberapa lama 
mereka sakit karena tidak terbiasa dengan iklim Kota Madinah. Mereka kemudian mengadu 
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Maukah kamu pergi ke unta-unta 
yang sedang digembalakan, lalu kamu meminum susu dan air kencingnya?" mereka 
menjawab, "Tentu." Kemudian mereka pergi ke unta-unta tersebut dan meminum susu dan 
air kencingnya hingga mereka sehat seperti biasa, setelah itu mereka membunuh 
pengembala dan merampas unta-untanya. Setelah peristiwa tersebut sampai kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau mengutus untuk mengejar mereka sampai 
dapat, setelah mereka tertangkap dan dibawa ke hadapan beliau, maka beliau 
memerintahkan supaya tangan dan kaki mereka dipotong dan dicongkel mata mereka. 
Setelah itu, mereka kemudian dilemparkan di bawah terik matahari yang sangat panas, 
sehingga mereka mati terkapar." Ibnu Shabah menyebutkan dalam riwayatnya, "Mereka 
merampas unta-untanya." Dan ia juga menyebutkan, "Kemudian mata mereka dicongkel." 
Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami 
Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu 
Raja' bekas budak Abu Qilabah, dia berkata; Abu Qiabah berkata; telah menceritakan kepada 
kami Anas bin Malik dia berkata, "Beberapa orang dari kaum 'Ukl atau 'Urainah datang 
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka sakit karena udara Madinah sangat 
dingin. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian memerintahkan mereka supaya 
pergi ke sekumpulan unta (zakat) untuk meminum susu dan air kencingnya ...", semakna 



dengan hadits Hajjaj bin Abu Utsman, dia menyebutkan, "Kemudian mata mereka di congkel 
dan badan mereka dilemparkan di bawah terik matahari hingga mereka meminta disirami 
air, dan tidak ada seorang pun yang diberi air." Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mua'dz bin Mu'adz. (dalam 
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah 
menceritakan kepada kami Azhar As Saman keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Ibnu 'Aun telah menceritakan kepada kami Abu Raja' bekas budak Abu Qilabah, dari 
Abu Qilabah dia berkata, "Aku penah duduk di belakang Umar bin Abdul Aziz, lalu dia 
berkata kepada orang-orang, "Apa pendapat kalian tentang qasamah?" 'Anbasah menjawab, 
"Sungguh telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik seperti ini dan ini, maka suya pun 
berkata; Anas juga pernah bercerita kepadaku bahwa sekelompok kaum datang kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam kemudian dia meneruskan hadits tersebut sebagaimana 
hadits Ayyub dan Hajjaj." Abu Qilabah berkata, "Ketika aku selesai, Anbasah mengucapkan, 
"Subhanallah!" Abu Qilabah melanjutkan, "Lalu aku berkata, "Apakah kamu meragukan 
haditsku wahai 'Anbasah?" dia menjawab, "Tidak, seperti ini jugalah Anas bin Malik 
menceritakan kepada kami. Wahai penduduk Syam, kalian senantiasa dalam kebaikan selagi 
di antara kalian masih ada orang ini -atau- orang seperti ini." Dan telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin Abu Syua'ib Al Harrani telah menceritakan kepada kami Miskin -yaitu Ibnu 
Bukair Al Harrani- telah mengabarkan kepada kami Al Auza'i. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan 
kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Al Auza'i dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Qilabah 
dari Anas bin Malik dia berkata, "Sekelompok kaum dari 'Ukl yang berjumlah delapan orang 
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ...', seperti hadits mereka. Dan dalam 
haditsnya ada tambahan, "Dan mereka dibiarkan darahnya mengucur." Dan telah 
menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Malik bin 
Isma'il telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Simak bin 
Harb dari Mu'awiyah bin Qurrah dari Anas dia berkata, "Sekelompok orang dari 'Urainah 
datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian mereka masuk Islam dan 
membai'at beliau. Selama tinggal di Madinah mereka sakit kepala dan sesak nafas...', 
kemudian dia menyebutkan seperti hadits mereka. Dan ada tambahan, "Dan di samping 
beliau ada pemuda-pemuda Anshar yang jumlahnya sekitar dua puluh orang, kemudian 
beliau mengutus mereka dan juga seorang Qaif (orang yang ahli dalam mencari jejak) untuk 
mengejar para perampok." Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah 
menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah 
dari Anas dan dalam haditsnya Hammam disebutkan, "Sekelompok pemuda dari 'Urainah 
datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Sedangan dalam haditsnya Sa'id 
disebutkan, 'Dari 'Ukl dan 'Urainah', seperti dalam hadits mereka." 




3164. Telah menceritakan kepadaku Al Fadl bin Sahal Al A'raj telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Sulaiman At 
Taimi dari Anas dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mencongkel mata mereka, 
sebab mereka juga mencongel mata pengembala." 



Bab: Penetapan adanya qishash dalam pembunuhan dengan batu 


^s\^\ooj^ -^uddf Jr _^1\-£U- 



3165. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basyar dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam bin Zaid 
dari Anas bin Malik, bahwa seorang Yahudi membunuh seorang budak perempuan dengan 
memukul kepalanya pakai batu karena hendak merampas perhiasannya. Lalu budak wanita 
tersebut dihadapakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan sekarat, maka 
beliau bertanya kepada wanita tersebut: "Apakah fulan yang hendak membunuhmu?" 
Wanita itu menggelengkan kepalanya sebagai tanda tidak, kemudian beliau bertanya untuk 
yang kedua kali: "Apakah fulan yang hendak membunuhmu?" wanita itu tetap 
menggelengkan kepala sebagai tanda tidak, beliau pun bertanya untuk yang ketiga kalinya: 
"Apakah si fulan yang hendak membunuhmu?" wanita itu menjawab, "Ya, benar." Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membunuh laki-laki Yahudi tadi dengan dua bongkah 
batu." Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Khalid -yaitu Ibnu Al Harits-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris keduanya dari Syu'bah 
dengan sanad seperti ini. Dan dalam riwayat Ibnu Idris disebutkan dengan redaksi, 
"Kemudian beliau memukul kepala yahudi tersebut dengan dua bongkah batu." 







3166. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas, 



bahwa seorang laki-laki Yahudi membunuh sahaya perempuan Anshar karena ingin 
merampas perhiasannya, kemudian ia melemparkan wanita tersebut ke dalam sumur dan 
melemparinya dengan batu. Lalu dia ditangkap dan dihadapkan kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, setelah itu beliau memerintahkan supaya pembunuhnya 
dirajam, maka ia pun dirajam hingga mati." Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur 
telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Juraij telah mengabarkan kepadaku Ma'mar dari Ayyub seperti sanad ini." 




3167. Dan telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada 
kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik, bahwa ada 
sahaya perempuan yang ditemukan dalam kondisi kepalanya dihimpit antara dua buah batu, 
lantas orang-orang bertanya kepadanya, "Siapakah yang melakukan perbuatan kejam ini 
kepadamu? Apakah si fulan? Ataukah si fulan?" Sahaya perempuan itu hanya terdiam, 
namun ketika mereka menyebut nama seorang Yahudi, sahaya perempuan itu mengiayakan 
dengan anggukan kepala, maka Yahudi itu pun ditangkap. Ketika Yahudi itu mengakui 
perbuatannya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk meremukkan 
kepalanya dengan batu." 


Bab: Orang yang berlaku zhalim kepada seseorang, kemudian pihak yang terzhalimi 
melakukan sesuatu hingga orang tersebut mendapatkan kecelakaan maka tidak ada 

qishash (<uLc- J c- j\ J.sUa]\) 


9 S 


C., y,** ' ■•'K'.':* '£\' •» s ? ' 





/ J. a 

»t» ' ■> ' ''i* 



3168. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Zurarah dari 'Imran bin Hushain dia 
berkata, "Ya'la bin Munabbih atau Ibnu Umayyah berkelahi dengan seorang laki-laki, lalu 
salah seorang dari keduanya menggigit tangan lawannya, ketika orang yang tangannya 
digigit melepaskan tangannya (dengan menarik), maka gigi orang yang mengigit itu pun 
tanggal. Kemudian kedua-duanya mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
pun bersabda: "Mengapa kamu menggigitnya seperti kuda jantan? Tidak ada diyat dari 



gigitanmu itu." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu 
Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari 'Atha dari Ibnu Ya'la dari Ya'la dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu." 




3169. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah menceritakan kepada 
kami Mu'adz -yaitu Ibnu Hisyam- telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Qatadah dari 
Zurarah bin Aufa dari 'Imran bin Hushain, bahwa seorang laki-laki menggigit lengan laki-laki 
lain, lalu laki-laki yang digigit menarik lengannya hingga orang yang menggigit tanggal gigi 
depannya. Permasalahan itu kemudian sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
namun beliau tidak mengambil diat, bahkan beliau bersabda: "Apakah kamu ingin memakan 
dagingnya?" 




3170. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah menceritakan kepada 
kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Qatadah dari Budail dari 
'Atha bin Abu Rabah dari Shafwan bin Ya'la, bahwa seorang laki-laki pernah menggigit lengan 
pembantu milik Ya'la bin Munabbih, lalu dia berusaha menarik tangannya, sehingga gigi 
orang yang mengigit itu pun tanggal. Ketika permasalahan itu sampai kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau tidak mengambil diyatnya, bahkan beliau bersabda: 
"Apakah kamu ingin menggigitnya sebagaimana kuda pejantan menggigit?" 







' > ' „V 

4^a 


3171. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah menceritakan 
kepada kami Quraiys bin Anas dari Ibnu 'Aun dari Muhammad bin Sirin dari 'Imran bin 
Hushain, bahwa seorang laki-laki menggigit tangan seseorang, ketika orang yang digigit 
menarik tangannya, maka lepaslah gigi orang yang mengigitnya. Lalu permasalahan itu 
sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pun bersabda: "Apa yang kamu inginkan dariku? Apakah kamu menginginkan 



supaya aku menyuruhnya menaruh tangannya di mulutmu kemudian kamu menggigitnya 
sebagaimana kuda jantan menggigit? Jika demikian, taruhlah tanganmu supaya dia 
menggigitmu kemudian tariklah tanganmu darinya." 




3172. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Hammam telah menceritakan kepada kami 'Atha dari Shafwan bin Ya'la bin Munabbih dari 
Ayahnya dia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
karena dia telah menggigit tangan laki-laki lain, kemudian laki-laki yang digigit menarik 
tangannya sehingga gigi depannya tanggal -yaitu gigi depan orang yang menggigit-. Ya'la 
berkata, "Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak memberlakukan diat atasnya, bahkan 
beliau bersabda: "Apakah kamu ingin menggigitnya sebagaimana kuda jantan menggigit?" 









,> > 



3173. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan 
kepadaku 'Atha telah menceritakan kepadaku Shafwan bin Ya'la bin Umayyah dari Ayahnya 
dia berkata, "Kami pernah ikut serat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam perang 
Tabuk, Shafwan berkata, "Ya'la mengatakan, "Peperangan itu adalah peperangan yang paling 
berat bagiku." 'Atha berkata; Shafwan berkata; Ya'la melanjutkan, "Aku memiliki seorang 
pembantu, lalu dia berkelahi dengan laki-laki lain, salah satu dari mereka menggigit tangan 
yang lainnya." 'Atha berkata, "Shafwan mengabarkan kepadaku bahwa salah satu dari 
keduanya menggigit tangan lawannya, kemudian orang yang digigit itu menarik tangannya 
hingga menyebabkan gigi depan orang yang menggigit tanggal, kemudian kedua orang 
tersebut datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hingga ia pun balas memecahkan 
giginya." Dan telah menceritakannya kepada kami Amru bin Zurarah telah mengabarkan 
kepada kami Ismail bin Ibrahim berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dengan 
sanad ini seperti hadits tersebut." 


Bab: Adanya qishash pada gigi 



_jij Jliiii ^il\ JU ^liii-lilSuildi- 'Jr'£j^\ 






3174. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Hammad telah 
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas, bahwa saudara perempuan Rubai 1 , ibunya 
Haritsah, pernah melukai seseorang. Lalu semua keluarganya pergi mengadukan hal itu 
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun 
bersabda: "Laksanakanlah hukum qishash, laksanakanlah hukum qishash." Tetapi Ummu 
Rubayyi' merasa keberatan dengan hukuman ini seraya berkata, "Ya Rasulullah, apakah anda 
akan menjatuhkan hukuman qishash terhadap fulanah? Demi Allah, janganlah anda 
menjatuhkan hukuman qishash terhadapanya." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Subhanallah wahai Ummu Rubayyi', bukankah hukuman qishash itu sudah 
merupakan suatu ketentuan dari Allah?" Ummu Rubayi' menjawab, "Demi Allah wahai 
Rasulullah, janganlah dia dijatuhi hukuman qishah untuk selama-lamanya." Sementara itu, 
Ummu Rubayyi' terus mendesak, sampai pihak keluarga kurban mau menerima diyat. 
Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di antara hamba- 
hamba Allah ada orang yang apabila bersumpah atas nama Allah, maka dia akan berbuat 
baik kepada-Nya." 


Bab: Apa yang membolehkan tertumpahnya darah seorang Muslim 


^OA-> ^ L/#) 




3175. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dan Abu Mu'awiyah dan Waki' dari Al A'masy dari Abdullah 
bin Murrah dari Masruq dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Tidak halal darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwa tiada tuhan yang 
berhak untuk disembah selain Allah dan aku adalah utusan Allah, kecuali satu dari tiga orang 



berikut ini; seorang janda yang berzina, seseorang yang membunuh orang lain dan orang 
yang keluar dari agamanya, memisahkan diri dari Jama'ah (murtad)." Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku, (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada 
kami Sufyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim dan Ali bin Khsyram keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Isa bin 
Yunus semuanya dari Al A'masy dengan sanad-sanad ini, seperti hadits tersebut." 





> ?/* s' > S *\ 


s* t 




3176. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Muhammad bin Al Mutsanna 
dan ini adalah lafadz Ahmad, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi dari Sufyan dari Al A'masy dari Abdullah bin Murrah dari Masruq 
dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdiri di tengah- 
tengah kami seraya bersabda: "Demi Dzat yang tidak ada tuhan yang berhak disembah selain 
Dia. Tidak halal darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang 
berhak disembah kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah, kecuali dari tiga orang berikut 
ini; seseorang yang murtad dari Islam dan meninggalkan jama'ah, atau dari jama'ah -Ahmad 
ragu dalam riwayatnya-, orang yang telah menikah yang berzina dan seseorang yang 
membunuh orang lain." A'masy berkata; aku telah menceritakan hadits ini kepada Ibrahim, 
lalu ia menceritakan kepadaku dari Al Aswad dari 'Aisyah seperti itu." Dan telah 
menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir dan Qasim bin Zakaria keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Al A'masy dengan 
menggunakan kedua sanad mereka, seperti hadits Sufyan. Namun keduanya tidak 
menyebutkan dalam haditsnya sabda Nabi: 'Demi Dzat yang tidak ada tuhan yang berhak 
disembah selian Dia (allah) '." 


Bab: Dosa bagi orang yang melakukan pembunuhan pertama kali ( jLo) 

*V s # / *V s 

^ ^ "" 



'£\i«i.\'iV-s&z\\i&i. , r *, ix& 






l ^ 9 


w ^ j • 

o— ^ 


J 


3177. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
Abdullah bin Numair dan ini adalah lafadz Ibnu Abu Syaibah, keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abdullah bin Murrah dari 
Masruq dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berabda: "Tidaklah 
setiap kali terjadi pembunuhan terhadap diri seseorang secara zhalim, kecualii putra 
Adamlah yang pertama kali ikut bertanggung jawab terhadap darahnya, karena dialah 
manusia pertama yang melakukan pembunuhan." Dan telah menceritakan kepada kami 
Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Jarir 
dan Isa bin Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 
Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan semuanya dari Al A'masy dengan isnad ini. 
Dan dalam hadits Jarir dan Isa bin Yunus disebutkan, "Karena dialah yang mula-mula 
melakukan pembunuhan (secara zhalim)." Dan tidak menyebutkan, "Manusia pertama kali." 


Bab: Pembalasan pada darah 


t’ ^ ' * vjt » ' $ t' ' ' ' I -'M > > v.£\ ' \ ^ ' *W.£\ ' ■ ' ’ N)l 


3178. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan 
Muhammad bin Abdullah bin Numair semuanya dari Waki' dari Al A'masy. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dan Waki' dari Al A'masy dari Abu Wa'il dari Abdullah dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesuatu yang pertama kali 
diputuskan di antara manusia kelak di hari Kiamat adalah masalah darah." Telah 
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami Ayahku, 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah 



menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Harits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Ja'far. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan 
Ibnu Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi semuanya 
dari Syu'bah dari Al A'masy dari Abu Wa'il dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
seperti hadits di atas. Namun sebagian mereka menyebutkan dari Syu'bah "Di putuskan", 
dan sebagian yang lain mengatakan, "Dihukumi di antara manusia." 


Bab: Teguran keras atas haramnya darah seorang Muslim 




\ijrf\3\54f\ \llls\li 

3Ss&*S\ 

yj &\ lili 

\ \3isdiL; 

^Juo 


3179. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Yahya bin Habib Al 
Haristi sedangkan lafadznya saling berdekatan, keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahab At Tsaqafi dari Ayyub dari Ibnu Sirin dari Ibnu Abu Bakrah dari 
Abu Bakrah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya 
zaman itu terus berputar sama seperti saat Allah menciptakan langit dan bumi, setahun ada 
dua belas bulan, dan empat di antaranya adalah bulan-bulan haram, dan tiga di antaranya 
adalah bulan-bulan yang berurutan yaitu; Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. 
Sedangkan bulan Rajab adalah bulan Mudzar, yaitu bulan yang terletak antara Jumadil Akhir 



dan Sya'ban." Kemudian beliau bertanya: "Bulan apakah sekarang ini?" kami menjawab, 
"Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau terdiam beberapa saat, hingga kami 
menduga bahwa beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain, lalu beliau bersabda: 
"Bukankah sekarang bulan Dzul Hijjah?" kami menjawab, "Benar." Beliau bertanya lagi: 
"Negeri apakah ini?" kami menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau 
terdiam bebrapa saat, hingga kami menduga beliau akan menyebutnya dengan nama yang 
lain, lalu beliau bersabda: "Bukankah sekarang kita berada di negeri Baldah?" kami 
menjawab, "Benar." Beliau kembali bertanya: "Hari apakah ini?" kami menjawab, "Allah dan 
Rasul-Nya yang lebih mengetahi." Beliau terdiam beberapa saat, hingga kami mengira beliau 
akan menyebutnya dengan nama yang lain. Kemudian beliau bersabda: "Bukankah sekarang 
adalah hari Nahr (kurban)?" kami menjawab, "Benar wahai Rasulullah." Beliau kemudian 
bersabda: "Wahai Kaum Muslimin sekalian, sesungguhnya darahmu, harta bendamu - 
Muhammad berkata; aku kira beliau juga bersabda: dan kehormatanmu- adalah haram atas 
dirimu, seperti haramnya harimu sekarang ini, di negrimu ini, dan di bulan ini. Sesungguhnya 
kalian pasti akan bertemu dengan Rabb kalian (di hari kiamat kelak), dan Dia akan 
menanyakan tentang semua amal perbuatanmu. Oleh karena itu, sepeninggalku nanti 
janganlah kalian kembali kepada kekufuran ataupun kesesatan -di mana sebagian dari kalian 
membunuh sebagian yang lain-, hendaknya orang yang hadir pada saat ini menyampaikan 
kepada orang yang tidak hadir, bisa jadi orang yang mendengar dari mulut kedua justru lebih 
menjaga apa-apa yang didengarnya daripada orang yang mendengarnya secara langsung." 
Setelah itu beliau bersabda: "Bukankah aku telah menyampaikan kepada kalian semua?" 
Ibnu Habib menyebutkan dalam riwayatnya, "Bulan rajab adalah mudlar." Sedangkan dalam 
riwayatnya Abu Bakr disebutkan, "Maka janganlah kalian kembali (kepada kekufuran) 
sepeninggalku." 




ju.ys 




> c 


. ' 9 * .••l'' 



^ ^ ^ / 

^\cU^J^ ( JiiA.>CU^-^l\\ _jsLo<j \ jjb^^jj^ljjljis \Jji ^*/s ^ ^ujlv^la»- 

oo^^isjiiLrujciU^j; r^s&\^ j>1 j o j^- 

j4a\^Si\3v*^ 


3180. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan kepada 
kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 'Aun dari Muhammad bin 
Sirin dari Abdurrahman bin Abu Bakrah dari Ayahnya dia berkata, "Di hari itu beliau pernah 
duduk di atas keledainya, lalu ada seseorang yang memegang tali kekangnya, beliau 
bersabada: "Tahukah kalian, hari apakah ini?" mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang 
lebih mengetahui." Hingga kami semua mengira bahwa beliau akan menyebutnya dengan 
nama yang lain, lalu beliau bersabda: "Tidakkah hari ini adalah hari nahr (Kurban)?" mereka 
menjawab, "Benar wahai Rasulullah." Beliau bertanya lagi: "Bulan apakah ini?" mereka 
menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau bersabda: "Tidakkah 
sekarang bulan Dzul Hijjah?" kami menjawab, "Benar wahai Rasulullah." Kemudian beliau 
bertanya: "Negeri apakah ini?" kami menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih tahu." Abu Bakrah 
melanjutkan, "Hingga kami menduga bahwa beliau akan menyebutnya dengan selain 
namanya." Beliau bersabda: "Bukankah ini Baldah?" Kami menjawab, "Benar wahai 
Rasulullah." Beliau bersabda: "Sesungguhnya darah kalian, harta benda kalian dan 
kehormatan kalian adalah haram atas diri kalian, seperti haramnya hari kalian sekarang ini, 
dan di bulan ini, di negeri kalian ini. Hendaknya orang yang hadir pada saat ini 
menyampaikan kepada orang yang tidak hadir!" Abu Bakrah melanjutkan, "Kemudian beliau 
pergi menuju (tempat penyembelihan) dua ekor domba putih, dan menyembelihnya. Setelah 
itu beliau menuju beberapa ekor kambing dan membagikannya kepada kami." Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Mas'adah dari Ibnu 'Aun dia berkata; Muhammad berkata; Abdurrahman bin 
Abu Bakrah berkata; dari Ayahnya dia berkata, "Ketika hari itu beliau duduk di atas 
keledainya. Abu Bakrah berkata, "Lalu ada seorang laki-laki memegangi tali kekang 
keledainya -atau mengatakan; tali kekangnya-." Selanjutnya dia menyebutkan seperti hadits 
Yazid bin Zurai'. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Qurrah bin 
Khalid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sirin dari Abdurrahman bin Abu 
Bakrah, dan dari seorang laki-laki yang menurutku dia lebih utama dari Abdurrahman bin 
Abu Bakrah." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru bin Jabalah dan 
Ahmad bin Hirasy keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Abdul Malik 
bin 'Amru telah menceritakan kepada kami Qurrah -dengan sanadnya Yahya bin Sa'id, dan ia 
menamakan laki-laki itu dengan- Humaid bin Abdurrahman dari Abu Bakrah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah ketika hari raya kurban, sabdanya: "Hari 



apakah ini?" lalu dia melanjutkan hadits tersebut seperti halnya hadits Ibnu 'Aun. Hanya saja 
ia tidak menyebutkan, "Kehormatan kalian." Tidak menyebutkan, "Kemudian beliau pergi 
menuju dua ekor domba dan seterusnya." Dan dalam hadits tersebut hanya di sebutkan, 
"Sebagaimana kesucian hari kalian ini, dalam bulan kalian ini dan di negeri kalian ini sampai 
kalian bertemu dengan Rabb kalian. Tidakkah aku telah menyampaikan?" Mereka 
menjawab, "Ya, tentu." Beliau bersabda lagi: "Ya Allah, saksikanlah." 


Bab: Sahnya pengakuan atas perbuatan pembunuhan , j\ 






» 


9 / 


Wlag-Ji 

^ <C l oL -* *a. O 


3181. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan 
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Abu Yunus dari Simak bin Harb bahwa 
'Alqamah bin Wa'il telah menceritakan kepadanya, bahwa Ayahnya pernah menceritakan 
kepadanya, dia berkata, "Ketika aku duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tiba- 
tiba datanglah seorang lelaki dengan menarik orang lain dengan seutas tali seraya berkata, 
"Wahai Rasulullah, orang ini telah membunuh saudaraku!" Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bertanya kepadanya: "Benarkah kau telah membunuhnya?" laki-laki yang 
membawanya berkata, "Sungguh jika dia tidak mengaku, maka aku akan mendatangkan 
bukti-bukti atas perbuatannya." Orang yang telah membunuhnya menjawab, "Ya, aku telah 
membunuhnya." Beliau bertanya lagi: "Mengapa kamu membunuhnya?" Dia menjawab, 
"Ketika aku dan dia sedang memetik dedaunan dari pohon, dia memakiku dan membuatku 
marah hingga aku memukulkan kapakku ke lehernya hingga tewas." Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda kepadanya: "Apakah kamu mempunyai sesuatu untuk menebus dirimu?" 
dia menjawab: "Aku tidak mempunyai harta kecuali hanya kapak dan baju yang melekat di 
tubuhku ini." Beliau bersabda: "Coba pikir lagi, mungkin kaummu mau membelimu?" dia 



menjawab, "Aku adalah orang yang paling hina di mata kaumku." Lalu beliaupun 
melemparkan tali (yang dipakai untuk mengikatnya) seraya bersabda: "Kalau begitu, 
terserah pada temanmu ini." Lalu lelaki yang telah melaporkannya pergi dengan membawa 
orang yang membunuh saudaranya. Ketika dia telah pergi, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Jika dia membunuhnya, berarti dia sama seperti si pembunuh." Lalu 
laki-laki itu kembali dan berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh telah sampai kepadaku bahwa 
anda telah mengatakan: 'Jika ia membunuhnya berarti ia sama seperti dia (si pembunuh)? 
padahal aku membawanya juga atas perintahmu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Tidakkah kamu menginginkan dia menanggung dosamu dan dosanya 
saudaramu?" Dia menjawab, "Wahai Nabi Allah -sepertinya ia menjawab-, tentu." Dia 
berkata, "Perbuatan itu sama dengan perbuatan itu." Ayah 'Alqamah berkata, "Akhirnya 
lelaki itu melempar tali (yang dipakai untuk mengikat si pembunuh) dan membiarkannya 
pergi." 








3182. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Sa'id bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Husyaim telah menceritakan kepada 
kami Isma'il bin Salim dari 'Alqamah bin Wa'il dari Ayahnya dia berkata, "Pernah dihadapkan 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seorang laki-laki yang telah membunuh laki- 
laki lain, lalu walinya orang yang terbunuh itu membawa pembunuh tersebut dengan 
mengikatkan tali di lehernya. Ketika dia pergi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Orang yang membunuh dan terbunuh, kedua-duanya berada dalam neraka." Lalu 
seseorang pergi menemui laki-laki yang membawa pembunuh saudaranya itu sambil 
mengatakan apa yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas wali korban 
membiarkan si pembunuh pergi." Isma'il bin Salim berkata; kemudian aku menyebutkan hal 
itu kepada Habib bin Abu Tsabit katanya; telah menceritakan kepadaku Ibnu Asywa', bahwa 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah meminta kepadanya untuk memaafkan (pembunuh 
itu), namun dia enggan." 


Bab: Diat janin 



:yM\\^*\'^\ c^'j JJaa 


irt *\ 


3183. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku membacakan di 
hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwa ada dua wanita 
dari Hudzail berkelahi, yang satu melempar lawannya hingga menyebabkan janinnya gugur. 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu memberi putusan dalam masalah tersebut dengan 
memerdekakan seorang budak yang mahal, baik budak laki-laki atau perempuan." 


S\^aJ Xlx-o^jL.>\j^Ja Ja. -A ^ J 

JJL3\ 5^ j 


3184. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Ibnu Syihab dari Ibnu Musayyab dari Abu Hurairah bahwa dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberi putusan tentang janin seorang wanita bani 
Lahyan yang gugur (karena dicelakai), dengan denda membebaskan seorang budak yang 
mahal, baik budak laki-laki atau perempuan. Selang beberapa saat perempuan yang dijatuhi 
hukuman denda itu tiba-tiba meninggal dunia, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memutuskan bahwa harta warisan perempuan itu supaya dibagikan kepada ahli warisnya, 
yaitu anaknya dan suaminya. Sedangkan pembayaran denda dibebankan kepada famili 
terdekatnya si pembunuh." 


j 

i>\ J ^jS\\ 





3185. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Wahb. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya At 
Tajibi telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus dari 
Ibnu Syihab dari Ibnu Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah 
berkata, "Dua wanita Bani Hudzail sedang berkelahi, yang satu melempar lawannya dengan 
batu sehingga menyebabkan kamatiannya dan kematian anak yang dikandungnya. Lalu 
mereka mengadukan peristiwa itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau lalu 
memberi putusan bahwa denda bagi janin tersebut adalah membebaskan seorang budak 
yang mahal, baik itu budak laki-laki atau perempuan. Sementara tebusan untuk wanita 
(terbunuh) dibebankan kepada kerabat terdekat wanita (si pembunuh). Dan menetapkan 
bahwa harta warisan (wanita yang membunuh) untuk anak-anaknya dan orang yang 
bersama mereka." Hamal bin Nabighah Al Hudzali berkata, "Ya Rasulullah, bagaimana aku 
harus menanggung orang yang belum bisa makan dan minum, bahkan belum bisa berbicara 
ataupun menjerit sama sekali? Bukankah itu sebuah kesia-siaan belaka?" Mendegar hal itu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Hanyasanya ini seperti saudara- 
saudaranya setan, karena sajak yang ia ucapkan." Dan telah menceritakan kepada kami Abd 
bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami 
Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, "Dua wanita Yahudi 
sedang berkelahi. ..lalu dia menyebutkan redaksi haditsnya, namun dia tidak menyebutkan, 
"Dan menetapkan bahwa harta warisan (wanita yang membunuh) untuk anak-anaknya dan 
orang yang bersama mereka." Perawi berkata, "Maka ada seseorang yang bertanya, 
"Bagaimana mungkin kami bisa mengetahuinya padahal ia tidak dinamakan Haml bin Malik." 


9 y ^ 9 




'j, 'J .\ dJ 

jl*- j3\J c_,\ i 


3186. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah menceritakan 
kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari 'Ubaid bin Nudlailah Al Khuza'i dari 
Mughirah bin Syu'bah dia berkata, "Seorang wanita memukul madu suaminya yang sedang 
hamil dengan tiang tenda hingga meninggal -Syu'bah berkata; salah satu dari keduanya 
berasal dari Bani Lihyan-. Syu'bah berkata, "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memberi putusan bahwa 'ashabah wanita yang membunuh itulah yang harus membayar 
diyah, dan tebusan bagi bayi yang mati dalam perut adalah dengan memerdekakan seorang 
budak mahal, baik laki-laki atau perempuan." Maka seorang laki-laki dari 'ashabah wanita 
yang membunuh berkata, "Apakah kami harus membayar diyat orang yang tidak makan dan 
tidak minum serta tidak menangis? Itu adalah suatu kesia-siaan!" Maka Rasulullah 



shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu hendak bersajak sebagaimana sajaknya 
orang-orang badui?" Syu'bah berkata, "Akhirnya beliau tetap memutuskan atas mereka 
untuk membayar diyatnya." 



* s 9 


\ lis 1 1.C'* ’l " ?<. > t\> ■>*.''> ' -v » < \> » > tK*V i ? •> <- ^ .. v - -r 

v* .j *^5 1 


3187. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Mufadlal dari Manshur dari Ibrahim 
dari 'Ubaid bin Nushailah dari Mughirah bin Syu'bah, bahwa ada seorang wanita memukul 
madunya (isteri dari suaminya) dengan tiang pasak tenda sehingga meninggal, padahal madu 
suaminya tengah hamil. Kemudian persoalan tersebut dihadapkan kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau memutuskan bahwa 'ashabah wanita yang membunuh 
agar membayar diyah, beliau juga memutuskan bahwa denda janin yang ada dalam perutnya 
dengan memerdekakan seorang budak mahal. Lantas 'ashabah wanita tersebut protes, 
"Apakah aku harus menanggung denda untuk orang yang belum bisa makan, minum dan 
menangis saat dilahirkan? Itu adalah suatu kesia-siaan!" Syu'bah berkata, "Kemudian Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ini adalah sajak seperti sajaknya orang-orang badui." 
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al hatim dan Muhammad bin Basyar 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Sufyan 
dari Manshur dengan isnad ini seperti makna haditsnya Jarir dan Mufadlal." Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al Mutsanna dan 
Ibnu Basyar mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari 
Syu'bah dari Manshur dengan sanad hadits mereka dan ceritanya, hanya saja dalam hadits 
tersebut disebutkan, "Hingga wanita tersebut terjatuh. Persoalan tersebut kemudian 
diangkat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau memutuskan dengan 
membayar denda berupa seorang budak, dan beliau membebankan diyatnya kepada 
walinya." Dan dalam hadits itu tidak disebutkan, "Diyatnya seorang wanita." 


lil iyj £ jjfeik» 

J j Jli j Jlis 



t-'K * *> *\t ' > \ '< '\\C 'A 's\ ' *.'* ' t\ % '> '\\Z'- '\\~“A »t 


3188. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan 
lshaq bin Ibrahim dan ini adalah lafadz Abu Bakar. Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada 
kami, dia berkata; perawi berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam bin 
'Urwah dari Ayahnya dari Al Miswar bin Mahramah, sedangkan yang dua mengatakan, 
"Umar bin Khattab bermusyawarah dengan orang-orang mengenai hukuman wanita yang 
menggugurkan kandungan, maka Mughirah bin Syu'bah berkata, "Aku pernah menyaksikan 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi putusan dalam masalah itu, bahwa dendanya 
adalah dengan membebaskan seorang budak mahal, baik budak tersebut laki-laki atau 
perempuan." Umar berkata, "Hadapkanlah kepadaku orang-orang yang pernah menyaksikan 
denganmu putusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut!" Mughirah berkata, " 
Muhammad bin Maslamah adalah salah seorang yang pernah ikut menyaksikannya." 



30.KITAB: HUDUD 


Bab: Had untuk pencuri J^>-) 


j&s» 'j±$£Vsp\ 

dJlsiLU^s>L^& >^\3 ls 








>4 jilCijij, 





3189. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu 
Umar dan ini adalah lafadz Yahya. Ibnu Abu Umar berkata; telah menceritakan kepada kami, 
sedangkan yang dua mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 
Az Zuhri dari 'Amrah dari 'Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya 
memotong tangan pecuri jika ia mencuri seperempat dinar atau lebih." Dan telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya berkata; telah 
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar. (dalam 
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin 
Katsir dan Ibrahim bin Sa'd semuanya dari Az Zuhri seperti hadits di atas dengan isnad ini." 


> y.' 


yy j, y *V ^ 


3190. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya, dan telah 
menceritakan kepada kami Al Walid bin Syuja' dan ini adalah lafadz Al Walid, dan Harmalah 
mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku 
Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dan 'Amrah dari 'Aisyah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Tangan pencuri tidak dipotong hingga ia mencuri (harta) senilai 
seperempat dinar atau lebih." 


^ ' / 's *v ^ * y' 




srJ > - ^>c: 




3191. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harun bin Sa'id Al Aili serta 
Ahamad bin Isa dan ini adalah lafadz Harun dan Ahmad, Abu At Thahir berkata; telah 
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Mahramah dari Ayahnya dari Sulaiman bin 
Yasar dari 'Amrah bahwa dia pernah mendengar 'Aisyah menceritakan bahwa, dia 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tangan pencuri tidak dipotong 
hingga ia mencuri (harta) senilai seperempat dinar atau lebih." 




3192. Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Al Hakam Al 'Abdi telah menceritakan kepada 
kami Abdul Aziz bin Muhammad dari Yazid bin Abdullah bin Al Hadi dari Abu Bakar bin 
Muhammad dari 'Amrah dari 'Aisyah, bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Janganlah tangan pencuri dipotong kecuali jika telah mencapai seperempat dinar 
atau lebih." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Al 
Mutsanna dan lshaq bin Manshur semuanya dari Abu 'Amir Al 'Aqadi telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Ja'far dari anaknya Al Miswar bin Mahzamah, dari Yazid bin 
Abdullah bin Al Hadi dengan isnad seperti ini." 







•*/ {# / ^ ^ 






Jv&i. 



iiUlii 


J'J 





3193. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Humaid bin Abdurrahman Ar Ru'asi dari Hisyam bin 'Urwah dari 
Ayahnya dari 'Aisyah dia berkata, "Pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tangan 



pencuri belum bisa dipotong jika (ia mencuri) kurang dari seharga tameng atau perisai yang 
keduanya punya nilai." Dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah 
mengabarkan kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dan Humaid bin Abdurrahman, (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahim bin Sulaiman, (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah 
semuanya dari Hisyam dengan isnad ini, seperti hadits Ibnu Numair, dari Humaid bin 
Abdurrahman Ar Ru'asi. Dan dalam hadits Abdurrahim dan Abu Usamah disebutkan, 
"keduanya mempunyai nilai." 


j^J\ \ ^ vLiI\ J \ J 3 

^ triu $ j, ijijisi 


3194. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku bacakan di 
hadapan Malik; dari Nafi 1 dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam 
pernah memotong tangan seseorang yang mencuri tameng senilai tiga dirham." Telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Rumh dari Al Laits bin Sa'd. (dalam 
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Mutsanna 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qatthan. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
Ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir semuanya dari 'Ubaidullah. (dalam 
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan 
kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu 'Ulayyah-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 
Hammad. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' 
telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari 
Ayyub As Sahtiyani dan Ayyub bin Musa serta Isma'il bin Umayah. (dalam jalur lain 



disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah 
mengabarkan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayyub 
dan Isma'il bin Umayyah dan 'Ubaidullah dan Musa bin 'Uqbah. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Isma'il 
bin Umayyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Hanzhalah bin Abu Sufyan Al Jumahi dan 
Abdullah bin Umar dan Malik bin Anas dan Usamah bin Zaid Al Laitsi semuanya dari Nafi' dari 
Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadit Yahya dari Malik. Hanyasaja 
sebagian dari mereka menyebutkan, "Nilainya." Sedangkan sebagian yang lain menyebutkan, 
"Harganya tiga dirham." 


3 








l < > 






3195. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari 
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah melaknat 
seorang pencuri yang mencuri telur, lalu dipotong tangannya dan mencuri seutas tali lalu 
dipotong tangannya." Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan lshaq bin 
Ibrahim dan Ali bin Khasyram semuanya dari Isa bin Yunus dari Al A'masy dengan sanad 
seperti ini, namun ia menyebutkan, "Jika ia mencuri seutas tali atau sebutir telur." 


Bab: Dipotongnya tangan bangsawan yang mencuri 




'A. s K* 


^ ^ \ L»j \ j 



3196. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh 
telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah, bahwa 
orang-orang Quraisy merasa kebingungan dengan masalah seorang wanita Makhzumiyah 
yang ketahuan mencuri, lalu mereka berkata, "Siapakah yang kiranya berani membicarakan 
hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Maka mereka mengusulkan, "Tidak 
ada yang berani melakukan hal ini kecuali Usamah, seorang yang dicintai oleh Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam." Sesaat kemudian, Usamah mengadukan hal itu kepada beliau, 
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu hendak memberi 
Syafa'at (keringanan) dalam hukum dari hukum-hukum Allah?" Kemudian beliau berdiri dan 
berkhutbah, sabdanya: "Wahai sekalian manusia, hanyasanya yang membinasakan orang- 
orang sebelum kalian adalah, ketika orang-orang terpandang mereka mencuri, mereka 
membiarkannya (tidak menghukum), sementara jika orang-orang yang rendahan dari 
mereka mencuri mereka menegakkan hukuman had. Demi Allah, sekiranya Fatimah binti 
Muhammad mencuri, sungguh aku sendiri yang akan memotong tangannya." Dan dalam 
hadits Ibnu Rumh disebutkan, "Hanyasanya yang menyebabkan kebinasaan orang-orang 
sebelum kalian." 


ilk> pi\ 

t\ ^\dS\?dJ\slL\S 1^4 > 3 ^ 




3197. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya dan ini 
adalah lafadz Harmalah, keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dia 
berkata; telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dia berkata; telah 
mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, bahwa saat penaklukan Kota Makkah di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, orang-orang Quraisy pernah kebingungan mengenai masalahnya seorang wanita 
(mereka) yang ketahuan mencuri. Maka mereka berkata, "Siapa kiranya yang berani 
mengadukan permasalahan ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" maka 
sebagian mereka mengusulkan, "Siapa lagi kalau bukan Usamah bin Zaid, orang yang paling 
dicintai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Lalu wanita itu dihadapkan kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Usamah bin Zaid pun mengadukan 
permasalahannya kepada beliau, tiba-tiba wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berubah menjadi merah seraya bersabda: "Apakah kamu hendak meminta syafa'at 
(keringanan) dalam hukum Allah (yang telah ditetapkan)!" Maka Usamah berkata kepada 
beliau, "Mohonkanlah ampuanan bagiku wahai Rasulullah." Sore harinya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan berkhutbah, setelah memuji Allah dengan ujian yang 
layak untuk-Nya, beliau bersabda: "Amma Ba'du. Sesungguhnya yang membinasakan orang- 
orang sebelum kalian adalah manakala ada orang yang terpandang (terhormat) dari mereka 
mencuri, maka merekapun membiarkannya. Namun jika ada orang yang lemah dan hina di 
antara mereka ketahuan mencuri, maka dengan segera mereka melaksanakan hukuman 
atasnya. Demi Dzat yang jiwaku berada tangan-Nya, sekiranya Fatimah binti Muhammad 
mencuri, sungguh aku sendiri yang akan memotong tangannya." Akhirnya beliau 
memerintahkan terhadap wanita yang mencuri, lalu dipotonglah tangan wanita tersebut." 
Yunus berkata; Ibnu Syihab berkata; Urwah berkata; 'Aisyah berkata, "Setelah peristiwa itu, 
wanita tersebut malakukan taubat nasuha dan menikah, hingga pada suatu ketika ia datang 
kepadaku untuk meminta tolong mengajukan permintaannya kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, lalu aku memnuhi permintaannya tersebut." Dan telah menceritakan 
kepada kami 'Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata, 
"Seorang wanita Makhzumiyah pernah meminjam suatu barang, setelah itu dia mengaku 
barang tersebut adalah miliknya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh supaya 
tangannya dipotong, hingga keluarga wanita tersebut menemui Usamah bin Zaid dan 
mengadukan permasalahan wanita itu. Usamah lalu mengadukannya kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam ...', kemudian dia menyebutkan seperti hadits Laits dan Yunus." 









3198. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Az Zubair dari 
Jabir, bahwa seorang wanita dari Bani Mahzum telah mencuri, lalu dia dihadapkan kepada 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun wanita tersebut meminta perlindungan kepada 
Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Demi Allah, sekiranya yang melakukannya adalah Fatimah, sungguh aku 
akan memotong tangannya!" Maka dipotonglah tangan wanita tersebut." 



Bab: Had pelaku zina 


5LaVii)f\\ ifj :_^ii^1^\s^jj\ii\ ^51^ 


3199. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Husyaim dari Manshur dari Al Hasan dari Hitthan bin Abdullah Ar Raqasyi dari 
'Ubadah bin Shamit dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ikutilah 
semua ajaranku, ikutilah semua ajaranku. Sungguh, Allah telah menetapkan hukuman bagi 
mereka (kaum wanita), perjaka dengan perawan hukumannya adalah cambuk seratus kali 
dan diasingkan selama setahun, sedangkan laki-laki dan wanita yang sudah menikah 
hukumannya adalah dera seratus kali dan dirajam." Dan telah menceritakan kepada kami 
'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami 
Manshur dengan isnad seperti ini." 


llAstiDAS^ Jjjti ^ AlLc- Jjil 

\ t \ i »> ^ i "> vX\ ' i *c> ■>*<•'* 

L a_»jO JL*^a UoA>- LoA>- 

kiLo*'^ 


3200. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
semuanya dari Abdul A'la, Ibnu Mutsanna berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul 
A'la telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Al Hasan dari Hitthan bin 
Abdullah Ar Raqasyi dari 'Ubadah bin Shamit dia berkata, "Setiap kali turun wahyu kepada 
Nabi Allah Shallallahu 'Alaihi Wasalam, maka beliau terlihat sangat susah dan wajahnya 
berubah menjadi pucat." 'Ubadah bin Shamit berkata, "Pada suatu ketika wahyu turun 
kepada beliau, maka beliau terlihat sangat kepayahan, setelah kondisinya tenang kembali, 
beliau bersabda: "Ikutilah semua ajaranku, sungguh Allah telah menetapkan hukum buat 
mereka. Allah telah menetapkan hukuman bagi mereka (kaum wanita); laki-laki dan wanita 
yang sudah menikah, dan perjaka dengan perawan. Bagi yang sudah menikah adalah 



hukuman cambuk seratus kali dan rajam dengan batu, sedangkan bagi yang belum menikah 
adalah cambuk seratus kali lalu diasingkan selama satu tahun." Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku 
keduanya dari Qatadah dengan isnad ini, namun dalam hadits keduanya disebutkan, 
"Hukuman bagi seorang yang belum menikah adalah dera dan diasingkan, sedangkan bagi 
orang yang telah menikah adalah dera dan dirajam." Dan tidak disebutkan, "Selama setahun, 
dan tidak seratus kali." 


Bab: Rajam bagi orang tua yang berbuat zina 


(cL>^ ^~ j ) 


& J4’M 


3201. Telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus 
dari Ibnu Syihab dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin 
'Utbah bahwa dia pernah mendengar Abdullah bin Abbas berkata, " Umar bin Khattab 
berkata sambil duduk di atas mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Sesungguhnya 
Allah telah mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan kebenaran, dan Dia 
juga telah menurunkan kitab kepadanya, di antara ayat yang diturunkan kepadanya, yang 
kita semua telah membacanya, mempelajari dan berusaha memahaminya adalah ayat 
tentang rajam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melaksanakan hukuman rajam 
tersebut, begitu juga kita akan tetap melaksanakan hukum tersebut setelah kepergian 
beliau. Aku khawatir, jika semakin lama, maka akan ada yang berkata, 'Di dalam al Qur'an 
tidak kita dapati ayat mengenai hukum rajam'. Lantas mereka tersesat karena meninggalkan 
hukum wajib itu yang telah diturunkan oleh Allah Ta'la. Sesungguhnya hukuman rajam yang 
terdapat dalam kitabullah, wajib dijalankan atas orang laki-laki dan perempuan yang telah 
menikah melakukan perzinahan apabila ada saksi, ada bukti dan juga ada pengakuan." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Ibnu 



Abu Umar mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dengan 
isnad ini." 


Bab: Orang yang mengakui perzinaannya 



■ Jjuoi culii \ (jlLaJ \ -Xlx- A>- _$ 

J^3Vi 

j Ct 4 _^vL\ 


3202. Telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits bin Sa'd telah 
menceritakan kepadaku ayahku dari kakekku dia berkata; telah menceritakan kepadaku 
'Uqail dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin 'Auf dan Sa'id bin Musayyab 
dari Abu Hurairah bahwa dia berkata, "Seorang laki-laki Muslim datang kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau berada di Masjid. Laki-laki itu berkata, "Wahai 
Rasulullah, aku telah berzina!" Namun beliau berpaling, lalu laki-laki itu pindah dan 
menghadap wajah beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, aku telah berzina!" Beliau tetap 
memalingkan muka ke arah lain hingga hal itu terjadi berulang sampai empat kali, setelah 
laki-laki itu mengakui sampai empat kali bahwa dirinya telah berzina, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pun bersabda: "Apakah kamu gila?" Jawab orang itu, "Tidak." Beliau 
bertanya kepadanya lagi: "Apakah kamu telah menikah?" dia menjawab, "Ya." Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para sahabat: "Bawa orang ini, kemudian 
rajamlah dia." Ibnu Syihab berkata; telah menceritakan kepadaku dari orang yang pernah 



mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Dan aku termasuk dari orang yang merajamnya, lalu 
kami merajamnya di dekat Mushalla, ketika bebatuan menimpanya maka dia berusaha 
kabur, lalu kami dapatkan dia di bawah terik (matahari), kemudian kami merajamnya lagi." 
Dan telah diriwayatkan juga oleh Laits dari Abdurrahman bin Khalid bin Musafir dari Ibnu 
Syihab dengan isnad seperti ini." Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin 
Abdurrahman Ad Darimi telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah menceritakan 
kepada kami Syua'ib dari Az Zuhri dengan isnad ini juga, dan dalam hadits keduanya, Ibnu 
Syihab berkata; telah menceritakan kepada dari orang yang pernah mendengar Jabir bin 
Abdullah sebagaimana yang telah di sebutkan oleh 'Uqail." Dan telah menceritakan 
kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dan Ibnu Juraij semuanya dari Az Zuhri 
dari Abu salamah dari Jabir bin Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti 
riwayatnya 'Uqail dari Az Zuhri dari Sa'id dan Abu Salamah dari Abu Hurairah." 


s f y ' ' "'t t' Sr x 

j\i\z 


3203. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudlail bin Hushain Al Jahdari telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dia 
berkata, "Aku melihat Ma'iz bin Malik ketika dia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, kelihatan olehku bahwa dia adalah orang yang pendek betisnya dan tidak 
memakai mantel, lalu dia mengaku sampai empat kali bahwa dirinya telah berzina. Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Barangkali kamu hanya sekedar 
mencium." Namun dia memperkuat pengakuannya dengan diserati sumpah, bahwa dia 
memang telah berzina." Jabir melanjutkan, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memerintahkan supaya merajamnya. Setelah itu beliau berkhutbah: "Ketika kami akan 
berangkat perang di jalan Allah, ternyata salah seorang dari kalian ada yang tidak ikut serta, 
lalu dia mempunyai desahan seperti kambing jantan mendesah (saat kawin), lalu dia 
memberikan sedikit sesuatu (kepada wanita tersebut). Demi Allah, sekiranya aku diberikan 
kesempatan, niscaya aku akan memberikan hukuman kepadanya sebagai suatu pelajaran." 



i 











fa 


3204. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb dia 
berkata; aku pernah mendengar Jabir bin Samurah berkata, "Pada suatu hari, seorang laki- 
laki bertubuh pendek dihadapkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia terlihat 
kusut, dekil dan mengenakan kain sarung. Dia mengaku bahwa dirinya telah berzina, pada 
awalnya beliau menolak pengakuannya sampai dua kali. Setelah itu, barulah beliau 
memerintahkan para sahabatnya untuk merajamnya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Ketika kami akan berangkat perang untuk berjihad di jalan Allah, 
ternyata salah seorang dari kalian ada yang tidak ikut berangkat bersama kami, dia 
mempunyai desahan seperti desahan hewan dan memberikan sesuatu kepada salah seorang 
para wanita tersebut. Sekiranya Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk berbuat 
sesuatu kepadanya, niscaya aku akan memberikan hukuman kepadanya sebagai pelajaran - 
atau akan aku kasih pelajaran-." Perawi berkata, "Kemudian hal ini aku ceritakan kepada 
Sa'id bin Jubair maka dia berkata, "Beliau menolaknya sampai empat kali." Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Syababah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim 
telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al 'Aqdi keduanya dari Syu'bah dari Simak dari 
Jabir bin Samurah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits Ibnu Ja'far. Syababah 
juga sepakat mengenai perkataannya, "Maka beliau menolaknya sampai dua kali." 
Sedangkan dalam hadits Abu 'Amir disebutkan, "Maka beliau menolaknya dua kali atau tiga 
kali." 


' k 

r ^ 3 


3205. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Kamil Al Jahdari 
sedangkan lafadznya dari Wutaibah, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 
Abu 'Awanah dari Simak dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda kepada Ma'iz bin Malik: "Apakah benar berita yang telah sampai 
kepadaku tentangmu?" Ma'iz balik bertanya, "Berita apa kiranya yang sampai kepada anda 
tentangku?" beliau menjawab: "Benarkah kamu telah berzina dengan budak perempuan 



keluarga fulan?" Ma'iz menjawab, "Ya, benar." Ibnu Abbas berkata, "Kemudian dia bersaksi 
sampai empat kali persaksian, kemudian beliau memerintahkan untuk merajamnya." 


vUViH\ [ZfyflZW 

js\ <ilSilU\uS' ls#3lsd^. 

^ VSi V^c. a, J o^\ Vl^ \S^ rss \_^ US U .1 3 Vi^ 

v»< t> » <> >ti-r.%V -'i i-r t - ** '\'i'\' A >> ■’>^>\'X'\' 


3206. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepadaku Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Daud dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id, 
bahwa seorang laki-laki dari Bani Aslam yang bernama Ma'iz bin Malik mendatangi 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata, "Sesungguhnya aku telah berbuat keji, 
oleh karena itu luruskanlah daku!" Namun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpaling 
darinya, hal itu terjadi sampai berkali-kali." Abu Sa'id berkata, "Kemudian beliau bertanya 
kepada kaumnya, mereka menjawab, "Kami tidak melihatnya berbuat keji melainkan dia 
telah melakukan sesuatu, dan dia tidak bisa keluar dari permasalahan itu kecuali jika telah 
ditegakkan had atasnya." Abu Sa'id melanjutkan, "Lalu dia kembali kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, lantas beliau memerintahkan kami untuk merajamnya." Abu Sa'id 
melanjutkan, "Setelah itu kami pergi ke Baqi' Gharqad, kami tidak mengikatnya dan tidak 
pula memendamnya." Abu Sa'id melanjutkan, "Lalu kami melemparinya dengan tulang 
belulang dan tanah liat yang keras." Abu Sa'id berkata, "Ma'iz berusaha lari hingga sampai 
dekat Hurrah, namun kami mengejarnya dan mendapatkannya kembali, lalu kami 
melemparinya dengan bebatuan yang besar hingga dia diam (mati)." Di sore harinya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan berkhutbah, sabdanya: "Kenapa ketika 



kami berangkat perang untuk berjihad di jalan Allah, salah seorang dari kalian ada yang tidak 
ikut berangkat dan bersama keluarga kami, ia memiliki desahan seperti kambing jantan (saat 
kawin). Maka tidaklah kalian menghadapkan kepadaku orang yang melakukan perbuatan itu 
melainkan aku akan memberinya sanksi." Abu Sa'id berkata, "Maka beliau tidak memintakan 
ampun untuknya dan tidak pula mencacinya." Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada 
kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Daud dengan sanad ini, seperti makna 
hadits tersebut. Dalam hadits tersebut ia menyebutkan, "Di sore harinya. Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam berdiri dan memuji Allah dan mengagungkan-Nya, lalu bersabda: "Amma 
Ba'du. Kenapa sekelompok orang ketika kami berangkat perang lalu salah seorang dari 
mereka mundur (tidak ikut) bersama kami, ia memiliki desahan seperti desahan kambing 
jantan (saat kawin) '. dan ia tidak menyebutkan, 'bersama keluarga kami'." Dan telah 
menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Zakaria bin Abu Zaidah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu 
Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Hisyam telah 
menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Daud dengan isnad sebagian hadits ini, 
namun dalam hadits Sufyan disebutkan, 'Jika ia mengakui telah berzina sebanyak tiga kali'." 


jljij J\jis3l3 

S s S s s 



14SlS&31JvslLj s 

4li\ \->li-L>jQ\J\ji9 jL^l>SJ\ ^ <J4- j ^ Cr®^ o-*y \jb^j<^x>j \j£*r^ 


3207. Dqan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al 'Ala Al Hamdani telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Ya'la -yaitu Ibnu Al Harits Al Muharibi- dari Ghailan - 
yaitu Ibnu Jami' Al Muharibi- dari 'Alqamah bin Murtsad dari Sulaiman bin Buraidah dari 
ayahnya dia berkata, "Ma'iz bin Malik datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya 
berkata, "Wahai Rasulullah, sucikanlah diriku." Rasulullah menjawab: "Celaka kamu! Pulang 
dan mintalah ampun kepada Allah, dan bertaubatlah kepada-Nya." Kemudian Ma'iz pergi, 
tidak lama kemudian dia kembali lagi sambil berkata: "Wahai Rasulullah, sucikanlah daku." 
Beliau menjawab: "Celaka kamu! Pulang dan mintalah ampun kepada Allah, dan 
bertaubatlah kepada-Nya." Lalu Ma'iz pergi, tetapi belum begitu jauh dia pergi, dia kembali 
lagi dan berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, 
sucikanlah daku." Beliau menjawab sebagaimana jawabannya yang pertama, dan hal itu 
berulang-ulang sampai empat kali. Pada kali yang ke empat, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bertanya: "Dari hal apakah kamu harus aku sucikan?" Ma'iz menjawab, "Dari dosa 
zina." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat yang ada di 
sekitar beliau: "Apakah Ma'iz ini mengidap penyakit gila?" lalu beliau diberitahu bahwa dia 
tidaklah gila." Beliau bertanya lagi: "Apakah dia habis minum Khamr?" lantas seorang laki- 
laki langsung berdiri untuk mencium bau mulutnya, namun dia tidak mendapapti bau khamr 
darinya." Buraidah melanjutkan, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 
"Betulkah kamu telah berzina?" Dia menjawab, "Ya, benar." Lantas beliau memerintahkan 
untuk ditegakkan hukuman rajam atas dirinya, lalu dia pun dirajam. Dalam permasalahan ini, 
orang-orang berbeda menjadi dua pendapat, yaitu; Ma'iz meninggal dan dosanya 
terhapuskan karena hukuman itu dijalaninya dengan ikhlas. Dan yang lain mengatakan 
bahwa Ma'iz bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat, tiada taubat yang melebihi 
taubatnya Ma'iz. Dia datang menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu tangannya 
diletakkan di atas tangan beliau kemudian dia berkata, "Wahai Rasulullah, rajamlah aku 
dengan batu." Dan mereka senantiasa dalam perbedaan pendapat seperti itu selama dua 
atau tiga hari. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, setelah memberi 
salam beliau duduk bersama-sama dengan mereka, lalu beliau bersabda: "Mintakanlah 
ampun bagi Ma'iz bin Malik." Lalu mereka memohonkan ampun untuknya, "Semoga Allah 
mengampuni Ma'iz bin Malik." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sungguh Ma'iz telah betaubat dengan sempurna, dan seandainya taubat Ma'iz dapat dibagi 
di antara satu kaum, pasti taubatnya akan mencukupi mereka semua." 





, -'l -• 

A r w . t -.1 'l < ' 




jji jUU yi* Jj). 

31 -ii J-^ jts ^%vJj\4V5ts ^ ^ u^3 vi^ju> ^ ji^\ 

<JlJl3^^^^^*^iU^CG\O^^Lli3^gJ^^U»-^Jt>^l3*^\ja\ 4&\^9\ j-C-\j»OSSj 

j\ d ^ jcftfi ;,1»^ jjLj j^^lgjfouLll jf1jjj^lUji^\ < ^l^\lA 


3208. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Abdullah bin Numair sedangkan lafadz haditsnya saling berdekatan, 
telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Basyir bin Muhajir 
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, bahwa Ma'iz bin Malik 
Al Aslami pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Wahai 
Rasulullah, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku, karena aku telah berzina, oleh karena 
itu aku ingin agar anda berkenan membersihkan diriku." Namun beliau menolak 
pengakuannya. Keesokan harinya, dia datang lagi kepada beliau sambil berkata, "Wahai 
Rasulullah, sesungguhnya aku telah berzina." Namun beliau tetap menolak pengakuannya 
yang kedua kalinya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seseorang untuk 
menemui kaumnya dengan mengatakan: "Apakah kalian tahu bahwa pada akalnya Ma'iz ada 
sesuatu yang tidak beres yang kalian ingkari?" mereka menjawab, "Kami tidak yakin jika 
Ma'iz terganggu pikirannya, setahu kami dia adalah orang yang baik dan masih sehat 
akalnya." Untuk ketiga kalinya, Ma'iz bin Malik datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam untuk membersihkan dirinya dari dosa zina yang telah diperbuatnya. Lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun mengirimkan seseorang menemui kaumnya untuk 
menanyakan kondisi akal Ma'iz, namun mereka membetahukan kepada beliau bahwa 
akalnya sehat dan termasuk orang yang baik. Ketika Ma'iz bin Malik datang keempat kalinya 
kepada beliau, maka beliau memerintahkan untuk membuat lubang ekskusi bagi Ma'iz. 
Akhirnya beliau memerintahkan untuk merajamnya, dan hukuman rajam pun dilaksanakan." 
Buraidah melanjutkan, "Suatu ketika ada seorang wanita Ghamidiyah datang menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, diriku telah 
berzina, oleh karena itu sucikanlah diriku." Tetapi untuk pertama kalinya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tidak menghiraukan bahkan menolak pengakuan wanita 



tersebut. Keesokan harinya wanita tersebut datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam sambil berkata, "Wahai Rasulullah, kenapa anda menolak pengakuanku? 
Sepertinya anda menolak pengakuan aku sebagaimana pengakuan Ma'iz. Demi Allah, 
sekarang ini aku sedang mengandung bayi dari hasil hubungan gelap itu." Mendengar 
pengakuan itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya kamu ingin tetap 
bertaubat, maka pulanglah sampai kamu melahirkan." Setelah melahirkan, wanita itu datang 
lagi kepada beliau sambil menggendong bayinya yang dibungkus dengan kain, dia berkata, 
"Inilah bayi yang telah aku lahirkan." Beliau lalu bersabda: "Kembali dan susuilah bayimu 
sampai kamu menyapihnya." Setelah mamasuki masa sapihannya, wanita itu datang lagi 
dengan membawa bayinya, sementara di tangan bayi tersebut ada sekerat roti, lalu wanita 
itu berkata, "Wahai Nabi Allah, bayi kecil ini telah aku sapih, dan dia sudah dapat menikmati 
makanannya sendiri." Kemudian beliau memberikan bayi tersebut kepada laki-laki muslim, 
dan memerintahkan untuk melaksanakan hukuman rajam. Akhirnya wanita itu ditanam 
dalam tanah hingga sebatas dada. Setelah itu beliau memerintahkan orang-orang supaya 
melemparinya dengan batu. Sementara itu, Khalid bin Walid ikut serta melempari kepala 
wanita tersebut dengan batu, tiba-tiba percikan darahnya mengenai wajah Khalid, seketika 
itu dia mencaci maki wanita tersebut. Ketika mendengar makian Khalid, Nabi Allah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tenangkanlah dirimu wahai Khalid, demi dzat yang 
jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya perempuan itu telah benar-benar bertaubat, 
sekiranya taubat (seperti) itu dilakukan oleh seorang pelaku dosa besar niscaya dosanya 
akan diampuni." Setelah itu beliau memerintahkan untuk menshalati jenazahnya dan 
menguburkannya." 


, '> » i \\\A? tvvfs A \ s 

/ **/ 


3209. Telah menceritakan kepadakuu Abu Ghassan Malik bin Abdul Wahid Al Misma'i telah 
menceritakan kepada kami Mu'adz -yaitu Ibnu Hisyam- telah menceritakan kepadaku ayahku 
dari Yahya bin Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Qilabah bahwa Abu Al Muhallab 
telah menceritakan kepadanya dari 'Imran bin Hushain, bahwa seorang wanita dari Juhainah 
datang menghadap kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, padahal dia sedang hamil 
akibat melakukan zina. Wanita itu berkata, "Wahai Rasulullah, aku telah melanggar hukum, 
oleh karena itu tegakkanlah hukuman itu atasku." Lalu Nabi Allah memanggil wali 
perempuan itu dan bersabda kepadanya: "Rawatlah wanita ini sebaik-baiknya, apabila dia 



telah melahirkan, bawalah dia ke hadapanku." Lalu walinya melakukan pesan tersebut, 
setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk merajam wanita tersebut, 
maka pakaian wanita tersebut dirapikan (agar auratnya tidak terbuka saat dirajam). 
Kemudian beliau perintahkan agar ia dirajam. Setelah dirajam, beliau menshalatkan 
jenazahnya, namun hal itu menjadkan Umar bertanya kepada beliau, "Wahai Nabi Allah, 
perlukah dia dishalatkan? Bukankah dia telah berzina?" beliau menjawab: "Sunnguh, dia 
telah bertaubat kalau sekiranya taubatnya dibagi-bagikan kepada tujuh puluh orang 
penduduk Madinah, pasti taubatnya akan mencukupi mereka semua. Adakah taubat yang 
lebih utama daripada menyerahkan nyawa kepada Allah Ta'ala secara ikhlas?" Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Aban Aal 'Athar telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Abu Katsir dengan isnad seperti ini." 




M »>> t ' > ' 

I J AaM 6 UO ^ C. 




3210. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh 
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 
'Utbah bin Mas'ud dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid Al Juhani bahwa keduanya berkata, 
"Seorang laki-laki dari desa datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya 
berkata, "Ya Rasulullah, aku memohon supaya anda bersumpah dengan nama Allah, bahwa 
anda tidak akan menjatuhkan hukuman kepadaku kecuali sesuai dengan Kitabullah." Lawan 
bicara laki-laki tersebut angkat bicara -dan dia lebih pandai dari laki-laki pertama-, "Ya betul, 
putuskanlah perkara kami sesuai dengan Kitabullah, dan izinkanlah aku bicara lebih dahulu." 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Katakanlah." Dia berbicara, "Anak 



laki-lakiku bekerja menjadi pegawai orang ini, lalu dia menuduh anakku berzina dengan 
isterinya. Sesungguhnya aku tahu, bahwa anakku harus dihukum rajam, lalu aku tebus dia 
dengan seratus ekor kambing dan seorang sahaya perempuan, kemudian aku bertanya 
kepada alim ulama, mereka mengatakan kalau anakku harus dihukum dera seratus kali dan 
diasingkan selama setahun, sedangkan yang perempuan mendapatkan hukuman rajam." 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi dzat yang jiwaku berada di 
tangan-Nya, aku akan menjatuhkan hukuman bagi kalian berdua sesuai dengan kitabullah, 
hamba sahaya dan kambing akan dikembalikan, sementara anakmu harus didera seratus kali 
lalu diasingkan selama satu tahun. Wahai Unais, besok pagi pergilah kamu kepada isteri 
orang ini, lalu periksa, apakah dia memang benar berzina, jika dia mengaku berzina, maka 
rajamlah dia." Abu Hurairah berkata, "Pagilah Unais memeriksa wanita itu, ternyata dia 
mengaku telah berzina, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memrintnahkan supaya 
dirajam, akhirnya dia pun dirajam." Dan telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir dan 
Harmalah keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 
'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah 
menceritakan kepada kami ayahku dari Shalih. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq 
dari Ma'mar semuanya dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini." 


Bab: Orang yahudi yang menjadi ahli dzimmah dirajam karena berbuat zina 




J 




s' J 

_^iL\ 




\'J»\ '^>k\ J j\ \ jiU- 





3211. Telah menceritakan kepadaku Al Hakam bin Musa Abu Shalih telah menceritakan 
kepada kami Syua'ib bin lshaq telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' bahwa 
Abdullah bin Umar telah mengabarkan kepadanya, bahwa seorang laki-laki dan seorang 
wanita dihadapkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena keduanya dituduh 
telah berbuat zina. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas pergi hingga menemui 
orang-orang Yahudi, beliau kemudian bertanya: "Apa yang kalian ketahui dalam Taurat 
tentang hukuman bagi orang yang telah berzina?" mereka menjawab: "Kami lumuri muka 
mereka dengan arang, kemudian kami naikkan kedua orang tersebut ke atas kendaraan 
dengan posisi berbelakang-belakangan lalu diarak keliling kota." Beliau bersabda: "Jika kalian 
benar, coba perlihatkan kitab Tauratmu." Lalu mereka bawa kitab Taurat dan mereka 
membacanya di hadapan beliau. Ketika bacaannya sampai kepada ayat rajam, pemuda yang 
membacanya meletakkan tangannya agar bisa menutupi ayat tersebut hingga lewat sampai 
ayat berikutnya. Tetapi Abdullah bin Salam, yang ketika itu mendampingi Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Wahai Rasulullah, suruhlah dia mengangkat 
tangannya." Ketika pemuda itu mengangkat tangannya, ternyata di bawah tangannya 
terdapat ayat rajam. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan 
supaya keduanya dihukum rajam, akhirnya keduanya dihukum rajam." Abdullah bin Umar 
berkata, "Aku ikut serta merajam keduanya, aku lihat yang laki-laki berusaha melindungi 
wanita (ya) dengan tubuhnya dari lemparan-lemparan batu." Dan telah menceritakan 
kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu 'Ulayyah- 
dari Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah 
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku tokoh laki-laki 
dari alim ulama, di antaranya adalah Malik bin Anas, bahwa Nafi' telah mengabarkan kepada 
mereka dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah merajam laki- 
laki dan wanita Yahudi yang ketahuan berzina, lalu orang-orang Yahudi menyerahkan 
keduanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ...lalu mereka melanjutkan hadits 
seperti hadits di atas." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah 
menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah dari 
Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa orang-orang Yahudi datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan membawa seorang laki-laki dan seorang wanita yang telah berzina. ..lalu 
dia menyebutkan sebagaimana hadits Ubaidullah dari Nafi'." 





il^Ly \ j 5U3 VSlil^J\ Vlli^ cTa., > J^U \^li^1 \S^V£^ >jl> JUlSilJ 

&l>j>4 ^r.' ^ } J4- J j-c-*^ 3j :> ^ _>>Ul i j. ^“' ly* J j\ <jj.^^ 

^ Jl / 

<d^i\ J^\li^\ _^\i J* \ijji6\lltfejty} ^JSj\j J^\jS jijl4.-yJ\ 

y \&&\4&j\M=*i\ j { s } { S jiJ'iJ' 

jbJ^ 

^ '\ J J J j ly&^Ju U ^ jj pjj ^-^3 ^Llj *l)lX-4tt\ 


3212. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah 
keduanya dari Abu Mu'awiyah, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami Abu 
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abdullah bin Murrah dari Al Barra' bin 'Azib dia berkata, 
"Suatu ketika seorang Yahudi yang dicat hitam dan didera lewat di hadapan Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, kemudian beliau memanggil mereka seraya bersabda: "Beginikah hukuman 
zina yang kalian dapati dalam kitab Taurat kalian?" mereka menjawab, "Ya benar." Lalu 
beliau memanggil seorang laki-laki yang tergolong dari ulama mereka, beliau bertanya: "Aku 
mengharap kamu mau bersumpah dengan nama Allah yang telah menurunkan kitab Taurat 
kepada Musa, betulkah begini caranya hukuman zina yang kalian dapati dalam kitab 
tauratmu?" dia menjawab, "Tidak, seandainya anda tidak menyumpahku dengan nama 
Allah, aku tidak akan mengatakan yang sebenarnya kepada anda. Dan yang kami ketahui 
dalam kitab Taurat, hukumannya adalah rajam, akan tetapi biasanya hukuman itu tidak 
berlaku bagi pembesar-pembesar kami, jika yang tertangkap itu dari pembesar, maka kami 
biarkan begitu saja, akan tetapi jika yang tertangkap rakyat kecil maka kami tegakkan hukum 
sesuai Taurat. Akhirnya kami bermusyawarah, membicarakan hukum yang dapat kami 
tegakkan bagi pembesar dan rakyat biasa. Lalu kami putuskan untuk membuat hitam tubuh 
dan mendera pelaku zina sebagai pengganti hukum rajam." Setelah laki-laki itu selesai 
bicara, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, sesungguhnya 
akulah orang yang pertama-tama menghidupkan kembali sunnah-Mu setelah mereka hapus 
perintah tersebut." Setelah itu, beliau memerintahkan supaya Yahudi yang berzina itu 
dihukum rajam, lalu Allah 'azza wajalla menurunkan ayat: '(Wahai rasul, janganlah kamu 
merasa sedih, karena orang-orang yang bersegera menuju kekafiran -hingga firman-Nya- Jika 
diberikan ini kepadamu, maka terimalah) ' (Qs. Al Maidah: 41). Orang-orang Yahudi berkata, 
"Datanglah kalian kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, jika beliau memutuskan 
hukuman kepadamu dengan menghitamkan tubuh dan didera, maka terimalah, namun jika 
dia berfatwa kepadamu dengan hukuman rajam, maka waspadalah. Maka Allah Ta'ala 
menurunkan ayat: '(Barangsiapa tidak berhukum dengan sesuatu yang telah di turunkan 



Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. Dan barangsiapa tidak berhukum 
dengan sesuatu yang telah diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang 
Zhalim. Dan barangsiapa tidak berhukum dengan sesuatu yang telah di turunkan Allah, maka 
mereka itu adalah orang-orang yang fasik' (Qs. Al Maidah: 44- 47). Hal ini juga berlaku 
kepada orang-orang kafir semuanya." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan 
Abu Sa'id Al Asyaj keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' telah 
menceritakan kepada kami Al A'masy dengan isnad seperti ini sampai kepada perkataannya, 
"Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk merajmanya, akhirnya dia pun 
dirajam." Dan tidak menyebutkan sesuatu setelahnya seperti turunnya ayat." 






3213. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada 
kami Hajjaj bin Muhammad dia berkata; Ibnu Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku 
Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah merajam seorang laki-laki dan wanita Yahudi yang berzina." Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Rauh bin 
'Ubadah telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dengan isnad seperti ini, namun dia 
menyebutkan, "Dan seorang wanita." 


**/ *V / ^ 




3214. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada 
kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Sulaiman Asy Syaibani dia berkata; aku 
bertanya kepada Abdullah bin Abu Aufa. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari Abu lshaq Asy Syaibani dia berkata; aku pernah bertanya 
kepada Abdullah bin Abu Aufa, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
melaksanakan hukuman rajam?" dia menjawab, "Ya, benar." Aku bertanya, "Apakah beliau 
melakukan hal itu setelah turunnya surat An Nuur atau sebelumnya?" dia menjawab, "Aku 
tidak tahu." 



jJ\!iJ\dS j\S\i _^jc^3 

* ^it »*"d * ' ’ "•'' 'l '*M '1 >tK*V V»;. t> * >tK*V " > 

^ vl* vs^l^ ^ ' vs£l^ y \ ^3^- 

^>\<]\ £\^4\&$d£$fy^jU- 


3215. Dan telah menceritakan kepadaku Isa bin Hammad Al Mishir telah mengabarkan 
kepada kami Laits dari Sa'id bin Abu Abu Sa'id dari ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa dia 
mendengarnya berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Apabila salah seorang dari sahaya perempuan kalian jelas-jelas berzina, maka 
hukumlah dia dengan hukuman dera, dan jangan sekali-kali kamu memakinya. Kemudian jika 
dia melakukan zina lagi, maka deralah dia, dan jangan sekali-kali kamu memakinya. Dan jika 
dia masih melakukan zina pada kali ketiganya, sedangkan tuduhan zina memang terbukti 
padanya, maka juallah dia walaupun seharga seutas tali rambut." Telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari Ibnu 'Uyainah. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah 
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr Al Bursani telah mengabarkan kepada kami 
Hisyam bin Hasan keduanya dari Ayyub bin Musa, (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah dan Ibnu Numair dari Ubaidullah bin Umar. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb 
telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Hannad bin As Sarri dan Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim dari 
'Abdah bin Sulaiman dari Muhammad bin lshaq semuanya dari Sa'id Al Maqburi dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, hanya saja Ibnu lshaq menyebutkan dalam 
haditsnya ia menyebutkan; dari Sa'id dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, hendaknya mendera seorang sahaya perempuan sampai tiga kali, jika 
terbukti berzina, dan menjualnya jika melakukan zina sampai empat kali." 





0 / S'' 

^1^3 ji: 

^-a^\ J 3 J5 ^ iJ ^ J Jl^ ^S/\ 4ii\ 3 j--' j 

s ^ ju* 

Lt»^- La^iL> A>- ^ *^LiJ\ j <^U\j« ou> A>- 3^-*^ j>-^ J? Allx-4li\ J^> 3"^ ^ j J 

^\3J\j1&&\jl*£j 


3216. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah 
menceritakan kepada kami Malik, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Yahya sedangkan lafadz darinya, dia berkata; aku bacakan di hadapan Malik; 
dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya tentang sahaya perempuan yang berzina, 
sedangkan dia belum menikah. Beliau bersabda: "Jika dia berzina maka deralah dia, 
kemudian jika dia berzina maka deralah dia, kemudian jika dia berzina deralah dia, kemudian 
juallah dia walaupun seharga seutas tali rambut." Ibnu Syihab berkata, "Aku tidak tahu, 
apakah setelah tiga kali (berzina) ataukah sampai empat kali." Sedangkan dalam riwayatnya 
Al Qa'nabi menyebutkan, "Ibnu Syihab mengatakan, "Maksud Dlafir adalah seutas tali." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb 
dia berkata; aku pernah mendengar Malik berkata; telah menceritakan kepadaku Ibnu 
Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid Al 
Juhani, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai sahaya 
perempuan yang berzina seperti hadits keduanya, dan tidak menyebutkan perkataannya 
Ibnu Syihab 'maksud Dlafir adalah seutas tali'." Telah menceritakan kepadaku 'Amru An 
Naqid telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan 
kepadaku ayahku dari Shalih. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada 
kami Ma'mar keduanya dari Az Zuhri dari 'Ubaidullah dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid 
Al Juhani dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits riwayat Malik, ternyata riwayat 
mereka semua juga terdapat keraguan supaya menjualnya, apakah dikali ke tiga atau ke 
empat." 


Bab: Penundaan pelaksanaan hukuman had bagi wanita nifas 



iu>A»- tali l& J^4-l 5^ ^ CojpJUii j ^£^\ j^^\ ^ 

^j^i\\l^, lii\ j^\ i^\ 

^>\oo jS\j j^-^4 J^jL* ^-^-1^3^34 


3217. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman Abu Daud telah menceritakan kepada kami Zaidah dari 
As Suddi dari Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman dia berkata, " Ali pernah berkata 
dalam khutbahnya; "Wahai sekalian manusia, tegakkanlah hukum kepada sahaya kalian, baik 
yang sudah menikah atau yang belum menikah, sesungguhnya hal ini pernah dialami oleh 
sahaya perempuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang berzina, beliau menyuruhku 
untuk menderanya. Dia (wanita itu) baru saja melahirkan, maka aku khawatir jika 
menderanya maka ia akan meninggal. Lantas kuberitahukan hal itu kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Kamu telah berbuat baik (menangguhkan 
pelaksana had sampai waktu yang sesuai)." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami 
Israil dari As Suddi dengan isnad ini, namun dihaditsnya tidak disebutkan, "Baik yang sudah 
menikah ataupun belum." Dan dalam haditsnya juga disebutkan, "Tangguhkanlah sampai 
waktunya sesuai." 


Bab: Had peminum khamer ( ^>tJ\ Jo-) 


l * < ' <*' > \'i\ ' sJIs I * ' > S 

/O V I3<,_ UoJo- Lo»X^’ 4\3 ^ £jJ LO-X^- 





&> 


Ul\ 




3218. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; aku pernah mendengar Qatadah 
menceritakan dari Anas bin Malik, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
dihadapkan seorang laki-laki yang terbukti meminum khamer, lalu beliau menderanya 
dengan dua pelepah kurma sebanyak empat puluh kali, hal itu juga dilakukan oleh Abu 
Bakar. Ketika pada masa pemerintahan Umar, maka ia minta pendapat kepada orang-orang. 



Abdurrahman berkata, "Hukuman dera yang paling ringan adalah delapan puluh kali." Lantas 
Umar memutuskannya seperti itu." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al 
Haritsi telah menceritakan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu Harits- telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Qatadah dia berkata; aku pernah mendengar 
Anas berkata, "Suatu ketika, seorang laki-laki dihadapkan kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam ...lalu dia menyebutkan hadits semisalnya." 




3219. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku ayahku dari Qatadah dari 
Anas bin Malik, bahwa Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendera terhadap 
orang yang meminum khamer dengan pelepah kurma dan terompah (sebanyak empat puluh 
kali), kemudian (masa pemerintahan) Abu Bakar juga menderanya sebanyak empat puluh 
kali. Ketika pemerintahannya Umar, maka orang-orang semakin banyak yang tinggal di 
daerah pelosok-pelosok dan di daerah pedesaan. Karena itu Umar bertanya, "Bagaimana 
pendapat kalian mengenai hukuman dera bagi peminum khamer?" maka Abdurrahman bin 
Auf berkata, "Aku berpendapat bahwa seringan-ringannya hukuman adalah delapan puluh 
kali dera." Anas berkata, "Lantas Umar melaksanakan hukuman dera sebanyak empat puluh 
kali." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hisyam dengan isnad seperti 
ini." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Hisyam dari Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah mendera peminum khamer dengan menggunakan terompah dan pelepah 
kurma sebanyak empat puluh kali. Kemudian dia menyebutkan seperti hadits keduanya, dan 
dia tidak menyebutkan, "Daerah pelosok-pelosok dan daerah pedesaan." 





/ / ^ 'V ** ^ 


3220. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
Ali bin Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ulayyah- 
dari Ibnu Abu 'Arubah dari Abdullah Ad Danaj. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali sedangkan lafadznya dari dia, telah 
mengabarkan kepada kami Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz 
bin Mukhtar telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Fairuz bekas budak Ibnu 'Amir Ad 
Dannaj, telah menceritakan kepada kami Hudlain bin Mundzir Abu Sasan dia berkata, "Aku 
pernah melihat Al Walid dihadapkan kepada 'Utsman bin Affan, setelah melaksanakan shalat 
subuh dua rakaat, Utsman lalu berkata, "Apakah aku boleh menambahkan untuk kalian? Ada 
dua orang laki-laki yang menjadi saksi atas perbuatannya, salah seorang di antaranya adalah 
Humran, dia menyaksikan sendiri bagaimana dia meminum khamer, sedangkan yang lainnya 
bersaksi bahwa dia pernah melihat Al Walid sedang muntah-muntah (setelah meminum 
khamer)." Lalu Utsman berkata, "Dia tidak akan muntah kecuali ia minum khamer." Setelah 
itu, Utsman berkata kepada Ali, "Wahai Ali, bangun dan deralah Al Walid." Ali pun berkata 
kepada Hasan, "Wahai Hasan, bangun dan deralah Al Walid." Kemudian Hasan pun berkata, 
"Sebaiknya kita serahkan saja pelaksanaan hukuman dera ini kepada khalifah Utsman dan 
para aparatnya." Akhirnya dia berkata kepada Abdullah bin Ja'far, "Wahai Abdullah, bangun 
dan laksanakanlah hukuman dera kepada Al Walid." Setelah itu Abdullah bin Ja'far 
menderanya sedangkan Ali yang menghitungnya, ketika deraan telah sampai pada hitungan 
ke empat puluh, Ali berseru, "Berhentilah." Lalu dia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pernah mendera peminum khamer sebanyak empat puluh kali. Abu Bakar 
juga pernah melakukan hal yang sama, sementara Umar bin Khattab pernah melaksanakan 
hukuman dera sebanyak delapan puluh kali. Sebenarnya semua itu adalah sunnah (pernah 
dilakukan), dan itulah yang lebih aku sukai." Ali bin Hujr menambahkan dalam riwayatnya, " 
Isma'il berkata, "Sungguh aku pernah mendengar hadits Ad Dannaj darinya, namun aku tidak 
begitu menghafalnya." 





3221. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Minhal Ad Dlarir telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Sufyan Ats Tsauri dari Abu 
Hashin dari 'Umair bin Sa'id dari 'Ali dia berkata, "Aku tidak suka jika menegakkan hukuman 
kepada seseorang peminum khamer sampai dia meninggal, sebab jika sampai meninggal 
maka negaralah yang akan membayar diyatnya, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
tidak pernah mencontohkan yang demikian itu." Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dengan isnad seperti ini." 


Bab: Kadar cambukan ta'zir ( 




3222 . Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Isa telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru dari Bukair bin Al Asyaj dia berkata, "Ketika kami 
berada di sisi Sulaiman bin Yasar, tiba-tiba Abdurrahman Jabir datang lalu menceritakan 
(hadits) kepadanya, kemudian Sulaiman menghadapkan wajahnya kepada kami sambil 
berkata; telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Jabir dari ayahnya dari Abu Burdah 
Al Anshari, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Seseorang tidak boleh didera lebih dari sepuluh kali, melainkan hukuman yang telah jelas 
ditetapkan oleh Allah." 


Bab: Hudud adalah penghapusan dosa bagi pelakunya 


A»- b k\. \ \j «cJlc - ijf \ 



} .LIS&T j^\ j$\ j \Jfyl* ^ZjJA 


3223. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Bakar bin Abu 
Syaibah dan Amru An Naqid dan lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Numair mereka semua dari Ibnu 
'Uyainah, sedangkan lafadznya dari 'Amru, dia berkata; telah menceritakan kepada kami 
Ibnu 'Uyainah dari Az Zuhri dari Abu Idris dari 'Ubadah bin Shamit dia berkata, "Ketika kami 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di suatu majlis, beliau bersabda: "Berbaiatlah 
kalian kepadaku bahwa kalian tidak akan menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak 
berzina, tidak mencuri dan tidak membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan hak. 
Barangsiapa di antara kalian yang memenuhi janji tersebut maka pahalanya ada pada Allah. 
Barangsiapa melanggar janji tersebut, namun Allah menutupi kesalahannya (tidak diketahui 
orang lain), maka urusannya terserah Allah; jika Dia menghendaki maka akan diampuni, 
namun jika Dia menghendaki maka akan disiksa-Nya (di akhirat kelak)." Telah menceritakan 
kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini, dan dalam 
haditsnya dia menambahkan, "Kemudian dia membacakan kepada kami ayat (dalam surat) 
An Nisa': '(Hendaknya kalian tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun) ' (Qs. Al 
Mumtahanah: 12). 



3224. Dan telah menceritakan kepadaku Ismail bin Salim telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim telah mengabarkan kepada kami Khalid dari Abu Qilabah dari Abu Al Asy'ats Ash 
Shan'ani dari 'Ubadah bin Shamit dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
mengambil sumpah setia kepada kami sebagaimana beliau mengambil sumpah setia 
terhadap kaum wanita, yaitu; hendaknya kami tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu 
apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kami, dan tidak 
melemparkan kedustaan antara satu dengan yang lain. Barangsiapa menepati janji tersebut 
maka pahalanya ada bersama Allah, dan barangsiapa melanggar batasan tersebut maka akan 
ditegakkan had atasnya, yaitu sebagai kafarah (denda). Namun siapa yang Allah tutupi 
perbuatan tersebut (tidak diperlihatkan kepada orang-orang), maka urusannya terserah 
kepada Allah; jika menghendaki Allah akan menyiksanya, namun jika menghendaki Allah juga 
akan mengampuninya." 



iUiil 

4^til® jU^30^ 


3225. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh 
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari Ash 
Shunabihi dari 'Ubadah bin Shamit bahwa dia berkata, "Kami termasuk dari pembesar tokoh 
yang pernah ikut berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata, "Lalu 
kami membaiat beliau supaya kami tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak 
berzina, tidak mencuri, tidak membunuh jiwa yang telah diharamkan Allah kecuali dengan 
hak (dibenarkan Agama), tidak merampok dan tidak bermaksiat, maka surgalah pahalanya 
jika kami menepati janji tersebut, namun jika kami melanggar hal itu, maka keputusannya 
terserah Allah." Ibnu Rumh berkata, "Dan keputusannya terserah kepada Allah." 


Bab: Kecelakaan karena sebab hewan, atau jatuh dalam lubang barang tambang, atau 
sumur tidak ada qishash (Jy- y+hj y-) 




3226 . Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari 
Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa dia bersabda: "Binatang ternah yang merusak maka tidak 
ada denda, sumur yang mencelakai (jatuh ke dalamnya) tidak ada denda, galian barang 
tambang yang mencelakai (jatuh ke dalamnya) tidak ada denda, dan pada harata yang 
terpenda (harta karun) zakatnya adalah seperlima." Dan telah menceritakan kepada kami 



Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Abdul A'la bin 
Hammad mereka semua dari Ibnu 'Uyainah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami lshaq - 
yaitu Ibnu Isa- telah menceritakan kepada kami Malik keduanya dari Az Zuhri dengan 
sanadnya Laits seperti haditsnya dia juga." Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir 
dan Harmalah keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnu Musayyab dan 'Ubaidullah bin 
Abdullah dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits 
tersebut." 


t’ - " vf'Tl » •' > » ✓ I 9 - ' 








3227. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Muhajir telah 
mengabarkan kepada kami Laits dari Ayyub bin Musa dari Al Aswad dari Abu Salamah bin 
Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 
"Sumur yang mencelakai (jatuh ke dalamnya) tidak ada denda, galian barang tambang yang 
mencelakai (jatuh ke dalamnya) tidak ada denda, binatang ternah yang merusak maka tidak 
ada denda, dan pada harata yang terpenda (harta karun) zakatnya adalah seperlima." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Salam Al Jumahi telah menceritakan 
kepada kami Ar Rabi' -yaitu Ibnu Muslim-, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami ayahku, (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Basyar telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far dia berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya 
dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti 
itu." 



31. KITAB: PERADILAN 


Bab: Sumpah bagi pihak yang tertuduh 







3228. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Ibnu Juraij dari Ibnu Mulaikah dari Ibnu Abbas 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya setiap orang diberi 
kebebasan untuk menuduh (tuduhannya diterima), maka akan banyak manusia membuat 
tuduhan (atas) darah dan harta orang lain, akan tetapi sumpah itu atas tertuduh." 




SrX 






>T 



3229. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bisyr dari Nafi' bin Ibnu Umar dari Ibnu Abu Mulaikah dari Ibnu 
Abbas, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memutuskan perkara dengan 
sumpah atas seseorang yang tertuduh." 


Bab: Memberi putusan dengan adanya sumpah dan saksi 


iijjj jissli-Nis J Ps 

t '\ > ' \i ' 9\9 ' \' 9 S \ S 

J o'- a ^ u ‘' 

x x 0 S f ' S S * *V 

£ 


3230. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
Abdullah bin Numair dia berkata; telah menceritakan kepada kami Zaid -yaitu Ibnu Hubab- 
telah menceritakan kepadaku Saif bin Sulaiman telah mengabarkan kepadaku Qais bin Sa'd 
dari Amru bin Dinar dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menetapkan perkara dengan sumpah dan saksi." 


Bab: Menghukumi dengan bukti yang ada (zhahir) ^JbUajLy >ti\) 


^===^S \AjQ\b. ,^3^diiil^^la^ 



>> 



3231. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari Zainab binti Salamah 
dari Ummu Salamah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalian 
mengadukan perkara kepadaku (karena minta diadili), mungki salah satu pihak lebih pandai 
memberikan alasannya dari pada yang lain, lalu aku putuskan perkaranya sesuai dengan 
yang aku dengar, jika aku memberi putusan dengan mengorbankan hak saudaranya maka 
janganlah ia ambil, sesungguhnya aku telah memberinya potongan api neraka." Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair keduanya dari Hisyam dengan isnad seperti ini." 


'V ^ ^ *v ^ 


» <■ 9 



3232. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah 
mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Zubair dari Zainab binti Abu Salamah dari Ummu 
Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mendengar suara orang yang sedang adu mulut di depan pintu kamar beliau, lalu beliau 
keluar menemui mereka seraya bersabda: "Aku ini hanya seorang manusia biasa, namun 
banyak orang yang membawa perkaranya kepadaku, sedangkan satu pihak di antara mereka 
ada yang lebih pandai berbicara sehingga aku mengira dialah yang benar, lalu kuputuskan 
dialah yang menang atas lawannya, oleh karena itu, siapa yang aku menangkan perkaranya 



di atas hak seorang muslim, sesungguhnya itu merupakan sepotong api dari neraka. Maka ia 
boleh membawanya atau meninggalkannya." Telah menceritakan kepada kami 'Amru An 
Naqid telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan 
kepada kami ayahku dari Shalih. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar keduanya dari Az Zuhri dengan isnad ini seperti hadits Yunus, dan 
dalam hadits Ma'mar disebutkan, 'Zainab berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
mendengar suara persengketaan di depan pintu rumah Ummu Salamah." 


Bab: Penjelasan tentang Hindun (JoJbiu^a 5) 




J&S.J 

^ y ? f y .. 

\'t\' -a '* '* ' > \'X '*'>>* '\\\* ' ? t * s’ s’'' 




3233. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami Ali 
bin Mushir dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari 'Aisyah dia berkata, "Hindun binti 
'Utbah isteri Abu Sufyan menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah laki-laki yang pelit, dia tidak pernah 
memberikan nafkah yang dapat mencukupi keperluanku dan kepeluan anak-anakku, kecuali 
bila aku ambil hartanya tanpa sepengetahuan darinya. Maka berdosakah jika aku 
melakukannya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu boleh mengambil 
sekedar untuk mencukupi kebutuhanmu dan anak-anakmu." Dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Abu Kuraib keduanya dari Abdullah bin 
Numair dan Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Yahya telah mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad, (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak -yaitu Ibnu 
Utsman- semuanya dari Hisyam dengan isnad ini." 




si> 



AlLc-45i\ J^> ^15\ Jlji9 A.j j\ ^jl» aJ1j« ^4 aIIiLc- ^J-C- 5^ ^ J-$^ <ii— *«Ii JjL J 5^4®-^ 


3234. Dan telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 
'Aisyah dia berkata, "Suatu ketika Hindun datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dan berkata, "Wahai Rasulullah, Demi Allah, dahulu tidak ada ahli bait di muka bumi ini yang 
lebih aku sukai supaya Allah menghinakannya daripada ahli baitmu, namun sekarang tidak 
ada ahli bait di muka bumi ini yang lebih aku sukai supaya Allah memuliakannya selain ahli 
baitmu." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi dzat yang jiwaku berada di 
tangan-Nya, mungkin kamu ingin mengatakan sesuatu yang lain?" Kemudian dia berkata, 
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah laki-laki yang bakhil, apakah aku 
berdosa jika aku memebelanjakan hartanya untuk keluarganya tanpa sepengetahuan 
darinya?" maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu tidak berdosa jika 
mengemabil untuk menafkahi keluarganya dengan sekedarnya (tidak berlebihan)." 


;i\ 4^? 


3235. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami anak saudara Az Zuhri dari pamannya 
telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa 'Aisyah berkata, "Suatu ketika 
Hindun binti 'Utbah bin Rabi'ah datang seraya berkata, "Wahai Rasulullah, dahulu tidak ada 
ahli bait di muka bumi ini yang paling aku sukai supaya Allah menghinakannya selain ahli 
baitmu, namun sekarang tidak ada ahli bait di muka bumi ini yang paling aku sukai supaya 
Allah memuliakannya selain dari ahli baitmu." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, mungkin kamu hendak mengatakan 
sesuatu yang lain." Kemudian dia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan 
adalah laki-laki yang bakhil, apakah aku berdosa jika aku memberi makan keluarganya dari 
hartanya?" beliau menjawab: "Tidak, jika kamu menggunakannya dengan baik." 


Bab: Di larang banyak tanya tanpa kebutuhan J\ 



^jb jjZZzZ)] ^ ^-s^ J^^g^rvill^ib p 

tej£ ss &£*j\ J^j^f^\^\ J" jL 

> > . 'f a,9 / ^ // 11 


3236. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah menyukai bagimu tiga perkara dan membenci tiga 
perkara; Dia menyukai kalian supaya beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya 
dengan sesuatu apapun, kalian berpegang teguh dengan agama-Nya dan tidak berpecah 
belah. Dan Allah membenci kalian dari mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, 
banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta." Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban 
bin Farruh telah mengabarkan kepada kami Abu 'Awanah dari Suhail dengan isnad seperti 
ini, namun dia berkata, 'Dan dia murka terhadap tiga perkara dari kalian 1 , dan tidak 
menyebutkan, 'dan janganlah kalian berpecah belah'." 






3237. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handlali telah mengabarkan 
kepada kami Jarir dari Manshur dari Asy Sya'bi dari Warrad bekas budak Al Mughirah bin 
Syu'bah, dari Mughirah bin Syu'bah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla mengharamkan kalian mendurhakai seorang 
ibu, mengubur anak perempuan hidup-hidup, dan tidak suka memberi dan suka meminta- 
minta. Dan membenci atasmu tiga perkara; mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, 
banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta." Dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin 
Zakaria telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Manshur 
dengan isnad seperti ini, hanya saja ia menyebutkan, 'Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah mengharamkan atas kalian', tidak menyebutkan, 'Sesungguhnya Allah 
mengharamkan atas kalian'." 





i _/ai Sii JL Ai A3. _>ij 

j\>i)\i :jis" j jui\i£Up3isj j-s^,^=J 


3238. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ismail bin Ulayyah dari Khalid Al Khaddza' telah menceritakan kepadaku Ibnu 
Asywa 1 dari As Sya’bi telah menceritakan kepadaku Sekretaris Mughirah bin Syu'bah dia 
berkata, "Mu'awiyah pernah mengirim surat kepada Mughirah, 'Tulislah untukku sesuatu 
yang pernah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! ' Lantas dia membalas 
suratnya, 'Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sesungguhnya Allah membenci atas kalian tiga perkara; mengatakan sesuatu yang tidak 
jelas sumbernya, menyia-nyiakan harta dan banyak bertanya." 




3239. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari dari Muhammad bin Suqah telah mengabarkan kepada 
kami Muhammad bin 'Ubaidullah At Tsaqafi dari Warrad dia berkata, " Mughirah pernah 
berkirim surat kepada Mu'wiyah, "Semoga engkau mendapat keselamatan. Amma ba'du, 
sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sesungguhnya Allah mengharamkan tiga perkara dan melarang dari tiga perkara; Allah 
mengharamkan durhaka terhadap orang tua, mengubur anak perempuan hidup-hidup dan 
tidak mau memberi. Dan Allah melarang dari tiga perkara; mengatakan sesuatu yang tidak 
jelas sumbernya, banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta." 


Bab: Pahala bagi hakim yang berijtihad lalu benar atau salah j*Ao Lo 

\ \ C_jLy!?L3) 












3240. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dari Yazid bin Abdullah bin Usamah bin Hadi dari 
Muhammad bin Ibrahim dari Busr bin Sa'id dari Abu Qais bekas budak 'Amru bin'Ash, dari 
'Amru bin'Ash bahwa dia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Jika seorang hakim berijtihad dalam menetapkan suatu hukum, ternyata 
hukumnya benar, maka hakim tersebut akan mendapatkan dua pahala, dan apabila dia 
berijtihad dalam menetapkan suatu hukum, namun dia salah, maka dia akan mendapatkan 
satu pahala." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Abu 
Umar keduanya dari Abdul Aziz bin Muhammad dengan isnad seperti ini, namun ada sedikit 
tambahan dalam akhir haditsnya. Yazid berkata, "Aku telah menceritakan hadits ini kepada 
Abu Bakar bin Muhammad bin 'Amru bin Hazm lalu dia berkata, "Seperti inilah Abu Salamah 
menceritakan kepadaku dari Abu Hurairah." Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin 
Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Marwan -yaitu Ibnu Muhammad 
Ad Damasyqi- telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa'd telah menceritakan kepadaku 
Yazid bin Abdullah bin Usamah bin Hadi Al Laitsi dengan hadits ini seperti riwayat Abdul Aziz 
bin Muhammad dengan kedua isnad tersebut." 


Bab: Hakim dilarang mengeluarkan putusan hukum saat dalam keadaan marah S 






^ \v *\ t '> <\'l> * x * C 's* 'v* <^' A 

i/ciUi-CSj U.^5 Jr Jv&i. ~ jjcSliiUiy iiljiicsli. J C 

•• / / 'V ^ ^ t s s 

y ? 


3241. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Abu 'Awanah dari Abdul Malik bin Umair dari Abdurrahman bin Abu Bakrah dia berkata, 
"Suatu hari ayahku menulis surat -dan sebenarnya akulah yang menuliskannya- kepada 



Ubaidullah bin Abu Bakrah yang sedang menjabat sebagai hakim di negeri Sajastan, di antara 
isinya adalah, 'Wahai Ubaidullah, janganlah kamu menetapkan suatu hukum di antara dua 
orang sedangkan kamu dalam keadaan marah, sebab aku pernah mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Janganlah seseorang menetapkan hukum di antara 
dua orang yang bersengketa, sedangkan dia dalam keadaan marah'." Dan telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Waki' dari Sufyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhamamd bin Ja'far. (dalam 
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah 
menceritakan kepada kami ayahku keduanya dari Syu'bah. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Husain bin 'Ali 
dari Zaidah mereka semua dari Abdul Malik bin Umair dari Abdurrahman bin Abu Bakrah dari 
ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits riwayat Abu 'Awanah." 


Bab: Membatalkan hukum yang batil 




3242. Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Muhammad bin Shabah dan Abdullah bin 
'Aun Al Hilali semuanya dari Ibrahim bin Sa'd. Ibnu Shabah berkata; telah menceritakan 
kepada kami Ibrahim bin Sa'd bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf telah menceritakan 
kepada kami ayahku dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengada-ngada sesuatu yang baru 
dalam urusan (agama) kami, padahal kami tidak perintahkan, maka hal itu tertolak." 



3243. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid 
semuanya dari Abu Amir. Abd berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin 
Amru telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far Az Zuhri dari Sa'd bin Ibrahim dia 
berkata; aku bertanya kepada Al Qasim bin Muhammad tentang seseorang yang memilki tiga 
tempat tinggal, lalu dia mewasiatkan sepertiga dari setiap satu tempat tinggal." Sa'd 
melanjutkan, "Kemudian dia mengumpulkannya menjadi satu." Al Qasim menjawab, " Aisyah 



telah mengabarkan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa mengamalkan suaru perkara yang tidak kami perintahkan, maka ia tertolak." 


Bab: Penjelasan tentang sebaik-baik saksi (j j 3 Ji.\\ Lo) 


dl4^j 


3244. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku bacakan di 
hadapan Malik; dari Abdullah bin Abu Bakar dari ayahnya dari Abdullah bin Amru bin Utsman 
dari Ibnu Abu 'Amrah Al Anshari dari Zaid bin Khalid Al Juhani, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian mengenai saksi yang paling 
baik? Yaitu orang yang datang memberi kesaksian sebelum diminta (untuk bersaksi)." 


Bab: Penjelasan tentang perselisihan mujtahid 


, 'C,** \* ' <- ir-u t» X'\' *' > 


3245. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepadaku 
Syababah telah menceritakan kepadaku Warqa' dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Dahulu ada dua orang 
wanita yang sedang bermain bersama anak mereka masing-masing. Tiba-tiba datang seekor 
serigala yang menerkam dan membawa anak salah seorang dari mereka berdua. Seorang 
dari mereka berkata kepada yang lain, 'sebenarnya yang dimangsa serigala tadi adalah 
anakmu'. Rupanya wanita yang satunya menyangkal seraya berkata, 'Tidak, yang dimangsa 
oleh serigala tersebut adalah anakmu'. Akhirnya kedua wanita meminta keputusan dari 
Daud, namun Daud menetapkan bahwa anak yang masih hidup itu milik wanita yang usianya 
lebih tua. Kemudian keduanya pergi menemui Sulaiman bin Daud 'alaihima salam, lantas 



kedua wanita tersebut menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, setelah mendengar 
ceritanya, Sulaiman berkata, 'Baiklah, sekarang tolong ambilkan aku pisau, aku akan 
membelah dan membagi dua anak ini untuk kalian berdua 1 . Tiba-tiba wanita yang lebih 
muda berkata, 'Tidak, semoga Allah merahmati anda, berikanlah anak tersebut untuknya'. 
Maka Sulaiman pun menetapkan anak itu untuk wanita yang lebih muda umurnya." Al A'raj 
melanjutkan, "Lalu Abu Hurairah memberi komentar terhadap hadits ini, 'Sungguh, baru kali 
ini aku mendengar kata sikkin (pisau) dari cerita hadits ini, karena biasanya kami 
menyebutnya dengan mudyah (pisau)." Dan telah menceritakan kepada kami Suwaid bin 
Sa'id telah menceritakan kepadaku Hafsh -yaitu Ibnu Maisarah Ash Shan'ani- dari Musa bin 
'Uqbah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham 
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh - 
yaitu Ibnu Al Qasim- dari Muhammad bin 'Ajian semuanya dari Abu Zinnad dengan isnad ini, 
dan semakna dengan haditsnya Warqa'." 


Bab: Sunahnya seorang hakim mendamaikan antara dua orang yang bermusuhan 

/ * ^ / / / 


3246. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata; ini adalah sesuatu yang pernah diceritakan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia menyebutkan beberapa hadits yang di antaranya adalah, 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada seseorang yang membeli tanah 
dari orang lain, lalu orang yang membeli tanah itu menemukan guci berisi emas dari dalam 
tanah yang telah dibelinya. Orang yang membeli tanah itu berkata kepada yang menjualnya, 
'Ambillah emasmu dari tanah yang aku beli ini, sebab aku hanya membeli tanah darimu, dan 
tidak membeli emasmu.' Sedangkan orang yang menjual tanah berkata, 'Yang aku jual 
kepadamu adalah tanah berikut isinya, oleh karena itu, jika kamu mendapati emas, maka itu 
sudah menjadi hakmu.' Akhirnya kedua orang tersebut pergi menemui seseorang untuk 
meminta keputusan antara mereka berdua. Lalu orang yang dimintai keputusan bertanya 
kepada keduanya, 'Apakah kalian berdua memiliki anak? ' seorang di antara mereka 
menjawab, 'Ya, aku memiliki anak laki-laki', dan yang satunya menjawab, 'Ya, aku juga 
memiliki anak perempuan'. Kemudian orang yang dimintai keputusan itu berkata, 'Sebaiknya 



nikahkan saja anak laki-laki dan anak perempuan kelian berdua. Setelah itu, belanjakanlah 
emas tersebut untuk kepentingan kalian, dan bersedekahlah untuk diri kalian berdua." 



32. KITAB: BARANG TEMUAN 


Bab: Bab (c-jL») 


j5d-J-1^3ls^Ulife^ >ii\ 


3247. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; aku bacakan 
di hadapan Malik; dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman dari Yazid bekas budak Al Munba'is, 
dari Zaid bin Khalid Al Juhani bahwa dia berkata, "Seseorang datang kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dan menanyakan mengenai barang temuan." Lalu beliau bersabda: 
"Kenalilah wadah dan talinya, setelah itu umumkanlah kepada khalayak ramai, apabila 
pemiliknya datang maka berikanlah barang tersebut kepadanya." Kemudian orang itu juga 
bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana jika yang ditemukan adalah kambing?" Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Mungkin ia dapat menjadi milikmu atau milik 
saudaramu atau bahkan menjadi milik serigala." Dia berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana 
jika yang ditemukan adalah unta?" beliau menjawab: "Apa urusanmu dengan unta yang 
hilang? la telah membawa sepatu (punya kaki) dan wadah airnya sendiri, la dapat 
mendatangi mata air dan makan dedaunan sampai ia bertemu pemiliknya." Yahya berkata, 
"Sepertinya aku membaca 'iffashaha (wadahnya)." 


*?J>- 



^lL\ 


jly D l 'A $*< TAi 

'Jis&utZ i ^.^' <Ji 


3248. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibin Hujr. 
Ibnu Hujr berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua orang mengatakan; 
telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman 
dari Yazid -bekas budak Al Munba'its- dari Zaid bin Khalid Al Juhani bahwa seorang laki-laki 
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang barang temuan, lalu beliau 
bersabda: "Umumkanlah selama setahun, lalu kenalilah wadah dan talinya setelah itu 
manfaatkanlah ia, jika pemiliknya datang maka berikanlah barang tersebut kepadanya." 
Kemudian orang itu bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan kambing yang 
hilang?" Beliau menjawab: "Ambillah, mungkin ia dapat menjadi milikmu atau milik 
saudaramu atau bahkan menjadi milik serigala." Dia bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, 
bagaimana jika yang ditemukan adalah unta?" Zaid bin Khalid berkata, "Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam marah hingga wajahnya memerah, kemudian beliau bersabda: 
"Apa urusanmu dengan unta yang hilang? la telah membawa sepatu (punya kaki) dan wadah 
airnya sendiri hingga ia bertemu pemiliknya." Dan telah menceritakanku Abu At Thahir telah 
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Sufyan Ats 
Tsauri dan Malik bin Anas dan 'Amru bin Al Harits dan yang lainnya, bahwa Rabi'ah bin Abu 
Abdurrahman telah menceritakan kepada mereka dengan isnad ini seperti hadits Malik, 
hanya saja ia menambahkan; Zaid berkata, "Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkakn saat itu aku bersama beliau, lantas dia bertanya 
mengenai barang temuan." Perawi berkata; Amru menyebutkan dalam hadits, "Jika 
pemiliknya belum datang untuk mengambilnya, maka kamu boleh memanfaatkannya." Dan 
telah menceritakanku Ahmad bin Utsman bin Hakim Al Audi telah menceritakan kepadaku 
Khlaid bin Makhlad telah menceritakanku Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Rabi'ah bin Abu 
Abdurrahman dari Yazid -bekas budak Al Munba'its- dia berkata; aku pernah mendengar Zaid 
bin Khalid Al Juhani berkata, "Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, lalu dia menyebutkan seperti hadits Isma'il bin Ja'far, namun dia menyebutkan, 
"Lalu beliau marah sampai terlihat wajahnya memerah." Dan setelah perkataanya, 
"kemudian umumkanlah selama setahun, jika pemiliknya belum datang maka ia menjadi 
barang titipan untukmu." 





^ 3I Ju L^Ii- 3liS sLlj\ m j 

pLi jAli_c-4li\ 'S'^'^s>r jb ' (J^^'^'i^ ■£ J^-c-c^LiJl S J* Lr^Lr**^ 


3249. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Oa'nab telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Yahya bin Sa'id dari Yazid -bekas 
budak Al Munba'its- bahwa dia mendengar Zaid bin Khalid Al Juhani salah seorang sahabat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah ditanya mengenai barang temuan yang berisi emas atau perak." Maka beliau 
bersabda: "Kenalilah wadah dan talinya, kemudian umumkanlah selama setahun, apabila 
pemiliknya tidak datang untuk mengenalinya, maka -untuk sementara waktu- kamu boleh 
memanfaatkan, dan itu sebagai barang titipan untukmu. Seandainya di suatu hari pemiliknya 
datang mencari barang tersebut, maka berikanlah barang tersebut kepadanya." Lalu dia 
bertanya menegani temuan unta, maka beliau balik bertanya kepada dia: "Apa urusanmu 
dengan unta yang hilang? Biarkanlah unta itu pergi, karena ia membawa sepatu (punya kaki) 
dan wadah airnya sendiri, la dapat mendatangi mata air dan makan dedaunan sampai ia 
bertemu pemiliknya." Orang itu bertanya lagi mengenai temuan kambing, beliau menjawab: 
"Ambillah ia, mungkin ia dapat menjadi milikmu atau milik saudaramu atau bahkan menjadi 
milik serigala." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan 
kepada kami Habban bin Hilal telah menceritakan kepada kami Hamamd bin Salamah telah 
menceritakan kepadaku Yahya bin Sa'id dan Rabi'ah Ar Ra'iy bin Abu Abdurrahman dari Yazid 
bekas budak Al Munba'its, dari Zaid bin Khalid Al Juhani, bahwa ada seorang laki-laki yang 
bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai unta temuan, Rabi'ah 
menambahkan, "Lalu beliau marah hingga terlihat wajahnya memerah. ..lalu dia 
menceritakan hadits tersebut seperti hadits mereka. Dia juga menambahkan, "Jika 
pemiliknya datang dan mengenali talinya, jumlah serta wadahnya maka berikanlah 
kepadanya, jika tidak maka itu menjadi milikmu." 


UbS jUtsisi^s ju-i : 



3250. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah 
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Adi Dlahak bin 
Utsman dari Abu An Nadir dari Busr bin Sa'id dari Zaid bin Khalid Al Juhani dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai barang temuan, maka 
beliau menjawab: "Umumkanlah sampai setahun lamanya, jika ada orang yang 
mengenalinya, maka kenalilah tali dan wadahnya kemudian makanlah, jika pemiliknya 
datang maka kembalikanlah ia kepadanya." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin 
Manshur telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar Al Hanafi telah menceritakan kepada 
kami Ad Dlahak bin Utsman dengan isnad ini, dan dia menyebutkan dalam haditsnya, "Jika 
pemiliknya mengenailnya, maka kembalikanlah ia kepadanya, jika tidak (dapat 
mengenalinya) maka kenalilah tali, wadah dan jumlahnya." 


/ X **/ ^ ^ 'S * / 7 



-rr 














3251. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah. (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' sedangkan lafadznya dari 
dia, telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 
Salamah bin Kuhail dia berkata; aku mendengar Suwaid bin Ghafalah dia berkata, "Aku 
bersama Zaid bin Shuhan serta Salman bin Rabi'ah pergi berperang, di tengah perjalanan aku 
menemukan cemeti dan kuambil. Maka kedua temanku tersebut berkata, "Jangan diambil, 
biarkan saja." Maka aku menimpalinya, 'Tidak, tetapi aku akan mengumumkannya, jika 
pemiliknya datang meminta aku akan berikan kepadanya, namun jika tidak ada yang datang 
meminta, aku akan memanfaatkannya sendiri.' Aku tidak setuju dengan pendapat kedua 
kawanku itu. Setelah kami kembali dari peperangan, Allah mentakdirkanku untuk 
menunaikan ibadah haji, setibanya aku di Madinah, aku bertemu dengan Ubay bin Ka'ab, 
lantas aku memeberitahukan kepadanya perihal cambuk temuanku dan pendapat kedua 
kawanku tentangnya. Dia menjawab, "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku 
juga pernah menemukan pundi-pundi berisi seratus dinar emas, lalu pundi-pundi itu aku 
bawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau bersabda: 
"Umumkanlah selama setahun." Maka aku mengumumkannya selama setahun, namun tidak 
ada seorang pun yang mengakuinya. Kemudian aku bawa kembali kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Umumkanlah selama setahun." Lalu aku 
mengumumkannya lagi, akan tetapi tidak ada seorang pun yang memintanya. Maka beliau 
bersabda: "Catatlah berapa jumlahnya, tandai tali pengikat dan wadahnya, jika pemiliknya 
datang dan memintanya maka berikanlah kepadanya, jika tidak ada yang datang meminta 
maka kamu boleh mempergunakannya." Akhirnya emas itu aku pergunakan untuk 
keperluanku, lalu aku bertemu dengannya di Makkah, dia berkata, "Aku tidak tahu apakah 
dia mengumumkan sampai tiga tahun atau hanya setahun." Dan telah menceritakan 
kepadaku Abdurrahman bin Bisyr Al 'Abdi telah menceritakan kepada kami Bahs telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Salamah bin Kuhail atau 
dia telah mengabarkan kepada suatu kaum, sedangkan aku termasuk yang ikut 
mendengarnya, dia berkata; aku pernah mendengar Suwaid bin Ghafalah berkata, "Aku pergi 
bersama Zaid bin Shuhan dan Salman bin Rabi'ah, lalu aku menemukan cemeti ...lalu dia 
meneruskan seperti hadits di atas, sampai kepada perkataannya, 'Kemudian aku pergunakan 
untuk keperluanku'." Syu'bah berkata, "Aku pernah mendengarnya sejak sepuluh tahun yang 
lalu, bahwa dia berkata, "Umumkanlah selama setahun." Dan telah menceritakan kepada 
kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy. (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku semuanya dari Sufyan. (dalam 
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far Ar Raqi telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah -yaitu Ibnu 'Amru- dari Zaid bin Abu Unaisah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Bahs telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin salamah mereka semua dari Salamah bin Kuhail 



dengan isnad ini yang semakna dengan hadits Syu'bah. Dan dalam hadits mereka semua 
disebutkan, 'Tiga tahun', kecuali hadits Hamamd bin Salamah, disebutkan, 'dua tahun atau 
tiga tahun'." Dan dalam hadits Sufyan dan Zaid bin Abu Unaisah serta Hammad bin Salamh 
disebutkan, 'Jika ada seseorang datang kepadamu dan memberitahukan jumlahnya, 
wadahnya, dan talinya, maka berikanlah kepadanya'. Sufyan menambahkan dalam 
riwayatnya Waki', 'Jika tidak, maka ia seperti hak kepemilikan'. Dan dalam riwayatnya Ibnu 
Numair disebutkan, 'Jika tidak, maka pergunakanlah ia'." 


Bab: Menemukan barang jamaah haji 




3252. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Yunus bin Abdul A'la keduanya 
berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku 
Amru bin Al Harits dari Bukair bin Abdullah Al Asyaj dari Yahya bin Abdurrahman bin Hathib 
dari Abdurrahman bin 'Utsman At Taimi, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melarang mengambil barang temuan (jamaah) haji." 




3253. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Yunus bin Abdul A'la keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dia berkata; telah 
mengabarkan kepadaku 'Amru bin Harits dari Bakr bin Sawadah dari Abu Salim Al Jaisyani 
dari Zaid bin Khalid Al Juhani dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau 
bersabda: "Barangsiapa menyembunyikan barang temuan (emas atau perak), maka dia 
bersalah selama tidak mengumumkannya." 


Bab 


: Haramnya memerah susu hewan orang lain tanpa izin ( 










** /9 'C 9 ^ } f I ' £ ^ 9 / 9 • 9 \ W 9 y \ ^ 9^ C /} y y'» £•• l 'f.*. *C / 

gj*» iiiyuSSi-jj- _j4iiy^c\i5li. 

le^li--J\ljjf jib 

^ / 






> »i ,✓ ^ 5t» -' ^ » -- .i^ir.»' 

^J>^<> > 'JS- , _^'0^ : ' ^r AJL ^0^'<-5'J^'-V c - 

^ ^ * 

diiULIj , J'liuL ji£^Ai,j^ 


3254. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; aku bacakan 
di hadapan Malik bin Anas; dari Nafi 1 dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian memeras susu ternak orang lain 
kecuali minta izin darinya, sukakah salah seorang dari kalian jika wadah airnya diberikan 
namun tempat penyimpanannya dipecahkan serta makanannya dipindahkan? Hanyasanya 
kantung-kantung susu kambing merekalah yang menjadi tempat penyimpanan makanan 
mereka, maka jangan sekali-kali salah seorang dari kalian memerah susu ternak orang lain 
tanpa izin pemiliknya." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 
Muhammad bin Rumh semuanya dari Laits bin Sa'd. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali 
bin Mushir. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair 
telah menceritakan kepadaku ayahku keduanya dari Ubaidullah. (dalam riwayat lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; 
telah menceritakan kepada kami Hammad. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu 
'Ulayyah- semuanya dari Ayyub. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu 'Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma'il bin Umayyah. 
(dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah 
menceritakan kepada kami Abdurrazaq dari Ma'mar dari Ayyub dan Ibnu Juraij dari Musa 
mereka semua dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits 
Malik, hanya saja hadits mereka semua disebutkan, 'hendaknya dia memberikan sebagian 
makanannya', kecuali riwayat Laits bin Sa'd disebutkan, 'hendaknya memberikan 
makanannya', sebagaimana riwayat Malik." 


Bab: Penjelasan tentang bertamu (Ife j^L^aJ\) 







3255. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Syuraih Al 'Adawi bahwa dia berkata, "Aku telah 
mendengar dengan kedua telingaku dan melihat dengan kedua mataku, ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan sabdanya: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan 
hari akhir maka hendaklah memuliakan tamu dan menjamunya?" mereka bertanya, "Apa 
yang dimaksud dengan menjamunya wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Yaitu pada siang 
dan malam harinya, bertamu itu tiga hari, lebih dari itu adalah sedekah bagi tamu tersebut." 
Dan beliau bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia 
berkata dengan perkataan yang baik atau diam." 



> s «- > 


•y 

^\$\ jis iiys ^£^34- -j} 

3\steg 


3256. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala telah 
menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far 
dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Abu Syuraih Al Khuza'i dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bertamu itu selama tiga hari, dan pelayanannya 
selama siang atau malam hari. Tidak halal bagi seorang muslim bermukim di rumah 
saudaranya sampai saudaranya berdosa karenanya." Para sahabat bertanya, "Wahai 
Rasulullah, bagaimana dia bisa berdosa?" beliau menjawab: "Dia bermukim di rumah 
saudaranya hingga saudaranya tidak punya apa-apa lagi untuk menjamunya." Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakar -yaitu Al Hanafi- telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Sa'id Al Maqbury bahwa dia mendengar Abu Syuraih Al Khuza'i 
berkata, "Aku mendengar sendiri dengan kedua telingaku, melihat dengan kedua mataku 
dan hatiku ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan sabdanya. ..kemudian 
dia menyebutkan seperti haditsnya Laits, dan dalam hadits tersebut ia menyebutkan, "Dan 
tidak dihalalkan salah seorang dari kalian bermukim di tempat saudaranya hingga 
saudaranya berdosa karenanya. ..seperti hadits riwayat Waki'." 





3257. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh 
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari 'Uqbah 
bin 'Amir bahwa dia berkata, "Kami pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda 
mengirim kami, lalu kami singgah di suatu kaum sebagai tamu, akan tetapi mereka tidak 
melayani kami sebagaimana layaknya, bagaimana menurut anda?" maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami: "Jika kalian singgah di suatu kaum, lalu 
mereka melayani kalian sebagaimana layaknya seorang tamu maka terimalah layanan 
mereka. Jika mereka tidak melayani kalian, maka kalian boleh mengambil dari mereka hak 
tamu yang pantas mereka berikan." 


Bab: Memberikan bantuan dengan kelebihan harta (JLJ\ J »L\3a]1 c-iUw)) 




3258. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Abu Al Asyhab dari Abu Nashrah dari Sa'id Al Khudri dia berkata, "Ketika kami dalam 
perjalanan bersama-sama dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba ada seorang 
laki-laki datang dengan mengendarai kendaraannya sambil menoleh ke kanan dan ke kiri, 
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang memiliki kelebihan 
tempat pada kendaraannya, hendaklah dia memberikannya kepada orang yang tidak 
memiliki tempat, dan siapa yang memiliki kelebihan perbekalan hendaklah dia 
memberikannya kepada orang yang tidak memiliki perbekalan." Abu Sa'id berkata, "Lalu 
beliau menyebutkan golongan yang berhak mendapatkan harta sehingga kami melihat 
bahwa tidak ada lagi dari kami yang berhak mendapatkan kelebihan harta." 


Bab: Sunahnya mengumpulkan sisa perbekalan jika hanya sedikit, kemudian berbagi sama 
rata (l ^-«»1 **i\ j^l\ A .A) 



>^cijik33i5^4H ji f jsjii\j^y-iiUL 

X r-^j\*a ir.'lii r. r,K lO’.L ^ \« j' jU.^ ^ 1 

i .jij5\ 


3259. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Yusuf Al Azdi telah menceritakan kepada 
kami An Nadir -yaitu Ibnu Muhamamd Al Yamami- telah menceritakan kepada kami Ikrimah - 
yaitu Ibnu 'Ammar- telah menceritakan kepada kami lyas bin Salamah dari ayahnya dia 
berkata, "Suatu ketika, kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
dalam sebuah peperangan, lalu kami mendapat kesulitan sampai-sampai kami berniat untuk 
mengorbankan sebagian dari unta tunggangan kami. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
menyuruh kami untuk mengumpulkan semua perbekalan kami, lalu kamipun 
membentangkan sebuah tikar hingga semua perbekalan kami terkumpul di atas tikar 
tersebut." Salamah berkata, "Lalu aku berusaha menghitung jumlah anggota pasukan saat 
itu, seperti halnya seorang pengembala kambing, dan ternyata kami saat itu berjumlah 
seratus empat belas." Salamah melanjutkan, "Kemudian kami makan hingga kami semua 
merasa kenyang, lalu kami mengisi kantong kulit kami. Kemudian Nabi Allah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Adakah air untuk berwudlu?" Maka datanglah seorang lelaki 
dengan membawa kantong airnya, lalu beliau menuangkannya ke dalam ember, hingga kami 
semua yang saat berjumlah seratus empat belas orang dapat berwudlu dengannya." 
Salamah melanjutkan, "Setelah itu ada delapan orang yang datang dan menanyakan, 
"Apakah masih ada air untuk bersuci?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 
"Air wudlu telah habis." 



33. KITAB: JIHAD DAN EKSPEDISI 


Bab: Bolehnya menyerbu musuh yang sudah mendapatkan dakwah j\ 

j\\ jl 




3260. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah menceritakan 
kepada kami Sulaim bin Ahdlar dari Ibnu 'Aun dia berkata, "Aku pernah mengirim surat 
kepada Nafi' dan bertanya perihal pernyataan perang sebelum perang di mulai." Ibnu 'Aun 
melanjutkan, "Lalu Nafi' membalas suratku, tulisnya, 'Hal itu pernah terjadi pada permulaan 
Islam, suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyerang Bani Musthaliq secara 
mendadak disaat mereka sedang lengah, yaitu ketika mereka sedang memberi minum 
ternak mereka. Kemudian terjadilah perang hingga mereka banyak yang terbunuh dan 
tertawan, dan pada hari itulah Juwairiyah binti Hatits tertawan'." Yahya berkata, "Aku kira 
dia mengatakan, 'Juwairiyah' atau, 'anak gadisnya Al Harits'. Hadits ini disampaikan 
kepadaku oleh Abdullah bin Umar, saat itu dia termasuk orang yang ikut berperang sebagai 
prajurit dalam pasukan." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Ibnu 'Aun dengan isnad seperti ini. Ibnu 
'Aun berkata, "Yaitu Juwairiyah binti Al Harits -tanpa ada keraguan-." 


Bab: Pemimpin memilih amir-amir kecil untuk memimpin sebuah ekspedisi _j^l3 

lj£- i> -XJ A-liLc- \ ^ S ' 


&& jjfetiUf. j\Lij\ JsM^j\ yki^yy^y ,Jis 

j^sli i) jjU- 1 cll |A£o\^r^££.< tla^j^w4 J^Sli .B^U-lU li jSU- JU^»>- 

ly ,^\ jjfcfo :Jr4.S^\^=^{^S J4c*A:» 1» 

(Jji^ kiii j ^li \ kii ^ ^ \ ii jo \ j la (Jjb \ \i \ ^ j ^5iU \ 

p^=*-aJo 5 \ p^=*.jli i^Jblpw» \ k^o tiiiLii (J-*4*\ £ji==iJ_3 <*ko kii *^l Jj kij\ kki 

^ J J6 ^ <ilSU (iJu^si- _) J 1 ^==lJ jk^ \ <y=>L>- y& jSj 4Ji \ p^=^>- ^ Jfti jlj 

J&&A ^ J ? T \1a^^5S\ 

Jlii9 O^ - <1^*^ jjbO^'.ksJla^o) <1^ 

^ J ^ ^ o J>^ o ^ ^ ^ 

iUSkJ ^ eU^\i _^j 5^ 3lS^1 ;^£U4jj 


/ . ^ . /» . >* * 




* » 4 
H * ^ > 


3261. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' bin Al Jarrah dari Sufyan. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Yahya bin 
Adam telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata; dan dia telah mendikte kami, 
(dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Hasyim 
sedangkan lafadznya dari dia. Telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Mahdi telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah 
dari ayahnya dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat 
seorang panglima atau komandan pasukan perang, beliau selalu mewasiatkan untuk selalu 
bertakwa kepada Allah, kemudian beliau bersabda: "Berperanglah dengan nama Allah untuk 



menegakkan di jalan Allah, perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah, berperanglah 
kalian dan janganlah kalian menipu (dalam harta rampasan), jangan kalian mengkhianati 
janji, jangan membunuh seseorang dengan cara yang kejam, dan janganlah membunuh 
anak-anak. Apabila kalian bertemu dengan musuhmu dari orang-orang musyrik, maka 
ajaklah mereka kepada tiga hal, apabila mereka mau menerima salah satu dari tiga hal 
tersebut, maka terimalah mereka dan berhentilah memerangi mereka, setelah itu serulah 
mereka untuk masuk agama Islam. Apabila mereka mau menerima ajakanmu maka 
terimalah, setelah itu ajaklah mereka untuk pindah dari kampung halaman mereka ke 
kampung halaman kaum Muhajirin. Apabila mereka mau menerima ajakanmu tersebut, 
maka beritahukanlah bahwa mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti kaum 
Muhajirin. Apabila mereka enggan pindah dari kampung halamannya ke kampung halaman 
kaum Muhajirin, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka sama dengan orang- 
orang Arab Muslim lainnya, yang tidak memperoleh sedikitpun harta rampasan perang, 
kecuali jika mereka ikut berjuang bersama kaum Muslimin lainnya. Jika mereka menolak 
maka mintalah upeti kepada mereka, apabila mereka mau menyerahkan upeti tersebut 
kepadamu maka terimalah dan janganlah kamu memerangi mereka, namun jika mereka 
enggan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah lalu perangilah mereka. Apabila kalian 
mengepung suatu benteng, lalu orang-orang yang berada di dalamnya meminta keamanan 
dan jaminan dari Allah dan Rasul-Nya, maka janganlah kamu penuhi permintaan tersebut. 
Tetapi jadikanlah merka dalam perlindungan kalian dan perlindungan sahabat-sahabat 
kalian, sebab resikonya lebih ringan jika kamu harus merusak keamanan kalian dan teman- 
teman kalian daripada kalian merusak keamanan Allah dan Rasul-Nya. Apabila mereka 
menghendaki agar ditempatkan pada hukum Allah maka janganlah kalian berlakukan hal itu 
kepada mereka, yang lebih baik adalah apabila kalian memberlakukan hukuman sendiri, 
sebab kalian sendiri mungkin tidak akan mengetahui, apakah kalian dapat menegakkan 
hukum Allah kepada mereka atau tidak." Abdurrahman berkata, "Seperti ini atau yang 
semisalnya." Ishaq menambahkan diakhir haditsnya, dari Yahya bin Adam dia berkata; aku 
meneyebutkan hadits ini kepada Muqatil bin Hayyan. Yahya berkata, "Yaitu bahwa Al Qamah 
pernah berkata kepada Ibnu Hayyan, katanya; telah menceritakan kepadaku Muslim bin 
Haisham dari An Nu'man bin Muqarrin dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu." Dan 
telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepadaku Abdush 
Shammad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan 
kepadaku 'Alqamah bin Martsad bahwa Sulaiman bin Buraidah telah menceritakan dari 
ayahnya dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat seorang 
panglima atau komandan pasukan perang, beliau selalu mendo'akannya dan mewasiatkan 
kepadanya. ..lalu dia melanjutkan hadits tersebut semakna dengan hadits Sufyan." Telah 
menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul 
Wahhab Al Farra' dari Al Husain bin Walid dari Syu'bah dengan isnad ini." 


Bab: Perintah untuk memberi kemudahan dan tidak membuat orang menjadi lari ( ^^<3, 



\ j^-lJo *^J \. jtr^.J y J -Jjr^.^^J^iJ^ 


3262 . Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
sedangkan lafadznya dari Abu Bakar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 
Abu Usamah dari Buraid bin Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata, "Apabila 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat seseorang dari sahabatnya untuk 
melaksanakan perintahnya, beliau bersabda: "Berilah mereka kabar gembira dan janganlah 
menakut-nakuti, mudahkan urusan mereka jangan kamu persulit." 


* y y * y y ^ / x 


3263. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Sa'id bin Abu Burdah dari ayahnya dari kakeknya, 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus kakeknya dan Mu'adz ke negeri 
Yaman, maka beliau bersabda: "Hendaklah kalian mudahkan dan jangan persulit, beri kabar 
gembira dan jangan membuat orang lari, saling patuhlah kalian berdua dan jangan saling 
bersengketa." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru. Dan di diriwayatkan dari jalur lain, telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Khalaf dari Zakaria bin 'Adi telah 
mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah dari Zaid bin Abu Unaisah keduanya dari Sa'id bin 
Abu Burdah dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits 
Syu'bah, namun dalam hadits Zaid bin Abu Unaisah tidak disebutkan, 'Saling patuhlah kalian 
berdua dan jangan berselisih'." 









3264. Telah menceritakan kepada kami Ubaidulalh bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan 
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu At Tayah dari Anas. 
(dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah 
telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'id. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Walid telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far keduanya dari Syu'bah dari Abu At Tayah dia berkata; aku mendengar 
Anas bin Malik berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Permudahlah 
oleh kalian dan jangan mempersulit, buatlah hati mereka tenang dan jangan menakut- 
nakuti." 


Bab: Larangan untuk berbuat khianat 





cu> 

3265. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bisyr dan Abu Usamah. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ubaidullah bin Sa'id -yaitu Abu Qudamah As 
Sarahsi- keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Qatthan- 
semuanya dari Ubaidullah. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Abdullah bin Numair sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan 
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar 
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila Allah mengumpulkan 
orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terakhir kelak di hari Kiamat, maka akan 
dikibarkan bendera bagi setiap pengkhianat, lalu dikatakan, 'Ini adalah bendera si fulan bin 
fulan'." Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Aal 'Ataki telah menceritakan kepada 
kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub. (dalam riwayat lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad darimi telah menceritakan 
kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Shahr bin Juwairiyah keduanya dari Nafi' 
dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini." 







■:> > 


j>9 SjJl£- & jJb 


3266. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr 
dari Isma'il bin Ja'far dari Abdullah bin Dinar bahwa dia pernah mendengar Abdullah bin 
Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah akan 
mengibarkan bendera untuk para pengkhianat, dan dikatakan kepadanya, 'Ini adalah 
bendera pengkhianatan si fulan'." 









3267. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Hamzah dan Salim 
yang keduanya adalah anak Abdullah, bahwa Abdullah bin Umar berkata, "Aku mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap pengkhianat akan membawa 
benderanya masing-masing di hari Kiamat kelak." 


*• ' S'' '*/ ^ ♦* 


\ AJb ^ Sj 






o'&ij 

S // / *v / ^ 


3268. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi. (dalam riwayat lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid telah mengabarkan kepada kami Muhammad 
-yaitu Ibnu Ja'far- keduanya dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Wa'il dari Abdullah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Di hari Kiamat kelak setiap pengkhianat akan 
senantiasa mengibarkan benderanya masing-masing, dikatakan, 'Ini adalah bendera 
pengkhianatan fulan'." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah 
mengabarkan kepada kami An Nadir bin Syumail. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdurrahman 
semuanya dari Syu'bah dengan isnad ini, namun dalam hadits Abdurrahman tidak 
disebutkan, 'Ini adalah bendera pengkhianatan si fulan'." 





9 / 9 s 


s* 'i v * C' > tK*V 

\^> ^>o _ jjiUo-\>-_j 




N f>>„’ < 

j >9 6 jXC- 


3269. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Adam dari Yazid bin Abdul Aziz dari Al A'masy dari Syaqiq dari 
Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap pengkhianat 
akan membawa bendera yang mudah untuk dikenali, dikatakan, 'Ini adalah bendera 
pengkhianatan si fulan 1 ." 







3270. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ubaidullah bin 
Sa'id keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari 
Syu'bah dari Tsabit dari Anas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Setiap pengkhianat akan membawa bendera yang mudah dikenali di hari Kiamat kelak'." 




3271. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ubaidullah bin 
Said keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah dari Khulaid dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Setiap pengkhianat akan membawa bendera di belakangnya di 
hari Kiamat kelak." 


/S j , 

iiLc- jJJL> 


3272. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Abdus Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Mustamir bin Ar Rayan 
telah menceritakan kepada kami Abu Nadlrah dari Abu Sa'id dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di hari Kiamat kelak setiap pengkhianat akan 
membawa bendera yang dikibarkannya tinggi-tinggi sesuai dengan pengkhianatannya. 
Ketahuilah, tidak ada pengkhianatan yang lebih besar daripada pengkhianatan seorang 
penguasa terhadap rakyatnya." 



Bab: Bolehnya tipuan dalam peperangan (<_> 


't' y 


3273. Dan telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di dan 'Amru An Naqid dan 
Zuhair bin Harb sedangkan lafadznya dari Ali dan Zuhair, Ali berkata; telah mengabarkan 
kepada kami, sedangkan yang dua orang mengatakan; telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dia berkata; 'Amru pernah mendengar Jabir berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Perang adalah tipu daya." 


^ \'' y * * 





j Jls Jls; j, \ ^c- 


3274. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahman bin Sahm telah 
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Mubarrak telah mengabarkan kepada kami Ma'mar 
dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Perang adalah tipu daya." 


Bab: Makruhnya berharap untuk bertemu musuh dan perintah untuk sabar J 

yN\ jjjuJWU]) 


^ / *V j,v 


3275. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Khulwani dan Abd bin Humaid 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al 'Aqadi dari Mughirah -yaitu 
Ibnu Abdurrahman Al Hizami- dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian mengharap bertemu musuh, namun 
jika kalian bertemu mereka maka bersabarlah (teguhkan hati kalian)." 



jois' 





o^> 


fifefo .^£i\ 






3276. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 
Musa bin Uqbah dari Abu An Nadir, bahwa dia pernah menerima sepucuk surat dari suku 
Aslam yang bernama Abdullah bin Abu Aufa -termasuk salah seorang sahabat Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam-, maka dia menulis surat kepada Umar bin Ubaidullah ketika ia 
berangkat untuk memerangi orang-orang Haruriyah, dan memberitahukan kepadanya 
bahwa, suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertemu dengan para 
musuh, lalu beliau menunggu hingga matahari condong ke arah barat. Setelah itu, beliau 
berdiri di antara para sahabat seraya bersabda: "Wahai kaum Muslimin, janganlah kalian 
mengharap bertemu dengan musuh, dan mohonlah kesehatan kepada Allah, namun apabila 
kalian bertemu dengan mereka maka bersabarlah. Ketahuilah oleh kalian semua, bahwa 
surga berada di bawah naungan pedang." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri 
sambil bermunajat: "Ya Allah, dzat yang menurunkan Al Qur'an, dzat yang menggerakkan 
awan, dzat yang dapat mengalahkan pasukan Ahzab, hancurkanlah mereka semua dan 
berikanlah kemenangan atas kami." 


Bab: Sunahnya doa untuk mendapatan kemenangan saat berjumpa dengan musuh 




3277. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada kami 
Khalid bin Abdullah dari Isma'il bin Abu Khalid dari Abdullah bin Abu Aufa dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akan kehancuran bagi pasukan Ahzab, beliau 
bersabda: "Ya Allah, dzat yang menurunkan kitab, dzat yang segera membuat perhitungan, 
hancurkanlah pasukan Ahzab. Ya Allah, hancurkanlah mereka dan cerai-beraikanlah 
mereka." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Waki' bin Jarrah dari Isma'il bin Abu Khalid dia berkata; aku 



pernah mendengar Ibnu Abu Aufa berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
mendo'akan... seperti hadits riwayat Khalid, hanya saja ia menyebutkan, 'Hancurkanlah 
pasukan Ahzab', dan tidak menyebutkan, 'Ya Allah'." Dan telah menceritakan kepada kami 
lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar semuanya dari Ibnu Uyainah dari Isma'il dengan isnad 
ini, dan dalam riwayat Ibnu Abu Umar disebutkan, 'Dzat yang menggerakkan awan'." 



3278. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepada kami 
Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Anas, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdoa saat terjadinya perang uhud: "Ya Allah, 
jika Engkau menghendaki (kemenangan atas orang kafir dan mengalahkan pasukan Islam) 
niscaya Engkau tidak di sembah di muka bumi." 


Bab: Haramnya membunuh wanita dan anak-anak dalam perang 

]\j) 




3279. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Al Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits 
dari Nafi' dari Abdullah bahwa dalam salah satu peperangan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah ditemukan jasad seorang wanita, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pun melarang pembunuhan wanita dan anak-anak." 


W- ^ X **/ ^ 


3280. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bisyr dan Abu Usamah keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Seorang wanita 
didapati telah terbunuh di suatu peperangan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melarang untuk membunuh wanita dan anak-anak." 



Bab: Bolehnya membunuh wanita dan anak-anak dalam penyergapan malam hari ( j\ y>- 




I ''' ? t ^ x * »1 » ' \ * (t /t » x x ^ ^ ^ ✓ 


3281. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Sa'id bin Manshur dan 
Amru An Naqid semuanya dari Ibnu 'Uyainah. Yahya berkata; telah mengabarkan kepada 
kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Ubaidullah dari Ibnu Abbas dari Ash Sha'b bin 
Jatsamah dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai anak-anak 
dan wanita Musyrikin yang terbunuh ketika terjadi serangan malam." Beliau menjawab: 
"Mereka termasuk dari golongan musuh." 


J^\ 


3282 . Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ubaidullah bin 
Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Abbas dari Ash Sha'b bin Jastamah dia berkata, "Aku bertanya, 
"Wahai Rasulullah, kami pernah menyerang musuh di malam hari, hingga kami membunuh 
para anak-anak dan kaum wanita dari orang-orang Musyrik!" Beliau bersabda: "Mereka 
termasuk dari golongan musuh." 







f3\sUf. 


3283. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 
'Amru bin Dinar bahwa Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadanya dari Ubaidullah bin 
Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Abbas dari Ash Sha'b bin Jatsamah, bahwa Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam ditanya, "Bagaimana jika ada pasukan berkuda menyerang musuh di malam 
hari, sehingga anak orang-orang Musyrik banyak yang ikut terbunuh?" Beliau menjawab: 
"Mereka seperti bapak-bapak mereka." 



Bab: Bolehnya memotong dan membakar pepohonan orang kafir y>- 





3284. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Al Laits dan telah menceritakan kepada 
kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi' dari Abdullah, 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membakar dan menebang kebun 
kurma milik (Yahudi) Bani Nadlir di Buwairah, lalu Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat: 
'(Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu 
biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah dengan izin Allah; dan 
Karena dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik) ' (Qs. Al Hasyr: 5). 









i 


3285. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Hannad bin As Sarry keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Mubarak dari Musa bin 'Uqbah dari Nafi' dari 
Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menebang dan membakar 
kebun kurma milik (Yahudi) Bani Nadlir, dalam peristiwa itu, Hassan sempat membaca sebait 
sya'ir: "Alangkah terhinanya tokoh-tokoh Bani Lu'aiy saat kebakaran melumat kebun kurma 
mereka yang berada di daerah Buwairah." Sehubungan dengan itu, maka turunlah ayat: 
'(Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu 
biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya...) ' (Qs. Al Hasyr: 5). 




3286. Telah menceritakan kepada kami Sahi bin Utsman telah mengabarkan kepadaku 
Uqbah bin Khalid As Sakuni dari Ubaidullah dari Nafi' dari Abdullah bin Umar dia berkata. 



"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membakar habis kebun kurma milik (Yahudi) 
Bani Nadlir." 


Bab: Halalnya ghanimah untuk umat ini 


'V a C . 


^ isSi^iakj 

j>js1 

y j jh&vJij jj6ci \ 0 ^ Jjl 

p 3^ a-j^> (j4“J jlc-|t ^-=^»3 JIa3 

jSUjgfa i ,j2\ 

^ / ^ ^ *v ^ ^ / 


3287. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Mubarak dari Ma'mar. (dalam riwayat lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' sedangkan susunan redaksi hadits ini 
berasal dari dia, telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada 
kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia berkata, "Ini adalah beberapa hadits yang 
pernah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, lalu dia menyebutkan beberapa hadits yang di antaranya adalah, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dulu ada seorang Nabi dari para Nabi yang 
hendak berperang, lalu dia berkata kepada kaumnya: 'Janganlah ikut serta berperang 
bersamaku, yaitu orang yang telah menikah dan ingin menggauli isterinya, orang-orang yang 
sedang membangun rumah dan ia belum sempat menaikkan atapnya, atau orang yang telah 
membeli seekor kambing atau seekor unta bunting, sementara ia tengah menunggu 
kelahiran anak ternak tersebut'. Lalu Nabi tersebut berangkat berperang, menjelang waktu 
Ashar, ia telah sampai di suatu perkampungan, lalu dia berkata kepada Matahari: 'Hai 
Matahari, kamu diperintah dan aku pun diperintah'. Setelah itu dia berdo'a: 'Ya Allah, 
hentikanlah laju putaran matahari demi kepentingan urusanku'. Lalu matahari pun berhenti, 
hingga Allah dapat memenangkan mereka atas musuhnya. Setelah harta rampasan perang 
terkumpul menjadi satu, tiba-tiba api yang ingin menyambar harta rampasan tersebut tidak 
jadi menyambarnya. Lantas Nabi tersebut berkata, 'Di antara kalian pasti ada yang 



menyembunyikan harta rampasan, maka hendaklah setiap orang dari berbagai kabila 
berbaiat kepadaku!. Maka, mereka pun berbaiat kepada Nabi tersebut dengan menjabat 
tangannya. Lalu dia berkata lagi, 'Di antara kalian pasti ada yang menyembunyikan harta 
rampasan, hendaknya setiap kabilah berbaiat kepadaku!, lalu dia menjabat tangan dua 
orang laki-laki atau tiga orang laki-laki sekaligus, lantas Nabi tersebut berkata, 'Kalian telah 
menyembunyikan harta rampasan'." Rasulullah melanjutkan: "Setelah itu mereka 
mengeluarkan seonggok emas sebesar kepala sapi dan menyerahkan kepada Nabi tersebut, 
lalu dia meletakkanya pada tumpukan harta rampasan yang berada di atas bukit. Tidak lama 
kemudian, api datang melahap harta rampasan tersebut." Setelah itu beliau bersabda: 
"Harta rampasan perang itu sama sekali tidak dihalalkann bagi salah seorang sebelum kita, 
karena Allah mengetahui kelemahan dan kekurangan kita, akhirnya Allah menghalalkannya 
atas kita." 


Bab: Al Anfal (JlaiSA) 


as Jul} jif-i j 


3288. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Awanah dari Simak dari Mush'ab bin Sa'd dari ayahnya dia berkata, "Ayahku, Sa'd, 
pernah mengambil pedang dari seperlima bagian ghanimah, lalu dia membawanya ke 
hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ayahku berkata, "Berikanlah pedang ini 
kepadaku." Namun Rasulullah enggan, maka Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat: "Mereka 
menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah, 'Harta 
rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul) ' (Qs. Al Anfaal: 1). 









3289. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
sedangkan redaksi hadits ini lafadznya berasal dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Simak bin Harb dari Mush'ab bin Sa'd dari ayahnya dia berkata, "Ada empat ayat Al 
Qur'an yang turun dan menyinggung tentangku; aku pernah mendapatkan sebilah pedang. 



lalu aku membawanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya kukatakan, 'Wahai 
Rasulullah, berikanlah pedang itu kepadaku sebagai ghanimah'. Maka Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Letakkanlah pedang itu pada tempat di mana kamu mengambilnya." 
Kemudian ayahku berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, berikanlah pedang ini kepadaku 
sebagai ghanimah." Maka beliau bersabda: "Letakkanlah pedang itu." Rupanya ayahku tetap 
berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, berikanlah pedang itu kepadaku, niscaya aku akan 
memanfaatkan dengan sebaik-baiknya." Namun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tetap 
bersabda: "Letakkanlah pedang itu pada tempat dimana kamu telah mengambilnya." 
Kemudian turunlah ayat berikut ini: '(Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) 
harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul...) ' 
(Qs. Al Anfaal: 1). 






3290. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku bacakan di 
hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah mengirim suatu pasukan ke negeri Najd, sedangkan aku termasuk dalam pasukan 
tersebut. Mereka kemudian memperoleh ghanimah berupa unta yang sangat banyak, 
sehingga masing-masing mereka mendapat bagian dua belas ekor atau sebelas ekor unta, 
bahkan setiap dari mereka mendapatkan tambahan satu ekor unta." 


■> iir'» -f t 5 ' > \'i 'l c 






3291. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim suatu pasukan menuju daerah Najd, sedangkan 
Ibnu Umar termasuk dalam prajurit tersebut. Lalu pasukan tersebut mendapatkan ghanimah 
yang banyak sehingga masing-masing dari mereka mendapatkan dua belas unta dan masih 
ditambah dengan satu unta lagi untuk setiap prajurit, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam tidak merubah ketetapan tersebut." 


JUS Vs 'J&&S 






yusslij C v .JVjitef- t^-Ttlj-is' J\ jg>y\ jJUiiS 



3292 . Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dan Abdurrahim bin Sulaiman dari Ubaidullah bin Umar dari Nafi' 
dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim suatu 
utusan ke negeri Najd, dan aku termasuk dari prajurit tersebut, saat itu kami mendapatkan 
ghanimah banyak sekali sehingga setiap kita mendapatkan dua belas ekor unta, dan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masih menambahkan lagi satu ekor unta untuk setiap 
prajurit." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al 
Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Qatthan- dari 
Ubaidullah dengan isnad ini." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu 
Kamil keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub. (dalam 
riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Ibnu 'Aun dia berkata, "Aku pernah menulis 
surat kepada Nafi' untuk menanyakan perihal bagian dari harta rampasan perang, lalu dia 
membalas suratku bahwa Ibnu Umar pernah ikut dalam suatu pasukan, (dalam riwayat lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Musa, 
(dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Usamah bin Zaid 
mereka semua dari Nafi' dengan sanad ini, seperti hadits mereka." 














3293. Dan telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus dan Amru An Naqid sedangkan 
lafadz haditnya dari Suraij, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 
Raja' dari Yunus dari Az Zuhri dari Salim dari ayahnya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pernah membagi harta rampasan perang selain dari bagian kita yang 
seperlima, saat itu aku mendapatkan jatah seekor unta -yaitu unta yang telah berumur-." 



Dan telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Mubarrak. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin 
Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb keduanya dari Yunus dari Ibnu Syihab dia 
berkata; telah sampai kepadaku dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah membagi harta rampasan perang kepada prajurit. ..seperti hadits riwayat 
Ibnu Raja'." 




3294. Dan telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Shu'aib bin Laits telah 
menceritakan kepadaku ayahku dari kakekku dia berkata; telah menceritakan kepadaku 
'Uqail bin Khalid dari Ibnu Syihab dari Salim dari Abdullah, bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pernah memberikan tambahan bagian dari harta rampasan perang kepada 
para anggota pasukan selain dari pembagian secara umum, sedangkan seperlima bagian dari 
seluruh harta rampasan wajib dibagikan." 


Bab: Pembunuh boleh mengambil harta orang yang dibunuhnya 




/ S’ ^ S / 

t 9 / t I 9 y . ^ x } t 9 ' y\l\ 9 9 y y ^ 9 * . s’ }■ 9 / 9 / \ t f ^ 9 



s / / j, / 

<j_3 ^Li*)/\ (3 <cJu ^ jLi J3*^ A^Jul ^o <j ls j^v« <c> <-l**iiJls ^ j3^\ dJLi Jla^lLtc- Ls#lj> \ 

^4 _jj\ jlji90*^\ooA>- 


sa&j 


3295. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Husyaim dari Yahya bin Sa'id dari Umar bin Katsir bin Aflah dari Abu 
Muhammad Al Anshari -murid Abu Qatadah- ia berkata berkata; Abu Qatadah berkata; lalu 
ia menceritakan hadits." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Laits dari Yahya bin Sa'id dari Umar bin Katsir dari Abu 
Muhammad bekas budak Abu Qatadah, bahwa Abu Qatadah berkata; lalu ia menyebutkan 
hadits tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami." Dan telah menceritakan kepada 
kami Abu At Thahir dan Harmalah sedangkan redaksi lafadz haditsnya dari dia, telah 
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb dia berkata; aku mendengar Malik bin Anas 
berkata; telah menceritakan kepadaku Yahya bin Sa'id dari Umar bin katsir bin Aflah dari Abu 
Muhammad bekas budak Abu Qatadah, dari Abu Qatadah dia berkata, "Kami pernah pergi 
berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam pertempuran Hunain, 
tatkala kami berhadapan dengan musuh, maka sebagian kaum Muslimin mundur. Aku 
melihat seorang laki-laki Musyrik sedang menguasai seorang Muslim, aku langsung berbalik 
sehingga aku dapat mendatanginya dari arah belakang. Kemudian aku penggal batang 
lehernya, akan tetapi seorang Musyrik tersebut berbalik kepadaku dan merangkulku dengan 
kuat, aku tahu kalau dia hampir mati, setelah dia tewas, baru aku dilepaskan. Setelah itu aku 
bertemu dengan Umar bin Khattab, dia bertanya kepadaku, "Bagaimana kondisi pasukan?" 
aku menjawab, "Itu urusan Allah." Kemudian orang-orang kembali, sementara Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam duduk seraya bersabda: "Barangsiapa dapat membunuh seorang 
musuh, sedangkan dia memiliki seorang saksi, maka segenap perlengkapan si terbunuh 
boleh dimilikinya." Aku langsung berdiri dan berkata, "Siapa yang mau menjadi saksiku?" 
kemudian aku duduk kembali, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali bersabda 
seperti tadi. Lalu aku berdiri lagi sambil berkata, "Siapa yang mau menjadi saksi bagiku?" 
kemudian aku duduk kembali, dan beliau bersabda seperti itu untuk ketiga kalinya, maka aku 
pun berdiri kembali. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bertanya kepadaku: "Apa apa 
denganmu wahai Abu Qatadah?" lalu aku ceritakan kisah bagaimana aku telah membunuhh 
seorang musuh. Seorang anggota pasukan lantas angkat bicara, 'Abu Qatadah benar wahai 
Rasulullah! sedangkan perlengkapan orang yang dibunuhnya berada di tanganku, oleh 
karena itu suruhlah dia merelakan haknya untukku'. Abu Bakar berkata, "Jangan, demi Allah, 
tidaklah singa dari singa-singa Allah yang berjuang membela-Nya dan rasul-Nya, lalu harta 
rampasannya diberikan kepamu." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Hal itu benar, oleh karena itu, berikanlah kepada Abu Qatadah apa telah yang menjadi 
haknya." Kemudian baju besinya aku jual, lalu aku belikan sebidang kebun di perkebunan 
Bani Salamah. Itulah harta yang aku peroleh di awal-awal Islamku." Dan dalam hadits Laits 



disebutkan; Abu Bakar berkata, "Sekali-kali tidak, (Allah) tidak memberikannya dengan 
maksud menyepelekan orang quraiys dan meninggalkan hak-hak singa dari singa-singa 
Allah." Dan dalam hadits Al Laits disebutkan, 'harta pertama yang aku dapatkan dalam 
Islam'." 


^ 1^4? ^ jX- {Ji Js^c- ^C- 4_ol ^C- ^ 

a 1j\i ^ 

j, ^ y 

$'S J ^ j\ Vi 


3296. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Yusuf bin Al Majisyun dari Shalih bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf dari 
ayahnya dari Abdurrahman bin Auf bahwa dia berkata, "Ketika aku berdiri dalam barisan 
tentara pada saat perang Badar, aku melihat ke samping kanan dan kiriku, ternyata aku 
berada di antara dua anak muda dari kaum anshar, padahal sebelumnya aku berangan- 
angan berada di antara dua orang yang lebih kuat daripada mereka berdua. Kemudian salah 
seorang dari keduanya memberi isyarat kepadaku dengan matanya seraya berkata, "Wahai 
paman, apakah paman mengetahui orang yang bernama Abu Jahal?" Aku menjawab, "Ya, 
lantas apa keperluanmu dengannya wahai anak saudaraku?" dia menjawab, "Aku mendapat 
kabar bahwa ia telah mencela Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, demi Dzat yang jiwaku 
berada di tangan-Nya, jika aku melihatnya maka aku tidak akan berpisah darinya sampai ada 
di antara kami yang menemui ajalnya." Abdurrahman melanjutkan, "Aku pun terkejut 
mendengarnya. Lalu seorang lainnya memberi isyarat kepadaku dengan matanya seraya 
bertanya dengan pertanyaan yang sama. Tidak lama setelah itu, aku melihat Abu Jahal 
bergerak di antara kerumunan orang-orang sehingga aku berkata kepada keduanya, 
"Tidakkah kalian lihat, itulah orang yang kalian tanyakan kepadaku tadi." Abdurrahman 
melanjutkan, "Setelah itu mereka berdua segera memburunya dan memukulkan pedang 
mereka hingga akhirnya mereka berdua dapat membunuh Abu Jahal. Setelah membunhnya, 
keduanya kembali menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukan 
kepada beliau, maka beliau pun bertanya: 'Siapakah di antara kalian berdua yang telah 
membunuhnya? ' masing-masing dari mereka menjawab, 'Akulah yang telah membunuhnya! 
' Beliau bersabda: 'Apakah kalian berdua telah membersihkan pedang kalian? ' Mereka 



berkata, 'Belum.' Beliaupun melihat kedua pedang itu sambil bersabda: 'Kalian berdua telah 
membunuhnya.' Kemudian beliau memberikan harta yang diambil dari musuh yang 
terbunuh kepada Mu'adz bin 'Amru bin Jamuh. Sedangkan kedua anak muda itu adalah 
Mu'adz bin 'Amru bin Jamuh dan Mu'adz bin 'Afra." 


' ' S S / / 

3\i^\ 3 ol u ^iUJ 3ViS41^X.tS 

Ui^\ y{ J5 V3 ^3 U ^3 ^3 ViS VS J 

y y &>d4 

A t’ i 9 9 'L, * U v 9 X 9 £ 9 9 * l \ 9 9 \ \ y W\'*\' * y 

^Ol^X' ^£JL> £jJ jJ \^mAmC> ^C> ^ UO»X^|^JLa 4^4^J »X,0^j\ 

y y 3 yy\ \yM- \sdj&Sy 


3297. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah 
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Mu'awiyah bin 
Shalih dari Abdurrahman bin Jubair dari ayahnya dari 'Auf bin Malik dia berkata, "Seorang 
laki-laki dari suku Himyar telah membunuh seorang musuh, lalu dia hendak mengambil harta 
dari musuh yang dibunuhnya, namun Khalid bin Walid mencegahnya, sebab dia adalah 
panglima dari laki-laki itu. Lalu 'Auf bin Malik melaporkan kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Apa alasanmu untuk tidak memberikan harta 
rampasannya?" Khlaid menjawab, "Dia sudah banyak aku beri wahai Rasulullah!" Beliau 
bersabda: "Berikanlah dia bagiannya!" Suatu ketika Khalid lewat di hadapan 'Auf, lalu 'Auf 
menarik kainnya dengan keras sambil berkata, "Apakah kamu tidak mendengar apa yang aku 
sampaikan dari putusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Ternyata Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mendengar perkataanya 'Auf, lantas beliau marah kepadanya 
seraya bersabda: "Wahai Khalid, janganlah kamu memberinya, jangan kamu memberinya!" 
Kemudian beliau bersabda kepada 'Auf: "Mengapa tidak kamu serahkan saja kepadaku 
urusan dengan panglima-panglima yang aku angkat? Hanyasanya perumpamaanmu dengan 
perumpamaan mereka seperti penggembala unta atau kambing dengan hewan 



gembalaannya, bila waktu minum telah tiba, hewan-hewan itu dibawanya ke telaga, hewan- 
hewan tersebut lalu masuk ke dalam telaga dan meminum air yang bersih, hingga tinggalah 
air yang kotor. Air bersih untuk kalian dan air kotor untuk mereka." Telah menceritakan 
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah 
menceritakan kepada kami Shafwan bin 'Amru dari Abdurrahman bin Jubair bin Nufair dari 
ayahnya dari 'Auf bin Malik Al Asyja'i dia berkata; aku keluar bersama Zaid bin Haritsah pada 
peperangan Mu'tah, tiba-tiba sekelompok tentara dari Yaman datang untuk 
membantuku. ..kemudian dia melanjutkan hadits tersebut sebagaimana hadits di atas, 
namun dalam hadits tersebut disebutkan, " Auf berkata, 'Maka aku berkata, 'Wahai Khalid, 
apakah kamu tidak tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memutuskan 
bagi seorang yang membunuh akan mendapatkan barang rampasan musuh yang di 
bunuhnya? Khalid menjawab, "Ya, namun aku telah banyak memberi." 


> ’ A \'\ l 5 ' > V I..', i' 

^ « J 5 / 

isis y& j4- j-^\ jcLi> lii jb 


3298. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Umar bin Yunus Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin 'Amar telah 
menceritakan kepadaku lyyas bin Salamah telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin Al 
Akwa' dia berkata, "Aku pernah ikut berperang bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam ke wilayah Hawazin. Ketika kami sedang makan siang bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang mengendarai seekor unta 
yang berwarna merah. Setelah menderumkan unta dan melepaskan tali pengikatnya, laki- 
laki itu lalu ikut makan bersama kami -dengan melirik kesana kemari- selesai makan, 
sebagian di antara kami ada yang beristirahat karena meresa lelah setelah beberapa hari 
berada di atas kendaraanya, terlebih lagi bagi sebagian kami yang berjalan kami, tentunya 
lebih merasa lelah sekali. Tidak lama kemudian, lelaki itu berjalan keluar menuju kendaraan 
untanya dengan tergesa-gesa, setelah melepaskan tali ikatnya, ia naik ke atas punggung 
untanya seraya menariknya agar segera berlari dengan cepat. Tanpa kami sadari, rupanya 
ada seorang laki-laki lain yang mengendarai seekor unta berwarna kelabu tengah 
membuntutinya dari belakang. Salamah berkata, "Lantas aku bergegas keluar untuk 
menyusulnya dari belakang dengan mengendarai seekor unta, kemudian aku mengejarnya 



hingga aku dekat dengan untanya, hingga ketika aku berada di belakang untanya, aku 
langsung memegang tali kekang unta tersebut. Ketika aku berhasil menderumkan untanya 
dan kaki laki-laki tersebut menyentuh tanah, maka aku langsung menghunuskan pedang dan 
menebasnya hingga ia mati terkapar. Kemudian aku kembali dengan mengendarai unta 
sambil menuntun unta dan harta benda milik lelaki yang terbunuh itu. Ternyata Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya menyambut kedatanganku, beliau 
bersabda: "Siapakah yang membunuh laki-laki itu?" para sahabat menjawab, "Ibnu Akwa'." 
Beliau bersabda: "Dengan demikian, dia berhak mendapatkan seluruh harta orang yang di 
bunuhnya itu." 

Bab: Pemberian bonus di luar harta ghanimah dan penebusan kaum muslimin yang 
tertawan 




3299. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Umar bin Yunus telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin 'Ammar telah menceritakan 
kepadaku lyas bin Salamah telah menceritakan kepadaku ayahku dia berkata, "Aku pernah 
ikut berperang di wilayah Fazarah di bawah komando Abu Bakar yang telah diangkat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk memimpin kami. Ketika jarak ke mata air hanya 
membutuhkan waktu beberapa saat, maka Abu Bakar memerintahkan kami agar beristirahat 
sejenak sambil mengarahkan strategi penyerangan, bagaimana seharusnya mendekati mata 
air tersebut dan menyerang serta menawan tawanan. Lalu aku sempat melihat di antara 
mereka (musuh) ada tawanan dari anak-anak dan wanita. Karena merasa khawatir mereka 
akan mendaki gunung terlebih dahulu, maka aku menghujani dengan anak panah ke arah 
rombongan musuh yang berada di sekitar gunung. Begitu melihat anah panah melesat ke 



arah mereka, mereka pun berhenti dan aku pun meringkus mereka. Ternyata di antara 
mereka terdapat seorang wanita dari Bani Fazarah yang mengenakan penutup kepala yang 
terbuat dari kulit, ditemani dengan anak gadisnya yang cantik rupawan di antara bangsa 
Arab. Kemudian aku menyerahkannya kepada Abu Bakar, lalu Abu Bakar memberikan anak 
gadisnya kepadaku sebagai harta ghanimah. Setelah itu kami pulang dan tiba di Madinah, 
dan aku juga belum sempat menggauli gadis tersebut. Ketika aku berada di pasar, aku 
berjumpa dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau langsung bersabda 
kepadaku: "Wahai Abu Salamah, berikanlah anak gadis kemarin kepadaku!" Maka aku 
menjawab, "Wahai Rasulullah, demi Allah sungguh ia telah menakjubkanku, namun aku 
belum sempat menggaulinya." Kemudian di esok harinya, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menemuiku di pasar seraya bersabda kepadaku: "Wahai Salamah, berikanlah anak 
gadis kemarin kepadaku!" Maka aku berkata, "Dia untukmu wahai Rasulullah, demi Allah aku 
belum pernah menggaulinya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirimkan 
gadis tersebut ke Makkah sebagai tebusan pasukan kaum Muslimin yang tengah ditawan di 
sana." 


Bab: Hukum fai' (t-yS\^=Ks>~) 




3300. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Muhammad bin Rafi' 
kemduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia berkata; hal ini sebagaimana yang 
pernah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, kemudian dia menyebutkan beberapa hadits yang di antaranya adalah, bahwa 
Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Negeri mana saja 
yang kalian taklukkan tanpa pertempuran, maka kalian mendapatkan bagian atas harta 
rampasannya, dan negeri mana saja yang kalian taklukan dengan peperangan, maka 
seperlima harta rampasanya untuk Allah dan Rasul-Nya, kemudian sisanya untuk kalian 
semua." 


t »»sj 1* • t *t ^ \ > 9 'i ^ ’t ^ V» < t> * ^ x l tf ^ > »"*. i ^ *. ^ 

O, 'C).' ” 0 * 

j* jypjPs \pdS\?3\s yl 



3301. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin 'Abbad dan 
Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan ini adalah lafadz Ibnu Abu Syaibah, 
lshaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang lainnya mengatakan; telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Az Zuhri dari Malik bin Aus dari Umar dia 
berkata, "Harta benda bani Nadlir adalah fai' (harta rampasan) yang Allah berikan kepada 
Rasul-Nya tanpa mengharuskan kaum Muslimin untuk mengarahkan seekor kuda atau unta 
pun (untuk berperang). Hal itu khusus diberikan untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari 
fai' tersebut beliau memberi nafkah kepada keluarganya selama setahun, selebihnya beliau 
berikan untuk persiapan kendaraan dan persenjataan dalam jihad fi sabilillah." Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; telah mengabarkan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad ini." 


4ZL2&\fc&\Z '} {J :j4S\^1 


3is# jul\ ^ u ^ i _>i. j5\£*3uj\ \i* 



^liii\ .jjl^US, jVLl4\^UUiT ji 


j >j^ >^\3vs jViSj^^\jy\3ij^y 

<4? cl4o^ d-*^ J^ai-iSAjl, 3^ <— >Ua£j\£jj ^Lc- £}\ J-i <4 (/J^ O-^ - 


J4* J J-C- 4Jj\j\jo (Jji^^® ‘*-~® \jo 4l*Jm <C^o 4-* 1 


3302. Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad bin Asma Adi dluba'i telah 
menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik dari Az Zuhri bahwa Malik bin Aus telah 
menceritakan kepadanya, katanya, " Umar bin Khattab mengundangku, lalu aku datang 
kepadanya ketika hari mulai panas." Malik bin Aus berkata, "Aku menemukan dia di 
rumahnya sedang duduk di atas ranjang yang langsung menyentuh tanah, dan bertelekan di 
atas bantas yang terbuat dari kulit." Dia berkata kepadaku, "Wahai Malik, sesungguhnya 
kaummu bersama keluarganya telah datang dengan perjalanan yang sangat cepat. Dan aku 
telah memerintahkan untuk membagikan sesuatu kepada mereka, oleh karena itu 
bagikanlah (harta rampasan) kepada mereka." Malik bin Aus berkata, "Aku berkata, "Lebih 
baik anda memerintahkan orang lain selainku." Umar berkata, "Ambillah wahai Malik." Malik 
bin Aus berkata, "Lalu datanglah Yarfa seraya berkata, "Wahai Amirul Mukminin, apakah 
Utsman bin 'Affan, Abdurrahman bin 'Auf, Zubair bin 'Awwam dan Sa'd boleh masuk?" Umar 
menjawab, "Ya, persilahkanlah mereka masuk." Kemudian mereka masuk, setelah itu Yarfa 
datang lagi saraya berkata, "Apakah Ali dan Abbas boleh masuk?" Umar menjawab, "Ya, 
boleh." Keduanya pun diizinkan masuk. Lalu Abbas berkata, "Wahai Amirul Mukminin, 
berilah keputusan hukum antara aku dengan pendusta, pengkhianat dan pendosa ini." Maka 
sebagian kaum berkata, "Benar wahai Amirul Mukminin, berilah keputusan terhadapnya dan 
selesaikanlah urusannya." Malik bin Aus berkata, "Aku berperasangka bahwa Abbas dan Ali 
yang menggiring rombongan terebut datang." Umar berkata, "Tenanglah kalian berdua, aku 



memohon kebaikan untuk kalian kepada Allah yang atas izin-Nya berdiri langit dan bumi, 
apakah kalian tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Kami 
tidak mewarisi sesuatu pun, dan yang kami tinggalkan hanya berupa sedekah." Mereka 
menjawab, "Benar." Kemudian Umar menghadap kepada Ali dan Abbas seraya berkata, "Aku 
memohon kebaikan untuk kalian kepada Allah yang atas izin-Nya berdiri langit dan bumi, 
apakah kalian tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Kami 
tidak mewarisi sesuatu pun, dan yang kami tinggalkan hanya berupa sedekah." Abbas dan Ali 
berkata, "Ya, benar." Umar lantas berkata, "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla memberikan 
kekhususan kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak diberikan kepada orang 
lain, Allah berfirman: '(Dan apa saja harta rampasan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya 
maka harta tersebut untuk Allah dan rasul-Nya ...) ' (Qs. Al Hasyr: 7) -aku tidak tahu apakah 
Umar membaca ayat sebelumnya ataukah tidak-, Umar berkata, "Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam membagi harta Bani Nadlir kepada kalian. Demi Allah, beliau 
tidak membuat pemberian itu untuk dirinya sendiri tanpa kalian, sehingga harta itu masih 
tersisa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil harta tersebut untuk menafkahi 
keluarganya selama setahun, dan selebihnya beliau menjadikan sebagai harta untuk 
kemaslahatan umum." Kemudian Umar berkata, "Aku bertanya kepada kalian semua dengan 
izin Allah yang atas izin-Nya langit dan bumi berdiri, apakah kalian telah mengetahui hal itu?" 
mereka menjawab, "Ya, benar." Kemudian dia menghadap ke arah Abbas dan Ali 
sebagaimana perkataannya kepada rombongan kaum tersebut, "Apakah kalian berdua 
mengetahui hal itu?" keduanya menjawab, "Ya, benar." Umar melanjutkan, "Ketika 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat. Abu Bakar berkata, "Aku adalah pengganti 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian masing-masing dari kalian berdua meminta 
harta peninggalannya dari anak pamanmu sedangkan yang ini (Ali) menuntut warisan 
isterinya dari ayahnya, maka Abu Bakar berkata, "Bukankah Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah bersabda: "Kami tidak mewarisi sesuatu apapun, namun yang kami 
tinggalkan hanyalah berupa sedekah." Apakah kalian berdua melihatnya ia seorang 
pendusta, pendosa dan seorang pengkhianat! Demi Allah, Dia tahu bahwa Abu Bakar adalah 
orang yang jujur, baik, berakal dan patuh terhadap kebenaran, setelah Abu Bakar wafat, 
maka akulah pengganti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan pengganti Abu Bakar, 
maka apakah kalian berdua melihatku seorang pendusta, pendosa dan seorang pengkhianat! 
Demi Allah, Dia lebih tahu bahwa aku adalah orang yang jujur, baik dan berakal serta 
mengikuti kebenaran, namun kalian berdua berpaling dariku. Kemudian datang kepadaku, 
kamu berdua dan ini dan semuanya datang sedangkan perkara kalian hanya satu. Kalian 
berdua bertanya kepadaku, lalu aku menjawab, "Jika kalian ingin bagian tersebut aku 
bagikan kepada kalian, maka kalian harus menggunakannya sesuai dengan yang telah 
dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan kalian mengambil bagian itu sesuai 
dengan perjanjian yang ada. Tetapi, sekarang kalian datang kepadaku agar aku memberikan 
keputusan di antara kalian berdua dengan keputusan yang tidak sesuai dengan perjanjian 
itu. Demi Allah, aku tidak akan memberikan keputusan selain sesuai dengan perjanjian 
tersebut hingga hari Kiamat. Jika kalian tidak mampu memenuhi persyaratan itu, maka 
kembalikanlah bagian itu kepadaku." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 
Muhammad bin rafi' dan Abd bin Humaid, Ibnu Rafi' berkata; telah menceritakan kepada 
kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Malik bin Aus bin Al Haddatsan dia 
berkata, "Umar bin Khattab mengutus kepadaku seraya berkata, "Sesungguhnya orang- 
orang dari beberapa keluarga dari kaummu ...seperti hadits Malik, namun dalam haditsnya 
disebutkan, "Dengannya beliau menafkahi keluarganya selama setahun." Dan sepertinya 



Ma'mar mengatakan, "Beliau memberikan nafkah darinya kepada keluarganya selama 
setahun, kemudian beliau menjadikan sisa dari harta tersebut sebagai harta Allah Azza Wa 
Jalla." 


Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, "Kami tidak mewariskan, ( 

a-^3 - . 


3303. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku telah membacakan 
di hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa dia berkata, "Setelah 
wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, para isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah hendak mengutus Utsman bin Affan untuk menemui Abu Bakar dan meminta bagian 
dari harta peninggalan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka 'Aisyah berkata kepada 
mereka, "Tidakkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Kami tidak 
meninggalkan harta peninggalan kecuali hal itu hanya sebagai sedekah." 



•t k\ '> *■ \ * ' > .s'/ 


Jiiji J Z* JdL A. LL ^>k\ J ^ 'j ly> \$Ct>A 

dajslISi 

/ / * v ^ ^ *V 

y 



^ 'So^^k 3 w ^l^=d J \^SL^. \!iyi- c>^i; ^1 J^ui\ ii vL^-1 

'^>k\ J ^JtklSJ 

l ^^ L 5 -JS s $i\j 3 is J 4 

^ > * S 

^Sjl^ JlJ\ ^.^34 ^L]\sU^ ^$4 _*1 

ii^ J'hj&^kk'L ^j^vi^sbvjk^pj J^^\^U\jc>^sk 

& j\5 ^lLil»6^c4^1\ jlijS /U 


>j]\ 'liil&i.W j*i\ i^l&i-W >^315 

l '*/ ^ ' S 

J>j^\ ^V^jlsca^ j\ll> J^lis\<s^ 


3304. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah mengabarkan kepada kami 
Hujain telah menceritakan kepada kami Laits dari 'Uqil dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin 
Zubair dari 'Aisyah, bahwa dia telah mengabarkan kepadanya bahwa Fatimah binti 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seseorang untuk menemui Abu Bakar, dia 
meminta supaya diberi bagian dari harta peninggalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
di Kota Madinah dan Fadak dan seperlima hasil rampasan perang Khaibar yang masih tersisa. 
Maka Abu Bakar menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 
"Sesungguhnya harta peninggalan kami tidak dapat diwarisi, yang kami tinggalkan hanya 
berupa sedekah, dan keluarga Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam hanya boleh 
menikmati sedekah itu." Demi Allah, aku tidak berani merubah sedikitpun sedekah yang 



telah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tetapkan, aku akan tetap membiarkan seperti 
pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan aku akan tetap melaksanakan apa 
yang telah dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ternyata Abu Bakar tetap 
menolak permintaan Fatimah, oleh karena itu Fatimah sangat gusar dan marah atas tindakan 
Abu Bakar mengenai hal itu." Urwah melanjutkan, "Sampai-sampai Fatimah enggan 
menyapanya -tidak mengajaknya berbicara- hingga ajal menjemputnya, tepatnya enam 
bulan setelah wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika Fatimah meninggal 
dunia, jenazahnya dimakamkan oleh suaminya sendiri, Ali bin Abu Thalib, pada malam hari 
tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada Abu Bakar. Setelah itu Ali pulalah yang 
menshalatkan jenazah Fatimah. Ketika Fatimah masih hidup, banyak orang menaruh hormat 
kepada Ali, tetapi hal itu mulai berubah ketika Fatimah telah meninggal dunia. Lalu dia mulai 
berfikir untuk segera berdamai dengan Abu Bakar sekaligus membai'atnya, karena beberapa 
bulan dia tidak sempat menemuinya untuk membai'atnya. Setelah itu, Ali menulis surat 
kepada Abu Bakar yang isinya, "Aku mengrapkan kamu datang menemuiku, namun jangan 
sampai ada seorang pun yang ikut menemuimu." -sepertinya Ali tidak suka jika Abu Bakar 
ditemani Umar bin Khattab- Umar lalu berkata kepada Abu Bakar, "Demi Allah, janganlah 
kamu menemuinya seorang diri." Abu Bakar menjawab, "Aku yakin, Ali tidak akan berbuat 
macam-macam kepadaku, demi Allah, aku akan tetap menemuinya." Dengan penuh 
keyainan, akhirnya Abu Bakar pergi menemui Ali, ketika bertemu, Ali bin Abu Thalib langsung 
bersaksi kepadanya (maksudnya membai'atnya) seraya berkata, "Wahai Abu Bakar, 
sesungguhnya aku telah mengetahui segala keutamaan dan kebaikan yang Allah 
anugerahkan kepadamu, dan aku tidak merasa iri dan dengki pada anugerah yang Allah 
limpahkan kepadamu. Akan tetapi menurutku, kamu telah berbuat sewenang-wenang 
terhadapku, sebagai keluarga terdekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, semestinya 
aku mempunyai hak untuk memperoleh harta peninggalan beliau." Ucapan-ucapan Ali 
begitu derasnya kepada Abu Bakar hingga tak terasa Abu Bakar meneteskan air matanya. 
Dengan perasaan haru. Abu Bakar menjelaskan kepadanya, katanya, "Demi Dzat yang jiwaku 
berada di tangan-Nya, sebenarnya keluarga dan kerabat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam jauh lebih aku cintai daripada keluarga aku sendiri. Mengenai harta peninggalan 
yang tengah kita perselisihkan ini, sebenarnya aku selalu berusaha bersikap adil dan 
bijaksana serta berpijak kepada kebenaran. Dan aku tidak akan meninggalkan apa yang 
pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahkan aku akan tetap 
mempertahankannya." Maka Ali berkata kepada Abu Bakar, "Walau bagaimanapun aku akan 
tetap membai'atmu nanti sore." Seusai melaksanakan shalat dhuhur. Abu Bakar langsung 
naik ke atas mimbar, setelah membaca syahadat, ia pun mencoba menjelaskan kepada kaum 
Muslimin yang hadir pada saat itu, masalah keterlambatan Ali untuk berbai'at beserta 
alasannya, kemudian dia membaca istighfar. Setelah itu, tibalah giliran Ali bersaksi dan 
menghormati sikap Abu Bakar, Ali menyatakan bahwa dia tidak merasa iri dan dengki sama 
sekali terhadap keutamaan dan kelebihan yang dianugerahkan Allah kepada Abu Bakar, akan 
tetapi -lanjut Ali-, "Kami keluarga terdekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat 
bahwa beliau berlaku tidak adil terhadap keluarga kami, terutama dalam hal harta rampasan 
perang peninggalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, jadi sudah menjadi hak kami 
untuk menuntut hak tersebut." Mayoritas kamu Muslimin yang hadir saat itu merasa 
gembira mendengar pernyataan Ali, mereka berkata, "Benar yang kamu ucapkan." Akhirnya 
Ali menjadi lebih dekat dengan kaum Muslimin setelah dia berani mengungkapkan perkara 
itu." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' serta Abd 
bin Humaid, Ibnu Rafi' mengatakan; telah menceritakan kepada kami, sedangkan yang dua 
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami 



Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa Fatimah dan Abbas pernah mendatangi 
Abu Bakar untuk meminta bagian dari harta peninggalan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, saat itu keduanya meminta kembali tanah Fadak dan bagian harta warisan dari 
peninggalan Khaibar. Maka Abu Bakar berkata kepada keduanya, "Sesungguhnya aku pernah 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ...kemudian dia melanjutkan hadits 
tersebut sebagaimana makna hadits 'Uqail dari Az Zuhri, namun dia menyebutkan, 
"Kemudian Ali berdiri dan menghormati hak-hak Abu Bakar, dia juga menyebutkan 
keutamaan dan kelebihannya, setelah itu dia menemui Abu Bakar dan membai'atnya, saat 
itu orang-orang menerima Ali dengan perasaan gembira, mereka berkata, "Kamu banar dan 
telah melakukan suatu kebaikan." Saat itu orang-orang menjadi lebih dekat dengan Ali 
setelah dia berani mengungkapkan perkara itu." 


J 

^jo\£ &s\£ J6 <LzS3\3j&&\4$£ 

liblS" J j^uj43.X^>L>Jb 


3305. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Ha rb dan Al Flasan bin Ali Al Khulwani keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Ibrahim- telah menceritakan 
kepada kami ayahku dari Shalih dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin 
Zubair bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kepadanya 
bahwa Fatimah binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah meminta bagian dari 
harta peninggalan ayahnya kepada Abu Bakar, setelah wafat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Abu Bakar lalu menjawab, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
telah bersabda: "Flarta warisan yang aku tinggalkan tidak dapat diwariskan, tetapi hanya 
merupakan sedekah." 'Urwah berkata, "Fatimah hidup selama enam bulan setelah wafatnya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia selalu meminta bagian harta peninggalan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada Abu Bakar dari rampasan perang yang masih 



tersisa di daerah Khaibar, yaitu fadak dan di kota Madinah. Namun Abu Bakar tetap 
menolaknya seraya berkata, "Aku tidak berani merubah sedikitpun apa yang telah 
ditetapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan aku tetap akan melakukan seperti apa 
yang telah beliau lakukan. Sungguh, aku khawatir jika aku menyalahi perintahnya, aku akan 
condong kepada kesesatan." Adapun sedekahnya di Madinah, maka Umar tetap 
mempertahankannya dari Ali dan Abbas, begitu juga tanah Fadak, dia berkata, "Keduanya 
adalah sedekah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang harus ditunaikan hak-haknya, 
yaitu sedekah yang diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Sedangkan keduanya 
berjalan seperti itu sampai hari ini." 




3306. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku membacakan di 
hadapan Malik; dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Harta warisanku tidak dapat dibagikan satu dinar 
pun. Harta yang aku tinggalkan selain untuk nafkah isteri-isteriku dan memberi upah kepada 
para pekerja adalah sedekah." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin 
Abu Umar Al Makki telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dengan isnad 
seperti ini." 


-f) j? ■ i j ,Yjj\ A>- j 


3307. Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Khalaf telah menceritakan kepada kami 
Zakaria bin 'Adi telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mubarak dari Yunus dari Az Zuhri dari 
Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Kami tidak 
diwarisi, apa yang kami tinggalkanadalah sedekah." 


Bab: Cara pembagian harta ghanimah di antara orang yang hadir 


L* 














3308. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Kamil Fudlail bin Husain 
keduanya dari Sulaim, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami Sulaim bin Akhdlar 
dari 'Ubaidullah bin umar telah menceritakan kepada kami Nafi' dari Abdullah bin Umar, 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagikan harta rampasan perang untuk 
tentara berkuda dua bagian, sedangkan untuk tentara pejalan kaki satu bagian." Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah 
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dengan isnad seperti ini, namun dia tidak 
menyebutkan, "Nafi (harta rampasan)." 


Bab: Malaikat diutus untuk membantu dalam perang badar ( 


y i'U''UA^y J iaA 

5 ^v^3vsy 

vluS y J_£J\ 14 ^- j Ji ^ 

j^ios4^Ayy\ 

^ ^ / 't/ 



lj }Lc-<l) ^ala I^VAJ 5^ ^y-i-^ij ^>o Jjl 

S_4^ ® (j' i \ ^^\A£- (^C- JOyf' AjiJ *■ lAi]\pfcjj>- \ ^y» <^\j Ux4 \ 4^- Js'yZ' tSAM <_^A ^ 

^iL^jVii^b { j\^y\ 


3309. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin Sari telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Al Mubarak dari Ikrimah bin Ammar telah menceritakan kepadaku Simak Al Hanafi dia 
berkata; aku mendengar Ibnu Abbas berkata; telah menceritakan kepadaku Umar bin 
Khattab berkata, "Ketika perang Badr." (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Zuhair bin Harb dan ini adalah lafadz dia, telah menceritakan kepada kami 
Umar bin Yunus Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin 'Ammar telah 
menceritakan kepadaku Abu Zumail -yaitu Simak Al Hanafi- telah menceritakan kepadaku 
Abdullah bin Abbas dia berkata; telah menceritakan kepadaku Umar bin Khattab dia berkata, 
"Saat terjadi perang Badr, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat pasukan orang- 
orang Musyrik berjumlah seribu pasukan, sedangkan para sahabat beliau hanya berjumlah 
tiga ratus Sembilan belas orang. Kemudian Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam 
menghadapkan wajahnya ke arah kiblat sambil menengadahkan tangannya, beliau berdo'a: 
"ALLAHUMMA ANJIS UI MAA WA'ADTANI, ALLAHUMMA AATI MAA WA'ADTANI, 
ALLAHUMMA IN TUHLIK HAADZIHIL 'ISHAABAH MIN AHLIL ISLAM LA TU'BAD FIL ARDLI (Ya 
Allah, tepatilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah, berilah apa yang telah Engkau janjikan 
kepadaku. Ya Allah, jika pasukan Islam yang berjumlah sedikit ini musnah, niscaya tidak ada 
lagi orang yang akan menyembah-Mua di muka bumi ini).' Demikianlah, beliau senantiasa 
berdo'a kepada Rabbnya dengan mengangkat tangannya sambil menghadap ke kiblat, 
sehingga selendang beliau terlepas dari bahunya. Abu Bakar lalu mendatangi beliau seraya 
mengambil selendang dan menaruhnya di bahu beliau, dan dia selalu menyeratai di 
belakang beliau." Abu Bakar kemudian berkata, "Ya Nabi Allah, cukuplah kiranya anda 
bermunajat kepada Allah, karena Dia pasti akan menepati janji-Nya kepada anda." Lalu Allah 
menurunkan ayat: '((ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu 
diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada 
kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut) ' (Qs. Al Anfaal: 9), Allah lalu 
membantunya dengan tentara Malaikat." Abu Zumail berkata, "Ibnu Abbas menceritakan 
kepadaku, dia katakan, "Pada hari itu, ketika seorang tentara Islam mengejar tentara 



Musyrikin yang berada di hadapannya, tiba-tiba terdengar olehnya bunyi suara cemeti di 
atas kepala seorang Musyrik itu, dan suara seorang penunggang kuda berkata, "Majulah 
terus wahai Haizuml. Tanpa diduga, seorang Musyrik yang berada di hadapannya telah mati 
terkapar dengan hidungnya bengkak, dan mukanya terbelah seperti bekas pukulan cambuk 
serta seluruh tubuhnya menghijau. Lalu tentara Muslim itu datang melaporkan peristiwa 
yang baru saja dialaminya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau 
bersabda: "Kamu benar, itu adalah pertolongan Allah dari langit ketiga." Pada hari itu, 
tentara kaum Muslimin dapat membunuh tujuh puluh tentara kaum Musyrikin, dan berhasil 
menawan tujuh puluh orang tawanan." Abu Zumail melanjutkan, "Ibnu Abbas berkata, 
"Tatkala tawanan telah mereka tahan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya 
kepada Abu Bakar dan Umar: "Bagaimana pendapat kalian mengenai tawanan ini?" Abu 
Bakar menjawab, "Wahai Nabi Allah, mereka itu adalah anak-anak paman dan masih famili 
kita, aku berpendapat, sebaiknya kita pungut tebusan dari mereka. Dengan begitu, kita akan 
menjadi kuat terhadap orang-orang kafir, semoga Allah menunjuki mereka supaya masuk 
Islam." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Bagaimana pendapatmu 
wahai Ibnul Khattab?" Aku menjawab, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, aku tidak setuju 
dengan pendapat Abu Bakar. Menurutku, berilah aku kesempatan untuk memenggal leher 
mereka, berilah kesempatan kepada Ali supaya memenggal leher 'Uqail, dan berilah 
kesempatan kepadaku supaya memenggal leher si fulan -maksudnya saudaranya sendiri-, 
karena mereka adalah para pemimpin kaum kafir dan pembesar-pembesar mereka." Akan 
tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyetujui pendapat Abu Bakar dan tidak 
menyutujui pendapatku. Di keesokan harinya, aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, aku dapati beliau sedang duduk menangis berdua dengan Abu Bakar, lalu aku 
berkata, "Ceritakanlah kepadaku, apa sebabnya anda berdua menangis? Jika bisa menangis 
maka aku akan menangis, jika tidak bisa maka aku akan pura-pura menangis untuk kalian." 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku menangis karena tebusan yang 
dipungut sahabatmu terhadap para tawanan itu, lebih murah daripada harga kayu ini." -yaitu 
kayu yang berada didekat Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam- Lalu Allah Azza wa jalla 
menurunkan ayat: "...Tidak pantas bagi seorang Nabi mempunyai seorang tawanan sebelum 
dia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi ini. ..-hingga firman Nya- maka makanlah 
olehmu sebagian harta rampasan) ' (Qs. Al Nafaal: 67-69). Karena itulah Allah menghalalkan 
harta rampasan buat mereka." 


Bab: Bolehnya mengikat dan menawan musuh j\ 



£y»<^j> Ji j‘o\Ul^\ 'njA*.\ £.'4tt\ 4tt\ J j L>j o«< " *&. Jit\. * *'- * lajo 

3ViS ; L r JL-d\ 

& ;j5\iUis 

^liio^lj^li^li&jijilili 3,H _^ji 

J^S jk&>- 

r ;\iJ 


3310. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id bahwa dia pernah mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim pasukan berkuda ke negeri Najd, lantas mereka 
dapat menawan dan membawa seorang laki-laki dari Bani Hanifah yang bernama Tsumamah 
bin Utsal seorang tokoh penduduk Yamamah. Mereka mengikat tawanan tersebut di salah 
satu tiang masjid, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemuinya seraya 
bersabda: "Apa kabarmu wahai Tsumamah?" dia menjawab, "Kabarku baik-baik saja wahai 
Muhammad, jika kamu membunuhku berarti kamu telah menumpahkan darah, namun jika 
kamu membebaskanku, berarti kamu telah membebaskan orang yang pandai berterima 
kasih. Jika kamu menginginkan harta katakan saja, aku akan berikan berapa yang kamu 
kehendaki." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkannya. Keesokan 
harinya, beliau bertanya lagi: "Apa kabar wahai Tsumamah?" dia menjawab, "Kabarku 
sebagaimana yang telah kukabarkan kepadamu, jika kamu membunuhku berarti kamu telah 
menumpahkan darah, namun jika kamu membebaskanku, berarti kamu telah membebaskan 
orang yang pandai berterima kasih. Jika kamu menginginkan harta katakan saja, aku akan 
berikan berapa yang kamu kehendaki." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
meninggalkannya. Keesokan harinya, beliau bertanya lagi: "Apa kabar wahai Tsumamah?" 
dia menjawab, "Kabarku sebagaimana yang telah kukatakan kepadamu, jika kamu 
membunuhku berarti kamu telah menumpahkan darah, namun jika kamu membebaskanku, 
berarti kamu telah membebaskan orang yang pandai berterima kasih. Jika kamu 
menginginkan harta katakan saja, aku akan berikan berapa yang kamu kehendaki." 



Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bebaskanlah Tsumamah!" 
Kemudian dia pergi ke suatu batang pohon kurma dekat masjid, lalu dia mandi dan masuk 
masjid seraya berkata, "Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali 
Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Wahai 
Muhammad, demi Allah, tadinya tidak ada seraut wajah yang paling aku benci di muka bumi 
ini selain wajahmu, akan tetapi kini wajahmulah yang paling aku cintai di antara seluruh 
wajah. Demi Allah, tadinya tidak ada agama yang paling aku benci selain agamamu, akan 
tetapi kini agamamulah yang paling aku cintai daripada seluruh agama. Dulunya tidak ada 
negeri yang paling aku benci selain negerimu, akan tetapi kini tidak ada negeri yang paling 
aku cintai daripada negeri ini. Ketika pasukan berkuda menangkapku, aku bermaksud 
hendak pergi umrah, sekarang bagaimana pendapatmu?" Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menyampaikan berita gembira kepadanya, sesudah itu beliau menyuruhnya pergi 
umrah. Sesampainya tiba di Makkah, orang-orang bertanya kepadanya, "Apakah kamu telah 
pindah agama?" dia menjawab, "Tidak, akan tetapi aku memeluk agama Islam bersama- 
sama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Demi Allah janganlah kalian mengharap, sebiji 
gandumpun tidak akan datang kepada kalian dari Yamamah sebelum kalian mendapat izin 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Al Hanafi telah menceritakan 
kepadaku Abdul Hamid bin Ja'far telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id Al 
Maqburi bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah mengirim pasukan berkuda menuju ke arah Najd, lalu tentara tersebut 
membawa seorang laki-laki yang bernama Tsumamah bin Utsal Al Hanafi, seorang tokoh 
penduduk Yamamah. ..lalu dia melanjutkan hadits tersebut seperti hadits riwayat Laits, 
namun dia menyebutkan, "Jika kamu membunuhku, berarti kamu telah menumpahkan 
darah." 


Bab: Mengeluarkan yahudi dari Hijaj ( 


jj\ j\&\ ii \ jiLtfS 

Jl»\ .jiLsy 

luii ilii aIIu i\ i, j && 


3311. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwa dia berkata, "Ketika kami 
berada dalam masjid, tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan bersabda: 
"Mari kita pergi ke pemukiman orang-orang Yahudi." Lalu kami pergi bersama beliau, setelah 



kami sampai di pemukiman mereka, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di 
hadapan mereka dan berseru: "Wahai kaum Yahudi, masuk Islamlah kalian niscaya kalian 
akan selamat." Mereka lalu menjawab, "Wahai Abu Qasim, kamu telah sampaikan itu." 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menimpali: "Itu yang aku inginkan. Masuk Islamlah 
kalian akan selamat. Mereka menjawab, "Kamu telah sampaikan itu wahai Abu Qasim." 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Begitulah yang kami inginkan." Beliau 
mengulang seruan tersebut sampai tiga kali. Sesudah itu, beliau bersabda: "Ketahuilah, 
sesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah dan Rasul-Nya, oleh karena itu aku mengusir kalian 
dari negeri ini, barangsiapa masih memiliki harta di antara kalian, hendaknya dijual, jika tidak 
maka ketahuilah, bahwa bumi ini adalah milik Allah dan Rasul-Nya." 




\ ^ y \ ' *M* 9 /V ^ ^ tl > s'* \ y y ^ 9 \ 9 ' 9 y ^ ? ' V 


3312. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi’ dan lshaq bin Manshur, Ibnu Rafi' 
berkata; telah menceritakan kepada kami, sedangkan lshaq berkata; telah menceritakan 
kepada kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dari Musa bin 'Uqbah 
dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa kaum Yahudi Bani Nadlir dan Bani Quraidzah hendak 
memerangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliaupun mengusir Bani Nadlir dan 
membiarkan Bani Quraidzah (tetap berada di Madinah-pent) sampai akhirnya mereka 
memerangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah itu. Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pun membunuh para kaum lelaki dari mereka, lalu para wanita, anak-anak, 
dan harta benda mereka beliau bagikan kepada kaum muslimin. Namun sebagian mereka 
ada yang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk meminta jaminan keamanan 
dan masuk Islam. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengeluarkan seluruh kaum 
Yahudi yang ada di Madinah, baik itu Bani Qainuqa', para pengikut Abdullah bin Salam, Bani 
Haritsah, dan semua kaum Yahudi yang ada di Madinah tanpa terkecuali." Dan telah 
menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb 
telah menceritakan kepadaku Hafsh bin Maisarah dari Musa dengan sanad yang sama 
seperti ini. Hadits ini dan juga hadits Ibnu Juraij lebih banyak dan lebih lengkap." 



Bab: Mengeluarkan orang-orang yahudi dari Jazirah Arab j>-\ 





3313. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ad 
Dlahak bin Makhlad dari Ibnu Juraij. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Rafi' dan ini adalah lafadz dari dia, telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku 
Abu Az Zubair bahwa dia pernah mendengar Jabir bin Abdullah berkata; telah menceritakan 
kepadaku Umar bin Khattab bahwa dia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sungguh, aku akan mengeluarkan orang-orang Yahudi dan Nashrani 
dari jazirah arab, hingga tidak ada yang tersisa kecuali orang-orang Muslim." Dan telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Rauh bin 'Ubadah 
telah menceritakan kepada kami Sufyan At tsauri. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 
A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil -yaitu Ibnu 'Ubadillah- keduanya dari Abu Az 
Zubair dengan isnad seperti ini." 


Bab: Bolehnya membunuh orang yang melanggar perjanjian j\ y * - 





dlUl\ 


3314. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
Al Mutsanna dan Ibnu Basyar sedangkan lafadz mereka saling berdekatan. Abu Bakar 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu'bah, sedangkan yang dua orang 
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dari Sa'd bin Ibrahim dia berkata; aku pernah mendengar Abu Umamah bin 
Sahi bin Hanif berkata; aku pernah mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata, "Penduduk Bani 
Quraizhah tunduk kepada hukum Sa'd bin Mu'adz, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mengutus seseorang menemui Sa'd (agar ia datang menemui beliau), maka Sa'd 
pun datang menemui beliau dengan mengendarai seekor keledai. Ketika Sa'd telah dekar 
dengan masjid, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyeru kepada orang-orang Anshar: 
"Berdirilah kalian untuk pemuka kalian." Atau bersabda: "Untuk orang yang terbaik kalian." 
Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya mereka semua menanti keputusan darimu." Sa'd 
lalu berkata, "Sesungguhnya aku memutuskan untuk membunuh semua yang ikut berperang 
dan menawan anak-anak mereka." Abu Sa'id berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu 
bersabda: "Sungguh kamu telah memutuskan dengan hukum Allah." Atau beliau bersabda: 
"Kamu telah memutuskan sesuai dengan hukum Raja (Allah)." Namun Ibnu Mutsanna tidak 
menyebutkan kalimat 'Atau beliau bersabda: 'Kamu telah memutuskan sesuai dengan 
hukum Raja (Allah) Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Syu'bah dengan isnad ini, dan dia 
menyebutkan dalam haditsnya, "Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sungguh kamu telah menghukumi di antara mereka dengan hukum Allah." Dan sesekali 
beliau bersabda: "Sungguh, kamu telah menghukumi dengan hukum Raja (Allah)." 


^ x **/ **/ ^ 



S\ 




3315. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al 
'Ala Al Hamdani keduanya dari Ibnu Numair, Ibnu 'Ala berkata; telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah dia 
berkata, "Pada waktu perang Khandaq Sa'd dipanah oleh seorang laki-laki Quraisy bernama 
Ibnu 'Ariqah, dia terkena panah tepat pada urat nadinya. Akhirnya Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam mendirikan kemah untuknya yang letaknya berdekatan dengan masjid, 
sehingga sewaktu-waktu beliau dapat menjenguknya. Sekembalinya dari perang Khandaq, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung meletakkan senjatanya, saat beliau mandi 
dan membersihkan badannya, Jibril datang dan meniup kepala beliau dari debu. Jibril 
bertanya, "Apakah anda meletakkan senjata (untuk berdamai)? Demi Allah, kita tidak boleh 
meletakkan senjata, keluar dan perangilah mereka." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
kemudian bersabda: "Kemana aku harus keluar?" Jibril lalu memberikan isyarat kepada 
beliau untuk pergi ke perkampungan kaum Yahudi Bani Quraizhah. Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan kaum Muslimin memerangi mereka. Akhirnya 
mereka takluk dan tunduk kepada keputusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, akan 
tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyerahkan keputusan tersebut kepada Sa'd. 
Selanjutnya Sa'd berkata, "Sesungguhnya aku memutuskan untuk membunuh semua yang 
turut serta dalam peperangan, menawan anak-anak dan kaum wanita, serta membagi- 
bagikan harta benda mereka." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam dia 
berkata; ayahku berkata, "Aku lalu kabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sungguh, kamu telah menghukumi perkara mereka dengan hukum 
Allah." 


A 



\ J»[ i'jijy Xa-jHjg^li la\_^Liiv^>- _*b: ^=*3\3lsjij j 

j jkii\ ollaiL» dlis Ui' *&b 


3316. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair dari Hisyam telah menceritakan kepadaku ayahku dari 'Aisyah bahwa Sa'd berkata - 
ketika penyakit yang dideritanya semakin parah-, dia katakan, "Ya Allah, sesungguhnya 
Engkau tahu bahwa tidak ada sesuatupun yang paling saya cintai melainkan berjihad di jalan- 
Mu untuk memerangi orang-orang yang mendustakan Rasul-Mu shallallahu 'alaihi wasallam 
dan mengusir beliau. Ya Allah, jika masih tersisa peperang dengan orang-orang Quraisy, 
maka tetapkanlah saya hidup supaya dapat memerangi mereka di jalan-Mu. Sungguh, saya 
yakin bahwa Engkau telah menetapkan peperangan antara kami dan mereka, maka jika 
Engkau telah menetapkan peperangan antara kami dengan mereka, jadikanlah matiku di 
dalam peperang tersebut." Darah pun semakin deras mengucur dari luka Sa'd, namun para 
sahabat tidak menyadarinya. Sedangkan dalam Masjid terdapat tenda dari Bani Ghifar, 
sehingga darah tersebut terus mengalir sampai kepada mereka yang ada di tenda, maka 
mereka berkata, "Wahai penghuni tenda, darah apa yang mengalir dari arah kalian?" 
Ternyata luka Sa'd lah yang mengalirkan darah, hingga dia wafat karenanya." Dan telah 
menceritakan kepada kami Ali bin Al Husain bin Sulaiman Al Kufi dan telah menceritakan 
kepada kami 'Abdah dari Hisyam dengan sanad ini, seperti hadits tersebut. Hanya saja ia 
menyebutkan, "Malam itu lukanya terus mengeluarkan darah hingga ia pun meninggal, dan 
dalam hadits ditambahkan, ia berkata "Yang demikian itu, ketika seorang penyair 
bersenandung, "Ketahuilah wahai Sa'd, Quraizhah dan Nadlir tidak berbuat sesuatu terhadap 
Sa'd bani Mu'adz. #Demi umurmu, bahwa Sa'd bani Mu'adz berpagi-pagi menanggung 
kepedihan sedang dia tetap bersabar. #Kalian tinggalkan periuk kalian yang tidak terisi, 
sedang periuk orang lain mendidih di atas tungku. #AI karim Abu Hubab telah berkata; 
tinggallah wahai bani Qainuqa' jangan bergerak. #Di negri sendiri mereka merasa penat, 
sebagiamana mereka penat di Mithan ash Shukhur." 


Bab: Menyegerakan peperangan 

CUo- 5 J ^ 5 J*\ ilaJ 


3317. Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad bin Asma Ad Bua'i telah 
menceritakan kepada kami Juwairiyah bin Asma dari Nafi' dari Abdullah dia berkata, "Ketika 
kami telah kembali dari perang Ahzab, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berseru kepada 
kami: "Hendaklah tidak ada seorangpun yang melaksanakan shalat zhuhur kecuali jika ia 
telah sampai di tempat Bani Quraizhah." Lalu sebagian sahabat ada yang khawatir akan 



habisnya waktu shalat, sehingga mereka melaksanakannya sebelum memasuki daerah Bani 
Quraizhah. Sedangkan yang lainnya berkata, "Kami tidak akan melaksanakan shalat kecuali 
pada tempat yang telah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pesankan untuk kami, 
meskipun waktu shalat telah habis." Abdullah berkata, "Dan ternyata beliau tidak mencela 
salah satu dari kedua kelompok tersebut." 


Bab: Orang-orang Muhajirin mengembalikan pemberian kepada orang-orang Anshar 
setelah terjadinya pembukaan kota Makkah ( 


^\j) 


/ / ^ ^ / *v ^ 

jjfcl 

,^juiLcSriis\l* 'j£%& 

^ *< J - - 

..U > A . .. A ■> > ' ^ 1 


3318. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah keduanya; telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab 
dari Anas bin Malik dia berkata, "Ketika kaum muhajirin tiba dari Makkah ke Madinah, 
mereka datang dengan tidak membawa sesuatupun, sedangkan kaum Anshar mempunyai 
tanah dan kebun kurma yang luas. Maka orang-orang Anshar membagikan sebagiannya 
kepada Sahabat Muhajirin dengan syarat mereka memberikan setengah dari hasil penennya 
setiap tahun. Maka orang-orang Muhajirin pun membayar kepada orang-orang Anshar 
dengan kerja dan makanan." Ibu Anas bin Malik atau yang biasa dipanggil Ummu Sulaim, dan 
Ibu Abdullah bin Abu Thalhah - saudara seibu Anas-, Ibu Anas memberikan kebun kurma 



miliknya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau memberikannya kepada 
Ummu Aiman, budak Ibu Usamah bin Zaid." Ibnu Syihab berkata, "Lalu Anas bin Malik 
mengabarkan kepadaku, bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali dari 
perang Khaibar beliau pulang ke Madinah, lalu kaum muhajirin mengembalikan kebun kurma 
pemberian kaum anshar kepada mereka." Ibnu Syihab berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam juga mengembalikan kebun kurmanya kepada ibuku, dan beliau shallallahu 'alaihi 
wasallam juga memberikan bagian dari kebun kurmanya kepada Ummu Aiman." Ibnu Syihab 
berkata, "Yang menjadi permasalahan Ummu Aiman ialah, bahwa Ibu Usamah bin Zaid 
dulunya seorang pelayan milik Abdullah bin Abdul Muththallib yang berasal dari Habasyah. 
Ketika Aminah (Ibu Rasul) melahirkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, setelah 
ditinggal wafat oleh ayahnya, maka Ummu Aimanlah yang merawat beliau hingga beliau 
shallallahu 'alaihi wasallam dewasa, kemudian ia dimerdekakan dan dinikahi oleh Zaid bin 
Haritsah. Ummu Aiman meninggal dunia lima tahun setelah meninggalnya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam." 


\ 

'fLs* 


3319. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah, Hamid bin Umar Al 
Bakrawi dan Muhammad bin Abdul A'la Al Qaisi semuanya dari Al Mu'tamir sedangkan 
lafadznya dari Ibnu Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman At 
Taimi dari ayahnya dari Anas bahwa seorang laki-laki..." sedangkan Hamid dan Ibnu Abdul 
A'la mengatakan; "Bahwa seorang laki-laki pernah memberikan sebagian kebun kurmanya 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sampai beliau menaklukkan Bani Quraidlah 
dan Bani Nadlir. Setelah penaklukan tersebut, maka beliau mengembalikan sebagian kebun 
kurma kepada laki-laki itu." Anas berkata; "Sesungguhnya keluargaku menyuruhku 
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk meminta kembali apa yang pernah di 
berikan oleh beliau yaitu berupa sebidang kebun, padahal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
telah memberikannya kepada Ummu Aiman. Lantas aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dan beliaupun menyerahkannya kembali kepadaku, tiba-tiba Ummu Aiman datang 
sambil menaruh selendangnya di leherku seraya berkata; "Demi Allah, kami tidak akan 
memberikannya kepadamu, sebab beliau telah memberikannya kepadaku." Maka Nabi 



shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Ummu Aiman, biarkanlah dia mengambilnya 
lagi, dan untukmu ini dan ini." Namun dia tetap mengatakan; "Sekali-kali tidak, demi Dzat 
yang tidak adak ilah selain Dia..." Ummu Aiman masih tetap berkata seperti itu sehingga 
beliau memberinya sepuluh kali dari pemberian yang hendak di ambil oleh Anas, atau 
mendekati sepuluh kali lipatnya." 


Bab: Bolehnya memakan dari makanan hasil ghanimah di wilayah orang kafir ( j\ y>- 



3320. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Sulaiman -yaitu Ibnu Al Mughirah- telah menceritakan kepada kami Humaid bin Hilal dari 
Abdullah bin Mughaffal dia berkata, "Aku mendapatkan sekantong lemak ketika penaklukan 
Khaibar. Kemudian aku mengambilnya seraya berkata, "Hari ini aku tidak akan 
memberikannya kepada seorangpun." Abdullah berkata melanjutkan, "Kemudian aku 
menoleh, ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum saat mendengarnya." 


lS£i^\S J\\&Z. ^ 


3321. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada 
kami Bahz bin Asad telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepadaku 
Humaid bin Hilal dia berkata; aku mendengar Abdullah bin Mughaffal berkata, "Ketika 
penaklukan kota Khaibar, sekantong kulit berisikan perbekalan makanan dan lemak 
dilemparkan kepada kami, lalu aku melompat untuk segera mengambilnya, kemudian aku 
menoleh ternyata ada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga aku malu karenanya." 
Dan telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada 
kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, namun dia 
menyebutkan, 'Sekantong kulit berisikan lemak, ' dan tidak menyebutkan, 'Makanan'." 


Bab: Surat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada Hiraclius (aJlc- au\ 



^ j\i£^l^l 4sJ\^S6l^ jl\ Ji ^ j\ ^ 

a. jl ^ <J4\^- -*-* J-* ji J-fe Jlis Jij-fc (J\ ^ J-^4^.ix- A*sJi ^ 




' ^ t> »i «* ii * 

d^ot'j&'jo* 


i <>f\ > > » . 
' - 


l^"l T£jU ^1 .<? I ^ 


> 




fel4==J4,A4==J\^ j>%S&\^^^\py d \^ Jijl&jlk 
^ii]\e>\ ^V^L:^3is^3isU3 : ^^i-£3^ 

5l^ti^v3 JlS^jC-iSd 

j^3Vs^4-*^ j 11^4«^ Jodii3 &ij\ ( ^=Ji% 

^^^J12II^^^Js^V^^^Vs^£JS3Vs^1^3j^\\jl*3VsJ^3Vs^xa^X 

iulfjoA 



fLeZZt i» >I\i 


j J%^\ J2l' \li>3Vs jl^l^ 

J J^u J t_jl^j Lc-S^ JU ^»-X 3 cll» 3 xj L» ^i-~=P-iJa Al^JiS 

a J<i^ii. i>Vi»\ibg^ _^s1^ 

i jnjiU3 V i%=J\ jjfc } jj<^Ji\ 

lili (5 ^iLiiiil^jl^n J ^\jj 

$kf 


3322. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Ibnu Abu Umar 
serta Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid sedangkan lafadznya dari Ibnu Rafi', Ibnu 
Rafi' dan Ibnu Abu Umar mengatakan; telah menceritakan kepada kami, sedangkan yang dua 
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami 
Ma'mar dari Az Zuhri dari Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Abbas bahwa Abu 
Sufyan mengisahkan dari mulutnya sendiri sebagai berikut, "Pada saat berlangsungnya 
perjanjian damai antara aku dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku pergi 
berniaga ke negeri Syam. Ketika aku berada di sana, ada seseorang yang mengirim sepucuk 
surat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada kaisar Heraclius, penguasa agung 
Rumawi, yang membawa surat itu adalah Dihyah Al Kalbi kepada pembesar Bushra, 



kemudian pembesar Bushra menyampaikannya kepada Heraclius. Lantas Heraclius bertanya, 
"Adakah di sini orang yang berasal dari kaumnya laki-laki yang mengaku sebagai Nabi ini 
(Rasulullah)? ' mereka menjawab, "Ya." Lalu aku dipanggil untuk menghadap Heraclius 
bersama beberapa kawanku dari suku Quraisy, kami masuk dan duduk menghadap Hiraclius. 
Heraclius lantas bertanya, "Siapakah di antara kalian, yang dekat pertalian darahnya dengan 
orang yang mendakwakan dirinya menjadi Nabi itu?" Abu Sufyan berkata, "Lalu aku 
menjawab, "Aku." Lalu aku duduk di depan, sedangkan kawan-kawanku duduk di 
belakangku. Kemudian dia memanggil penerjemahnya, lalu dia berkata kepada 
penerjemahnya, "Katakanlah kepada mereka, bahwa aku menanyakan kepada mereka 
perihal laki-laki yang mendakwakan dirinya sebagai Nabi, jika dia berdusta, katakan dia telah 
berdusta." Abu Sufyan berkata, "Demi Allah, kalaulah aku tidak takut dicap sebagai 
pendusta, sungguh telah ku dustai mereka." Kemudian Heraclius berkata kepada 
penerjemahnya, "Tanyakan kepadanya, bagaimana kebangsaan orang itu di kalanganmu." 
Abu Sufyan berkata, "Jawabku, "Dia seorang bangsawan di kalangan kami." Dia bertanya, 
"Apakah dia keturunan raja?" aku menjawab, "Tidak." Dia bertanya, "Pernahkah kalian 
mengatakannya sebagai pembohong sebelum ia menjadi seorang Nabi?" Jaawabku, "Tidak." 
Dia bertanya, "Apakah orang-orang yang mengikutinya dari kalangan pembesar ataukah 
hanya rakyat kecil?" jawabku, "Hanya rakyat kecil." Dia bertanya, "Apakah pengikutnya 
selalu bertambah?" Jawabku, "Mereka selalu bertambah." Dia bertanya, "Adakah di antara 
pengikutnya itu murtad karena benci terhadap agama yang dikembangkannya?" Jawabku, 
"Tidak." Dia bertanya, "Apakah kamu berperang melawannya?" Jawabku, "Ya, pernah." Dia 
bertanya, "Bagaimana perjalanan peperanganmu melawannya?" Jawabku, "Peperangan 
kami berjalan silih berganti antara menang dan kalah. Kadang-kadang kamilah yang menang 
dan dia yang kalah, dan terkadang pula kami yang kalah dan dia yang menang." Dia 
bertanya, "Apakah dia pernah ingkat janji?" Jawabku, "Tidak, bahkan kami sedang dalam 
masa perjanjian damai, yaitu tidak akan serang menyerang dengannya. Aku tidak tahu apa 
yang akan dibuatnya terhadap perjanjian tersebut." Kata Abu Sufyan selanjutnya, "Demi 
Allah, tidak ada kalimat lain yang dapat kami ucapkan selain dari pada itu semua." Dia 
bertanya, "Apakah ada orang lain sebelum dia, yang mendakwakan dirinya sebagai Nabi 
seperti dia?" Jawabku, "Tidak." Kemudian dia berkata kepada penerjemahnya, "Katakan 
kepadanya, "Kutanyakan kepadamu tentang bangsanya (status sosialnya), maka kalian 
katakan dia termasuk dari bangsawan. Memang demikianlah halnya semua para rasul, 
mereka dibangkitkan dari kalangan bangsawan kaumnya. Kutanyakan pula kepadamu, 
apakah dia dari keturunan para raja? Jawabmu 'tidak', kalau sekiranya bapak dan kakeknya 
yang menjadi raja, tentunya ada sangkaan bahwa dia ingin mengembalikan kekusaan nenek 
moyangnya. Kutanyakan pula tentang pengikutnya, apakah terdiri dari rakyat kecil atau dari 
orang-orang besar? Kamu menjawab 'hanya terdiri dari rakyat kecil', memang merekalah 
pengikut para rasul. Kutanyakan pula, pernahkah kamu menuduhnya sebagai pembohong 
sebelumnya? Kamu menjawab 'tidak', aku tahu, bahwa dia tidak akan pernah berdusta 
kepada manusia, apalagi bedusta kepada Allah. Aku tanyakan kepadamu; adakah 
pengikutnya yang murtad atau mereka membenci agama baru setelah memeluknya? 
Jawabmu 'tidak', memang begitulah halnya, apabila iman telah tertanam dalam hati 
seseorang. Aku bertanya kepadamu, apakah pengikutnya berkurang? Jawabmu 'bahkan 
mereka selalu bertambah', memang seperti itulah iman hingga ia tumbuh sempurna. 
Kutanya pula, pernahkah kamu memeranginya? Jawabmu 'ya kami memerangi, dan 
peperangan silih berganti, terkadang menang dan terkadang kalah'. Memang demikianlah 
halnya, para rasul itu selalu diuji. Namun demikian, kemengangan terakhir selalu dipihak 
mereka. Kutanyakan pula, pernahkah dia ingkar janji? Jawabmu 'tidak pernah', memang 



demikian para rasul tidak mungkin ingkar janji. Kutanyakan pula kepadamu, adakah orang 
lain sebelum dia yang mengaku menjadi Nabi seperti dia? Jawabmu 'tidak', begitulah, kalau 
ada orang sebelumnya yang mendakwakan dirinya sebagai Nabi seperti dia, mungkin dia 
hanya ikut-ikutan dengan orang yang sebelumnya." Kemudian dia bertanya, "Apa saja yang 
diperintahkanya kepadamu?" Jawabku, "Dia menyuruh kami shalat, membayar zakat, 
menjalin tali silaturrahmi dan menjaga kehormatan diri." dia berkata, "Jika yang kamu 
katakan itu benar semuanya, maka tak salah lagi bahwa lelaki tersebut adalah seorang Nabi, 
aku tahu bahwa dia akan muncul, akan tetapi aku tidak menduga bahwa dia akan muncul 
dari kalangan kalian, sekiranya aku dapat bertemu dengannya, saat di sampingnya maka 
sungguh aku akan membasuh kedua kakinya. Dan daerah kekuasaannya kelak, akan sampai 
ke daerah kekuasanku ini." Abu Sufyan berkata, "Kemudian dia meminta surat dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan membacanya, di dalamnya tertulis: "Dengan 
nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, dari Muhammad Rasulullah kepada 
Heraclius pembesar Rumawi. Keselamatan bagi orang yang mengikuti petunjuk, 
sesungguhnya aku mengajak anda untuk masuk Islam, masuk Islamlah anda niscaya anda 
akan selamat. Masuk Islamlah anda, niscaya Allah akan memberi pahala kepada anda 
dengan berlipat ganda. Jika anda menolak, maka anda akan memikul dosa kaum 'arisyiyun. 
'(Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada 
perselisihan antara kami dan kamu, bahwa kita tidak akan menyembah kecuali Allah dan 
tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan 
sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah, jika mereka menolak, maka Katakanlah 
kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada 
Allah) ' (Qs. Ali Imran: 64) Setelah dia selesai membaca surat tersebut, tiba-tiba terdengar 
suara heboh di sekitarnya. Dia memerintahkan kami supaya keluar. Sesampainya di luar, aku 
berkata kepada kawan-kawanku, "Sungguh luar biasa urusan Ibnu Abu Kabsyah (maksudnya 
Rasulullah), hingga dia diikuti oleh raja bani Ashfar (bangsa berkulit kuning), karena itu aku 
senantiasa yakin bahwa agama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ini pasti menang, dan 
akhirnya Allah memasukkan hidayah Islam ke dalam hati sanubariku." Dan telah 
menceritakan kepada kami Hasan Al Khulwani dan Abd bin Humaid keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'd- telah menceritakan kepada 
kami ayahku dari Shalih dari Ibnu Syihab dengan isnad ini, dan ia menambahkan dalam 
haditsnya, "Setelah Allah memenangkan tentara Persi atasnya, maka Kaisar berjalan kaki dari 
daerah Himsha hingga lliya' sebagai bentuk syukur akan ujian Allah." Dan dalam hadits itu 
pula disebutkan, "Dari Muhammad, seorang hamba Allah dan Rasul-Nya." Dan dia juga 
menyebutkan, "Dosa kaum Yarisiyin." Dan dia menyebutkan, "Dengan seruan Islam." 


Bab: Surat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada penguasa-penguasa kafir 



^ * y 

<^4^ ^^'S^iS^l (^jW^Wcr^ J l£ ^4. ^Jof\ o-c-SalsS^-c- o^3^-4^c^-^~d ,1 j,jJ>-\ 


3323. Telah menceritakan kepadaku Yusuf bin Hammad Al Ma'ni telah menceritakan kepada 
kami Abdul A'la dari Sa'id dari Qatadah dari Anas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah mengirim surat kepada Kisra (raja persi), Qaishar (raja Romawi), raja Najasyi, dan 
kepada semua penguasa diktator. Beliau mengajak mereka untuk beriman kepada Allah 
Ta'ala. Bukankah raja Najasyi pernah dishalatkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (ktika 
wafat)?." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Ar Ruzzi telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab bin 'Atha dari Sa'id dari Qatadah, telah 
menceritakan kepada kami Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti 
hadits di atas, namun ia tidak menyebutkan, 'Dan bukankah raja najasyi pernah dishalatkan 
oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? "' Dan telah menceritakan kepadaku Nashr bin Ali Al 
Jahdlami telah mengabarkan kepadaku ayahku telah menceritakan kepadaku Khalid bin Qais 
dari Qatadah dari Anas, dan ia juga tidak menyebutkan, 'Dan bukankah raja Najasyi pernah 
dishalatkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? '." 


Bab: Peperangan Hunain 


31 

j3&>iJ\ 

yi^\SjU^i\ yL^^'o J >_A> jU&\ <is^Sl\jjli4=3\j\ ji&Siyis 



31^1% j\ jLj I\ 


> ' UISjA>- 

tsi •> <’ C,K ’NV»" 


j^> j\ >j&\ $£ <j$\ 3 ji^= 3 \ 40 




31 


3324. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab 
dia berkata; telah menceritakan kepadaku Katsir bin Abbas bin Abdul Mutthalib dia berkata; 
Abbas mengatakan, "Aku pernah ikut perang Hunain bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, maka aku dan Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Mutthalib selalu mendampingi 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak pernah berpisah dengan beliau. Ketika itu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengendarai bighal putih miliknya, hadiah dari 
Farwah bin Nufatsah Al Judzami. Tatkala kamu Muslimin dan tentara Kafir saling 
berhadapan, kaum Muslimin mundur ke belakang, karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memacu bighalnya ke arah kaum Kufar." Abbas mengatakan, "Namun aku pegangi 
tali kekang bighal beliau, menahannya jangan sampai ia berlari kencang. Sedangkan Abu 
Sufyan memegangi pula pelana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abbas, serulah regu Samurah!" Abbas -dia 
adalah orang yang mempunyai suara yang keras- berkata, "Lalu aku panggil mereka dengan 
suaraku yang lantang, 'Manakah regu Samurah...! ' maka demi Allah, alangkah cepatnya 
mereka datang setelah mendengar panggilanku, bagaikan larinya induk sapi ketika 
mendengar suara anaknya. Mereka kemudian berkata, "Ya, kami datang, kami datang." 
Abbas berkata, "Lalu mereka berperang melawan kaum kafir. Kemudian panggilan tertuju 
kepada kaum Anshar, "Wahai kaum Anshar, wahai kaum Anshar!" Abbas melanjutkan, 
"Kemudian seruan dialihkan kepada Bani Harits bin Khazraj, "Wahai Bani Al Harits bin 
Khazraj, Wahai Bani Al Harits bin Khazraj!" Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melihat jalannya pertempuran dari atas bighal beliau, seperti menggelorakan semangat 
pasukan yang sedang bertempur. Beliau bersabda: "Beginilah kalau pertempuran sedang 
berkecamuk." Abbas berkata, "Lalu beliau mengambil beberapa butir kerikil dan 
melemparkannya ke arah orang-orang kafir sambil bersabda: "Demi Rabb Muhammad, 
kalian telah kalah...!" Abbas berkata, "Demi Allah, aku menyaksikan jalannya pertempuran, 
dan tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melempar mereka melainkan beliau 



melempar dengan beberapa kerikil saja, dan aku terus menyaksikan mereka berangsur- 
angsur kalah dan lari kocar kacir." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim 
dan Muhammad bin Rafi' serta Abd bin Humaid semuanya dari Abdurrazaq telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini, namun dia 
menyebutkan, "Farwah bin Nu'amah Al Judzami berkata, "Beliau bersabda: "Demi Rabbul 
Ka'bah, Hancurlah kalian semua." Dan dalam hadits ia menambahkan, "Sehingga Allah 
menghancurkan mereka." Abbas berkata, "Seakan-akan aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam memberikan semangat (juang) di belakang pasukan dari atas bighalnya." Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
'Uyainah dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Katsir bin Al Abbas dari 
ayahnya dia berkata, "Aku pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika perang 
Hunain... kemudian dia melanjutkan hadits tersebut, namun dalam hadits Yunus dan 
haditsnya Ma'mar lebih panjang dan lebih sempurna daripada hadits tersebut." 


f J i jUi \f\ Aj&, J\ Jf\ 


3325. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Khaitsamah dari Abu lshaq dia berkata; seorang laki-laki bertanya kepada Barra, "Wahai 
Abu 'Umarah, apakah kalian pernah lari dari perang Hunain?" dia menjawab, "Tidak, demi 
Allah (pasukan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah lari, namun ketika itu 
beliau dan beberapa pemuda dari sahabat beliau, serta orang-orang yang ikut bersama 
beliau, pergi berperang dengan tergesa-gesa tanpa membawa persenjataan dan 
perlengkapan dengan sempurna. Kebetulan mereka bertemu dengan pasukan pemanah dari 
pihak musuh, ketika mereka memanah hampir tidak meleset sedikitpun dari sasaran. Yaitu 
pasukan gabungan Bani Hawazin dan Bani Nashr. Lantas pasukan pemanah itu serta merta 
memanah mereka (kaum Muslimin) sehingga mereka terpaksa berbalik kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada 
di atas bighal putih beliau, dan Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Mutthalib mengawal beliau. 
Kemudian beliau turun dari bighal beliau dan memohon pertolongan kepada Allah, beliau 
bersabda: "Aku adalah seorang Nabi, bukan seorang pendusta, aku adalah putra Ibnu Abdul 
Mutthalib." Setelah itu beliau merapikan barisan mereka. 


/ **/ * •• ^ 



ffiljj* 1 I\jJL^^\IS1 y ^U^d. _4^>i ^Iii\jUSj3jSi^^l jkojUil 


3326. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Jannab Al Mishishi telah menceritakan 
kepada kami Isa bin Yunus dari Zakaria dari Abu lshaq dia berkata, "Seorang laki-laki datang 
kepada Al Barra seraya bertanya, "Wahai Abu 'Umarah, apakah kalian pernah lari dari 
peperangan Hunain?" maka dia menjawab, "Aku bersaksi atas Nabi Allah shallallahu 'alaihi 
wasallam, (pasukan) beliau tidaklah lari, akan tetapi saat itu orang-orang (yang ikut serta) 
tergesa-gesa tanpa membawa persenjataan yang lengkap menuju perkampungan Bani 
Hawazin ini, padahal mereka adalah pasukan pemanah, lantas orang-orang kafir 
melemparinya dengan anak panah, seakan-akan mereka (kaum Muslimin) seperti 
sekumpulan belalang. Sehingga kaum Muslimin pun kocar-kacir dan terpaksa berbalik 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sementara itu Abu Sufyan sedang mengawal 
dengan memegang bighal beliau. Kemudian beliau turun dan berdo'a dengan memohon 
pertolongan, beliau bersabda: "Aku adalah seorang Nabi, tidak seorang pendusta, aku adalah 
putra Abdul Mutthalib. Ya Allah. ..turunkanlah bala bantuan-Mu." Barra berkata, "Demi Allah, 
kami saat itu sangat mengkhawatirkan karena dahsyatnya peperangan, dan orang yang 
paling pemberani adalah orang yang paling dekat dengan peperangan, yaitu Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam." 


i 

's ^ .* 

j, 


3327. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dia 



berkata; aku mendengar? Al Barra ditanya oleh seorang laki-laki dari Qais, "Apakah kalian 
pernah lari dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu peperangan Hunain?" Al 
Barra menjawab, "(pasukan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidaklah lari dari 
peperangan, ketika itu Bani Hawazin memiliki sekelompok ahli pemanah. Dan ketika kami 
menyerang mereka, mereka lari kocar kacir sehingga kami berdesak-desakan untuk 
mengambil ghanimah, tidak lama setelah itu mereka mengadakan serangan balik dengan 
melempari anak panah kepada kami, sungguh saat itu aku melihat Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berada di atas bighal putihnya, sedangkan Abu Sufyan bin Harits memegang 
tali kekangnya. Beliau bersabda: "Aku adalah seorang Nabi, bukan seorang pendusta, aku 
adalah putra Abdul Mutthalib." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 
Muhammad bin Al Mutsanna serta Abu Bakar bin Khallad mereka berkata; telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan dia berkata; telah menceritakan 
kepadaku Abu lshaq dari Al Barra dia berkata, "Seorang laki-laki pernah bertanya kepadanya, 
"Wahai Abu 'Umarah... kemudian dia menyebutkan hadits tersebut, sedangkan hadits 
mereka lebih sempurna daripada haditnya dia." 




3328. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
'Umar bin Yunus Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin 'Ammar telah 
menceritakan kepadaku lyas bin Salamah telah menceritakan kepadaku ayahku dia berkata, 
"Kami pernah ikut perang Hunain bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika 
kami telah berhadapan dengan musuh, aku maju lebih dahulu dengan mendaki bukit, tiba- 
tiba aku bertemu dengan seorang musuh lalu ku panah dia dengan panahku, tetapi dia 
menghilang seketika sehingga aku tidak tahu apa yang sedang dibuatnya. Ketika aku melihat 
musuh, ternyata mereka telah berada di atas bukit yang lain. Lalu mereka bertempur dengan 
para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Para sahabat mundur dan aku juga ikut 
mundur dengan kocar kacir. Sa'at itu aku mengenakan dua kain burdah, yang satu kupakai 
sebagai sarung dan yang lain aku selempangkan. Tiba-tiba sarungku lepas, lalu aku ikatkan 



dua kain tersebut menjadi satu. Aku lewat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
sambil berlari, sedangkan beliau berada di atas bighal putihnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Rupanya Ibnu Akwa' melihat sesuatu yang menakutkan." Tatkala 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terkepung, beliau turun dari bighalnya, kemudian 
beliau mengambil segenggam tanah dan melemparkannya ke arah musuh sambil bersabda: 
"Muka-muka buruk." Maka tidaklah Allah menyisakan dari mereka melainkan wajah-wajah 
mereka telah dipenuhi dengan segenggam tanah. Lalu mereka lari tunggang langgang. Allah 
Azza Wa Jalla telah mengalahkan mereka. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
membagikan ghanimah kepada kaum Muslimin." 

Bab: Peperangan Thaif 


/ ^ ^ **/ ^ 


3329. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta 
Ibnu Numair semuanya dari Sufyan, Zuhair berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan 
bin 'Uyainah dari 'Amru dari Abu Al Abbas Asy Sya'ir Al A'ma dari Abdullah bin 'Amru dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengepung penduduk Tha'if, namun 
beliau tidak mendapatkan sesuatupun dari mereka." Lalu beliau bersabda: "Insya Allah besok 
kita akan kembali pulang." Para sahabat bertanya, "Apakah kita akan kembali padahal kita 
belum menaklukkan sesuatu pun?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada 
mereka: "Kalau begitu, pergilah kalian besok pagi untuk memerangi mereka." Keesokan 
harinya mereka berangkat perang sehingga mereka banyak yang terluka. Lantas Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka: "Besok kita akan kembali pulang." 
Abdullah bin 'Amru berkata, "Merekapun merasa heran dengan hal itu. Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tertawa." 


Bab: Peperangan Badar 





J4^ >j1\li *L. jui _4i 

•^i^5l^i> JU3lik J\tij>fti^\\z\j£3&>j'£ 

%\^k\^yj>*yX^\\^'s iis\i^ii]\ /\\li 

/ ^ * v ^ ^ 

j3iso^^ > ij3iB3i5 ( ^=<lf \i\i Jr^joj 

aIJlC- 4li\ J^> 4li\ <J \ Js\jo LajjlS UjbLfc UjbL&^y? j*^\ ^^C- 


3330. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari 
Anas, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan musywarah ketika sampai 
kepada beliau kabar mengenai kedatangan kafilah Abu Sufyan. Anas berkata, "Maka Abu 
Bakar berbicara, namun beliau tidak memperdulikannya, kemudian Umar angkat bicara, dan 
beliau pun tidak memperdulikannya, lantas Sa'd bin Ubadah berdiri sambil berkata, 
"Kamikah yang anda kehendaki wahai Rasulullah, demi Allah yang jiwaku berada di tangan- 
Nya, seandainya anda memerintahkan kami mengarungi lautan, pasti akan kami arungi, dan 
seandainya anda memerintahkan kami pergi ke ujung bumi, pasti kami akan pergi." Anas 
melanjutkan, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajak orang-orang untuk 
berkumpul, setelah itu mereka berangkat hingga sampai Badar. Di sana mereka bertemu 
dengan para pencari air untuk orang-orang Quraisy. Di antara mereka terdapat seorang 
budak hitam kepunyaan Bani Hajjaj, kemudian mereka mengangkapnya. Lantas para sahabat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengintrogasinya perihal Abu Sufyan dan 
pasukannya. Dia menjawab, "Aku tidak tahu perihal Abu Sufyan, tetapi yang aku tahu adalah 
Abu Jahal, 'Utbah, Syaibah dan Umayyah bin Khalaf bersama dengan rombongan manusia 
(tentara)." Setiap kali ia mengatakan hal yang serupa, maka mereka memukulinya, hingga ia 
berkata, "Ya, aku memberitahukan kepada kalian. Abu Sufyan juga ada." Kemudian mereka 
membiarkan budak tersebut, tidak lama setelah itu mereka tanya kembali perihal Abu 
Sufyan, lalu dia menjawab, "Aku tidak tahu dimana Abu Sufyan, yang ada adalah Abu Jahal, 
'Utbah, Syaibah dan Umayyah bin Khalaf bersama dengan rombongan manusia (tentara)." 
Setiap kali ia menjawab seperti itu, maka mereka memukuli budak tersebut." Saat itu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berdiri menunaikan shalat, ketika selesai 
shalat dan beliau melihat peristiwa itu, beliau bersabda: "Demi jiwaku yang berada di 
tangan-Nya, mengapa kalian memukulnya jika dia berkata benar, dan kalian biarkan jika ia 
berdusta?" Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di situlah tempat 
terbunuhnya si fulan -sambil menunjukkan ke tanah- di sini, dan di sini." Anas berkata, "Dan 
tidak satupun tempat-tempat yang di tunjukkan beliau itu berjauhan dengan tempat 



tewasnya orang-orang yang ditunjukkan dengan tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam." 


Bab: Penaklukan Makkah 


^ ) 


3ViS ^ ^ ^is 3 ViS^li\ s j^Si\ ^ sr ^I\ c^? ^ yt&LM- 

$$$£&>(& 'p>fj\^H\ ^ ^ 

"iis\ 'jhj^'k ^^3^3 >: ji _^3ii^ \ i jfeyifc^ j 
A&{4>\ J\&\i\£\jd\l\iy\ jy dJSjj^y J\iU3\3^%juL^\3\^^ 




j£iL: jlLai^j£\Ai r il^T>jj ( j5 

a\iik> jj^*j i>gjjc4^\ j\ jU\ { jid\ 




3331. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Sulaiman bin Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Tsabit Al Bunani dari Abdullah 
bin Rabbah dari Abu Hurairah dia berkata, "Suatu delegasi datang kepada Mu'awiyah di 
bulan Ramadan, oleh karena itu sebagian kami sibuk membuat makanan untuk sebagian 
yang lain, di antaranya terdapat Abu Hurairah yang sering mengajak kami ke tempatnya 
(rumahnya), lalu aku berkata kepadanya, "Tidak layakkah jika aku membuat makanan lalu 
aku undang mereka untuk makan-makan di rumahku?" lalu aku menyuruh (keluargaku) 
untuk membuatkan makanan." Di petang harinya, aku menemui Abu Hurairah, kukatakan 
padanya, "Sekarang makan malam di rumahku." Abu Hurairah menjawab, "Kamu telah 
mendahuluiku." Aku berkata; "Ya, aku mendahuluimu, dan juga mengundang mereka 
semua." Setelah itu. Abu Hurairah berkata; "Sukakah jika aku ceritakan kepada kalian suatu 
peristiwa mengenai diri kalian wahai orang-orang Anshar?" kemudian dia menyebutkan 
seputar penaklukan kota Makkah, katanya, "Saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berangkat hingga beliau tiba di Makkah. Lantas beliau mengangkat Zubair mengepalai satu 
sayap (pasukan), Khalid pada sayap yang lain, dan mengangkat Abu 'Ubaidah mengepalai 
pasukan yang tidak mengenakan baju besi. Mereka masuk ke dalam lembah, sedangkan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam satu regu." Abu Hurairah berkata, "Lalu beliau 
melihatku seraya bersabda: "Wahai Abu Hurairah." Jawabku, "Ya wahai Rasulullah!." Beliau 
bersabda: "Jangan perbolehkan orang-orang mendekat kepadaku selain orang-orang 
Anshar." -beliau menambahkan- "Kecuali Syaiban." Beliau melanjutkan: "Suruh orang-orang 
Anshar mendekat kepadaku." Abu Hurairah melanjutkan, "Mereka segera berkumpul di 
sekeliling beliau, sedangkan orang-orang Quraisy juga telah menyusun barisan dalam 
beberapa pasukan. Kata orang-orang Quraisy, "Biarkan mereka mendahului kita, jika mereka 
beruntung, maka kita sama-sama dengan mereka, namun jika mereka membahayakan, maka 
kita berikan kepada mereka apa yang dimintanya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Kalian lihatlah pasukan Quraisy dan pengikut-pengikut mereka!" kemudian beliau 
memberi isyarat dengan kedua tangannya, yang satu di atas yang lain (maksudnya supaya 
waspada dan saling melindungi), kemudian beliau bersabda lagi: "Sampai berjumpa di 
Shaffa." Abu Hurairah berkata, "Kami terus berjalan, dan tidak seorang pun di antara kami 
yang membunuh, kecuali jika seorang Quraisy itu membunuh." Ternyata tidak ada 
perlawanan yang ditujukan kepada kami. Kemudian Abu Sufyan datang sembari berkata, 
"Wahai Rasulullah, jikalau orang-orang Quraisy dibunuhi, maka tidak akan ada lagi orang- 
orang Quraisy sesudah ini." (artinya; orang-orang Quraisy menyerah kalah tanpa 



pertumpahan darah), maka beliau bersabda: "Siapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan, dia 
akan aman." Maka orang-orang Anshar berkata sesama mereka, "Agaknya laki-laki ini, telah 
dipengaruhi perasaan rindu kepada kampung halamannya sehingga timbul rasa kasih 
terhadap sanak familinya." Abu Hurairah berkata, "Ketika itu wahyu turun. Kalau wahyu 
turun, tidak seorang pun dari kami yang memandang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
hingga wahyu selesai turun. Ketika wahyu selesai turun, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Wahai kaum Anshar!" Mereka menjawab, "Kami wahai Rasulullah?" 
beliau bersabda: "Kaliankah yang berkata bahwa laki-laki ini, agaknya telah dipengaruhi 
perasaan rindu dengan kampung halamanya?" mereka menjawab, "Batui" Beliau bersabda: 
"Sekali-kali tidak, aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku telah hijrah kepada Allah dan 
kepada kalian semua, hijdup dan matiku juga bersama kalian." Setelah mendengar itu 
mereka datang menghampiri beliau sambil menagis dan berkata, "Demi Allah, kami tidak 
mengatakan seperti itu melainkan kami iri dengan Allah dan Rasul-Nya." Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya membenarkan 
pengakuan kalian semua dan memaafkan kalian." Abu Hurairah berkata, "Kemudian orang- 
orang (penduduk Makkah) berdatangan ke rumah Abu Sufyan, dan mereka menutup pintu 
rumah mereka. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan hingga tiba di Hajar 
Aswad dan menciumnya, setelah itu beliau thawaf mengelilingi Ka'bah. Abu Hurairah 
berkata, "Beliau juga mendatangi berhala sesembahan orang-orang Quraisy yang terletak di 
sekitar Ka'bah, lalu beliau tusuk matanya dengan busur panah yang ada di tangan beliau 
sambil bersabda: "Telah datang kebenaran, dan lenyaplah kebatilan." Setelah selesai thawaf, 
beliau menuju bukit shafa lalu naik ke puncaknya. Sesampainya di atas, beliau memandang 
ke Ka'bah, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya sambil memuji Allah dan berdo'a 
dengan do'a yang beliau kehendaki." Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Hasyim 
telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al 
Mughirah dengan isnad seperti ini, dan dalam haditsnya ia menambahkan, "kemudian beliau 
mengisyaratkan dengan kedua tangannya, yang satu dengan yang lainnya saling mempererat 
(melindungi)." Dan dia menyebutkan dalam haditsnya, "Mereka berkata, "Memang kami 
telah mengatakan seperti itu wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Lupakah kalian siapakah 
aku, sekali-kali tidak, sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya." 





ir* j^>4^ J j--* j Jl3|*J£l\ -*Jo 




<i » y / 

y> *< ^ f 

iX ' 1*! 4 ! I 


3332. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Hasan telah menceritakan kepada kami Hammad bin 
Salamah telah mengabarkan kepada kami Tsabit dari Abdullah bin Rabah dia berkata, "Kami 
datang sebagai delegasi kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan, dan di antara kami ada Abu 
Hurairah. Kami bergilir memasak makanan masing-masing satu hari. Ketika giliranku 
memasak, aku berkata, "Wahai Abu Hurairah, hari ini adalah giliranku memasak." Tidak lama 
kemudian mereka telah datang ke tempatku, tetapi makanan belum tersedia, lantas aku 
berkata, "Wahai Abu Hurairah, alangkah baiknya jika kamu bercerita kepada kami tentang 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai makanan kita terhidang!" Dia berkata, "Kami 
pernah pergi bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari 
penaklukan kota Makkah, beliau mengangkat Khalid bin Walid selaku komandan pasukan 
sayap kanan, dan mengangkat Zubair menjadi komandan pasukan sayap kiri, serta 
mengangkat Abu 'Ubaidah mengepalai pasukan pejalan kaki yang di tempatkan di lembah. 
Kemudian beliau bersabda: "Wahai Abu Hurairah, panggilah orang-orang Anshar untuk 
mendekat Aku!" Aku langsung memanggil mereka hingga mereka pun segera berkerumun di 
dekat beliau, lalu belau bersabda: "Wahai orang-orang Anshar, adakah kalian melihat 
pasukan tentara Quraisy?" mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Perhatikan baik-baik, 
apabila kalian bertemu dengan mereka besok hari, maka habisilah mereka." sambil memberi 
isyarat dengan kedua tangannya -meletakkan yang kanan di atas yang kiri-. Kemudian beliau 
bersabda: "Sampai bertemu di Shafa." Abu Hurairah berkata, "Dan saat itu tidak ada seorang 
pun yang mendekati mereka melainkan mereka habisi." Abu Hurairah melanjutkan, 
"Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam naik ke bukit Shafa, dan orang-orang 
Anshar datang sembari mengililingi beliau di Shafa, ketika mereka sedang di Shafa, tiba-tiba 
Abu Sufyan datang seraya berkata, "Wahai Rasulullah, jika orang-orang Quraisy di habisi 
semua, maka tidak akan ada lagi orang-orang Quraisy setelah ini." Abu Sufyan mengatakan, 
"Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa masuk ke rumah 
Abu Sufyan maka dia aman, barangsiapa meletakkan senjatanya maka dia aman, 
barangsiapa menutup pintunya maka dia aman." Setelah itu orang-orang Anshar sama 
berkata, "Agaknya laki-laki ini (Rasulullah) telah dipengaruhi perasaan kasih sayang kepada 
keluarganya hingga timbul rasa cinta terhadap sanak familinya." Maka turunlah wahyu 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Kaliankah yang 



mengatakan, 'agaknya laki-laki ini telah dipengaruhi perasaan kasih sayang terhadap 
keluarganya hingga timbul rasa cinta terhadap sanak familinya?, sekali-kali tidak, lupakah 
kalian siapa aku? -beliau mengucapkannya hingga tiga kali- aku adalah Muhammad seorang 
hamba Allah dan Rasul-Nya, aku telah berhijrah kepada Allah dan kepada kalian semua, 
maka hidup dan matiku bersama kalian." Mereka lantas berkata, "Demi Allah, tidaklah kami 
mengatakan melainkan karena kami iri dengan Allah dan Rasul-Nya." Beliau bersabda: 
"Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya membenarkan apa yang kalian katakan dan memaafkan 
perbuatan kalian." 


Bab: Menghilangkan patung dari sekitar Ka'bah J 




3333. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid serta 
Ibnu Abu Umar sedangkan lafadznya dari Ibnu Abu Syaibah, mereka berkata; telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Abu 
Ma'mar dari Abdullah dia berkata, "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk Makkah, 
saat itu terdapat tiga ratus enam puluh patung di sekitar Ka'bah. Lantas dengan tongkatnya 
beliau memukul patung tersebut sambil membaca: "Telah datang kebenaran dan lenyaplah 
kebatilan, sesungguhnya kebatilan pasti lenyap...) ' (Qs. Al Israa: 81) '(Kebenaran telah 
datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi) ' (Qs. Sabaa: 
49). Ibnu Abu Umar menambahkan, "Ketika hari penaklukan Kota Makkah." Dan telah 
menceritakan kepada kami Hasan bin Ali Al Khulwani dan Abd bin Humaid keduanya dari 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami At Tsauri dari Ibnu Abu Najih dengan isnad ini 
hingga perkataan, "(dan kebatilan) itu pasti lenyap." Dan tidak menyebutkan ayat yang lain, 
dia juga berkata, "Arca" sebagai ganti dari "Patung." 


Bab: Tidak boleh membunuh orang quraisy setelah penaklukan Makkah dengan cara 
melempar batu hingga mati (rOLil\juo\ L>*^) 





Ai ji U*i 'jsi siai ^ lii (O-ii 

lili 


3334. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dan Waki' dari Zakaria dari As Sya'bi dia mengatakan; telah 
mengabarkan kepadaku Abdullah bin Muthi' dari ayahnya dia berkata, "Aku mendengar Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika penaklukan kota Makkah: "Orang-orang Ouraisy 
tidak akan dibunuh dengan cara diikat dan dilempari batu sampai mati, setelah hari ini 
hingga hari kiamat." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan 
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Zakaria dengan isnad ini, dengan 
tambahan, "Dan tidak ada seorang pun yang selamat dari orang-orang Ouraisy yang keras 
permusuhannya dengan beliau selain Muthi', dan asal namanya adalah Al 'Ashi (pelaku 
maksiat), lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menamainya Muthi' (orang yang taat) 


Bab: Perjanjian Hudaibiyah 


* ' ' ' ••> «s «* 


4w»»>ca4. 


3335. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mua'd Al 'Anbari telah menceritakan 
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dia berkata; 
aku mendengar Al Barra bin 'Azzib berkata, "Ali bin Abu Thalib pernah menuliskan perjanjian 
damai antara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan orang-orang Musyrik (Makkah) ketika 
perjanjian Hudaibiyyah. Ali menuliskan, "Ini adalah perjanjian yang ditulis oleh Muhammad 
Rasulullah." Lantas mereka berkata, "Jikalau kami tahu bahwa kamu adalah Rasulullah, tentu 
kami tidak akan memerangimu." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ali: 
"Hapus kata-kata itu (tulisan 'Rasulullah')." Ali menjawab, "Aku tidak mau menghapusnya." 
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang menghapusnya dengan tangannya sendiri." Al 
Barra' berkata, "Isi perjanjian itu antara lain menetapkan bahwa kaum Muslimin boleh 



masuk dan tinggal di kota Makkah selama tiga hari. Tidak boleh membawa senjata kecuali 
diletakkan dalam sarungnya." Aku bertanya kepada Abu lshaq, "Apa yang dimaksud dengan 
sarung pedang?" dia menjawab, "Yaitu sarung pedang dan sesuatu yang ada di dalamnya." 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dari Abu lshaq dia berkata; aku mendengar Al Barra' bin 'Azib berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengadakan perjanjian Hudaibiyyah, lantas 
Ali menulis suatu catatan di anatara mereka." Al Barra' berkata, "Lalu dia menulis; 
Muhammad Rasulullah. ..kemudian dia menyebutkan seperti hadits Mu'adz, namun dalam 
haditsnya dia tidak menyebutkan, "Ini adalah perjanjian yang ditulis olehnya." 


iil WjJ> 

uui; z;\&s J' 

iiUuo b 5^^® (j \ Jla _j j J\ji9 Jo» La 


3336. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hamzhali dan Ahmad bin Janab 
Al Mishishi semuanya dari Isa bin Yunus sedangkan lafadznya dari lshaq, telah mengabarkan 
kepada kami Isa bin Yunus telah mengabarkan kepada kami Zakaria dari Abu lshaq dari Al 
Barra' dia berkata, "Ketika nabi shallallahu 'alaihi wasallam dilarang melaksanakn Haji, maka 
penduduk Makkah mengadakan perjanjian damai yaitu; supaya beliau masuk dan bermukim 
hanya tiga hari, tidak masuk (Makkah) melainkan dengan pedang yang masih diletakkan 
dalam sarungnya, setiap orang dari kaumnya tidak boleh keluar bersama beliau, namun 
sebaliknya mereka membolehkan sahabat beliau yang hendak ikut bersama mereka (tinggal 
di Makkah). Lantas beliau bersabda kepada Ali: "Tulislah syarat antara kami dengan mereka 
dengan Bismillahirrahmanirrahim, ini adalah hasil keputusan yang ditetapkan oleh 
Muhammad Rasulullah." Maka orang-orang Musyrik berkata kepada beliau, "Sekiranya kami 
mengetahui kalau kamu adalah Rasulullah, niscaya kami akan mengikutimu, akan tetapi 
tulislah Muhammad bin Abdullah." Lalu beliau menyuruh Ali supaya menghapusnya, namun 
Ali berkata, "Demi Allah, aku tidak akan menghapusnya." Kemudian Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Beritahukanlah kepadaku tempat yang kamu tulis tadi." Maka Ali 
memberitahukan kepada beliau tempatnya, lalu beliau sendiri yang menghapusnya, dan 



diganti dengan Ibnu Abdullah. Beliau tinggal selama tiga hari, tatkala hari yang ke tiga, 
mereka (orang-orang Quraisy) berkata kepada Ali, "Ini adalah hari terakhir sebagaimana 
dalam syarat yang dibuat oleh saudaramu, maka suruhlah dia keluar (dari Makkah)." Lantas 
Ali memberitahukan kepada belau, akhirnya beliau keluar (dari Makkah)." Dan dalam riwayat 
Ibnu Janab disebutkan, "Niscaya kami akan mengikutimu dan berbaiat kepadamu." 


(3^ j \ j » \ ^ \ L« L»i \ p3\_> \ Jls 


3337. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari 
Anas bahwa orang-orang Quraisy pernah mengadakan perjanjian damai dengan Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam. Sedangkan dikalangan mereka terdapat Suhail bin 'Amru. Maka 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ali: "Tulsilah Bismillahirrahmanirrahim." 
Suhail berkata, "Aku tidak tahu apa itu Bismillahirrahmanirrahim, akan tetapi tulislah 
sebagaimana yang kami ketahui yaitu, 'Bismikallahumma'." Beliau bersabda: "Tulislah dari 
Muhammad Rasulullah." Mereka berkata, "Sekiranya kami mengetahui bahwa kamu adalah 
Rasulullah, sungguh kami akan mengikutimu, akan tetapi tulislah namamu dan nama 
ayahmu." Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tulislah dari Muhammad bin 
Abdullah." Kemudian mereka mengajukan persyaratan-persyaratan kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, di antaranya ialah, bahwa setiap orang yang datang dari pihak kalian, maka 
kami tidak akan mengembalikannya kepada kalian, namun jika pihak kami ada yang datang 
kepada kalian, maka kalian harus mengembalikannya kepada kami." Maka para sahabat 
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kita harus menulis persyaratan tersebut?" beliau 
menjawab: "Ya, sebab orang-orang kita yang pergi kepada mereka, maka Allah akan 
menjauhkannya (dari rahmat-Nya), namun jika dari pihak mereka datang kepada kita, 
mudah-mudahan Allah memberikan jalan keluar." 





jlkii3is\l;Vi\^j^ ^ ji\3 ^j < j\^vl^\o^\^3viS^4^3VSi^^\ yT ^==^\Jjj 

Sdo;iU^3ii>^jU\3 ^u:3iiiiii^ ;^s1s >1 j\ 


> > r. . . 

<>-uJL>< u 


£fJj 

3338. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Numair sedangkan lafadznya saling berdekatan, telah menceritakan kepada kami 
ayahku telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Siyah telah menceritakan kepada 
kami Habib bin Abu Tsabit dari Abu Wa'il dia berkata, " Sahal bin Hunaif pernah berdiri 
ketika terjadi perang Shifin, dia berseru, "Wahai manusia, koreksilah diri kalian masing- 
masing. Ketika terjadi perjanjian Hudaibiyyah, kami bersama-sama dengan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Seandainya waktu itu kami melihat adanya pembunuhan, pasti 
kami telah berperang. Hal ini terjadi ketika terjadi perjanjian damai antara Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan orang-orang Musyrik. Maka umar bin Khatthab datang 
menghampiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, 
tidakkah kita dalam kebenaran dan mereka dalam kebathilan?" beliau bersabda: "Ya." Dia 
berkata, "Bukankah jika kita terbunuh akan masuk surga? sedangkan jika mereka terbunuh, 
mereka akan masuk neraka?" beliau menjawab: "Ya benar." Umar bertanya, "Mengapakah 
kita harus mengalah mengenai agama kita, dan pulang begitu saja? Padahal Allah belum 
memberikan keputusan apa-apa antara kita dengan mereka?" Beliau menjawab: "Wahai 
Ibnul Khattab, sesungguhnya aku adalah Rasulullah, dan sekali-kali Allah tidak akan menyia- 
nyiakan aku selama-lamanya." Abu Wa'il berkata, "Umar lalu pergi dalam keadaan tidak 
puas, bahkan terlihat marah. Lalu dia mendatangi Abu Bakar seraya berkata, "Wahai Abu 
Bakar, bukankah kita di atas yang hak dan mereka dalam kebathilan." Dia menjawab, "Ya, 
benar." Umar bertanya, "Tidakkah jika kita terbunuh, maka kita akan masuk surga, 
sedangkan jika mereka yang terbunuh, maka mereka akan masuk neraka?" Abu Bakar 
menjawab, "Ya, benar." Umar bertanya lagi, "Mengapakah kita harus mengalah mengenai 
agama kita, dan pulang begitu saja? Padahal Allah belum memberikan keputusan apa-apa 
antara kita dengan mereka?" Maka Abu Bakar berkata, "Wahai Ibnul Khattab, sesungguhnya 
beliau adalah Rasulullah, dan sekali-kali Allah tidak akan menyia-nyiakan beliau selama- 
lamanya." Suhail berkata, "Maka turunlah ayat Al Qur'an kepada Rasulullah, yaitu surat Al 
Fath. Maka beliau menyuruh seseorang untuk membacakan kepada Umar, lantas dia 



bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah itu yang dimaksud dengan kemenangan?" beliau 
bersabda: "Ya, benar." Barulah dia bertaubat dan kembali." 


' ' * s ' ' O 

\J43M J f J* 

iv^lj 


3339. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala dan Muhammad 
bin Abdullah bin Numair keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah 
dari Al A'masy dari Syaqiq dia berkata; aku mendengar Sahal bin Hunaif berkata ketika di 
Shifin, "Wahai para manusia, koreksilah diri kalian masing-masing, demi Allah, aku telah 
mengalami sendiri ketika peristiwa Abu Jandal, sekiranya aku mampu menolak perintah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sungguh aku akan menolaknya (untuk tidak 
berperang). Demi Allah, ketika itu kami tidak melakukan peperangan sedikitpun, melainkan 
Allah memudahkan urusan kami, sangat berbeda dengan peristiwa kalian saat ini!" Ibnu 
Numair tidak menyebutkan, "Hingga suatu perkara yang mengkhawatirkan." Dan telah 
menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq semuanya dari Jarir. Dan telah 
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Asyaj telah 
menceritakan kepada kami Waki' keduanya dari Al A'masy dengan isnad in, dan dalam hadits 
keduanya di sebutkan, "Sampai kepada peristiwa yang menagerikan." 






3340. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Sa'id Al Jauhari telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari Malik bin Mighwal dari Abu Hashin dari Abu Wa'il dia 
berkata; aku mendengar Sahi bin Hunaif berkata ketika di Shifin, "Perhatikanlah diri kalian, 
niscaya kalian akan mengetahui perkara agama kalian, sungguh aku pernah melihat 
peristiwa Abu Jandal, sekiranya aku mampu menolak perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, niscaya kami tidak akan diberi jalan keluar dalam permusuhan tersebut, 
melainkan permusuhan tersebut senantiasa masih ada." 



* v x ** y 

{ll^\ jj^js j^iU ^lLJ»l^iiUl^ill\ } 



£-\^asT 




3341. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahzhami telah menceritakan kepada 
kami Khalid bin Al Harits berkata, telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu 'Arubah dari 
Qatadah bahwa Anas bin Malik telah menceritakan kepada mereka, dia berkata, "Ketika 
turun ayat: '(Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, 
supaya Allah memberikan ampunan kepadamu terhadap dosamu -hingga firmanNya- dengan 
pertolongan yang kuat (banyak). 1 (Qs. Al Fath: 1-3), ketika itu mereka baru pulang dari 
Hudaibiyyah dengan diliputi perasaan jengkel dan kesal, padahal mereka telah menyembelih 
binatang kurban. Maka beliau bersabda: "Sungguh telah turun kepadaku suatu ayat yang 
lebih aku cintai daripada dunia dan isinya." Dan telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin 
An Nadir At Taimi telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dia berkata; aku mendengar 
ayahku telah menceritakan kepada kami Qatadah dia berkata; aku pernah mendengar Anas 
bin Malik, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna 
telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Hammam 
(dalam jalur lain disebutkan) telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah 
menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban 
semuanya dari Qatadah dari Anas sebagaimana hadits Ibnu Abu 'Arubah." 


Bab: Memenuhi perjanjian (A4*JL>«-\i _^J\) 





3342. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari Al Walid bin Jumai' telah menceritakan kepada kami Abu At 
Thufail telah menceritakan kepada kami Hudzaifah bin Yaman dia berkata, "Tidak ada yang 



menghalangiku untuk turut bertempur di Badar kecuali karena aku dan ayahku yaitu Husail 
tertangkap oleh orang-orang Quraisy ketika kami keluar dari Makkah. Mereka bertanya, 
"Apakah kalian hendak pergi menemui Muhammad? Kami menjawab, "Tidak, kami hanya 
akan berjalan-jalan ke Madinah." Lalu mereka membuat perjanjian dengan kami, bahwa 
kami boleh pergi ke Madinah akan tetapi tidak boleh berperang memihak beliau. Lalu kami 
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukan kepada beliau akan 
peristiwa kami tersebut. Maka beliau bersabda: "Pergilah kalian, dan pegang teguhlah janji 
kalian dengan mereka, kita akan memohon pertolongan kepada Allah untuk mengalahkan 
mereka." 


Bab: Peperangan Ahzab 



p£\ Jiv ii J4 j4- 1 Jio 




<' S s * y ? . 

» . 


3&<I*Aa\jlS£ 


Jdi. JL j 

> 1 ^ ,r 

0 L»jj 


3343. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari 
Jarir, Zuhair berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Ibrahim At 
Taimi dari ayahnya dia berkata, "Suatu ketika kami berada di dekat Hudzaifah, tiba-tiba ada 
seorang laki-laki yang berkata, "Seandainya aku mendapatkan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, niscaya aku akan berperang bersama beliau dan aku akan bersungguh-sunbgguh." 
Hudzaifah berkata, "Betulkah kalian akan berbuat seperti itu?" aku sendiri pernah 
mengalami perang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika perang Ahzab. Saat 
itu kami diserang oleh angin yang sangat kencang dan udara yang dingin. Maka Rasulullah 



shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adakah seseorang yang sanggup mencari berita 
tentang musuh? Maka Allah akan menempatkannya bersamaku kelak di hari Kiamat." 
Semuanya diam, dan tidak ada satupun yang menjawab. Kemudian beliau bertanya lagi: 
"Adakah seseorang yang sanggup mencari berita tentang musuh? Maka Allah akan 
menempatkannya bersamaku kelak di hari Kiamat." Semuanya diam, dan tidak ada satupun 
yang menjawab. Kemudian beliau bertanya pula: "Adakah seseorang yang sanggup mencari 
berita tentang musuh? Maka Allah akan menempatkannya bersamaku kelak di hari Kiamat." 
Kami masih terdiam semuanya, dan tidak ada satupun yang menjawab. Lalu beliau bersabda: 
"Wahai Hudzaifah, berdiri dan carilah kabar mengenai musuh!" Maka tidak bisa tidak, aku 
harus berdiri, karena beliau jelas memanggil namaku. Beliau bersabda: "Pergi dan carilah 
kabar mengenai musuh, dan jangan kamu mengagetkan mereka tentang diriku." Tatkala aku 
telah berpaling dari sisi beliau, seakan-akan aku berjalan dengan kehangatan (tidak seperti 
yng lain dalam kedinginan-red), sehingga aku mendatangi mereka, lantas aku melihat Abu 
Sufyan yang sedang menghangatkan badannya dengan api, maka aku langsung menaruh 
anak panah pada busurnya dan hendak memanahnya, sekiranya aku tidak ingat dengan 
pesan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Jangan kamu mengagetkan mereka dengan 
diriku." Niscaya aku telah panah dan akan mengenainya. Lalu aku kembali sambil berjalan 
kaki dengan kehangatan, kemudian aku menemui beliau dan melaporkan mengenai kondisi 
musuh, setelah itu aku pergi, tiba-tiba diriku mulai merasakan kedinginan, maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memakaikanku kain burdah yang biasa dipakai beliau untuk 
shalat, kemudian aku tertidur sampai pagi, keesokan harinya beliau bersabda: "Bangun 
wahai orang yang banyak tidur." 


Bab: Peperangan Uhud 




3344. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Al Azdi telah menceritakan 
kepada kami Hammad bin Salamah dari Ali bin Zaid dan Tsabit bin Al Banani dari Anas bin 
Malik, bahwa ketika perang Uhud berkecamuk, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
terdesak sendirian bersama-sama dengan tujuh orang Anshar dan dua sahabat Quraisy 
(Muhajirin), ketika musuh semakin mendekati beliau, beliau bersabda: "Barangsiapa dapat 
menghalau mereka (musuh) dari kami, maka baginya surga atau dia akan bersamaku di 
surga." Maka seorang laki-laki dari Anshar maju kehadapan dan bertempur hingga terbunuh, 
kemudian musuh semakin mendekati beliau, beliau bersabda: "Barangsiapa dapat 
menghalau mereka dariku, maka baginya surga atau dia akan bersamaku di surga." Maka 
seorang laki-laki dari Anshar maju kehadapan dan bertempur hingga terbunuh. Peristiwa 



tersebut terus seperti itu hingga ketujuh sahabat Anshar terbunuh, maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kedua sahabat Quraisy: "Betapa adilnya para 
sahabat kita." 


•- - 'J ?\ , t» " A' V * 


(i ^ » 

j i>J<. A /V loU< Jji \j^C. A^sa*/l\ \ i"'.*. Ju. A ^Am ^ ?J l ' ''j- Jj 

y yS\ \iLL, J£U\ 

> t> * >t t-r-e^v -- ’ - ^ "tts -V * - - > "\'->?\ '\' 

^ o L.*4.^fc j v>w* J 13^ ^ 

^yU\^y yJJX&Z- \jfi*\ .'yY&&^\j<y*J~ 




3345. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah menceritakan 
kepada kami Abdul Aziz bin Abu Hazim dari ayahnya bahwa dia mendengar Sahi bin Sa’id 
ditanya seseorang mengenai luka yang pernah diderita Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dalam pertempuran Uhud, maka dia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam terluka, gigi taringnya patah, dan topi baja yang bliau kenakan juga pecah. Lalu 
Fatimah binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membersihkan darah beliau, sedangkan 
Ali menyiramkan air dari perisai. Ketika Fatimah melihat darah semakin bertambah banyak 
keluar, dia mengambil potongan pelepah kurma lalu dia bakar hingga menjadi abu, 
kemudian abu tersebut diletakkan di atas luka beliau hingga darahnya berhenti keluar." 
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ya'qub 
-yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari- dari Abu Hazim bahwa dia mendengar Sahi bin Sa'id 
ditanya mengenai luka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka dia menjawab, "Demi 
Allah, sungguh aku telah melihat sendiri orang yang mencuci luka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dan yang menuangkan air, serta dengan apa dia mengobati luka 
beliau. ..kemudian dia menyebutkan seperti haditsnya Abdul Aziz, namun dia menambahkan. 



'dan wajahnya terluka' dia juga menyebtkan, 'giginya pecah'." Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim serta 
Ibnu Abu Umar semuanya dari Ibnu Uyainah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami 'Amru bin Sawad Al 'Amiri telah mengabarkan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Sa'id bin Abu Hilal, 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi 
telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Maryam telah menceritakan kepada kami 
Muhammad -yaitu Ibnu Mutharrif- semuanya dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'id dengan 
hadits ini dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dalam hadits Ibnu Abu Hilal disebutkan, 
'wajah beliau terkena', sedangkan dalam hadits Ibnu Mutharif disebutkan, 'wajah beliau 
terluka.' 




3346. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Oa'nab telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas, bahwa gigi geraham 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pecah ketika perang Uhud, dan kepala beliau juga 
terluka hingga mengalirkan darah, beliau lalu bersabda: "Bagaimana mungkin suatu kaum 
akan beruntung, sedangkan mereka melukai nabinya dan mematahkan gigi gerahamnya." 
Oleh karena itu beliau memohon kepada Allah untuk mengutuk mereka, lalu Allah Azza wa 
jalla menurunkan ayat: '(Kamu tidak memiliki wewenang apa-apa terhadap urusan mereka...) 
' (Qs. Ali Imran: 128). 












3347. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Syaqiq dari 
Abdullah dia berkata, "Aku seakan-akan masih melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menceritakan seorang Nabi dari para Nabi yang dilukai oleh kaumnya, lalu beliau mengusap 
darah dari mukanya sambil mengatakan: "Wahai Rabbku, ampunilah kaumku, karena 
mereka tidak mengetahui." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah 
telah menceritakan kepada kami Waki' dan Muhammad bin Bisyr dari Al A'masy dengan 
isnad ini, namun dia menyebutkan, "Dan beliau mengusap darah yang mengalir di 
pelipisnya." 



Bab: Murka Allah kepada orang yang dibunuh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam 

a i c. ) 




3348. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata, "Ini seperti sesuatu yang pernah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian dia menyebutkan di antaranya, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah sangat marah terhadap suatu kaum yang 
melakukan perbuatan ini terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Dan ketika itu 
beliau sambil menunjuk taringnya yang patah. Dan beliau juga bersabda: "Allah sangat 
marah terhadap orang yang dibunuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam perang fi 
sabilillah Azza Wa Jalla." 


Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam menemui gangguan musyrikin ( \ \ La 


J/J>r 

o*^j lij^b Leo Lco \i\ 5^" Lco^g 



/'z/ . ^ ^ ^ fl / . ' s ^c. y 9 a 9 / / y / z' _ a 

. ^ ♦'■'t* ^ » * ** y'»* ^ y' . \ ^ * **l£ ^ t ^ ** '''*£ ^ * » \ 'W ' *\' ' 9 *\ ' 9 \ ' *\ y ' 9 *\ '?• ^ ' 


3349. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar bin Muhammad bin Aban Al 
Ja'fi telah menceritakan kepada kami Abdurrahim -yaitu Ibnu Sulaiman- dari Zakaria dari Abu 
lshaq dari 'Amru bin Maimun Al Audi dari Ibnu Mas'ud dia berkata, "Ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam shalat dekat Ka'bah, Abu Jahal dan kawan-kawannya sedang 
duduk-duduk, sementara ada bekas unta yang disembelih pada hari sebelumnya. Abu Jahal 
berkata, "Siapa di antara kalian yang sanggup mengambil perut unta sembelihan bani Fulan 
itu, lalu meletakkannya di bahu Muhammad apabila dia sujud." Dan orang yang paling jahat 
di antara mereka pergi mengambil isi perut unta tersebut, ketika Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam sujud, dia meletakkannya di bahu beliau." Ibnu Mas'ud berkata, "Setelah itu 
mereka tertawa terbahak-bahak, dan dorong-mendorong antara satu sama lain. Aku berdiri 
saja melihat peristiwa tersebut. Sekiranya aku anggup, tentu aku akan membuang isi perut 
unta tersebut dari sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam terus saja sujud, beliau tidak mengangkat kepalanya hingga ada orang yang lewat, 
lalu orang tersebut memberitahukannya kepada Fathimah -ketika itu dia masih gadis kecil-. 
Fatimah datang dan membuang isi perut unta itu dari punggung beliau, sesudah itu Fatimah 
menghampiri mereka dan memaki-makinya. Seusainya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
shalat, beliau mengeraskan suaranya dan mendo'akan kejelekan terhadap mereka. Apabila 
beliau berdo'a, biasanya beliau mengulanginya sampai tiga kali, dan apabila beliau meminta, 
beliau juga mengucapkan tiga kali, kemudian beliau berucap: "Allahumma 'alaika bi Quraisy 
(Ya Allah, binasakanlah orang-orang Quraisy)." Beliau mengucapkannya tiga kali. Tatkala 
mereka mendengar suara beliau, mereka berhenti tertawa dan merasa khawatir dengan 
do'a beliau, kemudian beliau melanjutkan do'anya: "ALLAHUMMA 'ALAIKA BI ABI JAHAL BIN 
HISYAM, WA 'UTBAH BIN RABI'AH WA SYAIBAH BIN RABI'AH WA WALID BIN 'UQBAH WA 
'UMAYYAH BIN KHALAF WA 'UQBAH BIN ABI MU'ITH." (Ya Allah, binasakanlah Abu Jahal bin 
Hisyam, 'Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Walid bin 'Uqbah, 'Umayyah bin Khalaf dan 
'Uqbah bin Abu Mu'ith)." -Ibnu Mas'ud menyebutkan yang ketujuh, namun perawi lupa 
namanya- Maka demi dzat yang telah mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam 
dengan kebenaran, sungguh aku telah melihat orang-orang yang namanya disebut oleh 
beliau, mereka mati tergeletak dalam perang Badar. Kemudian mereka diseret ke sumur 
Badar." Abu lshaq berkata, "Al Walid bin 'Uqbah masih ada kekeliruan dalam hadits ini." 


t y ' ' 




\ 9 't t/ 9 t 

Ja-uc4, i \ 










3350. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basyar sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; 
aku mendengar Abu lshaq menceritakan dari 'Amru bin Maimun dari Abdullah dia berkata, 
"Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang sujud, sementara di sekitar 
beliau ada beberapa orang Quraisy, tiba-tiba 'Uqbah bin Abu Mu'th datang dengan 
membawa sekarung bekas sembilhan anak unta yang telah membusuk, lalu ia melemparnya 
tepat mengenai punggung Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena itu beliau tidak 
mau mengangkat kepalanya. Setelah Fatimah datang, maka dia mengambil karung tersebut 
dari punggung beliau. Lantas beliau mendo'akan kebinasaan terhadap orang-orang yang 
telah melakukan perbuatan tersebut, beliau bersabda: "Ya Allah, binasakanlah orang-orang 
Quraisy; Abu Jahal bin Hisyam, 'Utbah bin Rabi'ah, 'Uqbah bin Abu Mu'ith, Syaibah bin 
Rabi'ah, Umayyah bin Khalaf dan Ubay bin Khalaf." Sungguh aku telah melihat dalam perang 
Badar, mereka semua binasa, lalu jasad mereka dilemparkan ke dalam sumur selain Umayah 
atau mungkin Ubay, karena persendiannya banyak yang putus, maka ia tidak dilemparkan ke 
dalam sumur." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Ja'far bin 'Aun telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Abu 
lshaq dengan isnad seperti ini, dengan sedikit tambahan, "Apabila beliau berdo'a, beliau 
lebih suka mengulanginya sampai tiga kali, beliau bersabda: "Ya Allah, binasakanlah orang- 
orang Quraisy, Ya Allah, binasakanlah orang-orang Quraisy, Ya Allah, binasakanlah orang- 
orang Quraisy -hingga tiga kali-." Dan dia menyebutkan dalam hadits tersebut nama 'Al 
Walid bin 'Utbah dan Umayyah bin Khalaf - tanpa ada keragu-raguan-. Abu lshaq berkata, 
"Dan aku lupa yang ketujuh." 




3351. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada 
kami Abu lshaq dari 'Amru bin Maimun dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pernah mendo'akan kebinasaan kepada enam tokoh Quraisy dengan 
menghadap ke Ka'bah, di natara mereka adalah Abu Jahal, Umayyah bin Khalaf, 'Utbah bin 



Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah dan 'Uqbah bin Abu Mu'ith. Demi Allah, sungguh aku telah 
melihat mereka tewas bergelimpangan di Badar di bawah terik Matahari yang sangat panas." 


4 


9 9 '&A ^IU\ 

&\ 3 ^ > 4-4 j ^\3 


>. ,> 


P V * -- 

».x>- j 


3352. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh dan 
Harmalah bin Yahya serta 'Amru bin Sawad Al 'Amiri, sedangkan lafadz mereka saling 
berdekatan, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata; telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku 'Urwah bin 
Zubair bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, telah menceritakan kepadanya 
bahwa suatu ketika ia pernah berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai 
Rasulullah, pernahkah anda merasakan kesulitan yang paling sulit daripada hari perang 
uhud?" Beliau menjawab: "Aku pernah mengalami kesulitan dari kaummu, dan itulah 
kesulitan yang paling sulit yang pernah ku alamai dari mereka, yaitu peristiwa di hari 
'aqabah. Ketika itu aku mendatangi Ibnu 'Abd Yaaliil bin 'Abd Kulal, tapi ia tidak mau 
memenuhi harapanku sehingga aku pergi meninggalkannya dengan penuh kecemasan, dan 
aku baru sadarkan diri ketika aku sampai di Qarnits Tsa'alib. Lalu aku mendongakkan 
kepalaku dan ternyata aku sedang dinaungi oleh awan, setelah kuperhatikan, ternyata 
malaikat Jibril ada di sana, dia memanggilku dan berkata: 'Sesungguhnya Allah 'azza wajalla 
telah mendengar perkataan kaummu terhadapmu dan penolakan mereka terhadap 
ajakanmu. Dan Dia telah mengutus malaikat penjaga gunung agar anda dapat menyuruhnya 
untuk menghancurkan mereka sekehendak hatimu'." Beliau bersabda: "Lalu malaikat 
penjaga gunungpun memanggilku dan mengucap salam kepadaku sambil berkata: 'Wahai 
Muhammad, Sungguh Allah telah mendengar perkataan kaummu terhadapmu, dan aku 
malaikat penjaga gunung telah diutus oleh Rabbmu untuk menemuimu guna melaksanakan 
apa yang anda kehendaki. Jika anda menghendaki, maka aku akan menutupkan dua gunung 
ini kepada mereka'." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Bahkan 



aku sangat berharap semoga Allah mengeluarkan dari tulang-tulang sulbi mereka orang yang 
mau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun." 




3353. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id keduanya 
dari Abu 'Awanah, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami Abu 'Awanah dari Al 
Aswad bin Qais dari Jundub bin Sufyan dia berkata, "Jari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah terluka dalam suatu peperangan, maka beliau bersabda: "Bukankah 
engkau hanya sebatang jari yang berdarah? Dan ini terjadi ketika engkau ikut berjihad fi 
sabilillah." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin 
Ibrahim semuanya dari Ibnu 'Uyainah dari Al Aswad bin Qais dengan isnad ini, dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah masuk ke dalam goa, tiba-tiba salah satu jari 
beliau mengalirkan darah." 


<^cykJ\ j } JIa9 


3354. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Sufyan dari Al Aswad bin Qais bahwa dia mendengar Jundub berkata, "Jibril terlambat 
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu orang-orang Musyrik berkata, 
"Muhammad telah ditinggalkannya." Maka Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat: '(Demi 
waktu Dluha, dan demi malam apabila telah sunyi, Rabbmu tiada mennggalkanmu dan tiada 
benci terhadapmu) ' (Qs. Adi Dluha: 1-3). 





3355. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' 
sedangkan lafadznya dari Ibnu Rafi'. Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, 
sedangkan Ibnu Rafi' mengatakan; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah 
menceritakan kepada kami Zuhair dari Al Aswad bin Qais dia berkata; aku mendengar 
Jundub bin Sufyan berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengalami sakit, 
oleh karena itu beliau tidak kuat bangun untuk melaksanakan shalat selama dua atau tiga 
hari, maka seorang perempuan datang kepada beliau lalu berkata, "Ya Muhammad, aku 
berharap mudah-mudahan setanmu betul-betul telah meninggalkanmu. Telah dua malam 
atau tiga malam aku tidak melihatnya menghampirimu. Maka Allah Azza Wa Jalla 
menurunkan ayat: '(Demi waktu Dluha, dan demi malam apabila telah sunyi, Rabbmu tiada 
mennggalkanmu dan tiada benci terhadapmu) 1 (Qs. Adi Dluha; 1-3). Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al Mutsanna serta Ibnu Basyar 
mereka mengatakan; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah 
mengabarkan kepada kami Al Mula'i telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari 
Al Aswad bin Qais dengan isnad ini seperti kedits keduanya." 





Bab: Doa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada Allah dan kesabarannya dalam 
menghadapi hgangguan orang-orang Munafik 


* ' £ x x x 
" ^ * ' ' ' 

j0\jo £ i ' 



y j^iujiiul.3 

i>\ J££ j^-4yj3il^J 


3356. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Muhammad bin 
Rafi' serta Abd bin Humaid sedangkan lafadznya dari Ibnu Rafi', Ibnu Rafi' berkata; telah 
menceritakan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah mengabarkan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah bahwa 
Usamah bin Zaid telah mengabarkan kepadanya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
menaiki keledai yang berpelana dan di bawahnya ada kain selimut usang hasil produksi 
Fadakiyah. Sedangkan Usamah membonceng di belakang beliau. Ketika itu beliau pergi 
hendak menjenguk Sa'd bin Ubadah di perkampungan Bani Harits bin Khazraj sebelum 
terjadi perang Badar. (Di tengah perjalanan) beliau melewati suatu majlis yang terdiri dari 
orang-orang Muslim, orang-orang Musyrik penyembah berhala dan orang-orang Yahudi, dan 
di antara mereka terdapat Abdullah bin Ubay dan Abdullah bin Rawahah. Ketika melihat 
debu bekas derap langkah kami, maka Abdullah bin Ubay menutup hidungnya dengan kain 
cadar, sambil berkata, "Janganlah kalian taburkan debu kepada kami." Maka Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam memberi salam kepada mereka, kemudian berhenti dan turun. Beliau 
mengajak mereka kepada Allah dengan membacakan ayat-ayat Al Qur'an kepada mereka, 
justru Abdullah bin Ubay berkata, "Heh... tidak adakah yang lebih baik daripada ini?" jika apa 
yang kamu katakan benar, maka kalian jangan mengganggu dalam majlis kami, pulanglah ke 
rumahmu, dan bacakanlah kepada orang yang datang kepadamu." Maka Abdullah bin 
Rawahah angkat bicara, "Datanglah ke Majlis kami, sesungguhnya kami menyukai hal itu." 
Usamah mengatakan, "Maka terjadilah perang mulut antara orang-orang Muslim, orang- 
orang Musyrik dan orang-orang Yahudi, hingga hampir terjadi perkelahian. Akan tetapi Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dapat menenangkan mereka, lalu beliau menaiki kendaraannya 
dan pergi ke rumah Sa'ad bin Ubadah. Kemudan beliau bersabda: "Hai Sa'd, tahukah kamu 
apa yang baru diucapkan oleh Abu Hubab? -maksudnya adalah Abdullah bin Ubay- dia telah 
mengatakan begini dan begini." Sa'd lalu berkata, "Ma'afkanlah dia wahai Rasulullah, demi 
Allah, sesungguhnya Allah telah memberi Anda apa yang telah diberi-Nya, sebelum 
kedatangan Anda, penduduk negeri ini telah sepakat hendak memakaikan mahkota dan 
melilitkan surban kepadanya. Tetapi Allah menggagalkannya dengan kebenaran yang 
diberikan-Nya kepada Anda. Karena itu, dia merasa iri terhadap anda. Itulah sebabnya dia 
banyak membuat ulah seperti yang anda saksikan." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
memaafkannya." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah 
menceritakan kepada kami Hujjain -yaitu Ibnu Al Mutsanna- telah menceritakan kepada 
kami Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dengan isnad seperti ini, dengan sedikit tambahan, 
"Hal itu terjadi sebelum Abdullah masuk Islam." 



,_^lLli]\ jlk\J\^l>4i' JJ^J\ jlUli3fe1^i\jJ^d45l jt&3gL2&\ 

** / ? 


3357. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul A'la Al Qaisi telah 
menceritakan kepada kami Al Mu'tamir dari ayahnya dari Anas bin Malik dia berkata, 
"Seseorang mengusulkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Alangkah baiknya 
seandainya anda datang menjenguk Abdullah bin Ubay." Anas berkata, "Kemudian beliau 
pergi menjenguknya dengan mengendarai keledainya bersama-sama dengan beberapa 
orang Muslim, sementara Ubay tinggal di tanah yang gersang. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam mendatanginya, dia berkata, "Menjauhlah kamu dariku, demi Allah bau keledaimu 
telah menyakitiku." Seorang laki-laki dari Anshar menyahut, "Demi Allah, bau keledai 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih harum daripada baumu sendiri." Anas berkata, 
"Lalu seorang laki-laki dari kaumnya (Ubay) angkat bicara hingga masing-masing pihak sama- 
sama marah dan hampir terjadi perkelahian antara mereka." Anas melanjutkan, "Mereka 
saling pukul memukul dengan pelepah kurma, dengan tangan dan dengan sepatu atau 
sandal. Anas berkata, "Berkenaan dengan mereka, maka turunlah ayat: '(Jika dua golongan 
antara orang-orang Mukmin berkelahi, maka damaikanlah mereka...) ' (Qs. Al Hujurat: 9). 


Bab: Dibunuhnya Abu Jahal J^S) 


.♦ •* / ^ *v 

^ ^ / 


3358. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di telah mengabarkan kepada kami 
Isma'il -yaitu Ibnu 'Ulayah- telah menceritakan kepada kami Sulaiman At Taimi telah 
menceritakan kepada kami Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Siapakah yang sanggup mengabarkan kepadaku keadaan Abu Jahal?" 
Maka berangkatlah Ibnu Mas'ud, dan dipatinya Abu Jahal telah dipukul rubuh oleh dua orang 



anak Afra' sehingga tidak berdaya. Kemudian dia memegang jenggotnya seraya berkata, 
"Kamukah Abu Jahal?" Abu Jahal menjawab, "Apakah ada yang kebih mulia dari orang yang 
telah kalian bunuh selain aku, atau orang yang dibunuh oleh kaumnya." Abu Mijlas berkata, 
"Abu Jahal mengatakan, "Asal aku tidak di bunuh oleh anak seorang petani." Telah 
menceritakan kepada kami Hamid bin 'Umar Al Bakrawi telah menceritakan kepada kami 
Mu'tamir dia berkata; saya mendengar ayahku berkata; telah menceritakan kepada kami 
Anas dia berkata, "Rasulullah bersabda: "Siapakah yang sanggup memperlihatkanku apa 
yang diperbuat Abu Jahal?. ...seperti hadits Ibnu 'Ulayyah, perkatan Abu Mijlas itu seperti 
yang disebutkan oleh Isma'il." 


Bab: Dibunuhnya Ka'b bin Ashraf (j j & 


/ ^ / / ^ 

4ji\ J j \S JIa9 a) j 




JliJo J>\j* 

\U, ulpvi^s d, 


3359. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al hanzhali dan Abdullah bin 
Muhammad bin Abdurrahman bin Miswar Az Zuhri keduanya dari Ibnu 'Uyainah sedangkan 
lafadznya dari Az Zuhri, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru aku mendengar 
Jabir berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapakah di antara kalian 
yang sanggup membunuh Ka'ab bin Ashraf? Sebab dia telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya." 
Maka Muhammad bin Maslamah berkata, "Wahai Rasulullah, setujukah anda jika aku yang 



akan membunuhnya?" beliau bersabda: "Ya, setuju." Maslamah berkata, "Tetapi, izinkanlah 
aku terlebih dahulu untuk mengatakan sesuatu kepada anda." Beliau menjawab: "Silahkan." 
Kemudian Dia mendekati beliau untuk menyampaikan sesuatu, akhirnya keduanya terlibat 
dengan pembicaraan yang serius. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sebenarnya Ka'ab memang pernah berniat untuk bersedekah, akan tetapi ia justru 
menyusahkan kami." Mendengar keterangan beliau, Muhammad bin Maslamah berkata, 
"Demi Allah sungguh aku tidak merasa lebih geram daripada kejengkelanku ini." Muhammad 
bin Maslamah berkata, "Kami sekarang akan membuntutinya, dan kami tidak suka 
membiarkan begitu saja sehingga kami mengetahui akhir kesudahannya." Maslamah berkata 
(kepada Ka'ab), "Wahai Ka'ab, aku hendak meminjam sesuatu darimu!" Ka'ab bertanya, "Lalu 
apa yang hendak kamu gadaikan kepadaku sebagai jaminanannya?" Ibnu Maslamah balik 
bertanya, "Apa yang kamu inginkan?" Ka'ab berkata, "Bagaimana menurutmu jika aku ingin 
agar kamu menggadaikan isteri-isterimu kepadaku?" Ibnu Maslamah menjawab, "Kamu 
adalah orang arab yang berpenampilan sangat menarik dan gagah, jadi bagaimana mungkin 
aku akan menggadaikan isteri-isteri ku?" Ka'ab kembali bertanya, "kalau begitu, bagaimana 
kalau kamu gadaikan anak-anakmu kepadaku." Ibnu Maslamah menjawab, "Itu tidak 
mungkin aku lakukan, tetapi aku akan menggadaikan senjataku kepadamu." Ka'ab 
menjawab, "Baiklah aku setuju." Kemudian Muhammad bin Maslamah berjanji akan datang 
ke rumah Ka'ab bin Al Ashraf dengan ditemani Al Harits, Abu Abbas bin Jabr dan Abbad bin 
Bisyr. Akhirnya keempat orang tersebut datang ke rumah Ka'ab pada malam hari. Sufyan 
berkata; selain 'Amru berkata, "Lalu isterinya Ka'ab berkata, "Sepertinya aku mendengar 
suara orang yang akan menumpahkan darah." Ka'ab menjawab, "Itu hanya suara 
Muhammad bin Maslamah dan Abu Nailah, saudara sesusuanku. Sebagai seorang yang 
terhormat maka aku akan menemuinya walaupun di malam hari." Sementara itu 
Muhammad bin Maslamah berkata (kepada temanya), "Apabila di keluar, maka aku akan 
mengulurkan tanganku ke kepalanya, apabila aku telah berhasil membekuknya, maka kamu 
maju untuk membunuhnya." Maslamah berkata, "Ketika Ka'ab keluar dengan meletakkan 
senjatanya, mereka (temannya Maslamah) berkata, "Sepertinya kami mencium bau harum 
darimu." Ka'ab menjawab, "Memang, sebab isteriku adalah wanita yang pandai berhias dan 
merawat diri." Muhammad bin Maslamah berkata, "Kalau kamu berkenan, bolehkah aku 
mencium bau harum yang ada pada dirimu?" Ka'ab berkata, "Silahkan." Kemudian 
Muhammad menciumnya dan berusaha menciumnya lagi, lalu dia berkata, "Kalau kamu 
berkenan, bolehkah aku mengulanginya lagi?" rupanya Ka'ab tidak merasa keberatan dan 
menyodorkan kepalanya kepada Muhammad bin Maslamah. Kemudian Muhammad bin 
Maslamah berkata kepada temannya, "Giliran kalian." Dia berkata, "Kemudian mereka 
membunuh Ka'ab bin Al Ashraf." 


Bab: Peperangan Khaibar 






>-^j315j\ ^cL^Kdls { } pi^Uidi^^ddJ^- 

ILU^i i^ls S -o ^\ii^;\lsii^\ jla'jUlifrl 


3360. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Isma'il -yaitu Ibnu 'Ulayyah- dari Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari Anas, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam hendak memerangi Khaibar, ketika kami hampir tiba di kota 
terebut, kami melaksanakan shalat subuh sementara hari masih agak gelap. Lantas Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam menaiki kendaraannya kemudian diikuti oleh Abu Thalhah, 
sedangkan aku membonceng di belakang Abu Thalhah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
terus saja berjalan memasuki jalan-jalan kecil di Khaibar, sehingga lututku bersentuhan 
dengan paha Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahkan pernah kain beliau sampai tersingkap, 
sehingga kelihatan olehku putih paha Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika memasuki 
perkampungan, beliau bersabda: "Allahu Akbar, takluklah Khaibar, takluklah Khaibar, apabila 
kami menduduki suatu negeri, '(maka amat buruklah pagi hari yang di alami oleh orang- 
orang yang di peringatkan itu)." Beliau mengulanginya hingga tiga kali." Anas berkata, 
"Ketika orang-orang kampung keluar menuju tempat mereka bekerja, mereka lalu berteriak, 
"Muhammad telah tiba." Abdul Aziz berkata, "Sebagian sahabat kami menyebutkan, "Dan 
tentaranya." Anas mengatakan, "(Khaibar) kami rebut dengan kekerasan." 




3361. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah 
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas dia berkata, "Aku pernah membonceng Abu 
Thalhah ketika hari penaklukan khaibar, sendangkan kakiku bersentuhan dengan kaki 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Anas berkata, "Kami tiba ketika matahari belum 
muncul. Ketika para penduduknya keluar dengan membawa kempak dan keranjang menuju 
tempat mereka bekerja, maka mereka berteriak, "Muhammad dan tentaranya telah 
datang...!" Anas berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Takluklah 
Khaibar, dan apabila kami menduduki suatu negeri, '(maka amat buruklah pagi hari yang di 
alami oleh orang-orang yang di peringatkan itu) ' '(Qs. Asy Syaffat: 177). Anas berkata, "Maka 
Allah Azza Wa Jalla telah mengalahkan mereka." 



y^\ 'jy^^\ is&- 

^ui> _^j jliiiiis^uu^oil 

^J> jy^ja^^\^> } 


3362. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan lshaq bin Manshur keduanya 
berkata; telah mengabarkan kepada kami An Nadir bin Syumail telah mengabarkan kepada 
kami Syu'bah dari Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam tiba di Khaibar, beliau mengucapkan: "Apabila kami menduduki suatu 
negeri, '(maka amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan 
itu) 1 (Qs. Asy Syaffat: 177)." 


U_,i> jl* 

l^- ^3 AJbli>vo AJbl^J 4. j\ <1^0 ^"3 CT® ^ jU^»jS/ \ 



3363. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin 'Abbad 
sedangkan lafadznya dari Ibnu 'Abbad, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 
Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Yazid bin Abu 'Ubaid bekas budak Salamh bin Al Akwa 1 , dari 
Salamah bin Al Akwa' dia berkata, "Kami pergi berperang ke khaibar bersama-sama dengan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka kami mengadakan perjalanan di malam hari. 
Seorang anggota pasukan lalu berkata kepada 'Amir bin Al Akwa', "Bacakanlah kepada kami 
sajak-sajakmu!" -'Amir memang seorang penyair- kemudian dia turun sambil menghalau 
unta dan berkata, "Ya Allah, kalau bukan karena (Hidayah-Mu) maka tidaklah kami akan 
mendapat petunjuk, kami tidak akan bersedekah, dan kami tidak akan mendirikan shalat. 
Oleh karena itu, ampunilah kami sebagai, selaku tebusan Engkau atas kesalahan kami. Dan 
teguhkanlah pendirian kami jika bertemu denga musuh. Tanamkanlah ketenangan di hati 
kami, apabila di teriaki kami kan datang. Dan dengan teriakan, mereka kan menangis kepada 
kami." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah orang yang 
menghalau unta sambil bersyair itu?" mereka menjawab, "Amir." Beliau bersabda: "Semoga 
Allah memberinya rahmat." Lalu seorang anggota pasukan bertanya, "Betulkah begitu ya 
Rasulullah? alangkah baiknya sekiranya anda menyuruhnya supaya menghibur kami terus." 
Kiranya saat itu kami telah sampa di Khaibar, kemudian kami mengepung penduduknya, 
sehingga perut kami terasa sangat lapar, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya Allah menaklukkan negeri itu kepada kalian." Salamah berkata, 
"Setelah hari mulai petang di hari penaklukan Khaibar, mereka mulai menyalakan api, maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Nyala api apakah itu? Dan untuk apakah 
mereka menyalakan api tersebut?" mereka menjawab, "Untuk membakar daging." Beliau 
bertanya: "Daging apa?" mereka menjawab, "Daging keledai jinak." Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tumpahkan dan pecahkanlah (periuknya)." Lantas 
ada seorang laki-laki berkata, "Tumpahkan lalu di cuci." Beliau menjawab: "Atau seperti itu." 
Tatkala dua pasukan saling berhadapan, ternyata 'Amir hanya mempunyai pedang pendek. 
Dengan pedang itu maka ia menikamkannya di betis orang Yahudi, tetapi malang baginya, 
ujung pedang itu terus meluncur hingga berbalik mengenai lutut 'Amir, dan 'Amir pun gugur 
karenanya." Salamah berkata, "Tatkala mereka telah kembali pulang, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam memegang tanganku, ketika beliau melihat aku diam." Beliau bertanya: 
"Ada apa denganmu?" Aku menjawab, "Ayah dan ibuku menjadi tebusan anda, mereka 
mengatakan, 'Pahala 'Amir telah terhapus'." Beliau bertanya: "Siapa yang mengatakannya?" 
Aku menjawab, "Fulan, fulan dan Usaid bin Hudlair Al Anshari." Beliau bersabda: "Orang 
yang telah mengatakannya telah berdusta, sesungguhnya dia memperoleh pahala ganda - 
sambil beliau memberi isyarat dengan jemarinya- dialah pejuang sesungguhnya, dan sedikit 
sekali orang Arab yang pergi berperang seperti dia." 


> r > x 



\i*3l 3ZjZ^jAjS&\^&\^ _^j 3 % ^jc4^iliIS3l5l^\>;ji5 J" 

>L« ( J4“_3o _3 


3364. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku 
Abdurrahman -selain Ibnu Wahb menisbatkan kepada selainnya, Ibnu Abdullah bin Ka'ab bin 
Malik berkata- Salamah bin Al Akwa' berkata, "Ketika terjadi perang Khaibar, saudaraku 
berperang dengan dahsyatnya bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
namun malang baginya, pedang yang dipakainya berbalik dan mengenainya hingga ia 
meninggal. Maka para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkomentar 
mengenai peristiwa itu, bahwa ada seseorang yang mati karena tertusuk pedangnya sendiri." 
Salamah berkata, "Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali pulang dari 
khaibar, maka aku bertanya kepada beliau, "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk 
malantunkan beberapa bait syair untuk anda!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun 
mengizinkannya, lantas Umar bin Khattab berkata, "Aku lebih tahu apa yang akan kamu 
katakan." Salamah berkata, "Lalu aku berkata (membacakan syair), "Demi Allah, kalau bukan 
karena Allah, niscaya kami tidak akan mendapatkan petunjuk, kami tidak akan bersedekah, 
dan kami tidak akan mendirikan shalat." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Kamu benar." (Salamah melanjutkan senandungnya), "Semoga Allah 
menurunkan ketenangan atas kita, dan teguhkanlah pendirian kami jika bertemu dengan 
musuh. ..salamah berkata, "ketika aku selesai melatunkan beberapa bait syair tersebut, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebenarnya siapakah yang melantunkan 
bait syair ini?" Aku menjawab, "Saudaraku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Semoga Allah merahmatinya." Salamah berkata, "Maka aku bertanya, "Wahai 
Rasulullah, sesungguhnya orang-orang enggan mendo'akan dia, justru mereka mengatakan 
bahwa ada seorang laki-laki mati karena pedangnya sendiri." Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Dia telah gugur sebagai seorang Mujahid." Ibnu Syihab berkata, 
"Setelah itu baru aku bertanya." 


Bab: Peperangan Ahzab 

’A Nfis ’M L \\ W ' \'\k> *\' 

^ s f 

j, 





C' ’l t» 

Cr*A^}' 


jsfei 3i&iW$L 


3365. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basyar 
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dia 
berkata; aku mendengar Al Barra' berkata, "Ketika terjadi perang Ahzab, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam turut bersama-sama dengan kami mengangkat tanah. Sehingga 
perut putih beliau kotor dengan tanah, beliau bersenandung: "Ya Allah, sekiranya bukan 
karena Engkau, tidaklah kami mendapatkan petunjuk, tidaklah kami bersedekah, dan tidak 
pula kami akan mendirikan shalat. Tanamkanlah ketenangan di hati kami, karena 
sesungguhnya para pembesar kaum tidak menyukai kami." Al Barra' berkata, "Mungkin juga 
beliau bersajak: "Sesungguhnya para pembesar tidak menyukai kami, namun bila mereka 
hendak berbuat firnah, maka mereka enggan kepada kami." Sambil mengerasnya 
bacaannya." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dari Abu lshaq dia berkata; aku mendengar Al Barra'. ..kemdian dia menyebutkan 
yang semisalnya, namun dia menyebutkan, "Sesungguhnya para pembesar berlaku congkak 
terhadap kami." 


x 9 1 ’ ^ 9 / t * ^ , \ 9 ’ / K»* ^ £ 'l 9 \ 9 ' ^ 9 9 ' \ ' 


3366. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah 
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abu Hazim dari ayahnya dari Sahi bin Sa'd dia 
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kami saat kami sedang 
menggali khandaq (parit) dan mengangkut tanah di pundak kami, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Ya Allah, tidak ada kehidupan yang hakiki selain 
kehidupan Akhirat, maka ampunilah orang-orang Muhajirin dan Anshar." 





3367. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mu'awiyah bin Qurrah dari Anas bin 
Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Ya Allah, tidak ada 



kehidupan yang hakiki melainkan kehidupan Akhirat, maka ampunilah kaum Anshar dan 
Muhajirin." 


'.'i * • t ’l 't!" I ’l ^ 

s y>r\^\yj\^M\} Jlk isjY^ 


3368. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, bnu 
Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah 
mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas bin 
Malik, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Ya Allah, 
sesungguhnya kehidupan yang hakiki adalah kehidupan akhirat." Syu'bah berkata, "Atau, 
beliau bersabda: "Ya Allah, tidak ada kehidupan yang hakiki melainkan kehidupan akhirat, 
maka muliakanlah kaum Anshar dan Muhajirin." 


t. > 




• \ ^ \ s* 


tU 


J \j% 


3369. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Syaiban bin Farruh, Yahya 
berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Syaiban berkata; telah menceritakan 
kepada kami Abdul Warits dari Abu At Tayyah telah menceritakan kepada kami Anas bin 
Malik dia berkata, "Para sahabat sedang bersenandung sedangkan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersama-sama dengan mereka, mereka mengatakan, "Ya Allah, tidak ada 
kebaikan yang abadi melainkan kebaikan akhirat, maka tolonglah kaum Anshar dan 
Muhajirin." Dan dalam haditsnya Syaiban kalimat 'Maka tolonglah', diganti dengan kalimat 
'Maka ampunilah'." 


J\f j£S J i j%\ 


3370. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah menceritakan 
kepada kami Tsabit dari Anas, bahwa ketika perang Khandaq para sahabat Muhammad 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengatakan, "Kami adalah orang-orang yang pernah 
berbaiat kepada muhammad atas Islam, sehingga hayat masih dikandung badan, -atau dia 



mengatakan- 'atas jihad, ' Hammad ragu-ragu. Sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Ya Allah, sesungguhnya tidak ada kebaikan yang abadi melainkan kebaikan 
akhirat, maka ampunilah kaum Anshar dan Muhajirin." 


Bab: Peperangan Dzi Qarad (L& 


j(J jS/L>5^3^ 


3371. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Yazid bin Abu 'Ubaid dia berkata; aku mendengar Salamah bin 
Al Akwa' berkata, "Aku keluar kota sebelum adzan pertama dikumandangkan, sedangkan 
unta-unta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam digembalakan di Dzu Qard." Salamah 
berkata, "Tiba-tiba budak Abdurrahman bin Auf mendatangiku seraya berkata, "Unta-unta 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah dirampok." Maka aku bertanya, "Siapa yang 
merampoknya?" dia menjawab, "Bani Ghathafan." Salamah berkata, "Kemudian aku 
berteriak hingga tiga kali, "Tolooong...!" Salamah berkata, "Hingga suaraku terdengar hingga 
ke seluruh pojok kota Madinah, kemudian aku bertolak hingga menemui mereka di Dzu 
Qard, sedangkan mereka baru minum dari sumber air, maka aku melempari mereka dengan 
panah sambil bersenandung, 'Aku adalah Ibnu Al Akwa', pada hari ini adalah hari 
kebinasana.' Aku masih bersenandung hingga aku dapat mengambil kembali unta-unta 
beliau dari mereka, dan membawa tiga puluh kain burdah dari mereka." Salamah berkata, 
"Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang disertai dengan beberapa orang, aku lalu 
berkata, 'Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku telah menghalau mereka dari sumber air, 
padahal mereka sangat kehausan, maka utuslah kepada mereka sekarang juga.' Maka beliau 
bersabda: "Wahai Al Akwa', kamu telah melakukan suatu hal yang sangat tepat." Kemudian 
kami kembali pulang dengan membonceng di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam di atas untanya, hingga kami memasuki kota Madinah." 



_£.U J^J\& oi- 

iL^-\lij ii\j4£.li5ji-j c Sjiil 

j^>1 

3i5i^b^3i5^ii]\^^ j j5^\i\ ^gi; jgu^il]\35l^ii3iss^l]\ 
x _^J jT jj^lsLill J3^^\ JiU^'3 i_^^i&^jidis 

i^jl ji^ii]\ji1 ji\3 ,>^jv^^^Uji<£is3Vsi^IjiV^^^v4^3V5^vii\ j 

JlSj^i^j4lJLfr^\ j^j(iL>wa9 jULfeljj\ ll*la J j^j\_> 

\a& y*z 

\JLli J)\s ^\j»^ \ j^»jj>-\j 

Tla^glil^S" a, ••/.■; '^.^U^.;; tei^^ J ^. , 'l-,->,\L. l ^\ 

^ J ^3^ ' ci^ 3 vs o^ ^r 

^j3li^j^li^\^i\j _^J j\^s i^^ci^^lsili^A-f^cJ. >^\l^h 



3 ^ = = >c ^ 

&\^j*yj&> &■>£ ’j^sfas ^isIjSi^ji]\ jr^\j 
3is^u^>1 0]\ J^J\ 

jJ\ £i j&£ ilLs^j^ilLu 

j^ii\ j ^ J^\ 

3 ^\\liIi^^L:^3isA^\j jisj^AS^ 
dA&jX ^\jl&j3Uf 
y Uili i/^i J J^L^i r j2]\^T jc4- jJ\ 

S\, S-* a - j J^ >m (J^~ ^f~ -3<i *^“ f 

j\ , ji-ji j4^\^U3\i\ 

ttljT ^IfrcJfe' ^ l&^S >■ jWVjS, J^.l^33rG^j^3r0^^^1\j5j1^ 

_X3^b \3y&^Cj-^ Q-^ ^ 

a4-J^ ^kj^Hv^ i^li1dJs3lsci1^J^\ jlsjy^J^dis3ls^S^==3\ 

> ii\j^»ii\j j&\ J^r 



ls5 VS3\i ^ll\5 

^1 ^Js \ j5^3Vs < ^S/\ oV% t ^I^tE3Vs4^1^==J\ jJ-J\ 




.<>>1 




^juoluL) 


_jJ \ ^>J^<U^3 ^^C- JjptJ J ^Jjjis J^C- AijJa^^UuJ^S <J^O^”^\ *^ C '-5 

fji I a\ J J $\%fc4j< r JL& j\ or Li]\ v y^jis\ 

3ul >&l.\ 

u ^ii3vi s vj 3vs ^ j 

l*A-S" ^ j j^> jJA^A \ i\ Jj ^yi]\ Cj Jjil^i\ ^ ji\ <J-> *^\ 

\ ,_^^ r j2i\^\ ji£\^d\jbUjM _4ii'illi\jj>S^>^3^o^ 




\' * 
>'<* 4 


> .» 


tf l>, 


KJ 


u 


^\y\'fa^j}&\'{&&+\ j» j jiLi. 1 # 3 iikUi%ji 4 -. j 



dA^Jl 1» J\ J j ^^L^^J_^^S t >^J\ 

U^\^3li^^\j\Aii;ri3li^li;l3^\j^ 




piii 5 r j£w^>: 

& 4,3^ ; c.Is 3 . 

\S,iS^^Mj^j^^\^^\<i^U3\3i^ jis^u j-^ JWo j 

iLu^,1 jki\3 

j\ ^Vij^iuj 313^4^ 3\i 

jijiS. ^ja\4^4 

ddl£ls 3 t& 4 ^>^ _ 4 d 

j<^^^a3 jljftjJj^lJ\3^' ^Uail>^J jUjld J\<1> ^ O^Le- cdlS”" \jSLp- ^jj*\ 



\j-^- _jLa-C-£jJ<C« 


3372. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Hasyim Ibnul Qasim. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu Amir Al Aqadi keduanya dari 
Ikrimah bin Ammar. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abdullah 
bin 'Abdurrahman Ad Darimi dan ini adalah haditsnya. Telah mengabarkan kepada kami Abu 
Ali Al Hanafi Ubaidullah bin Abdul Majid telah menceritakan kepada kami Ikrimah -yaitu Ibnu 
Ammar- telah menceritakan kepadaku lyas bin Salamah dari ayahnya dia berkata, "Kami 
pernah ikut perang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ke Hudaibiyah, pada saat 
itu kami berjumlah seribu empat ratus orang, dan kami hanya membawa lima puluh ekor 
kambing, sehingga air susu kambing sejumlah itu tidak cukup untuk kami minum. Setelah itu, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di dekat sumur sambil berdo'a atau 
meludahinya. Berkat do'a yang dibacakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada air 
susu kambing tersebut, maka kami semua dapat meminum air susu dengan sepuas-puasnya. 
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajak kami untuk berbai'at kepada 
beliau di bawah pohon. Aku berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada 
rombongan pertama. Kemudian beliau terus menerima pembaiatan dari para sahabat yang 
hadir pada saat itu. Ketika sampai pada rombongan yang berada di tengah, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Barbaiatlah wahai Salamah." Aku pun 
berkata kepada beliau, "Aku telah berbaiat kepada anda pada rombongan pertama wahai 
Rasulullah." Namun beliau justru bersabda kepadaku: "Berbaiatlah lagi waahi Salamah." Aku 
akhirnya menuruti permintaan beliau. Ketika beliau melihat aku tidak membawa senjata 
sama sekali, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan tameng atau perisai 
kepadaku. Selanjutnya beliau menerima pembaiatan lagi dari rombongan yang terakhir. 
Pada saat itu, beliau kembali bertanya kepada aku: "Mengapa kamu tidak ikut berbaiat 
kepadaku wahai Salamah?" Aku menjawab, "Aku telah berbaiat kepadamu wahai Rasulullah, 
bahkan tadi aku telah berbaiat kepada anda hingga dua kali, yaitu pada rombongan pertama 
dan rombongan pertengahan." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Berbaiatlah sekali lagi wahai Salamah!" Akhirnya aku ikut berbaiat kepada beliau untuk 
yang ketiga kalinya. Selesai berbaiat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya 
kepadaku: "Wahai Salamah, mana tameng dan perisai yang aku berikan kepadamu?" aku 
mencoba menjelaskan pertanyaan beliau, "Wahai Rasulullah, tadi aku bertemu dengan 
pamanku, Amir, ternyata dia juga tidak mempunyai senjata sama sekali, maka tameng itu 
aku berikan kepadanya." Mendengar penjelasan itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
tersenyum sambil bersabda: "Sesungguhnya kamu seperti apa yang dikatakan oleh orang- 
orang dahulu, 'Ya Allah, ya Rabbku, berikanlah aku seorang kekasih yang lebih aku cintai 
daripada diriku sendiri'." Beberapa hari kemudian, kaum Musyrikin mengajak kami berdamai 
dengan cara mengirim kurir terlebih dahulu. Setelah mengalami proses yang tidak begitu 
lama, akhirnya kami sepakat untuk berdamai. Dahulu aku adalah pelayan Thalhah bin 
Ubaidillah, tugasku memberi minum kuda dan memandikannya. Sebagai imbalan dari 
pelayanannya tersebut, aku mendapatkan makan darinya. Aku memang bertekat untuk 
meninggalkan keluarga dan hartaku untuk berhijrah di jalan Allah dan Rasul-Nya. Ketika 
kesepakatan perjanjian damai antara kami dengan penduduk Makkah telah terjalin, hingga 
kami sudah bisa saling berbaur, maka suatu hari aku pergi menuju pepohonan untuk 
beristirahat di bawahnya. Pada saat berbaring di bawah pohon itulah, tiba-tiba datang 



empat orang Musyrikin dari peduduk kota Makkah yang tengah menggunjing Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam hingga membuat aku geram terhadap mereka. Lalu aku pidah ke 
batang pohon lainnya sambil melihat mereka menggantungkan senjatanya dan setelah itu 
mereka tertidur. Pada saat itulah, tiba-tiba terdengar suara orang yang menyeru dari dasar 
jurang, "Hai kaum Muhajirin, Ibnu Zunaim telah terbunuh." Seketika itu juga aku cabut 
sambil mendatangi keempat orang musyrikin yang tengah tidur tersebut, aku ambil senjata 
mereka." Salamah melanjutkan, "Setelah itu aku berkata kepada mereka, 'Demi dzat yang 
telah memuliakan wajah Muhammad, barangsiapa ada di antara kalian berani mengangkat 
kepalanya, maka akan kutebas lehernya.' Akhirnya keempat orang kafir Qurasiy tersebut aku 
giring ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Pada saat yang bersamaan aku 
melihat Amir, paman aku. Ternyata dia juga tengah menggiring seorang laki-laki Quraisy 
yang bernama Mikraz untuk di ajukan ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 
Lelaki Quraisy yang bernama Mikraz tersebut dibiarkan mengendarai seekor kuda yang 
ternyata diikuti sekitar tiga puluh orang musyrikin dari anak buahnya. Sejenak Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memandangi mereka sambil bersabda: "Biarkanlah mereka, 
karena mereka akan menaggung kezalimannya dari awal sampai akhir." Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memaafkan mereka, maka Allah menurunkan ayat: '(Dan Dialah 
yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari 
(membinasakan) mereka di tengah kota Makkah setelah Allah memenangkan kamu atas 
mereka) ' (Qs. Al Fath: 24). Setelah kejadian itu, kami kembali pulang bersama-sama ke kota 
Madinah dengan membawa kemenangan. Namun sebelumnya, kami berhenti di suatu 
tempat. Sedangkan jarak kami dengan Bani Lihyan saat itu hanya dipisahkan oleh gunung, 
menurut informasi yang aku ketahui, kaum Bani Lihyan juga termasuk dari orang-orang 
Musyrik. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyatakan bahwa beliau akan 
mengampuni seseorang yang sanggup mendaki gunung tersebut pada malam hari. Memang, 
gunung yang ada di hadapan mereka itu seakan-akan sedang menantang Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat yang hadir saat itu. Pada malam itu juga, aku 
berhasil mendaki gunung tersebut sebanyak dua atau tiga kali. Akhirnya kami tiba di kota 
Madinah. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Rabbah -pelayan beliau- 
untuk mengawal unta yang tengah membawa muatan yang cukup besar, lalu aku juga ikut 
menyertai Rabbah dengan menaiki kuda milik Thalhah. Keesokan harinya, aku mendengar 
informasi bahwa Abdurrahman Al Fazari hendak mencegat rombongan kami. Ternyata 
informasi itu benar, Abdurrahman dapat menawan unta Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam beserta muatannya. Bahkan kami dengar, dia berhasil membunuh orang yang 
mengendarai unta tersebut. Saat itu aku telah mengatakannya kepada Rabbah, 'Wahai 
Rabbah, ambillah kuda ini dan serahkanlah kepada Thalhah bin Ubaidullah, jangan sampai 
lupa, beritahukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa orang-orang 
Musyrikin telah menawan rombongan unta yang beliau utus.' Setelah itu, aku naik ke atas 
bukit, sambil menghadap kota Madinah, aku berteriak dengan suara lantang, 'Wahai para 
penduduk! ' Sebanyak tiga kali berturut-turut. Kemudian aku turun dari atas bukit sambil 
terus melepaskan anak panah ke arah sasaran musuh, sementara itu untuk menghibur hati, 
aku bersenandung, 'Aku adalah putra Al Akwa', hari ini adalah hari kebinasaan! ' Dalam 
perjelanan mengejar musuh, aku bertemu seorang laki-laki dari kaum Musyrikin. Lalu aku 
mulai membidikkan anak panah ke arahnya. Tidak lama kemudian, aku berhasil 
menancapkan sebatang anak panah tepat mengenai bahunya, dari kejauhan aku katakan 
kepadanya, 'Rasakanlah anak panah itu, aku adalah putra Al Akwa', hari ini adalah hari 
kebinasaan'." Salamah berkata, "Demi Allah, aku tetap terus melancarkan anak panah ke 
arah musuh. Tiba-tiba dari arah depan, aku melihat seorang musuh yang sedang 



menunggang kuda menuju ke arahku. Lalu aku bersembunyi di balik pohon yang rimbun. 
Begitu musuh yang menunggang kuda itu melintas, segera aku melepaskan anak panahku 
hingga berhasil melukainya. Tidak beberapa lama, datang lagi beberapa pasukan musuh. 
Namun seperti sebelumnya, aku langsung memanjat ke atas bukit. Dari atas bukit tersebut 
aku berupaya menahan laju mereka dengan cara melemparkan bebatuan ke arah mereka, 
dan ternyata cara tersebut berhasil. Mereka mundur secara teratur dan membiarkan aku 
terus mengejarnya. Karena merasa keberatan dengan beban yang mereka bawa, akhirnya 
mereka menjatuhkan sebagian besar perbekalan mereka dari unta Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam yang mereka ambil, agar lebih ringan dan dapat melarikan kendaraannya. 
Aku pun terus mengikuti laju mereka sambil melemparkan anak panah. Aku juga membuat 
jejak di jalan-jalan dengan bebatuan supaya dapat diketahui oleh Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dan para sahabatnya, dari apa yang telah aku lakukan terhadap musuh- 
musuh tersebut. Dengan berhimpit-himpitan, pasukan kaum Musyrikin berusaha turun dari 
bukit dengan melewati jalan sempit yang ada di bukit. Untungnya, Fulan bin Badri Al Fazari 
telah siap menanti di bawah untuk membantu mereka. Kemudian mereka duduk sambil 
beristirahat karena kelelahan, sementara aku duduk di atas bukit. Dari atas bukit, aku 
mendengar Al Fazari bertanya kepada teman-temannya yang baru saja turun dari bukit, 'Ada 
apa ini? Apa yang telah terjadi pada kalian? ' mereka menjawab, 'Kami telah mengalami 
kepayahan, demi Allah, tidaklah kami melalui akhir malam, melainkan kami selalu dihujani 
anak panah, sehingga kami membuang sebagian besar perbekalan kami.' Lalu Al Fazari 
memerintahkan empat orang dari mereka untuk menghadapiku, akhirnya keempat orang 
tersebut bergegas naik ke atas bukit untuk menghadapiku. Ketika jarak antara aku dengan 
mereka sudah semakin dekat, hingga memungkinkan mereka mendengar suara aku, maka 
aku berseru, "Hai kalian berempat, apakah kalian mengenalku? ' mereka menjawab, 'Tidak, 
kami tidak mengenalmu, siapa sebenarnya kamu? ' aku menjawab, 'Aku adalah Salamah bin 
Al Akwa', demi dzat yang memuliakan wajah Muhammad, aku tidak akan membiarkan kalian 
hidup, mungkin begitu pula dengan kalian yang tidak mungkin membiarkan aku hidup.' Lalu 
aku mendengar salah seorang dari keempat orang tersebut menjawab seperti yang aku 
katakan. Belum sampai aku pindah tempat, tiba-tiba aku melihat beberapa orang sahabat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang tengah mengendarai kuda keluar dari balik 
semak-semak pepohonan menuju arah tempat aku berada." Salamah berkata, "Pertama kali 
yang aku lihat adalah Akhram Al Asadi, disusul oleh Abu Qatadah Al Anshari. Setelah itu, 
muncullah Miqdad bin Aswad Al Kindi." Salamah melanjutkan, "Lalu aku memegang tali 
kekang kuda milik akhram, ternyata mereka bergegas hendak maju membantu aku, segera 
aku berkata, "Wahai Akhram, hati-hatilah terhadap mereka, jangan sampai mereka melukai 
atau mencelakaimu, hingga datang bala bantuan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
dan para sahabat yang lain." Dia menjawab, "Wahai Salamah, jika kamu benar-benar 
beriman kepada Allah dan Allah dan hari Kiamat, serta kamu yakin bahwa surga dan neraka 
itu sesuatu yang benar, maka janganlah kamu menghalangiku untuk memperoleh syahid." 
Salamah berkata, "Kemudian aku membiarkannya maju untuk bertempur satu lawan satu, 
lalu Abdurrahman maju ke hadapan menghadapi Akhram, pada awalnya dia dapat melukai 
kuda Abdurrahman, namun akhirnya Abdurrahman dapat menikam akhram hingga dia 
gugur. Abdurrahman lantas menaiki kudanya. Setelah itu, majulah Abu Qatadah -prajurit 
penunggang kuda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- menghadapi Abdurrahman. Lalu 
Abu Qatadah dapat menikam Abdurrahman dan membunuhnya, demi dzat yang 
memuliakan wajah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, aku terus membuntuti mereka 
dengan berjalan kaki hingga tak kulihat satupun sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi 
wasallam dan tidak juga debunya. Menjelang matahari terbenam, mereka menuju ke jalan di 



bukit yang terdapat mata airnya bernama Dzu Qard, untuk mereka minum karena 
kehausan." Salamah berkata, "Kemudian mereka melihatku berlari membuntuti mereka, 
kuhalangi mereka dari telaga itu sehingga mereka tak bisa meneguk setetes air." Salamah 
berkata, "Lantas mereka meninggalkan tempat tersebut dengan bersusah payah menyusuri 
lereng-lereng bukit." Salamah melanjutkan, "Lalu aku berlari dan menjumpai seseorang dari 
mereka, lantas kutusuk dengan anak panah tepat mengenai ujung tulang bahu." Salamah 
melanjutkan, "Lalu kukatakan dengan nada mengejek, 'Coba kau cabut anak panah yang 
kutusukkan, aku adalah putra Al Akwa 1 , hari ini adalah hari kebinasaan.' Sang musuh berujar, 
'Pagi yang sial, betulkah kamu Akwa'? ' Aku menjawab, 'Betul hai musuh Allah, akulah Akwa' 
yang pagi dini membawa kesialan bagimu.' Akwa' meneruskan, "Musuh mencelakai dua ekor 
kudanya di lereng gunung. Kugiring keduanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 
Amir menyusulku dengan membawa geriba kulit berkantung dua, satu berisi susu campuran, 
dan satunya berisi air murni. Aku berwudlu dan minum, lantas kutemui Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam yang beliau tengah berada di sumber air yang kuhalangi musuh 
meminumnya. Ternyata Rasulullah telah mengambil seluruh unta dan segala yang 
kuselamatkan dari pasukan musyrik, juga tombak dan kain burdah. Saat itu. Bilal telah 
menyembelih seekor unta dari beberapa unta yang aku selamatkan dari orang Musyrik, 
kemudian dia mengambil hatinya dan punuknya dan membakarnya, setelah itu ia 
mempersembahkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Salamah 
melanjutkan, 'Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, biarkanlah aku memilih seratus orang dari 
pasukan musuh, kemudian aku mengikuti mereka hingga tidak ada lagi yang 
menginformasikan posisi kita melainkan aku tebas batang lehernya 1 ." Salamah berkata, 
"Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum sehingga gigi geraham beliau 
terlihat jelas siang hari itu. Kemudian beliau bertanya: "Wahai Salamah, apakah kamu telah 
siap dengan apa yang akan kamu lakukan itu?" aku menjawab, "Tentu, demi dzat yang telah 
memuliakan anda." Selanjutnya beliau bersabda: "Ketahuilah wahai Salamah, sesungguhnya 
mereka sekarang sedang berada di wilayah kekuasaan orang-orang Ghathafan." Salamah 
berkata, "Lalu datanglah seorang laki-laki dari Ghathafan seraya berkata, "Si fulan telah 
menyembelih unta untuk mereka, ketika mereka menguliti hewan tersebut, tiba-tiba mereka 
melihat debu mengepul, hingga mereka lari terbirit-birit." Keesokan harinya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik prajurit penunggang kuda saat ini adalah 
Abu Qatadah, sedangkan sebaik-baik prajurit pejalan kaki adalah salamah." Salamah 
melanjutkan, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan dua batang 
tombak kepadaku, yaitu; tombak untuk pasukan berkuda dan tombak untuk pejalan kaki, 
dan saat itu aku menggabungkan menjadi satu. Kemudian kami kembali ke Madinah dan aku 
membonceng di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan menaiki Adzba'." 
Salamah berkata, "Ketika kami berada di tengah jalan, -Salamah berkata- ada seorang 
sahabat Anshar yang mengajak kami untuk lomba lari cepat. Salamah berkata, "Lalu sahabat 
Anshar itu berkata, 'Tidakkah ada orang yang mau berlomba lari menuju Madinah? ' dan ia 
mengulanginya sampai beberapa kali." Salamah melanjutkan, "Setelah aku mendengar 
perkataannya, aku berkata, 'Apakah kamu hendak memuliakan orang yang mulia, ataukah 
hendak memperoleh wibawa di hadapan orang yang terpandang? ' dia menjawab, "Tidak, 
namun untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Salamah melanjutkan, "Aku berkata, 
"Wahai Rasulullah, demi ayah dan ibuku, biarkanlah aku melayani tantangan lomba lari laki- 
laki itu!" Beliau menjawab: "Silahkan jika kamu mau." Salamah berkata, "Ayo mulai." Lalu 
aku berlari dengan kakiku, memang aku sengaja membiarkan dia hingga ia mendaki satu 
atau dua bukit, sebab aku khawatir akan kehabisan tenaga, kemudian aku berlari melewati 
jejaknya dan aku masih membiarkan dia mendaki satu atau dua bukit. Kemudian aku pacu 



lagi lariku sekencang-kencangnya sehingga aku dapat menjumpainya." Salamah berkata, 
"Kemudian aku menepuk di antara pundaknya." Salamah melanjutkan, "Aku berkata, 'Demi 
Allah, kamu telah didahului'." -Iyasy berkata; aku kira Salamah berkata- "aku telah 
mendahuluinya ke Madinah." Salamah melanjutkan, "Demi Allah, kami waktu itu tinggal di 
Madinah tidak lebih dari tiga malam, kemudian kami keluar menuju Khaibar bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Salamah melanjutkan, "Dalam perjalanan, pamanku 
senantiasa melantunkan syair tentang suatu kaum, 'Sungguh, seandainya tidak ada Allah, 
niscaya kami tidak akan mendapatkan petunjuk, kami tidak akan bersedekah, kami tidak 
akan melakukan shalat. Kami senantiasa memohon anugerah-Mu. Maka mantapkanlah 
langkah kami, jika kami bertemu musuh, dan berilah ketenangan kepada kami'." Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapakah dia?" dia menjawab, "Aku adalah 
'Amir." Beliau menimpali: "Semoga Rabbmu mengampunimu." Salamah berkata, "Tidaklah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memintakan ampunan terhadap seseorang melainkan 
orang tersebut akan memperoleh kesyahidan." Salamah melanjutkan, "Lalu Umar bin 
Khattab -yang saat itu berada di atas untanya- berseru; "Wahai Nabi Allah, sekiranya anda 
mendo'akan kami sebagaimana mendo'akan 'Amir." Salamah mekanjutkan, "Ketika kami 
memasuki wilayah Khaibar." Salamah berkata, "Raja mereka yang bernama Mahrab keluar 
sambil mengacungkan pedangnya dan berkata, 'Khaibar telah mengetahui bahwa aku adalah 
Marhab yang lihai memainkan senjata, karena aku adalah seorang pahlawan yang telah 
teruji keberaniannya. Jika pertempuran telah siap maka akan berkobar'." Salamah berkata, 
"Maka pamanku maju untuk melawannya seraya berkata, "Khaibar telah mengetahui bahwa 
aku adalah 'Amir orang yang lihai dalam memainkan senjata karena aku adalah seorang 
pahlawan yang gagah berani." Salamah berkata, "Tak pelak lagi, keduanya pun berhadapan 
dan bertarung, seketika pamanku dapat menjatuhkan pedang Marhab, kemudian Amir 
memukulkan pedangnya ke arah bawah, namun ujung pedangnya justru mengenai pelupuk 
matanya sendiri hingga terjatuh dan akhirnya gugur." Salamah melanjutkan, "Suatu ketika 
aku keluar di sekitar perkemahan, tiba-tiba aku mendengar beberapa orang sahabat Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Amir telah melakukan tindakan yang sia-sia, bahkan dia 
telah bunuh diri." Salamah berkata, "Mendengar itu, aku langsung menemui Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam sambil menangis, aku berkata, "Wahai Rasulullah, apakah 'Amir telah 
melakukan tindakan sia-sia?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapakah 
yang mengatakan hal itu?" Salamah berkata, "Jawabku, 'Sebagian para sahabat anda! ' 
Beliau bersabda: "Orang yang mengatakan itu telah berdusta, bahkan 'Amir mendapatkan 
dua pahala." Kemudian beliau mengutusku untuk menemui Ali yang sedang menderita sakit 
mata. Lalu beliau bersabda: "Aku akan memberikan bendera ini kepada seorang laki-laki 
yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, dan ia pun mencintai Allah dan Rasul-Nya." Lantas 
aku menemui Ali yang sedang sakit mata, lalu aku membawa dengan menuntunnya ke 
hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau lalu meludahi kedua matanya hingga 
sembuh seketika. Kemudian beliau memberikan bendera tersebut kepada Ali. Tak berapa 
lama Marhab pun keluar seraya berkata, "Khaibar telah mengetahui bahwa aku adalah 
Marhab, seorang yang lihai memainkan pedang, karen aku adalah pahlawan yang teruji 
keberaniannya, dan sebentar lagi pertempuran akan berkobar." Maka Ali menjawab 
tantangannya dengan mengatakan, "Akulah orang yang diberi nama oleh ibuku 'singa 
Haidar', aku akan menerkam setiap orang yang berani menghadang, dan aku akan 
menghabisi setiap musuh yang kutemui." Salamah berkata, "Kemudian Ali dapat menebas 
kepala Marhab hingga dia tewas seketika, maka kemenangan berada di tangannya." Ibrahim 
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya telah menceritakan kepada 
kami Abdus Shamad bin Abdul Warits dari Ikrimah bin 'Ammar dengan hadits panjang ini." 



Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yusuf Al Azdi As Sulami telah menceritakan 
kepada kami An Nadir bin Muhammad dari Ikrimah bin 'Ammar dengan (isnad) ini pula." 

Bab: Firman Allah "Dan dia-lah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) 
kamu..." Jjs) 




3373. Telah menceritakan kepadaku Amru bin Muhammad An Naqid telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari 
Tsabit dari Anas bin Malik, bahwa delapan puluh orang dari penduduk Makkah turun dari 
bukit Tan'im kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan persenjataan yang 
lengkap. Mereka hendak menyerang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya 
karena bentuk permusuhannya terhadap beliau. Namun akhirnya mereka menyerah dan 
beliau membiarkan mereka hidup, maka Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayatnya: '(Dan 
Dialah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan 
kamu dari (membinasakan) mereka di tengah kota Makkah sesudah Allah memenangkan 
kamu atas mereka) ' (Qs. Al Fath: 24). 


Bab: Peperangan wanita bersama laki-laki (JU- 


' ' ' ' v' 


3374. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari 
Tsabit dari Anas, bahwa Ummu Sulaim selalu membawa parang ketika perang Hunain, lalu 
Abu Thalhah melihatnya sehingga ia pun mengadu, "Wahai Rasulullah, Ummu Sulaim selalu 



membawa parang." Beliau lalu bertanya kepada Ummu Sulaim: "Untuk apakah kamu selalu 
membawa parang?" Ummu Sulaim membawa, "Jika ada orang Musyrik mendekatiku, maka 
aku akan membelah perutnya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa 
mendengarnya. Ummu Sulaim berkata, "Wahai Rasulullah, bunuhlah orang-orang yang anda 
bebaskan di hari penaklukan kota Makkah, sekarang mereka telah lari dari Anda." Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Ummu Sulaim, sesungguhnya Allah 
telah mencukupi dan memperbaiki." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 
Hatim telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad bin 
Salamah telah mengabarkan kepada kami lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin 
Malik tentang kisah Ummu Sulaim, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti haditsnya 
Tsabit." 




3375. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ja'far bin Sulaiman dari Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah berperang bersama-sama dengan Ummu Sulaim dan beberap wanita 
Anshar, ketika perang berkecamuk, mereka memberi minum dan mengobati tentara yang 
terluka." 


Ji'ijtijcA \/J^4 

i j±' d j><sj± 


3376. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin 'Amru -yaitu Abu Ma'mar Al Minqari- telah 
menceritakan kepada kami Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu 
Ibnu Shuhaib- dari Anas bin Malik dia berkata, "Ketika perang Uhud berkecamuk, beberapa 
orang dari pasukan Islam lari meninggalkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan Abu 
Thalhah adalah seorang pamanah yang terampil. Pada hari itu, dia sampai mematahkan dua 
atau tiga busur panah." Anas mengatakan, "Saat itu ada seseorang yang lewat di hadapan 



temannya dengan membawa panah, maka temanya berkata, "Berikanlah itu kepada Abu 
Thalhah!" Anas melanjutkan, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sendiri berdiri tegak 
memperhatikan seluruh pasukan. Lalu Abu Thalhah berkata, "Wahai Nabi Allah, demi ayah 
dan ibuku sebagai tebusannya, aku memohon anda tidak berdiri tegak supaya tidak terkena 
panah musuh, biarlah leherku yang terkena asal bukan leher anda." Kata Anas selanjutnya, 
"Sungguh, aku melihat 'Aisyah binti Abu Bakar dan Ummu Sulaim, keduanya menyingsingkan 
pakainnya sehingga terlihat olehku gelang kakinya, keduanya membawa geribah di 
punggung mereka, kemudian dituangkannya di mulut kaum Muslimin. Sesudah itu mereka 
pergi lagi mengisi geribah mereka dan datang lagi untuk menuangkannya ke mulut anggota 
pasukan. Seusai pertempuran, pedang Abu Thalhah sampai terjatuh dua hingga tiga kali 
karena sangat mengantuknya." 


Bab: Wanita yang ikut berperang diberi imbalan, bukan ghanimah jUJUL**uJ\ 

<3^ L**' J cA ) 










3377. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Ja'far bin Muhammad dari 



ayahnya dari Yazid bin Hurmuz bahwa Najdah pernah menulis surat kepada Ibnu Abbas dan 
menanyakan mengenai lima masalah. Ibnu Abbas berkata, "Kalaulah aku tidak khawatir akan 
dianggap menyembunyikan ilmu, maka tidak akan kubalas suratnya." (surat 'Abdah -red): 
"Amma Ba'd, tolonglah kabarkan kepadaku, adakah kaum wanita yang pergi berperang 
bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Apakah mereka juga diberi 
ghanimah? Apakah beliau membunuh anak-anak? Kapankah seorang anak tidak lagi 
dikatakan yatim? Dan untuk siapakah diberikan seperlima pembagian harta ghanimah?" Ibnu 
Abbas membalas suratnya: "Anda menanyakan kepadaku, apakah para wanita ikut 
berperang bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Betul, beliau pergi 
berperang bersama dengan para wanita. Mereka bertugas mengobati pasukan yangterluka, 
dan mereka diberi harta ghanimah ala kadarnya, tetapi mereka tidak diberi jumlah tertentu. 
Dan sesungguhnya beliau tidak pernah membunuh anak-anak, oleh karena itu, tahanlah 
kalian dari membunuh anak-anak. Kamu menanyakan kepadaku, mengenai kapan masa 
habisnya keyatiman anak yatim? Demi Dzat yang memanjangkan umurku, ada orang yang 
telah tumbuh jenggotnya, namun dia masih lemah mengurus dirinya, lemah mengambil 
dirinya sendiri atau memberi kepada dirinya sendiri. Maka apabila dia sudah sanggup 
mengurus dirinya sendiri, mengambil apa yang baik bagi dirinya seperti halnya orang lain. 
Maka ketika itu dia habis masa keyatimannya. Dan anda menanyakan pula tentang untuk 
siapa seperlima harta ghanimah tersebut?, sesungguhnya kami pernah mengatakan, itu 
untuk kami (Bani Hasyim), namun keluarga kami keberatan atas kami." Telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim keduanya dari Hatim bin 
Isma'il dari Ja'far bin Muhammad dari ayahnya dari Yazid bin Hurmuz bahwa Najdah pernah 
menulis surat kepada Ibnu Abbas untuk menanyakan mengenai hal itu sebagaimana hadits 
Sulaiman bin Bilal, namun dalam hadits Hatim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak 
pernah membunuh anak-anak, oleh karena itu janganlah kamu membunuh anak-anak, 
kecuali jika kamu mengetahui seorang anak tersebut ikut dalam berperang." Dan lshaq 
menyebutkan dalam haditsnya dari Hatim, bahwa 'Kamu dapat membedakan antara yang 
mukmin, kemudian kamu bunuh yang kafir dan tinggalkanlah yang mukmin'." 





^LooJ^iW 


3378. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Isma'il bin Umayyah dari Sa'id Al Maqbiri dari Yazid bin Hurmuz dia berkata, 
"Najdah bin 'Amir pernah menulis surat kepada Ibnu Abbas, dia bertanya mengenai seorang 
budak dan seorang wanita yang ikut serta dalam peperangan, apakah keduanya diberi 
bagian khsusus? Dan mengenai membunuh anak-anak, masa habis keyatiman seorang anak 
yatim dan mengenai dzawil qurba, siapakah mereka itu?" maka Ibnu Abbas berkata kepada 
Yazid, "Balaslah suratnya, sekiranya aku tidak khawatir ia mengiraku berpura-pura bodoh, 
niscaya aku tidak akan membalas suratnya, tulislah; 'Sesungguhnya kamu bertanya kepadaku 
mengenai seorang wanita dan budak yang ikut mengumpulkan ghanimah, apakah dia 
mendapatkan bagian yang khusus? Dia tidak mendapatkan bagian tertentu melainkan ia 
diberi sebatas ala kadarnya. Dan bertanya mengenai membunuh anak-anak, sesungguhnya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak membunuh anak-anak, oleh karena itu, 
janganlah kamu membunuh anak-anak, kecuali sebagaimana yang telah kamu ketahui apa 
yang diperbuat oleh sahabatnya Musa -(Khidzir -red) yang telah membunuh seorang anak. 
Dan kamu menulis surat untuk bertanya kepadaku mengenai batasan anak yatim, kapankah 
terputus keyatimannya? Bahwa keyatiman belum terputus dari seorang anak yatim hingga 
dia baligh dan matang kecerdasannya (sanggup menurus dirinya sendiri). Kamu menulis 
surat untuk bertanya kepadaku mengenai dzawil qurba, siapakah sebenarnya mereka? aku 
kira bahwa aku termasuk dari mereka, namun kaumku keberatan atas kami." Dan telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Bisyr Al 'Abdi telah menceritakan kepada kami 
Sufyan telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Umayyah dari Sa'id bin Abu Sa'id dari 
Yazid bin Hurmuz dia berkata, "Najdah pernah menulis surat kepada Ibnu Abbas... kemudian 
dia melanjutkan hadits tersebut seperti hadits di atas." Abu lhsaq berkata; telah 
menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Sufyan 
dengan hadits yang sangat panjang ini." 




>1^5 

s t s ' t' , s ' 

i ^ ji.dJb £s\$\ *i;\ 



<1 

ij&Wj^fyf Ju^^ldolS' J J>^\js]^\^<£Jk,y42s 

\z^ilj\3\&z.hu Jjz 


3379. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Wahb bin Jarir bin Hazim telah menceritakan kepadaku ayahku dia berkata; aku mendengar 
Qias menceritakan dari Yazid bin Hurmuz. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Hatim sedangkan lafadznya dari dia, dia berkata; telah 
menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim telah 
menceritakan kepadaku Qais bin Sa'd dari Yazid bin Hurmuz dia berkata, "Najdah bin 'Amir 
pernah mengirim surat kepada Ibnu Abbas." Yazid bin Hurmuz berkata, "Aku menyaksikan 
Ibnu Abbas ketika dia membaca suratnya dan ketika dia membalas suratnya, Ibnu Abbas 
berkata, "Demi Allah, sekiranya aku tidak khawatir dia akan memandang jelek aku, niscaya 
aku tidak akan membalas suratnya dan juga memuliakannya." Yazid berkata, "Lantas Ibnu 
Abbas membalas suratnya, "Sesungguhnya kamu telah menanyakan mengenai bagian Dzawil 
Qurba sebagaimana yang telah disebutkan Allah, siapakah sebenarnya mereka? 
Sesungguhnya kami berpendapat bahwa kerabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
adalah kami, namun kaum kami keberatan atas kami. Kamu bertanya mengenai kapankah 
terputusnya keyatiman? Sesungguhnya terputusnya keyatiman adalah jika seseorang itu 
telah menikah dan telah matang kecerdasannya (dapat mengurus diri -red), dan dapat 
mempergunakan hartanya dengan semestinya, maka keyatiman telah terputus darinya. Dan 
kamu bertanya mengenai apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membunuh 
anak-anak orang Musyrik? Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah 
sama sekali membunuh anak-anak mereka, oleh karena itu janganlah kamu membunuh 
anak-anak melainkan jika kamu mengetahui dari mereka sebagaimana yang diketahui oleh 
Khidzir yang membunuh seorang anak kecil. Kamu bertanya mengenai seorang budak dan 
wanita, apakah keduanya dapat bagian tertentu jika keduanya ikut serta perang? 
Sesungguhnya mereka tidak mendapatkan bagian tertentu melainkan ia mendapatkan 
bagian ala kadarnya dari harta ghanimah." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib 
telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Za'idah telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman, Al A'masy dari Al Mukhtar bin Shaifi dari Yazid bin 
Hurmuz dia berkata, "Najdah pernah mengirim surat kepada Ibnu Abbas. ..kemudian dia 
menyebutkan sebagian hadits, namun tidak sampai sempurna, sebagaimana sempurnanya 
hadits yang telah kami sebutkan dari hadits mereka." 







3380. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahim bin Sulaiman dari Hisyam dari Hafshah binti Sirin dari Ummu 
'Athiyah Al Anshariyah dia berkata, "Aku pernah ikut berperang bersama-sama dengan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebanyak tujuh kali peperangan, aku tinggal di 
perkemahan mereka, memasak makanan untuk mereka, mengobati yang luka dan merawat 
orang-orang yang sakit." Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 
Hasan dengan isnad seperti ini." 


Bab: Jumlah peperangan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 




3381. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Al Basyar 
sedangkan lafadznya dari Ibnu Al Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq bahwa 
Abdullah bin Yazid keluar untuk shalat istisqa' bersama-sama dengan manusia, kemudian dia 
shalat dua rakaat dan beristisqa' (do'a minta hujan), dia berkata, "Saat itu aku bertemu 
dengan Zaid bin Arqam." Dia melanjutkan, "Dan tidak ada seorang pun antara kami dengan 
dia melainkan ada seorang laki-laki, atau mengatakan, "antara aku dengan dia ada seorang 
laki-laki." Abdullah bin Yazid berkata, "Lantas aku bertanya kepadanya, "Berapa kalikah 
Rasulullah ikut berperang?" dia menjawab, "Sembilan belas kali." Aku bertanya lagi, "Berapa 
kalikah kamu ikut berperang bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" 
dia menjawab, "Tujuh belas kali peperangan." Abdullah berkata, "Lantas aku bertanya, 
'Peperangan apa yang pertama kali beliau ikuti? dia menjawab, "Perang Dzatul 'Usair atau 
'Usyair." 






3382 . Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Abu lshaq dari 
Zaid bin Arqam ia mendengarnya darinya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah berperang sebanyak sembilan belas kali peperangan. Dan setelah hijrah, beliau 
hanya melakukan haji hanya sekali, beliau belum pernah melakukan haji selain haji Wada'." 


is 


3383. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Rauh bin 'Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakaria telah mengabarkan kepada kami 
Abu Az Zubair bahwa dia pernah mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Aku pernah 
mengikuti peperangan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebanyak sembilan 
belas kali peperangan." Jabir berkata, "Namun aku tidak ikut dalam perang Badar dan perang 
Uhud, sebab ayahku melarangku untuk mengikutinya, ketika Abdullah terbunuh pada waktu 
perang Uhud, maka aku tidak pernah ketinggalan sekali pun untuk ikut perang bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 




3384. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Zaid bin Al Hubab. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami Sa'id bin Muhammad Al Jarmi telah menceritakan kepada kami Abu Tumailah dia 
berkata; telah menceritakan kepada kami Husain bin Waqid dari Abdullah bin Buraidah dari 
ayahnya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ikut serta dalam peperangan 
sebanyak sembilan balas kali, delapan kali di antaranya (beliau) terjun langsung dalam 
kancah peperangan tersebut." Namun Abu Bakar tidak menyebutkan, "di antaranya." Dan 
haditsnya ia menyebutkan, "Telah menceritakan kepadaku, Abdullah bin Buraidah." 






3385. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami 
Mu'tamir bin Sulaiman dari Kahmas dari Ibnu Buraidah dari ayahnya, bahwa dia berkata, 
bahwa dia pernah ikut berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebanyak 
enam belas kali peperangan." 




A &vX\ 


}■ *'\/9 

& 


3386. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan kepada 
kami Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Yazid -yaitu Ibnu Abu 'Ubaid- dia berkata; aku 
mendengar Salamah berkata, "Aku pernah berperang bersama-sama dengan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam sebanyak tujuh kali, kemudian aku juga pernah ikut dalam 
pasukan yang dikirim oleh beliau sebanyak sembilan kali peperangan, sekali dipimpin oleh 
Abu Bakar dan satu kali di bawah pimpinan Usamah bin Zaid." Dan telah menceritakan 
kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hatim dengan isnad ini, 
namun dia mengatakan dalam kedua hadits tersebut sebanyak tujuh kali peperangan." 


Bab: Peperangan Dzatu riqa 





„ l-t-t t \ •• -'J ' ?. ' V. > 1 ?. '"'.'L '\\ 'V.'.’’' > » ' s «I s s 

,/^3 iiiuk ,/f^ySwlyy y J\ 

yy\yy^\y\ y\ 


3387. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan 
Muhammad bin Al 'Ala Al Hamdani sedangkan lafadznya dari 'Amir, keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid bin Abu Burdah dari Abu Burdah dari 
Abu Musa dia berkata, "Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
untuk menghadapi beberapa orang yang hendak menyerbu, saat itu kami berjumlah sekitar 



enam orang, dengan mengendarai seekor unta yang kami naiki secara bergantian." Abu 
Musa berkata, "Lalu kaki kamipun terluka, demikian juga dengan kakiku, bahkan kuku kakiku 
ada yang terlepas satu-persatu. Kami bersama-sama membalut kaki-kaki kami dengan 
secarik kain. Karena kami membalut kaki kami yang terluka dengan secarik kain, maka 
peperangan tersebut dinamai dengan perang Dzatu Ar Riqa'." Abu Burdah mengatakan, "Abu 
Musa pernah menceritakan hadits ini kepadaku, tetapi kemudian dia membencinya. 
Sepertinya dia membenci kalau amal perbuatannya disebarluaskan." Abu Usamah 
mengatakan, "Dan selain Buraid ada juga seseorang yang menambahkan kepadaku, yaitu, 
'Semoga Allah memberikan pahala'." 


Bab: Larangan minta bantuan kepada orang kafir dalam perang ( ,S 


J.*-- J ^ U* 

XjlS4l 


3388. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi dari Malik, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepadaku Abu At Thahir sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan kepadaku 
Abdullah bin Wahb dari Malik bin Anas dari Al Fudlail bin Abu Abdullah dari Abdullah bin 
Niyar Al Aslami dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 
bahwa dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke Badar, tatkala beliau 
sampai di Harratul Wabarah, beliau ditemui oleh seorang laki-laki yang terkenal gagah 
berani. Maka para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasa gembira ketika 
melihat kedatangannya. Laki-laki tersebut berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, "Aku sengaja mengikuti anda karena hendak ikut berperang dipihak anda dan 
bersama-sama dengan anda." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya: 
"Apakah kamu sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya?" dia menjawab, "Tidak." Beliau 



bersabda: "Jika demikian, kembalilah kamu pulang, sebab kami tidak membutuhkan 
pertolongan orang-orang Musyrik." 'Aisyah berkata, "Maka pergilah orang itu, namun ketika 
kami dekat dengan sebatang pohon, orang itu datang kembali menemui Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata seperti semula, sementara Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam juga bertanya seperti semula. Selanjutnya beliau bersabda: "Jika demikian, 
kembalilah kamu pulang, sebab kami tidak membutuhkan pertolongan orang-orang 
Musyrik." Dia berkata, "Maka pergilah dia, kemudian ketika kami sampai di baida', dia 
datang kembali, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya pula kepadanya seperti 
semula: "Apakah anda sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya?" jawab orang itu, "Ya 
aku beriman." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Mari, 
teruslah jalan." 



34.KITAB: KEPEMIMPINAN 


Bab: Manusia akan mengikuti orang-orang quraisy, dan khilafah untuk orang quraisy 






3389. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nab dan Qutaibah bin 
Sa'id keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami? Al Mughirah -yaitu Al Hizami-. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan 'Amru An 
Naqid keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah keduanya 
dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda, dan dalam hadits Zuhair dan sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam. Dan 'Amru juag menyebutkan secara riwayat, "Manusia itu mengikuti Quraisy 
dalam permasalahan ini (kepemimpinan). Muslim mereka mengikuti Muslim (Quraisy), dan 
kafir mereka mengikuti kafir mereka (Quraisy)." 




.> C 



3390. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata; ini seperti yang pernah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian dia menyebutkan beberap hadits yang di antaranya 
adalah, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Manusia itu mengikuti Quraisy 
dalam permasalahan ini (kepemimpinan). Muslim mereka mengikuti Muslim (Quraisy), dan 
kafir mereka mengikuti kafir mereka (Q.uraisy)." 


^>5 




> > 5U 





3391. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku 


Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Manusia itu mengikuti Quraisy dalam kebaikan dan keburukan." 










3392. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah 
menceritakan kepada kami 'Ashim bin Muhammad bin Zaid dari ayahnya dia berkata, " 
Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perkara ini 
(kepemimpinan) akan senantiasa dipegang oleh orang-orang Quraisy sekalipun manusia 
hanya tinggal dua." 




• > •> 






3393. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Hushain dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Rifa'ah bin Al 
haitsam Al Wasithi sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan kepada kami Khalid - 
yaitu Ibnu Abdullah At Thahan- dari Hushain dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Aku pernah 
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan ayahku, maka aku mendengar 
beliau bersabda: "Sesungguhnya pemerintahan ini tidak akan runtuh hingga kedua belas 
orang khalifah memerintah." Kemudian beliau mengucapkan kata-kata yang kurang jelas 
bagiku, Jabir berkata, "Lalu aku bertanya kepada ayahku, 'Apa yang dikatakan beliau?" 
ayahku menjawab, "(beliau mengatakan) Semuanya dari bangsa Quraisy." 


•• x ^ ^ ^ •*/ 


3394. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Abdul Malik bin 'Umair dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Aku mendengar Nabi 



shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perkara manusia akan tetap berlalu (jaya) selagi 
mereka masih tetap diperintahkan oleh dua belas orang laki-laki." Kemudian Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam mengucapkan kata-kata yang tidak jelas bagiku, maka aku aku bertanya 
kepada ayahku, "Apa yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" dia 
menjawab, "Mereka semua dari Quraisy." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah 
bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Simak dari Jabir bin Samurah 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini, namun dia tidak menyebutkan, "Dan 
perkara manusia akan senantiasa berlalu." 



3395. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Al Azdi telah menceritakan 
kepada kami Hammad bin Salamah dari Simak bin Harb dia berkata; aku mendengar Jabir bin 
Samurah berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam 
senantiasa kuat dan berkuasa sampai kedua belas khalifah." Kemudian beliau mengucapkan 
kata-kata yang tidak aku fahami, lantas aku bertanya kepada ayahku, "Apa yang dikatakan 
beliau?" dia menjawab, "Mereka semua dari bangsa Quraisy." 


J» 


3396. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Mu'awiyah dari Daud dari As Sya'bi dari Jabir bin Samurah dia berkata, 
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perkara (kepemimpinan) ini akan senantiasa 
kuat sampai kedua belas khilafah (pemimpin)." Jabir berkata, "Kemudian beliau 
mengucapkan kata-kata yang tidak aku fahami, maka aku bertanya kepada ayahku, "Apa 
yang dikatakan beliau?" dia menjawab, "Mereka semua dari bangsa Quraisy." 





3397. Telah menceritakan kepada kami Nahsr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan kepada 
kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali sedangkan 
lafadznya dari dia, telah menceritakan kepada kami Azhar telah menceritakan kepada kami 



Ibnu 'Aun dari Asy Sya'bi dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Aku pernah datang kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan ayahku, lalu aku mendengar beliau 
bersabda: "Agama ini akan senantiasa kuat dan kokoh hingga kedua belas khalifah 
(pemipin)." Kemudian beliau mengucapkan kata-kata yang lirih hingga tidak terdengar oleh 
orang-orang, maka aku bertanya kepada ayahku, "Apa yang dikatakan beliau?" dia 
menjawab, "Mereka semua dari suku Quraisy." 


\-£\^L=cU'o 

I\5 J^yu'cjy 


C 


l»-o 


>. > 


3398. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Al Muhajir 
bin Mismar dari 'Amir bin Sa'd bin Abu Waqahs dia berkata, "Aku mengirim surat kepada 
Jabir bin Samurah melalui pelayanku. Nafi', supaya dia mengabarkan kepadaku hadits yang 
pernah didengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 'Amir berkata, "Kemudian 
dia membalas suratku: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
pada hari Jum'at petang, yaitu ketika seorang suku Aslam sedang dirajam, beliau bersabda: 
"Agama ini (Islam) akan senantiasa tegak hingga hari Kiamat atau sampai habis dua belas 
khalifah memerintah kalian, semuanya dari suku Quraisy." Dan saya juga mnendengar beliau 
bersabda: "Sekelompok kaum Muslimin akan menaklukkan istana putih Kisra (Persia)." Dan 
aku juga mendengar beliau bersabda: "Sebelum terjadi hari Kiamat, akan muncul para 
pembohong (Dajjal), maka waspadalah terhadap mereka." Aku mendengar pula beliau 
bersabda: "Jika Allah mengaruniaimu suatu kebaikan (kekayaan), pertama-tama 
manfaatkanlah untuk dirimu sendiri dan keluargamu." Aku mendengar pula beliau bersabda: 
"Aku lebih dahulu dan menunggu di telaga." Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Abu Dzi'b dari Muhajir bin Mismar dari 'Amir bin Sa'd bahwa dia pernah mengirim surat 
kepada Ibnu Samurah Al 'Adawi: "Ceritakanlah kepada kami apa yang pernah kamu dengar 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!." Maka dia menjawab: "Aku mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. ..seperti hadit Hatim." 



Bab: Menunjuk khalifah 


uAkm 


3399. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari Ibnu 
Umar dia berkata, "Aku ikut hadir ketika ayahku kena musibah (ditikam oleh seseorang). 
Para sahabat beliau yang hadir ketika itu turut menghiburnya, kata mereka, "Semoga Allah 
membalas anda dengan kebaikan." Umar menjawab, "Aku penuh harap dan juga merasa 
cemas." Mereka berkata, "Tunjukkanlah pengganti anda (sebagai Khalifah)!" Umar 
menjawab, "Apakah aku juga harus memikul urusan pemerintahanmu waktu hidup dan 
metiku? Aku ingin tugasku sudah selesai, tidak kurang dan tidak lebih. Jika aku menunjuk 
penggantiku, maka itu pernah dilakukan oleh orang yang lebih baik daripadaku, yaitu Abu 
Bakar As Shidiq. Dan jika pengankatan itu aku serahkan kepada kalian, maka itu pun pernah 
dilakukan oleh orang yang lebih baik dari aku, yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 
Abdullah berkata, "Dari penuturannya itu, tahulah aku bahwa dia tidak akan menunjuk 
penggantinya untuk menjadi Khalifah." 


Vfil j ^ Vli\ 

jjs //Sr / s 0 s 

j^s^o\d4\j\S 

j5li Jjj jll> ? Ji- J O0^ 6^ J f 

'p *&\ ji 



ud icit* 


3400. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar dan 
Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid sedangkan lafadz mereka saling berdekatan, lshaq 
dan Abd berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah 
menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az 
Zuhri telah mengabarkan kepadaku Salim dari Ibnu Umar dia berkata, "Aku pernah menemui 
Hafshah, lalu dia bertanya, "Apakah kamu tahu bahwa ayahmu tidak mau menunjuk seorang 
Khalifah?" Abdullah berkata, "Lalu aku berkata, 'Sepertinya dia tidak mau melakukan hal itu.' 
Hafshah berkata, "la (Umar bin Khattab) harus melakukan hal itu." Lalu aku bersumpah 
untuk meyakinkan (Umar) akan hal itu, namun dia hanya terdiam sehingga aku merasa tidak 
ingin untuk membicarakannya lagi. Akan tetapi, aku merasa seakan-akan aku sedang 
memikul gunung di pundak kanan aku, hingga akhirnya aku menemuinya lagi. Umar 
bertanya kepadaku tentang keadaan manusia, maka aku pun menjawab seadanya. Lalu aku 
berkata kepadanya, "Aku mendengar masyarakat sedang membicarakan tentang sesuatu 
dan aku bersumpah untuk menyampaikan berita ini kepadamu, menurut pandangan mereka 
selama ini, kamu adalah seorang Khalifah yang tidak ingin menunjuk seorang Khalifah atau 
pengganti. Bagaimana pendapatmu sekiranya kamu seorang penggembala unta atau 
kambing, kemudian dia datang kepadamu dengan meninggalkan hewan gembalannya, maka 
bukankah kamu melihat bahwa ia telah menyia-nyiakannya? Terlebih lagi, gembala yang 
akan kamu atur itu adalah manusia." Abdullah berkata, "Ternyata Umar menyutujui 
pendapatku. Sejenak dia menundukkan kepalanya dan mengangkatnya kembali mengarah 
kepadaku serata berkata, "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla akan menjaga agama-Nya, 
sekiranya saat ini aku tidak menunjuk seorang Khalifa, maka bukankah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam sendiri sudah pernah melakukannya? Dan sekiranya nanti aku menunjuk 
seorang Khalifah penggantiku, maka bukankah hak itu juga pernah dilakukan oleh Abu 
Bakar?" Abdullah berkata, "Demi Allah, ketika dia menyinggung nama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dan Abu Bakar, maka sadarlah aku bahwa dia memang tidak bermaksud 
seperti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa dia tidak menunjuk secara langsung 
orang yang akan menggantikannya menjadi Khalifah." 


Bab: Larangan untuk minta jabatan 


r- 




cpyiis 










3401. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Faruh telah menceritakan kepada kami 
Jarir bin Hazim telah menceritakan kepada kami Al Hasan telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Samurah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
kepadaku: "Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi 
jabatan karena permintaan maka tanggung jawabnya akan dibebannya kepadamu. Namun 
jika kamu diangkat tanpa permintaan, maka kamu akan diberi pertolongan." Dan telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami Khalid bin 
'Abdullah dari Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 'Ali bin 
Khujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Yunus dan Manshur dan 
Khumaid. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari 
telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Simak bin 'Athiah dan Yunus bin 
'Ubaid dan Hisyam bin Hassan mereka semua dari Al Hasan dari Abdurrahman bin Sumarah 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits Jarir." 


jS-\ Jlji9 0*^4- J J ^ J \ j^> ^ Ja ,1 ^J-C- 


3402. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Muhammad bin Ala' 
dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid bin Abdullah dari Abu 
Burdah dari Abu Musa dia berkata, "Saya dan dua orang anak pamanku menemui Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, salah seorang dari keduanya lalu berkata, "Wahai Rasulullah, 
angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah yang telah diberikan Allah Azza Wa 
Jalla kepadamu." Dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa, maka beliau bersabda: 
"Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang meminta 
dan yang rakus terhadapnya." 











> l » t 


'SjM' 




> l » t* 




3403. Telah menceritakan kepada kami Ubaidillah bin Sa'id dan Muhammad bin Hatim dan 
ini adalah lafadz Ibnu Hatim, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Sa'id Al Qatthan telah menceritakan kepada kami Qurrah bin Khalid telah menceritakan 
kepada kami Humaid bin Hilal telah menceritakan kepadaku Abu Burdah dia berkata. Abu 
Musa berkata, "Saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan dua orang 
dari bani Al Asy'ariyin, seorang berada di sisi kananku dan seorang lagi di sisi kiriku. 
Keduanya meminta diberi jabatan, sementara saat itu beliau sedang bersiwak. Beliau lalu 
bersabda: "Wahai Abu Musa, atau Abdullah bin Qais, bagaimana menurutmu mengenai hal 
ini?" Abu Musa berkata, "Saya menjawab, "Demi dzat yang menutusmu dengan kebenaran, 
sungguh saya tidak tahu apa yang ada dalam hati mereka berdua, dan saya tidak menduga 
bahwa keduanya akan meminta jabatan dari anda wahai Rasulullah." Abu Musa berkata, 
"Seakan-akan saya melihat siwak beliau yang sudah usang berada di bawah bibirnya." 
Kemudian beliau bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya saya tidak akan memberikan jabatan 
kepada orang yang justru menginginkannya, sekarang pergilah kamu wahai Abu Musa atau 
Abdullah bin Qais!" Akhirnya beliau mengutusnya ke negeri Yaman diikuti oleh Mu'adz bin 
Jabal. Ketika Mu'adz menemui Abu Musa, maka -sambil memberikan bantal kepadanya- Abu 
Musa berkata, "Silahkan duduk!" Ketika hendak duduk, Mu'adz bin Jabal melihat seorang 
laki-laki yang terikat, lalu Mu'dz berkata, "Siapakah laki-laki ini?" Abu Musa menjawab, 
"Dulunya dia adalah seorang Yahudi yang telah masuk Islam, tetapi setelah itu ia kembali lagi 
kepada agamanya yang semula, agama Yahudi." Mu'adz langsung berkata, "Saya tidak akan 
duduk sebelum orang ini dibunuh sesuai dengan ketentuan hukum Allah dan rasul-Nya." Abu 
Musa berkata, "Duduklah dulu." Mu'az menjawab, "Saya tidak akan duduk sebelum orang ini 
dibunuh sesuai dengan ketentuan hukum Allah dan rasul-Nya." Abu Musa tetap berkata, 
"Duduklah terlebih dahulu." Mu'adz tetap bersikeras menjawab, "Saya tidak akan duduk 
sebelum orang ini dibunuh sesuai dengan ketentuan hukum Allah dan rasul-Nya." Hingga ia 
mengulanginya tiga kali. Akhirnya Abu Musa memerintahkan supaya laki-laki Yahudi itu 
dibunuh, kemudian keduanya saling mengingatkan untuk selalu melakukan shalat malam. 
Salah satu dari keduanya, yaitu Mu'adz berkata, "Kalau saya sendiri tetap akan tidur dan juga 
akan melaksanakan shalat, saya berharap bahwa dalam tidurku ini saya akan memperoleh 
pahala yang sama seperti saya melakukan shalat." 


4 * _£) 


Bab: Makruhnya kpemimpinan kecuali dalam keadaan darurat (S 



jUJ\^ j y~L y j4s~^y-y~y-^j\yy.y 


3404. Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits telah menceritakan 
kepadaku bapakku Syu'aib bin Laits telah menceritakan kepadaku Laits bin Sa'ad telah 
menceritakan kepadaku Yazid bin Abu Habib dari Bakr bin 'Amru dari Al Harits bin Yazid Al 
Hadhrami dari Ibnu Hujairah Al Akbar dari Abu Dzar dia berkata, saya berkata, "Wahai 
Rasulullah, tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat)?" Abu Dzar berkata, 
"Kemudian beliau menepuk bahuku dengan tangan beliau seraya bersabda: "Wahai Abu 
Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada 
hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya 
dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar." 




3405. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim keduanya dari 
Al Muqri'i, Zuhair berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah 
menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Ayyub dari Ubaidullah bin Abi Ja'far Al Qurasyi dari 
Salim bin Abu Salim Al Jaisyani dari ayahnya dari Abu Dzar bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abu Dzar, sungguh saya melihatmu sangat lemah, dan 
saya menginginkan untukmu seperti yang saya inginkan untuk kamu. Jangan kamu menjadi 
pemimpin di antara dua orang dan jangan kami menguasai harta anak yatim." 


Bab: Keutaman imam yang adil 

’ ' * ''t*'** »-? \'\> \'S\ ' \ lis ’\ -- \ 1 \ ' •>» ’ <?' 

j-S ^ {# **/ ^ 

i x y ? ^ * * t ^ ^ '\\ i 9 y 9 k 9 y 9 y 9 1 9 9 y 9 y VI * 9 \ ♦ 9 y 



3406. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
Ibnu Numair mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 
'Amru -yaitu Ibnu Dinar- dari 'Amru bin Aus dari Abdullah bin 'Amru, -dan Ibnu Numair dan 
Abu Bakar mengatakan sesuatu yang sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan 
dalam haditsnya Zuhair- dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar (panggung) yang terbuat 
dari cahaya, di sebelah kanan Ar Rahman 'azza wajalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah 
kanan semua-, yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan 
adil dalam melaksanakan tugas yang di bebankan kepada mereka." 


Jli ^oA>- \ ^ ^3A> 



3407. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Harmalah dari Abdurrahman bin Syimasah dia 
berkata, "Saya mendatangi 'Aisyah untuk menanyakan tentang sesuatu, maka dia balik 
bertanya, "Dari manakah kamu?" Saya menjawab, "Seorang dari penduduk Mesir." Aisyah 
berkata, "Bagaimana keadaan sahabat kalian yang berperang bersama kalian dalam 
peperangan ini?" dia menjawab, "Kami tidak pernah membencinya sedikitpun, jika keledai 
salah seorang dari kami mati maka dia menggantinya, jika yang mati budak maka dia akan 
mengganti seorang budak, dan jika salah seorang dari kami membutuhkan kebutuhan hidup 
maka ia akan memberinya." 'Aisyah berkata, "Tidak layak bagiku jika saya tidak 
mengutarakan keutamaan saudaraku, Muhammad bin Abu Bakar, saya akan 
memberitahukanmu sesuatu yang pernah saya dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Beliau berdo'a ketika berada di rumahku ini: "Ya Allah, siapa yang menjabat suatu 
jabatan dalam pemerintahan ummatku lalu dia mempersulit urusan mereka, maka 
persulitlah dia. Dan siapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan ummatku lalu 
dia berusaha menolong mereka, maka tolong pulalah dia." Dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi telah 
menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim dari Harmalah Al Mishri dari Abdurrahman bin 
Syimasaah dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas." 



el^^\ J J^C- Jj^w> J> j^\ ^ 

^\axc-,J jL« t ^c-^\j-Xl J ^^| , »-^~ c '^ jjl j 


ijiUli'lij c SUiiy\^i!\i4j^yi-^^d i iy'^li ( i'yyju^ l jili- 

j 

J^c- ^i- ^ISc^J^- ^ - i la.) J^> pjul 

ja^Lc-J^c- JjsJ^j^ljU^^\jJjL^\3l3^^1<i^l~o-j3^c£ ; v Aji\c r o-^-(jS\jj 

*v ^ / ♦* / *v ^ / / V / 


-J4U 


3408. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh 
telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, bahwa beliau bersabda: "Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap 
kalian bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang memimpin 
manusia akan bertanggung jawab atas rakyatnya, seorang laki-laki adalah pemimpin atas 
keluarganya, dan dia bertanggung jawab atas mereka semua, seorang wanita juga pemimpin 
atas rumah suaminya dan anak-anaknya, dan dia bertanggung jawab atas mereka semua. 



seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya, dan dia bertanggung jawab atas harta 
tersebut. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan bertanggung jawab atas 
kepemimpinannya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku, (dalam 
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Khalid -yaitu Ibnu Harits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Ubaidullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Qatthan- 
semuanya dari Ubaidullah bin Umar. (dalam jalur lain disebutkan) telah menceritakan 
kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin 
Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il semuanya dari Ayyub. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abi Fudaik telah mengabarkan kepada kami Ad Dlahak -yaitu Ibnu 'Utsman-. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Usamah semuanya dari 
Nafi' dari Ibnu Umar seperti haditsnya Laits dari Nafi', Abu lshaq berkata; telah menceritakan 
kepada kami Al Hasan bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dari 
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar seperti haditsnya Laits dari Nafi'." Telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Hujr 
semuanya dari Isma'il bin Ja'far dari Abdullah bin dinar dari Ibnu Umar dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda." (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb 
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari ayahnya 
dia berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
semakna dengan haditsnya Nafi' dari Ibnu Umar. Dan dalam haditsnya Zuhri ada tambahan, 
dia berkata, "Saya mengira bahwa beliau telah bersabda: "Seseorang pemimpin atas harta 
benda ayahnya, dan dia bertanggung jawab akan kepemimpinannya." Dan telah 
menceritakan kepadaku Ahmad bin Abdurrahman bin Wahb telah mengabarkan kepadaku 
pamanku Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku seorang laki-laki yang bernama 
'Amru bin Harits dari Bukair dari Busr bin Sa'id dia telah menceritakan dari Abdullah bin 
Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan makna seperti ini." 




3409. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Abu Al Ayshab dari Hasan dia berkata, "Ubaidullah bin Ziyad menjenguk Ma'qil bin Yasar Al 



Muzanni ketika dia sedang sakit yang mengantarkan kepada kematiannya, maka Ma'qil lalu 
berkata, "Sungguh saya akan menceritakan kepadamu suatu hadits yang pernah saya dengar 
langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sekiranya saya masih hidup lama 
niscaya tidak akan saya ceritakan hal ini kepadamu. Sesungguhnya saya pernah mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang pemimpin yang Allah 
serahi untuk memimpin rakyatnya, ketika meninggal dalam keadaan menipu rakyatnya, 
melainkan Allah akan mengharamkan surga untuknya." Dan telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Yunus dari Hasan dia 
berkata, "Ibnu Ziyad menemui Ma'qil bin Yasar yang sedang sakit, seperti haditsnya Abu Al 
Asyhab, lalu ia menambahkan, "Ibnu Ziyad bertanya, "Tidakkah sebelumnya kamu telah 
menceritakan hal ini kepadaku?" Dia menjawab, "Saya belim pernah menceritakan hal ini 
kepadamu atau belum pernah bercerita kepadamu." 




3410. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan lshaq bin Ibrahim 
dan Muhammad bin Mutsanna, lshaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan 
yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah 
menceritakan kepadaku ayahku dari Qatadah dari Abu Al Malih, bahwa Ubaidullah bin Yizad 
menjenguk Ma'qil bin Yasar ketika sakit, Ma'qil lalu berkata kepadanya, "Sungguh saya akan 
menceritakan kepadamu suatu hadits, sekiranya saya tidak diambang kematian niscaya saya 
tidak akan menceritakannya kepadamu. Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang pemimpin yang mengurusi perkara kaum 
Muslimin sedang dia tidak bersungguh-sungguh dan tidak jujur, melainkan ia tidak akan 
dimasukkan bersama mereka ke dalam surga." Dan telah menceritakan kepada kami 'Uqbah 
bin Mukram Al 'Ammi telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin lshaq telah mengabarkan 
kepadaku Sawadah bin Abu Al Aswad telah menceritakan kepadaku ayahku bahwa Ma'qil bin 
Yasar jatuh sakit, lantas Ubaidullah bin Ziyad datang menjenguknya... seperti haditsnya 
Hasan dari Ma'qil." 





^fc^yc- < 3_^^b.x»^ki\3nSJ\ <_ii-si>VS^ \-aj>\ ^5<_^-oVS^ 3-*3 \ 


3411. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Jarir bin Hazim telah menceritakan kepada kami Al Hasan bahwa 'Aidz bin 'Amru salah 
seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, menemui Ubaidullah bin Ziyad 
sambil berkata, "Wahai anakkku, sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya seburuk-buruk penguasa adalah 
penguasa yang zhalim, maka janganlah kamu termasuk dari mereka." Lalu 'Ubaidullah 
berkata kepadanya, "Duduklah, kamu ini hanyalah sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi 
wasallam yang masih yunior (rendahan)." Maka 'Aidz pun ganti berkata, "Apakah di antara 
mereka ada yang disebut sebagai sahabat kelas yunior?" Sebenarnya yang pantas disebut 
sahabat kelas rendahan adalah orang-orang setelah mereka dan juga yang selain mereka." 


Bab: Haramnya ghulul (J 


^ A IK • 


3' Jr* J,) h*" ^ JJ J.) IA O S} cA 'Ji \ O* 1' y 

JU^U\3 

l^i33luW3 i 

s>: i 





*''\' ■>*. \* ' <\"i' «- * ✓ » ^ ••• l 

^j£-^£-j j<j i^j^- _ j ;> \Uo-V>-< >j\_y\_x^C-Uo-V>- _^>\Uo-\>- 

**> /'S S 




3412. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il 
bin Ibrahim dari Abu Hayyan dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata, "Suatu hari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di tengah-tengah kami, lalu beliau 
menyebutkan-nyebut tentang ghulul dan membesarkan perkaranya, kemudian beliau 
bersabda: "Jangan sampai pada hari kiamat aku dapati salah seorang dari kalian datang 
dengan memikul unta yang sedang melenguh-lenguh." Lalu dia berkata, "Ya Rasulullah, 
tolonglah aku!" Aku lalu menjawab: "Aku tidak kuasa sedikitpun untuk menolongmu. Aku 
telah sampaikan itu padamu. Jangan sampai pada hari kiamat kelak, aku dapati salah 
seorang dari kalian datang dengan memikul kuda yang meringkik-ringkik." Lalu dia berkata, 
"Ya Rasulullah, tolonglah aku!" Jawab beliau: "Aku tidak sedikitpun menolong kamu. 
Bukankah dahulu pernah ku katakan kepadamu. Di hari kiamat kelak, jangalah kudapati salah 
seorang di antara kalian memikul di kuduknya kambing yang mengembek-embek." Lalu dia 
berkata, "Ya Rasulullah, tolonglah aku!" Jawab beliau: "Aku tidak kuasa sedikitpun untuk 
menolongmu. Aku telah sampaikan itu kepadamu. Jangan sampai pada hari kiamat kelak aku 
dapati salah seorang dari kalian datang dengan memikul orang yang berteriak-teriak di 
kuduknya." Lalu dia berkata, "Ya Rasulullah, tolonglah aku!" Jawab beliau: "Aku tidak dapat 
sedikitpun menolongmu. Aku telah sampaikan itu. Pada hari kiamat jangan sampai aku 
dapati salah seaorang dari kalian datang dengan kepadaku membawa selembar kain 
berkibar-kibar di kuduknya." Lalu dia berkata, "Ya Rasulullah, tolonglah aku!" Lalu jawab 
beliau: "Aku tidak sedikitpun kuasa menolongmu. Aku telah sampaikan itu kepadamu. Pada 
hari kiamat kelak janganlah kudapati salah seorang di antara kalian memikul harta kekayaan 
berupa emas dan perak di kuduknya." Lalu dia berkata, "Ya Rasulullah, tolonglah aku!" Jawab 
beliau: "Aku tidak kuasa sedikitpun menolongmu. Aku telah sampaikan itu kepadamu." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami 'Abdurrahim bin Sulaiman dari Abu Hayyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir dari Abu 
Haiyan dan 'Umarah bin Al Qa'qa' semuanya dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah seperti hadits 
Isma'il dari Abu haiyan." Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin Shakhr Ad 
Darami telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Hammad -yaitu Ibnu Zaid- dari Ayyub dari Yahya bin Sa'id dari Abu Zur'ah bin 'Amru Jarir dari 
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tentang 
ghulul... .lalu dia melanjutkan hadits tersebut. Hammad berkata, "Setelah itu saya mendengar 
Yahya menceritakan kepadanya, maka ia kemudian menceritakan kepada kami sebagaimana 
Ayyub menceritakannya kepada kami." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al 
Hasan bin Khirasy telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada 
kami Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Yahya bin Sa'id bin Hayyan 
dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits 
mereka." 


Bab: Haramnya petugas menerima hadiah y>6) 



jls J^J ti£&. 

\li3Vi^ \JIS is ^ a 1^\ J-L^ 3Vs ^ *^- j 

U3lij^U^1ja\l^ JlJ\ J^i\i I^jilii^ls J<JjJ>1 J\1aJ 





3413. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan 'Amru An Naqid serta 
Ibnu Abi Umar sedangkan lafadznya dari Abu Bakar, mereka berkata; telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Abu Humaid As Sa'idi dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memperkerjakan seorang laki-laki dari suku 
Al Asad bernama Ibnu Luthbiyah -Amru dan Ibnu Abu 'Umar berkata- untuk mengumpulkan 
harta sedekat (zakat). Ketika menyetorkan zakat yang dipungutnya, dia berkata, "Zakat ini 
kuserahkan kepada anda, dan ini pemberian orang kepadaku." Abu Humaid berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berpidato di atas mimbar, setelah beliau memuji 
dan menyanjung Allah, beliau sampaikan: "Ada seorang petugas yang aku tugaskan 
memungut zakat, dia berkata, 'Zakat ini yang kuberikan (setorkan) kepada anda, dan ini 
pemberian orang kepadaku.' Mengapa dia tidak duduk saja di rumah ibu bapaknya 
menunggu orang mengantarkan hadiah kepadanya? Demi Allah yang jiwa Muhammad 
berada di tangannya, tidak ada seorangpun di antara kalian yang menggelapkan zakat ketika 
ia ditugaskan untuk memungutnya, melainkan pada hari kiamat kelak dia akan memikul unta 
yang digelapkannya itu melenguh-lenguh di lehernya, atau sapi (lembu) yang melenguh, atau 
kambing yang mengembek-embek." Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya 
sehingga kami melihat putih kedua ketiaknya, kemudian beliau bersabda: 'Ya Allah, telah aku 
sampaikan.' Beliau mengatakannya dua kali." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Abu 
Humaid As Sa'idi dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengangkat Ibnu 
Lutbiyah, yaitu seorang laki-laki dari Asd (menjadi seorang pegawai), untuk memungut zakat, 
kemudian dia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menyerahkan zakat yang 



di pungutnya, lalu dia berkata, "Ini adalah zakat yang aku setorkan kepada anda, dan ini 
adalah pemberian orang kepadaku." Kemudian beliau bersabda: "Mengapa dia tidak duduk 
saja di rumah ibu bapaknya sambil menunggu apakah ada orang yang hendak mengantarkan 
hadiah kepadanya ataukah tidak." Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri 
berkhutbah." Kemudian dia menyebutkan hadits seperti Sufyan." 




J. ^ciasj^3lsi>6 

<j^ Jl J 


3414. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, Muhammad bin Al 'Ala' telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Hisyam dari 
ayahnya dari Abu Humaid As Sa'idi dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah mengangkat seorang laki-laki dari Azd yang bernama Ibnu Al Atbiyah untuk 
memungut zakat Bani Sulaim, ketika sekretarisnya datang dia berkata, "Ini adalah harta 
kalian sedangkan ini adalah hadiah untukku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 



bersabda: "Tidakkah kamu duduk-duduk saja di rumah ibu atau bapakmu sehingga datang 
orang yang memberi hadiah kepadamu, jika kamu benar demikian." Setelah itu beliau 
berkhutbah, setelah beliau memuji dan menyanjung Allah, beliau sampaikan: "Amma ba'du. 
Sesungguhnya saya telah meemngangkat seseorang dari kalian sebagai pegawai untuk suatu 
pekerjaan yang Allah bebankan kepadaku, kemudian dia datang seraya berkata, 'Ini adalah 
hartamu, sedangkan yang ini adalah hadiah yang diberikan kepadaku, tidakkah dia duduk- 
duduk saja di rumah ayah atau ibunya menunggu sampai ada orang yang memberi hadiah 
kepadanya, jika dia orang yang benar. Demi Allah, tidaklah salah seorang dari kalian 
mengambil sesuatu darinta tanpa hak, kecuali ia akan bertemu Allah Ta'ala pada hari Kiamat 
dengan membawa (harta tersebut). Dan sungguh saya akan mengenal salah seorang dari 
kalian saat ia datang menemui Allah dengan membawa unta atau sapi yang melenguh- 
lenguh, atau kambing yang mengembek-embek." Setelah itu beliau mengangkat kedua 
tangannya hingga terlihat putih kedua ketiaknya, kemudian beliau mengucapkan: "Ya Allah, 
telah saya sampaikan. Mataku telah melihatnya dan kedua telingaku telah mendengarnya." 
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 'Abdah 
dan Ibnu Numair serta Abu Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdurrahim bin 
Sulaiman, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar 
telah menceritakan kepada kami Sufyan mereka semua dari Hisyam dengan isnad ini, dan 
dalam hadits 'Abdah dan Ibnu Numair disebutkan, 'Kemudian pencatatnya (sekretarisnya) 
datang, ' seperti yang disebutkan oleh Abu Usamah. Dan dalam hadits Ibnu Numair 
disebutkan, 'Sungguh kalian telah mengetahuinya, demi Allah yang jiwaku berada di tangan- 
Nya, tidaklah salah seorang dari kalian mengambil sesuatupun darinya ...', dan dalam hadits 
Sufyan ditambahkan, 'Beliau bersabda: "Mataku telah melihatnya dan kedua telingaku juga 
telah mendengarnya." Kemudian mereka bertanya kepada Zaid bin Tsabit yang saat itu dia 
menyaksikan peristiwa tersebut bersamaku." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Asy Syaibani dari Abdullah bin Dzakwan - 
yaitu Abu Az Zinnad- dari 'Urwah bin Zubair dari Abu Humaid As Sa'idi bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengangkat seorang laki-laki untuk memungut zakat, 
tidak lama kemudian dia datang dengan membawa hasil yang banyak, lalu dia berkata, 'Ini 
adalah harta anda sedangkan yang ini adalah hadiah untukku. ..kemudian dia menyebutkan 
hadits seperti itu." 'Urwah berkata, "Lalu saya bertanya kepada Abu Humaid As Sa'idi, 
"Apakah kamu mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" dia menjawab, 
"Dari mulut beliau ke kedua telingaku." 





djuzys^J&jss&ji: 


3415. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' bin Jarrah telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abi Khalid dari 
Qais bin Abu Hazim dari 'Adi bin Amirah Al Kindi dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa dari kalian yang aku angkat atas suatu 
amal, kemudian dia menyembunyikan dari kami (meskipun) sebuah jarum, atau sesuatu 
yang lebih kecil dari itu, maka itu adalah ghulul (pencurian) yang pada hari kiamat akan ia 
bawa." 'Adi bin 'Amirah berkata, "Kemudian seorang laki-laki hitam dari Anshar -sepertinya 
saya pernah melihatnya- berdiri sambil berkata, "Wahai Rasulullah, kalau begitu saya akan 
tarik kembali tugas yang pernah anda bebankan kepada saya!" Beliau balik bertanya: "Ada 
apa denganmu?" dia menjawab, "Saya telah mendengar bahwa Anda pernah bersabda 
seperti ini dan seperti ini." Beliau bersabda: "Sekarang saya sampaikan, bahwa barangsiapa 
dari kalian yang aku tugasi atas suatu amal hendaklah ia datang baik dengan sedikit atau 
banyaknya, apa yang memang diberikan untuknya ia boleh mengambilnya, dan apa yang 
memang dilarang untuknya, maka ia harus dapat menahan diri." Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami ayahku 
dan Muhammad bin Bisyr. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu Usamah mereka berkata; telah 
menceritakan kepada kami Isma'il dengan isnad seperti ini." Dan telah menceritakan kepada 
kami lshaq bin Ibrahim Al Handlali telah mengabarkan kepada kami Al Fadl bin Musa telah 
menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu Khalid telah mengabarkan kepada kami Qais bin 
Abu Hazim dia berkata, "Saya pernah mendengar 'Adi bin 'Amirah Al Kindi berkata, "Saya 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda... seperti hadits mereka." 


Bab: Wajibnya taat kepada pemimpin selama bukan dalam kemaksiatan (ac-Usc-j y>- j 


jji j : jJ jj A51" jliljaiu jS\\ 


3416. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Harun bin Abdullah keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhahammad dia berkata; Ibnu Juraij 
berkata (Ayat): '(Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan 
ulil amri di antara kamu ...) ' (Qs. An Nisaa': 59), turun berkenaan dengan Abdullah bin 
Hudzafah bin Qais bin 'Adiy As Sahmiy, ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutusnya 



dalam sebuah ekspedisi militer." Ya'la bin Muslim memberitahukan hadits ini kepadaku, dari 
Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas." 


t’ - " s * 9 ' * W ' i, tl vill \ '* '> * ' * ' 


3417. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Al 
Mughirah bin Abdurrahman Al Hizami dari Abu Az Zannad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barang siapa mentaatiku sungguh dia 
telah mentaati Allah, dan barangsiapa bermaksiat kepadaku maka dia telah bermaksiat 
kepada Allah. Barangsiapa metaati seorang pemimpin sungguh dia telah mentaatiku, dan 
siapa saja bermaksiat kepada seorang pemimpin maka dia telah bermaksiat kepadaku." Dan 
telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ibnu 
'Uyainah dari Abu Az Zinad dengan isnad ini, namun dia tidak menyebutkan, 'Barangsiapa 
bermaksiat kepada seorang pemimpin 1 ." 


Jls- ^ 

\'\s \\ ' * 1*^» <- v ,> -. nMs •»<'> \'£' s i » > v ^ ' > yX t 

U \ *\ja£- £ jj Uo.X>- JV3 jA*»- UoA»-_g^ 



3418. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan 
kepadanya, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman dari 
Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: 
"Barangsiapa mentaatiku sungguh dia telah mentaati Allah, barangsiapa bermaksiat 
kepadaku maka dia telah bermaksiat kepada Allah. Dan barangsiapa mentaati pemimpinku 
sungguh dia telah mentaatiku, barangsiapa bermaksiat kepada pemimpinku maka dia telah 
bermaksiat kepadaku." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah 
menceritakan kepada kami Makki bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij 
dari Ziyad dari Ibnu Syihab bahwa Abu Salamah bin Abdurrahman telah mengabarkan 
kepadanya, bahwa dia pernah mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda seperti hadits di atas." Dan telah menceritakan kepadaku Abu 
Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Ya'la bin 'Atha' dari Abu 
'Alqamah dia berkata, telah menceritakan kepadaku, dari mulutnya ke mulutku (secara 
lisan), dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam..." (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan 
kepada kami ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia 
berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ya'la bin 'Atha bahwa dia pernah 
mendengar Abu 'Alqamah mendengar dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam seperti hadits mereka." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' 
telah menceritakan kepada kami Abdur Razaq telah menceritakan kepada kami Ma'mardari 
Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti 
hadits mereka." Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb dari Haiwah bahwa Abu Yunus budak Abu Hurairah, telah bercerita 
kepadanya, dia berkata; saya pernah mendengar Abu Hurairah berkata, dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu. Beliau bersabda: 'Barangsiapa mentaati seorang 
pemimpin...', tidak mengatakan, 'Barangsiapa mentaati kepemimpinanku', begitu juga dalam 
hadits riwayat Hammam dari Abu Hurairah." 


> * 

9 . s* ^ 






3419. Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Sa'id 
keduanya dari Ya'qub, Sa'id mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin 
Abdurrahman dari Abu Hazim dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wajib bagi kalian untuk mendengar dan 
taat baik dalam keadaan susah maupun senang, dalam perkara yang disukai dan dibenci dan 
biarpun merugikan kepentinganmu." 







^\s\^^f\l^S\ >e J, V ^ViSl^^Vii^il^y ^\^.Vi5l^ Jt j\ >S/\ 

c>\>V\f J^\l^^s\ 


3420. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abdullah bin Barrad 
Al Asy'ari dan Abu Kuraib mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris dari 
Syu'bah dari Abu Imran dari Abdullah bin Shamit dari Abu Dzar dia berkata, "Sesungguhnya 
kekasihku (Rasulullah) berwasiat kepadaku untuk selalu mendengar dan taat walaupun 
terhadap budak yang pesek hidungnya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Basyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq telah mengabarkan kepada kami An 
Nadir bin Syumail mereka semua dari Syu'bah dari Abu 'Imran dengan isnad ini, dan dia 
menyebutkan dalam haditsnya, "Seorang budak Habsyi yang berhidung pesek." Dan telah 
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami ayahku 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu 'Imran dengan isnad ini, sebagaimana 
perkataan Ibnu Idris, yaitu, "Seorang budak yang berhidung pesek." 


*V ^ s f 

J*4 JV&Z- jll 

c— >ls 3 \ aIAx-4W\ 


3421. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yahya bin 
Hushain dia berkata, saya mendengar nenekku menceritakan bahwa dia mendengar Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah ketika haji wada', beliau bersabda: "Seandainya 
kalian dipimpin oleh seorang budak yang memimpinmu dengan kitabullah, maka 
dengarkanlah dan ta'atilah dia." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Basyar telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dan Abdurrahman bin Mahdi dari Syu'bah 
dengan isnad seperti ini, dan beliau bersabda: "Seorang budak Habsyi." Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Waki' bin Jarrah dari Syu'bah dengan isnad ini, namun dia tidak menyebutkan, "Seorang 
budak Habsyi yang berhidung pesek." Dan telah menceritakan kepada kami Abdurrahman 
bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Syu'bah 



dengan sanad ini, namun tidak menyebutkan: "...Orang Habsyi yang berhidung pesek." dia 
menambahkan, bahwa neneknya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika di 
Mina atau di 'Arafah." 



\ jLAA?& J&jAc* 




3422. Dan telah menceritakan kepadakuu Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin A'yan yta Ma'qil dari Zaid bin Abi Unaisah dari Yahya bin Hushain dari 
neneknya Ummu Al Hushain dia (Yahya bin Hushain) berkata, "Saya mendengarnya (nenek) 
berkata, "Saya pernah melaksanakan haji Wada' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam." Ummu Hushain berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwasiat 
dengan wasiat yang banyak sekali, kemudian saya mendengar beliau bersabda: "Seandainya 
kalian dipimpin oleh seorang hamba (budak) yang pesek -namun saya mengira dia (nenek) 
berkata; hitam- dengan kita bu lla h, maka dengarkan dan taatilah dia." 



3423. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa 
beliau bersabda: "Wajib setiap orang untuk mendengar dan taat, baik terhadap sesuatu yang 
dia suka atau benci, kecuali jika dia diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada 
kewajiban baginya untuk mendengar dan taat." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair 
bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Yahya -yaitu Al Oatthan-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku keduanya dari 'Ubaidullah dengan 
isnad seperti ini." 


\'.Z\ ' Mls i ^ T\> '> \'Z 

L& J ^ 



>^i3isi^i^I\ r >: j\i^\ j\<3^ 

c3j^J\ 


3424. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basyar 
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Zubaid dari Sa'd 
bin 'Ubaidah dari Abu Abdurrahman dari Ali, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah mengirim suatu pasukan dan mengangkat seorang laki-laki menjadi komandannya. 
Kemudian ia menyalakan api (unggun) seraya berkata, "Masuklah kalian ke dalam api 
tersebut." Maka sebagian anak buahnya hendak masuk ke dalam api tersebut, sedangkan 
sebagian anak buahnya yang lain mengatakan, "Kita harus menjauhi api tersebut." Kemudian 
peristiwa tersebut dilaporkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau 
bersabda kepada orang-orang yang hendak melompat ke dalam api tersebut: "Sekiranya 
kalian masuk ke dalam api tersebut, maka kalian akan senantiasa di dalamnya hingga hari 
Kiamat." Kemudian beliau berkata pula kepada yang lain dengan lemah lembut, sabdanya: 
"Tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan kepada Allah, hanyasanya ketaatan itu di dalam 
kebajikan." 


\ ' Zx\ > \ > ' i » ' 'Lc\\ v’i t» ' 

y yy 

\£\\ ,jSts\*3ij^\ jis\ j\ 


3425. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Zuhair 
bin Harb dan Abu Sa'id Al Asyaj sedangkan lafadznya saling berdekatan, mereka berkata; 
telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Sa'd 
bin 'Ubaidah dari Abu Abdurrahman dari 'Ali dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah mengutus suatu ekspedisi dan mengangkat seorang laki-laki dari Anshar 
sebagai pemimpinnya, mereka diperintahkan untuk taat dan mendengar kepadanya, suatu 
ketikan pemimpinnya marah terhadap anak buahnya karena suatu perkara, dia berkata, 
"Kumpulkanlah kayu bakar." Setelah kayu bakar terkumpul dia berkata, "Bukankah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memerintahkan kepada kalian untuk 
mendengarkanku dan mentaatiku?" mereka menjawab, "Ya." Dia berkata, "Oleh karena itu, 
masuklah kalian ke dalam api tersebut." Ali berkata, "Lalu sebagian yang lain saling 
memandang kepada yang lainnya, sambil berkata, "Kita harus lari kepada Rasulullah 



shallallahu 'alaihi wasallam dari api tersebut." Anak buahnya masih saja (dalam 
kebimbangan) seperti itu, hingga kemarahannya mereda dan api dimatikan. Ketika mereka 
kembali, mereka memberitahukan peristiwa itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu 
beliau bersabda: "Sekiranya kalian masuk ke dalamnya, niscaya kalian tidak akan dapat 
keluar dari api tersebut, ketaatan itu hanya dalam kebajikan." Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dan Abu 
Mu'awiyah dari Al A'masy dengan isnad seperti ini." 


■> ' »t s* s \ s* ' ■*- * -'l ,*s A\*. * ' \'C^\ ' 

J^C-Uo.X»- JAP-a 

a? \j>y^ 


3426. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Idris dari Yahya bin Sa'id dan Ubaidullah bin Umar dari 'Ubadah 
bin Walid bin 'Ubadah dari ayahnya dari kakeknya dia berkata, "Kami pernah membaiat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk taat dan mendengar baik dalam keadaan lapang 
atau sempit, dalam keadaan semangat atau terpaksa dan lebih mementingkan 
kepentingannya dari pada diri sendiri, tidak menentang perintahan yang berwenang dan 
untuk mengatakan kebenaran di mana saja kami berada, serta tidak takut (dalam 
menegakkan kalimat) Allah terhadap celaan orang-orang yang mencela." Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Abdullah -yaitu 
Ibnu Idris- telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Ajian dan 'Ubaidullah bin Umar dan Yahya 
bin Sa'id dari 'Ubadah bin Walid dengan isnad seperti ini." Dan telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu Ad Darawardi- dari 
Yazid yaitu -Ibnu Abdul Hadi- dari 'Ubadah bin Walid bin 'Ubadah bin Shamit dari ayahnya 
telah menceritakan kepadaku ayahku dia berkata, "Kami pernah berbai'at kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam seperti haditsnya Ibnu Idris." 







3427. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdurrahman bin Wahb bin Muslim telah 
menceritakan kepada kami pamanku Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepada kami 
Amru bin Al Harits telah menceritakan kepadaku Bukair dari Busr bin Sa'id dari Junadah bin 
Abu Umayyah dia berkata, "Kami pernah menjenguk 'Ubadah bin Shamit yang sedang sakit, 
kami lalu berkata, "Semoga Allah memperbaiki keadaanmu, ceritakanlah kepadaku suatu 
hadits yang kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Dia menjawab, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memanggil kami, lantas kami membai'at 
beliau. Dan di antara yang kami ambil janji adalah, berbai'at untuk selalu taat dan 
mendengar baik dalam keadaan lapang atau terpaksa, mementingkan kepentingannya dari 
pada kepentingan diri sendiri, dan tidak memberontak pemerintahan yang berwenang." 
Beliau bersabda: "Kecuali jika kalian melihat ia telah melakukan kekufuran yang jelas, dan 
kalian memiliki hujjah di sisi Allah." 


Bab: Pemimpin itu pelindung, di bawah kepemimpinannya diperangilah (musuh) dan 
dengannya dihindarkan (bahaya musuh) IjL>ax>-|»L«*)I\) 


^ > 




3428. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim dari Muslim telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Syababah telah menceritakan kepadaku 
Warqa' dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Seorang imam itu ibarat perisai, seseorang berperang di 
belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan) nya. Jika 
seorang imam (pemimpin) memerintahkan supaya takwa kepada Allah 'azza wajalla dan 
berlaku adil, maka dia (imam) akan mendapatkan pahala karenanya, dan jika dia (imam) 
memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapatkan siksa." 


Bab: Wajibnya memenuhi isi bait (JjSlli j>-j) 



jUb iA>fl»jsfet3 

<!Lo! (jiSjS) <4i\ -Xlc- 1^0 J^-*^l3^ l/ iLiS/\ 4&\ JcLc- 


3429. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Furat Al Qazzaz 
dari Abu Hazim dia berkata, "Saya pernah duduk (menjadi murid) Abu Hurairah selama lima 
tahun, saya pernah mendengar dia menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Dahulu Bani Israil selalu dipimpin oleh para Nabi, setiap Nabi meninggal 
maka akan digantikan oleh Nabi yang lain sesudahnya. Dan sungguh, tidak akan ada Nabi lagi 
setelahku, namun yang ada adalah para khalifah (kepala pemerintahan) yang merekan akan 
banyak berbuat dosa." Para sahabat bertanya, "Apa yang anda perintahkan untuk kami jika 
itu terjadi?" beliau menjawab: "Tepatilah baiat yang pertama, kemudian yang sesudah itu. 
Dan penuhilah hak mereka, kerana Allah akan meminta pertanggung jawaban mereka 
tentang pemerintahan mereka." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu 
Syaibah dan Abdullah bin Barrad Al Asy'ari keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Idris dari Al Hasan bin Furrat dari ayahnya dengan isnad seperti ini." 




3430. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Al Ahwash dan Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepadaku Abu Sa'id Al Asyaj telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Ibnu Numair keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram keduanya berkata; 
telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus semuanya dari Al A'masy. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah sedangkan lafadznya 
dari dia, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Zaid bin Wahb dari 
Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, 
sepeninggalku akan ada penguasa-penguasa negara yang mementingkan diri sendiri dan 
membuat kebijaksanaan-kebjiksanaan yang tidak kalian sukai." Para sahabat bertanya, 
"Wahai Rasulullah, lantas apa yang anda perintahkan kepada kami ketika mengalami 
peristiwa tersebut?" beliau menjawab: "Tunaikanlah kewajiban kalian dan mintalah hak 
kalian kepada Allah." 



<aij ^ J jilii^uL.ii5'^i4*.jii.'iiij^iiij ^ 

4 > i ’> \'> , *\\*\ ••/•*■'' * • t\> ✓ i f »^i ^ ^ ^ ^ ».> Zs\s s-^' , i 

> 4 '»»AA < j^a^aJI ( J ^A^A^JJUlg-^^cj3* l- i^ a ". > ^'>^ 3 , . > c3^ ■JtS®'*- , -^ c -( > _^ e - , 3^" _?lr s ^° 

&y\ jiJd j 

( ^==^: ( ^==J\^1\ _£;T <*i\ } 3 ,^\j\idk1 

_3-*^ ^ ^ \ ^c- i> jl>o 3 l >\ *^1 J-^^W 

^j\\joJk»-^4to\Al^iji ( ^JL > Ag-\^4to\JLC.Ug ( ^A»>Jg\ jl3^<Lc-ljuC^-ll>3 jlS 

ISsi*. ^llsSi^jy 


3431. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim, lshaq berkata; 
telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Zuhair berkata; telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Al A'masy dari Zaid bin Wahb dari Abdurrahman bin Abd Rabbil Ka'bah dia 
berkata, "Ketika saya masuk masjid, maka terlihat olehku Abdullah bin 'Amru bin 'Ash duduk 
di bawah naungan ka'bah di kelilingi orang banyak. Lalu aku datangi mereka dan duduk di 
dekat Abadullah. Dia berkata, "Kami pernah mengadakan suatu perjalanan bersama 



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu di suatu tempat pemberhentian kami berhenti. 
Sebagian kami ada yang memperbaiki tempat tidur, sebagian lagi berlatih memanah, 
sebagian lagi memberi makan hewan dan sebagainya. Tiba-tiba terdengar utusan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menyeru, memanggil kami untuk shalat berjama'ah, lalu kami 
berkumpul di dekat beliau. Beliau bersabda: "Para Nabi sebelum saya diutus menuntun 
umatnya kepada kebaikan yang telah diajarkan Allah kepada mereka, dan memingatkan 
bahaya yang mengancam mereka. Ummatku yang sempurna dan selamat ialah angkatan 
yang pertama-tama, angkatan sesudah itu akan ditimpa berbagai cobaan berupa hal-hal 
yang tidak disenanginya, seperti timbulnya fitnah. Di mana-mana sebagian mereka 
menghina sebagian yang lain, oleh karena itu timbullah bencana. Orang-orang mukmin 
berkata, 'Inilah kiranya yang membinasakanku'. Setelah hilang bencana tersebut, timbul pula 
bencana yang lain. Dan orang mukmin berkata, 'Ini..! Ini..!" Siapa yang ingin bebas dari 
neraka dan ingin masuk ke surga, hendaklah dia menemui kematiannya dalam keimanan 
kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah dia berjasa kepada ummat manusia sesuai 
dengan yang diinginkan oleh masyarakat itu. Siapa yang baik dengan seorang pemimpin 
(penguasa) lalu dia memenuhi bai'atnya dengan sepenuh hati, hendaklah dia mematuhi 
pemimpin itu semampunya. Jika yang lain datang memberontak, penggallah lehernya." 
Abdurrahman berkata, "Aku lebih mendekat lagi kepada 'Amru, lalu saya berkata, "Dengan 
nama Allah, saya bertanya kepada anda, 'Apakah kamu mendengar sendiri hadits ini dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ' dia menunjuk tangannya ke telinga dan hatinya 
seraya berkata, "Saya mendengarnya dengan kedua telingaku dan kusimpan ke dalam 
hatiku." Lalu kukatakan kepadanya, "Ini anak pamanmu, Mu'awiyah! Dia menyuruh kami 
memakan harta sesama dengan cara yang haram dan memerintahkan untuk saling 
membunuh sesama. Padahal Allah telah berfirman: '(Wahai orang-orang yang beriman, 
janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang haram, kecuali berjual beli 
dengan cara suka sama suka sesamamu, dan janganlah kamu membunuh saudaramu 
(sesama muslim). Sesungguhnya Allah Maha penyayang kepadamu) ' (Qs. An Nisaa': 29). 
'Amru diam sebentar kemudian dia berkata, "Patuhilah perintahnya bila sesuai dengan 
perintah Allah dan langgarlah perintahnya bila melanggar perintah Allah!" Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair serta Abu Sa'id Al 
Asyaj mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah keduanya dari Al A'masy dengan isnad seperti ini." Dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu Al Mundzir Isma'il bin 
'Umar telah menceritakan kepada kami Yunus bin Abu lshaq Al Hamdani telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Abu As Safar dari 'Amir dari Abdurrahman bin Abd Rabbil Ka'bah 
Ash Sha'idi dia berkata, "Saya melihat sekelompok orang di sisi Ka'bah. ..kemudian dia 
menyebutkan seperti hadits Al A'masy." 


Bab: Wajibnya sabar dalam menghadapi kezhaliman penguasa Jox - r ^\ 

5 ' * Nfls \ Tt> i '> \'i\ ' 

/ ^ ^ ^ 

/ / s j, / 's 





fc*'j£&k\ fc>&\ J ji> 


3432. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; saya pernah mendengar Qatadah 
menceritakan dari Anas bin Malik dari Usaid bin Khudlair, bahwa seorang laki-laki Anshar 
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Tidakkah anda 
mengangkatku menjadi pegawai sebagaimana anda mengangkat fulan (menjadi pegawai)?" 
beliau bersabda: "Sesungguhnya sepeninggalanku kelak, kamu akan menjumpai (penguasa) 
yang mementingkan diri sendiri. Maka sabarlah hingga kalian berjumpa denganku di telaga." 
Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan kepada 
kami Khalid -yaitu Ibnu Al Harits- telah menceritakan kepada kami Syu'bah bin Al Hajaj dari 
Qatadah dia berkata; saya mendengar Anas bercerita dari Usaid bin Hudlair, bahwa seorang 
laki-laki Anshar menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sendirian. ..seperti hadits di 
atas." Dan telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'ad telah menceritakan kepada 
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, namun dia tidak 
menyebutkan, "la menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sendirian." 


Bab: Taat kepada pemimpin meskipun mereka tidak memenuhi hak rakyat (*\ 

<3 _?) 




\ \ 3 IjA J jj ’j! AaIJm jLi Jls J_> \ J c_j ”j>- 

♦♦ ^ ^ J* s'' * 

\_^\3 

i;t p> ,jS\j 


3433. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 



menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb dari 'Alqamah bin Al Wa'il Al 
Hadlrami dari ayahnya dia berkata, "Salamah bin Yazid Al Ja'fi pernah bertanya kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Nabi Allah, bagaimanakah pendapatmu jika 
para penguasa yang memimpin kami selalu menuntut hak mereka atas kami tapi mereka 
tidak mau memenuhi hak kami, sikap apa yang anda anjurkan kepada kami?" Maka beliau 
berpaling, lalu ditanyakan lagi kepada beliau dan beliaupun tetap enggan menjawabnya 
hingga dua atau tiga kali pertanyaan itu diajukan kepada beliau, kemudian Al Aty'ats bin 
Qa'is menarik Salamah bin Zayid. Beliau lalu bersabda: "Dengarkan dan taatilah, 
sesungguhnya mereka akan mempertanggung jawabkan atas semua perbuatan mereka 
sebagaimana kalian juga akan mempertanggung jawabkan semua perbuatan kalian." Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Syababah telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak dengan sanad seperti ini, ia 
mengatakan, "Lalu Al Asy'ats bin Qa'is menarik Usamah bin Zayid, lantas beliau menjawab: 
"Dengarkan dan taatilah, sesungguhnya mereka akan mempertanggung jawabkan semua 
perbuatan mereka sebagaimana kalian juga akan mempertanggung jawabkan semua 
perbuatan kalian." 


Bab: Wajibnya melazimi jamaah kaum muslimin saat munculnya fitnah j>-j 

,j: ° ^ -J 6 ..* A \ \ A £.1 j 


J\ 


3434. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Al Walid bin Maslim telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Yazid 
bin Jabir telah menceritakan kepadaku Busr bin 'Ubaidullah Al Hadlrami bahwa dia 
mendengar Abu Idris Al Haulani berkata; saya mendengar Hudzaifah bin Yaman berkata, 
"Biasanya orang-orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang 



kebajikan. Namun justru saya bertanya kepada beliau tentang kejahatan, karena saya 
khawatir akan menimpaku. Lalu saya bertanya, "Wahai Rasulullah! Kami dahulu berada 
dalam kejahilan dan kejahatan, karena itu Allah Ta'ala menurunkan kebaikan (agama) ini 
kepada kami. Mungkinkah sesudah ini timbul lagi kejahatan?" beliau menjawab: "Ya." Saya 
bertanya lagi, "Apakah setelah itu ada lagi kebaikan?" beliau menjawab: "Ya, akan tetapi ada 
cacatnya! saya bertanya, "Apa cacatnya?" Beliau bersabda: "Kaum yang mengamal sunnah 
selain dari sunnahku, dan memimpin tanpa hidayahku, kamu tahu mereka tapi kamu 
ingkari." Saya bertanya, "Apakah setelah itu akan ada kejahatan lagi?" Jawab beliau: "Ya. 
Yaitu orang-orang yang menyeru menuju neraka Jahannam, barangsiapa memenuhi 
seruannya maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka itu." Maka saya bertanya lagi, "Wahai 
Rasulullah! Tunjukanlah kepada kami ciri-ciri mereka." Beliau menjawab: "Baik. Kulit mereka 
seperti kulit kita dan berbicara dengan bahasa kita." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, 
bagaimana petunjuk anda seandainya saya menemui hal yang demikian?" Jawab beliau: 
"Tetaplah kamu bersama jama'ah kaum muslimin dan imam (pemimpin) mereka." Saya 
bertanya lagi, "Jika tidak ada jama'ah dan imam?" beliau menjawab: "Tinggalkan semua 
kelompok meskipun kamu menggigit akar kayu sampai ajal menjemput, dan kamu masih 
tetap pada pendirianmu." 


v » \'Z\' <\ 4 ' > * '* t ?.t\ <? * ' *\* *>**><•'> 


3435. Telah menceritakan kepadaku Muhammad Ibnu Sahi bin 'Askar At Tamimi telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Hasan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada 
kami Yahya -yaitu Ibnu Hassan- telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah -yaitu Ibnu 
Salam- telah menceritakan kepada kami Zaid bin Sallam dari Abu Sallam dia berkata; 
Hudzaifah bin Yaman berkata, "Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, dahulu saya berada dalam 
kejahatan, kemudian Allah menurunkan kebaikan (agama Islam) kepada kami, apakah 
setelah kebaikan ini timbul lagi kejatahan?" beliau menjawab: "Ya." Saya bertanya lagi, 
"Apakah setelah kejahatan tersebut akan timbul lagi kebaikan?" beliau menjawab: "Ya." Saya 
bertanya lagi, "Apakah setelah kebaikan ini timbul lagi kejahatan?" beliau menjawab: "Ya." 
Aku bertanya, "Bagaimana hal itu?" beliau menjawab: "Setelahku nanti akan ada pemimpin 
yang memimpin tidak dengan petunjukku dan mengambil sunah bukan dari sunahku, lalu 
akan datang beberapa laki-laki yang hati mereka sebagaimana hatinya setan dalam rupa 
manusia." Hudzaifah berkata; saya betanya, "Wahai Rasulullah, jika hal itu menimpaku apa 
yang anda perintahkan kepadaku?" beliau menjawab: "Dengar dan patuhilah kepada 



pemimpinmu, walaupun ia memukulmu dan merampas harta bendamu, dengar dan 
patuhilah dia." 







Jlij ^> ^duJb- 


3436. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Jarir -yaitu Ibnu Hazim- telah menceritakan kepada kami Ghailan bin Jarir dari Abu Qais bin 
Riyah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: 
"Barangsiapa keluar dari ketaatan dan tidak mau bergabung dengan Jama'ah kemudian ia 
mati, maka matinya seperti mati jahiliyah. Dan barangsiapa mati di bawah bendera 
kefanatikan, dia marah karena fanatik kesukuan atau karena ingin menolong kebangsaan 
kemudian dia mati, maka matinya seperti mati jahiliyah. Dan barangsiapa keluar dari 
ummatku, kemudian menyerang orang-orang yang baik maupun yang fajir tanpa 
memperdulikan orang mukmin, dan tidak pernah mengindahkan janji yang telah di buatnya, 
maka dia tidak termasuk dari golonganku dan saya tidak termasuk dari golongannya." Dan 
telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Ghailan bin Jarir dari 
Ziyad bin Riyah Al Qaisi dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda seperti hadits Jarir, dia berkata, "Dan tidak memperdulikan orang 
mukminnya." 








3437. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun dari Ghailan 
bin Jarir dari Ziyad bin Riyah dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Barang siapa keluar dari keta'atan dan memisahkan diri dari Jama'ah 
kemudian dia mati, maka matinya seperti mati jahiliyah. Barangsiapa terbunuh di bawah 
bendera kefanatikan, balas dendam karena kefanatikan, dan berperang karena kebangsaan, 
maka dia tidak termasuk dari ummatku. Dan barangsiapa keluar dari ummatku lalu 
(menyerang) ummatku dan membunuh orang yang baik maupun yang fajir, dan tidak 
memperdulikan orang mukminnya serta tidak pernah mengindahkan janji yang telah 
dibuatnya, maka dia tidak termasuk dari golonganku." Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ghailan bin Jarir 
dengan isnad ini, namun dalam hadits Ibnu Mutsanna tidak disebutkan, "Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam. Sedangkan dalam riwayat Ibnu Basyar dia menyebutkan, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda... .sebagaimana hadits mereka." 


p £ y ^ y x 9 


3438. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari Al Ja'd Abu Utsman dari Abu Raja' dari riwayatnya Ibnu Abbas dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa melihat pada diri 
pemimpinnya ada sesuatu yang ia benci hendaknya ia bersabar, sebab siapa yang 
memisahkan diri dari Jama'ah walau sejengkal kemudian dia mati, maka matinya seperti 
mati Jahiliyyah." 













3439. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada 
kami Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Al Ja'd telah menceritakan kepada kami 
Abu Raja Al 'Utharidi dari Ibnu Abbas dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda: "Barangsiapa membenci sesuatu pada diri pemimpinnya, hendaknya ia bersabar 
sebab tidaklah seseorang keluar dari kepemimpinan (kaum Muslimin) walau sejengkal, 
kemudian mati kecuali ia mati seperti mati jahiliyah." 







3440. Telah menceritakan kepada kami Huraim bin Abdul A'la telah menceritakan kepada 
kami Al Mu'tamir dia berkata; saya mendengar ayahku menyebutkan dari Abu Mijlaz dari 
Jundab bin Abdullah Al Bajali dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa terbunuh karena membela bendera kefanatikan yang menyeru kepada 
kebangsaan atau mendukungnya, maka matinya seperti mati Jahiliyah." 


vl> ^ ssui^^-5i\ ^ g, > .>\31 &kj\z 



yy **/ / y 

I r. 

. ' > iir. . ^ 


3441. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan 
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ashim -yaitu Ibnu Muhammad bin 
Zaid- dari Zaid bin Muhammad dari Nafi' dia berkata, " Abdullah bin Umar pernah datang 
kepada Abdullah bin Muthi' ketika ia menjabat sebagai penguasa negeri Harrah di zaman 
kekhalifahan Yazid bin Mu'awiyah. Abdullah bin Muthi' berkata, "Berilah Abu Abdurrahman 
bantal." Maka Abu Abdurrahman berkata, "Saya datang kepadamu tidak untuk duduk, saya 
datang kepadamu untuk menceritakan kepadamu suatu hadits yang pernah saya dengar dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Barangsiapa melepas tangannya dari ketaatan, maka ia akan menemui 
Allah di hari Kiamat dalam keadaan tidak memiliki hujjah, danbarang siapa mati dalam 
keadaan tidak berbaiat, maka ia mati seperti mati jahiliyyah." Dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abdullah bin Bukair 
telah menceritakan kepada kami Laits dari Rasulullah 'Ubaidullah bin Abu Ja'far dari Bukair 
bin Abdullah bin Al Asyaj dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa dia mendatangi Ibnu Muthi' lalu 



menyebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas." Dan telah 
menceritakan kepada kami 'Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi, 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru bin 
Jabalah telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Umar semuanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Hisyam bin Sa'd dari Zaid bin Aslam dari ayahnya dari Ibnu Umar 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semakna dengan hadits Nafi' dari Ibnu Umar." 


Bab: Hukum bagi orang yang memecah belah urusan kaum muslimin ( 


•.t 'A' 9 A\'*h 


> ' i 






i .1«»» 


• S \y” ' 


3442. Telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' dan Muhammad bin Basyar, Ibnu 
Nafi' berkata; telah menceritakan kepada kami Ghundar, dan Ibnu Basyar berkata; telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Ziyad bin 'llaqah dia berkata; saya mendengar 'Arfajah berkata, "Saya mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Suatu saat nanti akan terjadi bencana dan 
kekacauan, maka siapa saja yang hendak memecah belah persatuan ummat ini penggallah 
dengan pedangmu, siapa pun orangnya." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 
Khirasy telah menceritakan kepada kami Habban telah menceritakan kepada kami Abu 
'Awanah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakaria 
telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Syaiban. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Al Mush'ab bin Al Miqdam Al Khats'ami telah menceritakan kepada kami Isra'il (dalam 
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Hajjaj telah menceritakan kepada kami 
'Arim bin Fadhl telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan 
kepada kami 'Abdullah bin Al Mukhtar dan seorang laki-laki, mereka semua dari Ziyad bin 
'llaqah dari 'Arfajah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas, namun dalam 
hadits mereka disebutkan, "Maka bunuhlah ia." 





J, ' o# o'^ c - J 




3443. Dan telah menceritakan kepadaku Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yunus bin Abu Ya'fur dari ayahnya dari 'Arfajah dia berkata, "Saya mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bila datang kepadamu seseorang yang 
hendak mematahkan tongkatmu (memecah belah jama'ah) atau memecah belah persatuan 
kalian, maka bunuhlah dia." 


Bab: Jika dua khalifat dibaiat 


i* 


M) 


. s ' t. 1 





3444. Dan telah menceritakan kepadaku Wahb bin Baqiyah Al Wasithi telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Abdullah dari Al Jurairi dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id Al Khudri dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila ada dua khalifah yang 
dibaiat, maka bunuhlah yang paling terakhir dari keduanya." 


Bab: Wajib mengingkari pemimpin yang menyelisihi syariat («•) 
<— La_*3) 




c^j 


3445. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Al Azdi telah menceritakan 
kepada kami Hammam bin Yahya telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Al Hasan 
dari Dlabbah bin Mihshan dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Akan datang para penguasa, kalian mengenal mereka namun kalian mengingkari 
(perbuatan mereka), siapa yang tahu (kemungkarannya) hendaklah berlepas diri, dan 
barangsiapa mengingkari maka ia telah selamat. Tetapi bagai yang ridla dan mengikuti, para 
sahabat langsung menyelah, "Bagaimana jika kiat perangi saja?" beliau menjawab: "Tidak! 
Selama mereka masih shalat." 



*"t* 1 -> ^ * *'\t 1 * '> s ' \\yJ'\ ' ~<\4i* ' \ X\' i \ 'Z *4\\ » Z > *\ ^ ^ 

|» \^-C>(3^oiJ \ ^ £jJuj&d iUjJ>-a3u3^j l^l),\>^i ^Lai J j \ ^y&Jb \ 

9 Z' ^ l ^ .t’ y' y' *”f I “J y' ^ fcl 9 y' 'l ^y ^ 9 Z y > Z 1 ? ,y tv fct 9 ' /f X 

^ Cr^5j^^J<S _>V*^4A 

££&3\gj*J\ jtlLj&jA^Ly J?Zy>g\\j^ ^Ui*^3lsjSS3l£*^i»\3_^.j 

J*^ J Jb dJlS < C a. L Ii j»\ 

A* * 

4^5 jJ 


3446. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin 
Basyar semuanya dari Mu'adz sedangkan lafadznya dari Abu Ghassan, telah menceritakan 
kepada kami Mu'adz dan dia Ibnu Hisyam Ad Dastawa'i telah menceritakan kepadaku 
Bapakku dari Qatadah telah menceritakan kepada kami Al Hasan dari Dlabbah bin Mihshan 
Al 'Anazi dari Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Kalian akan dipimpin oleh para penguasa, kalian 
mengenal mereka namun kalian mengingkari (perbuatan mereka), barangsiapa membenci 
kemungkarannya maka ia telah berlepas diri, dan barangsiapa mengingkari berarti ia telah 
selamat. Tetapi bagi orang yang ridla dan mengikuti, para sahabat langsung bertanya, 
"Wahai Rasulullah, tidakkah kita perangi saja?" beliau menjawab: "Tidak! Selama mereka 
masih melaksanakan shalat." -maksudnya barang siapa membenci dan mengingkari dengan 
hatinya- Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Al 'Ataki telah menceritakan kepada 
kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- telah menceritakan kepada kami Al Mu'alli bin Ziyad dan 
Hisyam dari Al Hasan dari Dlabbah bin Mihshan dari Ummu Salamah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti hadits di atas, namun dia menyebutkan, 
"Barangsiapa mengingkarinya maka ia akan selamat, dan barangsiapa memebencinya maka 
ia akan selamat." Dan telah menceritakan kepada kami Hasan bin Ar Rabi' Al Bajali telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mubarrak dari Hisyam dari Al Hasan dari Dlabbah bin 
Mihshan dari Ummu Salamah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda. ..kemudian dia menyebutkan hadits seperti di atas sampai perkataannya, 'Akan 
tetapi barangsiapa rela dan mengikutinya, ' namun dia tidak menyebutkan yang seperti itu." 


Bab: Sebaik-baik dan seburuk-butuk umat (>j\ 



>u ... ^ , t '« - » i: .*[ ' -f \ "> ' »£ ." i > ' ,k i i' (\\ * i' - -' \>\'- 'W" 

tfUtf. .Ate &{£=*>. J^j^==^ J^.J& 


d .’-:Nf ->1 


3447. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handlali telah mengabarkan 
kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dari Yazid bin Yazid bin 
Jabir dari Ruzaiq bin Hayyan dari Muslim bin Qaradlah dari 'Auf bin Malik dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka 
mencintai kalian dan kalian mencintai mereka, mereka mendo'akan kalian dan kalian 
mendo'akan mereka. Dan sejelek-jelek pemimpin kalian adalah mereka yang membenci 
kalian dan kalian membenci mereka, mereka mengutuk kalian dan kalian mengutuk 
mereka." Beliau ditanya, "Wahai Rasulullah, tidakkah kita memerangi mereka?" maka beliau 
bersabda: "Tidak, selagi mereka mendirikan shalat bersama kalian. Jika kalian melihat dari 
pemimpin kalian sesuatu yang tidak baik maka bencilah tindakannya, dan janganlah kalian 
melepas dari ketaatan kepada mereka." 





%j&i2S5U\3 vsB\. , jii 

\kl jkT p£\ 

^oo<JU)ui9 jl34.C-Ug^/»\.X-> 

.. ^ ^ *v 




^ „ 'r t < . <iT * 


C 




i iA*\ A'A'tA. : \ AAi. - 


ViSj^gLiiy ^ 





3448. Telah menceritakan kepada kami Daud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami Al 
Walid -yaitu Ibnu Muslim- telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Yazid bin jabir 
telah mengabarkan kepadaku bekas budak Bani Fazarah Ruzaiq bin Hayyan bahwa dia 
mendengar Muslim bin Qardzah bin 'Ammi 'Auf bin Malik Al Asyja'i dia berkata; saya 
mendengar 'Auf bin Malik Al Asyja'i berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sebaik-baik pemimpin kalian adalah kalian mencintai mereka dan 
mereka mencintai kalian, kalian mendo'akan mereka dan mereka mendo'akan kalian. 
Sedangkan sejelek-jelek pemimpin kalian adalah kalian membenci mereka dan mereka 
membenci kalian, kalian mengutuk mereka dan mereka pun mengutuk kalian." Mereka 
berkata, "Kemudian kami bertanya, "Wahai Rasulullah, tidakkah kami memerangi mereka 
ketika itu?" beliau menjawab: "Tidak, selagi mereka mendirikan shalat bersama kalian, tidak 
selagi mereka masih mendirikan shalat bersama kalian. Dan barangsiapa dipimpin oleh 
seorang pemimpin, kemudian dia melihat pemimpinnya bermaksiat kepada Allah, 
hendaknya ia membenci dari perbuatannya dan janganlah ia melepas dari ketaatan 
kepadanya." Ibnu Jabir berkata, "Lalu aku bertanya kepada Ruzaiq, yaitu ketika dia 
menceritakan kepadaku hadits ini, 'Demi Allah wahai Abu Miqdam, apakah dia menceritakan 
ini kepadamu? ', Atau, Apakah kamu mendengar ini dari Muslim bin Qardlah, bahwa dia 
berkata, 'Saya mendengar 'Auf berkata, 'Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam? ' dia menjawab, "kemudian dia duduk bertumpu di atas kedua lututnya dan 
menghadapkan ke kiblat sambil berkata, "Demi Allah yang tidak ada tuhan yang berhak 
disembah selain Dia, sungguh saya pernah mendengarnya dari Muslim bin Qardlah berkata, 
'Saya mendengar 'Auf bin Malik berkata, 'Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Musa Al Anshari telah 
menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Ibnu Jabir 
dengan isnad ini, Ruzaiq bekas budak Bani Fazarah. Muslim berkata; dan telah 
meriwayatkannya Mu'awiyah bin Shalih dari Rabi'ah bin Yazid dari Muslim bin Qardlah dari 
'Auf bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." 


Bab: Sunahnya berbaiat kepada pemimpin pasukan saat akan mulai peperangan 




» 






'A. 




3449. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits bin Sa'd. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, "Di 
hari Hudaibiyyah kami berjumlah seribu empat ratus orang, kami berbaiat kepada beliau. 



Umar memegang tangan beliau di bawah pohon Samurah sambil berkata, "Kami berbai'at 
kepada beliau bahwa kami tidak akan lari (dari peperangan) dan kami tidak berbai'at atas 
kematian." 





3450. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ibnu 'Uyainah. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, "Kami tidak 
berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas kematian, hanyasanya kami 
berbai'at kepada beliau untuk tidak lari (dari peperangan)." 




3451. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan 
kepada kami Hajjaj dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia 
mendengar Jabir bertanya, "Berapakah jumlah para sahabat ketika peristiwa Hudaibiyah?" 
dia menjawab, "Kami berjumlah seratus empat belas orang, kemudian kami berbai'at kepada 
beliau. Umar memegang tangan beliau tepat di bawah pohon Samurah, lantas kami semua 
berbai'at kepada beliau kecuali Ja'd bin Qais Al Anshari, ketika itu dia bersembunyi di bawah 
perut untanya." 




3452. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Dinar telah menceritakan kepada kami 
Hajjaj bin Muhammad Al A'war bekas budak Sulaiman bin Mujalid, dia berkata; Ibnu Juraij 
berkata; dan telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir 
pernah bertanya, "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dibai'at di Dzul Khulaifah?" Dia 
menjawab, "Tidak, beliau hanya shalat mengadap ke arahnya, dan beliau tidak pernah 
dibaiat di bawah pohon kecuali pohon yang ada di Khudaibiah." Ibnu Juraij berkata; dan 
telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah 
berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat di dekat sumur Hudaibiyah." 




' - y 

j^u-3^ jd\ j£l *Jj\ isj^s&u gj\jil]1^jjiJ\ 

£ .i*M> \ > ,A 

■Oj J 


3453. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru Al Asy'atsi dan Suwaid bin Sa'id dan 
lshaq bin Ibrahim serta Ahmad bin 'Abdah, dan ini adalah lafadz Sa'id, Sa'id dan lshaq 
berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Jabir dia berkata, "Ketika peristiwa 
Hudaibiyyah kami berjumlah seribu empat ratus orang, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda kepada kami: "Kalian pada hari ini merupakan makhluk terbaik yang ada di 
permukaan bumi ini." Dan Jabir mengatakan, "Sekiranya saya melihatnya, sungguh saya akan 
memberitahu kepada kalian tempat pohon tersebut berada." 





3454. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Salim bin Abu Ja'd dia 
berkata, "Saya pernah bertanya kepada Jabir bin Abdullah tentang para sahabat yang 
berbai'at di bawah pohon, dia menjawab, "Sekiranya jumlah kami ratusan ribu maka 
cukuplah baut kami, tapi jumlah kami hanya seribu lima ratus." 




3455. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris, (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Rifa'ah bin Al Haitsam telah menceritakan 
kepada kami Khalid -yaitu At Thahan- keduanya berkata; dari Hushain dari Salim bin Abu Al 
Ja'd dari Jabir dia berkata, "Sekiranya kami saat itu berjumlah ratusan ribu orang maka telah 
cukup buat kami, namun jumlah kami hanya seribu lima ratus." 




1 - 





J 






3456. Dan telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim, 
lshaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan 'Utsman mengatakan; telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy telah menceritakan kepadaku Salim bin Abu 
Al Ja'd dia berkata, "Saya bertanya kepada Jabir, "Berapakah jumlah kalian saat itu?" dia 
menjawab, "Seribu empat ratus orang." 


iL 


3457. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru -yaitu Ibnu Murrah- telah 
menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Aufa dia berkata, "Sahabat yang menyaksikan 
bai'at di bawah pohon berjumlah seribu tiga ratus orang, dan suku Aslam (jumlahnya) 
seperdelapan kaum muhajirin." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna 
telah menceritakan kepada kami Abu Daud, (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami An Nadir bin 
Syumail semuanya dari Syu'bah dengan isnad seperti ini." 


^ b \ ^ -3 ^ **■?. ^ <J^3 &\j» S j \ <*Uu \ j *{j£. \ 

< - f 

jy? 


3458. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Yazid bin Zurai' dari Khalid dari Al Hakam bin Abdullah bin Al A'raj dari Ma'qil bin Yasar 
dia berkata, "Saat peristiwa pembaiatan di bawan pohon, aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam membaiat orang-orang, sementara aku mengangkat dahan dari dahan pohon 
tersebut di atas kepala beliau. Ketika itu kami berjumlah seratus empat belas orang." Ma'qil 
berkata, "Kami tidak berbai'at atas kematian namun waktu itu kami berbai'at untuk tidak lari 
(dari peperangan)." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah 
mengabarkan kepada kami Khalid bin Abdullah dari Yunus dengan isnad ini." 



f&ljL.a 3lSv4^'y J\\&i. >£y ijU-USlij 

[XZ\pirL=46SZZdi\? 


3459. Dan Telah menceritakan kepada kami Hamid bin Umar telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Awanah dari Thariq dari Sa'id bin Musayyab dia berkata, "Ayahku termasuk salah 
seorang yang pernah berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika 
peristiwa pembaiatan di bawah pohon." Dia berkata, "Kemudian kami hendak mengunjungi 
(pohon tersebut) di musim haji tahun depannya, ternyata (pohon tersebut) sudah tidak kami 
dapati, jika ia masih ada tentu kalian lebih mengetahui." 


J411\ r u5\ ^31 


3460. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abu Ahmad dia berkata; dan saya telah membacanya di hadapan Nashr bin Ali; dari 
Abu Ahmad telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Thariq bin Abdurrahman dari Sa'id 
bin Musayyab dari ayahnya, bahwa para sahabat berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam ketika peristiwa pembaiatan di bawah pohon." Dia berkata, "Ternyata pohon 
tersebut sudah tidak ada ketika ditahun depannya." 



3461. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Sya'ir dan Muhammad bin Rafi' 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Syababah telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dari Qatadah dari Sa'id bin Musayyab dari ayahnya dia berkata, "Sungguh saya 
melihat pohon tersebut, namun saya tidak melihatnya ketika saya mendatanginya setelah 
itu." 







3462. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Yazid bin Abu 'Ubaid bekas budak Salmah bin Al Akwa', dia 
berkata, "Saya bertanya kepada Salamah, "Atas dasar apakah kalian berbai'at kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika peristiwa Hudaibiyyah?" dia menjawab, "Atas 



kematian." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah menceritakan 
kepada kami Hammad bin Mas'adah telah menceritakan kepada kami Yazid dari Salamah 
seperti hadits di atas." 




3463. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Al Mahzumi telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami 
'Amru bin Yahya dari 'Abbad bin Tamim dari Abdullah bin Zaid dia berkata, "Seseorang 
datang kepadanya seraya berkata, "Itu dia Ibnu Hanzhalah yang membaiat orang-orang." 
Maka Abdullah bin Zaid berkata, "Atas apakah dia di bai'at?" dia menjawab, "Atas 
kematian." Abdullah berkata, "Saya tidak akan berbai'at untuk mati lagi kepada seorang pun 
setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 


Bab: Haramnya orang yang telah hijrah untuk kembali pangkuan (tunduk) negara asalnya 


jjlLl-l y>6) 




3464. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' bahwa dia 
pernah menemui Al Hajjaj, lalu Hajjaj berkata, "Wahai Ibnu Al Akwa', apakah kamu kembali 
murtad hingga kamu kembali menuju ke perkampunganmu? Dia menjawab, "Tidak, akan 
tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengizinkanku untuk tinggal di dusun." 


Bab: Pembaiatan untuk Islam dan jihad setelah penaklukan Makkah 




* I \* ' * <*» Nfl \ \'.£\ ' \ 9 ' I i ’i » j S ■" > \'i\ ' 

LaJLC' ^ <^3 V-C- * w ^ ) \ UJ-a>- 


3465. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin As Shabbah Abu Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Isma'il bin Zakaria dari 'Ashim Al Ahwal dari Abu Utsman An 



Nahdi telah menceritakan kepadaku Mujasyi' bin Mas'ud As Sulami dia berkata, "Saya 
pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk berbai'at kepadanya atas Hijrah, 
namun beliau bersabda: "Sesungguhnya hijrah telah berlalu, akan tetapi (berbaiatlah) atas 
Islam, Jihad dan kebaikan." 


\ t»' , ' * >> \'C\' , 







3466. Dan telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami 'Ali bin Mushir dari 'Ashim dari Abu Utsman dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 
Mujasyi' bin Masy'ud As Sulami dia berkata, "Aku datang bersama saudaraku. Abu Ma'bad, 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah penaklukan Makkah. Aku berkata 
kepada beliau, "Ya Rasulullah! Bai'atlah dia untuk hijrah." Beliau lalu menjawab: "Hijrah telah 
selesai bagi penduduknya." Aku lalu bertanya, "Lalu atas apa ia harus berbai'at?" Beliau 
menjawab: "Untuk Islam, Jihad, dan Kebajikan." Abu Utsman berkata, "Kemudian aku 
menemui Abu Ma'bad dan memberitahukan kepadanya apa yang dikatakan Mujasyi'. Maka 
ia pun berkata, "Dia benar." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari 'Ashim dengan isnad, dia 
menyebutkan, 'Kemudian saya menemui saudaranya, saudaranya pun menjawab, 'Majasyi' 
benar.' Namun ia tidak menyebutkan Abu Ma'bad." 







3467. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lshaq bin Ibrahim dia berkata; 
telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Mansyur dari Mujahid dari Thawus dari Ibnu 
Abbas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada waktu penaklukan kota Makkah: 
"Tidak ada hijrah lagi setelah penaklukan kota Makkah, yang ada adalah Jihad dan Niat. Jika 
kamu diperintahkan untuk berjihad (berjuang atau berperang) maka patuhilah!" Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dia berkata; telah 
menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 



menceritakan kepada kami lshaq bin Mansyur dan Ibnu Rafi' dari Yahya bin Adam telah 
menceritakan kepada kami Mufadlal -yaitu Ibnu Muhalhil-. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
'Ubaidullah bin Musa dari Isra'il semuanya dari Mansyur dengan sanad ini, seprti hadits 
tersebut." 





J i'Cri 


y > 9 








3468. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Habib bin 
Abu Tsabit dari Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Husain dari 'Atha dari 'Aisyah dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya perihal hijrah." Beliau 
menjawab: "Tidak ada hijrah setelah Fathu Makkah, namun yang ada hanyalah jihad dan niat 
(yang baik-pent). Dan apabila kalian diminta untuk pergi berperang, maka pergilah kalian ke 
medan perang." 




3469. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Khallad Al Bahili telah 
menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman bin 'Amr Al Auza'i telah menceritakan kepadaku Ibnu Syihab Az Zuhri telah 
menceritakan kepadaku 'Atha bin Yazid Al Laitsi, bahwa dia telah menceritakan kepada 
mereka, dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, "Seorang 
arab badui bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai hijrah." Beliau 
lalu menjawab: "Celaka kamu! Sesungguhnya perkara hijrah itu sangat berat. Apakah kamu 
mempunyai unta?" Badui itu menjawab: "Ada." Beliau bertanya: "Apakah kamu telah 
membayar zakatnya?" dia menjawab, "Ya!" beliau bersabda: "Kalau begitu beramallah di 
negerimu, sesungguhnya Allah Ta'ala tidak akan menyia-nyiakan pahala amalmu sedikitpun 
juga." Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdurrahman Ad Darami telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Auza'i dengan isnad seperti ini, 
namun dia menyebutkan, 'Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan dari amalanmu 



sedikitpun.' Dan dalam hadits tersebut juga ditambahkan, beliau bersabda: "Apakah kamu 
telah memerah susunya?" dia menjawab, "Ya." 


Bab: Bagaimana baiatnya wanita (*L^\^u^aJL^) 


jA-ioLc-^ 

iic- U- \j \ ^ \ \j. } J4- J J-C- A^ ^ J J%-> 0^*4 J J ji J <J\ ^ | 

iioUdJlS0\ 

iuLoj jii 9l%jli\^.\ 

J ji452^\^jAdfr^\ 

J dJjiUj jl^AuVi <£\\1>4\X&Aj&\ 


3470. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dia 
berkata; Ibnu Syihab berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair bahwa 
'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bertanya, "Apabila para wanita yang beriman 
hijrah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka selalu diuji sebagaimana dalam 
firman Allah 'azza wajalla: '(Hai nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang 
beriman untuk mengadakan 'janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak 
akan mencuri, tidak akan berzina ...) ' (Qs. Mumtahanah: 12). 'Aisyah berkata, "Siapa yang 
memegang teguh janji-janji tersebut dengan setia, berarti mereka lulus dari ujian, dan 
apabila mereka telah mengingrarkan janji tersebut dengan ucapan mereka di hadapan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
kepada mereka: "Pergilah, sesungguhnya kalian telah berbai'at kepadaku." Demi Allah, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah memegang tangan seorang wanita pun, 
beliau membaiat mereka dengan ucapan. Aisyah melanjutkan, "Demi Allah, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mengambil sumpah kepada kaum wanita kecuali 
atas apa yang diperintahkan oleh Allah, dan beliau tidak pernah menyentuh telapak seorang 
wanita pun, apabila beliau membai'at mereka, beliau hanya mengucapkan; "Sesungguhnya 
saya telah membai'at kalian." 





vi&SlS 


3471. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili dan Abu At Thahir, Abu At 
Thahir berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Harun berkata; telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah, 
bahwa 'Aisyah telah mengabarkan kepadanya mengenai proses pembai'atan terhadap kaum 
wanita, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah menyentuh tangan 
seorang wanita manapun, beliau hanya mengambil baiat dari mereka. Ketika mereka telah 
memberikan baiatnya kepada beliau, maka beliau bersabda: "Pergilah, sungguh aku telah 
membaiat kamu." 


Bab: Baiat untuk siap mendengar dan taat semampunya ( l-a-J U. J \ j J \ \ 


^ / s 

\£&'i M 


3472. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr dan ini 
adalah lafadz Ibnu Ayyub, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu 
Ibnu Ja'far- telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Dinar bahwa dia mendengar Abdullah 
bin Umar berkata, "Kami berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk 
selalu mendengar dan taat, beliau bersabda: "Sesuai dengan kemampuan kamu." 


Bab: Umur baligh 








izSj jjy Jis J\.\£js. i^s j 






*/U&\ 




A*ji\ 


. .r » «• 


3473. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' 
dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memeriksaku ketika 
hendak berangkat perang Uhud, ketika itu saya baru berusai empat belas tahun, sehingga 
beliau pun tidak membolehkan aku ikut pergi berperang, ketika hendak berangkat ke medan 
perang (Khandaq), beliau memeriksaku pula. Ketika itu saya telah berusai lima belas tahun, 
dan beliau membolehkanku ikut berperang." Nafi' berkata, "Maka saya mendatangi 'Umar 
bin Abdul Aziz -ketika itu dia telah menjabat sebagai Khalifah-, lalu saya menyampaikan 
kepadanya hadits tersebut, dia berkata, "Sesungguhnya itu adalah batas antara usia kecil 
dan usia dewasa." Lalu dia menulis surat kepada pegawainya supaya mereka mewajibkan 
pelaksanaan tugas-tugas agama (Mukallaf) bagi setiap anak yang telah mencapai usia lima 
belas tahun. Anak yang kurang dari usia tersebut menjadi tanggung jawab keluarganya." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Idris dan Abdurrahim bin Sulaiman, (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami 
Abdul Wahab -yaitu At Tsaqafi- semuanya dari 'Ubaidullah dengan isnad ini, namun dalam 
hadits mereka disebutkan, "Sedangkan saya berusia empat belas tahun, maka beliau 
menganggapku masih kecil." 


Bab: Larangan membawa Al-Qur'an ke wilayah musuh ( 


>£ 


£ i A 


i\ 

; 






3474. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya membacakan di 
hadapan Malik; dari Nafi' dari Abdullah bin Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang membawa mushaf Al Qur'an ke daerah musuh." 



i . 






3475. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Laits. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah 
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau melarang membawa Mushaf Al Qur'an ke negeri 
musuh, karena beliau khawatir apabila nantinya akan diambil musuh." 



ife j&i, jfuvi jla\^ *,V T 

jid\ 

is^Wji a 1y\isSj^^\y^\v^j^ Jc 4, J1^j^^\yoidii^j^. >£ 
\ cj (j ^Li> j \ y* ly &> \ o-^ - o^ - 5^*^- \ iiUxJj\ 


3476. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al Ataki dan Abu Kamil keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian bepergian 
dengan membawa Mushaf Al Qur'an saat safar (ke negeri musuh), sebab saya merasa 
khawatir diambil musuh." Ayyub berkata, "Mereka akan mengambilnya lalu memusuhi 
kalian dengannya." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin harb telah menceritakan 
kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu 'Ulaiyah-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dan Ats Tsaqafi 
semuanya dari Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi 
Dlahak -yaitu Ibnu Utsman- semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dalam hadits Ibnu 'Ulayyah dan Ats Tsaqafi disebutkan, "Sesungguhnya saya 
khawatir." Sedangkan dalam hadits Sufyan dan hadits Dlahak bin Utsman disebutkan, 
"Khawatir akan diambil oleh musuh." 


Bab: Memperlombakan pacuan kuda (l& 


yy» j ju « \ j y» a>y^> \ yy»^y»j4z\. & 

< \\ s \ ' 9 * • \ ' \'u \ S . 9 / *• 9 \ \\ 9 ' i 't 9 \ '' 9 ^Z S 9 t t 9 ^l 'Z S t s s 9 s 

J C v J\ 

j c iiU Jz J\\zjZj c ySk. Cili 





4ii\ jJ^ JUjCJlC-^I J jb?-kj>\ Jj^y«<-1> 'cU>A^^S\j^^lj^^dU\jaCU>A»-^.V.i>.A.>J^Lc- 

-Xj>t./m.^J\ <_ AA\at\jL>\j*Cl*&S^ 


3>M1 . Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; saya 
membacakan di hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pernah mengadakan lomba pacuan kuda yang telah mengkabarkan kepada 
kamilah dilatih dari Haifa sampai ke Tsaniyatul Wada', dankuda yang belum dilatih dari 
Tsaniyah hingga Masjid Bani zurai'. Dan Ibnu'Umar sendiri turut dalam perlombaan itu." Dan 
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh dan Qutaibah 
bin Sa'id dari Al Laits bin Sa'd. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Khalaf bin Hisyam dan Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil mereka berkata; telah menceritakan 
kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- dari Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Isma'il dari 
Ayyub. (Dalam jalur lain disebutkan) telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah. (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan 
'Ubaidullah bin Sa'id keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al 
Qatthan- semuanya dari 'Ubaidullah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepadaku Ali bin Hujr dan Ahmad bin 'Abdah dan Ibnu Abu Umar mereka berkata; telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma'il bin Umayyah. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Musa 
bin 'Uqbah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al 
Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Usamah - 
yaitu Ibnu Zaid- semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar semakna dengan hadits Malik dari Nafi'. 
Dan ia menambahkan dalam hadits Ayyub dari riwayatnya Hammad dan Ibnu Ulayyah. 
Abdullah menyebutkan, "Akhirnya aku sebagai pemenang, kuda itu sedemikian cepat 
menghantarkanku ke masjid dengan kecepatan langkah dan lompatnya." 


Bab: Pada ubun-ubun kuda tertulis kebaikan hingga hari kiamat 


. ’ ^ ■» . *\ ■» ^ 








3478. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya membacakan di 
hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Pada ubun-ubun setiap kuda tertulis kebaikan hingga hari kiamat." Dan telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah dan Ibnu Rumh dari Al Laits bin Sa'd. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dan Abdullah bin Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku, (dalam 
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Yahya semuanya dari 'Ubaidullah. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Usamah semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits Malik dari Nafi'." 





4] 


3479. Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami dan Shalih bin Hatim 
bin Wardan semuanya dari Yazid, Al Jahdlami berkata; telah menceritakan kepada kami 
Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Yunus bin 'Ubaid dari 'Amru bin Sa'id dari 
Abu Zur'ah bin 'Amru bin Jarir dari Jarir bin Abdullah dia berkata, "Saya pernah melihat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap-usap ubun-ubun kuda dengan jari-jari 
beliau sambil bersabda: "Setiap kuda pada ubun-ubunnya telah tertulis dengan kebaikan 
hingga datangnya hari kiamat, yakni pahala dan rampasan perang." Dan telah menceritakan 
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim, (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah 
menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan keduanya dari Yunus dengan isnad seperti ini." 






3480. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Zakaria dari 'Amir dari 
'Urwah Al Bariqi dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada ubun- 
ubun kuda telah ditulis kebaikan hingga datangnya hari kiamat; pahala dan ghanimah." 


3>“ u j J-jJU jlS ( ^ y a\^> Jo j jlS 

\**f r <S^-^ l j^V \z$j£- J ^ J,1 lf£> \Zu-9r 

<& 'y^*^ ^ ^ ' 6 Jiy f 'lr £ ' 


■>' C' *\ %■> ' 


V’ . » 




3481. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Fudlail dan Ibnu Idris dari Hushain dari As Sya'bi dari 'Urwah Al Bariqi dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Keberkahan itu tertulis pada 
ubun-ubun kuda." Beliau ditanya, "Wahai Rasulullah, kebaikan yang bagaimana itu?" beliau 
menjawab: "Berupa pahala dan ghanimah hingga hari Kiamat." Dan telah menceritakan 
kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Hushain dengan 
isnad ini, namun 'Urwah bin Ja'd berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya 
dan Khalaf bin Hisyam serta Abu Bakar bin Abu Syaibah semuanya dari Abu Al Ahwash. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu 
Abu Umar keduanya dari Sufyan semuanya dari Syabib bin Ghurqadah dari 'Urwah Al Bariqi 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan dia tidak menyebutkan, "Berupa pahala dan 
ghanimah." Dan dalam hadits Sufyan dia mendengar Urwah Al Bariqi, bahwa dia mendengar 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 
Mu'adz telah menceritakan kepada kami ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya berkata; telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far keduanya dari Syu'bah dari Abu lshaq dari 
Al 'Aizar bin Huraits dari 'Urwah bin Al Ja'd dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan 
tidak menyebutkan, "Berupa pahala dan ghanimah." 







3482. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan 
kepada kami ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar dia berkata; telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id keduanya dari Syu'bah dari Abu At Tayah dari Anas bin Malik dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Keberkahan itu (telah) tertulis pada ubun- 
ubun kuda." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada 
kami Khalid -yaitu Ibnu Al Harits-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Al Walid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia berkata; 
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu At Tayah dia mendengar Anas 
menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas." 


Bab: Sifat kuda yang tidak disukai 


'* ''w* * /c > ■>> \ C/. ' v» <. t> » A' '> * 'C'\' 

\* ' 'v ^ W \ y ’ tv\ V*' * " *L' 9 \* '\* -w s } * 


-X>- 

. » / 

» / 


4 >&J\ 


3483. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah 
dan Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan 
yang lain mengatakan; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Salm bin 
'Abdurrahman dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam tidak menyukai belang putih pada kaki kuda." Dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Numair telah menceritakan kepada kami ayahku, (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 'Abdurrahman bin Bisyr telah menceritakan 
kepada kami 'Abdurrazaq semuanya dari Sufyan dengan isnad seperti ini, dan di dalam 
hadits Abdurrazaq ditambahkan, "Syikal adalah seekor kuda yang di kaki kanannya dan 



tangan kirinya terdapat belang putih, atau pada tangan kanan dan kaki kirinya." Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami 
Muhammad yaitu Ibnu Ja'far. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepadaku Wahb bin Jarir semuanya dari 
Syu'bah dari 'Abdullah bin Yazid An Nakha'i dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits Waki'. Dan dalam riwayat Wahb dari 'Abdullah bin 
Yazid tidak disebutkan An Nakha'i." 


Bab: Keutamaan jihad dan keluar di jalan Allah 


s* ^ 

J\& j^S jjl.lSsli- jjiali Jjll 


3484. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari 'Amarah -yaitu Ibnu Al Qa'qa'- dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah menjamin bagi orang yang 
berperang di jalan-Nya, tidak ada yang mendorongnya keluar kecuali karena ingin jihad di 
jalan-Ku, ia iman dengan Aku dan membenarkan para rasul-Ku, maka Aku menjamin akan 
memasukkannya ke dalam surga atau mengembalikannya pulang ke rumahnya dengan 
membawa kemenangan berupa pahala dan ghanimah. Demi dzat yang jiwa Muhammad 
berada di tangan-Nya, tidak ada seseorang pun yang terluka dalam perang fi sabilillah, 
melainkan kelak di hari Kiamat ia akan datang dalam keadaan luka seperti semula, warna 
warna darah dan baunya bau minyak kesturi. Demi dzat yang jiwa Muhammad berada di 
tangan-Nya, sekiranya tidak memberatkan kaum Muslimin, sungguh selamanya aku tidak 
ingin tertinggal di belakang ekspedisi berperang menegakkan agama Allah, namun saya tidak 
mampu untuk menanggung biaya mereka, sedangkan mereka juga tidak memiliki 
kelapangan, padahal mereka merasa kecewa tidak ikut berperang bersamaku. Demi dzat 
yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, sesungguhnya saya ingin sekali berperang fi 
sabilillah, kemudian saya terbunuh, lalu saya berperang lagi lalu saya terbunuh, setelah itu 
saya berperang lagi dan terbunuh." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu 



Syaibah dan Abu Kuraib berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari 'Umarah 
dengan sanad diatas. 


ia j 

4\AgXj/^ J44a]^ 



3485. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Al Mughirah bin Abdurrahman Al Hizami dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Allah akan menjamin bagi 
siapa yang berjihad (berjuang) di jalan-Nya, ia tidak keluar dari rumahnya kecuali untuk 
berjuang di jalan-Nya dan menegakkan kalimat-Nya, (maka Saya menjamin baginya) untuk 
masuk kedalam surga atau mengembalikannya pulang ke rumahnya dengan membawa 
sesuatu yang ia dapat berupa pahala dan ghanimah." 




3486. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zinad dari Al A'raj 
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak ada seorang 
pun yang terluka dalam perang fi sabilillah -dan Allah lebih mengetahui bagi siapa yang 
terluka di jalan-Nya- kecuali ia akan datang di hari kiamat kelak dengan luka yang 
mengucurkan darah berwarna merah dan baunya seperti bau kesturi." 





^ ^j| ^ z' ^ 

ti A\\*'\'S\' tVw* *\^'*\'X\' .<.*.! \* '\' *>. t. v- u i^*1 

j C L: 4 ia J^Jw^js. j C( ^iii\ 

j^\i i 

j\ a|^ > -r^^\ 


3487. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata; hadits ini seperti yang telah diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -kemudian dia menyebutkan beberapa hadits darinya- 
, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap luka yang menimpa seorang 
Muslim dalam jihad fi sabilillah, maka di hari Kiamat ia akan mengucurkan darah berwarna 
merah dan baunya bau kesturi." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi 
dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, sekiranya tidak memberatkan terhadap orang-orang 
mukmin, niscaya saya tidak akan membolehkan seseorang untuk tidak ikut berperang fi 
sabilillah, akan tetapi saya tidak mampu memberi kelapangan dan membawa mereka, begitu 
pula mereka tidak memiliki kelapangan untuk ikut bersamaku (berparang), dan jiwa mereka 
tidak nyaman untuk duduk-duduk (tidak ikut perang) sepeninggalku." Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu 
Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sekiranya tidak memberatkan terhadap orang-orang Mukmin, niscaya saya tidak 
akan tertinggal di belakang ekspedisi ...sebagaimana hadits mereka dengan isnad ini, "Demi 
dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh saya ingin sekali terbunuh kemudian di 
hidupkan... seperti hadits Abu Zur'ah dari Abu Hurairah." Dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab -yaitu At 
Tsaqafi-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Marwan bin 
Mu'awiyah semuanya dari Yahya bin Sa'id dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya tidak memberatkan terhadap 

ummatku, sungguh saya lebih suka tidak tertinggal dari ekspedisi sebagaimana hadits 

mereka." Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Allah akan menjamin bagi siapa yang keluar berperang fi sabilillah... 
hingga sabdanya: "Saya tidak akan tertinggal di belakang ekspedisi di jalan Allah." 


Bab: Keutamaan syahid di jalan Allah ((JUoAii) J^»9) 



ss\4_ij\ uj v^£vj\ a, Z>^ ^ 14^ u j us£vi\ d 


3488. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Syu'bah dari Qatadah dan Humaid dari Anas bin Malik 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak seorang pun yang meninggal 
dunia, dan di sisi Allah ia memiliki kebaikan yang membuatnya bahagia, lalu ia ingin kembali 
ke dunia selain orang yang mati syahid. Sesungguhnya ia berangan-anagn untuk kembali (ke 
dunia) kemudian terbunuh lagi di dunia karena ia melihat keutamaan mati syahid." 







3489. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia berkata, "Saya mendengar Anas bin 
Malik menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak satupun 
seseorang yang masuk surga ingin kembali ke dunia, sekalipun seluruh dunia dan isinya 
diberikan kepadanya, kecuali orang yang mati syahid. Sesungguhnya ia berangan-angan 
hendak kembali (ke dunia) kemudian terbunuh hingga sepuluh kali, karena ia melihat 
mulianya mati syahid." 







3490. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada kami 
Khalid bin Abdullah Al Wasithi dari Suhail bin Abu Shalih dari ayahnya dari Abu Hurairah dia 
berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya, "Amalan apakah yang (pahalanya) 
sebanding dengan jihad di jalan Allah?" beliau menjawab, "Kamu tidak akan sanggup 



melakukannya." Orang itu bertanya lagi sampai dua atau tiga kali. Namun beliau tetap 
menjawab: "Kamu tidak akan mampu melakukannya." Dan pada kali yang ketiga beliau 
bersabda: "Perbandingan seorang mujahid fi sabilillah seperti orang yang berpuasa, 
mendirikan shalat dengan menjalankan ayat-ayat Allah dan ia tidak berhenti dari puasa dan 
shalatnya, sehingga seorang Mujahid fi sabilillah Ta'ala tersebut pulang dari medan 
perjuangan." Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id telah menceritakan 
kepada kami Abu 'Awanah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah semuanya dari Suhail dengan isnad seperti ini." 


\f\ 

^ 4 v/\ u 3ii j ^ uJ\ ^ \ ^ 

>jj\ 31 sy c \ 


3491. Telah menceritakan kepadaku Hasan bin Ali Al Khulwani telah menceritakan kepada 
kami Abu Taubah telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Salam dari Zaid bin Salam 
bahwa dia mendengar Abu Salam berkata; telah menceritakan kepadaku An Nu'man bin 
Basyir dia berkata, "Saya pernah berada di sisi mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, tiba-tiba saya mendengar seorang laki-laki berkata, "Saya tidak mementingkan 
suatu amalan setelah saya masuk Islam kecuali menjamu para Jama'ah haji." Sedangkan 
yang lain mengatakan, "Saya tidak mementingkan suatu amalan setelah saya masuk Islam 
kecuali memakmurkan Masjidil Haram." Dan yang lainnya lagi mengatakan, "Jihad fi sabilillah 
itu lebih baik dari apa yang kalian katakan tadi." Lalu mereka ditegur oleh Umar saraya 
berkata, "Janganlah kalian meninggikan suara kalian di sisi mimbar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, bukankah hari ini adalah hari Jum'at?" Setelah selesai shalat Jum'at, saya 
datang menemui beliau untuk meminta fatwa tentang apa yang diperselisihkan mereka, 
maka turunkah ayat: '(Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang 
mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang 
beriman kepada Allah dan hari Kemudian serta bejihad di jalan Allah? ...) ' (Qs. At Taubah: 
19) sampai akhir ayat." Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad 
Darimi telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hasan telah menceritakan kepada kami 
Mu'awiyah telah mengabarkan kepadaku Zaid bahwa dia mendengar Abu Salam berkata; 



telah menceritakan kepadaku An Nu'man bin Basyir dia berkata, "Ketika saya berada di sisi 
mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam... seperti hadits Abu Taubah." 


Bab: Keutamaan berangkat di pagi dan sore hari di jalan Allah 







3492. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Keluar di jalan Allah (jihad) di pagi hari 
atau di sore hari lebih baik dari pada dunia dan seisinya." 


» . i s *t . » ^ * i » ✓ » ^ t» ^ » •" ? t ^ ^ t <- 


3493. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abdul Aziz bin Abu Hazim dari ayahnya dari Sahi bin Sa'd As Sa'idi dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Keluarnya seorang hamba yang berjuang di jalan Allah di 
pagi hari lebih baik daripada dunia dan seisinya." 


4-»S JlSjc Jla JJb 


3494. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abu Hazim dari 
Sahi bin Sa'd As Sa'idi dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Berjuang di 
jalan Allah di pagi hari atau sore hari lebih baik dari pada dunia seisinya." Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Marwan bin 
Mu'awiyah dari Yahya bin Sa'id dari Dzakwan Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya beberapa orang dari umatku.... 
... kemudian dia melanjutkan hadits tersebut, beliau juga bersabda: "Sungguh berjuang di 
jalan Allah di pagi hari atau sore hari, lebih baik daripada dunia seisinya." 



3^t Jyjjllifi>j 

&\&jZ ii*i j^v 



_^j3ii^. JV'^ 


3495. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim 
dan Zuhair bin Harb dan ini adalah lafadz Abu Bakar dan lshaq, lshaq berkata; telah 
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada 
kami Al Muqri' Abdullah bin Yazid dari Sa'id Abu Ayyub telah menceritakan kepadaku 
Syurahbil bin Syarik bin Syarik Al Ma'arifi dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dia berkata; saya 
mendengar Abu Ayyub berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Keluar 
(jihad) di jalan Allah di pagi hari atau sore hari, lebih baik daripada terbitnya dan 
terbenamnya matahari." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin 
Qahzadz telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Hasan dari Abdullah bin Mubarak telah 
mengabarkan kepada kami Sa'id bin Abu Ayyub dan Haiwah bin Syuraih dia berkata; setiap 
dari keduanya mengatakan; telah menceritakan kepadaku Syurahbil bin Syarik dari Abu 
Abdurrahman Al Hubuli bahwa dia mendengar Abu Ayyub Al Anshari berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.... seperti hadits di atas." 


Bab: Penjelasan tentang sesuatu yang Allah persiapkan bagi mujahid (^Lhj^JjUjlc^Lo jLo 

Uf- J jl \ \ (j AJb ) 


ji£U\3 


3496. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Abu Hani'AI Khaulani dari Abu 
Abdirrahman Al Hubuli dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah bersabda kepadanya: "Wahai Abu Sa'id, barangsiapa ridla Allah sebagai 



Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Nabinya, maka ia pasti masuk 
surga." Abu Sa'id takjub serya berkata, "Wahai Rasulullah, sudikah anda mengulanginya lagi 
untukku?" Beliau pun mengulanginya, kemudian beliau melanjutkan: "Dan ada satu amalan 
yang dengannya seorang hamba akan diangkat derajatnya di surga sebanyak seratus derajat, 
antara derajat satu dengan derajat yang lain seperti jarak antara langit dan bumi." Abu Sa'id 
berkata, "Amalan apakah itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Jihad di jalan Allah, Jihad 
di jalan Allah." 


Bab: Barangsiapa membunuh di jalan Allah maka dosanya akan terhapus ( 
dL>llx>-e- > 4ji\) 


j#u _^j 3 few:iU- 

j3Vs r SLii\^iJ^ 


> » » 


^ >i ' 


"'t! s ’s *'*'>■, ' \' » ’ X » '\ 'X'\' ■. A\\ 

^ 'r>b\c4\j\ 


3497. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abdullah bin Abu Qatadah dari Abu Qatadah bahwa dia 
mendengarnya menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa suatu ketika 
beliau berdiri di tengah-tengah para sahabat, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya jihad fi 
sabilillah serta iman kepada Allah, adalah amalan yang paling utama." Maka seorang laki-laki 
berdiri seraya bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana jika saya terbunuh dalam jihad fi 
sabilillah, apakah dosa-dosaku akan terampuni?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menjawab: "Ya, jika kamu terbunuh di jalan Allah, sabar dan mengharap pahala, maju ke 



depan dan tidak lari ke belakang." Kemudian beliau bertanya: "Apa yang kamu tanyakan 
tadi?" dia mengulangi pertanyaannya, "Bagaimana jika saya terbunuh dalam jihad fi 
sabilillah, apakah dosa-dosaku akan terampuni?" beliau menjawab: "Ya, jika kamu sabar dan 
mengharap pahala, maju ke depan dan tidak lari ke belakang. Begitulah Jibril 
mengatakannya kepadaku." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah 
dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid 
bin Harun telah mengabarkan kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Sa'id- dari Sa'id bin Abu Sa'id Al 
Muqbiri dari Abdullah bin Abu Qatadah dari ayahnya dia berkata, "Seorang laki-laki datang 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Bagaimana pendapatmu jika 
saya terbunuh di jalan Allah. ..semakna dengan hadits Laits." Dan telah menceritakan kepada 
kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru bin Dinar dari 
Muhammad bin Qais. (dalam jalur lain disebutkan) Perawi berkata; telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin 'Ajian dari Muhammad bin Qais dari Abdullah bin Abu Qatadah 
dari ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam... lalu salah seorang dari keduanya 
menambahkan riwayat temannya, bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam ketika beliau berada di atas mimbar, dia bertanya, "Bagaimana pendapat 
anda jika saya menghunus pedangku (berperang) ...semakna dengan hadits Al Maqburi." 





3498. Telah menceritakan kepada kami Zakaria bin Yahya bin Shalih Al Mishri telah 
menceritakan kepada kami Al Mufadlal -yaitu Ibnu Fad Ialah- dari 'Ayyasy -yaitu Ibnu 'Ayyasy 
Al Qitbani- dari Abdullah bin Yazid Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin 'Amru bin 
'Ash, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang yang mati syahid 
akan diampuni segala dosa-dosanya kecuali hutang." 






3499. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin harb telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Yazid Al Muqri'i telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Ayyub telah 
menceritakan kepadaku 'Ayyasy bin Abbas Al Qitbani dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari 
Abdullah bin 'Amru bin 'Ash, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Syahid di 
jalan Allah akan melebur setiap dosa kecuali hutang." 


Bab: penjelasan bahwa ruh orang-orang yang mati syahid oW 



I ^j£- La_» yc> 1^» ^> 0 _^> Uo.X>- 

( ^y%JU-1,)5l3\_iiU\ ( Lji (i j\ jLs } il^'l; ji 

i jbilSoi^ii^iUi jiSv%>i4i£iJ\^i- ja&i, 

\ Jr 


3500. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah 
keduanya dari Abu Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dan Isa bin Yunus semuanya 
dari Al A'masy. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Abdullah bin Numair sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan kepada kami 
Asbath dan Abu Mu'awiyah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Al A'masy 
dari Abdullah bin Murrah dari Masruq dia berkata, "Kami pernah bertanya kepada Abdullah 
perihal ayat ini: '(Dan janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan 
Allah itu (memang) mati, akan tetapi sebenarnya mereka itu hidup di sisi Rabb mereka dan 
diberi rezeki (yang melimpah) ' (Qs. Ali Imran: 169) Dia berkata, "Kami dulu pernah 
menanyakan hal itu, dan beliau menjawab: "Ruh mereka berada di dalam rongga burung 
hijau yang mempunyai banyak pelita yang bergantungan di 'Arsy, ia dapat keluar masuk 
surga sesuka hati kemudian beristirahat lagi di pelita-pelita itu, kemudian Rabb mereka 
menengok mereka seraya berkata: 'Apakah kalian menginginkan sesuatu? ' Mereka 
menjawab, 'Apa lagi yang kami inginkan kalau kami sudah dapat keluar masuk ke surga 
sesuka hati kami? ' Lalu Allah terus mengulangi pertanyaan itu hingga tiga kali. Ketika 
mereka melihat kalau mereka tidak akan ditinggalkan sebelum menjawab pertanyaan itu, 
maka merekapun menjawab, 'Duhai Rabb, kami menginginkan ruh kami dikembalikan lagi ke 
jasad kami hingga kami dapat berperang lagi di jalan-Mu untuk kesekian kalinya.' Ketika 
Allah melihat kalau mereka tidak lagi membutuhkan sesuatu, akhirnya mereka ditinggal 
pergi." 


Bab: Keutamaan jihad dan ribath (i?\_> 









>i ^ 


3501. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Muzahim telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Hamzah dari Muhammad bin Walid Az Zubaidi dari Az Zuhri dari 'Atha' bin 
Yazid Al Laitsi dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam seraya bertanya, "Siapakah manusia yang paling utama?" Beliau pun 
menjawab: "Seorang laki-laki yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya." Dia 
bertanya lagi, "Kemudian siapa?" beliau menjawab: "Orang mukmin yang berada di suatu 
bukit beribadah kepada Allah dan meninggalkan untuk menghindari kejahatannya." 


j J4“J j 


3502. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazaq menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Atha bin Yazid Al Laitsi 
dari Abu Sa'id dia berkata, "Seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah, siapakah manusia 
yang paling utama?" beliau menjawab: "Seorang mukmin yang berjihad dijalan Allah dengan 
jiwa dan hartanya." Dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" beliau menjawab: "Kemudian 
seorang laki-laki yang pergi menyendiri ke suatu bukit untuk beribadah kepada Rabbnya dan 
meninggalkan dari kejahatan manusia." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 
Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Al 
Auza'i dari Ibnu Syihab dengan sanad ini, dengan mengatakan; lalu ada seorang laki-laki dari 
suatu kaum tidak hanya kata seorang laki-laki. 


A.a.1 '*£. ^TJ 3 ' jUa 3 \ 




V?. 







3503. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah menceritakan 
kepada kami Abdul Aziz bin Abu Hazim dari Ayahnya dari Ba'jah dari Abu Hurairah dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sebaik-baik kehidupan manusia 
adalah seorang laki-laki yang memegang kendali kudanya dan bergegas untuk berjuang di 
jalan Allah, setiap kali mendengar suara musuh yang menakutkan atau sangat mengerikan, ia 
melompat ke atas punggung kudanya untuk mengharapkan kematian. Atau seorang laki-laki 
yang berada dalam kumpulan kambing yang berada di puncak gunung atau berada di 
pedalaman lembah ini, ia mendirikan shalat, menunaikan zakat dan beribadah kepada 
Rabbnya sampai menemui ajalnya, tidaklah ia menjadi manusia kecuali dalam kebaikan." 
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Abdul Aziz bin Abu Hazim dan 
Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari keduanya dari Abu Hazim dengan sanad ini, seperti 
hadits tersebut. Dia (perawi) berkata; dari Ba'jah bin Abdullah bin Badr, beliau bersabda: 'Di 
bukit dari bukit-bukit ini, ' berbeda dengan riwayatnya Yahya." Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib mereka 
berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Usamah bin Zaid dari Ba'jah bin 
Abdullah Al Juhani dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semakna dengan 
hadits Abu Hazm dari Ba'jah, dia berkata, "Di suatu bukit dari beberapa bukit." 


Bab: Penjelasan tentang dua orang yang saling bunuh kemudian masuk surga semuanya 




3504. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Umar Al Maki telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tertawa terhadap dua orang yang 
saling membunuh, dan kedua-duanya masuk surga." Maka para sahabat bertanya; 
"Bagaimana hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Salah seorang darinya 
berperang di jalan Allah 'azza wajalla lalu dia mati syahid, kemudian Allah menerima taubat 
si pembunuh, lalu ia masuk Islam dan berperang di jalan Allah 'azza wajalla hingga mati 
syahid." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin 



Harb dan Abu Kuraib mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan 
dari Abu Az Zinad dengan sanad seperti ini." 


'\£A3\i£ 


3505. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata; ini sebagaimana yang pernah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia menyebutkan beberapa hadits yang di 
antaranya adalah, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tertawa terhadap 
dua orang yang saling membunuh, namun keduanya masuk surga." Para sahabat bertanya, 
"Bagaimana hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Seseorang terbunuh 
kemudian dia masuk surga, kemudian Allah menerima taubatnya si pembunuh dan 
menunjukinya untuk masuk Islam, setelah itu dia berjihad di jalan Allah dan akhirnya mati 
syahid." 


Bab: Membunuh orang kafir kemudian berlaku lurus (istiqamah) 

0 ''■? *v 


3506. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ali bin Hujr 
mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Al 'Ala dari 
ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang 
kafir tidak akan berkumpul dengan pembunuhnya (Mukmin) dalam neraka." 




3507. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 'Aun Al Hilali telah menceritakan 
kepada kami Abu lshaq Al Fazari Ibrahim bin Muhammad dari Suhail bin Abu Shalih dari 
ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tidak akan berkumpul dalam neraka, yang salah satunya dapat membahayakan yang lain." 
Beliau ditanya, "Siapa mereka wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Seorang mukmin yang 
membunuh orang kafir, lalu dia konsisten dalam perlakuannya yang benar itu." 



Bab: Keutamaan sedeah di jalan Allah J^ad) 


.JakiASl^ jt 

jC«L^»\ ,\£jj ^sj _jj\UoA>-i« _^iaix!4l_$i£^43ljki>Lo 

>XL^\\^j^H\ 


3508. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan 
kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu 'Amru As Syaibani dari Abu Mas'ud Al Anshari dia 
berkata, "Seorang laki-laki datang dengan menuntun seekor unta yang telah diikat dengan 
tali kekangnya seraya berkata, "Ini saya berikan untuk berjuang di jalan Allah." Lantas 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mudah-mudahan pada hari kiamat kamu 
akan mendapatkan tujuh ratus unta beserta tali kekangnya." Telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Zaidah. 
(Dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid telah 
menceritakan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Ja'far- telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah keduanya dari Al A'masy dengan sanad ini." 


Bab: Keutamaan membantu mujahid di jalan Allah (<_j £ 


jlivo p jjfej».., 


3509. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan Ibnu 
Abu Umar dan ini adalah lafadz Abu Kuraib, mereka berkata; telah menceritakan kepada 
kami Abu Mu’awiyah dari Al A'masy dari Abu 'Amru As Syaibani dari Abu Mas'ud Al Anshari 
dia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya 
berkata, "Wahai Rasulullah, jalan kami telah terputus karena hewan tungganganku telah 
mati, oleh karena itu bawalah saya dengan hewan tunggangan yang lain." Maka beliau 



bersabda: "Saya tidak memiliki (hewan tunggangan yang lain)." Tiba-tiba ada seorang laki- 
laki yang berkata, "Wahai Rasulullah, saya dapat menunjukkan seseorang yang dapat 
membawanya (memperoleh penggantinya)." Maka beliau bersabda: "Barangsiapa dapat 
menunjukkan suatu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang 
melakukannya." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan 
kepada kami Isa bin Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Bisyr 
bin Khalid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah. (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan 
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Sufyan semuanya dari Al A'masy 
dengan sanad ini." 




3510. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah 
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bin Malik, (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' dan ini adalah lafadz dia, telah menceritakan 
kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah 
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bin Malik, bahwa seorang pemuda dari suku 
Aslam berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya ingin ikut berperang, namun saya 
tidak memiliki perlengkapan." Beliau bersabda: "Datangilah si fulan, sebab dia telah 
mempersiapkan perlengkapannya namun dia jatuh sakit." Maka datanglah pemuda itu 
kepada Fulan seraya berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mengirim salam untuk anda, dan menyuruh anda memberikan perlengkapan anda 
kepadaku." Lalu orang yang sakit itu berkata, "Wahai fulanah, berikanlah perlengkapan yang 
telah aku persiapkan kepadanya, dan jangan sampai ada yang ketinggalan satu pun. Demi 
Allah, jangan sampai ada yang ketinggalan satupun! Semoga Allah memberikan berkah 
kepadamu karenanya." 


y»iL\ 

^ / / / / ^ 7 

s 7 


3511. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu At Thahir, Abu At Thahir 
berkata; telah mengabarkan kepada kami Wahb, dan Sa'id berkata; telah menceritakan 



kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Al Harits dari Bukair 
bin Al Asyaj dari Busr bin Sa'id dari Zaid bin Khalid Al Juhani dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa menyiapkan perlengkapan perang untuk 
orang yang akan berjuang di jalan Allah, berarti dia ikut berperang. Barangsiapa mengurusi 
keluarga yang ditinggalkan orang yang pergi berperang, berarti dia telah berperang." 






3512. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada 
kami Yazid -yaitu Ibnu Zurai'- telah menceritakan kepada kami Husain Al Mu'allim telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari 
Busr bin Sa'id dari Zaid bin Khalid Al Juhani dia berkata, "Nabi Allah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Barangsiapa mempersiapkan perlengkapan seseorang yang hendak 
berperang berarti dia ikut berperang, dan barangsiapa mengurusi keluarga orang yang 
berperang berarti dia telah ikut berperang." 


t **/ y 

/ “'S ^ ^ 


3513. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin 'Ulayyah dari Ali bin Mubarak telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu 
Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id bekas budak Al Mahri, dari Abu Sa'id Al 
Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim utusan Bani Lahyan 
dari suku Hudzail, lalu beliau bersabda: "Hendaknya setiap dua orang (dalam keluarga) 
keluar salah satunya, sedangkan pahala antara keduanya sama." Dan telah menceritakan 
kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abdush Shamad -yaitu Ibnu 
Abdul Warits- dia berkata; saya pernah mendengar ayahku berkata; telah menceritakan 
kepada kami Al Husain dari Yahya telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id bekas budak Al 
Mahri, telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Khudri, bahwa Rasulullah pernah mengirim 
suatu pasukan..., seperti makna hadits di atas." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin 
Manshur telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah -yaitu Ibnu Musa- dari Syaiban dari 
Yahya dengan sanad seperti ini." 



^>~ ' <- * l)\^ ^j\^>^\j»^^jb\^ 


3514. Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits dari Yazid bin Abu 
Habib dari Yazid bin Abu Sa'id bekas budak Al Mahri dari ayahnya dari Abu Sa'id Al Khudri, 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim utusan ke Bani Lahyan, agar 
setiap dua orang laki-laki (dari satu rumah) keluar satu orang laki-laki (untuk berperang), 
kemudian beliau bersabda kepada orang yang tidak ikut berperang: "Kalian yang tidak ikut 
berperang, hendaknya mengurusi keluarga dan harta orang yang ikut berperang dengan 
baik, maka ia akan mendapatkan pahala setengah dari orang yang ikut berperang." 


Bab: Kehormatan isteri mujahid dan dosa bagi pengkhianat dalam urusan (menjaga) 
mereka y>-) 


9 * 9 9 / I ' ) 9 ' 9 ' * j ' Z 9 * Z ^ ^ \ ' l' 9 1 9 \ ' 


3515. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari 
ayahnya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kehormatan isteri- 
isteri para pejuang bagi mereka yang tidak ikut berjuang, seperti kehormatan ibu-ibu 
mereka. Tidaklah seseorang yang tidak ikut berperang karena suatu udzur, lalu dia diberi 
amanat oleh saudaranya yang ikut berperang untuk menjaga keluarganya, namun dia justru 
mengkhianatinya, melainkan di hari Kiamat kelak amalannya akan diambil oleh saudaranya 
dengan sesuka hatinya, lalu bagaimana dengan pendapat kalian?" Dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah 
menceritakan kepada kami Mis'ar dari 'Alqamah bin Martsad dari Ibnu Buraidah dari 
ayahnya dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda semakna dengan hadits At 
Tsauri." Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada 



kami Sufyan dari Qa'nab dari 'Alqamah bin Martsad dengan sanad ini, ia menyebutkan, 
"Ambillah kebaikannya sesuka hatimu." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menoleh kepada kami seraya bersabda: "Bagaimana pendapatmu?" 


Bab: Putusnya kewajiban jihad (<^> 




3516. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq 
bahwa dia pernah mendengar Al Barra berkomentar sehubungan dengan ayat ini: '(Tidaklah 
sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) dengan orang-orang yang 
berjihad di jalan Allah ...) 1 (Qs. An Nisaa: 95), dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah, 
kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk 
menulis ayat tersebut. Lalu Zaid datang dengan membawa tulang (pundak) kambing untuk 
menulis ayat tersebut. Tiba-tiba datanglah Ibnu Ummi Maktum mengadukan kesulitannya, 
tidak dapat turut berperang karena buta. Kemudian turunlah ayat: '(Tidaklah sama antara 
mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang- 
orang yang berjihad di jalan Allah...) ' Syu'bah berkata; dan telah mengabarkan kepadaku 
Sa'd bin Ibrahim dari seorang laki-laki dari Zaid bin Tsabit berhubungan dengan ayat ini: 
'(Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) ...) ' seperti hadits Al 
Barra." Dan Ibnu Basysyar menyebutkan dalam riwayatnya; Sa'd bin Ibrahim dari ayahnya 
dari seorang laki-laki dari Zaid bin Tsabit." 


/ Sr / ^ / ^ ^ 


3517. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Bisyr dari Mis'ar telah menceritakan kepadaku Abu lshaq dari Al Barra dia berkata, 
"Tatkala turunnya ayat: '(Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut 
berperang) ...' (Qs. An Nisaa: 95), lalu Ibnu Ummi Maktum protes, maka setelah itu turunlah: 
'(yang tidak mempunyai 'uzur)." 



Bab: Penetapan pahala surga yang mati syahid jJj>) 




3518. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru Al Asy'atsi dan Suwaid bin Sa'id dan 
ini adalah lafadz Sa'id, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari 'Amru dia mendengar 
Jabir berkata, "Seorang laki-laki bertanya, "Dimanakah tempatku jika saya terbunuh ya 
Rasulullah?" beliau menjawab: "Di surga." Setelah mendengar itu, dia membuang buah 
kurma yang ada di tangannya kemudian maju bertempur sampai meninggal." Dan dalam 
hadits Suwaid disebutkan, "Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam pada waktu perang uhud." 


3liS JiViS f ^ si 14 ^. 1 3 US \ 


> 


3519. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari Zakaria dari Abu lshaq dari Al Barra dia berkata, "Seorang laki- 
laki dari Bani Nabit datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Janab Al Mishshishi telah 
menceritakan kepada kami Isa -yaitu Ibnu Yunus- dari Zakaria dari Abu lshaq dari Al Bara dia 
berkata, "Seorang laki-laki dari Bani Nabit dari kabilah Anshar datang seraya berkata, "Saya 
bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan sesungguhnya 
kamu adalah hamba dan utusan-Nya. Kemudian laki-laki itu maju bertempur hingga 
meninggal, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(Orang ini) sedekit beramal, 
namun diganjar dengan pahala yang banyak." 


. 9 A > ' • 1 <*> *\ ^ . » ' > >\'L ' T ? »1 t » T ? *t> * ^ ' 



^U-jjjJ j\oyf ^iilu 

p\J^ % ^ _^j3iiiS Jr ^iil\ 

3ls^y\ji\>IiJ\\4i^^ j\\ _ji J" ^LLllUoi 


3520. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Nadir bin Abu Nadir dan Harun bin 
Abdullah dan Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid dan lafadz mereka saling 
berdekatan, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Al Qasim telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Al Mughirah- dari Tsabit dari Anas bin Malik 
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus Busaisah sebagai 
mata-mata, mengintai gerak-gerik kafilah Abu Sufyan. Busaisah lalu datang sedangkan di 
rumah tidak ada seorangpun selain saya dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Anas 
berkata, "Saya tidak tahu apakah beliau mengistimewakan sebagian dari isterinya (untuk 
mendengar berita rahasia)." Anas melanjutkan, "Lantas Busaisah menyampaikan laporannya. 
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar sambil bersabda: "Kita berangkat 
sekarang untuk suatu tujuan, siapa yang telah siap kendaraannya, maka berangkatlah 
bersama kami." Lantas beberapa orang laki-laki meminta izin kepada beliau untuk 
mengambil kendaraannya di luar kota Madinah, namun beliau bersabda: "Tidak, cukup 
orang-orang yang kendaraanya telah siap saja." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dan para sahabatnya berangkat sehingga mereka lebih dahulu tiba di Badar 
daripada kaum Musyrikin. Tidak lama kemudian kaum Musyrikin tiba, maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian bertindak sebelum ada perintah 
dariku." Ketika kaum Musyrikin semakin dekat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Majulah kalian ke surga, yang luasnya seluas langit dan bumi." Anas berkata, 
"Tiba-tiba 'Umair bin Al Hammam Al Anshari berkata, "Ya Rasulullah, surga yang luasnya 
seluas langit dan bumi!" Beliau menjawab: "Ya." 'Umair berkata, "Wah, wah..!" Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mengapa kamu mengatakan wah. ..wah..?" 
Umair menjawab, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, saya mengharap semoga saya 
menjadi penghuninya." Beliau bersabda: "Ya, sesungguhnya kamu termasuk dari 
penghuninya." Kemudian dia mengeluarkan kurma dari dalam sakunya dan memakannya 
sebagian. Sesudah itu dia berkata, "Sungguh kehidupan yang lama bagiku, seandainya aku 
menghabiskan kurmaku ini." Anas berkata, "Maka kurma yang masih tersisa di tangannya ia 
lemparkan begitu saja kemudian dia bertempur hingga gugur." 



t»-' ’s * £ i . » -> <C ' \ ' \ s. < * ' \ 

\i*i Jj^\ 


3521. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Qutaibah bin Sa'id 
dan ini adalah lafadz Yahya, Qutaibah berkata; telah menceritakan kepada kami, dan Yahya 
berkata; telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Sulaiman dari Abu Imran Al Jauni dari 
Abu Bakar bin Abdullah bin Qais dari ayahnya dia berkata, "Saya pernah mendengar ayahku 
ketika dia sedang berhadapan dengan musuh, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya pintu-pintu surga terletak di bawah bayangan pedang." 
Tiba-tiba seorang laki-laki berdiri sambil menangis, katanya, "Hai Abu Musa, apakah anda 
pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti itu?" dia 
menjawab, "Ya." Kakeknya Qais berkata, "Kemudian dia kembali menemui kawan-kawannya 
seraya berkata, "Saya menyampaikan salam buat kalian." Kemudian dia mengeluarkan 
pedang dari sarungnya lalu membuang sarung pedangnya, dengan pedang terhunus, dia lalu 
berjalan menemui musuh dan berperang dengan pedangnya hingga terbunuh." 




11^ ji 31 \1^ \ 

^ .< . S' 'l\Z ' 


3522. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada kami 
Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata, "Serombongan orang datang kepada Nabi shallallahu 



'alaihi wasallam, lalu mereka berkata, "Kirimkanlah bersama kami beberapa orang untuk 
mengajarkan Al Qur'an dan As Sunnah kepada kami." Maka beliau mengirim tujuh puluh 
orang laki-laki dari golongan Anshar, mereka di namakan Al Qurra (ahli dalam membaca Al- 
Qur'an). Mereka adalah orang-orang yang menjauhi perkara haram, selalu membaca dan 
mempelajari Al-Qur'an di malam hari, sedangkan di siang hari mereka mengangkut air ke 
masjid sehingga bisa digunakan untuk bersuci. Selain itu mereka juga mencari kayu bakar, 
setelah dijual, mereka gunakan uangnya untuk membeli makanan untuk ahli suffah dan 
orang-orang fakir. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu mengutus mereka menyertai 
rombongan tersebut. Di tengah perjalanan mereka diserang oleh rombongan tersebut, dan 
akhirnya mereka dibunuh sebelum sampai ke tempat tujuan. Namun mereka sempat 
berdo'a: "Ya Allah, sampaikanlah kabar kami kepada Nabi kami, bahwa kami telah bertemu 
dengan-Mu. Kami ridla dengan-Mu dan Engkau ridla dengan kami." Anas melanjutkan, 
"Ketika itu ada seseorang yang membuntuti Haram -paman Anas- dari belakang, rupanya 
Haram dapat menikamnya dengan tombak hingga ia berhasil membunuhnya. Setelah itu 
Haram berkata, "Saya telah menang demi Rabb pemilik Ka'bah." Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para sahabatnya: "Sesungguhnya saudara- 
saudara kalian telah terbunuh, dan (sebelum terbunuh) mereka sempat berkata, "Ya Allah, 
sampaikanlah kabar kami kepada Nabi kami, bahwa kami telah bertemu dengan-Mu. Kami 
ridla dengan-Mu dan Engkau ridla dengan kami'." 




3523. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah dari Tsabit dia 
berkata; Anas berkata, "Bahwa pamanku yang bernama seperti namaku tidak ikut perang 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika perang Badr." Anas berkata, "Dengan 
perasaan menyesal dia berkata, "Saya tidak hadir disaat pertempuran pertama kali yang 
diikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, jika Allah masih memberikan kesempatan 
kepadaku untuk berjuang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah itu, 
sungguh Allah akan melihat apa yang akan saya perbuat." -sepertinya dia akan mengucapkan 
sesuatu selainnya- Anas berkata, "Kemudian dia ikut serta bersama Rasulullah shallallahu 



'alaihi wasallam pada perang uhud." Anas melanjutkan, "Ketika Sa'ad bin Mu'adz 
menghampirinya, Anas bertanya kepadanya, 'Wahai Abu Amru, mau kemana anda? ' dia 
menjawab, 'Harumnya surga sudah aku cium dibalik gunung uhud." Anas bin Malik 
melanjutkan, "Kemudian dia (pamanku) memerangi mereka (musuh) hingga terbunuh." Anas 
bin Malik berkata, "Pada sekujur tubuhnya didapati delapan puluh lebih luka bekas sabetan 
pedang, tikaman tombak dan hujaman anak panah." Anas berkata, "Maka saudara 
perempuannya -yaitu bibiku yang bernama Rubayi' binti An Nadir- berkata, 'Saya tidak 
mengenali saudara laki-laki saya kecuali lewat jari jemarinya.' Kemudian turunlah ayat: '(Di 
antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka 
janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada 
(pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya) '. (Qs. Al Ahzaab: 23). 
Anas berkata, "Menurut mereka bahwa ayat tersebut turun berkenaan dengan dia dan para 
sahabat beliau yang lain." 


Bab: Barangsiapa berperang untuk meninggikan kalimat Allah j 








3524. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar dan 
ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dia 
berkata; saya pernah mendengar Abu Wail berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 
Musa Al Asy'ari, bahwa seorang laki-laki pedalaman datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, ada seorang laki-laki yang berperang demi 
mendapatkan ghanimah, ada seorang laki-laki yang berperang supaya dirinya dikenal sebagai 
pahlawan, ada pula seorang laki-laki yang berperang agar dirinya dihormati, maka siapakah 
yang disebut berjuang di jalan Allah?" maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa berjuang untuk menegakkan kalimat Allah setinggi-tingginya, maka itulah yang 
disebut berjuang di jalan Allah." 


/ **/ ^ 



j^\3_^,ji^3ij^; x&z~J* 

“/ ^ 

iLj^IiifrU^iL jsii^ j4-3i\i»\3. 


3525. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair dan 
lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Al 'Ala, lshaq berkata; telah mengabarkan kepada 
kami, dan yang lainnya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al 
A'masy dari Syaqiq dari Abu Musa dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah ditanya mengenai seorang laki-laki yang berperang supaya dikatakan pemberani, 
berjuang karena membela kesukuan dan berjuang karena ingin dipuji, maka manakah yang 
disebut berjuang di jalan Allah?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: 
"Barangsiapa berjuang untuk menegakkan kalimat Allah setinggi-tingginya, maka itulah yang 
disebut berjuang di jalan Allah." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim 
telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Al A'masy 
dari Syaqiq dari Abu Musa dia berkata, "Kami pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, lalu kami bertanya, "Wahai Rasulullah, di antara kami ada seseorang yang 
berjuang karena ingin dikatakan pemberani ..." kemudian dia menyebutkan hadits seperti di 
atas." 




> . > „ 
\> 






3526. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Jarir dari Manshur dari Abu wail dari Abu Musa Al Asy'ari, bahwa seorang laki-laki 
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang jihad di jalan Allah, dia 
berkata, "Ada seseorang yang berjuang karena marah (balas dendam) dan berjuang karena 
membela kesukuan." Abu Musa berkata, "Lalu dia mengangkat kepalanya menatap beliau, 
dan tidaklah dia mengangkat kepala melainkan saat itu karena beliau berdiri." Kemudian 
beliau menjawab: "Barangsiapa berjuang untuk menegakkan kalimat Allah, maka itulah fi 
sabilillah." 


Bab: Barangsiapa berperang untuk riya dan ingin dipuji ( « J\ j »L> 

M) 



cl^Ui3 jL 4J1^\ c^Vll\35lS^_9a« 

_^>-Jl£> ^SLiJgIs dl^i^-=aJj cJ 

divi^===tj j cij ls" 3i35^3ji]\<i^ol^j'^ili. j^J^\<£uJlo3131^cJl^iis313\49^ 

/ ^ / 

, jyjd. 

ji^4> j^I\ j^\ j<yij\ jsii^ias ^ ^\\jL^\ 


3527. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah 
menceritakan kepadaku Yunus bin Yusuf dari Sulaiman bin Yasar dia berkata, "Orang-orang 
berpencar dari hadapan Abu Hurairah, setelah itu Natil, seorang penduduk Syam, bertanya, 
"Wahai Syaikh, ceritakanlah kepada kami hadits yang pernah kamu dengar dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam!" dia menjawab, "Ya, saya pernah mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya manusia yang pertama kali dihisap 
pada hari Kiamat ialah seseorang yang mati syahid, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan 
sehingga ia mengetahuinya dengan jelas, lantas Dia bertanya: 'Apa yang telah kamu lakukan 
di dunia wahai hamba-Ku? Dia menjawab: 'Saya berjuang dan berperang demi Engkau ya 
Allah sehingga saya mati syahid.' Allah berfirman: 'Dusta kamu, sebenarnya kamu berperang 
bukan karena untuk-Ku, melainkan agar kamu disebut sebagai orang yang berani. Kini kamu 
telah menyandang gelar tersebut.' Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dicampakkan 
dan dilemparkan ke dalam neraka. Dan didatangkan pula seseorang yang belajar Al-Qur'an 
dan mengajarkannya, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya 
dengan jelas, Allah bertanya: 'Apa yang telah kamu perbuat? ' Dia menjawab, 'Saya telah 
belajar ilmu dan mengajarkannya, saya juga membaca Al Qur'an demi Engkau.' Allah 
berfirman: 'Kamu dusta, akan tetapi kamu belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca 
Al Qur'an agar dikatakan seorang yang mahir dalam membaca, dan kini kamu telah 
dikatakan seperti itu, kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia dicampakkan dan 
dilemparkan ke dalam neraka. Dan seorang laki-laki yang di beri keluasan rizki oleh Allah, 
kemudian dia menginfakkan hartanya semua, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan 
sehingga ia mengetahuinya dengan jelas.' Allah bertanya: 'Apa yang telah kamu perbuat 
dengannya? ' dia menjawab, 'Saya tidak meninggalkannya sedikit pun melainkan saya 
infakkan harta benda tersebut di jalan yang Engkau ridlai." Allah berfirman: 'Dusta kamu. 



akan tetapi kamu melakukan hal itu supaya kamu dikatakan seorang yang dermawan, dan 
kini kamu telah dikatakan seperti itu.' Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia 
dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka." Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin 
Khasyram telah mengabarkan kepada kami Al Hajjaj -yaitu Ibnu Muhammad- dari Ibnu Juraij 
telah menceritakan kepadaku Yunus bin Yusuf dari Sulaiman bin Yasar dia berkata, "Orang- 
orang berpencar dari hadapan Abu Hurairah, lantas Natil As Syami ...kemudian dia 
menyebutkan hadits tersebut seperti haditsnya Khalid bin Al Harits." 

Bab: Penjelasan tentang pahala orang yang berperang kemudian mendapatkan ghanimah 


. t \ S A;. r- Jj \ Ju v A;_ r- 

S / 




’ 'i ’fct £.<■.* ' . \ > > 

>“ ' ^ AmAmAmC* \ ^ A A*y/2 l 


3528. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Yazid Abu Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Haiwah bin Syuraih 
dari Abu Hani' dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin 'Amru bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seseorang berperang di jalan Allah kemudian 
ia mengambil bagiannya dari harta ghanimah, melainkan sepertiga pahalanya telah 
terkurangi di akhirat kelak, namun jika dia tidak mengambil harta ghanimah tersebut, maka 
pahalanya menjadi sempurna." 



3529. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Nafi' bin Yazid telah 
menceritakan kepadaku Abu Hani' telah menceritakan kepadaku Abu Abdurrahman Al 
Hubuli dari Abdullah bin 'Amru dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Tidaklah seseorang yang berperang lalu dia memperoleh ghanimah dan 
mengambil (haknya), melainkan dia telah mengambil sepertiga dari pahalanya, dan tidaklah 
seseorang yang berperang dan mendapatkan ghanimah, namun ia tidak mengambil 
(haknya), melainkan pahalanya masih tetap sempurna." 



Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Amal itu bergantung dengan niatnya... 





IS^lSv^W 

''s / ^ x 

jiiilS£Si*y]>UU j$ jjiJsl !^\ 

jciUsli- juiiuSli- iy \S^£5ii. Ji\^li-j c lds\ 

\'Z\' < // ;, |/. / n . $ 1' \'u' K ' ’ '* ■> ^.t . » '> *\ <• ' > \'£\ ' 

\^^uo ( _j<aJl>-Uo.X>- jUj^4JolA*£' ( yAA>fc«UjJ>- 


3530. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Malik dari Yahya bin Sa'id dari Muhammad bin Ibrahim dari 
'Alqamah bin Waqash dari Umar bin Khattab dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya amalan itu tergantung dengan niatnya, dan 
sesungguhnya ia akan mendapatkan sesuatu yang diniatkannya, barangsiapa hijrahnya untuk 
Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya 
untuk memperoleh dunia atau seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya sesuai 
dengan apa yang diniatkannya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh 
bin Muhajir telah mengabarkan kepada kami Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al Ataki telah menceritakan kepada kami Hammad 
bin Zaid. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab -yaitu Ats Tsaqafi-. (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan 
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar Sulaiman bin Hayyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada 
kami Hafsh -yaitu Ibnu Ghiyats- dan Zaid bin Harun, (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala Al Hamdani telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Mubarak, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 
Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan semuanya dari Yahya bin Sa'id dengan sanad 
makna seperti riwayat Malik. Dan dalam haditsnya Sufyan disebutkan, 'Saya mendengar 
Umar bin Khattab di atas mimbar mengabarkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." 



Bab: Sunahnya mencari L syahid di jalan Allah 


i^"'^ \ j\^\ '^\n \ V<S-sV .^>;o l ^ a" /.1 \ 


* 

■ Wi >f 


3531. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bin Malik dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memohon syahadah 
(mati dalam keadaan syahid) dengan sungguh-sungguh, maka sungguh ia akan diberi pahala 
seperti pahala mati syahid meskipun ia tidak mati syahid." 


^JbUa)\ ^JbLki) 

\ s 9 ' \ 9 ' \ y * 9 '^ 9 \ 9 ' 9 '\'\ '\ \' 9 \ 9 ' "*i \ 9 . ** \ ^ t ^ } 9 l 9 ' 

(3a>,< 3 ^jbClaJ) \ ^ 


3532. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya dan ini adalah 
lafadz Harmalah, Abu At Thahir berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan 
Harmalah mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb telah 
menceritakan kepadaku Abu Syuraikh bahwa Sahi bin Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif telah 
menceritakan kepadanya dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Barangsiapa mengharapkan mati syahid dengan sungguh-sungguh, 
maka Allah akan mengangkatnya sampai ke derajat para syuhada' meski ia meninggal dunia 
di atas tempat tidur." Dan dalam hadits yang diriwayatkan Abu At Thahir tidak menyebutkan, 
'Dengan sungguh-sungguh.' 


Bab: Dosa orang yang meninggal, belum berjihad dan belum terbersit untuk jihad 


* V ^ ^ ^ 


3533. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahman bin Sahm Al Anthaki 
telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Mubarak dari Wuhaib Al Makki dari Umar bin 
Muhammad bin Al Munkadir dari Sumayyi dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata. 



"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meninggal sedang ia belum 
pernah ikut berperang atau belum pernah meniatkan dirinya untuk berperang, maka ia mati 
di atas cabang kemunafikan." Ibnu Sahm berkata; Abdullah bin Mubarak berkata, "Lantas 
kami diberi pendapat bahwa hal itu berlaku di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 


Bab: Pahala orang yang terhalang untuk jihad karena sakit, 




3534. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dia berkata. "Kami pernah ikut berperang 
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan, ketika itu beliau 
bersabda: "Ada beberapa orang laki-laki di Madinah yang mereka tidak ikut serta dalam 
peperangan, biasanya jika kalian pergi berperang sedangkan kalian melewati suatu lembah, 
mereka tetap turut bersama-sama kamu, namun mereka sekarang terhalang karena sakit." 
Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu 
Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 
Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 
Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah 
mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus semuanya dari Al A'masy dengan sanad ini, namun 
dalam haditsnya Waki' disebutkan; "Melainkan mereka juga mendapatkan pahala seperti 
kalian." 


Bab: Keutamaan perang dilaut ( J-^as) 


O \ J, ' ^ \ d* d*** \ ' Jp J ^ 



£^«clol JISIaS”" 4ii\ J_«jIi ( ji>\jX- ( ^£- 

tfdJrJ^b^^CrZd^ j&Uj&cJi j >f'd4f > ^Sll 

d^=d^ >d\ 


3535. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di 
hadapan Malik; dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemui Ummu Haram binti Milhan -isteri 
Ubadah bin Shamit- kemudian ia menghidangkan makanan untuk beliau. Setelah itu Ummu 
Haram menyisir rambut Ummu Haram hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertidur, 
tiba-tiba beliau terbangun sambil tertawa." Ummu Haram berkata, "Apa yang 
menyebabkanmu tertawa wahai Rasulullah?" beliau bersabda: 'Sekelompok umatku 
diperlihatkan Allah Ta'ala kepadaku, mereka berperang di jalan Allah mengarungi lautan 
dengan kapal, yaitu para raja di atas singgasana atau bagaikan para raja di atas singgasana." - 
perawi ragu antara keduanya- Ummu Haram berkata: "Wahai Rasulullah, do'akanlah semoga 
saya termasuk di antara mereka." Kemudian beliau mendo'akannya. Setelah itu beliau 
meletakkan kepalanya hingga tertidur. Tiba-tiba beliau terbangun sambil tertawa." Ummu 
Haram berkata, "Lalu saya bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu tertawa?" 
beliau menjawab: "Sekelompok umatku diperlihatkan Allah Ta'ala kepadaku, mereka 
berperang di jalan Allah..." -sebagaimana sabda beliau yang pertama- Ummu Haram berkata; 
lalu saya berkata, "Wahai Rasulullah, do'akanlah saya semoga termasuk di antara mereka!" 
Beliau bersabda: "Kamu termasuk dari rombongan pertama." Pada masa (pemerintahan) 
Mu'awiyah, Ummu Haram turut dalam pasukan Islam berlayar ke lautan (untuk berperang di 
jalan Allah), ketika mendarat, dia terjatuh dari kendaraannya hingga meninggal dunia." 


7 1 I • 















• l ^-' -V-*~ _3 -V t 5^3* 

oUL^J \^j^k\^>k\^ j^j3^ ' 

'li/ » 


3536. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari Yahya bin Sa'id dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Anas bin 
Malik dari Ummu Haram -dia adalah bibinya Anas- dia berkata, "Suatu hari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam menemui kami, ketika beliau bersada disamping kami tiba-tiba beliau 
terbangun sambil tertawa, maka saya bertanya, "Demi ayah dan Ibuku, sebenarnya apa yang 
membuat anda tertawa wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Diperlihatkan kepadaku, 
sekelompok dari ummatku yang berperang mengarungi lautan sebagaimana para raja di atas 
singgasana." Lantas saya berkata, "Do'akanlah semoga saya termasuk di antara kelompok 
tersebut!" Beliau bersabda: "Kamu termasuk di antara mereka." Ummu Haram melanjutkan, 
"Kemudian beliau tidur lagi, tidak lama setelah itu tiba-tiba beliau terbangun sambil tertawa, 
maka saya bertanya, dan beliau pun menjawab sebagaimana jawaban beliau yang pertama. 
Maka saya berkata, "Do'akanlah semoga saya termasuk di antara kelompok tersebut!" Beliau 
bersabda: "Kamu termasuk dari kelompok yang pertama." Anas berkata, "Setelah itu dia 
menikah dengan Ubadah bin Shamit, lalu dia bersama suaminya ikut serta dalam 
peperangan di lautan, ketika hampir mendarat dia menaiki kendaraannya dan terpelanting 
hingga lehernya terbentur hingga mengakibatkan kematiannya." Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Rumh Ibnu Muhajir dan Yahya bin Yahya keduanya berkata; 
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Yahya bin Sa'id dari Ibnu Habban dari Anas bin 
Malik dari bibinya, Ummu Haram binti Milhan, bahwa dia berkata, "Pada suatu hari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertidur di dekatku, tiba-tiba beliau terbangun sambil 
tertawa." Ummu Haram melanjutkan, "Lantas saya berkata, "Apa yang membuatmu tertawa 
wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Diperlihatkan kepadaku sekelompok dari ummatku 
yang berperang di laut hijau ini. ..lalu dia menyebutkan seperti hadits riwayat Hammad bin 
Zaid dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka 
berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Abdullah bin 
Abdurrahman bahwa dia pernah mendengar Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemui puterinya Milhan -yaitu bibinya Anas- 
kemudian beliau menaruh kepalanya di sisi binti Milhan ...lalu dia melanjutkan hadits 
tersebut semakna dengan hadits lshaq bin Abu Thalhah dan Muhammad bin Yahya bin 
Habban." 


Bab: Keutamaan ribath di jalan Allah jLo) 



^a><&\ l a * cW^Jr^O - ^ J> i> ^^0- c '(3^J^ > u^^-^^Zr c ' 

/ / ''' S S ? y ' 

o>3i\jji^ lT j.j^u2^i- i i _^\L\ >b5U"6^ 

» / ! 9 * \\ 9 l 9 y \ 9 ' ** /?• } 9 '•'k 9 y’ ^ t 9 S *. \^t\ 9 S' - t\ 1 9 y 9 / » >^, * 

^-C*- La ^ ^Cj-^ { > J'^"’C^ > I C Cj-^^rt^}^ (jt 


3537. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman bin Bahram Ad Darimi 
telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid At Thayalisi telah menceritakan kepada kami 
Laits -yaitu Ibnu Sa'd- dari Ayyub bin Musa dari Makhul dari Syurahbil bin As Simth dari 
Salman dia berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Ribath (berjaga-jaga di perbatasan) sehari semalam lebih baik daripada puasa 
dan shalat malam sebulan penuh, jika dia meninggal maka amalannya senantiasa mengalir 
sebagaimana yang pernah dia amalkan, mengalir pula rizkinya dan terbebas dari fitnah." 
Telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb 
dari Abdurrahman bin Syuraih dari Abdul Karim bin Al Harits dari Abu 'Ubaidah bin 'Uqbah 
dari Syurahbil bin As Simth dari Salman Al Khair dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
semakna dengan haditsnya Laits dari Ayyub bin Musa." 


Bab: Syahid (Bab: Syahid) 


S* k \ 3 >£» j d ^ j,) djS cA <£** lA' S*" ^ b 5 3^ ^4. 


3538. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di 
hadapan Malik; dari Sumaiy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Ketika laki-laki sedang berjalan dan menemukan ranting berduri 
di tengah jalan, kemudian dia menyingkirkan ranting tersebut hingga Allah pun bersyukur 
kepadanya lalu mengampuni dosa-dosanya." Lalu beliau bersabda: "Syuhada' itu ada lima 
macam; meninggal karena penyakit kolera, orang yang meninggal karena sakit perut, orang 
yang tenggelam, orang yang meninggal karena reruntuhan, dan orang yang syahid karena 
berjuang di jalan Allah 'azza wajalla." 


j^\i l >: y*Jv IA i j 



A 4 -il \ Jla -U 4 -» _^$s <3 d>U ly> j -^> 4 -» ^_^c-lLi\ <j oU ^y> j A^4-ij^$343j\ 

44^^ vs£l^ 5^vs£l^ ^ ^ <3^ ^ s^ s\il ^1 

\j,s .* yy 


-^4-s 


3539. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Apa yang dimaksud orang yang mati syahid di antara kalian?" para 
sahabat menjawab, "Wahai Rasulullah, orang yang meninggal karena berjuang di jalan Allah 
itulah orang yang mati syahid." Beliau bersabda: "Kalau begitu, sedikit sekali jumlah 
ummatku yang mati syahid." Para sahabat berkata, "Lantas siapakah mereka ya Rasulullah?" 
beliau bersabda: "Barangsiapa terbunuh di jalan Allah maka dialah syahid, dan siapa yang 
mati di jalan Allah juga syahid, siapa yang mati karena penyakit kolera juga syahid, siapa 
yang mati karena sakit perut juga syahid." Ibnu Miqsam berkata, "Saya bersaksi atas 
bapakmu mengenai hadits ini, bahwa beliau juga berkata, "Orang yang meninggal karena 
tenggelam juga syahid." Dan telah menceritakan kepadaku Abdul Hamid bin Bayan Al 
Wasithi telah menceritakan kepada kami Khalid dari Suhail dengan sanad seperti ini, namun 
dalam haditsnya disebutkan; Suhail berkata; Ubaidullah bin Miqsam berkata, "Saya bersaksi 
atas saudara laki-lakimu bahwa dalam hadits ini dia menambahkan, "Barangsiapa meninggal 
karena tenggelam, maka ia syahid." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 
Hatim telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah 
menceritakan kepada kami Suhail dengan sanad ini, dan dalam haditsnya dia menyebutkan; 
telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Miqsam dari Abu Shalih dan dia juga 
menambahkan, "Dan orang yang meninggal karena tenggelam juga syahid." 




Jla J\ji9 (JlJla j jX-Ua]L> S J-a-c- j, ^r: ^ ci dJlS jy* 


3540. Telah menceritakan kepada kami Hamid bin Umar Al Bakrawi telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahid -yaitu Ibnu Ziyad- telah menceritakan kepada kami 'Ashim dari 
Hafshah binti Sirin dia berkata; Anas bin Malik pernah berkata kepadaku, "Sebab apakah 
Yahya bin 'Amrah meninggal dunia?" Hafshah berkata, "Saya menjawab, "Karena penyakit 
kolera." Hafshah melanjutkan, "Lantas Anas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 



bersabda: "Penyakit kolera dapat menjadikan mati syahid bagi setiap muslim." Dan telah 
menceritakan kepada kami Al Walid bin Syuja' telah menceritakan kepada kami Ali bin 
Mushirdari 'Ashim dengan sanad seperti ini." 


Bab: Keutamaan melempar di jalan Allah ^ J-^) 





y* Lc- AjJLC- «-C * 1 \ 




3541. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Al Harits dari Abu Ali Tsumamah bin 
Syufayi bahwa dia mendengar 'Uqbah bin 'Amir berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan ketika beliau di atas mimbar: '(Dan siapkanlah 
untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi) ' (Qs. Al Anfaal: 60), 
ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar, ketahuilah sesungguhnya kekuatan 
itu adalah melempar, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar." 






3542. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Abu 'Ali dari 'Uqbah bin 
'Amir dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalian 
akan menaklukkan banyak negeri dan Allah akan menyempurnakan (janji-Nya) kepada 
kalian, karena itu janganlah kalian bosan berlatih memanah." Dan telah menceritakan 
kepada kami Daud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami Al Walid dari Bakr bin 
Mudlar dari Amru bin Al Harits dari Abu Ali Al Hamdani dia berkata; saya pernah mendengar 
'Uqbah bin 'Amir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas." 






• » . > 


t 


, /f' / '• 

9 ••• * 





3543. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir telah 
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Al Harits bin Ya'qub dari Abdurrahman bin Syimamah 
bahwa Fuqaim Al Lakhmi berkata kepada 'Uqbah bin 'Amir, "Kamu selalu bersungguh- 
sungguh antara dua target ini sedangkan kamu telah lanjut usia dan telah berat (sudah 
lemah)." 'Uqbah berkata, "Seandainya saya pernah mendengar sabda Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam niscaya saya tidak akan menjaganya." Lantas saya bertanya kepada Ibnu 
Syamasah, "Apa yang disabdakan beliau itu?" dia menjawab, "Beliau bersabda: "Tidak 
termasuk dari golongan kami -atau dia telah durhaka- siapa saja yang mengetahui ilmu 
memanah namun ia meninggalkannya." 

Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Akan senantiasa ada sekelompok orang dari 
umatku...." _js) 






M? 


3544. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Ar Rabi' Al 'Ataki dan 
Qutaibah bin Sa'id mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu 
Zaid- dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Asma' dari Tsauban dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Senantiasa ada sekelompok ummatku yang 
dimenangkan atas kebenaran, tidak akan membahayakannya orang yang memusuhinya 
hingga hari Kiamat sedangkan mereka tetap seperti itu." Namun dalam hadits Qutaibah tidak 
disebutkan, "Sedangkan mereka tetap sepperti itu." 










3545. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair telah menceritakan kepada kami Waki' dan 'Abdah keduanya dari Isma'il bin Abu 
Khalid. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar dan ini 
adalah lafadz dia, telah menceritakan kepada kami Marwan -yaitu Al Fazari- dari Isma'il dari 



Qais dari Al Mughirah dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Senantiasa ada sekelompok kaum dari ummatku yang dimenangkan atas 
manusia sehingga datang keputusan Allah (hari Kiamat)." Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan 
kepadaku Isma'il dari Qais dia berkata; saya mendengar Al Mughirah bin Syu'bah berkata, 
"Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti haditsnya 
Marwan." 





3546. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad 
bin Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Agama ini akan senantiasa menang 
selagi masih ada sekelompok kaum Muslimin yang berperang (di jalan Allah) hingga datang 
hari Kiamat." 




3547. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Hajjaj bin As Sya'ir keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dia berkata; Ibnu Juraij 
berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia pernah mendengar Jabir bin 
Abdullah berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Senantiasa ada sekelompok dari ummatku yang selalu menang memperjuangkan 
kebenaran sampai hari Kiamat." 


✓ l » C s * y* < (i . » ^ » 'C ' \ ' \ t> » > > Z . 

S' y y y y w •*/ 


3548. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Hamzah dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir bahwa 'Umair bin Hani' 
menceritakan kepadanya, dia berkata, "Saya mendengar Mu'awiyah berkata di atas mimbar, 
"Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan senantiasa 
ada sekelompok dari ummatku yang menegakkan perintah Allah, tidak ada yang 



membahayakannya orang yang menghinakan atau menyelisihi mereka sampai datangnya 
hari Kiamat, dan mereka akan selalu menang atas manusia." 


- ^ \s£jS- J a \ j j A>- J 

J j AjUt* 1 1 J ft\ J J li> A>- ^ i 5^®-^ (J I ^ C-uUf 4 ' 

iit£\ f jsj\ 


3549. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Katsir bin Hasyim telah menceritakan kepada kami Ja'far -yaitu Ibnu Burqan- telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Al Asham dia berkata; saya pernah mendengar 
Mu'awiyah bin Abu Sufyan menyebutkan hadits yang ia riwayatkan dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, saya belum pernah mendengar dia meriwayatkan sebuah hadits dari 
mimbar beliau selain hadits tersebut. Mu'awiyah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Barangsiapa Allah kehendaki untuk menjadi baik, maka Allah akan 
pahamkan ia dalam masalah agama. Dan senantiasa ada sekelompok dari kaum Muslimin 
yang memperjuangkan kebenaran dan selalu menang atas orang yang memusuhinya sampai 
hari Kiamat." 





3550. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Abdurrahman bin Wahb telah menceritakan 
kepada kami pamanku Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepada kami 'Amru Al Harits 
telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abu Habib telah menceritakan kepadaku 
Abdurrahman bin Syimamah Al Mahri dia berkata, "Ketika saya berada di tempat Maslamah 
bin Mukhallad yang saat itu ada Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash. Abdullah berkata, "Hari 
Kiamat itu tidak akan menimpa kecuali atas makhluk yang paling jahat. Mereka lebih jahat 
daripada orang-orang yang hidup di masa jahiliyah. Tidaklah mereka memohon sesuatu 



kepada Allah kecuali Dia pasti akan menolaknya (tidak mengabulkannya)." Ketika mereka 
bercakap-cakap demikian, tiba-tiba datanglah Uqbah bin 'Amir. Maka Maslamah berkata 
kepadanya, "Wahai Uqbah, dengarkanlah apa yang dikatakan Abdullah." Lantas 'Uqbah 
berkata, "Dia lebih mengetahui. Adapun saya, sesungguhnya saya juga pernah mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Akan senantiasa ada dari umatku satu 
kelompok yang berperang di atas perkara Allah, mereka mengalahkan musuh-musuh 
mereka, dan orang-orang yang menyelisihi mereka tidak akan dapat membahayakan mereka 
sedikitpun hingga datang hari kiamat sedangkan mereka masih dalam keadaan seperti itu." 
Abdullah pun menimpali, "Benar." Kemudian Allah mengirim sebuah angin yang baunya 
seperti bau misk dan lembutnya seperti lembut sutera, tidaklah ia melewati seseorang yang 
di dalam hatinya terdapat keimanan meskipun hanya seberat biji benih, kecuali ia pasti akan 
diwafatkannya. Maka tinggallah orang-orang jahat saja, lalu terjadilah hari kiamat." 


1 •• 1 .. X i 9 9 /, ' < \ t 9 ^ , t .. t >\s 9 ' 


3551. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Daud bin Abu Hind dari Abu 'Utsman dari Sa'd bin Abu Waqqash dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-orang Maghrib (Syam) akan terus 
nampak di atas kebenaran hingga datang hari kiamat". 


Bab: Memperhatikan keperluan hewan kendaraan saat melakukan perjalanan (s\_c -\ y 


^ J IK 


**/ x ^ 


3552. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Apabila kalian melalui padang rumput yang subur maka berilah haknya 
unta (merumput) dari rerumputan di bumi, dan bila kamu berjalan di musim kemarau maka 
percepatlah perjalananmu (agar cepat sampai tujuan). Dan bila kamu istirahat dalam 
perjalanan malam hari maka jauhilah jalan raya, karena jalan raya itu tempat lewat 
serangga-serangga waktu malam." 


^ t C. y 9 . 'f t*''* i t 9 ' \ 9 9 t* S}/ 9\ ' 9 / Sll ^ , S I ^ * / /}■ 9 " / 9 Kj 



3553. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Abdul Aziz -yaitu Ibnu Muhammad- dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian melewati padang rumput maka 
biarkanlah unta kalian memakan makanan di muka bumi, jika kalian mengadakan perjalanan 
di musim kemarau maka percepatlah perjalananmu (agar cepat sampai tujuan). Dan bila 
kamu istirahat dalam perjalanan malam hari, jauhilah jalan raya, karena jalan raya itu tempat 
lewat hewan melata dan serangga-serangga di waktu malam." 


Bab: Safar adalah bagian dari siksa (<J\ 


•*/ ** / ^ x •*/ ^ ^ / 


r J 

3554. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Isma'il bin 
Abu Uwais dan Abu Mus'ab Az Zuhri dan Manshur bin Abu Muzahim dan Qutaibah bin Sa'id, 
mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Malik, (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan ini adalah lafadz dari dia, dia 
berkata; saya pernah bertanya kepada Malik, "Apakah Sumaiy pernah menceritakan 
kepadamu dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Perjalanan itu setengah dari siksaan, sebab ia dapat mencegah salah seorang 
kalian dari tidurnya, makannya dan minumnya, oleh karena itu jika urusan kalian telah 
selesai, segeralah kembali kepada keluargamu." Malik menjawab, "Betul." 


Bab: Makruhnya mengetuk pintu di malam hari saat kembali dari perjalanan (Xfe\ S 

" ^ T i t » ^ » c * * i * \ * 'L* ' -M '\'X\ ' t'* * ^ ' * t . * “i ^ 

/ \ S j, 



3555. Telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Yazid bin Harun dari Hammam dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin 
Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mendatangi (tiba dari 
perjalanan) keluarganya di malam hari, namun beliau datang ke keluarganya di pagi hari atau 
di petang hari." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan 
kepada kami Abdush Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Hammam 
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas, hanya saja ia menyebutkan, "Beliau 
tidak pernah masuk (menemui) ...." 




3556. Telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Salim telah menceritakan kepada kami 
Husyaim telah mengabarkan kepada kami Sayyar. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan ini adalah lafadz dia, telah menceritakan 
kepada kami Husyaim dari Yasar dari As Sya'bi dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Kami 
pernah berperang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, setelah kami tiba di Madinah, 
kami bermaksud hendak segera pulang ke rumah kami masing-masing. Namun beliau 
bersabda: "Tunggulah dahulu hingga hari agak senja, sisirlah dahulu rambut kalian yang 
kusut, berilah kesempatan kepada keluarga kalian untuk bersiap-siap dan berhias (untuk 
menyambut kedatangan kalian)." 


^ ^ ♦* 

\\y ^ '\'S * '\'S ' > ’ ' 9 ' x j* *UL 


3557. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepadaku Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yasar dari 'Amir 
dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang 
dari kalian tiba (dari perjalanan) janganlah kalian pulang ke rumah keluargamu tengah 
malam, supaya keluarga yang ditinggalkan dapat bersiap-siap dan menyisir rambut 
(menyambut kedatanganmu)." Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah 
menceritakan kepada kami Rauh bin 'Ubadah telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah 
menceritakan kepada kami Sayyar dengan sanad seperti ini." 






-o^cs^: 


3558. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada 
kami Muhammad -yaitu Ibnu Ja'far- telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Ashim 
dari Sya'bi dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Jika seorang laki-laki lama meninggalkan 
rumah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarangnya untuk masuk rumah (saat 
kembali) di waktu malam." Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah 
menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan sanad 
ini." 


C \ 'C\' ?i J \\ ■> »t »>< C < 1.'*. t .'-'M 

^ y Wiifta AiL ? J* 


VJ 



j^iLc. 


3559. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Sufyan dari Muharib dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melarang seorang laki-laki mengetuk pintu rumah isterinya (saat kembali 
dari perjalanan) di waktu malam dengan maksud hendak memergoki atau mencari-cari 
kesalahan mereka." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dengan 
sanad ini. Abdurrahman berkata; Sufyan berkata, "Saya tidak tahu pernyataan ini ada dalam 
hadits ini atau tidak, yakni kalimat 'dengan maksud untuk memergoki mereka atau mencari- 
cari kesalahan mereka'. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami ayahku 
semuanya berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muharib dari Jabir dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau membenci seseorang pulang tengah malam 
(secara tiba-tiba), dan tidak menyebutkan, 'Untuk memergoki mereka atau mencari-cari 
kesalahan mereka'." 



35. KITAB: BURUAN, SEMBELIHAN, DAN HEWAN-HEWAN YANG DIMAKAN 


Bab: Berburu dengan anjing yang terlatih 


4^b ^ 51 J? 


3560. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan 
kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Hammam bin Al Harits dari 'Adi bin Hatim 
dia berkata; saya bertanya, "Wahai Rasulullah, saya pernah melepas anjing pemburu yang 
terlatih lalu ia menangkap buruan untukku setelah saya menyebut nama Allah ketika 
melepasnya?" Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Apabila kamu melepas anjing 
pemburu yang terlatih setelah kamu menyebut nama Allah ketika melepasnya, makanlah 
tangkapannya." Aku bertanya, "Bagaimana jika buruan itu mati?" beliau menjawab: 
"Meskipun mati, selama tidak ada anjing lain yang menyertainya menangkap." Saya bertanya 
lagi, "Bagaimana jika saya melempar buruan dengan Mi'radl dan mengenainya?" Beliau 
menjawab: "Apabila kamu melempar dengan Mi'radl dan dapat mengoyaknya maka 
makanlah buruanmu itu. Namun jika jika yang mengenai adalah pada bagian yang tumpul 
maka jangan kamu makan." 


j <ri5^u 


3561. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Fudlail dari Bayan dari Asy Sya'bi dari 'Adi bin Hatim dia berkata, "Saya 
pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Saya katakan, 'Kami ini 
suatu kaum yang biasa hidup berburu dengan menggunakan anjing-anjing ini. Bagaimana 
itu? ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Apabila kamu melepas anjingmu yang 
terlatih dengan menyebut nama Allah, maka makanlah hasilnya sekalipun buruan itu mati 
dalam tangkapannya. Kecuali jika anjing-anjing itu memakan tangkapannya maka janganlah 
kamu makan pula, karena aku khawatir dia (anjing-anjing tersebut) menangkap buruan itu 
untuknya sendiri. Atau, jika ada anjing lain yang menyertainya menangkap (buruan 
tersebut), maka jangan kamu makan." 


3is ^\ i-Si^ jiy j&x&z~j£L 

^jcjLA ji:^i5\c^ 


3562. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah 
bin Abu As Safar dari Asy Sya'bi dari 'Adi bin Hatim dia berkata, "Saya bertanya kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai Mi'radl, beliau lalu bersabda: "Jika yang 
mengenai adalah bagian tajamnya maka makanlah, namun jika yang mengenai adalah bagian 
yang tumpul maka itu adalah binatang yang mati karena pukulan, maka jangan kamu 
makan." Lalu saya juga bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai 
anjing buruan, beliau menjawab: "Jika kamu melepas anjing buruanmu setelah menyebut 
nama Allah, maka makanlah buruan tersebut, selagi anjing buruanmu tidak memakannya." 
Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami Ibnu 
'Ulayyah berkata; dan telah mengabarkan kepadaku, Syu'bah dari Abdullah bin Abu As Safar 
berkata; saya telah mendengar Asy Sya'bi berkata; saya mendengar dari 'Adi bin Hatim 
berkata; saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang mi'radl, lalu 
menyebutkan sama di atas. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' Al 'Abdi 
telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu As Safar dan dari orang-orang yang disebutkan 
Syu'bah dari Asy Sya'bi berkata; saya mendengar dari 'Adi bin Hatim berkata; saya bertanya 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang mi'radl, seperti di atas. 


dJU* Jvi irX>- {ji {j -C-e-o jujAi-jj UAjAi- 

l f' ' *s ? ' **y S ' 


s&UiL; 







> »> 



J 



AjpJjt^LAS^ 


AL^j\ \ j^_ S, j g ; \ 


3563. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Zakaria dari 'Amir dari 
Adi bin Hatim dia berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
tentang buruan yang mati dengan senjata Mi'radl." Beliau pun menjawab: "Jika yang 
mengenai adalah pada bagian yang tajam maka makanlah, namun jika yang mengenai adalah 
pada sisi yang tumpul maka itu adalah buruan yang mati karena pukulan." Kemudian saya 
bertanya kepada beliau tentang anjing buruan, beliau menjawab: "Apa yang ditangkap 
anjing itu sedangkan ia tidak memakannya, maka makanlah buruan tersebut sebab kamu 
telah menyembelih dengan cara yang syar'i, jika kamu mendapatinya bersama anjing yang 
lain, maka di khawatirkan yang membunuh buruan tersebut adalah anjing yang lain, maka 
janganlah kamu memakan buruan itu. Hanyasanya kamu menyebut nama Allah untuk 
anjingmu bukan untuk anjing yang lain." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Zakaria bin Abu Zaidah dengan sanad ini. 

















3564. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Walid bin Abdul Hamid telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Sa'id bin Masruq telah menceritakan kepada kami As Sya'bi dia berkata; saya pernah 
mendengar 'Adi bin Hatim -saat kami berada di Nahrain kami bertetangga dekat dengannya-, 
bahwa dia pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, katanya, "Saya pernah 
melepas anjing buruanku, ternyata ia menangkap buruan dengan anjing yang lain, saya tidak 
tahu yang manakah anjing yang telah menangkap binatang tersebut." Beliau bersabda: 
"Janganlah kamu memakannya, karena kamu membacakan bismillah untuk anjingmu bukan 
untuk anjing yang lain." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Walid telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Al Hakam dari As Sya'bi dari 'Adi bin Hatim dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti 
itu." 


A-S' ^ ^jj3ls3ls 





3565. Telah menceritakan kepadaku Al Walid bin Syuja' As Sakuni telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari 'Ashim dari As Sya'bi dari 'Adi bin Hatim dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku: "Apabila kamu 
melepaskan anjing buruan maka sebutlah nama Allah, jika ia mendapatkan hewan buruan 
yang masih hidup maka sembelihlah dia, jika ia mendapatkan hewan buruan telah mati, 
sedangkan ia tidak memakannya, maka makanlah hewan buruan tersebut. Namun jika 
ternyata ia bersama dengan anjing yang lain, dan membawa hewan buruan yang telah mati, 
maka janganlah kamu memakannya, sebab kamu tidak mengetahui manakah di antara 
keduanya yang membunuh hewan buruan itu. Apabila kamu melempar anak panahmu, 
maka sebutlah nama Allah, jika kamu mendapatkan bekas tusukan anak panahmu (pada 
hewan buruan), jika kamu mau makanlah ia, namun jika kamu dapati hewan buruan tersebut 
mati tenggelam, maka janganlah kamu memakannya." 




3566. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Mubarak telah mengabarkan kepada kami 'Ashim dari As Sya'bi dari 'Adi bin 
Hatim dia berkata, "Saya pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mengenai hewan buruan, beliau menjawab: "Apabila kamu memanah maka sebutlah nama 
Allah, jika kamu mendapatinya telah terbunuh maka makanlah (hewan buruan tersebut), 
kecuali jika kamu dapati ia tenggelam di air, sebab kamu tidak tahu apakah air itu yang 
membunuhnya ataukah panahmu." 


/ / 



(_yi_yi]\ Al^> ^ ^ 


3567. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Al Mubarak dari Haiwah bin Syuraih dia berkata; saya mendengar Rabi’ah bin Yazid Ad 
Dimasyqi berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Idris 'Aidzullah dia berkata; saya 
mendengar Abu Tsa'labah Al Khusani berkata, "Saya pernah mendatangi Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam seraya bertanya, 'Wahai Rasulullah, kami tinggal di negeri ahli 
kitab, dan kami memakan dengan menggunakan periuk mereka, sedangkan penghidupan 
mereka adalah berburu. Saya juga berburu dengan menggunakan panah dan anjing yang 
sudah terlatih dan juga belum terlatih, oleh karena itu beritahukanlah kepada kami sesuatu 
yang halal dari yang demikian itu?" beliau menjawab: "Adapun keadaanmu yang tinggal di 
negeri ahli kitab dan makan dengan piring-piring mereka, maka seandainya kamu bisa 
mendapatkan piring-piring selain piring mereka, maka janganlah menggunakan piring 
mereka. Namun jika kamu tidak mendapatkan piring selain piring mereka, basuhlah piring 
mereka dan makanlah dengan menggunakan piring tersebut. Adapun keadaanmu yang 
tinggal di negeri mereka yang mata pencahariannya berburu, jika kamu berburu dengan 
menggunakan panahmu, sebutlah nama Allah terlebih dahulu kemudian makanlah hasil 
buruan tersebut, dan jika kamu menangkap hewan buruan dengan menggunakan anjing 
pelatih, sebutlah nama Allah terlebih dahulu kemudian makanlah hasil buruan tersebut, dan 
jika kamu menangkap hewan buruan dengan menggunakan anjing yang tidak terlatih dan 
kamu masih sempat menyembelihnya, maka makanlah hewan buruan tersebut." Dan telah 
menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb. (dalam 
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan 
kepada kami Al Muqri' keduanya dari Haiwah dengan sanad ini seperti hadits Ibnu Mubarak, 
namun dalam hadits Ibnu Wahab dia tidak menyebutkan, 'Berburu dengan menggunakan 
panah'." 


Bab: Jika hewan butuan 


hilang 




/ ^ ^ ^ 


3568. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah menceritakan 
kepada kami Abu Abdullah Hammad bin Khalid Al Hiyyath dari Mu'awiyah bin Shalih dari 
Abdurrahman bin Jubair dari ayahnya dari Abu Tsa'labah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, beliau bersabda: "Jika hewan buruan yang kamu panah hilang kemudian kamu 
mendapatinya kembali, maka makanlah buruan tersebut selagi belum membusuk." 



fj£- Aj_jUi fj£- {g X$A£jf -^ C ' ^-*->-^" -X-L>ii ^jI>- _$ £j^o A^vi 

* ' ' ' '' "> * ' ' ' ' '*' \f' 

\ 4^\jJ}\3jt£ JL 

> * 'A s „*> r t 

A£--\3/yijO (j I 


3569. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf telah 
menceritakan kepada kami Ma'n bin Isa telah menceritakan kepadaku Mu'awiyah dari 
Abdurrahman bin Jubair bin Nufair dari ayahnya dari Abu Tsa'labah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam mengenai orang yang mendapati hewan buruannya setelah tiga hari, maka 
beliau menyuruh untuk memakannya selagi belum membusuk." Dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi 
dari Mu'awiyah bin Shalih dari Al 'Ala dari Makhul dari Abu Tsa'labah Al Khusani dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pada haditsnya mengenai hewan buruan, kemudian Ibnu Hatim 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi dari Mu'awiyah dari Abdurrahman bin 
Jubair dan Abu Az Zahiriyah dari Jubair bin Nufair dari Abu Tsa'labah Al Khusani seperti Al 
'Ala namun dia tidak menyebutkan, 'Selagi belum membusuk', dan dia menyebutkan 
mengenai anjing pemburu, "Makanlah walaupun telah berlalu tiga hari kecuali jika telah 
membusuk, maka tinggalkanlah." 


Bab: Haramnya memakan setiap hewan yang berkuku dari binatang buas ( 




3570. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim 
dan Ibnu Abu Umar, lshaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua 
mengatakan; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Abu 
Idris dari Abu Tsa'labah dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang memakan 
binatang buas yang bertaring." Ishaq dan Ibnu Abu Umar menambahkan dalam haditsnya, Az 
Zuhri berkata, "Kami tidak mendengar hadits ini hingga kami tiba di negeri Syam." 





3571. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Shihab dari Abu Idris Al 
Khaulani bahwa dia mendengar Abu Tsa'labah Al Khusni berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring." Ibnu Shihab 
berkata, "Saya belum pernah mendengar hadits tersebut dari ulama-ulama kami di Hijaz 
hingga Abu Idris menceritakan kepadaku, sedangkan dia termasuk dari ulama negeri Syam." 

< Cj& j^> 3 jb\ <j) 




■'>■’ y. \' \\> * > * ' ' l- 

Vr>/V!>, y-i 9 A-a-C- 9<— 




jijUJUNS J ^ jLalnyi 

C_jlj ^ j 


3572. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami 'Amru -yaitu Ibnu Al Harits- bahwa Ibnu 
Syihab telah mengabarkan kepadanya dari Abu Idris Al Khaulani dari Abu Tsa'labah Al 
Khusyani, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang memakan setiap binatang 
buas yang bertaring." Dan telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dan 
Ibnu Abu Dzi'ib dan 'Amru bin Harits dan Yunus bin Yazid serta yang lain, (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abdu bin Khumaid dan 
'Abdurrazaq dari Ma'mar. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Yusuf bin Majisyun. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Al Khulwani dan 'Abdu bin Khumaid dari 
Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Shalih mereka 
semua dari Az Zuhri dengan sanad ini seperti hadits Yunus dan 'Amru, semuanya 
menyebutkan Al Aklu (memakan), kecuali Shalih dan Yusuf. Dalam hadits keduanya 
disebutkan, 'Beliau melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring'." 





3573. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman -yaitu Ibnu Mahdi- dari Malik dari Isma'il bin Abu Hakim dari 'Abidah bin 
Sufyan dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Setiap 
binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram." Dan telah menceritakan 
kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Malik bin Anas dengan sanad seperti ini." 




3574. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan 
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Maimun 
bin Mihran dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang 
memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai 
kuku untuk mencengkeram." Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Sya'ir telah 
menceritakan kepada kami Sahi bin Hammad telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dengan sanad seperti ini." 


& ^J\y^===^ Mi^\> ^ 

* ' 's' t ' ••> " ' t' 


3575. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada 
kami Sulaiman bin Daud telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah telah menceritakan 
kepada kami Al Hakam dan Abu Bisyr dari Maimun bin Mihran dari Ibnu Abbas, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang (memakan) dari setiap bintang buas yang 
bertaring dan setiap jenis burung yang memiliki kuku untuk mencengkeram." Dan telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari 
Abu Bisyr. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal 



telah menceritakan kepada kami Husyaim, Abu Bisyr berkata; telah mengabarkan kepada 
kami dari Maimun bin Mihran dari Ibnu Abbas dia berkata, "Beliau melarang (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan 
kepada kami Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Maimun bin Mihran dari Ibnu Abbas dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang. ..seperti hadits Syu'bah dari Al 
Hakam." 


Bab: Bolehnya bangkai laut ( 


•* s > * s* 



t t j jii\ j\ vii \Lj£& 

St J ji^S&J^ jili J_^i\ jjif jljjillf 

\4^ VslS ^ j 


3576. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah mengirim kami dengan Abu Ubaidah sebagai komandannya, untuk 
menghadang kafilah dagang Quraisy. Kami hanya dibekali dengan sekarung kurma, dan tidak 
ada lagi selain itu. Karena itu. Abu Ubaidah membagi-bagikannya kepada kami sebuah demi 
sebuah." Abu Az Zubair berkata, "Lantas saya berkata, "Apa yang dapat kalian perbuat 
dengan sebuah kurma itu?" Jabir menjawab, "Kami menghisap-hisapnya seperti bayi. 
Kemudian kami meminum air. Hal itu sudah cukup bagi kami untuk sehari sampai malam. 
Pernah juga kami gugurkan dedaunan dengan tongkat, kemudian kami siram dengan air lalu 



kami memakannya. Setelah kami sampai di pantai lautan, kami dihadapkan dengan suatu 
pemandangan yang tampaknya seperti gundukan air, ketika kami hampiri ternyata itu adalah 
hewan laut yang disebut 'anbar (sejenis ikan yang panjang dan besar kepalanya)." Jabir 
berkata, "Lalu Abu Ubaidah berkata, "Itu adalah bangkai." kemudian dia melanjutkan, 
"Namun tidak mengapa, kita adalah utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang 
mengembang tugas fi sabilillah dan kalian dalam keadaan terpaksa, karena itu kalian boleh 
memakannya." Jabir berkata, "Kami menetap di tempat itu selama sebulan, dan jumlah kami 
semuanya ada tiga ratus orang, dan kami menjadi gemuk semuanya (karena makan daging 
itu)." Jabir melanjutkan, "Sungguh kami telah mengetahui, saat itu kami mengambil 
minyaknya dari rongga matanya dan menampungnya dengan tempayan besar. Kemudian 
kami potong-potong dagingnya seperti memotong seekor lembu. Kemudian Abu Ubaidah 
memanggil tiga belas prajurit untuk masuk ke rongga mata ikan, lalu mereka mengambil 
kerangkanya dan menegakkannya, kemudian unta kami yang paling besar disuruh berjalan di 
bawah kerangka ikan tersebut. Kami lalu ambil daging ikan itu sebagai perbekalan kami dan 
untuk kami masak. Setelah kami tiba di Madinah, kami menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dan memberitahukan hal itu kepada beliau, maka beliau bersabda: "Itu adalah rizki 
yang diberikan Allah kepada kalian, apakah kalian membawa sedikit dagingnya untuk kami 
makan?" Jabir berkata, "Lantas kami kirimkan daging tersebut kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam lalu beliau memakannya." 




3577. Telah menceritakan kepada kami Abdul Jabbar bin Al 'Ala telah mengabarkan kepada 
kami Sufyan dia berkata; 'Amru pernah mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengirim kami beserta tiga ratus prajurit penunggang kuda yang 
dipimpin oleh Abu 'Ubaidah bin Jarrah untuk mengintai kafilah dagang orang-orang Quraisy, 
maka kami bermukim di pantai selama setengah bulan hingga kami kelaparan. Kami 
kemudian memakan al Khabath (dedaunan) yang terjatuh dari pohonnya, sehingga kami pun 
disebut dengan pasukan al Khabath. Kemudian laut mendamparkan seekor ikan besar yang 
disebut Al 'Anbar kepada kami, kami lalu memakannya dan mengambil minyaknya hingga 
stamina kami pulih dan kuat kembali." Jabir menurutkan, "Kemudian Abu Ubaidah 
mengambil tulang rusuknya dan mendirikannya, setelah itu dia menyuruh orang yang paling 
tinggi di antara kami dan yang paling tinggi untanya untuk berjalan lewat bawah rongga 



tersebut (tulang ikan tersebut)." Jabir melanjutkan, "Beberapa orang juga ada yang masuk ke 
rongga matanya." Jabir berkata, "kemudian kami mengambil daging dari rongga matanya 
tersebut begini dan begini, yaitu sedikit dari minyaknya." Jabir berkata, "Ketika itu kami juga 
membawa sekantong kurma, dan Abu 'Ubaidah memberi kurma segenggam-segenggam 
kepada setiap prajurit, hingga pernah hanya memberi kami satu biji kurma-satu biji kurma, 
ketika kurma tersebut habis kamipun mendapatkan gantinya (bangkai ikan)." 




3578. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdul Jabar bin Al 'Ala telah mencerikan kepada 
kami Sufyan dia berkata; 'Amru pernah mendengar Jabir berkata tentang Jaisul Khabath, 
"Seorang laki-laki menyembelih tiga ekor unta kemudian menyembelih tiga unta lagi, setelah 
itu Abu 'Ubaidah melarangnya." 


* z s 9 s « ^ \ i *. 9 \ ^ ^ i;?. ; ^ v» \ t-* i ^ ^ \ t** t ^ 

Cjt JCr^ 6 O ' & o'-— ^ j 

VLls 


3579. Dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Abdah -yaitu Ibnu Sulaiman- dari Hisyam bin 'Urwah dari Wahb bin Kaisan dari 
Jabir bin Abdullah dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim kami 
dengan jumlah tiga ratus prajurit, dan kami membawa perbekalan di atas tunggangan kami." 



SVjO- \2g\Lf -\ Juj 



3580. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Abdurrahman bin Mahdi dari Malik bin Anas dari Abu Nu'aim Wahb bin Kaisan bahwa 
Jabir bin Abdullah telah mengabarkan kepadanya, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah mengirim kami beserta tiga ratus prajurit yang dipimpin oleh Abu 'Ubaidah 
bin Jarrah. Ketika kehabisan bekal, maka Abu 'Ubaidah mengumpulkan perbekalan mereka 
dalam satu wadah, kemudian ia memberi makan kami dengan satu biji kurma setiap 
harinya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 
Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Al Walid -yaitu Ibnu Katsir- dia berkata; saya 
mendengar Wahb bin Kaisan berkata; saya mendengar Jabir bin Abdullah berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim pasukan untuk suatu ekspedisi, 
sedangkan kami termasuk dari tentara tersebut, hingga kami tiba di pantai... kemudian 
mereka melanjutkan hadits tersebut sebagaimana hadits 'Amru bin Dinar dan Abu Az Zubair, 
namun dalam hadits Wahb bin Kaisan disebutkan, 'Kemudian tentara tersebut makan (dari 
daging binatang itu) selama delapan belas hari." Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin 
As Sya'ir telah menceritakan kepada kami Utsman bin 'Umar. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu Al 
Mundzir Al Qazzaz keduanya dari Daud bin Qais dari 'Ubaidullah bin Miqsam dari Jabir bin 
Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim (pasukan) 
menuju negeri Juhainah dengan dipimpin oleh seorang laki-laki. ..kemudian dia melanjutkan 
hadits tersebut sebagaimana hadits mereka." 


Bab: Bolehnya daging keledai 


jinak 


* S 


3581. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di 
hadapan Malik bin Anas; dari Ibnu Syihab dari Abdullah dan Hasan keduanya putra 
Muhammad bin Ali, dari ayahnya dari Ali bin Abu Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang melakukan nikah Mut'ah (kawin kontrak) dan memakan daging keledai 
jinak pada waktu perang Khaibar." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu 
Syaibah dan Ibnu Numair dan Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan kepada 
kami Sufyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair 
telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah 
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan 
kepadaku Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq dan 
Abd bin Humaid keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah 



mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya dari Az Zuhri dengan sanad ini, sedangkan 
dalam hadits Yunus disebutkan, "Dan melarang memakan daging keledai jinak." 




•&uH\ jj^V{ 


3582. Dan telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan Abd bin Humaid 
keduanya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami ayahku dari 
Shalih dari Ibnu Shihab bahwa Abu Idris telah mengabarkan kepadanya, bahwa Abu 
Tsa'labah telah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang memakan daging 
keledai jinak." 



3583. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah telah 
menceritakan kepadaku Nafi' dan Salim dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang makan daging keledai jinak." 


\g\\ j\l^\ 


3584. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Bakar telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku Nafi' dia berkata; Ibnu Umar berkata; (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami ayahku dan 
Ma'n bin Isa dari Malik bin Anas dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melarang makan daging keledai jinak pada waktu perang Khaibar, sebab 
ketika itu orang-orang membutuhkan keledai jinak (untuk mengangkut barang)." 







3585. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari Asy Syaibani dia berkata; saya bertanya kepada Abdullah bin 
Abu Aufa mengenai daging keledai jinak, dia menjawab, "Ketika kami bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dalam perang Khaibar, kami mendapatkan ghanimah berupa 
beberapa keledai dari luar Madinah, kemudian kami menyembelihnya dan periuk kami telah 
mendidih (memasak dagingnya), tiba-tiba utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menyeru, 'Tumpahkanlah periuk kalian, dan janganlah makan dari daging keledai! ' Lantas 
saya berkata, "Beliau mengharamkannya karena haram yang bagaimana?" dia menjawab, 
"Kami pernah mendiskusikannya, di antara kami ada yang mengatakan bahwa hukumnya 
haram selamanya, dan ada juga yang mengatakan bahwa haram karena ia sangat langka." 




3586. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudlail bin Husain telah menceritakan 
kepada kami Abdul Wahid yaitu Ibnu Ziyad telah menceritakan kepada kami Sulaiman As 
Syaibani dia berkata; saya mendengar Abdullah bin Abu Aufa berkata, "Ketika beberapa 
malam kami berada di Khaibar, kami pernah merasa sangat lapar, kemudian kami 
menangkap seekor keledai jinak dan menyembelihnya. Tatkala periuk kami telah mendidih, 
tiba-tiba seorang penyeru yang ternyata adalah utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam berseru, katanya, "Tumpahkanlah periuk kalian, dan janganlah kalian makan 
daging keledai sedikit pun." Abdullah bin Abu Aufa berkata, "Kemudian orang-orang 
mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang makan daging 
keledai sebab ia sangat langka. Sedangkan yang lain mengatakan bahwa beliau melarangnya 
secara qath'l (benar-benar dilarang)." 


^ * 


jj 


iil\ 


3587. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidillah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi -yaitu Ibnu Tsabit- dia 
berkata; saya mendengar Al Barra dan Abdullah bin Abu Aufa keduanya berkata, "Kami 



pernah menangkap seekor keledai dan hendak memasaknya, tiba-tiba seorang penyeru yang 
ternyata utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Tumpahkanlah periuk 
kalian." 


> \' ' ’l l’ X Y>&\' i’ •" > \'u\ ' Vfl~ I ’l ✓ ?<-*tl> 

^ **y 0 0 ^ 


3588. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dari Abu lshaq, Al Barra' berkata, "Pada waktu perang Khaibar, kami pernah 
menangkap seekor keledai, tiba-tiba seorang penyeru yang ternyata utusan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Tumpahkanlah periuk kalian." 


sj &\ JJ- 


3589. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim, Abu Kuraib 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Bisyr dari Mis'ar dari Tsabit bin 'Ubaid dia 
berkata; saya mendengar Al Barra berkata, "Kami telah dilarang makan daging keledai jinak." 


4 ^ \ 


3590. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari 'Ashim dari As Sya'bi dari Al Barra bin 'Azib dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam memerintahkan kami untuk membuang daging keledai jinak yang kami 
masak, baik yang belum matang atau yang sudah matang, setelah itu beliau juga tidak 
memerintahkan kami untuk memakannya." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al 
Asyaj telah menceritakan kepada kami Hafsh -yaitu Ibnu Ghiyats- dari 'Ashim dengan sanad 
seperti ini." 


SJ&l Jii \ _}\#5 P> 


3591. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Yusuf Al Azdi telah menceritakan kepada 
kami Umar bin Hafsh bin Ghiyast telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Ashim dari 
Amir dari Ibnu Abbas ia berkata, "Aku tidak tahu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melarang dari memakannya apakah karena ia adalah alat transportasi sehingga beliau tidak 



ingin ia punah, atau beliau telah mengharamkannya pada hari khaibar (daging keledai 
jinak)." 


iioisuLii. j 

j5 ~>U /l&ui- >4 jJIUSji 

3592. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad dan Qutaibah bin Sa'id 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Yazid bin 
Abu 'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' dia berkata, "Kami keluar bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menuju Khaibar. Kemudian Allah menaklukkannya untuk 
kemenangan mereka (kaum muslimin). Tatkala hari telah petang, para prajurit banyak yang 
menyalakan api, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Untuk apa kalian 
menyalakan api?" Jawab mereka, "Untuk memasak daging." Tanya beliau: "Daging apa?" 
Jawab mereka, "Daging keledai jinak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tumpahkan daging itu dan pecahkan periuknya!" Seorang laki-laki lalu bertanya, "Wahai 
Rasulullah, bagaimana kalau kami tumpahkan isinya lalu kami cuci periuknya?" Jawab beliau: 
"Seperti itu juga boleh." Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah 
mengabarkan kepada kami Hammad bin Mas'adah dan Shafwan bin Isa. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Nadir telah menceritakan 
kepada kami Abu 'Ashim An Nabil mereka semua dari Yazid bin Abu 'Ubaid dengan sanad 


ini. 


j^\i j 



3593. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Ayyub dari Muhammad dari Anas dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menaklukkan Khaibar, kami menangkap keledai di luar kota lalu kami 
memasaknya. Tiba-tiba datang pesuruh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berseru, 
'Perhatian! Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian semua memasak daging 



keledai, karena daging keledai itu najis, sesungguhnya itu termasuk perbuatan setan. 1 Maka 
salah seorang menumpahkan periuk sehingga isinya tertumpah." 


- ^ * ' <\ i ' > > * \\ W'? > 

i i_a$ yu^\d^jU\3 


3594. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Minhal Ad Dlarir telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 
Hasan dari Muhammad bin Sirin dari Anas bin Malik dia berkata, "Ketika penaklukan Khaibar, 
tiba-tiba seseorang datang seraya berkata, "Wahai Rasulullah, daging keledai telah di 
makan!" Tidak lama kemudian, datang lagi seseorang seraya berkata, "Wahai Rasulullah, 
keledai hampir punah!" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Abu 
Thalhah, lalu dia menyeru, "Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian memasak 
daging keledai, karena daging keledai itu najis termasuk perbuatan setan." Anas 
melanjutkan, "Kemudian periuk-periuk yang ada di tumpahkan hingga isinya tertumpah." 


Bab: Makan daging kuda 







3595. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Ar rabi' Al 'Ataki dan 
Qutaibah bin Sa'id dan ini adalah lafadz Yahya, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada 
kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Ziad 
dari 'Amru bin Dinar dari Muhammad bin Ali dari Jabir bin Abdullah, bahwa ketika perang 
Khaibar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan daging keledai jinak dan 
membolehkan memakan daging kuda." 


Ji3)\ jfij liitgS WijjA 


3596. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 



kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Pada waktu 
perang Khaibar kami pernah memakan daging kuda dan keledai liar, dan Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam melarang kami makan daging keledai jinak." Dan telah menceritakan 
kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Ya'qub Ad Dauraqi dan Ahmad bin Utsman An 
Naufali keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim keduanya dari Ibnu 
Juraij dengan sanad ini." 



t ^ y U \ / * t 9 ^ ^ . 


X 9 9 / 9 / 









3597. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku dan Hafsh bin Ghiyats dan Waki' dari Hisyam dari 
Fatimah dari Asma dia berkata, "Kami pernah menyembelih seekor kuda pada zaman 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kami memakan dagingnya." Dan telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu 
Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah keduanya dari Hisyam dengan sanad ini." 


Bab: Bolehnya danging biawak (c. ) 



3598. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah 
dan Ibnu Hujr dari Isma'il, Yahya bin Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami Isma'il 
bin Ja'far dari Abdullah bin Dinar bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata, "Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai daging biawak, beliau menjawab: "Saya tidak 
memakannya dan juga tidak mengharamkannya." 







3599. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, 
"Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai makan 
daging biawak, beliau lalu menjawab: "Saya tidak memakannya dan juga tidak 
mengharamkannya." 



j£y\is&. j C <i> Jc $i£is&. 

j^j'^'-^jf, Ic uja>-5^ 

4ii\ J Jj»tJL^\^ ( jij;^l3 ( jl3lC«Lai\cU ; >-^- < 3_3'*^J^4^-3Ai^' 


9 / ^ 9 




3600. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' 
dari Ibnu Umar dia berkata, "Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam tentang daging biawak saat beliau di atas mimbar. Beliau menjawab: "Saya tidak 
memakannya dan juga tidak mengharamkannya." Dan telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ubaidullah dengan sanad ini 
seperti hadits di atas." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar rabi' dan Qutaibah 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il 
keduanya dari Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Malik bin 
Mighwal. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah 
telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Juraij. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah 
telah menceritakan kepada kami Syuja' bin Al Walid dia berkata; saya mendengar Musa bin 
'Uqbah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Usamah 
semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai daging 
biawak, beliau tidak memakannya dan tidak pula mengharamkannya." Dan dalam haditsnya 
Usamah, dia menyebutkan, "Seorang laki-laki berdiri dalam Masjid, sedangkan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berada di atas mimbar." 





'' ■>'.-> '\'*\\'X\' \* ' > *\ ^ ' * Y-Z\ ' ?<.'*«> *\ ' > \'Z\ ' t -'T» s’\ *?. S '\ ' 


3601. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mua'dz telah menceritakan 
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Taubah Al 'Anbari dia 
mendengar Sya'bi bahwa dia mendengar Ibnu Umar, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersama dengan para sahabatnya, termasuk di dalamnya adalah Sa'd. Lalu dihidangkan 
daging biawak untuk mereka, tiba-tiba seorang wanita dari isteri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam menyeru, "Itu adalah daging biawak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Makanlah karena daging itu adalah halal, namun ia tidak dari makanan yang 
biasa saya makan." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Taubah Al 'Anbari dia berkata; As Sya'bi pernah berkata kepadaku, "Bagaimana 
pendapatmu mengenai hadits Al Hasan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? Padahal saya 
pernah mendampingi Ibnu Umar kurang lebih dua tahun atau setahun setengah, namun saya 
tidak pernah mendengar dia meriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selain 
hadits ini." Dia menjawab, "Sekelompok orang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
yang di antaranya adalah Sa'd. ..seperti hadits Mu'adz." 


%k- fiL £==kji'$sk\\ jk>j \* jjbf \'Jk dlfejo 


3602. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya berkata; saya telah bacakan di 
hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif dari Abdullah bin 
Abbas dia berkata, "Saya dan Khalid bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam datang ke rumah Maimunah, lalu dia menghidangkan kepada kami daging biawak 
yang telah dibakar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu mengulurkan tangannya untuk 
mengambil daging tersebut, tiba-tiba sebagian dari wanita yang berada di rumah Maimunah 
berkata, "Beritahukanlah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang hidangan 
yang hendak dimakan oleh beliau." Karena itu, beliau menarik tangannya. Lantas saya 
bertanya, "Apakah daging tersebut haram wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Tidak, 



tetapi karena ia tidak ada di negeri kaumku, maka saya merasa jijik untuk memakannya." 
Khalid berkata, "Lalu saya ambil daging tersebut dan saya memakannya, sedangkan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat." 


•*/ ^ ^ ^ / / 

^ j^u>\ J 

. * ^ * y H>\ S ’’\- > ’ ^ ~ ^ 't! " ^ ’A ’i'' t ^ ^ ' 

^JJjO U«j-\>- ^>0 _^’<J'^_?t : i-/^"’* , ^ C '<J'^* , ^i^"(l^ > * , ^ C '_? jpilj) ^>0 




&>>»! 


> > » 


tf l>. 


JO v 


id < •< i-r .5 ^ 


AaLc. J i> J-* 3 j-** jjj ' 3^<»r“^- 3-^ J-i*“ 3^ 

<£ ^ -j^~ as 4w> ^9 xL> 



3603. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah semuanya dari Ibnu 
Wahb. Harmalah mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu bin Syihab dari Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif Al 
Anshari bahwa Abdullah bin Abbas pernah mengabarkan kepadanya bahwa Khalid bin Walid 
yang di juluki dengan pedang Allah telah mengabarkan kepadanya; bahwa dia bersama 
dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemui Maimunah isteri Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam -dia adalah bibinya Khalid dan juga bibinya Ibnu Abbas- lantas dia 
mendapati daging biawak yang telah di bakar, kiriman dari saudara perempuanya yaitu 
Hufaidah binti Al Harits dari Najd, lantas daging Biawak tersebut disuguhkan kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sangat jarang beliau disuguhi makanan hingga beliau 
diberitahu nama makanan yang disuguhkan, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
hendak mengambil daging biawak tersebut, seorang wanita dari beberapa wanita yang ikut 
hadir berkata, "Beritahukanlah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai 
daging yang kalian suguhkan!" Kami lalu mengatakan, "Itu adalah daging biawak, wahai 
Rasulullah!" Seketika itu juga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat tangannya, 
Khalid bin Walid pun berkata, "Wahai Rasulullah, apakah daging biawak itu haram?" Beliau 
menjawab: "Tidak, namun di negeri kaumku tidak pernah aku jumpai daging tersebut, maka 
aku enggan (memakannya)." Khalid berkata, "Lantas aku mendekatkan daging tersebut dan 
memakannya, sementara Rasulullah melihatku dan tidak melarangnya." Telah menceritakan 
kepadaku Abu Bakr bin An Nadir dan Abdurrahman bin Humaid, Abd berkata; telah 
mengabarkan kepadaku, dan Abu Bakr berkata; telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin 
Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Shalih bin Kaisan dari Ibnu 
Syihab dari Abu Umamah bin Sahi dari Ibnu Abbas dia mengabarkan kepadanya, bahwa 
Khalid bin Walid mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam masuk ke rumah Maimunah binti Al Harits -Maimunah adalah bibinya 
Khalid-, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam disuguhi daging biawak, hasil pemberian 
Ummu Hufaidl dari Najd, sementara Ummu Hufaidl adalah isteri seorang laki-laki bani Ja'far. 
Sudah menjadi kebiasaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak mau 
menyantap hidangan hingga beliau mengetahui hidangan tersebut. ..kemudian perawi 
menyebutkan sebagaimana haditsnya Yunus. Dan ia menambahkan di akhir hadits. Dan telah 
menceritakan kepadanya Ibnu Al Asham dari Maimunah, sedangkan ia (Ibnu Al Asham) 
termasuk dari anak asuhnya." Dan telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah 
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az 
Zuhri dari Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif dari Ibnu Abbas dia berkata, "Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam pernah disuguhi dua daging biawak panggang, ketika itu kami berada di 
rumah Maimunah. ..sebagaimana hadits mereka, namun ia tidak menyebutkan nama Yazid 
bin Al Asham dari Maimunah." Dan telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib 
bin Al Laits telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Kakekku telah menceritakan 
kepadaku Khalid bin Yazid telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Hilal dari Ibnu Al 
Munkadir bahwa Abu Umamah bin Sahi telah mengabarkan kepadanya dari Ibnu Abbas dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah disuguhi daging biawak, ketika itu 
beliau tengah berada di rumah Maimunah, sedangkan di samping beliau ada Khalid bin 
Walid ...lalu perawi menyebutkan hadits yang semakna dengan hadits Zuhri." 







3604. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Abu Bakar bin 
Nafi', Ibnu Nafi' berkata; telah mengabarkan kepada kami Ghundar telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dia berkata; saya mendengar Ibnu 
Abbas berkata, "Bibiku, Ummu Hufaid, pernah menghadiahkan minyak samin, susu kering 
dan daging biawak kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau memakan 
minyak samin dan susu kering, dan meninggalkan daging biawak karena merasa jijik. Namun 
daging tersebut pernah dihidangkan (dimakan) di atas meja makan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, seandainya hal itu haram, tentu ia tidak akan terhidang (dimakan) di meja 
makan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 


X ^ / X 


3605. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Musyhir dari Asy Syaibani dari Yazid bin Al Asham dia berkata, "Kami 
pernah diundang pesta perkawinan ketika di Madinah, lalu dihidangkan kepada kami tiga 
belas ekor daging biawak, maka di antara kami ada yang memakannya dan ada pula yang 
tidak memakannya. Keesokan harinya saya mendatangi Ibnu Abbas dan memberitahukan 
kepadanya, sedangkan di samping dia ada sekelompok kaum, hingga sebagian kaum 
tersebut berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya tidak 
memakannya, tidak melarang dan mengharamkan untuk memakannya." Ibnu Abbas pun 
berkata, "Sungguh jelek apa yang kalian katakan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak 
diutus melainkan untuk menghalalkan atau mengharamkan. Ketika Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam di rumah Maimunah, sedangkan di sisi beliau ada Fadl bin Abbas, Khalid bin 
Walid dan seorang wanita, mereka disuguhi daging dalam tempayan besar, sewaktu Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam hendak memakannya, maka Maimunah berkata kepada beliau, 
"Itu adalah daging biawak." Maka beliau pun menarik tangannya seraya bersabda: "Saya 
belum pernah sama sekali memakan daging ini." Beliau juga bersabda kepada mereka (yang 
ada di situ): "Makanlah daging tersebut." Maka Al Fadll dan Khalid serta seorang wanita pun 



memakannya. Maimunah juga berkata, "Saya tidak akan memakan sesuatu melainkan jika 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakannya." 



* 




Aj\ 





3606. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya 
berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq dari Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah diberi daging biawak, namun beliau enggan untuk 
memakannya seraya bersabda: "Saya tidak tahu (mengenai daging ini), barangkali ia adalah 
makhluk yang dahulu pernah Allah ubah wujudnya." 




3607. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Az Zubair dia 
berkata, "Saya bertanya kepada Jabir mengenai daging biawak, dia menjawab, "Jangan 
memakannya, karena ia termasuk makanan yang menjijikkan." Dan dia juga berkata, 
"Namun Umar bin Khatthab pernah berkata, "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam tidak mengharamkannya, dan dengannya Allah Azza Wa Jalla tidak hanya memberi 
manfa'at untuk satu jenis saja, hanyasanya ia adalah makanannya para pengembala, 
sekiranya ia ada di sini, niscaya saya telah memakannya." 








3608. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Daud dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id dia berkata, "Seorang 
laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya hidup di negeri yang banyak 
biawaknya, maka apa kiranya yang anda perintahkan kepada kami?" Atau, "Berilah kami 
fatwa mengenainya!" Beliau bersabda: 'Telah disebutkan kepadaku bahwa anak cucu Bani 
Israil telah dirubah bentuknya menjadi hewan.' Beliau tidak memerintahkan kami 
(memakannya) dan tidak pula melarangnya." Abu Sa'id berkata, "Beberapa saat setelah itu, 
Umar bin Khattab berkata, "Sungguh, dengannya Allah benar-benar memberi manfaat tidak 



hanya untuk satu golongan, dia adalah makanan kebanyakan para pengembala ini. Sekiranya 
daging tersebut ada di sini niscaya saya telah memakannya, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memberi keringanan untuk daging itu." 



S S s ./ 

y, i- £■ , / 9 s d f. , s s ^ 4 


3609. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Bahz telah menceritakan kepada kami Abu 'Aqil Ad Dauraqi telah menceritakan kepada kami 
Abu Nadlrah dari Abu Sa'id, bahwa seorang badui datang kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam seraya berkata, "Aku tinggal di negeri yang banyak biawaknya, dan binatang 
itu adalah makanan umum penduduk negeri (kami)." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
tidak menjawabnya, lalu kami katakan kepada badui tersebut, 'Ulangilah I ', lalu ia kembali 
mengulangi pertanyaannya dan beliau tetap tidak menjawabnya, sehingga ia mengulangi 
pertanyaannya sampai tiga kali. Setelah yang ketiga kalinya, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memanggilnya: "Hai Orang Badui! Sesungguhnya Allah pernah mengutuk suatu 
kaum dari Bani Israil dan mengubah bentuknya seperti binatang. Saya tidak tahu apakah 
binatang itu biawak (ini). Karena itu aku tidak suka memakannya, namun begitu aku tidak 
pula melarang memakannya." 


Bab: Bolehnya daging belalang (a\ y>^YX>X>\) 


.. \ / s’ ' S 9 S’ 


3610. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Awanah dari Abu Ya'fur dari 'Abdullah bin Abu Aufa dia berkata, "Kami berperang 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam tujuh peperangan, di mana kami 
pernah memakan belalang." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu 
Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu 'Umar semunya dari Ibnu 'Uyaianah dari Abu 



Ya'fur dengan isnad ini. Abu Bakar menyebutkan dalam riwayatnya, "Tujuh peperangan." 
Dan lshaq menyebutkan, "Enam peperangan." Dan Ibnu Umar menyebutkan, "Enam atau 
tujuh peperangan." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Basysyar dari Muhammad bin Ja'far keduanya dari Syu'bah dari Abu Ya'fur 
dengan isnad ini. Dia berkata, "Tujuh kali." 


Bab: Bolehnya daging kelinci 


s . > s 

• . 'y ' / ^ * r i . ^ • 

*.*. ik . f'. x . _ \\ I *. » V a . 







3611. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam bin 
Zaid dari Anas bin Malik dia berkata, "Pada suatu ketika kami lewat di Marru Zhahran (nama 
tempat), tiba-tiba kami dikagetkan oleh seekor kelinci, lalu kami kejar kelinci tersebut 
sampai mereka kelelahan." Anas melanjutkan, "Saya juga turut mengejarnya sampai dapat, 
lantas saya membawanya kepada Abu Thalhah, kemudian dia menyembelihnya dan 
mengirimkan kedua pahanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku lalu 
membawanya ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau pun 
menerimanya." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Sa'id. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 
Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu Al Harits- keduanya dari 
Syu'bah dengan isnad ini. Dan dalam hadits Yahya disebutkan, "Dengan kedua pahanya." 


Bab: Bolehnya menggunakan peralatan untuk berburuk dan melawan musuh, dan 
larangan penggunaan ketapel 


•y \tiL: ^ -^^315 





3612. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adzAl 'Anbari telah menceritakan 
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Kahmas dari Ibnu Buraidah dia 
berkata, " Abdullah bin Mughafal melihat seorang laki-laki dari sahabatnya sedang melempar 
(dengan ketapel). Lalu Abdullah berkata kepadanya, "Janganlah kamu melempar! sebab 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membenci hal itu -atau dia berkata-, beliau melarang 
melempar, karena hal itu tidak akan mematikan buruan dan tidak pula mengalahkan musuh, 
tetapi hal itu hanya bisa mematahkan gigi dan membutakan mata." Setelah itu Abdullah 
melihat laki-laki itu melempar lagi, lantas dia berkata kepadanya, "Saya pernah 
memberitahukan kepadamu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membenci hal itu 
-atau melarang dari melempar-, kemudian saya lihat kamu melakukannya lagi. Sungguh, saya 
tidak akan mengatakan hal ini lagi seperti ini dan ini." Dan telah menceritakan kepadaku Abu 
Daud Sulaiman bin Ma'bad telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar telah 
mengabarkan kepada kami Kahmas dengan sanad seperti ini." 


> > 
* ' "s* . 






3613. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dan Abdurrahman bin Mahdi keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari 'Uqbah bin Shahban 
dari Abdullah bin Mughaffal dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang 
melempar (buruan dengan batu atau kerikil)." Ibnu Ja'far menyebutkan dalam haditsnya, 
"Sesungguhnya itu tidak dapat mengalahkan musuh dan tidak pula membunuh hewan 
buruan, itu hanya dapat mematahkan gigi dan membutakan mata." Dan Ibnu Mahdi 
menyebutkan, "Hal itu tidak dapat mengalahkan musuh." Dan tidak menyebutkan, 
"Membutakan mata." 


Jls J pjLi» J AlLc.4jl \ 4jj\ J 5\ 3^3 J \ 



3614. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Isma'il bin Ulayyah dari Ayyub dari Sa'id bin Jubair, bahwa sahabat karib 
Abdullah bin Mughaffal sedang melempar, lantas dia melarang sahabatnya tersebut seraya 
berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang ini (melempar 
dengan batu), beliau bersabda: "Sesungguhnya itu tidak dapat membunuh hewan buruan 
dan tidak pula dapat mengalahkan musuh, ia hanya dapat mematahkan gigi dan 
membutakan mata." Sa'id bin Jubair berkata, "Ketika sahabatnya tersebut mengulangi 
perbuatannya, maka Abdullah bin Mughaffal pun berkata, "Aku sampaikan bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari perbuatan ini namun kamu masih mengulanginya 
lagi, sungguh aku tidak akan mengajakmu berbicara lagi!" Dan telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami At Tsaqafi dari Ayyub dengan isnad 
seperti ini." 


Bab: Perintah untuk belaku baik saat menyembelih ( 




■y ' <i ' \<'' ? f. » t ' y \ ' <\'\> y ''.>>> *\ '* ' > \ '■ i4n 


3615. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah dari Khalid Al Khaddza' dari Abu Qilabah dari Abu Al Asy'ats 
dari Syaddad bin Aus dia berkata, "Dua perkara yang selalu saya ingat dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan supaya 
selalu bersikap baik terhadap setiap sesuatu, jika kamu membunuh maka bunuhlah dengan 
cara yang baik, jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik, tajamkan 
pisaumu dan senangkanlah hewan sembelihanmu." Dan telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami Husyaim. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abdul 
Wahhab At Tsaqafi. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar 
bin Nafi' telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 
Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Sufyan. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah 



mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur mereka semua dari Khalid Al Khaddza' dengan 
sanad dan makna yang sama dengan hadits Ibnu 'Ulayyah." 


Bab: Larangan untuk memutilasi binatang (saathidup) 






3616. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; 
saya mendengar Hisyam bin Zaid bin Anas bin Malik dia berkata, "Saya bersama kakekku, 
Anas bin Malik, datang ke rumah Al Hakam bin Ayyub, ternyata saya dapati kaum di sana 
menjadikan ayam sebagai sasaran memanah. Maka Anas berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam telah melarang menjadikan binatang sebagai sasaran memanah." Dan telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id 
dan Abdurrahman bin Mahdi, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 
Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 
Abu Usamah mereka semua dari Syu'bah dengan isnad ini." 


^ t K'* ' ** . 9 . * 9 i ' 9 ^ 1 x * i ^ ^ 9 9 ^ 

Uo j b Lo j ^ \ <us IsJLi \_j J 1 la j 1 

3i£i 


3617. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan 
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi dari Sa'id bin Jubair 
dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian 
mengambil sesuatu yang bernyawa sebagai sasaran (menembak)." Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Ja'far dan Abdurrahman bin Mahdi dari Syu'bah dengan isnad seperti ini." 







3618. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh dan Abu Kamil sedangkan 
lafadznya dari Abu Kamil, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah 
dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dia berkata, "Ibnu Umar pernah melewati sekelompok 
orang yang menjadikan seekor ayam sebagai sasaran memanah, saat melihat Ibnu Umar 
maka mereka lari berpencar, lantas Ibnu Umar berkata, "Siapakah yang melakukan hal ini? 
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat orang yang melakukan hal 
ini." 





3619. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Husyaim telah mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dari Sa'id bi Jubair dia berkata, "Suatu 
ketika Ibnu Umar melewati beberapa pemuda orang Quraisy yang mengurung seekor burung 
untuk sasaran memanah. Mereka membayar kepada pemilik burung setiap panahan yang 
tidak mengena. Tatkala mereka melihat Ibnu Umar, mereka lari berpencar. Lantas Ibnu Umar 
berkata, "Siapakah yang melakukan perbuatan ini? Allah telah melaknat orang yang 
melakukan hal ini. Sungguh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutuk orang yang 
menjadikan makhluk bernyawa sebagai sasaran (menembak)." 




3620. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dia 
berkata; Ibnu Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia 
mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang 
menjadikan binatang bernyawa sebagai sasaran (menembak)." 



36.KITAB: HEWAN KURBAN 


Bab: Waktunya (1^x5 j) 


^>iU> {j* ^ \ Lo-X>- 

j\^aj>^\ ^jUf43*>U^ 


4&\ p_iL> 


3621. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Zuhair telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin Qais. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu 
Khaitsamah dari Al Aswad bin Qais telah menceritakan kepadaku Jundab bin Sufyan dia 
berkata, "Saya pernah ikut hadir shalat Idul Adlha bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, tidak lama setelah selesai shalat, beliau melihat daging kurban yang telah 
disembelih, maka beliau bersabda: "Siapa yang menyembelih hewan kurban sebelum shalat, 
hendaknya ia mengulanginya sebagai gantinya. Dan siapa yang belum menyembelih 
hendaknya menyembelih dengan menyebut nama Allah." 


» 'j?'* » ' »s » > > *> v' f ^ ^ » Vtl 




3622. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Al Ahwash Sallam bin Sulaim dari Al Aswad bin Qais dari Jundab bin Sufyan 
dia berkata, "Saya pernah ikut shalat ledul Adlha bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Setelah beliau selesai shalat bersama orang-orang, beliau melihat ada seekor 
kambing yang telah disembelih, lantas beliau bersabda: "Barangsiapa menyembelih sebelum 
shalat, hendaknya ia mengulangi sembelihannya lagi sebagai pengganti. Dan barangsiapa 
belum menyembelih hendaknya menyembelih dengan nama Allah." Dan telah menceritakan 
kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah. (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar dari 
Ibnu 'Uyainah keduanya dari Al Aswad bin Qais dengan isnad ini, keduanya menyebutkan, 
'Atas nama Allah, ' seperti hadits Abu Al Ahwash." 




^jl^yui^li. 


3623. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Aswad bahwa dia mendengar 
Jundab Al Bajali berkata, "Saya pernah ikut shalat ledul Adlha bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, kemudian beliau berkhutbah: "Barangsiapa menyembelih sebelum shalat 
hendaknya ia mengulanginya, dan barangsiapa belum menyembelih hendaknya dengan 
menyebut nama Allah." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan 
Ibnu Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad seperti ini." 




3624. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Khalid bin Abdullah dari Mutharif dari 'Amir dari Al Barra' dia berkata, "Pamanku, Abu 
Burdah, pernah menyembelih sebelum melaksanakan shalat ledul Adlha, maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Itu adalah kambing yang disembelih untuk 
dagingnya." Pamanku berkata, "Ya Rasulullah, aku punya memiliki seekor kambing muda." 
Beliau bersabda: "Sembelihlah, dan ini hanya khusus kamu bukan untuk yang lain." 
Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Barangsiapa berkurban sebelum shalat (ledul 
Adlha), dia hanya menyembelih untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa menyembelih setelah 
shalat (ledul Adlha), maka sempurnalah ibadahnya dan dia telah melaksanakan sunnah kaum 
Muslimin dengan tepat." 


<S Zr? Cs^ J. j*» j ^ 



^lioo ^>-J^ 1aSU\ 3 jU-3iiS 


3625. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Daud dari Asy Sya'bi dari Al Barra' bin 'Azib, bahwa pamannya. Abu Burdah bin 
Niyar, telah menyembelih hewan kurban sebelum Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
berkurban, maka dia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ini adalah hari 
dibagikannya daging (kurban), dan hari makan-makan. Oleh karena itu, saya berkeinginan 
untuk berkurban lebih dahulu supaya saya dapat memberi makan keluarga dan para 
tetanggaku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ulangilah kurbanmu." 
Dia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya memiliki kambing yang belum cukup 
umur, dan dia lebih baik daripada dua ekor kambing." Beliau menjawab: "Itu adalah sebaik- 
baik kurban yang kamu lakukan, dan jangan sampai ada lagi orang yang berkurban dengan 
Jad'ah setelah kamu." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna 
telah menceritakan kepada kami Ibn Abu 'Adi dari Daud dari As Sya'bi dari Al Barra' bin 'Azib 
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkhutbah pada hari raya 
Qurban, lalu beliau bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian berkurban hingga selesai 
shalat." Barra' berkata, "Lantas pamanku berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ini 
adalah hari dibagikannya daging kurban, dan hari makan-makan..., kemudian dia 
menyebutkan hadits yang serupa dengan hadits Husyaim." 


■ j *V s 

^ S\Ji ^aLc- Si 3^ 


3626 . Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 
Zakaria dari Firas dari 'Amir dari Al Barra' dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa shalat sebagaimana shalat kami dengan menghadapkan kiblat kami 
dan beribadah sebagaimana ibadah kami, hendaknya ia tidak menyembelih hewan kurban 
hingga ia selesai shalat." Lantas pamanku berkata, "Wahai Rasulullah, saya telah 
menyembelih dari binatang kurban milik puteraku." Beliau bersabda: "Itu adalah sesuatu 
yang kamu segerakan untuk keluargamu." Pamanku berkata, "Namun saya masih memliki 
seekor kambing yang lebih baik daripada dua ekor kambing." Beliau bersabda: "Sembelihlah 
ia, karena ia termasuk dari sebaik-baik ibadah." 





*T< -> 


- - ’ ' ' > , 


- J 4]X« pjul j ^C- t_J jLc- ^.c- ^JLsJ\ 


9. 


^>^\1^\ J\\l&^ fe ;^J\ 

£i4p^\jJ4 J&\ 


3627. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Zubaid Al lyyami 
dari As Sya'bi dari Al Barra' bin 'Azib dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Pekerjaan yang mula-mula kita lakukan hari ini ialah shalat. Sesudah shalat, kita 
pulang lalu menyembelih kurban. Siapa yang melakukan seperti itu, sesungguhnya dia 
melaksanakan sunnahku dengan tepat. Namun siapa menyembelih kurban sebelum shalat 
ied, itu hanya merupakan daging yang biasa diberikan kepada keluarganya, dan tidak 
merupakan kurban sama sekali." Ketika itu Abu Burdah bin Niyar telah menyembelih hewan 
kurban, lalu dia berkata, "saya memiliki seekor kambing muda yang lebih baik dari kambing 
biasa." Lantas beliau bersabda: "Sembelihlah ia, dan jangan sampai ada lagi orang yang 
menyembelih Jad'ah setelahmu." Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 
Mu'adz telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Zubaid bahwa dia mendengar Sya'bi dari Al Barra' bin 'Azib dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam seperti hadits di atas." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id 
dan Hannad bin As Sarri keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan 
lshaq bin Ibrahim semuanya dari Jarir keduanya dari Manshur dari As Sya'bi dari Al Barra' bin 
'Azib dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkhutbah pada hari raya 
kurban setelah melakukan shalat. ..kemudian dia menyebutkan sebagaimana hadits mereka." 




3628. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin Shakhr Ad Darimi telah 
menceritakan kepada kami Abu Nu'man 'Arim bin Al Fadl telah menceritakan kepada kami 
Abdul Wahid -yaitu Ibnu Ziyad- telah menceritakan kepada kami 'Ashim Al Ahwal dari As 
Sya'bi telah menceritakan kepadaku Al Barra' bin 'Azib dia berkata, "Rasulullah shallallahu 



'alaihi wasallam pernah berkhutbah pada hari ledul Adlha, sabdanya: "Janganlah salah 
seorang dari kalian menyembelih hewan kurban hingga selesai shalat (ied)." Lantas seorang 
laki-laki berkata, "Saya memiliki kambing dewasa yang lebih bagus dari pada dua ekor 
kambing biasa." Beliau bersabda: "Berkurbanlah dengannya, dan setelahmu tidak boleh lagi 
seseorang berkurban dengan Jad'ah (kambing usia enam bulan sampai satu tahun)." 




■9 ' •* 'Z 9 S } t 9 ' ' 9 ' 








3629. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada 
kami Muhammad -yaitu Ibnu Ja'far- telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Salamah 
dari Abu Juhaifah dari Al Barra' bin 'Azib dia berkata, "Abu Burdah pernah menyembelih 
hewan kurban sebelum shalat (Ied), lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Gantilah (berkurbanlah lagi)." Dia berkata, "Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki lagi selain 
Jad'ah (kambing usia enam bulan sampai setahun)!" Syu'bah berkata, "Menurutku dia juga 
mengatakan: "Dan dia lebih bagus daripada musinnah (kambing usia satu tahun lebih)." 
Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sembelihlah ia sebagai ganti (dari 
kurbanmu), dan tidak boleh untuk orang setelahmu." Dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepadaku Wahb bin Jarir. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu 
'Amir Al 'Aqadi telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, namun dia tidak 
menyebutkan akan adanya keraguan dalam perkataannya yaitu, "la lebih baik daripada 
musinnah (kambing yang berusia satu tahun lebih)." 









*.'*'>*■'> i\ if.% ". «* * \s » ^ ^ »t , »^<j..i ^ k.% ^ i s ^ Tt ^ »>i ^ . , .%". «* "t; 'T -* »i 

j^Aa^^O ^ \L^A>- jDj^^\^j^'^L>-UoA>-^LJl^^\^00^ : OU>3^0.X>-_J<iUjL£-£j : >\ 


3630. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ayyub dan 'Amru An Naqid serta Zuhair 
bin Harb semuanya dari Ibnu 'Ulayyah sedangkan lafadznya dari Amru, dia berkata; telah 
menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim dari Ayyub dari Muhammad dari Anas dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada hari ledul Adlha: 
"Barangsiapa menyembelih hewan kurban sebelum shalat led, hendaknya ia mengulanginya 
lagi." Tiba-tiba seorang laki-laki berdiri seraya berkata, "Wahai Rasulullah, bukannya ini 
adalah hari-hari dibagikannya daging kurban!" Kemudian menyebutkan kebutuhan 
tetangganya akan daging, dan seakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun 
membenarkannya." Laki-laki itu berkata, "Saya memiliki Jad'ah yang lebih saya sukai dari 
pada dua ekor kambing biasa, maka apakah saya harus menyembelihnya?" Anas berkata, 
"Maka beliau memberi keringanan kepadanya (untuk berkurban dengan Jad'ah)." Anas 
berkata, "Saya tidak tahu, apakah keringanan tersebut khusus untuk dirinya atau untuk yang 
lain juga." Anas berkata lagi, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali 
menuju dua ekor kambing dan menyembelihnya, maka orang-orang sama mengambil 
kambingnya masing-masing, setelah itu mereka membagi-bagikan dagingnya." Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al 'Ubari telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Ayyub dan Hisyam dari Muhammad dari 
Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat kemudian berkhutbah, 
lalu beliau memerintahkan bagi siapa yang telah berkurban sebelum shalat ied, untuk 
mengulangi kurbannya. ..kemudian dia menyebutkan seperti hadits Ibnu 'Ulayyah." Dan telah 
menceritakan kepadaku Ziyad bin Yahya Al Hassani telah menceritakan kepada kami Hatim - 
yaitu Ibnu Wardan- telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari 
Anas bin Malik dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang 
berkhutbah pada hari raya Adlha, tiba-tiba beliau mencium bau daging (yang baru 
disembelih), maka beliau melarang mereka untuk menyembelih terlebih dahulu, sabdanya: 
"Barang siapa terlanjur berkurban, hendaknya ia mengulangi kurbannya..., kemudian dia 
menyebutkan seperti hadits keduanya." 


Bab: Sunah berkurban 





3631. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu sembelih hewan untuk berkurban. 



melainkan hewan yang telah dewasa (Musinnah). Jika itu sulit kamu peroleh, sebelihlah 
jadz'ah." 




3632. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Bakar telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam pernah shalat ledul Adlha bersama kami di Madinah, lalu para laki-laki 
menyembelih (hewan kurban), sebab mereka menyangka bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam telah menyembelih (hewan kurban). Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian 
memerintahkan bagi mereka yang telah menyembelih sebelum shalat untuk mengulangi 
kurbannya, dan mereka tidak menyembelihnya hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
menyembelihnya terlebih dahulu." 


t s* ' A\\\< ' \ \'C\ ' f *\vS\ ' i 


3633. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Laits. (dalam jalur lain disebtkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair 
dari 'Uqbah bin 'Amir, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberikan 
kambing kepadanya supaya dia membagikannya kepada para sahabatnya. Setelah itu tidak 
ada yang tersisa melainkan seekor kambing yang masih muda, lantas dia 
memberitahukannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 
"Berkurbanlah dengannya." Qutaibah menyebutkan, "Atas para sahabatnya." 








3634. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun dari Hisyam Ad Datawa'i dari Yahya bin Abu Katsir dari Ba'jah 
Al Juhani dari 'Uqbah bin 'Amir Al Juhani dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah membagi-bagikan hewan kurban kepada kami. Saya mendapat seekor kambing 
muda. Lalu kukatakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, saya 
mendapat kambing muda!" Beliau bersabda: "Berkurbanlah dengan itu!" Dan telah 
menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah menceritakan kepada 
kami Yahya -yaitu Ibnu Hasan- telah mengabarkan kepada kami Mu'awiyah -yaitu Ibnu 
Sallam- telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abu Katsir telah mengabarkan kepadaku 
Ba'jah bin Abdullah bahwa 'Uqbah bin 'Amir Al Juhani mengabarkan kepadanya, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membagi-bagikan hewan kurban untuk para 
sahabatnya, sebagaimana makna hadits di atas." 


Bab: Sunahnya berkurban dan menyembelihnya sendiri tenpa mewakilkannya kepada 
orang lain 




3635. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
berkurban dengan dua domba putih yang bertanduk, beliau menyembelih dengan tangannya 
sendiri sambil menyebut (nama Allah) dan bertakbir, dengan meletakkan kaki beliau dekat 
pangkal leher domba tersebut." 


*• f / 


3636. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Waki' dari Syu'bah dari Qatadah dari Anas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah berkurban dua ekor domba putih yang bertanduk." Anas melanjutkan, 
"Saya melihat beliau menyembelih keduanya dengan tangan beliau sendiri sambil membaca 



basmalah dan takbir, dan dengan menginjakkan kaki di pangkal leher domba itu." Dan telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid -yaitu 
Ibnu Al Harits- telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku 
Qatadah dia berkata; saya mendengar Anas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah berkurban. ..seperti hadits di atas." Syu'bah berkata, "Lalu saya bertanya, "Apakah 
kamu sendiri yang mendengar dari Anas?" dia menjawab, "Ya." Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Sa'id 
dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas, namun 
dia menyebutkan, "Dengan mengucapkan bisimillah dan Ali hu akbar." 


s' S 'V * ' * 


3637. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Wahb dia berkata; Haiwah berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Shahr 
dari Yazid in Qusaith dari 'Urwah bin Zubair dari 'Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah menyuruh untuk diambilkan dua ekor domba bertanduk yang di kakinya 
berwarna hitam, perutnya terdapat belang hitam, dan di kedua matanya terdapat belang 
hitam. Kemudian domba tersebut di serahkan kepada beliau untuk dikurbankan, lalu beliau 
bersabda kepada 'Aisyah: "Wahai 'Aisyah, bawalah pisau kemari." Kemudian beliau 
bersabda: "Asahlah pisau ini dengan batu." Lantas 'Aisyah melakukan apa yang di 
perintahkan beliau, setelah di asah, beliau mengambilnya dan mengambil domba tersebut 
dan membaringkannya lalu beliau menyembelihnya." Kemudian beliau mengucapkan: 
"Dengan nama Allah, ya Allah, terimalah ini dari Muhammad, keluarga Muhammad, dan 
ummat Muhammad." Kemudian beliau berkurban dengannya." 


Bab: Bolehnya menyembelih dengan sesuatu yang dapat mengalirkan darah j\ y>- 

••'K'i ' f <\'\> ■> ' I ' > * ' * '\'X\ ' t. ' A\ ' 

$\- ''•A * ^ 


> 


» * /; 

JCJ 


>< 


‘b 





'jU-V^\^y^j\isl^j\j^i^\ jLV&g 


j£j£’QgJ*>-£ji^\j£ji4£\3_)£jiiAj\+C’£j£’4£>\£j£’ 

4&£j&l\^i %J Jjii\ Lj- \jU&fj2}\ \lL&h \fejA &&3\ ^jo 


J>c£ OoJ^dl^Slij^Sj J_J^V Jj-C- 


!^i^lSi3isjA^^j^\ J^u\ 

^ ^ J A ^ ,» v«IS£ a>- V. - X .U j» i^ljj l>- J t ^U t 

^ ^ ^ y y 

j \-^- _^« li j_j Jui)\ l^- \_pLC- l3^_yi)\ A j>J\ 3^b <S-& b»j» ^JL>S j 

±.^asN\ 'y\jj> 




3638. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan telah menceritakan kepadaku ayahku 
dari 'Abayah bin Rifa'ah bin Rafi' bin Khadij dari Rafi' bin Khadij ia berkata, "Aku berkata 
kepada Rasulullah, 'Besok kita akan bertemu musuh, sementara kita tidak lagi mempunyai 
pisau tajam? ' Beliau menjawab: "Sembelihlah dengan sesuatu yang dapat mengalirkan 
darah, sebutlah nama Allah lalu makanlah, kecuali dengan gigi dan kuku. Aku jelaskan 
kepada kalian; gigi itu sejenis tulang, sedangkan kuku adalah alat yang biasa digunakan oleh 
bangsa Habsyah (untuk menyembelih)." Kami lalu mendapatkan rampasan unta dan 
kambing, saat ada salah satu unta tersebut yang kabur, maka seorang laki-laki melemparnya 
dengan anak panah, hingga dapat menangkapnya kembali. Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di antara unta-unta ini ada yang liar sebagaimana 
binatang buas, jika kalian merasa susah dibuatnya, maka lakukanlah seperti itu." Dan telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Waki' telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin Sa'id bin Masruq dari ayahnya dari 'Abayah bin Rifa'ah 
bin Rafi' bin Khadij dari Rafi' bin Khadij dia berkata, "Saya pernah bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam ketika di Dzul Khulaifah, dari arah Tihamah, lalu kami 
mendapatkan rampasan kambing dan unta, maka orang-orang pun bersegera mendidihkan 
air dalam kuwali, namun beliau memerintahkan supaya kuwali tersebut ditumpahkan, 
kemudian beliau menjadikan sepuluh kambing setara dengan satu ekor unta. ..kemudian 



perawi menyebutkan sisa hadits tersebut sebagaimana hadits Yahya bin Sa'id." Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 
Isma'il bin Muslim dari Sa'id bin Masruq dari 'Abayah dari kakeknya Rafi' kemudian 
menceritakan kepadaku Umar bin Sa'id bin Masruq dari Ayahnya dari Abayah bin Rifa'ah bin 
Rafi' bin Khadij dari Kakeknya dia berkata, "Kami berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya 
esok hari kita akan bertemu musuh, sementara kami tidak memiliki pisau, maka kami 
menyembelihnya dengan dahan (yang tajam). ..Kemudian ia menyebutkan hadits tersebut 
dengan kisahnya, ia menambahkan, "Kemudian seekor unta kami kabur, kami pun langsung 
melesatkan anak panah hingga unta tersebut terjatuh." Dan telah menceritakan kepadaku Al 
Qasim bin Zakaria telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah dari Sa'id bin 
Masruq dengan sanad hadits ini hingga yang terakhir secara sempurna, ia menyebutkan 
dalam haditsnya, "Sementara kami tidak memiliki pisau, apakah kami boleh 
menyembelihnya dengan kayu?" Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Walid bin Abdul hamid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'id bin Masruq dari 'Abayah bin Rifa'ah bin Rafi' 
dari Rafi' bi Khadij bahwa dia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya esok hari kita akan 
bertemu musuh, sementara kita tidak memiliki pisau (untuk menyembelih hewan 
sembelihan).... lalu ia menyebutkan hadits tersebut, namun ia tidak menyebutkan, "Lalu 
para sahabat bersegera untuk mendidihkan air dalam kuwali, namun beliau memerintahkan 
supaya kuwali tersebut di tumpahkan. ..lalu ia menyebutkan semua kisah dalam hadits 
tersebut." 


Bab: Penjelasan tentang pelarangan memakan hewan kurban setelah tiga hari ( jLo 






3639. Telah menceritakan kepadaku Abdul Jabar bin Al 'Ala' telah menceritakan kepada kami 
Sufyan telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Abu 'Ubaid dia berkata, "Saya pernah 
mengikuti shalat ledul Adlha bersama Ali bin Abu Thalib, dia memulai shalat terlebih dahulu 
sebelum khutbah seraya berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melarang kita memakan daging kurban setelah tiga hari." 


(JlS UJ Jla („-JUs \ ^c- Jli A,j \ j \ \ 




3640. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan 
kepadaku Abu 'Ubaid bekas budak Ibnu Azhar, bahwa dia pernah menghadiri shalat 'ledul 
Adlha bersama-sama Umar bin Khaththab." Abu Ubaid berkata, "Aku juga pernah shalat 
bersama Ali bin Abu Thalib, dia shalat sebelum khutbah. Setelah itu ia berkhutbah di 
hadapan orang-orang, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang kalian 
memakan daging kurban sesudah tiga hari, jika lebih dari tiga hari, maka janganlah kalian 
mamakannya."' Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan 
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami sepupuku Ibnu Syihab. 
(dalam jalur lain disebtkan) Telah menceritakan kepada kami Hasan Al Khulwani telah 
menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami ayahku dari 
Shalih. (dalam jalur lain disebtkan) Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah 
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya 
dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini." 


eul)J\oo-X»- 


3641. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Laits. (dalam jalur lain disebtkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rumh 
telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, bahawa beliau bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian memakan daging 
kurban setelah tiga hari." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij. (dalam jalur lain disebtkan) Telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 
Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak -yaitu Ibnu Utsman- keduanya dari Nafi' 
dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits Laits." 







3642. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar dan Abd bin Humaid; Ibnu Abu 
Umar berkata; telah menceritakan kepada kami, dan Abd berkata; telah mengabarkan 
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim 
dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan daging 
kurban setelah tiga hari." Salim berkata, "Ibnu Umar juga tidak pernah memakan daging 
kurban setelah tiga hari." Ibnu Abu Umar menyebutkan, "lebih dari tiga hari." 




3643. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan 
kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari 
Abdullah bin Waqid dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan 
daging binatang kurban setelah tiga hari." Abdullah bin Abu Bakar berkata, "kemudian saya 
memberitahukan hal itu kepada 'Amrah, lantas 'Amrah berkata, "Dia benar, saya juga pernah 
mendengar 'Aisyah berkata, "Para penduduk kampung mempercepat langkahnya dan 
bersegera menghadiri iedul Adlha di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Simpanlah (daging kurban tersebut) hingga 
tiga hari, setelah itu sedekahkanlah yang masih tersisa." Setelah hal itu berlalu, orang-orang 
berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang-orang memanfaatkan dari kurban, mereka 
mencairkan lemaknya dan darinya mereka membuat geriba." Beliau bersabda: "Ada apa 
dengan hal itu?" Mereka berkata, "Engkau telah melarang memakan daging kurban setelah 
lewat tiga hari." Beliau bersabda: "Sesungguhnya saya melarang sekelompok orang yang 
datang terburu-buru, oleh karena itu makan, simpan dan bersedekahlah." 




3644. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di 
hadapan Malik; dari Abu Az Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa 
beliau melarang makan daging kurban setelah tiga hari, kemudian beliau bersabda: "Makan 
dan simpanlah sebagai perbekalan kalian." 



"'A > * 9 W'X\' ' 9 ' ’ '\'X\ ' *** ".' 9 '\ 9 <? ' 






3645. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir. (dalam jalur lain disebtkan) Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah keduanya dari Ibnu Juraij 
dari 'Atha' dari Jabir. (dalam jalur lain disebtkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad 
bin Hatim sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari 
Ibnu Juraij telah menceritakan kepada kami 'Atha' dia berkata; saya mendengar Jabir bin 
Abdullah berkata, "Kami tidak memakan daging kurban kami melebihi tiga hari-hari di Mina, 
kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membolehkan kami memakannya. 
Sabdanya: "Makan dan simpanlah untuk perbekalan kalian." Saya bertanya kepada 'Atha, 
"Apakah Jabir berkata, 'Hingga kami tiba di Madinah? ' dia menjawab, "Ya." 


/ / j y j 


3646. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Zakaria bin 'Adi dari Ubaidillah bin 'Amru dari Zaid bin Abu Unaisah dari 'Atha bin Abu Rabah 
dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Kami tidak menyimpan daging kurban setelah tiga hari, 
lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menyimpannya 
sebagai perbekalan, dan kami pun memakan daging tersebut setelah tiga hari." Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari 'Amru dari 'Atha dari Jabir dia berkata, "Kami menyimpannya untuk 
perbekalan ke Madinah pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 


. s 'i., 9 ' T ’ vJl > , * " ■>*.'*'> \'u\ ' 




J^\^\3\yjJi\y\\ _^\j\ I jiJAj\ j&M 


3647. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdul A'la dari Al Jurairi darii Abu Nadlrah dari Abu Sa'id Al Khudri. (dalam jalur 
lain disebtkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah 
dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Wahai penduduk Madinah, janganlah kalian memakan daging kurban setelah 
tiga." Ibnu Mutsanna menyebutkan, "Setelah tiga hari." Lantas mereka mengadu kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa mereka memiliki keluarga, para pembantu dan 
para pelayan." Beliau lalu bersabda: "(Jika demikian) makan, berikan dan tahanlah, " Atau, 
"Simpanlah." Ibnu Mutsanna berkata, "Abdul A'la merasa ragu." 




f- 








9 



3648. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Abu 'Ashim dari Yazid bin Abu Ubaid dari Salamah bin Al Akwa', bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam: "Siapa dari kalian menyembelih kurban, maka hendaklah ia tidak 
menyisakan (menyimpan) di rumahnya setelah tiga hari." Pada tahun berikutnya mereka 
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kami mesti melakukan sebagaimana yang kami lakukan 
tahun lalu?" Beliau menjawab: "Tidak, sesungguhnya tahun lalu orang-orang berada dalam 
keadaan susah hingga saya menginginkan agar daging hewan kurban ini bisa merata 
dirasakan oleh mereka." 


^ J IK 


" \s> * ' *rtf t» ^ tl ^ I ' y > *> 


3649. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ma'n 
bin Isa telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Shalih dari Abu Az Zahiriyah dari 
Jubair bin Nufair dari Tsauban dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
menyembelih hewan kurban, kemudian beliau bersabda: "Wahai Tsauban, simpanlah daging 



ini sebagai perbekalan." Dan saya terus saja memakannya (dalam perjalanan) sampai tiba di 
Madinah." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Rafi' 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Zaid bin Hubab. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah 
mengabarkan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi keduanya dari Mu'awiyah bin Shalih 
dengan isnad ini." 




3650. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Abu Mushir telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah telah menceritakan 
kepadaku Az Zubaidi dari Abdurrahman bin Jubair bin Nufair dari ayahnya dari Tsauban 
bekas budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda kepadaku ketika haji Wada': "Simpanlah daging ini untuk 
perbekalan." Tsauban berkata, "Lalu saya pun menyimpannya sebagai perbekalan, dan 
beliau masih tetap memakan perbekalan tersebut hingga sampai tiba di Madinah." Dan telah 
menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada 
kami Muhammad bin Al Mubarak telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah 
dengan isnad ini, hanya saja ia tidak menyebutkan, "Ketika haji Wada'." 


**/ ^ ^ **/ ^ 

> 'i s t , t» «- «'T » .> »1» <- \' > ■> ' '.<> ■> \ t\> ’l '\\i . k 

» ^ \C * \' > * ' .V. >\ ~ > * >1 . . 1-r.C 1 " ✓ l » '/•> ■> '.A . » " 


3651. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al 
Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail, Abu 
Bakar berkata; dari Abu Sinan, dan Ibnu Al Mutsanna berkata; dari Dlirar bin Murrah dari 



Muharib dari Ibnu Buraidah dari ayahnya, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Dlirar bin Murrah Abu Sinan dari 
Muharib bin Ditsar dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku pernah melarang kalian berziarah kubur, 
sekarang berziarahlah. Saya juga pernah melarang kalian makan daging kurban setelah tiga 
hari, sekarang simpanlah untuk keperluan kalian. Dan saya juga pernah melarang kalian 
meminum anggur kecuali jika dalam bejana minum, sekarang minumlah dalam semua 
bejana kalian, tetapi jangan sekali-kali kamu minum yang memabukkan." Dan telah 
menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepada kami Adi Dlahak bin 
Makhlad dari Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku pernah melarang kalian. ..kemudian ia 
menyebutkan hadits Abu Sinan." 


Bab: Al Fara' dan Al Atirah (S yd\) 







3652. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Bakar bin Abu 
Syaibah dan 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada 
kami, dan yang lain mengatakan; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 
Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid, Abd 
berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Ibnu Rafi' berkata; telah menceritakan 
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnu 
Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tidak ada fara' dan Atirah." Ibnu Rafi' menambahkan dalam riwayatnya, "Fara' adalah anak 
unta yang pertama kali dilahirkan yang disembelih untuk sesembahan." 


Bab: Setekah masuk sepuluh hari dibulan dzul hijjah, bagi orang yang ingin berkurban 
dilarang ^c^c-aJlc- 


Cj* ■^ c ' J-Lc- 1 ^ \ Ia£a>- 

s\ j >JJ\\ 






3653. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Al Makki telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari Abdurrahman bin Humaid bin Abdurrahman bin 'Auf bahwa dia mendengar 
Sa'id bin Musayyab menceritakan dari Ummu Salamah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Jika telah tiba sepuluh (dzul Hijjah) dan salah seorang dari kalian 
hendak berkurban, maka janganlah mencukur rambut atau memotong kuku sedikitpun." 
Dikatakan kepada Sufyan, "Sebagian orang tidak memarfu'kan (hadits ini)?" Sufyan 
menjawab, "Akan tetapi saya memarfu'kannya." 




3654. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Sufyan telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Humaid bin Abdurrahman bin 
'Auf dari Sa'id bin Musayyab dari Ummu Salamah dan dimarfu'kan kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika (Salah seorang) telah masuk sepuluh (Dzul Hijjah), 
sedangkan ia memiliki hewan kurban yang hendak dikurbankan, maka jangan sekali-kali ia 
mencukur rambut atau memotong kuku." 









3655. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepadaku Yahya 
bin Katsir Al 'Anbari Abu Ghassan telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Malik bin 
Anas dari Umar bin Muslim dari Sa'id bin Musayyab dari Ummu Salamah bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian telah melihat hilal sepuluh Dzul Hijjah, dan 
salah seorang dari kalian hendak berkurban, hendaknya ia tidak mencukur rambut dan tidak 
memotong kuku terlebih dahulu." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah 
bin Al Hakam Al Hasyimi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Malik bin Anas dari Umar atau 'Amru bin Muslim 
dengan sanad ini, seperti hadits tersebut." 



9 t 9 s y * * 'l ■£ :* 


9 

li5l^^S s JbJ^\^1^^>-5i\ :l>1j L ^yifc^^:U. j j jI^» 

u j ^ls\ ^3i lil^^l < t 4-^j\ ^ \ 




3656. Dan telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru 
Al Laitsi dari Umar bin Muslim bin 'Ammar bin Ukaimah Al Laitsi dia berkata; saya 
mendengar Sa'id bin Musayyab berkata; saya mendengar Ummu Salamah isteri Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa memiliki hewan kurban, hendaknya ia berkurban jika hilal sepuluh Dzul Hujjah 
telah terlihat jelas, janganlah ia mencukur rambut dan memotong kuku terlebih dahulu 
walau sedikit hingga ia selesai berkurban." Telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Ali Al 
Khulwani telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin 'Amru telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Muslim bin 'Ammar Al 
Laitsi dia berkata, "Kami pernah berada di tempat pemandian menjelang iedul adlha, 
sedangkan sebagian orang ada yang mencukur ketiaknya dengan pisau cukur, maka sebagian 
orang di tempat pemandian berkata, "Sesungguhnya Sa'id bin Musayyab membenci hal itu, 
atau ia melarang hal itu." Lantas aku menemui Sa'id bin Musayyab dan memberitahukan hal 
itu kepadanya, ia menjawab, "Wahai keponakanku, hadits ini telah dilupakan, atau 
ditinggalkan." Telah menceritakan kepadaku Ummu Salamah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda semakna dengan 
hadits Mu'adz dari Muhammad bin 'Amru." Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin 
Yahya dan Ahmad bin Abdurrahman Akhi Ibnu Syihab keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Haiwah telah mengabarkan 
kepadaku Khalid bin Yazid dari Sa'id bin Abu Hilal dari Umar bin Muslim Al Junda'i bahwa 
Ibnu Musayyab telah mengabarkan kepadanya, bahwa Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 



'alaihi wasallam, telah mengabarkan kepadanya, lalu ia menyebutkan Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam semakna dengan hadits mereka." 


Bab: Haramnya menyembelih untuk selain Allah 






3657. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Suraij bin Yunus keduanya dari 
Marwan, Zuhair berkata; telah menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari 
telah menceritakan kepada kami Manshur bin Hayyan telah menceritakan kepada kami Abu 
At Thufail 'Amir bin Wastilah dia berkata, "Saya berada di samping Ali bin Abu Thalib, tiba- 
tiba seorang laki-laki datang menemuinya seraya berkata, "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah menyampaikan suatu rahasia kepadamu (yang tidak diberitahukan kepada 
manusia)?" Abu Thufail berkata, "Ali pun marah seraya berkata, "Tidaklah Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam menyampaikan suatu rahasia kepadaku dan tidak menyampaikannya 
kepada manusia, kecuali bahwa beliau pernah menyampaikan empat hal kepadaku." Abu 
Thufail berkata, "Laki-laki tersebut bertanya, "Apakah empat perkara itu wahai Amirul 
Mukminin?" Abu Thufail melanjutkan, "Ali lalu menjawab, "Allah melaknat orang yang 
melaknat orang tuanya, melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah, melaknat 
orang yang menyembunyikan penjahat dan melaknat orang yang memindah batas tanah." 


J, 


3658. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar Sulaiman bin Hayyan dari Manshur bin Hayyan dari Abu At 
Thufail dia berkata; saya berkata kepada Ali bin Abu Thalib, "Beritahukanlah kepadaku 
sesuatu yang pernah dirahasiakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadamu!" Ali 
menjawab, "Beliau tidak pernah merahasiakan kepadaku sesuatu pun dari manusia, akan 
tetapi saya mendengar beliau bersabda: "Allah mengutuk orang yang menyembelih untuk 



selain Allah, dan mengutuk orang yang melindungi tindak kejahatan, mengutuk orang yang 
mencaci kedua orang tuanya, dan mengutuk orang yang memindahkan tanda batas tanah." 


^ s S 

S^3\3 

iLii ^ jT ^i >\ ^ 


3659. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; 
saya mendengar Al Qasim bin Abu Bazzah menceritakan dari Abu Thufail dia berkata, " Ali 
pernah ditanya, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merahasiakan kepadamu 
dengan sesuatu?" dia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah 
merahasiakan sesuatu pun yang tidak diumumkan kepada manusia, kecuali mengenai 
sesuatu yang ada dalam sarung pedangku ini." Abu Thufail berkata, "Kemudian Ali 
mengeluarkan lembaran yang bertuliskan: "Allah mengutuk orang yang menyembelih untuk 
selain Allah, mengutuk orang yang memindah batas tanah, mengutuk orang yang mencaci 
maki orang tuanya dan mengutuk orang yang melindungi pelaku kejahatan." 



37. KITAB: MINUMAN 


Bab: Haramnya khamer dan penjelasan minuman tersebut terbuat dari perasan anggur, 


» » x > *\ 9 * > \i s r t > ?.h 

y 0 0 s 


3660. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan 
kepada kami Hajjaj bin Muhammad dari Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Ibnu 
Syihab dari Ali bin Husain bin Ali dari ayahnya Husain bin Ali dari Ali bin Abu Thalib dia 
berkata, "Dahulu saya pernah mendapatkan satu ekor unta dari hasil rampasan perang Badr 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menambahku lagi dengan satu ekor unta. Suatu hari saya menambatkan kedua hewan 
tersebut di depan pintu rumah milik orang Anshar, aku ingin membawa idzkhir dan 
meletakkannya di atas kedua punggung hewan tersebut untuk saya jual, sedangkan aku 
bersama seorang laki-laki penjual emas dari Bani Qainuqa\ Dan hasil dari penjualan itu akan 
aku pergunakan untuk menyelenggarakan pesta pernikahan Fatimah. Ternyata dalam rumah 
tersebut terdapat Hamzah bin Abdul Mutthalib sedang meminum minuman keras, dia 
sedang dihibur oleh seorang penyanyi perempuan yang dalam salah satu nyanyiannya 
terselip kata-kata, "Wahai Hamzah, ingatlah pada unta-unta yang montok." Maka Hamzah 
pun berdiri dengan membawa pedang terhunus. Lalu dia memotong punuk kedua unta 
tersebut, lalu membelah perutnya dan mengambil hati yang ada di dalamnya." Saya lalu 
bertanya kepada Ibnu Syihab, "Dan dua punuknya?" dia menjawab, "Dan dia telah 
memotong kedua punuk unta tersebut." Ibnu Syihab berkata, "Ali berkata, "Saya melihat 
pemandangan yang mengejutkan bagiku, lantas saya langsung mendatangi Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, dan di samping beliau terdapat Zaid bin Haritsah. Lalu saya 


memberitahukan kepada beliau apa yang terjadi. Setelah itu beliau keluar bersama Zaid bin 
Tsabit, dan saya pun ikut bersama beliau. Kemudian beliau menemui Hamzah dan 
memarahinya. Ternyata Hamzah memandangi beliau sambil berkata, "Kalian ini tidak lain 
hanyalah para budak bapakku." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali 
pulang dan meninggalkan mereka." Dan telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid 
telah mengabarkan kepadaku Abdurrazaq telah mengabarkan kepadaku Ibnu Juraij dengan 
isnad seperti ini." 


•;/ *;/ / ^ *v 'V ^ ^ •• ^ 

y y 






yy y j, y yy y 

J\3\U> 

r^j^LLss^ 

j j; 1 Sl | a**£- S f\pol j i> j>- 3^ ^4>- j 41 ^*-yy‘{r ^5^ di 



\ Alc- <S \ -Xle- -^- * \ 'y& & aw\ i Alc- 

fe*^i\\l^$J>j}\-^J> Jiz± ]ji£i\ 


3661. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah mengabarkan kepada 
kami Sa'id bin Katsir bin 'Ufair Abu Utsman Al Mishri telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab telah 
mengabarkan kepadaku 'Ali bin Husain bin Ali bahwa Husain bin Ali mengabarkan 
kepadanya, bahwa Ali berkata, "Dahulu saya pernah memiliki seekor unta dari hasil 
pembagian harta rampasan perang Badr, pada hari itu pula Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memberikan seekor unta dari bagian seperlima. Ketika hendak membina rumah 
tangga dengan Fatimah -puteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- saya telah mengikat 
janji dengan seorang tukang emas dari Bani Qainuqa' untuk pergi bersamaku sambil 
membawa idzkir (semacam tumbuhan) yang akan saya jual, dan uang hasil penjualan itu 
dapat saya pergunakan untuk penyelenggaraan pernikahan saya. Pada saat mempersiapkan 
barang-barang bagi keperluan kedua unta tersebut, seperti pelana, karung dan tali. Saat itu 
kedua unta saya terikat di samping rumah seorang Anshar, dan ternyata saya mendapati 
kedua unta saya -setelah mempersiapkan barang-barang yang perlu dipersiapkan- sudah 
terpotong punuknya, terbelah perutnya dan telah terambil hatinya. Kedua mataku tidak 
kuasa melihat pemandangan itu, lalu saya bertanya, "Siapakah yang melakukan semua ini?" 
orang-orang menjawab, "Hamzah bin Abdul Mutthalib, dan dia sekarang berada di rumah ini 
bersama-sama dengan orang-orang Anshar yang suka meminum minuman keras. Dia dan 
teman-temannya sedang dihibur oleh seorang penyanyi perempuan yang dalam salah satu 
nyanyiannya terselip kata-kata, 'Wahai Hamzah, ingatlah pada unta-unta yang montok.' 
Maka Hamzah pun berdiri dengan membawa pedang terhunus. Lalu dia memotong punuk 
kedua unta tersebut dan ia belah perut keduanya kemudian hati keduanya di ambil." Ali 
berkata, "Kemudian saya langsung pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
yang pada saat itu beliau sedang duduk bersama Zaid bin Haritsah." Ali berkata, "Melihat 
raut mukaku, ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tahu akan peristiwa yang 
terjadi." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apa yang terjadi 
denganmu?" saya menjawab, "Wahai Rasulullah, demi Allah belum pernah seumur hidupku 
melihat kejadian seperti hari ini. Hamzah telah menyerang kedua untaku, dia telah 
memotong punuknya dan membelah isi perutnya. Sekarang dia berada di rumah bersama 
teman-temannya yang suka meminum minuman keras." Ali berkata, "Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengambil jubahnya. Setelah mengenakannya beliau berangkat 
ke rumah yang disebutkannya itu dengan berjalan kaki, sementara saya dan Zaid 
mengikutinya dari belakang. Sesampainya di depan pintu rumah yang di dalamnya ada 
Hamzah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta izin masuk. Para penghuni rumah 
pun memberikan izin masuk. Ternyata mereka adalah para peminum minuman keras. Lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mulai mencela Hamzah terhadap apa yang telah 
diperbuatnya. Pada saat itu, kedua mata Hamzah memerah dan dia juga mulai mengamati 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari kedua lutut naik ke pusar dan akhirnya ke wajah 
beliau. Kemudian Hamzah berkata, "Kalian ini tidak lain hanyalah para budak bapakku." 
Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengetahui bahwa Hamzah sedang mabuk 
berat. Lalu beliau mundur ke belakang dan keluar. Melihat itu kami pun pergi keluar 
mengikuti beliau." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah Al Quhzadza 
telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Utsman dari Abdullah bin Mubarak dari Yunus 
dari Az Zuhri dengan sanad seperti ini." 



i \ ^ ^33\ J\j&>- 

\ 4 \^\ ^Uj^ii^lcJo; j^J\dji >^ r j5j\^3Uci^3i5dUU 
3isdji ^-ji j4i\j 

O^ci^cr^} 

oUJUlW Jl^J\ _^Tj\j23\U\i\\ i_^LL3^ll^9UJU a l\\ J l^j\ } 


3662. Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Daud Al 'Ataki telah 
menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- telah mengabarkan kepada kami 
Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata, "Saya pernah menuangkan khamer kepada 
sekelompok kaum di rumah Abu Thalhah ketika khamer diharamkan, dan saat itu mereka 
tidak minum kecuali dari Fadlih (minuman keras yang terbuat dari perasan kurma), kurma 
muda dan kurma masak. Tiba-tiba ada seseorang yang berseru, lantas Abu Thalhah berkata, 
"Keluarlah dan lihatlah apa yang terjadi." Ternyata seseorang berseru, katanya, "Tidakkah 
khamer telah diharamkan." Anas berkata, "Kemudian berita itu tersebar ke seluruh Kota 
Madinah, lantas Abu Thalhah berkata kepadaku, "Keluar dan baunglah." Maka saya langsung 
menumpahkannya. Saat itu orang-orang berkata, atau sebagian dari mereka berkata, 
"Seseorang telah meninggal, sedangkan khamer tersebut masih dalam perut mereka." - 
Tsabit berkata; "Namun saya tidak mengetahui apakah itu termasuk dari hadits Anas- Maka 
Allah Azza Wa Jalla berfirman: '(Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan 
mengerjakan amalan shalih karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, 
apabila mereka bertakwa dan beriman serta beramal shalih ...) 1 (? Qs. Al Maidah: 93). 


T, > 


f 






3663. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Ulayyah telah mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bun Shuhaib dia berkata, 
"Orang-orang bertanya kepada Anas bin Malik mengenai minuman campuran kurma muda." 
Dia menjawab, "Ketika itu kami tidak memiliki khamer selain minuman campuran kurma 
sebagaimana yang kalian namakan dengan Al Fadlikh. Ketika aku sedang menuangkan 
campuran kurma tersebut kepada Abu Thalhah, Abu Ayyub dan beberapa orang dari sahabat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di rumah kami, tiba-tiba seorang laki-laki datang 
sambil berkata, "Apakah telah sampai kepada kalian suatu berita?" kami menjawab, 
"Belum." Dia berkata, "Sesungguhnya Khamer telah diharamkan." Maka Abu Thalhah 



berkata, "Wahai Anas, tumpahkanlah wadah ini." Anas berkata, "Setelah laki-laki tersebut 
menyampaikan berita, maka mereka kembali dan tidak lagi bertanya-tanya lagi tentang 
hukumnya." 


'> * > "?.H> 


? t - 




> » ^ ^ 


yily jjl3l»3l»4iij ii Jli» 

'js,\-£\ jeVl 


3664. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Ulayyah dia berkata; dan telah mengabarkan kepada kami Sulaiman At Taimi telah 
menceritakan kepada kami Anas bin Malik dia berkata, "Saya pernah menjadi pelayan yang 
bertugas menuangkan minuman kepada paman-pamanku, ketika itu saya menuangkan 
Fadlikh (perasan dari kurma muda) kepada mereka, saat itu aku adalah orang yang termuda 
di antara mereka, tiba-tiba seorang laki-laki datang sambil berkata, "Sesungguhnya khamer 
telah diharamkan." Lantas mereka berkata, "Wahai Anas, buanglah!" Lalu saya 
menumpahkannya. Sulaiman berkata, "Saya bertanya kepada Anas, "Minuman apakah itu?" 
Anas menjawab, "Busyr (kurma muda) dan ruthab (kurma masak)." Perawi berkata, "Lalu 
Abu Bakar bin Anas berkata, "Saat itu khamer mereka adalah Al Fadlih (minuman dari 
campuran kurma)." Sulaiman berkata, " seorang laki-laki menceritakan kepadaku dari Anas 
bin Malik, bahwa dia berkata seperti itu juga." Telah menceritakan kepadaku Muhammad 
bin Abdul A'la telah menceritakan kepadaku Al Mu'tamir dari ayahnya dia berkata; Anas 
berkata, "Saya pernah menjadi pelayan di suatu kaum untuk menuangkan minuman kepada 
mereka. ..seperti hadits Ibnu Ulayyah, hanya saja ia menyebutkan, "Abu Bakar bin Anas 
mengatakan, "Khamer mereka saat itu adalah Al Fadlikh (terbuat dari campuran kurma)." 
Anas adalah orang yang saat itu menyaksikannya, maka ia pun tidak mengingkarinya." Ibnu 
Abdul A'la berkata; telah menceritakan kepadaku Al Mu'tamir dari ayahnya dia berkata; 
telah menceritakan kepadaku sebagian orang yang bersamaku bahwa dia pernah mendengar 
Anas berkata, "Saat itu khamer mereka adalah Al Fadlikh." 






3665. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami 
Ibnu 'Ulayyah, dia berkata; dan telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Abu 'Arubah dari 
Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata, "Aku pernah menuangkan (minuman) untuk Abu 
Thalhah, Abu Dujanah dan Mu'adz bin Jabal disekumpulan orang-orang Anshar, tiba-tiba 
seseorang masuk menemui kami sambil berseru, "Ada kabar baru! khamer telah 
diharamkan." Seketika itu kami langsung menumpahkannya, sedangkan khamer waktu itu 
terbuat dari campuran busr (kurma muda) dan tamr (kurma kering)." Qatadah berkata, " 
Anas bin Malik berkata, "Sungguh, khamer telah diharamkan, sedangkan pada umumnya 
khamer waktu itu terbuat dari campuran busr dan tamr." Dan telah menceritakan kepada 
kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar mereka 
berkata; telah mengabarkan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku 
Ayahku dari Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata, "Sungguh, saya pernah menuangkan 
(minuman) campuran busr dan tamr kepada Abu Thalhah, Abu Dujanah dan Suhail bin 
Baidla' dari geriba besar. ...sebaimana haditsnya Sa'id." 




3666. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah 
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al 
Harits bahwa Qatadah bin Di'amah telah menceritakan kepadanya, bahwa dia pernah 
mendengar Anas bin Malik berkata, "Sesugguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melarang minuman dengan mencapur antara kurma masak dengan kurma muda, sebab hal 
itu adalah awal kali khamer diharamkan." 








d^aJt3 


3667. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah 
dari Anas bin Malik bahwa dia berkata, "Saya pernah menuangkan minuman dari Fadlikh 
(minuman yang terbuat dari campuran kurma muda) dan Tamr (minuman yang terbuat dari 



kurma) kepada Abu Ubaidah bin Jarrah, Abu Thalhah dan Ubay bin Ka'ab, tiba-tiba seseorang 
datang kepada mereka sambil berkata, "Sesungguhnya khamer telah diharamkan." Lantas 
Abu Thalhah berkata, "Wahai Anas, berdirilah! Ambil dan pecahlah bejana (khamer) ini." 
Kemudian saya mengambil gentong milik kami dan saya pukul bawahnya hingga pecah." 


t 

i \ 













3668. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakar -yaitu Al Hanafi- telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin 
Ja'far telah menceritakan kepadaku ayahku bahwa dia pernah mendengar Anas bin Malik 
berkata, "Sesungguhnya Allah telah menurunkan ayat tentang pengharaman khamer, ketika 
itu di Madinah tidak ada khamer kecuali yang terbuat dari tamr (kurma)." 


Bab: Haramnya menjadikan khamer sebagai cuka 




Ji 

XJL 

3669. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrahman bin Mahdi, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari As Suddi dari 
Yahya bin 'Abbad dari Anas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya 
mengenai khamer yang dibuat cuka, maka beliau bersabda: "Jangan." 





Bab: Haramnya berobat dengan khamer 







9 

e- 


\S * \ y Xi 


3670. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar dan ini adalah lafadz Ibnu Al Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin 
Harb dari 'Alqamah bin Wa'il dari ayahnya Wa'il Al Hadlrami bahwa Thariq bin Suwaid Al Ju'fi 



pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai khamer, maka beliau 
pun melarangnya atau benci membuatnya." Lalu dia berkata, "Saya membuatnya hanya 
untuk obat." Maka beliau bersabda: "Khamer itu bukanlah obat, akan tetapi ia adalah 
penyakit." 

Bab: Penjelasan bahwa semua perasan yang dibuat dari anggur dan kurma disebut sebagai 
khamer jljLo) 




3671. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il 
bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al Hajjaj bin Abu Utsman telah menceritakan 
kepadaku Yahya bin Abu Katsir bahwa Abu Katsir telah menceritakan kepadanya dari Abu 
Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Khamer itu bisa 
terbuat dari dua macam pohon ini; kurma dan anggur." 



3672. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah 
menceritakan kepada kami Abu Katsir dia berkata; saya mendengar Abu Hurairah berkata, 
"Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Khamer itu bisa terbuat 
dari dua macam pohon ini; kurma dan anggur." 




3673. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al Auza'i dan Ikrimah bin 'Ammar dan 
'Uqbah bi At Tau'am dari Abu Katsir dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: Khamer itu bisa terbuat dari dua jenis pohon ini; anggur dan 
kurma." Dan dalam riwayatnya Abu Kuraib juga menyebutkan, "Pohon anggur dan pohon 
kurma." 



Bab: Larangan membuat perasan kurma dan anggur dengan mencampurnya ^ 




3674. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Jarir bin Hazim saya mendengar 'Atha bin Abu Rabah telah menceritakan kepada kami Jabir 
bin Abdullah Al Anshari, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang mencampur 
antara anggur dengan kurma masak, kurma muda dengan kurma masak (untuk dibuat 
perasan)." 


\LJr 


3675. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari 'Atha bin Abu Rabah dari Jabir bin Abdullah Al Anshari dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, bahwa beliau melarang membuat perasan kurma dengan anggur menjadi 
satu, dan melarang membuat perasan kurma segar (matang) dengan kurma muda menjadi 
satu." 


'cjSj J&VjJL *)\'cjS\ 


3676. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' dan ini adalah lafadz Ibnu Rafi', 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Juraij dia berkata; 'Atha pernah berkata; saya pernah mendengar Jabir bin 
Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian 
mencampur antara perasan ruthab (kurma segar) dengan busr (kurma muda) dan antara 
perasan anggur dengan tamr (kurma masak)." 



J 


^\ i ^dS\^l^J^ t lji-ah\ l ^a^h\J_ ? ^j^i't^j\^Ai^\ah\jSJ- l jJ y\2-'^£- ^'j>- J>-^-^y< 



3677. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada 
kami Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Rumh telah mengabarkan kepada kami Laits dari Abu Az Zubair Al Makki Al Makki bekas 
budak Hakim bin Hizam, dari Jabir bin Abdullah Al Anshari dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, bahwa beliau melarang membuat perasan anggur dengan tamr (kurma masak) 
menjadi satu, dan melarang membuat perasan busr (kurma muda) dengan ruthab (kurma 
segar) menjadi satu." 



3678. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Yazid bin Zurai' dari At Taimi dari Abu An Nadlrah dari Abu Sa'id, bahwa Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam melarang mencampurkan antara kurma dengan anggur dan antara tamr 
(kurma masak) dan busr (kurma muda) untuk dibuat perasan." 




■ i ^ * X 




3679. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Ulayyah telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Zaid Abu Maslamah dari Abu 
Nadlrah dari Abu Sa'id dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami 
membuat perasan dengan mencampurkan antara anggur dan kurma, antara kurma muda 
dan kurma masak." Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah 
menceritakan kepada kami Bisyr -yaitu Ibnu Mufadlal- dari Abu Maslamah dengan sanad 
seperti ini." 







3680. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Waki' dari Isma'il bin Muslim Al 'Abdi dari Abu Al Mutawakkal An Naji dari Abu Sa'id Al 
Khudri dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa di antara 
kalian meminum perasan nabidz hendaklah ia minum perasan anggur saja, atau kurma 
masak saja, atau kurma muda saja (jangan mencampurnya saat membuat perasan)." Dan 
telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah menceritakan kepada kami Rauh bin 
'Ubadah telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Muslim Al 'Abdi dengan isnad ini, ia 
menyebutkan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang membuat perasan dengan 
mencampur kurma muda dengan kurma masak, atau anggur dengan kurma masak, atau 
anggur dengan kurma muda." Beliau bersabda: "Barangsiapa di antara kalian ...kemudian ia 
menyebutkan seperti hadits Waki'." 

















3681. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Ulayyah telah mengabarkan kepada kami Hisyam Ad Dastawa'i dari Yahya bin Abu 
Katsir dari Abdullah bin Abu Qatadah dari ayahnya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Janganlah kalian membuat perasan nabidz dengan mencampur antara 
kurma muda dengan kurma segar (sudah masak), atau antara anggur dengan kurma masak, 
tetapi hendaklah kalian buat dengan sendiri-sendiri (tidak dengan mencampurnya)." Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Bisyr Al 'Abdi dari Hajjaj bin Abu 'Utsman dari Yahya bin Abu Katsir 
dengan sanad seperti ini." 


i.'\ ^ 





3682. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Ali yaitu Ibnu Mubarak dari 
Yahya dari Abu Salamah dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Janganlah kalian membuat perasan kurma muda dengan kurma segar (sudah 
masak) menjadi satu, atau kurma segar dengan anggur, akan tetapi sendirikanlah setiap 
perasannya sesuai dengan takarannya masing-masing." Yahya menyakini bahwa ia pernah 
bertemu dengan Abdullah bin Abu Qatadah kemudian dia menceritakan kepadanya dari 
ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits ini." Dan telah menceritakan 
kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah telah 
menceritakan kepada kami Husain Al Mu'allim telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Abu Katsir dengan kedua isnad ini, namun dia menyebutkan, "Antara kurma segar dengan 
kurma muda, atau kurma masak dengan anggur." 






3683. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah menceritakan kepada 
kami 'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Aban Al 'Athar telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Abu Katisr telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Qatadah 
dari ayahnya, bahwa Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam melarang mencampurkan antara 
kurma masak dengan kurma muda, anggur dengan kurma masak, kurma muda dengan 
kurma segar (masak). Dan beliau mengatakan: "Buatlah perasan setiap darinya secara 
sendiri-sendiri." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu 
Qatadah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits ini." 


S?' ^ ^ s' 


3684. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib sedangkan lafadznya 
dari Zuhair, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Ikrimah bin 
'Ammar dari Abu Katsir Al Hanafi dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang membuat perasan dengan mencampur antara anggur dengan kurma 
masak, kurma muda dengan kurma masak. Dan beliau bersabda: "Buatlah perasan setiap 
darinya secara sendiri-sendiri." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Hasyim Al Qasim telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin 



'Ammar telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abdurrahman bin Udzainah -yaitu Abu 
Katsir Al Ghubari- telah menceritakan kepadaku Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti hadits di atas." 


9 ' /f' 9 / 9 S / 9 ' t /9 9 ^ 9 P t * 'i I X \ \ ' ** '9 \ 9 ^ ^ t 1 ' ' X 


3685. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari As Syaibani dari Habib dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas 
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang (membuat perasan) dengan 
mencampur antara kurma masak dengan anggur, atau kurma muda dengan kurma masak. 
Kemudian beliau menulis surat kepada penduduk Jurasy melarang mereka mencampur 
kurma masak dengan anggur menjadi satu." Dan telah menceritakan kepadaku Wahb bin 
Baqiyah telah mengabarkan kepada kami Khalid -yaitu At Thahan- dari As Syaibani dengan 
sanad ini tentang (mencampur) kurma masak dengan anggur, dan ia tidak menyebutkan 
'kurma muda dengan kurma masak'." 



3686. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 
Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa dia berkata, "Telah dilarang membuat 
perasan nabidz dengan mencampur antara kurma muda dengan kurma segar, dan kurma 
masak dengan anggur." 


9\ 9 ' .l', 9 y > > ’W'^' £ 9 9\> 9 t' S 


3687. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah menceritakan kepada 
kami Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Musa 
bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Telah dilarang membuat perasan nabidz 
dengan mencampur kurma muda dengan kurma segar, dan kurma masak dengan anggur." 


Bab: Larangan membuat perasan nabidz dalam muzaffat, dubba', hantam dan naqir (^a)\ 








3688. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik bahwa dia telah mengabarkan kepadanya, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang membuat perasan dalam Ad Dubba 
dan Al Muzaffat." 




A-fi 


3689. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang membuat perasan dalam bejana dalam bejana dari Ad Duba dan Al 
Muzaffat." 




3690. Perawi berkata; (Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri) dan telah mengabarkan 
kepadanya Abu Salamah bahwa dia pernah mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian membuat perasan dalam Ad Dubba 
dan Al Muzaffat." Kemudian Abu Hurairah berkata, "Dan jauhilah oleh kalian Al Hantam." 


* a 9 


3691. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau beliau melarang Al Muzaffat, Al Hantam 
dan An Naqir." Perawi berkata, "Lalu ditanyakan kepada Abu Hurairah, "Apakah Al Hantam 
itu?" dia menjawab, "Bejana dari tembikar berwarna hijau." 


•*/ x ^ ^ 



3692. Telah menceritakan kepada kami Nahsr bin Ali Al Jahdlami telah mengabarkan kepada 
kami Nuh bin Qais telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Muhammad dari Abu 
Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada delegasi Abdul Qais: 
"Saya telah melarang kalian dari Ad Dubba, Al Hantam, An Naqir, Al Muqayyar, Al Hantam 
dan guci tempat penyimpanan air yang memabukkan, akan tetapi minumlah dari wadah air 
minum." 



• - .y 


3693. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru Al Asy'atsi telah mengabarkan 
kepada kami 'Abtsar. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin 
Harb telah menceritakan kepada kami Jarir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepadaku Bisyr bin Khalid telah mengabarkan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Ja'far- 
dari Syu'bah semuanya dari Al A'masy dari Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin Suwaid dari Ali 
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang membuat perasan dalam Ad 
Dubba dan Al Muzaffat." Ini adalah hadits riwayat Jarir, dan dalam hadits 'Abtsar dan 
Syu'bah disebutkan, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari Ad Dubba dan Al 
Muzaffat." 




v£is3Vi^l <4J\ J si 


3694. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim keduanya 
dari Jarir, Zuhair berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim 
dia berkata; saya bertanya kepada Al Aswad, "Apakah kamu pernah bertanya kepada Ummu 
mukminin bejana apa saja yang dilarang untuk membuat perasan nabidz?" Al Aswad 
menjawab, "Ya. Saya pernah bertanya, "Wahai Ummul Mukminin, kabarkanlah kepadaku 
bejana apa saja yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarangnya untuk 
dijadikan membuat perasan nabidz?" Dia menjawab, "Beliau telah melarang kami -ahlul bait- 
untuk membuat perasan dalam Ad Dubba dan Al Muzaffat." Ibrahim berkata, "Saya bertanya 
kepada Al Aswad, "Apakah Ummu Salamah pernah menyebutkan Al Hantam dan al Jarr 
(bejana dari tembikar)?" dia menjawab, "Saya hanya menceritakan sesuatu yang pernah 
saya dengar sendiri, apakah saya harus menceritakan kepadamu sesuatu yang tidak pernah 
saya dengar!" 



j 

^Vj«\ i^^^jiuiiij j. 



3695. Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru Al Asy'atsi telah mengabarkan 
kepada kami 'Abtsar dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah, bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam melarang Ad Dubba dan Al Muzaffat." Dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qathan 
telah menceritakan kepada kami Sufyan dan Syu'bah keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Manshur dan Sulaiman dan Hammad dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas." 


3 Vi ^ o Vil\ 


* . t 9 ^ \ 






3696. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Al Qasim -yaitu Ibnu Al Fadll- telah menceritakan kepada kami Tsumamah bin Flazn Al 
Qusyairi dia berkata, "Saya pernah bertemu 'Aisyah, lalu saya bertanya kepadanya mengenai 
perasan nabidz. Lantas dia menceritakan kepadaku bahwa suatu ketika utusan Abdul Qais 
datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sambil bertanya kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam mengenai perasan nabidz, maka beliau melarang mereka membuat perasan 
dalam Ad Dubba, An Naqir, Al Muzaffat dan Al Hantam." 




3697. Dan telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Ulayyah telah menceritakan kepada kami lshaq bin Suwaid dari Mu'adzah dari 
'Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang Ad Duba, Al Hantam, 
An Naqir dan Al Muzaffat." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah 
mengabarkan kepada kami Abdul Wahhab At Tsaqafi telah menceritakan kepada kami lshaq 
bin Suwaid dengan isnad ini, hanya saja lafadz Al Muzaffat menjadi Al Muqayyar." 



i < . > » > .tv \'C\ ' \i ' c \ < \ s* s > » ^ ’ ''i-r.C 2 '. <- 

j j JsiH\ j&&\ 


3698. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
'Abbad bin 'Abbad dari Abu Jamrah dari Ibnu Abbas. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah menceritakan kepada kami Hammad bin 
Zaid dari Abu Jamrah dia berkata; saya mendengar Ibnu Abbas berkata, "Suatu ketika 
delegasi Abdul Qais datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya melarang kalian dari Ad Dubba, Al Hantam, An 
Naqir dan Al Muqayyar." Dan dalam hadits Hammad, lafadz Al Muqayyar diganti dengan Al 
Muzaffat." 



9 f' 2 




k. 




3699. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dari As Syaibani dari Habib dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas 
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang Ad Dubba, Al Hantam, Al 
Muzaffat dan An Naqir." 


9 ^ 9 ^ ^ f'- '' A £■ ) 9 ' ^ ^ 9 ^ ^ ^ 9 ^ ) ( ' T .*• 

^ ^ '‘Z S'' **> X 



3700. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Habib bin Abu 'Amrah dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 
Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari Ad Dubba, Al 
Hantam, Al Muzaffat dan An Naqir. Beliau juga melarang membuat perasan dengan 
mencampur antara kurma muda dengan kurma masak." 


t\> 9 > ^ ^ > I s 

\ -j~’ UoJo- 



3701. Telah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Syu'bah dari Yahya Al Bahrani dia berkata; saya 



mendengar Ibnu Abbas. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yahya bin Abu Umar dari Ibnu Abbas dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang menggunakan Ad Duba', An Naqir dan Al 
Muzafat." 










A-3 


3702. Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Yazid bin Zurai' dari At Taimi. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Ulayyah telah mengabarkan kepada 
kami Sulaiman At Taimi dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang membuat perasan nabidz (semacam arak) dengan menggunakan bejana 
yang terbuat dari tembikar." 


t» 'C, ’C U ' C'\'C, '\C'C*. ^ 


3703. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami 
Ibnu 'Ulayyah telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Abi Arubah dari Qatadah dari Abu 
Nadlrah dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang 
menggunakan AdDuba', Al Khantam, An Naqir dan Al Muzaffat." Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam 
telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Qatadah dengan isnad seperti ini, bahwa 
Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang membuat rendaman nabidz... .lalu ia 
mendengar seperti hadits tersebut." 








3704. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan 
kepadaku Ayahku telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna -yaitu Ibnu Sa'id- dari Abu 
Al Mutawakkil dari Abu Sa'id dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang 
minuman yang dibuat dalam Al Hantam, Ad Duba' dan An Naqir." 






/ ? / / j, ' S '' 


3705. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Suraij bin Yunus dan 
ini adalah lafadz Abu Bakar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Marwan bin 
Mu'awiyah dari Manshur bin Hayyan dari Sa'id bin Jubair dia berkata, "Saya bersaksi atas 
Ibnu Umar dan Ibnu Abbas, bahwa keduanya pernah menyaksikan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melarang menggunakan Ad Duba', Al Hantam, Al Muzaffat dan An Naqir." 




3706. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Jarir -yaitu Ibnu Hazim- telah menceritakan kepada kami Ya'la bin Hakim dari Sa'id bin Jubair 
dia berkata, "Saya bertanya kepada Ibnu Umar mengenai perasan nabidz dalam bejana yang 
terbuat dari tembikar. Dia lalu menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
mengharamkan perasan nabidz yang dibuat dalam bejana yang terbuat dari tembikar." 
Kemudian saya mendatangi Ibnu Abbas dan berkata, "Apakah anda tidak mendengar apa 
yang dikatakan Ibnu Umar?" Dia menjawab, "Apa yang dikatakannya?" Saya berkata, "Dia 
berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang perasan nabidz yang dibuat 
dalam bejana yang terbuat dari tembikar." Ibnu Abbas lalu berkata, "Ibnu Umar benar. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarangnya." Saya bertanya, "Apa saja yang 
termasuk perasan yang dilarang dalam bejana tembikar?" Ibnu Abbas menjawab, "Setiap 
sesuatu yang dibuat dari tembikar (tanah liat)." 




JSv 





i .> 







3707. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya telah bacakan di 
hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berkhutbah di hadapan orang-orang di sebagian peperangan, Ibnu Umar berkata, "Lalu saya 
menuju ke arahnya, tapi beliau keburu beranjak pergi sebelum saya sampai kepadanya, lalu 
saya bertanya, "Apa yang dikatakan beliau?" Mereka (para sahabat) menjawab, "Beliau 
melarang rendaman atau perasan yang diproses dalam Ad Duba' dan Muzaffat." Dan telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah dan Ibnu Rumh dari Laits bin Sa'd. (dalam jalur lain 
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; 
telah menceritakan kepada kami Hammad. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il semuanya dari Ayyub. 
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah 
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah. (dalam jalur 
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Mutsanna dan Ibnu Abi Umar dari At 
Tsaqafi dari Yahya bin Sa'id. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah mengabarkan 
kepada kami Ad Dhahak -yaitu Ibnu Utsman-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepadaku Harun Al Ailiy telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah 
mengabarkan kepadaku Usamah mereka semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar seperti 
haditsnya Malik, mereka semua tidak menyebutkan, 'Di sebagian peperangan 1 , selain Malik 
dan Usamah." 


M\ jlsjls 


3708. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari Tsabit dia berkata, "saya berkata kepada Ibnu Umar, "(Apakah) 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang perasan dalam bejana yang terbuat dari 
tembikar?" Tsabit berkata, "Ibnu Umar menjawab, "Para sahabat memahaminya seperti itu." 
Maka saya bertanya, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam betul-betul 
melarangnya?" Dia menjawab, "Para sahabat memahaminya seperti itu." 




3709. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Ulayyah telah menceritakan kepada kami Sulaiman At Taimi dari Thawus dia berkata, 
"Seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar, "Apakah Nabiyullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang perasan dalam bejana yang terbuat dari tembikar?" Dia menjawab, "Ya, 
benar." Kemudian Thawus berkata, "Demi Allah, saya telah mendengar hal itu darinya." 






3710. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 
Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Umar, bahwa seorang laki-laki datang kepadanya seraya 
bertanya, "Apakah Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang membuat perasan buah 
dalam bejana yang terbuat dari tembikar dan Ad Duba'?" dia menjawab, "Ya." 





3711. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami 
Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 
Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melarang membuat perasan dalam bejana yang terbuat dari tembikar dan Ad Dubba'." 




3712. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Ibrahim bin Maisarah bahwa dia mendengar Thawus berkata, "Saya 
duduk di samping Ibnu Umar, tiba-tiba datang seorang laki-laki seraya berkata, "Apakah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang perasan nabidz dalam bejana yang terbuat 
dari tembikar, Ad Dubba' dan Al Muzaffat?" Dia menjawab, "Ya." 






3713. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muharib bin Ditsar dia berkata; saya mendengar 
Ibnu Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang Al hantam, Ad dubba', 
dan Al Muzaffat." Muharib berkata, "Saya mendengarnya bukan hanya sekali." Dan telah 
menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru Al Asy'atsi telah mengabarkan kepada kami 
'Abtsar dari Asy Syaibani dari Muharib bin Ditsar dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi 



wasallam dengan hadits seperti itu, dia berkata, "Menurutku dia mengatakan, "Dan An 
Naqir." 





3714. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Uqbah bin Huraits dia berkata; saya mendengar 
Ibnu Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang Al Jarr, Ad Dubba' dan 
Al Muzaffat." Lalu beliau bersabda: "Buatlah perasan di dalam tempat air minum biasa." 



3715. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Jabalah dia 
berkata; saya mendengar Ibnu Umar menceritakan, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang Al Hantamah. Maka aku pun bertanya kepadanya, "Al Hantamah itu 
apa?" dia menjawab, "Yaitu al Jarr (bejana dari tembikar yang digunakan untuk merendam 
buah anggur atau kurma)." 


> T~ '■.i -r u\' » 

3jb\ p 


5 ' j* 


3716. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah telah 
menceritakan kepadaku Zadzan dia berkata; saya berkata kepada Ibnu Umar, "Ceritakanlah 
kepadaku minuman yang dilarang oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan bahasamu, 
serta jelaskanlah dengan bahasa kami, karena kamu memiliki bahasa selain bahasa kami. Dia 
menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang Al Hantam, yaitu al jarrah 
(bejana yang terbuat dari tembikar), Ad Dubba', yaitu al qar' (wadah bundar dari pohon labu 
yang digunakan untuk membuat perasan anggur), Al Muzaffat, yaitu muqayyar (wadah yang 
dipolesi dengan ter) dan An naqir, yaitu wadah dari pohon kurma yang dilubangi. Dan beliau 
memerintahkan untuk membuat perasan dalam suatu wadah biasa." Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; 



telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan 
isnad ini." 




3717. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Abdul Khaliq bin Salamah dia 
berkata; saya mendengar Sa'id bin Musayyab berkata; saya mendengar Abdullah bin Umar 
berkata di atas mimbar ini -sambil menunjuk ke mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam-, "Utusan Abdul Qais telah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
lalu mereka bertanya tentang minuman. Kemudian beliau melarang penggunaan Ad Dubba 1 , 
Al Hantam dan An naqir kepada mereka." Saya (Kha liq) bertanya kepadanya, "Wahai Abu 
Muhammad, bagaimana dengan Al Muzaffat?" -Kami kira dia lupa- maka dia berkata, "Pada 
saat itu saya tidak mendengar dari Abdullah bin Umar, akan tetapi dia membencinya." 



3718. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Zubair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu 
Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang An Naqir, Al Muzaffat dan Ad Dubba'." 



3719. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu 
Zubair bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melarang Al Jarr, Ad Dubba' dan Al Muzaffat." 





3720. (Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku) Abu 
Zubair berkata; saya mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang Al Jarr, Al Muzaffat dan An Naqir. Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam tidak mendapatkan wadah tempat air minum untuk membuat perasan, beliau 
biasa membuat perasan dalam wadah yang terbuat dari batu." 


® J i Jl>(3 a! 


3721. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu 'Awanah dari Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
biasa membuat perasan dalam wadah yang terbuat dari batu." 


Ji 


» 





J. 51^31 3^4-cA 

ly? 3^ ly? i ly? J y (jAj^-oc-lji-u 


3722. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami 
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu 
Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
biasa dibuatkan perasan dalam sebuah wadah, jika mereka tidak mendapatkan wadah 
tersebut, maka diperaskan untuk beliau dalam sebuah wadah besar yang terbuat dari batu." 
Sebagian kaum berkata, "Saya mendengar dari Abu Zubair, "Dalam periuk besar yang terbuat 
dari batu." Dia berkata, "Yang terbuat dari batu." 


a V lUiissiiTis jifeis. 

*V ^ ^ *V s 

> * vS\' , t» ^ ^ \' > ■> ' c. » 1 . . » «- . k 

» ^ l.\ » I •" > » ^ . K > t ^ > » >t . . K.\ ^ ✓ \ » ^ i -- > l?.\ S . ' 



3723. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail, Abu 
Bakar berkata; dari Abu Sinan, dan Ibnu Mutsanna berkata; dari Dlirar bin Murrah dari 
Muharib dari Ibnu Buraidah dari Ayahnya, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Dlirar bin Murrah Abu Sinan dari 
Muharib bin Ditsar dari Abdullah bin Buraidah dari Ayahnya dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya telah melarang kalian dari perasan nabidz 
(minuman dari perasan buah anggur atau kurma) kecuali yang dibuat dalam wadah tempat 
air minum biasa, sekarang minumlah dalam semua bejana dan jangan kalian minum sesuatu 
yang memabukkan." 





Jj>4 "i jl (J} lj£- J J IfC- 


3724. Dan telah menceritakan kepada kami H a j j a j bin As Sya'ir telah menceritakan kepada 
kami Adi Dlahak bin Makhlad dari Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Ibnu Buraidah dari 
Ayahnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya telah melarang 
kalian menggunakan wadah yang terbuat dari kulit, meskipun wadah dari kulit tidak 
membuat halal sesuatu dan tidak juga membuatnya haram. Dan setiap yang memabukkan 
adalah haram. 




3725. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Mu'arrif bin Washil dari Muharib bin Ditsar dari Ibnu Buraidah dari 
Ayahnya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya telah melarang 
kalian menggunakan wadah yang terbuat dari kulit binatang, maka minumlah dalam setiap 
minuman, dan jangan kalian minum sesuatu yang memabukkan." 


sud >i. a yyiiln j >ij 


3726. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Abu Umar dan 
ini adalah lafadz Ibnu Abu Umar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan 
dari Sulaiman Al Ahwal dari Mujahid dari Abu lyadl dari Abdullah bin 'Amru dia berkata, 
"Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang perasan nabidz dalam bejana, para 



sahabat berkata, "Tapi tidak semua orang bisa mendapatkannya?" Maka beliau pun 
memberi keringanan untuk menggunakan bejana yang tidak dipolesi dengan ter." 


Bab: Penjelasan bahwa setiap yang memabukkan adalah khamer ( 

^ ob) 




joA>- 



3727. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di 
hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari 'Aisyah dia berkata, 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya mengenai bit'u (yaitu minuman yang terbuat 
dari madu) maka beliau bersabda: "Setiap minuman yang memabukkan adalah haram." 















io -X>- (3 J-* J ^3^ 


3728. Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu 
Salamah bin Abdurrahman bahwa dia mendengar 'Aisyah berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam ditanya mengenai bit'u, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menjawab: "Setiap minuman yang memabukkan adalah haram." Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Yahya dan Sa'id bin Manshur dan Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru An 
Naqid dan Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu 'Uyainah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah 
menceritakan kepada kami Hasan Al Khulwani dan 'Abd bin Humaid dari Ya'qub bin Ibrahim 
bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Shalih. (dalam jalur lain disebutkan) 
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abdu bin Humaid keduanya berkata; 
telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar 
semuanya dari Az Zuhri dengan sanad ini, namun dalam hadits Sufyan dan Shalih tidak 
disebutkan, 'Beliau ditanya mengenai bit'u', akan tetapi hal itu terdapat dalam hadits 



Ma'mar. Dan dalam hadits Shalih bahwa 'Aisyah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Setiap minuman yang memabukkan adalah haram." 


j ^ jAllc-45i\ &*Ji JS 

i£ 11^34^4 is\ ^£U\3 


3729. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lshaq bin Ibrahim dan ini 
adalah lafadz Qutaibah, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari 
Syu'bah dari Sa'id bin Abi Burdah dari Ayahnya dari Abu Musa dia berkata, "Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam mengutusku bersama Mu'adz bin Jabal ke Negeri Yaman, lalu saya berkata, 
"Wahai Rasulullah, bagaimana dengan minuman yang dibuat di negeri kami yang biasa 
disebut dengan miizr dari (perasan) gandum dan minuman yang biasa disebut dengan bit'u 
(yang terbuat) dari madu?" Beliau menjawab: "Setiap minuman yang memabukkan adalah 
haram." 


?! 

n'». 


t * ' „> . , 

4_oi 






J 


» >' •>>)■* \\ s 


3730. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari 'Amru ia mendengar dari Sa'id bin Abu Burdah dari ayahnya dari kakeknya, 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutusnya bersama Mu'adz ke negeri Yaman, lalu 
beliau bersabda kepada keduanya: "Berilah kabar gembira dan mudahkanlah setiap 
urusannya, ajarilah dan jangan kamu membuatnya lari." Dan sepertinya beliau juga 
bersabda: "Dan janganlah kalian berdua saling berselisih." Ketika Abu Musa kembali, maka 
dia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (penduduk Yaman) terbiasa membuat 
minuman dari madu yang direbus hingga mengental dan minuman keras yang terbuat dari 
tepung?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap sesuatu yang 
memabukkan (menghalangi dari) shalat, maka hukumnya haram." 





i^£j\ ^ 

s i^\ 


3731. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Ahmad bin 
Abu Khalaf sedangkan lafadznya dari Ibnu Abu Khalaf, keduanya berkata; telah menceritakan 
kepada kami Zakaria bin Adi telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dia adalah Ibnu 
Amru, dari Zaid bin Abu Unaisah dari Sa'id bin Abu Burdah telah menceritakan kepada kami 
Abu Burdah dari ayahnya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutusku 
bersama Mu'adz ke negeri Yaman, beliau bersabda: "Serulah manusia dan berilah kabar 
gembira, jangan kamu buat mereka lari, mudahkan semua urusan dan jangan kamu 
persulit." Ayahku berkata, "Lalu saya berkata, "Wahai Rasulullah, berilah fatwa kepada kami 
mengenai minuman yang biasa kami buat di negeri Yaman, yaitu Al Bit'u, yang terbuat dari 
madu dengan merendamnya hingga mengental, dan minuman keras yaitu dari perasan 
gandum dan tepung." Ayahku berkata, "Saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam baru 
selesai mendapatkan ayat Al Qur'an, maka beliau bersabda: "Saya melarang dari setiap 
sesuatu yang memabukkan dan dapat menghalangi dari shalat." 


9 ' S £ t! t 9 ' ** £ 'T 9 £ yl X } 9 ''Z. 9 / 1 ' t \ X l 'C \ ^ ^ 9 ' 9 ISI t 'f •** \ / 

3Vs^3is> j> 'J1 

jj» 1 s jUki 3I ^ v!j\ j^> 1 i 3 Vs u 3 


3732. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Abdul Aziz -yaitu Ad Darawardi- dari 'Ummarah bin Ghaziyah dari Abu Az Zubair dari Jabir, 
bahwa seorang laki-laki tiba dari daerah Jaisyan, dan Jaisyan adalah daerah Yaman, lantas dia 
bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai minuman yang biasa mereka 
minum di negeri mereka, yang terbuat dari perasan tepung yang biasa disebut Mizr. Maka 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah ia memabukkan?" dia menjawab, "Ya." 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas bersabda: "Setiap yang memabukkan adalah 
haram, sesungguhnya Allah menjanjikan kepada siapa saja yang minum minuman 
memabukkan, maka akan memberinya minuman kepadanya Thinatul Khabal." Mereka 
bertanya, "Wahai Rasulullah apa itu Thinatul Khabal?" Beliau menjawab: "Keringat penghuni 
neraka, atau perasan -keringat- penghuni neraka." 



J\$g32\g£\ 

s^J\ j ^LJLjo y&JoUl l£Sl\ 


3733. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki dan Abu Kamil keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami 
Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Setiap yang memabukkan adalah khamer, dan setiap yang memabukkan adalah 
haram. Barangsiapa meminum khamer di dunia -kemudian ia mati- sedangkan ia biasa 
meminumnya, niscaya tidak akan diterima taubatnya dan tidak akan meminumnya di 
akhirat." 




3734. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abu Bakar bin lshaq 
keduanya dari Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah 
mengabarkan kepadaku Musa bin 'Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap yang memabukkan adalah khamer, dan setiap 
yang memabukkan adalah haram." Dan telah menceritakan kepada kami Shalih bin Mismar 
As Sulami telah menceritakan kepada kami Ma'an telah menceritakan kepada kami Abdul 
Aziz bin Mutthalib dari Musa bin 'Uqbah dengan isnad yang seperti ini." 



3735. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Muhammad bin 
Hatim keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Qatthan- dari 
Ubaidullah telah mengabarkan kepada kami Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata -dan saya tidak 
mengetahuinya kecuali dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam-, beliau bersabda: "Setiap yang 
memabukkan adalah khamer dan setiap khamer adalah haram." 


Bab: Hukuman peminum khamer jika tidak bertaubat _^jL 

(3LfcL>\ Aalaj) 





3736. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di 
hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Barangsiapa meminum khamerdi dunia, maka diharamkan baginya di akhirat." 




3737. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Barangsiapa 
meminum khamer di dunia dan tidak bertaubat, maka diharamkan baginya di akhirat kelak 
dan tidak akan diberi minum dengannya." Dikatakan kepada Malik, "Apakah (riwayat ini) 
dimarfu'kan (bersambung sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam)?" dia menjawab, 
"Ya." 


- ? *V s 

lL*ls£U- 

^ SAi cp' \'cA h*- 4 ^- 0 ? J* J* & 

k \jzs! 


3738 . Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa meminum khamer di dunia, maka ia tidak akan meminumnya di akhirat kecuali 
jika ia bertaubat." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan 
kepada kami Hisyam -yaitu Ibnu Sulaiman Al Mahzumi- dari Ibnu Juraij telah mengabarkan 
kepadaku Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
seperti hadits Ubaidullah." 


Bab: Bolehnya perasan nabidz jika belum bereaksi ( ^a-> 



3i%\ i^I\ 

g^1\s\4 

^2\ j\ jil\ \'jM\^\ jlX\y^Jl\&i\jM4Z j; 


3739. Telah menceritakan kepada kami Ubaidu Nah bin Mu'adz Al Anbari telah menceritakan 
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yahya bin Ubaid Abu 
Umar Al Bahrani dia berkata; saya mendengar Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dibuatkan perasan nabidz di awal malam, kemudian beliau meminumnya di 
pagi harinya, kemudian malam harinya, kemudian lusa dan malam harinya serta keesokan 
harinya lagi sampai menjelang ashar. Jika perasannya tersebut masih, beliau memerintahkan 
pelayannya untuk menumpahkannya, atau menyuruhnya untuk ditumpahkan." 




3740. Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yahya Al Bahrani 
dia berkata, "Mereka menyebut-nyebut nabidz (perasan buah) di sisi Ibnu Abbas, lantas dia 
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa dibuatkan perasan dalam wadah air 
minum -Syu'bah berkata; dari malam senin-, kemudian beliau meminumnya pada hari senin 
dan selasa sampai ashar, jika masih terdapat perasan yang tersisa, maka beliau menyuruh 
pelayannya untuk menumpahkan." 


* **/ ^ / y* ' s s? •*> x 


3741. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib dan 
lshaq bin Ibrahim sedangkan lafadz dari Abu Bakar dan Abu Kuraib. Ishaq berkata; telah 
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang kedua berkata; telah menceritakan kepada kami 
Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Umar dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam biasa dibuatkan perasan zabib (buah kismis), kemudian beliau 
meminumnya pada hari itu, esok hari dan lusa sampai sore di hari ketiga. Kemudian beliau 
menyuruh untuk membuangnya atau menumpahkannya." 



315^0^ i je*\ 

4i\ y»1ly :> 


3742. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
Jarir dari Al A'masy dari Yahya bin Abi Umar dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam biasa dibuatkan perasan zabib dalam wadah air minum, 
kemudian beliau meminumnya pada hari itu, esok harinya dan lusa, pada waktu sore di hari 
ketiga beliau masih menuangkan dan meminumnya, tapi jika masih juga tersisa maka beliau 
menumpahkannya." 




3743. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abi Khalaf telah 
menceritakan kepada kami Zakaria bin Adi telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari 
Zaid dari Yahya Abu Umar An Nakha'i dia berkata, "Suatu kaum bertanya kepada Ibnu Abbas 
tentang memperdagangkan khamer; membeli dan menjualnya lagi. Maka dia balik bertanya, 
"Apakah kalian orang-orang muslim?" Mereka menjawab, "Ya, benar." Dia berkata, 
"Sesungguhnya tidak boleh memperdagangkan khamer; membelinya dan menjualnya." 
Yahya berkata, "Kemudian mereka bertanya mengenai Nabidz (minuman yang terbuat dari 
perasan buah), maka Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
keluar kota kemudian beliau kembali pulang, ternyata sebagian dari para sahabat beliau 
sedang membuat perasan di dalam Al Khantam, An Naqir dan Ad Dubba', maka beliau 
menyuruh untuk menumpahkannya. Setelah itu, beliau membuat perasan dari buah anggur 
dan air, lalu membiarkannya hingga malam. Keesokan harinya beliau meminum perasan 
tersebut, lalu malam harinya, lalu keesokan harinya lagi dan lusa hingga waktu sampai sore. 
Dan apabila di pagi harinya perasan tersebut masih tersisa, maka beliau memerintahkan 
untuk menumpahkannya." 






■> 1 Z*. I '* 







3744. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami 
Al Qasim -yaitu Ibnu Fadl Al Fluddani- telah menceritakan kepada kami Tsumamah -yaitu 
Ibnu Flazn Al Qusyairi- dia berkata; saya menemui 'Aisyah dan menanyakan kepadanya 
mengenai nabidz, lantas 'Aisyah memanggil pelayannya dari negeri Ha bsyi. 'Aisyah lantas 
berkata, "Tanyakanlah kepadanya, karena dialah yang biasa membuatkan perasan untuk 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas pelayan dari negeri Habsyi itu menjawab, "Saya 
biasa membuatkan perasan untuk beliau dalam wadah air minum, kemudian saya 
mengikatnya dan menggantungkannya, lalu beliau meminumnya ketika datang waktu pagi." 


9 , * I 9 


4 i 

•'T • •• ♦ I 


9 4 

. 1.1 ^ 


'i . > 


u n> » 


> c 


ij’AZ jiL 1**4 J . 4 


3745. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna Al Anazi telah 
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi dari Yunus dari Al Flasan dari Ibunya 
dari 'Aisyah dia berkata, "Kami biasa membuat perasan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam di dalam air minum yang bertali di atasnya, kami membuat rendaman di pagi hari 
dan meminumnya di sore hari, atau membuat rendaman di sore hari lalu meminumnya di 
pagi hari." 


\ 'S k * ' 9 \ 9 / 9 ' , \ s t 9 ' , \ s 9 \ . 9 S ^ ^ K'* "i ^ i X > * ** /9 l 'T.*. "*1 X 

Lc-i JV 3 A*— J , < <J. ' Cr? ' j* J»' -A**— Cr? -A>- 


3746. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Abdul Aziz -yaitu Ibnu Abu Flazim- dari Abu Flazim dari Sahal bin Sa'd dia berkata, "Abu Usaid 
As Sa'idi mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di hari pernikahannya. Saat itu, 
isterinya membantu mereka, padahal ia adalah pengantin wanita." Sahi bertkata, "Tahukah 



kalian minuman apa yang ia suguhkan olehnya (isterinya) kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam?" ia merendam kurma di dalam kuwali pada waktu malam, ketika beliau 
makan, ia memberikan minuman tersebut kepada beliau." Dan telah menceritakan kepada 
kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Abdurrahman- 
dari Abu Hazim dia berkata; saya mendengar Sahi berkata, "Abu Usaid As Sa'idi datang 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia mengundang Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. ..seperti hadits di atas, namun ia tidak menyebutkan, "Ketika beliau makan, 
maka wanita itu menuangkannya kepada beliau." Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Sahi At Tamimi telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah 
mengabarkan kepada kami Muhammad -yaitu Abu Ghassan- telah menceritakan kepadaku 
Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd dengan hadits ini, ia menambahkan, "...menuangkannya di 
kuwali yang terbuat dari tanah, seusai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan, maka ia 
menuangkan minuman tersebut untuk beliau." 


^ ^ x •* ^ ♦* 





3747. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi dan Abu Bakar bin 
lshaq. Abu Bakar berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Sahi berkata; 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami 
Muhammad -yaitu Ibnu Mutharif Abu Ghassan- telah mengabarkan kepadaku Abu Hazim 
dari Sahi bin Sa'd dia berkata, "Ketika dituturkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam tentang cerita wanita Arab kampung, maka beliau pun memerintahkan Abu Usaid 
untuk memanggilnya. Tidak lama kemudian wanita itu datang dan tinggal di rumah Bani 
Sa'idah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan pergi menemui wanita 
tersebut, ternyata wanita itu selalu menundukkan kepalanya. Pada saat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengajaknya bicara, wanita itu justru berkata, "Saya berlindung 
kepada Allah darimu." Beliau menjawab: "Baiklah, saya juga melindungimu dariku." Setelah 
itu para sahabat berkata kepadanya, "Tahukah kamu siapakah orang yang mengajakmu 
bicara tadi?" wanita itu menjawab, "Tidak." Para sahabat berkata, "Orang itu adalah 



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau datang untuk melamarmu." Wanita itu 
berkata, "Kalau begitu, saya termasuk orang yang tidak beruntung." Sahi berkata, "Pada saat 
itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan duduk di bangsal Bani Sa'idah bersama 
dengan para sahabat. Kemudian beliau bersabda kepada Sahi: "Berilah kami minuman." Sahi 
berkata, "Lalu saya mengeluarkan mangkuk ini untuk mereka dan memberikan minuman 
kepada mereka dengan menggunakan mangkuk tersebut." Abu Hazim berkata, "Kemudian 
Sahi mengeluarkan mangkuk tersebut untuk kami dan kami langsung meminumnya." Abu 
Hazim berkata, "Selang beberapa tahun kemudian, Umar bin Abdul Aziz meminta mangkuk 
itu. Lalu mangkuk itu pun akhirnya diberikan kepadanya." Dan dalam riwayat Abu Bakar bin 
lshaq disebutkan, "Beliau bersabda: "Hidangkanlah minuman buat kami wahai Sahi!." 


/ / ^ *’/ ^ 


3748. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas dia berkata, "Sungguh saya pernah menuangkan 
minuman apa saja ke dalam gelasku (mangkuk) untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; 
madu, perasan nabidz (semacam arak), air dan susu." 


Bab: Bolehnya minum susu y>r) 


^ / **/ **/ / / 



3749. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan 
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dari Al Barra' 
dia berkata, " Abu Bakar As Shidiq berkata, "Ketika kami keluar bersama-sama dengan Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dari Makkah menuju Madinah, kami melewati seorang 
penggembala, ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat kehausan." Abu Bakar 
berkata, "Lalu saya memeraskan untuk beliau sedikit dari air susu (kambing milik 
pengembala), kemudian saya membawanya ke hadapan beliau lalu beliau meminumnya 
sampai saya merasa puas." 



j 












3750. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; saya 
mendengar Abu lshaq Al Hamdani dia berkata; saya mendengar Al Barra' berkata, "Ketika 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat dari kota Makkah menuju Madinah, 
Suraqah bin Malik bin Ju'syum mengejarnya dari belakang." Al Barra' mengatakan, "Lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakannya hingga kaki kudanya terperosok ke 
dalam tanah, Suraqah lalu berkata, "Mohonkanlah kepada Allah agar saya dapat terlepas 
dari kecelakaan ini dan saya tidak akan mengganggu anda lagi." Al Barra' berkata, "Lantas 
beliau berdo'a kepada Allah." Al Barra' melanjutkan ceritanya, "Tidak lama kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasa kehausan dan kebetulan beliau melewati 
seorang penggembala kambing. Maka Abu Bakar berkata, "Kemudian saya mengambil 
mangkuk dan memerah sedikit susu untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu saya 
membawanya kepada beliau dan beliau pun meminumnya hingga saya merasa puas." 




3751. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbas dan Zuhair bin Harb dan 
lafazh ini milik Ibnu 'Abbas mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Shafwan; 
Telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Zuhri ia berkata; Ibnu Musayyab berkata; Abu 
Hurairah berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah diberikan dua cangkir yang 
berisi khamer dan susu di lliya pada malam Isra. Beliau kemudian mengambil susu. Setelah 
itu Jibril berkata; 'Segala puji bagi Allah yang telah menunjukimu kepada kesucian. 
Seandainya engkau mengambil khamer, niscaya umatmu akan sesat.' Dan telah 
menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 
A'Yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyab bahwa 
dia mendengar Abu Hurairah berkata; -dengan Hadits yang serupa, namun tidak 
menyebutkan di lliya. - 


Bab: Minum perasan nabidz dan menutup bejana 






/Ui^i-I^isj^^iil /ii^: ji-y u^l^ssi^y ^3jisSi^i%y^\ ,^\ 

j%&\^'£'sSZrg£\ i$\ 


3752. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
dan 'Abdu bin Humaid, semuanya Dari Abu 'Ashim, Ibnu Al Mutsanna berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Adh Dhahak telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij; Telah 
mengabarkan kepadaku Abu Zubair; Bahwa dia mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; Telah 
mengabarkan kepada kami Abu Humaid As Sa'idi ia berkata; Aku pernah mengunjungi Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa cangkir susu yang berisi minuman dari anggur 
dalam keadaan tidak tertutup, lalu beliau bersabda: "Tidakkah engkau menutupinya 
walaupun hanya dengan melintangkan sepotong kayu?." Abu Hamid berkata; 'Minuman- 
minuman diperintahkan untuk diikat di waktu malam (ditutup) dan pintu-pintu ditutup. Dan 
telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Dinar, telah menceritakan kepada kami Rauh bin 
Ubadah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dan Zakaria bin lshaq mereka berkata; 
Telah mengabarkan kepada kami Abu Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah 
berkata; 'Telah mengabarkan kepadaku Abu Humaid As Saidi, bahwa dia mendatangi Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan cangkir susu -dengan Hadits yang serupa- dia berkata; 
Zakaria tidak menyebutkan perkataan Abu Humaid mengenai di malam hari. 


■'s j, S 0 / 

V Jl's ils\a 


3753. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lafazh 
ini milik Abu Kuraib, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah 
dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Jabir bin Abdullah dia berkata; ketika kami bersama Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam tiba-tiba beliau meminta air. Lalu ada seorang laki-laki berkata; 
'Maukah aku beri nabidz (minuman yang biasa terbuat dari kurma atau anggur)? Beliau 
menjawab: "Ya." (Jabir bin Abdullah) berkata; maka laki-laki itu mencari keluar, lalu dia 
datang dengan membawa bejana yang berisi nabidz. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Tidakkah engkau menutupinya? Walaupun hanya dengan membentangkan 



sepotong kayu." (Jabir bin Abdullah) berkata; kemudian (Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam) minum. 




\S ^^^^3 


3754. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan dan Abu Shalih dari Jabir ia berkata; 
seorang laki-laki yang biasa disebut Abu Humaid datang dengan membawa cangkir yang 
berisi susu yang sudah didinginkan, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tidakkah engkau menutupinya? Walaupun hanya dengan sepotong kayu?." 


Bab: Perintah untuk menutup bejana (<_->\ 




\- 


’t i ^ > \'Z i . ' 




\ JAAjM\ ,_ 4 i t\y,\ixA\\ JJy^Aw 

S'' S '*/ x 

4*1 


3755. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Zubair dari 
Jabir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tutuplah oleh kalian 
bejana-bejana, rapatkanlah tempat-tempat minuman, tutuplah pintu-pintu, dan matikanlah 
lampu, karena setan tidak dapat membuka ikatan tempat minum, pintu, dan bejana. Jika 
kalian tidak mendapatkan penutupnya kecuali dengan membentangkan sepotong kayu di 



atas bejananya dan menyebut nama Allah, maka lakukanlah. Karena tikus dapat merusak 
pemilik rumah dengan membakar rumahnya." Tapi Qutaibah dalam Haditsnya tidak 
menyebutkan; "dan tutuplah pintu-pintu". Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Yahya dia berkata; Aku membaca kitab Malik mengenai Hadits ini dari Abu Zubair dari Jabir 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia menyebutkan; "Dan tutupalah rapat-rapat 
atau tutuplah bejana-bejana." Dia tidak menyebutkan merentangkan kayu di atas bejana. 
Dan telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Yunus, telah menceritakan kepada kami 
Zuhair, telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Jabir dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tutuplah pintu-pintu, " dan kemudian dia 
menyebutkan yang serupa dengan Hadist Laits, namun dia menyebutkan; "Tutuplah bejana, 
" dan berkata; "Sesungguhnya tikus dapat merusak pemilik rumah dengan membakar 
pakaiannya." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna, telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu 
Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa, dan dia 
berkata; 'Tikus dapat merusak pemilik rumah dengan membakar rumahnya.' 


\ yjfjJ^W yJl\jJ=6y\ J j\j liili u yjl\j 

yyy 


3756. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada kami 
Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan 
kepadaku 'Atha; bahwa dia mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Bila hari telah senja laranglah anak-anak keluar rumah, karena 
ketika itu setan berkeliaran. Dan bila waktu malam tiba biarkanlah mereka. Kuncilah pintu 
dan sebut nama Allah, karena setan tidak dapat membuka pintu yang terkunci (dengan 
menyebut nama Allah). Tutup semua bejanamu dengan menyebut nama Allah, sekalipun 
dengan membentangkan sesuatu di atasnya, dan padamkan lampu (ketika hendak tidur)." 
Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada kami Rauh bin 
'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru 
bin Dinar; dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata sebagimana yang telah dikabarkan oleh 
'Atha, hanya saja dia tidak menyebutkan kalimat 'Sebutlah nama Allah Azza Wa Jalla'. Dan 
telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Utsman An Naufali; Telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Ashim; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dengan Hadits ini. Dari 'Atha 
dan 'Amru bin Dinar sebagaimana riwayat Rauh. 






\ ^ s 9 " \ \ s ^ W& \' \ y * Ti'»* y 9 *• ' 9 s 

\b \ t.,1'-* » A.A ^ (JrOgL^iJ' j\3»L-;uJ\ Xaj>zS ,, -^JfeJG 


u\i\ 





/ ' ' 




C^O 




3757. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami 
Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; 
Telah mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jangan biarkan ternak dan anak-anakmu 
lepas berkeliaran ketika matahari terbenam sampai hilangnya cahaya senja. Karena setan 
keluar ketika matahari terbenam sampai hilang cahaya senja." Dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman; 
Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 


^ j. 


3758. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami 
Hasyim bin Al Qasim; Telah menceritakan kepada kami Al Laits bin Sa'd; Telah menceritakan 
kepadaku Yazid bin 'Abdullah bin Usamah bin Al Hadi Al Laitsi dari Yahya bin Sa'id dari Ja'far 
bin 'Abdullah bin Al Hakam dari Al Qa'qa' bin Hakim dari Jabir bin 'Abdullah ia berkata; Aku 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tutuplah bejana-bejana, dan 
ikatlah tempat-tempat minuman, karena di suatu malam pada setiap tahunnya akan ada 
wabah penyakit (berbahaya) yang akan jatuh ke dalam bejana dan ketempat-tempat air yang 
tidak tertutup." Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdlami; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa'd dengan 
Hadits dan sanad yang serupa, hanya saja dia berkata dengan kalimat 'Karena di suatu hari 
pada setiap tahunnya akan ada wabah penyakit'. Dia juga menambahkan pada akhir 



Haditsnya; Al laits berkata; 'Orang-orang 'Ajam (selain orang arab) diantara kami merasa 
takut pada hal itu sejak bulan pertama.' 


0 **/ S 

< *\<' 


3759. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan 
Zuhair bin Harb mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 
Az Zuhair dari Salim dari Bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: 
"Ketika kalian tidur di rumah, janganlah kalian meninggalkan api dalam keadaan menyala." 


^ S' **/ S «* ^ 

( ^=d^U 


3760. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru Al Asy'atsi dan Abu Bakr bin Syaibah 
dan Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Abu 'Amir Al Asy'ari dan Abu Kuraib dan 
lafazh ini milik Abu 'Amir, berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid 
dari Abu Burdah dari Abu Musa ia berkata; Pada suatu malam sebuah rumah penduduk 
Madinah terbakar. Ketika hal itu di ceritakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
beliau bersabda: "Sesungguhnya api ini adalah musuh kalian, karena itu apabila kalian 
hendak tidur, maka padamkanlah lebih dahulu." 


Bab: Adab makan dan minum 




j,Vi p> JM4. 

£4. jUjj 




. -T i ^ „ * * y 't' i 





31 bZsjz^&t 

j>- \ (3^33^? 


9 * t 4 ^ • } 

<>^o4 


_^ji r ui j\ ( ^.jAd^ > ii\ c pii\ j ^jglLx.i\i\\l^ 3ls 

<3-?^ ^*^T? -X^- cJl ^ kj> LajlS”" 

> 3 i\i^iSij^^isy >4 j jflj^j^A 'X'4^.^\ 


3761. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Khaitsamah 
dari Abu Hudzaifah dari Hudzaifah dia berkata; Bila kami menghadiri jamuan makan bersama 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Salam, kami tidak meletakkan tangan kami hingga beliau 
memulai meletakkan tangan beliau, ketika kami menghadiri jamuan makan bersama beliau, 
tiba-tiba datang seorang budak perempuan yang ingin meletakkan tangannya pada makanan 
itu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Salam meraih tangannya (menyingkirkannya), kemudian 
seorang badui datang yang ingin meletakkan tangannya diatas makanan itu, Rasulullah 
Shallallahu 'Alaihi Wa Salam pun meraih tangannya. Beliau lalu bersabda: "Sesungguhnya 
Setan akan mendapatkan makanan yang tidak disebut nama Allah dan ia datang bersama 
anak perempuan ini untuk mendapatkannya, lalu aku meraih tangannya, ia juga datang 
bersama orang badui ini untuk mendapatkannya lalu aku meraih tangannya. Demi Dzat Yang 
jiwaku berada ditanganNya, Sesungguhnya tangan setan itu berada di tanganku seperti ia 
ada di dalam tangan keduanya (orang badui dan budak perempuan)." Dan telah 
menceritakan pula kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali, telah mengabarkan kepada 
kami Isa bin Yunus, telah mengabarkan kepada kami Al 'Amasy dari Khaitsamah bin 
Abdurrahman dari Abu Hudzaifah Al Arhabi dari Khudzaifah bin Al Yaman dia berkata; Bila 
kami diundang untuk menghadiri jamuan makan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa 
Salam, - lalu dia menyebutkan Hadits yang semakna dengan Hadits Abu Mu'awiyah, dan dia 
berkata; dengan lafazh; 'Ka annama Yuthradu', sedangkan pada budak perempuan dengan 
lafazh 'Ka annama tuthradu'. Dalam Haditsnya dia mendahulukan kedatangan orang badui 
daripada budak perempuan. Dan di akhir Haditsnya dia menambahkan; 'Beliau menyebut 
nama Allah lalu makan.' Dan telah menceritakan kepadaku pula Abu Bakr bin Nafi', telah 
menceritakan kepada kami Abdurrahman, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al 
A'Masy dengan sanad ini. Dan dia mendahulukan datangnya budak perempuan dari pada 
orang badui. 




^ ^ * \ 



^>4 % £ L: ^o\ j^uL% 


3762. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi; Telah 
menceritakan kepada kami Adi Dlahak yaitu Abu Ashim, dari Ibnu Juraij; Telah mengabarkan 
kepadaku Abu Zubair dari Jabir bin 'Abdullah; Sesungguhnya dia mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seseorang menyebut nama Allah ketika hendak 
masuk rumahnya dan ketika hendak makan, maka setan berkata; 'Kalian (bangsa setan) tidak 
bisa menginap dan tidak bisa makan! ' Jika seseorang tidak menyebut nama Allah ketika 
hendak masuk rumahnya, maka setan berkata; 'Kalian bisa masuk dan bisa menginap.' Jika 
seseorang tidak menyebut nama Allah sewaktu hendak makan, maka setan berkata; 'Kalian 
bisa menginap dan makan malam.' 







3763. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Zubair dari 
Jabir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian makan 
dengan tangan kiri, karena setan makan dengan tangan kiri." 








j 4 » jil \3\ 315^ j^\3 




\ ^ I3 



3764. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
'Abdullah bin Numair dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu 'Umar; Dan lafazh ini milik Ibnu 
Numair, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Bakr bin 
'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Umar dari kakeknya Ibnu 'Umar; bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Jika seseorang diantara kalian makan, maka hendaknya dia 
makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan 
kanannya, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya 
pula." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas yang dia 
bacakan kepadanya. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair, telah menceritakan kepada kami bapakku. Demikian juga 



diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna, telah 
menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qaththan, keduanya dari Ubaidullah, dari Az Zuhri, 
dengan sanad Sufyan. 









« 4 /" .4 9 

/'S y f <• + 


3765. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah, Abu Ath Thahir berkata; 
telah mengabarkan kepada kami; sedangkan Harmalah berkata; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdullah bin Wahb; Telah menceritakan kepadaku 'Umar bin Muhammad; Telah 
menceritakan kepadaku Al Qasim bin 'Ubaidullah bin 'Abdillah bin 'Umar; Telah 
menceritakan kepadanya Salim dari Bapaknya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang diantara kalian makan dan minum dengan tangan 
kiri, karena setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kiri pula. Perawi 
berkata; di dalam Hadits tersebut Nafi' menambahkan; 'Dan jangan pula mengambil dan 
memberi dengan tangan kiri.' Di dalam riwayat Abu At Thahir disebutkan, 'Janganlah sekali- 
kali seseorang di antara kalian....' 




3766. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Zaid bin Al Hubab dari 'Ikrimah bin 'Ammar; Telah menceritakan kepadaku lyas 
bin Salamah bin Al Akwa'; Bapaknya telah menceritakan kepadanya, bahwa seorang laki-laki 
makan di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan tangan kirinya. Lalu 
Rasulullah bersabda: "Makanlah dengan tangan kananmu! Dia menjawab; 'Aku tidak bisa.' 
Beliau bersabda: "Apakah kamu tidak bisa?" -dia menolaknya karena sombong-. Setelah itu 
tangannya tidak bisa sampai ke mulutnya. 








j£ y&\ j3iiSp^\ ( j 0 Lki jpU 


3767. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Abu 'Umar - 
semuanya- dari Sufyan; Abu Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 



'Uyainah dari Al Walid bin Katsir dari Wahb bin Kaisan yang dia dengar dari 'Umar bin Abu 
Salamah ia berkata; Dulu aku berada di pangkuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
lantas tanganku memegang piring, maka beliau bersabda kepadaku: "Wahai anak, sebutlah 
nama Allah, dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah yang ada di 
hadapanmu." 


S 


3768. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan Abu Bakr bin lshaq 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam; Telah mengabarkan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin 'Amru 
bin Halhalah dari Wahb bin Kaisan dari 'Umar bin Abu Salamah, bahwa dia berkata; "Pada 
suatu hari aku makan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku mengambil 
daging di sekitar piring-piring hidangan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Makanlah yang ada di hadapanmu.' 




3769. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari 'Ubaidillah dari Abu Sa'id ia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melarang membengkokkan mulut tempat air. 


y iZ^\c. 




3770. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidillah bin 
'Ubaidillah bin 'Utbah dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang membengkokkan mulut tempat air agar dapat diminum." Dan telah 
menceritakan pula kepada kami Abdu bin Humaid, telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazaq, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dengan sanad ini yang 
serupa dengannya. Namun dia menambahkan; 'Ikhtinatsuha adalah membalikkan mulut 
tempat air kemudian meminum darinya'. 



Bab: Makruhnya minum sambil berdiri (La-ilSt-j ) 


\ 1 > li v ^il\ 


3771. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami 
Hammam; Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bahwa Nabi Shallallahu 
A'laihi Wa Sallam melarang minum sambil berdiri. 


't,* \\* ' 


4lLc-4li\ ^U\ { jX\ 


3772. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami Abdul A'la; Telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Anas dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. 
Qatadah berkata; 'Maka kami tanyakan, bagaimana dengan makan? ' Anas menjawab: 
'Apalagi makan, itu lebih buruk, atau lebih jelek.' Dan telah mengabarkannya pula Qutaibah 
bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Waki' dari Hisyam dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan 
Hadits yang serupa, namun dia tidak menyebutkan ucapan Qatadah. 




3773. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami 
Hammam; Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Abu 'Isa Al Uswari dari Abu Sa'id Al 
Khudri bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang minum sambil berdiri. 


} y ^ t \ * w . x \ s 9 vli / X 9 ' “''l \X •* X ' l 'T** X ' 1 ' * 9 y 9 ' 


3774. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
dan Ibnu Basyar; Dan lafazh ini milik Zuhair dan Ibnu Al Mutsanna, mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; Telah 



menceritakan kepada kami Qatadah dari Abu 'Isa Al Uswari dari Abu Sa'id Al Khudri; Bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam minum sambil berdiri. 




3775. Telah menceritakan kepadaku 'Abdul Jabbar bin Al 'Alaa'; Telah menceritakan kepada 
kami Marwan yaitu Al Fazari; Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hamzah; Telah 
mengabarkan kepadaku Abu Ghathafan Al Murri bahwa dia mendengar Abu Hurairah 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah sekali-kali salah 
seorang diantara kalian minum sambil berdiri, apabila dia lupa maka muntahkanlah." 


Bab: Minum air zamzam dengan berdiri 




3776. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari; Telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Awanah dari Ashim dari Asy Sya'bi dari Ibnu 'Abbas ia berkata; "Aku memberi 
minum dari Air Zam-zam kepada Rasulullah, lalu beliau minum sambil berdiri." 



3777. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Ashim dari Asy Sya'bi dari Ibnu 'Abbas bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam minum air Zam-Zam dari gayungnya sambil berdiri. 





3778. Telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami 
Husyaim; Telah mengabarkan kepada kami 'Ashim Al Ahwal; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepadaku Ya'qub Ad Dauraqi dan 
Isma'il bin Salim, Isma'il berkata; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ya'qub 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Husyaim; Telah menceritakan kepada kami 'Ashim 
Al Ahwal dan Mughirah dari Asy Sya'biy dari Ibnu 'Abbas; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam minum dari air zam-zam sambil berdiri. 



i .> 


’M^'LnK' " > * > L-'K*^" n> *\ '* '> X\' \*' > *\ '* '> \'S \' i * 

_j) J-> <cCo \i \-a-^> -X>- \ |Jl^- £jJj> 


3779. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Ashim; dia mendengar dari 
Asy Sya'bi; dia mendengar Ibnu 'Abbas berkata; Aku memberi minum Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dari air zam-zam, lalu beliau minum sambil berdiri. Waktu itu beliau 
meminta air ketika beliau berada di samping baitullah (Ka'bah). Telah menceritakannya 
kepada kami Muhammad bin Basyar; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Ja'far; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir 
keduanya dari Syu'bah dengan sanad ini. Namun dalam Hadits keduanya disebutkan kalimat; 
'lalu aku membawakan gayung untuk beliau.' 


Bab: Larangan bernapas dalam bejana saat minum ^ 




3780. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami 
Ats Tsaqafi dari Ayyub dari Yahya bin Abu Katsir dari 'Abdillah bin Abu Qatadah dari 
Bapaknya; Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang menghembuskan nafas di 
dalam bejana (ketika minum). 


9 ' t x f v|l .. * .'T x 9 ' 9 ' i? / K.*. : ^ sj\ \ t } 9 ^ ^ } 9 " /9 ^ \ ' 


3781. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari 'Azrah bin Tsabit Al Anshari dari 
Tsumamah bin 'Abdillah bin Anas dari Anas; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bernafas (ketika minum) di bejana sebanyak tiga kali. 




1 9 



Ai- 






3782. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdul Warits bin Sa'id; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 
Warits dari Abu 'Isham dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
bernafas tiga kali ketika minum. Beliau berkata: 'Itu lebih melegakan, lebih bersih, dan lebih 
bermanfaat." Kata Anas; 'Karena itu aku bernafas tiga kali setiap minum.' Dan telah 
menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah mereka 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam Ad Dawastai dari Abu 'Isham 
dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa, dengan kalimat 
'fil Inaa' (di dalam bejana). 


Bab: Sunahnya mengelilingan gelas berisi air atau susu mulai dari sebelah kanan 


's j / ' 


3783. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Telah membaca kitab 
Malik dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
diberi minum susu campur air. Di sebelah kanan beliau ada seorang Badui, sedangkan Abu 
Bakr berada di sebelah kiri beliau. Setelah beliau minum, beliau berikan (sisanya) kepada 
orang Badui. Beliau bersabda: "Hendaknya dimulai dari sebelah kanan dahulu dan 
seterusnya." 


*• *V s j 

rjv i\<i yi 

'j j 



3784. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan 
Zuhair bin Harb dan Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Dan lafazh ini milik Zuhair ia 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Anas ia 
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang ke Madinah, waktu itu aku berumur 
sepuluh tahun. Beliau Shallallah 'Alaihi Wa Sallam wafat ketika aku berumur dua puluh 
tahun. Istri-istri beliau adalah ibu-ibuku, mereka selalu menganjurkanku untuk membantu 
beliau. Suatu hari beliau masuk ke rumah kami, lalu kami memeras susu untuk beliau dari 
seekor kambing ternak, dan aku campur dengan air sumur di rumah. Kemudian Rasulullah 
Shallallah 'Alaihi Wa Sallam meminumnya. Setelah selesai, Umar bertanya kepada beliau; 
'Apakah aku berikan kepada Abu Bakar dahulu? ' (waktu itu Abu Bakr berada di sebelah kiri 
beliau). Namun Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam memberikan sisa minumnya kepada 
orang badui (yang berada di sebelah kanan beliau) seraya bersabda: "Hendaknya dimulai 
dari sebelah kanan dan seterusnya." 



*■%> * ^ ^ 


tjv» 


3785. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan 'Ali bin Hujr 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far, dari 'Abdullah bin 
'Abdurrahman bin Ma'mar bin Hazm Abu Thuwalah Al Anshari bahwa dia mendengar Anas 
bin Malik. Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain. Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan 
kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Bilal, dari 'Abdullah bin 'Abdurrahman; Bahwasanya dia 
telah mendengar Anas bin Malik bercerita, dia berkata; Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa 
Sallam datang ke rumah kami, lalu beliau meminta minum, maka aku peraskan untuknya air 
susu dari seekor kambing. Kemudian aku mencampurnya dengan air sumurku. Anas berkata; 
'Aku berikan susu tersebut kepada Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam, lalu beliau 
meminumnya.' Abu Bakr pada waktu itu berada di sebelah kiri beliau, sedangkan 'Umar 
berada di depan beliau, dan di sebelah kanan beliau ada orang badui. Tatkala Rasulullah 
Shallallah 'Alaihi Wa Sallam selesai minum, Umar berkata; 'Wahai Rasulullah! Ini Abu Bakr, 
berikanlah minuman itu kepadanya.' Tetapi ternyata Rasulullah memberikan sisa minumnya 
kepada orang badui dahulu daripada Abu Bakr dan Umar. Beliau bersabda; "Dari sebelah 



kanan dahulu, dari sebelah kanan dahulu, dari sebelah kanan dahulu." Anas berkata; 'Itulah 
sunnah, itulah sunnah, itulah sunnah.' 


i ^ 3Vs \1^-1 j ^-^I\ 3ViS Jo^ 

Jiio5 v. 

ftljlftlLLC-lijJlicl} ^}L»o AliLC-4 J^\ ^>jJ\ ^ 


3786. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas yang 
dibacakan kepadanya, dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd As Sa'idi; Bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam diberi air minum, lalu beliau meminumnya. Di sebelah kanan 
beliau ada seorang anak kecil sedangkan di sebelah kiri beliau ada beberapa orang tua. Maka 
beliau bertanya kepada anak kecil tersebut: "Apakah kamu mengizinkan aku untuk 
memberikan air minum ini kepada mereka (orang tua) terlebih dahulu?" Anak kecil tersebut 
menjawab; 'Tidak, demi Allah aku tidak akan mendahulukan seorangpun dariku untuk 
mendapatkan bagianku.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan kepadanya. 
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdul 
'Aziz bin Abu Hazim; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub 
yaitu Ibnu 'Abdurrahman Al Qari, keduanya dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, dengan Hadits yang serupa, namun keduanya tidak mengatakan 
dengan kalimat 'Fatallahu', akan tetapi sebagaimana riwayat Ya'qub dia berkata dengan 
lafazh; 'Fa a'thaahu lyyahu' (lalu beliau memberikan air minum itu kepada anak kecil). 


Bab: Sunahnya menjilat jari dan piring (iLsL-J\kAjii]\ 


' ' * s ' f 


3787. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru An Naqid, lshaq bin 
Ibrahim dan Ibnu Abu 'Umar, lshaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan 
yang lain berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru dari 'Atha dari Ibnu 
Abbas dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang 
diantara kalian makan, maka janganlah dia mengusap tangannya hingga menjilatinya dahulu 
atau dijilati." 



\' A . *£> ^ k* ^ »> is ^ \'Z\' 

^ ji-ywssj^ssi^y £^3 j vs£ iili\ j vs£l^ ^ ^ 


3788. Telah menceritakan kepadaku Harun bin 'Abdullah; Telah menceritakan kepada kami 
Hajjaj bin Muhammad; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid; Telah menceritakan kepadaku Abu 'Ashim - 
seluruhnya- dari Ibnu Juraij; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain, dan telah 
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan 
kepada kami Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata; Aku 
mendengar 'Atha berkata; Aku mendengar Ibnu Abbas berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian makan, maka janganlah dia 
mengusap tangannya hingga menjilatinya dahulu atau dijilati." 




(__**£* £ Ji 


3789. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
Muhammad bin Hatim mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi dari 
Sufyan dari Sa'd bin Ibrahim dari Ibnu Ka'b bin Malik dari Bapaknya ia berkata; "Aku melihat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjilati ketiga jarinya dari sisa makanan." Namun 
Ibnu Hatim tidak menyebutkan 'ketiga'. Dan Ibnu Syaibah berkata dalam meriwayatkannya; 
dari Abdurrahman bin Ka'ab dari Bapaknya. 


3,1 ,\t 


3790. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin 'Urwah dari 'Abdurrahman bin Sa'd dari Ibnu Ka'b bin Malik 
dari Bapaknya ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan dengan tiga jari, dan 
beliau menjilatinya sebelum mencuci tangannya. 



£j^L»JbJ^\^\^\!jjS-i r *j£' ^^\j^^^<j\i\ja ( ^i r ^jS' '{Ji {j?~^\^ t S'l}\XaJM {Ji 

? / ^ / / ^ / / / 



3791. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Hisyam dari 'Abdurrahman bin Sa'd bahwa Abdurrahman bin 
Ka'b bin Malik atau 'Abdullah bin Ka'ab Telah mengabarkan kepadanya dari Bapaknya yaitu 
Ka'b; dia telah menceritakan kepada mereka, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
makan dengan tiga jari. Apabila telah selesai makan, beliau menjilatinya. Dan Telah 
menceritakannya pula kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari 'Abdurrahman bin Sa'd bahwa 
'Abdurrahman bin Ka'ab bin Malik dan 'Abdullah bin Ka'ab; Telah menceritakan kepadanya, - 
atau salah seorang dari mereka-, dari Bapaknya yaitu Ka'ab bin Malik, dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam -dengan Hadits yang serupa. - 





".'l*/ * > 








3792. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zubair dari Jabir, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam menyuruh menjilati jari jemari tangan dan piring. Beliau bersabda: "Sesungguhnya 
kalian tidak mengetahui dimana letak barakahnya." 


/ **/ **/ ^ ^ 


3793. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az 
Zubair dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila suapan 
makanan salah seorang diantara kalian jatuh, ambilah kembali lalu buang bagian yang kotor 



dan makanlah bagian yang bersih. Jangan dibiarkannya dimakan setan, dan janganlah dia 
sapu tangannya dengan serbet sebelum dia jilati jarinya. Karena dia tidak tahu makanan 
mana yang membawa berkah." Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim; 
Telah mengabarkan kepada kami Abu Dawud Al Hafari; Demikian juga telah diriwayatkan 
dari jalur yang lain; Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdur Razaq keduanya dari Sufyan dengan sanad ini. Di dalam 
Hadits keduanya di sebutkan; 'Dan janganlah dia meyapu tangannya dengan serbet sebelum 
dia jilati jarinya atau di jilati.' 


* l. .'la, '.~a\ " .Ua 

y i ,* y #y 


3794. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir ia berkata; Aku mendengar Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya setan akan mendatangi salah seorang 
diantara kalian setiap saat, hingga dalam masalah makan. Apabila suapan makanan salah 
seorang diantara kalian jatuh, ambillah kembali lalu buang bagian yang kotor dan makanlah 
bagian yang bersih. Jangan dibiarkannya dimakan setan, apabila telah selesai hendaklah dia 
jilati jari-jemarinya. Karena dia tidak tahu makanan mana yang membawa berkah." Telah 
menceritakannya pula kepada kami Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim -secara keseluruhan- 
dari Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dengan sanad ini, namun mereka tidak menyebutkan 
redaksi awal Hadits yang berbunyi; 'Sesungguhnya setan akan mendatangi salah seorang 
diantara kalian..." dst. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Al 'Amasy dari Abu Shalih dan Abu 
Sufyan dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam-mengenai menjilati jari-. Dan dari Abu 
Sufyan dari Jabir dari Nabi dengan menyebutkan -suapan- sebagaimana Hadist di atas. 








3795. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim dan Abu Bakr bin Nafi' Al 
'Abdi mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Bahz; Telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Salamah; Telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam apabila selesai makan, dia menjilati ke tiga jari tangannya. Anas 
berkata; Beliau bersabda: 'Apabila suapan makanan salah seorang diantara kalian jatuh, 
ambillah kembali lalu buang bagian yang kotor dan makanlah bagian yang bersih. Jangan 
dibiarkannya dimakan setan." Dan beliau menyuruh kami untuk menjilati piring. Beliau 
bersabda: 'Karena kalian tidak tahu makanan mana yang membawa berkah." 


•>' ' ' v' 


3796. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada 
kami Bahz; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; Telah menceritakan kepada kami 
Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau 
bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian selesai makan, maka hendaklah ia menjilati 
jari-jemarinya, karena dia tidak tahu ada dimana berkahnya. Dan telah menceritakannya 
kepada kami Abu Bakr bin Nafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman yaitu Ibnu 
Mahdi ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad dengan sanad ini, hanya saja 
dia berkata dengan lafazh; 'Dan hendaklah salah seorang di antara kalian menjilati piring. 
Juga sabda beliau: 'Kalian tidak tahu mana makanan yang ada berkahnya. 


Bab: Apa yang dilakukan oleh tamu jika ada orang lain yang ikut bersamanya tanpa 
diundang 


J\ Jr'ih jl? iuii J Ciji 

11 ^ f y 

j J 



^1vs£l^^Ai 


Jk^. Jtik-d^^Swh 

$\*' \'.'-\ ' \^'\\ > tK* 5 »^ »\ ^ ^ t »~f^ » * '> ■>*«'> J.\-- ' K '\\'-\'' 

jLo_C- L oJo-<_j\ _^ o\ _^>iUo-Xj>-i\3j(J ' ( ^A)>-^f”(^ > _J AA^^^^A^-^jOoAs-tJiijLuij 

> , ' Tt if.% ^ -- < > -^"''k' X\' \ ' * ' <\'\* \* ' . ' * v|i » -" „■»<>> »i -- 


3797. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 'Utsman bin Abu Syaibah - 
lafazh keduanya hampir sama-; keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Al A'masy dari Abu Wail dari Abu Mas'ud Al Anshari ia berkata; Ada seorang laki-laki 
Anshar bernama Abu Syu'aib, dia mempunyai seorang pelayan tukang daging. Pada suatu 
hari Abu Syu'aib melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dia tahu dari wajah beliau 
bahwa beliau sedang lapar. Maka Syu'aib berkata kepada pelayannya; "Kasihan! Siapkan 
hidangan untuk lima orang. Aku hendak mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
beserta empat orang lainnya." Setelah hidangan tersedia. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
pun tiba beserta empat orang lainnya dan seorang lagi mengikuti mereka. Tatkala sampai di 
pintu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Kawan ini mengikuti kami. Jika engkau 
izinkan dia turut makan, silakan. Jika tidak, biarkan dia kembali.' Jawab Abu Syu'aib; 'Jangan, 
tentu aku izinkan, ya Rasulullah! ' Dan telah menceritakannya pula kepada kami Abu Bakr bin 
Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim secara keseluruhan, dari Abu Mu'awiyah. Demikian juga 
telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakannya kepada kami Nashr bin 
'Ali Al Jahdlami dan Abu Sa'id Al Asyaj mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain. Dan telah menceritakan 
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah, Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; 
Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin 'Abdurrahman Ad Darimi; Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Sufyan -seluruhnya-. Dari Al A'masy 
dari Abu Wail dari Abu Mas'ud dengan Hadits ini, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
sebagaimana Hadits Jarir. Nashr bin 'Ali berkata dalam meriwayatkan Hadits ini. Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy; Telah 
menceritakan kepada kami Syaqiq bin Salamah; Telah menceritakan kepada kami Abu 
Mas'ud Al Anshari; (Kemudian dia menyebutkan Haditsnya). Dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin 'Amru bin Jabalah bin Abu Rawwad; Telah menceritakan kepada 
kami Abui Jawwab; Telah menceritakan kepada kami 'Ammar yaitu Ibnu Ruzaiq dari Al 
A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan 
telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib; Telah menceritakan kepada kami Al 



Hasan bin Al A'yan; Telah menceritakan kepada kami Zuhair; Telah menceritakan kepada 
kami Al A'masy dari Syaqiq dari Abu Mas'ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan dari Al 
A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dengan Hadits ini. 




3798. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Yazid 
bin Harun; Telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas 
radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai tetangga seorang 
bangsa Persia yang pandai memasak. Pada suatu hari dia memasak hidangan untuk 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah itu dia datang mengundang beliau. Beliau 
bertanya: "Aisyah bagaimana?" orang itu menjawab; 'Dia tidak! ' Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Kalau begitu aku juga tidak!" Orang itu mengulangi undangannya 
kembali. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "'Aisyah bagaimana? '" orang itu 
menjawab; 'Dia tidak! ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu aku 
juga tidak!" Orang itu mengulangi undangannya pula. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bertanya: "Aisyah bagaimana?" Jawab orang itu pada ketiga kalinya; 'Ya, Aisyah juga.' Maka 
Rasulullah pergi bersama Aisyah ke rumah tetangga itu. 


Bab: Kebolehan memintakan ijin orang lain untuk mengikuti undangan, asal+G778 
dioptimiskan dibolehkan (A£jL>CL>_j<iUjo6L> ^> 3 !^^ _jryc-<*x- \^ss^\j\y>-) 




j /V r jd\ 



>4 /U-^ '_4^s ^ yt\Z\LLr>'$&^ 

llf .>1^\liui^l^ Ujli»^ j^^\i >i£ jL li 


3799. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Khalaf bin Khalifah dari Yazid bin Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia 
berkata; Pada suatu hari atau suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi 
keluar rumah, tiba-tiba beliau bertemu dengan Abu Bakar dan 'Umar. Lalu beliau bertanya: 
"Mengapa kalian keluar rumah malam-malam begini?" Mereka menjawab; 'Kami lapar, ya 
Rasulullah! ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Allah yang jiwaku dalam 
Tangan-Nya, aku juga keluar karena lapar seperti kalian. Marilah!" Mereka pergi mengikuti 
beliau ke rumah shahabat Anshar (Abu Haitsam bin At Taihan). Namun sayang dia sedang 
tidak di rumah. Tetapi tatkala istrinya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, 
dia mengucapkan; "Marhaban wa Ahlan (selamat datang)." Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bertanya: "Kemana si Fulan (Abu Haitsam)?"' Isterinya menjawab; 'Dia 
sedang mengambil air tawar untuk kami.' Tiba-tiba suaminya datang dan melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam beserta dua sahabat beliau, maka dia berkata; 'Alhamdulillah, 
tidak ada orang yang lebih bahagia dariku hari ini, karena kedatangan tamu yang mulia.' Lalu 
dia mengambil setandan kurma, di antaranya ada yang masih muda, yang mulai masak, dan 
yang sudah masak betul. Katanya; 'Silakan dimakan ini.' Sambil dia mengambil pisau. Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Jangan disembelih yang lagi mempunyai susu. 1 Maka 
dipotongnya seekor kambing, lalu mereka makan kambing, makan kurma setandan, dan 
minum. Setelah semuanya kenyang dan puas makan dan minum, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda kepada Abu Bakar dan 'Umar: 'Demi Allah yang jiwaku berada 
dalam Tangan-Nya, kalian akan ditanya pada hari kiamat tentang nikmat yang kalian peroleh 
ini. Kalian keluar dari rumah karena lapar dan pulang sesudah memperoleh nikmat ini.' Telah 
menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada kami Abu Hisyam 
yaitu Al Mughirah bin Salamah; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid bin Ziyad; 
Telah menceritakan kepada kami Yazid; Telah menceritakan kepada kami Abu Hazim ia 
berkata; Aku mendengar Abu Hurairah berkata; Tatkala Abu Bakr dan Umar sedang duduk- 
duduk, tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada mereka, beliau 
bertanya: "Kenapa kalian duduk-duduk di sini?" Mereka menjawab; 'Kami lapar hingga kami 
keluar rumah.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Demi Allah yang jiwaku 
dalam Tangan-Nya, ..." kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Khalfa 
bin Khalifah. 



jj>dci& jl ;^\ j\ j ^ ^ 


*& 


i\ ':'*> W'i’AAi A 


.’ c:Ld^. 


iu* JSjdSl3u^is%5i^ ^^ixud^jisii^^ji^ii\3 ^3: 

^ * v ^ / 

St&(j*e9 \^>U-5l<3-^^ J-*^3 J3 jp-^> j^>3^ 3_3- u j 

l^i 3-^4® (J\. jdc-p'ii jIj j L^ i 3-^4® ^cJis^jll <iJ31 3scJui9 

>L^ 


3800. Telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'iri; Telah menceritakan kepadaku Adi 
Dlahak bin Makhlad dari selembar kertas yang dia perlihatkan kepadaku, kemudian dia 
membacakannya kepadaku, dia berkata; Telah mengabarkannya kepada kami Handzalah bin 
Abu Sufyan; Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Mina ia berkata; Aku mendengar 
Jabir bin Abdullah berkata; "Tatkala penggalian parit pertahanan Khandaq sedang 
dilaksanakan, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan lapar. 
Karena itu aku kembali kepada isteriku, menanyakan kepadanya; 'Adakah engkau 
mempunyai makanan? Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang lapar.' 
Maka dikeluarkannya sebuah karung, di dalamnya terdapat satu sha' (segantang) gandum. Di 
samping itu kami mempunyai seekor kambing ternak. Maka aku sembelih kambing itu, 
sementara istriku menumbuk tepung. Ketika aku selesai menyembelih, ia pun telah selesai 
menumbuk. Lalu aku potong-potong kambing itu dan aku masukkan ke dalam kuali. 
Kemudian aku pergi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (mengundangnya datang 
untuk makan ke rumah). Sementara itu istriku berkata kepadaku; 'Engkau jangan 
memalukan aku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat beliau.' 
Maka aku temui beliau seraya berbisik kepadanya; 'Ya, Rasulullah! Aku menyembelih seekor 
kambing ternak kepunyaan kami, dan isteriku telah menumbuk satu sha' (segantang) 
gandum yang kami miliki. Karena itu sudilah Anda datang makan bersama-sama dengan 
beberapa sahabat.' Maka berteriaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Hai orang- 



orang Khandaq! Jabir membuat hidangan untuk kamu semua. Marilah kita makan bersama- 
sama!" Sementara itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Jabir: "Jangan 
kamu turunkan kualimu dan jangan dimasak dulu adonan rotimu sebelum aku datang'" Lalu 
aku pulang. Tidak lama kemudian Rasulullah pun datang mendahului para sahabat. Ketika 
aku temui isteriku, dia menyesaliku, katanya; 'Bagaimana engkau! Bagaimana engkau! ' 
Jawabku; 'Aku telah lakukan apa yang engkau pesankan kepadaku.' Maka aku keluarkan 
adonan roti kami, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meludahi adonan itu untuk 
memberi keberkahan. Kemudian beliau menuju kuali (tempat memasak kambing), maka 
beliau pun memohonkan keberkahan untuknya. Sesudah itu beliau berkata kepada isteriku: 
"Panggillah tukang roti untuk membantumu memasak. Nanti isikan gulai ke mangkok 
langsung dari kuali dan sekali-kali jangan diturunkan kualimu itu." Kala itu para sahabat 
semuanya berjumlah seribu orang. Demi Allah, semuanya turut makan dan setelah itu 
mereka pergi. Tetapi kuali kami masih tetap penuh berisi seperti semula. Sedangkan adonan 
-sebagaimana kata Ad Dlahak- masih tersedia pula sebanyak semula. 


J Zy*\£j3 ( gZp\ji& IL J\3\&ia£3>4& 

s>L^oJ6\3is^3 


3801. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku mebaca Hadits 
Malik bin Anas dari lshaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah; Bahwasanya dia mendengar Anas 
bin Malik berkata; Abu Thalhah berkata kepada Ummu Sulaim; "Aku mendengar suara 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat lemah, yang aku tahu bahwa beliau sangat 



lapar. Apakah kamu mempunyai sesuatu?" Dia menjawab; 'Ya.' Kemudian dia mengeluarkan 
beberapa roti pipih dari gandum, lalu meraih kerudungnya. Kemudian dia menyusupkan ke 
bawah tanganku, dan menyelendangkan kerudungnya (yang berisi roti). Dia mengutusku 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Anas berkata; 'Aku membawanya menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku mendapati beliau sedang duduk di masjid 
bersama para sahabat. Aku berdiri di hadapan mereka. Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bertanya: 'Apakah Abu Thalhah yang menyuruhmu? ' Anas menjawab; 'Ya', Beliau 
bertanya: 'Untuk membawakan makanan? ' Aku menjawab; 'Ya, ' maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berkata kepada orang-orang yang sedang bersamanya; 'Berdirilah! ' Anas 
berkata; 'Beliau berangkat dan aku berada di bagian depan mereka, hingga aku menemui 
Abu Thalhah dan mengabarkan hal itu.' Abu Thalhah berkata; 'Wahai Ummu Sulaim, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang bersama orang-orang, sedangkan kita tidak 
memiliki makanan yang cukup untuk menjamu mereka? ' Ummu Sulaim menjawab; 'Allah 
dan Rasul-Nya lebih mengetahui.' Anas berkata; 'Abu Thalhah menemui Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau tiba dan Abu Thalhah menghampiri beliau hingga 
memasuki rumahnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kemarilah, Wahai 
Ummu Sulaim, apa yang kau miliki? ' Dia datang dengan membawa roti itu, kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan agar roti tersebut dilumatkan. Roti 
pun dilumatkan dan Ummu Sulaim menuangkan minyak samin pada wadah tersebut. 
Sehingga menjadi lauk. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan beberapa 
kalimat lalu bersabda: 'Persilahkan sepuluh orang untuk masuk.' Abu Thalhah 
mempersilahkan mereka. Mereka menyantapnya hingga kenyang kemudian keluar. Beliau 
bersabda: 'Persilahkan sepuluh orang untuk masuk.' Abu Thalhah mempersilahkan mereka, 
dan mereka menyantapnya hingga kenyang kemudian keluar. Kemudian beliau bersabda: 
'Persilahkan sepuluh orang untuk masuk.' Hingga mereka mereka bisa makan dan kenyang. 
Jumlah mereka ada tujuh puluh orang atau delapan puluh orang." 


IL Ji 3ia\ Ja 

3is^.y 



^V?^9 4^.3 (jlS^ CUJ ApJ\ 3^*“ J? ^jJliu -) ^ p-Loi J 

a\\ _^j\ J^3iii\ Jiol jfeit* *>^is\3is#^ jil, ^ ^ls\ 

^r. V ^> ^j>] \ JuLc-IS£a>-A XJl Z*Sa £jj4&\ Alg- lSS j^-Ju^ ^J A;-T- ^5 a^ ^\j 3-’ > “ ^_?^v-^-J 

3\i a 1\-sl^>y 4^ j vs£l^^\ jl^i\ v^£l^ ^ ^r \1^ ' >^' u ' -jUTb 

±-s_>_Xj>tJ\ < 3 \w^Jj\J«^L»- aSJs> \_^^ jXajJ\^_^_l3 t^Juiilj» ^\jL>xla--^ai^JL^3 <_3 _J-^J 

^pu^^A^-dds _jJ J j^jj^ l^rfUS jUj 

SliiUil ^^-1 li^ vs£l^ ^ vi-.\iis^vij 

cp^'3 j^jcJ^A [# dUU^J i\ jJL^ 4, 4L0 

lj \ j jCoLi \ jlS AjL^uo <C*Lu 4-^a-C- -&J A>4 ^W> \ £* LiUlif- <G .X>-Jj9 \j« Jj Jj AlLc-4li\ 

i\ 3 J^\ 



p-^L>A>- <j l^jJa^^JuIiJjA^LC-^l 


3802. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Telah menceritakan 
kepada kami Abdullah bin Numair, demikian juga diriwayatkan dari jalur lain, dan Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair lafazh ini miliknya, telah menceritakan kepada kami 
Bapakku, Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Sa'id, Telah menceritakan kepadaku Anas 
bin Malik radliallahu 'anhu dia berkata; "Abu Thalhah menyuruhku mendatangi Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengundang beliau makan ke rumahnya, dan Abu Thalhah 
telah menyediakan hidangan. Lalu aku pergi mengundang beliau. Aku dapati beliau sedang 
bersama orang banyak. Beliau menengok kepadaku sehingga aku malu karenanya. Lalu aku 
katakan; 'Abu Thalhah mengundang anda makan ke rumahnya, sudilah Anda berkenaan 
(memenuhinya)! ' Maka beliau berkata: 'Berdirilah semuanya! ' Kata Abu Thalhah; 'Ya, 
Rasulullah! Aku hanya menyediakan makanan untuk Anda seorang.' Lalu beliau menyentuh 
makanan yang tersedia itu dan mendoakan keberkahan bagi makanan tersebut. Kemudian 
beliau bersabda: 'Suruh masuk kawan-kawan itu sepuluh orang.' Kata beliau: 'Silahkan 
Makanlah! ' Dari sela-sela jari beliau keluar sesuatu (berupa makanan), maka makanlah 
mereka sampai kenyang, sesudah itu mereka keluar. Kata beliau: 'Suruh masuk sepuluh 
orang lagi.' Mereka makan pula sampai kenyang. Begitulah seterusnya secara bergantian 
mereka masuk sepuluh orang, sehingga tidak seorangpun yang ketinggalan, semuanya 
masuk dan makan sampai kenyang. Kemudian ternyata makanan masih tersisa sebanyak 
semula." Dan Telah menceritakan kepadaku Said bin Yahya Al Umawi Telah menceritakan 
kepadaku Bapakku Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Sa'id dia berkata; Aku 
mendengar Anas bin Malik berkata; Abu Thalhah mengutusku untuk mengundang Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. ..dan seterusnya seperti Hadits yang diriwayatkan Ibnu Numair, 
tapi dia berkata pada akhir hadisnya; 'Kemudian beliau mengambil sisa makanan dan 
mengumpulkannya lalu mendo'akan keberkahan untuknya hingga makanan tersebut 
kembali (banyak) seperti semula, kemudian beliau bersabda: 'Yang ini bukan untuk kalian.' 
Dan Telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid, Telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Ja'far Ar Raqi, Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Amru dari Abdul 
Malik bin Umair dari Abdurrahman bin Abu Laila, dari Anas bin Malik dia berkata; 'Abu 
Thalhah menyuruh Ummu Sulaim agar membuat makanan yang khusus untuk Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam saja. Kemudian dia mengutusku untuk mengundang beliau 

shallallahu 'alaihi wasallam dan seterusnya dengan Hadits yang serupa. Namun 

disebutkan di dalamnya, 'Lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam meletakan tangannya 
sambil menyebut nama Allah kemudian berkata; 'Persilahkan sepuluh orang masuk, lalu 
mereka masuk.' Beliau bersabda: 'Makanlah dan ucapkanlah basmalah.' Mereka pun 
kemudian makan hingga jumlah mereka mencapai tujuh puluh orang laki-laki. Setelah itu 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan yang menjamunya makan hingga habis. Dan Telah 
menceritakan kepada kami Abbad bin Humaid Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 
Maslamah, Telah menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz bin Muhammad dari Amru bin 
Yahya dari Bapaknya dari Anas bin Malik -dengan kisah ini- (kisah Abu Thalhah menjamu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam). -Dari Nabi Shallallah 'Alaihi Wa Sallam.- Dan 
disebutkan di dalamnya; 'Lalu Abu Thalhah berdiri di depan pintu hingga Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam datang. Kemudian dia berkata; 'Wahai Rasulullah Shallallah 



'Alaihi Wa Sallam, kami hanya memiliki sedikit makanan.' Rasulullah menjawab: 'Bawa kesini, 
sesungguhnya Allah akan memberikan keberkahan.' Dan telah menceritakan kepada kami 
'Abad bin Humaid, Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad Al Bajali, Telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Musa, Telah menceritakan kepada kami Abdullah 
bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dengan Hadits ini. Dan di dalamnya disebutkan, 'Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dan tuan rumahnya makan. Namun makanan itu tetap tersisa yang dapat 
mencukupi untuk tetangganya.' Dan telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al 
Hulwani, Telah menceritakan kepada kami Wahab bin Jarir, Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku dia berkata; 'Aku mendengar Jarir bin Zaid menceritakan dari 'Amru bin Abdullah 
bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dia berkata; 'Abu Thalhah melihat Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dalam keadaan tidur di masjid dengan membolak-balikkan tubuhnya, 
kemudian Abu Thalhah menemui Ummu Sulaim dan berkata; 'Aku melihat Rasulullah 
Shallallah 'Alaihi Wa Sallam tidur di masjid dengan membolak-balikkan tubuhnya, sepertinya 
beliau sedang lapar.' -Kemudian perawi menyebutkan Hadits diatas,- Dan disebutkan di 
dalamnya; 'Lalu Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam, Abu Thalhah, Ummu Sulaim dan Anas 
bin Malik makan, namun makanan itu tetap tersisa. Maka kami membagikannya kepada 
tetangga kami.' Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi, Telah 
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahab, Telah mengabarkan kepadaku Usamah 
bahwa Ya'qub bin Abdullah bin Abu Thalhah Al Anshari telah menceritakan kepadanya, dia 
mendengar Anas bin Malik berkata; 'Pada suatu hari aku mendatangi Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Aku mendapatkan beliau sedang duduk berbincang-bincang dengan para 
sahabatnya, sedangkan perut beliau dalam keadaan di ikat. Seingatku beliau mengikatkan 
batu pada perutnya. Lalu aku bertanya kepada para sahabatnya; 'Kenapa Rasulullahu 
Shallallah 'Alaihi Wa Sallam mengikat perutnya? ' Mereka menjawab; 'Beliau sedang lapar.' 
Akupun segara pergi menemui Abu Thalhah suami Ummu Sulaim binti Milhan, Aku katakan 
kepadanya; 'Wahai Bapak, Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengikat 
perutnya, lalu aku tanyakan kepada para sahabatnya, mereka menjawab; 'Beliau sedang 
lapar.' Abu Thalhah pun masuk menemui ibuku, dia bertanya kepadanya; 'Apakah ada 
makanan? ' Dia menjawab; 'Ya aku punya sepotong roti dan beberapa kurma, apabila 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kita sendirian, kita bisa membuat 
beliau menjadi kenyang. Namun jika ada orang lain bersama beliau, maka makanan itu tidak 
cukup untuk mereka.' -Kemudian perawi menyebutkan semua kisah Hadits di atas. Dan telah 
menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Syaa'ir, Telah menceritakan kepada kami Yunus bin 
Muhammad Telah menceritakan kepada kami Harb bin Maimun dari An Nadhr bin Anas dari 
Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -mengenai Abu Thalhah menjamu 
makanan kepada Rasulullah sebagaimana Hadits mereka.' 


Bab: Bolehnya makan kuah dan sunahnya makan labu ( JSHc-jL 







3803. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas seperti yang 
telah dibacakan kepadanya, dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah bahwa dia mendengar 
Anas bin Malik berkata; "Seorang tukang jahit (pakaian) mengundang Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam untuk makan yang telah dibuatnya sendiri. Aku ikut pergi bersama 
Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam. Roti dari gandum dan kuah pun di hidangkan dan 
didekatkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yang di dalamnya ada labu dan 
dendeng daging. Anas berkata; 'Aku melihat Rasulullah terus menerus mencari-cari labu 
yang berada di sekeliling piring besar, sehingga sejak saat itu aku menjadi senang dengan 
labu. 


31 

^51 i$axSa 




3804. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala' Abu Kuraib, Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Sulaiman bin Al Mughirah dari Tsabit dari Anas 
dia berkata; "Seseorang mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku ikut 
bersama beliau. Kemudian dihidangkan kepada beliau kuah yang berisi labu. Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam makan dengan kuah labu tersebut dan beliau menyukainya. Anas 
berkata; 'Ketika aku melihat demikan, aku tidak memakannya, aku berikan kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam.' Anas berkata; 'Setelah itu aku selalu menyukai labu.' Dan Telah 
menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Syaa'ir dan Abad bin Humaid -semuanya- dari 
Abdurrazzaq, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Tsabit Al Bunani dan 'Ashim Al 
Ahwal dari Anas bin Malik bahwa seorang penjahit (pakaian) mengundang Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam untuk makan. Di dalamnya ada tambahan, Tsabit berkata; Aku 
mendengar Anas berkata; 'Setelah itu, tidak dibuatkan untukku makanan yang 
memungkinkan ada labunya melainkan pasti dibuatkan.' 



Bab: Sunahnya meletakkan biji di luar piring 

JjbSlUL-^alULco) 



4 \+* q^3is <i3is 




. <- ? <.> Ti> *"*, «- > 


**/ ^ 


3805. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi, Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Yazid bin Khumair dari Abdullah bin Busr dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah bertamu di rumah bapakku, lalu kami hidangkan makanan dan Watbah 
(sejenis makanan yang terbuat dari campuran susu, kurma dan keju) kepadanya, dan 
beliaupun memakannya, kemudian dihidangkan kurma kepadanya, lalu beliau membuang 
biji (korma) dengan kedua jarinya, seraya menggabungkan antara jari telunjuk dan jari 
tengah. -Syu'bah berkata; 'Itulah menurut perkiraanku Insya Allah, yaitu beliau membuang 
bijinya di antara kedua jarinya.'- Kemudian dihidangkan air minum, beliau pun meminumnya, 
lalu memberikan minuman tersebut kepada orang yang ada di sebelah kanannya." Abdullah 
bin Busr berkata; Bapakku berkata seraya memegang kendali hewan tunggangannya; 
'Do'akanlah kami! ' beliau berdoa: 'Ya Allah! Berilah keberkahan kepada mereka terhadap 
apa yang telah Engkau rizqikan kepada mereka serta ampuni dan kasihilah mereka'. Dan 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Abu 'Adi, demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakannya pula 
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna, Telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Hammad keduanya dari Syu'bah dengan sanad ini. Keduanya tidak meragukan mengenai 
beliau membuang bijinya di antara kedua jari beliau. 


Bab: Makan mentimun dengan ruthab ((__*!> J^l) 



3806. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya AtTamimi dan Abdullah bin 'Aun Al 
Hilali, Yahya berkata; Telah mengabarkan kepadaku, sedang Ibnu 'Aun berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Bapaknya dari Abdullah bin Ja'far dia 
berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakan mentimun 
dengan ruthab (kurma basah yang baru matang)." 


Bab: Sunahnya bersikap tawadlu' dalam makan (aa j 




\ * 

\ T*-> 


3807. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj, 
keduanya dari Hafs. Abu Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Giyats dari 
Mush'ab bin Sulaim, telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik dia berkata; "Aku 
pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan kurma dalam keadaan duduk 
iq'a (posisi duduk tanpa kursi dengan menegakkan kedua kakinya)." 








3808. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu Umar -semuanya- 
dari Sufyan, Ibnu Abu Umar berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah 
dari Mush'ab bin Sulaim dari Anas, dia berkata; 'Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di beri 
kurma, lalu beliau membelahnya (beliau dalam keadaan tidak tenang duduknya), beliau 
makan dengan cepat (karena lapar).' Dan di dalam riwayat Zuhair; 'Beliau makan dengan 
Hatsis (cepat).' 


Bab: Larangan makan kurma dua biji-dua biji sekaligus saat bersama orang banyak : 





> » i 







l^i-AjiJi J&\CA^A'J& jj ji J5'jjA^i3jsU 1 l.Ai < j <J 4) J 


3809. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; 
Aku mendengar Jabalah bin Suhaim berkata; 'Ibnu Jubair memberi kami kurma.' Jabalah 
berkata; "Sementara orang-orang sedang ditimpa kesulitan, maka kami makan. Kemudian 
Ibnu Umar melewati kami yang sedang makan dan menegur; "Jangan kalian berbuat lqraan, 
karena Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melarang lqraan kecuali dengan meminta izin 
saudaranya." Syu'bah berkata: "Tidak ada pendapatku dalam masalah idzin ini, selain itu 
hanyalah perkataan Ibnu Umar.” Dan telah menceritakannya pula kepada kami 'Ubaidullah 
bin Mu'adz, Telah menceritakan kepada kami Bapakku. Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, Telah menceritakan 
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi keduanya dari Syu'bah -dengan sanad ini-, namun di 
dalam Hadits keduanya tidak disebutkan perkataan Syu'bah dan tidak pula perkataanya; 
'Sementara orang-orang sedang ditimpa kepayahan.' 







3810. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari Jabalah 
bin Suhaim dia berkata; 'Aku mendengar Ibnu Umar berkata; 'Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa 
Sallam melarang seseorang mengambil dua butir kurma sekaligus kecuali setelah mendapat 
idzin dari teman-temannya. 1 


Bab: Menyimpan kurma dan makanan pokok lainnya untuk keluarga (o yw j 
jLocUd. >\ 




3811. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Daarimi, telah 
mengabarkan kepada kami Yahya bin Hassan, Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin 
Bilal dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tidak akan lapar penghuni rumah yang memiliki kurma." 










vS*^ 3 I ov5^ dvi^U>1 jliil ^ vj^j.1 ^\^- 


3812. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nabi, Telah 
menceritakan kepada kami Ya'qub bin Muhammad bin Thahlaa' dari Abu Rijal Muhammad 
bin Abdurrahman dari Ibunya dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Wahai 'Aisyah! Rumah yang di dalamnya tidak ada kurma, maka penghuninya 
akan lapar. Wahai 'Aisyah! Rumah yang di dalamnya tidak ada kurma, maka penghuninya 
akan lapar." Beliau mengucapkannya sebanyak dua atau tiga kali. 


Bab: Keutamaan kurma madinah (ioJuJ\ ^ J^as) 





3813. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nabi Telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Abdullah bin Abdurrahman dari 
Amir bin Sa'd bin Abu Waqqash dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Siapa yang memakan tujuh butir kurma yang tumbuh diantara bebatuan hitam 
(di Madinah) pada pagi-pagi, dia tidak akan celaka oleh racun sampai petang." 







3814. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari Hasyim bin Hasyim dia berkata; Aku mendengar ' Amir bin 
Sa'd bin Abu Waqqash berkata; 'AKu mendengar Sa'd berkata; Aku mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang makan tujuh butir kurma 'Ajuwa 
pada pagi hari, maka pada hari itu dia tidak akan celaka oleh racun maupun sihir. Dan telah 
menceritakannya pula kepada kami Ibnu Abu 'Umar telah menceritakan kepada kami 
Marwan Bin Mu'awiyah Al Fazari Dan telah menceritakannya pula kepada kami lshaq bin 
Ibrahim, telah mengabarkan kepada kami Abu Badr Syuja' bin Al Walid, keduanya dari 



Hasyim bin Hasyim dengan jalur ini, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang 
serupa, keduanya tidak mengatakan 'Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam..' 


* ^ ' 



/ S **S ' !^ / **/ ''S ' 


3815. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub serta Ibnu 
Hajar. Yahya bin Yahya berkata; "Telah mengabarkan kepada kami". Sedangkan yang lain 
berkata; 'Telah menceritakan kepada kami'. Telah menceritakan kepada kami Ismail yaitu 
Ibnu Ja'far dari Syarik yaitu Ibnu Abu Namir dari Abdullah bin Abu 'Atik dari Aisyah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kurma 'Ajuwa (jenis kurma 
yang baik yang tumbuh di dusun 'Aliyah daerah Madinah) mengandung obat, atau dia adalah 
penawar racun di pagi hari." 


Bab: Keutamaan kam'ah dan mengobati mata dengannya 






3816. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
Jarir. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lain, dan Telah menceritakan kepada kami lshaq 
bin Ibrahim, Telah mengabarkan kepada kami Jarir dan Amru bin 'Ubaid dari Abdul Malik bin 
'Umair dari 'Amru bin Huraits dari Sa'id bin Zaid bin Amru bin Nufail dia berkata; Aku 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al Kam-at (cendawan) sejenis 
manna (sejenis makanan yang diturunkan Allah Ta'ala kepada Bani Israil), airnya 
mengandung obat bagi penyakit mata." 





-X^£- CUJ -X>- \ <C> y3 -X>- LaJ jls J <CJl£- 


3817. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna, Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Abdul Malik bin 'Umair dia berkata; 'Aku mendengar Amru bin Huraits berkata; 'Aku 



mendengar Sa'id bin Zaid dia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Al Kam-at (cendawan) sejenis manna (sejenis makanan yang diturunkan Allah 
Ta'ala kepada Bani Israil), airnya mengandung obat bagi penyakit mata." Dan Telah 
menceritakan pula kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; Telah 
mengabarkan kepadaku Al Hakam bin 'Utaibah dari Al Hasan Al 'Urani dari 'Amru bin Huraits 
dari Sa'id bin Zaid dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Syu'bah berkata; 'Tatkala Al Hakam 
menceritakannya kepadaku, aku tidak mengingkarinya kalau itu adalah Hadits yang 
diriwayatkan oleh Abdul Malik.' 


M i .-.A A 




3818. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru Al Asy 'Atsi, Telah mengabarkan 
kepada kami 'Abtsar dari Mutharrif dari Al Hakam dari Al Hasan dari Amru bin Huraits dari 
Sa'id bin Zaid bin Amru bin Nufail dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Al Kam-at (cendawan) adalah bagian dari sejenis manna (sejenis makanan) yang 
diturunkan Allah Ta'ala kepada Bani Israil, airnya mengandung obat bagi penyakit mata." 




3819. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Telah mengabarkan kepada 
kami Jarir dari Muththarrif dari Al Hakam bin 'Utaibah dari Al Hasan Al 'Urani dari 'Amru bin 
Huraits dari Sa'id bin Zaid dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Al Kam-at 
(cendawan) adalah diantara sejenis manna (sejenis makanan) yang diturunkan Allah kepada 
Musa, airnya mengandung obat bagi penyakit mata." 


i IjLi \jb j) J (J-O \ yZu \ 


3820. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari 'Abdul Malik bin 'Umair dia berkata; 'Aku mendengar Amru bin Huraits berkata; 
'Aku mendengar Sa'id bin Zaid berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al 
Kam-at (cendawan) adalah diantara sejenis manna (sejenis makanan) yang diturunkan Allah 
kepada bani Israil, airnya mengandung obat bagi penyakit mata." 






JiiiU ^3vs3vs^j^ 

9 9 

it^l 


3821. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hubib Al Haritsi Telah menceritakan 
kepada kami Hammad bin Zaid, Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Syabib dia 
berkata; Aku mendengarnya dari Sahr bin Hausyab lalu aku menanyakannya, dia menjawab; 
Aku mendengarnya dari 'Abdul Malik bin 'Umair dia berkata; Aku bertemu dengan Abdul 
Malik dan dia menceritakan kepadaku; dari Amru bin Huraits dari Sa'id bin Zaid dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al Kam-at (cendawan) adalah diantara 
sejenis manna (sejenis makanan), airnya mengandung obat bagi penyakit mata." 


Bab: Kelebihan buah arokyang berwarna hitam (ol.i— 






J** 




3822. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir, Telah mengabarkan kepada kami 
Abdullah bin Wahab dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari 
Jabir bin Abdullah dia berkata; Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di 
Marr Zhahran dan kami memetik buah yang matang dari pohon arok maka (Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ambillah yang hitam." (Jabir bin Abdullah) berkata; 
kami bertanya: "Wahai Rasulullah apakah anda pernah mengembala kambing?" beliau 
bersabda: "Ya, bukankah tidak ada seorang Nabi pun melainkan dia pernah mengembala 
kambing!" -Atau yang serupa dengan perkataan ini,- 


Bab: Keutamaan cuka dan menggunakannya sebagai lauk 


3 \ AjioLc-^C-A^o \ 



3823. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi, telah 
mengabarkan kepadaku Yahya bin Hassan telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin 
Bilal dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sebaik-baik lauk pauk adalah cuka. Dan Telah menceritakannya pula 
kepada kami Musa bin Quraisy bin Nafi' At Tamimi, Telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Shalih Al Wuhazhi, Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dengan sanad ini, 
dan dia berkata; 'Sebaik-baik lauk pauk -dengan tidak ada keraguan. - 


J* yA\\L'sisM\ j[ 



3824. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Abu Sufyan dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bertanya kepada istrinya-istrinya mengenai lauk, lalu mereka menjawab; 
"Kita tidak punya apa-apa selain cuka." Beliau menyuruh diambilkan kemudian beliau makan 
dengan cuka tersebut sambil bersabda: 'Sebaik-baik lauk adalah cuka, sebaik-baik lauk 
adalah cuka.' 






3825. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim Ad Dauraqi, Telah menceritakan 
kepada kami Ismail yaitu Ibnu 'Ulayyah dari Al Mutsanna bin Sa'id, Telah menceritakan 
kepadaku Thalhah bin Nafi' bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; 'Suatu hari aku 
diajak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ke rumahnya, kemudian beliau mengeluarkan 
sepotong roti. Beliau bertanya kepada istri-istrinya: "Apakah ada lauk pauk?" Mereka 
menjawab; 'Tidak ada, kecuali sedikit cuka. Lalu beliau bersabda: 'Sesungguhnya cuka adalah 
sebaik-baik lauk.' Jabir berkata; 'Aku menyukai cuka sejak aku mendengarnya dari Nabiyullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Dan Thalhah berkata; Aku menyukai cuka sejak aku 
mendengarnya dari JabirTelah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami Telah 
menceritakan kepadaku Bapaku, Telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna bin Sa'id dari 
Thalhah bin Nafi', Telah menceritakan kepada kami Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, mengajak dia ke rumahnya seperti yang disebutkan pada Hadits 



'Ulayyah hingga sabda beliau: 'Sebaik-baik lauk adalah cuka. 1 Tanpa menyebutkan kalimat 
lain sesudah itu. 




< f t .-? $' s'* />'' s' ' X\ <* L' '\ S ,' s' * s> s ' 

CJoilrOAjtJs &3 T>-) W> 5 .a j (IAj AjcUs 




i , A 


yU^is ji 


3826. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun Telah mengabarkan kepada kami Hajjaj bin Abu Zainab, Telah 
menceritakan kepadaku Abu Sufyan Thalhah bin Nafi' dia berkata; Aku mendengar Jabir bin 
'Abdullah radliallahu 'anhu berkata: "Pada suatu hari aku sedang duduk di rumahku, tiba-tiba 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lewat. Beliau memberi isyarat kepadaku lalu aku 
berdiri menemui beliau. Beliau memegang tanganku (mengajakku pergi bersama beliau). 
Kami berjalan hingga sampai ke rumah salah seorang isteri beliau. Beliau masuk dan 
mempersilahkanku pula masuk. Karena itu aku masuk sampai ruangan dalam. Beliau 
bertanya kepada isterinya: 'Adakah kamu sedia makanan? ' Jawab mereka; 'Ada! ' Maka 
dibawanya tiga buah roti lalu dihidangkannya ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Beliau ambil sebuah lalu di letakkannya dihadapan beliau, kemudian diambilnya 
sebuah lagi lalu diletakkannya di hadapanku. Sesudah itu yang ketiga dipatahkan, 
separuhnya diambil oleh beliau dan separuhnya lagi diletakkannya di hadapanku. Kemudian 
beliau bertanya: 'Apakah ada lauk pauk? ' Mereka Menjawab; 'Tidak ada apa-apa selain 
cuka.' Kata beliau: 'Bawalah kemari! Sebaik-baik lauk adalah cuka.' 


Bab: Bolehnya makan bawang _ji)\ 



U j ^Luq\ \z\^L*j 



3827. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar lafazh 
ini milik Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Ja'far, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb dari Jabir bin 
Samurah dari Abu Ayyub Al Anshari dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
apabila diberi makanan oleh seseorang, beliau makan dan sebagian lagi diberikannya 
kepadaku. Pada suatu hari beliau memberikan kepadaku makanan yang tidak dimakannya 
karena di dalamnya ada bawang putih. Lalu kutanya; 'Apakah bawang putih itu haram? ' 
Jawab beliau: 'Tidak! Tetapi aku tidak suka karena baunya.' Kata Abu Ayyub; 'Kalau begitu, 
aku juga tidak suka apa yang Anda tidak sukai.' Dan Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna, Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Syu'bah 
mengenai sanad ini. 


p* ^a\ 31S 31S j p&f&j 


3828. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Syaa'ir dan Ahmad bin Sa'id bin Shakhr 
lafazh dari keduanya hampir mirip. Keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 
An Nu'man, Telah menceritakan kepada kami Tsabit dalam riwayat Hajjaj bin Yazid Abu Zaid 
Al Ahwal, Telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Abdullah bin Al Harits dari Aflah - 
budak- Abu Ayyub dari Abu Ayyub bahwa Nabi Shallallah 'Alaihi Wa Sallam singgah di 
rumahnya. Lalu Beliau bermalam dan tinggal di bagian bawah sementara Abu Ayyub Al 
Anshari berada diatas. Pada suatu malam Abu Ayyub Al Anshari terbangun, ia (Abu Ayyub Al 
Anshari) berkata; Kami berjalan diatas kepala Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam? Lalu 
dia pindah dan tidur bersama keluarganya disebelahnya. Abu Ayyub Al Anshari menyebutkan 
hal itu kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Di bawah lebih bermanfaat bagiku." Abu Ayyub Al Anshari berkata: Aku tidak 
akan tinggal di atas loteng sementara anda berada dibawahnya." Lalu Abu Ayyub Al Anshari 
pindah ke bawah sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pindah ke atas. Abu Ayyub Al 
Anshari juga membuatkan makanan untuk Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Bila tempat 
makanan di kembalikan Abu Ayyub Al Anshari bertanya dimanakah tempat jari-jari Nabi 



shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia makan pada bekas jari-jari Nabi Sha Mal la hu 'alaihi wa 
Salam. Pernah juga dia membuatkan makanan yang di dalamnya ada bawang putihnya. 
Tatkala bekas piring beliau di kembalikan, dia bertanya bekas jari-jari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, dikatakan padanya; 'Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tidak makan.' Abu 
Ayyub Al Anshari kaget dan segera naik ke atas, dia bertanya: 'Apakah makanan itu haram? 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak, aku cuman tidak menyukainya.' Abu 
Ayyub Al Anshari berkata; 'Sesungguhnya aku juga membenci yang anda benci. (Dan Nabi 
Shallallahu 'alaihi wa Salam pada waktu itu sering di datangi malaikat dan wahyu). 

Bab: Memuliakan tamu ^ \ ) 


9 J IK 




3829. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb, Telah menceritakan kepada kami Jarir 
bin Abdul Hamid dari Fudhail bin Ghazawan dari Abu Hazim Al Asyja'i dari Abu Hurairah dia 
berkata; "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia 
berkata: 'Aku berada dalam kesulitan (susah hidup dan lapar).' Maka beliau bawa orang itu 
ke rumah sebagian istri-istri beliau, menanyakan kalau-kalau mereka memiliki makanan. 
Para isteri beliau menjawab; 'Demi Allah yang mengutus Anda dengan kebenaran. Aku tidak 
sedia apa-apa selain air.' Begitulah jawaban mereka masing-masing hingga seluruh istri 
beliau mengatakan dengan jawaban yang sama. Lalu beliau bersabda kepada para sahabat: 
'Siapa bersedia menjamu tamu malam ini niscaya dia diberi rahmat oleh Allah Ta'ala.' Maka 
berdirilah seorang laki-laki Anshar seraya berkata; 'Aku, ya Rasulullah! ' kemudian dibawalah 
orang itu ke rumahnya. Dia bertanya kepada isterinya; 'Adakah engkau sedia makanan? ' 
Jawab isterinya; 'Tidak ada, kecuali makanan anak-anak.' Katanya; 'Alihkan perhatian mereka 
dengan apa saja. Dan bila tamu kita telah datang, matikanlah lampu dan tunjukkan 
kepadanya bahwa kita seolah-olah ikut makan bersamanya. Caranya bila dia telah mulai 
makan, berdirilah ke dekat lampu lalu padamkan. Maka duduklah mereka, dan sang tamu 
pun makan. Setelah Subuh, sahabat tersebut bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam. Lalu kata beliau: 'Sungguh Allah kagum dengan cara kamu berdua melayani tamu 
kalian tadi malam'. 



j£US£U- 

jjy^i^o i }^^dija3\»ij%Uc^^j^\, >iu ytf j&^n 

ul^ i^JL^4 jA£&\^>&\ j 

g y .jSli ^0\3j5^/3J^>oo 


3830. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Allaa'i, Telah 
menceritakan kepada kami Waki' dari Fudhail bin Ghazawan dari Abu Hazim dari Abu 
Hurairah; "Seorang laki-laki Anshar kedatangan tamu dan bermalam di rumahnya. Padahal 
dia tidak mempunyai makanan selain makanan anak-anaknya. Maka dia berkata kepada 
isterinya; 'Tidurkan anak-anak dan padamkan lampu. Sesudah itu suguhkan kepada tamu 
kita apa adanya.' Kata Abu Hurairah; 'Karena peristiwa itu maka turunlah ayat: 'Dan mereka 
lebih mementingkan tamu dari diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam keadaan 

kesusahan ' (Al Hasyr 59: 9).' Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib, 

Telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail dari bapaknya dari Ibnu Hazim dari Abu 
Hurairah dia berkata; Seorang laki-laki datang ke rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam hendak bertamu, namun beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak memiliki 
sesuatupun untuk menjamunya. Kemudian beliau bersabda kepada para sahabatnya: 'Siapa 
bersedia menjamu tamu malam ini niscaya dia diberi rahmat oleh Allah Ta'ala.' Maka 
berdirilah seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Thalhah seraya berkata; 'Aku, ya 
Rasulullah! ' kemudian dibawalah orang itu ke rumahnya. Kemudian dia menyebutkan Hadits 
yang serupa dengan Hadits Ibnu Jarir. Dan di dalamnya disebutkan mengenai turunnya ayat 
sebagaimana disebutkan oleh Waki'. 


^ ^ / / / ^ **> / 

j J J, j vsl 3 Vi a \ ^ ^ 0 ^- 5 ^' 

JjX&& fsii j\ ^Jj\ 

IL>15 M J. ^LrJSyi ]\ ^ j 



U <*X^J J 3ViS^\l4-ij\ ,^5^ 3Vs J 

'jtfl\ 3^ <AL& li _*£■ Jo 5^ '\ C-Jui9 jU-£J\ (J\^\j J» \lli> <us Jl>J ^1S aIc- cjLiSss \ J-i 

^UScL*1)l>i 9 jlSrfUs) _jil J* W \ J^jJL>ei J^*lj\^\OA<aJ«i 


S' 9 \ S’ 

<ulx* 


L5^ 


W:dJ^3is^\ ( ^==v\^ ^?. 

js^U\3j^j 

j\'&$J\ ctfS^U 
IS^UisJI^T 

ji / 


a\ii^\j^ji5\yi, udiisf^ 




*\> * C ^ * 


\IS5j£- 


3831. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Syababah bin Sawwar; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al 
Mughirah dari Tsabit dari 'Abdurrahman bin Abu Laila dari Al Miqdad ia berkata; "Saya dan 
dua orang teman saya datang -sedangkan pada saat itu pendengaran dan penglihatan saya 
sudah tidak berfungsi lagi karena sakit yang pernah saya alami." Al Miqdad berkata; "Kami 
mulai menyerahkan diri kami (memohon bantuan) kepada para sahabat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, tapi tidak seorang pun dari mereka yang sudi menerima kami. 
Akhirnya, kami mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau pun mengajak 
pergi menuju keluarga beliau. Ternyata di rumah beliau ada tiga ekor kambing. Lalu beliau 
berkata: "Perahlah susu kambing itu untuk kita minum bersama!" Al Miqdad berkata; "Lalu 
kami memerah susu kambing itu dan setiap orang dari kami pun meminum jatahnya masing- 
masing. Setelah itu, kami menyimpan susu jatah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kata 
Al Miqdad; "Sebagian malam telah berlalu, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mengucapkan salam yang tidak sampai membangunkan orang tidur, tetapi dapat didengar 



oleh orang yang terjaga." Al Miqdad berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang 
ke masjid lalu beliau melaksanakan shalat. Setelah itu, beliau mendekati minumannya untuk 
diminum." Pada malam itu, ketika saya telah meminum jatah minuman saya, tiba-tiba saya 
tergoda oleh bisikan syetan yang selalu terngiang di telinga saya; "Muhammad mendatangi 
orang-orang Anshar dan mereka pun menjamunya. Setelah itu, ia (Muhammad) mendapat 
jamuan di tengah mereka, hingga ia (Muhammad) tidak membutuhkan minumannya yang 
tersisa." Lalu saya dekati minuman beliau yang tersisa itu dan langsung saya meminumnya. 
Setelah minuman Rasulullah itu masuk ke dalam perut saya, dan tentunya tidak mungkin 
bagi saya untuk mengeluarkannya kembali, maka syetan membisikkan rasa penyesalan ke 
dalam hati saya; "Hai celaka sekali kamu ini, " seru syetan." Apa yang telah kamu lakukan? 
Mengapa kamu meminum habis minuman Muhammad itu? Bagaimana nanti, apabila 
Muhammad datang dan ia tidak mendapatkan lagi minumannya, hingga akhirnya ia 
mendo'akan kecelakaan bagimu dan kamu akan celaka di dunia dan akhirat?" kebetulan 
pada saat itu saya tengah mengenakan jubah, yang apabila saya tutupkan sampai kedua 
telapak kaki saya pasti akan nampak kepala saya. Sebaliknya, apabila saya tutupkan kepala 
saya, maka kedua telapak kaki saya pasti akan nampak. Oleh karena itu, saya tidak dapat 
tidur dengan tenang. Sementara kedua teman saya, sepertinya mereka berdua dapat tidur 
dengan nyenyak karena mereka tidak berbuat seperti apa yang telah saya perbuat. Al 
Miqdad berkata; "Tak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan 
memberi salam seperti biasanya. Setelah itu, beliau pergi ke masjid untuk melaksanakan 
shalat. Usai melaksanakan shalat, beliau pun langsung menghampiri minumannya untuk 
diminumnya. Tetapi, beliau mendapatkan minuman yang ada di dalam gelas itu telah habis. 
Akhirnya, beliau menengadahkan wajahnya ke langit. Batin saya mengatakan; "Mungkin 
Rasulullah sekarang akan mendo'akan kecelakaan untuk saya, selaku orang yang telah 
menghabiskan minumannya itu." Tetapi, ternyata beliau malah berdo'a: "Ya Allah, berilah 
makan orang yang telah memberiku makan dan berilah minum orang yang telah memberiku 
minum." Al Miqdad berkata; "Akhirnya saya singsingkan jubah saya, lalu saya ambil pisau, 
dan saya pergi menuju kandang kambing saya. Saya pilih kambing yang paling gemuk untuk 
saya sembelih sebagai makanan bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika saya 
sembelih, ternyata kambing-kambing itu mengandung susu yang sangat banyak, hingga saya 
segera meminjam wadah kepada keluarga Rasulullah, yang sebelumnya mereka jarang sekali 
mempergunakan wadah tersebut untuk memerah kambing. Akhirnya saya perah susu 
kambing itu hingga memenuhi wadah-wadah tersebut. Setelah itu, saya pun menghampiri 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau berkata: "Apakah kalian telah meminum 
minuman kalian tadi malam?" Saya berkata; "Ya Rasulullah, silahkan Anda mencicipi susu 
kambing ini!" Kemudian beliau pun meminumnya dengan senang. Setelah itu beliau minta 
minum lagi. Lalu saya mempersilahkan beliau untuk meminum susu tersebut. Maka beliau 
pun meminumnya dan setelah itu beliau masih minta lagi. Setelah saya tahu Rasulullah telah 
merasa lega dan saya telah dapat memenuhi permintaannya, maka saya pun merasa senang 
hingga saya terjatuh ke tanah. Rasulullah bertanya; "Hai Miqdad, apakah ada salah satu 
perbuatanmu yang buruk?" Saya menjawab; "Ya, sebenarnya tadi malam saya begini dan 
begitu, hingga akhirnya saya telah melakukan ini dan itu." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sebenarnya hal itu merupakan rahmat dari Allah. Sayangnya, mengapa 
kamu tidak memberitahu kepadaku hingga kita dapat membangunkan kedua teman kita dan 
turut serta pula minum bersama kita?" Al Miqdad berkata; "Demi Dzat yang telah mengutus 
engkau, aku tidak peduli jika engkau telah mencicipi air susu ini bersama saya, kemudian 
ingin bersama para sahabat lainnya lagi." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 



Ibrahim, telah mengabarkan kepada kami An Nadhr bin Syumail telah menceritakan kepada 
kami Sulaiman bin Al Mughirah dengan sanad yang serupa. 


l^* /\-i2il3 

il&Uois' j^j^4\f\^jc^yk\ ijA 


3liL 

3832. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari dan Hamid bin 
Al Bakrawi dan Muhammad bin 'Abdul A'la seluruhnya dari Al Mu'tamir bin Sulaiman dan 
lafazh ini milik Ibnu Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamar; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku dari Abu 'Utsman; dan telah menceritakan kepada kami 
pula 'Abdurrahman bin Abu Bakr ia berkata; "Kami sejumlah seratus tiga puluh orang 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau bertanya; 'Apakah salah seorang 
di antara kalian ada yang memiliki makanan?" Ternyata ada seorang sahabat yang membawa 
satu sha' makanan atau kurang lebih satu sha'. Lalu dibuatlah adonan. Tak lama kemudian, 
ada seorang musyrik yang tinggi, kurus, dan berambut kusut sambil mengiring kambing. 
Maka Rasulullah bertanya kepadanya: 'Apakah kambing ini dijual atau dihadiahkan? ' Orang 
musyrik itu menjawab; 'Kambing ini dijual.' Akhirnya Rasulullah membeli kambing tersebut 
darinya, lalu disembelih dan beliau memerintahkan agar hati kambing itu dipanggang. 
Abdurrahman berkata; 'Demi Allah, setiap sahabat yang berjumlah seratus tiga puluh itu 
mendapat jatah dari kambing panggang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jika 
kebetulan orangnya hadir, maka Rasulullah menyimpan jatahnya. Abdurrahman berkata; 
'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagi daging kambing tersebut menjadi dua 
periuk dan kami semua memakannya hingga kenyang. Lebih dari itu, kami pun tidak sanggup 
untuk menghabiskannya. Lalu sisanya dalam dua periuk itu kami angkut dengan unta. Atau 
kira-kira seperti itulah yang dia ceritakan.' 





&$L J\yiyj^ } A^j^lS^\^^\ ^jll a S\j^ , jL^U- ^^Su3^^j' 

'''j / s\ „y ''j / 

^4^51j3^ ^4<j3c 4? J^'j3^J-*<^. ’j*^j^\j(j)j^ jj&3^ 

i\3 ^j^J^-^ 3 , g-yfc 

^3\3^\ji^Ai^^\^ Jj j][pi 

0U4I J\£rfiU&S^p*i > 3 : 

JliUTjIS. :_^^\ ^\^<LZtA\ Ji-J JS' 


3833. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbiri dan Hamid bin 
'Umar Al Bakrawi dan Muhammad bin Abdul A'la Al Qaisi seluruhnya dari Al Mu'tamir dan 
lafazh ini miliknya Ibnu Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamar bin Sulaiman 
ia berkata; Berkata Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Utsman; telah 
menceritakan kepadanya 'Abdurrahman bin Abu Bakr bahwasanya kaum Shuffah, (orang- 
orang yang tinggal di emperan masjid Nabawi), adalah orang-orang yang fakir. Pada suatu 
hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa memiliki makanan untuk 
dua orang, maka makanlah dengan tiga orang. Barang siapa yang memiliki makanan untuk 
empat orang, maka makanlah oleh lima atau enam orang." Atau kira-kira demikianlah yang 
beliau sabdakan. Abu Bakar pernah datang bersama tiga orang, sedangkan Nabi Muhammad 
shallallahu 'alaihi wasallam datang bersama sepuluh orang. Sementara itu, tiga orang yang 
bersama Abu Bakar adalah saya, ayah saya dan ibu saya, (saya tidak tahu apakah ia 
menuturkan; istri saya dan pelayan di rumah kami dan rumah Abu Bakar). Abdurrahman 
berkata; 'Abu Bakar radliallahu 'anhu makan malam di tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dan ia pun belum pulang hingga usai shalat Isya. Sepertinya Rasulullah sudah 
mengantuk, lalu Abu Bakar pulang dan tiba di rumah setelah sebagian malam telah berlalu. 
Kemudian Abu Bakar ditanya istrinya; 'Wahai suamiku, mengapa kamu biarkan saja tamu- 
tamumu? ' Abu Bakar malah balik bertanya kepada istrinya; 'Apakah kamu belum memberi 
mereka makan malam? ' Istrinya menjawab; 'Mereka tidak mau makan sebelum kamu 
datang. Sebenarnya makanan itu telah dihidangkan, tetapi mereka tetap tidak mau makan 
juga.' Abdurrahman berkata; 'Lalu saya keluar untuk menyelinap.' Abu Bakar berkata; 'Hai 



Ghuntsar! ' Rupanya Abu Bakar berkata tidak enak (karena mencari saya) dan 
mempersilahkan para tamunya; 'Silahkan menikmati hidangan kami seadanya ini! ' Abu 
Bakar berkata; 'Demi Allah, saya tidak turut mencicipinya.' Abdurrahman berkata; 'Demi 
Allah, setiap kami mengambil sesuap dari makanan itu, maka makanan tersebut selalu 
bertambah banyak, hingga kami merasa kenyang dan makanan itu menjadi lebih banyak dari 
sebelumnya.' Melihat makanan yang tidak berkurang sama sekali atau bahkan bertambah 
banyak, maka Abu Bakar pun berkata kepada istrinya; 'Hai saudara perempuan Bani Firas, 
keajaiban apa ini? ' Istrinya menjawab; 'Demi buah hatiku, sungguh makanan itu bertambah 
banyak tiga kali lipat dari sebelumnya.' Abdurrahman berkata; "Abu Bakar hanya mencicipi 
sebagian makanan itu seraya mengatakan sesuatu kepada istrinya, 'Hai istriku, 
sesungguhnya sumpahmu itu dari syetan.' Ternyata Abu Bakar hanya mencicipi sesuap saja 
dari makanan tersebut. Setelah itu, dibawanya makanan itu kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, hingga ia berada di sisi beliau. Abdurrahman berkata; "Kami mempunyai 
perjanjian dengan suatu kaum sedangkan batas waktunya telah berlalu. Kemudian kami 
mempersilahkan dua belas orang untuk makan yang masing-masing disertai anak buah 
beberapa orang. Hanya Aliahlah Yang Maha mengetahui berapa jumlah anak buah masing- 
masing dari dua belas orang tersebut. 'Abdurrahman berkata; "Yang jelas, masing-masing 
orang disertai beberapa anak buah. Mereka kemudian makan semuanya." (Kira-kira 
demikianlah yang dia sampaikan). 





3834. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami Salim bin Nuh Al 'Aththar dari Al Jurairi dari Abu 'Utsman dari 'Abdurrahman 
bin Abu Bakr ia berkata; 'Beberapa tamu kami singgah di rumah kami.' Abdurrahman 
berkata; 'Sedangkan pada malam itu Ayahku ada janji untuk berbincang-bincang dengan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Abu Bakr berajak pergi seraya mengatakan; 
'Wahai Abdurrahman, layani tamu-tamumu dengan baik! ' Abdurrahman berkata; 'Pada sore 
harinya, aku melayani tamu-tamu dengan menyuguhkan hidangan untuk mereka, namun 
mereka menolaknya seraya berkata; 'Tunggulah, sampai tuan rumah ini datang, hingga dia 
bisa makan bersama kami.' Abdurrahman berkata; 'Maka aku katakan kepada mereka; 'Dia 
itu orangnya keras, apabila kalian tidak menyantap apa yang aku hidangkan, aku takut 
ayahku memarahiku. Abdurrahman berkata; 'Namun mereka tetap menolaknya.' Tatkala 
Abu Bakr datang, sedangkan di antara mereka belum ada yang menyentuhnya sama sekali. 
Abu Bakr bertanya kepada mereka; 'Apakah kalian sudah selesai menikmati hidangan kami? ' 
Abdurrahman berkata; maka mereka menjawab; 'Demi Allah, belum.' Abu Bakr berkata; 
Bukankah aku telah menyuruh Abdurrahman? Abdurrahman berkata; 'Maka akupun 
menjauh dari Abu Bakr, namun dia segera memanggilku; 'Wahai Abdurrahman! ' 
Abdurrahman berkata; 'namun aku terus menghindar darinya.' Maka Abu Bakr 
memanggilku; Ya Guntsar! (kalimat menghardik) 'Saya bersumpah kepadamu jika kamu 
mendengar suaraku, maka datanglah! Abdurrahman berkata; Maka aku pun datang seraya 
kukatakan; 'Demi Allah, aku tidak bersalah, mereka itu tamu Ayah, maka tanyalah mereka. 
Aku telah melayani dan menjamu mereka, namun mereka menolak menyantap hidangan 
sampai ayah datang.' Abdurrahman berkata; Maka Abu Bakr bertanya; 'Kenapa kalian tidak 
mau menyantap hindangan yang kami berikan kepada kalian? ' Abdurrahman berkata; Maka 
Abu Bakr berkata; 'Demi Allah, Aku tidak akan makan malam ini! ' Abdurrahman berkata; lalu 
mereka berkata; 'Demi Allah, kami tidak memakannya sampai anda memakannya.' Abu Bakr 
berkata; 'Aku sama sekali tidak pernah melihat keburukan seperti yang terjadi malam ini.' 
Celakalah kalian kenapa kalian tidak mau menerima hidangan kami? Abdurrahman berkata; 
kemudian Abu Bakr berkata; 'Sumpah kalian tadi itu adalah dari syetan, ayo santaplah 
hidangan kalian.' Maka makananpun disodorkan kepada mereka. Abu Bakr berdo'a terlebih 
dahulu lalu makan, kemudian mereka pun ikut makan. Abdurrahman berkata; 'Di pagi 
harinya Abu Bakr menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 'Ya 
Rasulullah, para tamuku telah berbuat kebaikan dengan menepati sumpahnya. Sedangkan 
aku telah melanggar sumpahku.Abdurrahman berkata; Abu Bakr menceritakan kejadian tadi 
malam kepada Rasulullah, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak, 
bahkan kamu yang paling baik dan lebih utama dari mereka. Abdurrahman berkata; 'Aku 
tidak mendengar ada kafarah (penebus) terhadap sumpah tersebut.' 


Bab: Makan dua orang cukup untuk tiga orang 




3835. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca Hadits 
dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 



'alaihi wasallam bersabda: "Makanan untuk dua orang cukup untuk dimakan tiga orang, dan 
makanan tiga orang cukup dimakan untuk empat orang." 


> » 


C JJ 






'J±'^£\ Js$' 

» / \ s 9 S \\ t 9 9 '' 'Z. ft \\ \ 9 ' \"* t* 'i X ^ W'* ^ y ^ 


3836. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 
Rauh 'Ubadah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan 
kepadaku Yahya bin Habib; Telah menceritakan kepada kami Rauh; Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair; Bahwasanya dia telah 
mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Makanan untuk seorang cukup untuk dua orang, makanan dua orang 
cukup untuk empat orang, dan makanan empat orang cukup untuk delapan orang." Dan di 
dalam riwayat lshaq, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: ... (dengan tidak 
menyebutkan lafazh 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam'..). Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair, Telah menceritakan kepada kami Bapakku, Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lain, dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna, Telah menceritakan kepada kami 
Abdurrahman dari Sufyan dari Abu Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
seperti Hadits yang diriwayatkan Ibnu Juraij. 


' * 


3837. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakr bin Abu Syaibah, Abu 
Kuraib, dan lshaq bin Ibrahim. Abu Bakr dan Abu Kuraib berkata; 'Telah menceritakan 
kepada kami.' Sedangkan yang lainnya berkata; 'Telah mengabarkan kepada kami Abu 
Mu'awiyah dari Al A'Masy dari Abu Sufyan dari Jabir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Makanan untuk satu orang cukup untuk dimakan dua orang, dan 
makanan dua orang cukup dimakan untuk empat orang." 











j 





3838. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id dan Utsman bin Abu Syaibah 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari 
Jabir dari Nabi Shallallah 'Alaihi Wa Sallam: "Makanan untuk satu orang cukup untuk 
dimakan dua orang, dan makanan dua orang cukup dimakan untuk empat orang, dan 
makanan untuk empat orang cukup dimakan untuk delapan orang." 


Bab: Orang mukmin makan dengan satu usus dan orang kafir makan dengan tujuh usus 

jSi\ L> {j* 


> jj^4. tjJA 1 jls J ilii ‘js J CSJ 

J4U 


3839. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb, Muhammad bin Al Mutsanna dan 
Ubaidullah bin Sa'id mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami Yahya yaitu Al 
Oaththan dari Ubaidullah telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi 
Shallallah 'Alaihi Wa Sallam beliau bersabda: "Orang-orang kafir makan dengan tujuh usus 
(perut), dan orang mukmin makan dengan satu usus (perut)." Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair, Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku, demikian juga di riwayatkan dari jalur lain. Telah menceritakan kepada kami Abu 
Bakr bin Abu Syaibah, Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Ibnu Numair 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah, Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain, dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 
Abad bin Humaid, dari Abdur Razak dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Ma'mar 
dari Ayyub keduanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan 
Hadits yang serupa. 












9 y « a 

11 'L I ■'a 'T- 


4 1 - "t >. < i * ^ x\U\ '\\ 


(\fu* i 


3840. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Khallad Al Bahili; Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Jabir'far; Telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dari Waqid bin Muhammad bin Zaid bahwa dia mendengar Nafi' berkata; "Ibnu 
Umar melihat seorang miskin, kemudian dia menyuguhkan makanan kepadanya, lalu 
menyuguhkan lagi, orang itu makan dengan banyak, maka Ibnu Umar berkata; "Orang ini 
tidak boleh datang kepadaku karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sesungguhnya orang kafir makan dengan tujuh usus." 


?<> \\S ,s'./ 




>> » 


3841. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdurrahman dari Sufyan dari Abu Zubair dari Jabir dan Ibnu 'Umar; Bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang mukmin makan dengan satu usus 
(perut) sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus (perut)." Dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari Abu Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan 
Hadits yang serupa, namun dia tidak menyebutkan Ibnu Umar. 




LF 





3842. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah; Telah menceritakan kepada kami Buraid dari 
Kakeknya dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Orang 
mukmin makan dengan satu usus (perut) sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus 
(perut)." Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdul'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Al 'Ala dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 



£&k\']^>k\*S ^'A 'J&?$& ^ >&ji1 

f >V t£**-V ■^Aid^slia^J 

^ :>\^¥if^u-v. _^yi yii^ti^ri\ 


3843. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada 
kami lshaq bin 'Isa; Telah mengabarkan kepada kami Malik dari Suhail bin Abu Shalih dari 
Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kedatangan tamu 
orang kafir. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh pembantunya memerah 
susu seekor kambing untuk tamu, lalu diminum habis oleh tamu tersebut. Kemudian beliau 
menyuguhkan lagi, dan habis pula diminumnya. Di suguhkannya lagi, ia pun masih tetap 
meminumnya, sehingga akhirnya dia meminum habis susu perahan tujuh ekor kambing. 
Beberapa waktu kemudian dia masuk Islam. Rasulullah memerintahkan supaya diperah 
seekor kambing untuknya. Susu itu diminumnya habis. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam menyuruh supaya diperah seekor lagi lalu diberikan pula kepadanya, tetapi dia 
tidak sanggup menghabiskannya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Orang mukmin minum dengan satu usus (perut), dan orang kafir minum dengan tujuh usus 
(perut)." 


Bab: Tidak mencela makanan 


> ^ ^ * 


3%> i >1 ZjjS\ 

is&-3£> IsuuL 


>t . » s > * 


3844. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Zuhair bin Harb dan lshaq bin 
Ibrahim, Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami dan yang lainnya berkata; 'Telah 
mengabarkan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia 
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sama sekali tidak pernah mencela makanan 
apapun. Apabila beliau menyukai suatu makanan, maka beliau memakannya, dan apabila 
beliau tidak menyukainya maka dibiarkannya saja." Telah menceritakan kepada kami Ahmad 
bin Yunus, Telah menceritakan kepada kami Zuhair, Telah menceritakan kepada kami 
Sulaiman Al A'masy dari jalur ini dengan Hadits yang serupa. Telah menceritakan kepada 



kami Abad bin Humaid, telah mengabarkan kepada kami Abdur Razak, Abdul Malik bin 
Amru, dan Umar bin Sa'd Abu Daud Al Hafari seluruhnya dari Sufyan dari Al A'masy melalui 
jalur ini dengan Hadits yang serupa. 




3845. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Abu Kuraib, Muhammad 
bin Al Mutsanna, 'Amru An Naqid dan lafazh ini miliknya Abu Kuraib ia berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari 
Abu Yahya budak milik keluarga Ja'dah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; "Aku 
tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencela suatu makanan. Apabila 
beliau menyukainya maka dimakannya dan apabila beliau tidak menyukainya maka beliau 
diam saja." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Muhammad bin Al Mutsanna 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu 
Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 



38.KITAB: PAKAIAN DAN PERHIASAN 


Bab: Haramnya menggunakan bejana dari emas dan perak untuk makan dan selainnya 


*. i Ai 







cjigijcj iiAJ ji^LcsSi- Jiii- 

✓ it. 

» ,* sK'-.'**' »"*. 51 x 



3846. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Aku membaca Hadits 
dari Malik dari Nafi 1 dari Zaid bin 'Abdullah dari 'Abdullah bin 'Abdurrahman bin Abu Bakr 
Ash Shidiqi dari Ummu Salamah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang minum dengan bejana yang terbuat dari 
perak, sebenarnya dia sedang menggodok api neraka di dalam perutnya." Telah 
menceritakannya kepada kami Outaibah dan Muhammad bin Rumh dari Al Laits bin Sa'd; 
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain. Telah menceritakannya kepadaku 'Ali 
bin Hujr As Sa'idi; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu 'Ulayah dari Ayyub; 
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain. Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah 
dan Al Walid bin Syuja' keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Mushir 
dari 'Ubaidillah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami; Telah menceritakan kepada kami Al 
Fudhail bin Sulaiman; Telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah; Demikian juga 
telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; 
Telah menceritakan kepada kami Jarir yaitu Ibnu Hazim dari 'Abdurrahman As Sarraj mereka 
semuanya meriwayatkan dari Nafi, sebagaimana Hadits Malik bin Anas dengan sanadnya. Di 
dalam Hadits Ali bin Mushir dari Ubaidullah ada tambahan lafazh; 'Bahwa orang yang makan 


atau minum dengan bejana yang terbuat dari perak dan emas...'. Padahal dalam semua 
Hadits yang lain tidak ada tambahan 'makan dan emas', kecuali Hadits dari Ibnu Mushir saja. 


La-j \3A*Ja3^\ 


3847. Dan telah menceritakan kepadaku Zaid bin Yazid Abu Ma'an Ar Raqqasyi; Telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari 'Utsman yaitu Ibnu Murrah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdullah bin 'Abdurrahman; dari bibinya Ummu Salamah dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam barsabda: "Barangsiapa minum dengan bejana emas 
atau perak, maka sebenarnya dia sedang menggodok api neraka di dalam perutnya." 


Bab: Haramnya menggunaan bejana emas dan perak bagi laki-laki dan perempuan y>6 

o AJiio? 

1 la a 1\ ^-aJbabjo 

\l^.Vill5\ a y i» J C 

SSV^3 g. 1 XJL3,1 g. ^ 



> 

Ji 


\le*\ 






3848. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi; Telah mengabarkan 
kepada kami Abu Khaitsamah dari Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdullah bin 
Yunus; Telah menceritakan kepada kami Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Asy'ats; 
Telah menceritakan kepadaku Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin. dia berkata; Aku 
menemui Al Barra bin 'Azib radliallahu 'anhu lalu aku mendengar dia berkata; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada kami tujuh perkara dan melarang kami 
tujuh perkara. Beliau memerintahkan: (1) Mengunjungi orang sakit. (2) Mengantarkan 
jenazah. (3) Mendoakan orang bersin. (4) Menepati sumpah. (5) Menolong orang yang 
teraniaya. (6) Memenuhi undangan. (7) Menyebarkan salam. Dan Beliau melarang: (1) 
Memakai cincin emas. (2) Minum dari bejana perak. (3) Memakai seprei sutera. (4) Memakai 
sutera yang bercampur katun. (5) Memakai sutera biasa. (6) Memakai sutera tebal. (7) 
Memakai sutera kembang." Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki; Telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Asy'ats bin Sulaim melalui jalur ini dengan 
Hadits yang serupa, kecuali pada lafazh 'menepati janji', dia tidak mencamtumkan lafazh ini, 
tetapi memakai lafazh 'dan menunjuki orang yang tersesat.' Dan telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Mushir; Demikian 
juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin 
Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Jarir keduanya dari Asy Syaibani dari Asy'ats 
bin Abu Asy Sya'tsa dengan sanad ini sebagaimana Hadits Zuhair dan dia menyebutkan 
'Menepati janji' (tanpa ada keraguan), dia juga menambahkan 'dan Beliau shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang minum dari bejana yang terbuat dari perak, barang siapa yang minum 
dengannya ketika di dunia, maka dia tidak akan minum dengannya di akhirat kelak.' Dan 
telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris; 
Telah mengabarkan kepada kami Abu lshaq Asy Syaibani dan Laits bin Abu Sulaim dari 
Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa dengan sanad mereka, dan tidak ada tambahan sebagaimana 
Hadits Jarir dan Ibnu Mushir. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah 
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Abu 'Amir Al 'Aqadi; 
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdurahman bin Bisyr; Telah menceritakan kepadaku Bahz mereka semua mengatakan. 
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Asy'ats bin Sulaim dengan sanad dan 
kandungan Hadits mereka, kecuali lafazh 'menyebarkan salam' dia berkata dengan lafazh 
'menjawab salam', juga dengan lafazh 'Dan beliau shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami 



menggunakan cincin atau kalung dari emas.' Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam dan 'Amru bin Muhammad 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa 
dengan sanad mereka, dan dia berkata dengan lafazh 'Menyebarkan salam dan cincin dari 
emas' (tanpa ada keraguan). 


> ,> "t|~ ’s * . vj\ * . ^ ^ > 9 C' 9 \ ' 9 9 9 * s \ 'C 


/ ♦* *'/ ' / *'/ / / / **' ? * 

'j* > j,\ ^ j^3 

j$s^\ 

> ?:. > ||> 9> K i ' > \'.£\ ' •»-'> Ml S I tc> »| ' ?<- ,1 ||> »|K*V 

jiUiooA>- JcLe-^oJ^- 


* ' *- , ' \> 9 \\':. <- '*'+* 9 \ r * ' > > 9 ' 9 ' <i ' K'" J L . I ,»l> ’\ 


3849. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru bin Sahi bin lshaq bin Muhammad 
bin Al Asy'ats bin Qais dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah aku 
mendengarnya dia menyebutkan dari Abu Farwah, dia mendengar dari Abdullah bin 'Ukaim 
dia berkata; "Kami berada di Madain bersama Hudzaifah. Hudzaifah minta minum lalu diberi 



minum oleh pembesar negeri itu dalam bejana perak. Maka bejana itu dilemparkan oleh 
Hudzaifah seraya berkata; 'Ku kabarkan kepadamu bahwa aku telah memerintahkan 
kepadanya untuk tidak memberiku minum dalam bejana perak. Karena sesungguhnya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Jangan minum dalam bejana emas 
atau perak, dan jangan memakai sutera kembang atau sutera biasa, karena barang-barang 
itu untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia, dan untuk kamu kelak di akhirat." Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 
Abu Farwah Al Juhani ia berkata; Aku mendengar 'Abdullah bin 'Ukaim berkata; kami 

bersama Hudzaifah di Madain, dan seterusnya dengan Hadits yang serupa, namun di 

dalam Haditsnya tidak di sebutkan lafazh 'hari kiamat.' Dan telah menceritakan kepadaku 
'Abdul Jabbar bin Al A'la; Telah menceritakan kepada kami Sufyan; Pertama kali telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Ibnu Abu Laila dari Hudzaifah; 
Kemudian telah menceritakan kepada kami Yazid yang dia dengar dari Ibnu Abu Laila dari 
Hudzaifah; Kemudian telah menceritakan kepada kami Abu Farwah dia berkata; Aku 
mendengar Ibnu 'Ukaim, dan aku mengira bahwa Ibnu Abu Laila mendengarnya dari Ibnu 

'Ukaim, dia berkata; Kami bersama Hudzaifah di Madain (kemudian dia menyebutkan 

Hadits yang serupa namun dia tidak menyebutkan 'hari kiamat'). Telah menceritakan kepada 
kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam bahwa dia mendengar 'Abdur Rahman 
yaitu Ibnu Abu Laila berkata; Aku melihat Hudzaifah meminta air ketika dia berada di 
Madain, kemudian datanglah kepadanya seseorang dengan membawa bejana dari perak... 
(kemudian dia menyebutkan Hadits yang semakna dengan Hadits Ibnu 'Ukaim dari 
Hudzaifah. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah 
menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Demikian juga telah diriwayatkan 
dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur 
yang lain; Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdur Rahman bin Bisyr; Telah menceritakan 
kepada kami Bahz (seluruhnya). Dari Syu'bah seperti Hadits Mu'adz beserta sanadnya, 
namun di dalam Haditsnya tidak seorangpun dari mereka yang menyebutkan 'Aku melihat 
Hudzaifah' selain Mu'adz saja. Yang mereka katakan adalah 'Sesungguhnya Hudzaifah 
meminta air minum.' Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah 
mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur 
yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Ibnu 'Aun keduanya dari Mujahid dari 'Abdur 
Rahman bin Abu Laila dari Hudzaifah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits 
semakna yang telah kami sebutkan. 





3850. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Saifa ia berkata; 'Aku 
mendengar Mujahid berkata; 'Aku mendengar Abdurrahman bin Abu Laila berkata; ' 
Hudzaifah pernah meminta air minum, lalu seorang Majusi memberinya air minum dengan 
bejana yang terbuat dari perak, maka Hudzaifah berkata; 'Aku mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Jangan kalian memakai pakaian yang terbuat dari 
sutera kembang atau sutera tebal, dan jangan pula minum serta makan dengan 
menggunakan bejana atau piring yang terbuat dari emas dan perak, karena sesungguhnya 
barang-barang itu untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia. 


<S ' j s-*' \ & b ' \ ^ 




^ »1 » 


»> 


j o*'* L 




3851. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Aku membaca Hadits 
Malik dari Nafi' dari Ibnu 'Umar; Bahwa 'Umar bin Al Khaththab melihat baju sutera di pajang 
di depan pintu Masjid, lalu Umar berkata; "Wahai Rasulullah, Alangkah bagusnya seandainya 
Anda beli untuk Anda pakai berkhutbah pada hari jum'at', dan di saat menerima para utusan 
'Arab yang datang menghadap Anda." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 
'Yang memakai sutera ini hanyalah orang yang tidak dapat bagian di akhirat. Tidak berapa 
lama sesudah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi orang beberapa helai pakaian 
diantaranya kain sutera. Lalu beliau kirimkan kepada 'Umar sehelai. Maka Umar bertanya; 
"Ya Rasulullah! Bagaimana anda menyuruhku untuk memakai baju sutera ini? Bukankah 
kemarin Anda telah memberiku kritikan (teguran) tentang baju yang dipamerkan 'Utharid?" 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Aku tidak mengirimkannya kepadamu 
untuk kamu pakai.' Lalu Umar memberikan kain itu kepada saudaranya yang masih musyrik 
di kota Makkah. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah; 
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id 
seluruhnya Dari 'Ubaidullah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin 



Maisarah dari Musa bin 'Uqbah keduanya dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam sebagaiman Hadits Malik. 


\s 




A' > * 




Jla \jl»i <lju \ Jlaj 4i->- <--JUs <j , \ ^e- ^lax- •?»> j & \ <_}\< 

ilgLS&l j£l <fi 


3852. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada 
kami Jarir bin Hazim; Telah menceritakan kepada kami Nafi' dari Ibnu 'Umar ia berkata; 
"Umar bin Khattab melihat 'Utharid At Tamimi berdiri di pasar memamerkan sebuah baju 
sutera. 'Uthraid adalah seorang laki-laki yang berdekatan dengan para raja dan memperoleh 
baju itu dari mereka. Kata 'Umar: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam aku melihat 
si 'Utharid berdiri di pasar memamerkan sebuah baju sutera. Alangkah bagusnya seandainya 
Anda beli untuk memakainya di saat menerima para utusan 'Arab yang datang menghadap 
Anda, -sepertinya dia mengatakan pula; 'dan untuk Anda pakai berkhutbah pada hari 
jum'at'.- Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Yang memakai sutera di dunia 
hanyalah orang yang tidak dapat bagian di akhirat." Tidak berapa lama sesudah itu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi orang beberapa helai pakaian sutera. Lalu 
beliau kirimkan kepada 'Umar sehelai, juga beliau berikan kepada Usamah bin Zaid sehelai, 
dan beliau berikan kepada 'Ali bin Abi Thalib sehelai, seraya beliau berkata kepada 'Ali: 
"Potong baju itu untuk selendang isterimu!" Umar datang kepada beliau membawa baju 
sutera yang dikirimkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuknya. Kata 'Umar; "Ya 
Rasulullah! untuk apa anda kirimi aku baju sutera ini? Bukankah kemarin Anda telah berkata 
kepadaku tentang baju yang dipamerkan 'Utharid?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menjawab: "Aku tidak mengirimkannya kepadamu untuk kamu pakai, tetapi kukirimkan 
supaya engkau manfaatkan dalam memenuhi kebutuhanmu." Adapun Usamah, dengan 
gembira dipakainya baju itu. Karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandang 
kepadanya dengan pandangan yang menunjukkan beliau tidak setuju degan perbuatan 
Usamah itu. Kata Usamah; "Ya Rasulullah! mengapa Anda memandangku seperti itu. 



bukankah Anda yang mengirimiku baju ini?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menjawab: "Aku tidak mengirimkannya untuk kamu pakai sendiri, tetapi supaya engkau 
potong kembali menjadi selendang isterimu. 


U^vLii3^o^-^ 

iL 


3853. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya dan lafazh 
ini milik Harmalah; ia berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan kepadaku Salim bin 
'Abdi llah; Bahwa 'Abdullah bin 'Umar berkata; Umar pernah melihat baju sutera di jual di 
pasar, kemudian dia mengambilnya dan membawanya ke hadapan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam seraya berkata; "Ya Rasulullah belilah baju ini, dan pakailah oleh anda untuk 
hari raya dan untuk menyambut para tamu utusan yang menghadap andal." Lalu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang memakai sutera ini hanyalah orang yang tidak 
dapat bagian di akhirat." Beberapa hari kemudian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mengirimkan kepada Umar selendang sutera, setelah Umar menerimanya, dia lalu menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Ya Rasulullah bukankah anda telah 
menegur dengan mengatakan bahwa pakaian ini atau yang memakai sutera ini hanyalah 
orang yang tidak dapat bagian di akhirat, tapi kenapa anda mengirimkannya untukku?" 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Hendaklah kamu jual kain itu dan 
ambillah hasilnya untuk memenuhi kebutuhan hidupmu." Dan telah menceritakan kepada 
kami Harun bin Ma'ruf; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan 
kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Ibnu Syihab melalui sanad ini dengan redaksi yang serupa. 




/ ^ ^ w- ^ / x ^ 







» - * ' •' > » ?* sKm' * » "K*v i "•> »i i-' 

<>> ^N> _*> ' UoJ^<U**- L oJ^ ^ j J Uo-X>- ^LdJLuAjJ 

^ ^ / ^ ^ ^ y s 


^ _>*-£• p-f~>- A>- >>tj j* ^ J \ j^> ^4^ ^ J' ^ 6^-^ i 4^ J4 -j ^ ^- c- c£ ' j 


3854. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Sa'id dari Syu'bah; Telah mengabarkan kepadaku Abu Bakr bin Hafsh dari Salim dari Ibnu 
'Umar bahwa 'Umar pernah melihat seorang laki-laki dari keluarga 'Utharid memaki 
selendang yang terbuat dari sutera. Maka Umar berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam; "Alangkah bagusnya Seandainya anda membeli kain itu." Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menjawab: "Yang memakai sutera ini hanyalah orang yang tidak dapat 
bagian di akhirat." Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di beri hadiah kain 
bertenunkan sutera. Kemudian beliau mengirimkannya kepadaku. Maka Umar berkata; 
"Kukatakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; 'Bagaimana anda mengirimkan 
kain sutera ini, bukankah anda telah menegur dengan mengatakan kain ini begini dan 
begitu? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Aku mengirimkannya kepadamu 
agar kamu ambil manfaat dari hasil penjualannya untuk kebutuhan hidupmu.' Dan telah 
menceritakan kepadaku Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Rauh; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah; Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Hafsh 
dari Salim dari Bapaknya bahwa 'Umar bin Al Khaththab melihat seorang laki-laki dari 

keluarga 'Utharid serupa dengan Hadits Yahya bin Sa'id hanya saja di dalamnya di 

sebutkan dengan lafazh, 'Kami mengirimnya untuk kamu manfaatkan darinya bukan untuk 
kamu pakai'. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdush Shamad ia berkata; Aku mendengar Bapakku berkata; 
Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abu lshaq ia berkata; Salim bin 'Abdillah berkata 
kepadaku mengenai Kain Sutera lstabraq, maka dia mengatakan; 'Yaitu kain sutera tebal, 
kemudian dia berkata; Aku telah mendengar Abdullah bin Umar berkata; Umar suatu hari 
melihat seseorang yang memakai kain sutera tebal, lalu Umar mendatanginya Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dan seterusnya. ..dia menyebutkan dengan Hadits yang serupa, 
hanya saja dia menyebutkan dengan lafazh, 'Sesungguhnya aku mengirimkannya untuk 
kamu ambil uang dari hasil penjualannya.' 





3 jljdJ^Z j$<jL&vj> jl)\ j^^o^u^j^;S/V r 

s jL^UVaL.^5 

ovi AjJli&L^ d*- 


3855. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Khalid bin 'Abdullah dari 'Abdul Malik dari 'Abdullah -budak- dari Asma' binti Abu Bakr dan 
dia juga adalah paman anaknya 'Atha, dia berkata; "Asma' binti Abu Bakar pernah menyuruh 
saya untuk menemui Abdullah bin Umar agar menyampaikan pesannya yang berbunyi, 
'Telah sampai kepada saya bahwasanya, engkau telah mengharamkan tiga hal; pakaian yang 
terbuat dari campuran sutera, pelana sutera yang berwarna merah tua, dan berpuasa di 
bulan Rajab seluruhnya.' Abdullah bin 'Umar berkata kepadaku; 'Mengenai berpuasa di 
bulan Rajab yang telah kamu singgung tadi, maka bagaimana dengan orang yang berpuasa 
selama-lamanya? ' Adapun mengenai campuran sutera pada pakaian, maka sebenarnya aku 
pernah mendengar Umar bin Khaththab berkata; 'Aku pernah mendengar Rasulullah 
bersabda: 'Sesungguhnya orang yang memakai kain sutera, niscaya ia tidak akan mendapat 
bagian di akhirat kelak.' Oleh karena itu, saya khawatir kalau-kalau sutera pada kain itu 
termasuk bagian darinya. Sedangkan mengenai pelana sutera yang berwarna merah tua, 
maka ketahuilah bahwasanya itu adalah kasur 'Abdullah yang ternyata berwarna merah tua.' 
Lalu sayapun kembali kepada Asma' binti Abu Bakar, untuk memberitahukan kepadanya 
tentang informasi yang telah saya peroleh. Tak lama kemudian ia memperlihatkan kepada 
saya sebuah jubah kekaisaran yang berwarna hijau dan berkerah sutera, sedangkan kedua 
sisinya dijahit dengan sutera seraya berkata; 'Hai Abdullah, ini adalah jubah Rasulullah.' 
Setelah itu, ia meneruskan ucapannya; 'Jubah ini dahulu ada pada Aisyah hingga ia 
meninggal dunia. Setelah ia meninggal dunia, maka aku pun mengambilnya. Dan dahulu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering mengenakannya. Lalu kami pun mencuci dan 
membersihkannya untuk orang sakit agar ia lekas sembuh dengan mengenakannya." 



3856. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Ubaid bin Sa'id dari Syu'bah dari Khalifah bin Ka'b Abu Dzibyan ia berkata; Aku 
mendengar 'Abdullah bin Az Zubair berkhutbah, dia berkata; "Ingatlah, janganlah kalian 
memberikan kepada istri-istri kalian pakaian sutera. Karena aku mendengar Umar bin 



Khatthab berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian 
memakai kain sutera, karena barang siapa yang memakainya ketika di dunia, niscaya dia 
tidak akan memakainya ketika di akhirat kelak." 


jjb^ysLc- Jli 


3857. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdullah bin Yunus; Telah menceritakan 
kepada kami Zuhair; Telah menceritakan kepada kami 'Ashim Al Ahwal dari Abu 'Utsman ia 
berkata; " Umar bin Khaththab pernah menulis surat kepada kami yang sedang berada di 
Azerbeijan sebagai berikut; 'Hai Uthbah bin Farqad, sesungguhnya harta ini bukanlah dari 
hasil jerih payahmu dan bukan pula hasil jerih payah bapak dan ibumu. Oleh karena itu, 
kenyangkanlah kaum muslimin di tempat tinggal mereka dari apa yang kamu gunakan untuk 
mengenyangkan dirimu di rumah! Hindarilah dirimu dari kemewahan, pakaian orang 
musyrik, dan pakaian sutera! Sebab, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk 

mengenakan sutera. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: ' kecuali sekian', 

seraya beliau tunjukkan kepada kami jari tengah dan jari telunjuk yang beliau satukan.' 
Zuhair berkata; 'Ashim berkata; 'Keterangan ini disampaikan melalui surat.' Dan Zuhair pun 
menunjukkan kedua jarinya.' Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah 
menceritakan kepada kami Jarir bin Abdullah Al Hamid demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lain, dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami 
Hafsh bin Giyats keduanya dari 'Ashim dengan sanad ini, dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam mengenai sutera dengan Hadis yang serupa. 


\S£l^LjJai\ cjl j\jf\ L^lo SUi£ J\ 



3858. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Syaibah dan dia 'Utsman dan lshaq bin 
Ibrahim Al Handzali keduanya dari Jarir dan lafazh ini milik lshaq; Telah mengabarkan kepada 
kami Jarir dari Sulaiman At Taimi dari Abu 'Utsman ia berkata; "Ketika kami sedang bersama 
Uthbah bin Farqad, tiba-tiba datang kepada kami surat dari Umar yang berisi bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh memakai sutera. Karena 
orang-orang yang memakainya tidak akan mendapatkan apapun pada hari kiamat kelak, 
kecuali hanya seperti ini. Abu Utsman berkata sambil menunjukkan kedua jari tangan (yaitu 
telunjuk dan jari tengah). Maka aku melihat keduanya seperti aku melihat jubah Thayalis 
(baju tebal kekaisaran) ketika aku melihat jubah Thayalis dulu. Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Abdul A'la; Telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir dari 
Bapaknya; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Utsman ia berkata; 'Dulu ketika kami 
bersama Utbah bin Farqad dan seterusnya sebagaimana Hadits Jarir. 





y\^.> 

/iLaJLC- 


j, \ 3 JS A_> s \US$\ <0 j, \ A>- \ 


3859. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar dan 
lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah ia berkata; 
Aku mendengar Abu Utsman An Nahdi berkata; "Ketika kami sedang bersama Uthbah bin 
Farqad di Azerbeijan atau di Syam, tiba-tiba datang kepada kami surat dari Umar yang berisi 
sebagai berikut; Amma Ba'du, Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
melarang memakai sutera, kecuali hanya seukuran dua jari ini. Abu Utsman berkata; Maka 
kami pun memerlukan waktu sekian lama untuk mengerti bahwa maksudnya adalah 
sebagian kecil kain sutera. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan 
Muhammad bin Al Mutsanna ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz; yaitu 
Ibnu Flisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah melalui sanad ini dengan 
Hadits yang serupa, namun tidak menyebutkan perkataan Abu Utsman. 


9 \> 9 C ^ 9 


J\SL 


i, .> 





3860. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri, Abu Ghassan Al 
Misma'i, Zuhair bin Harb, lshaq bin Ibrahim, Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar. 
Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lain berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari 
Qatadah dari 'Amir Asy Sya'bi dari Suwaid bin Ghafalah bahwa 'Umar bin Al Khaththab 
pernah berpidato di Jabiyah sebagai berikut; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melarang memakai sutera kecuali sekedar dua, tiga, atau empat jari saja. Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah Ar Ruzi; Telah mengabarkan kepada 
kami Abdul Wahhab bin 'Atha dari Sa'id dari Qatadah dari jalur ini dengan Hadits yang 
serupa. 


^ > 
1 £■) 


~ 1 r>j<: L ’ ' 


3861. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair, lshaq bin 
Ibrahim Al Hanzhali, Yahya bin Habib, dan Hajjaj bin Asy Syari' lafazh ini milik Ibnu Habib, 
lshaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; 
Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair; Bahwasanya dia telah mendengar Jabir bin 
'Abdillah berkata; "Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenakan 
pakaian luar yang terbuat dari sutera Dyibaj, sebagai hadiah yang diberikan kepada beliau. 
Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam segera melepas dan memberikannya 
kepada Umar bin Khaththab. Lalu salah seorang sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, mengapa 
engkau begitu tergesa-gesa melepaskan itu? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menjawab: 'Jibril telah melarangku mengenakannya.' Tak lama kemudian, Umar datang 
sambil menangis dan berkata; 'Ya Rasulullah, engkau tidak menyukai sesuatu, tetapi 
mengapa engkau malah memberikannya kepada saya? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam berkata: 'Hai Umar, sesungguhnya aku memberikan pakaian itu kepadamu bukan 
untuk dikenakan. Akan tetapi, agar kamu segera menjualnya.' Lalu Umar pun menjual 
pakaian tersebut dengan harga dua ribu dirham.' 


t\> > yX'\' 












3862. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdurrahman yaitu Ibnu Mahdi; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 
Abu 'Aun ia berkata; 'Aku mendengar Abu Shalih bercerita, dari Ali dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah di beri hadiah pakaian yang dijahit dengan sutera, 
kemudian beliau memberikannya kepadaku dan aku pakai, tiba-tiba aku melihat tanda 
kemarahan di wajahnya, beliau bersabda: Aku tidak memberikannya kepadamu untuk kamu 
pakai, tetapi aku memberikannya kepadamu agar kamu jadikan kerudung untuk para wanita. 
Dan telah menceritakannya kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan 
kepada kami Bapakku; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad yaitu Ibnu Ja'far ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu 
'Aun dengan jalur ini. Di dalam Hadits Mu'adz disebutkan; 'Lalu beliau menyuruhku untuk 
membagikannya kepada para wanita di keluargaku.' Dan di Hadits Muhammad bin Ja'far di 
sebutkan; 'Maka aku membagikannya kepada para wanita di keluargaku, tanpa 
menyebutkan kalimat 'amaroni' (beliau menyuruhku). 


* «s y 

^ v v 

SJJ J' ph JP /uis 


3863. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan 
Zuhair bin Harb, lafazh ini miliknya (Zuhair). Abu Kuraib berkata; Telah mengabarkan kepada 
kami. Sedangkan yang lainnya berkata; 'Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar 
dari Abu 'Aun At Tsaqafi dari Abu Shalih Al Hanafi dari Ali, bahwasannya Ukaidira Dumah 
pernah menghadiahkan selembar kain sutera kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu 
beliau memberikannya kepada Ali seraya bersabda: "Potonglah kain sutera ini untuk dibuat 
kerudung, dan bagikanlah kepada para Fatimah." (yaitu Fatimah binti Rasulullah, Fatimah 
binti Asad; Ummu Ali bin Abu Thalib, dan Fatimah binti Hamzah bin Abdul Muthallib). Abu 
Bakr dan Abu Kuraib berkata dengan lafazh 'baina niswah, (untuk para wanita). 




,/ , X 9^ / ./ 

v* 1 V 9 

\ UJJ>- 



3864. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah dari 'Abdul Malik bin Maisarah dari Zaid bin Wahb dari 
'Ali bin Abu Thalib ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberiku 
pakaian yang dijahit dengan sutera, lalu aku keluar dengan memakainya, tiba-tiba aku 
melihat wajah beliau marah. Maka pakaian itu aku potong untuk aku bagikan kepada para 
wanita di keluargaku. 




3865. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh dan Abu Kamil dan lafazh ini 
miliknya Abu Kamil ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari 
'Abdurrahman bin Al Ashim dari Anas bin Malik ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mengirim kain selendang yang terbuat dari sutera tipis kepada Umar. Lalu Umar 
bertanya; "Kenapa engkau mengirim untukku selendang itu, padahal anda telah mengatakan 
tentang larangan memakai sutera? Beliau bersabda: 'AKu tidak mengirimnya kepadamu 
untuk kamu pakai, akan tetapi aku mengirimnya agar kamu jual dan kamu ambil keuntungan 
darinya. 



3866. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il; Dan dia Ibnu 'Ulayyah dari 'Abdul 
'Aziz bin Shuhaib dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barang siapa yang memakai kain sutera ketika di dunia, maka dia tidak akan memakainya di 
akhirat kelak." 




3867. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa Ar Razi; Telah mengabarkan 
kepada kami Syu'aib bin lshaq Ad Dimasyqi dari Al Auza'i; Telah menceritakan kepadaku 
Syaddad Abu 'Ammar; Telah menceritakan kepadaku Abu Umamah; Bahwasanya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang memakai kain sutera ketika di 
dunia, maka dia tidak akan memakainya di akhirat kelak." 



\^1 Cj ^ 5 ^ iiU^i\ vs£ 1^ ^lill\^ 11^» d vs£l^ ^ \1^ ^ 3Vs^ 5 ^i^=Ji^ 


3868 . Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari 'Uqbah bin 'Amir dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam diberi hadiah selendang sutera, lalu beliau shalat dengan 
memakai selendang itu. Setelah selesai beliau segera mencabutnya dengan kencang (seakan- 
akan beliau membencinya), kemudian beliau bersabda: "Selendang ini tidak layak bagi 
orang-orang yang bertakwa." Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Adh Dhahak yaitu Abu 'Ashim; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdul Hamid bin Ja'far; Telah menceritakan kepadaku Yazid bin 
Abu Habib dengan jalur ini. 


Bab: Bolehnya mengenakan sutera bagi laki-laki jika punya penyakit gatal 





3869. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Sa'id bin Abu 'Arubah; Telah menceritakan 
kepada kami Qatadah; Anas bin Malik telah memberitakan kepada mereka, bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan dispensasi (keringanan) kepada 
Abdurrahman bin Auf dan Zubair bin Awwam untuk mengenakan pakaian sutera dalam 
perjalanan karena adanya penyakit gatal-gatal atau penyakit lain yang menimpa mereka 
berdua. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr; Telah menceritakan kepada kami Sa'id 
dengan sanad yang serupa, tetapi dia tidak menyebutkan 'di dalam perjalanan.' 





3870. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah 
menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Qatadah dari Anas dia berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membolehkan Zubair bin 'Awwam dan 'Abdurrahman 
bin 'Auf memakai sutera karena keduanya menderita penyakit kulit." Dan telah 
menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 


*{ -.1 ->i 


-> J-C- 


3871. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
'Affan; Telah menceritakan kepada kami Hammam; Telah menceritakan kepada kami 
Qatadah; Bahwa Anas; Telah mengabarkan kepadanya bahwa 'Abdurrahman bin 'Auf dan Az 
Zubair bin Al 'Awwam mengeluhkan adanya kutu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi keringanan kepada mereka 
untuk memakai sutera di dalam peperangan mereka. 


Bab: Laki-laki dilarang mengenakan kain yang dicelup dengan warna kuning (za'faran) 


». .1 ■>*. ' ' > s* s* ' t I 1 1 V.'-'k ' ^ ^ ' 


\iA*. 


3872. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Yahya; Telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits; Bahwa Ibnu Ma'dan; Telah 
mengabarkan kepada kaminya, Jubair bin Nufair; Telah mengabarkan kepadanya, dan 
'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash; Telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat aku memakai dua potong pakaian yang di celup 
warna kuning, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya ini adalah pakaian orang-orang kafir, 
maka janganlah kamu memakainya. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; 
Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun; Telah mengabarkan kepada kami Hisyam; 
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami 



Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari 'Ali bin Al Mubarak 
keduanya dari Yahya bin Abu Katsir dengan sanad ini, dan keduanya berkata dari Khalid bin 
Ma'dan. 





u4i 'J\2& 


3873. Telah menceritakan kepada kami Daud bin Rusyaid; Telah menceritakan kepada kami 
'Umar bin Ayyub Al Mushili; Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Nafi' dari Sulaiman 
Al Ahwal dari Thawus dari 'Abdillah bin 'Amru ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah melihat saya sedang mengenakan dua potong pakaian yang bercelupkan warna 
kuning, maka beliau bersabda: "Apakah ibumu yang menyuruh seperti ini?" Aku berkata; Aku 
akan mencucinya, beliau bersabda: 'Jangan, akan tetapi bakarlah.' 


4_o ) \ AJ-C- \ \ \jo ^c- di \ <J li 

(^CrC'J 


3874. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; 'Aku membaca Hadits 
Malik dari Nafi' dari Ibrahim bin 'Abdullah bin Hunain dari Bapaknya dari 'Ali bin Abi Thalib; 
"Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang berpakaian yang dibordir 
(disulam) dengan sutera, memakai pakaian yang dicelup dengan warna kuning, memakai 
cincin emas, dan membaca Al Qur'an di saat ruku." 




3875. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan 
kepadaku Ibrahim bin 'Abdullah bin Hunain; Bahwa Bapaknya telah menceritakan 
kepadanya, bahwa dia mendengar 'Ali bin Abu Thalib berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam melarangku membaca Al Qur'an ketika ruku', memakai emas dan pakaian yang di 
celup dengan warna kuning." 



j A^a* A}\^j*>\^^j£-Ji 


3876. Telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdurrazaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibrahim bin 
'Abdullah bin Hunain dari Bapaknya dari 'Ali bin Abu Thalib ia berkata; "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melarangku memakai cincin emas, pakaian yang dibordir (disulam) dengan 
sutera, membaca Al Qur'an ketika ruku' dan sujud, serta pakaian yang di celup warna 
kuning." 


Bab: Keutamaan mengenakan pakaian berwarna merah (» 



sliUitf i* JLs. j j jl iL j ji.'j 


3877. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami 
Hammam; Telah menceritakan kepada kami Qatadah ia berkata; "Aku bertanya kepada Anas 
bin Malik pakaian apakah yang disukai atau di kagumi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam? Dia menjawab; 'Hibarah' (Pakaian yang terbuat dari kapas atau katun)." 




3878. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah dari 
Anas ia berkata; "Pakaian yang paling di sukai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah 
Hibarah (Pakaian yang terbuat dari kapas atau katun." 


Bab: Tawadlu dalam hal pakaian jz\\) 





3879. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada 
kami Sulaiman bin Al Mughirah; Telah menceritakan kepada kami Humaid dari Abu Burdah ia 
berkata; "Aku pernah menemui Aisyah di rumahnya. Setelah itu dia mengeluarkan kain kasar 



buatan Yaman dan baju dari bahan yang kasar pula. Kemudian Aisyah bersumpah atas nama 
Allah bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia dengan 
mengenakan dua potong pakaian ini." 


lla.JlC- 


3880. Telah menceritakan kepadaku 'Ali bin Hujr As Sa'di dan Muhammad bin Hatim dan 
Ya'qub bin Ibrahim seluruhnya dari 'Ulayyah, Ibnu Hujr berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Isma'il dari Ayyub dari Humaid bin Hilal dari Abu Burdah ia berkata; Aisyah 
mengeluarkan kepada kami kain dan baju yang kasar seraya berkata; "Rasulullah meninggal 
dunia dengan mengenakan kain dan baju ini." Ibnu Hatim di dalam Haditsnya menyebutkan 
dengan lafazh 'Izaaran Ghalizha' (kain yang tebal). Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrazaq; Telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar dari Ayyub melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Dia berkata 
dengan redaksi; 'Izaaran Ghalizha (kain yang tebal).' 


* ' \ <? '.> * '* \'Z' > \< \> ' > 


S\i£o\a 








3881. Dan telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Zakaria bin Abu Zaidah dari Bapaknya; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur 
yang lain; Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa; Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Zaidah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Zakaria; Telah mengabarkan kepadaku Bapakku dari Mush'ab bin Syaibah dari Shafiyah binti 
Syaibah dari 'Aisyah ia berkata; Pada suatu pagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar 
dari rumah dengan mengenakan pakaian dari woll yang bermotifkan gambar kafilah unta 
dari bulu-bulu hitam. 





3882. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah ia 
berkata; Bantal yang biasa dipakai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah terbuat 
dari kulit yang isinya sabut pohon kurma. 







3883. Telah menceritakan kepadaku 'Ali bin Hujr As Sa'di; Telah mengabarkan kepada kami 
'Ali bin Mushir dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah ia berkata; Kasur 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang biasa beliau pergunakan untuk tidur adalah 
terbuat dari kulit yan isinya sabut pohon kurma. Dan telah menceritakannya kepada kami 
Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Demikian juga 
telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; 
Telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah keduanya dari Hisyam bin 'Urwah dengan 
sanad ini, keduanya berkata dalam Hadits Mu'awiyah dengan lafazh 'Dlijaa' (tempat tidur) 
yang beliau shallallahu 'alaihi wasallam pakai. 


Bab: Bolehnya memakai permadani j\ y>-) 




3884. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 'Amru An Naqid dan lshaq bin 
Ibrahim; Dan lafazh ini milik 'Amru, 'Amru dan Qutaibah berkata; Telah menceritakan kepada 
kami, sedangkan lshaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Ibnu Al 
Munkadir dari Jabir ia berkata; "Ketika aku telah menikah, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bertanya kepadaku: 'Hai Jabir, apakah kamu menggunakan permadani? ' lalu aku 
balik bertanya; 'Dimana saya akan memperoleh permadani? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: 'Ingat, sesungguhnya permadani itu akan ada! 


^3 isisi J^\4\ 




3885. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin 
'Abdullah ia berkata; "Ketika aku telah menikah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bertanya kepadaku: 'Hai Jabir, apakah kamu menggunakan permadani? ' lalu aku balik 
bertanya; 'Dimana saya akan memperoleh permadani? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: 'Ingat, sesungguhnya permadani itu akan ada! Jabir berkata; 'Istriku 
ternyata mempunyai sehelai permadani. Ketika aku berkata; 'Singkirkanlah permadani itu 
dariku! ' Maka ia berkata; 'Bukankah Rasulullah pernah bersabda; 'Sesungguhnya permadani 
itu akan ada.' Telah menceritakan kepadanya Muhammad bin Al Mutsanna; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdurrahman; Telah menceritakan kepada kami Sufyan melalui 
jalur ini, dengan sedikit tambahan, 'Maka aku tidak memakainya.' 


Bab: Larangan untuk berlebih-kebihan dalam kasur dan pakaian diluar keperluan S 

\jU) 




3886. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh; Telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah menceritakan kepadaku Abu Hani; 
Bahwasannya dia mendengar Abu 'Abdurrahman berkata; Dari Jabir bin 'Abdullah; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya; "Satu kasur untuk seorang suami, satu kasur 
untuk istrinya, kasur ketiga untuk tamu, dan kasur keempat untuk syetan." 


Bab: Haramnya memanjangkan pakaian karena sombong ( 
j\ j L*) 



4» j, ^ 5 ^ J\j^\ 




3887. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Aku membaca Hadits 
Malik dari Nafi' dan 'Abdullah bin Dinar dan Zaid bin Aslam mereka semua mengabarkannya; 
dari Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak akan 
melihat orang yang memanjangkan pakaiannya karena sombong." Telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 
Numair dan Abu Usamah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; 
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna dan 'Ubaidullah bin Sa'id mereka berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Yahya yaitu Al Qathan, seluruhnya dari 'Ubaidillah; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu 
Kaamil keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah 
menceritakan kepada kami Isma'il keduanya; Dari Ayyub; Demikian juga telah diriwayatkan 
dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Ibnu Rumh dari Al 
Laits bin Sa'd; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepada kami Harun Al Aili; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah menceritakan 
kepadaku Usamah mereka semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam sebagaimana Hadits Malik, namun di dalamnya ada tambahan 'hari kiamat'. 








3888. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Umar bin Muhammad dari Bapaknya 
dan Salim bin 'Abdullah dan Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar; Bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya termasuk orang yang sombong orang yang 
memanjangkan pakaiannya, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat nanti. Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 'Ali 
bin Mushir dari Asy Syaibani; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya dari Muharib bin Ditsar dan 



Jabalah bin Suhaim dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang 
serupa. 








9 




3889. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Hanzholah ia berkata; Telah mendengar Salim 
dari Ibnu 'Umar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa 
yang memanjangkan pakaiannya karena sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya pada 
hari kiamat kelak. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan 
kepada kami lshaq bin Sulaiman Telah menceritakan kepada kami Hanzhalah bin Abu Sufyan 
dia berkata; Aku mendengar Ibnu Umar berkata; AKu mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: dengan Hadits yang serupa, namun dengan lafazh 'tsiyabahu' 
(pakaian-pakaian, dengan bentuk jamak, plural) bukan 'tsaubahu (pakaian, dengan bentuk 
tunggal, singular).' 





J3 


3890. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata; 
Aku mendengar Muslim bin Yannaq bercerita dari Ibnu 'Umar bahwa ia melihat seorang laki- 
laki yang memanjangkan kainnya, lalu Ibnu Umar bertanya kepadanya; siapakah anda?, lalu 
dia menyebutkan nasabnya, dan ternyata dia adalah dari bani Laits. Setelah itu Ibnu Umar 
berkata; 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan kedua telinga ini, 
beliau bersabda: "Barang siapa yang memanjangkan kainnya karena sombong, Allah tidak 
akan melihat kepadanya pada hari kiamat kelak." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 



Malik yaitu Ibnu Abu Sulaiman; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan 
telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Abu Yunus; Demikian juga telah diriwayatkan dari 
jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Khalaf; Telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Abu Bukair; Telah menceritakan kepadaku Ibrahim yaitu Ibnu Nafi', - 
seluruhnya- dari Muslim bin Yannaq dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dengan Hadits yang serupa. Hanya saja pada Hadits Abu Yunus dari Muslim dari Abu Al 
Hasan, di dalam semua riwayat mereka menyebutkan, 'Barang siapa memanjangkan kainnya, 
' mereka tidak mengatakan 'memanjangkan bajunya.' 




f' 


3891. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Harun bin 'Abdullah serta 
Ibnu Abu Khalaf -lafazh mereka bermacam-macam-. Telah menceritakan kepada kami Rauh 
bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata; aku telah mendengar 
Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far berkata; 'Aku menyuruh Muslim bin Yasar -budak- Nafi bin 
Abdul Harits untuk bertanya kepada Ibnu Umar. Muhammad bin Abbad berkata; (waktu itu 
aku sedang duduk di antara mereka berdua). Muslim bin Yasar bertanya; 'Apakah anda 
mendengar sesuatu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai orang yang 
memanjangkan kainnya karena sombong? Ibnu Umar menjawab; Aku mendengar beliau 
bersabda: 'Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat kelak.' 


> > » t y > 


jliiivJoy J.OL» 

*v ^ / / 


3892. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Umar bin Muhammad dari 'Abdullah bin Waqid dari 
Ibnu 'Umar ia berkata; "Aku pernah melewati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
sementara kain (pakaian) saya terjurai sampai ke tanah." Maka beliau berkata; 'Hai Abdullah, 
naikkan kainmu! ' lalu akupun langsung menaikkan kainku. Setelah itu Rasulullah berkata; 
'Naikkan lagi.' Maka akupun menaikan lagi. Dan setelah itu aku selalu memperhatikan 
kainku. Sementara itu ada beberapa orang yang bertanya; 'Sampai di mana batasnya? ' Ibnu 
Umar menjawab; 'Sampai pertengahan kedua betis.' 





'\\ \ ' >.\i ' S t. * * 

<Co AaJ\ <_JJ jl>eiLu4 b^yib 


3893. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad yaitu Ibnu Ziyad ia 
berkata; Aku pernah mendengar Abu Hurairah, ketika dia melihat seorang lelaki yang 
menyeret kainnya sambil menghentakkan kakinya ke tanah dan ternyata orang tersebut 
adalah seorang penguasa Bahrain, dia berkata; 'Amir datang! Amir datang! Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak akan melihat kepada orang yang 
memanjangkan kainnya karena sombong." Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Basyar, Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakannya kepada kami Ibnu Al 
Mutsanna, Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi keduanya dari Syu'bah dengan 
sanad ini juga. Dan di dalam Hadits Ibnu Ja'far di sebutkan, bahwa Marwan pernah 
mengangkat Abu Hurairah... sedangkan di dalam Hadits Al Mutsanna disebutkan, bahwa Abu 
Hurairah diangkat menjadi wali di kota Madinah. 


Bab: Haramnya sombong dalam berjalan sambil memandangkan keindahan bajunya 


, I j J jJLp-i p-Lw» 'J \ 

^ J j» 


3894. Telah menceritakan kepada kami 'Adurrahman bin Sallam Al Jumahi; Telah 
menceritakan kepada kami Ar Rabi' yaitu Ibnu Muslim dari Muhammad bin Ziyad dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Dahulu Ketika ada 
seseorang yang berjalan dan ia merasa bangga dengan rambutnya yang terurai dan 
mantelnya yang indah, tiba-tiba bumi beserta isinya ditenggelamkan, dan diapun ikut 
terbenam sambil meronta-ronta ke dalam perut bumi hingga hari kiamat nanti. Telah 
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Basyar dari Muhammad bin Ja'far; Demikian juga telah diriwayatkan 
dari jalur yang lain; Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 



'Adi mereka semua berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin 
Ziyad dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 



^ t .'T . 9 ' y 9 vh 9 ' 1 r* t\ t 9 ' ' \ ' tl 9 . f' VI I 'T;. s . s } 9 ** y f 's* \'? :* \ ' 

A34JS y-h^Aj J ^ _j4j 

\joA>- _J ^CaV^aJ\ 1^.3 Jo J \<*_> 


3895. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Al Mughirah yaitu Al Hizami dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah; Bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dahulu Ketika ada seseorang yang berjalan dan ia 
merasa bangga dengan mantelnya yang indah, tiba-tiba bumi beserta isinya ditenggelamkan, 
dan diapun ikut terbenam ke dalam perut bumi sembari meronta-ronta hingga hari kiamat 
nanti. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdurrazaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih ia 
berkata; 'Inilah Hadits yang di ceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian dia 
menyebutkan beberapa Hadits di antaranya; "Dahulu Ketika ada seseorang yang berjalan 
dan ia merasa bangga dengan mantelnya yang indah, kemudian di menyebutkan Hadits yang 
serupa. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Affan; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari 
Abu Rafi' dari Abu Hurairah dia berkata; 'Aku mendengar Rasulullah Shallalllahu 'Alaihi Wa 
Sallam bersabda: "Sesungguhnya dahulu ada orang sebelum kalian yang berjalan dan ia 
merasa bangga dengan pakaiannya yang indah. ..(kemudian dia menyebutkan Hadits yang 
serupa)." 


Bab: Haramnya cincin emas untuk laki-laki 







ok* 


3896. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari An Nadhr bin 
Anas dari Basyir bin Nahik dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa 
beliau melarang memakai cincin emas. Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad 
bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan sanad ini. Dan 
disebutkan pada Hadist Ibnu Al Mutsanna dia berkata; 'Aku mendengar An Nadhr bin Anas.' 




i\i 


3897. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi; Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Maryam; Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ja'far; Telah 
mengabarkan kepadaku Ibrahim bin 'Uqbah dari Kuraib -budak- Ibnu 'Abbas dari 'Abdullah 
bin 'Abbas; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah melihat sebuah cincin emas di tangan seorang laki-laki. Lalu beliau 
mencopot cincin tersebut dan langsung melemparnya seraya bersabda: "Salah seorang di 
antara kalian menginginkan bara api neraka dan meletakkannya di tangannya?." Setelah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi, seseorang berkata kepada laki-laki itu; 'Ambilah 
cincin itu untuk kamu ambil manfaat darinya.' Lelaki tersebut menjawab; 'Tidak, Demi Allah 
aku tidak akan mengambil cincin itu selamanya, karena cincin itu telah di buang oleh 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 


> » y* '\'Z\' ^ ’ L -! . ,Z\' •. .> ->*'*■'> v»;. ’ <?' A 



\*'\'Z\' ^./’t , X\' ' »>Tt .✓• \>\" ' M- *'•,?.> . .S \'\< ' 'J“\W 

JJ^C- uj d JJ^C- ^ I A>- _$ ^^a-J \ dJo (3 A>*^3 ^ <^> **®-C- CU -Xi>- (3 ^ 'J3 t_-J6Jjl 

Co -X>- <^>Jbj\ \ ^ [i>- pJuIi ^ \ j^* \ &£* tji \ £j-C- &£■ p^-C- ^ 1 ^j-C- 

odi\ 


3898. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Muhammad bin 
Rumh keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Qutaibah; Telah 
menceritakan kepada kami Laits dari Nafi' dari 'Abdillah; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah meminta dibuatkan cincin dari emas. Apabila beliau memakainya, beliau 
selalu meletakkan mata cincin tersebut pada bagian dalam telapak tangan. Kemudian para 
sahabat pun meniru apa yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Pada 
suatu ketika, beliau duduk di atas mimbar dan langsung menanggalkan cincin itu sambil 
berkata: "Dulu aku selalu mengenakkan cincin ini dan meletakkan mata cincinnya di bagian 
dalam." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuang cincin itu seraya berkata: 
'Demi Allah saya tidak akan memakainya lagi.' Melihat hal itu, para sahabat pun ikut 
membuang cincin mereka. Lafazh Hadits ini milik Yahya. Dan telah menceritakannya kepada 
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr; 
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakannya kepadaku 
Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; Telah 
menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur 
yang lain; Telah menceritakan kepada kami Sahi bin 'Utsman; Telah menceritakan kepada 
kami 'Uqbah bin Khalid seluruhnya Dari 'Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa mengenai cincin emas, di dalam 
Hadits 'Uqbah bin Khalid ada sedikit tambahan, 'beliau memakainya di tangan sebelah 
kanan. Dan telah menceritakannya kepada kami Ahmad bin 'Abdah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdul Warits; Telah menceritakan kepada kami Ayyub; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin lshaq Al 
Musayyabi; Telah menceritakan kepada kami Anas yaitu Ibnu 'lyadh dari Musa bin 'Uqbah; 
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin 'Abbad; Telah menceritakan kepada kami Hatim; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Harun Al Ayli; Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb seluruhnya dari Usamah, dari Nafi' dari Ibnu 'Umar 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam perihal cincin emas sebagaimana Hadits Al Laits. 


Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengenakan cincin perang yang memiliki ukiran 









3899. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdullah bin Numair dari 'Ubaidillah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; 
Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar ia berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membuat cincin dari perak. Pada awalnya, 
cincin itu ada di tangan beliau, setelah itu beralih ke tangan Abu Bakr, lalu berpindah ke 
tangan Umar, dan terakhir di pakai oleh Utsman, sebelum akhirnya cincin itu terjatuh ke 
dalam sumur Aris. Tulisan cincin itu adalah Muhammad Rasulullah." Ibnu Numair berkata; 
dengan kalimat 'Hatta waqa'a fi bi'rin' tanpa tambahan 'minhu.' 


^ **/ *’/ x **y / 




3900. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru bin An Naqid, 
Muhammad bin 'Abbad dan Ibnu Abu 'Umar; lafazh ini milik Abu Bakr ia berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ayyub bin Musa dari Nafi' dari Ibnu 
'Umar ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membuat cincin dari emas, lalu 
membuangnya. Kemudian beliau membuat cincin dari perak yang terpahat di atasnya 
tulisan; 'Muhammad Rasulullah.' Beliau bersabda: "Seorangpun tidak boleh memahat tulisan 
pada cincin seperti yang ada pada cincinku ini. Dan beliau apabila memakainya beliau 
meletakan mata cincin tersebut di bawah telapak tangannya. Cincin itulah yang akhirnya 
jatuh ke dalam sumur Aris. 








3901. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Khalaf bin Hisyam serta Abu Ar 
Rabi' Al 'Ataki seluruhnya dari Hammad, berkata Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam membuat cincin dari perak dengan bertuliskan Muhammad Rasulullah. 
Beliau berkata kepada para sahabat; 'Sesungguhnya aku telah membuat cincin dari perak 
dengan bertuliskan Muhammad Rasulullah, maka tidak boleh Seorangpun memahat tulisan 
pada cincin seperti yang ada pada cincinku ini. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 
Hanbal dan Abu Bakr bin Abu Syaibah serta Zuhair bin Harb mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Isma'il Ya'nun bin'Ulayyah dari 'Abdul 'Aziz Shuhaib dari Anas dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan redaksi yang sama, namun tidak menyebutkan 
lafazh 'Muhammad Rasulullah.' 


Bab: Nabi mengenakan cincin untuk menstempel surat yang akan ia kirim 
j \ j \ LaJ Laj L>- \ ) 







3902. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar, 
Ibnu Al Mutsanna berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata; Aku telah mendengar Qatadah berkata; dari 
Anas bin Malik dia berkata; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak mengirim 
surat kepada Raja Ramawi, Anas berkata; 'Para sahabat mengatakan bahwa mereka (orang- 
orang Ramawi) tidak mau membaca surat tanpa stempel. Anas berkata; 'Karena itu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuat sebuah cincin dari perak.' Aku seolah-olah 
masih melihat bagaimana cemerlangnya cincin itu di tangan beliau, tulisannya adalah 
'Muhammad Rasulullah'. 




3903. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah dari 



Anas bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak mengirim surat kepada 
orang-orang 'Ajam (selain orang Arab), dikatakan kepada beliau bahwa mereka (orang-orang 
'Ajam) tidak mau membaca surat tanpa ada stempelnya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam membuat sebuah cincin dari perak.' Aku seolah-olah masih melihat bagaimana 
cemerlangnya cincin itu di tangan beliau. 


S 

\s\zr s jkk-jtf-i 


3904. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan 
kepada kami Nuh bin Qais dari Saudara laki-lakinya Khalid bin Qais dari Qatadah dari Anas 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ingin menulis surat kepada Raja Kisra, Qaishar, dan 
Najasyi. Lalu di katakan kepada beliau, bahwa mereka tidak mau menerima surat kecuali 
yang ada stempelnya. Maka kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuat 
cincin dari perak, tulisannya adalah 'Muhammad Rasulullah.' 


Bab: Membuang cincin 




, <*'>■>*. t ' > ' \ s* >t 






3905. Telah menceritakan kepadaku Abu 'Imran Muhammad bin Ja'far bin Ziyad; Telah 
mengabarkan kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa'd dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik; 
Bahwasanya pada suatu hari dia melihat di tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
sebuah cincin dari perak. Anas berkata; Maka para sahabat pun saling membuat cincin dari 
perak dan memakainya. Kemudian tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membuang 
cincinnya, para sahabat pun ikut membuang cincin mereka. 


J 4i* 


3906. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Rauh; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij; Telah 



mengabarkan kepadaku Ziyad; Bahwa Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadanya Anas bin 
Malik; Telah mengabarkan kepadanya. Bahwasanya pada suatu hari dia melihat di tangan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebuah cincin dari perak. Kemudian para sahabat pun 
saling membuat cincin dari perak dan memakainya. Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
membuang cincinnya, para sahabat pun ikut membuang cincin mereka. Telah menceritakan 
kepada kami 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammi; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim 
dari Ibnu Juraij melalui jalur ini dengan sanad yang serupa. 


Bab: Cincin perak bebatu akik habasyah aijj 


3(3 \^o-X>- 


3907. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdullah bin Wahb Al Mishri; Telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu 
Syihab; Telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik ia berkata; "Cincin Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam terbuat dari perak, sedangkan mata cincinnya terbuat dari batu 
Habasyi. 




3908. Dan telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan 'Abbad bin Musa ia 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Thalhah bin Yahya yaitu Al Anshari kemudian Az 
Zuraqi dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memakai cincin perak bermata batu Habsyi di tangan kanannya. Beliau meletakkan 
mata cincinnya di sebelah dalam telapak tangannya. Dan telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Abu Uwais; Telah menceritakan 
kepadaku Sulaiman bin Bilal dari Yunus bin Yazid melalui jalur ini, sebagaimana Hadits 
Thalhah bin Yahya. 


Bab: Mengenakan cincin di jari kelingking tangan kiri ^ ) 






o Jj j’ jLil jaJJt \ 


3909. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Khallad Al Bahili; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdurrahman bin Mahdi; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin 



Salamah dari Tsabit dari Anas ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memakai cincinnya 
di sebelah sini, (sambil menunjukkan ke jari kelingking tangan sebelah kirinya). 


Bab: Larangan mengenakan cincin pada jari tengah dan 


sebelahnya 




»^>e j A9 JJm J <CJl£- 4li \ 


3910. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Abu Kuraib 
seluruhnya dari Ibnu Idris dan lafazh ini miliknya Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Idris ia berkata; Aku telah mendengar 'Ashim bin Kulaib dari Abu Burdah dari 'Ali ia 
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarangku memakai cincinku di tempat ini atau 
sebelahnya lagi. -'Ashim tidak mengerti secara pasti tentang kedua jari tersebut,- dan beliau 
melarangku juga untuk memakai pakaian Qasiy serta duduk di atas kain Mayasir. Ali berkata; 
Adapun Qasiy adalah pakaian bersulam sutera yang di kirim dari Mesir dan Syam, bentuknya 
seperti ini. Sedangkan Mayasir adalah kain yang biasa dipakai oleh para wanita untuk tempat 
duduk mereka di atas hewan kendaraannya seperti kain tebal yang berbulu warnanya sangat 
merah dan terbuat dari sutera. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Ashim bin Kulaib dari anaknya Abi Musa ia berkata; 
aku Ali ....-kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa, dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Ashim bin Kulaib ia berkata; Aku telah mendengar 
Abu Burdah berkata; Aku mendengar 'Ali bin Abi Thalib berkata; Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam melarangku -kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa.- 



ci'r & 3^ <j) iJ J of J>\ ^>1 i£~\ Jj4. J JJ4. 

\^J3 J jj» J& Jb^Ji ^>ij>\^'^^\ l^\ ^ J* J 


3911. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Abu Al Ahwash dari 'Ashim bin Kulaib dari Abu Burdah ia berkata; 'Ali berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melarangku memakai cincin pada jari yang ini dan ini. Abu 
Burdah berkata; Ali menunjuk jari tengah dan jari setelahnya. 


Bab: Sunahnya mengenakan sandal atau yang semakna dengannya ( 






3912. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib; Telah menceritakan kepada kami Al 
Hasan bin A'yan; Telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Az Zubair dari Jabir ia 
berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam suatu 
peperangan yang kami hadapi bersama, sabdanya: "Biasakanlah memakai terompah 
(sandal), karena terompah itu sama fungsinya dengan kendaraan." 


Bab: Sunahnya mengenakan sandal dimulai dari kaki kanan 


ci ' ^x- J\ Uo A»- Alc- Lo A»- 

: jl.yfo juiJW 


3913. Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Sallam Al Jumahi; Telah 
menceritakan kepada kami Ar Rabi' bin Muslim dari Muhammad yaitu Ibnu Ziyad dari Abu 
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bila kamu memakai 
terompah (sandal) mulailah dengan yang kanan, dan bila kamu membukanya mulai dengan 
yang kiri. Pakailah kedua-duanya sekaligus, jika mau melepas maka lepaslah kedua-duanya." 





3914. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Aku membaca Hadits 
Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian berjalan dengan memakai 
terompah sebelah. Pakailah keduanya (sepasang) atau jangan dipakai sama sekali." 


* s'*. t’ i U' t' •' t’i *■' l^W-' 'i* \ *’'*'*’ 'l u ’ > 




3915. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lafazh 
ini miliknya Abu Kuraib keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris dari Al 
A'masy dari Abu Razin ia berkata; Abu Hurairah suatu hari keluar menemui kami, lalu dia 
memukul keningnya seraya berkata; 'Ketahuilah! Apakah kalian mengatakan bahwa aku 
berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar kalian mendapat petunjuk 
sedangkan aku tersesat? Ketahuilah! sesungguhnya aku bersaksi bahwa aku telah 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila tali sandal salah 
seorang di antara kalian terputus, maka janganlah kalian berjalan dengan sebelah sandal 
hingga kalian memperbaikinya terlebih dahulu. Dan telah menceritakannya kepada kami Ali 
bin Hujr As Sa'di Telah mengabarkan kepada kami Ali bin Mushir Telah mengabarkan kepada 
kami Al A'masy dari Abu Razin dan Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan Hadist yang semakna. 


Bab: Larangan mengenakan pakaian shama'dan ihtiba' dengan satu kain ( 

A^aW) 


/ / ^ **'■' ♦♦ ^ 


3916. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari Abu 
Az Zubair dari Jabir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan dengan 
tangan kiri, berjalan dengan sandal sebelah, berpakaian dengan menyelimuti seluruh tubuh 
(tanpa tangan dan tanpa baju dalam), dan duduk mencangkung (duduk dengan meninggikan 
lutut ke dada) dengan pakaian selapis sehingga auratnya kelihatan." 



J&-l±*-\ j3^> JJLi £L£\^J £*Z>\ & 3M^ J*tfe&\ 

',\i^\ 


3917. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami 
Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; 
Telah menceritakan kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: atau dia berkata; 'Aku mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila tali sandal salah seorang di antara 
kalian terputus, maka jangalah dia berjalan dengan menggunakan sandal sebelah hingga dia 
memperbaiki talinya terlebih dahulu, dan jangan pula berjalan dengan Khuf (terompah) 
sebelah, makan dengan tangan kiri, duduk (dengan meninggikan lutut ke dada) dengan 
menggunakan selembar kain, dan menyelimuti seluruh tubuh dengan kain." 


Bab: Larangan terlentang sambil meletakkan salah satu kaki pada kaki yang lain 


<s J 5^ j js-* j j^> 


3918. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah; Telah menceritakan kepada kami Laits; 
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir; Bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang seseorang menyelimuti seluruh tubuh 
dengan pakaian, dan duduk (dengan meninggikan kedua lututnya ke dada) dengan selembar 
pakaian, serta menumpangkan sebelah kakinya pada kaki yang lain ketika tidur terlentang. 





3919. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Hatim ia 
berkata; lshaq Telah mengabarkan kepada kami dan berkata Ibnu Hatim; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bakr; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij; Telah 
mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwasanya ia mendengar Jabir bin 'Abdullah 
berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu berjalan 
dengan menggunakan sandal sebelah, duduk (dengan meninggikan lutut ke dada) dengan 
memakai satu kain, makan dengan tangan kiri, menyelimuti seluruh tubuh dengan satu kain, 
dan meletakan sebelah kakimu pada kakimu yang lain ketika kamu tidur terlentang." 


t» " r? sji X'\' 

j>. ' ^ ' ( j . > & > ^ (J? j 


3920. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada 
kami Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah yaitu Ibnu Abu Al Akhnas 
dari Abu Az Zubair dari Jabir bin 'Abdillah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Janganlah salah seorang di antara kalian tidur telentang dengan meletakkan kaki yang satu 
ke atas yang lainnya." 


Bab: Bolehnya terlentang dengan meletakkan salah satu kaki pada kaki yang lain 


3 j*» J J ^ Cji S-* 1 \ S *' <^>4 Cr? 


> * ^ » 


^ r - 


» 


9 } 


^iL\ 


3921. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Aku membaca Hadits 
Malik dari Ibnu Syihab dari 'Abbad bin Tamim dari pamannya bahwa dia pernah melihat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidur terlentang di masjid dengan meletakan kaki 
sebelah di atas yang satunya lagi. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu 
Bakr bin Abu Syaibah, Ibnu Numair, Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim seluruhnya dari 
Ibnu 'Uyainah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur 
yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abad bin Humaid 
keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdurrazaq; Telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar seluruhnya dari Az Zuhri melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa. 



Bab: Larangan mengenakan za'faran bagi laki-laki ( Jj*- _^1\ $ ^.) 






<j-£- j aIL ^^ 1 ' ^-U 1 ' 5 ' ciUU {Ji ' b*' ^44^ .>* ' -^-c- £>-£• a’ l>- UoA>- 


3922. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Ar Rabi' dan Qutaibah bin 
Sa'id. Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dan yang lainnya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad dari 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari Anas 
bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang mencelup dengan Za'faran 
(warna kuning). Qutaibah berkata; Hammad berkata; 'Yaitu bagi laki-laki.' 



>4 






3923. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid 
dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair dan Abu Kuraib mereka berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Isma'il yaitu Ibnu 'Ulayyah dari 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari Anas ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang laki-laki mencelup dengan Za'faran (warna 
kuning). 


Bab: Sunahnya menyemir uban dengan warna kuning ( jVi 


**/ ^ *v ^ **/ 


3924. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir ia berkata; dia berkata; "Pada tahun atau pada 
hari penaklukan Makkah, Abu Quhafah dibawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan rambut dan jenggotnya yang memutih seperti pohon Tsaghamah (pohon 
yang daun dan buahnya putih). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh 
kepada istrinya seraya bersabda: "Celuplah (rambut dan jenggot ini) dengan warna lain." 



S\jiJ\\ J^\j^\jJt\J^i 


3925. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdullah bin Wahb dari Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dari Jabir bin 'Abdillah ia berkata; 
pada hari penaklukan Makkah, Abu Ouhafah dibawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, dengan rambut dan jenggotnya yang memutih seperti pohon Tsaghamah (pohon 
yang daun dan buahnya putih). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Celuplah (rambut dan jenggot Anda) selain dengan warna hitam." 


Bab: Menyelisihi yahudi dengan menyemir rambut 


^ **/ ^ 


3926. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru 
An Naqid dan Zuhair bin Harb; Dan lafazh ini milik Yahya; Yahya Berkata; Telah mengabarkan 
kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
Uyainah dari Az Zuhri dari Abu Salamah dan Sulaiman bin Yasar dari Abu Hurairah radliallahu 
'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-orang Yahudi dan Nasrani 
tidak mencelup (rambut dan jenggot mereka). Karena itu selisihilah mereka." 


Bab: Haramnya membuat gambar hewan 





»J_^) 

^■4)-^ j »Jlc- J ly* L&ljiiVi L^c- ^Uj cl /e\s*& 

/ ^ y 's/ j y / 





3927. Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdul 'Aziz bin Abu Hazim dari Bapaknya dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman dari 'Aisyah 
dia berkata; "Jibril berjanji akan datang berkunjung kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pada suatu waktu yang ditentukan. Ketika waktu itu telah tiba, ternyata Jibril 
belum datang. Di tangan beliau ada sebuah tongkat. Maka diletakkannya tongkat itu sambil 
berkata: 'Allah dan Rasul-Nya tidak menyalahi janji.' Beliau menoleh, tiba-tiba beliau melihat 
seekor anak anjing kecil di bawah tempat tidur. Beliau bertanya: 'Hai, 'Aisyah! Sejak kapan 
anak anjing itu masuk ke sana? ' 'Aisyah menjawab; 'Wallahi! Aku tidak tahu! ' Rasulullah 
menyuruh keluarkan anak anjing itu lalu dikeluarkan. Maka datanglah Jibril. Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Anda berjanji akan datang pada waktu yang telah 
ditentukan. Aku telah menunggu-nunggu tetapi Anda tak kunjung tiba.' Jibril menjawab; 'Aku 
terhalang oleh anjing dalam rumah Anda. Kami (bangsa Malaikat) tidak mau masuk ke dalam 
rumah yang di situ ada anjing dan gambar-gambar.' Telah menceritakan kepada kami lshaq 
bin Ibrahim Al Handzalah; Telah mengabarkan kepada kami Al Mahzumi; Telah menceritakan 
kepada kami Wuhaib dari Abu Hazim melalui sanad ini bahwa Jibril berjanji akan menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian dia menyebutkan Haditsnya, namun tidak 
sepanjang yang disebutkan oleh Ibnu Abu Hazim. 




3928. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnu As Sabbaq 
bahwa 'Abdullah bin 'Abbas berkata; Telah mengabarkan kepadaku Maimunah; bahwa pada 
suatu pagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kelihatan diam karena susah dan sedih. 
Maimunah berkata; "Ya, Rasulullah! Aku heran melihat sikap Anda sehari ini. Apa yang telah 
terjadi?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Jibril berjanji akan datang 
menemuiku malam tadi, ternyata dia tidak datang. Ketahuilah, dia pasti tidak menyalahi janji 
denganku! ' Demikianlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa kelihatan susah 
dan sedih sehari itu. Kemudian beliau melihat seekor anak anjing di bawah tempat tidur 



kami, lalu beliau menyuruh keluarkan anak anjing itu. Kemudian diambilnya air lalu 
dipercikinya bekas-bekas tempat anjing itu. Ketika hari sudah petang, Jibril datang menemui 
beliau. Kata beliau kepada Jibril: 'Anda berjanji akan datang pagi-pagi.' Jibril menjawab; 
'Benar! Tetapi kami tidak dapat masuk ke rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar- 
gambar.' Pada pagi harinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan supaya 
membunuh semua anjing, sampai anjing penjaga kebun yang sempit, tetapi beliau 
membiarkan anjing penjaga kebun yang luas.' 




3929. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru 
An Naqid dan lshaq bin Ibrahim, Yahya dan lshaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami; 
sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 
Az Zuhri dari 'Ubaidullah dari Ibnu 'Abbas dari Abu Thalhah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya malaikat tidak akan memasuki rumah yang di 
dalamnya ada anjing dan gambar." 





3930. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus 
dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidi llah bin 'Abdullah bin 'Utbah bahwa dia mendengar Ibnu 'Abbas 
berkata; Aku mendengar Abu Thalhah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada 
Anjing dan gambar." Dan Telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abad 
bin Humaid keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdurrazaq; Telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri melalui jalur ini seperti Hadits Yunus, 
demikian juga dalam hal mengabarkannya di dalam sanad. 


t» ti r » -'v ✓ * »•?* ^ *.<?>* ' ? i '> 

j 



v jS jUij^jlsco»-!^ is^i>\ j^jla 


3931. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Bukair dari Busr bin Sa'id dari Zaid bin Khalid dari Abu Thalhah sahabat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
telah bersabda: "Sesungguhnya para malaikat tidak akan masuk sebuah rumah yang di 
dalamnya ada gambar." Busr berkata; pada suatu hari setelah itu Zaid sakit, lalu kami 
menjenguknya tiba-tiba kami melihat di depan pintunya ada tirai yang bergambar. Busr 
bertanya kepada Ubaidullah Al Khaulani anak tiri Maimunah istri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam; 'Bukankah Zaid dulu pernah mengabarkan kepada kita tentang masalah gambar? 
Ubaidullah balik bertanya; 'Apakah kamu tidak mendengarnya ketika dia mengatakan; 
'Kecuali garis atau tulisan pada kain?.' 




3932. Telah menceritakan kepada kami Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits, bahwa Bukair bin Al Asyaj 
telah menceritakan kepadanya, Busr bin Sa'id telah menceritakan kepadanya, Zaid bin Khalid 
Al Juhani telah menceritakan kepadanya bersama Busr 'Ubaidullah Al Khaulani bahwa Abu 
Thalhah telah menceritakan kepadanya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah bersabda: "Para Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di 
dalamnya terdapat gambar." Busr berkata; pada suatu hari setelah itu Zaid sakit, lalu kami 
menjenguknya tiba-tiba kami melihat di rumahnya ada tirai yang bergambar. Busr bertanya 
kepada Ubaidullah Al Khaulani; 'Bukankah Zaid dulu pernah menceritakan kepada kita 
tentang masalah gambar? Ubaidullah menjawab; Pada waktu itu dia juga berkata; 'Kecuali 
garis atau tulisan pada kain.' Apakah kamu tidak mendengarnya? Aku menjawab; 'Tidak'. Dia 
berkata lagi; 'Ya sesungguhnya dia telah mengatakan yang demikian.' 





j^i9 A4>- J<jil&\^==*J\ cj JslH !\ <£\^ ^->i lili <_jL 3\ Uali> tl», .x»-li 

Vld*2S ^J\icjtviLi\ J s JU«^I\ J-1&; 0^ SpVs jldJ 


3933. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 
Jarir dari Suhail bin Abu Shalih dari Sa'id bin Yasar Abu Al Hubab budak dari Bani An Najjar 
dari Zaid bin Khalid Al Juhani dari Abu Thalhah Al Anshari ia berkata; Aku mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Para Malaikat tidak akan masuk ke dalam 
rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar-gambar. Zaid berkata; 'Lalu aku menemui 
Aisyah dan aku tanyakan kepadanya; 'Abu Thalhah mengabarkan kepadaku bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Para Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang 
di dalamnya ada anjing dan gambar-gambar." Apakah anda pernah mendengar Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan hal itu. Aisyah menjawab; 'Tidak, akan tetapi akan 
aku ceritakan kepadamu perbuatan beliau yang pernah aku lihat. Aku pernah melihat beliau 
keluar dalam suatu perjalanan, lalu aku mengambil karpet kemudian aku tutupkan pada 
pintu. Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang dan beliau melihat karpet tersebut, 
aku mengerti ada tanda kebencian dari wajah beliau, kemudian beliau mencabutnya dan 
memotongnya seraya bersabda; 'Sesungguhnya Allah tidak pernah menyuruh kita untuk 
menutupi batu dan tanah.' Aisyah berkata; Lalu aku memotongnya untuk dijadikan dua 
bantal dan aku isi dengan pelepah kurma. Beliau tidak mencelaku atas hal itu. 


9 J 





3934. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin Ibrahim dari Dawud dari 'Azrah dari Humaid bin 'Abdurrahman dari Sa'd bin 
Hisyam dari 'Aisyah ia berkata; "Kami memiliki tirai bergambar burung yang diletakkan di 
ruangan rumah bagian depan. Maka setiap orang yang masuk pasti dia akan melihatnya. Lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabdaku: "Wahai 'Aisyah, pindahkanlah tirai ini! 
Sebab saat aku masuk dan melihatnya, aku selalu ingat dengan dunia." 'Aisyah berkata, 
"Kami juga memiliki selembar kain tebal yang gambarnya terbuat dari sutera, dan kami biasa 
memakainya." Dan Telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Mutsanna; Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dan 'Abdul A'la melalui jalur ini Ibnu Al Mutsanna 



berkata; di dalamnya 'Abdul A'la menambahkan; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak 
menyuruh kami untuk memotongnya.' 


dililLU ^ JWiEjS- 





3935. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari 
'Aisyah ia berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pulang dari pepergian, 
beliau melihat kain tirai bergambar kuda bersayap yang aku tutupkan pada pintuku. Maka 
beliau menyuruhku untuk mencabutnya, dan aku pun mencabutnya. Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 'Abdah; Demikian 
juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu 
Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Waki' dengan sanad ini, namun di dalam Hadits 
'Abdah tidak di sebutkan 'beliau kembali dari pepergian.' 













3936. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim; Telah menceritakan 
kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Az Zuhri dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah ia 
berkata; "Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke kamar saya, 
sedangkan pada saat itu saya menutupi kamar dengan kain tipis yang bergambar. Maka 
berubahlah raut wajah beliau dan langsung mengambilnya kemudian merobeknya. Lalu 
beliau bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat kelak 
adalah orang yang membuat sesuatu yang serupa dengan ciptaan Allah. Dan telah 
menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; 
Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Al Qasim bin Muhammad bahwa 
'Aisyah Telah menceritakan kepadanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam suatu ketika 



masuk ke kamar Aisyah -sebagaimana Hadits- Ibrahim bin Sa'd hanya saja dia menggunakan 
lafazh; 'kemudian beliau langsung menyambar kain tersebut dan merobeknya dengan 
tangan beliau. Dan telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin 
Abu Syaibah serta Zuhair bin Harb seluruhnya dari Ibnu 'Uyainah; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 
'Abad bin Humaid mereka berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razaq; Telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri melalui jalur ini, namun di dalam Hadits 
keduanya tidak menggunakan kalimat 'min' tapi langsung 'Inna Asyaddan Nasi; Adzaban' 
(manusia yang paling keras siksanya) 





3937. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
seluruhnya dari Ibnu 'Uyainah; Dan lafazh ini milik Zuhair; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari 'Abdurrahman bin Al Qasim dari Bapaknya bahwa dia mendengar 
'Aisyah berkata; "Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah masuk ke 
kamar saya, sedangkan pada saat itu saya menutup rak lemari milik saya dengan kain tipis 
yang bergambar. Ketika melihat gambar itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung 
merobeknya, dan raut wajah beliau berubah seraya berkata: 'Hai Aisyah, orang yang paling 
pedih siksaannya di sisi Allah pada hari kiamat kelak adalah orang yang membuat sesuatu 
yang serupa dengan ciptaan Allah. Aisyah berkata; 'Aku pun memotongnya dan kain itu aku 
buat satu bantal atau dua bantal. 












3938. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 
'Abdurrahman bin Al Qasim ia berkata; Aku mendengar Al Qasim bercerita dari 'Aisyah 
bahwa Aisyah memiliki kain bergambar yang membentang sampai ke raknya. Dan Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah hendak shalat menghadapnya, maka kemudian beliau 
bersabda: "Singkirkanlah dariku. Aisyah berkata; 'Kemudian aku menyingkirkannya.' Setelah 



itu aku jadikan kain itu menjadi bantal-bantal. Dan telah menceritakannya kepada kami 
lshaq bin Ibrahim dan 'Uqbah bin Mukram dari Sa'id bin 'Amir; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim; 
Telah mengabarkan kepada kami Abu 'Amir Al 'Aqadi seluruhnya dari Syu'bah melalui jalur 
ini. 


1 j^S 


3939. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Sufyan dari 'Abdurrahman bin Al Qasim dari Bapaknya dari 'Aisyah 
dia berkata; suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke kamarku sedangkan aku 
menutupi pintunya dengan karpet halus yang bergambar. Maka kemudian beliau 
menyingkirkannya. Setelah itu karpet tersebut aku jadikan dua bantal. 


Xt y,y d & 


> s * 


<>> ^ 


»lii\ 


3940. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf; Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Wahb; Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Al Harits bahwa Bukair 
bercerita kepadanya, 'Abdurrahman bin Al Qasim telah bercerita kepadanya, bahwa 
bapaknya berkata kepadanya, dari Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, suatu ketika 
membentangkan tirai yang bergambar. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk 
dan beliau mencabutnya. Aisyah berkata; 'Maka aku potong tirai tersebut untuk di jadikan 
dua bantal. Seorang laki - laki yang pada waktu itu dia di panggil Rabi'ah bin Atha' -budak 
dari bani Zuhrah- bertanya dalam sebuah Majilis; 'Apakah kamu mendengar Abu 
Muhammad -yaitu Abu Bakr As Shiddiq- menyebutkan bahwa 'Aisyah berkata; 'Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersandar pada dua bantal tersebut?.' Ibnu Al Qasim berkata; 
'Tidak.' Dia berkata; Akan tetapi aku telah mendengarnya, -maksudnya dari (Al Qasim bin 
Muhammad). - 





c43\5pli^^U\ ^1^3l£j5 ^l^^jJ^\^4,U^l3\^j^ > ii\ c pi\ 

^>tJu\ Uo A>- _$ ^ -Xj«-ai£jJ oJL^ O^ - ^®J A^lUSdLoJ^- _j <^j’^L»J\'^>--X 3 *^( j_^aJ\ 4_»3 ^£.il\ 

Jc ^y^i;u^:^^y^\\^ j C 4» 

J\\&z»s>^lo* £<J^- 


3941. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Aku membaca kitab 
Malik dari Nafi' dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah bahwasannya dia membeli bantal- 
bantal kecil bergambar-gambar. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat 
bantal-bantal tersebut beliau berhenti di pintu dan tidak terus masuk. Aku segera tahu dari 
wajah beliau bahwa baliau tidak senang. Kata 'Aisyah; 'Ya Rasulullah! Aku bertaubat kepada 
Allah dan Rasul-Nya. Apakah kiranya salahku? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam balik 
bertanya: 'Bantal-bantal apa ini? ' Jawab 'Aisyah; 'Aku beli untuk tempat duduk Anda, atau 
tempat Anda bersandar.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Pelukis gambar- 
gambar ini akan disiksa kelak di hari kiamat seraya dikatakan kepada mereka: 'Hidupkanlah 
gambar-gambar yang kamu lukis itu! ' Kemudian sabda beliau: Malaikat tidak mau masuk ke 
dalam sebuah rumah yang di dalamnya terdapat gambar-gambar. Telah menceritakan 
kepada kami Qutaibah dan Ibnu Rumh dari Al Laits bin Sa'd; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; 
Telah mengabarkan kepada kami Ats Tsaqafi; Telah menceritakan kepada kami Ayyub; 
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami 
'Abdul Warits bin 'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari kakekku 
dari Ayyub; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepada kami Harun bin Sa'id Al Laili; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah 
mengabarkan kepadaku Usamah bin Zaid; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang 
lain; Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin lshaq; Telah menceritakan kepada kami 
Abu Salamah Al Huza'i; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Akhi Al Majisyun 
dari 'Ubaidillah bin 'Umar seluruhnya dari Nafi' dari Al Qasim dari 'Aisyah dengan Hadits yang 
serupa. Dan sebagian mereka lebih lengkap Haditsnya dari yang lain. Di dalam Hadits Ibnu 
Akhi Al Majisyun ada sedikit tambahan; 'Aisyah berkata; 'Lalu aku mengambilnya dan aku 
buat menjadi dua bantal. Beliau menjadikan keduanya sebagai bantal di rumah. 






3942. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Ali bin Mushir; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu 
Al Qaththan seluruhnya dari 'Ubaidullah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang 
lain; Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Dan lafazh ini miliknya; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' 
bahwa Ibnu 'Umar; Telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Pelukis gambar-gambar ini akan disiksa kelak di hari kiamat seraya 
dikatakan kepada mereka: 'Hidupkanlah gambar-gambar yang kamu lukis itu! Telah 
menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Hammad; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; 
Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Isma'il 
yaitu Ibnu 'Ulayyah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Ats Tsaqafi 
seluruhnya dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti 
Hadits 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 







3943. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Jarir dari Al A'masy; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan 
telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Asyaj; Telah menceritakan kepada kami Waki'; 



Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Adh Dhuha dari Masruq dari 'Abdillah 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling 
pedih siksaannya pada hari kiamat kelak adalah orang yang suka menggambar. Namun Al 
Asyaj tidak menyebutkan kata 'Sesungguhnya'. Dan telah menceritakannya kepada kami 
Yahya bin Yahya, Abu Bakr bin Abu Syaibah, Abu Kuraib seluruhnya dari Abu Mu'awiyah; 
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakannya kepada 
kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Al A'masy 
melalui jalur ini. Dan dalam riwayat Yahya dan Abu Kuraib dari Abu Mu'awiyah; 
"Sesungguhnya penguhuni neraka yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat kelak 
adalah orang yang suka menggambar. Dan Hadits Sufyan seperti Hadits Waki'. 


* \ » > » ' 9 > k' ti v » <.> * \'Z'\ ' t • u-i '> * > * 







3944. Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepada kami Manshur 
dari Muslim bin Shubaih dia berkata; "Aku pernah bersama Masruq di sebuah rumah yang di 
dalamnya ada patung Maryam. Masruq berkata; 'Ini adalah patung raja Kisra, aku katakan; 
'Bukan, tapi ini adalah patung Maryam. Masruq berkata; 'Aku mendengar Abdullah bin 
Mas'ud berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang paling pedih 
siksaannya pada hari kiamat kelak adalah orang yang suka menggambar." 


s S 


3945. Berkata Muslim; Aku membaca Hadits Nashr bin 'Ali Al Jahdhami dari 'Abdul A'la bin 
'Abdul A'la; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu lshaq dari Sa'id bin Abu Al Hasan 
ia berkata; Ada seseorang yang datang kepada Ibnu Abbas dan berkata; 'Hai Abdullah, saya 
ini adalah orang yang suka menggambar semua gambar ini. Oleh karena itu, berilah fatwa 
kepada saya mengenai gambar-gambar tersebut!" Ibnu Abbas berkata kepadanya; 
'Mendekatlah kepadaku! ' Orang itu pun lalu mendekat. Tetapi Ibnu Abbas tetap berkata; 
'Mendekatlah lagi! ' Lalu orang itu mendekat lagi hingga Ibnu Abbas dapat meletakkan 
tangannya di atas kepala orang tersebut. Setelah itu, Ibnu Abbas berkata; 'Aku akan 



menceritakan kepadamu apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, bahwasanya beliau telah bersabda: 'Setiap orang yang suka menggambar itu akan 
masuk neraka. Allah akan menjadikan baginya, dengan setiap gambar yang dibuat, sosok 
yang akan menyiksanya di neraka Jahanam kelak.' Ibnu Abbas berkata; 'Jika kamu memang 
harus tetap melakukannya juga, maka buatlah gambar pepohonan atau benda lain yang tak 
bernyawa.' Kemudian Nasr bin Ali menetapkannya. 


/ ^ ^ // / **/ 


3946. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Ali bin Mushir dari Sa'id bin Abu 'Arubah dari An Nadhr bin Anas bin Malik ia 
berkata; Aku duduk di samping Ibnu 'Abbas dan dia sedang memberi fatwa tanpa 
mengatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, hingga seseorang bertanya 
kepadanya; "Sesungguhnya aku adalah orang yang suka menggambar gambar-gambar ini." 
Kemudian Ibnu Abbas berkata kepadanya; 'Mendekatlah.' Orang itu kemudian mendekat. 
Ibnu Abbas berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barang siapa yang menggambar ketika di dunia, maka pada hari kiamat dia akan disuruh 
untuk meniupkan ruh pada gambar tersebut padahal dia tidak dapat meniupkannya. Telah 
menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al Mutsanna 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan 
kepada kami Bapakku dari Oatadah dari An Nadhr bin Anas bahwa seorang laki-laki datang 
kepada Ibnu 'Abbas, lalu dia menyebutkan Hadits yang serupa dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam. 


i £ J\j J^s jllcsli 


t \jLk i S^\ £ 3o i£&\ i»\ i jt» j 



3947. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
'Abdi Nah bin Numair serta Abu Kuraib lafazh yang berbeda-beda, mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail dari 'Umarah dari Abu Zur'ah ia berkata; "Saya dan 
Abu Hurairah pernah masuk ke rumah Marwan. Abu Hurairah melihat beberapa gambar di 
dalam rumah tersebut dan berkata; 'Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 'Siapa lagi orang yang lebih 
zhalim dari pada orang yang mencoba membuat ciptaan seperti makhluk-Ku? Cobalah jika 
bisa mereka membuat atom, atau menciptakan biji-bijian, ataupun menciptakan jelai." Dan 
Telah menceritakannya kepada ku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari 'Umarah dari Abu Zur'ah ia berkata; Aku dan Abu Hurairah pernah masuk ke sebuah 
rumah di kota Madinah milik Sa'id atau Marwan. Abu Zur'ah berkata; kemudian Abu 
Hurairah melihat beberapa gambar di dalam rumah tersebut. Lalu dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda -dengan Hadits yang serupa- namun tidak 
menyebutkan lafazh 'atau menciptakan jelai.' 


t 9 ' t 9 ' \9 ' } 9 ' IV I 9 ' \ £ 9 ' . I ? X > ' i 'f.** \ X *; X 9 \ 9 ^ X } t I ' J. X 

' t t'/ ' X 

Jjjzj <J Is^lss J J» 


3948. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Makhlad dari Sulaiman bin Bilal dari Suhail dari Bapaknya dari Abu 
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Malaikat tidak mau 
masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat patung-patung atau gambar-gambar." 


Bab: Makruhnya menyertakan anjing dan lonceng dalam safar (< 3 ^ 

>-j') 









3949. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudhail bin Husain Al Jahdari; Telah 
menceritakan kepada kami Bisyr yaitu Ibnu Mufadhdhal; Telah menceritakan kepada kami 
Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Malaikat tidak mau menemani orang-orang yang di rumah mereka ada anjing 
dan lonceng." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada 
kami Jarir demikian juga diriwayatkan dari jalur lain, dan telah menceritakan kepada kami 
Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz yaitu Ad Darawardi keduanya dari 
Suhail melalui sanad ini. 



j 'j 


3950. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr ia 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il Ya'nun bin Ja'far dari Al 'Ala dari Bapaknya 
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lonceng itu 
adalah seruling setan." 


Bab: Makruhnya kalung dari benang pada leher binatang ^ ) 


^ itk'jjJ 

^ jl l?hj\ Jy^k'k 

/ ' j j 


3951. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Aku membaca Hadits 
Malik dari 'Abdullah bin Abu Bakr dari 'Abbad bin Tamim bahwa Abu Basyir Al Anshari telah 
mengabarkan kepada kepadanya, sesungguhnya dia pernah bersama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan. Dia berkata; suatu ketika Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam mengutus seorang utusan, -Abdullah bin Abu Bakr berkata; 'Aku kira Abu 
Basyir berkata seperti itu- sedangkan para sahabat berada di tempat penginapan mereka, 
yaitu untuk menyampaikan sabda beliau: "Putuskanlah semua kalung dari tali yang berada di 
leher unta.!" Malik berkata; 'Aku mengira larangan itu berlaku jika kalung tersebut bertujuan 
untuk menolak penyakit 'Ain (disebabkan mata). 


Bab: Larangan memukul hewan pada wajah 




3952. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Ali bin Mushir dari Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang memukul dan membuat cap (menggambari 
dengan besi panas atau dengan tato) pada bagian wajah." Dan telah menceritakan kepadaku 
Harun bin 'Abdullah; Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad; Demikian juga 
telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami 'Abad bin 



Humaid; Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr keduanya dari Ibnu Juraij ia 
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin 
'Abdillah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang hal yang serupa. 






3953. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib; Telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin A'yan; Telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Az Zubair dari 
Jabir bahwa seekor keledai yang di tato mukanya pernah lewat di hadapan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau bersabda: 'Allah mengutuk orang yang 
mentatonya.' 


^ y •*/ / / x ^ *v ^ ^ / 


3954. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Isa; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Yazid bin Abu Habib 
bahwa Na'im Abu 'Abdillah budak Ummu Salamah menceritakan kepadanya, dia mendengar 
Ibnu 'Abbas berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat seekor keledai 
yang diberi tanda pada wajahnya, maka beliau pun mengingkari hal itu. Beliau berkata: 
"Demi Allah, sungguh aku tidak memberi tanda padanya kecuali pada ujung wajahnya saja." 
Lalu beliau memerintahkan untuk memberi tanda keledai beliau pada dua sisi pahanya, dan 
dia adalah orang pertama yang memberi tanda pada kedua sisi paha hewan. 


Bab: Bolehnya memberi tanda hewan (dengan besi panas) pada selain wajah yr 


ti> t ' > 


A 


e® 


3955. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Abu 'Adi dari Ibnu 'Aun dari Muhammad dari Anas dia berkata; 
"Ketika Ummu Sulaim melahirkan dia berkata kepadaku; "Hai Anas lihatlah bayi ini! Jangan ia 



menelan sesuatu apapun sebelum kamu pergi membawanya kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, agar beliau mentahniknya (mengunyahkan ke mulutnya dengan kurma 
sebelum di susui). Anas berkata; 'Lalu aku pun pergi ke rumah Rasulullah. Namun ternyata 
beliau sedang berada di kebun, dan beliau mengenakan pakaian dari bulu berwarna hitam 
sedang memberi tanda pada punggung unta yang diperolehnya pada saat pembebasan kota 
Makkah. 




3956. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam 
bin Zaid dia berkata; 'Aku mendengar Anas bercerita; bahwa ketika ibunya melahirkan, 
mereka segera membawa bayinya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam agar beliau 
mentahniknya (mengolesi mulut bayi dengan manisan atau kurma sebelum di susui). Anas 
berkata; 'Namun ternyata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang berada di kandang sambil 
memberi tanda pada kambing.' Syu'bah berkata; 'Sepengetahuanku dia berkata; 'pada 
telinganya'. 




S * S ' \ <• '> l ^ u> 'AH < \'.£' ' X 


3957. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sa'id dari Syu'bah; Telah menceritakan kepadaku Hisyam bin Zaid ia berkata; Aku 
mendengar Anas berkata; "Kami menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau 
sedang berada di kandang, dan beliau pada waktu itu sedang menandai kambing. Hisyam 
berkata; 'Aku mengira Anas juga berkata; 'pada telinganya.' Dan telah menceritakannya 
kepada ku Yahya bin Habib; Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits; Demikian 
juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan kepada kami Muhammad dan Yahya serta 
'Abdur Rahman seluruhnya dari Syu'bah melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 




3958. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf; Telah menceritakan kepada kami 
Al Walid bin Muslim dari Al Auza'i dari lshaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin 
Malik radliallahu 'anhu dia berkata; "Aku pernah melihat di tangan Rasulullah shallallahu 



'alaihi wasallam alat cap dan ketika itu beliau sedang memberi cap (memberi tanda) unta- 
unta sedekah zakat." 


Bab: Larangan Qaza' (mencukur sebagian rambut dan membiarkan sebagian yang lain) 

(^j2l\5jb\ J) 


> •>*'> 


~ k tA -ir> »> '> \'Z'\' i- l '\\<\ 'u* > \ 'l* \'X'\' 

>u- jilcsli. jj- 


3959. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepadaku Yahya 
bin Sa'id dari 'Ubaidillah; Telah mengabarkan kepadaku 'Umar bin Nafi' dari Bapaknya dari 
Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang melakukan qaza'. 
Aku bertanya kepada Nafi'; 'Apa itu qaza'? ' Nafi' menjawab; 'Mencukur sebagian rambut 
kepala anak dan membiarkannya sebagian yang lain. 1 Telah menceritakan kepada kami Abu 
Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku ia berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah 
melalui sanad ini, dan dia menjadikannya sebagai penjelasan dari Hadits Abu Usamah 
mengenai perkataan 'Ubaidullah; Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al 
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin 'Utsman Al Ghathafani; Telah 
menceritakan kepada kami 'Umar bin Nafi'; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang 
lain; Dan telah menceritakan kepadaku Ummayah bin Bistham; Telah menceritakan kepada 
kami Yazid yaitu Ibnu Zurai'; Telah menceritakan kepada kami Rauh dari 'Umar bin Nafi' 
dengan sanad yang serupa seperti Hadits 'Ubaidullah dengan menyertakan penjelasan di 
dalam Hadits. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Hajjaj bin Asy 
Sya'iri dan 'Abdu bin Humaid dari 'Abdur Razaq dari Ma'mar dari Ayyub; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Ad Darimi; 
Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man; Telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari 'Abdur Rahman As Sarraj seluruhnya dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu juga. 



Bab: Larangan untuk duduk-duduk di pinggir jalan (A\ac\ 


1 \ 9 ' \ ''y * \\ ' l' \ l' * 'Z, 'l'} v}*' . t \' y '>**.■> s > . t \' 

Jy^yJLyyU^J ,. \ » C - £j£- p-Lm I j ^j£- ft j+uJU* ^ ya A> - Jy>- Jy^yJUM ^jU^Jy>- 



3960. Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepadaku Hafsh 
bin Maisarah dari Zaid bin Aslam dari 'Atha bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Hindarilah olehmu duduk-duduk di pinggir 
jalan!" Para sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah bagaimana kalau kami butuh untuk duduk- 
duduk di situ memperbincangkan hal yang memang perlu?.' Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: 'Jika memang perlu kalian duduk-duduk di situ, berikanlah hak jalanan.' 
Mereka bertanya; 'Apa haknya ya Rasulullah? ' beliau menjawab: 'Tundukkan pandangan, 
jangan mengganggu, menjawab salam (orang lewat), menganjurkan kebaikan, dan 
mencegah yang mungkar.' Dan telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Yahya; Telah 
mengabarkan kepada kami 'Abdul' Aziz bin Muhammad Al Madani; Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin 
Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik; Telah mengabarkan kepada kami 
Hisyam yaitu Ibnu Sa'ad seluruhnya dari Zaid bin Aslam melalui sanad ini dengan Hadits yang 
serupa. 


Bab: Larangan menyambung rambut dan minta untuk disambung rambutnya, membuat 
tato dan minta untuk dibuatkan tato 




^j\jj 


u%>5y\ jjsUU. iji S\ ^oiu-dJis 





\ s. \ S ' \ • .s •'•s**. / \ * S' S ^ s \ '> t 

J g J ^ aJ*3 LfcJu ^ Amtj n ^hS i^ ulu 



3961. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin 'Urwah dari Fatimah binti Al Mundzir dari Asma' binti Abu 
Bakr ia berkata; Ada seorang wanita datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
lalu dia berkata kepada beliau; "Aku mempunyai seorang anak gadis yang akan menjadi 
penganten mempelai. Dia terkena penyakit campak sehingga rambutnya gugur. Bolehkah 
aku sambung rambutnya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allah Ta'ala 
mengutuk orang yang menyambung rambut dan yang meminta supaya rambutnya 
disambung.' Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; 
Dan telah menceritakannya kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku dan 'Abdah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian 
juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An 
Naqid; Telah mengabarkan kepada kami Aswad bin 'Amir; Telah mengabarkan kepada kami 
Syu'bah seluruhnya dari Hisyam bin 'Urwah melalui sanad ini seperti Hadits Abu Mu'awiyah 
hanya saja waki' dan syu'bah mengatakan dengan lafazh 'Fatamarratha' (berjatuhan) 
rambutnya. 




3962. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id Ad Darimi; Telah mengabarkan 
kepada kami Habban; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; Telah menceritakan kepada 
kami Manshur dari Ibunya dari Asma' binti Abu Bakr bahwa seorang wanita menemui Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Sesungguhnya aku telah menikahkan anak 
perempuanku, namun rambutnya pada rontok, sedangkan suaminya tidak tahan melihatnya 
dan ingin memperbaikinya, maka bolehkah aku menyambung rambutnya ya Rasulullah? 
Kemudian beliau melarangnya. 


j>4 

yy j *V 





3963. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar ia 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Abu Bukair dari Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dia berkata; Aku mendengar 
Al Hasan bin Muslim bercerita dari Shafiyyah binti Syaibah dari 'Aisyah bahwa seorang budak 
perempuan dari Anshar menikah, lalu dia jatuh sakit hingga rambutnya pada rontok. Orang- 
orang pun ingin menyambungkan rambutnya, kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tentang hal itu. Maka beliau menjawab: 'Allah melaknat orang 
yang menyambung rambut dan yang meminta disambungkan. 




3964. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Zaid 
bin Al Hubab dari Ibrahim bin Nafi'; Telah mengabarkan kepadaku Al Hasan bin Muslim bin 
Yannaq dari Shafiyyah binti Syaibah dari 'Aisyah bahwa seorang perempuan dari Anshar 
menikahkan anaknya, lalu dia jatuh sakit hingga rambutnya pada rontok. Kemudian dia 
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 'Sesungguhnya suaminya ingin 
mempercantiknya, bolehkah aku menyambung rambutnya? Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: "Terkutuklah orang-orang yang menyambung rambut." Dan telah 
menceritakannya kepada ku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur 
Rahman bin Mahdi dari Ibrahim bin Nafi' melalui jalur ini. Dia berkata; 'Terkutuklah orang- 
orang yang menyambung rambut.' 


^Ju*i j <CJlc- 


3965. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; 
Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna; Dan 
lafazh ini milik Zuhair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al 
Oaththan dari 'Ubaidullah; Telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu 'Umar bahwa 



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat orang yang menyambung rambut dengan 
rambut lain dan yang meminta disambungkan, serta orang yang mentato dan minta untuk 
ditato. Dan telah menceritakannya kepada ku Muhammad bin 'Abdullah bin Bazi'; Telah 
menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadhdhal; Telah menceritakan kepada kami Shakr 
bin Juwariyah dari Nafi' dari 'Abdillah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits 
yang serupa. 


dil» { \ U Jijiki u J } fe. J^\3VJ^. J jiS^sl i ji 

^ vs£ ^^4^^ \ J 0^^' \ J 

C^T> -Ag- (> _g -* J> -» -.> 3 \ j-fc J < jX- 

^ '* / ^ ^ 

y p, jjuuSji. jou 


3966. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Utsman bin Abu Syaibah; Dan 
lafazh ini miliknya lshaq; Telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim 
dari 'Alqamah dari 'Abdullah ia berkata; "Allah telah mengutuk orang-orang yang membuat 
tato dan orang yang minta dibuatkan tato, orang-orang yang mencabut bulu mata, orang- 
orang yang minta dicabut bulu matanya, dan orang-orang yang merenggangkan gigi demi 
kecantikan yang merubah ciptaan Allah." Ternyata ucapan 'Abdullah bin Mas'ud itu sampai 
kepada seorang wanita dari Bani Asad yang biasa dipanggil Ummu Ya'qub yang pada saat itu 
sedang membaca Al Qur'an. Kemudian wanita itu datang kepada Ibnu Mas'ud sambil 



berkata; 'Hai 'Abdullah, apakah benar berita yang sampai kepadaku bahwasanya kamu 
mengutuk orang-orang yang minta dicabut bulu mata wajahnya dan orang yang 
merenggangkan giginya demi kecantikan dan merubah ciptaan Allah? ' Abdullah bin Mas'ud 
menjawab; 'Bagaimana aku tidak akan mengutuk orang-orang yang dikutuk oleh Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan hal itu ada dalam Al Qur'an? ' Wanita itu 
membantah; 'Aku sudah membaca semua ayat yang ada di antara sampul mushaf, tetapi aku 
tidak menemukannya.' Ibnu Mas'ud; 'Apabila kamu benar-benar membacanya, niscaya kamu 
pasti akan menemukannya. Allah subhanahu wata'ala telah berfirman dalam Al Qur'an: 'Apa 
yang disampaikan Rasul kepadamu terimalah dan apa yang dilarang untukmu tinggalkanlah.' 
(Qs. Al Hasyr (59): 7). Wanita itu berkata; 'Aku melihat apa yang kamu bicarakan ada pada 
istrimu sekarang.' Ibnu Mas'ud menjawab; 'Pergi dan lihatlah ia sekarang! ' Lalu wanita itu 
pergi ke rumah 'Abdullah bin Mas'ud untuk menemui istrinya. Namun, ia tidak melihat 
sesuatu pun pada dirinya. Akhirnya ia pergi menemui Ibnu Mas'ud dan berkata; 'Benar, aku 
memang tidak melihat sesuatu pun pada diri istrimu.' Ibnu Mas'ud pun berkata; 'Ketahuilah, 
jika ia melakukan hal apa yang aku katakan itu, tentunya aku tidak akan menggaulinya lagi.' 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya; 
Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman yaitu Ibnu Mahdi; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin 
Adam; Telah menceritakan kepada kami Mufadhdhal yaitu Ibnu Muhalhil keduanya dari 
Manshur melalui jalur ini yang semakna dengan Hadits Jarir namun di dalam Hadits Sufyan 
menggunakan lafazh 'Al Waasyimat wal Mustausyimat. Sedangkan di dalam Hadits 
Mufadhdhal dengan lafazh; 'Al Wasyimaat wal Mausyumaat. Dan telah menceritakannya 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah dari Manshur melalui jalur Hadits ini (kisah yang menyebutkan Ummu 
Ya'qub semuanya) dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semata. Dan telah menceritakan 
kepada kami Syaiban bin Farukh Telah menceritakan kepada kami Jarir yaitu Ibnu Hazm 
Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim dari Al Qamah dari Abdullah dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 




3967. Dan telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan Muhammad bin 
Rafi' ia berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir 
bin Abdullah berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang keras menyambung rambut 
kepala wanita dengan sesuatu yang lain." 


' S S S S s ' 



j c 'z^^\j£tik. %&£&&&? j^\ 


3968. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; aku membaca Hadits 
Malik dari Ibnu Syihab dari Humaid bin 'Abdur Rahman bin 'Auf bahwa dia mendengar 
Mu'awiyah bin Abu Sufyan berpidato di atas mimbar pada tahun haji, seraya memegang 
jambul rambut yang semula berada di tangan pengawal dia berkata; "Hai penduduk 
Madinah, di manakah ulama kalian? Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melarang hal semacam ini. Dan dia juga berkata; 'Sesungguhnya Bani Israil 
mengalami kebinasaan manakala perempuan mereka menggunakan jambul seperti ini. Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
'Uyainah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah 
mengabarkan kepadaku Yunus; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan 
telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur 
Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar seluruhnya dari Az Zuhri sebagaimana 
Hadits Malik, hanya saja pada Hadits Ma'mar menggunakan lafazh 'Sesungguhnya Bani Israil 
disiksa.' 


j ftLa-ilkS AjJu J 


3969. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; 
Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar ia berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari 'Amru bin Murrah dari Sa'id bin Al Musayyab ia berkata; Suatu hari Mu'awiyah datang 
ke Madinah lalu dia berkhutbah di hadapan kami dan mengeluarkan seikat rambut, dia 
berkata: Sesungguhnya saya tidak pernah melihatnya seorangpun yang melakukannya 
kecuali orang Yahudi. Sesungguhnya hal ini pernah sampai kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, lalu beliau memberi nama dengan 'AzZuur' (kebohongan dan kebatilan). 



:J\Vq\1S 

<3 /j^v^^'j^jk. uii\^^u^ssus 


3970. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al 
Mutsanna ia berkata; Telah mengabarkan kepada kami Mu'adz yaitu Ibnu Hisyam; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah dari Sa'id bin Al Musayyab bahwa Mu'awiyah 
pada suatu hari berkata; "Sesungguhnya kalian telah membuat pakaian yang buruk, 
ketahuilah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang dari kebatilan dan 
kedustaan." Al Musayyab berkata; Lalu datang seorang laki-laki yang membawa tongkat, di 
atas kepalanya ada sepotong kain. Lalu (Mu'awiyah Radhiyallahu'anhu) berkata; "Ketahuilah 
ini adalah termasuk hal yang batil." Qatadah berkata; Itu adalah yang dilakukan para wanita 
untuk memperbanyak rambutnya dari kain-kain tambahan. 


Bab: Wanita berpakaian tetapi telanjang 


>'.l \ y tf.tA > y -'l !.<.< „ > ' G y \'Z\' > *** 'L*. 

**s y * 'S ♦* 

!Lij jaintj-s. 


3971. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku 
lihat. (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk 
memukul orang. (2) Wanita-wanita berpakaian, tetapi sama juga dengan bertelanjang 
(karena pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis atau tembus pandang, terlalu ketat, atau 
pakaian yang merangsang pria karena sebagian auratnya terbuka), berjalan dengan 
berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan 
punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium 
bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium dari begini dan begini." 


Bab: Larangan berbohong dalam hal pakaian dan lainnya, dan menampakkan kepuasan 
dengan apa yang tidak ada kenyataan. 



^3iii L ^ ( uu ( jiu1^jjS\i , JU\3 ,^L:di\if\ ;^\ 


^ ♦* * X 




3972. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Waki' dan 'Abdah dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 
'Aisyah bahwa ada seorang perempuan berkata; "Ya Rasulullah aku adakalanya 
menyebarkan isu 'Sesungguhnya suamiku memberiku demikian-demikian, padahal apa yang 
aku katakan hanyalah bualan belaka, tanggapan anda? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menjawab: 'Orang yang menampak-nampakkan kepuasan dengan sesuatu yang sebenarnya 
tidak diberikan kepadanya, sama artinya dengan memakai dua helai baju palsu (penuh 
dosa).' 




3973. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdah; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Fathimah 
dari Asma' katanya; "Seorang wanita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya 
berkata; 'Aku mempunyai madu (isteri suaminya yang lain). Berdosakah kalau aku 
menampak-nampakkan kepuasan diri dengan harta suamiku yang sebenarnya tidak 
diberikan kepadaku? ' Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 'Orang yang menampak- 
nampakkan kepuasan dengan apa yang tidak diberikan suaminya, sama dengan memakai 
dua helai baju palsu (penuh dosa).' Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu 
Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, demikian juga telah diriwayat dari 
jalur lainnya, telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada 
kami Abu Mu'awiyah keduanya dari Hisyam melalui sanad ini. 



39. KITAB: ADAB 


Bab: Karangan membuat julukan dengan Abui Qasim, dan nama-nama yang disukai 


y*J£- j;) jj\ JlS J >\ Jls 





3974. Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib Muhammad bin Al A'llaa' dan Ibnu Abu 
'Umar Abu Kuraib berkata; Telah mengabarkan kepada kami, dan berkata Ibnu Abu 'Umar; 
Telah menceritakan kepada kami dan lafazh ini miliknya ia berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Marwan yaitu Al Fazari dari Humaid dari Anas dia berkata; "Ada seseorang 
memanggil-manggil (orang lain) di Baqi', katanya; 'Ya Abai Qasim! ' Lalu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menoleh kepadanya. Kata orang itu; 'Ya Rasulullah! Bukan Anda 
yang ku maksud. Sesungguhnya aku memanggil si Fulan. 1 Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Silahkan kalian memberi nama dengan namaku, tetapi jangan kalian 
memberi gelar dengan gelaranku! ' 




3975. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Ziyad dan dia di juluki dengan nama 
Sabalan, Telah mengabarkan kepada kami 'Abbad bin 'Abbad dari 'Ubaidullah bin 'Umar dan 
saudara laki-lakinya 'Abdullah yang dia dengar dari keduanya sejak tahun 144H, keduanya 
menceritakan dari Nafi' dari Ibnu 'Umar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya nama-nama yang paling disukai Allah Ta'ala ialah nama-nama 
seperti: 'Abdullah, 'Abdurrahman." 



')\& ^ p-^L> ijLc-Aj 



3976. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim, 
'Utsman berkata; 'Telah menceritakan kepada kami.' Dan lshaq bekata; 'Telah mengabarkan 
kepada kami' Jarir dari Manshur dari Salim bin Abu Al Ja'di dari Jabir bin Abdullah dia 
berkata; "(Isteri) seseorang di antara kami melahirkan anak laki-laki, lalu diberi nama 
'Muhammad'." Maka famili orang itu berkata; 'Kami tidak membolehkan Anda menamai 
anakmu dengan nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Maka dia menemui Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam sambil menggendong anaknya seraya berkata: 'Ya Rasulullah! 
Anakku lahir seorang laki-laki, lalu kuberi nama 'Muhammad'. Familiku mengatakan tidak 
boleh memberi nama dengan nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Bagaimana itu? ' 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Namailah dengan namaku, tetapi jangan 
menggelari dengan gelarku. Aku bergelar 'Qasim' (yang membagi). Karena aku membagi- 
bagikan rahmat Allah di antara kamu sekalian.' 









3977. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sarri; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abtsar dari Hushain dari Salim bin Abu Al Ja'di dari Jabir bin 'Abdillah ia berkata; Suatu 
ketika seseorang diantara kami mempunyai anak, lalu dia memberinya nama Muhammad. 
Maka kami berkata; 'Kami tidak akan memberikan julukan kepada kamu dengan nama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga kita mendapat persetujuan beliau terlebih 
dahulu. Lalu orang itu datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 
'Sesungguhnya aku telah memiliki seorang anak laki-laki, dan aku memberinya nama 
Muhammad, namun kaumku menolak untuk memanggilnya dengan nama tersebut sehingga 
mendapat persetujuan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda: "Namailah dengan 
namaku, tetapi janganlah kalian menjulukinya dengan julukanku. Karena aku diutus sebagai 
Qasim (orang yang membagi) yang akan membagi di antara kalian. Telah menceritakan 
kepada kami Rifa'ah bin Al Haitsam Al Wasithi Telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu 
Ath Thahhan dari Hushain melalui jalur ini juga, namun dia tidak menyebutkan; 'Karena aku 
diutus sebagai Qasim (orang yang membagi) yang akan membagi di antara kalian.' 


y _£SoTj J<i^\ii\^jf £=>•.; .jUJl^lij' /\\&$jg£i!\g££'il t/ A i \}L2 
fcs\\jAsdL£.l£\3s j$fc&-.> 



3978. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Waki 1 dari Al A'masy; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan 
telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Asyaj; Telah menceritakan kepada kami Waki'; 
Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Salim bin Abu Ja'di dari Jabir bin 'Abdullah ia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Namailah dengan namaku, tetapi 
janganlah menjulukinya dengan julukanku, sesungguhnya aku adalah Abu Al Qasim yang 
akan membagi di antara kalian. Dalam riwayat Abu Kuraib menggunakan lafazh 'wa laa 
taktanuu' (jangan kalian menjuluki). Dan telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah 
dari Al A'masy melalui jalur ini, dia berkata dengan lafazh; 'Karena aku dijadikan sebagai Al 
Qosim yang akan membagi di antara kalian.' 


i'- , 5 > 


^ <> Tl> 9 * tf > 


•• \ * ;> 9 » * ^ x 9 ' 

'' * * " * O 

Jyji p, $x&i.jgZ^\ ,jd ovs^f^y 







3979. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah; Aku mendengar Qatadah dari Salim dari Jabir bin 
'Abdi Nah bahwa seorang laki-laki dari Anshar istrinya baru melahirkan seorang anak laki-laki, 
dan dia ingin memberinya nama Muhammad. Maka dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dan menanyakan hal itu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 
"Sungguh baik orang-orang Anshar, namailah dengan namaku tetapi jangan menjulukinya 
dengan julukanku. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 
Muhammad bin Al Mutsanna keduanya dari Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari 
Manshur; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin 'Amru bin Jabalah; Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
yaitu Ibnu Ja'far; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 
'Adi keduanya dari Syu'bah dari Hushain; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang 
lain; Dan telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid; Telah mengabarkan kepada kami 
Muhammad yaitu Ibnu Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman 
seluruhnya dari Salim bin Abu Al Ja'ad dari Jabir bin 'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handzali dan lshaq bin Manshur keduanya berkata; Telah 
mengabarkan kepada kami An Nadhr bin Syumail; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Qatadah dan Manshur, Sulaiman dan Hushain bin 'Abdur Rahman mereka berkata; kami 
mendengar Salim bin Abu Al Ja'd dari Jabir bin 'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam seperti Hadits yang telah kami sebutkan sebelumnya. Dan didalam Hadits An 
Nadhr dari Syu'bah ia berkata; di dalamnya Hushain dan Sulaiman menambahkan, Hushain 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku diutus sebagai 
Qasim, yang membagi di antara kalian." Sedangkan Sulaiman berkata; 'Sesungguhnya aku 
Qasim yang membagi di antara kalian.' 


> »> I ^ • > \'Z \ ' S » ^ '\\Zs l * ' * . » ' > t ' > \ «jl? *t <i * ' \ ' 

/ ^ ^ 









3980. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Muhammad bin 'Abdillah bin 
Numair seluruhnya dari Sufyan. 'Amru berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
'Uyainah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Munkadir; bahwa dia mendengar Jabir 
bin 'Abdullah berkata; Suatu ketika seseorang diantara kami mempunyai anak, lalu dia 
memberinya nama Al Qasim. Maka kami berkata; Kami tidak akan menjuluki kamu dengan 
Abu Al Qasim dan kami tidak senang dengan nama anakmu itu. Kemudian orang tersebut 
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan melaporkan hal itu. Maka Rasulullah 



shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berilah anakmu nama Abdurrahman." Dan telah 
menceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham; Telah menceritakan kepada kami Yazid yaitu 
Ibnu Zurai'; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepada kami 'Ali bin Hujr; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu 'Ulayyah 
seluruhnya dari Rauh bin Al Qasim dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir seperti Hadits 
Ibnu Uyainah, namun dia tidak menyebutkan; 'dan kami tidak senang dengan nama anakmu 
itu.' 














3981. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru An Naqid, 
Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan 
bin 'Uyainah dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin ia berkata; aku mendengar Abu Hurairah 
berkata; Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Boleh memberi nama dengan 
namaku, tetapi jangan memberi gelar dengan gelaranku! ' Amru berkata; dia berkata; 'dari 
Abu Hurairah', bukan dengan lafazh 'Aku mendengar.' 


Z '. * \\* S } s i, < t*l X » Z \ , s > -y * Z S )■ s z < ^ X \'.t 'i 



3982. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
'Abdi Nah bin Numair dan Abu Sa'id Al Asyaj dan Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi; Dan 
lafazh ini miliknya Numair ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris dari 
Bapaknya dari Simak bin Harb dari 'Alqamah bin Wail dari Al Mughirah bin Syu'bah ia 
berkata; Ketika aku mendatangi kota Najran, para penduduknya bertanya kepadaku; 
Sesungguhnya kalian membaca "wahai saudara Harun", padahal Musa hidup sebelum Isa 
berjarak beberapa tahun.' Maka ketika aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, aku menanyakan hal itu kepada beliau, dan beliaupun menjawab: 'Dulu mereka 
memberi nama dengan nama-nama para Nabi mereka dan orang-orang shaleh dari kaum 
sebelum mereka.' 


Bab: Makruhnya memakai nama-nama 


yang buruk ^ 














:*> 



3983. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah, Abu 
Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami; Mu'tamir bin Sulaiman dari Ar Rukain dari 
Bapaknya dari Samurah. Dan Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Mu'tamir 
bin Sulaiman ia berkata; Aku mendengar Ar Rukain bercerita dari Bapaknya dari Samurah bin 
Jundab ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami memberi nama 
pada anak-anak kami dengan empat nama; Aflah, Rabah, Yasar, dan Nafi'. 



3984. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada 
kami Jarir dari Ar Rukain bin Ar Rabi' dari Bapaknya dari Samurah bin Jundab ia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu memberi nama anakmu 
dengan 'Rabah' (beruntung), 'Yasar' (Mudah), Aplah (paling beruntung), dan Nafi' 
(bermanfaat). 




> « 








't Z S / 9^9 * S 19 ' Z* 't /// < < 


3985. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdullah bin Yunus; Telah menceritakan 
kepada kami Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Manshur dari Hilal bin Yasaf dari Rabi' 
bin 'Umailah dari Samurah bin Jundab ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Ada empat ucapan yang paling di sukai Allah Subhanahu Wa Ta'ala; 1) 
Subhanallah, 2) Al Hamdulillah, 3) Laa ilaaha illallah, 3) Allahu Akbar. Tidak berdosa bagimu 



dengan mana saja kamu memulai. Selain itu, janganlah kamu memberi nama anakmu 
dengan nama; Yasar, Rabah, Najih, atau Aflah. Karena, jika kamu bertanya; 'Apakah memang 
demikian (keadaanmu sesuai dengan namamu) dan ternyata tidak seperti itu, maka ia akan 
menjawab; 'Tidak.' Hanya empat itulah kalimat yang saya dengar maka janganlah sekali-kali 
kamu menambahkannya atas namaku.' Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim; Telah mengabarkan kepadaku Jarir; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur 
yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham; Telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Zurai'; Telah menceritakan kepada kami Rauh yaitu Ibnu Al Qasim; 
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah seluruhnya 
dari Manshur dari jalur Zuhair. Adapun Hadits Jarir dan Rauh isinya sebagaimana Hadits 
Zuhair. Sedangkan Hadits Syu'bah isinya hanya menyebutkan empat nama yang dilarang, 
tanpa menyebutkan empat kalimat yang disukai Allah. 




3986. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf; Telah 
menceritakan kepada kami Rauh; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah 
mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ingin melarang menamai seseorang dengan nama; Ya'la, 
Barakah, Aflah, Yasar, dan Nafi serta nama lain yang serupa dengan itu. Namun setelah itu 
aku melihat beliau berdiam, tanpa mengatakan sesuatupun. Hingga kemudian Rasulullah 
wafat dan beliau masih belum melarang menggunakan nama-nama tersebut. Begitu pula 
Umar ingin melarang menggunakan nama-nama tersebut, namun dia tidak jadi melarangnya. 


Bab: Sunahnya mengubah nama yang buruk menjadi nama yang baik 




I »■ v * " > ' v *' > 


3987. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Zuhair bin Harb, Muhammad 
bin Al Mutsanna, 'Ubaidullah bin Sa'id dan Muhammad bin Basysyar mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari 'Ubaidullah; Telah mengabarkan kepadaku 
Nafi' dari Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengganti nama 'Ashiyah 



seraya berkata; "Nama kamu adalah Jamilah." Ahmad berkata dengan lafazh; 'dari' Nafi', 
bukan; 'Telah mengabarkan kepadaku. 1 




\> * 


£4 £\x£>i. 





3988. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Al Hasan bin Musa; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari 
'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar bahwa "Dulu anak perempuan 'Umar bernama 
'Ashiyah (Durhaka). Maka kemudian diganti oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
dengan nama 'Jamilah' (Cantik)." 


/'S *•> 

^l^c- CUn-C * 1 Jli <--J ^ 

? S 


3989. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu 'Umar; Dan lafazh ini 
milik 'Amru keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Muhammad bin 
'Abdur Rahman budak keluarga Thalhah dari Kuraib dari Ibnu 'Abbas dia berkata; "Juwairiyah 
mula-mula bernama 'Barrah' (si Baik atau si Suci). Kemudian diganti oleh Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan 'Juwairiyah', karena beliau tidak suka (apabila beliau 
keluar dari rumah Juwairiyah) dikatakan keluar dari Barrah (keluar dari kebaikan atau keluar 
dari kesucian)." Sedangkan di dalam Hadits Ibnu Abu Umar dari Kuraib dia berkata; Aku 
mendengar Ibnu Abbas. 


<*' > ,> '</>|/^ / t \\C t , ?<> H> ■>>'*'> * t' A\ 'Z'\' 

4Si 'jV\i 'J, 





3990. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al 
Mutsanna serta Muhammad bin Basysyar mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja’far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Atha bin Abu 
Maimunah, Aku mendengar Abu Rafi' berkata; dari Abu Hurairah. Demikian juga telah 
diriwayatkan dari jalur yang lain. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 
Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dari 'Atha bin Abu Maimunah dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah bahwa dulu Zainab 



bernama 'Barrah', lalu di katakan kepadanya; 'Apakah kamu mau menganggap dirimu telah 
suci? ' maka kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggantinya dengan nama Zainab. 
Lafazh Hadits mereka ini tidak menyebutkan Ibnu Basyar, dan Ibnu Abu Syaibah berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syubah. 


Lsjwsik. 

’ / •• ^ / •* ^ 




3991. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 'Isa 
bin Yunus; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah ia berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Al Walid bin Katsir; Telah menceritakan kepadaku Muhammad 
bin 'Amru bin 'Atha; Telah menceritakan kepadaku Zainab binti Ummu Salamah dia berkata; 
"Dahulu namaku adalah 'Barrah', lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menggantiku 
dengan nama 'Zainab'. Dia juga berkata; 'Suatu hari Zainab binti Jahsy -yang waktu itu 
namanya adalah 'Barrah'-, menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau 
menggantinya dengan nama Zainab pula. 





isSi*. ii&\ 


%\^===^£\\ 



3992. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami 
Hasyim bin Al Qasim; Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari 
Muhammad bin 'Amru bin 'Atha dia berkata; "Aku menamai anak perempuanku 'Barrah'. 
Maka Zainab binti Abu Salamah berkata kepadaku; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
telah melarang memberi nama anak dengan nama ini. Dahulu namaku pun Barrah, lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Janganlah kamu menganggap dirimu telah 
suci, Allah Ta'ala-lah yang lebih tahu siapa saja sesungguhnya orang yang baik atau suci di 
antara kamu.' Para sahabat bertanya; 'Lalu nama apakah yang harus kami berikan 
kepadanya? ' beliau menjawab: 'Namai dia Zainab.' 


Bab: Haramnya memakai nama dengan raja diraja ( dlLaoj-il^ba^A <iJlJu-> 

A jLJ\) 



tik. 

^ ♦* x x 



3993. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru Al Asy'atsi dan Ahmad bin Hanbal 
serta Abu Bakr bin Abu Syaibah; Dan lafazh ini milik Ahmad. Al Asy'atsi berkata; Telah 
mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya nama yang terburuk di sisi Allah 
Ta'ala ialah nama "Malikul Amlak" (Maha Raja Diraja); Ibnu Abu Syaibah menambahkan 
dalam riwayatnya; Tidak ada Raja selain Allah Azza wa Jalla. Al Asy'atsi berkata; Sufyan 
berkata seperti 'Syahan Syah' (Raja Diraja, persia). Dan Ahmad bin Hanbal berkata; Aku 
bertanya kepada Abu Amru mengenai arti 'Akhna' dia menjawab; Artinya adalah 'Audha' 
(paling buruk, paling rendahan, paling jorok). 


/ ^ ^ 


3994. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih ia 
berkata; Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami, dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam -lalu dia menyebutkan beberapa Hadits- yang diantaranya, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sejelek-jelek dan seburuk-buruk laki-laki di 
sisi Allah adalah seseorang yang bernama Malikul Amlak (Raja Diraja), karena sesungguhnya 
tidak ada Raja selain Allah. 


Bab: Sunahnya mentahnik (menyuapi anak dengan kurma dilembutkan) anak saat lahir 












3995. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul A'la bin Hammad; Telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik ia berkata; "Saya pergi 
bersama Abdullah Bin Abu Thalhah al Anshari menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam ketika dia baru dilahirkan. Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yang 
ketika itu beliau sedang di 'ab'ah (kandang unta) memberi minum untanya. Maka (Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam) bertanya padaku; "Apakah kamu membawa kurma?". Saya 
menjawab; ya. Beliau kemudian mengambil beberapa kurma lalu dimasukkan ke dalam 
mulut beliau dan melembutkannya. Setelah itu beliau membuka mulut bayi dan disuapkan 
padanya, bayi itu mulai menjilatinya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Kesukaan orang Anshar adalah kurma." kemudian (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) 
memberinya nama Abdullah. 




AjlA \ 


j £z££}\[aj&.UJ >\ jlsfy 


3996. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Aun dari Ibnu Sirin dari 
Anas bin Malik ia berkata; suatu ketika bayi milik Abu Thalhah jatuh sakit. Bayi tersebut 
kemudian meninggal tatkala Abu Thalhah sedang keluar rumah. Saat Abu Thalhah kembali 
kerumah dia bertanya kepada Ummu Sulaim; 'Bagaimana keadaan anakku? Dia menjawab; 
'Aku lihat dia sekarang lebih tenang di dari sebelumnya. Kemudian, seperti biasa, Ummu 
Sulaim menghidangkan makan malam untuk suaminya. Selesai makan malam, keduanya 
tidur dan melakukan hubungan suami istri. Tak lama setelah itu, Ummu Sulaim mulai 
menceritakan keadaan anaknya yang sebenarnya, bahwa dia telah dikuburkan. Keesokan 
harinya. Abu Thalhah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya menceritakan 
hal itu. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah kalian sudah menjadi 
pengantin semalaman? Abu Thalhah menjawab;; 'Ya'. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mendoakan: 'Ya Allah berkatilah mereka berdua. Ketika Ummu Sulaim melahirkan 



seorang anak. Abu Thalhah berkata kepadaku (Anas); 'Bawalah anak ini ke hadapan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Maka anak itu aku bawa ke hadapan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan beberapa buah kurma. Lalu beliau mengambil anak itu 
sambil bertanya: 'Adakah sesuatu yang di bawa bersamanya? Para sahabat menjawab; Ya ini 
ada beberapa buah kurma. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil kurma itu dan 
langsung mengunyahnya. Setelah itu, beliau ambil kurma yang telah dikunyahnya itu dan 
memasukannya ke dalam mulut bayi tersebut, beliau menggerak-gerakan mulut bayi 
tersebut dan memberinya nama Abdullah. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Basysyar; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Mas'adah; Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu 'Aun dari Muhammad dari Anas dengan cerita ini sebagaimana Hadits 
Yazid. 


? '* / ^ / •*/ x 




3997. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Abdullah bin Barrad 
Al Asy'ari dan Abu Kuraib ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari 
Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa ia berkata; Aku melahirkan seorang anak laki-laki, lalu 
aku bawa kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menamainya dengan nama 
'Ibrahim' dan beliau mengunyahkan kurma untuknya. 


i ^ 

J JaIL ji-S 


3998. Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa Abu Shalih; Telah menceritakan 
kepada kami Syu'aib yaitu Ibnu lshaq; Telah mengabarkan kepadaku Hisyam bin 'Urwah; 
Telah menceritakan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair dan Fathimah binti Al Mundzir bin Az 
Zubair keduanya berkata; "Pada suatu hari ketika Asma' binti Abu Bakar keluar untuk 
berhijrah. Kebetulan saat itu ia sedang mengandung Abdullah bin Zubair. Sesampainya di 
Quba' ia pun melahirkan bayinya di sana. Setelah melahirkan, ia pun pergi menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar beliau berkenan mentahnik bayi laki-lakinya itu. 



Lalu beliau mengambil bayi tersebut dan meletakkannya dalam pangkuan beliau. Setelah itu, 
beliau meminta kurma. Aisyah berkata; 'Kami harus mencarinya beberapa saat sebelum 
akhirnya kami temukan. 1 Tak lama kemudian Rasulullah mulai mengunyah kurma itu dan 
meludahkannya ke dalam si mulut bayi, hingga yang pertama-tama masuk ke dalam 
perutnya adalah ludah beliau. Selanjutnya, Asma berkata; 'Kemudian Rasulullah mengusap, 
mendoakan, dan memberinya nama 'Abdullah.' Kemudian ketika berumur tujuh atau 
delapan tahun, anak lelaki itu datang untuk berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Ayah anak tersebutlah, yaitu Zubair, yang telah menganjurkannya seperti itu. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum bangga saat melihat anak itu datang 
menghadap beliau untuk berbai'at, maka kemudian beliau membai'atnya." 


'K'- , Z i t - . • t <'.A. \ ' \ ' "i * ' A ' ' A 'Aa f <- 








3999. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'la; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari Asma', Ketika dia 
mengandung anaknya 'Abdullah bin Zubair, dia masih berada di Mekkah. Dia berkata; 
"Kemudian aku hijrah ke Madinah, padahal aku sudah hamil tua. Kemudian aku berhenti di 
Quba, dan aku melahirkan di sana. Lalu aku bawa anakku kepada Rasulullah dan 
meletakkannya di pangkuan beliau. Rasulullah meminta sebuah kurma lalu dikunyahnya. 
Sesudah itu disuapkannya ke mulut bayiku. Itulah makanan yang pertama kali masuk ke 
mulut bayi itu, kurma yang telah bercampur dengan air ludah beliau. Kemudian Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan keberkahan baginya. Dialah bayi yang pertama-tama 
lahir dalam Islam." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah 
menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad dari 'Ali bin Mushir dari Hisyam bin 'Urwah 
dari Bapaknya dari A'sma binti Abu Bakr bahwa dia berhijrah menemui Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam di Madinah sedangkan dia sedang hamil anaknya 'Abdullah bin 
Jubair'... kemudian dia menyebutkan Hadits seperti Hadits Abu Usamah. 


, - , t , 'C, A s *\ . *'$\ A*'. V • <A' 


4000. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdullah bin Numair; Telah menceritakan kepada kami Hisyam yaitu Ibnu 



'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah bahwa beberapa bayi di bawa kehadapan Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam lalu beliau mengunyahkan makanan untuk mereka dan mendo'akannya. 








4001. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah ia berkata; 'Aku 
bersama Abdullah bin Jubair menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk mentahniknya 
(mengunyahkan makanan untuk bayi), lalu beliau meminta kepada kami sebuah kurma. Pada 
waktu itu permintaan beliau tersebut sangat sulit didapatkan.' 





4002. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi dan Abu Bakr bin lshaq 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad; yaitu Ibnu Mutharrif Abu Ghassan; Telah menceritakan kepadaku 
Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd ia berkata; "Ketika baru dilahirkan, Al Mundzir bin Abu Usaid 
pernah di bawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau 
meletakkannya di pangkuan beliau, sedangkan Abu Usaid duduk di samping beliau. 
Tampaknya perhatian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tercurah penuh kepada sesuatu 
yang berada di hadapannya. Kemudian Abu Usaid menyuruh seorang sahabat untuk 
mengangkat anaknya dari atas paha Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan 
memindahkannya. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Mana bayi itu? ' 
Abu Usaid menjawab; 'Kami telah memindahkannya dari atas paha engkau, ya Rasulullah? ' 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Siapa nama bayi itu? ' Abu Usaid 
menjawab; 'Fulan ya Rasulullah.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Janganlah 
beri nama itu. Tetapi berilah nama Al Mundzir! ' Dengan demikian, Rasulullah telah 
memberinya nama Al Mundzir pada hari itu." 





LjJ\^ Jv$ 


4003. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud Al 'Ataki; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdul Warits; Telah menceritakan kepada kami Abu At Tayah; 
Telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik; Demikian juga telah menceritakan dari 
jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Dan lafazh ini 
miliknya; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Warits dari Abu At Tayah dari Anas bin 
Malik ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah manusia yang paling baik 
akhlaknya. Aku mempunyai saudara laki-laki yang bernama Abu Umair. Perawi mengatakan; 
aku mengira Anas juga berkata; 'Kala itu ia masih disapih." Biasanya, apabila Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam datang dan melihatnya, maka beliau akan menyapa: 'Hai Abu 
Umair, bagaimana kabar si nughair (burung pipit). Abu Umair memang senang bermain 
dengan burung tersebut. 


Bab: Bolehnya mengatakan "Wahai anakku" untuk orang yang bukan anaknya (4) j\ y>- 
_J^oL><Co\ _ j \ ji)) 




4004. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al Ghubari; Telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abu 'Utsman dari Anas bin Malik; dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggilku dengan kalimat; 'Wahai anakku.' 


jlSilAlS 



4005. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Abu 'Umar; 
lafazh ini milik Ibnu Abu 'Umar dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun 
dari Isma'il bin Abu Khalid dari Qais bin Abu Hazim dari Al Mughirah bin Syu'bah dia berkata; 
"Tidak ada orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam perihal Dajjal yang 
lebih banyak dari pertanyaanku." Karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
kepadaku: 'Hai anakku! Engkau tak usah terlalu risau memikirkannya. Dia tidak akan 
mencelakakanmu! ' Kataku; 'Orang-orang menganggap bahwa Dajjal itu mempunyai sungai 
yang mengalir dan bukit roti.' Beliau bersabda: 'Itu sangat mudah bagi Allah Ta'ala 
menciptakannya.' Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu 
Numair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya; Dan telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus; Telah 
menceritakan kepada kami Husyaim; Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Jarir; Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah seluruhnya dari Isma'il 
melalui jalur ini. Dan di semua Hadits mereka tidak ada ucapan Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam kepada Al Mughirah; 'Wahai anakku.' Kecuali pada Hadits Yazid saja. 


Bab: Minta izin 




4006. Telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Muhammad bin Bukair An Naqid; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin 
Khushaifah dari Busr bin Sa'id dia berkata; Aku mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; 
"Ketika aku duduk di suatu majelis Anshar di Madinah, tiba-tiba Abu Musa datang tergopoh- 
gopoh dalam keadaan takut. Lalu kami tanyai dia, "Ada apa dengan anda?" jawab Abu Musa; 
"Umar (bin khaththab) memanggilku supaya aku datang menemuinya. Setelah aku tiba di 
muka pintu, aku memberi salam sampai tiga kali, tetapi tidak ada jawaban. Karena itu aku 
pulang lagi. Kemudian 'Umar menanyaiku; "Mengapa engkau tidak datang, apa yang 
menghalangimu?" jawabku; "Aku telah mendatangi anda dan memberi salam di muka pintu 
rumah Anda tiga kali, tetapi tidak ada jawaban. Karena itu aku pulang saja kembali. Karena 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Apabila kamu telah minta izin 



(memberi salam) tiga kali tetapi tidak dijawab, maka kembalilah!" 'Umar berkata; "Berikan 
aku saksi atas keteranganmu itu. Kalau tidak aku akan menghukumimu!" maka Ubay bin 
Ka'ab berkata; Hendaklah yang menjadi saksi baginya adalah orang yang paling muda. Abu 
Sa'id berkata; 'Akulah orang yang paling muda.' Ubay berkata; 'Berangkatlah bersamanya 
menemui Umar! ' Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Abu 'Umar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Yazid bin Khushaifah melalui 
jalur ini. Ibnu Abu 'Umar menambahkan dalam Haditsnya; 'Abu Sa'id berkata; 'Maka 
kemudian aku berdiri dan berangkat bersamanya menemui Umar untuk bersaksi.' 




> i 


> -y t'. 


4 'C 

» tvtl < 


>. > 


4 < .m i - li "t > ' t * ' \z> \t.< 


4007. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepadaku 
'Abdullah bin Wahb; Telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Bukair bin Al 
Asyaj bahwa Busr bin Sa'id; Telah menceritakan kepadanya, dia mendengar Abu Sa'id Al 
Khudri berkata; Suatu ketika kami sedang berada di Majlis Ubay bin Ka'ab, tiba-tiba Abu 
Musa Al Asy'ari datang dalam keadaan marah, lalu beliau berdiri seraya berkata; Demi Allah, 
apakah di antara kalian ada yang pernah mendengar sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam yang berbunyi: "Meminta izin itu hanya tiga kali, apabila di izinkan, kalian boleh 
masuk, jika setelah tiga kali tidak ada jawaban, maka pulanglah." Ubay berkata; memang ada 
apa dengan Hadits tersebut? Abu Musa menjawab; 'Kemarin aku telah meminta izin kepada 
Umar sebanyak tiga kali, namun tidak ada jawaban, maka akupun pulang kembali. Lalu pada 
hari ini aku mendatanginya lagi dan aku kabarkan kepadanya bahwa aku telah menemuinya 
kemarin dan sudah aku ucapkan salam sebanyak tiga kali, namun tidak ada jawaban akhirnya 
aku pulang kembali. Dan Umar menjawab; kami telah mendengarmu, yang pada waktu itu 
kami memang sedang sibuk hingga tidak sempat mengizinkanmu, tetapi kenapa kamu tidak 
menungguku sampai aku mengizinkanmu? Abu Musa menjawab; Aku meminta izin 
sebagaimana yang telah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu Umar 
berkata; Demi Allah, aku akan menghukum kamu hingga kamu mendatangkan saksi ke 
hadapanku mengenai hadits itu. Kemudian Ubay bin Ka'ab berkata; Demi Allah, tidak akan 
ada yang menjadi saksi atasmu kecuali orang yang paling muda di antara kami. Berdirilah 
wahai Abu Sa'id! lalu akupun berdiri hingga aku menemui Umar, dan aku katakan 



kepadanya; Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda mengenai 
Hadits tersebut. 





^ 

t» 't, : r t’ t’ '\'*\vS\' \*'> **,'*'> \'.z\' Mi» i ^r> »i ✓ ?<> h 





4008. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan 
kepada kami Bisyr yaitu Ibnu Mufadhdhal; Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yazid 
dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id bahwa Abu Musa suatu ketika datang ke rumah 'Umar, lalu 
dia meminta izin hingga tiga kali, dan setiap dia meminta izin, Umar menghitungnya seraya 
berkata; 'satu, dua, tiga. Akhirnya Abu Musa pulang kembali, karena tidak ada jawaban dari 
Umar. Lalu Umar memanggilnya, dan Abu Musa pun menjawabnya dengan menyampaikan 
Hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Umar berkata; kalau memang 
kamu mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka datangkanlah 
kepadaku saksinya. Jika tidak, maka aku akan memberikan pelajaran kepadamu (hukuman)! 
Abu Sa'id berkata; kemudian Abu Musa menemui kami (para sahabat) seraya berkata; 
'Bukankah kalian juga sudah pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Meminta izin itu hanya tiga kali.' Lalu para sahabat pada tertawa melihat ke 
anehan yang menimpa Abu Musa. Abu Sa'id berkata; aku katakan kepada mereka; kenapa 
kalian pada tertawa, padahal telah datang saudara kalian sesama muslim yang sedang 
susah? Lalu berkata; 'Berangkatlah wahai Abu Musa, aku akan bersamamu menerima 
hukuman dari Umar ini, jika ternyata kamu bersalah. Kemudian Abu Musa kembali kepada 
Umar bersama Abu Sa'id dan mengatakan kepadanya; 'Inilah Abu Sa'id sebagai saksi.' Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar mereka berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dari Abu Maslamah dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id; Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya; Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al Hasan bin Khirasy; 
Telah menceritakan kepada kami Syababah; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al 
Jurairi dan Sa'id bin Yazid keduanya dari Abu Nadhrah mereka berkata; kami mendengarnya 



bercerita dari Abu Sa'id Al Khudri yang semakna dengan Hadits Bisyr bin Mufadhal dari Abu 
Maslamah. 


* . \'£ \ y » ^ > 1 1 «Ti . ^ » '\'£\ ' ..i ^ > ■»'*. i ^ > ..C". 

x x ** 

\i* j\ y^y^y\z^\'±j> 


4009. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id Al Qaththan dari Ibnu Juraij; Telah menceritakan kepada kami 'Atha dari 
'Ubaid bin 'Umair bahwa Abu Musa pernah meminta izin kepada Umar bin Khaththab 
sebanyak tiga kali. Namun sepertinya dia mendapati Umar lagi sibuk hingga akhirnya dia 
pulang kembali. Kemudian Umar berkata kepada sahabat yang lain; apakah kamu 
mendengar suara Abdullah bin Qais? Izinkanlah ia untuk masuk. Maka kemudian Abu Musa 
dipanggil lagi. Umar berkata kepadanya; kenapa kamu melakukan hal itu (pulang kembali)? 
Abu Musa menjawab; kami melakukan itu sesuai dengan perintah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Umar berkata; Sungguh kamu harus membawakan saksi atas Hadits ini, jika 
tidak, saya akan menghukummu! Maka Abu Musa pergi ke salah satu majlis orang-orang 
Anshar dan menceritakan kejadian itu kepada mereka. Lalu mereka berkata kepada Abu 
Musa; Tidak akan bersaksi mengenai Hadits ini kecuali orang yang paling muda di antara kita. 
Kemudian berangkatlah Abu Sa'id kepada Umar dan mengatakan; Kami memang 
diperintahkan Rasulullah seperti itu. Umar berkata; Ternyata saya tidak mengetahui hal ini 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Berdagang di pasar-pasar telah melalaikanku 
dari Hadits tersebut. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar; Telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Ashim; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya; Dan 
telah menceritakan kepada kami Husain bin Huraits; Telah menceritakan kepada kami An 
Nadhr bin Syumail keduanya berkata secara keseluruhan; Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Juraij melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa, namun di dalam Hadits An Nadhr 
tidak menyebutkan lafazh; 'Berdagang di pasar-pasar telah melalaikanku dari Hadits 
tersebut.' 





^ ** ,/ *• ** 

^^31531^315^^^3150^^1 ,>'u^. ^u 1 b 3 i 5 ij 34 -j^VU-o 1 
3 S >5^ v iUi\^\u:iu)3 j^i>\3 _^jd^3is\1^3 Jbuj^iU 


4010. Telah menceritakan kepada kami Husain bin Huraits Abu ‘Ammar; Telah menceritakan 
kepada kami Al Fadhl bin Musa; Telah mengabarkan kepada kami Thalhah bin Yahya dari 
Abu Burdah dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata; Abu datang menemui 'Umar bin 
Khaththab. Lalu dia memberi salam, "Assalamu'alaikum, saya 'Abdullah bin Qais (nama Abu 
Musa)." Tetapi tidak ada yang menjawab salamnya. Kemudian diulangnya memberi salam 
sampai tiga kali, tetapi tetap tidak ada yang menyahut. Karena itu dia pulang saja kembali. 
Kata 'Umar sesudah itu; "panggil, panggil dia ke mari." Setelah Abu Musa datang, 'Umar 
berkata, "Wahai Abu Musa, kenapa anda pulang? Engkau kan maklum, bahwa kami sedang 
sibuk." Kata Abu Musa; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Minta izin (memberi salam) hanya tiga kali. Jika diizinkan silakan masuk. Jika tidak, maka 
kembalilah." Kata 'Umar; "Engkau harus mandatangkan saksi ke hadapanku mengenai hadits 
itu. Jika tidak, aku akan menghukum kamu." Lalu pergilah Abu Musa. Kata 'Umar, "Jika dia 
mendapatkan saksi, kalian akan menemuinya sore nanti dekat mimbar. Jika tidak, kalian 
tidak akan menemuinya." Tatkala hari telah petang, mereka mendatangi 'Umar, kata 'Umar; 
"Bagaimana, hai Abu Musa? Apakah kamu sudah mendapatkan saksi?" kata Abu Musa, 
"Sudah! Yaitu Ubay bin Ka'ab!" kata 'Umar; "Boleh! Dia adalah saksi yang adil. Hai, Abu 
Thufail! Bagaimana pendapatmu (kesaksianmu) mengenai masalah ini?". Jawab Ubay bin 
Ka'ab; "Memang, aku telah mendengar pula Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
seperti yang dikatakan Abu Musa. Karena itu janganlah Anda sekali-kali menjatuhkan 
hukuman terhadap para sahabat Rasulullah!" jawab 'Umar; "Subhanallah! Sesungguhnya jika 
aku mendengar sesuatu yang baru, aku lebih suka menyelidiki kebenarannya." Dan telah 
menceritakannya kepada kami 'Abdullah bin 'Umar bin Muhammad bin Aban; Telah 
menceritakan kepada kami 'Ali bin Hasyim dari Thalhah bin Yahya melalui jalur ini. Namun 
dia berkata di dalam Haditsnya; 'Wahai Abu Mundzir, apakah kamu mendengar Hadits ini 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab; 'Ya. 1 Oleh karena itu anda wahai 



Ibnu Khattab jangan menjatuhkan hukuman pada para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam.' (dia tidak menyebutkan perkataan Umar; 'Subhaanallah dan seterusnya.' 

Bab: Makruhnya memberi jawaban "Saya" jika dia ditanya "Siapa ini?" (J ^ 


\ AJb \ i \ 1 j \ ) 




f A A A 


f > 


4011. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Idris dari Syu'bah dari Muhammad bin Al Munkadir 
dari Jabir bin 'Abdullah dia berkata; "Aku datang ke rumah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
lalu kupanggil beliau. Rasulullah menyahut sambil bertanya, "siapa itu?" jawabku; "Saya!" 
lalu beliau keluar sambil berkata: "Saya...! Saya...! 




4012. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah lafazh 
ini miliknya Abu Bakr. Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami dan berkata Abu 
Bakr; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Muhammad bin Al Munkadir 
dari Jabir bin 'Abdullah dia berkata; "Aku datang ke rumah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
lalu kupanggil beliau. Rasulullah menyahut sambil bertanya, "Siapa ini?" jawabku; "Saya!" 
lalu beliau berkata: "Saya...! Saya...! Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; 
Telah menceritakan kepada kami An Nadhr bin Syumail serta Abu 'Amir Al 'Aqadi; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya; Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna; Telah menceritakan kepadaku Wahb bin Jarir; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdurrahman bin Bisyr; Telah menceritakan 
kepada kami Bahz seluruhnya dari Syu'bah melalui jalur ini, di dalam Hadits mereka di 
sebutkan; 'Sepertinya beliau membenci hal itu.' 


Bab: Haramnya memandang ke dalam rumah orang lain 



y *V ^ **A— -'s / ' *' 

J4- ' <J^“ J^lLc. 


4013. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Al Laits dan lafazh ini miliknya Yahya; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya; Dan telah menceritakan kepada kami 
Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab bahwa Sahi bin 
Sa'd As Sa'idi; Telah mengabarkan kepada nya; Seorang laki-laki mengintip ke rumah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melalui lubang pintu. Ketika itu Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam sedang menyisir rambut dengan sebuah sisir besi. Tatkala beliau 
mengetahui ada orang mengintip. Beliau berkata: "Kalau aku tahu engkau mengintip, pasti 
aku tusuk matamu." Lalu beliau bersabda: 'Sesunggunya disyari'atkannya izin (memberi 
salam) agar menjaga penglihatan. 1 




4014. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Sahi bin Sa'd 
Al Anshari; Telah mengabarkan kepadanya; bahwa seorang laki-laki mengintip ke rumah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melalui lubang pintu. Ketika itu Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam sedang menyisir rambut dengan sebuah sisir besi. Maka Beliau berkata: 
"Kalau aku tahu engkau mengintip, aku tusuk matamu. Sesunggunyah Allah mensyari'atkan 
Izin (memberi salam) demi menjaga pandangan." Dan telah menceritakan kepada kami Abu 
Bakr bin Abu Syaib ah, 'Amru An Naqid, Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu 'Umar mereka berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdul Wahid bin Ziyad; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar keduanya 



dari Az Zuhair dari Sahi bin Sa'd dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengan 
Hadits Al Laits dan Yunus. 


& **/ / ^ ^ 

&j$vsL J >^\3vi 


4015. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Kamil Fudhail bin Husain dan 
Qutaibah bin Sa'id lafazh ini miliknya Yahya dan Abu Kamil berkata Yahya; Telah 
mengabarkan kepada kami, dan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari 'Ubaidillah bin Abu Bakr dari Anas bin Malik bahwa seorang laki-laki 
mengintip ke dalam rumah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari salah satu kamar beliau. 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri menghampirinya sambil membawa 
busur panah yang tajam atau beberapa busur panah. Seakan-akan aku melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan tipu daya hendak menusuknya. 




aS1c-\ 


4016. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau 
bersabda: "Barang siapa menengok ke dalam rumah seseorang tanpa izin pemiliknya, maka 
sungguh mereka boleh mencongkel mata orang itu." 





4017. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Abu Az Ziyad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah bersabda: "Seandainya seseorang mengintip ke dalam rumahmu tanpa izin, 
maka tidak berdosa bagaimu sekiranya kamu melempar dia dengan kerikil dan mencongkel 
matanya." 


Bab: Pandangan tiba-tiba yk>) 



'1 

&UiI\ Jii 



> t' 

-w * 


x ' i- * % 

»' i * M» ** 




iioii ^iwi^J* jj^ui^ii^ii s&. 


4018. Telah menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Yazid bin Zurai'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah 
keduanya dari Yunus Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan 
kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Husyaim Telah mengabarkan 
kepada kami Yunus dari Amru bin Sa'id dari Abu Zur'ah dari Jarir bin Abdullah dia berkata; 
"Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai penglihatan yang 
tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku supaya memalingkan penglihatanku." Dan 
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami Abdul 
A'la. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan, keduanya dari Yunus melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 



40.KITAB: SALAM 


Bab: Yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan, dan yang sedikit kepada 
yang banyak 





.> c 


ojjyut 1 





<j j &-\ 


* t 9 ' 





4019. Telah menceritakan kepadaku 'Uqbah bin Mukram; Telah menceritakan kepada kami 
Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya; Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Marzuq; Telah menceritakan kepada kami Rauh; 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Ziyad bahwa 
Tsabit -budak- 'Abdur Rahman bin Zaid; Telah mengabarkan kepadanya bahwasanya dia 
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang 
yang berkendaraan hendaklah memberi salam kepada pejalan kaki, orang yang berjalan 
kepada orang duduk, dan orang sedikit kepada orang banyak." 


Bab: Hak bagi orang yang duduk di pinggir jalan adalah menjawab salam 


<*4 J \ IS&. 

jZa 

r >^o 


\> , > 


4020. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Affan; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid bin Ziyad; Telah 
menceritakan kepada kami 'Utsman bin Hakim dari lshaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dari 
Bapaknya ia berkata; Berkata Abu Thalhah; "Pada suatu ketika, kami sedang duduk-duduk 
dan bercakap-cakap di jalanan. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi 
kami seraya bersabda: "Mengapa kalian duduk-duduk di jalanan? Jauhilah duduk-duduk di 
jalanan!" kami menjawab; 'Kami duduk-duduk untuk bercakap-cakap dan saling 
mengingatkan.' Sabda beliau: 'Kalau begitu, tunaikan hak jalanan. Yaitu: menundukan 
pandangan, menjawab salam, dan bicaralah yang berguna (baik)! ' 


i x \ 9 y \ y 'i 9 \\ ' 9 ' 9 \ 9 » 9 ' 9 s y y 9 ' ^ 9 ^ \ 'Z •* \ y v y 9 ^\ 9 s \ ' 

-X.oc«^^ i ^y£* ) & V « C* yfrJL*** ’ ~Xj ^S*"**^^ Q^ \^->»X.^^»X»*j i *-*+> 


L <0L>- 






4021. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Hafsh bin Maisarah dari Zaid bin Aslam dari 'Atha bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jauhilah duduk-duduk di jalanan!" Para 
sahabat menjawab; 'Kami sangat butuh untuk duduk dan berbincang-bincang ya Rasulullah. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Jika kalian keberatan meninggalkan majelis 
jalanan itu, maka penuhilah hak jalanan! ' para sahabat menjawab; 'Apakah hak jalanan itu? ' 
Sabda beliau: 'menjaga pandangan, menyingkirkan sesuatu yang berbahaya, menjawab 
salam (orang yang lewat), mengerjakan yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar.' Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz 
bin Muhammad Al Madani; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 
Fudaik dari Hisyam yaitu Ibnu Sa'd keduanya dari Zaid bin Aslam melalui jalur ini. 


Bab: Hak muslim atas muslim yang lain adalah dengan menjawab salam 




i ;>5i\ y> 

~ ,* ,**. \* ' '* ' * t\ *t* ' Z', '* * \ «- 


4022. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnu Al Musayyab 
bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kewajiban 
seorang muslim terhadap sesama muslim ada lima: (1) Menjawab salam. (2) Mendoakan 
yang bersin. (3) Memenuhi undangan. (4) Mengunjungi yang sakit, dan (5) Ikut mengantar 



jenazah." Dan telah menceritakn kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada 
kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar memursalkan Hadits ini dari Az 
Zuhri dan pernah menyandarkannya dari Ibnu Al Musayyab dari Abu Hurairah. 



> * / 




4023. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Alla dari 
Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hak 
seorang muslim terhadap seorang muslim ada enam perkara." Lalu beliau ditanya; 'Apa yang 
enam perkara itu, ya Rasulullah? ' Jawab beliau: (1) Bila engkau bertemu dengannya, 
ucapkankanlah salam kepadanya. (2) Bila dia mengundangmu, penuhilah undangannya. (3) 
Bila dia minta nasihat, berilah dia nasihat. (4) Bila dia bersin lalu dia membaca tahmid, 
doakanlah semoga dia beroleh rahmat. (5) Bila dia sakit, kunjungilah dia. (6) Dan bila dia 
meninggalkan, ikutlah mengantar jenazahnya ke kubur.' 


Bab: Larangan memulai ahli kitab dalam memberikan salam (c_j (Jjb \ e-\ JJJ \ 




■ — \ 


4024. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari 'Ubaidillah bin Abu Bakr ia berkata; Aku mendengar Anas berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; 
Dan telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Salim; Telah menceritakan kepada kami 
Husyaim; Telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin Abu Bakr dari kakeknya yaitu 
Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Jika Ahli Kitab 
memberi salam kepada kalian, maka jawablah; Wa'alaikum.' 







4025. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku; Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepadaku Yahya bin Habib; Telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits ia 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
lafazh ini milik mereka berdua, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; 'Aku 
mendengar Oatadah bercerita; dari Anas bahwa Para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bertanya kepada beliau: 'Sesungguhnya Ahli Kitab memberi salam kepada kami, 
bagaimana kami menjawabnya? ' Jawab beliau: 'Ucapkan: Wa'alaikum'. 


> * 


* t > s ' » 

J 





4026. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Yahya bin Ayyub, Qutaibah dan 
Ibnu Hujr lafazh ini miliknya Yahya bin Yahya, berkata Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan 
kepada kami. Dan yang lainya berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu 
Ja'far dari 'Abdullah bin Dinar bahwa ia mendengar Ibnu 'Umar berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-orang Yahudi, bila mereka memberi salam 
kepadamu, maka salah seorang di antara mereka ada yang mengucapkan: Assaamu 'alaikum 
(semoga kematian bagi kalian). Maka jawablah: 'Alaika I" Dan telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman dari Sufyan dari 'Abdullah 
bin Dinar dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan redaksi yang serupa. 
Hanya saja dia berkata; 'Maka ucapkanlah oleh kalian; 'Wa Alaika.' 


s ? y ? .. 





»> 


>5,i 


4027. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb dan lafazh ini 
miliknya Zuhair ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az 
Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah ia berkata; "Serombongan orang-orang Yahudi minta izin 
untuk bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka mengucapkan: 
Assaamu 'alaikum (kematian bagimu)." 'Aisyah menjawab; 'Bal 'alaikumus saam wal la'nah.' 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ya, 'Aisyah! Sesungguhnya Allah 
Subhanahu Wa Ta'ala, senang keramah tamahan dalam segala urusan.' Kata 'Aisyah; 
'Tidakkah Anda mendengar ucapan mereka? ' Jawab beliau: 'Ya, aku mendengarnya, bahkan 
telah ku jawab; wa'alaikum.' Dan telah menceritakannya kepada kami Hasan bin 'Ali Al 
Hulwani dan 'Abad bin Humaid seluruhnya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih; Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang 
lain; Dan telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada 
kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar keduanya dari Az Zuhri melalui 
sanad ini. Dan di dalam hadits keduanya disebutkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
tanpa menyebut huruf 'wau' (Alaikum). 




4028. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Muslim dari Masruq dari 'Aisyah ia berkata; "Serombongan 
orang-orang Yahudi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka 
mengucapkan: Assaamu 'alaika (kematian bagimu) wahai Abu Al Qasim." Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam menjawab; 'Wa Alaikum.' 'Aisyah menjawab; 'Bal 'alaikumus saam wal 
la'nah (bahkan kematian bagi kalian dan kehinaan).' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam berkata; 'Ya, 'Aisyah! Kamu jangan mengucapkan perkataan yang jelek.' 'Aisyah 
menjawab; 'Tidakkah Anda mendengar ucapan mereka? ' Jawab beliau: 'Bukankah aku telah 
menjawabnya atas apa yang mereka ucapkan, aku katakan kepada mereka; Wa Alaikum.' 
Telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 
Ya'la bin 'Ubaid; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy melalui sanad ini. Tapi dia 
berkata dengan sedikit tambahan; 'Maka dengan cerdasnya Aisyah langsung mengerti apa 
yang mereka ucapkan dan langsung membalas celaan mereka. Kemudian Rasulullah 



shallallahu 'alaihi wasallam berkata; 'Cukup Aisyah! Sesungguhnya Allah tidak menyukai 
keburukan di balas dengan keburukan. 1 Juga dia menambahkan; maka Allah menurunkan 
ayat; 'Dan Apabila mereka mendatangimu dan mengucapkan ucapan selamat dengan 
sesuatu yang tidak Allah perintahkan. ...dan seterusnya hingga akhir ayat. (QS. Al Mujaadalah: 
8 ). 


J 


4029. Telah menceritakan kepadaku Harun bin 'Abdullah dan Hajjaj bin Asy Sya'ir keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata; Berkata Ibnu 
Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwasanya ia mendengar Jabir bin 
'Abdullah berkata; Sekelompok orang Yahudi mengucapkan salam kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan ucapan 'As Saamu 'Alaika (Kematian bagimu) wahai Abu 
Al Qasim. Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab; 'Wa Alaikum (juga bagi 
kalian).' Kemudian Aisyah berkata dengan nada marah; 'Apakah anda tidak mendengar apa 
yang mereka ucapkan? ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab; 'Ya, aku telah 
mendengarnya dan telah aku jawab ucapan mereka, karena sesungguhnya perkataan kita 
yang dikabulkan sedang perkataan mereka atas kita tidak dikabulkan.' 


^ t .'T x 9 . t*''* i t » / l * ' } 9 ' 9 S l , 9 ' 'W \ * ' l 'T \ ' l ' ^ 9 9 Isi \' •** \ ' 

>\\'C'\' > '* ' * \<*\' \\> ' > \'S \' ’t \\> i\ T\i 


9 9 


4030. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdul'Aziz yaitu Ad Daraawardi dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian mendahului orang-orang 
Yahudi dan Nasrani memberi salam. Apabila kalian berpapasan dengan salah seorang di 
antara mereka di jalan, maka desaklah dia ke jalan yang paling sempit." Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu 
Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari 
Sufyan; Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepadaku 



Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir seluruhnya dari Suhail melalui sanad 
ini. Dan di dalam Hadits Waki' disebutkan; 'Apabila kalian bertemu dengan orang Yahudi.' 
Sedangkan dalam Hadits Ibnu Ja'far dari Syu'bah dia berkata mengenai ahlu kitab juga di 
dalam Hadits Jarir dengan lafazh; 'Apabila kalian bertemu dengan mereka.' (tanpa 
menyebutkan salah seorang di antara mereka). 


Bab: Sunahnya memberi salam kepada anak kecil ( 




4031. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Sayyar dari Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 
’alaihi wasallam pernah bertemu dengan beberapa orang anak kecil, lalu beliau memberi 
salam kepada mereka." Dan telah menceritakannya kepadaku Ismail bin Salim Telah 
mengabarkan kepada kami Husyaim. Telah mengabarkan kepada kami Sayyar melalui jalur 
ini. 



4032. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru bin 'Ali dan Muhammad bin Al Walid 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sayyar ia berkata; Aku pernah berjalan bersama 
Tsabit Al Banani, kemudian kami melewati anak-anak kecil. Maka dia (Tsabit) memberi salam 
kepada mereka. Setelah itu (Tsabit) bercerita bahwa dia pernah berjalan bersama Anas, 
kemudian melewati anak-anak kecil dan dia mengucapkan salam kepada mereka. Demikian 
juga Anas bercerita bahwa dia pernah berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam kemudian melewati anak-anak kecil, lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam 
mengucapkan salam kepada mereka. 

Bab: Bolehnya tanda memberi izin dengan mengangkat hijab atau dengan tanda yang 
lainnya 



O^j £jJ _*\ *_f- <^Ju 4 ^jl5 Jo K 5 a^ ^\ -^->/-^' 0^ 0 ^.X .U A>-\^J\ 

3 j*-Lj» \ CUaJ^ Jli 

>4 jjuii'ii jii^ 

li4,ii\^i^ 0 jiii\j ) i. o ii^y &\jgx£ji.d. •3- x &3*. J lil«i-1 ( ji*ipl*jf*y >\ 


4033. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari dan Qutaibah bin Sa'id 
keduanya dari 'Abdul Wahid dan lafazh ini miliknya Qutaibah; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdul Wahid bin Ziyad; Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 'Ubaidillah; 
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Suwaid ia berkata; Aku mendengar 
Abdurraman bin Yazid berkata; Aku mendengar Abdullah bin Mas'ud berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku; "Tanda izin masuk bagimu ialah, bila tirai 
telah diangkat. Dan engkau boleh mendengar pembicaraan yang kurahasiakan, kecuali bila 
kularang." Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 
Muhammad bin 'Abdullah bin Numair serta lshaq bin Ibrahim. Berkata lshaq; Telah 
mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdullah bin Idris dari Al Hasan bin 'Ubaidillah melalui sanad ini dengan Hadits yang 
serupa. 


Bab: Bolehnya wanita keluar untuk buang hajat ( L>\) 

^^4 j }*£\ j ' j U» jj 61. J 



4034. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah 
berkata; "Pada suatu malam Saudah bin Zam'ah, istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
keluar untuk buang hajat di tanah lapang. Saudah adalah seorang wanita besar yang 
tingginya melebihi rata-rata wanita Arab, hingga orang-orang yang melihatnya tidak akan 
sulit untuk mengenalinya. Kebetulan 'Umar bin Khaththab melihatnya dan berkata; 'Hai 
Saudah, demi Allah saya bisa mengenalimu. Oleh karena itu, janganlah kamu keluar rumah.' 
'Aisyah berkata; 'Setelah itu ia berbalik pulang ke rumah. Pada saat itu Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam sedang makan malam dengan sepotong daging di tangannya. Lalu Saudah 
masuk ke dalam rumah untuk buang hajat. Tetapi 'Umar berkata begini dan begitu.' 'Aisyah 
berkata; 'Tak lama kemudian Rasulullah pun menerima wahyu. Setelah menerima wahyu - 
sementara sepotong daging masih beliau pegang- beliau pun bersabda: 'Sesungguhnya 
kalian (para istriku) diperbolehkan keluar rumah untuk buang hajat.' Dan di dalam riwayat 
Abu Bakr di sebutkan dengan lafazh Yafra'u (tubuhnya tinggi). Abu Bakr di dalam Hadits 
menambahkan, Hisyam berkata; yaitu Al Barraz. Dan telah menceritakannya kepada kami 
Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami 
Hisyam melalui jalur ini, dan dia berkata; 'Dia adalah seorang wanita yang tinggi tubuhnya di 
antara yang lainnya. Dia juga berkata; 'Pada saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
sedang makan malam.' Dan telah menceritakannya kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah 
menceritakan kepada kami 'Ali bin Mushir dari Hisyam melalui jalur ini. 




4035. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin 
Khalid dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah bahwa para isteri Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam keluar di waktu malam apabila mereka hendak buang hajat ke 
tempat yang telah disediakan di lapangan. Lalu 'Umar bin Khaththab mengusulkan kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam supaya para isteri beliau memakai hijab. Tetapi 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diam saja, tidak melakukan apa yang diusulkan 'Umar. 
Maka pada suatu malam keluar isteri beliau, Saudah binti Zam'ah, lalu ditegur oleh 'Umar; 
'Hai Saudah! Kami mengenali engkau! ' Kata 'Umar; 'Sesungguhnya 'Umar menegurnya 
hanya karena dia ingin semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan ayat yang 
memerintahkan hijab. Kata 'Aisyah; 'Memang, tidak lama kemudian maka turunlah ayat 
hijab.' Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami 



Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih dari Ibnu 
Syihab melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 


Bab: Haramnya menyediri dengan wanita yang bukan 


mahramnya 


J 









4036. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan 'Ali bin Hujr berkata Yahya; 
Telah mengabarkan kepada kami. Dan berkata Ibnu Hujr; Telah menceritakan kepada kami 
Husyaim dari Abu Az Zubair dari Jabir; Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Husyaim; Telah menceritakan kepada 
kami Abu Az Zubair dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Ketahuilah! Seorang laki-laki bukan muhrim tidak boleh bermalam di rumah perempuan 
janda, kecuali jika dia telah menikah, atau ada muhrimnya." 




4037. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib 
dari Abu Al Khair dari 'Uqbah bin 'Amir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Hindarilah oleh kalian masuk ke rumah-rumah wanita!" Lalu seorang Anshar 
bertanya; 'Ya, Rasulullah! Bagaimana pendapat Anda tentang Al Hamwu, (keluarga dekat 
dari suaminya).' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Bahkan itu lebih 
berbahaya.' Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada 
kami 'Abdullah bin Wahb dari 'Amru bin Al Harits, Al Laits bin Sa'd, Haywah bin Syuraih dan 
selain mereka, bahwa Yazid bin Abu Habib menceritakan kepada mereka melalui jalur ini 
dengan Hadits yang serupa. 





4038. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb ia berkata; Aku mendengar Al Laits bin Sa'd berkata; "Al Hamwu adalah saudara 
suami dan yang lainnya dari kerabat dekat suami seperti sepupu dan seterusnya." 


' 'yy ? 


4039. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur yang lain; Dan Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan 
kepada kami 'Abdullah bin Wahb dari 'Amru bin Al Harits, Bakr bin Sawadah; Telah 
menceritakan kepadanya; 'Abdur Rahman bin Jubair; Telah menceritakan kepadanya; 
'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash; Telah menceritakan kapadanya bahwa beberapa orang Bani 
Hisyam datang ke rumah Asma' binti 'Umais, isteri Abu Bakar Shiddiq (ketika Abu Bakar 
sedang tidak di rumah). Tiba-tiba Abu Bakar pulang dan bertemu dengan mereka. Abu Bakar 
merasa kurang senang atas kedatangan mereka yang demikian. Lalu diceritakannya hal itu 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jawab beliau: "Aku tidak melihat sesuatu yang 
buruk atas kedatangan mereka. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menyucikan 
Asma' binti 'Umais dari hal-hal yang demikian." Kemudian beliau naik mimbar, lalu beliau 
bersabda: 'Sesudah hari ini, seorang laki-laki tidak boleh masuk ke rumah seorang wanita 
yang suaminya sedang pergi, kecuali bila laki-laki itu disertai seorang atau dua orang teman 
laki-laki.' 


Bab: Penjelasan tentang seseorang yang terlihat bersama isteri atau saudara 
perempuannya untuk mengatakan "Ini si fulanah", sehingga tidak timbul prasangka buruk 

15”" _ji> 





L> J\ji9 0*^ J\ji9frl>i9iLc--X9 ^rj b ‘*rP LC ‘ 





4040. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Oa'nab; Telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Bunani dari Anas bahwa 
pada suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang berdua dengan salah seorang 
isteri beliau. Kebetulan lewat ke dekat beliau seorang laki-laki. Orang itu dipanggil oleh Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, maka dia datang menemui beliau. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam berkata kepadanya; 'Hai, Fulan! Ini isteriku, si Fulanah.' orang itu menjawab; 'Ya, 
Rasulullah! Aku tidak menduga-duga dengan Anda.' Beliau bersabda: 'Sesungguhnya setan 
berjalan dalam tubuh manusia melalui aliran darah.' 


y ' 


4041. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abad bin Humaid lafazh 
keduanya tidak jauh berbeda; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razaq; Telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ali bin Husain dari Shafiyyah binti 
Huyay ia berkata; "Pada suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang l'tikaf. Aku 
mendatangi beliau malam hari, lalu aku berbicara kepadanya. Sesudah itu aku berdiri hendak 
pulang, dan beliau berdiri pula mengantarku ketika itu Shafiyah tinggal di rumah Usamah bin 
Zaid. Tiba-tiba lewat dua orang laki-laki Anshar. Tatkala mereka melihat Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam mereka kemudian mempercepat langkahnya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam berkata kepada mereka: 'Hai, pelan-pelan sajalah kalian. Ini adalah isteriku, 
Shafiyah binti Huyay.' Mereka menjawab; 'Subhanallah, ya Rasulullah! ' Beliau bersabda: 
'Sesungguhnya setan berjalan dalam tubuh manusia melalui aliran darah. Aku khawatir 



kalau-kalau setan membisikkan sesuatu yang jahat ke dalam hati kalian.' Dan telah 
menceritakannya kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah mengabarkan 
kepada kami Abu Al Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri; Telah 
mengabarkan kepada kami 'Ali bin Husain bahwa Shafiyyah istri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam mengabarkan kepadanya, bahwasannya dia pernah datang kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam untuk menjenguknya ketika beliau sedang l'tikaf di Masjid pada kesepuluh 
terakhir dari bulan RamAdhan. Lalu dia berbincang-bincang dengan beliau sejenak, lalu dia 
berdiri hendak pulang dan Nabi pun ikut berdiri hendak mengantarkannya, (dan seterusnya) 
sebagaimana yang di ceritakan di dalam Hadits Ma'mar hanya saja di dalam Hadits tersebut 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggunakan lafazh 'yablagh' bukan 'yajri' (mengalir). 


Bab: Barangsiapa datang dalam suatu majlis kemudian mendapati tempat kosong 




4042. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas sebagaimana 
yang telah di bacakan kepadanya dari lshaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah bahwa Abu 
Murrah -budak dari- 'Aqil bin Abu Thalib; Telah mengabarkan kepadanya dari Abu Waqid Al 
Laitsi "Bahwa pada saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang duduk di masjid 
beserta para sahabatnya, tiba-tiba datang tiga orang. Yang dua orang mendatangi Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, sedang yang seorang lagi terus pergi begitu saja. Salah seorang 
di antara yang berdua tadi kemudian mencari-cari tempat kosong dalam halaqah tersebut, 
lalu dia duduk di situ. Sedangkan seorang lagi mencari-cari tempat dan duduk di bagian 
belakang. Adapun orang yang ketiga dia pergi begitu saja. Setelah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam selesai memberikan pengajian beliau bersabda: 'Perhatikanlah, maukah 
kuberitahukan kepada kalian tentang orang yang bertiga itu? Satu di antaranya mencari 
tempat di sisi Allah, maka Allah melapangkan tempat baginya. Orang yang kedua malu-malu, 
maka Allah pun malu pula kepadanya. Dan orang yang ketiga jelas dia berpaling, maka Allah 



berpaling pula daripadanya.' Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al Mundzir; 
Telah menceritakan kepada kami 'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepada kami Harb 
yaitu Ibnu Syadad; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada kami Habban; Telah 
menceritakan kepada kami Aban keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Abu Katsir bahwa lshaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah; Telah menceritakan kepadanya 
melalui sanad ini dengan Hadits yang semakna. 


Bab: Haramnya menyuruh orang untuk bangkit kemudian ia menempati tempat duduknya 















M 




4043. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada 
kami Laits; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits 
dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah 
kamu menyuruh orang lain berdiri dari tempat duduknya, kemudian kamu duduk di 
tempatnya." 




p3\ j {ji T <_J I Uo_Xj>- 


4044. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdullah bin Numair; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; 
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami 



Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qaththan; Demikian juga 
telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al 
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab yaitu Ats Tsaqafi seluruhnya 
dari 'Ubaidillah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lafazh ini miliknya; Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr dan Abu Usamah serta Ibnu Numair 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah kamu menyuruh saudaramu 
berdiri dari tempat duduknya lalu kamu duduk di tempatnya, tetapi katakanlah kepadanya; 
'Marilah kita lapangkan tempat duduk kita! ' Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar 
Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad; Telah 
menceritakan kepada kami Ayyub; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan 
telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib; Telah menceritakan kepadaku Rauh; 
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razaq keduanya dari Ibnu 
Juraij; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan 
kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudhaik; Telah 
mengabarkan kepadaku Adh Dhahak yaitu Ibnu 'Utsman seluruhnya dari Nafi' dari Ibnu 
'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagimana Hadits Laits. Akan tetapi dia tidak 
menyebutkan; 'Marilah berlapang-lapang.' Dan di dalam Hadits Juraij ada tambahan; 'Aku 
berkata; Apakah hal itu di lakukan pada hari Jum'at? Beliau menjawab: 'Pada hari Jum'at 
maupun bukan.' 




4045. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu 'Umar bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian 
membangunkan temannya dari tempat duduknya kemudian dia duduki tempatnya itu." 
'Karena itu apabila seseorang berdiri untuk memberikan tempat duduknya kepada Ibnu 
'Umar, dia tidak mau menempatinya.' Dan telah menceritakannya kepada kami Abad bin 
Humaid Telah mengabarkan kepada kami Abdur razak Telah mengabarkan kepada kami 
Ma'mar melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa. 


/ **/ ^ y 





4046. Dan telah menceritakan kepada kami Salamah bin Syabib; Telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin A'yan; Telah menceritakan kepada kami Ma'qil yaitu 'Ubaidillah dari Abu 
Az Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah kamu 
menyuruh saudaramu berdiri pada hari Jum'at dari tempat duduknya untuk kamu gantikan 
tempatnya itu, tetapi katakanlah kepadanya; 'Marilah kita berlapang-lapang!" 


Bab: Jika seseorang bangkit dari tempat duduknya kemudian kembali lagi maka ia lebih 
berhak untuk menempatinya lagi 




^ y / 

\ \ ^ li 1 ^ \ CUJ A>- 


4047. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah mengabarkan kepada 
kami Abu 'Awanah dan berkata Qutaibah juga; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz 
yaitu Ibnu Muhammad keduanya dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang kamu berdiri dari 
tempat duduknya, kemudian dia kembali lagi ke tempatnya itu, maka dia lebih berhak 
dengan tempatnya." Sedangkan di dalam Hadist Abu 'Awanah menggunakan lafazh 'Man' 
(barangsiapa) bukan 'Salah seorang diantara kamu.' 


Bab: Melarang orang banci untuk menemui wanita yang bukan mahramnya 




4048. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur 
yang lainnya; Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan 
kepada kami Jarir; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lainnya; Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah 
seluruhnya dari Hisyam; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lainnya; Dan telah 



menceritakan kepada kami Abu Kuraib juga dengan lafazh ini; Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari Zainab binti 
Ummu Salamah dari Ummu Salamah bahwa seorang banci datang ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam sedang berada di rumahnya (Ummu Salamah). Maka si Banci 
berkata kepada saudara laki-laki Ummu Salamah; "Hai, 'Abdullah bin Abu Umaiyah! Jika Allah 
memenangkan bagi kalian kota thaif besok, maka aku akan menunjukkan bagimu anak 
perempuan Ghailan. Kalau dia menghadap, dia menghadap dengan empat anggota 
tubuhnya, dan kalau dia membelakang, dia membelakang dengan delapan anggota 
tubuhnya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendengar ucapan Banci itu, lalu beliau 
bersabda: 'Jangan izinkan lagi dia masuk ke rumahmu! ' 


di/ \ diil ciiL: > > J U j; ^ ^4 j\ 


> > 

» 


4049. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada 
kami 'Abdur Razaq dari Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah ia berkata; "Seorang 
banci masuk ke tempat para isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu mereka 
menganggapnya seperti orang yang tidak mempunyai birahi terhadap perempuan, kemudian 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang, dan si Banci itu sedang berada di antara mereka. 
Dia menggambarkan perempuan yang katanya: 'Wanita bila menghadap, dia menghadap 
dengan empat anggota tubuhnya, dan bila membelakang, dia membelakang dengan delapan 
anggota tubuhnya.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Perhatikanlah, 
bukankah dia mengerti apa yang ada di sini? Karena itu janganlah kalian izinkan masuk ke 
rumah kalian.' Kata 'Aisyah; 'Sejak itu rumah kami tertutup bagi si banci.' 

Bab: Bolehnya memboncengkan wanita yang bukan mahramnya dijalan jika 
membutuhkan j\ js>-) 





l^l^^Ji^^iujlL; j£s jty\J j.ji'J^dtlsteA* £%* h\AJj^Jj\ 


4050. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala Abu Kuraib Al Mahdani; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam; Telah mengabarkan kepadaku Bapakku 
dari Asma' binti Abu Bakr ia berkata; "Aku menikah dengan Zubair, sedangkan dia tidak 
mempunyai apa-apa. Tidak punya pelayan, harta dan sebagainya, selain hanya seekor kuda. 
Karena itu akulah yang memberi makan kuda, merawat dan melatihnya. Aku pula yang 
menumbuk biji kurma untuk makan, menyediakan makan dan minumnya, dan aku pula yang 
menjahit dan memasak. Tetapi aku tidak pandai membuat roti. Karena itu roti kami 
dibuatkan oleh tetangga kami orang-orang Anshar. Mereka adalah wanita-wanita yang baik. 
Kata Asma' selanjutnya; 'Aku juga menjunjung buah kurma di kepalaku dari kebun yang 
dijatahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada Zubair, membawanya sejauh dua 
farsakh. Pada suatu hari aku membawa buah kurma yang kujunjung di kepalaku. Di tengah 
jalan aku bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beserta beberapa orang 
sahabatnya: 'Ikh! Ikh! ' Kata beliau menghentikan dan menyuruh untanya berlutut, untuk 
memboncengku di belakangnya. Setelah itu Asma berkata (ketika bercerita kepada 
suaminya); 'Tetapi aku malu dan aku tahu bahwa engkau pencemburu.' Jawab Zubair; 'Demi 
Allah, sesungguhnya bebanmu menjunjung buah kurma di kepalamu, bagiku terasa lebih 
berat daripada engkau membonceng dengan beliau.' Kata Asma' selanjutnya; Akhirnya, 
sesudah kejadian itu Abu Bakar, ayahku, mengirim seorang pelayan untuk kami. Dia 
mengambil alih pemeliharaan kuda menggantikanku. Rasanya seolah-olah aku terbebas dari 
beban dan kerja berat.' 




4051. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al Ghurbari; Telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Ibnu Abu Mulaikah bahwa 



Asma' berkata; Aku membantu suamiku Zubair dalam urusan pekerjaan di rumah. Dia 
memiliki sesekor kuda, dan akulah yang merawatnya. Tidak ada yang lebih berat bagiku 
untuk membantunya selain merawat seekor kuda. Akulah yang mencarikan rumputnya dan 
membersihkannya, (perawi) berkata; kemudian pada suatu ketika dia mendapatkan seorang 
pembantu -dia adalah tawanan yang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.- lalu 
nabi memberikannya kepada Asma' sebagai pembantu. Asma' berkata; dia telah 
membantuku merawat seekor kuda hingga akhirnya telah meringankanku. Pada suatu ketika 
seorang laki-laki datang kepadaku seraya berkata; wahai Ummu Abdullah! Aku ini seorang 
yang fakir, bolehkah aku berjualan di bawah naungan atap rumahmu? Asma' menjawab; jika 
suamiku, Zubair mengizinkanmu Maka datanglah kembali, ketika Zubair sudah ada di rumah, 
pada saat yang lain orang itu datang kembali seraya berkata; 'Wahai Ummu Abdullah, aku ini 
seorang yang fakir, aku ingin berjualan di bawah naungan rumahmu maka izinkanlah! Asma' 
menjawab; 'Ada apa denganmu, apakah di Madinah ini tidak ada rumah lagi selain rumahku? 
Mendengar hal itu Zubair berkata kepada Asma'; kenapa kamu melarang seorang yang fakir 
berjualan? Akhirnya orang tersebut berjualan hingga mendapatkan hasilnya. Akupun bisa 
menjual kepadanya seorang budak. Hingga pada suatu ketika Zubair berkata kepadaku 
menanyakan uang hasil penjualannya yang pernah aku simpan. Zubair berkata; berikanlah 
uang itu padaku. Lalu Asma' menjawab; 'Aku telah menginfakkan uang tersebut.' 


Bab: Karangnya dua orang berbisik dan mendiamkan yang ketiga ( 

) 





4052. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku membaca Hadist 
Malik dari Nafi' dari Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Apabila kamu bertiga, maka janganlah yang dua orang berbisik tanpa yang ketiga. Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Bisyr dan Ibnu Numair; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna dan 'Ubaidullah bin Sa'id keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id seluruhnya dari 'Ubaidullah; Demikian juga 



diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Ibnu 
Rumh dari Al Laits bin Sa'd; Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dia berkata; Aku medengar Ayyub bin Musa. Mereka semua dari Nafi' dari Ibnu 
'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna dengan Hadits Malik. 




4053. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Hannad bin As Sari' 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dari Manshur; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb 
dan 'Utsman bin Abu Syaibah serta lshaq bin Ibrahim dan lafazh ini miliknya Zuhair. Berkata 
lshaq; Telah mengabarkan kepada kami sedangkan yang lainnya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari Abdullah dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila kamu bertiga, maka janganlah 
yang dua orang berbisik tanpa yang ketiga, sebelum dia berbaur dengan yang lainnya. 
Karena hal itu dapat menyinggung perasaan." 


ainyu 


4054. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakr bin Abu Syaibah, Ibnu 
Numair, Abu Kuraib dan lafazh ini miliknya Yahya. Berkata Yahya; Telah mengabarkan 
kepada kami. Dan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah 
dari Al A'masy dari Syaqiq dari 'Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Apabila kamu bertiga, maka janganlah yang dua orang berbisik tanpa yang ketiga. 
Karena hal itu dapat menyinggung perasaannya." Dan telah menceritakannya kepada kami 
lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Al A'masy melalui jalur ini. 



Bab: Penjelasan tentang pengobatan, sakit dan ruqyah Jhjjo 




i\^U3ls 

A**L>- jjajdb^/SJ 

^ ** / / S'/ / y 


4055. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 'Umar Al Makki; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz Ad Darawardi dari Yazid yaitu Ibnu 'Abdillah bin 
Usamah bin Al Hadi dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari 
'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; "Bila Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam sakit, Jibril datang meruqyahnya. Jibril mengucapkan; 'Bismillaahi yubriika, wa min 
kulli daa-in yusyfika, wa min syarri hasidin idza hasad, wa syarri kulli dzi 'ainin. 1 (Dengan 
nama Allah yang menciptakanmu. Dia-lah Allah yang menyembuhkanmu dari segala macam 
penyakit dan dari kejahatan pendengki ketika ia mendengki serta segala macam kejahatan 
sorotan mata jahat semua makhluk yang memandang dengan kedengkian). 


**/ ^ yy ' ' ? ^ y 









4056. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Hilal Ash Shawaf; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdul Warits; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari 
Abu Nadhrah dari Abu Sa'id bahwa Jibril mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
kemudian berkata; "Hai Muhammad, apakah kamu sakit? Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: 'Ya. Aku sakit. Lalu Jibril meruqyah beliau dengan mengucapkan; 
'Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari 
kejahatan segala makhluk atau kejahatan mata yang dengki. Allah lah yang 
menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku meruqyahmu.' 







4057. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdur Razaq; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih dia 
berkata; "Inilah yang telah diceritakan Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Lalu dia menyebutkan beberapa Hadits di antaranya; Rasulullah shallallahu 



'alaihi wasallam bersabda: "Penyakit yang timbul dari pengaruh jahat pandangan mata 
memang ada." 




4058. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi dan 
Hajjaj bin Asy Sya'ir serta Ahmad bin Khirasy. Berkata 'Abdullah; Telah mengabarkan kepada 
kami. Dan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim dia 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dari Ibnu 
'Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penyakit yang timbul dari pengaruh 
jahat pandangan mata memang ada. Seandainya ada yang dapat mendahului qadar, 
tentulah itu pengaruh pandangan mata. Karena itu apabila kamu disuruh mandi, maka 
mandilah!" 


Bab: Penjelasan tentang sihir ( 


^ ^dJlslLu \£*A 




t» j <U3 (JlS j {Ji \i 



\'jM&\ SkfeU- >tU\3 ^ji^cisdiisj 


4059. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah ia berkata; "Seorang Yahudi dari Bani Zuraiq, 
bernama Labid bin A'sham, menyihir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sehingga beliau 
mengigau karenanya. Beliau rasanya melakukan sesuatu yang sesungguhnya tidak 
dilakukannya. Karena itu pada suatu hari atau suatu malam beliau berdo'a, kemudian 
berdo'a dan berdo'a. Sesudah itu beliau bertanya kepada 'Aisyah: 'Ya, 'Aisyah! Ingatkah 
engkau bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala pernah memberitakan kepadaku tentang 
kedatangan dua orang laki-laki, yang satu duduk dekat kepalaku dan yang satu lagi dekat 
kedua kakiku. Lalu orang yang dekat kepalaku bertanya kepada orang yang dekat kakiku, 
atau sebaliknya; 'Apakah sakit orang ini? ' Jawabnya; 'Kena sihir! ' dia bertanya; 'Siapa yang 
menyihirnya? ' yang satunya menjawab; 'Labid bin A'sham! ' dia bertanya lagi; 'Dengan apa 
disihirnya? ' dia menjawab; 'Pakai sisir serta mayang kurma kering.' Dia bertanya lagi; Di 
mana sekarang? ' dia jawab; 'Di sumur Dzi Arwan.' Kata 'Aisyah; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pergi mencari barang-barang itu ditemani beberapa orang sahabat. Kemudian 
beliau bersabda: 'Ya, 'Aisyah. Kulihat air sumur itu kemerah-merahan warnanya, sedang 
pohan kurmanya kelihatan bagaikan kepala setan.' Lalu aku bertanya; 'Apakah Anda tidak 
membakarnya? ' Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: 'Tidak! Karena Allah Subhanahu Wa 
Ta'ala telah menyembuhkanku, dan aku tidak ingin membalas kejahatan dengan kejahatan, 
oleh sebab itu kusuruh kuburkan saja! ' Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari 
Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di sihir.. .(lalu Abu 
Kuraib menyebutkan seluruh kisah Hadits seperti Hadits Ibnu Numair dan di dalamnya dia 
menyebutkan; 'lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke sumur dan melihat ke 
dalamnya yang di atasnya ada lebah. Aisyah berkata; 'Ya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam keluarkanlah. (Aisyah tidak menyebutkan, kenapa tidak anda bakar saja). Di dalam 
Hadits tersebut beliau juga tidak menyebutkan kalimat; 'Aku suruh kuburkan saja.' 


Bab: Racun 



? t 'S * ' » i(, k . ••• \'\\> t ••• \'\\ ' > * '* 



4060. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi; Telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Al Harits; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam bin 
Zaid dari Anas bahwa seorang perempuan Yahudi mengantarkan daging yang telah dibubuhi 
racun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau makan sebagian. Kemudian 
perempuan itu dipanggil ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau 
menanya kepadanya tentang racun itu. Jawabnya; 'Aku sengaja hendak membunuh Anda.' 
Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: 'Tidak mungkin Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan 
memberi wewenang kepadamu untuk berbuat demikian.' Para sahabat bertanya; 'Bolehkah 
kami membunuh perempuan itu? ' Jawab beliau: 'Jangan! ' Kata Anas selanjutnya; 'Kami 
melihat jelas bekas racun itu kelihatan di leher Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Dan 
telah menceritakan kepada kami Harun bin 'Abdullah; Telah menceritakan kepada kami Rauh 
bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar; Hisyam bin Zaid Aku 
mendengar; Anas bin Malik berkata; bahwa seorang perempuan Yahudi menaruh racun 
dalam sepotong daging lalu dia membawanya kehadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam sebagaimana Hadits Khalid. 


Bab: Sunahnya meruqyah orang yang sakit 








(_ < * tb A3 


;SU-o5 >4 jJb&i Jo? >4 i. Jr 


4061. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim Berkata lshaq; 
Telah mengabarkan kepada kami dan berkata Zuhair dan lafazh ini miliknya; Telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Adh Dhuha dari Masruq dari 'Aisyah 
dia berkata; "Apabila salah seorang di antara kami sakit, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mengusapnya dengan tangan kanan, lalu beliau mengucapkan: 'Adzhabil ba'sa 
rabban naas, wasyfi, Anta Syaafi walaa syifaa il la syifaauka, syifaa-an laa yughaadiru 



saqaman.' ('Wahai Rabb manusia, singkirkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah ia Karena 
hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkannya, tiada kesembuhan kecuali dari-Mu, 
kesembuhan yang tidak akan menyebabkan penyakit lagi). Maka tatkala beliau sakit dan 
sakitnya bertambah berat, kupegang tangan beliau aku hendak membacakan mantera 
seperti yang pernah beliau lakukan kepada kami. Tetapi beliau menarik tangannya dari 
tanganku, kemudian beliau mengucapkan.: 'Allahummaghfirli, waj'alni ma'arrafiqil a'la (Ya 
Allah, ampunilah aku, dan jadikanlah aku bersama kekasihku yang tertinggi).' Lalu kutengok 
beliau, ternyata beliau telah meninggal.' Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; 
Telah mengabarkan kepada kami Husyaim; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. 
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib mereka 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid; Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Bisyr; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi 
keduanya dari Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Bakr bin Khalid mereka 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qaththan dari Sufyan mereka 
semua dari Al A'masy melalui jalur Jarir di dalam Hadits Husyaim dan Syu'bah dengan lafazh; 
'beliau mengusap dengan tangannya.' Sedangkan di dalam Hadits Ats Tsauri dengan lafazh; 
'beliau mengusap dengan tangan kanannya. Dan di akhir Hadits Yahya dari Sufyan dari Al 
A'masy dia berkata; lalu Aku menanyakannya kepada Manshur lalu dia menceritakan 
kepadaku dari Ibrahim dari Masruq dari Aisyah dengan Hadits yang serupa. 




4062. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Awanah dari Manshur dari Ibrahim dari Masruq dari 'Aisyah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam apabila menjenguk salah seorang di antara kami yang sakit, 
beliau mengucapkan: 'Wahai Rabb manusia, singkirkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah ia 
Karena hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkannya, tiada kesembuhan kecuali dari-Mu, 
kesembuhan yang tidak akan menyebabkan penyakit lagi.' 


^ j 



4^L£-^\ 





4063. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin 
Harb keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Adh 
Dhuha dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila 
menjenguk orang sakit beliau mengucapkan kepadanya: "Wahai Rabb manusia, singkirkanlah 
penyakit ini dan sembuhkanlah ia Karena hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkannya, 
tiada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak akan menyebabkan penyakit 
lagi." Dan di dalam riwayat Abu Bakr di sebutkan; 'Lalu beliau mendoakannya seraya 
berucap: 'Dan Engkalah yang bisa menyembuhkan.' Dan telah menceritakan kepadaku Al 
Qasim bin Zakaria; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Israil dari 
Manshur dari Ibrahim dan Muslim bin Shubaih dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata; 
'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila... (dan seterusnya) seperti Hadits Abu 
'Awanah dan Jarir. 


\&£-'fa 7 4 JJlJjkj^ J Jj&A, Jcy Ji J 

iji. . jnyi I jC, .LL» ijl 


4064. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan 
lafazh ini miliknya Abu Kuraib. Dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; 
Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam meruqyah dengan do'a seperti ini, yang artinya; "Wahai Rabb 
manusia, singkirkanlah penyakit ini di tangan Engkaulah segala kesembuhan, tidak ada yang 
bisa menyembuhkannya selain Engkau." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; 
Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada 
kami 'Isa bin Yunus keduanya dari Hisyam melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 


Bab: Meruqyah orang sakit dengan doa-doa perlindungan (d>\i 



4jA>- 





f' 

£ t 9 / 9 / '\S\ S * / /*l^ 


4065. Telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus dan Yahya bin Ayyub keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abbad bin 'Abbad dari Hisyam bin 'Urwah dari 
Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; "Apabila salah seorang isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam sakit, beliau tiupkan kepadanya surat-surat mu'awwidzaat. Maka tatkala beliau 
sakit hampir meninggal, kutiupkan pula kepadanya dan kusapukan tangannya ke tubuhnya, 
karena tangan beliau lebih besar barakahnya daripada tanganku." Dan di dalam riwayat 
Yahya bin Ayyub dengan lafazh 'Mu'awwidzat' tanpa alif lam. 


*» * / j s y 


^ , > 




-X>- 




4066. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca Hadits 
Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
apabila beliau sakit, beliau baca untuk dirinya sendiri surat mu'awwidzaat, kemudian beliau 
tiupkan. Tatkala sakit beliau bertambah keras, kubacakan surat-surat itu atasnya, kemudian 
kusapukan dengan tangannya sambil mengharapkan barakah daripadanya." Dan telah 
menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah keduanya berkata; Telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; 
Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah menceritakan kepada kami Rauh; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Mukram 
dan Ahmad bin 'Utsman An Naufali keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 
'Ashim keduanya dari Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Ziyad seluruhnya dari Ibnu 
Syihab melalui jalur Malik seperti Haditsnya namun di dalam Hadits mereka tidak di 
sebutkan 'karena mengharap barakah darinya.' Kecuali hanya pada Hadits Malik saja. Dan di 
dalam Hadits Yunus dan Ziyad di sebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila 
beliau sakit beliau meniupkan untuk dirinya dengan surat al mu'awwidzat seraya 
mengusapkan padanya dengan tangan beliau.' 



Bab: Sunahnya meruqyah dari sakit 'Ain, sakit cacar dan demam JltjUu-ul 




iLUcibjls 


4067. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Ali bin Mushir dari Asy Syaibani dari 'Abdur Rahman bin Al Aswad dari 
Bapaknya dia berkata; "Aku pernah bertanya kepada 'Aisyah tentang ruqyah. Jawabnya; 
'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membolehkan satu keluarga Anshar 
melakukan ruqyah untuk setiap penyakit demam.' 




j*z±z&\ 


4068. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim dari Mughirah dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah dia berkata; 'Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah membolehkan bagi keluarga Anshar melakukan ruqyah 
untuk penyakit demam.' 




4069. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta 
Ibnu Abu 'Umar dan lafazh ini miliknya Ibnu Abu 'Umar dia berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari 'Abdu Rabbih bin Sa'id dari 'Amrah dari 'Aisyah bahwa apabila 
seseorang mengadukan suatu penyakit yang dideritanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, seperti sakit kudis, atau luka, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berucap 
sambil menggerakkan anak jarinya seperti ini -Sufyan meletakkan telunjuknya ke tanah, 
kemudian mengangkatnya- Bismillahi turbatu ardhina biriiqati ba'dhina liyusyfaa bihi 
saqiimuna bi idzni rabbina." (Dengan nama Allah, dengan debu di bumi kami, dan dengan 
ludah sebagian kami, semoga sembuhlah penyakit kami dengan izin Rabb kami). Ibnu Abu 



Syaibah berkata; ruqyah tersebut berbunyi; Yusyfaa saqiimunaa'. Dan Zuhair berkata; Doa 
ruqyah tersebut berbunyi; Liyusyfaa saqiimunaa.' 



t ' * i 











4070. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lshaq 
bin Ibrahim dia berkata; lshaq telah mengabarkan kepada kami. Berkata Abu Bakr dan Abu 
Kuraib dan lafazh ini miliknya mereka; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Bisyr dari Mis'ar; Telah menceritakan kepada kami Ma'bad bin Khalid dari Ibnu Syaddad dari 
'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhku supaya meruqyah 
penyakit dari pengaruh pandangan mata." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
'Abdullah bin Numair dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah 
menceritakan kepada kami Mis'ar dengan hadits yang serupa. 




4071. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ma'bad bin Khalid dari 'Abdullah bin 
Syaddad dari 'Aisyah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhku 
supaya meruqyah penyakit dari pengaruh pandangan mata." 




4072. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada 
kami Abu Khaitsamah dari 'Ashim Al Ahwal dari Yusuf bin 'Abdullah dari Anas bin Malik 
mengenai ruqyah dia berkata; Di bolehkan meruqyah penyakit karena penyakit demam, 
karena gigitan semut, dan pengaruh pandangan mata." 


jSs- j£> 



4073. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Adam dari Sufyan; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Humaid bin 
'Abdur Rahman; Telah menceritakan kepada kami Hasan yaitu Ibnu Shalih keduanya dari 
'Ashim dari Yusuf bin 'Abdullah dari Anas dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
membolehkan meruqyah penyakit karena pengaruh pandangan mata, penyakit demam, dan 
karena gigitan serangga." Demikian juga di dalam Hadits Sufyan Yusuf bin Abdullah bin Al 
Harits. 


rAU'\SA' : $Y*i:brA \ fl-Lj' 


4074. Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Harb; Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Walid 
Az Zubadi Az Zuhriy dari 'Urwah bin Az Zubair dari Zainab bin Ummu Salamah dari Ummu 
Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, katanya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah bersabda tentang seorang budak perempuan yang tinggal di rumah Ummu 
Salamah, karena mukanya kelihatan pucat oleh beliau. Maka beliau bersabda: "Dia terkena 
penyakit pengaruh pandangan mata, karena itu ruqyahlah dia." (karena wajahnya berwarna 
kuning). 


Jl C-JlS kg- jly? Jg- \ \<Sj\<S^ o ?t 


4075. Telah menceritakan kepadaku 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammi; Telah menceritakan 
kepada kami Abu 'Ashim dari Juraij dia berkata; Dan telah mengabarkan kepadaku Abu Az 
Zubair bahwa dia mendengar Jubair bin Abdullah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam membolehkan keluarga Hazm meruqyah bekas gigitan ular." Dan beliau bertanya 
kepada 'Asma binti 'Umais: 'Kelihatannya tubuh anak saudaraku ini kurus kering. Apakah 
mereka kurang makan? ' Jawab Asma'; 'Tidak! Mereka terkena penyakit pengaruh 
pandangan mata.' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ruqyahlah mereka! ' Lalu 
kuminta agar beliau sudi meruqyah mereka. Tetapi beliau tetap mengatakan: 'Ruqyahlah 
mereka.' 



Juj}\ J\ $ j^> ^\J*L°j\ ' i j&k\± £*.& 

j jlidSil 

r j2l\^ ',J&j*4>j> 

^ J ' J 2 ^ j ^ ^ J ' 


4076. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada 
kami Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan 
kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia telah mendengar Jabir bin 'Abdillah berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam membolehkan bagi Bani 'Amru untuk meruqyah dari gigitan ular. 
Kemudian Abu Az Zubair berkata; Dan aku mendengar Jabir bin 'Abdillah berkata; seekor 
kalajengking menggigit seseorang di antara kami, yang waktu itu kami sedang duduk-duduk 
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu orang itu berkata; 'Ya Rasulullah, ruqyahlah 
saya! Kemudian beliau bersabda: 'Barangsiapa yang bisa memberi manfaat kepada 
temannya maka lakukanlah! ' Dan telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Yahya Al Umawi 
Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij 
melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa. Namun dia berkata; 'Maka salah seorang di 
antara mereka berkata; 'Ruqyahlah dia ya Rasulullah.' 








j, jlidS 


4077. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al A'masy dari Abu Sufyan 
dari Jabir dia berkata; "Seorang laki-laki dari keluarga kami digigit kalajengking. Dan Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam melarang telah melarang mantera. Kemudian orang itu menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 'Ya, Rasulullah! engkau telah melarang 
mantera, sedangkan aku bisa mengobati dengan mantera dari gigitan kalajengking. 'Jawab 
beliau: 'Siapa yang sanggup di antara kalian menolong saudaranya, hendaklah dilakukannya.' 
Dan telah menceritakannya kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dia berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 


4ji\ 



■dili dS\?'4Ji\J _dj 


4078. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir; dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melarang melakukan mantera. Lalu 
datang keluarga 'Amru bin Hazm kepada beliau seraya berkata; 'Ya Rasulullah! Kami 
mempunyai mantera untuk gigitan kalajengking. Tetapi Anda melarang melakukan mantera. 
Bagaimana itu? ' Lalu mereka peragakan mantera mereka di hadapan beliau. Sabda beliau: 
'Ini tidak apa-apa. Barangsiapa di antara kalian yang bisa memberi manfaat kepada 
temannya hendaklah dia melakukannya.' 


Bab: Bolehnya ruqyah selama tidak 


mengandung syirik (ii 




4079. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Mu'awiyah bin Shalih dari 'Abdur Rahman bin Jubair 
dari Bapaknya dari 'Auf bin Malik Al Asyja'i dia berkata; "Kami biasa melakukan mantera 
pada masa jahiliyah. Lalu kami bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; 'Ya 
Rasulullah! bagaimana pendapat Anda tentang mantera? ' Jawab beliau: 'Peragakanlah 
manteramu itu di hadapanku. Mantera itu tidak ada salahnya selama tidak mengandung 
syirik.' 


Bab: Bolehnya mengambik bayaran karena meruqyah dengan Al-Qur'an (S j\ y>- 
jo' J\^) 


^ Jls j l^Lpi-> 3)1 (J la ly» l « . lat ^yka C-li Xj& A>oliL> ilS^3 





4080. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi; Telah mengabarkan 
kepada kami Husyaim dari Abu Bisyr dari Abu Al Mutawakkil dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa 
beberapa orang sahabat melakukan perjalanan jauh dan berhenti untuk istirahat pada salah 
satu perkampungan 'Arab, lalu mereka minta dijamu oleh penduduk kampung itu. Tetapi 
penduduk enggan menjamu mereka. Penduduk bertanya kepada para sahabat; 'Adakah di 
antara tuan-tuan yang pandai mantera? Kepala kampung kami digigit serangga.' Menjawab 
seorang sahabat; 'Ya, ada! Kemudian dia mendatangi kepala kampung itu dan 
memanterainya dengan membaca surat Al Fatihah. Maka kepala kampung itu pun sembuh. 
Kemudian dia diberi upah kurang lebih tiga puluh ekor kambing. Tetapi dia enggan 
menerima seraya mengatakan; 'Tunggu! Aku akan menanyakannya lebih dahulu kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam, apakah aku boleh menerimanya.' Lalu dia datang kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam menanyakannya hal itu, katanya; 'Ya, Rasulullah! Demi Allah, aku 
telah memanterai seseorang dengan membacakan surat Al Fatihah.' Beliau tersenyum 
mendengar cerita sahabatnya dan bertanya: 'Bagaimana engkau tahu Al Fatihah itu 
mantera? ' Kemudian sabda beliau pula: 'Terimalah pemberian mereka itu, dan berilah aku 
bagian bersama-sama denganmu.' Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Basysyar dan Abu Bakr bin Nafi' keduanya dari Ghundar Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah 
dari Abu Bisyr melalui jalur ini, dia menyebutkan di dalam Haditsnya; 'Kemudian orang itu 
mulai membacakan Ummul Qur'an, dan mengumpulkan ludahnya lalu memuntahkannya, 
setelah itu orang itu sembuh. 


4==^^j\ J> i^L J\ id jA 


4081. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun; Telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Hasan dari 
Muhammad bin Sirin dari saudara laki-lakinya Ma'bad bin Sirin dari Abu Sa'id Al Khudri dia 
berkata; Kami singgah pada suatu tempat, lalu datanglah seorang wanita kepada kami dan 
berkata; "Sesungguhnya pemimpin wilayah ini sedang sakit, maka apakah dari kalian ada 
seseorang yang bisa meruqyah?" Abu Sa'id berkata; "Maka berdirilah seorang laki-laki 



mengikuti wanita tersebut, padahal kami tidak mengira bahwa laki-laki tersebut pandai 
meruqyah. lalu ia meruqyahnya dengan surat Al Fatihah hingga iapun sembuh. Lalu mereka 
memberi seekor kambing kepadanya dan memberi kami minuman susu." Maka kami 
bertanya kepadanya; Apakah kamu pandai meruqyah? Dia menjawab; Aku tidak 
meruqyahnya kecuali dengan surat Al Fatihah. Abu Sa'id berkata; Aku lalu berkata; "Kalian 
jangan melakukan apapun (mengenai surat al Fatihah) sehingga kita datang kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, " lalu kami menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, kemudian aku menceritakan hal tersebut kepada beliau, maka beliau pun 
bersabda: "Tidakkah dia tahu bahwa itu adalah ruqyah, bagilah (hadiah itu) dan ikutkan aku 
dalam pembagian kalian." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna; 
Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir; Telah menceritakan kepada kami Hisyam 
melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun dia berkata dengan kalimat; 'lalu 
berdirilah salah seorang di antara kami mengikuti wanita itu, yang kami tidak mengiranya 
akan melakukan ruqyah.' 


Bab: Sunahnya meletakkan tangan pada bagian tubuh yang sakit disertai doa 






4082. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus 
dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku Nafi' bin Jubair bin Muth'im dari 'Utsman bin 
Abu Al 'Ash Ats Tsaqafi bahwa dia mengadukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam suatu penyakit yang dideritanya sejak ia masuk Islam. Maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Letakkan tanganmu di tubuhmu yang terasa sakit, 
kemudian ucapkan Bismillah tiga kali, sesudah itu baca tujuh kali: A'udzu billahi wa qudratihi 
min syarri ma ajidu wa uhadziru." (Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari 
penyakit yang aku derita dan aku cemaskan). 


Bab: Minta perlindungan dari setan dalam setan 

yy** -A? 6 ^^ y 



^JL- co a^- <j 3 ^ iJ ^ ^ ^ <J>' W 5^-^ 

J ^vS^K^. 


> 

* jj 



4083. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Khalaf Al Bahili; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdu A'la dari Sa'id Al Jurari dari Abu Al A'la bahwa 'Utsman bin Abu Al 'Ash 
datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu bertanya; "Ya, Rasulullah! Aku sering 
diganggu setan dalam shalat, sehingga bacaanku menjadi kacau karenanya. Bagaimana itu?" 
Maka bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 'Ya, yang demikian itu memang 
gangguan setan yang dinamakan Khanzab. Karena itu bila engkau diganggunya, maka 
segeralah mohon perlindungan kepada Allah dari godaannya, sesudah itu meludah ke 
sebelah kirimu tiga kali! ' Kata Usman; 'Setelah kulakukan yang demikian, maka dengan izin 
Allah godaan seperti itu hilang.' Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Salim bin Nuh Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah keduanya dari Al Jurairi dari Abu Al A'la dari 
'Utsman bin Abu Al 'Ash bahwa dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (kemudian dia 
menyebutkan Hadits yang serupa). Namun di dalam Hadits Salim bin Nuh dia tidak 
menyebutkan 'tiga kali.' Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Sa'id 
Al Jurairi; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin 'Abdu Nah bin Asy Syakhikhiri dari 
'Utsman bin Abu Al 'Ash Ats Tsaqafi dia berkata; 'Aku berkata; 'Ya Rasulullah 
(kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa dengan mereka). 


Bab: Setiap penyakit ada obatnya 






4084. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Abu Ath Thahir serta Ahmad 
bin 'Isa mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan 
kepadaku 'Amru yaitu Ibnu Al Harits dari 'Abdu Rabbih bin Sa'id dari Abu Az Zubair dari Jabir 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Setiap penyakit ada obatnya. 
Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, maka akan sembuhlah penyakit itu 
dengan izin Allah 'azza wajalla." 



Siit'J&S ^\h\ ucSli- 


i \> .-. -< 

j \<JuA>- 





4085. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Abu Ath Thahir keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru 
bahwa Bukair Telah menceritakan kepadanya, 'Ashim bin 'Umar bin Oatadah Telah 
menceritakan kepadanya; bahwa Jabir bin 'Abdullah pergi mengunjungi Al Muqanna' yang 
sedang sakit. Kemudian dia berkata; "Aku tidak meninggalkan tempat ini sehingga engkau 
berbekam. Karena aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Sesungguhnya di dalam berbekam ada kesembuhan.' 


l'* ' ' i > > » 

C- La-aJl. 




> * > » r' 






yiu 








* \ > 


jSi\ <J g4 8 ^ 


4086. Telah menceritakan kepadaku Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan 
kepadaku Bapakku; Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Sulaiman dari 
'Ashim bin 'Umar bin Oatadah dia berkata; " Jabir bin Abdullah pernah datang pada keluarga 
kami. Kebetulan, ketika itu ada seseorang yang menderita sakit bengkak bernanah atau luka. 
Lalu Jabir berkata; 'Kamu sakit apa? ' la menjawab; 'Bengkak saya sakit sekali.' Jabir berkata; 
'Hai pelayan, panggil tukang bekam kemari! ' Orang yang sakit itu bertanya; 'Ya Abdullah, 
apa yang akan kamu perintahkan pada tukang bekam itu? ' Jabir menjawab; 'Saya akan 
menyuruhnya untuk membekam bengkakmu.' Orang sakit itu berkata; 'Demi Allah, 
dihinggapi lalat atau tersentuh kainnya saja sakit sekali. Apalagi jika dibekam.' Ketika Jabir 
mengetahui bahwa orang yang sakit tersebut enggan untuk dibekam, maka ia pun berkata; 
'Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah bersabda: 'Di antara penyembuhan yang 
ampuh adalah berbekam, minum madu, atau sudutan dengan panas api.' Sabda beliau 
selanjutnya: 'Tetapi aku tidak suka dengan penyembuhan besi yang dipanasi.' Ashim berkata; 
'Lalu pelayan tersebut datang dengan membawa tukang bekam. Kemudian tukang bekam itu 
membekam begian tubuh orang yang sakit itu, sehingga hilanglah sakit yang dideritanya.' 





4087. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir 
bahwa Ummu Salamah pernah minta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
untuk berbekam. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh Abu Thaibah 
membekamnya." Kata Jabir selanjutnya; 'Menurut dugaanku. Abu Thaibah tentulah saudara 
susuan Ummu Salamah, atau mungkin seorang anak yang belum dewasa.' 


■ 3o , j.y l 


4088. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah serta 
Abu Kuraib. Berkata; Yahya dan lafazh ini miliknya; Telah mengabarkan kepada kami. 
Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al 
A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
mengirim seorang tabib kepada Ubay bin Ka'ab. Kemudian tabib tersebut membedah 
uratnya dan menyundutnya dengan besi panas.' Dan telah menceritakan kepada kami 
'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Jarir; Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan 
kepada kami 'Abdur Rahman; Telah mengabarkan kepada kami Sufyan keduanya dari Al 
A'masy melalui jalur ini, namun keduanya tidak menyebutkan; 'kemudian tabib tersebut 
membedah uratnya.' 




4089. Dan telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad yaitu Ibnu Ja'far dari Syu'bah dia berkata; Aku mendengar Sulaiman berkata; 
Aku mendengar Abu Sufyan berkata; Aku mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Ubay kena 



panah pada urat nadinya dalam perang Ahzab. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menyundut lukanya dengan besi panas." 


? t ' 






4090. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami 
Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah 
mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata; "Said 
bin Mu'adz pernah terkena bidikan panah pada urat tangannya." Jabir berkata; 'Kemudian 
Rasulullah membedahnya dengan tombak (yang dipanasi dengan api). Setelah itu luka-luka 
tersebut membengkak. Lalu beliau pun membedahnya lagi.' 




4091. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin Shakhr Ad Darimi; Telah 
menceritakan kepada kami Habban bin Hilal; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; 
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Thawus dari Bapaknya dari Ibnu Abbas 
bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbekam dan memberi upah kepada 
tukang bekam, dan beliau pernah pula memakai obat tetes hidung." 




4092. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
berkata; Abu Bakr Telah menceritakan kepada kami Waki'. Dan berkata; Abu Kuraib dan 
lafazh ini miliknya; Telah mengabarkan kepada kami Waki' dari Mis'ar dari 'Amru bin 'Amir Al 
Anshari dia berkata; Aku mendengar; Anas bin Malik berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah berbekam dan beliau tidak pernah mendzalimi seorangpun dalam memberi 
upah.' 


'V ^ ^ 


4093. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id dari 'Ubaidillah; 



Telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
beliau bersabda: "Penyakit demam panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu 
dinginkanlah (kompres) dengan air." 



4094. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku dan Muhammad bin Bisyr; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdullah bin Numair dan Muhammad bin Bisyr keduanya berkata; Telah menceritakan 
kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
beliau bersabda: "Penyakit demam yang sangat panas itu berasal dari panas neraka 
jahanam. Karena itu dinginkanlah (kompreslah) dengan air." 




4095. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili; Telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb; Telah menceritakan kepadaku Malik; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Fudaik; Telah mengabarkan kepada kami Adh Dhahak yaitu Ibnu 
'Utsman keduanya dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sabdanya: 
"Penyakit demam panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu matikanlah 
(kompres) dengan air." 










4096. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdullah bin Al Hakam; Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin 
'Abdi llah dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Rauh; Telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah dari 'Umar bin Muhammad bin Zaid dari Bapaknya dari Ibnu 'Umar dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Penyakit demam panas itu berasal dari 
panas neraka jahanam. Karena itu matikanlah (kompreslah) dengan air." 



'^\y\&^\\&*. J5 U JLLfc 1 Ja^lij^^^^i^\3lS ( ^J^ > i»\^i»\3 > i.J 


4097. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dari Hisyam dari Bapaknya dari 
'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Penyakit demam 
panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu dinginkanlah (kompres) dengan air." 
Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 
Khalid bin Al Harits dan 'Abdah bin Sulaiman seluruhnya dari Hisyam melalui jalur ini dengan 
Hadits yang serupa. 




4098. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dari Hisyam dari Fathimah dari Asma' bahwasannya 
seorang perempuan yang sedang sakit panas telah dibawa kepadanya. Lalu dia meminta air. 
Kemudian ia kompreskan pada dada perempuan itu sambil berkata; Sesungguhnya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Kompreslah sakit demam itu 
dengan air.' Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair dan Abu Usamah dari Hisyam melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits 
Ibnu Numair di sebutkan; 'Lalu Asma mengompreskan air padanya sampai ke dadanya. Dan 
tidak disebutkan di dalam Hadits Abu Usamah kalimat; 'dari luapan api Jahannam.' Abu 
Ahmad berkata; Ibrahim berkata; Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Bisyr; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah melalui jalur ini. 



4099. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari; Telah menceritakan kepada kami 
Abu Al Ahwash dari dari Sa'id bin Masruq dari 'Abayah bin Rifa'ah dari kakeknya Rafi' bin 
Khadij dia berkata; Aku mendengar; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Penyakit demam panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu dinginkanlah 
(kompres) dengan air." 



*.■> ' ' t ilg \\' > 9 > 9* 'y y > y '/;/ t\> 9* [i s > y 'y, < ' 

-X^C-Uo-V>-\ ^>o _^>i ^>o ' U o_Xj>- 

jj\J‘1jJj^S\-> ^ ^-= ^-C- Ia jl^Jls j^>- 


4100. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al 
Mutsanna, Muhammad bin Hatim dan Abu Bakr bin Nafi' mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi dari Sufyan dari Bapaknya dari 
'Abayah bin Rifa'ah; Telah menceritakan kepadaku Rafi' bin Khadij dia berkata; Aku 
mendengar; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penyakit demam panas itu 
berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu dinginkanlah oleh kalian (kompres) dengan 
air." Namun Abu Bakr tidak menyebutkan lafazh; 'Ankum.' Dan dia berkata; Telah 
mengabarkan kepadaku Rafi' bin Khadij. 


Bab: Larangan berobat dengan ladud ) 


ul ? / ’i ** \ ' 9 ' ^ 9 ' < s } * y 9 y \ ' \ y \ y t 9^ * y } ;. \ y 

^ er- ^ ^3 Vi LlIS 5 \ J1\L*\ J' 


4101. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan; Telah menceritakan kepadaku Musa bin Abu 'Aisyah dari 
'Ubaidillah bin 'Abdullah dari 'Aisyah dia berkata; "Kami pernah mengobati Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan ladud (menuangkan obat dari pinggir mulut orang yang 
sakit) ketika beliau sedang sakit. Kemudian beliau memberi isyarat, 'janganlah kamu 
mengobatiku dengan ladud.' Maka kami katakan; 'orang sakit memang tidak suka obat.' 
Setelah sadar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata; 'Tidak ada seorangpun di 
antara kalian melainkan ia harus dimasuki mulutnya dengan obat (ladud), kecuali Abbas 
karena dia sekarang tidak bersama kalian. 


Bab: Berobat dengan batang kayu hindi 


v / ^ 



<■ , ^*" * Sl . J ’‘?*^ t -aA^O A\a^! Jj<U3 


4102. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Bakr bin Abu 
Syaibah dan 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu 'Umar dan lafazh ini miliknya 
Zuhair. Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari 'Ubaidillah bin 
'Abdullah dari Ummu Qais binti Mihshan saudara perempuan 'Ukkasyah bin Mihshan dia 
berkata; Aku bersama anakku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu 
itu anakku belum bisa makan makanan. Tiba-tiba dia kencing di pangkuan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau menyuruh mengambilkan air dan memercikkannya. 
Ummu Qais berkata; 'Dan aku juga pernah menemui beliau bersama anakku yang aku tekan 
kerongkongannya untuk menghilangkan sakit amandelnya. Lalu beliau bersabda: "Mengapa 
kamu tekan kerongkongan anakmu seperti itu? Gunakanlah kust India. Kerena Kust tersebut 
mengandung tujuh macam obat, di antaranya adalah obat sakit lambung, Su'ut (mengobati 
lewat hidung) adalah dipergunakan untuk penyakit amandel, dan Ladud (mengobati dari 
pinggir mulut orang yang sakit) adalah dipergunakan untuk penyakti sakit lambung. 


^ J 3 jitj ^ \S J jS/\ 

'hs 


4103. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid bahwa Ibnu Syihab Telah 
mengabarkan kepadanya dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidillah bin 'Utbah 
bin Mas'ud bahwa Ummu Qays binti Mihshan, termasuk wanita yang turut hijrah dalam 
kelompok pertama yang membai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ia adalah 
saudara perempuan Ukasyah binti Mihshan, salah seorang dari Bani Asad bin Khuzaimah, dia 
memberitahukan kepada saya bahwasannya ia pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersama putranya yang belum dapat memakan makanan sambil ia tekan 
kerongkong anaknya itu. Yunus berkata; 'A'laqat adalah Ghamazat' (menekan) dengan 
maksud untuk menghilangkan sakit amandelnya. Ummu Qais berkata; lalu Rasulullah 



bertanya: "Mengapa kamu tekan kerongkongan anakmu seperti itu? Gunakanlah kust India. 
Kerena Kust tersebut mengandung tujuh macam obat, salah satu di antaranya adalah obat 
sakit lambung. Ubaidillah berkata; Ummu Qais memberitahukan kepada saya, bahwasanya 
putranya kencing pada saat itu, lalu beliau meminta air dan memercikannya pada kencing itu 
tanpa membasuhnya. 


Bab: Berobat dengan Al Habbah As Sauda' (biji jinten hitam) 




4104. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Al Muhajirin; Telah 
mengabarkan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan 
kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dan Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu Hurairah 
Telah mengabarkan kepada mereka berdua, dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya di dalam Habbas Sauda ada kesembuhan bagi setiap 
penyakit kecuali As Saam. As Saam adalah kematian sedangkan Habbasauda adalah As 
Suuniz (jintan hitam)." Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Ath Thahir dan 
Harmalah keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru An Naqid, Zuhair bin Harb 
dan Ibnu Abu 'Umar mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdu 
bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada 
kami Ma'mar; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada 
kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah mengabarkan kepada kami Abui Yaman; 
Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib seluruhnya dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana Hadits Uqail. Dan di dalam 
Hadits Sufyan di sebutkan 'Habbas sauda' saja tanpa menyebutkan 'As Syuuniz.' 



y ' 

r 




4105. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu 
Hujr mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il dan dia Ibnu Ja'far dari Al A'la 
dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sesungguhnya di dalam Habbas Sauda ada kesembuhan untuk setiap penyakit kecuali 
kematian." 


Bab: Talbinah menentramkan hati orang yang sakit 


I4L&I ly» CjU \ i\ <£ol£" \z£\ j 4^SsA6^\ ^*U\ ^ jjAjioLc- ^c- « c-jL#-* 


4106. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'd; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku dari Jaddi; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin Khalid 
dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa bila 
ada orang dari keluarganya (Aisyah) yang meninggal maka para wanita pun berkumpul, 
kemudian mereka pergi kecuali keluarganya dan orang-orang terdekat. Lalu (Aisyah) 
memerintahkan untuk mengambil periuk yang terbuat dari batu dan diisi dengan talbinah 
(makanan terbuat dari tepung dan kurma), lalu dimasaklah makanan tersebut, kemudian 
dibuat bubur dan dituangkanlah makanan tersebut diatasnya. Lalu (Aisyah) berkata; 
"Makanlah ia, karena sungguh saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Makanan yang terbuat dari tepung dan kurma tersebut penyejuk bagi hati yang 
sakit dan dapat menghilangkan sebagian kesedihan." 


Bab: Berobat dengan minum madu 





iu^V^Lu^ji' yiii^i^^j^iU^ j^ii\i ^^\&\3iLzz,\4v>> 


< jX-a,aL£3 < jX-A.yi^ < jX-M] aC - ( -^i^»j>-> 








4107. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar; Dan lafazh ini miliknya Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Abu 
Al Mutawakkil dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; "Seorang laki-laki datang kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia berkata; 'Saudaraku sakit perut sehingga dia 
buang-buang air.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Minumkan madu 
kepadanya! ' Lalu diminumkan madu kepadanya. Kemudian dia datang lagi kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam lalu katanya: 'Telah kuminumkan madu kepadanya, tetapi 
sakitnya bertambah.' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhnya pula meminumkan 
madu sampai berulang tiga kali. Dia datang untuk keempat kalinya. Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam tetap menyuruhnya meminumkan madu. Kata orang itu; 'Aku telah 
meminumkannya, ya Rasulullah, namun sakitnya bertambah juga.' Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: 'Allah Maha Benar! Perut saudaramu itulah yang dusta.' Lalu 
diminumkannya pula madu dan sembuhlah dia.' Dan telah menceritakannya kepada kami 
'Amru bin Zurarah; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdul Wahhab yaitu Ibnu 'Atha dari 
Sa'id dari Qatadah dari Abu Al Mutawakkil An Naji dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa seseorang 
datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 'Saudaraku perutnya sakit, 
maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: 'Minumkanlah kepadanya 
madu.' (yang semakna dengan Hadits Syu'bah). 


Bab: Tha'un thiyarah dan perdukunan (\je> y>-o j£>\ 4 ji jX-Ua)\) 




4108. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca Hadits 
Malik dari Muhammad bin Al Mukandir dan Abu An Nadhr budak 'Umar bin 'Ubaidillah dari 
'Amir bin Sa'ad bin Abu Waqqash dari Bapaknya bahwa dia mendengarnya bertanya kepada 
Usamah bin Zaid 'Apa yang engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 


tentang penyakit Tha'un? ' Jawab Usamah; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tha'un (wabah kolera) adalah semacam azab (siksaan) yang diturunkan Allah kepada Bani 
Israil atau kepada umat yang sebelum kamu. Maka apabila kamu mendengar penyakit tha'un 
berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu datang ke negeri itu. Dan apabila penyakit itu 
berjangkit di negeri tempat kamu berada, janganlah kamu keluar dari negeri itu untuk 
melarikan diri dari padanya.' 




4109. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Qutaibah 
bin Sa'id keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Mughir dan dia nasabkan 
dengan Ibnu Qa'nab. Ibnu 'Abdur Rahman Al Quraisy berkata; dari Abu An Nadhr dari 'Amir 
bin Sa'd bin Abu Waqqash dari Usamah bin Zaid dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tha'un (penyakit menular/wabah kolera) adalah suatu peringatan dari 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka 
apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke 
negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula 
kamu lari daripadanya." Dan Hadits Qutaibah seperti itu juga. 


* ^ T'* U * . £ * i ^ ? > i 'C 1 \ i 'C 1 * -"f * \ ^ > » ■*. > i 'C ". 

iUo-X»- LoA>-_j 


4110. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 
Muhammad bin Al Mukandir dari 'Amir bin Sa'd dari Usamah dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penyakit Thaa'uun ini adalah suatu peringatan Allah 
yang ditimpakan kepada umat sebelum kalian atau kepada Bani Israil. Maka apabila wabah 
itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, janganlah kamu keluar lari daripadanya. Dan 
bila penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. 


. i <- tf t \' > * « * ' t » 7 t '> ' * \'C\' > ** , 4 ' > 



is£lij c ^y^\>j!i^i^li^ii^yis2ij^yiudi e; 5!\ J ifeji-jy\jj 

^ ’ r' » .> ’i tf ’l \i ’ ’"’ t> ’ c*”^ >t 

aiXmL> ^-a-C- ( jX- La.» l^ ^>o _^> l 

4io_L>- 


4111. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Bakr; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan 
kepadaku 'Amru bin Dinar bahwa 'Amir bin Sa'ad Telah mengabarkan kepadanya; Seseorang 
bertanya kepada Sa'ad bin Abi Waqqash mengenai penyakit Tha'un. Maka kemudian 
Usamah bin zaid berkata; Akan aku ceritakan kepadamu tentang penyakit itu, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penyakit Tha'uun ini adalah adzab atau suatu 
peringatan yang Allah kirimkan kepada sekelompok umat dari kalangan Bani Israil atau umat 
sebelum kalian. Maka apabila kamu mendengar wabah itu berjangkit di suatu negeri, 
janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat 
kalian berada, janganlah kalian keluar lari dari padanya." Dan telah menceritakan kepada 
kami Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud dan Qutaibah bin Sa'id keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah keduanya dari 'Amru bin Dinar dengan sanad Ibnu Juraij 
dengan Hadits yang serupa. 







\jSU^ 





j^L« j\ Jjb yjo j L> {SjZy* jaILc- j W ir** 





4112. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru dan Harmalah bin 
Yahya keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan 
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku 'Amir bin Sa'd dari Usamah 
bin Zaid dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Wabah penyakit ini 
adalah sebuah adzab, yang dengannya Allah membinasakan sebagian ummat sebelum kalian 
dan sisanya masih ada dimuka bumi, terkadang datang dan terkadang pergi. Bila terdengar 
ada di suatu tempat maka janganlah kalian mendatanginya. Dan bila terjadi di suatu tempat 
sedangkan dia ada di situ maka janganlah kalian menyuruhnya keluar dari tempat itu." Dan 
telah menceritakannya kepada kami Abu Kamil Al Jahdari; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdul Wahid yaitu Ibnu Ziyad; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri 
melalui jalur Yunus dengan Hadits yang serupa. 



\ipl 55 _^IU\ 

jU\l^ ^jdJL?3\3\l^<L^h[J\ 

.^dJa»4^3\jU 

^Ja1c.^\ i_^.j3ls\ j^jJ j^jiiul <t JvsUU^J jJLi^f. jJLi^ 

^ui^j^\ J^i a 1yiUiil^j^ J^ L5 ^ 

1^1%^ 

^j£* 4-o \ ^C- «ii]\j« ^c- <J1 oIj <j , \ ^c- ^ooiil>- 


4113. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Syu'bah dari Habib dia berkata; Ketika kami sedang berada di 
Madinah, tiba-tiba sampai kepadaku berita bahwa wabah Tha'uun sedang berjangkit di 
Kufah. Maka Atha bin Yasar dan yang lainnya berkata kepadaku; 'Sesungguhnya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Apabila kamu berada di suatu tempat dan 
wabah tersebut ada di dalamnya, maka janganlah kamu keluar darinya. Dan apabila kamu 
mendengar wabah tersebut ada di suatu tempat, maka janganlah kamu mendatangi tempat 
itu." Aku bertanya; dari siapa kamu dapat berita tersebut? Mereka menjawab; 'Dari Amir bin 
Sa'ad. Aku berkata; Aku akan menemuinya. Mereka berkata; 'Dia sedang tidak ada.' Maka 
aku menemui saudaranya, Ibrahim bin Sa'ad. Lalu aku tanyakan kepadanya, dan dia 
menjawab; 'Aku melihat Usamah bercerita kepada Sa'ad seraya berkata; Aku mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penyakit Tha'uun ini adalah adzab atau 
suatu peringatan, atau sisa dari Adzab yang dengannya Allah menyiksa sekelompok umat 
sebelum kalian. Maka apabila kamu mendengar wabah itu berjangkit di suatu negeri, dan 
kamu berada di dalamnya, janganlah kamu keluar darinya. Dan apabila wabah itu berjangkit 
di suatu negeri, maka janganlah kalian mendatanginya." Habib berkata; Aku tanyakan 



kepada Ibrahim; Apakah kamu mendengar Usamah mengatakannya kepada Sa'ad dan dia 
tidak mengingkarinya? Ibrahim menjawab; 'Ya.' Dan telah menceritakannya kepada kami 
'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah melalui jalur ini, namun pada awal Haditsnya dia tidak menyebutkan 
kisah 'Atha bin Yasar. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah 
menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Habib dari Ibrahim bin Sa'd dari Sa'd bin 
Malik dan Khuzaimah bin Tsabit dan Usamah bin Zaid mereka berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda seperti Hadits yang semakna dengan Hadits Syu'bah. Dan telah 
menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim keduanya dari 
Jarir dari Al A'masy dari Habib dari Ibrahim bin Sa'd bin Abi Waqqash dia berkata; Usamah 
bin Zaid dan Sa'd duduk-duduk berdua sedang membicarakan sesuatu. Lalu keduanya 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: (dengan Hadits yang serupa). Telah 
menceritakannya kepadaku; Wahb bin Baqiyah; Telah mengabarkan kepada kami Khalid 
yaitu Ath Thahan dari Asy Syaibani dari Habib bin Abu Tsabit dari Ibrahim bin Sa'd bin Malik 
dari Bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 


Jjdj\'S&^icL\Z\ J&l-Vy^sr 4il\ j^.\ jL=*L^ 



iiSik^y 1 ^jL:^\^j]^dJb^Vi3iij3ii ^oo^jsijj^ju 

^ * v ^ 

yi\^o\3^\lA3^3^3\lA3iii^^j1^ji^3ii\i\>J3is^3is 

/ ^ ^ 'V ^ ^ 


4114. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; Aku 
membaca Hadits Malik dari Ibnu Syihab dari 'Abdul Hamid bin 'Abdur Rahman bin Zaid bin Al 
Khaththab dari 'Abdullah bin 'Abdullah bin Al Harits bin Naufal dari 'Abdullah bin 'Abbas 
bahwa Pada suatu ketika 'Umar bin Khaththab pergi ke Syam. Setelah sampai di Saragh, 
pimpinan tentara datang menyambutnya. Antara lain terdapat Abu "Ubaidah bin Jarrah dan 
para sahabat yang lain. Mereka mengabarkan kepada 'Umar bahwa wabah penyakit sedang 
berjangkit di Syam. Ibnu Abbas berkata; 'Umar berkata; 'Panggil ke sini para pendahulu dari 
orang-orang Muhajirin! ' Maka kupanggil mereka, lalu 'Umar bermusyawarah dengan 
mereka. Kata 'Umar; 'Wabah penyakit sedang berjangkit di Syam. Bagaimana pendapat 
kalian? ' Mereka berbeda pendapat. Sebagian mengatakan kepada 'Umar; 'Anda telah keluar 
untuk suatu urusan penting. Karena itu kami berpendapat, tidak selayaknya Anda akan 
pulang begitu saja.' Sebagian yang lain mengatakan; 'Anda datang membawa suatu 
rombongan besar, yang disana terdapat para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 
Kami tidak sependapat jika Anda menghadapkan mereka kepada wabah ini.' Kata 'Umar; 
'Pergilah kalian dari sini! ' Kemudian 'Umar berkata lagi; 'Panggil ke sini orang-orang Anshar! 
' Maka aku memanggil mereka lalu 'Umar bermusyawarah dengan mereka. Ternyata 
kebijaksanaan mereka sama dengan orang-orang Muhajirin. Mereka berbeda pendapat 
seperti orang-orang Muhajirin. Maka kata 'Umar; 'Pergilah kalian dari sini! ' Kata 'Umar 
selanjutnya; 'Panggil ke sini pemimpin-pemimpin Quraisy yang hijrah sebelum penaklukan 
Makkah! ' Maka aku memanggil mereka. Ternyata mereka semuanya sependapat, tidak ada 
perbedaan. Kata mereka; 'Kami berpendapat, sebaiknya Anda pulang saja kembali bersama 
rombongan Anda dan jangan menghadapkan mereka kepada wabah ini. Lalu 'Umar 
menyerukan kepada rombongannya; 'Besok pagi-pagi aku akan kembali pulang. Karena itu 
bersiap-siaplah kalian! ' Abu 'Ubaidah bin Jarrah bertanya; 'Apakah kita hendak lari dari 
takdir Allah? ' Jawab 'Umar; 'Mengapa kamu bertanya demikian hai Abu 'Ubaidah? Agaknya 
'Umar tidak mau berdebat dengannya. Dia menjawab; Ya, kita lari dari takdir Allah kepada 
takdir Allah. Bagaimana pendapatmu, seandainya engkau mempunyai seekor unta, lalu 
engkau turun ke lembah yang mempunyai dua sisi. Yang satu subur dan yang lain tandus. 
Bukanlah jika engkau menggembalakannya di tempat yang subur, engkau menggembala 
dengan takdir Allah juga, dan jika engkau menggembala di tempat tandus engkau 
menggembala dengan takdir Allah? ' Tiba-tiba datang 'Abdurrahman bin 'Auf yang sejak tadi 
belum hadir karena suatu urusan. Lalu dia berkata; 'Aku mengerti masalah ini. Aku 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Apabila kamu mendengar 
wabah berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu datangi negeri itu. Dan apabila wabah itu 
berjangkit di negeri tempat kamu berada, maka janganlah keluar dari negeri itu karena 



hendak melarikan diri.' Ibnu 'Abbas berkata; 'Umar bin Khaththab lalu mengucapkan puji 
syukur kepada Allah, setelah itu dia pergi.' Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' dan Abad bin Humaid, Ibnu Rafi' berkata; Telah 
menceritakan kepada kami, sedangkan yang lainnya berkata; Telah mengabarkan kepada 
kami Abdurrazaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar melalui jalur ini sebagaimana 
Hadits Malik. Di dalam Hadits Ma'mar ada tambahan Umar berkata; bukankah jika kamu 
mengembalakan unta di tempat yang tandus dengan meninggalkan tempat yang subur 
berarti kamu telah membuatnya lemah? Abu Ubaidah menjawab; 'Ya.' Umar berkata; maka 
berangkatlah! Maka Abu Ubaidah berangkat hingga sampai di Madinah, lalu dia berkata; 
'Insya Allah ini adalah tempat tinggal.' Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan 
Harmalah bin Yahya keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab Telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab melalui jalur ini. Hanya saja dia berkata; 
Sesungguhnya Abdullah bin Al Harits yang menceritakan kepadanya bukan Abdullah bin 
Abdullah.' 


s /'S / S s / 

3 > 








& 


4115. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca 
Hadits Malik dari Ibnu Syihab dari 'Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah bahwa "Pada suatu ketika 
'Umar bin Khaththab pergi ke Syam. Setelah sampai di Saragh, dia mendengar bahwa wabah 
penyakit sedang berjangkit di Syam. Maka 'Abdurrahman bin 'Auf mengabarkan kepadanya 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Apabila kamu mendengar 
wabah berjangkit di suatu negeri, maka janganlah kamu datangi negeri itu. Dan apabila 
wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, janganlah kamu keluar dari negeri itu 
karena hendak melarikan diri darinya.' Maka Umar pun kembali dari Saragh. Dan dari Ibnu 
Syihab dari Salim bin Abdullah; bahwa Umar kembali bersama orang-orang setelah 
mendengar Hadits Abdurrahman bin Auf. 


Bab: Tidak ada Adwa, thiyarah, J _jr\i 


-X>- 





js^^Ji^\j>1f J^^VjVsOVis ^ >ku1S%J^\oV% 

h u^j 


4116. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya dan lafazh ini 
miliknya Abu Ath Thahir keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; 
Telah mengabarkan kepadaku Yunus. Ibnu Syihab berkata; Telah menceritakan kepadaku 
Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari Abu Hurairah; "Ketika Rasulullah menyabdakan: 'Tidak 
ada penyakit yang menular secara sendirian, tidak ada Shafar (kematian di karenakan 
penyakit cacing perut) yang terjadi dengan sendirinya, dan tidak ada hantu yang 
gentayangan, maka seorang 'Arab dusun bertanya; 'Ya, Rasulullah! Bagaimana seandainya 
sekelompok unta yang sehat di padang pasir, kemudian didatangi oleh seekor unta kudisan, 
kemudian unta yang sehat itu kudisan pula semuanya? ' Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, 'Siapakah penular yang pertama-tama? ' Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Hatim dan Hasan Al Hulwani keduanya berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Ya'qub yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'ad Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari 
Shalih dari Ibnu Syihab Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dan 
yang lainnya, bahwa Abu Hurairah berkata; sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian, tidak ada 
Shafar (kematian di karenakan penyakit cacing perut) yang terjadi secara sendirian,, dan 
tidak ada hantu yang gentayangan, maka seorang 'Arab dusun bertanya; 'Ya, Rasulullah! -dan 
seterusnya seperti Hadits Yunus,- Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin 'Abdur 
Rahman Ad Darimi; Telah mengabarkan kepada kami Abui Yaman dari Syu'aib dari Az Zuhri; 
Telah mengabarkan kepadaku Sinan bin Abu Sinan Ad Duali bahwa Abu Hurairah berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: -sebagaimana Hadits Yunus dan Shalih- Dan 
dari Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; Telah menceritakan kepadaku As Saib bin Yazid bin 
Ukhti Namir bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada penyakit yang 
menular secara sendirian, tidak ada Shafar (kematian di karenakan penyakit cacing perut) 
yang terjadi dengan sendirinya,, dan tidak ada hantu yang gentayangan." 


j 



\'J, y J i^j^L^lr U^4 s ^ 

\j\j«^jJ6 \tiijlpJJ y> Jj \<^«ya c-^il»-tii]^^Ojl»t]\s \ jLai^^ai 

/l3ls^1diss^^3ls^3lsdis 

y^\dj£\^\£dj>Vi y y 


> .. . ., 

<_j yi*j U_ 


... ..^> *' 


-? h# - 


> *\i ' > 


& 


Jux< 


\^ddA\\'dcd 


4117. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah dan lafazh keduanya 
tidak jauh berbeda. Keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bin 
'Auf Telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian.' Dan dia juga menceritakan bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda juga: 'Yang sakit jangan mendekat kepada 
yang sehat! ' Abu Salamah berkata; ' Abu Hurairah menceritakan kedua Hadits tersebut dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian setelah itu Abu Hurairah diam dari sabda 
Rasulullah tentang; 'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian.' Dia memegang 
Hadits; 'Yang sakit tidak boleh mendekat kepada yang sehat.' Perawi berkata; Al Harits bin 
Abu Dzubab yaitu sepupu Abu Hurairah berkata; 'Aku mendengar darimu wahai Abu 
Hurairah anda menyampaikan Hadits ini dengan Hadits yang lain, namun kemudian anda 
diam tentang Hadits tersebut. Anda telah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian.' Namun Abu Hurairah menolak 
hal itu, dan dia berkata; 'Yang sakit tidak boleh mendekati yang sehat.' Tapi Al Harits tetap 
tidak menerima hal itu hingga Abu Hurairah marah dan berkata dengan logat Habasy, dia 
berkata kepada Al Harits; 'Apakah kamu tidak tahu apa yang telah ku katakan? ' Al Harits 
menjawab; 'Tidak.' Abu Hurairah berkata; 'Aku tidak mengatakannya.' Abu Salamah berkata; 
'Sungguh Abu Hurairah telah menceritakan kepada kami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian.' Namun aku tidak 
tahu apakah Abu Hurairah lupa atau dia telah menasakh (menghapus) salah satu 
perkataannya. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Hasan Al Hulwani 
serta Abad bin Humaid. Abad berkata; Telah menceritakan kepadaku. Sedangkan yang 



lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub yakni Ibnu Ibrahim Sa'd; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku 
Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dia mendengar Abu Hurairah berkata; Sesungguhnya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada penyakit yang menular secara 
sendirian.' Juga bersabda; 'Yang sehat janganlah mendekati yang sakit.' Sebagaimana Hadits 
Yunus. Dan telah menceritakannya kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; 
Telah mengabarkan kepada kami Abui Yaman; Telah menceritakan kepada kami Syu'aib dari 
Az Zuhri melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 


''t ''f 

Jj jXc> j-£* ' Ij£- 


4118. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Ala dari 
Bapaknya dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada 
penyakit yang menular secara sendirian tanpa izin Allah, tidak ada mayat yang 
bergentayangan, tidak ada bintang tertentu (penyebab turunnya hujan) dan tidak ada 
kematian di karenakan penyakit cacing perut. 







4119. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami 
Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah 
mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak ada penyakit yang menular secara 
sendirian, tidak ada pengaruh atau tanda bahaya karena suara burung, dan tidak ada hantu." 


4120. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Hasyim bin Hayyan; Telah 
menceritakan kepada kami Bahza; Telah menceritakan kepada kami Yazid yaitu At Tustari; 
Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian tanpa izin Allah, 
tidak ada hantu bergentayangan dan tidak ada shafar (penyakit perut) yang terjadi dengan 
sendirinya." 


..CV 

3iyi 



j 3^-^ j <J j 





3lsJu^Ujj J 

j_^u ^J\j_^aJ\ b^k^ujW yLsui 5^" 


4121. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada 
kami Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan 
kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; Aku mendengar 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular secara 
sendirian tanpa izin Allah, tidak ada pengaruh atau tanda bahaya suara burung, dan tidak 
ada hantu." Dan Aku mendengar Abu Zubair menyebutkan bahwa Jabir menjelaskan 
mengenai sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 'Wala Shafara 1 . Abu Zubair bertanya 
kepada Jabir; 'As Shafar adalah penyakit perut, ' maksudnya penyakit apa itu? Dia menjawab; 
'yaitu binatang melata yang ada diperut (cacing). Ibnu Zubair berkata apakah Jabir tidak 
menjelaskan juga mengenai 'Al Ghaul'? Abu Zubair menjawab; 'Al Ghaul yang dimaksudkan 
adalah sesuatu yang bisa mempengarungi perasaan. 


Bab: Firasat sial, bersikap optimis dan pesimis 









4122. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ubaidullah 
bin 'Abdillah bin 'Utbah bahwa Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada pengaruh jahat karena burung. Dan yang paling baik 
adalah Al Fa'l. Lalu beliau ditanya; 'Apa itu Al Fa'l, Ya Rasulullah? ' Jawab beliau; 'Kalimah 
shalihah (baik) yang di dengar oleh salah seorang di antara kalian.' Telah menceritakan 
kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari 
Kakekku, Telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya, dan Telah menceritakannya kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi 
Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib 



keduanya dari Az Zuhri melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Dan di dalam Hadits 
'Uqail dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia tidak menyebutkan 'Aku 
mendengar dari.' Dan di dalam Hadits Syu'aib dia berkata; 'Aku mendengar Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam' sebagaimana Hadits Ma'mar. 




4123. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami 
Hammam bin Yahya; Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak penyakit menular tanpa izin Allah, tidak ada 
pengaruh dikarenakan seekor burung. Tetapi yang mengagumkanku ialah Al Fa'l, yaitu 
kalimah hasanah atau kalimat thayyibah." 






4124. Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu 
Basysyar keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Qatadah bercerita dari Anas bin Malik 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; "Tidak ada penyakit menular tanpa izin 
Allah, tidak ada pengaruh jahat karena burung. Dan yang paling baik adalah Al Fa'l. lalu 
beliau ditanya; 'Apa itu Al Fa'l ya Rasulullah? ' Jawab beliau: 'Yaitu kalimat thayyibah." 


> » ^ ^ 





4125. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'ir; Telah menceritakan kepadaku 
Mu'alla bin Asad; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Mukhtar; Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin 'Atiq; Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Sirin dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian penyakit tanpa izin Allah, dan tidak ada 
pengaruh buruk karena burung, dan aku menyukai al Fa'l (kalimat yang baik)." 






4126. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Yazid 
bin Harun; Telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Hassan dari Muhammad bin Sirin 
dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Tidak ada penyakit yang 
menular secara sendirian penyakit tanpa izin Allah, tidak ada mayat yang bergentayangan, 
tidak ada pengaruh buruk di sebabkan seekor burung, dan aku menyukai Al Fa'l (kalimat 
yang baik)." 


> l 





c . > 


j’ / y 


J AlLc-4li\ 


4127. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah 
menceritakan kepada kami Malik bin Anas; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. 
Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca atas Malik 
dari Ibnu Syihab dari Hamzah dan Salim Ibnu 'Abdullah bin 'Umar dari 'Abdullah bin 'Umar 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Terkadang pengaruh jahat 
(kecelakaan atau kesialan) itu terdapat pada tiga perkara: "Di dalam rumah tangga, dalam 
diri wanita, dan pada kuda." 





4128. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya 
keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan 
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Hamzah dan Salim -kedua anak- 'Abdullah bin 'Umar 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular 
secara sendirian, tidak ada pengaruh atau alamat jahat pada suara burung. Dan adakalanya 
pengaruh jahat (kecelakaan atau kesialan) itu terdapat pada tiga perkara: 'Dalam diri wanita, 
pada kuda, dan dalam rumah tangga." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; 
Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Salim dan Hamzah -kedua anak- 
'Abdullah bin Umar dari Bapak mereka berdua dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Yahya dan 'Amru bin An Naqid dan Az Zuhair bin Harb dari Sufyan dari Az Zuhri dari Salim 
dari Bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada 
kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih dari 
Ibnu Syihab dari Salim dan Hamzah -kedua anak- 'Abdullah bin 'Umar dari 'Abdullah bin 
'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. 
Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'd; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin 
Khalid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakannya kepada 
kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Bisyr Al Mufadhdhal dari 'Abdur 
Rahman bin lshaq; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan 
kepadaku 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah mengabarkan kepada kami Abui 
Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib seluruhnya dari Az Zuhri dari Salim dari 
Bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai 'kesialan.' Sebagaimana Hadits 
Malik. Mereka semua tidak menyebutkan tentang 'penularan dan Tathayyur' di dalam Hadits 
Ibnu Umar kecuali Yunus bin Yazid saja. 


•9 * y }■ 


o* , 








4129. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdullah bin Al Hakam; Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari 'Umar bin Muhammad bin Zaid bahwa dia mendengar Bapaknya bercerita; dari Ibnu 
Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Kalau memang pengaruh jahat 
(kecelakaan atau kesialan) benar maka yang pasti hal itu kadang terjadi pada pada kuda, 
dalam diri wanita dan dalam rumah tangga." Dan Telah menceritakan kepadaku Harun bin 
Abdullah Telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun dia tidak menyebutkan 
lafazh 'Haqqun' (benar). 



't \^aJ\ LaJ \j { j*>^j)]\ 


4130. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin lshaq; Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Maryam; Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Bilal; Telah 
menceritakan kepadaku 'Utbah bin Muslim dari Hamzah bin 'Abdullah bin 'Umar dari 
Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau memang pengaruh 
jahat (kecelakaan atau kesialan) benar maka yang pasti hal itu kadang terjadi pada pada 
kuda, dalam diri wanita dan dalam rumah tangga." 


* ^jAjt 


4131. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah 
menceritakan kepada kami Malik dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau memang pengaruh jahat (kecelakaan atau 
kesialan) benar maka yang pasti hal itu kadang terjadi pada pada diri wanita, pada kuda dan 
dalam rumah tangga." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah 
menceritakan kepada kami Al Fadhl bin Dukain; Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 
Sa'd dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits 
yang serupa. 




4132. Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handzali; Telah 
mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Al Harits dari Ibnu Juraij; Telah mengabarkan 
kepadaku Abu Az Zubair bahwa Aku mendengar; Jabir mengabarkan dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Kalau memang pengaruh jahat (kecelakaan 
atau kesialan) benar maka yang pasti hal itu kadang terjadi dalam rumah tangga, pada 
pembantu, dan pada kuda." 


Bab: Haramnya perdukunan dan mendatanginya ( y>6) 





'"ii-Hko 


». t> »»»f* i v -' i t5 ^ > * vi " '.\'.Z\ ' V’ < \> * <? ' >\yX\' $■' *'\'-''l ? t 

issls-jo4^=>j'if ji4«jusi 

J^> <+ < ~~ = = ^ \ &> £> 3 ^* o-g- 


4133. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb Telah mengabarkan kepadaku Yunus 
dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bin 'Auf dari Mu'awiyah bin Al Hakam 
As Sulami dia berkata; "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; 
'Ya, Rasulullah! Ada beberapa perkara yang kami lakukan pada masa jahiliyah, di antaranya 
kami biasa mendatangi tukang tenung. Bagaimana itu?" Jawab beliau: 'Jangan! Jangan 
datangi lagi tukang tenung itu.' Mu'awiyah bertanya lagi; 'Kami juga percaya kepada suara 
burung sebagai pertanda jahat atau baik. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 
'Yang demikian itu hanyalah dugaan belaka. Maka janganlah hal itu sampai menghalangi 
urusanmu.' Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan 
kepadaku Hujain yaitu Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 
'Uqail; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
lshaq bin Ibrahim dan 'Abad bin Humaid keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah 
menceritakan kepada kami Syababah bin Sawwar; Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Abu Dzi'b; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Rafi'; Telah mengabarkan kepada kami lshaq bin 'Isa; Telah mengabarkan 
kepada kami Malik seluruhnya dari Az Zuhri melalui jalur ini, yang serupa dengan makna 
Hadits Yunus. Kecuali Malik, dia menyebutkan di dalam Haditsnya tentang Tathayyur 
(burung) dan tidak menyebutkan tentang tukang tenung. Dan telah menceritakan kepada 



kami Muhammad bin Ash Shabbah dan Abu Bakr bin Abu Syaibah keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu 'Ulayyah dari Hajjaj Ash Shawwaf; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; 
Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami Al Auza'i 
keduanya dari Yahya bin Abu Katsir dari Hilal bin Abu Maimunah dari 'Atha bin Yasar dari 
Mu'awiyah bin Al Hakam As Sulami dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna 
dengan Hadits Az Zuhri dari Abu Salamah dari Mu'awiyah. Dan di dalam Hadits Yahya bin 
Abu Katsir ada tambahan, dia berkata; Dan di antara kami ada beberapa orang yang biasa 
membuat garis untuk mengetahui sesuatu? Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: 
"Dulu juga ada seorang nabi yang membuat garis, barangsiapa yang garisnya sama dengan 
garis itu maka itulah yang benar." 







4134. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid; Telah mengabarkan kepada 
kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Yahya bin 
'Urwah bin Az Zubair dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; "Aku pernah bercerita kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa para tukang tenung berkata begini dan begitu 
dan kadang kami lihat kenyataannya memang benar." Sabda Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam: "Kata-kata yang benar itu ditangkap oleh bangsa jin, lalu dibisikkannya ke telinga 
tukang tenung dan ditambahkan ke dalamnya dengan seratus kedustaan." 











4135. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib; Telah menceritakan kepada kami Al 
Hasan bin A'yan; Telah menceritakan kepada kami Ma'qil yaitu 'Ubaidullah dari Az Zuhri; 
Telah mengabarkan kepadaku Yahya bin 'Urwah bahwa dia mendengar 'Urwah berkata; 
'Aisyah berkata; "sekelompok orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
tentang praktek tukang tenung. Lalu beliau menjawab menjawab: 'Mereka itu tidak benar! ' 
Mereka bertanya lagi; 'Ya Rasulullah Kadang-kadang apa yang mereka katakan itu memang 
benar terjadi. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka: "Adapun 



perkataan yang nyata (benar) itu adalah perkataan yang dicuri oleh jin, kemudian ia 
memperdengarkannya di telinga walinya sebagaimana ia seekor ayam mendengkur, lalu 
mereka mencampur adukkan isinya lebih dari seratus kebohongan." Dan telah menceritakan 
kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Wahb; Telah 
mengabarkan kepadaku Muhammad bin 'Amru dari Ibnu Juraij dari Ibnu Syihab melalui jalur 
ini yang serupa dengan riwayat Ma'qil dari Az Zuhri. 


j J^yjkw J[s\lA^^\b\^[^\jS . J J* 

JU_£J\ J^>1 3Vi 3Vi \SU ^^=4 J 

J^c4 _^lL\ 

4*3<S_?s { j^\\^l3^==tjjJlS\iU 



4jA>- 




4136. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan 'Abad bin Humaid. 
Hasan berkata; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub. Dan 'Abad berkata; Telah 
menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd; Telah menceritakan kepada kami 



Bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan kepadaku 'Ali bin Husain bahwa 
'Abdullah bin 'Abbas berkata; "Seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari 
kalangan Anshar bercerita kepadaku; bahwa pada suatu malam ketika mereka sedang 
duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba mereka dijatuhi 
bintang (meteor) yang bersinar. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya 
kepada mereka: 'Apa yang kalian katakan pada masa jahiliyah apabila dijatuhi bintang 
seperti ini? ' Jawab mereka; 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Dahulu kami berkomentar; 
'Malam ini telah lahir orang yang besar dan telah meninggal orang yang besar pula.' Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya bintang (meteor) itu tidak 
jatuh karena meninggalnya seseorang dan tidak pula karena lahirnya seseorang. Tetapi Rabb 
kita, yang nama-Nya penuh berkah dan Maha Tinggi, apabila Dia memutuskan suatu urusan, 
maka bertasbihlah pemikul 'Arasy, kemudian bertasbih pula penduduk langit setelah 
mereka, sehingga tasbih mereka terdengar pula oleh penduduk langit dunia ini. Kemudian 
orang-orang yang dekat pemikul 'Arasy berkata kepada mereka; 'Apa yang telah difirmankan 
Rabb kalian? ' Lalu mereka ceritakan apa yang telah difirmankan Allah. Maka penduduk 
langit yang lainnya pun saling mencari kabar tersebut sesama mereka, sehingga berita itu 
sampai pula kepada penduduk langit dunia ini. Berita itu tertangkap oleh bangsa jin, lalu 
dibisikkannya kepada pemimpin-pemimpin mereka, tetapi mereka dilempar karenanya. 
Maka apa yang disampaikannya menurut berita yang sebenarnya, itu benar. Tetapi biasanya 
mereka bohong dan beritanya mereka tambah-tambah.' Dan telah menceritakan kepada 
kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim; Telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Amru Al Auza'i; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ath Thahir dan Harmalah keduanya 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah 
bin Syabib; Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin A'yan; Telah menceritakan kepada 
kami Ma'qil yaitu Ibnu 'Ubaidillah seluruhnya dari Az Zuhri melalui jalur ini. Kecuali Yunus 
berkata; dari 'Abdullah bin 'Abbas; Telah mengabarkan kepadaku beberapa sahabat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari kalangan Anshar. Dan di dalam Hadits Al Auza'i di 
sebutkan; 'Akan tetapi mereka berbohong dan menambah-nambahi beritanya.' Sedangkan di 
dalam Hadits Yunus dengan menggunakan lafazh 'Wa laakinnahum' (tetapi mereka). Juga 
ada tambahan; Allah Ta'ala berfirman; "Sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari 
hati mereka, mereka berkata; 'Apakah yang telah di firmankan oleh Tuhanmu? Mereka 
menjawab; 'Perkataan yang benar.' Adapun di dalam Hadits Ma'qil, 'sama dengan Hadits 
Yunus.' sebagaimana dikatakan oleh Al Auza'i. 


9 S C • S 9 




4137. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi; Telah 
menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id dari 'Ubaidillah dari Nafi' dari Shafiyyah 
dari sebagian para isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa mendatangi tukang tenung lalu dia bertanya 
kepadanya tentang suatu hal, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh 
malam." 



Bab: Menjauhi sakit kusta (* 




4138. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Husyaim; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Syarik bin 'Abdillah dan 
Husyaim bin Basyir dari Ya'la bin 'Atha dari 'Amru bin Asy Syarid dari Bapaknya dia berkata; 
"Dalam delegasi Tsaqif (yang akan Dibai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) terdapat 
seorang laki-laki berpenyakit kusta. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim 
seorang utusan supaya mengatakan kepadanya: "Kami telah menerima bai'at Anda. Karena 
itu Anda boleh pulang." 


Bab: Membunuh ular (l& 


* /f A\'J.\ ' I 1 1 » i V ’ 'v " ' 


4139. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dan Ibnu Numair dari Hisyam; Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami; Abu Kuraib Telah menceritakan 
kepada kami Abdah Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapakknya dari 'Aisyah dia 
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan supaya membunuh ular 
bergaris dua putih di punggungnya, karena ular itu dapat membutakan mata dan 
mencelakakan kandungan perempuan yang hamil." Dan telah menceritakannya kepada kami 
lshaq bin Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah Telah mengabarkan 
kepada kami Hisyam melalui jalur ini namun dia menggunakan lafazh 'Abtar' (putus ekornya) 
dan 'dzu At Tufyatain (bergaris dua putih di punggungnya).' 


1 i ti , <- v-r u? > - * 




ol^L: j j^Agiia zi 



Cj j^\o\ji^C-^^-X34.j\ Jl5i9<C>OjlL4 Jjbjt—iliajjl 


4140. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Muhammad An Naqid; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Salim dari Bapaknya dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bunuhlah semua ular, terutama ular bergaris 
dua putih di punggungnya dan yang putus ekornya, karena keduanya dapat menggugurkan 
kandungan perempuan hamil dan membutakan mata." Kata Salim; 'Karena itu Ibnu 'Umar 
membunuh setiap ular yang ditemuinya. Pada suatu ketika Abu Lubabah bin 'Abdul Mundzir 
atau Zaid bin Khaththab melihatnya sedang mengejar ular hendak dibunuhnya. Abu Lubabah 
berkata; 'Sesungguhnya telah dilarang oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
membunuh ular-ular yang bersarang di rumah-rumah.' 


\Z\jZ\i J\ 3l v vUi\yi5 


L''-’ -’V l T'- 'T r t ,*,>■> 

j ^ V L>^>- ' <>> 



\ jduj ^ jiv 


4141. Dan telah menceritakan kepada kami Hajib bin Al Walid; Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Harb dari Az Zubaidi dari Az Zuhri; Telah mengabarkan kepadaku Salim 
bin 'Abdullah dari Ibnu 'Umar dia berkata; "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam memerintahkan kami, kaum muslimin, untuk membunuh anjing." Beliau 
bersabda: 'Bunuhlah ular dan anjing! Serta musnahkanlah ular yang dipunggungnya ada dua 
garis putih dan ular yang ekornya bunting, karena kedua jenis ular tersebut dapat 
membutakan mata dan menggugurkan kandungan.' Az Zuhri berkomentar; 'Menurut kami, 
hal itu disebabkan karena racunnya. Wallahu A'lam.' Salim berkata; 'Abdullah bin Umar 
pernah menyatakan; 'Setiap ular yang saya lihat tidak pernah saya biarkan hidup, melainkan 
selalu saya bunuh. Pada suatu hari, ketika saya sedang memburu ular yang 



bersarang/mendekam di rumah, tiba-tiba Zaid bin Khaththab atau Abu Lubabah lewat seraya 
berkata; 'Hentikan hai Abdullah! ' Mendengar teguran itu, saya pun menjawab; 
'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memerintahkan kami untuk 
membunuh ular. 1 Zaid bin Khaththab berkata; 'Sebenarnya Rasulullah melarang kita, kaum 
muslimin, untuk membunuh ular yang bersarang di rumah kita." Dan telah menceritakannya 
kepada kami Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah 
mengabarkan kepadaku Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur 
Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani; Telah menceritakan kepada 
kami Ya'qub; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih seluruhnya dari Az Zuhri 
melalui jalur ini. Hanya saja Shalih berkata dengan kalimat; 'Hingga Abu Lubabah bin Abdul 
Mundzir dan Zaid bin Al Khaththab melihatku, lalu keduanya berkata; sebenarnya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam hanya melarang untuk membunuh ular yang bersarang di sekitar 
rumah kita. Sedangkan di dalam Hadits Yunus disebutkan; 'Bunuhlah ular-ular.' -tanpa 
menyebutkan yang bergaris dua putih dan yang buntung. - 


V. 


4142. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada 
kami Al Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada 
kami Qutaibah bin Sa'id dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Laits dari 
Nafi' bahwa Abu Lubabah berkata kepada Ibnu Umar agar dia membuka pintu rumah 
miliknya supaya lebih dekat pergi ke Masjid. Namun tiba-tiba beberapa anak kecil melihat 
kulit ular. Maka Abdullah berkata; "Cari dan ikut ia! Lalu bunuhlah oleh kalian!" Abu Lubabah 
berkata; 'Jangan kalian bunuh, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang 
membunuh ular-ular yang berada di rumah.' 




4143. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada 
kami Jarir bin Hazim; Telah menceritakan kepada kami Nafi' dia berkata; Ibnu 'Umar pernah 
membunuh semua ular hingga kemudian Abu Lubabah bin Al Mundzir Al Badri menceritakan 
kepada kami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang membunuh ular- 
ular kecil yang berada di rumah. Maka Ibnu Umar pun tidak membunuhnya lagi. 





4144. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami Yahya yaitu Al Qaththan dari 'Ubaidullah; Telah mengabarkan kepadaku Nafi' 
bahwa dia mendengar Abu Lubabah mengabarkan kepada Ibnu Umar; 'Sesungguhnya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang membunuh ular-ular kecil.' 






4145. Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Musa Al Anshari; Telah 
menceritakan kepada kami Anas bin ’lyadh; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah 
dari Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar dari Abu Lubabah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdullah 
bin Muhammad bin Asma' Adh Dhuba'i Telah menceritakan kepada kami Juwariyah dari Nafi' 
dari 'Abdullah bahwa Abu Lubabah Telah mengabarkan kepadanya; 'Sesungguhnya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang membunuh ular-ular kecil yang berada 
di rumah.' 


y- t S 


4146. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdul Wahhab yaitu Ats Tsaqafi dia berkata; Aku mendengar; Yahya bin Sa'id 
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Nafi' bahwa Abu Lubabah bin 'Abdul Mundzir Al 
Anshari yang dulu tinggal di Quba. Kemudian dia pindah ke Madinah. Pada suatu hari tatkala 
Ibnu Umar duduk bersamanya. Lalu Ibnu Umar hendak membuka pintu kecil di rumahnya, 
tiba-tiba ada seekor ular di rumah tersebut. Kemudian para sahabat berupaya untuk 
membunuhnya. Maka Abu Lubabah berkata; 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah melarang membunuh ular-ular yang tinggal di rumah. Dan beliau menyuruh 
membunuh ular yang buntung ekornya dan ular yang memiliki dua garis putih di 



punggungnya, karena di katakan kedua ular tersebut dapat membutakan mata dan 
membunuh bayi-bayi wanita yang hamil.' 




o J4 jUoU^j ^ ji 


4147. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada 
kami Muhammad bin Jahdlam; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari 
'Umar bin Nafi' dari Bapaknya dia berkata; 'Suatu hari Ibnu Umar berada di samping 
pakaiannya yang basah, tiba-tiba dia melihat seekor ular kecil. Lalu dia berkata; 'Ikutilah ular 
ini dan bunuhlah oleh kalian.' Abu Lubabah berkata; 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam melarang membunuh ular-ular kecil yang berada di rumah, kecuali ular yang 
buntung ekornya dan ular yang mempunyai dua garis putih di punggungnya karena kedua 
ular tersebut bisa membutakan mata dan suka menyerang janin wanita yang hamil. 1 Dan 
telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili; Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah menceritakan kepadaku Usamah bahwa Nafi'; Telah menceritakan 
kepadanya bahwa Abu Lubabah suatu hari lewat di depan Ibnu 'Umar yang sedang berada di 
sebuah rumah besar, di samping rumah 'Umar bin Khaththab dia sedang mengejar seekor 
ular -dan seterusnya seperti Hadits Al Laits bin Sa'd,- 




4148. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah serta 
Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim dan lafazh ini milik Yahya. Yahya dan lshaq berkata; Telah 
mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Abdullah dia berkata; 
"Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di sebuah gua. Pada waktu itu telah 
turun kepada beliau surat Al mursalat, dan kami langsung mengambilnya (mendegarnya) 



dari mulut beliau yang basah. Tiba-tiba ada seekor ular. Maka Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam berkata; 'Bunuhlah ia! Lalu kami mengejarnya untuk membunuh ular tersebut. 
Namun ular itu telah lari menghilang. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Sungguh Allah telah melindunginya dari serangan kalian sebagaimana Dia juga telah 
melindungi kalian dari kejahatannya.' Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin 
Sa'id dan 'Utsman bin Abu Syaibah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Al A'masy melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 






^ 1 ' 








JO 


U\JJ£ 






4149. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami 
Hafsh yaitu Ibnu Ghiyats; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim dari Al 
Aswad dari 'Abdillah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menyuruh orang 
yang sedang ihram membunuh seekor ular ketika di Mina." Dan telah menceritakan kepada 
kami 'Umar bin Hafsh bin Ghiyats; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah 
menceritakan kepada kami Al A'masy; Telah menceritakan kepadaku Ibrahim dari Al Aswad 
dari 'Abdullah dia berkata; 'Ketika kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di 
sebuah gua... .-dan seterusnya yang serupa dengan Hadits Jarir dan Abu Mu'awiyah,- 


s j 


Z J 

-X>- 



\%l$$\%'&> ( _^UU sii r ^^Spis^ ( ^=^UJ 

J£IS&S 

$&$$£%$& .jS&4p4J&ljp&£\&\ jr^ZJi&iiVjty y\&c? J& 


4150. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh; Telah 
mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Malik bin 
Anas dari Shaifi yaitu budak dari Ibnu Aflah; Telah mengabarkan kepadaku Abu As Saib - 
budak- Hisyam bin Zuhrah bahwa suatu ketika dia menemui Abu Sa'id Al Khudri di 
rumahnya. Abu Saib berkata; "Ketika itu saya mendapatkan Abu Said sedang shalat. Lalu 
saya menungguinya hingga ia selesai shalat. Tiba-tiba saya mendengar sesuatu yang 
bergerak di pelepah kurma di sudut rumah, lalu saya pun menoleh kepadanya. Ternyata di 
sana ada seekor ular, maka saya meloncat dari tempat duduk saya untuk membunuhnya. 
Namun, tak di duga sebelumnya. Abu Sa'id Al Khudri malah memberi isyarat kepada saya 
agar tetap duduk. Akhirnya saya pun kembali ke tempat duduk saya. Selesai shalat. Abu Sa'id 
menunjuk sebuah rumah di perkampungan itu seraya berkata; 'Kamu melihat rumah itu hai 
sahabatku? ' Saya menjawab; 'Ya, saya melihatnya.' Abu Sa'id melanjutkan ucapannya; 'Di 
rumah itu dulu ada seorang pemuda yang termasuk keluarga kami dan baru saja 
melangsungkan pernikahannya (pengantin baru). Dulu kami berangkat menuju medan 
perang Khandak bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika itu pemuda tersebut 
meminta izin kepada Rasulullah, pada tengah hari, untuk segera pulang menemui isterinya. 
Akhirnya Rasulullah memberinya izin seraya berkata kepadanya: 'Bawalah senjatamu, karena 
aku khawatir orang-orang Bani Quraizhah akan menyerangmu! ' Tak lama kemudian, lelaki 
itu mengambil senjatanya dan pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, ia mendapati 
isterinya sedang berdiri di tengah pintu. Tak ayal lagi, ia pun langsung mengarahkan 
tombaknya ke arah isterinya (karena rasa cemburu). Namun isterinya malah berkata 
kepadanya; 'Tahanlah tombakmu dan masuklah ke dalam rumah agar kamu tahu mengapa 
aku berada di luar! ' Laki-laki itu masuk ke dalam rumah dan ternyata di dalamnya ada 
seekor ular besar yang sedang melingkar di atas tempat tidur. Tanpa berkata-kata lagi, 
langsung ia tikam ular tersebut dengan tombak yang di pegangnya. Setelah itu ia keluar 
seraya menancapkan tombaknya di depan rumah. Tiba-tiba ular tersebut menghantamnya. 
Tidak dapat diketahui dengan pasti, siapakah yang mati terlebih dahulu, ular atau pemuda 
itu? ' Abu Sa'id Al Khudri berkata; 'Akhirnya kami mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam untuk melaporkan peristiwa tersebut kepada beliau. Lalu kami berkata; "Ya 
Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar dia dapat hidup! ' Rasulullah pun menjawab: 
'Sesungguhnya di kota Madinah ini ada sekelompok jin yang telah masuk Islam. Apabila 



kamu melihat sesuatu yang aneh dari mereka, maka berilah izin kepada mereka untuk 
menetap di rumah selama tiga hari. Tetapi, jika setelah tiga hari tidak mau pergi juga, maka 
bunuhlah ia! Karena ia itu adalah syetan! ' Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad 
bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami Wahab bin Jarir bin Hazim Telah menceritakan 
kepada kami Bapakku dia berkata; Aku mendengar Asma' bin Ubaid bercerita dari seorang 
laki-laki yang biasa dipanggil dengan As Saib, menurut kami dia adalah Abu As Saib dia 
berkata; kami menemui Abu Sa'id Al Khudzri, tatkala kami sedang duduk, kami mendengar 
gerakan suara di bawah tempat tidurnya, lalu kami lihat ternyata seekor ular, -dan 
seterusnya sebagaimana Hadits Malik dari Shaifi. Dan di dalamnya disebutkan; kemudian 
Rasulullah bersabda: 'Sesungguhnya di kota Madinah ini ada sekelompok jin. Apabila kamu 
melihat sesuatu yang aneh dari mereka, maka berilah izin kepada mereka untuk menetap di 
rumah selama tiga hari. Tetapi, jika setelah tiga hari tidak mau pergi juga, maka bunuhlah ia! 
Karena ia itu adalah kafir! ' Beliau juga bersabda: 'pergilah kalian untuk menguburkan teman 
kalian.' 




4151. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu 'Ajian; Telah menceritakan kepadaku Shaifi dari Abu As Saib 
dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sesungguhnya di Madinah terdapat sekelompok jin yang telah masuk Islam. Maka barang 
siapa yang melihat sesuatu yang aneh dari sekelompok jin-jin ini, beri izinlah dia untuk 
tinggal selama tiga hari. Jika sesudah tiga dia masih nampak, maka bunuhlah. Karena dia 
adalah setan." 


Bab: Sunahnya membunuh cicak 




4152. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan 
lshaq bin Ibrahim serta Ibnu Abu 'Umar. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. 
Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 
'Abdul Hamid bin Jubair bin Syaibah dari Sa'id bin Al Musayyab dari Ummu Syarik bahwa 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhnya supaya membunuh semua cecak. Sedangkan 
di dalam Hadits Ibnu Abu Syaibah menggunakana lafazh 'Amara' (menyuruh) saja. 



’j\\jjjJ\ jjiiiSli. j C g jjiiSli-odi. 

L^iCU-1^ Is j,.. .y;.:>_: ^ 

yU^U^jildL jLsHL^tioU j yliil 


>» 4 


L>-, il^J\oo.X 


4153. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Juraij; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf; Telah 
menceritakan kepada kami Rouh Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid; 
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku 'Abdul Humaid bin Jubair bin Syaibah bahwa Sa'id 
bin Al Musayyab Telah mengabarkan kepadanya, Ummu Syarik Telah mengabarkan 
kepadanya, bahwa dia bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang membunuh 
cecak. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhnya agar dibunuh saja. Ummu Syarik 
adalah salah seorang wanita dari Bani Amir bin Luay. Lafazh Hadits Ibnu Abu Khalaf sama 
dengan lafazh Hadits Abad bin Humaid demikian juga Hadits Ibnu Wahab mirip dengan 
Hadits tersebut. 





J£i> ^ 


4154. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abdu bin Humaid keduanya 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami 
Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Amir bin Sa'd dari Bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam memerintahkan agar membunuh Al Wazagh (cecak) dan beliau memberi nama 
Fuwaisiq (si fasik kecil)." 




4155. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah keduanya berkata; 
Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Az 
Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menamai cecak 
dengan Fuwaisiq. Harmalah menambahkan; 'Dan aku belum mendengar beliau menyuruh 
untuk membunuhnya.' 



**y / ^ 

^y^a\\i^\^jj»ly> jaL^o-\1S" j\ AS^ji^OJ^ J Jis^a^Ll» j<L^^\J^>4Jj\ 

J44^'0^'j < ^^' <S^-^ 

* v / / / * v * v ^ ^ / ^ 


4156. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada 
kami Khalid bin 'Abdullah dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang membunuh cecak satu kali pukul, 
maka dituliskan baginya pahala sebanyak begini dan begini kebaikan. Dan barang siapa yang 
membunuhnya dua kali pukul, maka dituliskan baginya pahala sebanyak begini dan begini 
kebaikan berkurang dari pukulan pertama. Dan siapa yang membunuhnya tiga kali pukul, 
maka pahalanya kurang lagi dari itu." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin 
Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Jarir; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ash Shabbah; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Zakaria; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu 
Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan seluruhnya dari Suhail dari 
Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna dengan 
Hadits Khalid dari Suhail. Kecuali Jarir dia mengatakan di dalam Haditsnya; 'Barang siapa 
yang membunuh cecak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan, dan 
barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Dan 
barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua. Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah; Telah menceritakan kepada kami 
Isma'il yaitu Ibnu Zakaria dari Suhail; Telah menceritakan kepadaku Saudara perempuanku 
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: 'Pada 
pukulan pertama terdapat tujuh puluh kebaikan.' 


Bab: Larangan membunuh semut ( 



5l pjb- j A\A& \ j^>4ji}\ J ijA j <>£• j» (J ^ 6-^ A*~'A A» <L^ '*-^ L *“ ci <JLzAl\ ^ -^«-i 

^ b\$*$&\j». jtSdi. .jgUi 

^Jl3 ^ ki \ cL*^=s^Jl& \ 


4157. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus 
dari Ibnu Syihab dari Sa’id bin Al Musayyab dan Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari Abu 
Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sabdanya: "Seekor semut menggigit 
seorang Nabi di antara nabi-nabi, lalu Nabi tersebut menyuruh membakar sarang semut itu, 
lalu dibakarlah. Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala mewahyukan kepadanya: "Apakah 
karena seekor semut yang menggigitmu, lalu engkau musnahkan suatu umat yang selalu 
membaca tasbih." 


IA IA A* A JlAA^AA AA 'A ' yA ±**aA 


4158. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Al Mughirah yaitu Ibnu 'Abdur Rahman Al Hizami dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Ab 
Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang Nabi suatu hari 
berhenti di bawah pohon lalu dia di sengat seekor semut. Kemudian Nabi tersebut 
menyuruh mengeluarkan makanan dan mengeluarkan semua semut dari sarangnya setelah 
itu menyuruh membakarnya. Kemudian Allah mewahyukan kepadanya: "Apakah karena 
seekor semut kamu kemudian membakarnya." 





\ S' > 9 



-AAAsj jAjIA*. 'A 'J» 





4159. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin 
Munabbih dia berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di 
antaranya-; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Suatu hari seorang 
Nabi berhenti di bawah pohon lalu dia di sengat seekor semut. Kemudian Nabi tersebut 
menyuruh mengeluarkan makanan dan mengeluarkan semua semut dari sarangnya setelah 



itu menyuruh membakarnya. Kemudian Allah mewahyukan kepadanya: Apakah karena 
seekor semut kamu kemudian membakarnya. 


Bab: Haramnya membunuh 


kucing (S 


3 ij j'yr\ 





> 9 
& 





4160. Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Muhammad bin Asma' Adh Dhuba'i; Telah 
menceritakan kepada kami Juwariyah bin Asma' dari Nafi' dari 'Abdullah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang wanita disiksa Allah pada hari kiamat 
lantaran dia mengurung seekor kucing sehingga kucing itu mati. Karena itu Allah Subhanahu 
Wa Ta'ala memasukkannya ke neraka. Kucing itu dikurungnya tanpa diberi makan dan 
minum dan tidak pula dilepaskannya supaya ia dapat menangkap serangga-serangga bumi." 
Dan telah menceritakan kepadaku Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan kepada 
kami Abdul A'la dari 'Ubaidillah bin 'Umar dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dan dari Sa'id Al 
Maqburi dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang 
semakna. Dan telah menceritakannya kepada kami Harun bin 'Abdullah dan 'Abdullah bin 
Ja'far dari Ma'n bin 'Isa dari Malik dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan Hadits tersebut. 


j J*J^\ Jih-te- Jd j I4 I « la S (j 0 \ ujifr JlS 
yy j jo cl> \ y^>- cj a>- j j y- j \ \ 

yy, y>- j AiLc-4ii\ ^U\ }j& 



4161. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdah dari Hisyam dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Seorang wanita disiksa Allah pada hari kiamat lantaran dia mengurung 
seekor kucing tanpa diberi makan dan minum dan tidak pula dilepaskannya supaya ia dapat 
mencari serangga-serangga yang terdapat di bumi." Dan telah menceritakan kepada kami 
Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah 
menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits; Telah menceritakan kepada kami Hisyam 
melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits keduanya disebutkan dengan lafazh 'Rabathathhaa' (di 
diikatnya). Sedangkan di dalam Hadits Abu Mu'awiyah dengan menggunakan lafazh; 
'Hasyaraatil Ardli.' (binatang melata di bumi). Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad 
bin Rafi' dan 'Abdu bin Humaid. 'Abdu berkata; Telah mengabarkan kepada kami dan 
berkata; Ibnu Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar dia berkata; Az Zuhri berkata; Dan telah menceritakan kepadaku 
Humaid bin 'Abdur Rahman dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
yang semakna dengan Hadits Hisyam bin 'Urwah; Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 


Bab: Keutamaan memberi minum hewan yang diharamkan (i* 

I44U] >\j) 






4162. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari apa yang 
telah dibacakan kepadanya dari Sumayya -budak- Abu Bakr dari Abu Shalih As Samman dari 
Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Pada suatu 
ketika ada seorang laki-laki sedang berjalan melalui sebuah jalan, lalu dia merasa sangat 
kehausan. Kebetulan dia menemukan sebuah sumur, maka dia turun ke sumur itu untuk 
minum. Setelah keluar dari sumur, dia melihat seekor anjing menjulurkan lidahnya menjilat- 
jilat tanah karena kehausan. Orang itu berkata dalam hatinya; 'Alangkah hausnya anjing itu, 
seperti yang baru ku alami.' Lalu dia turun kembali ke sumur, kemudian dia menciduk air 
dengan sepatunya, dibawanya ke atas dan diminumkannya kepada anjing itu. Maka Allah 
berterima kasih kepada orang itu (diterima-Nya amalnya) dan diampuni-Nya dosanya.' Para 



sahabat bertanya; 'Ya, Rasulullah! Dapat pahalakah kami bila menyayangi hewan-hewan ini? 
' Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 'Menyayangi setiap makhluk hidup adalah 
berpahala.' 




4163. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa di suatu hari yang sangat panas seorang wanita pelacur 
melihat seekor anjing, anjing tersebut mengelilingi sebuah sumur sambil menjulurkan 
lidahnya karena kehausan, maka kemudian wanita tersebut mencopot sepatunya dan 
memberi minum anjing tersebut. Allah pun kemudian mengampuni dosa-dosa pelacur itu. 








4164. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Jarir bin Hazim dari Ayyub As Sakhtiyani 
dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Pada 
suatu ketika ada seekor anjing mengelilingi sebuah sumur. Anjing itu hampir mati kehausan. 
Tiba-tiba dia terlihat oleh seorang wanita pelacur dari bangsa Israil. Maka dia membuka 
sepatu botnya. Kemudian dia menciduk air dengan sepatunya, lalu anjing itu diberi minum. 
Karena hal itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengampuni dosa-dosa wanita itu." 



41. KITAB: LAFADZ TERMASUK DARI ADAB DAN YANG LAINNYA 


Bab: Larangan mencela masa ( 


^ JjijC^aJ^'iJ JJb J \ JI3 JI3 Jf~j Js^J A-O-L^u qJuJ\Jc-Ja J 

* *V ^ s 


4165. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh dan 
Harmalah bin Yahya keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah 
bin 'Abdur Rahman dia berkata; Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Allah Azza wa Jalla berfirman: Anak Adam suka mencela masa. 
Padahal Aku pencipta masa. Di tangan-Kulah pergantian siang dan malam." 




4166. Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu 'Umar dan 
lafazh ini miliknya Abu 'Umar dia berkata; lshaq Telah mengabarkan kepada kami dan 
berkata; Ibnu Abu 'Umar Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Ibnu Al 
Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 
Azza wa Jalla berfirman: Anak Adam telah menyakiti-Ku dia suka mencela masa. Padahal Aku 
pencipta masa. Akulah yang menggilir siang dan malam." 


J Is^lss J 


4167. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid; Telah mengabarkan kepada 
kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Al 
Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Allah Azza wa Jalla berfirman: Anak Adam suka mencela-Ku. Katanya; 'Alangkah sialnya 
masa.' Karena itu janganlah kamu berkata demikian. Karena sesungguhnya Akulah pencipta 
masa. Akulah yang menggilir siang dan malamnya. Jika Aku mau. Aku kuasa menghentikan 
pergantian keduanya." 


ijA ^ }j^cJ^t}\ •^ s ' i)* •- a *-**^ \ls5s-kZz3 \lE3s~ 


4168. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah; Telah menceritakan kepada kami Al 
Mughirah bin 'Abdur Rahman dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kamu 
berkata; 'Alangkah sialnya masa. 1 Karena sesungguhnya Aliahlah pencipta masa." 


•• s *V y y y *. 


4169. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
beliau bersabda: "Janganlah kalian mencela masa. Karena sesungguhnya Aliahlah pencipta 
masa." 


Bab: Larangan memberi nama 


anggur dengan karam (L« \ ^ aa \ ^ ) 


\-y-c 

- 


iw> *> 




i 

t 9 S S 9 y y 9 

J, 'O 



4170. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Asy Sya'ir; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub dari Ibnu Sirin dari 
Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah 
seorang di antara kalian mencela masa. Karena sesungguhnya Aliahlah pencipta masa. Dan 
Janganlah seseorang di antara kalian mengistilahkan anggur dengan istilah karm, karena Al 
karm itu adalah seorang lelaki muslim." 




4171. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu 'Umar keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah kalian mengistilahkan 
anggur dengan istilah karm, karena Al karm adalah hati seorang mu'min. 






jLA^\3^jA^ 


4172. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
beliau bersabda: "Janganlah kalian mengistilahkan anggur dengan karm, karena Al karm itu 
adalah seorang lelaki muslim." 



>*> , 


iVsjVs 


4173. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
'Ali bin Hafsh; Telah menceritakan kepada kami Warqa dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari 
Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah 
sekali-kali seseorang di antara kalian mengistilahkan anggur dengan istilah karm, karena Al 
karm adalah hati seorang mu'min." 






> 9 , ' 


4174. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia 
berkata; Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam -lalu dia menyebutkan beberapa Hadits- di antaranya; "Janganlah 
sekali-kali seseorang di antara kalian menamakan anggur dengan karm, karena Al karm itu 
adalah seorang lelaki muslim." 





4175. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Khasyram; Telah mengabarkan kepada kami 
'Isa yaitu Ibnu Yunus dari Syu'bah dari Simak bin Harb dari 'Alqamah bin Wail dari Bapaknya 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah kalian mengatakan 'Al 
karm, ' tapi katakanlah 'al hablah' yaitu anggur." 





4176. Dan telah menceritakannya kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada 
kami 'Utsman bin 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak dia berkata; 
Aku mendengar; 'Alqamah bin Wail dari Bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Janganlah kalian mengatakan 'Al karm, ' tapi katakanlah 'anggur' atau 'al hablah' 
(pohon anggur)." 


Bab: Hukum memuthlakkan lafadz hamba (<J 





J. C j/ 

9\ y ^ ^ 9 y 9 y 


's / ^ 

J, 

J jU- j4Ji\ 


4177. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Ala dari 
Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu berkata; 'Abdi (hai budakku) atau Amati (hai 
budak perempuanku/sahayaku), karena kamu semua adalah 'Abiidullah (budak atau hamba 
Allah) dan kaum wanita adalah Imaaullah (hamba sahaya Allah). Tetapi katakanlah; Ghulaami 
(pelayanku) dan Jariyati (pelayan perempuanku) atau Faataya (pemudaku) dan Fataati 
(pemudiku)." 


i ^ j3\j3\js -^U j* >1^ 


4178. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu berkata; 'Abdi 
(hai budakku) karena kamu semua adalah 'Abiidullah (budak atau hamba Allah) Tetapi 
katakanlah; Faataya (pemudaku). Dan jangan pula seorang pelayan memanggil majikannya: 
Rabbi (Tuhanku), tetapi ucapkanlah: Sayyidi (majikanku atau tuanku)." Dan telah 



menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj; Telah menceritakan kepada 
kami Waki' keduanya dari Al A'masy melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits keduanya 
disebutkan; 'Dan janganlah seorang pelayan memanggil tuannya dengan kalimat 'Maulaaya' 
karena di dalam Hadits Abu Mu'awiyah di sebutkan; 'Sesungguhnya 'Maulaakum' 
(pelindungmu) adalah Allah Azza wa Jalla. 


y* J J, j Jj*-> 


4179. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin 
Munabih dia berkata; Inilah yang telah diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits di 
antaranya; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang 
dari kalian berkata; 'Beri minum Tuhanmu, beri makan Tuhanmu, wudlukan Tuhanmu, ' dan 
janganlah salah seorang dari kalian berkata; 'Tuhanku, ' akan tetapi hendaklah ia berkata; 
'Tuanku, majikanku, ' dan janganlah salah seorang dari kalian berkata; 'Hamba laki-lakiku dan 
hamba perempuanku, ' akan tetapi katakanlah, 'Anak mudaku, dan anak mudiku serta anak 
laki-lakiku." 


Bab: Makruhnya seseorang mengatakan "Diriku buruk" JL> 




^ j j j lis cju .u,: : i 


4180. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'la; Telah menceritakan kepada 
kami Abu Usamah keduanya dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah sekali-kali salah seorang kamu berkata: 
'Khabusat nafsi' (diriku buruk), tetapi katakanlah: 'Laqisat nafsi' (diriku kurang)." 'Ini adalah 
Hadits Abu Kuraib. Abu Bakr berkata; dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia tidak 
menyebutkan kata; 'Wa laakin.' (akan tetapi). Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu 
Kuraib Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah melalui jalur ini. 



s **S s *v ^ >' / V / 

Jj&J J (^-^-aj Cj£j>- ^ S»\ JjL> *^/ j\ipjLi J ^ J j ' O^ - <1^ <J"4*“ 


4181. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah keduanya berkata; 
Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu 
Syihab dari Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang kamu berkata: 'Khabusat nafsi' (diriku 
buruk), tetapi katakanlah: 'Laqisat nafsi' (diriku kurang mampu)." 


Bab: Memakai minyak misik, sesungguhnya ia adalah sebaik-baik wewangian (JIajC^u) 


» ! r t» - Av.Z\' \> * 


\ ' > .< 

< i-X>o o 


-ilij 




4182. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari Syu'bah; Telah menceritakan kepadaku Khulaid bin Ja'far dari 
Abu Nadhr dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: 
"Pada masa bani Isra'il ada seorang wanita yang pendek badannya berjalan bersama dua 
orang wanita yang tinggi badannya, lalu ia membuat kaki palsu dari kayu untuk kedua 
kakinya, dan memakai cincin emas yang dia buatnya. Lalu diberi minyak wangi kesturi, 
sebaik-baik minyak wangi. Kemudian dia berjalan di antara dua wanita tersebut hingga 
orang-orang pun tidak mengenalnya. Dia berkata sambil kedua tangannya seperti ini. 
Syu'bah sambil menggerak-gerakkan tangannya. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An 
Naqid; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari Syu'bah dari Khulaid bin Ja'far 
dan Al Mustamir keduanya berkata; Aku mendengar Abu Nadhrah bercerita dari Abu Sa'id Al 
Khudri bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tentang seorang wanita 
dari bani Israil yang memberi minyak kesturi pada cincinnya. Minyak kesturi adalah sebaik- 
baik minyak wangi. 



y e ^y5]\A4y -^V^' 

j^\ j y^iyiss y y»J\ 


4183. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya dari Al Muqri. Abu Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Abdur 
Rahman Al Muqri dari Sa'id bin Abu Ayyub; Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin 
Abu Ja'far dari 'Abdur Rahman Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa ditawarkan kepadanya wewangian maka janganlah 
menolaknya, karena sesungguhnya wangian-wangian ringan bebannya dan harum baunya." 









4184. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili dan Abu Thahir dan Ahmad bin 
'Isa. Ahmad berkata; Telah menceritakan kepada kami. Dan yang lainnya berkata; Telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab Telah mengabarkan kepadaku Makhramah dari 
Bapaknya dari Nafi' dia berkata; "Jika Ibnu Umar ingin menggunakan wewangian, ia memakai 
Al aluwwah (kayu wangi yang dibakar) tanpa campuran, terkadang juga memakai kapur yang 
dicampur dengan Al aluwwah. Lalu ia berkata, "Beginilah kebiasaan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam saat memakai minyak wangi." 



42. KITAB: SYAIR 


Bab: Bab (c-jL») 


\Z£^34ZLZ&\ < lz&\Z 'J>\ 

A > ^ .i'' ’t "tl~ 1 I *l » •" l'- ’ ^ £»✓ »t . t tl ’ »..!.»!»'' 

Jj— j’ Jv3-^> j'-^> J 0-^ 

^ / ^ / 5 / ^ •* ^ 

j^sif ji33ls«jA^^\oo^- j jj^sif, 5plis\ jji>asoJ 


4185. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu 'Umar keduanya dari 
Ibnu 'Uyainah. Ibnu Abu 'Umar berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 
Ibrahim bin Maisarah dari 'Amru bin Asy Syarid dari Bapaknya dia berkata; 'Pada suatu hari 
aku dibonceng oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bertanya kepadaku; 
'Apakah kamu hafal syairnya Umayyah bin Abu Shalt? Aku menjawab; 'Ya.' Kata beliau; 
'Lantunkanlah untukku! ' lalu aku melantunkannya satu bait syair. Kemudian beliau berkata; 
'Tambah lagi! Kemudian aku lantunkan lagi. Namun beliau berkata; 'Tambah lagi! ' hingga 
aku melantunkannya sebanyak seratus bait. Dan telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin 
Harb dan Ahmad bin Abdah seluruhnya dari Ibnu Uyainah dari Ibrahim bin Maisarah dari 
Amru bin Syarid atau Ya'qub bin 'Ashim bin As Syarid dia berkata; 'Pada suatu hari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memboncengku, -lalu dia menyebutkan Hadits yang serupa,- Dan 
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Al 
Mu'tamir bin Sulaiman; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman 
bin Mahdi keduanya dari 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ath Thaifi dari 'Amru bin Asy Syarid 
dari Bapaknya dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memintaku untuk 
menyenandungkan syair... .-serupa dengan Hadits Ibrahim bin Maisarah- namun ada 
tambahan; 'Hampir saja dia masuk Islam.' Di dalam Hadits Ibnu Mahdi di sebutkan; 'Sungguh 
hampir saja dia masuk Islam karena syairnya.' 


jWi\ ^u ^ j^1 xj*z$ yyJ\ 


4186. Telah menceritakan kepadaku Abu Ja'far Muhammad bin Ash Shabbah dan 'Ali bin 
Hujr As Sa'di seluruhnya dari Syarik. Ibnu Hujr berkata; Telah mengabarkan kepada kami 
Syarik dari 'Abdul Malik bin 'Umair dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sya'ir (atau sajak) paling indah yang pernah diungkapkan 
orang Arab ialah sajaknya Labid. Labid bersya'ir: Alaa, kullu syaiin maa khalallaha bathil 
(Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah itu pasti binasa). 


I * s t 9 t\\ '\\ \ 9 ' 9 \ 9 \ . * 9 ' 9 t 9 *. t 1 ' t . * \ s 


4187. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun; Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi dari Sufyan dari 'Abdul Malik bin 'Umair; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sya'ir paling benar yang pernah di ucapkan oleh 
penyair adalah syairnya Labid. Labid bersya'ir: Alaa, kullu syaiin maa khalallaha bathil 
(Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah itu pasti binasa). Dan hampir saja Umayyah bin Abu 
Shalt masuk Islam. 


i 

j ju^i\ *&■ 


4188. Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Zaidah dari 'Abdul Malik bin 'Umair dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari 
Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sya'ir paling benar yang 
pernah di ucapkan oleh penyair adalah syair: "Alaa, kullu syaiin maa khalallaha bathil 
(Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah itu pasti binasa)." Hingga hampir saja Umayyah bin 
Abu Shalt masuk Islam. 







4189. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari 'Abdul Malik bin 'Umair dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam beliau bersabda: "Sya'ir paling benar yang pernah di ucapkan oleh para penyair 
adalah syair: "Alaa, kullu syaiin maa khalallaha bathil (Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah 
itu pasti binasa)." 





4190. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada 
kami Yahya bin Zakaria dari Israil dari 'Abdul Malik bin 'Umair dari Abu Salamah bin 'Abdur 
Rahman dia berkata; Aku mendengar Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sya'ir paling benar yang pernah di ucapkan oleh 
seorang penyair adalah syairnya Labid, dia bersyair: "Alaa, kullu syaiin maa khalallaha bathil 
(Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah itu pasti binasa)." Dan beliau tidak menambahkan 
lebih dari itu. 


/ ^ / **/ / 


4191. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Hafsh dan Abu Mu'awiyah; Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; 
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah keduanya dari Al 'masy; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj; 
Telah menceritakan kepada kami Waki'; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu 
Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sesungguhnya perut orang yang penuh muntah hingga kenyang lebih baik daripada perut 
yang penuh dengan sya'ir (sajak)." Abu Bakr berkata; 'Namun Hafs tidak mengatakan kalimat 
'Yurihi.' 



UoJo- 






4192. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah 



menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Yunus bin Jubair dari Muhammad bin 
Sa'd dari Sa'ad dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya perut orang yang penuh 
muntah hingga kenyang di antara kalian lebih baik daripada perut yang penuh dengan sya'ir 
(sajak)." 




\'±*( 


* X » t ■» >\P* 

iO' 


4193. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'is Ats Tsaqafi; Telah menceritakan 
kepada kami Laits dari Ibnu Al Had dari Yuhannas budak Mush'ab bin Az Zubair dari Abu Sa'id 
Al Khudri dia berkata; "Ketika kami sedang berjalan bersama-sama Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam di 'Arj, tiba-tiba datang seorang penyair bersenandung. Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tangkap setan itu! Sesungguhnya perut orang yang 
dipenuhi muntah lebih baik daripada perut yang penuh dengan sya'ir (sajak)." 


Bab: Haramnya bermain dadu 





4194. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdur Rahman bin Mahdi dari Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah 
dari Bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang Siapa yang 
bermain dengan permainan Nardasyir (sejenis catur), maka seolah-olah ia telah melumuri 
tangannya dengan daging dan darah babi." 



43. KITAB: MIMPI 


Bab: Bab (c-jL») 


> .i 


l$»li ,^^iWi^jll^S;jl4^iiidili, 




'o' J' 


cl>\j^« 0*^5 A^Jj <4^<^- ftjLlJ^C- i^CalZSi Jj CJ A»- <j $\ j j \^L» i£^£- 


> 

* <r 


4195. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan lshaq bin Ibrahim serta Ibnu 
Abu 'Umar seluruhnya dari Ibnu 'Uyainah dan lafazh ini milik Ibnu Abu 'Umar; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Salamah dia berkata; 'Aku 
bermimpi sesuatu yang menyebabkan aku sakit dan waktu itu aku tidur tanpa selimut. Lalu 
aku bertemu dengan Abu Qatadah lalu aku menyampaikan hal itu kepadanya hingga 
kemudian dia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Mimpi yang baik datang dari Allah dan mimpi yang buruk datang dari setan. Apabila kamu 
bermimpi sesuatu yang tidak kamu senangi, maka meludahlah ke kiri tiga kali, kemudian 
berlindunglah kepada Allah dari bahaya kejahatannya, niscaya dia tidak akan 
membahayakan." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan dari Muhammad bin 'Abdur Rahman -seorang budak dari keluarga- 
Thalhah dan 'Abdu Rabbih dan Yahya Ibnu Sa'id dan Muhammad bin 'Amru bin 'Alqamah 
dari Abu Salamah dari Abu Qatadah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits 
yang serupa. Namun dia tidak menyebutkan perkataan Abu Salamah. Dan telah 
menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; 
Telah mengabarkan kepadaku Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abdu bin Humaid keduanya berkata; 
Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar 
keduanya dari Az Zuhri melalui jalur ini. Dan di dalamnya tidak ada perkataan Abu Salamah. 
Di dalam Hadits Yunus ada tambahan; 'Maka meludahlah ke kiri ketika dia bangun tidur 
sebanyak tiga kali.' 


li J5i\i j ^ j 1 j ^4 jelasi j 1 cJL^i ^o>5i\ 

l^iS.^j^.1^1 j l^jlLilll^^’l j ii\ 

/ ^ ^ / 'y' 

?<>T\> *^ v ^ ^ > \f .C^ ^ **^ 9 • 9 \w* ' v** 9 *. t' > '\' 9 & vX\ y \' n 'U 't * .'n 

-Xa>u4Uo-X>-_J^ ^ £j£* j £j* j\-^j\j\\^3<^j>J&o\ 

i^pt JUSy^teuSt^./ty _£? J jtu5jtj C ^» ( ^vi*>i'j^'^i- 


4196. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Yahya bin Sa'id dia berkata; Aku 
mendengar Abu Salamah bin Abdurrahman berkata; 'Aku mendengar Abu Qatadah berkata; 
Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpi yang baik datang 
dari Allah dan mimpi yang buruk datang dari setan. Maka apabila kamu bermimpi sesuatu 
yang kalian benci, meludahlah ke kiri tiga kali, kemudian berlindung kepada Allah dari 
bahaya kejahatannya, niscaya dia tidak akan membahayakan." Abu Qatadah berkata; 'Jika 
Aku bermimpi buruk yang lebih berat dari memikul gunung, maka aku tidak peduli 
dengannya setelah aku mendengar Hadits ini.' Dan telah menceritakannya kepada kami 
Qutaibah dan Muhammad bin Rumh dari Al Laits bin Sa'd; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab yaitu Ats Tsaqafi; Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Numair seluruhnya dari Yahya bin Sa'id melalui 
jalur ini. Dan di dalam Hadits Ats Tsaqafi juga, ada perkataan Abu Salamah; 'Jika aku 
bermimpi...' sedangkan di dalam Hadits Laits dan Ibnu Numair tidak ada perkataan tersebut. 
Dan Ibnu Rumh menambahkan dalam riwayatnya dengan lafazh; 'dan hendaklah merubah 
tidurnya dari posisi semula.' 


\c>jJA _^lL\ 

U: j5i\ ^ ^ J\ ^ 

^ 4 1^4\ ^04 4j y0&j^ 



4197. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari 'Abdu Rabbih bin 
Sa'id dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari Abu Qatadah dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Mimpi yang baik datang dari Allah dan mimpi yang buruk 
datang dari setan, barang siapa yang bermimpi buruk maka hendaklah ia meludah ke 
sebelah kirinya dan meminta perlindungan kepada Allah dari godaan syetan niscaya tidak 
akan membahayakannya. Dan jangan menceritakan mimpi itu kepada siapapun. Dan jika dia 
bermimpi baik maka bergembiralah dan jangan menceritakannya kecuali kepada orang yang 
dikasihi." 




4198. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Khallad Al Bahili dan Ahmad bin 
'Abdullah bin Al Hakam mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Abdu Rabbih bin Sa'id dari Abu 
Salamah dia berkata; Bagaimana jika aku bermimpi yang menyakitkanku? Lalu dia berkata; 
Kemudian aku bertemu dengan Abu Qatadah dan dia berkata; Dan aku juga pernah 
bermimpi yang menyakitkanku hingga aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Mimpi yang baik datang dari Allah. Barang siapa yang bermimpi baik maka 
janganlah menceritakannya kecuali kepada orang yang dia cintai. Dan jika dia bermimpi 
buruk maka hendaklah ia meludah ke sebelah kirinya tiga kali kemudian meminta 
perlindungan kepada Allah dari kejahatan syetan dan godaannya, dan janganlah dia 
menceritakannya kepada siapapun niscaya mimpi itu tidak akan membahayakannya." 


9 














4199. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Apabila salah seorang kamu 
bermimpi dengan mimpi yang tidak disenanginya, maka hendaklah ia meludah ke kiri tiga 
kali, kemudian berlindunglah kepada Allah dari gangguan syetan tiga kali, sesudah itu 
merubah tidurnya dari posisi semula." 



^\»j^<ljWjlj ( j^^^aij»-pI./t»JaJ\l->3jjliL>A»-^ ^-^j.X4?l43j|< jclaJ^O 

o jo-4 4L« 4 3 j 3 o^4^ Cr* iji jr^ 43 j3 ^ ly* ^5 j-i4 4^*14 -^ 4 3^3 <c>3te 4 33 ^ 3 »34^ 
\ j^'\i^^\J\y d &i^J±iy}\ 

i*' *iA\\\<l>A' 


a 1 ^ sS V£s ^ a 1 U3» Vf;i^1 j^A\ V3il^ ^ 

s ; jdj\ ^ tejiL^jIjiL. 3434433^-4 


4200. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 'Umar Al Makki; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab Ats Tsaqafi dari Ayyub As Sakhtiyani dari 
Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Apabila hari kiamat telah dekat, maka jarang sekali mimpi seorang Muslim yang tidak 
benar. Dan mimpi yang paling paling benar adalah mimpi yang selalu bicara benar. Mimpi 
seorang muslim adalah sebagian dari empat puluh lima macam Nubuwwah (wahyu). Mimpi 
itu ada tiga macam: (1) Mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah. (2) mimpi yang 
menakutkan atau menyedihkan, datangnya dari syetan. (3) dan mimpi yang timbul karena 
ilusi angan-angan, atau khayal seseorang. Karena itu, jika kamu bermimpi yang tidak kamu 
senangi, bangunlah, kemudian Shalatlah, dan jangan menceritakannya kepada orang lain." 
Ibnu Sirin berkata; 'Aku lebih suka ikatan di kaki, dari pada ikatan di leher.' Karena ikatan di 
kaki menunjukan keteguhan seseorang di dalam agamanya.' Perawi lain mengatakan; 'Aku 
tidak tahu apakah perkataan itu termasuk dalam Hadits tersebut atau hanya perkataannya 
Ibnu Sirin. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub melalui 
jalur ini, dan dia berkata di dalam Hadits tersebut; Abu Hurairah berkata; Aku mengagumi 
ikatan di kaki, dan membenci ikatan di leher.' Karena ikatan di kaki menunjukan keteguhan 
seseorang di dalam agamanya.' Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Mimpinya orang beriman adalah bagian dari empat puluh enam 
kenabian.' Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi'; Telah menceritakan kepada kami 
Hammad yaitu Ibnu Zaid; Telah menceritakan kepada kami Ayyub dan Hisyam dari 



Muhammad dari Abu Hurairah berkata; 'Apabila hari kiamat sudah dekat (dan 

seterusnya), -dia tidak menyebutkan Hadits tersebut dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. - 
Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 
Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Qatadah dari 
Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan Abu 
Hurairah menambahkan di dalam Hadits tersebut perkataaan; 'Dan Aku membenci 'Al Ghull' 
(ikatan di kaki) ... -dan seterusnya-. Tanpa menyebutkan kalimat; 'Mimpi adalah bagian dari 
empat puluh enam kenabian.' 


> ' > \'X'\ ' Mls I '*■'> 


4201. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dan Abu Daud; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin 
Harb; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi seluruhnya dari Syu'bah; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
'Ubaidullah bin Mu'adz dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; 
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Anas bin Malik dari 'Ubadah bin 
Ash Shamit dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpinya orang 
Mu'min adalah bagian dari empat puluh enam kenabian." Dan telah menceritakan kepada 
kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah dari Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan Hadits yang serupa. 




4202. Telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnu Al Musayyab 
dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sesungguhnya mimpinya orang Mu'min adalah bagian dari empat puluh enam kenabian." 


y 0 s S * v 



4203. Dan telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Al Khalil; Telah mengabarkan kepada 
kami 'Ali bin Mushir dari Al A'masy; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku telah 
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpinya orang muslim adalah yang dia 
lihat, atau yang diperlihatkan kepadanya. Dan di dalam Hadits Ibnu Mushir; "Mimpi yang 
baik adalah bagian dari empat puluh enam kenabian." 


i\ ’i • i \'S\ ' ** l 'T- 't ' > \'£ \ ' ••tAw* \* * * 


4204. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada 
kami 'Abdullah bin Yahya bin Abu Katsir dia berkata; Aku mendengar Bapakku berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam beliau bersabda: "Mimpinya seorang lelaki shalih adalah bagian dari empat puluh 
enam kenabian." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah 
menceritakan kepada kami 'Utsman bin 'Umar; Telah menceritakan kepada kami 'Ali yaitu 
Ibnu Al Mubarak; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan 
kepada kami Ahmad bin Al Mundzir; Telah menceritakan kepada kami 'Abdush Shamad; 
Telah menceritakan kepada kami Harb yaitu Ibnu Syaddad keduanya dari Yahya bin Abu 
Katsir melalui jalur ini; Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari 
Hammam bin Munabih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam serupa 
dengan Hadits 'Abdullah bin Abu Katsir dari Bapaknya. 






02* jWli 



4205. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dia 
berkata; seluruhnya. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar 
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpinya yang baik adalah 
bagian dari empat puluh enam kenabian." Dan telah menceritakannya kepada kami Ibnu Al 
Mutsanna dan 'Ubaidullah bin Sa'id keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Yahya dari 'Ubaidillah melalui jalur ini; Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah 
dan Ibnu Rumh dari Al Laits bin Sa'd; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik; 
Telah mengabarkan kepada kami Adh Dhahhak yaitu Ibnu 'Utsman keduanya dari Nafi' 
melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits Laits disebutkan; Nafi' berkata; 'Aku mengira Ibnu Umar 
berkata; 'Adalah bagian dari tujuh puluh kenabian.' 


Bab: Perkataan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Barangsiapa melihatku dalam mimpi, 


maka ..." 




4206. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud Al 'Ataki; Telah 
menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid; Telah menceritakan kepada kami 
Ayyub dan Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa bermimpi melihatku dalam tidurnya, maka 
sesungguhnya dia benar-benar melihatku; karena setan itu tidak dapat menyerupai 
bentukku." 


^ / / *v ^ 




. > 


> , > 


o 


t? t ,1 <\\ »'• 

t>'0’ 




4207. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah keduanya berkata; 
Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Abu 
Syihab; Telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa Abu Hurairah 
berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa 
bermimpi melihatku dalam tidurnya, maka sesungguhnya dia akan melihatku ketika dia 
bangun, atau seakan-akan dia melihatku ketika dia bangun. Karena setan itu tidak dapat 
menyerupai bentukku." 



^3isssi£5 /yisUi >} 13 i» 3 Vjj 






4208. (Ibnu Syihab) berkata; Abu Salamah berkata; Abu Qatadah berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa melihatku dalam tidurnya maka dia 
telah melihat yang benar (melihatku)." Dan telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin 
Harb; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan kepada kami 
anak saudaraku, Az Zuhri; Telah menceritakan kepada kami pamanku, -kemudian dia 
menyebutkan dua Hadits seluruhnya beserta kedua sanadnya yang serupa dengan Hadits 
Yunus. 









O'O 







> 


4209. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada 
kami Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa bermimpi melihatku 
dalam tidurnya, maka sesungguhnya dia benar-benar melihatku; karena setan itu tidak dapat 
merubah bentuk seperti bentukku." Dan beliau juga bersabda: 'Apabila seseorang dari kalian 
bermimpi buruk maka janganlah ia menceritakan permainan syetan dengannya ketika tidur 
itu kepada siapa pun.' 



' *»> £ i' '\'X\ ' 9 * '\'S ' 



4210. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada 
kami Rauh; Telah menceritakan kepada kami Zakaria bin lshaq; Telah menceritakan 
kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa bermimpi melihatku dalam tidurnya, 
maka sesungguhnya dia benar-benar melihatku; karena setan itu tidak dapat menyerupai 
bentukku." 


Bab: Tidak memberitahukan perlakuan setan dalam mimpi 





» >> ' 






4211. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa seorang Arab dusun datang bertanya kepada 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Ya Rasulullah! Aku bermimpi dalam tidurku, kepalaku di 
penggal lalu aku mengikutinya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu memperingatkan 
kepadanya: "Janganlah kamu menceritakan kepada orang lain permainan setan denganmu 
ketika kamu tidur." 


&cS\'jk\'± 


4212. Dan telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dia berkata; "Seorang Arab dusun 
datang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Ya Rasulullah! Aku bermimpi 
dalam tidurku, kepalaku di penggal hingga menggelinding lalu aku mengejarnya, bagaimana 
itu? jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Janganlah kamu menceritakan kepada 
orang lain permainan setan denganmu kaetika kamu tidur." Kata jabir; 'kemudian aku 
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Berkhutbah sesudah itu, sabdanya: "Janganlah 
sekali-kali seseorang dari kalian menceritakan permainan syetan dengannya ketika tidur." 


51 34 J j j J 


4213. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al A'masy dari Abu Sufyan 
dari Jabir dia berkata; Seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya 
berkata; "Ya Rasulullah! Aku bermimpi dalam tidurku, kepalaku di penggal, bagaimana itu?" 



Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tertawa, beliau bersabda: 'Apabila setan 
mempermainkan salah seorang dari kalian di dalam tidurnya, maka janganlah dia 
menceritakannya kepada orang lain. Dan di dalam riwayat Abu Bakr; 'Apabila seseorang dari 
kalian dipermainkan...) -tanpa menyebutkan lafazh syetan,- 


Bab: Ta'wil mimpi (L> J 


eP Vii\ J_^I\ j aji r >ni\ <3 &ii\ ^ 3 

£\'S jLiSli j4- j4-. j 

3iiu^\^j^i\^\3 i_^.j3ist j3jb: >3; 

J3 /j 

J, 


7 t -l " i 

^'ob’ 


^ / / •*> ^ / 

^g- ' ^-a- . » 4bt 4 )^^ i£ j\ <j\ Jbi9 ^1^1 J Alii- 4ii\ j^> 4*j\ 3^Jci' S3-J 5^ ‘’j* y* S} ly 



d-sb^i lAs Wi» fe?Ag$&\j>&\\i2&&\$ M 

/*\ 

ioA>- 


4214. Telah menceritakan kepada kami Hajib bin Al Walid telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Harb dari Az Zubaidi telah mengabarkan kepadaku Az Zuhri dari Ubaidullah 
bin Abdullah bahwa Ibnu Abbas atau Abu Hurairah pernah bercerita mengenai seseorang 
yang datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lain, telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi lafazh ini miliknya, 
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu 
Syihab bahwa Ubaidullah bin Abdullah bin 'Uthbah telah mengabarkan kepadanya; 
Sesungguhnya Ibnu Abbas pernah bercerita mengenai seseorang yang datang kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia berkata; "Ya, Rasulullah! Semalam aku bemimpi melihat 
setumpuk awan meneteskan minyak samin dan madu. Dan kulihat orang-orang menadahkan 
tangannya ke arah awan tersebut. Ada yang mendapat banyak dan ada yang mendapat 
sedikit. Kemudian aku melihat seutas tali terulur dari langit ke bumi. Aku melihat anda 
memegang tali tersebut, lalu anda naik. Setelah itu ada seseorang yang turut memegang tali 
itu dan ikut naik mengikuti anda. Laki-laki lain juga naik menyusul anda. Lalu seorang lagi 
juga ikut naik, tetapi tali itu terputus. Setelah tali disambung, maka dia naik terus ke atas." 
Abu Bakr berkata; 'Ya Rasulullah, Demi Allah aku memohon kepada engkau agar 
mengizinkanku untuk menafsirkan mimpi itu.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menjawab: 'Silakan!" Abu Bakar berkata; 'Awan yang ada dalam mimpi itu, adalah Islam. 
Sedangkan minyak samin dan madu yang menetes dari awan itu adalah Al Qur'an yang manis 
dan lembut. Adapun yang ditadah oleh orang-orang dalam mimpi itu adalah orang yang 
mendapat pemahaman dari Al Qur'an, ada yang mendapat pemahaman yang banyak ada 
pula yang mendapat pemahaman sedikit. Sedangkan tali yang terulur dari langit itu adalah 
kebenaran yang engkau bawa dan engkau yakini ya Rasulullah, hingga dengannya Allah 
meninggikan derajat Engkau. Kemudian tali (kebenaran) itu pun diikuti pula orang lain, 
hingga dengannya ia pun mencapai derajat yang tinggi. Kemudian tali (kebenaran) itu diikut 
oleh yang lain, tetapi tiba-tiba tali itu terputus. Maka ia pun berusaha untuk 
menyambungnya lagi, hingga tersambung, dan ia pun memperoleh derajat yang tinggi. Demi 
Ayahku wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, apakah tafsir mimpiku benar?" 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Wahai Abu Bakar, tafsir mimpimu 
sebagian ada yang benar dan sebagian ada yang salah.' Abu Bakar berkata; 'Demi Allah 
wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, manakah yang benar dan manakah yang salah? ' 
Rasulullah bersabda: 'Janganlah kamu bersumpah (dalam masalah tafsir mimpi ini)! ' Dan 
telah menceritakannya kepada kami Ibnu Abu Umar, telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Az Zuhri dari 'Ubaidillah bin Abdullah dari Ibnu 'Abbas dia berkata; "Seorang laki- 
laki dari arah Uhud menemui Rasulullah seraya berkata; 'Ya Rasulullah, tadi malam aku 
bermimpi, yaitu sekumpulan awan meneteskan samin dan madu, -semakna dengan 
haditsnya Yunus,- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah 
menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az 
Zuhri dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Abbas atau Abu Hurairah. 



Abdurrazaq mengatakan; Kadang kala Ma'mar mengatakan dari Ibnu Abbas, dan kadang- 
kadang dia mengatakan dari Abu Hurairah, bahwa seorang laki-laki menemui Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Sesungguhnya tadi malam aku bermimpi 
sekumpulan awan..." semakna dengan hadits mereka. Dan telah menceritakan kepada kami 
Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Katsir telah menceritakan kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Katsir dari Az Zuhri dari 
Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas bahwa termasuk apa yang biasa di tanyakan oleh 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada para sahabatnya adalah: "Siapakah diantara 
kalian yang bermimpi, hendaknya ia menceritakan, dan aku akan menafsirkan mimpi 
tersebut kepadanya." Beberapa saat kemudian, seorang laki-laki datang seraya berkata; 'Ya 
Rasulullah, Aku bermimpi melihat segumpal awan, dan seterusnya sebagaimana hadits 
mereka. 


Bab: Mimpi Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam (^1 Jj) 


cjUs -X3 Ujo J 5 S V \ <3‘ \ (j UJ li c_->Us \ ly» 


4215. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Banani dari Anas bin Malik 
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semalam aku bermimpi 
sebagaimana lazimnya orang bermimpi. Rasanya kami berada di rumah 'Uqbah bin Rafi'. Lalu 
kami diberi sejenis kurma yang disebut kurma Ibnu Thab'. Maka kutafsirkan mimpi itu, 
bahwasannya kita akan mendapatkan kemulyaan di dunia dan di Akhirat, dan bahwa 
sesungguhnya agama kita adalah agama yang benar." 






4216. Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdhami Telah mengabarkan 
kepadaku Bapakku Telah menceritakan kepada kami Shakhr bin Juwairiyah dari nafi', bahwa 
Abdullah bin 'Umar bercerita kepadanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
bersabda: "Aku bermimpi dalam tidurku. Bahwa aku sedang menggosok gigi dengan siwak 
(sejenis kayu). Lalu siwak itu diminta oleh dua orang laki-laki, yang satu lebih tua dari yang 
lain. Maka kemudian kuberikan kepada yang muda. Tetapi ada orang berkata kepadaku; 
"Berikan kepada yang tua!" Lalu kuberikan kepada yang tua." 



' -' * " * * ' *' 


i *\ s ' 

«—abi 






> ^ 
.«• >t> 


fj5^JiJ\^4^\U^\i^jl^^Slill^i3ji.jUj^^l t >jjjcJbj4 } 

jjS^jJ Jjo^iilljlj \ ^£^\3A-yaJ\cl>\_jJ b 


4217. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Abu 
Kuraib Muhammad bin Al 'Allaa lafazh keduanya tidak jauh berbeda. Keduanya berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah -kakeknya- dari 
Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Aku bermimpi dalam 
tidurku bahwa aku berhijrah dari mekkah ke suatu negri yang yang banyak pohon kurmanya. 
Aku menduga bahwa negri itu adalah Yamamah atau Hajar, tetapi ternyata itu adalah kota 
Madinah (Yatsrib). Dalam mimpi itu, aku juga terlihat menghunus pedang. Tiba-tiba bagian 
tengah pedang itu patah dan ternyata itu adalah musibah yang menimpa orang-orang 
mukmin pada perang uhud. Setelah itu aku aku pun terlihat menghunus pedang lagi dan 
ternyata pedang itu lebih baik dari yang pertama. Itulah kemenangan yang diberikan Allah 
dan bersatunya orang-orang Mukmin. Selain itu dalam mimpi itu pula, aku melihat sapi -dan 
Allah Maha Baik-. Ternyata tafsiran mimpi itu adalah bahwa orang-orang mukmin yang mati 
syahid dalam perang Uhud dan pahala yang diberikan Allah sesudah itu, serta pahala 
kejujuran pada perang Badar yang diberikan Allah setelahnya." 


y *v / / 

^ / y 

&$$**&* J\Sj±X ido J 





4218. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahal At Tamimi Telah menceritakan 
kepada kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Abdullah bin Abu 
Husain Telah menceritakan kepada kami Nafi' bin Zubair dari Ibnu Abbas dia berkata; "Pada 
masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Musailamah Al Kadzab pernah datang ke Madinah. 
Sesampainya di sana, dia berkata; 'Kalau Muhammad mau mewariskan urusan kenabiannya 
kepadaku, niscaya aku akan mengikuti ajarannya.' Musailamah datang ke Madinah bersama 
dengan beberapa orang dari kaumnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan 
Tsabit bin Qais bin Syammas menyambut kedatangannya, dan pada saat itu beliau sedang 
memegang sebilah pelepah kurma. Setelah berhadapan dengan Musailamah dan para 
pengikutnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Hai Musailamah, seandainya 
kamu meminta agar aku memberikan sepotong pelepah kurma ini kepadamu, tentu aku 
tidak akan pernah memberikannya. Dan jika kamu meminta urusan Allah ini kepadaku, tentu 
aku lebih tidak akan pernah memberikannya kepadamu. Jika kamu tidak akan mematuhi 
perintah dan ajaran Allah, niscaya Dia pasti akan membinasakanmu. Hai Musailamah, 
sungguh aku telah melihat tentang kebinasaanmu, sebagaimana yang aku saksikan dalam 
mimpiku itu. inilah Tsabit yang akan menggantikanku untuk menjawab tantanganmu. 
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan Musailamah Al Kadzdzab. 
Ibnu Abbas berkata; 'Saya pernah bertanya tentang ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
tersebut, yaitu tentang mimpi beliau yang berhubungan dengan Musailamah Al Kadzdzab, 
maka Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Ketika 
aku sedang tidur, aku bermimpi bahwa di kedua tanganku ada dua buah gelang emas, hingga 
aku merasa cemas dengan keberadaan dua buah gelang itu. Kemudian aku diberi wahyu 
dalam tidurku itu agar aku meniup kedua gelang tersebut, lalu akupun meniupnya hingga 
kedua gelang itu hilang. Maka dari mimpi itu aku menafsirkan bahwa dua buah gelang 
tersebut adalah dua orang pembohong (nabi palsu) yang akan muncul sepeninggalku kelak, 
yang satu adalah Al-Aswad al-Ansi, seorang pemimpin dari Shan'a dan yang satunya adalah 
Musailamah, seorang pemimpin dari Yamamah. 




4219. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada 
kami Abdur Razak Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hamam bin Munabih dia 
berkata; Inilah yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits- diantaranya, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku bermimpi diberi kekuasaan dan 
kekayaan bumi, kemudian diletakkan pada kedua tanganku dua buah gelang emas, namun 
keduanya seakan-akan bersikap sombong kepadaku dan membuat aku gelisah, kemudian 



diwahyukan kepadaku agar aku meniup keduanya, lalu aku pun meniupnya hingga keduanya 
hilang. Aku menafsirkan mimpi tersebut dengan dua orang pendusta yang aku hidup di 
antara mereka berdua. Yaitu pemimpin Shan'a dan dan pemimpin Yamamah." 






4220. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar Telah menceritakan kepada 
kami Wahab bin Jarir Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Abu Raja' Al 'Utharidi 
dari Samurah bin Jundab radliallahu 'anhu dia berkata; "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam selesai shalat shubuh, beliau menghadap mukanya kepada para jama'ah dan 
pernah bertanya: "Adakah di antara kalian yang bermimpi indah semalam?" 



44.KITAB: KEUTAMAAN 


Bab: Keutamaan nasab Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan batu yang memberi salam 


kepadanya, ( 




4221. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Raazi dan Muhammad 
bin Abdurrahman bin Saham seluruhnya dari Al Walid. Ibnu Mihran berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim Telah menceritakan kepada kami Al Auza'i 
dari Abu Ammar Saddad bahwa dia mendengar Watsilah bin Asqa' berkata; Aku mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah 
dari anak Ismail, memilih Quraisy dari Kinanah, memilih Bani Hasyim dari Quraisy, dan 
memilihku dari Bani Hasyim." 




4222. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Abu Bukair dari Ibrahim bin Thahman Telah menceritakan kepadaku 
Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya akulah yang paling mengenal batu di Makkah. Batu-batu itu 
memberi salam kepadaku sebelum aku diutus menjadi Rasul. Kini aku ingat peristiwa itu." 


Bab: Keutamaan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam atas semua mahluk 
j<uLc.) 


'£\ 1 j 1^3 vyiis \$ y 


4223. Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa Abu Shalih Telah menceritakan 
kepada kami Hiql yaitu Ibnu Ziyad dari Al Auza'i Telah menceritakan kepadaku Abu 'Ammar 
Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Farukh Telah menceritakan kepadaku Abu 
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku adalah 
pemimpin anak Adam pada hari kiamat kelak, aku adalah orang yang muncul lebih dahulu 
dari kuburan, aku adalah orang yang paling dahulu memberi syafa'at, dan aku adalah orang 
yang paling dahulu dibenarkan memberi syafa'at." 


Bab: Mu'jizat nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 


ou; *u3\ j\ 


4224. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Sulaiman bin Daud Al 'Ataki Telah 
menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid Telah menceritakan kepada kami Tsabit 
dari Anas radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah meminta air, lalu 
diberikan kepada beliau sebaskom air. Maka berwudhulah kaum muslimin dengan air itu. 
Aku memperkirakan jumlah mereka berkisar antara enam puluh sampai delapan puluh 
orang. Dan aku meyaksikan sendiri air itu keluar dari sela-sela jari beliau." 


y t ijtiA _^\L\ 

/ ^ / / / '*/ / / X / / ^ / / / ^ 


4225. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Musa Al Anshari Telah menceritakan kepada 
kami Ma'an Telah menceritakan kepada kami Malik Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir Telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahab dari Malik bin Anas dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik 
bahwa dia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -ketika waktu Ashar 
telah tiba- dan orang-orang sedang mencari air wudlu, namun mereka belum 
mendapatkannya. Lantas dibawakan air wudlu kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, 
maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam meletakkan tangannya kedalam bejana tersebut, 
beliau pun memerintahkan orang-orang untuk berwudlu'darinya. Anas berkata; "Aku 
melihat air mengalir dari bawah jari-jari beliau, sehingga mereka berwudlu'sampai orang 
yang terakhir." 





4226. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i; Telah menceritakan kepada 
kami Mu'adz yaitu Ibnu Hisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah; Telah 
menceritakan kepada kami Anas bin Malik bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam dan 
para sahabatnya berada di Zaura (Anas berkata; 'Zaura' terletak di Madinah dekat pasar dan 
di dekatnya ada masjid), beliau meminta semangkuk air. Setelah itu, beliau letakkan telapak 
tangannya di dalam mangkuk itu. Tak lama kemudian, air mengucur dari sela-sela jari tangan 
beliau, hingga semua sahabat dapat berwudlu. Anas berkata; 'Saya pernah bertanya; 
'Sebenarnya berapa jumlah mereka saat itu hai Abu Hamzah? ' Abu Hamzah menjawab; 
'Sekitar tiga ratus orang.' Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan 
kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
berada di Zaura, kemudian beliau dibawakan kepada beliau sebuah bejana yang airnya 
hanya sekedar bisa menutupi untuk jari-jari beliau saja, -kemudian dia menyebutkan Hadits 
yang serupa dengan Hadits Hisyam. - 




» -rfO * 

. •* .Ia a*. < 


4227. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib Telah menceritakan kepada kami Al 
Hasan bin A'yan Telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Az Zubair dari Jabir 
radliallahu 'anhu katanya: "Ummu Malik pernah memberikan minyak samin kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah bejana. Kemudian anak-anak Ummu Malik datang 
meminta lauk pauk karena mereka tidak mempunyai lauk pauk untuk makanannya. Lalu 
Ummu Malik mencari wadah yang pernah ia pergunakan untuk memberikan samin kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan didapatinya di situ masih ada minyak seperti 
semula. Ummu Malik selalu membuat lauk dengan minyak itu di rumahnya setiap hari. 
Setelah tempat minyak itu dibersihkannya, dia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, maka beliau bertanya: "Apakah kamu peras habis wadah itu?" Jawab Ummu 
Malik, "Ya." Sabda beliau: "Andaikata engkau tinggalkan sedikit, tentu engkau masih dapat 
mempergunakan seterusnya." 



> 




4228. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib Telah menceritakan kepada 
kami Al Hasan bin A'yan Telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Zubair dari Jabir 
radliallahu 'anhu katanya: "Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam meminta makanan, lalu beliau memberinya setengah gantang gandum. Maka 
orang tersebut makan setiap hari dari gandum itu bersama-sama dengan isteri dan tamu- 
tamunya, sehingga pada suatu ketika dia menakar gandum itu. Lalu dia datang kepada Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau bersabda: "Seandainya engkau tidak menakarnya, 
engkau akan dapat makan gandum itu selamanya." 


y x 

4tt\ j^4«\ J_ JU J j£j 

^ "" 


4229. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi Telah 
menceritakan kepada kami Abu Ali Al Hanafi Telah menceritakan kepada kami Malik yaitu 
Ibnu Anas dari Abu Zubair Al Makki bahwa Abu Thufail Amir bin Watsilah Telah mengabarkan 
kepadanya Mu'adz bin Jabal mengabarkan kepadanya; dia berkata; "Kami bepergian 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada tahun perang Tabuk. Dalam perjalanan 
itu beliau menjama' shalat Zhuhur dengan 'Ashar dan Maghrib dengan 'Isya, sehingga pada 
suatu hari beliau menjama' ta'khir. Beliau pergi untuk shalat jama' Zhuhur dengan 'Ashar. 
Kemudian beliau kembali. Lalu beliau keluar lagi untuk menjama' shalat Maghrib dengan 
Isya. Setelah itu beliau bersabda: "Insya' Allah besok kalian akan sampai ke sebuah mata air 



di Tabuk. Dan kalian tidak akan sampai ke sana sebelum tengah hari. Maka siapa yang 
sampai ke sana lebih dahulu, sekali-kali jangan menyentuh airnya sebelum aku tiba di sana. 
Akhirnya kami sampai di mata air tersebut, tetapi sebelumnya telah ada dua orang laki-laki 
mendahului kami, dan didapatinya mata air itu mengeluarkan air sedikit sekali, kira-kira 
sebesar tali terompah. Mu'adz berkata; kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bertanya kepada kedua orang itu: "Apakah kalian telah menyentuh air itu?" jawab mereka; 
"Ya sudah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memarahi dan mencela perbuatan 
mereka serta berkata apa yang seharusnya dikatakan kepada kedua orang itu atas kehendak 
Allah. Mu'adz berkata; Kemudian para sahabat menciduk air sedikit demi sedikit dari mata 
air tersebut dengan tangan mereka, sehingga terkumpul pada suatu bejana. Rasulullah 
membasuh muka dan tangannya dengan air itu, kemudian mengembalikannya ke mata air. 
Maka terpancarlah di sana mata air yang deras Abu Ali ragu-ragu apakah digunakan kata 
'Munhamir' atau 'ghazir' untuk (arti deras), sehingga semua orang di sana dapat minum. 
Kemudian beliau bersabda: "Hai, Mu'adz! Tidak lama, jika umurmu panjang, nanti kamu akan 
melihat tempat ini penuh dengan taman." 


\ 1 ' * "'v' inT > »> I > \'u\ ' ' » ' \'X\ ' 

i/ ^ **^0"^^_^*^** C. y* A ^ o A ^ * s -* * ^ A 

J-* J Ajlis »jjb Jlji9 <Co Ju*J\ 1^3 yZii \ frLi y» J Cf** 



j\,vi^)(\\i 4 - vi£l^ 44^^ si^\ VS^X-1 

jS\ 1s^j^j[^M\jJ^ jj^JS 


4230. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Oa'nab Telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Amru bin Yahya dari Abbas bin Sahal bin 
Sa'id As Sa'idi dari Abu Humaid dia berkata; "Kami pernah menyertai Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam untuk berangkat ke medan perang Tabuk. Ketika kami tiba di wadi (lembah) 
Al Qura, dekat sebuah kebun milik seorang wanita Arab, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bertanya kepada kami: 'Cobalah kalian terka, berapa takarkah buah kurma itu? ' 
Lalu mereka pun menerka, sementara Rasulullah menerkanya bahwa jumlah buah kurma itu 
sebanyak sepuluh gantang. Kemudian Rasulullah berkata kepada wanita Arab itu: 'Hitunglah 
berapa takar buah kurma tersebut dan Insya Allah kami akan kembali lagi ke sini di hari yang 
lain.' Setelah itu, kami pun berangkat kembali hingga tiba di Tabuk. Tak lama kemudian 
Rasulullah berkata kepada kami: 'Wahai para sahabat, pada malam ini akan ada angin 
dahsyat yang menerpa kalian. Oleh karena itu, janganlah ada seorang pun di antara kalian 
yang berdiri nanti malam ketika angin dahsyat datang. Dan barang siapa membawa unta, 
maka ikatlah untanya kuat-kuat! ' Memang benar, pada malam harinya angin dahsyat 
bertiup dengan kencangnya. Ada seorang laki-laki yang mencoba untuk berdiri, namun tiba- 
tiba angin dahsyat menerpa dan melemparkannya ke dua gunung Thayyi. Utusan Ibnu 'Alma, 
penguasa Ailah, pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan 
membawa sepucuk surat dan seekor bighal putih yang dihadiahkan untuk Rasulullah. Setelah 
menerima kiriman itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung membalas suratnya 
seraya menghadiahkan kain selendang kepadanya. Kemudian kami berangkat lagi hingga tiba 
di Wadi Al Qura. Lalu Rasulullah bertanya kepada wanita pemilik kebun kurma itu: 'Berapa 
banyak buah kurma yang dihasilkan? ' Wanita pemilik kebun itu menjawab; 'Ada sepuluh 
gantang ya Rasulullah.' Setelah itu, Rasulullah pun bersabda: 'Sesungguhnnya aku akan 
segera berangkat pulang ke Madinah. Barang siapa yang ingin pulang bersamaku, maka 
bersiap-siaplah dan barang siapa yang ingin lebih lama tinggal di sini, maka menetaplah! lalu 
kamipun berangkat pulang hingga sampai pinggiran kota Madinah. Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Inilah kota Madinah, kota yang baik. Dan ini adalah 
gunung Uhud yaitu gunung yang mencintai kita dan kita pun mencintainya. Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Sesungguhnya perkampungan kaum Anshar 
yang terbaik adalah perkampungan bani Najjar. Setelah itu baru perkampungan Bani Abdul 
Asyhal. Kemudian perkampungan Bani Al Harits bin Al Khazraj. Lalu perkampungan Bani 
Sa'idah. Di setiap perkampungan kaum Anshar itu pasti ada kebaikan. Kami menemui Sa'ad 
bin Ubadah dan Abu Usaid berkata; Tahukah kamu bahwasannya Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam telah menyatakan kebaikan perkampungan kaum Anshar dengan 
menjadikan kita berada pada urutan terakhir? Kemudian Sa'ad bin Ubadah menemui 
Rasulullah seraya berkata; 'Ya Rasulullah, engkau telah menyatakan tentang kebaikan 
perkampungan kaum Anshar, tapi mengapa engkau meletakkan kami pada urutan terakhir? 



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Tidak cukupkah bagimu menjadi gologan 
yang baik? Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah 
menceritakan kepada kami Affan Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami Al Mughirah 
bin Salamah Al Makhzumi keduanya Telah menceritakan kepada kami Wuhaib Telah 
menceritakan kepada kami Amru bin Yahya melalui jalur ini, hingga perkataannya; 'Di setiap 
perkampungan kaum Anshar itu pasti ada kebaikan.' Dan tidak ada ada lagi kisah Sa'ad bin 
Ubadadah setelah itu. Sedangkan di dalam Hadits Wuhaib ada tambahan; 'Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkirim surat kepadanya di negeri mereka.' 


Bab: Tawakal Nabi kepada Allah dan penjagaan-Nya kepadanya dari manusia y 


jl\& J&i) 

<3 JlS^r4Ji\ (JUlS Jla fjA ^ Jlji9 j ^i\ yui >\ ^As J la jJ*>j 


4 U 'jat&U jis^ tfM jis \1&*2* j^S 



4231. Telah menceritakan kepada kami Abad bin Humaid Telah mengabarkan kepada kami 
Abdur Razak Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari 
Jabir Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Telah menceritakan kepadaku Abu 'Imran 
Muhammad bin Ja'far bin Ziyad dan lafazh ini miliknya. Telah menceritakan kepada kami 
Ibrahim yaitu Ibnu Sa'ad dari Az Zuhri dari Sinan bin Abu Sinan Ad Du'ali dari Jabir bin 
Abdullah dia berkata; "Kami berperang bersama-sama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
dalam suatu peperangan di daerah Nejed. Kami jumpai Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam di sebuah lembah yang di sana banyak tumbuh pohon-pohon besar dan berduri. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berhenti di bawah sebatang pohon, lalu beliau 
gantungkan pedangnya pada sebatang dahan pohon. Jabir berkata; 'Pada saat itu, para 
sahabat pergi berpecar di lembah itu. Masing-masing mencari tempat bernaung di bawah 
pohon. Kemudian Rasulullah mengatakan: "Tadi ketika aku sedang tidur di bawah pohon, 
ada seseorang yang mendatangiku seraya mengambil pedangku. Tak lama kemudian aku 
pun terjaga dari tidur, sedangkan ia telah berdiri di atas kepalaku. Aku telah mengetahui 
bahwasannya ia telah siap dengan pedang di tangannya. Dia berkata; 'Hai Muhammad, 
siapakah yang dapat menghalangiku untuk membunuhmu? Dengan tegas aku menjawab; 
'Allah.' Dia bertanya lagi; 'Siapakah yang dapat menghalangiku untuk membunuhmu? Aku 
menjawab; 'Allah.' Akhirnya orang tersebut menyarungkan kembali pedangku itu dan inilah 
orangnya sedang duduk." Ternyata Rasulullah tidak menyerang sama sekali untuk 
membalasnya. Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi dan 
Abu Bakr bin lshaq keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman Telah 
mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri Telah menceritakan kepadaku Sinan bin Abu 
Sinan Ad Du'ali dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Jabir bin Abdullah Al Anshari - 
seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam- telah mengabarkan kepada mereka 
berdua; bahwa dia pernah ikut berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di 
sekitar Najed. Tatkala beliau kembali dari peperangan, Jabir pun ikut kembali. Lalu pada hari 
itu mereka beristirahat (tidur) di siang hari, -dan seterusnya sebagaimana Hadits Ibrahim bin 
Sa'ad dan Ma'mar. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah 
menceritakan kepada kami 'Affan Telah menceritakan kepada kami Abban bin Yazid Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Jabir dia berkata; 
Kami kembali bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga tatkala kami sampa di 
Dzatut Riqa' -dan seterusnya yang semakna dengan Hadits Az Zuhri namun dia tidak 
menyebutkan; 'Ternyata Rasulullah tidak menyerang sama sekali untuk membalasnya.' 

Bab: Perumpamaan apa yang Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam diutus dengannya seperti, 

( \ Ooo (j Lo ) 





4li\ Loi \ j ^1y* <J^® 3 ^~ c ' -3 p-^** <s>^\ ^*2 jo '* jt ^ , _3 ^ cjrt J <3 

, > s 

4jCJl»*j\^£ jl\ 


4232. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu 'Amir Al Asy'ari 
serta Muhammad bin Al 'Allaa lafazh ini milik Abu Amir mereka berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Perumpamaan agama yang aku diutus Allah 'azza wajalla 
dengannya, yaitu berupa petunjuk dan ilmu ialah bagaikan hujan yang jatuh ke bumi. 
Diantaranya ada yang jatuh ke tanah subur yang dapat menyerap air, maka tumbuhlah 
padang rumput yang subur. Diantaranya pula ada yang jatuh ke tanah keras sehingga air 
tergenang karenanya. Lalu air itu dimanfaatkan orang banyak untuk minum, menyiram 
kebun dan beternak. Dan ada pula yang jatuh ke tanah tandus, tidak menggenangkan air dan 
tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Seperti itulah perumpamaan orang yang 
mempelajari agama Allah dan mengambil manfaat dari padanya, belajar dan mengajarkan, 
dan perumpamaan orang yang tidak mau tahu dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku 
di utus dengannya." 


Bab: Kecintaan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada umatnya 




jj jib*** J\& ^ 

^ ^ •*/ / ^ ** / ^ / 


4233. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Abu Kuraib lafazh 
ini milik Abu Kuraib keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari 
Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: 
"Sesungguhnya perumpamaanku dan ajaran yang dengannya Allah mengutusku adalah 
bagaikan seseorang yang mendatangi kaumnya seraya berkata; 'Wahai kaumku, sungguh aku 
telah melihat pasukan musuh, dengan mata kepalaku sendiri, datang untuk menyerbumu 
dan aku benar-benar pemberi peringatan yang tulus untuk keselamatan dirimu. Maka 
sebagian kaumnya ada yang patuh dan ta'at, hingga akhirnya mereka secara perlahan-lahan 
berangkat pergi dari kampung tersebut pada malam hari untuk menghindari serbuan 
pasukan musuh. Namun, ada pula sebagian kaumnya yang mendustakan orang yang 
memberi peringatan dan mereka tetap bertahan serta menetap di kampung itu sampai pagi 
hari. Tapi sayangnya, pasukan musuh menyerbu dan merusak kampung mereka di pagi hari. 



Itulah perumpamaan orang yang mematuhi dan mengikuti ajaran yang aku bawa, serta 
perumpamaan orang yang durhaka dan mendustakan kebenaran yang aku sampaikan." 




4234. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada 
kami Al Mughirah bin Abdurrahman Al Qurasy dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah 
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaanku dengan 
umatku ialah bagaikan seorang yang menyalakan api. Maka serangga-serangga berterbangan 
menjatuhkan diri ke dalam api itu. Padahal aku telah berusaha menghalaunya. Dan aku, 
telah mencegah kamu semua agar tidak jatuh ke api, tetapi kamu meloloskan diri dari 
tanganku." Dan telah menceritakannya kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Abu Umar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Zinad melalui jalur ini 
dengan Hadits yang serupa. 


,l!i\ 


4235. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada 
kami Abdur Razak Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih dia 
berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya- 
; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Perumpamaanku adalah 
bagaikan seorang yang menyalakan api. Maka tatkala api itu menerangi sekitarnya, tiba-tiba 
serangga-serangga beterbangan menjatuhkan diri ke dalam api itu. Dan orang tersebut telah 
berusaha menghalaunya. Namun serang-serangga tersebut tetap mendesak masuk ke dalam 
api tersebut. Kata beliau: 'Maka itulah perumpamaanku dengan kalian, aku telah berusaha 
melindungimu dengan api neraka, jauhi api neraka, jauhi api neraka, namun kalian tetap 
nekad dan masuk ke dalamnya." 





:?.<■. CAV-*^ 


JJ 


> £ z'* 

> * r»^* 


k>- \ 


Ot:-^ J-*J 


4236. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Mahdi Telah menceritakan kepada kami Salim dari Sa'id bin Mina dari Jabir radliallahu 
'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaanku 
dengan kamu sekalian ialah bagaikan seorang yang menyalakan api. Maka serangga- 
serangga beterbangan menjatuhkan diri ke dalam api itu. Orang tersebut berusaha menarik 
mereka dengan api dan mereka berusaha mengalahkannya. Dan aku, telah mencegah kamu 
semua agartidak jatuh ke api, tetapi kamu meloloskan diri dari tanganku." 


Bab: Penyebutan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah penutup para Nabi ( io 

4237. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Muhammad An Naaqid Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sabdanya: "Perumpamaanku dengan Nabi-nabi 
sebelumku adalah seperti orang membangun sebuah bangunan, lalu dia sempurnakan dan 
diperbagus bangunannya, hingga orang-orang pun mulai mengelilingi bangunan tersebut 
seraya berkata; 'Aku tidak melihat bangunan yang lebih bagus dari ini. kecuali sebuah sudut 
(belum terpasang) dengan sebuah bata. Maka akulah yang meletakkan atau memasang bata 
itu." 


5 j j&i \gA\fisf2Sb i MJA 


*> 


4238. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada 
kami Abdur Razaq Telah menceritakan kepada kami Ma'mardari Hammam bin Munabbih dia 



berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya- 
; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Perumpamaanku dengan Nabi- 
nabi sebelumku adalah seperti orang membangun rumah, lalu disempurnakannya dan 
dibaguskannya buatannya, kecuali sebuah sudut (belum terpasang) dengan sebuah bata. 
Maka masuklah orang banyak ke rumah itu. Mereka mulai mengelilinginya dan kagum akan 
keindahannya. Lalu mereka bertanya; 'Kenapa batu di tempat ini belum dipasang sehingga 
bangunanmu menjadi sempurna? Tuan rumah menjawab; 'Yang akan memasangnya ialah 
Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Maka akulah yang meletakkan atau 
memasang bata itu." 


J. C 

9 \ y y y 9 




j£»\ jls 

/ # / ^ 

^AJ Jli ^Jl^i J Alig. J 5' J, \ Ij£- 


4239. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ismail yaitu Ibnu Ja'far dari Abdullah bin 
Dinar dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Perumpamaanku dengan Nabi-nabi sebelumku adalah seperti orang 
membangun rumah, lalu disempurnakannya dan dibaguskannya buatannya, kecuali sebuah 
sudut (belum terpasang) dengan sebuah bata. Maka masuklah orang banyak ke rumah itu. 
Mereka mulai mengelilinginya dan kagum akan keindahannya. Lalu mereka bertanya; 
'Kenapa batu di tempat ini belum dipasang sehingga bangunanmu menjadi sempurna? Maka 
akulah yang akan memasang atau meletakkan bata itu, aku datang sebagai penutup para 
Nabi." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu 
Sa'id berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaanku dan 
perumpamaan para nabi..." lalu perawi menyebutkan seperti hadits di atas. 


» <- \s » -ok > »-*. <\-Z' > \ > i i ^ ' 

[iisi&fty&A ^y\ \j^Li 



4240. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami 'Affan Telah menceritakan kepada kami Salim bin Hayyan Telah menceritakan 
kepada kami Sa'id bin Mina dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: 
"Perumpamaanku dengan Nabi-nabi sebelumku adalah seperti orang membangun rumah, 
lalu disempurnakannya buatannya, kecuali sebuah sudut (belum terpasang) dengan sebuah 
bata. Maka masuklah orang banyak ke rumah itu. Mereka mulai kagum akan keindahannya. 
Lalu mereka berkata; 'seandainya batu disini sudah dipasang tentu bangunan ini menjadi 
lebih sempurna.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Maka akulah yang 
meletakkan atau memasang bata itu, aku datang sebagai Nabi terakhir." Dan telah 
menceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Mahdi Telah menceritakan kepada kami Salim melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 
Salim berkata; 'disempurnakannya' sebagai ganti dari lafazh 'diperindahnya.' 

Bab: Jika Allah menghendaki rahmat atas suatu umat maka la akan mewafatkan nabinya 
sebelum mereka 


i\ j\ \i\ j j\ \j\ Ji>- J j-c- 


W 


4241. Muslim berkata; Aku diceritakan; dari Abu Usamah dan dari orang yang meriwayatkan 
Hadits itu yaitu Ibrahim bin Sa'id Al Jauhari Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah 
Telah menceritakan kepadaku Buraid bin Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam sabdanya: "Sesungguhnya apabila Allah Azza wa Jalla hendak 
memberikan rahmat kepada suatu umat diantara hamba-hamba-Nya. Dia mematikan 
nabinya lebih dahulu sebelum umat itu, maka jadilah nabi itu sebagai perintis dan pendahulu 
bagi umat itu. Dan apabila Allah hendak membinasakan suatu umat, disiksa-Nya umat itu, 
sedangkan nabinya masih hidup. Lalu umat itu binasa disaksikan nabinya dengan mata 
kepalanya, ketika mereka mendustakan dan mengingkari perintahnya." 


Bab: Penetapan tentang telaha Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 







isl5\yi 



4242. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Abdullah bin Yunus Telah menceritakan 
kepada kami Zaidah Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Umair dia berkata; 
'Aku mendengar Jundab berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Aku mendahului kalian ke telaga." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin 
Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Waki' Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Basyar seluruhnya dari Mis'ar Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Telah menceritakan kepada kami Bapakku 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammd bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
keduanya Telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya dari Abdul Malik bin 'Umair 
dari Jundab dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits 
yang serupa. 


j p J f' J ^ 

4, 


4243. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari dari Abu Hazim dia berkata; Aku mendengar Sahal 
berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku mendahului kalian 
ke telaga. Siapa yang datang ke telaga itu, dia boleh minum, dan siapa yang minum, maka 
tidak akan haus selama-lamanya. Akan datang kepadaku orang banyak, yang aku mengenal 
mereka dan mereka juga mengenalku. Sesudah itu akan ada dinding yang membatasi antara 
aku dan mereka." Abu Hazim berkata; Nu'man bin Abu 'Ayyas mendengar aku 
menyampaikan Hadits ini, lalu ia berkata; Begitukah kamu mendengar Sahal 
mengatakannya? Aku menjawab; 'Ya.' Dia berkata lagi; aku pun bersaksi atas Abu Sa'id al 
khudri sungguh aku telah mendengarnya dia menambahkan, beliau bersabda: 'Mereka itu 
adalah dari golongan umatku, lalu dikatakan kepada beliau; 'Sesungguhnya kamu tidak tahu 
apa yang mereka lakukan sepeninggalmu. Maka aku bersabda: "celakalah, celakalah orang 
yang merubah ajaranku sepeninggalku. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id 



Al Aili Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab Telah mengabarkan kepadaku Usamah 
dari Abu Hazim dari Sahal dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan dari Nu'man bin Abu 
'Ayyas dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengan 
Hadits Ya'qub. 


\jS\ 


4244. Dan telah menceritakan kepada kami Daud bin Amru Adhubay Telah menceritakan 
kepada kami Nafi' bin Umar Al Jumahi dari Ibnu Abu Mulaikah dia berkata; Abdullah bin 
Amru bin Ash berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Luas telagaku 
sejauh sebulan perjalanan. Setiap sisinya sama panjangnya. Airnya lebih putih dari perak. 
Baunya lebih harum dari kesturi. Gemerlapan cahayanya bagaikan sinar bintang di langit. 
Siapa yang minum dari telaga itu tidak akan haus selama-lamanya sesudah itu." 


1 


4245. Masih seperti jalur periwayatan hadits sebelumnya; (Abdullah bin Amr bin Ash 
berkata); Asma' binti Abu Bakr berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sungguh kelak aku akan tiba (pertama kali) di telaga, hingga aku akan melihat umatku 
datang menyusulnya. Sementara itu, di sana ada beberapa orang yang disingkirkan dariku. 
Lalu akupun berkata; Ya Allah, mereka itu masih tergolong dari umatku. Tetapi dijawab, tidak 
tahukah kamu apa yang mereka kerjakan sepeninggalmu? Demi Allah, mereka itu tiada henti 
memutar tumit mereka (melakukan kemurtadan) sepeninggalmu." Abdullah bin Amr 
berkata; Ibnu Abu Mulaikah berkata; 'ALLOOHUMMA INNAA NA'UUDZU BIKA AN NARJI'A 
'ALAA A'QOOBINAA AW AN NUFTANA 'AN DIININAA, Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu 
agar kami tidak berbalik dari ajaran agama-Mu atau dapat cobaan hingga kami meninggalkan 
agamamu. 





^li^o j\jUillL;\ jia 


4246. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami 
Yahya bin Sulaim dari Ibnu Khutsaim dari Abdullah bin Ubaidullah bin Abu Mulaikah bahwa 
dia mendengar Aisyah berkata; Aku mendengar Rasulullah bersabda yang pada waktu itu 
beliau berada di hadapan para sahabatnya: "Aku akan berada di telaga kelak. Menunggu 
siapa saja yang datang kepadaku dari kalian. Demi Allah, sungguh di sana ada beberapa 
orang yang disingkirkan dariku. Lalu akupun berkata; 'Ya Allah, mereka itu masih tergolong 
dari umatku.' Tetapi dijawab: 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka kerjakan 
sepeninggalmu? mereka itu selalu bertolak belakang dari ajaranmu.' 




dlakUiJ^A 4 ^j 3U- .^\USUiJdils 

4 /n-£s^\ jvsj^-y 


4247. Dan telah menceritakan kepadaku Yunus bin 'Abdul A'laa Ash Shaddafi; Telah 
mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepada kami 'Amru 
yaitu Ibnu Al Harits bahwasanya Bukair; Telah menceritakan kepadanya dari Al Qasim bin 
'Abbas Al Hasyimi dari 'Abdullah bin Rafi' -budak- Ummu Salamah dari Ummu Salamah istri 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; Aku mendengar orang-orang membicarakan 
tentang telaga. Padahal aku belum pernah mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Namun pada hari itu, ketika aku sedang disisiri oleh budakku, tiba-tiba aku 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Wahai sekalian manusia, -Aku 
(Ummu Salamah) katakan kepada budakku; - 'Berhentilah dahulu! Budakku menjawab; 
Beliau hanya menyeru kaum laki-laki, bukan kaum wanita.' Lalu aku (Ummu Salamah) 
katakan kepadanya; Bukankah aku juga termasuk manusia? Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi 



wasallam bersabda: 'Aku mendahului kalian di telaga, maka kemarilah. Pasti nanti akan 
datang seseorang dari kalian, namun dia akan ditahan dari telaga tersebut sebagaimana 
ditahannya seekor unta yang tersesat.' Lalu aku bertanya; kenapa demikian ya Rabb? Akan 
dikatakan kepadaku; 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka perbuat 
sepeninggalmu. Maka aku pun berkata; celakalah! Dan telah menceritakan kepadaku Abu 
Ma'an Ar Raqasyi dan Abu Bakr bin Nafi' dan 'Abad bin Humaid mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Amir yaitu 'Abdul Malik bin 'Amru; Telah menceritakan 
kepada kami Aflah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Rafi' dia berkata; 
Ummu Salamah pernah bercerita bahwa ketika Ummu Salamah sedang bersisiran dia 
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda di atas mimbar: 'Wahai sekalian 
manusia. Lalu Ummu Salamah berkata kepada penyisirnya; 'Berhentilah dahulu! ' - 
sebagaimana Hadits Bukair dari Al Qasim bin 'Abbas. 


'\ ^ t \ ' **; ^ 9 ' .'W \ 9 ' ' t 9 \ s 9 ' ? 9 \ \ 9 " s* \ ' \ ' 

f' s * s s s * ' 

\#\ ^\^i;\pL=ds 


4248. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Khair dari Uqbah bin 'Amir bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah keluar untuk mendo'akan para syuhada perang Uhud, 
sebagaimana do'a yang beliau baca untuk orang yang meninggal. Setelah itu beliau kembali 
menuju mimbar dan bersabda: "Sesungguhnya aku orang pertama yang akan tiba di telagaku 
untuk menyaksikan kalian. Demi Allah sekarang aku benar-benar telah melihat telagaku dan 
aku diberi kunci-kunci kekayaan bumi. Demi Allah, sungguh aku tidak khawatir kalau kalian 
akan menjadi musyrik sepeninggalku, tetapi yang aku khawatirkan adalah bahwa kalian akan 
berlomba-lomba dalam urusan duniawi." 


Lo -X>- j 

\£j\\ 


4249. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah 
menceritakan kepada kami Wahab yaitu Ibnu Jarir Telah menceritakan kepada kami Bapakku 



dia berkata; Aku mendengar Yahya bin Ayyub bercerita dari Yazid bin Abu Habib dari 
Martsad dari 'Uqbah bin 'Amir radliallahu 'anhu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah bersabda mengenai para korban perang Uhud. Beliau naik ke mimbar seolah-olah 
memberi amanat kepada yang masih hidup dan yang telah syahid. Sabda beliau: "Aku 
mendahului kalian ke telaga. Lebar telaga itu sejauh antara Ailah ke Juhfah. Aku tidak 
khawatir bahwa kalian akan kembali musyrik sepeninggalku. Tetapi yang aku takutkan ialah 
kamu terpengaruh oleh dunia. Kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya kemudian 
berbunuh-bunuhan, dan akhirnya kalian musnah seperti kemusnahan umat sebelum kalian." 
Kata 'Uqbah; "Itulah yang terakhir kali aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berpidato di mimbar." 


Ui Jk£j, £-\ jli 


4250. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib serta Ibnu 
Numair mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy 
dari Syaqiq dari 'Abdullah berkata; berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Aku mendahului kalian ke telaga. Dan sungguh aku akan melawan suatu kaum, kemudian 
aku mengalahkan mereka. Lalu aku akan berkata; 'Ya Rabbku para pengikutku, para 
pengikutku. Lalu di katakan kepada beliau; 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka 
lakukan setelah kamu tiada." Dan telah menceritakannya kepada kami Utsman bin Abu 
Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dari Jarir dari Al A'masy melalui jalur ini. Namun dia tidak 
menyebutkan 'Para pengikutku, para pengikutku.' Telah menceritakan kepada kami Utsman 
bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim keduanya dari Jarir Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah seluruhnya 
dari Mughirah dari Abu Wa'il dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa 
dengan Hadits Al A'masy. Dan di dalam Hadits Syu'bah dan Mughirah di sebutkan; 'Aku 
mendengar Abu Wa'il. Dan telah menceritakannya kepada kami Sa'id bin Amru Al Asy'atsi 
Telah mengabarkan kepada kami 'Abtsar Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami 



Ibnu Fudhail keduanya dari Hushain dari Abu Wa'il dari Hudzaifah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengan Hadits Al A'masy dan Mughirah. 






jSJ <Ui\ J ^LujC^ks? J jSJ 


^ b 


4251. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Bazi' Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Syu'bah dari Ma'bad bin Khalid dari Haritsah bahwa dia 
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Luas telaga beliau itu antara Shan'a 
(Yaman) dan Madinah. Lalu seseorang bertanya kepada Mustawrid; 'Tidakkah kamu 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebut gelas-gelas untuk minum? 
Mustawrid menjawab; 'Tidak.' Orang itu berkata; 'Di telaga itu gelasnya tampak seperti 
bintang-bintang di langit.' Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Muhammad bin 
'Ar'arah Telah menceritakan kepada kami Harami bin Umarah Telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dari Ma'bad bin Khalid bahwa dia mendengar Haritsah bin Wahab Al Khazai'i 
berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: -'Lalu dia 
menyebutkan tentang telaga yang serupa,- namun dia tidak menyebutkan tentang gelas- 
gelas. 


ui' u U>>- ^===^\ 


'slW' 




4252. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Abu Kamil Al Jahdari 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid Telah 
menceritakan kepada kami Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesunggunya di hadapan kalian ada telaga, yang 
luasnya sebagaimana jarak antara Jarba dan Adzrah." 







J \ j^> <^4^' VJ* 'J*^ cj?\ \&£’ ^ ’o*' 4^ ^ J* ji lj£.\ b >11^ J*j&~' 

4JJ \ Al^C- CJ A>- <JiLa-> 


4253. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
serta Ubaidullah bin Sa'id mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al 
Qaththan dari Ubaidullah Telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesunggunya di hadapan kalian ada telaga, 
yang luasnya sebagaimana jarak antara Jarba dan Adzrah." Sedangkan menurut riwayat Ibnu 
Mutsanna di sebutkan 'Haudhi' (telagaku). Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair Telah menceritakan kepada kami Bapakku Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Basyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun ada tambahan, Ubaidullah 
berkata; 'Aku bertanya kepada Nafi', lalu dia menjawab; bahwa Jarba dan Adzrah itu adalah 
dua desa di negeri Syam yang jarak tempuh antara keduanya memakan waktu tiga malam. 
Sedangkan di dalam Hadits Bisyr; 'Memakan waktu tiga hari.' Dan telah menceritakan 
kepadaku Suwaid bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Maisarah dari Musa 
bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa 
dengan Hadits Ubaidullah. 





\ju1 Ubjjo idau uu\ 


4254. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya Telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Wahab Telah menceritakan kepadaku Umar bin Muhammad dari Nafi' 
dari Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di 
hadapan kalian ada telaga, yang luasnya sebagaimana jarak antara Jarba dan Adzrah. Di 
dalamnya terdapat gelas-gelas bagaikan bintang-bintang di langit. Barang siapa yang 
mengambil dan meminum darinya maka setelah itu dia tidak akan pernah haus selamanya." 


// ^ ^ ** / ^ / ^ •*/ / / / ^ x 

u piLln -0i\ j vi \^£\£ j p^ic. ^ 0^^ 



4255. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim 
dan Ibnu Abu Umar Al Makki lafazh ini milik Ibnu Abu Syaibah. Ishaq berkata; Telah 
mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Abdul Aziz bin Abdus Shamad Al 'Ammi dari Abu 'Imran Al Jauni dari Abdullah bin As 
Shamit dari Abu Dzar dia berkata; 'Aku pernah bertanya; 'Ya Rasulullah, Apakah ada gelas- 
gelas di dalam telaga surga? Beliau menjawab: 'Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di 
tangan-Nya, sungguh gelas-gelasnya sebanyak bilangan bintang-bintang di langit pada 
malam yang gelap gulita. Itulah gelas-gelas di surga. Barang siapa yang minum air telaga 
tersebut, maka ia tidak akan merasa haus selamanya. Di telaga tersebut ada dua saluran air 
yang tersambung ke Surga. Barang siapa meminum airnya, maka ia tidak akan merasa haus. 
Lebarnya sama dengan panjangnya, yaitu seukuran antara Amman dan Ailah. Airnya lebih 
putih dari pada susu dan rasanya lebih manis dari pada manisnya madu." 



^ / ^ / s s 


^ ^ > 

J^i9 A;»S ^ J^iaU9 ^L»S ^ ^iaj\ 


4256. Telah mengabarkan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al 
Mutsanna dan Ibnu Basyar lafazh-lafazh mereka tidak jauh berbeda. Mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Mu'adz yaitu Ibnu Hisyam Telah menceritakan kepadaku 
Bapakku dari Qatadah dari Salim bin Abu Ja'ad dari Ma'dan bin Abu Thalhah Al Ya'mari dari 
Tsauban bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku kelak akan 
berada di telagaku untuk memberi minum kepada orang-orang baik. Lalu aku akan pukulkan 
tongkatku, sehingga air telaga memancar kepada mereka." Seseorang bertanya kepada 
beliau tentang luas telaga itu, maka beliau menjawab: 'Luasnya antara tempat dudukku 
sampai ke Amman.' Lalu seseorang bertanya tentang airnya, maka beliau menjawab: 'Airnya 
lebih putih dari pada susu, dan lebih manis dari pada madu. Di dalamnya ada dua saluran 



yang memancarkan air dari surga. Satu saluran terbuat dari emas dan yang satu lagi terbuat 
dari perak. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami 
Al Hasan bin Musa Telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Qatadah melalui jalur 
Hisyam yang serupa dengan hadits tersebut. Namun dia berkata; "Pada hari kiamat aku akan 
berada di telaga. 1 Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad Telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Qatadah dari Salim bin Abu Al Ja'ad dari Ma'dan dari Tsauban dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam -mengenai Hadits telaga, - Aku bertanya kepada Yahya bin Hammad; Apakah 
kamu mendengar Hadits ini dari Abu 'Awanah? Dia menjawab; bahkan aku mendengarnya 
juga dari Syu'bah. Aku katakan; 'Perlihatkan kepadaku mengenai Hadits itu, kemudian dia 
memperlihatkan untukku dan menceritakan kepadaku dengannya.' 




4257. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Salam Al Jumahi Telah 
menceritakan kepada kami Ar Rabi' yaitu Ibnu Muslim dari Muhammad bin Ziyad dari Abu 
Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: sungguh aku akan mencegah 
bererapa orang di antara kalian dari telagaku sebagaimana unta asing yang dicegah dari 
sebuah telaga untuk meminumnya. Dan telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin 
Mu'adz Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Muhammad bin Ziyad dia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: -dengan Hadits yang serupa. - 




4258. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Anas bin 
Malik; Telah menceritakan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Luas telagaku sebagaimana jarak Ailah dan Shan'a dari Yaman. Dan sungguh di dalamnya 
terdapat gelas-gelas bagaikan bintang-bintang di langit." 





p^\li£*hT$\ j J js£\ \1^ ( ^. 4gLc&\ 44^J\ 


4259. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada 
kami 'Affan bin Muslim Ash Shaffar; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata; Aku 
mendengar 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib bercerita dia berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Beberapa orang dari para 
sahabatku dahulu akan datang ke telagaku, hingga ketika aku melihat mereka dan mereka 
memang diperlihatkan kepadaku, mereka dihalangi untuk mendekatiku. Maka Aku akan 
mengatakan; Ya Rabbku mereka adalah para sahabatku, mereka para sahabatku. Kemudian 
akan dikatakan kepadaku; 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka perbuat 
sepeninggalmu. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ali bin 
Hujr keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail seluruhnya dari Al Mukhtar bin Fulful dari Anas dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang semakna. Dan dia menambahkan; 
'gelas-gelasnya sejumlah bintang-bintang di langit.' 


*» .. X 



4260. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin An Nadhr At Taimi dan Fluraim bin 
'Abdul A'la dan lafazh ini milik 'Ashim; Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir Aku 
mendengar Bapakku. Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Luas telagaku dari ujung ke ujungnya 
sebagaimana antara Shan'a dan Madinah." Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin 
'Abdullah; Telah menceritakan kepada kami 'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepada 
kami Hisyam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada 
kami Hasan bin 'Ali Al Hulwani; Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Ath Thayalisi; 
Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah keduanya dari Qatadah dari Anas dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. Namun keduanya merasa ragu, 
mereka berkata; ' Atau sebagaimana antara Madinah dan 'Amman. Sedangkan di dalam 
Hadits Abu 'Awanah disebutkan; 'Jarak kedua ujung telagaku.' 



Is^l3ls3lissl5s^j^ 


4261. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi dan Muhammad bin 
'Abdi llah Ar Ruzzi keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits 
dari Sa'id dari Qatadah dia berkata; Anas berkata; Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "di dalamnya (telaga) diperlihatkan gelas-gelas emas dan perak yang jumlahnya 
bagaikan jumlah bintang-bintang di langit." Dan telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin 
Harb; Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Musa; Telah menceritakan kepada kami 
Syaiban dari Qatadah; Telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik bahwa Nabiyullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: -dengan Hadits yang serupa. Namun ada tambahan; 
'atau bahkan lebih banyak dari jumlah bintang-bintang di langit.' 



4262. Telah menceritakan kepadaku Al Walid bin Syuja' bin Al Walid As Saukani; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku -semoga Allah merahmatinya-; Telah menceritakan 
kepadaku Ziyad bin Khaitsamah dari Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Aku mendahului kalian ke telaga. Sungguh 
jarak jauh kedua ujungnya sebagaimana antara Shan'a dan Ailah. Gelas-gelas di dalamnya 
bagaikan bintang-bintang.' 





4263. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hatim bin Isma'il dari Al Muhajir bin 
Mismar dari 'Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash dia berkata; Aku bersama anakku. Nafi' menulis 
surat kepada Jabir bin Samurah dengan kalimat; 'Kabarkan kepadaku tentang sesuatu yang 
kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Lalu dia membalas suratku dengan; 
'Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Aku mendahului 
kalian ke telaga.' 



Bab: Jibril dan Mikail berperang membela Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 



4264. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bisyr dan Abu Usamah dari Mis'ar dari Sa'd bin Ibrahim dari 
Bapaknya dari Sa'd dia berkata; "Di hari terjadinya perang Uhud, aku melihat dua orang 
berpakaian putih-putih. Masing-masing berada di kanan dan kiri Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam yang aku tidak pernah melihat keduanya sebelum dan sesudah itu. Mereka ialah 
Jibril dan Mikail 'alaihimas salam." 






0 f- 4 f. 9 

* \ y * ' *. 9 \ ' v 


$ 

\ 9 s 




4265. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Abdus Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad telah 
menceritakan kepada kami Sa'd dari Bapaknya dari Sa'd bin Abu Waqqash dia berkata; 
"Sungguh aku melihat pada hari terjadinya perang Uhud dua orang laki-laki berpakaian serba 
putih. Masing-masing berada di kanan dan di kiri beliau. Keduanya ikut berperang dengan 
gagah berani. Aku tidak pernah melihat keduanya sebelum dan sesudah itu." 


Bab: Keberanian Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam perang 


isi }\jS?\? i\ 



U4 ^ iol^j3li ^4li\ jl \^.lij£ J 


4266. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Sa'id bin Manshur, 
Abu Rabi' Al 'Ataki serta Abu Kamil lafazh ini dari milik Yahya. Yahya berkata; Telah 
mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata; "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam adalah orang yang paling baik, paling pemurah, dan paling berani. Pada 
suatu malam penduduk Madinah dikejutkan oleh suatu suara, lalu orang banyak keluar ke 
arah datangnya suara itu. Di tengah jalan mereka bertemu dengan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam justru telah hendak pulang (dari suara itu). Rupanya beliau telah 
mendahului mereka ke tempat datangnya suara itu. Beliau mengendarai kuda yang 
dipinjamnya dari Abu Thalhah, sambil menyandang pedang. Beliau bersabda; "Sungguh 
kudapati kuda ini sedemikian kencang larinya bagaikan ombak menggulung lautan." Atau 
dengan redaksi "Sungguh kuda ini bagaikan ombak menggulung lautan." Kata Anas, padahal 
kuda itu sebelumnya sangat pelan jalannya." 


\ j\j» Jliu 

Lili \ cUojt* 1 sSluS jil>- cu> A>- j ^ JjL) pJ j UJ Jla 


4267. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Qatadah dari Anas dia berkata; "Suatu ketika 
(penduduk) Madinah dikejutkan oleh suatu suara. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bergegas meminjam kuda Abu Thalhah yang dijuluki 'Mandub'. Beliau lalu menungganginya. 
Setelah itu beliau bersabda: "Kami tidak melihat sesuatu yang mengejutkan, melainkan kami 
mendapati kuda ini sedemikian kencang larinya, bagaikan ombak menggulung lautan." Dan 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya 
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far. (dan diriwayatkan dari jalur 
lain) telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Kholid 
yaitu Ibnu Harits dia berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah melalui jalur ini. Dan 
di dalam Hadits Ibnu Ja'far disebutkan; Anas berkata; 'Kuda milik kami', -dia tidak 
menyebutkan kuda milik Abu Thalhah,- Sedangkan di dalam Hadits Khalid disebutkan; dari 
Qatadah Aku mendengar Anas. 


Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah orang yang paling banyak berbuat baik 



cJ4^\ l&£*\ I^\ lS^i-1iiiL\J^:j^ Ju^i 

us^5is'j^w q -ii]\s^1^j^ > i\ t pi\i ^ijois' 3is^ii^^\ 

^is£i^ JCo i .>5 _4uvsil^ JA>^' 




*"j\;^l iLhs 


r t 

^“'(3' j . 


> * 


4268. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Hazim Telah menceritakan kepada 
kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa'ad dari Az Zuhri Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. 
Dan telah menceritakan kepadaku Abu 'Imran Muhammad bin Ja'far bin Ziyad lafazh ini 
miliknya. Telah mengabarkan kepada kami Ibrahim dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin 
Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu dia berkata; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling pemurah berbuat kebajikan, terutama 
di bulan Ramadhan. Karena setiap tahun Jibril selalu menemui beliau tiap-tiap malam, 
hingga habis bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memperdengarkan 
bacaan Qur'an kepadanya (dan Jibril menyimak). Apabila Jibril mendatanginya, beliau lebih 
giat lagi berbuat kebajikan melebihi angin yang berhembus." Dan telah menceritakannya 
kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Ibnu Mubarak dari Yunus 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abad bin 
Humaid Telah mengabarkan kepada kami Abdur Razak Telah mengabarkan kepada kami 
Ma'mar keduanya dari Az Zuhri melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 


Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah orang yang paling baik budi pekertinya di 
antara manusia 




4269. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Rabi' keduanya berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik 
radliallahu 'anhu dia berkata; "Aku menjadi pelayan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
selama sepuluh tahun. Demi Allah, selama itu beliau tidak pernah berkata "Uff' (Husy) 
kepadaku, dan tidak pernah membentakku dengan perkataan: "Hai, kenapa engkau perbuat 
begitu!" Abu Rabi' menambahkan; 'Melakukan sesuatu yang tidak layak bagi seorang 



pembantu.' Dan dia tidak menyebutkan; 'Demi Allah.' Dan telah menceritakannya kepada 
kami Syaiban bin Farukh Telah menceritakan kepada kami Salam bin Miskin Telah 
menceritakan kepada kami Tsabit Al Bunani dari Anas dengan Hadits yang serupa. 









4270. Telah menceritakannya kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Zuhair bin Harb 
seluruhnya dari Ismail lafazh ini milik Ahmad keduanya berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Ismail bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz dari Anas dia berkata; 
'Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai di Madinah, Abu Thalhah menuntunku 
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia berkata; 'Ya Rasulullah, Anas ini 
adalah anak yang cerdik. Jadikanlah ia sebagai pembantumu. Anas berkata; 'Lalu aku selalu 
membantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam baik ketika di rumah maupun ketika 
pepergian. Demi Allah, tidak pernah aku dapatkan beliau menegurku atas apa yang aku 
kerjakan dengan ucapan; 'Mengapa kamu tidak melakukan ini dengan begini.' ataupun 
terhadap apa yang tidak aku laksanakan, dengan perkataan; 'Kenapa kamu belum lakukan ini 
seperti ini.' 


\ '\ **.'*'> Mi- ’ ■> t’* 

j Uo-X>- j!\ 3 1^» I UoJo- 




4271. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar Telah menceritakan 
kepada kami Zakaria Telah menceritakan kepadaku Sa'id yaitu Ibnu Abu Burdah dari Anas dia 
berkata; "Aku melayani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selama sembilan tahun, sama 
sekali tidak pernah aku dapatkan beliau menegurku dengan; 'Kenapa kamu lakukan ini dan 
ini.' Dan sama sekali beliau tidak pernah mencelaku sedikitpun.' 








3^3 





4272. Telah menceritakan kepadaku Abu Ma'an Ar Raqasy Zaid bin Yazid Telah mengabarkan 
kepada kami Umar bin Yunus Telah menceritakan kepada kami Ikrimah yaitu Ibnu 'Ammar 
dia berkata; lshaq berkata; Anas berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah 
orang yang paling indah budi pekertinya. Pada suatu hari beliau menyuruhku untuk suatu 
keperluan. Demi Allah, saya tidak pernah bepergian untuk keperluanku sendiri, tetapi 
selamanya saya pergi untuk melaksanakan perintah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
kepadaku. Pada suatu ketika saya pergi, dan kebetulan bertemu dengan beberapa orang 
anak sedang bermain-main di pasar. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menepuk pundakku dari belakang. Saya menengok kepada beliau, dan beliau tersenyum. 
Lalu kata beliau; "Hai, Anas kecil! Sudahkah engkau melaksanakan apa yang aku 
perintahkan?" Jawabku; "Ya, saya akan pergi untuk melaksanakannya ya Rasulullah." Anas 
berkata; Demi Allah, sembilan tahun lamanya saya membantu Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dan tidak pernah saya dapatkan beliau menegur saya atas apa yang saya kerjakan 
dengan ucapan; 'Mengapa kamu tidak melakukan begini dan begitu.' ataupun terhadap apa 
yang tidak saya laksanakan, dengan perkataan; 'seharus begini dan begini.' 




4273. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh dan Abu Rabi' keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari Abu At Tayyah dari Anas bin 
Malik dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling baik 
akhlaknya." 


Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah dimintai tentang sesuatu kemudian 


menjawab "Tidak" (jUs 





\ tf ' > 




J' 





4274. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Al Munkadir dia 
mendengar Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhu berkata; "Apabila Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dimintai sesuatu, beliau tidak pernah menjawab: 'Tidak'." Dan telah 



menceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Al Asyja'i Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al 
Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman yaitu Ibnu Mahdi keduanya dari 
Sufyan dari Muhammad bin Al Munkadir dia berkata; Aku mendengar Jabir bin Abdullah 
berkata; -dengan Hadits yang serupa. - 



4275. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin NAdhir At Taimi Telah menceritakan 
kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits Telah menceritakan kepada kami Humaid dari Musa 
bin Anas dari bapaknya radliallahu 'anhu dia berkata; "Tidak pernah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam dimintai sesuatu karena Islam, melainkan selalu dipenuhinya. Pada suatu 
hari datang kepada beliau seorang laki-laki, lalu diberinya seekor kambing di antara dua 
bukit. Kemudian orang itu pulang ke kampungnya dan berseru kepada kaumnya; "Hai, 
kaumku! Masuk Islamlah kalian semuanya! Sesungguhnya Muhammad telah memberiku 
suatu pemberian yang dia sendiri tidak takut miskin." 




4276. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas radliallahu 
'anhu katanya: "Ada seorang laki-laki meminta seekor kambing kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam di antara dua bukit. Kemudian tanpa ragu-ragu, Rasulullah pun memberikan 
kambingnya kepada orang itu. Lalu orang itu datang kepada kaumnya seraya berkata; "Hai, 
kaumku! Masuklah kalian semua ke dalam agama Islam kalian! Demi Allah, sesungguhnya 
Muhammad telah memberiku suatu pemberian tanpa takut miskin." Maka Anas berkata; 
"Jika ada seseorang yang dahulu masuk Islam karena niyat menginginkan harta dunia, 
tidaklah ia masuk Islam sehingga Islam itu sendiri lebih dicintainya dari pada dunia dan 
segala isinya." 








^y» <&La<CJa \^> ^\^jL^>AjJo_jj> ^\Jm J<CJl£- 4ij\ 

jU?S/ 


4277. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin Amru bin Sarh Telah 
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahab Telah mengabarkan kepada ku Yunus dari 
Ibnu Syihab dia berkata; "Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berhasil 
menaklukkan kota Mekkah, beliau pergi dengan pasukannya untuk berperang di Hunain. 
Dalam peperangan itu Allah memenangkan agama-Nya dan kaum muslimin. Dan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memberi Shafwan bin Umayyah seratus ekor ternak, kemudian 
ditambah dua ratus ekor lagi." Ibnu Syihab berkata; Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin 
Musayyab bahwa Shafwan berkata; 'Demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
memberiku hadiah yang banyak sekali. Sebenarnya dahulu beliau adalah orang yang paling 
saya benci, tetapi karena beliau selalu memberi hadiah kepadaku, sehingga beliau kini 
adalah orang yang paling saya cintai.' 


f' ' ' f f' ' ' ' ' 

S 

&U-ji Ji .VsJVs 



4278. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Abu Al Munkadir bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq Telah 
mengabarkan kepada kami Sufyan dari Ibnu Al Munkadir dari Jabir dan dari Amru dari 
Muhammad bin Ali dari Jabir yang masing-masing keduanya saling menambahkan. Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar 
lafazh ini miliknya, dia berkata; Sufyan berkata; Aku mendengar Muhammad bin Al Munkadir 
berkata; Aku mendengar Jabir bin Abdullah Sufyan berkata; Dan Aku juga mendengar Amru 
bin Dinar bercerita dari Muhammad bin Ali dia berkata; Aku mendengar Jabir bin Abdullah 
yang masing-masing dari keduanya saling menambahkan. Dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Kalau harta benda dari Bahrain telah sampai kepada kita, maka 
aku akan memberimu sekian dan sekian (sambil beliau memberi isyarat dengan kedua 
tangannya).' Ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia terlebih 
dahulu sebelum harta benda dari Bahrain tersebut sampai kepada kami. Akhirnya Abu Bakr 
naik menggantikan Rasulullah dalam kepemimpinan. Setelah itu. Abu Bakr berkata; 'Barang 
siapa pernah dijanjikan oleh Rasulullah (untuk diberi bagian harta) atau mempunyai tagihan 
utang piutang dengan beliau, maka datanglah kepada saya! (Jabir) berkata; Seketika saya 
berdiri, saya berkata; 'Wahai Abu Bakr, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah berkata; 'Kalau harta benda dari negeri Bahrain telah sampai kepada kita, maka aku 
akan memberimu sekian dan sekian. Kemudian Abu Bakr memberikan harta tersebut kepada 
saya dengan sekali ambil sambil berkata; 'Hitunglah! Lalu sayapun menghitungnya. Ternyata 
hanya ada lima ratus. Maka Abu Bakr berkata; 'Ambillah dua kali lipat dari itu (agar sesuai 
dengan janji Rasulullah). Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin 
Maimun Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr Telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepadaku Amru bin Dinar dari Muhammad bin Ali dari 
Jabir bin Abdullah dia berkata; Dan telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Al 
Munkadir dari Jabir bin Abdullah dia berkata; 'Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
meninggal, tiba-tiba harta dari Al Allaa' bin Al HAdhrami di berikan kepada Abu Bakr. Maka 
Abu Bakr berkata; "Barang siapa yang mempunyai tagihan utang piutang dengan beliau atau 
pernah dijanjikan oleh Rasulullah (untuk diberi bagian harta), maka datanglah kepada saya! - 
serupa dengan Hadits Ibnu Uyainah.-" 


Bab: Kasih sayang Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada anak kecil dan keluarganya 

u 315 ^ j ^ ii. «w 



y^j (_^Jo CJ\J A.* Jl~Q 

0 y»ji^liiL^\^\ ^\\ s ^\ j \ 14 j ^^ 4 \^} ^^dJ£\i^yjl^\^j3 


4279. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid dan Syaiban bin Farrukh keduanya 
dari Sulaiman dan lafazh ini milik Syaiban; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al 
Mughirah; Telah menceritakan kepada kami Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Pada suatu malam anakku lahir, 
yaitu seorang bayi laki-laki, lalu kuberi nama dengan nama bapakku, Ibrahim. Kemudian anak 
itu beliau berikan kepada Ummu Saif, isteri seorang pandai besi, yang bernama Abu Saif. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya dan aku ikut menyertai beliau. Ketika 
kami sampai di rumah Abu Saif, aku dapatkan dia sedang meniup Kirnya (alat pemadam besi) 
sehingga rumah itu penuh dengan asap. Maka aku segera berjalan di depan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kuberi tahu Abu Saif; "Hai, Abu Saif! Berhentilah! Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah datang!" Maka dia pun berhenti. Kemudian Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam menanyakan bayinya, lalu diserahkan ke pangkuan beliau. Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam mengucapkan kata-kata sayang apa saja yang Allah kehendaki. Kata Anas; 
"Kulihat bayi itu begitu tenang di pangkuan beliau saat ajal datang kepadanya. Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menangis mengucurkan air mata. Kata beliau: "Air 
mata boleh mengalir, hati boleh sedih, tetapi kita tidak boleh berkata-kata kecuali yang 
diridlai Rabb kita. Demi Allah, wahai Ibrahim, kami sungguh sedih karenamu!" 


9 y* 


" ? * s ' * ^ ^ 

^ JIiJl \ cjIjU ^ J» J 



4280. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Abdullah bin 
Numair lafazh ini milik Zuhair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ismail 
yaitu Ibnu 'Ulayyah dari Ayyub dari Amru bin Sa'id dari Anas bin Malik dia berkata; "Tidak 
pernah kulihat orang yang lebih penyayang terhadap keluarganya melebihi Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Anas berkata; Ibrahim (anak beliau) disusukan pada suatu 
keluarga di sebuah kampung di perbukitan Madinah. Pada suatu hari beliau pergi 
menengoknya, dan kami ikut bersama beliau. Beliau masuk ke rumah yang kala itu penuh 
dengan asap, karena orang tua pengasuh Ibrahim adalah seorang tukang pandai besi. 
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggendong Ibrahim seraya menciumnya, 
setelah itu beliau pun pulang. Kata 'Amru; "Tatkala Ibrahim wafat, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Ibrahim adalah anakku. Dia meninggal dalam usia 
menyusu. Kedua orang tua pengasuhnya akan menyempurnakan susuannya nanti di surga." 














&*l\iU r^ sj&y 



4281. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Ibnu Numair dari Hisyam dari 
Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; 'Sekelompok orang dari bangsa Arab dusun datang 
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka bertanya kepada; 'Apakah 
kalian biasa mencium bayi-bayi kalian? Para sahabat menjawab; 'Ya.' Lalu mereka berkata; 
'Demi Allah, kami tidak pernah menciumnya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: Saya tidak kuasa bila Allah 'azza wajalla mencabut rasa kasih sayang darimu." Ibnu 
Numair berkata dengan redaksi; 'rasa kasih sayang dari hatimu.' 




>\ S\' 


4282. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu 'Umar seluruhnya 
dari Sufyan. 'Amru berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az 
Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah Bahwa "Aqra' bin Habis pernah melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mencium cucunya Hasan. Kata Aqra'; "Aku punya anak sepuluh 
orang. Namun tidak satupun di antara mereka yang pernah kucium." Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang tidak penyayang, tidak akan disayangi." 
Telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur 
Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri; Telah menceritakan 
kepadaku Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan 
Hadits yang serupa. 




-4 j uj jfc&i. j c J> 



\*. ^'\ x ^'i' , \^'^'»v\ L y jj ? tl * / /9 / x>* * • \ r * / 9 ' i ' ^. \ / \. ^ \' :* \ ' \ t\v 

j 2 ?-{ j £- £ j £- ^ r aX ( -jX- jLJLgiLoJj»- I jJV3 



4283. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim keduanya dari 
Jarir; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
lshaq bin Ibrahim dan 'Ali bin Hasyram keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami 
'Isa bin Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada 
kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu 
Sa'id Al Asyaj; Telah menceritakan kepada kami Hafsh yaitu Ibnu Ghiyats seluruhnya dari Al 
A'masy dari Zaid bin Wahab dan Abu Zhibyan dari Jarir bin Abdullah dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang tidak menyayangi manusia maka tidak 
disayangi Allah 'azza wajalla." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu 
Syaibah Telah menceritakan kepada kami Waki' dan Abdullah bin Numair dari Ismail dari 
Qais dari Jarir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Abu Umar 
serta Ahmad bin Abdah mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru 
dari Nafi' bin Zubair dari Jarir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengan 
Hadits Al A'masy. 


Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam orang yang sangat pemalu 
<>^j) 


"ft . r- J . — 1 ♦. « 


/ ^ / 


4284. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia mendengar 
'Abdullah bin Abu 'Utbah bercerita dari Abu Sa'id Al Khudri; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al 
Mutsanna serta Ahmad bin Sinan. Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur 
Rahman bin Mahdi dari Syu'bah dari Qatadah dia berkata; Aku mendengar 'Abdullah bin Abi 
'Utbah berkata; Aku mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 



wasallam adalah orang yang sangat pemalu, lebih malu dari gadis pingitan. Apabila beliau 
tidak menyenangi sesuatu, maka kami dapat mengetahuinya di wajah beliau." 





j^ywsSj jk^ 

&>^i\ y&jszM- 


4285. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan 'Utsman bin Abu Syaibah 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Syaqiq dari 
Masruq dia berkata; 'Kami menemui Abdullah bin Amru ketika Mu'awiyah datang ke Kufah, 
kemudian dia ingat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Beliau tidak 
pernah berbuat kejelekan dan tidak menyuruh untuk berbuat kejelekan." Lalu Abdullah bin 
Amru berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya orang-orang 
pilihan di antara kamu ialah yang paling indah budi pekertinya." Utsman berkata; 'Ketika dia 
datang bersama Mu'awiyah ke Kufah.' Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin 
Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki'; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj; Telah menceritakan kepada kami Abu Khalid 
yaitu Al Ahmar seluruhnya dari Al A'masy melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 


Bab: Senyum dan kebaikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam bergaul ( 


JpJu* J aJlC- 





JO 


isdoii y 




4286. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Abu Khaitsamah dari Simak bin Harb dia berkata; 'Aku bertanya kepada Jabir bin Samurah; 
"Pernahkah kamu duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Jawab Jabir; 
"Bahkan sering. Beliau biasanya belum berdiri dari tempat shalat (di mana beliau shalat) 
shubuh, sebelum terbit matahari. Apabila matahari telah terbit barulah beliau berdiri. 



Selama duduk-duduk itu, para sahabat ada yang bercakap-cakap membicarakan urusan 
masa jahiliyah, lalu mereka tertawa, sedangkan beliau hanya tersenyum." 

Bab: Kasih sayang Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada kaum wanita dan perintah 
untuk berlaku baik kepada mereka (3! j-J\ 


jjl Jv&i. 

// ^ 


4287. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki, Hamid bin 'Umar, Qutaibah 
bin Sa'id dan Abu Kamil seluruhnya dari Hammad bin Zaid. Abu Ar Rabi' berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Hammad; Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu 
Qilabah dari Anas dia berkata; "Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bepergian (dengan diikuti para wanita), sedangkan pengawalnya adalah seorang budak 
hitam yang bernama Anjasyah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya; 
'Hai Anjasyah, pelan-pelan (hati-hati) jika mengawal para wanita.' Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki dan Hamid bin 'Umar serta Abu Kamil mereka berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Anas dengan Hadits yang serupa. 




4288. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya dari 
Ibnu 'Ulayyah; Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il; Telah menceritakan 
kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
menemui istri-istri beliau bersama pengawalnya yang bernama Anjasya. Beliau berkata; 
'Hati-hati wahai Anjasyah, pelan-pelan jika mengawal para wanita. Anas berkata; Abu 
Qilabah berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbicara dengan kalimat yang 
seandainya sebagian dari kalian mengucapkannya, niscaya kalian akan mempermainkan 
orang yang mengucapkannya.' (karena jarang yang melakukannya). 



.'i > 




4289. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada 
kami Yazid bin Zura'i dari Sulaiman At Taimi dari Anas bin Malik; Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil; Telah menceritakan 
kepada kami Yazid; Telah menceritakan kepada kami At Taimi dari Anas bin Malik dia 
berkata; Ummu Sulaim berada bersama para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Para 
wanita tersebut di kawal oleh seorang pengawal yang bernama Anjasyah. Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya; "Wahai Anjasyah, pelan- 
pelan jika mengawal para wanita." 




4290. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepadaku Hammam; Telah menceritakan kepada 
kami Qatadah dari Anas dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memiliki seorang 
pemandu yang bagus suaranya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya; 
"Pelan-pelan wahai Anjasyah, janganlah kau pecahkan botol-botol kaca itu." maksudnya para 
wanita lemah yang dipandunya. Telah menceritakannya kepada kami Ibnu Basyar Telah 
menceritakan kepada kami Abu Daud Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Qatadah 
dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia tidak menyebutkan; 'pemandu 
yang bagus suaranya. 


Bab: Kedekatan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada manusia dan permintaan 
keberakahan kepada beliau ^,5) 





4291. Telah menceritakan kepada kami Mujahid bin Musa dan Abu Bakr bin An Nadhr dan 
Harun bin 'Abdullah seluruhnya dari Abu An Nadhr dia berkata; Abu Bakr Telah menceritakan 
kepada kami Abu An Nadhr yaitu Hasyim bin Al Qasim; Telah menceritakan kepada kami 
Sulaiman bin Al Mughirah dari Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata; Apabila Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam selesai melaksanakan shalat Shubuh, maka para pelayan 
Madinah melayani beliau dengan membawa bejana berisi air. Beliau mencelupkan jari 
tangannya ke dalam setiap bejana yang disodorkan kepada beliau. Terkadang para pelayan 
tersebut mendatangi beliau di pagi yang amat dingin, tetapi beliau tetap sudi mencelupkan 
tangan beliau ke dalam bejana yang berisi air tersebut." 




4292. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada 
kami Abu An Nadhr; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Tsabit dari Anas dia 
berkata; "Sungguh saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang 
dicukur oleh seorang tukang cukur dengan dikerumuni oleh para sahabat beliau. Sebenarnya 
yang mereka inginkan adalah agar setiap helai rambut beliau yang tercukur itu jatuh ke 
tangan seorang sahabat yang mengerumuninya." 









4293. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa ada 
seorang yang mempunyai masalah lalu berkata; 'Ya Rasulullah, sesungguhnya saya sedang 
membutuhkan pertolongan engkau. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab; 
"Hai ibu fulan, di tempat mana yang kamu inginkan untuk menyampaikan keperluanmu itu 
kepadaku? Lalu Rasulullah dan wanita itu menepi di suatu jalan hingga wanita tersebut 
dapat menyampaikan keperluannya. 


Bab: Jauhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dari perkara yang berdosa 

U (iJU \^\ pJulj jAlLc.'&l ^ JjA-iolc- ^c- Ij£- Cj^ 



c^'cr^ 0^-4 (jl*^ ^J&S \Z>JS*^ cA»3^cA<£^*jft 


4294. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari apa yang 
telah dibacakan kepadanya. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; 'Aku membaca Hadits Malik dari 
Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dia 
berkata; "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi pilihan dari dua urusan atau 
pekerjaan, maka beliau memilih yang termudah, selama yang termudah itu tidak 
mengandung dosa. Jika pekerjaan itu mengandung dosa, maka beliau adalah orang yang 
paling menjauhkan diri dari padanya. Dan beliau tidak pernah marah, melainkan apabila 
beliau melihat larangan Allah 'azza wajalla dilanggar." Dan telah menceritakan kepada kami 
Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim seluruhnya dari Jarir; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdah; Telah menceritakan 
kepada kami Fudhail bin 'lyadh keduanya dari Manshur dari Muhammad menurut riwayat 
Fudhail Ibnu Syihab. Sedangkan menurut riwayat Jarir adalah dari Muhammad Az Zuhri dari 
'Urwah dari 'Aisyah; Dan telah menceritakannya kepada ku Harmalah bin Yahya; Telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab 
melalui jalur ini yang serupa dengan Hadits Malik. 


ilzn \ jynyi 


4295. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; "Apabila Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam diberi pilihan dari dua urusan atau pekerjaan, yang salah satunya lebih 
mudah dari pada yang lainnya, maka beliau memilih yang termudah, selama yang termudah 
itu tidak mengandung dosa. Jika perkara itu mengandung dosa, maka beliau adalah orang 
yang paling menjauhkan diri dari padanya. Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu 
Kuraib dan Ibnu Numair seluruhnya dari Abdullah bin Numair dari Hisyam melalui jalur ini, 
dia hanya menyebutkan sampai perkataan; 'Maka beliau akan memilih yang termudah.' Dan 
tidak ada kalimat lain setelah itu. 



> s } 

JaSi^i <Ow« ^j_o L« j ^ ^ cW^* 1 <3 -^^4 0 ^ *^i ol>-' ^V -5 ®4 lo -AaS IsJLi .5 £S*C?4& \ 


r ^ > .a 


4296. Telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami 
Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam sama sekali tidak pernah memukul dengan 
tangannya pelayan beliau atau pun seorang wanita pun, kecuali saat berjihad di jalan Allah, 
beliau tidak pernah membalas suatu kesalahan yang dilakukan orang kecuali bila keharaman- 
keharaman Allah 'azza wajalla dilanggar, beliau membalas karena Allah 'azza wajalla. Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdah dan Waki'; Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Mu'awiyah seluruhnya dari Hisyam melalui jalur ini dengan adanya 
penambahan masing-masing dari mereka. 


Bab: Harumnya bau tubuh nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 

.1 1 


/ // ^ ‘V f ; / / 



4297. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Hammad bin Thalhah Al Qannad; Telah 
menceritakan kepada kami Asbath yaitu Ibnu Nashr Al Mahdani dari Simak dari Jabir bin 
Samurah dia berkata; "Saya pernah ikut shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pada shalat zhuhur. Setelah itu beliau keluar untuk menemui istrinya dan saya pun 
turut menyertainya. Kemudian beliau disambut oleh beberapa anak kecil dan beliau pun 
segera mengusap kedua pipi mereka secara bergantian." Jabir berkata; 'Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pun mengusap pipi saya dan saya merasakan tangan beliau yang 
dingin dan harum seolah-olah baru keluar dari tempat minyak wangi.' 



Jg pi-Jj ^<CJlC- ■4j^\ <Ui\ _JjltX>C.*AJ^ 


4298. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada 
kami Ja'far bin Sulaiman dari Tsabit dari Anas; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. 
Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan lafazh ini miliknya; Telah 
menceritakan kepada kami Hasyim yaitu Ibnu Al Qasim; Telah menceritakan kepada kami 
Sulaiman dan dia Ibnu Al Mughirah dari Tsabit dia berkata; Anas berkata; "Minyak misik dan 
minyak ambar atau sesuatu yang lain yang pernah saya cium, tidak ada yang melebihi 
semerbak wanginya badan beliau." Dan tidaklah saya menyentuh sesuatu, baik berupa 
sutera atau yang lainnya yang lebih halus dari pada telapak tangan beliau." 




4299. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin Shakhr Ad Darimi; Telah 
menceritakan kepada kami Habban; Telah menceritakan kepada kami Hammad; Telah 
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam senantiasa ceria dan keringatnya bagai kilau mutiara. Apabila beliau berjalan, maka 
langkahnya terayun tegap. Sutera yang pernah saya sentuh tidak ada yang lebih halus dari 
pada telapak tangan beliau. Minyak misik dan minyak ambar yang pernah saya cium, tidak 
ada yang melebihi semerbak wanginya badan beliau." 


Bab: Harumnya bau keringat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 

Aj \ ^ . 1 - ■ ^ ^ C- ) 




Jla \ Ij (jJ \ 


9 S 



4300. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Hasyim yaitu Ibnu Al Qasim dari Sulaiman dari Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata; Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkunjung ke rumah kami, kemudian beliau tidur 
sebentar ( Qa i I u I a h ) di rumah kami hingga berkeringat. Lalu Ibu saya mengambil sebuah botol 
dan berupaya memasukkan keringat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam itu ke dalam 
botol tersebut. Tiba-tiba Rasulullah terjaga sambil berkata kepada ibu saya; 'Hai Ummu 
Sulaim, apa yang kamu lakukan terhadap diriku? Ibu saya menjawab; 'Kami hanya 
mengambil keringat engkau untuk kami jadikan wewangian kami.' keringat beliau 
merupakan salah satu wewangian yang paling harum wanginya. 




4301. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada 
kami Hujain bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Abu 
Salamah dari lshaq bin 'Abdillah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dia berkata; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkunjung ke rumah Ummu Sulaim. Lalu beliau tidur di 
atas tempat tidur Ummu Sulaim, ketika ia sedang tidak berada di rumah. Anas berkata; 'Pada 
suatu hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah kami dan tidur di atas 
tempat tidur Ummu Sulaim. Kemudian Ummu Sulaim disuruh pulang dan diberitahu 
bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam sedang tidur di 
atas tempat tidurnya. Anas berkata; 'Ketika Ummu Sulaim tiba di rumah. Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam telah berkeringat, dan keringat beliau tergenang di tikar kulit di atas tempat 
tidur.' Maka Ummu Sulaim segera membuka tasnya dan segera mengusap keringat 
Rasulullah dengan sapu tangan dan memerasnya ke dalam sebuah botol. Tiba-tiba Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam terbangun dan terkejut seraya berkata; 'Apa yang kamu lakukan 
hai Ummu Sulaim? Ummu Sulaim menjawab; 'Ya Rasulullah, kami mengharapkan 
keberkahan keringat engkau untuk anak-anak kami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Kamu benar hai Ummu Sulaim!" 


Jj jkkk 



4302. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Affan bin Muslim; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; Telah 
menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas dari Ummu Sulaim bahwa Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendatangi Ummu Sulaim, dan tidur siang di rumahnya. 
Maka Ummu Sulaim menghamparkan karpet kulit untuk beliau dan beliau pun tidur di 
atasnya. Ternyata beliau mengeluarkan keringat yang banyak. Akhirnya Ummu Sulaim 
mengumpulkan keringat beliau dan memasukkannya ke dalam tempat minyak wangi dan 
botol-botol. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Wahai Ummu Sulaim, Apa ini? 
Dia menjawab; 'Ini adalah keringatmu yang aku campur dengan minyak wangiku.' 


Bab: Keringat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam diwaktu yang dingin 




51 





4303. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad Al A'laa; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; "Di pagi hari 
yang dingin, wahyu turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan dahi beliau 
mengucurkan keringat." 


3 ^ jiu j 


4304. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan 
Ibnu Bisyr seluruhnya dari Hisyam; Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
'Abdi llah bin Numair dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Bisyr; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah; Harits bin 
Hisyam pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Bagaimana caranya 
wahyu datang kepada Anda?" Jawab beliau: "Terkadang wahyu datang kepadaku seperti 
bunyi lonceng. Itulah yang paling berat bagiku. Kemudian bunyi terputus, sedangkan aku 
telah memahami maksudnya. Terkadang malaikat datang menyerupai bentuk laki-laki, lalu 
aku memahami apa yang dikatakannya." 



iUjJ ; 4, J' tr ^ ^i»\ 


>/ * 'V* ,' ' 


4305. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdul A'laa; Telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah 
dari Al Hasan dari Hiththan bin 'Abdillah dari 'Ubadah bin Ash Shamit dia berkata; "Apabila 
wahyu sedang turun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau kesusahan karenanya 
dan wajahnya berubah menjadi ke hitam-hitaman." 




4306. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan 
kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Qatadah 
dari Al Hasan dari Hiththan bin 'Abdillah Ar Raqasyi dari 'Ubadah bin Ash Shamit "Apabila 
wahyu sedang turun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menundukkan 
kepalanya, dan para sahabat pun ikut menundukkan kepala. Dan apabila wahyu telah selesai 
di bacakan, beliau mengangkat kepala kembali." 


Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam menjuntaikan rambut dan membelahnya 


'i* ' > s Y-Z\' 9 > 9 ' • 9 > z 

U> I JVS^UoJl»- J j^a\A JvSauJ^-) ,1^» 

jJLc-£jj4h\ 

A^LC-^\ =pJ\ 


4307. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim dan Muhammad bin 
Ja'far bin Ziyad; Manshur berkata; Telah menceritakan kepada kami sedangkan Ibnu Ja'far; 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa'd dari Ibnu Syihab dari 
'Ubaidillah bin 'Abdillah dari Ibnu 'Abbas dia berkata; "Para Ahli kitab biasanya menguraikan 
rambut mereka, sedangkan orang-orang musyrik biasa membelah dua rambut mereka. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih suka mencontoh para Ahli kitab, selama belum 



ada perintah tertentu mengenai urusan itu. Karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menguraikan rambut kepalanya, tetapi kemudian beliau berubah dengan membelahnya 
menjadi dua." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahab Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab melalui jalur ini 
dengan Hadits yang serupa. 


Bab: Sifat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 

t- 


\Al ” ^ - Nfis I tC* 9 \ 5 ' *** S \'S 

y loA>- Aa>l4Uja>- j /y Uo-X>- 

j&j 


4308. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; Aku mendengar Abu lshaq berkata; Aku 
mendengar Al Barra' dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam itu berperawakan 
sedang, perpundak bidang, rambutnya lebat terurai ke bahu hingga sampai kedua cuping 
telinganya. Pada suatu ketika, beliau pernah mengenakan pakaian berwarna merah, tidak 
ada seorangpun yang lebih tampan dari beliau.' 






4309. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Abu Kuraib keduanya berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abu lshaq dari Al Barra' dia berkata; 
"Aku tidak pernah melihat orang yang lebih tampan berpakaian merah dari pada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Rambut beliau terurai ke bahunya yang bidang, perawakannya 
tidak tinggi kurus dan tidak pula pendek." Abu Kuraib berkata dengan lafazh; 'Lahu Sya'arun.' 
(beliau mempunyai rambut.) 







4310. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa; Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur dari Ibrahim bin Yusuf dari Bapaknya dari Abu 
lshaq dia berkata; Aku mendengar Al Barra' berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
adalah seorang yang paling tampan wajahnya, paling mulia akhlaknya, perawakannya tidak 
tinggi kurus dan tidak pula gemuk pendek." 


Bab: Sifat rambut Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 




ao'U L* \m*,W 


4311. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada 
kami Jarir bin Hazim; Telah menceritakan kepada kami Qatadah dia berkata; Aku bertanya 
kepada Anas bin Malik bagaimana keadaan rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? 
Dia menjawab; Beliau berambut ikal, tidak lurus dan tidak pula terlalu keriting, panjang 
rambutnya sampai antara kedua telinganya dan bahunya. 







4312. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Habban bin Hilal; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdush 
Shamad dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammam; Telah menceritakan 
kepada kami Qatadah dari Anas bahwa rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terurai 
sampai ke kedua bahunya. 





4313. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Kuraib keduanya berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah dari Humaid dari Anas dia berkata; 
Rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai melewati kedua daun telinganya. 


Bab: Sifat mulut Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 






4314. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar dan lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb Aku 
mendengar Jabir bin Samurah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam itu bermulut 
dzali', bermata asykal, dan bertumit manhus." Perawi berkata; 'Saya bertanya kepada Simak; 
'Apa yang dimaksud dengan bermulut dhali'? ' Simak menjawab; 'Bermulut besar.' Saya 
bertanya pula kepadanya; 'Apa yang dimaksud dengan bermata asykal? ' Simak menjawab; 
'Yaitu mata yang satu dengan yang lain letaknya tidak tampak berdekatan.' Saya bertanya 
lagi kepadanya; 'Lalu, apa yang dimaksud dengan bertumit manhus? ' Simak menjawab; 
'Yaitu daging tumitnya sedikit.' 


Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah orang yang paling tampan 




J\ oU ^ ^ 3is 3 


4315. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur; Telah menceritakan kepada kami 
Khalid bin 'Abdillah dari Al Jurairi dari Abu Ath Thufail dia berkata; Aku bertanya kepadanya; 
'Apakah kamu pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab; 'Ya.' 
Dia orangnya berkulit putih, manis wajahnya, yang Allah ta'ala telah meridhainya. Abu 
Thufail meninggal pada tahun seratus Hijriyah, dia adalah orang yang terakhir kali meninggal 
dari kalangan para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 




4316. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdul A'laa bin 'Abdul A'la dari Al Jurairi dari Abu Ath Thufail dia 
berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak ada orang lain 
selain saya (setelah dia tidak ada sahabat lagi) yang pernah melihat beliau. Perawi berkata; 
'Saya bertanya kepadanya, bagaimana kamu melihatnya? Dia menjawab; 'Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam itu berkulit putih, manis dan bertubuh sedang.' 



Bab: Uban Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam 




. ji jil& 'M 3ii^ j4^ 

1&-&V) ^jA£> J 


4317. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair serta 
'Amru bin An Naqid seluruhnya dari Ibnu Idris, Amru berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Abdullah bin Idris Al Audi dari Hisyam dari Ibnu Sirin dia berkata; Anas bin Malik 
ditanya. Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencelup rambut beliau?" Jawab 
Anas; "Beliau tidak kelihatan beruban, kecuali -Ibnu Idris berkata; - sepertinya dia 
menyebutkan 'sedikit.' Sedangkan Abu Bakr dan Umar telah mencelup rambutnya dengan 
inai dan yang sejenisnya. 




4318. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan Telah 
menceritakan kepada kami Ismail bin Zakaria dari 'Ashim Al Ahwal dari Ibnu Sirin dia berkata; 
"Aku bertanya kepada Anas bin Malik, "pernahkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mencelup rambut beliau?" Jawab Anas; "Beliau tidak kelihatan beruban, kecuali di 
jenggotnya tampak beberapa helai rambut putih." Ibnu Sirin bertanya lagi; Apakah Abu 
Bakar mencelup rambutnya?" Jawab Anas; "Ya, dengan inai dan yang sejenisnya." 


^ 



4319. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj Ibnu Sya'ir Telah menceritakan kepada kami 
Mu'alla bin Usud Telah menceritakan kepada kami Wuhaib bin Khalid dari Ayyub dari 
Muhammad bin Sirin dia berkata; "Aku bertanya kepada Anas bin Malik, "pernahkah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencelup rambut beliau?" Jawab Anas; "Beliau tidak 
kelihatan beruban, kecuali sedikit." 





4320. Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Al 'Ataki; Telah menceritakan kepada kami 
Hammad; Telah menceritakan kepada kami Tsabit, Anas bin Malik ditanya tentang apakah 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam rambutnya dicelup, dia menjawab; "Seandainya saya 
mau menghitung jumlah rambut putih yang berada di antara jumlah rambut hitam beliau, 
tentu saya bisa menghitungnya. Dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak 
mencelupnya. Adapun Abu Bakr dan Umar, maka sungguh keduanya mencelup rambut 
mereka dengan Inai dan sejenisnya. 





4321. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan 
kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna bin Sa'id dari Qatadah 
dari Anas bin Malik "Makruh seorang laki-laki mencabut rambut putih di kepala dan di 
jenggotnya." Dia juga berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah 
menyemir rambut dan jenggotnya. Uban Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya ada di 
bawah bibir, di antara mata dan telinga, serta di rambut kepala yang jarang tumbuhnya. Dan 
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami 
Abdus Shamad Telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna melalui jalur ini. 


9 ' l xl \ x i * x 9 . ^ 9 ' ' 9 \ ' \ ' t \s J- 9 1 t 9 \ } \ y ? ^ H'* 9 \ '\\vi' ' t 


4322. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
dan Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi dan Harun bin 'Abdillah seluruhnya dari Abu Dawud, Al 
Mutsanna berkata; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Dawud; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khulaid bin Ja'far bahwa dia mendengar Abu lyas 
dari Anas dia ditanya tentang Uban Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka dia menjawab; 
Allah tidak mencemari rambut beliau dengan warna putih. 



\jZ»j£-* 4. \j JlS^iu^iJf"^ ^O^cy^lci \^C-A.A.il>- 

l+Ljj jii\<£ J\'$&^y^V^&i 


4323. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami 
Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu lshaq; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada 
kami Abu Khaitsamah dari Abu lshaq dari Abu Juhaifah dia berkata; Aku melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam di sininya berwarna putih. -Zuhair sambil meletakan sebagian jari 
jemarinya di bawah bibirnya,- di katakan kepadanya; "Apa yang kamu lakukan pada waktu 
itu?" dia menjawab; Aku sedang meraut busur panah dan bulunya. 


Jl5 jJU- j| ,1 •*•*>“* ISiA»- Alc-^ j 

dllLi \j 

- J 5 



4324. Telah menceritakan kepada kami Washil bin 'Abdul A'laa; Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Fudhail dari Isma'il bin Abu Khalid dari Abu Juhaifah dia berkata; 'Aku 
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkulit putih dan sudah beruban. Yang mirip 
dengan beliau adalah Hasan bin Ali.' Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur; 
Telah menceritakan kepada kami Sufyan dan Khalid bin 'Abd illah; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr seluruhnya dari Isma'il dari Abu Juhaifah 
dengan Hadits yang serupa. Namun dia tidak menyebutkan; berkulit putih dan sudah 
beruban.' 




4325. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Dawud Sulaiman bin Dawud; Telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah; dari Simak bin Harb dia berkata; Aku mendengar Jabir bin Samurah ditanya 
tentang uban Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia menjawab; 'Apabila beliau telah 
meminyaki rambutnya maka ubannya sama sekali tidak kelihatan. Namun apabila beliau 
tidak memakai minyak, maka ubannya kelihatan hanya sedikit. 







> t - 
j 



4326. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Ubaidullah dari Israil dari Simak dia mendengar Jabir bin Samurah berkata; 
"Rambut Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kelihatan bercampur putih di kepala bagian muka 
dan di jenggot beliau, tetapi apabila telah beliau minyaki maka tidak kelihatan. Apabila 
rambut beliau kusut, barulah jelas kelihatan, dan jenggot beliau tebal." Lalu seseorang 
bertanya; "Apakah wajah beliau seperti pedang?" Jawab Jabir; "Tidak! Bahkan bundar 
seperti matahari dan bulan. Dan aku melihat sebuah cap di bahunya, kira-kira sebesar telor 
merpati." Dia serupa dengan warna tubuh beliau." 


Bab: Cap kenabian Shallallahu 'alaihi wa Sallam 





9 \ * " * \'i'\ " 








4327. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak dia 
berkata; Aku mendengar Jabir bin Samurah berkata; "Aku melihat sebuah cap (stempel) di 
punggung Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kira-kira sebesar telor merpati." Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin 
Musa Telah mengabarkan kepada kami Hasan bin Shalih dari Simak melalui jalur ini dengan 
Hadits yang serupa. 


c pi\j \J»'j Jas. 


4328. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin 'Abbad 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hatim yaitu Ibnu Isma'il dari Al Ja'ad bin 



'Abdur Rahman dia berkata; Aku mendengar As Saib bin Yazid berkata; "Aku dan Bibiku pergi 
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu bibi berkata kepada beliau; "Ya 
Rasulullah, keponakanku sakit." Maka beliau mengusap kepalaku, kemudian beliau 
mendoakan keberkahan bagiku. Sesudah itu beliau berwudlu lalu kuminum sisa air 
wudlunya. Kemudian aku berdiri di belakang beliau. Aku melihat cap kenabian beliau 
terletak antara kedua bahu kira-kira sebesar telor burung." 


Jls A^*^\oJLfc 


4329. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil; Telah menceritakan kepada kami 
Hammad yaitu Ibnu Zaid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Mushir 
seluruhnya dari 'Ashim Al Ahwal; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepadaku Hamid bin 'Umar Al Bakrawi dan lafazh ini miliknya; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid yaitu Ibnu Ziyad; Telah menceritakan kepada kami 
'Ashim dari 'Abdullah bin Sarjis dia berkata; dia berkata; "Saya pernah melihat dan makan 
roti serta daging (Atau dia berkata; bubur daging) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam." Perawi berkata; 'Saya bertanya kepada 'Abdullah bin Sarjis, 'Apakah Nabi 
Muhammad memohonkan ampun untukmu? ' Kemudian Abdullah bin Sarjis menjawab; Ya, 
dan untuk kamu juga. Lalu dia membaca ayat yang berbunyi: Mohonlah ampunan (hai 
Muhammad) atas dosamu dan dosa orang mukmin laki-laki dan perempuan. (Muhammad: 
19). Abdullah bin Sarjis berkata; 'Lalu saya berputar ke belakang Rasulullah dan saya melihat 
tanda kenabian di antara dua pundak beliau, yaitu dekat punuk pundak kirinya. Pada tanda 
kenabian itu ada tahi lalat sebesar kutil.' 


Bab: Sifat, masa diutus dan usia Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ( j 







^ VS£l^^V| 


4330. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya aku membaca Hadits Malik dari 
Rabi'ah bin Abu 'Abdur Rahman dari Anas bin Malik; Anas berkata; dia mendengar; Nabi 
Shallallahu'alaihi wasallam adalah orang yang tingginya sedang, tidak terlalu pendek dan 
tidak terlalu tinggi, tidak terlalu putih dan tidak terlalu coklat. Rambutnya berombak, tidak 
keriting dan tidak lurus. Allah mengutusnya pada umur empat puluh, beliau tinggal di 
Makkah sepuluh tahun dan di Madinah sepuluh tahun juga. Dan Wafat pada umur enam 
puluh tahun, jumlah uban di kepala dan jenggotnya tidak lebih dari dua puluh. Dan telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan 'Ali bin Hujr berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakaria; Telah menceritakan 
kepada kami Khalid bin Makhlad; Telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal keduanya 
dari Rabi'ah yaitu Ibnu 'Abdur Rahman dari Anas bin malik dengan Hadits yang serupa Malik 
bin Anas, hanya ada tambahan pada Hadits keduanya; 'beliau putih bercahaya.' 


Bab: Berapa umur Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam saat meninggal 



4331. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Ar Razi Muhammad bin 'Amru; Telah 
menceritakan kepada kami Hakkam bin Salm; Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin 
Zaidah dari Az Zubair bin 'Adi dari Anas bin Malik dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam wafat pada usia enam puluh tiga tahun. Abu Bakar pada usia enam puluh tiga 
tahun, dan 'Umar pada usia enam puluh tiga tahun juga." 


j4lLc^\ jl>\ A-iolc- lj£- 

-• >> <„ *> I i\\ ' *\'W x 



4332. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku dia berkata; Telah menceritakan kepadaku 
'Uqail bin Khalid dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam wafat pada usia enam puluh tiga tahun. Telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al 
Musayyab dengan Hadits yang serupa. Dan telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin 
Abu Syaibah dan 'Abbad bin Musa keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Thalhah bin Yahya dari Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab melalui dua jalur ini, secara 
keseluruhan seperti Hadits 'Uqail. 


Bab: Berapa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tinggal di Madinah dan Makkah ( ,,,.5 




4333. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar Isma'il bin Ibrahim Al Hudzali; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru ia berkata: aku pernah bertanya kepada 
Urwah: Berapa tahun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di kota Mekkah? la 
menjawab: "Sepuluh tahun." Amru berkata: Aku berkata; 'sesungguhnya Ibnu Abbas 
mengatakan bahwa beliau tinggal di sana selama tiga belas tahun.' 



4334. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari 'Amru dia berkata; 'Aku bertanya kepada 'Urwah, Berapa lama Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di Makkah? Dia menjawab; 'Sepuluh tahun.' Aku berkata; 
Sesungguhnya Ibnu Abbas berkata; 'Sepuluh tahun lebih.' Amru berkata; 'Semoga Allah 
memaafkan Urwah. Dia hanya mengambil dari perkataan seorang ahli Syair.' 


Jjbj 


4335. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Harun bin 'Abdillah dari Rauh 
bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Zakaria bin lshaq dari 'Amru bin Dinar dari 
Ibnu 'Abbas "Sesungguhnya Rasulullah menetap di Makkah selama tiga belas tahun, dan 
beliau meninggal ketika berusia enam puluh tiga tahun." 






4336. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada 
kami Bisyr bin As Sari; Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Abu Jamrah Adh 
Dhuba'i dari Ibnu Abbas dia berkata; "Rasulullah menetap di Makkah setelah menjadi Nabi 
selama tiga belas tahun, sedangkan di Madinah selama sepuluh tahun dan beliau meninggal 
ketika berusia enam puluh tiga tahun." 




4337. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Umar bin Muhammad bin Aban Al 
Ju'fi; Telah menceritakan kepada kami Sallam Abu Al Ahwash dari Abu lshaq dia berkata; Aku 
pernah duduk-duduk bersama Abdullah bin 'Utbah, lalu orang-orang saling membicarakan 
usia Rasulullah. Sebagian kaum berkata; 'Abu Bakr lebih tua dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Maka Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat pada usia 
enam puluh tiga tahun. Abu Bakr meninggal pada usia enam puluh tiga tahun, dan Umar 
dibunuh pada usia enam puluh tiga tahun. Lalu seseorang yang biasa dipanggil 'Amir bin 
Sa'ad dari kaum tersebut berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dia berkata; Kami 
pernah duduk di samping Mu'awiyah. Lalu orang-orang saling membicarakan umur 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Mu'awiyah berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam wafat pada usia enam puluh tiga tahun. Abu Bakr meninggal pada usia enam puluh 
tiga tahun, dan Umar dibunuh pada usia enam puluh tiga tahun.' 


<1 



4338. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar dan lafazh 
ini milik Ibnu Al Mutsanna berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; 
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Abu lshaq bercerita dari 'Amir bin 
Sa'd Al Bajali dari Jarir bahwa dia mendengar Mu'awiyah berkhutbah seraya berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat pada usia enam puluh tiga tahun, demikian juga 
Abu Bakr, dan Umar. Dan aku pun sepertinya akan meninggal pada usia enam puluh tiga 
tahun. 











4339. Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Minhal Adh Dharir; Telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Zurai'; Telah menceritakan kepada kami Yunus bin 'Ubaid dari 'Ammar 
budak Bani Hasyim dia berkata; "Saya pernah bertanya kepada Ibnu Abbas, berapa usia 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika wafat? Ibnu Abbas menjawab; Saya tidak 
menduga bahwasannya orang yang sepertimu ini tidak mengetahui hal itu. Saya berkata; 
Sebenarnya saya pernah bertanya kepada para sahabat yang lain. Tetapi, jawaban mereka 
saling berbeda, oleh karena itu, saya ingin mengetahui jawaban tersebut darimu? Ibnu 
Abbas bertanya lagi, benarkah seperti itu? Saya menjawab; 'Ya benar.' Ibnu Abbas berkata; 
'Baiklah.' Sekarang hitunglah! Beliau diutus sebagai Nabi pada usia empat puluh tahun. 
Setelah itu, selama lima belas tahun, beliau menetap di kota Makkah dengan perasaan 
harap-harap cemas. Akhirnya, beliau menetap dikota Madinah selama sepuluh tahun Hijrah. 
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 
Syababah bin Sawwar; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yunus melalui jalur ini 
yang serupa dengan Hadits Yazid bin Zurai'. 




4340. Dan telah menceritakan kepadaku Nashr bin 'Ali; Telah menceritakan kepada kami 
Bisyr yaitu Ibnu MuFadhldlal; Telah menceritakan kepada kami Khalid Al Hadzdza; Telah 
menceritakan kepada kami 'Ammar -seorang budak- Bani Hasyim; Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu 'Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat pada usia 
enam puluh lima tahun. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Ulayyah dari Khalid melalui jalur ini. 



* -- t » 9 * '\'''.*'\l\\-'’. '\\s * t' 'W.:.'"*' 

o*- (J. ' C/ Cr*" ^ ^ j j \->jv>- \ j 



4341. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handzali; Telah 
mengabarkan kepada kami Rauh; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah 
dari 'Ammar bin Abu 'Ammar dari Ibnu 'Abbas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
tinggal di Makkah selama lima belas tahun. Selama tujuh tahun beliau mendengar suara dan 
melihat sinar. Dan delapan tahun diwahyukan kepada beliau. Dan beliau tinggal di Madinah 
selama sepuluh tahun." 


Bab: Nama-nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam 






>JJ4 s$i\ ^ auj\ lilj ^i4=J\a ^u5\ i Z\£&\ €\ isi 3ii^ 

J\ 4^sul\ j 4^sul\ ul 


4342. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu 
'Umar dan lafazh ini milik Zuhair. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan 
yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dia 
mendengar Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari Bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: Sesungguhnya saya adalah Muhammad, saya adalah Ahmad, saya 
adalah al-Mahi yang maknanya Allah menghapus kekufuran denganku, saya adalah al-Hasyir 
yang maknanya orang-orang akan dikumpulkan mengikuti kakiku, dan saya adalah al-'Aqib 
yang maknanya tiada nabi sesudahku." 


9 9 & S ^ 







4343. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Muhammad bin Jubair 
bin Muth'im dari bapaknya radliallahu 'anhu katanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Aku mempunyai beberapa nama: (1) Aku bernama Muhammad. (2) Aku bernama 
Ahmad. (3) Aku bernama Al Mahi (penumpas), yang artinya Allah menumpas kekufuran 
denganku. (4) Aku bernama Al-Hasyir (pengumpul) yang artinya Allah mengumpulkan 
manusia mengikuti langkahku. (5) Aku bernama Al 'Aqib (penutup), yang artinya tidak ada 
seorang Nabi pun sesudahku. Dan sesungguhnya, aku juga oleh Allah diberi nama Ra'uf 
(penyantun) dan Rahim (penyayang)." Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdul Malik bin 
Syu'aib bin Al Laits dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Kakekku; 
Telah menceritakan kepadaku 'Uqail; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami 
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah 
mengabarkan kepada kami Abui Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib seluruhnya 
dari Az Zuhri melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits Syu'aib dan Ma'mar di sebutkan dengan 
lafazh; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di dalam Hadits Uqail dia 
berkata; 'Aku bertanya kepada Az Zuhri, Apa artinya Al 'Aqib? Dia menjawab; Yaitu yang 
tidak ada nabi setelahnya. Juga di dalam Hadits Ma'mar dan Uqail menggunakan lafazh 'Al 
kafarah' (kekafiran), sedangkan di dalam Hadits Syu'aib menggunakan lafazh 'Al Kufru.' 





4344. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handzali; Telah 
mengabarkan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari 'Amru bin Murrah dari Abu 'Ubaidah dari 
Abu Musa Al Asy'ari dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan 
beberapa nama kepada kami yang merupakan nama beliau pribadi, sabdanya: "Aku bernama 
Muhammad, Ahmad, Al Muqaffa (sama dengan nama Al Aqib, penutup), Al Hasyir, Nabiyyut- 
Taubah dan Nabiyyur-Rahmah." 


Bab: Ilmu Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam tentang Allah dan takutnya kepada Allah 


(<CL<-4>.>- C- JLaJ-C-) 


/- 'V ^ ^ 




AaJlC'I ^3 *Os_C- \ 


^ jj ^ WlS ^ j ^ ollc- \ 




4345. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Al A'masy dari Abu Adh Dhuha dari Masruq dari 'Aisyah ia berkata: Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam memberikan suatu keringanan pada salah satu perintah beliau. 
Lalu hal itu sampai kepada sebagian sahabatnya dan mereka pun seperti kurang suka dan 
berlepas dari dari hal itu. maka sampailah kabar mengenai sikap mereka itu kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sehingga beliau pun berdiri dan berkhutbah: "Kenapa 
ada orang yang telah sampai kepada mereka suatu urusan dariku yang aku mendapatkan 
keringanan karenanya lalu mereka membencinya dan berlepas darinya?! Demi Allah, 
sungguh aku adalah orang yang lebih mengenal Allah daripada mereka dan aku adalah orang 
yang paling takut kepadaNya". Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj; Telah 
menceritakan kepada kami Hafsh yaitu Ibnu Ghiyats; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Ali bin Khasyram 
keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus keduanya dari Al A'masy 
melalui sanad Jarir yang serupa dengan Haditsnya. 








9.\ ^ ^ y \ y \ ** t 'T * t 

A-i 4Ji\_> AaJlc- \ 


4346. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami 
Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Muslim dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberikan keringanan kepada kaum muslimin dalam 
suatu masalah, tetapi mereka tidak mau menerimanya. Akhirnya berita itu sampai kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga membuat beliau marah -dan kemarahan itu 
tampak pada wajah beliau." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Mengapa orang-orang tidak mau menerima keringanan yang telah diberikan kepada mereka 
melalui perantaraku? Demi Allah, aku adalah orang yang paling mengenal Allah dan yang 
paling dekat kepada Nya.' 


Bab: Wajibnya mengikuti Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam j>-j 



J jZu j.xLc-^rO ^V»U- Alfi- 5^ <> J^£- 

jfli y4'XA\ jUA’\ 3lii JiXs\ l-^S ^I\ j ^ j^i^3\ 

i & s * ^ t ^ 

L>-j^>- A— Jijl^'j-^t; } 


4347. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami All Laits dari Ibnu Syihab dari 
'Urwah bin Az Zubair bahwa 'Abdullah bin Az Zubair; Telah menceritakan kepadanya bahwa 
seorang laki-laki Anshar berselisih dengan Az Zubair di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam atas mata air Al Harrah yang biasa mereka gunakan untuk mengairi pohon kurma. 
Laki-laki Anshar itu berkata; "Biarkan air mengalir!" namun Az Zubair menolak. Akhirnya 
keduanya mengadukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Alirilah kebunmu wahai Zubair, setelah itu 
berikanlah kepada tetanggamu." Tetapi laki-laki Anshar itu marah seraya berkata; "Wahai 
Rasulullah, apakah karena ia anak dari pamanmu!" Wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memerah, kemudian beliau bersabda: "Wahai Zubair, airilah kebunmu, setelah itu 
tahanlah hingga airnya kembali ke dalam tanah!" Abdullah bin Az Zubair berkata; "Az Zubair 
kemudian berkata; "Sungguh, aku perkirakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan 
peristiwa itu: 'Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga 
mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian 
mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu 
berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya'." 


Bab: Menghormati Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan tidak memperbanyak 
pertanyaan kepadanya ^3 Jj>) 

Iji S y> jft SlfTliyl 



, l^C-AuJuiijJ, \jX>jJm'’{j£'{C> j- tb Jr^ ( ~*r , .-^ m |* ^p*^iA\-a-j^S 


4348. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi; Telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah 
mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dan Sa'id bin Al Musayyab 
keduanya berkata; Abu Hurairah bercerita bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Apa yang telah aku larang untukmu maka jauhilah. Dan apa yang 
kuperintahkan kepadamu, maka kerjakanlah dengan sekuat tenaga kalian. Sesungguhnya 
umat sebelum kalian binasa karena mereka banyak tanya, dan sering berselisih dengan para 
Nabi mereka." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf; 
Telah menceritakan kepada kami Abu Salamah yaitu Manshur bin Salamah Al Khuza'i; Telah 
mengabarkan kepada kami Laits dari yazid bin Al Had dari Ibnu Syihab melalui jalur ini 
dengan Hadits yang serupa. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 
Abu Kuraib keduanya Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku seluruhnya dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu 
Hurairah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada 
kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Al Mughirah yaitu Al Hizami; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 
'Umar; Telah menceritakan kepada kami Sufyan seluruhnya dari Abu Az Zinad dari Al A'raj 
dari Abu Hurairah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakannya 
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Ziyad dia mendengar Abu Hurairah; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Minabbih dari Abu Hurairah seluruhnya dia berkata 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sabda: 'Tinggalkanlah oleh kalian apa yang telah aku 
larang. ..sedangkan di dalam Hadits Hammam dengan lafazh 'Turiktum', (yang telah aku suruh 
untuk meninggalkannya) karena celakanya umat sebelum kalian dikarenakan. ..-kemudian 
mereka menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Salamah 
dari Abu Hurairah,- 



3Vs3v 

(_^c- ^3^4 ^ ^1$» &£■ S^ls* '^jt’r ^ la , c -\^\^L^j aILc- 4^\ J^> 4&\ J _»-^j 


4349. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari 'Amir bin Sa'd dari Bapaknya dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang muslim yang paling besar dosanya terhadap 
kaum muslimin lainnya adalah orang yang bertanya tentang sesuatu yang sebelumnya tidak 
diharamkan bagi kaum muslimin, tetapi akhirnya sesuatu tersebut diharamkan bagi mereka 
karena pertanyaannya." 






4350. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Abu 
'Umar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri; 
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad; Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dia berkata; -Aku menghafalnya sebagaimana aku menghafal Bismillahir 
rahmanir rahim, dari Az Zuhri dari 'Ammar bin Sa'ad dari Bapaknya dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang muslim yang paling besar dosanya terhadap 
kaum muslimin lainnya adalah orang yang bertanya tentang sesuatu yang sebelumnya tidak 
diharamkan bagi kaum muslimin, tetapi akhirnya sesuatu tersebut diharamkan bagi mereka 
karena pertanyaannya." Dan telah menceritakannya kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid; 
Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar 
keduanya dari Az Zuhri melalui jalur ini. Di dalam Hadits Ma'mar ada tambahan; 'Seseorang 
menanyakan sesuatu seraya mendesaknya.' Dan di dalam Hadits Yunus Amir bin Sa'ad 
bahwa dia mendengar Sa'ad. 





^ JlSv^li^J j_y.il ^jX- 

31 si^^^jSys^^j^Ulus yiii5jjj ^ii\jJv^I\ ( j, r jdl£' j\^\ii\j%sS\ 

( ^ii3 ( ^=Jjj33Uii^^\ juK\ _^T^i\i^L:}dJj^S^iJ / 1 } 


4351. Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan dan Muhammad bin Qudamah 
As Sulami dan Yahya bin Muhammad Al Lu'lu'i -lafazh mereka tidak jauh berbeda- Mahmud 
berkata;; Telah menceritakan kepada kami An Nadhr bin Syumail. Sedangkan yang lainnya 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami An Nadhr; Telah mengabarkan kepada kami 
Syu'bah; Telah menceritakan kepada kami Musa bin Anas bin Malik dari Anas bin Malik dia 
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengetahui berita tentang para 
sahabat. Kemudian beliau berdiri dan berpidato: 'Ketahuilah bahwa sesungguhnya surga dan 
neraka itu telah ditampakkan kepadaku. Aku tidak pernah melihat kebaikan dan keburukan 
seperti hari ini. Seandainya kalian dapat mengetahui apa yang aku ketahui, maka kalian pasti 
akan sedikit tertawa dan banyak menangis.' Anas berkata; 'Tidak ada hari yang lebih berat 
daripada hari itu yang pernah dialami oleh para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Mereka menutupi kepala mereka dan mereka pun terserang sakit sengau hidung.' 
Setelah itu, Umar bin Khaththab berdiri dan berkata; 'Kami rela Allah sebagai Tuhan kami. 
Islam sebagai agama kami, dan Muhammad sebagai nabi kami.' Anas berkata; 'Ada seorang 
laki-laki berdiri dan bertanya; 'Siapakah ayah saya? ' Beliau menjawab: 'Ayahmu adalah si 
fulan.' Maka turunlah ayat yang berikut ini: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu 
bertanya tentang segala sesuatu yang apabila dijelaskan kepadamu, maka hal itu akan 
memberatkanmu. (QS. Al Maa'idah: 101) 



'tji ji\ 1 } cJjj j ) JlS & )3 j 34- j 3^ viUt* O? ^ 3^ ' 




4352. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ma'mar bin Rib'i Al Qaisi; Telah 
menceritakan kepada kami Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; 
Telah mengabarkan kepadaku Musa bin Anas dia berkata; Aku mendengar Anas bin Malik; 
dia berkata; "Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; 
"Ya Rasulullah, siapa bapakku?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Bapakmu si 
Fulan." Kemudian turunlah ayat: "Hai, orang-orang yang beriman! Janganlah kamu bertanya 

sesuatu, yang apabila dijelaskan kepadamu, hal itu akan memberatkanmu " hingga akhir 

ayat (Al Maidah, 5: 101) 



iwL.Vj J^jizini g'& Jij\^is^Las ^\s^^^jli1j\ 

^k\^>k\s \J» j-ja2&\ vli\ j^SvfUUy 

^J(J \^^<Jlji94s\Ai-^j4li\ jJL^-^liiSjj^LaijJ _^jL> J 

^il ^1iiliii\j^ii _*l3ii&\3 ^ 

<s ^ 1 v lii^\ 3 ls>li\j^J\ ^ r jdlf j 1 ^iwUJ\\li^ jli,T 3 ll]\jii 4 J\ 

> > 

3\5^i\ li^ ^4^“ oJ S JJ-1 J li^ 

44 iili^i- 1 oU$S\ V^^X -1 0 ^- 5 ^' ^\ li^ VS£ 1 ^ ^ ^ 5 ^* Vfil ^.1 


4353. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya bin 'Abdillah bin Harmalah bin 
'Imran At Tujibi; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 
Yunus dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa ketika matahari 
telah tergelincir, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi mengimami shalat Zhuhur. 
Setelah selesai shalat, beliau naik ke mimbar lalu mengingatkan jama'ah perihal hari kiamat 
dan mengingatkan pula bahwa sebelumnya akan terjadi beberapa peristiwa besar. 
Kemudian beliau bersabda: "Siapa yang ingin bertanya kepadaku mengenai sesuatu, 
tanyakanlah. Demi Allah, jika ada pertanyaan yang ingin kalian tanyakan kepadaku, niscaya 
akan kujawab selama aku masih berdiri di tempatku ini." Kata Anas bin Malik; "Maka 
banyaklah orang menangis mendengar ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
tersebut. Kemudian beliau mengulang-ulang ucapannya itu, "Bertanyalah kepadaku!" maka 
berdirilah 'Abdullah bin Hudzafah lalu dia bertanya: "Siapa bapakku, ya Rasulullah?" jawab 



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Bapakmu Hudzafah!" Maka tatkala Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengulang ucapannya; "bertanyalah kepadaku!" 'Umar menyela 
seraya berkata; "Kami rela Allah menjadi Tuhan kami. Islam menjadi agama kami, dan 
Muhammad menjadi Rasulullah." Kata Anas, "setelah 'Umar mengucapkan kata-katanya itu. 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diam seketika, kemudian beliau bersabda: "Perhatikanlah! 
Demi Allah, yang jiwa Muhammad berada dalam kekuasaan-Nya, baru saja telah 
diperlihatkan kepadaku surga dan neraka, tepat di sisi dinding ini. Suatu pemandangan yang 
belum pernah kulihat seperti ini mengenai kebaikan dan kejahatan." Kata Ibnu Syihab; 
"Telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dia berkata; bahwa 
Ummu 'Abdullah bin Hudzafah berkata kepada anaknya, 'Abdullah bin Hudzafah, " Aku tidak 
pernah mendengar seorang pun anak yang lebih durhaka daripadamu. Percayakah engkau 
bahwa ibumu telah melacur seperti halnya wanita-wanita jahiliyah, lalu 'aibnya terbuka di 
kalangan orang banyak?" kata 'Abdullah bin Hudzafah; "Demi Allah, seandainya aku 
dinasabkan kepada budak hitam sekalipun, tentu aku akan mau." Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdu bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah mengabarkan 
kepada kami Abui Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib keduanya dari Az Zuhri 
dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits ini dan Hadits 'Ubaidillah. 
Namun (Syu'aib) dia berkata; dari Az Zuhri dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 
'Ubaidullah bin Abdullah dia berkata; Telah menceritakan kepadaku seseorang dari kalangan 
ahli ilmu bahwa Ummu 'Abdillah bin Hudzafah berkata sebagaimana Hadits Yunus. 


.. / ^ / 


1 


-J C 




4354. Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Hammad Al Ma'ni; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdul A'laa dari Sa'id dari Qatadah dari Anas bin Malik bahwa suatu hari para 
sahabat pernah bertanya kepada Nabiyullah Shallallahu'alaihi wasallam, dan mereka saat itu 
begitu serius menanyakan pertanyaan tersebut. Hari selanjutnya (Rasulullah shallallahu 



'alaihi wasallam) naik mimbar dan bersabda: "Bertanyalah kalian! Tidaklah kalian pada hari 
ini bertanya suatu hal, kecuali saya akan menjelaskannya". Maka para sahabat begitu 
perhatian jangan-jangan ada urusan sangat penting yang dibawa nabi. (Anas bin Malik 
Radhiyallahu'anhu) berkata; sehingga tidaklah saya menoleh ke kanan kiri kecuali 
kutemukan setiap orang dalam keadaan menundukkan diri sambil menangis. Tiba-tiba 
bangkitlah seorang laki-laki dengan penutup kepala sehingga dipanggil tidak dengan nama 
bapaknya. Tiba-tiba ia mengajukan pertanyaan, wahai Nabiyullah siapakah bapakku? 
(Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) bersabda: "Bapakmu adalah Hudzafah". (Anas bin 
Malik Radhiyallahu'anhu) berkata; 'kemudian 'Umar bangkit' -atau dengan redaksi 
'kemudian 'Umar hendak bangkit- dan berkata; "Kami rela Allah sebagai rabb kami. Islam 
sebagai agama kami, dan Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam sebagai Rasul kami" 
dengan berlindung kepada Allah dari kejahatan segala fitnah. Lalu Rasulullah 
Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Saya belum pernah melihat kebaikan ataupun 
kejelekan melebihi hari ini, telah diperlihatkan bagiku surga dan neraka sampai saya 
melihatnya pada dinding ini". Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al 
Harits; Telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Basysyar; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 'Adi seluruhnya dari 
Hisyam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
'Ashim bin An Nadhr At Tamii; Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dia berkata; Aku 
mendengar Bapakku berkata secara keseluruhan. Telah menceritakan kepada kami Qatadah 
dari Anas mengenai kisah ini. 




4355. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Muhammad bin 
Al A'laa Al Hamdani dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraidah 
dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanyai 
mengenai beberapa hal yang sebenarnya beliau membencinya. Dan ketika hal itu selalu 
ditanyakan kepada beliau, maka beliaupun marah lantas berdiri dan berkata kepada orang- 
orang: 'Tanyakanlah kepadaku semau kalian? Maka ada seorang lelaki berkata: Siapakah 
bapakku? Beliau menjawab: 'bapakmu adalah Hudzafah.' Lalu ada lagi seorang lelaki yang 
berdiri dan berkata: Wahai Rasulullah, siapakah bapakku? Beliau menjawab: 'bapakmu 
adalah Salim budak dari Syaibah.' Dan ketika Umar melihat kemarahan pada wajah 
Rasulullah, ia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami bertaubat kepada Allah. Dan 
dalam riwayat Abu Kuraib disebutkan: siapakah bapakku wahai Rasulullah? Lantas beliau 
menjawab: 'bapakmu adalah Salim budak dari Syaibah.' 



Bab: Masalah agama yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan 
perbedaan antara urusan agama dengan pendapat beliau dalam masalah dunia (t_-> j>-j 


/ ^ •* x 


4356. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id Ats Tsaqafi dan Abu Kamil Al 
Jahdari lafazh keduanya tidak jauh berbeda, dan ini adalah Hadits Outaibah dia berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Simak dari Musa bin Thalhah dari 
Bapaknya dia berkata; "Saya bersama Rasulullah pernah berjalan melewati orang-orang yang 
sedang berada di pucuk pohon kurma. Tak lama kemudian beliau bertanya: 'Apa yang 
dilakukan orang-orang itu? "' Para sahabat menjawab; 'Mereka sedang mengawinkan pohon 
kurma dengan meletakkan benang sari pada putik agar lekas berbuah.' Maka Rasulullah pun 
bersabda: 'Aku kira perbuatan mereka itu tidak ada gunanya.' Thalhah berkata; 'Kemudian 
mereka diberitahukan tentang sabda Rasulullah itu. Lalu mereka tidak mengawinkan pohon 
kurma.' Selang beberapa hari kemudian, Rasulullah diberitahu bahwa pohon kurma yang 
dahulu tidak dikawinkan itu tidak berbuah lagi. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Jika okulasi (perkawinan) pohon kurma itu berguna bagi mereka, maka hendaklah 
mereka terus melanjutkannya. Sebenarnya aku hanya berpendapat secara pribadi. Oleh 
karena itu, janganlah menyalahkanku karena adanya pendapat pribadiku. Tetapi, jika aku 
beritahukan kepada kalian tentang sesuatu dari Allah, maka hendaklah kalian menerimanya. 
Karena, aku tidak pernah mendustakan Allah.' 


U3l£ j^J\5 j 

jU(iu^ajU3 li^ \ 



4357. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Ar Rumi Al Yamami dan 'Abbas bin 
'Abdul 'Azhim Al 'Anbari dan Ahmad bin Ja'far Al Ma'qiri mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami An Nadhr bin Muhammad; Telah menceritakan kepada kami 
'Ikrimah yaitu Ibnu 'Ammar; Telah menceritakan kepada kami Abu An Najasyi; Telah 
menceritakan kepadaku Rafi' bin Khadij dia berkata; Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
datang ke Madinah, para penduduk Madinah sedang menyerbukkan bunga kurma agar 
dapat berbuah yang hal itu biasa mereka sebut dengan 'mengawinkan 1 , maka beliaupun 
bertanya: apa yang sedang kalian kerjakan? Mereka menjawab: Dari dulu kami selalu 
melakukan hal ini. Beliau berkata: 'Seandainya kalian tidak melakukannya, niscaya hal itu 
lebih baik.' Maka merekapun meninggalkannya, dan ternyata kurma-kurma itu malah rontok 
dan berguguran, la berkata: lalu hal itu diadukan kepada beliau dan beliaupun berkata: 
'Sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa, oleh karenanya apabila aku memerintahkan 
sesuatu dari urusan dien (agama) kalian, maka ambillah (laksanakanlah) dan jika aku 
memerintahkan sesuatu kepada kalian berdasar pendapatku semata, maka ketahuilah 
bahwa sungguh aku hanyalah manusia biasa. -Ikrimah berkata: kurang lebih seperti itu,- Al 
Ma'qiri berkata: maka iapun berguguran, -dan dia tidak meragukan hal itu.- 







4358. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid 
seluruhnya dari Al Aswad bin 'Amir; Abu Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Aswad bin 'Amir; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Hisyam bin 
'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah dan dari Tsabit dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah melewati suatu kaum yang sedang mengawinkan pohon kurma lalu beliau 
bersabda: "Sekiranya mereka tidak melakukannya, kurma itu akan (tetap) baik." Tapi setelah 
itu, ternyata kurma tersebut tumbuh dalam keadaan rusak. Hingga suatu saat Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam melewati mereka lagi dan melihat hal itu beliau bertanya: 'Ada 
apa dengan pohon kurma kalian? Mereka menjawab; Bukankah anda telah mengatakan hal 
ini dan hal itu? Beliau lalu bersabda: 'Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian.' 


Bab: Keutamaan melihat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 









4359. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih 
dia berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya- 
; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Demi Dzat yang jiwa 
Muhammad ada dalam genggaman-Nya, sungguh akan kepada kalian suatu masa, dimana 
seseorang tidak akan melihatku lagi, kemudian jika seandainya dia dapat melihatku, maka 
hal itu lebih ia cintai dari pada keluarga dan hartanya." Abu lshaq berkata; 'Menurut saya, 
arti Hadits tersebut adalah; Sungguh seandainya dia dapat melihatku bersama mereka, maka 
hal itu lebih ia sukai dari pada keluarganya dan hartanya. Namun sayangnya dia tidak akan 
dapat melihatku lagi.' Menurutku ada bagian-bagian kalimat yang didahulukan dan ada juga 
yang diakhirkan. 


Bab: Keutamaan Isa Alaihissalam J-sUas) 


\iS^\ 


4360. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepadaku 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Abu Salamah bin 
'Abdur Rahman; Telah menceritakan kepadanya bahwa Abu Hurairah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Aku adalah orang yang paling berhak atas diri Isa, para Nabi 
adalah satu saudara dari satu bapak (Adam), dan antara aku dengan Isa 'Alaihis Salam tidak 
ada seorang Nabi pun." 





4361. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Daud 'Umar bin Sa'd dari Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu 
Salamah dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Aku adalah orang yang paling berhak atas diri Isa, para Nabi adalah satu saudara dari satu 
bapak (Adam), dan antara aku dengan Isa 'Alaihis Salam tidak ada seorang Nabi pun." 









4362. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin 
Munabih dia berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di 
antaranya-; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Aku lebih berhak 
atas diri Isa putra Maryam dari semua manusia di dunia dan di akhirat, " para sahabat 
bertanya; "Bagaimana hal itu wahai Rasulullah?" beliau bersabda: "Para Nabi adalah satu 
ayah (adam), ibu mereka berbeda-beda namun agama mereka satu, dan antara aku dengan 
Isa tidak ada Nabi." 


j Ua , l^S \ ly* \^J jbjili? Vkj^£-\ ij\j } Z)\ \ 


4363. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdul A'laa dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidaklah seorang bayi dilahirkan 
kecuali syetan pasti menikamnya hingga ia menangis keras karena tikaman tersebut, kecuali 
Ibnu Maryam (Isa) dan ibunya." Kemudian Abu Hurairah berkata: Jika kalian mau bacalah 
ayat ini: "INNII U'IIDZUHAA BIKA WA DZU RRIYYATAH AA MINAS SYAITHAANIR RAJIM 
(Sesungguhnya aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada 
(pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk)." Dan telah menceritakannya 
kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepadaku 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi Telah menceritakan kepada 
kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib seluruhnya dari Az Zuhri 
melalui jalur ini keduanya berkata; 'disentuhnya oleh syetan ketika di lahirkan, hingga dia 
menangis keras karena sentuhannya tersebut kepadanya.' Dan di dalam Hadits Syu'aib 
dengan lafazh; 'dari sentuhan syetan.' 



g.1 ^lL\ £\jf^ 

oUaililli^fsT^ $ 3ls^ ^ j^iU^ j^ii\j ^y^'j'J*Jy^£^i'j'J* 


4364. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahab Telah menceritakan kepadaku Amru bin Al Harits Bahwa Abu Yunus Sulaim -budak- 
dari Abu Hurairah menceritakan kepadanya, dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Setiap anak Adam akan disentuh syetan ketika dia 
dilahirkan, kecuali Maryam dan anaknya (Isa)." 




4365. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah mengabarkan kepada 
kami Abu 'Awanah dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Teriakan bayi ketika dia dilahirkan adalah karena 
dorongan jahat syetan." 




:r > Ac' ' t t 

c <->JO _j4JiL>< - ^0\ 


4366. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami 
Abdur Razaq Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih dia 
berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya- 
; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Isa 'Alaihis Salam melihat 
seorang laki-laki mencuri, lalu Isa berkata kepadanya; 'kamu mencuri'? maka dia menjawab; 
'Tidak, dan demi Dzat yang tidak ada llah kecuali Dia, ' Isa berkata; 'Aku beriman kepada 
Allah dan aku dustakan kedua mataku atas diriku.' 


Bab: Keutamaan Ibrahim Alaihissalam ^>\ 



^Ju_> ^JlJu j J^->^Ij\ ^c- LfLil (i-uLc* 1 J\i jli^ilJ\ 5^4^ 0^.5^ ■ ) ^ 


4367. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Ali bin Mushir dan Ibnu Fudhail dari Al Mukhtar Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'idi lafazh ini miliknya 
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir Telah mengabarkan kepada kami Al Mukhtar 
bin Fulful dari Anas bin Malik dia berkata; Ada seseorang datang kepada Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam seraya berkata; Wahai sebaik-baik makhluk! Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam lalu berkata kepadanya; Itu adalah Ibrahim Alaihis Salam. Dan telah 
menceritakannya kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris dia 
berkata; Aku mendengar Mukhtar bin Fulful -budak dari- Amru bin Huraits dia berkata; Aku 
mendengar Anas berkata; Seseorang berkata: Ya Rasulullah. ..dengan Hadits yang serupa. 
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada 
kami Abdurrahman dari Sufyan dari Al Mukhtar dia berkata; Aku mendengar Anas dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 


4368. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
Al Mughirah yaitu Ibnu Abdurrahman Al Flizami dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Nabi Ibrahim 
berkhitan pada usia delapan puluh tahun dengan menggunakan kapak." 



4369. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya Telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahab Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah 
bin Abdurrahman dan Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwasanya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Bersabda: "Aku lebih berhak untuk ragu dari pada 
Ibrahim 'Alaihis Salam ketika ia berkata; "Wahai Tuhanku perlihatkanlah kepada saya 
bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang yang telah mati, " Allah berfirman: "Apakah 
kamu tidak beriman?" Ibrahim berkata; "Tentu, akan tetapi agar hatiku mantap. Dan rahmat 
Allah semoga terlimpah kepada Luth sungguh ia telah berlindung kepada keluarga yang kuat. 
Sekiranya aku masuk penjara dan mendekam selama mendekamnya Yusuf, tentu aku akan 
menuruti ajakan penggoda." Dan telah menceritakannya kepada kami -Insya Allah- Abdullah 
bin Muhammad bin Asma Telah menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik dari Az 
Zuhri bahwa Sa'id Al Musayyab dan Abu Ubaid keduanya mengabarkan kepadanya dari Abu 
Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang semakna Hadits 
Yunus dari Az Zuhri. 




4370. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami 
Syababah Telah menceritakan kepada kami Warqa dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu 
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Semoga Allah mengampuni 
Nabi Luth, Sungguh dia berlindung kepada keluarga yang kuat." 


&S>J f ji \ JhZ L&T JJj\ Ji-S lili <s jJ* 

£ f' 

^\J\^as-\ j jLllI L J jl la . l . fo J Ua 





♦UUUU^Wp ^ 


Vill 


4371. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Jarir bin Hazim dari Ayyub As Sakhtiyani 
dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah bersabda: "Sesungguhnya Nabi Ibrahim Alaihis Salam tidak pernah berdusta 
sama sekali, kecuali pada tiga kali kesempatan saja. Dua kali dusta yang berkaitan dengan 
dzat Allah, yaitu ucapan Nabi Ibrahim yang berbunyi; Sesungguhnya Aku sakit (QS Ash 

Shafaat: 89). Dan ucapannya yang berbunyi; tapi berhala yang paling besar inilah yang 

telah melakukannya. (Al Anbiya: 63) serta dusta tentang siti Sarah yang ceritanya sebagai 
berikut; Pada suatu ketika Nabi Ibrahim Alaihis Salam beserta istrinya yang cantik, Siti Sarah, 
pergi ke suatu wilayah yang dikuasai oleh raja yang kejam. Nabi Ibrahim berkata kepada 
istrinya; 'Wahai Istriku, ketahuilah jika raja yang kejam itu bahwa kamu adalah istriku, tentu 
ia akan membunuhku dan merebutmu dariku. Oleh karena itu, jika ia bertanya kepadamu, 
maka katakanlah kepadanya bahwa kamu adalah saudara perempuanku -dan kamu memang 
saudara perempuanku seagama (sama-sama Islam) dan lagi pula di bumi ini tidak aku temui 
seorang muslim kecuali aku dan kamu. 1 Ketika Nabi Ibrahim dan Siti Sarah memasuki wilayah 
raja yang kejam itu, maka seorang punggawa kerajaan melihat Siti Sarah. Kemudian 
punggawa kerajaan tersebut melaporkan hal itu kepada rajanya yang lalim. 'Wahai tuan 
paduka raja, sesungguhnya saya melihat seorang wanita datang ke wilayah kekuasaan 
paduka raja dan sepertinya tidak ada seorang pun yang pantas memiliki wanita tersebut 
selain paduka raja.' Akhirnya raja lalim itu mengutus para punggawa kerajaan untuk 
menemui Siti Sarah sekaligus membawanya ke istana sang raja, sedangkan Nabi Ibrahim 
segera melaksanakan shalat dan berdo'a kepada Allah demi keselamatan istrinya, Siti sarah. 
Tetapi, tiba-tiba tangannya terasa terbelenggu dengan kuat. Lalu raja lalim itu memohon 
kepada Siti Sarah seraya berkata; 'Wahai wanita cantik, berdo'alah kepada Tuhan agar Dia 
membebaskan tanganku dan aku berjanji tidak akan berbuat keji kepadamu.' Lalu Siti Sarah 
pun berdo'a kepada Allah agar membebaskan tangan raja itu. Tetapi, begitu terlepas, 
ternyata raja itu ingin menjamahnya lagi, hingga tangannya terasa terbelenggu lebih kuat 
lagi dari yang sebelumnya. Kemudian raja lalim itu memohon kepada Siti Sarah untuk 
berdo'a seperti permohonan yang sebelumnya. Tetapi, begitu terlepas, ternyata raja itu 
ingin menjamahnya lagi, hingga tangannya terasa terbelenggu lebih kuat lagi dari yang 
pertama dan yang kedua. Lalu raja lalim itu berkata kepada Siti Sarah; 'Wahai wanita cantik, 
berdo'alah kepada Tuhan agar Dia membebaskan tanganku dari belenggu ini. Demi Tuhan, 
aku berjanji tidak akan pernah lagi berbuat keji kepadamu.' Kemudian Siti Sarah pun berdo'a 
hingga tangan raja itu terbebas dari belenggu tersebut. Setelah itu, raja pun memanggil 
punggawa kerajaan yang telah membawa Siti Sarah seraya berkata kepadanya; 'Hai 
punggawa, ketahuilah bahwa wanita yang kamu bawa kepadaku itu adalah syetan dan bukan 
manusia. Oleh karena itu, bawalah ia keluar dari wilayah kekuasaanku dan berikanlah Hajar 
kepadanya sebagai pelayan.' Rasulullah bersabda: 'Lalu Siti Sarah pergi dari istana raja itu 
dengan berjalan kaki. Ketika Nabi Ibrahim melihatnya, maka ia pun langsung menyambut 
dan mendekati seraya berkata; 'Bagaimana keadaanmu? ' Siti Sarah menjawab; 
'Alhamdulillah. Aku baik-baik saja. Allah pun telah menghalangi tangan raja yang lalim itu 
untuk menjamahku dan ia pun memberiku seorang pelayan.' Abu Hurairah berkata; 'la 
(Hajar) itu adalah ibu kalian wahai Bani Mai's-Samaa'l ' 



Bab: Keutamaan Musa Alaihissalam 


u \li» 3 vi ^ 3\i5i\ 

J'l}J ^j ( jhju'i\^. JJ J>\ jJCL^J 

,.ca v 4 - > 






>iL r iu\ 


4372. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami 
Abdur Razaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih dia 
berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya- 
; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Dahulu orang-orang bani Isra'il 
mandi dengan telanjang sehingga sebagian dapat melihat aurat sebagaian yang lain, 
sedangkan Musa 'Alaihis Salam selalu mandi sendirian, lalu orang-orang berkata; 'Demi Allah 
tidaklah ada yang menghalangi Musa untuk mandi bersama kita kecuali karena dia memiliki 
cacat pada auratnya.'" Rasulullah Bersabda: "Suatu kali Musa pergi untuk mandi, lalu ia 
meletakkan pakaiannya di atas sebuah batu, namun batu tersebut hanyut membawa 
pakaiannya, " Rasulullah Bersabda lagi: "Lalu Musa segera mengejar batu tersebut untuk 
mengambilnya, ia berkata; 'Wahai batu kembalikanlah pakaianku, wahai batu kembalikanlah 
pakaianku.' Sehingga orang-orang bani Isra'il bisa melihat aurat Musa, lalu mereka berkata; 
'Demi Allah, ternyata pada aurat Musa tidak ada kejanggalan, ' kemudian setelah itu batu 
tersebut bangun sehingga bisa terlihat oleh Musa. Lalu Musa mengambil pakaiannya dan 
memukul batu tersebut, " Abu Hurairah berkata; "Demi Allah, pada batu tersebut masih ada 
bekas pukulan Musa enam atau tujuh tempat." 





4373. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Harits; Telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Zura'i; Telah menceritakan kepada kami Khalid Al Hadzdza' dari 
'Abdi Nah bin Syaqiq dia berkata; Telah memberitakan kepada kami Abu Hurairah dia berkata; 
Nabi Musa adalah orang yang pemalu dan tidak pernah terlihat auratnya. Orang-orang bani 
Israil menuduhnya bahwa terdapat cacat pada auratnya. Abu Hurairah berkata; Pada suatu 
ketika. Nabi Musa mandi di sebuah sungai, la letakkan pakaiannya di atas sebuah batu. 
Tetapi batu itu hanyut dibawa air. Lalu Musa mengejarnya untuk menggapainya dengan 
menggunakan tongkat seraya berkata; Pakaianku hanyut terbawa batu! Pakaianku hanyut 
terbawa batu! Hingga akhirnya dia berhenti di sekelompok orang-orang Bani Israil. Lalu 
turunlah ayat Al Our'an yang berbunyi: Hai orang-orang yang beriman. Janganlah kamu 
menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa, maka Allah membersihkannya dari 
tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Sesungguhnya Musa adalah orang yang mempunyai 
kedudukan yang terhormat dan mulia di sisi Allah. (QS Al Ahzab: 69). 


^ / 


4374. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abad bin Humaid. Abad 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami sedangkan Ibnu Rafi' berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Abdur Razaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari 
Bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; "Malaikat maut diutus (oleh Allah Allah Azza Wa 
Jalla) kepada Musa, maka ketika ia tiba dihadapannya, Musa langsung memukulnya hingga 
dia mencongkel matanya, lalu ia kembali kepada Tuhannya Allah Azza Wa Jalla seraya 
berkata; 'Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba yang tidak menginginkan 
(disegerakan) kematiannya. 1 " Abu Hurairah berkata; "Maka Allah Azza Wa Jalla 
mengembalikan matanya dan berfirman: 'Kembalilah dan katakan padanya agar ia 
meletakkan tangannya di atas punggung sapi, maka pada setiap bulu yang ia sentuh dengan 
tangannya akan ditangguhkan satu tahun dari umurnya, ' maka Musa berkata; 'Wahai 
Tuhanku kemudian apa lagi setelah itu? ' Allah Azza Wa Jalla berfirman: 'Kemudian akan 
datang kematian.' Musa berkata; 'Kalau begitu sekarang saja.' Lalu iapun memohon kepada 
Allah agar (kuburnya) didekatkan dengan bumi Qudus dengan jarak sejauh lemparan batu." 
Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Jika saya ada di 
sana niscaya akan saya beritahukan kepada kalian letak kuburannya, yaitu pada sisi jalan di 
bawah pasir yang merah." 



^^3liii|j4^Vi3lii r ^\^U^ _,i j\9_^]\i\Jui^U. 
iljo^i^jo Jd^bf^. J-^\ jiici^ j\ >3is^ 


4375. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdur Razzaq; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hamam bin Munabbih 
dia berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya- 
; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Malaikat maut datang 
menemui Musa 'Alaihis Salam, lalu ia berkata kepadanya; 'Penuhilah panggilan Rabbmu, ' 
Rasulullah Bersabda: "Lalu Musa menampar mata malaikat maut dan mencukilnya, " 
Rasulullah Bersabda: "Lalu malaikat maut pulang menemui Allah 'azza wajalla seraya 
berkata; 'Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba-Mu yang tidak memenginginkan 
kematian, dan sungguh ia telah mencukil mataku."' Rasulullah Bersabda: "Lalu Allah 
mengembalikan matanya, dan Allah berfirman: 'Kembalilah kepada hamba-Ku dan katakan 
kepadanya; 'Apakah kehidupan yang engkau inginkan? Jika engkau menginginkan kehidupan 
maka letakkanlah tanganmu di atas bulu sapi, maka setiap bulu yang tertutup oleh 
tanganmu, dengannya engkau akan mendapatkan tambahan satu tahun.' Musa berkata; 
'Lalu apa setelah itu? ' malaikat maut berkata; 'Kematian.' Musa berkata; 'Maka 
segerakanlah, ' lalu ia berdoa; 'Ya Allah, dekatkanlah kuburku dengan tanah suci sejauh 
lemparan batu."' Abu Hurairah berkata; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Bersabda: 
"Jika aku ada di sana sungguh akan aku tunjukkan kepada kalian, yaitu di sisi jalan dekat 
pasir merah." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar melalui jalur ini 
dengan Hadits yang serupa. 


^ a : ; \ A 1 'sStf j ; y&\ I K\ 



£ifri>\^i>\ J Ijij j \j&jg\£S&'$&> _^jJ ^i*J\ 

piil» J aILc- 4& \ J^> <4i\ J \jZ », J «jVjiS ^^4»- J ^iaJ 0*^9 3^ J \ A4^ J 4 J 0 (J 51 \ j Uj> Jl2» pi-**>J 

c^cJAj J\^U^ ^L:3ii3isl^jd^lJ^ 

&\ J^i\3 _^j4^3isis ^ 


4376. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Hujain bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah bin Abi 
Salamh dari 'Abdullah bin Al Fadhl Al Hasyimi dari 'Abdur Rahman Al A'raj dari Abu Hurairah 
dia berkata; "Pada suatu ketika ada seorang Yahudi yang menawarkan barang dagangannya, 
tetapi ia mendapat penawaran yang tidak disepakatinya ('Abdul 'Aziz merasa ragu; atau ada 
yang tidak disukainya), hingga dia berkata; 'Demi Dzat yang telah mengutamakan Musa dari 
semua manusia, tidak boleh kalau penawarannya seperti itu.' Abu Hurairah berkata; 
'Ternyata ucapan orang Yahudi itu didengar oleh seorang sahabat Anshar. Maka tanpa 
banyak komentar, ditamparnya muka orang Yahudi tersebut.' 'Mengapa kamu berani 
berkata, ' hujat sahabat Anshar itu. 'Demi Dzat yang telah mengutamakan Musa dari semua 
manusia, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masih berada di antara kami? ' 
Abu Hurairah berkata; 'Akhirnya orang Yahudi itu datang menemui Rasulullah dan berkata; 
'Wahai Abu Qasim, saya ini adalah orang kafir dzimmi yang dilindungi dan mempunyai hak, 
sebagaimana kaum muslimin lainnya. Ketahuilah bahwasanya si fulan telah menampar muka 
saya.' Lalu Rasulullah memanggil sahabat Anshar itu dan bertanya; 'Hai sahabat Anshar, 
mengapa kamu tampar muka orang Yahudi ini? ' Sahabat Anshar pun menjawab; 'Ya, 
Rasulullah, saya menampar muka orang Yahudi ini lantaran dia berkata; 'Demi Dzat yang 
telah mengutamakan Musa dari semua manusia.' Mendengar penjelasan sahabat Anshar itu, 
maka marahlah Rasulullah dan kemarahannya itu tampak raut muka hingga beliau bersabda: 
'Janganlah kamu mengutamakan seorang nabi daripada nabi yang lain. Sesungguhnya, ketika 
sangkakala mulai ditiup, maka pada saat itu pula semua makhluk yang ada di langit dan di 
muka bumi akan mati, terlebih dahulu. Setelah itu, sangkakala pun ditiup kembali. Maka aku 
adalah orang yang pertama kali dibangkitkan atau: aku termasuk salah seorang makhluk 
Allah yang pertama kali dibangkitkan dan ternyata Musa telah tiba di 'Arsy. Sebenarnya saya 
juga tidak tahu apakah pingsannya Musa pada peristiwa Thur itu sudah dianggap sebagai 
kematiannya ataukah (Ibnu Abbas) dibangkitkan lebih dariku. Aku sendiri tidak berani 
mengatakan bahwa ada seorang manusia yang lebih utama dan mulia dari pada Yunus bin 
Matta Alaihis Salam. Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah 



menceritakan kepada kami Yazid bin Harun; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz 
bin Abu Salamah melalui jalur ini. 


S > 'l * 0 ~ ^ <• 


•XUX-».Xj 




3v*s ^ ^ a i^^4ii5\y JjJi-b J>% 


4377. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Abu Bakr bin An Nadhr keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dan 'Abdur Rahman Al 
A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; dua orang laki-laki saling mencela, satu orang dari 
muslim dan satu orang lagi dari yahudi. Laki-laki muslim berkata; "Dan demi Dzat yang telah 
memilih Muhammad di atas penduduk alam." Dan laki-laki dari yahudi berkata; "dan demi 
Dzat yang telah memilih Musa di atas penduduk alam." Maka marahlah laki-laki muslim 
tersebut seraya memukul wajahnya, lalu laki-laki yahudi tersebut mendatangi Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa Salam dan mengabarkan dengan apa yang telah terjadi di antara 
keduanya. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Janganlah engkau 
mengutamakan aku atas Musa, sesungguhnya pada hari kiamat kelak manusia akan pingsan 
dan akulah orang yang pertama kali tersadar, tetapi aku dapati Musa tengah berdiri di dekat 
'Arsy, hingga aku tidak tahu apakah ia termasuk orang yang pingsan kemudian ia tersadar 
sebelum aku, atau memang ia termasuk yang Allah Azza Wa Jalla kecualikan untuk tidak 
pingsan." Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi dan 
Abu Bakr bin lshaq keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman; Telah 
mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri; Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah 
bin 'Abdur Rahman dan Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata; dua orang laki- 



laki saling mencela, satu orang dari muslim dan satu orang lagi dari yahudi, -sebagaimana 
Hadits Ibrahim bin Sa'ad dari Ibnu Syihab Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid 
Telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az Zubaidi Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Amru bin Yahya dari Bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; seorang 
Yahudi yang telah dipukul wajahnya datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -dan 
seterusnya yang semakna dengan Hadits Az Zuhri, hanya saja dia berkata dengan kalimat; 
'hingga aku tidak tahu apakah ia termasuk orang yang pingsan kemudian ia tersadar sebelum 
aku, atau memang ia sudah cukup dengan pingsannya ketika di bukit Thur hingga tidak 
pingsan lagi.' 





C; 1^-6*^ djO 


4378. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Sufyan; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru bin Yahya dari Bapaknya dari Abu Sa'id Al 
Khudri dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian lebih 
mengunggulkan antara para nabi." Dan di dalam Hadits Ibnu Numair Amru bin Yahya 
disebutkan; Telah menceritakan kepadaku Bapakku. 




4379. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid dan Syaiban bin Farrukh keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Bunani dan 
Sulaiman At Taimi dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Aku mendatangi -dan pada riwayat Haddab- Aku melewati Musa pada malam aku 
di isra'kan, yaitu di samping bukit merah sedang shalat di dalam kuburannya." 


•v.<. \> »> i ^ ,l< > ’l 

j, 


4380. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Khasyram; Telah mengabarkan kepada 
kami 'Isa yaitu Ibnu Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Jarir 



seluruhnya dari Sulaiman At Taimi dari Anas; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. 
Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dari Sufyan dari Sulaiman At Taimi Aku mendengar Anas 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melawati Musa yang sedang 
shalat di dalam kuburannya. Sedangkan di dalam Hadits 'Isa dengan lafazh; 'Pada malam aku 
diisra'kan aku melewati..' 


Bab: Penjelasan tentang Yunus Alaihissalam dan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 


<*' > -i' \ 1 9 \' ' > y \\> ■>>'*'> s'-.,*'.. \> * <?' ' 


y 

.y 9 9 


9 y > » 


4381. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al 
Mutsanna serta Muhammad Ibnu Basyar mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'ad bin Ibrahim dia 
berkata; Aku mendengar Humaid bin Abdurrahman bercerita dari Abu Hurairah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Allah Ta'ala berfirman: "Tidak sepantasnya bagi 
seorang hamba-Ku mengatakan bahwa aku lebih baik dari Yunus bin Matta Alaihis Salam." 
Dan Ibnu Abu Syaibah berkata; ' Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah. 





4382. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar lafazh 
ini milik Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah berkata; Aku mendengar 
Abu 'Aliyah berkata; Telah menceritakan kepadaku anak paman Nabi kalian shallallahu 'alaihi 
wasallam yaitu Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Tidak 
sepantasnya bagi seorang hamba mengatakan bahwa aku lebih baik dari Yunus bin Matta 
Alaihis Salam. Dan padahal dia menasabkan dirinya kepada bapaknya." 


Bab: Keutamaan Yusuf Alaihissalam 



J-sJiss ^ ^^i-U\ 

\ J ^0^s\ pNi ,lN\^jjAjl^-^.A^l tel4.U^j|Ajl^-^.^jj\l Z^<. r J^jt\\^3\Ju»^j .u^l fejg- 


4383. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
serta Ubaidullah bin Sa'id mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id 
dari Ubaidullah Telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Abu Sa'id dari Bapaknya dari Abu 
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya; "Siapakah menusia 
yang paling mulia?" beliau bersabda: "Orang yang paling bertaqwa dari mereka." para 
sahabat berkata; "Bukan itu yang kami tanyakan?" beliau bersabda: "Jika bukan, berarti 
Yusuf Nabi Allah putra Nabi Allah (Ya'qub) putra Nabi Allah (lshaq) putra Ibrahim kekasih 
Allah, " para sahabat berkata; "Bukan itu yang kami tanyakan, " beliau bersabda: "Apakah 
tentang bangsa Arab yang kalian tanyakan?, orang yang paling baik dari mereka dimasa 
jahiliyyah adalah orang yang paling baik dimasa Islam, jika mereka paham Islam." 


Bab: Keutamaan Zakaria Alaihissalam 




4384. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Nabi Zakaria adalah seorang tukang kayu." 


Bab: Keutamaan Hidlir Alaihissalam 


\ 1*^23 ) 





jd\jM j£ j^Lii ^ A\$L _^I\ 

Lot^lta}^^ Ja JlS { lls>t£- ^>yJ\ (j'^»^ 1 A»o\jja^S" 3 \ 3) Iplkl^^jloL^ \ ljaJj<Jla 

jUife J is oU4:3ls { l^tL* jS \ 

_jio4lJt_£- 

<Ui\ pJ_C. £y0 ^JlC- 151 J Uli- l^Iil^llLc- <Ui\ ^J lC- ^ pJLc- vllS\ jUpJi J 3^d^ J/*“i 

c-'^^\^\^4^\»La3)\ ( jJc>cL^i Jli\ ^a~*£<*J££ j\ «-a^lafLl^ 

^3is { \^ AL.iu^j^^.y { \^iiu 

Ujb , Jl 

^ j-i^i^/l -^ji j\^J\l^ JjS J^ui >^i\\ 

(l^U-J^r {\^rlx-ci 

yi\i^i\ijs^3is\^i^ci i 5.jii 0 jii 

L^3 \ U^ tgLfcl V^L^\ J-fcl V^I ViliaSVS \^JLC. ^ ^ v£ife 



L5 ^L. 0 ^u^ r ^J\4i3^ JlU^'M-j3& 


4385. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Muhammad An Naqid dan lshaq bin 
Ibrahim Al Handzali dan 'Ubaidullah bin Sa'id dan Muhammad bin Abu 'Umar Al Makki 
seluruhnya dari Ibnu 'Uyainah dan lafazh ini milik Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Dinar dari 
Sa'id bin Jubair dia berkata; "Saya telah berkata kepada Ibnu Abbas bahwasanya Nauf Al 
Bikali mengatakan bahwa Musa 'Alaihis Salam yang berada di tengah kaum Bani Israil 
bukanlah Musa yang menyertai Nabi Khidhir." (Ibnu Abbas) berkata; 'Berdustalah musuh 
Allah. Saya pernah mendengar Ubay bin Ka'ab berkata; saya mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Suatu ketika Nabi Musa 'Alaihis Salam berdiri untuk 
berpidato di hadapan kaum Bani israil.' Setelah itu, seseorang bertanya kepadanya; 'Hai 
Musa, siapakah orang yang paling banyak ilmunya di muka bumi ini? ' Nabi Musa menjawab; 
'Akulah orang yang paling banyak ilmunya di muka bumi ini.' Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam berkata: Oleh karena itu, Allah sangat mencela Musa 'Alaihis Salam. Karena ia tidak 
menyadari bahwa ilmu yang diperolehnya itu adalah pemberian Allah. Lalu Allah 
mewahyukan kepada Musa; 'Hai Musa, sesungguhnya ada seorang hamba-Ku yang lebih 
banyak ilmunya dan lebih pandai darimu dan ia sekarang berada di pertemuan dua lautan.' 
Nabi Musa 'Alaihis Salam bertanya; 'Ya Tuhan, bagaimana caranya saya dapat bertemu 
dengan hambaMu itu? ' Dijawab; 'bawalah seekor ikan di dalam keranjang dari daun kurma. 
Manakala ikan tersebut lompat, maka di situlah hambaKu berada.' Kemudian Musa pun 
berangkat ke tempat itu dengan ditemani seorang muridnya yang bernama Yusya' bin Nun. 
Nabi Musa sendiri membawa seekor ikan di dalam keranjang yang terbuat dari daun kurma. 
Keduanya berjalan kaki menuju tempat tersebut. Ketika keduanya sampai di sebuah batu 
besar, maka keduanya pun tertidur lelap. Tiba-tiba ikan yang berada di dalam keranjang 
tersebut berguncang keluar, lalu masuk ke dalam air laut. Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam berkata: 'Allah telah menahan air yang dilalui ikan tersebut, hingga menjadi 
terowongan. Ikan itu menempuh jalannya di lautan, sementara Musa dan muridnya kagum 
melihat pemandangan yang unik itu. Akhirnya mereka berdua melanjutkan perjalanannya 
siang dan malam. Rupanya murid Nabi Musa lupa untuk memberitahukannya. Pada pagi 
harinya. Nabi Musa berkata kepada muridnya; 'Bawalah makanan kita kemari! 
Sesungguhnya kita merasa letih karena perjalanan kita ini.' Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam berkata: 'Belum berapa jauh Musa melewati tempat yang diperintahkan untuk 
mencarinya, muridnya berkata; 'Tahukah Anda tatkala kita mencari tempat berlindung di 
batu besar tadi, maka sesungguhnya saya lupa menceritakan tentang ikan itu dan tidak ada 
yang membuat saya lupa untuk menceritakannya kecuali syetan, sedangkan ikan tersebut 
mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.' Musa berkata; 'Itulah tempat 
yang sedang kita cari.' Lalu keduanya kembali mengikuti jalan mereka semula. Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Kemudian keduanya menelusuri jejak mereka semula.' 



Setelah keduanya tiba di batu besar tadi, maka mereka melihat seorang laki-laki yang sedang 
tertidur berselimutkan kain. Lalu Nabi Musa 'Alaihis Salam mengucapkan salam kepadanya. 
Nabi Khidhir bertanya kepada Musa; 'Bagaimana kedamaian di negerimu? ' Musa berkata; 
'Saya adalah Musa. 1 Nabi Khidhir terperanjat dan bertanya; 'Musa Bani Israil.' Nabi Musa 
menjawab; 'Ya.' Nabi Khidhir berkata kepada Musa; 'Sesungguhnya kamu mendapatkan 
sebagian ilmu Allah yang diajarkanNya kepadamu yang tidak aku ketahui dan aku 
mendapatkan sebagian ilmu Allah yang diajarkanNya kepadaku yang kamu tidak ketahui.' 
Musa berkat kepada Khidhir; 'Bolehkah aku mengikutimu agar kamu dapat mengajarkan 
kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu? ' Nabi Khidhir 
menjawab; 'Sesungguhnya sekali-kali kamu tidak akan sanggup dan sabar bersamaku. 
Bagaimana kamu bisa sabar atas sesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang 
cukup tentang hal itu? ' Musa berkata; 'Insya Allah kamu akan mendapatiku sebagai orang 
yang sabar dan aku pun tidak akan menentangmu dalam suatu urusan pun.' Khidhir 
menjawab; 'Jika kamu tetap mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan sesuatu hingga 
aku sendiri yang akan menerangkannya kepadamu. 1 Musa menjawab; 'Baiklah.' Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Kemudian Musa dan Khidhir berjalan menusuri pantai. 
Tak lama kemudian ada sebuah perahu yang lewat. Lalu keduanya meminta tumpangan 
perahu. Ternyata orang-orang perahu itu mengenal baik Nabi Khidhir, hingga akhirnya 
mereka mengangkut keduanya tanpa meminta upah.' Lalu Nabi Khidhir mendekat ke salah 
satu papan di bagian perahu itu dan setelah itu mencabutnya. Melihat hal itu, Musa 
menegur dan memarahinya; 'Mereka ini adalah orang-orang yang mengangkut kita tanpa 
meminta upah, tetapi mengapa kamu malah melubangi perahu mereka untuk kamu 
tenggelamkan penumpangnya? ' Khidhir menjawab; 'Bukankah telah aku katakan kepadamu 
bahwasanya kamu sekali-kali tidak akan sabar ikut bersamaku.' Musa berkata sambil 
merayu; 'Janganlah kamu menghukumku karena kealpaanku dan janganlah kamu 
membebaniku dengan suatu kesulitan dalam urusanku.' Tak lama kemudian, keduanya pun 
turun dari perahu tersebut. Ketika keduanya sedang berjalan-jalan di tepi pantai, tiba-tiba 
ada seorang anak kecil yang sedang bermain dengan teman-temannya yang lain. Kemudian, 
Nabi Khidhir segera memegang dan membekuk (memuntir) kepala anak kecil itu dengan 
tangannya hingga menemui ajalnya. Dengan gusarnya Nabi Musa berupaya menghardik Nabi 
Khidhir; 'Mengapa kamu bunuh jiwa yang tak berdosa, sedangkan anak kecil itu belum 
pernah membunuh? Sungguh kamu telah melakukan perbuatan yang munkar? ' Khidhir 
berkata; 'Bukankah sudah aku katakan bahwasanya kamu tidak akan mampu untuk bersabar 
dalam mengikutiku. Dan ini melebihi dari yang sebelumnya. 1 Musa berkata; 'Jika aku 
bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka janganlah kamu perbolehkan aku 
untuk menyertaimu. Sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur (maaf) kepadaku.' 
Selanjutnya Nabi Musa dan Khidhir melanjutkan perjalanannya. Ketika kami berdua tiba di 
suatu negeri, maka keduanya pun meminta jamuan dari penduduk negeri tersebut, tapi 
sayangnya mereka enggan menjamu keduanya. Lalu keduanya mendapatkan sebuah dinding 
rumah yang hampir roboh dan Nabi Khidhir pun langsung menegakkannya 
(memperbaikinya). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Dinding itu miring 
(sambil memberi isyarat dengan tangannya) lalu ditegakkan oleh Khidhir.' Musa berkata 
kepada Khidhir; 'Kamu telah mengetahui bahwa para penduduk negeri yang kita datangi ini 
enggan menyambut dan menjamu kita. Kalau kamu mau, sebaiknya kamu minta upah dari 
hasil perbaikan dinding rumah tersebut. Akhirnya Khidhir berkata; 'Inilah perpisahan antara 
aku dan kamu. Aku akan beritahukan kepadamu tentang rahasia segala perbuatan yang 
kamu tidak sabar padanya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Semoga Allah 
memberikan rahmat dan karuniaNya kepada Nabi Musa 'Alaihis Salam. Sebenarnya aku lebih 



senang jika Musa dapat sedikit bersabar, hingga kisah Musa dan Khidhir bisa diceritakan 
kepada kita dengan lebih panjang lagi. Ubay bin Ka'ab berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Penyebab perpisahan tersebut adalah karena Musa alpa.' Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Tak lama kemudian, datanglah burung kecil tersebut 
mematuk air laut dengan paruhnya. Lalu Khidhir berkata kepada Musa; 'Sesungguhnya 
ilmuku dan ilmumu dan ilmu yang kita peroleh dari Allah itu hanyalah seperti seteguk air laut 
yang diperoleh burung kecil itu di antara hamparan lautan ilmu yang dimiliki Allah.' Sa'id bin 
Zubair berkata; 'Ibnu Abbas membacakan ayat Al Qur'an yang artinya; 'Di depan mereka ada 
seorang penguasa yang merampas setiap perahu yang bagus. Ibnu Abbas juga membacakan 
ayat Al Qur'an yang artinya; 'Anak kecil yang dibunuh Nabi Khidhir itu adalah kafir.' 


j IA 

3vi { 3 } \ j 

bji jUi 

crf j,W 



C^2\J \ ijJ 

J JJj { \jii 

uik^\ } eS^uJ\ jiiiiiui£]{ ji»M\s\ ^iilkii}i^ii\i>j\1^^1 

} 3ls^ {%o 

Ss >^Uj^.jU^k4^i\^ U-\SU0\ j\ { >j\ jp 

if\ {f£j\ \ j } iiik>U 3^UliU jjl^i 


j\ { ^ a, <i^u^ 





4386. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdul A'laa Al Qais; Telah 
menceritakan kepada kami Al Mu'tamir bin Sulaiman At Taimi dari Bapaknya dari Raqabah 
dari Abu lshaq dari Sa'id bin Jubair dia berkata; di tanyakan kepada Ibnu Abbas bahwa Nauf 
beranggapan sesungguhnya Musa yang pergi mencari Ilmu itu bukanlah Musa yang di utus 
kepada Bani Israil; Ibnu Abbas bertanya; Apakah kamu mendengarnya juga wahai Said? Aku 
menjawab; 'Ya.' Ibnu Abbas berkata; Nauf telah berdusta! Telah menceritakan kepada kami 
Ubay bin Ka'ab dia berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Musa berpidato dihadapan kaumnya mengingatkan hari-hari Allah, kemenangan dan 
cobaannya, ia menyatakan bahwa "Aku tidak tahu ada orang yang paling pandai di muka 
bumi selain aku." Maka Allah subhanahu wata'ala mewahyukan padanya bahwa Allah 
memiliki seorang hamba yang lebih pandai darinya, Musa berkata; Wahai Rabbku tunjukilah 
kepadaku. Maka Allah berfirman kepadanya; bawalah bersamamu bekal dari ikan yang asin. 
Hingga akhirnya kamu akan mencari ikan itu. Lalu pergilah Musa hingga ia sampai di sebuah 
batu lalu ia tidak dapat melihat ikat tersebut. Lalu Musa pergi dengan meninggal temannya 
untuk mencari ikat tersebut. Namun tiba-tiba ikan tersebut bergerak-gerak hingga dapat 
diketahui oleh temannya. Temannya berkata; aku akan mengejar Musa hingga aku 



beritahukan tentang ikan itu kepadanya. Ubay berkata; lalu teman itu lupa hingga mereka 
terus berlalu. Musa berkata; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita 
ini." Lalu temannya berkata; 'Adakah kamu melihat kita berdiam yakni ketika beristirahat di 
batu besar. Sesungguhnya aku terlupa kepada ikan hiu itu dan Tiada yang membuat aku lupa 
tentang hal itu, melainkan setan.' Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula 
ketika ikan tersebut lari dengan cepat hingga mengagetkan Musa dan mereka berjalan 
mengikuti jejak ikan tersebut. Musa berkata; inilah tempat yang telah digambarkan 
kepadaku. Lalu dia mencari kemudian bertemulah dengan seseorang yang memakai kain 
penutup kepala, sambil berbaring. Musa mengucapkan salam kepadanya dan ia membalas 
sambil membuka kain yang menutupi wajahnya; 'Wa 'alaikum salam, siapakah kamu?" Musa 
berkata; "Aku adalah Musa." la bertanya; "Musa siapa?." Musa menjawab; Musa bani Israil. 
la bertanya lagi; Apa yang menyebabkan kamu datang kemari? Musa menjawab; Aku datang 
agar kamu mengajariku tentang ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Khidhir berkata; 
"Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu 
dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang 
hal itu?." "Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar, 
dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun." Dia berkata: "Jika kamu 
mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai 
aku sendiri menerangkannya kepadamu." Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala 
keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melubanginya. -Ubay berkata; 'Khidr melubanginya 
dengan sengaja.- Musa berkata: "Mengapa kamu melubangi perahu itu yang akibatnya kamu 
menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan 
yang besar. Dia (Khidhr) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali- 
kali tidak akan sabar bersama dengan aku." Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum 
aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan 
dalam urusanku." Keduanya berjalan hingga mendatangi beberapa anak kecil yang sedang 
bermain di tepi pantai, lalu dia mendekati salah satu dari mereka dengan cepat dan langsung 
membunuhnya. Musa pun kaget dan berkata: "Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, yang 
tidak pernah membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang 
mungkar." Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya 
kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?." Musa pun malu dan berkata: "Jika aku bertanya 
kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku 
menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku." Maka keduanya 
berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta 
dijamu kepada penduduk negeri itu tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, 
kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka 
Khidr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil 
upah untuk itu." Khidhr berkata seraya sambil memegang pakaian Musa: "Inilah perpisahan 
antara aku dengan kamu. Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan- 
perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan 
orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena 
di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. Maka bila raja itu 
lewat dia akan mendapati bahtera itu dalam keadaan rusak, hingga tidak jadi merampasnya 
dan semuanya selamat, setelah itu mereka bisa kembali memperbaikinya dengan kayu. Dan 
adapun anak itu, telah ditakdirkan padanya kekafiran sedang orang tuanya adalah orang- 
orang shaleh, apabila dia sudah besar dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada 
kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki, supaya Allah mengganti bagi mereka 
dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anak itu dan lebih dalam kasih sayangnya 



(kepada ibu bapaknya). Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim 
di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang 
ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka 
sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari 
Tuhanmu. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; 
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan 
kepada kami 'Ubaidullah bin Musa keduanya dari Israil dari Abu lshaq dengan sanad AtTaimi 
dari Abu lshaq dengan Hadits yang serupa. 


». ✓ » '"isi? tl 


4387. Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah dari Amru dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas dari Ubay bin Ka'ab 
Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca ayat: Jika engkau mau, niscaya engkau 
dapat meminta imbalan untuk itu. (QS Al Kahfi: 77) 


y\iUj 

^4^ J^^3^ J4- j ^1. ^ ^ (j 3_^ 

i%\ j\3^1)\^ _3»3Ui 3ls^J\lij^J;^ 

j\ ISJ jUv djljl } \ 

jo ,>3\ /l^L:3\&3li c 4 

>d\ 


4388. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidillah bin 
'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud dari 'Abdullah bin Abbas bahwa dia dan Al Hurr bin Qais bin 
Hisn Al Fazari berdebat tentang sahabat Musa 'alaihissalam yang bertanya tentang jalan 



untuk bertemu dengannya, Ibnu Abbas mengatakan bahwa kawan yang dimaksud itu ialah 
Khidhir, sedangkan Hurr mengatakan bukan. Kemudian lewatlah Ubay bin Ka'ab al-Anshari di 
depan mereka. Ibnu Abbas lalu memanggilnya kemudian berkata, "Hai Abu Thufail 
kemarilah, sesungguhnya aku berselisih pendapat dengan sahabatku ini siapa kawan Musa 
yang olehnya ditanyakan mengenai jalan untuk menuju tempatnya itu, agar dapat bertemu 
dengannya. Apakah kamu pernah mendengar hal-ihwalnya yang kamu dengar sendiri dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam?" Ubay bin Ka'ab menjawab, "Ya, saya mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ketika Musa duduk bersama beberapa 
orang Bani Israel, tiba-tiba seorang laki-laki datang dan bertanya kepadanya (Musa), 'Adakah 
seseorang yang lebih pandai daripada kamu? ' Musa menjawab, 'Tidak." Maka, Allah 
menurunkan wahyu kepada Musa, "Ada, yaitu hamba Kami Khidhir." Musa bertanya kepada 
(Allah) bagaimana jalan ke sana. Maka, Allah menjadikan ikan sebagai sebuah tanda baginya 
dan dikatakan kepadanya, 'Apabila ikan itu hilang darimu, maka kembalilah (ke tempat di 
mana ikan itu hilang) karena engkau akan bertemu dengannya (Khidhir). 'Maka, Musa pun 
mengikuti jejak ikan laut dengan kehendak Allah. Lalu Musa berkata kepada muridnya; 
Ayolah kita makan siang dulu, mana makanannya. Murid Musa berkata kepadanya ketika dia 
menanyakan makan siang, 'Adakah kamu melihat Ikan itu ketika kita beristirahat di batu 
besar. Sesungguhnya aku terlupa kepada ikan hiu itu dan tiada yang membuat aku lupa 
tentang hal itu, melainkan setan.' Musa berkata, 'Kalau demikian, memang itulah tempat 
yang kita cari.' Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Kemudian mereka 
bertemu dengan Khidhir. Maka, apa yang terjadi pada mereka selanjutnya telah diceritakan 
Allah Azza wa Jalla di dalam Kitab-Nya." Hanya saja Yunus berkata dengan lafazh; 'lalu Musa 
mengikuti jejak ikan Hiu di laut.' 



45. KITAB: KEUTAMAAN SAHABAT 


Bab: Keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu 'anhu J. 


L^ia^caliu jijk 

/ s 0 S 


4389. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Abad bin Humaid serta Abdullah 
bin Abdurrahman Ad Darimi. Abdullah berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan 
yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Habban bin Hilal Telah menceritakan 
kepada kami Hammam Telah menceritakan kepada kami Tsabit Telah menceritakan kepada 
kami Anas bin Malik bahwa Abu Bakr As Siddiq bercerita kepadanya, dia berkata; "Aku 
melihat telapak kaki orang-orang Musyrikin berada di atas kami, ketika kami sedang berada 
di dalam Goa. Lalu aku berkata kepada Rasulullah; 'Ya Rasulullah, seandainya salah seorang 
dari mereka melihat ke bawah, niscaya ia akan melihat kita di dalam goa ini. Maka Beliau 
berkata: "Wahai Abu Bakar, tidakkah engkau sadar jika ada dua orang, sesungguhnya Allah 
adalah yang ketiganya?." 




6 

/ / ^ 


4390. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far bin Yahya bin Khalid Telah 
menceritakan kepada kami Ma'an Telah menceritakan kepada kami Telah menceritakan 
kepada kami Malik dari Abu An Nadhr dari Ubaid bin Hunain dari Abu Sa'id Al Khudri, 
bahwasannya pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di atas 


mimbar, lalu beliau berkata; "Ada seorang hamba yang diberi dua pilihan oleh Allah antara 
kemewahan dunia dan pahala di sisiNya, tetapi hamba itu memilih pahala di sisiNya." 
Mendengar ucapan Rasulullah itu. Abu Bakr langsung menangis sedih, dan Rasulullah pun 
menangis. Lalu Abu Bakr berkata; 'Sungguh kami serahkan segala yang kami miliki untuk 
engkau ya Rasulullah. Abu Sa'id berkata; Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah 
orang yang paling baik di antara kami, maka Abu Bakr adalah orang yang paling dekat 
dengan beliau. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang harta dan 
persahabatannya paling dekat denganku adalah Abu Bakr. Seandainya aku diperintahkan 
untuk memilih kekasih, maka aku akan memilih Abu Bakr sebagai kekasih, tetapi kami 
berada dalam persaudaraan Islam. Tidak ada pintu di Masjid kecuali pintu Abu Bakr. Telah 
menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur Telah menceritakan kepada kami Fulaih bin 
Sulaiman dari Salim Abu An Nadhr dari Ubaid bin Hunain dan Busr bin Sa'id dari Abu Sa'id Al 
Khudri dia berkata; Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di 
hadapan orang banyak. ..-yang serupa dengan Hadits Malik. 











4391. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar Al 'Abdi Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Isma'il bin Raja' dia 
berkata; Aku mendengar Abdullah bin Abu Hudzail berkata; dari Abu Al Ahwash dia berkata; 
Aku mendengar Abdullah bin Mas'ud berkata; dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau 
bersabda: Seandainya saya dibolehkan memilih kekasih, maka aku akan menjadikan Abu 
Bakr sebagai kekasih, akan tetapi dia adalah saudaraku dan sahabatku dan sungguh Allah 
telah menjadikan sahabat kalian ini adalah kekasih Allah." 



■9 

O? 





S 

* ' C ' * \ t 





4392. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar lafazh 
ini milik Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dari Abu Al Ahwash dari 
Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Seandainya saya dibolehkan 
menjadikan seorang kekasih dari umatku, maka aku akan menjadikan Abu Bakr sebagai 
kekasih." 








i> > 



. » / » / 




4393. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman Telah menceritakan 
kepadaku Sufyan dari Abu lshaq dari Abu Al Ahwash dari Abdullah Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abad bin Humaid Telah 
mengabarkan kepada kami Ja'far bin 'Aun Telah mengabarkan kepada kami Abu Umais dari 
Ibnu Abu Mulaikah dari Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: Seandainya saya dibolehkan memilih kekasih, maka aku akan menjadikan Ibnu 
Quhafah sebagai kekasih." 






U \ 'l'* vS\' 

\ jLaJLC' Uo-X>- 









4394. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta 
lshaq bin Ibrahim. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Mughirah dari Washil bin Hayyan dari 
Abdullah bin Abu Hudzail dari Abu Al Ahwash dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam beliau bersabda: "Seandainya saya dibolehkan memilih kekasih dari penduduk 
bumi, maka aku akan menjadikan Ibnu Quhafah sebagai kekasih, akan tetapi sahabat kalian 
ini adalah kekasih Allah." 


p\s\^tipi -\ liii 


4395. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Jarir; 



Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 
'Umar; Telah menceritakan kepada kami Sufyan seluruhnya dari Al A'masy; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
'Abdillah bin Numair dan Abu Sa'id Al Asyaj dan lafazh ini milik mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Waki'; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari 'Abdillah 
bin Murrah dari Abu Al Ahwash dari 'Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Ketahuilah, sungguh aku berlepas diri dari setiap yang mencintai 
kekasihnya. Sekiranya aku dibolehkan mengambil seorang kekasih, niscaya aku akan 
menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Sesungguhnya sahabat kalian ini adalah kekasih 
Allah" 




4396. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya Telah mengabarkan kepada kami 
Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Abu Utsman, Telah mengabarkan kepadaku Amru bin Al 
Ash bahwa Rasulullah pernah mengutusnya untuk memimpin pasukan kaum muslimin dalam 
perang Dzatus Salasil. Amru bin Al Ash berkata; Aku menemui Rasulullah seraya bertanya; Ya 
Rasulullah, siapakah orang yang engkau cintai? Rasulullah menjawab; 'Aisyah.' Lalu saya 
tanyakan lagi; Kalau dari kaum laki-laki, siapakah orang yang paling engkau cintai? Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Ayah Aisyah (Abu Bakr).' saya bertanya lagi; lalu 
siapa? Rasulullah menjawab: 'Umar bin Khaththab.' Kemudian beliau menyebutkan 
beberapa orang sahabat lainnya. 


x ^ ♦*> / ^ ^ 


4397. Dan telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Ali Al Hulwani Telah menceritakan 
kepada kami Ja'far bin 'Aun dari Abu Umais Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. 
Dan telah menceritakan kepada kami Abad bin Humaid lafazh ini miliknya. Telah 
mengabarkan kepada kami Ja'far bin 'Aun Telah mengabarkan kepada kami Abu Umais dari 
Ibnu Abu Mulaikah, dia berkata; Aku pernah mendengar Aisyah menjawab pertanyaan 
sebagai berikut; 'Siapakah orang yang akan ditunjuk sebagai khalifah, seandainya beliau 
menghendaki untuk menunjuk seorang khalifah? Aisyah menjawab; 'Abu Bakr.' Aisyah 
ditanya lagi; lalu siapa lagi? Aisyah menjawab; 'Umar bin Khaththab.' Ditanya lagi, kemudian 
siapa lagi? Dia menjawab; Abu Ubaidah bin Jarrah. Kemudian Aisyah mengakhirnya sampai 
di situ. 



b\cS\j\&\'s ^j>dbL,f\ \'j>\ 

i&y a 1vs£j^j^\ ^4, ^i-Si^ik 

ji^tu ^^^k\^>k\b ^dS\f\ ^sV^I^-U •* 

' > * t i «* . . ^ 


4398. Telah menceritakan kepadaku Abbad bin Musa Telah menceritakan kepada kami 
Ibrahim bin Sa'ad Telah mengabarkan kepadaku Bapakku dari Muhammad bin Jubair bin 
Muth'im dari Bapaknya bahwasannya ada seorang perempuan yang menanyakan sesuatu 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Rasulullah memerintahkannya agar 
datang lagi pada kesempatan yang lain. Wanita itu berkata; Ya Rasulullah, bagaimana jika 
saya nanti datang lagi, tetapi saya tidak dapat bertemu dengan engkau? Jubair berkata; 
Bapakku berkata; 'Sepertinya wanita itu bermaksud jika Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam meninggal dunia. Maka Rasulullah pun berkata: 'Jika kamu tidak menemuiku, maka 
temuilah Abu Bakr! ' Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Sya'ir Telah 
menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari 
Bapaknya Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Jubair bin Muth'im bahwa 
bapaknya Jubair bin Muth'im Telah mengabarkan kepadanya, mengenai seorang perempuan 
yang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia berkata kepadanya suatu 
urusan, kemudian beliau menyuruhnya sebagaimana Hadits Abbad bin Musa. 




4399. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'id Telah menceritakan kepada 
kami Yazid bin Harun Telah mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad Telah menceritakan 
kepada kami Shalih bin Kaisan dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah dia berkata; Pada suatu 
hari, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sakit, beliau berkata kepada saya: 
Panggillah Ayahmu Abu Bakr dan saudara laki-lakimu ke sini, agar aku buatkan sebuah surat 
(keputusan khalifah). Karena aku khawatir jika kelak ada orang yang ambisius dan berkata; 
Akulah yang lebih berhak menjadi khalifah. Sementara Allah dan kaum muslimin tidak 
menyetujuinya selain Abu Bakr.' 



f ^ ==>c ^, J 3^3^»^ J-*<jJ <j) 

M:-^:U£\ £4 ^issjii^jaV 


ii\i_^j3lii^ >- r jd\ ( ^L ? SU^i3VslS1 

^J\ j io^ _^i\ j^I^\U ( ^J^ > ii\J^ 


4400. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Umar AL Makki Telah 
menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari dari Yazid yaitu Ibnu Kaisan dari 
Abu Hazim Al Asyja'i dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 
"Barangsiapa dari kalian yang berpuasa hari ini? Abu Bakr menjawab; 'Saya. 1 Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi: 'siapa dari kalian yang telah mengantar jenazah 
pada hari ini? Abu Bakr menjawab; 'Saya.' Rasulullah bertanya lagi; 'siapa dari kalian yang 
telah memberi makan orang miskin pada hari ini? ' Abu Bakr menjawab; 'Saya.' Rasulullah 
bertanya lagi: 'Siapa dari kalian yang telah menjenguk orang yang sakit pada hari ini? Abu 
Bakr menjawab lagi; 'Saya.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidaklah 
semua amalan tadi dilaksanakan oleh seseorang kecuali niscaya dia akan masuk surga.' 





5 ^ ^lL\ 




<1 


’t’ ^ >; > 


I VJ. > J 5^4^ J-Vi3\ J ^£JViS 

J 4 ^frt -4*~ J ^ (J^ ^ Jr** (J.' O - ^ - 



\'Z'\' \i ' > *\ '* ' >vX\' \'*\v.Z\' \*' > ■>*.<*'> \'C\ ' sJis i c .'> »i .✓ » 

UjA»-jUX- ^j-)-Xa»v9 Uo-X>-^^- ^fjujt Uo-Xj>- yu>jjAAX«Loi> avS 


4401. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh dan 
Harmalah bin Yahya keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah 
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Al 
Musayyab dan Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa keduanya mendengar Abu Hurairah 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ketika seorang laki-laki sedang 
menggiring sapinya dengan muatan, tiba-tiba sapi itu menoleh dan berkata; 'Sesungguhnya 
aku tidak diciptakan untuk melakukan pekerjaan seperti ini, tetapi aku diciptakan hanya 
untuk membajak sawah.' Para sahabat bertanya-tanya, "Subhanallah, sungguh aneh dan luar 
biasa! Apakah mungkin seekor sapi dapat berbicara?" Maka Rasulullah pun bersabda: 
"Sesungguhnya aku. Bakar, dan Umar mempercayai hal itu." Abu Hurairah berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: 'Ketika seorang laki-laki sedang 
menggembalakan kambingnya, tiba-tiba seekor serigala menyerang kambing itu dan 
membawanya pergi. Lalu penggembala itu mencari dan membebaskannya dari cengkraman 
srigala tersebut. Tetapi, uniknya, serigala itu menoleh kepadanya seraya berkata. Siapakah 
yang dapat menguasai hari yang sangat menakutkan, di hari ketika tidak ada penguasa selain 
aku?" Para sahabat terheran-heran dan berkata; "Subhaanallah, sungguh aneh dan luar 
biasa." Lalu Rasulullah pun berkata: "Sungguh aku. Abu Bakar, dan Umar mempercayai hal 
itu." Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin 
Khalid dari Ibnu Syihab melalui jalur ini -mengenai kisah seekor kambing dan srigala, dia 
tidak menyebutkan kisah seekor sapi,- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
'Abbad; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Dawud Al Hafari dari Sufyan keduanya dari Abu Az Zanad 
dari Al A'raj dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang 
semakna dengan Hadits Yunus dari Az Zuhri, di dalam Hadits keduanya di sebutkan kisah 
seekor sapi dan kambing secara bersamaan. Keduanya juga menyebutkan sabda Rasulullah; 
'Sesungguhnya aku. Abu Bakr dan Umar mempercayai hal itu.' Telah menceritakannya 
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin 'Abbad; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Mis'ar 
keduanya dari Sa'd bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam. 


Bab: Keutamaan Umar radhiallahu 'anhu (a^c-4 ^c. ,y») 



^^j[^\^\^JjJo\ ^\ 3\3j&j^g>*!\ /3 vs^j / 

i\3 jU\S jiJ^u^'iii^o^ 

Vfi^X.1j^>\ ^^ < S^^VS5l^^Ll4^ > ^\^l J ^o^oiy3^ j?ji&&!$!r*j Jv /'i 


>> » 


4402. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru Al Asy'atsi dan Abu Rabi' Al 'Ataki 
serta Abu Kuraib Muhammad bin Al Allaa, lafazh ini milik Abu Kuraib. Abu Ar Rabi' berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Sedangkan yang lainnya berkata; Telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Al Mubarak dari 'Umar bin Sa'id bin Abu Husain dari Ibnu Abu Mulaikah 
dia berkata; Aku mendengar; Ibnu Abbas berkata; 'Pada saat Umar bin Khaththab hendak 
meninggal, dia dibaringkan di atas tempat tidurnya. Para sahabat dan kaum muslimin lainnya 
berkumpul untuk bersama-sama memanjatkan doa dan ampunan kepada Allah bagi Umar 
sebelum dia meninggal dunia dan kebetulan pada saat itu saya pun ikut berkumpul pula di 
sana. Tidak ada sesuatu yang mengejutkan saya, kecuali seorang laki-laki yang menepuk 
pundak saya dari belakang. Lalu saya menoleh ke arah tersebut dan ternyata ia adalah Ali bin 
Abu Thalib Radhiyallahu'anhu. Setelah itu, ia pun memanjatkan doa dan ampunan kepada 
Allah bagi Umar bin Khaththab. Tidak berapa lama kemudian, Ali berkata; Tidak ada lagi 
seorangpun sepeninggalmu, yang lebih aku cintai dari pada dirimu, hingga aku lebih suka 
bertemu Allah dengan membawa kebaikan seperti kebaikan yang kau bawa hai Umar. Demi 
Allah, sungguh aku berbaik sangka kepada Allah bahwasannya Dia sengaja menyertakanmu 
kepada dua orang teman dekatmu, Rasulullah dan Abu Bakr yang telah kembali kepadaNya 
lebih dahulu darimu. Sebagaimana sabda Rasulullah yang sering aku dengar; 'Aku datang 
bersama Abu Bakar dan Umar. Aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar. Aku keluar 
bersama Abu Bakr dan Umar. Sungguh aku berharap agar Allah senantiasa menyertakanmu 
bersama Rasulullah dan Abu Bakr.' Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; 
Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus dari 'Umar bin Sa'id melalui jalur ini dengan 
Hadits yang serupa. 







4403. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim; Telah menceritakan 
kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Shalih bin Kaisan; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Al Hasan bin 'Ali Al 
Hulwani dan 'Abad bin Humaid dan lafazh ini milik mereka. Mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan kepada kami Bapakku 
dari Shalih dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan kepadaku Abu Umamah bin Sahi 
bahwasannya Aku mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: Ketika aku sedang tertidur, maka aku bermimpi melihat orang banyak 
dengan mengenakan baju. Baju mereka ada yang sampai batas dada dan ada pula yang 
kurang dari itu. Tak lama kemudian Umar bin Khaththab lewat sambil mengenakan baju yang 
menutupi tubuhnya.' Para sahabat bertanya; "Ya Rasulullah menurut engkau bagaimana 
ta'wil mimpi itu?" Rasulullah menjawab: "Itu adalah tentang masalah agama." 




4404. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus bahwa Ibn Syihab Telah menceritakan 
kepadanya Hamzah bin 'Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab dari Bapaknya dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam Beliau bersabda: "Ketika tidur, aku bermimpi bahwasanya aku 
diberi segelas susu. Setelah itu akupun langsung meminum sebagian susu tersebut hingga 
aku merasakan kesegaran hingga sampai ke ujung kuku. Kemudian aku berikan sisa susunya 
tersebut kepada Umar bin Khaththab." Para sahabat bertanya. Ya Rasulullah, apa ta'wil 
mimpi tersebut?" Rasulullah menjawab: "Itu tentang ilmu." Dan telah menceritakannya 
kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Laits dari 'Uqail; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Al Hulwani dan 
'Abad bin Humaid keduanya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd; Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku dari Shalih melalui jalur Yunus dengan Hadits yang serupa. 



j&yj/j» 



* ** _\j> ^1^3 ^ ' 

^>3]\ooj^ ^^ui a 1^\^33ls^3^i. 


4405. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Sa'id bin Al 
Musayyab; Telah mengabarkan kepadanya dia medengar Abu Hurairah berkata; 'Aku 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku sedang tidur, tiba- 
tiba aku bermimpi aku berada di sebuah sumur yang ada timbanya. Kemudian aku menimba 
air dari sumur itu dengan izin Allah. Lalu Ibnu Abu Quhafah mengambil timba itu dan 
menimba air sekali atau dua kali dari sumur tersebut dengan susah payah. Hingga ia sudah 
tidak kuat lagi. Tak lama kemudian timba tersebut dipegang oleh Umar bin Khathtab maka 
aku tidak pernah melihat orang kuat yang mampu menimba air seperti Umar bin Khaththab, 
hingga orang-orang berkerumun di dekat sumur tersebut, memberi minum untuk mereka." 
Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits; Telah menceritakan 
kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin Khalid; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid 
dan Al Hulwani dan 'Abad bin Humaid keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih dia berkata; Al A'raj dan yang 
lainnya berkata; bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Aku melihat Ibnu Quhafah mengambil timba, ...dan seterusnya seperti Hadits Az 
Zuhri. 


9 «- 9 


y 

3 



4406. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin 'Abdur Rahman bin Wahb; Telah 
menceritakan kepada kami pamanku 'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 
'Amru bin Al Harits bahwa Abu Yunus -budak- Abu Hurairah Telah menceritakan kepadanya 
dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Ketika tidur 
aku bermimpi sedang menimba di telagaku, memberi minum kepada orang-orang. Lalu Abu 
Bakr datang kepadaku dan mengambil timba dari tanganku karena ingin membantuku. Abu 
Bakr menimba dua ember dan beliau kelihatan susah payah, -semoga Allah 
mengampuninya. -setelah itu Umar datang dan mengambil timba tersebut dari tangan Abu 
Bakr. Aku tidak melihat seorangpun yang lebih kuat dari dia, hingga orang-orang pun 
berkumpul sambil membawa hewan ternak mereka untuk mengambil minum, sedangkan 
telaga tersebut tetap penuh dan memancarkan airnya." 


^ *♦> ^ ^ '*/ ^ 


4407. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
'Abdullah bin Numair dan lafazh ini milik Abu Bakr dia berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Bisyr; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Umar; Telah 
menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Salim dari Salim bin 'Abdullah dari 'Abdullah bin 'Umar 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku bermimpi seakan-akan aku 
menimba air dengan timba di sebuah sumur Bakrah, sumur tua. Lalu Abu bakar datang dan 
dia juga menimba satu atau dua ember dalam keadaan susah payah -semoga Allah 
mengampuninya-. Kemudian Umar datang, dia meminta ember yang lebih besar. Maka 
ketika itu aku tidak pernah melihat orang yang lebih kuat darinya, hingga orang-orangpun 
berkumpul dapat minum sambil memberi minum hewan ternak mereka. Telah menceritakan 
kepada kami Ahmad bin 'Abdullah bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami Zuhair; Telah 
menceritakan kepadaku Musa bin 'Uqbah dari Salim bin 'Abdullah dari Bapaknya dari 
mengenai mimpi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang Abu Bakr dan 'Umar bin Al 
Khaththab dengan Hadits yang serupa. 



staiilsSj 





JlS y^} ^lji9\AA^ r »JC-I S&Vj^ai 

\J6\ZjjS\pb\ yvy ^\>\£&. jU\i 


* - > ^ * ✓> 


4408. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru dan Ibnu Al Munkadir dia mendengar Jabir 
mengabarkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; dan lafazh ini miliknya; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu Al Munkadir dan 'Amru dari Jabir 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Aku bermimpi masuk surga, di 
dalamnya aku melihat sebuah rumah atau istana. Lalu aku bertanya; 'Milik siapakah ini? 
mereka menjawab jawab; 'Milik Umar bin Khaththab. Aku ingin memasuki istana tersebut, 
kemudian aku teringat kecemburuanmu.' Tiba-tiba Umar menangis seraya berkata; 'Ya 
Rasulullah bagaimana mungkin aku cemburu padamu?.' Dan telah menceritakannya kepada 
kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari 'Amru dan Ibnu Al 
Munkadir dari Jabir; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru 
dia mendengar Jabir; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakannya kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 
Ibnu Al Munkadir Aku mendengar Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa 
dengan Hadits Ibnu Numair dan Zuhair. 


cAy y>\ 


4409. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus bahwa Ibnu Syihab Telah 
mengabarkan kepadanya dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam sesungguhnya beliau bersabda: "Ketika aku sedang tidur, tiba- 
tiba aku melihat diriku di surga lalu ada seorang wanita yang sedang membersihkan dirinya 
dengan air di sebelah istana. Kemudian aku pun bertanya kepadanya; 'Siapa yang memiliki 
istana ini? Mereka menjawab, istana ini milik Umar bin Khaththab.' Lalu aku tuturkan 



kecemburuan Umar itu dan akhirnya aku pun berpaling darinya." Abu Hurairah berkata, 
"Kemudian Umar menangis, sedangkan kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
sedang berada di majelis tersebut. Tak lama kemudian Umar bin Khaththab berkata; Ya 
Rasulullah, demi ayah dan ibuku apakah mungkin saya cemburu kepada engkau." Dan telah 
menceritakannya kepadaku 'Amru An Naqid dan Hasan Al Hulwani serta 'Abad bin Humaid 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan 
kepada kami Bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab melalui jalur ini dengan Hadits yang 
serupa. 


■* > > r • 


i>\3. 

LoA»-<^L>i 9 l^j\ 

' * , ' * l'l- '•,*,**. A\\ » <* , <- • > >1 ^ 

<>> O ' (J. ' ^ ^ ^ O J J'-* 


4410. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim; Telah menceritakan 
kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa'ad; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani dan 'Abad bin Humaid keduanya berkata; 
'Abad berkata; Telah mengabarkan kepadaku; dan berkata Hasan; Telah menceritakan 
kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'ad; Telah menceritakan kepada kami Bapakku 
dari Shalih dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku 'Abdul Hamid bin 'Abdur Rahman 
bin Zaid, Muhammad bin Sa'ad bin Abi Waqqash Telah menceritakan kepadanya bahwa 
bapaknya yaitu Sa'ad berkata; "Pada suatu ketika Umar bin Khaththab pernah meminta izin 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk bertamu kepada beliau yang saat itu 
ada beberapa wanita Quraisy yang sedang berbicara dengan beliau secara panjang lebar dan 
dengan suara yang lantang. Setelah Umar meminta izin untuk masuk, maka kaum wanita itu 
segera berdiri dan bersembunyi di balik tirai (hijab). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi 



wasallam mempersilahkan Umar masuk sambil tersenyum-senyum simpul. Umar berkata; 
"Apa yang membuat anda tersenyum ya Rasulullah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menjawab: "Hai Umar, sebenarnya aku sendiri merasa heran dengan kaum wanita yang 
berada bersamaku tadi. Karena, ketika mereka mendengar suaramu, maka mereka segera 
bersembunyi." Lalu Umar berkata. Sebenarnya engkaulah yang lebih berhak mereka segani." 
Kemudian Umar menoleh ke tabir tempat kaum wanita dan berkata; "Hai orang-orang yang 
menjadi musuhnya sendiri, apakah kalian merasa segan kepadaku dan tidak segan kepada 
Rasulullah?" Kaum wanita Quraisy itu pun menjawab; "Ya, karena engkau lebih keras dari 
Rasulullah!" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda; "Demi jiwaku yang 
berada di tangan-Nya, sungguh tak ada syetan yang berpapasan denganmu di suatu jalan ya 
Umar, melainkan syetan tersebut akan berpaling ke jalan lain untuk menghindar dari 
jalanmu." Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf; Telah menceritakan kepada 
kami dengannya 'Abdul 'Aziz bin Muhammad; Telah mengabarkan kepadaku Suhail dari 
Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 'Umar bin Al Khaththab datang kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam yang di saat itu ada beberapa wanita Quraisy sedang berbicara 
dengan beliau dengan suara yang lantang. Setelah Umar meminta izin untuk masuk, maka 
kaum wanita itu segera berdiri dan bersembunyi di balik tirai (hijab) -sebagaimana Hadits Az 
Zuhri. 





4411. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Wahb dari Ibrahim bin Sa'ad dari Bapaknya Sa'ad 
bin Ibrahim dari Abu Salamah dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau 
bersabda: "Di kalangan umat-umat yang terdahulu sebelum kalian, terkadang ada orang- 
orang yang mendapat ilham. Apabila di kalangan umatku terdapat beberapa orang yang 
mendapat ilham, maka Umarlah salah satunya." Ibnu Wahab berkata; "Yang dimaksud 
dengan muhaddatsuun dalam hadits tersebut adalah orang-orang yang mendapat ilham." 
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Laits; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru 
An Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
'Uyainah keduanya dari Ibnu 'Ajian dari Sa'ad bin Ibrahim melalui jalur ini dengan Hadits 
yang serupa. 







4412. Telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammi; Telah menceritakan 
kepada kami Sa'id bin 'Amir dia berkata; Juwairiyah bin Asma' Telah mengabarkan kepada 
kami dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dia berkata; "Umar bin Khaththab pernah berkata; 
'Sesungguhnya pendapatku pernah disetujui oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam tiga hal, 
yaitu; tentang maqam Ibrahim, tentang peristiwa hijab, dan tentang tawanan perang Badar." 




i . > 








} J4-J jSa^\ Jjj) J 


4413. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 
'Umar dia berkata; "Ketika Abdullah bin Ubay bin Salul meninggal dunia, anak laki-lakinya - 
yaitu Abdulah bin Abdullah- datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya 
memohon kepada beliau agar sudi memberikan baju beliau kepada Abdullah untuk kain 
kafan ayahnya, Abdullah bin Ubay bin Salul. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memberikan bajunya kepada Abdullah. Setelah itu, Abdullah juga memohon Rasulullah agar 
beliau berkenan menshalati jenazah ayahnya. Kemudian Rasulullah pun bersiap-siap untuk 
menshalati jenazah Abdullah bin Ubay, hingga akhirnya Umar berdiri dan menarik baju 
Rasulullah seraya berkata, "Ya Rasulullah, apakah engkau akan menshalati jenazah Abdullah 
bin Ubay sedangkan Allah telah melarang untuk menshalatinya?" Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menjawab: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan 
pilihan kepadaku." Lalu beliau membacakan ayat yang berbunyi; "Kamu memohonkun 
ampun bagi orang-orang munafik atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka, maka hal 
itu adalah sama saja, sekalipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali (Qs. 
At-Taubah 9: 80). Oleh karena itu, aku akan menambah istighfar lebih dari tujuh puluh kali 
untuknya." Umar bin Khaththab berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya la adalah orang 
munafik?." Tetapi, rupanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tetap saja menshalatinya, 
hingga Allah menurunkan ayat Al Our'an: "Janganlah kamu sekali-kali menshalati jenazah 
seorang di antara orang-orang munafik dan janganlah kamu berdiri di atas kuburnya." (Qs. 
At-Taubah 9: 84). Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan 
'Ubaidullah bin Sa'id keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al 
Oaththan dari 'Ubaidillah melalui jalur ini mengenai Hadits yang semakna dengan Abu 



Usamah namun ada tambahan; 'Kemudian beliau meninggalkan shalat untuk mereka (orang- 
orang munafik). 


Bab: Keutamaan Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu 

JC-C-) 



? 7* / •'/ / / ^ / ^ 

^ >4 Ji-stLUdJls^ JWjiiii 




4414. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah 
dan Ibnu Hujr. Yahya bin Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang 
lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Muhammad 
bin Abu Harmalah dari 'Atha dan Sulaiman -kedua anak Yasar dan Abu Salamah bin 'Abdur 
Rahman bahwa 'Aisyah berkata; 'Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
sedang berbaring di rumah saya dengan membiarkan kedua pahanya atau kedua betisnya 
terbuka. Tak lama kemudian. Abu Bakar minta izin kepada Rasulullah untuk masuk ke dalam 
rumah beliau. Maka Rasulullah pun mempersilahkannya untuk masuk dalam kondisi beliau 
tetap seperti itu dan terus berbincang-bincang (tentang suatu hal). Lalu Umar bin Khaththab 
datang dan meminta izin kepada Rasulullah untuk masuk ke dalam rumah beliau. Maka 
Rasulullah pun mempersilahkannya untuk masuk dalam kondisi beliau tetap seperti itu dan 
terus berbincang-bincang (tentang suatu hal). Kemudian Utsman bin Affan datang dan 
meminta izin kepada beliau untuk masuk ke dalam rumah beliau. Maka Rasulullah pun 
mempersilahkannya untuk masuk seraya mengambil posisi duduk dan membetulkan 
pakaiannya. Muhammad berkata; Saya tidak mengatakan hal itu pada hari yang sama. Lalu 
Utsman masuk dan langsung bercakap-cakap dengan beliau tentang berbagai hal. Setelah 
Utsman keluar dari rumah, Aisyah bertanva; "Ya Rasulullah, tadi ketika Abu Bakar masuk ke 
rumah engkau tidak terlihat tergesa-gesa untuk menyambutnya. Kemudian ketika Umar 
datang dan masuk, engkaupun menyambutnya dengan biasa-biasa saja. Akan tetapi ketika 
Utsman bin Affan datang dan masuk ke rumah maka engkau segera bangkit dari 
pembaringan dan langsung mengambil posisi duduk sambil membetulkan pakaian engkau. 
Sebenarnya ada apa dengan hal ini semua ya Rasulullah'?" Rasulullah shallallahu 'alaihi 



wasallam menjawab: "Hai Aisyah, bagaimana mungkin aku tidak merasa malu kepada 
seseorang yang para malaikat saja merasa malu kepadanya?." 




> ?• t< *\cS> I ''tl 
e_oi\ - •• - " 


t\A* ' 

aj\V-AJc 


b J^<S^ 


^ jui\3 ^[jtLudj&cJ 

J^sJids y^\ 

jJ-Lc-dlSilU- 


,.<> 


4415. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'ad; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin 
Khalid dari Ibnu Syihab dari Yahya bin Sa'id bin Al 'Ash bahwa Sa'id bin Al 'Ash Telah 
mengabarkan kepadanya, 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Utsman telah 
menceritakan kepadanya; Abu Bakar meminta izin untuk menemui Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam sedang saya bersama beliau dalam satu selimut, kemudian beliau 
mengizinkannya dan dia menyampaikan keperluannya kepada beliau sedang beliau masih 
bersamaku dalam selimut. Setelah itu Abu Bakar keluar. Kemudian Umar meminta izin 
kepada beliau dalam keadaan yang sama, lalu beliau mengizinkannya dan dia menyampaikan 
keperluannya kepada beliau, setelah itu Umar keluar. Utsman berkata; Kemudian aku 
meminta izin kepada beliau, lalu beliau segera duduk seraya berkata kepada Aisyah; 
'Betulkan pakaianmu wahai Aisyah! Lalu aku menyampaikan keperluanku kepada beliau 
setelah itu aku keluar. Aisyah berkata; wahai Rasulullah! aku melihat sikapmu kepada Abu 
Bakar dan Umar ketika mereka meminta izin (menemuimu) tidak sama dengan sikapmu 
kepada Utsman ketika dia datang, kenapa demikian? Beliau bersabda: "Sesungguhnya 
Ustman adalah orang yang sangat pemalu dan jika aku mengizinkannya dalam keadaanku 
yang seperti itu, aku khawatir dia tidak mau menyampaikan keperluannya kepadaku." Dan 
telah menceritakannya kepada kami 'Amru An Naqid dan Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan 
'Abad bin Humaid seluruhnya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad; Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku dari Shalih bin Kaisan dari Ibnu Syihab dia berkata; Telah mengabarkan 



kepadaku Yahya bin Sa'd bin Al 'Ash bahwa Sa'd bin Al 'Ash telah mengabarkan kepadanya; 
bahwanya 'Utsman dan 'Aisyah telah menceritakannya kepada kami; Abu Bakr Ash Shiddiq 
meminta izin untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. -lalu perawi 
menyebutkan Hadits yang sama dengan Hadits Uqail dari Az Zuhri. 




p C Z* s'*. * • / 


3V s&StfS' 

•^4, J\ ji \ jia» dii j 


•. I ^ . ’ -f I ^ ^ 

L— La-C* V-aJLC' ( 


4416. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi; Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari 'Utsman bin Ghiyats dari Abu 'Utsman An 
Nahdi dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata; dia berkata; Pada suatu ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam sedang berada di salah satu kebun Madinah sambil bersandaran 
beliau menancapkan batang pohon ketanah yang berair. Tiba-tiba seseorang datang 
meminta dibukakan pintunya. Beliau bersabda: 'Bukakanlah, dan berilah kabar gembira 
kepadanya dengan surga.' Abu Musa berkata; ternyata yang datang Abu Bakr, maka aku pun 
membukakan untuknya dan mengabarkan tentang kabar gembira baginya berupa surga. Lalu 
ada seseorang yang lain datang meminta dibukakan pintunya. Beliau bersabda: 'Bukakanlah, 
dan berilah kabar gembira kepadanya dengan surga.' Abu Musa berkata; ternyata yang 
datang Umar, maka aku pun membukakan untuknya dan mengabarkan tentang kabar 
gembira baginya berupa surga. Lalu ada seorang yang lain lagi datang meminta dibukakan 
pintunya. Abu Musa berkata; Nabi pun kemudian duduk seraya bersabda: 'Bukakanlah, dan 
berilah kabar gembira kepadanya dengan surga atas musibah yang akan menimpanya.' Abu 
Musa berkata; Aku pun mendatanginya dan ternyata yang datang Utsman, maka aku 
bukakan untuknya dan mengabarkan kepadanya tentang kabar gembira baginya berupa 
surga dan apa yang Rasulullah sampaikan untuknya. Lalu Utsman menjawab; ya Allah 
sabarkanlah aku atau Aliahlah satu-satunya penolong! Telah menceritakan kepada kami Abu 
Ar Rabi' Al 'Ataki; Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dari Abu 'Utsman An 
Nahdi dari Abu Musa Al Asy'ari bahwa pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memasuki sebuah kebun dan menyuruhku untuk menjaga pintunya, -yang 
semakna dengan Hadits 'Utsman bin Ghiyats. 



4>. 

S j’ ' •* ^ 

3Vs^1 ji-S^^iU1*/l^c4- >i3l5\SiUA4-i^ >\ 

Jla ^o ( _^c- c yli>--V3 JJb\jliAlj\c.».Aji3 

jls\ p^pijiz# Sjii^yi/. .^jisl5\3ii»iiU4^ jj1\li^\i 




^J^U. 


I> *\ > T d? > * ? ^I^>> 

•*.i. * l <^%\/ *• . I n«, •• >. -»_a llou. 


> 

vflj 


3jY 


^\ j^\3 ^i> _,i 


^ a 1^ii\jj^yiL >^^.1 j 4S>? 

cJ~ j\ >3fe^y^ ji 

cJ ijl^y^jV^\3llooJii\ j^lj 

l>Ui£$ ;^\j£ili d£^\ £j. ^iuj 


4417. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Miskin Al Yamami; Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Hassan; Telah menceritakan kepada kami Sulaimam 
yaitu Ibnu Bilal dari Syarik bin Abu Namir dari Sa'id Al Musayyab; Telah mengabarkan 
kepadaku Abu Musa Al Asy'ari bahwasanya ia pernah berwudhu di rumahnya. Setelah itu ia 
keluar dari rumah sambil berkata; "Pada hari ini saya berniat untuk selalu berada di dekat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Lalu Abu Musa pergi ke masjid dan menanyakan 
keberadaan Rasulullah kepada para sahabat yang kebetulan sedang berada di sana. "Beliau 
telah pergi ke arah sana, " jawab para sahabat, kemudian Abu Musa pun keluar dan masjid 
seraya mengikuti jejak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menanyakannya hingga 
beliau tiba di sumur Aris. Abu Musa berkata, "Lalu saya duduk di sisi pintu yang terbuat dari 
pelepah kurma. Setelah Rasulullah selesai membuang hajat dan wudlu, maka saya pun 
berupaya untuk mendekati beliau. Ternyata Rasulullah sedang duduk di atas sumur Aris di 
tengah alas duduk sambil menyisingkan pakaian pada kedua betisnya dan menjulurkan 
keduanya ke dalam sumur. Lalu saya ucapkan salam kepada beliau dan kembali duduk di sisi 
pintu seraya berkata, "Hari ini saya akan setia menjadi penjaga pintu Rasulullah.' Tak lama 
kemudian datanglah Abu Bakar sambil mendorong pintu sumur. Lalu saya bertanya, "Siapa 
itu di luar? la menjawab, "Saya, Abu Bakar." Saya berujar kepadanya, "Tunggu sebentar hai 
Abu Bakar!" Abu Bakar menjawab. "Ya." Aku menghampiri Rasulullah sambil berkata, "Ya 
Rasulullah, ada Abu Bakar yang datang dan minta izin untuk masuk ke sini?" Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menajwab, "Suruh ia masuk dan beritahukan kabar gembira 
tentang surga kepadanya!" Lalu saya kembali menemui Abu Bakar dan saya katakan 
kepadanya; "Hai Abu Bakar, silahkan masuk dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menyampaikan kabar gembira tentang surga kepadamu." Abu Bakar masuk ke dalam dan 
langsung duduk di sebelah kanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada alas duduk 
yang sama sambil menjulurkan kedua kakinya ke dalam sumur, sebagaimana yang dilakukan 
Rasulullah dengan menyingsingkan pakaian di kedua betisnya. Lalu saya duduk kembali di sisi 
pintu masuk sumur. Ketika itu, sebenarnya saya telah meninggalkan saudara saya yang 
sedang berwudlu dan akan menyusul saya. Kata saya dalam hati; 'Kalau Allah menghendaki 
kebaikan baginya, niscaya Allah akan mendatangkannya kepada saya.' Tak lama kemudian, 
ada seseorang yang menggerak-gerakkan pintu. Lalu saya bertanya kepadanya. Siapa di luar 
sana?" Orang di luar yang sedang menggerak-gerakkan pintu tersebut menjawab; "Umar bin 
Khaththab." Saya berkata; 'Tunggu sebentar hai Umar!" Lalu saya menghampiri Rasulullah 
sambil berkata; 'Ya Rasulullah, ada Umar di luar dan minta izin untuk masuk ke dalam." 



Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Suruh ia masuk dan beritahukan 
kabar gembira tentang surga kepadanya!" Kemudian saya temui seraya berkata, "Hai Umar, 
Rasulullah mengizinkanmu masuk ke dalam dan menyampaikan berita gembira tentang 
surga kepadamu." Maka Umar bin Khaththab pun masuk ke dalam, lalu duduk di sebelah kiri 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil menjulurkan kedua kakinya ke dalam sumur. 
Setelah itu saya duduk kembali sambil berkata, "Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi 
saudara saya, niscaya Dia akan mendatangkannya ke sini. Tak lama kemudian ada seseorang 
yang datang dan menggerak-gerakkan pintu. Maka saya pun berseru kepadanya, "Siapakah 
di luar sana?" Orang tersebut menjawab, "Utsman bin Affan." Lalu saya berkata kepadanya, 
"Tunggu sebentar hai Utsman!" Saya menghampiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
sambil memberitahukan tentang kedatangan Utsman. Rasulullah pun menjawab. "Suruh dia 
masuk dan beritahukan kepadanya kabar tentang surga kepadanya serta cobaan-cobaan 
yang sedang di rasakannya. Maka saya temui Utsman bin Affan sambil berkata, Silahkan 
masuk hai Utsman dan Rasulullah menyampaikan kabar gembira tentang surga kepadamu 
serta cobaan-cobaan yang sedang engkau rasakan!" Lalu Utsman pun masuk ke dalam tetapi 
ia mendapati alas duduk 'Alaihis Salam telah penuh. Akhirnya ia duduk berhadapan dengan 
mereka di sisi yang lain. Syarik berkata; "Said bin Al Musayyab berkormentar. Menurut saya 
itu adalah tentang kuburan mereka bersama." Dan telah menceritakannya kepadaku Abu 
Bakr bin lshaq; Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair; Telah menceritakan 
kepadaku Sulaiman bin Bilal Telah menceritakan kepada kami Syarik bin Abdullah bin Namr; 
Aku mendengar Sa'id bin Musayyab berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu Musa Al 
Asy'ari di sebelah sini, -Sulaiman menunjukkan kepadaku tempat majlisnya Sa'id,- Abu Musa 
berkata; 'Aku keluar untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun aku 
dapatkan beliau telah pergi ke sebuah kandang ternak dan masuk ke dalamnya. Beliau duduk 
di atas sebuah sumur, seraya menyingsingkan kain celananya dan menjulurkan kakinya ke 
sumur, -demikianlah seterusnya yang semakna dengan Hadits Yahya bin Hasan namun dia 
tidak menyebutkan perkataan Sa'id; 'Aku menafsirkan bahwa hal itu menunjukan kuburan 
mereka.' Telah menceritakan kepada kami Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan Abu Bakr bin lshaq 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Maryam; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far bin Abu Katsir; Telah mengabarkan kepadaku Syarik bin 
'Abdullah bin Abu Namir dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata; 
'Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke salah satu dinding Madinah untuk 
sebuah keperluan, maka akupun mengikuti jejak beliau. ..-dan seterusnya sebagaimana 
Hadits yang semakna dengan Hadits Sulaiman bin Bilal. Di dalamnya di sebutkan perkataan 
Ibnu Musayyab; 'Aku menafsirkan, bahwa hal itu menunjukan kuburan mereka, yang artinya 
mereka akan dikumpulkan di satu tempat, kecuali Utsman bin 'Affan.' 


Bab: Keutamaan Ali bin Abu Thalib radhiallahu 'anhu 

JC-C-) 










<Co_X>i3 


.aiifold^S 


4418. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi, Abu Ja'far Muhammad 
bin Ash Shabbah, 'Ubaidullah Al Qawariri dan Suraij bin Yunus seluruhnya dari Yusuf bin Al 
Majisyun dan lafazh ini milik Ibnu Ash Shabbah; Telah menceritakan kepada kami Yusuf Abu 
Salamah Al Majisyun; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Munkadir dari 
Sa'id bin Al Musayyab dari 'Amir bin Sa'ad bin Abu Waqqash dari Bapaknya dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ali: "Kedudukanmu di sisiku seperti 
kedudukan Harun di sisi Musa. Hanya tidak ada nabi setelahku.' Sa'id berkata; 'Maka aku 
ingin sekali menceritakan hal ini kepada Sa'ad, kemudian aku bertemu dengannya dan aku 
ceritakan kapadanya sebagaimana yang telah di ceritakan Amir kepadaku. Lalu dia berkata; 
'Aku telah mendengarnya. Aku bertanya; 'Benarkah kamu telah mendengarnya? ' dia 
meletakan kedua jarinya di telinganya seraya menjawab; 'Ya, aku telah mendengarnya, jika 
tidak, tentu kedua telinga ini akan diam.' 


t » . » ^ \% y t » . » ^ x tl » ^ v *\ \'.Z\ ' • ' ® > ■>*, [i ' > \ ' 

^6 5 j 'o J t\-zSS\ <j 




'V» > 




4419. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu’bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dari Al Hakam dari Mush'ab bin Sa'ad bin Abi Waqqash dari Sa'ad bin Abi 
Waqqash dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menugasi Ali bin Abu 
Thalib ketika terjadi perang Tabuk." Ali berkata, "Ya Rasulullah, mengapa engkau hanya 
menugasi saya untuk menjaga kaum wanita dan anak-anak di rumah?" Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menjawab: "Tidak inginkah kamu hai Ali memperoleh posisi di sisiku seperti 
posisi Harun di sisi Musa, hanya sesudahku tidak akan ada nabi lagi?" Telah menceritakan 
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah melalui jalur ini. 





lik^i ,J^i^i>\J^i>\3. j^jdij^Sfl > j J5 J^y 

,^yi3iiioi^\j^\g^lt^\3 ^^^31% j 

i£u j\ _^s\3iiidis]jii^3i5 > i ’^jja\4^dtjL:\5]\i^V^- 

^\3iiiil^jil^jl^iiji!u^j^ > i\ t pi\3 _^jUs 


4420. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin 'Abbad, 
lafazh keduanya tidak jauh berbeda, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Hatim yaitu Ibnu Isma'il dari Bukair bin Mismar dari 'Amir bin Sa'ad bin Abi Waqqash dari 
Bapaknya dia berkata; Mu'awiyah bin Abu Sufyan pernah menyuruh Sa'ad dan menanyakan 
kepadanya tentang sikapnya kepada Ali, dia berkata; 'Kenapa kamu tidak mau menyalahkan 
Ali? Dia menjawab; 'Aku teringat kepada tiga hal tentang kedudukan Ali yang pernah di 
ucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku selamanya tidak akan 
mencelanya karena tiga hal tersebut. Sesungguhnya salah satu dari tiga hal tersebut lebih 
aku sukai dari pada seekor sapi yang mahal. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berkata kepada Ali, -ketika beliau mengangkatnya sebagai pengganti (di 
Madinah) dalam beberapa peperangan beliau. Ali bertanya; "Apakah anda meninggalkanku 
bersama para wanita dan anak-anak!" beliau menjawab: "Wahai Ali, tidakkah kamu rela 
bahwa kedudukanmu denganku seperti kedudukan Harun dengan Musa? hanya saja tidak 
ada Nabi setelahku." Dan saya juga mendengar beliau bersabda pada Perang Khaibar; 
"Sungguh, saya akan memberikan bendera ini kepada seorang laki-laki yang mencintai Allah 
dan RasulNya dan Allah dan RasulNya juga mencintainya." Maka kami semuanya saling 
mengharap agar mendapatkan bendera itu. Beliau bersabda: "Panggilllah Ali!" kemudian dia 
dihadirkan dalam keadaan sakit matanya. Lantas beliau meludahi matanya dan 
menyerahkan bendera tersebut kepadanya, kemudian Allah memberi kemenangan 
kepadanya. Tatkala turun ayat: (Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak 
kamu.) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil Ali, Fatimah, Hasan dan Husain dan 
bersabda: "Ya Allah, mereka adalah keluargaku." 


** x 9 \ 9 / 


•>» < » e’' 

^>o ^ \ UO-X>- 




4421. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu’bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 



menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'ad bin Ibrahim Aku mendengar 
Ibrahim bin Sa'ad dari Sa'ad dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda kepada Ali; 
Tidakkah kamu rela bahwa kedudukanmu denganku seperti kedudukan Harun dengan 
Musa?" 


<uj\ Sf\ \y^z\j», i t^b^o 

4422. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub yaitu Ibnu 'Abdur Rahman Al Qari dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
pada waktu perang Khaibar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh aku 
akan menyerahkan bendera ini kepada seorang lelaki yang mencintai Allah dan RasulNya, 
dan Allah akan memberikan kemenangan dengan tangannya. Umar bin Khaththab berkata: 
Sungguh aku tidak pernah menginginkan sebuah kepemimpinan kecuali hanya pada hari itu 
saja, la berkata: lalu akupun menampakkan wajahku dengan harapan agar aku dipanggil 
untuk menerima bendera itu. la berkata: kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memanggil Ali bin Abi Thalib dan beliau memberikan bendera itu kepadanya seraya berkata: 
' Berangkatlah dan janganlah kamu menoleh ke belakang hingga Allah memenangkanmu.' 
Abu Hurairah berkata: kemudian Ali berjalan lalu berhenti dengan tidak menoleh ke 
belakang ia berteriak: 'Wahai Rasulullah, atas dasar apa aku memerangi manusia? Beliau 
menjawab: "Perangilah mereka hingga mereka mau bersaksi bahwa tiada llah kecuali Allah 
dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Jika mereka telah melaksanakan hal itu berarti 
mereka telah mencegahmu untuk menumpahkan darah mereka dan mengambil harta 
mereka kecuali yang menjadi haknya (Islam) sedang hisab (perhitungan) mereka ada di sisi 
Allah". 

** /9 Kj "J / \ * S 9 ' , \ / t 9 ' ,\s X 9\ 9 / •''(l ? 9 ' \ s . 9 ** /9 1 ' *. ■“ ^ 


i)i^4S3l5Ulkj ( 4fi ( ^h5s jA j 



4~4i J» Jv: 


4423. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Hazim dari Abu Hazim dari Sahi; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lafazhnya adalah yang 
ini; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu 'Abdur Rahman dari Abu Hazim; 
Telah mengabarkan kepadaku Sahi bin Sa'ad bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
telah bersabda ketika terjadi perang Khaibar: "Sesungguhnya akan aku serahkan bendera 
perang ini kepada seorang laki-laki yang di tangannya Allah akan memberikan kemenangan 
bagi kaum muslimin, la mencintai Allah dan Rasulnya, serta sebaliknya yaitu bahwasanya 
Allah dan Rasulnya pun mencintainya." Sahal berkata; "Satu malam lamanya para sahabat 
bertanya-tanya; 'siapa di antara mereka yang ditugasi membawa bendera perang." Esok 
harinya, para sahabat dan kaum muslimin lainnya datang menghadap Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam. Setiap orang dari mereka ingin diberi tugas untuk membawa bendera 
perang tersebut. Lalu Rasulullah bertanya; "Di mana Ali bin Abu Thalib?" Para sahabat 
menjawab; "la sedang menderita sakit mata ya Rasulullah." Rasulullah berkata, "Bawalah ia 
kemari!" Tak lama kemudian, Ali bin Abu Thalib datang menemui Rasulullah. Lalu Rasulullah 
meludahi kedua matanya dan berdoa untuk kesembuhannya. Tak lama kemudian kedua 
mata Ali sembuh tanpa ada rasa sakit lagi. Kemudian Rasulullah menyerahkan bendera 
perang itu kepadanya. Ali bin Abu Thalib bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah saya harus 
memerangi kaum musyrikin hingga mereka menjadi orang-orang muslim seperiti kita? 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Hai Ali, laksanakanlah tugasmu dengan 
baik dan tidak tergesa-gesa, hingga kamu tiba di wilayah mereka'. Setelah itu, serulah 
mereka untuk masuk ke dalam agama Islam beritahukan kepada mereka tentang kewajiban- 
kewajihan yang harus mereka lakukan di dalam ajaran Islam! Demi Allah, sungguh petunjuk 
Allah yang diberikan kepada seseorang (hingga la masuk Islam) melalui perantaraanmu, 
adalah lebih baik bagimu daripada kamu memperoleh nikmat yang melimpah ruah dari unta 
merah." 





^\j Jb\ jliii 


4424. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Hatim yaitu Isma'il dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' dia berkata; "Suatu 
ketika Ali tidak ikut bersama rombongan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam 
perang Khaibar sebab sa'at itu ia sedang sakit mata, la pun berkata: 'Aku tidak ikut bersama 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Lalu Ali bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam. Pada sore harinya, yang pada pagi hari selanjutnya Allah memberikan 
kemenangan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh besok aku akan 
memberikan bendera ini kepada seorang lelaki yang dicintai oleh Allah dan RasulNya atau 
beliau mengatakan; yang mencintai Allah dan RasulNya, dan Allah akan memenangkannya. 
Dan perkiraan kami pun tertuju kepada Ali sehingga kami tidak mengharapkannya lagi, lalu 
mereka berkata: 'Ini dia Ali, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun memberikan 
bendera itu kepadanya, dan Allah memenangkannya". 



\A\ cA 



il^si^l^L^Wr j, >^1^\ ,^\y isSi*. j c J^y iUiViSj^^i 

^b*y^&9 v & 

iiZ%i£l\\ Ja >^i\ 


4425. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Syuja' bin Makhlad seluruhnya dari 
Ibnu 'Ulayyah, Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim; Telah 
menceritakan kepadaku Abu Hayyan; Telah menceritakan kepadaku Yazid bin Hayyan dia 
berkata; "Pada suatu hari saya pergi ke Zaid bin Arqam bersama Husain bin Sabrah dan Umar 
bin Muslim. Setelah kami duduk, Husain berkata kepada Zaid bin Arqam. Hai Zaid, kamu 
telah memperoleh kebaikan yang banyak. Kamu pernah melihat Rasulullah. Kamu pernah 
mendengar sabda beliau. Kamu pernah bertempur menyertai beliau. Dan kamu pun pernah 
shalat jama'ah bersama beliau. Sungguh kamu telah memperoleh kebaikan yang banyak. 
Oleh karena itu hai Zaid. sampaikanlah kepada kami apa yang pernah kamu dengar dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Zaid bin Arqam berkata; Hai kemenakanku, demi 
Allah sesungguhnya aku ini sudah tua dan ajalku sudah semakin dekat. Aku sudah lupa 
sebagian dari apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Oleh 
karena itu, apa yang bisa aku sampaikan, maka terimalah dan apa yang tidak bisa aku 
sampaikan, maka janganlah kamu memaksaku untuk menyampaikannya." Kemudian Zaid bin 
Arqam meneruskan perkataannya. Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berdiri dan berpidato di suatu tempat air yang di sebut Khumm, yang terletak antara 
Makkah dan Madinah. Beliau memuji Allah, kemudian menyampaikan nasihat dan 
peringatan serta berkata; Ketahuilah hai saudara-saudara, bahwasanya aku adalah manusia 
biasa seperti kalian. Sebentar lagi utusan Tuhanku, malaikat pencabut nyawa, akan datang 
kepadaku dan aku pun siap menyambutnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dua hal 
yang berat kepada kalian, yaitu: Pertama, Al-Qur 'an yang berisi petunjuk dan cahaya. Oleh 
karena itu, laksanakanlah isi Al Qur'an dan peganglah. Sepertinya Rasulullah sangat 
mendorong dan menghimbau pengamalan Al Our'an. Kedua, keluargaku. Aku ingatkan 
kepada kalian semua agar berpedoman kepada hukum Allah dalam memperlakukan 
keluargaku." (Beliau ucapkan sebanyak tiga kali). Husain bertanya kepada Zaid bin Arqarn; 
"Hai Zaid, sebenarnya siapakah ahlul bait (keluarga) Rasulullah itu? Bukankah istri-istri beliau 
itu adalah ahlul bait (keluarga) nya?" Zaid bin Arqam berkata; "Istri-istri beliau adalah ahlul 



baitnya, tapi ahlul bait beliau yang dimaksud adalah orang yang diharamkan untuk 
menerima zakat sepeninggalan beliau." Husain bertanya; "Siapakah mereka itu?" Zaid bin 
Arqam menjawab; "Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil. keluarga Ja'far, dan keluarga 
Abbas." Husain bertanya; "Apakah mereka semua diharamkan untuk menerima zakat?" Zaid 
bin Arqam menjawab. "Ya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakkar bin 
Ar Rayyan; Telah menceritakan kepada kami Hassan yaitu Ibnu Ibrahim dari Sa'id bin Masruq 
dari Yazid bin Hayyan dari Zaid bin Arqam dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, (lalu dia 
menyebutkan Haditsnya yang semakna dengan Hadits Zuhair; Telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Fudhail; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Jarir keduanya dari Abu Hayyan melalui jalur ini 
sebagaimana Hadits Ismail dan di dalam Hadits Jarir ada tambahan; 'Yaitu Kitabullah yang di 
dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Barang siapa yang berpegang teguh dengannya 
dan mengambil pelajaran dari dalamnya maka dia akan berada di atas petunjuk. Dan barang 
siapa yang menganggapnya salah, maka dia akan tersesat. Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan; Telah menceritakan kepada kami Hassan yaitu Ibnu 
Ibrahim dari Sa'id yaitu Ibnu Masruq dari Yazid bin Hayyan dari Zaid bin Arqam dia berkata; 
Kami menemui Zaid bin Arqam, lalu kami katakan kepadanya; 'Sungguh kamu telah memiliki 
banyak kebaikan. Kamu telah bertemu dengan Rasulullah, shalat di belakang beliau. ..dan 
seterusnya sebagaimana Hadits Abu Hayyan. Hanya saja dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: 'Ketahuilah sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kalian 
dua perkara yang sangat besar. Salah satunya adalah Al Qur'an, barang siapa yang mengikuti 
petunjuknya maka dia akan mendapat petunjuk. Dan barang siapa yang meninggalkannya 
maka dia akan tersesat.' Juga di dalamnya disebutkan perkataan; Lalu kami bertanya; 
siapakah ahlu baitnya, bukankah istri-istri beliau? Dia menjawab; Bukan, demi Allah, 
sesungguhnya seorang istri bisa saja dia setiap saat bersama suaminya. Tapi kemudian bisa 
saja ditalaknya hingga akhirnya dia kembali kepada bapaknya dan kaumnya. Yang dimaksud 
dengan ahlu bait beliau adalah, keturunan beliau yang diharamkan bagi mereka untuk 
menerima zakat.' 


'\\~ . » << » \ * ' ■> ' t» »1 . ^ Y.t\' i ' * 

J la A — {ji ^ L>- g; ' <j-c- ^ L» g; i i y, b Lo, A**— ^ Lo. 

<34*** Js ^ <S \ jy* Cr? ^ 

j, f* j, 

^y U-3ls v \ ^ 



4426. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Abu Hazim dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'ad dia berkata; "Pada suatu 
ketika, seorang keluarga Marwan diangkat menjadi pejabat di Madinah. Lalu orang tersebut 
memerintahkan Sahal bin Sa'ad untuk mencaci maki Ali bin Abu Thalib, tetapi Sahal malah 
menolak perintah tersebut." Pejabat tersebut berkata kepada Sahal, Kalau kamu tidak mau 
maka ucapkanlah; 'Semoga Allah melaknat Abu Thurab.' Sahal menjawab, "Tidak ada nama 
julukan Ali bin Abu Thalib yang lebih ia sukai daripada julukan Abu Turab dan ia pun senang 
jika dipanggil dengan julukan tersebut." Pejabat itu balik bertanya; 'Hai Sahal, 
beritahukanlah kepadaku, bagaimana ceritanya hingga la dijuluki Abu Turab?" Sahal berkata; 
"Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah Fatimah. Namun 
beliau tidak menjumpai Ali bin Abu Thalib di rumahnya. Kemudian Rasulullah bertanya; 
'Dimanakah anak pamanmu? ' Fatimah menjawab; "Sebenarnya antara saya dan dia ada 
sedikit permasalahan. Malah ia memarahi saya. Setelah itu, ia keluar rumah dan enggan 
beristirahat di sini." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh seseorang 
untuk mencari Ali bin Abu Thalib, menantu Rasulullah sekaligus saudara sepupunya. Tak 
lama kemudian orang tersebut datang dan berkata kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, Ali bin 
Abu Thalib sedang tidur di masjid." Setelah itu Rasulullah mendatangi Ali yang kala itu 
sedang tidur berbaring sementara kain selendangnya jatuh dari lambungnya hingga 
menempel ke tanah. Kemudian Rasulullah mengusapnya seraya berkata. "Bangunlah hai Abu 
Turab! Bangunlah hai Abu Turab!" 


Bab: Keutamaan Sa'd bin Abu Waqqash radhiallahu 'anhu 

A^C-4 Ji\) 


» . » ' * ' . ^ ' t*vf > **\'*\> \'i\ ' ’s » ' > * Zi\ \ » ' \'C \ ' 



4427. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id dari 'Abdillah bin 'Amir bin 
Rabi'ah dari 'Aisyah dia berkata; "Pada suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
tidak bisa tidur. Setelah itu beliau berkata; 'Semoga ada seorang laki-laki shalih dari para 
sahabatku yang akan menjagaku pada malam ini.' Aisyah berkata; Tiba-tiba kami mendengar 
suara senjata. Kemudian Rasulullah bertanya; 'Siapakah ini? ' dia menjawab; Sa'ad bin Abu 
Waqqash ya Rasulullah, aku datang kesini untuk menjagamu.' Aisyah berkata; Lalu Rasulullah 
pun tidur hingga aku dapat mendengar suara dengkur beliau.' 




, >> ,> S y > \'Z'. y 







4&\j lLc- 




(J^L» ^>\— ttJLluit CO A>- (Jijau ^J«i <JJ> \j 


4428. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yahya bin Sa'id dari 
'Abdi Nah bin 'Amir bin Rabi'ah bahwa 'Aisyah dia berkata; "Pada malam pertama setibanya di 
Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu jaga dan tidak pernah tidur. Setelah 
itu beliau pun berkata; 'Semoga ada seorang laki-laki yang shalih dari para sahabatku ini 
yang akan menjagaku pada malam ini. Aisyah berkata; "Ketika kami dalam keadaan seperti 
itu, tiba-tiba kami mendengar suara senjata. Kemudian Rasulullah bertanya. Siapa kamu? 
Orang itu menjawab, "Sa'ad bin Abi Waqqash." Rasulullah bertanya lagi, "Mengapa kamu 
datang kemari ya Sa'ad?" Sa'ad bin Abi Waqqash menjawab; "Di dalam benak saya 
kekhawatiran terhadap diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Oleh karena itu, saya 
datang ke sini untuk menjaganya." Kemudian Rasulullah pun mendoakan kebaikan bagi Sa'ad 
dan setelah itu beliau tidur. Dan di dalam riwayat Ibnu Rumh di sebutkan; 'Lalu kami 
bertanya, 'Siapa ini? ' Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna 
Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab Aku mendengar Yahya bin Sa'id dia berkata; 
Aku mendengar Abdullah bin Amir bin Rabi'ah dia berkata; Aisyah berkata; 'Pada suatu 

malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak bisa tidur (sebagaimana Hadits 

Sulaiman bin Bilal). 




4429. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muhazim; Telah menceritakan 
kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa'ad dari Bapaknya dari 'Abdillah bin Syaddad dia berkata; 
Aku medengar Ali berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menggabungkan 
kedua orang tuanya sebagai tebusan, kecuali untuk Sa'ad bin Malik, dia menjadikan 
keduanya bagi Ka'ab pada hari perang Uhud, dengan sabdanya: 'Lemparkan panahmu wahai 
Sa'ad, sungguh bapak dan ibuku sebagai tebusan bagimu.' Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu 
Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan lshaq Al Hanzhali dari 
Muhammad bin Bisyr dari Mis'ar; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 
Mis'ar seluruhnya dari Sa'ad bin Ibrahim dari 'Abdullah bin Syaddad dari 'Ali dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 




4430. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Yahya yaitu Ibnu Sa'id dari Sa'id 
dari Sa'ad bin Abu Waqqash dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menggabungkan kedua orang tuanya sebagai tebusan bagiku pada perang Uhud." Telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Rumh dari Al Laits bin Sa'ad; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al 
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab keduanya dari Yahya bin Sa'id 
melalui jalur ini. 


t» ' . » ' » \ ' » ' ( ' , » » ' \ '’l . »'<!.. I ' \ '> S ' > ' 

^Loi ( jX- -Ajuuu {j* ^ I 


4431. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad; Telah menceritakan kepada 
kami Hatim yaitu Ibnu Isma'il dari Bukair bin Mismar dari 'Amir bin Sa'ad dari Bapaknya 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
menggabungkan kedua orang tuanya sebagai tebusan baginya pada perang Uhud." Saad bin 
Abi Waqqash berkata; "Seorang laki-laki musyrik telah memanas-manasi kaum muslimin." 
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Sa'ad: "Panahlah dia!" 



Sa'ad berkata; Lalu saya membidiknya dengan sebuah anak panah tanpa mata panah yang 
tajam hingga tepat mengenai lambungnya, kemudian orang tersebut tersungkur dan 
terbukalah auratnya. Melihat itu, Rasulullah tersenyum puas hingga terlihat gigi rahamnya." 


^ **/ ^ 

/ ' ^ S' •* ^ 

Uli-iSs 

J j 3^ { J } J { j,-^ J } 

3lS ISiU cL^- jlii 3^*~V^ <£i& (jilsjl 

^33*^4CJlc-4Ij\ _3^-^.} 3^"jj x '^^33" j ^ 

tlSsJli 3^ cJiSJls cJa ,jj li 3^ <3 L^»SJ\i C-I a (jj \1 Jla cJjti c-4>- d U p-— «3^ 

OX^_^^^LlJ ea 33U5\ 

jj-j J^t»3^ jUSV\^!^ 6 Jir^5' 
vs£l^ { oVl^-^\ j4^U^sS/\ j ^ixi\ j 

>?t , t» <* . »^ » '*>■,' ,S * A\'* '• * ' > ' > \'.:-\' *^\ S I 

UjJ>- avSjL-iio 

3ls^ooj^jS\jjil>-^ /l3ls 

\4iL>A»-(3_3\jb_j^>-3 ^U^aaoLfcUl^j^t-iLfc ja.oLj 3 ' \jo\j \\^\ \ _jj\^sS 

\ ^ * \ y \. 9 y J -ru\f s' \L \. 9 y 



4432. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Musa; Telah menceritakan 
kepada kami Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Simak bin Harb; Telah menceritakan 
kepadaku Mush'ab bin Sa'ad dari Bapaknya bahwa ada beberapa ayat Al Qur'an yang turun 
berkenaan dengan Sa'ad. Mush'ab berkata; "Ibu Sa'ad bersumpah tidak akan mau berbicara 
dengan Sa'ad selama-lamanya hingga ia (Sa'ad) meninggalkan ajaran Islam. Selain itu, ibunya 
juga tidak mau makan dan minum." Ibu Sa'ad berkata kepada Sa'ad; "Hai Sa'ad, kamu pernah 
mengatakan bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkanmu agar kamu 
selalu berbuat baik kepada kedua orang tuamu?. Sekarang aku adalah ibumu, maka aku 
perintahkan kepadamu agar meninggalkan Islam." Mush'ab berkata; 'Ibu Sa'ad bertahan 
untuk tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam hingga jatuh pingsan karena 
lemah. Kemudian Umarah, anak laki-lakinya, memberinya minum. Lalu ibunya itu selalu 
memanggil Sa'ad. kemudian turunlah firman Allah yang berbunyi: 'Kami wasiatkan kepada 
manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya' (Qs. Al Ankabuut(29): 8). Sedangkan 
ayat yang lain berbunyi: Jika kedua orang tuamu memaksamu untuk menyekutukan-Ku 
dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu 
mematuhi keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.' (Qs. Luqmaan (31): 
15). Saad berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memperoleh rampasan 
perang yang sangat banyak dan ternyata di dalamnya ada sebilah pedang. Lalu saya ambil 
pedang itu dan membawanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 
"Ya Rasulullah, berikanlah pedang tersebut kepada saya, karena saya adalah orang yang 
telah engkau kenal perangainya." Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam malah 
berkata: "Hai Sa'ad, kembalikanlah pedang itu ke tempat semula, di tempat kamu 
mengambilnya."' Lalu saya pergi, hingga ketika saya ingin mengambilnya kembali, maka saya 
pun mencela diri saya sendiri. Setelah itu saya menghampiri Rasulullah sambil berkata; "Ya 
Rasulullah, berikanlah pedang itu kepada saya!" Namun Rasulullah tetap pada pendiriannya 
semula dan menjawabnya dengan suara yang keras: "Hai Sa'ad, sudah 'kukatakan kepadamu 
kembalikan pedang itu ke tempat di mana kamu mengambilnya!" Setelah itu, Allah 
Subhanahu wa Ta'ala menurunkan firmannya berbunyi: 'Mereka bertanya kepadamu 
tentang harta rampasan perang' (Qs. Al Anfaal(8): 1). Sa'ad berkata; "Ketika saya jatuh sakit, 
saya mengutus seseorang untuk menemui Rasulullah. Setelah itu, beliau pun mendatangi 
saya. Lalu saya berkata kepada beliau; 'Ya Rasulullah, izinkahlah saya membagikan harta 
sebagai wasiat sesuka hati. Tetapi, rupanya Rasulullah melarangnya. Saya katakan lagi; 
"Bagaimana kalau separuhnya?" Beliau tetap melarangnya. Kemudian saya berkata lagi; 
"Bagaimana kalau sepertiganya?" Beliau terdiam sesaat dan setelah itu memperbolehkan 
wasiat sepertiga harta. Saad berkata; "Saya pernah mendatangi beberapa orang Anshar dan 
Muhajirin. Kemudian mereka berkata; 'Kemarilah hai Sa'ad, kami akan memberimu makanan 
dan minuman keras (khamer).' (Saat itu khamar memang belum diharamkan). Lalu saya 
mendatangi untuk bergabung dengan mereka di suatu kebun. Ternyata di sana ada kepala 
unta yang telah dipanggang dan satu wadah minuman keras. Kemudian saya makan dan 
minum dengan sepuasnya bersama mereka. Kebetulan pada saat itu sedang didiskusikan 
dan dibicarakan antara mereka tentang keutamaan kaum Anshar dan kaum Muhajirin. Maka 
saya pun menyatakan bahwa kaum Muhajirin lebih baik dan utama daripada kaum Anshar. 
Tentu saja pernyataan saya itu sangat kontroversial dan menyinggung banyak orang yang 
hadir pada saat itu. Hingga ada salah seorang dari mereka mengambil salah satu dagu dan 
kepala unta lalu memukulkannya kepada saya hingga mencederai hidung saya. Lalu saya 
datang menemui Rasulullah dan menceritakan apa yang telah terjadi pada diri saya. 
Akhirnya turunlah firman Allah yang berbunyi: "Sesungguhnya minuman Khamr, berjudi. 



berkorban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah terbuat keji yang 
termasuk perbuatan syetan." (Al Maidah: 90) Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin 
Harb dari Mush'ab bin Sa'ad dari Bapaknya dia berkata; "Ada empat ayat Al Qur'an yang 
turun berkenaan dengan ku, dan seterusnya sebagaimana yang semakna dengan Hadits 
Zuhair dari Simak. Di dalam Hadist Syu'bah ada tambahan; 'Apabila mereka ingin memberi 
makan kepada ibunya, mereka membuka dengan tongkat, lalu menuangkan makanan ke 
dalamnya. Juga di sebutkan di dalam Hadits tersebut; 'lalu salah seorang dari mereka 
memukul hidung Sa'ad hingga sobek.' 


x>i\ Jlfc. J ' j 


4433. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdur Rahman dari Sufyan dari Al Miqdam bin Syuraih dari Bapaknya dari Sa'ad ia berkata: 
sebuah ayat turun mengenaiku: "Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru 
Tuhannya di pagi dan petang hari..." la berkata: 'Ayat itu turun pada enam orang; Aku dan 
Ibnu Mas'ud termasuk dari mereka. Sebab dulu orang-orang musyrik berkata kepadanya: 
'Kamu menghina mereka.' 


J J*» J J^3 


4434. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin 'Abdullah Al Asadi dari Israil dari Al Miqdam bin Syuraih dari 
Bapaknya dari Sa'ad dia berkata; "Pada suatu hari, kami berenam menyertai Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian orang-orang musyrik berkata kepada Rasulullah; 
'Usirlah orang-orang yang tidak akan berani melawan kami! ' orang-orang tersebut adalah 
saya (Sa'ad), Ibnu Mas'ud, seorang laki-laki dari Hudzail, Bilal, dan dua orang laki-laki yang 
tidak saya kenal namanya. Tak lama kemudian terlintas sesuatu dalam benak Rasulullah dan 
mengatakannya dalam hati. Maka Allah pun menurunkan firman-Nya: "Janganlah kamu 
mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedangkan mereka 
sangatlah mengharapkan keridhaan-Nya." 



Bab: Keutamaan Thalhah dan Zubair radhiallahu 'anhuma 


i£&-\ j$y\ 

** ^ **/ 


4435. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami dan Hamid 
bin 'Umar Al Bakrawi serta Muhammad bin 'Abdul A'laa mereka berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Al Mu'tamir yaitu Ibnu Sulaiman dia berkata; Aku mendengar Bapakku dari Abu 
Utsman dia berkata; Pada sebagian peperangan yang diikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam, tidak tersisa orang yang menemani beliau selain dari pada Thalhah dan Sa'ad. 
(mereka berdua yang telah menceritakan hal itu kepadaku). 


9 \ . ^ ^ s\ ' ' ' 

Sy) \ Cl * > . ^jia J ^JLa*^ ^*JLC- 


4436. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin 'Abdullah dia berkata; 
saya pernah mendengar dia berkata; 'Ketika terjadi perang khandak, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berseru kepada kaum muslimin untuk mendekat kepada beliau, maka Zubair 
pun mendekati beliau. Lalu Rasulullah berseru kepada kaum muslimin untuk mendekat, 
maka Zubair mendekati beliau. Kemudian Rasulullah berseru kepada kaum muslimin untuk 
mendekat, maka Zubair pun segera mendekati lagi kepada beliau, akhinya Rasulullah 
bersabda: "Ketahuilah bahwasanya setiap nabi itu mempunyai pembela (penolong) dan 
pembelaku adalah Zubair." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam bin 'Urwah; Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim 
seluruhnya dari Waki'; Telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Muhammad 
bin Al Munkadir dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna dengan Hadits 
Ibnu 'Uyainah. 





£±Z&\ ii\ i J J ^ ^\jj$!&J>1&& <L^ Ji 


,> > 


4437. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Al Khalil dan Suwaid bin Sa'id keduanya 
dari Ibnu Mushir dia berkata; Isma'il Telah mengabarkan kepada kami 'Ali bin Mushir dari 
Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Abdullah bin Az Zubair dia berkata; "Pada saat terjadi 
perang Khandak, saya dan Umar bin Abu Salamah berada di benteng Hassan bersama kaum 
wanita. Suatu ketika ia merundukkan kepalanya kepada saya dan saya memperhatikannya. 
Lalu saya pun merundukkan kepala saya kepadanya dan ia pun memperhatikannya. Saya 
mengenali ayah saya dengan baik ketika ia lewat dengan mengendarai kuda sambil 
menyandang senjata menuju Bani Quraizhah. Perawi hadits berkata, "Saya diberitahu oleh 
Abdullah bin Urwah dari Abdullah bin Zubair dia berkata, lalu saya tuturkan hal itu kepada 
ayahku dan ia pun berkata. Apakah kamu melihatku hai anakku?" Saya menjawab; "Ya, hai 
ayah!" Ayah saya berkata; "Demi Allah, pada hari itu Rasulullah mengumpulkan kedua orang 
tuanya untukku seraya berkata: 'Tebusanmu adalah bapak dan ibuku! Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari 
Hisyam dari Bapaknya dari 'Abdillah bin Az Zubair dia berkata; "Pada saat terjadi perang 
Khandak, saya dan Umar bin Abu Salamah berada di sebuah benteng yang disana ada 
beberapa istri Rasulullah, (dan seterusnya sebagaimana yang semakna dengan Hadits Ibnu 
Mushir melalui jalur ini. Tetapi di dalamnya tidak menyebutkan Abdullah bin Urwah, dia 
menyisipkannya di dalam Hadits Hisyam dari Bapaknya dari Ibnu Zubair. 


£ t ^ t*'' t 




9 < 

-^ 4 -* j 






4438. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di gua hira' bersama Abu Bakar, Umar, 
Utsman, Ali, Thalhah dan Zubair, tiba-tiba batu besar (yang mereka injak) bergetar, maka 



Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tenanglah, tidaklah bersamamu kecuali 
seorang Nabi, atau Ash Shiddiq, atau Syahid." 


y 9 \ 9 y v t 9 y \\ y t 9 \ 9 ''' J 9 * . ^ 9 / 9 / 9 ' *V I J 9 J' \ ^ 9*\ J £ ^ X z' t 

I jkll jiuii j ^ j 


4439. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Yazid bin Khunais dan Ahmad bin 
Yusuf Al Azdi keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu Uwais; 
Telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id dari Suhail bin Abu 
Shalih dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam sedang berada di atas gunung Hira'. Tiba-tiba gunung tersebut bergerak, maka 
Rasulullah berkata: "Hai Hira 1 , tenanglah! Tidak ada orang yang berada di atasmu melainkan 
seorang nabi, atau seorang shiddiq, ataupun seorang syahid." Pada saat itu, di atas gunung 
Hira' tersebut, ada Nabi Muhammad, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Thalhah, Zubair, dan 
Said bin Abu Waqqash -Radliallah 'Anhum-. 


p piz,\p\yp\pvj\ 


4440. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair dan Abdah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Hisyam dari Bapaknya dia berkata; 'Aisyah pernah berkata kepadaku: Demi Allah, kedua 
orang tuamu itu termasuk dari "orang-orang yang mentaati perintah Allah dan rasul-Nya 
sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud) ...". Telah menceritakannya 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah 
menceritakan kepada kami Hisyam melalui jalur ini, dan ia menambahkan: yakni Abu Bakar 
dan Az Zubair. 


k\ LU } 

4441. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al Allaa Telah 
menceritakan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami Ismail dari Al Bahi dari 
Urwah dia berkata; " Aisyah pernah berkata kepadaku: 'Demi Allah, kedua orang tuamu itu 
termasuk dari orang-orang yang mentaati perintah Allah dan rasul-Nya sesudah mereka 
mendapat luka (dalam peperangan Uhud) ...". 


u aIj {j* j j 




Bab: Keutamaan Abu Ubaidah Ibnul jarrah radhiallahu 'anhu \ 



j J^>^\ i j3Vs 3Vs3Vs^^ks a 1 ^ 5iU^ vsi^.1 


4442. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan 
kepada kami Ismail bin 'Ulayyah dari Khalid Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. 
Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Ismail 
bin Ulayyah Telah mengabarkan kepada kami Khalid dari Abu Qilabah dia berkata; Anas 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya setiap umat 
memiliki 'Amin' (penjaga/orang terpercaya) dan Amin kita adalah Abu Ubaidah bin Jarrah." 




4443. Telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami Affan 
Telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa 
penduduk Yaman datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; Ya 
Rasulullah, kirimkanlah kepada kami seseorang yang dapat mengajari kami tentang sunnah 
dan Islam. Beliau lalu menarik Abu Ubaidah seraya bersabda: "Inilah orangnya, dia adalah 
penjaga umat ini." 



J(Si <S^ ^ 





4444. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar dan 
lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; Aku mendengar Abu lshaq 
bercerita dari Shilah bin Zufar dari Hudzaifah dia berkata; "Pada suatu ketika orang-orang 
Najran pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 'Ya 



Rasulullah, utuslah kepada kami seseorang yang jujur dan dipercaya. 1 Lalu Rasulullah pun 
berkata: 'Sungguh aku akan mengutus kepada kalian seseorang yang sangat jujur dan dapat 
dipercaya. 1 Hudzaifah berkata; 'Para sahabat merasa penasaran dan akhirnya menunggu- 
nunggu orang yang dimaksud oleh Rasulullah itu. Ternyata Rasulullah mengutus Abu 
Ubaidah bin Jarrah." Abu 'Ubaidah bin Al Jarrah; Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Abu Dawud Al Hafari; Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan dari Abu lshaq melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 


Bab: Keutamaan Al Hasan dan Husain radhiallahu 'anhuma 


9 / S } 9 ' 9 ' 9 \ 9 / ^ 9 / ^ > 9? \ \ ' l S 9 ' > 9 ^ s Z t . .*• \ ' 


4445. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Hanbal Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin Uyainah Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Abu Yazid dari Nafi' bin 
Jubair dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau berdoa untuk 
Hasan: "Ya Allah, Sungguh Aku mencintainya, maka cintailah dia olehMu dan cintailah orang- 
orang yang mencintainya." 





4446. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari 'Ubaidillah bin Abu Yazid dari Nafi' bin Jubair bin Muth'im dari Abu Hurairah dia 
berkata; "Pada suatu siang saya keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 
Beliau tidak berbicara kepada saya dan saya pun tidak berbicara kepada beliau hingga beliau 
mendatangi pasar Bani Qainuqa'. Kemudian beliau pulang dan mendatangi tenda Fatimah 
seraya bertanya: 'Apakah ada Luka'? Apakah ada Luka'? ' (Yang dimaksud dengan Luka' 
adalah Hasan) Kami menduga bahwasanya Hasan sedang dibawa oleh ibunya untuk 
dimandikan dan dipakaikan seutas kalung tanpa permata. Tak lama kemudian Hasan muncul 
dan akhirnya keduanya (Rasulullah dan Hasan) saling berpelukan, lalu Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berdoa: 'Ya Allah, sungguh saya mencintainya. Oleh karena itu, cintailah ia 
dan cintailah orang yang mencintainya.' 



31 

<® ^ ^ "*' "' * ' 




^ 4 c 

' *' y ' »1 'T. *t ^ 


'J 


4447. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi yaitu Ibnu Tsabit; Telah 
menceritakan kepada kami Al Bara' bin 'Azib dia berkata; "Aku melihat Al Hasan bin Ali 
berada di atas pundak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau berkata; 'Ya Allah, 
Sungguh aku mencintainya, maka cintailah ia." 




ii' ■> > 




\ U\> 




} s ■£ *\ s ' 




4448. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Abu Bakr bin Nafi' 
Berkata Ibnu Nafi' berkata; Telah menceritakan kepada kami Ghundar; Telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah dari 'Adi yaitu Ibnu Tsabit dari Al Bara' dia berkata; "Aku melihat 
Rasulullah meletakkan Al Hasan bin Ali di atas pundak beliau seraya berkata; 'Ya Allah, 
Sungguh aku mencintainya, maka cintailah ia." 




St 


AASs- 


4449. Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Ar Rumi Al Yamami dan 'Abbas bin 'Abdul 
'Azhim Al 'Anbari keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami An Nadhr bin 
Muhammad; Telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah yaitu Ibnu 'Ammar; Telah 
menceritakan kepada kami lyas dari Bapaknya dia berkata; "Aku menuntun bighal (hewan 
hasil peranakan antara kuda dengan keledai) milik Nabi yang berambut putih dan hitam yang 
sedang ditunggangi oleh beliau, Hasan dan juga Husain, lalu aku memasukkan mereka ke 
kamar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ini bagian mukanya dan ini bagian belakangnya". 


Bab: Keutamaan Ahli Bait nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 






■jf y\j^L==^^ky&\ 1, j u!\ } 3\i i i^sti^^pi^stiia s ii^u- i i > 



9^I\} 


4450. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
'Abdi Nah bin Numair dan lafazh ini milik Abu Bakr keduanya berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Bisyr dari Zakaria dari Mush'ab bin Syaibah dari Shafiyyah binti 
Syaibah dia berkata; 'Aisyah berkata; "Pada suatu pagi, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam keluar dari rumahnya dengan mengenakan kain bulu hitam yang berhias. Tak lama 
kemudian, datanglah Hasan bin Ali. Lalu Rasulullah menyuruhnya masuk ke dalam rumah. 
Kemudian datanglah Husain dan beliau pun masuk bersamanya ke dalam rumah. Setelah itu 
datanglah Fatimah dan beliau pun menyuruhnya masuk ke dalam rumah. Akhirnya, 
datanglah Ali dan beliau pun menyuruhnya masuk ke dalam rumah. Lalu beliau membaca 
ayat Al Qur'an yang berbunyi: "Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa 
darimu hai ahlul bait dan membersihkanmu sebersih-bersihnya." (Al Ah zaab: 33). 


Bab: Keutamaan Zaid binHaritsah dan Usamah bin Zaid radhiallahu 'anhuma (JojJjLbi 

La-^-C- J A-> j (jf X* 1** I <£ jL>- ) 


£ifeis\3\s 


> 9 







4451. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub bin 'Abdur Rahman Al Qari dari Musa bin 'Uqbah dari Salim bin 'Abdullah dari 
Bapaknya bahwa dia pernah berkata; "AKu tidak pernah memanggil Zaid bin Haritsah, 
kecuali dengan nama Zaid bin Muhammad hingga turun sebuah ayat al Qur'an berbunyi: 
"Panggillah mereka sesuai dengan bapak-bapak mereka, karena itulah yang paling adil di sisi 
Allah." Telah mengabarkan kepada kami Syaikh Abu Ahmad Muhammad bin Isa; Telah 
mengabarkan kepada kami Abu Al 'Abbas As Sarraj dan Muhammad bin 'Abdullah bin Yusuf 
Ad Duwairi keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dengan 
Hadits ini. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id Ad Darimi; Telah menceritakan 
kepada kami Habban; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; Telah menceritakan kepada 
kami Musa bin 'Uqbah; Telah menceritakan kepadaku Salim bin 'Abdillah dengan Hadits yang 
serupa. 









-J41£ 




4452. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Yahya bin Ayyub, Qutaibah dan 
Ibnu Hujr. Yahya bin Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami sedangkan yang 
lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari 'Abdullah bin 
Dinar bahwasannya dia mendengar Ibnu 'Umar berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah menyiapkan sebuah pasukan perang yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid. 
Lalu para sahabat saling mengecam kepemimpinannya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bangkit seraya bersabda: "Apabila kalian mengecam kepemimpinan Usmah bin 
Zaid, maka berarti kalian juga mengecam kepemimpinan ayahnya sebelum itu. Demi Allah, 
sungguh ia memang layak dengan jabatan itu. Jika bapaknya adalah termasuk orang yang 
paling aku cintai, maka Usamah juga termasuk dari orang yang paling aku cintai setelahnya." 


jiijj j\ 


4453. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari 'Umar yaitu Ibnu Hamzah dari Salim dari 
Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda di atas mimbar: 
"Apabila kalian mengecam kepemimpinan Usmah bin Zaid, maka berarti kalian juga 
mengecam kepemimpinan ayahnya sebelum itu. Demi Allah, sungguh ia memang layak 
dengan jabatan itu. Demi Allah, sungguh ia orang yang paling aku senangi. Dan demi Allah 
sungguh jabatan tersebut memang layak untuk Usamah bin Zaid. Dan demi Allah, jika ia 
adalah orang yang paling aku senangi setelah bapaknya, maka aku wasiatkan kepada kalian 
untuk menta'ati perintahnya, karena la termasuk orang yang baik diantara kalian." 


Bab: Keutamaan Abdullah bin Ja'far radhiallahu 'anhuma 

Ia ^ C ») 



/us^i-1j^\ .^\^^\ issl^ j* jisii^^ii^i^y j 


4454. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah dari Habib bin Asy Syahid dari 'Abdullah bin Abu Mulaikah 
dia berkata; 'Abdullah bin Ja'far pernah bertanya kepada Ibnu Az Zubair; 'Hai Ibnu Zubair, 
ingatkah kamu ketika kita, (yaitu saya, kamu dan Ibnu Abbas), bertemu Rasulullah? ' 
Abdullah bin Zubair menjawab; "Ya." Kemudian Rasulullah menggendong kami dan 
membiarkanmu." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan 
kepada kami Abu Usamah dari Habib bin Asy Syahid yang serupa dengan jalur dan Hadits 
Ibnu Ulayyah. 


J/VjdjiZc. p> sli. 

^ **/ ^ 


4455. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 
lafazh ini milik Yahya. Abu Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami dan berkata 
Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari 'Ashim Al Ahwash Al Ahwal dari 
Muwarriq Al 'Ijli dari 'Abdullah bin Ja'far dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
apabila tiba dari suatu perjalanan, biasanya beliau menemui kedua anak kecil dari ahlul 
baitnya. Abdullah bin Ja'far berkata; 'pernah suatu hari beliau datang dari suatu perjalan, lalu 
aku segera menyambutnya, maka beliau meletakkan aku di depan beliau, kemudian salah 
satu putra Fatimah datang lalu beliau meletakkannya di belakang beliau. Dan kami bertiga 
masuk ke Madinah dengan menaiki hewan tunggangan beliau.' 




4456. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdur Rahim bin Sulaiman dari 'Ashim; Telah menceritakan kepadaku 
Muwarriq; Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Ja'far dia berkata; Apabila Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tiba dari suatu perjalanan, biasanya beliau menemui kami 
terlebih dahulu dia juga berkata; pernah beliau menemui saya, Hasan ataupun Husein. 



Kemudian beliau menaikan salah seorang dari kami di depan beliau dan yang lainnya di 
belakang beliau hingga kami memasuki Madinah.' 


\ X>- \ <*_> O \ \iL> X>- '^u (i <tJ)L>- CL . > \i 


4457. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada 
kami Mahdi bin Maimun; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin 
Abu Ya'qub dari Al Hasan bin Sa'ad - budak- Al Hasan bin 'Ali dari 'Abdullah bin Ja'far dia 
berkata; Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memboncengku di 
belakang beliau. Kemudian beliau membisikkan saya suatu ucapan yang tidak saya ceritakan 
kepada siapapun." 


Bab: Keutamaan Khadijah Ummul Muminin radhiallahu 'anha 

IfLc- j) 


j C kj)£ JbyjjJi&cJ&w 

.S y'L. \e,a\\\yKj^c. -J >pl AfeT,e. 

%\fc&\3 'j$Z J= A^dJ^3. M 

jp^\j 


4458. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdullah bin Numair dan Abu Usamah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami 
Abu Usamah dan Ibnu Numair dan Waki' dan Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah 
mengabarkan kepada kami 'Abdah bin Sulaiman seluruhnya dari Hisyam bin 'Urwah dan 
lafazh ini milik Abu Usamah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari 
Hisyam dari Bapaknya dia berkata; Aku mendengar 'Abdullah bin Ja'far berkata; "Saya 
pernah mendengar Ali ketika di Kufah berkata; 'Saya pernah mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya wanita yang paling baik (pada masa 
lalu) adalah Maryam binti Imran dan wanita yang paling baik (sesudah masa itu) adalah 
Khadijah binti Khuwailid.' Abu Kuraib berkata; "Waki' meriwayatkan hadits ini sambil 
memberi isyarat ke langit dan ke bumi." 



y j J&SI& jfa jjlvsik j 

IsSi^lsSi*. 

r uL\^uJ% Jj\ jJ^.uii\j^lLu 


4459. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu 
Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far 
seluruhnya dari Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari dan lafazh ini miliknya; Telah 
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin 
Murrah dari Murrah dari Abu Musa dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "laki-laki yang sempurna itu banyak, sedangkan perempuan yang sempurna itu 
adalah Maryam bin Imran dan Asiah istri Fir'aun. Dan sesungguhnya keutamaan Aisyah di 
antara kaum wanita yang lain adalah seperti keunggulan tsarid (bubur) di banding dengan 
makanan yang lain." 


J jlfld ji 

•*/ * *v ^ / ^ ^ / / *v ^ ^ 


4460. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan Ibnu 
Numair mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail dari 'Umarah dari 
Abu Zur'ah dia berkata; Aku mendengar Abu Hurairah berkata; "Pada suatu ketika Jibril 
pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata; Ya Rasulullah 
ini dia Khadijah. la datang kepada engkau dengan membawa wadah berisi lauk pauk (baik itu 
makanan ataupun minuman). Oleh karena itu, apabila ia datang kepada engkau, maka 
sampaikanlah salam dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan dariku kepadanya. Selain itu, 
beritahukan pula kepadanya bahwa rumahnya di surga terbuat dari emas dan perak, yang 
disana tidak ada kebisingan dan kepayahan di dalamnya." 


< - - * ' **> 




^\ j ji<_^ j'.^\Uj'^ j 

i ^ _ 

J-jAllfi. 


4461. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku dan Muhammad bin Bisyr Al 'Abdi dari Isma'il dia 
berkata; Aku bertanya kepada Abdullah bin Abu Aufa; "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam memberi kabar gembira kepada Khadijah dengan sebuah rumah di surga 
untuknya? Dia menjawab; 'Ya 1 . Beliau memberi kabar gembira kepadanya dengan sebuah 
rumah di surga yang terbuat dari permata, di dalamnya tidak ada kebisingan dan 
kepayahan.' Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada 
kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; 
Telah mengabarkan kepada kami Al Mu'tamir bin Sulaiman dan Jarir; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan seluruhnya dari Isma'il bin Abu Khalid dari Ibnu Abu Aufa 
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 






4462. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdah dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi kabar gembira kepada Khadijah binti 
Khuwailid dengan sebuah rumah di surga." 




4463. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad Al A'laa; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari 
'Aisyah dia berkata; Saya tidak cemburu kepada seorang wanitapun, melebihi cemburuku 
kepada Khadijah, sungguh dia telah wafat tiga tahun sebelum beliau menikahiku. Menurut 
apa yang aku dengar ketika beliau menceritakannya. Sungguh, Allah Azza wa j a 1 1 a telah 
memerintahkan kepada beliau agar memberi kabar gembira kepadanya dengan sebuah 



rumah dari permata di surga. Apabila beliau menyembelih seekor kambing, maka beliau suka 
menghadiahkannya kepada para sahabat-sahabat Khadijah." 



,_4i s\Jj\ ££ \$\ ^ j*di. 4u\ 






4464. Telah menceritakan kepada kami Sahi bin 'Utsman; Telah menceritakan kepada kami 
Hafsh bin Ghiyats dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; Saya tidak 
pernah merasa cemburu kepada para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang lain 
kecuali kepada Khadijah, meskipun ia tidak hidup semasa dengan saya. Pernah, pada suatu 
hari, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyembelih seekor kambing, beliau 
berkata: 'Berikanlah sebagian daging kambing kepada teman-teman Khadijah! ' maka saya 
marah kepada Rasulullah sambil berkata; Khadijah?" Lalu beliau menjawab: "Sesungguhnya 
aku benar-benar telah dianugerahi cinta Khadijah." Telah menceritakan kepada kami Zuhair 
bin Harb dan Abu Kuraib seluruhnya dari Abu Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami 
Hisyam melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa dengan Abu Usamah. Namun hanya 
sampai kisah seekor kambing, tidak ada tambahan setelah itu. 








4465. Telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 
'Aisyah dia berkata; Saya tidak pernah merasa cemburu kepada para istri Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam yang lain kecuali kepada Khadijah, dikarenakan beliau sering 
menyebut-nyebutkan kelebihannya. Padahal aku tidak pernah melihatnya sama sekali. 


\j» -X>- j \ \ 3 


4466. Telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 
'Aisyah dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah menikah lagi dengan 
wanita lain untuk memadu khadijah, kecuali setelah Khadijah meninggal dunia." 



cislliU &j*j#\&l*± 

l^C^\i&$S >5l\ jd^=*U 


4467. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
'Ali bin Mushir dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; "Halah binti Khuwailid, 
saudara perempuan Khadijah, pernah meminta izin untuk masuk ke dalam rumah Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Sepertinya beliau mengenali suaranya yang mirip dengan suara 
Khadijah, hingga beliau merasa senang. Tak lama kemudian beliau berkata: ya Allah, 
ternyata ia adalah binti Khuwailid, adik perempuan Khadijah! ' Aisyah berkata; Tentu saja 
saya merasa cemburu dan berkata; 'Mengapa Anda masih mengingat-ingat perempuan 
Quraisy yang tua renta itu, yang kedua ujung bibirnya telah memerah dan ia sudah tidak ada 
lagi. Sedangkan Allah telah memberikan gantinya yang lebih dari padanya untuk engkau." 


Bab: Keutamaan Aisyah radhiallahu 'anhuma 






4468. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu Ar Rabi' seluruhnya dari 
Hammad bin Zaid dan lafazh ini milik Abu Ar Rabi'; Telah menceritakan kepada kami 
Hammad; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Hai Aisyah, dulu kamu 
diperlihatkan kepadaku selama tiga malam dalam mimpiku. Seorang malaikat datang 
membawamu kepadaku dengan beragam sutera." Malaikat itu berkata, "Hai Muhammad, 
inilah isterimu!" Kemudian aku buka cadar wajahmu dan ternyata ia itu adalah Kamu. Maka 
aku katakan, 'Jika mimpi ini berasal dan Allah, niscaya Dia akan merealisasikannya." Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu 
Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah seluruhnya dari Hisyam melalui jalur 
ini dengan Hadits yang serupa. 



^ j3isdiislLu^^1^^ilfc^iiui iu^i 

cM'p*\ ,y\^yyicJ^j^cjk L 

» -Xjo \j« ^ ^4, S-’ J 3*^ al^i^lWjL^. 


4469. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dia berkata; Aku 
mendapatkan Hadits di dalam bukuku dari Abu Usamah; Telah menceritakan kepada kami 
Hisyam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari 
Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah berkata: "Sesungguhnya aku tahu kapan kamu suka kepadaku dan kapan kamu 
marah kepadaku. 1 Aisyah bertanya; 'Dari mana engkau mengetahui itu, ya Rasulullah? ' 
Rasulullah menjawab: "Ketika kamu sedang suka kepadaku, maka kamu akan mengatakan; 
Demi Tuhan Muhammad 1 . Dan ketika kamu sedang marah kepadaku, maka kamu akan 
mengatakan; 'Demi Tuhan Ibrahim.' Aisyah berkata, "Demi Allah ya Rasulullah, memang yang 
tidak saya sebut ketika saya sedang marah hanyalah nama engkau. "Dan telah 
menceritakannya kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami 'Abdah dari 
Hisyam bin 'Urwah melalui jalur ini, sampai perkataannya; 'Demi Tuhan Ibrahim.' (tidak ada 
tambahan setelah itu). 


\ \ > t’ ' '■ ' S \ \ ? t s* ■> ^ ' 

s W- / * ^ 


4470. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya Telah mengabarkan kepada kami 
Abdul 'Aziz bin Muhammad dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Aisyah dia berkata; 
bahwasanya pada suatu hari dia sedang bermain-main bersama anak-anak perempuan di sisi 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aisyah berkata; Pada saat itu teman-teman 
mendatangi saya. Akan tetapi, sepertinya mereka enggan mendekat kepada saya karena 
malu kepada Rasulullah. Akhirnya Rasulullah pun mempersilahkan mereka untuk menemui 
saya." Telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib telah menceritakannya kepada kami 
Abu Usamah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada 



kami Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Jarir Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Bisyr seluruhnya dari Hisyam melalui jalur ini. Di dalam Hadits Jabir di 
sebutkan; Aku bermain-main bersama anak perempuan di rumah beliau, dan mereka 
memang senang bermain-main.' 




4471. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Abdah 
dari Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah bahwasanya orang-orang berlomba-lomba 
memberikan hadiah dan kado yang berharga pada hari pernikahan Aisyah karena mengharap 
keridhaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 


> 9 \ S X > 


^ Jil J\ j j^>^\ j ^ 

i j£d£fcilicil3^\L^ sl>. 

ti 5^ ^ cluL>-S <j <*_£o Lc- £ j » \ ^ \ 



j^i^\ 3 ^ j4^3' ^ dililili^ d^ J^dilS^Uij^ 


4472. Telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan Abu Bakr bin An Nadhr 
dan 'Abad bin Humaid. 'Abad berkata; Telah menceritakan kepadaku dia berkata; sedangkan 
yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku 
Muhammad 'Abdur Rahman bin Al Harits bin Hisyam bahwa 'Aisyah istri Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; " Pada suatu hari, para istri Rasulullah mengutus 
Fatimah binti Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk menghadap kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu Fatimah meminta izin kepada Rasulullah, yang ketika itu 
sedang berbaring bersama saya dengan mengenakan selimut saya, dan beliau pun 
mempersilahkan Fatimah untuk masuk." Fatimah berkata; "Ya Rasulullah, sesungguhnya 
para istri engkau telah mengutus saya kepada engkau untuk menuntut keadilan tentang 
putri Abu Quhafah, Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan saya terdiam tidak dapat memberikan 
jawaban." Aisyah berkata; "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada 
Fatimah: 'Hai puteriku, tidakkah kamu menyenangi apa yang aku senangi? ' Fatimah 
menjawab; "Tentu saja." Rasulullah berkata; "Kalau begitu, maka cintailah wanita ini." Aisyah 
berkata; "Setelah mendengar jawaban Rasulullah. Fatimah langsung berdiri dan 
memberitahukan kepada mereka, istri-istri Rasulullah, tentang apa yang dia katakan dan apa 
yang dikatakan oleh Rasulullah kepadanya." Para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berkata kepadanya; "Hai Fatimah, sebenarnya kami mengutusmu kepada beliau tadi itu tidak 
memberikan keuntungan apa pun kepada kami. Oleh karena itu, kembalilah kepada ayahmu 
itu dan katakan kepada beliau; 'Sesungguhnya para istri-istri engkau tengah menuntut 
keadilan tentang puteri Abu Ouhafah." Fatimah berkata; "Demi Allah, saya tidak akan berani 
mengatakan itu kepada Rasulullah untuk selamanya." Aisyah berkata; "Kemudian para istri 
Rasulullah bersepakat untuk mengutus Zainab binti Jahsy, salah seorang istri Rasulullah. 
Aisyah berkata; "Zainab adalah salah seorang istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
yang pernah tawar menawar dengan saya mengenai giliran bersama Rasulullah. Dan lagi, 
menurut hemat saya, tidak ada perempuan lain yang melebihi Zainab dalam kebaikan 
agamanya, ketakwaannya kepada Allah, kebenaran pembicaraannya, si laturahimnya, 
banyaknya sedekah, banyaknya amal kebajikan, dan taqarrubnya kepada Allah Subhanahu 
wa Ta'ala." Aisyah berkata; 'Kemudian Zainab memohon izin kepada Rasulullah untuk masuk 
ke dalam rumah, yang pada saat itu Rasulullah sedang bersama Aisyah dengan mengenakan 
kain selimutnya, sebagaimana keadaan ketika beliau bersama Aisyah pada saat didatangi 
oleh Fatimah. Lalu Rasulullah mempersilahkan Zainab masuk ke dalam. Setelah itu Zainab 



pun berkata; 'Ya Rasulullah, sesungguhnya para istri engkau menuntut keadilan tentang 
puteri Abu Bakar.' Aisyah berkata; "Kemudian Zainab menerjang dan menindih tubuh saya 
beberapa saat, sementara saya hanya memperhatikan Rasulullah melalui sorot mata beliau, 
apakah beliau mengizinkan saya untuk balas menerjang Zainab atau tidak?" Aisyah berkata; 
"Zainab terus menindih saya hingga saya tahu bahwasanya Rasulullah tidak akan marah jika 
saya membalas serangan Zainab hingga saya menang. Setelah itu, saya pun berhasil 
menerjang dan menindih Zainab dengan serangan yang lembut." Kemudian Rasulullah 
tersenyum sambil berkata; "Aisyah memang putri Abu Bakr. Dan telah menceritakannya 
kepadaku Muhammad bin 'Abdullah bin Quhzadz. 'Abdullah bin 'Utsman berkata; Telah 
menceritakannya kepadaku dari 'Abdullah bin Al Mubarak dari Yunus dari Az Zuhri melalui 
jalur ini dengan Hadits yang semakna. Hanyasaja didalamnya disebutkan perkataan Aisyah; 
'Tatkala saya berhasil mengalahkannya, saya tidak segera menjatuhkannya.' 




4473. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dia berkata; Aku 
mendapatkan di dalam bukuku, dari Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah dia 
berkata; Apabila Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam ingin mengetahui jadwal gilirannya, 
maka beliau akan bertanya, 'Hari ini aku harus di istri yang mana dan besok di istri yang 
mana? ' Beliau menanyakan hal itu karena beliau ingin berlama-lama dengan Aisyah.' Aisyah 
berkata; 'Dan pada saat giliranku Allah mencabut nyawanya saat beliau berada di pangkuan 
saya." 


vs&j J jVz&A p> 


4474. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari apa yang 
telah di bacakan kepadanya dari Hisyam bin 'Urwah dari 'Abbad bin 'Abdullah bin Az Zubair 
dari 'Aisyah bahwa dia telah mengabarkan kepadanya, dia mendengar Rasulullab shallallahu 
'alaihi wasallam berkata sebelum beliau wafat di pangkuan Aisyah dan ia pun mendengar 
ucapan beliau; "Ya Allah, berikanlah rahmat kepadaku dan pertemukanlah aku dengan 
kekasihku!" Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 



menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdah bin 
Sulaiman seluruhnya dari Hisyam melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 


isSi-jiay j 


4475. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
dan lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'ad bin Ibrahim dari 
'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Aku pernah mendengar bahwa seorang nabi tidak akan 
meninggal hingga dia di suruh memilih antara dunia dan akhirat. Aisyah berkata; Kemudian 
ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sakit yang menyebabkan kematiannya, aku 
mendengar beliau menuturkan dengan terputus-putus, beliau bersabda: "Bersama orang- 
orang yang telah Allah beri nikmat kepada mereka, baik dari para nabi, orang-orang yang 
jujur, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang shalih dan mereka itulah sebaik- 
baik teman." Aisyah berkata; "Aku mengira pada waktu itulah beliau diberi pilihan." Dan 
telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada 
kami Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada 
kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dia berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'ad melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 


a ^ilc- J J 



4476. Telah menceritakan kepadaku 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'ad; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin 
Khalid dia berkata; Ibnu Syihab berkata; Telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab 
dan 'Urwah bin Az Zubair -di antara orang-orang yang berilmu-, bahwa Aisyah istri Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada 
dalam keadaan sehat wal afiat, beliau pernah bersabda: 'Sesungguhnya seorang nabi 
tidaklah diwafatkan hingga diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga lalu ia dipersilahkan 
untuk memilih.' Aisyah berkata; "Ketika malaikat pencabut nyawa datang kepada Rasulullah, 
sementara kepala beliau berada di pangkuan saya, maka Rasulullah pingsan beberapa saat. 
Tak lama kemudian ia sadar kembali. Setelah itu, beliau menatap pandangannya ke atas 
sambil mengucapkan: Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku, Allah Yang Maha 
Tinggi! ' Aisyah berkata; "Dengan demikian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak 
memilih untuk hidup lebih lama lagi bersama kami." Aisyah pernah berkata; "Saya teringat 
ucapan yang pernah beliau sampaikan kepada kami ketika beliau masih sehat; 
'Sesungguhnya seorang nabi tidaklah diwafatkan hingga diperlihatkan kepadanya tempatnya 
di surga. Setelah itu, ia pun dipersilahkan untuk memilih.' Aisyah juga berkata; "Itulah kata- 
kata terakhir yang pernah beliau ucapkan, yaitu: 'Ya Allah, pertemukanlah aku dengan 
kekasihku Yang Maha Tinggi.' 




r r » 


‘-’j 





4477. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali; Dan telah 
menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid seluruhnya dari Abu Nu'aim berkata; 'Abad 
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 
Wahid bin Aiman; Telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Mulaikah dari Al Qasim bin 
Muhammad dari 'Aisyah dia berkata; "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak 
bepergian, maka beliau pun mengundi para isterinya. Pada suatu ketika, undian tersebut 
jatuh kepada Aisyah dan Hafshah. Akhirnya kami pun bertiga pergi bersama-sama. Ketika 
malam tiba, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasanya menempuh perjalanan bersama 
Aisyah sambil berbincang-bincang dengannya. Hingga suatu saat Hafshah berkata kepada 
Aisyah; 'Hai Aisyah, bagaimana jika malam ini kamu mengendarai untaku dan aku 



mengendarai untamu. Setelah itu, kita akan memperhatikan apa yang akan terjadi nanti.' 
Aisyah menjawab; "Baiklah!" Lalu Aisyah mengendarai unta milik Hafshah dan Hafshah 
sendiri mengendarai unta milik Aisyah. Tak lama kemudian Rasulullah mendatangi unta milik 
Aisyah yang kini dikendarai Hafshah. Rasulullah mengucapkan salam kepadanya dan 
menempuh perjalanan bersamanya hingga mereka singgah di suatu tempat. Sementara itu, 
Aisyah merasa kehilangan Rasulullah hingga ia merasa cemburu. Oleh karena itu, ketika 
mereka singgah di suatu tempat, maka Aisyah menjulurkan kedua kakinya di antara pohon 
idzkhir sambil berkata; Ya Allah perintahkanlah kalajengking atau ular untuk menggigitku, 
karena aku tidak kuasa untuk mengatakan sesuatu kepada Rasul-Mu.' 


i * ^ ^ ®\ t ^ 1 '1Z\ \ ' \ H v * * > *\ ^ V’Js ^ ’ 

r" rfl*LS»-/w> 'O J**! I _jJV3 





4478. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Oa'nab Telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Abdullah bin Abdurrahman dari 
Anas bin Malik dia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Keutamaan Aisyah atas wanita yang lain, seperti keutamaan (bubur) atas semua makanan." 
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Outaibah serta Ibnu Hujr mereka 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Outaibah; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad keduanya dari 'Abdullah bin 
'Abdur Rahman dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 
Namun di dalam Hadits keduanya, di sebutkan Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Sedangkan di dalam Hadits Ismail bahwa dia mendengar Anas bin Malik. 





4479. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdur Rahim bin Sulaiman dan Ya'la bin 'Ubaid dari Zakaria dari Asy Sya'bi dari 
Abu Salamah dari 'Aisyah bahwa dia menceritakan kepadanya. Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam berkata kepadanya; "Hai Aisyah, sesungguhnya Jibril mengucapkan salam 
kepadamu." Aisyah menjawab; maka aku katakan; Wa Alaihis Salam Wa rahmatullah. Dan 
telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Al 
Mula-i; Telah menceritakan kepada kami Zakaria bin Abu Zaidah dia berkata; aku mendengar 
'Amir berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa 
menceritakan kepadanya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata 
kepada Aisyah -dan seterusnya yang serupa dengan Hadits di atas,- Dan telah 
menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Asbath 
bin Muhammad dari Zakaria melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 






4480. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah 
mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az 
Zuhri; Telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa 'Aisyah isteri 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berkata; "Hai Aisyah, Inilah Jibril mengucapkan salam kepadamu. Aisyah 
menjawab; 'Wa 'alaihis salam warahmatullah. Dia berkata; 'Sesungguhnya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dapat melihat apa yang tidak aku lihat.' 


Bab: Penjelasan tentang Ummu Zara' ' 



^ y ^ ^ *v 


■JJ 





/^Jjs^%UJ\dJliiuJ>^yj1 >j^\o^-^\i\^UJj\ 
i ^ j£4*S& JSjIj^sl^i , J 

/- »< V 'U 'kr » < V 'l * l - i.K'i*' ' $ \< '\'S <C\r *< \£\\ '\r *' '\*A > ? *:4k 

4~>^ ^jl» ^ j J 4-Co ^-aS ^3 J<j,l t£*io S ij$4ju-&J <cdaju 

si. J /'^ >dilsll^&4^ 

4\<j j3liiioUdili^3j a \^T 

c-JLo*'^ Jl3j4^l^^Lc-Jj4-LlI»i 


4481. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Hujr As Sa'di dan Ahmad bin Janab keduanya 
dari 'Isa, sedangkan lafazh (hadits) ini milik Ibnu Hujr; telah menceritakan kepada kami 'Isa 
bin Yunus; telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari saudara laki-lakinya 
'Abdullah bin 'Urwah dari 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; "Sebelas orang wanita tengah 
duduk-duduk. Setelah itu mereka saling berjanji untuk tidak menutupi sedikitpun informasi 
tentang suami mereka. Wanita pertama berkata; 'Suami saya berdaging unta yang kurus di 
puncak gunung yang tidak rata, tidak datar sehingga dapat diangkat, tidak gemuk sehingga 
dapat dipindahkan. Wanita yang kedua berkata; 'Suami saya, saya tidak mau menceritakan 
keadaannya, karena saya takut ditinggalkannya. Jika saya menceritakannya maka saya 
menceritakan kerongkongan dan pusarnya, (membuka rahasia dan keburukannya -pent). 



Wanita yang ketiga berkata; 'Suami saya tinggi hati. Jika saya berbicara saya takut 
diceraikannya. Sebaliknya jika saya diam, saya akan dibiarkannya. 1 Wanita yang keempat 
berkata; 'Suami saya seperti malam Thihamah, tidak panas dan tidak dingin, tidak 
menakutkan dan tidak pula membosankan.' Wanita yang kelima berkata; 'Suami saya, 
apabila masuk ke rumah seperti macan dan jika keluar seperti singa. Tidak pernah bertanya 
tentang apa yang ada di rumah.' Wanita yang keenam berkata; 'Suami saya, apabila makan 
rakus, apabila minum dihabiskan semuanya, apabila tidur membalik badan tidak meraba 
dengan telapak tangannya untuk mengetahui kesedihan.' Wanita yang ketujuh berkata; 
'Suami saya impoten, bodoh dan setiap penyakit ada padanya. Merusak kepala dan 
menumpulkan tubuh istrinya, atau keduanya dilakukan. 1 Wanita yang kedelapan berkata; 
'Suami saya, usapannya seperti usapan kelinci dan wanginya bagaikan pohon yang 
semerbak.' Wanita yang kesembilan berkata; Suami saya tinggi tiangnya, panjang 
pedangnya, mulia keabuannya dan rumahnya dekat dengan perkumpulan (dermawan dan 
murah hati -pent).' Wanita yang kesepuluh berkata; 'Suami saya bernama Malik, apa yang 
dinamakan Malik? 'Malik yang lebih bagus dari sebutannya. Dia memiliki unta yang banyak 
bila berdiam dikandangnya, jarang sekali keluar untuk menggembalakannya. Jika mendengar 
suara batang kayu, maka unta itu akan mengetahui bahwa ia akan disembelih.' Wanita yang 
kesebelas berkata; 'Suami saya Abu Zara'. Apa yang engkau ketahui tentang Abu Zara? la 
menggerakkan telinga saya dengan perhiasan, kedua lengan tangan saya diisi dengan daging 
menggembirakan saya, maka senanglah diri saya, la mendapatkan saya pada keluarga 
penggembala kambing yang sedikit dan susah payah, lalu menjadikan saya pada keluarga 
yang memiliki kuda, unta, kerbau dan sawah. Saya berbicara di depannya dengan tidak 
mencacinya, tidur bersamanya hingga Subuh, dan saya minum sampai puas. Ibu Abu Zara', 
tahukah engkau tentang ibu Abu Zara'? Tempat makannya mewah dan rumahnya luas. Putra 
Abu Zara', tahukah engkau putra Abu Zara'? Tempat tidurnya terbuat dari pelepah kurma 
yang halus, dia cukup kenyang dengan makan daging tulang hasta kambing. Putri Abu Zara', 
tahukah engkau tentang putri Abu Zara'? la taat kepada ayah dan ibunya, pakaiannya sesak 
dan membuat marah suaminya (karena rasa cemburu). Pembantu Abu Zara', tahukah 
engkau tentang pembantu Abu Zara'? la adalah seorang yang tidak pernah menyebarkan apa 
yang kami bicarakan, tidak curang dalam mengurus makanan kami dan tidak pula membuat 
rumah kami kotor. Wanita yang kesebelas tersebut berkata; 'Suatu ketika Abu Zara' 
pepergian pada musim banyak susu, lalu dia bertemu dengan seorang yang membawa dua 
orang anaknya yang lebih mirip seperti dua ekor macan. Kedua orang anak itu bermain 
dengan buah delima yang berada di bawah pinggang ibunya. Setelah itu. Abu Zara' 
menceraikan saya dan menikahi wanita itu. Kemudian saya menikah lagi dengan seorang 
laki-laki yang kaya raya. Penunggang kuda yang gagah dengan memegang tongkat dari 
Khaththi. Pada waktu senja, binatang ternak yang banyak digiring kepada saya, memberikan 
kepada saya setiap dua pasangan dari binatang ternak tersebut, dan dia berkata kepada 
saya; "Makanlah wahai Ummu Zara' dan berikan kepada keluargamu." Akan tetapi jika aku 
kumpulkan semua yang diberikan olehnya, maka tidak akan memenuhi tempat yang terkecil 
yang dimiliki Abu Zara'. Aisyah berkata; "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda kepada saya: "Aku bagimu seperti Abu Zara' terhadap Ummu Zara'." Dan telah 
menceritakan kepadaku Al Hasan Ali Al Hulwani telah menceritkan kepadaku Musa bin 
Isma'il telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Salamah dan Hisyam bin 'Urwah dengan sanad 
ini, namun dia mengatakan; 'Impoten dan bodoh.' Dan dia tidak meragukan redaksi 
haditsnya, dia juga berkata; "Jarang sekali keluar untuk menggembalakannya." Dia juga 
berkata; "Pakaiannya sesak (karena perutnya agak besar) dan sangat cantik bagi seorang 



wanita." Dia juga berkata; "tidak curang dalam mengurus makanan kami." Dan (berkata); 
"(Abu Zara 1 ) memberikan kepadaku dari setiap binatang sembelihan satu pasang." 


Bab: Keutamaan Fatimah binti Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam J-iUiaS 


l )\ 3 j&Z ^ JaIA-C- J jZmj 




X * 9 \ 


4482. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus dan Qutaibah bin 
Sa'id keduanya dari Al Laits bin Sa'id, Ibnu Yunus berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Laits Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ubaidullah bin Abu Mulaikah Al Ouraisyi 
At Taimi bahwa Al Miswar bin Makhramah menceritakan kepadanya, dia mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpidato di atas mimbar: "Sesungguhnya bani Hisyam 
bin Al Mughirah meminta izin kepadaku untuk menikahkan anak mereka dengan Ali bin Abu 
Thalib, maka aku tidak mengizinkan mereka, kemudian mereka minta izin lagi, akupun tetap 
tidak mengizinkan mereka, kemudian mereka meminta izin lagi, dan tetap tidak aku izinkan, 
kecuali jika Ali ingin mentalak anakku (Fatimah) kemudian menikahi anak mereka. Karena 
sesungguhnya anakku adalah bagian dariku. Orang yang telah menghinakannya maka akan 
menghinakanku pula. Dan orang yang menyakitinya, berarti menyakitiku pula." 


lift T _^j3ls3l J\ 


4483. Telah menceritakan kepadaku Abu Ma'mar Ismail bin Ibrahim Al Hudzali Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru dari Ibnu Abu Mulaikah dari Miswar bin 
Makhramah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya 
Fatimah adalah bagian dari dagingku, apabila ada sesuatu yang menyakitinya maka akan 
membuatku sakit pula." 






\ . > 9 > 


^ S' 

'g&j (3^ 3 -*^® ^.J^*** 4l» 



^ ^ I ^ ^ C * ^j | ^ ^ 4 «A A ) l « X^ I ^»*ill ^1 0 * I j 


* ♦:, * * - 

Jl^C* 


\Aj \ \ J^\^lj\^J« 4^i\ j aILc- 


4484. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Hanbal; Telah mengabarkan kepada kami 
Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Al Walid bin Katsir; Telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Amru bin Halhalah Ad Duali bahwa Ibnu Syihab 
Telah menceritakan kepadanya bahwa 'Ali bin Al Husain Telah menceritakan kepadanya; 
bahwa ketika rombongan Ali bin Husan datang ke Madinah, mereka berangkat dari Yazid bin 
Mu'awiyah, tempat terbunuhnya Husain bin Ali. Ali bertemu dengan Al Miswar bin 
Makhramah. Lalu dia berkata; 'Apakah ada keperluan yang ingin anda perintahkan kepada 
saya? Ali bin Husain menjawab; 'Tidak.' Kemudian dia bertanya lagi; Apakah kamu orang 
yang di beri pedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Sesungguhnya aku takut suatu 
kaum akan mengalahkanmu. Demi Allah, seandainya kamu memberikannya kepadaku, maka 
selamanya mereka tidak bisa mengambil pedang itu hingga mereka membunuhku. 
Sesungguhnya Ali bin Abu Thalib pernah meminang putri Abu Jahal, dengan memadu 
Fatimah. Lalu aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di atas 
mimbar ini mengenai hal itu, yang pada waktu itu aku dalam keadaan junub. Beliau 
bersabda: "Sesungguhnya Fatimah adalah bagian dariku. Sesungguhnya aku takut terjadi 
fitnah pada agamanya. Kemudian beliau menyebutkan kerabat beliau dari bani Hasyim, 
memujinya atas kedekatan beliau dengannya dan menyebut-nyebut kebaikannya. Beliau 
bersabda: 'Dari mereka telah berbicara denganku, membenarkanku, berjanji denganku dan 
menepati janjinya. Dan sesungguhnya aku bukan ingin mengharamkan sesuatu yang halal, 
bukan pula sebaliknya. Akan tetapi Demi Allah, selamanya tidak akan berkumpul putri 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan putri musuh Allah di satu tempat." 


cio ili» Vii jlt J J44- J\ dia cJSeL iL J, 1 J \ y 

X !^ *'/ / ^ **/ *v ^ 

5\ ifilii ^ j ^ *£\ iul lili ^ j ^ j 





4485. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah 
mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az 
Zuhri; Telah mengabarkan kepadaku 'Ali bin Husain bahwa Al Miswar bin Makhramah; Telah 
menceritakan kepadanya bahwasanya Ali bin Abu Thalib pernah melamar putri Abu Jahal 
ketika ia telah menikah dengan Fatimah binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika 
berita tersebut didengar Fatimah, maka ia pun langsung mendatangi ayahnya, Rasulullah, 
seraya berkata; "Ya Rasulullah, sesungguhnya para sahabat engkau mengatakan bahwa 
engkau tidak pernah memarahi putri-putri engkau. Sekarang ini Ali akan menikahi putri Abu 
Jahal." Miswar berkata; 'Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri (untuk 
berpidato) dan saya mendengar beliau membaca syahadat. Setelah itu, beliau berkata: 
'Sesungguhnya aku telah menikahkan Abui 'Ash bin Rabi', lalu ia memberitahu kepadaku dan 
membenarkanku. Sesungguhnya Fatimah binti Muhammad adalah darah dagingku. Oleh 
karena itu, saya tidak suka apabila orang-orang memfitnahnya. Demi Allah, sungguh tidak 
boleh dipertemukan (dimadu) antara putri Rasulullah dengan putri musuh Allah oleh 
seorang suami untuk selama-lamanya.' Miswar berkata; "Akhirnya Ali membatalkan 
lamarannya." Dan telah menceritakannya kepadaku Abu Ma'an Ar Raqasyi; Telah 
menceritakan kepada kami Wahb yaitu Ibnu Jarir dari Bapaknya dia berkata; Aku mendengar 
An Nu'man yaitu Ibnu Rasyid bercerita dari Az Zuhri melalui jalur ini dengan Hadits yang 
serupa. 


U » > > T ■ 











4486. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muhazim Telah menceritakan 
kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa'ad dari Bapaknya dari Urwah dari Aisyah Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb lafazh ini 
miliknya Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku dari Bapaknya bahwa Urwah bin Jubair Telah menceritakan kepadanya, dari 
Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Rasulullah shalallahu'alaihi wa 
sallam memanggil Fathimah, anaknya. Beliau membisikinya dan ia pun menangis, lalu beliau 
membisikinya dan ia pun tersenyum. Aisyah berkata; "Saya bertanya kepada Fathimah; 'Apa 
yang dibisikkan oleh Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam kepadamu hingga kamu 



menangis, kemudian beliau berbisik kepadamu dan kamu tersenyum?" ia menjawab; "Beliau 
berbisik kepadaku dan memberitahuku akan kematiannya, aku pun menangis. Kemudian 
beliau berbisik kepadaku dan memberitahuku bahwa saya adalah orang yang pertama kali 
mengikutinya dari keluarganya maka aku pun tersenyum." 


s s' * ' s "'s' 

u 


_^jdU3lsUl 

<£j^>\ j'<&\ C^IasI-AS S t\ c£ J &>!/* jLc-lj\ Jjd^O^a 

b jjb jlAL} S, -XLoi 3 ^ <!£>*>« _£aJ\ *\_I«S (j 0 ^ ^ XaJ»13 

^ s 

cSVj^'A 


4487. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari Fudhail bin Husain; Telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Firas dari 'Amir dari Masruq dari 'Aisyah dia 
berkata; 'Suatu ketika para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berkumpul dan 
berada di sisi beliau tanpa ada seorang pun yang tidak hadir saat itu. Tak lama kemudian, 
datanglah Fatimah dengan berjalan kaki yang mana cara jalannya persis -dan tidak berbeda 
sama sekali- dengan cara jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika melihatnya, 
maka beliau pun menyambutnya dengan mengucapkan: "Selamat datang hai puteriku yang 
tercinta!" Setelah itu beliau mempersilahkannya untuk duduk di sebelah kanan atau di 
sebelah kiri beliau. Lalu beliau bisikkan sesuatu kepadanya hingga ia (Fatimah) menangis 
tersedu-sedu. Ketika melihat kesedihan hati Fatimah, maka sekali lagi Rasulullah pun 
membisikkan sesuatu kepadanya hingga ia tersenyum gembira. Lalu saya (Aisyah) bertanya 
kepada Fatimah; 'Ya Fatimah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
memberikan keistimewaan kepadamu dengan membisikkan suatu rahasia di hadapan para 
istri beliau hingga kamu menangis sedih.' Setelah Rasulullah berdiri dan berlalu dari tempat 
itu, saya pun bertanya kepada Fatimah; 'Hai Fatimah, sebenarnya apa yang dikatakan 
Rasulullah kepadamu dalam bisikan tersebut? ' Fatimah menjawab; "Wahai Ummul 



mukminin, sungguh saya tidak ingin menyebarkan rahasia yang telah dibisikkan Rasulullah 
kepada saya." Aisyah berkata; 'Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal 
dunia, saya hampiri Fatimah seraya bertanya kepadanya; 'Hai Fatimah, saya hanya ingin 
menanyakan kepadamu tentang apa yang telah dibisikkan Rasulullah kepadamu yang dulu 
kamu tidak mau menjelaskannya kepada saya.' Fatimah menjawab; 'Wahai Ummul 
mukminin, sekarang -setelah Rasulullah meninggal dunia- saya akan memberitahukannya 
kepadamu. Dulu, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membisikkan sesuatu kepada 
saya, untuk yang pertama kali, beliau memberitahukan bahwasanya Jibril dan beliau 
biasanya bertadarus Al Our'an satu atau dua kali dalam setiap tahun dan kini beliau 
bertadarus kepadanya (Jibril) sebanyak dua kali. Sungguh aku (Rasulullah) tahu bahwa ajalku 
telah dekat. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya 
sebaik-baik pendahulumu adalah aku.' Fatimah berkata; 'Mendengar bisikan itu, maka saya 
pun menangis, seperti yang kamu lihat dulu. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
melihat kesedihan saya, maka beliau pun berbisik lagi kepada saya: 'Hai Fatimah, maukah 
kamu menjadi pemimpin para istri orang-orang mukmin atau sebaik-baiknya wanita umat 
ini? Lalu saya pun tertawa seperti yang dulu kamu lihat." 


r jLfrj 


4488. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Dan telah menceritakan 
kepada kami 'Abdullah bin Numair dari Zakaria; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Zakaria dari Firas dari 'Amir dari Masruq dari 
'Aisyah dia berkata; "Suatu ketika para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang 
berkumpul tanpa ada seorang pun dari mereka yang tidak hadir saat itu. Tak lama kemudian, 
datanglah Fatimah dengan berjalan kaki yang mana cara jalannya persis dengan cara 
jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika melihatnya, maka beliau pun 



menyambutnya dengan mengucapkan: "Selamat datang hai puteriku yang tercinta!" Setelah 
itu beliau mempersilahkannya untuk duduk di sebelah kanan atau di sebelah kiri beliau. Lalu 
beliau bisikkan sesuatu kepadanya hingga ia (Fatimah) menangis tersedu-sedu, kemudian 
sekali lagi Rasulullah pun membisikkan sesuatu kepadanya hingga ia tersenyum gembira. 
Lalu saya (Aisyah) bertanya kepada Fatimah; 'Ya Fatimah, Apa yang membuat kamu 
menangis? Fatimah menjawab; "Sungguh saya tidak ingin menyebarkan rahasia yang telah 
dibisikkan Rasulullah kepada saya." Aisyah berkata; maka aku katakana; Aku tidak pernah 
melihat kebahagian yang lebih dekat dengan kesedihan seperti hari ini. Lalu Aku bertanya 
kepadanya ketika dia menangis; Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mengistimewakanmu dari kami dengan ucapannya, hingga kamu menangis? Aku bertanya 
terus tentang apa yang diucapkan Rasulullah kepadanya, namun dia tetap menjawab; 'Aku 
tidak akan menyebarkan rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Setelah Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, saya hampiri Fatimah seraya bertanya 
kepadanya; 'Hai Fatimah, saya hanya ingin menanyakan kepadamu tentang apa yang telah 
dibisikkan Rasulullah kepadamu yang dulu kamu tidak mau menjelaskannya kepada saya.' 
Fatimah menjawab; Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membisikkan sesuatu 
kepada saya, beliau memberitahukan; "bahwasanya Jibril dan beliau biasanya bertadarus Al 
Qur'an satu kali dalam setiap tahun dan kini beliau bertadarus kepadanya (Jibril) sebanyak 
dua kali. Sungguh aku (Rasulullah) tahu bahwa ajalku telah dekat. Sesungguhnya kamu 
adalah orang yang paling pertama menyusulku dari kalangan ahlul baitku. Sebaik-baik 
pendahulumu adalah aku.' Fatimah berkata; 'Mendengar bisikan itu, maka saya pun 
menangis. Kemudian ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbisik lagi kepada saya: 
'Hai Fatimah, maukah kamu menjadi pemimpin para istri orang-orang mukmin atau sebaik- 
baiknya wanita umat ini? Lalu saya pun tertawa karena hal itu." 


Bab: Keutamaan Ummu Salamah Ummul Mukminin radhiallahu 'anhu (^ii-du-u^ 


-d 


> > » 






4489. Telah menceritakan kepadaku 'Abdul A'laa bin Hammad dan Muhammad bin 'Abdul 
A'laa Al Qaisi keduanya dari Al Mu'tamir. Berkata Ibnu Hammad; Telah menceritakan kepada 
kami Mu'tamir bin Sulaiman dia berkata; aku mendengar Bapakku; Telah menceritakan 



kepada kami Abu 'Utsman dari Salman dia berkata; "Jika bisa, janganlah kamu menjadi orang 
yang pertama kali masuk ke dalam pasar dan orang terakhir kali keluar darinya. Karena, 
bagaimanapun, pasar itu adalah sasaran utama syetan dan di situlah syetan mengibarkan 
benderanya." Salman berkata; "Saya pernah diberitahu bahwasanya Jibril Alaihi Salam 
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yang pada saat itu Ummu Salamah 
ada di samping beliau. Setelah itu beliau mulai berbicara, lalu berdiri, dan akhirnya bertanya 
Kepada Ummu Salamah. 'Siapa ini? ' (atau sebagaimana yang beliau katakan kepadanya). 
Ummu Salamah menjawab; "Ini Dihyah Al Kalbi." Salman berkata; "Ummu Salamah pernah 
berkata; 'Demi Allah, saya tidak pernah berprasangka buruk kepadanya hingga saya 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang menuturkan berita tentang kami 
(atau sebagaimana yang beliau sabdakan).' Saya bertanya kepada Abu Utsman, "Dari siapa 
kamu mendengar ini?" Abu Utsman menjawab; "Dari Usamah bin Zaid.' 


Bab: Keutamaan Zainab Ummul Mukminin radhiallahu 'anha (<L*y^j^y i wCo j 












4490. Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan Abu Ahmad; Telah 
menceritakan kepada kami Al Fadhl bin Musa As Sinani; Telah mengabarkan kepada kami 
Thalhah bin Yahya bin Thalhah dari 'Aisyah binti Thalhah dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di antara kalian yang lebih dahulu bertemu denganku 
di hari kiamat kelak adalah yang paling panjang langannya. Aisyah berkata; "Lalu mereka, 
para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mungukur tangan siapakah yang paling 
panjang." Aisyah berkata; "Ternyata setelah di ukur-ukur Zainablah yang paling panjang di 
antara kami, karena ia sering beramal dan bersedekah dengan tangannya." 


Bab: Keutamaan Ummu Aiman radhiallahu 'anha 




31 

is4»\ jli*\ 


4491. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Sulaiman bin Al Mughirah dari Tsabit dari Anas 
ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah pergi ke rumah Ummu Aiman, dan 



aku pergi bersama beliau. Lalu Ummu Aiman memberikan kepada beliau sebuah bejana yang 
di dalamnya terdapat air minum, la berkata; Aku tidak tahu, apakah Ummu Aiman 
memberinya bertepatan pada sa'at beliau berpuasa atau memang beliau tidak 
menginginkannya. Lalu Ummu Aiman pun mengomel dan marah-marah. 




4492. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah mengabarkan kepadaku 
'Amru bin 'Ashim Al Kilabi; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah dari 
Tsabit dari Anas dia berkata; Tidak lama setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat. 
Abu Bakar berkata kepada Umar; 'Ikutlah dengan kami menuju ke rumah Ummu Aiman 
untuk mengunjunginya sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu 
mengunjunginya. Dan ketika kami telah sampai di tempatnya, Ummu Aiman pun menangis. 
Lalu mereka berdua berkata kepadanya; Kenapa kau menangisi beliau, bukankah apa yang 
ada di sisi Allah itu lebih baik bagi RasulNya shallallahu 'alaihi wasallam? la menjawab: 
Bukanlah aku menangis karena aku tidak tahu bahwa apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik 
bagi RasulNya, akan tetapi aku menangis karena dengan wafatnya beliau berarti wahyu dari 
langit telah terputus. Ummu Aiman pun membuat mereka berdua bersedih dan akhirnya 
mereka berduapun menangis bersamanya. 


Bab: Keutamaan Ummu Sulaim ibu Anas bin Malik, dan keutamaan Bilal radhiallahu 'anhu 







4493. Telah menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani; Telah menceritakan kepada kami 
'Amru bin 'Ashim; Telah menceritakan kepada kami Hammam dari lshaq bin 'Abdillah dari 
Anas dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tidak pernah mengunjungi 
kaum wanita kecuali para isteri beliau dan Ummu Sulaim. Sesungguhnya Rasulullah pernah 
mengunjungi Ummu Sulaim. Dan ketika seorang sahabat menanyakan hal itu kepada 
Rasulullah, maka beliau pun menjawab; "Sebenarnya aku merasa kasihan kepadanya, karena 
saudara laki-lakinya terbunuh dalam suatu pertempuran bersamaku." 



C^of^cA’^i X&i- >i a 1y\V^k- j 




XX > 
<r> f , 


«iii\j« {j! (_j^i \j» \ 5^^°® 


4494. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada 
kami Bisyr yaitu Ibnu As Sarii; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari 
Tsabit dari Anas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku masuk 
ke dalam surga, aku mendengar suara derapan kaki, maka aku pun langsung bertanya, 
'Derapan kaki Siapa itu? ' Para penghuni surga menjawab; 'Itu adalah Ghumaisha' bin 
Milhan, ibu Anas bin Malik." 




4495. Telah menceritakan kepadaku Abu Ja'far Muhammad bin Al Faraj; Telah menceritakan 
kepada kami Zaid bin Al Hubab; Telah mengabarkan kepadaku 'Abdul 'Aziz bin Abu Salamah; 
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin 'Abdillah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Surga pernah di perlihatkan kepadaku, lalu 
aku melihat istri Abu Thalhah. Kemudian aku mendengar suara gesekan sandal di depanku 
yang ternyata adalah langkah Bilal." 


Bab: Keutamaan Abu Thalhah Al Anshari radhiallahu 'anhu 

j) 


tt* •" .. \i- t\> »> I > vX\ ' . *■>' * A' > 





_*fa. ^3li^j^li 
,^3li^ jtslj 

j^<&\ J j^jJ^ a* v»^-- .« 

<^£-4-» CO -^il \ 0^*5 '\ _J (J 


4496. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun; Telah 
menceritakan kepada kami Bahz; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah 
dari Tsabit dari Anas dia berkata; "Pada suatu ketika seorang putra Abu Thalhah dan istrinya 
yang bernama Ummu Sulaim, meninggal dunia Kemudian Ummu Sulaim berkata kepada 
keluarganya; 'Janganlah kalian memberitahukan musibah ini kepada Abu Thalhah sehingga 
saya sendiri yang akan memberitahukannya." Anas berkata; "Tak lama kemudian Abu 
Thalhah tiba di rumah. Seperti biasa, Ummu Sulaim menghidangkan makan malam untuk 
suaminya. Lalu Abu Thalhah makan dan minum dengan senangnya. Kemudian Ummu Sulaim 
mulai berhias lebih cantik daripada hari biasanya hingga Abu Thalhah menggaulinya. Setelah 
mengetahui bahwasanya Abu Thalhah telah merasa puas dan lega, maka Ummu Sulaim 
berkata; 'Wahai Abu Thalhah, bagaimana menurut pendapat engkau apabila ada 
sekelompok orang memberikan pinjaman kepada suatu keluarga. Kemudian, ternyata 
pinjaman tersebut mereka minta kembali. Apakah boleh keluarga itu menolak 
permintaannya? Dengan mantap Ahu Thalhah menjawab; "Tentu saja keluarga itu tidak 
boleh menolak permintaan kelompok itu." Lalu Ummu Sulaim berkata; "Maka demikian 
dengan anak kita, ketahuilah bahwasanya anak kita yang tercinta telah diminta oleh Dzat 
yang telah mencipta dan memilikinya. Oleb karena itu. relakanlah kematian putera kita 
tersebut". Betapa terkejut dan marahnya Abu Thalhah mendengar informasi yang 
disampaikan istrinya itu. Lalu ia pun berkata kepada istrinya; "Mengapa kamu tidak 
memberitahukanku terlebih dahulu berita ini? Tetapi kamu malah memberitahukannya 
kepadaku setelah aku menggaulimu.' Keesokan harinya Abu Thalhah pergi menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menceritakan kepada beliau tentang apa yang 
telah terjadi pada keluarganya. Mendengar cerita sedih tersebut, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berkata: "Semoga Allah memberkahi kalian berdua dalam menjalani malam 
kalian." Anas berkata; 'Beberapa bulan kemudian, Ummu Sulaim mulai memperlihatkan 



tanda-tanda kehamilan. Suatu ketika. Rasulullah sedang bepergian dan Ummu Sulaim turut 
serta dalam perjalanan tersebut. Biasanya, apabila Rasulullah datang dari bepergian - 
setibanya di Madinah- maka beliau tidak langsung masuk ke kampung. Sesampainya di dekat 
kota Madinah, Ummu Sulaim mulai merasakan saat-saat kelahiran hingga Abu Thalhah 
berhenti untuk mendampinginya, sementara Rasulullah telah pergi. Abu Thalhah berkata; 'Ya 
Allah ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau Maha Tahu bahwasanya saya merasa senang keluar 
untuk menyertai Rasul-Mu ketika beliau keluar. Begitu pula saya merasa senang masuk 
untuk menyertainya, ketika beliau akan masuk (kota madinah). Tapi sekarang saya terhenti 
seperti yang Engkau lihat." Anas berkata; 'Ummu Sulaim berkata; Hai Abu Thalhah, saya 
sudah tidak tahan lagi. Ayolah terus percepat perjalanan! ' Anas berkata; 'Akhirnya kami 
terus melanjutkan perjalanan." Anas berkata; "Ketika tiba di kota Madinah, maka Ummu 
Sulaim pun melahirkan seorang anak laki-laki dengan selamat. Ibu saya (Ummu Sulaim) 
berkata kepada saya; Hai Anas, janganlah ada seorang pun yang menyusui bayi ini hingga 
kamu membawanya ke hadapan Rasulullah.' Esok harinya, saya membawa bayi tersebut 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya temui beliau yang pada saat itu sedang 
memegang alat untuk memberi tanda pada hewan. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam melihat saya, beliau berkata; "Hai Unais, apakah Ummu Sulaim telah melahirkan?" 
Maka saya dengan senang hati menjawab pertanyaan beliau; "Ya, " ia telah melahirkan, ya 
Rasulullah." Kemudian beliau letakkan alat untuk memberi tanda pada hewan itu. Lalu saya 
pun membawa bayi itu ke hadapan Rasulullah dan meletakkannya di atas pangkuan beliau. 
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam minta dibawakan kurma ajwa Madinah. 
Lalu beliau lumatkan kurma tersebut dengan mulut beliau dan disuapkannya ke dalam mulut 
bayi itu. Maka bayi itu segera mengunyahnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berkata; "Lihatlah, memang kaum Anshar itu sangat menyukai kurma!" Anas berkata; 
"Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap wajah bayi itu dengan penuh 
kasih sayang serta memberinya nama Abdullah." Telah menceritakan kepada kami Ahmad 
bin Al Hasan bin Khirasy; Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin 'Ashim; Telah 
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah; Telah menceritakan kepada kami 
Tsabit; Telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik dia berkata; 'Putra Abu Thalhah 
meninggal -dan seterusnya dengan Hadits yang serupa. - 


Bab: Keutamaan Bilal radhiallahu 'anhu 


'J j ir* j \jj4b 1 ly» 'aIaLa lS-aLc- (Jr j j' Stli- 


4497. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaid bin Ya'isy dan Muhammad bin Al A'laa Al 
Mahdani keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Abu Hayyan; 



Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Abu Hayyan At Taimi Yahya bin Sa'id dari 
Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
bertanya kepada Bilal ketika shalat Shubuh: "Hai Bilal, katakanlah Kepadaku apakah 
amalanmu yang paling besar pahalanya yang pernah kamu kerjakan dalam Islam, karena tadi 
malam aku mendengar derap sandalmu di dalam surga? ' Bilal menjawab; 'Ya Rasulullah, 
sungguh saya tidak mengerjakan amal perbuatan yang paling besar pahalanya dalam Islam 
selain saya bersuci dengan sempurna, baik itu pada waktu malam ataupun siang hari, lalu 
dengannya saya mengerjakan shalat selain shalat yang telah diwajibkan Allah kepada saya. 


Bab: Keutamaan Abdullah bin Mas'ud dan ibnunya radhiallahu 'anhuma (au\ 

\ ^ i O?) 


4&\ JlLc- j O Uo 


4498. Telah menceritakan kepada kami Minjab bin Al Harits At Tamimi dan Sahi bin 'Utsman 
dan 'Abdullah bin 'Amir bin Zurarah Al Hadhrami dan Suwaid bin Sa'id serta Walid bin Syuja'. 
Berkata; Sahi dan Minjab; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Mushir dari Al A'masy dari Ibrahim dari 
Alqamah dari Abdullah dia berkata; "ketika turun ayat; "Tidak ada dosa bagi orang-orang 
yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah 
mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan- 
amalan yang saleh. Kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman..." hingga akhir ayat (QS. 
ALmaidah 93), Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku: 'Kamu termasuk 
dari golongan mereka.' 





&\jJ& 

\1^> ^ U 3I c^4d\ J .^1 cr^^\ 1^1 J J \ 


4499. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Muhammad bin 
Rafi' dan lafazh ini milik Ibnu Rafi'. Berkata lshaq; Telah mengabarkan kepada kami dan 
berkata Ibnu Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam; Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Zaidah dari Bapaknya dari Abu lshaq dari Al Aswad bin Yazid dari Abu 
Musa dia berkata; "Pada suatu hari, saya dan saudara laki-laki saya baru datang dari Yaman. 
Ketika datang, kami tidak melihat Ibnu Mas'ud dan ibunya melainkan dalam keluarga 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena seringnya mereka masuk dan berada di rumah 
beliau." Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan 
kepada kami lshaq bin Manshur; Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Yusuf dari 
Bapaknya dari Abu lshaq bahwa dia mendengar Al Aswad berkata; Aku mendengar Abu 
Musa berkata; "Aku dan saudaraku datang dari Yaman, (dan seterusnya dengan Hadits yang 
serupa). Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna 
dan Ibnu Basysyar mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman dari 
Sufyan dari Abu lshaq dari Al Aswad dari Abu Musa dia berkata; 'Aku menemui Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, dan aku menyangka Abdullah bin Mas'ud termasuk dari ahlul 
baitnya.' -atau dia menyebutkan lafazh yang serupa dengan ini.' 



t llc - \ \ i V 4I j jLi 5 ^ 0! -iita c-As 0! » jJL> ii y>\ L»jb jS~ 1 


4500. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar, 
lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dia berkata; Aku 
mendengar Abu Al Ahwash berkata; 'Aku melihat Abu Musa dan Abu Mas'ud berbincang- 
bincang, -ketika Ibnu Mas'ud meninggal-. Salah satu dari mereka berkata kepada temannya; 
'Apakah kamu melihat orang yang sepertinya setelah dia meninggal? Temannya menjawab; 
Ya memang tidak ada yang sepertinya. Abdullah selalu di izinkan oleh Rasulullah, ketika kita 
tidak diizinkan. Dan dia selalu menyertainya, ketika kita tidak bisa menyertainya.' 





J'yy^jd ]\^$i». 

*j£ \^^\4liaSc^>A>-jc l<oJ&-il\yj*^y>> 


4501. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa Telah 
menceritakan kepada kami Yahya Ibnu Adam Telah menceritakan kepada kami Quthbah 
yaitu Ibnu Abdul 'Aziz dari Al A'masy dari Malik bin Al Harits dari Abu Al Ahwash dia berkata; 
"Kami pernah berada di rumah Abu Musa beserta beberapa orang sahabat Abdullah bin 
Mas'ud. Ketika itu mereka sedang menelaah mushaf Al Qur'an. Kemudian Abdullah bin 
Mas'ud berdiri." Maka Abu Mas'ud berkata; Sepengetahuan saya, Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam tidaklah meninggalkan orang yang lebih paham dan mengerti tentang Al 
Qur'an daripada orang yang berdiri tadi setelah beliau wafat." Abu Musa berkata; "Apa yang 
kamu katakan memang benar. Karena Abdullah bin Mas'ud selalu menyertai Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam ketika kita tidak turut serta. Selain itu, dia diizinkan masuk ke 
dalam rumah beliau, ketika kita tidak diizinkan untuk masuk." Dan telah menceritakan 
kepadaku Al Qasim bin Zakaria; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah yaitu Ibnu 
Musa dari Syaiban dari Al A'masy dari Malik bin Al Harits dari Abu Al Ahwash dia berkata; 
Aku menemui Abu Musa, lalu aku melihat Abdullah sedang bersama Abu Musa, Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 'Ubaidah; Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku dari Al A'masy dari Zaid bin Wahb dia berkata; 'Aku pernah duduk-duduk bersama 
Huzhaifah dan Abu Musa (lalu dia menyebutkan Haditsnya). Hadits Quthbah lebih banyak 
dan lebih sempurna. 


<cLoo ciiii $y> \ jS- \ Lai \ 


4502. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali; Telah mengabarkan 
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Syaqiq 
dari 'Abdullah bahwa ketika ia membaca ayat yang berbunyi: 'Barang siapa berkhianat dalam 
urusan harta rampasan perang, maka ia akan datang pada hari kiamat dengan membawa 
harta yang dikhianatinya itu. (Qs. Ali Imran: 161) Setelah itu dia berkata; Sesuai dengan 
qiraat orang-orang yang mengajari saya, maka saya tashhihkan qiraat saya kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam sebanyak tujuh puluh surat lebih. Para sahabat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengetahui bahwasanya saya paling pandai di antara mereka 
tentang Al Qur'an. Seandainya saya tahu bahwa ada orang yang lebih pandai daripada saya 



dalam ilmu Al Qur'an, maka saya pasti akan mengunjungi untuk berguru kepadanya." Syaqiq 
berkata; "Lalu saya duduk di halaqah (majlis) para sahabat Rasulullah, tetapi saya tidak 
mendengar seorang pun yang menyanggah ucapan Abdullah bin Mas'ud dan tiada pula yang 
mencelanya." 


. » ' » ' » 





4503. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Adam; Telah menceritakan kepada kami Quthbah dari Al A'masy dari Muslim dari 
Masruq dari 'Abdullah dia berkata; "Demi Dzat yang tidak ada llah selain Allah, tidaklah satu 
suratpun di dalam Al Qur'an, kecuali aku mengetahui kapan turunnya surat tersebut. Dan 
tidaklah satu ayat dari al Qur'an yang turun, kecuali aku mengetahui mengenai apa ayat itu 
turun. Sekiranya aku mengetahui ada orang yang lebih tahu dariku tentang kitabullah, yang 
mana jarak orang itu harus di tempuh dengan onta, pasti aku akan menemuinya." 


IS fs jJiCiii 

5* / ^ *V !5* 


4504. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
'Abdullah bin Numair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Telah 
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Syaqiq dari Masruq dia berkata; "Kami 
mendatangi Abdullah bin Amru, lalu kami berbincang-bincang dengannya. Ibnu Numair 
berkata; Lalu pada hari itu kami menyebut nama Abdullah bin Mas'ud. Maka Abdullah bin 
Amr berkata; "Kalian telah menyebutkan seseorang yang hingga kini aku selalu mencintainya 
setelah aku mendengar tentangnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau 
bersabda: "Ambillah oleh kalian Al Qur'an dari empat orang. Yaitu; dari Abdullah bin Mas'ud 
(beliau memulai darinya), kemudian dari Mu'adz bin Jabal, dari Ubay bin Ka'ab dan dari Salim 
maula Abu Hudzaifah." 




JkZj. i‘i'i<_4 jl' ^5 _/l£ui4) ji;ajs!J)i>3i 

s* -> ' \ ? s 

^ / x / ^ 

»^iif~M^»».i’?»i . ' ’ a » «* v *'*•. » -'i'' 'LmV' • » «- »\ . ^ -- > \ (''*. t ,tK ^ » « ’. 

^jjt-LflJci^-i j Aio^o^yLa-e- ji^jjt^LoL-iJ^jjt-LaJb^ jkj ^ AjLi^-^i^oo Aaj^ u i 

•••-V^tsjl „ f' • "s ■>*. 


4505. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb serta 'Utsman 
bin Abu Syaibah mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari 
Abu Wa-il dari Masruq dia berkata; suatu ketika kami bersama Abdullah bin 'Amru, lalu kami 
menceritakan tentang hadits dari Ibnu Mas'ud. maka la (Abdullah 'Amru) berkata; Aku 
sangat mencintainya hingga kini setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; 
"Dengarkanlah bacaan Al Qur 'an dari empat orang; Dari Ibnu Mas 'ad -beliau memulai 
darinya-, kemudian dari Ubay bin Ka 'ab, Salim maula Abu Hanifah, dan Mu'adz bin Jabal." 
Ada satu huruf yang tidak di sebutkan oleh Zuhair yaitu perkataannya; 'yaquuluhu' (yang dia 
ucapkannya). Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dengan 
sanad Jarir dan Waki'. Dan di dalam riwayat Abu Bakr dari Abu Mu'awiyah, disebutkan 
dengan mendahulukan nama Mu'adz bin Jabal dari Ubay bin Ka'ab. Sedangkan di dalam 
riwayat Abu Kuraib, disebutkan nama Ubay terlebih dahulu baru Mu'adz. Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid; Telah mengabarkan kepada kami Muhammad 
yaitu Ibnu Ja'far keduanya dari Syu'bah dari Al A'masy melalui jalur mereka. Keduanya 
berselisih dari jalur Syu'bah mengenai penyebutan keempat nama tersebut. 





4506. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Ibrahim dari Masruq dia 
berkata; "Para sahabat menyebutkan nama Abdullah bin Mas'ud di hadapan Abdullah bin 
'Amru." Maka Abdullah bin 'Amru berkata; 'Itulah orang yang aku sangat mencintainya 
hingga kini setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Dengarkanlah bacaan 



Al Qur 'an dari empat orang; Dari Ibnu Mas 'ad, Salim maula Abu Hanifah, Ubay bin Ka 'ab, 
dan Mu'adz bin Jabal. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah melalui jalur 
ini. Di dalamnya ada tambahan, Syu'bah berkata; 'Abdullah bin 'Amru memulainya dengan 
dua orang ini. Aku tidak tahu nama siapa dulu yang dia sebutkan.' 


Bab: Keutamaan Ubay bin Ka'b dan sekelompok kaum Anshar radhiallahu 'anhum 






4507. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia 
berkata; "Aku mendengar Anas berkata; "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
ada empat orang sahabat yang bertugas menghimpun Al Qur'an, semuanya dari kalangan 
Anshar. Yaitu; Mu'adz bin Jabal, Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit dan Abu Zaid." Qatadah 
berkata; saya pernah bertanya kepada Anas; 'Siapakah Abu Zaid itu? Anas menjawab; 'la 
adalah salah seorang kerabat dari pihak ayah saya.' 






4508. Telah menceritakan kepadaku Abu Dawud Sylaiman bin Ma’bad; Telah menceritakan 
kepada kami 'Amru bin 'Ashim; Telah menceritakan kepada kami Hammam; Telah 
menceritakan kepada kami Qatadah dia berkata; Aku bertanya kepada Anas; Siapakah yang 
mengumpulkan Al Qur'an pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab; 
'Ada empat, seluruhnya dari kalangan Anshar. Yaitu; Ubay bin Ka'ab, Mu'adz bin Jabal, Zaid 
bin Tsabit dan seorang laki-laki yang biasa dipangil dengan nama Abu Zaid.' 


.. •• -V ^ t 


4509. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami 
Hammam; Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Ubay: "Sesungguhnya Allah telah menyuruhku 
untuk membacakan Al Qur'an kepadamu." Ubay bertanya; 'Apakah Allah menyebut-nyebut 



namaku kepadamu? Rasulullah menjawab: 'Ya, Allah telah menyebut-nyebut namamu 
kepadaku. 1 Anas berkata; 'Lalu Ubay menangis.' 


S: 


«s # ^ 




> ■» ^ » 




K 5 : 

a1n\ "& . /* j . — ♦?. I ♦. * \ 




UJ\ 


4510. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; Aku mendengar Qatadah bercerita dari Anas 
bin Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Ubay bin Ka'ab: 
"Sesungguhnya Allah menyuruhku untuk membacakan kepadamu ayat; 'Sesungguhnya 
orang-orang kafir... .(Surat Al Bayinnah). Ubay bertanya; 'Apakah Allah menyebutkan 
namaku? Rasulullah menjawab: 'Ya. 1 Anas berkata; 'Kemudian Ubay menangis.' Dan telah 
menceritakannya kepadaku Yahya bin Habib; Telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu 
Ibnu Al Harits; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia berkata; Aku 
mendengar Anas berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Ubay 
dengan Hadits yang serupa.' 


Bab: Keutamaan Sa'd bin Mu'adz radhiallahu 'anhu 




4511. Telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku 
Abu Az Zubair bahwasannya Aku mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika jenazah Sa'ad bin Mu'adz berada dihadapan para 
sahabat: 'Arsy Allah bergetar atas kematian Sa'ad.' 





4512. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdullah bin Idris Al Audi; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Sufyan dari 
Jabir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Arsy Allah bergetar 
karena kematian Sa'ad.' 






U j3\ 1*4 isal*. 


J,^d^\\lL 





4513. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah Ar Ruzzi; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab bin 'Athaa Al Khaffaf dari Sa'id dari Qatadah; 
Telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tatkala jenazah Sa'ad di letakkan: 'Arsy Allah bergetar 
atas kematian Sa'ad.' 


'w'- C ' »\ t» \ 9 ' * ' ' * \'&\ ' NMs \ t T* 9 \' H'* ' 

^ / / *v ♦» ^ 

lis j^.^31 i \li ^|di ^vsuu^^l 


4514. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dia berkata; Aku mendengar Al Bara 
berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi hadiah pakaian sutera. 
Para sahabat memegang-megang kain sutera tersebut dan merasa takjub akan 
kelembutannya. Maka kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah 
kalian merasa takjub dengan kelembutan kain ini? Sungguh, sapu tangan Sa'ad di surga lebih 
bagus dari ini dan lebih lembut." Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdah Adh 
Dhabbi; Telah menceritakan kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah telah memberitakan kepada kami Abu lshaq dia berkata; Aku mendengar Al Bara' 
bin Azib berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di beri kain sutera... .- 
lalu perawi menyebutkan Haditsnya,- kemudian Ibnu Abdah berkata; Telah mengabarkan 
kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; Telah menceritakan 
kepadaku Qatadah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits 
yang serupa. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru bin Jabalah; Telah 
menceritakan kepada kami Umayyah bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
mengenai Hadits ini dengan kedua sanadnya sebagaiman riwayat Abu Dawud. 



^ ' 0 

jjiijsfiiigj^iiii .As^Slo^sfl^ ^ J uy'^i2£li^>yfjuKiJi. 


4515. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Yunus bin Muhammad; Telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Qatadah; Telah 
menceritakan kepada kami Anas bin Malik bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam diberi hadiah selendang yang terbuat dari sutera tipis, -padahal beliau telah 
melarang tentang sutera.- lalu orang-orang pun merasa kagum dengan selendang tersebut. 
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di 
tanganNya, sungguh sapu tangan Sa'ad di surge lebih baik dari kain ini." Telah 
menceritakannya kepada kami Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan kepada kami 
Salim bin Nuh; Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin 'Amir dari Qatadah dari Anas 
bahwa Ukaidir Daumatul Jandal memberi hadiah pakaian sutera kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. -Kemudian Anas menyebutkan Hadits yang serupa,- namun di 
dalamnya dia tidak menyebutkan lafazh; 'padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
telah melarang sutera.' 


Bab: Keutamaan Abu Dujajah Simak bin Kharasah radhiallahu 'anhu 




4516. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Affan; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah; Telah 
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bahwa Pada waktu perang Uhud, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam mengambil sebilah pedang dan bertanya: "Siapakah di antara 
kalian yang ingin mengambil pedang ini dariku?" Para sahabat berlomba-lomba mengulurkan 
tangan sambil berkata; "Saya, Saya." Kemudian Rasulullah bertanya lagi: "Siapakah yang 
akan mengambil pedang ini dengan haknya?" Para sahabat mundur teratur, hingga datang 
Simak bin Kharasyah Abu Dujana, seraya berkata; "Saya akan mengambilnya dengan 
haknya." Anas berkata; "Simak bin Kharasyah mengambil pedang itu dan 
mempergunakannya untuk menyerang pasukan kaum musyrikin." 



Bab: Keutamaan Abdullah bin Umar bin Haram, ayah Jabir radhiallahu 'anhu 




^ y Jl y 


4517. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri dan 'Amru An 
Naqid seluruhnya dari Sufyan dia berkata; 'Ubaidullah Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dia berkata; Aku mendengar Ibnu Al Munkadir berkata; Aku mendengar 
Jabir bin Abdullah berkata; Pada hari perang uhud Bapakku dibawa dalam keadaan tertutup 
oleh kain, dan sungguh dia telah dicincang. Jabir berkata; Aku ingin segera membukanya, 
namun orang-orang melarangku. Kemudian aku ingin membukanya lagi, tapi orang-orang 
melarangku. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membukanya atau memerintahkan hal 
itu, lalu diangkat. Dan ketika diangkat, beliau mendengar suara seorang wanita yang 
menangis atau berteriak, lalu beliau bertanya: "Siapa ini?" Mereka menjawab; "Ini adalah 
puteri Amru -atau saudari Amru-." Beliau bersabda: "Mengapa kamu menangis?, padahal 
malaikat akan selalu menaunginya dengan sayap-sayapnya hingga diangkat?." 


* ^ '> *> 1 '\'Z\ ' \'i\ ' 

UO-X>- 




<3 U 


A>- 

is Ai j4> 


i J' i>1 j J' 

p^iL> A>- jSOi pJu*i j <CJL£-4li \ U» Jo <1^0 Lc-J^v« A>- 1 



4518. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami Wahb bin Jarir; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin 
Al Munkadir dari Jabir bin 'Abdillah dia berkata; "Ayahku terbunuh disaat perang Uhud, 
maka aku menyingkap pakaian yang menutupi wajahnya dan menangis. Para sahabat 
melarangku untuk menangis, tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak melarangku. 
Jabir berkata; "Fatimah binti Amr menangisinya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Para malaikat akan terus menaungi dengan sayapnya sampai kalian 
mengangkatnya, meskipun kalian menangisinya atau tidak menangisinya." Telah 
menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah menceritakan kepada kami Rauh bin 
'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada 
kami 'Abdur Razzaq; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar keduanya dari Muhammad 
bin Al Munkadir dari Jabir dengan Hadits ini. Namun Ibnu Juraij di dalam Haditsnya tidak 
menyebutkan para malaikat dan orang-orang yang menangisinya. Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf; Telah menceritakan kepada kami 
Zakaria bin 'Adi; Telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Amru dan 'Abdul karim 
dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir dia berkata; Pada waktu perang Uhud, bapakku 
di bawa dalam keadaan sudah terputus-putus anggota tubuhnya, lalu di letakkan di hadapan 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -dan seterusnya dengan Hadits yang serupa. - 


Bab: Keutamaan Julaibib radhiallahu 'anhu 




4519. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 'Umar bin Salith; Telah menceritakan 
kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Kinanah bin Nu'aim dari Abu Barzah 
bahwa pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum muslimin 
bertempur melawan musuh hingga memperoleh harta rampasan perang. Usai pertempuran, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat: "Apakah kalian 
kehilangan seorang sahabat kalian?" Para sahabat menjawab; "Ya. Kami telah kehilangan 
fulan, fulan, dan fulan." Rasulullah bertanya lagi: "Apakah kalian kehilangan seorang sahabat 
kalian?" Para sahabat menjawab, "Ya, kami telah kehilangan Fulan, fulan, dan fulan.' Sekali 
lagi Rasulullah bertanya; "Apakah kalian merasa kehilangan seorang dari sahabat kalian?" 
Para sahabat menjawab; "Ya, Kami telah kehilangan fulan, fulan dan fulan." Kemudian 



Rasulullah melanjutkan pernyataannya dan berkata: "Tapi aku sungguh telah kehilangan 
Julaibib. Oleh karena itu, tolong cari di manakah ia?" Lalu para sahabat berupaya mencari 
jasad Julaibib di tengah-tengah korban pertempuran. Akhirnya mereka menemukan 
jasadnya di sebelah tujuh orang kafir yang telah dibunuhnya, hingga ia sendiri gugur sebagai 
syahid di tangan orang-orang kafir. Tak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mendatangi mayat Julaibib dan berdiri di atasnya seraya berkata: "Sesungguhnya 
Julaibib telah membunuh tujuh orang kafir dan mereka membunuhnya. Julaibib ini termasuk 
dalam kelompokku dan aku termasuk dalam kelompoknya. Julaibib ini termasuk dalam 
kelompokku dan aku termasuk dalam kelompoknya." Abu Barzah berkata, "Kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan mayat Julaibib di atas kedua lengannya. 
Tidak ada alas bagi jasad Julaibib kala itu selain kedua lengan Rasulullah. Lalu para sahabat 
menggali kubur untuk jasad Julaibib dan dimasukkan ke dalamnya serta tidak disebutkan 
tentang mandi." 


Bab: Keutamaan Abu Dzar radhiallahu 'anhu 


3is 5 \^ii\ j j ^3is 



£ x £ JU jiU^^uL Jo^ 

31^ ^^\\^^1u^1^J^L^\^^^v^tS3vs^u;jvS^o\^-^^4^<i^n ;^\j 


4 ^ > T«. 


^ : fcfe ^jii^i£l joX >j 

3\il^\^\iL1^^3VsU3Vi\^^\iLi1j^^==^\^£^\^\\iUVsL^^U3\io\ivV^Ll^J 

^«4 Jjl jl3^j^4A5^^J^ ( Jx-A>-lUj^A,kj^vi. 

Jd jj\ j ( dij^ > ii\ ^jjlUii0]\^uijjois\i\ 
U 3 ViS L^;1 ^45tS ^ ii ^4-lr J ^ J5 ^\ 


« * 



^i^V-Jtj, 


L« 




Oc-Uj-^^3\jJ\ ^fl^')^Jl^li i_^dj^Jj>3 Uo a A Ju \ <Co AaJ\ 

_dd3id\ _dJdtiAd^\ 



J^^\icJi0 lL;5l3jj\liy''^jd*y^liiiisl^iyiUdiUi r li 

'jfciz\&i.\ jj,i^ jiiji g, j^3\3 

/ / / / j, *V ♦♦ / 

^l3Vs3Vs 

ooj^I\j3i sjsi^\^6i4i^^^^^^\j^\yi»\^^ji4^3isi4-_j3 

0 ^jcidj33VsVljbU;v£^1^1si3Vii\^1^^^ 

Lil & ^rila^js^i. 


4520. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Al Azdi; Telah menceritakan 
kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah; Telah mengabarkan kepada kami Humaid bin Hilal 
dari 'Abdullah bin Ash Shamit dia berkata; Abu Dzar pernah berkata; 'Dahulu kami telah 
keluar dari suku kami, suku Ghifar. Mereka sering menghalalkan bulan haram, hingga saya, 
saudara laki-laki saya Unais, dan ibu saya keluar meninggalkan suku kami. Setelah itu, kami 
tinggal di rumah saudara laki-laki ibu kami (paman). Saudara laki-laki ibu (paman) kami 
sangatlah menghormati dan memperlakukan kami dengan baik, tetapi akhirnya suku 
saudara laki-laki ibu kami merasa iri kepada kami. Mereka berkata kepada saudara laki-laki 
ibu kami; 'Apabila kamu tidak ada di rumah, Unais sering bertengkar dengan keluargamu.' 
Ketika saudara laki-laki ibu kami datang, ia menceritakan kepada kami apa yang telah 
dikatakan sukunya tersebut, maka kami pun berpendapat; 'Sesungguhnya paman telah 
mengotori kebaikan yang telah paman limpahkan kepada kami selama ini. Oleh karena itu, 
untuk selanjutnya, sebaiknya kita berpisah saja.' Kemudian kami mulai menyiapkan 
perbekalan untuk keberangkatan kami, sementara saudara laki-laki ibu kami terlihat sedih 
dan mengusap wajahnya yang basah oleh air mata dengan bajunya sambil menangis 
tersedu-sedu. Akhirnya kami pergi meninggalkan rumah saudara laki-laki ibu kami hingga 
kami tiba di dekat Makkah. Pada suatu hari Unais berselisih pendapat dengan kami. Lalu ia 
dan ibu kami pergi mendatangi seorang dukun. Ternyata dukun tersebut memuji Unais. Tak 
lama kemudian, Unais dan ibu kami datang kembali untuk berkumpul dengan kami. Abu Dzar 
berkata; 'Hai kemenakanku, ketahuilah bahwasanya aku ini telah melaksanakan shalat 
selama tiga tahun sebelum aku bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Saya 
(Abdullah bin Ash-Shamit) bertanya; 'Paman melaksanakan shalat kepada siapa? ' Abu Dzar 
menjawab; 'Aku melaksanakan shalat kepada Allah.' Lalu saya (Abdullah bin Ash-Shamit) 
bertanya lagi; 'Kalau begitu, lantas paman menghadap ke arah mana ketika shalatnya? ' Abu 
Dzar menjawab; 'Aku menghadap ke arah yang dikehendaki Allah Subhanahu wa Ta'ala 



ketika shalat. Bahkan aku melaksanakan shalat Isya hingga akhir malam. Lalu aku terbaring 
sampai matahari menyinariku.' Unais berkata kepada saya; 'Saya ingin masuk ke kota 
Makkah. Oleh karena itu, izinkanlah saya pergi." Lalu Unais berangkat pergi hingga ia tiba di 
kota Makkah. Agak lama ia tidak kembali kepada saya. Setelah kembali dari kota Makkah, 
maka saya pun bertanya kepadanya; 'Apa yang telah kamu kerjakan di sana hai Unais? ' 
Unais menjawab; 'Saya telah bertemu dengan seorang laki-laki di kota Makkah yang 
seagama denganmu hai Abu Dzar. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa ia diutus oleh Allah 
Subhanahu wa Ta'ala.' Saya bertanya kepadanya; 'Hai Unais, bagaimana pendapat orang- 
orang tentang dirinya? ' Unais menjawab; 'Kata orang-orang bahwasanya ia adalah seorang 
penyair, seorang juru ramal, dan seorang tukang sihir.' Sedangkan Unais sendiri adalah 
tukang syair. Unais berkata; 'Saya pernah mendengar mantera dukun dan tukang ramal, 
tetapi tidak seperti apa yang dikatakan oleh orang itu. Dan saya sendiri pernah mencoba 
menyamakan ucapannya itu dengan karya para penyair kenamaan. Tetapi, bagaimana pun, 
ucapannya itu bukanlah sebuah syair, baik itu menurut pandangan saya ataupun pandangan 
orang lain. Demi Allah, sesungguhnya ucapan orang itu benar, dan merekalah yang telah 
berdusta.' Kemudian Abu Dzar berkata; 'Izinkanlah aku pergi untuk dapat melihat orang yang 
kamu sebutkan itu! ' Kemudian saya pergi ke Makkah. Di tengah jalan, saya bertemu dengan 
salah seorang dari penduduk kota Makkah dan bertanya; 'Di manakah orang yang telah 
berpindah agama (Ash-Shabi) itu? ' Orang yang saya tanya tadi menuding saya sambil 
berkata; 'Apa katamu hai orang asing? Ash-Shabi? ' Lalu orang itu melempari saya dengan 
tanah liat dan tulang belulang hingga saya tersungkur dan pingsan. Abu Dzar berkata; 
'Beberapa lama kemudian saya bangun dan tersadar seperti patung merah. Kemudian saya 
mendatangi sumur zamzam untuk membersihkan darah akibat luka-luka lemparan tanah liat 
dan tulang tersebut. Setelah itu, barulah saya meminum air zam-zam. Ketahuilah hai 
kemenakanku, bahwasanya saya tinggal di sana selama tiga puluh hari, siang malam tanpa 
adanya makanan kecuali air zam-zam. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika kala itu 
tubuh saya menjadi gemuk dan perut saya agak gendut tanpa adanya rasa lapar. Abu Dzar 
berkata; 'Pada suatu malam bulan purnama, kota Makkah terasa lenggang dan tak ada 
seorang pun yang melakukan thawaf di sekitar Ka'bah, hanya ada dua orang wanita yang 
berdoa kepada berhala Isaf dan Nailah. Kedua wanita itu menghampiri saya ketika thawaf 
dan saya katakan; 'Nikahi saja salah satu dari dua berhala itu untuk kalian berdua! ' Ternyata 
keduanya marah dan datang menghampiri saya. Lalu saya katakan lagi kepada keduanya; 
'Bukankah berhala ini hanya terbuat dari kayu dan saya sendiri pun tidak perlu untuk 
mengetahui namanya.' Akhirnya kedua wanita itu segera pergi sambil berkata; 'Seandainya 
saja ada beberapa orang dari kaum kita di sekitar sini, niscaya kita meminta bantuan untuk 
memberi pelajaran kepada laki-laki itu.' Abu Dzar berkata; 'Tak lama kemudian, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar yang baru tiba di tempat tersebut, berpapasan 
dengan dua wanita itu. Rasulullah bertanya kepada kedua wanita tersebut: 'Ada apa dengan 
kalian berdua? ' Kedua wanita itu menjawab; 'Ada orang yang berpindah agama (Ash-Shabi 1 ) 
berdiri di antara Ka'bah dan tirainya.' Selanjutnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bertanya: 'Apa yang ia katakan kepada kalian berdua? ' Keduanya menjawab; 'Orang 
tersebut berkata kepada kami dengan perkataan yang sangat menyedihkan hati.' Kemudian 
Rasulullah datang dan langsung mencium hajar aswad. Setelah itu, beliau melakukan thawaf 
dan shalat bersama Abu Bakar. Selesai shalat. Abu Dzar datang menghampiri Rasulullah dan 
mengucapkan; 'Assalamu 'Alaikum ya Rasulullah.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menjawab salamnya: 'Wa 'Alaika wa Rahmatullah.' Abu Dzar berkata; 'Sayalah orang 
pertama yang menyapa beliau dengan sapaan Islam.' Kemudian Rasulullah bertanya: 
'Siapakah engkau hai saudaraku? ' Abu Dzar menjawab; 'Saya berasal dari suku Ghifar ya 



Rasulullah.' Kemudian Rasulullah menjabat tangan saya. Setelah itu beliau meletakkan jari- 
jari beliau di atas dahi beliau. Saya pun berkata dalam hati; 'Mungkin beliau tidak suka 
karena saya berasal dari suku Ghifar.' Lalu saya ingin memegang tangan beliau, tetapi Abu 
Bakar malah mencegahnya. Sesungguhnya, ia lebih tahu tentang Rasulullah daripada saya 
sendiri. Setelah itu Rasulullah mengangkat kepala sambil bertanya kepada saya: 'Sejak kapan 
engkau berada di tempat ini hai saudaraku? ' Saya menjawab; 'Sudah tiga puluh hari 
lamanya saya berada di sini ya Rasulullah.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya 
lagi: 'Siapakah yang memberimu makan? ' Saya menjawab; 'Tidak ada makanan untuk saya 
kecuali air zamzam. Oleh karena itu, maka saya terlihat gemuk dan perut saya sedikit gendut 
serta tidak merasa lapar.' Rasulullah berkata: 'Air zam-zam memang penuh dengan 
keberkahan dan lebih banyak mengandung protein daripada makanan biasa.' Selanjutnya 
Abu Bakar berkata; 'Ya Rasulullah, izinkanlah saya memberi makanan malam ini kepadanya.' 
Kemudian Rasulullah dan Abu Bakar berangkat pergi menuju rumahnya dan saya pun turut 
pula bersama mereka. Abu Bakar membuka rumahnya dan segera mengambilkan anggur 
Thaif untuk kami. Itulah makanan pertama yang saya santap. Lalu saya mohon pamit kepada 
Abu Bakar untuk pulang dan saya langsung menemui Rasulullah. Beliau berkata: 
'Sesungguhnya telah dihadapkan kepadaku sebuah negeri yang banyak pohon kurmanya, 
yaitu Yatsrib (Madinah). Hai Abu Dzar apakah kamu bersedia untuk menyampaikan ajaranku 
kepada kaummu? Semoga Allah memberikan manfaat kepada kaummu melalui usahamu 
dan memberimu pahala karena penyampaian dakwahmu kepada mereka.' Setelah itu. Abu 
Dzar mendatangi Unais. Lalu Unais bertanya kepadanya; 'Apa yang telah kamu lakukan di 
sana hai Abu Dzar? ' Abu Dzar menjawab; 'Aku telah masuk Islam dan beriman kepada ajaran 
Muhammad hai Unais.' Unais berkata; 'Sebenarnya saya juga tidak membenci ajaran agama 
itu. Dan ketahuilah, sesungguhnya saya telah masuk Islam dan beriman kepada Allah.' 
Kemudian kami mendatangi ibu kami. Lalu ia berkata; 'Sungguh aku menyukai agama kalian. 
Oleh karena itu, aku pun ingin masuk Islam dan beriman kepada Allah.' Selanjutnya kami 
pulang ke kampung halaman suku kami, suku Ghifar. Di sana kami menyampaikan dakwah 
Islamiyah kepada penduduk suku kami hingga separuh dari mereka masuk ke dalam agama 
Islam. Pemimpin mereka adalah Aima bin Rahadhah Al Ghifari. Sementara itu, separuh dari 
suku Ghifar berkata; 'Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah tiba di Madinah, 
maka kami baru akan masuk Islam.' Ketika Rasulullah tiba di Madinah, maka separuh dari 
mereka akhirnya masuk ke dalam agama Islam. Tak lama kemudian suku Aslam masuk Islam 
seraya berkata; 'Ya Rasulullah, saudara-saudara kami dari suku Ghifar telah masuk Islam. 
Oleh karena itu, maka kami pun ingin masuk Islam. 1 Mendengar pernyataan itu Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Semoga Allah mengampuni suku Ghifar dan 
memberikan keselamatan dan kedamaian kepada suku Aslam.' Telah menceritakan kepada 
kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali; Telah mengabarkan kepada kami An Nadhr bin Syumail; 
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah; Telah menceritakan kepada 
kami Humaid bin Hilal melalui jalur ini namun ada tambahan setelah ucapanya; 'Izinkanlah 
aku pergi untuk dapat melihat orang yang kamu sebutkan itu! ' Unais menjawab; 'Silahkan 
saja, tapi hati-hatilah dari penduduk Makkah, karena mereka telah memusuhi orang itu dan 
membencinya. 1 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anbari; 
Telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu 'Adi dia berkata; Telah memberitakan kepada kami 
Ibnu 'Aun dari Humaid bin Hilal dari 'Abdullah bin Ash Shamit dia berkata; Abu Dzar berkata; 
Wahai kemenakaku. Aku telah melaksanakan shalat selama dua tahun sebelum diutusnya 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Unais berkata; 'Lalu kemanakah kamu menghadapnya 
ketika shalat? Abu Dzar menjawab; kearah yang Allah kehendaki.' -lalu perawi menceritakan 
Haditsnya sebagaimana Hadits Sulaiman bin Al Mughirah. Di dalam Hadits tersebut juga 



disebutkan; 'Lalu keduanya menemui seorang dukun, untuk menanyakan tentang orang yang 
berada di Makkah tersebut. Namun Unais selalu memuji-muji kelebihan orang tersebut 
hingga dukun tersebut kalah pendapat. Unais berkata; hingga kami mengambil unta-untanya 
dan menggambungkannya dengan unta-unta kami. Di dalam Hadits tersebut disebutkan; lalu 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam datang dan bertawaf di Ka'bah 
kemudian shalat di belakang maqam Ibrahim. Abu Dzar berkata; akupun menemui beliau 
shallallahu 'alaihi wasallam seraya mengucapkan salam. Akulah orang yang pertama kali 
mengucapkan salam kepada beliau dengan perkataan; Assalaamu 'Alaika ya Rasulullah.' 
Beliau menjawab: 'Wa Alaikas Salam, siapakah kamu? Juga disebutkan perkataan beliau; 
'Sejak kapan kamu tinggal di sini? ' Abu Dzar menjawab; 'Sudah lima belas hari.' Lalu Abu 
Bakar berkata; 'Izinkanlah aku menjamunya malam ini. 


-Alc- 

^ jl\ \ii j\ 4^ 34 IjI '£> lii 

*£\ 'J\ \jj> 

jZls^Si \ J4> 4Ji \ J J Jjbj 3^3 \ A^c- c 1 

JS j\ CjA 



ilzfc J> .y£A\\sji 


4521. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Muhammad bin 'Ar'arah As Sami dan 
Muhammad bin Hatim lafazh keduanya tidak jauh berbeda, dan lafazh ini milik Ibnu Hatim 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi; Telah 
menceritakan kepada kami Al Mutsanna bin Sa'id dari Abu Jamrah dari Ibnu Abbas dia 
berkata; "Ketika Abu Dzar mendengar berita bahwasanya ada seorang nabi yang diutus di 
Makkah, maka ia berkata kepada Unais; 'Hai Unais pergilah ke Makkah! Setelah itu, 
beritahukanlah kepadaku tentang laki-laki yang menyatakan bahwa ia adalah seorang rasul 
Tuhan yang mendapat wahyu dari langit. Dengarkanlah apa yang diucapkannya lalu 
sampaikan hal itu kepadaku!" Kemudian Unais berangkat hingga ia tiba di Makkah dan 
mendengarkan apa yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah itu, 
Unais kembali kepada Abu Dzar seraya berkata; 'Menurut pengamatanku, nabi utusan Tuhan 
tersebut mengajarkan budi pekerti yang luhur dan menyampaikan firman-Nya yang tidak 
sama dengan syair.' Abu Dzar berkata; 'Sepertinya aku belum puas dengan apa yang kamu 
katakan hai Unais dan aku ingin mengetahui informasinya lebih banyak. Oleh karena itu, 
sebaiknya aku berangkat sendiri ke sana.' Lalu Abu Dzar menyiapkan berbagai perbekalan 
dan membawa kantung berisi air minum. Setelah itu ia pun pergi berangkat menuju Makkah. 
Setibanya di Makkah, ia langsung pergi ke Masjidil Haram untuk menemui Rasulullah. 
Namun karena ia belum mengenalnya dan enggan untuk bertanya, maka ia pun mengalami 
kesulitan untuk bertemu dengan beliau. Setelah malam tiba, la tidur berbaring di dekat 
Ka'bah. Sementara Ali melihatnya dan ia tahu bahwa orang yang berbaring itu adalah orang 
asing. Maka Ali menemani orang tersebut tanpa ada yang bertanya di antara keduanya 
sampai pagi. Kemudian Abu Dzar membawa kantung air dan perbekalannya ke masjid. 
Seharian lamanya ia berada di tempat itu, namun ia tidak melihat Nabi Muhammad 
shallallahu 'alaihi wasallam sampai sore. Lalu ia kembali ke tempat peristirahatannya. Tak 
lama kemudian Ali melewati tempat itu seraya berkata; 'Mengapa orang ini belum pulang 
juga? ' Akhirnya Ali mengajaknya untuk tinggal bersamanya tanpa ada yang bertanya tentang 
sesuatu di antara mereka berdua. Pada hari yang ketiga. Abu Dzar melakukan hal yang sama 
seperti hari sebelumnya. Lalu Ali mengajaknya lagi untuk tinggal bersamanya. Ali bertanya 
kepada Abu Dzar; 'Mengapa engkau datang ke kota Makkah ini? ' Abu Dzar menjawab; 'Jika 
engkau berjanji untuk membimbing saya, maka saya akan mengerjakannya.' Lalu Abu Dzar 
pun menuturkan maksudnya itu kepada Ali. Mendengar penuturannya itu, maka Ali berkata; 
'Sebenarnya Muhammad itu memang benar dan ia adalah utusan Allah. Sebaiknya, besok 
pagi engkau ikut saya. Karena jika saya mencemaskan sesuatu padamu, maka saya akan 
bangkit, seolah-olah saya menuangkan air. Oleh karena itu, ikutilah kemana saya pergi! ' Abu 
Dzar pergi mengikuti kepergian Ali, hingga keduanya masuk ke dalam rumah Nabi 
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Abu Dzar mendengarkan penjelasan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga ia langsung masuk Islam seketika itu juga. Nabi 
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Abu Dzar: 'Pulanglah kamu ke 
kaummu dan sampaikanlah ajaran Islam kepada mereka hingga kamu mendapatkan 
kemenangan agama Islam.' Abu Dzar berkata; 'Demi Allah yang menguasai diriku, sungguh 
akan aku sampaikan Islam kepada mereka dengan sejelas mungkin.' Kemudian Abu Dzar 
keluar dari rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi menuju Masjid Haram. 
Sesampainya di sana ia berseru dengan sekuat tenaganya mengucapkan; 'Aku bersaksi 
bahwasanya tiada sesembahan yang hak selain Allah semata dan aku bersaksi bahwasanya 



Muhammad itu adalah utusan Allah.' Mendengar seruan itu, maka para penduduk kota 
Makkah terkejut dan saling berdatangan ke tempat sumber suara tersebut. Setelah 
mengetahui bahwa yang mengumandangkan suara itu adalah orang asing dan bukan 
penduduk Makkah, maka mereka pun langsung memukulinya hingga ia terjatuh. Tak lama 
kemudian Abbas bin Abdul Muththalib datang melindunginya seraya berkata; 'Celaka kalian 
ini! Tidak tahukah kalian bahwa orang yang kalian pukuli itu adalah dari suku Ghifar? Dan 
tidak sadarkah kalian bahwa jalur perdagangan kalian ke negeri Syam pasti akan melalui 
wilayah suku Ghifar? ' Lalu Abbas pun langsung menyelamatkan Abu Dzar dari amukan 
orang-orang Quraisyy. Keesokan harinya Abu Dzar tetap melakukan perbuatan seperti itu, 
hingga orang-orang Quraisyy Makkah berdatangan untuk memukulinya. Kemudian Abbas 
pun datang untuk melindungi dan menyelamatkannya dari amukan mereka. 


Bab: Keutamaan Jarir bin Abdullah radhiallahu 'anhu 




4522. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Khalid bin 'Abdullah dari Bayan dari Qays bin Abu Hazim dari Jarir bin 'Abdullah; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdul Hamid bin 
Bayan; Telah menceritakan kepada kami Khalid dari Bayan dia berkata; Aku mendengar Qais 
bin Abu Hazim berkata; Jarir bin Abdullah berkata; "Sejak saya masuk Islam, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah menolak saya untuk bertamu dan berkunjung ke 
rumah beliau. Dan beliau selalu tersenyum setiap kali melihat saya." 




4523. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Waki' dan Abu Usamah dari Isma'il; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdullah bin Idris; Telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Qays dari Jarir dia berkata; 
"Sejak saya masuk Islam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah menolak saya 
untuk bertamu dan berkunjung ke rumah beliau. Dan beliau selalu tersenyum kepadaku 
setiap kali melihat saya." Ibnu Numair menambahkan di dalam Haditsnya dari Ibnu Idris; Jarir 
berkata; 'Dan sungguh aku telah mengadukan kepadanya bahwa aku tidak bisa diam di atas 



kudaku. Lalu beliau memukul dadaku dengan tangannya seraya bersabda: "Ya Allah, 
kokohkanlah ia dan jadikanlah dia orang yang dapat memberi petunjuk." 











4524. Telah menceritakan kepadaku 'Abdul Hamid bin Bayan; Telah mengabarkan kepada 
kami Khalid dari Bayan dari Qais dari Jarir dia berkata; Pada masa Jahiliyah ada sebuah 
rumah yang diberi nama Dzul Khalshah, rumah itu biasa disebut dengan Al Ka'bah Al 
Yamaniyah dan Al Ka'bah As Syamiyah. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 
kepadanya: "Bisakah kamu menyenangkanku dengan menghancurkan Dzil Khalashah atau Al 
Ka'bah Al Yamaniyah dan Syamiyah? Kata Jabir; lalu aku berangkat dengan seratus lima 
puluh pasukan berkuda yang tangguh. Kami hancurkan dan kami bunuh orang-orang yang 
berada di sekitarnya. Kemudian aku kembali mengabarkan keberhasilannya kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan Rasulullah pun mendo'akan kepada kami dan 
para penunggang kuda yang tangguh. 


j 

y s S S * v / v ^ 


4525. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 
Jarir dari Isma'il bin Abu Khalid dari Qays bin Abu Hazim dari Jarir bin 'Abdullah Al Bajali dia 



berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada saya: "Wahai Jarir, 
pimpinlah pasukan kaum muslimin ke Dzil Khalashah suatu tempat ibadah orang-orang 
Khats'am yang disebut Ka'bah Yamaniah." Jarir berkata; Maka aku segera berangkat bersama 
seratus lima puluh pasukan penunggang kuda. Namun pada waktu itu aku tidak bisa diam di 
atas kudaku. Lalu aku ceritakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka 
beliau memukul dadaku dengan tangannya seraya bersabda: "Ya Allah, kokohkanlah ia dan 
jadikanlah dia orang yang dapat memberi petunjuk dan ditunjuki." Qais berkata; Lalu dia 
berangkat dan membakarnya dengan api. Setelah itu Jarir mengutus seseorang yang biasa 
dipanggil dengan Abu Arthah untuk mengabarkan kemenangan kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah sampai. Abu Arthah berkata kepada Rasulullah; Tidaklah 
aku datang kecuali aku telah meninggalkan rumah itu dalam keadaan terbakar hingga 
seakan-akan seekor unta berkudisan (berwarna hitam). Maka kemudian Rasulullah 
memberkahi kuda-kuda yang tangguh dan para penunggangnya sebanyak lima kali. Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Waki'; Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan 
kepada kami Bapakku; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin 'Abbad; Telah menceritakan kepada kami Sufyan; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; 
Telah menceritakan kepada kami Marwan yaitu Al Fazari; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah seluruhnya dari Isma'il melalui jalur ini. Di dalam Hadits Marwan 
di sebutkan; 'maka datanglah utusan Jarir yaitu Abu Arthah bin Hushain bin Rabi'ah 
mengabarkan kemenangan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.' 


Bab: Keutamaan Abdullah bin Abbas radhiallahu 'anhu 

C *) 






> H Tl" ' > »\ 

AU\ Jb \ 


4526. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Bakr bin An Nadhr 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Al Qasim; Telah 
menceritakan kepada kami Warqa bin 'Umar Al Yasykuri dia berkata; Aku mendengar 
'Ubaidullah bin Abu Yazid bercerita dari Ibnu Abbas bahwasanya pada suatu ketika 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke kamar kecil. Kemudian saya pun 
menyiapkan wadah berisi air untuk beliau. Ketika keluar dari kamar kecil, Rasulullah 
bertanya: "Siapa yang telah menyiapkan air ini?" (Menurut riwayat Zuhair; Mereka 
menjawab. Sedangkan menurut riwayat Abu Bakar; Saya menjawab); Saya, Ibnu Abbas ya 
Rasulullah.' Kemudian Rasulullah pun berkata; "Ya Allah. Faqihkanlah ia (berilah ia 
pemahaman) di dalam agama." 



Bab: Keutamaan Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma 


yy y ^ / 


4527. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki dan Khalaf bin Hisyam dan Abu 
Kamil Al Jahdari seluruhnya dari Hammad bin Zaid. Abu Ar Rabi' berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Hammad bin Zaid; Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Nafi' dari Ibnu 
'Umar dia berkata; Aku bermimpi seakan-akan ditanganku ada seutas kain sutra. Dan 
tidaklah suatu tempat yang aku inginkan disurga, kecuali aku dapat melihatnya. Dia berkata; 
'Lalu aku menceritakannya kepada Hafshah, kemudian Hafshah menceritakannya lagi kepada 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Aku melihat Abdullah sebagai lelaki yang shalih." 


jiYj Jj\ 



4528. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abad bin Humaid dan lafazh 
ini milik 'Abad dia berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu 'Umar dia berkata; 
'Apabila ada seseorang yang bermimpi, pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
maka ia pun akan menceritakan mimpi itu kepada Rasulullah, hingga saya juga ingin sekali 
bermimpi dan menceritakannya kepada beliau. Ketika remaja, pada masa Rasulullah, saya 
pernah tertidur di masjid. Dalam tidur itu saya bermimpi bahwa ada dua malaikat yang 
menangkap saya dan membawa saya ke neraka yang tepinya berdinding seperti sumur 
dengan dua tali seperti tali sumur. Ternyata di dalam sumur tersebut ada beberapa orang 
yang saya kenal dan segera saya ucapkan: 'Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka. 
Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka. Aku berlindung kepada Allah dari siksa 
neraka.' Tak lama kemudian, kedua malaikat tersebut ditemui oleh satu malaikat lain dan ia 
berkata kepada saya; 'Kamu akan aman.' Lalu saya ceritakan mimpi saya itu kepada Hafshah 
dan Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda: 'Sebaik- 
baik orang adalah Abdullah bin 'Amru, jika ia berkenan melaksanakan shalat di sebagian 
malam.' Salim berkata; 'Setelah itu Abdullah bin 'Amru tidak pernah tidur di malam hari 
kecuali sebentar.' Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; 
Telah mengabarkan kepada kami Musa bin Khalid Khatan Al Firyabi dari Abu lshaq Al Fazari 
dari 'Ubaidillah bin 'Umar dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dia berkata; Aku bermalam di masjid, 
waktu itu aku tidak mempunyai keluarga yang dapat aku tempati. Lalu aku bermimpi seakan- 
akan aku di bawa ke sebuah sumur. ..-lalu dia menyebutkan Hadits dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam yang semakna dengan Hadits Az Zuhri dari Salim dari Bapaknya. - 


Bab: Keutamaan Anas bin Malik radhiallahu 'anhu 


diisi 



U? 


4 




4529. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Qatadah bercerita dari Anas dari Ummu 
Sulaim dia berkata; 'Ya Rasulullah, ini Anas pembantumu, do'akanlah ia! Maka beliau 
berdo'a: "Ya Allah perbanyaklah harta dan anaknya serta berkahilah atas apa yang telah 
Engkau berikan kepadanya." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; 
Telah menceritakan kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; dari 
Qatadah Aku mendengar Anas berkata; Ummu Sulaim berkata; 'Ya Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, ini Anas pembantumu... .-dan seterusnya dengan Hadits yang serupa,- Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam bin Zaid Aku 
mendengar Anas bin Malik berkata; ... -dengan Hadits yang serupa,- 





4530. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Hasyim bin Al Qasim; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Tsabit dari Anas dia 
berkata; 'Suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami. Pada waktu itu di 
rumah hanya ada saya, ibuku dan bibiku Ummu Haram. Ibuku berkata; Ya Rasulullah, ini 
pembantu kecilmu, doakanlah ia! Anas berkata; 'Lalu beliau mendo'akanku dengan segala 
kebaikan. Dan diakhir do'anya beliau berkata: "Ya Allah perbanyaklah harta dan anaknya 
serta berkahilah ia di dalamnya." 




. ■ v .r.» / y. >>■>>'> 

yuj a_> * J 


> 






4531. Telah menceritakan kepadaku Abu Ma'an Ar Raqasyi; Telah menceritakan kepada kami 
'Umar bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah; Telah menceritakan kepada 
kami lshaq; Telah menceritakan kepada kami Anas dia berkata; Pada suatu hari saya 
bersama ibuku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ibuku menyelimutiku 
dengan separuh kerudungnya dan separuhnya lagi untuk menyelendangi saya. Ibuku 
berkata; 'Ya Rasulullah, inilah Unais (panggilan Anas ketika masih kecil), putra saya. Saya ajak 
ia kemari agar kelak membantu engkau. Oleh karena itu, doakanlah untuknya! Kemudian 
Rasulullah berdoa untuk Anas; "Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya!" Di kemudian 
hari Anas berkata; Demi Allah, harta saya sekarang sungguh banyak sekali, anak dan cucu 
saya kini telah mencapai seratus orang lebih." 




4532. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Ja'far yaitu Ibnu Sulaiman dari Al Ja'ad Abu 'Utsman dia berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Anas bin Malik dia berkata; Suatu hari Rasulullah berjalan lewat rumah kami. Kebetulan 
ibu saya, Ummu Sulaim mendengar suara beliau, la pun memanggilnya, 'Ya Rasulullah, demi 
bapak dan ibuku inilah Unais! ' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akan 



untuk saya tiga hal, yang dua telah saya capai di dunia dan yang ketiga saya 
mengharapkannya di akhirat kelak." 




4533. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Nafi'; Telah menceritakan kepada kami 
Bahz; Telah menceritakan kepada kami Hammad; Telah mengabarkan kepada kami Tsabit 
dari Anas dia berkata; Saya pernah didatangi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
ketika saya sedang bermain dengan teman-teman yang lain. Kemudian beliau mengucapkan 
salam kepada kami dan menyuruh saya untuk suatu keperluan hingga saya terlambat pulang 
ke rumah. Sesampainya di rumah, ibu bertanya kepada saya; 'Mengapa kamu terlambat 
pulang? Maka saya pun menjawab; 'Tadi saya disuruh oleh Rasulullah untuk suatu 
keperluan.' Ibu saya terus bertanya; 'Keperluan apa? ' Saya menjawab; 'Itu rahasia.' Ibu saya 
berkata; "Baiklah, Janganlah kamu ceritakan rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
kepada siapapun." Anas berkata; "Demi Allah, kalau saya boleh menceritakan rahasia 
tersebut kepada seseorang, niscaya saya pun akan menceritakannya pula kepadamu hai 
Tsabit!" 





> *> I i «- 

^ u»*>- Uo.X>- 



> 


> 5 ' 




Aj 




4534. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Asy Sya'ir; Telah menceritakan kepada 
kami 'Arim bin Al Fadhl; Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman dia 
berkata; Aku mendengar Bapakku bercerita dari Anas bin Malik dia berkata; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan suatu perkara rahasia kepadaku hingga setelah 
itu aku tidak menceritakannya kepada siapapun. Dan sungguh Ummu Sulaim pun bertanya 
tentang rahasia tersebut, namun aku tidak juga mau menceritakannya." 


Bab: Keutamaan Abdullah bin Salam radhiallahu 'anhu 



31 

3 <y>jL^\A ' JiuJ\L^ 


r. 


U£ 


4535. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami lshaq 
bin 'Isa; Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abu An Nadhr dari 'Amir bin Sa'ad dia 
berkata; Aku mendengar Bapakku berkata; Saya tidak pernah mendengar Rasulullah berkata 
kepada seorang yang masih hidup, bahwasanya ia adalah ahli surga kecuali kepada Abdullah 
bin Salam." 


^ » i i-*, / \'.Z\ ' *\'> > ** I '> 'Z' A\ Ti> 9 * •* ' > \'i\ ' 

^ ^ j ^ \ Uo A>- J ^ 3 \ \ ^> Uo A>- 

3-*^ b? J-4- J 3-*' ly? 3^“ o y\ ^4>- Ji- j 

\jJuS. ^'yra'o 3^. \ g. J j>3 < —' 4 

S J;iL iji-ti a_^j3\ Jfil j J&- >-£> Aili- jJ&’tjA J,\Q 

^\i^34-3i\j3Vso .jisji- 


4536. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anbari; Telah 
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah 
bin 'Aun dari Muhammad bin Sirin dari Qais bin 'Ubad dia berkata; Pada suatu hari aku 
berada di Madinah bersama orang-orang yang di antara mereka terdapat sahabat Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam. lalu seseorang datang dan di wajahnya terdapat tanda 
kekhusyu'an. Orang-orang berkata; Orang itu termasuk penghuni surga, orang itu termasuk 
penghuni surga, kemudian ia shalat dua rakaat yang ringan. Saat ia keluar dari masjid, aku 
mengikutinya hingga ia masuk rumah, akupun ikut masuk bersamanya lalu kami berbincang- 
bincang. saat ia mendengar, aku berkata padanya; Saat kau masuk masjid, orang-orang 
berkata seperti ini dan itu. Orang itu berkata; Subhaanallaah, tidak sepatutnya orang 



mengatakan sesuatu yang tidak diketahui. Aku akan menceritakan kepadamu, aku bermimpi 
sesuatu dimasa Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam lalu aku ceritakan mimpi itu pada 
beliau, aku bermimpi sepertinya aku berada di sebuah taman, -Ibnu 'Aun berkata; dia 
menyebutkan luasnya, hijau rumputnya, dan di tengahnya ada tiang besi, bawahnya 
menancap ke bumi dan atasnya sampai langit. Di atasnya ada tali lalu dikatakan kepadaku: 
Naiklah. Aku berkata; Aku tidak bisa. Lalu datanglah misnhaf -berkata Ibnu 'Aun al minshaf 
adalah Pelayan- lalu ia mengangkat bajuku dari belakang, ia berkata; Naiklah. Aku pun naik 
hingga aku berada di atas tiang dan meraih tali, ia berkata; Berpeganganlah pada tali. Lalu 
aku terbangun dan tali itu ada di tanganku. Aku mendatangi nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam 
kemudian aku ceritakan padanya. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maksud 
tanaman itu adalah Islam, tiangnya itu adalah tiang Islam sedangkan talinya itu adalah tali 
yang erat, dan engkau berada dalam Islam hingga kamu meninggal." Berkata Ibnu 'Aun: 
'orang yang dimaksudkan itu adalah 'Abdullah bin Salam.' 







i* > 'A\? i 

O J l_0 \_j 







4537. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru bin 'Abbad bin Jabalah bin 
Abu Rawwad; Telah menceritakan kepada kami Harami bin 'Umarah; Telah menceritakan 
kepada kami Ourrah bin Khalid dari Muhammad bin Sirin dia berkata; Qais bin 'Ubad 
berkata; Pada suatu hari aku berada di sebuah majlis yang di dalamnya terdapat Sa'ad bin 
Malik, Ibnu Umar. lalu Abdullah bin salam melewati mereka. Orang-orang berkata; Orang itu 
termasuk penghuni surga. Aku pun berdiri menemuinya dan aku katakan kepadanya; orang- 
orang berkata seperti ini dan itu. Abdullah bin Salam berkata; Subhaanallaah, tidak 
sepatutnya orang mengatakan sesuatu yang tidak diketahui. Aku hanya bermimpi sesuatu 
seakan-akan sebuah tiang di letakan di sebuah taman yang hijau, lalu di tancapkan ke 
dalamnya. Di atas tiang itu ada tali sedangkan di bawahnya ada seorang pelayan, lalu 
dikatakan kepadaku: Naiklah. Aku pun naik hingga aku meraih tali, kemudian aku ceritakan 
mimpi tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Abdullah akan meninggal dalam keadaan memegang tali yang 
kuat." 




y 's j, 

Aal^JwJi^* Vil \i^3Vs a <S^^l^tS3Vs^U-£J\ ^Li-b J \1a <£is3Vs \1a 

j, 

Cjjiji J&- l-J- 3^JJ J£^LW\ « J^P ^3 Sj^*J\l^J _^$3'a_ > i^J\l*lj 


4538. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lshaq bin Ibrahim dan lafazh 
ini milik Qutaibah; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Sulaiman bin 
Mushir dari Kharasyah bin Al Hurr dia berkata; "Saya pernah duduk pada suatu halaqah di 
dalam masjid Madinah yang dipandu oleh seorang syaikh yang berpenampilan menarik, 
yaitu Abdullah bin Salam, yang ia menyampaikan nasihat kepada para jama'ah.' Kharasyah 
berkata; 'Setelah Abdullah bin Salam berdiri, maka para jama'ah berseru; 'Siapa yang ingin 
melihat seseorang yang termasuk ahli surga, maka lihatlah syaikh ini! ' Kharasyah berkata; 
'Lalu saya berkata; 'Demi Allah, saya pasti akan mengikutinya agar saya tahu di mana letak 
rumahnya.' Kemudian saya pun mengikuti syaikh tersebut yang berjalan hampir keluar dari 
Madinah hingga ia masuk ke dalam rumahnya.' Kharasyah berkata; 'Kemudian saya meminta 
izin kepadanya dan pun mempersilahkan saya untuk masuk ke rumahnya.' Syaikh tersebut 
bertanya kepada saya; 'Ada yang dapat saya bantu hai anak saudaraku? ' Saya menjawab; 
'Saya tadi mendengar para jama'ah mengatakan tentang engkau ketika engkau berdiri. 
Barang siapa ingin melihat seseorang yang akan masuk surga, maka lihatlah syaikh ini, hingga 
akhirnya saya mengikuti engkau. Abdullah bin Salam berkata; 'Sebenarnya hanya Allah lah 
Yang Maha Tahu tentang orang yang akan masuk surga. Saya akan memberitahukan 
kepadamu tentang apa yang mereka katakan tadi; 'Saya pernah bermimpi dan dalam mimpi 
tersebut saya didatangi oleh seorang laki-laki. Kemudian laki-laki itu berkata kepada saya; 
'Hai Abdullah, bangunlah! ' Lalu ia memegang tangan saya dan pergi bersamanya. Ternyata 



di sebelah kiri saya ada jalan yang memanjang dan saya pun ingin lewat di atas jalan itu. 
Tetapi laki-laki tersebut berkata kepada saya; 'Janganlah kamu lewati jalan itu, karena itu 
adalah jalan orang-orang yang tersesat! Selain itu, ada pula jalan yang memanjang di sebelah 
kanan saya. Lalu laki-laki tersebut berkata kepada saya, 'Lewatilah jalan ini! ' Kemudian ia 
membawa saya ke sebuah gunung. Sesampainya di sana ia berkata; 'Naiklah! ' Tetapi, setiap 
kali saya naik, saya terjatuh di atas pantat saya. Kemudian ia mengajak saya pergi hingga 
sampai di sebuah tiang yang ujungnya di langit dan pangkalnya di bumi serta ada sebuah 
lingkaran di bagian atasnya. Laki-laki itu berkata kepada saya; 'Naiklah ke atas tiang ini! ' 
Saya menjawab; 'Bagaimana saya dapat naik ke atas, sedangkan ujungnya ada di langit? ' 
Lalu laki-laki itu memegang tangan saya dan melemparkan saya ke atas hingga saya 
bergelantungan di atas lingkaran yang ada di ujung tiang tersebut. Setelah itu, ia memukul 
tiang tersebut hingga runtuh, sedangkan saya tetap bergelantungan di atas lingkaran 
tersebut sampai pagi. Abdullah bin Salam berkata; 'Esok harinya saya datang menemui 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menceritakan mimpi tersebut kepada beliau.' 
Maka Rasulullah menjelaskan mimpi itu kepada saya: 'Jalan yang kamu lihat di sebelah 
kirimu itu adalah jalan orang-orang yang sesat, sedangkan jalan yang kamu lihat di sebelah 
kanan itu adalah jalan orang-orang yang baik. Gunung adalah rumah para syuhada, tetapi 
kamu tidak dapat meraihnya. Tiang itu adalah agama Islam, sedangkan lingkaran tempat 
kamu berpegangan adalah agama Islam yang senantiasa akan kamu pegangi hingga kamu 
meninggal dunia.' 


Bab: Keutamaan Hassan bin Tsabit radhiallahu 'anhu 


> »> > 


9 9 . / ^ 


jii\ 3 Js6. ^ 






4539. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu 
'Umar seluruhnya dari Sufyan dia berkata; 'Amru Telah menceritakan kepada kami Sufyan 
bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah bahwasanya Umar bin Khaththab 
pernah berjalan melewati Hassan yang sedang melantunkan sya'ir di Masjid. Lalu Umar 
menegurnya dengan pandangan mata. Tetapi Hassan berkata; "Dulu saya pernah 
melantunkan syair di Masjid ini, yang ketika itu ada seseorang yang lebih mulia daripadamu 
yaitu (Rasulullah)." Kemudian Hassan menoleh kepada Abu Hurairah seraya berkata; "Saya 
bersumpah kepadamu dengan nama Allah hai Abu Hurairah, pernahkah kamu mendengar 
Rasulullah berkata kepada saya. Hai Hassan, balaslah sya'ir orang-orang kafir untuk 



membelaku! Ya Allah ya Tuhanku, dukunglah Hassan dengan Jibril! ' Abu Hurairah 
menjawab; 'Ya, Saya pernah mendengarnya." Telah menceritakannya kepada kami lshaq bin 
Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' serta 'Abad bin Humaid dari 'Abdur Razzaq; Telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnu Al Musayyab bahwa Hassan 
pernah berkata di sebuah majlis yang di sana ada Abu Hurairah; 'Saya bersumpah kepadamu 
dengan nama Allah hai Abu Hurairah, pernahkah kamu mendengar Rasulullah... .-kemudian 
dia menyebutkan Hadits yang serupa. - 




4540. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah 
mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az 
Zuhri; Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa dia mendengar 
Hassan bin Tsabit Al Anshari meminta persaksian Abu Hurairah seraya berkata; "Saya 
bersumpah kepadamu dengan nama Allah hai Abu Hurairah, pernahkah kamu mendengar 
Rasulullah berkata kepada saya: 'Hai Hassan, balaslah sya'ir orang-orang kafir untuk 
membelaku! Ya Allah ya Tuhanku, dukunglah Hassan dengan Jibril! ' Abu Hurairah 
menjawab; 'Ya, Saya pernah mendengarnya." 




4541. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi yaitu Ibnu Tsabit dia 
berkata; 'Aku mendengar Al Barra bin 'Azib berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berkata kepada Hassan bin Tsabit; 'Hinakanlah orang-orang kafir dengan 
syairmu hai Hassan! Sesungguhnya Jibril selalu menyertaimu." Telah menceritakannya 
kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi'; Telah 
menceritakan kepada kami Ghundar; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far dan 'Abdur Rahman seluruhnya dari Syu'bah melalui jalur ini dengan 
Hadits yang serupa. 



Jw&isk p> jk&>- 


4542. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya bahwa 
Hassan bin Tsabit adalah termasuk orang yang sering memuji Aisyah, lalu aku mencelanya. 
Kemudian Aisyah berkata; 'Wahai kemenakanku, biarkan saja, sesungguhnya dulu dia telah 
membela Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Telah menceritakannya kepada kami 
'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 'Abdah dari Hisyam melalui jalur 
ini 


4jA>- 


» •' "tl t’ ' ' ’l . ’ ^ ' > \f t . 

*’/ ^ •* / 

s / s y y y j, 


4543. Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid; Telah mengabarkan kepada kami 
Muhammad yaitu Ibnu Ja'far dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Adh Dhuha dari Masruq dia 
berkata; Saya pernah berkunjung ke rumah Aisyah yang pada saat itu ada Hassan bin Tsabit 
sedang melantunkan beberapa bait syairnya yang memuji Aisyah, dia berkata; Engkaulah 
wanita yang suci, hidup tenang tanpa adanya keraguan. Pagi-pagi engkau merasa lapar 
karena tidak pernah membicarakan keburukan orang lain.' Lalu Aisyah menjawab. Tapi, 
bukankah kamu tidak demikian hai Hassan?" Masruq berkata; "Saya bertanya kepada Aisyah, 
'Wahai Ummul mukminin, mengapa engkau izinkan Hassan bin Tsabit masuk ke rumahmu? 
Bukankah Allah telah berfirman, (Dan orang yang berandil besar (dalam memfitnah Aisyah), 
maka ia akan memperoleh adzab yang besar. (Qs.An Nuur: 11) Mendengar pertanyaan 
seperti itu. Aisyah menjawab; "Azab apalagi yang lebih pedih daripada kebutaan? Bukankah 
Hassan bin Tsabit telah berjasa dalam membela Rasulullah dengan melontarkan syair-syair 
hinaan kepada orang-orang kafir?" Telah menceritakannya kepada kami Ibnu Al Mutsanna; 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Syu'bah melalui jalur ini dia berkata; 
Aisyah berkata; 'Dia telah membela Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. .-dan tidak 
menyebutkan lafazh; 'Hasshan Razan.' 





4544. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Yahya bin Zakaria dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; Hassan 
berkata; Ya Rasulullah! Izinkanlah saya melawan Abu Sufyan dengan dengan bait syairku. 
Rasulullah menjawab; bagaimana kalau kamu lawan dia mengenai kekerabatanku 
dengannya? Hassan berkata; Demi Dzat yang telah memuliakan engkau, saya pasti akan 
mampu mencabut engkau dari kelompok mereka sebagaimana tercabutnya sebutir gandum 
dari adonannya." Lalu Hassan melantunkan syairnya ini; "Sesungguhnya kemuliaan dari 
keluarga Hasyim adalah putra-putri Makhzum, sedangkan bapakmu adalah seorang hamba 
sahaya." Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdah; Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah melalui jalur ini. 
Aisyah berkata; Hassan bin Tsabit meminta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
untuk menghinakan orang-orang musyrik dengan syairnya, -perawi tidak menyebutkan Abu 
Sufyan dan mengganti kalimat 'al khamir' dengan 'al 'Ajiin.' (adonan). 




" \ i ' >\i 


OlJ 


9 > 


Jlc-\ ^o\j\5j. 


f* ^ 



£ 

%y.\L^\uu^\y^v d \t yL^y\ifxiy j^\y^X\\cA 


iiK 


4545. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku Khalid bin 
Yazid; Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Hilal dari 'Umarah bin Ghaziyyah dari 
Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari 'Aisyah bahwasanya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Cacilah kaum kafir Quraisyy dengan 
syair. Karena yang demikian itu lebih pedih daripada bidikan panah." Pada suatu ketika, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus seseorang kepada Ibnu Rawahah 
untuk menyampaikan pesan beliau yang berbunyi; Cacilah kaum kafir Quraisyy dengan 
syairmu!" Kemudian Ibnu Rawahah melancarkan serangan kepada mereka dengan syairnya, 
tetapi sepertinya Rasulullah belum merasa puas. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mengirim seorang utusan kepada Ka'ab bin Malik. Lalu juga mengutus seorang 
utusan kepada Hassan bin Tsabit. Ketika utusan tersebut datang kepadanya, Hassan berkata; 
"Telah tiba saatnya engkau mengutus singa yang mengipas-ngipaskan ekornya, menjulurkan 
dan menggerak-gerakkan lidahnya. Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan 
membawa kebenaran, saya akan menyayat-nyayat hati kaum kafir Quraisyy dengan syair 
saya ini seperti sayatan kulit." Tetapi Rasulullah memperingatkannya terlebih dahulu: "Hai 
Hassan, janganlah kamu tergesa-gesa, karena sesungguhnya Abu Bakar itu lebih tahu 
tentang nasab orang-orang Quraisyy. Sementara nasab Quraisyy itu sendiri ada pada diriku." 
Kemudian Hassan bin Tsabit pergi mengunjungi Abu Bakar Setelah itu, ia pun kembali 
menemui Rasulullah dan berkata; Ya Rasulullah, nasab engkau telah saya ketahui silsilahnya. 
Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, saya pasti akan mampu 
mencabut engkau dan kelompok mereka sebagaimana tercabutnya sebutir gandum dari 
adonannya." Aisyah berkata; "Lalu saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya Jibril Alahis Salam senantiasa akan mendukungmu hai Hassan 
selama kamu menghinakan orang-orang kafir dengan syairmu untuk membela Allah dan 
Rasul-Nya." Aisyah berkata; Hassan bin Tsabit melontarkan syair-syair hinaan kepada kaum 
Quraisyy dengan dahsyatnya." Hassan bin Tsabit berkata; dalam syairnya; 'Kau hina 
Muhammad, maka aku balas hinaanmu itu, # dan dengan itu maka aku raih pahala di sisi 
Allah. # Kau hina Muhammad, orang yang baik dan tulus, # utusan Allah yang tidak pernah 
ingkar janji. # Ayahku, nenekku, dan kehormatanku akan, aku persembahkan demi 
kehormatan Muhammad dan seranganmu. # Aku akan pacu kudaku yang tak terkejar 



olehmu menerjang musuh dan terus mendaki. # Pasukan berkuda kami melesat ke atas 
bukit, dengan menyanding anak panah yang siap diluncurkan. # Kuda-kuda kami terus 
berlari, dengan panji-panji yang ditata oleh kaum wanita.# Tantanganmu pasti kami hadapi, 
sampai kemenangan berada di tangan kami. # Jika tidak, maka tunggulah saat pertempuran 

# yang Allah akan berikan # kejayaan kepada orang yang dikehendaki-Nya. # Allah berfirman: 
"Telah Aku utus seorang hamba, # yang menyampaikan kebenaran tanpa tersembunyi." # 
Allah berfirman: "Telah Aku siapkan bala bantuan, # yaitu pasukan Anshar yang merindukan 
musuh. # Setiap hari kami siap menghadapi cacian, # pertempuran, ataupun hinaan. # 
Hinaan, pujianmu dan pertolonganmu kepada Rasulullah, semua itu bagi beliau tiada artinya. 

# Jibril yang diutus oleh Allah untuk membantu kami, dialah Ruhul Qudus yang tak 
tertandingi. 


Bab: Keutamaan Abu Hurairah Ad Dausi radhiallahu 'anhu 

j) 


\ > ’t * 

’l 


> 


LZr'j&'Jk ^3 las Vi 

V^<£is3Vs\^. 


4546. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami 
'Umar bin Yunus Al Yamami; Telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah bin 'Ammar dari Abu 
Katsir Yazid bin 'Abdur Rahman; Telah menceritakan kepadaku Abu Hurairah dia berkata; 
'Dulu, saya sering mengajak ibu saya untuk masuk Islam, ketika ia masih musyrik. Pada suatu 



hari saya mengajaknya untuk masuk ke dalam Islam, tetapi ia mengutarakan kata-kata yang 
tidak saya sukai tentang diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian saya datang 
menemui Rasulullah sambil menangis dan berkata; Ya Rasulullah, saya sering mengajak ibu 
saya untuk masuk Islam, tetapi ia selalu menolak dan malah mengucapkan kepada saya kata- 
kata yang tidak saya sukai tentang engkau. Oleh karena itu mohonkanlah kepada Allah agar 
ibu saya mendapatkan petunjuk dan hidayah-Nya. 1 Setelah mendengar penjelasan saya. 
Rasulullah langsung berdo'a: 'Ya Allah, berikanlah hidayah kepada ibu Abu Hurairah! ' Lalu 
saya kembali ke rumah dengan perasaan gembira karena doa Rasulullah tersebut. Setibanya 
di rumah, saya mendapati pintu rumah masih tertutup. Ibu saya mendengar derap langkah 
saya lalu berkata; Hai Abu Hurairah, berhentilah sejenak! ' Kemudian saya mendengar suara 
tumpahan air. Ternyata ibu saya sedang mandi, la segera berpakaian dan mengenakan 
kerudung, la membuka pintu seraya berkata; Hai Abu Hurairah, sekarang aku bersaksi 
bahwasanya tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah 
hamba Allah dan Rasul-Nya.' Abu Hurairah berkata; "Lalu saya kembali lagi kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya datangi beliau sambil menangis karena perasaan 
gembira. Saya berkata; 'Ya Rasulullah, saya sungguh senang dan gembira, Allah telah 
mengabulkan doa engkau. Dan Allah telah memberikan hidayah-Nya kepada ibu saya." 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memuji Allah dan mengucapkan syukur kepadaNya. 
Saya berkata; 'Ya Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar saya dan ibu saya mencintai 
orang-orang mukmin dan mereka juga mencintai kami! ' Kemudian Rasulullah berdoa; 'Ya 
Allah, jadikanlah hamba-Mu yang kecil ini (yaitu Abu Hurairah dan ibunya) cinta kepada 
orang-orang mukmin serta jadikanlah mereka cinta kepada keduanya! ' Maka tidak ada 
seorang mukmin yang mendengar nama saya dan tidak bertemu dengan saya melainkan ia 
cinta kepada saya." 


*j£**\i 'M j. ^ 

6 j »- \ j ** 


> ’>* ' * 



4547. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 
Zuhair bin Harb seluruhnya dari Sufyan dia berkata; Zuhair Telah menceritakan kepada kami 



Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Al A'raj dia berkata; aku mendengar Abu Hurairah 
berkata; "Kalian mengira bahwa Abu Hurairah adalah orang yang paling banyak 
meriwayatkan hadits dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, dan Aliahlah Dzat yang 
Maha menepati janji. Dulu aku adalah orang yang miskin yang selalu membantu Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa Salam yang makan sekedar makanan pokok saja, sedangkan orang- 
orang muhajirin disibukkan dengan perniagaan di pasar-pasar, dan orang-orang anshar 
disibukkan dengan harta benda mereka, lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: 
"Siapa yang mau membentangkan bajunya maka dia tidak akan pernah lupa terhadap apa 
yang ia dengar dariku?" Maka aku pun membentangkan bajuku hingga beliau selesai 
mengucapkan sabda-sabdanya lalu aku menempelkan bajuku ketubuhku. Setelah itu aku 
tidak pernah lupa akan hadits-hadits yang aku dengar dari beliau." Telah menceritakan 
kepadaku 'Abdullah bin Ja'far bin Yahya bin Khalid; Telah mengabarkan kepada kami Ma'an; 
Telah mengabarkan kepada kami Malik; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur 
Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar seluruhnya dari Az Zuhri dari Al A'raj dari 
Abu Hurairah dengan Hadits ini. Namun Malik menyebutkan Hadits tersebut hanya sampai 
perkataan Abu Hurairah saja. Tanpa menyebutkan Hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. 




4548. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi; Telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa 
'Urwah bin Az Zubair; Telah menceritakan kepadanya bahwa 'Aisyah dia berkata; "Apakah 
kamu tidak merasa takjub kepada Abu Hurairah, yang suatu ketika ia datang lalu duduk di 
sebelah kamar saya, la sengaja memperdengarkan ucapannya kepada saya tentang 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang kebetulan pada saat saya sedang melaksanakan 
shalat sunah, la berdiri sebelum saya selesai dari shalat. Kalau saja ia belum beranjak, tentu 
saya akan menjawabnya sebagai berikut; Sesungguhnya Rasulullah tidak pernah bercerita 
seperti yang kamu ucapkan. 


^ / / ^ 






i 1. 1 A . , , '• < t, /1 ' i, > > \ ,/.> ' '\*, < /\> c \< * <- 

Us^ jXyO 

jS\ j\ {^li\iovsd\^is]5-:1u5 


^vili w^iiV-pi^, V^-U J>"j\;, 




( d^j4J4 > i\ j^i»\ j >L^5 \s j i^^sstipiss^jil;^ 


4549. Berkata Ibnu Syihab; dan berkata Ibnu Al Musayyab bahwa Abu Hurairah pernah 
berkata; 'Orang-orang mengatakan bahwasanya Abu Hurairah banyak meriwayatkan hadits. 
Allah Subhanahu wa Ta'ala memberinya kesempatan bersama Rasulullah 
Shallallahu'alaihiwasallam.' Orang-orang berkata; 'Mengapa orang-orang Muhajirin dan 
Anshar tidak meniwayatkan hadits sebanyak riwayat Abu Hurairah?" Saya (Abu Hurairah) 
akan memberitahu kalian tentang hal ini: Saudara-saudara saya dan kaum Anshar sibuk 
bertani dan saudara-saudara saya dan kaum Muhajirin sibuk berjual beli di pasar. Sementara 
saya senantiasa menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga saya lebih banyak 
mendengar sabda beliau. Saya hadir ketika mereka, para sahabat dari kaum Anshar dan 
Muhajirin, tidak hadir dan saya hapal ketika mereka lupa." Pada suatu hari, Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapakah di antara kalian yang sudi membentangkan 
bajunya untuk menampung sabdaku ini? Setelah itu, ia tempelkan bajunya itu ke dadanya, 
karena dengan begitu ia tidak akan pernah melupakan satu hadits pun yang pernah ia 
dengar dariku." Mendengar pernyataan Rasulullah itu, maka saya bentangkan kain 
selendang saya hingga Rasulullah selesai bersabda. Kemudian saya tempelkan selendang 
tersebut ke dada saya. Semenjak itu, saya tidak pernah melupakan satu hadits pun yang 
beliau sabdakan kepada saya. Seandainya tidak ada dua ayat Al Qur an yang diturunkan 
Allah, tentu saya tidak akan pernah menyampaikan satu hadits pun yang pernah saya 
dengar. Kedua ayat tersebut adalah: 'Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa 
yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk setelah 
Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Qur'an, maka, mereka itu akan dilaknat 
Allah dan dilaknat pula oleh semua makhluk yang bisa melaknat, kecuali mereka yang 
bertaubat dan mengadakan perbaikan serta menerangkan kebenaran, maka terhadap 
mereka itulah aku menerima taubatnya dan Aku Maha Penerima taubat lagi Maha 
penyayang' (QS. Albaqarah 159). Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur 
Rahman Ad Darimi; Telah mengabarkan kepada kami Abu Yaman dari Syu'aib dari Az Zuhri; 
Telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dan Abu Salamah bin 'Abdur Rahman 
bahwa Abu Hurairah berkata; Sesungguhnya kalian mengatakan, mengapa Abu Hurairah 
banyak mengafal Hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. .dan seterusnya dengan 
Hadits yang serupa. 


Bab: Keutamaan Ahlu Badar radhiallahu 'anhum dan kisah Hatib bin Abi, ( Jjbl 

J j j Jo) 



x ^ ^ ''s 

L^iioJ _y4 ■ a *- c *’ «J^^c-ti**^" 4^3^3(4^^^-^4 fr <j.3^-4* , ^' t ''® 

_^^>\ <_)Vji3S\_xJL-aJ\_3 — ^ <_3 j^j 

U ViS cl, V£%=^\ vsi^s si J^i ^ vd^ VSilLsa cSV^r 


k\\ isfrtet. £fo\0&£&$ 4>\s*==£\% r .J&\A&<L\£^ 

\jjbjLi-4, ^U\3 

<4*43 3-^343*^ } 34~3 j-c-^^ J3‘ j ^» ^~^io^iLc- 

£4 ^-*j3 \o j 


4550. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru An Naqid, Zuhair 
bin Harb, lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu 'Umar lafazh ini milik 'Amru. Ishaq berkata; Telah 
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dari Al Hasan bin Muhammad; Telah mengabarkan 
kepadaku 'Ubaidullah bin Abu Rafi' yaitu seorang juru tulis Ali dia berkata; Aku mendengar 
Ali berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menugaskan saya, Zubair, dan 



Miqdad. Sebelum berangkat, Rasulullah berkata: 'Berangkatlah ke taman Khakh dan di sana 
ada seorang wanita yang membawa surat. Lalu, rebutlah surat tersebut darinya! ' Kemudian 
kami berangkat dengan mengendarai kuda dan di sana kami menjumpai seorang wanita. 
Lalu kami berkata kepadanya; 'Keluarkanlah surat yang kamu bawa itu! ' Wanita itu 
menjawab; 'Aku tidak membawa surat.' Kami berkata kepadanya sambil memberi 
ultimatum; 'Kamu keluarkan surat tersebut atau kami akan menelanjangimu dengan paksa.' 
Maka ia keluarkan surat itu dari balik sanggul rambutnya. Lalu kami bawa surat tersebut 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ternyata di dalamnya tertulis; 'Dari Hathib 
bin Abu Balta'ah untuk kaum kafir Quraisyy Makkah tentang beberapa urusan Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam.' Rasulullah bertanya; 'Hai Hathib, ada apa ini? ' Hathib 
menjawab; 'Ya Rasulullah, janganlah engkau tergesa-gesa marah kepada saya! Sebenarnya 
saya dulu pernah akrab dengan kaum kafir Quraisyy Makkah (Kata Abu Sufyan; 'Hathib 
adalah sekutu kaum kafir Quraisyy, tetapi dia sendiri bukan orang Quraisyy). Saya juga dulu 
pernah turut serta berhijrah bersama engkau meninggalkan keluarga di kota Makkah yang 
mereka dipelihara oleh kerabat mereka. Ketika kerabat mereka sudah tidak ada lagi, maka 
saya ingin ada jaminan dari mereka untuk melindungi keluarga saya. Tentunya, saya 
melakukan hal ini bukan karena kafir ataupun murtad dari agama saya. Karena, bagaimana 
pun juga saya tidak rela menjadi kafir setelah masuk Islam.' Mendengar penjelasan langsung 
dari Hathib, Rasulullah pun bersabda: 'Kamu benar hai Hathib.' Tiba-tiba Umar bin Khaththab 
berkata; 'Ya Rasulullah, izinkanlah saya untuk memenggal leher orang munafik ini! ' 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Hai Umar, tahukah kamu bahwasanya Hathib 
turut juga dalam perang Badar. Tidakkah engkau mengetahui sesungguhnya Allah telah 
memberikan keringanan bagi orang-orang yang turut dalam perang Badar dan berfirman: 
'Silahkanlah kalian berbuat sesuka kalian, sesungguhnya Aku telah mengampuni kalian! ' 
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan ayat yang berbunyi: 'Hai orang-orang 
yang beriman, janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman 
setia.' (Al Mumtahanah (60): 1). Ishaq mencantumkan ayat tersebut dalam riwayatnya 
berdasarkan qiraat Abu Sufyan. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudhail; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan 
kepada kami 'Abdullah bin Idris; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Rifa'ah bin Al Haitsam Al Wasithi; Telah menceritakan kepada 
kami Khalid yaitu Ibnu 'Abdullah seluruhnya dari Hushain dari Sa'ad bin 'Ubadah dari Abu 
'Abdur Rahman As Sulami dari 'Ali dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
menugaskan saya. Abu Martsad Al Ghanawi dan Zubair bin Awwam dengan mengendarai 
kuda Sebelum berangkat, Rasulullah berkata: 'Berangkatlah ke taman Khakh dan di sana ada 
seorang wanita dari kalangan orang-orang musyrik yang membawa surat dari Hathib kepada 
kamu musyrikin... -Selanjutnya sebagaimana Hadits yang semakna dengan Hadits Ubaidullah 
bin Abu Rafi' dari Ali. 


* ^ , 


\- 


’t » >> .c ✓ 




4551. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 



Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir 
bahwa bahwa seorang budak Hathib datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mengadukan tentang pribadi Hathib seraya berkata; "Ya Rasulullah, Sungguh Hathib pasti 
akan masuk Neraka." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kamu telah 
berdusta, dia tidak akan masuk ke neraka, karena dia pernah ikut serta dalam perang Badar 
dan perjanjian Hudaibiyah.' 


Bab: Keutamaan Ahli Baiat Ar Ridwan radhiallahu 'anhum ( JjbU 




4552. Telah menceritakan kepadaku Harun bin 'Abdullah; Telah menceritakan kepada kami 
Hajjaj bin Muhammad berkata; Ibnu Juraij berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az 
Zubair bahwasannya Aku mendengar Jabir bin 'Abdullah dia berkata; Telah mengabarkan 
kepadaku Ummu Mubasysyir, bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda di rumah Hafshah: "Insya Allah tidak akan masuk ke dalam neraka 
seorang pun dari orang-orang yang turut serta berbai'at di bawah pohon." Hafshah berkata; 
'Memangnya benar seperti itu ya Rasulullah? ' Rasulullah menegur Hafshah yang berkata 
seperti itu. Lalu Hafshah membacakan ayat yang ang berbunyi; 'Tak seorang pun darimu 
melainkan akan mendatangi neraka itu.' (Maryam (19): 71). Kemudian Rasulullah bersabda: 
'Bukankah Allah Suhhanahu wa Ta'ala telah berfirman: 'Kemudian Kami akan 
menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zhalim di 
dalam neraka dalam keadaan berlutut?.' (Maryam (19): 72). 


Bab: Keutamaan Abu Musa dan Abu Amir Al Asy'ari radhiallahu 'anhuma (j, 
\^L£-ax>\ j*) 

t' ^ ~ ' t' 





>, > 


LkSsJi'^l'^L^aSl ^JlJ\fr\jJj^^4uJLiu^\l^^Sl^pjLili3A^LC-'kii\ ( ^^>4li\ J ~^jAf\^Jb^A\\j>'^Jd)& 

^ii^d^tSi^ois\jiL 


4553. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al Asy'ari dan Abu Kuraib seluruhnya dari 
Abu Usamah berkata; Abu 'Amir Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah; Telah 
menceritakan kepada kami Buraid dari Kakeknya Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata; 
"Saya pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau tengah 
singgah bersama Bilal di Ji'ranah, yaitu suatu wilayah antara Makkah dan Madinah. Tak lama 
kemudian, seorang Arab kampung datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
dan berkata; 'Ya Muhammad, mengapa kamu tidak melaksanakan apa yang telah kamu 
janjikan kepadaku? ' Maka Rasulullah pun berkata kepada orang Arab kampung itu: 'Ada 
berita gembira untukmu.' Namun orang Arab tersebut malah berkata kepada Rasulullah; 
'Kamu selalu mengatakan kepadaku; 'Ada kabar kabar gembira untukmu.' Kemudian 
Rasulullah berpaling darinya dan menghadap kepada Abu Musa dan Bilal seperti sikap orang 
yang sedang marah seraya berkata: 'Rupanya orang Arab kampung itu menolak berita 
gembira dariku. Sebaiknya kalian saja yang menghadapinya.' Kedua orang sahabat itu 
menjawab; 'Kami menerimanya ya Rasulullah! ' Setelah itu Rasulullah meminta segelas air. 
Lalu beliau basuh kedua tangan dan wajahnya dengan air tersebut. Kemudian beliau 
meludah ke dalam air itu seraya berkata kepada Abu Musa dan Bilal: 'Minumlah air ini hai 
Aba Musa dan Bilal! Setelah itu, tuangkanlah air tersebut untuk membasuh wajah dan leher 
kalian. Kemudian sampaikanlah kabar gembira tentang Islam kepada laki-laki itu! ' Keduanya 
mengambil gelas tersebut dan segera melaksanakan apa yang telah diperintahkan Rasulullah 
kepada mereka. Tak lama kemudian, Ummu Salamah, istri Rasulullah, memanggil Abu Musa 
dan Bilal dari balik tabir; 'Hai Bilal dan Abu Musa, sisakanlah air tersebut untukku (ibu 
kalian)! ' Akhirnya mereka menyisakan air tersebut untuk Ummu Salamah. 


# **> ^ ^ ^ / 



oUlM lis\ ^ 


^ j ^T? V^U'-* jJj ' ^ J 






^ > 


4554. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Barrad Abu 'Amir Al Asy'ari dan Abu 
Kuraib Muhammad bin Al A'laa lafazh ini milik Abu 'Amir dia berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Bapaknya dia berkata; "Usai 
perang Hunain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menugaskan Abu Amir untuk 
memimpin pasukan kaum muslimin ke Authas. Kemudian Abu Amir menyerang Duraid bin 
Ash-Shimmah hingga Duraid tewas terbunuh dalam peperangan itu dan Allah pun 
menghancurkan musuh-musuh-Nya." Abu Musa berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah mengutus saya dan Abu Amir ke medan pertempuran. Pada suatu ketika. 
Abu Amir terkena panah yang tepat mengenai lututnya. Seorang laki-laki dari Bani Jusyam 
membidiknya hingga mengenai lututnya tersebut. Kemudian saya mendekatinya sambil 
bertanya; 'Paman, siapakah yang membidikmu? ' Abu Amir memberi isyarat kepada Abu 
Musa; 'Musuh yang kamu lihat di sana itulah yang telah membidikku.' Lalu saya mengejar 
orang tersebut hingga berhasil menyusulnya. Ketika laki-laki itu melihat saya, maka ia pun 
lari menghindar. Tetapi saya terus mengejarnya dan kemudian saya katakan kepadanya; 
'Tidak malukah kamu menghindar dariku? Bukankah kamu laki-laki Arab? Berhentilah dan 
mari kita bertarung! ' Tak lama kemudian orang tersebut berhenti dan saya pun bertarung 
dengannya. Setelah menyerang dua kali, maka saya berhasil membunuhnya dengan tebasan 
pedang saya. Setelah itu saya kembali kepada Abu Amir sambil berkata; 'Wahai paman, 
sesungguhnya Allah telah membunuh orang yang telah membidik paman.' Abu Amir berkata; 
'Hai Abdullah (nama asli Abu Musa), cabutlah anak panah ini! ' Lalu saya mencabut anak 
panah yang menancap pada lutut Abu Amir itu hingga darah terus mengucur dari lututnya. 
Abu Amir berkata; 'Hai kemenakanku, pergilah kamu kepada Rasulullah dan sampaikan 
salamku kepada beliau serta katakan kepada beliau; 'Abu Amir berpesan agar engkau 
mendoakannya.' Abu Musa berkata; 'Setelah itu Abu Amir menugaskan saya untuk 
menggantikannya dalam memimpin pasukan kaum muslimin. Tak lama kemudian. Abu Amir 



meninggal dunia.' Setelah kembali ke Madinah, saya pun langsung menemui Rasulullah di 
rumahnya. Pada saat itu beliau sedang berada di atas tempat tidur yang beralas tanah 
dengan dilapisi tikar, sementara butir-butir pasir dan debu menempel di punggung dan 
lambung beliau. Kemudian saya memberitahukan kepada beliau tentang berita pasukan 
kaum muslimin dan berita Abu Amir. Lalu saya berkata; 'Abu Amir berpesan agar Rasuluhlah 
bersedia mendoakan dirinya.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam minta air dan 
langsung berwudlu. Setelah itu beliau mengangkat kedua tangannya sambil berdoa: 'Ya 
Allah, ampunilah Ubaid dan Abu Amir! ' (saya melihat putih ketiak Rasulullah ketika 
mengangkat tangannya). Selanjutnya beliau berdoa: 'Ya Allah, tempatkanlah Abu Amir, pada 
hari kiamat kelak, di atas kebanyakan makhluk-Mu! ' Aku berkata kepada Rasuluhlah; 'Ya 
Rasulullah, mohonkanlah ampunan untuk saya juga! ' Lalu Rasulullah berdoa: 'Ya Allah, 
ampunilah dosa Abdullah bin Qais (nama asli Abu Musa) dan masukkanlah ia ke tempat yang 
mulia pada hari kiamat! ' Abu Burdah berkata; 'Doa yang pertama untuk Abu Amir dan doa 
selanjutnya adalah untuk Abu Musa.' 


Bab: Keutamaan orang-orang Al Asy'ari radhiallahu 'anhum 


3ii3is^ 


4555. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al Allaa Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Buraid dari Abu 
Burdah dari Abu Musa dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Sesungguhnya saya mengenali alunan suara kaum Asy'ariyyin yang membaca Al Qur'an 
ketika mereka memasuki waktu malam hari. Dan saya mengenali rumah-rumah mereka dan 
alunan suara mereka ketika membaca Al Qur'an pada malam hari, meskipun saya tidak 
pernah melihat rumah mereka pada siang hari ketika mereka berada di rumah. Di antara 
mereka adalah Hakim yang ketika bertemu pasukan musuh ia berkata; 'Sesungguhnya para 
sahabatku menyuruh kalian untuk menghadapi mereka." 


;U JVJsbUj 

» t' 't " ' 



4556. Telah menceritakan kepada kami Abu Amir Al Asy'ari dan Abu Kuraib seluruhnya dari 
Abu Usamah, Abu Amir berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah 
menceritakan kepadaku Buraid bin Abdullah Abu Burdah dari Kakeknya, Abu Burdah dari 
Abu Musa dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya 
kaum Asy'ariyyin apabila mereka kehabisan perbekalan dalam peperangan atau makanan 
untuk keluarga mereka tinggal sedikit di Madinah, maka mereka kumpulkan perbekalan dan 
makanan yang tersisa itu dalam satu kain. Kemudian mereka membagi makanan tersebut di 
antara mereka dalam satu wadah dengan sama rata. Mereka itu golonganku dan aku 
golongan mereka. 1 " 


Bab: Keutamaan Abu Sufyan bin Harb radhiallahu 'anhu (<_j 

j) 




4557. Telah menceritakan kepadaku Abbas bin Abdul Adhim Al Anbari dan Ahmad bin Ja'far 
Al Ma'qiri keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami An Nadhr yaitu Ibnu 
Muhammad Al Yamami Telah menceritakan kepada kami Ikrimah Telah menceritakan 
kepada kami Abu Zumail Telah menceritakan kepadaku Ibnu Abbas dia berkata; 'Dulu kaum 
muslimin tidak menghargai dan tidak memberikan kedudukan yang layak bagi Abu Sufyan. 
Oleh karena itu, pada suatu hari ia (Abu Sufyan) berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam; 'Ya Rasulullah, berilah aku tiga permintaan! Rasulullah menjawab: 'Ya.' Abu Sufyan 
melanjutkan pembicaraannya; 'Pertama, saya mempunyai seorang puteri yang terbaik dan 
tercantik di negeri Arab, yaitu Ummu Habibah. Saya ingin menikahkannya dengan engkau.' 
Rasulullah menjawab: 'Ya.' 'Kedua, lanjut Abu Sufyan; 'Saya berharap engkau menjadikan 
Muawiyah bin Abu Sufyan sebagai juru tulis engkau yang selalu mendampingi engkau.' 
Rasulullah menjawab: 'Ya.' Abu Sufyan mengakhiri permintaannya; 'Ketiga, saya harap 
engkau menugaskan saya untuk bertempur di medan perang melawan orang-orang kafir, 
sebagaimana dulu -sebelum masuk Islam- saya memerangi kaum muslimin.' Rasulullah pun 
menjawab: 'Ya.' Abu Zumail berkata; 'Seandainya saja Abu Sufyan tidak meminta hal 
tersebut kepada Rasulullah, maka Rasulullah pasti tidak akan memberikannya. Karena, 
bagaimana pun juga, Rasulullah tidak pernah menjawab selain 'ya' jika beliau diminta 
tentang sesuatu.' 



Bab: Keutamaan Ja'far bin Abu Thalib dan Asma binti Umais 


^i> Jws&sfcfy id\ 5 ^\y 

J j aILc^UJ \ j^Uil j \-^4> Jls ^ ji J, \ Ij£* J, 1 

( ^il^il]\ Ujji] \i a^Jloi LJS^s (Jli ^o_j3 j <l$-“*^"_3 <ljyo \ 3 ^ 

,ji ^Vj£iUt&Z 

j Jtuo&b 

^UoJl j\ o ^Ud3l^ jijS ;jj\ ji^l» 

’pkkvs^ J j^1 

o^3 ^3 ^^<3 aI>- Loj|» ^~~ =a *^4~^ '“3^^ jji'*^ J -?^3^ 

^>k\ j ^liuj ^lUjciUi. j ^idliu ^ 





4558. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Muhammad bin Al 
Allaa Al Hamdani keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah 
menceritakan kepadaku Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata; "Ketika kami 
sedang berada di Yaman, kami mendapat informasi tentang tujuan hijrah yang diperintahkan 
oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kami pun turut pergi untuk berhijrah ke 
wilayah tersebut (Habasyah). Pada saat itu kami terdiri dari diri saya sendiri dan dua orang 
saudara laki-laki saya. Saya adalah orang yang paling kecil, sementara saudara saya yang satu 
bernama Abu Burdah dan yang lainnya bernama Abu Ruhm." Abu Musa berkata; 'Mereka 
terdiri dari beberapa orang atau lima puluh tiga orang atau lima puluh dua orang dari kaum 
kami.' Abu Musa berkata; 'Kami berlayar hingga terbawa oleh perahu kami ke Raja Najasyi di 
Habasyah. Kemudian kami bergabung dengan Ja'far bin Abu Thalib beserta rombongannya di 
sisi Raja Najasyi. Ja'far berkata; 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
mengutus kami kemari. Selain itu, beliau juga menyuruh kami untuk menetap sini. Oleh 
karena itu, menetaplah kalian bersama kami.' Abu Musa berkata; 'Lalu kami tinggal bersama 
Ja'far hingga kami semua datang.' Abu Musa berkata; 'Kami semua bertemu dengan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau telah memenangkan perang Khaibar. 
Beliau memberikan jatah rampasan perang kepada kami. Beliau tidak memberikan jatah 
rampasan perang sedikitpun kepada orang yang tidak ikut dalam penaklukan Khaibar, 
kecuali kepada orang yang ikut berperang bersama beliau dan kepada orang yang ikut dalam 
rombongan kami bersama Ja'far dan kawan-kawannya.' Abu Musa berkata; 'Ada sebagian 
orang yang mengatakan kepada kami yang bergabung dalam pelayaran hijrah ke Habasyah; 
'Kami mengungguli kalian dalam masalah hijrah.' Abu Musa berkata; 'Asma' binti Umais, 
yang termasuk dalam rombongan pelayaran kami, pernah berkunjung ke rumah Hafshah, 
istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Asma' pernah turut hijrah ke Raja Najasyi.' Pada 
suatu ketika Umar bin Khaththab masuk ke rumah Hafshah, kebetulan Asma' sedang berada 
di situ. Ketika Umar melihat Asma' ada di dalam rumah, maka ia pun bertanya; 'Siapa ini hai 
Hafshah? ' Hafshah menjawab; 'Dia adalah Asma' binti Umais! ' Umar bertanya lagi; 'Apakah 
ia pernah ikut hijrah ke Habasyah dengan berlayar? ' Asma' binti Umais menjawab; 'Ya, saya 
turut hijrah ke Habasyah.' Umar melanjutkan ucapannya; 'Kalau begitu, kami lebih berhak 
terhadap Rasulullah daripada kalian.' Asma' menjadi marah dan berkata; 'Kamu berdusta hai 
Umar! Demi Allah, kalian memang menyertai hijrah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 
Tapi beliau memberi makan orang yang lapar di antara kalian dan memberi nasihat orang 
yang tidak mengerti di antara kalian, sedangkan kami berhijrah ke suatu negeri yang amat 
jauh di Habasyah yang penuh dengan tantangan karena Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah, 
saya tidak akan makan dan minum sebelum saya laporkan ucapanmu itu kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Karena kami merasa dihina dan dicemaskan. Oleh karena itu, 
akan saya adukan persoalan ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Demi Allah, 
saya tidak berdusta dan tidak mengada-ada.' Abu Musa berkata; 'Ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah Hafshah, maka Asma' pun langsung menghadap 
beliau dan mengadukan persoalan yang mengganjal hatinya; 'Ya Rasulullah, Umar bin 
Khaththab tadi mengutarakan begini dan begitu.' Mendengar pengaduan Asma binti Umais 
itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Ketahuilah oleh mu hai Asma, Umar 
bukanlah orang yang lebih berhak daripada kalian terhadapku. Umar dan para sahabatnya 
hanya mendapat ganjaran pahala sekali hijrah. Sebaliknya kalian yang tergabung dalam 



hijrah dengan mengendarai perahu itu mendapat dua kali pahala hijrah.' Asma' binti Umais 
berkata; 'Setelah itu, saya melihat Abu Musa dan para sahabat yang tergabung dalam hijrah 
ke Habasyah dengan mengendarai perahu datang berbondong-bondong untuk bertanya 
kepada saya tentang hadits ini. Di dunia ini tidak ada yang lebih menyenangkan dan 
membesarkan jiwa mereka dan apa yang disabdakan Rasulullah kepada mereka.' Abu 
Burdah berkata; 'Asma' berkata; 'Sungguh saya lihat Abu Musa dan ia meminta saya 
mengulangi lagi hadits itu." 


Bab: Keutamaan Salman dan Shuhaib dan Bilal radhiallahu 'anhum ( 

^e> j J^L> j) 


y S *v ^ x ^ ^ 

I jls t ; 


4559. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada 
kami Bahz; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari 
Mu'awiyah bin Qurrah dari A'idz bin'Amru bahwa Abu Sufyan pernah mendatangi Salman, 
Shuhaib, dan Bilal dalam sekelompok orang sahabat. Setelah itu, mereka berkata kepada 
Abu Sufyan; "Demi Allah, pedang Allah tidak sampai menebas leher musuh Allah." 
Mendengar ucapan mereka, (Salman, Shuhaib dan Bilal) maka Abu Bakar berkata; 'Mengapa 
kalian berkata seperti itu kepada salah seorang tokoh dan pemimpin Quraisyy hai Salman, 
Shuhaib, dan Bilal. Kemudian Abu Bakar datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam untuk menceritakan tentang hal itu. Tetapi, Rasulullah malah berkata: "Hai Abu 
Bakar, mungkin kamu sendirilah yang telah membuat mereka marah. Apabila kamu 
membuat mereka marah, maka berarti kamu juga telah membuat Tuhanmu marah." Lalu 
Abu Bakar pergi mendatangi mereka sambil bertanya; 'Hai saudara-saudaraku, apakah aku 
telah membuat kalian marah? ' Mereka menjawab; 'Tidak.' Semoga Allah mengampunimu 
hai saudaraku. Abu Bakar." 


Bab: Keutamaan Al Anshar radhiallahu 'anhum 




4560. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Ahmad bin 'Abdah, 
lafazh ini milik lshaq keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari 'Amru 
dari Jabir bin 'Abdullah dia berkata; "Ada ayat Al Qur'an yang turun berkenaan dengan kami 
yaitu: 'Ingatlah ketika dua golongan ingin mundur karena takut, padahal Allah penolong 
kedua golongan tersebut. '(Qs. Ali 'Imraan (2): 122) Keduanya adalah Bani Salimah dan Bani 
Haritsah. Kami tidak senang jika ayat ini tidak turun, karena firman Allah yang berbunyi: 
"Padahal Allah penolong kedua golongan itu (QS. Ali-lmran 122). 





JLaJl UoJo- 





4561. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Ja'far dan 'Abdur Rahman bin Mahdi keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari An Nadhr bin Anas dari Zaid bin Arqam 
dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Ya Allah, ampunilah 
orang-orang Anshar, anak-anak mereka, dan cucu-cucu mereka!" Dan telah 
menceritakannya kepadaku Yahya bin Habib; Telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu 
Ibnu Al Harits; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah melalui jalur ini. 




' " ** ^ *♦ 


4562. Telah menceritakan kepadaku Abu Ma'an Ar Raqasyi; Telah menceritakan kepada kami 
'Umar bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah yaitu Ibnu 'Ammar; Telah 
menceritakan kepada kami lshaq yaitu Ibnu 'Abdullah bin Abu Thalhah bahwa Anas 
menceritakan kepadanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memohonkan 
ampun bagi kaum Anshar. Saya mengira dia mengatakan, dan beliau memohonkan ampun 
bagi keturunan kaum Anshar serta budak-budak kaum Anshar. Dan saya tidak meragukan hal 
itu. 


A>- 


> U * C' >\ J. 





4563. Telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
seluruhnya dari Ibnu 'Ulayyah dan lafazh ini milik Zuhair; Telah menceritakan kepada kami 
Isma'il dari 'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Shuhaib dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah melihat anak-anak dan kaum wanita Anshar pulang dari pesta pernikahan. Setelah 
itu beliau berdiri sambil mengucapkan; "Ya Allah, sesungguhnya mereka itu adalah orang- 
orang yang paling aku cintai! Ya Allah, sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang 
paling aku cintai!" (yaitu orang-orang Anshar). 



aiiriui 


4564. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna ban Ibnu Basysyar 
seluruhnya dari Ghundar, Ibnu Al Mutsanna berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam bin Zaid Aku 
mendengar Anas bin Malik berkata; "Ada seorang wanita Anshar datang kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam. Anas berkata; Kemudian beliau pun menemuinya empat mata. 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, 
sungguh kalian adalah orang-orang yang paling aku cintai." Beliau ucapkan kalimat tersebut 
sebanyak tiga kali. Dan telah menceritakannya kepadaku Yahya bin Habib; Telah 
menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris keduanya dari Syu'bah 
melalui jalur ini. 







4565. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar dan lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far; Telah mengabarkan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Oatadah 
bercerita dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Sesungguhnya orang-orang Anshar adalah penjaga rahasiaku dan menjadi kesayanganku 
serta pembelaku, sesungguhnya orang-orang selain anshar akan menjadi banyak dan kaum 
anshar akan menjadi sedikit. Oleh karena itu, terimalah mereka yang baik dan maafkanlah 
mereka yang bersalah." 



Bab: Sebaik-baik kabilah Anshar radhiallahu 'anhum jjz 


[" Nfis H'\\ ’N/ H " \ i LU '*Z> U> '* '* \'S 

**/ ^ 

K.% 5 :^ vfi~^> V ’l-' : ?:. > *l> . »✓ / ti / 'i ,/ K‘ : i'' V , .<sK^ / 

LoJ^>- jsv3j^a-£-(j 

Jo«-oi 


4566. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar dan 
lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Qatadah bercerita dari 
Anas bin Malik dari Abu Usaid dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sebaik-baik kabilah Anshar adalah Bani Najjar, kemudian Bani Abdul Asyhal, kemudian Bani 
Harits bin Khazraj, kemudian Bani Saidah dan setiap kabilah Anshar mempunyai kebaikan." 
Lalu 'Sa'ad berkata; 'Tidaklah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, selain 
beliau telah mengutamakan kabilah kita.' Lalu di katakan kepadanya; 'Bahkan beliau 
mengutamakan kalian lebih banyak lagi.' Telah menceritakannya kepada kami Muhammad 
bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada 
kami Syu'bah dari Qatadah Aku mendengar Anas bercerita dari Abu Usaid Al Anshari dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. Telah menceritakan kepada 
kami Qutaibah dan Ibnu Rumh dari Al Laits bin Sa'ad; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Abu 'Umar keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab Ats Tsaqafi seluruhnya dari Yahya bin Sa'id dari 
Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. Namun dia di dalam 
Haditsnya dia tidak menyebutkan perkataan Sa'ad. 








4567. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad dan Muhammad bin Mihran 
Ar Razi dan lafazh ini milik Ibnu 'Abbad; Telah menceritakan kepada kami Hatim yaitu Ibnu 
Isma'il dari 'Abdur Rahman bin Humaid dari Ibrahim bin Muhammad bin Thalhah dia 
berkata; "Aku mendengar Abu Usaid berkata di hadapan Ibnu Uthbah katanya; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik kabilah Anshar adalah Bani Najjar, 
kemudian Bani Abdul Asyhal, kemudian Bani Harits bin Khazraj, kemudian Bani Saidah. Demi 
Allah seandainya aku di perbolehkan mengutamakan mereka dari seseorang, tentu aku akan 
mengutamakan mereka atas keluargaku." 


JlS j ^4-^3^ jl j 5 J jji* J jpJLi J 

> , <- \'t\' '>\' >\ ' > * s. * ' \'X'\ ' ' X* i \ ' *\A > ' ' 


4568. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi Telah mengabarkan 
kepada kami Al Mughirah bin Abdurrahman dari Abu Zinad dia berkata; Abu Salamah 
menyaksikan Abu Usaid Al Anshari bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sebaik-baik kabilah Anshar adalah Bani Najjar, kemudian Bani Abdul Asyhal, 
kemudian Bani Harits bin Khazraj, kemudian Bani Saidah dan setiap kabilah Anshar 
mempunyai kebaikan." Abu Salamah berkata; 'Abu Usaid berkata; 'Saya dituduh 
mendustakan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Kalau saya berdusta, tentu saya 
akan menempatkan kaum saya. Bani Saidah, pada urutan yang pertama.' Hadits itu sampai 
kepada Sa'ad bin Ubadah. Lalu ia merasa tersinggung. Sa'ad bin Ubadah berkata; 'Kita 
ditempatkan pada urutan belakang, yaitu urutan keempat? Hai keluargaku, siapkan 
keledaiku, aku akan menemui Rasulullah! ' Tetapi niatannya itu dicegah oleh Sahal, 



kemenakannya, seraya berkata; 'Hai paman, apakah engkau akan pergi hanya untuk 
membantah Rasulullah, padahal beliau lebih tahu dari kita? Tidak merasa cukupkah paman 
berada pada urutan keempat? ' Sa'ad kembali berkata; 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' 
Kemudian ia memerintahkan pembantunya untuk menambatkan keledainya dan melepas 
pelananya. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Ali bin Bahr Telah menceritakan 
kepadaku Abu Daud Telah menceritakan kepada kami Harb bin Syadad dari Yahya bin Abu 
Katsir Telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bahwa Abu Usaid Al Anshari menceritakan 
kepadanya dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik 
kabilah Anshar...-dan seterusnya dengan Hadits yang serupa, namun dia tidak menyebutkan 
kisah Sa'ad bin Ubadah.'- 


l $isf\ 

\$is4\ 

jlSsie-U 


4569. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan 'Abad bin Humaid keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'ad; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata; Abu Salamah 
dan 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud berkata mengenai apa yang mereka 
dengar dari Abu Hurairah, Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda di sebuah majlis yang terdiri dari banyak kaum muslimin; "Maukah kalian saya beri 
tahu tentang sebaik-baik kabilah orang-orang anshar?", mereka berkata; "Tentu wahai 
Rasulullah." Rasulullah bersabda: "Yaitu Bani Abdul Asyhal." Mereka berkata; "Kemudian 
siapa lagi wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Kemudian Bani An Najjar." Mereka berkata; 
"Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Kemudian Bani Al Harits bin Al 
Khazraj." Mereka berkata; "Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: 
"Kemudian Bani Sa'idah." Mereka berkata; "Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?" Beliau 
bersabda: "Kemudian pada setiap kabilah orang-orang Anshar terdapat kebaikan." Lalu Sa'ad 
bin Ubadah berdiri dalam keadaan marah seraya berkata; 'Apakah kami termasuk orang 
yang terakhir dari yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian dia 
ingin menghadap Rasulullah, namun orang-orang dari kaumnya menghalanginya seraya 



berkata; 'Duduklah, Tidak merasa cukupkah kamu berada pada urutan keempat dari yang 
beliau sebutkan? Kalau kamu tidak relapun tentu beliau tidak akan menyebutkan lebih 
banyak lagi dari itu. Maka Sa'ad pun tidak jadi membantah ucapan Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam tersebut. 


Bab: Berlaku baik kepada kaum Anshar radhiallahu 'anhum 






-XS^\ Jlii9 jJji j*' JlSciUL» 


4570. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami dan Muhammad bin Al 
Mutsanna dan Ibnu Basysyar seluruhnya dari Ibnu 'Ar'arah dan lafazh ini milik Jahdhami; 
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Ar'arah; Telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dari Yunus bin 'Ubaid dari Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik dia berkata; 'Saya 
pernah bepergian bersama Jarir bin Abdullah Al Bajali dan dia melayani segala keperluan 
saya. Lalu saya berkata kepadanya; "Hai Jarir, janganlah kamu sibuk melayani saya!" Jarir 
menjawab; "Saya pernah melihat orang-orang Anshar membantu Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam, hingga saya bersumpah bahwasanya jika saya berteman dengan seorang 
sahabat Anshar, maka saya pasti akan melayaninya." Ibnu Mutsanna dan Ibnu Basyar 
menambahkan di dalam Hadits keduanya, 'Jarir lebih tua dari Anas." 


Bab: Doa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam untu Ghifar dan Aslam ( 


s S ' / ^ 


4571. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami 
Sulaiman bin Al Mughirah; Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Hilal dari 'Abdullah 
bin Ash Shamit dia berkata; Abu Dzar berkata; "Semoga Allah memberi ampunan kepada 
suku Ghifar. Dan semoga Allah memberi kedamaian kepada suku Aslam." 






Cs^ij. ,J4*^ 5^ (j' -^ x ' <_£p-^“ 


^\S /^U^lSjlS^ J&\&jl&,\<£fcti&\ &.$&?&\\4l JUj&ifali 



4572. Telah menceritakan kepada kami "ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri dan Muhammad 
bin Al Mutsanna serta Ibnu Basysyar seluruhnya dari Ibnu Mahdi dia berkata; Ibnu Al 
Mutsanna berkata; Telah menceritakan kepadaku 'Abdur Rahman bin Mahdi; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu 'Imran Al Jauni dari 'Abdullah bin Ash Shamit 
dari Abu Dzar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku; 
"Temuilah kaummu dan katakanlah kepada mereka; 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: 'Semoga Allah menyelamatkan suku Aslam, dan semoga Allah 
mengampuni suku Ghifar.' Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 
Dawud; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah melalui jalur ini. 


Jii >i. J£i5\y 

/ •*/ ^ / ^ ^ 

/ / ^ / 

j j ^a^IiS.1 

* *\9" s 9 s* * jM . * \ t ' > VS\ ' > * > * «" s t 9 s* s\'£\ ' 

^,XaX4UjJ>- J^O^UC> <1^ 

9 y \ ' * \ ' \ S 9 S A S* \\ \ 9 ' 9 S ^ 9 \ 9 ' \ y Nl I / t * ^ 4 * 

rfU-o^- 


4573. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar dan 
Suwaid bin Sa'id dan Ibnu Abu 'Umar mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdul Wahhab Ats Tsaqafi Dan telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad 
dari Abu Hurairah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan 
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi dia berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 



Rafi' telah menceritakan kepada kami Syababah telah menceritakan kepada kami Warqa' 
dari Abu Az Zannad dari Al A'raj dari Abu Hurairah Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib; Telah menceritakan kepada 
kami Rauh bin 'Ubadah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan 'Abad bin Humaid dari 
Abu 'Ashim seluruhnya dari Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dari Jabir; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib; Telah 
menceritakan kepada kami Al Hasan bin A'yan; Telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari 
Abu Az Zubair dari Jabir -seluruhnya- dia berkata; dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
beliau bersabda: "Semoga Allah menyelamatkan suku Aslam, dan semoga Allah mengampuni 
suku Ghifar." 


t ^ ^ t » ^ , \ 9 ** <\\ y * * ' 

o'» 






4574. Dan telah menceritakan kepadaku Husain bin Huraits; Telah menceritakan kepada 
kami Al Fadhl bin Musa dari Khutsaim bin 'Irak dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Semoga Allah memberi kedamaian 
kepada suku Aslam dan semoga Allah memberi ampunan kepada suku Ghifar. Ini bukan aku 
yang mengucapkannya, akan tetapi Allah Azza wa Jalla." 


S 


4575. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Wahb dari Ibnu Al Laits dari 'Imran bin Abu Anas dari Hanzhalah bin 'Ali dari Khufaf bin Iman 
Al Ghifari dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengucapkan doa di 
dalam shalatnya yang berbunyi: Ya Allah laknatilah Bani Lihyan, Bani Ri'il, Bani Dzakwan, dan 
Bani Ushayyah yang mereka itu telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya. Semoga Allah 
Subhanahu wa Ta'ala mengampuni Bani Ghifar dan memberi kedamaian kepada Bani 
Aslam." 









S;JK \i 




JiJ\ J^iuj j^\ 3 


4576. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Outaibah 
dan Ibnu Hujr. Yahya bin Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang 
lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari 'Abdullah bin Dinar 
bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata; Rasulullah shalla llahu 'alaihi wasallam bersabda: 
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mengampuni Bani Ghifar dan memberi kedamaian 
kepada Bani Aslam. Sedangkan 'Ushayyah, mereka telah durhaka kepada Allah dan Rasul- 
NYa." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdul Wahhab; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah; Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Sawwad; Telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Usamah; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 
Al Hulwani serta 'Abad bin Humaid dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad; Telah menceritakan 
kepada kami Bapakku dari Shalih seluruhnya dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. Dan di dalam Hadits Shalih dan Usamah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan hal itu ketika beliau di atas mimbar. Dan 
telah menceritakannya kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'ir; Telah menceritakan kepada kami Abu 
Dawud Ath Thayalisi; Telah menceritakan kepada kami Harb bin Syaddad dari Yahya; Telah 
menceritakan kepadaku Abu Salamah; Telah menceritakan kepadaku Ibnu 'Umar dia 
berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti apa yang 
mereka riwayatkan dari Ibnu Umar. 


Bab: Keutamaan Ghifar, Aslam, Juhainah, Asyja' Muzainah dan Tamim ( -y* 





4577. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Yazid 
yaitu Ibnu Harun; Telah mengabarkan kepada kami Abu Malik Al Asja'i dari Musa bin Thalhah 
dari Abu Ayyub dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-orang 
Islam dari kaum Anshar, Muzainah, Juhainah, Ghifar, dan Asyja' adalah para hamba yang 



mempunyai tuan (majikan) selain manusia. Sesungguhnya tuan mereka adalah Allah dan 
Rasul-Nya." 


J4^C-UoA>-4) 


4578. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Sa'ad bin 
Ibrahim dari 'Abdur Rahman bin Hurmuz Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Orang-orang Islam dari kaum Ouraisyy, Anshar, 
Muzainah, Juhainah, Aslam, Ghifar, dan Asyja' adalah para hamba yang tidak mempunyai 
tuan (majikan) selain Allah dan Rasul-Nya. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 
Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah dari Sa'ad bin Ibrahim melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun 
sepengetahuanku, di dalam Haditsnya Sa'ad hanya menyebutkan sebagian saja dari nama- 
nama suku tersebut. 





4579. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar keduanya berkata; Ibnu Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Muhammad 
bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'ad bin Ibrahim dia berkata; Aku 
mendengar Abu Salamah bercerita dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
beliau bersabda: "Kabilah Aslam, Ghifar, Muzainah, dan orang-orang dari kabilah Juhainah, 
mereka semua lebih baik dari bani Tamim, bani Amir adalah lebih baik dari bani Tamim, bani 
'Amir, dan dua sekutu Asad dan Ghathafan." 


3^ ; * J y* U <j3 U 


r> s 


>5,1 




>ij3ii 





Ija -^ ^ /^-31531^- ^ 6 ^ 


4580. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakankepada kami 
Al Mughirah yaitu Al Hizami dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Hasan Al Hulwani dan 'Abad bin 
Humaid. Berkata 'Abad; Telah mengabarkan kepadaku sedangkan yang lainnya berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad; Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku dari Shalih dari Al A'raj dia berkata; Abu Hurairah berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam 
genggaman-Nya, sungguh suku Ghifar, Aslam, Muzainah, dan orang-orang dari Juhainah dan 
Muzainah, pada hari kiamat mereka lebih baik di sisi Allah dari suku Asad, Thayyi dan 
Ghathafan." 


£4 'j.’ty&’j.yjib ^315315; ^ V jiii 



4581. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ya'qub Ad Dauraqi keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu 'Ulayyah; Telah menceritakan 
kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat Aslam, Ghifar, beberapa orang dari Muzainah 
dan Juhainah atau sebaliknya adalah lebih baik di sisi Allah. Abu Hurairah berkata; -Aku 
mengira beliau bersabda: - Pada hari kiamat nanti dari Asad, Ghathafan, Hawazin dan 
Tamim." 







4582. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Abu Ya'qub Aku mendengar 'Abdur Rahman bin 
Abu Bakrah bercerita dari bapaknya bahwasanya Al Aqra' bin Habis pernah datang kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Ya Rasulullah, sesungguhnya Surraq Al 
Hajij dan kabilah Aslam, kabilah Ghifar, kabilah Muzainah (saya kira juga kabilah Juhainah, 
tapi Muhammad -salah seorang perawi hadits- meragukannya) telah membai'at engkau." 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Tidakkah kamu tahu bahwasanya kabilah 
Aslam, Ghifar, dan Muzainah (menurut saya -perawi hadits ini- juga kabilah Juhainah) lebih 
baik daripada Bani Tamim, Bani Amir, Bani Asad dan Bani Ghathafan. Apakah mereka 
(kelompok akhir) itu merasa rugi dengan hal tersebut.' Al Aqra' bin Habis menjawab; 'Ya.' 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya 
sesungguhnya mereka (kelompok pertama) lebih baik daripada kelompok kedua.' Telah 
menceritakan kepadaku Harun bin 'Abdullah; Telah menceritakan kepada kami 'Abdush 
Shamad; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; Telah menceritakan kepadaku Sayyid 
Bani Hatim Muhammad bin 'Abdullah bin Abu Ya'qub Adh Dhabi melalui jalur ini dengan 
Hadits yang serupa. Namun dia tidak menyebutkan kata; 'Aku kira.' 







4583. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan 
kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bisyr dari 'Abdur 
Rahman bin Abu Bakrah dari Bapaknya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau 
bersabda: "Suku Aslam, Ghifar, Muzainah, dan Juhainah, mereka lebih baik dari bani Tamim, 
bani Amir, dan dua sekutu bani Asad dan Ghathafan." Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al Mutsanna dan Harun bin 'Abdullah keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdush Shamad; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. 
Dan telah menceritakannya kepadaku 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami 
Syababah bin Sawwar dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bisyr 
melalui jalur ini. 



^Vj\^j^k\^k\\ j3li3li^ y> s j^J\ ^ Jj^ ^ J 

*'''•''*' * \ ' ' ' \'\ ' ’ T\ .* ' ' ' f. ' ■> \? * 'i J \ • • ' > \ * t s*"'. * ' * ' \<f * \ 

X#J4 juycu^tf j*\-& J^ \A)a C - 4^'J^C- ^-> J guj ^-> l ya\^j>- jULfr Jp-U*\ 



4584. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib lafazh ini 
milik Abu Bakr. Keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari 
'Abdul Malik bin 'Umair dari 'Abdur Rahman bin Abu Bakrah dari Bapaknya dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bagaimana pendapatmu jika kabilah 
Juhainah, Aslam, dan Ghifar, lebih baik dari Bani Tamim, bani Abdullah bin Ghathafan dan 
Amir bin Sha'sha'ah (beliau dengan memanjangkan suaranya).' Para sahabat menjawab; 'Ya 
Rasulullah, bukankah mereka sudah kalah dan rugi? Beliau bersabda: namun mereka lebih 
baik. Sedangkan di dalam riwayat Abu Kuraib: Apa pendapat kalian jika Juhainah, Muzainah, 
Aslam, dan Ghifar?. 




4585. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Ahmad bin lshaq; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Mughirah dari 'Amir 
dari 'Adi bin Hatim dia berkata; "Saya pernah berkunjung kepada Umar bin Khaththab, maka 
dia berkata kepada saya; 'Sesungguhnya sedekah pertama yang membuat wajah Rasulullah 
dan para sahabat berseri-seri adalah sedekah kabilah Thayyi' yang kamu bawa kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 


d>) 


4586. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Al 
Mughirah bin 'Abdur Rahman dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; 
"Thufail dan para sahabatnya mendatangi Rasulullah lalu berkata; Ya Rasulullah, 
sesungguhnya kabilah Daus telah kafir dan membangkang. Oleh karena itu, berdoalah 
kepada Allah agar mereka mendapatkan kecelakaan.' Seseorang berkata; "Binasalah Kabilah 
Daus!" Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa: "Ya Allah, berikanlah petunjuk 
kepada kabilah Daus dan datangkanlah mereka!" 



^aj ^o <j pJLHi j J. j*» j o* Crf*^ < ~>'& J\i: J-& <j 1 jJ- ^JLiJ\ 

<3 ^ v %<->-VlS\ is.1 ^ 3\il^1 J i\^1 

$i&\ 


4587. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Al Mughirah dari Al Harits dari Abu Zur'ah dia berkata; Abu Hurairah berkata; 'Saya 
akan senantiasa cinta kepada Bani Tamim, karena saya pernah mendengar tiga hal dari 
Rasulullah: Pertama, saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Mereka (Bani Tamim) adalah umatku yang paling gigih melawan Dajja I .' Kedua, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda ketika ada zakat dari Bani Tamim: 'Ini 
adalah zakat kaum kami.' Ketiga, ada seorang tawanan perempuan dari Bani Tamim di 
rumah Aisyah. Kemudian Rasulullah bersabda: 'Hai Aisyah, bebaskanlah ia! Karena ia adalah 
keturunan Ismail.' Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan 
kepada kami Jarir dari Amarah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata; Aku akan 
senantiasa mencintai bani Tamim setelah tiga hal yang aku dengar dari Rasulullah. ..-lalu 
perawi menyebutkan Hadits yang serupa. Dan telah menceritakan kepada kami Hamid bin 
Umar Al Bakrawi Telah menceritakan kepada kami Maslamah bin Alqamah Al Mazani - 
seorang imam masjid Daud- Telah menceritakan kepada kami Daud dari As Sya'bi dari Abu 
Hurairah dia berkata; 'tiga perkara yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mengenai bani Tamim yang dengannya aku selalu mencintai mereka -kemudian dia 
menyebutkan Haditsnya dengan Hadits yang semakna. Hanya saja dia menambahkan; 
'Mereka adalah orang-orang yang sangat pemberani di dalam pertempuran-pertempuran 
dahsyat.' Dia tidak menyebutkan kalimat 'Dajjal.' 


Bab: Sebaik-baik manusia 


V / *V # 


*i]\ 



V>-0&&3 J ^3><jl: S^d£rj>\ \$ ^lifl j\>4^ 'bJ^J> 

? •• / x / / *v ‘* ^ y y / 

> **' . .*\wJ*\' v .< y * t* ^ t* *Cs\'> * ^ ^ 

j\JkJ\\ jjb^^Hil ^rV^“ 


4588. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan 
kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Kalian akan mendapatkan manusia bagaikan barang tambang. Mereka 
yang pernah menjadi orang-orang yang terbaik pada masa jahiliah akan menjadi orang-orang 
yang terbaik pula pada masa Islam jika mereka memahaminya (ajaran Islam). Selain itu 
kalian juga akan menjumpai orang-orang yang tergolong baik, tapi dulunya sebelum masuk 
Islam mereka adalah orang-orang yang sangat membenci Islam. Kalian juga akan menjumpai 
seburuk-buruknya manusia, yaitu orang yang bermuka dua, yang apabila datang ke satu 
kelompok dengan satu sikap dan bila datang pada kelompok lain dengan sikap yang lain." 
Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari 
'Umarah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. 
Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Al 
Mughirah bin 'Abdur Rahman Al Hizami dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Kalian akan mendapatkan manusia 
bagaikan barang tambang, -sebagaimana Hadits Az Zuhri. Namun di dalam Hadits Abu Zur'ah 
dan Al A'raj dengan menggunakan lafazh; kalian juga akan menjumpai orang-orang yang 
tergolong baik di dalam umat ini, tapi dulunya sebelum masuk Islam mereka adalah orang- 
orang yang sangat membenci Islam. 


Bab: Keutamaan wanita quraisy 


J\i j j J j-i* j Jli JlS (j 1 £j-c- 4_ol Ij£* jli 

0\s <3 ^ 3 j <_^ C- J V*'*’ <3 \ **/ \<jl3 _J e\-Z& £tJL^> \ 



4589. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik wanita adalah yang 
mengendarai unta." Perawi berkata; di antaranya adalah wanita Quraisyy yang baik. 
Sedangkan yang lainnya mengatakan; wanita Quraisyy adalah wanita yang paling penyayang 
kepada anak sejak mereka masih yatim, dan paling perhatian kepada suaminya. Telah 
menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 
Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Ibnu Thawus, dari Bapaknya yang sampai 
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -dengan Hadits yang serupa,- namun dia berkata; 
perhatian kepada anaknya ketika masih kecil. Dia tidak mengatakan anak yatim.' 


«f. Iss J 

i$s j>'j\u *zz\£jS\&\ j *i\ 


4590. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan 
kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata; 'Saya pernah mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Para wanita Quraisyy adalah sebaik-baik 
wanita dalam mengendarai unta, yang paling sayang kepada anak, dan paling setia kepada 
suaminya. Setelah itu Abu Hurairah berkata; "Maryam binti Imran tidak pernah mengendarai 
unta sama sekali." Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abad bin 
Humaid, Abad berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan Ibnu Rafi berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Abdur razak Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari 
Az Zuhri dari Ibnu Al Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
meminang Ummu Hani binti Abu Thalib. Lalu dia berkata; 'Ya Rasulullah, Sesungguhnya aku 
sudah tua dan aku sudah mempunyai beberapa anak.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 

kemudian bersabda: Sebaik-baik wanita adalah yang mengendarai -Lalu perawi 

menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Yunus,- Namun dia berkata; 'Yang paling 
sayang kepada anaknya ketika masih kecil.' 


'\\ '%■> ' .<> * | 5 C» '• S* ' > I \ ' B'* S 



J \ j^> \ IfC- Z^J J-& J,1 IfC- <U^1 <j-C- ^ S^(zJi \ J-* J 0 ^4^* ^>- 


4591. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abad bin Humaid keduanya. 
Ibnu Rafi' berkata; Telah menceritakan kepada kami. Sedangkan 'Abad berkata; Telah 
mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari 
Ibnu Thawus dari Bapaknya dari Abu Hurairah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. 
Dan telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu 
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik wanita 
yang mengendarai unta adalah sebaik-baik wanita Quraisyy, mereka teramat sayang dengan 
anak-anak di waktu kecilnya dan menta'ati suami dalam menjaga hartanya." Telah 
menceritakan kepadaku Ahmad bin 'Utsman bin Hakim Al Aud; Telah menceritakan kepada 
kami Khalid yaitu Ibnu Makhlad; Telah menceritakan kepadaku Sulaiman yaitu Ibnu Bilal; 
Telah menceritakan kepadaku Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam yang sama dengan Hadits Ma'mar ini. 


Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam mempersaudarakan antara para sahabat 
radhiallahu 'anhum 





_X>- 




4592. Telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'ir; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Salamah dari Tsabit 
dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mempersaudarakan antara 
Abu Ubaidah bin Jarrah dengan Abu Thalhah. 




4593. Telah menceritakan kepadaku Abu Ja'far Muhammad bin Ash Shabah; Telah 
menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats; Telah menceritakan kepada kami 'Ashim Al 
Ahwal dia berkata; "Seseorang pernah bertanya kepada Anas bin Malik; 'Apakah kamu 
pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada perjanjian 
persahabatan (persekutuan dalam Islam)?.' Anas menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah mengadakan perjanjian persahabatan antara muslimin Quraisyy dengan 
kaum muslimin Anshar di rumah beliau." 



Jcj 1 '■ ]C j' ^ 1 ' V '^ J 1 ^”\^*'~ * ^ _f •* ; ' ■~.Vu W'.^a"i\\ J j j t ' 


4594. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 
'Abdullah bin Numair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdah bin 
Sulaiman dari 'Ashim dari Anas dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
mempersekutukan antara Quraisy dan Anshar di rumah beliau, di Madinah. 


jois' 


4595. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdullah bin Numair dan Abu Usamah dari Zakaria dari Sa'ad bin Ibrahim dari 
Bapaknya dari Jubair bin Muth'im dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Tidak ada perjanjian persahabatan (persekutuan) -yang melanggar syari'at- di 
dalam Islam, karena, tidaklah persahabatan dan persekutuan manapun yang telah ada pada 
masa Jahiliah (dalam kebaikan), kecuali semakin diperkokoh oleh Islam." 


Bab: Keberadaan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah keamanan buat para sahabat 


radhiallahu 'anhum 




jhd&ty* uijjjbV r m\ 


4596. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan 
'Abdullah bin 'Umar bin Aban seluruhnya dari Husain dia berkata; Abu Bakr Telah 
menceritakan kepada kami Husain bin 'Ali Al Ju'fi dari Mujamma' bin Yahya dari Sa'id bin Abu 
Burdah dari Abu Burdah dari Bapaknya dia berkata; "Kami pernah melaksanakan shalat 
berjama'ah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian kami berkata; 
'Sebaiknya kami duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil menunggu 



waktu shalat Isya'. Bapak Abu Burdah berkata; 'Kami duduk-duduk di masjid, kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami seraya bertanya: 'Kalian masih di 
sini? ' Kami menjawab. Benar ya Rasulullah! Kami telah melaksanakan shalat Maghrib 
berjamaah bersama engkau. Oleh karena itu kami memilih untuk duduk-duduk di masjid 
sambil menunggu shalat Isya berjamaah dengan engkau." Rasulullah pun berkata: "Kalian 
benar-benar te! ah melakukan kebaikan." Lalu Rasulullah mengangkat kepalanya ke atas dan 
berkata: 'Bintang-bintang ini merupakan stabilisator langit. Apabila bintang-bintang tersebut 
hilang, maka langit akan tertimpa apa yang telah dijanjikan. Aku adalah penenteram para 
sahabatku. Kalau aku sudah tidak ada, maka mereka, para sahabatku, akan tertimpa apa 
yang telah dijanjikan. Para sahabatku adalah penenteram umatku. Apabila para sahabatku 
telah tiada, maka umatku pasti akan tertimpa apa yang telah dijanjikan kepada mereka." 


Bab: Keutamaan para sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, kemudian orang-orang 


setelah mereka J^»9) 


& 




4597. Telah menceritakan kepada kami Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb dan Ahmad bin 
'Abdah Adh Dhabi dan lafazh ini milik Zuhair dia berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dia berkata; ' Amru mendengar Jabir mengabarkan dari Abu Sa'id Al 
Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Akan datang pada manusia 
suatu zaman, sekelompok orang berperang lalu dikatakan pada mereka, 'Apakah di antara 
kalian ada sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ' mereka menjawab; 'Ya, ' lalu 
mereka diberikan kemenangan. Kemudian sekelompok orang berperang dan dikatakan pada 
mereka; 'Apakah di antara kalian ada yang menjadi sahabat dari sahabat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam? ' mereka menjawab; 'Ya, ' lalu mereka diberi kemenangan. 
Kemudian sekelompok orang berperang lalu dikatakan pada mereka; 'Apakah di antara 
kalian ada orang yang menjadi sahabat dari orang yang menjadi sahabat dari sahabat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ' mereka menjawab; 'Ya, ' lalu mereka diberi 
kemenangan." 







4598. Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Umawi; Telah menceritakan 
kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dari 
Jabir dia berkata; Abu Said Al Khudri berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
bersabda: 'Akan datang suatu masa yang ketika itu seseorang sedang dicari-cari untuk 
memimpin ekspedisi pasukan. 1 Orang-orang akan berkata; 'Carilah apakah kalian dapatkan 
seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ' Akhirnya ditemukanlah seorang 
sahabat Rasulullah, yang dengannya mereka memperoleh kemenangan. Pada ekspedisi yang 
kedua orang-orang berkata; 'Apakah ada orang yang pernah bertemu dengan para sahabat 
Rasulullah? ' Maka mereka memperoleh kemenangan dengan dipimpin oleh orang tersebut. 
Pada ekspedisi yang ketiga seseorang berkata; 'Carilah apakah ada orang yang pernah 
bertemu dengan orang yang pernah bertemu para sahabat Rasulullah? ' Pada ekspedisi yang 
keempat seseorang berkata; 'Carilah apakah kalian dapatkan orang yang pernah bertemu 
dengan orang yang pernah bertemu dengan yang pernah bertemu para sahabat Rasulullah? ' 
Akhirnya didapatkanlah orang tersebut, hingga dengan kepemimpinan orang tersebut 
mereka meraih kemenangan. 



^ y 

Ju 315 ^ 





4599. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id dan Hannad bin As Sari keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dari Manshur dari Ibrahim bin 
Yazid dari 'Abidah As Salmani dari 'Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sebaik-baik umatku adalah pada masa setelahku, kemudian generasi 
setelahnya, kemudian generasi setelahnya lagi, lalu akan suatu kaum setelah mereka yang 
mana persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya, atau sebaliknya.' 
Namun Hannad di dalam Haditsnya tidak menyebutkan lafazh Al qarn (masa). Sedangkan 
Outaibah berkata dengan lafazh; 'Akan datang beberapa kaum.' 


3l3 j <3^*1 J J 



'ku&frr. 

P&>^\ i^pi sissijS 

mi» i ’i ✓ ?<.>t\> 'A i ' > K*" V • »" > * > v !j ''> t-r* V *^is t*C>*\^ 

( J^£i La-^-> X »- ^ La-^X.) -Xj>- 


4600. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim Al 
Hanzhali, lshaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami dan Utsman berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari 'Abidah dari Abdullah dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya; Siapakah manusia yang terbaik? 
Beliau menjawab: "yaitu orang-orang pada masaku, kemudian generasi setelahnya, 
kemudian generasi setelahnya lagi, lalu akan suatu kaum setelah mereka yang mana 
persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya, atau sebaliknya.' Ibrahim 
berkata; 'Dulu ketika kami masih kecil, mereka melarang kami dari perjanjian dan persaksian. 
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysar keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan keduanya dari Manshur melalui jalur Abu Al Ahwash dan Jarir yang semakna dengan 
hadits keduanya. Namun di dalam Hadits tersebut mereka tidak menyebutkan; 'Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam ditanya.' 


o b*' ji*J\ J 


4601. Dan telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani; Telah menceritakan 
kepada kami Azhar bin Sa'ad As Samman dari Ibnu 'Aun dari Ibrahim dari 'Abidah dari 
'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah 
generasiku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya lagi, -aku tidak 
tahu- beliau menyebutkan generasi setelah beliau tiga kali atau empat kali,- lalu beliau 
bersabda lagi: 'kemudian akan datang generasi setelah mereka yang mana persaksian salah 
seorang dari mereka mendahului sumpahnya, atau sebaliknya.' 


5 , 














4602. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan kepada kami 
Husyaim dari Abu Bisyr; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepadaku Isma'il bin Salim; Telah mengabarkan kepada kami Husyaim; Telah 
mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dari 'Abdullah bin Syaqiq dari Abu Hurairah dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik umatku adalah masa 
ketika aku diutus kepada mereka, kemudian generasi setelah mereka, -aku tidak tahu apakah 
beliau menyebutkan generasi setelah beliau tiga kali atau empat kali,- lalu beliau bersabda 
lagi: 'Lalu akan datang suatu kaum (yang mereka berlebih-lebihan makan dan minumnya) 
hingga menyebabkan mereka gemuk, mereka bersaksi sebelum diminta untuk bersaksi.' 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Ja'far; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi'; Telah menceritakan kepada kami Ghundar dari 
Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku 
Hajjaj bin Asy Sya'ir; Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid; Telah menceritakan 
kepada kami Abu 'Awanah seluruhnya dari Abu Bisyr melalui jalur ini dengan Hadits yang 
serupa. Namun di dalam Hadits Syu'bah di sebutkan. Abu Hurairah berkata; 'Aku tidak tahu 
beliau menyebutkan generasi setelah beliau dua kali atau tiga kali.' 


\'X-'. ' 1“ * ' \* 4 l *■'> ^ [t'* * <X ' >WX\' 

• 1 ' *<\ s * ^ * * X * 'T >> *> 'j t < X\' ~ * Xs\' 9 \vX\' 

irO 3 * jbjp A VjO J J-^4 I 

v '* * 'J X > ' * \\ * v 



_4lvS5l^. 

V -^- p^-* 1 j ^SaU ^ Ij& <DS^- <1^ <S \ ^c- <j jl jj 'i j 1 j j lj£- <>S\is Ij£- LL&*^ 

<j ^aJl^tU i^ *^l ^ 


4603. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al 
Mutsanna serta Ibnu Basysyar seluruhnya dari Ghundar. Ibnu Al Mutsanna berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; 
Aku mendengar Abu Jamrah; Telah menceritakan kepadaku Zahdam bin Madharrib; Aku 
mendengar 'Imran bin Hushain bercerita bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang hidup pada masaku. Kemudian orang-orang 
pada masa berikutnya. Kemudian orang-orang pada masa berikutnya. Kemudian orang- 
orang pada masa berikutnya." Imran berkata; 'Saya tidak tahu apakah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menyebutkan 'orang-orang sesudah masa beliau' dua atau tiga kali.' Setelah 
itu akan datang orang-orang yang memberikan kesaksian padahal mereka tidak dimintai 
kesaksian. Mereka berkhianat dan tidak dapat dipercaya. Mereka bernazar tanpa 
melaksanakannya dan diantara mereka tampak gemuk. Telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin 
Bisyr Al 'Abad; Telah menceritakan kepada kami Bahz; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada 
kami Syababah seluruhnya dari Syu'bah melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits mereka di 
sebutkan; 'Aku tidak tahu apakah beliau menyebutkan masa setelah beliau dua masa lagi 
atau tiga masa. Sedangkan di dalam Hadits Syababah disebutkan; Aku mendengar Zahdam 
bin Mudharrib ketika dia datang kepadaku dengan mengendarai kuda untuk suatu 
keperluan. Lalu dia menceritakan kepadaku bahwa dia mendengar Imran bin Hushain. 
Adapun di dalam Hadits Yahya dan Syababah disebutkan; 'Mereka bernadzar namun tidak 
menepatinya. Di dalam Hadits Bahaz disebutkan; dengan lafazh 'Yuufuun' (menepati) 
sebagaimana kata Ibnu Ja'far; Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 
Muhammad bin 'Abdul Malik keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 
'Awanah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepada kami Bapakku keduanya dari 
Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari 'Imran bin Hushain dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dengan Hadits ini. Di dalam Hadits Abu 'Awanah di sebutkan; Imran bin Hushain berkata; 
Wallahu A'lam, apakah beliau menyebutkan masa setelah beliau tiga kali atau tidak. - 
sebagaimana Hadits Zahdam dari Imran. Di dalam Hadits Hisyam ada sedikit tambahan; dari 
Qatadah; 'mereka bersumpah padahal tidak dimintai untuk bersumpah.' 



't ' 

ISI Jla^rv^-^llil <£ 1 j 


4604. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Syuja' bin Makhlad 
dan lafazh ini milik Abu Bakr dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Hushain yaitu 
Ibnu 'Ali Al Ju'fi dari Za'idah dari As Suddi dari 'Abdullah bin Al Bahi dari 'Aisyah dia berkata; 
seseorang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; 'Siapakah sebaik-baik manusia? 
' beliau menjawab: "Yaitu masa yang aku hidup di dalamnya, kemudian generasi kedua, dan 
generasi ketiga." 


Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Setelah seratus tahun, bumi tidak akan 


dihuni oleh orang yang sama" 






M 


J? J> 






4605. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan 'Abad bin Humaid. 
Muhammad bin Rafi' berkata; Telah menceritakan kepada kami. Sedangkan 'Abad berkata; 
Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar 
dari Az Zuhri; Telah mengabarkan kepadaku Salim bin 'Abdullah dan Abu Bakr bin Sulaiman 
bahwa 'Abdullah bin 'Umar berkata; "Pada suatu malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam mengimami kami shalat Isya di hari-hari terakhir kehidupannya. Setelah 
mengucapkan salam, beliau berdiri dan bersabda: 'Dapatkah kalian menghayati malam 
kalian ini, sesungguhnya pada penghujung seratus tahun yang akan datang tidak ada lagi 
seseorang yang masih hidup di muka bumi.' Ibnu Umar berkata; 'Para sahabat merasa takut 
terhadap sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut, sehingga mereka 
memperbincangkan maksud kata-kata seratus tahun dalam hadits itu. Sebenarnya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam hanya ingin mengatakan: 'Di awal abad yang akan datang, orang 



yang hidup pada masa sekarang ini tak satupun yang masih hidup.' Maksudnya masa para 
sahabat itu akan habis. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Daarimi 
Telah mengabarkan kepada kami Abui Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib. Dan 
Laits telah meriwayatkannya dari Abdurrahman bin Khalid bin Musafir keduanya dari Az 
Zuhri melalui sanad Ma'mar sebagaimana Haditsnya. 






4606. Telah menceritakan kepadaku Harun bin 'Abdullah dan Hajjaj bin Asy Sya'ir keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dia berkata; Berkata Ibnu 
Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwasannya dia mendengar Jabir bin 
'Abdullah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sebulan 
sebelum wafatnya: "Kalian menanyakan kepadaku tentang Hari Kiamat, ketahuilah bahwa 
ilmunya di sisi Allah. Saya bersumpah demi Allah, tidak akan ada manusia yang hidup pada 
hari ini di atas bumi, setelah seratus tahun yang akan datang." Dan telah menceritakannya 
kepada kami Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr; 
Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij melalui jalur ini. Namun dia tidak menyebutkan 
perkataan; 'sebulan sebelum wafatnya.' 




4607. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib dan Muhammad bin Abdul A'laa 
seluruhnya dari Al Mu'tamir. Ibnu Habib berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir 
bin Sulaiman dia berkata; Aku mendengar Bapakku, Telah menceritakan kepada kami Abu 
Nadhrah dari Jabir bin 'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau 
mengatakan hal itu sebulan sebelum wafatnya, -atau yang serupa dengan Hadits tersebut; 
"Tidak akan ada jiwa yang hidup pada hari setelah seratus tahun yang akan datang." Dan dari 
'Abdur Rahman -yaitu tukang memberi minum- dari Jabir bin 'Abdullah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dengah Hadits yang serupa. 'Abdur Rahman menafsirkan hal itu dengan 



'berkurangnya umur.' Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun; Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman At 
Taymi melalui kedua jalur sekaligus dengan Hadits yang serupa. 




9 $ } 


4608. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Abu 
Khalid dari Dawud dan lafazh ini miliknya; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada 
kami Sulaiman bin Hayyan dari Dawud dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id dia berkata; dia 
berkata; Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kembali dari perang Tabuk, para sahabat 
bertanya kepada beliau tentang hari kiamat. Lalu beliau bersabda: "Tidak akan ada lagi 
orang-orang yang hidup pada hari ini, setelah seratus tahun yang akan datang." 




4609. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada kami 
Abu Al Walid; Telah mengabarkan kepada kami Abu 'Awanah dari Hushain dari Salim dari 
Jabir bin 'Abdullah dia berkata; Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang- 
orang yang hidup masanya tidak akan lebih dari seratus tahun. Salim berkata; 'Kami ingat hal 
itu, bahwa yang dimaksud beliau adalah setiap jiwa yang hidup pada masa itu.' (umurnya 
tidak akan lebih dari seratus tahun). 


Bab: Haramnya menghina sahabat radhiallahu 'anhum 








ijslu 


4610. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Bakr bin Abu 
Syaibah serta Muhammad bin Al A'laa. Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami. 
Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al 



A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
telah bersabda: 'Janganlah kalian mencaci maki para sahabatku! Janganlah kalian mencaci 
maki para sahabatku! Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, seandainya seseorang 
menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka ia tidak akan dapat menandingi satu mud 
atau setengahnya dari apa yang telah diinfakkan para sahabatku.' 





4611. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Sa'id dia berkata; suatu ketika di 
antara Khalid bin Walid dan 'Abdur Rahman bin 'Auf ada sedikit permasalahan. Lalu Khalid 
mencelanya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian 
mencela seseorang dari sahabatku, karena sesungguhnya seseorang dari kalian seandainya 
menginfakkan emas sebesar gunung Uhud maka ia tidak akan dapat menandingi satu mud 
atau setengahnya dari apa yang telah diinfakkan para sahabatku.' Telah menceritakan 
kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj dan Abu Kuraib keduanya berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Al A'masy; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Ibnu Abu 'Adi seluruhnya dari Syu'bah dari Al A'masy melalui sanad Jarir dan Abu Mu'awiyah 
yang serupa dengan Hadits keduanya. Namun di dalam Hadits Syu'bah dan Waki' tidak di 
sebutkan tentang 'Abdur Rahman bin 'Auf dan Khalid bin Walid. 


Bab: Keutamaan Uwais Al Qarni radhiallahu 'anhu 






_$\ \\ 


J'J 


\Lii\ 







5ii ^l£X£f&^S '4'-^ 


4612. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Hasyim bin Al Qasim; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah; Telah 
menceritakan kepadaku Sa'id Al Jurairi dari Abu Nadhrah dari Usair bin Jabir bahwa 
penduduk Kufah mengutus beberapa utusan kepada Umar bin Khaththab, dan di antara 
mereka ada seseorang yang biasa mencela Uwais. Maka Umar berkata; "Apakah di sini ada 
yang berasal dari Qaran. Lalu orang itu menghadap Umar. Kemudian Umar berkata: 
'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Sesungguhnya akan 
datang kepadamu seorang laki-laki dari Yaman yang biasa dipanggil dengan Uwais. Dia 
tinggal di Yaman bersama Ibunya. Dahulu pada kulitnya ada penyakit belang (berwarna 
putih). Lalu dia berdo'a kepada Allah, dan Allahpun menghilangkan penyakit itu, kecuali 
tinggal sebesar uang dinar atau dirham saja. Barang siapa di antara kalian yang menemuinya, 
maka mintalah kepadanya untuk memohonkan ampun kepada Allah untuk kalian." Telah 
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Affan bin Muslim; Telah menceritakan kepada 
kami Hammad yaitu Ibnu Salamah dari Sa'id Al Jurairi melalui jalur ini dari 'Umar bin Al 
Khaththab dia berkata; Sungguh aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sebaik-baik tabi'in, adalah seorang laki-laki yang dibiasa dipanggil Uwais, dia 
memiliki ibu, dan dulu dia memiliki penyakit belang ditubuhnya. Carilah ia, dan mintalah 
kepadanya agar memohonkan ampun untuk kalian.' 


JIsas JliJo 



3\ii \ j ts J^i VS ^U f ^i1 jl 5^ ^ l^i\ ^ 


> y^i ■ 


ii*AAUr\i**'\ \ 




4613. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Muhammad bin Al 
Mutsanna serta Muhammad bin Basysyar. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. 
Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami. Lafazh ini milik Ibnu Al 
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz Ibnu Hisyam; Telah menceritakan 
kepadaku Bapakku; dari Oatadah dari Zurarah bin Aufa dari Usair bin Jabir dia berkata; 
"Ketika Umar bin Khaththab didatangi oleh rombongan orang-orang Yaman, ia selalu 
bertanya kepada mereka; 'Apakah Uwais bin Amir dalam rombongan kalian? ' Hingga pada 
suatu hari. Khalifah Umar bin Khaththab bertemu dengan Uwais seraya bertanya; 'Apakah 
kamu Uwais bin Amir? ' Uwais menjawab; 'Ya. Benar saya adalah Uwais.' Khalifah Umar 
bertanya lagi; 'Kamu berasal dari Murad dan kemudian dan Qaran? ' Uwais menjawab; 'Ya 
benar.' Selanjutnya Khalifah Umar bertanya lagi; 'Apakah kamu pernah terserang penyakit 
kusta lalu sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang dirham pada dirimu? ' Uwais 
menjawab; 'Ya benar.' Khalifah Umar bertanya lagi; 'Apakah ibumu masih ada? ' Uwais 
menjawab; 'Ya, ibu saya masih ada.' Khalifah Umar bin Khaththab berkata; 'Hai Uwais, 
sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Uwais bin Amir akan datang kepadamu bersama rombongan orang-orang Yaman yang 
berasal dari Murad kemudian dari Qaran. la pernah terserang penyakit kusta lalu sembuh 
kecuali tinggal sebesar uang dirham. Ibunya masih hidup dan ia selalu berbakti kepadanya. 
Kalau ia bersumpah atas nama Allah maka akan dikabulkan sumpahnya itu, maka jika kamu 
dapat memohon agar dia memohonkan ampunan untuk kalian, lakukanlah! ' Oleh karena itu 
hai Uwais, mohonkanlah ampunan untukku! ' Lalu Uwais pun memohonkan ampunan untuk 
Umar bin Khaththab. Setelah itu. Khalifah Umar bertanya kepada Uwais; 'Hendak pergi 
kemana kamu hai Uwais? ' Uwais bin Amir menjawab; 'Saya hendak pergi ke Kufah ya Amirul 
mukminin.' Khalifah Umar berkata lagi; 'Apakah aku perlu membuatkan surat khusus kepada 
pejabat Kufah? 'Uwais bin Amir menjawab; 'Saya lebih senang berada bersama rakyat jelata 
ya Amirul mukminin.' Usair bin Jabir berkata; 'Pada tahun berikutnya, seorang pejabat tinggi 
Kufah pergi melaksanakan ibadah haji ke Makkah. Selesai melaksanakan ibadah haji, ia pun 
pergi mengunjungi Khalifah Umar bin Khaththab. Lalu Khalifah pun menanyakan tentang 
berita Uwais kepadanya. Pejabat itu menjawab; 'Saya membiarkan Uwais tinggal di rumah 
tua dan hidup dalam kondisi yang sangat sederhana.' Umar bin Khaththab berkata; 
'Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Kelak Uwais bin Amir akan datang kepadamu bersama rombongan orang-orang Yaman, la 
berasal dari Murad dan kemudian dari Qaran. la pernah terserang penyakit kusta lalu 
sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang dirham. Kalau ia bersumpah dengan nama Allah, 
niscaya akan dikabulkan sumpahnya. Jika kamu dapat meminta agar ia berkenan 



memohonkan ampunan untukmu, maka laksanakanlah! 1 Setelah itu, pejabat Kufah tersebut 
langsung menemui Uwais dan berkata kepadanya; 'Wahai Uwais, mohonkanlah ampunan 
untukku! ' Uwais bin Amir dengan perasaan heran menjawab; 'Bukankah engkau baru saja 
pulang dari perjalanan suci, ibadah haji di Makkah? Maka seharusnya engkau yang 
memohonkan ampunan untuk saya.' Pejabat tersebut tetap bersikeras dan berkata; 
'Mohonkanlah ampunan untukku hai Uwais? ' Uwais bin Amir pun menjawab; 'Engkau baru 
pulang dari ibadah haji, maka engkau yang lebih pantas mendoakan saya.' Kemudian Uwais 
balik bertanya kepada pejabat itu; 'Apakah engkau telah bertemu dengan Khalifah Umar bin 
Khaththab di Madinah? ' Pejabat Kufah itu menjawab; 'Ya. Aku telah bertemu dengannya.' 
Akhirnya Uwais pun memohonkan ampun untuk pejabat Kufah tersebut. Setelah itu, Uwais 
dikenal oleh masyarakat luas, tetapi ia sendiri tidak berubah hidupnya dan tetap seperti 
semula. Usair berkata; 'Maka aku memberikan Uwais sehelai selendang yang indah, hingga 
setiap kali orang yang melihatnya pasti akan bertanya; 'Dari mana Uwais memperoleh 
selendang itu? "' 


Bab: Wasiat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam untu penduduk Mesir 


*V ^ / / 7; / 



is-j \f\ 

^ j* \ j y* 3 


4614. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Harmalah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili; Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Wahb; Telah menceritakan kepadaku Harmalah yaitu Ibnu 'Imran At Tujibi 
dari 'Abdur Rahman bin Syimasah Al Mahri dia berkata; Aku mendengar Abu Dzar berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Sesungguhnya kamu sekalian (kaum 
Muslimin) pasti akan dapat menaklukkan negeri Mesir, yaitu suatu wilayah yang terkadang 
dinamakan Al Qirath. Apabila kalian telah dapat menguasai negeri Mesir, maka berbuat 
baiklah kepada para penduduknya! Karena, bagaimanapun, mereka memiliki hak untuk 
dilindungi, sebagaimana kaum kafir dzimmi ataupun karena hubungan tali saudara (atau 
sebagai dzimmi dan hubungan keluarga dari jalur pernikahan). Apabila kalian melihat dua 
orang yang sedang bertikai di Mesir di lokasi berbatu bata, maka keluarlah dari tempat itu! ' 
Abu Dzar berkata; 'Ternyata saya melihat Abdurrahman bin Syurahbil bin Hasanah dan 
saudaranya yang laki-laki, yaitu Rabi'ah sedang bertengkar di tempat batu bata, maka saya 
pun keluar dan tempat itu.' 



liiil j\\ >-jJsU >^5 >slii ( ^ =s o^j 

3 I 3 l^La iLJ <j jLL*a£>J c^J4“. j Co ' J ta ^9 \ J ^ 3^ j \ ^ J J ^5^ 



4615. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 'Ubaidullah bin Sa'id keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir; Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku; Aku mendengar Harmalah Al Mishri bercerita dari 'Abdur Rahman bin Syimamah 
dari Abu Bashrah dari Abu Dzar dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
bersabda: 'Sesungguhnya kamu sekalian (kaum Muslimin) pasti akan dapat menaklukkan 
negeri Mesir, yaitu suatu wilayah yang terkadang dinamakan Al Oirath. Apabila kalian telah 
dapat menguasai negeri Mesir, maka berbuat baiklah kepada para penduduknya! Karena, 
bagaimanapun, mereka memiliki hak untuk dilindungi, sebagaimana kaum kafir dzimmi 
ataupun karena hubungan tali saudara (atau sebagai dzimmi dan hubungan keluarga dari 
jalur pernikahan). Apabila kalian melihat dua orang yang sedang bertikai di Mesir pada lokasi 
batu bata, maka keluarlah dari tempat itu! ' Abu Dzar berkata; 'Ternyata saya melihat 
Abdurrahman bin Syurahbil bin Hasanah dan saudaranya yang laki-laki, yaitu Rabi'ah sedang 
bertengkar di tempat batu bata, maka saya pun keluar dan tempat itu.' 


Bab: Keutamaan penduduk Yaman 




4616. Telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Manshur; Telah menceritakan kepada kami 
Mahdi bin Maimun dari Abu Al Wazi' Jabir bin 'Amru Ar Rabisi; Aku mendengar Abu Barzah 
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menugaskan seorang sahabat untuk 
berdakwah ke salah satu perkampungan Arab. Tetapi, sesampainya di sana para penduduk 
kampung tersebut malah mencaci dan memukulinya. Kemudian sahabat tersebut kembali 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan kejadiannya. Setelah itu, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Seandainya yang kamu datangi itu adalah 
para penduduk negeri Oman, niscaya mereka tidak akan mencaci ataupun memukulimu.' 


Bab: Pendusta dan perusak dari negeri Tsaqif (L& 




( 3^*1 b*\<^!** 4 


^jj4>JJX- 


^£- J jjfe <**J\ J-* 1 J JS J 4ji\ JlLc- «_J lS_y® £^9 ^ -Xlc- 

^oi^3 ^\i^sutS^feo1doti j\ j^i^\ ^ 

.* ^ **> / y \ y ** x ♦* 

i%y^ji^fi»3\j 


4617. Telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammi; Telah menceritakan 
kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu lshaq Al Hadhrami; Telah mengabarkan kepada kami Al 
Aswad bin Syaiban dari Abu Naufal dia berkata; "Saya pernah melihat Abdullah bin Zubair 
disalib di suatu perbukitan antara Madinah dan Makkah. Oleh karena itu, tidaklah 
mengherankan, apabila kaum Ouraisy dan masyarakat muslim lainnya melintasi tempat 
tersebut. Sehingga Abdullah bin Umar juga melintasi Abdullah bin Zubair dan berdiri di 
dekatnya seraya berkata; 'Assalaamu 'alaika hai Abu Khubaib! # Assalaamu 'alaika hai Abu 
Khubaib! # Assalaamu 'alaika hai Abu Khubaib! # Demi Allah, sungguh aku pernah 
melarangmu untuk berbuat seperti ini! # Demi Allah, sungguh aku pernah melarangmu 
untuk berbuat seperti ini! # Demi Allah, sungguh aku pernah melarangmu untuk berbuat 
seperti ini! ' # Abdullah bin Zubair berkata; 'Demi Allah, sepengetahuanku kamu adalah 
orang yang rajin bangun malam untuk melaksanakan shalat rajin menyambung tali 
silaturahim. Demi Allah, kamu adalah ornag yang paling buruk di tengah-tengah umat yang 
baik.' Setelah itu, Abdullah bin Umar pun pergi meninggalkannya. Sikap Abdullah bin Zubair 
dan ucapannya itu diketahui oleh Hajjaj Ats Tsaqafi. Lalu ia pun mengirim pasukan untuk 
menurunkannya dari tiang salib dan melemparkannya ke atas kuburan orang-orang Yahudi. 
Setelah itu, Al Hajjaj mengirim utusan kepada ibu Abdulah bin Zubair, yaitu Asma' binti Abu 
Bakar. Tetapi, Asma' tidak menghadap kepada Al Hajjaj. Lalu sekali lagi Al Hajjaj mengirim 
utusannya kepada Asma' binti Abu Bakar dengan membawa pesan khusus dari Al Hajjaj yang 



berbunyi; 'Kau datang menghadap kepadaku atau aku kirim pasukan untuk menyeretmu 
kehadapanku! ' Namun Asma' binti Abu Bakar tetap menolak sambil berkata; 'Demi Allah, 
aku tidak akan datang menghadapmu sampaipun kamu kirim pasukan untuk menyeretku ke 
hadapanmu! ' Al Hajjaj berkata; 'Hai pasukan siapkan kudaku! ' Kemudian Hajjaj mengenakan 
sepatunya dan berangkat dengan membawa pasukannya hingga mereka tiba di depan 
rumah Asma' binti Abu Bakar. Al Hajjaj bertanya kepadanya; 'Hai ibu tua, bagaimanakah 
pendapatmu tentang perbuatan yang telah aku lakukan kepada musuh Allah (maksudnya 
adalah anak laki-lakinya, yaitu Abdullah bin Zubair)? ' Asma' binti Abu Bakar pun menjawab 
dengan lantang; 'Menurutku, kamu telah menghancurkan dunianya sedangkan ia telah 
menghancurkan akhiratmu.' 'Aku dengar'; ujar Asma'; 'Kamu mengatakan kepadanya 
(maksudnya kepada Abdullah bin Zubair, puteranya); 'Hai anak seorang wanita yang 
mempunyai dua ikat pinggang! ' Demi Allah, akulah wanita yang mempunyai dua ikat 
pinggang itu. Yang satu, pernah aku gunakan untuk membawa makanan Rasulullah dan 
makanan Abu Bakar dari kendaraannya, sedangkan yang lainnya adalah ikat pinggang yang 
selalu dibutuhkan kaum wanita. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
memberitahukan kepada kami bahwasanya di Tsaqif itu ada seorang pembohong dan 
seorang perusak. Pembohong tersebut telah kami ketahui, sedang perusak itu, kami tak 
punya prasangka lain selain engkau.' Abu Naufal berkata; 'Kemudian Al Hajjaj meninggalkan 
tempat Asma' binti Abu Bakar tanpa mengucapkan satu kata pun kepadanya.' 


Bab: Keutamaan Persi/lran J^ai) 




4618. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abad bin Humaid keduanya 
berkata; 'Abad Telah mengabarkan kepada kami dan berkata Ibnu Rafi'; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ja'far Al Jazari 
dari Yazid bin Al Asham dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Seandainya agama ini berada di tempat bintang-bintang di langit, tentu seorang 
laki-laki dari Persia -atau beliau bersabda: 'dari generasi Persia, - akan menuju ketempat 
bintang-bintang itu hingga ia mencapainya.' 


3lss y 

i\3. »Lfi 
jajj ^ ^ ^ -jUk, 11^315 

5vs j$3 



4619. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami 
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Tsaur dari Abu Al Ghaits dari Abu Hurairah dia 
berkata; "Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba 
surat Al Jumu'ah diturunkan kepada beliau. Pada saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
membacakan ayat yang berbunyi: '...dan orang-orang lain dari mereka yang belum 
berhubungan dengan mereka' tiba-tiba ada seseorang yang bertanya; 'Ya Rasulullah, 
siapakah mereka itu? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menjawab hingga orang 
tersebut menanyakannya sebanyak tiga kali. Kebetulan pada saat itu di tengah kami ada 
Salman Al Farisi. Kemudian Rasulullah meletakkan tangannya pada Salman seraya bersabda: 
'Seandainya iman itu berada di tempat bintang-bintang di langit, tentu orang-orang Persia 
pasti akan mencapainya.' 


Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Manusia seperti seratus unta, tidak ada 


yang bisa untuk dikendarai" 




^ ^ ^ // / 


4620. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abad bin Humaid dan lafazh 
ini milik Muhammad dia berkata; 'Abad Telah mengabarkan kepada kami dan berkata Ibnu 
Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami 
Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu 'Umar dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah bersabda: 'Kalian akan mendapati manusia bagaikan seratus unta yang tidak 
ada seekor pun dapat ditungganginya."' 



46.KITAB: BERBUAT BAIK, MENYAMBUT SILATURAHMI DAN ADAB 


Bab: Berbakti untuk kedua orang tua ^>) 


o? 6 J 










j.&\£ 



4621. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif Ats Tsaqafi 
dan Zuhair bin Harb keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari 'Umarah 
bin Al Qa'qa' dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah berkata; "Seorang laki-laki datang kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia bertanya, "Siapakah orang yang paling berhak 
dengan kebaktianku?" Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Ibumu!" dia bertanya 
lagi; "Kemudian siapa?" beliau menjawab: "Ibumu!" dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" 
beliau menjawab: "Kemudian Ibumu!" dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" dijawab: 
"Kemudian bapakmu!" sedangkan di dalam Hadits Qutaibah disebutkan; 'Siapakah yang 
paling berhak dengan kebaktianku? -tanpa menyebutkan kalimat; 'An Nas.' 




X\' ' x ' \ L> s " > \'X'\ ' \'\ ' < \'X'\ ' -I " > '* ' > XX\' ? \''XX\ i\ '\\ 


4622. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa Al Mahdani; 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail dari Bapaknya dari 'Umarah bin Al Qa'qa' dari 
Abu Zur'ah dari Abu Hurairah seorang laki-laki seraya berkata; 'Ya Rasulullah, siapakah orang 
yang paling berhak dengan kebaktianku? Beliau menjawab: 'Ibumu, lalu Ibumu, lalu Ibumu, 
kemudian bapakmu, kemudian orang yang terdekat denganmu dan seterusnya.' Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami 
Syarik dari 'Ammarah dari Ibnu Syubrumah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata; 
Seseorang berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -lalu Abu Hurairah menyebutkah 
Hadits yang serupa dengan Hadits Jarir dengan sedikit tambahan; 'beliau bersabda: 'Ya, dan 


bapakmu, sungguh aku akan memberitakan kepadamu.' Telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami Syababah Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Thalhah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Telah 
menceritakan kepadaku Ahmad bin Khirasy Telah menceritakan kepada kami Habban Telah 
menceritakan kepada kami Wuhaib keduanya dari Ibnu Syubrumah melalui jalur ini. Di 
dalam Hadits Wuhaib disebutkan dengan lafazh; 'Man Abarru.' (Siapakah yang paling baik). 
Sedangkan di dalam Hadits Muhammad bin Thalhah dengan lafazh; 'Ayyun nas ahaqqu minni 
bihusnis shahbah.' -lalu dia menyebutkan lafazh yang sama dengan Hadits Jarir.- 




» A' > **.»'>■ 


J;y c y r J&\ 


4623. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Habib; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id Al Qaththan dari Sufyan 
dari Syu'bah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Habib dari Abu Al 'Abbas 
dari 'Abdullah bin 'Amru dia berkata; "Seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam minta izin hendak ikut jihad (berperang). Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bertanya kepadanya: "Apakah kedua orang tuamu masih hidup?" Jawab orang itu; "Masih!" 
Sabda beliau: "Berbakti kepada keduanya adalah jihad." Telah menceritakan kepada kami 
Ubaidullah bin Mu'adz Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah dari Habib Aku mendengar Abui Abbas, aku mendengar Abdullah bin 
Amru bin Al Ash dia berkata; Seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -lalu 
Amru menyebutkan Hadits yang serupa,- Muslim berkata; Abui Abbas adalah As Saib bin 
Farukh Al Makki. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Basyir dari Mis'ar Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami 
Mu'awiyyah bin Amru dari Abu lshaq Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakaria Telah menceritakan kepada kami Husain 
bin Ali Al Ju'fi dari Zaidah keduanya dari Al A'masy seluruhnya dari Habib melalui jalur ini 
dengan Hadits yang serupa. 





4624. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Yazid bin Abu 
Habib bahwa Na'im -budak- Ummu Salamah menceritakan kepadannya, 'Abdullah bin 'Amru 
bin Al 'Ash berkata; "Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam lalu dia berkata: Aku bai'at (berjanji setia) dengan Anda akan ikut hijrah dan jihad, 
karena aku mengingini pahala dari Allah." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 
"Apakah kedua orang tuamu masih hidup?" Jawab orang itu; "Bahkan keduanya masih 
hidup." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi: "Apakah kamu mengharapkan pahala 
dari Allah?" Jawabnya; "Ya!" Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Pulanglah kamu 
kepada kedua orang tuamu, lalu berbaktilah pada keduanya dengan sebaik-baiknya." 


Bab: Mengutamaan untuk berbakti kepada kedua orang tua dari shalat sunah ( ^>^-Xa3 
\jb ^r\X-_ji> , ^L^aJL>^ _jJ\) 


% JJiA 

<-l4- 3 5^ J 3^ tiuco Jj J jlS 

\ jjb ^4 C-ila \ jjb \ji Ci (J-JiS ClAJLptS ^c- L^ lLe- CT® ® 

^ 1 ^ Jli9 j Jla» J-i a! \_ 3 \ji 9 ^ j 





4625. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada 
kami Sulaiman bin Al Mughirah; Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Hilal dari Abu 
Rafi' dari Abu Hurairah dia berkata; "Suatu ketika Juraij beribadah di tempat ibadahnya." 
Lalu ibunya datang -Hamid berkata; Abu Rafi menggambarkan sifat Abu Hurairah ketika 
mencontohkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tatkala ibunya memanggil Juraij seraya 
meletakkan tangannya pada bulu matanya lalu mengangkat kepalanya memanggil Juraij; 
'Wahai Juraij, saya ibumu jawablah!"Ternyata ibunya mendapati Juraij sedang shalat. Juraij 
pun berkata; 'Ya Allah, ibuku atau shalatku yang harus aku penuhi? ' maka Juraij memilih 
untuk meneruskan shalatnya. Kemudian ibunya kembali mendatanginya (di tempat shalat), 
dan masih mendapati Juraij sedang shalat, ia berkata; 'Wahai Juraij, aku ini ibumu, jawablah.' 
Juraij berkata dalam hatinya; 'Ya Allah, ibuku atau shalatku, ' maka ia tetap memilih 
shalatnya. Lalu ibunya mendatanginya dan mendapatinya sedang shalat, ia berkata; 'Wahai 
Juraij, aku ini ibumu, jawablah aku, ' Juraij berkata dalam hatinya; 'Ya Allah, ibuku atau 
shalatku, ' maka ia tetap memilih shalatnya. Dan akhirnya Ibunya berkata; 'Ya Allah, Juraij ini 
adalah anakku, aku telah mengajaknya berbicara (memanggilnya) tetapi ia tidak 
menjawabku. Ya Allah, janganlah Engkau matikan ia sebelum ia bertemu dengan seorang 
wanita pelacur.' sekiranya ia berdoa supaya Juraij mendapatkan fitnah, maka Juraij pasti 
akan mendapatkan fitnah itu." Abu Hurairah berkata; "Ada seorang penggembala kambing 
yang bernaung di rumah ibadahnya, " Abu Hurairah berkata; "lalu wanita pelacur itu keluar 
dan berzina dengan penggembala kambing tersebut hingga melahirkan seorang bayi laki-laki, 
" maka ditanyakan kepada wanita tersebut; 'Bayi ini anak siapa? ' wanita pelacur itu 
menjawab; 'Anak pemilik rumah ibadah.' lalu orang-orang pun mendatangi rumah ibadah 
Juraij dengan membawa kapak dan sekop mereka, mereka memanggil Juraij namun ia 
ternyata sedang shalat dan enggan untuk menjawabnya. Akhirnya mereka menghancurkan 
rumah ibadahnya. Melihat hal itu, maka turunlah Juraij menemui mereka, mereka berkata; 
'Bertanyalah kepada wanita ini.'" Abu Hurairah berkata; "Juraij tersenyum, lalu mengusap 
kepala bayi itu seraya bertanya; 'Siapa bapakmu? ' maka bayi itu menjawab; 'Bapakku adalah 
penggembala kambing.' Setelah mendengar hal itu dengan serta merta mereka berkata; 
'Wahai Juraij, kami akan membangun kembali rumah ibadahmu yang telah hancur dengan 
emas dan perak, ' tetapi Juraij menjawab; 'Tidak, bangunlah dengan tanah kembali, ' lalu 
mereka pun melakukannya." 


['>»> " 'L* vS\' 

pr'- -> Aj yj p-sp j\Jb j UoA»- 







3l5ii J>\ ly^^%t- \S JlS j <ui4 <j (J ' <-f ^*As (S^ 3^ *? 


ciiij, ^i^jci ^ jo>^j v^j'i 5 j 


s* c 

* <.1 1 


laiL. c5 J^\j*lJ 


4626. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Yazid bin Harun; Telah mengabarkan kepada kami Jarir bin Hazim; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
beliau telah bersabda: "Tidak ada bayi yang dapat berbicara ketika masih berada dalam 
buaian kecuali tiga bayi: bayi Isa bin Maryam, dan bayi dalam perkara Juraij." Juraij adalah 
seorang laki-laki yang rajin beribadah, la membangun tempat peribadatan dan senantiasa 
beribadah di tempat itu. Ketika sedang melaksanakan shalat sunnah, tiba-tiba ibunya datang 
dan memanggilnya; 'Hai Juraij! ' Juraij bertanya dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang lebih 
aku utamakan, melanjutkan shalatku ataukah memenuhi panggilan ibuku? ' Akhirnya ia pun 
meneruskan shalatnya itu hingga ibunya merasa kecewa dan beranjak darinya. Keesokan 
harinya, ibunya datang lagi kepadanya sedangkan Juraij sedang melakukan shalat sunnah. 
Kemudian ibunya memanggilnya; 'Hai Juraij! ' Kata Juraij dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang 



lebih aku utamakan, memenuhi seruan ibuku ataukah shalatku? ' Lalu Juraij tetap 
meneruskan shalatnya hingga ibunya merasa kecewa dan beranjak darinya. Hari berikutnya, 
ibunya datang lagi ketika Juraij sedang melaksanakan shalat sunnah. Seperti biasa ibunya 
memanggil; 'Hai Juraij! ' Kata Juraij dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang harus aku utamakan, 
meneruskan shalatku ataukah memenuhi seruan ibuku? ' Namun Juraij tetap meneruskan 
shalatnya dan mengabaikan seruan ibunya. Tentunya hal ini membuat kecewa hati ibunya. 
Hingga tak lama kemudian ibunya pun berdoa kepada Allah; 'Ya Allah, janganlah Engkau 
matikan ia sebelum ia mendapat fitnah dari perempuan pelacur! ' Kaum Bani Israil selalu 
memperbincangkan tentang Juraij dan ibadahnya, hingga ada seorang wanita pelacur yang 
cantik berkata; 'Jika kalian menginginkan popularitas Juraij hancur di mata masyarakat, maka 
aku dapat memfitnahnya demi kalian.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun 
meneruskan sabdanya: 'Maka mulailah pelacur itu menggoda dan membujuk Juraij, tetapi 
Juraij tidak mudah terpedaya dengan godaan pelacur tersebut. Kemudian pelacur itu pergi 
mendatangi seorang penggembala ternak yang kebetulan sering berteduh di tempat 
peribadatan Juraij. Ternyata wanita tersebut berhasil memperdayainya hingga laki-laki 
penggembala itu melakukan perzinaan dengannya sampai akhirnya hamil. Setelah 
melahirkan, wanita pelacur itu berkata kepada masyarakat sekitarnya bahwa; 'Bayi ini adalah 
hasil perbuatan aku dengan Juraij.' Mendengar pengakuan wanita itu, masyarakat pun 
menjadi marah dan benci kepada Juraij. Kemudian mendatangi rumah peribadatan Juraij dan 
bahkan menghancurkannya. Selain itu, mereka pun bersama-sama menghakimi Juraij tanpa 
bertanya terlebih dahulu kepadanya. Lalu Juraij bertanya kepada mereka; 'Mengapa kalian 
lakukan hal ini kepadaku? ' Mereka menjawab; 'Kami lakukan hal ini kepadamu karena kamu 
telah berbuat zina dengan pelacur ini hingga ia melahirkan bayi dari hasil perbuatanmu.' 
Juraij berseru; 'Dimanakah bayi itu? ' Kemudian mereka menghadirkan bayi hasil perbuatan 
zina itu dan menyentuh perutnya dengan jari tangannya seraya bertanya; 'Hai bayi kecil, 
siapakah sebenarnya ayahmu itu? ' Ajaibnya, sang bayi langsung menjawab; 'Ayah saya 
adalah si fulan, seorang penggembala.' Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 
'Akhirnya mereka menaruh hormat kepada Juraij. Mereka menciuminya dan mengharap 
berkah darinya. Setelah itu mereka pun berkata; 'Kami akan membangun kembali tempat 
ibadahmu ini dengan bahan yang terbuat dari emas.' Namun Juraij menolak dan berkata; 
'Tidak usah, tetapi kembalikan saja rumah ibadah seperti semula yang terbuat dari tanah 
liat.' Akhirnya mereka pun mulai melaksanakan pembangunan rumah ibadah itu seperti 
semula. Dan bayi ketiga. Ada seorang bayi sedang menyusu kepada ibunya, tiba-tiba ada 
seorang laki-laki yang gagah dan berpakaian yang bagus pula. Lalu ibu bayi tersebut berkata; 
'Ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah anakku ini seperti laki-laki yang sedang mengendarai hewan 
tunggangan itu! ' Ajaibnya, bayi itu berhenti dari susuannya, lalu menghadap dan 
memandang kepada laki-laki tersebut sambil berkata; 'Ya Allah ya Tuhanku, janganlah 
Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! ' Setelah itu, bayi tersebut langsung menyusu 
kembali kepada ibunya. Abu Hurairah berkata; 'Sepertinya saya melihat Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan susuan bayi itu dengan memperagakan jari 
telunjuk beliau yang dihisap dengan mulut beliau.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
meneruskan sabdanya: 'Pada suatu ketika, ada beberapa orang yang menyeret dan 
memukuli seorang wanita seraya berkata; 'Kamu wanita tidak tahu diuntung. Kamu telah 
berzina dan mencuri.' Tetapi wanita itu tetap tegar dan berkata; 'Hanya Allah lah 
penolongku. Sesungguhnya Dialah sebaik-baik penolongku.' Kemudian ibu bayi itu berkata; 
'Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti wanita itu! ' Tiba-tiba bayi tersebut 
berhenti dari susuan ibunya, lalu memandang wanita tersebut seraya berkata; 'Ya Allah ya 
Tuhanku, jadikanlah aku sepertinya! ' Demikian pernyataan ibu dan bayinya itu terus 



berlawanan, hingga ibu tersebut berkata kepada bayinya; 'Celaka kamu hai anakku! Tadi, ada 
seorang laki-laki yang gagah dan menawan lewat di depan kita, lalu kamu berdoa kepada 
Allah; 'Ya Allah, jadikanlah anakku seperti laki-laki itu! Namun kamu malah mengatakan; 'Ya 
Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! Kemudian tadi, ketika ada beberapa 
orang menyeret dan memukuli seorang wanita sambil berkata; 'Ya Allah, janganlah Engkau 
jadikan anakku seperti wanita itu! ' Tetapi kamu malah berkata; 'Ya Allah, jadikanlah aku 
seperti wanita itu! ' Mendengar pernyataan ibunya itu, sang bayi pun menjawab; 
'Sesungguhnya laki-laki yang gagah itu seorang diktator hingga aku mengucapkan; 'Ya Allah, 
janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! ' Sementara wanita yang dituduh mencuri 
dan berzina itu tadi sebenarnya adalah seorang wanita yang shalihah, tidak pernah berzina, 
ataupun mencuri. Oleh karena itu, aku pun berdoa; 'Ya Allah, jadikanlah aku seperti wanita 
itu! ' 

Bab: Celakalah orang sempat mendapati masa tua kedua orang tua, atau salah satu 
darinya kemudian ia tidak masuk surga ( Jo-c- I aJ&Jp-I j\ 




4627. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Awanah dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam beliau bersabda: "Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka!" lalu beliau ditanya; "Siapakah 
yang celaka, ya Rasulullah?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Barang Siapa yang 
mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut), atau salah satu dari keduanya, tetapi dia 
tidak berusaha masuk surga (dengan berusaha berbakti kepadanya dengan sebaik-baiknya)." 


aLc- <0 j \\j ii jl\ Jls 4JJ \ J J-J ^ J p* J 


ppfi 


4628. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka!" lalu beliau ditanya; "Siapakah yang 
celaka, ya Rasulullah?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Barang Siapa yang 
mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut), atau salah satu dari keduanya, tetapi dia 



tidak berusaha masuk surga (dengan berusaha berbakti kepadanya dengan sebaik-baiknya)." 
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada 
kami Khalid bin Makhlad dari Sulaiman bin Bilal; Telah menceritakan kepadaku Suhail dari 
Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Dia celaka, ' sebanyak tiga kali -kemudian disebutkan Hadits yang serupa. - 


Bab: Keutamaan menyambung tali silaturahmi dengan sahabat-sahabat orang tua ( 


jj>U 


4629. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh; Telah 
mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Abu 
Ayyub dari Al Walid bin Abu Al Walid dari 'Abdullah bin Dinar dari 'Abdullah bin 'Umar dia 
berkata; "Seorang laki-laki desa bertemu dengannya di salah satu jalan di kota Mekkah. Lalu 
'Abdullah memberi salam kepadanya dan menaikkannya ke atas keledai yang dikendarainya, 
dan diberinya serban yang sedang dipakainya di kepala." Kata Ibnu Dinar; "Maka kami 
berkata kepada 'Abdullah bin 'Umar; 'semoga Allah ta'ala membalas kebaikan Anda. 
Sesungguhnya orang desa itu lebih suka yang sederhana." Jawab 'Abdullah; "Bapak orang ini 
adalah sahabat baik 'Umar bin Khaththab. Aku mendengar Rasulullah bersabda: 
"Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah apabila seorang anak melanjutkan hubungan 
(silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik ayahnya." 




4630. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Haiwah bin Syuraih dari Ibnu Al Hadi dari 
'Abdullah bin Dinar dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah apabila seseorang melanjutkan 
hubungan (silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik ayahnya." 





\iA4ii\3isjjt^Y*iLi^3iSo^^ 

o2^i3i»iub^5j^\3isiiuJ\j 

0^®5i J J _jijeL*J«jt*’ ( j\ jlji9dJLu\ ^L»_C-_3 a11lC-^3_^ 


4631. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin 'Ali Al Hulwani; Telah menceritakan 
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dan Al 
Laits bin Sa'ad seluruhnya dari Yazid bin 'Abdullah bin Usamah bin Al Hadi dari 'Abdullah bin 
Dinar dari Ibnu 'Umar bahwasanya apabila ia hendak ke Makkah, maka biasanya ia 
membawa keledainya untuk dikendarainya jika -ia sudah bosan untuk mengendarai unta, - 
sambil mengikatkan sorban pada kepalanya. Pada suatu hari, ketika ia sedang mengendarai 
keledainya, tiba-tiba ada seorang laki-laki Arab badui yang lewat, maka dia berkata; 
"Bukankah kamu ini adalah fulan bin fulan?" Orang tersebut menjawab; 'Ya, benar.' Lalu 
Ibnu Umar memberikan keledainya kepada orang itu sambil berkata; 'Ambillah keledai ini 
untuk kendaraanmu! ' Selain itu, ia juga memberikan sorbannya dengan mengatakan; 
'Ikatkanlah surban ini di kepalamu! ' Salah seorang sahabat berkata kepada Abdullah bin 
Umar; 'Semoga Allah mengampunimu hai Ibnu Umar, karena kamu telah memberikan 
keledai yang biasa kamu jadikan kendaraanmu dan sorban yang biasa kamu ikatkan di 
kepalamu kepada orang Arab badui itu.' Abdullah bin Umar menjawab; 'Wahai sahabat 
ketahuilah bahwasanya saya pernah mendengar Rasulullah bersabda: 'Di antara bakti 
seseorang yang paling baik kepada orang tuanya adalah menyambung tali keluarga karib 
orang tuanya setelah orang tuanya meninggal dunia.' Sesungguhnya bapak orang Arab badui 
itu dahulu adalah teman Umar bin Khaththab." 


Bab: Tafsir kebaikan dan dosa 






4632. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun; Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi dari Mu'awiyah bin Shalih dari 'Abdur Rahman bin 
Jubair bin Nufair dari Bapaknya dari An Nawwas bin Mis'an Al Anshari dia berkata; "Aku 
pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang arti kebajikan dan 
dosa. Sabda beliau: "Kebajikan itu ialah budi pekerti yang baik. Sedangkan dosa ialah 
perbuatan atau tindakan yang menyesakkan dada, dan engkau sendiri benci jika 
perbuatanmu itu diketahui orang lain." 



Ju\^\^s^c/\dS J'jSiJ^jJ\[^[yJi\j 


4633. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdullah bin Wahb; Telah menceritakan kepadaku Mu'awiyah yaitu Ibnu Shalih dari 'Abdur 
Rahman bin Jubair bin Nufair dari Bapaknya dari Nawwas bin Sim'an dia berkata; "Saya 
pernah tinggal bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selama satu tahun di 
Madinah. Saya tidak dapat pergi hijrah (bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) 
karena adanya suatu masalah." Seseorang dari kami apabila berhijrah biasanya tidak 
menanyakan tentang sesuatupun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian 
saya bertanya kepada Rasulullah tentang kebaikan dan dosa. Lalu beliau bersabda: 'Kebaikan 
adalah budi pekerti yang baik, sedangkan dosa adalah apa yang terlintas/terdetik dalam 
dadamu dan kamu tidak suka jika hal itu diketahui orang lain.' 


Bab: Silaturahmi dan haramnya untuk memutuskannya 




jis&. 

(H ~ ^ ° J T ‘ 3oUl\pljLa\A flc Jl »-^l\ 


4634. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif bin 'Abdullah 
Ats Tsaqafi dan Muhammad bin 'Abbad keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Hatim yaitu Ibnu Isma'il dari Mu'awiyah yaitu Ibnu Abu Muzarrid -budak- dari Bani Hasyim; 
Telah menceritakan kepadaku Pamanku, Abu Al Hubab Sa'id bin Yasar dari Abu Hurairah dia 
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Setelah Allah Azza wa Ja I la 
menciptakan semua makhluk, maka rahim pun berdiri sambil berkata; 'Inikah tempat bagi 
yang berlindung dari terputusnya silaturahim (Menyambung silaturahim).' Allah Subhanahu 
wa Ta'ala menjawab: 'Benar. Tidakkah kamu rela bahwasanya Aku akan menyambung orang 
yang menyambungmu dan memutuskan yang memutuskanmu? ' Rahim menjawab; 'Tentu.' 



Allah berfirman: 'Itulah yang kamu miliki.' Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Jika kamu mau, maka bacalah ayat berikut ini: Maka apakah kiranya jika kamu 
berkuasa kamu akan berbuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan 
kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknat oleh Allah dan ditulikan telinga 
mereka serta dibutakan penglihatan mereka. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al 
Qur'an ataukah hati mereka terkunci? (QS. Muhammad 22-24). 



4635. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
lafazh ini milik Abu Bakr. Dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mu'awiyah 
bin Muzarrid dari Yazid bin Ruman dari 'Urwah dari 'Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Rahim (kasih sayang) itu tergantung di 'Arasy, seraya berkata; 
"Siapa yang menyambungkanku, maka Allah pun akan menyambungkannya. Dan 
barangsiapa yang memutuskanku, niscaya Allah pun akan memutuskannya pula." 




4636. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu 'Umar keduanya berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Muhammad bin Jubair bin 
Muth'im dari Bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak masuk surga 
orang yang memutuskan." Ibnu Abu Umar berkata; Sufyan berkata; 'Yaitu yang memutuskan 
silaturrahmi.' 






4637. Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Muhammad bin Asma' Adh Dhaba'i; Telah 
menceritakan kepada kami Juwariyah dari Malik dari Az Zuhri bahwa Muhammad bin Jubair 
bin Muth'im; Telah mengabarkan kepadanya bahwa Bapaknya mengabarkan kepadanya, 
sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak masuk surga orang 
yang memutuskan silaturrahmi." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan 
Abad bin Humaid dari Abdurrazak dari Ma'mar dari Az Zuhri melalui jalur ini dengan Hadits 



yang serupa. Dia berkata dengan lafazh; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. 


(J-yalis» Jj \ l lUo 3 ' A *jj A *‘. ^ G' -“h* Q ‘^*3 j * J J 




4638. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi; Telah mengabarkan 
kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Anas bin 
Malik dia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezkinya, atau ingin dipanjangkan usianya, maka 
hendaklah dia menyambung silaturrahmi." 




4639. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin 
Khalid dia berkata; Ibnu Syihab berkata; Telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang ingin dilapangkan 
rezkinya, dan ingin dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung silaturrahmi." 


> c 




4 9 9 . 

■ “ - /\1 ✓ > «- ‘ 1 ^- 


> > 


4640. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin 
Basysyar dan lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; Aku 
mendengar Al A'laa bin 'Abdur Rahman bercerita dari Bapaknya dari Abu Hurairah 
bahwasanya seorang laki-laki pernah berkata; "Ya Rasulullah, saya mempunyai kerabat. Saya 
selalu berupaya untuk menyambung silaturahim kepada mereka, tetapi mereka 
memutuskannya. Saya selalu berupaya untuk berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka 
menyakiti saya. Saya selalu berupaya untuk lemah lembut terhadap mereka, tetapi mereka 
tak acuh kepada saya." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Jika benar 
seperti apa yang kamu katakan, maka kamu seperti memberi makan mereka debu yang 
panas, dan selama kamu berbuat demikian maka pertolongan Allah akan selalu bersamamu.' 



Bab: Haramnya hasad dan saling marah 


4»l\ 

J, 

olpLilij ^jiS\^U\%\ y>yyy\ 

11^» VS£1^ ^,3^^ 11^» VS£1^ 0^ 4---^ VS£1^ c±,*^ ^>4^1 

;>5i\ ^ 

<£>5^ 

\yj\^y ^\^HyJ^y^HjsvyyyyUy^ 


* y \ y »t . , ^'*. 

TgyjLrt'y?*-^ 


4641. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya berkata; 'Aku membaca Hadits Malik 
dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Janganlah saling memarahi, saling mendengki, saling membelakangi, tetapi jadilah kalian 
hamba Allah yang bersaudara." Tidak halal bagi seorang muslim untuk mendiamkan 
saudaranya sesama muslim lebih dari tiga hari." Telah menceritakan kepada kami Hajib bin 
Al Walid; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb; Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Al Walid Az Zubaidi dari Az Zuhri; Telah mengabarkan 
kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakannya kepadaku Harmalah bin 
Yahya; Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari 
Ibnu Syihab dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Hadits yang serupa dengan 
Hadits Malik. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu 'Umar serta 
'Amru An Naqid seluruhnya dari Ibnu 'Uyainah dari Az Zuhri melalui jalur ini. Ibnu 'Uyainah 
menambahkan; 'Janganlah saling memutuskan hubungan.' Telah menceritakan kepada kami 
Abu Kamil; Telah menceritakan kepada kami Yazid yaitu Ibnu Zurai'; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' 
dan 'Abad bin Humaid keduanya dari 'Abdur Razzaq secara keseluruhan, dari Ma'mar dari Az 
Zuhri melalui jalur ini. Adapun riwayat Yazid, maka sama dengan riwayat Sufyan dari Az Zuhri 
-dengan menyebutkan empat perkara secara keseluruhan,- Adapun Hadits 'Abdur Razzaq 
dengan lafazh; 'Janganlah saling mendengki, saling memutuskan, dan saling membelakangi.' 






-j. lura jjiyLsiLi^nuf ; 



4642. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 
Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian 
jangan saling dengki, saling marah, dan jangan pula saling memutuskan hubungan satu sama 
lain. Tetapi jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara." Telah menceritakannya kepadaku 
'Ali bin Nashr Al Jahdhami; Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah; melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun ada 
tambahan; 'Sebagaimana yang Allah perintahkan.' 


Bab: Haramnya mendiamkan orang lain lebih dari tiga hari ( jS 


4643. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca Hadits 
Malik dari Ibnu Syihab dari 'Athaa bin Yazid Al Laitsi dari Abu Ayyub Al Anshari bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang muslim tidak 
bersapaan dengan saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga malam. Keduanya saling 
bertemu, tetapi mereka saling tak acuh satu sama lain. Yang paling baik di antara keduanya 
ialah yang lebih dahulu memberi salam." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin 
Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah serta Zuhair bin Harb mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; 
Telah mengabarkan kepadaku Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami Hajib bin Al Walid; Telah menceritakan kepada kami 



Muhammad bin Harb dari Az Zubaid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Muhammad bin Rafi' 
serta 'Abad bin Humaid dari 'Abdur Razzaq dari Ma'mar seluruhnya dari Az Zuhri dengan 
sanad Malik, dengan Hadits yang serupa. Kecuali Malik yang menggunakan lafazh: 
'Fayashuddu Hadza wa yashuddu Hadza.' (keduanya saling berpaling). 


. 7 • 7 y • l f » y y I y T ^ } 




4644. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Abu Fudaik; Telah mengabarkan kepada kami Adh Dhahak yaitu Ibnu 
'Utsman dari Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Tidak halal bagi seorang mukmin untuk tidak bersapaan dengan saudaranya 
(sesama muslim) lebih dari tiga hari." 


* t C y 9 y w t * y 1 9 y 

o ' 6 






4645. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Al A'laa dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh menghajr (mendiamkan) 
sesama muslim lebih dari tiga hari." 


Bab: Larangan mencari-cari kesalahan orang lain, bersaing dan buruk 


sangka y>6 






4646. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca kitab 
Malik dari Abu Az Ziyad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Jauhilah berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan 
yang paling dusta. Janganlah mencari-cari isu; janganlah mencari-cari kesalahan; janganlah 
saling bersaing; janganlah saling mendengki; janganlah saling memarahi; dan janganlah 
saling membelakangi (memusuhi)! Tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang 
bersaudara." 



[ i\j^i>\%\ J 


4647. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Al A'laa dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian saling mendiamkan, saling 
membelakangi, dan janganlah suka mencari-cari isu (meneropong kesalahan), serta 
(memusuhi)! Tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." 


\ y JTj\ jlz. <>L±^A j\ 

/ / ^ / 

^ J' j 


4648. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 
Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: Janganlah saling mendengki, saling memarahi, mencari-cari isu, 
mencari-cari kesalahan; saling menipu. Tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang 
bersaudara." Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan 'Ali bin Nashr 
Al Jahdhami keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al A'masy melalui jalur ini; "Janganalh saling 
memutuskan hubungan, saling membelakangi, saling memarahi, saling mendengki. Tetapi, 
jadilah kalian orang-orang yang bersaudara sebagaimana yang Allah perintahkan kepada 
kalian." 


lS\>\ J\%\ J ,J'j\ 


4649. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id Ad Darimi; Telah menceritakan 
kepada kami Habban; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; Telah menceritakan kepada 
kami Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau 
bersabda: "Janganlah saling memarahi, saling membelakangi, saling menyaingi. Tetapi, 
jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." 


Bab: Haramnya berlaku zhalim kepada sesama muslim, menghina dan meremehkannya 



Ja9x» l j \ ^ » j -X^> 'jyJA'j UjbLfc 

jJSJ^zA j>\L\ 

S\jjS^\Sooj^^S ^315^ _^s ^ ^jb^cJL^i _,£> jjJ" 


4650. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah 
menceritakan kepada kami Dawud yaitu Ibnu Qais dari Abu Sa'id budak 'Amir bin Kuraiz dari 
Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Janganlah kalian 
saling mendengki, saling memfitnah, saling membenci, dan saling memusuhi. Janganlah ada 
seseorang di antara kalian yang berjual beli sesuatu yang masih dalam penawaran muslim 
lainnya dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim yang satu 
dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara tidak boleh menyakiti, merendahkan, 
ataupun menghina. Takwa itu ada di sini (Rasulullah menunjuk dadanya). Beliau 
mengucapkannya sebanyak tiga kali. Seseorang telah dianggap berbuat jahat apabila ia 
menghina saudaranya sesama muslim. Muslim yang satu dengan yang lainnya haram 
darahnya, hartanya, dan kehormatannya." Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir 
Ahmad bin Amru bin Sarh Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab dari Usamah yaitu 
Ibnu Zaid Bahwa dia mendengar Abu Sa'id -budak- dari Abdullah bin Amir bin Kuraiz berkata; 
aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: - 
kemudian perawi menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Daud, dengan sedikit 
penambahan dan pengurangan. Diantara tambahannya adalah; "Sesungguhnya Allah tidak 
melihat kepada tubuh dan rupa kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati kalian, (seraya 
mengisyaratkan telunjuknya ke dada beliau). 


d>}lA jf^V' 


u*. 


4651. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami 
Katsir bin Hisyam; Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Burqan dari Yazid bin Al Asham 
dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 



"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat 
kepada hati dan amal kalian." 

Bab: Larangan bertengkar dan mengisolir kawan (saling mendiamkan, +G1087mengucilkan) 


&jj \^\ ^ ^J>1\ 

oi >4di4^3'i 


4652. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari apa yang 
telah dibacakan kepadanya dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari 
Senin dan kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan 
diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan 
perpecahan." Lalu dikatakan: 'Tangguhkanlah dua orang ini hingga mereka berdamai! 
Tangguhkanlah dua orang ini hingga mereka berdamai! Tangguhkanlah kedua orang ini 
hingga mereka berdamai! ' Telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb; Telah 
menceritakan kepada kami Jarir; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ahmad bin 'Abdah Adh Dhabi dari 'Abdul 
'Aziz Ad Darawardi keduanya dari Suhail dari Bapaknya melalui jalur Malik dengan Hadits 
yang serupa. Namun di dalam Hadits Ad Darawardi disebutkan; 'Kecuali orang-orang yang 
saling mendiamkan.' -menurut riwayat Ibnu 'Abdah.- Qutaibah berkata dengan lafazh; 'lila Al 
Muhtajirin.' (Kecuali orang-orang yang saling mendiamkan).' 


31 


i 


1 A 


• Ai - »tTi > 


jjb \ J 'yA\Jju 

Igrii ayat 


4653. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Muslim bin Abu Maryam dari Abu Shalih; Aku mendengar Abu Hurairah berkata 
tentang sebuah Hadits yang telah ia marfu'kan; "Pintu surga dibuka setiap hari senin dan 



kamis. Maka Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang tidak musyrik, kecuali orang 
yang bermusuhan dengan saudaranya (sesama muslim). Maka dikatakan kepada mereka; 
Tunggulah dahulu kedua orang ini hingga berdamai! Tunggulah dahulu kedua orang ini 
hingga berdamai!" 


i J'yyw i£a 


4654. Telah menceritakan kepada kami Abu Ath Thahir dan 'Amru bin Sawwad keduanya 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepada kami 
Malik bin Anas dari Muslim bin Abu Maryam dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Seluruh amal manusia dihadapkan 
kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dua kali dalam sepekan. Yaitu pada hari Senin dan Kamis. 
Lalu Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang mukmin, kecuali orang yang 
bermusuhan. Maka dikatakan kepada mereka: tinggalkanlah dahulu kedua orang ini, sampai 
mereka berdamai." 


Bab: Keutamaan cinta karena Allah 


j &ts iz£\z£l>. 

**/ S S S * s' / y 


4655. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari apa yang 
telah dibacakan kepadanya dari 'Abdullah bin 'Abdur Rahman bin Ma'mar dari Abu Al Hubab 
Sa'id bin Yasar dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman pada hari kiamat kelak: "Mana orang-orang 
yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini kunaungi mereka, di mana tidak ada 
naungan pada hari ini selain naungan-Ku." 







4656. Telah menceritakan kepadaku 'Abdul A'laa bin Hammad; Telah menceritakan kepada 
kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam, "Pada suatu ketika ada seorang lelaki yang mengunjungi saudaranya di desa 
lain. Kemudian Allah pun mengutus seorang malaikat untuk menemui orang tersebut. Ketika 
orang itu ditengah perjalanannya ke desa yang dituju, maka malaikat tersebut bertanya; 
'Hendak pergi ke mana kamu? ' Orang itu menjawab; 'Saya akan menjenguk saudara saya 
yang berada di desa lain.' Malaikat itu terus bertanya kepadanya; 'Apakah kamu mempunyai 
satu perkara yang menguntungkan dengannya? ' Laki-laki itu menjawab; 'Tidak, saya hanya 
mencintainya karena Allah Azza wa Jalla.' Akhirnya malaikat itu berkata; 'Sesungguhnya aku 
ini adalah malaikat utusan yang diutus untuk memberitahukan kepadamu bahwasanya Allah 
akan senantiasa mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu karena Allah.' 
Berkata Syaikh Abu Ahmad; Telah mengabarkan kepadaku Abu Bakr Muhammad bin 
Zanjuyah Al Ousyairi; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul A'laa bin Hammad; Telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah melalui jalur ini dengan Hadits yang 
serupa. 


Bab: Keutamaan menjenguk orang sakit 




4657. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Ar Rabi Az Zahrani 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid dari Ayyub dari 
Abu Oilabah dari Abu Asma' dari Tsauban. Abu Ar Rabi' Rafa'ah berkata; dia telah 
menyandarkan Hadits ini kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Sedangkan di dalam 
Hadits Sa'id dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang 
mengunjungi orang sakit, maka dia senantiasa berada dalam sebuah taman surga sampai dia 
pulang kembali." 




o' X “o' 




4658. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi; Telah mengabarkan 
kepada kami Husyaim dari Khalid dari Abu Oilabah dari Abu Asma' dari Tsauban -budak- dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 



bersabda: "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, maka dia senantiasa berada dalam 
sebuah taman surga sampai dia pulang kembali." 






4659. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi; Telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Zurai'; Telah menceritakan kepada kami Khalid dari Abu Qilabah dari 
Abu Asma' Ar Rahabi dari Tsauban dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: 
"Seorang muslim bila dia menjeguk saudaranya, maka dia senantiasa berada dalam sebuah 
taman surga sampai dia pulang kembali." 


s j. y s f **> x 


> » 
O? 


4660. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
seluruhnya dari Yazid dan lafazh ini milik Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin 
Harun; Telah mengabarkan kepada kami 'Ashim Al Ahwal dari 'Abdullah bin Zaid yaitu Abu 
Qilabah dari Abu Al Asy'ats Ash Shan'ani dari Abu Asma' Ar Rahabi dari Tsauban -budak- 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau 
bersabda: "Apabila seorang muslim mengunjungi saudaranya sesama muslim, maka orang 
itu senantiasa berada dalam sebuah taman surga. Beliau ditanya; Bagaimana taman surga 
itu? Beliau menjawab: 'Taman yang penuh dengan buah-buahan yang dapat dipetiknya.' 
Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Marwan 
bin Mu'awiyah dari 'Ashim Al Ahwal melalui jalur ini. 


t’ ^ vl «- t** '".'K'* * „\* > **. 4 ' > 





4661. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun; Telah 
menceritakan kepada kami Bahz; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah 
dari Tsabit dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shalla llahu 'alaihi 
wasallam bersabda: Hai anak Adam! Aku sakit, mengapa kamu tidak menjenguk-Ku?" Jawab 
anak Adam; "Wahai Rabbku, bagaimana mengunjungi Engkau, padahal Engkau Tuhan 
semesta alam?" Allah Ta'ala berfirman: "Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan 
sakit, mengapa kamu tidak mengunjunginya? Apakah kamu tidak tahu, seandainya kamu 
kunjungi dia kamu akan mendapati-Ku di sisinya?" "Hai, anak Adam! Aku minta makan 
kepadamu, mengapa kamu tidak memberi-Ku makan?" Jawab anak Adam; "Wahai Rabbku, 
Bagaimana mungkin aku memberi engkau makan, padahal Engkau Tuhan semesta alam?" 
Allah Ta'ala berfirman: "Apakah kamu tidak tahu, bahwa hamba-Ku si Fulan minta makan 
kepadamu tetapi kamu tidak memberinya makan. Apakah kamu tidak tahu seandainya kamu 
memberinya makan niscaya engkau mendapatkannya di sisi-Ku?" "Hai, anak Adam! Aku 
minta minum kepadamu, mengapa kamu tidak memberi-Ku minum?" Jawab anak Adam; 
"Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku memberi Engkau minum, padahal Engkau Tuhan 
semesta alam?" Allah Ta'ala menjawab: "Hamba-Ku si Fulan minta minum kepadamu, tetapi 
kamu tidak memberinya minum. Ketahuilah, seandainya kamu memberinya minum, niscaya 
kamu mendapatkannya di sisi-Ku." 


Bab: Seorang mukmin mendapat pahala karena musibah yang menimpanya 

j* 


4662. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim. 
Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan 'Utsman berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Wa'il dari Masruq dia berkata; 
'Aisyah berkata; "Aku tidak pernah melihat seorangpun yang sakit melebihi sakitnya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di dalam riwayat Utsman disebutkan dengan lafazh; 



'Makaanal Waj'i waja'an.' (tempat yang sakit). Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah 
bin Mu'adz; Telah mengabarkan kepadaku Bapakku; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid; Telah mengabarkan kepada 
kami Muhammad yaitu Ibnu Ja'far seluruhnya dari Syu'bah dari Al A'masy; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi'; Telah 
menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. 
Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami 
Mush'ab bin Al Miqdam keduanya dari Sufyan dari Al A'masy melalui sanad Jarir dengan 
Hadits yang serupa. 


^!lw> jo y^' i \j» b^o <S-^ \ J j 3^ 1 cu> a'Jj 


4663. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta 
lshaq bin Ibrahim. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami sedangkan yang lainnya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Ibrahim At Tamimi dari Al 
Harits bin Suwaid dari 'Abdullah dia berkata; "Aku datang mengunjungi Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam ketika beliau sakit, lalu kuraba beliau seraya berkata, "Ya, Rasulullah! 
Demam Anda bertambah keras." Jawab beliau: "Memang demamku sama dengan demam 
dua orang dari kalian." Kataku pula; "Semoga Anda mendapat pahala berganda pula." Jawab 
beliau; "Semoga demikian!" Kemudian beliau bersabda: "Tidak ada seorang muslim yang 
ditimpa cobaan berupa sakit dan sebagainya, melainkan dihapuskan oleh Allah Ta'ala dosa- 
dosanya, seperti sebatang pohon yang menggugurkan daunnya." Namun di dalam Hadits 
Zuhair tidak disebutkan 'lafazh; lalu aku meraba tubuh beliau.' Telah menceritakan kepada 
kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib berkata telah menceritakan kepadaku Abu 
Mu'awiyah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Rofi' telah menceritakan kepadaku 'Abdur Razzaq; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan 



kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus dan Yahya 
bin 'Abdul Malik bin Abu Ghaniyyah seluruhnya dari Al A'masy melalui sanad Jarir dengan 
Hadits yang serupa. Di dalam Hadits Abu Mu'awiyah disebutkan dengan lafazh 'Na'am.' (ya). 
Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, tidaklah seorang muslim di muka bumi ini.' 






y * ' *%>& > l y 





4664. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim seluruhnya 
dari Jarir. Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim 
dari Al Aswad dia berkata; "Pada suatu hari, seorang pemuda Quraisy berkunjung kepada 
Aisyah, istri Rasulullah, ketika ia sedang berada di Mina. Kebetulan saat itu para sahabat 
sedang tertawa, hingga Aisyah merasa heran dan sekaligus bertanya; 'Mengapa kalian 
tertawa? ' Mereka menjawab; 'Si fulan jatuh menimpa tali kemah hingga lehernya (atau 
matanya) hampir lepas.' Aisyah berkata; 'Janganlah kalian tertawa terbahak-bahak! Karena 
sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih kecil dari itu, melainkan akan ditulis 
baginya satu derajat dan akan dihapus satu kesalahannya.' 




4665. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dab Abu Kuraib dan 
lafazh ini milik mereka; Dan telah menceritakan kepada kami lshaq Al Hanzhali. Ishaq 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari 
'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada satupun 
musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya, 
melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya." 



jii^il^ tiycSSi-i^ui J\\&i.^sjr J\ 


4666. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr; Telah menceritakan kepada kami Hisyam 
dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang 
semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat menghapus kesalahannya." Telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; 
Telah menceritakan kepada kami Hisyam melalui jalur ini. 




K 


^iL\ £\j- 


A>- 





4667. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dan Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab 
dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim, melainkan 
dosanya dihapus Allah Ta'ala karenanya, sekalipun musibah itu hanya karena tertusuk duri." 


jtek. 

4 ^ 4^31 


i ' ^ 

H 




4668. Telah menceritakan kepada kami Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dari Yazid bin Khushaifah dari 
'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa 
seorang muslim walaupun berupa duri, melainkan dengannya Allah akan memotong atau 
menghapus kesalahannya." Yazid tidak tahu mana diantara keduanya yang dikatakan Urwah. 






4669. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepada kami Haiwah; Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Al Had dari Abu Bakr bin Hazm dari 'Amrah dari 'Aisyah dia berkata; Aku 
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada satupun musibah 
(cobaan) yang menimpa seorang mukmin walaupun berupa duri, melainkan dengannya Allah 
akan mencatat untuknya satu kebaikan atau menghapus satu kesalahannya." 


J J J -Ujl\ U aZ\J\ 

/ f s ? •*/ 

\2f\i j jt j js 


4670. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al Walid bin Katsir dari 
Muhammad bin 'Amru dari 'Athaa bin Yasar dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah bahwasanya 
kedua orang sahabat itu pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Tidak ada penderitaan, kesengsaraan, sakit, kesedihan dan bahkan juga kekalutan yang 
menimpa seorang mukmin, melainkan dengan semua itu dihapuskan sebagian dosanya." 





4671. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah 
keduanya dari Ibnu 'Uyainah dan lafazh ini milik Qutaibah; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Ibnu Muhaishin seorang syaikh dari bangsa Quraisy, dia mendengar Muhammad 
bin Qais bin Makhramah bercerita dari Abu Hurairah dia berkata; "Tatkala telah turun ayat 
yang mengatakan: "Ketika turun ayat Al Qur'an yang berbunyi Barang siapa berbuat 
kejelekan, niscaya ia akan dibalas dengan kejelekan (siksa) (Qs. An-Nisaa'(4): 123), maka 
kaum muslimin pun merasa prihatin. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Janganlah kalian berlebihan, tempuhlah kejujuran dan perbaikilah dirimu. 



Sesungguhnya setiap musibah yang menimpa seorang muslim itu adalah sebagai penghapus 
dosa, termasuk pula jika ia terantuk batu ataupun tertusuk duri.' Muslim berkata; 'Dia adalah 
Umar bin Abdurrahman bin Muhshin dari penduduk Makkah. 










4672. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri; Telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Zurai'; Telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj Ash Shawwaf; Telah 
menceritakan kepadaku Abu Az Zubair; Telah menceritakan kepada kami Jabir bin 'Abdullah 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang berkunjung ke rumah Ummu Saib atau 
Ummu Musayyab, maka beliau bertanya: "Sakit apa kamu sampai menggigil begitu?" Jawab 
Ummu Saib; "Demam! Yang Allah Ta'ala tidak memberi berkah dengannya." Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu menyalahkan penyakit, karena penyakit itu 
dapat menghilangkan kesalahan (dosa-dosa) anak Adam, seperti halnya Kir (alat peniup atau 
penyala api) membersihkan karat-karat besi." 






4673. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri; Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dan Bisyr bin Al Mufadhdhal keduanya berkata; 
Telah menceritakan kepada kami 'Imran Abu Bakr; Telah menceritakan kepadaku 'Athaa bin 
Abu Rabah dia berkata; Ibnu 'Abbas berkata kepadaku; "Maukah aku perlihatkan kepadamu 
seorang wanita yang termasuk penghuni surga? Aku menjawab; 'Ya.' Ibnu Abbas berkata; 
'Ada seorang wanita hitam datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata; 
Sesungguhnya aku terkena penderita epilepsi dan sering tersingkap auratku, maka berdoalah 
kepada Allah untukku. Beliau bersabda: "Jika engkau berkenan, engkau bersabar maka 
bagimu surga, dan jika engkau berkenan, maka aku akan berdoa kepada Allah agar Allah 
menyembuhkanmu." la berkata; Tidak perlu bahkan aku akan bersabar. Namun berdoalah 
kepada Allah agar (auratku) tidak tersingkap atau menyingkap dariku. Maka beliau 
mendoakan untuknya. 


Bab: Haramnya kezhaliman (^llall 



^l^li^^jLfcl^^A^£j)l3^jJjLfc^a*^j\3Utfp ^-=pA^ ^ l^C-\->\ *— =».llj 

^^4=lL^- ^^>-1 i^=^ i' o ' l£l lili. ^^=1^» j« %> S\jl U |^==^? 

IjaAjjLIJ» C^llaC-ls^^L^-^l^AjO»^?^! ' 3 

y y y y ^ ^ 

i J3V53V533 a 1 ^*^5 cj.1 ^ sSlSs is£l^^\ jl\ o; 

^jl 


4674. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman bin Bahram Ad Darimi; 
Telah menceritakan kepada kami Marwan yaitu Ibnu Muhammad Ad Dimasyqi; Telah 
menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Abdul 'Aziz dari Rabi'ah bin Yazid dari Abu Idris Al 
Khalwani dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam meriwayatkan firman 
Allah Subhanahu wa Ta'ala yang berbunyi: "Hai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah 
mengharamkan diri-Ku untuk berbuat zhalim dan perbuatan zhalim itu pun Aku haramkan 



diantara kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu saling berbuat zhalim! Hai hamba-Ku, kamu 
sekalian berada dalam kesesatan, kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk. Oleh karena 
itu, mohonlah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikannya kepadamu! Hai 
hamba-Ku, kamu sekalian berada dalam kelaparan, kecuali orang yang telah Aku beri makan. 
Oleh karena itu, mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu makan! Hai 
hamba-Ku, kamu sekalian telanjang dan tidak mengenakan sehelai pakaian, kecuali orang 
yang Aku beri pakaian. Oleh karena itu, mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan 
memberimu pakaian! Hai hamba-Ku, kamu sekalian senantiasa berbuat salah pada malam 
dan siang hari, sementara Aku akan mengampuni segala dosa dan kesalahan. Oleh karena 
itu, mohonlah ampunan kepada-Ku, niscaya aku akan mengampunimu! Hai hamba-Ku, kamu 
sekalian tidak akan dapat menimpakan mara bahaya sedikitpun kepada-Ku, tetapi kamu 
merasa dapat melakukannya. Selain itu, kamu sekalian tidak akan dapat memberikan 
manfaat sedikitpun kepada-Ku, tetapi kamu merasa dapat melakukannya. Hai hamba-Ku, 
seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang belakangan serta manusia 
dan jin, semuanya berada pada tingkat ketakwaan yang paling tinggi, maka hal itu sedikit 
pun tidak akan menambahkan kekuasaan-Ku. Hai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang 
terdahulu dan orang-orang yang belakangan serta jin dan manusia semuanya berada pada 
tingkat kedurhakaan yang paling buruk, maka hal itu sedikitpun tidak akan mengurangi 
kekuasaan-Ku. Hai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang 
belakangan serta semua jin dan manusia berdiri di atas bukit untuk memohon kepada-Ku, 
kemudian masing-masing Aku penuh permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi 
kekuasaan yang ada di sisi-Ku, melainkan hanya seperti benang yang menyerap air ketika 
dimasukkan ke dalam lautan. Hai hamba-Ku. sesungguhnya amal perbuatan kalian 
senantiasa akan Aku hisab (adakan perhitungan) untuk kalian sendiri dan kemudian Aku 
akan berikan balasannya. Barang siapa mendapatkan kebaikan, maka hendaklah ia memuji 
Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan barang siapa yang mendapatkan selain itu (kebaikan), maka 
janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri." Said berkata; Abu Idris Al Khaulani ketika 
menuturkan hadits ini, sambil berlutut. 1 Telah menceritakannya kepadaku Abu Bakr bin 
lshaq; Telah menceritakan kepada kami Abu Mushir; Telah menceritakan kepada kami Sa'id 
bin 'Abdul 'Aziz melalui jalur ini. Namun Hadits Marwan lebih lengkap lagi dari keduanya. 
Abu lshaq berkata; Telah menceritakan kepada kami mengenai Hadits ini, Al Hasan dan Al 
Husain -kedua anak- Bisyr dan Muhammad bin Yahya mereka berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Mushir. -lalu mereka menyebutkan Haditsnya dengan panjang lebar,- Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya 
dari 'Abdush Shamad bin 'Abdul Warits; Telah menceritakan kepada kami Hammam; Telah 
menceritakan kepada kami Oatadah dari Abu Oilabah dari Abu Asma' dari Abu Dzar dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam meriwayatkan dari Allah 
Tabaraka wa Ta'ala: "Aku telah mengharamkan kezhaliman kepada diri-Ku dan hamba-Ku, 
maka janganlah kalian saling berbuat zhalim. ..dan seterusnya dengan Hadits yang serupa. 
Namun Hadits Abu Idris yang telah kami sebutkan lebih lengkap dari ini. 


Cjiji 








4675. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah 
menceritakan kepada kami Dawud yaitu Ibnu Qais dari 'Ubaidillah bin Miqsam dari Jabir bin 
'Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hindarilah kezhaliman, 
karena kezhaliman itu adalah mendatangkan kegelapan pada hari kiamat kelak! Jauhilah 
kekikiran, karena kekikiran itu telah mencelakakan (menghancurkan) orang-orang sebelum 
kalian yang menyebabkan mereka menumpahkan darah dan menghalalkan yang 
diharamkan." 





4676. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada 
kami Syababah; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz Al Majisyun dari 'Abdullah bin 
Dinar dari Ibnu 'Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Sallam bersabda: 
"Sesungguhnya kezhaliman itu adalah mendatangkan kegelapan pada hari kiamat kelak." 






4677. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits dari 'Uqail dari Az Zuhri dari Salim dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Seorang muslim dengan muslim yang lain adalah bersaudara, la tidak 
boleh berbuat zhalim dan aniaya kepada saudaranya yang muslim. Barang siapa yang 
membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barang siapa 
membebaskan seorang muslim dari suatu kesulitan, maka Allah akan membebaskannya dari 
kesulitan pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan 
menutupi aibnya pada hari kiamat kelak." 








4678. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 'Ali bin Hujr keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al A'laa dari Bapaknya 
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada 



para sahabat: "Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?" Para sahabat menjawab; 
'Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang 
dan harta kekayaan.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya 
umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan 
zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh 
dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap 
orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum 
terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk 
dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.' 


/ ^ ^ ^ 

sliJJ 


4679. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al A'laa dari Bapaknya 
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Semua hak itu pasti akan 
dipenuhi pada hari kiamat kelak, hingga kambing bertanduk pun akan dituntut untuk dibalas 
oleh kambing yang tidak bertanduk." 


' Zy-. a_.J \ Zy-. Aj 'Jy \5 SjiJL- $Sj[ 

iUj ’&j}\ is^is 


4680. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami Buraid bin Abu 
Burdah dari Bapaknya dari Abu Musa dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta 'ala akan menangguhkan siksaan bagi 
orang yang berbuat zhalim. Apabila Allah telah menghukumnya, maka Dia tidak akan pernah 
melepaskannya." Kemudian Rasulullah membaca ayat yang berbunyi: 'Begitulah adzab 
Tuhanmu, apabila Dia mengadzab penduduk negeri-negeri yang berbuat zhalim. 
Sesungguhnya adzab-Nya itu sangat pedih dan keras.' (Qs. Huud (11): 102). 


Bab: Menolong saudaranya baik yang berlaku zhalim ataupun yang terzhalimi S\ 








VDlti 


,*. » -i *. 


^Wuwa^bN 


4681. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdullah bin Yunus; Telah menceritakan 
kepada kami Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata; 
"Pada suatu hari, ada dua orang pemuda sedang berkelahi, masing-masing dari kaum 
Muhajirin dan kaum Anshar. Pemuda Muhajirin itu berteriak; 'Hai kaum Muhajirin, 
(berikanlah pembelaan untukku!) ' Pemuda Anshar pun berseru; 'Hai kaum Anshar, 
(berikanlah pembelaan untukku!) ' Mendengar itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
keluar dan bertanya: 'Ada apa ini? Bukankah ini adalah seruan jahiliah? ' Orang-orang 
menjawab; 'Tidak ya Rasulullah. Sebenarnya tadi ada dua orang pemuda yang berkelahi, 
yang satu mendorong yang lain.' Kemudian Rasulullah bersabda: 'Baiklah. Hendaklah 
seseorang menolong saudaranya sesama muslim yang berbuat zhalim atau yang sedang 
dizhalimi. Apabila ia berbuat zhalim/aniaya, maka cegahlah ia untuk tidak berbuat 
kezhaliman dan itu berarti menolongnya. Dan apabila ia dizalimi/dianiaya, maka tolonglah 
ia! ' 




J* 

' ' ' ' 


4682. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Zuhair bin Harb, Ahmad 
bin 'Abdah Adh Dhabbi dan Ibnu Abi 'Umar, lafazh ini milik Ibnu Abu Syaibah. Ibnu 'Abdah 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dia berkata; dia mendengar 'Amru Jabir bin 
'Abdullah berkata; "Kami pernah menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam 
suatu peperangan. Tiba-tiba seorang sahabat dari kaum Muhajirin mendorong punggung 
seorang sahabat dari kaum Anshar. Lalu sahabat Anshar itu berseru; 'Hai orang-orang Anshar 
kemarilah! ' Kemudian sahabat Muhajirin itu berseru pula; 'Hai orang-orang Muhajirin, 
kemarilah! ' Mendengar seruan-seruan seperti itu, Rasulullah pun berkata: 'Mengapa kalian 
masih menggunakan cara-cara panggilan jahiliah? ' Para sahabat berkata; 'Ya Rasulullah, tadi 
ada seorang sahabat dari kaum Muhajirin mendorong punggung seorang sahabat dari kaum 
Anshar.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tinggalkanlah panggilan 
dengan cara-cara jahiliah, karena yang demikian itu akan menimbulkan efek yang buruk.' 



Ternyata peristiwa itu didengar oleh Abdullah bin Ubay, seorang tokoh munafik, dan 
berkata; 'Mereka benar-benar telah melakukannya? Sungguh apabila kita telah kembali ke 
Madinah, maka orang-orang yang lebih kuat akan dapat mengusir orang-orang yang lebih 
lemah di sana.' Mendengar pernyataan itu, Umar berkata; 'Ya Rasulullah, izinkanlah saya 
untuk memenggal leher orang munafik ini.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
menjawab: 'Biarkan dan lepaskanlah ia! Supaya orang-orang tidak berkata bahwasanya 
Muhammad membunuh sahabatnya.' 




4683. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan lshaq bin Manshur serta 
Muhammad bin Rafi'. Ibnu Rafi' berkata; Telah menceritakan kepada kami Sedangkan yang 
lainnya berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar dari Ayyub dari 'Amru bin Dinar dari Jabir bin 'Abdullah dia berkata; 
Seseorang dari Muhajirin memukul punggung seseorang dari Anshar, lalu orang anshar itu 
datang kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam menanyakan tentang bolehkah 
mengqishashnya? maka jawab beliau: "Tinggalkanlah, itu hanyalah perbuatan yang sangat 
jelek dan keji!" Ibnu Manshur berkata dalam meriwatkan Hadits tersebut; Amru bin Dinar 
berkata; 'Aku mendengar Jabir.' 


Bab: Kasih sayang dan bersikap lembut sesama mukmin Jj> 


4684. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu 'Amir Al Asy'ari 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Idris dan Abu Usamah; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Al A'laa Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mubarak dan 
Ibnu Idris serta Abu Usamah seluruhnya dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang mukmin yang satu dengan 
mukmin yang lain bagaikan satu bangunan, satu dengan yang lainnya saling mengokohkan.'" 



3ii 


4685. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Zakaria dari Asy Sya'bi 
dari An Nu'man bin Bisyir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Orang-Orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan 
satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan 
ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya) "' Telah menceritakan 
kepada kami lshaq bin Al Hanzhali; Telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Mutharrif dari 
Asy Sya'bi dari An Nu'man bin Bisyir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits 
yang serupa. 






4686. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al A'masy dari Asy Syabi' dari 
An Nu'man bin Bisyir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang- 
orang mukmin itu bagaikan satu orang, apabila kepalanya terasa sakit, maka seluruh 
tubuhnya ikut sakit (tidak bisa tidur dan panas)." 



> *-* ‘ c ' > 








4687. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Humaid bin 'Abdur Rahman dari Al A'masy dari Khaitsamah dari 
An Nu'man bin Bisyir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: bersabda: 
"Orang-orang muslim itu, bagaikan seorang laki-laki, apabila matanya sakit, maka sakitlah 
seluruh tubuhnya. Dan apabila kepalanya yang sakit, maka sakit pulalah seluruhnya." Telah 
menceritakan kepada kami Humaid bin 'Abdur Rahman dari Al A'masy dari Asy Sya'bi dari An 
Nu'man bin Bisyir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 



Bab: Larangan untuk menghina orang lain 


a+AZjZ+% 1\-j£ jJu Si^\ IS£U- 

x s ''t 

| J\ L: 1\ ^ u ^ia\ J^*jis u pi^li\ y>y3 


4688. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al A'laa dari Bapaknya 
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila ada dua 
orang yang saling mencaci-maki, maka cacian yang diucapkan oleh keduanya itu, dosanya 
akan ditanggung oleh orang yang memulai cacian selama orang yang dizhalimi itu tidak 
melampaui batas." 


Bab: Sunahnya membei maaf dan berlaku tawadlu' >\ y 



^ ^ 


j5u j\5 A\ 


4689. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al A'laa dari Bapaknya 
dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sedekah itu tidak 
akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan 
Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena 
Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya." 


Bab: Haramnya ghibah y>6) 


**/ ^ / ^ 

ol J 


4690. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Al A'laa dari Bapaknya dari Abu 
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya: "Tahukah kamu, 
apakah ghibah itu?" Para sahabat menjawab; 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ghibah adalah kamu membicarakan 
saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.' Seseorang bertanya; 'Ya Rasulullah, 
bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai 
dengan yang saya ucapkan? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Apabila benar 



apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan 
apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat 
kebohongan terhadapnya.' 

Bab: Jika Allah menutupi aib seorang hamba di dunia maka Allah akan menutupi aibnya di 
akhirat ( ^ jb ^ % aU \ 




4691. Telah menceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham Al 'Aisyi; Telah menceritakan 
kepada kami Yazid yaitu Ibnu Zurai'; Telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail dari 
Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: 
"Sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala tidak menutupi seorang hamba di dunia, kecuali 
Allah juga akan menutupinya pada hari kiamat kelak." 





.>> 


4692. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Affan; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; Telah menceritakan kepada 
kami Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau 
bersabda: "Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan 
menutupi aibnya di hari kiamat kelak." 


Bab: Berbahasa santun (ucapan sindiran) kepada seseorang yang dikhawatirkan 
kejahatannya G991 \j\^) 







y\ 0 d4ii\. 



4693. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 
'Amru An Naqid dan Zuhair bn Harb dan Ibnu Numair seluruhnya dari Ibnu 'Uyainah dan 
lafazh ini milik Zuhair dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan yaitu Ibnu 
'Uyainah dari Ibnu Al Munkadir dia mendengar 'Urwah bin Az Zubair berkata; Telah 
menceritakan kepadaku 'Aisyah bahwasanya ada seorang laki-laki meminta izin untuk masuk 
ke rumah dan bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Rasulullah 
berkata kepada para sahabat: "Izinkanlah ia masuk, sungguh sangat buruk perangainya, atau 
orang yang paling jelek di kabilahnya." Setelah orang tersebut masuk, maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berbicara kepadanya dengan lunak. Aisyah berkata; 'Saya 
bertanya kepada Rasulullah; 'Ya Rasulullah, tadi sebelum orang tersebut masuk, engkau 
berkata seperti itu, tapi setelah ia masuk, maka engkau berkata kepadanya dengan lembut.' 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Hai Aisyah, sesungguhnya manusia yang 
paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang dihindari oleh 
manusia karena takut kejelekannya. 1 Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 
'Abad bin Humaid seluruhnya dari 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar 
dari Ibnu AL Munkadir melalui jalur ini dengan Hadits yang semakna. Namun dia berkata 
dengan lafazh; beliau bersabda: 'Sejelek-jelek saudara suatu kaum atau seseorang dari 
mereka.' 


Bab: Keutamaan bersikap lemah lembut (Js J^ai) 





4694. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepadaku Yahya bin Sa'id dari Sufyan; Telah menceritakan kepada kami Manshur dari Tamim 
bin Salamah dari 'Abdur Rahman bin Hilal dari Jarir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Barang siapa dijauhkan dari sifat lemah lembut (kasih sayang), berarti ia 
dijauhkan dari kebaikan.'" 



4695. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj dan 
Muhammad bin 'Abdullah bin Numair mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj; Telah 



menceritakan kepada kami Hafsh yaitu Ibnu Ghiyats seluruhnya dari Al A'masy Dan telah 
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim dan lafazh ini milik 
keduanya; Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami dan berkata lshaq; Telah 
mengabarkan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Tamim bin Salamah dari 'Abdur Rahman 
bin Hilal Al 'Absi dia berkata; Aku mendengar Jarir berkata; Aku mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barang siapa dijauhkan dari sifat lemah lembut (kasih 
sayang), berarti ia dijauhkan dari kebaikan."' 



4696. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdul Wahid bin Ziyad dari Muhammad bin Abu Isma'il dari 'Abdur Rahman bin Hilal dia 
berkata; Aku mendengar Jarir bin 'Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Barang siapa dijauhkan dari sifat lemah lembut (kasih sayang), berarti ia 
dijauhkan dari kebaikan.'" 




c . > 


4697. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya At Tujibi; Telah mengabarkan 
kepada kami 'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Haiwah; Telah 
menceritakan kepadaku Ibnu Al Had dari Abu Bakr bin Hazm dari 'Amrah yaitu putri 'Abdur 
Rahman dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam telah bersabda: "Hai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Lembut. Dia 
mencintai sikap lemah lembut. Allah akan memberikan pada sikap lemah lembut sesuatu 
yang tidak Dia berikan pada sikap yang keras dan juga akan memberikan apa-apa yang tidak 
diberikan pada sikap lainnya." 





4^j 


4698. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al 
Miqdam yaitu Ibnu Syuraih bin Hani dari Bapaknya dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau telah bersabda: "Sesungguhnya kasih 
sayang itu tidak akan berada pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya (dengan 
kebaikan). Sebaliknya, jika kasih sayang itu dicabut dari sesuatu, melainkan ia akan 
membuatnya menjadi buruk." Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah aku mendengar Al Miqdam 
bin Syuraih bin Hani melalui jalur ini. Namun di dalam Haditsnya ada tambahan; Suatu ketika 
Aisyah menaiki seekor unta, namun dia merasa kesulitan hingga dia menarik-narik unta itu. 
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Hendaklah kamu berbuat 
lembut kepadanya, -lalu perawi menyebutkan Hadits yang serupa.-' 


Bab: Larangan dari mencela binatang dan selainnya (l& jP\ ^ ^ ^^S\) 




X ^ **/ X 

J jZ» j M <3 ' S- 9 _*! ' 

5 -. 

<c 


4699. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb 
seluruhnya dari Ibnu 'Ulayyah. Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 
Ibrahim; Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Al Muhallab dari 
'Imran bin Hushain dia berkata; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu 
perjalanan, ada seorang wanita Anshar yang tengah mengendarai unta. Namun, unta yang 
sedang dikendarainya itu memberontak dengan tiba-tiba. Lalu dengan serta-merta wanita 
itu mengutuk untanya. Ketika Rasulullah mendengar ucapan wanita itu, beliau pun bersabda: 
'Turunkanlah beban di atas unta dan lepaskanlah unta tersebut, karena ia telah dikutuk.' 
Imran berkata; 'Sepertinya saya melihat unta tersebut berjalan bersama rombongan kafilah 
tanpa ada seorang pun yang mengendarainya.' Telah menceritakan kepada kami Qutaibah 



bin Sa'id dan Abu Ar Rabi' keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad 
yaitu Ibnu Zaid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Ats Tsaqafi keduanya dari 
Ayyub dengan sanad Isma'il yang serupa dengan Hadits tersebut. Namun di dalam Hadits 
Hammad, Imran berkata; 'Sepertinya aku melihat unta itu warna putihnya telah bercampur 
dengan warna hitam.' Sedangkan di dalam Hadits Ats Tsaqafi beliau bersabda: 'Turunkanlah 
beban di atas unta dan lepaskanlah unta tersebut, karena ia telah dikutuk.' 


Z »> T\ . i < y \' * sJll \ ' * ■’iw < 1 ^ I * ' i s * ,** '* i ' 

j A mK ^LAu J \ *i O 


4700. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari Fudhail bin Husain; Telah 
menceritakan kepada kami Yazid yaitu Ibnu Zurai'; Telah menceritakan kepada kami At Taimi 
dari Abu 'Utsman dari Abu Barzah Al Aslami dia berkata; Pada suatu ketika seorang budak 
wanita sedang mengendarai unta dengan membawa perbekalan kaumnya. Lalu wanita 
tersebut melewati pegunungan yang sempit, hingga tatkala ia melihat Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, ia berkata; Hus, Hus, Ya Allah terkutuklah unta ini! Maka Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Kita tidak boleh menyertai unta yang terkutuk.' Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin 'Abdul A'laa; Telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah 
bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id seluruhnya dari Sulaiman 
At Taimi melalui jalur ini. Di dalam Hadits Al Mu'tamir ada tambahan kalimat; 'Demi Allah, 
janganlah kita menyertai hewan kendaraan yang telah dikutuk oleh Allah, -atau sebagaimana 
yang beliau sabdakan. 




4701. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili; Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Al A'laa bin 
'Abdur Rahman; Telah menceritakan kepadanya dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Tidak seyogyanya orang yang jujur suka melaknat." 
Telah menceritakannya kepadaku Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Khalid bin 



Makhlad dari Muhammad bin Ja'far dari Al A'laa bin 'Abdur Rahman melalui jalur ini dengan 
Hadits yang serupa. 


£fc2J\fj£s\i fciy<\£jb' b 





4702. Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepadaku Hafsh 
bin Maisarah dari Zaid bin Aslam bahwa suatu ketika 'Abdul Malik bin Marwan mengirim 
perabot rumah miliknya kepada Ummu Ad Darda. Pada suatu malam, Abdul Malik bangun 
dan memanggil pembantunya. Namun seakan-akan pembantu itu lambat dalam memenuhi 
panggilannya. Hingga Abdul Malik melaknatnya. Pada pagi harinya, Ummu Darda berkata 
kepadanya; 'Tadi malam aku mendengar kamu melaknat pembantumu ketika kamu 
memanggilnya.' Aku mendengar Abu Darda' berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya para pelaknat itu tidak akan dapat menjadi syuhada' (orang-orang 
yang menjadi saksi) dan tidak pula dapat memberi syafa'at pada hari kiamat kelak."' Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Ghassan Al Misma'i serta 
'Ashim bin An Nadhr At Taimi mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir 
bin Sulaiman; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada 
kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq keduanya dari 
Ma'mar dari Zaid bin Aslam melalui jalur ini yang semakna dengan Hadits Hafsh bin 
Maisarah. 




4703. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Mu'awiyah bin Hisyam dari Hisyam bin Sa'ad dari Zaid bin Aslam dan Abu Hazim 
dari Ummu Darda dari Abu Darda "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Sesungguhnya para pelaknat itu tidak akan dapat menjadi syuhada' 
(orang-orang yang menjadi saksi) dan tidak pula dapat memberi syafa'at pada hari kiamat 
kelak.'" 



51 


?• ’ ^ > t > 

4>jC^o 


4704. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad dan Ibnu Abu 'Umar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Marwan yaitu Al Fazari dari Yazid yaitu 
Ibnu Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia berkata; "Seseorang pernah berkata; 'Ya 
Rasulullah, do'akanlah untuk orang-orang musyrik agar mereka celaka! ' Mendengar itu, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Sesungguhnya aku diutus bukan untuk 
menjadi pelaknat, tetapi aku diutus sebagai rahmat.'" 


Bab: Barangsiapa yang dilaknat atau dicela oleh nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 




, '*/ 'S 

Jl3j\ < 4-Ai Lila 

Sv5 J' i- /UCSii-l 

^ **/ / 


4705. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Al A'masy dari Abu Adh Dhuha dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata; 'Pada suatu 
hari, ada dua orang yang bertamu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian 
kedua orang tersebut membicarakan sesuatu yang tidak saya ketahui kepada Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, hingga membuat beliau marah. Tak lama kemudian, saya 
mendengar Rasulullah melaknat dan mencaci mereka. Setelah kedua laki-laki itu keluar, saya 
pun bertanya kepada beliau; 'Ya Rasululah, sepertinya dua orang laki-laki tadi tidak 
memperoleh kebaikan, sebagaimana yang diperoleh oleh orang lain. Rasulullah balik 
bertanya: 'Apa maksudnya ya Aisyah? ' Aisyah menjawab; 'Maksud saya, engkau telah 
melaknat dan mencaci-maki kedua orang tersebut.' Lalu Rasulullah bersabda: 'Hai Aisyah, 
tidak tahukah kamu apa yang pernah saya syaratkan kepada Tuhanku? Sesungguhnya aku 
telah memohon: 'Ya Allah, aku hanyalah seorang manusia. Jika ada seorang muslim yang aku 
laknat atau aku maki, maka jadikanlah hal tersebut sebagai pelebur dosa dan pahala 



baginya. 1 Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakannya kepada kami 'Ali bin Hujr As 
Sa'idi dan lshaq bin Ibrahim serta 'Ali bin Khasyram -secara keseluruhan- dari 'Isa bin Yunus 
keduanya dari Al A'masy melalui jalur ini yang serupa dengan Hadits Jarir dan dia berkata; di 
dalam Hadits 'Isa; keduanya lalu berpaling dari Rasulullah, hingga akhirnya beliau 
memakinya dan melaknatnya serta mengusir keduanya. 


» <- i «- » ' > t» <- \ ' » vjtif *" \ y \vX\' *>'*•> *\vS\' ' '*\<? <A\ '\ ' » i! 

^ j-C - JIUjAi-J \UoA>- 


j* 




4706. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ’Abdullah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu 
Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya 
Allah saya hanya manusia, orang muslim mana saja yang aku cela, atau aku laknat atau aku 
cambuk, maka jadikanlah baginya sebagai penyuci atau rahmat. Dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan 
kepada kami Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dengan Hadits yang serupa. Hanya saja dia menggunakan lafazh; penyuci dan pahala. Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada 
kami 'Isa bin Yunus keduanya dari Al A'masy dengan sanad 'Abdullah bin Numair yang serupa 
dengan Haditsnya. Hanya saja dia menggunakan lafazh; 'semoga dijadikan baginya sebagai 
pahala.' Sedangkan di dalam Hadits Abu Hurairah dan Jabir dengan menggunakan lafazh; 
'semoga dijadikan baginya sebagai rahmat.' 


cA A- A A AyAtA'yA A 'A AA 'A ' aAA aA is&U- 





» _j^Co 


4707. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Al Mughirah yaitu Ibnu 'Abdur Rahman Al Hizami dari Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah 
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, sesungguhnya aku telah 
membuat perjanjian dengan-Mu yang Engkau tidak akan menyelisihinya, sesungguhnya aku 
hanyalah seorang manusia, maka mukmin mana saja yang pernah aku sakiti, atau aku cela, 
atau aku cambuk, atau aku la'nat, hendaklah dengannya Engkau gantikan untuknya pahala 
shalat, zakat dan taqarrub yang dengannya mereka bisa mendekatkannya kepada-Mu pada 
hari kiamat." Telah menceritakannya kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad melalui jalur ini dengan 
Hadits yang serupa. Hanya saja ia menggunakan lafazh; 'Jaladuhu.' Namun Abu Az Zinad 
berkata; 'Itu hanya bahasa Abu Hurairah saja, yang benar adalah lafazh; 'Jaladtuhu. 1 Telah 
menceritakan kepadaku Sulaiman bin Ma'bad; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman 
bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari 'Abdur Rahman 
Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 


^ **/ 




4708. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Salim -budak- dari suku Nashr dia berkata; Aku mendengar 
Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya 
Allah, aku hanyalah Muhammad, seorang manusia yang bisa marah sebagaimana manusia 
yang lain. Sesungguhnya aku telah membuat perjanjian dengan-Mu yang Engkau tidak akan 
menyelisihinya. Maka mukmin mana saja yang pernah aku sakiti, atau aku cela, atau aku 
cambuk, hendaklah hal itu Engkau gantikan untuknya sebagai penghapus dosa dan 
pengorbanan yang dengannya mereka bisa mendekatkan diri kepada-Mu pada hari kiamat 
kelak." 





4709. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan 
kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dia mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, mukmin mana saja yang pernah aku cela, maka 
jadikanlah hal itu sebagai pengorbanan baginya yang dengannya ia bertaqarrub kepada-Mu 
pada hari kiamat." 


**/ / ^ 

\lt 


4710. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 'Abad bin Humaid keduanya 
berkata; Zuhair Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan 
kepada kami anak saudaraku yaitu Ibnu Syihab dari Pamannya; Telah menceritakan 
kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata; "Ya Allah, sesungguhnya aku 
telah membuat perjanjian dengan-Mu yang Engkau tidak akan menyelisihinya. Maka 
mukmin mana saja yang pernah aku cela, atau aku cambuk, hendaklah hal itu Engkau 
gantikan untuknya sebagai penghapus dosa pada hari kiamat kelak." 


'j>r 


4711. Telah menceritakan kepadaku Harun bin 'Abdullah dan Hajjaj bin Asy Sya'ir keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dia berkata; Ibnu Juraij 
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin 
'Abdullah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya 
hanya seorang manusia dan saya telah meminta syarat kepada Rabbku Azza Wa Jalla agar 
hamba muslim mana saja yang aku cela atau aku hina maka hal itu menjadi penyuci dan 
pahala baginya." Telah menceritakannya kepadaku Ibnu Abu Khalaf Telah menceritakan 
kepada kami Rauh; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakannya kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah menceritakan kepada kami Abu 
'Ashim seluruhnya dari Ibnu Juraij melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. 



> .2 


^ 3 vi ^ 

J^Ai 59 sd\<£j^- Ji 

i J l zi>J^^f\dJr. 'j>± (j^sdils 

CO -^J\ ^y g\^aJ\ ^ ,jA«-^**iL> <La^d £yt* _jJ \ Jli _J<Coll«ji]\ <*»X/0 l^- ^^Bu> <0^3_3 


4712. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Abu Ma'an Ar Raqasyi dan lafazh ini 
milik Zuhair. Dia berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Yunus; Telah 
menceritakan kepada kami 'Ikrimah bin 'Ammar; Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Abu Thalhah; Telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik dia berkata; "Ummu Sulaim, 
yaitu ibu Anas, mempunyai seorang anak yatim perempuan. Pada suatu ketika, Rasulullah 
melihat anak yatim tersebut dan berkata: 'Oh kamu rupanya! Kamu memang sudah besar 
tapi belum dewasa. 1 Mendengar ucapan tersebut, anak yatim perempuan itu kembali 
kepada Ummu Sulaim sambil menangis. Kemudian Ummu Sulaim bertanya; 'Ada apa 
denganmu hai anakku? ' Anak perempuannya itu menjawab; 'Rasulullah telah mengatakan 
kepada saya bahwasanya saya belum dewasa dan saya tidak akan menjadi dewasa 
selamanya.' Mendengar pengaduan anak perempuannya itu, akhirnya Ummu Sulaim pun 
segera keluar dari rumah dengan mengenakan kerudungnya untuk bertemu Rasulullah. 
Setelah bertemu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung bertanya: 'Ada apa 
denganmu ya Ummu Sulaim? ' Ummu Sulaim menjawab; 'Anak perempuan saya mengadu 
kepada saya bahwasanya engkau mengucapkan kata-kata yang menyedihkan hati anak 
perempuan saya yang yatim.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam balik bertanya: 'Apakah 
maksudmu hai Ummu Sulaim? ' Ummu Sulaim mulai menjelaskan; 'Kata anak perempuan 
saya, engkau telah mengatakan bahwasanya ia tidak akan menjadi dewasa.' Mendengar 
keterangan itu, Rasulullah pun tertawa dan berkata: 'Hai Ummu Sulaim, tidak tahukah kamu 
apa yang pernah aku syaratkan kepada Tuhanku? Sesungguhnya ada syarat yang harus aku 
penuhi terhadap Tuhanku. Aku berkata; 'Ya Tuhanku, aku hanyalah seorang manusia. Aku 
dapat bersikap ridha sebagaimana orang lain dan aku juga dapat marah, sebagaimana orang 
lain. Apabila ada seseorang dari umatku yang tersakiti oleh kata-kata ku yang semestinya 
tidak layak aku ucapkan kepadanya, maka jadikanlah hal tersebut sebagai pelebur dosa dan 
sebagai pahala yang dapat mendekatkannya kepada-Mu di hari kiamat kelak.' Abu Ma'an 



berkata; 'Lafazh yatimah yang disebutkan tiga kali dalam hadits ini seharusnya diucapkan 
dalam bentuk tashgir (panggilan untuk makna kecil), yaitu dengan bunyi yutaimah (si yatim 
kecil).' 




4713. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazii; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar dan 
lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin 
Khalid; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Hamzah Al Qashshab dari Ibnu 
'Abbas dia berkata; "Pada suatu ketika, saya sedang bermain bersama anak-anak. Tiba-tiba 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan saya langsung bersembunyi di balik pintu. 
Kemudian beliau mendekat seraya menepuk pundak saya dari belakang dan berkata: 'Hai 
Abdullah, pergi dan panggil Mu'awiyah kemari! ' Ibnu Abbas berkata; 'Tak lama kemudian 
saya datang untuk menemui beliau sambil berkata; 'Ya Rasulullah, Mu'awiyah sedang 
makan.' Setelah itu, Rasulullah menyuruh saya kembali sambil berkata: 'Pergi dan panggil 
Mu'awiyah untuk datang kemari! ' Ibnu Abbas berkata; 'Kemudian saya datang menemui 
Rasulullah dan berkata: 'Ya Rasulullah, Mua'wiyah sedang makan.' Lalu Rasulullah berkata: 
'Semoga Allah tidak mengenyangkan perutnya.' Ibnu Mutsanna berkata; 'Saya bertanya 
kepada Umayyah; 'Apa yang dimaksud dengan menepuk dari belakang? ' Umayyah 
menjawab; 'Menepuk pada bagian tengkuk dengan satu tepukan.' Telah menceritakan 
kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada kami An Nadhr bin Syumail; Telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah; Telah mengabarkan kepada kami Abu Hamzah Aku 
mendengar Ibnu 'Abbas berkata; Pada suatu ketika, saya sedang bermain bersama anak- 
anak. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan saya langsung 
bersembunyi, -sebagaimana Hadits di atas,- 


Bab: Celaan bagi orang yang bermuka dua (aUs^; y>6jCjy^>- 



4714. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya berkata; Aku membaca Hadits Malik 
dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sejelek-jelek manusia adalah orang yang bermuka dua, dia datang 
kesini dengan satu sikap dan bila datang ke yang lain dengan sikap yang lain." 





4715. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib 
dari 'Irak bin Malik dari Abu Hurairah bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sejelek-jelek manusia adalah orang yang bermuka dua, dia datang 
kesini dengan satu sikap dan bila datang ke yang lain dengan sikap yang lain." 




> '> 




4716. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepadaku 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan 
kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku 
Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari 'Umarah dari Abu Zur'ah dari Abu 
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalian akan 
menjumpai seburuk-buruk manusia, yaitu orang yang bermuka dua, dia datang kesini 
dengan satu sikap dan bila datang ke yang lain dengan sikap yang lain." 


Bab: Haramnya berbuat dusta 



ooA>-^5^ 3>ILc- < 2^ •<^\ -X!*JLc- < 2^ _XxL9-c>a \_uia-X^-^J\— 

j l&z.f\%g^l 


f i y > 


-J<-r> 14-i 

^ x 

».1jo U io Jj \j^s>- JaJ Js 


4717. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan 
kepadaku Humaid bin 'Abdur Rahman bin 'Auf bahwa Ibunya Ummu Kultsum bin 'Uqbah bin 
Abu Mu'aith -dan ia termasuk perempuan yang turut hijrah dalam kelompok pertama yang 
berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- bahwasanya ia pernah mendengar 
Rasulullah bersabda: "Orang yang mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, orang yang 
berkata demi kebaikan, dan orang yang membangkitkan (mengingatkan) kebaikan bukanlah 
termasuk pendusta." Ibnu Syihab berkata; 'Saya tidak pernah mendengar diperbolehkannya 
dusta yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal, yaitu; dusta dalam peperangan, 
dusta untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, dan dusta suami terhadap istri atau 
istri terhadap suami (untuk meraih kebahagiaan atau menghindari keburukan). Telah 
menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin 
Ibrahim bin Sa'ad Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih Telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Muslim bin Ubaidullah bin Abdullah bin Syihab melalui jalur ini 
dengan Hadits yang serupa. Hanya saja pada Hadits Shalih disebutkan dengan lafazh; Ummu 
Kultsum berkata; 'Saya tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
memberikan dispensasi kedustaan yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal.'- 
sebagaimana di dalam Hadits Yunus dari perkataan Ibnu Syihab. Telah menceritakannya 
kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim; Telah 
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri melalui jalur ini hanya sampai perkataan; 
'membangkitkan kebaikan', -tanpa menyebutkan kalimat setelah itu,- 


Bab: Haramnya adu domba 


^>0) 





> > 





’> 4 S > 


^ \jL> 


4718. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah 



menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Abu lshaq bercerita dari Abu Al Ahwash 
dari 'Abdullah bin Mas'ud dia berkata; bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Perhatikanlah, aku akan memberitahukan kepada kalian apa itu Al 'Adhu? Al 
'Adhu adalah memfitnah dengan menyebarluaskan isu di tengah masyarakat." Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: 'Sesungguhnya orang yang selalu berkata jujur 
akan dicatat sebagai seorang yang jujur dan orang yang selalu berdusta akan dicatat sebagai 
pendusta.' 


Bab: Buruknya dusta dan baiknya kejujuran 


(4^ jo jpaii 





4719. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan 'Utsman bin Abu Syaibah serta 
lshaq bin Ibrahim. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari 'Abdullah dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kejujuran itu akan 
membimbing pada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang 
senantiasa berlaku jujur maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya 
dusta itu akan mengantarkan pada kejahatan. Dan sesungguhnya kejahatan itu akan 
menggiring ke neraka. Seseorang yang memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai 
pendusta." 




4720. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Hannad Bin As Sari 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dari Manshur dari Abu 
Wail dari 'Abdullah bin Mas'ud dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Sesungguhnya kejujuran itu adalah kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. 
Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat 
sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan sesungguhnya dusta itu adalah kejahatan. Dan 
sesungguhnya kedustaan itu akan menggiring ke neraka. Seseorang yang memelihara 



kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah." Ibnu Abu Syaibah berkata 
dalam meriwayatkan Hadits tersebut; dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 



j 'j 


JL>» \ cj -X>- <j Jj Jj J 


4721. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki' keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Al A'masy; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Syaqiq dari 'Abdullah dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kalian harus berlaku jujur, karena 
kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke 
surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan 
dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan hindarilah dusta, karena kedustaan itu akan 
menggiring kepada kejahatan dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang 
yang senantiasa berdusta dan memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta 
di sisi Allah.'" Telah menceritakan kepada kami Minjab bin Al Harits At Tamimi; Telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali; Telah mengabarkan kepada 
kami 'Isa bin Yunus keduanya dari Al A'masy melalui jalur ini. Namun di dalam Hadits Isa 
tidak disebutkan lafazh; 'memelihara kejujuran dan memelihara kedustaan.' Sedangkan di 
dalam Hadits Ibnu Mushir disebutkan dengan lafazh; Hatta yuktabahullah.' (hingga Allah 
mencatatnya sebagai pendusta). 


Bab: Keutamaan orang yang mampu menahan dirinya saat marah J-4a3 

<— * ya « 



**v^ < ^3Vsiv^j^\l^>^^ s ^\vsis3V5 ( ^« s Alc, >5j\5 - ^3\^3VsVaiS*jS^^f3i5 



Lo .X>- J ^ Aj _j\j»i 



4722. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 'Utsman bin Abu Syaibah 
lafazh ini milik Outaibah. Dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy 
dari Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin Suwaid dari 'Abdullah bin Mas'ud dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: 'Menurut 
kalian, siapakah orang yang mandul itu? ' Abdullah bin Mas'ud berkata; 'Kami menjawab; 
'Yaitu orang yang tidak mempunyai anak.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Bukan itu yang dimaksud dengan mandul. Tetapi yang dimaksud dengan mandul adalah 
orang yang tidak dapat memberikan apa-apa kepada anaknya.' Kemudian Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi: 'Siapakah orang yang kalian anggap paling kuat? ' 
Abdullah bin Mas'ud berkata; 'Kami menjawab; 'Yaitu orang yang tidak dapat dikalahkan 
oleh orang lain.'" Rasulullah berkata: 'Bukan itu yang dimaksud dengan orang yang paling 
kuat. Tetapi orang yang paling kuat adalah orang yang dapat menguasai dirinya ketika ia 
sedang marah.' Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; 
Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus seluruhnya dari Al A'masy melalui jalur ini 
dengan Hadits yang semakna. 


jilidi 

y y?, y 9 } 9 y t , 9 «ti ^ tv .. 


4723. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan 'Abdul A'laa bin Hammad 
keduanya berkata; keduanya telah aku bacakan di hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id 
bin Al Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Orang yang paling kuat bukanlah orang yang tidak dapat dikalahkan oleh orang lain. Tetapi 
orang yang paling kuat adalah orang yang dapat menguasai dirinya ketika ia sedang marah." 





\_^lS 









o 


'6*3» 









AAlA^-*-*^ AA^jA^oA^ 

J\ 


4724. Telah menceritakan kepada kami Hajib bin Al Walid; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Harb dari Az Zubaidi dari Az Zuhri; Telah mengabarkan kepadaku Humaid 
bin 'Abdur Rahman bahwa Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Bukanlah yang disebut dengan kuat itu orang yang jago gulat." 
Para sahabat bertanya; "Wahai Rasulullah, lalu siapakah yang disebut dengan orang yang 
kuat?" Beliau menjawab: "Yaitu orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah." 
Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Rafi' dan 'Abad bin Humaid 
seluruhnya dari 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur 
Rahman bin Bihram; Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman; Telah mengabarkan 
kepada kami Syu'aib keduanya dari Az Zuhri dari Humaid bin 'Abdur Rahman bin 'Auf dari 
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 




4725. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Al A'laa 
keduanya berkata; Yahya Telah mengabarkan kepada kami dan berkata Ibnu Al A'laa; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari 'Adi bin Tsabit dari Sulaiman 
bin Shurad dia berkata; "Pada suatu hari ada dua orang laki-laki yang saling mencaci maki di 
sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian salah seorang di antara keduanya 
merah kedua matanya (karena marah) dan keringatnya bercucuran. Lalu Rasulullah 
melihatnya dan berkata: 'Sungguh aku mengetahui satu kalimat yang seandainya diucapkan, 
maka marahnya akan hilang. Audzu billahi minasy-syaithaainir rajiim (Aku berlindung kepada 
Allah dari godaan syetan yang terkutuk).' ' Orang laki-laki yang marah tersebut berkata; 
'Apakah kamu menganggap saya sudah gila? Ibnu Al 'Alaa'i berkata; Apakah kamu 
menganggap saya sudah gila? -tanpa menyebutkan kalimat 'ar rajul.'- 







oikiji-^iiLl .^^\S4j^dis jila^^y^JisiLT^j^^ ^i»\i _^j 


4726. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Usamah Aku mendengar Al A'masy berkata; Aku mendengar 'Adi bin Tsabit 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Shurad dia berkata; "Pada suatu hari 
ada dua orang laki-laki yang saling mencaci maki di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Kemudian salah seorang di antara keduanya marah dan merah mukanva. Lalu 
Rasulullah melihatnya dan berkata: 'Sungguh aku mengetahui satu kalimat yang seandainya 
diucapkan, maka marahnya akan hilang. Audzu billahi minasy-syaithaainir rajiim (Aku 
berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk).' Setelah itu, orang yang marah 
itu didekati oleh seseorang yang telah mendengar ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dan ia berkata kepadanya; 'Mengertikah kamu apa yang telah diucapkan 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tadi? Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda: 
'Sungguh aku mengetahui satu kalimat yang seandainya diucapkan, maka nafsu amarahnya 
akan hilang. Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk.' Orang laki-laki 
yang marah tersebut berkata; 'Apakah kamu menganggap saya sudah gila? ' Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 
Hafsh bin Ghiyats dari Al A'masy melalui jalur ini. 


Bab: Manusia dicipta dengan karakter tidak stabil mengendalikan emosi (IaU- 
viULs^) 




4727. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Yunus bin Muhammad dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Setelah membentuk tubuh Adam 
alaihi salam, Allah Subhanahu wa Ta'ala pun membiarkannya di surga sesuai dengan 
kehendak-Nya. Tak lama kemudian, iblis datang mengitari tubuh Adam sambil mengamati. 
Setelah mengetahui bahwasanya tubuh Adam itu mempunyai rongga, maka Iblis pun 
mengerti bahwasanya Adam diciptakan dalam kondisi yang tidak dapat mengendalikan 
dirinya sendiri." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Nafi'; Telah menceritakan 



kepada kami Bahz; Telah menceritakan kepada kami Hammad melalui jalur ini dengan Hadits 
yang serupa. 


Bab: Karangan memukul wajah (<*. > - 



^3li3lss \'J, ytj\ 








4728. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah 
menceritakan kepada kami Al Mughirah yaitu Al Hizami dari Abu Al Zinad dari Al A'raj dari 
Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang 
dari kalian berkelahi dengan saudaranya maka hindarilah memukul bagian muka." Telah 
menceritakannya kepada kami 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zinad melalui jalur ini dengan 
lafazh; Apabila dharaba (memukul) salah seorang dari kalian. 




4729. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Awanah dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Apabilah salah seorang dari kalian berkelahi, dengan saudaranya 
sesama muslim maka hindarilah dari memukul wajah." 


Is^lss 'J y* 


4730. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah 
dia mendengar Abu Ayyub bercerita dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: 'Apabila salah seorang darimu berkelahi dengan saudaranya yang 
muslim, maka janganlah menampar wajah.'" 





&j j^a j ^\<^ r ^KX>£\3 


4731. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan 
kepadaku Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; 
Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi dari Al Mutsanna bin Sa'id dari 
Qatadah dari Abu Ayyub dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: -sedangkan di dalam Hadits Abu Hatim disebutkan dengan lafazh 'dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: -"Apabila salah seorang darimu berkelahi dengan 
saudaranya yang muslim, maka hendaklah ia menghindari bagian wajah, karena Allah telah 
menciptakan Adam dengan rupa dan bentuk wajahnya."' 





4732. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan 
kepadaku 'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepada kami Hammam; Telah menceritakan 
kepada kami Qatadah dari Yahya bin Malik Al Maraghi yaitu Abu Ayyub dari Abu Hurairah 
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang darimu 
berkelahi dengan saudaranya yang muslim, maka hindarilah dari menampar wajah.'" 


Bab: Ancaman keras bagi orang yang menyiksa manusia tanpa hak J^c- 




^ ' 9 \ ** t *. 9 x t 9 y C y f I ; . » ^ *, I / . ^ } 9 y i 'T.*. x \ t }■ •* ^ y \ y 

{j* Jloi {j£- a j ^>o i Uo-X>- 

csJ\i>+ >I\ j5 ,jU 

j 


4733. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari Hisyam bin Hakim 
bin Hizam dia berkata; "Saya pernah melewati beberapa orang di Syam yang dijemur di terik 
matahari sedangkan kepala mereka dituangi minyak. Kemudian Hisyam bertanya; 'Mengapa 
mereka ini dihukum? ' Seseorang menjawab; 'Mereka disiksa karena masalah pajak.' Hisyam 
berkata; 'Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Sesungguhnya Allah akan menyiksa orang-orang yang menyiksa orang lain di 
dunia." 



dJ^j4A^il»3^3>j\^\ _^\ jis^Uu3iBo^\j\^%\iJW^y\ 

\j& 


4734. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dia berkata; Hisyam bin Hakim bin Hizam pernah 
melewati beberapa orang dari para petani di Syam yang dijemur di terik matahari. Kemudian 
Hisyam bertanya; 'Mengapa mereka ini dihukum? ' mereka menjawab; 'Mereka disiksa 
karena masalah pajak.' Hisyam berkata; Aku bersaksi'Sesungguhnya saya pernah mendengar 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya Allah akan menyiksa orang- 
orang yang menyiksa orang lain di dunia." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; 
Telah menceritakan kepada kami Waki' dan Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan 
kepada kami Jarir seluruhnya dari Hisyam melalui jalur ini di dalam Hadits Jarir ada 
tambahan; di Palestina pemimpin mereka pada waktu itu adalah Umair bin Sa'ad. Maka 
Hisyam menemuinya dan menyampaikan Hadits tersebut kepadanya. Akhirnya Umair 
menyuruh untuk membebaskan para petani tersebut. 


i£$i\ «ij-vitto. Mi ^ 


4735. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair 
bahwa Hisyam bin Hakim pernah melewati orang di Syam sedang menjemur beberapa orang 
petani di terik matahari karena tidak membayar pajak. Kemudian Hisyam bertanya; 
'Mengapa mereka ini dihukum? ' 'Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya Allah akan menyiksa orang-orang yang 
menyiksa orang lain di dunia.'" 


Bab: Memegang mata anak panah saat masuk ke dalam masjid ( Jc* 








4736. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim. 
Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan Abu Bakr berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dia mendengar Jabir berkata; 
Suatu ketika seorang laki-laki lewat di dalam masjid dengan membawa panah. Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Peganglah mata panahnya!" 
















4737. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Ar Rabi'; Telah 
menceritakan kepada kami dan berkata Yahya; dan lafazh ini miliknya; Telah mengabarkan 
kepada kami Hammad bin Zaid dari 'Amru bin Dinar dari Jabir bin 'Abdullah bahwa suatu 
ketika seorang laki-laki lewat di dalam masjid dengan membawa beberapa panah dengan 
menampakkan mata panah-panah tersebut. Maka orang tersebut disuruh untuk memegang 
mata panahnya agar tidak melukai seorang muslim. 







4738. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau pernah memerintahkan 
kepada orang yang menyedekahkan panah di masjid agar tidak membawanya kecuali 
dengan memegang ujung matanya yang tajam (agar tidak mengenai orang lain yang sedang 
berada di masjid). Ibnu Rumh berkata dengan lafazh; 'yashaddaqu (bersedekah) dengan 
panah.' 





4739. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Burdah dari Abu Musa bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Apabila kamu berjalan di suatu masjid atau di 
pasar sambil membawa panah, maka peganglah ujungnya yang tajamnya. Kemudian, 
peganglah pada ujungnya yang tajam. Kemudian, peganglah ujungnya yang tajam." Abu 
Musa berkata; 'Demi Allah, kami tidak ingin mati hingga sebagian kami membungkus mata 
panahnya agar tidak mengenai orang lain. 1 




au 


4740. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Muhammad bin 
Al A'laa lafazh ini milik 'Abdullah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 
Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
beliau bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian melewati masjid atau pasar dengan 
membawa busur panah, maka hendaklah ia memegang mata panahnya hingga tidak 
mengenai salah seorang dari kaum muslimin." Atau beliau bersabda: 'hendaklah 
menggenggam mata panahnya.' 


Bab: Larangan untuk mengacungkan senjata kepada sesama Muslim 


*\ 9 s y jit 9 s **' 9 / \ } 9 £ \ / Z } 




4741. Telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu 'Umar, 'Amru berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ayyub dari Ibnu Sirin Aku 
mendengar Abu Hurairah berkata; Abu Qasim shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang 
siapa yang mengacungkan senjata kepada saudaranya, maka malaikat akan melaknatinya 
hingga ia menurunkannya kembali. Walaupun dia saudara sebapak atau saudara seibu. Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 
Yazid bin Harun dari Ibnu 'Aun dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 



^S^-j^i»Jo yS 5lLlij\ jiJ ^ ^ J Jo ^ j\ ^ i^Vja_ia 

jlii\ 


4742. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih 
dia berkata; Inilah yang telah diceritakan Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam -lalu dia menyebutkan beberapa Hadits di antaranya; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Janganlah kamu mengacungkan senjata kepada 
saudaramu karena seseorang di antara kamu tidak dapat mengetahui kemungkinan syetan 
akan melemparkan apa yang ada ditangannya sehingga ia terjerumus ke dalam jurang 
neraka." 


Bab: Keutamaan membuang sesuatu yang membahayakan dari jalan j\ J-*a9 




J 


4743. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca Hadits 
Malik dari Sumayya -budak- Abu Bakr dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika seorang lelaki tengah berjalan di suatu jalan ia 
mendapati batang kayu yang berduri dijalan tersebut, lalu ia mengambil dan membuangnya, 
maka Allah 'azza wajalla berterima kasih kepadanya dan mengampuninya." 


^ J IK 


**/ x ^ 




4744. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Pada suatu ketika ada seseorang yang melewati sebatang ranting 
pohon yang menjuntai ke jalan. Kemudian orang tersebut berkata; 'Demi Allah, saya akan 
menyingkirkan ranting pohon ini agar tidak mengganggu kaum muslimin yang lewat.' 
Akhirnya orang tersebut dimasukkan ke dalam surga.'" 




j&h&gcSZ & ja 


4745. Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Ubaidullah; Telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Al A'masy dari Abu 
Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sungguh 
aku melihat seseorang sedang berbahagia di surga dikarenakan ia telah memotong batang 
pohon yang menjuntai ke jalan yang mengganggu orang lewat." 


%&\ jioil jnUi jjLy*[zZc&A :S\\&;s>c3Zi S*&3. lA$ 


4746. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada 
kami Bahz; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Rafi' 
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada sebuah 
pohon yang menghalangi kaum muslimin lewat, lalu seseorang memotongnya. Karenanya 
orang tersebut masuk surga." 









4747. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Yahya 
bin Sa'id dari Aban bin Sham'ah; Telah menceritakan kepadaku Abu Al Wazi'; Telah 
menceritakan kepadaku Abu Barzah dia berkata; "Saya pernah bertanya; 'Ya Rasulullah, 
ajarkanlah kepada saya sesuatu yang dapat saya ambil manfaatnya! ' Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menjawab: 'Singkirkanlah gangguan dari jalan kaum muslimin! "' 




4748. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Abu Bakr bin Syu'aib bin Al Habhab dari Abu Al Wazi' Ar Rasibi dari Abu Barzah Al Aslami 
bahwa Abu Barzah berkata; Aku berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; 'Ya 
Rasulullah, aku tidak tahu apakah aku masih tetap hidup sepeninggalmu atau tidak, maka 
bekalilah aku dengan sesuatu yang dengannya Allah memberikan manfaat kepadaku. Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lakukanlah ini dan itu. -Abu Bakr lupa 



tentang apa yang diperintahkan beliau kepadanya,- juga orang itu disuruh menyingkirkan 
benda berbahaya dari jalan.' 


Bab: Larangan dari menyiksa kucing atau hewan yang semisal (L & ^>6 




■A>- 








4749. Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Muhammad bin Asma' bin 'Ubaid Adh 
Dhuba'i; Telah menceritakan kepada kami Juwairiyah yaitu Ibnu Asma' dari Nafi' dari 
'Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang wanita disiksa 
lantaran seekor kucing yang mati karena ia kurung, maka karenanya ia pun masuk neraka. 
Sebab ia tidak memberinya makan atau minum ketika ia mengurungnya. Juga tidak 
melepasnya sehingga mencari makan dari serangga bumi." Telah menceritakan kepadaku 
Harun bin 'Abdullah dan 'Abdullah bin Ja'far bin Yahya bin Khalid seluruhnya dari Ma'an bin 
'Isa dari Malik bin Anas dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang 
semakna dengan Hadits Juwariyah. 




4750. Dan telah menceritakannya kepadaku Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdul A'laa dari 'Ubaidullah bin 'Umar dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang wanita disiksa lantaran seekor 
kucing yang diikatnya, la tidak memberinya makan atau minum. Juga tidak melepasnya 
sehingga mencari makan dari serangga bumi. "Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali 
Al Jahdhami; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul A'laa dari 'Ubaidullah dari Sa'id Al 
Maqburi dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 



^ j > fcj ^jlds^fc^^ j\li\si ^\dJXs 


4751. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdur Razzaq; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih 
dia berkata; Inilah yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami, -lalu dia 
menyebutkan beberapa Hadits di antaranya, - Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang ia ikat sehingga mati, ia 
tidak memberinya makan atau melepasnya sehingga bisa mencari makanan dari serangga 
bumi." 


Bab: Memuliakan yang lebih tua 


jC y>£) 




j^\J y>S}j§ J 


4752. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yusuf Al Azdi; Telah menceritakan kepada 
kami 'Umar bin Hafsh bin Ghiyats; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah 
menceritakan kepada kami Al A'masy; Telah menceritakan kepada kami Abu lshaq dari Abu 
Muslim Al Aghar bahwasannya dia telah menceritakan kepadanya dari Abu Sa'id Al Khudri 
dan Abu Hurairah keduanya berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Kemuliaan adalah sarung-Nya dan kesombongan adalah selendang-Nya. Barang siapa 
menentang-Ku, maka Aku akan mengadzabnya." 


Bab: Larangan dari berputus asa dari rahmat Allah 


*V ^ s' / 

* / *V ^ ^ / 


4753. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id dari Mu'tamir bin Sulaiman dari 
Bapaknya; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Imran Al jauni dari Jundab bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bercerita: "Pada suatu ketika ada seseorang 



yang berkata; 'Demi Allah, sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni si fulan. 1 Sementara 
Allah berfirman: 'Siapa yang bersumpah dengan kesombongannya atas nama-Ku 
bahwasanya Aku tidak akan mengampuni si fulan? Ketahuilah, sesungguhnya Aku telah 
mengampuni si fulan dan telah memutuskan amal perbuatanmu." Kurang lebih begitulah 
sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 


Bab: Keutamaan orang lemah 


'S , s S 




4754. Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepadaku Hafsh 
bin Maisarah dari Al A'laa bin 'Abdur Rahman dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berapa banyak orang yang rambutnya 
kusut, tampak dihinakan dan di usir oleh orang-orang, namun apabila dia berdo'a kepada 
Allah, pasti Allah akan mengambulkannya." 


Bab: Larangan dari mengatakan "Celaka manusia" J 


JlS ^ \ J \ \J. j*» j (j) (J ^ u? 


4755. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Suhail bin Abu Shalih dari Bapaknya 
dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya 
dia berkata; Aku membaca Hadits Malik dari Suhail bin Abu Shalih dari Bapaknya dari Abu 
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila ada seseorang 
yang berkata; 'Celakalah manusia', maka sebenarnya ia sendiri yang lebih celaka dari 
mereka." Abu lshaq berkata; 'Saya tidak tahu apakah dibaca nashab (dengan harakat fathah) 
yaitu ahlakahum ataukah dibaca rafa' (dengan harakat dhammah) yaitu ahlakuhum.' Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Yazid bin 
Zurai' dari Rauh bin Al Qasim; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepadaku Ahmad bin 'Utsman bin Hakim; Telah menceritakan kepada kami 



Khalid bin Makhlad dari Sulaiman bin Bilal seluruhnya dari Suhail melalui jalur ini dengan 
Hadits yang serupa. 


Bab: Wasiat untuk berbuat baik kepada tetangga j 


. * X 9 . 9 \ \\ 9 9 t t 9^ Z / } X ** X* X« Kj, ^ / * t 9 l\\\ ' 9 ' K X > 9 ** y 9 \Z ~ 't ' 

_J CxxJJ ' J -Xa^vO _J Uo \ ^ CU \j» {j£- _X_oi_uu ^ 4x^*3 Uo 

i-r.% 2 . x x » x»x» ''*-\ 9 '\'X\' < \' 9 '-. 9 <?' A\'.Z\' 

J^3\ jui 




4756. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan 
Muhammad bin Rumh dari Al Laits bin Sa'ad; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. 
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada 
kami 'Abdah dan Yazid bin Harun seluruhnya dari Yahya bin Sa'id; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab yaitu Ats 
Tsaqafi; Aku mendengar Yahya bin Sa'id; Telah mengabarkan kepadaku Abu Bakr yaitu Ibnu 
Muhammad bin 'Amru bin Hazm bahwa 'Amrah Telah menceritakan kepadanya, dia 
mendengar Aisyah berkata; "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Sesungguhnya Jibril terus-menerus berpesan kepadaku tentang tetangga, hingga 
aku menduga bahwasanya ia akan memberikan hak waris kepada tetangga.'" Telah 
menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 
Abu Hazim; Telah menceritakan kepadaku Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 


^ 9 X * X ^ ^ 9^ 


>>.&iVx> ,r*x 


c ^‘ 


>i X X> X 


4757. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri; Telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Zurai' dari 'Umar bin Muhammad dari Bapaknya dia berkata; Aku 
mendengar Ibnu 'Umar berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Sesungguhnya Jibril terus-menerus berpesan kepadaku tentang tetangga, hingga aku 
menduga bahwasanya ia akan memberikan hak waris kepada tetangga."' 



>Lc. ^3\ i^l&i-l 

ilill^liUs jteU^TfcS i^i JLki^i y 


4758. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari dan lshaq bin Ibrahim dan 
lafazh ini milik lshaq dia berkata; Abu Kamil Telah menceritakan kepada kami dan berkata 
lshaq; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdush Shamad Al 'Ammi; Telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Imran Al Jauni dari 'Abdullah bin Ash Shamit dari Abu Dzar 
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abu Dzar, Apabila 
kamu memasak kuah sayur, maka perbanyaklah airnya, dan berikanlah sebagiannya kepada 
tetanggamu." 


• > * ^ 


4759. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Idris; Telah mengabarkan kepada kami Syu'bah; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Idris; Telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Abu 
'Imran Al Jauni dari 'Abdullah bin Ash Shamit dari Abu Dzar dia berkata; "Kekasih saya, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berpesan kepada saya: 'Apabila kamu 
memasak kuah sayur, maka perbanyaklah airnya, lalu lihatlah jumlah keluarga tetanggamu 
dan berikanlah sebagiannya kepada mereka dengan baik.'" 


Bab: Sunahnya bermuka ramah saat bertemu 


\ < JiJu ^ \ ^ J IsJLi 

^ / / 


4760. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i; Telah menceritakan kepada 
kami 'Utsman bin 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir yaitu Al Khazzaz dari 
Abu 'Imran Al Jauni dari 'Abdullah bin Ash Shamit dari Abu Dzar dia berkata; Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam berkata kepadaku: "Janganlah kamu menganggap remeh sedikitpun 
terhadap kebaikan, walaupun kamu hanya bermanis muka kepada saudaramu (sesama 
muslim) ketika bertemu." 



Bab: Sunahnya memberikan kemudahan dalam hal yang tidak diharamkan 




:\\i^^^%\j^j\yjry&\ JSj\ 


4761. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami 'Ali bin Mushir dan Hafsh bin Ghiyats dari Buraid bin 'Abdullah dari Abu Burdah 
dari Abu Musa dia berkata; "Apabila seorang yang meminta suatu kebutuhan datang kepada 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau akan menghadap kepada orang-orang 
yang duduk bersama beliau seraya berkata: 'Berikanlah pertolongan agar kalian saling 
memperoleh pahala dan semoga Allah melaksanakan apa yang disenangi-Nya melalui 
ucapan nabi-Nya.'" 


Bab: Sunahnya bergaul dengan ahli ilmu («. j-JUb 


9 ' / } \ 9 S \ ' 9 ' l 9 ' 9 i 9 z'* 9 ' 9 ' ^ ^ P i ^ i;»* ^ V* \ 9 ^ S } t \ 'f;. 1 S 

j J ly J,) IjC- S) 






4762. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Buraid bin 'Abdullah dari Kakeknya dari Abu Musa dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al A'laa Al Mahdani dan lafazh ini miliknya; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya perumpamaan teman 
dekat yang baik dan teman dekat yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan 
tukang pandai besi. Seorang penjual minyak wangi terkadang mengoleskan wanginya kepada 
kamu dan terkadang kamu membelinya sebagian atau kamu dapat mencium semerbak 
harumnya minyak wangi itu. Sementara tukang pandai besi adakalanya ia membakar pakaian 
kamu ataupun kamu akan menciumi baunya yang tidak sedap." 


Bab: Keutamaan berlaku baik kepada anak perempuan J^»s) 



jS£-£jj4tt\ jJx-^O.X>-_g^ <*-Jiol £' , {j£-bJ^ / £' , {j£' ^^J>- ij> ,\^j4ji\ jJx- <^L^-ii 

j£-jSlil2J\jc4- 


4763. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Quhzadz; Telah 
menceritakan kepada kami Salamah bin Sulaiman; Telah mengabarkan kepada kami 
'Abdullah; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan 
kepadaku 'Abdullah bin Abu Bakr bin Hazm dari 'Urwah dari 'Aisyah; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin 'Abdur 
Rahman bin Bihram dan Abu Bakr bin lshaq dan lafazh ini milik mereka berdua, keduanya 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman; Telah mengabarkan kepada kami 
Syu'aib dari Az Zuhri; Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Abu Bakr bahwa 'Urwah 
bin Az Zubair; Telah mengabarkan kepadanya bahwa 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam berkata; "Saya pernah dikunjungi oleh seorang wanita yang mempunyai dua orang 
anak perempuan. Kemudian wanita tersebut meminta makanan kepada saya. Sayangnya, 
pada saat itu, saya sedang tidak mempunyai makanan kecuali sebiji kurma yang langsung 
saya berikan kepadanya. Kemudian wanita itu menerimanya dengan senang hati dan 
membagikannya kepada dua orang anak perempuannya tanpa sedikitpun ia makan. Setelah 
itu, wanita tersebut bersama dua orang anak perempuannya pergi. Tak lama kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam rumah. Lalu saya menceritakan 
kepada beliau tentang wanita dan kedua anak perempuannya itu. Mendengar cerita saya ini, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barang siapa diuji dalam pengasuhan anak- 
anak perempuan, lalu ia dapat mengasuh mereka dengan baik, maka anak perempuannya 
itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka kelak.'" 







jli]\^0 


4764. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Bakr yaitu Ibnu Mudhar dari Ibnu Al Had bahwa Ziyad bin Abu Ziyad -budak- dari Ibnu 
'Ayyasy; Telah menceritakan kepadanya dari 'Irak bin Malik Aku mendengarnya bercerita 
kepada 'Umar bin 'Abdul 'Aziz dari 'Aisyah dia berkata; "Telah datang kepadaku seorang 
wanita miskin yang membawa dua anak perempuan, lalu saya memberinya makan dengan 
tiga buah kurma, wanita tersebut memberikan kurmanya satu persatu kepada kedua 
anaknya, kemudian wanita tersebut mengangkat satu kurma ke mulutnya untuk dia makan. 
Tapi, kedua anaknya meminta kurma tersebut, akhirnya dia pun memberikan (kurma) yang 
ingin ia makan kepada anaknya dengan membelahnya menjadi dua. Saya sangat kagum 
dengan kepribadiannya. Lalu saya menceritakan apa yang diperbuat oleh wanita tersebut 
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah 
telah mewajibkan kepadanya untuk masuk surga atau membebaskannya dari neraka." 











4765. Telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Abu 
Ahmad Az Zubair; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdul 'Aziz dari 
'Ubaidullah bin Abu Bakr dari Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Barang siapa dapat mengasuh dua orang anak perempuannya hingga 
dewasa, maka aku akan bersamanya di hari kiamat kelak.' Beliau merapatkan kedua jarinya." 


Bab: Keutamaan seseorang yang ditinggal mati oleh anaknya 


lA y* j <) lA IA v' \ ^ b 5 3^ 

viUUolliL# J 


4766. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca Hadits 
Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 



'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidaklah tiga anak milik salah seorang dari kaum Muslimin 
meninggal dunia, lalu ia tersentuh api neraka, kecuali sebatas melewatinya saja, yang Allah 
telah bersumpah siapapun akan melewatinya." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr 
bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid serta Zuhair bin Harb mereka berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid dan Ibnu Rafi' dari 'Abdur 
Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar keduanya dari Az Zuhri melalui sanad 
Malik dengan Hadits yang semakna. Namun di dalam Hadits Sufyan disebutkan dengan 
lafazh; 'Fayalija' (lalu ia masuk) ke neraka, kecuali sebatas melewatinya saja, yang Allah telah 
bersumpah siapapun akan melewatinya." 




*V ^ f' ♦* ' ' 

ii ^ 4 . 'i j\^H\ s 3^ ^ 3 


4767. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para wanita Anshar: "Tidaklah salah 
seorang dari kalian ditinggal mati oleh tiga orang anaknya, lalu ia sabar dan mengharap 
pahala dari Allah, kecuali pasti ia akan masuk surga." Lalu berkatalah seorang wanita dari 
mereka; "Bagimana jika dua orang saja?" Rasulullah bersabda: "Meskipun dua orang." 






4768. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari Fudhail bin Husain; Telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari 'Abdur Rahman bin Al Ashbahani dari Abu 
Shalih Dzakwan dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Bahwasanya para wanita datang kepada 
Rasulullah seraya berkata; "Wahai Rasulullah, kaum laki-laki telah biasa mendengarkan 
petuah-petuahmu, maka berilah kami satu hari, sehingga kami bisa bermajlis denganmu. 



engkau ajarkan kepada kami dari ilmu yang telah Allah sampaikan kepadamu. Beliau 
bersabda: 'Baiklah, berkumpullah kalian pada hari ini dan ini.' Lalu mereka pun berkumpul 
pada hari yang telah ditentukan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajari mereka 
ilmu yang telah Allah berikan kepada beliau. Kemudian beliau bersabda: "Tidak ada seorang 
dari kalian yang ditinggal mati oleh tiga orang dari anaknya kecuali mereka akan menjadi 
hijab (penghalang) baginya dari neraka." Maka berkatalah salah satu dari mereka; 
'Bagaimana kalau dua orang? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Atau dua 
orang.' Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; 
Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 
'Abdur Rahman bin Al Ashbahani melalui jalur ini dengan Hadits yang semakna. Namun ada 
tambahan; -seluruhnya- dari Syubah dari Abdurrahman bin Al Ashbahani dia berkata; Aku 
mendengar Abu Hazim bercerita dari Abu Hurairah dia berkata; 'Tiga anak yang belum 
baligh.' 






4769. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id dan Muhammad bin 'Abdul A'laa 
lafazh keduanya tidak jauh berbeda. Keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Al 
Mu'tamir dari Bapaknya dari Abu As Salil dari Abu Hasan dia berkata; 'Aku berkata kepada 
Abu Hurairah; Kedua putraku telah meninggal. Apakah kamu mendengar dari Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa Salam sebuah hadits yang dapat engkau bacakan untuk kami, 
dengannya kami dapat menenangkan hati kami dari kesedihan atas sepeninggalnya anak- 
anak kami?" Abu Hurairah berkata; Ya; "Anak-anak kecil mereka berlarian di surga dengan 
bebas, salah seorang dari mereka berjumpa dengan bapaknya atau kedua orang tuanya, lalu 
dia meraih ujung bajunya, atau beliau mengatakan; 'Dengan tangannya sebagaimana aku 
memegang ujung bajumu ini, dia tidak akan berpisah dengan bapaknya sehingga Allah 
memasukkan dia dan bapaknya ke dalam surga." Telah menceritakan kepada kami Abu As 
Salil; Dan telah menceritakannya kepadaku 'Ubaidullah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada 
kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id dari At Taimi melalui jalur ini dan dia berkata; 'Apakah kamu 
pernah mendengar sebuah Hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesuatu yang 
bisa menenangkan hati kami atas sepeninggalnya anak-anak kami? Abu Hurairah menjawab: 
'Ya.' 



» ,\\ \' ■> ' \\'J-\ ' :■ \' • * *. s > ■> * ' > V.i\ ' u \' • y *\' \ *' $ • ^ - 

' Uo-X>-< j^u jiail>Uji> 

\^\cA'S 1%J 

s 


4770. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Muhammad bin 'Abdullah 
bin Numair, Abu Sa'id Al Asyaj lafazh ini milik Abu Bakr dia berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Hafsh yaitu Ibnu Ghiyats; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hafsh bin Ghiyats; Telah menceritakan kepada 
kami Bapakku dari Kakekku Thalq bin Mu'awiyah dari Abu Zur'ah bin'Amru bin Jarir dari Abu 
Hurairah dia berkata; "Seorang wanita datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan membawa anaknya yang sedang sakit seraya berkata; 'Wahai Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, do'akanlah kepada Allah kesembuhan untuknya, karena sungguh 
aku telah mempersembahkan tiga anak'. Beliau bertanya; "Benarkah sudah tiga anak? 
Wanita itu menjawab; 'Ya.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh 
engkau telah terhalang dengan tabir yang kuat dari api neraka." Umar berkata; dari antara 
mereka, dari kakeknya. Sedangkan yang lainnya berkata; dari Thalq -tanpa menyebutkan dari 
kakeknya,- 


X **/ •• / / / X ^ x 

JoJui J^a2-L>CL>^SL&-\ Jji) J 

^ / ^ / ^ / / **/ Sr / *' 

/ . > 9 9 / * 'f (S 9 s 4 . X ./ 


4771. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Thalq bin Mu'awiyah An Nakha'i Abu 
Ghiyats dari Abu Zur'ah bin 'Amru bin Jarir dari Abu Hurairah dia berkata; "Seorang wanita 
datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa anaknya yang 
sedang sakit dan mengeluh seraya berkata; 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 
aku khawatir terhadapnya, dan sungguh aku telah mempersembahkan (mengubur) tiga 
anak', maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh engkau telah 
terhalang dengan tabir yang kuat dari api neraka'." Zuhair berkata; dari Thalq -tanpa 
menyebutkan nama julukannya. - 


Bab: Jika Allah mencintai seorang hamba maka manusia akan dijadikan suka kepadanya 
(aiL^C- \ A^C- <4j\ \j\ ) 



**/ / ^ ^ ^ 

& Ju^Ui i_^Vi^ _4^3is.iiii\ji»V4^ ji&UiJi 

^y^is^^Vi^uy^. ■_$& ;_^&)ifc 



* - « ^ 






4772. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: "Sesungguhnya apabila Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai seseorang, 
maka Dia akan memanggil malaikat Jibril alaihi salam seraya berseru: 'Hai Jibril, 
sesungguhnya Aku mencintai si fulan. Oleh karena itu, cintailah ia! ' Rasulullah bersabda: 
'Akhirnya orang tersebut pun dicintai Jibril. Setelah itu, Jibril berseru di atas langit; 
'Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai si fulan. Oleh karena itu, cintailah ia! ' 
Kemudian para penghuni langit pun mulai mencintainya pula.' Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Setelah itu para penghuni bumi juga mencintainya.' Sebaliknya, apabila 
Allah Subhanahu wa Ta'ala membenci seseorang, maka Dia akan memanggil malaikat Jibril 
dan berseru kepadanya: 'Sesungguhnya Aku membenci si fulan. Oleh karena itu, bencilah ia.' 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Lalu malaikat Jibril berseru di langit; 
'Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala membenci si fulan. Oleh karena bencilah ia!" 
Kemudian para penghuni langit membencinya. Setelah itu para penghuni dan penduduk 
bumi juga membencinya. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id; Telah 
menceritakan kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu 'Abdur Rahman Al Qari. Outaibah berkata; 
Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz yaitu Ad Darawardi; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakannya kepada kami Sa'id bin 'Amru Al 
Asy'atsi; Telah mengabarkan kepada kami 'Abtsar dari Al 'Alaa bin Al Musayyab; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili; 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah menceritakan kepadaku Malik yaitu Ibnu 



Anas seluruhnya dari Suhail melalui jalur ini. Hanya saja di dalam Hadits Al 'Alaa bin Al 
Musayyab tidak disebutkan tentang perkataan membenci. Telah menceritakan kepadaku 
'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun; Telah mengabarkan 
kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah bin Abu Salamah Al Majisyun dari Suhail bin Abu 
Shalih dia berkata; Ketika kami berada di Arafah, 'Umar bin 'Abdul 'Aziz lewat di hadapan 
kami yang pada waktu dia sebagai pemimpin rombongan Haji. Orang-orang pun berdiri 
melihat kepadanya. Lalu aku berkata kepada bapakku; 'Wahai bapakku, aku kira Allah telah 
mencintai Umar bin Abdul Aziz. Bapakku berkata; 'Kenapa demikian? Jawabku; karena aku 
lihat orang-orang telah mencintainya. Lalu bapakku berkata; demi bapakmu, Akupun telah 
mendengar Abu Hurairah bercerita dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.. -kemudian 
dia menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Jarir dari Suhail. 


Bab: Ruh itu berkelompok-kelompok (SJgjjvo jj^\) 


'Z \ , 9 y 'f t * ' \ 9 ' \ 9 ' £ 9 ' . / 9\ \ 9 ' \ ' l s } 9 " /9 1 ' .*. ^ 

\ bji yJb ^ , l £j£- ^Lo I {j£- \ ^oo Uo .X»- 


4773. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Roh-roh itu seperti prajurit yang 
berkelompok-kelompok, jika saling mengenal mereka akan menjadi akrab, dan jika saling 
bermusuhan maka mereka akan saling berselisih." 




'X 

O 









4774. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Katsir 
bin Hisyam; Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Burqan; Telah menceritakan kepada 
kami Yazid bin Al Asham dari Abu Hurairah -sebagai hadits marfu'- dia berkata; 
"Sesungguhnya manusia itu seperti tambang perak dan emas. Mereka yang terhormat pada 
masa masa jahiliah akan terhormat pula di masa Islam, jika mereka memahami (Islam). Roh- 
roh itu seperti prajurit yang berkelompok-kelompok, jika saling mengenal mereka akan 
menjadi akrab, dan jika saling bermusuhan maka mereka akan saling berselisih." 


Bab: Seseorang akan bersama dengan yang disukainya ^\) 



i zs&.&&'^3fy l^jJ^' 4^3’ isdoslfrl 


4775. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah 
menceritakan kepada kami Malik dari lshaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin 
Malik bahwa seorang arab badui datang kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam sambil 
berkata; kapankah kiamat? (Beliau Shallallahu'alaihi wasallam) menjawab, "Apa yang telah 
kau siapkan?" Dia menjawab; "Cinta Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya." Rasulullah 
Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Kau bersama dengan yang kau cintai." 


/ / / ^ 

vs£ j \ 3 vs j 3 vi j 

4±>k\&k\\ 


4776. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru An Naqid, Zuhair 
bin Harb, Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Ibnu Abu 'Umar, lafazh ini milik Zuhair 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Anas dia berkata; 
seseorang berkata; 'Ya Rasulullah, kapan terjadi hari kiamat? ' Beliau menjawab: Apa yang 
telah kamu siapkan? -tanpa menyebutkan kalimat; banyak,- orang itu menjawab; 'Aku hanya 
mencintai Allah dan Rasul-NYa. Beliau bersabda: "Kamu bersama dengan yang kau cintai." 
Telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abad bin Humaid. 'Abad 
berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Dan berkata Ibnu Rafi'; Telah menceritakan 
kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri; Telah 
menceritakan kepadaku Anas bin Malik bahwa seorang arab badui menemui Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam -dengan redaksi yang serupa,- namun di dalam disebutkan 
dengan lafazh; orang tersebut menjawab; Aku tidak mempunyai persiapan yang banyak, 
selain aku hanya memuji kepada-Nya. 





ilo U j4-r ' & o/' 3i$ 3^-k> ^ dUU ^ ^1 iuli 


4777. Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Al 'Ataki; Telah menceritakan kepada kami 
Hammad yaitu Ibnu Zaid; Telah menceritakan kepada kami Tsabit Al Bunani dari Anas bin 
Malik dia berkata; "Pada suatu hari seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam seraya bertanya; 'Ya Rasulullah, kapankah kiamat itu akan datang? ' 
Mendengar pertanyaan laki-laki itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam balik bertanya: 
'Apa yang telah kamu siapkan untuk menghadapi kiamat? ' Laki-laki itu menjawab; 
'Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Sesungguhnya kamu akan bersama orang yang kamu cintai.' Anas berkata; 'Tidak 
ada yang lebih menyenangkan hati kami setelah masuk Islam selain sabda Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam yang berbunyi: 'Sesungguhnya kamu akan bersama orang yang 
kamu cintai.' Anas berkata; 'Karena saya mencintai Allah, Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar, 
maka saya berharap kelak akan bersama mereka meskipun saya tidak dapat beramal seperti 
mereka.' Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al Ghubari; Telah 
menceritakan kepada kami Ja'far bin Sulaiman; Telah menceritakan kepada kami Tsabit Al 
Bunani dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Namun di dalamnya tidak 
disebutkan perkataan Anas. 


^ i J J 3lidUU^ J} & IA J 

la/rio o 3^1 U ^ \ 3 U 3 Vi# 3^s d 3^1 U j 

Ax< -' 

C^A?J\\A^p-Lai <Ul\ (3^* ci ' Lf^ 


Ji 


4778. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim. 
Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Dan berkata 'Utsman; Telah menceritakan 
kepada kami Jarir dari Manshur dari Salim bin Abu Al Ja'ad; Telah menceritakan kepada kami 
Anas bin Malik dia berkata; Ketika aku dan Rasulullah sedang keluar dari Masjid, tiba-tiba 
kami bertemu dengan seorang laki-laki dari balik pintu masjid seraya bertanya; ya Rasulullah, 
kapankah terjadi hari kiamat? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam balik bertanya: "Apa 



yang telah kamu siapkan untuknya? Maka seakan-akan orang tersebut merasa malu dan 
tunduk. Lalu dia berkata; Saya tidak mempunyai persiapan yang banyak dari shalat, puasa, 
atau sedekah kecuali hanya aku mencintai Allah dan RasulNya". Rasulullah Shallallahu'alaihi 
wasallam bersabda: "Kamu bersama dengan yang kau cintai". Telah menceritakan kepadaku 
Muhammad bin Yahya bin 'Abdul 'Aziz Al Yasykuri; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdullah bin 'Utsman bin Jabalah; Telah mengabarkan kepadaku Bapakku dari Syu'bah dari 
'Amru bin Murrah dari Salim bin Abu Al Ja'ad dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
dengan Hadits yang serupa. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah dari Qatadah Aku mendengar Anas. Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad 
bin Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz yaitu Ibnu 
Hisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam mengenai Hadits ini. 


j* ^ 

3 \ \jo X>- pJu*i J AlLc-4li \ 4li' \ -X^C- ^C- (Jj \ J \ ^C- 5 LaJIli £}-£• 





4119 . Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim, 
lshaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan 'Utsman berkata; Telah 
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Wail dari 'Abdullah dia berkata; 
seorang laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya bertanya; Ya 
Rasulullah, bagaimana menurut anda tentang seseorang yang mencintai suatu kaum namun 
dia tidak bisa bertemu dengan mereka? Maka jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 
"Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dia cintai." Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu 'Adi; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah 
menceritakannya kepadaku Bisyr bin Khalid; Telah mengabarkan kepada kami Muhammad 
yaitu Ibnu Ja'far keduanya dari Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Abu Al 



Jawwab; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Qarm -secara keseluruhan- dari 
Sulaiman dari Abu Wail dari 'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits 
yang serupa. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dan Muhammad bin 'Ubaid dari Al A'masy dari 
Syaqiq dari Abu Musa dia berkata; seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam, -lalu dia menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Jarir dari Al A'masy. 


Bab: Jika orang shalih dipuji maka itu adalah kabar gembira dan tidak akan 
membahayakannya (o 


c '> v.t\' '> \'X\' I lC> 9 \ c ' > vS\ ' 

^ »y /2 ) » \ vJo ^ LuIfcO vJO-A^- 


4780. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Ar Rabi' serta 
Abu Kamil Fudhail bin Husain lafazh ini milik Yahya. Yahya berkata; Telah mengabarkan 
kepada kami dan berkata; Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari Abu 'Imran Al Jauni dari 'Abdullah bin Ash Shamit dari Abu Dzar dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya; 'Bagaimana menurut anda 
tentang seseorang yang beramal kebaikan lalu orang-orang pun memuji kepadanya? ' Beliau 
menjawab: "Itulah kabar gembira yang disegerakan bagi seorang Mukmin." Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dari Waki'; 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 
Mutsanna; Telah menceritakan kepadaku 'Abdush Shamad; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq; Telah mengabarkan kepada kami 
An Nadhr seluruhnya dari Syu'bah dari Abu 'Imran Al Jauni dengan sanad Hammad bin Zaid 
yang serupa dengan Haditsnya. Hanya saja di dalam Haditsnya dari Syu'bah -tanpa 
menyebutkan dari 'Abdush Shamad- dengan lafazh; 'lalu orang-orang pun mencintainya.' 
Sedangkan di dalam Hadits Abdush Shamad sama dengan perkataan Hammad yaitu 
menggunakan lafazh; 'lalu orang-orang pun memujinya.' 



47.KITAB: TAKDIR 


Bab: Bagaimana penciptaan Adam dalam perut ibunya 


Jy jk&±- 

J*; ik\ 

\2jJ^'p*\ liSj^ J C 

/\^1^ JC J> , jy 

\jo_jJ<D\jOj\^ 


4781. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan 
kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki 1 ; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair Al Mahdani dan 
lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dan Abu Mu'awiyah dan Waki' 
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Zaid bin Wahb dari 
'Abdullah dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam yaitu -Ash Shadiq Al Mashduq-(seorang yang jujur menyampaikan dan berita yang 
disampaikannya adalah benar): 'Sesungguhnya seorang manusia mulai diciptakan dalam 
perut ibunya setelah diproses selama empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal daging 
pada empat puluh hari berikutnya. Lalu menjadi segumpal daging pada empat puluh hari 
berikutnya. Setelah empat puluh hari berikutnya, Allah pun mengutus seorang malaikat 
untuk menghembuskan ruh ke dalam dirinya dan diperintahkan untuk menulis empat hal; 
rezekinya, ajalnya, amalnya, dan sengsara atau bahagianya.' Demi Allah yang tiada Tuhan 


selain Dia, sungguh ada seseorang darimu yang mengerjakan amal perbuatan ahli surga, 
hingga jarak antara dirinya dan surga hanyalah satu hasta, namun suratan takdir rupanya 
ditetapkan baginya hingga ia mengerjakan amal perbuatan ahli neraka dan akhirnya ia pun 
masuk neraka. Ada pula orang yang mengerjakan amal perbuatan ahli neraka, hingga jarak 
antara ia dan neraka hanya satu hasta, namun suratan takdir rupanya ditetapkan baginya 
hingga kemudian ia mengerjakan amal perbuatan ahli surga dan akhirnya ia pun masuk 
surga. 1 Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim 
keduanya dari Jarir bin 'Abdul Hamid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin 
Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Abu 
Sa'id Al Asyaj; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya. Dan telah menceritakannya kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah bin Hajjaj 
seluruhnya dari Al A'masy melalui jalur ini, dia berkata di dalam Hadits Waki'; sesungguhnya 
penciptaan salah seorang dari kalian dimulai dari perut ibunya selama empat puluh malam. 
Dan di sebutkan di dalam Hadits Mu'adz dari Syu'bah empat puluh malam, kemudian empat 
puluh hari. Sedangkan di dalam Hadits Jarir, empat puluh hari. 






> ' * 


* 


ii\ 


4782. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Zuhair bin 
Harb, lafazh ini milik Ibnu Numair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru bin Dinar dari Abu Ath Thufail dari Hudzaifah bin Asid dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya malaikat akan 
mendatangi nuthfah yang telah menetap dalam rahim selama empat puluh atau empat 
puluh lima malam seraya berkata; 'Ya Tuhanku, apakah nantinya ia ini sengsara atau 
bahagia? ' Maka ditetapkanlah (salah satu dari) keduanya. Kemudian malaikat itu bertanya 
lagi; 'Ya Tuhanku, apakah nanti ia ini laki-laki ataukah perempuan? ' Maka ditetapkanlah 
antara salah satu dari keduanya, ditetapkan pula amalnya, umurnya, ajalnya, dan rezekinya. 
Setelah itu catatan ketetapan itu dilipat tanpa ditambah ataupun dikurangi lagi." 


j, s / / s / s s / 




jlS ^ {jb^^suj \ !^*-J [jbjj^ai \ — s ^ -loa CU<o 



4783. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh; Telah 
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits 
dari Abu Az Zubair Al Makki bahwa 'Amir bin Watsilah Telah menceritakan kepadanya dia 
pernah mendengar 'Abdullah bin Mas'ud berkata; "Orang yang sengsara adalah orang yang 
telah ditetapkan untuk menjadi orang sengsara semenjak ia berada dalam perut ibunya. 
Sedangkan orang yang bahagia adalah orang yang telah ditetapkan untuk menjadi orang 
yang bahagia semenjak ia berada dalam perut ibunya." Kemudian ada seorang sahabat 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yang bernama Hudzaifah bin Asid Al Ghifari, datang. 
Lalu Amir bin Watsilah menuturkan ucapan Abdullah bin Mas'ud itu kepadanya seraya 
berkata; 'Bagaimana mungkin seseorang akan menjadi sengsara sebelum ia berbuat apa- 
apa? ' Hudzaifah berkata kepada Amir; 'Apakah kamu masih merasa heran mendengar 
pernyataan itu? Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Ketika nuthfah telah berusia empat puluh dua malam, maka Allah akan 
mengutus satu malaikat mendatangi nuthfah tersebut. Kemudian Allah akan membentuk 
tubuhnya, menciptakan pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan juga 
tulangnya. Setelah itu, malaikat tersebut akan bertanya; 'Ya Tuhan, apakah janin yang 
berada dalam rahim ini laki-laki ataukah perempuan? ' Maka Allah, Tuhanmu, akan 
menentukan menurut kehendak-Nya. Kemudian malaikat pun mencatatnya. Setelah itu, 
malaikat tersebut akan bertanya lagi; Ya Tuhan, bagaimana halnya dengan ajal janin ini? ' 
Lalu Allah akan menentukan ajalnya menurut kehendak-Nya. Maka, setelah itu, malaikat pun 
akan mencatatnya. Kemudian malaikat tersebut akan bertanya lagi; 'Ya Tuhan, 
bagaimanakah halnya dengan rezekinya? ' Lalu Allah, Tuhanmu, akan menentukan rezekinya 
menurut kehendak-Nya. Setelah itu, malaikat pun akan mencatatnya. Kemudian malaikat 
tersebut keluar dengan membawa selembar catatan yang berada di tangannya -tanpa 
menambah ataupun mengurangi- apa telah diperintahkan Allah untuk mencatatnya.' Telah 
menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Utsman An Naufali; Telah mengabarkan kepada kami 
Abu 'Ashim; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Abu 
Az Zubair bahwa Abu Ath Thufail; Telah mengabarkan kepadanya dia mendengar 'Abdullah 
bin Mas'ud berkata; -lalu dia menyebutkan Hadits- yang serupa dengan Hadits 'Amru bin Al 
Harits. 



\r' .Z\' >\*\ '* \'C\' ’<?> * '* '\'C\' \ ’ \'L\> ' 

eU^\3 

jsljl jfti vju:i ^i\ j>3viixlij\ ^ 

i i_4^£ ^j^j\h 

Ju*»>*aJ\ JcLe-^jJ O j\^\ Alc- Uo A>- \ JloL* 3 \ llpLi43j\ 4jjJ^^<*jLL>- ^ <*3j J l* cl> J ^ 

^j11aI\ JlaLj\ j,^f 

\Ls&£\ J J 

^l> a»- _^o j ^4-» <^> 4 . 3\ _jl\i\ ^>-^Jl-> _>* 


4784. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf; Telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Bukair; Telah menceritakan kepada kami Zuhair 
Abu Khaitsamah; Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin 'Athaa bahwa 'Ikrimah bin 
Khalid; Telah menceritakan kepadanya bahwa Abu Ath Thufail Telah menceritakan 
kepadanya dia berkata; Aku menemui Abu Sarihah Hudzaifah bin Asid Al Ghifari lalu dia 
berkata; Aku mendengar dengan kedua telingaku ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: Sesunggunya nuthfah disimpan di dalam rahim setelah empat puluh malam. Lalu 
datanglah malaikat -aku kira beliau berkata; - yang akan membentuknya seraya berkata; Ya 
Rabb, apakah dia laki-laki atau perempuan? Lalu Allah menjadikannya laki-laki atau 
perempuan. Kemudian malaikat itu berkata; Ya Rabb, apakah dia menyimpang ataukah 
tidak? Lalu Allah menetapkan dia menyimpang dan tidaknya. Lalu malaikat berkata; Ya Rabb, 
bagaimana rizkinya, ajalnya, akhlaknya? Kemudian Allah menetapkan dia bahagia atau 
celaka. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Warits bin 'Abdush Shamad; Telah 
menceritakan kepadaku Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Rabi'ah bin Kultsum; 
Telah menceritakan kepadaku bapakku Kultsum dari Abu At Thufail dari Hudzaifah bin Asid 
Al Ghifari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -secara marfu'-; bahwa apabila 
Allah ingin menciptakan sesuatu dengan izin-Nya, Dia mengutus Malaikat ke dalam rahim, 
setelah lebih dari empat puluh malam, -kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa,- 


S **/ / x ^ ^ •• 



4785. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudhail bin Husain Al Jahdari; Telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah 
bin Abu Bakr dari Anas bin Malik -secara marfu 1 - dia berkata; "Sesungguhnya Allah Azza wa 
Jalla telah mengirim malaikat pada setiap rahim, dan malaikat itu berkata; Wahai Rabb 
nutfah, Rabb 'alaqah, Rabb mudhghah. Jika Allah Azza wa Jalla hendak menentukan takdir 
pada mahluk-Nya, Malaikat itu berkata "Wahai Rabb, laki-laki atau perempuan? celaka atau 
bahagia, bagaimana rizki dan bagaimana ajalnya?" Maka ditulislah ketetapan itu dalam perut 
ibunya". 




4786. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
lshaq bin Ibrahim lafazh ini milik Zuhair. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. 
Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari 
Sa'ad bin 'Ubaidah dari Abu 'Abdur Rahman dari 'Ali dia berkata; "Kami pernah menguburkan 
jenazah di pemakaman Baqi Al Gharqad. Tak lama kemudian, Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam datang kepada kami. Lalu beliau duduk dan kami pun duduk mengelilingi beliau. 
Setelah itu Rasulullah memegang sebuah batang kayu pendek dan beliau menggaris-gariskan 
dan memukul-mukulkannya diatas tanah seraya berkata: 'Tidaklah seseorang diciptakan 
melainkan Allah telah menentukan tempatnya di surga ataupun di neraka, serta ditentukan 
pula sengsaranya atau bahagianya.' Ali bin Abu Thalib berkata; 'Kemudian seseorang 
bertanya; 'Ya Rasulullah, kalau begitu apakah sebaiknya kami berdiam diri saja tanpa harus 
berbuat apa-apa? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Barang siapa termasuk 
dalam golongan orang-orang yang beruntung, maka ia pasti akan mengerjakan amal 
perbuatan orang-orang yang beruntung. Sebaliknya barang siapa termasuk dalam golongan 



orang-orang yang sengsara, maka ia pasti akan mengerjakan amal perbuatan orang-orang 
yang sengsara. 1 Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Berbuatlah! 
Karena masing-masing telah dipermudah untuk berbuat sesuai dengan ketentuan sengsara 
dan bahagianya. Orang yang termasuk dalam golongan orang-orang yang berbahagia akan 
dimudahkan untuk mengerjakan amal perbuatan orang-orang yang beruntung. Dan orang 
yang termasuk dalam golongan orang-orang yang sengsara akan dimudahkan untuk 
mengerjakan amal perbuatan orang-orang yang sengsara. 1 Setelah itu Rasulullah pun 
membacakan ayat Al Qur'an: 'Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan 
bertakwa serta membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami akan 
menyiapkan baginya jalan yang mudah. Adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup 
serta mendustakan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan menyiapkan baginya jalan 
yang sukar.' (Qs. Al-Lail (92): 5-10). Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu 
Syaibah dan Hannad bin As Sari keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Al 
Ahwash dari Manshur melalui jalur ini dengan Hadits yang semakna dan dia berkata; 'Lalu 
beliau mengambil 'Uud.' (sebatang kayu), ' -bukan mikhsharah.- Ibnu Abu Syaibah berkata di 
dalam Haditsnya dari Abui Ahwash; lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca... 






ijitu jj > 





6 


' > -r 




^ - 


4787. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan 
Abu Sa'id Al Asyaj mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah 
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy; Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib lafazh 
ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada 
kami Al A'masy dari Sa'ad bin 'Ubaidah dari Abu 'Abdur Rahman As Sulami dari 'Ali dia 
berkata; Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang duduk sambil 
memegang sebatang kayu yang beliau pukul-pukulkan. Lalu beliau mengangkat kepalanya 
seraya bersabda: "Tidaklah setiap jiwa dari kalian kecuali telah diketahui tempatnya di surga 
ataupun di neraka. Para sahabat bertanya: 'Ya Rasulullah, kalau begitu kenapa kita harus 
beramal, apakah sebaiknya kita berdiam diri saja tanpa harus berbuat apa-apa? ' 'Tidak, 
Berbuatlah! Karena masing-masing telah dipermudah untuk berbuat sesuai dengan 
ketentuannya. Lalu beliau membaca ayat: Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan 



Allah dan bertakwa serta membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami 
akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya 
cukup serta mendustakan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan menyiapkan baginya 
jalan yang sukar. 1 (Qs. Al-Lail (92): 5-10). Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dan Al 
A'masy bahwasannya keduanya mendengar Sa'ad bin Ubaidah menceritakannya dari Abu 
'Abdur Rahman As Sulami dari 'Ali dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang 
serupa. 



^\ L \ 512 j$ 3 \ 


4788. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami 
Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan 
kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata; suatu ketika Suraqah 
bin Malik bin Ju'syam datang kepada Rasulullah seraya berkata; 'Ya Rasulullah, terangkanlah 
kepada kami agama ini, seolah-olah kami baru diciptakan! Apakah hakikat amalan hari ini? 
apakah karena telah tertulis oleh pena yang telah kering, dan taqdir yang pasti berlaku, 
ataukah amalan yang harus kita hadapi? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 
"Tidak, tapi karena pena yang telah kering dan taqdir yang mesti berlaku." Suraqah Bin Malik 
berkata; 'lalu untuk apa kita beramal? Zuhair berkata; lalu Abu Az-Zubair berkata sesuatu 
yang tidak dapat aku pahami. Maka aku bertanya kepadanya tentang apa yang di ucapkan 
oleh beliau shallallahu 'alaihi wasallam, dia menjawab; "Beramallah, karena semuanya akan 
dipermudah". Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada 
kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Abu Az Zubair dari 
Jabir bin 'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang semakna. Di 
didalam disebutkan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Setiap orang yang 
beramal akan dipermudah untuk melaksanakan amalnya.' 


& O' 




£ 

g 'M jUa Ijijy J-sO'i 



s * s/ * s * s \'£ ". «* "SM -* ’l’ '"' * -""f > ' s - l x *l> ’ » ' » l «* , ^ > , * , 'L*.'’ 

<>> <>>'<>£• -*W 

^ -'» ^ <*"■> *'*•. t f* "i ^ y * *\ ^ ' * k* 'i ^ ‘?;.'*Ti> *tK»‘'./ ^ 1 ^»( > > 

44jl*u Uo.X>- A aX» UoA^^^wLaJI^^I LOO»- ^JSjii*- 


4789. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari Yazid Adh Dhuba'i; Telah menceritakan kepada kami Mutharif dari 
'Imran bin Hushain dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya; Ya Rasulullah, 
apakah penghuni surga dapat mengetahui siapa penghuni neraka? Beliau menjawab: 'Ya.' 
Imran bertanya lagi; Kalau begitu buat apa mereka beramal? Beliau menjawab; 'Setiap orang 
akan dipermudah untuk melaksanakan apa yang telah ditetapkan baginya.' Telah 
menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada kami Abdul 
Warits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Numair dari 
Ibnu 'Ulayyah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Sulaiman; Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami 
Syu'bah seluruhnya dari Yazid Ar Risyki melalui jalur ini yang semakna dengan Hadits 'Abdu 
Warits. Dia berkata; Aku bertanya; 'Ya Rasulullah.' 


31 ^ 0 . 

i+dt 


4790. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali; Telah menceritakan 
kepada kami 'Utsman bin 'Umar; Telah menceritakan kepada kami 'Azrah bin Tsabit dari 



Yahya bin 'Uqail dari Yahya bin Ya'mar dari Abu Al Aswad Ad Daili dia berkata; " Imran bin 
Hushain pernah bertanya kepada saya; 'Apakah perilaku dan jerih payah kaum muslimin 
sekarang ini karena adanya takdir yang telah ditentukan sejak dulu atas mereka, ataukah 
karena mereka mengetahui ajaran yang dibawa oleh nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan 
ada hujjah yang akan menuntut mereka? ' Saya (Abui Aswad) menjawab; 'Itu karena takdir 
yang telah ditentukan sejak dahulu atas mereka.' Imran bin Hushain bertanya lagi; 'Bukankah 
yang demikian itu suatu kezhaliman?.' Abui Aswad menjawab; 'Saya sangat terkejut dengan 
pertanyaan itu, lalu saya katakan; 'Segalanya adalah ciptaan-Nya, Allah tidak akan diminta 
pertanggung jawaban mengenai apa yang Dia perbuat, tetapi manusia pasti akan dimintai 
pertanggungjawaban.' Imran bin Hushain berkata kepada saya; 'Wahai Abui Aswad, semoga 
Allah memberimu rahmat. Sebenarnya saya tidak bermaksud bertanya kepadamu melainkan 
hanya untuk menjaga pikiranmu.' Pada suatu hari ada dua orang laki-laki dari suku Muzainah 
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya; 'Ya Rasulullah, menurut 
engkau apakah perilaku dan usaha kaum muslimin sekarang ini karena sudah suratan takdir 
yang telah ditetapkan sejak dahulu atau karena mereka mengamalkan ajaran yang dibawa 
oleh Nabi mereka dan mereka sadar atas hujjah yang akan menuntut mereka? ' Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Itu merupakan suratan takdir yang telah ditetapkan 
(Allah) sejak dahulu yang sesuai dengan firman Allah yang berbunyi: 'Dan demi jiwa serta 
penyempurnaannya/penciptaannya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan 
kefasikan dan jalan ketakwaan.' (Asy-Syamsy (91): 7-8). 




4791. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Al A'laa dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Ada orang yang mengamalkan 
amalan ahli surga pada waktu yang sangat lama, lalu ia menutup akhir hidupnya dengan 
amalan ahli neraka. Ada pula orang yang mengerjakan amalan ahli neraka pada waktu yang 
sangat lama, tetapi kemudian ia menutup akhir hidupnya dengan amalan ahli surga." 




4792. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 
Ya'qub yaitu Ibnu 'Abdur Rahman Al Qari dan Abu Hazim dari Sahi bin Sa'ad As Sa'idi bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada seseorang yang melakukan amalan 
penghuni surga hingga terlihat oleh manusia menjadi penghuninya padahal ia termasuk 
penghuni neraka, sebaliknya ada seseorang yang melakukan amalan penghuni neraka hingga 
terlihat oleh manusia ia menjadi penghuninya padahal ia adalah penghuni surga." 



Bab: Perdebatan antara Adam dengan Musa W** - ) 


di? r sTL:^ ^>&\^yj\s4 ' j&yj/J*\Z\L^ 


sJujSt 1 1 


4793. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Ibrahim bin Dinar dan Ibnu 
Abu 'Umar Al Makki dan Ahmad bin 'Abdah Adh Dhabbi seluruhnya dari Ibnu 'Uyainah dan 
lafazh ini milik Ibnu Hatim dan Ibnu Dinar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada 
kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dari Thawus dia berkata; Aku mendengar Abu Hurairah 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adam dan Musa 'Alaihimas Salam 
saling berdebat. Musa berkata: 'Wahai Adam, engkau adalah bapak kami. Engkau telah 
mengecewakan kami dan mengeluarkan kami dari surga karena dosamu.' Adam menjawab: 
'Wahai Musa, Allah telah memilihmu dengan kalam-Nya dan menulis Taurat untukmu 
dengan tangan-Nya. Apakah kamu mencelaku atas perkara yang telah Allah tentukan 
terhadapku empat puluh tahun sebelum Dia menciptakanku.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Maka argumentasi Adam mengalahkan Musa, maka argumentasi Adam 
mengalahkan Musa.' Dan di dalam Hadits Ibnu Abu Umar dan Abdah salah seorang dari 
mereka berkata dengan lafazh; 'Khattha.' (mencatat). Sedangkan yang lainnya mengatakan; 
'Dia telah menuliskan untukmu kitab Taurat dengan tangan-Nya. 


>y r ST£Ui3ls 

jU-Vl '4 


4794. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari apa yang 
telah dibacakan kepadanya dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adam dan Musa pernah berdebat. Musa 
berkata kepada Adam; 'Kamu yang telah menyesatkan manusia dan mengeluarkan mereka 
dari Surga. Adam menjawab: 'Bukankah kamu yang telah diberikan oleh Allah ilmu tentang 
segala sesuatu dan dipilihnya dari yang lain dengan risalah-Nya? Musa menjawab: 'Ya.' Adam 



berkata; 'kalau begitu kenapa kamu mencelaku karena suatu perkara yang telah ditetapkan 
Allah Azza wa Jalla kepadaku sebelum aku diciptakan? ' 


J4ss\ 4\oI^J ( ^4=^l£^i45sj^ 

3is^3is { ^ J } Wvtectv&j. 

^1i \ 0>c9^Jl^3a^LC-4J^\ 


4795. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Musa bin 'Abdullah bin Musa bin 'Abdullah 
bin Yazid Al Anshari; Telah menceritakan kepada kami Anas bin 1 1 ya d h ; Telah menceritakan 
kepadaku Al Harits bin Abu Dzubab dari Yazid yaitu Ibnu Hurmuz dan 'Abdur Rahman Al A'raj 
keduanya berkata; Kami mendengar Abu Hurairah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah bersabda: 'Adam dan Musa alaihimas salam pernah berdebat di sisi Allah. 
Namun akhirnya Adam dapat mengalahkan Musa alaihi salam." Musa berkata; 'Kamulah 
Adam yang telah diciptakan Allah dengan kekuasaan-Nya. Kemudian Allah menghembuskan 
ruh-Nya ke dalam dirimu. Setelah itu, Allah memerintahkan semua malaikat-Nya untuk 
bersujud kepadamu dan Dia menempatkanmu di dalam surga-Nya, tetapi kemudian kamu 
membuat manusia turun ke bumi karena kesalahanmu.' Adam menjawab; 'Kamulah Musa 
yang telah dipilih Allah dengan risalah dan firman-Nya. Allah juga telah memberimu 
beberapa lembaran yang berisi penjelasan tentang segala sesuatu dan mendekatkanmu 
untuk menerima firman-Nya. Berapa tahunkah Allah telah menulis kitab Taurat sebelum aku 
diciptakan? ' Musa menjawab; 'Empat puluh tahun.' Adam bertanya lagi; 'Apakah kamu 
dapatkan, di dalam kitab Taurat, ayat yang berbunyi: '...dan durhakalah Adam kepada 
Tuhannya serta sesatlah ia.' (Qs. Thaahaa (20): 12 1)." Musa menjawab; 'Ya.' Adam bertanya 
lagi; 'Mengapa kamu mencelaku karena suatu perbuatan yang telah ditetapkan Allah Azza 
wa Jalla empat puluh tahun sebelum Allah menciptakanku? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Akhirnya Adam dapat memberikan jawaban kepada Musa.' 




\ ’ * 




«y’JV. 













4li\ -ui^l (^>4 s->_*? ' 



-\ 'i i 

<*' i , 


<3 'J. 







UJ 


, ;. i ^ ^ » f 


4796. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Hatim keduanya berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan kepada kami 
Bapakku dari Ibnu Syihab dari Humaid bin 'Abdur Rahman dari Abu Hurairah dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Adam dan Musa alaihima salam pernah 
melakukan perdebatan. Musa berkata; 'Kamulah Adam yang karena kesalahanmu kamu 
dikeluarkan dari Surga. Adam menjawab; 'Kamulah Musa yang telah dipilih Allah dengan 
risalah dan firman-Nya. Tapi kenapa kamu mencelaku karena suatu perbuatan yang telah 
ditetapkan Allah Azza wa Jalla. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Akhirnya 
Adam dapat memberikan jawaban kepada Musa.' Telah menceritakan kepadaku 'Amru An 
Naqid; Telah menceritakan kepada kami Ayyub bin An Najjar Al Yamami; Telah menceritakan 
kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan 
kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dengan Hadits yang semakna. Dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Minhal Adh Dharir; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai 1 ; Telah 
menceritakan kepada kami Hisyam bin Hassan dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah 
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 




4797. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin 'Abdullah bin Sarh; 
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Abu Hani Al 
Khalwani dari Abu 'Abdur Rahman Al Hubuli dari 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash dia berkata; 
"Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah telah 



menentukan takdir bagi semua makhluk lima puluh tahun sebelum Allah menciptakan langit 
dan bumi.' Rasulullah menambahkan: 'Dan arsy Allah itu berada di atas air." Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Al Muqri; 
Telah menceritakan kepada kami Haiwah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan 
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi; Telah menceritakan kepada 
kami Ibnu Abu Maryam; Telah mengabarkan kepada kami Nafi' yaitu Ibnu Yazid keduanya 
dari Abu Hani melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun keduanya tidak 
menyebutkan lafazh: "Dan 'arsy Allah itu berada di atas air." 


Bab: Allah membolak-balikkan hati sekehendak-Nya 






>> 9 


4798. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair keduanya dari Al 
Muqri. Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yazid Al Muqri dia 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Haiwah; Telah mengabarkan kepadaku Abu Hani 
bahwa dia mendengar Abu 'Abdur Rahman Al Hubuli dia mendengar 'Abdullah bin 'Amru bin 
Al 'Ash berkata; bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya hati semua manusia itu berada di antara dua jari dari sekian jari 
Allah Yang Maha Pemurah. Allah Subhanahhu wa Ta'ala akan memalingkan hati manusia 
menurut kehendak-Nya." Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa; 'Ya 
Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah 
kepada-Mu! ' 


Bab: Segala sesuatu berdasarkan takdir JS”” ) 



5 \ 


4799. Telah menceritakan kepadaku 'Abdul A'laa bin Hammad dia berkata; Aku membaca 
Hadits Malik bin Anas; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan 
kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik dari apa yang telah dibacakan kepadanya dari 



Ziyad bin Sa'ad dari 'Amru bin Muslim dari Thawus dia berkata; "Saya pernah mendapati 
beberapa orang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan; 'Segala sesuatu 
itu sesuai takdirnya. 1 Ibnu Thawus berkata; 'Saya pernah mendengar Abdullah bin Umar 
mengatakan; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Segala sesuatu itu 
sesuai takdirnya, hingga kelemahan dan kecerdasan (atau kecerdasan dan kelemahan)."' 






4800. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya 
berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Ziyad bin Isma'il dari 
Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far Al Makhrumi dari Abu Hurairah dia berkata; "Pada suatu 
hari, kaum musyrik Quraisy datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk 
memperdebatkan masalah qadar (takdir). Tak lama kemudian, turunlah ayat Al Qur'an yang 
berbunyi: 'Ingatlah pada hari di mana mereka diseret ke neraka pada muka mereka. 
Dikatakan kepada mereka; 'Rasakanlah sentuhan api neraka. Sesungguhnya Kami 
menciptakan segala sesuatu menurut qadarnya.'" (Al Qamar (54): 48-49). 


Bab: Anak Adam telah ditetapkan bagiannya dari perbuatan zina dan selainnya (^^c- jAS 


* ^ (i ' 9 ' 


y 

1 4 ' s »t •£ » <. . ' 


4801. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abd bin Humaid dan lafazh ini 
milik lshaq dia berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq Telah menceritakan 
kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dari Ibnu Abbas dia berkata; 'Saya 
tidak berpendapat tentang sesuatu yang paling dekat dengan makna Al lamam (dosa dosa 
kecil) selain dari apa yang telah dikatakan oleh Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa 
Salam: "Sesungguhnya Allah Allah 'Azza Wa Jalla telah menetapkan pada setiap anak cucu 
Adam bagiannya dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Maka 
zinanya mata adalah melihat, zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan nafsu berkeinginan 
dan berangan-angan, dan kemaluanlah sebagai pembenar atau tidaknya." 'Abad berkata; 



dalam riwayatkannya dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dengan lafazh; 'Aku mendengar Ibnu 
'Abbas.' 







4802. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Abu Hisyam Al Makhzumi telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan 
kepada kami Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya manusia itu telah ditentukan 
nasib perzinaannya yang tidak mustahil dan pasti akan dijalaninya. Zina kedua mata adalah 
melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berbicara, zina kedua 
tangan adalah menyentuh, zina kedua kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah 
berkeinginan dan berangan-angan, sedangkan semua itu akan ditindak lanjuti atau ditolak 
oleh kemaluan." 


Bab: Makna "Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah...." (S yj* ^ y> $ 

j\ yA 




jk> jife 



4803. Telah menceritakan kepada kami Hajib bin Al Walid telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Harb dari Az Zubaidi dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al 
Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
bersabda: 'Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian 
(fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, 
ataupun Majusi -sebagaimana hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa cacat. 
Maka, apakah kalian merasakan adanya cacat? ' Lalu Abu Hurairah berkata; 'Apabila kalian 
mau, maka bacalah firman Allah yang berbunyi: '...tetaplah atas fitrah Allah yang telah 
menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah.' (QS. Ar 



Ruum (30): 30). Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; telah 
menceritakan kepada kami 'Abdul 'Alaa Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan 
telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid; telah mengabarkan kepada kami 
'Abdurrazzaq keduanya dari Ma'mar dari Az Zuhri dengan sanad ini dan dia berkata; 
'Sebagaimana hewan ternak melahirkan anaknya, -tanpa menyebutkan cacat. - 





4804. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Ahmad bin 'Isa mereka berdua 
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus 
bin Yazid dari Ibnu Syihab bahwasanya Abu Salamah bin 'Abdurrahman mengabarkan 
kepadanya bahwasanya Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian 
(fitrah). Lalu dia berkata; Bacalah oleh kalian firman Allah yang berbunyi: '...tetaplah atas 
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan 
atas fitrah Allah itulah agama yang lurus.' (QS. Ar Ruum (30): 30). 


JZs ji-j 

j Jiyizz 

41>Li1JaXC- ^Sj4 


4805. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang bayi yang dilahirkan melainkan dalam keadaan 
fitrah, maka bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani atau Musyrik." Lalu 
seseorang bertanya kepada beliau: "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika bayi itu 
meninggal sebelum itu?" Maka beliau bersabda: "Allah lebih tahu dengan apa yang mereka 
kerjakan." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair, bapakku 
telah menceritakan kepada kami; keduanya dari Al A'masy dengan sanad ini dalam hadits 



Ibnu Numair dengan lafazh; "Tidaklah setiap anak yang dilahirkan kecuali dalam keadaan di 
atas millah (Islam) Dan dalam riwayat Abu Bakr dari Abu Mu'awiyah; 'Kecuali di atas millah 
(agama Islam) ini.' Sedangkan dalam riwayat Abu Kuraib dari Abu Mu'awiyah; Tidaklah 
seorang anak yang dilahirkan kecuali berada di atas fitrah ini, hingga dia mengucapkannya 
dengan lisannya. 


\ i\^i ^4:^cSvj\k\^j^\ jlsl£ ^p\\ £sj^- 

«IjOooLc- 


> C 


4806. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami 'Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih 
dia berkata; ini adalah apa yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -lalu dia menyebutkan beberapa Hadits di antaranya; - 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang bayi yang dilahirkan 
melainkan dalam keadaan fitrah ini, maka bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, atau 
Nasrani, sebagaimana mereka mendapatkan unta yang lahir, akankah mereka mendapatkan 
padanya cacat, sehingga kalianlah yang membuatnya cacat?" para sahabat bertanya; 
"Bagaimana pendapat anda dengan seorang anak kecil yang meninggal?" Beliau menjawab: 
"Allah lebih tahu dengan apa yang mereka kerjakan." 


I 'y \J \ yC- y y}\ \y. V.- t/ y kZsj \lEjS- 

^ 9 } ^ / 


4807. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
'Abdul 'Aziz Ad Darawadri dari Al 'Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwasanya 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan 
fitrah lalu kedua orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai seorang yahudi, nasrani dan 
majusi (penyembah api). Apabila kedua orang tuanya muslim, maka anaknya pun akan 
menjadi muslim. Setiap bayi yang dilahirkan dipukul oleh syetan pada kedua pinggangnya, 
kecuali Maryam dan anaknya (Isa). 





vs£l^ vs£l^ ^ ^ 44^ vf;i^.1 o^\ 

ix£ ^Lj*}\ & j\ji lf£- J-^ S^*^J ^r-4*^ 1 <j 


4808. Telah menceritakan kepada kami Abu Ath Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu 
Wahb telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abu Dzi'b dan Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Atha bin 
Yazid dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang anak- 
anak kaum Musyrikin? lalu beliau bersabda: "Allah maha mengetahui terhadap apa yang 
mereka perbuat." Telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah mengabarkan 
kepada kami 'Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 
'Abdurrahman bin Bihram telah mengabarkan kepada kami Abui Yaman telah mengabarkan 
kepada kami Syu'aib Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan 
kepada kami Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin A'yan telah 
menceritakan kepada kami Ma'qil bin 'Ubaidullah semuanya dari Az Zuhri dengan sanad 
Yunus dan Ibnu Abu Dzi'b seperti hadits keduanya. Hanya saja pada hadits Syu'aib dan Ma'qil 
dengan menggunakan lafazh; 'Beliau ditanya mengenai keturunan orang-orang Musyrik.' 


c*L.U\ ’jL 


4809. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar telah menceritakan kepada kami 
Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; bahwa Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa Salam pernah ditanya mengenai anak-anak orang-orang musyrik yang 
meninggal ketika mereka masih kecil, lalu beliau menjawab: "Allah lebih mengetahui apa 
yang mereka kerjakan." 




h>J\ 





s£rvL.U\ 


4810. dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada 
kami Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas dia berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya tentang nasib anak-anak kaum 
musyrik yang meninggal dunia sebelum usia baligh. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: 'Allah lah Yang Maha tahu tentang apa yang mereka kerjakan semenjak 
Allah menciptakannya.'" 





4811. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Mu'tamar bin Sulaiman dari bapaknya dari Raqabah bin 
Masqalah dari Abu lshaq dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas dari Ubay bin Ka'b dia berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Sesungguhnya anak laki-laki yang 
dibunuh oleh Nabi Khidhir alaihi salam itu telah ditakdirkan menjadi orang kafir. Seandainya 
anak laki-laki tersebut terus hidup, maka ia akan menyesatkan kedua orang tuanya untuk 
menjadi durhaka dan kafir."' 





4812. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Al 'Ala bin Al Musayyab dari Fudhail bin 'Amr dari 'Aisyah binti Thalhah dari 'Aisyah 
Ummul Mu'minin dia berkata; 'Suatu ketika seorang bayi meninggal, maka aku katakan; 
beruntunglah dia, apakah dia akan menjadi burung dari burung-burung surga? Maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak tahukan kamu bahwa Allah telah 
menciptakan syurga serta menciptakan penghuninya, dan menciptakan neraka serta 
menciptakan penghuninya. 


\J ^ ^ i jil\ 1LU 

t > z » i . * i *' > ^ * T\ i f* i ^ ^ i ^ 


4813. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Thalhah bin Yahya dari bibinya, 'Aisyah binti Thalhah dari 'Aisyah 
ummul Mu'minin dia berkata; "Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah diundang untuk melayat jenazah seorang bayi dari kaum Anshar. Kemudian saya 



(Aisyah) berkata kepada beliau; 'Ya Rasulullah, sungguh berbahagia bayi kecil ini! la seperti 
seekor burung dari sekian burung surga yang belum pernah berbuat dosa dan belum pernah 
ternodai oleh dosa. 1 Mendengar pernyataan tersebut, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: 'Mungkin juga tidak seperti itu hai Aisyah. Sebenarnya Allah telah menciptakan 
orang-orang yang akan menjadi penghuni surga ketika mereka masih berada dalam tulang 
rusuk (sulbi) bapak-bapak mereka. Dan sebaliknya, Allah pun telah menciptakan orang-orang 
yang akan menjadi penghuni neraka ketika mereka masih berada dalam tulang rusuk bapak- 
bapak mereka.' Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah telah 
menceritakan kepada kami Isma'il bin Zakaria dari Thalhah bin Yahya Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Ma'bad telah 
menceritakan kepada kami Al Husain bin Hafsh Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, 
dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
Muhammad bin Yusuf keduanya dari Sufyan Ats Tsauri dari Thalhah bin Yahya dengan sanad 
Waki' seperti haditsnya. 


Bab: Penjelasan bahwa ajal, rizki dan selainnya tidak bertambah dan berkurang (j'oW 




s s j, s 

k jaftdjl? ji 3 liii T J ^ jliiil J Jlii l jj 3 

£ jSUlS&J-iUs 

/ ^ / ^ / ^ -''z 


4814. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib - dan 
lafadh ini milik Abu Bakr- mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' 
dari Mis'ar dari 'Alqamah bin Martsad dari Al Mughirah bin 'Abdullah Al Yasykuri dari Al 
Ma'rur bin Suwaid dari 'Abdullah dia berkata; "Ummu Habibah -istri Rasulullah- pernah 
berdoa sebagai berikut; 'Ya Allah, berikanlah aku kenikmatan (panjangkanlah usiaku) 
bersama suamiku, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ayahku. Abu Sufyan, dan 
saudaraku, Mu'awiyah.' Abdullah berkata; Mendengar doa itu, maka Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam berkata kepada istrinya, Ummu Habibah: 'Sesungguhnya kamu memohon 
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala: ajal, kematian, dan rezeki yang telah ditentukan, di mana 



Allah tidak akan mengajukan ataupun memundurkan sebelum waktunya. Apabila kamu 
memohon kepada Allah Suhhanahu wa Ta'ala agar Dia menyelamatkanmu dari siksa neraka 
dan siksa kubur, maka hal itu lebih baik bagimu dan lebih utama. 1 Abdullah bin Mas'ud 
berkata; lalu ditanyakan kepada Rasulullah tentang kera. Mis'ar berkata; aku kira dia 
berkata; Apakah babi itu berasal dari manusia yang telah berubah rupa? ' Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak akan 
menghancurkan atau menyiksa suatu kaum, kemudian menjadikan keturunan bagi mereka. 
Sesungguhnya keturunan babi dan kera itu sudah ada sebelumnya.' Telah menceritakannya 
kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Ibnu Bisyr dari Mis'ar melalui 
sanad ini. Hanya saja dia menyebutkan di dalam Haditsnya, dari Ibnu Bisyr dan Waki' -secara 
keseluruhan-. Lafazh; dari adzab neraka dan adzab kubur.' 





!i\ j 

/ ^ X / ^ /j ^ ^ j "f’ j ^ 


4815. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Hajjaj bin Asy 
Sya'ir -dan lafadh ini milik Hajjaj- lshaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Hajjaj 
berkata; telah menceritakan kepada kami 'Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ats 
Tsauri dari 'Alqamah bin Martsad dari Al Mughirah bin 'Abdullah Al Yasykuri dari Ma'rur bin 
Suwaid dari 'Abdullah bin Mas'ud dia berkata; "Ummu Habibah pernah berdoa sebagai 
berikut; 'Ya Allah, berikanlah aku kenikmatan (panjangkanlah usiaku) bersama suamiku, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ayahku. Abu Sufyan, dan saudaraku, Muawiyah.' 
Mendengar doa itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada istrinya, Ummu 
Habibah: 'Sesungguhnya kamu memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala: ajal, kematian, 
dan rezeki yang telah ditentukan, yang Allah tidak akan mengajukan ataupun memundurkan 
sebelum waktunya. Apabila kamu memohon kepada Allah Suhhanahu wa Ta'ala agar Dia 
menyelamatkanmu dari siksa neraka dan siksa kubur, maka hal itu lebih baik bagimu.' 
Abdullah bin Mas'ud berkata; 'Ada seorang laki-laki bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah kera 
dan babi itu berasal dari manusia yang telah berubah rupa? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam menjawab: 'Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak akan menghancurkan atau 



menyiksa suatu kaum, kemudian menjadikan keturunan bagi mereka. Sesungguhnya 
keturunan babi dan kera itu sudah ada sebelumnya. 1 Telah menceritakannya kepadaku Abu 
Dawud Sulaiman bin Ma'bad telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Hafsh telah 
menceritakan kepada kami Sufyan dengan isnad ini. Namun dia berkata dengan lafazh; wa 
atsarin mablughah (kehidupan yang sudah ditentukan) Ibnu Ma'bad berkata; dan sebagian 
mereka meriwayatkan lafazh; 'sebelum waktunya yaitu sebelum turunnya.' 


Bab: Perintah untuk kuat dan tidak lemah 
j&j) 


* ' y y f *V s 

/ / ^ ** y s * s 



4816. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair mereka 
berdua berkata; telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Idris dari Rabi'ah bin 'Utsman 
dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Orang mukmin yang kuat lebih baik dan 
lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta 'ala daripada orang mukmin yang lemah. Pada 
masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang 
berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla dan janganlah kamu 
menjadi orang yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu 
mengatakan; 'Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi 
begini dan begitu'. Tetapi katakanlah; 'Ini sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya 
pasti akan dilaksanakan-Nya. Karena sesungguhnya ungkapan kata 'law' (seandainya) akan 
membukakan jalan bagi godaan syetan."' 



48.KITAB: ILMU 


Bab: Larangan untuk mengikuti ayat-ayat Al-Qur'an yang musytabihat 

iL«) 




_^uj3lidJli { v l^V\ ^ J^oVi^To j 

jj. l jjI^li > ii\ LS ^^i\iLi Ji^^iisUo 


4817. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah 
menceritakan kepada kami Yazid bin Ibrahim At Tusturi dari 'Abdullah bin Abu Mulaikah dari 
Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah dia berkata; bahwa Nabi shallaallahu 'alaihi wa sallam 
pernah membaca ayat berikut ini: "Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada 
kamu, di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat. Itulah pokok-pokok isi Al-Qur'an 
dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. adapun orang-orang yang dalam hatinya condong 
kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat 
darinya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang 
mengetahui ta'wilnya melainkan Allah." Aisyah berkata; kemudian Rasulullah shallaallahu 
'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian melihat orang-orang yang mengikuti sebahagian 
ayat-ayat yang mutasyaabihaat, maka mereka itulah adalah yang disebutkan oleh Allah 
'Waspadalah kalian terhadap mereka!" 


'V / ^ ^ 


4818. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudhail bin Husain Al Jahdari telah 
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Abu 'Imran Al 
Jauni dia berkata; 'Abdullah bin Rabbah Al Anshari menulis kepadaku bahwa Abdullah bin 
'Amru berkata; dipagi hari aku pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu 
terdengar ada dua orang sahabat yang berselisih tentang ayat Allah, Maka Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami dalam keadaan marah seraya bersabda: 


"Sesungguhnya umat-umat sebelum kalian dahulu celaka karena mereka berselisih tentang 
isi kitab." 


J>\\ i'jJA 






oT^’Wji _^j3ls3ls5^d\ 



4819. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Abu Qudamah Al Harits bin 'Ubaid dari Abu 'Imran dari Jundab bin 'Abdullah Al Bajali dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al Qur'an, selama 
perhatian hatimu terpusat padanya. Apabila kalian bimbang, maka berhentilah." 




4820. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 
'Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada 
kami Abu 'Imran Al Jauni dari Jundab bin 'Abdullah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: Bacalah Al Qur'an, selama perhatian hatimu terpusat padanya. Apabila 
kalian bimbang, maka berhentilah." Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin 
Shakhr Ad Darimi Telah menceritakan kepada kami Habban Telah menceritakan kepada kami 
Aban Telah menceritakan kepada kami Abu 'Imran dia berkata; Ketika kami masih kecil 
Jundub berkata kepada kami di Kufah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Bacalah al Qur'an.. -sebagaimana Hadits keduanya. - 


Bab: Tentang Aladul Khisham 




4821. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' dari Ibnu Juraij dari Ibnu Abi Mulaikah dari 'Aisyah dia berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang paling Allah benci adalah 
orang yang keras kepala lagi suka bermusuhan." 



Bab: Mengikuti kebiasaan Yahudi dan Nashara j i 



9 j, 9 

S ' > X \ 




3ls^Ul]\jS u^'3 ^4j\ 


4822. Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hafsh 
bin Maisarah telah menceritakan kepadaku Zaid bin Aslam dari 'Atha bin Yasar dari Abu Sa'id 
Al Khudri dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, kalian 
benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal 
dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak pun 
kalian pasti kalian akan mengikuti mereka." Kami bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah 
mereka itu yahudi dan Nasrani?" Beliau menjawab: "Siapa lagi kalau bukan mereka." Dan 
telah menceritakan kepada kami beberapa orang dari sahabat kami dari Sa'id bin Abu 
Maryam Telah mengabarkan kepada kami Abu Gassan yaitu Muhammad bin Mutharrif dari 
Zaid bin Aslam melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa. Abu lshaq Ibrahim bin 
Muhammad berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya Telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam Telah menceritakan kepada kami Abu Gassan 
Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Aslam dari Atha' bin Yasar -lalu dia menyebutkan 
Hadits yang serupa. - 


Bab: Orang-orang yang berlebih-lebihan akan celaka (j J? «Lv;,a.)\dLLfe) 


'\' 9 \> 9 ' f . } 9 \ 9 S . 9 S 9 S / & \s • } 9 ^ \ S' 9 **. t } 9 ^ S } t \ 'i* \ ' 


4823. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dan Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij dari Sulaiman bin 'Atiq 
dari Thalq bin Habib dari Al Ahnaf bin Qais dari 'Abdullah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam telah bersabda: 'Celakalah orang-orang yang suka melampaui batas.' (Beliau 
mengucapkannya tiga kali)." 



Bab: Diangkatnya ilmu dan menyebarnya kebodohan (J 6?*^ 


i i^3is3isduuy J\ 

li3i\ 


4824. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami 
'Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Abu At Tayyah telah menceritakan kepadaku 
Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda: "Diantara 
tanda-tanda terjadinya hari kiamat yaitu: diangkatnya ilmu, kebodohan merajalela, 
banyaknya orang yang meminum minuman keras, dan zina dilakukan dengan terang- 
terangan." 


X ^ * S 9. S 

9 y u i ^ 





» . 







j ^Xili j ^^4 \ ^c- S aluS^j-c- 



4825. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah aku mendengar Qatadah bercerita dari Anas bin Malik 
dia berkata; "Ketahuilah, saya akan memberitahukan kepada kalian suatu hadits yang pernah 
saya dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak akan ada seorang pun 
yang menceritakan kembali kepada kalian sepeninggal saya kelak. Beliau telah bersabda: 'Di 
antara tanda-tanda kiamat adalah hilangnya ilmu (keislaman), maraknya kebodohan, 
merajalelanya perzinaan, banyaknya orang yang meminum minuman keras, berkurangnya 
populasi kaum pria dan bertambahnya kaum wanita, hingga akhirnya seorang pria akan 
menjadi penanggungjawab bagi lima puluh orang wanita. 1 Telah menceritakan kepada kami 
Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah 
menceritakan kepada kami 'Abdah dan Abu Usamah semuanya dari Sa'id bin Abu 'Urwah 
dari Qatadah dari Anas bin Malik dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam. Dan di dalam hadits 
Ibnu Bisyr dan 'Abdah disebutkan; yang tidak seorangpun menceritakannya kepada kalian 



sepeninggalku; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata -lalu dia 
menyebutkan Hadits yang serupa. - 


Ia&- ^i£]\ jr*&& Jv _*1lS£U- ^\^ji\j^ji\\jJ>/j&j 

3iWfe^y\^j 

J^>4jij\ J JlS*^\ji9 J la ^JLa ^c- 

^ 

Jla ( ^ Ja Ji \ Jliia _3®<j \3 4 ^^-^ c- 


4826. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair telah 
menceritakan kepada kami Waki' dan bapakku, mereka berdua berkata; telah menceritakan 
kepada kami Al A'masy Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah 
menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Asyaj -dan lafadh ini miliknya- telah menceritakan 
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Wail dia berkata; aku 
pernah duduk bersama 'Abdullah dan Abu Musa, mereka berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya sebelum hari kiamat ada beberapa hari yang 
didalamnya ilmu dihilangkan, kebodohan merajalela, dan banyaknya pembunuhan." Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin An Nadhr bin Abu An Nadhr telah menceritakan 
kepada kami Abu An Nadhr telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah Al Asyja'i dari 
Sufyan dari Al A'masy dari Abu Wail dari 'Abdullah dan Abu Musa Al Asy'ari mereka berdua 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya, dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakariya telah menceritakan 
kepada kami Husain Al Ju'fi dari Zaidah dari Sulaiman dari Syaqiq dia berkata; aku pernah 
duduk bersama 'Abdullah dan Abu Musa dan keduanya saling bercerita, maka mereka 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti hadits Waki' dan Ibnu 
Numair. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan 
Ibnu Numair dan lshaq Al Hanzhali semuanya dari Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq 
dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits lshaq bin Ibrahim. Telah 
mengabarkan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Wail dia berkata; sesungguhnya aku 
pernah duduk bersama 'Abdullah dan Abu Musa dan keduanya saling bercerita, maka Abu 
Musa berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda -dengan Hadits yang sama,- 



^3i\^y^\j^\iSj^j5aS\3Vi 

1&1& ;>5i\^\^y ;>5i\^44^^1o^\ 

4 , ji. j^y d ^\^j^3^^j^U^\ 


4827. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan 
kepadaku Humaid bin 'Abdurrahman bin 'Auf bahwasanya Abu Hurairah berkata; "Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda tentang tanda-tandaKiamat; Jaman (Waktu) 
terasa dekat (ringkas), ilmu agama dicabut, banyaknya bencana/kekacauan, kekikiran 
merajalela dan banyak alharj.' Para sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah itu Al Harj? ' 
Rasulullah menjawab: 'Pembunuhan.' Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 
'Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan 
kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri telah menceritakan kepadaku Humaid bin 'Abdurrahman 
Az Zuhri bahwasanya Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
"Bila hari kiamat sudah dekat, maka ilmu akan dicabut." -lalu dia menyebutkan Hadits yang 
serupa,- Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam "Bila hari kiamat sudah dekat, maka ilmu akan berkurang." -lalu 
dia menyebutkan Hadits yang serupa dengan mereka berdua.- Telah menceritakan kepada 
kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr, mereka berkata; telah menceritakan 
kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah Demikian 
juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan 
Abu Kuraib dan 'Amr An Naqid mereka berkata; telah menceritakan kepada kami lshaq bin 
Sulaiman dari Hanzhalah dari Salim dari Abu Hurairah Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan 



kepada kami 'Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin 
Munabbih dari Abu Hurairah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah 
menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari 
'Amr bin Al Harits dari Abu Yunus dari Abu Hurairah semuanya, dia berkata dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam yang sama dengan Hadits Az Zuhri dari Humaid dari Abu 
Hurairah. Namun mereka tidak menyebutkan lafazh kekikiran. 




7 * > > 


> s i 


> s > 


> 9* \ X ^ 9> \t ' ♦ t ' 9 * ' 9 ' 

{jt yv ^ptJ ^sptJ 

jJbo* S'&t-'faf'J- 

X\' . * '* '\'X\ ' -\' > **.'*'> t\'i* V.:-\ ' s'* V *W'S\ ' 


\t ; v ^ . : J ;■ (ht ; 'it<' 




t\> ’ " ’ * 

W 


^L/LtepoA»- ^<CJ lC-4&\ J^> ^>-£-^4^1 


6 J^- 


4828. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Jarir dari Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya; aku mendengar 'Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash 
berkata; "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allah 
Azza wa Jalla menghapuskan ilmu agama tidak dengan cara mencabutnya secara langsung 
dari hati umat manusia. Tetapi Allah akan menghapuskan ilmu agama dengan mewafatkan 
para ulama, hingga tidak ada seorang ulama pun yang akan tersisa. Kemudian mereka akan 
mengangkat para pemimpin yang bodoh. Apabila mereka, para pemimpin bodoh itu dimintai 
fatwa, maka mereka akan berfatwa tanpa berlandaskan ilmu hingga mereka tersesat dan 
menyesatkan.' Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Atki telah menceritakan 
kepada kami Hammad bin Zaid Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 'Abbad bin 
'Abbad dan Abu Mu'awiyah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah 



menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb mereka berkata; 
telah menceritakan kepada kami Waki' Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan 
telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris dan 
Abu Usamah dan Ibnu Numair dan 'Abdah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan 
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepadaku Muhammad 
bin Hatim telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Demikian juga diriwayatkan dari 
jalur lainnya, dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi' dia berkata; Telah 
menceritakan kepada kami 'Umar bin 'Ali Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan 
telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Yazid bin 
Harun telah mengabarkan kepada kami Syu'bah bin Al Hajjaj semuanya dari Hisyam bin 
'Urwah dari bapaknya dari 'Abdullah bin 'Amr dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang 
sama dengan Hadits Jarir. Namun di dalam Hadits Umar bin Ali ada tambahan kalimat; 
'kemudian di akhir tahun aku bertemu dengan Abdullah bin Amru, lalu aku tanyakan 
kepadanya tentang hadist di atas, dan dia menjawab dengan Hadits yang telah 
diceritakannya itu. Dia berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah 
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Humran dari 'Abdul Hamid bin Ja'far telah 
mengabarkan kepadaku ayahku, Ja'far dari 'Umar bin Al Hakim dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al 
'Ash dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengan Hadits Hisyam bin Urwah. 


} f iM 


'i * ' a ^ 

♦ w t ^ •• * O/ 


j Lisi 3^ 't m? IA jJfc 

U jo lila s jy Jla j yi\ Ik- U yd ^ Jls 


4829. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya At Tujibi; telah mengabarkan 
kepada kami 'Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Abu Syuraih bahwasanya 
Abui Aswad bercerita kepadanya dari 'Urwah bin Az Zubair dia berkata; 'Aisyah berkata 
kepadaku; wahai anak saudariku, telah sampai kepadaku bahwasanya 'Abdullah bin 'Amr 
akan melewati kita untuk berhaji, maka temuilah ia dan bertanyalah kepadanya, karena dia 
membawa ilmu yang banyak dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 'Urwah berkata; 



kemudian aku menemuinya dan bertanya kepadanya mengenai beberapa perkara yang dia 
menyebutkannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Urwah berkata; di antara yang 
dia sebutkan; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak 
akan mengangkat ilmu dari manusia setelah la berikan kepada mereka. Akan tetapi Allah 
akan mengambil (mewafatkan) para ulama', hingga jika setiap seorang Alim pergi, akan pergi 
pula ilmu yang ia miliki. Sehingga di dunia ini hanya tersisa orang-orang bodoh, mereka 
memberi fatwa tanpa tanpa landasan ilmu, hingga mereka sesat dan menyesatkan." Urwah 
berkata; ketika aku menceritakan Hadits tersebut kepada Aisyah, tiba-tiba Aisyah 
mengingkarinya dan berkata; Apakah benar dia mendengar Hadits ini dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam? Urwah menjawab; iya, sampai dia datang kembali, kita tanyakan lagi. 
Kemudian tak lama Aisyah berkata lagi kepada Urwah; Ibnu Amru telah datang, maka 
temuilah dia, dan sambutlah dia hingga kamu dapat menanyakannya Hadits tentang ilmu 
yang telah disebutkannya kepadamu. Lalu aku menemuinya dan menanyakannya, dan 
diapun menyebutkan apa yang telah diceritakannya kepadaku pada waktu lalu. Urwah 
berkata; tatkala aku kabarkan Hal itu kepada Aisyah, dia berkata; aku tidak mengiranya 
kecuali dia telah jujur meriwayatkan Hadits itu yang tidak tambahnya, dan tidak pula 
dikurangi. 


Bab: Barangsiapa membuat contoh yang baik ( 




i .s'A 


A > 


jslaSlb'4SJ^a}\ 

^ ^ £ » :• » V A t » A s\J s I ^ I £ » «i * t l -A\ s \ *s\ s l Al s s A 

» ^ » Vjt » ^ V I 'A \* '\* 1 * /f a'\ s "S* < \a * ^ ' a\ S S * s> * s* ' 






> , 


y y ^ ** / / 


?<.-* U '* 1 ’ ; 

cuj ApJ\ 


4830. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir 
bin 'Abdul Hamid dari Al A'masy dari Musa bin 'Abdullah bin Yazid dan Abu Adh Dhuha dari 
'Abdurrahman bin Hilal Al 'Absi dari Jarir bin 'Abdullah dia berkata; "Pada suatu ketika, 
beberapa orang Arab badui datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan 
mengenakan pakaian dari bulu domba (wol). Lalu Rasulullah memperhatikan kondisi mereka 
yang menyedihkan. Selain itu, mereka pun sangat membutuhkan pertolongan. Akhirnya, 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan para sahabat untuk memberikan 
sedekahnya kepada mereka. Tetapi sayangnya, para sahabat sangat lamban untuk 
melaksanakan anjuran Rasulullah itu, hingga kekecewaan terlihat pada wajah beliau." Jarir 
berkata; 'Tak lama kemudian seorang sahabat dari kaum Anshar datang memberikan 
bantuan sesuatu yang dibungkus dengan daun dan kemudian diikuti oleh beberapa orang 
sahabat lainnya. Setelah itu, datanglah beberapa orang sahabat yang turut serta 
menyumbangkan sedekahnya (untuk diserahkan kepada orang-orang Arab badui tersebut) 
hingga tampaklah keceriaan pada wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Kemudian 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barang siapa dapat memberikan suri 
tauladan yang baik dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut dapat diikuti oleh orang-orang 
sesudahnya, maka akan dicatat untuknya pahala sebanyak yang diperoleh orang-orang yang 
mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang mereka peroleh. Sebaliknya, barang 
siapa memberikan suri tauladan yang buruk dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut diikuti 
oleh orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa sebanyak yang diperoleh 
orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa yang mereka peroleh sedikitpun.' 
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu 
Kuraib semuanya dari Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Muslim dari 'Abdurrahman bin 
Hilal dari Jarir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhuthbah, lalu beliau 
menganjurkan untuk bersedakah -sebagaimana Hadits Jarir.- Telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Isma'il telah menceritakan kepada kami 
'Abdurrahman bin Hilal Al 'Absi dia berkata; berkata Jarir bin 'Abdullah Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda; 'Tidaklah seorang hamba melakukan suri tauladan yang baik yang 
kemudian diikuti oleh orang lain, ' -lalu dia menyempurnakan Haditsnya,- Telah 
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri dan Abu Kamil dan 
Muhammad bin 'Abdul Malik Al Umawi mereka berkata; telah menceritakan kepada kami 
Abu 'Awanah dari 'Abdul Malik bin 'Umair dari Al Mundzir bin Jarir dari bapaknya dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Ja'far Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan 
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah 



Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami 
'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku, mereka berkata; telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Aun bin Abu Juhaifah dari Al Mundzir bin Jarir dari 
bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini. 


^ ''s' 



4831. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu 
Hujr, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Ala 
dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah 
bersabda: "Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala 
sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala 
mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan 
mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi 
dosa mereka sedikitpun." 



49. KITAB: DZIKIR, DOA, TAUBAT DAN ISTIGHFAR 


Bab: Anjuran untuk dzikir kepada Allah 


**/ ^ ^ 

\^j^\l^Zj\& J^&iA jb&Jo* Jv 


4832. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb - dan lafadh 
ini milik Qutaibah- mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari 
Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 
'azza wajalla berfirman; 'Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan 
bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan 
mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan 
mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat 
kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat 
kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia 
mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." Telah 
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata; 
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dengan sanad ini, namun 
dia tidak menyebutkan kalimat; 'Jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan 
mendekat kepadanya satu depa.' 







4833. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami 'Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih 
dia berkata; ini adalah yang Abu Hurairah telah menceritakan kepada kami dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla berfirman: 
'Jika hamba-Ku mendekat kepada-Ku satu jengkal. Aku akan mendekat padanya satu hasta, 
dan jika dia mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat padanya satu depa. 


jika dia mendekat kepada-Ku dengan satu depa maka Aku akan mendekat kepadanya lebih 
cepat lagi.' 




4834. Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham Al 'Aisyi telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh bin Al Qasim dari Al 'Ala 
dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; "Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pergi ke Makkah melewati sebuah gunung yang bernama Jumdan. Kemudian 
beliau bersabda: 'Ayo jalanlah! Inilah Jumdan. Telah menang para mufarridun.' Para sahabat 
bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan mufarridun? ' Beliau menjawab: 
'Yaitu orang-orang (laki-laki/perempuan) yang banyak berdzikir kepada Allah.' 


Bab: Nama-nama Allah dan keutamaan menjaganya 




i V?-yJ\ 9< > J ) 9-XsUJ \ Lo. 




4835. Telah menceritakan kepada kami 'Amr An Naqid dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu 
'Umar semuanya dari Sufyan - dan lafadh ini milik 'Amr-; telah menceritakan kepada kami 
Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad 
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau telah bersabda: "Sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala 
memiliki sembilan puluh sembilan nama. Maka barang siapa dapat menjaganya, niscaya ia 
akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu Ganjil dan Dia sangat menyukai bilangan yang 
Ganjil." Di dalam riwayat Ibnu Abu Umar disebutkan dengan lafazh; 'Barang siapa yang 
menghitung-hitungnya.' 


j j y* j 'J&£\ ji-SUL^-1 J 



4836. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami 
'Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Ayyub dari Ibnu Sirin dari Abu 



Hurairah dan dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam beliau bersabda: "Allah 'azza wajalla mempunyai sembilan puluh sembilan nama, 
seratus kurang satu, barangsiapa menjaganya maka ia akan masuk surga." Hammam 
menambahkan; dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; 'Sesungguhnya Allah 
itu ganjil dan menyukai yang ganjil.' 


Bab: Mantap dalam berdoa dan tidak mengatakan 'Jika Engkau mau' 


( (JjL> ^Lc- j!L> 




4837. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dari 
Ibnu 'Ulayyah, Abu Bakr berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah dari 
'Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari Anas dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Jika salah seorang dari kalian berdoa hendaklah benar-benar mantap dalam 
mengharap, dan janganlah mengatakan; 'ALLAH U M MA IN SYI'TA FA'THINI (Ya Allah jika 
Engkau menghendaki maka berikanlah untukku), karena sesungguhnya Allah 'azza wajalla 
tidak ada yang bisa memaksa." 


x f 'f 


4838. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka 
berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Ala dari bapaknya 
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah 
seorang dari kalian berdoa maka janganlah sekali-kali ia berkata; 'Ya Allah ampunilah aku jika 
Engkau kehendaki, ' akan tetapi hendaklah ia serius dalam meminta dan besarkanlah 
pengharapannya, karena bagi Allah 'azza wajalla tidak ada sesuatu yang bagi-Nya merasa 
kewalahan untuk memberikannya.' 




4839. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Musa Al Anshari telah menceritakan 
kepada kami Anas bin 'lyadh telah menceritakan kepada kami Al Harits bin 'Abdurrahman 



bin Abu Dzubab dari 'Atha bin Mina dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam telah bersabda: 'Janganlah sekali-kali seseorang dari kalian mengatakan; 'Ya 
Allah, ampunilah aku jika Engkau mau! Ya Allah, kasihanilah aku jika Engkau mau! ' 
Berdoalah kamu dengan sungguh-sungguh, karena Allah akan berbuat menurut kehendak- 
Nya tanpa ada yang dapat memaksa-Nya.'" 


Bab: Makruh mengharap kematian karena ada bahaya yang menimpanya .$ 











4840. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 
Isma'il bin 'Ulayyah dari 'Abdul 'Aziz dari Anas dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah bersabda: 'Janganlah ada seseorang di antara kalian yang mengharapkan 
kematian karena tertimpa kesengsaraan. Kalau terpaksa ia harus berdoa, maka ucapkanlah; 
'Ya Allah, berilah aku kehidupan apabila kehidupan tersebut memang lebih baik bagiku dan 
matikanlah aku apabila kematian tersebut memang lebih baik untukku."' Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Abu Khalaf telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan 
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan 
kepada kami Hammad bin Salamah, keduanya dari Tsabit dari Anas dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam dengan Hadits yang sama. Hanya saja dia berkata dengan kalimat; 'min 
dlurrin ashabahu' (dari bahaya yang menimpanya). 



» „s; 




4841. Telah menceritakan kepadaku Hamid bin 'Umar telah menceritakan kepada kami 
'Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami 'Ashim dari An-Nadlr Bin Anas yang saat itu 
Anas masih hidup, Anas berkata; kalau saja Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam tidak 
bersabda: "Janganlah di antara kalian mengharapkan kematian", maka tentu saya akan 
mengharapkannya. 





4842. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Abdullah bin Idris dari Isma'il bin Abu Khalid dari Qais bin Abu Hazim dia 
berkata; Aku pernah menemui Khabbab, yang pada waktu itu ia telah mengobati perutnya 
dengan besi panas sebanyak tujuh kali. Dia berkata; "Andai kata Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam (tidak melarang kita berdo'a untuk mati, niscaya aku berdo'a untuk mati." Telah 
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin 
'Uyainah dan Jarir bin 'Abdul Hamid dan Waki' Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, 
dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami 
'Ubaidullah bin Mu'adz dan Yahya bin Habib mereka berkata; telah menceritakan kepada 
kami Mu'tamir Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada 
kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu Usamah semuanya dari 
Isma'il dengan sanad ini. 


J \'J, yt 


4843. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada 
kami 'Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih 
dia berkata; ini adalah yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, -lalu dia menyebutkan beberapa Hadits di antaranya; - 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Janganlah seseorang mengharapkan 
kematian dan janganlah meminta mati sebelum datang waktunya. Karena orang yang mati 
itu amalnya akan terputus, sedangkan umur seorang mukmin tidak akan bertambah 
melainkan menambah kebaikan.'" 


Bab: Barangsiapa suka berjumpa dengan Allah maka Allah suka untuk berjumpa 
dengannya ^ 



Is^l-s» ''V ,> *. K*^ ^ • » «- > » > v ^ ^ > K* 5 ! ^ Ml" l »t ^ ^ > T\> ■>* t ' > 

l “‘^Ui9^C-4^«jijUoA>- U oA>- JV3 AaX4 


4844. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada kami 
Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik dari 'Ubadah bin 
Ash Shamit bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa senang 
berjumpa dengan Allah, Allah pun senang berjumpa dengannya dan barangsiapa yang benci 
berjumpa dengan Allah, Allah pun benci berjumpa dengannya." Dan telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar, mereka berkata; telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Qatadah dia berkata; aku mendengar Anas bin Malik bercerita dari 'Ubadah bin Ash 
Shamit dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. 


\JZa &uii& lii 

y / •? 


4845. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah Ar Ruzzi telah 
menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits Al Hujaimi telah menceritakan kepada kami 
Sa'id dari Qatadah dari Zurarah dari Sa'd bin Hisyam dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa senang berjumpa dengan Allah, maka 
Allah pun senang berjumpa dengannya dan barangsiapa yang benci berjumpa dengan Allah, 
maka Allahpun benci berjumpa dengannya." Lalu aku bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah 
itu maksudnya juga benci kepada kematian, padahal setiap kita membenci kematian?" Beliau 
bersabda: "Bukan begitu, tetapi seorang mukmin apabila telah diberi kabar gembira dengan 
rahmat dan ampunan Allah, ia senang berjumpa dengan Allah dan Allah pun senang 
berjumpa dengannya. Dan sesungguhnya orang kafir apabila telah diberi kabar dengan siksa 
Allah dan marah-Nya, maka ia benci berjumpa dengan Allah dan Allah pun benci berjumpa 
dengannya." Dan telah menceritakan kepada kami tentang hadits ini Muhammad bin 
Basysyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah menceritakan kepada 
kami Sa'id dari Qatadah dengan sanad ini. 



i»Utifo J dJ\JiJd^-\ ly> J>J i i^jJlsdilsiLU. 

£$ 4l| /j 

<lj^*-a-> 


4846. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Ali bin Mushir dari Zakariya dari Asy Sya'bi dari Syuraih bin Hani' dari 'Aisyah 
dia berkata; 'Rasulullah shallaallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang mencintai 
untuk bertemu dengan Allah maka Allah senang bertemu dengannya, dan barang siapa yang 
benci untuk bertemu dengan Allah maka Allah pun benci bertemu dengannya. Dan kematian 
itu sebelum bertemu dengan Allah." Telah menceritakan kepada kami tentang hadits 
tersebut lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus telah 
menceritakan kepada kami Zakaria dari 'Amir telah menceritakan kepadaku Syuraih bin Hani' 
bahwasanya 'Aisyah mengabarkan kepadanya bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam berkata dengan perkataan seperti itu. 



S ^ 

# s ' / ' s 


4847. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amr Al Asy'atsi telah mengabarkan kepada 
kami 'Abtsar dari Mutharrif dari 'Amir dari Syuraih bin Hani' dari Abu Hurairah dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa senang berjumpa dengan Allah, 
maka Allah pun senang berjumpa dengannya; dan barangsiapa yang benci berjumpa dengan 
Allah, maka Allah pun benci berjumpa dengannya." Syuraih berkata; Aku kemudian menemui 
Aisyah, lalu aku bertanya; "Wahai Ummul Mukminin! Aku mendengar Abu Hurairah 
menyebutkan suatu hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jika demikian sungguh 



kita akan binasa!" Aisyah berkata; sesungguhnya orang yang binasa itu adalah orang yang 
dikatakan binasa oleh Rasulullah. Lalu Aisyah bertanya, "Apa yang dikatakanya itu?" Syuraikh 
menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Siapa senang berjumpa 
dengan Allah, Allah pun senang berjumpa dengannya dan barangsiapa benci berjumpa 
dengan Allah, Allah pun benci berjumpa dengannya 1 . Tetapi tidak ada seorangpun di antara 
kita kecuali benci dengan kamatian!" la (Aisyah) berkata; "Sungguh hal itu telah disabdakan 
oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak seperti yang kamu pahami, tetapi - 
yang dimaksud adalah- tatkala pandangan terangkat, dada berdetak dan dada menggigil, 
saat itulah orang yang senang berjumpa dengan Allah, maka Allah pun senang berjumpa 
dengannya; dan barangsiapa benci berjumpa dengan Allah, maka Allah pun benci berjumpa 
dengannya?!" Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah 
mengabarkan kepadaku Jarir dari Mutharrif dengan sanad ini seperti hadits 'Abtsar. 




be- 




4848. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu 'Amir Al Asy'ari 
dan Abu Kuraib mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid 
dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: 'Siapa 
senang berjumpa dengan Allah, Allah pun senang berjumpa dengannya dan barangsiapa 
benci berjumpa dengan Allah, Allah pun benci berjumpa dengannya'. 


Bab: Keutamaan dzikir dan doa p 




4849. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala; telah 
menceritakan kepada kami Waki' dari Ja'far bin Burqan dari Yazid bin Al Asham dari Abu 
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza wajalla 
berfirman: 'Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku terhadap-ku. Aku akan bersamanya jika 
ia berdoa kepada-Ku." 


' \ ^ 9 ' \ 9 \ x i s / ' 9 \ i 9 y W 'C \ 9 l * 9 \ ^ x t I ' y 

7 ' "> * ' ' ' ' 



aVL 4srtr^I\ ^ O^ ^ Vil 


4850. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar bin 'Utsman Al 'Abdi telah 
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dan Ibnu 'Adi dari Sulaiman AtTaimi dari Anas bin 
Malik dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: 'Allah 
Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman: 'Aku bergantung pada sangkaan hamba-Ku kepada-Ku 
dan Aku akan bersama hamba-Ku ketika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam 
dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila ia mengingat-Ku di tengah 
orang banyak, maka Aku juga akan mengingatnya di tengah orang banyak yang lebih baik 
daripada mereka. Apabila ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat 
kepadanya sehasta. Apabila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat 
kepadanya sedepa. Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang 
kepadanya dengan berlari.' Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdul A'la Al 
Qaisi telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari bapaknya dengan sanad ini dan tidak 
menyebutkan kalimat; 'Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang 
kepadanya dengan berlari.' 


/ ^ **/ / ^ •*/ / 




f,. x 


4851. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib -dan 
lafadh ini milik Abu Kuraib- mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza wajalla berfirman; 'Bagi hamba-Ku adalah 
sebagaimana perasangkanya kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia berdoa 
kepada-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, 
jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam 
sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu 
jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu 
hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan 
berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." 




V^£l^ A^J\ \ J4- J VSi 1^ V^l^->^\ ,j$pjs 

Igljlu&l Jk^^A £ 


4852. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Al Ma'rur bin Suwaid dari 
Abu Dzar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah Azza wa Jalla 
berfirman: "Barang siapa berbuat kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan yang semisalnya 
dan terkadang Aku tambahkan lagi. Dan Barangsiapa yang berbuat keburukan, maka 
balasannya adalah keburukan yang serupa atau Aku mengampuninya. Barangsiapa 
mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia 
mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia 
mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari. Dan 
barangsiapa yang bertemu dengan-Ku dengan membawa kesalahan sebesar isi bumi tanpa 
menyekutukan-Ku dengan yang lainnya, maka Aku akan menemuinya dengan ampunan 
sebesar itu pula." Ibrahim berkata; telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Bisyr telah 
menceritakan kepada kami Waki' dengan hadits ini. Telah menceritakan kepada kami Abu 
Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dengan sanad ini 
dengan Hadits yang serupa. Hanya saja dia berkata dengan lafazh; 'maka baginya sepuluh 
kebaikan yang semisalnya bahkan lebih.' 


Bab: Makruh berdoa dengan mengharam disegerakannya pengkabulan di dunia i 

Lo-i i. Aj i A aJ \ \ ) 


? t ' .. \C * ' ' > . ' * ' > y.C i. \ i ' \\ s* •II 

illls ^ ^ j 3iii j j 

jl%T }pJ\dL && 

Vi* J } 





4853. Telah menceritakan kepada kami Abui Khaththab Ziyad bin Yahya Al Hassani telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 'Adi dari Humaid dari Tsabit dari Anas 
bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjenguk seorang laki-laki 
muslim yang sedang sakit parah sampai kurus dan lemah seperti seekor burung kecil. 
Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya: "Apakah kamu pernah berdoa ataupun memohon 
sesuatu kepada Allah?" Sahabat tersebut menjawab; 'Ya, saya pernah berdoa; 'Ya Allah ya 
Tuhanku, apa yang akan Engkau siksakan kepadaku di akhirat kelak, maka segerakanlah siksa 
tersebut di dunia ini! ' Mendengar pengakuannya itu, Rasulullah pun berkata: 'Subhanallah, 
mengapa kamu berdoa seperti itu. Tentu kamu tidak akan tahan. Mengapa kamu tidak 
berdoa: 'Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah 
kami dari siksa neraka.' Anas berkata; 'Lalu Rasulullah berdoa kepada Allah untuk sahabat 
tersebut dan akhirnya Allah pun menyembuhkannya.' Telah menceritakannya kepada kami 
'Ashim bin An Nadhr At Taimi telah menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits telah 
menceritakan kepada kami Humaid dengan sanad ini sampai perkataannya 'dan selamatkan 
kami dari api neraka' dan tidak menyebutkan tambahannya. Dan telah menceritakan 
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan 
kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada kami Tsabit dari Anas bahwasanya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjenguk seseorang dari para sahabatnya 
yang sakit, hingga orang itu seakan-akan seperti burung kecil, -sebagaimana yang semakna 
dengan Hadits Humaid,- hanya ada sedikit tambahan, beliau bersabda: 'kamu tidak akan 
mampu menghadapi adzab Allah, ' -tanpa menyebutkan kalimat; 'lalu beliau mendo'akannya 
hingga dia sembuh kembali.' Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna 
dan Ibnu Basysyar mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Salim bin Nuh Al 
'Aththar dari Sa'id bin Abu 'Arubah dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi 
wasallam dengan hadits ini. 


Bab: Keutamaan majlis dzikir ( 





jsd'$S&> yjL sJ&j\ ,jilS<£^i\ 


jLa^ja ^ 


4854. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin Maimun telah 
menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah 
menceritakan kepada kami Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 
'alaihi wasallam beliau bersabda: 'Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi 
mempunyai beberapa malaikat yang terus berkeliling mencari majelis dzikir. Apabila mereka 
telah menemukan majelis dzikir tersebut, maka mereka terus duduk di situ dengan 
menyelimutkan sayap sesama mereka hingga memenuhi ruang antara mereka dan langit 
yang paling bawah. Apabila majelis dzikir itu telah usai, maka mereka juga berpisah dan naik 
ke langit.' Kemudian Rasulullah meneruskan sabdanya: 'Selanjutnya mereka ditanya Allah 
Subhanahu wa Ta'ala, Dzat Yang sebenarnya Maha Tahu tentang mereka: 'Kalian datang dari 
mana? ' Mereka menjawab; 'Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu di bumi yang selalu 
bertasbih, bertakbir, bertahmid, dan memohon kepada-Mu ya Allah.' Lalu Allah Subhanahu 
wa Ta'ala bertanya: 'Apa yang mereka minta? ' Para malaikat menjawab; 'Mereka memohon 
surga-Mu ya Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala bertanya lagi: 'Apakah mereka pernah 
melihat surga-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Belum. Mereka belum pernah melihatnya ya 
Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala berkata: 'Bagaimana seandainya mereka pernah melihat 
surga-Ku? ' Para malaikat berkata; 'Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu ya 
Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala balik bertanya: 'Dari apa mereka meminta perlindungan 
kepada-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Mereka meminta perlindungan kepada-Mu dari 
neraka-Mu ya Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala bertanya: 'Apakah mereka pernah melihat 
neraka-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Belum. Mereka belum pernah melihat neraka-Mu ya 
Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala berkata: 'Bagaimana seandainya mereka pernah melihat 
neraka-Ku? ' Para malaikat berkata; 'Ya Allah, sepertinya mereka juga memohon ampun 
(beristighfar) kepada-Mu? 1 Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab: 'Ketahuilah hai para 
malaikat-Ku, sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka, memberikan apa yang mereka 
minta, dan melindungi mereka dari neraka.' Para malaikat berkata; 'Ya Allah, di dalam 
majelis mereka itu ada seorang hamba yang berdosa dan kebetulan hanya lewat lalu duduk 
bersama mereka.' Maka Allah menjawab: 'Ketahuilah bahwa sesungguhnya Aku akan 
mengampuni orang tersebut. Sesungguhnya mereka itu adalah suatu kaum yang teman 
duduknya tak bakalan celaka karena mereka.' 


Bab: Keutamaan doa "Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat" 










<us l^. Lco *Lc. Jo J-fr-Jo \ ils l^- Lco S Jx- Jo j^-^4 


4855. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il 
bin 'Ulayyah dari Abdul Aziz yaitu Ibnu Shuhaib dia berkata; "Pada suatu ketika, Qatadah 
pernah bertanya kepada Anas; 'Hai Anas, doa apa yang sering diucapkan Rasulullah? ' Anas 
menjawab; 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering membaca doa yang 
berbunyi: 'Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah 
kami dari siksa api neraka.' Perawi hadits ini berkata; 'Ketika Anas hendak berdoa, maka ia 
senantiasa membaca doa tersebut. Dan ketika ia hendak membaca doa yang lain, maka ia 
selalu menyertakan doa tersebut.' 


J jlioT Ui J J } 


4856. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz, bapakku telah menceritakan 
kepada kami; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Tsabit dari Anas dia berkata; 
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam banyak berdo'a dengan, "Ya Allah, Rabb kami, 
berikanlah kebaikan di dunia dan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa neraka". 


Bab: Keutamaan Tahlil, tasbih dan doa (*LcU^\j0w-^\jJ_A^\ 


\ j 5 '»^ y» j,) ZfZ' j,) cA ^ lA' 

j 


4857. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku membacakan 
kepada Malik dari Sumayya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha 
illallaahu wahdah, laa syariikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in 
qadiir' (Tiada tuhan selain Allah, Dialah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya, 
Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa 
atas segala sesuatu) dalam sehari seratus kali, maka orang tersebut akan mendapat pahala 
sama seperti orang yang memerdekakan seratus orang budak dicatat seratus kebaikan 
untuknya, dihapus seratus keburukan untuknya. Pada hari itu ia akan terjaga dari godaan 
syetan sampai sore hari dan tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya, kecuali orang 
yang membaca lebih banyak dan itu. Barang siapa membaca Subhaanallaah wa bi hamdihi 



(Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan 
dihapus, meskipun sebanyak buih lautan." 





4858. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdul Malik Al Umawi telah 
menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Al Mukhtar dari Suhail dari Sumayya dari Abu 
Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Barang siapa, ketika pagi dan sore, membaca doa; Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya 
sebanyak seratus kali, maka pada hari kiamat tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya 
kecuali orang yang juga pernah mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dan itu.'" 








4859. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin 'Ubaidullah Abu Ayyub Al Ghailani telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al 'Aqdi telah menceritakan kepada kami 'Umar bin 
Abu Zaidah dari Abu lshaq dari 'Amru bin Maimun dia berkata; "Barangsiapa yang 
mengucapkan Laa ilaaha illallaahu wahdah, laa syariikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa 
huwa 'alaa ku lli syai'in qadiir' (Tiada tuhan selain Allah, Dialah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak 
ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. 
Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak sepuluh kali, maka baginya pahala 
sebagaimana memerdekakan empat orang dari keturunan ismail. Dan berkata Sulaiman 
telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir telah menceritakan kepada kami 'Umar telah 
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Abu As Safar dari Asy Sya'bi dari Rabi' bin Khutsaim 
dengan hadits tersebut, dia berkata; maka aku bertanya kepada Ar Rabi', 'dari mana kamu 
mendengarnya? ' Dia menjawab; 'Dari 'Amru bin Maimun, perawi berkata; maka aku 
mendatangi 'Amru bin Maimun, dan bertanya; 'dari mana engkau mendengar hadits itu? ' 
dia menjawab; dari Ibnu Abu Laila, perawi berkata; maka aku menemui Ibnu Abu Laila dan 
aku tanyakan kepadanya; 'dari mana engkau mendengar hadits itu? ' dia menjawab dari Abu 
Ayyub Al Anshari ia menceritakannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 



J. \is&- 

^%la*J\ <Ui \ b Aam j 


4860. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Zuhair bin 
Harb dan Abu Kuraib dan Muhammad bin Tharif Al Bajali mereka berkata; telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail dari 'Umarah bin Al Qa'qa' dari Abu Zur'ah dari Abu 
Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Dua kalimat 
yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya dan disenangi oleh Allah Subhanahu wa 
Ta'ala Yang Maha Pengasih yaitu, Subhanallah wa bihamdihi subhaanallaahil azhim (Maha 
Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung)." 




4861. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib mereka 
berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu 
Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 
'Sesungguhnya membaca doa. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain 
Allah, dan Allah Maha Besar adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang terkena 
oleh sinar matahari."' 












4862. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami 'Ali bin Mushir dan Ibnu Numair dari Musa Al Juhani Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 
'Abdullah bin Numair -dan lafadh ini miliknya- Telah menceritakan kepada kami Bapakku 
telah menceritakan kepada kami Musa Al Juhani dari Mush'ab bin Sa'd dari Bapaknya dia 



berkata; "Pada suatu hari seorang Arab badui datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam seraya berkata; 'Ya Rasulullah, ajarkanlah kepada saya suatu bacaan yang layak 
untuk saya baca! ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Ucapkanlah, Laa ilaaha 
illallaahu wahdahuu laa syarikalah. Allaahu Akbaar kabiiran walhamdulillaahi katsiiran. 
Subhaanallahi Rabbil 'aalamiin. Laa haula walaa quwwataa lila billaahil 'aziizil hakim. (Tiada 
tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah Maha Besar, segala puji 
bagi-Nya. Maha Suci Allah, Tuhan alam semesta. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan 
pertolongan Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana). Orang Arab badui itu berkata; 
'Ya Rasulullah, itukan bacaan yang ditujukan untuk Allah, lalu apa bacaan untuk diri saya? ' 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allaahummaghfir lii warhamnii wahdinii 
warzuqnii'. (Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, tunjukkanlah aku, dan anugerahkanlah 
aku rizki). Musa Al Juhani berkata; 'Saya meragukan kata-kata "Aafini" dan tidak tahu asal- 
usulnya.' Namun Ibnu Abu Syaibah di dalam Haditsnya tidak menyebutkan perkataan Abu 
Musa ini. 








4863. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada 
kami 'Abdul Wahid bin Ziyad; telah menceritakan kepada kami Abu Malik Al Asyja'i dari 
bapaknya, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada orang 
yang baru masuk Islam dengan do'a; Allaahummaghfir lii warhamnii wahdinii warzuqnii'. (Ya 
Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, tunjukkanlah aku, dan anugerahkanlah aku rizki). 




4864. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Azhar Al Wasithi telah menceritakan kepada 
kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Abu Malik Al Asyja'i dari bapaknya, 
dia berkata; Apabila ada seseorang yang masuk Islam, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
mengajarinya tentang shalat kemudian disuruh untuk membaca do'a: Allaahummaghfir lii 
warhamnii wahdinii wa'aafini warzuqnii'. (Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, 
tunjukkanlah aku, sehatkanlah aku dan anugerahkanlah aku rizki). 




j ju j; j jLii 'j^>- \s jus j 




4865. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yazid 
bin Harun telah mengabarkan kepada kami Abu Malik dari bapaknya bahwasanya dia 
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau didatangi oleh seorang laki-laki 
dan kemudian laki-laki tersebut bertanya; "Ya Rasulullah, apa yang sebaiknya saya ucapkan 
ketika saya memohon kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung?" Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Ketika kamu memohon kepada Allah, maka 
ucapkanlah doa sebagai berikut; 'Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, selamatkanlah 
aku, dan berikanlah rezeki kepadaku! ' (Saat itu beliau menggenggam jari-jari beliau kecuali 
ibu jari), karena sesungguhnya doa-doa tersebut mencakup dunia dan akhiratmu.' 


t ' >. 


4866. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Marwan dan 'Ali bin Mushar dari Musa Al Juhani Demikian juga diriwayatkan 
dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin 
Numair - dan lafadh ini miliknya - bapakku telah menceritakan kepada kami, telah 
menceritakan kepada kami Musa Al Juhani dari Mush'ab bin Sa'd Telah menceritakan 
kepadaku Bapakku dia berkata; "Kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam. Setelah itu beliau bertanya: 'Apakah mampu salah seorang dari kalian 
memperoleh seribu kebaikan dalam sehari? ' Lalu salah seorang dari para sahabat bertanya; 
'Ya Rasulullah, bagaimana mungkin seseorang akan mampu meraih seribu kebaikan dalam 
sehari? ' Rasulullah berkata: 'Ketahuilah bahwa orang yang bertasbih seratus kali akan 
dicatat seribu kebaikan untuknya dan dihapus seribu kesalahan darinya.' 


Bab: Keutamaan berkumpul untuk membaca Al-Qur'an dan dzikir (^9 




La-Lc- <L*fl Ijb 



*\<> ’> * •" »f*V !'• *j?i\ v *^> o ,> s ,*/ - . ft-' 

. > \X^ jj^l ^><j\}j r-2 t +■ JsW'fA^i ^ - U ^ iJ\ 

.^j^i^lis j$ ji^c^oJU >$1 li&i-kLrt 


4867. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Bakr bin Abu 
Syaibah dan Muhammad bin Al 'Ala Al Hamdani -dan lafadh ini milik Yahya- dia berkata; 
telah mengabarkan kepada kami, dan berkata yang lainnya, telah menceritakan kepada kami 
Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Barang siapa membebaskan seorang mukmin 
dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari 
kiamat. Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka 
Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang 
muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong 
hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim. Barang siapa 
menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya. 
Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Al 
Qur'an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, 
serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya. 
Barang siapa yang ketinggalan amalnya, maka nasabnya tidak juga meninggikannya.' Telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair telah menceritakan 
kepada kami Bapakku Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah 
menceritakannya kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami telah menceritakan kepada kami 
Abu Usamah mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Al A'masy -telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Numair- dari Abu Shalih. Sebagaimana di dalam hadits Abu 
Usamah Telah menceritakan kepada kami Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata dengan lantang, -sebagaimana Hadits Abu 
Mu'awiyah, hanya saja di dalam Hadits Abu Usamah tidak disebutkan; memberi kemudahan 
kepada orang yang kesusahan.' 










4868. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar 
mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah aku mendengar Abu lshaq bercerita dari Al A'raj Abu 
Muslim bahwasanya dia berkata; 'aku bersaksi atas Abu Hurairah dan Abu Sa'id Al Khudri 
bahwasanya keduanya menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidaklah 
suatu kaum yang duduk berkumpul untuk mengingat Allah, kecuali dinaungi oleh para 
malaikat, dilimpahkan kepada mereka rahmat, akan diturunkan kepada mereka ketenangan, 
dan Allah Azza Wa j a 1 1 a akan menyebut-nyebut mereka di hadapan para makhluk yang ada di 
sisi-Nya. Dan telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada 
kami 'Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Syu'bah dalam sanad ini dengan Hadits 
yang serupa. 




4869. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Marhum bin 'Abdul 'Aziz dari Abu Na'amah As Sa'di dari Abu 'Utsman dari Abu 
Sa'id Al Khudri dia berkata; "Pada suatu hari Mu'awiyah melewati sebuah halaqah (majlis) di 
masjid. Kemudian ia bertanya; 'Majelis apakah ini? ' Mereka menjawab; 'Kami duduk di sini 
untuk berzikir kepada Allah Azza wa Jalla.' Mu'awiyah bertanya lagi; 'Demi Allah, benarkah 
kalian duduk-duduk di sini hanya untuk itu? ' Mereka menjawab; 'Demi Allah, kami duduk 
hanya untuk itu.' Kata Mu'awiyah selanjutnya; 'Sungguh saya tidak menyuruh kalian 
bersumpah karena mencurigai kalian. Karena tidak ada orang yang menerima hadits dari 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang lebih sedikit daripada saya.' Sesungguhnya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melewati halaqah para sahabatnya. Lalu 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Majelis apa ini? ' Mereka menjawab; 'Kami 
duduk untuk berzikir kepada Allah dan memuji-Nya atas hidayah-Nya berupa Islam dan 
anugerah-Nya kepada kami.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi: 'Demi 
Allah, apakah kalian duduk di sini hanya untuk ini? ' Mereka menjawab; 'Demi Allah, kami 
duduk-duduk di sini hanya untuk ini.' Kata Rasulullah selanjutnya: 'Sungguh aku menyuruh 
kalian bersumpah bukan karena mencurigai kalian. Tetapi karena aku pernah didatangi Jibril 
alaihis-salam. Kemudian ia memberitahukan kepadaku bahwasanya Allah Azza wa Jalla 
membanggakan kalian di hadapan para malaikat.' 



Bab: Sunahnya istighfar dan memperbanyaknya j j\JjcP^\<^P>cP\) 


0i^U r jd\ j&\ 


4870. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id dan Abu Ar 
Rabi' Al 'Ataki semuanya dari Hammad, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami 
Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Abu Burdah dari Al Aghar Al Muzanni, -salah seorang 
sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, - Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
bersabda: "Sesungguhnya hatiku tidak pernah lalai dari dzikir kepada Allah, susungguhnya 
Aku beristighfar seratus kali dalam sehari." 


’ .a '\\Z'' „> t’ * * «- 


’ ' P *\* ' $\z* vX\' 'i'*'. 


Yspj P 




4871. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Ghundar dari Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Abu Burdah dia berkata; 
"Saya pernah mendengar Al Agharr, salah seorang sahabat Rasulullah, memberitahukan Ibnu 
Umar, bahwasanya Rasulullah bersabda: 'Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah, karena 
aku bertaubat seratus kali dalam sehari.' " Telah menceritakannya kepada kami 'Ubaidullah 
bin Mu'adz telah menceritakan kepadaku Bapakku. Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada 
kami Abu Dawud dan 'Abdurrahman bin Mahdi semuanya dari Syu'bah dengan sanad ini. 


/usili J4yt p 



IjT jLLiJ\ jlLj [)\ JlS cl>b ly> j aILc-^ 1 ^ D 3^ ^ p* (J ^ CP 


4872. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Abu Khalid Sulaiman bin Hayyan Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, 
dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Abu 



Mu'awiyah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepadaku 
Abu Sa'id Al Asyaj telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats semuanya dari Hisyam 
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepadaku Abu 
Khaitsamah Zuhair bin Harb -dan lafadh ini miliknya- telah menceritakan kepada kami Isma'il 
bin Ibrahim dari Hisyam bin Hasan dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dia berkata; 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Barangsiapa bertaubat sebelum 
matahari terbit dari barat (kiamat), maka Allah masih akan menerima taubatnya."' 


Bab: Sunahnya tidak mengeraskan suara 


dalam berdoa ( 


/ / / j, / 


> ^ » r 


4873. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Muhammad bin Fudlail dan Abu Mu'awiyah dari 'Ashim dari Abu 'Utsman dari 
Abu Musa dia berkata; "Kami pernah menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam 
suatu perjalanan. Tiba-tiba, ada beberapa orang sahabat bertakbir dengan suara keras. 
Mendengar suara takbir yang keras itu, Rasulullah pun berkata: 'Saudara-saudara sekalian, 
rendahkanlah suara kalian! Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan 
jauh. Tetapi kalian berdoa kepada Tuhan Yang Maha Mendengar dan Maha Dekat. Dia selalu 
beserta kalian.' Abu Musa berkata; 'Pada saat itu saya sedang berada di belakang Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam sambil membaca; 'Laa haula wa laa quwwata il la billaah' (Tiada 
daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda: 'Hai Abdullah bin Qais, inginkah aku tunjukkan kepadamu salah satu 
perbendaharaan surga? ' Saya menjawab; 'Tentu ya Rasulullah.' Rasulullah bersabda: 
'Ucapkanlah, Laa haula wala quwwata illaa billaah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan 
pertolongan Allah)." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan lshaq bin Ibrahim 
dan Abu Sa'id Al Asyaj semuanya dari Hafsh bin Ghiyats dari 'Ashim melalui sanad ini dengan 
Hadits yang serupa. 






b^Ucisilill jiu1u3la3lslili 

5JU-1^1>. ^i2lj\li^i-1 jg>\ ,^\y j^Ucof^ j?S 

^j3 el>^S)4j ^43^$ jii\ j 

&i>y0 


4874. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudhail bin Husain telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami AtTaimi dari Abu 'Utsman dari 
Abu Musa bahwa para sahabat pernah menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan 
ketika para sahabat sedang menaiki jalan setapak di antara dua gunung, salah seorang dari 
mereka setiap naik keatas berseru; 'Laa llaaha lila Allah wallahu Akbar.' (tidak ada llah selain 
Allah yang maha Agung). Abu Musa berkata; lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
berkata: 'Sesungguhnya kalian tidak berseru kepada Dzat yang tuli dan jauh.' Abu Musa 
berkata; kemudian beliau berseru; 'Hai Abu Musa atau hai Abdullah bin Qais, inginkah aku 
tunjukkan kepadamu salah satu perbendaharaan surga? ' Saya menjawab; 'Apa itu ya 
Rasulullah? ' Rasulullah bersabda: Laa haula wala quwwata illaa billaah' (Tiada daya dan 
upaya kecuali dengan pertolongan Allah)." Dan telah menceritakannya kepada kami 
Muhammad bin 'Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir dari Bapaknya 
telah menceritakan kepada kami Abu 'Utsman dari Abu Musa dia berkata; 'ketika Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam, -lalu dia menyebutkan Hadits yang serupa,- telah menceritakan 
kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu Ar Rabi' mereka berdua berkata; telah menceritakan 
kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu 'Utsman dari Abu Musa dia berkata; kami 
pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, -lalu dia 
menyebutkan seperti hadits 'Ashim,- Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim 
telah mengabarkan kepada kami Ats Tsaqafi telah menceritakan kepada kami Khalid Al 
Hadza dari Abu 'Utsman dari Abu Musa dia berkata; kami pernah bersama Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan, -kemudian dia menyebutkan hadits 
tersebut, dan di dalamnya berkata; Dzat yang kamu seru itu lebih dekat dari leher hewan 
yang tunggangi salah seorang kalian. Dan di dalamnya tidak menyebutkan kalimat; 'Laa haula 
wala quwwata illaa billaah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah)." 



^]\j ^ •^las' i_?ij J3is3is^^i.y\^ ,>g^ 

<M\ s j^dla&A J. ^ ^ 


4875. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 
An Nadhr bin Syumail telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Ghiyats telah 
menceritakan kepada kami Abu 'Utsman dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata; Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku: "Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu 
perbendaharaan surga? 1 Saya menjawab; 'Tentu ya Rasulullah? ' Rasulullah bersabda: Laa 
haula wala quwwata illaa billaah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah)." 



4\± Jh\ M\ 

ZjJA ^lL\ ^JykilldSi 


4876. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari 
Abui Khair dari 'Abdullah bin 'Amr dari Abu Bakar Ash-Shiddiq radliallahu 'anhu bahwa ia 
pernah berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Ajari aku suatu doa yang 
dapat aku panjatkan dalam shalatku." Beliau Shallallallahu'alaihi wasallam bersabda: 
"Ucapkanlah, (Ya Allah, aku telah berbuat aniaya kepada diriku sendiri dengan aniaya yang 
besar, -Qutaibah berkata; yang banyak-, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain 
Engkau, ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, serta kasihinilah aku. Sesungguhnya 
Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Dan telah menceritakannya kepadaku Abu 
Ath Thahir telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Wahb telah mengabarkan 
kepadaku seorang laki-laki yang dia sebutkan, dan 'Amr bin Al Harits dari Yazid bin Abu Habib 
dari Abui Khair bahwasanya ia mendengar 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata; bahwa 
Abu Bakr Ash Shiddiq dia berkata kepada Rasulullah: "Ajari aku suatu doa yang dapat aku 
panjatkan dalam shalatku dan aku panjatkan di rumahku, -lalu dian menyebutkan Hadits 
yang sama dengan Hadits Al Laits. Namun dia menyebutkan dengan kalimat; 'zhulman 
katsiran' (dengan aniaya yang banyak). 


Bab: Berlindung dari fitnah (l& 



J* J$&i- 

^.iCi pii«j.ul£-*ol\ ( ^s.ul\J 

ui' \4\i^i\ ^ < ^Is a l^I\ j ^Iii\ J_^\^li\ jvi-Si\ ^ <14 

^liiyui^UL&^^'jj 


4877. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib -dan 
lafadh ini milik Abu Bakr- mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu 
Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari 'Aisyah bahwasanya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membaca doa yang berbunyi: "Ya Allah, 
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari fitnah api neraka dan siksanya, dari fitnah 
kubur dan siksanya, dari fitnah kekayaan, dari fitnah kefakiran, dan aku berlindung kepada- 
Mu ya Allah dari fitnah Dajjal. Ya Allah, hapuskanlah dosaku dengan air salju dan air embun, 
bersihkanlah hatiku dari segala kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan kain putih dari 
noda. Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan dosaku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur 
dengan barat. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan 
kepikunan serta dari dosa dan lilitan hutang." Dan telah menceritakannya kepada kami Abu 
Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki' dari Hisyam dengan 
sanad ini. 


Bab: Berlindung dari kelemahan dan kemalasan (a _^J\) 




„ t 






4878. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami 
Ibnu 'Ulayyah dia berkata; dan telah mengabarkan kepada kami Sulaiman At Taimi telah 
menceritakan kepada kami Anas bin Malik dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah berdoa: 'Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, 
rasa takut, kepikunan, dan kekikiran. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur 
serta bencana kehidupan dan kematian."' Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil 
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdul A'la telah 
menceritakan kepada kami Mu'tamir, keduanya dari At Taimi dari Anas bin Malik dari Nabi 
shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. Namun Yazid di dalam Haditsnya 
tidak menyebutkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; serta fitnah kehidupan dan 
kematian.' Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala telah 
mengabarkan kepada kami Ibnul Mubarak dari Sulaiman At Taimi dari Anas bin Malik dari 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau berlindung dari beberapa hal yang beliau 
sebutkan, dan dari kekikiran. 




J Jil\ v \i£ j 


4879. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Nafi' Al 'Abdi telah menceritakan 
kepada kami Bahz bin Asad Al 'Ammi; telah menceritakan kepada kami Harun Al A'war telah 
menceritakan kepada kami Syu'aib bin Al Habhab dari Anas dia berkata; bahwa Nabi Allah 
shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a dengan do'a: "ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL 
BUKHLI WAL KASAU WA ARDZAUL 'UMURI WA 'ADZAABIL QABRI WA FITNATIL MAHYAA 
WAL MAMAATI (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekikiran, 
kemalasan, umur yang menjadikan pikun, siksa kubur dan fitnah dunia dan fitnah 
kematian)." 


Bab: Berlindung dari buruknya takdir buruk dan kesialan 


y i 'j y* J\ 


4880. Telah menceritakan kepadaku 'Amr An Naqid dan Zuhair bin Harb mereka berdua 
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah telah menceritakan kepadaku 
Sumayya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 
pernah berdoa untuk berlindung dari takdir buruk, kesialan, dan cacian musuh (karena 
kemalangan diri), dan dari ujian yang memayahkan. Amru mengatakan dalam haditsnya; 



"Sufyan berkata; 'Saya merasa ragu bahwasanya saya telah menambah salah satu kata 
dalam hadits tersebut."' 





4881. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami 
Laits Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami 
Muhammad bin Rumh -dan lafadh ini miliknya-; telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari 
Yazid bin Abu Habib dari Al Harits bin Ya'qub bahwasanya Ya'qub bin 'Abdullah menceritakan 
kepadanya bahwasanya ia mendengar Busr bin Sa'id berkata; aku mendengar Sa'd bin Abi 
Waqqash berkata; aku mendengar Khaulah bintu Hakim As Sulamiyyah berkata; aku 
mendengar Rasululullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang singgah 
pada suatu tempat kemudian dia berdo'a: 'A'AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN 
SYARRI MAA KHALAO. (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan 
apa saja yang Dia ciptakan), 1 niscaya tidak akan ada yang membahayakannya hingga di pergi 
dari tempat itu." 


/ / ^ / / ^ 

/ ^ ^ •*> / / ^ ^ 

^ a ? > o 

^ y ♦♦ Z •» t 9 ' * ' t 9 i 9 ' 9 ' i ^ 9 9 K 9 ' * % vt \ 9 Si i \ 1 9 ^ 9 y •• 9 y 9 * 


4882. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Abu Ath Thahir keduanya 
dari Ibnu Wahb -dan lafadh ini milik Harun-; telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 
Wahb dia berkata; dan telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin Al Harits bahwasanya 
Yazid bin Abu Habib dan Al Harits bin Ya'qub menceritakannya kepada kami dari Ya'qub bin 
'Abdullah bin Al Asyaj dari Busr bin Sa'id dari Sa'd bin Abi Waqqash dari Khaulah bintu Hakim 
As Sulamiyyah bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 
'Apabila salah seorang dari kalian singgah di suatu tempat maka hendaklah dia berdo'a: 
'A'AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAO. (AKu berlindung 
dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan), ’ niscaya 
tidak akan ada yang membahayakannya hingga di pergi dari tempat itu." 



^Cp&\k\c? \x&4y £\cZJ~i\ 





4883. (Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Abu Ath Thahir keduanya 
dari Ibnu Wahb -dan lafadh ini milik Harun-; telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 
Wahb dia berkata; dan telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin Al Harits bahwasanya 
Yazid bin Abu Habib dan Al Harits bin Ya'qub menceritakannya kepada kami dari) Ya'qub dan 
berkata Al Qa'qa' bin Hakim dari Dzakwan Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasanya ia 
berkata; 'ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya 
berkata; "Ketika aku tidur tadi malam ada seekor kalajengking yang menyengatku, " maka 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya diwaktu sore kamu 
mengucapkan: 'A'AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAO. (AKu 
berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan), ’ 
niscaya tidak akan ada yang membahayakanmu." Dan telah menceritakan kepadaku 'Isa bin 
Hammad Al Mishri telah mengabarkan kepadaku Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Ja'far 
dari Ya'qub bahwasanya dia menyebutkan kepadanya bahwa Abu Shalih -budak- Ghatafan 
mengabarkan kepadanya, ia mendengar Abu Hurairah berkata; seseorang berkata; Ya 
Rasulullah, seekor kalajengking menyengatku, -sebagaimana Hadits Ibnu Wahab. 


Bab: Doa ketika akan tidur (^4aJI JjjbLo) 


i >is£U- 

jS\ ’ 4\ ilL.UL; 



4884. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim -dan 
lafadh ini milik 'Utsman- lshaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan 'Utsman 
berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Sa'd bin 'Ubaidah telah 
menceritakan kepadaku Al Barra' bin 'Azib bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam telah bersabda: "Apabila kamu hendak tidur, maka berwudhulah sebagaimana 
kamu berwudhu untuk shalat. Setelah itu berbaringlah dengan miring ke kanan, lalu 
berdoalah: ' ALOOHUMMA INNII ASLAMTU WAJHII ILAIKA, WAFAWWADHTU AMRII ILAIKA, 
WA-ALJA'TU ZHOHRII ILAIKA ROGHBATAN WAROHBATAN ILAIKA, LAA MALJA'A WALAA 
MANJAA MINKA ILLAA ILAIKA, AAMANTU BIKITAABIKALLADZII ANZALTA, 
WABINABIYYIKALLADZII ARSALTA 'Ya Allah ya Tuhanku, aku Pasrahkan wajahku kepada-Mu, 
aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku serahkan punggungku kepada-Mu dengan 
berharap-harap cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari 
adzab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah 
Engkau turunkan dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.' Jadikan bacaan 
tersebut sebagai penutup ucapanmu menjelang tidur. Apabila kamu meninggal dunia pada 
malam itu, maka kamu meninggal dalam kesucian diri (fitrah)." Al Barra' berkata; 'Saya 
mengulang-ulang bacaan tersebut agar hafal dan saya ucapkan; 'Saya beriman kepada rasul- 
Mu yang telah Engkau utus.' Lalu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 
'Ucapkanlah; 'Saya beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.'" Dan telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair telah menceritakan 
kepada kami 'Abdullah bin Idris dia berkata; aku mendengar Hushain dari Sa'd bin 'Ubaidah 
dari Al Barra' bin 'Azib dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai Hadits ini. Namun 
Hadits Manshur lebih lengkap dari ini. Dan di dalam Hadits Hushain ada tambahan; 'apabila 
dia bangun kembali di pagi hari, maka dia telah memperoleh kebaikan.' 


iU \ ^ j\dJ j} 

" ' * \'Z\' Ml" \ ’l -- .<’^t.<»^’t’l^ 

£jJ j\3 UjA>- \ l c. 



4885. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan 
kepada kami Abu Dawud telah menceritakan kepada kami Syu'bah Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar telah 
menceritakan kepada kami 'Abdurrahman dan Abu Dawud mereka berdua berkata; telah 
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dia berkata; aku mendengar Sa'd 
bin 'Ubaidah menceritakan dari Al Barra' bin 'Azib bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam pernah menyuruh seseorang apabila dia hendak tidur, untuk mengucapkan; 
"ALLOOHUMMA ASLAMTU NAFSII ILAIKA, WAWAJJAHTU WAJHII ILAIKA, WA-ALJA'TU 
ZHOHRII ILAIKA, WAFAWWADHTU AMRII ILAIKA ROGHBATAN WAROHBATAN ILAIKA, LAA 
MALJA'A WALAA MANJAA MINKA ILLAA ILAIKA, AAMANTU BIKITAABIKALLADZII ANZALTA 
WABIROSUULIKALLADZII ARSALTA "Ya Allah ya Tuhanku, aku berserah diri kepada-Mu, aku 
serahkan urusanku kepada-Mu dengan berharap-harap cemas, karena tidak ada tempat 
berlindung dan tempat yang aman dari adzab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. 
Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada Rasul- 
Mu yang telah Engkau utus." Apabila dia meninggal dunia pada malam itu, maka dia 
meninggal dalam kesucian diri (fitrah). Namun Ibnu Basyar di dalam Haditsnya tidak 
menyebutkan lafazh; 'di waktu malam.' Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya 
telah mengabarkan kepada kami Abui Ahwash dari Abu lshaq dari Al Barra' bin 'Azib dia 
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada seseorang: Hai fulan, 
apabila kamu hendak tidur -sebagaimana Hadits Amru bin Murrah- namun dia menggunakan 
lafazh; dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.' Apabila kamu meninggal 
dunia pada malam itu, maka kamu meninggal dalam kesucian diri (fitrah). 'Dan apabila kamu 
bangun kembali di pagi hari, maka kamu telah memperoleh kebaikan.' Telah menceritakan 
kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar mereka berdua berkata; telah 
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah 
dari Abu lshaq bahwasanya ia mendengar Al Barra' bin 'Azib berkata; Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam menyuruh seseorang, -dengan Hadits yang serupa,- namun dia tidak 
menyebutkan kalimat; 'Dan apabila kamu bangun kembali di pagi hari, maka kamu telah 
memperoleh kebaikan.' 












4886. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada 
kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Abdullah bin Abus Safar dari 
Abu Bakr bin Abu Musa dari Al Barra' bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur, maka beliau membaca doa: 
"ALLOOHUMMA, BISMIKALLOOHUMMA AHYAA WABISMIKA AMUUTU" Ya Allah, dengan 
nama-Mu aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati." Apabila bangun dari tidur, maka beliau 
membaca doa: 'ALHAMDU LILLAAHIL LADZII AHYAANAA BA' D A MAA AMAATANAA 
WAILAIHINNUSYUURU' Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali setelah 
mematikan kami dan hanya kepada-Nyalah tempat kami kembali.' 



CUaJ^ ^S^jJ <4J 1 .XL£- O-^ ^JJ \<J^ 


4887. Telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammi dan Abu Bakr bin Nafi' 
mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan 
kepada kami Syu'bah dari Khalid dia berkata; aku mendengar 'Abdullah bin Al Harits 
bercerita dari 'Abdullah bin 'Umar bahwasanya dia pernah memerintahkan seseorang yang 
hendak tidur untuk membaca doa; "ALLOOHUMMA KHOLAO.TA NAFSII, WA ANTA 
TAWAFFAAHAA LAKA, MAMAATUHAA WAMAHYAAHAA, IN-AHYAITAHAA FAHFAZH-HAA 
WAIN AMATTAHAA FAGHFIRLAHAA, ALLOOHUMMA INNII AS-AULKA AL'AAFIYATA "Ya Allah, 
Engkau telah menciptakan diriku dan Engkaulah yang akan mematikannya. Matiku dan 
hidupku hanyalah untuk-Mu. Apabila Engkau menghidupkan diriku, maka jagalah. Dan 
apabila Engkau mematikan diriku, maka ampunilah. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu 
kesehatan yang sempurna." Abdullah bin Umar pernah ditanya oleh seseorang; 'Hai 
Abdullah, apakah kamu mendengar bacaan doa ini dari Umar? ' Abdullah bin Umar 
menjawab; 'Saya memperolehnya dari orang yang lebih mulia dan utama dari Umar yaitu 
Rasululiah shallallahu 'alaihi wasallam.' Ibnu Nafi' berkata dalam riwayatnya dari 'Abdullah 
bin Al Harits tanpa menyebutkan lafazh; 'Sami'tu (aku mendengar). 


JMii. J' -j* s,jr±*. 

/ / x x ^ / x / 

J' JL; Jtik j c isU J\\£ J' 





4888. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir 
dari Suhail dia berkata; " Abu Shalih pernah menganjurkan kami yaitu, apabila salah seorang 
dari kami hendak tidur, maka hendaknya ia berbaring dengan cara miring ke kanan seraya 
membaca doa; ALLOOHUMMA ROBBAS SAMAAWAATI WA ROBBAL ARDH, 
WAROBBAL'ARSYIL'AZHIIMII, ROBBANAA WAROBBA KULU SYAI'IN, FAALIQOL HABBI WAN 
NAWAA, WAMUNZILAT TAUROOTI WAL INJIIL, WAL FURQOON, A'UUDZU BIKA MIN SYARRI 
KULU SYAI'IN ANTA AAKHIDZUN BINAASHIYATIHI, ALLOOHUMMA ANTAL AWWALU FALAISA 
OOBLAKA SYAI'UN, WA ANTAL AAKHIRU FALAISA BA'DAKA SYAL'UN, WA ANTAZH ZHOOHIRU 
FALAISA FAUOOKA SYAI'UN, WA ANTAL BAATHINU FALAISA DUUNAKA SYAI'UN, 
lODHI'ANNAA ADDAINA, WA AGHNINAA MINAL FAQRI ’Ya Allah, Tuhan langit dan bumi. 
Tuhan yang menguasai arasy yang agung. Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu. Tuhan yang 
membelah dan menumbuhkan biji-bijian. Tuhan yang menurunkan kitab Taurat, Injil, dan Al 
Our'an. Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu, karena 
segala sesuatu itu berada dalam genggaman-Mu. Ya Allah, Engkaulah Tuhan Yang Awal, 
maka tidak ada sesuatu pun yang mendahului-Mu. Ya Allah, Engkaulah Tuhan Yang Akhir, 
maka tidak ada sesuatu setelah-Mu. Ya Allah, Engkaulah Yang Zhahir, maka tidak ada yang 
menutupi-Mu. Ya Allah, Engkaulah Tuhan Yang Bathin, maka tidak ada yang samar dari-Mu. 
Ya Allah, lunaskanlah hutang-hutang kami dan bebaskanlah kami dari kefakiran.' Abu Shalih 
meriwayatkan hadits ini dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan 
telah menceritakan kepadaku 'Abdul Hamid bin Bayan Al Wasithi telah menceritakan kepada 
kami Khalid Ath Thahhan dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Apabila 
kami hendak tidur, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh kami untuk 
mengucapkan, -sebagaimana Hadits Jarir. Dan menggunakan kalimat; -'ALLOOHUMMA INNIII 
A'UUDZUBIKA MIN SYARRI KULLI SYAL'IN ANTA AAKHIDZUN BINAASHIYATIHI "Sesungguhnya 
aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan setiap binatang, karena setiap binatang itu berada 
dalam genggaman-Mu.'- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 
'Ala telah menceritakan kepada kami Abu Usamah Demikian juga diriwayatkan dari jalur 
lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib 
mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Ubaidah telah menceritakan 
kepada kami Bapakku, keduanya dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia 
berkata; suatu ketika Fathimah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menanyakan 
kepadanya tentang seorang pembantu yang dapat membantu perkerjaan di rumahnya. Lalu 
beliau bersabda kepadanya: 'Ya Allah, Tuhan langit dan bumi, ' -sebagaimana Hadits Suhail 
dari Bapaknya. 













4889. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Musa Al Anshari telah menceritakan 
kepada kami Anas bin 1 1 ya d h telah menceritakan kepada kami 'Ubaidulah telah menceritakan 
kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwasanya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Apabila seseorang hendak berbaring, 
maka hendaklah ia mengambil alat pembersih untuk membersihkan alas tidurnya dan 
sebutlah nama Allah, karena ia tidak tahu apa yang terdapat di atas kasurnya setelah dipakai 
tidur. Apabila seseorang hendak tidur, maka hendaknya ia tidur dengan miring ke kanan dan 
mengucapkan doa: "SUBHAANAKA, ALLOOHUMMA ROBBII, BIKA WADHO'TU JANBII, 
WABIKA ARFA'UHU, IN AMSAKTA NAFSII FAGHFIR LAHAA WAIN ARSALTAHAA, FAHFAZH-HAA 
BIMAA TAHFAZHU BIHI 'IBAADAKASH SHOOLIHIINA' 'Maha suci Engkau ya Allah, Tuhanku. 
Dengan nama-Mu aku baringkan tubuhku dan karena-Mu lah aku bangun dari tidur. Apabila 
Engkau mematikanku, maka berilah ampunan dan apabila Engkau menghidupkanku, maka 
peliharalah sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih. 1 Dan telah 
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 'Abdah dari 
'Ubaidullah bin 'Umar dengan sanad ini. Dan beliau bersabda: kemudian ucapkanlah; 
"BISMIKA ROBBII WADHO'TU JANBII FAIN AHYAITA NAFSII FARHAMHAA 'Dengan menyebut 
nama-Mu, ya Rabbku aku letakkan pinggangku ini, apabila Engkau hendak menghidupkan 
jiwaku, maka rahmatilah ia. 1 




4890. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan 
kepada kami Yazid bin Harun dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwasanya 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila berbaring di tempat tidur, maka beliau 
mengucapkan doa: " ALHAMDU LIILAAHIL LADZII ATH'AMANAA WASAQOONAA 
WAKFAAANAA WA-A-WAANAA WASAQOONAA WAKAFAANAA WA-AWAANAA, FAKAM 
MIMMAN LAA KAAFIYA LAHU WALAA MU"WIYA Segala puji bagi Allah yang telah memberi 
kami makan dan minum, serta mencukupi kebutuhan kami dan memberikan kami tempat 
berlindung, karena masih banyak orang yang tidak mempunyai kecukupan dan tempat 
berlindung." 

Bab: Berlindung dari sesuatu yang telah diamalkan dan apa-apa yang belum diamalkan 





4891. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lshaq bin Ibrahim -dan lafadh 
ini milik Yahya- mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari 
Hilal dari Farwah bin Naufal Al Asyja'i dia berkata; "Saya pernah bertanya kepada Aisyah 
tentang doa yang pernah diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memohon 
kepada Allah Azza wa Jalla. Maka Aisyah menjawab; 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam pernah berdoa sebagai berikut: "ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MIN 
SYARRI MAA 'AMILTU WA MIN SYARRI MAA LAM A'MAL (Ya Allah, aku berlindung kepada- 
Mu dari keburukan perbuatan yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan).' 


f '/s' f / 


is£u. 



4892. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib mereka 
berkata; telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Idris dari Hushain dari Hilal dari 
Farwah bin Naufal dia berkata; Aku bertanya kepada Aisyah tentang do'a yang biasa dibaca 
oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka dia menjawab; Beliau membaca: "ALLAHUMMA 
INNI A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA 'AMILTU WA SYARRI MAA LAM A'MAL (Ya Allah, aku 
berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatan yang telah aku lakukan dan yang belum 
aku lakukan).' Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu 
Basysyar mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi Demikian juga 
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru 
bin Jabalah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far keduanya dari Syu'bah 
dari Hushain melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa. Hanya saja di dalam Hadits 
Muhammad bin Ja'far menggunakan kalimat; WA MIN SYARRI MAA LAM A'MAL (Dan aku 
berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatan yang belum aku lakukan). 





4893. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Hasyim telah menceritakan kepada 
kami Waki' dari Al Auza'i dari 'Abdah bin Abu Lubabah dari Hilal bin Yasaf dari Farwah bin 
Naufal dari 'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalam do'anya membaca: 
"ALLAH U M MA INNI A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA 'AMILTU WA SYARRI MAA LAM A'MAL 
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukkan sesuatu yang telah aku lakukan, dan 
dari keburukkan sesuatu yang belum aku lakukan)." 


5 J 4 


4894. Telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'ir telah menceritakan kepada kami 
'Abdullah bin 'Amr Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami 'Abdul Warits telah 
menceritakan kepada kami Al Husain telah menceritakan kepadaku Ibnu Buraidah dari Yahya 
bin Ya'mar dari Ibnu 'Abbas bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah 
berdoa: "ALLAHUMMA LAKA ASLAMTU WABIKA AAMANTU, WA'ALAIKA TAWAKKALTU 
WAILAIKA ANABTU WABIKA KHASHAMTU, INNII A'UUDZU BI'IZZATIKA LAA-I LAAH A-l LLAA 
ANTA ANTUDHILLANII, ANTAL HAYYUL LADZII LAA YAMUUTU WAL JINNU WAL INSU 
YAMUUTUNNA "Ya Allah, sesunguhnya hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya 
kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakal, hanya kepada-Mu lah 
aku kembali, dan hanya karena-Mu lah aku memusuhi musuh-musuh-Mu. Ya Allah, 
sesungguhnya aku berlindung kepada keagungan-Mu yang tiada Tuhan selain Engkau- dari 
Engkau menyesatkanku. Engkaulah yang hidup dan tidak akan pernah mati, sedangkan jin 
dan manusia pasti akan mati." 




4895. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir telah mengabarkan kepada kami 
'Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Bilal dari Suhail bin Abu 
Shalih dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 
apabila dalam perjalanan dan telah memasuki saat menjelang fajar, maka beliau akan 
mengucapkan: "SAMI'A SAAMI'UN BIHAMDILLAAHI WAHUSNI BALAA'IHI 'ALAINAA 
ROBBANAA SHOOHIBNAA WA AFDHIL 'ALAINAA 'AAIDZAN BILLAAHI MIN